dwi wahyu arsita

Upload: dwi-wahyu-arsita

Post on 13-Oct-2015

184 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

DWI WAHYU ARSITA 10611023Komponen GTC

(RETAINER)

MACAMIntra KoronaEkstra KoronaIntra Radikular

MACAM PONTIKPontik Sanitari (Sanitary Pontic)Pontik tumpang lingir (Ridge Lap Pontic)Pontik Pelana (Saddle Pontic)Pontik Terpedo / KonisPONTIK SANITARISama sekali tak menyinggung mukosaUntuk daerah posterior RB. (molar & Premolar)Bagian yang menghadap gingiva membulat supaya mudah dibersihkan

PONTIK TUMPANG LINGIRMemenuhi estetikBag. Labial kontak dengan mukosa, bag. Palatinalnya menjauhi mukosaDipakai terutama untuk daerah anterior, premolar & molar RA dan premolar RBBagian yang menghadap gingiva membulat supaya mudah dibersihkan

PONTIK PELANAHampir sama dengan pontik sanitari. Sama sekali tak menyinggung mukosaUntuk daerah posterior RB. (molar & Premolar)Bagian yang menghadap gingiva membulat supaya mudah dibersihkan

PONTIK TERPEDO / KONISPermukaan yang menghadap gingiva dibuat cembung dan menyentuh puncak gingivaDiindikasikan untuk gigi insisif RB, premolar RA dan RB

PONTIK ANTERIORSering dipakai type Tumpang Lingir (Ridge Lpa) dan type Terpedo

Type Sanitari jarang dipakai untuk gigi anterior, hanya kadang-kadang untuk rahang bawahKONEKTOR / PENGHUBUNGKONEKTOR TEGAR (FIXED/RIGID)KONEKTOR SETENGAH TEGARPANJANGKONEKTOR TEGARHubungan mati antara Pemaut dan PontikBentuk cekung dalam segala aspek

KONEKTOR SETENGAH TEGARJika gigi penyanga kurang kuat atau GTT terlalu panjang, hubungan Pemaut dan Pontik perlu diputusJika arah pasang pemaut tak samaJika pembuatan GTT kompleks harus dipecah menjadi 2 bag. atau lebih

KONEKTOR PANJANGDipakai untuk kasus-kasus sukar (diastema terlalu lebar)Menghubungkan Pemaut dan Pontik dengan bar di daerah palatal

SkenarioPasien wanita berusia 26 tahunGigi 11 dan 21 patah hingga berdarahGigi ngilu jika terkena anginGigi tinggal 1/3 mahkota dari servikalTidak punya penyakit sistemikTidak punya kelainan ekstra oralIntra oral ada kegoyangan pada gigi 11 dan 21Tidak ada waktu untuk PSADiagnosaPemeriksaan Subjektif :

Identitas Pasien : Pembaca berita, wanita, 26 th. Keluhan : Kedua gigi atas paling depan patah hingga berdarah Sangat ngilu jika terkena angin

Tidak mempunyai penyakit sistemikPemeriksaan ObyektifGigi 11, 21, fraktur menyisakan 1/3 mahkota bagian servikalKegoyangan pada gigi 11, 21Tidak terdapat kalkulus

Pemeriksaan Penunjang Adalah pemeriksaan yang membantu atau memperjelas pemeriksaan intra oral maupun ekstraoral.Dari kasus kita mengetahui di lakukan rontgen foto terlebih dahulu. Pemeriksaan ObyektifDapat dilakukan dengan cara:a. inspeksi b. sondasi c. termis d. perkusi e. tekanan f. tes mobilitas g. palpasi h. tes vitalitas Rencana Perawatan11, 21 EkstraksiGTJ pada gigi 11,12,21,22- Fixed-Fixed Bridge - 12, 22 Abutment- Pontik pada gigi 11, 21- Retainer pada gigi 12,22 Ekstracorona retainer Full Veneer Crown Retainer (Porselain)3. Prognosa : Baik16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 2646 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36

Perawatan Pendahuluan

Adalah perencanaan tindakan yang lebih awal dilakukan pada kasus sebelum di lanjutkan ke rencana akhir untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

1. TINDAKAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN BEDAHPembedahan mencakup jaringan keras dan lunak yang memerlukan waktu penyenbuhan yang cukup sebelum pembuatan gigitiruan.

PencabutanPenyingkiran sisa akar yang tinggal dan gigi impaksiKista dan tumor odontogenikPenonjolan tulangBedah periodontal

2. TINDAKAN YG BERHUB. DNGN PERAWATAN JAR. PENDUKUNGMenghilangkan kalkulusMenghilangkan pocket periodontalMelakukan splinting terhadap gigigigi yang mobilitiMemperbaiki tambalan yang tidak baik, seperti tambalan menggantung.Menghilangkan gangguan oklusal

3. TINDAKAN KONSERVASISebelum merencanakan gigitiruan harus diketahui perbaikan yang akurat terhadap gigi-gigi yang ada.

Antara lain :PenambalanPembuatan inlay, dsbKedudukan rest

4. TINDAKAN ORTODONTIMisalnya ada kasus diastema sentralis, sebaiknya dilakukan perawatan ortodonti terlebih dahulu sebelum pembuatan gigitiruan. Desain GTJ1). Fixed-Fixed BridgeGTJ jenis ini secara fixed terhubung satu sama lain, baik melalui solder masing-masing mahkota maupun sebagai satu kesatuan casting (GTJ logam tuang).

2. Semi Fixed BridgeSuatu gigitiruan yang didukung secara kaku pada satu sisi, biasanya pada akhir distal dengan satu atau lebih gigi penyangga. Satu gigi penyangga akan menahan perlekatan intracoronal yang memungkinkan derajat kecil pergerakan antara komponen rigid dan penyangga gigi lainnya atau gigi

Suatu gigitiruan yang didukung hanya pada satu sisi ol-eh satu atau lebih abutment. Pada cantilever bridge ini, gigi penyangga dapat mengatasi beban oklusal dari gigi tiruan3. Cantilever Bridge

Suatu gigitiruan yang didukung oleh sebuah bar yang dihubungkan ke gigi atau penyangga gigi. Lengan dari bar yang berfungsi sebagai penghubung ini dapat dari berbagai panjang, tergantung pada posisi dari lengkung gigi penyangga dalam kaitannya dengan gigi yang hilang. 4. Spring Cantilever Bridge

5). Compound BridgeIni merupakan gabungan atau kombinasi dari dua macam gigi tiruan cekat dan bersatu menjadi suatu kesatuan.

Syarat Preparasia) Persyaratan mekanisGigi penyangga harus mempunyai sumbu panjang yang sejajar satu sama lain atau sedemikian rupa sehingga dapat dibuat sejajar tanpa membahayakan vitalis pulpa. Suatu pontik harus mempunyai bentuk yang mendekati bentuk anatomi gigi asli yang diganti dan harus sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan atau memikul daya kunyah tanpa patah atau bengkok.

b) Persyaratan biologisPersyaratan biologis menuntut gigi penyangga dan jaringan yang mendukung dapat dipelihara pada kondisi yang sehat. Restorasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah terjadi penumpukan plaque, yaitu dengan cara di polish. Selain itu restorasi juga harus biokompatibel dan tidak mudah mengalami korosi.

c) Persyaratan hygienisDesain preparasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga restorasi mudah dibersihkan. Diantara pontik dan retaineer harus ada sela-sela (embrasures) yang cukup besar sehingga dapat dibersihkan dengan mudah oleh arus ludah atau lidah (self cleansing effect).

d) Persyaratan estetikTiap jembatan, terutama untuk mengganti gigi depan, harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai gigi asli, tetapi usaha-usaha untuk mencapai tingkat keaslian ini tidak boleh mengorbankan kekuatan dan kebersihan dari jembatan tersebut. Penampilan permukaaan logam (emas) yang tidak perlu, sebaiknya dicegah oleh karena nilai-nilai estetik. Pontik harus mempunyai kedudukan, bentuk dan warna yang sesuai dengan keadaan sekitarnya dan mempunyai ciri-ciri permukaan (surface detail) yang sepadan (matching) dengan gigi-gigi tetangganya (Anonim, 2010).

Kegagalan1. Biologikal a. Rasa tidak nyamanb. Karies c. Perforasi pulpa d. Kerusakan periodontal e. Masalah oklusal f. Fraktur gigi penyangga 2. Mekanikal a. Fraktur gigi tiruan b. Keausan oklusal gigi tiruan 3. Estetik a. Perubahan warna gigi tiruan b. Kontur yang tidak sesuai

Penyebab Kegagalan Gigi Tiruan Cekat

a. Pinggiran restorasi retainer yang terlampau panjang, kurang panjang atau tidak lengkap serta terbuka. b. Terjadi kerusakan pada bahna mahkota retainer yang lepas, embrasure yang terlalu sempit, pilihan tipe retainer yang salah, serta mahkota sementara yang merusak atau ,mendorong gingival terlalu lama. c. Inadekuat gigi abutment d. OH buruk e. Bidang oklusi yang terlalu luas f. penimbunan sisa makanan antara pontik dan retainer, tekanan yang berlebih pada gingiva. Daerah servikal yang sakit, shok termis oleh karena pasien belum terbiasa. g. Retainer atau jembatan lepas dari gigi penyangga. h. Jembatan kehilangan dukungan, dapat terganggu oleh karena jembatan, luas permukaan oklusal, bentuk embrasure, bentuk retainer, kurang gigi penyangga, trauma pada periodontium dan teknik pencetakan. i. Kesalahan cara preparasij. Jembatan patah. k. Kehilangan lapisan estetik l. Trauma oklusal m. Beban kunyah yang berlebihan n. Tekanan yang berlebihan pada jaringan lunak

Indikasi dan Kontraindikasi Gigi Tiruan JembatanMenurut Prayitno (1991) terdapat beberapa indikasi dan kontraindikasi dalam perawatan gigi tiruan jembatan yaitu:Usia penderita: 20 s/d 50 tahunKontra indikasi untuk usia di bawah 20 tahun karena:Foramen apikal yang masih terbuka dan bisa frakturSaluran akar masih lebar sehingga preparasi terbatasProses pertumbuhan masih aktif dapat dilihat pertumbuhan gigi dengan rontgenDapat menghambat pertumbuhan tulangKontraindikasi untuk usia di atas 50 tahun karena:Sudah terjadi resesi gingiva dan terlihat servikal gigiTerjadi perubahan jaringan pendukung & resobsi tulang alveolar secara fisiologisKelainan jaringan yang bersifat patologisSikap penderita & kondisi psikologisYang terpenting dalam menentuan dibuat tidaknya suatu jembatan pada seorang penderita adalah sikapnya terhadap perawatan gigi serta motivasinya. Watak pasien terbagi dalam tahap-tahap psikologis saat anamnesa yaitu:Klas 1 : filosofi (pasien kooperatif) Klas 2 : Pasien banyak bicara dan ingin tahu (exciting)Klas 3 : HistericalKlas 4 : Indeferen (acuh tak acuh, pada pasien ini harus banyak komunikasi)Kondisi keuangan, pendidikan & pekerjaan]Keuangan dapat juga menjadi pertimbangan. Pada umumnya gigi tiruan lepasan lebih murah dibanding jembatan, tingkat pendidikan, wawasan dan intelektualitas berpengaruh dalam merencanakan suatu perawatan.Penyakit sistemikPada penderita dengan epilepsi sebaiknya direncanakan pembuatan jembatan daripada gigi tiruan lepasan, sebab kemungkinan dapat terjadi fraktur pada gigi tiruan lepasan tersebut, dan kemungkinan dapat tertelan, bila penyakit sedang kambuh. Penyakit sistemik lainnya seperti penyakit jantung.Kondisi periondisiumHarus dipastikan melalui hasil foto rontgen tidak ada kelainan.Indikasi khusus:Gigi penyangga:Vital & non vital dengan perawatan saluran akarJaringan periodontal sehatBone support baikBentuk akar yang panjangPosisi dan inklinasi yang baik dalam lengkung rahangMahkota gigi punya jaringan email dan dentin yang sehatGigi antagonis:Oklusi normalGigi tetangga :Tidak mengalami rotasi, migrasi, miringKEUNTUNGAN GTJ Lebih nyaman dipakai oleh pasien karena tidak memiliki plat basis Lebih estetis karena dibuat menyerupai bentuk dan warna gigi asli Retensi lebih baik dan tidak mudah terlepas karena disemenkan ke gigi penyangga Resiko karies lebih rendah karena sisa makanan tidak mudah menumpuk Lebih stabil dan memiliki efek splint sehingga menghindari gigi dari beban stress Beban pengunyahan disalurkan langsung ke gigi penyangga sehingga memberi stimulus yang positif bagi jaringan pendukung gigi

Faktor faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Crown & Bridge1. Bentukharus dipertimbangkan bentuk gigi asli yang ada sebagai acuan agar diperoleh keselarasan dengan kondisi jaringan sekitarnya.2. Posisi Posisi crown dan bridge disusun sedemikian rupa sehingga memberikan keserasian dengan lengkung gigi secara keseluruhan.3. Warna Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain, sumber cahaya, mata operator, lama waktu pengamatan, dan latar belakang atau kondisi ruangan. Sumber cahaya merupakan faktor yang dominan dalam melakukan pemilihan warna.4. Bahan Ada beberapa bahan yang sering digunakan untuk pembuatan crown & bridge, yaitu porselen, metal porselen, akrilik, targis vectris, dan metal. Sampai saat ini porselen masih unggul dalam memberikan hasil estetik yang optimal. Warna yang diperoleh sangat bagus dan dapat menyerupai warna gigi baik dalam pemberian efek efek tertentu pada warna tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi gigi asli yang menjadi acuannya. Masih berkaitan dengan bahan yang akan dipakai untuk pembuatan crown & bridge, operator dalam melakukan preparasi perlu mempertimbangkan jenis bahan dengan pengambilan jaringan gigi. Ketebalan bahan yang diperlukan dipakai sebagai acuan banyaknya jaringan gigi yang dipreparasi

Perawatan GTCMenghilangkan plakMengurangi makanan minuman kariogenikPenggunaan obat kumurPemeriksaan rutin 3-6 bulan sekali

PEMBUATAN GTJLima asas tata cara persiapan gigi :Pengamanan jaringan gigi (preservation of tooth structure)Bentuk pegangan dan penahan mahkota tiruan atau GTT (retention and resisteance) Keawetan (kekuatan) bahan restorasi (structural durability) Kerapatan batas akhir preparasi dan restorasi (marginal integrity)Pengaman jaringan periodonsium

Kelima asas menunjang keberhasilanPreparasi gigi gigi penyanggaHUKUM ANTEPeriodontal membran yang menyangga abutment sedikitnya harus sama (seimbang) dengan periodontal membran yang seharusnya menyangga gigi yang hilang (akan diganti dengan pontik)

A. PREPARASI DAN PEMBUATANPemeriksaan, diagnosa, rencana perawatan, prognosisPreparasi Gigi AbutmentRetraksi GingivaPercetakan dan Pembuatan Die ModelMembuat Catatan GigitPenentuan WarnaPembuatan Mahkota Sementara dan Pontik Sementara

Tahapan Preparasi1. Pembuatan Index yaitu sebagai panduan operator saat melakukan preparasi pada permukaan bukal/labial dan lingual/palatal gigi abutment agar hasil preparasi tidak berlebihan ataupun kurang.

2. Preprasi gigi penyangga (abutment)Bentuk konvergen

PREPARASIPreparasi Abutment

RETRAKSI GINGIVAMerupakan tindakan penarikan/pemisahan sementara free gingiva dari gigi yang dipreparasi dengan tujuan mendapatkan tepi preparasi servikal yang jelas saat pencetakan serta menghindari luka pada gusi saat preparasi gigi di sulkus gingiva.

Ada 3 cara:

Mekanis (benang surgical silk 0,3 mm atau copper band atau MTS) Kimia (larutan kimia hemostatik dan tidak ada vasokonstriktor) Kombinasi (Benang yang mengandung larutan kimia) Bedah elektrosurgikal Pemasangan Benang Retraksi

Membuat Catatan GigitAmbil selembar malam merah dibagi menjadi 2 (dua), kemudian letakkan selembar kain kasa diantara malam merah tersebut. Lunakkan di atas bunsen brander kemudian letakkan pada regio gigi yang dipreparasi dan oklusikan model phantom hingga didapat oklusi sentrik.

B. EVALUASI GTJEvaluasi meliputi :KecekatanMarginal Fitness dan IntregityKontak ProksimalStabilitas dan Adaptasi ke Mukosa GingivaPenyesuaian OklusalEstetikaC. SEMENTASI DAN INSERSI Tahap pemasangan dilakukan dengan cara melakukan sementasi dari retainer pada GTJ ke gigi penyangga menggunakan semen permanen yang tidak larut dalam cairan mulut sehingga GTJ dapat berfungsi penuh.

Bahan semen yang umum digunakan:GICSemen ResinZinc-PolikarboksilatZinc-Fosfat