penerapan mpls untuk best-effort service
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
1/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Penerapan Multi protocol Label Switching(MPLS) untuk
Mengatasi Permasalahan pada Best-eff ort Service
1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya perkembangan internet saat ini, jumlah user dan aplikasi yang
tergabung dalam jaringan IP juga semakin besar. Dengan munculnya berbagai aplikasi
baru sepert i voice, video, dan web menyebabkan kebutuhan akan aplikasi multimedia dan
perbaikan kualitas layanan internet mengalami peningkatan.
Best-effort service yang ditawarkan oleh jaringan bertujuan untuk mewujudkan
kualitas layanan internet yang lebih baik. Kualitas layanan yang baik tersebut dapat
dibuktikan dengan berjalannya aplikasi-aplikasi baru tersebut secara optimal. Namun
faktanya, best-effort service ini justru menyebabkan peningkatan kualitas layanan internet
tidak dapat diwujudkan dengan baik.
Best-effort service memberikan perlakuan forwarding yang sama bagi semua paket-
paketnya. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah, kecuali bagi jaringan yang
memiliki bandwidth dan buffer space terbatas. Jaringan dengan keterbatasan bandwidth
dan buffer space akan dihadapkan pada kendala berupa linkingdan routingyang memakan
waktu lama sebagai imbas adanya beban yang signifikan pada backbone.
Ketidakmampuan untuk menghadapi kendala tersebut akan menyebabkan tidak
terwujudnya peningkatan kualitas layanan internet. Permasalahan ini berimbas pada aspek
reliability dansecurityjaringan yang merupakan komponen penting dalam backbone skalabesar.
1.2 TujuanTujuan penulisan jurnal ini adalah untuk memberikan pemahaman melalui
pembahasan kualitas layanan internet (Quality of Services/QoS) beserta komponen-
komponen dan cara kerjanya, pembahasan definisi, komponen, dan cara kerja
Multiprotocol Label Switching(MPLS) serta pengaruh antara keduanya.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
2/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
1.3 Batasan MasalahTulisan ini berisi pembahasan mengenai definisi IP Network, aspek-aspek kualitas
layanan internet, serta karakteristik, cara kerja, teknologi, dan manfaat MPLS, serta
implementasi MPLS dalam usaha peningkatan kualitas layanan internet.
2. Kajian Teori2.1 IP Network
Internet Protocol (IP) merupakan salah satu protokol yang menjadi bagian darinetwork layerpada OSI Model. IPNetworkmerupakan jaringan yang di dalamnya terdapat
komunikasi berbasis IP.
IP memiliki beberapa fungsi diantaranya berperan dalam proses transmisi data. IP
menggunakan metode dan struktur pengalamatan guna menunjang fungsinya tersebut.
Metode yang digunakan IP ini dikenal dengan encapsulation dan diterapkan dari layer
teratas hingga layer terbawah.
Suatu datagram IP merupakan paket data yang berbentuk blok-blok. Dalam paket data
tersebut terdapat data yang telah dilengkapi dengan headerdan informasi alamat.
2.1.1 Routing IPSetiap datagram IP ditransmisikan secara terpisah. Paket-paket data tersebut
akan ditransmisikan darisource menuju alamat yang dimaksud dan telah diisikan pada
header.
Mekanisme tersebut hanya berlaku pada datagram yang letaknya berada dalam
jaringan lokal. Apabila paket berada di jaringan luar, maka digunakan mekanisme
routing.Device yang digunakan yakni router.
Algoritma yang digunakan pada routing bertujuan untuk mencari jalur
terpendek dan tercepat untuk proses transmisi data. Routing dilakukan dengan
pertukaran informasi yang terjadi antara protokol penghitungan jalur terbaik dengan
menggunakan hop.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
3/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
2.2 Qual ity of Service(QoS)Quality of Service (QoS) dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu jaringan untuk
menyediakan layanan yang baik dengan penyediaan bandwidth dalam jumlah yang tepat
serta mengatasi delay danjitter[5].
QoS juga dapat didefinisikan dari segi networkingdan segi application development.
Definisi QoS dari segi networking mengacu pada kemampuan QoS untuk memberikan
layanan kepada trafficjaringan dengan kelas yang berbeda, sesuai dengan tujuan akhir dari
QoS yakni memberikan network service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated
bandwidth, jitter, dan latency yang terkontrol dan meningkatkan karakteristikloss.QoS dibuat dengan tujuan untuk memberikan jaminan kepada user dalam
mendapatkan performansi terbaik dari jaringan. Penyediaan performansi terbaik tersebut
dapat dibuktikan oleh QoS melalui pemenuhan layanan dengan kebutuhan yang berbeda,
dengan berbagai jenis aplikasi, namun dengan infrastruktur yang sama, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
QoS memiliki 3 tingkatan layanan yang biasanya diterapkan, antara lain best-effort
service, integrated service, dan differentiated service[5].
1.Best-Effort ServiceBest-effort service merupakan tingkatan layanan yang terfokus pada upaya untuk
membuat paket sampai di tujuan yang diinginkan. Meskipun begitu, best-effort service
tidak dapat memberikan jaminan paket sampai di tujuan karena sebuah aplikasi dapat
mengirimkan data dengan berbagai jenis beban kapan saja tanpa harus meminta izin
terlebih dulu pada jaringan.
Tidak semua jenis jaringan dan aplikasi cocok menerapkan best-effort service. FTP
dan HTTP adalah jenis aplikasi yang dapat menerapkan best-effort service tanpa
masalah. Jaringan dengan bandwidth terbatas dan aplikasi yang rentan terhadap
network delay tidak cocok digunakan dengan best-effort service.
2.Integrated ServiceIntegrated service merupakan tingkatan layanan yang terfokus pada penyediaan
jaminan layanan dalam penyediaan aplikasi melalui negosiasi parameter secara end to
end.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
4/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Pada tingkatan layanan ini, aplikasi yang akan beroperasi akan meminta tingkat
layanan yang sesuai dan dibutuhkan. Setelah itu, aplikasi meminta penyediaan
resource aplikasi. Permintaan penyediaan resource ini menggunakan Reservation
Protocol(RSVP) agar dapat melakukan transmisi data. Selain itu penyediaan resource
ini tergantung pada mekanisme QoS dan dimulai sejak aplikasi ditransmisikan di awal.
Prosedur transmisi didahului dengan pemberian tanda pada aplikasi bahwa jaringan
yang akan digunakan memiliki kapasitas beban yang lebih sehingga mampu
menampung aplikasi tersebut. Selain itu, aplikasi akan menerima tanda bahwa jaringan
mampu menyediakan QoS yang diminta secara end to end.Admission control merupakan suatu prosedur yang dilakukan oleh jaringan dalam
usaha pencegahan terjadinya overload pada jaringan. Hal ini dilakukan untuk
menanggapi perihal sebelumnya, jika jaringan tidak mampu menyediakan QoS yang
diminta maka aplikasi tidak akan menerima tanda yang mengizinkannya memulai
proses transmisi.
Permasalahan pada tingkatan layanan ini adalah scalability. Mekanisme yang
dilakukan harus dikenali oleh setiap node di network. Pengenalan mekanisme
dilakukan dengan refresh yang dilakukan secara berkala dan penambahan protokol
RSVP untuk setiap aliran traffic.
Selain scalability, permasalahan lain yang dihadapi adalah bertambahnya jumlah
informasi seiring dengam bertambahnya aliran pada traffic. Pertambahan informasi ini
menyebabkan ukuran paket yang juga akan bertambah besar sehingga waktu
prosesnya juga semakin lama di routersedangkan kebutuhan routersangat tinggi dan
RSVP harus dimiliki oleh setiap router.
Integrated service sesuai jika diterapkan untuk komunikasi audio dan video namun
tidak tepat untuk aplikasi yang memiliki banyak aliran dengan karakteristik paket yang
cenderung kecil.
3.Differentiated ServiceDifferentiated service merupakan tingkatan layanan yang bekerja berdasarkan
penandaan pada paket. Differentiated service bertujuan mengatasi permasalahan
scalability pada Integrated service dengan menyediakan diferensiasi layanan dan
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
5/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
menyediakan set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap protokol atau
aplikasi dengan prioritas berbeda pada jaringan yang berbeda. Proses diferensiasi ini
dilakukan dengan pembagian traffic ke dalam kelas-kelas tertentu.
Pada proses diferensiasi dilakukan identifikasi dengan memasang kode
Differentiated Service Code Point (DSCP). Setelah memasang kode tersebut pada
paket IP, differentiated service mengganti IP Type of Service (TOS) dengan DS byte.
Tujuan penggantian ini adalah sebagai proses pengklasifikasian paket sehingga dapat
diakses tanpa protokol pensinyalan tambahan.
Differentiated service bergantung pada kemampuan edge router. Fungsi edgerouter memungkinkan pemberian klasfikasi dari paket berbeda untuk melewati
jaringan, mekanisme sederhana pada sisi core dan mekanisme yang lebih kompleks
pada sisi edge dengan membagi layanan ke dalam kelas-kelas yang diberikan
kebijakan sesuai dengan permintaan pengguna.
Differentiated Service tersusun dari beberapa komponen antara lain traffic
conditioningdanperhop behaviors.
QoS dapat dilihat dari tingkat kecepatan dan keandalan dalam mengelola penyampaian
data dalam suatu informasi dengan jenis beban yang beragam. [5]Terdapat beberapa
parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat kecepatan dan keandalan suatu layanan
internet, diantaranya latency (delay),jitter,packet loss, throughput,Mean Operation Score
(MOS), echo cancellation, danPost Dial Delay (PDD).
1.Latency (Delay)Latency atau delay merupakan waktu tempuh data dari asal ke tujuan. Delay
dipengaruhi oleh jarak, media transmisi, dan lamanya proses transmisi.
Gambar 2.1 Ilustrasi delay
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
6/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Delay dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, diantaranya :
Tabel 2.1 Jenis delay dan penjelasannya
Jenis Delay Keterangan
Algorithmic Delay Delay ini disebabkan oleh standar codec yang
digunakan. Contohnya, algorithmic delay untuk
G.711 adalah 0 ms
Packetization Delay Delay ini disebabkan oleh akumulasi bit voice
sample ke frame. Contohnya, standar G.711
untukpayload160 byte memakan waktu 20 ms.
Serialization Delay Delay ini disebabkan oleh adanya kebutuhan
waktu saat transmisi paket IP dari sisi pengirim.
Propagation Delay Delay ini disebabkan oleh perambatan atau
perjalanan paket IP di media transmisi hingga ke
tujuan. Jenis delay ini pada umumnya akan
memakan waktu 4 hingga 6 mikrosekon/km
dalam kabel.
Coder (processing)
delay
Delay ini disebabkan adanya waktu yang
diperlukan Digital Signal Processing (DSP)
untuk compressing blok PCM dan nilainya
bergantung dari codec dan kecepatan prosesor.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
7/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Gambar 2.2 Ilustrasi delay dalam telekomunikasi
Kategori Latency Besar Delay
Excellent 450 ms
Tabel 2.2 Kategori delay
2.JitterJitter merupakan variasi delay, yang menyebabkan adanya perbedaan waktu
kedatangan paket. Jitter disebabkan adanya perbedaan panjang antrian, waktu
pengolahan data, dan waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir transmisijitter.
Besarnya nilaijitterdipengaruhi oleh variasi beban traffic dan frekuensi terjadinya
congestion. Semakin besar nilaijitter, maka nilai QoS akan semakin turun.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
8/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Kategori Degradasi Peak Ji tter
Sangat bagus 0 ms
Bagus 0-75 ms
Sedang 76-125 ms
Jelek 125-225 ms
Tabel 2.3 Kategorijitter
3.Packet LossPacket loss berkaitan dengan adanya paket yang hilang saat ditransmisikan.Packet
loss dapat terjadi karena adanya beberapa alasan berikut :
1. Traffic overload2. Congestion, yakni tabrakan antar dua paket yang sedang ditransmisikan.3.Errorpada media fisik4. Overflow bufferyang menyebabkan kegagalan pada sisi penerimaPaket yang hilang saat ditransmisikan akan ditransmisikan ulang dan hal tersebut
akan mempengaruhi seluruh jaringan karena memakan waktu. Meskipun bandwidth
yang tersedia cukup untuk dipakai semua aplikasi-aplikasi yang ada dalam jaringan
tersebut, efisiensi jaringan akan tetap berkurang.
Kategori Degredasi Packet Loss
Sangat bagus 0%
Bagus 3%
Sedang 15%
Jelek 25%
Tabel 2.4 Kategoripacket loss
4. ThroughputThroughput merupakan rate transfer efektif yang diukur berdasarkan satuan byte
per second (bps). Throughput merupakan jumlah total dari paket yang datang dan
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
9/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
sampai di tujuan. Paket tersebut diamati ketika berada di destinasi selama interval
tertentu dan dibagi berdasarkan interval waktu tertentu.
5.Mean Operation Score (MOS)Mean Operation Score merupakan ukuran secara subjektif dan objektif dari kualitas
sinyal yang diterima. Pengukuran secara objektif pada umumnya menggunakan
metodeAbsolute Category Rating(ACR) yang nantinya akan menghasilkan nilai MOS.
Pada metode ini tidak terdapat permintaan pada pengamat untuk melakukan
perbandingan kualitas speech coder dengan referensi. Skala penilaian untuk MOSadalahExcellent, Good, Fair, danBaddengan angka berurutan dari 5 hingga 1.
6.Echo CancelationEcho cancellation merupakan suatu persyaratan yang berfungsi sebagai jaminan
layanan voice over packet. Layanan tersebut membutuhkan jaminan karena delay yang
terjadi pada jaringan paket sehingga echo cancellation harus diberlakukan.
7.Post Dial Delay (PDD)
Selain parameter-parameter tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat menurunkan
nilai QoS, diantaranya redaman, distorsi, dan noise.
1.RedamanAdanya pertambahan jarak pada media transmisi saat melakukan komunikasi
menyebabkan sinyal melemah, hal inilah yang disebut dengan redaman. Redaman
yang dimiliki oleh media transmisi berbeda-beda tergantung dari bahan penyusunnya.
Kadar redaman juga ditentukan oleh kadar frekuensi suatu daerah. Daerah dengan
ketinggian lebih besar maka redamannya juga semakin tinggi, hal yang sama berlaku
sebaliknya. Untuk menanggulangi adanya redaman, maka diperlukan repeater untuk
memperkuat sinyal.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
10/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
2.DistorsiPerbedaan bandwidth menyebabkan adanya variasi kecepatan propagasi. Dan
perbedaan kecepatan inilah yang nantinya akan menyebabkan distorsi. Distorsi dapat
dikurangi dengan pemakaian bandwidth yang seragam dan penggunaan bandwidth
yang memadai sehingga kebutuhan akan spektrum sinyal dapat terakomodasi.
Gambar 2.3 Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi
Gambar 2.4 Ilustrasi analogi bandwidth
3.NoiseNoise merupakan jenis gangguan pada jaringan yang dapat menyebabkan jatuhnya
nilai QoS.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
11/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Gambar 2.5Noise
Menurut penyebabnya noise dapat dikategorikan sebagai berikut,
a. Thermal noiseJenis noise ini terjadi karena media transmisi mendapat panas berlebih sehingga
gangguan terjadi. Suhu mutlak yang sesuai bagi media transmisi adalah 00K.
Pada media transmisi yang mendapat panas berlebih, elektron penyusun material
media transmisi akan mengalami pergerakan secara random dengan karakteristik
energi yang sama. Kerentanan media transmisi ini menjadi faktor penentu batas
bawah sensitivitas sistem penerima.
b.Intermodulation noiseJenis noise ini terjadi karena komponen media transmisi dan receivertidak linier,
dalam hal ini sinyal output merupakan hasil penjumlahan dan perbedaan dari sinyal
input. Sistem yang linier direpresentasikan dengan sinkronnya sinyal output dan
sinyal input.
c.Impulse noiseJenis noise ini ditandai dengan adanya durasi yang pendek dan dengan amplitude
yang tinggi. Pada noise tipe ini terdapat pulsa-pulsa irregularatau spikes. Impulse
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
12/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
noise memberi dampak kecil pada komunikasi telepon analog namun sebaliknya
pada komunikasi data.
d. CrosstalkAdanya pengaruh elektrik dan pengendalian respon frekuensi yang buruk
menyebabkan adanya hubungan hubungan tak diinginkan antara media metal,
dalam hal ini twisted pairdan coaxial. Crosstalk terjadi pada proses komunikasi,
misalnya saya ketika menelepon kita mendengarkan percakapan lain bukan
percakapan yang kita inginkan.
e.EchoEcho adalah tipe noise yang terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh media
transmisi mengalamifeedback.
Untuk mewujudkan adanya perbaikan kualitas layanan internet, dibutuhkan beberapa
teknik diantaranya dalam penyediaan network utility. Penyediaan network utility meliputi
dua aspek utama yakni pengklasifikasian setiap informasi yang ada sesuai dengan
karakteristik yang dimilikinya dan memberikan informasi-informasi tersebut prioritas.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
13/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Gambar 2.6 Klasifikasi dan prioritas paket
Gambar 2.7 Ilustrasi komunikasi tanpa dan dengan QoS
2.3 MPLSMPLS merupakan paduan antara teknik pengiriman yang bersifat connection-oriented
dengan protokol routingyang digunakan di internet. MPLS bertujuan untuk mempercepat
proses transmisi data. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, MPLS mengintegrasikan
kemampuannya dalam mengarahkan trafficpaket padaswitch di layer 2 dan pada routerdi
layer 3 dan di saat yang sama, MPLS menghapus limitasi kecepatan yang terdapat pada
routing table tradisional.
MPLS mempercepat proses transmisi data dengan menghindari proses yang memakan
waktu, dalam hal ini routing. Dengan menghindari routing table, kecepatan akan
bertambah seiring dengan dengan bertambahnya kinerja router.
Selain peningkatan kecepatan, MPLS memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1.Definisi pathMPLS akan menyediakan sebuah mekanisme dimana sebelumnya route untuk
seluruh jaringan bisa ditentukan.
2.Kinerja kelasJenis paket akan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas yang nantinya dapat
diberikan level prioritas yang beragam dan merupakan metode utama untuk
meningkatkan kinerja network untuk kelas tersebut.
3. VWAN (Virtual Wide Area Network)
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
14/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
MPLS akan melakukan proses tunneling yang tidak terenkripsi melalui jaringan
MPLS dan mengurangi kebutuhan akan VPN (Virtual Private Network) khusus host
dalam jaringan.
4.Emulasi ATMMPLS memungkinkan proses pembagian dan pengoptimalan traffic network di
layer 3 dengan tujuan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan menyederhanakan
manajemen network.
2.3.1 Komponen MPLSNetwork MPLS terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah
1.Label Switch Path (LSP)LSP dapat diumpamakan sebuah container yang berfungsi menampung
label-label MPLS. Label-label tersebut diletakkan dalam label stack. Setiap
label mendefinisikan dan menspesifikasikan path tertentu dalam network.
2.Forwarding Equivalence Class (FEC)FEC merupakan kumpulan paket yang memiliki tipe yang sama dan
menerima perlakuan routingyang sama. FEC digunakan untuk mendefinisikan
kriteria-kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi paket. Paket-paket
yang berkaitan dengan FEC diasosiasikan dan mengalami perlakuan routing
yang sama. FEC berbasis rute IP address yang sama atau berbasis kebutuhan
layanan yang sama. Misalnya saja low latency. FEC diberikan ke paket oleh
sebuahLabel Switch Router(LSR).
3.Label Switch Router(LSR)LSR merupakan perangkat pendukung LSP, yakni router yang dapat
menjalankan MPLS ketika paket beada di domain MPLS. LSR melihat asal
paket, IP header, dan data dari application layeruntuk menentukan FEC mana
yang sesuai dan akan diberikan. LSR menghubungkan titik-titik dan
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
15/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
menentukan jalur mana yang akan dilewati paket. LSR pertama disebut ingress
dan LSR terakhir disebut egress.
4.Label Distribution Protocol(LDP)LDP merupakan protokol yang berperan dalam distribusi label dan
digunakan untuk memindahkan informasi berupa definisi label ke seluruh
bagian network. LDP membantu memindahkan informasi ke LSR karena LSR
membutuhkan informasi dan asosiasi yang sama dari label ke FEC.
Tidak semua protokol dapat digunakan untuk mengimplamentasikan LDP.Terdapat beberapa persyaratan tertentu bagi sebuah protokol yang ingin
menerapkan LDP.
Syarat pertama bagi protokol yang ingin mengimplementasikan LDP adalah
discovery. Protokol harus mampu memaintain komunikasi dengan mengetahui
letak LSR. Selanjutnya protokol harus mengetahui kelas message. Message-
message ini nantinya akan didefinisikan sebagai discovery, adjacency, label
advertisement, atau notification. Traffic LDP tergantung pada sifat connection-
oriented, dengan perkecualian discovery.
LDP mendefinisikan beberapa modus dalam proses distribusi label,
diantaranya :
1.Demand/UnsolicitedModus distribusi label ini adalah label yang diminta oleh LSR dapat
bersifat berpartisipasi (demand) atau tidak (unsolicited).
2. Order/IdendependentModus distribusi label mendefinisikan bahwa label yang diminta oleh
LSR memiliki dua karakteristik, apakah maintenance dilakukan oleh
soerang administrator (order) atau dilakukan oleh LSR sendiri
(independent).
3.Liberal/ConservativeModus distribusi label ini mendefinisikan bahwa label yang diminta oleh
LSR akan memegang asosiasi FEC di tengah jaringan yang mengalami
konfigurasi ulang.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
16/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
2.3.2 Distri busi LabelPada MPLS dikenal adanya label-label. Label digunakan untuk menghubungan
paket-paket data dengan FEC. FEC ini nantinya digunakan untuk menciptakan LSP.
Dengan adanya LSP, maka paket akan dapat mengikuti jalur yang telah ditentukan.
Label MPLS berada di antara IP header dan informasi layer 2 yang terdiri dari
32 bit. Label digunakan untukforwardingdan traffic engineering. Panjang label tetap
dan menjadi tanda identifikasi paket. Label MPLS terdiri dari beberapa field berikut,
1.Label, merupakan bagian yang terdiri dari 20 bit informasi FEC
2. CoS, merupakan bagian yang terdiri dari 3bit informasi Cost of Service.Bagian ini digunakan untuk menentukan waktu penundaan pembuangan
yang berada dalam router.
3. Stack, merupakan bagian yang terdiri dari sebuah bit informasi posisi labelpada sebuah multilabel hierarchy. Bagian ini diperlukan ketika label
diterapkan pada label tunggal.
4. TTL, merupakan bagian yang terdiri dari 8 bit informasi Time to Leavesebuah paket.
Pendistribusian label pada MPLS membutuhkan bantuan dari protokol LDP
dan Edge Label Switching Routers (ELSR). ELSR berperan dalam mengaplikasikan
label-label pada paket data. ELSR terletak pada domain MPLS.
Mekanisme aplikasi label ke dalam paket dimulai dengan analisa header IP
oleh ELSR untuk menentukan label yang tepat. Setelah menentukan label yang tepat,
label tersebut akan dienkapsulasikan pada paket begitu paket masuk ke dalam jaringan
MPLS dan berada pada LSR dan dilepas begitu paket meninggalkan LSR menuju LSR
selanjutnya atau keluar dari jaringan MPLS.
Aplikasi label pada paket juga menandai kegiatan enkapsulasi. Informasi
pemasangan label tersebut akan disimpan dalam Label Information Base (LIB) yang
berupa tabel-tabel yang menyimpan informasi yang memetakan keluar masuknya tabel.
Informasi tersebut termasuk port yang digunakan dan linkLSR selanjutnya.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
17/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Label paket akan dibaca begitu paket sampai di LSR. Setelah isis paket dibaca,
label paket akan diganti dengan label keluar yang nantinya akan dilepas oleh ELSR.
Mekanisme inilah yang disebut dengan label switching.
2.3.3 Traffi c EngineeringTraffic engineering merupakan kemampuan yang dimiliki oleh MPLS untuk
merekayasa traffic jaringan. Prosedur traffic engineering ini adalah dengan
memberikan batasan dan kondisi tambahan untuk diperhitungan oleh berbagai LSR
ketika melakukan routingdan nantinya route tersebut akan diambil oleh sebuah paketmelalui domain MPLS. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menyeimbangkan beban
pada trafficpada berbagai jalur dan titik dalam network. Selain itu tujuan lain dari hal
tersebut adalah memungkinkan operasional network yang andal dan efisien, sekaligus
mengoptimalkan penggunaan resource dan traffic performance.
Dalam melakukan traffic engineering, MPLS menggunakan beberapa komponen,
diantaranya :
1. Constraint Shortest Path First(CSPF)CSPF merupakan komponen yang dapat memodifikasi protokol OSPF sehingga
memberikan izin untuk menambahkan kelas dan batasan lain untuk paket tertentu.
2. ReservationsRSVP dan CR-LDP mampu menghemat bandwidth melalui sebuah LSP dengan
tujuan memperluas penggunaan paket tertentu.
3. Link stateLink state bekerja dengan memperluas IGP untuk memungkinkan perubahan
pada network yang dikomunikasikan ke sleuruh jaringan kepada berbagai LSR.
Terdapat beberapa komponen dalam traffic engineering, diantaranya :
1. Manajemen PathManajeman path merupakan suatu kegiatan untuk menentukan route dan
memaintenance tunnel LSP. Kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan karakteristik
tertentu secara eksplisit baik secara manual maupun otomatis.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
18/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Constraint-based routing merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
manajemen path secara otomatis dengan melakukan pertimbangan terhadap beberapa
opsi alternatif spesifikasi administratif.
2. Penempatan TrafficPenempatan traffic dilakukan melalui LSP. Pengalokasian traffic ke dalam LSP
dilakukan oleh manajemen traffic dan meliputi fungsi pemisahan dimana kelas-kelas
dibagi-bagi dan dipetakan ke dalam LSP.
Hal penting dalam penempatan traffic ini adalah pembagian beban dalam LSP.Hal tersebut dilakukan dengan penyusunan semacam pembobotan pada LSP dan
dapat dilakukan baik secara implisit maupun eksplisit.
3. Penyebaran Informasi Kondisi Network dengan Protokol PersinyalanDalam pembentukan LSP, akan dibutuhkan protokol persinyalan untuk routing
sehingga menghasilkan route yang paling tepat. Penggunaan protokol persinyalan
akan memudahkan penentuanpath secara otomatis dalam MPLS traffic engineering.
Dua macam protokol persinyalan yang sering digunakan adalah CR-LDP dan RSVP-
TE.
1. RSVP-TE merupakan pengembangan dari protokol QoS yang menentukanpenentuan route dan transfer dari label. RSVP-TE merupakan perluasan dari
RSVP dan memungkinkan distribusi label sehingga dapat mendukung
persinyalan QoS dan routing secara eksplisit. RSVP-TE bekerja langsung
pada IP.
2. CR-LDP merupakan sebuah pengembangan dari LDP asli yangmemungkinkan penetuan route dan menambahkan QoS. CR-LDP bekerja
pada TCP-UDP.
Baik RSVP-TE maupun CR-LDP bersifat constraint-based dalam kalkulasi
routing. Informasi routing yang digunakan oleh keduanya sama berupa QoS untuk
menyusun routingeksplisit dengan alokasi resource yang sama.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
19/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
Proses routing dengan menggunakan protokol persinyalan membutuhkan
informasi-informasi seperti jumlah maksimal bandwidth link dan bandwidth yang
dicadangkan, jumlah maksimal alokasi traffic, hasil pengukuran secara default
terhadap traffic engineering, serta atribut kelas resource. Informasi ini harus
disebarkan dengan tujuan agar spesifikasi topologi dapat diketahui oleh seluruh
bagian jaringan MPLS. Penyebaran info ini dilakukan dengan bantuan protokol
gateway, misalnya IGP.
4.
Manajemen NetworkManajemen jaringan meliputi beberapa hal, diantaranya konfigurasi, penanganan
kegagalan, dan pengukuran aspek-aspek jaringan. Dalam hal ini pengukuran
dilakukan terjadap LSP, traffic flow, path loss, dan path delay. Akan terdapat
peringatan jika suatu saat aspek-aspek tersebut berada dalam kondisi di luar batas
yang telah ditentukan sesuai hasil pengukuran.
3. PEMBAHASANPada jaringan IP yang memiliki keterbatasan pada bandwidth dan buffer space, penerapan
layanan best-effortservice mungkin menjadi hal yang mustahil dengan adanya resiko berupa
pembebanan backbone yang akan menyebabkan banyak permasalahan. Pembebanan
backbone akan menyebabkan terjadinya linking dan routing yang akan memakan banyak
waktu sehingga efisiensi waktu berkurang. Bukan hanya itu, dampak pembebanan backbone
akan mempengaruhiscalability dansecurity sehingga berimbas pada jatuhnya nilai QoS.
Permasalahan tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya penggunaan MPLS.
Kemungkinan pembebanan mungkin masih dapat terjadi, tetapi setidaknya MPLS dapat
menjadi solusi yang cukup efektif untuk mewujudkan penerapan best-effort service bagi
segala jenis jaringan IP.
MPLS merupakan salah satu solusi alternatif yang efektif bagi permasalahan tersebut.
MPLS terbukti mampu mengatasi permasalahan-permasalahan pada delay, scalability,
security, dan traffic engineering. MPLS memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut
dengan menerapkan fitur-fitur baru dalam pengembangan jaringan sehingga peningkatan
kualitas layanan dapat terpenuhi. Metode label-switchingyang digunakan dalam MPLS akan
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
20/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
mempersingkat proses-proses dalam routing sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan
internet.
MPLS menggunakan metode label-switching untuk meningkatkan traffic. Penerapan
metode ini memberikan kelebihan dalam hal efisiensi waktu dengan menghindari proses
routing table yang memakan waktu. Metode ini dilakukan dengan mengarahkan traffic paket
pada Open System Interconnection (OSI) Model, yakni pada switch di layer 2 (Data Link)dan
router di layer 3 (Network) untuk digabungkan. Penggabungan ini mendukung sistem
pengiriman data yang ada sebelumnya seperti IP dan ATM dan dalam proses penggabungan
ini MPLS menggunakan beberapa protokol seperti IP, IPX, Apple Talk, dan CLNP.Tujuan utama dalam mekanisme kerja MPLS adalah untuk mempercepat proses transmisi
data. Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, MPLS mengintegrasikan kemampuannya
dalam mengarahkan trafficpaket padaswitch di layer 2 dan pada routerdi layer 3 dan di saat
yang sama, MPLS menghapus limitasi kecepatan yang terdapat pada routing table tradisional.
MPLS mempercepat proses transmisi data dengan menghindari proses yang memakan waktu,
dalam hal ini routing. Dengan menghindari routing table, kecepatan akan bertambah seiring
dengan dengan bertambahnya kinerja router.
MPLS memiliki beberapa kelebihan yang mendukung kinerjanya dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut, diantaranya :
1. Mengurangi kompleksitas pengolahan di layer 3 dan memperbaiki kinerjapengiriman data melalui teknikroutingyang baru.
2. MPLS dapat digabungkan dengan sistem yang telah ada seperti ATM dan IPsehingga dapat memudahkan pengembangan jaringan.
3. MPLS menyediakan layanan pengiriman data dengan dilengkapi oleh QoS yangterjamin. Paket dapat ditandai sesuai degan kebutuhan kualitasnya.
4. MPLS menyediakan pengamanan yang cukup baik seperti yang diterapkan padaframe relay dengan mengurangi proses enkripsi jaringan IP.
5. MPLS menawarkan standar baru yang memungkinkan penggunaan secaramultivendor.
-
7/22/2019 Penerapan MPLS untuk Best-Effort Service
21/21
RIDLO SAYYIDINA AULIYA
105060800111013
JARINGAN MULTIMEDIA KELAS E
4. KESIMPULAN DAN SARAN1. Permasalahan linking dan routing yang terjadi pada jaringan IP disebabkan olehadanya pembebanan pada backbone. Hal tersebut terjadi karena adanya tuntutan penerapan
best-effort service sedangkan jaringan memiliki keterbatasan dalam bandwidth dan buffer
space.
2. Permasalahan linking dan routingberdampak pada scalability dan security sehinggamenyebabkan jatuhnya nilai QoS.
3. MPLS mengatasi permasalahan tersebut sekaligus mengoptimalkan nilai QoS dengancara menghindari proses routingyang memakan waktu dan meningkatkan efisiensi melaluimetode label switching.
5. DAFTAR REFERENSI[1] Brenton, C., and Hunt, Cameron. 2005. Network Security. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
[2] Fatoni. Analisis Kualitas Layanan Jaringan Intranet (Studi Kasus Universitas Bina
Darma). Diunduh tanggal : 5 Januari 2013, http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-
content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdf
[3] Kumalasari, Rani. Analisa Korelasi Nilai QoS dan MOS Video Conference Pada
Sistem Virtual Education di Jaringan WLAN, Skripsi. Diunduh tanggal : 5 Januari
2013,http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20310968-S42775-Analisa%20korelasi.pdf
[4] Hatorangan, Elvanno.Kinerja dan Manfaat Multiprotocol Label Switching (MPLS) di
dalam Jaringan IP. Diunduh tanggal : 8 Januari 2013,
http://xa.yimg.com/kq/groups/23334222/267069162/name/MAKALAH
[3] Politeknik Telkom,Kualitas Layanan Pada Sistem Telekomunikasi. Diunduh tanggal :
8 Januari 2013,http://ibuku.zxq.net/smester4/sistel/Bab%204%20(QOS).doc
http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdfhttp://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdfhttp://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20310968-S42775-Analisa%20korelasi.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20310968-S42775-Analisa%20korelasi.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20310968-S42775-Analisa%20korelasi.pdfhttp://xa.yimg.com/kq/groups/23334222/267069162/name/MAKALAHhttp://xa.yimg.com/kq/groups/23334222/267069162/name/MAKALAHhttp://ibuku.zxq.net/smester4/sistel/Bab%204%20(QOS).dochttp://ibuku.zxq.net/smester4/sistel/Bab%204%20(QOS).dochttp://ibuku.zxq.net/smester4/sistel/Bab%204%20(QOS).dochttp://ibuku.zxq.net/smester4/sistel/Bab%204%20(QOS).dochttp://xa.yimg.com/kq/groups/23334222/267069162/name/MAKALAHhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20310968-S42775-Analisa%20korelasi.pdfhttp://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdfhttp://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdf