skenario a blok 20 tahun 2013x.docx

Upload: lisa-yuniarti

Post on 10-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    1/57

    1

    LAPORAN

    TUTORIAL SKENARIO A BLOK 20

    Disusun oleh :

    Kelompok B5

    Anggota

    1. Felicia Ivanty2. Tatia Indira3. Amir Ibnu Hizbullah4. M. Addien Prima Nanda5. Marini Syuryati6. Lisa Yuniarti7. David Wijaya8. Indah Fitri N9.Nyimas Irina Silvani10.Tri Indah Soraya11.Rahnowi Pradesta

    04111401002

    04111401003

    04111401032

    04111401037

    0411140104404111401049

    04111401052

    04111401056

    04111401057

    04111401084

    04111401086

    Tutor :

    dr. Maznah, SpParK

    PENDIDIKAN DOKTER UMUM

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2013

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    2/57

    2

    KATA PENGANTAR

    Penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen

    pembimbing yang telah membimbing tutorial pertama di blok 20 ini sehingga proses tutorial

    dapat berlangsung dengan sangat baik.

    Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua

    orang tua, yang tela memberi dukungan baik berupa materil dan moril yang tidak terhitung

    jumlahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario a di blok 19 ini

    hingga selesai.

    Ucapan terima kasih juga kepada para teman-teman sejawat di Fakultas Kedokteran

    Universitas Sriwijaya atas semua semangat dan dukungannya sehingga perjalanan blok perblok yang seharusnya sulit dapat dilewati dengan mudah.

    Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata mendekati sempurna.

    Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

    perbaikan di penyusunan laporan berikutnya.Mudah-mudahan laporan inidapat memberikan

    sumbangan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

    Palembang, 30 Oktober 2013

    Penyusun Kelompok 5

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    3/57

    3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar. 1

    Daftar Isi ..... 2

    BAB I : Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang.. 3BAB II : Pembahasan

    2.1 Data Tutorial...... 4

    2.2 Skenario Kasus.......... 4

    2.3 Paparan

    I. Klarifikasi Istilah................... 5

    II. Identifikasi Masalah............... 5

    III. Analisis Masalah............................................ 6

    IV. Learning Issues ................. 46V. Kerangka Konsep...................... 54

    BAB III : Penutup

    3.1 Kesimpulan ......................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    4/57

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada laporan tutorial kali ini, laporan membahas blok gastrointestinal yang berada

    dalam blok 19 pada semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan

    Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

    Pada kesempatan ini, dilakukan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk

    menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang.

    Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu:

    1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem KBK diFakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

    2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisisdanpembelajaran diskusi kelompok.

    3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dariskenario ini.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    5/57

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Data Tutorial

    Tutor : dr. Maznah Hamzah, Sp.ParK

    Moderator : Rahnowi Pradesta

    Sekretaris Papan : M. Addien Prima Nanda

    Sekretaris Meja : Felicia Ivanty

    Hari, Tanggal : Senin, 28 Oktober 2013

    Selasa, 30 Oktober 2013

    Peraturan : 1. Alat komunikasi di nonaktifkan

    2. Dilarang makan dan minum

    Skenario A blok 20 tahun 2013

    Pradipta, laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke klinik tumbuh kembang karena belum bisa

    bicara dan tidak bisa diam. Pradipta anak pertama dan anak tunggal dari ibu berusia 25 tahun.

    Lahir spontan pada kehamilan 40 minggu. Selama hamil ibu sehat dan periksa kehamilan

    dengan teratur ke bidan. Segera setelah lahir langsung menangis, tidak ada riwayat kejang.

    Saat ini pradipta tidak pernah mau menoleh bila dipanggil, suara yang dikeluarkan hanyalah

    bahasa planet yang tidak dimengerti. Dia juga tidak bisa bermain bersama dengan teman

    sebaya dan selalu menolak kontak mata. Di samping itu pradipta selalu bergerak, berlari

    kesana kemari tanpa tujuan, dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakan

    lengannyaseperti mau terbang. Tidak suka dipeluk dan akan menjadi histeris bila mendengar

    suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan mengambil tangan pendampingnya.

    Pemeriksaan fisik :

    Berat badan 16 kg, panjang badan 95 cm, lingkaran kepala 54 cm. Tidak ada

    gambaran dismorfik. Anak sadar, tidak ada kontak mata, tidak mau melihat dan tersenyum

    kepada pemeriksa. Tidak menoleh ketika dipanggil namanya. Selalu mengepak-ngepakkan

    lengannya. Tidak bisa bermain pura-pura (membuat secangkir the). Tidak pernah menunjuk

    sesuatu, tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, amalh melihat ke tangan

    pemeriksa. Bermain mobil-mobilan hanya disusun berurutan dan diperhatikan hanya bagian

    rodanya saja. Tidak ada kelainan neurologis. Tes pendengaran normal. Tes Denver terdapat

    keterlambatan di sector bahasa dan perilaku.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    6/57

    6

    I. Klarifikasi istilah1. Belum bisa bicara : belum dapat mengucapkan kata-kata2. Tidak bisa diam : peningkatan berlebihan atau abnormal aktifitas atau fungsi

    otot (hyperactivity)

    3. Lahir spontan : proses lahirnya bayi yang sepenuhnya dengan tenaga ibusendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya

    berlangsung kurang lebih dari 24 jam

    4. Kejang : serangan mendadak atau kekambuhan suatu penyakit5. Histeris: istilah awam untuk ledakan emosi yang tak terkendali6. Dismorfik : kelainan perkembangan morfologik7. Kelainan neurologis : kegagalan untuk memiliki kemampuan fungsi neurologis

    yang seharusnya dimiliki yang disebabkan oleh adanya lesi pada otak yang terjadi

    pada awal pertumbuhan otak

    8. Tes pendengaran : tes yang dilakukan untuk mengetahui fungsi pendengaran9. Bermain pura-pura : imitative play permainan meniru seseorang)10.Tes denver : tes skrining yang banyak digunakan dalam mendeteksi

    masalah tumbuh kembang anak

    II. Identifikasi masalah1. Pradipta, laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke klinik tumbuh kembang karena belum bisa

    bicara dan tidak bisa diam

    2. Pradipta anak pertama dan anak tunggal dari ibu berusia 25 tahun. Lahir spontan padakehamilan 40 minggu. Selama hamilibu sehat dan periksa kehamilan dengan teratur

    ke bidan.

    3. Segera setelah lahir langsung menangis, tidak ada riwayat kejang4. Saat ini pradipta tidak pernah mau menoleh bila dipanggil, suara yang dikeluarkan

    hanyalah bahasa planet yang tidak dimengerti. Dia juga tidak bisa bermain bersama

    dengan teman sebaya dan selalu menolak kontak mata. Di samping itu pradipta selalu

    bergerak, berlari kesana kemari tanpa tujuan, dan sering melakukan gerakan

    mengepak-ngepakan lengannyaseperti mau terbang. Tidak suka dipeluk dan akan

    menjadi histeris bila mendengar suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan

    mengambil tangan pendampingnya.

    5. Pemeriksaan fisik

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    7/57

    7

    III. Analisis masalah1. Pradipta, laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke klinik tumbuh kembang karena

    belum bisa bicara dan tidak bisa diam

    a. bagaimana tumbuh kembang anak pada usia 3 tahun ? 1b. perkembangan bicara anak normal

    28 minggu Suara vocal polisilabus dibentuk

    40 minggu Suara konsonan berulang (mama, papa)

    52 minggu

    (1 tahun)

    Beberapa kata disamping mama, papa

    15 bulan Campuran; mengikuti perintah sederhana; dapat

    menamai objek yang familiar (bola)18 bulan 10 kata (rata-rata); member nama gambar;

    mengidentifikasi satu atau lebih bagian tubuh

    24 bulan Mengajukan 3 kata bersama (subjek, kata kerja, objek)

    30 bulan Menyebut dirinya dengan sebutan saya, mengetahui

    nama seluruhnya

    36 bulan Mengetahui umur dan jenis kelamin, menghitung 3

    objek dengan benar; mengulangi 3 angka ataukalimat 6 silabus

    48 bulan Menghitung 4 penny dengan tepat; menceritakan

    sejarah

    60 bulan Member nama 4 warna, mengulangi kalimat 10

    silabus; menghitung 10 penny dengan benar.

    c. Perkembangan tahap motorik40 minggu Merayap atau merangkak

    52 minggu

    (1 tahun)

    Berjalan dengan satu tangan dipegang (48 minggu);

    bangkit secara bebas; melangkah beberapa langkah

    (Knobloch)

    15 bulan Berjalan sendiri, merangkak naik tangga

    18 bulan Lari dengan kaku, duduk pada kursi kecil, berjalan

    naik tangga dengan satu tangan dipegang; menjelajahi

    laci dan keranjang sampah

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    8/57

    8

    24 bulan Berlari baik, naik turun tangga, satu tangga setiap saat,

    membuka pintu, memanjat peralatan rumah tangga;

    melompat

    30 bulan Naik tangga dengan kaki berselang-seling

    36 bulan Menaiki sepeda roda tiga,berdiri sebentar pada

    satu kaki

    48 bulan Melompat dengan satu kaki, melempar bola tangan ke

    atas, menggunakan gunting untuk memotong gambar,

    memanjat baik

    60 bulan Melompat-lompat

    d. Apa saja yang menyababkan anak belum bisa bicara dan tidak bisa diam pada usia3 tahun ?

    Anak belum bisa bicara:

    - Adanya gangguan proses pendengaran- Kerusakan area Wernicke ( area broadmann 41-42 ) menyebabkan aphasia

    reseptif sehingga tidak mampu memahami informasi bicara dan informasi

    melihat.

    - Kerusakan area Broca ( area broadmann 44-45 ) menyebabkan aphasiaekspretif sehingga tidak mampu berbicara atau menulis kalimat serta tidak

    mampu menyadari kesalahan. Namun masih mampu memahami

    informasi.

    - Aphasia juga bisa terjadi karena adanya lesi di fasikulus arcuatus yangmenghubungkan area wernicke dan area broca.

    -Gangguan perilaku seperti gangguan atensi, konsentrasi, relasi atau emosiyang dapat menganggu kemampuan bicaranya misalnya anak hiperaktif

    atau autis.

    - Ketidakmampuan untuk menerjemahkan stimuli akustik menyebabkananak-anak autistik mengalami agnosia auditorik verbal; mereka tidak

    mengerti bahasa atau hanya mengerti sedikit sehingga tidak dapat

    berbicara dan tetap tinggal dalam situasi nonverbal.

    Tidak bisa diam

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    9/57

    9

    Sel purkinje di serebelum Kurangnya penghambatan pada sel nucleardalam Hambatan dalam mematikan pergerakan Anak hiperaktif, tidak

    bisa diam.

    serotonin dan dopamine di duga juga berhubungan dengan hiperaktivitas

    Karena area yang mengalami gangguan diantaranya lobus frontalis dan ganglia

    basalis yang berperan dalam representasi dalam action plans, motoric plans, dan

    working memory, sehingga terjadi gangguan motorik dan pada beberapa anak

    bermanifestasi sebagai hiperaktivitas ataupun sebaliknya, tergantung dengan

    mekanisme gangguan yang terjadi. Mekanisme pasti belum diketahui, namun

    beberapa teori menunjukkan keterlibatan beberapa neurotransmitter dan juga

    dipengaruhi oleh jumlah neuron di otak. Diduga adanya peningkatan serotonin

    plasma dan homovani li c acid (metabol it utama dopamin) menyebabkan anak

    autistik lebih aktif, stereotipik.

    2. Pradipta anak pertama dan anak tunggal dari ibu berusia 25 tahun. Lahirspontan pada kehamilan 40 minggu. Selama hamil ibu sehat dan periksa

    kehamilan dengan teratur ke bidan.

    a. Berapa usia ideal seorang ibu untuk hamil ?Usia reproduksi yang ideal pada wanita untuk hamil, secara fisik adalah 18

    sampai 35 tahun.

    Di usia tersebut tubuh perempuan umumnya masih sehat dan subur sehingga

    kemungkinan mengalami komplikasi lebih sedikit. Sebuah penelitian juga

    menunjukkan bahwa kesuburan seorang perempuan mulai menurun setelah

    berusia 30 tahun dan akan menurun dengan cepat setelah 35 tahun. Di atas usia 35

    tahun biasanya mulai terjadi penurunan kondisi sel telur sehingga proses

    pembelahan sel telur yang sudah dibuahi juga sering terganggu.

    Resiko hamil pada usia terlalu muda (35 tahun):

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    10/57

    10

    Usia ini sudah tergolong faktor resiko bahaya dalam kehamilan baik bahaya bagi

    ibu maupun janin. pada usia tersebut keadaan kesehatan dan fungsi alat

    reproduksinya mengalami penurunan fungsi sehingga kemungkinan kehamilan

    dan persalinannya mengalami penyulit. Semakin tua pertambahan umur atau lebih

    dari 40 tahun kemungkinan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi, diabetas,

    atau penyakit kardiovaskuler selama kehamilan. Pada beberapa wanita dengan

    usia lebih tua, penurunan kesehatan otot dan fleksibilitas tulang sendi yang

    mempersulit kontraksi sehingga kelahiran rata-rata lebih lama dan sedikit rumit,

    dengan lebih sering harus di lakukan.

    b. berapa usia gestasi normal ? Bayi kurang bulan: bayi yg dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu

    ( 42 minggu(294 hari)

    3. Segera setelah lahir langsung menangis, tidak ada riwayat kejanga. Apa Makna klinis bayi langsung menangis setelah lahir ? 5

    Ketika baru lahir bayi belumlah memiliki organ yang sempurna. Fisik dan

    beberapa organ masih butuh beradaptasi dengan lingkungan luar yang baru dia

    kenal. Perubahan lingkungan pertama yang bayi hadapi saat lahir adalah

    perbedaan tempetarur suhu di dalam rahim ibu yang lebih hangat dengan

    lingkungan luar yang sedikit lebih dingin. Bayi akan merespon perubahan

    yang dia rasakan ini dengan menangis.

    Tapi itu bukan alasan utama mengapa bayi menangis saat lahir. Alasan terkuat

    adalah bayi berusaha bernafas untuk pertama kalinya, selama 9 bulan sejak

    berada di rahim ibunya, bayi tidak menggunakan organ saluran pernafasan

    [bernafas]. Ketika lahir bayi harus "bernafas" sendiri, ditambah menghadapi

    perbedaan suhu dan percobaan untuk bernafas akhirnya bayi menangis.

    Selama di dalam kandungan bayi hidup dalam lingkungan yang berair dan

    terdapat jalan yang menghubungkan jantung dan paru-paru untuk membantu

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    11/57

    11

    bayi mendapatkan nutrisi dari darah ibu. Ketika bayi baru dilahirkan, bayi

    mengambil napas untuk pertama kalinya melalui perubahan peredaran darah

    dan dengan menangis membantu membuka sirkulasi untuk mengirim oksigen

    melalui paru-paru.

    Tangisan pada bayi tersebut membantu membuka paru-parunya agar bisa

    menghirup oksigen. Dan tepukan pelan di bagian belakang tubuh bayi berguna

    untuk mendorong bayi agar melakukan pernafasan udara. Selain itu, menangis

    juga merupakan salah satu cara bayi berkomunikasi.

    Menangis saat lahir sangat penting, bayi yang menangis saat lahir

    menandakan bayi tersebut bernafas [hidup]. Ini juga menjadi satu alasan

    mengapa tenaga kesehatan berusaha keras "membuat" si bayi yang tidak

    menangis saat lahir bisa segera menangis. Seperti yang dijelaskan di atas, bayi

    menangis saat lahir = bernafas = hidup. Inilah beberapa alasan mengapa bayi

    menangis saat lahir.

    b. Apa makna klinis tidak ada riwayat kejang ?Jika terdapat riwayat kejang termasuk kelainan organik-neurolis-biologis. 4-32

    % orang autistik memiliki kejang grand mal pada suatu saat dalam

    kehidupannya. Riwayat kejang tidak ada artinya etiologi dan patogenesis

    kasus ini tidak berhubungan dengan kejang.

    4. Saat ini pradipta tidak pernah mau menoleh bila dipanggil, suara yangdikeluarkan hanyalah bahasa planet yang tidak dimengerti. Dia juga tidak

    bisa bermain bersama dengan teman sebaya dan selalu menolak kontak

    mata. Di samping itu pradipta selalu bergerak, berlari kesana kemari tanpa

    tujuan, dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakan

    lengannyaseperti mau terbang. Tidak suka dipeluk dan akan menjadi

    histeris bila mendengar suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan

    mengambil tangan pendampingnya.

    a. apa makna klinis tidak mau menoleh bila dipanggil ?Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana

    anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara

    verbal maupun non verbal. Anak anak dengan autisme juga biasanyamemiliki fantasi / dunianya sendiri dan mereka sering kali lebih asik dengan

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    12/57

    12

    dunianya sendiri sehingga cenderung mengabaikan rangsangan / stimulus dari

    luar seperti sapaan dari orang tua atau keluarganya yang lain.

    b. Apa makna klinis suara yang dikeluarkan hanyalah bahasa planet yang tidakdimengerti?

    Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana

    anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara

    verbal maupun non verbal. Anak anak dengan autisme juga dapat

    menggunakan suara suara yang abnormal yang disebut sebagai bahasa

    planet dalam berkomunikasi dimana hanya dirinya sendiri yang dapat

    mengerti apa pesan yang ingin disampaikannya melalui suara tersebut

    sehingga sulit untuk mengadakan atau mempertahankan komunikasi yang

    sifatnya resiprokal.

    Terjadi gangguan komunikasi dan bahasa:

    a. Disfungsi mirror neuron di insula dan korteks anterior cingulate absenceof empathy

    b. Defisit miror menuron di gyrus angularislanguage difficulties

    The saliance landscape theory

    a. Pada anak normal : informasi dimasukkan ke amygdala (Pusat emosilimbic sistem) dan menimbulkan respon emosional

    b. Pada anak autis : hantaran dari korteks visual dan amigdalamenimbulkan respon yang buruk atau berlebihan di amygdala

    merangsang sistem saraf autonom meningkatkan heart rate anak

    menghindari tatap muka untuk menurunkan stress

    c. Apa makna klinis tidak bisa bermain bersama dengan teman sebaya dan selalumenolak kontak mata?

    Menginterpretasikan adanya gangguan kualitatif dalam interaksi sosial

    yang dimanifestasikan dengan setidak-tidaknya dua dari hal berikut:

    a. Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan beberapa perilaku nonverbal seperti tatapan langsung (kontak mata), ekspresi wajah, postur

    tubuh dan gestur untuk mengatur interaksi sosial.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    13/57

    13

    b. Kegagalan untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebayayangtepat menurut tahap perkembangan.

    c. Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk berbagi kesenangan,ketertarikan atau pencapaian dengan orang lain (seperti dengan kurangnya

    menunjukkan atau membawa objek ketertarikan).

    d. Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.

    Tidak adanya kontak mata, memberikan kesan jauh atau tidak mengenal.

    Adanya kesulitan dalam membangun hubungan sosial dengan teman sebaya

    dapat diakibatkan karena anak dengan autistik sulit memberikan atau sering

    tidak memberikan respon sama sekali terhadap emosi dan perasaan orang lain,

    hal ini menjadi hambatan anak untuk membangun hubungan dengan teman

    sebayanya, sehingga membuat anak autisme cenderung lebih tertarik dan sibuk

    dengan dunianya sendiri, ditandai dengan sikap anak yang lebih suka main

    dengan benda-benda mati seperti bola atau mainan lain, dan tidak tertarik

    melakukan hubungan (bermain) dengan anak lain seusianya. Selain itu,

    terdapat suatu teori yang berusaha menjelaskan keadaan ini, yaitu teori

    emphatizing-systemizing. Teori ini menyimpulkan bahwa pada penderita autis

    yang kebanyakan adalah anak laki-laki, terdapat gangguan pada otak anak

    yang membuat kecenderungan otak untuk membentuk sistem sendiri bagi anak

    tersebut ( systemizing ) sehingga sistem ini menutupi kemampuan anak untuk

    berempati pada lingkungan sekitarnya (emphatizing). Akibatnya, anak merasa

    lebih asik bermain sendiri daripada bergaul dengan orang lain.

    d. apa makna klinis selalu bergerak, berlari kesana kemari tanpa tujuan, dansering melakukan gerkan mengepak-ngepakan lengan seperti mau terbang?

    Hal ini menandakan adanya suatu gangguan berupa pola perilaku, minat dan

    kegiatan yang terbatas, berulang dan stereotipik. Gerakan mengepak-

    ngepakan lengan seperti mau terbang (flapping hand), berlari kesana kemari

    tanpa tujuan dan selalu bergerak (hiperaktif) termasuk gangguan pola perilaku

    yang merupakan salah satu kriteria diagnosis dari autisme pada anakanak.

    e. apa makna klinis tidak suka dipeluk dan akan menjadi histeris bila mendengarsuara keras?

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    14/57

    14

    Kecenderungan mereka untuk menarik diri dari dunia luar ternyata bukan

    disebabkan oleh tidak adanya keinginan untuk mengeksplorasi dunia,

    melainkan karena mereka terlalu sensitif terhadap stimuli dari lingkungan.

    Keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain sesungguhnya cukup

    besar, namun gangguan sensorik yang mereka miliki menghambat mereka

    untuk dapat menjalin interaksi timbal balik dengan baik. Anak-anak SA

    mempersepsi dunia luar sebagai tempat yang kacau, sulit dimengerti, dan

    penuh dengan sensasi sensorik yang intensitasnya berlebihan. Bagi mereka

    dengan gangguan sistem sensorik yang berat, dunia luar bahkan dipersepsi

    sebagai sesuatu yang berbahaya dan menakutkan. Adanya hipersensitivitas

    pada indera pendengaran yang dibarengi dengan hiposensitivitas indera taktil

    merupakan masalah paling dialami oleh individu SA, sehingga anak tidak suka

    dipeluk dan histeris jika mendengar suara keras.

    f. Apa makna klinis bila memerlukan sesuatu dia akan mengambil tanganpendamping ?

    Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana

    anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara

    verbal maupun non verbal. Pada anak dengan autisme, seringkali terjadi

    pemusatan perhatian pada segi non-fungsional dari benda yang tidak wajar,

    seperti tangan pemeriksa dalam kasus ini, bau suatu mainan, atau rasa suatu

    benda. Kesulitan dalam mengutarakan kebutuhannya sehingga

    suka menggunakan isyarat atau menunjuk dengan tangan daripada kata-kata

    5. pemeriksaan fisika. Berat badan , panjang badan, lingkar kepala pada usia 3 tahun?

    BB normal : 11,3-18,3kg

    PB normal : 90-94cm

    LK normal : 49-52cm

    b. Apa makna klinis tidak ada gambaran dismorfik ?Tidak ada gambaran dismorfik : Tidak ada gangguan perkembangan

    morfologi/ bentuk

    Menyingkirkan diagnosis banding Sindroma Down

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    15/57

    15

    c. Apa makna klinis tidak bisa bermain pura-pura?Terjadi gangguan kualitatif komunikasi dan bahasa, dimana seharusnya anak

    dapat memainkan permainan khayalan atau permainan pura-pura yang spontan

    yang sesuai menurut tingkat perkembangan

    d. Apa makna klinis tidak pernah menunjuk sesuatu, tidak bisa disuruh untukmelihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke tangan pemeriksa?

    Hal ini menandakan adanya gangguan berupa gangguan komunikasi dimana

    anak dengan autisme tidak dapat berkomunikasi secara efektif baik secara

    verbal maupun non verbal. Pada anak dengan autisme, seringkali terjadi

    pemusatan perhatian pada segi non-fungsional dari benda yang tidak wajar,

    seperti tangan pemeriksa dalam kasus ini, bau suatu mainan, atau rasa suatu

    benda.

    e. Apa makna klinis bermain mobil-mobilan yang disusun berurutan dan hanyabagian rodanya saja?

    Pradipta bermain mobil-mobilan yang disusun berurutan dan diperhatikan

    hanya bagian rodanya saja dapat dijelaskan dengan hipotesis hyper-

    systemizing yang menjelaskan bahwa individu autis cenderung bersifat

    sistematis logis, sehingga individu ini dapat mengembangkan suatu aturan

    operasi untuk menangani hal-hal internal, namun sangat kurang ber-empati

    dalam menyikapi kejadian yang tercipta dari lingkungan luar. Teori-teori ini

    dapat menjelaskan mengapa seorang anak autis memiliki prilaku yang

    cenderung kaku, rutin serta sistematis seperti membariskan mainan mereka.

    f. Bagaimana melakukan tes denver dan interpretasinya?Cara Pemeriksaan DDST

    1. Sektor Personal Sosial

    No. Item Cara Pemeriksa Syarat Lulus

    1. Menatap mata Tidurkan anak posisi telentang

    sehingga wajah pemeriksa berhadapan

    dengan wajah anak dalam jarak 25-30

    Anak menatap wajah

    pemeriksa.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    16/57

    16

    cm.

    2. Membalas senyum Posisikan anak telentang, lalu

    tersenyum dan berbicara pada anak

    tanpa menyentuhnya.

    Anak merespon dengan

    tersenyum.

    3. Tersenyum

    spongtan

    Selama tes amati apakah anak

    tersenyum pada orang tua/pemeriksa

    tanpa diawali stimulasi suara atau

    sentuhan. Jika tidak, tanyakan pada

    orang tua apakah anak pernah tersnyum

    lebih dulu pada seseorang sebelum

    disenyumi atau disentuh.

    Anak melihat orang

    tua/pemeriksa dan

    tersenyum secara spontan

    selama tes atau dilaporkan

    terjadi dirumah.

    4. Mengamati

    tangannya

    Selama tes, amati apakah anak menatap

    salah satu tangannya selama sedikitnya

    beberapa detik,bukan hanya sekilas

    melihatnya.

    Anak menatap tangannya

    beberapa detik selama tes

    atau dilaporkan terjadi

    dirumah.

    5. Berusaha

    menjangkau

    mainan

    Letakkan mainan yang menarik diatas

    meja dalam jarak mudah dijangkau

    oleh anak.

    Anak berusaha

    mendapatkan mainan

    dengan

    menjulurkan/merentangkan

    lengan atau tubuhnya

    kearah mainan (anak tidak

    harus mengambil mainan)

    6. Makan sendiri Tanyakan pada pengasuh apakah anak

    benar-benar dapat memakan crackers,

    kue, atau makanan kecil lainnya

    sendiri.

    Pengasuh melaporkan anak

    dapat melakukan hal

    tersebut (tak ada

    kesempatan jika anak

    belum pernah diberikan

    makanan jenis itu)

    7. Tepuk tangan Tanpa menyentuh tangan/lengan anak,

    tunjukkan permainan tepuk tangan

    dengan kedua tangan pemeriksa dan

    ajak anak untuk bermain dengan

    pemeriksa. Bila anak tidak melakukan

    Anak dapat menepuk-

    nepuk tangannya saat tes

    atau dilaporkan terjadi

    dirumah.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    17/57

    17

    ini, mintalah orangtua untuk

    mencobanya (Bila anak masih tidak

    mau melakukannya, tanyakan kepada

    orangtua apakah anak mau

    melakukannya dirumah)

    8. Menyatakan

    keinginan

    Selama tes, amati apakah anak

    memberitahu anda/orang tua apabila ia

    menginginkan sesuatu tanpa menangis.

    (Jika tidak teramati, tanyakan kepada

    orangtua bagaimana anak memberitahu

    seseorang apa yang ia inginkan)

    Anak melakukan sesuatu

    (bukan menangis) untuk

    memberitahukan keinginan

    khususnya, atau dilaporkan

    terjadi dirumah.

    9. Melambaikan

    tangan

    Pemeriksa atau orang tua meninggalkan

    ruangan, lihat wajah anak dan ucapkan

    Daa..daaa sambil melambaikan

    tangan padanya. Jangan biarkan orang

    tua menyentuh lengan/tangan anak.

    (Jika tak ada respon, tanyakan kepada

    orang tua apakah anak bisa

    melakukannya dirumah).

    Anak merespon dengan

    mengangkat lengan atau

    melambaikan tangan atau

    jarinya, atau melaporkan

    anak dapat melakukan hal

    tersebut.

    10. Bermain bola

    dengan pemeriksa

    Gelindingkan bola kearah anak.

    Usahakan agar anak menggelindingkan

    kembali bola kearah anda. Lakuakan

    beberapa kali.

    Anak dapat

    menggelindingkan bola

    atau dilaporkan dapat

    melakukan hal tersebut.

    11. Menirukan

    kegiatan

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat meniru kegiatan dirumah,

    seperti mengelap debu, menggosok,

    menyapu, mem-vaccum, atau berbicara

    di telepon.

    Orang tua melaporkan

    bahwa anak dapat meniru

    beberapa jenis kegiatan

    yang dilakukan oleh orang

    dewasa.

    12. Minum dengan

    Cangkir

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat memegang cangkir/gelas

    dan minum sendiri tanpa bantuan dan

    cairan tidak sampai tumpah lebih dari

    separuh cangkir. (Cangkir/gelas tidak

    Orang tua melaporkan

    anak dapat minum dengan

    cangkir.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    18/57

    18

    boleh tertutup).

    13. Membantu di

    rumah

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak membantu mengerjakan tugas-

    tugas rumah yang sederhana, misalnya

    membuang sampah atau mengambil

    sesuatu jika diminta oleh orang tuanya.

    Orang tua melaporkan

    anak dapet membantu,

    bukan meniru. Tujuannya

    untuk menentukan apakah

    anak memahami dan

    melaksanakan permitaan

    bantuan.

    14. Menggunakan

    sendok atau garpu

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak menggunakan sendok atau garpu

    untuk makan. Jika ya, berapa banyak

    makanan yang tumpah?

    Orang tua melaporkan

    bahwa anak menggunakan

    sendok/garpu dan

    menyendok banyak

    makanan ke dalam mulut,

    hanya sedikit tumpah.

    15. Melepaskan

    pakaian

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat melepas pakaiannya sendiri,

    jika ya jenis pakaian apa ?

    Anak dapat membuka

    pakaiannya, seperti sepatu,

    disertai usaha membuka

    dan mengembalikan

    kembalikan jaket, celana,

    atau kaus. Jangan beri skor

    jika topi, kaus kaki, popok,

    sandal, atau sepatu terlepas

    dengan mudah.

    16. Member minum

    Boneka

    Letakan boneka dan botol minuman di

    atas meja di depan anak. Katakana

    kepada anak :Beri adik bayu minum!

    atau Beri adik bayi botol susu!

    Anak meletakan botol ke

    mulut boneka atau dengan

    jelas meletakannya ke

    mulut. Apabila anak

    menirukan member ASI,

    dorong ia untuk

    menggunakan botol.

    17. Memakai pakaian Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat memakai pakaiannya

    sendiri. Jika ya, jenis pakaian apa saja

    Anak dapat memakai dan

    melepaskan beberapa jenis

    pakaian. Sepatu tidak harus

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    19/57

    19

    yang dapat anak pakai ditalikan pada kaki yang

    benar. Topi yang diletakan

    sembarang dikepala tidak

    diberi skor lulus.

    18. Menggosok gigi

    dengan bantuan

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat menggosok gigi dengan

    bantuan. Jika ya, minta orang tua

    menjelaskan bagaimana itu dilakukan

    anak.

    Orang tua melaporkan

    bahwa antak memegang

    dan menggerakkan sikat

    gigi diantara gigi.

    19. Mencuci dan

    mengeringkan

    tangan

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat mencuci dan mengeringkan

    tangannya sendiri tanpa bantuan,

    kecuali letak keran jauh dari jangkauan.

    Orang tua melaporkan

    anak dapat menyabuni,

    membilas, dan

    mengeringkan tangannya.

    20. Menyebut nama

    Teman

    Minta anak menyebut nama teman

    bermainnya (yang tidak tinggal

    bersama anak tersebut)

    Anak menyebutkan nma

    panggilan salah satu

    temannya. Nama

    sepupu/saudara dapat

    diterima jika mereka tidak

    tinggal bersama. Nama

    binatang atau teman

    imajinasi tidak diterima.

    21. Memakai T-shirt Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat memakai/ melepaskam T-

    shirt tanpa bantuan.

    Anak dapat melepaskan T-

    shirt dari kepala dan

    memasukan lengan baju.

    Baju dapat dari belakang

    atau dari luar.

    22. Berpakaian tanpa

    Bantuan

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat berpakaian tanpa banyak

    bantuan.

    Anak dapat berpakaian

    sendiri dengan baik dan

    lengkap tanpa bantuan.

    *(Jika lulus berpakaian

    tanpa bantuan, anak juga

    lulus pada memakai

    pakaian dan memakai T-

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    20/57

    20

    2. SektorMotorik Halus-Adaptif

    No. Item Cara pemeriksaan Syarat lulus

    1. Mengikuti ke garis

    tengah

    Tidurkan anaktelentang. Pegang benang

    merah di atas wajah anak sejauh ia

    dapat memfokuskannya. Goyangkanbenang untuk menarik perhatian dan

    gerakan dengan lambat setengah

    lingkaran dari satu sisi tubuh anak ke

    sisi tubuh yang lain beberapa kali.

    Gerakan tangan dapat dihentikan untuk

    menarik kembali perhatian anak lalu

    dilanjutkan kembali.

    Anak dapat mengikuti

    benang ke titik tengah

    garis setengah lingkarandengan kedua matanya

    atau dengan kepala dan

    matanya.

    2. Mengikuti Lihat item motorik halus no 1. Anak dapat mengikuti

    shirt)

    23. Bermain ular

    tangga atau kartu

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat bermain kartu atau bermain

    papan sederhhana seperti ular tangga,

    monopoli. Khususnya, anak harus

    benar-benar dapat memainkan dan

    memahami permainan tersebut.

    Orang tua melaporkan

    anak dapat memahami dan

    memainkan kartu atau

    permainan papan dengan

    orang lain, duduk, dan

    menanti giliran.

    24. Menggosok gigi

    tanpa bantuan

    Tanyakan kepada orang tua apakah

    anak dapat menggosok giginya sendiri

    tanpa bantuan atau pengawasan

    beberapa kali, termasuk mengoleskan

    pasta gigi ke sikat dn menggosok gigi

    dengan gerakan maju mundur.

    Orang tua melaporkan

    anak dapat menggosok gigi

    tanpa bantuan atau

    pengawasan , sedikitnya

    beberapa kali.

    25. Mengambil

    makanan

    Tanyakan kepada orang tua apakan

    anak dapat menyiapkan dan mengambil

    makanan tanpa bantuan

    termasuk menggunakan mangkuk,

    sendok, dan menuangkan makanan ke

    mangkuk tanpa banyak tumpah.

    Orang tua melaporkan

    bahwa anak dapat

    melakukannya.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    21/57

    21

    melewati garis

    tengah

    benang melewati garis

    tengah setengah

    lingkaran dengan mata

    atau dengan kepala dan

    mata.

    3. Memegang

    kerincingan

    Ketika anak telentang atau dipegangi

    oleh orang tuanya, sentuhkan bagian

    belakang atau ujung jari tangan anak

    dengan kerincingan.

    Anak memegang

    kerincingan dalam

    beberapa detik.

    4. Tangan

    bersentuhan

    Tidurkan anak terlentang. Perhatikan

    apakah kedua tangannya diangkat

    bersama-sama ke garis tengah tubuhnya,

    melewati dagu dan mulut.

    Anak mengangkat kedua

    tangannya bersama-sama

    menuju garis tengah

    tubuh.

    5. Mengikuti 180

    derajat

    Lihat item motorik halus no 1. Anak dapat mengikuti

    benang dengan

    menyusuri setengah

    lingkarandari satu sisi

    tubuh ke sisi tubuh yang

    lain.

    6. Mengamati manic-

    manik

    Anak didudukan dipangkuan orang tua,

    lalu jauhkan manik-manik dihadapan

    anak. Sebaiknya manik-manik diletakan

    pada tempat yang berwarna kontras

    seperti selembar kertas putih. Pemeriksa

    dapat menunjuk atau menyentuh manik-

    manik untuk menarik perhatian anak.

    Anak melihat jelas kea

    rah manik-manik

    tersebut.

    7. Meraih Anak duduk dipangkuan orang tua,

    kedua tangannya diletakan diatas meja.

    Letakkan mainan kerincingan yang

    mudah dijangkau dan dorong anak

    untuk mengambil mainan tersebut.

    Anak mengulurkan

    tangan kearah objek atau

    paling tidak

    menggerakkan tangan

    untuk mencapai mainan

    tersebut.

    8. Mencari benang Anak didudukkan dipangkuan orang Anak tampak jelas

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    22/57

    22

    tua, tarik perhatiannya pada benang

    merah yang dipegang pemeriks. Saat

    anak melihat kearah benang,jauhkan

    benang sehingga seolah-olah

    menghilang. Jangan gerakkan tangan

    kecuali untuk melepaskan benang

    merah. Ulangi jika respons anak tidak

    jelas.

    mencari benang kea rah

    bawah atau ke lantai.

    9. Menggaruk manik-

    manik

    Anak didudukkan di panggkuan orang

    tua, kedua tangannya diatas meja.

    Jatuhkan satu manik-manik didepan

    anak dalam jarak yang mudah dijangkau

    anak.

    Anak mengambil manik-

    manik dengan

    menggunakan gerakan

    seluruh tangan. Pastikan

    manik-manik tidak

    melekat di tangan anak,

    tetapi jelas diambilnya.

    10. Memindahkan

    kubus

    Berikan anak sebuah kubus, lalu berikan

    satu lagi pada tangan yang sama. Anak

    akan memindahkan kubus pertama ke

    tangan yang lain sehingga ia dapat

    mengambil kubus yang kedua.

    Anak memindahkan

    sebuah kubus dari tangan

    yang satu ketangan yang

    lain, tanpa menggunakan

    anggota tubuhnya, mulut,

    atau meja.

    11. Mengambil dua

    kubis

    Letakan dua kubus diatas meja di depan

    anak. Dorong anak untuk mengambil

    kubus, tetapi jangan berikan kubus ke

    anak.

    Anak mengambiil dua

    kubus dan dipegang

    setiap tangan, masing-

    masing satu kubus, secara

    bersamaan.

    12. Memegang dengan

    ibu jari dan jari

    telunjuk.

    Lihat item motorik halus no 9.

    pemeriksa dapat menunjuk/menyentuh

    manik-manik untuk menarik perhatian

    anak.

    Anak mengambil manik-

    manik dengan jari

    telunjuk dan ibu jari

    bersama-sama atau

    dengan beberapa jari.

    13. Membenturkan dua

    kubus

    Letakkan satu kubus di masing-masing

    tangan anak dan doorong ia untuk

    Anak memegang satu

    kubus di masing-masing

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    23/57

    23

    membenturkan kedua kubus bersama-

    sama.pemeriksa dapat memberikan

    contoh. Bila anak tidak membenturkan

    kedua kubus, tanyakan pada orang tua

    apakah anak dapat membenturkan benda

    yang lebih kecil bersama-sama dalam

    satu waktu.

    tangan dan

    membenturkan kubus

    tersebut bersama-sama

    atau jika orang tua

    melaaporkan bahwa anak

    memukulkan benda yang

    lebih kecil bersama-

    sama.

    14. Menaruh kubus di

    cangkir

    Letakan tiga kubus dan satu cangkir di

    atas meja di hadapan anak. Dorong anak

    untuk memasukan kubus ke dalam

    cangkir dengan memberikan contoh dan

    aba-aba beberapa kali.

    Anak memasukakn kubus

    ke dalam cangkir

    sedikitnya satu kubus dan

    membiarkan yang lain.

    15. Mencoret-coret Letakkan kertas dan pensil di atas meja

    di hadapan anak. Pemeriksa boleh

    meletakan pensil di tangan anak dan

    mendorongnya untuk mencoret-

    coret,tetapi jangan memberikan contoh

    bagaimana cara mencoret-coret.

    Perhatikan anak dengan saksama demi

    keamanan mata dan mulut anak pada

    saat menggunakan pensil.

    Anak membuat coretan

    yang bertujuan di kertas.

    Berikan skor gagal jika

    anak membuat coretan

    pensil secara tidak

    sengaja.

    16. Mengeluarkan

    manic-manik

    dengan contoh.

    Contohkan pada anak 2-3 kali untuk

    mengeluarkan manik-manik dari botol,

    kemudian minta anak untuk

    mengulanginya (jangan menggunakan

    kata buamg atau tumpahkan).

    Anak

    mengeluarkan/membuang

    manik-manik dari botol

    atau

    mengambil/menggaruk

    botol yang tertutup untuk

    membukanya, lalu

    mengeluarkan manik-

    manik tersebut. (Jangan

    beri skor lulus jika anak

    memindahkan manik-

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    24/57

    24

    manik dengan jari-

    jarinya).

    17. Menara dari dua

    kubus

    Anak di dudukkan di dekat meja, kedua

    tangan di atas meja. Dorong anak untuk

    menumpuk kubus satu demi satu dengan

    contoh dan aba-aba yang di berikan.

    Anak meletakan satu

    kubus di atas kubus

    lainnya sehingga tidak

    jatuh saat anak

    memindahkan tangannya.

    18. Menara dari

    emmpat kubus

    Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakkan satu

    kubus di atas kubus

    lainnya sehingga tersusun

    sampai empat kubus dan

    tidak jatuh saat anak

    memindahkan tangannya.

    19. Menara dari enam

    kubus

    Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakkan satu

    kubus diatas kubus

    lainnya sehingga tersusun

    sampai enam kubus dan

    tidak jatuh saat anak

    memindahkan tangannya.

    Jika lulus menara dari 6

    kubus, berarti anak juga

    lulus menara dari 4 kubus

    dan menara dari 2 kubus.

    20. Meniru garis

    vertikal

    Anak di dudukan di kursi yang nyaman

    untuk menulis. Letakkan sebuah pensil

    dan selembar kertas di depan anak,

    kemudian katakana kepada anak untuk

    menggambar garis vertikal pada anak.

    Jangan memegang/membimbing tangan

    anak. Percobaan dapat dilakukan tiga

    kali.

    Anak membuan 1 garis

    vertikal atau lebih di atas

    kertas, minimal

    sepanjang 2,5 cm, dengan

    sudut kemiringan tidak

    lebih dari 30 derajat.

    21. Menara dari

    delapan kubus

    Lihat item motorik halus nomor 17. Anak meletakan satu

    kubus di atas kubus

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    25/57

    25

    lainnya sehingga tersusun

    sampai 8 kubus dan tidak

    jatuh saat anak

    memindahkan tangannya.

    Jika lulus menara dari 8

    kubus, berarti anak juga

    lulus menara dari 6

    kubus, menara dari 4

    kubus, dan menara dari 2

    kubus.

    22. Menggoyangkan

    ibu jari

    Contohkan pada anak dengan

    menggunakan 1 atau 2 tangan untuk

    membuat genggaman, dengan posisi ibu

    jari mengarah ke atas. Ayun-ayunkan

    ibu jari pemeriksa. Katakana pada anak

    untuk mengayunkan atau menggerakan

    ibu jari ke kanan dan kekiri dengan cara

    yang sama. Jangan membantu anak.

    Anak menggerakkan

    genggaman baik dengan

    1 tangan maupun 2

    tangan tanpa membuat

    gerakan pada jari-jari

    selain ibu jari.

    23. Mencontoh 0

    (lingkaran)

    Berikan pada anak pensil dan kertas.

    Tunjukan kepada anak gambar

    lingkaran di belakang lembar DDST

    II/pemeriksa dapat membuat gambar

    sendiri tanpa menyebutkan bentuk

    gambar dan menggerakan jari telunjuk

    atau pensil untuk menunjukan

    bagaimana cara membuat lingkaran,

    katakana kepada anak : buat satu

    gambar yang sama seperti gambar ini.

    Tes dapaat dilakukan tiga kali

    Anak menggambar

    beberapa bentuk yang

    mendekati atau sangat

    mendekati lingkaran yang

    tertutup. (Gagal jika

    garis berkelanjutan

    sehingga membentuk

    spiral).

    24. Menggambar orang

    3 bagian

    Berikan anak pensil dan kertas.

    Katakana pada anak untuk menggambar

    seseorang. Patikan anak telah

    menyelesaikan gambar sebelum dinilai

    Anak menggambar 3 atau

    lebih bagian. Bagian

    sepasang dinilai satu

    bagian.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    26/57

    26

    25. Mencontoh tanda +

    (tanda plus)

    Berikan anak pensil dan kertas.

    Tunjukkan pada anak tanda + pada

    kertas. Tanpa menyebut bentuk gambar

    atau menggerakan jari atau pensil untuk

    menunjukkan cara pembuatannya.

    Anak menggambar 2

    garis saling berpotongan,

    setidaknya mendekati

    titik tengah. Garis tidak

    perlu benar-benar lurus

    26. Memilih garis yang

    lebih panjang

    Tunjukkan pada anak 2 garis parallel

    dan tanyakan pada anak mana yang

    lebih panjang. Putar kertas dan tanyakan

    kembali, apabila anak tidak menjawab

    benar sebanyak 3 kali, maka ulang

    pertanyaan.

    Anak memilih garis yang

    lebih panjang 3 dari 3 tes

    atau 5 dari 6 tes

    27. Mencontohkan

    persegi dengan

    petunjuk

    Laksanakan item no.29. bila anak tidak

    dapat mencontohkannya tunjukan cara

    membuatnya.

    Anak menggambar bujur

    sangkar dengan garis

    lurus dan membentuk 4

    sudut

    28. Menggambar orang

    6 bagian

    Laksanakan item no.24 Anak menggambar 3 atau

    lebih bagian. Sama

    dengan item no.24

    29. Mencontohkan

    persegi

    Berikan anak pensil dan kertas dan

    tunjukan pada anak gambar bujur

    sangkar

    Merujuk pada syarat

    lulus item motorik

    halusno.27

    3. Sektor Bahasa

    No. Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus

    1. Bereaksi terhadapbel

    Pegang bel sehingga anak tidak dapatmelihatnya, sembunyikan bel

    Anak merespon bunyibel

    2. Bersuara Selama tes, dengarkan suara lain yang

    dikeluarkan selain tangisan.

    Anda mendengar anak

    mengeluarkan banyak

    suara

    3. Ooh/ahh Dengarkan apakah anak membuat suara

    seperti Ooh..atau aah..

    Anda mendengar anak

    mengeluarkan suara

    tersebut

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    27/57

    27

    4. Tertawa Dengar apakah anak tertawa dengan

    keras

    Anda mendengar anak

    tertawa dengan keras.

    5. Berteriak Dengar apakah anak mengeluarkan

    suara yang keras atau teriakan yang

    menyenangkan.

    Anda mendengar anak

    berteriak.

    6. Menoleh ke

    bunyi kerincingan

    Berdiri di belakang anak pada saat anak

    dipangku menghadap orang tuanya atau

    didudukan di atas meja.

    Anak merespon dengan

    menoleh kea rah

    datangnya suara.

    7. Menoleh ke arah

    datangnya suara

    Letakkan tangan anda di antara mulut

    anda. Berbisiklah sambil menyebut

    nama anat beberapa kali

    Anak menoleh ke arah

    datangnya suara

    8. Bersuara 1 suku

    kata

    Dengarkan apakah anak menghasilkan

    satu suku kata

    Anda mendengarkan

    anak menghasilkan satu

    suku kata.

    9. Meniru bunyi kata-

    kata

    Buat suara seperti batuk Anak meniru suara anda

    10. Papa atau mama

    (tidak spesifik)

    Dengarkan apakah anak mengucapkan

    kata papa atau mama

    Anak mengatakan papa

    atau mama

    11. Kombinasi 2 suku

    kata yang sama

    Dengar apakah anak mengulang-ulang 2

    suku kata yang sama

    Anak dapat mengulang 2

    suku kata

    12 Mengoceh Dengarkan apakah anak membuat

    percakapan yang tidak masuk akal

    kepada dirinya sendiri

    Anak mengoceh

    13. Papa atau

    mama(spesifik)

    Dengarkan apakah anak mengucapkan

    kata papa kea rah papa atau mama kea

    rah mama

    anak mengucapkan kata

    papa atau mama dengan

    penuh makna

    14. Mengucapkan

    1kata

    Tanyakan pada orang tua anak berapa

    banyak kata yang dapat diucapkan oleh

    anak dan kata apa saja

    Orang tua melaporkan

    anak dapat

    mengucapkan 1 kata

    15. Mengucapkan

    2kata

    Tanyakan pada orang tua anak berapa

    banyak kata yang dapat diucapkan oleh

    anak dan kata apa saja

    Orang tua melaporkan

    anak dapat

    mengucapkan 2 kata

    16. Mengucapkan Tanyakan pada orang tua anak berapa Orang tua melaporkan

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    28/57

    28

    3kata banyak kata yang dapat diucapkan oleh

    anak dan kata apa saja

    anak dapat

    mengucapkan 3 kata

    17. Mengucapkan

    4kata

    Tanyakan pada orang tua anak berapa

    banyak kata yang dapat diucapkan oleh

    anak dan kata apa saja

    Orang tua melaporkan

    anak dapat

    mengucapkan 4 kata

    18. Menunjuk 2gambar Pastikan anak dapat menunjuk suatu

    gambar

    Anak menunjuk dengan

    benar 2 atau 3 gambar.

    19. Kombinasi kata Dengarkan apakah anak sudah membuat

    kombinasi sedikitnya 2 kata yang

    bermakna untuk menunjukkan suatu

    tindakan

    Anda mendengar anak

    mengucapkan kombinasi

    2 kata

    20. Menyebut 1gambar Tunjukan pada anak suatu gambar dan

    biarkan anak menyebutkan nama

    gambar

    Anak menyebut 1 nama

    gambar dengan benar

    21. Bagian tubuh 6 Pastikan anak dapat menunjuk bagian-

    bagian tubuh

    Anak menunjuk dengan

    benar

    22. Menunjuk 4gambar Lihat item no.18 Anak menunjuk dengan

    benar 4 atau 5

    23. Pembicaraan

    sebagian

    dimengerti

    Selesai tes, perhatikan kemampuan

    berbicara anak yang bermakna

    Pemeriksa memahami

    sebagian dari

    pembicaraan anak

    24. Menyebut 4gambar Lihat item no.20 Anak menyebut 4 nama

    gambar dengan benar

    25. Mengetahui 2

    kegiatan

    Minta anak 2 kegiatan pada gambar Anak dapat menunjukan

    2 atau 3 gambar dengan

    benar

    26. Mengerti 2

    kata sifat

    Tanyakan kepada anak pertanyaan yang

    berhubungan dengan kata sifat

    Anak menjawab dengan

    benar 2 pertanyaan

    27. Menyebut 1 warna Pastikan anak dapat menyebut warna Anak dapat menyebutka

    1,2, atau 3 warna

    28. Kegunaan 2 benda Tanyakan pada anak satu per satu kata

    yang berhubungan dengan kata benda

    Anak menjawab dengan

    benar 2 pertanyaan

    29. Menghitung 1kubus Letakkan 8 kubus di atas meja dii depan Anak meletakkan 1

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    29/57

    29

    anak kubus dan mengatakan

    ada 1 kubus di atas

    kertas

    30. Kegunaan 3 benda Lihat item no.28 Anak menjawab dengan

    benar 3 pertanyaan

    31. Mengetahui 4

    kegiatan

    Lihat item no.25 Anak dapat menunjuk 4

    atau5 gambar dengan

    benar

    32. Pembicaraan

    seluruhnya

    dimengerti

    Lihat item no.23 Pemeriksa memahami

    seluruh pembicaraan

    anak

    33. Mengerti 4kata

    depan

    Minta anak berdiri Anak dapat menjalankan

    4 tugas dengan benar

    34. Menyebut 4 warna Lihat item no.27 Anak dapat

    menyebutkan 4 warna

    dengan benar

    35. Mangartikan 5 kata Tanya kepada anak 5 kata Anak dapat mengartikan

    5 atau 6 kata dengan

    benar

    36. Mengerti 3 kata

    sifat

    Lihat item no.26 Anak menjawab dengan

    3 pertanyaan

    37. Menghitung 5kubus Lihat item no.29 Anak meletakkan 5

    kubus dan mengatakan

    ada 5 kubus di atas

    kertas

    38. Menyebutkan 2

    lawan kata

    Tanyakan pertanyaan mengenai lawan

    kata

    Anak dapat menjawab 2

    kata dengan benar

    39. Mengartikan 7

    kata

    Lihhat item no. 35 Anak dapat mengartikan

    7 kata dengan benar

    4. Sektor Motorik Kasar

    No. Item Cara Pemeriksaan Syarat Lulus

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    30/57

    30

    1. Gerak seimbang Tidurkan anak terlentang, amati aktifitas

    lengan dan tungkai anak

    Anak menggerakan

    lengan dan tungkainya

    dengan seimbang

    2. Mengangkat kepala Tidurkan anak dalam posisi tengkurap.

    Amati gerakan kepala.

    Anak mengangkat

    kepala sehingga dagu

    berjauhan dengan

    permukaan tanpa

    menoleh ke kiri dan ke

    kanan

    3. Kepala terangkat

    Lihat item motorik kasar no.2 nak mengangkat

    kepala selama

    beberapa detik

    4. Kepala terangkat

    Lihat item motorik kasar no.2 nak mengangkat

    kepala selama

    beberapa detik

    5. Duduk dengan

    kepala tegak

    Pegang anak dalam posisi duduk Anak dapat

    mempertahankan

    kepalanya tegak selama

    beberapa detik

    6. Menumpu beban Pegang anak dalam posisi berdiri, dan

    perlahan lepaskan

    Anak dapat

    menumpukan beban

    pada kakinya beberapa

    detik

    7. Dada terangkat dan

    menumpu pada

    lengan

    Letakkan anak dalam posisi tengkurup Anak mengangkat

    kepala dan dadanya

    menumpu pada lengan

    8. Membalik badan Perhatikan apakah anak membalikkan

    badannya dari posisi tengkurap ke

    terlentang

    Anak membalikan

    badannya dengan

    sempurna

    9. Bangkit dengan

    kepala tegak

    Letakkan anak dalam posisi terlentang,

    pegang tangan dan pergelangan tangan

    anak. Tarik anak ke posisi duduk.

    Untuk sesaat, kepala

    anak tidak terkulai

    ketika tubuhnya

    diangkat

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    31/57

    31

    10. Duduk tanpa

    pegangan

    Pegang anak dalam posisi duduk,

    perlahan lepaskan

    Anak duduk selama 5

    detik atau lebih

    11. Berdiri dengan

    berpegangan

    Letakkan anak dalam posisi berdiri

    dengan berpegangan pada benda

    Anak berdiri selama 5

    detik atau lebih

    12. Bangkit untuk

    berdiri

    Dudukan anak di lantai, dorongkan anak

    untuk berdiri

    Anak menarik badannya

    sendiri ke posisi berdiri

    13. Bangkit lalu duduk Saat anak berbaring/tengkurap/berdiri

    sambil dipegang, dorong anak ke posisi

    duduk

    Anak berubah ke posisi

    duduk

    14. Berdiri 2 detik Bantu anak berdiri, topang dari jarak

    dekat

    Anak berdiri tanpa

    ditopang selama 2 detik

    atau lebih

    15. Berdiri sendiri Lihat item motorik no.11 Anak berdiri tanpa

    ditopang selama 10

    detik atau lebih

    16. Membungkuk

    kemudian berdiri

    Saat anak berdiri di lantai tanpa

    pegangan, letakkan mainan untuk

    diambilnya

    Anak membungkuk

    untuk mengambil benda

    17. Berjalan dengan

    baik

    Amati apakah anak sudah berjalan Anak dapat

    menyeimbangkan tubuh

    dengan baik

    18. Berjalan mundur Minta anak untuk berjalan mundur Anak mundur beberapa

    langkah tanpa duduk

    19. Lari Dorong anak untuk berlari Anak berlari dengan

    baik tanpa terjatuh

    20. Berjalan menaiki

    tangga

    Tanyakan kepada orang tua apakah anak

    dapat menaiki tangga

    Anak dapat menaiki

    tangga

    21. Menendang bola ke

    depan

    Letakkan bola sekitar 15 cm di depan

    anak

    Anak menendang bola

    ke depan tanpa

    berpegangan

    22. Melompat Minta anak untuk melompat Anak melompat dan

    mengangkt ke 2 kakinya

    23. Melempar bola Beri anak bola dan berdiri 1 meter Anak melempar bola

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    32/57

    32

    tangan ke atas darinya dengan lengannya

    24. Lompat jauh Letakkan selembar kertas, dan dorong

    anak untuk melompatinya

    Anak melompati mertas

    tanpa melompatinya

    25. Berdiri 1 kaki 1detik

    Perintahkan anak untukmenyeimbangkan diri dengan 1 kaki

    Anak dapat berdiriselama 1 detik

    26. Berdiri 1 kaki 2

    detik

    Lihat item no.25 Anak dapat berdiri

    selama 2 detik

    27. Melompat

    dengan 1 kaki

    Anak dapat melompat dengan 1 kaki Anak dapat melompat

    dengan 1 kaki sebanyak

    2 kali atau lebih

    28. Berdiri 1 kaki 3

    detik

    Lihat item no.25 Anak dapat berdiri

    selama 3 detik

    29. Berdiri 1 kaki 4

    detik

    Lihat item no.25 Anak dapat berdiri

    selama 4 detik

    30. Berdiri 1 kaki 5

    detik

    Lihat item no.25 Anak dapat berdiri

    selama 5 detik

    31. Berjalan dengan

    merapatkan tumit

    ke jari kaki

    Tunjukkan pada anak car berjalan pada

    garis lurus dengan menempelkan tumit ke

    depan jari yang berlainan

    Anak berjalan 4 langkah

    atau lebih

    6. Diagnosis banding

    Karakter Autism GPPH Gangguan

    Pendengaran

    Asperger

    disorder

    Rett

    Syndrome

    Retardasi

    mental

    Gangguan bicara + + + +/- + -

    Hiperaktif + +

    (dominan)

    - - - -

    Gangguan

    interaksi social

    + - - + - -

    Kontak mata - + + - +/- +/-

    Stereotipik + + - + - -

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    33/57

    33

    7. HTD dan pemeriksaan penunjangPenegakan Diagnosis

    1. Anamnesis dengan CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)2. Pemeriksaan Fisika.

    Tidak korporatif dengan pemeriksaan

    b. Kurang tertarik dnegan mainanc. Hanya mengerti sedikit terhadap perintah dasard. Perilaku stereotipik, dll

    3. Pedoman diagnostic untuk Autisme menurut PPDGJ-III

    Adanya kealainan fungsi dalam 3 bidang : interaksi social, komunikasi dan perilaku

    yang terbatas dan berulang. Kelaianan ini sudah menjadi jelas sebelum usia 3 tahun.

    4. Pemeriksaan tambahan

    1. CHAT (Cheklists for Autism in Toddlers)

    2. STAT ( Screening Tool for Autism in Two-Year-Old)

    3. SCQ ( Social Communication Questionnaire )

    4. ADI-R ( Autism Diagnose Interview-Revised )

    i.Interview terstruktur lebih dari 100 item untuk caregiverii.Terdiri dari 4 faktor untama :

    1. Komunikasi anak2. Interaksi social3. Perlilaku yang berulang-ulang4. Age of onset symptoms5. ADOS ( Autism Diagnostic Observation Schedule )

    Observasi socio-komunikatif, interpretasi bisa berupa terlambat, abnormal atau

    absent

    6. CARS ( Childhood Autism Rating Scale )

    Gangguan

    motorik

    - - - - + +/-

    jenis kelamin > > > > >

    tes pendengaran - - + - - +/-

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    34/57

    34

    i. Menilai pergerakan tubuh anakii. Adaptasi terhadap perubahan

    iii. Respon pendengaraniv. Komunikasi verbalv. Interaksi dengan masyarakat

    Checklist for Autism in Toddlers

    A. Allo Anamnesis Ya Tidak

    1. Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang

    naik turun di paha anda ?

    2. Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ?

    3. Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti

    memanjat tangga ?

    4. Apakah anak suka bermain cilukba atau petak umpet

    ?

    5. Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat

    secangkir teh menggunakan mainan berbentukcangkir dan teko atau permainan lain ?

    6. Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu

    dengan menggunakan jari ?

    7. Apakah anak pernah menggunakan jari untuk

    menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana ?

    8. Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang

    kecil ?9. Apakah anak pernah memberikan suatu benda untuk

    menunjukkan sesuatu ?

    B. Pengamatan Ya Tidak

    1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak

    mata) dengan pemeriksa ?

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    35/57

    35

    2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian

    pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan sambil

    mengatakan : lihat itu ada bola (atau mainan lain)!

    Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda

    yang ditunjuk atau ke tangan pemeriksa ?

    3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan

    gelas / cangkir dan teko. Katakan pada anak :

    Buatkan secangkir susu buat mama!

    4. Tanyakan pada anak : Tunjukkan mana gelas

    (benda lain)!. pakah anak menunjukkan benda

    tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah

    anda ketika menunjuk ke suatu benda ?

    5. Apakah anak dapat menumpuk kubus menjadi

    menara ? atau bola secara berjejer secara berulang?

    Kriteria :

    a. Risiko tinggi autisbila jawaban tidak pada A5, A7, B2, B3, dan B4.b. Risiko rendah autisbila jawaban tidak pada A7 dan B4.c. Gangg.perkembangan lain bila jawaban tidak jumlahnya 3 atau lebih untuk

    pertanyaan A1-A4, A6, A8-9, B1, B5.

    d. NormalInterpretasi : berisiko tinggi mengalami autis

    Menurut PPDGJ III, diagnosis sesuai kriteria F84.0 gangguan autistic masa kanak

    8.

    Working DiagnosisPradipta mengalami gangguan perkembangan pervasif (autistic spectrum disorder)

    dengan ciri kelainan fungsi dalam 3 bidang, yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan

    komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang.

    9. EpidemiologiPrevalensi.Gangguan autistik terjadi dengan angka 2 sampai 5 kasus per 10.000 anak

    (0,02 sampai 0,05 persen) di bawah usia 12 tahun. Jika retardasi mental berat dengan

    ciri autistik dimasukkan, angka dapat meningkat sampai setinggi 20 per 10.000. Pada

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    36/57

    36

    sebagian besar kasus autisme mulai sebelum 36 bulan tetapi mungkin tidak terlihat

    bagi orang tua, tergantung pada kesadaran mereka dan keparahan gangguan.

    Distribusi jenis kelamin.Gangguan autistik ditemukan lebih sering pada anak laki-

    laki dibandingkan pada anak perempuan. Tetapi anak perempuan yang memiliki

    gangguan autistik cenderung terkena lebih serius dan lebih mungkin memiliki riwayat

    keluarga gangguan kognitif dibandingkan anak laki-laki.

    Status sosioekonomi.Penelitian awal mengatakan bahwa status sosioekonomi yang

    tinggi sering ditemukan pada keluarga dengan anak-anak autistik; tetapi temuan

    tersebut kemungkinan didasarkan pada rujukan bias. Selama lebih dari 25 tahun yang

    lalu, semakin banyak kasus yang ditemukan pada kelompok sosioekonomi rendah.

    10.Faktor risiko Genetics Brain disease (TORCH infections) Developmental Brain abnormalities (microcephaly, hydrocephalus) Metabolic diseases (PKU, MPS) Postnatally acquired destructive disorder (Encephalitis, Meningitis) Lead encephalopathy Neoplasm Genetic disorder (Tuberous sclerosis, fragile X Syndrome)

    a. Usia calon ibu & ayah yang berpengaruh pada kejadian autisme.1. Ibu yang hamil usia 30-34tahun beresiko 27% untuk memiliki anak autis.

    Resiko ini makin meningkat pada ibu yang hamil diatas 40 tahun.

    2. Untuk calon ayah, setiap 5 tahun resikonya bertambah 4%. Ayah yangberusia 40 tahun atau lebih beresiko enam kali lebih tinggi dari ayah berusai

    dibawah 30 tahun.

    3. Para ahli menduga ini disebabkan faktor kromosom yang abnormal pada seltelur wanita paruh baya dan mutasi sel sperma pada pria.

    b. Komplikasi yang dialami saat mengandung juga berpengaruh, seperti:1. Perdarahan selama kehamilan memiliki resiko 81%, karena diketahui

    memengaruhi oksigen pada janin (fetal hypoxia) untuk perkembangan otak

    janin yang pada akhirnya meningkatkan risiko autisme.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    37/57

    37

    2. Ibu yang diabetes gestasional memiliki resiko 2x lipat (4 dari 100 kehamilan)3. infeksi selama persalinan terutama infeksi virus.4. penggunaan obat-obatan, seperti obat depresi atau gangguan emosional lain

    terhadap kejadian austime. Mengenai hal ini, para peneliti menyatakan belum

    bisa disimpulkan apakah autisme terjadi akibat efek samping obat atau

    pengaruh kondisi kejiwaan calon ibu saat hamil.

    5. merokok dan stres selama kehamilan terutama trimester pertama6. Gangguan persalinan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya autism

    adalah : pemotongan tali pusat terlalu cepat, Asfiksia pada bayi (nilai

    APGAR SCORE rendah < 6 ), lamanya persalinan, letak presentasi bayi

    saat lahir dan berat lahir rendah ( < 2500 gram )

    7. Faktor makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil diduga juga berpengaruh.c. Ada riwayat keluarga yang menderita

    Faktor lingkungan : infeksi, paparan logam berat, bahan bakar, phenol pada

    plastik, merokok, alkoholisme, obat, vaksin, pestisida, dll.

    11.EtiologiPenyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, ada berbagai macam teori

    penyebab autisme yaitu :

    Faktor psikodinamika dan keluargaSpekulasi awal Kanner bahwa ibu yang tidak responsive terhadap

    kebutuhan emosi anak menjadi penyebab dari autis, namun tidak ada

    bukti yang dengan mendukung spekulasinya. Teori ini justru

    menyebabkan trauma pada orang tua. Akan tetapi, beberapa anak autis

    berespon terhadap stressor psikososial dengan eksaserbasi gejala.

    Kelainan organo-biologi-neurologiBerhubungan dengan lesi neurologis, rubella kongenital,

    cytomegalovirus, ensefalitis, meningitis, fenilketonuria, tuberous

    sclerosis, epilepsi dan fragile X syndrome. Ada temuan bahwa anak

    autistik memiliki lebih banyak anomali fisik kongenital ringan

    dibandigkan dengan saudaranya

    Faktor genetic

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    38/57

    38

    Anak kembar menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan

    dalam perkembangan autisme. Pada anak kembar satu telur ditemukan

    sekitar 36-39 % sedang pada anak kembar dua telur 0 %. Adany

    hubungan autisme dengan fragile X sindrom.

    Faktor imunologiTerdapat beberapa bukti mengenai inkompatibilitas antara ibu dan

    fetus, dimana limfosit fetus bereaksi terhadap antibodi ibu, sehingga

    kemungkinan menyebabkan kerusakan jaringan syaraf embrional

    selama masa gestasi.

    Faktor perinatalSelama gestasi, perdarahan maternal stelah trisemester pertama dan

    mekonium dalam cairan amnion dilaporkan lebih sering terjadi pada

    anak autistik dibandingkan dengan populasi umum. Penggunaan obat

    pada selama kehamilan, respiratory disstres syndrome, anemia

    neonatus.

    Temuan neuroanatomiAdanya temuan penurunan sel purkinju di serebelun yang

    kemungkinan menyebabkan kelainan atensi, kesadaran, dan proses

    sensorik.

    Penemuan biokimiaPada sepertiga dari penderita autisme ditemukan peninggian serotonin

    plasma. Selain itu terdapat peninggian asam homovanilik pada cairan

    liquor cerebrospinal. Peningkatan homovalinic acid (metabolit utama

    dopamin) dalam cairan serebrospinal yang disertai dengan peningkatan

    perilaku penarikan diri dan stereotipik.

    12.Patogenesis

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    39/57

    39

    13.TatalaksanaTujuan terapi untuk anak dengan gangguan autistic adalah untuk meningkatkan

    perilaku prososial dan perilaku yang secara social dapat diterima, untuk mengurangi

    gejala perilaku yang aneh, dan untuk memperbaiki komunikasi verbal serta nonverbal.

    Perbaikan bahasa dan akademik sering diperlukan. Anak dengan retardasi mental

    memerlukan intervensi perilaku yang sesuai secara interlektual untuk mendorong

    perilaku yang dapat diterima secara social dan mendorong keterampilan perawatan

    diri. Disamping itu, orang tua, yang sering putus asa, membutuhkan dukungan dan

    konseling. Psikoterapi individual yang berorientasi tilikan terbukti tidak efektif.

    Intervensi perilaku dan edukasi saat ini dianggap terapi pilihan. Pelatihan di dalam

    ruang kelas yang terstruktur dikombinasikan dengan metode perilaku adalah metode

    terapi yang paling efektif untuk banyak anak autistic.

    Pelatihan yang teliti pada orang tua mengenai konsel dan keterampilan modifikasi

    perilaku serta resolusi perhatian orang tua dapat menghasilkan cukup keuntungan di

    dalam bahasa, kognitif dan area perilaku social anak.

    Tidak ada pengobatan spesifik untuk mengobati gejala inti gangguan autistic;

    meskipun demikian, psikofarmakoterapi meruapakn terapi tambahan yang bernilaiuntuk mengurangi gejala perilaku terkait. Obat-obat telah dilaporkan memperbaiki

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    40/57

    40

    gejala berikut yang mencakup agresi, ledakan kemarahan hebat, perilaku mencederai

    diri sendiri, hiperaktivitas, dan perilaku obsesif-kompulsif serta stereotipik.

    Pemberian obat antipsikotik dapat mengurangi agresi atau perilaku mencederai diri.

    Agonis serotonin-dopamin (SDA) memiliki resiko rendah dalam emnimbulkan efek

    samping ekstrapiramidal, meskipunn beberapa individuyang sensitive tidak dapat

    menoleransi efek samping ekstrapiramidal atau antikolinergik dari agen antipsikotik

    atipikal. SDA mencakup risperidone, olanzapine, quetiapine, clozapine, dan

    ziprasidone.

    Medikamentosa

    1) Haloperidol- Menurunkan gejala perilaku dan mempercepat belajar.- Menurunkan hiperaktivitas, stereotipik, menarik diri, kegelisahan, hubungan

    objek abnormalitas, iritabilitas, dan afek yang labil.

    2) FenfluramineMenurunkan kadar serotonin darah, efektif pada beberapa anak autistik.

    3) NaltroxoneSuatu antagonis opiat yang menghambat opioid endogen, untuk menurunkan

    gejala autistik

    4) LithiumUntuk mengendalikan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.

    Psikoterapi

    1) Applied Behavioral Analysis(ABA)Jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didesain

    khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan

    khusus pada anak dengan memberikanpositive reinforcement(hadiah/pujian)

    2) Terapi WicaraAnak yang mengalami hambatan bicara dilatih dengan proses pemberian

    reinforcement dan meniru vokalisasi terapis. Terapis bicara dalam upaya

    meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis.

    3) Terapi OkupasiHampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan

    motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar. Mereka kesulitan untuk memegang

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    41/57

    41

    pensil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap

    makanan ke mulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangant

    penting untuk melatih mempergunakan otot-otot halus pada anak autistik dengan

    benar.

    4) FisioterapiBanyak diantara anak autistik mempunyai gangguan pada motorik kasar. Kadang-

    kadang tonus otot lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan

    tubuhnya juga kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris berguna

    untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.

    5) Terapi SosialSeorang terapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada anak autistik

    untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya.

    6) Terapi BermainSeorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain

    dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi, dan interaksi

    sosial. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-

    teknik tertentu.

    7) Terapi PerilakuAnak autistik seringkali merasa frustasi. Teman-temannya seringkali tidak

    memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya. Mereka

    banyak hipersensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan. Tak heran bila mereka

    sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang

    dari perilaku tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan

    perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya.

    8) Terapi PerkembanganFloortime, Son-rise, dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap

    sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya, dan

    tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional,

    dan intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti

    ABA yang lebih mengajarkan keterampilan yang lebih spesifik.

    9) Terapi VisualIndividu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual

    thinkers). Hal ini yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar

    komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan PECS (Picture Exchange

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    42/57

    42

    Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk

    mengembangkan keterampilan komunikasi.

    10)Terapi BiomedikGejala-gejala anak autis diperparah dengan adanya gangguan metabolisme yang

    akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini

    diperiksa secara intensif, pemeriksaan darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal

    abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari

    gangguan.

    Diet

    1) Hindari makanan yang mengandung kasein dan glutein untuk menghindariopioid.

    2) Hindari makanan mengandung zat adiktif atau pengawet.3) Terapi vitamin :

    a. Vitamin A dan D, membantu meningkatkan kemampuan kontak mata danbehavior dari anak.

    b. Vitamin B dan magnesium, membantu perkembangan otak.c. Vitamin C, membantu mengurangi gejala depresi dan confusion.

    4) Diet Khusus yang disesuaikan dengan cerebral alergies yang dideritapenyandang autis.

    Edukasi

    Orang tua membutuhkan bantuan dan konseling dalam merawat anak autistik. Anak harus sering diajak keluar rumah, bersama orang tuanya agar anak

    menyadari bahwa ada dunia lain diluar dunianya sendiri

    14.KomplikasiKomplikasi autisme adalah :

    - Gangguan interaksi sosialAnak anak dengan autisme biasanya tidak dapat melakukan interaksi timbal

    balik dengan sempurna. Beberapa anak akan menunjukkan respon yang tidak

    adekuat terhadap stimlus yang sifatnya sosioemosional. Hal ini membuat anak

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    43/57

    43

    anak dengan autisme cenderung terisolasi dari lingkungan sekitar, terutama dari

    temanteman sebaya yang normal.

    - Gangguan komunikasiAnak anak dengan autisme biasanya tidak dapat menggunakan bahasa untuk

    berkomunikasi seara sempurna karena kemampuan / keterampilan berbahasanya

    kurang. Hal ini akan membuat anak dengan autisme sulit untuk berinteraksi

    sosial. Mereka cenderung buruk dalam hal keluwesan berbicara dan kurang dapat

    berinteraksi timbal balik, baik dalam percakapan secara verbal maupun

    menggunakan ungkapan non verbal dan kurang mampu menggunakan variasi

    irama dan isyarat tubuh untuk mengungkapkan perasaan mereka. Mereka juga

    cenderung kurang mampu dalam melakukan permainan imaginatif dan imitasi

    sosial.

    - Kurangnya minat dan kegiatanAnak dengan autisme cenderung memiliki pola hidup yang rutin dan berulang.

    Mereka biasanya tidak memiliki minat untuk memulai suatu kegiatan baru. Hal ini

    membuat anak tidak dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal bila

    dibiarkan begitu saja.

    - Retardasi mentalPada kasus autisme, dapat ditemukan adanya retardasi mental yang signifikan.

    Ditambah dengan kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi, hal ini dapat

    mengarah pada kurangnya kemampuan kognitif anakanak dengan autisme.

    - Trauma fisikBeberapa anak dengan autisme cenderung menyakiti diri sendiri/ tempertantrum

    (misalnya memukul mukul kepala) dan terkadang tidak menunjukkan respons

    yang adekuat terhadap rasa nyeri sehingga rentan untuk melukai diri sendiri.

    - Gangguan Nutrisi (Gizi)Nutrisi yang kurang atau yang lebih dikenal dengan malnutrisi adalah salah satu

    komplikasi yang dapat terjadi pada penderita autism. Hal ini disebabkan karena

    penderita autis tidak dapat makan makanan tertentu yang mengandung gluten

    seperti : biscuit, mie, roti dan segala bentuk kemasan lain dari terigu. Penderita

    autis juga tidak dapat memakan makanan atau minuman dengan kandungan casein

    seperti : susu sapi, keju, mozzarella, butter ataupun permen. Anak autis juga

    cenderung malas makan sehingga asupan makanan yang masuk tidak adekuat.

    Untuk itu diperlukan diet yang tepat bagi penderita autis.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    44/57

    44

    15.PencegahanPencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin sejak merencanakan kehamilan, saat

    kehamilan, persalinan dan periode usia anak.

    PENCEGAHAN SEJAK KEHAMILAN

    Untuk mencegah gangguan perkembangan sejak kehamilan , harus dilihat dan diamati

    penyebab dan faktor resiko terjadinya gangguan perkembangan sejak dalam

    kehamilan. Untuk mengurangi atau menghindari resiko yang bisa timbul dalam

    kehamilan tersebut dapat melalui beberapa cara.

    Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal,kalu perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamilan.

    Melakukan pemeriksaan skrening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH(Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, herpes atau hepatitis).

    Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan secara rutindan berkala, dan selalu mengikuti nasehat dan petunjuk dokter dengan baik.

    Berhati-hati saat mengkonsumssi obat selama kehamilan, bila perlu haruskonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

    Bila bayi beresiko alergi sebaiknya ibu mulai menghindari paparan alergi berupaasap rokok, debu atau makanan penyebab alergi sejak usia di atas 3 bulan.

    Hindari paparan makanan atau bahan kimiawi atau toksik lainnya selamakehamilan. Jaga higiene, sanitasi dan kebersihan diri dan lingkungan kita.

    Konsumsilah makanan yang bergizi baik dan dalam jumlah yang cukup. Sekaligus

    konsumsi vitamin dan mineral tertentu sesuai anjuran dokter secara teratur. Hindari asap rokok, baik secara langsung atau jauhi ruangan yang dipenuhi asap

    rokok. Beristirahatlah yang cukup, hindari keadaan stres dan depresi serta selalu

    mendekatkan diri dengan Tuhan.

    PENCEGAHAN SAAT PERSALINAN

    Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan tentangrencana persalinan.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    45/57

    45

    Dapatkan informasi secara jelas dan lengkap tentang resiko yang bisa terjadiselama persalinan.

    Bila terdapat resiko dalam persalinan harus diantisipasi.

    PENCEGAHAN SEJAK USIA BAYI

    Bila perlu dilakukan terapi dan intervensi secara dini bila sudah mulai dicurigaiterdapat gejala atau tanda gangguan perkembangan. Tindakan pencegahan yang

    dapat dilakukan adalah : Amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir.

    Gangguan saluran cerna yang berkepanjangan akan dapat mengganggu fungsiotak yang akhirnya mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.

    Monitoring tumbuh kembangnya secara rutin dan cermat terutama gangguanperkembangan dan perilaku pada anak.

    Bila didapatkan penyimpangan gangguan perkembangan khususnya yangmengarah pada gangguan perkembangan dan perilaku maka sebaiknya dilakukan

    konsultasi sejak dini kepada ahlinya untuk menegakkan diagnosis dan intervensi

    sejak dini.

    Pada bayi dengan gangguan pencernaan yang disertai gejala alergi atau terdapatriwayat alergi pada orang tua, sebaiknya menunda pemberian makanan yang

    beresiko alergi hingga usia diatas 2 atau 3 tahun.

    Makanan yang harus ditunda adalah telor, ikan laut, kacang tanah, buah-buahantertentu, keju dan sebagainya.

    Bayi yang mengalami gangguan pencernaan sebaiknya juga harus menghindarimonosodium glutamat (MSG), amines, tartarzine (zat warna makanan).

    Bila gangguan pencernaan dicurigai sebagai Celiac Disease atau IntoleransiCasein dan Gluten maka diet harus bebas casein dan Gluten,

    Ciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang baik secara kualitas dankuantitas, hindari rasa permusuhan, pertentangan, emosi dan kekerasan.

    Mengamati secara cermat tanda dan gejala autism sejak usia 0 bulan.

    16.PrognosisGangguan autistik umumnya merupakan gangguan seumur hidup dengan prognosis

    yang terbatas. Anak autistik dengan IQ di atas 70 dan mereka yang menggunakan

    bahasa komunikatif saat diusia 5 hingga 7 tahun cenderung memiliki prognosis baik.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    46/57

    46

    Area gejala yang tidak tampak membaik seiring waktu adalah gejala yang terkait

    dengan perilaku berulang atau ritualistik. Prognosis membaik jika lingkungan atau

    rumah bersifat supportif dan dapat memenuhi kebutuhan ekstentif anak tersebut.

    17.SKDITingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

    Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan

    menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan

    dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

    Hipotesis

    Pradipta , usia 3 tahun, mengalami gangguan bahasa, gangguan interaksi sosial

    dan perilaku karna menderita autistic spektrum disorder.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    47/57

    47

    IV. LEARNING ISSUE1. ASD

    DEFINISI

    ASD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu jenis

    masalah neurologis yang mempengaruhi pikiran, persepsi, dan perhatian yang

    sudah tampak sebelum usia 3 tahun dan membuat anak ASD tidak mampu

    berkomunikasi, tidak mampu mengekspresikan perasaan, maupun keinginan

    sehingga perilaku dan hubungan dengan orang lain menjadi terganggu.

    Pertama kali dilaporkan oleh Dr. Leo Kanner 1943, early infantile autism.

    Autisme masa anak adalah gangguan pervasif yang ditandai dengan kelainan

    dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan

    ciri kelainan fungsi pada 3 bidang : interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku

    yang terbatas dan berulang.

    Autisme masa kanak-kanak dini adalah penarikan diri dan kehilangankontak dengan realitas atau dengan orang lain. Pada bayi tidak terlihat tanda dan

    gejala. (Sacharin, R, M 1996 : 305). Autisme pada anak merupakan gangguan

    perkembangan pervasif (DSM IV, Saddock and Saddock 200)

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gangguan

    perkembangan pervasif, atau kualitatif pada komunikasi verbal dan nonverbal,

    aktivitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik berupa kegagalan

    mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan), hambatan dalam

    pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif serta

    penarikan diri dari dan kehilangan kontak dengan realitas.

    EPIDEMIOLOGI

    Prevalensi.Gangguan autistik terjadi dengan angka 2 sampai 5 kasus per

    10.000 anak (0,02 sampai 0,05 persen) di bawah usia 12 tahun. Jika retardasi

    mental berat dengan ciri autistik dimasukkan, angka dapat meningkat sampai

    setinggi 20 per 10.000. Pada sebagian besar kasus autisme mulai sebelum 36

    bulan tetapi mungkin tidak terlihat bagi orang tua, tergantung pada kesadaran

    mereka dan keparahan gangguan.

    Distribusi jenis kelamin.Gangguan autistik ditemukan lebih sering pada

    anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan. Tetapi anak perempuan yangmemiliki gangguan autistik cenderung terkena lebih serius dan lebih mungkin

    memiliki riwayat keluarga gangguan kognitif dibandingkan anak laki-laki.

    Status sosioekonomi. Penelitian awal mengatakan bahwa status

    sosioekonomi yang tinggi sering ditemukan pada keluarga dengan anak-anak

    autistik; tetapi temuan tersebut kemungkinan didasarkan pada rujukan bias.

    Selama lebih dari 25 tahun yang lalu, semakin banyak kasus yang ditemukan pada

    kelompok sosioekonomi rendah.

    ETIOLOGIPenyebab autisme diantaranya :

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    48/57

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    49/57

    49

    a. CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)b. STAT (Screening Tool for Autism in Two-Year-Old)c. SQC (Social Communication Questionnaire)d. ADI-R (Autism Diagnose Interview-Revised)

    i.

    Interview terstruktur lebih dari 100 item untuk caregiverii. Terdiri dari 4 faktor utama1. Komunikasi anak2. Interaksi sosial3. Perilaku yang berulang-ulang4. Age of onset symptom

    5) ADOS (Autism Diagnostic Observastion Schedule)Observasi sosio-komunikatif, interpretasi bisa berupa terlambat, abnormal,

    atau absen.

    6) CARS (Childhood Autism Rating Scale)a. Menilai pergerakan tubuh anak

    b. Adaptasi terhadap perubahanc. Respon pendengarand. Komunikasi verbale. Interaksi dengan masyarakat

    PENATALAKSANAAN

    Orang tua perlu menyesuaikan diri dengan keadaan anaknya dan harus

    memberikan perawatan kepada anak. Orang tua sadar ada Scottish Society for

    Autistic ChildrendanNational Society for Autistic Childrenyang dapat membantudan dapat memberikan pelayanan pada anak autis. Anak autis memerlukan

    penanganan multidisiplin yaitu terapi edukasi, terapi perilaku, terapi bicara, terapi

    okupasi, sensori integrasi, auditory integration training(AIT), terapi keluarga dan

    obat, sehingga memerlukan kerja sama yang baik antara orang tua, keluarga, dan

    dokter

    Pendekatan terapeutik dapat dilakukan untuk menangani anak autistik tapi

    keberhasilannya terbatas, pada terapi perilaku dengan pemanfaatan keadaan yang

    terjadi dapat meningkatkan kemahiran berbicara. Perilaku dekstrutif dan agresif

    dapat diubah dengan manajemen perilaku.

    Latihan dan pendidikan dengan menggunakan dukungan positif (hadiah)

    dan dukungan negatif (hukuman) merupakan metode untuk mengembangkan

    keterampilan sosial dan dan keterampilan praktis. Kesabaran diperlukan karena

    kemajuan pada anak autis lambat. Neuroleptik dapat digunakan untuk menangani

    perilaku mencelakakan diri sendiri yang mengarah pada agresif, stereotipik, dan

    menarik diri dari pergaulan sosial. Antagonis opiat dapat mengatasi perilaku,

    penarikan diri dan stereotipik. Selain itu terapi kemampuan bicara dan model

    penanganan harian dengan menggunakan permainan latihan antarperorangan

    terstruktur dapat digunakan. Masalah perilaku seperti bising, gelisah, atau melukai

    diri sendiri dapat diatasi dengan obat klorpromasin atau tioridasin. Keadaan tidak

    dapat tidur dapat diberikan responsedatif seperti kloralhidat. Konvulsi

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    50/57

    50

    dikendalikan dengan obat antikonvulsan. Hiperkinesis jika menetap dan berat

    dapat ditanggulangi dengan diet bebas adiktif dan pengawet.

    Penatalaksanaan anak autistik bertujuan untuk

    1. Mengurangi masalah perilaku.2.

    Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa.3. Anak bisa mandiri

    4. Anak bisa bersosialisasiPROGNOSIS

    Gangguan autistik memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan prognosis

    terbatas. Beberapa anak autistik menderita kehilangan semua atau beberapa bicara

    yang ada sebelumnya. Hal tersebut paling sering terjadi antara usia 12 dan 24

    bulan. Sebagai aturan umum, anak-anak autistik dengan IQ diatas 70 dan mereka

    yang menggunakan bahasa komunikatif pada usia 5-7 tahun memiliki prognosis

    yang terbaik. Prognosis membaik jika lingkungan atau rumah adalah suportif dan

    mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut yang sangat banyak.

    2. Tumbuh kembang anakPerkembangan normal seorang anak dapat dinilai dari beberapa aspek, meliputi :

    1. Gross motor : Mengontrol pergerakan kepala, duduk, dan berjalan.2. Fine motor : Memegang sendok, memungut benda-benda kecil.3. Sensori : Melihat, mendengar, merasakan, menyentuh.4. Bahasa : Dapat berbicara dan memahami perkataannya, mengerti apa

    yang orangtua mereka dan teman-teman lain katakan.

    5. Sosial : Dapat bermain bersama dengan anggota keluarga dan anak-anak lain.

  • 7/22/2019 Skenario A blok 20 tahun 2013x.docx

    51/57

    51

    Berdasarkan aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, berikut beberapa

    parameter perkembangan normal anak dari usia 0-2 tahun dari beberapa literatur,

    yaitu :

    1. Perkembangan KognitifUsia Kemampuan dan

    proses berpikir

    Komunikasi Gerakan

    0-3

    bulan

    -Berespon terhadap suarabaru

    -Mengikuti benda denganmata

    -Melihat objek dan orang

    -Berceloteh/bersuara-Tersenyum pada suara

    ibu

    -Mengangkat kaki dan tangan-Belajar mengangkat kepala-Melihat pergerakan tangan

    sendiri

    3-6

    bulan

    -Mengenal ibu-Mengapai objek

    -Memalingkan