solusi mengatasi banjir 3

Upload: carrie-snyder

Post on 14-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Solusi Mengatasi Banjir 3

TRANSCRIPT

TEORI MENGATASI BANJIR I. PENDAHULUAN

Banjir adalah persoalan yang sangat akrab dengan semua Negara baik itu yang masih dalam tahapan berkembang maupun maju. Di Asia sendiri, Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara yang hampir tiap tahun mengalami banjir. Persoalan ini bahkan menjadi agenda mendesak untuk segera dipecahkan sebab bencana ini telah menjadi rutinitas di beberapa daerah. Hal ini tentu menjadi beban tersendiri sebab Jakarta ibarat etalase Indonesia tempat di mana semua mata di dunia memandang. Apa sebenarnya banjir tersebut dan faktor-faktor apa saja yang bisa menjadi penyebab banjir? Berikut kami sajikan pengertian banjir dan juga hal-hal yang menjadi pemicu bencana tahunan yang satu ini.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir sebagai berikut: [1] berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tt kali dsb): krn hujan turun terus-menerus, sungai itu --; (2) n air yg banyak dan mengalir deras; air bah: pd musim hujan, daerah itu sering dilanda --; (3) n Geo peristiwa terbenamnya daratan (yg biasanya kering) karna volume air yg meningkat; (4) v ki datang (ada) banyak sekali: menjelang Lebaran di pasar petasan.

Mencermati pengertian banjir tersebut di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa peristiwa banjir adalah tergenangnya suatu wilayah daratan yang normalnya kering dan diakibatkan oleh sejumlah hal antara lain air yang meluap yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan semacamnya. Istilah-istilah yang terkait dengan banjir ini ada banyak antara lain: banjir bandang, banjirmaksimum,banjirtahunandanmasihbanyaklagilainnya.

Pengertian banjir lainnya datang dari UNI Eropa, mereka sepakat bahwa apa yang dimaksud dengan banjir adalah perendaman sementara oleh air di daratan dimana wilayah tersebut dalam keadaan normal tidak terendam air. Terkait kata perendaman bukan berarti banjir tidak memiliki arus. Sifat air selalu mencari tempat yang rendah, maka air banjir juga memiliki kecenderungan tersebut sehingga ia akan mengalir dengan kecepatan tertentu dan terlihat sebagai sebuah arus. Dalam beberapa kondisi, banjir bisa menjadi bencana yang merusak lingkungan dan bahkan merenggut nyawa manusia. Oleh sebab itu penanganan terhadap penyebab banjir selalu menjadi hal yang serius. Apa saja yang bisa memicu terjadinya banjir? Secara umum, penyebab banjir dibagi ke dalam dua yakni faktor alam dan campur tangan manusia. Meski dipisahkan, namun kedua hal tersebut sesungguhnya terkait satu sama lain.

Salah satu faktor yang menyebabkan banjir dan menurunnya permukaan air tanah di kawasan perumahan adalah proses alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan dari lahan pertanian atau hutan ke perumahan akan dapat menimbullkan dampak negatif, apabila tidak diikuti oleh upaya-upaya menyeimbangkan kembali fungsi lingkungan. Disisi lain dipicu oleh pengembangan fisik bangunan rumah yang terlalu pesat ke arah horisontal yang menyebabkan tidak adanya lagi area terbuka sebagai resapan air, sehingga air yang meresap ke dalam tanah menjadi kecil dan memperbesar volume aliran air permukaan. Solusi guna mengatasi banjir dan menurunnnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan dapat dilakukan dengan cara pencegahan sedini mungkin melalui perencanaan dari awal oleh pihak pengembang perumahan (kontraktor/developer) dengan mengalokasikan lahan untuk pembuatan konstruksi sumur resapan air atau pompa pengendali banjir. Tulisan ini merupakan sintesa dari berbagai kejadian banjir yang melanda kawasan perumahan dan pengetahuan tentang konstruksi sumur resapan air yang dikumpulkan dari berbagai sumber dengan harapan dapat dijadikan bahan masukan bagi para pengembang perumahan dan Intansi yang terkait dalam mewujudkan kawasan perumahan yang berwawasan lingkungan.

II. Faktor Penyebab Banjir dan Menurunnya Permukaan Air Tanah Berbagai aktivitas manusia dan derap pembangunan yang berkembang pesat akan mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap lahan. Perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian dan hutan menjadi lahan untuk perumahan, akan berpengaruh pada berkurangnya tingkat peresapan air ke dalam tanah yang menyebabkan banjir pada musim hujan dan menurunnya permukaan air tanah.Terjadinya banjir pada kawasan perumahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :1. Pengembangan rumah yang melewati batas Garis Sempadan Bangunan (GSB). . Sistem drainase yang tidak terencana dengan baik2. Masih kurangnya kesadaran para penghuni kawasan permukiman terhadap pengelolaan sampah.

Pengembangan rumah merupakan suatu kebutuhan dari setiap penghuni kawasan perumahan sejalan penambahan jumlah anggota keluarga atau untuk kebutuhan lain. Proses pengembangan rumah-rumah pada suatu kawasan perumahan biasanya berkisar antara 5 sampai 15 tahun atau dapat lebih cepat tergantung dari lokasi perumahan dan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang dimiliki perumahan tersebut. Pengembangan rumah atau penambahan jumlah ruangan terjadi dihampir semua lokasi perumahan, rumah-rumah dikembangkan kearah horisontal dengan pertimbangan biaya konstruksi akan lebih murah jika dibandingkan dengan pengembangan kearah vertikal. Hal ini berakibat garis sempadan bangunan antara 3 4 m dari tepi jalan (Saragih, 1997) yang semula diperlukan untuk area resapan air dan penghijauan atau taman menjadi tidak ada atau berubah menjadi kedap air, sehingga pada waktu musim hujan volume aliran air permukaan menjadi besar dan volume air yang meresap ke dalam tanah menjadi sangat sedikit, yang mengakibatkan genangan-genangan air bahkan banjir dan berkurangnya persediaan air tanah pada lokasi perumahan. Sistem drainase suatu kawasan perumahan biasanya direncanakan sesuai dengan jumlah volume air permukaan yang berasal dari rumah-rumah per-blok dengan kondisi rumah yang standar (rumah belum dikembangkan). Kondisi ini yang membuat dimensi saluran drainase tidak dapat menampung lagi volume air permukaan sejalan dengan pengembangan rumah-rumah, yang berakibat terjadinya genangan-genangan air bahkan banjir pada kawasan tersebut dan sekitarnya. Pengelolaan sampah di kawasan perumahan biasanya dilakukan ada yang bekerjasama dengan dinas kebersihan Pemerintah Kota (Pemko) atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan ada yang dikelola secara swadaya masyarakat. Pengelolaan secara swadaya masyarakat sering menimbulkan masalah karena menyangkut kesadaran dan partisipasi dari masing-masing individu. Pembuangan sampah tidak pada tempatnya merupakan penyebab awal terjadinya penyempitan saluran drainase tidak dapat berfungsinya saluran drainase secara optimal, yang berakibat meluapnya air dan berubah menjadi genangan-genangan bahkan banjir.

III. Solusi Mengatasi Banjir dan Menurunnya Permukaan Air Tanah

Banjir dan menurunnya permukaan air tanah yang melanda beberapa kawasan perumahan telah berlangsung cukup lama dan bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur resapan air pada setiap rumah dalam suatu kawasan perumahan atau membangun pompa pengendali banjir.IV. Penerapan Konstruksi Sumur Resapan AirKonstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan : a) pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar, b) tidak memerlukan lahan yang luas,c) bentuk konstruksi SRA sederhana. Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konservasi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah (Dephut,1994). Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air antara lain : 1) mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi, 2) mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah, 3) mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai, 4) mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, 5) mengurangi konsentrasi pencemaran air tanahSumur resapan air ini berfungsi untuk menambah atau meninggikan air tanah, mengurangi genangan air banjir, mencegah intrusi air laut, mengurangi gejala amblesan tanah setempat dan melestarikan serta menyelamatkan sumberdaya air untuk jangka panjang (Pasaribu, 1999). Oleh karena itu pembuatan sumur resapan perlu digalakkan terutama pada setiap pembangunan rumah tinggal.

Curah hujan yang tinggi belakangan ini kerap membuat jalanan banjir. Hal ini diperparah dengan buruknya drainase kota. Ujung-ujungnya, kemacetan kerap terjadi saat dan setelah turun hujan

1. Membuat Saluran Air yang Baik2. Buanglah Sampah pada Tempatnya3. Rajin Membersihkan Saluran Air4. Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir5. Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah6. Melestarikan Hutan7. Membuat Lubang Biopori8. Membuat Sumur Serapan9. Proyek Pendalaman Sungai10. Penggunaan Paving Stone untuk Jalan

V. Cara Penanggulangan banjir

Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:a. Membuang lubang-lubang serapan airb. Memperbanyak ruang terbuka hijauc. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasaMeninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota. Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia.Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.Mengatasi banjir dengan memperbanyak ruang terbuka hijauKetersediaan ruang terbuka hijau khususnya di kota-kota besar seharusnya minimal 30% dari luas kota. Namun kenyataannya, ruang terbuka hijau yang ada hanya mencapai 10 %. Ruang terbuka hijau dapat menjadi area bagi penyerapan air ketika hujan turun dan tentu hal itu dapat menjadi cara mengatasi banjir. Selain itu ruang terbuka hijau dapat bermanfaat bagi kesehatan dan menciptakan udara yang bersih menjadi arena bermain, olahraga dan tempat komunikasi public. Mengatasi banjir dengan menanam pohonMenanam pohon dapat dilakukan di pekarangan rumah, sekolah, kantor dan tempat-tempat umum lainnya. Keberadaan pohon atau tanaman dapat menunjang terciptanya kota yang hijau, mengurangi polusi udara, mengurangi jumlah debit air hujan yang mengalir di permukaan tanah, dapat mengatasi banjir dan menjadikan langit yang biru.Mengatasi banjir dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB)Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir adalah dengan membuat lubang resapan biopori (LRB). Banyak masyarakat dikota-kota besar seperti Jakarta yang belum memahami pengertian biopori, manfaat dari Lubang Resapan Biopori dan cara membuatnya. Hal tersebut karena masih minimnya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai pihak baik itu Pemerintah maupun Lembaga atau Organisasi-organisasi Masyarakat. Meskipun cara tersebut belum umum diketahui dan dilakukan oleh masyarakat, namun dampaknya dalam mengatasi permasalahan banjir sangat signifikan. Lubang tersebut dapat dibuat dengan menggunakan alat manual dengan kedalaman vertical antara 80-100 cm dengan diameter antara 10 30 cm. Setelah anda buat lubangnya, selanjutnya anda dapat mengisi lubang tersebut dengan batu kerikil pada dasarnya dan ditambahkan dengan berbagai macam sampah organic atau sampah dedaunan. Beberapa pengusaha sudah menjual alat biopori dengan berbagai macam bentuk dan fungsi. Melalui LRB tersebut, air hujan atau air dari saluran pembuangan akan terserap sehingga jumlah air yang mengalir dijalan-jalan atau dipermukaan tanah akan berkurang.Mengatasi banjir dengan penanganan sampah yang baikPerlu upaya penanganan yang baik terhadap sampah diantaranya membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah organik dan non organik. Saat ini sudah banyak tersedia dan dijual tempat sampah dengan berbagai bentuk dan fungsinya. Ada tempat sampah yang dijual untuk sampah organik/sampah basah, ada juga untuk sampah non organik/sampah kering.Merubah kebiasaan masyarakat untuk melakukan hal-hal tersebut memang tidak mudah. Masih banyak masyarakat disekitar kita yang membuang sampah di sungai, kali atau saluran (got) sehingga menyebabkan fungsi dari saluran-saluran air tersebut menjadi terganggu dan hal itu dapat menyebabkan terjadinya banjir.Mengatasi banjir dengan tidak membangun pemukiman di sekitar sungaiAkibat dari tingginya tingkat urbanisasi dan kepadatan penduduk sedangkan di satu sisi ketersediaan lahan untuk pemukiman dan rendahnya tingkat ekonomi masyarakat menyebabkan banyak masyarakat yang menggunakan area-area hijau dan daerah aliran sungan (DAS) sebagai tempat pemukiman. Akibatnya kemampuan area-area hijau untuk menyerap air dan daya tampung sungai menerima jumlah air yang mengalir menjadiberkurang.Untuk mengatasi banjir maka perlu upaya dari Pemerintah untuk menekan keberadaan dari pemukiman-pemukiman di area-area tersebut dan tentu hal tersebut harus juga ditunjang oleh kesadaran dari masyarakat sendiri

TEORI MENGATASI GENANGAN AIRGenangan air merupakan suatu permasalahan yang tak kunjung selesai pada jalan perkotaan Penyelesaian permasalahan drainase jalan perkotaan sebenarnya telah dipikirkan melalui konsep drainase dengan saluran tertutup. Namun konsep tersebut hanya berlaku jika pada saluran drainase tidak mengalami permasalahan. Permasalahan yang terjadi adalah saluran drainase tersumbat oleh sampah dan sedimen. Dengan demikian, konsep sistem saluran terbuka diharapkan dapat dijadikan solusi untuk menyelesaikan masalah drainase jalan perkotaan. Dengan itu diperlukanlah suatu teori untuk menyelesaikan permasalahan terhadap genangan air yaitu dengan:1. Menyediakan Sistem Perparitan

Parit yang telah dangkal akibat dari bahan-bahan sisa harus selalu dibersihkan. Dengan ini air limpahan dan hujan dapat dialirkan dengan baik.

2. Proyek Pedalaman Sungai Kebanyakan kejadian banjir berlaku karena kecetekan sungai. Jika sebelumnya sungai mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, kini pengaliran telah berkurang. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan. Langkah untuk menangani masalah ini adalah dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Bila proses ini dilakukan, sungai bukan saja menjadi dalam tetapi mampu mengalirkan jumlahairhujandenganbanyak.3. Memelihara Hutan

Kegiatan pembalakan di mana perjalanan di daerah pinggir sungai digemari menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga terjadi bila aktivitas pembalakan yang giat dilakukan dilereng-lereng bukit. Karena itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir. Hutan dapat dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan dari mengalirteruskebumi. Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak sebagai filter dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan dapat dilakukan.

4. Mengontrol Aktivitas ManusiaBanjir kilat yang terjadi terutama di kota disebabkan pembuangan samapah dan sisa industri ke sungai dan parit. Bagi menangani masalah ini, kesadaran kepada masyarakat perlu diungkapkan agar kegiatan negatif tidak terus dilakukan seperti mengadakan kampanyemencintaisungaidansebagainya. Badan-badan tertentu juga harus bertanggung jawab menentukan sungai sentiasa bersihdantidakdijadikantempatpembuangansampah. Kejadian banjir merupakan bencana yang tidak dapat dihindari khususnya bila melibatkan hujan lebat. Namun usaha seharusnya dibuat untuk mengurangi akibat banjir. Manusia juga harus selalu waspada dengan kejadian ini.Sebenarnya, penyerapan air ke dalam tanah dapat dilakukan dengan cara yang mudah, yakni membuat Lubang Resapan Biopori.APA itu Lubang Resapan Biopori (LRB) ?LRB adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.LRB memiliki banyak fungsi:1. Menghindari tanah becek akibat air hujan yang tidak meresap dengan baik ke dalam tanah.2. Menghindari genangan air yang membuat tanaman rusak.3. Menyerap air menjadi cadangan air tanah.4. Jika diaplikasikan serempak pada satu kawasan, bisa membantu mengurangi risiko terjadinya banjir.5. Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos6. memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan 7. mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.

GAMBAR AKIBAT TERJADINYA BANJIR

GAMBAR AKIBAT TERJADINYA GENANGAN AIR

.