makalah mia ph (2)
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
1/24
DIAGNOSTIK HOLISTIK PADA HIPERTENSI ESENSIAL
Pembimbing:
Dr. Isti Ilmiati Fujiati M.Sc. CM-FM
Disusun oleh:
Hayatun Nufus Namira090100030
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN/
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
2/24
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamiin, sebagai insan yang beragama mari kita
senatiasa mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang memberikan begitu
banyak nikmat, terutama nikmat kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul prinsip kedokteran keluarga dalam Diagnostik Holistik Pada
Hipertensi Esensial. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kepaniteraan klinik Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan pula terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dr. Isti Ilmiati Fujiati M.Sc. CM-FM atas kesediaan beliau
sebagai pembimbing dalam penulisan makalah ini. Besar harapan, melalui makalah
ini, pengetahuan dan pemahaman kita mengenaiDiagnostik Holistik Pada Hipertensi
Esensial semakin bertambah.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, baik
dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik
secara moral maupun spiritual, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah
ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
kesehatan.
Medan, 8 April 2014
Penulis
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
3/24
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang .............................................................................. 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1. Dokter Keluarga ............................................................................. 6
2.1.1. Pengertian Dokter Keluarga ................................................... 6
2.1.2. Tugas Dokter Keluarga ........................................................... 7
2.1.3. Standar Kompetensi Dokter Keluarga .................................... 7
2.2. Pelayanan Kedokteran Keluarga .................................................... 9
2.2.1.Pengertian Pelayanan Kedokteran Keluarga ........................... 9
2.2.2. Tujuan Pelayanan Kedokteran Keluarga.................................9
2.2.3. Karakteristik Pelayanan Kedokteran Keluarga.......................9
2.2.4. Indikator Keberhasilan Pelayanan Kesehatan ....................... 10
2.3. Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga .......................................... 10
2.4. Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga ................................... 11
2.4.1. Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga di Klinik .............. 11
2.4.2. Standar Pelayanan dalam Praktik ......................................... 12
2.4.3. Standar Pengelolaan Praktik..................................................13
2.4.4. Standar sarana & prasarana....................................................13
2.5. Diagnostik Holistik.......................................................................15
2.5.1. Pengertian Diagnostik Holistik.............................................15
2.5.2. Aspek-aspek Diagnostik Holistik..........................................15BAB III SKENARIO KASUS ........................................................................ 16
BAB IV PEMBAHASAN KASUS DAN KESIMPULAN ........................... 17
4.1. Analisa Kasus .............................................................................. 17
4.2. Kesimpulan .................................................................................. 23
BAB V DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 24
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
4/24
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangTerwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak tidak hanya
oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh
seluruh anggota masyarakat.1
Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya yang harus
dilaksanakan, yang satu diantaranya adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan diharapkan memenuhi faktor 3A 2C I
dan Q, yaitu available, accesible, affordable, continue, comprehensive, integreted
dan quality.1
Secara umum pelayanan kesehatan dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal
atau pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan
kedokteran keluarga adalah termasuk dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan
dokter keluarga ini memiliki karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah
keluarga.1
Pelayanan dokter keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
di Indonesia, yang diselenggarakan baik secara perorangan maupun berkelompok.
Sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, pelayanan dokter
keluarga yang disiapkan sebagai primadona pelayanan medik strata pertama di
Indonesia.5
Masalah mendasar dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal adalah
adanya kesenjangan antara das sollen (cita-cita ideal akan pelayanan yang baik)dengan das sain (kondisi nyata yang ada di lapangan). Cita-cita model pelayanan
kesehatan ideal seringkali terbentur pada kenyataan bahwa perspektif pembuat
kebijakan, profesional kesehatan, institusi akademis, manajer kesehatan masyarakat
dan komunitas, seringkali berbenturan karena perbedaan sisi pandang.9
Seperti yang sudah banyak ditulis bahwa masalah yang sedang dihadapi saat ini
adalah: 1) terbatasnya dana; 2) biaya kesehatan naik dengan cepat sejalan dengan
banyaknya penyakit yang tidak dapat ditanggulangi; 3) adanya kesenjangan antara
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
5/24
4
kebutuhan dan keinginan; dan 4) pelayanan jasa yang tidak efisien. Banyak upaya
yang sudah dikerjakan untuk mengatasi masalah tersebut. Deklarasi Alma Alta 1978
sebagai contohnya dengan visi Primary Health Care for All. WHO Eropa, 1998
dengan visi Improving Health System: The Role of Family Medicine. Atau yang
terakhir, dan menjadi rujukan sampai saat ini adalah kolaborasi antara WHO dan
WONCA yang menghasilkan Vision of Family Medicine.9
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
6/24
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dokter Keluarga
2.1.1 Pengertian Dokter Keluarga1
Dokter keluarga memilki berbagai macam pengertian. Menurut WONCA tahun
1991 bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan
pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran,dan
mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan tanpa membedakan ras,
budaya dan tingkatan sosial.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia tahun 1982, dokter keluarga adalah dokter
yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan
titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang
sakit tetapi bagian dari unit keluarga.
The American Board of Family Practice tahun 1969 mengatakan bahwa dokter
keluarga adalah dokter yang memilki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang
dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga dan apabila dokter
keluarga tidak menanggulanginya dapat meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli.
The American Academic of General Practice mengatakan bahwa dokter
keluarga adalah dokteryang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang
merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan kesehatan dan menyelenggarakan
pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmu
kedokteran serta merujuk pasien ke tempat peayanan lain yang tersedia namun tetap
menjaga kesinambungan pelayanan, mengembangkan tanggung jawab untuk
pelayanan kesehatan menyeluruh dan berkesinambungan serta bertindak sebagaikoordinator pelayanan kesehatan, menerima tanggung jawab untuk perawatan total
pasien termasuk konsultasi sesuai dengan keadaan lingkungan pasien yakni keluarga
atau unit sosial yang sebanding serta masyarakat.
Sedangkan menururt Singapore College of General Practitioners dokter
keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal,tingkat
pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasiennya yang terkait dengan
keluarga, komunitas serta lingkungan di mana pasien tersebut berada.
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
7/24
6
Namun secara umum dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan
dirinya dalam bidang profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran
keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.
2.1.2. Tugas Dokter Keluarga8
Tugas dokter keluarga adalah:
a. Menyelenggarakan pelayanan primer secara menyeluruh danberkesinambungan guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang
diperlukan
b. Mendiagnosa secara tepat dan memberikan terapi secara tepatc. Memberikan pelayanan kesehatan secara aktif kepada pasien sakit maupun
sehat
d. Membrikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganyae. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan
taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi
f. Menangani penyakit akut dan kronikg. Melakukan tindakan tahap awal pada kasus berat agar segera dirujuk ke
RS
h. Tetap bertanggung jawab pada pasien yang dirujuk ke dokter spesialisi. Memantau pasien yang telah dirujuk
j. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennyak. Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk pasienl. Menyelenggarakan rekam medis penuh standarm. Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran
2.1.3. Standar Kompetensi Dokter Keluarga6
Perbedaan garis kompetensi yang tegas antara Dokter Keluarga dengan Dokter
yang melaksanakan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga, memang
sangat sulit dilakukan. Namun demi kepentingan pasien, dokter yang bekerja di
pelayanan primer diharapkan memiliki kemampuan untuk melaksanakan prinsip-
prinsip pelayanan kedokteran keluarga.
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
8/24
7
Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi
Dokter Keluarga yang disusun oleh perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun
2006 adalah:
1. Kompetensi Dasara. Keterampilan Komunikasi Efektif
b. Keterampilan Klinik Dasarc. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu
perilaku, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluargaataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik,
berkesinambungan, terkoordinir, dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan
Kesehatan Primer
e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasif. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayatg. Menjunjung tinggi etika, moral, profesionalisme dalam praktik
2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utamaa. Bedah
b. Penyakit Dalamc. Kebidanan dan Penyakit Kandungand. Kesehatan Anake. THTf. Matag. Kulit dan Kelaminh. Psikiatrii.
Sarafj. Kedokteran Komunitas
3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjuta. Keterampilan melakukan health screening
b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratoriumc. Membaca hasil EKGd. Membaca hasil USGe. BTLS, BCLS dan BPLS
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
9/24
8
4. Keterampilan Pendukunga. Riset
b. Mengajar kedokteran keluarga5. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap
a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnyab. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif
6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinik Dokter Keluarga
2.2. Pelayanan Kedokteran Keluarga2
2.2.1. Pengertian Pelayanan Kedokteran Keluarga
Pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya
kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung jawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamindan jenis
penyakit tertentu saja.
Pelayanan kedokteran keluarga juga merupakan pelayanan spesialis yang luas
yang bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai ilmu
disiplin lainnya yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu,
diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinis dan doker bertindak
sebagai dokter pribadi yang mengkooordinasikan seluruh pelayanan kesehatan.
2.2.2. Tujuan Pelayanan Kedokteran Keluarga3
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas
sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan menjadi 2 macam,yaitu :
a. Tujuan umumTujuan umum pelayanan kedokteran keluarga yakni terwujudnya keadaansehat bagi setiap anggota keluarga.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebihefektif dan efisien.
2.2.3. Karakteristik Pelayanan Kedokteran Keluarga
Karakteristik pelayanan kedokteran keluarga meliputi :
a. Pelayanan holistik dan komprehensifb. Pelayanan yang kontinu
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
10/24
9
c. Pelayanan yang mengutamakan pencegahand. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratife. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya
f. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, danlingkungan tempat tinggalnya.
g. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukumh. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkani. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
2.2.4. Indikator Keberhasilan Pelayanan Kesehatan3
1. Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan kesehatan fisik,mental dan sosial seluruh anggota keluarga
2. Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnya penanggungjawab keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan dirinya, sosial
maupun lingkungan keluarganya
3. Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi permasalahannya. Semuatujuan ini selalu dimanfaatkan dalam pembahasan kasus yaitu evaluasi
keberhasilan tindakan untuk pencapaian tujuan pelayanan.
2.3. Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga4
Spesialisasi dari Kedokteran keluarga ialah dalam hubungan dokter pasien
yang bersifat emfasis dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif
baik dalam segi fisik, psikologi dan sosial kepada pasien dan keluarganya. Fokus
terhadap pasien dilihat dari latar belakang keluarga dan bukan hanya dinilai darisudut pandang penyakit, organ atau sistem. Kedokteran keluarga merupakan cara
terbaik dalam memberikan pelayanan kesehatan pencegahan, promosi kesehatan dan
pelayanan rehabilitatif kepada komunitas serta anggota keluarga disekitarnya. 10
prinsip prinsip esensial Kedokteran Keluarga ialah :
1. Melayani (Caring)2. Berkompetensi dalam Klinis (Clinical Competence)3. Pembiayaan yang Efektif (Cost-Effectiveness)
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
11/24
10
4. Pelayanan yang Berkesinambungan (Continuity of Care)5. Pelayanan yang Komprehensif (Comprehensive Care)6. Pelayanan yang Terkoordinir (Coordination of Care)7. Ahli dalam Menangani Masalah Kesehatan Umum (Common Problems
Management Expertise)
8. Pelayanan dan Penelitian Berbasis Komunitas9. Kemampuan konseling dan Komunikasi (Counselling and Communication
Skills)
10.Edukasi Medis yang Berkelanjutan(Continuing Medical Educatio/Long lifeLearning)
2.4. Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga5
2.4.1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care)
a. Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata
pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu
termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan
penyakit dan proteksi khusus (preventive and spesific protection), pemulihan
kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan
rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan
sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.
b. Standar Pelayanan Medis (standard of medical care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis
yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis, dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang danpenegakkan diagnosis, diagnosis banding, prognosis, penatalaksanaan,
konseling, konsultasi dan rujukan sesuai dengan prinsip-prinsip kedokteran
keluarga.
c. Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu
peduli bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik,
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
12/24
11
mental, sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan
sosialnya.
d. Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain
merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan
berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari forml
maupun informal.
e. Standar Pelayanan Bersinambung (standar of continuity care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan
bersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif
efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.
2.4.2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standard of Behaviour in Practice)
a. Standar Perilaku Terhadap Pasien (patient-physician relationshipstandard)
Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk
menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan
kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan
guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan
dilaksanakannya.
b. Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik (standard of partnersrelationship in practice)
Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai
pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara profesional.c. Standar Perilaku dengan Sejawat (standard of working with colleagues)
Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai pengetahuan,
keterampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan
menjaga hubungan baik secara profesional.
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
13/24
12
d. Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktik (standard ofknowledge and skill development)
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah guna memelihara dan menambah keterampilan praktik serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.
e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan(standard as communtiy leader)
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam
segala kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan
pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan didaerahnya.
2.4.3. Standar Pengelolaan Praktik (standards of practice management)
a. Standar sumber daya manusia (standard of human resources)Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat
petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan atau pelatihannya.
b. Standar manajemen keuangan (standard of finance management)Pelayanan dokter keluarga mengeloala keuangannya dengan manajemen
keuangan profesional.
c. Standar manajemen klinik (standard management of clinic for practice)Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan
yang disebut klinik dengan manajemen yang profesional.
2.4.4. Standar Sarana dan Prasarana (standards of facilities)
a.
Standar fasilitas praktik (standard of practice facilities)Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata
pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.
b. Standar Peralatan Klinik (standard of practice equipments)Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik sesuai dengan
fasilitas pelayanannya, yaitu pelayan kedokteran di strata pertama (tingkat
primer).
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
14/24
13
c. Standar Proses-proses Penunjang Praktik (standard of clinical supportsprocess)
Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses-proses yang
menunjang kegiatan pelayanan dokter keluarga. Dalam hal ini seorang dokter
keluarga hendaknnya membuat rekam medik yang bersinambung dan
berisiskan informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada
saat pasien datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan
yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan. Adapun
indikator rekam medis yang baik ialah:7
a. Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa dicantumkannyaseluruh rencan penatalaksanaan kesehatan pasien dan kesehatan keluarga
b. Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa pada setiapkunjungan pasien dituliskan revisi rangkumankeadaan kesehatan pasien
yang sesuai dengan keadaan pasien pada tanggal yang bersangkutan
c. Rekam medik dokter keluarga membuktikan bahwa masalah yang timbulpada kunjungan sebelumnya ditindaklanjuti pada kunjungan berikutnya.
Dalam rekam medik dokter keluarga sebaiknya tercantum :
a. Tanggal konsultasib. Alasan pasien berkonsultasi (keluhan utama, perasaan dan harapan)c. Hasil anamnese penyakit, wawancara mengenai keluarga, pekerjaan dan
lingkungan, pemeriksaan fisik, mental, dan perilaku, pengamatan,
perilaku, sosial dan lingkungan.
d. Penatalaksanaan yang dilakukane. Rencan penatalaksanaan selanjutnya, dan bila perlu hasil yang
diharapkanf. Obat yang diresepkang. Pelayanan promotif yang relevan yang telah dilakukanh. Pelayanan preventif yang relevan yang telah dilakukani. Dokumen-dokumen konsultasi atau rujukan
j. Identifikasi siapa yang melayani konsultasi (tanda tangan atau parafdokter)
k. Anjuran-anjuran khusus atau rencana tindak lanjut
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
15/24
14
2.5. Diagnostik Holistik10
2.5.1. Pengertian Diagnostik Holistik
Diagnostik holistik adalah salah satu standar dalam praktek pelayanan
kedokteran keluarga dimana dokter melihat pasien sebagai bagian dari komunitasnya
yang meliputi keluarga, tempat kerja, budaya, negara dan memahami bahwa pasien
merupakan seorang makhluk yang utuh yang terdiri dari fisik, psikis dan jiwa.
2.5.2. Aspek-aspek Diagnostik Holistik
Diagnostik holistik memilki 5 aspek, yaitu :
a. Aspek personal meliputi alasan kedatangan pasien (keluhan utama), harapan,kekhawatiran dan persepsi pasien.
b. Aspek klinis meliputi masalah medis, diagnosa kerja berdasarkan gejala dantanda. Apabila dokter belum dapat menegakkan diagnosa cukup dengan
diagnosa kerja/diagnosa banding
c. Aspek resiko internal meliputi pengaruh genetik, gaya hidup, kepribadian,usia dan gender
d. Aspek resiko eksternal dan psikososial meliputi lingkungan keluarga, tempatkerja dan budaya
e. Derajat fungsional meliputi kualitas hidup pasien yang akan dinilai dari skor1 sampai 5 berdasarkan disabilitas pasien.
Derajat Fungsional
Aktivitas menjalankan fungsi
sosial dalam kehidupan
Skor Keterangan
Mampu melakukan pekerjaan seperti
sebelum sakit
1 Mandiri dalam perawatan diri,
bekerja di dalam dan di luar rumah
mampu melakukan pekerjaan sehari-hari di
dalam dan di luar rumah
2 Mulai mengurangi aktivitas kantor
Mampu melakukan perawatan diri, tetapi
tidak mampu melakukan pekerjaan ringan
3 Mandiri dalam perawatan diri, tidak
mampu bekerja ringan
Masih mampu merawat diri, namun
sebagian besar aktivitas haya duduk dan
berbaring
4 Tidak melakukan aktivitas kerja,
tergantung pada anggota keluarga
Perawatan diri oleh orang lain, hanya
berbaring pasif
5 Tergantung pada pelaku perawat
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
16/24
15
BAB III
SKENARIO KASUS
A. KASUSSkenario Kasus:
Pak Yadi, laki-laki 48 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala yang dialami
sejak 3 yang lalu dan memeberat dalam 1 hari ini. Selain itu pak Yadi juga
mengeluhkan lehernya kaku yang dialaminya sejak 3 hari yang lalu. Selama satu
minggu ini pasien sering minum obat Panadol untuk menghilangkan sakit
kepalanya namun tidak ada perubahan.
Pertanyaan:
1. Sebagai Dokter Keluarga bagaimana penatalaksanaan anda terhadap kasustersebut, dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga?
2. Buatlah jawaban anda secara terstruktur berdasarkan S, O, A, P (subjective,objective, assessment, plan), seperti yang akan anda tuliskan di dalam Rekam
Medik pasien tersebut. (anda boleh mengembangkan skenario di atas sesuai
dengan penatalaksanaan anda)
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
17/24
16
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
4.1. Analisa Kasus
Analisa kasus dilakukan secara bertahap sesuai dengan bagan di bawah ini.
o Anamnesa holistiko Identifikasi
Nama : Yadi
Jenis Kelamin : Laki-LakiUsia : 48 tahun
Alamat : Jl. Karya Bakti no 20
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Pekerjaan : Pegawai Bank
Kegemaran : Nonton TV
Status : Menikah
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
18/24
17
Keluhan Utama : Nyeri kepala
o Telaah : Hal ini dialami OS 3 hari yang lalu , dan memberat dalam 1hari ini. Keluhan dirasakan terus menerus namun tidak sampai membuat
aktivitas sehari-hari terganggu. Nyeri jepala dirasakan seperti ditekan-
ekan dan seringkali dirasakan diseluruh kepala. Keluhan mual dan
muntah disangkal. Keluhan adanya pilek berulang disertai nyeri pada
tulang-tulang wajah disangkal OS. OS juga mengeluhkan leher terasa
kaku sejak 3 hari yang lalu, namun oasien masih dapat menggerakkannya
secara bebas. Riwayat adanya trauma daerah kepala (-). Riwayat keluhan
serupa di alami pasien sejak beberapa tahun terakhir, dan biasanya
muncul bila OS kelelahan dan banyak pikiran. OS mengatakan dirinya
memiliki riwayat tekanan darah tingggi sejak 4 tahun yang lalu. Pertama
kali os mengetahi dirinya menderita tekanan darah tinggi saat berobat ke
Klinik dekat rumahnya. Namun semenjak mengetahui dirnya menderita
darah tinggi OS tidak pernah teratur berobat dan minum obat. OS
meminum Panadol untuk meredakan nyeri kepalanya namun tidak ada
perubahan. Riwayat sesak nafas atau melakukan pekerjaan berat atau
harus menggunakan bantal lebih saat tidur disangkal. Riwayat BAK (+)
normal. Riwayat BAB (+) Normal, riwayat BAB berwarna merah (-),
berwarna hitam (-). Riwayat merokok disangkal. Riwayat DM disangkal.
o RPT : darah tinggio RPO : Panadolo Riwayat Keluarga : Ayah Os menderita darah tinggio Faktor resiko:
- laki-laki
- usia 48 tahun
- Stres
- genetik
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
19/24
18
o Lingkungan fisik- Lingkungan kerja :
Aktivitas os sering berada di dalam ruangan, dan mempunyai waktu yang
padat akibat kesibukan OS sebagai pegawai bank sehingga OS sering makan
makanan cepat saji.
- Lingkungan keluarga :
OS mempunyai kehidupan keluarga yang kurang begitu harmonis dengan
istrinya yang berusia 40 tahun dan mempunyai 2 orang anak. Anak pertama
(Laki-laki) sedang menjalani kuliah semester 2, anak kedua (perempuan)
berada di kelas 1 SMA. Dikarenakan kesibukan masing-masing anggota
keluarga. Ayah dan ibu OS masing-masing berumur 70 tahun dan 68 tahun,
ayah OS menderita penyakit hipertensi dan Ibu OS menderita penyakit
Diabetes Melitus . Kedua orang tua tinggal bersama OS.
o Pemeriksaan fisikPemeriksaan tanda vital dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg, HR :
100x/i RR: 24x/i, Temp: 36,5 derajat celsius, dari Auskultasi Sistem
pernafasan dalam batas normal, Sistem sirkulasi dalam batas normal.
Pemeriksaan antropometri dijumpai hasil berat badan 80 kg, tinggi badan 170
cm. Pemeriksaan fisik lain dijumpai hasil yang masih dalam batas normal.
Untuk populasi Asia, kategori BMI terbagi sebagai berikut :
Kategori Nilai
Underweight 18,5 kg/ m
Normoweight 18,5-22,9 kg/ m
Overweight 23 kg/mRisk Obese 23 - 24,9 kg/ m2
Obese I 25,0-29,9 kg/m2
Obese II 30 kg/m
Pada pemeriksaan antropometri, nilai BMI OS 27,68kg/m2 dan berada pada
batas Obese I.
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
20/24
19
o Diagnostik Holistik10Diagnostik Holistik ditegakkan pada pasien dengan menelaah hal-hal sebagai
berikut :
I. Alasan kedatangan adalah pasien mengeluh adanya rasa nyeri kepala danleher terasa kaku.
II. Diagnosa kerja sementara yang ditegakkan adalah Hipertensi derajat 1III.Didapatkan aspek internal dari faktor jenis kelamin dan usia ialah OS
Laki-laki berusia 46 tahun serta adanya faktor genetik.
IV.Stress karena pengaruh pekerjaan yang sibuk, Sehingga OS sering makanmakanan cepat saji.
V. Ditetapkan skala fungsional pasien derajat 1Dengan meninjau dari keterangan tersebut maka pasien dapat di Diagnosa
Banding dengan :
- Stroke- Tension Type Headache
o Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan guna membantu
menegakkan diagnosa ialah, EKG, Foto Rongent, pemeriksaan darah. Hasil
dari pemeriksaan tersebut didapat Ritme pada EKG sinus rithme reguler, dan
Foto Thorax CTR 50%, dengan kesan dalam batas normal, pada pemeriksaan
darah didapati kadar HDL menurun dan LDL meningkat sedangkan yang
lainnya dalam batas normal.Pembahasan Kasus
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana dijumpai tekanan darah tinggi
diatas 140/90 mmHg untuk usia 13-50 tahun dan tekanan darah
mencapai160/95 mmHg pada usia diatas 50 tahun, dan haru dilakukan
pengukuran tekanan darah sebanyak minimal dua kali untuk lebih
memastikan keadaan tersebut. Hipertensi dapat dibagi menjadi hipertensi
esensial (primer) dan hipertensi sekunder menurut etiologinya. Hipertensi
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
21/24
20
esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Lebih dari 90%
kasus hipertensi merupakan hipertensi esensial. Penyebab hipertensi esensial
adalah multifaktoral bisa dari genetik dan lingkugan. 3 faktor lingkungan
yang dapat menyebabkan hipertensi adalah makan garam, stres dan obesitas.
Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh
penyakit ginjal, penyakit endokrin dan obat-obatan.10
Tabel. 1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut
JNC 711
Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
22/24
21
Mekanisme Patofisiologis Hipertensi
Sumber :Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam2
oPenatalaksanaan
11
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah target tekanan darah
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
23/24
22
4.2. Kesimpulan
Os usia 48 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala yang dialami selama 3
hari dan memberat dalam 1 hari ini, dan berdasarkan hasil pemeriksaan OSdidagnosa dengan Hipetensi derajat 1akibat dari gaya hidup yang tidak sehat.
OS kemudian diberikan terapi dengan menggunakan obat golongan diuretik
seperti thiazide serta meberikan penjelasan mengenai penyakit yang dideritanya serta
pengobatnnya.
Sebagai dokter keluarga, tugas yang penting ialah mengobati serta dan
mencegah kondisi menjadi lebih buruk,.sehingga perlu dilakukan konseling
mengenai bagaimana mengontrol jadwal makan dan gaya hidup yang sehat, sebagai
dokter keluarga prinsip yang terpenting ialah memberikan pelayanan yang
menyeluruh dan bersifat continuity: yaitu berkesinambungan, bukan hanya kepada
pasien namun juga perlu dilakukan edukasi mengenai menjaga kondisi tubuh yang
sehat dengan mengatur jadwal makan yang tepat waktu serta pemenuhan gizi yang
optimal kepada keluarga, sehingga tercipta lingkungan dan hubungan keluarga yang
sehat dan harmonis.
-
7/22/2019 Makalah Mia Ph (2)
24/24
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Prasetyawati, Arista. 2010. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya.Kedokteran Keluarga ; Rineka Cipta.
2. Wahyuni, Sari. 2003. Pelayanan Dokter Keluarga: Fakultas Kedokteran USU;Medan, Sumatera Utara
3. EURACT. 2005. The European Definition of General Practice/ FamilyMedicine; Short Version
4. Fujiati, Ilmiati. 2005. Dasar-dasar Kedokteran Keluarga. USU Press; Medan,Sumatera Utara
5. Qureshi,Riaz.2008. Principles of Family Medicine, The Aga KhanUniversity; Karachi
6. Dhanasari, 2006. Standar Pelayanan Dokter Keluarga. PDKI; Depok, JawaBarat
7. Rusli Arsil dkk. 2006. Manual Rekam Medis. KKI8. Kemenkes RI Jamkesmas. Dokter Keluarga, Tersedia dari :
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=view&ii
=62&Itemid=102 [Diakses 2 Maret 2014]
9. Idris, Fachmi. 2006. Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia: Palembang.
10.Gan, Lee dkk. 2004. Family Medicine Practice. Singapore InternationalFoundation.
11.Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit.Jakarta; EGC
12.Yogiantoro, Mohammad. 2009. Hipertensi Esensial. Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia; Interna
Pubishing.