akuntansi internasional dan budaya fix makalah
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
1/22
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN BUDAYA
A. Definisi Akuntansi Internasional
Istilah akuntansi internasional digunakan dalam bermacam-macam pemikiran
dan ini menyebabkan beberapa ambiguitas. Weirich, Avery, and Anderson (1971)
menyajikan sebuah pandangan dari tiga cara yang berbeda tentang pengertian
akuntansi internasional (Riahi-Belkaoui, 2000, p.480). Ini dapat dibedakan
menjadi:
1. Universal atau akuntansi dunia.
2. Comparative atau akuntansi internasional.
3. Akuntansi perusahaan-pusat asing.
Universal atau akuntansi dunia mempertimbangkan permasalahaan (seperti
biaya, keuntungan, yang merupakan hambatan) yang berhubungan dengan
pelaksanaan dari sebuah penyeragaman perlengkapan dari peraturan-peraturan
akuntansi yang akan digunakan diseluruh dunia. Weirich, Avery and Anderson
(1971) menyatakan:
1. Akuntansi dunia.
Dalam lingkup dari konsep ini, akuntansi internasional dipertimbangkan untuk
menjadi sebuah system yang umum dan bisa digunakan di seluruh dunia.
Sebuah kumpulan keseluruhan dari dasar-dasar akuntansi yang biasa diterima
(generally accepted accounting principle, GAAP), seperti pengembangan
pemikiran di Amerika Serikat, akan ditingkatkan. Praktek-praktek dan dasar-
dasar akan dikembangkan sehingga bisa diterima oleh semua negara. Konssep
ini akan menjadi tujuan yang paling utama dari sebuah system inteernasional.
2. Comparative atau Akuntansi Internasional
Sebuah konsep utama yang kedua dari istilah akuntansi internasional yangmempengaruhi pembelajaran deskriptif dan informatif. Berdasarkan konsep
ini, akuntansi internasional meliputi macam-macam dari semua prinsip,
metode dan akuntansi standar dari seluruh negara. Konsep ini meliputi dasar-
dasar akuntansi yang biasa diterimadan dikembangkan diseluruh negara,
dengan cara meminta akuntan menjadi prinsip-prinsip yang komplek ketika
mempelajari akuntansi internasional. . . tanpa keseluruhan, sebuah kumpulan
dari semua prinsip-prinsip, metode-metode, dan standar-standar dari seluruh
negara akan dipertimbangkan sebagai system akuntansi internasional.
1
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
2/22
Perbedaan hasil ini dikarenakan oleh perbedaan geografis, social, ekonomi,
politik dan pengaruh- pengaruh lainya yang legal.
3. Akuntansi untuk subsidi asing
Konsep utama yang ketiga yang mungkin bisa diterapkan pada akuntansi
internasional mengarah pada praktek-praktek akuntansi dari sebuah induk
perusahaan dan sebuah subsidi asing.dibutuhkan referensi konsep-konsep
dasar untuk negara-negara tertentu agar laporan keuangan internal lebih
efektif. Akuntan mengetahui pokok-pokok terjemahan dan penyesuaian dari
pernyataan subsidi keuangan. Berbeda dengan permasalahan akuntansi yang
semakin tinggi dan perbedaan prinsip-prinsip akuntansi tergantung dimana
negara menggunakannya sebagai referensi untuk tujuan terjemahan dan
penyesuaian.
B. Penjelasan Perbedaan atas Penerapan Praktek-Praktek Akuntansi di Beberapa
Negara
Jika kita melihat aturan-aturan akuntansi di negara-negara lain akan ada
perbedaan yang khas antara negara-negara tersebut. Penulis seperti Perera
(1989) menyatakan bahwa praktek- praktek akuntansi di dalam negara-negara
tertentu yang berkembang untuk menyamakan kondisi sebuah masyarakat
tertentu, pada waktu tertentu. Sementara itu, masih ada sebuah perbedaan
besar dalam sistem akuntansi yang diterapkan di negara-negara berbeda, ini
telah diterima secara umum bahwa ada dua model utama dari akuntansi
keuangan yang telah dikembangkan di dalam bidang ekonomi di negara-negara
berkembang: Anglo-American Model dan Continental European Model (Mueller,
1967; Nobes, 1984)
Di dalam masyarakat, akuntansi memberikan sebuah fungsi pelayanan.
Fungsi ini dletakkan pada kondisi yang sangat berbahaya kecuali ketika
berlangsungnya proses akuntansi, sangatlah berguna. Ini harus ditanggapiuntuk perubahan yangdibutuhkan dari masyrakat dan harus menggabarkan
kondisi sosial, politik, dan ekonomi dimanadioperasikan. Ini sangatlah berarti
tergantung kemampuannya untuk memperkecil keadaan.
Adapun alasan-alasan Perbedaan Akuntansi Internasional pada setiap negara
yaitu :
1. Kepemilikan bisnis atau sistem keuangan
2. Warisan kolonial
2
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
3/22
3. Penyerbuan
4. Perpajakan
5. Inflasi
6. Tingkat pendidikan
7. Umur dan jumlah dari akuntan
8. Perkembangan tingkat ekonomi
9. Sistem yang legal
10. Budaya
11. Sejarah
12. Geografi
13. Bahasa
14. Pengaruh dari teori
15. Sistem politik, keadaan (iklim) sosial
16. Agama
17. Kebetulan
C. Budaya
Keterkaitan antara akuntansi dan budaya seperti yang diungkapkan oleh
Violet (1983,p.8), yaitu:
Akuntansi adalah sebuah institusi sosial yang dibentuk oleh budaya-
budaya untuk melaporkan dan menjelaskan fenomena sosial tertentu yang
terjadi dalam transaksi ekonomi. Sebagai sebuah institusi sosial, akuntansi
telah menyatukan kebudayaan adat dan elemen-elemen tertentu di dalam
paksaan dari aturan-aturan budaya. Akuntansi tidak bisa dipisahkan dan di
analisa sebagai sebuah komponen yang bebas dari sebuah budaya. Seperti
umat manusia dan institusi sosial lainnya, sebuah produk dari budaya dan
memberikan perubahan pada kebudayaan yang menerapkannya. Karena
akuntansi ditetapkan secara budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan instisusimempengaruhinya.
Empat Dimensi Nilai Sosial menurut Hofstede (Hofstede,
1984)
a. Individualisme melawan Kolektifisme
Individulisme berarti sebuah pilihan untuk melepaskan hubungan
kerangka sosial di dalam sebuah masyarakat dimana perseorangan
diharuskan untuk menjaga dirinya sendiri dan keluarga terdekatnya saja.
3
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
4/22
Ini berlawanan dengan kolektifisme yang berarti sebuah pilihan untuk
mempertebal hubungan kerangka sosial dimana perseorangan bisa
mengharapkan orang lain, kaum, atau kelompok lainnya untuk membantu
secara ikhlas (ini akan jelas bahwa kata kolektifisme tidak digunakan di sini
untuk mengartikan sistem sosial tertentu apapun itu). Pokok permasalahan
yang ditujukan pada lingkup ini adalah tingkatan dari ketergantungan sebuah
pemeliharaan masyarakat diantara perseorangan. Ini berdaarkan konsep
orang itu sendiri: Aku atau kita.
b. Besar melawan Kecil, Jangkauan Jarak
Jangkauan jarak adalah tingkatan dimana anggota masyarakat menerima
kekuatan tersebut dalam institusi dan organisasi disalurkan secara tidak
seimbang. Ini mengakibatkan tindakan dari kekuatan yang lemah sama
bagusnya dengan aggota masyarakat yang memiliki kekutan lebih besar.
Orang yang berada di dalam masyarakat jangkauan kekuatan yang besar
menerima sebuah permintaan hirarki dimana setiap orang memiliki memiliki
sebuah tempat yang tidak membutuhkan pembenaran lebih lanjut. Orang-
orang dengan masyarakat jangkauan usaha kecil berusaha untuk penyamaan
kekuatan dan meminta pembenaran untuk ketidakwajaran kekuatan.
Permasalah pokok dalam lingkup ini adalah bagaimana sebuah masyarakat
mengendalikan ketidakseimbangan antara satu sama lain ketika terjadi pada
saat itu. Ini telah menjadi konsekuensi besar untuk mengapa
mengapa orang-orang membangun institusi and organisasi.
c. Kuat melawan Lemah, Pengalihan Ketidakpastian
Pengalihan ketidakpastian adalah tingkatan dimana anggota masyarakat
merasakan tidak nyaman dengan ketidakpastian dan kerancuan. Perasaan ini
memimpin mereka untuk mempercayai kepastian yang menjanjikan dan
menopang kenyamanan serta keamanan institusi. Masyarakat dalam konteks
pengaliahan ketidakpastian yang kuat menegakkan kode-kode yang kuat darikepercayaan dan kebiasaan dan tidak berkesinambungan kearah
penyimpangan ide-ide. Masyarakat pengalihan lemah menjaga sebuah kondisi
untuk lebih santai dimana praktek-praktek penghitungan lebih dari sekedar
prinsip-prinsip dan penyimpangan lebih mudah ditolerir. Permasalahan utama
ditujukan pada lingkup ini adalah bagaimana sebuah reaksi masyarakat
terhadap fakta pada saat itu hanya berjalan searah dan tidak mengetahui apa
yang akan terjadi selanjutnya apakah mencoba untuk mengantisipasi yang
akan datang atau hanya membiarkan segalanya terjadi. Seperti jangkauan
4
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
5/22
kekuatan, pengalihan yang tidak pasti memiliki konsekuensi pada manusia
yang membangun institusi atau organisasi.
d. Sifat Maskulin melawan Sifat Feminim
Sifat maskulin berarti sebuah pilihan di dalam masyarakat untuk pencapaian
sukses, kepahlawanan, ketegasan dan sukses secara materi. Ini berlawanan
dengan sifat feminism yang berarti pilihan untuk berhubungan,
kesederhanaan, peduli terhadap kelemahan, dan kualitas hidup. Pokok
permasalahan yang ditujukan dalam lingkup ini adalah cara dimana sebuah
masyarakat menyediakan aturan-aturan kemasyarakatan (sebagai lawan untuk
hal-hal yang bersifat biologis) yang berhubungan dengan jenis kelamin.
Empat Nilai Akuntansi Menurut Grays (1988)
a. Profesionalisme melawan Pengawasan Perundangan
Sebuah pilihan untuk eksistensi dari keputusan individu secara professional
dan pemelihararan dari regulasi mandiri professional, sebagai
kebalikan untuk pemenuhan dengan pemberian permintaan legal dan
pengawasan perundangan.
b. Keseragaman melawan Kebebasan
Sebuah pilihan untuk penyelenggaraan praktek-praktek akuntansi seragam
antara perusahaan dan kegunaan yang tetap dari praktek-praktek serupa
sepanjang waktu, berkebalikan dengan kebebasan dalam
kesesuaiannya dengan kondisi dari perusahaan perseorangan.
c. Konserfatisme melawan optimism
Sebuah pilihan untuk sebuah pendekatan yang sangat hati-hati untuk
mengatasi ketidakpastian dari peristiwa-peristiwa yang akan dating,
berkebalikan dengan optimisme, laissez-faire, pendekatan yang mengambil
resiko.
d. Kerahasiaan melawan KeterbukaanSebuah pilihan untuk bekerja secara empat mata dan pembatasan dari
penyampaian informasi tntang bisnis hanya dengan siapa yang ikut berperan
di dalam manajemen dan keuangan, berlawanan dengan keterbukaan,
terbuka dan menggunakan pendekatan yang bisa diketahui oleh publik.
Sistem nilai akuntansi lebih relevan digunakan oleh profesional atau
kewenangan perundang-undangan untuk sistem akuntansi sedangkan dorongan
mereka akan menjadi profesionalisme dan keseragaman dalam batasan-batasan,
5
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
6/22
sehingga mereka difokuskan dengan regulasi dan memperbesar dorongan dan
penyesuaian. Berdasarkan nilai-nilai akuntansi yang lebih relevan digunakan
ukuran praktek dan penjabaran dari informasi terbuka akan menjelaskan dengan
sendirinya tentang koservatisme dan kerahasiaan ruang lingkup.
Perera (1989, p.47) menyajikan diskusi tambahan sebagai hubungan yang telah
di rangkum di figure 6.1. dia menyatakan:
Tingkatan tertinggi dari profesionalisme tingkatan terbaik dari regulasi
mandiri professional dan kebutuhan terendah untuk campur tangan
pemerintah. Tingkatan dari keseragaman utama dalam sebuah akuntansi
daerah akan menjadi sebuah penyebab dimana sistem akuntansi
diterapkan. Tingkatan tertinggi dari keseragaman terendah
pengembangan keputusan secara professional dan yang paling kuat
penerapan aturan-aturan dan tatacara akuntansi. Jumlah dari
konservatisme di dalam sebuah akuntansi daerah akan mempengaruhi
praktek- praktek ukuran yang digunakan. Tingkatan tertinggi dari
konservatisme yang paling kuat erat hubungannya dengan praktek-
praktek ukuran tradisional. Tingkatan dari kerahasiaan di dalam akuntansi
daerah akan berpengaruh pada penjabaran dari informasi terbuka dalam
laporan akuntansi. Tingkatan paling tinggi dari kerahasiaan, penjabaran
ternedah dari keterbukaan.
Hubungan antara Nilai Kemasyarakatan, Nilai Akuntansi, dan Praktek
Akuntansi
Nilai Kemasyarakatan
Pengalihan
Nilai Akuntansi
Profesionalisme
Praktek
Akuntansi
Individualism
Jangkauan Usaha
Keseragaman
Konservatisme
Dorongan
Ukuran dan
Maskulinitas Kerahasiaan Keterbukaan
Pasar global hanyalah sebuah budaya yang berbeda dibandingkan satu-
satunya pemasaran yang kita jumpai saat ini. Ketika sebuah perusahaan
melakukan bisnis di pasar global, ini dijalankan dengan budaya yang berbeda
dan munkin menggunakan praktek yang berbeda. Tingkatan tertinggi dari
penyingkapan keuangan mungkin dibutuhkan untuk keselamatan internasional
karena penyingkapan dari kualitas pengoperasian sebaiknya menghasilkan biaya
6
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
7/22
sumberdaya yang rendah. Ketika perusahaan dari negara- negara yang sangat
menjaga kerahasiaan merasakan keuntungan di bidang ekonomi dari peingkatan
keuangan teerbuka mereka, peminjaman kebudayaan mungkin terjadi.
Kebudayaan yang dipinjamkan akan menjadi sebuah budaya pasar global,
daripada sebuah budaya tertentu suatu negara.
Perera (1989) merumuskan kedua ukuran kebudayaan milik Hofstede dan
nilai-nilai batasan akuntansi daerah milik Grays dan menggunakannya
untuk menjelaskan perbedaan nyata dalam praktek akuntansi yang diambil dari
negara-negara di benua eropa dan negara Anglo-America. Berdasarkan Parera
(p. 51):
Negara-negara benua eropa, Prancis dan Jerman Barat sangat menghidari
ketidakpastian skala, mengingat negara-negara Anglo-Amerika sama-sama
menggunakan skala yang rendah.
Ini adalah sebuah pilihan untuk eksistensi dari keputusan professional
perseorangan, pemeliharaan dari regulasi sendiri secara professional, dan
kebebasan dalam kesesuaiannya dengan kodisi yang dirasakan dari
perusahan-perusahaan perseorangan dalam akuntansi daerah dari
negara-negara Anglo-Amerika, mengingat sebuah pilihan untuk
pemenuhan permintaan yang bersifat legal dan pengawasan perundang-
undangan, pemeliharaan praktek-praktek akuntansi keseragaman antara
perusahaan, dan penerapan yang tetap dari praktek-praktek sepanjang waktu
di dalam akuntansi daerah dari benua Eropa.
D. Agama
Sebuah keputusan dari penelitian yang didasarkan pada budaya, khususnya
pada batasan dari Hofstede dan Gray, mencoba menjadikan sebuah negara
memasukkan dalam satu grup pemikiran mereka tersebut dalam istilah
komunitas dan akuntansi daerah ini dirasakan sebagai sajian pedoman didalam proses keharmonisasian khususnya pada pengidentifikasian batasan-
batasan. Seperti yang mereka gambarkan, agama lebih penting dari sebuah
batasan nasional. Mereka mengetahui bagaimana budaya Islam, yang telah ada
di banyak negara, memiliki kecxenderungan gagal untuk menggabungkan
praktek-praktek akuntansi barat dan mereka menggambarkan bagaimana
permaslahan agama sebelumnya telah menempati ruang yang terbatas
didalam kepustakaan akuuntansi. Mereka menyatakan (p. 134):
Eksistensi kepustakaan berhubungan dengan interaksi aktifitas bisnis dan
7
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
8/22
Islam membutuhkan pengembangan untuk menangkap pengaruh-pengaruh
khusus yang sesuai dengan kepercayaan Islam dalam struktur bisnis dan
keuangan tak lebih dari lingkup-lingkup Islam.
Berdasarkan Hamid, Craig, dan Clarke (1993) larangan pembayaran bunga
. . . sejauh ini harmonisasi dirasa cukup penting untuk membawakan
pelaksanaan dari prosedur standar akuntansi barat dimana penghitungan
bunga tersambung. Banyak standar barat yang terdahulu dan sekarang
membawakan prosedur yang tidak lengkap yang termasuk nilai waktu dari
konsep uang, yang tidak diakuai oleh Islam. (p. 144)
E. Kepemilikan Bisnis dan Sistem Keuangan
Dalam naskah yang lainnya, dimana dicoba untuk menyajikan sebuah
wawasan dalam penjelasan perbedaan internassional di laporan keuangan, Nobes
(1998) mengemukakan bahwa alas an pertama untuk perbedaan internasional
adlah perbedaan tujuan untuk laporan itu sendiri.
Hipotesisnya memprediksikan sebuah korelasi antara style dari keuangan
perusahaan dan tipe dari system akuntansi yang aturannya dibuat dan
disiapkan dari laporan keuangan di negara-negara tetangga yang sangat
dipertimbangkan dengan pengguna luar. Kerangka pemikiran tersebut digunakan
oleh pembuat aturan dari Amerika Serikat, Inggris, Australia dan tentu saja IASC.
Pada khususnya, mereka menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan
dengan penyajian laporan keuangan dan menyediakan prediksi keuangan
yang mengalir untuk pengguna luar yang pada umumnya memiiliki pengalaman
dari pernyataan keuangan dari perusahaan besar. Oleh perbedaan, berdasrkan
kredit negara-negara akan lebih mempertimbangkan perlindungan dari kreditor
oleh karena itu dengan penghitungan yang hati-hati dari keuntungan yang bisadidistrbusikan. Pengusaha (orang dalam) tidak akan dibutuhkan telah diaudit
secara external, akun-akun yang dipublikasikan. Perbedaan dari tujuan akan
memimpin kea rah perbedaan dipraktek- praktek akuntansi.
F. Lembaga Internasional dan Dampaknya pada Praktek-Praktek Akuntansi
Cabang dari akuntansi internasional mengacu pada universal atau akuntansi
dunia oleh Weirich, Avery and Anderson (1971).
1. Komisi Standar Akuntansi Internasional
8
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
9/22
(IASC)
Berdaasrkan pada IASC (1998, p. 43), IASC adalah sebuah sector prifasi
yang bebas didirikan pada tahun 1973 berdasarkan keputusan yang telah
dibuat badan akuntansi internasional dari Australia, kanada, prancis,
jerman, irlandia dan amerika serikat. Sejak tahun 1983, anggota IASC
adalah semua badan akuntansi internasional dan juga anggota dari
Internasional Federation of Accountants (IFAC). Pada tanggal 1
November 1998, IASC and IFAC 143anggota di 103
negara.
IASC bermarkas di London. Sejak didirikannya badan ini lebih dari 30
Standar Akuntansi Internasional (IASs) mengcover isu wide-cross-section
dan telah dilaksanakan pada kerangka kerja konseptual yang berjudul
Framework for the preparation dan presentasi of financial statements.
2. Lembaga atau Organisasi
Lainnya
IASC memberikan pengaruh yang sangat dominan dalam praktek
akuntansi di ruang lingkup internasional. Organisation for Economic
Cooperation and Development (OECD) telah berupaya menyelaraskan
akuntansi. The European Union (EU) pun telah melakukan perubahan
untuk praktek akuntansi di level internasional, misalnya mendefinisikan
ulang konsep akuntansi, peraturan, dan metodologi akuntansi yang
berdampak pada pasar. The International Organization of Securities
Commissions
(IOSCO) telah mempublikasikan harmonisasi kebijakan internasional dan
perdagangan di bursa efek. Organisasi internasional yang juga
menyediakan masukan terhadap akuntansi pada level internasional,
misalnya OECD (Organisation for Economic Cooperation andDevelopment), EEC (European Economic Community), IOSCO
(International Organization of Securities Commissions).
G. Harmonisasi Akuntansi Antara Manfaat dan Hambatannya
Berbagai upaya dilakukan untuk mengharmonisasikan standar akuntansi.
Harmonisasi tidak menjadi standar yang absolut. Australia merupakan penyusun
pertama standar akuntansi untuk mengharmonisasikan Standar Akuntansi
dengan IASC. Ini menyebabkan arus investasi asing ke Australia semakin
9
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
10/22
meningkat. Standar ini direlease dalam bentuk exposure draft pada tahun 1997
dan sebanyak lebih dari 20 standar akuntansi yang telah direvisi direlease.
Beberapa tantangan dalam penyusunan standar akuntansi Australia antara lain
perbedaan lingkungan bisnis, sistem legal, budaya, dan lingkungan politik di
beberapa negara.
Standar IASC sangat dipengaruhi oleh model akuntansi Anglo-American.
Oleh karena itu standar IASC fokus pada beberapa grup negara. Manfaat
harmonisasi akuntansi, antara lain :
1. Lebih murah untuk mengembangkan negara-negara dalam
membentuk sistem akuntansi (bagaimanapun kita harus menyesuaikan
dengan relevansi budaya).
2. Bisa mengurangi biaya untuk perusahaan yang listing di bursa saham
internasional- (biaya yang dimaksud adalah biaya untuk menyajikan
kembali laporan keuangan ke dalam standar akuntansi yang diterima
umum).
3. Meningkatkan komparabilitas antara perusahaan yang beroperasi di
negara yang berbeda (karena perbandingan merupakan karakteristik
kualitatif sebagai salah satu indikasi beberapa kerangka konseptual).
4. Memungkinkan perusahaan multinasional yang berlokasi di negara yang
berbeda untuk mengkoordinasikan usaha mereka lebih efisien dan
mengijinkan konsolidasi atas laporan keuangan entitas asing untuk bisa
dilakukan pada biaya yang lebih rendah.
REVIEW JURNAL Gray
Menuju Teori Pengaruh Budaya Pada Perkembangan Sistem Akuntansi Internasional
(S.J. GRAY)
Penelitian telah menunjukkan bahwa akuntansi mengikuti pola yang berbeda di berbagai
belahan dunia. Ada pernyataan bahwa sistem nasional ditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam
konteks ini, faktor budaya belum sepenuhnya dipertimbangkan. Makalah ini mengusulkan empat
hipotesis tentang hubungan antara karakteristik budaya diidentifikasi dan pengembangan sistem
akuntansi, regulasi profesi akuntansi dan sikap terhadap manajemen keuangan dan pengungkapan.
Hipotesis tidak dioperasionalkan, dan tes empiris belum dilakukan. Diusulkan sebagai langkah
pertama dalam pengembangan teori pengaruh budaya pada pengembangan sistem akuntansi.
10
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
11/22
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
12/22
nasional.
2. Pola ekonomi mikro, dimana akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis.
3. Pendekatan disiplin independen, dimana akuntansi dipandang sebagai fungsi pelayanan dan
berasal dari praktek bisnis, dan
4. Pendekatan seragam akuntansi, dimana akuntansi dipandang sebagai cara yang efisien
administrasi dan kontrol.
Pendekatan induktif dilakukan untuk mengidentifikasi pola akuntansi dimulai dengan
menganalisis praktek akuntansi. Kontribusi yang diberikan dengan melakukan analisis statistik
praktek akuntansi di 44 negara (Nair dan Frank, 1980). Terlihat bahwa ada perbedaan antara
kelompok pengukuran dan pengungkapan.
Hasil empiris menggunakan analisis faktor diterapkan pada praktik individu, menunjukkan
kemungkinan untuk mengidentifikasi 5 kelompok negara, dimana Chili sebagai kelompok tunggal
dalam praktek pengukuran lalu meningkat menjadi 7 negara ketika dilakukan praktek pengungkapan.
Pengukuran dikarakterisasi secara luas, mengikuti klasifikasi pengaruh lingkaran yang disarankan
oleh Seidler (1967), sebagai model Persemakmuran Inggris, Amerika Latin / Eropa Selatan, Eropa
Utara dan Tengah, dan Amerika Serikat. Pengelompokan pengungkapan, di sisi lain, tidak dapat
dijelaskan secara logika karena pengaruh lingkaran beragam antar negara.
Hipotesis yang dihasilkan (a) variabel budaya dan ekonomi mungkin akan lebih erat terkait
dengan praktik pengungkapan, dan (b) variabel perdagangan mungkin akan lebih erat berhubungan
dengan praktek pengukuran yang tidak didukung. Perlu dicatat bahwa variabel bahasa sebagai proxy
untuk budaya dianggap menjadi sarana untuk menangkap kesamaan dalam sistem hukum yang
sangat penting dalam penentuan pola pengungkapan tetapi dalam setiap peristiwa pembenaran
bahasa tidak digunakan sebagai proxy untuk budaya.
Budaya dalam penelitian masih kurang jelas, ini disebabkan pengaruh budaya umumnya
digolongkan dalam faktor ekonomi tetapi belum dibuat lebih eksplisit. Dengan demikian, pengaruh
budaya pada akuntansi tampaknya banyak diabaikan dalam pengembangan ide-ide tentang
klasifikasi internasional.
DIMENSI BUDAYA
Budaya didefinisikan sebagai pemrograman kolektif dari pikiran yang membedakan anggota
dari satu kelompok manusia dari yang lain (Hofstede, 1980, hal 25.). Kata budaya dicadangkan
untuk masyarakat secara keseluruhan, atau negara, sedangkan subkultur digunakan untuk tingkat
profesi, organisasi atau keluarga. Sementara tingkat integrasi budaya bervariasi antara masyarakat,
subkultur yang paling dalam karakteristik masyarakat saham biasa dengan subkultur lain (Hofstede,
12
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
13/22
1980, hal. 26).
Nilai didefinisikan sebagai kecenderungan untuk memilih negara-negara tertentu atas urusan
orang lain (Hofstede, 1980, hal 19.). Nilai pada tingkat kolektif, sebagai lawan dari tingkat individu,
mewakili budaya, sehingga budaya membahas sebuah sistem dari nilai-nilai sosial atau kolektif.
Dalam literatur akuntansi, budaya dan akar sejarahnya mulai diakui meskipun dalam literatur
klasifikasi internasional kurang mendapat perhatian.Harrison dan McKinnon (1986)dan McKinnon
(1986) mengusulkan sebuah kerangka metodologi menggabungkan budaya untuk menganalisis
perubahan pelaporan keuangan perusahaan di negara tertentu. tujuannya untuk menilai dampak
budaya pada bentuk dan fungsi akuntansi, mengacu pada sistem di Jepang. Dimana budaya dianggap
sebagai elemen penting dalam rangka untuk memahami bagaimana sistem sosial berubah karena
pengaruh budaya: (1) norma-norma dan nilai-nilai dari sistem tersebut; dan (2) perilaku kelompok
dalam interaksi mereka di dalam dan di sistem' (Harrison dan McKinnon, 1986, hal 239).
Melengkapi pendekatan Harrison dan McKinnon bahwa saran untuk kerangka metodologis
menggabungkan budaya dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perbedaan dalam
sistem akuntansi internasional dan pola pengembangan akuntansi internasional. Lebih khusus,
diusulkan untuk mengeksplorasi perbedaan budaya diidentifikasi oleh riset lintas budaya yang dapat
menjelaskan perbedaan dalam sistem akuntansi internasional, Hofstede (1980, 1983).
BUDAYA, NILAI-NILAI SOSIAL DAN SUBKULTUR AKUNTANSI
Penelitian Hofstede bertujuan untuk mendeteksi elemen struktur budaya dan pengaruh perilaku
dalam situasi kerja organisasi dan lembaga. Dalam survei lintas budaya yang dilakukan, psikolog
mengumpulkan data tentang nilai karyawan perusahaan multinasional yang berlokasi lebih dari 50
negara. Dengan menggunakan analisis cluster dan mempertimbangkan faktor geografis dan
historismengungkapkan empat dimensi nilai yang mendasari masyarakat, yaitu : individualisme,
jarak power, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas. Penelitian ini juga berorientasi nilai
sosial terkait dengan pengembangan sistem akuntansi pada tingkat subkultur, maka dapat
dihipotesiskan bahwa harus ada perbandingan antara budaya daerah dan sistem pola akuntansi
internasional.Untuk mengeksplorasi lebih jauh hubungan antara budaya dan sistem akuntansi dalam
konteks internasional perlu untuk mengidentifikasi mekanisme nilai-nilai ditingkat masyarakat
terkait dengan nilai-nilai pada tingkat subkultur akuntansi karena berpengaruh langsung dalam
praktek pengembangan sistem akuntansi.
Dari analisis ini dapat dihipotesiskan bahwa:
13
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
14/22
1. H1 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal individualisme dan semakin rendah
peringkat dalam hal menghindari ketidakpastian dan jarak kekuasaan maka semakin besar
kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal profesionalisme.
2. H2 : Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam hal menghindari ketidakpastian dan jarak
kekuasaan dan nilai yang lebih rendah peringkat dalam hal individualisme maka semakin
besar kemungkinan untuk peringkat tinggi dalam hal keseragaman.
3. H3 : negara yang lebih tinggi peringkat dalam menghindari ketidakpastian dan semakin
rendah peringkat dalam hal individualisme dan maskulinitas maka peringkat lebih tinggi
dalam hal konservatisme.
4. H4 : negara yang lebih tinggi peringkat dalam menghindari ketidakpastian dan jarak dan
peringkat nilai yang lebih rendah dalam hal individualisme dan maskulinitas maka semakin
besar kemungkinan peringkat tinggi dalam hal kerahasiaan.
NILAI AKUNTANSIDANKLASIFIKASIBUDAYADAERAH
Setelah dirumuskan hipotesis berkaitan nilai-nilai sosial dengan nilai-nilai akuntansi
internasional, jelas bahwa nilai-nilai sosial penting pada tingkat subkultur akuntansi tampaknya akan
menjadi penghindaran ketidakpastian dan individualisme. Sementara daya jarak dan maskulinitas
juga signifikan sampai batas tertentu, maskulinitas tampaknya lebih rendah dalam sistem nilai-nilai
akuntansi. Usulan untuk hipotesis klasifikasi budaya daerah dalam konteks kombinasi nilai-nilai
akuntansi, tujuannya untuk membedakan manfaat antara otoritas untuk sistem dimana satu sisi
ditentukan dan ditegakkan oleh kontrol hukumatau cara profesional dan disisi lain ada karakteristik
pengukuran dan pengungkapan sistem akuntansi.
Akuntansi nilai paling relevan dengan otoritas profesional atau hukum untuk sistem akuntansi
dan penegakannya tampaknya akan menjadi dimensi profesionalisme dan keseragaman dalam
penegakan atau kesesuaian. Dari klasifikasi ini tampak jelas bahwa wilayah budaya Anglo danNordic mungkin berlawanan dengan daerah Jermanik lebih mengembangkan budaya Latin, dan
Jepang kurang berkembang budaya Latin, daerah budaya yang kurang berkembang Asia dan Afrika
daripada negara lainnya. Negara-negara Asia Kolonial diklasifikasikansecara terpisah mewakili
pengaruh campuran.
Nilai akuntansi paling relevan dalam praktek pengukuran yang digunakan adalah sejauh mana
informasi yang diungkapkan adalah jelas dan terdapat dimensi kerahasiaan. Dalam membuat
keputusan sehubungan dengan referensi klasifikasi juga telah dilakukan terhadap korelasi relevan
14
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
15/22
antara dimensi nilai dan cluster yang dihasilkan negara-negara diidentifikasi dari analisis statistik
dilakukan oleh Hofstede (1980, hal 316, 324). Di sini ada akan muncul menjadi sebuah divisi yang
lebih tajam dari pengelompokan wilayah budaya dengan kelompok Asia Kolonial berhubungan lebih
dekat dengan kelompok Anglo dan Nordic kontras dengan pengelompokan Latin Jermanik
tampaknya berhubungan lebih erat dengan Jepang Asia dan kurang berkembang di Afrika.
RINGKASAN DAN KESIMPULAN
Walaupun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada pola yang berbeda dari
akuntansi dan bahwa pengembangan sistem nasional pelaporan keuangan perusahaan berkaitan
dengan faktor lingkungan, identifikasi pola dan faktor-faktor yang terlibat berpengaruh masih
kontroversial. Pentingnya budaya dalam konteks ini masih jauh dari jelas dan telah menjadi isu
relatif diabaikan dalam pengembangan ide-ide tentang klasifikasi internasional. Dalam tulisan ini,
kerangka kerja untuk menganalisa dampak budaya pada pengembangan sistem akuntansi
internasional telah diusulkan. dimensi nilai pada tingkat subkultur akuntansi ini telah diidentifikasi,
yaitu profesionalisme, keseragaman, konservatisme dan kerahasiaan. Ini telah dikaitkan dengan
dimensi nilai budaya ditingkat masyarakat dan hipotesis telah dirumuskan untuk pengujian.
Klasifikasi pengelompokan negara berdasarkan wilayah budaya juga telah dihipotesiskan sebagai
dasar untuk menguji hubungan antara budaya dan sistem akuntansi dalam konteks kewenangan dan
karakteristik sistem penegakan di satu sisi, dan pengukuran dan karakteristik pengungkapan di sisi
lain.
Setelah analisis ini, penelitian empiris sekarang perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana
sebenarnya ada pertandingan antara (a) nilai-nilai sosial dan nilai-nilai akuntansi, dan (b) klasifikasi
diusulkan pengelompokan negara, berdasarkan pengaruh budaya, dan kelompok yang berasal dari
analisis praktek akuntansi yang berhubungan dengan dimensi nilai subkultur akuntansi. Namun,
pekerjaan lebih lanjut untuk mengoperasionalkan hubungan antara praktek akuntansi dan nilai-nilai
akuntansi akan diperlukan, dan lintas-budaya yang relevan data disusun dan terorganisir.
Dalam menafsirkan hasil penelitian empiris yang berkaitan dengan budaya, pengaruh faktor-
faktor perubahan juga perlu diperhitungkan, mengingat adanya pengaruh eksternal yang timbul dari
penjajahan, perang, dan investasi asing, termasuk kegiatan perusahaan multinasional dan perusahaan
akuntansi internasional.
Makalah ini ditawarkan sebagai kontribusi untuk teori pengaruh budaya pada pengembangan
sistem akuntansi internasional. Dalam melakukan hal ini sepenuhnya diakui bahwa ide-ide maju
15
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
16/22
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
17/22
accounting value dan cultural value yang diidentifikasi oleh Hofstede (1980, 1983). Budaya bukan
suatu fenomena yang mudah diukur. Kesulitan itu terjadi karena dalam suatu budaya, terdapat
tingkat dan layer budaya yang berbeda, seperti budaya nasional, budaya professional (Fecher dan
Kilfore, 1994), dan budaya organisasi. Tetapi, Hofstede (1980, 1983) menggunakan data dari IBM
beserta anak perusahaannya untuk mencegah perbedaan sub-budaya organisasi (Hofstede, 1987, p.
4).
Pada level budaya nasional, Riah-Belkaoui dan Picur (1991) menggunakan kuesioner untuk
menginvestigasi pengaruh budaya pada persepsi manajer/partner The Big Six accounting firm
mengenai 12 accounting concept. Pada lebel sub-culture, Thomas (1989) mengembangkan
conceptual framework yang menggunakan kuesioner untuk mempelajari dampak budaya perusahaan
terhadap pemilihan metode akuntansi.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan content analysis. Comment letters mengenai E32 dibaca untuk
mengidentifikasi pernyataan yang terkait dengan cultural value yang diidentifikasi oleh Hofstede
(1980, 1983) dan accounting subcultural value yang diidentifikasi oleh Gray (1988). Comment letter
juga dicopy ke floppy disk untuk content analysis lebih lanjut menggunakan software.
Hipotesis
Cultural value hypothesis
Large versus Small Power Distance
H1: the comments on E32 from More developed Latin (French) companies are consistent with
a large power distance society and the comments of Anglo, Nordic, and Germanic sompanies are
consistent with small power distance societies
Individualism versus Collectivism
H2: the comment on E32 from companies in all nine countries are consistent with
individualism in their societies.
H3: the comments on E32 from more develoed Latin (French) and Nordic companies are
consistent with femine societies and the comments of Anglo and Germanic companies are
consistent with masculine societies.
Strong versus Weak Uncertanty Avoidance
17
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
18/22
H4: The comments on E32 from More developed Latin (French) and Germanic (German and
Swiss) companies are consistent with strong uncertainty avoidance societies and the comments of
Anglo (Australian, Canadian, South African, U.K., and U.S.A.), and Nordic (Netherlands)
companies are consistent with weak uncertainty avoidance societies.
Accounting Subcultural Value Hypothesis
H5: The comments on E32 from Anglo (Australian, Canadian, South African,U.K., and
U.S.A.) and Nordic (Netherlands) companies exhibit predominantly preference for professionalism
and flexibility (in regards to authority and enforcement) and optimism and transparency (in regards
to measurement and disclosure).
H6: The comments on E32 from Germanic (German and Swiss) and More developed Latin
(French) companies exhibit predominantly preference for professionalism and uniformity (in regards
to authority and enforcement) and conservatism and secrecy (in regards to measurement and
disclosure).
Hasil Content Analysis
Culture Value Result
Large versus Small Power Distance
18
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
19/22
Hasil content analysis mendukung H1. Comment letters dari 3 French Lobbyists
menggambarkan large power distance (LPD). Dari 44 comment letters sisanya, 21 membuktikan
small power distance (SPD), 19 tidak menggambarkan LPD atau SPD, hanya 4 menggambarkan
LPD.
Individualism
19
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
20/22
Hasil content analysis mendukung H2. Secara umum, individualistic statetment
teridentifikasi pada 39 (83%) comment letters.
Feminity and Masculinity
Hasil content analysis mendukung H3. Seperti yang telah diperkirakan, comment letter dari
perusahaan French dan Netherlands menunjukkan bukti yang jelas mengenai feminity. Pada
kelompok masculine, lebih banyak perusahaan yang dapat diklasifikasikan sebagai femine (8
perusahaan) dan lebih sedikit yang dapat diklasifikasikan sebagai masculine (4 perusahaan).
Strong versus Weak Uncertainty Avoidance
20
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
21/22
-
7/23/2019 Akuntansi Internasional Dan Budaya FIX MAKALAH
22/22
Germanic and More Developed Latin Countries
Hasil content analysis yang terdapat pada tabel 10 dan tabel 11 tidak mendukung H6. H6
menyatakan bahwa uniformity akan lebih dipilih oleh perusahaan dari Germany dan More
Developed Latin. Hal ini mungkin terjadi karena nature dari dunia internasional memberi
kewenangan kepada para manajer untuk menggunakan world point of view yang lebih
mengapresiasi flexibility.
22