rianita sali
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Rianita Sali
1/2
Nama : Rianita Sali Teknologi Petrokimia
Kelas : KA02
NIM : 1513052
Indonesia masih sangat kekurangan bahan baku petrokimia dan 70% dari kebutuhan
bahan bakunya masih harus impor. Sebagai Chemical Engineersaya tidak akan mengganti bahan
baku tersebut, tetapi bahan baku biomassa yang merupakan sumber terbarukan akan lebih
banyak digunakan atau dimanfaatkan dibanding migas dan batubara.
Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang
berasal dari organisme yang belum lama mati (dibandingkan dengan bahan bakar fosil). isebut
terbarukan karena tanamannya dapat kembali tumbuh pada lahan yang sama. Basis sumber daya
meliputi ratusan dan ribuan species tanaman, daratan dan lautan, berbagai sumber pertanian,
perhutanan, limbah dan kotoran he!an.
-
7/24/2019 Rianita Sali
2/2
Industri petrokimia di Indonesia harus dapat memanfaatkan biomassa ini sebagai bahan
baku utamanya karena selain melimpah biomassa merupakan bahan baku yang lebih murah yang
"elas lebih menguntungkan secara ekonomi bila dibandingkan dengan migas ataupun batu bara
sebab Indonesia memiliki tanah yang subur untuk menghasilkan tanaman#tanaman yang baik
bagi bahan baku industri ini. $ita mempunyai short-coppice rotation plant (tanaman tumbuh
cepat) yang dapat dimanfaatkan dalam !aktu singkat bila dibandingkan dengan negara#negara
lain. Seperti yang telah digambarkan di atas biomassa dapat diperoleh dengan memanfaatkan
lignin, pati, hemiselulosa, selulosa, molase dan bahan yang mengandung gula, atau lateks dan
extractivesdari berbagai macam tanaman dan hasil bumi. ang kemudian diolah lebih lan"ut
men"adi produk hulu, antara dan hilir dari industri petrokimia.
Selain itu harus adanya upaya pemerintah untuk mengurangi kegiatan ekspor sebagian
besar sumber migas dan batubara agar dapat diolah men"adi bahan baku petrokimia untuk dalam
negeri yang nilainya "auh lebih tinggi dan akan memberikan keuntungan yang "auh lebih besar
dalam menghasilkan de&isa.
Integrasi produk kilang ke dalam industri petrokimia "uga perlu dilakukan. Selain karena
sustainable input ter"amin integrasi ini akan menyebabkan persaingan global antara industri
petrokimia semakin ketat untuk mencapai efisiensi disemua lini produksi. Integrasi dapat
dilakukan industry kilang dengan industri petrokimia hulu, antara dan hilir melalui "aringan
distribusi dan infrastruktur yang efektif dan efisien.
Sebagai Chemical Engineer kita dapat meningkatkan kegiatan riset teknologi proses
industri dan rekayasa produk petrokimia yang terintegrasi dengan lisensi dan ino&asi. Serta
sinergi dalam penelitian teknologi industri petrokimia berbasis bahan baku tak terbarukan dan
terbarukan'nabati.