mobilisasisisisi
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 MOBILISASIsisisi
1/6
MOBILISASI PASIEN POST OPERASI
1. Pengertian
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur,
mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian (Barbara
Kozier, 1995). ebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan
!isik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah
satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gra"itasi berkurang seperti saat duduk
atau berbaring (usan #. $arrison, %&&').
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses akti"itas yang dilakukan setelah operasi dimulai
dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke
kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner uddarth, %&&%)
Menurut arpenito (%&&&), Mobilisasi *ost +perasi merupakan suatu aspek yang
terpenting pada !ungsi !isiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian.
ari Kedua de!inisi tersebut dapat disimpulkan bah-a mobilisasi *ost +perasi adalah suatu
upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan ara membimbing penderita untuk
mempertahankan !ungsi !isiologis.
Konsep mobilisasi mula / mula berasal dari ambulasi *ost +perasi yang merupakanpengembalian seara berangsur / angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk menegah
komplikasi (0oper,199).
2. Tujuan Mobilisasi Post Operasi
2ujuan dari mobilisasi menurut usan #. $arrison (%&&'), antara lain 3
1. Mempertahankan !ungsi tubuh
%. Memperlanar peredaran darah sehingga memperepat penyembuhan luka
4. Membantu perna!asan menjadi lebih baik
'. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlanar eliminasi urin
. Mengembalikan akti"itas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat
memenuhi kebutuhan gerak harian.
-
7/24/2019 MOBILISASIsisisi
2/6
. Memberi kesempatan pera-at dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi
3. Maa!"!aa! Mobilisasi
Menurut Bayer dan ubes (199) mobilisasi dibagi menjadi % (dua), yaitu 3
a. Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh ini menunjukkan syara! motorik dan sensorik mampu mengontrol
seluruh area tubuh. Mobilisasi penuh mempunyai banyak keuntungan bagi kesehatan, baik
!isiologis maupun psikologis bagi pasien untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan seara
bebas, mempertahankan interaksi sosial dan peran dalam kehidupan sehari hari.
b. Mobilisasi sebagian
*asien yang mengalami mobilisasi sebagian umumnya mempunyai gangguan syara!
sensorik maupun motorik pada area tubuh. Mobilisasi sebagian dapat dibedakan menjadi3
1) Mobilisasi temporer yang disebabkan oleh trauma re"ersibel pada sistim muskuloskeletal
seperti dislokasi sendi dan tulang
%) Mobilisasi permanen biasanya disebabkan oleh rusaknya sistim syara! yang re"ersibel.
#. $a%tor & 'a%tor (ang !e!pengaru)i !obilisasi.
6aktor7!aktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut Barbara Kozier (1995), antara lain3
a. $aya 8idup
$aya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.
emikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang mobilitas seseorang akan senantiasa
melakukan mobilisasi dengan ara yang sehat.
b. *roses *enyakit dan injury
danya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya,
misalnya: seorang yang patah tulang akan kesulutan untuk mobilisasi seara bebas. emikian
pula orang yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa sakit;nyeri yang menjadi alasan
mereka enderung untuk bergerak lebih lamban. da kalanya klien harus istirahat di tempat tidur
karena menderita penyakit tertentu.
-
7/24/2019 MOBILISASIsisisi
3/6
. Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan akti!itas misalnya:
pasien setelah operasi dilarang bergerak karena keperayaan kalau banyak bergerak nanti luka
atau jahitan tidak jadi.
d. 2ingkat energi
eseorang melakukan mobilisasi jelas membutuhkan energi atau tenaga. +rang yang
sedang sakit akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan orang dalam keadaan sehat.
e.
-
7/24/2019 MOBILISASIsisisi
4/6
%) 6aal usus dan kandung kening lebih baik. engan bergerak akan merangsang peristalti
usus kembali normal. kti!itas ini juga membantu memperepat organ7organ tubuh bekerja
seperti semula.
4) Memperepat pemulihan missal kontraksi uterus post searea, dengan demikian pasien
akan epat merasa sehat dan bias mera-at anaknya dengan epat
') Menegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah
normal;lanar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.
. /erugian Bila Ti0a% Mela%u%an Mobilisasi
a) *enyembuhan luka menjadi lama
b) Menambah rasa sakit) Badan menjadi pegal dan kaku
d) Kulit menjadi leet dan lukae) Memperlama pera-atan dirumah sakit
. /ontra In0i%asi Mobilisasi
*ada pasien tertentu baiknya mobilisasi tidak terlalu lama bahkan baiknya tidak dilakukan
mobilisasi, seperti pasien dengan :
Miokard akut
isritmia jantung
yok sepsis Kelemahan umum dengan tingkat energi yang kurang.
. Ta)ap"ta)ap Mobilisasi Post Operasi
ebagai pedoman pelaksanaan sebelum melakukan tindakan mobilisasi sebaikanya dilakukan
penilaian tolerasi akti!itas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan kardio"askuler
seperti ngina pektoris, >n!ark Mioard atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat
kelumpuhan. 2anda 7 tanda yang di kaji pada intoleransi akti!itas antara lain ($ordon, 19)
enyut nadi !rekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
2ekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol;hipotensi orthostati
*erna!asan terjadi peningkatan !rekuensi, perna!asan epat dangkal
?arna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan
-
7/24/2019 MOBILISASIsisisi
5/6
Keepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami keepatan akti!itas dan ketidak
stabilan posisi tubuh
tatus emosi labil.
Menurut Kasdu (%&&4) mobilisasi *ost +perasi dilakukan seara bertahap berikut ini akan
dijelaskan tahap mobilisasi *ost +perasi pada pasien post operasi seksio sesarea 3
1) etelah operasi, pada jam pertama pasien paska operasi seksio sesarea harus tirah
baring dulu. Mobilisasi *ost +perasi yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan,
tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit,
menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki
%) etelah 71& jam, diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan menegah trombosis
dan trombo emboli
4) etelah %' jam pasien dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
') etelah pasien dapat duduk, dianjurkan pasien belajar berjalan
edangkan MenurutBeyer, 1997
2ahap > 3 mobilisasi atau gerakan a-al 3 na!as dalam dan batuk, ekstremitas
2ahap >> 3 mobilisasi atau gerak berputar
2ahap >>> 3 mobilisasi atau gerakan duduk tegak
2ahap >@ 3 mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (4A;hr)
2ahap @ 3 mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (%A;hr)
2ahap @> 3 mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur
2ahap @>> 3 mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat tidur.
1. Lati)an Mobilisasi Pa0a Pasien Pasa Pe!be0a)an
Mobilisasi pasa pembedahan yaitu proses akti"itas yang dilakukan pasa pembedahan
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur (latihan perna!asan, latihan batuk e!ekti! dan
menggerakkan tungkai) sampai dengan pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar
mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner uddarth, 199 ).
2ahap7tahap mobilisasi pada pasien dengan pasa pembedahan menurut 0ustam Muhtar (199%),meliputi 3
1) *ada hari pertama 71& jam setelah pasien sadar, pasien bisa melakukan latihan
perna!asan dan batuk e!ekti! kemudian miring kanan / miring kiri sudah dapat dimulai.
%) *ada hari ke %, pasien didudukkan selama 5 menit, disuruh latihan perna!asan dan batuk
e!ekti! guna melonggarkan perna!asan.
-
7/24/2019 MOBILISASIsisisi
6/6
4) *ada hari ke 4 7 5, pasien dianjurkan untuk belajar berdiri kemudian berjalan di sekitar
kamar, ke kamar mandi, dan keluar kamar sendiri.
11. ,a!pa% i!obilisasi 4
telektasis
*neumonia
ulit buang air besar (BB dan buang air keil (BK).
istensi lambung