otitis media supuratif kronis

Upload: megapurnama8475

Post on 17-Oct-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

otitis media

TRANSCRIPT

  • Nurul Lasmi SaridewiH1A 007 047Pembimbing: dr. Gusti Ayu Trisna, Sp.THT-KL

    OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

  • PendahuluanOMSK prevalensi tinggi & menjadi masalah kesehatan di masyarakat.Di negara berkembang & maju prevalensi OMSK 1-46%, tertinggi pada populasi di Eskimo 12-46%, terendah pada populasi di Amerika dan Inggris
  • TINJAUAN PUSTAKAANATOMI TELINGAAnatomi Telinga LuarDaun telinga (auricula)Terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit, dgn bagian2:

    Fungsi: memantulkan & mengkonsentrasikan getaran yg datang dari luar

  • 2. liang telinga (MAE)Saluran berbentuk S yg menuju ke arah telinga tengah dan berakhir pd membran timpani, d = 0,5 cm dan p= 2,5-3 cmRangka MAE: 1/3 luar : tulang rawan/ pars kartilagenosa kelenjar serumen . Terdapat rambut (+).2/3 dalam : tulang/ pars osseus kelenjar serumen . Tidak mobile, bagian dari os temporal, rambut (-). Terdapat ismus MAE. Terdapat kelenjar sebaseus dan kelenjar serumen Kulit melekat dg perikondrium

  • B. Anatomi Telinga TengahBerbentuk kubus (6 sisi), dg batas-batas: Luar: membran timpani Depan: tuba eustachius Bawah: vena jugularis (bulbus jugularis) Belakang: aditus ad Antrum, kanalis facialis pars vertikalis Atas: tegmen timpani (menigen/ otak) Dalam (medial) memisahkan kavum timpani dari telinga dalam: berturut-turut dari atas ke bawah yaitu kanalis semisirkularis horizontal, kanalis facialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round window), dan promontorium.

  • Membran TimpaniBerbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari liang telinga Terdiri dari: Pars flaksida (Membran Shrapnell) Pars tensa (membran propria) Ukuran: tinggi 9-10 mm; lebar 8-9 mm Umbo = bayangan penonjolan bg bawah maleus Refleks cahaya (cone of light)cahaya dari luar yg dipantulkan oleh MT: bermula dari umbo ke arah antero-inferior. Pukul 7 = MT kiri, pukul 5 = MT kanan. B. Tulang PendengaranMaleus, Inkus, Stapes

  • C. Ototm. Tensor timpani & m. StapideusTingkap Bundar & tingkap lonjongTuba Auditivamenghubungkan nasofaring dg telinga tengah. Fungsi: Ventilasi, Drainase,Proteksi

  • C. Anatomi Telinga Dalam1. KOKLEA (RUMAH SIPUT) Bentuk: 2 lingkaran Tdd: skala vestibuli (perilimfa), skala media/ duktus koklearis (endolimfa), skala timpani (perilimfa) Ujung/ puncak = helikotrema, menghubungkan perilimfa skala vestibuli dan skala timpani Dasar skala vestibuli membran Reissner Dasar Skala media membran basalisBagian skala media : membran tektoria; dan Organ korti mengandung sel2 rambut (1 didalam, 3 diluar)

  • 2. VestibulerDi kedua sisi kepala, terdapat kanalis-kanalis semisirkularis yang tegak lurus satu sama lain, sehingga berorientasi dalam 3 bidang dalam ruang ( superior, posterior, dan lateral).

  • Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)

    DEFINISIinfeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah menetap atau berulang > 2 bulan. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.

  • EtiologiPenyebab OMSK antara lain:Otitis media sebelumnyaInfeksi saluran nafas atasGangguan fungsi tuba eustachius

  • KlasifikasiTipe tubotimpanalTipe jinak (benigna) dengan perforasi yang letaknya sentral2. Tipe atikoantralTipe berbahayaPerforasi membran timpani marginal yang dihasilkan dari suatu kantong retraksi dan muncul di pars plasida, merupakan perforasi yang menyebabkan tidak ada sisa pinggir membran timpani (annulus timpanikus)

  • Patogenesis Disfungsi tuba Eustachius, merupakan penyebab utama terjadinya otitis media.Infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari nasofaring melalui tuba Eustachius ke telinga tengah terjadi respon imun di telinga tengah mediator peradangan pada telinga tengah yang dihasilkan oeh sel-sel imun infiltrat (neutrofil, monosit, dan leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit) menambah permeabilitas pembuluh darah dan menambah pengeluaran sekret di telinga tengah

  • Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah bentuk dari satu lapisan epitel skuamosa sederhana pseudostratified respiratory epithelium (memiliki sel goblet dan sel yang bersilia, stroma, pembuluh darah yang banyak)Terjadinya OMSK disebabkan oleh keadaan mukosa telinga tengah yang tidak normal atau tidak kembali normal setelah proses peradangan akut telinga tengah, keadaan tuba tustachius yang tertutup dan adanya penyakit telinga waktu bayi

  • Gejala KlinisTelinga berair (otorrhoe) Gangguan pendengaranNyeri telinga (Otalgia)Vertigo

  • Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan otoskopUji PendengaranganPemeriksaan PenunjangPemeriksaan AudiologiPemeriksaan radiologiBakteriologi

  • PenatalaksanaanPRINSIP Terapi OMSK tipe amanKonservatif dan Medikamentosa: Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3% selama 3 hingga 5 hari.Setelah sekret berkurang maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid.

  • PRINSIP Terapi OMSK tipe maligna Operasi : Mastoidektomi Pengobatan konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikula, maka sebaiknya dilakukan insisi abses

  • KomplikasiKomplikasi di telinga tengah : perforasi persisten, erosi tulang pendengaran dan paralisis nervus fasial. Komplikasi telinga dalam : fistel labirin, labirinitis supuratif dan tuli saraf (sensorineural). Komplikasi ekstradural yaitu abses ekstradural, trombosis sinus lateralis dan petrositis. Komplikasi ke susunan saraf pusat : meningitis, abses otak dan hidrosefalus otitis

  • Laporan KasusIdentitas pasienNama: Tn. HZUmur: 18 tahunJenis kelamin: Laki-LakiAlamat: Merembu, Lombok BaratTanggal Pemeriksaan: 21 Juni 2013

  • Keluhan Utama : Nyeri pada telinga kananRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poliklinik THT RSUP NTB pada tanggal 21 Juni 2013 dengan keluhan nyeri di telinga kanan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri pada telinga kanan pasien dirasakan menjalar sampai ke belakang kepala. Nyeri pada bagian belakang kepala terasa seperti diremas-remas hingga mengganggu aktivitas, rasa berputar (-). Pasien juga mengeluhkan keluar cairan dari liang telinga kanan sejak 3 bulan yang lalu, cairan yang keluar berwarna putih kekuningan, sedikit kental, kadang berbau, dan disertai keluar darah. Pasien tidak mengeluhkan telinga berdengung. Pendengaran berkurang pada telinga kanan (+).

  • Pasien juga mengeluh ada benjolan di belakang telinga sejak 10 tahun yang lalu. Benjolan tersebut kadang mengeluarkan cairan kental berwarna putih(+), berbau (+), gatal (+). Keluhan nyeri dan keluar cairan pada telinga kiri (-). Riwayat demam (+) 1 bulan yang lalu, batuk (-), pilek (-), nyeri menelan (-), mual dan muntah disangkal pasien.

  • Riwayat Penyakit Dahulu :Sepuluh tahun yang lalu pasien juga pernah mengalami keluhan keluar cairan melalui liang telinga dan benjolan di belakang telinga. Satu bulan yang lalu pasien pernah MRS di Rumah sakit Kota Mataram, pasien di diagnosa menderita infeksi otak ringan.Riwayat Penyakit Keluarga :Pasien tidak memiliki keluarga dengan keluhan yang serupa.

  • Riwayat Alergi :Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat-obatan, debu ataupun cuaca. Riwayat Pengobatan:Sepuluh tahun yang lalu pasien pernah menjalani operasi pada benjolan dibelakang telinga. Setelah operasi pasien jarang kontrol.Pasien mendapatkan pengobatan untuk infeksi otak berupa obat suntik melalui infus dan dan obat minum namun pasien tidak mengetahui nama obatnya.

  • Pemeriksaan FisikStatus Generalis :Keadaan umum: SedangKesadaran: Compos mentisTanda vitalTekanan darah : 110/80 mmHgNadi: 84 x/menitRespirasi: 16 x/menitSuhu : 36,9C

  • No.Pemeriksaan TelingaAuricula DextraAuricula Sinistra1.TragusNyeri tekan (-), edema (-)Nyeri tekan (-), edema (-)2.Daun telinga : aurikula, preaurikuer, retroaurikuler.Bentuk dan ukuran telinga dalam batas normal, lesi pada kulit (-), hematoma (-), massa (-), abses retroaurikula (+), nyeri tarik aurikula (-).Bentuk dan ukuran telinga dalam batas normal, lesi pada kulit (-), hematoma (-), massa (-), fistula (-), nyeri tarik aurikula (-).3.Liang telinga (MAE)Serumen (-), Tampak otorea mukopurulen (+), darah (+) Edema (-), Hiperemi (-), Furunkel (-), granuloma (+). Serumen (+), hiperemis (-), edema (-), furunkel (-), otorhea (-).4.Membran timpaniRetraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema (-), perforasi (-), aktif, cone of light (-) SDE (tertutup granuloma)Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema (-), perforasi (+), cone of light (-)

  • Abses retroaurikula

  • Pemeriksaan Hidung

    InspeksiNasal DextraNasal SinistraHidung luarBentuk (N), inflamasi (-), deformitas (-), massa (-).Bentuk (N), inflamasi (-), deformitas (-), massa (-).Rinoskopi Anterior :Vestibulum nasiN, ulkus (-)N, ulkus (-)Cavum nasiBentuk (N), mukosa pucat (-), hiperemi (-).Bentuk (N), mukosa pucat (-), hiperemi (-).Septum nasiDeviasi (-), benda asing (-), perdarahan (-), ulkus (-), mukosa normal.Deviasi (-), benda asing (-), perdarahan (-), ulkus (-), mukosa normal.Konka media & inferiorHipertrofi (-), hiperemi (-).Hipertrofi (-), hiperemi (-).

  • SinusNyeri TekanTransiluminasiDextraSinistraDextraSinistraMaksilaris(-)(-)Tidak dilakukanTidak dilakukanFrontalis(-)(-)Tidak dilakukanTidak dilakukan

  • Pemeriksaan Tenggorokan

    No.PemeriksaanKeterangan1.BibirMukosa bibir basah, berwarna merah muda2.MulutMukosa mulut basah, berwarna merah muda3.BucalWarna merah muda, hiperemi (-)4.GigiWarna mukosa gusi merah muda, hiperemi (-).5.Lidah Ulkus (-), pseudomembran (-).6.Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-).7.Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-).8.FaringMukosa hiperemi (-), edema (-), ulkus (-), granul (-), sekret (-), reflex muntah (+).9.Tonsila PalatinaHiperemi (-), ukuran T1-T1, kripte melebar (-), detritus (-).

  • Diagnosis

    Otitis media supuratif kronis tipe berbahaya fase aktif dextraOtitis media supuratif kronis tipe aman fase tenang sinistra

  • Planning Planning Diagnosis :Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telingaFoto rontgen mastoid

    Rontgen Mastoid (24 juni 2013)Kesan: Mastoiditis bilateral

  • Planning Terapi :Konservatif/MedikamentosaLarutan H2O2 3% selama 3-5 hariAntibiotik sistemik : Amoxicillin 3 x 500 mg (14-21 hari)Analgetik : Asam mefenamat 3 x 500 mg ( K/P)

    Pembedahan Mastoidektomi radikal dekstra

  • KIEPasien dianjurkan untuk tetap menjaga kebersihan telinga dan menjaga agar liang telinga tetap kering. Jika pasien ingin mandi sebaiknya kedua telinga ditutup dengan kapas serta menghindari atau tidak boleh mandi di kolam atau berenang. Pemberian antibiotik dan pengurang rasa nyeri pada dasarnya hanya terapi sementara. Pada prinsipnya untuk kasus infeksi telinga tipe berbahaya seperti ini dilakukan pembedahan dengan tujuan untuk menghilangkan jaringan infeksi, menciptakan telinga yang kering dan aman, serta mencegah komplikasi lanjutan. Fungsi pendengaran pada telinga kanan tidak diperbaiki.

  • Pasien dianjurkan makan makanan bergizi dan istirahat secara teratur.Pasien dianjurkan kontrol secara teratur setiap 1 minggu sekali untuk mengevaluasi kemajuan terapi atau adanya infeksi kembali.

    PrognosisQuo ad vitam: dubia Quo ad functional : dubia ad malam

  • Temuan IntraoperasiMastoidektomi radikal dekstra ( 04 Juli 2013) antrum mastoid berisi jaringan granulasi dan kolestatom

    Kolestatom

  • PembahasanPasien mengeluh nyeri di telinga kanan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri pada telinga dapat merupakan suatu proses akut ataupun kronis. Pada proses akut akibat dari proses inflamasi. Pada OMSK nyeri telinga jarang terjadi namun bila ada mungkin menunjukkan suatu yang serius dimana nyeri dapat berarti ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya dura mater, dinding sinus lateralis atau ancaman pembentukkan abses otak.

  • Pasien juga mengeluhkan keluar cairan dari liang telinga kanan sejak 3 bulan yang lalu, cairan yang keluar berwarna putih kekuningan, sedikit kental, kadang berbau, dan disertai keluar darah proses ini sudah berlangsung lama atau kronis. Pendengaran berkurang pada telinga kanan. Hal ini terjadi akibat proses infeksi yang sudah berlangsung lama, biasanya tuli konduktif namun dapat berupa tuli sensorineural.Pasien juga mengeluh ada benjolan di belakang telinga sejak 10 tahun yang lalu. Benjolan tersebut kadang mengeluarkan cairan kental berwarna putih, berbau, gatal kemungkinan adanya suatu abses atau fistel yang merupakan suatu tanda otitis media supuratif kronis tipe berbahaya untuk itu perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik.

  • Dari pemeriksaan fisik adanya temuan abses retroaurikula dan granuloma dalam liang telinga OMSK tipe berbahaya. Adanya sekret dalam liangt elinga OMSK berada dalam fase aktif. Dari pemeriksaan fisik pada telinga kiri tidak didapatkan adanya sekret namun terdapat perforasi pada membrane timpani telinga kiri hal ini menunjukkan OMSK berada dalam fase tenang.

  • Prinsip terapi pada pasien ini adalah dengan pembedahan. Terapi konservatif hanya bersifat sementara sebelum dilakukannya pembedahan. Untuk terapi konservatif pasien direncanakan diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 hari., kemudian diberikan antibiotik spektrum luas dan pengurang rasa nyeri. Untuk pembedahan pasien dianjurkan untuk mastoidektomi radikal pada telinga kanan.

  • DAFTAR PUSTAKAWorld Health Organization. 1996. Prevention of Hearing Impairment from Chronic Otitis Media. Available from : http://www.who.int/ (Accessed at June , 26th 2013)Askaroellah, Aboet. 2007. Radang Telinga Tengah Menahun. Available from : http://www.usu.ac.id/ (Accessed at June, 26th 2013)Zainul, A., Djaafar, Z.A., Helmi dan Restuti, R.D. Kelainan Telinga Tengah. Dalam Soepardi, Efiaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher Edisi Ke-enam. Jakarta: FKUI Snow, J.B. and Ballenger, J.J. 2003. Ballenger Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery sixteenth edition. United States: BC Decker IncLuran, R. dan Wajdi, F. 2001. Pemakaian Antibiotika Topikal pada Otitis Media Supuratif Kronis Jinak Aktif. Cermin Dunia Kedokteran No.132Djaafar, Z.A. Kelainan telinga tengah. Dalam: Soepardi Efiaty Arsyad, dkk. 2001. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher Edisi kelima. Jakarta: FKUIHelmi. Komplikasi otitis media supuratif kronis dan mastoiditis. Dalam: Soepardi Efiaty Arsyad, dkk. 2001. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher Edisi kelima. Jakarta: FKUI

  • TERIMA KASIH