spesifikasi teknis-kanopi

Upload: kasminahw4931

Post on 10-Feb-2018

2.101 views

Category:

Documents


271 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    1/21

    BAB XIISPESIFIKASI TEKNIS

    Keterangan :

    Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan.

    1. LINGKUP PEKERJAANUraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menyangkut segi lingkup pekerjaan :PEMELIHARAAN BERAT KANOPI.

    2. JENIS DAN MUTU BAHAN2.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi

    dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi,Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember1980 dan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahyang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjukteknisnya serta ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik.

    2.2. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bilabahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai denganperaturan yang ada dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari KuasaPengguna Anggaran / Direksi (secara tertulis).

    2.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapatbeberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutubahan satu jenis.

    2.4. Bila Rekanan telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untukpekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-bahantersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah

    ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab rekanan.

    2.5. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatubarang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang yang memuaskan Pemberi Tugas.

    3. URAIAN PEKERJAAN3.1. Penyediaan

    Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaansecara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alatpembantu yang dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin,alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua alat-alattersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untukmemperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    2/21

    3.2. Kuantitas dan kualitas pekerjaana. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap

    seperti apa yang tertera dalam gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat

    dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah atau mempengaruhipenerapan dari apa yang tercantum dalam syarat-syarat ini.

    b. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian darigambar dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini,tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki olehpemberi tugas.

    4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail

    konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah

    disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain. Rekanan tidak bolehmengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna

    Anggaran. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidakada hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

    4.2. Gambar-gambar tambahanBila Kuasa Pengguna Anggaran / Direksi menganggap perlu,maka Konsultan Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) yangdisyahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.

    4.3. As Built Drawing (Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan)Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpangan

    atas perintah pemberi Tugas atau tidak, pengawas harus membuat gambar-gambar yangsesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikanperbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biayapembuatannya ditanggung oleh Rekanan.

    4.4. Gambar-gambar ditempat pekerjaanRekanan harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkaptermasuk rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Scheduledalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhirdalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau wakilnyasewaktu-waktu memerlukan.

    5. TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)5.1. Adapun kebangsaan pemborong, Sub Pemborong, leveransir atau penengah (Arbitrase)

    dan dimanapun mereka bertempat tinggal / menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaanatau bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang melindungi kontrak ini.

    5.2. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaanpekerjaan rekanan pemborong berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelasdengan nomor telpon rumah kepada Kuasa Pengguna Anggaran.

    6. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR6.1. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar

    detail yang dipakai/diikuti.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    3/21

    6.2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran denganangka dalam gambar yang diikuti.

    6.3. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang dipakai dalam RKStidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.

    6.4. Rekanan berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas.Setelah rekanan menerima dokumen dari Kuasa Pengguna Anggaran dan hal tersebutakan dibahas dalam rapat penjelasan.

    6.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua dokumenyang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.

    7. PERSIAPAN DI LAPANGAN7.1. Los Kerja / Direksi Keet.

    a. Pemborong diwajibkan membuat bouwkeet untuk kantor pegawainya, dan gudanguntuk bahan-bahan yang perlu terhindar dari gangguan cuaca.

    b. Bila dianggap perlu oleh Direksi lapangan, pemborong diwajibkan membuat los kerjauntuk tempat pekerja, sehingga terhindar dari matahari dan hujan.

    7.2. a. Sebelum rekanan Pemborong mengadakan persiapan di lokasi, sebelumnya harusmemenuhi prosedur tentang tata cara perijinan / perkenan untuk memulai denganpersiapan-persiapan pembangunan kepada Ketua Jurusan yang bersangkutanterutama tentang dimana harus membangun bangunan, jalan masuk dan sebagainya.

    b. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran Direksi lapangan sudah harusmulai aktif untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.

    c. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum pada tiap-tiap bagian

    pekerjaan dilaksanakan, diharuskan mendapat ijin tertulis dari Direksi lapangan untukdapat meneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara berkala.

    8. JADWAL PELAKSANAANPada saat rekanan akan mulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan menerima SPK dariKuasa Pengguna Anggaran harus segera mengadakan persiapan antara lain pembuatan jadwalpelaksanaan yang berupa Bar Chart secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan,waktu yang dicantumkan atau direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yangditetapkan dalam kontrak. Bar Chart tersebut harus selalu berada dilokasi, tempat pekerjaanuntuk diikuti dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan

    tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segeramengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan hambatan yang akan terjadi.

    9. KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN9.1. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan

    Pemborong/rekanan harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakankecakapan dan perhatian sepenuhnya.Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuksemua alat-alat konstruksi, cara-cara teknik urutan dan prosedur dan untuk

    mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada didalam kontrak.

    9.2. Pegawai pemborong yang melaksanakan :a. Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksana pekerjaan

    pemborong harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksanaan ahli, cakap sesuaibidang keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu beradaditempat pekerjaan.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    4/21

    b. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari danmendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga tidak terjadikesalahan-kesalahan konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang harusdilaksanakan.

    c. Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakanapabila ada izin tertulis dari Pengawas/ Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan rapatDireksi. Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab pemborong, untukmelaksanakan sesuai gambar dan bestek.

    d. Direksi berhak menolak penunjukan seorang pelaksana (Uitvoerder) dari pemborongberdasarkan pendidikan, pengalaman tingkah laku dan kecakapan, dalam hal inipemborong harus segera menempatkan pengganti lain dengan persetujuan Direksi.

    10. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN10.1. Keamanan dan kesejahteraan

    Selama pelaksanaan pekerjaan rekanan pemborong diwajibkan mengadakan segala halyang diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama,sanitasi, air minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhisegala peraturan dan tata tertib, ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerahsetempat.

    10.2. Terhadap wilayah orang lainPemborong diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar tampak dan harusmencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.

    10.3. Terhadap milik umumPemborong harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersihdari bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baikbagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.Pemborong juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atasperlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebagainya yang disebabkanoleh kegiatan pemborong, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikankerusakan menjadi tanggung jawab pemborong.

    10.4. Keamanan Terhadap PekerjaanPemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahanbangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik

    oleh Direksi. Pemborong harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segalakemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasukbagian-bagian yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaanbebas dari air hujan dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa ataumenimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.

    11. JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH11.1. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan

    a. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempatpekerjaan untuk para pekerjanya.

    b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan ataumenyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (gunamemperhitungkan pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar, bila halini meragukan pengawas harus diperiksa di laboratorium.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    5/21

    11.2. KecelakaanApabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebutpada waktu pelaksanaan, pemborong harus segera mengambil tindakan yang perlu untukkeselamatan si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawabpemborong dan harus segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Direksi.

    11.3. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolonganpertama yang selalu tersedia dalam setiap saat dan berada ditempat DireksiKeet/Bouwkeet.

    12. ALAT-ALAT PELAKSANAAN /PENGUKURANSelama pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyediakan/menyiapkan alat-alat baik untuksarana peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhikwalitas hasil pekerjaan antara lain : pompa air, beton mollen dan sebagainya.

    13. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN13.1. Pemborong harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara

    pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyaikeahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.

    13.2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakanmenurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baikbebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggapdefiktif.

    13.3. Dalam pengajuan penawaran pemborong harus memperhitungkan biaya-biaya pengujian /pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.Diluar jumlah tersebut pemborong tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengirimanyang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

    14. PEKERJAAN TIDAK BAIK14.1. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar pemborong membongkar pekerjaan

    apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakanpengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belumdimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.

    Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban pemborong untukdisempurnakan dengan kontrak.

    14.2. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempatpekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuaidengan kontrak.

    14.3. Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan)mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

    15. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG (MEER EN MINDERWERK)15.1. Pemborong berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan AV-

    41 pasal (2) ayat (3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh Direksimelaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    6/21

    Pemborong selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segalasesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupunsatu dan lain hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.

    15.2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuansecara tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan atau penguranganpekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidaktercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.

    15.3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis adalahtidak sah dan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.

    16. PAPAN NAMA PROYEK16.1. Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas

    lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.

    16.2. Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapanganpekerjaan.

    16.3. Pemborong harus memasang papan nama proyek dilokasi dengan ukuran 0,8 x 1,2 m 2warna dasar putih tulisan hitam.

    17. PEKERJAAN PERSIAPAN17.1. Termasuk didalam lingkup perkerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi ini adalah

    penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan-

    pekerjaan :a. Pekerjaan pembersihan lokasib. Pekerjaan pengukuranc. Pekerjaan pemasangan papan bangunan (pasang bouwplank)

    17.2. Sebelum rekanan pemborong mengadakan persiapan dilokasi sebelumnya harusmemenuhi prosedur tentang tata cara perijinan/perkenan untuk memulai denganpersiapan-persiapan pembangunan kepada pemerintah daerah setempat, terutamatentang dimana harus membangun Direksi Keet, bahan-bahan bangunan, jalan masukdan sebagainya.

    17.3. Pada saat mengadakan persiapan pengukuran Direksi Lapangan sudah harus mulai aktifuntuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.

    17.4. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaandilaksanakan, diharuskan mendapatkan ijin tertulis dari Direksi lapangan untuk dapatmeneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara berkala.

    18. PEMBERSIHAN LOKASI18.1. Pembersihan dilaksanakan pada :

    a. Semua jenis kotoran, tanaman, tumpukan sisa material, peralatan tak terpakai danlain-lain yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan konstruksi disekitar daerah

    pekerjaan hingga seluas kapling bangunan.

    18.2. Pembuangan sisa-sisa pembersihan lokasi harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaanatau ditempatkan dilapangan pekerjaan sesuai petunjuk direksi.

    18.3. Setelah pembersihan lahan bekas bongkaran lantai bagian belakang harus dilakukanperataan lahan rata dengan tanah.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    7/21

    19. PEKERJAAN PENGUKURAN19.1. Lingkup pekerjaan pelaksanaan konstruksi ini adalah penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pematokan.

    19.2. Bahan yang dimaksud adalah bahan untuk pemasangan patok ukur yang terdiri darikayu meranti/kruing ukuran 5/7 serta peralatan ukur berupa pesawat ukur theodolite danatau alat ukur lainnya.

    19.3. Pengukuran awal harus dilakukan guna menentukan titik-titik kolom bangunan dilapangan, serta duga tinggi 0.00 (yakni sama dengan tinggi permukaan BM yangsudah ditentukan).

    19.4. Pengukuran selanjutnya dilaksanakan bertahap sesuai dengan tahapan pekerjaan yangmembutuhkannya yang antara lain adalah :

    a. Untuk penetapan pemasangan bouwplankb. Untuk leveling lantai struktur, ring balk, untuk kedudukan kuda-kuda dan lain-lain.c. Untuk pengecekan kebenaran kedudukan elemen-elemen konstruksi selama

    pengerjaannya.

    19.5. Hasil pengukuran di lapangan harus dinyatakan dengan tanda patok-patok ukur dititik-titik koordinat yang dimaksud serta diberi tanda duga tingginya (peil) dengan cat warnamerah.

    19.6. Patok-patok ukur harus terbuat dari kayu meranti/kruing berukuran penampang 5/7 cm,ditanam kokoh sedemikian rupa sehingga tidak rusak atau berubah tempat olehbenturan- benturan kecil akibat pelaksanaan pekerjaan lainnya (pemasangan

    bouwplank). Bila patok-patok ini bergeser, miring, atau tenggelam/tercabut, makakontraktor pelaksana harus menggantinya dengan melakukan pengukuran kembalisebagaimana mestinya.

    19.7. Pengukuran harus dilaksanakan oleh tenaga pengukur lapangan yang terampil denganmenggunakan alat ukur theodolite. Pengukuran ini harus selalu disertai oleh KonsultanPengawas / Direksi dan sebelum penanaman patok ukur, titik-titik ukur yang ditetapkansudah harus disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi.

    19.8. Pengukuran awal ini akan dituangkan dalam Berita Acara pengukuran awal (Uitzet) yangditanda tangani semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi bangunan iniuntuk dipakai sebagai pedoman bagi pengukuran selanjutnya.

    19.9. Berdasarkan keperluannya diatas maka kontraktor pelaksana harus senantiasamenyediakan pesawat ukur di lapangan dalam jumlah yang cukup serta dapat berfungsidengan baik selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.

    19.10. Bila oleh karena sesuatu hal kontraktor pelaksana tidak dapat menyediakannya dilapangan pekerjaan maka Konsultan Pengawas/Direksi berwenang mengadakannyadengan biaya sewa yang ditanggung oleh kontraktor pelaksana.

    19.11. Hal ini sudah harus dianggap sebagai faktor-faktor yang sudah diperhitungkan di dalampenawaran pekerjaan ini.

    20. PEKERJAAN PEMASANGAN PAPAN BANGUNAN (PASANG BOUWPLANK)20.1. Termasuk didalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga, bahan material dan

    peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan bouwplank.

    20.2. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah :

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    8/21

    a. Kayu meranti ukuran 5/7 dan papan meranti MC 2/20b. Cat warna merah

    20.3. Papan bangunan ukuran 2/20, diketam rata permukaan atasnya, di pasang rata airsetinggi duga lantai ( 0.00) berjarak 2 m kearah luar as kolom bangunan.

    20.4. Tiang-tiang papan bangunan ukuran 5/7, dipasang kokoh maksimal setiap jarak 2 m.20.5. Semua titik as kolom pada papan bangunan harus diberi tanda dengan cat dan paku.20.6. Papan bangunan harus tetap berdiri kokoh hingga pelaksanaan konstruksi mencapai

    pengecoran beton plat lantai.

    21. PEKERJAAN TANAH / URUGANPekerjaan ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

    21.1. Pekerjaan urugan dilaksanakan pada lahan yang akan dipakai untuk bangunan iniseperti yang tercantum pada gambar.

    21.2. Lahan yang akan dipakai untuk bangunan baru ini diurug dengan menggunakan urugansirtu yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan masin pemadat/mesin penggilasdengan menggunakan mesin pemadat.

    21.3. Sedangkan untuk pekerjaan urugan pasir dilaksanakan untuk pekerjaan urugan bawahpaving dan seperti yang tercantum pada gambar.

    21.4. Dalamnya parit pondasi harus sesuai gambar dan gambar detail. Hal-hal yangmenyimpang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan lebih atau kurang, galian harus

    cukup lebar untuk dapatnya pekerja dengan baik serta sisinya tidak mudah gugur.

    21.5. Galian tanah pondasi harus dibuang diluar bouwplank dan diratakan diluar gedungsedemikian rupa hingga tidak mudah gugur kembali kedalam lobang parit pondasi.

    21.6. Jika Direksi menganggap pondasi sudah cukup mengeras urugan dilakukan selapisdemi selapis dengan pasir urug yang sudah dipilih (bersih) dan ditumbuk hingga padat.

    21.7. Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan urugan tanah galiansehingga mencapai tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalamdipadatkan dan disiram dengan air sehingga kenyang dan padat.

    21.8. Dibawah pondasi harus diurug dengan pasir urug minimal tebal setelah dipadatkan 10cm atau sesuai gambar.

    21.9. Pemborong harus menyediakan mesin-mesin pompa yang bekerja baik untukmenguras/mengeringkan genangan-genangan air pada galian dan lobang pondasiakibat hujan, air sumber atau sebab-sebab lain pondasi harus dikerjakan dalamkeadaan galian yang kering.

    22. PEKERJAAN PONDASI STRAUSS22.1 Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan dan pendayagunaan tenaga kerja,

    bahan-bahan instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semuapekerjaan pemasangan pondasi strauss dan yang berhubungan, antara lain :a. Perataan dan pembersihan lokasi kerja hingga benar-benar datar dan bebas

    darisegala macam bahan yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan.b. Survei dan setting titik strauss sesuai berita acara uitzet.c. Penyediaan material dan pekerjaan pembersihan.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    9/21

    22.2 Pondasi strauss yang digunakan setara produksi lokal dengan penampang lingkarandiameter 20 cm dengan menggunakan adukan beton campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr,dengan kedalam tiang 3 m atau sesuai gambar rancangan pelaksanaan.

    22.3 Pemasangan pondasi strauss harus dilaksanakan tepat pada titik-titik pondasiyang telahdisetujui Direksi. Arah pondasi strauss adalah tegak lurus bidang rata air. Olehkarenanya selama pengerjaan pondasi, kelurusan harus dikontrol dengan 2 alat ukurtheodolite pada sumbu absis dan ordinatnya. Penyimpangan akhir pelaksanaan hanyadiperkenankan maksimum 5 cm dari sumbu absis dan ordinatnya.

    22.4 Bila penyimpangan kedudukannya lebih dari yang disyaratkan, kontraktor pelaksanaharus membuat rencanan perubahan poer beserta perhitungan konstruksinya dan harusmendapatkan persetujuan direksi sebelum poer dilaksanakan.

    22.5 Bila hal ini terjadi, tambahan biaya yang mungkin timbul sepenuhnya menjadi tenggungjawab kontraktor pelaksana.

    22.6 Pemasangan pondasi strauss dilaksanakan pada titik yang telah ditentukan denganpedoman sesuai gambar rencana.

    22.7 Pengerjaan pondasi strauss dilakukan hingga kedalam 6 m dari permukaan tanah asli.Setiap pekerjaan pondasi strauss harus disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

    22.8 Pekerjaan pembuatan poer harus dilaksanakan sesuai gambar perencanaan, Agartulangan dari pondasi strauss tersebut dapat dikaitkan di dalam poer adalah menjaditanggung jawab kontraktor dan sudah harus dianggap telah termasuk dalam faktor-faktor penawaran.

    22.9 Sebelum pelaksanaan pemancangan kontraktor harus memberitahu terlebih dahulukepada Pengawas proyek dan harus sudah mendapat persetujuan dari Pengawasproyek.

    22.10 Pelaksanaan konstruksi diatas pondasi baru boleh dilaksanakan setelah pondasi benar-benar kering (minimal 3 minggu setelah selesai pengecoran poer di tiap-tiap titikpondasi) serta meperoleh persetujuan dari Konsultan Pengawas/Direksi.

    23. PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG23.1. Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku (PBI

    1971) dengan jenis beton sesuai gambar perencanaan.

    23.2. Adukan beton dengan perbandingan 1 pc : 3 ps : 5 kr digunakan untuk beton tidakbertulang seperti plesteran, sedangkan adukan beton dengan campuran 1 pc : 2 ps : 3 krdipakai untuk kolom 20/20 sesuai gambar perencanaan.

    23.3. Bahan untuk adukan beton :Semen :

    Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus memakai semen produksi dalamnegeri merk Semen Indonesia, Tiga Roda atau setara dan sesuai standart SNI.

    Dalam pelaksanaan pekerjaan diharuskan memakai semen satu produk/merk. Semen yang didatangkan harus baik dan baru serta di dalam kantong-kantong

    semen yang masih utuh.

    Untuk penyimpanan diletakkan min. 20 cm diatas tanah. Semen yang mulaimengeras harus segera dikeluarkan dari lapangan/lokasi.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    10/21

    Agregat Beton :

    Pasir beton harus tajam, keras, bersih dari kotoran-kotoran dan bahan kimia, bahanorganik dan susunan diameter butirnya memenuhi persyaratan-persyaratan PBI 71

    jumlah butiran lumpur lembut harus kurang dari 5% keseluruhannya.

    Ukuran maksimum dari batu pecah/split adalah 2 cm dengan bentuk lebih kurangseperti kubus dan mempunyai bidang pecah minimum 3 muka dan split harusbersih, keras dan bebas dari kotoran-kotoran lain yang dapat mengurangi mutubeton dan memenuhi persyaratan PBI 71.

    Susunan ukuran koral/pembagian butir harus termasuk susunan batu agregatcampuran di daerah baik menurut PBI 71.

    Air :

    Untuk adukan, air yang dipergunakan harus bebas dari asam, garam, bahan alkalidan bahan organik yang dapat mengurangi mutu beton.

    Penggunaan air kerja harus mendapatkan persetujuan dari Direksi dan bila air yangdigunakan meragukan, maka Pemborong harus mengadakan penelitianLaboratorium dengan biaya atas tanggungan Pemborong.

    Besi Beton :

    Besi beton yang digunakan adalah baja tulangan dengan mutu 8 (polos) dan 12(polos) dilengkapi dengan pengetesan di Laboratorium dengan diameter-diameterseperti yang tertera dalam gambar.

    Penggunaan diameter yang lain diperkenankan apabila ada persetujuan tertulis dariDireksi.

    Pembengkokkan dan pemotongan baja tulangan harus dilaksanakan menurutgambar / rencana detail dengan menggunakan alat potong dan mal-mal yang sesuaidengan diameter masing-masing.

    Kayu untuk cetakan beton :

    Kayu untuk beton dipakai kayu kelas II sesuai syarat dalam PPKI 70 atau dipakaikayu meranti.

    Papan bekisting dari papan meranti tebal 2 cm / multiplek tebal 6 mm danpemakaiannya maksimum 2 (dua) kali. Sebelum pengecoran bidang multiplek dilapiscairan mud oil sampai rata agar pada waktu pembongkaran, beton tidak menempelpada papan / multiplek, perancah bekesting dipergunakan kayu meranti ukuran

    minimum 5/7 cm atau rangka baja/schafolding.

    23.4. Pelaksanaan Pekerjaan Beton : Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan

    penghentian pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-tempatyang aman dan sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan Direksi.

    Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata pemborong harusmemakai mesin Pengaduk beton / Concrete mixer pengaduk.

    Pengecoran hanya dapat dilaksanakan bila mendapat persetujuan tertulis dariDireksi. Untuk itu selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal pengecoranyang direncanakan, pemborong harus mengajukan surat permohonan ijin untuk

    pengecoran kepada Direksi. Segera setelah beton dituangkan kedalam bekesting, adukan harus dipadatkan

    dengan concrete vibrator dan harus mendapat persetujuan Direksi.

    Selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang terlalucepat dan melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan terus menerusselama paling tidak 10 (sepuluh) hari setelah pengecoran plat lantai, sedangkan

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    11/21

    untuk kolom struktur harus dilindungi dengan membungkus dengan karung goniyang dibasahi.

    Pembongkaran bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurutPBI 71 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan tidakmerusak beton yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapatkan

    persetujuan Direksi. Apabila konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah, maka

    sebelumnya harus dibuat lantai kerja yang rata dengan campuran 1 pc :3 ps : 5 kr.

    23.5. Pekerjaan Bekisting : Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton seperti yang ditentukan

    dalam gambar konstruksi, bekesting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh.

    Bekesting untuk pekerjaan beton, yaitu kolom, lantai, balok dll. dibuat dari papan /multiplek t = 9 mm yang berkwalitas baik dan tidak pecah-pecah.

    Konstruksi dari bekesting seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain yangmemerlukan perhitungan harus diajukan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujuiuntuk dilaksanakan.

    Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dantepi-tepi yang sesuai dengan gambar-gambar rencana dan syarat-syaratpelaksanaan.

    Bambu tidak boleh digunakan sebagai tiang cetakan, disamping kekuatan dankekakuan dari cetakan juga stabilitas perlu diperhitungkan dengan baik, terutamaterhadap berat beton sendiri serta bahan-bahan lainnya yang timbul selamapengecoran, seperti akibat vibrator dan berat para pekerja.

    Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekesting harus bersih dan keringdari air limbah, minyak dan kotoran lainnya.

    23.6. Pekerjaan Baja Tulangan : Gambar rencana kerja untuk baja tulangan meliputi rencana pemotongan,

    pembengkokan, sambungan, penghentian dll. Untuk semua pekerjaan tulanganharus dipersiapkan oleh Pemborong kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuanterlebih dahulu sebelum pelaksanaan. Semua detail harus memenuhi persyaratan,seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikutimenurut PBI 71, NI-2 dan Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur BetonBertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung tahun 1983.

    Pemasangan tulangan harus sesuai dengan jumlah dan jarak yang ditentukan dalamgambar.

    Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus diperiksa terlebih dahuluuntuk memastikan ketelitian penempatannya, kebersihan dan untuk mendapatkanperbaikan bila perlu.

    Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

    24. PEKERJAAN PEMELIHARAAN BETON24.1. Termasuk didalam lingkup pekerjaan pemeliharaan beton ini adalah penyediaan tenaga,

    bahan material, dan peralatan untuk pelaksanaan perlindungan beton hingga beton yangbaru dicor terlindungi dari sinar matahari langsung, angin, dan hujan sampai beton sempatmengeras secara wajar.

    24.2. Bahan yang digunakan anatara lain :a.Gonib.Air

    24.3. Kontraktor pelaksana diwajibkan melindungi beton yang baru dicor terhadap sinarmatahari langsung, angin, dan hujan sampai beton sempat mengeras secara wajar.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    12/21

    24.4. Kontraktor pelaksana diwajibkan menghindarkan pengeringan yang terlalu cepat dengancara-cara sebagai dibawah ini :a.Semua bekisting yang melingkupi beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur

    sampai dibongkar.b.Semua permukaan beton yang tidak terlindungi oleh bekisting (misalnya permukaan

    plat lantai) harus ditutup dengan karung goni basah selama perkiraan pengikatan awalberlangsung dan selanjutnya digenangi dengan air selama 14 hari sejak saatpengecoran, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan pengawas/Direksi.

    c. Pemeliharaan dengan penyiraman air minimal 2x sehari harus dilakukan setelahbekisting dibuka. Penyiraman dilakukan selama 7 hari.

    d.Tidak dibenarkan menimbun atau menggangkut barang diatas beton atau memakaibagian beton sebagai tumpuan selama menurut Konsultan pengawas/Direksi bahwabeton tersebut belum cukup mengeras.

    25. PEKERJAAN PEMBONGKARAN BEKISTING25.1. Termasuk didalam lingkup pekerjaan pembongkaran bekisting ini penyediaan tenaga,

    bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pembongkaran bekisting beton.

    25.2. Pembongkaran bekisting tidak dibenarkan bila :a.Umur beton belum mencapai kekuatan sesuai PBI 1971 Bab 5 ayat 8.b.Umur beton belum mencapai kekuatan yang memadai untuk mendukung beban kerja

    di atasnya bila hal tersebut akan dilakukan.

    25.3. Sebelum melaksanakan pembongkaran, Kontraktor pelaksana harus mengajukan ijinpembongkaran secara lisan kepada Konsultan Pengawas/Direksi. Namun sebelumKonsultan pengawas/Direksi memberikan ijin secara tertulis (baik melalui surat resmi

    maupun tertulis dalam buku Konsultan pengawas/Direksi), Kontraktor pelaksana tidakdibenarkan melakukan pembongkaran.

    25.4. Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan secara hati-hati sedemikian rupa sehingga:a.Tidak menyebabkan kerusakan konstruksi baik bagi betonnya sendiri maupun

    konstruksi lainnya.b.Tidak membahayakan pekerja dan orang lain.

    25.5. Bagian beton yang keropos setelah pembongkaran bekisting harus segera diisi denganmortar beton sesuai campuran asal.

    25.6. Bahan-bahan bekisting bekas bongkaran harus dikumpulkan disuatu tempat atas petunjukKonsultan pengawas/Direksi sehingga tidak menghambat jalannya pelaksanaanselanjutnya.

    25.7. Akibat-akibat dari kekhilafan kontraktor pelaksana dalam hal ini sepenuhnya menjaditanggung jawabnya.

    26. PEKERJAAN PASANGANPekerjaan ini meliputi : Pemasangan dinding batu bata merah tebal bata dan pemasanganbeton GRC alur galar yang dapat dilihat pada gambar perencanaan dengan syarat sebagai

    berikut :

    26.1. Semua pasangan tembok batu bata dibuat dengan campuran (adukan) perekat 1 Pc : 5Ps sedangkan untuk pasangan tembok yang harus rapat air (trasraam) dibuatdengan perekat 1 Pc : 3 Ps.

    26.2. Bata harus berukuran sama menurut aturan normalisasi, dan sebelum dipasng direndamair terlebih dahulu hingga kenyang.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    13/21

    26.3. Bata yang digunakan harus berkualitas baik dan hasil pembakaran yang matang,berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-lain menurut pemeriksaan Direksi

    26.4. Tidak diperbolehkan dipasang bata bekas atau batu bata yang pecah-pecah.26.5. Untuk pemasangan beton GRC alur galar yang berstandart mutu dan berkualitas baik

    bentuk maupun ukurannya dan pemasangannya harus sesuai dengan gambarperencanaan.

    27. PEKERJAAN PLESTERANPekerjaan ini dilaksanakan pada pasangan batu bata baru, dengan ketentuan sebagai berikut :

    27.1. Campuran untuk plesteran beton dibuat 1 Pc : 3 Ps dengan ayakan yang halus dan selaluditakar.

    27.2. Semua pekerjaan plesteran beton harus rata dan halus, tidak boleh ada retak-retak,kemudian jika terjadi retak-retak pemborong harus segera memperbaikinya.

    27.3. Untuk penyelesaian sudut-sudut, sponing ( benangan ) supaya digunakan plesteran1 Pc : 3 Ps dilaksanakan dengan lurus dan tajam.

    28. PEKERJAAN KUSEN28.1. Pekerjaan yang dilaksanakan antara lain :

    Pasang kusen dan jendela aluminium 4" Pasang acrylic 5mm warna putih susu

    28.2. Persyaratan Bahan :a. Mutu dan kualitas alumunium adalah alumunium lokal sesuai dengan persyaratan

    bahan yang berlaku di Indonesia.

    b. Untuk kosen yang menggunakan alumunim 4" produksi pabrik (disertai dengancontoh dan brosur), berkualitas baik dengan spesifikasi sebagai berikut : Dimensi : 4" x 1 " Tebal profil alumunium : 1.00 mm Ultimate strength : 28.000 psi Yield strenght : 22.000 psi Shear strenght : 17.000 psi Anodizing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 8 mikron

    dengan warna silfer) atau ditentukan kemudian

    c. Karet sealer harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan pintu dan jendela.d. Semua alumunium yang dipakai harus pabrikasi, benar-benar lurus dan kualitas

    baik.

    e. Ukuran alumunium adalah ukuran jadi seperti tertera pada gambar kerja dengantoleransi 2 mm.

    f. Untuk pemasangan acrylic dipilih jenis yang berstandart mutu dan berkualitas baikbentuk maupun ukurannya dan pemasangannya.

    g. Semua pengikat berupa paku, skrup, baut, dynabolt, kawat dan lainnya harusbergalvanisir sesuai dengan persyaratan yang berlaku di Indonesia.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    14/21

    h. Pemborong wajib mengajukan contoh bahan/material untuk mendapatkanpersetujuan Direksi / Pengawas Lapangan.

    i. Pemasangan kaca pada kusen/daun jendela, menggunakan list, dempul, ataupunsilent yang sesuai dengan gambar perencanaan sedemikian rupa hingga rapat,tidak bergetar.

    29. PEKERJAAN RANGKA ATAP29.1.Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan rangka atap ini meliputi :

    Pasang kolom pipa besi BS dia. 3 Pasang kuda-kuda pipa besi BS dia. 3 Pasang pipa besi BS dia. 2,5 Pasang gording kanal C. 100.50.20.2,3 Pasang plat flendes tb.8 mm Pasang plat pengaku tb. 8 mm Pasang plat pengaku gording tb. 5 mm Pasang besi trekstang 10 mm Pasang baut 10 mm Pasang baut angkur 10 mm L=30 cm Pasang listplank kalsiplank t=12mm L=30cm

    Pekerjaan rangka atap ini baik bentuk, ukuran dan pemasangannya harus

    sesuai dengan gambar perencanaan.

    29.2. Pabrikasia. U m u m

    Tenaga kerja yang digunakan (termasuk tukang-tukang) harus betul-betul ahli padabidangnya dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk-petunjukdireksi proyek. Ketelitian pekerjaan sangat diperlukan untuk menjamin bahwa seluruhbagian dapat cocok satu dengan lainnya pada waktu pemasangan.Sebelumpelaksanaan pabrikasi, gambar shop drawing harus sudah disetujui oleh direksi.Direksi proyek mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan

    pemeriksaan pekerjaan. Tidak satu pekerjapun dibongkar atau disiapkan untuk dikirimsebelum diperiksa dan disetujui. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengangambar rencana atau spesifikasi ini akan ditolak dan harus segeradiperbaiki.Kontraktor pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua pekerjaan,alat-alat perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaanpekerjaan.Kontraktor pabrikasi harus memperkenankan kontraktor Montase untuksewaktu-waktu memeriksa pekerjaan dan untuk mendapatkan keterangan mengenaicara-cara dan lain-lain yang berhubungan dengan waktu pemasangan ditempatpekerjaan. Kontraktor Montase tidak mempunyai wewenang untuk memberikaninstruksi-instruksi mengenai cara penyelenggaraan pabrikasi.

    b. Pekerjaan Besi dapat dipotong dengan menggunting, menggergaji atau denganLas pemotong

    Pemotongan dengan oksigen lebih baik dibandingkan dengan mesin. Permukaan yangdiperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku terhadap bidang yangdipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    15/21

    c. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda yang diperkenankanKalau pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka padapemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak 3 mm, pada pelat setebal12 mm atau lebih kecil dan sebanyak-banyaknya 6 mm pada pelat yang tebalnya lebih

    besar dari 12 mm.

    d. Memotong dengan Las PemotongLas pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal sertabergerak dengan kecepatan tetap.Pinggit yang dihasilkan oleh las pemotong harusbersih serta lurus dan untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus digunakangerinda.Gerinda bergerak searah dengan arah las pemotong, tapi harus diselesaikansedemikian rupa sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran besi.

    e. Pekerjaan Las & Pengawasan Pekerjaan LasPekerjaan las harus dikerjakan oleh tukang las yang berpengalaman dibawahpengawasan langsung seorang yang menurut anggapan direksi mempunyai keahliandan pengalaman yang sesuai untuk penyelenggaraan pekerjaan semacam itu.Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja kepada direksi untuk mendapatkanpersetujuan, maka cara itu tidak akan diubah tanpa persetujuan lebih lanjut.Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengelasan / jenisdan ukuran electrode, tebal bagian-bagian, ukuran dari las serta kekuatan arus listrikuntuk las tersebut harus diajukan kontraktor untuk mendapatkan persetujuan direksiterlebih dahulu sebelum pekerjaan las listrik dapat dilakukan.Ukuran electrode, arus dan tegangan listrik dan kecepatan busur listrik, yangdigunakan pada listrik, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik las listrik tersebut dantidak akan dibuat penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari direksi.

    Pelat-pelat yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat, karetatau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu las. Las dengan retak susut, retakpada bahan dasar, berlubang dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan.

    f. Mengebor Pelat Baut AngkurSemua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila keadaanmemungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepitbersama-sama dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus agar diperoleh posisilubang yang tepat. Bila menggunakan baut pas pada salah satu lubang maka lubangini dibor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran dansebenarnya. Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan

    menggunakan mal. Setelah mengebor seluruh kotoran besi harus disingkirkan danpelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.Diameter lubang untuk angkur baut,kecuali baut pas adalah 1.50 mm lebih besar dari pada diameter yang tertera padagambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi yangdiberikan. Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak dibor menembussekaligus untuk seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat dibor denganukuran yang lebih kecil dahulu dan diperbesar kemudian pada saat montasepercobaan.

    g. Penyerahan Untuk Pemasangan Akhir (montase lapangan)Transport dan Handling

    Cara transport dan handling pekerjaan besi harus sesuai dengan cara yang telahdisetujui oleh direksi.Sebelum penyerahan, untuk menjamin terlindungnya dari kerusakan, maka perhatiankhusus diperlukan dalam pengepakan serta cara perkuatan pada saat transport,handling dan montase percobaan pekerjaan besi itu.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    16/21

    h. Penyerahan, penerimaan dan menjaga pekerjaan iniKontraktor pabrikasi bertanggung jawab untuk menjaga keamanan pekerjaan besi, danmemperbaiki semua kerusakan sampai kerusakan sampai diserahkan dan diterimabaik oleh kontraktor montase.

    Kontraktor montase akan menerima seluruh pekerjaan besi ditempat pekerjaan, atauditempat penyerahan lain seperti diisyaratkan dan akan membongkar, mentransportketempat pekerjaan bila perlu dan menyimpan dengan aman bebas dari kerusakan-kerusakan hingga akhirnya terpasang.Segera setelah menerima penyerahan pekerjaanbesi kontraktor Montase akan segera menyampaikan kepada direksi atau wakilnya,setiap kehilangan atau ketidakcocokan dari barang-barang besi itu dan akanmelaporkan juga secara tertulis kepada direksi setiap kerusakan serta cacat tandaditunda-tunda, atau kalau tidak melakukan demikian maka dia harus memperbaikisetiap kerusakan serta cacat yang terjadi sebelum dan sesudah penyerahan, diatasbiayanya sendiri.

    29.3.Pemasangan (Erection)a. U m u m

    Kontraktor Montase harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yangdiperlukan dan mendirikannya ditempat pekerjaan, memasang dan mengeling dan ataubaut dan atau las seluruh pekerjaan besi. Pekerjaan besi tidak boleh dipasang sebelumcara, alat dan sebagainya yang akan digunakan telah mendapat persetujuan direksi.Semua pekerjaan harus dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti.Penggunaan material martil yang berlebihan yang dapat merusak atau mengganggumaterial tidak diperkenankan.Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase sertamenyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan dengan menggunakan pekerjaan

    dengan menggunakan draft secara wajar (moderate) harus dilaporkan kepada direksi.Permukaan yang dikerjakan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelumdipasang hoppel dan sambungan lapangan pada umumnya dilas sementara sebanyak50% panjang rencana sebelum dilas permanen.

    b. PengontrolanPengecekan hubungan tegangan / torque dilakukan oleh kontraktor Montase dandireksi akan melakukan test pengecekan torque dilapangan.Setiap panjang las yang kurang harus disesuaikan menurut kebutuhan sehinggamencapai tegangan yang diperlukan.

    c. Pekerjaan rangka atap ini dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana denganketentuan-ketentuan sebagai berikut :

    Untuk listplank memakai listplank kalsiplank L=30 cm T=12mm dengan kualitasbaik dan disesuaikan dengan gambar perencanaan.

    Pekerjaan atap/kap harus dikerjakan dengan baik dan rapi sehingga mendapatbidang atap yang rata dan rapat.

    Ukuran balok-balok kap dalam gambar terlampir dilaksanakan dengan ukuranperdagangan dengan mengikuti rencana gambar yang ada.

    listplank pemasangannya disesuaikan dengan yang telah tertera dalam gambarperencanaan.

    30. PEKERJAAN PENUTUP ATAPPekerjaan penutup atap menggunakan jenis metalsheet T=0,45mm motif genteng tabur pasiryang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    17/21

    - Penutup atap dipasang pada seluruh bagian atap dengan menggunakan metal sheetmotifgenteng tabur pasirproduksi pabrikasi dengan kualitas baik dan memiliki strandart ISO

    - Pemasangan meggunakan paku anti karat- Sebagai bubungan, dipakai produksi sama dengan metalsheet produksi pabrikasi dengan

    kualitas baik dan memiliki strandart ISO.

    - Pemasangan atap metalsheet harus rapat, lurus dalam segala arah kaitan, saling menutupdan tidak terdapat kebocoran. Untuk menghindari hal itu maka dalam rencanapemasangannya harus disesuaikan antara pemasangan rangka dan ukuran lembar metalsheet yang akan dipakai.

    31. PEKERJAAN PENUTUP LANTAIPekerjaan penutup lantai ini dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

    a. Pekerjaan lantai yang dilaksanakan adalah : Keramik lantai kasar berukuran 30 x 30 cm produksi pabrik yang berstandart mutu,

    kualitas baik bentuk maupun ukurannya (presisi) dipasang bagian

    b. Pemborong bertanggung jawab atas kerapian pasangan dan kesamaan warna, sertakualitas dari keramik harus mendapat persetujuan dari Direksi.

    32. PEKERJAAN PENGECATANPekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan dan plituran bagian bagian yang ditunjukdalam gambar maupun bagian lain yang memerlukan perlindungan dengan cara pengecatan/ plituran.Pada garis besarnya yang termasuk pekerjaan pengecatan dan plituran adalah :a. Cat kolomb. Cat listplank kalsiplankc. Cat pipa besi dan gording besid. Cat aciane. Fihinising batu alamDan pekerjaan pengecatan/plituran lainnya sesuai yang ditunjuk dalam gambar rencanadengan warna sesuai persetujuan user.Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan/plituran karena belum merata, berubah warnaatau sebab-sebab lainnya sampai pada saat serah terima untuk yang kedua kalinya menjaditanggung jawab kontraktor.

    33. PEKERJAAN LISTRIKPekerjaan listrik dilaksanakan dengan menggunakan instalasi listrik lama yang sudah ada denganperubahan dan pemasangan kembali instalasi seperti pada gambar perencanaan.

    33.1. Persyaratan :a. Untuk keperluan ini pemborong dapat menugaskan pihak ketiga (instalatir) yang

    mempunyai sertifikat dari PLN setempat dengan mendapatkan persetujuan terlebihdahulu dari Direksi secara tertulis.

    b. Pemborong tetap bertanggung jawab atas pekerjaan instalasi yang dimaksud.c. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut pemborong harus membuat

    gambar / diagram instalasi dengan skala 1 : 100 dengan mendapat persetujuan

    dari Direksi.d. Menurut penjelasan-penjelasan dan peraturan-peraturan dalam uraian ini dengan

    tegangan / voltage : 110 / 220 V sesuai dengan keadaan setempat yang ada.e. Menurut segala petunjuk-petunjuk dari Direksi.f. Menurut peraturan-peraturan listrik yang masih berlaku di Indonesia pada waktu

    ini (PUIL) tahun 1997.g. Instalasi listrik dipasang dengan kondisi sampai menyala.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    18/21

    33.2. Pekerjaan Pemasangan Pipaa. Pemasangan pipa-pipa seluruhnya ditanam didalam tembok sedemikian rupa,

    sehingga bila ditutup (diplester) tidak menonjol keluar, penanaman pipa

    dilaksanakan sebelum tembok diplester.b. Pipa-pipa yang ditanam didalam tembok harus dipasang dengan klem-klem dan

    pipa yang digunakan ialah pipa-pipa PVC.c. Pemasangan pipa yang diletakkan diatas kayu harus diberi lapak (klos) yang jarak

    pemasangannya satu sama lain minimal 1 (satu) meter.d. Pada tiap-tiap pasangan pipa jarak 8 m harus diberi Trakdoos (T.doos).

    33.3. Pemasangan Kawat / Kabela. Kawat yang digunakan untuk pemasangan tersebut adaah kawat NYA ex lokal

    kualitas LMK atau yang telah disetujui oleh PLN (Pusat Penyelidikan Masalah

    Kelistrikan) berukuran 4 mm untuk aliran induk, 2,5 mm untuk aliran pembawa dariskaklar ke lampu dengan satu sama lain berlainan warna (merah/hitam).

    b. Penarikan kawat diatas isolator dikerjakan diatas langit-langit yang tidak terlihatdari bawah.

    c. Isolator yang digunakan ialah R.25 berukuran 25 x 25 mm dengan jarak kurangdari 0,80 m.

    d. Pada tiap-tiap penyambungan kawat dipergunakan lasdoop.e. Pada tempat-tempat persilangan dan penyebrangan diatas tembok muka kawat itu

    dimasukkan kedalam pipa sebagai pengaman.f. Semua kawat yang dimasukkan kedalam pipa, tidak boleh ada sambungan.

    33.4. Pemasangan Saklar, Stop Kontak, Stop kontak AC, Sekringkast dlla. Pemasangan saklar berkekuatan 6 A-250 V, stop kontak 15 Amp dari ebonit putih

    merk VIMAR atau BROCO harus dipasang serapi-rapinya dan warna harus satumacam, tidak boleh dicat atau diduco, semuanya pasangan dalam(inbouwmounting)

    b. Untuk saklar seri supaya dipasang memakai double truimel.c. Tinggi saklar, stop kontak dari lantai menurut petunjuk PLN setempat. (menurut

    ketentuan A.V.E.) atau 1,50 m dari lantai.

    33.5. Jumlah Titik Lampu yang diperlukana. Jenis lampu yang digunakan adalah :

    Lampu SL 18 Wattb. Semua lampu penempatannya disesuaikan gambar masing-masing lokasi.c. Jumlah titik lampu untuk pembagian group supaya diatur sedemikian rupa

    sehingga apabila salah satu group tersebut putus, penerangan dan stop kontakpada ruangan itu tidak padam seluruhnya.

    33.6. Ukuran IsolasiUntuk ukuran isolasi ditentukan antara 0.5 Ohm sampai 0.3 Ohm.

    33.7. Kotak Sekering (Panel)a. Kotak berkunci tersebut dari plat baja dengan ukuran sesuai dengan perencanaan

    serta dilengkapi dengan sekring MCB merk Siemen /sejenis.b. Pemasangan sekring / panel secara tertanam dalam tembok terpasang kuat dan

    rapi dengan lokasi yang tidak mengganggu lalu lintas serta mudah untuk dijangkau.

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    19/21

    34. PEKERJAAN PERKERASAN34.1. Pasang paving T=6cm

    Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :

    a. Pemasangan paving K300 tebal 6 cm merupakan paving berkualitas baik, produksipabrikan yang berstandart mutu. Disertai hasil tes laboratorium beton untuk mengetahuikekuatan paving.

    b. Sebelum paving stone dipasang, terlebih dahulu pemborong membersihkan halaman daritanaman liar terutama rumput liar, apabila diperlukan menggunakan obat khusus agarrumput / tanaman liar tidak tumbuh lagi setelah paving stone dipasang.

    c. Setelah pembersihan selesai selanjutnya diadakan pengurugan sirtu setinggi 20 cmkemudian urugan pasir pasir setinggi 5 cm (atau sesuai gambar perencanaan) denganpasir urug kualitas baik. Pengurugan dilaksanakan dengan pemadatan.

    d. Pemasangan paving harus sesuai dengan pola yang terdapat pada gambarperencanaan.Pekerjaan urugan sirtu dan urugan pasir tersebut diatas juga dilaksanakan

    untuk perkerasan / berem dengan ketinggian sesuai dengan gambar perencanaan.

    35. PEKERJAAN LAIN-LAIN35.1. Pembersihan Akhir

    a. Pembersihan dilaksanakan pada :Semua jenis kotoran, tanaman, tumpukan sisa material, peralatan tak terpakai danlain-lain yang berada disekitar daerah pekerjaan hingga seluas kapling bangunan.

    b. Pembuangan sisa-sisa pembersihan lokasi harus segera dikeluarkan dari lokasipekerjaan atau ditempatkan dilapangan pekerjaan sesuai petunjuk direksi.

    c. Setelah pembersihan lahan harus dilakukan perataan lahan kembali.

    36. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMAApabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktusesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, pemborong harus telah menyerahkanpekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Kuasa Pengguna Anggaran secaratertulis dan pengawas berkewajiban :

    a. Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrakpemborongan.

    b. Menanggapi / melaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran tentang hasil pekerjaanpemborong tersebut secara tertulis.

    Kuasa Pengguna Anggaran akan mengadakan rapat proyek mengenai pekerjaan penyerahantersebut diatas berdasarkan :

    Kontrak pemborong Surat penyerahan pekerjaan dari pemborong Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan pekerjaan tersebut.

    37. PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUATerhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga serah

    terima yang kedua adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawabpemborong sepenuhnya, antara lain :

    a. Penyempurnaan dan pemeliharaanb. Pembersihanc. Keamanan dan penjagaan

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    20/21

    Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, makapenyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) padapenyerahan pekerjaan yang pertama.

    38. P E N U T U Pa. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,

    pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan olehpemborong " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

    b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasukdidalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang disebutkandan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    c. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lainsebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuaidengan dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya

    kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan inimenjadi tanggung jawab Kontraktor.

    d. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihakDireksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

    Ponorogo, 10 April 2013Mengetahui,

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PANITIA PENGADAAN BARANG / JASAUPT PELATIHAN KERJA

    KABUPATEN PONOROGO

    MOCH. GUNAWAN, SE, MA MAHSUN, SE

    NIP : 19580113 198303 1 007 NIP : 19660102 198602 1 004

  • 7/22/2019 Spesifikasi teknis-kanopi

    21/21

    BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

    Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuandan Lump Sum)

    1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),Spesifikasi Teknis dan Gambar.

    2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaanaktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia dan diverifikasioleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantumdalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan,overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

    4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitasdicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatupekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga matapembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telahtermasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak adamaka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaranyang terkait.

    6. Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahanpenghitungan dengan ketentuan sebagai berikut:

    (a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada SuratPenawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan

    (b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan pekerjaanmaka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai denganyang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.

    TERLAMPIR