mata dan lidah

Upload: evi-novitasari

Post on 21-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    1/26

    ALAT PENGECAPANA. TUJUAN

    1. Mengetahui peta rasa di lidah2. Mengetahui cara menguji rasa pada lidah

    B. TEORI DASAR

    Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.

    Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan

    lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap

    berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang

    mempunyai tonjolan seperti rambut.

    Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat

    dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk,yaitu bentuk benang,bentuk dataran

    yang dikelilingi paritparit,dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada

    paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan

    di permukaan papila berbentuk benang.

    Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.

    Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan

    lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap

    berupa tunas pengecap. !eseptor untuk pengecap di sebut reseptor system

    gustatoty. !eseptor perasa disebut taste buds, yang terletak disekitar kuncup

    pengecap yang disebut papillae. Taste buds bersi"at untuk mendeteksi segala

    macam rasa asam, manis, pahit dan lain sebagainya. #ntuk menghindari kerusakan

    disyara" pengecap dianjurkan tidak makan makanan yang terlalu panas.

    !asa klasik yang dapat dirasakan manusia (manis, asin, asam, pahit dan

    umami) ternyata melakukan mekanisme transduksi yang berbedabeda dan terjadi di

    sel reseptor yang berbeda pula. 2 dari mekanisme ini merupakan ionotrophic (rasaasin dan asam) dan sisanya (rasa manis, umami dan pahit) merupakan

    metabrotropic

    Tranduksi !asa Manis

    !asa manis dimulai dengn melekatnya molekul gula pada porus perasa.

    $emudian hal ini akan mengakti"kan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang

    terdapat pada membran. %timulator (protein &) akan terakti'asi selanjutnya akan

    mengakti"kan enim adenilat siklase. nim ini akan mengakti"kan pembentukan*amp dari +TP. Terjadinya peningkatan camp akan mengakibatkan terstimulasinya

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    2/26

    enim sitoplasma lainnya. al ini akan membuat ion $ dapat keluar sehingga

    mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. al ini akan mengakibatkan

    terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.

    Tranduksi !asa +sin!asa asin disebabkan masuknya ion -a. Masuknya ion -a mengakibatkan

    tertutupnya saluran keluar ion $. epolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar,

    dan impuls bisa diterima oleh otak.

    Tranduksi !asa Pahit

    Transduksi pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan

    ini akan mengakibatkan terakti'asinya protein & lainnya yang kemudian akan

    mengakti"kan enim "os"olipase. nim ini akan membuat /P0 yang merupansenyaa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam !. erikatan /P0

    dengan reseptor akan membuat terbukanya ion *a. Maka ion *a akan keluar

    menuju %itoplasma. Peningkatan ion *a akan membuat saluran $ terbuka dan

    terjadi sinaps.

    Tranduksi !asa +sam

    Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi

    proteon atau ion . Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknyaproton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.

    C. ALAT DAN BAHAN :

    3adah

    Lidi kapas

    Peta lidah

    Larutan gula

    Larurtan garam

    Larutan asam cuka

    Larutan kininasul"at

    D. CARA KERJA

    1. 4P diminta untuk berpuasa selama 15 menit sebelum pemeriksaan2. $emudian 4P diminta menjulurkan lidahnya. Lalu oleskan salah satu larutan

    yang tidak diketahuinya dengan menggunakan lidi kapas

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    3/26

    0. 4P diminta menyebutkan rasa pada salah satu bagian lidah, bila 4P

    merasakannya beri tanda pada peta lidah dan bila tidak dapat merasakan beri

    tanda ()6. Lalu perlakukan langkah 10 dengan menggunakan larutan yang berbeda

    5. egitu seterusnya sehingga semua larutan dapat dirasakan7. icatat semua hasil pengujiannya

    E. HASIL PENGAMATAN

    Lidah peka terhadap semua rasa.

    F. PEMBAHASAN

    Larutan gula digunakan untuk menguji reseptor rasa manis, larutan garam

    digunakan untuk menguji reseptor rasa asin, larutan kininasul"at digunakan untuk

    menguji reseptor rasa pahit, dan larutan asam cuka digunakan untuk menguji

    reseptor rasa asam.

    Peta rasa menurut teori, ada empat pengecap dasar

    yang digunakan untuk mengetahui lokasi reseptor dan

    'ariasi aktu sensasinya. Pada bagian ujung lidah memiliki

    reseptor rasa manis, pada bagian tepi depan lidah memiliki

    reseptor rasa asin, bagian tepi belakang lidah memiliki respetor rasa asam dan padabagian pangkal lidah memiliki reseptor rasa pahit.

    -amun dengan perkembangan penelitian dan teknologi yang

    semakin canggih, teori pembagian daerah lidah dengan spesi"ikasi

    rasa yang dideteksi di patahkan, karena ditemukan baha semua

    daerah lidah sesungguhnya secara seimbang dapat mendeteksi

    semua rasa. 3alaupun beberapa daerah lidah dapat mendeteksirasa asin atau manis sebelum bagian daerah lidah yang lain, semua sensasi rasa

    berasal dari semua daerah pada lidah. 8uga penambahan rasa umami (leat atau

    gurih).

    al ini dibuktikan pada praktikum dengan meletakan rasa yang diujicobakan

    dengan cotton budpada daerah lidah yang tidak mengikuti daerah spesi"ikasi rasa.

    ari hasil praktikum terlihat baha masingmasing rasa yang diletakan di daerah

    lidah yang berbeda dengan daerah spesi"ikas rasa masih dapat mendeteksi rasa

    yang diujicobakan, menunjukan baha reseptor kecap semua rasa terdapat pada

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    4/26

    semua daerah pada lidah, untuk daerah lebih cepat pendeteksian rasa tergantung

    dari jumlah papila rasa yang ada pada daerah tersebut.

    %eperti rasa pahit, pada praktikum cotton budrasa pahit diletakan di daerah

    spesi"ik rasa asin, hasilnya tidak terdeteksi sebagai rasa pahit, detik pertama hingga

    lima belas terdeteksi sebagai rasa hambar. %etelah lebih dari lima belas detik

    terdeteksi baha rasa tersebut bukanlah hambar namun rasa pahit. ari hal tersebut

    disimpulkan baha daerah spesi"ik rasa asin memiliki reseptor pahit (alau tidak

    sebanyak pada daerah pangkal lidah) sehingga daerah lidah tersebut tidak dapat

    dinyatakan sebagai daerah spesi"ik asin (karena terdapat reseptor pahit, dan rasa

    lainnya). /ni juga terjadi pada pengujian rasa lainnya yang diletakan bukan pada

    daerah spesi"iknya.

    eberapa praktikan memberikan pernyataan deteksi rasa yang berbeda pada

    daerah lidah yang sama, karena setiap praktikan memiliki jumlah papila dan lokasi

    papila sensori reseptor yang berbedabeda ini disebabkan adanya perbedaan

    genetik pada setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah kuncup kecap di

    permukaan lidah. $uncup kecap adalah salah satu sel reseptor yang menerima

    impuls berupa senyaa kimia rasa yang akan diteruskan ke sistem sara" pusat untuk

    diterjemahkan.

    Tingkat sensiti'itas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya

    mengecap suatu rasa. +da beberapa hal yang mempengaruhi sensiti'itas ini.

    %ensiti'itas mungkin disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak

    bagus akibat dari pola makan seseorang. al lain yang mempengaruhi sensiti'itas

    adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju otak, hal tersebut biasanya

    terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap

    terhadap rangsang sedikit terganggu. *epat lambatnya seseorang dalam mengecap

    rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika

    dalam penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi

    aktu sensasi yang dihasilkan. %elain itu jenis kelamin juga kemungkinan

    mempengaruhi sensasi reseptor pengecap.

    %ensasi rasa dipengaruhi oleh sali'a (air liur). al ini disebabkan karena

    sali'a akan melarutkan dan mengkatalis at yang masuk ke dalam mulut. $uncup

    kecap hanya akan dapat terstimulasi bila at tersebut telah dikatalis oleh sali'a

    (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi sali'a terlalu rendah maka

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    5/26

    dibutuhkan aktu yang lebih lama untuk mengkatalis atat tersebut, dan semakin

    lambat pula respon rasa tersebut.

    9aktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. %uhu

    kurang dari 2:; atau lebih dari 0:; akan mempengaruhi sensiti"itas kuncup rasa

    (taste bud). %uhu yang terlalu panas akan merusak selsel pada kuncup rasa

    sehingga sensiti"itas berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat

    karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. %uhu yang terlalu

    dingin akan membius kuncup lidah sehingga sensi"itas berkurang.

    #sia mempengaruhi sensiti"itas reseptor perasa. Menurut %unariani (2::

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    6/26

    !asa manis mendepolarisasi sel kecap

    dengan membuka channel -a=. *hannel ini

    tertutup oleh amiloride dan biasa ditemukan

    pada ginjal dan sel epitel. %elain itu, juga

    dengan menaktikan adenylate cyclase. c+MP

    akan diprduksi oleh adenylate cyclase untuk

    menutup channel $=. %usbtansi perasa pahit

    akan menstimulasi produksi /P0, yang selajutnya

    akan meningkatkan le'el *a2= yang akan

    melepaskan trasmiter sinapsis dan mengakti"asi

    sara" gustatory. %ubstansi perasa mendepolarisasi sel kecap dengan menakti"kan

    channel amiloridesensiti'e -a=. %ubstansi rasa masam akan mendepolarisasi sel

    kecap secara langsung dengan menaikkan konsentrasi ion = yang menutup

    channel $=.

    !asa asin disebabkan masuknya ion -a. Masuknya ion -a mengakibatkan

    tertutupnya saluran keluar ion $. epolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar,

    dan impuls bisa diterima oleh otak. Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor

    pada membran. Pelekatan ini akan mengakibatkan terakti'asinya protein & lainnya

    yang kemudian akan mengakti"kan enim "os"olipase. nim ini akan membuat /P0

    yang merupakann senyaa yang larut dalam sitoplasma yang terdapat dalam !.

    erikatan /P0 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion *a. Maka ion *a akan

    keluar menuju %itoplasma. Peningkatan ion *a akan membuat saluran $ terbuka

    dan terjadi sinaps. Tidak sepeti rasa manis dan pahit, rasa asam terjadi karena

    konsentrasi proteon atau ion . Membran sanyat permeable terhadap proton ini.

    Masuknya proton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke

    sinaps.

    !asa asam, adanya molekul asam yang di

    maksud di sini ion adalah =. /on =masuk ke

    outer pore tastekemudian dibaca sama reseptor

    rasa asam di papila "oliate. Tidak seperti

    reseptorreseptor rasa lainnya yang telah

    teridenti"ikasi, reseptor untuk rasa asam termasukdalam "amili T!P (Taransient !eseptor Potential).

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    7/26

    T!P termasuk ion channel karena channelnya hanya dilalui oleh ion = yang

    si"atnya kation. %etelah dibaca oleh reseptor akan di baca lagi oleh sensori cell. /on

    =masuk, maka ion ini selanjutnya akan menutupi>memblock $=channel agar tidak

    keluar. Pada rasa asam tidak ada molekul -a. 8adi, supaya ion $ tetap di

    dalam maka ion = akan menutup channel ion $ agar ion $ tidak keluar

    menyebabkan depolarisasi. %aat depolarisasi maka *a masuk dan

    menyebabkan neurotrasmitter keluar dari 'esikelnya. -eurotransmitternya adalah

    serotonin.

    !asa pahit, transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran.

    Pelekatan ii akan mengakibatkan terakti'asinya protein & lainnya yang kemudian

    akan mengakti"kan enim "os"olipase. nim ini akan membuat /P0 yang merupan

    senyaa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam !. erikatan /P0

    dengan reseptor akan membuat terbukanya ion *a. Maka ion *a akan keluar

    menuju %itoplasma. Peningkatan ion *a akan membuat saluran $ terbuka dan

    terjadi sinaps.

    G. KESIMPULAN

    1. Lidah merupakan organ panca indera yang terdiri atas otot dengan adanya

    reseptor pengecap sebagai taste bud untuk menerima impuls kimia pada

    makanan yang kemudian akan diteruskan ke sistem sara" pusat untuk

    diterjemahkan.2. %el ?sel reseptor untuk pengecapan adalah sel ?sel ephitelium yang telah

    termodi"ikasi yang diorganisasikan menjadi kuncup pengecapan yang

    tersebar di daerah lidah.0. 3aktu sensasi reseptor setiap orang adalah berbedabeda, hal tersebut

    terjadi akibat sensiti'itas taste bud dalam menerima impuls dari at kimia

    serta perbedaan genetis setiap orang.

    6. %etiap orang memiliki lokasi reseptor yang berbedabeda.5. Tingkat sensiti'itas lidah seseorang mempengaruhi kemampuannya

    mengecap suatu rasa. %ensiti'itas disebabkan struktur dari lidah itu sendiri

    yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang.7. ari setiap rasa otak mengintegrasikan input yang berbeda dari kuncup

    pengecapan.

    H. DAFTAR PUSTAKA

    *ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoBPearson.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    8/26

    9randson, oron 39 @ oulpeap L. 1AA2. Medical physiology. 8akartaB Penerbit

    &*.

    &uyton +*, all 8. 1AA

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    9/26

    (a) Pemberian rasa pada bagian tengah lidah

    (b) Pemberian rasa pada bagian pinggir pangkal lidah

    (c) Pemberian rasa pada bagian pinggir ujung lidah (asin)

    (d) Pemberian rasa pada bagian pinggir pangkal lidah (asam)

    (e) Pemberian rasa pada bagian pangkal lidah (pahit)

    (") Pemberian rasa pada bagian ujung lidah (manis)

    ALAT PENGLIHATAN

    A. TUJUAN

    1. Menguji terjadinya re"lekre"lek pada pupil mata seseorang.2. Menyebutkan macammacam re"lek pupil mata.0. Menjelaskan mekanisme terjadinya re"lekre"lek pupil mata.

    B. TEORI DASAR

    Muscllus aillator pupilae yaitu mengatur lebarnya pupil geraknya disebut

    indriasi. an muscllus spinter papillae yaitu mengatur mengecilnya pupil, gerakkanmengecilnya dari otot yang melingkarinya.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    10/26

    !espon cahaya konsensual 8ika pada pupil yang satu disinari maka secara

    serentak pupil lainnya mengecil dengan ukuran yang sama. %entuhan kapas pada

    kornea atas akan menimbulkan re"leks menutup mata pada mata kiri dan sebaliknya

    kegunaan pemeriksaan re"leks kornea konsensual ini sama dengan re"leks cahaya

    konsensual, yaitu untuk melihat lintasan mana yang rusak (a"eren atau e"eren).

    C. ALAT DAN BAHAN :

    %enter

    *ermin

    D. CARA KERJA

    1. PEMERIKSAAN REFLEKS CAHAYAa. %atu mata disinari dengan senter dari arah samping mata. !eaksi pupil

    diperhatikanb. *ahaya senter disingkirkan, lalu reaksi pupil diperhatikanc. $emudian hasil pengamatan dicatat

    2. PEMERIKSAAN REFLEKS KONSENSUALa. engan kedua mata 4P terbuka, diberi batas antara kedua mata,

    misalnya dengan telapak tangan. %atu mata disinari lampu senter dan

    seorang teman bertugas mengaasi mata lain yang tidak diberipenyinaran. !eaksi pupil diperhatikan

    b. asil pengamatan dicatat3. PEMERIKSAAN REFLE PUPIL MATA AKIBAT AKOMODASI

    a. 4P diminta untuk melihat tempat yang jauh tak terhingga dan reaksi

    pupil diperhatikanb. $emudian tibatiba 4P diminta untuk melihat benda yang dekat dan

    reaksi pupil diperhatikanc. asil pengamatan diperhatikan.

    E. HASIL PENGAMATAN

    No N!"! o# R$!%&' ##'

    R$*$%& +!,!-!

    (%$! "!t!)

    R$*$%&

    %o/&$/!

    R$*$%& !%'0!t

    !%o"o!&'

    C!,!-! T!/#!

    +!,!-!

    S!t

    "!t!

    $/!/

    S!t

    "!t!

    t!/#!

    J!, D$%!t

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    11/26

    +!,!-! +!,!-!

    1 !ica

    9itriyani

    Mengecil Membesar Mengecil Mengecil Mengecil Membesar

    F. PEMBAHASAN

    ALAT PENGLIHATAN

    1. P$"$'%&!!/ R$*$%& P#'.

    !. R$*$%& +!,!-!.Pada percobaan re"leks cahaya ini, praktikan menyinari mata

    4P dengan lampu senter dari arah samping dan ternyata dari

    perlakuan tersebut diperoleh data baha 4P mengalami pengecilan

    pada pupilnya. Pengecilan pupil ini bertujuan untuk mengurangi

    jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pengecilan pupil ini di karenakan

    oleh 'ariasi kontraksi otototot iris untuk memungkinkan lebih banyak

    atau sedikit cahaya masuk sesuai kebutuhan. %elain itu juga serat

    serat otot memendek jika berkontraksi sehingga menyebabkan pupil

    akan mengecil.!e"leks kontraksi pupil ini terjadi pada cahaya terang untuk

    mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata dan apabila otot

    radialis memendek maka ukuran pupil pun akan meningkat. 4tototot

    iris ini dikontrol oleh sistem sara" otonom sedangkan apabila tidak

    diberikan rangsangan cahaya, maka pupil akan normal. an ketika

    cahaya dijauhkan maka pupil 4P kembali ke keadaan normal ataumembesar.

    0. R$*$%& Ko/&$/&!.#ntuk percobaan re"leks konsensual, praktikan mengamati

    dengan cara membuka kedua mata 4P kemudian memberinya batas

    dengan telapak tangan. %atu mata disinari lampu senter sedangkan

    yang satunya tidak. !eaksi pupil 4P yang terjadi menunjukkan baha

    mata yang terkena cahaya mengecil sedangkan mata yang tidakterkena cahaya ikut mengecil.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    12/26

    Menurut teori ketika satu mata disinari dengan "lash light terlihat

    baha tidak hanya mata yang disinari cahaya, pupilnya mengecil tetapi

    pupil yang tidak disinari juga ikut mengecil. i dalam mata yang

    disinari terjadi re"leks pupil, sedangkan didalam mata yang tidak

    disinari terjadi re"leks konsensual.

    +. R$*$%& A%'0!t A%o"o!&'.Pada re"leks akibat akomodasi, hal yang dilakukan untuk

    mengamati re"leks pupilnya yaitu dengan cara meminta 4P untuk

    melihat tempat yang jauh tak terhingga seperti langit kemudian

    praktikan memperhatikan reaksi pupil dari 4P. $emudian dengan tiba

    tiba, 4P melihat tempat yang dekat dan praktikan memperhatikan

    reaksi pupilnya. Pada pengamatan ini reaksi pupil 4P mengecil ketika

    melihat tempat yang jauh. $emudian ketika melihat tempat dekat,

    reaksi pupil 4P membesar. %aat merespon jauh pupil mata

    mengecil karena serat serat otot memendek. Pengecilan pupil

    ini terjadi apabila otot sirkuler atau kontriktor berkontraksi

    membentuk c incin yang lebih kecil . al ini ter jadi untuk

    merespon cahaya terang.

    +k iba t me l iha t benda jauh yang berada d i luarruanga n pupi l mengeci l untuk mengurangi jumlah cahaya

    yang masuk dan pupil membesar saat melihat benda dekat di

    tempat teduh. Pembesaran daya akomodasi mata juga diatur melalui

    syara" parasimpatis, perangsangan syara" parasimpatis menimbulkan

    kontraksi otot siliaris yang menyebabkan pupi l mata

    mengecil, yang selanjutnya kan mengendurkan gligamen lensa

    dan meningkatkan daya bias. engan meningkatkan daya bias, matamampu melihat objek lebih dekat dibanding aktu daya biasnya

    rendah. +kibatnya dengan mendekatnya objek ke arah mata,

    " rekuensi impuls parasimpat is ke otot siliaris progresi"

    ditingkatkan agar objek tetap melihat dengan jelas (mampu

    melihat benda jarak jauh). egitupun sebaliknya pada saat 4P diminta

    tibatiba melihat benda jarak dekat, otot siliaris akan berdilatasi

    sehingga pupil mata melebar. Pada hasil pengamatan yang didapat

    ternyata sama dengan teori yang dikemukakan.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    13/26

    G. KESIMPULAN1. Pemeriksaan re"leks pada pupil terdapat beberapa jenis yaitu

    pemeriksaan re"leks cahaya, pemeriksaan re"leks konsensual, dan

    pemeriksaan re"leks pupil mata akibat akomodasi.2. #kuran pupil d ikendalikan oleh keseimbangan antara tonus

    parasiompatis (konstriktor) dan simpatis (dilator).0 . !e"leks kont raksi pupil te rjadi pada cahaya terang untuk

    mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata dan saat otot radialis

    memendek maka ukuran pupil akan meningkat. 4tototot iris dikontrol

    oleh sistem sara" otonom.

    i la t i dak d ibe r i kan rangsangan cahaya , maka pupil akan

    normal.6. %aat satu mata dis inari dengan " lash l ight, maka pupil yang

    terkena s inar akan mengeci ldan hal ini juga berpengaruh

    terhadap pupil mata yang tidak disinari. Pada mata yang disinari

    terjadi kontraksi pupil dan pada mata yang tidak disinari terjadi

    re"leks konsensual.5. Pupil akan berkontriksi j ika "okus suatu benda dipindahkan dari

    jarak jauh ke dekat.

    G. DAFTAR PUSTAKA

    *ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoB

    Pearson.

    &uyton +*, all 8. 1AA

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    14/26

    TANPA CAHAYA CAHAYA

    REFLEKS KONSENSUAL

    SATU MATA DENGAN SATU MATA TANPA

    REFLEKS AKIBAT AKOMODASI

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    15/26

    JAUH DEKAT

    PEMERIKSAAN ISUS

    A. TUJUAN

    1. Mengukur 'isus (ketajaman penglihatan) seseorang dengan benar2. Menyebutkan "aktor"aktor yang mempengaruhi 'isus

    B. TEORI DASAR

    Eisus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang

    khusus di mana tergantung dari ketajaman "okus retina dalam bola mata dan

    sensiti"itas dari interpretasi di otak. Pratikum mengenai 'isus (ketajaman

    penglihatan) dilakukan dengan menggunakan alat 4ptotype %nellen, yaitu sebuah

    ukuran kuantitati" suatu kemampuan untuk mengidenti"ikasi simbolsimbol berarna

    hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah distandarisasi serta

    ukuran dari simbol yang ber'ariasi.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    16/26

    erkas cahaya sejajar yang jatuh ke suatu lensa bikon'eks akan mengalami

    pembiasaan suatu titik ("okus prinsipal) di belakang arna "okus prinsipal terletak di

    sebuah garis yang berjalan melintasi pusat lengkungan lensa, sumbu prinsipal.

    8arak antara lensa dan "okus prinsipal disebut jarak "okus prinsipal. erkas cahaya

    yang jatuh di lensa dari suatu benda dengan jarak lebih dekat dari 2:"t akan

    mengalami sejajar. erkas cahaya dari suatu benda yang terletak lebih dekat dari 2:

    "t akan mengalami di'ergensi sehingga jatuh ke "okus yang lebih ke belakang di

    sumbu prinsipal daripada "okus prinsipal.

    +pabila otot siliaris berada dalam keadaan istirahat maka berkas cahaya

    paraleel yang jatuh di mata yang secara optis normal akan di"okuskan di retina.

    %elama relaksasi ini dipertahankan, maka berkas cahaya dari benda yng kurang dari

    7 m dari pengamat akan ber"okus di belakang retina dan akibatnya benda tersebut

    tampak kabur. Masalah yang timbul membaa berkas di'ergen dari benda dekat ke

    suatu "okus di retina dapat di atasi dengan meningkatkan jarak antara lensa dan

    retina atau dengan meningkatkan kelengkungan (akomodasi).

    #ntuk menghasilkan detail penglihatan, sistem optik mata harus

    memproyeksikan gambaran yang "okus pada "o'ea, sebuah daerah di dalam makula

    yang memiliki densitas tertinggi akan "otoreseptor konus>kerucut sehingga memiliki

    resolusi tertinggi dan penglihatan arna terbaik. $etajaman dan penglihatan arna

    sekalipun dilakukan oleh sel yang sama, memiliki "ungsi "isiologis yang berbeda dan

    tidak tumpang tindih kecuali dalam hal posisi. $etajaman dan penglihatan arna

    dipengaruhi secara bebas oleh masingmasing unsur. *ahaya datang dari sebuah

    "iksasi objek menuju "o'ea melalui sebuah bidang imajiner yang disebut 'isual aksis.

    8aringanjaringan mata dan strukturstruktur yang berada dalam 'isual aksis (serta

    jaringan yang terkait di dalamnya) mempengaruhi kualitas bayangan yang dibentuk.

    engan kartu snellen dapat ditentukan tajam penglihatan atau kemampuan

    melihat

    seseorang, seperti B

    o ila tajam penglihatan 7>7 maka ia dapat melihat huru" pada jarak 7 meter,

    yang oleh orang normal huru" tersebut dapat dilihat pada jarak 7 meter.o ila pasien membaca hanya sebatas huru" baris yang menunjukkan angka

    0:, tajam penglihatan pasien adalah 7>0:.o ila tajam penglihatan adalah 7>7: berarti ia hanya dapat terlihat pada jarak 7

    meter yang pada orang normal dapat dilihat pada jarak 7: meter.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    17/26

    o ila pasien tidak dapat mengenal huru" terbesar pada kartu snellen maka

    dilakukan uji hitung jari. 8ari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada

    jarak 7: meter.o ila pasien hanya dapat melihat jari pada jarak 0 meter, maka dinyatakan

    tajam penglihatan adalah 0>7:. engan pengujian ini tajam penglihatan hanya

    dapat dinilai sampai 1>7:, yaitu menghitung jari pada jarak 1 meter.o engan uji lambaian tangan, maka dapat dinyatakan tajam penglihatan

    pasien lebih buruk dari 1>7:. orang normal dapat melihat lambaian tangan

    pada jarak 0:: meter. ila pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pada

    jarak 1 meter, berarti tajam penglihatan 1>0::.o $adangkadang mata hanya dapat melihat sinar. $eadaan ini disebut sebagai

    tajam penglihatan 1>F.o ila penglihatan sama sekali tidak mengenal sinar maka penglihatan adalah :

    (buta total).

    C. ALAT DAN BAHAN :

    +lat optotype dari snellen

    D. CARA KERJA

    1. +lat optotype dari snellen diletakkan pada jarak 7 meter (dG7m) dari tempat

    4P berada. engan menggunakan dua mata, huru" dibaca satu demi satu

    dalam tiap deret hingga diketahui nilai . $emudian ditentukan nilai 'isusnya

    dan dicatat hasil pengamatannya2. +lat optotype dari snellen diletakkan pada jarak 7 meter (dG7m) dari tempat

    4P berada. engan menggunakan satu mata tertutup (mata ditutup dengan

    telapak tangan tetapi tidak ditekan), huru" dibaca satu demi satu dalam tiap

    deret hingga diketahui nilai . $emudian ditentukan nilai 'isusnya dan dicatat

    hasil pengamatannya0. Lakukan modi"ikasi dengan meletakkan alat optotype dari snellen diletakkan

    pada jarak 5 meter (dG5m) dari tempat 4P berada. engan menggunakan

    dua mata, huru" dibaca satu demi satu dalam tiap deret hingga diketahui nilai

    . $emudian ditentukan nilai 'isusnya dan dicatat hasil pengamatannya6. +lat optotype dari snellen diletakkan pada jarak 5 meter (dG5m) dari tempat

    4P berada. engan menggunakan satu mata tertutup (mata ditutup dengan

    telapak tangan tetapi tidak ditekan), huru" dibaca satu demi satu dalam tiap

    deret hingga diketahui nilai . $emudian ditentukan nilai 'isusnya dan dicatathasil pengamatannya.

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    18/26

    E. HASIL PENGAMATAN

    -o -ama 4P$etajaman Penglihatan ('isus)

    dG7 meter dG5 meter

    2 mata 1 mata 2 mata 1 mata

    1 +yumitia Putri 7>7 (normal)

    7>7 (normal

    ) normal normal

    F. PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini melakukan tes 'isus, yaitu pemeriksa ketajaman

    mata>pemeriksaan mata. Eisus juga mempunyai arti yang lebih luas, yaitu memberi

    keterangan tentang baik dan buruknya "ungsi mata secara keseluruhan.

    Pemeriksaan 'isus mata dapat dilakukan mengunankan optotype snallen. 4ptotype

    snallen terdiri atas deretan huru" dengan ukuran yang berbeda dan bertingkat serta

    disusun dalam baris mendatar, huru" yang teratas adalah yang paling besar dan

    makin kebaah akan semakin kecil. Probandus harus membaca optotype snallen

    pada jarak 7 meter karena pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan

    beristirahat dan tanpa akomodasi.

    Pemeriksaan diaali dengan pembacaan dengan menggunakan kedua mata

    lalu mata kanan dengan menutup mata kiri, lalu di lakukan juga pada jarak 5 meter,

    penguji menunjuk huru" dari yang besar sampai terkecil sampai probandus tidak

    melihat lagi. $etajaman pengelihatan dinyatakan dalam pecahan, pembilang

    menunjukkan jarak probandus dengan optotype snallen, sedangkan penyebut

    adalah jarak probandus yang penglihatannya masih normal bisa membaca huru"

    pada optotype snallen.

    Pada praktikum kali ini probandus didapatkan hasil -4!M+L hal ini berarti

    probandus memiliki 'isus 7>7 berarti ia dapat melihat huru" pada jarak 7 meter, yangoleh orang normal huru" tersebut dapat dilihat dari jarak 7 meter, 'isus mata antara

    kanan dan kiri sama. #ntuk modi"ikasi data dilakukan pula pada jarak 5 meter dan

    didapatkan pula hasil -4!M+L pada 'isus probandus.

    G. KESIMPULAN

    1. Pemeriksaan 'isus mata menggunakan optotype snallen

    2. ata akomodasi setiap mata tidak sama atau berbedabeda0. ikatakan normal bila 'isus nya 7>7

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    19/26

    6. Eisus adalah tes ketajaman mata

    H. DAFTAR PUSTAKA

    *ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoB

    Pearson.

    &uyton +*, all 8. 1AA

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    20/26

    PEMERIKSAAN BUTA 4ARNA

    A. TUJUAN

    1. Mengetahui cara melakukan pemeriksaan buta arna2. Menyebutkan "aktor"aktor yang mempengaruhi buta arna0. Memeriksa buta arna

    B. TEORI DASAR

    uta arna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel

    sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum arna tertentu akibat "aktor

    genetis sehingga penderita butaarna tidak mampu membedakan arna

    arna dasar tertentu. uta arna merupakan kelainan genetik yang diturunkan

    dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut seH linked,

    karena kelainan ini dibaa oleh kromosom I. +rtinya kromosom D tidak

    membaa "aktor buta arna. al inilah yang membedakan antara penderita

    buta arna pada laki dan anita. al ini menujukkan ada satu kromosom I

    yang membaa si"at buta arna. 3anita dengan pembaa si"at, secara "isik

    tidak mengalami kelalinan buta arna sebagaimana anita normal pada

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    21/26

    umumnya. Tetapi anita dengan pembaa si"at berpotensi menurunkan "aktor

    buta arna kepada anaknya kelak. +pabila pada kedua kromosom I

    mengandung "aktor buta arna maka seorang anita tersebut menderita buta

    arna. ( %uryo, 2::J B 1A11A0)!etina mata memiliki hampir tujuh juta sel "otoreseptor yang terdiri dari

    dua jenis sel yaitu sel batang dan sel kerucut yang terkonsentrasi di bagian

    tengahnya yang disebut makula. %el batang sangat sensiti" terhadap cahaya,

    dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti cahaya daribintang di

    malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan arna. erkat sel batang

    kita dapat melihat halhal di sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam

    nuansa hitam, abuabu, dan putih. %el kerucut dapat melihat detail obyek lebih

    rinci dan membedakan arna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang.

    $edua jenis sel tersebut ber"ungsi saling melengkapi sehingga kita bisa

    memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan beraneka arna.+da tiga jenis sel kerucut pada retina. Mereka masingmasing berisi

    pigmen 'isual (opsin) yang berbeda sehingga bereaksi terhadap panjang

    gelombang cahaya yang berbeda B merah, hijau dan biru. %el kerucut

    menangkap gelombang cahaya sesuai dengan pigmen masingmasing dan

    meneruskannya dalam bentuk sinyal transmisi listrik ke otak. 4tak kemudian

    mengolah dan menggabungkan sinyal arna merah, hijau dan biru dari retina

    ke tayangan arna tertentu. $arena perbedaan intensitas dari masingmasing

    arna pokok tersebut, kita dapat membedakan jutaan arna. &angguan

    penerimaan cahaya pada satu jenis atau lebih sel kerucut di retina berdampak

    langsung pada persepsi arna di otak. %eseorang yang buta arna memiliki

    cacat atau kekurangan satu atau lebih jenis sel kerucut. (*ummings, 2:11 B J1)%ara" sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan

    putih, serta sel kerucut yang peka terhadap arna lainnya. uta arna terjadi

    ketika syara" reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel

    kerucut.uta arna sendiri dapat diklasi"ikasikan menjadi 0 jenis yaitu trikromasi,

    dikromasi dan monokromasi. uta arna jenis trikomasi adalah perubahan

    sensiti"itas arna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. +da tiga macam

    trikomasi yaituB1. Protanomali yang apabila yang rusak>lemah adalah bagian mata yang

    sensiti" arna merah,

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    22/26

    2. euteromali yaitu apabila yang rusak>lemah adalah bagian mata yang

    sensiti" terhadap arna hijau0. Tritanomali (lo blue) yaitu apabila yang rusak>lemah adalah bagian mata

    yang sensiti" terhadap arna biru.

    ikromasi merupakan tidak adanya satu dari 0 jenis sel kerucut, tediri dariB

    1. Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut arna merah sehingga kecerahan

    arna merah dan perpaduannya berkurang,2. euteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan0. Tritanopia untuk arna biru.

    %edangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya

    semua penglihatan arna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada

    jenis typical dan sedikt arna pada jenis atypical. 8enis buta arna ini

    pre'alensinya sangat jarang. uta arna dibagi dalam dua kategori, yaitu buta

    arna total dan buta arna parsial. Pada buta arna total, penyandangnya

    tidak bisa mengenali arna lain, kecuali hitam dan putih. #ntungnya, kasus

    yang disebabkan ketiadaan pigmen arna pada sel retina dan ini sangat jarang

    terjadi. %ementara itu, pada buta arna parsial, penyandang mengalami

    de"isiensi (kekurangan) pigmen dalam sel retina sehingga tidak bisa melihat

    arna tertentu saja. &abungan de"isiensi merah dan hijau adalah gangguanyang paling sering terjadi, sedangkan de"isiensi biru jarang sekali. Dang perlu

    diluruskan, penderita buta arna bukan tidak bisa mengenali satu arna

    tertentu, tetapi ia tak bisa mengenali kombinasi atau campuran arna. /a bisa

    saja tahu arnaarna dasar, seperti kuning, merah, dan biru, serta arna

    arna sekunder, seperti hijau, jingga, dan ungu. -amun, ketika arnaarna

    itu dikombinasikan lagi dengan arna lainnya, ia tidak mampu mengenali atau

    bingung menentukan, apakah itu hijau tua atau biru, dan sebagainya

    uta arna dapat dites dengan tes /shihara, dimana lingkaran lingkaran

    berarna yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu

    yang hanya dapat dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta arna.

    C. ALAT DAN BAHAN :

    uku pemeriksaan arna oleh /shihara%tiling

    D. CARA KERJA

    1. Letakkan gambar gambar pseudoisokromatik pada jarak tertentu dari 4P

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    23/26

    2. Minta 4P melihatnya dan menyebutkan satu per satu

    0. *atat hasil pengamatan

    E. HASIL PENGAMATAN

    -o -ama 8enis $elamin #mur /nterpretasi &ambar 1 +yumitia Putri Perempuan 2: Tidak buta arna2 'i -o'ita %ari Perempuan 2: Tidak buta arna0 oeruninsyah %etiabudi Perempuan 1A Tidak buta arna6 !ica 9itriyani Perempuan 2: Tidak buta arna5 3ahyu -ugroho Lakilaki 2: Tidak buta arna

    F. PEMBAHASAN

    uta arna merupakan suatu si"at keturunan yang menyebabkan seseorang

    tidak dapat membedakan arnaarna dasar tertentu. %elain itu buta arna dapat

    diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel

    sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum arna tertentu

    sehingga arna objek yang terlihat bukan arna yang sesungguhnya. Pada

    keadaan normal, terdapat bagian mata yang disebut retina. !etina memiliki dua

    macam sel yaitu sel batang (rod cells) dan sel kerucut (cone cells) yang peka

    terhadap cahaya. %el batang ini lebih peka pada malam hari dan juga arna hitam

    dan putih. %edangkan sel kerucut lebih banyak bekerja pada siang hari yang peka

    terhadap berbagai arna. %el kerucut ada 0 jenis yang masing masing paling peka

    terhadap spektrum arna merah, kuning dan biru. 4leh karena itu, pada orang

    normal dapat melihat dan membedakan ketiga arna tersebut, gradasi serta

    perpaduannya pada macammacam objek, sedangkan pada orang yang buta arna

    memilki kelemahan untuk melihat salah satu atau lebih arnaarna tersebut dan

    perpaduannya.

    alam praktikum ini praktikan menggunakan buku tes buta arna (/shiharaKs

    test), Tes /shihara adalah tes buta arna yang dikembangkan oleh r. %hinobu

    /shihara. Tes ini pertama kali dipublikasi pada tahun 1A1< di 8epang. %ejak saat itu,

    tes ini terus digunakan di seluruh dunia, sampai sekarang. Tes buta arna /shihara

    terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titiktitik dengan berbagai arna dan

    ukuran. Titik berarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. 3arna titik

    itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta arna tidak akan melihat perbedaan

    arna seperti yang dilihat orang normal (pseudoisochromaticism).

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    24/26

    +dapun beberapa contoh dari /shiharaKs test yaituB

    aik normal dan mereka dengan semua jenis de"isiensi penglihatan arna

    membacanya sebagai 12.

    4rang yang normal membaca ini sebagai angka tetapi orang yang

    kekurangan merahhijau membaca ini sebagai 0. Mereka yang buta arna

    total tidak bisa membaca angka apapun.

    4rang normal membaca ini sebagai 2A. Mereka yang kekurangan merah

    hijau membaca ini sebagai

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    25/26

    dari praktikum yang dilakukan oleh probandus dapat diketahui baha probandus

    tidak mengalami buta arna.

    %ampai saat ini belum ada tindakan atau pengobatan yang dapat mengatasi

    gangguan butaarna ini. -amun pada penderita buta arna ringan dapat di atasi

    dengan belajar mengasosiasikan arna dengan objek tertentu.

    Penyebab buta arna lainnya antara lain B

    1. Penuaan

    2. Mata bermasalah seperti glaukoma degenerasi makula, katarak>retinopati

    diabetic

    0. *edera pada mata

    6. "ek samping dari beberapa obat

    G. KESIMPULAN

    1. Tes buta arna menggunakan buku /shihara

    2. uta arna merupakan penyakit keturunan yang bersi"at genetic dengan si"at

    gen terangkai kromosom I

    E. DAFTAR PUSTAKA

    *ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoB

    Pearson.

    &uyton +*, all 8. 1AA

  • 7/24/2019 Mata Dan Lidah

    26/26