sri wahyu widyaningsih, s.pd., m.pd.pdf

Upload: leonardo-silitonga

Post on 21-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    1/11

    Beranda Profil Penulis Facebook Twitter Linkedin

    Minggu, 18 Agustus 2013

    Hakikat Masyarakat

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan

    bersama manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses

    kehidupan sosial. Di dalam masyarakat sebagai suatu

    lembaga kehidupan manusia, berlangsung pula

    keseluruhan proses perkembangan kehidupan. Dengan

    demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah

    atau medan tempat berlangsungnya interaksi warga

    masyarakat itu. Tetapi masyarakat dapat pula

    diartikan sebagai subyek, yakni sebagai perwujudan

    warga masyarakat dengan semua sifat dalam suatu

    gejala dan manifestasi tertentu atau keseluruhan,

    sosio-psikologisnya.

    Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat

    Filsafat(7)

    Fisika(19)

    Info CPNS(9)

    Islam(17)

    Kreasi(3)

    Lembaga Kursus(1)

    Pendidikan(36)

    Statistik(4)

    Al l La bels

    Visitor Countries

    0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masu

    http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Statistikhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Info%20CPNShttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Lembaga%20Kursushttps://www.facebook.com/sri.w.widyaningsihhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Pendidikanhttp://www.linkedin.com/profile/view?id=260102547&trk=hb_tab_pro_tophttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Filsafathttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Fisikahttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/https://twitter.com/SriWahyuWidyahttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/p/profil-penulis.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Kreasihttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Islam
  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    2/11

    dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi),

    pengertian secara sosiologis atau ilmiah

    sesungguhnya memadai bagi seseorang profesional

    supaya lebih efektif menjalankan fungsinya didalam

    masyarakat, khususnya bagi pendidik. Hidup

    bermasyarakat memang sudah menjadi keharusan bagi

    siapa saja yang hidup di dunia ini. Adakah orang

    yang bisa hidup sendiri tanpa orang lain? Tentu saja

    tidak ada. Berbagai macam manusia dengan anekakarakter membuat kita harus bisa menempatkan diri

    dengan baik. Mengingat pentingnya mempelajari

    masyarakat, maka pada makalah ini akan dibahas

    mengenai masyarakat.

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Apa yang dimaksud dengan masyarakat?

    2. Apa saja teori tentang hakekat masyarakat?

    3. Bagaimana hakikat nilai dan moral dalam kehidupan di

    masyarakat?

    4. Apa perbedaan pola hidup masyarakat desa dan kota?

    5. Apa faktor penyebab dan penghambat manusia dalambersosialisasi di masyarakat?

    6. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?

    7. Bagaimana hubungan masyarakat dan pendidikan?

    C. TUJUAN

    1. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.

    2. Untuk mengetahui teori tentang hakekat masyarakat.

    3. Untuk mengetahui hakikat nilai dan moral dalam

    kehidupan di masyarakat.

    4. Untuk mengetahui perbedaan pola hidup masyarakat desa

    dan kota.

    5. Untuk mengetahui faktor penyebab dan penghambatmanusia bersosialisasi.

    6. Untuk mengetahui interaksi sosial.

    7. Untuk mengetahui hubungan masyarakat dan pendidikan.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Masyarakat

    Istilah masyarakat dalam bahasa inggrisnya

    society, yang berarti kumpulan orang yang sudah lama

    terbentuk, memiliki sistem sosial atau struktur

    sosial tersendiri dan memiliki kepercayaan, sikap,

    dan perilaku yang dimiliki bersama. Menurut Paul B.

    Horton dan Hunt, masyarakat merupakan kumpulan

    manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama

    dalam waktu yang cukup lama tinggal di suatu wilayah

    tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama serta

    melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok

    atau kumpulan manusia. Menurut Ogburn dan Nimkoff,

    suatu masyarakat ialah satu kelompok atau sekumpulan

    kelompok-kelompok yang mendiami suatu daerah.

    Sedangkan menurut Plato masyarakat merupakan

    Stats Of Hits

    Anda Pengu njung Ke :

    Sri Wahyu Widyaningsih

    Create your badge

    Facebook Badge

    Join this site

    w ith Google FriendConnect

    Members (5)

    Already a member?

    Sign in

    Pengikut

    Sri Wahyu

    Widyaningsih,

    S.Pd., M.Pd.

    Semoga blog ini

    bermanfaat

    Lihat profil

    lengkapku

    Mengenai Saya

    http://en-gb.facebook.com/sri.w.widyaningsihhttp://info.flagcounter.com/hkIkhttps://www.blogger.com/profile/12057623028238734093https://www.blogger.com/profile/12057623028238734093http://www.hitwebcounter.com/countersiteservices.phphttp://en-gb.facebook.com/sri.w.widyaningsihhttps://www.blogger.com/profile/12057623028238734093http://www.hitwebcounter.com/http://en-gb.facebook.com/badges/
  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    3/11

    refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat

    akan mengalami keguncangan sebagaimana halnya

    manusia perorangan yang terganggu keseimbangan

    jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu,

    semangat dan intelegensia. Dalam konsep an-Nas bahwa

    masyarakat adalah makhluk sosial. Manusia tidak

    dapat hidup sendiri dengan mengabaikan

    keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara

    sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat.Dari pengertian di atas dapat disimpulkan

    bahwa masyarakat diartikan sebagai suatu kelompok

    manusia yang hidup bersama disuatu wilayah pada

    waktu tertentu dengan tata cara berfikir dan

    bertindak yang relatif sama dengan pola-pola

    kehidupan yang terbentuk oleh antar hubungan dan

    interaksi warga masyarakat itu dengan alam sekitar

    yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri

    mereka sebagi satu kesatuan (kelompok). Unsur-unsur

    masyarakat antara lain:

    1. Kumpulan orangDidalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlak

    atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah

    manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis,

    angka minimumnya adalah dua orang yang hidup bersama.

    2. Sudah terbentuk dengan lama.

    Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan

    kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja dsb.

    Karena dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul

    manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-

    cakap, merasa dan mengerti. Mereka juga mempunyai

    keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Akibat hidup bersama maka timbullah sistem

    komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur

    hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.

    3. Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri.

    4. Memiliki kepercayaan (nilai), siap dan perilaku yang

    dimiliki bersama.

    5. Adanya kesinambungan dan pertahanan diri.

    6. Memiliki kebudayaan, sistem kehidupan bersama

    menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota

    kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

    Dalam hubungan manusia dengan masyarakat

    terjadi interaksi aktif. Manusia dapat

    mengintervensi dengan masyarakat lingkungannya dan

    sebaliknya masyarakat pun dapat memberi pada manusia

    sebagai warganya. Oleh karena itu, dalam pandangan

    Islam, masyarakat memiliki karakteristik tertentu.

    Fungsi masyarakat terhadap individu yaitu

    untuk mengembangkan cipta, rasa, karya dan karsa

    setiap individu. Karya masyarakat yaitu menghasilkan

    teknologi dan kebudayaan kebendaan/kebudayaan

    kebendaan yang dibutuhkan manusia untuk menguasai

    2015 (1)

    2014 (18)

    2013 (28)

    Oktober (1)

    Agustus (27)

    Kampung Inggris

    Mekanisme dan JalurPenerimaan CPNS 2013

    Jadwal Seleksi CPNSTenaga Honorer Kategori II

    CPNS LIPI

    Jadwal penerimaan CPNS2013

    Cara Membuat SKCK

    Cara Membuat Kartu Kuning

    Kementerian Agama Pilih

    Angkat HonorerKetimbang R...

    Persyaratan Tes CPNS 2013

    Filsafat Gempa Bumi

    Filsafat Tsunami

    Filsafat Gunung Meletus

    Filsafat Internet

    Filsafat Bumi

    Filsafat Matematika

    Kurikulum dan Guru dalamPerspektif Budaya

    Hakikat Masyarakat

    Hakikat Manusia danHakikat Masyarakat

    Masyarakat madani

    Kebudayaan Sebagai IsiPendidikan danDemokrasi Pe...

    Filsafat Pendidikan, DasarFilsafat dan Ilmu Pendi...

    Pendidikan dalamMasyarakat Modern danSederhana

    Global Warming

    Transmisi Budaya danperkembangan InstitusiPendid...

    Negara, Politik danpendidikan

    Perubahan Sosial Budaya,Modernisasi danPembangun...

    Arsip Blog

    http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/tes-cpns-2013.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafa-pendidikan-dasar-filsafat-dan_5311.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-internet.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/cpns-lipi.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/kementerian-agama-pilih-angkat-honorer.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013_10_01_archive.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-masyarakat.htmlhttp://void%280%29/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/kebudayaan-sebagai-isi-pendidikan-dan.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/cara-membuat-kartu-kuning.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/perubahan-sosial-budaya-modernisasi-dan.htmlhttp://void%280%29/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/jadwal-penerimaan-cpns-2013.htmlhttp://void%280%29/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/global-warming.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/cara-membuat-skck.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/transmisi-budaya-dan-perkembangan.htmlhttp://void%280%29/http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/mekanisme-dan-jalur-penerimaan-cpns-2013.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00-08:00&max-results=18http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-gunung-meletus_7464.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/kampung-inggris.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search?updated-min=2015-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2016-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013_08_01_archive.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/negara-politik-dan-pendidikan.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-tsunami_6924.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=28http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/masyarakat-madani.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-matematika.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-bumi.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/filsafat-gempa-bumi.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/kurikulum-dan-guru-dalam-perspektif_6609.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/jadwal-seleksi-cpns-tenaga-honorer.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-manusia-dan-hakikat-masyarakat.htmlhttp://void%280%29/
  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    4/11

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    5/11

    sebagai satu lembaga yang mencerminkan kebersamaan

    sebagai satu totalitas, namun tak dapat diingkari

    realita manusia sebagai pribadi. Sebaliknya

    manusia sebagai pribadi selalu ada dan hidup

    didalam kebersamaan, didalam masyarakat.

    Pelaksanaan asas-asas menurut teori integralistik

    adalah berdasarkan keseimbangan antara hak-hak dan

    kewajiban-kewajiban. Praktek tata kehidupan

    sosial berdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-

    norma sosial yang berlaku dan dijunjung bersama

    baik oleh individu sebagai pribadi, maupun oleh

    masyarakat sebagai lembaga.

    C. Hakikat Nilai dan Moral dalam Kehidupan di

    Masyarakat

    Dalam masyarakat ini, manusia tidaklah dapat

    hidup sendiri. Mereka hidup berinteraksi dengan

    orang lain, dalam interaksi itulah manusia harusnya

    memiliki suatu etika hidup bermasyarakat. Etika bisa

    dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang

    menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompokdalam mengatur tingkah lakunya. Nilai erat

    hubungannya dengan masyarakat, baik dalam bidang

    etika yang mengatur kehidupan masyarakat dalam

    kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk yang

    bernilai akan memaknai nilai sebagai suatu yang

    objektif, apabila ia memandang nilai itu ada tanpa

    ada yang menilainya, tetapi ada sebagian sesuatu

    yang ada dan menuntun manusia dan kehidupannya. jadi

    nilai nilai memang tidak akan ada dan tidak akan

    hadir tanpa hadirnya penilaian. Oleh karena itu

    nilai melekat dengan subjek penilaian.D. Perbedaan Pola Hidup Masyarakat Desa dan Kota

    Masyarakat berdasarkan tempat hidupnya dibagi

    dua yaitu masyarakat kota dan masyarakat desa. Pola

    hidup antara masyarakat desa dan kota pada umumnya

    sangat terlihat jelas berbeda. Selain faktor

    lingkungan di mana mereka tinggal dalam melakukan

    kegiatan sehari-hari, faktor etika dan budaya juga

    sangat memperlihatkan perbedaan yang ada.

    Kesederhanaan misalnya, sebagian masyarakat desa

    terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Hal tersebut

    bisa disebabkan karena pada dasarnya secara ekonomi

    mereka memang tidak mampu dan secara budaya memang

    tidak senang menyombongkan diri. Berbeda dengan

    masyarakat kota yang cenderung terbiasa hidup dalam

    kemewahan.

    Dalam hal kewaspadaan, masyarakat desa lebih

    mudah menaruh curiga terhadap hal-hal baru yang

    belum dipahaminya dan akan menganggap hal tersebut

    sesuatu yang asing. Sedangkan masyarakat kota lebih

    mudah menerima perubahan-perubahan atau hal asing

    tersebut sebagai sebuah tren baru atau perkembangan.

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    6/11

    Orang desa sangat menjunjung tinggi kesopanan,

    misalnya dalam berhadapan dengan orang yang lebih

    tua, dengan pejabat, dengan tetangga, orang yang

    tinggi tingkat pendidikannya dan lain-lain. Sudah

    menjadi karakteristik bagi mereka bahwa suasana

    kekeluargaan dan persaudaraan telah mendarah-daging

    dalam hati mereka.

    Ciri khas lain yang dimiliki masyarakat desa

    antara lain, berbicara apa adanya. Mereka tidak

    peduli apakah ucapan mereka menyakitkan atau tidak

    bagi orang lain karena memang mereka tidak bermaksud

    untuk menyakiti orang lain. Kejujuran, itulah yang

    mereka tanamkan. Dalam hal keuangan, masyarakat kota

    lebih cenderung mempublikasikannya ke khalayak.

    Karena menurut mereka, status sosial dari segi

    materi sangat berpengaruh dalam pergaulan. Sedangkan

    masyarakat desa biasanya akan menutup diri jika ada

    orang yang bertanya tentang sisi kemampuan ekonomi

    keluarga. Apalagi jika orang tersebut belum begitu

    dikenalnya. Baik secara langsung maupun tidaklangsung, ketika bertemu dan bergaul dengan orang

    kota, masyarakat desa cenderung memiliki perasaan

    minder yang cukup besar. Biasanya mereka lebih

    memilih untuk tidak banyak bicara. Berbeda dengan

    masyarakat kota yang cenderung agresif dalam

    bergaul. Masyarakat desa benar-benar memperhitungkan

    kebaikan orang lain yang pernah diterimanya. Balas

    budi yang diberikan ada orang lain tidak selalu

    dalam wujud materi seperti yang kebanyakan dilakukan

    oleh orang kota.

    Ada pula salah satu ciri khas masyarakat desayang dimiliki hampir di seluruh kawasan Indonesia,

    yaitu gotong royong. Tanpa dimintai pertolongan,

    dengan serta merta mereka akan membantu tetangga

    mereka yang butuh pertolongan. Sedangkan masyarakat

    kota biasanya cenderung kurang peka terhadap

    lingkungan sekitar karena kesibukkan yang dijalani

    setia individu.antara masyarakat kota dan masyarakat

    desa tergantung kepada individu yang masing-masing

    menjalaninya. Karena di zaman globalisasi seperti

    ini, pola kehidupan berubah begitu drastis mengikuti

    perkembangan jaman yang ada.

    E. Faktor Penyebab dan Penghambat Hidup Manusia dalam

    Bersosialisasi Di Masyarakat

    1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian

    dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik.

    Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan

    yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan

    pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan

    yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik

    sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial,

    seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    7/11

    Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan

    pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-

    beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi

    ada pula yang merasa terhibur.

    2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga

    membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang

    sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola

    pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan

    pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan

    menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu

    konflik.

    3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

    Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar

    belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam

    waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok

    memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang

    orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk

    tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya

    perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para

    tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaanbudaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka

    sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para

    petani menebang pohon-pohon karena dianggap sebagai

    penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang.

    Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan

    kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan

    membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pencinta lingkungan,

    hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus

    dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan

    kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok

    lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial dimasyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini

    dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial,

    dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok

    atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik

    antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi

    karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para

    buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan

    pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk

    dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume

    usaha mereka.

    4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak

    dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim

    dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu

    berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan

    tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.

    Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami

    proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan

    konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat

    tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara

    cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.

    Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotong

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    8/11

    royongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan

    upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.

    Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan

    struktural yang disusun dalam organisasi formal

    perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi

    individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu

    yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian

    waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat

    dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika

    terjadi secara cepat atau mendadak, akan membuat

    kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan

    akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk

    perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan

    masyarakat yang telah ada.

    F. Interaksi sosial

    Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi

    sosial yang dinamakan proses sosial karena interaksi

    sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis

    yang menyangkut orang perorangan dengan sekelompok

    manusia.Apabila dua orang bertemu interaksi sosialdimulai, pada saat itu mereka saling menegur, berjabat

    tangan bahkan mungkin ada yang berkelahi.

    1. Interaksi sosial

    Interaksi adalah proses di mana orang

    berkomunikasi saling memengaruhi dalam pikiran

    dan tindakan.Seperti kita ketahui bahwa

    manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak

    lepas dari hubungan yang satu dengan yang

    lain.Ada beberapa pengertian interaksi yang

    ada di masyarakat, di antaranya:

    a. Menurut H. Booner, merumuskan interaksisosial adalah hubungan antara dua individu

    atau lebih, di mana kelakuan individu yang

    satu memengaruhi, mengubah atau memperbaiki

    kelakuan individu yang lain atau

    sebaliknya.

    b. Menurut Gillin (1954) yang menyatakan

    bahwa interaksi sosial adalah hubungan

    antara orang-orang secara individu,antar

    kelompok dan orang perorangan dengan

    kelompok.

    c. Interaksi sosial merupakan hubungan

    timbal balik antar individu dengan

    individu, antar kelompok dengan kelompok,

    antar individu dengan kelompok.

    Interaksi sosial sebagai faktor utama dalam

    kehidupan. Ada pun faktor-faktor yang

    mendasari berlangsungnya interaksi sosial

    yaitu:

    a. Faktor imitasi, faktor ini mempunyai

    peranan sangat penting dalam proses

    interaksi sosial.Salah satu segi positifnya

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    9/11

    yaitu imitasi dapat membawa kaidah-kaidah

    yang berlaku.

    b. Faktor sugesti, yang dimaksud sugesti di

    sini yaitu pengaruh psikis,baik yang datang

    dari dirinya maupun dari orang lain,yang

    pada umumnya diterima tanpa adanya daya

    kritik

    c. Faktor identifikasi, identifikasi dalam

    fisiologi berarti dorongan untuk menjadi

    identik(sama) dengan orang lain.

    d. Faktor simpati, simpati adalah perasaan

    tertariknya orang yang satu terhadap orang

    yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar

    logis rasional,melainkan berdasarkan

    penilaian perasaan seperti juga pada proses

    identifikasi. Bahkan orang akan tiba-tiba

    merasa tertarik pada orang lain dengan

    sendirinya karena keseluruhan cara-cara

    tingkah laku menarik baginya.

    G. Hubungan Masyarakat dan PendidikanHubungan masyarakat dan pendidikan sangat

    bersifat korelatif, masyarakat maju karena

    pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan

    ditemukan dalam masyarakat yang maju pula.

    Masyarakat harus secara aktif menetapkan asas-asas

    pendidikan yang tersimpul didalam filsafat

    pendidikan masyarakat (bangsa dan negara).

    Menurut Thompson, pendidikan berhubungan

    dengan masalah manusia pribadi dan masyarakat, dan

    oleh beberapa ahli diberi batasan sebagai proses

    penyesuain oleh pribadi untuk melaksanakan fungsinyadidalam masyarakat. Untuk pedoman pelaksanaan

    pendidikan termaktub didalam undang-undnag

    pendidikan. Jadi masyarakat/negara sebagai subyek

    makro kependidikan wajar menentukan motivasi,

    tujuan, lembaga atau keseluruhan sistem pendidikan

    nasional berdasarkan cita karsa.

    BAB III

    PENUTUPA. Kesimpulan

    1. Masyarakat diartikan sebagai suatu kelompok manusia

    yang hidup bersama disuatu wilayah pada waktu tertentu

    dengan tata cara berfikir dan bertindak yang relatif

    sama dengan pola-pola kehidupan yang terbentuk oleh

    antar hubungan dan interaksi warga masyarakat itu

    dengan alam sekitar yang membuat warga masyarakat itu

    menyadari diri mereka sebagi satu kesatuan (kelompok).

    2. Teori-teori tentang hakekat masyarakat

    a. Teori Atomic

  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    10/11

    Diposkan oleh Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd. di 04.49

    b. Teori Organisme

    c. Teori integralistik

    3. Dalam berinteraksi dengan orang lain manusia harusnya

    memiliki suatu etika, nilai dan norma hidup

    bermasyarakat.

    4. Pola hidup antara masyarakat desa dan kota pada

    umumnya sangat terlihat jelas berbeda, faktor yang

    membedakan yaitu faktor lingkungan, faktor etika dan

    budaya.

    5. Faktor penyebab dan penghambat hidup manusia dalam

    bersosialisasi di masyarakat

    a. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan

    pendirian dan perasaan.

    b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga

    membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

    c. Perbedaan kepentingan antara individu atau

    kelompok.

    d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan

    mendadak dalam masyarakat.

    6. Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat bersifatkorelatif, masyarakat maju karena pendidikan dan

    pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam

    masyarakat yang maju pula.

    B. Saran

    1. Terdapat berbagai macam manusia dengan aneka karakter

    dimasyarakat, sebaiknya setiap individu bisa

    menempatkan diri dengan baik.

    2. Etika, nilai dan norma sebaiknya dijadikan pegangan

    bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur

    tingkah lakunya sehingga tercipta masyarakat yangdamai.

    DAFTAR PUTAKA

    Syam, M.Noor. 1986. Filsafat Kependidikan dan Dasar

    Filasafat Kependidikan Pancasila. Usaha Nasional:

    Surabaya.

    http://cham-chemistry.blogspot.com/2010/07/hakikat-

    masyarakat-dan-makna-manusia.html. diakses 12

    Oktober 2012

    http://www.masbied.com/2011/02/27/masyarakat-dan-pola-

    hidup-masyarakat/. diakses 12 Oktober 2012

    http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-masyarakat.htmlhttps://www.blogger.com/profile/12057623028238734093
  • 7/24/2019 Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd.pdf

    11/11

    Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

    Langganan: Poskan Komentar (Atom)

    Label: Pendidikan

    Rekomendasikan ini di Google

    Masukkan komentar Anda...

    Beri komentar sebagai: Google Accou

    Publikasikan Pratinjau

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

    Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

    http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/kurikulum-dan-guru-dalam-perspektif_6609.htmlhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/feeds/4197745496469958610/comments/defaulthttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/search/label/Pendidikanhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=535440699903227928&postID=4197745496469958610&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=535440699903227928&postID=4197745496469958610&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=535440699903227928&postID=4197745496469958610&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=535440699903227928&postID=4197745496469958610&target=pinteresthttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/https://www.blogger.com/https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=535440699903227928&postID=4197745496469958610&target=facebookhttp://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-manusia-dan-hakikat-masyarakat.html