penangkaran kakatua

Upload: rahmat

Post on 15-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    1/15

    penangkaran kakatuaI. PENDAHULUAN

    Keberadaan satwa burung di Indonesia semakin hari semakin menurun.

    Hal ini terjadi karena adanya perburuan liar sehubungan dengan meningkatnya

    permintaan pasar. Selain itu, penurunan kualitas habitat sebagai akibat dariaktivitas manusia, lemahnya pengamanan, pengawasan, penerapan sanksi hukum,

    serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang konservasi, juga turut

    mengakibatkan penurunan populasi burung di alam. Walaupun telah berstatus

    dilindungi (termasuk oleh pemerintah daerah di mana habitat dan jenis burung

    berada), namun perburuan liar masih tetap berjalan hingga saat ini.

    anyak jenis burung di Indonesia (termasuk dari biogeogra! Sumatera)

    yang memiliki nilai komersial yang "ukup tinggi. Sebagian di antaranya

    juga termasuk burung#burung endemik (hanya hidup di daerah setempat), atau

    dapat pula burung daerah sebaran terbatas, sehingga gangguan kelestariannya

    dapat menyebabkan kelangkaan. $otensi keindahan mor%ologis, keunikan tingkah

    laku dan kemerduan suara, merupakan daya tarik burung yang menyebabkan

    perburuannya sering dilakukan terutama untuk kesenangan (hobiis). Selain itu, di

    beberapa daerah, satwa burung banyak pula yang diburu untuk dijadikan sebagai

    makanan (sumber protein hewani). &engan demikian, keberadaan satwa burung

    tersebut semakin hari semakin berkurang populasinya, bahkan dikhawatirkan

    berkurang pula ragam jenisnya.

    'leh karena itu, guna menjaga eksistensi sekaligus memulihkan populasiburung di Indonesia, perlu dilakukan kegiatan konservasi. Konservasi burung dapat

    dilakukan se"ara in#situ (di dalam habitat alaminya) seperti melalui perlindungan

    jenis, pembinaan habitat dan populasi dan se"ara e#situ (di luar habitat alaminya),

    salah satu diantaranya melalui penangkaran. Kegiatan penangkaran burung tidak

    hanya sekedar untuk kegiatan konservasi jenis dan peningkatan populasi, tetapi

    juga dapat diman%aatkan untuk pendidikan, penelitian dan pengembangan wisata.

    Hasil penangkaran dapat dilepas#liarkan ke habitat alam (sesuai dengan syarat#

    syarat dan peraturan yang berlaku), serta sebagian dapat diman%aatkan untuk

    tujuan komersial, terutama mulai dari hasil keturunan ke dua (*+). &alam rangka

    mendukung upaya konservasi burung, khususnya melalui penangkaran, telah

    dilakukan serangkaian kegiatan penelitian yang berkaitan dengan habitat, perilaku,

    pakan dan pengelolaan penangkaran berbagai jenis burung di Indonesia. Hasil#hasil

    penelitian dan kajian tersebut selanjutnya dapat dijadikan a"uan dalam pengelolaan

    dan pengembangan penangkaran burung oleh pihak#pihak yang berkompeten.

    II. DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN

    http://riobelajar.blogspot.co.uk/2010/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.htmlhttp://riobelajar.blogspot.co.uk/2010/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    2/15

    Kegiatan penangkaran burung didasarkan kepada $eraturan $emerintah

    ($$) o. - ahun /000 tentang $engawetan 1enis umbuhan dan Satwa, serta $$ o.

    2 ahun /000 tentang $eman%aatan 1enis umbuhan dan Satwa 3iar. Kegiatan

    penangkaran dan koleksi sebagaimana diatur dalam $$ 2 ahun /000 merupakan

    bagian dari upaya peman%aatan jenis 4ora#%auna liar dengan tujuan agar dapatdidayagunakan se"ara lestari untuk sebesar#besarnya kemakmuran

    rakyat. $eman%aatan jenis 4ora#%auna liar dilakukan dengan mengendalikan

    pendaya# gunaan jenis 4ora#%auna atau bagian#bagiannya serta hasil daripadanya

    dengan tetap menjaga keanekaragaman jenis dan keseimbangan ekosistem.

    Selanjutnya, kegiatan penangkaran burung dapat dilakukan di setiap daerah dengan

    memperhatikan kondisi populasi, habitat, dan tingkat an"aman kepu# nahannya.

    Kegiatan penangkaran burung sekaligus koleksinya juga merupakan salah satu

    upaya untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam pembangunan konservasi

    sumber daya alam. Hal ini merupakan implikasi dari berlakunya 55 o. 6+ ahun

    +778 tentang $emerintahan &aerah, di mana sebelumnya ber# dasarkan $$ o. +9

    ahun +777 tentang Kewenangan $emerintah dan Kewenangan $ropinsi Sebagai

    &aerah 'tonom dan 5ndang 5ndang (55) o. ++ ahun /000 tentang $emerintahan

    &aerah yang lama, kewenangan konservasi sumber daya alam masih menjadi

    otoritas $emerintah $usat. 5ndang 5ndang o. 6+ ahun +778 mengisyaratkan

    bahwa perijinan dan peman%aatan sumber daya alam dilakukan bersama#sama

    antara $emerintah $usat dan $emerintah &aerah. erdasarkan $$ o. - ahun /000,

    kegiatan koleksi dan penangkaran burung di daerah merupakan bagian dari

    pengelolaan di luar habitat (e situ) dengan maksud untuk menyelamatkan sumber

    daya genetik dan populasi jenis satwa burung. Kegiatan tersebut meliputi pula

    pemeliharaan, perkembang#biakan, serta penelitian dan

    pengembangannya.Kegiatan pemeliharaan burung (sebagai bagian dari kekayaan

    jenis 4ora# %auna) di luar habitat wajib memenuhi syarat: memenuhi standar

    kesehatan satwa burung menyediakan tempat yang "ukup luas, aman dan

    nyaman serta mempunyai dan mempekerjakan tenaga ahli dalam bidang medis

    dan pemeliharaan. Kegiatan pengembangbiakan jenis satwa burung dilaksanakan

    untuk pengembangan populasi di alam agar tidak punah. Kegiatan

    pengembangbiakan jenis di luar habitatnya wajib memenuhi syarat: menjaga

    kemurnian jenis, menjaga keanekaragaman genetik, melakukan penandaan danserti!kasi, dan membuat buku da%tar silsilah (;studbook

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    3/15

    $engelolaan penangkaran burung ini harus ditangani oleh suatu lembaga

    konservasi yang tata "ara dan institusinya diatur oleh pemerintah (dalam hal ini

    oleh =enteri Kehutanan). 3embaga konservasi yang dimaksud dalam $$ o. - ahun

    /000 ini di antaranya dapat berbentuk: Kebun inatang, =usium >oologi, aman

    Satwa Khusus, dan $usat 3atihan Satwa Khusus. 3embaga konservasi tersebutmemiliki %ungsi utama yaitu pengembangbiakan dan atau penyelamatan satwa

    burung dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Selain mempunyai

    %ungsi utama tersebut, lembaga konservasi juga ber%ungsi sebagai tempat

    pendidikan, peragaan dan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan.

    &alam rangka menjalankan %ungsinya, lembaga konservasi dapat

    memperoleh satwa burung, baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi, melalui:

    pengambilan atau penangkaran dari alam hasil sitaan tukar menukar atau

    pembelian untuk jenis#jenis yang tidak dilindungi.

    Sementara itu, kegiatan koleksi satwa burung (termasuk pula 4ora#%auna

    lainnya) untuk tujuan peragaan sebagaimana diatur dalam $$ 2 ahun /000, selain

    oleh lembaga konservasi, juga dapat dilakukan oleh lembaga#lembaga pendidikan

    %ormal. $eragaan yang dilakukan oleh orang atau badan di luar lembaga yang

    disebutkan sebelumnya harus dengan i?in =enteri Kehutanan.

    urung Kakatua Ke"il 1ambul Kuning termasuk satwa liar yang dilindungi

    undang#undang, sebagaimana tertuang dalam 3ampiran $$ o. - ahun /000, dan

    ada kententuan dalam 5ndang#5ndang o. 9 ahun /007 bahwa:

    /. arangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan,memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi

    dalam keadaan hidup ($asal +/ ayat (+) huru% a), dian"am dengan pidana

    penjara paling lama 9 (lima) tahun dan denda paling banyak @p. /77.777.777,77

    (seratus juta rupiah). ($asal 87 ayat (+))

    +. arang Siapa &engan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut,

    dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati ($asal +/ ayat

    (+) huru% b), dian"am dengan pidana penjara paling lama 9 (lima) tahun dan

    denda paling banyak @p. /77.777.777,77 (seratus juta rupiah). ($asal 87 ayat

    (+))

    6. &engan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau

    bagian#bagian lain satwa yang dilindungi atau barang#barang yang dibuat dari

    bagian#bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke

    tempat lain di dalam atau di luar Indonesia ($asal +/ ayat (+) huru% d), dian"am

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    4/15

    dengan pidana penjara paling lama 9 (lima) tahun dan denda paling banyak @p.

    /77.777.777,77 (seratus juta rupiah). ($asal 87 ayat (+))

    III. PERSIAPAN PENANGKARAN BURUNG

    $emeliharaan burung tidak hanya menitik#beratkan pada obyek burungsaja, tetapi juga harus mempertimbangkan kesiapan lingkungan. 3ingkungan yang

    dimaksud di sini adalah lingkungan biologi (habitat hidup burung) dan lingkungan

    !sik (seperti kandang). Kesiapan lingkungan dimaksudkan agar burung#

    burung yang akan dipelihara dapat beradaptasi dengan baik dan "epat, terutama

    untuk jenis#jenis yang membutuhkan lindungan.

    A. Lingkungan Biologi

    3ingkungan pemeliharaan yang sudah terdapat tumbuhan (baik yang

    ditanam maupun tumbuh alami) dengan populasi, kerapatan dan arsitektur tajukyang mendekati habitat alami, akan men"iptakan iklim mikro dan suasana yang

    teduh. 5mumnya, burung kakatua jambul kuning membutuhkan lingkungan alami

    agar dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Keberadaan jenis tumbuhan

    yang se"ara alami digunakan sebagai sebagai tempat berteduh dan sumber

    pakan, merupakan lingkungan yang baik bagi burung. Hal ini akan mengundang

    burung#burung liar lainnya untuk datang dan menimbulkan suasana alami yang

    akan memudahkan adaptasi burung#burung yang akan dipelihara.

    eberapa karakteristik tumbuhan yang "o"ok dan dapat dipelihara

    untuk menyiapkan lingkungan alami adalah:

    # buahnya dapat dijadikan sumber pakan burung

    # berbuah sepanjang tahun

    # memiliki per"abangan horisontal

    # tajuk tidak harus selalu tinggi dan juga tidak harus selalu lebat (terutama untuk

    pengaturan "ahaya matahari) dan

    # bukan jenis tumbuhan berduri tajam, mengeluarkan getah lengket, ataubera"un.

    1enis#jenis tumbuhan yang yang dibutuhkan untuk lingkungan burung

    kakatua jambul kuning adalah jenis tumbuhan yang memuliki buah seperti biji#

    bijian, ka"ang dan aneka buah#buahan.

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    5/15

    $osisi atau tata letak tumbuhan tersebut dapat disesuaikan dengan

    ren"ana pembangunankandang dan sarana pendukung lainnya (seperti unit

    karantina, laboratorium dan klinik). Selain itu, tata letak dapat disesuaikan pula

    dengan %aktor estetika (keindahan) suatu penangkaran yang juga ber%ungsi

    sebagai taman. Kepadatan tumbuhan diatur sedemikian rupa agar "ahayamatahari tidak banyak terhalang. Sebaiknya tata letak juga diatur dengan "ara

    (setidaknya) satu individu tumbuhan dapat menaungi satu unit kandang,

    sehingga suasana iklim mikro setempat tidak terlalu panas.

    B. Lingkungan Fisik

    Setelah persiapan lingkungan biologi dilakukan, maka pembangunan

    !sik kandang burung dan sarana pendukung lainnya dapat dilaksanakan.

    $ersiapan lingkungan biologi dapat pula dilakukan bersamaan dengan

    lingkungan !siknya. amun demikian, penempatan burung ke dalam

    kandang tidak boleh dilakukan bersamaan karena belum siapnya lingkungan

    buatan yang akan menjadi bagian habitat hidup burung. &emikian pula bila

    kandang terlalu lama disiapkan sebelum masuknya burung, maka dikhawatirkan

    kondisi kandang sudah mulai rusak (seperti berkarat, robek atau putus

    kawatnya).

    5ntuk mengatasi hal tersebut, jenis bahan kandang harus

    tahan karat dan tidak mudah putus. Kawat ram harus kuat, berdiameter lebih dari

    + mm, dan ukuran diameter lubang ram tidak lebih besar dari ukuran burung

    kakatua jambul kuning. Selain itu, pemeliharaan kandang harus dilakukan se"ara

    rutin dan seksama walaupun belum ada burungnya. eberapa hal yang harus

    dilakukan se"ara periodik diantaranya adalah membersihkan serasah daun yang

    menempel di kawat, memotong "abang atau ranting pohon yang dikhawatirkan

    akan menembus lubang kawat.

    entuk dan ukuran kandang disesuaikan dengan jenis burung yang

    akan dipelihara (termasuk karakteristik biologisnya), jumlah burung,

    ketersediaan lahan dan dana yang tersedia. &emikian pula dengan bahan

    kandang yang akan digunakan, sebaiknya dipilih dari jenis yang tahan lama(awet), mudah dan murah biaya pemeliharaannya. entuk, ukuran dan

    penempatan kandang disesuaikan berdasarkan peruntukannya.

    1. Pemilian Lokasi Kan!ang

    Kegiatan pemeliharaan burung untuk tujuan penangkaran berbeda

    dengan untuk koleksi dan display. 'leh sebab itu, lokasi kandang penangkaran

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    6/15

    (yang arealnya juga merangkap untuk kegiatan wisata), ditempatkan terpisah

    dari lokasi kandang koleksi dan display. $enangkaran burung sebagai upaya

    pengembangbiakan jenis di luar habitat alaminya membutuhkan suasana

    habitat buatan yang mirip dengan habitat alaminya. 5ntuk mendapatkan

    kondisi seperti habitat alami, maka beberapa persyaratan yang harusdiperhatikan dalam memilih lokasi penangkaran burung adalah:

    A erada pada tempat yang bebas banjir pada musim hujan

    A 1auh dari keramaian dan kebisingan

    A erada pada tempat yang mudah diawasi dan mudah di"apai

    A idak terganggu oleh polusi udara (debu, asap, bau gas)

    A idak berada pada tempat yang lembab, be"ek, dan tergenang air, karena

    akan menimbulkan penyakit

    A &i sekitar lokasi penangkaran hendaknya terdapat atau ditanami pohon#

    pohon pelindung agar suasana menjadi lebih sejuk dan burung merasa

    seperti berada pada habitat alam,

    A erisolasi dari pengaruh binatang lain

    A ersedia air yang "ukup untuk minum dan mandi burung serta pembersihan

    kandang

    A =udah mendapatkan pakan dan tidak bersaing dengan manusia.

    ". Ben#uk !an Uku$an Kan!ang

    Kebutuhan kandang untuk kegiatan penangkaran hampir sama

    dengan yang ditujukan untuk koleksi dan display, serta pendidikan dan

    penelitian. Kandang burung dapat dibuat dengan sistem individu (satu

    kelompok reproduksi dari jenis yang sama dalam satu kandang yang terpisah)

    sistem kompartemen (satu kelompok reproduksi dari jenis yang sama dalam

    satu kandang yang bersisian paralel dengan kandang lainnya) atau sistem

    komunal atau koloni (beberapa kelompok reproduksi dari jenis yang sama atau

    berbeda dalam satu sangkar besar). $ada sistem komunal, dapat dilakukan

    penggabungan berbagai jenis burung tetapi tidak dilakukan pen"ampuran

    dengan jenis predator ataukompetitor agresi%. 1enis predator dan kompetitor

    masing#masing dapat dimasukkan ke dalam kandang individu yang terpisah.

    Selanjutnya ukuran satu unit kandang individu maupun kompartemen

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    7/15

    disesuaikan dengan ukuran burung yang akan dipelihara. 5kuran yang

    umumnya dibuat adalah 6 m 6 m , dengan tinggi minimal 6 m. amun

    demikian, untuk kelompok reproduksi yang menganut pola monogami (satu

    pasangan jantan dan betina), ukuran kandang untuk berkembang biak dapat

    lebih ke"il. entuk dan ukuran kandang disesuaikan dengan jenis yang akandipelihara atau ditangkarkan. Sebaiknya kandang dibuat lebih terlindung

    antara lain dilakukan dengan "ara melapisi setiap sisi kandang dengan shading

    net. Hal ini dimaksudkan agar burung tidak terpengaruh lingkungan luar yang

    dapat menghambat proses perkembang#biakan burung. Selain itu, pada setiap

    unit kandang penangkaran sebaiknya dibagi menjadi dua ruang dengan sekat

    atau pintu yang dapat dibuka#tutup dengan mudah (misalnya dengan sistem

    geser). =asing#masing ruang kandang diharapkan dapat ber%ungsi sebagai

    ruang adaptasi (perkenalan) dan untuk perkawinan atau berkembang

    biak. Seluruh model kandang sebaiknya memiliki atap lengkung atau miring

    (satu arah atau dua arah). Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akumulasi

    serasah daun dari luar kandang yang dapat menyebabkan kawat ram berkarat

    dan robek. &i dalam kandang disediakan tempat bertengger, tempat makan

    yang terlindung, dan sumber air untuk minum dan mandi (dapat berupa

    wadah, kolam, maupun air yang mengalir). Kandang yang berukuran besar

    dapat ditanam pohon peneduh (terutama penghasil pakan buah). Kandang

    juga harus dibuatkan pintu berlapis untuk menghindari burung lepas bila

    perawat burung atau pengamat masuk ke dalam kandang. $ema"uan

    perkembangbiakan burung dapat dilakukan dengan menyediakan bahan

    sarang atau kotak sarang yang akan dipilih oleh burung untuk bersarang.

    %. Jenis !an Pe$un#ukan Kan!ang

    1enis kandang penangkaran burung kakatua jambul kuning yang

    dibutuhkan adalah kandang koloni, kandang perkembangbiakan, kandang

    pemeliharaan, kandang penyapihan dan kandang karantina. Semua jenis

    kandang dilengkapi dengan tempat makan dan minum, serta untuk

    bertengger.

    Kandang koloni digunakan untuk menempatkan beberapa pasangburung baik burung yang telah dewasa dan siap kawin maupun burung yang

    baru lepas sapih, memberikan kesempatan pada burung guna memilih

    pasanganBjodoh se"ara alami, memudahkan proses penjodohan, menjadikan

    tempat bermain (playing ground) dan pemeliharaan burung.

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    8/15

    Kandang perkembangbiakan ber%ungsi sebagai tempat burung untuk

    bertelur, mengeram, menetaskan dan mengasuh piyik. iap petak digunakan

    untuk menempatkan satu pasang induk burung. Kandang ini juga dilengkapi

    dengan sarang untuk bertelur (bentuk dan bahan sesuai dengan jenis burung

    dan perilaku reproduksinya). 1enis burung paruh bengkok dan beberapa jenisburung lainnya dapat berbentuk kotak (nest#bo) yang terbuat dari papan atau

    batang kayu.

    Kandang penyapihan digunakan untuk menempatkan anak burung

    (piyik) yang baru disapih. Kandang dapat dibuat se"ara khusus atau dapat

    meman%aatkan kandang pemeliharaan yang masih kosong. Kandang karantina

    digunakan untuk menempatkan burung#burung yang baru datang (dari habitat

    alam) atau burung#burung yang sakit. Kandang ini dapat pula ber%ungsi

    sebagai tempat adaptasi terhadap lingkungan yang baru.

    Selain kandang burung, sarana pendukung lain yang perlu disiapkan

    adalah laboratorium dan klinik, gudang makanan dan obat#obatan, serta

    gudang perlengkapan. Sarana pendukung ini dapat dibangun di dekat areal

    terlindung utama, maupun di luar areal tersebut. amun demikian,

    penempatan sarana pendukung ini sebaiknya tidak dekat dengan tempat

    tinggal umum, sarana atau %asilitas umum lainnya, atau tempat yang banyak

    dikunjungi manusia (pengunjung dan bukan pengunjung). Hal ini dimaksudkan

    untuk menghindari stres bagi burung, serta mengeliminasi kontaminasi atau

    sebaran penyakit dariBke luar lingkungan.

    I&. PEMELIHARAAN BURUNG

    A. Pem'e$ian Pakan

    1. Jenis Pakan

    $akan dibutuhkan untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak

    burung. 'leh karena itu, pakan harus selalu tersedia se"ara terus menerus

    dalam kuantitas dan kualitas yang "ukup. 1enis#jenis pakan yang diberikan

    hendaknya memperhatikan kesukaan burung sebagaimana biasanya di alam,

    disamping pertimbangan kualitas, harga, dan ketersediaannya. amun

    demikian, jenis pakan yang terbaik adalah: ka"ang tanah, ka"ang panjang,

    kangkung, wortel, jambu biji, kelapa muda, lobi#lobi, menteng, buni, roti tawar,

    kedondong, jagung tongkol dan pisang. elur puyuh diberikan setiap minggu

    sekali. $emberian pakan dan air minum tak terbatas. $ertumbuhan bulu juga

    diamati. Selain itu perilaku burung ini juga diamati.

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    9/15

    ". (a$a Pem'e$ian Pakan

    Kualitas dan kuantitas pakan yang dibutuhkan satwa burung

    umumnya bervariasi menurut jenis kelamin, umur, status !siologi dan musim.

    &alam kaitan dengan status !siologi burung, "ara#"ara pemberian pakan harus

    dibedakan, sebagai berikut :

    a. Pem'e$ian )akan )a!a 'u$ung !e*asa

    $akan yang diberikan sebaiknya mengandung komposisi yang terdiri dari biji#

    bijian, buah#buahan. Komposisi jenis pakan ini sebaiknya selalu berubah untuk

    menghindari kebosanan yang dialami burung. ahan pakan dari buah#buahan

    dan diberikan dalam bentuk potongan#potongan ke"il dan ditempatkan pada

    wadah yang telah disediakan. $akan diberikan dua kali sehari dalam jumlah

    "ukup.

    '. Pem'e$ian )akan )a!a )i+ik +ang !i)elia$a in!ukn+a

    ahan pakan untuk piyik diberikan dalam bentuk potongan#potongan ke"il dan

    selalu dalam keadaan lunak menggunakan jagung hendaknya dipilih jagung

    muda yang diparut terlebih dahulu, sedangkan pemberian biji#bijian lainnya

    sebaiknya direbus sampai lunak. $akan diletakan pada piring kaleng di luar

    nest#bo tetapi masih berada dalam kandang pemeliharaan. $enyuapan pakan

    pada piyik yang belum bisa makan sendiri dilakukan oleh induk burung yang

    mengasuhnya.

    ,. Pem'e$ian )akan )a!a )i+ik +ang !i)elia$a melalui Han! Rea$ing

    $akan bagi piyik yang dipelihara bukan oleh induknya tetapi dengan bantuan

    petugas perawat (hand rearing) disajikan dalam bentuk yang halus. ingkat

    kehalusan ini disesuaikan dengan perubahan umur sesuai perjalanan

    waktu. $enyuapan pakan kepada piyik harus dilakukan se"ara sabar dan hati#

    hati.

    Selain diberikan pakan segar, anak burung juga dapat diberikan aneka

    bubur buah dan susu siap saji yang banyak dijual di toko#toko. $enyuapanpakan bubur ini dapat menggunakan alat bantu alat suntik yang diganti

    jarumnya dengan karet pentil sepeda. &i samping itu, baik pada burung

    dewasa maupun piyik selalu diberikan vitamin dan mineral terutama pada saat

    pergantian "ua"a atau musim untuk mengurangi "ekaman (stress).

    B. Penga#u$an Re)$o!uksi

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    10/15

    eberapa parameter reproduksi burung di penangkaran diantaranya

    adalah: waktu pertama kali mulai bertelur, jumlah telur dan interval peneluran,

    masa pengeraman telur, interval penetasan, berat telur, berat lahir piyik dan

    berat piyik tiap bulan.

    eberapa aspek reproduksi yang penting untuk diperhatikan dalam

    penangkaran antara lain adalah penentuan jenis kelamin, pemilihan induk,

    penjodohan, perlakuan terhadap proses peneluran, pengeraman dan penetasan,

    serta pembesaran piyik.

    1. Penen#uan Jenis Kelamin

    $enentuan jenis kelamin burung dapat dilakukan dengan

    membedakan warna bulu, paruh, suara, ukuran, tingkah laku dan sebagainya.

    $enentuan jenis kelamin burung pada jenis#jenis dimor!s (jantan dan betina

    dapat dibedakan dari warna bulu) akan lebih mudah daripada jenis# jenis

    monomor!s (jantan dan betina sulit dibedakan dari warna bulu). 5mumnya

    pada jenis dimor!s, warna jantan lebih terang dan indah, atau memiliki bulu

    ornamen (tambahan) dibandingkan pada jenis burung betina. urung jantan

    pada jenis monomor!s biasanya berukuran lebih besar, baik keseluruhan

    tubuhnya atau beberapa bagian anggota tubuhnya (seperti paruh atau

    kakinya).

    ". Pemilian In!uk

    erdasarkan pengalaman, burung yang baik untuk dijadikan induk

    dalam penangkaran adalah yang berumur +#6 tahun. $ada umur ini burung

    telah dewasa dan telah masak kelamin, serta penampilan !siknyapun telah

    utuh. Selanjutnya, burung yang akan menjadi induk dalam penangkaran

    haruslah sehat, tidak "a"at dan tidak menderita penyakit. $enangkaran untuk

    tujuan konservasi jenis (bukan komersial sebagai hewan kesayangan atau

    bahkan konsumsi), asal#usul induk harus jelas dan bukan merupakan hasil

    silangan. 'leh sebab itu, dalam penangkaran perlu dibuat "atatan silsilah,

    terutama untuk memelihara kemurnian genetik dan pengayaan genetik

    unggul. Hal ini berguna bagi burung untuk tetap eksis di habitat alam danmampu mengatasi seleksi alam.

    %. Pen-o!oan

    $enjodohan burung dapat dilakukan dengan "ara paksa dan se"ara

    alami. $enjodohan se"ara paksa dilakukan dengan memasukkan pasangan#

    pasangan burung menurut kemauan penangkar dalam suatu kandang

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    11/15

    perkembangbiakan. $enjodohan se"ara alami dilakukan dengan "ara

    memasukkan pasangan burung yang terbentuk sesuai dengan pilihannya ke

    dalam kandang perkembangbiakan yang tersedia. erdasarkan pengalaman

    yang ada, penjodohan se"ara paksa kurang menguntungkan. Cpabila induk

    yang dipasangkan tidak sesuai, pasangan burung akan sering berkelahisehingga proses perkawinan yang diharapkan akan lambat dan bahkan sering

    tidak terjadi. 'leh karena itu lebih baik melakukan penjodohan se"ara alami.

    3angkah awal yang perlu dilakukan untuk penjodohan se"ara alami

    adalah mengidenti!kasi pasangan#pasangan burung yang terjadi sebagai hasil

    proses pemilihan sendiri oleh burung, pada kandang koloni. $asangan#

    pasangan alami ini dapat diketahui dari perilaku burung yang selalu ber"umbu

    dan saling menyelisik. $asangan burung demikian kemudian dimasukkan ke

    dalam kandang perkembangbiakan yang telah disediakan.

    . Penelu$an/ Penge$aman !an Pene#asan

    $ada pola monogami, burung jantan selalu menjaga sang betina

    bertelur sampai proses pengeraman dan penetasan hingga anaknya disapih.

    Selama masa bertelur, mengeram, menetas dan membesarkan piyiknya,

    biasanya burung betina tidak meninggalkan sarang. $akan untuk induk betina

    atau untuk piyik, diberikan oleh induk jantan. $akan biasanya diberikan kepada

    betina hanya sampai pada ambang pintu nesting#bo (lubang untuk keluar

    masuknya burung). elur yang tidak dibuahi atau in%ertile akan dipe"ahkan

    oleh induk betina dan /#+ bulan kemudian ia akan kembali bertelur. &emikianpula apabila induk betina telah menghasilkan piyik kemudian piyik tersebut

    mati, sebulan kemudian ia akan bertelur kembali.

    0. Pem'esa$an Anak Bu$ung Pi+ik2

    $enanganan anak burung atau piyik dapat dilakukan melalui + (dua)

    "ara yaitu dengan penanganan se"ara alami dan hand rearing. $enanganan

    se"ara alami adalah proses penanganan dengan membiarkan piyik dipelihara

    oleh induknya, sedangkan hand rearing adalah proses penanganan piyik

    dengan "ara memisahkan atau mengambil burung dari induknya untukkemudian dipelihara dan dibesarkan oleh penangkar se"ara lebih intensi%

    sampai burung bisa dianggap mandiri.

    $ada "ara hand rearing, piyik sebaiknya diambilBdipisahkan dari

    induknya pada saat mata piyik belum terbuka. Selanjutnya piyik dimasukkan

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    12/15

    ke dalam bo yang telah tersedia. Cpabila kondisi piyik telah dianggap "ukup

    kuat, pemeliharaan piyik selanjutnya dipindahkan pada sangkar burung.

    erdasarkan pengalaman, pemeliharaan piyik melalui hand rearing

    memberi keuntungan apabila ditinjau dari aspek reproduksi. Cdanya

    pemisahan anak burung dari induknya dapat memberikan kesempatan kepada

    induk betina untuk lebih "epat bertelur kembali. 5mumnya induk betina akan

    bertelur kembali pada +# 6 minggu setelah pemisahan. &i samping itu, persen

    hidup piyik yang dipelihara dengan "ara ini lebih tinggi dibandingkan apabila

    piyik dipelihara se"ara alami oleh induknya.

    Walaupun memberikan kemungkinan keberhasilan hidup anak piyik

    yang lebih tinggi, hand rearing membutuhkan waktu "ukup banyak dan

    ketelatenan, sehingga kurang praktis terutama apabila kegiatan penangkaran

    melibatkan pasangan burung dalam jumlah relati% banyak. 'leh karena itu,sebaiknya piyik# piyik dibiarkan dipelihara oleh induknya se"ara alami.

    Keberhasilan hidup piyik yang dipelihara induknya se"ara alami dapat

    ditingkatkan dengan bertambah#nya pengalaman penangkar dalam menangani

    piyik yang dipelihara induknya. Hand rearing dapat dipertimbangkan untuk

    diterapkan apabila kondisi lingkungan tidak mendukung kelangsungan hidup

    dan pertumbuhan piyik seperti:

    a. $ada piyik yang dihasilkan oleh induk burung yang baru pertama kali

    menghasilkan piyik, mengingat pada kondisi ini induk burung belum

    berpengalaman memelihara anaknya dan "enderung mematuk piyik yangditetaskannya.

    b. Cpabila induk burung dalam keadaan sakit atau mati.

    (. Pe$a*a#an Kan!ang !an Bu$ung

    1. Pe$a*a#an Kan!ang

    Kebersihan kandang beserta kelengkapannya perlu diperhatikan

    karena akan berhubungan dengan kesehatan burung. Kandang yang terjaga

    kebersihannya "enderung dapat menghindarkan burung dari penyakit,

    sementara kandang yang terlihat kotor akan memudahkan timbulnya serangan

    berbagai penyakit. Kotoran pada kandang dapat bersumber dari sisa pakan,

    %ae"es burung, sampah atau debu. Kotoran ini sering menumpuk pada alas

    kandang, lantai kandang, atau melekat pada tenggeran. 'leh karena itu,

    dalam pembersihan, bagian#bagian ini perlu mendapat perhatian.

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    13/15

    indakan yang diperlukan untuk menjaga kebersihan kandang,

    antara lain, adalah:

    a. =engeruk, menyikat dan menyapu kotoran yang melekat pada bagian#

    bagian kandang untuk dibuang pada tempat pembuangan yang telah

    disiapkan.

    b. =enyemprot atau menyiram dengan air pada bagian kandang yang telah

    dibersihkan se"ara rutin dua kali sehari .

    ". =enyemprot kandang dengan desin%ektan se"ara reguler / bulan sekali.

    ". Pe$a*a#an Bu$ung

    $ada bagian#bagian tubuh burung seperti paruh, bulu sayap,

    ataupun telapak kaki, sering melekat kotoran baik bersumber dari pakan,

    debu, atau kotoran lain. Selain itu, kadang#kadang beberapa burung terluka

    akibat aktivitasnya. Cgar kotoran yang melekat tidak menjadi sumber penyakit

    dan luka burung tidak menjadi in%eksi atau bertambah parah, burung#burung

    dalam penangkaran perlu mendapat perawatan dan pemeliharaan.

    indakan perawatan burung yang perlu dilakukan, antara lain,

    adalah:

    a. =embersihkan bagian#bagian tubuh yang kotor, kemudian menyiram atau

    memandikannya dengan menggunakan semprotan air. Kegiatan ini

    sebaiknya dilakukan tiap hari dan waktu memandikan burung sebaiknya

    dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 70.77 agar burung dapat

    mengeringkan tubuhnya yang basah dengan "ara berjemur.

    b. =engobati bagian tubuh burung yang terluka dengan menggunakan obat

    luka.

    %. Penan!aan #agging2

    $emberian tanda (tagging) diperlukan untuk mengetahui silsilah,

    umur, nama pemilik penangkaran, memudahkan dalam pemberian pakan danpengontrolan, serta sebagai tanda bahwa burung tersebut adalah burung hasil

    penangkaran. $emberian tanda pada burung dapat dilakukan dengan

    menggunakan "in"in alluminium yang anti karat berbentuk bulat yang biasa

    dijual di toko. $emasangan "in"in dilakukan pada kaki kiri karena kaki kiri

    sering dipakai untuk bertumpu sedangkan kaki kanan dipakai untuk

    mengambil, memegang atau menjepit pakan. $emasangan "in"in sebaiknya

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    14/15

    dilakukan pada piyik yang berumur D +7#67 hari karena pada umur muda tidak

    akan merusak kakinya. $emasangan "in"in dilakukan dengan "ara menyatukan

    tiga buah jari kaki kemudian "in"in dimasukkan dan didorong ke belakang

    sampai jari kaki pertama pada bagian samping kembali bersatu dengan jari

    kaki lainnya.

    D. Jenis Pen+aki# !an Pengen!aliann+a

    urung#burung dalam penangkaran walaupun telah dirawat dengan

    sebaik# baiknya, kadang#kadang atau masih sering terserang penyakit.

    $engenalan jenis# jenis penyakit sangat diperlukan untuk menentukan langkah#

    langkah pengendaliannya. 1enis#jenis penyakit yang pernah menyerang burung

    dalam penangkaran adalah etelo atau ew"astle &isease (&), Ehroni"

    @espiratory &isease (E@&), Eo""idiosis (berak darah), Fnteritis (radang usus),

    $roventri"ulitis (radang tembolok), 3i"e (kutu) dan =y"osis (jamur). Selain itu,pada beberapa tahun terakhir, dunia perunggasan (termasuk burung) di

    Indonesia terjangkit penyakit 4u burung (Cvian In4uen?aBCI) yang sangat

    berbahaya dan bersi%at ?oonosis (menular dari hewan ke manusia). eberapa

    pendapat, meng#khawatirkan kasus ini terjadi pula pada satwa burung, terutama

    yang sudah dipelihara manusia. 'leh sebab itu, pen"egahan dan pengendalian

    penyakit menjadi hal yang penting dalam kegiatan penangkaran burung.

    $engendalian terhadap penyakit yang menyerang burung di

    penangkaran dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengidenti!kasi gejala#

    gejala klinis yang ditunjukan burung. Konsultasi dengan dokter hewan sebaiknyadilakukan sehingga dapat dilanjutkan dengan pengobatan atau pen"egahan

    se"ara intensi%.

    &. PENGEL3LAAN PENANGKARAN

    &alam penangkaran burung, terutama pengadaan dan pemeliharaannya,

    perlu memperhatikan tata"ara dan peraturan yang berlaku. ata"ara pengada#an

    dan pemeliharaan burung dapat menga"u kepada peraturan yang dikeluarkan

    &epartemen Kehutanan (khususnya untuk regulasi persyaratan dan perijinan) dan

    &epartemen $ertanian (khususnya Karantina Hewan). Sementara itu, untukmemudahkan pemeliharaan burung dapat mengikuti saran#saran &inas $eternakan

    setempat, &okter Hewan, Chli burung ('rnithologist), Chli Fkologi (F"ologist) dan

    sebagainya. ila belum terdapat prosedur operasional standar (Standar 'perational

    $ro"edurBS'$) pemelihara#an dan penangkaran burung dari pihak yang berwenang,

    maka institusi penge#lola juga dapat membuat sendiri S'$ tersebut dengan

    mempertimbangkan peraturan yang ada dan saran#saran para ahli.

  • 7/23/2019 penangkaran kakatua

    15/15

    $enerapan S'$ dalam kegiatan pemeliharaan burung dimaksudkan agar

    burung yang dipelihara dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Selain itu,

    man%aat lainnya adalah manusia serta lingkungan tetap sehat dan bersih dari

    sumber penyakit (terutama yang bersi%at ?oonosis seperti *lu urung). S'$ meliputi

    tata"ara pengadaan dan pengiriman burung, penerimaan dan karantina burung,adaptasi dan penempatan burung, pengelolaan pakan dan obat#obatan,

    pengelolaan kebersihanBsanitasi kandang dan lingkungan, pengelolaan kesehatan

    dan pengendalian penyakit, pengelolaan repoduksi (perkembang biakan) dan

    pembesaran anak (piyik), serta pengelolaan sistem pen"atatan kejadian dan

    perkembangan burung (re"ording).

    Kegiatan pemeliharaan burung yang dikaitkan dengan koleksi dan display

    berman%aat pula dalam meningkatkan nilai wisata. entuk#bentuk wisata burung

    yang dapat ditampilkan antara lain adalah: atraksi burung, "eloteh burung,

    pemberian pakan langsung kepada burung, %oto bersama burung, dan sebagainya.5paya mendapatkan nilai tambah ini harus dilakukan pengelola dengan "ara

    melatih petugas dan burung yang dijadikan obyek peningkatan nilai wisata.

    &I. PENU4UP

    Kegiatan penangkaran yang berhasil meningkatkan populasi suatu jenis

    burung akan sangat berman%aat bagi kelestarian jenis tersebut dan juga jenis

    lainnya se"ara tidak langsung. Selain untuk re#sto"king ke habitat alam, hasil

    penangkaran tersebut juga dapat diman%aatkan sesuai peraturan yang

    berlaku.&engan demikian, diharapkan kegiatan perburuan di habitat alam dapatdikurangi dan dihentikan. Sebagai gantinya, pemenuhan permintaan terhadap

    burung sebagai hewan pelihara (pet) yang terus meningkat sejalan dengan

    pertumbuhan penduduk dan perkembangan budaya masyarakat, akan dapat

    disuplay dari hasil penangkaran.