manifes diagnosis
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
1/12
Manifestasi Klinik
Nyeri dada
Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus menerus, terletak dibagian bawah
sternum dan perut atas, adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyei akan terasa
akan terasa semakin berat sampai tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat,
biasa menyebar kebahu dan lengan biasanya lengan kiri. tidak seperti nyeri angina,
nyeri ini muncul secara spontan (bukan setelah kerja berat atau gangguan emosi dan
menetap selama beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan
istirahat maupun niotrogliserin. !ada beberapa kasus nyeri biasa menjalar ke dagu
dan leher.
!asien dengan diabetes mellitus mungkin tidak merasa nyeri berat bila menderita
infark miokardium, karena neuropati yang menyertai diabetes mempengaruhi
neuroseptor, sehingga menumpulkan nyeri yang dialaminya.
Mual dan Muntah
- Nyeri yang hebat merangsang pusat muntah
- "rea infark merangsang refleks #asofagal
$iaporesis
!ada fase awal infark miokard terjadi pelepasan katekolamin yang meningkatkan
stimulasi simpatis sehingga terjadi #asokonstriksi pembuluh darah perifer sehingga
kulit akan menjadi lembab, dingin, dan berkeringat.
$emam
%emperatur mungkin saja meningkat pada &' jam pertama dan berlangsung paling
selama satu minggu. al ini disebabkan karena ada sel yang nekrotik yang
menyebabkan respon infamasi.
$iagnosis
$iagnosis adanya suatu )K" harus ditegakkan secara cepat dan tepat dan didasarkan
pada tiga kriteria, yaitu gejala klinis nyeri dada spesifik, gambaran *K+ (elektrokardiogram
dan e#aluasi biokimia dari enim jantung.
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
2/12
)indrom koroner akut (acute coronary syndrome/ACS meliputi spektrum penyakit dari
angina tak stabil (unstable angina, M" tanpa ele#asi )% dan M" dengan ele#asi )%.
!enyebab utamapenyakit ini adalah trombosis arteri koroneryang berakibat pada iskemi dan
infark miokard. $erajat iskemik dan ukuran infark ditentukan oleh derajat dan lokasi
trombosis.
Manifestasi unstable anginadan M akut seringkali berbeda. mumnya, gejala M
akut bersifat parah dan mendadak, sedangkan infark miokard non)% ele#asi (N)%*M atau
unstable anginaberkembang dalam &'/& jam atau lebih. !ada kedua kasus tersebut tujuan
awal terapi adalah untuk menstabilkan kondisi, mengurangi rasa nyeri dan kecemasan pasien.
!asien yang datang dengan keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis secaracermat apakah nyeri dadanya berasal dari jantung atau dari luar jantung. 0ika dicurigai nyeri
dada yang berasal dari jantung perlu dibedakan apakah nyerinya berasal dari koroner atau
bukan. !erlu dianamnesis pula apakah ada riwayat infark miokard sebelumnya serta faktor-
faktor resiko antara lain hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, merokok, stress serta
riwayat sakit jantung koroner pada keluarga. !ada hampir setengah kasus, terdapat faktor
pencetus sebelum terjadi ST Elevasi Myocardial Infarction()%*M seperti akti#itas berat
atau stress emosi.
Lokasi Lead Perubahan EKG
Anterior V1-V4 ST elevasi, gelobang !
Anterose"tal V1-V# ST elevasi, gelobang !
Anterior
eksterisi$
V1-V% ST elevasi, gelobang !
Posterior V1-V& ST de"resi, gelobang '
tinggi
Lateral (, aVL, V)-
v%
ST elevasi, gelobang !
(n$erior (, ((, aV* ST elevasi, gelobang !
Ventrikel kanan V4', V)' ST elevasi, gelobang !
Tabel "enentuan lokasi (n$ark +iokard berdasarkan gabaraan "erubahan
EKG
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
3/12
Anamnesis
Nyeri dada tipikal (angina merupakan gejala kardinal pasien )K". Nyeri dada atau rasa
tidak nyaman di dada merupakan keluhan dari sebagian besar pasien dengan )K". )eorang
dokter harus mampu mengenal nyeri dada angina dan mampu membedakan dengan nyeri
dada lainnya karena gejala ini merupakan penanda awal dalam pengelolaan pasien )K". )ifat
nyeri dada yang spesifik angina sebagai berikut1
2 3okasi 1 substermal, retrostermal, dan prekordial
2 )ifat nyeri 1 rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti
ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.
2 !enjalaran ke 1 leher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung atau interskapula,
dan dapat juga ke lengan kanan.
2 +ejala yang menyertai 1 mual,muntah, sulit bernafas, keringat dingin, dan lemas.
4erat ringannya nyeri ber#ariasi. )ulit untuk membedakan "ngina !ektoris %idak
)tabil 5N)%*M dan )%*M berdasarkan gejala semata-mata.
!ada beberapa pasien dapat ditemukan tanda-tanda gagal #entrikel kiri akut. +ejala
yang tidak tipikal seperti rasa lelah yang tidak jelas, nafas pendek, rasa tidak nyaman di
epigastrium atau mual dan muntah dapat terjadi, terutama pada wanita, penderita diabetes dan
pasien lanjut usia. Kecurigaan harus lebih besar pada pasien dengan faktor risiko
kardio#askular multipel dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan diagnosis atau bahkan
sampai tidak terdiagnosis5 under estimate.
a "ngina pektoris tidak stabil
Keluhan pasien pada umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina
yang bertambah dari biasa. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih
lama, mungkin timbul pada waktu istirahat, atau timbul karena akti#itas yang minimal.
Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak nafas, mual sampai muntah, kadang-kadang disertai
keringat dingin. !ada pemeriksaan jasmani seringkali tidak ada yang khas.
b M" dengan ele#asi )%
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
4/12
Keluhan utama M" adalah sakit dada yang terutama dirasakan di daerah sternum,
berlamgsung lebih dari &6 menit, dapat menjalar ke dada kiri atau kanan, ke rahang, ke bahu
kiri dan kanan dan pada satu atau kedua lengan. 4iasanya digambarkan sebagai rasa tertekan,
terhimpit, diremas-remas, rasa berat atau panas, kadang-kadang penderita melukiskannya
hanya sebagai rasa tidak enak di dada. 7alaupun sifatnya ringan sekali, tapi rasa sakit itu
biasanya berlangsung lebih dari setengah jam dan jarang ada hubungannya dengan aktifitas
serta tidak hilang dengan istirahat atau pemberian nitrat. !ada beberapa penderita, sakit
tertutupi oleh gejala lain, misalnya sesak nafas atau sinkop.
c M" tanpa ele#asi )%
Nyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadangkala di epigastrium dengan ciriseperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar. nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau
tertekan, menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan. 7alaupun gejala khas rasa tidak
enak di dada iskemia pada N)%*M telah diketahui dengan baik, gejala tidak khas seperti
dispneu, mual, diaporesis, sinkop atau nyeri di lengan, epigastrium, bahu atas atau leher juga
terjadi dalam kelompok yang lebih besar pada pasien-pasien berusia lebih dari 89 tahun.
!resentasi klinis klasik )K" tanpa ele#asi segmen )% berupa1
angina saat istirahat lebih dari &6 menit (angina at rest
angina yang dialami pertama kali dan timbul saat akti#itas yang lebih ringan dari
akti#itas sehari-hari (new onset angina
peningkatan intensitas, frekuensi dan durasi angina (angina kresendo
angina pasca infark
Pemeriksaan fisik
!ada fase awal serangan jantung, pasien amat stress dan dapat berkeringat dingin.
Keadaan umum penderita membaik bila rasa sakit sudah dikendalikan dan sering sekali
dalam beberapa jam penderita terlihat baik. :olume dan laju denyut nadi bisa normal, tapi
pada kasus berat nadi kecil dan cepat. "ritmia dan bradikardia juga sering dijumpai. %ekanan
darah biasanya menurun selama beberapa jam atau hari dan pelan-pelan kembali ke keadaan
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
5/12
normal dalam dua atau tiga minggu, tetapi juga dapat menurun sampai terjadi hipotensi berat
atau renjatan kardiogenik. Kadang-kadang bisa juga terjadi hipertensi transien karena sakit
dada yang hebat.
!ada fase awal infark miokard, tekanan #ena jugularis biasanya normal atau sedikit
meningkat dan dapat juga meningkat sekali pada infark #entrikel kanan. !ulsasi apeks sulit
diraba dan bunyi jantung pertama dan kedua lemah. 4unyi jantung ke empat dapat terdengar
pada kebanyakan kasus, sedangkan bunyi jantung ke tiga dapat ditemui bila terjadi gagal
jantung. )ering terdengar bising pansistolik di apeks yang disebabkan oleh regurgitasi
melalui katup mital, akibat disfungsi muskulus papilaris atau sekunder karena dilatasi
#entrikel kiri. 4ising sistolik yang kasar yang disebabkan oleh ruptur septum inter#entrikuler
terdengar di linea sternalis kiri dan bila di apeks disebabkan oleh ruptur muskulus papilaris.
Kebanyakan gejala fisik yang abnormal di atas akan menghilang dalam waktu
beberapa hari setelah serangan infark akut kecuali pada penderita yang kerusakannya luas.
$emam jarang melebihi ;, biasanya terjadi dalam &' jam pertama dan menghilang dalam
waktu beberapa hari.
Elektrokardiogram
a M" dengan ele#asi )%
+ambaran yang khas yaitu timbulnya ele#asi segmen )%, in#ersi gelombang % dan
gelombang ? patologis. 7alaupun mekanisme pasti dari perubahan *K+ ini belum diketahui,
diduga perubahan gelombang ? disebabkan oleh jaringan yang mati, kelainan segmen )%
karena injuri otot dan kelainan-kelainan gelombang % karena iskemia.
)andapan dimana gambaran infark terlihat tergantung pada lokasi. nfark anteroseptal
menimbulkan perubahan pada sandapan :@-:;. nfark anterolateral menimbulkan perubahan
pada sandapan :'-:8, sandapan dan a:3. nfark anterior pada sandapan :@-:'atau bahkan
sampai :8, sandapan dan a:3. nfark inferior bila ada perubahan di sandapan , dan
a:A. nfark posterior tidak menimbulkan gelombang ? pada @& sandapan standard. 7alaupun
demikian, hilangnya aktifitas listrik dan bagian posterior #entrikel kiri menyebabkan
gambaran gelombang R yang tinggi di :@dan juga terdapat gelombang ? di sandapan :/-:B.
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
6/12
nfark #entrikel kanan yang hampir selalu bersamaan dengan infark inferior menimbulkan
ele#asi segmen )% yang transien di :'kanan.
b "ngina pektoris tidak stabil
!emeriksaan *K+ sangat penting baik untuk diagnosis maupun stratifikasi resiko
pasien angina tidak stabil. "danya depresi segmen )% yang baru menunjukkan kemungkinan
adanya iskemia akut. +elombang % negatif juga salah satu tanda iskemia atau N)%*M.
!erubahan gelombang )% dan % yang nonspesifik seperti depresi segmen )% kurang dari 6,9
mm dan gelombang % negatif kurang dari & mm, tidak spesifik untuk iskemia dan dapat
disebabkan karena hal lain. !ada angina tidak stabil 'C mempunyai *K+ normal dan pada
N)%*M @-8C *K+ juga normal.
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
7/12
c M" tanpa ele#asi )%
*K+ memberi bantuan untuk diagnosis dan prognosis. Rekaman yang dilakukan saat
sedang nyeri dada sangat bermanfaat. +ambaran diagnosis dari *K+ adalah
@. $epresi segmen )% 6,9 mm pada dua sandapan
&. n#ersi gelombang % @mm, pada dua atau lebih sandapan yang beriringan
!erubahan *K+ lainnya termasuk bundle branch block (444 dan aritmia jantung,
terutama )ustained :%. )erial *K+ harus dibuat jika ditemukan adanya perubahan
segmen )%. Namun *K+ yang normal pun tidak menyingkirkan diagnosis
"!%)5N)%*M.
!emeriksaaan *K+ @& sadapan pada pasien )K" dapat mengambarkan kelainan yang
terjadi dan ini dilakukan secara serial untuk e#aluasi lebih lanjut, dengan berbagai ciri dan
kategori1
2 "ngina pektoris tidak stabil1 depresi segmen )% dengan atau tanpa in#ersi gelombang %,
kadang-kadang ele#asi segmen )% sewaktu nyeri, tidak dijumpai gelombang ?.
2 nfark miokard non-?1 depresi segmen )%, in#ersi gelombang %
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
8/12
Laboratorium
3eukosit sedikit meningkat, demikian pula laju endap darah (3*$, hal ini merupakan
reaksi terhadap nekrosis miokard.
4eberapa enim yang terdapat dalam konsentrasi tinggi di otot jantung akan dilepasdengan nekrosis miokard, karena itu aktifitasnya dalam serum meningkat dan menurun
kembali setelah infark miokard. 0umlah enim yang dilepas secara kasar paralel dengan
beratnya kerusakan miokard.
Serum kreatin fosfokinase
Kreatin fosfokinase (>K yang terdapat di jantung, otot skelet dan otak, meningkat
dalam 8 jam setelah infark dan mencapai puncaknya dalam @< sampai &' jam, kembali
normal setelah /& jam. )elain pada infark miokard, tingkat abnormal tinggi terdapat pada
penyakit-penyakit otot, kerusakan serebro#askular, setelah latihan otot dan dengan suntikan
intramuskular. soenim >KM4 adalah spesifik untuk otot jantung dan sekarang dipakai
secara luas untuk mendiagnosis infark miokard.
Serum glutamic oxalo-acetic transaminase (SGOT
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
9/12
%erdapat terutama di jantung, otot skelet, otak, hati dan ginjal. )esudah infark, )+D%
meningkat dalam waktu @& jam dan mencapai puncaknya dalam &' sampai ;8 jam, kembali
normal pada hari ke ; atau ke 9.
Serum lactate de!"drogenase (L#$
*nim ini terdapat di jantung dan juga di sel-sel darah merah. Meningkat relatif
lambat setelah infark, mencapai puncaknya dalam &' sampai '< jam kemudian dan bisa tetap
abnormal @ sampai ; minggu. soenimnya lebih spesifik.
Cardiac Troponin T (TnT)
%roponin % ditemukan pada otot skeletal dan jantung selama pertumbuhan janin.
%roponin % juga didapatkan selama jejas otot, pada penyakit otot (misal polimiositis,
regenerasi otot, gagal ginjal kronik. al ini dapat mengurangi spesifisitas troponin % terhadap
jejas otot jantung.
)etelah jejas miokard peningkatan kadar c%n% terdeteksi kira-kira bersamaan dengan
>K-M4, dengan kadar yang dapat dideteksi ; sampai ' jam setelah M". %roponin % tetap
meningkat kira-kira '-9 kali lebih lama daripada >KM4, karena sustained release protein
yang secara structural berikatan dengan miofibril yang mengalami desintegrasi, dengan kadar
yang masih dapat dideteksi hingga &'6 jam setelah M". !eningkatan yang lama dari c%n%
akan mengganggu diagnosis perluasan M" atau adanya re-infark. !emeriksaan kadar c%n%
mempunyai sensiti#itas sampai @66C terhadap kerusakan miokard dalam '-8 jam setelah
M". )pesifisitas c%n% dalam diagnosis M" tinggi, tetapi terdapat faktor yang dapat
mengurangi spesifisitasnya. 4eberapa penelitian menunjukkan bahwa c%n% dilepas dari sel-
sel miokard pada "%), sehingga mengurangi spesifisitas untuk diagnosis M". al lain yang
dapat mengurangi spesifisitasnya adalah gen untuk c%n% ditemukan pada otot skeletal selamapertumbuhan janin. )elama jejas otot dan regenerasinya, otot skeletal nampaknya kembali ke
keadaan janin, yang melepas c%n% dalam darah. !eningkatan kadar c%n% ditemukan pada
gagal ginjal kronik, kemungkinan disebabkan oleh myopati akibat gagal ginjal kronik.
Cardiac Troponin I (TnI)
%roponin hanya petanda terhadap jejas miokard, tidak ditemukan pada otot skeletal
selama pertumbuhan janin, setelah trauma atau regenerasi otot skeletal. %roponin sangat
spesifik terhadap jaringan miokard, tidak terdeteksi dalam darah orang sehat dan
menunjukkan peningkatan yang tinggi di atas batas atas pada pasien dengan M". %roponin
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
10/12
lebih banyak didapatkan pada otot jantung daripada >KM4 dan sangat akurat dalam
mendeteksi kerusakan jantung. %roponin meningkat pada kondisi-kondisi seperti
myokarditis, kontusio kardiak dan setelah pembedahan jantung. "danya c%n dalam serum
menunjukkan telah terjadi kerusakan miokard.
%roponin mulai meningkat ; sampai 9 jam setelah jejas miokard, mencapai puncak
pada @' sampai @< jam dan tetap meningkat selama 9 sampai / hari. %roponin mempunyai
sensiti#itas @66C pada 8 jam setelah M". %roponin adalah petanda biokimia M" yang
ideal oleh karena sensiti#itas dan spesifisitasnya serta mempunyai nilai prognostik pada "%).
!etanda biokimia ini tidak dipengaruhi oleh penyakit otot skeletal, trauma otot skeletal,
penyakit ginjal atau pembedahan. )pesifisitas c%n terutama sangat membantu dalam
mendiagnosis pasien dengan problem fisik yang kompleks. Kekurangan c%n adalah lama
dalam serum, sehingga dapat menyulitkan adanya re-infark. %etapi dari sudut lain adanya
peningkatan yang lama ini, berguna untuk mendeteksi infark miokard jika pasien masuk
rumah sakit beberapa hari setelah onset nyeri dada menggantikan peran isoenim 3$.
Gambar Pemeriksaan en%im &antung pada 'nfark miokard akut
Pemeriksaan radio nuklir dan ekokardiografi
Kebanyakan penderita dalam beberapa jam pertama setelah infark, defek perfusi dapat
terlihat dengan memakai %hallium &6@, tetapi dapat menghilang kemudian. Technetiumpyrophosphate berkonsentrasi di area infark, membentuk hot spot beberapa jam setelah
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
11/12
serangan, tetapi walaupun demikian ini bukanlah tes yang amat spesifik atau sensitif.
!ada kebanyakan kasus, diagnosis didasarkan atas karakter, lokasi dan lamanya sakit
dada. )akit dada yang lebih dari &6 menit dan tidak ada hubungan dengan aktifitas atau
latihan, serta tidak hilang dengan nitrat biasanya dipakai untuk membedakannya dengan
angina pektoris.
"danya perubahan *K+, didukung oleh tingkat serum enim yang abnormal
memperkuat diagnosis infark miokard. $iagnosis infark miokard dapat ditegakkan bila
memenuhi & dari ; kriteria, yaitu1 nyeri dada khas infark, peningkatan serum enim lebih dari
@E kali nilai normal dan terdapat e#olusi *K+ khas infark.
$iagnosis 4anding
"ngina !ectoris tidak stabil5insufisiensi koroner akut.
$iseksi aorta (nyeri dada umumnya sangat hebat, dapat menjalar ke perut dan
punggung.
Kelainan saluran cerna bagian atas (hernia diafragmatika, esofagitis refluks
Kelainan lokal dinding dada (nyeri bersifat lokal, bertambah dengan tekanan atau
perubahan posisi tubuh
Kompresi saraf (terutama >
-
7/23/2019 Manifes Diagnosis
12/12
$"A%"R !)%"K"
@ rmalita. nfark Miokard. $alam1 Rilantono 3, 4araas A, Karo )K, Roebiono !),
editors. 4uku "jar Kardiologi. 0akarta1 4alai !enerbit Aakultas Kedokteran
ni#ersitas ndonesia, &66&1 @/;-