tinea kapitis et kruris dengan infeksi sekunder

Upload: nanaradhiyana

Post on 20-Feb-2018

271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    1/17

    Laboratorium Dermatologi dan Venereologi Refleksi Kasus

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    Tinea Kapitis et Kruris dengan Infeksi Sekunder

    Oleh :

    Radi!ana "utri

    #$%##%'%

    Pembimbing :

    dr( Daulat Sinambela) Sp( DV

    Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

    Laboratorium Dermatologi dan Venereologi

    Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

    *#%&

    1

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    2/17

    L+M,-R "+./+S-0-.

    R+FL+KSI K-SUS

    TI.+- K-"ITIS +T KRURIS D+./-.I.F+KSI S+KU.D+R

    Dipresentasikan pada *' .ovember *#%&

    Disusun ole 1

    Radhiyana Putri (0910015031)

    2

    "embimbing)

    dr( Daulat Sinambela) Sp(DV

    Pembimbing,

    dr. Agnes Kartini, Sp.KK

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    3/17

    ,-, I

    "+.D-0ULU-.

    %(% Latar ,elakang

    Dermatofitosis adalah penyait pada !aringan yang mengandung "at tandu# misalnya

    stratum orneum pada epidermis# rambut dan uu# yang disebaban oleh golongan !amur

    dermatofita$ %olongan !amur ini mempunyai sifat men&erna eratin# yang terbagi dalam 3 genus

    yaitu : microsporum, trichophyton, dan epidermophyton$ Tinea kapitis merupakan

    kelainan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatoft sedangkan

    Tinea kruris merupakan ineksi dermatoft pada daerah sela paha, perineum,

    dan daerah perianal dapat meluas ke daerah gluteus dan pubis. Pioderma

    merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya ineksi dari

    staphylococcus, Streptococcus, atau oleh kedua-duanya. Pioderma terbagi

    menjadi pioderma primer yaitu ineksi yang terjadi pada kulit yang normal

    sedangkan pioderma sekunder atau ineksi sekunder merupakan ineksi pada

    kulit yang telah mengalami penyakit kulit lainnya.1

    Tinea kapitis biasanya terjadi terutama pada anak anak berusia 3

    tahun sampai 1 tahun, meskipun ada juga kasus pada orang de!asa yangbiasanya terineksi Trichophyton tonsurans. Pada tinea ruris ini menyerang

    ebanyaan pada pria de'asa !uga pada orangorang yang sering menggunaan paaian etat$

    Paling banya mengenai daerah tropis arena tingat elembapannya yang tinggi dan dapat

    memi&u pengeluaran eringat yang banya men!adian fator predisposisi penyait ini$

    *ransmisi meningat pada higiene dan sanitasi yang tida di!aga# daerah tempat tinggal

    yang padat, dan status sosial ekonomi rendah sedangan pada infesi seunder

    ondisi yang mempegaruhi antara lain turunnya daya tahan tubuh dan telah ada penyait lain di

    ulit$1

    Tinea kapitis dapat dibagi menjadi berbagai tipe yaitu" meradang, tidak

    meradang, black dot, dan tinea a#us3. Penyebaran ineksi tinea kapitis dapat

    disebarkan oleh spesies $ooflik, geoflik, dan antropoflik. %pesies $ooflik

    umumnya ditemukan di tubuh binatang, tetapi ditransmisikan ke tubuh

    3

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    4/17

    manusia. &inatang maupun he!an peliharaan merupakan sumber utama

    ineksi di daerah perkotaan. Transmisi dapat terjadi melalui kontak langsung

    dengan binatang yang spesifk atau se'ara tidak langsung ketika rambut

    binatang yang terineksi terba!a di baju atau terdapat pada gedung atau

    makanan yang terkontaminasi. (aerah yang terekspos seperti kulit kepala,

    jenggot, muka, dan tangan merupakan daerah a#orit untuk organisme jamur

    tersebut. (ermatofta yang meradang biasanya disebabkan oleh ineksi yang

    disebabkan organisme $ooflik 3. Pada *inea ruris# elainan yang tampa merupaan

    lesi batas tegas$ Peradangan pada tepi lebih nyata daripada tengahnya$ +ffloresensi terdiri dari

    atas ma&amma&am bentu primer dan seunder (polimorf)$ ,ila penyait ini men!adi menahun#

    dapat berupa ber&a hitam disertai sisi$ +rosi dan eluarnya &airan biasanya aibat garuan3$

    -orfologi yang dapat dilihat pada infesi seunder adalah terdapat pus# pustul# bula purulen#

    rusta ber'arna uning ehi!auan# pembesaran elen!ar getah bening regional# leuositosis#

    dapat pula disertai demam$1

    Diagnosis dapat dibantu dengan melauan pemerisaan menggunaan lampu 'ood#

    pemeriksaan lesi yang melibatkan kulit kepala atau jenggot mungkin

    memperlihatkan gambaran dari patogen tertentu.3 .elain itu# dapat dilauan

    pemerisaan miologi untu membantu menegaan diagnosis$ Pada pemerisaan miologi

    untu mendapatan !amur diperluan bahan linis yang dapat berupa eroan ulit# rambut# danuu$ /emudian bahan eroan diperisa menggunaan larutan /O 10 untu sediaan rambut

    sedangan larutan /O 0 untu sediaan ulit dan uu1$ Penegaan diagnosis infesi

    seunder dapat dibantu dengan pemerisaan darah lengap yaitu ditemuannya leuositosis#

    sedangan pada asusasus yang ronis dan suar sembuh dilauan ultur dan tes resistensi$ 1

    )dapun pengobatan dermatoftosis adalah pemerian obat-obatan anti

    jamur seperti obat-obatan golongan a$ole yaitu mikona$ole, klotrima$ole,

    sulkona$ole, dan obat-obatan lainnya. *bat dapat diberikan topikal maupun

    oral. *bat topikal bisa digunakan bila daerah yang terkena sedikit, tetapi bila

    ineksi jamur luas maka lebih baik menggunakan obat oral seperti

    griseoul#in, terbinafn, atau itrakona$ole. *bat topikal tidak eekti pada

    tinea kapitis, sehingga dianjurkan untuk diobati dengan

    griseoul#in.Pengobatan untuk ineksi sekunder dapat diberikan antibiotik.1

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    5/17

    %(* Tu2uan

    *u!uan dibuatnya reflesi asus ini adalah agar doter muda mampu untu melauan

    penegaan diagnosis dan tatalasana pada asus Tinea Kapitis et Kruris dengan infeksi

    sekunderdan diharapan !uga# dengan membuat reflesi asus ini dapat menambah 'a'asan

    pengetahuan bai bagi penulis maupun temanteman se!a'at lainnya$

    ,-, II

    L-"3R-. K-SUS

    Identitas "asien

    2ama : n$ RP

    4sia : tahun bulan

    lamat : .angasanga

    Pendidian : ,elum .eolah

    Peer!aan : ,elum ,eer!a

    namnesis dan pemerisaan fisi dilauan tanggal 16 2o7ember 015 di Poli /ulit dan

    /elamin R.4D bdul 8ahab .!ahranie .amarinda$

    Keluan utama

    %atal pada ulit epala# telinga# dan boong$

    Riwa!at pen!akit sekarang

    %atal pada ulit epala dirasaan se!a urang lebih 2bulan yang lalu$ %atal ini dirasaan

    terusmenerus# terutama saat malam hari$ 'alnya gatal dirasaan pada ulit epala bagian

    belaang# pasien terus menggarunya dan biasanya terdapat bagian dari ulit epala yang

    terelupas$ Pada epala bagian belaang mun&ul ber&a emerahan# namun tiga hari setelahnya

    mulai mun&ul bintil yang emudian pe&ah$ ,intil yang pe&ah tersebut mengeluaran &airan yang

    emudian mengenai daerah seitarnya dan membuat daerah yang mengalami hal serupa semain

    meluas$ .eminggu setelah mengalami gatal pada bagian epala# pasien mulai mengalami hal

    serupa pada telinganya dan seminggu setelahnya lagi# pasien mulai mengalami hal serupa pada

    daerah boongnya$%atal yang dirasaan semain bertambah sepan!ang hari dan pasien terus

    +

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    6/17

    menggarunya hingga sulit untu beristirahat# emudian ayah pasien memba'a pasien untu

    diperisa di poli ulit dan elamin$ Pasien tida menglami demam$ Pasien belum pernah

    mengobati eluhan tersebut sebelumnya.

    Riwa!at pen!akit daulu

    Pasien tida pernah mengalami eluhan yang sama sebelumnya$ Ri'ayat alergi terhadap obat

    obatan# maanan# dan udara disangal$

    Riwa!at pen!akit keluarga

    *ida ada eluarga yang memilii eluhan yang serupa$

    Riwa!at Sosial +konomi

    Pasien merupaan ana pertama$ Pasien tinggal satu rumah dengan orang tua pasien dan

    aenya$

    "emeriksaan Fisik

    Status generalisata

    /eadaan umum : tampa sehat/esadaran : omposmentis

    ,erat ,adan : 11# g

    *anda 7ital

    2adi : 106 ;

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    7/17

    Regio gluteal

    Regio auri&ula sinistra

    +ffloresensi : plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh

    suama asar ber'arna putih dan rusta ber'arna euningan pada

    regio o&&ipitalis ranial

    plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh

    suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio

    gluteal

    papul eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh

    suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio

    auri&ular sinistra

    /ambar %( Foto Klinis Regio 344ipitalis Kranial

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    8/17

    /ambar *( Foto Klinis Regio

    /luteal

    /ambar '( Foto Klinis Regio -uri4ula Sinistra

    Diagnosis ,anding

    %( *inea /apitis et /ruris @ Anfesi seunder

    *( Dermatitis seboroi @ *inea /ruris @ Anfesi .eunder

    '( Psoriasis Bulgaris @ Anfesi .eunder

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    9/17

    Usulan "emeriksaan "enun2ang

    1$ Pemerisaan ?ampu 8ood

    *( Pemerisaan /O

    '( Darah ?engap

    Diagnosis Ker2a

    *inea /apitis et /ruris @ Anfesi .eunder

    "enatalaksanaan

    1$ >*- ; C tablet

    $ mo;y&ilin syr$ 3 ; &th A

    3$ %riseoful7in 15 mg

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    10/17

    ,-, III

    "+M,-0-S-.

    Reflesi asus dilauan pada pasien n$ RP usia tahun bulan# dengan eluhan

    utama gatal pada ulit epala# boong# dan telinga yang dialami pasien se!a urang lebih 2

    bulan yang lalu sebelum pasien memerisaan diri e Polilini /ulit dan /elamin R.4D 8.$

    Diagnosis pada pasien ini adalah tinea apitis et ruris dan tinea auriularis disertai infesi

    seunder yang didasaran pada anamnesis dan pemerisaan fisi$

    ,erdasaran epidemiologi# tinea apitis biasanya ditemukan pada anak berusia3 tahun sampai 1 tahunsedangan tinea ruris menyerang ebanyaan pada pria de'asa

    !uga pada orangorang yang sering menggunaan paaian etat$Transmisi meningkat

    dengan berkurangnya higienitas personal, daerah tempat tinggal yang

    padat, dan status sosial ekonomi rendah.1

    Pada anamnesis didapatan %atal pada ulit epala dirasaan se!a urang lebih 2bulan

    yang lalu$ %atal ini dirasaan terus menerus# terutama saat malam hari$ 'alnya gatal

    dirasaan pada ulit epala bagian belaang# pasien terus menggarunya dan biasanya terdapat

    bagian dari ulit epala yang terelupas$ Pada epala bagian belaang mun&ul ber&a

    emerahan# namun tiga hari setelahnya mulai mun&ul bintil yang emudian pe&ah$ ,intil yang

    pe&ah tersebut mengeluaran &airan yang emudian mengenai daerah seitarnya dan membuat

    daerah yang mengalami hal serupa semain meluas$ .eminggu setelah mengalami gatal pada

    bagian epala# pasien mulai mengalami hal serupa pada telinganya dan seminggu setelahnya lagi#

    10

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    11/17

    pasien mulai mengalami hal serupa pada daerah boongnya$%atal yang dirasaan semain

    bertambah sepan!ang hari dan pasien terus menggarunya hingga sulit untu beristirahat#

    emudian ayah pasien memba'a pasien untu diperisa di poli ulit dan elamin$ Pasien belum

    pernah mengobati eluhan tersebut sebelumnya$ al ini sesuai dengan teori dimana didapatan

    rasa gatal yang dirasaan oleh pasien$ Penyakit dia!ali dengan papul merah yang

    ke'il disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk ber'ak, yang

    menjadi pusat dan bersisik. Tinea kapitis ini disebut tipe tida meradangsedangan

    pada asus tinea ruris yang dialami pasien sesuai dengan teori yaitu adanya eluhan gatal di

    derah lipat paha# seitar anogenital# atau boong sering bertambah berat se'atu tidur sehingga

    digaru emudian timbul erosi dan infesi seunder$3

    &entuk tinea kapitis tipe tidak meradang atau grey patch ringworm

    yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporumdan sering ditemukan

    pada anak-anak. Penyebabnya berupa organism antropoflik ektotrik seperti

    M.audounii atau M.canis. &entuk dari tinea kapitis ini dikenal juga sebagai

    bentuk seboroik dari skuama yang menonjol. Peradangan bersiat minimal.

    ambut yang terineksi menjadi abu-abu dan kusam pada selubung

    artrokonidianya, dan rambut putus pada bagian atas dari kulit kepala.

    %eringkali tidak terdapat kerontokan rambut. mumnya, lesi memberikan

    tampilan berbatas tegas, hiperkeratotik, skuama pada daerah alopesiaakibat putusnya rambut sehingga tampak gambaran seperti ladang

    gandum4. Pada pemeriksaan lampu 5ood didapatkan 6oresensi ber!arna

    hijau pada sisa rambut dan skuama. Penyakit mulai dengan papul merah

    yang ke'il disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk ber'ak, yang

    menjadi pusat dan bersisik. 7eluhan penderita adalah rasa gatal. 5arna

    rambut menjadi abu abu dan tidak berkilat lagi. ambut mulai patah dan

    terlepas dari akarnya, sehingga mudah di'abut dengan pinset tanpa rasa

    nyeri. %emua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga

    dapat terbentuk alopesia setempat. Tempat tempat ini terlihat sebagai grey

    pat'h 1,3.

    11

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    12/17

    /ambar 5( Tinea Kapitis tipe tidak meradang) tidak ditemukan adan!a kerontokan

    rambut

    /ambar &( Tinea Kapitis tipe tidak meradang) 6Gray Patch type

    Pada pemerisaan fisi# status dermatologis plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas

    difus ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna euningan pada regio

    o&&ipitalis ranial# plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama

    asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio gluteal# dan papul eritem berbentu

    tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna

    putih pada regio auri&ular sinistra$ Pada pemerisaan fisi# ditemuan !uga pembesaran elen!aar

    getah bening ser7ialis posterior$ ,erdasaran teori# pada tinea apitis tipe tida meradang lesi

    memberikan tampilan berbatas tegas, hiperkeratotik, skuama pada daerah

    12

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    13/17

    alopesia akibat putusnya rambut sehingga tampak gambaran seperti

    ladang gandum4. Penyakit dia!ali dengan papul merah yang ke'il disekitar

    rambut. Papul ini melebar dan membentuk ber'ak, yang menjadi pusat dan

    bersisik. Peradangan yang terjadi bersiat minimal dan seringkali tidak terjadi

    kerontokan rambut.2,3

    Pada *inea /ruris# mulamula timbul sebagai ber&a eritematosa# gatal yang lama

    elamaan meluas# dapat meliputi srotum# pubis# gluteal# bahan sampai paha# boong# dan perut

    ba'ah$ *epi lesi atif# polisili# ditutupi suama# dan adangadang dengan banya 7esiel

    lesi e&ile&il$ +ffloresensi terdiri dari atas ma&amma&am bentu primer dan seunder

    (polimorf)$ ,ila penyait ini sudah berlangsung lama atau ronis# dapat berupa ber&a hitam

    disertai sisi$ +rosi dan eluarnya &airan biasanya aibat garuan$ Pada infesi aut# ruam

    biasanya basah dan esudatif$ Pada infesi roni# permuaannya ering dengan tepi papuler

    anular atau asiner$ rea sentral hiperpigmentasi dan terdapat papul eritema yang tersebar$ ibat

    pruritus dapat ter!adi esoriasi# lienifeasi dan impetignisasi3$ Pada infesi seunder dapat

    ditemuan adanya pus# pustul# bula purulen# rusta ber'arna uning ehi!auan# pembesaran

    elen!ar getah bening regional# dapat pula disertai demam1$Pada pasien ini tida ditemuan

    adanya demam# namun pada ulit epala ditemuan adanya rusta ber'arna euningan dan

    adanya pembesaran elen!ar getah bening regional pada pemerisaan fisi$

    Diagnosis banding pada pasien ini adalah dermatitis seboroi dan psoriasis$ ,erdasaranteori# Predilesi utama psoriasis 7ulgaris adalah s&alp# perbatasan daerah tersebut dengan mua#

    estremitas bagian estensor terutama siu serta lutut dan daerah lumbosa&ral$ /elainan ulit

    terdiri atas ber&a ber&a yang meninggi (pla) dengan suama diatasnya$ ,esar elainan

    ber7ariasi yaitu lenti&ular# nummular atau plaat dapat beronfluensi1#Pada psoriasis 7ulgaris#

    bila pada ulit yang masih normal terena trauma

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    14/17

    terdapat lesi has dermatitis seboroi adalah ber&a (pat&h) eritematosa dengan sisi berminya

    yang luas$ Pada pasien ini tida tampa adanya ber&a eritematosa dengan sisi berminya

    sehingga diagnosa dermatitis seboroi dapat disingiran$ 1

    Pemerisaan penun!ang yang diusulan adalah pemerisaan lampu 'ood# pemerisaan

    /O# dan darah lengap$ ?ampu 'ood digunaan untu memper!elas gambaran tiga penyait

    ulit yaitu organisme tertentu penyebab ber&aber&a !amur di pada ulit epala memberian

    fluoresensi hi!au# organisme yang berperan dalam ter!adinya eritrasma memberian fluoresensi

    merah terang# dan beberapa elainan pigmen dapat lebih !elas terlihat$=Pada asus tinea apitis

    tipe tida meradang yang dialami pasien !ia dilauan pemerisaan lampu 'ood maa

    ditemuan fluoresensi ber'arna hi!au pada rambut dan suama$ .elain itu# dapat dilauan

    pemerisaan /O dengan terlebih dahulu melauan eroan pada rambut dan ulit$ /emudian

    pada sediaan ulit aan terlihat adanya hifa# sebagai dua garis se!a!ar# terbagi oleh seat# dan

    ber&abang# maupun spora berderet pada elainan ulit lama dan*-

    diberian sebagai pengobatan simptomati oleh arena pasien mengeluhan gatal$ >*- dapat

    mengurangi gatal arena er!anya sebagai anti histamin$5 pabila gatal yang dialami pasien

    berurang# maa pasien tida menggaru tempat yang gatalsehingga tida memperparah ondisi

    penyait ulit yang dialami pasien$

    %riseoful7in untu dosis de'asa 500 mg

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    15/17

    sekunder. (osis yang diberikan untuk anak adalah ,+-2+ mg:kg&&:hari.

    Pengobatan topikal yang dapat diberikan untuk pengobatan tinea kapitis

    adalah sampo selenium sulphide dan povidone iodine digunakan 2 kali

    seminggu. Selenium sulphide dan povidone iodine berungsi mengurangi

    hantaran spora dan mengurangi ineksi +

    *erapi nonmediamentosa !uga penting diberian epada pasien yaitu diberian eduasi

    mengenai penyaitpasien# fator penyebab dan fator yang mempengaruhi timbulnya penyait#

    terapi dan aturan penggunaan# ompliasi dan prognosis dan !angan menggaru bagian tubuh

    yang gatal$1

    ,-, IVRI./K-S-.

    Dilaporan pasien ana lai lai berusia tahun bulan datang e poli ulit dan elamin

    dengan eluhan %atal pada ulit epala dirasaan se!a urang lebih 2bulan yang lalu$ Pada

    epala bagian belaang mun&ul ber&a emerahan# namun tiga hari setelahnya mulai mun&ul

    bintil yang emudian pe&ah$ ,intil yang pe&ah tersebut mengeluaran &airan yang emudian

    mengenai daerah seitarnya dan membuat daerah yang mengalami hal serupa semain meluas$

    .eminggu setelah mengalami gatal pada bagian epala# pasien mulai mengalami hal serupa pada

    telinganya dan seminggu setelahnya lagi# pasien mulai mengalami hal serupa pada daerah

    boongnya$

    Pada pemerisaan fisi didapatan plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus

    ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna euningan pada regio

    1+

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    16/17

    o&&ipitalis ranial# plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama

    asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio gluteal# dan papul eritem berbentu

    tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna

    putih pada regio auri&ular sinistra$ Pada pemerisaan fisi# ditemuan !uga pembesaran elen!ar

    getah bening ser7ialis posterior$

    ,erdasaran anamnesis dan pemerisaan fisi ditegaan diagnosa *inea /apitis et ruris

    disertai infesi seunder$ Penatalasanaan berupa pemberian terapi sistemi berupa obat

    antibioti dan obat anti fungal serta penggunaan sampo selenium sulfida$

    1

  • 7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder

    17/17

    D-FT-R "UST-K-

    1$ D!uanda $Mikosis$ Dalam : D!uanda # am"ah -# isah .$ Eed$F# Almu Penyait /ulit dan

    /elamin$ +disi /elima$ Gaarta : Haultas /edoteran 4ni7ersitas Andonesia$ 00I# hal : 9

    100$

    $ .iregar R$ Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. +disi /edua$ Gaarta : Penerbit ,uu

    /edoteran +%>$ 005$ al 9=100

    3$ Berma$ .# effernan$ -P$ (00) Hungal Disease$ Fitzpatricks Dermatoloy in !eneral

    Medicine "th#d$ Bol$ 1 J $ 2e' Kor# 4.$ al$ 10I11

    =$ %raham,ro'n R$# ,urns *$ $ecture %otes & Dermatoloi$ +disi /edelapan$ Gaarta :

    Penerbit +rlangga$ 005$ al 33

    5$ ?ando' R$# Kapita Selekta 'erapi Dermatoloik$ Gaarta : Penerbit ,uu /edoteran +%>$

    19=$ al 31==

    6$ .uyoso .$# +r7ianty +$# Lularnain A$# Dermatofitosis$ Pedoman Dianosis dan 'erapi (lmu

    Penyakit Kulit dan Kelamin$+disi etiga$ .urabaya : Haultas /edoteran 4ni7ersitas

    irlangga$ 005# hal : 596I

    1