makalah fix - tinea incognito

Upload: attika-dini

Post on 07-Feb-2018

345 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    1/22

    KELOMPOK VII

    Janice Hastiani Attika Dini Ardiana

    (030.07.124) (030.10.042)

    Nadhilla Nurayu Cindy Herno Chrysela

    (030.08.170) (030.10.064)

    Dyka Jafar Hutama Putra Doddy Kusumah Ronosulistyo

    (030.09.076) (030.10.088)

    Ardy Arfandy Graca J. V. Morena

    (030.09.287) (030.10.117)

    Alhan Rao I Komang Rama Mahendra

    (030.10.019) (030.10.129)

    JAKARTA, 18 NOVEMBER 2011

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    2/22

    DAFTAR ISI

    Daftar isi .................................................................................................................. ii

    Pendahuluan .............................................................................................................

    Laporan kasus ...........................................................................................................

    Pembahasan Kasus ....................................................................................................

    Tinjauan Pustaka .........................................................................................................

    Kesimpulan ................................................................................................................

    Daftar pustaka .............................................................................................................

    ii

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    3/22

    BAB I

    Pendahuluan

    Penyakit jamur kulit atau dermatomikosis adalah penyakit pada kulit, kuku, rambut

    dan mukosa yang disebabkan infeksi jamur. Pada umumnya golongan penyakit ini dibagi atas

    infeksi superfisial, infeksi kutan, dan infeksi subkutan.

    Tinea incognito merupakan kesalahan terapi tinea dengan menggunakan steroid topikal

    sehingga menimbulkan kelainan kulit yang tidak jelas setelah mendapat terapi dengan steroid

    topikal untuk jangka waktu tertentu.

    Steroid topikal merupakan obat yang paling banyak dipergunakan dalam dermatoterapi

    terutama karena manfaatnya yang paling utama sebagai antiinflamasi dan antimitosis dalam

    proses peradangan pada kulit. Mekanisme steroid topikal dalam dermatoterapi bersifat

    paliatif atau mempermudah penyembuhan alamiah dari proses peradangan. Jadi steroid tidak

    bersifat menyembuhkan penyakit kulit (Steroid do not cure any of the skin disorder) jadi

    dalam terapi juga harus dicarI penyebab utamanya dan segera mungkin diatasi

    untuk mempercepat proses penyembuhan dari penyakit.

    Tinea incognito adalah nama yang diberikan pada infeksi jamur saat gambaran klinis yang

    ada menjadi tidak jelas dikarenakan pengobatan yang tidak tepat, yang biasanya disebabkan

    oleh karena pemakaian steroid topikal pada kasus infeksi yang disebabkan oleh jamur

    dermatofita

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    4/22

    BAB II

    Laporan Kasus

    SESI I

    Ny. Rani, seorang perempuan berumur 36 tahun datang berobat dengan keluhan gatal-

    gatal dan kemerahan di kedua lipat paha kiri dan kanan. Ny. Rani mempunyai hobi diving

    yang hampir setiap minggu dilakukan. Penyakit ini telah diderita selama kira-kira 20 tahun

    dan telah berobat kedokter umum maupun dokter spesialis tapi keluhan tersebut hilang

    timbul. Selain itu Ny. Rani juga mengeluh ada kerutan di wajah terutama di lingkar mata, dan

    dulu kulitnya lebih putih sekarang agak gelap.

    SESI II

    Ny. Rani telah memeriksakan diri ke laboratorium dan dilakukan pemeriksaan

    kerokan kulit dengan KOH, ternyata hasil yang didapat hanya ditemukan sel-sel epitel tetapi

    tidak ditemukan hifa dan spora.

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

    Pasien mengeluh gatal dan kemerahan di kedua lipat paha kiri dan kanan. Penyakit ini

    telah diderita kira-kira 20 tahun dan telah berobat ke dokter umum maupun dokter spesialis

    tapi keluhan hilang timbul. Pasien mengeluh ada kerutan di wajah terutama pada lingkar

    mata, dan kulitnya menjadi lebih gelap.

    RIWAYAT HIDUP / DATA PRIBADI DAN KEBIASAAN-KEBIASAAN

    Pasien memiliki hobi diving yang hampir setiap minggu dilakukan.

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    5/22

    Status Generalis:

    Pasien mengeluh gatal dan kemerahan di kedua lipat paha kiri dan kanan

    -Suhu : Tidak diketahui

    -Tekanan Darah : Tidak diketahui

    -Frekuensi Pernafasan : Tidak diketahui

    -Denyut Nadi : Tidak diketahui

    Status Lokalis:

    -Look (Inspeksi) : Kemerahan pada lipatan paha

    -Feel (Palpasti) : Tidak diketahui

    BAB III

    Pembahasan Kasus

    I. Anamnesisa. Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin, alamat, dll)

    b. Keluhan utamaGatal dan kemerahan di kedua lipat paha kiri dan kanan

    c. Riwayat penyakit sekarang1. Tempat/ lokasi gatal selain di lipat paha?2. Apakah sebelum diving memakai sunblock?3. Apakah pasien memakai obat muka tertentu?4. Bagaimana kebersihan diri pasien?5. Apakah rajin membersihkan diri setelah diving?

    d. Riwayat penyakit dahulu1. Apakah ada penyakit sistemik? (DM)

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    6/22

    2. Apakah sudah pernah berobat sebelumnya?3. Apakah tindakan yang dilakukan pasien saat gatal tersebut pertama kali

    timbul?

    4. Apakah ada alergi terhadap makanan, atau bahan kimia tertentu?e. Riwayat penyakit keluarga

    1. Apakah ada riwayat penyakit DM di keluarga?2. Apakah ada riwayat alergi terhadap makanan atau bahan kimia tertentu?3. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa?

    f. Riwayat kebiasaan1. Apakah kebiasaan yang sering dilakukan sehari hari?2. Apakah rajin mandi setiap harinya?3. Apakah makanan yang biasa dimakan?4. Selain diving, apa saja olahraga yang rutin dilakukan?5. Apakah baju diving sudah dalam keadaan bersih saat digunakan?

    II. Diagnosis KerjaDiagnosis kerja pada pasien ini adalah Tinea Incognito. Diagnosis ini

    ditegakkan berdasarkan keluhan gatal serta kemerahan di lipat paha kiri - kanan

    dan hilang timbul yang telah berlangsung selama 20 tahun. Pasien sendiri sudah

    berobat ke dokter umum maupun dokter spesialis. Kemungkinan penggunaan obat

    (kortikosteroid) yang diberikan dokter sebelumnya menyebabkan hasil

    pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH menunjukkah hasil negatif palsu.

    III. Diagnosis Banding

    -Tinea Kruris

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    7/22

    Tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus.

    Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun. Kelainannya berupa lesi berbatas

    tegas, peradangan pada tepi yang lebih nyata dari bagian tengahnya, dan efloresensi.

    Bila menahun dapat berupa bercak hitam disertai sisik, dan dapat terdapat erosi dan

    keluarnya cairan akibat garukan.

    -Urtikaria

    Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya

    ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan,

    berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat

    dikelilingi halo. Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk.

    Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam.

    -Infeksi bakteri (Eritrasma)

    Eritrasma ialah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum, ditandai dengan

    adanya lesi berupa eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha.

    Eritrasma tidak menimbulkan keluhan subyektif, kecuali jika terjadi ekzematisasi oleh

    karena penderita berkeringat banyak atau terjadi maserasi pada kulit.

    - Infeksi Campuran (mixed infection, jamur & bakteri)

    IV. Patofisiologi

    1. Patofisiologi GatalSensasi gatal muncul secara lambat melalui unmyelinated C-polymodal dan

    juga neuron nosiseptif tipe A delta dengan ujung saraf bebas yang terletak di dekat

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    8/22

    dermoepidermal junction atau pun juga di epidermis. Neuron-neuron ini terletak

    lebih dangkal dan lebih sensitif terhadap zat-zat pruritogenik daripada reseptor

    nyeri. Aktivator saraf ini termasuk di dalamnya histamin, neuropeptida substansi

    P, serotonin, bradikinin, protease (contohnya: tryptase sel mast), dan endotelin

    (yang merangsang pelepasan nitrat oksida). Impuls yang dikirimkan

    dari ganglion akar dorsal ke traktus spinotalamikus. Reseptor

    opioid diketahui untuk memodulasi sensasi gatal, baik perifer

    maupun pusat. Stimulasi dari reseptor opioid mu menekankan

    gatal, sedangkan stimulasi reseptor kappa dan penyumbatan

    reseptor mu menekan gatal. Dalam model tikus yang mirip dengan dermatitis

    atopik pada manusia, (H4) reseptor histamin menjadi perantara TH-

    2 inflamasi dan gatal.

    2. Patofisiologi KemerahanKulit kemerahan pada tempat yang gatal karena adanya vasodilatasi pembuluh

    darah kapiler yang mana pada saat tersebut juga terjadi peningkatkan

    permeabilitas sehingga molekul larut seperti komplemen dan kinin mudah

    berdifusi ke dalam dermis dan epidermis. Selain itu faktor kemotaktik dan

    eikosanoid akan menarik neutrofil, monosit dan sel darah lain dari dalam

    pembuluh darah masuk ke dalam dermis.

    3. Patofisiologi KerutanSesuai dengan bertambahnya umur, sel-sel yang berada di epidermis menjadi

    lebih tipis dan kurang lengket. Hal ini menyebabkan fungsi kulit untuk

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    9/22

    menghalangi kelembaban dipertahankan dalam kulit menjadi berkurang, yang

    kemudian menyebabkan kulit menjadi kering.

    Pada lapisan dermis, yang terjadi adalah kolagen yang terbentuk menjadi lebih

    sedikit dan serat elastin yang ada tidak bekerja seperti seharusnya. Hal ini yang

    menyebabkan kulit menjadi keriput dan kendur. Kelenjar sebasea menjadi lebih

    besar tetapi produksi sebum berkurang, dan jumlah kelenjar keringat juga

    berkurang. Inilah yang menyebabkan kulit menjadi kering.

    Perbatasan antara epidermis dan dermis juga bertambah rata, sehingga membuat

    kulit lebih rapuh dan mudah tergeser. Proses ini juga menyebabkan nutrisi yang

    ada pada lapisan epidermis menjadi berkurang dan dapat merusak perbaikan kulit

    yang normal.

    Pada lapisan subkutan, lemak yang ada menjadi tipis sehingga apabila kulit

    tergores, bantalan kulit menjadi berkurang.

    4. Patofisiologi Tinea IncognitoTinea incognito merupakan komplikasi dari tinea korporis, tinea kruris, tinea

    pedis, ataupun tinea capitis. Tinea incognito dapat muncul karena pemakaian

    glukokortikoid secara topikal dan biasanya muncul di negara-negara beriklim

    tropis dan subtropis.

    V. PenatalaksanaanMedikamentosa :

    -Obat topikal harus dihentikan dan diganti pakai obat antifungal topikal yang

    adekuat, kalau sudah ekstensif bisa dikasih antifungal secara sistemik 1-2 minggu

    tetapi harus hati-hati karena obat sistemiknya hepatotoksik.

    Non Medikamentosa :

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    10/22

    -Berhenti diving hingga penyakit nya benar-benar sembuh

    -Menjaga kebersihan diri

    VI. KomplikasiDapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain. Pada infeksi jamur

    yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.

    VII. PrognosisAd vitam : Bonam

    Ad sanationam : Dubia ad bonam

    Ad functionam : Bonam

    Ad kosmetikum : Dubia ad bonam

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    11/22

    BAB IV

    Tinjauan Pustaka

    ANATOMI KULIT

    http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2009/06/skin_anathomy_and_physiology.gif
  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    12/22

    HISTOLOGI

    Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis dan

    dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis dan rabung epidermis.

    Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang

    berbeda-beda: 400-600 m untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150

    m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel

    epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

    - Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.

    - Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang

    merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen

    kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam

    http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2009/06/43_09.jpg
  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    13/22

    imunologi kulit.

    - Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

    berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

    - Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

    dalam sebagai berikut:

    1. Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengansitoplasma yang dipenuhi keratin.

    2. Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yangsangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat

    desmosom.

    3. Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yangsitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat

    granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja

    sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan

    efek pelindung pada kulit.

    4. Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikatdengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan

    kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian,

    sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami

    gesekan seperti telapak kaki.

    5. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah padaepidermis, terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas

    mitosis, sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan

    sel-sel epidermis secara berkesinambungan.

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    14/22

    Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis,

    memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai

    maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas

    yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

    Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atasjaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan

    leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).

    Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringanikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)

    Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis,

    yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea

    Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi

    epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran

    terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis

    tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk

    korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.

    Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjarkeringat apokrin

    1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleksbergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya

    tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil dari bagian

    sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    15/22

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    16/22

    Untuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak

    ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan

    subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-

    tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini

    meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause.

    Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku.

    Kuku, adalah bagian terminal stratum korneum yang menebal.

    Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku, bagian yang terbuka di atas

    dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari dikenali sebagai badan kuku, dan yang paling ujung

    adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengankecepatan

    tumbuh kira-kira 1 mm per minggu. Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku. Kulit

    tipis yang yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedang kulit yang

    ditutupki bagian kuku bebas disebut hiponikium

    Rambut, terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian yang berada di luar kulit.

    Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mrngandung

    pigmen dan terdapat pada sbayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan

    banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang dewasa. Pada orang dewasa

    selain rambut di kepala, juga terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan

    janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormone androgen. Rambut halus di dahi dan

    badan lain disebut rambut velus. Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen berlangsung 2-6

    tahun dengan kecepatan tumbuh kira-kira 0.35 mm per hari. Fase telogen berlangsung

    beberapa bulan. Di antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen. Komposisi rambut terdiri

    atas karbon 50,60%, hydrogen 6,36%,, nitrogen 17,14%, sulfur 5% dan oksigen 20,80%

    (Djuanda, 2003).

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    17/22

    Tinea Incognito

    Tinea Incognito merupakan kesalahan terapi tinea dengan menggunakan steroid

    topikal sehingga menimbulkan kelainan kulit yang tidak jelas setelah mendapat terapi steroid

    topikal untuk jangka waktu tertentu.

    1. Definisi

    Tinea incognito adalah nama yang diberikan pada infeksi jamur saat gambaran klinis

    yang ada menjadi tidak jelas dikarenakan pengobatan yang tidak tepat, yang biasanya

    disebabkan oleh karena pemakaian steroid topikal pada kasus infeksi yang disebabkan

    oleh jamur dermatofita.

    2. Etiologi

    Pada banyak kasus yang ditemukan, beberapa organisme diketahui dapat

    menyebabkan terjadinya tinea incognito dalam hubungannya dengan penggunaan steroid

    topikal. Setelah diteliti ditemukan bahwa Trichophyton rubrum dan Trichophyton

    mentagrophytes sering ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik sebagai koloni yang

    ada pada tinea incognito, karenanya infeksi jamur yang disebabkan oleh dua spesies

    tersebut sering berkembang menjadi tinea incognito contohnya tinea korporis, tinea pedis

    et manus, tinea unguium dan tinea cruris.

    3. Patogenesis

    Menurut Barnez (2003), pemakaian steroid topikal pada kulit akibat peradangan

    jamur pada awalnya dapat terjadi perbaikan atau penurunan peradangan dikarenakan efek

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    18/22

    utama dari pemberian steroid topikal pada dermatologi adalah efek anti inflamasi. Tetapi

    jika pengobatan dihentikan dalam beberapa hari kemudian penyakit yang diderita akan

    semakin bertambah parah dan gatal. Selain efek anti inflamasi steroid topikal juga

    memiliki efek imunosupresi yang menekan peradangan akibat jamur pada awal infeksi,

    tetapi jika semakin sering dan banyak steroid topikal digunakan maka infeksi jamur akan

    semakin bertambah karena organisme penginfeksi tidak dibasmi, selain itu juga steroid

    topikal mengakibatkan keadaan berupa pengaburan tanda klinis infeksi sehingga menjadi

    tidak jelas dan tidak spesifik. Ive dan Marks (1968), mengatakan bahwa infeksi jamur

    yang diberika steroid topikal golongan kuat akan membuat lesi menjadi kemerah-merahan

    dan semakin memperluas infeksi secara perlahan-lahan. Sehingga menimbulkan

    gambaran klinis yang tidak jelas dan aneh yaitu skuama hampir tidak ditemukan, lesi

    eritematous dengan teleangiektasis yang juga bisa terdapat papula, pustule dan

    hiperpigmentasi.

    4. GejalaGambaran klinis tinea inkognito menurut Barnez (2003), berupa :

    1. Tidak terdapatnya lesi berskuama yang biasanya meninggi

    2. Area yang terlibat memperlihatkan pewarnaan seperti memar (kemerahan)

    3. Kadang terdapat nodulus dan pustule pada tepinya.

    Tinea inkognito harus dimasukkan sebagai diagnosis banding pada infeksi kulit yang

    supuratif, terutama ketika penderita diketahui sebelumnya mendapat terapi dengan steroid

    topikal.

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    19/22

    5. Diagnosis

    Untuk dapat melakukan terapi yang tepat pada tinea inkognito harus dapat ditegakkan

    diagnosis dari gejala klinis yang ada spesifik ke arah tinea inkognito dan mencari

    penyebab pasti infeksi jamur tersebut dengan mengambil contoh kerokan kulit untuk

    dilakukan pemeriksaan kultur dan mikroskopik dengan menggunakan potassium

    hidroksid.

    6. Diagnosis Banding

    -Tinea Kruris

    Tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus.

    Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun. Kelainannya berupa lesi berbatas tegas,

    peradangan pada tepi yang lebih nyata dari bagian tengahnya, dan efloresensi. Bila

    menahun dapat berupa bercak hitam disertai sisik, dan dapat terdapat erosi dan keluarnya

    cairan akibat garukan.

    -Urtikaria

    Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai

    dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna

    pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo.

    Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Diduga penyebab urtikaria

    bermacam-macam.

    -Infeksi bakteri (Eritrasma)

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    20/22

    Eritrasma ialah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum, ditandai dengan adanya

    lesi berupa eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha. Eritrasma

    tidak menimbulkan keluhan subyektif, kecuali jika terjadi ekzematisasi oleh karena

    penderita berkeringat banyak atau terjadi maserasi pada kulit.

    - Infeksi Campuran (mixed infection, jamur & bakteri)

    7. PengobatanMenurut Barnez, (2003), terapi pada tinea inkognito harus memperhatikan hal-hal

    sebagai berikut :

    1. Steroid topikal yang telah dipakai sebelumnya harus dihentikan

    2. Terapi standar untuk pengobatan jamur dengan antijamur harus digunakan

    3. Jika diketahui secara pasti jenis jamur yang ada maka dapat diterapi dengan obat

    antijamur yang spesifik, misalnya dengan griseofulvin, ketokonazole, itrakonazole,

    klortrimazole, mikonazole.

    8. Pemeriksaan PembantuMengambil contoh kerokan kulit untuk dilakukan pemeriksaan kultur dan

    mikroskopik dengan menggunakan potassium hidroksid.

    9. PrognosisPrognosis tinea incognito umumnya baik, sejauh penggunaan steroid topikal

    dihentikan dan diganti dengan obat antifungal atau antijamur serta pasien mampu

    menjaga kebersihan diri dengan baik dan berhenti untuk melakukan hobi diving nya

    hingga penyakit yang diderita sembuh.

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    21/22

    BAB V

    Kesimpulan

    Pada kasus ini, pasien didiagnosis menderita tinea incognito. Diagnosis ini ditegakan

    berdasarkan keluhan gatal dan kemerahan pada lipat paha kiri serta kanan yang hilang

    timbul dan berlangsung selama 20 tahun. Pasien juga sudah berobat ke dokter umum

    maupun dokter spesialis namun tidak sembuh, diduga pengobatan menggunakan steroid

    topikal yang terus menerus menimbulkan pengaburan tanda klinis dan perluasan infeksi

    akibat organisme penginfeksi tidak dibasmi sehingga jika dilakukan tes KOH

    menghasilkan hasil yang negatif. Penanganan tinea incognito dengan penghentian

    pemakaian steroid topikal dan melakukan terapi standar menggunakan obat anti fungal

    atau anti jamur. Prognosis untuk pasien ini baik selama pasien dapat mengikuti

    tatalaksana yang diberikan dengan disiplin

  • 7/21/2019 Makalah Fix - Tinea Incognito

    22/22

    Daftar Pustaka

    1. Junqueira LC, Carneiro J. Kulit. In : Dany F, Editor. Histologi Dasar Teks & Atlas.10th ed. Jakarta: EGC; 2007.p.134-43

    2. Carter MA. Anatomi dan Fisiologi kulit. In: Price SA, Wilson LM, Editors.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. 6th ed. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC; 2006.p.1416-20;1365

    3. Susunan kulit manusia. Available at: http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/.Accessed on: November 15th, 2011

    4. Djuanda, Adhi. Mikosis. In : Mochtar H, Editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.6th

    ed. Jakarta FKUI. 2010.p.89-105

    5. Goldstein, Adam. 1998.Dermatologi Praktis. Jakarta : Hipokrates.

    6. Mansjoer, Arif, dkk.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: FKUI. 2005.

    7. Tinea Incognito.Available at :http://www.medscape.com/viewarticle/582798 .

    Aceesed at November 16th, 2011

    8. what causes wrinkles. Available at :

    http://dermatology.about.com/cs/beauty/a/wrinklecause.html. Accesed at November 16th,

    2011

    9. Tinea Incognito. Available at : http:/dermnetnz.org/fungal/tinea-incognito.html.

    Accesed at November 16th, 2011.

    http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/http://www.medscape.com/viewarticle/582798http://www.medscape.com/viewarticle/582798http://dermatology.about.com/cs/beauty/a/wrinklecause.htmlhttp://dermatology.about.com/cs/beauty/a/wrinklecause.htmlhttp://dermatology.about.com/cs/beauty/a/wrinklecause.htmlhttp://dermatology.about.com/cs/beauty/a/wrinklecause.htmlhttp://www.medscape.com/viewarticle/582798http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/