perbup 83 final

Upload: dimas-numan-fadhil

Post on 10-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    1/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    2/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    3/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    4/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    5/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    6/34

    PEMANFAATAN Pengaturan

    KDB

    JENIS KEGIATAN

    STANDAR TEKNIS

    NO PERUNTUKAN RUANGKAWASAN

    KETINGGIAN

    1.2.2. Cagar Budaya dan Ilmu 1. Fungsi Utama :

    Pengetahuan

    2. Penunjang Kawasan

    a. Bangunan penunjang 1. Pos jaga (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggianfungsi kawasan 2. Balai penelitian 5 % 8 Meter sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    b. Pariwisata Wisata pendidikan, budaya dan penelitian 5 % 8 Meter - Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    6

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    7/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    8/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    9/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    10/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    11/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    12/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    13/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    14/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    15/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    16/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    17/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    18/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    19/34

    2.3. PERMUKIMAN : 2.3.1. Permukiman 1. Fungsi Utama :

    Perdesaan Permukiman 1. Rumah Tinggal Penduduk 60% 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Khu sus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas

    pendukungnya

    2. Pada kawasan puncak dilarang pengembangan rumah deret

    2. Perumahan 40% 12 meter - - 1. Untuk pengembangan perumahan pada PD1 ditentukan berdasarkan

    pertimbangan teknis/daya tampung dan daya dukung lingkungan

    2. Penyediaan RTH minimal 5%, diluar fasos/fasum

    3. Menyediakan kolam retensi / sumur resapan

    4. Menyediakan areal pengolahan sampah

    5. Peruntukkan ruang PD1 dan PD2 di KAWASAN PUNCAK Dilarang

    melakukan pengembangan perumahan

    3. Villa/Bungalow/Wisma/Mess 30% 12 Meter 20 % 12 Meter Terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas pendukungnya

    4. Ruko/Rukan 60% 12 Meter - -

    5. Rumah Kontrakan / Rumah Sewa 60% 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas

    pendukungnya

    2. Pada kawasan puncak dilarang pengembangan rumah deret

    2. Penunjang Kawasan :

    a. Jasa dan Perdagangan/ 1. Pasar Tradisional 80% 12 Meter 60% 12 Meter 1. Berada pada ruas jalan Lokal Primer menyediakan lahan parkir 1 kendaraan

    Komersil untuk tiap 100 m2 luas lantai

    2. Berada pada ruas jalan Lokal Primer

    3. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah /longsor

    2. Toko 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Berada pada pusat kota kecamatan

    2. Khusus waralaba harus terlayani oleh jalan kabupaten

    3. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas

    pendukungnya lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah /longsor

    4. Bangunan deret/kopel pada peruntukkan ruang PD1 terlayani jalan dengan

    fungsi primer

    3. Jasa (Perkantoran,Bank,Kantor 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Berada pada ruas jalan Lokal Primer

    Swasta, dll) 2. Berada pada pusat kota kecamatan/pusat perekonomian

    3. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas

    pendukungnya

    4. khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah /longsor

    5. Bangunan deret/kopel pada peruntukkan ruang PD1 terlayani jalan dengan

    fungsi primer

    4. Pergudangan Hasil Pertanian 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Berada pada ruas jalan Lokal Primer

    2. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas

    pendukungnya

    3. khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah/longsor

    KDB KETINGGIAN KDB

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    (PD 1) (PD 2)

    D. KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN :

    NO KAWASAN PEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG PENGATURAN

    KETINGGIAN

    JENIS KEGIATAN

    19

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    20/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    21/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    22/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    23/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    24/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    25/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    26/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    27/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    28/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    29/34

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    PENGATURAN

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    30/34

    KDB KETINGGIAN KDB KETINGGIAN KDB KETINGGIAN

    NO KAWASAN JENIS KEGIATANPERUNTUKAN RUANG PEMANFAATANPENGATURAN

    PERMUKIMANPERKOTAAN

    KEPADATAN TINGGI(Pp 1)

    PERMUKIMANPERKOTAAN KEPADATAN

    SEDANG (Pp 2)

    PERMUKIMANPERKOTAAN

    KEPADATAN RENDAH(Pp 3)

    h.Energi dan Sumber Daya 1. Pembangki t L istr ik Tenaga 60 % (A) 40 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian

    Mineral Gas/Uap/Diesel/Biomas/ sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    Terbaharukan 2. Khusus untuk pembangkit listrik terintergrasi dengan perumahan, perkantoran

    ataupun penunjang pemanfaatan lainnya yang diperbolehkan di permukiman

    perkotaan terintergrasi dengan perumahan, perkantoran ataupun penunjang

    pemanfaatan lainnya yang diperbolehkan di permukiman perkotaan3. Terbatas pada lahan yang jenis kegiatannya telah memiliki perijinan Ijin

    Lokasi/IPPT, Site Plan dan IMB

    4. Tidak berada pada lokasi rawan bencana geologi

    2. Pertambangan bahan galian - - - - (A) (A) 1. Khusus untuk pengangkutan bahan galian c dalam rangka penataan lahan untuk kegiatan

    non Vital dan non strategis non pertambangan

    (golongan C) 2. Kegiatan pertambangan khusus untuk yang telah memiliki ijin dan melakukan perpanjangan

    ijin sampai dengan depositnya habis terbatas di dalam kawasan permukiman perkotaan

    kepadatan rendah

    3. Reklamasi lahan bekas penambangan harus mendukung fungsi kawasan

    4. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    3. Pengeboran Air Bawah Tanah (A) (A) (A) (A) (A) (A) 1. Aquifer yang boleh disadap > 40 bmt

    2. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga hanya boleh dilakukanpada zona aman, yaitu daerah penurunan muka air tanah < 40 % atau penurunan kualitas

    yang ditandai dengan kenaikan salinitas kurang dari 1000 liter/cm

    3. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga pada zona rawan hanya

    dibolehkan dengan debit terbatas setelah melalui kajian teknis yang ketat

    4. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    30

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    31/34

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    32/34

    STANDAR TEKNIS

    KDBKETINGGIAN

    PENGATURANJENIS KEGIATANNO PERUNTUKAN RUANG PEMANFAATANKAWASAN

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    33/34

    KDBKETINGGIAN

    2.4.2. KawasanPeruntukkan Industri (ZI/IN) 1. Fungsi utama

    zona industri dan sentra 1. Bangunan kantor 60 % 12 Meter 1. Terlayani oleh jalan dengan fungsi kolektor primer

    2. Bangunan pabrik 60 % 12 Meter 2. Memil iki jarak (gar is sempadan) terhadap

    3. Bangunan gudang 60 % 12 Meter permukiman minimal (buffer) dari batas lahan

    2. Penunjang KawasanBangunan penunjang 1. Sarana Kesehatan 60 % 12 Meter -

    fungsi zona 2. Sarana peribadatan 60 % 12 Meter -

    3. Sarana lingkungan 60 % 12 Meter -4. Utilitas Umum 60 % 12 Meter -

    5. Mess karyawan 60 % 12 Meter -

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :

    a. Permukiman 1. Rumah tinggal penduduk 60 % 12 Meter 1. Khusus perumahan terintegrasi dengan sistem zona industri

    2. Khusus pada industri potensi polutif (kebisingan) dibuat jarak/dibatasi jalan lingkungan

    minimal 50 meter

    2. Perumahan 60 % 12 Meter 1. Memil ik i jarak (Buffer) terhadap industri antara minimal 50 meter

    2. Batas antara perumahan dengan industri dibuat tegas dalam bentuk fisik (jalan lingkungan/ sungai buatan)

    b. Fasil itas Umum/Sosial 1. Prasarana pendidikan 60 % 12 meter 1. Memiliki jarak (garis sempadan) terhadap industri antara 15 - 20 meter

    2. Batas antara bangunan sekolah dengan industri dibuat tegas dalam bentuk fisik (jalan

    lingkungan / sungai buatan)

    2. Perkantoran pemerintah 60 % 12 Meter Memil ik i jarak (garis sempadan) terhadap industri antara 15 - 20 meter

    c. Jasa perdagangan/Komersil 1. Toko, kios, pertokoan 60 % 12 Meter -

    2. Pasar modern/swalayan 60 % 12 Meter Terlayani oleh jalan dengan fungsi primer

    3. Perbankan / lembaga keuangan lainnya 60 % (A) Huruf (A) di dalam ko lom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    d. Utilitas umum 1. SPBU/SPPBE/SPPBG/Rest Area 80 % 12 Meter 1. SPBU pada lokasi yang dinilai strategis dan layak secara teknis, berada dijalur jalan

    dengan fungsi arteri dan kolektor primer

    2. Memiliki Garis Sempadan, terhadap SUTT atau SUTET untuk :

    1. SPBU jarak 20 meter

    2. SPPBE/SPPBG jarak 50 meter

    3. Khusus untuk Rest Area :

    a. Berada pada fungsi jalan arteri primer dan Kolektor

    b. Luas lahan SPBU di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang terletak di jalan

    dengan fungsi primer disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki garis sempadanterhadap jalan dan SUTT atau SUTET minimal berjarak 25 Meter

    33

    STANDAR TEKNIS

    KDBKETINGGIAN

    PENGATURANJENIS KEGIATANNO PERUNTUKAN RUANG PEMANFAATANKAWASAN

  • 7/22/2019 Perbup 83 Final

    34/34

    KDB

    e Sumber Daya Energi dan 1. Pertambangan mineral non logam dan batuan - - Terbatas pada lahan yang jenis kegiatannya telah memiliki Ijin Lokasi/IPPT, Site Plan dan

    Mineral dalam rangka penataan lahan untuk kegiatan IMB

    non pertambangan

    2. Pengeboran air bawah tanah (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    2. Aquifer yang boleh disadap > 40 bmt3. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga hanya boleh dilakukan

    pada zona aman, yaitu daerah penurunan muka air tanah < 40 % atau penurunan kualitas

    yang ditandai dengan kenaikan salinitas kurang dari 1000 liter/cm4. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga pada zona rawan hanya

    dibolehkan dengan debit terbatas setelah melalui kajian teknis yang ketat

    RACHMAT YASIN

    BUPATI BOGOR,