nasihat hizbut tahrir kepada muammar qadafi

7/25/2019 Nasihat Hizbut Tahrir Kepada Muammar Qadafi

1/6

Nasihat Hizbut Tahrir Kepada Muammar Qadafi

Muammar Qadafiy dan Ingkarus-Sunnah

Salah satu fokus perjuangan Hizbut Tahrir adalah meluruskan penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, terutama penyimpangan dan pengkhianatan

yang dilakukan para penguasa terhadap Islam dan kaum Muslim.

Salah satu wujud nyatanya adalah dikirimkannya nasihat tertulis kepada enguasa !ibya

Muammar "adafiy atas pengingkaran dirinya terhadap kehujjahan as-Sunnah sebagai dalil

syariah. Surat itu berjudul, #Mudzakkirah min Hizb at-Tahrir Muqaddimah ila al-Aqidah al-

Qadafi$%asihat dari Hizbut Tahrir untuk &eyakinan "adafi',( yang diterbitkan pada tanggal )

Syawal *+ H $ September *)'. Surat peringatan tersebut dilansir setelah sebelumnya

terjadi diskusi yang sangat panjang antara delegasi Hizbut Tahrir dan residen Muammar

"adafiy. Surat peringatan itu kemudian dibukukan dalam kitab keil $kutayb', yang pada

kesempatan ini dihadirkan dan ditelaah kembali, agar pembaa budiman lebih selektif

dalam memilih pemimpin dan panutannya.

ada malam ke-/) bulan 0amadhan *+ H, Hizbut Tahrir mengirim delegasi untuk bertemu

dengan Muammar "adafiy, residen !ibya di Tripoli. 1alam pertemuan itu berlangsung

diskusi ukup lama hingga memakan durasi 2 jam. ertemuan tersebut pada dasarnya

merupakan respon Hizbut Tahrir terhadap pidato yang disampaikan oleh Muammar "adafiypada tanggal + 3uli di perkumpulan Maulana Mohammad di Tripoli, dalam aara al-Khatmu

al-Miah li al-Mushhaf al-Murattal (Khataman Keseratus Mushhaf Murattal). 1alam

pidatonya, dengan terang-terangan "adafiy menolak kehujjahan as-Sunnah sebagai dalil

syariah. Menurutnya, Sunnah %abi saw. masih diragukan kebenarannya, karena baru

dilembagakan /44 tahun setelah meninggalnya 5eliau. Masih menurut "adafiy, banyak

kontradiksi dalam as-Sunnah yang mengharuskan dirinya menolaknya sebagai sumber

hukum kedua setelah al-"uran, dan ukuplah al-"uran sebagai hujjah.

&arena itu, Hizbut Tahrir berkepentingan membuat nasihat tertulis yang ditujukan untuk

mengoreksi dan meluruskan pandangan-pandangan keliru "adafy. 1alam surat peringatan

tersebut, Hizbut Tahrir memaparkan kembali beberapa topik yang didiskusikan dalam

pertemuan itu, koreksi, serta ajakan kepada "adafiy untuk menegakkan hukum 6llah

dengan jalan menegakkan kembali &hilafah Islamiyah.
http://hizbut-tahrir.or.id/2008/05/06/nasihat-hizbut-tahrir-kepada-muammar-qadafi/http://hizbut-tahrir.or.id/2008/05/06/nasihat-hizbut-tahrir-kepada-muammar-qadafi/


2/6

6da dua topik penting yang diketengahkan. ertama7 bantahan atas penolakan "adafi

terhadap kehujjahan as-Sunnah sebagai dalil syariah. Kedua7 tuduhan bahwa agama Islam

tidak mengatur urusan politik.

Kehujjahan as-Sunnah sebagai Dalil Syariah

ada dasarnya kehujjahan as-Sunnah sebagai dalil syariah telah ditetapkan berdasarkan

dalil-dalil qathitsubutdan dilalah. 6tas dasar itu, as-Sunnah wajib diambil sebagai dalil

syariah sebagaimana al-"uran. Sebab, apa yang disampaikan %abi saw. merupakan wahyu

dari 6llah Swt.7

Tiadalah yan! diu"a#kannya itu menurut kemauan ha$a nafsunya. $"S an-%ajm 89+:7

+'.

6yat ini menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa apa saja yang disampaikan 0asulullah

dalam hal tablig risalah pasti berasal dari wahyu, bukan dari pendapat 5eliau sendiri $!ihat7

"S al-6nbiya; 8/*:7 29< "S al-6h=af 82>:7 < "S ?unus 8*4:7 *9'.

Selain itu, 6llah juga memerintahkan kaum Muslim untuk mengikuti ketetapan atau perintah

%abi saw. $!ihat7 "S al-Hasyr 89:7 ). !ihat juga ayat-ayat senada semisal7 "S an-%isa;

82:7 4< an-%ur 8/2:7 >+< al-6hzab 8++:7 +>< an-%isa; 82:7 >9< 6li Imran 8+:7 +*'.

Seara lebih tegas lagi, 6llah Swt. berfirman7

! "# $%& !' ()* /4# !5%$ // 0123 2.-' ,+

67 8#

Kemudian %ika kalian berlainan #enda#at tentan! sesuatu maka kembalikanlah ia #ada

Allah (al-Quran) dan &asul (as-'unnah) %ika kalian benar-benar beriman ke#ada Allah

dan Hari Akhir. $"S an-%isa; 8+:7 9'.

6yat-ayat di atas, dilalah-nya qathi, menunjukkan bahwa kaum Muslim wajib mengambil

as-Sunnah sebagai dalil syariah sebagaimana al-"uran. Tidak boleh dinyatakan bahwa kita

hanya berpegang teguh kepada al-"uran saja, dengan alasan, al-"uran telah sempurna,


3/6

jelas, dan menjelaskan segala sesuatu. asalnya, keyakinan semaam ini justru akan

berakibat munulnya penolakan terhadap penjelasan-penjelasan 0asulullah saw terhadap al-

"uran. Selain itu, akan munul penafsiran-panafsiran pribadi yang bertentangan dengan

penjelasan 0asulullah saw. adahal al-"uran telah memerintahkan kaum Muslim seara

pasti untuk mengambil as-Sunnah sebagai hujjah syariah. 6tas dasar itu, orang yang

menolak as-Sunnah, baik sebagian maupun keseluruhan, sama dengan menolak al-"uran

itu sendiri< dan siapa saja yang menolak al-"uran maka ia telah keluar dari Islam $murtad'.

Hal ini telah disepakati para ulama.

Pelembagaan Hadis

@rang yang mengingkari kehujjahan as-Sunnah sebagai dalil syariah juga beralasan dengan

terlambatnya pelembagaan hadis %abi saw. Menurut mereka, pelembagaan hadis baru

terjadi /44-+44 tahun setelah kematian %abi Muhammad saw. sehingga kehujjahan as-

Sunnah sebagai sumber hukum patut diragukan. 6rgumentasi semaam ini menunjukkan

bahwa mereka terlalu sembrono dan prematur dalam berdalil.

Sesungguhnya, as-Sunnah sampai ke tangan kita melalui proses periwayatan sebagaimana

al-"uran. 6s-Sunnah juga sudah dilembagakan $ditulis' sejak periode Sahabat meskipun

jumlahnya sedikit. 1ilaporkan oleh 6bu Hurairah bahwa 6bdullah bin Amar ra. telah

menulis hadis. $Musnad 6hmad, IIB24+< Shahih al-5ukhari, al-lm, +'. Imam 6hmad juga

menuturkan bahwa 6bu 6yyub al-6nshari telah menatat hadis. %ama-nama Sahabat yang

dilaporkan pernah menulis hadis adalah 6bu 5akar, 6bu 5akrah, 6bu 0afi;, 6bu Sa;id, 6bu

Syah, 6bu Musa al-6sy;ari, 6nas bin Malik dan lain sebagainya.

1i samping itu, walaupun tradisi keilmuan bangsa 6rab pada awal-awal Islam adalah tradisi

simai $mendengarkan' dan menghapalkan, generasi-generasi awal Sahabat seperti 6nas

bin Malik dan para Sahabat lainnya mendorong anak dan murid-muridnya menulis hadis.

$Imam Muslim,'hahih Muslim bab *al-man+ 92'

asa terbunuhnya Atsman bin 6ffan, bermunulanlah firqah-firqahIslam yang membuat

hadis untuk membela pendirian kelompoknya. 6kibatnya, seseorang agak sulit

membedakan mana hadis yang benar-benar dari %abi saw. dan mana yang dipalsukan.

Sejak saat itulah, para ulama berusaha memilah-milahkan mana hadis yang benar-benar

shahih dan mana hadis-hadis yang dipalsukan. Mereka menurahkan segenap tenaga untuk

tujuan itu dengan ara meneliti kredibilitas personal perawi hadis, keadaan mereka, serta


4/6

biografi mereka. Mereka juga meneliti jalur-jalur periwayatan hadis, perawi, berikut matan-

nya, satu-persatu. 6khirnya, pada awal tahun *44 hijrah, Amar bin 6bdul 6ziz merasa

perlu untuk melembagakan hadis-hadis dari %abi saw. 6dapun orang yang ditunjuk oleh

Amar bin 6bdul 6ziz adalah Muhammad bin Muslim al-Cuhri.

Setelah itu, usaha-usaha pelembagaan hadis mulai meluas di tengah-tengah kaum Muslim.

1i Makkah, tokohnya adalah Ibnu 3uraih, di Madinah 6nas bin Malik, al-6uza;i di Syams

hingga pada masa Imam al-5ukhari yang mengumpulkan hadis-hadis sahih di dalam kitab

beliau yang terkenal, 'hahih al-,ukhari.

3ika para pengingkar sunnah hanya mau menerima al-"uran saja, padahal al-"uran mereka

terima juga dengan periwayatan, lantas mengapa mereka tidak mau menerima hadis sahih

yang juga diterima dengan jalan periwayatanD

Kedudukan as-Sunnah Terhadap al-Quran

6s-Sunnah berfungsi sebagai penjelas al-"uran, baik dalam konteks men-takhshish

keumuman, men-taqyidkemutlakan, men-tafshilke-mu%mal-an dan menjadi abang hukum

dari al-"uran maupun menetapkan hukum yang independen dari al-"uran. %amun, hukum-

hukum semaam ini jumlahnya sangatlah sedikit. Tidak boleh dipahami bahwa posisi as-

Sunnah sebagai penjelas isi al-"uran seperti ini akan menganulir kesuian dan kedudukan

al-"uran sebagai kitab yang jelas. Sebab, al-"uran sendiri telah mengisyaratkan di banyak

ayatnya agar kita mengambil as-Sunnah sebagai rujukan kedua setelah al-"uran.

Implikasi Ingkarus-Sunnah bagi Ajaran Islam

1i dalam buku ini Hizbut Tahrir juga mengingatkan bahaya ingkarus-sunnah bagi Islam dan

kaum Muslim. Sesungguhnya menolak kehujjahan as-Sunnah sebagai dalil syariah akan

berimplikasi pada ditolaknya perkara-perkara akidah dan mayoritas hukum syariah Islam.

Sebab, sebagian besar hukum Islam dan akidah Islam dibangun di atas sunnah, baik

mutawatir maupun ahad.

Selain itu, orang yang mengingkari sunnah sebagai dalil syariah pasti menolak penjelasan-

penjelasan 0asulullah saw. terhadap al-"uran, dan ia akan menafsirkan al-"uran

berdasarkan keinginan dan hawa nafsunya sendiri. 6kibatnya, mereka justru semakin jauh


5/6

dan menyimpang dari al-"uran itu sendiri. 1alam keadaan seperti inilah, musuh-musuh

Islam akan dengan sangat mudah menikam dan menghanurkan ajaran Islam dengan

berkedok #relatiitas #enafsiran+.

Islam dan Poliik

"adafiy juga menyatakan, di dalam Islam itu tidak ada aktiEitas politik. Menurutnya, politik

itu adalah tipudaya, pengkhianatan, kemunafikan dan menghalalkan segala ara. 6lasan ini

tidak hanya dilontarkan oleh "adafiy, tetapi juga oleh sebagian besar penguasa Islam yang

menolak formalisasi hukum Islam dalam konteks negara dan masyarakat. Statemen ini

menunjukkan bahwa "adafiy belum memahami seara benar dan menyeluruh persoalan

politik $siyasah' dalam pandangan Islam.

Makna politik $siyasah' sesungguhnya adalah pengaturan urusan rakyat dengan ara

menerapkan aturan yang diadopsi oleh negara kepada seluruh rakyat, di dalam negeri

maupun dalam konteks hubungan luar negeri. Inilah makna politik $siyasah' sesungguhnya.

6dapun pengkhianatan, kedustaan dan tindakan menghalalkan segala ara tidaklah

termasuk dalam pengertian politik $siyasah' dalam perspektif Islam.

3ika politik bermakna ##en!aturan seluruh urusan rakyat(, nisaya kita akan berkesimpulan

bahwa %abi saw. dan para Sahabat telah meneburkan dirinya dalam aktiEitas siyasah

$politik'. Misalnya, %abi saw. dan para &halifah sesudahnya telah menjadikan syariah Islam

sebagai konstitusi dan perundang-undangan negara, berperang, bernegoisasi dengan

musuh, menjalin perjanjian dan lain sebagainya. Mereka mengatur urusan negara dan

masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, hanya dengan syariah Islam. asalnya Islam

tidak hanya mengatur masalah-masalah ibadah ritual belaka. Islam datang dengan

seperangkat hukum untuk menjelaskan dan mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk

urusan negara dan masyarakat. %egara sebagai representasi kekuatan politik merupakan

pihak yang berhak melegalisasi dan menerapkan hukum di tengah-tengah masyarakat,

sekaligus memberikan sanksi kepada pelanggarnya.

6tas dasar itu, memisahkan politik dari Islam, atau menyakini politik bukan bagian dari

Islam, sama artinya telah mengebiri dan memusnahkan Islam sendiri.

1i akhir buku ini, Hizbut Tahrir menyeru seluruh kaum Muslim, terutama para pemimpin

yang ada di negeri kaum Muslim, untuk bahu-membahu berjuang menerapkan kembali


6/6

hukum-hukum Islam dalam ranah indiEidu, masyarakat dan negara dengan ara

menegakkan kembali institusi politik Islam7 &hilafah al-Islamiyah. Sebab, hanya dengan

ara ini saja kaum Muslim bisa menegakkan Islam seara menyeluruh dan sempurna.

Seperti kata para ulama, tidak ada Islam tanpa syariah Islam dan tidak ada syariah tanpa

&hilafah Islamiyah. allahu alam bi ash-sha$ab.!Fathiy Syamsuddin Ramadhan An-

Nawiy"

nasihat hizbut tahrir kepada muammar qadafi

Documents