skenario 3 bph blok urin

Upload: annisaa-fitriani

Post on 10-Feb-2018

277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    1/34

    SKENARIO 3

    TIDAK BISA BUANG AIR KECIL

    Laki-laki,56 tahun datang berobat ke Poliklinik Bedah dengan keluhan tidak bisa

    buang air kecil sejak 1 hari yang lalu, meskipun rasa ingin kencing ada. Sebelumnya

    riwayat LUTS (Lower Urinary Tract Syndrome) seperti hesistensi,

    nokturia,urgensi,frekuensi,terminal dribbling sering dirasakan sebelumnya. IPSS

    (International Prostat Symptom Score) >30 dan skor kualitas hidup (QoL)>5. Pada

    pemeriksaan fisik didapatkan regio supra pubik bulging dan pada pemeriksaan colok

    dubur didapatkan prostate membesar. Oleh dokter yang memeriksanya dianjurkan

    untuk dipasang kateter urin dan dilakukan pemeriksaan BNO-IVP

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    2/34

    SASARAN BELAJAR

    L.I 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Kelenjar Prostat

    L.O 1.1 Makroskopis

    L.O 1.2 MikroskopisL.I 2. Memahami dan Menjelaskan Benign Prostat Hiperplasia

    L.O 2.1 Definisi

    L.O 2.2 Etiologi

    L.O 2.3 Manifestasi Klinis

    L.O 2.4 Patofisiologi

    L.O 2.5 Diagnosis

    L.O 2.6 Diagnosis Banding

    L.O 2.7 Tatalaksana

    L.O 2.8 Komplikasi

    L.O 2.9 Pencegahan

    L.O 2.10 Prognosis

    L.I 3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan islam dalam pemeriksaan dengan

    lawan jenis

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    3/34

    L.I 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Kelenjar Prostat

    L.O 1.1 Makroskopis

    Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik yang dilapisi oleh kapsul

    fibromuskuler, yang terletak di sebelah inferior vesika urinaria, mengelilingi bagian

    proksimal uretra (uretra pars prostatika) dan berada disebelah anterior rektum.

    Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa kurang lebih

    20 gram, dengan jarak basis ke apex kurang lebih 3 cm, lebar yang paling jauh 4 cm

    dengan tebal 2,5 cm.

    Kelenjar prostat terbagi menjadi 5 lobus, yaitu :

    Lobus medius

    Lobus lateralis (2 lobus)

    Lobus anteriorLobus posterior

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    4/34

    (Anonim, 1997)

    Selama perkembangannya lobus medius, lobus anterior, lobus posterior akan menjadi

    satu dan disebut lobus medius saja. Pada penampang, lobus medius kadang-kadang

    tak tampak karena terlalu kecil dan lobus lain tampak homogen berwarna abu-abu,

    dengan kista kecil berisi cairan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat.Mc Neal (1976) membagi kelenjar prostat dalam beberapa zona, antara lain zona

    perifer, zona sentral, zona transisional, zona fibromuskuler anterior, dan zona

    periuretral. Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional yang

    letaknya proksimal dari sfincter eksternus di kedua sisi dari verumontanum dan di

    zona periuretral. Kedua zona tersebut hanya merupakan 2% dari seluruh volume

    prostat. Sedangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasal dari zona perifer. (B.P.

    Purnomo, 2000; D. Rahardjo, 1993)

    Prostat mempunyai kurang lebih 20 duktus yang bermuara di kanan dari

    verumontanum dibagian posterior dari uretra pars prostatika. Di sebelah depan

    didapatkan ligamentum pubo prostatika, di sebelah bawah ligamentum triangulare

    inferior dan di sebelah belakang didapatkan fascia denonvilliers.

    Fascia denonvilliers terdiri dari 2 lembar, lembar depan melekat erat dengan prostat

    dan vesika seminalis, sedangkan lembar belakang melekat secara longgar dengan

    fascia pelvis dan memisahkan prostat dengan rektum. Antara fascia endopelvic dan

    kapsul sebenarnya dari prostat didapatkan jaringan peri prostat yang berisi pleksus

    prostatovesikal.

    Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri dari :

    1.Kapsul AnatomisSebagai jaringan ikat yang mengandung otot polos yang membungkus kelenjar

    prostat.

    2.Jari ngan StromaTerdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler.

    3.Jaringan KelenjarTerbagi atas 3 kelompok bagian:

    a. Bagian luar disebut glandula principalis atau kelenjar prostat sebenarnya yangmenghasilkan bahan baku sekret.

    b. Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan ini disebut juga sebagaiadenomatous zone.

    c. Di sekitar uretra disebut periurethral gland atau glandula mukosa yang merupakanbagian terkecil. Bagian ini sering membesar atau mengalami hipertrofi pada usia

    lanjut.

    Pada BPH, kapsul pada prostat terdiri dari 3 lapis :

    1.Kapsul anatomis2.Kapsul chiru rgicum, ini terjadi akibat terjepitnya kelenjar prostat yang sebenarnya(outer zone) sehingga terbentuk kapsul

    3.Kapsulyang terbentuk darijar ingan fibromuskulerantara bagian dalam (innerzone) dan bagian luar (outer zone) dari kelenjar prostat

    BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena mengandung

    banyak jaringan kelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada bagian posterior

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    5/34

    daripada lobus medius (lobus posterior) yang merupakan bagian tersering terjadinya

    perkembangan suatu keganasan prostat. Sedangkan lobus anterior kurang mengalami

    hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan kelenjar. (Anonim, 1997)

    Secara histologis, prostat terdiri atas kelenjar-kelenjar yang dilapisi epitel thoraks

    selapis dan di bagian basal terdapat juga sel-sel kuboid, sehingga keseluruhan epiteltampak menyerupai epitel berlapis.

    Vaskularisasi

    Vaskularisasi kelenjar prostat yanng utama berasal dari a. vesikalis inferior (cabang

    dari a. iliaca interna), a. hemoroidalis media (cabang dari a. mesenterium inferior),

    dan a. pudenda interna (cabang dari a. iliaca interna). Cabang-cabang dari arteri

    tersebut masuk lewat basis prostat di Vesico Prostatic Junction. Penyebaran arteri di

    dalam prostat dibagi menjadi 2 kelompok , yaitu:

    1. Kelompok arteri urethra, menembus kapsul di postero lateral dari vesico prostaticjunction dan memberi perdarahan pada leher buli-buli dan kelompok kelenjar

    periurethral.

    2. Kelompok arteri kapsule, menembus sebelah lateral dan memberi beberapa cabangyang memvaskularisasi kelenjar bagian perifer (kelompok kelenjar paraurethral).

    (A.T.K. Cockett dan K. Koshiba, 1979; Snell, 1992)

    Ali ran Limfe

    Aliran limfe dari kelenjar prostat membentuk plexus di peri prostat yang kemudian

    bersatu untuk membentuk beberapa pembuluh utama, yang menuju ke kelenjar limfe

    iliaca interna , iliaca eksterna, obturatoria dan sakral. (A.T.K. Cockett dan K.

    Koshiba, 1979; Snell, 1992)

    Persarafan

    Sekresi dan motor yang mensarafi prostat berasal dari plexus simpatikus dari

    Hipogastricus dan medula sakral III-IV dari plexus sakralis. (Snell, 1992

    L.O 1.2 Mikroskopis

    Secara histologi, prostat terdiri dari jaringan ikat, serabut otot polos dan kelenjar

    epitel yang dilapisi oleh sel toraks tinggi dan lapisan sel basal gepeng.Terdapat pula

    jaringan epitel kuboid, epitel kolumnar dan epitel semu (pseudostratified). Dalamjaringan ikat terdapat bundel dari otot polos yang menonjol karena

    sitoplasma yang homogen.

    Prostat merupakan kumpulan 3050 kelenjar tubulo-alveoler bercabang yang

    saluran keluarnya bermuara pada urethra pars prostatika. Prostat menghasilkan cairan

    prostat yang disimpan dan dikeluarkan pada waktu ejakulasi. Prostat dikelilingi oleh

    kapsula fibroelastis yang kaya akan otot polos. Kelenjar prostat dibagi menjadi 3

    struktur yaitu kelenjar mukosa, kelenjar submukosa dan kelenjar utama. Kelenjar-

    kelenjar itu bermuara pada urethra pars prostatika. Pada usia di atas 40

    tahun, kelenjar mukosa dan submukosa sering mengalamihipertrofi. Hal ini dapat

    menyebabkan kerusakan urethra.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    6/34

    Fungsi prostat yang normal tergantung pada testosteron, yang dihasilkan oleh sel

    Leydig testis dalam respon terhadap rangsangan oleh hormon luteinisasi (LH) dari

    hipofisis. Testosteron dimetabolisme menjadi dehidrotestosteron oleh 5a-reduktase di

    dalam prostat dan vesikula seminalis.

    Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri dari :

    1. Kapsul anatomis, Sebagai jaringan ikat yang mengandung otot polos yangmembungkus kelenjar prostat.

    2. Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler

    Jaringan kelenjar yang terbagi atas 3 kelompok bagian:1. Bagian luar disebut glandula principalis atau kelenjar prostat sebenarnya yang

    menghasilkan bahan baku sekret.

    2. Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan ini disebut juga sebagaiadenomatous zone

    3. Di sekitar uretra disebut periurethral gland atau glandula mukosa yang merupakanbagian terkecil. Bagian ini serinng membesar atau mengalami hipertrofi pada usia

    lanjut.

    L.I 2. Memahami dan Menjelaskan Benign Prostat Hiperplasia

    L.O 2.1 Definisi

    Benign Prostate Hypertrofia (BPH) adalah suatu keadaan dimana kelenjar periuretral

    prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke

    perifer dan menjadi simpai bedah. (W. de Jong dan R. Sjamsuhidajat, 2001;

    T.Tenggara; 1998)

    Benigna Prostat Hiperplasi adalah hiperplasia kelenjer periuretra yangmendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah

    http://www.deltagen.com/target/histologyatlas/atlas_files/male_rep/prostate_gland_20x.jpghttp://www.deltagen.com/target/histologyatlas/atlas_files/male_rep/prostate_gland_20x.jpg
  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    7/34

    (Mansjoer, 2000

    L.O 2.2 Etiologi

    Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia

    prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat

    kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging

    (menjadi tua). (B.P. Purnomo, 2000)

    Beberapa teori atau hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia

    prostat adalah:

    1. Teori HormonalTeori ini dibuktikan bahwa sebelum pubertas dilakukan kastrasi maka tidak terjadi

    BPH, juga terjadinya regresi BPH bila dilakukan kastrasi. Selain androgen

    (testosteron atau DHT), estrogen juga berperan untuk terjadinya BPH. Dengan

    bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal, yaitu antarahormon testosteron dan hormon estrogen, karena produksi testosteron menurun dan

    terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adiposa di perifer dengan

    pertolongan enzim aromatase, dimana sifat estrogen ini akan merangsang terjadinya

    hiperplasia pada stroma, sehingga timbul dugaan bahwa testosteron diperlukan untuk

    inisiasi terjadinya proliferasi sel tetapi kemudian estrogenlah yang berperan untuk

    perkembangan stroma. Kemungkinan lain ialah perubahan konsentrasi relatif

    testosteron dan estrogen akan menyebabkan produksi dan potensiasi faktor

    pertumbuhan lain yang dapat menyebabkan terjadinya pembesaran prostat.

    Dari berbagai percobaan dan penemuan klinis dapat diperoleh kesimpulan, bahwa

    dalam keadaan normal hormon gonadotropin hipofise akan menyebabkan produksi

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    8/34

    hormon androgen testis yang akan mengontrol pertumbuhan prostat. Dengan makin

    bertambahnya usia, akan terjadi penurunan dari fungsi testikuler (spermatogenesis)

    yang akan menyebabkan penurunan yang progresif dari sekresi androgen. Hal ini

    mengakibatkan hormon gonadotropin akan sangat merangsang produksi hormon

    estrogen oleh sel sertoli. Dilihat dari fungsional histologis, prostat terdiri dari duabagian yaitu sentral sekitar uretra yang bereaksi terhadap estrogen dan bagian perifer

    yang tidak bereaksi terhadap estrogen.

    2. Teori Growth Factor (faktor pertumbuhan)Peranan dari growth factor ini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar

    prostat. Terdapat empat peptic growth factor yaitu; basic transforming growth factor,

    transforming growth factor 1, transforming growth factor 2, dan epidermal growth

    factor.

    3. Teori Peningkatan Lama Hidup Sel-sel Prostat karena Berkuramgnya Sel yangMati

    4. Teori Sel Stem (stem cell hypothesis)Seperti pada organ lain, prostat dalam hal ini kelenjar periuretral pada seorang

    dewasa berada dalam keadaan keseimbangan steady state, antara pertumbuhan sel

    dan sel yang mati, keseimbangan ini disebabkan adanya kadar testosteron tertentu

    dalam jaringan prostat yang dapat mempengaruhi sel stem sehingga dapat

    berproliferasi. Pada keadaan tertentu jumlah sel stem ini dapat bertambah sehingga

    terjadi proliferasi lebih cepat. Terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehinggamenyebabkan produksi atau proliferasi sel stroma dan sel epitel kelenjar periuretral

    prostat menjadi berlebihan.

    5. Teori Dihydro Testosteron (DHT)Testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada

    testis (90%) dan sebagian dari kelenjar adrenal

    (10%) masuk dalam peredaran darah dan 98% akan

    terikat oleh globulin menjadi sex hormon binding

    globulin (SHBG). Sedang hanya 2% dalam keadaantestosteron bebas. Testosteron bebas inilah yang

    bisa masuk ke dalam target cell yaitu sel prostat

    melewati membran sel langsung masuk kedalam

    sitoplasma, di dalam sel, testosteron direduksi oleh

    enzim 5 alpha reductase menjadi 5 dyhidro

    testosteron yang kemudian bertemu dengan

    reseptor sitoplasma menjadi hormone receptor

    complex. Kemudian hormone receptor complex

    ini mengalami transformasi reseptor, menjadi

    nuclear receptor yang masuk kedalam inti yang

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    9/34

    kemudian melekat pada chromatin dan menyebabkan transkripsi m-RNA. RNA ini

    akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya pertumbuhan kelenjar

    prostat.

    6.Teori ReawakeningMc Neal tahun 1978 menulis bahwa lesi pertama bukan pembesaran stroma pada

    kelenjar periuretral (zone transisi) melainkan suatu mekanisme glandular budding

    kemudian bercabang yang menyebabkan timbulnya alveoli pada zona preprostatik.

    Persamaan epiteleal budding dan glandular morphogenesis yang terjadi pada

    embrio dengan perkembangan prostat ini, menimbulkan perkiraan adanya

    reawakening yaitu jaringan kembali seperti perkembangan pada masa tingkat

    embriologik, sehingga jaringan periuretral dapat tumbuh lebih cepat dari jaringan

    sekitarnya, sehingga teori ini terkenal dengan nama teori reawakening of embryonic

    induction potential of prostatic stroma during adult hood.

    Selain teori-teori di atas masih banyak lagi teori yang menerangkan tentang penyebab

    terjadinya BPH seperti; teori tumor jinak, teori rasial dan faktor sosial, teori infeksi

    dari zat-zat yang belum diketahui, teori yang berhubungan dengan aktifitas hubungan

    seks, teori peningkatan kolesterol, dan Zn yang kesemuanya tersebut masih belum

    jelas hubungan sebab-akibatnya. (S. Reksoprodjo, 1995; D. Rahardjo, 1993; A.F.

    Dudley Hugh, 1992)

    L.O 2.3 Manifestasi Klinis

    Gejala hiperplasia prostat menurut Boyarsky dkk pada tahun 1977 dibagi atas

    gejala obstruktif dan gejala iritatif.

    Gejala obstruktif disebabkan oleh karena penyempitan uretara pars prostatika

    karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk

    berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama saehingga kontraksi terputus-putus.

    Gejalanya ialah :

    1. Harus menunggu pada permulaan miksi (Hesistency)2. Pancaran miksi yang lemah (Poor stream)3.

    Miksi terputus (Intermittency)

    4. Menetes pada akhir miksi (Terminal dribbling)5. Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete bladder emptying)

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    10/34

    Manifestasi klinis berupa obstruksi pada penderita hipeplasia prostat masih

    tergantung tiga faktor yaitu :

    1. Volume kelenjar periuretral2. Elastisitas leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat3. Kekuatan kontraksi otot detrusor

    Tidak semua prostat yang membesar akan menimbulkan gejala obstruksi,sehingga meskipun volume kelenjar periuretal sudah membesar dan elastisitas leher

    vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat menurun, tetapi apabila masih

    dikompensasi dengan kenaikan daya kontraksi otot detrusor maka gejala obstruksi

    belum dirasakan.7

    Pemeriksaan derajat beratnya obstruksi prostat dapat diperkirakan dengan cara

    mengukur :

    a. Residual urine yaitu jumlah sisa urin setelah penderita miksi spontan. Sisa urinini dapat dihitung dengan pengukuran langsung yaitu dengan cara melakukan

    kateterisasi setelah miksi spontan atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi

    setelah miksi, dapat pula dilakukan dengan membuat foto post voiding pada waktumembuat IVP. Pada orang normal sisa urin biasanya kosong, sedang pada retensi urin

    total sisa urin dapat melebihi kapasitas normal vesika. Sisa urin lebih dari 100 cc

    biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada penderita

    prostat hipertrofi.

    b. Pancaran urin atau flow rate dapat dihitung secara sederhana yaitu denganmenghitung jumlah urin dibagi dengan lamanya miksi berlangsung (ml/detik) atau

    dengan alat uroflowmetri yang menyajikan gambaran grafik pancaran urin. Untuk

    dapat melakukan pemeriksaan uroflow dengan baik diperlukan jumlah urin minimal

    di dalam vesika 125 sampai 150 ml. Angka normal untuk flow rata-rata (average flow

    rate) 10 sampai 12 ml/detik dan flow maksimal sampai sekitar 20 ml/detik. Pada

    obstruksi ringan flow rate dapat menurun sampai average flow antara 6-8 ml/detik,

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    11/34

    sedang maksimal flow menjadi 15 mm/detik atau kurang. Dengan pengukuran flow

    rate tidak dapat dibedakan antara kelemahan detrusor dengan obstruksi infravesikal.

    Obstruksi uretra menyebabkan bendungan saluran kemih sehingga

    mengganggu faal ginjal karena hidronefrosis, menyebabkan infeksi dan urolithiasis.

    Tindakan untuk menentukan diagnosis penyebab obstruksi maupun menentukan

    kemungkinan penyulit harus dilakukan secara teratur.1,3,11Gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan vesica urinaris yang tidak

    sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot detrusor

    karena pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada vesica, sehingga vesica

    sering berkontraksi meskipun belum penuh. Gejalanya ialah :

    1. Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)2.Nokturia3. Miksi sulit ditahan (Urgency)4. Disuria (Nyeri pada waktu miksi) (P/UI)

    Gejala-gejala tersebut diatas sering disebut sindroma prostatismus. Secara

    klinis derajat berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi :Grade I : Gejala prostatismus + sisa kencing < 50 ml

    Grade II : Gejala prostatismus + sisa kencing > 50 ml

    Grade III : Retensi urin dengan sudah ada gangguan saluran kemih

    bagian atas + sisa urin > 150 ml 7

    Derajat berat gejala klinik prostat hiperplasia ini dipakai untuk menentukan

    derajat berat keluhan subyektif, yang ternyata tidak selalu sesuai dengan besarnya

    volume prostat. Gejala iritatif yang sering dijumpai ialah bertambahnya frekuensi

    miksi yang biasanya lebih dirasakan pada malam hari. Sering miksi pada malam hari

    disebut nocturia, hal ini disebabkan oleh menurunnya hambatan kortikal selama tidur

    dan juga menurunnya tonus spingter dan uretra. Simptom obstruksi biasanya lebih

    disebabkan oleh karena prostat dengan volume besar. Apabila vesica menjadi

    dekompensasi maka akan terjadi retensi urin sehingga pada akhir miksi masih

    ditemukan sisa urin didalam vesica, hal ini menyebabkan rasa tidak bebas pada akhir

    miksi. Jika keadaan ini berlanjut pada suatu saat akan terjadi kemacetan total,

    sehingga penderita tidak mampu lagi miksi. Oleh karena produksi urin akan terus

    terjadi maka pada suatu saat vesica tidak mampu lagi menampung urin sehingga

    tekanan intravesica akan naik terus dan apabila tekanan vesica menjadi lebih tinggi

    daripada tekanan spingter akan terjadi inkontinensia paradoks (over flow

    incontinence). Retensi kronik dapat menyebabkan terjadinya refluk vesico uretra dan

    meyebabkan dilatasi ureter dan sistem pelviokalises ginjal dan akibat tekanan

    intravesical yang diteruskam ke ureter dari ginjal maka ginjal akan rusak dan terjadigagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dapat dipercepat bila ada infeksi. Disamping

    kerusakan tractus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik penderita harus

    selalu mengedan pada waktu miksi, maka tekanan intra abdomen dapat menjadi

    meningkat dan lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya hernia, hemoroid. Oleh

    karena selalu terdapat sisa urin dalam vesica maka dapat terbentuk batu endapan

    didalam vesica dan batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan

    hematuri. Disamping pembentukan batu, retensi kronik dapat pula menyebabkan

    terjadinya infeksi sehingga terjadi systitis dan apabila terjadi refluk dapat terjadi juga

    pielonefritis.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    12/34

    Timbulnya dekompensasi vesica urinaria biasanya didahului oleh beberapa faktor

    pencetus, antara lain:

    Volume vesica urinaria tiba-tiba terisi penuh yaitu pada cuaca dingin, menahankencing terlalu lama, mengkonsumsi obat-obatan atau minuman yang mengandung

    diuretikum (alkohol, kopi) dan minum air dalam jumlah yang berlebihan

    Massa prostat tiba-tiba membesar, yaitu setelah melakukan aktivitas seksual ataumengalami infeksi prostat akut

    Setelah mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kontraksi ototdetrusor atau yang dapat mempersempit leher vesica urinaria, antara lain: golongan

    antikolinergik atau alfa adrenergik.7

    2. Gejala pada saluran kemih bagian atas

    Keluhan akibat penyulit hiperplasi prostat pada saluran kemih bagian atas berupa

    gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang (yang merupakan

    tanda dari hidronefrosis)., atau demam yang merupakan tanda dari infeksi atau

    urosepsis.

    3. Gejala di luar saluran kemih

    Tidak jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis atau

    hemoroid. Timbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat miksi

    sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal.7

    Keluhan-keluhan diatas biasanya disusun dalam bentuk skor simtom. Terdapat

    beberapa jenis klasifikasi yang dapat digunakan untuk membantu diagnosis dan

    menentukan tingkat beratnya penyakit, diantaranya adalah skor internasional gejala-

    gajala prostat WHO (International Prostate Symptom Score, IPSS) dan skor MadsenIversen.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    13/34

    Tabel 1. Skor Madsen Iversen dalam bahasa Indonesia

    Pertanyaan 1 2 3 4 5

    Pancaran Normal Berubah-ubah Lemah Menetes

    Mengedan pada

    saat berkemihTidak Ya

    Harus

    menunggu pada

    saat akan

    kencing

    Tidak Ya

    Buang air kecil

    terputus-putusTidak Ya

    Kencing tidak

    lampias

    Tidak

    tahu

    Berubah-ubahTidak

    lampias

    1 kali

    retensi

    >1 kali

    retensiInkontinensia Ya

    Kencing sulit

    ditundaTidak ada Ringan Sedang Berat

    Kencing malam

    hari0-1 2 3-4 >4

    Kencing siang

    hari

    >3 jam

    sekali

    Setiap 2-3 jam

    sekali

    Setiap 1-2

    jam sekali

    15 kali

    Hampir

    selalu

    Adakah

    anda

    merasa buli-

    buli tidak

    kosong

    setelah

    buang air

    kecil

    0 1 2 3 4 5

    Berapa kali

    anda

    hendak

    buang air

    kecil lagi

    dalam

    waktu 2 jam

    setelahbuang air

    0 1 2 3 4 5

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    14/34

    kecil

    Berapa kali

    terjadi air

    kencing

    berhenti

    sewaktubuang air

    kecil

    0 1 2 3 4 5

    Berapa kali

    anda tidak

    dapat

    menahan

    keinginan

    buang air

    kecil

    0 1 2 3 4 5

    Berapa kali

    arus air seni

    lemah sekali

    sewaktu

    buang kecil

    0 1 2 3 4 5

    Berapa kali

    terjadi anda

    mengalami

    kesulitan

    memulai

    buang air

    kecil (harusmengejan)

    0 1 2 3 4 5

    Berapa kali

    anda

    bangun

    untuk

    buang air

    kacil di

    waktu

    malam

    0 1 2 3 4 5

    Andaikatahal yang

    anda alami

    sekarang

    akan tetap

    berlangsung

    seumur

    hidup,

    bagaimana

    perasaan

    anda

    Sangat

    senang

    Cukup

    senag

    Biasa

    saja

    Agak

    tidak

    senang

    Tidak

    menyenangkan

    Sangat tidak

    menyenangkan

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    15/34

    Jumlah nilai :

    0 = Baik sekali

    1 = Baik

    2 = Kurang baik

    3 = Kurang

    4 = Buruk5 = Buruk sekali

    Sistem skoring I-PSS terdiri atas tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan

    keluhan miksi (LUTS) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup

    pasien. Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai dari 0

    sampai dengan 5, sedangkan keluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi

    nilai dari 1 hingga 7.

    Dari skor I-PSS itu dapat dikelompokkan gejala LUTS dalam 3 derajat, yaitu

    (1) ringan: skor 07, (2) sedang: skor 819, dan (3) berat: skor 2035

    L.O 2.4 Patofisiologi

    Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika

    dan akan menghambat aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan

    intravesikal. Untuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat

    guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus-menerus ini menyebabkan perubahan

    anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya

    selula, sakula, dan divertikel buli-buli. Fase penebalan otot detrusor ini disebut fase

    kompensasi.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    16/34

    Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada

    saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tract symptom (LUTS) yang dahulu

    dikenal dengan gejala-gejala prostatismus.

    Dengan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke

    dalam fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga

    terjadi retensi urin. Tekanan intravesikal yang semakin tinggi akan diteruskan keseluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada

    kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli-buli ke ureter

    atau terjadi refluks vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan

    mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam

    gagal ginjal. (T. Tenggara, 1998; B.P. Purnomo, 2000)

    Pada BPH terdapat dua komponen yang berpengaruh untuk terjadinya gejala

    yaitu komponen mekanik dan komponen dinamik. Komponen mekanik ini

    berhubungan dengan adanya pembesaran kelenjar periuretra yang akan mendesak

    uretra pars prostatika sehingga terjadi gangguan aliran urine (obstruksi infra vesikal)

    sedangkan komponen dinamik meliputi tonus otot polos prostat dan kapsulnya, yang

    merupakan alpha adrenergik reseptor. Stimulasi pada alpha adrenergik reseptor akanmenghasilkan kontraksi otot polos prostat ataupun kenaikan tonus. Komponen

    dinamik ini tergantung dari stimulasi syaraf simpatis, yang juga tergantung dari

    beratnya obstruksi oleh komponen mekanik.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    17/34

    L.O 2.5 Diagnosis

    Anamnesis

    Gejala obstruktif ?

    Gejala iritatif ?

    Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan colok dubur atau

    Digital Rectal Eamination (DRE) sangatpenting. Pemeriksaan colok dubur dapat

    memberikan gambaran tentang keadaan

    tonus spingter ani, reflek bulbo

    cavernosus, mukosa rektum, adanya

    kelainan lain seperti benjolan pada di

    dalam rektum dan tentu saja teraba prostat.

    Pada perabaan prostat harus diperhatikan :

    Bagaimana konsistensi prostat ?(pada BPH konsistensinya kenyal)

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    18/34

    Adakah prostat asimetris ? (pada BPH prostat asimetri dan menonjol kedalam rektum)

    Adakah nodul pada prostat ? Apakah batas atas prostat dapat diraba ? (pada BPH prostat teraba, dengan

    permukaan yang rata, namun pada derajat yang berat batas atas semakinsulit diraba)

    Bagaimana sulcus medianus prostat ? Adakah krepitasi ?

    Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan konsistensi prostat

    kenyal seperti meraba ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak

    didapatkan nodul. Sedangkan pada carcinoma prostat, konsistensi prostat keras

    dan atau teraba nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada

    batu prostat akan teraba krepitasi.

    Pemeriksaan fisik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinaria

    bagian atas kadang-kadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi

    pnielonefritis akan disertai sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang. Vesica

    urinaria dapat teraba apabila sudah terjadi retensi total, daerah inguinal harus

    mulai diperhatikan untuk mengetahui adanya hernia. Genitalia eksterna harus

    pula diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan sebab yang lain yang dapat

    menyebabkan gangguan miksi seperti batu di fossa navikularis atau uretra

    anterior, fibrosis daerah uretra, fimosis, condiloma di daerah meatus.

    Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kandung kencing yang terisi

    penuh dan teraba masa kistus di daerah supra simfisis akibat retensio urin dan

    kadang terdapat nyeri tekan supra simfisis.

    Pemer iksaan Laboratori um Berperan dalam menentukan ada tidaknya komplikasi

    Darah : Ureum dan kreatinin Elektrolit Blood urea nitrogen (BUN) Prostate specific antigen (PSA) Gula darah

    Urin : Kultur urin + sensitifitas test Urinalisis dan pemeriksaan mikroskopik Sedimen

    Pemeriksaan Pencitraan

    Pada pielografi intravena terlihat adanya lesi defek isian kontras pada

    dasar kandung kemih atau ujung distal ureter membelok ke atas berbentuk seperti

    mata kail. Dengan trans rectal ultra sonography (TRUS), dapat terlihat prostat

    yang membesar.

    Foto Polos Abdomen (BNO)Dari sini dapat diperoleh keterangan mengenai penyakit ikutan misalnya batu

    saluran kemih, hidronefrosis, atau divertikel kandung kemih juga dapat untuk

    menghetahui adanya metastasis ke tulang dari carsinoma prostat.

    Pielografi Intravena (IVP)

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    19/34

    Pembesaran prostat dapat dilihat sebagai lesi defek isian kontras (fillingdefect/indentasi prostat) pada dasar kandung kemih atau ujung distal ureter

    membelok keatas berbentuk seperti mata kail (hooked fish).

    Mengetahui adanya kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureterataupun hidronefrosis serta penyulit yang terjadi pada buli buli yaituadanya trabekulasi, divertikel atau sakulasi bulibuli.

    Foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin Sistogram Retrograd

    Apabila penderita sudah dipasang kateter oleh karena retensi urin, maka

    sistogram retrograd dapat pula memberi gambaran indentasi.

    Transrektal Ultrasonografi (TRUS) Deteksi pembesaran prostat Mengukur volume residu urin

    MRI atau CT (jarang dilakukan)Digunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan bermacammacam

    potongan.

    Pemer iksaan Lain

    a. UroflowmetriUntuk mengukur laju pancaran urin miksi. Laju pancaran urin

    ditentukan oleh:

    Daya kontraksi otot detrusor Tekanan intravesica Resistensi uretra

    Angka normal laju pancaran urin ialah 12 ml/detik dengan puncak laju

    pancaran mendekati 20 ml/detik. Pada obstruksi ringan, laju pancaranmelemah menjadi 6-8 ml/detik dengan puncaknya sekitar 11-15 ml/detik.

    Semakin berat derajat obstruksi semakin lemah pancaran urin yang dihasilkan.

    b. Pemeriksaan Tekanan Pancaran (Pressure Flow Studies)Pancaran urin melemah yang diperoleh atas dasar pemeriksaan

    uroflowmetri tidak dapat membedakan apakah penyebabnya adalah obstruksi

    atau daya kontraksi otot detrusor yang melemah. Untuk membedakan kedua

    hal tersebut dilakukan pemeriksaan tekanan pancaran dengan menggunakan

    Abrams-Griffiths Nomogram. Dengan cara ini maka sekaligus tekanan

    intravesica dan laju pancaran urin dapat diukur.c. Pemeriksaan Volume Residu Urin

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    20/34

    Volume residu urin setelah miksi spontan dapat ditentukan dengan cara

    sangat sederhana dengan memasang kateter uretra dan mengukur berapa

    volume urin yang masih tinggal. Pemeriksaan sisa urin dapat juga diperiksa

    (meskipun kurang akurat) dengan membuat foto post voiding atau USG.1,2,3,7,8

    Pada hiperplasi prostat terdapat volume residu urin yang meningkat

    sesuai dengan beratnya obstruksi (lebih dari 150 ml dianggap sebagai batasindikasi untuk melakukan intervensi).

    Kr iter ia pembesaran prostat

    Untuk menentukan kriteria prostat yang membesar dapat dilakukan

    dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

    1. Rektal Grading Berdasarkan Penonjolan Prostat ke dalam Rektum Derajat 1 : Penonjolan 0-1 cm ke dalam rektum Derajat 2 : Penonjolan 1-2 cm ke dalam rektum Derajat 3 : Penonjolan 2-3 cm ke dalam rektum Derajat 4 : Penonjolan > 3 cm ke dalam rektum

    Berdasarkan Jumlah Residual Urine Derajat 1 : < 50 ml Derajat 2 : 50-100 ml Derajat 3 : >100 ml Derajat 4 : Retensi urin total

    2. Intra Vesikal Grading Derajat 1 : Prostat menonjol pada bladder inlet Derajat 2 : Prostat menonjol diantara bladder inlet dengan muara ureter Derajat 3 : Prostat menonjol sampai muara ureter Derajat 4 : Prostat menonjol melewati muara ureter

    Berdasarkan Pembesaran Kedua Lobus Lateralis yang Terlihat padaUretroskopi

    Derajat 1 : Kissing 1 cm Derajat 2 : Kissing 2 cm Derajat 3 : Kissing 3 cm Derajat 4 : Kissing >3 cm

    8

    L.O 2.6 Diagnosis Banding Benign Hiperplasia Prostat

    Kelemahan Detrusor Kandung Kemih Kelainan medula spinalis Neuropatia diabetes mellitus Pasca bedah radikal di pelvis Farmakologik

    Kandung Kemih Neuropati,disebabkan oleh : Kelainan neurologik

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    21/34

    Neuropati perifer Diabetes mellitus Alkoholisme Farmakologik (obat penenang, penghambat alfa dan parasimpatolitik)

    Obstruksi F ungsional Dissinergi detrusor-sfingter terganggunya koordinasi antara kontraksi

    detrusor dengan relaksasi sfingter

    Ketidakstabilan detrusor Kekakuan L eher Kandung Kemih Fibrosis

    Resistensi Ur ethr a yang Meningkat,disebabkan oleh : Hiperplasia prostat jinak atau ganas Kelainan yang menyumbatkan uretra Uretralitiasis Uretritis akut atau kronik Striktur uretra Prostatitis akut atau kronis 1,2

    L.O 2.7 Tatalaksana

    Non Operatif :Sampai dengan tahun 1980-an kasus-kasus BPH selalu diatasi dengan operasi.Didorong oleh faktor biaya dan morbiditas post operatif yang tidak nyaman maka

    terus dicari pendekatan yang lebih aman, nyaman dan bahkan lebih ekonomis. Di

    dalam penatalaksanaan terapi hiperplasia prostat ini terdapat istilah terapi konservatif

    yang merupakan terapi non operatif. Untuk penderita yang oleh karena keadaan

    umumnya tidak memungkinkan dilakukan operasi dapat diusahakan pengobatan

    konservatif (non operatif).3,9

    Terapi konservatif (non operatif) ini masih terbagi lagi ke dalam berbagai kelompok,

    yaitu :

    1. Observasi (Watchful Waiting)Tidak semua pasien hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. Kadang-

    kadang mereka yang mengeluh pada saluran kemih bagian bawah (LUTS) ringandapat sembuh sendiri dengan observasi ketat tanpa mendapatkan terapi apapun. Tetapi

    diantara mereka akhirnya ada yang membutuhkan terapi medikamentosa atau

    tindakan medik yang lain karena keluhannya semakin parah.

    2. Medikamentosa Penghambat AdrenergikSeperti kita ketahui persyarafan trigonum leher vesika, otot polos prostat dan kapsul

    prostat terutama oleh serabut-serabut saraf simpatis, terutama mengandung reseptor

    alpha, jadi dengan pemberian obat golongan alpha adrenergik bloker, terutama alpha

    1 adrenergik bloker maka tonus leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat

    akan berkurang, sehingga sehingga menghasilkan peningkatan laju pancaran urin danmemperbaiki gejala miksi. Bila serangan prostatismus memuncak menjurus kepada

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    22/34

    retensio urin ini adalah pertanda bahwa tonus otot polos prostat meningkat atau

    berkontraksi sehingga pemberian obat ini adalah sangat rasional. Episode serangan

    biasanya cepat teratasi.

    Contoh obatnya adalah Phenoxy benzanmine (Dibenyline) dosis 210 mg/hari.

    Sekarang telah tersedia obat yang lebih selektif untuk alpha 1 adrenergik bloker yaitu

    Prazosine, dosisnya adalah 1-5 mg/hari, obat lain selain itu adalah Terazosin dosis 1mg/hari, Tamzulosin dan Doxazosin. Pengobatan dengan penghambat alpha ini

    pertama kali dilakukan oleh Caine dan kawan-kawan yang dilaporkan pada tahun

    1976. Dengan pengobatan secara ini ditemukan perbaikan sekitar 30-70% pada

    symptom skore dan kira-kira 50% pada flow rate. Tetapi kelompok obat ini tidak

    dapat digunakan berkepanjangan karena efek samping obat ini berupa hipotensi

    ortostatik, palpitasi, astenia vertigo dan lain-lain yang sangat mengganggu kualitas

    hidup kecuali bagi penderita hipertensi.

    Penelitian terakhir di Amerika Serikat menyebutkan bahwa Doxazosin terbukti efektif

    dalam pengobatan hiperplasia prostat jangka panjang pada pasien hipertensi dan

    normotensi. Prazosine diketahui lebih selektif sebagai alpha 1 adrenergik bloker,

    sedang phenoxy benzanmine meskipun lebih kuat tetapi tidak selektif untuk reseptoralpha 1 dan alpha 2, dan sekarang ditakutkan phenoxy benzanmine bersifat

    karsinogenik. Jadi kelompok obat penghambat adrenoreseptor alpha ini hanya dapat

    digunakan untuk jangka pendek dan akan lebih fungsional pada terapi tahap awal,

    obat ini mempunyai efek positif segera terhadap keluhan, tetapi tidak mempengaruhi

    proses hiperplasia prostat sedikitpun. Bila respon dari pengobatan ini baik maka ini

    merupakan indikator untuk masuk kedalam tahap perawatan watch and

    wait.2,3,5,6,7,8,9

    FitoterapiKelompok kemoterapi pada umumnya telah mempunyai informasi farmakokinetik

    dan farmakodinamik terstandar secara konvensional dan universal. Kelompok obat inijuga disebut dengan obat modern. Tidak semua penyakit dapat diobati secara tuntas

    dengan kemoterapi ini. Banyak penyakit kronis, degeneratif, gangguan metabolisme,

    dan penuaan yang belum ada obatnya seperti: kanker, hepatitis, HIV, demensia, dll.

    Banyak pula yang belum bisa dituntaskan pengobatannya. Termasuk ini adalah: BPH,

    DM, hipertensi, rematik, dll. Sehingga diperlukan terapi komplementer atau alternatif.

    Kelompok terapi ini disebut Fitoterapi. Disebut demikian karena berasal dari

    tumbuhan. Bahan aktifnya belum diketahui dengan pasti, masih memerlukan

    penelitian yang panjang.

    Namun secara empirik, manfaat sudah lama tercatat dan semakin diakui. Diantara

    sekian banyak fitoterapi yang sudah masuk pasaran, diantaranya yang terkenal adalah

    Serenoa repens atau Saw Palmetto dan Pumpkin seeds yang digunakan untukpengobatan BPH. Keduanya, terutama Serenoa repens semakin diterima

    pemakaiannya dalam upaya pengendalian prosatisme BPH dalam kontek watchfull

    waiting strategy. Di Jerman 90% kasus BPH di terapi dengan Serenoa repens tunggal

    atau kombinasi, dan di negara-negara Eropa dan Amerika pemakaiannya terus

    meningkat dengan cepat.

    a. Saw Palmetto Berr y (SPB)Disebut juga Serenoa Repens adalah suatu obat tradisional Indian. Catatan empiriknya

    tentang manfaat tumbuhan ini untuk gangguan urologis sudah ada sejak tahun 1900.

    Isu back to nature memberikan iklim yang kondusif bagi pemakaian obat ini.

    Bukti-bukti empirik lapangan dan empirik uji klinik semakin banyak mencatat

    efektifitas dan keamanannya. Dalam Current Medical Diagnosis and Treatment(2001) dinyatakan bahwa Saw Palmetto Berry (SPB) ini didalam 18 RCT

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    23/34

    (Randomized Clinical Trial) dengan 2939 subyek adalah superior terhadap placebo

    dan efektifitasnya sama dengan finasteride. Efek samping obat berupa disfungsi ereksi

    = 1,1% sedangkan finasteride = 4,9%. Dalam Life Extension Update dimuat, dari

    sebanyak 32 publikasi studi terdapat catatan bahwa extract dari SPB ini secara

    signifikan menunjukan perbaikan klinis dalam hal :

    Frekuensi nokturia berkurang Aliran kencing bertambah lancar Volume residu dikandung kencing berkurang Gejala kurang enak dalam mekanisme urinoir berkurangMekanisme kerja obat ini belum dapat dipastikan tetapi diduga kuatnya :

    Menghambat aktifitas enzim 5 alpha reduktase dan memblokir reseptor androgen Bersifat anti inflamasi dan anti udem dengan cara menghambat aktifitas enzim

    cycloxygenase dan 5 lipoxygenase

    b. Pumpkin Seeds (Cucurbitae Peponis Semen)Testimoni empirik tradisional bahan ini telah digunakan di Jerman dan Austria sejak

    abad 16 untuk gangguan urinoir dan belakangan ini ekstraknya dipakai untuk

    mengatasi gejala yang berhubungan dengan BPH didalam konteks farmakoterapi

    maupun uji klinis kombinasi dengan ekstraks serenoa repens.

    Penelitian di Jerman melakukan studi terhadap preparat yang mengandung komponen

    utama beta-sitosterol dengan sedikit campuran campesterot dan stigmasterol untuk

    mengobati hiperplasia prostat. Hasilnya, terjadi perbaikan seperti halnya terapi

    menggunakan penghambat reseptor alpha dan 5-alpha reduktase, tetapi dengan efek

    samping yang lebih minimal. Walaupun mekanisme kerja dari preparat campuran

    fitosterol ini belum dapat dibuktikan, penelitian terus dikembangkan untuk keperluan

    di masa depan.9,10

    HormonalPada tingkat supra hypofisis dengan obat-obat LH-RH (super) agonist yaitu obat yang

    menjadi kompetitor LH-RH mempunyai afinitas yang lebih besar dengan reseptor

    bagi LH-RH, sehingga obat ini akan menghabiskan reseptor dengan membentuk

    LH-RH super agonist reseptor kompleks. Sehingga mula-mula oleh karena banyaknya

    LH-RH super agonist yang menangkap reseptor, pada permulaan justru akan terjadi

    kenaikan produksi LH oleh hypofisis. Tetapi setelah reseptor habismaka LH-RH

    tidak dapat lagi mencari reseptor , maka LH akan menurun. Contoh obat adalah

    Buserelin, dengan dosis minggu I 3dd 500 g s.c. (7 hari) dan minggu II intra nasalspray 200 g, 3 kali sehari.

    Pemberian obat-obat anti androgen yang dapat mulai pada tingkat hipofisis misalnya

    dengan pemberian Gn-RH analogue sehingga menekan produksi LH, yang

    menyebabkan produksi testosteron oleh sel leydig berkurang. Cara ini tentu saja

    menyebabkan penurunan libido oleh karena penurunan kadar testosteron darah.

    Pada tingkat infra hipofisis pemberian estrogen dapat memberikan umpan balik

    dengan menekan produksi FSH dan LH, sehingga produksi testosteron juga menurun.

    Contoh preparatnya ialah Diaethyl Stilbestrol (DES) dosis satu kali 1-5 mg sehari.

    Pada tingkat testikular, orchiectomi untuk pengobatan pembesaran prostat jinak hanya

    dikenal pada sejarah, sekarang cara pengobatan ini untuk hiperplasia prostat telah

    ditinggalkan. Untuk karsinoma prostat tentu saja orchiectomi masih dikerjakan oleh

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    24/34

    karena pertimbangan kemungkinan penyebaran ca prostat dan juga biasanya penderita

    telah tua.

    Pada tingkat yang lebih rendah dapat pula diberikan obat anti androgen yang

    mekanisme kerjanya mencegah hidrolise testosteron menjadi DHT dengan cara

    menghambat 5 alpha reduktase, suatu enzim yang diperlukan untuk mengubah

    testosteron menjadi dehidrotestosteron (DHT), suatu hormon androgen yangmempengaruhi pertumbuhan kelenjar prostat, sehingga jumlah DHT berkurang tetapi

    jumlah testosteron tidak berkurang, sehingga libido juga tidak menurun. Penurunan

    kadar zat aktif dehidrotestosteron ini menyebabkan mengecilnya ukuran prostat.

    Contoh obat tersebut ialah Finesteride, Proscar dengan dosis 5 mg/hari dalam jangka

    waktu lebih dari 3 bulan, Finasteride mengurangi volume prostat sampai 30%.

    Penelitian lain di Kanada menyatakan bahwa Finasteride mengurangi volume prostat

    pada 613 pria dengan angka rata-rata 21%, mengurangi gejala dan memperbaiki laju

    pancaran urin sampai 12%. Obat ini mempunyai toleransi baik dan tidak mempunyai

    efek samping yang bermakna.

    Obat anti androgen lain yang juga bekerja pada tingkat prostat ialah obat yang

    mempunyai mekanisme kerja sebagai inhibitor kompetitif terhadap reseptor DHTsehingga DHT tidak dapat membentuk kompleks DHT-Reseptor. Contoh obatnya

    ialah : Cyproterone acetate 100 mg 2 kali/hari, Flutamide, medrogestone 15 mg2

    kali/hari dan Anandron. Obat ini juga tidak menurunkan kadar testosteron pada darah,

    sehingga libido tidak menurun. Golongan gestagen dan ketokonazole, obat-obat ini

    mempunyai khasiat : mengurangi enzim dehidrogenase dan isomerase yang berguna

    untuk metabolisme steroid, menekan LH dan FSH, menjadi saingan testosteron untuk

    5 alpha reduktase sehingga DHT tidak terbentuk. Contoh obatnya adalah Megestrol

    acetat 160 mg empat kali sehari dan MPA 300-500 mg/hari. Kesulitan pengobatan

    konservatif ini adalah menentukan berapa lama obat harus diberikan dan efek

    samping dari obat.2,3,7,8

    3. Invasif Minimal Trans Urethral M icrowave Thermotherapy (TUMT)Cara memanaskan prostat sampai 44,5C 47C ini mulai diperkenalkan dalam tiga

    tahun terakhir ini. Dikatakan dengan memanaskan kelenjar periuretral yang membesar

    ini dengan gelombang mikro (microwave) yaitu dengan gelombang ultarasonik atau

    gelombang radio kapasitif akan terjadi vakuolisasi dan nekrosis jaringan prostat,

    selain itu juga akan menurunkan tonus otot polos dan kapsul prostat sehingga tekanan

    uretra menurun sehingga obstruksi berkurang. Prinsip cara ini ialah memasang kateter

    semacam Foley dimana proximal dari balon dipasang antene pemanas yang baru

    dipanaskan dengan gelombang mikro melalui kabel kecil yang berada didalam

    kateter. Pemanasan dilakukan antara 1-3 jam. Dengan cara pengobatan ini denganmempergunakan alat THERMEX II diperoleh hasil perbaikan kira-kira 70-80% pada

    symptom obyektif dan kira-kira 50-60% perbaikan pada flow rate maksimal.

    Mekanisme yang pasti mengenai efek pemanasan prostat ini belum semuanya jelas,

    salah satu teori yang masih harus dibuktikan ialah bahwa dengan pemanasan akan

    terjadi perusakan pada reseptor alpha yang berada pada leher vesika dan prostat.

    Di Jakarta telah tersedia dua macam alat yaitu Prostatron yang menggunakan

    gelombang mikro dan dipanaskan selama satu jam. Cara ini disebut dengan Trans

    Urethral Microwave Treatment (TUMT). Sedangkan alat yang lain menggunakan

    radio capacitive frequency yang dapat memanaskan prostat sampai 44,5C 47C

    selama 3 jam (TURF). Pengobatan di RS. Pondok Indah pada 112 kasus yang diobati

    dengan cara ini didapatkan hasil : perbaikan symptom score pada 79 penderita

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    25/34

    (75%) dan perbaikan pada sisa kencing pada 62 penderita (60%) tetapi perbaikan

    pada maximal flow rate hanya ditemukan pada 55 penderita (50%).

    Cara pengobatan hypertermia ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai

    cara kerja dasar klinikal, efektifitasnya serta side efek yang mungkin timbul.

    Cara kerja TUMT ialah antene yang berada pada kateter dapat memancarkan

    microwave kedalam jaringan prostat. Oleh karena temperatur pada antene akan tinggimaka perlu dilengkapi dengan surface costing agar tidak merusak mucosa ureter.

    Dengan proses pendindingan ini memang mucosa tidak rusak tetapi penetrasi juga

    berkurang.

    Cara TURF (trans Uretral Radio Capacitive Frequency) memancarkan gelombang

    radio frequency yang panjang gelombangnya lebih besar daripada tebalnya prostat

    juga arah dari gelombang radio frequency dapat diarahkan oleh elektrode yang

    ditempel diluar (pada pangkal paha) sehingga efek panasnya dapat menetrasi sampai

    lapisan yang dalam. Keuntungan lain oleh karena kateter yang ada alat pemanasnya

    mempunyai lumen sehingga pemanasan bisa lebih lama, dan selama pemanasan urine

    tetap dapat mengalir keluar.2,7,8

    Trans Urethral Ballon Dil atation (TUBD)Dilatasi uretra pars prostatika dengan balon ini mula-mula dikerjakan dengan jalan

    melakukan commisurotomi prostat pada jam 12.00 dengan jalan melalui operasi

    terbuka (transvesikal). Pertama kali dikerjakan oleh Hollingworth 1910 dan Franck

    1930. Kemudian Deisting 1956 melakukan dengan dilator transuretral. Tetapi

    sebenarnya pelopor penggunaan balon adalah H.Joachus Burhenne yang mula-mula

    mencoba pada anjing dan cadaver, akhirnya dicoba di klinik.

    Castaneda bersama-sama Reddy dan Hulbert kemudian menyempurnakan tehnik

    Burhenne tersebut. Konsep dilatasi dengan balon ini ialah mengusahakan agar uretra

    pars prostatika menjadi lebar melalui mekanisme:

    1.

    Prostat di tekan menjadi dehidrasi sehingga lumen uretra melebar2. Kapsul prostat diregangkan3. Tonus otot polos prostat dihilangkan dengan penekanan tersebut4. Reseptor alpha adrenergic pada leher vesika dan uretra pars prostatika dirusakProsedur ini meskipun bisa dilakukan dengan anestesi topikal, sebaiknya dilakukan

    dengan narkose. Balon mempunyai diameter 30 mm kemudian dengan alat

    dikembangkan sampai 4 atm yang sama dengan 58,8 psi atau 3040 mmHg dan kaliber

    uretra menjadi 30 mm atau 90 F. Kemudian setelah balon dikempeskan kembali

    kateter dilepaskan dengan menggunakan guide wire dan kateter dilepas memutar

    kebalikan dari arah jarum jam sementara dapat dipasang cystostomi dengan trocard.

    TUBD ini biasanya memberikan perbaikan yang bersifat sementara.2,7,8

    Trans Urethral Needle Ablation (TUNA)Yaitu dengan menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi untuk menghasilkan

    ablasi termal pada prostat. Cara ini mempunyai prospek yang baik guna mencapai

    tujuan untuk menghasilkan prosedur dengan perdarahan minimal, tidak invasif dan

    mekanisme ejakulasi dapat dipertahankan.

    Stent Ur ethr aPada hakekatnya cara ini sama dengan memasang kateter uretra, hanya saja kateter

    tersebut dipasang pada uretra pars prostatika. Bentuk stent ada yang spiral dibuat dari

    logam bercampur emas yang dipasang diujung kateter (Prostacath). Stents ini

    digunakan sebagai protesis indwelling permanen yang ditempatkan dengan bantuan

    endoskopi atau bimbingan pencitraan. Untuk memasangnya, panjang uretra parsprostatika diukur dengan USG dan kemudian dipilih alat yang panjangnya sesuai, lalu

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    26/34

    alat tersebut dimasukkan dengan kateter pendorong dan bila letak sudah benar di

    uretra pars prostatika maka spiral tersebut dapat dilepas dari kateter pendorong.

    Pemasangan stent ini merupakan cara mengatasi obstruksi infravesikal yang juga

    kurang invasif, yang merupakan alternatif sementara apabila kondisi penderita belum

    memungkinkan untuk mendapatkan terapi yang lebih invasif. Akhir-akhir ini

    dikembangkan juga stent yang dapat dipertahankan lebih lama, misalnya PorgesUrospiral (Parker dkk.) atau Wallstent (Nording, A.L. Paulsen).

    Bentuk lain ialah adanya mesh dari logam yang juga dipasang di uretra pars prostatika

    dengan kateter pendorong dan kemudian didilatasi dengan balon sampai mesh logam

    tersebut melekat pada dinding uretra

    Operatif1. Prostatektomi Terbuka

    a. Retropubic Infravesika (Terence Millin)Keuntungan

    Tidak ada indikasi absolut, baik untuk adenoma yang besar padasubservikal

    Mortaliti rate rendah Langsung melihat fossa prostat Dapat untuk memperbaiki segala jenis obstruksi leher buli Perdarahan lebih mudah dirawat Tanpa membuka vesika sehingga pemasangan kateter tidak perlu

    selama bila membuka vesika

    KerugianDapat memotong pleksus santorini

    Mudah berdarah

    Dapat terjadi osteitis pubis

    Tidak bisa untuk BPH dengan penyulit intravesikal

    Tidak dapat dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus

    dikerjakan dari dalam vesika

    Komplikasi :

    Perdarahan

    Infeksi Osteitis pubis Trombosis

    b. Suprapubic Transvesica atau TVP (Freyer)Keuntungan

    Baik untuk kelenjar besarBanyak dikerjakan untuk semua jenis pembesaran prostatOperasi banyak dipergunakan pada hiperplasia prostat dengan

    penyulit :

    Batu buliBatu ureter distal

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    27/34

    DivertikelUretrokelAdanya sistsostomiRetropubik sulit karena kelainan os pubis

    Kerusakan spingter eksterna minimalKerugian

    Memerlukan pemakain kateter lebih lama sampai luka pada dinding

    vesica sembuh

    Sulit pada orang gemuk

    Sulit untuk kontrol perdarahan

    Merusak mukosa kulit

    Mortality rate 1 -5 %

    Komplikasi

    Striktura post operasi (uretra anterior 2 5 %, bladder neck stenosis4%)

    Inkontinensia (

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    28/34

    diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. Untuk keperluan

    tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien dengan

    obstruksi dari pasien non-obstruksi. Evaluasi ini berperan selektif dalam penentuan

    perlu tidaknya dilakukan TUR. Suatu penelitian menyebutkan bahwa hasil

    obyektif TUR meningkat dari 72% menjadi 88% dengan mengikutsertakan

    evaluasi urodinamik pada penilaian pra-bedah dari 152 pasien. Mortalitas TURsekitar 1% dan morbiditas sekitar 8%.

    Saat ini tindakan TUR P merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan

    diseluruh dunia. Reseksi kelenjar prostat dilakukan trans-uretra dengan

    mempergunakan cairan irigan (pembilas) agar supaya daerah yang akan direseksi

    tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Cairan yang dipergunakan adalah berupa

    larutan non ionik, yang dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrik pada saat

    operasi. Cairan yang sering dipakai dan harganya cukup murah adalah H2O steril

    (aquades).

    Salah satu kerugian dari aquades adalah sifatnya yang hipotonik sehingga cairan

    ini dapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka

    pada saat reseksi. Kelebihan air dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia relatifatau gejala intoksikasi air atau dikenal dengan sindroma TUR P. Sindroma ini

    ditandai dengan pasien yang mulai gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah

    meningkat, dan terdapat bradikardi.

    Jika tidak segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh

    dalam keadaan koma dan meninggal. Angka mortalitas sindroma TUR P ini adalah

    sebesar 0,99%. Karena itu untuk mengurangi timbulnya sindroma TUR P dipakai

    cairan non ionik yang lain tetapi harganya lebih mahal daripada aquades, antara

    lain adalah cairan glisin, membatasi jangka waktu operasi tidak melebihi 1 jam,

    dan memasang sistostomi suprapubik untuk mengurangi tekanan air pada buli-buli

    selama reseksi prostat.

    Keuntungan :

    Luka incisi tidak ada Lama perawatan lebih pendek Morbiditas dan mortalitas rendah Prostat fibrous mudah diangkat Perdarahan mudah dilihat dan dikontrol

    Kerugian :

    Tehnik sulit

    Resiko merusak uretra

    Intoksikasi cairanTrauma spingter eksterna dan trigonum

    Tidak dianjurkan untuk BPH yang besar

    Alat mahal

    Ketrampilan khusus

    b. Trans Urethral Incision of Prostate (TUIP)Metode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstruktif, tetapi ukuran

    prostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar

    dan pada pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan metode tersebut

    atau incisi leher buli-buli atau bladder neck incision (BNI) pada jam 5 dan 7.Terapi ini juga dilakukan secara endoskopik yaitu dengan menyayat memakai

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    29/34

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    30/34

    masing-masing lobus prostat (lobus lateralis kanan, kiri dan medius). Pada waktu

    ablasi akan ditemukan pop corn effect sehingga tampak melalui sistoskop terjadi

    ablasi pada permukaan prostat, sehingga uretra pars prostatika akan segera akan

    menjadi lebih lebar, yang kemudian masih akan diikuti efek ablasi ikutan yang kan

    menyebabkan laser nekrosis lebih dalam setelah 4-24 minggu sehingga hasil

    akhir nanti akan terjadi rongga didalam prostat menyerupai rongga yangterjadi sehabis TUR.

    Keuntungan

    Tidak menyebabkan perdarahan sehingga tidak mungkin terjadiretensi akibat bekuan darah dan tidak memerlukan transfusi

    Teknik lebih sederhana Waktu operasi lebih cepat Lama tinggal di rumah sakit lebih singkat Tidak memerlukan terapi antikoagulan Resiko impotensi tidak ada Resiko ejakulasi retrograd minimal

    Kerugian

    Memerlukan anestesi (regional) 1,2,3,7,8,11Terbagi atas 3 teknik, yaitu:

    1. Trans urethral ultrasound guided laser induced prostatectomy(TULIP)

    2. Trans urethral evaporation of prostate (TUEP)3. Teknik koagulasi

    L.O 2.8 Komplikasi

    Dilihat dari sudut pandang perjalanan penyakitnya, hiperplasia prostat dapat

    menimbulkan komplikasi sebagai berikut :

    1. Inkontinensia Paradoks2. Batu Kandung Kemih3. Hematuria4. Sistitis5. Pielonefritis6. Retensi Urin Akut Atau Kronik7. Refluks Vesiko-Ureter8. Hidroureter9. Hidronefrosis10.Gagal Ginjal.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    31/34

    L.O 2.9 Pencegahan

    Untuk menghindari gangguan prostat, pria berusia 40 tahun ke atas perlu

    memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

    1. Menjalankan pola hidup sehat. Cara yang paling sederhana adalah

    mengonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan yang penting

    bagi prostat, seperti tomat, avokad, dan kacang-kacangan.

    2. Cukupi kebutuhan lemak esensial. Asam lemak omega 3, dan mineral seng

    dapat mengurangi gejala gangguan prostat. Makanan yang kaya akan

    katekin terutama epigalokatekin galat (epigallocatechinsgallate), selenium,

    sulforafan, dan vitamin C mendorong kemampuan sistem kekebalan tubuh

    dan menghilangkan racun pencetus kanker (karsinogenik). Tidak hanya itu,

    zat-zat tersebut juga meningkatkan pembentukan enzim penumpas sel

    tumor dan kanker, termasuk kanker prostat.

    3. Seringlah mengonsumsi kubis-kubisan. Beberapa hasil penelitian

    menyebutkan, pria yang sering mengonsumsi kubis-kubisan kurang

    berisiko mendapatkan gangguan prostat.

    4. Periksakan kesehatan prostat secara rutin ke dokter. Ini untuk

    mengantisipasi munculnya gangguan pada prostat. Jika ditemukan problem,

    maka bisa segera diobati.

    L.O 2.10 Prognosis

    Prognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap individu

    walaupun gejalanya cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera ditindak

    memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat.

    Menurut penelitian, kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomer 2 pada pria

    setelah kanker paru-paru. BPH yang telah diterapi juga menunjukkan berbagai efek

    samping yang cukup merugikan bagi penderita.

    L.I 3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan islam dalam pemeriksaan dengan

    lawan jenis

    Dokter atau perawat yang harus melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasiennya

    yang pastinya harus menyentuh tubuh pasien, melakukan injeksi (suntikan) dibagian

    tertentu yang kadang harus mmbuat pasien membuka pakaiannya. Tidak hanya itu, \

    bahkan kadang dokter atau perawat harus memegang alat vital dari kliennya untuk

    berbagi keperluan seperti pada pemasangan kateter atau operasi pada bagian tersebut

    yang tidak jarang bahwa petugas medis yang berlainan jenis kelaminlah yang

    melakukan tindakan tersebut.

    Sedangkan yang kita ketahui bahwa islam melarang hamba-hambaNya untuk menjaga

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    32/34

    dirinya dari orang yang bukan muhrimnya. Selain itu juga dikuatkan oleh sabda

    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Andaikan ditusukkan ke kepala salah

    seorang diantara kalian dengan jarum besi, yang demikian itu lebih baik daripada dia

    harus menyentuh wanita yang tidak diperbolehkan baginya". [Thabrani dalam Kitab

    Al-Kabir, Bab XX No. 211 dengan isnad hasan]. Jadi sebenarnya bagaimanakah

    pandangan islam mengenai fenomena yang ada di tempat pelayanan kesehatan ini.Suatu kondisi yang sangat tidak mungkin untuk ditinggalkan sebab keurgentannya.

    Dalam prakteknya di tempat pelayanan itu sendiri banyak sekali kondisi yang

    membuat interaksi antara tenaga medis dengan pasiennya yang kadang membuat kita

    bertanya mengenai hal tersebut dalam pandangan Islam. Adapun prosedur-prosedur

    yang sering dilaksanakan dalam tahap pemeriksaan di Rumah Sakit atau tempat

    pelayanan kesehatan lain tersebut antara lain:

    a. Mengambil anamnesa (riwayat penyakit)

    Pasien diharapkan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dokter secara

    jujur dan jelas, karena kadang kadang pasien tidak ingin menceritakan riwayat

    penyakitnya karena merasa malu.

    b. Melakukan inspeksiInspeksi ini sudah dilakukan sejak pasien memasuki kamar kerja dokter, cara dia

    berjalan, normal atau dipapah, napas sesak, kemudian bentuk

    badan,emosionalnya,dan lain-lain

    c. Melakukan palpasi

    Yaitu meraba tubuh dengan telapak tangan. Untuk ini perlulah pasien diminta untuk

    membuka pakaiannya terutama bagian atas, kalau nanti ternyata diperlukan

    pemeriksaan yang lebih lengkap barulah si pasien diminta untuk membuka celana,

    gune pemeriksaan dalam, baik melalui vagina maupun anus (dubur).

    d. Melakukan perkusi

    Yaitu dengan memukulkan jari tengah kanan diatas jari tengah tangan kiri yang

    diletakkan dibagian atas tubuh yang diperiksa. Pada perkusi akan menimbulkan suara

    sehingga dapat ditentukan batas konfigurasi jantung, paru-paru dan sebagainya.

    Apakah ada cairan di rongga dada atau pada rongga perut.

    e. Melakukan aukultasi

    Dengan alat pendengar stetoskop dokter dapat mendengar bunyi-bunyi udara di dalam

    paru-paru, baik yang normal maupun yang tidak normal, bunyi jantung yang normal

    dan yang tidak normal, bunyi bising, bunyi gerakan usus dan sebagainya.

    f. Pemeriksaan Pelengkap

    Dilakukan dengan alat-alat seperti Reflek hamer dan Elektro Cardiograf, alat yang

    untuk mencatat aktivitas jantung yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa abnormal

    yang tidak diketahui dengan cara-cara diatas.g. Pemeriksaan Laboratorium

    Permeriksaan darah untuk mengetahui sel-sel darah, berbagai macam zat-zat dalam

    darah seperti gula, empedu , kolesterol, dan sebagainya.

    Dengan berbagai cara pemeriksaan ini dokter mendapat bahan-bahan dalam

    menegakkan suatu diagnosa penyakit.

    Untuk pemeriksaan dokter dalam menegakkan diagnosa penyakit, maka dokter

    berkhalwat, melihat aurat, malah memeriksa luar dalam pasien dibolehkan hanya

    didasarkan pada keadaan darurat, sebagai yang dijelaskan oleh qaidah ushul fiqh yang

    berbunyi : yang darurat dapat membolehkan yang dilarang.

    Islam memang mengenal darurat yang akan meringankan suatu hukum. Ada kaidah

    Idzaa dhoogal amr ittasi (jika kondisi sulit, maka Islam memberikan kemudahan dan

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    33/34

    kelonggaran). Bahkan Kaedah lain menyebutkan: Kondisi darurat menjadikan

    sesuatu yang haram menjadi mubah.

    Berbicara mengenai kaidah fiqhiyyah tentang darurat maka terdapat dua kaidah yaitu

    kaidah pokok dan kaidah cabang. Kaidah pokok disini menjelaskan bahwa

    kemudharatan harus dilenyapkan yang bersumber dari Q.S Al- Qashash : 77),

    contohnya meminum khamar dan zat adiktif lainnya yang dapat merusak akal,menghancurkan potensi sosiol ekonomi, bagi peminumnya akan menurunkan

    produktivitasnya. Demikian pula menghisap rokok, disamping merusak diri

    penghisapnya juga mengganggu orang lain disekitarnya. Para ulama menganggap

    keadaan darurat sebagai suatu kesempitan, dan jika kesempitan itu datang agama

    justru memberikan keluasan.

    Akan lebih baik lagi jika pasien diperiksa oleh dokter sejenis, pasien perempuan

    diperiksa oleh dokter perempuan dan pasien laki-laki diperiksa oleh dokter laki-laki.

    Karena dalam dunia kedokteran sendiri banyak cerita-cerita bertebaran di seluruh

    dunia, di mana terjadi praktek asusila baik yang tak sejenis hetero seksual, maupun

    yang sejenis homoseksual antara dokter dan pasien.

    Dalam batas-batas tertentu, mayoritas ulama memperbolehakan berobat kepada lawanjenis jika sekiranya yang sejenis tidak ada, dengan syarat ditunggui oleh mahram atau

    orang yang sejenis. Alasannya, karena berobat hukumnya hanya sunnah dan bersikap

    pasrah (tawakkal) dinilai sebagai suatu keutamaan (fadlilah). Ulama sepakat bahawa

    pembolehan yang diharamkan dalam keadaan darurat, termasuk pembolehan melihat

    aurat orang lain,ada batasnya yang secara umum ditegaskan dalam al-quran ( Q.S Al-

    baqarah : 173; Al-anam :145 ;An-nahl : 115) dengan menjauhi kezaliman dan lewat

    batas.

    Di Indonesia, dalam fatwa MPKS disebutkan, tidak dilarang melihat aurat perempuan

    sakit oleh seorang dokter laki-laki untuk keperluan memeriksa dan mengobati

    penyakitnya. Seluruh tubuhnya boleh diperiksa oleh dokter laki-laki, bahkan hingga

    genetalianya, tetapi jika pemeriksaan dan pengobatan itu telah mengenai genitalian

    dan sekiatarnya maka perlu ditemani oleh seorang anggota keluarga laki-laki yang

    terdekat atau suaminya. Jadi, kebolehan berobat kepada lain jenis dipersyaratkan jika

    yang sejenis tidak ada. Dalam hal demikian, dianjurakan bagi pasien untuk menutup

    bagian tubuh yang tidak diobati. Demikian pula dokter atau yang sejenisnya harus

    membatasi diri tidak melihat organ pasien yang tidak berkaitan langsung.

  • 7/22/2019 Skenario 3 Bph Blok Urin

    34/34