skenario a blok 20 tahun 2013x.docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
1/57
1
LAPORAN
TUTORIAL SKENARIO A BLOK 20
Disusun oleh :
Kelompok B5
Anggota
1. Felicia Ivanty2. Tatia Indira3. Amir Ibnu Hizbullah4. M. Addien Prima Nanda5. Marini Syuryati6. Lisa Yuniarti7. David Wijaya8. Indah Fitri N9.Nyimas Irina Silvani10.Tri Indah Soraya11.Rahnowi Pradesta
04111401002
04111401003
04111401032
04111401037
0411140104404111401049
04111401052
04111401056
04111401057
04111401084
04111401086
Tutor :
dr. Maznah, SpParK
PENDIDIKAN DOKTER UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
2/57
2
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
pembimbing yang telah membimbing tutorial pertama di blok 20 ini sehingga proses tutorial
dapat berlangsung dengan sangat baik.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua
orang tua, yang tela memberi dukungan baik berupa materil dan moril yang tidak terhitung
jumlahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario a di blok 19 ini
hingga selesai.
Ucapan terima kasih juga kepada para teman-teman sejawat di Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya atas semua semangat dan dukungannya sehingga perjalanan blok perblok yang seharusnya sulit dapat dilewati dengan mudah.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata mendekati sempurna.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan di penyusunan laporan berikutnya.Mudah-mudahan laporan inidapat memberikan
sumbangan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, 30 Oktober 2013
Penyusun Kelompok 5
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
3/57
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. 1
Daftar Isi ..... 2
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.. 3BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial...... 4
2.2 Skenario Kasus.......... 4
2.3 Paparan
I. Klarifikasi Istilah................... 5
II. Identifikasi Masalah............... 5
III. Analisis Masalah............................................ 6
IV. Learning Issues ................. 46V. Kerangka Konsep...................... 54
BAB III : Penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
4/57
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada laporan tutorial kali ini, laporan membahas blok gastrointestinal yang berada
dalam blok 19 pada semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan
Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang.
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem KBK diFakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisisdanpembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dariskenario ini.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
5/57
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Maznah Hamzah, Sp.ParK
Moderator : Rahnowi Pradesta
Sekretaris Papan : M. Addien Prima Nanda
Sekretaris Meja : Felicia Ivanty
Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2013
Selasa, 30 Oktober 2013
Peraturan : 1. Alat komunikasi di nonaktifkan
2. Dilarang makan dan minum
Skenario A blok 20 tahun 2013
Pradipta, laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke klinik tumbuh kembang karena belum bisa
bicara dan tidak bisa diam. Pradipta anak pertama dan anak tunggal dari ibu berusia 25 tahun.
Lahir spontan pada kehamilan 40 minggu. Selama hamil ibu sehat dan periksa kehamilan
dengan teratur ke bidan. Segera setelah lahir langsung menangis, tidak ada riwayat kejang.
Saat ini pradipta tidak pernah mau menoleh bila dipanggil, suara yang dikeluarkan hanyalah
bahasa planet yang tidak dimengerti. Dia juga tidak bisa bermain bersama dengan teman
sebaya dan selalu menolak kontak mata. Di samping itu pradipta selalu bergerak, berlari
kesana kemari tanpa tujuan, dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakan
lengannyaseperti mau terbang. Tidak suka dipeluk dan akan menjadi histeris bila mendengar
suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan mengambil tangan pendampingnya.
Pemeriksaan fisik :
Berat badan 16 kg, panjang badan 95 cm, lingkaran kepala 54 cm. Tidak ada
gambaran dismorfik. Anak sadar, tidak ada kontak mata, tidak mau melihat dan tersenyum
kepada pemeriksa. Tidak menoleh ketika dipanggil namanya. Selalu mengepak-ngepakkan
lengannya. Tidak bisa bermain pura-pura (membuat secangkir the). Tidak pernah menunjuk
sesuatu, tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, amalh melihat ke tangan
pemeriksa. Bermain mobil-mobilan hanya disusun berurutan dan diperhatikan hanya bagian
rodanya saja. Tidak ada kelainan neurologis. Tes pendengaran normal. Tes Denver terdapat
keterlambatan di sector bahasa dan perilaku.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
6/57
6
I. Klarifikasi istilah1. Belum bisa bicara : belum dapat mengucapkan kata-kata2. Tidak bisa diam : peningkatan berlebihan atau abnormal aktifitas atau fungsi
otot (hyperactivity)
3. Lahir spontan : proses lahirnya bayi yang sepenuhnya dengan tenaga ibusendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang lebih dari 24 jam
4. Kejang : serangan mendadak atau kekambuhan suatu penyakit5. Histeris: istilah awam untuk ledakan emosi yang tak terkendali6. Dismorfik : kelainan perkembangan morfologik7. Kelainan neurologis : kegagalan untuk memiliki kemampuan fungsi neurologis
yang seharusnya dimiliki yang disebabkan oleh adanya lesi pada otak yang terjadi
pada awal pertumbuhan otak
8. Tes pendengaran : tes yang dilakukan untuk mengetahui fungsi pendengaran9. Bermain pura-pura : imitative play permainan meniru seseorang)10.Tes denver : tes skrining yang banyak digunakan dalam mendeteksi
masalah tumbuh kembang anak
II. Identifikasi masalah1. Pradipta, laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke klinik tumbuh kembang karena belum bisa
bicara dan tidak bisa diam
2. Pradipta anak pertama dan anak tunggal dari ibu berusia 25 tahun. Lahir spontan padakehamilan 40 minggu. Selama hamilibu sehat dan periksa kehamilan dengan teratur
ke bidan.
3. Segera setelah lahir langsung menangis, tidak ada riwayat kejang4. Saat ini pradipta tidak pernah mau menoleh bila dipanggil, suara yang dikeluarkan
hanyalah bahasa planet yang tidak dimengerti. Dia juga tidak bisa bermain bersama
dengan teman sebaya dan selalu menolak kontak mata. Di samping itu pradipta selalu
bergerak, berlari kesana kemari tanpa tujuan, dan sering melakukan gerakan
mengepak-ngepakan lengannyaseperti mau terbang. Tidak suka dipeluk dan akan
menjadi histeris bila mendengar suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan
mengambil tangan pendampingnya.
5. Pemeriksaan fisik
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
7/57
7
III. Analisis masalah1. Pradipta, laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke klinik tumbuh kembang karena
belum bisa bicara dan tidak bisa diam
a. bagaimana tumbuh kembang anak pada usia 3 tahun ? 1b. perkembangan bicara anak normal
28 minggu Suara vocal polisilabus dibentuk
40 minggu Suara konsonan berulang (mama, papa)
52 minggu
(1 tahun)
Beberapa kata disamping mama, papa
15 bulan Campuran; mengikuti perintah sederhana; dapat
menamai objek yang familiar (bola)18 bulan 10 kata (rata-rata); member nama gambar;
mengidentifikasi satu atau lebih bagian tubuh
24 bulan Mengajukan 3 kata bersama (subjek, kata kerja, objek)
30 bulan Menyebut dirinya dengan sebutan saya, mengetahui
nama seluruhnya
36 bulan Mengetahui umur dan jenis kelamin, menghitung 3
objek dengan benar; mengulangi 3 angka ataukalimat 6 silabus
48 bulan Menghitung 4 penny dengan tepat; menceritakan
sejarah
60 bulan Member nama 4 warna, mengulangi kalimat 10
silabus; menghitung 10 penny dengan benar.
c. Perkembangan tahap motorik40 minggu Merayap atau merangkak
52 minggu
(1 tahun)
Berjalan dengan satu tangan dipegang (48 minggu);
bangkit secara bebas; melangkah beberapa langkah
(Knobloch)
15 bulan Berjalan sendiri, merangkak naik tangga
18 bulan Lari dengan kaku, duduk pada kursi kecil, berjalan
naik tangga dengan satu tangan dipegang; menjelajahi
laci dan keranjang sampah
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
8/57
8
24 bulan Berlari baik, naik turun tangga, satu tangga setiap saat,
membuka pintu, memanjat peralatan rumah tangga;
melompat
30 bulan Naik tangga dengan kaki berselang-seling
36 bulan Menaiki sepeda roda tiga,berdiri sebentar pada
satu kaki
48 bulan Melompat dengan satu kaki, melempar bola tangan ke
atas, menggunakan gunting untuk memotong gambar,
memanjat baik
60 bulan Melompat-lompat
d. Apa saja yang menyababkan anak belum bisa bicara dan tidak bisa diam pada usia3 tahun ?
Anak belum bisa bicara:
- Adanya gangguan proses pendengaran- Kerusakan area Wernicke ( area broadmann 41-42 ) menyebabkan aphasia
reseptif sehingga tidak mampu memahami informasi bicara dan informasi
melihat.
- Kerusakan area Broca ( area broadmann 44-45 ) menyebabkan aphasiaekspretif sehingga tidak mampu berbicara atau menulis kalimat serta tidak
mampu menyadari kesalahan. Namun masih mampu memahami
informasi.
- Aphasia juga bisa terjadi karena adanya lesi di fasikulus arcuatus yangmenghubungkan area wernicke dan area broca.
-Gangguan perilaku seperti gangguan atensi, konsentrasi, relasi atau emosiyang dapat menganggu kemampuan bicaranya misalnya anak hiperaktif
atau autis.
- Ketidakmampuan untuk menerjemahkan stimuli akustik menyebabkananak-anak autistik mengalami agnosia auditorik verbal; mereka tidak
mengerti bahasa atau hanya mengerti sedikit sehingga tidak dapat
berbicara dan tetap tinggal dalam situasi nonverbal.
Tidak bisa diam
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
9/57
9
Sel purkinje di serebelum Kurangnya penghambatan pada sel nucleardalam Hambatan dalam mematikan pergerakan Anak hiperaktif, tidak
bisa diam.
serotonin dan dopamine di duga juga berhubungan dengan hiperaktivitas
Karena area yang mengalami gangguan diantaranya lobus frontalis dan ganglia
basalis yang berperan dalam representasi dalam action plans, motoric plans, dan
working memory, sehingga terjadi gangguan motorik dan pada beberapa anak
bermanifestasi sebagai hiperaktivitas ataupun sebaliknya, tergantung dengan
mekanisme gangguan yang terjadi. Mekanisme pasti belum diketahui, namun
beberapa teori menunjukkan keterlibatan beberapa neurotransmitter dan juga
dipengaruhi oleh jumlah neuron di otak. Diduga adanya peningkatan serotonin
plasma dan homovani li c acid (metabol it utama dopamin) menyebabkan anak
autistik lebih aktif, stereotipik.
2. Pradipta anak pertama dan anak tunggal dari ibu berusia 25 tahun. Lahirspontan pada kehamilan 40 minggu. Selama hamil ibu sehat dan periksa
kehamilan dengan teratur ke bidan.
a. Berapa usia ideal seorang ibu untuk hamil ?Usia reproduksi yang ideal pada wanita untuk hamil, secara fisik adalah 18
sampai 35 tahun.
Di usia tersebut tubuh perempuan umumnya masih sehat dan subur sehingga
kemungkinan mengalami komplikasi lebih sedikit. Sebuah penelitian juga
menunjukkan bahwa kesuburan seorang perempuan mulai menurun setelah
berusia 30 tahun dan akan menurun dengan cepat setelah 35 tahun. Di atas usia 35
tahun biasanya mulai terjadi penurunan kondisi sel telur sehingga proses
pembelahan sel telur yang sudah dibuahi juga sering terganggu.
Resiko hamil pada usia terlalu muda (35 tahun):
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
10/57
10
Usia ini sudah tergolong faktor resiko bahaya dalam kehamilan baik bahaya bagi
ibu maupun janin. pada usia tersebut keadaan kesehatan dan fungsi alat
reproduksinya mengalami penurunan fungsi sehingga kemungkinan kehamilan
dan persalinannya mengalami penyulit. Semakin tua pertambahan umur atau lebih
dari 40 tahun kemungkinan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi, diabetas,
atau penyakit kardiovaskuler selama kehamilan. Pada beberapa wanita dengan
usia lebih tua, penurunan kesehatan otot dan fleksibilitas tulang sendi yang
mempersulit kontraksi sehingga kelahiran rata-rata lebih lama dan sedikit rumit,
dengan lebih sering harus di lakukan.
b. berapa usia gestasi normal ? Bayi kurang bulan: bayi yg dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu
( 42 minggu(294 hari)
3. Segera setelah lahir langsung menangis, tidak ada riwayat kejanga. Apa Makna klinis bayi langsung menangis setelah lahir ? 5
Ketika baru lahir bayi belumlah memiliki organ yang sempurna. Fisik dan
beberapa organ masih butuh beradaptasi dengan lingkungan luar yang baru dia
kenal. Perubahan lingkungan pertama yang bayi hadapi saat lahir adalah
perbedaan tempetarur suhu di dalam rahim ibu yang lebih hangat dengan
lingkungan luar yang sedikit lebih dingin. Bayi akan merespon perubahan
yang dia rasakan ini dengan menangis.
Tapi itu bukan alasan utama mengapa bayi menangis saat lahir. Alasan terkuat
adalah bayi berusaha bernafas untuk pertama kalinya, selama 9 bulan sejak
berada di rahim ibunya, bayi tidak menggunakan organ saluran pernafasan
[bernafas]. Ketika lahir bayi harus "bernafas" sendiri, ditambah menghadapi
perbedaan suhu dan percobaan untuk bernafas akhirnya bayi menangis.
Selama di dalam kandungan bayi hidup dalam lingkungan yang berair dan
terdapat jalan yang menghubungkan jantung dan paru-paru untuk membantu
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
11/57
11
bayi mendapatkan nutrisi dari darah ibu. Ketika bayi baru dilahirkan, bayi
mengambil napas untuk pertama kalinya melalui perubahan peredaran darah
dan dengan menangis membantu membuka sirkulasi untuk mengirim oksigen
melalui paru-paru.
Tangisan pada bayi tersebut membantu membuka paru-parunya agar bisa
menghirup oksigen. Dan tepukan pelan di bagian belakang tubuh bayi berguna
untuk mendorong bayi agar melakukan pernafasan udara. Selain itu, menangis
juga merupakan salah satu cara bayi berkomunikasi.
Menangis saat lahir sangat penting, bayi yang menangis saat lahir
menandakan bayi tersebut bernafas [hidup]. Ini juga menjadi satu alasan
mengapa tenaga kesehatan berusaha keras "membuat" si bayi yang tidak
menangis saat lahir bisa segera menangis. Seperti yang dijelaskan di atas, bayi
menangis saat lahir = bernafas = hidup. Inilah beberapa alasan mengapa bayi
menangis saat lahir.
b. Apa makna klinis tidak ada riwayat kejang ?Jika terdapat riwayat kejang termasuk kelainan organik-neurolis-biologis. 4-32
% orang autistik memiliki kejang grand mal pada suatu saat dalam
kehidupannya. Riwayat kejang tidak ada artinya etiologi dan patogenesis
kasus ini tidak berhubungan dengan kejang.
4. Saat ini pradipta tidak pernah mau menoleh bila dipanggil, suara yangdikeluarkan hanyalah bahasa planet yang tidak dimengerti. Dia juga tidak
bisa bermain bersama dengan teman sebaya dan selalu menolak kontak
mata. Di samping itu pradipta selalu bergerak, berlari kesana kemari tanpa
tujuan, dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakan
lengannyaseperti mau terbang. Tidak suka dipeluk dan akan menjadi
histeris bila mendengar suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan
mengambil tangan pendampingnya.
a. apa makna klinis tidak mau menoleh bila dipanggil ?Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana
anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara
verbal maupun non verbal. Anak anak dengan autisme juga biasanyamemiliki fantasi / dunianya sendiri dan mereka sering kali lebih asik dengan
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
12/57
12
dunianya sendiri sehingga cenderung mengabaikan rangsangan / stimulus dari
luar seperti sapaan dari orang tua atau keluarganya yang lain.
b. Apa makna klinis suara yang dikeluarkan hanyalah bahasa planet yang tidakdimengerti?
Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana
anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara
verbal maupun non verbal. Anak anak dengan autisme juga dapat
menggunakan suara suara yang abnormal yang disebut sebagai bahasa
planet dalam berkomunikasi dimana hanya dirinya sendiri yang dapat
mengerti apa pesan yang ingin disampaikannya melalui suara tersebut
sehingga sulit untuk mengadakan atau mempertahankan komunikasi yang
sifatnya resiprokal.
Terjadi gangguan komunikasi dan bahasa:
a. Disfungsi mirror neuron di insula dan korteks anterior cingulate absenceof empathy
b. Defisit miror menuron di gyrus angularislanguage difficulties
The saliance landscape theory
a. Pada anak normal : informasi dimasukkan ke amygdala (Pusat emosilimbic sistem) dan menimbulkan respon emosional
b. Pada anak autis : hantaran dari korteks visual dan amigdalamenimbulkan respon yang buruk atau berlebihan di amygdala
merangsang sistem saraf autonom meningkatkan heart rate anak
menghindari tatap muka untuk menurunkan stress
c. Apa makna klinis tidak bisa bermain bersama dengan teman sebaya dan selalumenolak kontak mata?
Menginterpretasikan adanya gangguan kualitatif dalam interaksi sosial
yang dimanifestasikan dengan setidak-tidaknya dua dari hal berikut:
a. Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan beberapa perilaku nonverbal seperti tatapan langsung (kontak mata), ekspresi wajah, postur
tubuh dan gestur untuk mengatur interaksi sosial.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
13/57
13
b. Kegagalan untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebayayangtepat menurut tahap perkembangan.
c. Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk berbagi kesenangan,ketertarikan atau pencapaian dengan orang lain (seperti dengan kurangnya
menunjukkan atau membawa objek ketertarikan).
d. Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.
Tidak adanya kontak mata, memberikan kesan jauh atau tidak mengenal.
Adanya kesulitan dalam membangun hubungan sosial dengan teman sebaya
dapat diakibatkan karena anak dengan autistik sulit memberikan atau sering
tidak memberikan respon sama sekali terhadap emosi dan perasaan orang lain,
hal ini menjadi hambatan anak untuk membangun hubungan dengan teman
sebayanya, sehingga membuat anak autisme cenderung lebih tertarik dan sibuk
dengan dunianya sendiri, ditandai dengan sikap anak yang lebih suka main
dengan benda-benda mati seperti bola atau mainan lain, dan tidak tertarik
melakukan hubungan (bermain) dengan anak lain seusianya. Selain itu,
terdapat suatu teori yang berusaha menjelaskan keadaan ini, yaitu teori
emphatizing-systemizing. Teori ini menyimpulkan bahwa pada penderita autis
yang kebanyakan adalah anak laki-laki, terdapat gangguan pada otak anak
yang membuat kecenderungan otak untuk membentuk sistem sendiri bagi anak
tersebut ( systemizing ) sehingga sistem ini menutupi kemampuan anak untuk
berempati pada lingkungan sekitarnya (emphatizing). Akibatnya, anak merasa
lebih asik bermain sendiri daripada bergaul dengan orang lain.
d. apa makna klinis selalu bergerak, berlari kesana kemari tanpa tujuan, dansering melakukan gerkan mengepak-ngepakan lengan seperti mau terbang?
Hal ini menandakan adanya suatu gangguan berupa pola perilaku, minat dan
kegiatan yang terbatas, berulang dan stereotipik. Gerakan mengepak-
ngepakan lengan seperti mau terbang (flapping hand), berlari kesana kemari
tanpa tujuan dan selalu bergerak (hiperaktif) termasuk gangguan pola perilaku
yang merupakan salah satu kriteria diagnosis dari autisme pada anakanak.
e. apa makna klinis tidak suka dipeluk dan akan menjadi histeris bila mendengarsuara keras?
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
14/57
14
Kecenderungan mereka untuk menarik diri dari dunia luar ternyata bukan
disebabkan oleh tidak adanya keinginan untuk mengeksplorasi dunia,
melainkan karena mereka terlalu sensitif terhadap stimuli dari lingkungan.
Keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain sesungguhnya cukup
besar, namun gangguan sensorik yang mereka miliki menghambat mereka
untuk dapat menjalin interaksi timbal balik dengan baik. Anak-anak SA
mempersepsi dunia luar sebagai tempat yang kacau, sulit dimengerti, dan
penuh dengan sensasi sensorik yang intensitasnya berlebihan. Bagi mereka
dengan gangguan sistem sensorik yang berat, dunia luar bahkan dipersepsi
sebagai sesuatu yang berbahaya dan menakutkan. Adanya hipersensitivitas
pada indera pendengaran yang dibarengi dengan hiposensitivitas indera taktil
merupakan masalah paling dialami oleh individu SA, sehingga anak tidak suka
dipeluk dan histeris jika mendengar suara keras.
f. Apa makna klinis bila memerlukan sesuatu dia akan mengambil tanganpendamping ?
Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana
anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara
verbal maupun non verbal. Pada anak dengan autisme, seringkali terjadi
pemusatan perhatian pada segi non-fungsional dari benda yang tidak wajar,
seperti tangan pemeriksa dalam kasus ini, bau suatu mainan, atau rasa suatu
benda. Kesulitan dalam mengutarakan kebutuhannya sehingga
suka menggunakan isyarat atau menunjuk dengan tangan daripada kata-kata
5. pemeriksaan fisika. Berat badan , panjang badan, lingkar kepala pada usia 3 tahun?
BB normal : 11,3-18,3kg
PB normal : 90-94cm
LK normal : 49-52cm
b. Apa makna klinis tidak ada gambaran dismorfik ?Tidak ada gambaran dismorfik : Tidak ada gangguan perkembangan
morfologi/ bentuk
Menyingkirkan diagnosis banding Sindroma Down
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
15/57
15
c. Apa makna klinis tidak bisa bermain pura-pura?Terjadi gangguan kualitatif komunikasi dan bahasa, dimana seharusnya anak
dapat memainkan permainan khayalan atau permainan pura-pura yang spontan
yang sesuai menurut tingkat perkembangan
d. Apa makna klinis tidak pernah menunjuk sesuatu, tidak bisa disuruh untukmelihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke tangan pemeriksa?
Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana
anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara
verbal maupun non verbal. Pada anak dengan autisme, seringkali terjadi
pemusatan perhatian pada segi non-fungsional dari benda yang tidak wajar,
seperti tangan pemeriksa dalam kasus ini, bau suatu mainan, atau rasa suatu
benda.
e. Apa makna klinis bermain mobil-mobilan yang disusun berurutan dan hanyabagian rodanya saja?
Pradipta bermain mobil-mobilan yang disusun berurutan dan diperhatikan
hanya bagian rodanya saja dapat dijelaskan dengan hipotesis hyper-
systemizing yang menjelaskan bahwa individu autis cenderung bersifat
sistematis logis, sehingga individu ini dapat mengembangkan suatu aturan
operasi untuk menangani hal-hal internal, namun sangat kurang ber-empati
dalam menyikapi kejadian yang tercipta dari lingkungan luar. Teori-teori ini
dapat menjelaskan mengapa seorang anak autis memiliki prilaku yang
cenderung kaku, rutin serta sistematis seperti membariskan mainan mereka.
f. Bagaimana melakukan tes denver dan interpretasinya?Cara Pemeriksaan DDST
1. Sektor Personal Sosial
No. Item Cara Pemeriksa Syarat Lulus
1. Menatap mata Tidurkan anak posisi telentang
sehingga wajah pemeriksa berhadapan
dengan wajah anak dalam jarak 25-30
Anak menatap wajah
pemeriksa.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
16/57
16
cm.
2. Membalas senyum Posisikan anak telentang, lalu
tersenyum dan berbicara pada anak
tanpa menyentuhnya.
Anak merespon dengan
tersenyum.
3. Tersenyum
spongtan
Selama tes amati apakah anak
tersenyum pada orang tua/pemeriksa
tanpa diawali stimulasi suara atau
sentuhan. Jika tidak, tanyakan pada
orang tua apakah anak pernah tersnyum
lebih dulu pada seseorang sebelum
disenyumi atau disentuh.
Anak melihat orang
tua/pemeriksa dan
tersenyum secara spontan
selama tes atau dilaporkan
terjadi dirumah.
4. Mengamati
tangannya
Selama tes, amati apakah anak menatap
salah satu tangannya selama sedikitnya
beberapa detik,bukan hanya sekilas
melihatnya.
Anak menatap tangannya
beberapa detik selama tes
atau dilaporkan terjadi
dirumah.
5. Berusaha
menjangkau
mainan
Letakkan mainan yang menarik diatas
meja dalam jarak mudah dijangkau
oleh anak.
Anak berusaha
mendapatkan mainan
dengan
menjulurkan/merentangkan
lengan atau tubuhnya
kearah mainan (anak tidak
harus mengambil mainan)
6. Makan sendiri Tanyakan pada pengasuh apakah anak
benar-benar dapat memakan crackers,
kue, atau makanan kecil lainnya
sendiri.
Pengasuh melaporkan anak
dapat melakukan hal
tersebut (tak ada
kesempatan jika anak
belum pernah diberikan
makanan jenis itu)
7. Tepuk tangan Tanpa menyentuh tangan/lengan anak,
tunjukkan permainan tepuk tangan
dengan kedua tangan pemeriksa dan
ajak anak untuk bermain dengan
pemeriksa. Bila anak tidak melakukan
Anak dapat menepuk-
nepuk tangannya saat tes
atau dilaporkan terjadi
dirumah.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
17/57
17
ini, mintalah orangtua untuk
mencobanya (Bila anak masih tidak
mau melakukannya, tanyakan kepada
orangtua apakah anak mau
melakukannya dirumah)
8. Menyatakan
keinginan
Selama tes, amati apakah anak
memberitahu anda/orang tua apabila ia
menginginkan sesuatu tanpa menangis.
(Jika tidak teramati, tanyakan kepada
orangtua bagaimana anak memberitahu
seseorang apa yang ia inginkan)
Anak melakukan sesuatu
(bukan menangis) untuk
memberitahukan keinginan
khususnya, atau dilaporkan
terjadi dirumah.
9. Melambaikan
tangan
Pemeriksa atau orang tua meninggalkan
ruangan, lihat wajah anak dan ucapkan
Daa..daaa sambil melambaikan
tangan padanya. Jangan biarkan orang
tua menyentuh lengan/tangan anak.
(Jika tak ada respon, tanyakan kepada
orang tua apakah anak bisa
melakukannya dirumah).
Anak merespon dengan
mengangkat lengan atau
melambaikan tangan atau
jarinya, atau melaporkan
anak dapat melakukan hal
tersebut.
10. Bermain bola
dengan pemeriksa
Gelindingkan bola kearah anak.
Usahakan agar anak menggelindingkan
kembali bola kearah anda. Lakuakan
beberapa kali.
Anak dapat
menggelindingkan bola
atau dilaporkan dapat
melakukan hal tersebut.
11. Menirukan
kegiatan
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat meniru kegiatan dirumah,
seperti mengelap debu, menggosok,
menyapu, mem-vaccum, atau berbicara
di telepon.
Orang tua melaporkan
bahwa anak dapat meniru
beberapa jenis kegiatan
yang dilakukan oleh orang
dewasa.
12. Minum dengan
Cangkir
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat memegang cangkir/gelas
dan minum sendiri tanpa bantuan dan
cairan tidak sampai tumpah lebih dari
separuh cangkir. (Cangkir/gelas tidak
Orang tua melaporkan
anak dapat minum dengan
cangkir.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
18/57
18
boleh tertutup).
13. Membantu di
rumah
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak membantu mengerjakan tugas-
tugas rumah yang sederhana, misalnya
membuang sampah atau mengambil
sesuatu jika diminta oleh orang tuanya.
Orang tua melaporkan
anak dapet membantu,
bukan meniru. Tujuannya
untuk menentukan apakah
anak memahami dan
melaksanakan permitaan
bantuan.
14. Menggunakan
sendok atau garpu
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak menggunakan sendok atau garpu
untuk makan. Jika ya, berapa banyak
makanan yang tumpah?
Orang tua melaporkan
bahwa anak menggunakan
sendok/garpu dan
menyendok banyak
makanan ke dalam mulut,
hanya sedikit tumpah.
15. Melepaskan
pakaian
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat melepas pakaiannya sendiri,
jika ya jenis pakaian apa ?
Anak dapat membuka
pakaiannya, seperti sepatu,
disertai usaha membuka
dan mengembalikan
kembalikan jaket, celana,
atau kaus. Jangan beri skor
jika topi, kaus kaki, popok,
sandal, atau sepatu terlepas
dengan mudah.
16. Member minum
Boneka
Letakan boneka dan botol minuman di
atas meja di depan anak. Katakana
kepada anak :Beri adik bayu minum!
atau Beri adik bayi botol susu!
Anak meletakan botol ke
mulut boneka atau dengan
jelas meletakannya ke
mulut. Apabila anak
menirukan member ASI,
dorong ia untuk
menggunakan botol.
17. Memakai pakaian Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat memakai pakaiannya
sendiri. Jika ya, jenis pakaian apa saja
Anak dapat memakai dan
melepaskan beberapa jenis
pakaian. Sepatu tidak harus
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
19/57
19
yang dapat anak pakai ditalikan pada kaki yang
benar. Topi yang diletakan
sembarang dikepala tidak
diberi skor lulus.
18. Menggosok gigi
dengan bantuan
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat menggosok gigi dengan
bantuan. Jika ya, minta orang tua
menjelaskan bagaimana itu dilakukan
anak.
Orang tua melaporkan
bahwa antak memegang
dan menggerakkan sikat
gigi diantara gigi.
19. Mencuci dan
mengeringkan
tangan
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat mencuci dan mengeringkan
tangannya sendiri tanpa bantuan,
kecuali letak keran jauh dari jangkauan.
Orang tua melaporkan
anak dapat menyabuni,
membilas, dan
mengeringkan tangannya.
20. Menyebut nama
Teman
Minta anak menyebut nama teman
bermainnya (yang tidak tinggal
bersama anak tersebut)
Anak menyebutkan nma
panggilan salah satu
temannya. Nama
sepupu/saudara dapat
diterima jika mereka tidak
tinggal bersama. Nama
binatang atau teman
imajinasi tidak diterima.
21. Memakai T-shirt Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat memakai/ melepaskam T-
shirt tanpa bantuan.
Anak dapat melepaskan T-
shirt dari kepala dan
memasukan lengan baju.
Baju dapat dari belakang
atau dari luar.
22. Berpakaian tanpa
Bantuan
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat berpakaian tanpa banyak
bantuan.
Anak dapat berpakaian
sendiri dengan baik dan
lengkap tanpa bantuan.
*(Jika lulus berpakaian
tanpa bantuan, anak juga
lulus pada memakai
pakaian dan memakai T-
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
20/57
20
2. SektorMotorik Halus-Adaptif
No. Item Cara pemeriksaan Syarat lulus
1. Mengikuti ke garis
tengah
Tidurkan anaktelentang. Pegang benang
merah di atas wajah anak sejauh ia
dapat memfokuskannya. Goyangkanbenang untuk menarik perhatian dan
gerakan dengan lambat setengah
lingkaran dari satu sisi tubuh anak ke
sisi tubuh yang lain beberapa kali.
Gerakan tangan dapat dihentikan untuk
menarik kembali perhatian anak lalu
dilanjutkan kembali.
Anak dapat mengikuti
benang ke titik tengah
garis setengah lingkarandengan kedua matanya
atau dengan kepala dan
matanya.
2. Mengikuti Lihat item motorik halus no 1. Anak dapat mengikuti
shirt)
23. Bermain ular
tangga atau kartu
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat bermain kartu atau bermain
papan sederhhana seperti ular tangga,
monopoli. Khususnya, anak harus
benar-benar dapat memainkan dan
memahami permainan tersebut.
Orang tua melaporkan
anak dapat memahami dan
memainkan kartu atau
permainan papan dengan
orang lain, duduk, dan
menanti giliran.
24. Menggosok gigi
tanpa bantuan
Tanyakan kepada orang tua apakah
anak dapat menggosok giginya sendiri
tanpa bantuan atau pengawasan
beberapa kali, termasuk mengoleskan
pasta gigi ke sikat dn menggosok gigi
dengan gerakan maju mundur.
Orang tua melaporkan
anak dapat menggosok gigi
tanpa bantuan atau
pengawasan , sedikitnya
beberapa kali.
25. Mengambil
makanan
Tanyakan kepada orang tua apakan
anak dapat menyiapkan dan mengambil
makanan tanpa bantuan
termasuk menggunakan mangkuk,
sendok, dan menuangkan makanan ke
mangkuk tanpa banyak tumpah.
Orang tua melaporkan
bahwa anak dapat
melakukannya.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
21/57
21
melewati garis
tengah
benang melewati garis
tengah setengah
lingkaran dengan mata
atau dengan kepala dan
mata.
3. Memegang
kerincingan
Ketika anak telentang atau dipegangi
oleh orang tuanya, sentuhkan bagian
belakang atau ujung jari tangan anak
dengan kerincingan.
Anak memegang
kerincingan dalam
beberapa detik.
4. Tangan
bersentuhan
Tidurkan anak terlentang. Perhatikan
apakah kedua tangannya diangkat
bersama-sama ke garis tengah tubuhnya,
melewati dagu dan mulut.
Anak mengangkat kedua
tangannya bersama-sama
menuju garis tengah
tubuh.
5. Mengikuti 180
derajat
Lihat item motorik halus no 1. Anak dapat mengikuti
benang dengan
menyusuri setengah
lingkarandari satu sisi
tubuh ke sisi tubuh yang
lain.
6. Mengamati manic-
manik
Anak didudukan dipangkuan orang tua,
lalu jauhkan manik-manik dihadapan
anak. Sebaiknya manik-manik diletakan
pada tempat yang berwarna kontras
seperti selembar kertas putih. Pemeriksa
dapat menunjuk atau menyentuh manik-
manik untuk menarik perhatian anak.
Anak melihat jelas kea
rah manik-manik
tersebut.
7. Meraih Anak duduk dipangkuan orang tua,
kedua tangannya diletakan diatas meja.
Letakkan mainan kerincingan yang
mudah dijangkau dan dorong anak
untuk mengambil mainan tersebut.
Anak mengulurkan
tangan kearah objek atau
paling tidak
menggerakkan tangan
untuk mencapai mainan
tersebut.
8. Mencari benang Anak didudukkan dipangkuan orang Anak tampak jelas
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
22/57
22
tua, tarik perhatiannya pada benang
merah yang dipegang pemeriks. Saat
anak melihat kearah benang,jauhkan
benang sehingga seolah-olah
menghilang. Jangan gerakkan tangan
kecuali untuk melepaskan benang
merah. Ulangi jika respons anak tidak
jelas.
mencari benang kea rah
bawah atau ke lantai.
9. Menggaruk manik-
manik
Anak didudukkan di panggkuan orang
tua, kedua tangannya diatas meja.
Jatuhkan satu manik-manik didepan
anak dalam jarak yang mudah dijangkau
anak.
Anak mengambil manik-
manik dengan
menggunakan gerakan
seluruh tangan. Pastikan
manik-manik tidak
melekat di tangan anak,
tetapi jelas diambilnya.
10. Memindahkan
kubus
Berikan anak sebuah kubus, lalu berikan
satu lagi pada tangan yang sama. Anak
akan memindahkan kubus pertama ke
tangan yang lain sehingga ia dapat
mengambil kubus yang kedua.
Anak memindahkan
sebuah kubus dari tangan
yang satu ketangan yang
lain, tanpa menggunakan
anggota tubuhnya, mulut,
atau meja.
11. Mengambil dua
kubis
Letakan dua kubus diatas meja di depan
anak. Dorong anak untuk mengambil
kubus, tetapi jangan berikan kubus ke
anak.
Anak mengambiil dua
kubus dan dipegang
setiap tangan, masing-
masing satu kubus, secara
bersamaan.
12. Memegang dengan
ibu jari dan jari
telunjuk.
Lihat item motorik halus no 9.
pemeriksa dapat menunjuk/menyentuh
manik-manik untuk menarik perhatian
anak.
Anak mengambil manik-
manik dengan jari
telunjuk dan ibu jari
bersama-sama atau
dengan beberapa jari.
13. Membenturkan dua
kubus
Letakkan satu kubus di masing-masing
tangan anak dan doorong ia untuk
Anak memegang satu
kubus di masing-masing
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
23/57
23
membenturkan kedua kubus bersama-
sama.pemeriksa dapat memberikan
contoh. Bila anak tidak membenturkan
kedua kubus, tanyakan pada orang tua
apakah anak dapat membenturkan benda
yang lebih kecil bersama-sama dalam
satu waktu.
tangan dan
membenturkan kubus
tersebut bersama-sama
atau jika orang tua
melaaporkan bahwa anak
memukulkan benda yang
lebih kecil bersama-
sama.
14. Menaruh kubus di
cangkir
Letakan tiga kubus dan satu cangkir di
atas meja di hadapan anak. Dorong anak
untuk memasukan kubus ke dalam
cangkir dengan memberikan contoh dan
aba-aba beberapa kali.
Anak memasukakn kubus
ke dalam cangkir
sedikitnya satu kubus dan
membiarkan yang lain.
15. Mencoret-coret Letakkan kertas dan pensil di atas meja
di hadapan anak. Pemeriksa boleh
meletakan pensil di tangan anak dan
mendorongnya untuk mencoret-
coret,tetapi jangan memberikan contoh
bagaimana cara mencoret-coret.
Perhatikan anak dengan saksama demi
keamanan mata dan mulut anak pada
saat menggunakan pensil.
Anak membuat coretan
yang bertujuan di kertas.
Berikan skor gagal jika
anak membuat coretan
pensil secara tidak
sengaja.
16. Mengeluarkan
manic-manik
dengan contoh.
Contohkan pada anak 2-3 kali untuk
mengeluarkan manik-manik dari botol,
kemudian minta anak untuk
mengulanginya (jangan menggunakan
kata buamg atau tumpahkan).
Anak
mengeluarkan/membuang
manik-manik dari botol
atau
mengambil/menggaruk
botol yang tertutup untuk
membukanya, lalu
mengeluarkan manik-
manik tersebut. (Jangan
beri skor lulus jika anak
memindahkan manik-
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
24/57
24
manik dengan jari-
jarinya).
17. Menara dari dua
kubus
Anak di dudukkan di dekat meja, kedua
tangan di atas meja. Dorong anak untuk
menumpuk kubus satu demi satu dengan
contoh dan aba-aba yang di berikan.
Anak meletakan satu
kubus di atas kubus
lainnya sehingga tidak
jatuh saat anak
memindahkan tangannya.
18. Menara dari
emmpat kubus
Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakkan satu
kubus di atas kubus
lainnya sehingga tersusun
sampai empat kubus dan
tidak jatuh saat anak
memindahkan tangannya.
19. Menara dari enam
kubus
Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakkan satu
kubus diatas kubus
lainnya sehingga tersusun
sampai enam kubus dan
tidak jatuh saat anak
memindahkan tangannya.
Jika lulus menara dari 6
kubus, berarti anak juga
lulus menara dari 4 kubus
dan menara dari 2 kubus.
20. Meniru garis
vertikal
Anak di dudukan di kursi yang nyaman
untuk menulis. Letakkan sebuah pensil
dan selembar kertas di depan anak,
kemudian katakana kepada anak untuk
menggambar garis vertikal pada anak.
Jangan memegang/membimbing tangan
anak. Percobaan dapat dilakukan tiga
kali.
Anak membuan 1 garis
vertikal atau lebih di atas
kertas, minimal
sepanjang 2,5 cm, dengan
sudut kemiringan tidak
lebih dari 30 derajat.
21. Menara dari
delapan kubus
Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakan satu
kubus di atas kubus
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
25/57
25
lainnya sehingga tersusun
sampai 8 kubus dan tidak
jatuh saat anak
memindahkan tangannya.
Jika lulus menara dari 8
kubus, berarti anak juga
lulus menara dari 6
kubus, menara dari 4
kubus, dan menara dari 2
kubus.
22. Menggoyangkan
ibu jari
Contohkan pada anak dengan
menggunakan 1 atau 2 tangan untuk
membuat genggaman, dengan posisi ibu
jari mengarah ke atas. Ayun-ayunkan
ibu jari pemeriksa. Katakana pada anak
untuk mengayunkan atau menggerakan
ibu jari ke kanan dan kekiri dengan cara
yang sama. Jangan membantu anak.
Anak menggerakkan
genggaman baik dengan
1 tangan maupun 2
tangan tanpa membuat
gerakan pada jari-jari
selain ibu jari.
23. Mencontoh 0
(lingkaran)
Berikan pada anak pensil dan kertas.
Tunjukan kepada anak gambar
lingkaran di belakang lembar DDST
II/pemeriksa dapat membuat gambar
sendiri tanpa menyebutkan bentuk
gambar dan menggerakan jari telunjuk
atau pensil untuk menunjukan
bagaimana cara membuat lingkaran,
katakana kepada anak : buat satu
gambar yang sama seperti gambar ini.
Tes dapaat dilakukan tiga kali
Anak menggambar
beberapa bentuk yang
mendekati atau sangat
mendekati lingkaran yang
tertutup. (Gagal jika
garis berkelanjutan
sehingga membentuk
spiral).
24. Menggambar orang
3 bagian
Berikan anak pensil dan kertas.
Katakana pada anak untuk menggambar
seseorang. Patikan anak telah
menyelesaikan gambar sebelum dinilai
Anak menggambar 3 atau
lebih bagian. Bagian
sepasang dinilai satu
bagian.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
26/57
26
25. Mencontoh tanda +
(tanda plus)
Berikan anak pensil dan kertas.
Tunjukkan pada anak tanda + pada
kertas. Tanpa menyebut bentuk gambar
atau menggerakan jari atau pensil untuk
menunjukkan cara pembuatannya.
Anak menggambar 2
garis saling berpotongan,
setidaknya mendekati
titik tengah. Garis tidak
perlu benar-benar lurus
26. Memilih garis yang
lebih panjang
Tunjukkan pada anak 2 garis parallel
dan tanyakan pada anak mana yang
lebih panjang. Putar kertas dan tanyakan
kembali, apabila anak tidak menjawab
benar sebanyak 3 kali, maka ulang
pertanyaan.
Anak memilih garis yang
lebih panjang 3 dari 3 tes
atau 5 dari 6 tes
27. Mencontohkan
persegi dengan
petunjuk
Laksanakan item no.29. bila anak tidak
dapat mencontohkannya tunjukan cara
membuatnya.
Anak menggambar bujur
sangkar dengan garis
lurus dan membentuk 4
sudut
28. Menggambar orang
6 bagian
Laksanakan item no.24 Anak menggambar 3 atau
lebih bagian. Sama
dengan item no.24
29. Mencontohkan
persegi
Berikan anak pensil dan kertas dan
tunjukan pada anak gambar bujur
sangkar
Merujuk pada syarat
lulus item motorik
halusno.27
3. Sektor Bahasa
No. Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus
1. Bereaksi terhadapbel
Pegang bel sehingga anak tidak dapatmelihatnya, sembunyikan bel
Anak merespon bunyibel
2. Bersuara Selama tes, dengarkan suara lain yang
dikeluarkan selain tangisan.
Anda mendengar anak
mengeluarkan banyak
suara
3. Ooh/ahh Dengarkan apakah anak membuat suara
seperti Ooh..atau aah..
Anda mendengar anak
mengeluarkan suara
tersebut
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
27/57
27
4. Tertawa Dengar apakah anak tertawa dengan
keras
Anda mendengar anak
tertawa dengan keras.
5. Berteriak Dengar apakah anak mengeluarkan
suara yang keras atau teriakan yang
menyenangkan.
Anda mendengar anak
berteriak.
6. Menoleh ke
bunyi kerincingan
Berdiri di belakang anak pada saat anak
dipangku menghadap orang tuanya atau
didudukan di atas meja.
Anak merespon dengan
menoleh kea rah
datangnya suara.
7. Menoleh ke arah
datangnya suara
Letakkan tangan anda di antara mulut
anda. Berbisiklah sambil menyebut
nama anat beberapa kali
Anak menoleh ke arah
datangnya suara
8. Bersuara 1 suku
kata
Dengarkan apakah anak menghasilkan
satu suku kata
Anda mendengarkan
anak menghasilkan satu
suku kata.
9. Meniru bunyi kata-
kata
Buat suara seperti batuk Anak meniru suara anda
10. Papa atau mama
(tidak spesifik)
Dengarkan apakah anak mengucapkan
kata papa atau mama
Anak mengatakan papa
atau mama
11. Kombinasi 2 suku
kata yang sama
Dengar apakah anak mengulang-ulang 2
suku kata yang sama
Anak dapat mengulang 2
suku kata
12 Mengoceh Dengarkan apakah anak membuat
percakapan yang tidak masuk akal
kepada dirinya sendiri
Anak mengoceh
13. Papa atau
mama(spesifik)
Dengarkan apakah anak mengucapkan
kata papa kea rah papa atau mama kea
rah mama
anak mengucapkan kata
papa atau mama dengan
penuh makna
14. Mengucapkan
1kata
Tanyakan pada orang tua anak berapa
banyak kata yang dapat diucapkan oleh
anak dan kata apa saja
Orang tua melaporkan
anak dapat
mengucapkan 1 kata
15. Mengucapkan
2kata
Tanyakan pada orang tua anak berapa
banyak kata yang dapat diucapkan oleh
anak dan kata apa saja
Orang tua melaporkan
anak dapat
mengucapkan 2 kata
16. Mengucapkan Tanyakan pada orang tua anak berapa Orang tua melaporkan
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
28/57
28
3kata banyak kata yang dapat diucapkan oleh
anak dan kata apa saja
anak dapat
mengucapkan 3 kata
17. Mengucapkan
4kata
Tanyakan pada orang tua anak berapa
banyak kata yang dapat diucapkan oleh
anak dan kata apa saja
Orang tua melaporkan
anak dapat
mengucapkan 4 kata
18. Menunjuk 2gambar Pastikan anak dapat menunjuk suatu
gambar
Anak menunjuk dengan
benar 2 atau 3 gambar.
19. Kombinasi kata Dengarkan apakah anak sudah membuat
kombinasi sedikitnya 2 kata yang
bermakna untuk menunjukkan suatu
tindakan
Anda mendengar anak
mengucapkan kombinasi
2 kata
20. Menyebut 1gambar Tunjukan pada anak suatu gambar dan
biarkan anak menyebutkan nama
gambar
Anak menyebut 1 nama
gambar dengan benar
21. Bagian tubuh 6 Pastikan anak dapat menunjuk bagian-
bagian tubuh
Anak menunjuk dengan
benar
22. Menunjuk 4gambar Lihat item no.18 Anak menunjuk dengan
benar 4 atau 5
23. Pembicaraan
sebagian
dimengerti
Selesai tes, perhatikan kemampuan
berbicara anak yang bermakna
Pemeriksa memahami
sebagian dari
pembicaraan anak
24. Menyebut 4gambar Lihat item no.20 Anak menyebut 4 nama
gambar dengan benar
25. Mengetahui 2
kegiatan
Minta anak 2 kegiatan pada gambar Anak dapat menunjukan
2 atau 3 gambar dengan
benar
26. Mengerti 2
kata sifat
Tanyakan kepada anak pertanyaan yang
berhubungan dengan kata sifat
Anak menjawab dengan
benar 2 pertanyaan
27. Menyebut 1 warna Pastikan anak dapat menyebut warna Anak dapat menyebutka
1,2, atau 3 warna
28. Kegunaan 2 benda Tanyakan pada anak satu per satu kata
yang berhubungan dengan kata benda
Anak menjawab dengan
benar 2 pertanyaan
29. Menghitung 1kubus Letakkan 8 kubus di atas meja dii depan Anak meletakkan 1
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
29/57
29
anak kubus dan mengatakan
ada 1 kubus di atas
kertas
30. Kegunaan 3 benda Lihat item no.28 Anak menjawab dengan
benar 3 pertanyaan
31. Mengetahui 4
kegiatan
Lihat item no.25 Anak dapat menunjuk 4
atau5 gambar dengan
benar
32. Pembicaraan
seluruhnya
dimengerti
Lihat item no.23 Pemeriksa memahami
seluruh pembicaraan
anak
33. Mengerti 4kata
depan
Minta anak berdiri Anak dapat menjalankan
4 tugas dengan benar
34. Menyebut 4 warna Lihat item no.27 Anak dapat
menyebutkan 4 warna
dengan benar
35. Mangartikan 5 kata Tanya kepada anak 5 kata Anak dapat mengartikan
5 atau 6 kata dengan
benar
36. Mengerti 3 kata
sifat
Lihat item no.26 Anak menjawab dengan
3 pertanyaan
37. Menghitung 5kubus Lihat item no.29 Anak meletakkan 5
kubus dan mengatakan
ada 5 kubus di atas
kertas
38. Menyebutkan 2
lawan kata
Tanyakan pertanyaan mengenai lawan
kata
Anak dapat menjawab 2
kata dengan benar
39. Mengartikan 7
kata
Lihhat item no. 35 Anak dapat mengartikan
7 kata dengan benar
4. Sektor Motorik Kasar
No. Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
30/57
30
1. Gerak seimbang Tidurkan anak terlentang, amati aktifitas
lengan dan tungkai anak
Anak menggerakan
lengan dan tungkainya
dengan seimbang
2. Mengangkat kepala Tidurkan anak dalam posisi tengkurap.
Amati gerakan kepala.
Anak mengangkat
kepala sehingga dagu
berjauhan dengan
permukaan tanpa
menoleh ke kiri dan ke
kanan
3. Kepala terangkat
Lihat item motorik kasar no.2 nak mengangkat
kepala selama
beberapa detik
4. Kepala terangkat
Lihat item motorik kasar no.2 nak mengangkat
kepala selama
beberapa detik
5. Duduk dengan
kepala tegak
Pegang anak dalam posisi duduk Anak dapat
mempertahankan
kepalanya tegak selama
beberapa detik
6. Menumpu beban Pegang anak dalam posisi berdiri, dan
perlahan lepaskan
Anak dapat
menumpukan beban
pada kakinya beberapa
detik
7. Dada terangkat dan
menumpu pada
lengan
Letakkan anak dalam posisi tengkurup Anak mengangkat
kepala dan dadanya
menumpu pada lengan
8. Membalik badan Perhatikan apakah anak membalikkan
badannya dari posisi tengkurap ke
terlentang
Anak membalikan
badannya dengan
sempurna
9. Bangkit dengan
kepala tegak
Letakkan anak dalam posisi terlentang,
pegang tangan dan pergelangan tangan
anak. Tarik anak ke posisi duduk.
Untuk sesaat, kepala
anak tidak terkulai
ketika tubuhnya
diangkat
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
31/57
31
10. Duduk tanpa
pegangan
Pegang anak dalam posisi duduk,
perlahan lepaskan
Anak duduk selama 5
detik atau lebih
11. Berdiri dengan
berpegangan
Letakkan anak dalam posisi berdiri
dengan berpegangan pada benda
Anak berdiri selama 5
detik atau lebih
12. Bangkit untuk
berdiri
Dudukan anak di lantai, dorongkan anak
untuk berdiri
Anak menarik badannya
sendiri ke posisi berdiri
13. Bangkit lalu duduk Saat anak berbaring/tengkurap/berdiri
sambil dipegang, dorong anak ke posisi
duduk
Anak berubah ke posisi
duduk
14. Berdiri 2 detik Bantu anak berdiri, topang dari jarak
dekat
Anak berdiri tanpa
ditopang selama 2 detik
atau lebih
15. Berdiri sendiri Lihat item motorik no.11 Anak berdiri tanpa
ditopang selama 10
detik atau lebih
16. Membungkuk
kemudian berdiri
Saat anak berdiri di lantai tanpa
pegangan, letakkan mainan untuk
diambilnya
Anak membungkuk
untuk mengambil benda
17. Berjalan dengan
baik
Amati apakah anak sudah berjalan Anak dapat
menyeimbangkan tubuh
dengan baik
18. Berjalan mundur Minta anak untuk berjalan mundur Anak mundur beberapa
langkah tanpa duduk
19. Lari Dorong anak untuk berlari Anak berlari dengan
baik tanpa terjatuh
20. Berjalan menaiki
tangga
Tanyakan kepada orang tua apakah anak
dapat menaiki tangga
Anak dapat menaiki
tangga
21. Menendang bola ke
depan
Letakkan bola sekitar 15 cm di depan
anak
Anak menendang bola
ke depan tanpa
berpegangan
22. Melompat Minta anak untuk melompat Anak melompat dan
mengangkt ke 2 kakinya
23. Melempar bola Beri anak bola dan berdiri 1 meter Anak melempar bola
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
32/57
32
tangan ke atas darinya dengan lengannya
24. Lompat jauh Letakkan selembar kertas, dan dorong
anak untuk melompatinya
Anak melompati mertas
tanpa melompatinya
25. Berdiri 1 kaki 1detik
Perintahkan anak untukmenyeimbangkan diri dengan 1 kaki
Anak dapat berdiriselama 1 detik
26. Berdiri 1 kaki 2
detik
Lihat item no.25 Anak dapat berdiri
selama 2 detik
27. Melompat
dengan 1 kaki
Anak dapat melompat dengan 1 kaki Anak dapat melompat
dengan 1 kaki sebanyak
2 kali atau lebih
28. Berdiri 1 kaki 3
detik
Lihat item no.25 Anak dapat berdiri
selama 3 detik
29. Berdiri 1 kaki 4
detik
Lihat item no.25 Anak dapat berdiri
selama 4 detik
30. Berdiri 1 kaki 5
detik
Lihat item no.25 Anak dapat berdiri
selama 5 detik
31. Berjalan dengan
merapatkan tumit
ke jari kaki
Tunjukkan pada anak car berjalan pada
garis lurus dengan menempelkan tumit ke
depan jari yang berlainan
Anak berjalan 4 langkah
atau lebih
6. Diagnosis banding
Karakter Autism GPPH Gangguan
Pendengaran
Asperger
disorder
Rett
Syndrome
Retardasi
mental
Gangguan bicara + + + +/- + -
Hiperaktif + +
(dominan)
- - - -
Gangguan
interaksi social
+ - - + - -
Kontak mata - + + - +/- +/-
Stereotipik + + - + - -
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
33/57
33
7. HTD dan pemeriksaan penunjangPenegakan Diagnosis
1. Anamnesis dengan CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)2. Pemeriksaan Fisika.
Tidak korporatif dengan pemeriksaan
b. Kurang tertarik dnegan mainanc. Hanya mengerti sedikit terhadap perintah dasard. Perilaku stereotipik, dll
3. Pedoman diagnostic untuk Autisme menurut PPDGJ-III
Adanya kealainan fungsi dalam 3 bidang : interaksi social, komunikasi dan perilaku
yang terbatas dan berulang. Kelaianan ini sudah menjadi jelas sebelum usia 3 tahun.
4. Pemeriksaan tambahan
1. CHAT (Cheklists for Autism in Toddlers)
2. STAT ( Screening Tool for Autism in Two-Year-Old)
3. SCQ ( Social Communication Questionnaire )
4. ADI-R ( Autism Diagnose Interview-Revised )
i.Interview terstruktur lebih dari 100 item untuk caregiverii.Terdiri dari 4 faktor untama :
1. Komunikasi anak2. Interaksi social3. Perlilaku yang berulang-ulang4. Age of onset symptoms5. ADOS ( Autism Diagnostic Observation Schedule )
Observasi socio-komunikatif, interpretasi bisa berupa terlambat, abnormal atau
absent
6. CARS ( Childhood Autism Rating Scale )
Gangguan
motorik
- - - - + +/-
jenis kelamin > > > > >
tes pendengaran - - + - - +/-
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
34/57
34
i. Menilai pergerakan tubuh anakii. Adaptasi terhadap perubahan
iii. Respon pendengaraniv. Komunikasi verbalv. Interaksi dengan masyarakat
Checklist for Autism in Toddlers
A. Allo Anamnesis Ya Tidak
1. Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang
naik turun di paha anda ?
2. Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ?
3. Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti
memanjat tangga ?
4. Apakah anak suka bermain cilukba atau petak umpet
?
5. Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat
secangkir teh menggunakan mainan berbentukcangkir dan teko atau permainan lain ?
6. Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu
dengan menggunakan jari ?
7. Apakah anak pernah menggunakan jari untuk
menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana ?
8. Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang
kecil ?9. Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk
menunjukkan sesuatu ?
B. Pengamatan Ya Tidak
1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak
mata) dengan pemeriksa ?
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
35/57
35
2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian
pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan sambil
mengatakan : lihat itu ada bola (atau mainan lain)!
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda
yang ditunjuk atau ke tangan pemeriksa ?
3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan
gelas / cangkir dan teko. Katakan pada anak :
Buatkan secangkir susu buat mama!
4. Tanyakan pada anak : Tunjukkan mana gelas
(benda lain)!. pakah anak menunjukkan benda
tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah
anda ketika menunjuk ke suatu benda ?
5. Apakah anak dapat menumpuk kubus menjadi
menara ? atau bola secara berjejer secara berulang?
Kriteria :
a. Risiko tinggi autisbila jawaban tidak pada A5, A7, B2, B3, dan B4.b. Risiko rendah autisbila jawaban tidak pada A7 dan B4.c. Gangg.perkembangan lain bila jawaban tidak jumlahnya 3 atau lebih untuk
pertanyaan A1-A4, A6, A8-9, B1, B5.
d. NormalInterpretasi : berisiko tinggi mengalami autis
Menurut PPDGJ III, diagnosis sesuai kriteria F84.0 gangguan autistic masa kanak
8.
Working DiagnosisPradipta mengalami gangguan perkembangan pervasif (autistic spectrum disorder)
dengan ciri kelainan fungsi dalam 3 bidang, yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan
komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang.
9. EpidemiologiPrevalensi.Gangguan autistik terjadi dengan angka 2 sampai 5 kasus per 10.000 anak
(0,02 sampai 0,05 persen) di bawah usia 12 tahun. Jika retardasi mental berat dengan
ciri autistik dimasukkan, angka dapat meningkat sampai setinggi 20 per 10.000. Pada
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
36/57
36
sebagian besar kasus autisme mulai sebelum 36 bulan tetapi mungkin tidak terlihat
bagi orang tua, tergantung pada kesadaran mereka dan keparahan gangguan.
Distribusi jenis kelamin.Gangguan autistik ditemukan lebih sering pada anak laki-
laki dibandingkan pada anak perempuan. Tetapi anak perempuan yang memiliki
gangguan autistik cenderung terkena lebih serius dan lebih mungkin memiliki riwayat
keluarga gangguan kognitif dibandingkan anak laki-laki.
Status sosioekonomi.Penelitian awal mengatakan bahwa status sosioekonomi yang
tinggi sering ditemukan pada keluarga dengan anak-anak autistik; tetapi temuan
tersebut kemungkinan didasarkan pada rujukan bias. Selama lebih dari 25 tahun yang
lalu, semakin banyak kasus yang ditemukan pada kelompok sosioekonomi rendah.
10.Faktor risiko Genetics Brain disease (TORCH infections) Developmental Brain abnormalities (microcephaly, hydrocephalus) Metabolic diseases (PKU, MPS) Postnatally acquired destructive disorder (Encephalitis, Meningitis) Lead encephalopathy Neoplasm Genetic disorder (Tuberous sclerosis, fragile X Syndrome)
a. Usia calon ibu & ayah yang berpengaruh pada kejadian autisme.1. Ibu yang hamil usia 30-34tahun beresiko 27% untuk memiliki anak autis.
Resiko ini makin meningkat pada ibu yang hamil diatas 40 tahun.
2. Untuk calon ayah, setiap 5 tahun resikonya bertambah 4%. Ayah yangberusia 40 tahun atau lebih beresiko enam kali lebih tinggi dari ayah berusai
dibawah 30 tahun.
3. Para ahli menduga ini disebabkan faktor kromosom yang abnormal pada seltelur wanita paruh baya dan mutasi sel sperma pada pria.
b. Komplikasi yang dialami saat mengandung juga berpengaruh, seperti:1. Perdarahan selama kehamilan memiliki resiko 81%, karena diketahui
memengaruhi oksigen pada janin (fetal hypoxia) untuk perkembangan otak
janin yang pada akhirnya meningkatkan risiko autisme.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
37/57
37
2. Ibu yang diabetes gestasional memiliki resiko 2x lipat (4 dari 100 kehamilan)3. infeksi selama persalinan terutama infeksi virus.4. penggunaan obat-obatan, seperti obat depresi atau gangguan emosional lain
terhadap kejadian austime. Mengenai hal ini, para peneliti menyatakan belum
bisa disimpulkan apakah autisme terjadi akibat efek samping obat atau
pengaruh kondisi kejiwaan calon ibu saat hamil.
5. merokok dan stres selama kehamilan terutama trimester pertama6. Gangguan persalinan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya autism
adalah : pemotongan tali pusat terlalu cepat, Asfiksia pada bayi (nilai
APGAR SCORE rendah < 6 ), lamanya persalinan, letak presentasi bayi
saat lahir dan berat lahir rendah ( < 2500 gram )
7. Faktor makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil diduga juga berpengaruh.c. Ada riwayat keluarga yang menderita
Faktor lingkungan : infeksi, paparan logam berat, bahan bakar, phenol pada
plastik, merokok, alkoholisme, obat, vaksin, pestisida, dll.
11.EtiologiPenyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, ada berbagai macam teori
penyebab autisme yaitu :
Faktor psikodinamika dan keluargaSpekulasi awal Kanner bahwa ibu yang tidak responsive terhadap
kebutuhan emosi anak menjadi penyebab dari autis, namun tidak ada
bukti yang dengan mendukung spekulasinya. Teori ini justru
menyebabkan trauma pada orang tua. Akan tetapi, beberapa anak autis
berespon terhadap stressor psikososial dengan eksaserbasi gejala.
Kelainan organo-biologi-neurologiBerhubungan dengan lesi neurologis, rubella kongenital,
cytomegalovirus, ensefalitis, meningitis, fenilketonuria, tuberous
sclerosis, epilepsi dan fragile X syndrome. Ada temuan bahwa anak
autistik memiliki lebih banyak anomali fisik kongenital ringan
dibandigkan dengan saudaranya
Faktor genetic
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
38/57
38
Anak kembar menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan
dalam perkembangan autisme. Pada anak kembar satu telur ditemukan
sekitar 36-39 % sedang pada anak kembar dua telur 0 %. Adany
hubungan autisme dengan fragile X sindrom.
Faktor imunologiTerdapat beberapa bukti mengenai inkompatibilitas antara ibu dan
fetus, dimana limfosit fetus bereaksi terhadap antibodi ibu, sehingga
kemungkinan menyebabkan kerusakan jaringan syaraf embrional
selama masa gestasi.
Faktor perinatalSelama gestasi, perdarahan maternal stelah trisemester pertama dan
mekonium dalam cairan amnion dilaporkan lebih sering terjadi pada
anak autistik dibandingkan dengan populasi umum. Penggunaan obat
pada selama kehamilan, respiratory disstres syndrome, anemia
neonatus.
Temuan neuroanatomiAdanya temuan penurunan sel purkinju di serebelun yang
kemungkinan menyebabkan kelainan atensi, kesadaran, dan proses
sensorik.
Penemuan biokimiaPada sepertiga dari penderita autisme ditemukan peninggian serotonin
plasma. Selain itu terdapat peninggian asam homovanilik pada cairan
liquor cerebrospinal. Peningkatan homovalinic acid (metabolit utama
dopamin) dalam cairan serebrospinal yang disertai dengan peningkatan
perilaku penarikan diri dan stereotipik.
12.Patogenesis
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
39/57
39
13.TatalaksanaTujuan terapi untuk anak dengan gangguan autistic adalah untuk meningkatkan
perilaku prososial dan perilaku yang secara social dapat diterima, untuk mengurangi
gejala perilaku yang aneh, dan untuk memperbaiki komunikasi verbal serta nonverbal.
Perbaikan bahasa dan akademik sering diperlukan. Anak dengan retardasi mental
memerlukan intervensi perilaku yang sesuai secara interlektual untuk mendorong
perilaku yang dapat diterima secara social dan mendorong keterampilan perawatan
diri. Disamping itu, orang tua, yang sering putus asa, membutuhkan dukungan dan
konseling. Psikoterapi individual yang berorientasi tilikan terbukti tidak efektif.
Intervensi perilaku dan edukasi saat ini dianggap terapi pilihan. Pelatihan di dalam
ruang kelas yang terstruktur dikombinasikan dengan metode perilaku adalah metode
terapi yang paling efektif untuk banyak anak autistic.
Pelatihan yang teliti pada orang tua mengenai konsel dan keterampilan modifikasi
perilaku serta resolusi perhatian orang tua dapat menghasilkan cukup keuntungan di
dalam bahasa, kognitif dan area perilaku social anak.
Tidak ada pengobatan spesifik untuk mengobati gejala inti gangguan autistic;
meskipun demikian, psikofarmakoterapi meruapakn terapi tambahan yang bernilaiuntuk mengurangi gejala perilaku terkait. Obat-obat telah dilaporkan memperbaiki
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
40/57
40
gejala berikut yang mencakup agresi, ledakan kemarahan hebat, perilaku mencederai
diri sendiri, hiperaktivitas, dan perilaku obsesif-kompulsif serta stereotipik.
Pemberian obat antipsikotik dapat mengurangi agresi atau perilaku mencederai diri.
Agonis serotonin-dopamin (SDA) memiliki resiko rendah dalam emnimbulkan efek
samping ekstrapiramidal, meskipunn beberapa individuyang sensitive tidak dapat
menoleransi efek samping ekstrapiramidal atau antikolinergik dari agen antipsikotik
atipikal. SDA mencakup risperidone, olanzapine, quetiapine, clozapine, dan
ziprasidone.
Medikamentosa
1) Haloperidol- Menurunkan gejala perilaku dan mempercepat belajar.- Menurunkan hiperaktivitas, stereotipik, menarik diri, kegelisahan, hubungan
objek abnormalitas, iritabilitas, dan afek yang labil.
2) FenfluramineMenurunkan kadar serotonin darah, efektif pada beberapa anak autistik.
3) NaltroxoneSuatu antagonis opiat yang menghambat opioid endogen, untuk menurunkan
gejala autistik
4) LithiumUntuk mengendalikan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.
Psikoterapi
1) Applied Behavioral Analysis(ABA)Jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didesain
khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan
khusus pada anak dengan memberikanpositive reinforcement(hadiah/pujian)
2) Terapi WicaraAnak yang mengalami hambatan bicara dilatih dengan proses pemberian
reinforcement dan meniru vokalisasi terapis. Terapis bicara dalam upaya
meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis.
3) Terapi OkupasiHampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan
motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar. Mereka kesulitan untuk memegang
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
41/57
41
pensil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap
makanan ke mulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangant
penting untuk melatih mempergunakan otot-otot halus pada anak autistik dengan
benar.
4) FisioterapiBanyak diantara anak autistik mempunyai gangguan pada motorik kasar. Kadang-
kadang tonus otot lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan
tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris berguna
untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5) Terapi SosialSeorang terapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada anak autistik
untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya.
6) Terapi BermainSeorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain
dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi, dan interaksi
sosial. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-
teknik tertentu.
7) Terapi PerilakuAnak autistik seringkali merasa frustasi. Teman-temannya seringkali tidak
memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya. Mereka
banyak hipersensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan. Tak heran bila mereka
sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang
dari perilaku tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan
perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya.
8) Terapi PerkembanganFloortime, Son-rise, dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap
sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya, dan
tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional,
dan intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti
ABA yang lebih mengajarkan keterampilan yang lebih spesifik.
9) Terapi VisualIndividu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual
thinkers). Hal ini yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar
komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan PECS (Picture Exchange
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
42/57
42
Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi.
10)Terapi BiomedikGejala-gejala anak autis diperparah dengan adanya gangguan metabolisme yang
akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini
diperiksa secara intensif, pemeriksaan darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal
abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari
gangguan.
Diet
1) Hindari makanan yang mengandung kasein dan glutein untuk menghindariopioid.
2) Hindari makanan mengandung zat adiktif atau pengawet.3) Terapi vitamin :
a. Vitamin A dan D, membantu meningkatkan kemampuan kontak mata danbehavior dari anak.
b. Vitamin B dan magnesium, membantu perkembangan otak.c. Vitamin C, membantu mengurangi gejala depresi dan confusion.
4) Diet Khusus yang disesuaikan dengan cerebral alergies yang dideritapenyandang autis.
Edukasi
Orang tua membutuhkan bantuan dan konseling dalam merawat anak autistik. Anak harus sering diajak keluar rumah, bersama orang tuanya agar anak
menyadari bahwa ada dunia lain diluar dunianya sendiri
14.KomplikasiKomplikasi autisme adalah :
- Gangguan interaksi sosialAnak anak dengan autisme biasanya tidak dapat melakukan interaksi timbal
balik dengan sempurna. Beberapa anak akan menunjukkan respon yang tidak
adekuat terhadap stimlus yang sifatnya sosioemosional. Hal ini membuat anak
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
43/57
43
anak dengan autisme cenderung terisolasi dari lingkungan sekitar, terutama dari
temanteman sebaya yang normal.
- Gangguan komunikasiAnak anak dengan autisme biasanya tidak dapat menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi seara sempurna karena kemampuan / keterampilan berbahasanya
kurang. Hal ini akan membuat anak dengan autisme sulit untuk berinteraksi
sosial. Mereka cenderung buruk dalam hal keluwesan berbicara dan kurang dapat
berinteraksi timbal balik, baik dalam percakapan secara verbal maupun
menggunakan ungkapan non verbal dan kurang mampu menggunakan variasi
irama dan isyarat tubuh untuk mengungkapkan perasaan mereka. Mereka juga
cenderung kurang mampu dalam melakukan permainan imaginatif dan imitasi
sosial.
- Kurangnya minat dan kegiatanAnak dengan autisme cenderung memiliki pola hidup yang rutin dan berulang.
Mereka biasanya tidak memiliki minat untuk memulai suatu kegiatan baru. Hal ini
membuat anak tidak dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal bila
dibiarkan begitu saja.
- Retardasi mentalPada kasus autisme, dapat ditemukan adanya retardasi mental yang signifikan.
Ditambah dengan kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi, hal ini dapat
mengarah pada kurangnya kemampuan kognitif anakanak dengan autisme.
- Trauma fisikBeberapa anak dengan autisme cenderung menyakiti diri sendiri/ tempertantrum
(misalnya memukul mukul kepala) dan terkadang tidak menunjukkan respons
yang adekuat terhadap rasa nyeri sehingga rentan untuk melukai diri sendiri.
- Gangguan Nutrisi (Gizi)Nutrisi yang kurang atau yang lebih dikenal dengan malnutrisi adalah salah satu
komplikasi yang dapat terjadi pada penderita autism. Hal ini disebabkan karena
penderita autis tidak dapat makan makanan tertentu yang mengandung gluten
seperti : biscuit, mie, roti dan segala bentuk kemasan lain dari terigu. Penderita
autis juga tidak dapat memakan makanan atau minuman dengan kandungan casein
seperti : susu sapi, keju, mozzarella, butter ataupun permen. Anak autis juga
cenderung malas makan sehingga asupan makanan yang masuk tidak adekuat.
Untuk itu diperlukan diet yang tepat bagi penderita autis.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
44/57
44
15.PencegahanPencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin sejak merencanakan kehamilan, saat
kehamilan, persalinan dan periode usia anak.
PENCEGAHAN SEJAK KEHAMILAN
Untuk mencegah gangguan perkembangan sejak kehamilan , harus dilihat dan diamati
penyebab dan faktor resiko terjadinya gangguan perkembangan sejak dalam
kehamilan. Untuk mengurangi atau menghindari resiko yang bisa timbul dalam
kehamilan tersebut dapat melalui beberapa cara.
Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal,kalu perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamilan.
Melakukan pemeriksaan skrening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH(Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, herpes atau hepatitis).
Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan secara rutindan berkala, dan selalu mengikuti nasehat dan petunjuk dokter dengan baik.
Berhati-hati saat mengkonsumssi obat selama kehamilan, bila perlu haruskonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Bila bayi beresiko alergi sebaiknya ibu mulai menghindari paparan alergi berupaasap rokok, debu atau makanan penyebab alergi sejak usia di atas 3 bulan.
Hindari paparan makanan atau bahan kimiawi atau toksik lainnya selamakehamilan. Jaga higiene, sanitasi dan kebersihan diri dan lingkungan kita.
Konsumsilah makanan yang bergizi baik dan dalam jumlah yang cukup. Sekaligus
konsumsi vitamin dan mineral tertentu sesuai anjuran dokter secara teratur. Hindari asap rokok, baik secara langsung atau jauhi ruangan yang dipenuhi asap
rokok. Beristirahatlah yang cukup, hindari keadaan stres dan depresi serta selalu
mendekatkan diri dengan Tuhan.
PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN
Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan tentangrencana persalinan.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
45/57
45
Dapatkan informasi secara jelas dan lengkap tentang resiko yang bisa terjadiselama persalinan.
Bila terdapat resiko dalam persalinan harus diantisipasi.
PENCEGAHAN SEJAK USIA BAYI
Bila perlu dilakukan terapi dan intervensi secara dini bila sudah mulai dicurigaiterdapat gejala atau tanda gangguan perkembangan. Tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan adalah : Amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir.
Gangguan saluran cerna yang berkepanjangan akan dapat mengganggu fungsiotak yang akhirnya mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.
Monitoring tumbuh kembangnya secara rutin dan cermat terutama gangguanperkembangan dan perilaku pada anak.
Bila didapatkan penyimpangan gangguan perkembangan khususnya yangmengarah pada gangguan perkembangan dan perilaku maka sebaiknya dilakukan
konsultasi sejak dini kepada ahlinya untuk menegakkan diagnosis dan intervensi
sejak dini.
Pada bayi dengan gangguan pencernaan yang disertai gejala alergi atau terdapatriwayat alergi pada orang tua, sebaiknya menunda pemberian makanan yang
beresiko alergi hingga usia diatas 2 atau 3 tahun.
Makanan yang harus ditunda adalah telor, ikan laut, kacang tanah, buah-buahantertentu, keju dan sebagainya.
Bayi yang mengalami gangguan pencernaan sebaiknya juga harus menghindarimonosodium glutamat (MSG), amines, tartarzine (zat warna makanan).
Bila gangguan pencernaan dicurigai sebagai Celiac Disease atau IntoleransiCasein dan Gluten maka diet harus bebas casein dan Gluten,
Ciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang baik secara kualitas dankuantitas, hindari rasa permusuhan, pertentangan, emosi dan kekerasan.
Mengamati secara cermat tanda dan gejala autism sejak usia 0 bulan.
16.PrognosisGangguan autistik umumnya merupakan gangguan seumur hidup dengan prognosis
yang terbatas. Anak autistik dengan IQ di atas 70 dan mereka yang menggunakan
bahasa komunikatif saat diusia 5 hingga 7 tahun cenderung memiliki prognosis baik.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
46/57
46
Area gejala yang tidak tampak membaik seiring waktu adalah gejala yang terkait
dengan perilaku berulang atau ritualistik. Prognosis membaik jika lingkungan atau
rumah bersifat supportif dan dapat memenuhi kebutuhan ekstentif anak tersebut.
17.SKDITingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Hipotesis
Pradipta , usia 3 tahun, mengalami gangguan bahasa, gangguan interaksi sosial
dan perilaku karna menderita autistic spektrum disorder.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
47/57
47
IV. LEARNING ISSUE1. ASD
DEFINISI
ASD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu jenis
masalah neurologis yang mempengaruhi pikiran, persepsi, dan perhatian yang
sudah tampak sebelum usia 3 tahun dan membuat anak ASD tidak mampu
berkomunikasi, tidak mampu mengekspresikan perasaan, maupun keinginan
sehingga perilaku dan hubungan dengan orang lain menjadi terganggu.
Pertama kali dilaporkan oleh Dr. Leo Kanner 1943, early infantile autism.
Autisme masa anak adalah gangguan pervasif yang ditandai dengan kelainan
dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan
ciri kelainan fungsi pada 3 bidang : interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku
yang terbatas dan berulang.
Autisme masa kanak-kanak dini adalah penarikan diri dan kehilangankontak dengan realitas atau dengan orang lain. Pada bayi tidak terlihat tanda dan
gejala. (Sacharin, R, M 1996 : 305). Autisme pada anak merupakan gangguan
perkembangan pervasif (DSM IV, Saddock and Saddock 200)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gangguan
perkembangan pervasif, atau kualitatif pada komunikasi verbal dan nonverbal,
aktivitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik berupa kegagalan
mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan), hambatan dalam
pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif serta
penarikan diri dari dan kehilangan kontak dengan realitas.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi.Gangguan autistik terjadi dengan angka 2 sampai 5 kasus per
10.000 anak (0,02 sampai 0,05 persen) di bawah usia 12 tahun. Jika retardasi
mental berat dengan ciri autistik dimasukkan, angka dapat meningkat sampai
setinggi 20 per 10.000. Pada sebagian besar kasus autisme mulai sebelum 36
bulan tetapi mungkin tidak terlihat bagi orang tua, tergantung pada kesadaran
mereka dan keparahan gangguan.
Distribusi jenis kelamin.Gangguan autistik ditemukan lebih sering pada
anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan. Tetapi anak perempuan yangmemiliki gangguan autistik cenderung terkena lebih serius dan lebih mungkin
memiliki riwayat keluarga gangguan kognitif dibandingkan anak laki-laki.
Status sosioekonomi. Penelitian awal mengatakan bahwa status
sosioekonomi yang tinggi sering ditemukan pada keluarga dengan anak-anak
autistik; tetapi temuan tersebut kemungkinan didasarkan pada rujukan bias.
Selama lebih dari 25 tahun yang lalu, semakin banyak kasus yang ditemukan pada
kelompok sosioekonomi rendah.
ETIOLOGIPenyebab autisme diantaranya :
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
48/57
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
49/57
49
a. CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)b. STAT (Screening Tool for Autism in Two-Year-Old)c. SQC (Social Communication Questionnaire)d. ADI-R (Autism Diagnose Interview-Revised)
i.
Interview terstruktur lebih dari 100 item untuk caregiverii. Terdiri dari 4 faktor utama1. Komunikasi anak2. Interaksi sosial3. Perilaku yang berulang-ulang4. Age of onset symptom
5) ADOS (Autism Diagnostic Observastion Schedule)Observasi sosio-komunikatif, interpretasi bisa berupa terlambat, abnormal,
atau absen.
6) CARS (Childhood Autism Rating Scale)a. Menilai pergerakan tubuh anak
b. Adaptasi terhadap perubahanc. Respon pendengarand. Komunikasi verbale. Interaksi dengan masyarakat
PENATALAKSANAAN
Orang tua perlu menyesuaikan diri dengan keadaan anaknya dan harus
memberikan perawatan kepada anak. Orang tua sadar ada Scottish Society for
Autistic ChildrendanNational Society for Autistic Childrenyang dapat membantudan dapat memberikan pelayanan pada anak autis. Anak autis memerlukan
penanganan multidisiplin yaitu terapi edukasi, terapi perilaku, terapi bicara, terapi
okupasi, sensori integrasi, auditory integration training(AIT), terapi keluarga dan
obat, sehingga memerlukan kerja sama yang baik antara orang tua, keluarga, dan
dokter
Pendekatan terapeutik dapat dilakukan untuk menangani anak autistik tapi
keberhasilannya terbatas, pada terapi perilaku dengan pemanfaatan keadaan yang
terjadi dapat meningkatkan kemahiran berbicara. Perilaku dekstrutif dan agresif
dapat diubah dengan manajemen perilaku.
Latihan dan pendidikan dengan menggunakan dukungan positif (hadiah)
dan dukungan negatif (hukuman) merupakan metode untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan dan keterampilan praktis. Kesabaran diperlukan karena
kemajuan pada anak autis lambat. Neuroleptik dapat digunakan untuk menangani
perilaku mencelakakan diri sendiri yang mengarah pada agresif, stereotipik, dan
menarik diri dari pergaulan sosial. Antagonis opiat dapat mengatasi perilaku,
penarikan diri dan stereotipik. Selain itu terapi kemampuan bicara dan model
penanganan harian dengan menggunakan permainan latihan antarperorangan
terstruktur dapat digunakan. Masalah perilaku seperti bising, gelisah, atau melukai
diri sendiri dapat diatasi dengan obat klorpromasin atau tioridasin. Keadaan tidak
dapat tidur dapat diberikan responsedatif seperti kloralhidat. Konvulsi
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
50/57
50
dikendalikan dengan obat antikonvulsan. Hiperkinesis jika menetap dan berat
dapat ditanggulangi dengan diet bebas adiktif dan pengawet.
Penatalaksanaan anak autistik bertujuan untuk
1. Mengurangi masalah perilaku.2.
Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa.3. Anak bisa mandiri
4. Anak bisa bersosialisasiPROGNOSIS
Gangguan autistik memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan prognosis
terbatas. Beberapa anak autistik menderita kehilangan semua atau beberapa bicara
yang ada sebelumnya. Hal tersebut paling sering terjadi antara usia 12 dan 24
bulan. Sebagai aturan umum, anak-anak autistik dengan IQ diatas 70 dan mereka
yang menggunakan bahasa komunikatif pada usia 5-7 tahun memiliki prognosis
yang terbaik. Prognosis membaik jika lingkungan atau rumah adalah suportif dan
mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut yang sangat banyak.
2. Tumbuh kembang anakPerkembangan normal seorang anak dapat dinilai dari beberapa aspek, meliputi :
1. Gross motor : Mengontrol pergerakan kepala, duduk, dan berjalan.2. Fine motor : Memegang sendok, memungut benda-benda kecil.3. Sensori : Melihat, mendengar, merasakan, menyentuh.4. Bahasa : Dapat berbicara dan memahami perkataannya, mengerti apa
yang orangtua mereka dan teman-teman lain katakan.
5. Sosial : Dapat bermain bersama dengan anggota keluarga dan anak-anak lain.
-
7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx
51/57
51
Berdasarkan aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, berikut beberapa
parameter perkembangan normal anak dari usia 0-2 tahun dari beberapa literatur,
yaitu :
1. Perkembangan KognitifUsia Kemampuan dan
proses berpikir
Komunikasi Gerakan
0-3
bulan
-Berespon terhadap suarabaru
-Mengikuti benda denganmata
-Melihat objek dan orang
-Berceloteh/bersuara-Tersenyum pada suara
ibu
-Mengangkat kaki dan tangan-Belajar mengangkat kepala-Melihat pergerakan tangan
sendiri
3-6
bulan
-Mengenal ibu-Mengapai objek
-Memalingkan