shylla skripssssy

Upload: irawati-salim

Post on 05-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 ATAP KECAMATAN JAILOLO SELATAN

SKRIPSIOleh :SUSILAWATI MUHAMMADNIM : 08 131 003

JURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TERNATE 2012PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 ATAP KECAMATAN JAILOLO SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI)

Oleh :

SUSILAWATI MUHAMMADNIM : 08 131 003

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)TERNATE2012

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 ATAP KECAMATAN JAILOLO SELATAN

SKRIPSI

Oleh :

SUSILAWATI MUHAMMADNIM : 08 131 003

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

BAHARUDDIN, S.Ag,MA WAHDIA, S.Ag,MANIP : 19671231 1998031 023 NIP : 1972091319990320 021

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahawa skripsi ini adalah benar-benar karya penulis tersendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar kesarjanaan penulis batal demi hukum.

Ternate .. Penulis

Susilawati Muhammad NIM : 08 131 003

ABSTRAK

Nama : Susilawati MuhammadNim : 08 131 003Judul : Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan Bangsa, Negara dan Dunia. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Sedangkan tugas dalam utama keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa dilingkungan keluarga, dan juga untuk meningkatkan kemampuan siswa SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Adapun tipe penelitian dari skripsi ini yaitu tipe penelitian kualitatif yaitu metode yang pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar siswa. Hasil temuan yang berdasarkan rumusan masalah bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Keluarga memiliki peranan yang sangat besar dalam mendidik dan mempengaruhi anak-anak. Disamping itu juga , perlu adanya penyadaran yang besar kepada ank-anak akan peranan orang tua pada usia-usia awal dalam kehidupannya sehingga menjadikan anak-anak terpengaruh.Melalui metode ini, diharapkan mereka meniru dan mengikuti sikap dan perilaku keluarga. Karenanya dari segi perilaku yang umum berlaku dimana ia berada yang kemudian mengkristal pada tingkah lakunya. KATA PENGANTAR

Seraya berucap syukur kehadirat Allah SWT, dan bertutur salawat keharibaan Rasul pilihan serta keluargaNya, penulis antarkan karya ini dengan segala keterbatasan yang ada. Karya ini ditulis, disamping sebagai bagian dari intelektual exercise, juga bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademis guna memperolah gelar kesarjanaan dari stain ternate Malulu Utara. Disadari sepenuhnya bahwa selesainya penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari adanya kemudahan dan bantuan yang penulis terima dari banyak pihak diberbagai tempat. Untuk semua itu, kehadirat Allah SWT penulis panjatkan puji syukur dan kepada semua individu yang yang terkait penulis sampaikan terimah kasih. Dengan tanpa mengurangi rasa terimah kasih kepada yang lain, penulis ingin menyampaikan terimah kasih dan penghargaankepada beberapa nama sebagai berikut :1. Yang saya hormati Bapak ketua STAIN Ternate beserta Isterinya, dan juga Bapak PK 1, PK II, dan PK III yang saya hormati.2. Bapak pembimbing 1 yaitu bapak Baharuddin , S.Ag,MA yang telah meluangkan waktu dan memberikan perhatian besar untuk membimbing serta membantu penulis dalam membangun keberanian ilmiah.3. Ibu pembimbing II yaitu Ibu Wahdia S.Ag,MA yang telah memberikan perhatian yang besar untuk membimbing serta membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.4. Dosen-Dosen pengajar STAIN Ternate yang telah berjasa membina wawasan keilmuan penulis dalam berbagai mata kuliah yang diajarkan. Begitu pula segenap staf dan pegawai yang telah memberikan kemudahan-kemudahan administratif bagi studi penulis.5. Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta semua keluarga, yang selalu menyertakan penulis dalam bait-bait doanya serta tak henti memberikan semangat dan dukungan bagi studi penulis. Ucapan terimah kasih ini amat terbatas untuk mengungkapkan besarnya penghargaan penulis terhadap doa, perhatian dan ketulusan mereka.6. Kepada sahabat-sahabat yang telah membantu penulis baik moril maupun materil dalam penulisan skripsi mudah-mudahan niat baik teman-teman mendapat ganjaran pahala disisi Allah SWT. Akhirnya sebagai karya biasa dari manusia biasa, disadari bahwa muatan skripsi ini masih terbukti untuk ditinjau dan disempurnakan. Untuk itu sembari berharap kiranya ini bermanfaat, penulispun menyatakan senang hati bila mendapat saran dan masukan konstruktif untuk kesempurnaannya.Kepada Allah SWT disershkan pengabdian dan kepadaNYA juga tertumpu segala pengharapan.

Wassalamualaikum. Wr. Wb..

DAFTAR ISIHALAMAN KOVER ,.iPERSETUJUAN PEMBIMBING ,,.,,.iiHALAMAN PENGESAHAN ,..,,...iiiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..,,,ivABSTRAK ..........vKATA PENGANTAR .,..viDAFTAR ISI .,....viiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Batasan Masalah .6C. Rumusan Masalah ...6D. Tujuan Penelitian ....7E. Manfaat Penelitian ..7F. Sistematika Penulisan ..8G. Defenisi Operasinal .9BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan keluarga.....13 B. Lingkungan sekolah...18 C. Lingkungan masyarakat....22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN1. Metode Penelitian......261. Lokasi dan waktu Penelitian.....261. Sumber Data......261. Instrumen Penelitian .271. Teknik Pengumpulan Data ...271. Teknik Analisis Data ....27BAB IV DESKRIPSI SINGKAT LOKASI DAN PEMBAHASAN PENELITIAN1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..301. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan...301. Visi dan Misi Sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan......311. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa DI SMP 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan..321. Keadaan Saran Prasarana (Keadaan Fasilitas Gedung) SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.....331. Hasil penelitian ......331. Pengaruh Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak........341. Peran Orang Tua Dalam Peningkatan Motivasi Belajar Anak36

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan.....48B. Saran . .....48LAMPIRAN ...50DAFTAR PUSTAKA .......52

BAB IPENDAHULUAN1. Latar BelakangPada hakekatnya pendidikan adalah sebuah proses yang berwujud interaksi antara pendidik dan peserta didik. Implikasi dari proses tersebut adalah pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik, dimana dalam proses tersebut harus ada pendidik yang memberi keteladanan dan mampu membangun kemauan serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi ini sangat jelas telah member suatu gambaran sekaligus pemamahaman kepada semua peserta didik bahwa telah terjadi pergeseran dalam proses pendidikan dari paradigma pengajaran yang lebih menitik beratkan peran pendidik dalam mentransformasikan pengetahuan kepada peserta didik ke paradigma pembelajaran yang lebih banyak menitik beratkan peran peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas dirinya.

Konsekuensi logis lain terhadap guru sebagai pengelolan proses pembelajaran di sekolah adalah guru harus memandang peserta didik sebagai subjek didik bukan objek didik, agar guru tidak berlaku sebagai seorang diktator yang selalu memaksakan kemauan dan kehendaknya untuk dipatuhi dan dituruti begitu saja oleh peserta didik. Peserta didik sebagai subjek didik memiliki makna yang sangat prinsip dalam aspek psikologis dan paedagogis berkenaan dengan keberadaan mereka (peserta didik) sebagai anak manusia yang sejak lahir, bahkan masih dalam tahap embrio telah memiliki berbagai potensi yang siap untuk tumbuh dan berkembang ( grow and development ) sesuai tahap-tahapan dalam tugas perkembangan development task.[footnoteRef:1] [1: Agus Suriamiharja. Akhlan Husen dan Nunuy Nurjanah. 1997. Petunju Praktis Menulis. Depdikbud.]

Berkenaan dengan apa yang diuraikan diatas,secara umum dinyatakan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1, bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiki kekuatan spiritual keagungan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang bermanfaat bagi masyarakat Bangsa dan Negara.Bunyi pasal 1: Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 secara tersirat telah memberikan suatu pesan kepada setiap pendidik agar menciptakan suasana yang merangsag peserta didik untuk secara aktif mengembangkan potensi dirinya.ebih teknis, sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003, dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Pasal 19 dinyatakan : Proses pembelajaran pada suatu pendidikan diselenggarakan secar interaktif, menyenangkan, menata, motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan soal yang cukup prakarsa kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkemangan fisik, psikologi peserta didik .Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, banyak faktor mempengaruhinya antara lain: Menurut Merson U. Sunggalang faktor tersebut adalah faktor kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, lingkungan keluarga.[footnoteRef:2] Selain itu masih terdapat faktor penghambat prestasi belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian,minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktifitas organisasi .[footnoteRef:3] [2: Tulus Tuu. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Hal 22 ] [3: Ibid hal 32]

Keluarga merupakan salah satu elemen dasar (pokok) entitas-entitas pendidikan, menciptakan proses-proses naturalisasi sosial, dalam membentuk kepribadian-kepribadian, serta member berbagai kebiasaan yang baik pada anak-anak (siswa) yang terus bertahan untuk selamanya. Dengan kata lain keluarga atau orang tua merupakan benih awal penyusunan kematangan individu serta struktur kepribadian, karena orang tua merupakan elemen yang paling nyata, tepat, dan amat besar.[footnoteRef:4] [4: Baqir Sharif, Seni Pendidikan Islam, (Cet.1 Pustaka Zahra, Jakarta , 2003) hal 46]

Salah satu cita-cita nasional yang harus terus diperjuangkan oleh bangsa ini adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Masa depan dan keunggulan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki.[footnoteRef:5] [5: Syarifuddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan, Konsep Strategi Dan Aplikasi, (Grasindo, Jakarta, 2002) , hal.2.]

Diera pasar bebas yang merupakan era baru yang menawarkan berbagai peluang dan tantangan, kompetensi liberalisme ekonomi, demokratisasi dan desentralisasi menurut sumber daya yang unggul dan professional. Untuk itu, persiapan dan upaya dalam berbagai aspek diperlukan sentuhan dan terobosan baru secara professional. Oleh karena itu diperlukan pemikiran baru yang kritis dalam melakukan inofasi pendidikan. Tuntutan ini muncul seiring dengan gerakan feformasi secara nasional. Selama ini pendidikan cenderung dijadikan alat politik, sehingga kemandirian sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan sulit dilaksanakan. Sekolah kurang berdaya saat berhadapan dengan deranya arus perubahan karena menejemen dan kepemimpinan yang sangat lemah, akibatnya gerakan pencerdasan anak bangsa melalui pendidikan menjadi sangat lambat padahal pendidikan mempunyai peranan sentral dalam mendorong individu dan masyarakat untuk meninkatkan kualitasnya untuk mencapai kemajuan diakan datang. Hal ini terbukti dalam kehidupan sekarang, kehidupan tampil dengan daya pengaruh yang sangat besar dan menjadi variable pokok masa depan manusia.[footnoteRef:6] [6: Sanaky AH Hujair, Paradigma Pendidikan Islam, (Cet.1. Satria Insania Press, Yogyakarta, 2003) , hal 5]

Keberhasilan pendidikan salah satunya ditentukan oleh proses interaksi dan komunikasi secara sinergis antara guru dan orang tua dirumah. Upaya ini penting kerena diperlukan kerja sama dalam mendidik anak antar guru disekolah dan orang tua sebagai guru dirumah. Dengan adanya kerja sama itu, orang tua akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam mendidik anak-anaknya. Sebaliknya para guru dapat memperoleh keterangan-keterangan dari orang tua tentang kehidupan dan sifat-sifat anaknya. Keterangan-keterangan dari orang tua sangat bermanfaat bagi guru dalam memberikan pelajaran dan pendidikan terhadap murid-muridnya dan juga dari keterangan orang tua murid, guru dapat mengetahui alam sekitar tempat murid-muridnya di besarkan.[footnoteRef:7] [7: M Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Cet.1 Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002), hal 126]

Adanya permasalahan di atas, serta informasi yang penulis temukan di Sekolah SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan bahwa siswa sebagai individu dalam perkembangannya tidak terlepas dari dari pengaruh lingkungan di mana siswa itu tinggal atau belajar. Perkembangannya dalam mata pelajaran sekolah sangat dipengaruhi oleh peran guru yang mendidiknya dan lingkungan sekolah dimana ia belajar, dengan demikian maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa DI SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan

1. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas,penulis merumuskan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan ?1. Faktor-faktor apakah yang ada dalam lingkungan keluarga yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Salatan ?

1. Batasan MasalahDengan mengacu pada uraian singkat diatas,yang menjadi persolan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan dan untuk mengetahui sejauh manakah kemampuan belajar siswa SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.

1. Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :1. Meningkatkan motivasi belajar siswa di lingkungan keluarga.1. Meningkatkan kemampuan siswa SMP 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan di lingkungan keluarga.1. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoritis/ ilmiah Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi tambahan khasanah intelektual, khusunya masyarakat yang berpendidikan, minimal sebagai bahan inspirasi dan tambahan wawasan bagi peneliti yang mengambil topik yang sama, dimasa yang akan datangseiring dengan dinamika jaman perkembangan lembaga-lembaga pendidikan dimana senantiasa menjadi wacana fenomenal untuk kajian secara berkelanjutan demi meningkatkan motivasi belajar para siswa di lingkungan sekolah.1. Manfaat Praktis Semoga dengan penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap motivasi belajar siswa untuk terbentuknya siswa-siswa yang berkualitas di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat serta mampu memberikan suatu jawaban terhadap pandangan masyarakat mengenai motivasi belajar siswa disekolah SMP Negeri 1 atap kecamatan Jailolo Selatan.

1. Sistematika PenulisanDalam Bab 1 pendahuluan terdiri dari beberapa kajian diantaranya latar belakang masalah sebagai telaah awal permasalahan,rumusan masah untuk merumuskan masalah yang menjadi sentral kajian hipotesis (perumusan dan pemikiran jawaban sementara terhadap permasalahan). Ruang lingkup penelitian hanya dibatasi pada masalah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penelitian dan defenisi operasional serta sistematika penulisan sebagai kerangka penyusunan hasil dan pembahasan.Sementara pembahasan pada Bab II (Tinjauan Pustaka) yang meliputi pembahasan tentang kajian yang berhubungan dengan pengertian lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.Pada Bab III pembahasan tentang metode penelitian yang meliputi lokasi dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.Pada Bab IV yang merupakan inti dari sebuah penelitian, pada bagian ini penulis mendeskripsikan sekilas tentang sejarah singkat berdirinya sekolah SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo selatan, visi misi sekolah SMP Negeri Atap kecamatan Jailolo Selatan, keadaan guru/pegawai dan murid-murid, hasil wawancara, peran dan pengaruh orang tua terhadap motivasi belajar anak di SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan.Pada Bab V adalah bab penutup yang mengetengahkan rangkuman dari seluruh isi pembahasan dalam wujud kesimpulan dan saran-saran serta diakhiri dengan daftar pustaka.1. Defenisi OpersionalUntuk menghindari adanya penafsiran yang simpang siur tentang judul yang dikaji yaitu: Analisis Dampak Lingkungan Sekolah, Keluarga Dan Masyarakat Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan, maka penulis mengemukakan beberapa istilah yang terdapat pada judul serta mengemukakan defenisi operasionalnya. Adapun beberapa istilah yang perlu dijelaskan yaitu: Dampak, Motivasi Belajar, Lingkungan sekolah keluarga dan masyarakat. Menurut J.S. Badudu dan Sultan Muhammad Zein dalam kamus umum bahasa Indonesia, Dampak adalah pengaruh dari suatu usaha mengakibatkan suatu perubahan baik positif atau negative yang berkaitan dengan orang lain.Motivasi belajar adalah kenginan didalam diri seseorang individu yang mendorong ia untuk bertindak. Jadi pada hakekatnya motivasi mempunyai daya pendorong atau perangsang untuk melakukan sesuatu. Adapun pengertian atau konsep tersebut antara lain :1. Menurut Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa belajar sebagai perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang.-ulang dalam situasi itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon bahwa, kematangan kadang-kadang sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat-obatan dan sebagainya.[footnoteRef:8] [8: Moekjat, Dasar-Dasar Motivasi, CV. Pioner Jaya, Bandung, 2002.hal. 5. ]

1. Slameto mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[footnoteRef:9] [9: H.M. Yunus Namsa. Metodologi Dalam Proses Belajar Mengajar (Cet.1. UMMU Press, Ternate, 2003), hal. 11 ]

1. Clifford T. Morgan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu.[footnoteRef:10] [10: Ibid. h. 12]

1. Menurut Dr. Mushofa fahmi bahwa sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjuk aktivitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.[footnoteRef:11] [11: H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Cet.III, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2004), hal.33.]

1. Guilford mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan.

1. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil,bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan Bangsa, Negara dan Dunia Dalam hal ini Hasbullah mengatakan Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.1. Lingkungan SekolahSekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu siswa harus lebih giat, begitu juga sebaliknya keadaan sekolah yang lingkungannya kotor atau tidak bersih maka akan mengganggu aktifitas belajar siswa. Dan yang mempengaruhi aktifitas belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, relasi siswa dengan disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

1. Lingkungan Masyarakat Di samping orang tua lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih bergaul dengan lingkungan dimana anak berada. Dalam hal ini Kartono (1995;5) berpendapat lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, dengan demikian dapat dikatakan lingkungan dapat membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu apabila seorang siswa bertempat di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia turut belajar sebagaimana temannya.[footnoteRef:12] [12: Kartini, Kartono, Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak, Jakarta: CV Rajawali, 1991. Hal. 61 ]

BAB llTNJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan Keluarga 1. Pengertian lingkungan keluargaUntuk mengadakan pembahasan lebih lanjut tentang sumbangan dan peranan keluarga dalam mempengaruhi proses belajar dan perkembangan anak, maka perlu dikaji pengertian lingkungan keluarga. Menurut Websters New Collegiate Dictionaary (dalam Hadikusumo, 1996:74) pengertian lingkungan adalah kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Sedangkan pengertian keluarga menurut Tirtarahardja dan La sulo (1994:173) adalah pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda (hubungan menurut garis ibu) dan sedarah. Keluarga itu membentuk keluarga inti (nucleus family: ibu dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar pembantu dll). Maka di simpulkan pengertian keluarga adalah segala kondisi dan hadap pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga.[footnoteRef:13] [13: Tirtaraharja dan La Sulo. 1994, Pengantar Pendidikan. Dirjen Dikti Depdikbud. Hal 173]

Anak lahir dalam keadaan fitrah dengan kefitraannya anak kemudian membutuhkan sebuah proses, dimana proses tersebut dapat mengarahkan anak berdasarkan potensi kefitrahan dan kesuciannya. Namun banyak yang rerjadi proses yang didapatkan cenderung bertentangan dengan alam kesuciannya. Pada konteks inilah keluarga dan lingkungan anaklah yang mempengaruhi, dan membentuk kepribadian, perilaku dan kecenderungannya sesuai dengan bakat yang ada dalam dirinya. Tetapi yang cukup kuat dan langgeng adalah kejadian dan pengalaman pada masa kecil anak yang tumbuh dalam suasana keluarga yang ditempati.[footnoteRef:14] [14: Maruf Zurayk. Aku dan Anakku. (Cet.1, Bandung AL-Bayan, 1994), hal 22]

Berdasarkan kenyataan ini, maka tak dapat dipungkiri lingkungan keluarga memiliki peranan yng besar dalam mendidik dan mempengaruhi anak-anak. Disamping itu juga, perlu adanya penyadaran yang besar kepada anak-anak akan peranan orang tuapada usia-usia awal dalam kehidupannya sehingga menjadikan anak-anak terpengaru melalui metode ini diharapkan mereka meniru dan mengikuti sikap dan perilaku keluarga. Karenanya dari segi perilaku seorang anak akan menyerap pola perilaku yang umum berlaku dimana ia berada yang kemudian mengkristal pada tingkah lakunya. 1. Faktor-faktor keluarga Menurut Slameto, siswa yang belajar akan menerima Pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertiaan orang tua, dan latar belakang kebudayaan.[footnoteRef:15] [15: Slameto.2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 60-64]

1. Cara orangTtua Mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tiadak/kurang berhasil dalam belajarnya. Mendidik dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik,karena anak akan berbuat seenaknya saja, begitu pula mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang juga salah.1. Relasi Antar Anggota Keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tuadengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengananggota keluraga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasiyang baik di dalam keluarga anak teesebut.1. Suasana Rumah Suasana rumah di maksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak itu berada dan belajarsuasana rumah yang gaduh/ramai dan sembrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapatbelajar dengan baik perlulah diciptakan suasan rumah yang tenang dan tentram.1. Keadaan Ekonomi KeluargaKeadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak, anak anak yang sedang belajar membutuhkan fsilitas ruang belajar, meja, kursi penerangan, alat tulis, buku dll. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskinbahkan harus bekerja membantu orang tuanya, akan dapat mengganggu belajarnya. Sebaliknya keluarga yang kaya, orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak, anak hanya bersenang-senang, akibatnya kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar.1. Pengertian Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua, apabila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.1. Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi Sikap anak dalam belajar, perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan yang Kebiasaan yang baik,agar mendorong semangat anak dalam belajar.3.Fungsi keluarga Menurut Oqbum fungsi keluarga adalah sebagai kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan/penjagaan, rekreasi, status keluarga dan agama (Abu Ahmadi, 1991:108). Sedangkan menurut Bierstadt (Abu Ahmadi, 1991:109) keluarga berfungsi sebagai :1. Menggantikan keluarga1. Bersifat membantu1. Mengatur dan menguasai implus-implus (dorongan) sexual1. Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan1. Menunjukan status.[footnoteRef:16] [16: Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.Hal. 108.]

Sementara itu Abu Ahmadi sendiri menyebutkan fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.[footnoteRef:17] [17: Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal 60-64]

B. LIngkungan Sekolah1. Pengertian Lingkungan Sekolah Menurut Tulus Tuu lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan di kembangkan kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya.[footnoteRef:18] [18: Tuu Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Hal.11.]

Berdasarkan dua defenisi tentang lingkungan sekolah tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.2.Faktor SekolahFaktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.[footnoteRef:19] [19: Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal 64-69]

1. Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru perlu mencoba metode-metode mengajar yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar siswa, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. 1. Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.1. Relasi Guru dengan Siswa. Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa yang baik, maka siswa akan berusaha mempelajari mata pelajaran yang diberikannya dengan baik.1. Relasi Siswa dengan Siswa Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan, akan diasingkan dari kelompoknya. Akibatnya anak akan menjadi malas untuk masuk sekolah karena disekolah mengalami perilaku yang kurang menyenangkan dari teman-temanya.1. Disiplin Sekolah Kedisiplinan erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa disiplin haruslah guru berserta staf yang lain disiplin pula, karena dapat member pengaruh yang positif terhadap belajarnya.1. Alat Pelajaran Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Tetapi kebanyakan sekolah masih kurang memiliki media dalam jumlah maupun kualitasnya.

1. Waktu Sekolah Waktu sekolah dapat terjadi pada pagi hari, siang, sore/ hari. Tetapi waktu yang baik untuk sekolah adalah pada pagi hari dimana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik sehingga siswa akan mudah berkonsentrasi pada pelajaran.1. Standar Pelajaran di Atas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Padahal guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa.1. Keadaan Gedung Dengan jumlah siswa yang banyak serta bervariasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas.1. Metode belajar perlu belajar teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajarnya.1. Tugas Rumah Kegiatan anak dirumah bukan hanya untuk belajar, melainkan juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah.

C. FUNGSI SEKOLAHMenurut Muri Yusuf (1986: 33), fungsi sekolah ialah yang pertama membantu keluarga dalam pendidikan anak-anaknya disekolah. Sekolah, guru dan tenaga pendidik lainya melalui wewenang hukum yang dimilikinya berusaha melaksanakan tugas yang kedua yaitu memberikan pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap secara lengkap sesuai pula dengan apa yang dibutuhkan oleh anak-anak dari keluarga yang berbeda.Sedangkan menurut nasution (2004:14), fungsi sekolah antara lain sebagai berikut :1. Sekolah untuk mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan1. Sekolah memberikan ketrampilan dasar 1. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib1. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan1. Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial1. Sekolah menstransmisi kebudayaan.1. Sekolah membentuk manusia yang sosial1. Sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan.[footnoteRef:20] [20: Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal 14 ]

D. LINGKUNGAN MASYARAKAT1. Pengertian lingkungan masyarakat Soemarjan dan soemardji menyatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.[footnoteRef:21] Sedangkan menurut Muri Yusuf (1986:34) lingkungan masyarakat adalah lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai keberadaanya.[footnoteRef:22] [21: Ari Gunawan. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal.4 ] [22: Muri Yusuf. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta. Ghalia Indonesia.Hal 34]

Berdasarkan defenisi-defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang berpengaruh besar terhadap perkembangan pribadi anak-anak (siswa).

2.Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksteren yang juga berpengaru terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut.1. Kegiatan siswa dalam masyarakatKegiatan siswa dalam masyarakat dapat mengungtungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi siswa perlu membatasi kegiatan masyarakat yang diikutinya, kalau perlu memilih kegiatan yang mendukung belajarnya1. Media masaYang termasuk dalam massa media adalah radio, teleivisi, surat kabar, buku dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat, mass media member pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.1. Teman bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.1. Bentuk kehidupan masyarakat Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak atau (siswa) yang berada disitu. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya akan membawa pengaruh yang baik agi siswa. Pengaruh itu akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi.[footnoteRef:23] [23: Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT Rineka Cipta.Hal 70]

3. peranan masyarakat dalam pendidikanTanggung jawab terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan dilingkungan keluarga dan dilingkungan sekolah. Hal ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi didalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubunganya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulanya bebas dan isinya sangat kompleks dan beraneka ragam.Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional.Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan non pemerintah (swasta) membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan tenaga kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung.[footnoteRef:24] [24: Fuad Ihsan. 1997. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Hal 59]

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN1. Metode PenelitianMetode yang dipaparkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, metode penelitian yang pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar siswa.[footnoteRef:25] [25: Oka Ngorah, Gusti. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Malang: Usaha Nasional. Hal 56]

1. Lokasi dan Waktu PenelitianDalam penelitian yang bertempat dilingkungan dan sekolah SMP 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Waktu penelitian selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 20 september sampai tanggal 10 oktober 2012.1. Instrumen Penelitian Instumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.1. Sumber DataDalam penelitian ini digunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder:1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pimpinan, orang tua murid, guru dan siswa sebagai informen yang berhubungan langsung dengan objek penelitian.1. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran terhadap buku-buku, internet dan referensi lainnya yang dianggap berkaitan dengan objek penelitian.1. Teknik Pengempulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:[footnoteRef:26][footnoteRef:27] [26: Suharsimi Arikunto, Ibid, hal 16.] [27: Ibid,h. 17]

1. Observasi, dilakukan dengan cara simak catat yaitu penulis mencatat data dan informasi yang berlangsung dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan masalah penelitian.1. Interview (wawancara) yaitu suatu bentuk pengamilan data dengan menggunakan komunikasi secara langsung dengan teknik ini peneliti melakukan wawancara kepala sekolah, guru-guru bidang studi, orang tua siswa dan siswa-siswa di sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.1. Angket yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar. Angket ini diisi oleh siswa SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan Tahun Ajaran 2012.

1. Teknik Analisis DataData dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya akan di analisis secara kualitatif yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Setelah didapatkan dilapangan, maka langkah selanjutnya peneliti melakukan klarifikasi dan kategorisasi terhadap data-data tersebut, setelah itu kemudian pengelolaannyan dengan menggunakan deskriptif kualitatif presentase yang menurut Suharsimi Arikunto bahwa teknik ini digunakan untuk mengkualifikasi dan mengangkat data kualitatif sekedar untuk mempermudah dua atau lebih variable kemudian sesudahnya hasil akhir lalu dikualifikasikan.Adapun langkah-langkah yang dipergunakan dalam mengalisa data yaitu sebagai baerikut :1. Memecahkan dan memutuskan permasalahan yang ada sekarang yang sedang dihadap yang bersifat aktual.1. Data yang sudah dikumpulkan kemudian disusun dan dianalisa dengan menggunakan metode analisis dan data.

BAB 1VDESKRIPSI SINGKAT LOKASI DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Sekolah SMP Negeri 1 Atap berdiri pada tanggal 18 juli 2006, sekolah berdiri pada waktu itu setelah pasca kerusuhan atau pertikaian antara kaum Muslimiin dan Kristen pada yaitu tahun 2000 silam. Sekolah dibangun pada waktu itu secara tiba-tiba karena siswa-siswa yang lulus dari bangku SD tidak tahu mau melanjutkan sekolah di mana karena tidak ada sekolah yang berdekatan dengan desa mereka, maka kepala sekolah memberikan usulan kepada masyarakat untuk membangun sekolah tersebut dengan partisipasi masyarakat tersebut. Karena keterbatasan biaya pada awalnya dinding sekolah tersebut masih memakai papan dan atapnya masih menggunakan terpal, dan bangunan tersebut hanya satu lokal sajadengan jumlah siswanya 22 orang yaitu 10 siswa dari umat Kristen dan 12 lagi siswa dari umat islam. Pada saat itu tidak ada pegawai negeri, hanya guru honor, dan dibantu oleh guru-guru SD, dan kemudian berjalan selama beberapa bulan baru ada pegawai negeri. Selama satu tahun berjalan siswa-siswa masih bersekolah di sekolah tersebut yang belum parmanen tadi, dan hingga pada tahun 2007 baru sekolah tersebut diparmanenkan karena bantuan dari pemerintah puasat/Australia yaitu tiga lokal dengan partisipasi dari masyarakat setempat tersebut.

1. Visi dan Misi Sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.Visi dari sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan adalah : Menuju sekolah yang berprestasi, berakhlak mulia, berkepribadian dan berilmu. Sedangkan Misi SMP Negeri 1 Atap adalah sebagai berikut :1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien.1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.3. Mensosialisasikan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.4. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya agar dapat berkembang secara optimal.5. Mengoptimalisasikan integritas dan loyalitas stakeholder.6. Mengoptimalisasikan manajemen partisipatif, fleksibel dan demokratis.1. Keadaan Guru, Pegawai Dan Siswa di Sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Keadaan guru dan pegawai diSekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan bejumlah delapan orang yang dinyatakan pegawai dan ada juga guru bantu atau honorer yang berjumlah empat orang.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini :

DATA NOMINATIF GURU/PEGAWAI ADMINISTRASINAMA GURU/ PEGAWAI JABATAN

1SAHWI ADNAN, S.pdKEPALA SEKOLAH

2RASMI SENENTATA USAHA

3IRMA RAMLI, S.pdGURU IPA

4ULFA HI. MUHAMMAD, S. pdGURU. BHS. INDONESIA

5DULLAH ABDULLAH, S. pdGURU IPS

6NURSAN ABDULLAH, S.pdiGURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

7ABJAN BAKARGURU MATEMATIKA

8YANTI SALEH, S.pdGURU PPKN

1. Keadaan siswa di Sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.DATA SEKOLAH SMP NEGERI 1 ATAP KECAMATAN JAILOLO SELATANNO KELAS SISWA JUMLAH

1KELAS 130 SISWA

2KELAS 230 SISWA 85 SISWA

3KELAS 325 SISWA

1. Keadaan Sarana Prasarana ( Keadaan Fasilitas Gedug ) SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.DATA SEKOLAH SMP NEGERI 1 ATAP KECAMATAN JAILOLO SELATANNOSARANA PRASARANAJUMLAHKETERANGAN

1RUANG KEPALA SEKOLAH1 BUAH

2 KANTOR1 BUAH

3 LABORATORIUM1 BUAHLAB. IPA

4 LAPANGAN OLAHRAGA1 BUAH

5 AULAI BUAH

6 RUANG BELAJAR4 BUAH

1. HASIL PENELITIANNO INFORMEN KUNCI JUMLAH INFORMEN

1234Kepala SekolahGuru Bidang StudiOrang Tua SiswaSiswa1 Orang1 Orang2 Orang3 Orang

1. Indepth Interview ( Wawancara Mendalam )Cara saya dalam memotivasi siswa agar mereka belajar lebih giat lagi yaitu dengan cara memberikan mereka dorongan dan bimbingan untuk belajar setiap hari baik itu disekolah dan dirumah, agar siswa termotivasi dengan baik dan bersemangat dalam belajar dilakukan semacam pemberian hadiah atau penghargaan kepada setiap siswa yang mendapat juara atau rangking pada setiap semester, sehingga bagi siswa yang belum mendapat juara atau rangking mereka terus berusha dan lebih giat lagi dan bersemangat lagi dalam belajar baik disekolah maupun dirumah.[footnoteRef:28] [28: Sahwi Adnan, S.Pd, Kepala Sekolah, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Apabila siswa kurang dimotivasi oleh guru-guru yang saya lakukan yaitu adalah peneguran kepada guru-guru agar dan untu memotivasi siswa-siswa agar mereka lebih termotivasi dan giat belajar baik itu dilingkungan sekolah dan dilingkungan tempat dimana mereka tinggal.[footnoteRef:29] [29: Sahwi Adnan, S.Pd, Kepala Sekolah, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Siswa-siswa disekolah ini yang dikatakan banyak dan hampir 70 % mereka termotivasi oleh guru-guru, dan guru-guru yang ada disinipun mereka senang dengan perubahan-perubahan siswa yang dulunya biasa-biasa atau kurang giat dalam belajar akhirnya menjadi lebih giat belajar baik disekolah dan dirumah mereka.[footnoteRef:30] [30: Sahwi Adnan, S.Pd, Kepala Sekolah, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Agar siswa termotivasi dengan baik dan belajar lebih giat lagi yang dapat saya lakukan dalam kegiatan belajar mengajar setiap hari yaitu memberika mereka bimbingan dan dorongan untuk belajar setiap hari baik dilingkungan sekolah dan lingkungan dimana mereka tinggal (dirumah).[footnoteRef:31] [31: Dullah Abdullah, S.Pd, Guru Bidang Study PPKN, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Apabila siswa-siswa kurang termotivasi dengan motivasi yang berikan maka saya akan terus berusaha untuk memotivasi mereka dengan cara seperti yang tadi yaitu memberikan dorongan dan bimbingan untuk trus belajar dan lebih giat lagi dalam aktivitas belajar mengajar baik disekolah dan dirumah.[footnoteRef:32] [32: Dullah Abdullah, S.Pd, Guru Bidang Study PPKN, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Yang kami lakukan dalam memotivasi anak kami agar mereka giat belajar yaitu dengan cara memberika mereka dorongan dan bimbingan setiap hari dan secara terus menerus kepada untuk terus belajar dan lagi belajar kalau mau sukses dan mmenjadi orang yang berguna untuk diri sendiri, orang tua, keluarga.[footnoteRef:33] [33: Marwia Korois, Malik Saleh, Orang Tua Siswa, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Apabila motivasi yang kami berikan tadi tidak berhasil, maka langkah selanjutnya yang kami lakukan yaitu berjanji kepada mereka apabila dalam ujian semester kenaikan kelas mereka yang mendapat rangking maka kami akan memberikan penghargaan yang berupa hadiah, sehingga mereka berlomba-lomba dan lebih termotivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar baik dirumah ataupun disekolah.[footnoteRef:34] [34: Marwia Korois, Malik Saleh, Orang Tua Siswa, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Apabila mereka tidak termotivasi dengan apa yang saya berikan tadi, saya dengan tidak henti-hentinya terus memberikan dorongan kepada mereka, dan saya juga memberikan hadiah kepada mereka yang mendapat juara atau rangking di saat ujian semester kenaikan kelas.[footnoteRef:35] [35: Marwia Korois, Malik Saleh, Orang Tua Siswa, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Ya, Saya sering dimotivasi oleh orang tua saya dirumah untuk selalu belajar dan lebih giat lagi dalam aktivitas belajar mengajar disekolah. Dan saya juga sangat senang dengan apa yang mereka berikan kepada saya karena dengan motivasi yang diberikan oleh mereka sayapun lebih giat belajar baik itu disekolah ataupun dirumah.[footnoteRef:36] [36: Rahwati Korois, Siswa Kelas II, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Ya, Sering dimotivasi oleh orang tua saya dirumah untuk selalu belajar dan lebih lagi dalam proses belajar mengajar baik disekolah dan dirumah. Karena belajar adalah kewajiban bagi siswa dan dengan belajar kita akan menjadi lebih pintar, belajar dengan baik akan membawa kita kepada apa yang kita inginkan atau yang kita cita-citakan dimasa yang akan dating, dan untuk menjadi orang yang sukses dimasa depan dan berguna bagi diri sendiri, orang tua dan keluarga. Menurut saya orang tua adalah guru atau orang yang pertama-tama yang memberikan dorongan dan bimbingan kepada kita dan orang tua juga merupakan guru pertama kita dirumah karena sejak lahir bahkan masih dalam kandunganpun kita sering diajari oleh mereka, dan kita juga sering mengikuti cara dan sifat dan karakte mereka dalam kehidupan sehari-hari.[footnoteRef:37] [37: Rahwati Korois, siswa Kelas II, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Saya sering dimotivasi dan selalu dimotivasi oleh guru-guru disekolah, mereka selalu memberikan bimbingan dan dorongan untuk selalu belajar dan lebih giat lagi agar sukses menjadi orang yang pandai agar cita-cita yang kita inginkan dapat tercapai, dan juga dalam meningkatkan kreativitas dan meningkatkan prestasi belajar.[footnoteRef:38] [38: Asril Zubair, Siswa Kelas II, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Dengan motivasi yang diberikan oleh orang tua dirumah dan guru disekolah dapat mempengaruhi dan mendorong saya untuk lebih giat belajar untuk meningkatkan prestasi dimana yang tadinya malas belajar sehingga saya lebih giat lagi untuk belajar baik dirumah dan disekolah. Dan dengan motivasi dari orang tua dan guru saya lebih berubah untuk menjadi orang yang lebih baik lagi agar apa yang menjadi cita-cita saya untuk mendapat juara atau rangking walaupun tidak rangking pertama tetapi saya sangat bersukur karena saya lebih berubah dari yang dulu dan kini menjadi lebih baik lagi.[footnoteRef:39] [39: Rahwati Korois, Siswa Kelas II, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

Saya selalu dimotivasi oleh orang tua saya untuk selalu belajar, tetap saya kadang tidak mendengarkan apa yang mereka katakan dan saya sering menghiraukan apa yang mereka katakan. Tetapi saya brpikir ternyata orang tua adalah guru kita yang pertama yang memberikan pendidikan terlebih dahulu kepada kita, dan orang tua adalah segala-galanya bagi kita mulai dari sejak kita dilahirkan sampai sekarang yang telah memberikan kita sekolah, memberi kita makan, mencari nafkah untuk keluarga. Dan saya juga sadar bahwa orang tua selalu memberikan kita bimbingan dan dorongan karena untu kebaikan dan kesuksesan kita dimasa yang akan datang.[footnoteRef:40] [40: Mila Rahmawati, Siswa Kelas II, Wawancara, Boboisa, 7 Oktober 2012]

1. Pengaruh Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak di Sekolah SMP Negari 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan.

Sebagaiimana dijelaskan dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pendidikan anak sangat dipengaruhi orang tua, hal itu disebabkan karena orang tua mempunyaai pendidikan yang strategi dan mempunyai waktu yang banyak dalam menemani anak-anak, sehinga fungsi mengarahkan, membimbing terhadap anak-anak mereka dapat diarahkan secara baik. Dengan begitu maka asumsi yang mendasari bahwa pengaruh orang tua terhadap pendidikan anak sangatlah besar. Hal ini diartikan juga setiap anak terutama pada periode awal pertumbuhannya, senang meniru orang tuanya. Anak laki-laki biasanya meniru ayahnya, anak perempuan meniru ibunya, kedua orang tua itu selalu menjadi objek yang menjadi kebanggannya, menjadi figur idealnya. Jika orang tua terlihat selalu rukun, damai dan harmonis maka keadaan itu akan menyenangka anaknya, membawa rasa tenang dalam jiwanya. Ketenangan jiwa anak tersebutmaupun diluar rumah. Dengan demikian kegagalan anak dalam merancang masa depan adalah kegagalan orang tua dalam mendidik anaknya, dangan pengertian lain, yang oleh H. Koestoer Partowisastro, S Psy Si anak yang terutama ialah dari keluarga orang tuanya.[footnoteRef:41] Selanjutnya sikap emosional dari orang tua pada lahirnya anak dann taraf cinta kasih yang diberikan anak selama hidupnya mempunyai efek tertentu pada tingkah lakunya, juga cara bagaimana orang tua mendidiknya.[footnoteRef:42] Sehingga dengan demikian keterlibatan orang tua dalam mendidik anaknya memberikan implikasi kearah kesuksesan melihat masa depannya. [41: H. Koestoer Partowi Sastro, S.Psy, Dinamika Dan Psikologi Pendidikan Jilid 1, Cet 1(Cet. 1 Jakarta : Erlangga, 1983), hal, 49.] [42: Ibid]

Keterlibatan orang tua memberikan arti tersendiri dalam kesuksesan pendidikan anak, dengan pengertian lain kehadiran orang tua ditengah-tengah proses pendidikan anak dapat menimbulkan kejuangan dalam perjalananmenuntut ilmu, disinilah letak relevansi semagat yang dimiliki oleh sang anak dalam menjalankan pendidikannya disatu sisi, dan keterlibatan orang tua dapat mempengaruhi atau daya spirit dalam jiwa anak, sehingga dalam kenyataan jika dalam lingkungan keluaraga tidak harmonis maka secara psikologis terjadinya distorsi perilaku atau paling tidak dapat berdampak negative dengan pengertian lain penurunan semangat belajar, sehingga menurut Zakiah Daradjat bahwa Sukses yang dicapai akan membawa kepada kegembiraan dan kegembiraan akan menimbulkan kepercayaan diri dan akan menyebabkan seseorang bersifat optimis dalam hidup sehingga persoalan yang dihadapinya dengan tenang dan melalui itu penganalisaan problemdapat dilakukan sebaliknya pengalaman gagal atau seringkali mengalami kegagalan dalam keluarga akan merasa kecil hati dan kecewadan menjadi pesimis dalam menghadap kesukaran-kesukaran.[footnoteRef:43] [43: Zakiah Daradjat. Pendidikan Keluarga Dalam Islam (Cet. 1 Yogyakarta : Erlangga, 11983) , hal 34]

Apa yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwa optimisme tetap ada dalam diri sang anak, jika anak mendapatkan suasan damai, tentram dan harmonis dalam hubungan dengan orang tua dalam linkungan keluarga. Dengan pengertian lain adanya frictions, ketenangan-ketenangan, keluarga yang pecah karena kematian atau perceraian, mengakibatkan problem-problem kepribadian si anak.[footnoteRef:44] Problem kepribadian dimaksudkan sebagai perwujudan dari apa yang didapatkan oleh sang anak dalam hubungannya dengan orang tua, jika hal ini didapatkan dalam situasi sang anak akan menempuh pendidikan maka akan berakiba pada disorientasi untuk mendesain apa yang nanti anak dapatkan dalam dunia pendidikan nanti, karena disharmoni, ketidakdamaian yang dialami sang anak dalam hubungannya dengan orang tua dapat mempengaruhi semangat anak dalam menempuh dunia pendidikan, karena itulah sebuah keniscayaan bahwa orang tua mememiliki pengaruh yang sangat besar dalam pendidikan anak dalam pengertian ini benar asumsi yang dikemukakan bahwa Orang tua merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak-anak mereka.[footnoteRef:45] Karena dari mereka anak-anak mula-mula menerima pendidikan. Pendidikan yang diperoleh sang anak dalam lingkungan keluarga melalui orang tua dapat dijadikan fondasi awal dalam perkembangan anak selanjutnya. Pada konteks inilah peranan orang tua tidak dapat dilakukan begitu saja dalam pendidikan anak, dengan pengertian lainpendidikan yang didapatkan oleh sang anak dalam lingkungan keluarga pada umumnya bukan berpangkat tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara kodrati suasan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan dapat terwujud jika terjadi kerja sama atau hubungan timbale balik antara keduanya, yang oleh Zakiah Daradjat mengatakan bahwa Situasi pendidikan itu dapat terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbale balik antara keduanya orang tua dan anak nya.[footnoteRef:46] Hubungan keharmonisan keduanya harus dipelihara, sehingga keretakan keduanya dapat mempengaruhi situasi pendidikan anak. Lanjut oleh Zakiah Daradjat mengatakan bahwa Orang tua ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya .[footnoteRef:47] Oleh karena itu dapat dikatakan orang tua mempunyai pengaruh yang begitu besar dalam pendidikan anak, karena hubungan dialogis dan interaktif memiliki memiliki arti penting dalam menyamangati semangat anak, karena diantara keduanya tidak bias dipisahkan dia saling terkait atau saling berhubungan dan mempengaruhi. [44: Loc. Cit] [45: Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. (Cet II Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hal 35] [46: Ibid] [47: Ibid]

Keterkaitan tersebut juga dapat dalam dan berdasarkan kenyataan bahwa lingkungan keluarga dalam hal ini orang tua memiliki peranan yang besar dalam mendidik dan membesarkan anak-anak, yang kemudian dapat juga mempengaruhinya, terlepas dari posisi orang tua yang sangat strategis dalam pendidikan anak, namun disamping itu juga perlu penyadaran pada anak-anak, akan peranan orang tua pada usia-usia awal dalam kehidupannya sehingga menjadikan anak-anak terpengaruh, karena dalam perkembanagannya mereka akan meniru.dan mengikuti sikap dan perilaku orang tua. Walhasil anak-anak tersebut akan berpola sesuai dengan pengalaman yang didapatkan didalam kehidupan orang tuanya, Dengan demilian orang tua mempunyai peranan yang strategis dalam memberikan pengaruh terhadap pendidikan anak. Karena secara sosiologis bermula dan pertama sekali dialami anak, bersama denga kedua orang tuanya, dan pada aspek psikologis, anak mengalami perkembangan kejiwaan yang matang bersama kedua orang tuanya. Karena itulah teori tabularasa yang seperti dikemukakan sebelumnya bahwa anak dilhirkan dalam keadaan fitrah bersih putih seperti kertas putih yang belum terisi dengan coretan apapun, sehingga orang tualah yang akan mengisi kertas putih itu dengan tinta hitam atau tinta putih. Dengan demikian pada konteks ini orang tualah yang mengarahkan anak, dengan perkataan lain bahwa orang sangat berpengaruh dalam pendidikan anak.

1. Peran Orang Tua Dalam Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Di dalam kegiatan belajar mengajar, atau yang sering disebut dengan kegiatan pembelajaran, seorang guru sebelum memulakan pelajaran, alangkah baiknya orang tua terlebih dahulu menerangkan dengan sejelasnya tujuan dan materi pembelajaran yang akan akan diajarkan. Maksudnya agar siswa dapat mengetahui dan memahami untuk apa pelajaran itu dipelajari.Sehingga timbul gairah dan semangat serta keseriusan didalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Motivasi merupakan pendorong bagi pembuatan siswa, ini menyangkut soal mengapa seorang membuat demikian dan apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian. Untuk mencari jawaban tersebut, mungkin kita harus mencari pada apa yang mendorongnya (dari dalam) atau pada merangsang atau stimulus factor luar yang menariknya untuk melakukan perbuatan itu. Mungkin ia didorong oleh nalurinya atau keinginannya memperole kepuasan, atau mungkin juga karena kebutuhan hidupnya yang sangat mendesak.[footnoteRef:48] [48: Ibid, h, 37]

Semua pekerjaan selain membutuhkan adanya kecakapan-kecakapan pribadi, juga membutuhkan adanya motivasi yang cukup sehingga keberhasilan suatu pekerjaan dapt dicapai. Tanpa motivasi orang tidak akan berbuat apa-apa, tidak akan bergerak. Kegunaan dari motivasi itu antara lain sebagai berikut :1. Motivasi sangat berguna menggerakan suatu tindakan, dan sebagai motor yang memberikan (energy kekuatan) kepada seseorang yang melakukan suatu tugas.1. Motivasi berguna juga dalam menentukan arah perbuatan, yaitu kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.1. Motivasi berguna juga dalam menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dilakukan dalam mencapai suatu tujuan.[footnoteRef:49] [49: Ibid, h. 39]

Didalam teori pendidikan juga dijelaskan bahwa guru hanya berperan sebagai administator, pengelolah kelas mediator, fasilitator, supervisor, evaluator, tetapi juga sebagai motivator dan pembimbing. Sebagai motivator guru berperan mendorong agar giat belajar. Usaha ini bias dilakukan dengan memanfaatkan bentuk-bentuk motivasi sekolah atau dengan cara lainnya, yang penting apa yang dilakukan dapat mendorong dan membangkitkan gairah belajar siswa. Untuk memotivasi siswa belajar ada enam hal yang dapat dikerjakan guru yaitu : 1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untu belajar.1. Menjelaskan secara kongkrit kepada siswa apa yang dilakukan pada akhir pengajaran.1. Memberikan ganjaran pada prestasi yang dicapai siswa sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari.1. Membentuk kebisaan belajar yang baik.1. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.1. Menggunakan metode bervariasi.[footnoteRef:50] [50: Syaiful Bahri Djamara. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. (Cet. 1 Surabaya, Usaha Nasional, 1994), hal. 38]

Dari hasil tabulasi yang penulis tanyakan kepada siswa kelas II SMP Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan menunjukan bahwa banyaknya motivasi yang diberikan pihak sekolah SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan terrsebut sebagai berikut :Tabel 1 Motivasi siswa oleh pihak sekolah dalam rangka peningkatan prestasi siswa

ITEM JAWABAN JUMLAHPRESENTASE

Apakah anda sering dimotivasi guru dalam peningkatan kreatifitas ?

YaKurangTidak

25 Siswa3 Siswa2 siswa

90 %6 %4 %

JUMLAH 30 Siswa 100 %

Sumber data : Hasil Tabulasi Angket, Item No 1 Dari data angket diatas menunjukan bahwa sebagian siswa menjawab bahwa rangsangan (Stimulus) minat belajar dipengaruhi oleh faktor guru dalam memberikan motivasi dalam rangka peningkatan kreatifitas. Karena lebih 91 % responden menjawab peningkatan kreatifitasnyadisebabkan karena karena guru yang memberikan motivasi.Tabel II Keaktifan siswa SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan mengikuti motivasi oleh gurunya disekolahITEMJAWABANJUMLAHPRESENTASE

Apakah anda aktif mengikuti motivasi belajar oleh guru ?AktifKurangTidak25Siswa Siswa2Siswa

75 %15 %10 %

Jumlah85 siswa100 %

Sumber Data Tabulasi Angket, Item No 2. Gambaran hasil tabulasi angket diatas menunjuka antusiasme siswa mengikuti motivasi yang disampaikan oleh di SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo selatan. Korelasi keaktivan siswa mengikuti motivasi dapat dilihat pula Prestasi siswa SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Hal ini dapat dilihat dari data angket berikut ini :

Tabel III Pengaruh motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo SelatanITEMJAWABANJUMLAHPRESENTASE

Apakah motivasi sangat mempengaruhi pada prestasi anda ?YaKurangTidak Siswa10 Siswa5 Siswa

80 %15 %5 %

JUMLAH Siswa100 %

Sumber Data Tabulasi Angket, Item No 3. Dari data diatas mengindisikan besarnya motivasi terhadap peningkatan motivasi siswa di SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan. Senada dengan itu Mc Celland menyatakan bahwa siswa yang motivasi prestasinya tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :1. Suka mengambil resiko yang sedang atau moderat ( Moderate risk) didalam tingkah lakunya., sehingga masih ada kemungkinan untuk berprestasi yang lebih tinggi.1. Memerlukan umpan balik (Feed beck) dengan segera tentang tingkah lakunya.1. Keberhasilan dan keunggulan merupakan sesuatu yang memuaskan. Karena setiap orang khawatir dengan kegagalan.1. Menyatu dengan tugas demi tercapainya tujuan.1. Mengambil tanggung jawab peribadi atas tingkah lakunya terbuka dan sportif.1. Suka berkompetisi, memakai standar kemampuan pribadi, selalu berusaha keras.1. Berusaha melakukan sesuatu secara kreatif.1. Peka terhadap masalah dan mengatasinya secara unik.1. Pikiran masa depan lebih mendominasi.1. Suka terlibat dalam pembicaraan penting terutama masalah pelik.[footnoteRef:51] [51: E Juhana Wijaya dan Tabrani Rusyan. Konsep Dan Strategi Pelaksanaan Kbk. (Jakarta : Inti Media Cipta Nusantara, 2003), hal 89]

Jadi motivasi belajar merupakan dorongan internal maupun eksternal yang menyebabkan seorang individu untu bertindak atau berbuat mencapai tujuan. Sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi. Guru ingin membangkitkan motivasi belajar, perlu memperhatikan beberapa acuan diatas yang mencakup minat, relevansi, harapan dan kemampuan yang didorong oleh faktor internal dan eksternal. Sehingga akan muncul motivasi didalam diri siswa dalam kegiatan belajar maupun tugas-tugas lainnya dan mampu meningkatkan prestasinya dimasa yang akan datang.

BAB VPENUTUP1. KESIMPULAN Dari beberapa uraian diatas, penjelasan serta pembahasan dalam skripsi ini yaitu mengenai pengaruh lingkunagan terhadap motivasi belajar siswa di Smp Negeri 1 Atap kecamatan Jailolo Selatan, maka sebagaimana permasahan diatas, penulis mencoba untu mengambil beberap kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar bagi anak (siswa) yaitu orang tua harus memberikan motivasi atau semangat belajar terhadap anak guna meningkatkan minat atau keinginan belajar siswa untuk lebih giat lagi.1. Kendala yang sering dihadapi oleh orang tua dalam memberikan motivasi untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa yaitu kendala dari dalam diri siswa (keluarga) , dan dari luar diri siswa yaitu lingkungan dimana siswa itu bertempat tinggal.1. SARAN Setelah memaparkan lebih jauhmasah yang tentang masalah yang diangkat dalam skripsi ini penulis ingin sampaikan beberapa saran terkait dengan Pengaruh Lingkungan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 1 Atap Kecamatan Jailolo Selatan, kiranya dapat dijadikan petunjuk dan menambah wawasan terkait dengan masalah diatas.Saran-sarannya sebagai berikut :1. Menjadi masukan yang positif bagi orang tua dan guru yang bertugas sebagai pendidik dan pengajar untuk selalu membangkitkan motivasi belajar dan memperhitungkan potensi-potensi dasar yang dimiliki siswa masing-masing untuk dikembangkan.1. Lebih memotivasi siswa untuk tetap belajar sehingga mereka lebih giat dalam mengikuti pelajaran bukan karena keterpaksaan tetapi karena dorongan dari dalam untuk perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.1. Hasil dari skripsi inimemberikan sumbangan yang positif bagi pemerintah dan masyarakat dalam usaha peningkatan mutu pendidikan pada setiap lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah dan masyarakat, terutama mengenai pengelolaan proses belajar mengajar dalam setiap kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKAAgus Suriamiharja, H. Akhlan Husen, dan Nunuy Nurjanah. 1996/1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTPSetara D-IIIAhmadi Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.Gunawan Ari. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta; PT Rineka Cipta.Ihsan fuad. 1997. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.Hadikusumo, Kunaryo dkk. 1996. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.Yusuf Muri. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia IndonesiaKartini, Kartono. 1991. Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak. Jakarta: CV Rajawali.Ngorah Oka, Gusti. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Malang: Usaha Nasional.Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.Moekjat,2002. Dasar-Dasar Motivasi. CV. Pionir Jaya, Bandung.Namsa Yunus H.M. 2003. Metodologi Dalam Proses Belajar Mengajar. (Cet. 1 Ummu Press, Ternate ).Mustaqim H. Psikologi Pendidikan. (Cet.III, Pustaka Pelajar, Yogyakarta).Sharf Baqir. 2003. Seni Pendidikan Islam. ( Cet.1 Pustak Zahra Jakarta )Syarifuddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan, Konsep Strategi Dan Aplikasi. (Grasindo, Jakarta)Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.Tuu Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.Tirtarahardja dan La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.Zurayk Maruf. 1994. Aku Dan Anakku. (Cet 1. Bandung AL-Bayan).Partowisastro , S.Psy H.Koestoer. 1983. Dinamika Dalam Psikologi Pendidikan Jilid 1. (Cet. 1 Jakarta : Erlangga)Daradjat Zakiah. 1990. Pendidikan Keluarga Islam. (Cet.1 Yogyakarta : Bina Usaha)Daradjat Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. (Cet. II, Jakarta : Bumi AksaraDjamara Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar Dalam Kompetensi Guru. (Cet. 1 Surabaya, Usaha Nasional) Juhana E. Wijaya dan Rusyan Tabrani. 2003. Konsep Dan Straegi Pelaksanaan KBK. (Jakarta : Inti Media Cipta Nusantara)ANGKET UNTUK SISWA

NAMA : MILA RAHMAWATISEKOLAH : SMP NEGERI 1 ATAP KECAMATAN JAILOLO SELATANKELAS : IIPetunjuk : Angket digunakan dalam rangka penulisan skripsi Berilah tanda silang (x) pada salah jawaban yang dianggap benar.Pertanyaan :

1. Apakah anda sering dimotivasi oleh orang tua anda ?a. Ya b. Tidak1. Apakah motivasi belajar dilakukan oleh orang tua anda secara terus menerus ?a. Ya b. Tidak1. Apakah anda aktif mengikuti proses orang tua dirumah ?a. Ya b. Tidak1. Apakah lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap proses motivasi belajar anda ?a. Ya b. Tidak1. Apakah anda senang terhadap motivasi yang diberikan oleh orang tua anda ?a. Ya b. Tidak1. Apakah hal yang sama juga dilakukan oleh guru disekolah ?a. Ya b. Tidak

HASIL WAWANCARA

1. Kepala Sekolah 1. Pertanyaan : Bagaimana cara bapak memotivasi siswa agar siswa sekolah ini dapat termotivasi dan giat dalam kegiatan belajar sehari-hari ?1. Jawaban : Memberikan bimbingan dan dorongan untuk belajar setiap hari baik itu dirumah, dan disekolah, agar siswa termotivasi dengan baik dilakukan semacam pemberian hadiah atau penghargaan kepada setiap siswa yang mendapat juara atau ranking pada setiap semester, sehingga bagi siswa yang belum mendapat juara atau ranking mereka terus beusaha dan lebih giat lagi dalam belajar baik itu di sekolah maupun dirumah.1. Pertanyaan : Apabila siswa-siswa tersebut kurang termotivasi oleh guru-guru di sekolah ini, apa yang akan bapak lakukan ?1. Jawaban : Apabila siswa kurang dimotivasi oleh guru yang saya lakukan adalah peneguran kepada guru-guru agar dan untuk memotivasi siswa-siswa agar mereka lebih termotivasi dan giat belajar baik itu dilingkungan sekolah atau pun di lingkungan keluarga dan masyarakat.1. Guru Bidang Studi1. Pertanyaan : Bagaimana cara bapak memotivasi siswa agar siswa dapat termotivasi dan belajar lebih giat lagi ?1. Jawaban : Agar siswa termotivasi dan belajar lebih giat lagi yang dapat saya lakukan dalam kegiatan belajar-mengajar setiap hari disekolah yaitu memberikan mereka bimbingan dan dorongan untuk belajar setiap hari baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.1. Apabila siswa-siswa kurang termotivasi oleh motivasi yang bapak berikan, maka tindakan apa yang akan bapak berikan ?1. Jawaban : Apabila siswa-siswa kuarang termotivasi dengan motivasi yang saya berikan maka saya akan terus berusaha untuk memotivasi mereka dengan cara terus memberikan dorongan batin untuk terus belajar dan lebih giat lagi dalam aktivitas belajar mengajar baik itu disekolah ataupun dirumah.

1. Orang Tua Siawa1. Pertanyaan : Bagaimana cara bapak dan ibu lakukan dalam memotivasi anak-anak dalam belajar ?1. Jawaban : Yang kami lakukan dalam memotivasi anak kami untuk belajar yaitu dengan cara memberikan dorongan secara terus menerus kepada mereka untuk terus belajar dan lebih giat lagi.1. Apabila motivasi yang bapak dan ibu lakukan tidak berhasil, maka apa yang akan bapak dan ibu lakukan selanjutnya ?1. Jawaban : Apabila motivasi yang telah kami lakukan tadi tidak berhasil, maka langkah selanjutnya yang dapat kami lakukan yaitu berjanji kepada mereka apabila dalam kenaikan kelas atau semester mereka mendapat rankin, maka kami akan memberikan penghargaan yang berupa hadiah, sehingga mereka dapat termotivasi dan lebih giat lagi dalam belajar baik di rumah maupun disekolah.1. Pertanyaan : Apa yang ibu lakukan dalam memotivasi anak-anak dalam belajar ?1. Jawaban : Yang dapat saya lakukan dalam memotivasi anak-anak saya dalam belajar yaitu memberikan dorongan dan bimbingan untuk belajar.1. Pertanyaan : Apabila motivasi tersebut tidak berhasil, maka apa yang akan ibu lakukan ?1. Jawaban : Yang saya lakukan apabila mereka tidak termotivasi dengan motivasi yang berikan tadi, selanjutnya saya akan terus memberikan dorongan dan memberikan hadiah bagi mereka yang berhasil dalam proses belajar mengajar.

1. Siswa1. Pertanyaan : Apakah anda sering termotivasi oleh orang tua anda dalam belajar ?1. Jawaban : Ya, Saya sering dimotivasi oleh orang tua saya dirumah untuk selalu belajar dan lebih giat lagi dalam aktivitas belajar mengajar baik disekolah ataupun dirumah.1. Pertanyaan : Apakah anda juga sering dimotivasi oleh guru-guru anda disekolah ?1. Jawaban : Ya, Saya sering dimotivasi oleh guru-guru saya disekolah untuk terus dan lebih giat lagi dalam belajar.1. Pertanyaan : Apakah anda sering dimotivasi oleh guru-guru anda dalam peningkatan kreativitas dan peningkatan prestasi belajar ?1. Jawaban : Ya, Saya sering dimotivasi oleh guru-guru saya dalam meningkatkan kreativitas dan meningkatkan prestasi belajar disekolah.1. Pertanyaan : Apakah motivasi sangat mempengaruhi prestasi belajar anda ?1. Jawaban : Ya, Dengan cara motivasi yang diberikan oleh orang tua dan guru disekolah, dapat mempengaruhi prestasi saya, karena yang tadinya saya malas belajar dan tidak giat dalam belajar, karena motivasi dari orang tua dan guru sehingga saya lebih giat belajar dalam meningkatkan prestasi belajar saya yang dulunya tidak mendapat juara atau ranking menjadikan saya mendapat juara karena bimbingan dan dorongan kedua orang tua saya dan guru-guru disekolah.1. Pertanyaan : apakah anda sering dan selalu dimotivasi oleh orang tua anda ?1. Jawaban : Ya, saya selalu dimotivasi oleh orang tua saya untuk selalu belajar, tetapi saya kadang tidak mendengarkan dan menghiraukan apa yang mereka bicarakan tetapi saya berpikir orang tua adalah sebagai guru pertama bagi kita dirumah, orang tua adalah guru kita yang pertama yang memberikan pendidikan terlebih dahulu kepada kita, dan orang tua adalah segala-galanya bagi kita mulai dari sejak kita dilahirkan sampai sekarang yang telah memberikan kita sekolah, memberi kita makan, mencari nafkah untuk keluarga. Dan saya juga sadar bahwa orang tua selalu memberikan kita bimbingan dan dorongan karena untu kebaikan dan kesuksesan kita dimasa yang akan datang.

62