pengenalan tibetan buddhism

20
Pengenalan Tibetan Buddhism Wajrayana atau kadang ditulis Vajrayana , adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana . Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajar an Buddha eksoterik. Wajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal filosofi. Dalam aj aran Wajrayana, latihan meditasi sering di barengi dengan visualisasi. Istilah "Wajrayana" berasal dari kata vajra yang dalam bahasa sanskerta bermakna 'halilintar' atau 'intan'. Wajra melambangkan intan sebagai unsur terkeras di bumi, maka istil ah Wajrayana dapat bermakna "Kendaraan yang tak dapat rusak". Filosofi Filosofi ajaran agama Buddha dapat di bagi dua: Hinayana/Pratimokshayana (salah satunya Theravada) dan Mahayana . Hinayana menekankan pada pencapaian sebagai Arahat, sedangkan Mahayana pada pencapaian sebagai Bodhisatva. Tantrayana yang merupakan bagian dari Mahayana juga sering dikenal dengan nama jalan Boddhisattva. Hinayana dapat dibagi menjadi Vaibhashika dan Sautrantika. Sedangkan Mahayana dibagi menjadi Cittamatra dan Madhyamika . Madhyamaka ini terdiri dari Rangtong (yang mencakup Sautrantika dan Prasangika) dan Shentong (Yogacara). Keempat filosofi ajaran Buddha ini (Vaibhasika, Sautrantika, Cittamatra dan Madhyamika) telah ada sejak zaman Buddha Gautama, muncul karena adanya perbedaan kepercayaan, perbedaan level  pemahaman, perbedaan pencapaian dan realisasi dari para murid Buddha. Ajaran Vaibhasika dan Sautrantika banyak terdapat di Thailand, Burma, Sri Lanka, Kamboja. Ajaran Cittamatra ini banyak ditemui di China, Taiwan, Jepang, Hongkong, Singapur, Malaysia, Indonesia serta Tibet dan sekitarnya. Ajaran Uma Shentongpa merupakan bagian dari ajaran Madyamika, yang percaya bahwa self-nature (sifat alami kita) sebenarnya tidaklah sekedar kosong, karena self-nature (sifat alami kita) adalah Buddha-nature (inti benih ke- Buddhaan), yang memiliki semua kualitas Buddha. "śūnyatā sarvadriṣṭīṇām proktā nisaraam jinaiyeṣām tu śūnyatādṛṣṭtis tan asādhyan  babhāṣire" "Para Penakluk mengatakan bahwa (realisasi) Sunyata mengeliminasi semua pandangan. Semua yang mencengkram pandangan Sunyata itu dikatakan tidak dapat diobati." - Nagarjuna, Mūlamadhyamakakārikā 13.8 Mencengkram pandangan Sunyata ialah pandangan salah yang belum memahami sunyata. Di antara semua pandangan salah, Nagarjuna menyatakan bahwa pandangan salah yang satu ini tidak dapat diobati lagi. Karena ajaran Sunyata ini sedemikian mendalam, maka tidak sepantasnya dipandang sebagai sekedar 'kosong'. Ajaran Madyamika ini awalnya banyak terdapat di pengunungan himalaya, seperti di Tibet,  Nepal, Bhutan, Sikkim, namun sekarang telah ada di berbagai negara Asia dan di negara  barat. Ajaran Vajrayana secara umum di berbagai negara lebih dikenal sebagai ajaran a gama

Post on 10-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 1/20

Pengenalan Tibetan Buddhism 

Wajrayana atau kadang ditulis Vajrayana, adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia

lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain

yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha

eksoterik. Wajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha

Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal filosofi. Dalam ajaran

Wajrayana, latihan meditasi sering di barengi dengan visualisasi. Istilah "Wajrayana" berasal

dari kata vajra yang dalam bahasa sanskerta bermakna 'halilintar' atau 'intan'. Wajra

melambangkan intan sebagai unsur terkeras di bumi, maka istilah Wajrayana dapat bermakna

"Kendaraan yang tak dapat rusak".

Filosofi 

Filosofi ajaran agama Buddha dapat di bagi dua: Hinayana/Pratimokshayana (salahsatunya Theravada) dan Mahayana. Hinayana menekankan pada pencapaian sebagai

Arahat, sedangkan Mahayana pada pencapaian sebagai Bodhisatva. Tantrayana yang

merupakan bagian dari Mahayana juga sering dikenal dengan nama jalan Boddhisattva.

Hinayana dapat dibagi menjadi Vaibhashika dan Sautrantika. Sedangkan Mahayana dibagi

menjadi Cittamatra dan Madhyamika. Madhyamaka ini terdiri dari Rangtong (yang

mencakup Sautrantika dan Prasangika) dan Shentong (Yogacara). Keempat filosofi ajaran

Buddha ini (Vaibhasika, Sautrantika, Cittamatra dan Madhyamika) telah ada sejak zaman

Buddha Gautama, muncul karena adanya perbedaan kepercayaan, perbedaan level

 pemahaman, perbedaan pencapaian dan realisasi dari para murid Buddha.

Ajaran Vaibhasika dan Sautrantika banyak terdapat di Thailand, Burma, Sri Lanka, Kamboja.Ajaran Cittamatra ini banyak ditemui di China, Taiwan, Jepang, Hongkong, Singapur,

Malaysia, Indonesia serta Tibet dan sekitarnya. Ajaran Uma Shentongpa merupakan bagian

dari ajaran Madyamika, yang percaya bahwa self-nature (sifat alami kita) sebenarnya tidaklah

sekedar kosong, karena self-nature (sifat alami kita) adalah Buddha-nature (inti benih ke-

Buddhaan), yang memiliki semua kualitas Buddha.

"śūnyatā sarvadriṣṭīṇām proktā niḥsaraṇam jinaiḥ yeṣām tu śūnyatādṛṣṭtis tan asādhyan

 babhāṣire" 

"Para Penakluk mengatakan bahwa (realisasi) Sunyata mengeliminasi semua pandangan.

Semua yang mencengkram pandangan Sunyata itu dikatakan tidak dapat diobati."

- Nagarjuna, Mūlamadhyamakakārikā 13.8 

Mencengkram pandangan Sunyata ialah pandangan salah yang belum memahami sunyata. Di

antara semua pandangan salah, Nagarjuna menyatakan bahwa pandangan salah yang satu ini

tidak dapat diobati lagi. Karena ajaran Sunyata ini sedemikian mendalam, maka tidak 

sepantasnya dipandang sebagai sekedar 'kosong'.

Ajaran Madyamika ini awalnya banyak terdapat di pengunungan himalaya, seperti di Tibet,

 Nepal, Bhutan, Sikkim, namun sekarang telah ada di berbagai negara Asia dan di negara

 barat. Ajaran Vajrayana secara umum di berbagai negara lebih dikenal sebagai ajaran agama

Page 2: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 2/20

Buddha Tibet, yang merupakan bagian dari Mahayana dan diajarkan langsung oleh Buddha

Sakyamuni yang amat cocok untuk di praktikkan oleh umat perumah tangga, umat yang

hidup sendiri (tidak menikah), ataupun umat yang memutuskan untuk hidup sebagai bhiksu di

vihara Vajrayana.

Pandangan Salah 

Di beberapa negara (terutama di asia), banyak sekali anggapan bahwa Wajrayana merupakan

ajaran mistik, penuh dengan kegaiban. Hal ini sebenarnya tidaklah benar. Dalam Wajrayana,

terdapat banyak sekali metoda dalam berlatih. Memang banyak sekali praktisi Wajrayana

yang memiliki kemampuan luar biasa, namun hal ini bukanlah sesuatu yang mistik. Hal ini

sebenarnya merupakan hasil samping dari latihan yang dilakukan, dan hal ini harus

diabaikan. Seperti kata sang Buddha, yang dapat menyelamatkan kita pada saat kematian

adalah Dharma, bukanlah kesaktian yang kita miliki. Sering kemampuan yang didapat ini

menjadi penghalang dalam mencapai tujuan utama kita, yaitu mencapai pencerahan. Hasilsamping berupa kemampuan (siddhi) ini sering akan meningkatkan kesombongan (ke-aku-

an) kita, yang sebenarnya justru harus kita hilangkan, dan bukan merupakan sesuatu yang

harus dibanggakan. Namun sayang sekali, banyak orang yang berpandangan salah, mereka

mengagungkan kemampuan gaib yang dimiliki oleh seseorang, dan mengabaikan Dharma

yang mulia. Hal ini dapat terjadi karena adanya kebodohan / ketidak tahuan (Moha) yang

dimiliki.

Sang Buddha sering berpesan kepada murid-muridNya, bahwa mereka tidak boleh

memperlihatkan kemampuan (siddhi) mereka, tanpa suatu tujuan yang mulia. Demikian pula,

Para praktisi tinggi Wajrayana tidak pernah menunjukkan kemampuan mereka hanya demi

ego, demi ketenaran, demi kebanggaan, ataupun demi materi. Para praktisi tinggi ini biasanya

menunjukkan kemampuan pada murid-murid dekat, ataupun pada orang tertentu yang

memiliki hubungan karma dengannya, demi Dharma yang mulia, misalnya untuk menghapus

selubung kebodohan, ketidak tahuan, kekotoran batin, ataupun karena kurangnya devosi

dalam diri murid tersebut.

Menurut catatan, banyak sekali praktisi tinggi Wajrayana yang memiliki kemampuan (siddhi)

yang luar biasa, misalnya: menghidupkan kembali ikan yang telah dimakan (Tilopa), terbang

di angkasa (Milarepa), membalikkan arus sungai gangga (Biwarpa), menahan matahari

selama beberapa hari (Virupa), mencapai tubuh pelangi (tubuh hilang tanpa bekas, hanya

meninggalkan kuku dan rambut sebagai bukti), berlari melebihi kecepatan kuda, merubah batu jadi emas atau air jadi anggur, memindahkan kesadaran seseorang ke alam suci Sukavati

(yang dikenal dengan istilah phowa), dapat meramalkan secara tepat waktu serta tempat

kematian & kalahirannya kembali (H.H. Karmapa), lidah dan jantung yang tidak terbakar 

ketika di kremasi, terdapat banyaknya relik dari sisa kremasi, dll. Di dalam Wajrayana,

semua hasil yang kita peroleh dari latihan kita, haruslah kita simpan serapi mungkin, bukan

untuk di ceritakan pada orang lain. Sebagai pengecualian, kita boleh mendiskusikan hal

tersebut dengan Guru kita, jika memang ada hal yang kurang kita mengerti.

Pentingnya Guru Yang Berkualitas 

Dalam ajaran Wajrayana, hubungan antara seorang Guru dan seorang murid adalah amat penting. Seorang murid tidak akan pernah memperoleh pencapaian tanpa bantuan seorang

Page 3: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 3/20

Guru yang berkualitas, karena Guru yang berkwalitas merupakan perwujudan dari Buddha,

Dharma dan Sangha. Di dalam Wajrayana, seorang guru bisa saja merupakan seorang Yogi

(pertapa), seorang His Holliness, seorang Rinpoche, ataupun seorang Lama. Seorang Guru

 berkualitas adalah guru yang telah diakui oleh pimpinan keempat aliran: Nyingmapa,

Sakyapa, Kagyudpa, Gelugpa. Didalam Vajrayana seorang praktisi tidak dilarang untuk 

menikah, serta juga tidak diharuskan untuk hidup bervegetarian (Catatan: Pada saat bercocok tanam, banyak juga mahluk yang terbunuh. Hidup sebagai seorang vegetarian tidaklah

menjadikan kita suci, tergantung motivasi kita. Prilaku kita dalam berlatih sehari-harilah yang

amat menentukan, termasuk di dalamnya : perbuatan / Tubuh, Ucapan serta Pikiran kita).

Banyak dari Guru Vajrayana yang tidak menikah, namun tidak sedikit juga yang menikah.

Pasangan dari seorang Guru Vajrayana bukanlah seorang wanita biasa, mereka biasanya

merupakan seorang dakini (mahluk suci yang telah memperoleh pencapaian) yang

ditugaskan untuk membantu sang Guru dalam memperoleh pencapaian demi kebahagiaan

semua mahluk.

Dalam ajaran Theravada dan Mahayana dikenal dengan istilah 3 akar, yaitu mengambil

 perlindungan pada Buddha, Dharma dan Sangha. Di dalam ajaran Wajrayana, selain penyerahan total Tubuh, Ucapan, Pikiran dan berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha,

terdapat juga 3 akar tambahan, yaitu: penyerahan total Tubuh, Ucapan, Pikiran dan berlindung pada Guru, Yidam dan Protektor. Ketika kita berbicara tentang penyerahan

total dan perlindungan, maka terlihat jelas betapa pentingnya kita mencari seorang Guru yang

 benar-benar berkwalitas, yang hanya dengan bantuan dan berkah yang diberikanNya kita bisa

mencapai pencerahan.

Di dalam latihan, amat diperlukan seorang guru yang berkualitas, sehingga kita perlu

berhati-hati dalam memilih seorang guru (words of my perfect teacher - Patrul Rinpoche).

Seorang guru yang berkualitaslah yang dapat membimbing dan membantu kita dalam

mencapai pencerahan. Kualitas seorang guru dapat kita lihat dari riwayat silsilah beliau

(kebanyakan merupakan seorang Tulku) serta adanya pengakuan dari pimpinan ke empat

aliran (Nyingmapa, Sakyapa, Kagyudpa, Gelugpa). Hal ini yang menjadi salah satu unsur 

 pokok dalam Wajrayana. Pada saat lahirnya seorang Tulku (guru berkwalitas), biasanya di

tandai dengan adanya tanda alam yang ikut bergembira, misalnya: adanya pelangi, udara

dipenuhi dengan wangi dupa dan bunga, terdengar alunan musik di angkasa, dll. Pada saat di

kremasi, sering lidah dan jantung seorang Tulku tidak terbakar, adanya tulisan mantra di

 batok kepala, juga sering ditemukan relik-relik yang indah. Tidak jarang juga seorang Tulku

mencapai tubuh pelangi saat mereka meninggal (tubuh hilang tanpa bekas, hanya

meninggalkan kuku dan rambut sebagai bukti).

Dalam melaksanakan latihan, sering dianjurkan untuk berlatih tiap hari secara disiplin.

Banyak guru mengatakan bahwa lebih baik berlatih 10 menit tiap hari, daripada berlatih 300

menit secara berturut-turut tanpa henti, lalu istirahat selama sebulan.

Istilah Ajaran (Mantra) Rahasia 

Dalam tradisi tertentu, sering ajaran diturunkan secara rahasia dari seorang guru kepada

seorang murid (seperti misalnya ajaran Bisikan Dakini yang di terima oleh Tilopa langsung

dari Dakini, yang diajarkan kepada Naropa, kemudian diturunkan secara rahasia oleh

Milarepa hanya kepada seorang murid saja (Gampopa), sang murid juga menurunkan hanya

kepada seorang muridnya, begitu seterusnya, ajaran ini tidak diberikan kepada umum).Dengan adanya hal-hal seperti ini, sering juga ajaran Vajrayana di kenal dengan ajaran

Page 4: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 4/20

rahasia. Karena praktek Vajrayana tidak terlepas dari penjapaan mantra, maka sering juga

dikenal dengan istilah ajaran mantra rahasia.

Ajaran Wajrayana sering juga disebut dengan Praktek Rahasia, atau Kendaraan Rahasia. Hal

ini menggambarkan bahwa ketika seorang praktisi semakin merahasiakan latihannya, maka ia

akan semakin mendapatkan kemajuan pencapaian dan berkah dari latihan yang ia lakukan.Semakin ia menceritakan tentang latihannya, maka semakin sedikit berkah yang akan ia

 peroleh.

Selain itu dalam Wajrayana terdapat juga latihan Protektor, latihan Channel dan Cakra. Jika

latihan ini dipublikasi, maka akan mengakibatkan adanya salah tafsir dari arti latihan yang

sebenarnya, yang banyak terjadi pada mereka yang kurang percaya ataupun yang tidak 

mengerti. Sebagai contoh : Jika orang mendengar tentang Buddha, maka dalam bayangan

mereka Buddha digambarkan sebagai sesuatu yang tenang, damai dan indah. Namun

 beberapa gambar Protektor terlihat murka/garang, walaupun sebenarnya Protektor adalah

merupakan manifestasi dari Buddha juga. Jika orang awan melihat hal ini, maka mereka akan

mulai mengkritik dan menyalah artikan ajaran Vajrayana, dan hal ini akan berakibatterjadinya karma buruk, yang tentu amat merugikan diri mereka sendiri. Oleh karena itu,

dalam latihan tingkat tinggi Wajrayana, latihan selalu harus dilakukan secara rahasia.

Sejarah dan Silsilah Vajrayana 

Buddhadharma atau Buddhisme mulai masuk ke Tibet sekitar abad ketujuh pada masa

 pemerintahan Raja Songtsen Gampo. Pada abad kedelapan, Buddhisme mulai berakar di

Tibet, yaitu pada masa pemerintahan Raja Trisong Detsen. Acharya Padmasambhava dan

Abbot Shantirakshita membantu Raja untuk membawa dharma ke Tibet dan menerjemahkan

ajaran-ajaran Buddha ke dalam bahasa Tibet. Semua ajaran dan praktik Buddhisme Tibet

 berasal langsung dari Buddha Sakyamuni. Tidak dapat dipungkiri bahwa ajaran yang berada

di Tibet mempunyai hubungan ke suatu tradisi di India. Vajrayana memiliki 4 tradisi atau

silsilah, yakni: Silsilah Nyingmapa, Silsilah Sakyapa, Silsilah Kagyudpa, dan Silsilah

Gelugpa.

Silsilah Nyingmapa

Silsilah Nyingma (sering disebut silsilah Terma) merujuk pada Buddha Samantabhadra,

Vajrasattva, dan Garab Dorje dari Uddiyana. Sosok yang paling penting dalam Nyingma

adalah maha guru dari India Guru Padmasambhava, sebagai pendiri dari silsilah Nyingma,

yang datang ke Tibet di abad kedelapan. Padmasambhava diundang oleh Raja MindrollingTrichen Trisong Deutsan (742-797) untuk memusnahkan kekuatan jahat dan mendirikan

 pusat pengajaran agama Buddha di Tibet. Ia dikenal dengan nama Guru Rinpoche (guru yang

amat berharga). Selama bertahun-tahun Guru Rinpoche dan Abbot Shantarakshita

mengajarkan sutra dan tantra secara menyeluruh di Tibet. Padmasambhava menyembunyikan

secara gaib ratusan Terma (ajaran dan petunjuk) dalam bentuk: kitab suci, gambar, artikel /

teks upacara agama, yang hanya dapat ditemukan oleh orang tertentu yang memiliki

 pencapaian, pada masa depan. Sebagian dari Terma ini telah ditemukan, dan diajarkan secara

rahasia dari guru ke murid. Maka muncullah istilah silsilah Terma (wahyu). Pimpinan

 Nyingma saat ini adalah Yang Mulia Mindrolling Trichen Rinpoche, yang mendirikan biara

Mindrolling di Clementown, Dehradun, India.

Silsilah Sakyapa

Page 5: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 5/20

Silsilah Sakya dimulai dari seorang yogi besar India, Virupa (abad ke-9), salah satu dari 84

Mahasiddhas yang amat terkenal dan memiliki pencapaian serta dapat melakukan berbagai

keajaiban. Melalui Gayadhara (994-1043) silsilah ajaran diturunkan kepada seorang murid

Tibet bernama Drokmi Lotsawa Shakya Yeshe (992-1072 ). Drokmi Lotsawa kemudian

menurunkan silsilah ajaran kepada murid utamanya, Khon Könchok Gyalpo (1034-1102),

yang membangun biara besar di wilayah Tsang, di pusat Tibet. Tradisi garis silsilah Sakya berhubungan erat dengan keluarga Khon, yang menurut sejarahnya berasal dari mahluk 

sempurna yang memiliki pencapaian tinggi. Silsilah ini berlanjut terus hingga sekarang sejak 

masa Könchok Gyalpo (1034-l102), sebagai pendiri tradisi sakya. Pimpinan silsilah ajaran

Sakya saat ini adalah Yang Mulia Sakya Trizin (Ngakwang Kunga Thekchen Palbar Samphel

Ganggi Gyalpo), yang lahir pada tahun 1945 di Tsedong, Tibet. Yang Mulia Sakya Trizin

tinggal di Rajpur, India dan melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk menyebarkan

ajaran silsilah Sakya demi kebahagiaan semua mahluk. Pada tahun 1974, Yang Mulia Sakya

Trizin menikahi Dakmo Tashi Lhakyi dan memiliki dua anak, Ratna Vajra Rinpoche (lahir 

tahun 1974) dan Jnana Vajra Rinpoche (lahir tahun 1979).

Silsilah Kagyudpa

Silsilah Kagyud dimulai dari Mahasiddha agung Tilopa (988-1069), salah satu dari 84

mahasiddhas besar India, yang pertama kali mengembangkan wawasan spontan. Pencapaian

ini diperoleh melalui methoda yang diajarkan oleh Buddha Sakyamuni hanya kepada murid

terdekat beliau. Tilopa sendiri sebenarnya bukanlah manusia biasa. Ketika Tilopa masih

muda, ada sosok Dakini bertampang seram yang menampakkan diri di hadapannya. Tilopa

menanyakan status, asal-usul dan keluarganya, dan Dakini ini menjawab : “Negrimu adalah

Udiyana, ayahmu adalah Chakrasamvara, ibumu adalah Vajrayogini”. Tilopa kemudian

menurunkan garis silsilah Kagyu kepada Naropa (1016-1100) dan diteruskan kepada Marpa

Lotsawa (1012-1097), berlanjut kepada Milarepa (1052-1135) seorang yogi yang amatterkenal di Tibet, yang mencapai pencerahan dalam 1 kehidupan (Malarepa awalnya adalah

seorang dukun aliran Bon yang berilmu amat tinggi, yang telah membunuh penduduk sebuah

desa dengan jalan menciptakan batu besar dan menjatuhkannya dari langit, serta menciptakan

kalajengking dan kelabang sebesar sebuah rumah). Milarepa memperoleh pencerahan

dibawah bimbingan yang amat keras dari gurunya, Marpa Lotsawa. Karena keuletan dan

devosi yang besar terhadap Dharma, Milarepa berlatih dengan keras, tanpa mengenal lelah

setiap detik, hingga tidak memikirkan makan serta hal duniawi lainnya. Dengan

memperhatian pikiran yang muncul, membuang semua noda batin, akhirnya Milarepa mampu

mencapai pencerahan hanya dalam 1 kehidupan dan memiliki banyak sekali kemampuan

supra natural. Milarepa menurunkan silsilah pada Gampopa (1079-1153), yang kemudian

diturunkan kepada Karmapa I  – Dusum Kyenpa (1110-1193) dan berlanjut hingga sekarang pada Karmapa XVII - Ogyen Trinley Dorje (lahir tahun 1985). Silsilah Kagyud dapat dibagi

menjadi 4 aliran besar dan 8 aliran kecil. Keempat aliarn besar tersebut adalah : Phaktru

('phag gru) Kagyud, Kamtsang (kam tshang) atau disebut juga Karma (kar ma) Kagyud,

Tsalpa (tshal pa) Kagyud, Barom ('ba' rom) Kagyud. Sedangkan 8 aliran kecil merupakan

subbagian dari Phaktru Kagyud, yaitu : Drikhung Kagyud, Drukpa Kagyud, Taklung Kagyud,

Yasang Kagyud, Trophu Kagyud, Shuksep Kagyud, Yelpa Kagyud, serta Martsang Kagyud.

Pimpinan dari Silsilah Kagyud saat ini adalah Yang Mulia Karmapa XVII - Ogyen Trinley

Dorje, yang merupakan reinkarnasi ke 17 Karmapa, dan sekarang hidup di pengasingan di

India. Ia di yakini sebagai emanasi dari Bodhisattva Chenrezig, dan akan menjadi Buddha ke

6 yang membabarkan dharma pada masa yang akan datang, dengan nama Buddha Simha 

(setelah Boddhisatva Maitreya sebagai Buddha ke 5 – yang akan lahir kembali terakhir kalisebagai pangeran Ajita). Buddha Sakyamuni - yang terlahir sebagai pangeran Sidharta

Page 6: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 6/20

Gautama - merupakan Buddha ke 4, Buddha saat ini (akan ada 1002 Buddha dalam Kalpa

ini). Buddha Simha (H.H. Karmapa) ini telah diramalkan oleh Sang Buddha sendiri dan

tertulis dalam Bhadrakalpa Sutra (ditulis dalam Bahasa Sanskerta).

Silsilah Gelugpa

Silsilah Gelugpa berasal dari tradisi Kadampa, yang di ajarkan oleh guru besar dari India,

Atisha (982-1054). Silsilah Gelugpa ini didirikan oleh seorang guru besar Tibet, Je

Tsongkhapa Lobsang Drakpa (1357-1419). Je Tsongkhapa mendirikan biara Gaden (Drok 

Riwo Ganden) yang menjadi pusat pengajaran silsilah Gelug. Pimpinan silsilah Gelug disebut

dengan Gaden Tripa Rinpoche (pemegang takhta). Yang Mulia Gaden Tripa Rinpoche saat

ini adalah Khensur Lungri Namgyel, yang merupakan pemegang silsilah ke 101 dari Gaden

Tripa (sejak 2003).

Tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Yang Mulia Dalai Lama XIV. Beliau selain

sebagai seorang spiritual, juga seorang tokoh politik Tibet yang disengani berbagai pihak,

termasuk negara barat. Dalai Lama XIV saat ini hidup di pengasingan, di Dharamsala (India).

Doa Guru Rinpoche 

Tibet: Pema Jungney 

Sanskerta: Guru Padmasambhava 

 Namanya berarti Guru Yang Mulia di Tibet. Dia dilahirkan dari bunga teratai melalui

 peristiwa yang ajaib. Melalui kemampuannya yang hebat dalam menenangkan segala

kekuatan, dia berhasil membawa dan menyebarkan Buddhisme di Tibet. Guru Rinpoche

dianggap Buddha kedua di aliran Vajrayana. Dikisahkan bahwa bahkan guru spiritual sering

meminta pertolongan darinya ketika berhadapan dengan masalah atau krisis yang serius. Dia

 pernah berkata, “Saya akan datang dan membebaskan penderitaan dari semua orang di dunia

 pada hari kesepuluh setiap bulan.” Karena itu, puja diadakan untuk Guru Rinpoche pada hari

kesepuluh Kalender Bulan Tibet.

Sam Ba Gesar PujaSampa Lhundrup 

Sampa Lhundrup (Doa Pengabul Permintaan) adalah doa perlindungan kuat yang ditulis olehGuru Rinpoche. Latihan ini dipercaya efektif untuk membantu seseorang dalam mendapatkan

Page 7: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 7/20

keberuntungan dan perlindungan dari musibah. Juga efektif untuk membantu seseorang

mendapatkan permintaan-permintaannya secara cepat serta juga sepanjang jalan menuju

 pencerahan.

Barchel Lamsel 

Melalui doa khusus ini, kita memuja Guru Rinpoche dan kedelapan wujudnya sertamembangkitkan kekuatannya untuk membantu menjauhkan rintangan-rintangan - dalam, luar,

dan rahasia - dari semua makhluk hidup.

Gesar RitualRaja Gesar dari Ling terkenal di seluruh penjuru Tibet dan Asia Tengah sebagai seorang

 pejuang besar yang legendaris. Dia melambangkan pejuang yang ideal - berhasil

menaklukkan semua musuh dan kekuatan jahat dari empat penjuru. Latihan ini dipercaya

membantu seseorang untuk melakukan sesuatu dengan berhasil dan percaya diri. Dia juga

dipercaya sebagai perwujudan dari Guru Rinpoche.

Hari Waisak Tibet: Saga Dawa Duechen 

Hari Waisak dirayakan pada hari ke-15 bulan ke-4 Penanggalan China. Liburan Buddhis ini

memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Shakyamuni Buddha: Buddha

dilahirkan di Lumbini (Nepal), mencapai penerangan di Bodhaya (India) dan memasuki

 parinirvana yang istimewa ini, kebaikan / kejahatan yang dihasilkan melalui tindakan positif /

negatif dipercaya akan berlipat ganda berjuta-juta kali. Umat Buddhis didorong untuk 

menjadi vegetarian pada hari ini dan ikut serta dalam pembebasan nyawa.

Page 8: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 8/20

Pemandian Rupang Buddha Pada

Hari Waisak Pada ulang tahun Shakyamuni Buddha, banyak umat Buddhis mengikuti tradisi memandikan

Baby Buddha dengan air. Menurut legenda Buddhis, ketika Buddha dilahirkan, dia

menunjukkan tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya ke bawah untuk mengumumkan

 bahwa dia akan menyatukan surga dan bumi. Karena itu, sebuah patung Baby Buddha dengan

mudra yang sama diletakkan di altar untuk upacara pemandian. Ketika kita menuangkan air 

ke Baby Buddha, kita berdoa secara tulus agar perbuatan, pikiran dan perkataan kita

disucikan serta semua cacat dan kotoran batin kita dibersihkan dengan tujuan agar semua

makhluk hidup dapat mengalami perkembangan spiritual.

Sakyamuni Buddha PujaTibet: Shakya Thupa

Sanskerta: Siddharta Gautama 

Siddhartha Gautama, juga dikenal sebagai Sakyamuni atau Shakyamuni (“orang bijaksana

dari kaum Shakya”), dianggap sebagai Buddha Termulia pada era ini. Ada empat Liburan

Buddhis Tibet Utama yang merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya:

Kelahiran, Penerangan dan Mahaparinirvana (Saga Dawa Duechen), Pemutaran Pertama

Roda Dharma (Choekhor Duechen), Turun dari Surga Tushita (Lhabab Duechen) dan

Page 9: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 9/20

Menunjukkan Keajaiban (Chotrul Duechen). Jasa dari perbuatan baik, termasuk pelafalan

mantra, dipercaya meningkat 10 juta kali ketika dilakukan pada hari-hari istimewa ini.

Lhabab DuchenLhabab Duechen (Turun dari Surga) adalah salah satu dari empat hari suci Buddha. Pada hari

ke-22 bulan ke-9 penanggalan Tibet ini, kita memperingati kenaikan penuh cinta kasih dari

Buddha ke Surga Tushita untuk mengajari ibunya yang telah meninggal agar terbebas dari

samsara dan kepulangan penuh cinta kasih ke bumi untuk terus mengajar di alam manusia.

Buddha sendiri mengatakan bahwa jasa yang besar dan penyucian 100 juta kali pada hari

istimewa ini.

Medicine Buddha Puja 

Tibet: Sangye Menla

Sanskerta: Bhaisajya Guru Buddha 

Medicine Buddha adalah Buddha Penyembuhan. Untuk menunjukkan kekuatan

 penyembuhannya, dia digambarkan bertubuh biru tua dan memegang mangkuk sedekah

 berisi ramuan pengobatan pada tangan kiri, sedangkan di tangan kanan memegang tumbuhan

arura, sejenis tumbuhan yang terkenal akan kualitas pengobatannya. Kepercayaan dan doa

kepada Medicine Buddha akan membantu menghalangi penyakit-penyakit dalam menjangkiti

Page 10: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 10/20

 pikiran dan tubuh kita. Bagi mereka yang sakit, dia menggunakan kekuatan penyembuhannya

untuk membantu mereka sembuh dari penyakit lebih cepat. Dia juga membantu

menghancurkan ketidakpedulian dan pikiran yang egois. Karena itu, latihan Medicine

Buddha mendatangkan kesehatan, umur yang panjang dan juga pikiran yang jernih.

Amitabha BuddhaTibet: Od Pag Med 

Amitabha Buddha, yang juga disebut Amita atau Amida Buddha, mungkin adalah yang

 paling terkenal dari para Buddha Dhyani. Secara khusus, devosi kepada Amitabha adalah

 pusat dari Tanah Suci Buddha, salah satu sekolah terbesar Buddhisme Mahayana di Asia.

Dalam jangka waktu lalu, Amitabha adalah seorang raja yang meninggalkan kerajaannyauntuk menjadi seorang biarawan. Disebut Dharmakara Bodhisattva, biksu berlatih dengan

tekun selama lima ribuan tahun dan pencerahan menyadari dan menjadi seorang Buddha.

Buddha Amitabha memerintah Sukhavati, surga barat, juga disebut Tanah Murni. Mereka

lahir kembali dalam pengalaman Tanah Murni sukacita mendengar Amitabha mengajarkan

dharma sampai mereka siap untuk memasuki Nirvana.

Amitabha melambangkan rahmat dan kebijaksanaan. Dia dikaitkan dengan skandha ketiga,

yaitu persepsi. Tantra meditasi pada Amitabha adalah penangkal keinginan. Dia kadang-

kadang digambarkan di antara Avalokiteshvara Bodhisattva dan Mahasthamaprapta.

Amitayus Buddha

Page 11: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 11/20

Amitayus adalah Buddha Panjang Umur. Dia adalah aspek sambhogakaya dari Amitabha

Buddha, Buddha Cahaya dan Kehidupan Yang Tak Terbatas. Amitayus digambarkan

menggendong sebuah pot yang berisi minuman keabadian yang berharga; amrita, yang

memberikan umur panjang; dan daun-kehidupan abadi tanpa penderitaan (shoka) karena

 penyakit. Latihan dan doa yang tulus kepada Amitayus dipercaya membantu menghilangkan

semua rintangan-rintangan menuju kehidupan yang abadi seperti penyakit dan penderitaan.Latihan Amitayus penting karena umur panjang dipercaya merupakan kondisi yang

mendukung dan memberikan kita lebih banyak waktu dan kesempatan untuk melatih

Dharma, jadi kita akhirnya dapat mencapai tujuan kita - pembebasan dari Samsara.

Chenrezig PujaSanskerta: Avalokitesvara 

Avalokitesvara Bodhisattva adalah Bodhisattva Cinta makhluk hidup dari penderitaan dan

menunda kebuddhaan dia sendiri untuk memenuhi janji ini. Dia menunjukkan dirinya dalam

 beberapa wujud – dua tangan, empat tangan, seribu mata, seribu tangan, sebelas kepala, dll.

Cinta kasih dan sifat menolongnya yang tak terbatas memberi inspirasi bagi banyak pengikut.

Melalui latihan dan doa kepada Chenrezig, kita berkeinginan untuk mengubah sifat-sifat yangnegative menjadi motivasi yang tidak egois untuk membantu sesama.

Dipercaya bahwa kebaikan yang diperoleh dalam melafalkan mantranya “Om Mani Padme

Hung” adalah tidak terhingga. 

Green Tara Puja 

Tibet: DrolmaSanskerta: Tara 

Green Tara adalah inti dari pikiran yang suci (dharmakaya) dari semua Buddha. Dia adalah

Ibu dari mana semua Buddha masa lalu, masa sekarang dan masa depan dilahirkan. Namanya

Page 12: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 12/20

 berarti “Pembebas Yang Cepat” dan menunjukkan kekuatannya untuk membebaskan kita

secara cepat dari sebab penderitaan samsara, delapan ketakutan atau bahaya (ketidakpedulian,

kebencian, ketergantungan, kesombongan, kecemburuan, pandangan yang salah, keraguan

dan keegoisan) dan juga penyakit fisik maupun mental. Dipercaya bahwa melalui

kepercayaan dan latihan kepada Tara yang kuat, seseorang dapat terbebas dari penderitaan,

membebaskan makhluk hidup dan akhirnya, mencapai pencerahan.

Vajrasattva Puja 

Vajarasattva adalah Buddha Penyucian. Dia digambarkan disini dengan pasangannya,

Vajragharvi. Tangan kanannya memegang sebuah vajra di dekat hati, melambangkan kualitas

kemampuannya, sementara tangan kirinya memegang sebuah bel, melambangkan

kebijaksanaan. Dipercaya bahwa dengan meditasi dan latihan sadhana / doa Vajrasattva yang

sesuai serta pelafalan mantranya setidaknya dua puluh satu kali dalam sehari dapat membantu

menghilangkan dan menyucikan karma negatif yang tak terbayangkan lamanya, secarakhusus, pelanggaran samaya yang keramat atau janji yang dilanggar. Penyucian terjadi hanya

 jika seseorang mengaku dengan tulus dan berawal dengan membangkitkan bodhicitta -

memunculkan motivasi murni untuk membantu makhluk lain mencapai pencerahan terlebih

dahulu, memunculkan perasaan penyesalan akan tindakan negatif, memutuskan untuk tidak 

melakukannya lagi dan lebih lanjut, menyeimbangkan tindakan-tindakan negatif tersebut

dengan melakukan tindakan-tindakan positif sebanyak mungkin.

Doa 35 Buddha Pengakuan 

Latihan melafalkan nama-nama dari Tiga Puluh Lima Buddha sambil mengingat karmanegatif masa lalu dan mengakui semua tindakan buruk yang dilakukan ini merupakan cara

Page 13: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 13/20

yang efektif dalam menyucikan semua karma masa lalu agar seseorang mendapatkan

kelahiran kembali yang baik pada kehidupan yang akan datang.

Medicine Buddha Puja, Sakyamuni Buddha Puja dan pada hari-hari yang istimewa.

Dakini Puja 

Dakini adalah dewi yang kuat dan sering digunakan sebagai makhluk suci meditasi pribadi

(yidam) oleh para praktisi. Mereka dapat muncul dalam bentuk yang damai atau penuh

kemarahan. Dalam bentuk yang penuh kemarahan, mereka sering digambarkan telanjang

dengan postur menari, memegang sebuah cangkir tengkorak berisi darah pada satu tangan

dan drigug (pisau) di tangan yang lain. Dia mungkin dihiasi dengan untaian tengkorak 

manusia di sekeliling lehernya dan di kepalanya. Dia mungkin juga digambarkan sedang

menginjak sesosok mayat, yang melambangkan penaklukannya terhadap ego dan

ketidakpedulian. Ketelanjangannya melambangkan pikiran alami atau rigpa kita yang tidak ditutupi oleh cadar maupun cacat. Postur menarinya juga melambangkan pergerakan,

kekuatan dan energi kuat yang dibutuhkan untuk menghancurkan akar dari ego dan

ketergantungan dari mana delusi itu berasal.

Dibalik wujud mereka menakutkan, Dakini adalah gambaran dari kebijaksanaan atau

kecerdasan dalam memahami shunyata (kekosongan). Mereka sangatlah kuat dalam

membantu praktisi untuk menaklukkan rintangan-rintangan dalam mewujudkan keinginan-

keinginan mereka dalam kemajuan spiritual. Dakini Puja diselenggarakan setiap tanggal 25

dari Kalender Bulan Tibet.

Persembahan Air Untuk Zambala Hitam 

Dzambala adalah dewa kekayaan. Latihan ini mendatangkan kekayaan material maupunspiritual bagi pengikutnya untuk menhilangkan kemiskinan serta memberikan kesempatan

Page 14: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 14/20

kepada mereka untuk melatih kedermawan. Dzambala juga memberikan kita kekayaan

spiritual dan pertumbuhan pribadi. Dipercaya bahwa dia memiliki kekuatan yang hebat untuk 

membebaskan makhluk hidup dan membimbing mereka menuju penerangan sempurna.

Pada puja ini, pengikut menuangkan susu di atas kepala Dzambala menandakan madu yang

 pernah dituangkan Chenrezig di atas kepala Dzambala.

21 Dzambala

(Intisari Makhluk Suci Pengabul Keinginan Akan

Kekayaan) 

Dzambala adalah dewa kekayaan. Walaupun dia adalah dewa duniawi, dipercaya bahwa dia

hampir mencapai pencerahan. Latihan Dzambala akan (financial) dan spiritual. Praktisi harus

menggunakan kekayaan mereka dalam kegiatan amal dan mengumpulkan perbuatan baik 

melalui tindakan tersebut. Tanpa adanya masalah finansial, lebih mudah bagi pikiran untuk 

menghasilkan cinta kasih dan juga kebijaksanaan. Akhirnya, perbuatan baik dan

kebijaksanaan yang terkumpul akan membantu praktisi untuk terbebas dari Samsara dan

mencapai kebuddhaan.

Vajrakilaya Ritual 

Page 15: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 15/20

Vajrakilaya adalah salah satu makhluk suci yang paling kuat di Buddhisme Tibet. Vajrakilaya

membentuk semua aktivitas pencerahan dari semua Buddha, bermanifestasi menjadi sebuah

 bentuk yang penuh kemarahan dan juga cinta kisah dengan tujuan mengendalikan delusi

maupun hal-hal negatif yang dapat muncul sebagai rintangan dalam latihan Dharma.

Vajrakilaya adalah manifestasi kemarahan dari Vajrapani yang memang pemarah - maka

dinamakan “Raja Kemarahan”. Vajrapani merupakan inti kebijaksanaan Buddha dari tigazaman dan sepuluh arah, sehingga memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa. Pada

zaman kemerosotan moral ini, makhluk hidup menghadapi gangguan kemerosotan mental

yang hebat. Sebuah manifestasi Buddha atau Bodhisattva yang biasa dalam wujud yang

damai sulit untuk menyelamatkan makhluk-makhluk dengan kemerosotan seperti ini. Maka,

Vajrapani, pemegang vajra, bermanifestasi menjadi wujud yang pemarah untuk menenangkan

makhluk-makhluk ini. Nama Tibet dari Vajrakilaya adalah Dorje Shonnu. Dorje berarti tidak 

 bergerak dan tidak berubah. Shonnu berarti kemudaan abadi, tidak menua dan tiada penyakit.

Pada vihara Tibet di seluruh dunia, Vajrakilaya Gutor atau Grand Puja akhir tahun biasanya

diselenggarakan selama 6 sampai 7 hari sebelum Tahun Baru Tibet atau Losar. Sangatlah

 penting untuk menyelenggarakan ritual ini pada bulan ke-12 hari ke-29 setiap tahun - karena

dipercaya bahwa rintangan, kutukan dan kekuatan negatif berada pada puncaknya pada harikhusus tersebut. Vajrakilaya Gutor akan membantu menghilangkan hal-hal tersebut dan

memastikan bahwa mereka tidak memasuki tahun baru.

Doa 100 Makhluk Suci (Jang Chod)

Bayi Yang Meninggal 

Legenda menceritakan bahwa teks Seratus Makhluk Suci pertama kali turun di atas atap

istana dari Raja India Ja. Menyadari pentingnya, Raja melatih teks Seratus Makhluk Suciselama enam bulan. Kemudian, anak emas dari Vajrapani, berukuran satu inci, muncul dan

memberikan berkat kepada Raja dan dengan begitu dia dapat memiliki pemahaman yang

sempurna dari teks tersebut. Raja India Ja adalah orang yang menurunkan ajaran Seratus

Makhluk Suci kepada Guru Padmasambhava kita yang tercinta. Dalam perjalanan menuju

Barat Daya Roksha, Guru Padmasambhava juga menurunkan ajaran Seratus Makhluk Suci itu

kepada murid-muridnya. Seorang wanita bernama Yeshe Tshogyal menggunakan tinta emas

untuk menuliskan ajaran tersebut di atas secarik kertas dan menyimpannya di sebuah gua

untuk kebaikan generasi masa depan. Ajaran tersebut kemudian ditemukan oleh Karma

Lingpa, yang menurunkannya kepada muridnya, Orthon Jiangpon dan sampai kepada guru

silsilah Palyul kita, His Holiness Penor Rinpoche. Siapapun yang melihat, mendengar atau

memegang teks Seratus Makhluk Suci akan diberkati. Jika seseorang berhasil mendapatkan

Page 16: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 16/20

Penguatan Seratus Makhluk Suci, melatihnya dan sesuati dengan samaya (sila), maka dia

akan mendapatkan kesadaran, dijauhkan dari segala rintangan dalam kehidupan ini serta

semua keinginan mereka akan tercapai. Kemudian pada kehidupan yang akan datang, mereka

akan dapat merasakan bakat Seratus Makhluk Suci di dalam diri mereka.

42 Peaceful Deities 

Selama upacara, kita memanggil Seratus Makhluk Suci dan memberikan

 persembahan kepada mereka. Jasa yang dihasilkan dari persembahan ini diberikan kepadamereka yang telah meninggal untuk membantu mereka dalam penyucian karma dan

kebebasan. Doa juga akan membantu membangkitkan kesadaran dan memusnahkan

keinginan jiwa di alam Bardo (masa peralihan diantara kematian dan kelahiran kembali) agar 

mereka dapat dibebaskan dan dilahirkan kembali di Alam Suci Buddha daripada di enam

alam samsara (roda kehidupan). Pada akhir ritual, kertas dengan nama-nama dari mereka

yang telah meninggal dibakar. Api tersebut melambangkan kebijaksanaan dari Seratus

Makhluk Suci dan tindakan membakar melambangkan pemutusan ketergantungan darimereka yang meninggal pada konsep “ego” atau “diri” (yang merupakan sebab dari

 penderitaan seseorang). Dipercaya bahwa melalui upacara ini, kesadaran dari mereka yang

meninggal disatukan dengan kebijaksanaan dari Seratus Makhluk Suci sehingga membawa

mereka menuju kebebasan. Bagi mereka yang mengikuti dan memberikan persembahan

dalam upacara Seratus Makhluk Suci, dipercaya bahwa mereka juga akan mengumpulkan

 jasa yang tak terhingga serta memusnahkan hubungan karma yang buruk atau negatif dengan

mereka yang telah meninggal.

58 Wrathful Deities 

Lud (Chi Lu) Ritual 

Page 17: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 17/20

Ritual Lud Tangma dilakukan untuk memusnahkan kematian yang belum saatnya

dikarenakan rintangan-rintangan yang berasal dari roh-roh jahat dan hal-hal negatif lainnya.

Ini termasuk karma buruk, kesehatan yang buruk, masalah finansial dan semua penderitaan

mental, spiritual dan emosional seperti ketakutan, kebingungan, sakit dan keraguan. Pada

ritual ini, peserta akan meletakkan kuku dan rambut yang sudah dipotong, pakaian yang

sudah dipakai dan belum dicuci, leng chag (sejenis cetakan yang dipakai untuk menggosok  bagian tubuh yang sakit) ke dalam sebuah wadah (LUD) yang berisi patung manusia. Patung,

leng chag, rambut, kuku dan pakaian melambangkan semua hal-hal negative dan rintangan-

rintangan dari peserta. Makanan dan persembahan juga diletakkan di dalam Lud untuk 

menenangkan roh-roh jahat dan menjauhkan mereka dari kita. Pada akhir ritual, Lud dibuang

dan ditinggalkan di persimpangan jalan agar menghilangkan semua penyebab dari kematian

yang tidak wajar.

Fang Sen Tibet: Tse Tar  Pembebasan Nyawa adalah latihan Buddhis untuk menyelamatkan nyawa dari hewan-hewan

yang ditakdirkan untuk dibunuh. Kehidupan adalah hadiah yang paling berharga yang dapat

diberikan oleh seseorang kepada makhluk hidup lainnya. Seperti diajarkan oleh Shakyamuni

Buddha: “Hargailah semua makhluk hidup dengan hati yang tak terbatas. Sebarkan kebaikan

di seluruh dunia”. Maka kita harus memperlakukan semua makhluk hidup, termasuk hewan,

secara adil dan penuh cinta kasih. Kita harus merubah sikap egois kita dan mulai

menumbuhkan cinta kasih untuk kebaikan dan kehidupan semua hewan lainnya, khususnya

mereka hewan-hewan yang akan dibunuh. Juga dipercaya bahwa melalui kelahiran dan

tumimbal lahir yang tak terhitung jumlahnya, kita telah memiliki orang tua, kerabat, teman

dan musuh. Mereka, dikarenakan karma mereka, mungkin dilahirkan kembali di alam hewan.

Melalui Pembebasan Nyawa, kita membayar kembali hutang karma apapun yang mungkin

kita miliki dengan makhluk-makhluk ini.

Pembebasan Nyawa adalah menyelamatkan nyawa, membayar hutang, membantu keadaan

darurat, cinta kasih, mencapai kesadaran, mengumpulkan kebajikan, praktis mengubah takdir 

seseorang, memutuskan hubungan karma yang buruk, menghilangkan kesialan, mengobati

 penyakit, menyelamatkan keluarga dan kerabat, memperpanjang umur seseorang, sebuah

 perlindungan, membantu agar seseorang dilahirkan di Alam Suci Buddha. Menurut Sutra

Ksitigarbha, keuntungan yang tak terhingga dari Pembebasan Nyawa mencakup:

(1) Umur panjang (2) Cinta kasih yang tumbuh dengan sendirinya (3) Roh baik yang

 berteman dengan anda (4) Seseorang merasa seperti di rumah dan senang dengan hewan-hewan (5) Kebajikan yang tak terhingga (6) Rasa hormat dari teman (7) Tidak ada penyakit

Page 18: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 18/20

dan masalah (8) Kebahagiaan dan keberuntungan (9) Percaya akan jalan Buddha di sepanjang

hidup seseorang (10) Seseorang tidak akan terpisahkan dari Tri Ratna (11) Pencapaian akhir 

Bodhi (12) Umur panjang dan pengharapan yang terbaik bagi guru seseorang (13) Kelahiran

di Alam Suci Buddha.

Sang Puja atau Gunung Asap Puja 

Sang Puja, juga disebut Gunung Asap Puja, dilakukan sekali setiap dua bulan di Palyul

 Nyingma Center. Ritual ini termasuk melafalkan doa dan pembuatan asap persembahan yang

 besar dengan membakar makanan (sereal, kacang, biscuit, permen, nasi, gula), minuman(anggur, jus, susu), potongan kain warna-warni, bunga dan dupa.

Pada Puja Asap ini, asap atau intisarinya dipersembahkan kepada 4 kelompok makhluk:

Buddha, Bodhisattva, dan semua makhluk suci lainnya; para pelindung dharma; semua

makhluk hidup; naga atau roh yang mungkin memiliki hutang karma dengan kita. Untuk dua

kelompok pertama, asap diberikan sebagai persembahan sementara untuk dua kelompok 

lainnya, asap diberikan sebagai hadiah.

Dipercaya bahwa makhluk hidup menerima persembahan itu dengan menghirupnya. Makhluk 

yang berada di neraka panas merasa dingin dan tenang. Begitu juga, makhluk yang berada di

neraka dingin merasa hangat dan puas. Preta atau hantu kelaparan juga senang karena

merasakan ketenangan dari kelaparan dan kehausan mereka yang tak terpuaskan. Manusia

 juga merasa puas karena keinginan mereka dikabulkan.Melalui kehidupan masa lalu kita yang banyak, merupakan hal yang pasti bahwa pada suatu

saat seseorang telah melukai naga, roh, makhluk suci sekitarnya, dewa duniawi dan makhluk 

hidup lainnya - baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin, kita mendaki gunung

atau mandi di sungai dan menghancurkan rumah mereka pada waktu itu. Karena tindakan kita

tersebut, kita telah membentuk suatu hutang karma antara makhluk-makhluk ini dengan diri

kita. Sebagai akibat dari hutang karma ini, mereka membawa penyakit, rintangan dan

halangan kepada kita untuk membuat kita “membayar” atas tindakan berbahaya kita. Dengan

melakukan Sang Puja, kita membayar semua hutang karma kita agar makhluk-makhluk ini

 berhenti melukai kita.

Sebelum melemparkan piring atau gelas persembahan kita ke dalam api, seseorang tidak 

 boleh berpikiran bahwa persembahan itu hanya berupa sepiring makanan atau segelasminuman. Sebaliknya, seseorang harus membayangkan bahwa persembahan itu adalah

sebuah samudera luas berisi bahan-bahan yang berharga dan dipersembahkan kepada empat

makhluk yang disebutkan di atas dan juga bahwa mereka semua sangat senang ketika mereka

menerima persembahan dan hadiah kita.

Page 19: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 19/20

Lung Ta atau Wind Horse 

Lungta, biasanya berbentuk kertas berwarna atau bendera, serta memiliki cetakan doa,

mantra, hewan dan simbol-simbol khusus lainnya yang berada di atasnya. “Lung” berarti

angin atau ruang yang melambangkan fondasi universal dan penyebaran menyeluruh. “Ta”

 berarti kecepatan tertinggi yang dapat dicapai oleh kuda. Jika digabung, Lungta dapat

diartikan pengiriman pesan dan berkat secara cepat kepada semua makhluk hidup

sehubungan dengan kekuatan kuda yang luar biasa dan kekuatan angin.

Simbol yang lebih umum terdapat di Lungta mencakup 5 hewan. Kuda yang berharga, dihiasi

dengan permata pengabul permintaan yang menyala pada punggungnya, mewakili elemen

angin dan kecepatan dimana kesialan seseorang dapat berubah dan keinginan terpenuhi.

Garuda atau burung yang luar biasa, digambarkan dengan tanduk yang menyala terbang

tinggi di langit, mewakili elemen api. Naga yang dipercaya tinggal di bawah laut mewakili

elemen air. Singa yang menjelajahi gunung melambangkan bumi sementara harimau, seekor 

hewan liar di hutan, melambangkan elemen kayu.

Bendera secara keseluruhan juga merupakan lambang dari perbuatan, perkataan dan pikiran

dari Buddha. Bendera sebagai tubuh Buddha, mantra / doa yang tercetak sebagai perkataan

Buddha dan arti dan doa itu sebagai pikiran Buddha.Latihan melepaskan lungta bermula dari seorang Raja India yang terkena penyakit misterius.

Dia berkonsultasi dengan beberapa orang dokter tetapi tidak ada satu pun yang mampu

menyembuhkannya. Akhirnya, dia mendatangi Buddha untuk meminta nasihat. Buddha

melihat bahwa kondisi raja disebabkan oleh rintangan-rintangan yang diberikan kepadanya

oleh makhluk hidup lainnya (berbeda dengan rintangan-rintangan yang terjadi dikarenakan

tindakan negatif seseorang). Buddha menasihatinya bahwa satu-satunya cara adalah dengan

 pergi ke puncak gunung dan dengan keyakinan yang kuat, melepaskan 100.000 lungta. Ada

makhluk hidup yang tidak pernah mengenal Dharma (Ajaran Buddha) karena mereka tidak 

memiliki karma (takdir) untuk mendengar atau membaca Dharma. Jadi dengan membebaskan

doa lungta ini, seseorang menciptakan karma agar orang lain mengetahui dan mengenal

Dharma. Jasa yang dihasilkan dari tindakan positif ini diberikan kepada orang yangmelepaskan lungta itu.

Keuntungan melepaskan lungta antara lain:

  Menghilangkan kutukan yang ditujukan kepada kita oleh orang lain

  Perlindungan dari masalah hukum

  Memusnahkan mimpi, pikiran dan perbuatan yang buruk 

  Kesehatan yang baik 

  Kuasa atas makhluk lainnya

  Kekayaan

  Kedamaian diri

  Keberuntungan dan panjang umur   Keberhasilan dan terkabulnya segala keinginan

Page 20: Pengenalan Tibetan Buddhism

7/22/2019 Pengenalan Tibetan Buddhism

http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-tibetan-buddhism 20/20

  Menyucikan karma buruk kita

Sebelum melepaskan lungta, puja / ritual asap dilakukan di pagi hari untuk mengundang roh

gunung, roh tanah, dewa sekitarnya dan naga. Setelah puja asap, lungta disebarkan dari

 puncak gunung, laut atau tempat tinggi yang bersih dengan angin yang bertiup agar bendera-

 bendera tersebut dapat terbang tinggi dan menyebar dengan luas. Seiring dengan tersebarnyalungta oleh angin, perlindungan berlipat ganda dibagikan kepada semua makhluk hidup.