sel2-alifa rizki nabila putri pdf
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Sel2-Alifa Rizki Nabila Putri PDF
1/2
FUNGSI MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT TRANSMEMBRAN
Membran sel merupakan komponen yang penting bagi semua sel hidup. Membran
sel ini bisa dikatakan berperan sebagai pembungkus sel. Bayangkan saja jika sel tidak
bermembran, tentunya bagian sel bisa berantakan, dan sel tidak bisa menjalankan fungsinyadengan baik. Struktur membran sel bisa dikatakan sederhana namun sangat kompleks.
Walaupun tebalnya hanya sekitar 8 nm saja, membran sel memiliki banyak keistimewaan
dan tentunya memiliki banyak fungsi. Membran sel sebagian besar tersusun dari lipid
(fosfolipid), protein, dan juga sedikit karbohidrat. Suatu sel tentunya juga terdiri dari cairan
sel (sitoplasma) dan berada dalam suatu lingkungan yang juga terdiri atas cairan. Jika suatu
sel tidak memiliki membran sel, tentunya tidak ada pemisah antara cairan yang ada di dalam
sel dengan cairan yang ada di lingkungan sehingga bisa saja cairan tersebut bercampur.
Disinilah ada fungsi membran sel yaitu sebagai pembatas antara sel hidup dengan
lingkungan sekelilingnya. Membran sel memiliki struktur yang sangat kuat sehingga juga
berfungsi untuk melindungi bagian sel (termasuk organel sel) dan memberi bentuk pada sel.
Membran sel juga memiliki struktur yang bersifat selektif permeabel, jadi membran sel
mampu secara selektif mengatur zat-zat yang keluar masuk dalam sel (tidak semua zat bisa
keluar masuk sel dengan bebas) , zat-zat tersebut disesuaikan dengan kebutuhan jaringan
dan organ serta tubuh dimana sel itu berada. Selain itu membran sel juga bisa berfungsi
sebagai penghubung antar sel, transduksi sinyal (berkaitan dengan protein membran yang
berperan sebagai reseptor untuk berikatan dengan molekul lain), serta transpor zat.
Salah satu fungsi membran sel adalah untuk transpor zat (transport transmembran),
yaitu mengangkut materi melalui membran sel untuk menjaga kondisi sel agar relatif
konstan. Pengangkutan materi ini dapat berlangsung secara pasif (transpor pasif) dan aktif
(transpor aktif). Transpor pasif merupakan suatu proses pengangkutan yang tidak
memerlukan energi dengan kata lain bergerak dari konsentasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Contonya adalah difusi. Banyak lalu lintas melintasi membran sel yang berlangsung secara
difusi. Transpor aktif merupakan suatu proses pengangkutan yang membutuhkan energi,dengan kata lain zat yang ada dibawa melintasi membran melawan gradien konsentrasi.
Contoh transpor aktif yaitu pompa natrium kalium yaitu pertukaran antara natrium (Na +)
dengan Kalium (K+) melintasi membran plasma sel hewan. Selain transpor aktif dan pasif,
transpor zat melalui membran plasma juga terjadi secara endositosis dan eksositosis.
Endositosis terjadi ketika sel mengambil partikel dengan cara membentuk vesikel baru
melalui membran plasma. Sedangkan eksositosis bisa dikatakan sebagai proses sekresi
molekul-molekul melalui vesikel yang bersatu dengan membran plasma.
-
7/25/2019 Sel2-Alifa Rizki Nabila Putri PDF
2/2
SITOSKELETON DAN FUNGSINYA
Sitoskeleton merupakan bagian yang penting dalam suatu sel. Sitoskeleton
merupakan suatu struktur yang memiliki peranan dalam mendukung aktivitas sel.
Sitoskeleton (kerangka sel) memiliki fungsi diantaranya untuk memberi bentuk pada sel,membantu perubahan bentuk, dan mempertahankan bentuk sel. Hal tersebut tentunya
sangat diperlukan untuk kehidupan sel. Sitoskeleton tersusun dari beberapa komponen
penyusun, antara lain mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermedia.
Mikrotubulus bentuknya seperti tabung berongga yang tersusun dari protein tubulin
alfa dan beta yang dimer. Satu mikrotubulus tersusun dari 13 protofilamen. Mikrotubula ini
memiliki fungsi yang beragam, diantaranya mempertahankan bentuk sel (menahan
kompresi), pergerakan organel dan kromosom dalam pembelahan sel, serta motilitas sel.
Organel yang terbentuk dari mikrotubulus contohnya silia, flagela, dan sentriol. Sentriol
berbentuk silindris, dapat ditemukan ketika pembelahan sel. Sentriol ini memiliki peranan
dalam pembentukan silia dan flagela yang berfungsi untuk pergerakan dan biasanya ada di
permukaan membran sel. Baik silia dan flagela memiliki bagian sumbu (aksonem) yang
tersusun dari mikrotubulus dan protein. Keduanya juga sama-sama dibungkus membran.
Mikrofilamen berbentuk seperti batang tetapi diameternya lebih kecil daripada
mikrotubulus. Mikrofilamen ini tersusun dari aktin. Mikrofilamen memiliki beragam fungsi,
diantaranya mempertahankan bentuk sel (menahan tegangan), kontraksi otot, pembelahan
sel, motilitas sel, dan perubahan bentuk sel.
Filamen intermedia memiliki diameter yang lebih besar dari diameter mikrofilamen,
namun lebih kecil daripada diameter mikrotubulus. Filamen ini tersusun dari sub unit protein
fibrosa. Bentuk filamen ini seperti pembuluh yang tersusun dari 4-5 protofilamen secara
melingkar. Sama dengan komponen sitoskeleton yang lain, filamen intermedia ini juga
berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel (menahan tegangan), selain itu juga berperan
dalam pembentukan lamina nukleus dan sebagai tambatan bagi nukleus dan beberapaorganel. Secara umum, sebagian besar filamen intermedia berfungsi sebagai penyokong sel
dan inti nya.
Jika dilihat, baik filamen intermedia, mikrofilamen, maupun mikrotubulus juga sama-
sama memiliki fungsi untuk mempertahankan bentuk sel. Namun ketiganya memiliki tugas
yang berbeda. Mikrotubulus mempertahankan bentuk sel sebagai penahan kompresi,
sedangkan mikrofilamen mempertahankan bentuk sel sebagai penahan tegangan, sama
seperti filamen intermedia.