mata dan lidah
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
1/26
ALAT PENGECAPANA. TUJUAN
1. Mengetahui peta rasa di lidah2. Mengetahui cara menguji rasa pada lidah
B. TEORI DASAR
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk,yaitu bentuk benang,bentuk dataran
yang dikelilingi paritparit,dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada
paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan
di permukaan papila berbentuk benang.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. !eseptor untuk pengecap di sebut reseptor system
gustatoty. !eseptor perasa disebut taste buds, yang terletak disekitar kuncup
pengecap yang disebut papillae. Taste buds bersi"at untuk mendeteksi segala
macam rasa asam, manis, pahit dan lain sebagainya. #ntuk menghindari kerusakan
disyara" pengecap dianjurkan tidak makan makanan yang terlalu panas.
!asa klasik yang dapat dirasakan manusia (manis, asin, asam, pahit dan
umami) ternyata melakukan mekanisme transduksi yang berbedabeda dan terjadi di
sel reseptor yang berbeda pula. 2 dari mekanisme ini merupakan ionotrophic (rasaasin dan asam) dan sisanya (rasa manis, umami dan pahit) merupakan
metabrotropic
Tranduksi !asa Manis
!asa manis dimulai dengn melekatnya molekul gula pada porus perasa.
$emudian hal ini akan mengakti"kan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang
terdapat pada membran. %timulator (protein &) akan terakti'asi selanjutnya akan
mengakti"kan enim adenilat siklase. nim ini akan mengakti"kan pembentukan*amp dari +TP. Terjadinya peningkatan camp akan mengakibatkan terstimulasinya
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
2/26
enim sitoplasma lainnya. al ini akan membuat ion $ dapat keluar sehingga
mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. al ini akan mengakibatkan
terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.
Tranduksi !asa +sin!asa asin disebabkan masuknya ion -a. Masuknya ion -a mengakibatkan
tertutupnya saluran keluar ion $. epolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar,
dan impuls bisa diterima oleh otak.
Tranduksi !asa Pahit
Transduksi pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan
ini akan mengakibatkan terakti'asinya protein & lainnya yang kemudian akan
mengakti"kan enim "os"olipase. nim ini akan membuat /P0 yang merupansenyaa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam !. erikatan /P0
dengan reseptor akan membuat terbukanya ion *a. Maka ion *a akan keluar
menuju %itoplasma. Peningkatan ion *a akan membuat saluran $ terbuka dan
terjadi sinaps.
Tranduksi !asa +sam
Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi
proteon atau ion . Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknyaproton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.
C. ALAT DAN BAHAN :
3adah
Lidi kapas
Peta lidah
Larutan gula
Larurtan garam
Larutan asam cuka
Larutan kininasul"at
D. CARA KERJA
1. 4P diminta untuk berpuasa selama 15 menit sebelum pemeriksaan2. $emudian 4P diminta menjulurkan lidahnya. Lalu oleskan salah satu larutan
yang tidak diketahuinya dengan menggunakan lidi kapas
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
3/26
0. 4P diminta menyebutkan rasa pada salah satu bagian lidah, bila 4P
merasakannya beri tanda pada peta lidah dan bila tidak dapat merasakan beri
tanda ()6. Lalu perlakukan langkah 10 dengan menggunakan larutan yang berbeda
5. egitu seterusnya sehingga semua larutan dapat dirasakan7. icatat semua hasil pengujiannya
E. HASIL PENGAMATAN
Lidah peka terhadap semua rasa.
F. PEMBAHASAN
Larutan gula digunakan untuk menguji reseptor rasa manis, larutan garam
digunakan untuk menguji reseptor rasa asin, larutan kininasul"at digunakan untuk
menguji reseptor rasa pahit, dan larutan asam cuka digunakan untuk menguji
reseptor rasa asam.
Peta rasa menurut teori, ada empat pengecap dasar
yang digunakan untuk mengetahui lokasi reseptor dan
'ariasi aktu sensasinya. Pada bagian ujung lidah memiliki
reseptor rasa manis, pada bagian tepi depan lidah memiliki
reseptor rasa asin, bagian tepi belakang lidah memiliki respetor rasa asam dan padabagian pangkal lidah memiliki reseptor rasa pahit.
-amun dengan perkembangan penelitian dan teknologi yang
semakin canggih, teori pembagian daerah lidah dengan spesi"ikasi
rasa yang dideteksi di patahkan, karena ditemukan baha semua
daerah lidah sesungguhnya secara seimbang dapat mendeteksi
semua rasa. 3alaupun beberapa daerah lidah dapat mendeteksirasa asin atau manis sebelum bagian daerah lidah yang lain, semua sensasi rasa
berasal dari semua daerah pada lidah. 8uga penambahan rasa umami (leat atau
gurih).
al ini dibuktikan pada praktikum dengan meletakan rasa yang diujicobakan
dengan cotton budpada daerah lidah yang tidak mengikuti daerah spesi"ikasi rasa.
ari hasil praktikum terlihat baha masingmasing rasa yang diletakan di daerah
lidah yang berbeda dengan daerah spesi"ikas rasa masih dapat mendeteksi rasa
yang diujicobakan, menunjukan baha reseptor kecap semua rasa terdapat pada
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
4/26
semua daerah pada lidah, untuk daerah lebih cepat pendeteksian rasa tergantung
dari jumlah papila rasa yang ada pada daerah tersebut.
%eperti rasa pahit, pada praktikum cotton budrasa pahit diletakan di daerah
spesi"ik rasa asin, hasilnya tidak terdeteksi sebagai rasa pahit, detik pertama hingga
lima belas terdeteksi sebagai rasa hambar. %etelah lebih dari lima belas detik
terdeteksi baha rasa tersebut bukanlah hambar namun rasa pahit. ari hal tersebut
disimpulkan baha daerah spesi"ik rasa asin memiliki reseptor pahit (alau tidak
sebanyak pada daerah pangkal lidah) sehingga daerah lidah tersebut tidak dapat
dinyatakan sebagai daerah spesi"ik asin (karena terdapat reseptor pahit, dan rasa
lainnya). /ni juga terjadi pada pengujian rasa lainnya yang diletakan bukan pada
daerah spesi"iknya.
eberapa praktikan memberikan pernyataan deteksi rasa yang berbeda pada
daerah lidah yang sama, karena setiap praktikan memiliki jumlah papila dan lokasi
papila sensori reseptor yang berbedabeda ini disebabkan adanya perbedaan
genetik pada setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah kuncup kecap di
permukaan lidah. $uncup kecap adalah salah satu sel reseptor yang menerima
impuls berupa senyaa kimia rasa yang akan diteruskan ke sistem sara" pusat untuk
diterjemahkan.
Tingkat sensiti'itas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya
mengecap suatu rasa. +da beberapa hal yang mempengaruhi sensiti'itas ini.
%ensiti'itas mungkin disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak
bagus akibat dari pola makan seseorang. al lain yang mempengaruhi sensiti'itas
adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju otak, hal tersebut biasanya
terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap
terhadap rangsang sedikit terganggu. *epat lambatnya seseorang dalam mengecap
rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika
dalam penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi
aktu sensasi yang dihasilkan. %elain itu jenis kelamin juga kemungkinan
mempengaruhi sensasi reseptor pengecap.
%ensasi rasa dipengaruhi oleh sali'a (air liur). al ini disebabkan karena
sali'a akan melarutkan dan mengkatalis at yang masuk ke dalam mulut. $uncup
kecap hanya akan dapat terstimulasi bila at tersebut telah dikatalis oleh sali'a
(chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi sali'a terlalu rendah maka
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
5/26
dibutuhkan aktu yang lebih lama untuk mengkatalis atat tersebut, dan semakin
lambat pula respon rasa tersebut.
9aktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. %uhu
kurang dari 2:; atau lebih dari 0:; akan mempengaruhi sensiti"itas kuncup rasa
(taste bud). %uhu yang terlalu panas akan merusak selsel pada kuncup rasa
sehingga sensiti"itas berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat
karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. %uhu yang terlalu
dingin akan membius kuncup lidah sehingga sensi"itas berkurang.
#sia mempengaruhi sensiti"itas reseptor perasa. Menurut %unariani (2::
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
6/26
!asa manis mendepolarisasi sel kecap
dengan membuka channel -a=. *hannel ini
tertutup oleh amiloride dan biasa ditemukan
pada ginjal dan sel epitel. %elain itu, juga
dengan menaktikan adenylate cyclase. c+MP
akan diprduksi oleh adenylate cyclase untuk
menutup channel $=. %usbtansi perasa pahit
akan menstimulasi produksi /P0, yang selajutnya
akan meningkatkan le'el *a2= yang akan
melepaskan trasmiter sinapsis dan mengakti"asi
sara" gustatory. %ubstansi perasa mendepolarisasi sel kecap dengan menakti"kan
channel amiloridesensiti'e -a=. %ubstansi rasa masam akan mendepolarisasi sel
kecap secara langsung dengan menaikkan konsentrasi ion = yang menutup
channel $=.
!asa asin disebabkan masuknya ion -a. Masuknya ion -a mengakibatkan
tertutupnya saluran keluar ion $. epolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar,
dan impuls bisa diterima oleh otak. Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor
pada membran. Pelekatan ini akan mengakibatkan terakti'asinya protein & lainnya
yang kemudian akan mengakti"kan enim "os"olipase. nim ini akan membuat /P0
yang merupakann senyaa yang larut dalam sitoplasma yang terdapat dalam !.
erikatan /P0 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion *a. Maka ion *a akan
keluar menuju %itoplasma. Peningkatan ion *a akan membuat saluran $ terbuka
dan terjadi sinaps. Tidak sepeti rasa manis dan pahit, rasa asam terjadi karena
konsentrasi proteon atau ion . Membran sanyat permeable terhadap proton ini.
Masuknya proton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke
sinaps.
!asa asam, adanya molekul asam yang di
maksud di sini ion adalah =. /on =masuk ke
outer pore tastekemudian dibaca sama reseptor
rasa asam di papila "oliate. Tidak seperti
reseptorreseptor rasa lainnya yang telah
teridenti"ikasi, reseptor untuk rasa asam termasukdalam "amili T!P (Taransient !eseptor Potential).
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
7/26
T!P termasuk ion channel karena channelnya hanya dilalui oleh ion = yang
si"atnya kation. %etelah dibaca oleh reseptor akan di baca lagi oleh sensori cell. /on
=masuk, maka ion ini selanjutnya akan menutupi>memblock $=channel agar tidak
keluar. Pada rasa asam tidak ada molekul -a. 8adi, supaya ion $ tetap di
dalam maka ion = akan menutup channel ion $ agar ion $ tidak keluar
menyebabkan depolarisasi. %aat depolarisasi maka *a masuk dan
menyebabkan neurotrasmitter keluar dari 'esikelnya. -eurotransmitternya adalah
serotonin.
!asa pahit, transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran.
Pelekatan ii akan mengakibatkan terakti'asinya protein & lainnya yang kemudian
akan mengakti"kan enim "os"olipase. nim ini akan membuat /P0 yang merupan
senyaa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam !. erikatan /P0
dengan reseptor akan membuat terbukanya ion *a. Maka ion *a akan keluar
menuju %itoplasma. Peningkatan ion *a akan membuat saluran $ terbuka dan
terjadi sinaps.
G. KESIMPULAN
1. Lidah merupakan organ panca indera yang terdiri atas otot dengan adanya
reseptor pengecap sebagai taste bud untuk menerima impuls kimia pada
makanan yang kemudian akan diteruskan ke sistem sara" pusat untuk
diterjemahkan.2. %el ?sel reseptor untuk pengecapan adalah sel ?sel ephitelium yang telah
termodi"ikasi yang diorganisasikan menjadi kuncup pengecapan yang
tersebar di daerah lidah.0. 3aktu sensasi reseptor setiap orang adalah berbedabeda, hal tersebut
terjadi akibat sensiti'itas taste bud dalam menerima impuls dari at kimia
serta perbedaan genetis setiap orang.
6. %etiap orang memiliki lokasi reseptor yang berbedabeda.5. Tingkat sensiti'itas lidah seseorang mempengaruhi kemampuannya
mengecap suatu rasa. %ensiti'itas disebabkan struktur dari lidah itu sendiri
yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang.7. ari setiap rasa otak mengintegrasikan input yang berbeda dari kuncup
pengecapan.
H. DAFTAR PUSTAKA
*ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoBPearson.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
8/26
9randson, oron 39 @ oulpeap L. 1AA2. Medical physiology. 8akartaB Penerbit
&*.
&uyton +*, all 8. 1AA
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
9/26
(a) Pemberian rasa pada bagian tengah lidah
(b) Pemberian rasa pada bagian pinggir pangkal lidah
(c) Pemberian rasa pada bagian pinggir ujung lidah (asin)
(d) Pemberian rasa pada bagian pinggir pangkal lidah (asam)
(e) Pemberian rasa pada bagian pangkal lidah (pahit)
(") Pemberian rasa pada bagian ujung lidah (manis)
ALAT PENGLIHATAN
A. TUJUAN
1. Menguji terjadinya re"lekre"lek pada pupil mata seseorang.2. Menyebutkan macammacam re"lek pupil mata.0. Menjelaskan mekanisme terjadinya re"lekre"lek pupil mata.
B. TEORI DASAR
Muscllus aillator pupilae yaitu mengatur lebarnya pupil geraknya disebut
indriasi. an muscllus spinter papillae yaitu mengatur mengecilnya pupil, gerakkanmengecilnya dari otot yang melingkarinya.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
10/26
!espon cahaya konsensual 8ika pada pupil yang satu disinari maka secara
serentak pupil lainnya mengecil dengan ukuran yang sama. %entuhan kapas pada
kornea atas akan menimbulkan re"leks menutup mata pada mata kiri dan sebaliknya
kegunaan pemeriksaan re"leks kornea konsensual ini sama dengan re"leks cahaya
konsensual, yaitu untuk melihat lintasan mana yang rusak (a"eren atau e"eren).
C. ALAT DAN BAHAN :
%enter
*ermin
D. CARA KERJA
1. PEMERIKSAAN REFLEKS CAHAYAa. %atu mata disinari dengan senter dari arah samping mata. !eaksi pupil
diperhatikanb. *ahaya senter disingkirkan, lalu reaksi pupil diperhatikanc. $emudian hasil pengamatan dicatat
2. PEMERIKSAAN REFLEKS KONSENSUALa. engan kedua mata 4P terbuka, diberi batas antara kedua mata,
misalnya dengan telapak tangan. %atu mata disinari lampu senter dan
seorang teman bertugas mengaasi mata lain yang tidak diberipenyinaran. !eaksi pupil diperhatikan
b. asil pengamatan dicatat3. PEMERIKSAAN REFLE PUPIL MATA AKIBAT AKOMODASI
a. 4P diminta untuk melihat tempat yang jauh tak terhingga dan reaksi
pupil diperhatikanb. $emudian tibatiba 4P diminta untuk melihat benda yang dekat dan
reaksi pupil diperhatikanc. asil pengamatan diperhatikan.
E. HASIL PENGAMATAN
No N!"! o# R$!%&' ##'
R$*$%& +!,!-!
(%$! "!t!)
R$*$%&
%o/&$/!
R$*$%& !%'0!t
!%o"o!&'
C!,!-! T!/#!
+!,!-!
S!t
"!t!
$/!/
S!t
"!t!
t!/#!
J!, D$%!t
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
11/26
+!,!-! +!,!-!
1 !ica
9itriyani
Mengecil Membesar Mengecil Mengecil Mengecil Membesar
F. PEMBAHASAN
ALAT PENGLIHATAN
1. P$"$'%&!!/ R$*$%& P#'.
!. R$*$%& +!,!-!.Pada percobaan re"leks cahaya ini, praktikan menyinari mata
4P dengan lampu senter dari arah samping dan ternyata dari
perlakuan tersebut diperoleh data baha 4P mengalami pengecilan
pada pupilnya. Pengecilan pupil ini bertujuan untuk mengurangi
jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pengecilan pupil ini di karenakan
oleh 'ariasi kontraksi otototot iris untuk memungkinkan lebih banyak
atau sedikit cahaya masuk sesuai kebutuhan. %elain itu juga serat
serat otot memendek jika berkontraksi sehingga menyebabkan pupil
akan mengecil.!e"leks kontraksi pupil ini terjadi pada cahaya terang untuk
mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata dan apabila otot
radialis memendek maka ukuran pupil pun akan meningkat. 4tototot
iris ini dikontrol oleh sistem sara" otonom sedangkan apabila tidak
diberikan rangsangan cahaya, maka pupil akan normal. an ketika
cahaya dijauhkan maka pupil 4P kembali ke keadaan normal ataumembesar.
0. R$*$%& Ko/&$/&!.#ntuk percobaan re"leks konsensual, praktikan mengamati
dengan cara membuka kedua mata 4P kemudian memberinya batas
dengan telapak tangan. %atu mata disinari lampu senter sedangkan
yang satunya tidak. !eaksi pupil 4P yang terjadi menunjukkan baha
mata yang terkena cahaya mengecil sedangkan mata yang tidakterkena cahaya ikut mengecil.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
12/26
Menurut teori ketika satu mata disinari dengan "lash light terlihat
baha tidak hanya mata yang disinari cahaya, pupilnya mengecil tetapi
pupil yang tidak disinari juga ikut mengecil. i dalam mata yang
disinari terjadi re"leks pupil, sedangkan didalam mata yang tidak
disinari terjadi re"leks konsensual.
+. R$*$%& A%'0!t A%o"o!&'.Pada re"leks akibat akomodasi, hal yang dilakukan untuk
mengamati re"leks pupilnya yaitu dengan cara meminta 4P untuk
melihat tempat yang jauh tak terhingga seperti langit kemudian
praktikan memperhatikan reaksi pupil dari 4P. $emudian dengan tiba
tiba, 4P melihat tempat yang dekat dan praktikan memperhatikan
reaksi pupilnya. Pada pengamatan ini reaksi pupil 4P mengecil ketika
melihat tempat yang jauh. $emudian ketika melihat tempat dekat,
reaksi pupil 4P membesar. %aat merespon jauh pupil mata
mengecil karena serat serat otot memendek. Pengecilan pupil
ini terjadi apabila otot sirkuler atau kontriktor berkontraksi
membentuk c incin yang lebih kecil . al ini ter jadi untuk
merespon cahaya terang.
+k iba t me l iha t benda jauh yang berada d i luarruanga n pupi l mengeci l untuk mengurangi jumlah cahaya
yang masuk dan pupil membesar saat melihat benda dekat di
tempat teduh. Pembesaran daya akomodasi mata juga diatur melalui
syara" parasimpatis, perangsangan syara" parasimpatis menimbulkan
kontraksi otot siliaris yang menyebabkan pupi l mata
mengecil, yang selanjutnya kan mengendurkan gligamen lensa
dan meningkatkan daya bias. engan meningkatkan daya bias, matamampu melihat objek lebih dekat dibanding aktu daya biasnya
rendah. +kibatnya dengan mendekatnya objek ke arah mata,
" rekuensi impuls parasimpat is ke otot siliaris progresi"
ditingkatkan agar objek tetap melihat dengan jelas (mampu
melihat benda jarak jauh). egitupun sebaliknya pada saat 4P diminta
tibatiba melihat benda jarak dekat, otot siliaris akan berdilatasi
sehingga pupil mata melebar. Pada hasil pengamatan yang didapat
ternyata sama dengan teori yang dikemukakan.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
13/26
G. KESIMPULAN1. Pemeriksaan re"leks pada pupil terdapat beberapa jenis yaitu
pemeriksaan re"leks cahaya, pemeriksaan re"leks konsensual, dan
pemeriksaan re"leks pupil mata akibat akomodasi.2. #kuran pupil d ikendalikan oleh keseimbangan antara tonus
parasiompatis (konstriktor) dan simpatis (dilator).0 . !e"leks kont raksi pupil te rjadi pada cahaya terang untuk
mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata dan saat otot radialis
memendek maka ukuran pupil akan meningkat. 4tototot iris dikontrol
oleh sistem sara" otonom.
i la t i dak d ibe r i kan rangsangan cahaya , maka pupil akan
normal.6. %aat satu mata dis inari dengan " lash l ight, maka pupil yang
terkena s inar akan mengeci ldan hal ini juga berpengaruh
terhadap pupil mata yang tidak disinari. Pada mata yang disinari
terjadi kontraksi pupil dan pada mata yang tidak disinari terjadi
re"leks konsensual.5. Pupil akan berkontriksi j ika "okus suatu benda dipindahkan dari
jarak jauh ke dekat.
G. DAFTAR PUSTAKA
*ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoB
Pearson.
&uyton +*, all 8. 1AA
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
14/26
TANPA CAHAYA CAHAYA
REFLEKS KONSENSUAL
SATU MATA DENGAN SATU MATA TANPA
REFLEKS AKIBAT AKOMODASI
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
15/26
JAUH DEKAT
PEMERIKSAAN ISUS
A. TUJUAN
1. Mengukur 'isus (ketajaman penglihatan) seseorang dengan benar2. Menyebutkan "aktor"aktor yang mempengaruhi 'isus
B. TEORI DASAR
Eisus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang
khusus di mana tergantung dari ketajaman "okus retina dalam bola mata dan
sensiti"itas dari interpretasi di otak. Pratikum mengenai 'isus (ketajaman
penglihatan) dilakukan dengan menggunakan alat 4ptotype %nellen, yaitu sebuah
ukuran kuantitati" suatu kemampuan untuk mengidenti"ikasi simbolsimbol berarna
hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah distandarisasi serta
ukuran dari simbol yang ber'ariasi.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
16/26
erkas cahaya sejajar yang jatuh ke suatu lensa bikon'eks akan mengalami
pembiasaan suatu titik ("okus prinsipal) di belakang arna "okus prinsipal terletak di
sebuah garis yang berjalan melintasi pusat lengkungan lensa, sumbu prinsipal.
8arak antara lensa dan "okus prinsipal disebut jarak "okus prinsipal. erkas cahaya
yang jatuh di lensa dari suatu benda dengan jarak lebih dekat dari 2:"t akan
mengalami sejajar. erkas cahaya dari suatu benda yang terletak lebih dekat dari 2:
"t akan mengalami di'ergensi sehingga jatuh ke "okus yang lebih ke belakang di
sumbu prinsipal daripada "okus prinsipal.
+pabila otot siliaris berada dalam keadaan istirahat maka berkas cahaya
paraleel yang jatuh di mata yang secara optis normal akan di"okuskan di retina.
%elama relaksasi ini dipertahankan, maka berkas cahaya dari benda yng kurang dari
7 m dari pengamat akan ber"okus di belakang retina dan akibatnya benda tersebut
tampak kabur. Masalah yang timbul membaa berkas di'ergen dari benda dekat ke
suatu "okus di retina dapat di atasi dengan meningkatkan jarak antara lensa dan
retina atau dengan meningkatkan kelengkungan (akomodasi).
#ntuk menghasilkan detail penglihatan, sistem optik mata harus
memproyeksikan gambaran yang "okus pada "o'ea, sebuah daerah di dalam makula
yang memiliki densitas tertinggi akan "otoreseptor konus>kerucut sehingga memiliki
resolusi tertinggi dan penglihatan arna terbaik. $etajaman dan penglihatan arna
sekalipun dilakukan oleh sel yang sama, memiliki "ungsi "isiologis yang berbeda dan
tidak tumpang tindih kecuali dalam hal posisi. $etajaman dan penglihatan arna
dipengaruhi secara bebas oleh masingmasing unsur. *ahaya datang dari sebuah
"iksasi objek menuju "o'ea melalui sebuah bidang imajiner yang disebut 'isual aksis.
8aringanjaringan mata dan strukturstruktur yang berada dalam 'isual aksis (serta
jaringan yang terkait di dalamnya) mempengaruhi kualitas bayangan yang dibentuk.
engan kartu snellen dapat ditentukan tajam penglihatan atau kemampuan
melihat
seseorang, seperti B
o ila tajam penglihatan 7>7 maka ia dapat melihat huru" pada jarak 7 meter,
yang oleh orang normal huru" tersebut dapat dilihat pada jarak 7 meter.o ila pasien membaca hanya sebatas huru" baris yang menunjukkan angka
0:, tajam penglihatan pasien adalah 7>0:.o ila tajam penglihatan adalah 7>7: berarti ia hanya dapat terlihat pada jarak 7
meter yang pada orang normal dapat dilihat pada jarak 7: meter.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
17/26
o ila pasien tidak dapat mengenal huru" terbesar pada kartu snellen maka
dilakukan uji hitung jari. 8ari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada
jarak 7: meter.o ila pasien hanya dapat melihat jari pada jarak 0 meter, maka dinyatakan
tajam penglihatan adalah 0>7:. engan pengujian ini tajam penglihatan hanya
dapat dinilai sampai 1>7:, yaitu menghitung jari pada jarak 1 meter.o engan uji lambaian tangan, maka dapat dinyatakan tajam penglihatan
pasien lebih buruk dari 1>7:. orang normal dapat melihat lambaian tangan
pada jarak 0:: meter. ila pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pada
jarak 1 meter, berarti tajam penglihatan 1>0::.o $adangkadang mata hanya dapat melihat sinar. $eadaan ini disebut sebagai
tajam penglihatan 1>F.o ila penglihatan sama sekali tidak mengenal sinar maka penglihatan adalah :
(buta total).
C. ALAT DAN BAHAN :
+lat optotype dari snellen
D. CARA KERJA
1. +lat optotype dari snellen diletakkan pada jarak 7 meter (dG7m) dari tempat
4P berada. engan menggunakan dua mata, huru" dibaca satu demi satu
dalam tiap deret hingga diketahui nilai . $emudian ditentukan nilai 'isusnya
dan dicatat hasil pengamatannya2. +lat optotype dari snellen diletakkan pada jarak 7 meter (dG7m) dari tempat
4P berada. engan menggunakan satu mata tertutup (mata ditutup dengan
telapak tangan tetapi tidak ditekan), huru" dibaca satu demi satu dalam tiap
deret hingga diketahui nilai . $emudian ditentukan nilai 'isusnya dan dicatat
hasil pengamatannya0. Lakukan modi"ikasi dengan meletakkan alat optotype dari snellen diletakkan
pada jarak 5 meter (dG5m) dari tempat 4P berada. engan menggunakan
dua mata, huru" dibaca satu demi satu dalam tiap deret hingga diketahui nilai
. $emudian ditentukan nilai 'isusnya dan dicatat hasil pengamatannya6. +lat optotype dari snellen diletakkan pada jarak 5 meter (dG5m) dari tempat
4P berada. engan menggunakan satu mata tertutup (mata ditutup dengan
telapak tangan tetapi tidak ditekan), huru" dibaca satu demi satu dalam tiap
deret hingga diketahui nilai . $emudian ditentukan nilai 'isusnya dan dicatathasil pengamatannya.
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
18/26
E. HASIL PENGAMATAN
-o -ama 4P$etajaman Penglihatan ('isus)
dG7 meter dG5 meter
2 mata 1 mata 2 mata 1 mata
1 +yumitia Putri 7>7 (normal)
7>7 (normal
) normal normal
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini melakukan tes 'isus, yaitu pemeriksa ketajaman
mata>pemeriksaan mata. Eisus juga mempunyai arti yang lebih luas, yaitu memberi
keterangan tentang baik dan buruknya "ungsi mata secara keseluruhan.
Pemeriksaan 'isus mata dapat dilakukan mengunankan optotype snallen. 4ptotype
snallen terdiri atas deretan huru" dengan ukuran yang berbeda dan bertingkat serta
disusun dalam baris mendatar, huru" yang teratas adalah yang paling besar dan
makin kebaah akan semakin kecil. Probandus harus membaca optotype snallen
pada jarak 7 meter karena pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan
beristirahat dan tanpa akomodasi.
Pemeriksaan diaali dengan pembacaan dengan menggunakan kedua mata
lalu mata kanan dengan menutup mata kiri, lalu di lakukan juga pada jarak 5 meter,
penguji menunjuk huru" dari yang besar sampai terkecil sampai probandus tidak
melihat lagi. $etajaman pengelihatan dinyatakan dalam pecahan, pembilang
menunjukkan jarak probandus dengan optotype snallen, sedangkan penyebut
adalah jarak probandus yang penglihatannya masih normal bisa membaca huru"
pada optotype snallen.
Pada praktikum kali ini probandus didapatkan hasil -4!M+L hal ini berarti
probandus memiliki 'isus 7>7 berarti ia dapat melihat huru" pada jarak 7 meter, yangoleh orang normal huru" tersebut dapat dilihat dari jarak 7 meter, 'isus mata antara
kanan dan kiri sama. #ntuk modi"ikasi data dilakukan pula pada jarak 5 meter dan
didapatkan pula hasil -4!M+L pada 'isus probandus.
G. KESIMPULAN
1. Pemeriksaan 'isus mata menggunakan optotype snallen
2. ata akomodasi setiap mata tidak sama atau berbedabeda0. ikatakan normal bila 'isus nya 7>7
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
19/26
6. Eisus adalah tes ketajaman mata
H. DAFTAR PUSTAKA
*ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoB
Pearson.
&uyton +*, all 8. 1AA
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
20/26
PEMERIKSAAN BUTA 4ARNA
A. TUJUAN
1. Mengetahui cara melakukan pemeriksaan buta arna2. Menyebutkan "aktor"aktor yang mempengaruhi buta arna0. Memeriksa buta arna
B. TEORI DASAR
uta arna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel
sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum arna tertentu akibat "aktor
genetis sehingga penderita butaarna tidak mampu membedakan arna
arna dasar tertentu. uta arna merupakan kelainan genetik yang diturunkan
dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut seH linked,
karena kelainan ini dibaa oleh kromosom I. +rtinya kromosom D tidak
membaa "aktor buta arna. al inilah yang membedakan antara penderita
buta arna pada laki dan anita. al ini menujukkan ada satu kromosom I
yang membaa si"at buta arna. 3anita dengan pembaa si"at, secara "isik
tidak mengalami kelalinan buta arna sebagaimana anita normal pada
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
21/26
umumnya. Tetapi anita dengan pembaa si"at berpotensi menurunkan "aktor
buta arna kepada anaknya kelak. +pabila pada kedua kromosom I
mengandung "aktor buta arna maka seorang anita tersebut menderita buta
arna. ( %uryo, 2::J B 1A11A0)!etina mata memiliki hampir tujuh juta sel "otoreseptor yang terdiri dari
dua jenis sel yaitu sel batang dan sel kerucut yang terkonsentrasi di bagian
tengahnya yang disebut makula. %el batang sangat sensiti" terhadap cahaya,
dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti cahaya daribintang di
malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan arna. erkat sel batang
kita dapat melihat halhal di sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam
nuansa hitam, abuabu, dan putih. %el kerucut dapat melihat detail obyek lebih
rinci dan membedakan arna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang.
$edua jenis sel tersebut ber"ungsi saling melengkapi sehingga kita bisa
memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan beraneka arna.+da tiga jenis sel kerucut pada retina. Mereka masingmasing berisi
pigmen 'isual (opsin) yang berbeda sehingga bereaksi terhadap panjang
gelombang cahaya yang berbeda B merah, hijau dan biru. %el kerucut
menangkap gelombang cahaya sesuai dengan pigmen masingmasing dan
meneruskannya dalam bentuk sinyal transmisi listrik ke otak. 4tak kemudian
mengolah dan menggabungkan sinyal arna merah, hijau dan biru dari retina
ke tayangan arna tertentu. $arena perbedaan intensitas dari masingmasing
arna pokok tersebut, kita dapat membedakan jutaan arna. &angguan
penerimaan cahaya pada satu jenis atau lebih sel kerucut di retina berdampak
langsung pada persepsi arna di otak. %eseorang yang buta arna memiliki
cacat atau kekurangan satu atau lebih jenis sel kerucut. (*ummings, 2:11 B J1)%ara" sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan
putih, serta sel kerucut yang peka terhadap arna lainnya. uta arna terjadi
ketika syara" reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel
kerucut.uta arna sendiri dapat diklasi"ikasikan menjadi 0 jenis yaitu trikromasi,
dikromasi dan monokromasi. uta arna jenis trikomasi adalah perubahan
sensiti"itas arna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. +da tiga macam
trikomasi yaituB1. Protanomali yang apabila yang rusak>lemah adalah bagian mata yang
sensiti" arna merah,
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
22/26
2. euteromali yaitu apabila yang rusak>lemah adalah bagian mata yang
sensiti" terhadap arna hijau0. Tritanomali (lo blue) yaitu apabila yang rusak>lemah adalah bagian mata
yang sensiti" terhadap arna biru.
ikromasi merupakan tidak adanya satu dari 0 jenis sel kerucut, tediri dariB
1. Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut arna merah sehingga kecerahan
arna merah dan perpaduannya berkurang,2. euteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan0. Tritanopia untuk arna biru.
%edangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya
semua penglihatan arna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada
jenis typical dan sedikt arna pada jenis atypical. 8enis buta arna ini
pre'alensinya sangat jarang. uta arna dibagi dalam dua kategori, yaitu buta
arna total dan buta arna parsial. Pada buta arna total, penyandangnya
tidak bisa mengenali arna lain, kecuali hitam dan putih. #ntungnya, kasus
yang disebabkan ketiadaan pigmen arna pada sel retina dan ini sangat jarang
terjadi. %ementara itu, pada buta arna parsial, penyandang mengalami
de"isiensi (kekurangan) pigmen dalam sel retina sehingga tidak bisa melihat
arna tertentu saja. &abungan de"isiensi merah dan hijau adalah gangguanyang paling sering terjadi, sedangkan de"isiensi biru jarang sekali. Dang perlu
diluruskan, penderita buta arna bukan tidak bisa mengenali satu arna
tertentu, tetapi ia tak bisa mengenali kombinasi atau campuran arna. /a bisa
saja tahu arnaarna dasar, seperti kuning, merah, dan biru, serta arna
arna sekunder, seperti hijau, jingga, dan ungu. -amun, ketika arnaarna
itu dikombinasikan lagi dengan arna lainnya, ia tidak mampu mengenali atau
bingung menentukan, apakah itu hijau tua atau biru, dan sebagainya
uta arna dapat dites dengan tes /shihara, dimana lingkaran lingkaran
berarna yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu
yang hanya dapat dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta arna.
C. ALAT DAN BAHAN :
uku pemeriksaan arna oleh /shihara%tiling
D. CARA KERJA
1. Letakkan gambar gambar pseudoisokromatik pada jarak tertentu dari 4P
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
23/26
2. Minta 4P melihatnya dan menyebutkan satu per satu
0. *atat hasil pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
-o -ama 8enis $elamin #mur /nterpretasi &ambar 1 +yumitia Putri Perempuan 2: Tidak buta arna2 'i -o'ita %ari Perempuan 2: Tidak buta arna0 oeruninsyah %etiabudi Perempuan 1A Tidak buta arna6 !ica 9itriyani Perempuan 2: Tidak buta arna5 3ahyu -ugroho Lakilaki 2: Tidak buta arna
F. PEMBAHASAN
uta arna merupakan suatu si"at keturunan yang menyebabkan seseorang
tidak dapat membedakan arnaarna dasar tertentu. %elain itu buta arna dapat
diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel
sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum arna tertentu
sehingga arna objek yang terlihat bukan arna yang sesungguhnya. Pada
keadaan normal, terdapat bagian mata yang disebut retina. !etina memiliki dua
macam sel yaitu sel batang (rod cells) dan sel kerucut (cone cells) yang peka
terhadap cahaya. %el batang ini lebih peka pada malam hari dan juga arna hitam
dan putih. %edangkan sel kerucut lebih banyak bekerja pada siang hari yang peka
terhadap berbagai arna. %el kerucut ada 0 jenis yang masing masing paling peka
terhadap spektrum arna merah, kuning dan biru. 4leh karena itu, pada orang
normal dapat melihat dan membedakan ketiga arna tersebut, gradasi serta
perpaduannya pada macammacam objek, sedangkan pada orang yang buta arna
memilki kelemahan untuk melihat salah satu atau lebih arnaarna tersebut dan
perpaduannya.
alam praktikum ini praktikan menggunakan buku tes buta arna (/shiharaKs
test), Tes /shihara adalah tes buta arna yang dikembangkan oleh r. %hinobu
/shihara. Tes ini pertama kali dipublikasi pada tahun 1A1< di 8epang. %ejak saat itu,
tes ini terus digunakan di seluruh dunia, sampai sekarang. Tes buta arna /shihara
terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titiktitik dengan berbagai arna dan
ukuran. Titik berarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. 3arna titik
itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta arna tidak akan melihat perbedaan
arna seperti yang dilihat orang normal (pseudoisochromaticism).
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
24/26
+dapun beberapa contoh dari /shiharaKs test yaituB
aik normal dan mereka dengan semua jenis de"isiensi penglihatan arna
membacanya sebagai 12.
4rang yang normal membaca ini sebagai angka tetapi orang yang
kekurangan merahhijau membaca ini sebagai 0. Mereka yang buta arna
total tidak bisa membaca angka apapun.
4rang normal membaca ini sebagai 2A. Mereka yang kekurangan merah
hijau membaca ini sebagai
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
25/26
dari praktikum yang dilakukan oleh probandus dapat diketahui baha probandus
tidak mengalami buta arna.
%ampai saat ini belum ada tindakan atau pengobatan yang dapat mengatasi
gangguan butaarna ini. -amun pada penderita buta arna ringan dapat di atasi
dengan belajar mengasosiasikan arna dengan objek tertentu.
Penyebab buta arna lainnya antara lain B
1. Penuaan
2. Mata bermasalah seperti glaukoma degenerasi makula, katarak>retinopati
diabetic
0. *edera pada mata
6. "ek samping dari beberapa obat
G. KESIMPULAN
1. Tes buta arna menggunakan buku /shihara
2. uta arna merupakan penyakit keturunan yang bersi"at genetic dengan si"at
gen terangkai kromosom I
E. DAFTAR PUSTAKA
*ampbell, -.+.,8.. !eece, @ Mitchell. 2::A. BIOLOGY 8th Edition. %an 9ransiscoB
Pearson.
&uyton +*, all 8. 1AA
-
7/24/2019 Mata Dan Lidah
26/26