metsus bacaaaa

9
7/23/2019 metsus BACAAAA http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 1/9 Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan global di abad 21. Siap atau tidak siap hal itu merupakan satu realitas yang harus dihadapi dengan kualitas sumber daya manusia dengan daya saing unggul. Oleh sebab itu, menghadapi  berbagai perubahan di era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas keberdayaan yang lebih efektif agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul. Pada tatanan global seluruh umat manusia di dunia dihadapkan pada tantangan yang  bersumber dari perkembangan global sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu  pengetahuan dan teknologi. Menurut Robert B ucker !2""1# mengidentifikasi adanya sepuluh tantangan di abad 21 yaitu 1.# kecepatan !  speed #, 2.# kenyamanan !convinience#, $.# gelombang generasi !age wave#, %.# pilihan !choice#, &.# ragam gaya hidup !life style# '.# kompetisi harga !discounting #, (.# pertambahan nilai !value added # ).# pelayanan pelanggan !customer service#, *.# teknologi sebagai andalan !techno age#, 1".# +aminan mutu !quality control #. Sepuluh tantangan global ini tidak hanya dihadapi oleh beberapa perguruan tinggi sa+a, melainkan dihadapi oleh seluruh perguruan tinggi, baik di skala regional, nasional bahkan internasional, tidak terkecuali dengan pendidikan kebidanan. Pada kurun aktu &- 1" tahun kedepan apabila pendidikan bidan tidak segera merespon dengan bi+aksana dan memadai maka eksistensi pendidikan bidan akan hilang dimasyarakat,  bahkan secara perlahan akan kehilangan peran. entunya kita berharap semua ramalan itu tidak akan ter+adi pada pendidikan bidan saat ini. akta menun+ukkan baha problematika dari pendidikan bidan saat ini adalah mutu/ kualitas dari pendidikan bidan. 0ondisi ini dibuktikan masih banyaknya pendidikan bidan yang memperoleh akreditasi B dan di Badan kreditasi 3asional yang merupakan satu- satunya  badan akreditasi perguruan tinggi di 4ndonesia. 0ita tidak boleh menutup mata baha persaingan lulusan dari pendidikan bidan nantinya semakin ketat yang disebabkan oleh kebi+aksanaan pasar terbuka, yang menuntut lulusan kita mempunyai kompetensi yang sesuai dengan pihak stakeholder, memiliki sertifikasi nasional, dan profesonalisme. 0ondisi ini tidak boleh mematahkan semangat kita para pendidik bidan, tetapi semakin memberikan suplemen 5itamin semangat kita untuk terus meningkatkan kualitas kita sebagai u+ung tombak pencetak generasi bidan. Sisi positif dari kebi+aksanaan pasar terbuka ini adalah sebagai reminder kita baha lulusan  bidan nantinya akan mempunyai peluang besar untuk memasuki dunia internasional. Menaggapi hal ini , kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik bidan adalah kemampuan  beradaptasi dan menyesuaikan terhadap peluang- peluang yang ada serta kemampuan mengembangkan dan mengadopsi sistim dan metode pembela+aran yang baru termasuk  pendidikan tentang soft skill. Sudah siapkah kita 666 Mempunyai daya saing adalah salah satu aspek untuk men+aab tantangan globalisasi  perguruan tinggi. 3amun menciptakan pendidikan yang mempunyai daya saing bukanlah

Upload: anyta-eka

Post on 17-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 1/9

Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan

global di abad 21. Siap atau tidak siap hal itu merupakan satu realitas yang harus dihadapi

dengan kualitas sumber daya manusia dengan daya saing unggul. Oleh sebab itu, menghadapi

 berbagai perubahan di era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

kualitas keberdayaan yang lebih efektif agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang

timbul.

Pada tatanan global seluruh umat manusia di dunia dihadapkan pada tantangan yang

 bersumber dari perkembangan global sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu

 pengetahuan dan teknologi. Menurut Robert B ucker !2""1# mengidentifikasi adanya

sepuluh tantangan di abad 21 yaitu 1.# kecepatan ! speed #, 2.# kenyamanan !convinience#, $.#

gelombang generasi !age wave#, %.# pilihan !choice#, &.# ragam gaya hidup !life style# '.#

kompetisi harga !discounting #, (.# pertambahan nilai !value added # ).# pelayanan pelanggan

!customer service#, *.# teknologi sebagai andalan !techno age#, 1".# +aminan mutu !quality

control #.

Sepuluh tantangan global ini tidak hanya dihadapi oleh beberapa perguruan tinggi sa+a,

melainkan dihadapi oleh seluruh perguruan tinggi, baik di skala regional, nasional bahkan

internasional, tidak terkecuali dengan pendidikan kebidanan.

Pada kurun aktu &- 1" tahun kedepan apabila pendidikan bidan tidak segera merespon

dengan bi+aksana dan memadai maka eksistensi pendidikan bidan akan hilang dimasyarakat,

 bahkan secara perlahan akan kehilangan peran. entunya kita berharap semua ramalan itu

tidak akan ter+adi pada pendidikan bidan saat ini.

akta menun+ukkan baha problematika dari pendidikan bidan saat ini adalah mutu/ kualitasdari pendidikan bidan. 0ondisi ini dibuktikan masih banyaknya pendidikan bidan yang

memperoleh akreditasi B dan di Badan kreditasi 3asional yang merupakan satu- satunya

 badan akreditasi perguruan tinggi di 4ndonesia.

0ita tidak boleh menutup mata baha persaingan lulusan dari pendidikan bidan nantinya

semakin ketat yang disebabkan oleh kebi+aksanaan pasar terbuka, yang menuntut lulusan kita

mempunyai kompetensi yang sesuai dengan pihak stakeholder, memiliki sertifikasi nasional,

dan profesonalisme. 0ondisi ini tidak boleh mematahkan semangat kita para pendidik bidan,

tetapi semakin memberikan suplemen 5itamin semangat kita untuk terus meningkatkan

kualitas kita sebagai u+ung tombak pencetak generasi bidan.

Sisi positif dari kebi+aksanaan pasar terbuka ini adalah sebagai reminder kita baha lulusan

 bidan nantinya akan mempunyai peluang besar untuk memasuki dunia internasional.

Menaggapi hal ini , kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik bidan adalah kemampuan

 beradaptasi dan menyesuaikan terhadap peluang- peluang yang ada serta kemampuan

mengembangkan dan mengadopsi sistim dan metode pembela+aran yang baru termasuk

 pendidikan tentang soft skill. Sudah siapkah kita 666

Mempunyai daya saing adalah salah satu aspek untuk men+aab tantangan globalisasi

 perguruan tinggi. 3amun menciptakan pendidikan yang mempunyai daya saing bukanlah

Page 2: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 2/9

 peker+aan yang relatif mudah. 7angkah ini membutuhkan sebuah proses dan beberapa

tahapan.

Proses aal akan dimulai dari bagaimana sebuah program studi menentukan 5isi dan misi.

Setiap perguruan tinggi membutuhkan arahan dan sasaran pengembangan, dengan 5isi dan

misi inilah sebuah perguruan tinggi dapat mengembangkan +ati dirinya dan mampunyai

kekhasan dan keunggulan. Me+adi teaching uni5ersity atau research uni5ersity atau men+adi

kedua- duanya.

7angkah kedua adalah men+alin ker+asama dengan kemitaran. 8alam hal ini kita harus

 proaktif melakukan benchmaking dan men+alin ker+asama yang saling menguntungkan.

0egiatan ini bisa dilakukan melalui bidang akaemik ataupun non akademik dalam rangka

mengali keunggulan dan meningkatkan efisiensi.

7angkah yang ketiga adalah peningkatkatkan akses yang berarti baha pendidikan bidan

dapat sepenuhnya dapat di+angkau oleh masyarakat. 8alam hal ini kita para pendidik bidanmembekali mahasisa bidan dengan pendidikan yang berkelan+utan ! continuing education #

dan pendidikan sepan+ang hayat ! long life education #

7angkah yang keempat adalah dengan menigkatkan kualitas proses pembela+aran. 0egiatan

yang dapat dilakukan oleh pendidikan bidan adalah mengembangkan konsep- konsep

 pembela+aran baru yang bersifat komprehensip dan kompetitif dengan daya kratif yang

tinggi. Membahas tentang proses pembela+aran kita tidak terlepas dari sebuah kurikulum

 pendidikan. 0urikulum pendidikan yang bersifat holistik, kurikulum yang tidak hanya

membekali mahasisa dengan hard skill, melainkan dengan kemampuan soft skill dan

succses skill.

7angkah yang kelima adalah penelitian dan layanan masyarakat. Sebuah pendidikan bisa

dikatakan mempunyai daya saing yang tinggi apabila memiliki kemampuam

mengembangkan penelitian dan mampu memberikan pelayanan pada masyarakat, dua hal ini

tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan.

7angkah keenam adalah memperoleh akreditasi dan sertifikasi. 8ua hal ini tentu sa+a sudah

tidak asing bagi setiap perguruan tinggi. Selaian sebagai pen+aminan mutu, +uga sebagai

 pelindung kepentingan masyarakat dan konsekuensi dari akuntabilitas publik.

7angkah ketu+uh adalah techer traning. Perubahan perkembangan ilmu dan teknologi pada

saat ini sangat pesat, sehingga menuntut mahasisa mempunyai kompetensi yang searah

dengan perkembangan tersebut. 9ntuk memenuhi kemampuan tersebut, meningkatkan

kemampuan seorang dosen men+adi prioritas pertama yang sekaligus men+adi fondasi yang

kuat bagi mahasisa. Salah satu cara dalam meningkatkan kemampuan dosen/ pendidik

adalah mengubah paradigma model pembela+aran kon5esional dengan metode pembela+aran

yang baru. Pembela+aran kon5esional yang mengarahkan pada satu arah pada transfer

 pengetahuan sa+a men+adi pembela+aran yang mempunyai empat pilar yaitu lerning to know,

learning to be, learning to do dan learning to live together . 0eempat pilar tersebut akan

dikembangkan berama dengan kemampuan daya nalar dan daya analisis.

Page 3: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 3/9

7angkah kedelapan adalah pendidikan yang tinggi seni. Pendidikan seni mempunyai peran

dan fungsi dalam proses mengembangkan pandangan hidup, ketrampilan hidup, dan sikap

hidup. Pendidikan seni akan men+adi filter bagi peradaban, yang artinya men+adi

 penyeimbang rasionalistis dengan kehalusan nilai- nilai kemanusian. Mendidik mahasisa

tidak hanya pintar, tetapi mempunyai kepribadian yang berbudaya.

8an langkah terakhir adalah internasionalisasi dalam program akademik. 0ita semua sepakat

 baha internasioanalisasi sebagai dampak era globalisasi, maka dari itu seyogyanya

 pendidikan bidan merespon dampak tersebut secara terbuka. Oleh karena hal tersebut,

 pendidiknan bidan dituntut meningkatkan kualitas, reputasi dan kredibilitas dimata

masyarakat nasional maupun internasional. lternatif yang bisa dilakukan oleh pendidikan

 bidan adalah men+alin ker+asama dengan pendidikan bidan yang ada diluar negeri serta

mengadopsi standart pembela+aran internasional tanpa meninggalkan kepentingan nasional.

langkah-langkah penyusunan pengembangan softskills dapat dilakukan dengan berbagai cara:

1. Indetifikasi softskills, identifikasi softskills apa saja yang dibutuhkan oleh lulusan jurusan anda.

untuk memperoleh ini, dapat dilakukan dengan meminta masukan dari alunmi ataupun industri

pengguna lulusan.

2. Definisi softskills, setelah softskills yang dibutuhkan diidentifikasi, maka "pilihlah" softskills yang

memang "paling" penting diadopsi dalam kurikulum jurusan anda.

. !rogram pengembangan, 1# $ritten curriculum, ini dilakukan dengan memasukan softskills yangtelah ditentukan ke dalam rancangan pembelajaran. dengan demikian penguasaan mahasis$a

terhadap softskills tertentu harus dimasukkan dalam aspek penilaian mata kuliah tersebut. 2# hidden

curriculum, ini dilakukan secara informal yaitu melalui interaksi dosen-mahasis$a. dosen sebagai

panutan role model#. dapat juga dilakukan dengan menciptakan atmosfir akademik di lingkungan

 jurusan anda. # %o-curriculum, manfaatkan kegiatan seperti magang internship#, kerja praktik &!#,

ataupun &&' kuliah kerja nyata#. (# )*tra-curriculum, libatkan unit kegiatan mahasis$a sebagai

$adah untuk melatih softskills mahasis$a tersebut.

)+aluasi softskills, tentukan alat ukur yang sesuai untuk menilai softskills yang talah anda masukan

ke dalam kurikulum jurusan anda.

MEMBELAJARKAN HARD SKILL DAN SOFT SKILLMENUJU PENDIDIKAN BIDAN BERKUALITAS

Pendahuluan!endidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja,

teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku sesuaidengan tujuannya. enurut 'o. 2 /ahun 2 tentang 0istem !endidikan 'asional,pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk me$ujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, klakecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Page 4: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 4/9

!endidikan &ebidanan dalam fungsinya untuk menghasilkan tenaga idan!rofesional meningkatkan daya saing bangsa melalui peningkatan soft skill   mempunyaiperan yang sangat strategis, karena para lulusannya dipersiapkan bukan hanya untuk dapatterjun ke dunia kerja tetapi juga dipersiapkan merubah perilaku masyarakat. leh karena ituuntuk ikut meyukseskan tujuan pendidikan nasional mahasis$a kebidanan selain dibekalidengan hard skill   kebidanan juga harus dibekali dengan soft skill   yang memadai. 3al inidisebabkan karena soft skill  mutlak dibutuhkan di dunia kerja, baik ketika bidan bekerja di40 maupun di &omunitas. Dengan demikian dosen harus memiliki soft skill  yang memadaiuntuk diajarkan kepada mahasis$a sehingga bisa menghasilkan lulusan yang memiliki soft skill  yang dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja.

Dampak dari globalisasi pada institusi pendidikan terlihat dari banyaknya lulusanyang tidak dapat diterima di dunia kerja. 0alah satu penyebab para lulusan tidak dapatditerima di dunia kerja atau menimbulkan kekece$aaan pada user adalah karena kurangnyapenguasaan soft skill   para lulusan tersebut. 5enomena ini sesuai dengan hasil penelitian'6%) National Association of Colleges and Employers# pada tahun 27 yangmenyebutkan bah$a pada umumnya pengguna tenaga kerja membutuhkan keahlian kerjaberupa 829 soft skills dan 189 hard skills.

&einginan menciptakan lulusan terbaik dan dapat diterima di dunia kerja dan dalammasyarakat merupakan keinginan setiap perguruan tinggi. ulusan yang baik dan dapatditerima di dunia kerja akan sangat sulit tercapai mengingat saat ini banyak perguruan tinggiyang hanya mementingkan hard skill dan kurang memperhatikan soft skill . !adahal soft skill menjadi syarat mutlak untuk masuk ke dunia kerja dan sangat diperlukan mahasis$a dalammenghadapi kehidupan di masyarakat. 3al ini bukan berarti hard skill   tidak di butuhkan,tetapi keduanya harus berjalan bersamaan. Dengan soft skill yang baik, mahasis$a akanterampil dalam berkomunikasi, memimpin, membina hubungan dengan orang lain danmengembangkan diri. 0edangkan hard skill  akan sangat dibutuhkan ketika mahasis$a barumemasuki dunia kerja.

&ecenderungan pelajaran yang diberikan di institusi pendidikan sebagian besar merupakan keterampilan teoritik menyebabkan para mahasis$a mementingkan hard skill 

dalam belajar, keterampilan tersebut yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan duniakerja. 3al tersebut berdasarkan kenyataaan seperti yang disampaikan dalam 4aker$il!impinan !/0 tahun 2; !ikiran 4akyat <12<2=# bah$a di dalam sistem pendidikansaat ini 19 adalah soft skills sedangkan >9 adalah hard skills 0antoso 2;#. &urangnyasoft skill pada peserta didik menyebabkan mereka hanya pandai menghafal pelajaran dansudah merasa sukses dengan mempunyai keterampilan. !adahal tuntutan di dunia kerjaadalah apakah teori dan keterampilan tersebut mampu diaplikasikan oleh lulusan tersebutdengan baik.

APA ITU SOFT SKILLS ?Soft Skills didefinisikan sebagai perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan

dan memaksimalkan kinerja humanis Transferable Skills General skills. 0ementara Hard

skills adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungandengan bidang ilmunya.

Wikipedia 27# memaparkan sebagai berikut soft skills merupakan istilah sosiologis yangmerujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa,kebiasaan pribadi, kepekaan atau kepedulian, serta optimisme. &etrampilan seseorang dalamberhubungan dengan orang lain# dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri I'/46-!)40'6 0&I0# yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. 0ecara garisbesar soft  skill  bisa digolongkan ke dalam dua kategori yaitu intrapersonal dan interpersonal skill .Intrapersonal skill  mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference,emotional awareness) dan self skill (improvement, self control, trust, worthiness, timesourcemanagement, proactivity, conscience)! Interpersonal skill  mencakup social awareness (politicalawareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill(leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)!

"oft skill   merupakan bagian keterampilan seseorang yang lebih bersifat padakehalusan atau sensitifitas perasaan seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya.

Page 5: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 5/9

Dikarenakan soft skill   lebih mengarah kepada ketrampilan psikologis, maka dampak yangdiakibatkan lebih tidak kasat mata namun tetap bisa dirasakan. 6kibat yang bisa dirasakanadalah perilaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerja sama, membantu oranglain dan lainnya. enurut !atrick 0. ?rien dalam bukunya #aking College Count, soft skill dapat dikategorikan ke dalam = area yang disebut Winning Characteristics, yaitu, 1#communication skills, ($) organi%ational skills, () leadership,( ') logic, () effort, () groupskills, dan =# ethics. &emampuan nonteknis yang tidak terlihat $ujudnya intangi*le# namunsangat diperlukan itu disebut soft skill 0is$o, 28#.

Dalam $a$ancara terhadap 7 orang paling sukses di 6merika, termasuk didalamnya: @ackAelch Beneral )lectric#, ill Bates icrosoft#, 6ndy Bro+e Intel#, ou Berstner I#, ichael DellDell %omputer#, ike 6rmstrong 6/C/#, @ohn %hambers %isco 0ystem#, 5rederick 0mith 5ederal)*press#, 0te+e %ase 6merica nline#, )liabeth %ole 6merican 4ed %ross#, ob )atonDaimler%hrysler#, ichael )isner Aalt Disney#, 4ay Bilmartin erck#, 3ank Breenberg 6IB#,0andy Aeill %itigroup#, 6le* /rotman 5ord otor %ompany#, ill 0teere !fier#, 3o$ard 0chult0tarbucks#, 4alph arsen johnsonC@ohnson#, Aalter 0hipley %hase anhattan#. Dalam $a$ancaratersebut antara lain ditanyakan rahasia sukses para pengusaha tersebut. @a$aban mereka kemudiandi rangkum di dalam bab kesimpulan yang memuat 1 kiat yang menurut 7 orang tersebut palingmenentukan kesuksesan mereka.

erikut ini adalah 1 kiat sukses 7 orang tersukses di 6merika tersebut. +en Common +raits of the est usiness -eaders

1. .assion2. /ntelligence and clarity of thinking . 0reat communication skills(. 1igh energy level7. Egos in check;. $/nner peace=. Capitali%ing early life e2perience8. "trong family lifes>. .ositive attitude1. 3ocus on 4doing the right things right5 

ari kita perhatikan, kiat sukses nomor satu ternyata adalah EpassionF, gairah, atau

semangat yang membara. rang bijak menterjemahkan semangat sebagai *urning desire yangdi$ujudkan dalam bentuk: Ebersedia mencurahkan apapun yang dipunyai untuk apapun yang sedangdikerjakan.F &arena definisinya demikian, tak mengherankan jika 7 orang sukses tadi menempatkanEsemangatF sebagai modal pertama untuk meraih kesuksesan. Gang menjadi pertanyaan, apakahsemangat itu bisa diajarkanH EsemangatF itu -andaikan bisa diajarkan- akan diajarkan melalui matapelajaran apa dan diajarkan oleh siapa dengan cara bagaimana &ata orang bijak, semangat itu tidakbisa diajarkan, tetapi bisa ditularkan. Dengan demikian tugas dosen di perguruan tinggi bukanmengajarkan semangat, melainkan menularkannya. 6rtinya, para dosen perlu bersemangat terlebihdahulu supaya dapat menularkan. 6pakah mahasis$a akan bersemangat jika selama 1 menit tatapmuka di kelas, dosen mengajar sambil duduk dengan tayangan berbentuk transparansi yang sudahusang 1 tahun yang lalu

!ada era a$al tahun 8-an, ada seorang bidan di suatu kota. Ibu-ibu lebih senang ditanganibidan tersebut saat persalinan. 'amun sikapnya kurang ramah, bahkan cenderung EjudesF. 0etelah

beberapa saat bermunculan bidan lainnya, yang lebih ramah dan sabar saat menunggui persalinan,maka para pasien bidan itu mulai mundur teratur. &ita juga sering menghadapi seorang bidan yangkemampuan untuk menangani persalinan sangat bagus, namun kurang mampu berkomunikasi, sikapyang arogan dan cenderung kurang berempati terhadap pasien.

Di masa persaingan yang ketat saat ini, rasanya sudah tidak dapat dita$ar-ta$ar lagibah$a hard skills  dan soft skills harus seiring dan sejalan dalam pengembangannya diperguruan tinggi sebagai pencetak sumberdaya yang tangguh dan unggul. Ibarat mendakigunung, tugas pendidikan adalah mengantarkan mahasis$a sampai ke dusun terakhir sebelum memulai pendakian. endaki gunung tentu saja bukan hanya masalah teknikpendakian tetapi bagaimana supaya pendaki tersebut tetap bertahan bahkan menikmatipendakian tersebut.

0elain 1 kiat sukses tersebut, para pengusaha di dalam buku -esson 3rom the +op juga

menambahkan enam prinsip utama si* core principles# bagi suksesnya orang-orang sukses, yaitu:  J live with integrity,

Page 6: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 6/9

J develop a winning strategy,J *uild a great management team,J inspire employees,J create a fle2i*le organi%ation, andJ implement relevant systems!

  0epuluh kiat sukses dan enam prinsip inti tersebut di atas semakin menegaskan pentingnya

softskills bagi para lulusan perguruan tinggi sebagai calon pekerja dan pengusaha serta pemimpinmasyarakat. 0adar atau tidak, diri kita seringkali menilai orang lain terutama yang kita kagumi# darisikap dan perilakunya. 6rtinya apa &ita pun akan dinilai orang karena sikap dan perilaku kita. @adibetapa pentingnya bagi kita untuk selalu memelihara sikap dan perilaku yang menyenangkan danditerima baik oleh masyarakat.

ila sejak a$al mahasis$a dibekali dengan pengetahuan tentang softskills yang cukup danbahkan sudah terbiasa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari maka peluang merekauntuk menjadi orang sukses di masyarakat akan semakin besar. !erlu banyak contoh yangmahasis$a lihat di lingkungan kampus. %ontoh ini mulai dari pimpinan, dosen dan para stafpenunjang yang menjadi frontliners yang berhubungan langsung dengan mahasis$a. @ika mahasis$aterbiasa diperlakukan baik dan terhormat, lambat atau cepat mereka akan menjadi pelayan yang baikdi masyarakat. Inilah yang dimaksud dengan penularan yang paling sederhana.

0esuatu yang akan kita tularkan kepada orang lain menghendaki diri kita tertular terlebih

dahulu. ayaknya seseorang yang menularkan penyakit flu, dapat dipastikan dirinya telah tertularterlebih dahulu, sebelum menular kepada orang lain. 6rtinya, apabila kita ingin menerapkan aturandisiplin untuk datang tidak terlambat kepada mahasis$a, maka seyogyanya dosen harus datang tepat$aktu di dalam kelas dan juga tidak terlalu cepat untuk mengakhiri tatap muka di kelas. 6pabila doseningin menularkan rasa tanggungja$ab kepada mahasis$a dengan memberi tugas dan tugas tersebutdikumpulkan dalam $aktu dua minggu misalnya#, maka dosen pun harus berupaya untukmengembalikan tugas tersebut dengan umpan balik kepada mahasis$a sesuai dengan $aktu yangdijanjikan kepada mahasis$a. Itu hanya beberapa contoh sikap dan perilaku yang perlu dicermati dandimiliki dosen terlebih dahulu.

ukan berarti tidak mementingkan hard skills dalam dunia kerja atau dunia bisnissekalipun. 'amun beberapa buku selalu menekankan bah$a di dalam dunia nyata tersebut soft skills sangat menonjol peranannya dalam memba$a orang mampu bertahan di puncak sukses. Dengankata lain:

FAe HIR people for their technical skills,but thenK.

Ae FIR them for beha+ioral faultsF

Dosen sebagai salah satu komponen utama dalam sistem pembelajaran, memilikiperanan yang penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran.&emampuan yang dikembangkan oleh para pendidik seharusnya lebih dari sekedar hard skill yang meliputi ranah kognitif dan psikomotorik yang ditandai dengan penguasaan materipelajaran dan keterampilan, namun juga ranah kepribadian afektif # peserta didik. !adaranah ini peserta didik diharapkan akan mempunyai rasa percaya diri sehingga menjadimanusia yang mampu mengenal dirinya sendiri berkepribadian#, memiliki kemantapanemosional dan intelektual, mampu mengendalikan dirinya dengan konsisten dan memilikirasa empati. !ada saat ini baik secara sadar maupun tidak para pendidik sebagai salah satu

faktor kunci dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu 0D bangsa masih banyakyang lebih mementingkan hard skill   para peserta didiknya, hal ini terlihat dalam prosesmengajar yang masih terpusat pada 6B6I6'6 D0)' )'B6@64 D)'B6' 6I&+EAC1E6 CEN+E6E7 -EA6N/N0L/%# yang mengutamakan pembelajaran mentransfer pengetahuan. !ada tahap ini &)6!6' I'I6 !)'B6066' !)'B)/636',&)/46!I6' D6' 0I&6! 0)06I 060646' &4I& !4B46 0/DI'G6merupakan indicator yang diinginkan tapi harus dirubah dengan paradigma 6B6I6'66360I0A6 I06 )6@64 D)'B6' 6I& D6' )4&)6'@/6' "+87EN+ CEN+E6E7 -EA6N/N0# sehingga memungkinkan mahasis$a &!)/)' dan D6!6/)6&&6' /I'D6&6' %)4D60, !)'3 /6'BB'B @6A6 sebagai syarat untukdianggap 6! )3 60G646&6/ D66 )6&06'6&6' /B60-/B60 DIID6'B !)&)4@66' /)4/)'/.

.!a"ai#ana $en"e#ban"an soft skills?

Page 7: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 7/9

.!engembangan soft skill   bagi peserta didik agar mempunyai hasil yang baik tidakdapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kulikuler saja, tetapi juga harus diintegrasikan kedalam kegiatan intrakulikuler di dalam kelas#, sehingga nantinya akan ter$ujudkeseimbangan antara hard skill  dan soft skill . "3ermana 2=# menyatakan pengembangansoft skills tidak hanya sekedar memberikan pelatihan atau kursus soft skills, misalnya kursuskepribadian atau teknik komunikasi saja". Dalam pengintegrasian soft skill   ke dalamkegiatan intrakulikuler, model pembelajaran para guru akan mengalami perubahan yakniberpusat pada peserta didik "tudent Center -earning #, dari proses yang demikian akantimbul paling tidak proses berinteraksi, dalam pembelajaran seperti ini guru bertindaksebagai fasilitator dan bukan pemberi ilmu. !rinsip pengembangan soft skills menuntut&etersediaan 4ole odel, Dilakukan secara terus menerus (Continuous) serta d itanamkanbukan diajarkan secara instruksional.saha !enyepadanan:

&& M &)!)'DI&'60 (7<<22I! U%S&O

'()))*&onsep !)'B)6'B6' 05/ 0&I0

Landasan ke$ribadian learnin" to beROL +O,L- HI,,% &URRI&ULU+-

A&A,+I& AT+OSPHR

Pen"uasaan il#u danketra#$ilan. 

learnin" tokno

/RITT% &URRI&ULU+

Ke#a#$uan berkar0a. learnin" to do &O1&URRI&ULU+

Sika$ dan $erilaku dala#berkar0a.

learnin" to be &O ,A% 2TRA &URRI&ULU+

Pe#aha#an kaidahberkehidu$an ber#as0arakat.

learnin" to li3eto"ether

&O ,A% 2TRA &URRI&ULU+

eragam model pembelajaran dengan pendekatan 0%, di antaranya :

•  0mall Broup Discussion

N  4ole-!lay C 0imulationN  %ase 0tudyN  Disco+ery earning D#N  0elf-Directed earning 0D#N  %ooperati+e earning %#N  %ollaborati+e earning %b#

N  %onte*tual Instruction %I#N  !roject ased earning !j#N  !roblem ased earning and InOuiry !#

angkah menyusun pengembangan soft skills:1.  Identifikasi soft skills2.  Definisi soft skills.  !rogram pengembangan:

 M  /ritten 4urri4ulu#: 4ancangan dan Implementasi !embelajaran M  Hidden 4urri4ulu#: Interaksi dosen-mahasis$aH 4)-D)H 6%6D)I%

 6/0!3)4) M  &o 5 &urri4ulu#: Internsip<magangH !&&, !& M  6tra 5 &urri4ulu#: organisasi mahasis$a ),I&, 3I6#

(.  )+aluasi soft skills: alat penilaian, alat ukurH indikator dll!)4)'%6'66' Implementasi "oft "kills dalam I'/46&4I&)4 dan &- &4I&)4

Page 8: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 8/9

1.  ulailah dari B!! Baris esar !rogram !embelajaran#2.  %ek &ompetensi akhir tiap mata ajaran</I<learning goals

•   6pakah secara tersurat sudah mencantumkan atribut soft skill yang ingin dicapai

•  ila belum tentukan atribut yang dominan or benar-benar diperlukan lulusan terkait mata

ajaran tersebut,.  %ek &ompetensi khusus or /I&  P ila belum tambahkan atribut yang dominanP 0etiap /I& tidak harus mengandung atribut soft skills

(.  /entukan metode implementasi soft skills yang sesuai7.  /entukan cara dan $aktu untuk e+aluasi atribut tersebut,;.  @abarkan pada 06!=.  'yatakan dalam &ontrak !erkuliahan8.  agaimana caranya agar tetap sustain

+ATRIKS G!PP '(*A. I,%TITAS +ATA A7ARA% 8

N  %a#a +ata A9aran 8 Praktiku# :::::.

N  Se#ester 8 IIIN  Kode +ata A9aran 8 !IO;(<N  !eban Studi 8 < 'ti"a* sksN  ,eskri$si Sin"kat 8 ::::::::::N  Tu9uan +ata A9aran8 Pada akhir $e#bela9aran= #hs akan

da$at ::::::::.. dala# kelo#$okN  Atribut Soft Skills 8 ,isi$lin= beker9asa#a= #en"har"ai oran" lainN  Pras0arat 8 ::::.

!. R%&A%A P+!LA7ARA% 8

atau+ATRIKS G!PP '>*

A.  I,%TITAS +ATA A7ARA% 8!.  R%&A%A P+!LA7ARA% 8

%o. Ko#$etensi Khusus

STRATGI P+!LA7ARA%!a4a

an

Pokok!ahasan

SubP!

+etode +ediaAlokasi/aktu

Atribut SoftSkills

( > < ; @ B )

+e#$resentasikan::::..

Presentasi Per4a0a diriKo#unikasiefektif

:::::::

Kelo#$ok

Ker9asa#a

+en"har"ai,isi$lin

%atatan:

0oft 0kills dalam intra-kurikuler: bukan kegiatan &ognitif yang ber sks diajarkan, dilatihkan,dicontohkan dan ditularkan# tapi Diintegrasikan dalam setiap mata ajaran dan secaraeksplisit dinyatakan dalam &ompetensi%ontoh:Ko#$etensi: ahasis$a mampu mengobser+asi kemajuan persalinan menggunakanpartograf dan mempresentasikan hasilnya didepan kelas.+etode : ahasis$a bekerja dalam kelompokSoft Skills  : &erjasama, menghargai teman, taat system.

)Q660I 05/ 0&I0%ara !enilaian

Page 9: metsus BACAAAA

7/23/2019 metsus BACAAAA

http://slidepdf.com/reader/full/metsus-bacaaaa 9/9

1.  4ubrik2.  %3)%&I0/

−  0kala ikert

−  0kala /hrustone

−  0kala Buttmann

. Aa$ancara(. %atatan 6nekdotal7. Dll

%4I% QI/6)

'66 : )60&I/6 4 BI'/I'B, 0.0i./, !3!endidikan :

1.  0D Inpres 6jinembah /anah &aro 1>8;#2.  0!' /igapanah tanah &aro 1>8>#.  0!& &esdam-I< injai 1>>2#

(.  !! 0!& 0embiring Delitua 1>>#7.  D.III &ebidanan Depkes 4I edan 2#;.  D.IQ idan !endidik 5& B Gogyakarta 21#=.  02 I& &I6-&4 5& B Gogyakarta 2>#

!ekerjaan:1.  !elaksana idan di Desa 0udirejo &ab Deli 0erdang 1>>-1>>=#2.  Dosen di @urusan &ebidanan !oltekkes &emenkes 4I edan 22-sekarang#

 6lamat : @l. 0ei enga$an 8>, &el abura &ec edan 0unggal, edan)mail : rebornRlifeSyahoo.com