tafsir ibnu katsir juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat...

1207

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

128 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,
Page 2: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

TAFSIR

IBNU KATSIR

JUZ 1

Page 3: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Judul Asli: تفسیر القرآن العظیم

Judul Terjemah: Tafsir Ibnu Katsir

Rekompilasi ebook: Kampungsunnah.org

Rekompilasi ePub: BaitulUlum.blogspot.com

Edisi I: Juli 2017

Untuk update dan koleksi lainnya silakan kunjungihttps://baitululum.blogspot.co.id

Apabila menemukan kekeliruan dalam penulisan buku inimohon menghubungi kami via email: [email protected]

Page 4: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

DONAS I

Silakan dukung kami dalam pengembangan ebook lainnyadengan memberikan donasi.

Klik di sini untuk info donasi.

Untuk update dan koleksi lainnya silakan kunjungihttps://baitululum.blogspot.co.id

Page 5: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

T E NTANG TAS F I R I B NU KAT S I R

Ismail bin Katsir (gelar lengkapnya Ismail bin Umar Al-Quraisyi binKatsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i) adalah seorang pemikir dan ulama Muslim.Namanya lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir. Ia lahir padatahun 1301 M di Busra, Suriah dan wafat pada tahun 1372 Mdi Damaskus, Suriah.

Tercatat guru pertama Ibnu Katsir adalah Burhanuddin al-Fazari,seorang ulama penganut mazhab Syafi'i. Ia juga bergurukepada Ibnu Taymiyyah di Damaskus, Suriah, dan kepada Ibnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari ahli hadis terkemukadi Suriah, Jamaluddin al-Mizzi, yang di kemudian hari menjadimertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulama Hejaz serta memperoleh ijazah dari Al-Wani.

Tahun 1366, oleh Gubernur Mankali Bugha Ibnu Katsir diangkatmenjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.

Ulama ini meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusunkitab Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dandikebumikan di samping makam gurunya, Ibnu Taimiyah.

Ibnu Katsir menulis tafsir Qur'an yang terkenal yangbernama Tafsir Ibnu Katsir. Hingga kini, tafsir Alquran al-Karimsebanyak 10 jilid ini masih menjadi bahan rujukan dalamdunia Islam. Di samping itu, ia juga menulis buku Fada'il Alquran(Keutamaan Alquran), berisi ringkasan sejarah Alquran.

Tafsir Qur'an ini dianggap sebagai ringkasan dari tafsirsebelumnya oleh al-Tabari, Tafsir al-Tabari. Hal ini terutama populer

Page 6: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan babdari Al-Qur'an.

Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,yakni:

1. Tafsir yang paling benar adalah tafsir Alquran dengan Alquransendiri.

2. Selanjutnya bila penafsiran Alquran dengan Alquran tidakdidapatkan, maka Alquran harus ditafsirkan dengan hadis NabiMuhammad, sebab menurut Alquran sendiri Nabi Muhammadmemang diperintahkan untuk menerangkan isi Alquran.

3. Jika yang kedua tidak didapatkan, maka Alquran harus ditafsirkanoleh pendapat para sahabat karena merekalah orang yang palingmengetahui konteks sosial turunnya Alquran.

4. Jika yang ketiga juga tidak didapatkan, maka pendapat dari paratabiin dapat diambil.

Page 7: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

DAF TAR I S I

Cover DonasiTentang Tasfir Ibnu Katsir 1. SURAT AL-FATIHAH

Hadis-hadis yang menerangkan keutamaan surat Al-FatihahHal-hal yang berkaitan dengan surat Al-FatihahMembaca surat Al-Fatihah bagi makmum dalam salat berjamaahTafsir isti'azah dan hukum-hukumnya

Ta'awwudzMas’alahFasal Istia’dzah

Al-Fatihah Ayat 1Tafsir basmalah dan hukum-hukumnyaKeutamaan basmalahTakwil Kalimat “Allah”Pengertian Kalimat Ar-Rahman dan Ar-Rahim

Al-Fatihah, ayat 2Berbagai pendapat ulama salaf mengenai AlhamduTawil Kalimat Rabul Alamain

Al-Fatihah, ayat 3Al-Fatihah, ayat 4Al-Fatihah, ayat 5Al-Fatihah, ayat 6Al-Fatihah, ayat 7

Mas’alahFasal Makna Surat Al-FatihahFasal Tentang Amin

2. SURAT AL-BAQARAH

Page 8: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Keutamaan Surat Al-BaqarahKeutamaan Surat Al-Baqarah dan Ali ImranKeutamaan tujuh surat yang panjang-panjangFasal Al-Baqoroh Turun di MadinahAl-Baqarah, ayat 1Al-Baqarah, ayat 2Al-Baqarah, ayat 3Al-Baqarah, ayat 4Al-Baqarah, ayat 5Al-Baqarah, ayat 6Al-Baqarah, ayat 7Al-Baqarah, ayat 8-9Al-Baqarah, ayat 10Al-Baqarah, ayat 11-12Al-Baqarah, ayat 13Al-Baqarah, ayat 14-15Al-Baqarah, ayat 16Al-Baqarah, ayat 17-18Al-Baqarah, ayat 19-20Al-Baqarah, ayat 21-22Al-Baqarah, ayat 23-24Al-Baqarah, ayat 25Al-Baqarah, ayat 26-27Al-Baqarah, ayat 28Al-Baqarah, ayat 29Al-Baqarah, ayat 30Al-Baqarah, ayat 31-33Al-Baqarah, ayat 34Al-Baqarah, ayat 35-36Al-Baqarah, ayat 37Al-Baqarah, ayat 38-39Al-Baqarah, ayat 40-41Al-Baqarah, ayat 42-43

Page 9: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Baqarah, ayat 44Al-Baqarah, ayat 45-46Al-Baqarah, ayat 47Al-Baqarah, ayat 48Al-Baqarah, ayat 49-50Al-Baqarah, ayat 51-53Al-Baqarah, ayat 54Al-Baqarah, ayat 55-56Al-Baqarah, ayat 57Al-Baqarah, ayat 58-59Al-Baqarah, ayat 60Al-Baqarah, ayat 61Al-Baqarah, lanjutan ayat 61Al-Baqarah, ayat 62Al-Baqarah, ayat 63-64Al-Baqarah, ayat 65-66Al-Baqarah, ayat 67Al-Baqarah, ayat 68-71Al-Baqarah, ayat 72-73Al-Baqarah, ayat 74Al-Baqarah, ayat 75-77Al-Baqarah, ayat 78-79Al-Baqarah, ayat 80Al-Baqarah, ayat 81-82Al-Baqarah, ayat 83Al-Baqarah, ayat 84-86Al-Baqarah, ayat 87Al-Baqarah, ayat 88Al-Baqarah, ayat 89Al-Baqarah, ayat 90Al-Baqarah, ayat 91-92Al-Baqarah, ayat 93Al-Baqarah, ayat 94-96

Page 10: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Baqarah, ayat 97-98Al-Baqarah, ayat 99-103Al-Baqarah, ayat 104-105Al-Baqarah, ayat 106-107Al-Baqarah, ayat 108Al-Baqarah, ayat 109-110Al-Baqarah, ayat 111-113Al-Baqarah, ayat 114Al-Baqarah, ayat 115Al-Baqarah, ayat 116-117Al-Baqarah, ayat 118Al-Baqarah ayat 119Al-Baqarah ayat 120-121Al-Baqarah ayat 122-123Al-Baqarah ayat 124Al-Baqarah, ayat 125 (separo ayat)Al-Baqarah, lanjutan ayat 125-128Al-Baqarah, ayat 129Al-Baqarah, ayat 130-132Al-Baqarah, ayat 133-134Al-Baqarah, ayat 135Al-Baqarah, ayat 136Al-Baqarah, ayat 137-138Al-Baqarah, ayat 139-141

Page 11: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

1 . S UR AT AL - FAT I HAH

الفاتحةسورة

(Pembukaan) Makkiyyah, 7 ayat.

Surat ini dinamakan Al-Fatihah —yakni Fatihatul Kitab— hanyasecara tulisan; dengan surat ini bacaan dalam salat dimulai. Surat inidisebut pula Ummul Kitab menurut jumhur ulama —seperti yangdituturkan oleh Anas, Al-Hasan, dan Ibnu Sirin— karena merekatidak suka menyebutnya dengan istilah Fatihatul Kitab.

Al-Hasan dan Ibnu Sirin mengatakan.”Sesungguhnya UmmulKitab itu adalah Lauh Mahfuz." Al-Hasan mengatakan bahwa ayat-ayat yang muhkam adalah Ummul Kitab. Karena itu, keduanya puntidak suka menyebut surat Al-Fatihah dengan istilah Ummul Qur'an.

Di dalam sebuah hadis sahih pada Imam Turmuzi dan dinilaisahih olehnya, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda:

بع المثاني والقرآن العظیم " الحمد الله أم القرآن وأم الكتاب والس"

Alhamdu lillahi rabbil 'alamina adalah Ummul Qur'an, UmmulKitab. Sab'ul masani. dan Al-Qur'anul 'azim.

Surat Al-Fatihah dinamakan pula Alhamdu (الحمد) , juga disebut

Ash-shalat (لاة karena berdasarkan sabda Nabi Saw. dari (الص

Page 12: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tuhannya yang mengatakan:

لاة بیني وبین عبدي نصفین، فإذا قال العبد: " قسمت الصالحمد الله رب العالمین، قال االله: حمدني عبدي "

Aku bagikan salat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua ba-gian. Apabila seorang hamba mengucapkan, "Alhamdu lilldhi rabbil'dlamlna" (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allahberfirman, "Hamba-Ku telah memuji-Ku." (Hadis)

Surat Al-Fatihah disebut pula Salat, karena ia merupakan syaratdi dalam salat.

Surat Al-Fatihah dinamakan pula Syifa (فاء seperti yang , (الش

disebutkan di dalam riwayat Ad-Darimi melalui Abu Sa'id secaramarfu, yaitu:

" فاتحة الكتاب شفاء من كل سم"

Fatihatul kitab (surat Al-Fatihah) merupakan obat penawar bagisegala jenis racun.

Surat Al-Fatihah dikenal pula dengan nama Ruqyah (قیة ,(الرseperti yang disebutkan di dalam hadis Abu Sa'id yang sahih. yaitudi saat dia membacakannya untuk mengobati seorang lelaki sehat(yang tersengat kalajengking). Sesudah itu Rasulullah Saw.bersabda kepada Abu Sa'id (Al-Khudri):

Page 13: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

" وما یدریك أنها رقیة؟ "

Siapakah yang memberi tahu kamu bahwa surat Al-Fatihah ituadalah ruqyah?

Asy-Sya-bi meriwayatkan sebuah asar melalui Ibnu Abbas,bahwa dia menamakannya (Al-Fatihah) Asasul Qur'an (fondasi Al-Qur'an). Ibnu Abbas mengatakan bahwa fondasi surat ini terletakpada bismillahir rahmanir rahim.

Sufyan ibnu Uyaynah menamakannya Al-Waqiyah, sedangkanYahya ibnu Kasir menamakannya Al-Kafiyah, karena surat Al-Fatihah sudah mencukupi tanpa selainnya, tetapi surat selainnyatidak dapat mencukupi bila tanpa surat Al-Fatihah, seperti yangdisebutkan di dalam salah satu hadis berpredikat mursal di bawahini:

" أم القرآن عوض من غیرها، ولیس غیرها عوضا عنها "

Ummul Qur'an merupakan pengganti dari yang lainnya,sedangkan selainnya tidak dapat dijadikan sebagai penggantinya.

Surat ini dinamakan pula surat As-Salah dan Al-Kanz. Keduanama ini disebutkan oleh Az-Zamakhsyari di dalam kitab Kasysyaf.

Menurut Ibnu Abbas, Qatadah. dan Abul Aliyah, surat Al-Fatihahadalah Makkiyyah. Menurut pendapat lain Madaniyyah, seperti yangdikatakan oleh Abu Hurairah, Mujahid, Ata ibnu Yasar, dan Az-Zuhri.Pendapat lainnya lagi mengatakan, surat Al-Fatihah diturunkansebanyak dua kali, pertama di Mekah, dan kedua di Madinah. Tetapipendapat pertama lebih dekat kepada kebenaran, karena firman-Nya menyebutkan:

Page 14: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ولقد آتیناك سبعا من المثاني

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yangdibaca bendang-ulang. (Al-Hijr: 87)

Abu Lais As-Samarqandi meriwayatkan bahwa separo dari suratAl-Fatihah diturunkan di Mekah, sedangkan separo yang lainditurunkan di Madinah. Akan tetapi, pendapat ini sangat aneh,dinukil oleh Al-Qurtubi darinya.

Surat Al-Fatihah terdiri atas tujuh ayat tanpa ada perselisihan,tetapi Amr ibnu Ubaid mengatakannya delapan ayat, dan Husain Al-Jufi mengatakannya enam ayat; kedua pendapat ini syaz(menyendiri).

Mereka berselisih pendapat mengenai basmalah-nya, apakahmerupakan ayat tersendiri sebagai permulaan Al-Fatihah sepertiyang dikatakan oleh jumhur ulama qurra Kufah dan segolonganorang dari kalangan para sahabat dan para tabi'in serta ulamaKhalaf, ataukah merupakan sebagian dari ayat atau tidak terhitungsama sekali sebagai permulaan Al-Fatihah, seperti yang dikatakanoleh ulama penduduk Madinah dari kalangan ahli qurra dan ahlifiqihnya. Kesimpulan pendapat mereka terbagi menjadi tigapendapat, seperti yang akan disebutkan nanti pada tempatnya insyaAllah, dan hanya kepada-Nya kita percayakan.

Para ulama mengatakan bahwa jumlah kalimat dalam surat Al-Fatihah semuanya ada 25 kalimat, sedangkan hurufnya sebanyak113.

Imam Bukhari dalam permulaan kitab Tafsir mengatakan bahwasurat ini dinamakan Ummul Kitab karena penulisan dalam mushafdimulai dengannya dan permulaan bacaan dalam salat dimulai pula

Page 15: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengannya. Menurut pendapat lain, sesungguhnya surat inidinamakan Ummul Kitab karena semua makna yang terkandung didalam Al-Qur'an merujuk kepada apa yang terkandung di dalamnya.Ibnu Jarir mengatakan, orang Arab menamakan setiap himpunansuatu perkara atau bagian terdepan dari suatu perkara jikamempunyai kelanjutan yang mengikutinya —sebagaimana imamdalam suatu masjid besar— dengan istilah "umm". Untuk itu.Mereka menyebut kulit yang melapisi otak dengan istilah "ummur

rasi" (أس Mereka menamakan panji atau bendera suatu .(أم الر

pasukan yang terhirnpun di bawahnya dengan sebutan "umm" pula.Hal ini dapat dibuktikan melalui perkataan seorang penyair bernamaZur Rummah, yaitu:

على رأسه أم لنا نقتدي بها ... جماع أمور لا نعاصي لها أمرا

Pada ujung tombak itu terdapat panji kami yang merupakanlambang bagi kami dalam mengerjakan segala urusan, kami tidak

akan mengkhianatinya sama sekali.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa Mekah dinamakan Ummul Qurakarena ia merupakan kota paling depan. mendahului semua kotalainnya. dan menghimpun kesemuanya. Pendapat lain mengatakanbahwa Mekah dinamakan Ummul Qura karena bumi ini dibulatkanmulai darinya. Adapun surat ini, dinamakan "Al-Fatihah" karenabacaan Al-Qur'an dimulai dengannya, dan para sahabat memulaipenulisan mushaf imam dengan surat ini.

Penamaan surat Al-Fatihah dengan sebutan "As-Sab'ul masani"dinilai sah. Mereka mengatakan, dinamakan demikian karena suratini dibaca berulang-ulang dalam salat, pada tiap-tiap rakaat,

Page 16: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sekalipun masani ini mempunyai makna yang lain, seperti yang akanditerangkan nanti pada tempatnya insya Allah.

ثنا یزید بن هارون، أنبأنا ابن أبي ذئب قال الإمام أحمد: حد، عن أبي هریرة، وهاشم بن هاشم عن ابن أبي ذئب، عن المقبريعن النبي صلى االله علیه وسلم أنه قال لأم القرآن: " هي أم القرآن،بع المثاني، وهي القرآن العظیم" وهي الس

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepadamereka Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada mereka IbnuAbu Zi'b dan Hasyim ibnu Hasyim, dari Ibnu Abu Zi'b, dari Al-Maqbari, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw. pernah bersabdatentang Ummul Qur'an: Surat Al-Fatihah adalah Ummul Qur’an, As-Sab'ul Masani, dan Al-Qur'anul Azim.

Kemudian Imam Ahmad meriwayatkannya pula dari Ismail ibnuUmar, dari Ibnu Abu Zi'b dengan lafaz yang sama.

ثني یونس بن عبد : حد بري د بن جریر الط وقال أبو جعفر محم، الأعلى، أنا ابن وهب، أخبرني ابن أبي ذئب، عن سعید المقبريعن أبي هریرة، رضي االله عنه، عن رسول االله صلى االله علیهبع وسلم قال: " هي أم القرآن، وهي فاتحة الكتاب، وهي السالمثاني "

Page 17: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Ja'far Muhammad ibnu Jarir At-Tabari mengatakan telahmenceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul A’la, telah menceritakankepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Ibnu AbuZi'b, dari Sa'id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah r.a.. bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda: Surat Fatihah ini adalah Ummul Qur'an,Fatihatul Kitab, dan As-Sab'ul masani.

وقال الحافظ أبو بكر أحمد بن موسى بن مردویه في تفسیره:د بن غالب بن حارث، ثنا د بن زیاد، ثنا محم ثنا أحمد بن محم حد، ثنا المعافى بن عمران، عن عبد إسحاق بن عبد الواحد الموصلي، عن أبي الحمید بن جعفر، عن نوح بن أبي بلال، عن المقبريهریرة قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " الحمد الله رببع ، وهي الس حیم إحداهن حمن الر العالمین سبع آیات: بسم االله الرالمثاني والقرآن العظیم، وهي أم الكتاب"

Al-Hafiz Abu Bakar Ahmad ibnu Musa ibnu Murdawaihmengatakan di dalam tafsirnya bahwa telah menceritakan kepadakami Ahmad ib-nu Muhammad ibnu Ziad, telah menceritakankepada kami Muham-mad ibnu Galib ibnu Haris', telah menceritakankepada kami Ishaq ib-nu Abdul Wahid Al-Mausuli. telahmenceritakan kepada kami Al-Mu'afa ibnu Imran, dari Abdul Hamidibnu Ja'far, dari Nuh ibnu Abu Bilal, dari Al-Maqbari, dari AbuHurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda: Alhamdu lillahi rabbil 'alamin (surat Al-Fatihah) adalahtujuh ayat, sedangkan bismillahir rahmanir rahim adalah salah satu-nya. Surat Al-Fatihah adalah As-sab'ul mas'ani, Al-Qur'anul 'azim,Ummul Kitab, dan Fatihatul Kitab.

Page 18: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ad-Daruqutni meriwayatkannya melalui Abu Hurairah secaramarfu’ dengan lafaz yang sama atau semisal dengannya. Ad-Daruqutni mengatakan bahwa semua rawinya siqah (dipercaya).Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah asar dari Ali, Ibnu Abbas, danAbu Hurairah, bahwa mereka menafsirkan firman Allah Swt, "sab'anminal masani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang)," denganmakna surat Al-Fatihah. dan basmalah termasuk salah satu ayatnyayang tujuh. Hal ini akan dibahas lebih lanjut lagi dalam pembahasanbasmalah.

Al-A'masy meriwayatkan dari Ibrahim yang pernah menceritakanbahwa pernah ditanyakan kepada Ibnu Mas'ud, "Mengapa engkautidak menulis Al-Fatihah dalam mus-haf-mu? Ibnu Mas'udmenjawab, "Seandainya aku menulisnya, niscaya aku akanmenulisnya pada permulaan setiap surat." Abu Bakar ibnu AbuDawud mengatakan, yang dimaksud ialah mengingat surat Al-Fatihah dibaca dalam salat, hingga cukup tidak diperlukan lagipenulisannya, sebab semua kaum muslim telah menghafalnya.

Suatu pendapat mengatakan bahwa surat Al-Fatihah merupakanbagian dari Al-Qur'an yang mula-mula diturunkan, seperti yang telahdisebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ImamBaihaqi di dalam kitab Dalailun Nubuwwah, dinukil oleh Al-Baqilanisebagai salah satu dari tiga pendapat. Menurut pendapat lain, yangmula-mula diturunkan adalah firman Allah Swt. berikut ini:

ثر یا أیها المد

Hai orang yang berselimut. (Al-Muddatstsir: 1)

Seperti yang disebutkan di dalam hadis Jabir yang sahih.Menurut pendapat yang lainnya lagi adalah firman-Nya:

Page 19: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

اقرأ باسم ربك الذي خلق

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telahmenciptakan. (Al-Alaq: 1)

Pendapat terakhir inilah yang paling sahih, seperti yang akanditerangkan nanti pada pembahasan tersendiri.

HADIS-HADIS YANG MENERANGKANKEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH

ذكر ما ورد في فضل الفاتحة

د بن حنبل، رحمه االله، في مسنده: قال الإمام أحمد بن محمحمن، ثني خبیب بن عبد الر ثنا یحیى بن سعید، عن شعبة، حد حدعن حفص بن عاصم، عن أبي سعید بن المعلى، رضي االله عنه،قال: كنت أصلي فدعاني رسول االله صلى االله علیه وسلم، فلم أجبهحتى صلیت وأتیته، فقال: " ما منعك أن تأتیني؟ ". قال: قلت: یارسول االله، إني كنت أصلي. قال: " ألم یقل االله: {یا أیها الذین آمنواسول إذا دعاكم لما یحییكم} [الأنفال: 24] ثم قال: استجیبوا الله وللر" لأعلمنك أعظم سورة في القرآن قبل أن تخرج من المسجد ".ا أراد أن یخرج من المسجد قلت: یا رسول االله قال: فأخذ بیدي، فلم

Page 20: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

إنك قلت: " لأعلمنك أعظم سورة في القرآن ". قال: " نعم، الحمدبع المثاني والقرآن العظیم الذي أوتیته ". الله رب العالمین هي: الس

Imam Ahmad ibnu Muhammad ibnu Hambal di dalam kitabMusnad-nya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahyaibnu Sa'id, dari Syu'bah yang mengatakan bahwa telahmenceritakan kepadaku Khubaib ibnu Abdur Rahman, dari Hafz ibnuAsim, dari Abu Sa'id ibnul Mua’la r.a. yang menceritakan: Akusedang salat, kemudian Rasulullah Saw. memanggilku, tetapi akutidak menjawabnya hingga aku selesai dari salatku, lalu aku datangkepadanya dan ia bertanya, "Mengapa engkau tidak segera datangkepadaku? Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya akusedang salat." Beliau Saw. bersabda, "Bukankah Allah Swt. telahberfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allahdan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yangmemberi kehidupan kepada kalian' (Al-Anfal: 24)." Kemudian beliauSaw. bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benar akan mengajarkankepadamu surat yang paling besar dalam Al-Qur'an sebelum kamukeluar dari masjid ini." Lalu beliau memegang tanganku. Ketikabeliau hendak keluar dari masjid, aku bertanya, "Wahai Rasulullah,sesungguhnya engkau telah mengatakan bahwa engkau akanmengajarkan kepadaku sebuah surat Al-Qur'an yang paling agung.Beliau menjawab, "Ya, Alhamdulillahi rabbil 'alamin adalah sab'ulmasani, dan Al-Qur'anul 'azim yang diberikan kepadaku."

Demikian pula menurut yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dariMusaddad dan Ali ibnul Madini, keduanya dari Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan dengan lafaz yang sama. Imam Bukhari pun meriwayatkanhadis ini pada bagian lain dalam tafsirnya. dan diriwayatkan pulaoleh Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah dari berbagai jalur melaluiSyu'bah dengan lafaz yang sama. Al-Waqidi meriwayatkannya dari

Page 21: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Mu'az Al-Ansari, dari Khubaib ibnu Abdur Rahman,dari Abu Sa'id ibnul MA’la, dari Ubay ibnu Ka'b hadis yang semisal.

Di dalam kitab Muwatta' Imam Malik terdapat sebuah hadis yangperlu diperhatikan. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Malik:

حمن بن یعقوب الحرقي: أن أبا سعید عن العلاء بن عبد الرمولى عامر بن كریز أخبرهم، أن رسول االله صلى االله علیه وسلما فرغ من صلاته نادى أبي بن كعب، وهو یصلي في المسجد، فلملحقه، قال: فوضع النبي صلى االله علیه وسلم یده على یدي، وهویرید أن یخرج من باب المسجد، ثم قال: " إني لأرجو ألا تخرج منباب المسجد حتى تعلم سورة ما أنزل في التوراة ولا في الإنجیل ولا: فجعلت أبطئ في المشي رجاء ذلك، في الفرقان مثلها ". قال أبيورة التي وعدتني؟ قال: " كیف تقرأ ثم قلت: یا رسول االله، ما السلاة؟ قال: فقرأت علیه: {الحمد الله رب العالمین} إذا افتتحت الصحتى أتیت على آخرها، فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " هيبع المثاني والقرآن العظیم الذي أعطیت " ورة، وهي الس هذه الس

dari Al-Ala ibnu Abdur Rahman ibnu Ya'qub Al-Harqi, bahwa AbuSa'id maula Amir ibnu Kuraiz telah menceritakan kepada merekabahwa Rasulullah pernah memanggil Ubay ibnu Ka'b yang sedangsalat. Setelah Ubay menyelesaikan salatnya, lalu ia menjumpai NabiSaw. Nabi Saw. memegang tangan Ubay, saat itu beliau hendak

Page 22: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keluar menuju pintu masjid. Kemudian beliau Saw. bersabda,"Sesungguhnya aku benar-benar berharap sebelum kamu keluardari masjid ini kamu sudah mengetahui suatu surat yang belumpernah diturunkan di dalam Taurat, Injil, dan tidak ada pula di dalamAl-Qur'an surat yang serupa dengannya." Ubay melanjutkankisahnya, "Maka aku mengurangi kecepatan langkahku karenamengharapkan pelajaran tersebut, kemudian aku berkata, 'WahaiRasulullah, surat apakah yang engkau janjikan kepadaku itu?' BeliauSaw. bersabda. 'Apakah yang engkau baca bila membuka salatmu?'Aku membaca alhamdu lillahi rabbil 'alamina sampai akhir surat,' lalubeliau bersabda, 'Itulah surat yang kumaksudkan. Surat ini adalahsab'ul masani dan Al-Qur’anul 'azim yang diberikan kepadaku'."

Abu Sa'id yang terdapat dalam sanad hadis ini bukanlah AbuSa'id ibnul Mala seperti yang diduga oleh Ibnul Asir di dalam kitabJami'ul Usul-nya dan orang-orang yang mengikuti pendapatnya.Karena sesungguhnya Ibnul Mala adalah seorang sahabat darikalangan Ansar, sedangkan Abu Sa'id maula ibnu Amir adalahseorang tabi'in, salah seorang maula Bani Khuza'ah (yaitu AbdullahAmir Ibnu Kuraiz Al-Khuza'i). Hadis yang pertama muttasil danberpredikat sahih, sedangkan hadis kedua ini lahiriahnya munqati'jika memang Abu Sa'id tidak mendengarnya dari Ubay ibnu Ka'b.Jika Abu Sa'id benar-benar mendengarnya dari Ubay, maka untukkebersihannya disyaratkan disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim.

Menurut Imam Ahmad, hadis ini diriwayatkan pula melalui Ubayibnu Ka'b, bukan hanya dari satu jalur.

ثنا العلاء بن حمن بن إبراهیم، حد ثنا عبد الر ان، حد ثنا عف حدحمن، عن أبیه، عن أبي هریرة قال: خرج رسول االله صلى عبد الراالله علیه وسلم على أبي بن كعب، وهو یصلي، فقال: " یا أبي "،

Page 23: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، فخفف. ثم انصرف إلى رسول الل فالتفت ثم لم یجبه، ثم قال: أبيلام علیك أي رسول االله. فقال: " هـ صلى االله علیه وسلم، فقال: السلام " [قال] " ما منعك أي أبي إذ دعوتك أن تجیبني؟ ". وعلیك السلاة، قال: " أولست تجد فیما أوحى قال: أي رسول االله، كنت في الصسول إذا دعاكم لما یحییكم} [الأنفال: االله إلي {استجیبوا الله وللر24] ". قال: بلى یا رسول االله، لا أعود، قال: " أتحب أن أعلمكبور ولا في ل لا في التوراة ولا في الإنجیل ولا في الز سورة لم تنزالفرقان مثلها؟ " قلت: نعم، أي رسول االله، قال رسول االله صلى االلهعلیه وسلم: " إني لأرجو ألا أخرج من هذا الباب حتى تعلمها "أ ثني، وأنا أتبط قال: فأخذ رسول االله صلى االله علیه وسلم بیدي یحد، مخافة أن یبلغ قبل أن یقضي الحدیث، فلما دنونا من الباب قلت:لاة؟ ورة التي وعدتني قال: " ما تقرأ في الص أي رسول االله، ما الس". قال: فقرأت علیه أم القرآن، قال: " والذي نفسي بیده ما أنزلبور، ولا في الفرقان االله في التوراة ولا في الإنجیل ولا في الزبع المثاني ". مثلها؛ إنها الس

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAffan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ibrahim,telah menceritakan kepada kami Al-Ala ibnu Abdur Rahman, dariayahnya, dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa

Page 24: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Rasulullah Saw. keluar menemui Ubay ibnu Ka'b yang saat itusedang salat. Beliau memanggil, "Hai Ubay!" Ubay menoleh, tetapitidak menjawab, lalu ia mempercepat salatnya. Setelah itu ia segeramenemui Rasulullah Saw., lalu bersalamkepadanya.”Assalamu'alaika, ya Rasulallah." Rasulullah Saw.menjawab, "Wa'alaikas salam, hai Ubay. Apakah yang mencegahmuuntuk tidak menjawabku ketika aku memanggilmu?" Ubaymenjawab.”Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang dalamsalatku." Rasulullah Saw. bersabda, "Tidakkah engkau menjumpaidalam apa yang telah diwahyukan oleh Allah kepadaku, bahwapenuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyerukalian kepada suatu yang mem-beri kehidupan kepada kalian? (Al-Anfal: 24)." Ubay menjawab.”Mereka benar, wahai Rasulullah, akutidak akan mengulanginya lagi." Rasul Saw. bersabda, "Sukakahkamu bila aku mengajarkan kepadamu suatu surat yang tidakpernah diturunkan di dalam kitab Taurat. tidak dalam kitab Injil, tidakdalam kitab Zabur, tidak pula di dalam Al-Qur'an ada surat yangserupa dengannya?" Ubay menjawab, "Ya, wahai Rasulullah."Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benarberharap, mudah-mudahan sebelum aku keluar dari pintu ini kamusudah mengetahuinya." Lalu Rasulullah Saw. memegang tanganUbay seraya berbicara dengannya, dan Ubay memperlambatlangkahnya karena khawatir beliau sampai di pintu masjid sebelummenyampaikan hadisnya. Ketika mereka mendekati pintu tersebut,Ubay bertanya, "Wahai Rasulullah, surat apakah yang engkaujanjikan kepadaku itu?" Rasulullah Saw. bertanya.”Surat apakahyang kamu baca dalam salat?" Lalu Ubay membacakan kepadanyasurat Ummul Qur'an, sesudah itu beliau Saw. bersabda, "DemiTuhan yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, Allahtidak pernah menurunkan di dalam kitab Taurat, tidak dalam kitabInjil ser-ta tidak dalam kitab Zabur, tidak pula dalam Al-Qur'an suatusurat yang serupa dengan surat itu (Ummul Qur'an). Sesungguhnyasurat itu adalah As-Sab'ul masani."

Page 25: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi dari Qutaibah, dariAd-Darawardi, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a. LaluImam Turmuzi mengetengahkan hadis ini, dan pada hadisnya initerdapat kalimat,

بع المثاني والقرآن العظیم الذي أعطیته إنها من الس

"Sesungguhnya Al-Fatihah ini adalah As-Sab'ul masani dan Al-Qur'anul 'azim yang diturunkan kepadaku."

kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis iniberpredikat hasan atau sahih. Dalam bab yang sama diriwayatkanpula hadis ini melalui Anas ibnu Malik.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Abdullah ibnu Imam Ahmad, dariIsmail ibnu Abu Ma-mar, dari Abu Usamah, dari Abdul Hamid ibnuJa'far, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay ibnuKa'b, lalu ia mengetengahkan hadis ini dengan panjang lebar,semisal dengan hadis di atas atau mendekatinya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi dan Imam Nasaisecara bersamaan,

ار حسین بن حریث، عن الفضل بن موسى، عن عن أبي عمعبد الحمید بن جعفر، عن العلاء، عن أبیه، عن أبي هریرة، عنأبي بن كعب، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " ما أنزلبع المثاني، االله في التوراة ولا في الإنجیل مثل أم القرآن، وهي السوهي مقسومة بیني وبین عبدي "

Page 26: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari Abu Ammar Husain ibnu Hurayyis, dari Al-Fadl ibnu Musa,dari Abdul Hamid ibnu Ja'far, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari AbuHurairah, dari Ubay ibnu Ka'b yang menceritakan bahwa RasulullahSaw. telah bersabda: Allah tidak pernah menurunkan di dalam kitabTaurat, tidak pula dalam kitab Injil hal yang semisal dengan UmmulQur'an; ia adalah As-Sab'ul masani dan ia terbagi antara Aku (AllahSwt.) dan hamba-Ku menjadi dua bagian.

Demikianlah menurut lafaz Imam Nasai. Imam Turmuzimengatakan bahwa hadis ini hasan lagi garib.

ثنا هاشم یعني ابن د بن عبید، حد ثنا محم وقال الإمام أحمد: حدد بن عقیل عن ابن جابر قال: انتهیت ثنا عبد االله بن محم البرید، حدإلى رسول االله صلى االله علیه وسلم وقد أهراق الماء فقلت: السلاملام علیك یا رسول ، قال فقلت: الس علیك یا رسول االله فلم یرد عليلام علیك یا رسول االله فلم یرد ، قال: فقلت: الس االله فلم یرد علي، قال: فانطلق رسول االله صلى االله علیه وسلم یمشي وأنا خلفه علي

حتى دخل رحله ودخلت أنا المسجد فجلست كئیبا حزینا فخرج عليلام ر فقال: علیك الس رسول االله صلى االله علیه وسلم وقد تطه

لام ورحمة االله ثم لام ورحمة االله وعلیك الس ورحمة االله وعلیك السقال: «ألا أخبرك یا عبد االله بن جابر بأخیر سورة في القرآن» قلت:بلى یا رسول االله، قال «اقرأ الحمد الله رب العالمین حتى تختمها

Page 27: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Hasyim(yakni Ibnul Barid), telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnuMuhammad ibnu Aqil, dari Jabir yang menceritakan, "Aku sampaikepada Rasulullah Saw. yang pada saat itu air (wudu untuk beliau)telah dituangkan. maka aku mengucapkan. 'Assalamu 'alaika. yaRasulallah. Tetapi beliau tidak menjawabku. Maka aku ucapkan lagi,'Assalamu 'aiaika, ya Rasulallah.' Beliau tidak menjawabku, dankuucapkan lagi, 'Assalamu 'alaika, ya Rasulallah, 'tetapi beliau tetaptidak menjawabku. Rasulullah Saw. berjalan, sedangkan aku beradadi belakangnya hingga beliau masuk ke dalam kemahnya. Kemudianaku masuk ke dalam masjid, lalu duduk dalam keadaan bersedihhati dan murung. Kemudian Rasulullah Saw. keluar menemuiku,sedangkan beliau telah bersuci, lalu bersabda, 'Wa'alaikas salamwarahmatullahi wabarakatuh, wa'alaikas salam warahmatullahiwabarakatuh, wa'alaikas salam warahmatullah.' Kemudian beliaubersabda, 'Maukah aku ajarkan kepadamu. hai Abdullah ibnu Jabir.suatu surat yang paling baik dalam Al-Qur'an?' Aku menjawab,'Tentu saja aku mau, wahai Rasulullah.' Rasulullah Saw. bersabda,'Bacalah Alhamdu lil-lahi rabbil 'alamina hingga selesai'."

Sanad hadis ini jayyid (baik), dan Ibnu Aqil yang ada dalam sanadhadis ini hadisnya dipakai sebagai hujah oleh para pemuka imam.sedangkan Abdullah ibnu Jabir adalah seorang sahabat yang olehIbnul Jauzi disebut seorang dari kalangan Bani Abdi. Pendapat yanglain mengatakan bahwa dia adalah Abdullah ibnu Jabir Al-Ansari Al-Bayadi, menurut Al-Hafiz ibnu Asakir.

Mereka menyimpulkan dalil dari hadis ini dan yang semisaldengannya, bahwa sebagian dari ayat dan surat mempunyaikelebihan tersendiri atas sebagian yang lainnya. Seperti yangdiriwayatkan dari banyak ulama, antara lain Ishaq ibnu Rahawaih,Abu Bakar ibnul Arabi, dan Ibnu Haffar dari kalangan mazhab Maliki.

Page 28: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sedangkan segolongan lainnya dari kalangan ulama berpendapatbahwa tiada keutamaan dalam hal tersebut karena semuanyaadalah Kalamullah, agar keutamaan ini tidak memberikan kesanbahwa hal yang dikalahkan keutamaannya mengandungkekurangan, sekalipun pada kenyataannya semua mempunyaikeutamaan. Demikian menurut yang dinukil oleh Al-Qurtubi, dari Al-Asy'ari, Abu Bakar Al-Baqilani, Abu Hatim ibnu Hibban Al-Busti, AbuHayyan, dan Yahya ibnu Yahya, serta menurut salah satu riwayatdari Imam Malik.

Imam Bukhari di dalam Fadailil Qur’an mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna, telahmenceritakan kepada kami Wahb, telah menceritakan kepada kamiHisyam, dari Muhammad ibnu Ma'bad, dari Abu Sa'id Al-Khudri yangmenceritakan bahwa ketika kami berada dalam suatu perjalanan.tiba-tiba datanglah seorang budak perempuan muda, lalu ia berkata,"Sesungguhnya pemimpin kabilah terkena sengatan binatangberacun, sedangkan kaum lelaki kami sedang tidak ada di tempat.adakah di antara kalian yang dapat meruqyah? Maka bangkitlahseorang laki-laki dari kalang'an kami bersamanya, padahal kamisebelumnya tidak pernah memperhatikan bahwa dia dapatmeruqyah (pengobatan dengan jampi). Kemudian lelaki itu me-ruqyah-nya, dan ternyata pemimpin ka-bilah sembuh, makapemimpin kabilah memerintahkan agar memberi-nya upah berupatiga puluh ekor kambing dan memberi kami minum laban (yoghurt).Ketika lelaki itu kembali, kami bertanya kepadanya.”Apakah kamudapat me-niqyah atau kamu pandai me-ruqyah?" Ia menjawab,"Tidak, aku hanya me-ruqyah dengan membaca Ummul Kitab."Kami berkata, "Janganlah kalian membicarakan sesuatu punsebelum kita sampai dan bertanya kepada Rasulullah." Ketika tiba diMadinah, kami ceritakan hal itu kepada Nabi Saw., dan beliaumenjawab,

Page 29: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

«وما كان یدریه أنها رقیة اقسموا واضربوا لي بسهم»

"Siapakah yang memberitahukan kepadanya bahwa Al-Fatihahadalah ruqyah? Bagi-bagikanlah dan berikanlah kepadaku satubagian darinya!"

Abu Ma'mar mengatakan telah menceritakan kepada kami AbdulWaris, telah menceritakan kepada kami Hisyam, telah menceritakankepada kami Muhammad ibnu Sirin, telah menceritakan kepadakuMa'bad ibnu Sirin, dari Abu Sa'id Al-Khudri, hadis yang sama. ImamMuslim dan Imam Abu Daud telah meriwayatkannya pula melaluiriwayat Hisyam, yaitu Ibnu Hassan, dari Ibnu Sirin dengan lafazyang sama.

Menurut sebagian riwayat yang diketengahkan Imam Muslim,Abu Sa'id Al Khudri adalah orang yang me-ruqyah orang yangtersengat binatang berbisa itu. Mereka menyebutkan orang yangterkena sengatan binatang berbisa dengan sebutan Salim (orangyang sehat) dengan harapan semoga ia sembuh.

Imam Muslim di dalam kitab Sahih-nya dan Imam Nasai di dalamkitab Sunan-nya telah meriwayatkan dari hadis Abul Ahwas Salamibnu Salim, dari Amman ibnu Zuraiq, dari Abdullah ibnu Isa ibnuAbdurrahman ibnu Abu Laila, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbasyang menceritakan, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw.yang saat itu sedang bersama Malaikat Jibril, tiba-tiba Jibrilmendengar suara gemuruh di atasnya, lalu Jibril mengangkatpandangannya ke langit dan berkata, 'Ini adalah suara pintu langitdibuka, pintu ini sama sekali belum pernah dibuka.' Lalu turunlahseorang malaikat dan langsung datang kepada Nabi Saw., kemudianberkata: Bergembiralah dengan dua cahaya yang telah diberikankepadamu, tiada seorang nabi pun sebelummu yang pernah diberi

Page 30: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keduanya, yaitu Fatihatul Kitab dan ayat-ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Tidak sekali-kali kamu membaca suatu huruf darinyamelainkan pasti kamu diberi (pahala)nya.

Demikianlah menurut lafaz riwayat Imam Nasai, hampir samadengan lafaz Imam Muslim.

، هو ابن راهویه، ثنا إسحاق بن إبراهیم الحنظلي قال مسلم: حدحمن بن ثنا سفیان بن عیینة، عن العلاء، یعني ابن عبد الر حدیعقوب الحرقي عن أبي هریرة، عن النبي صلى االله علیه وسلم،قال: " من صلى صلاة لم یقرأ فیها أم القرآن فهي خداج -ثلاثا-غیرتمام ". فقیل لأبي هریرة: إنا نكون وراء الإمام، قال: اقرأ بها فينفسك؛ فإني سمعت رسول االله صلى االله علیه وسلم یقول: " قاللاة بیني وبین عبدي نصفین، ولعبدي ما : قسمت الص االله عز وجلسأل فإذا قال العبد: {الحمد الله رب العالمین} [الفاتحة: 2] ، قالحیم} [الفاتحة: 3] ، قال حمن الر االله: حمدني عبدي، وإذا قال: {الرین} [الفاتحة: 4] ، االله: أثنى علي عبدي، فإذا قال: {مالك یوم الدض إلي عبدي -فإذا قال: ة: " فو دني عبدي " -وقال مر قال مج{إیاك نعبد وإیاك نستعین} [الفاتحة: 5] ، قال: هذا بیني وبینراط المستقیم* صراط عبدي، ولعبدي ما سأل، فإذا قال: {اهدنا الص

Page 31: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

الین} [الفاتحة: الذین أنعمت علیهم غیر المغضوب علیهم ولا الض6، 7] ، قال هذا لعبدي ولعبدي ما سأل ".

Imam Muslim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIshaq ibnu Ibrahim Al-Hanzali (yaitu Ibnu Rahawaih), telahmenceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Al-Ala (yakniIbnu Abdur Rahman ibnu Ya'qub Al-Kharqi), dari Abu Hurairah r.a.,dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa salat tanpamembaca Ummul Qur’an di dalamnya, maka salatnya khidaj —sebanyak tiga kali— yakni tidak sempurna. Kemudian dikatakankepada Abu Hurairah, "Sesungguhnya kami salat di belakang imam."Abu Hurairah r.a. menjawab, "Bacalah untuk dirimu sendiri, karenasesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:Allah Swt. berfirman, 'Aku bagikan salat antara Aku dan hamba-Kumenjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta. Bilaseorang hamba berkata. 'Segala puji bagi Allah. Tuhan semestaalam,' Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.' Bila ia berkata,'Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,' Allah berfirman,'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.' Bila ia berkata, 'Yang Menguasaihari pembalasan,' maka Allah berfirman, Hamba-Ku telahmengagungkan-Ku,' dan adakalanya sesekali berfirman, Hamba-Kutelah berserah diri kepada-Ku' Bila ia berkata, Hanya Engkaulahyang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohonpertolongan,' maka Allah berfirman, 'Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.' Bila ia berkata,'Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yangtelah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan)mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat,'maka Allah berfirman, 'Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku yangdia minta.”

Page 32: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Demikian pula yang diriwayatkan oleh Imam Nasai, dari Ishaqibnu Rahawaih; keduanya meriwayatkannya dari Qutaibah, dariMalik, dari Al-Ala, dari Abus Saib maula Hisyam ibnu Zahrah, dariAbu Hurairah yang menurut lafaz hadis ini disebutkan:

«فنصفها لي ونصفها لعبدي، ولعبدي ما سأل»

Separonya buat-Ku dan separonya lagi buat hamba-Ku, bagihamba-Ku apa yang dia minta.

Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, dari Al-Ala. ImamMuslim meriwayatkannya pula melalui hadis Ibnu Juraij, dari Al-Ala,dari Abus Saib, seperti hadis ini. Ia meriwayatkannya melalui hadisIbnu Abu Uwais, dari Al-Ala, dari ayahnya dan Abus Sa'ib, kedua-nya menerima hadis ini dari Abu Hurairah. Imam Turmuzimengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan, dan aku pernahmenanyakan tentang hadis ini kepada Abu Zar'ah, maka iamenjawab bahwa kedua hadis ini berpredikat sahih, yaitu yang dariAl-Ala. dari ayahnya; dan yang dari Al-Ala, dari Abus Sa'ib.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Abdullah ibnul Imam Ahmad, darihadis Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay ibnu Ka'bsecara panjang lebar.

ثنا زید بن ، حد ثنا صالح بن مسمار المروزي قال ابن جریر: حدثنا عنبسة بن سعید، عن مطرف بن طریف، عن سعید الحباب، حدبن إسحاق بن كعب بن عجرة، عن جابر بن عبد االله، قال: قاللاة رسول االله صلى االله علیه وسلم: " قال االله تعالى: قسمت الص

Page 33: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

بیني وبین عبدي نصفین، وله ما سأل، فإذا قال العبد: {الحمد اللهحیم} قال: حمن الر رب العالمین} قال: حمدني عبدي، وإذا قال: {الرأثنى علي عبدي. ثم قال: هذا لي وله ما بقي "

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Salihibnu Mismar Al-Marwazi, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnuHabbab, telah menceritakan kepada kami Anbasah ibnu Sa'id, dariMutanif ibnu Tarif, dari Sa'id ibnu Ishaq, dari Ka'b ibnu Ujrah. dariJabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda: Allah Swt. berfirman, "Aku bagikan salat antaraAku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apayang dia minta.” Apabila seorang hamba mengucapkan, "Segala pujibagi Allah, Tuhan semesta alam," maka Allah berfirman, "Hamba-Kutelah memuji-Ku." Apabila ia mengucapkan, "Yang Maha Pemurahlagi Maha Penyayang," Allah berfirman, "Hamba-Ku telahmenyanjung-Ku," kemudian Allah berfirman, "Ini untuk-Ku dan bagihamba-Ku adalah yang sisanya."

Hadis ini garib bila ditinjau dari segi kalimat terakhir ini.

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGANSURAT AL-FATIHAH

ا یختص بالفاتحة من وجوه الكلام على ما یتعلق بهذا الحدیث مم

Terkadang surat Al-Fatihah disebut dengan memakai lafaz"salat", seperti pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

Page 34: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ولا تجهر بصلاتك ولا تخافت بها وابتغ بین ذلك سبیلا

Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salat(bacaan)mu dan jangan pula merendahkannya, tetapi carilah jalantengah di antara keduanya. (Al-Isra: 110)

Yang dimaksud dengan lafaz salataka dalam ayat di atas ialah"bacaanmu", sebagaimana dijelaskan di dalam hadis sahih melaluiIbnu Abbas. Di dalam hadis tersebut dikatakan:

لاة بیني وبین عبدي نصفین فنصفها لي ونصفها «قسمت الصلعبدي ولعبدي ما سأل»

Aku bagikan salat (bacaan Al-Fatihah) antara Aku dan hamba-Kumenjadi dua bagian, separonya untuk-Ku dan separonya lagi untukhamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.

Kemudian dalam hadis ini dijelaskan pembagian yang dimaksuddalam bacaan surat Al-Fatihah secara rinci. Hal ini menunjukkankeagungan kedudukan bacaan dalam salat dan bahwa bacaan Al-Qur'an dalam salat merupakan salah satu rukunnya yang terbesar,karena disebutkan istilah "ibadah (salat)", sedangkan yang dimaksudadalah sebagian darinya, yaitu bacaan (surat Al-Fatihah).

Lafaz qiraah atau bacaan ini adakalanya disebutkan denganmaksud salatnya, seperti yang terdapat di dalam firman-Nya:

{وقرآن الفجر إن قرآن الفجر كان مشهودا}

Page 35: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (dirikanlah pula salat) Subuh, sesungguhnya salat Subuh itudisaksikan (oleh para malaikat). (Al-Isra: 78)

Makna yang dimaksud ialah salat Subuh, seperti yang dijelaskandi dalam kitab Sahihain: bahwa salat Subuh itu disaksikan oleh paramalaikat yang bertugas di malam hari dan para malaikat yang akanbertugas di siang hari.

Dapat disimpulkan bahwa diharuskan membaca bacaan Al-Qur'an dalam salat, menurut kesepakatan para ulama. Akan tetapi,mereka berselisih pendapat dalam masalah berikutnya, yaitu:Apakah merupakan suatu keharusan membaca selain Al-Fatihah.ataukah Al-Fatihah saja sudah cukup, atau selain Al-Fatihah dapatdianggap mencukupi?

Pendapat pertama menurut Imam Abu Hanifah dan parapendukungnya dari kalangan murid-muridnya serta lain-lainnya.Menurut mereka, surat Al-Fatihah bukan merupakan suatukeharusan; surat apa saja dari Al-Qur'an jika dibaca dalam salat,dianggap telah mencukupi. Mereka mengatakan demikianberdalilkan firman Allah Swt:

ر من القرآن فاقرؤا ما تیس

karena itu, bacalah apa yang mudah bagi kalian dari Al-Qur'an.(Al-Muzzammil: 20)

Hal itu disebutkan pula di dalam kitab Sahihain melalui hadis AbuHurairah tentang kisah orang yang berbuat kesalahan dalamsalatnya. Rasulullah Saw. bersabda kepadanya:

ر معك من القرآن» لاة فكبر ثم اقرأ ما تیس «إذا قمت إلى الص

Page 36: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Apabila kamu bangkit mengerjakan salatmu, bertakbirlah,kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur'an.

Menurut mereka, Nabi Saw. memerintahkan kepada lelakitersebut agar membaca apa yang mudah dari Al-Qur'an. Beliautidak menentukan agar membaca Al-Fatihah serta tidak pula yanglainnya. Hal ini mereka jadikan dalil untuk memperkuat pendapatmereka tersebut.

Pendapat kedua mengatakan bahwa diharuskan membaca suratAl-Fatihah dalam salat. Dengan kata lain, tidak sah salat tanpamembaca surat Al-Fatihah. Pendapat ini dikatakan oleh para imamlainnya, yaitu Imam Malik, Imam Syafli, Imam Ahmad ibnu Hambalserta murid-murid mereka dan jumhur ulama. Mereka mengatakandemikian berdalilkan hadis yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu:Barang siapa yang mengerjakan salat tanpa membaca UmmulQur'an di dalamnya, maka salatnya khidaj.

Yang dimaksud dengan istilah khidaj ialah kurang; di dalam hadisditafsirkan dengan makna gairu tamam, yakni "tidak sempurna".Mereka berdalilkan pula dengan apa yang disebutkan di dalam hadisSahihain, melalui hadis Az-Zuhri. dari Mahmud ibnur Rabi', dariUbadah ibnus Samit yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.telah bersabda:

«لا صلاة لمن لم یقرأ بفاتحة الكتاب»

Tiada salat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.

Yakni salatnya tidak sah. Di dalam hadis sahih Ibnu Khuzaimahdan Ibnu Hibban disebutkan melalui Abu Hurairah r.a. yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

Page 37: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

" لا تجزئ صلاة لا یقرأ فیها بأم القرآن "

Tidak cukup suatu salat yang di dalamnya tidak dibacakanUmmul Qur'an.

Hadis-hadis dalam bab ini cukup banyak jumlahnya. Perbedaanpendapat dalam masalah ini berikut alasan-alasannya cukuppanjang bila disebutkan seluruhnya. dan kami telah mengisyaratkandalil-dalil yang menjadi pegangan mereka.

Tetapi mazhab Syafii dan segolongan orang dari kalangan ahlul'ilmi mengatakan bahwa wajib membaca surat Al-Fatihah dalamsetiap rakaat. Menurut yang lainnya, sesungguhnya yang diwajibkanhanyalah membaca surat Al-Fatihah pada sebagian besarrakaatnya.

Al-Hasan dan kebanyakan ulama Basrah mengatakan,sesungguhnya diwajibkan membaca surat Al-Fatihah hanya dalamsatu rakaat dari salat saja, karena berpegang kepada makna mutlakdari hadis yang menyatakan: Tidak ada salat bagi orang yang tidakmembaca Fatihatul Kitab.

Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta As-Sauri dan Al-Auza'i mengatakan bahwa bacaan Al-Fatihah bukan merupakansuatu ketentuan, bahkan seandainya seseorang membaca suratlainnya pun sudah dianggap cukup, berdasarkan kepada firmanAllah Swt: karena itu, bacalah apa yang mudah bagi kalian dari Al-Qur'an. (Al-Muzzammil: 20)

Ibnu Majah meriwayatkan melalui hadis Abu Sufyan As-Sa'di, dariAbu Hurairah, dari Abu Sa'id secara marfu':

Page 38: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

«لا صلاة لمن لم یقرأ في كل ركعة بالحمد وسورة في فریضةأو غیرها»

Tidak ada salat bagi orang yang tidak membaca Alhamdu (suratAl-Fatihah) dan surat lainnya dalam setiap rakaatnya, baik dalamsalat fardu ataupun salat lainnya.

Akan tetapi, kesahihannya masih perlu dipertimbangkan;semuanya itu dibahas dalam kitab Al-Ahkamul Kabir.

MEMBACA SURAT AL-FATIHAH BAGIMAKMUM DALAM SALAT BERJAMAAH

Apakah makmum diwajibkan membaca surat Al-Fatihah?Jawabannya, ada tiga pendapat di kalangan para ulama.

Pertama, makmum wajib membaca surat Al-Fatihah,sebagaimana diwajibkan pula atas imamnya, berdasarkan kepadakeumuman makna hadis-hadis terdahulu.

Kedua, makmum sama sekali tidak diwajibkan membaca bacaan,baik surat Al-Fatihah ataupun surat lainnya, baik dalam salatjahriyah (yang keras bacaannya) ataupun dalam salat sirriyah (yangpelan bacaannya). Hal ini berlandaskan kepada hadis yangdiriwayatkan oleh Imam Ahmad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nya melalui Jabir ibnu Abdullah, dari Nabi Saw. Disebutkan bahwaNabi Saw. pernah bersabda:

«من كان له إمام فقراءة الإمام له قراءة»

Page 39: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Barang siapa yang mempunyai imam, maka bacaan imam bagi-nya adalah bacaannya juga.

Akan tetapi, di dalam sanadnya terdapat ke-da'if-an.

Imam Malik meriwayatkan pula melalui Wahb ibnu Kaisan, dariJabir, disebutkan bahwa hadis tersebut adalah perkataan Jabirsendiri. Hadis ini diriwayatkan pula melalui berbagai jalur, tetapi tiadasatu pun darinya yang dinyatakan sahih dari Nabi Saw.

Ketiga, makmum wajib membacanya dalam salat siriyyah karenaberpegang kepada dalil-dalil yang telah disebutkan di atas. Tidakwajib baginya membaca bacaan dalam salat jahriyyah karenaberdasarkan sebuah hadis dalam Sahih Muslim melalui Abu MusaAl-Asy'ari yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telahbersabda:

«إنما جعل الإمام لیؤتم به فإذا كبر فكبروا، وإذا قرأ فأنصتوا»

Sesungguhnya imam dijadikan hanyalah untuk diikuti. Makaapabila imam bertakbir, bertakbirlah pula kalian; dan apabila diamembaca, maka diamlah kalian, hingga akhir hadis.

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh pemilik kitab Sunanlainnya, yaitu Abu Daud, Turmuzi, Nasai, dan Ibnu Majah melaluiAbu Hurairah, dari Nabi Saw. Disebutkan bahwa Nabi Saw. pernahbersabda:

«وإذا قرأ فأنصتوا»

Apabila imam membaca, maka diamlah kalian (serayamendengarkannya).

Page 40: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muslim ibnu Hajjaj menilainya sahih. Kedua hadis tersebutmenunjukkan kebenaran pendapat ini yang merupakan qaul qadimdari Imam Syafii dan sebuah riwayat dari Imam Ahmad ibnuHambal.

Tujuan mengetengahkan masalah tersebut dalam bab ini adalahuntuk menerangkan kekhususan surat Al-Fatihah yang mempunyaihukum tersendiri yang tidak dimiliki oleh surat-surat lainnya.

، ثنا إبراهیم بن سعید الجوهري ار: حد قال الحافظ أبو بكر البزان بن عبید، عن أبي عمران الجوني، عن أنس، قال: قال ثنا غس حدرسول االله صلى االله علیه وسلم: " إذا وضعت جنبك على الفراش،وقرأت فاتحة الكتاب و {قل هو االله أحد} فقد أمنت من كل شيء إلا

الموت "

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakankepada kami Ibrahim ibnu Sa'id Al-Jauhari, telah menceritakankepada kami Gassan ibnu Ubaid, dari Abu Imran Al-Juni, dari Anasr.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Apabila kamu hendak meletakkan lambungmu di atas peraduan, lalumembaca Fatihatul Kitab dan Qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas),maka sesungguhnya kamu aman dari segala mara bahaya, kecualimaut.

TAFSIR ISTI'AZAH DAN HUKUM-HUKUMNYA

Page 41: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

الكلام على تفسیر الاستعاذة

Allah Swt. berfirman:

ا ینزغنك من خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلین. وإمیطان نزغ فاستعذ باالله إنه سمیع علیم الش

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yangmakruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. Dan jikakamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepadaAllah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-A'raf: 199-200)

یئة نحن أعلم بما یصفون. وقل رب ادفع بالتي هي أحسن السیاطین وأعوذ بك رب أن یحضرون أعوذ بك من همزات الش

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kamilebih mengetahui apa yang mereka stfatkan (gambarkan). Dankatakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindimg (pula) kepada Engkau, yaTuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (Al-Mu’minun: 96-97)

ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بینك وبینه عداوة كأنه وليا اها إلا ذو حظ عظیم. وإم اها إلا الذین صبروا وما یلق حمیم. وما یلقمیع العلیم یطان نزغ فاستعذ باالله إنه هو الس ینزغنك من الش

Page 42: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itutidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dantidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yangmempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setanmengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlahperlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengarlagi Maha Mengetahui. (Fushshilat: 34-36)

Setelah ketiga ayat di atas, tidak ada ayat keempat yangsemakna dengannya, yaitu Allah Swt. memerintahkan agar bersikapdiplomasi terhadap musuh dari kalangan sesama manusia danberbuat baik kepadanya dengan tujuan agar ia sadar dan kembalikepada watak aslinya yang baik, yakni kembali bersahabat danrukun. Allah memerintahkan kita untuk memohon perlindungankepada-Nya dalam menghadapi musuh dari kalangan setan, sebagaisuatu keharusan, karena kita tidak boleh bersikap diplomasi dantidak boleh pula bersikap baik kepadanya. Setan selamanya hanyamenginginkan kebinasaan manusia karena sengitnya permusuhanantara dia dan nenek moyang umat manusia, yaitu Adam di masadahulu, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

یطان كما أخرج أبویكم من الجنة یا بني آدم لا یفتننكم الش

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu olehsetan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu darisurga. (Al-A'raf: 27)

Page 43: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا إنما یدعوا حزبه لیكونوا یطان لكم عدو فاتخذوه عدو إن الشعیر من أصحاب الس

Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, makaanggaplah ia musuh (kalian), karena sesungguhnya setan-setan ituhanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghunineraka yang menyala-nyala. (Fathir: 6)

المین یته أولیاء من دوني وهم لكم عدو بئس للظ أفتتخذونه وذربدلا

Patutkah kalian mengambil dia dan turunan-turunannya sebagaipemimpin selain dari-Ku, sedangkan mereka adalah musuh kalian?Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orangyang zalim. (Al-Kahfi: 50)

Sesungguhnya setan (iblis) pernah bersumpah kepada nenekmoyang kita semua, yaitu Adam a.s., bahwa dia benar-benartermasuk orang-orang yang menasihatinya. Tetapi ternyata setanberdusta dalam sumpahnya itu. Selanjutnya bagaimanakahperlakuan setan terhadap kita (sebagai anak cucu Adam a.s.)? Halini diungkapkan oleh firman-Nya, menyitir perkataan setan:

تك لأغوینهم أجمعین. إلا عبادك منهم المخلصین فبعز

Demi kekuasaan Engkau. aku akan menyesatkan merekasemuanya kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antaramereka. (Shad: 82-83)

Page 44: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. berfirman:

جیم. إنه لیس له یطان الر فإذا قرأت القرآن فاستعذ باالله من الشلون. إنما سلطانه على سلطان على الذین آمنوا وعلى ربهم یتوكالذین یتولونه والذین هم به مشركون

Apabila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu memintaperlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk Sesungguhnyasetan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang berimandan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannyahanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin danatas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An-Nahl: 98-100)

> Tafsir isti'azah dan hukum-hukumnya

Ta'awwudz

Segolongan ulama ahli qurra dan lain-lainnya mengatakan bahwabacaan ta'awwuz dilakukan sesudah membaca Al-Qur'an. Merekamengatakan demikian berdasarkan makna lahiriah ayat, untukmenolak rasa 'ujub sesudah melakukan ibadah. Orang yangberpendapat demikian antara lain ialah Hamzah, berdasarkan apayang telah ia nukil dari Ibnu Falufa dan Abu Hatim As-Sijistani. Halini diriwayatkan oleh Abul Qasim Yusuf ibnu Ali ibnu Junadah Al-Huzali Al-Magribi di dalam Kitabul 'Ibadah Al-Kamil. Ia meriwayatkanpula melalui Abu Hurairah, tetapi riwayat ini berpredikat garib, laludinukil oleh Muhammad ibnu Umar Ar-Razi di dalam kitab Tafsir-nyadari Ibnu Sirin; dalam suatu riwayatnya ia mengatakan bahwa

Page 45: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pendapat ini adalah perkataan Ibrahim An-Nakha'i dan Daud ibnu AliAl-Asbahani Az-Zahiri.

Al-Qurtubi meriwayatkan dari Abu Bakar ibnu Arabi, dari sejumlahulama, dari Imam Malik, bahwa si pembaca mengucapkan ta’awwuzsesudah surat Al-Fatihah. Akan tetapi, Ibnul Arabi sendiri menilainyagarib (aneh).

Menurut pendapat ketiga, ta'awwut dibaca pada permulaanbacaan Al-Qur'an dan pungkasannya. karena menggabungkankedua dalil. Demikianlah yang dinukil oleh Ar-Razi.

Akan tetapi, menurut pendapat yang terkenal dan dijadikanpegangan oleh jumhur ulama, bacaan ta'awwuz hanya dilakukansebelum bacaan Al-Qur'an, untuk menolak godaan yangmengganggu bacaan. Menurut mereka, makna ayat berikut:

جیم یطان الر فإذا قرأت القرآن فاستعذ باالله من الش

Apabila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu memintaperlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (An-Nahl: 98)

ialah "apabila kamu hendak membaca Al-Qur'an". Perihalnyasama dengan makna yang terkandung di dalam firman Allah Swt.lainnya, yaitu:

لاة فاغسلوا وجوهكم وأیدیكم إذا قمتم إلى الص

Apabila kalian hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukadan tangan kalian. (Al-Maidah: 6)

Page 46: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Makna yang dimaksud ialah "bilamana kamu hendakmengerjakan salat". Pengertian ini berdasarkan hadis yangmenerangkan tentangnya.

د بن الحسن بن ثنا محم قال الإمام أحمد بن حنبل رحمه االله:حد، فاعي الیشكري ثنا جعفر بن سلیمان، عن علي بن علي الر آتش حد، قال: كان رسول ل الناجي، عن أبي سعید الخدري عن أبي المتوكاالله صلى االله علیه وسلم إذا قام من اللیل فاستفتح صلاته وكبر قال:" سبحانك اللهم وبحمدك، وتبارك اسمك، وتعالى جدك، ولا إلهغیرك ". ویقول: " لا إله إلا االله " ثلاثا، ثم یقول: " أعوذ بااللهجیم، من همزه ونفخه ونفثه ". یطان الر میع العلیم، من الش الس

Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan, telah menceritakankepada kami Muhammad ibnul Hasan ibnu Anas, telah menceritakankepada kami Ja'far ibnu Sulaiman, dari Ali ibnu Ali Ar-Rifa'i Al-Yasykuri, dari Abul Muttawakil An-Naji. dari Abu Sa'id Al-Khudri yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw: bila mengerjakan salat disebagian malam harinya membuka salatnya dengan bertakbir, lalumengucapkan: Mahasuci Engkau, ya Allah, dengan memuji kepadaEngkau, Mahasuci asma-Mu dan Maha Tinggi keagungan-Mu: tiadaTuhan selain Engkau. Kemudian beliau mengucapkan, "Tidak adaTuhan selain Allah," sebanyak tiga kali, lalu membaca doa berikut:"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui dari godaan setan yang terkutuk, yaitu dari kesempitan,ketakaburan, dan embusan rayuannya."

Page 47: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hadis ini diriwayatkan dalam empat kitab Sunan melalui riwayatJa'far ibnu Sulaiman, dari Ali ibnu Ali Ar-Rifa'i, Imam Turmuzimengatakan bahwa hadis ini paling masyhur dalam babnya. ImamTurmuzi mengartikan istilah al-hamz dengan makna 'cekikan' atau'kesempitan', an-nafakh dengan 'takabur', dan an-nafas denganmakna 'embusan rayuan yang mendorong seseorang mengeluarkansyairnya'.

Hadis ini sama dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam AbuDaud dan Ibnu Majah melalui hadis Syu'bah, dari Amr ibnu Murah,dari Asim Al-Gazzi, dari Nafi' ibnu Jabir Al-Mut'im, dari ayahnya yangmenceritakan:

لاة قال: رأیت رسول االله صلى االله علیه وسلم حین دخل في الص«االله أكبر كبیرا ثلاثا، الحمد الله كثیرا ثلاثا، سبحان االله بكرة وأصیلاجیم من همزه ونفخه یطان الر ثلاثا، اللهم إني أعوذ بك من الشونفثه»

Aku melihat Rasulullah Saw. bila memulai salatnya mengucapkan,"Allahu akbar kabiran" (Allah Mahabesar dengan kebesaran yangsesungguhnya), "Alhamdu lillahi ka'siran" (segala puji bagi Allahsebanyak-banyaknya), "Subhanallahi bukratan wa asilan" (MahasuciAllah di pagi dan petang hari) masing-masing tiga kali; lalu, "YaAllah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari setan yangterkutuk, yaitu dari godaannya, sifat takaburnya, dan embusanrayuannya."

Menurut Umar, al-hamz artinya kesempitan, nafakh artinyaketakaburan, dan nafas artinya syairnya yang batil.

Page 48: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا ثنا ابن فضیل، حد ثنا علي بن المنذر، حد ال ابن ماجه: حد، عن ابن مسعود لمي حمن الس ائب، عن أبي عبد الر عطاء بن السعن النبي صلى االله علیه وسلم قال: " اللهم إني أعوذ بك منجیم، وهمزه ونفخه ونفثه ". یطان الر الش

عر، ونفخه: الكبر قال: همزه: الموتة، ونفثه: الش

Ibnu Majah mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kamiAli ibnul Munzir, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, telahmenceritakan kepada kami Ata ibnus Sa'ib, dari Abu Abdur RahmanAs-Sulami, dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw.: Ya Allah,sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari setan yangterkutuk, yakni dari godaan, rayuan, dan bisikannya.

Ibnu Majah mengatakan bahwa hamzihi artinya cekikannya,nafkhihi artinya takaburnya, dan nafsihi adalah syairnya.

Page 49: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا شریك، عن یعلى ثنا إسحاق بن یوسف، حد قال الإمام أحمد: حدثه: أنه سمع أبا أمامة الباهلي یقول: كان بن عطاء، عن رجل حد

لاة كبر ثلاثا، ثم رسول االله صلى االله علیه وسلم إذا قام إلى الصات، وسبحان االله وبحمده "، ثلاث قال: " لا إله إلا االله " ثلاث مرجیم، من همزه ونفخه یطان الر ات. ثم قال: " أعوذ باالله من الش مرونفثه

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIshaq ibnu Yusuf, telah menceritakan kepada kami Syarik. dari Ya’laibnu Ata, dari seorang lelaki yang menceritakan kepadanya bahwadia pernah mendengar Abu Umamah Al-Bahili menceritakan: ApabilaRasulullah Saw. hendak mengerjakan salatnya. terlebih dahulumembaca takbir tiga kali, lalu mengucapkan, "Tidak ada Tuhanselain Allah" sebanyak tiga kali, dan "Mahasuci Allah dan denganmemuji kepada-Nya"sebanyak tiga kali. Setelah itu beliau berdoa,"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, yaitu darigodaan, rayuan, dan bisikannya."

وقال الحافظ أبو یعلى أحمد بن علي بن المثنى الموصلي فيثنا علي بن ، حد ثنا عبد االله بن عمر بن أبان الكوفي مسنده: حدهشام بن البرید عن یزید بن زیاد، عن عبد الملك بن عمیر، عنحمن بن أبي لیلى، عن أبي بن كعب، قال: تلاحى رجلان عند عبد الر

Page 50: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

النبي صلى االله علیه وسلم، فتمزع أنف أحدهما غضبا، فقال رسولاالله صلى االله علیه وسلم: " إني لأعلم شیئا لو قاله ذهب عنه ماجیم ". یطان الر یجد: أعوذ باالله من الش

Al-Hafiz Abu Ya’la Ahmad ibnu Ali ibnul Musanna Al-Mausulimengatakan di dalam kitab Musnad-nya bahwa telah menceritakankepada kami Abdullah ibnu Umar ibnu Aban Al-Kufi, telahmenceritakan kepada kami Ali ibnu Hisyam ibnul Barid, dari Yazidibnu Ziad, dari Abdul Malik ibnu Umair, dari Abdur Rahman ibnu AbuLaila, dari Ubay ibnu Ka'b r.a. yang menceritakan: Ada dua oranglaki-laki beradu janggut (bertengkar) di hadapan Nabi Saw., lalusalah seorang darinya mencabik-cabik hidung karena marah sekali.Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benarmengetahui sesuatu; seandainya dia mengucapkannya, niscayaakan lenyaplah rasa emosinya itu, yaitu, 'Aku berlindung kepadaAllah dari godaan setan yang terkutuk.”

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Nasai di dalam kitabAl-Yaumu wal Lailah, dari Yusuf ibnu Isa Al-Marwazi, dari Al-Fadlibnu Musa, dari Yazid ibnu Abul Ja'diyyah. Hadis ini diriwayatkanpula oleh Imam Ahmad ibnu Hambal, dari Abu Sa'id, dari Zaidah danAbu Daud, dari Yusuf ibnu Musa, dari Jarir ibnu Abdul Hamid; jugaoleh Imam Turmuzi dan Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaumu walLailah-nya, dari Bandar, dari Ibnu Mahdi, dari As-Sauri.

Imam Nasai sendiri meriwayatkannya melalui hadis Zaidah ibnuQudamah, ketiga-tiganya dari Abdul ibnu Umair. dari Abdur Rahmanibnu Abu Laila, dari Mu'az ibnu Jabal r.a. yang menceritakan, "Adadua orang lelaki bertengkar di hadapan Nabi Saw., lalu salahseorang dari mereka tampak memuncak emosinya hinggaterbayang olehku seakan-akan salah seorang dari keduanya

Page 51: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mencabik-cabik hidungnya karena tiupan amarah, lalu RasulullahSaw. bersabda:

استب رجلان عند النبي صلى االله علیه وسلم فغضب أحدهماة غضبه ع أنفه من شد غضبا شدیدا حتى یخیل إلي أن أحدهما یتمزفقال النبي صلى االله علیه وسلم: «إني لأعلم كلمة لو قالها لذهبعنه ما یجد من الغضب» فقال: ما هي یا رسول االله، قال: یقول:جیم» قال: فجعل معاذ یأمره یطان الر «اللهم إني أعوذ بك من الشفأبى وجعل یزداد غضبا

'Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suatu kalimat;seandainya dia mengucapkannya, niscaya akan lenyaplah amarahyang menguasai dirinya'.”Mu'az ibnu Jabal r.a. bertanya, "Apakahkalimat itu, wahai Rasulullah? 'Nabi Saw. menjawab, "Ya Allah,sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari godaan setanyang terkutuk." Perawi mengatakan, "Lalu Mu'az memerintahkanorang yang meluap amarahnya itu untuk membacanya, tetapi diamenolak, akhirnya dia makin bertambah emosi."

Demikianlah lafaz yang diketengahkan oleh Abu Daud. ImamTurmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat mursal; dengankata lain, Abdur Rahman ibnu Abu Laila belum pernah bersuadengan Mu'az ibnu Jabal karena Mu'az telah meninggal duniasebelum tahun 20 Hijriah.

Menurut kami, barangkali Abdur Rahman ibnu Abu Lailamendengar hadis ini dari Ubay ibnu Ka'b, sebagaimana keteranganyang lalu, kemudian Ubay menyampaikan hadis ini dari Mu'az ibnu

Page 52: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Jabal, karena sesungguhnya kisah ini disaksikan bukan hanya olehseorang sahabat.

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiUsman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Jarir,dari Al-A'masy, dari Addi ibnu Sabit yang menceritakan bahwaSulaiman ibnu Sard r.a. telah menceritakan:

استب رجلان عند النبي صلى االله علیه وسلم ونحن عنده

جلوس فأحدهما یسب صاحبه مغضبا قد احمر وجهه فقال النبيصلى االله علیه وسلم «إني لأعلم كلمة لو قالها لذهب عنه ما یجدجل ألا تسمع جیم» فقالوا للر یطان الر لو قال: «أعوذ باالله من الشما یقول رسول االله صلى االله علیه وسلم قال: إني لست بمجنون

Ada dua orang laki-laki bertengkar di hadapan Nabi Saw. Ketikaitu kami sedang duduk bersamanya. Salah seorang dari kedua lelakiitu mencaci lawannya seraya marah, sedangkan wajahnya tampakmemerah (karena emosi). Maka Nabi Saw. bersabda,"Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suatu kalimat;seandainya dia mau mengucapkannya. niscaya akan lenyaplah'emosi yang membakarnya itu. Yaitu ucapan, 'Aku berlindungkepada Allah dari godaan setan yang terkutuk'." Maka mereka (parasahabat) berkata kepada lelaki yang emosi itu.”Tidakkah kamumendengar apa yang dikatakan oleh Rasulullah Saw?." Lelaki itujustru menjawab, "Sesungguhnya aku tidak gila."

Imam Bukhari meriwayatkannya bersama Imam Muslim, AbuDaud. dan Imam Nasai melalui berbagai jalur dari Al-A'masy denganlafaz yang sama.

Page 53: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sehubungan dengan masalah isti'azah ini. banyak lagi hadis yangcukup panjang bila dikemukakan dalam kitab ini. Bagi yangmenginginkan keterangan lebih lanjut, dipersilakan merujuk kepadakitab-kitab "Zikir dan Keutamaan Beramal".

Telah diriwayatkan bahwa Malaikat Jibril a.s. —pada waktupertama kali menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah Saw.—memerintahkannya agar membaca isti'azah (ta'awwuz). Demikianmenurut riwayat Imam Abu Ja'far ibnu Jarir, bahwa telahmenceritakan kepada kami Abu Kuraib. telah menceritakan kepadakami Usman ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnuImarah, telah menceritakan kepada kami Abu Rauq, dari Dahhak,dari Abdullah ibnu Abbas yang menceritakan bahwa pada waktupertama kali Malaikat Jibril turun kepada Nabi Muhammad Saw., iaberkata, "Hai Muhammad, mohonlah perlindungan (kepada Allah)!"Nabi Saw. bersabda, "Aku memohon perlindungan kepada AllahYang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setanyang terkutuk." Kemudian Malaikat Jibril berkata.”Ucapkanlahbismillahir rahmanir rahim." Selanjutnya Malaikat Jibril berkata lagi,"Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang telahmenciptakan."

Abdullah ibnu Abbas mengatakan. hal tersebut merupakan suratyang mula-mula diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw.melalui lisan Malaikat Jibril.

Asar ini berpredikat garib. sengaja kami ketengahkan untukdikenal, mengingat di dalam sanadnya terkandung kelemahan daninqita' (maqtu').

Jumhur ulama mengatakan bahwa membaca ta'awwuzhukumnya sunat, bukan merupakan suatu keharusan yangmengakibatkan dosa bagi orang yang meninggalkannya. Ar-Razimeriwayatkan dari Ata ibnu Abu Rabah yang mengatakan wajib

Page 54: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

membaca ta'awwuz dalam salat dan di luar salat, yaitu bila hendakmembaca Al-Qur'an.

Ibnu Sirin mengatakan, "Apabila seseorang membaca ta'awwuzsekali saja dalam seumur hidupnya, hal ini sudah cukup untukmenggugurkan kewajiban membaca ta'awwuz"

Ar-Razi mengemukakan hujahnya kepada Ata dengan maknalahiriah ayat yang menyatakan, "Fasta'iz (maka mintalahperlindungan kepada Allah)." Kalimat ini adalah kalimat perintahyang lahiriahnya menunjukkan makna wajib, juga berdasarkanpengalaman yang dilakukan oleh Nabi Saw. secara terus-menerus.Dengan membaca ta'awwuz, maka kejahatan setan dapat ditolak.Suatu hal yang merupakan kesempurnaan bagi hal yang wajib,hukumnya wajib pula. Karena membaca ta'awwuz merupakan halyang lebih hati-hati, sedangkan sikap hati-hati itu merupakan suatuhal yang dapat melahirkan hukum wajib.

Tafsir isti'azah dan hukum-hukumnya

Mas’alah

Sebagian ulama mengatakan bahwa membaca ta'awwuz pada awalmulanya diwajibkan kepada Nabi Saw., tetapi tidak kepada umatnya.Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa dia tidak membaca ta'awwuzdalam salat fardunya; tetapi ta'awwuz dibaca bila mengerjakan salatsunat Ramadan pada malam pertama.

Imam Syafii di dalam kitab Al-Imla mengatakan bahwa bacaanta'awwuz dinyaringkan; tetapi jika dipelankan, tidak mengapa. Didalam kitab Al-Umm disebutkan boleh memilih, karena Ibnu Umarmembacanya dengan pelan, sedangkan Abu Hurairah membacanyadengan suara nyaring. Tetapi bacaan ta'awwuz selain pada rakaatpertama masih diperselisihkan di kalangan mazhab Syafii, apakah

Page 55: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

disunatkan atau tidak, ada dua pendapat, tetapi yang kuatmengatakan tidak disunatkan.

Apabila orang yang membaca ta'awwuz mengucapkan, "A'uzubillahi minasy syaitanir rajim (aku berlindung kepada Allah darigodaan setan yang terkutuk)," maka kalimat tersebut dinilai cukupmenurut Imam Syafii dan Imam Abu Hanifah.

Sebagian dari kalangan ulama ada yang menambahkan lafaz As-Sami'ul 'alim (Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui),sedangkan yang lainnya bahkan menambahkan seperti berikut: "Akuberlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, sesungguhnyaAllah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," menurut As-Sauridan Al-Auza'i.

Diriwayatkan oleh sebagian dari mereka bahwa diamengucapkan, "Aku memohon perlindungan kepada Allah darigodaan setan yang terkutuk," agar sesuai dengan apa yangdiperintahkan oleh ayat dan berdasarkan kepada hadis Dahhak, dariIbnu Abbas, yang telah disebutkan tadi. Akan tetapi, lebih utamamengikuti hadis-hadis sahih seperti yang telah disebutkan.

Membaca ta'awwuz dalam salat hanya dilakukan untuk membacaAl-Qur'an, menurut pendapat Abu Hanifah dan Muhammad.Sedangkan Abu Yusuf mengatakan bahwa ta'awwuz dibaca untukmenghadapi salat itu sendiri. Berdasarkan pengertian ini. berartimakmum membaca ta'awwuz sekalipun imam tidak membacanya.Dalam salat Id (hari raya), ta'awwuz dibaca sesudah takbiratul ihramdan sebelum takbir salat hari raya. Sedangkan menurut jumhurulama sesudah takbir Id dan sebelum bacaan Al-Fatihah dimulai.

Termasuk faedah membaca ta'awwuz ialah untuk membersihkanapa yang telah dilakukan oleh mulut, seperti perkataan yang tak

Page 56: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berguna dan kata-kata yang jorok, untuk mewangikannya sebelummembaca Kalamullah.

Bacaan ta'awwuz dimaksudkan untuk memohon pertolongankepada Allah dan mengakui kekuasaan-Nya, sedangkan bagi hambayang bersangkutan merupakan pengakuan atas kelemahan danketidakmampuannya dalam menghadapi musuh bebuyutan tetapitidak kelihatan, tiada seorang pun yang dapat menyangkal danmenolaknya kecuali hanya Allah yang telah menciptakannya. Setantidak boleh diajak bersikap baik dan tidak boleh berbaik hatikepadanya. Lain halnya dengan musuh dari jenis manusia (kitaboleh bersikap seperti itu), sebagaimana yang disebutkan olehbeberapa ayat Al-Qur'an dalam tiga tempat, dan Allah Swt. telahberfirman:

إن عبادي لیس لك علیهم سلطان وكفى بربك وكیلا

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasaatas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga. (Al-Isra: 65)

Malaikat pernah turun untuk memerangi musuh yang berupamanusia. Barang siapa terbunuh oleh musuh yang kelihatan (yaknimanusia), maka ia mati syahid. Barang siapa terbunuh oleh musuhyang tidak kelihatan, maka ia adalah orang yang mati dalamkeadaan terlaknat. Barang siapa yang dikalahkan oleh musuh yangtampak, maka ia adalah orang yang diperbudak. Barang siapa yangdikalahkan oleh musuh yang tidak kelihatan, maka ia adalah orangyang terfitnah atau berdosa. Mengingat setan dapat melihatmanusia, sedangkan manusia tidak dapat melihatnya, makamanusia dianjurkan agar memohon perlin-dungan kepada Tuhanyang melihat setan, sedangkan setan tidak dapat melihat-Nya.

Page 57: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tafsir isti'azah dan hukum-hukumnya

Fasal Istia’dzah

Isti'adzah artinya memohon perlindungan kepada Allah danbernaung di bawah lindungan-Nya dari kejahatan semua makhlukyang jahat. Pengertian meminta perlindungan ini adakalanyadimaksudkan untuk menolak kejahatan dan adakalanya untukmencari kebaikan, seperti pengertian yang terkandung di dalamperkataan Al-Mutanabbi (salah seorang penyair), yaitu:

ن أحاذره له ... ومن أعوذ به مم یا من ألوذ به فیما أؤم

لا یجبر الناس عظما أنت كاسره ... ولا یهیضون عظما أنتجابره

Wahai orang yang aku berlindung kepadanya untuk memperolehapa yang aku cita-citakan, dan wahai orang yang aku berlindung

kepadanya untuk menghindar dari semua yang aku takutkan.Semua orang tidak akan dapat mengembalikan keagungan

(kebesaran) yang telah engkau hancurkan, dan mereka tidak dapatmenggoyahkan kebesaran yang telah engkau bangun.

Makna a'uzu billahi minasy syaitanir rajim adalah "aku berlindungdi bawah naungan Allah dari godaan setan yang terkutuk agar setantidak dapat menimpakan mudarat pada agamaku dan duniaku, atauagar setan tidak dapat menghalang-halangi diriku untukmengerjakan apa yang.diperintahkan kepadaku, atau agar setantidak dapat mendorongku untuk mengerjakan hal-hal yang dilarangaku mengerjakannya".

Page 58: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya tiada seorang pun yang dapat mencegah setanterhadap manusia kecuali hanya Allah. Karena itu, Allah Swt.memerintahkan agar kita bersikap diplomasi terhadap setanmanusia dan berbasa-basi terhadapnya dengan mengulurkankebaikan kepadanya dengan tujuan agar ia kembali kepadawataknya yang asli dan tidak mengganggu lagi. Allahmemerintahkan agar kita meminta perlindungan kepada-Nya darisetan yang tidak kelihatan, mengingat setan yang tidak kelihatan itutidak dapat disuap serta tidak terpengaruh oleh sikap yang baik,bertabiat jahat sejak pembawaan, dan tiada yang dapatmencegahnya terhadap diri kita kecuali hanya Tuhan yangmenciptakannya.

Demikian pengertian yang terkandung di dalam ketiga ayat Al-Qur'an. yang sepengetahuanku tidak ada ayat keempat yangsemakna dengannya, maka firman Allah swt. dalam surat Al-A'raf:

خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلین

Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yangmakruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Al-A'raf:199)

Hal ini berkaitan dengan sikap terhadap musuh yang terdiri ataskalangan manusia. Kemudian Allah Swt. berfirman:

یطان نزغ فاستعذ باالله إنه سمیع علیم ا ینزغنك من الش وإم

Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglahkepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahui. (Al-A'raf: 200)

Page 59: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

یئة نحن أعلم بما یصفون. وقل رب ادفع بالتي هي أحسن السیاطین وأعوذ بك رب أن یحضرون أعوذ بك من همزات الش

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik, Kamilebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah.”YaTuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan.Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Tuhanku, darikedatangan mereka kepadaku." (Al-Mu’minun: 96-98)

یئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي ولا تستوي الحسنة ولا الساها إلا الذین صبروا وما بینك وبینه عداوة كأنه ولي حمیم. وما یلقیطان نزغ فاستعذ باالله ا ینزغنك من الش اها إلا ذو حظ عظیم. وإم یلقمیع العلیم إنه هو الس

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatanitu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yangantaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjaditeman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidakdianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidakdianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyaikeberuntungan besar. Dan jika setan mengganggumu dengan suatugangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui. (Fushshilat: 34-36)

Kata syaitan menurut istilah bahasa berakar dari kata syatana

artinya "apabila jauh". Watak setan memang jauh berbeda , (شطن)

Page 60: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan watak manusia; dengan kefasikannya, setan jauh darisemua kebaikan.

Menurut pendapat lain ia berakar dari kata syata (شاط), karena ia

diciptakan dari api. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwakedua makna tersebut benar, tetapi makna pertama lebih sahihkarena diperkuat oleh perkataan orang-orang Arab. Umayyah ibnuAbus Silt dalam syairnya menceritakan anugerah yang dilimpahkankepada Nabi Sulaimana.s.:

جن والأغلال أیما شاطن عصاه عكاه ... ثم یلقى في الس

Barang siapa (di antara setan) berbuat durhaka terhadapnya,niscaya dia (Nabi Sulaiman) menangkapnya, kemudian

memenjarakannya dalam keadaan dibelenggu.

Ternyata Umayyah ibnu Abu Silt mengatakan syatinin, bukansya'itin; dan berkatalah An-Nabigah Az-Zibyani, yaitu Ziad ibnu Amribnu Mu'awiyah ibnu Jabir ibnu Dabab ibnu Yarbu' ibnu Murrah ibnuSa'd ibnu Zibyan:

فبانت والفؤاد بها رهین...نأت بسعاد عنك نوى شطون

Kini Su'ad berada jauh darimu, nun jauh di sana ia tinggal, dankini hariku selalu teringat kepadanya.

Nabigah mengatakan bahwa Su'ad kini berada di tempat yangsangat jauh.

Imam Sibawaih mengatakan bahwa orang Arab mengatakan

tasyaitana fulanun (تشیطن فلان), artinya "si Fulan melakukan

Page 61: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

perbuatan seperti perbuatan setan". Seandainya kata syaitan iniberasal dari kata syata, niscaya mereka (orang-orang Arab) akan

mengatakannya tasyayyata (تشیط). Dengan demikian. dapat

disimpulkan bahwa yang benar adalah lafaz syaitan berakar darikata syatana yang berarti "jauh". Karena itu, mereka menamakansetiap orang —baik dari kalangan manusia, jin, ataupun hewan—yang bersikap membangkang tidak mau taat dengan sebutan"setan".

Allah Swt. berfirman:

ا شیاطین الإنس والجن یوحي وكذلك جعلنا لكل نبي عدوبعضهم إلى بعض زخرف القول غرورا

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitusetan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebagianmereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-An'am:112)

Di dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan dari Abu Zar r.a. yangmenceritakan:

ذ باالله من ، تعو قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " یا أبا ذرشیاطین الإنس والجن "، فقلت: أو للإنس شیاطین؟ قال: " نعم "

Rasulullah Saw. bersabda, "Hai Abu Zar, berlindunglah kepadaAllah dari godaan setan manusia dan setan jin (yang tidak

Page 62: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kelihatan)!" Aku bertanya.”Apakah setan itu ada yang dari kalanganmanusia'? 'Beliau menjawab, "Ya."

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abu Zar pula bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda:

لاة المرأة والحمار والكلب الأسود» فقلت: یا رسول «یقطع الصاالله ما بال الكلب الأسود من الأحمر والأصفر؟ فقال: «الكلب الأسودشیطان»

Yang memutuskan salat ialah wanita. keledai, dan anjing hitam."Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah bedanya antara anjinghitam, anjing merah, dan anjing kuning?' Nabi Saw. Menjawab:anjing hitam itu adalah setan.

Ibnu Wahb mengatakan bahwa telah menceritakan kepadanyaHisyam ibnu Sa'd, dari Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya, bahwaKhalifah Umar pernah mengendarai seekor kuda birzaun. Ternyatakuda itu melangkah dengan langkah-langkah yang sombong, makaUmar memukulinya, tetapi hal itu justru makin menambahkesombongannya. Umar turun darinya dan berkata, "Kalian tidakmemberikan kendaraan kepadaku kecuali kendaraan setan, dantidak sekali-kali aku turun darinya melainkan setelah aku ingkarterhadap diriku sendiri." Sanad asar ini sahih.

Ar-rajim adalah wazan fa'il, tetapi bermakna mafid, artinya "setanitu terkutuk dan jauh dari semua kebaikan", sebagaimana pengertianyang terkandung di dalam firman-Nya:

یاطین} نیا بمصابیح وجعلناها رجوما للش ماء الد {ولقد زینا الس

Page 63: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya Kami menghiasi langit yang dekat denganbintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat pelemparsetan. (Al-Mulk: 5)

نیا بزینة الكواكب * وحفظا من كل شیطان ماء الد {إنا زینا السعون إلى الملإ الأعلى ویقذفون من كل جانب * دحورا م مارد * لا یسولهم عذاب واصب * إلا من خطف الخطفة فأتبعه شهاب ثاقب}

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat denganhiasan, yaitu bintang-bintang, dan (telah memeliharanya) sebenar-benarnya dari setiap setan yang sangat durhaka. Setan-setan itutidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat danmereka dilempari dari segala penjuru, untuk mengusir mereka, danbagi mereka siksaan yang kekal. Akan tetapi, barang siapa (diantara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejaroleh suluh api yang cemerlang. (Ash-Shaffat: 6-10)

ماء بروجا وزیناها للناظرین * وحفظناها {ولقد جعلنا في السمع فأتبعه شهاب مبین} من كل شیطان رجیم * إلا من استرق الس

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang (dilangit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yangmemandang(nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap setan yangterkutuk, kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapatdidengar (dari malaikat), lalu dia dikejar oleh semburan api yangterang. (Al-Hijr: 16-18)

Page 64: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Masih banyak lagi ayat-ayat lainnya. Pendapat lain mengatakanbahwa rajim bermakna rajam, karena setan merajam manusiadengan godaan dan rayuannya. Akan tetapi. makna yang pertamalebih terkenal dan lebih sahih.

AL-FATIHAH AYAT 1

Tafsir basmalah dan hukum-hukumnya

حیم (1) حمن الر بسم االله الر

Dengan nama Allah YangMaha Pemurah lagi Maha Penyayang

Para sahabat memulai bacaan Kitabullah dengan basmalah, danpara ulama sepakat bahwa basmalah merupakan salah satu ayatdari surat An-Naml. Kemudian mereka berselisih pendapat apakahbasmalah merupakan ayat tersendiri pada permulaan tiap-tiap surat,ataukah hanya ditulis pada tiap-tiap permulaan surat saja. Atauapakah basmalah merupakan sebagian dari satu ayat pada tiap-tiapsurat, atau memang demikian dalam surat Al-Fatihah, tidak padayang lainnya; ataukah basmalah sengaja ditulis untuk memisahkanantara satu surat dengan yang lainnya, sedangkan ia sendiri bukanmerupakan suatu ayat. Mengenai masalah ini banyak pendapatyang dikatakan oleh ulama, baik Salaf maupun Khalaf.Pembahasannya secara panjang lebar bukan diterangkan dalamkitab ini.

Di dalam kitab Sunan Abu Daud dengan sanad yang sahih:

Page 65: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

عن ابن عباس، رضي االله عنهما، أن رسول االله صلى االله علیهحمن ورة حتى ینزل علیه {بسم االله الر وسلم كان لا یعرف فصل السحیم} الر

dari Ibnu Abbas r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. dahulubelum mengetahui pemisah di antara surat-surat sebelumditurunkan kepadanya: Bismillahir rahmanir rahim (Dengan namaAllah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).

Hadis ini diketengahkan pula oleh Imam Hakim, yaitu AbuAbdullah An-Naisaburi, di dalam kitab Mustadrak-nya. Diameriwayatkannya secara mursal dari Sa'id ibnu Jubair.

Di dalam kitab Sahih Ibnu Khuzaimah disebutkan dari UmmuSalamah r.a. bahwa Rasulullah Saw. membaca basmalah padapermulaan surat Al-Fatihah dalam salatnya, dan beliaumenganggapnya sebagai salah satu ayatnya.

Tetapi hadis yang melalui riwayat Umar ibnu Harun Balkhi, dariIbnu Juraij, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ummu Salamah ini di dalamsanadnya terkandung kelemahan.

Imam Daruqutni ikut meriwayatkannya melalui Abu Hurairahsecara marfu’ . Hal semisal diriwayatkan dari Ali dan Ibnu Abbasserta selain keduanya

Di antara orang-orang yang mengatakan bahwa basmalahmerupakan salah satu ayat dari tiap surat kecuali surat Bara’ah(surat At-Taubah) adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnuz Zubair, danAbu Hurairah sedangkan dari kalangan tabi'in ialah Ata, Tawus, Sa'idibnu Jubair. dan Makhul Az-Zuhri. Pendapat inilah yang dipegang

Page 66: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

oleh Abdullah ibnu Mubarak, Imam Syafii, dan Imam Ahmad ibnuHambal dalam salah satu riwayat yang bersumber darinya, danIshaq ibnu Rahawaih serta Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam.

Imam Malik dan Imam Abu Hanifah serta murid-muridnyamengatakan bahwa basmalah bukan merupakan salah satu ayatdari surat Al-Fatihah, bukan pula bagian dari surat-surat lainnya.

Imam Syafii dalam salah satu pendapat yang dikemukakan olehsebagian jalur mazhabnya menyatakan bahwa basmalah merupakansalah satu ayat dari Al-Fatihah, tetapi bukan merupakan bagian darisurat lainnya. Diriwayatkan pula dari Imam Syafii bahwa basmalahadalah bagian dari satu ayat yang ada dalam permulaan tiap surat.Akan tetapi, kedua pendapat tersebut garib (aneh).

Daud mengatakan bahwa basmalah merupakan ayat tersendiridalam permulaan tiap surat, dan bukan merupakan bagian darinya.Pendapat ini merupakan salah satu riwayat dari Imam Ahmad ibnuHambal. diriwayatkan pula oleh Abu Bakar Ar-Razi, dari Abul HasanAl-Karkhi, yang keduanya merupakan pentolan murid-murid ImamAbu Hanifah.

Demikianlah pendapat-pendapat yang berkaitan dengankedudukan basmalah sebagai salah satu ayat dari Al-Fatihah atautidaknya.

Masalah pengerasan bacaan basmalah sesungguhnyamerupakan cabang dari masalah di atas. Dengan kata lain, barangsiapa berpendapat bahwa basmalah bukan merupakan suatu ayatdari Al-Fatihah, dia tidak mengeraskan bacaannya. Demikian pulahalnya bagi orang yang sejak awalnya berpendapat bahwabasmalah merupakan ayat tersendiri.

Page 67: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Orang yang mengatakan bahwa basmalah merupakan suatu ayatdari permulaan setiap surat, berselisih pendapat mengenaipengerasan bacaannya. Mazhab Syafii mengatakan bahwa bacaanbasmalah dikeraskan bersama surat Al-Fatihah, dan dikeraskan pulabersama surat lainnya. Pendapat ini bersumber dari berbagaikalangan ulama dari kalangan para sahabat para tabi'in. dan paraimam kaum muslim. baik yang Salaf maupun Khalaf.

Dari kalangan sahabat yang mengeraskan bacaan basmalahialah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, dan Mu'awiyah. Bacaankeras basmalah ini diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Bar dan ImamBaihaqi. dari Umar dan Ali. Apa yang dinukil oleh Al-Khatib dariempat orang khalifah —yaitu Abu Bakar. Umar, Usman. dan Ali—merupakan pendapat yang garib.

Dari kalangan tabi'in yang mengeraskan bacaan basmalah ialahSa'id ibnu Jubair, Ikrimah, Abu Qilabah, Az-Zuhri, Ali ibnul Husaindan anaknya (yaitu Muhammad serta Sa'id ibnul Musayyab), Ata,Tawus, Mujahid, Salim, Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, Ubaid danAbu Bakar ibnu Muhammad ibnu Amr ibnu Hazm, Abu Wail dan IbnuSirin, Muhammad ibnul Munkadir, Ali ibnu Abdullah ibnu Abbas dananaknya (Muhammad), Nafi' maula Ibnu Umar, Zaid ibnu Aslam,Umar ibnu Abdul Aziz, Al-Azraq ibnu Qais. Habib ibnu Abu Sabit.Abusy Syasa, Makhul, dan Abdullah ibnu Ma'qal ibnu Muqarrin.Sedangkan Imam Baihaqi menambahkan Abdullah ibnu Safwan, danMuhammad ibnul Hanafiyyah menambahkan Ibnu Abdul Bar danAmr ibni Dinar.

Hujah yang mereka pegang dalam mengeraskan bacaanbasmalah adalah "Karena basmalah merupakan bagian dari suratAl-Fatihah, maka bacaan basmalah dikeraskan pula sebagaimanaayat-ayat surat Al-Fatihah lainnya".

Page 68: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Telah diriwayatkan pula oleh Imam Nasai di dalam kitab Sunan-nya oleh Ibnu Khuzaimah serta Ibnu Hibban dalam kitab Sahih-nyamasing-masing, juga oleh Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya melalui Abu Hurairah: bahwa ia melakukan salat danmengeraskan bacaan basmalahnya; setelah selesai dari salatnya ituAbu Hurairah berkata, "Sesungguhnya aku adalah orang yangsalatnya paling mirip dengan salat Rasulullah Saw. di antara kalian."

Hadis ini dinilai sahih oleh Imam Daruqutni, Imam Khatib, ImamBaihaqi, dan lain-lainnya.

Abu Daud dan Turmuzi meriwayatkan melalui Ibnu Abbas, bahwaRasulullah Saw. pernah membuka salatnya dengan bacaanbismilahir rahmanir rahim. Kemudian Turmuzi mengatakan bahwasanadnya tidak mengandung kelemahan.

Hadis yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Hakim di dalamkitab Mustadrak-nya melalui Ibnu Abbas yang telah menceritakanbahwa Rasulullah Saw. mengeraskan bacaan bismillahir rahmanirrahim. Kemudian Imam Hakim mengatakan bahwa hadis tersebutsahih.

Di dalam Sahih Bukhari disebutkan melalui Anas ibnu Malikbahwa ia pernah ditanya mengenai bacaan yang dilakukan oleh NabiSaw., maka ia menjawab bahwa bacaan Nabi Saw. panjang, beliaumembaca bismillahir rahmanir rahim dengan bacaan panjang padabismillah dan Ar-Rahman serta Ar-Rahim. (Dengan kata lain, beliauSaw. mengeraskan bacaan basmalahnya).

Di dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan Abu Daud, Sahih IbnuKhuzaimah dan Mustadrak Imam Hakim, disebutkan melalui UmmuSalamah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.membacanya dengan cara berhati-hati pada setiap ayat, yaitu:

Page 69: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

حمن حیم. الحمد الله رب العالمین. الر حمن الر بسم االله الرین حیم. مالك یوم الد الر

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagiMaha Penyayang, yang menguasai hari pembalasan ....

Ad-Daruqutni mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih.

Imam Abu Abdullah Asy-Syafii meriwayatkan, begitu pula ImamHakim dalam kitab Mustadrak-nya melalui Anas, bahwa Mu'awiyahpernah salat di Madinah; ia meninggalkan bacaan basmalah, makaorang-orang yang hadir (bermakmum kepadanya) dari kalanganMuhajirin memprotesnya. Ketika ia melakukan salat untuk yangkedua kalinya. barulah ia membaca basmalah.

Semua hadis dan asar yang kami ketengahkan di atas sudahcukup. dijadikan sebagai dalil yang dapat diterima guna menguatkanpendapat ini tanpa lainnya. Bantahan dan riwayat yang garib sertapenelusuran jalur, ulasan, kelemahan-kelemahan serta penilaiannyaakan dibahas pada bagian lain.

Segolongan ulama lainnya mengatakan bahwa bacaan basmalahdalam salat tidak boleh dikeraskan. Hal inilah yang terbukti dilakukanoleh empat orang khalifah, Abdullah ibnu Mugaffal. dan beberapagolongan dari ulama Salaf kalangan tabi'in dan ulama Khalaf,kemudian dipegang oleh mazhab Abu Hanifah, Imam Sauri, danAhmad ibnu Hambal.

Menurut Imam Malik, basmalah tidak boleh dibaca sama sekali,baik dengan suara keras ataupun perlahan. Mereka mengatakan

Page 70: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

demikian berdasarkan sebuah hadis di dalam Sahih Muslim melaluiSiti Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa:

لاة بالتكبیر، كان رسول االله صلى االله علیه وسلم یفتتح الصوالقراءة بالحمد الله رب العالمین

Rasulullah Saw. membuka salatnya dengan takbiratul ihram danmembuka bacaannya dengan al-hamdu lillahi rabbil 'alamina (yaknitanpa basmalah).

Di dalam kitab Sahihain yang menjadi dalil mereka disebutkanmelalui Anas ibnu Malik yang mengatakan:

صلیت خلف النبي صلى االله علیه وسلم وأبي بكر وعمروعثمان فكانوا یفتتحون بالحمد الله رب العالمین.

Aku salat di belakang Nabi Saw., Abu Bakar, Umar, dan Us'man.Mereka membuka (bacaannya) dengan alhamdu lillahi rabbil'alamina.

Menurut riwayat Imam Muslim, mereka tidak mengucapkanbismil-lahir rahmanir rahim, baik pada permulaan ataupun pada akhirbacaannya. Hal yang sama disebutkan pula dalam kitab-kitab Sunanmelalui Abdullah ibnu Mugaffal r.a. Demikianlah dalil-dalil yangdijadikan pegangan oleh para imam dalam masalah ini, semuanyaberdekatan, karena pada kesimpulannya mereka sangat sepakatbahwa salat orang yang mengeraskan bacaan basmalah dan yangmemelankannya adalah sah.

Keutamaan basmalah

Page 71: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فصل في فضلها

Imam Abu Muhammad Abdur Rahman ibnu Abu Hatimmengatakan di dalam kitab Tafsir-nya:

ثنا زید بن المبارك ثنا جعفر بن مسافر، حد ثنا أبي، حد حدثنا أبي، عن طاوس، م بن وهب الجندي، حد ثنا سلا ، حد نعاني الصان سأل رسول االله صلى االله علیه عن ابن عباس؛ أن عثمان بن عفحیم. فقال: "هو اسم من أسماء االله، حمن الر وسلم عن بسم االله الروما بینه وبین اسم االله الأكبر، إلا كما بین سواد العینین وبیاضهمامن القرب"

telah menceritakan kepada kami ayahku, telah rnenceritakankepada kami Ja'far ibnu Musafir, telah menceritakan kepada kamiZaid ibnul Mubarak As-San'ani, telah menceritakan kepada kamiSalam ibnu Wahb Al-Jundi. telah menceritakan kepada kami ayahku,dari Tawus, dari Ibnu Abbas, bahwa Usman bertanya kepadaRasulullah Saw. tentang basmalah. Beliau menjawab: Basmalahmerupakan salah satu dari nama-nama Allah; antara dia dan asmaAllahu Akbar jaraknya tiada lain hanyalah seperti antara bagianhitam dari bola mata dan bagian putihnya karena saking dekatnya.

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Abu Bakar ibnuMurdawaih, dari Sulaiman ibnu Ahmad, dari Ali ibnul Mubarak, dariZaid ibnul Mubarak.

Page 72: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وقد روى الحافظ ابن مردویه من طریقین، عن إسماعیل بنعیاش، عن إسماعیل بن یحیى، عن مسعر، عن عطیة، عن أبيسعید، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إن عیسى ابنه إلى الكتاب لیعلمه، فقال المعلم: اكتب، قال ما مریم أسلمته أمأكتب؟ قال: بسم االله، قال له عیسى: وما باسم االله؟ قال المعلم: ماین سناؤه، والمیم أدري. قال له عیسى: الباء بهاء االله، والسحیم نیا والآخرة، والر حمن رحمن الد مملكته، واالله إله الآلهة، والررحیم الآخرة".

Al-Hafiz ibnu Murdawaih meriwayatkan melalui dua jalur. dariIsmail ibnu Iyasy, dari Ismail ibnu Yahya, dari Mis'ar, dari Atiyyah,dari Abu Sa'id yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda, "Sesungguhnya Isa ibnu Maryam a.s. diserahkan olehibunya kepada guru tulis untuk diajar menulis. Kemudian si guruberkata kepadanya, Tulislah.' Isa a.s. bertanya, 'Apa yang harus akutulis?' Si guru menjawab, 'Bismillah." Isa bertanya kepadanya,'Apakah arti bismillah itu?' Si guru menjawab, 'Aku tidak tahu.' Isamenjawab, 'Huruf ba artinya cahaya Allah, huruf sin artinya sinar-Nya. huruf mim artinya kerajaan-Nya, dan Allah adalah Tuhansemua yang dianggap tuhan. Ar-Rahman artinya Yang MahaPemurah di dunia dan di akhirat, sedangkan Ar-Rahim artinya YangMaha Penyayang di akhirat'."

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir melalui hadis Ibrahimibnul Ala yang dijuluki dengan sebutan Ibnu Zabriq, dari Ismail ibnuIyasy, dari Ismail ibnu Yahya, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari

Page 73: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seseorang yang menceritakannya, dari Ibnu Mas'ud dan Mis'ar, dariAtiyyah, dari Abu Sa'id yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda. Kemudian ia menuturkan hadis ini, tetapipredikatnya garib (aneh) sekali. Barangkali berpredikat sahih sampaikepada orang selain Rasulullah Saw., dan barangkali hadis initermasuk salah satu dari hadis israiliyat, bukan dari hadis yangmarfu’. Juwaibir meriwayatkannya pula sebelum dia, dari Dahhak.

وقد روى ابن مردویه، من حدیث یزید بن خالد، عن سلیمانبن بریدة، وفي روایة عن عبد الكریم أبي أمیة، عن ابن بریدة، عنأبیه؛ أن رسول االله صلى االله علیه وسلم قال: "أنزلت علي آیة لمحمن تنزل على نبي غیر سلیمان بن داود وغیري، وهي بسم االله الرحیم" الر

Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis Yazid ibnu Khalid, dariSulaiman ibnu Buraidah; sedangkan menurut riwayat lain dari AbdulKarim Abu Umayyah, dari Abu Buraidah, dari ayahnya, bahwaRasulullah Saw. bersabda: Telah diturunkan kepadaku suatu ayatyang belum pernah diturunkan kepada seorang nabipun selainSulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu bismillahir rahmanir rahim(Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).

Ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula berikut sanadnya melaluiAbdul Karim Al-Kabir ibnul Mu'afa ibnu Imran, dari ayahnya, dariUmar ibnu Zar, dari Ata ibnu Abu Rabah, dari Jabir ibnu Abdullahyang menceritakan bahwa ketika diturunkan kalimat berikut: Dengannama Allah YangMaha Pemurah lagi Maha Penyayang. Makaseluruh awan lari ke arah timur, angin hening tak bertiup, sedangkanlautan menggelora, semua binatang mendengar melalui telinga

Page 74: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka, dan semua setan dirajam dari langit. Pada saat itu AllahSwt. bersumpah dengan menyebut keagungan dan kemuliaan-Nyabahwa tidak sekali-kali asma-Nya (yang ada dalam basmalah)diucapkan terhadap sesuatu melainkan Dia pasti memberkatinya.

Waki' mengatakan dari Al-A'masy, dari Abu Wa'il, dari IbnuMas'ud yang mengatakan bahwa barang siapa yang ingindiselamatkan oleh Allah dari Malaikat Zabaniyah yang jumlahnyasembilan belas (Zabaniyah adalah juru penyiksa neraka), hendaklahia membaca: Dengan nama Allah YangMaha Pemurah lagi MahaPenyayang.

Allah akan menjadikan sebuah surga baginya pada setiap hurufdari basmalah untuk menggantikan setiap Malaikat Zabaniah. Hal inidiketengahkan oleh Ibnu Atiyyah dan Al-Qurtubi, diperkuat dandidukung oleh Ibnu Atiyyah dengan sebuah hadis yang mengatakan,

جل: ربنا "فقد رأیت بضعة وثلاثین ملكا یبتدرونها" لقول الرولك الحمد حمدا كثیرا طیبا مباركا فیه

"Sesungguhnya aku melihat lebih dari tiga puluh malaikatberebutan (mencatat) perkataan seorang lelaki yang mengucapkan,'rabbana walakal hamdu hamdan ka'siran tayyiban mubarakan fihi'(Wahai Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji dengan pujian yangsebanyak-banyaknya, baik lagi diberkati),

mengingat jumlah semua hurufnya ada sembilan belas." Dandalil-dalil lainnya.

Imam Ahmad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nyamengatakan bahwa:

Page 75: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا شعبة، عن عاصم، قال: سمعت أبا د بن جعفر، حد ثنا محم حدتمیمة یحدث، عن ردیف النبي صلى االله علیه وسلم قال: عثریطان. فقال النبي صلى بالنبي صلى االله علیه وسلم، فقلت: تعس الشیطان. فإنك إذا قلت: تعس االله علیه وسلم: "لا تقل تعس الشتي صرعته، وإذا قلت: باسم االله، تصاغر یطان تعاظم، وقال: بقو الشباب". حتى یصیر مثل الذ

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telahmenceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim yang mengatakanbahwa ia pernah mendengar dari Abu Tamim yang menceritakanhadis dari orang yang pernah membonceng Nabi Saw. Sipembonceng menceritakan: Unta kendaraan Nabi Saw. terperosok,maka aku mengatakan, "Celakalah setan." Maka Nabi Saw.bersabda, "Janganlah kamu katakan, 'Celakalah setan,' karenasesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makinmembesar, lalu mengatakan, 'Dengan kekuatanku niscaya akudapat mengalahkannya.' Tetapi jika kamu katakan, 'Dengan namaAllah,' niscaya si setan makin mengecil hingga bentuknya menjadisebesar lalat."

Demikian menurut riwayat Imam Ahmad.

Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaumu wal Lailah dan IbnuMurdawaih di dalam kitab Tafsir-nya. telah meriwayatkan melaluihadis Khalid Al-Hazza, dari Abu Tamimah (yaitu Al-Hujaimi), dariAbul Malih ibnu Usamah ibnu Umair, dari ayahnya yangmenceritakan bahwa ia pernah membonceng Nabi Saw. Selanjutnya

Page 76: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dia menuturkan hadis hingga sampai pada sabda Nabi Saw. yangmengatakan:

«لا تقل هكذا فإنه یتعاظم حتى یكون كالبیت، ولكن قل بسم االلهبابة» فإنه یصغر حتى یكون كالذ

Jangan kamu katakan demikian, karena sesungguhnya setannanti akan makin membesar hingga bentuknya seperti rumah. Tetapikatakanlah.”Bismillah" (dengan nama Allah), karena sesungguh-nyadia akan mengecil hingga bentuknya seperti lalat.

Demikian itu terjadi berkat kalimah bismillah. Karena itu, padapermulaan setiap perbuatan dan ucapan disunatkan terlebih dahulumembaca basmalah.

Membaca basmalah disunatkan pada permulaan khotbah,berdasarkan sebuah hadis yang mengatakan:

حیم فهو أجذم » حمن الر «كل أمر لا یبدأ فیه ببسم االله الر

Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bacaan bismillahirrahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi MahaPenyayang), maka perkara itu kurang sempurna.

Disunatkan membaca basmalah di saat hendak memasuki kamarkecil, berdasarkan sebuah hadis yang menganjurkannya.

Disunatkan pula membaca basmalah pada permulaan wudu,berdasarkan sebuah hadis yang disebutkan di dalam Musnad ImamAhmad dan kitab-kitab Sunan. melalui riwayat Abu Hurairah danSa'id ibnu Zaid serta Abu Sa'id secara. marfu’. yaitu:

Page 77: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

«لا وضوء لمن لم یذكر اسم االله علیه»

Tidak ada wudu bagi orang yang tidak menyebut asma Allah(bismillah) dalam wudunya.

Hadis ini berpredikat hasan.

Di antara ulama ada yang mewajibkannya di saat hendakmelakukan zikir, dan di antara mereka ada pula yang mewajibkannyasecara mutlak. Membaca basmalah disunatkan pula di saat hendakmelakukan penyembelihan, menurut mazhab Imam Syafii dansegolongan ulama. Ulama lain mengatakan wajib di kala hendakmelakukan zikir, juga wajib secara mutlak menurut pendapatsebagian dari mereka, seperti yang akan dijelaskan pada bagianlain.

Ar-Razi di dalam kitab Tafsir-nya menyebutkan hadis mengenaikeutamaan basmalah, antara lain dari Abu Hurairah r.a. disebutkanbahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"إذا أتیت أهلك فسم االله؛ فإنه إن ولد لك ولد كتب لك بعددیته حسنات" أنفاسه وأنفاس ذر

Apabila kamu mendatangi istrimu, maka sebutlah asma Allah,karena sesungguhnya apabila ditakdirkan bagimu punya anak,niscaya akan dicatatkan bagimu kebaikan-kebaikan menurutbilangan helaan napasnya dan napas-napas keturunannya.

Akan tetapi, hadis ini tidak ada asalnya, dan aku (penulis: yakniIbnu Katsir) belum pernah melihatnya dalam suatu kitab pun di

Page 78: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

antara kitab-kitab yang dapat dipegang, tidak pula pada yanglainnya.

Disunatkan membaca basmalah di saat hendak makan, sepertiapa yang disebutkan di dalam hadis sahih Muslim yangmenyebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada anaktirinya, yaitu Umar ibnu Abu Salamah:

ا یلیك" "قل: باسم االله، وكل بیمینك، وكل مم

Ucapkanlah bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmuserta makanlah makanan yang dekat denganmu.

Sebagian ulama mewajibkan membaca basmalah dalam keadaanseperti itu.

Disunatkan pula membaca basmalah di saat hendak melakukansenggama, seperti yang disebutkan dalam hadis Sahihain melaluiIbnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

«لو أن أحدكم إذا أراد أن یأتي أهله قال: بسم االله اللهم جنبنایطان ما رزقتنا فإنه إن یقدر بینهما ولد لم یطان وجنب الش الشیطان أبدا» . ه الش یضر

Seandainya seseorang di antara kalian hendak mendatangiistrinya, lalu ia mengucapkan, "Dengan menyebut asma Allah. YaAllah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apayang Engkau rezekikan (anugerahkan) kepada kami, "karenasesungguhnya jika ditakdirkan terlahirkan anak di antara keduanya,

Page 79: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

niscaya setan tidak dapat menimpakan mudarat terhadap anak ituuntuk selama-lamanya.

Berawal dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa keduapendapat di kalangan ahli nahwu dalam masalah lafaz yangdijadikan ta'alluq (kaitan) oleh huruf ba dalam kalimat Bismillah.apakah berupa fi’l atau isim, keduanya sama-sama mendekatikebenaran. Masing-masing pendapat memang ada contohnya didalam Al-Qur'an.

Pendapat yang mengatakan bahwa ta'alluq-nya berupa isim.hingga bentuk lengkapnya menjadi seperti berikut: "Denganmenyebut asma Allah kumulai", contohnya di dalam Al-Qur'an ialahfirman-Nya:

وقال اركبوا فیها بسم االله مجراها ومرساها إن ربي لغفوررحیم

Dan Nuh berkata, "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya denganmenyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh."Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi MahaPenyayang. (Hud: 41)

Orang yang memperkirakannya dalam bentuk fi’l, baik fi’l amarataupun khabar (kalimat berita), contohnya ialah: "Aku memulaidengan menyebut asma Allah" atau "Dengan nama Allah akumemulai", seperti pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

اقرأ باسم ربك الذي خلق

Page 80: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.(Al-'Alaq: 1)

Kedua pendapat tersebut benar, karena suatu fi'il pastimempunyai masdar. Maka Anda boleh memperkirakan ta'alluq-nyadalam bentuk fi'il atau masdar-nya. Yang demikian itu disesuaikandengan pekerjaan yang akan dibacakan basmalah untuknya,misalnya duduk, berdiri, makan, minum, membaca, wudu, ataupunsalat. Hal yang dianjurkan ialah membaca basmalah di kala hendakmelakukan semua hal yang disebutkan untuk memperoleh berkahdan rahmat serta pertolongan dalam menyelesaikannya dan agarditerima oleh Allah Swt.

Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui hadis Bisyribnu Imarah, dari Abu Rauq, dari Dahhak, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa hal yang mula-mula dibawa turun oleh MalaikatJibril kepada Nabi Muhammad Saw. ialah: "Hai Muhammad,katakanlah, 'Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengarlagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk'." KemudianMalaikat Jibril berkata, "Katakanlah bismillahir rahmanir rahim(Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)."

Jibril berkata kepadanya, "Hai Muhammad, sebutlah asma Allah,bacalah dengan menyebut asma Allah —Tuhanmu— dan berdiriserta duduklah dengan menyebut asma Allah," menurut lafaz IbnuJarir.

Apakah lafaz isim (yang ada pada lafaz Bismi) merupakanmusamma (yang diberi nama) atau lainnya? Dalam hal ini ada tigapendapat, yaitu:

Pertama, isim adalah musamma (yang diberi nama). Pendapat inidikatakan oleh Abu Ubaidah dan Imam Sibawaih, kemudian dipiliholeh Al-Baqilani dan Ibnu Faurak; dikatakan pula oleh Ar-Razi (yaitu

Page 81: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Umar) yang dikenal dengan julukan Ibnu Khatib Ar-Ray di dalam mukadimah kitab Tafsir-nya.

Kedua, menurut golongan Al-Hasywiyyah, Al-Karamiyyah, dan Al-Asy'ariyyah, isim adalah diri yang diberi nama, tetapi bukannamanya.

Ketiga, menurut Mu'tazilah isim bukan menunjukkan yang diberinama, tetapi merupakan namanya.

Menurut pendapat yang terpilih di kalangan kami, isim bukanmenunjukkan yang diberi nama. bukan pula namanya. Kemudiankami simpulkan, jika yang dimaksud dengan istilah "isim" adalah"suara dari huruf-huruf yang tersusun", maka menurutkesimpulannya isim bukanlah musamma, sekalipun menurut maknayang dimaksud dengan isim adalah diri musamma (yang diberinama). Hal seperti ini termasuk ke dalam Bab "Menjelaskan Halyang Sudah Jelas Berarti Tidak Ada Gunanya". Maka dapatdibuktikan bahwa melibatkan diri ke dalam pembahasan ini denganmengadakan semua hipotesis sama saja dengan membuang-buangwaktu yang tidak ada guna.

Kemudian dibahas hal yang menunjukkan adanya perbedaanantara isim dan musamma. Disebutkan bahwa adakalanya isimmemang ada, tetapi musamma-nya tidak ada, seperti lafaz ma'dum(yang tidak ada). Adakalanya sesuatu itu mempunyai banyak isim(nama), seperti lafaz mutaradif (sinonim). Adakalanya isim-nya satu.sedangkan mu-samma-nya berbilang, seperti lafaz yang musytarak(satu lafaz yang mempunyai dua makna yang bertentangan). Haltersebut menunjukkan adanya perbedaan antara isim danmusamma, dan isim merupakan lafaz, sedangkan musamma adalahpenampilannya; musamma itu adakalanya merupakan zat yangmungkin atau wajib keberadaan zatnya. Lafaz an-nar (api) dan as-salj (es) seandainya merupakan musamma, niscaya orang yang

Page 82: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menyebutnya akan merasakan panasnya api dan dinginnya es.Akan tetapi. tentu saja hal seperti ini tidak akan dikemukakan olehorang yang berakal waras. Juga karena Allah Swt. telah berfirman:

والله الأسماء الحسنى فادعوه بها

Allah mempunyai asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nyadengan menyebut asma’ul husna itu. (Al-A'raf: 180)

Nabi Saw. telah bersabda:

«إن الله تسعة وتسعین اسما»

Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan isim(nama).

Shahih: Bukhari 7392 dan Muslim 2677

Ini adalah nama yang banyak, tetapi musamma-nya adalah esa,yaitu Allah Swt. Allah pun telah berfirman: Allah mempunyai nama-nama. (Al-A'raf: 180) Allah telah meng-idafah-km nama-nama itukepada dirinya, seperti yang terdapat di dalam firman-Nya:

فسبح باسم ربك العظیم

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu YangMahabesar. (Al-Waqi'ah: 74)

Demikian pula yang lain-lainnya yang semisal; kesimpulannyamenyatakan bahwa idafah memberikan pengertian mugayarah(perbedaan antara isim dan musamma). Allah Swt. telah berfirman:

Page 83: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husnaitu. (Al-A'raf: 180)

Hal ini menunjukkan bahwa isim bukanlah zat Allah.

Sedangkan orang yang berpendapat bahwa isim adalahmusamma, beralasan dengan firman-Nya:

تبارك اسم ربك ذي الجلال والإكرام

Mahaagung nama Tuhanmu Yang mempunyai Kebesaran danKarunia. (Ar-Rahman: 78)

Yang Mahaagung adalah Allah Swt, sebagai jawabannya ialahbahwa isim yang diagungkan untuk mengagungkan Zat YangMahasuci; demikian pula jika seorang lelaki mengatakan Zainab —yakni istrinya— tertalak, maka Zainab menjadi terceraikan.Seandainya isim bukanlah musamma, niscaya talak tidak akan jatuhkepadanya, dan tentu saja sebagai jawabannya dikatakan bahwamakna yang dimaksud ialah diri yang diberi nama Zainab terkenatalak.

Ar-Razi mengatakan bahwa tasmiyah artinya "menjadikan isimditentukan untuk diri orang yang bersangkutan", maka diri orangtersebut bukanlah isim-nya.

Takwil Kalimat “Allah”

[القول في تأویل االله]

Allah adalah 'alam (nama) yang ditujukan kepada Tuhan YangMahaagung lagi Maha Tinggi. Menurut suatu pendapat, Allah adalah

Page 84: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ismul A'zam karena Dia memiliki semua sifat, seperti yangdisebutkan di dalam firman-Nya:

حمن هادة هو الر هو االله الذي لا إله إلا هو عالم الغیب والشلام المؤمن حیم. هو االله الذي لا إله إلا هو الملك القدوس الس الرا یشركون. هو االله المهیمن العزیز الجبار المتكبر سبحان االله عمر له الأسماء الحسنى یسبح له ما في الخالق البارئ المصوماوات والأرض وهو العزیز الحكیم الس

Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain DiaYang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang MahaPemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan(yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, YangMahasejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang MahaMemelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang MahaMemiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang merekapersekutukan. Dia-lah Allah Yang menciptakan, Yang Mengadakan,Yang membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama Yang PalingBaik. Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Hasyr: 22-24)

Semua asma lainnya dianggap sebagai sifat-Nya, seperti yangdise-butkan di dalam firman-Nya:

والله الأسماء الحسنى فادعوه بها

Page 85: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah mempunyai asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu. (Al-A'raf: 18)

Allah Swt. berfirman:

حمن أیا ما تدعوا فله الأسماء قل ادعوا االله أو ادعوا الرالحسنى

Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengannama yang mana saja kalian seru, Dia mempunyai asma-ul husna(Al-Isra: 110)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Abu Hurairah bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda:

«إن الله تسعة وتسعین اسما، مائة إلا واحدا من أحصاها دخلالجنة»

Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,yaitu seratus kurang satu; barang siapa menghitungnya(menghafalnya), niscaya masuk surga.

Hal seperti itu disebutkan pula di dalam riwayat Imam Turmuzidan Ibnu Majah, hanya di antara kedua riwayat terdapat perbedaanmengenai tambahan dan pengurangan lafaz.

Ar-Razi di dalam kitab Tafsir-nya menyebutkan dari sebagianmereka bahwa Allah mempunyai lima ribu isim (nama); seribu namaterdapat di dalam Al-Qur'an dan sunnah yang sahih, seribu terdapat

Page 86: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

di dalam kitab Taurat, seribu di dalam kitab Injil, seribu di dalam kitabZabur. dan yang seribu lagi di dalam Lauh Mahfuz.

Allah adalah isim yang tidak dimiliki oleh selain Allah sendiri YangMaha Agung lagi Maha Tinggi. Karena itu, maka dalam bahasa Arabtidak terdapat isytiqaq (bentuk asal) dari fi'il-nya. Segolongankalangan ahli nahwu ada yang berpendapat bahwa lafaz "Allah"merupakan isim jamid yang tidak mempunyai isytiqaq. Pendapat inidinukil oleh Al-Qurtubi dari sejumlah ulama, antara lain Imam Syafii,Al-Khattabi, Imamul Haramain, Imam Gazali, dan lain-lainnya.

Diriwayatkan dari Imam Khalil dan Imam Sibawaih bahwa hurufalif dan lam yang ada padanya merupakan lazimah. Imam Khattabimengatakan, "Tidakkah kamu melihat bahwa kamu katakan, 'YaAllah', tetapi kamu tidak dapat mengatakan, 'Ya Ar-Rahman.'Seandainya huruf alif dan lam ini bukan berasal dari lafaz itu sendiri,niscaya tidak boleh memasukkan huruf nida pada alif dan lam."Menurut pendapat yang lain, lafaz "Allah" mempunyai akar katasendiri, dan mereka berpendapat demikian berpegang kepadaucapan seorang penyair, Ru'bah ibnul Ajjaj, yaitu:

ه ... سبحن واسترجعن من تألهي الله در الغانیات المد

Hanya milik Allah-lah semua kebaikan yang dilahirkan oleh budak-budak perempuan penyanyi yang bersuara merdu itu, merekabertasbih dan ber-istirja' karena menganggapkn sebagai dewa

(penolong).

Penyair menjelaskan bentuk masdar-nya yaitu ta'alluh (التأله),berasal dari fi’l aliha ya-lahu ilahah dan ta-alluhan (أله یأله إلاهة

Page 87: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

,Sebagaimana pula yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas .(وتألها

bahwa dia membaca firman-Nya dalam surat Al-A'raf ayat 127

dengan bacaan seperti berikut: Wayazaraka wailahataka (ویذركyang artinya menurut dia ialah "Dan meninggalkanmu serta (وآلهتك

tidak menganggapmu sebagai tuhan lagi". Dikatakan demikiankarena Fir'aun disembah, sedangkan dia sendiri tidak menyembah.Hal yang sama dikatakan pula oleh Mujahid dan yang lainnya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa lafaz "Allah" mempunyaiisytiqaq, berdalilkan firman-Nya:

ماوات وفي الأرض وهو االله في الس

Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi.(Al-An'am: 3)

Sebagaimana pula yang terdapat di dalam firman-Nya yang lain,yaitu:

ماء إله وفي الأرض إله وهو الذي في الس

Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yangdisembah) di bumi. (Az-Zukhruf: 84)

Imam Sibawaih menukil dari Imam Khalil bahwa asal lafaz "Allah"

adalah illahun (إلاه) berwazan fi'alun (فعال), kemudian dimasukkan

alif dan lam sebagai ganti hamzah hingga jadilah Allah. Imam

Page 88: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sibawaih mengatakan, perihalnya semisal dengan lafaz nasun

.(أناس) bentuk asalnya adalah unasun ,(الناس)

Menurut pendapat yang lain, asal lafaz "Allah" ialah lahun (لاه) .

kemudian masuklah alif dan lam untuk mengagungkan, hinggajadilah "Allah"; pendapat inilah yang dipilih oleh Imam Sibawaih.

Seorang penyair mengatakan:

ك لا أفضلت في حسب ... عني ولا أنت دیاني لاه ابن عمفتخزوني

Anak pamanmu merasa tinggi diri, padahal kamu tidakmempunyai keutamaan melebihiku dalam hal kehinaan, dan tidak

pula kamu berhak mengadakan pembalasan kepadaku hingga kamudapat menghinaku dengan seenaknya.

Menurut Al-Qurtubi, fatukhzuni memakai huruf kha artinya"menggodaku dengan seenaknya".

Al-Kisai dan Al-Farra mengatakan bahwa bentuk asalnya adalahilahun. kemudian mereka membuang hamzah dan memasukkan aliflam, lalu mereka meng-idgam (memasuk)kan lam pertama kepadalam kedua hingga jadilah Allah, seperti yang terdapat di dalambacaan Al-Hasan terhadap firman-Nya, "lakinna huwallahu rabbi,"bentuk asalnya ialah lakin ana, yakni "tetapi Aku".

Al-Qurtubi mengatakan. selanjutnya dikatakan bahwa lafaz "Allah"berasal dari walaha yang artinya "bingung", karena al-walah artinya"hilangnya akal". Dikatakan rajulun walihun dan imra-atun walha atau

Page 89: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mauluhah artinya "bilamana dia dikirim ke padang pasir". Allah Swt.membingungkan mereka dalam memikirkan hakikat sifat-Nya.Berdasarkan pengertian ini berarti bentuk asalnya adalah wilahun,kemudian huruf wawu diganti dengan hamzah, sebagaimanadikatakan oleh mereka wisyahun menjadi isyahun, dan wisadahmenjadi isadah.

Ar-Razi mengatakan, bentuk asalnya adalah alihtu ilafidan yangartinya "aku tinggal di tempat si Fulan" Dengan kata lain, akalmanusia tidak akan tenang kecuali dengan berzikir mengingat-Nya.Roh tidak akan gembira kecuali dengan makrifat kepada-Nya,karena Dia-lah Yang Mahasempurna secara mutlak, bukan yanglain-Nya, Allah Swt. telah berfirman;

ألا بذكر االله تطمئن القلوب

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjaditenteram. Orang-orang yang beriman .... (Ar-Ra'd: 28)

Ar-Razi mengatakan. menurut pendapat yang lain berasal darilaha yaiuhu yang artinya "bila terhalang". Menurut pendapat lainnyalagi berasal dari alihal fasilu, artinya "anak unta itu merindukaninduk-nya"". Makna yang dimaksud ialah bahwa semua hamba rindudan gandrung kepada-N'ya dengan ber-tadarru' (merendahkan diri)kepada-Nya dalam setiap keadaan. Menurut pendapat lain, lafaz"Allah" berasal dari alihar rajula ya-lahu; dikatakan demikian bila diamerasa terkejut terhadap suatu peristiwa yang menimpa dirinya,kemudian dilindungi. Yang melindungi semua makhluk dari segalamarabahaya adalah Allah Swt., seperti yang dinyatakan di dalamfirman-Nya:

Page 90: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وهو یجیر ولا یجار علیه

sedang Dia melindungi. tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari(azab)-Nya. (Al-Mu’minun: 88)

Dia-lah Yang memberi nikmat, seperti yang disebutkan di dalamfirman-Nya:

{وما بكم من نعمة فمن االله}

Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah-lah(datangnya). (An-Nahl: 53),

Dia-lah yang memberi makan, seperti yang dinyatakan di dalamfirman-Nya:

{وهو یطعم ولا یطعم}

Dia memberi makan dan tidak diberi makan. (Al-An'am: 14),

Dia-lah yang mengadakan segala sesuatu, seperti yangdisebutkan di dalam firman-Nya:

{قل كل من عند االله}

Katakanlah, "Segala sesuatu dari sisi Allah." (An-Nisa: 78)

Ar-Razi sendiri memilih pendapat yang mengatakan bahwa lafaz"Allah" adalah isim yang tidak ber-musytaq sama sekali, hal inimerupakan pendapat Imam Khalil dan Imam Sibawaih serta

Page 91: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kebanyakan ulama Usul dan ulama Fiqih. Kemudian Ar-Razimengemukakan dalil yang memperkuat pendapatnya itu denganberbagai alasan, antara lain ialah "seandainya lafaz 'Allah'mempunyai isytiqaq, niscaya maknanya dimiliki pula oleh selain-Nyayang banyak jumlahnya". Alasan lainnya ialah bahwa semua namadisebut sebagai sifat untuk-Nya. misalnya dikatakan Allah YangMaha Pemurah lagi Maha Penyayang, Raja, lagi Mahasuci. Hal inimenunjukkan bahwa lafaz "Allah" tidak ber-musytaq. Ar-Razimengatakan mengenai firman-Nya yang mengatakan:

{العزیز الحمید االله}

Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji, yaitu Allah. (Ibrahim: 1-2)

Menurut qiraah yang membaca jar lafaz "Allah", hal ini dianggaptermasuk ke dalam Bab "Ataf Bayan". Alasan lainnya ialahberdasarkan firman Allah Swt.:

هل تعلم له سمیا

Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia(yang patut disembah)? (Maryam: 65)

Akan tetapi, berpegang kepada dalil tersebut untuk menunjukkanbahwa lafaz "Allah" merupakan isim jamid yang tak ber-musytaq,masih perlu dipertimbangkan.

Ar-Razi meriwayatkan dari sebagian ulama bahwa nama AllahSwt. berasal dari bahasa Ibrani, bukan bahasa Arab. Kemudian Ar-Razi menilai pendapat ini lemah, dan memang menurutnya pantasdinilai lemah. Ar-Razi pada mulanya meriwayatkan pendapat ini,

Page 92: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kemudian ia mengatakan perlu diketahui bahwa semua makhluk ituterbagi menjadi dua, yaitu orang-orang yang sampai ke tepi pantailautan makrifat serta orang-orang yang tersesat di dalam kegelapankebingungan dan sahara kebodohan, seakan-akan mereka dalamkeadaan hilang akal dan rohnya. Orang-orang yang sampai kepadamakrifat berarti telah sampai ke haribaan cahaya Allah dankemahaluasan sifat Yang Maha Agung lagi Maha Terpuji. akhirnyamereka tenggelam ke dalam sifat As-shamad lebur ke dalam sifatFard (esa). Maka terbuktilah bahwa setiap makhluk kebingunganuntuk sampai kepada tingkat makrifat kepada-Nya.

Diriwayatkan dari Khalil ibnu Ahmad, dinamakan "Allah" karenasemua makhluk mempertuhankan-Nya.

Menurut pendapat lain, lafaz "Allah" musytaq dari makna irtifa'(tinggi) orang-orang Arab mengatakan lahat terhadap sesuatu yangtinggi. Mereka mengatakan lahat —yakni telah meninggi— bilamatahari terbit.

Menurut pendapat lainnya lagi, lafaz "Allah" berasal dari kataalihar rajulu. yakni "bila lelaki tersebut beribadah"; dikatakan ta-al-laha bila dia melakukan ibadah. Ibnu Abbas membacakan firman-Nya, "wayazaraka wailahatuka", dengan kata lain bentuk asalnyaadalah ilahun, kemudian hamzah-nya dibuang yang merupakan fakalimah; setelah dimasuki alif lam, maka bertemulah dua huruf lam,yaitu 'ain fi’l dan lam zaidah. Selanjutnya lam pertama di-Idgam-kankepada lam kedua, hingga keduanya secara lafzi menjadi satu lamyang di-tasydid-kan, kemudian di-tafkhim-kan karena tujuanmengagungkan, hingga jadilah Allah.

Pengertian Kalimat Ar-Rahman dan Ar-Rahim

حیم حمن الر القول في تأویل الر

Page 93: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keduanya merupakan isim yang berakar dari bentuk masdar Ar-Rahman dengan maksud mubalagah; lafaz Ar-Rahman lebih balig(kuat) daripada lafaz Ar-Rahim. Di dalam ungkapan Ibnu Jarirterkandung pengertian yang menunjukkan adanya riwayat yangmenyatakan kesepakatan ulama atas hal ini. Di dalam kitab tafsirsebagian ulama Salaf terdapat keterangan yang menunjukkankepada pengertian tersebut, seperti yang telah disebutkan di dalamasar mengenai kisah Nabi Isa a.s. Disebutkan bahwa dia pernahmengatakan, "Ar-Rahman artinya Yang Maha Pemurah di dunia dandi akhirat, sedangkan Ar-Rahim artinya Yang Maha Penyayang diakhirat."

Sebagian di antara mereka (ulama) ada yang menduga bahwalafaz ini tidak ber-musytaq; karena seandainya ber-musytaq, niscayatidak dihubungkan dengan sebutan subyek yang dibelaskasihani,dan Allah telah berfirman:

وكان بالمؤمنین رحیما

Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.(Al-Ahzab: 43)

Ibnul Anbari di dalam kitab Az-Zahir meriwayatkan dari Al-Mubarrad, bahwa ar-rahman adalah nama ibrani, bukan nama Arab.Dan Abu Ishaq Az-Zujaji di dalam kitab Ma'ani Al-Qur'an. bahwaAhmad bin Yahya mengatakan, Ar-Rahim adalah nama Arab, danAr-Rahman nama Ibrani. Karena itu, di antara keduanyadigabungkan. Abu Ishaq mengatakan, pendapat ini tidak disukai.

Al-Qurtubi mengatakan bahwa dalil yang menunjukkan bahwalafaz ar-rahman mempunyai asal kata yaitu sebuah hadis yangdiketengahkan oleh Imam Turmuzi dan dinilai sahih olehnya melalui

Page 94: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdur Rahman ibnu Auf r.a. yang menceritakan bahwa dia pernahmendengar Rasulullah Saw. bersabda:

حم وشققت لها اسما من حمن خلقت الر «قال االله تعالى: أنا الراسمي فمن وصلها وصلته ومن قطعها قطعته»

Allah Swt. berfirman, "Akulah Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah),Aku telah menciptakan rahim dan Aku belahkan salah satu nama-Kubuatnya. Maka barang siapa yang menghubungkannya, niscaya Akuberhubungan (dekat) dengannya; dan barang siapa yangmemutuskannya, niscaya Aku putus (jauh) darinya.

Al-Qurtubi mengatakan bahwa nas hadis ini mengandung isytiqaq(pengasalan kata), maka tidak ada maknanya untuk diperselisihkandan dipertentangkan. Adapun orang-orang Arab ingkar terhadapnama Ar-Rahman karena kebodohan mereka terhadap Allah danapa-apa yang diwajibkannya.

Selanjutnya Al-Qurtubi mengatakan bahwa menurut pendapat lainlafaz ar-rahman dan ar-rahim mempunyai makna yang sama;perihalnya sama dengan lafaz nadmana dan nadim, menurut AbuUbaid. Menurut pendapat yang lainnya lagi, sebuah isim yang ber-wazan fa'lana tidak sama dengan yang ber-wazan fa'ilun, karenawazan fa'-lana hanya dilakukan untuk tujuan mubalagah fi'il, yangdimaksud misalnya seperti ucapanmu rajulun gadbanu ditujukankepada seorang lelaki yang pemarah. Sedangkan wazan fa'ilunadakalanya menunjukkan makna fa'il dan adakalanya menunjukkanmakna maful.

Abu Ali Al-Farisi mengatakan bahwa ar-rahman adalah isim yangmengandung makna umum dipakai untuk semua jenis rahmat yangkhusus dimiliki oleh Allah Swt., sedangkan ar-rahim hanya di-

Page 95: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

khususkan buat orang-orang mukmin saju, seperti pengertian yangterkandung di dalam firman-Nya:

{وكان بالمؤمنین رحیما}

Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.(Al-Ahzab: 43)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa keduanya merupakan isim yangmenunjukkan makna lemah lembut, sedangkan salah satu diantaranya lebih lembut daripada yang lainnya, yakni lebih kuatmakna rahmat-nya daripada yang lain.

Kemudian diriwayatkan dari Al-Khattabi dan lain-lainnya bahwamereka merasa kesulitan dalam mengartikan sifat ini, dan merekamengatakan barangkali makna yang dimaksud ialah lembut,sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam sebuah hadis,yaitu:

فق ما لا یعطي على فق ویعطي على الر «إن االله رفیق یحب الرالعنف»

Sesungguhnya Allah Mahalembut, Dia mencintai sikap lembutdalam semua perkara, dan Dia memberi kepada sikap yang lembutpahala yang tidak pernah Dia berikan kepada sikap yang kasar.

Ibnul Mubarak mengatakan makna ar-rahman ialah "bila dimintamemberi", sedangkan makna ar-rahim ialah "bila tidak dimintamarah", sebagaimana pengertian dalam sebuah hadis yangdiriwayatkan oleh Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah melalui hadis

Page 96: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Saleh Al-Farisi Al-Khauzi, dari Abu Hurairah r.a. yangmengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

«من لم یسأل االله یغضب علیه»

Barang siapa yang tidak pernah meminta kepada Allah, niscayaAllah murka terhadapnya.

Salah seorang penyair mengatakan:

االله یغضب إن تركت سؤاله ... وبني آدم حین یسأل یغضب

Allah murka bila kamu tidak meminta kepada-Nya, sedangkanBani Adam bila diminta pasti marah.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kamiAs-Sirri ibnu Yahya At-Tamimi, telah menceritakan kepada kamiUsman ibnu Zufar yang mengatakan bahwa ia pernah mendengarAl-Azrami berkata sehubungan dengan makna ar-rahmanir rahim,"Ar-Rahman artinya Maha Pemurah kepada semua makhluk (baikyang kafir ataupun yang mukmin), sedangkan Ar-Rahim MahaPenyayang kepada kaum mukmin."

Mereka (para ulama ahli tafsir) mengatakan, mengingat haltersebut dinyatakan di dalam firman-Nya:

ثم استوى على العرش

kemudian Dia ber-istiwa di atas Arasy, (Dia-lah) Yang MahaPemurah. (Al-Furqan: 59)

Page 97: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam firman lainnya disebutkan pula:

حمن على العرش استوى الر

Tuhan Yang Maha Pemurah bersemayam di atas Arasy. (Thaha:5)

Allah menyebut nama Ar-Rahman untuk diri-Nya dalam peristiwaini agar semua makhluk memperoleh kemurahan rahmat-Nya.Dalam ayat lain Allah Swt. telah berfirman:

{وكان بالمؤمنین رحیما}

Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.(Al-Ahzab: 43)

Maka Dia mengkhususkan nama Ar-Rahim untuk mereka.Mereka mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa lafaz ar-rahmanmempunyai pengertian mubalagah dalam kasih sayang, mengingatkasih sayang bersifat umum —baik di dunia maupun di akhirat—bagi semua makhluk-Nya. Sedangkan lafaz ar-rahim dikhususkanbagi hamba-Nya yang beriman. Akan tetapi, memang di dalamsebuah doa yang ma'sur disebut "Yang Maha Pemurah di dunia dandi akhirat, Yang Maha Penyayang di dunia dan di akhirat".

Nama Ar-Rahman hanya khusus bagi Allah Swt. semata, tiadaselain-Nya yang berhak menyandang nama ini, sebagaimanadinyata-kan di dalam firman-Nya:

Page 98: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

حمن أیا ما تدعوا فله الأسماء قل ادعوا االله أو ادعوا الرالحسنى

Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengannarna yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma-ul husna(nama-nama yang terbaik)." (Al-Isra: 110)

Dalam ayat lainnya lagi Allah Swt. telah berfirman:

حمن وسئل من أرسلنا من قبلك من رسلنا أجعلنا من دون الرآلهة یعبدون

Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utussebelum kamu, "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untukdisembah selain Allah Yang Maha Pemurah!" (Az-Zukhruf: 45)

Ketika Musailamah Al-Kazzab (si pendusta) melancarkanprovokasi-nya, dia menamakan dirinya dengan julukan "RahmanulYamamah". Maka Allah mendustakannya dan membuatnya terkenaldengan julukan Al-Kazzab (si pendusta); tidak sekali-kali ia disebutmelainkan dengan panggilan Musailamah Al-Kazzab, sehingga diadijadikan sebagai peribahasa dalam hal kedustaan di kalanganpenduduk perkotaan dan penduduk perkampungan serta kalanganorang-orang Badui yang bertempat tinggal di Padang Sahara.

Sebagian ulama menduga bahwa lafaz ar-rahim lebih balig dari-pada lafaz ar-rahman, karena lafaz ar-rahim dipakai sebagai katapenguat sifat, sedangkan suatu lafaz yang berfungsi sebagai taukid(penguat) tiada lain kecuali lafaz yang bermakna lebih kuat daripadalafaz yang dikukuhkan. Sebagai bantahannya dapat dikatakan

Page 99: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bahwa dalam masalah ini subyeknya bukan termasuk ke dalam Bab"Taukid", melainkan Bab "Na'at" (Sifat); dan apa yang merekasebutkan tentangnya tidak wajib diakui. Berdasarkan ketentuan ini,maka lafaz ar-rahman tidak layak disandang selain Allah Swt.Karena Dialah yang pertama kali menamakan diri-Nya Ar-Rahmanhingga selain-Nya tidak boleh menyandang sifat ini. sebagaimanayang telah dijelaskan di dalam firman-Nya: Katakanlah,

حمن أیا ما تدعوا فله الأسماء {قل ادعوا االله أو ادعوا الرالحسنى}

"Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yangmana saja kamu seru, Dia mempunyai asma-ul husna (nama-namayang terbaik)." (Al-Isra: 110)

Sesungguhnya Musailamah Al-Kazzab dari Yamamah secarakurang ajar berani menamakan dirinya dengan sebutan "Ar-Rahman" hanya karena dia sesat, dan tiada yang mau mengikutinyakecuali hanya orang-orang sesat seperti dia.

Page 100: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Adapun lafaz ar-rahim, maka Allah Swt. menyifati selain diri-Nyadengan sebutan ini, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزیز علیه ما عنتم حریص علیكمبالمؤمنین رؤف رحیم

Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari'kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangatmenginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belaskasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (At-Taubah:128)

Sebagaimana Dia pun menyifatkan selain-Nya dengan sebagiandari asma-asma-Nya. seperti yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

إنا خلقنا الإنسان من نطفة أمشاج نبتلیه فجعلناه سمیعا بصیرا

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetesmani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (denganperintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar danmelihat. (Al-Insan: 2)

Dapat disimpulkan bahwa sebagian dari asma-asma Allah adayang dapat disandang oleh selain-Nya dan ada yang tidak bolehdijadikan nama selain-Nya, seperti lafaz Allah, Ar-Rahman, Ar-Raziq,dan Al-Khaliq serta lain-lainnya yang sejenis. Karena itulah dimulaidengan sebutan nama Allah, kemudian disifati dengan ar-rahmankarena lafaz ini lebih khusus dan lebih makrifat daripada lafaz ar-rahim. Karena penyebutan nama pertama harus dilakukan dengan

Page 101: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

nama paling mulia, maka dalam urutannya diprioritaskan yang lebihkhusus.

Jika ditanyakan, "Bila lafaz ar-rahman lebih kuat mubalagah-nya,mengapa lafaz ar-rahim juga disebut, padahal sudah cukup denganmenyebut ar-rahman saja?" Telah diriwayatkan dari Ata Al-Khurrasani yang maknanya sebagai berikut: Mengingat ada yangmenamakan dirinya dengan sebutan ar-rahman selain Dia, makadidatangkanlah lafaz ar-rahim untuk membantah dugaan yang tidakbenar itu, karena sesungguhnya tiada seorang pun yang berhakdisifati dengan julukan ar-rahmanir rahim kecuali hanya Allahsemata. Demikian yang diriwayatkan oleh lbnu Jarir, dari Ata,selanjutnya Ibnu Jarirlah yang mengulasnya.

Tetapi sebagian dari kalangan mereka ada yang menduga bahwaorang-orang Arab pada mulanya tidak mengenal kata ar-rahmansebelum Allah memperkenalkan diri-Nya dengan sebutan itu melaluifirman-Nya:

حمن أیا ما تدعوا فله الأسماء {قل ادعوا االله أو ادعوا الرالحسنى}

Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengannama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma-ul husna(nama-nama yang terbaik)." (Al-Isra: 110)

Karena itulah orang-orang kafir Quraisy di saat PerjanjianHudaibiyyah dilaksanakan —yaitu ketika Rasulullah Saw. bersabda,"Bolehkah aku menulis (pada permulaan perjanjian) kata bismillahirrahmanir rahim (dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi MahaPenyayang)?"— mereka mengatakan, "Kami tidak mengenal ar-rahman, tidak pula ar-rahim." Demikian menurut riwayat Imam

Page 102: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Bukhari. Sedangkan menurut riwayat lain, jawaban mereka adalah,"Kami tidak mengenal ar-rahman kecuali Rahman dari Yamamah"(maksudnya Musailamah Al-Kazzab).

Allah Swt. telah berfirman:

حمن أنسجد لما حمن قالوا وما الر وإذا قیل لهم اسجدوا للرتأمرنا وزادهم نفورا

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kalian kepadaYang Maha Rahman (Pemurah)," mereka menjawab, "SiapakahYang Maha Penyayang ihi? Apakah kami akan sujud kepada TuhanYang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?", dan(perintah sujud iru) menambah mereka jauh (dari iman). (Al-Furqan:60)

Menurut pengertian lahiriahnya ingkar yang mereka lakukan ituhanya merupakan sikap membangkang, ingkar, dan kekerasan hatimereka dalam kekufuran. Karena sesungguhnya telah ditemukanpada syair-syair Jahiliah mereka penyebutan Allah dengan istilah Ar-Rahman. Ibnu Jarir menyebutkan bahwa ada seseorang Jahiliahyang bodoh mengatakan syair berikut:

حمن ربي یمینها ألا ضربت تلك الفتاة هجینها ... ألا قضب الر

Mengapa gadis itu tidak memukul (menghardik) untanya,bukankah tongkat rahman Rabbku berada di tangan kanannya?

Salamah ibnu Jundub At-Tahawi mengatakan dalam salah satubait syairnya:

Page 103: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

حمن یعقد ویطلق عجلتم علینا إذ عجلنا علیكم ... وما یشأ الر

Kalian terlalu tergesa-gesa terhadap kami di saat kami tergesa-gesa terhadap kalian, padahal Tuhan Yang Maha Pemurah tidak

menghendaki adanya akad. lalu talak (putus hubungan).

Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kamiAbu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Sa'id,telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Imarah, telahmenceritakan kepada kami Abu Rauq, dari Dahhak, dari Abdullahibnu Abbas yang mengatakan bahwa ar-rahman adalah wazanfa'lana dari lafaz ar-rahmah, dan ia termasuk kata-kata Arab.

Ibnu Jarir mengatakan, ar-rahmanir rahim artinya "Yang MahaLemah Lembut lagi Maha Penyayang kepada orang yang Dia sukamerahmatinya, dan jauh lagi keras terhadap orang yang Dia sukaberlaku keras terhadapnya". Demikian pula semua asma-Nya, yaknimempunyai makna yang sama.

Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kamiHammad ibnu Mas'adah, dari Auf, dari Al-Hasan yang mengatakanbahwa ar-rahman adalah isim yang dilarang bagi selain Diamenyandangnya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan, telah menceritakan kepadakami Zaid ibnul Habbab, telah menceritakan kepadaku Abul Asyhab,dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa ar-rahman adalah isim yangtiada seorang manusia pun mampu menyandangnya; Allahmenamakan diri-Nya dengan isim ini.

Page 104: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam hadis Ummu Salamah disebutkan bahwa RasulullahSaw. memutus-mutuskan bacaannya dari suatu kalimat ke kalimatlain seperti berikut:

حیم. الحمد الله رب العالمین حمن الر بسم االله الر

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Maka sebagian dari kalangan ulama ada yang membacanyaseperti bacaan di atas; mereka terdiri atas sejumlah ulama. Diantara mereka ada yang. meneruskan bacaan basmalah denganfirman-Nya:

الحمد الله رب العالمین

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Menurut jumhur ulama, huruf mim dibaca kasrah hingga menjadiar-rahimil hamdu, karena ada dua huruf sukun bertemu.

Akan tetapi, Imam Kisai' meriwayatkan dari ulama Kufah darisebagian orang-orang Arab, bahwa huruf mim dibaca fathah karenadisambungkan dengan hamzah alhamdu. Mereka mengucapkannyaar-rahimal hamdu lillahi, memindahkan harakat fathah hamzah al-hamdu kepada huruf mim ar-rahim setelah disukunkan,sebagaimana dibaca demikian firman Allah Swt.

الم االله لا إله إلا هو

Page 105: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Alif lam mim. Allah, tiada Tuhan selain Dia.

Ibnu Atiyyah mengatakan bahwa sepengetahuannya qiraah inibelum pernah ia dengar dari seorang pun.

AL-FATIHAH, AYAT 2

الحمد الله رب العالمین (2)

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Menurut Qira’ah Sab'ah, huruf dal dalam firman-Nya, "alhamdulillahi," dibaca dammah, terdiri atas mubtada dan khabar.

Diriwayatkan dari Sufyan ibnu Uyaynah dan Rubah ibnul Ajjaj,

keduanya membacanya menjadi alhamda lillahi (الله الحمد) dengan

huruf dal yang di-fathah-kan karena menyimpan fi’l.

Ibnu Abu Ablah membacanya alhamdulillah dengan huruf dal danlam yang di-dammah-kan kedua-duanya karena yang keduadiikutkan kepada huruf pertama dalam harakat. Ia mempunyaisyawahid (bukti-bukti) yang menguatkan pendapatnya ini, tetapidinilai syaz (menyendiri).

Diriwayatkan dari Al-Hasan dan Zaid ibnu Ali bahwa keduanyamembacanya alhamdi lillahi dengan membaca kasrah huruf dalkarena diseragamkan dengan harakat huruf sesudahnya.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan bahwa makna alhamdulillahialah "segala syukur hanyalah dipersembahkan kepada Allahsemata, bukan kepada apa yang disembah selain-Nya dan bukankepada semua apa yang diciptakan-Nya, sebagai imbalan dari apa

Page 106: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang telah Dia limpahkan kepada hamba-hamba-Nya berupa segalanikmat yang tak terhitung jumlahnya". Tiada seorang pun yangdapat menghitung semua bilangannya selain Dia semata. Nikmat ituantara lain adalah tersedianya semua sarana untuk taat kepada-Nya, kemampuan semua anggota tubuh yang ditugaskan untukmengerjakan hal-hal yang difardukan oleh-Nya. Selain itu Diamenggelarkan rezeki yang berlimpah di dunia ini buat hamba-Nyadan memberi mereka makan dari rezeki tersebut sebagai nikmatkehidupan buat mereka, padahal mereka tidak memilikinya. Diamengingatkan dan menyeru mereka agar semuanya itu dijadikansebagai sarana buat mencapai kehidupan yang abadi di dalam surgayang penuh dengan kenikmatan yang kekal untuk selama-lamanya.Maka segala puji hanyalah bagi Tuhan kita atas semua itu sejakpermulaan hingga akhir.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa alhamdulillah adalah pujian yangdigunakan oleh Allah untuk memuji diri-Nya sendiri. termasuk didalam pengertiannya ialah Dia memerintahkan hamba-Nya untukmemanjatkan puji dan sanjungan kepada-Nya. Seakan-akan AllahSwt. bermaksud, "Katakanlah oleh kalian, 'Segala puji hanyalah bagiAllah'!"

Ibnu Jarir mengatakan, adakalanya dikatakan "sesungguhnyaucapan seseorang yang mengatakan alhamdulillah merupakanpujian yang ditujukan kepada-Nya dengan menyebut asma-Nyayang terbaik dan sifat-Nya Yang Maha Tinggi". Sedangkan ucapanseseorang "segala syukur adalah milik Allah" merupakan pujiankepada-Nya atas nikmat dan limpahan rahmat-Nya.

Kemudian Ibnu Jarir mengemukakan bantahannya yangkesimpulannya adalah "semua ulama bahasa Arab menyamakanmakna antara alhamdu dan asy-syukru (antara puji dan syukur)".Pendapat ini dinukil pula oleh As-Sulami, yaitu pendapat yang

Page 107: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengatakan bahwa puji dan syukur adalah sama pengertiannya,dari Ja'far As-Sadiq dan Ibnu Ata. dari kalangan ahlu tasawwuf. IbnuAbbas mengatakan bahwa ucapan "segala puji bagi Allah"merupakan kalimat yang diucapkan oleh semua orang yangbersyukur. Al-Qurtubi menyimpulkan dalil yang menyatakankebenaran orang yang mengatakan bahwa kalimat alhamdulillahadalah ungkapan syukur, dia nyatakan ini terhadap Ibnu Jarir.Pendapat inilah yang dikatakan oleh Ibnu Jarir masih perludipertimbangkan dengan alasan bahwa telah dikenal di kalanganmayoritas ulama muta-akhkhirin bahwa alhamdu adalah pujiandengan ucapan terhadap yang dipuji dengan menyebutkan sifat-sifatlazimah dan yang muta'addiyah bagi-Nya, sedangkan asy-syukrutidaklah diucapkan melainkan hanya atas sifat yang muta'addiyahsaja. Terakhir adakalanya diucapkan dengan lisan atau dalam hatiatau melalui sikap dan perbuatan. sebagaimana pengertian yangterkandung di dalam perkataan seorang penyair:

با میر المحج أفادتكم النعماء مني ثلاثة: ... یدي ولساني والض

Nikmat paling berharga yang telah kalian peroleh dariku ada tigamacam, yaitu melalui kedua tanganku, lisanku, dan hatiku yang tidak

tampak ini.

Akan tetapi, mereka berselisih pendapat mengenai yang palingumum maknanya di antara keduanya, pujian ataukah syukur. Adadua pendapat mengenainya. Menurut penyelidikan, terbukti memangdi antara keduanya terdapat pengertian khusus dan umum. Alhamdulebih umum pengertiannya daripada asy-syukru, yakni biladipandang dari segi pengejawantahannya. Dikatakan demikiankarena alhamdu ditujukan kepada sifat yang lazimah dan yangmuta'addiyah. Engkau dapat mengatakan, "Aku puji keberaniannya,"dan "Aku puji kedermawanannya," hanya saja pengertiannya lebih

Page 108: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

khusus karena hanya diungkapkan melalui ucapan. Lain halnyadengan asy-syukru yang pengertiannya lebih umum bila dipandangdari segi pengejawantahannya (realisasinya) karena dapatdiungkapkan dengan ucapan. perbuatan. dan niat. seperti yang telahdijelaskan tadi. Asy-syukur dinilai lebih khusus karena hanyadiungkapkan terhadap sifat muta'addiyah saja, tidak dapatdikatakan, "Aku mensyukuri keberaniannya," atau "Aku mensyukurikedermawanan dan kebajikannya kepadaku." Demikianlah menurutcatatan sebagian ulama muta-akhkhirin.

Abu Nasr Ismail ibnu Hammad Al-Jauhari mengatakan,pengertian alhamdu merupakan lawan kata dari azzam (celaan).Dikatakan hamdihir rajula, alhamduhu hamdan wamahmadah (akumemuji lelaki itu dengan pujian yang setinggi-tingginya); bentuk fail-nya ialah hamid, dan bentuk mafid-nya ialah mahmud.

Lafaz tahmid mempunyai makna lebih kuat daripada alhamdu.sedangkan alhamdu lebih umum pengertiannya daripada asy-syukru. Abu Nasr mengatakan sehubungan dengan makna asy-syukru, yaitu "sanjungan yang ditujukan kepada orang yang berbuatbaik sebagai imbalan dari kebaikan yang telah diberikannya".Dikatakan syakar-tuhu atau syakartu lahu artinya "aku berterimakasih kepadanya", tetapi yang memakai lam lebih fasih. Sedangkanmakna al-madah lebih umum daripada alhamdu, karena pengertianal-madah (pujian) dapat ditujukan kepada orang hidup. orang mati,juga terhadap benda mati, sebagaimana pujian terhadap makanan,tempat, dan lain sebagainya; dan al-madah dapat dilakukan sebelumdan sesudah kebaikan, juga dapat ditujukan kepada sifat yanglazimah dan yang muta'addiyyah. Dengan demikian, berarti al-madah lebih umum pengertiannya (dari-pada alhamdu).

Berbagai pendapat ulama salaf mengenai Alhamdu

Page 109: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لف في الحمد ذكر أقوال الس

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayah-ku, telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Al-Qutai'i.telah menceritakan kepada kami Hafs ibnu Hajjaj, dari Ibnu AbuMulai-kah, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa KhalifahUmar r.a. pernah berkata, "Kami telah mengetahui maknasubhanallah dan la ilaha illallah, lalu apakah makna alhamdulillah?"Ali k.w. menjawab, "Ia merupakan suatu kalimah yang diridai olehAllah untuk diri-Nya."

Asar yang sama diriwayatkan pula oleh selain Abu Ma'mar, dariHafs, disebutkan bahwa Khalifah Umar bertanya kepada Ali,sedangkan teman-teman Umar berada di hadapannya, "La ilaha illal-lah. subhanallah, dan Allahu akbar telah kami ketahui maknanya.Apakah yang dimaksud dengan alhamdulillah? Ali k.w. menjawab, "Iaadalah suatu kalimah yang disukai oleh Allah Swt. buat diri-Nya,diridai buat diri-Nya, dan suka bila diucapkan."

Ali ibnu Zaid ibnu Jad'an menceritakan dari Yusuf ibnu Mihranyang menceritakan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan,"Alhamdu lillah adalah kalimat syukur. Apabila seorang hambamengucapkan, "Segala puji bagi Allah.' maka Allah Swt. berfirman.'Hamba-Ku telah bersyukur kepada-Ku'." Asar ini diriwayatkan olehIbnu Abu Hatim.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan pula bersama Ibnu Jarir, darihadits Bisyir ibnu Imarah. dari Abu Rauq. dari Dahhak, dari IbnuAbbas yang mengatkan bahwa alhamdulillah sama dengan asy-syukru lillah yakni berterima kasih kepada-Nya dan mengakui segalanik'mat-Nya. hidayah-Nya, penciptaan-Nya, dan lain-lainnya.

Page 110: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ka'b Al-Ahbar mengatakan, alhamdulillah adalah pujian kepadaAllah. Ad-Dahhak mengatakan, alhamdulillah merupakan selendang(sifat) Tuhan Yang Maha Pemurah; di dalam sebuah hadisdisebutkan hal yang semisal.

ثنا بقیة بن كوني، حد ثني سعید بن عمرو الس قال ابن جریر: حدثني عیسى بن إبراهیم، عن موسى بن أبي حبیب، عن الولید، حدالحكم بن عمیر، وكانت له صحبة قال: قال النبي صلى االله علیهوسلم: "إذا قلت: الحمد الله رب العالمین، فقد شكرت االله، فزادك"

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sa'idibnu Amr As-Sukuni, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah ibnulWalid, telah menceritakan kepadaku Isa ibnu Ibrahim, dari Musaibnu Abu Habib, dari Al-Hakam ibnu Umair yang dianggap sebagaisahabat. Dia menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Apabila kamu ucapkan, "Segala puji bagi Allah, Tuhan semestaalam," berarti engkau telah bersyukur kepada Allah, dan Dia niscayaakan menambahkan (nikmat-Nya) kepadamu.

Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan:

ثنا عوف، عن الحسن، عن الأسود بن سریع، ثنا روح، حد حدقال: قلت: یا رسول االله، ألا أنشدك محامد حمدت بها ربي، تباركوتعالى؟ فقال: "أما إن ربك یحب الحمد"

telah menceritakan kepada kami Rauh, telah menceritakankepada kami Auf, dari Al-Hasan, dari Al-Aswad ibnu Sari' yang

Page 111: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menceritakan, "Aku pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, maukahengkau bila aku bacakan kepadamu pujian-pujian yang biasakupanjatkan kepada Rabbku Yang Mahasuci dan Maha Tinggi.' NabiSaw. menjawab, 'Ingatlah, sesungguhnya Tuhan-mu menyukaialhamdu (pujian)'."

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Nasai, dari Ali ibnu Hujr,dari Ibnu Ulayyah, dari Yunus ibnu Ubaid, dari Al-Hasan, dari Al-Aswad dari Sari' dengan lafaz yang sama.

Abu Isa Al-Hafiz (yaitu Imam Turmuzi) Imam Nasai, dan ImamIbnu Majah meriwayatkan melalui hadis Musa ibnu Ibrahim ibnuKasir, dari Talhah ibnu Khirasy, dari Jabir ibnu Abdullah yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

كر لا إله إلا االله، وأفضل الدعاء الحمد الله» «أفضل الذ

Zikir yang paling afdal (utama) ialah, "Tidak ada Tuhan selainAllah," dan doa paling afdal ialah, "Segala puji bagi Allah."

Imam Turmuzi mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan garib.

Ibnu Majah meriwayatkan melalui Anas ibnu Malik r.a. yangmengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

«ما أنعم االله على عبد نعمة فقال: الحمد االله إلا كان الذي أعطىا أخذ» أفضل مم

Tidak sekali-kali Allah memberikan suatu nikmat kepada seoranghamba, lalu si hamba mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah,'

Page 112: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

melainkan apa yang diberikan oleh Allah (pahala) lebih afdaldaripada apa yang diterimanya.

Al-Qurtubi di dalam kitab Tafsir-nya. dan di dalam kitab NawadiridUsul telah meriwayatkan melalui Anas r.a., dari Nabi Saw., bahwaNabi Saw. pernah bersabda:

تي ثم قال الحمد الله نیا بحذافیرها في ید رجل من أم «لو أن الدكان الحمد الله أفضل من ذلك»

Seandainya dunia berikut semua isinya berada di tangan seoranglelaki dari kalangan umatku, kemudian dia mengucapkan, "Segalapuji bagi Allah," niscaya kalimat alhamdulillah (yang telah diaucapkan itu) jauh lebih afdal daripada hal itu (dunia dan seisinya).

Al-Qurtubi dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yangdimaksud dari hadis ini ialah "ilham yang diberikan oleh Allahkepadanya untuk mengucapkan kalimah 'segala puji bagi Allah'benar-benar lebih banyak mengandung nikmat baginya daripadasemua nikmat dunia". Dikatakan demikian karena pahala memujiAllah bersifat kekal, sedangkan nikmat dunia pasti lenyap dan tidakakan kekal. Allah SWT telah berfirman:

الحات خیر عند نیا والباقیات الص المال والبنون زینة الحیاة الدربك ثوابا وخیر أملا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapiamalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Al-Kahfi: 46)

Page 113: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam kitab Sunan Ibnu Majah disebutkan melalui Ibnu Umarbahwa Rasulullah Saw. pernah bercerita kepada mereka (parasahabat):

، لك الحمد كما ینبغي لجلال "أن عبدا من عباد االله قال: یا ربوجهك وعظیم سلطانك، فعضلت بالملكین فلم یدریا كیف یكتبانها،، إن عبدا قد قال مقالة لا ندري كیف ماء فقالا یا رب فصعدا إلى السنكتبها، قال االله -وهو أعلم بما قال عبده-: ماذا قال عبدي؟ قالا یارب إنه قد قال: یا رب لك الحمد كما ینبغي لجلال وجهك وعظیمسلطانك. فقال االله لهما: اكتباها كما قال عبدي حتى یلقاني فأجزیهبها"

Bahwa ada seorang hamba Allah mengucapkan doa, "WahaiTuhanku, bagi Engkau segala puji sebagaimana yang layak bagikeagungan zat-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu." Maka keduamalaikatnya merasa kesulitan, keduanya tidak mengetahuibagaimana mencatat (pahala)nya, lalu keduanya naik melaporkepada Allah dan berkata, "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya adaseorang hamba mengucapkan suatu kalimat (doa) yang kami tidakmengetahui bagaimana mencatatnya.”Allah Swt. berfirman —DiaMaha Mengetahui apa yang diucapkan oleh hamba-Nya itu—,"Apakah yang telah diucapkan oleh hamba-Ku itu?" Keduanyamenjawab, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya dia telah mengatakan,'Bagi Engkau segala puji, wahai Tuhanku, sebagaimana yang layakbagi keagungan zat-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu." Lalu Allahberfirman kepada kedua malaikat itu, "Catatlah olehmu berdua

Page 114: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seperti apa yang diucapkan oleh hamba-Ku hingga dia bersuadengan-Ku, maka Aku akan membalas pahalanya secara langsung."

Al-Qurtubi menceritakan dari segolongan ulama yang pernahmengatakan bahwa ucapan seorang hamba, "Segala puji bagi AllahTuhan semesta alam," adalah lebih afdal daripada ucapannya,"Tidak ada Tuhan selain Allah", mengingat kalimat alhamdulillahirabbil 'ala-mina mengandung makna tauhid bersama pujian.

Sedangkan ulama lain mengatakan bahwa ucapan, "Tidak adaTuhan selain Allah," adalah lebih afdal. mengingat kalimat inilah yangmemisahkan antara iman dan kekafiran, karena kalimat ini pulamanusia diperangi hingga mereka mau mengucapkan, "Tidak adaTuhan selain Allah," seperti yang telah disebutkan di dalam sebuahhadis yang muttafaq 'alaih.

Di dalam hadis lain dinyatakan:

«أفضل ما قلت أنا والنبیون من قبلي: لا إله إلا االله وحده لاشریك له»

Doa yang paling utama diucapkan olehku dan oleh para nabisebelumku ialah, "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutubagi-Nya."

Dalam pembahasan yang lalu disebutkan sebuah hadis melaluiJabir secara marfu':

كر لا إله إلا االله وأفضل الدعاء الحمد الله» «أفضل الذ

Page 115: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Zikir yang paling utama ialah, "Tidak ada Tuhan selain Allah," dandoa yang paling utama ialah, "Segala puji bagi Allah."

Hadis ini dinilai hasan oleh Imam Turmuzi.

Huruf alif dan lam dalam lafaz alhamdu menunjukkan maknayang mencakup segala macam pujian dan semua jenisnya hanyamilik Allah Swt., sebagaimana yang telah dinyatakan di dalamsebuah hadis:

"اللهم لك الحمد كله، ولك الملك كله، وبیدك الخیر كله، وإلیكیرجع الأمر كله"

Ya Allah, hanya milik-Mu-lah segala puji, dan hanya milik-Mu-lahsemua kerajaan, serta di tangan kekuasaan-Mu-lah semuakebaikan, dan hanya kepada Engkaulah kembali semua urusan.

Tawil Kalimat Rabul Alamain

[القول في تأویل رب العالمین]

Istilah "Rabb" artinya "pemilik yang berhak ber-tasarruj", menurutistilah bahasa diucapkan menunjukkan arti tuan dan orang yang ber-tasarruj untuk perbaikan. Pengertian tersebut masing-masing sesuaidengan hak Allah Swt. Lafaz Rabb tidak dapat dipakai untuk selainAllah Swt, melainkan di-mudaf-kan. Untuk itu, katakanlah olehmuRabbud Dar (pemilik rumah) dan Rabb Kaza (pemilik anu). LafazRabb yang dimaksudkan adalah Allah Swt, hanya dipakai tanpamudaf. Menurut suatu pendapat. lafaz Rabb adalah Ismul A 'zam.

Page 116: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-'alamina bentuk jamak dari 'alamun, artinya "semua yang adaselain Allah Swt."; dan lafaz 'alamun sendiri bentuk jamak yang tidakada bentuk tunggal dari lafaz aslinya. Sedangkan lafaz al-'awalimartinya "berbagai macam makhluk yang ada di langit, di daratan, dilaut", dan setiap generasi dari semua jenis makhluk tersebutdinamakan 'alam pula.

Bisyr ibnu Imarah meriwayatkan dari Abu Rauq, dari Dahhak, dariIbnu Abbas, bahwa "segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam"artinya ialah "segala puji bagi Allah yang semua makhluk ini adalahmilik-Nya, yaitu langit, bumi, dan yang ada di antara keduanya, baikyang kita ketahui ataupun yang tidak kita ketahui.

Di dalam riwayat Sa'id ibnu Jubair dan Ikrimah, dari Ibnu Abbas,disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Rabbul 'alamina ialahTuhan jin dan manusia. Hal yang sama dikatakan pula oleh Sa'idibnu Jubair, Mujahid, dan Ibnu Juraij. Hal yang semisal telahdiriwayatkan pula dari Ali k.w. Menurut Ibnu Abu Hatim, sanad asartersebut tidak dapat dipegang.

Al-Qurtubi mengatakan demikian (yakni jin dan manusia) denganberdalilkan firman Allah Swt. yang mengatakan:

لیكون للعالمین نذیرا

agar dia (Al-Qur'an) menjadi pemberi peringatan kepada seluruhalam. (Al-Furqan: 1)

Makna yang dimaksud dengan "seluruh alam" ialah makhluk jindan manusia.

Al-Farra dan Abu Ubaid mengatakan, yang dimaksud dengan al-'alam ialah ditujukan kepada makhluk yang berakal; mereka adalah

Page 117: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

manusia, jin, malaikat, dan setan. Untuk itu, semua jenis binatangtidak dapat dikatakan 'alam. Disebutkan dari Zaid ibnu Aslam danAbu Muhaisin, bahwa 'alam artinya "setiap makhluk bernyawa yangberkembang biak."

Qatadah mengatakan bahwa al-'alam adalah setiap jenis alam.

Al-Hafiz ibnu Asakir mengatakan di dalam autobiografi Marwanibnu Muhammad —salah seorang khalifah dari kalangan BaniUmayyah yang dikenal dengan julukan "Al-Ja'd" dan sebutan "Al-Himar"— bahwa dia pernah mengatakan, "Allah menciptakan tujuhbelas ribu alam, penduduk langit dan penduduk bumi digolongkansatu alam, sedangkan yang lainnya tiada seorang pun yangmengetahuinya kecuali hanya Allah Swt."

Abu Ja'far Ar-Razi mengatakan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari AbulAliyah sehubungan dengan firman-Nya, "Rabbil 'alamina"bahwaAnas pernah mengatakan, "Manusia merupakan alam, dan jinadalah alam, sedangkan selainnya terdiri atas 18.000 atau 14.000—dia ragu— alam malaikat yang ada di atas bumi. Bumi mempunyaiempat penjuru, pada tiap-tiap juru terdapat 3.500 alam (malaikat)yang telah diciptakan oleh Allah Swt. untuk beribadah kepada-Nya."Asar ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim. Akantetapi, kalimat seperti ini aneh; hal yang seperti ini memerlukanadanya dalil yang sahih.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Khalid, telahmenceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, telahmenceritakan kepada kami Al-Furat (yakni Ibnul Walid), dari Mu'tibibnu Sumai, dari Subai' (yakni Al-Himyari) sehubungan denganfirman-Nya, "Rabbil 'alamina." bahwa al-alamina terdiri atas seribuumat: enam ratus berada di dalam laut, sedangkan empat ratusberada di darat.

Page 118: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal semisal diriwayatkan pula melalui Sa'id ibnul Musayyab, danhal yang semisal ini diriwayatkan pula secara marfu’, seperti yangdikatakan oleh Al-Hafiz Abu Ya'la Ahmad ibnu Ali ibnul Mu-sanna didalam kitab Musnad-nya, bahwa:

، أبو عباد، ثنا عبید بن واقد القیسي د بن المثنى، حد ثنا محم حدد بن المنكدر، عن ثنا محم د بن عیسى بن كیسان، حد ثني محم حدجابر بن عبد االله، قال: قل الجراد في سنة من سني عمر التي وليفیها فسأل عنه، فلم یخبر بشيء، فاغتم لذلك، فأرسل راكبا یضربام، وآخر إلى العراق، یسأل: هل رئي من إلى الیمن، وآخر إلى الشاكب الذي من قبل الیمن بقبضة من الجراد شيء أم لا؟ قال: فأتاه الرا رآها كبر، ثم قال: سمعت رسول االله جراد، فألقاها بین یدیه، فلمة، ستمائة في البحر صلى االله علیه وسلم یقول: "خلق االله ألف أمل شيء یهلك من هذه الأمم الجراد، فإذا هلك ، فأو وأربعمائة في البرتتابعت مثل النظام إذا قطع سلكه"

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna,telah menceritakan kepada kami Ubaid ibnul Waqid Al-Qaisi AbuIbad, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Isa ibnuKaisan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnulMunkadir, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan, "Pada suatutahun dari masa pemerintahan Khalifah Umar, belalang berkurangjumlahnya. Lalu ia bertanya-tanya mengenai hal itu, tetapi tidak adaseorang pun yang menjawabnya, maka hal itu membuatnya kurang

Page 119: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

puas. Lalu ia mengirimkan seorang pengendara kuda untuk pergi kenegeri Yaman, seorang lagi menuju ke negeri Syam, dan yangseorang lagi menuju ke negeri Irak untuk menanyakan apakah adabelalang atau tidak di tempat tujuan masing-masing. Kemudiandatang kepadanya pengendara dari Yaman membawa segenggambelalang, lalu utusan itu meletakkannya di hadapan Umar. KetikaUmar melihatnya, maka ia bertakbir, kemudian berkata, 'Aku pernahmendengar Rasulullah Saw. Bersabda: 'Allah telah menciptakanseribu umat, enam ratus umat berada di laut dan yang empat ratusumat berada di daratan. Mula-mula umat yang binasa darikesemuanya itu adalah belalang; apabila belalang musnah, makamerambat secara beruntun sebagaimana sebuah untaian kalungyang terputus talinya."

Muhammad ibnu Isa yang disebut di dalam sanad asar ini adalahAl-Hilali, dia orangnya daif.

Al-Bagawi meriwayatkan dari Sa'id ibnul Musayyab bahwa diapernah mengatakan.”Allah telah menciptakan seribu alam. enamratus berada di lautan, sedangkan yang empat ratus berada didaratan."

Wahab ibnu Munabbih mengatakan bahwa Allah telahmenciptakan 18.000 alam, dunia ini merupakan salah satunya.

Muqatil mengatakan bahwa alam-alam itu seluruhnya ada80.000. Ka'b Al-Ahbar mengatakan, tiada seorang pun yangmengetahui bilangan alam kecuali hanya Allah Swt. Semua yangtelah disebutkan ini dinukil oleh Al-Bagawi.

Al-Qurtubi meriwayatkan melalui Abu Sa'id Al-Khudri yangmengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan 40.000alam, sedangkan dunia ini dari timur hingga barat merupakan salahsatu darinya.

Page 120: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Az-Zujaj mengatakan bahwa al-'alam ialah semua yang telahdiciptakan oleh Allah di dunia dan akhirat. Demikian pendapat Al-Qurtubi, dan pendapat inilah yang sahih, yaitu yang mengatakanpengertian alam mencakup kedua alam tersebut (dunia dan akhirat),sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya (menurutbacaan orang yang membaca al-'alamina menjadi al-'alamaini),yaitu:

ماوات والأرض وما قال فرعون وما رب العالمین. قال رب السبینهما إن كنتم موقنین

"Fir'aun bertanya, 'Siapa Tuhan kedua alam itu?' Musamenjawab, Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya (itulah Tuhanmu), jikakamu sekalian (orang-orang)mempercayai-Nya'." (Asy-syuara 23)

Al-'alam berakar dari kata al-'alamah. Menurut kami, dikatakandemikian karena adanya alam ini menunjukkan adanya Penciptanya,hasil karya-Nya dan keesaan-Nya. sebagaimana dikatakan olehIbnul Mu'taz:

فیا عجبا كیف یعصى الإله ... أم كیف یجحده الجاحد

وفي كل شيء له آیة ... تدل على أنه واحد

Alangkah anehnya, mengapa durhaka terhadap Tuhan, ataumengapa si pengingkar tidak mempercayai-Nya, padahal pada

segala sesuatu yang ada terdapat tanda yang menunjukkan bahwaDia adalah Esa.

Page 121: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-FATIHAH, AYAT 3

حیم (3) حمن الر الر

Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Firman Allah Swt., "ar-rahmanir rahim," keterangannyadikemukakan dalam Bab "Basmalah"; itu sudah cukup dan tidakperlu diulangi lagi.

Al-Qurtubi mengatakan, sesungguhnya Allah Swt. menyifati diri-Nya dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim sesudah firman-nya, "rabbil'alamina, " tiada lain agar makna tarhib yang dikandung rabbul'alamina dibarengi dengan makna targib yang terkandung pada ar-rahmanir rahim, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalamfirman-Nya:

حیم. وأن عذابي هو العذاب الألیم نبئ عبادي أني أنا الغفور الر

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnyaAku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwasesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (Al-Hijr: 49-50)

Juga dalam firman Allah Swt. yang lainnya, yaitu:

إن ربك سریع العقاب وإنه لغفور رحیم

Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dansesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Page 122: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(Al-A'raf: 165)

Lafaz Rabb (Tuhan) dalam ayat tersebut mengandung maknatarhib, sedangkan ar-rahmanir rahim mengandung makna targib.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

«لو یعلم المؤمن ما عند االله من العقوبة ما طمع في جنته أحدولو یعلم الكافر ما عند االله من الرحمة ما قنط من رحمته أحد»

Seandainya orang yang mukmin mengetahui apa yang ada di sisiAllah berupa siksaan, niscaya tiada seorang pun yang tamakmenginginkan surga-Nya. Seandainya orang kafir mengetahui apayang ada di sisi Allah berupa rahmat, niscaya tiada seorang punyang berputus asa dari rahmat-Nya.

AL-FATIHAH, AYAT 4

ین (4) } {مالك یوم الد

Yang Menguasai hari pembalasan.

Sebagian ulama qiraah membacanya ملك, sedangkan sebagian

yang lain membacanya مالك; kedua-duanya sahih lagi mutawatir di

kalangan As-Sab'ah.

Lafaz maliki dengan huruf lam di-kasrah-kan, ada yangmembacanya malki dan maliki. Sedangkan menurut bacaan Nafi',

Page 123: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

harakat kasrah huruf kaf dibaca isyba' hingga menjadi malaki

yaumid din (ین یوم ملكي .(الد

Kedua bacaan tersebut (malaki dan maliki) masing-masingmempunyai pendukungnya tersendiri ditinjau dari segi maknanya;kedua bacaan tersebut sahih lagi baik. Sedangkan Az-Zamakhsyarilebih menguatkan bacaan maliki, mengingat bacaan inilah yangdipakai oleh ulama kedua Kota Suci (Mekah dan Madinah), dankarena firman-Nya

لمن الملك الیوم

Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? (Al-Mu’min: 16)

قوله الحق وله الملك

Dan benarlah perkataan-Nya dan di tangan kekuasaan-Nyalahsegala sesuatu (Al-An'am: 75)

Telah diriwayatkan dari Abu Hanifah bahwa ia membaca malaka

yaumidin (ملك یوم الدین) atas dasar anggapan fi’il, fa’il, dan maful,

tetapi pendapat ini menyendiri lagi aneh sekali.

Abu Bakar ibnu Abu Daud meriwayatkan —sehubungan denganbacaan tersebut— sesuatu yang garib (aneh), mengingat diamengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu AbdurRahman Al-Azdi, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhabibnu Addi ib-aul Fadl. dari Abul Mutarrif, dari Ibnu Syihab yang telahmendengar hadits bahwa Rasulullah Saw., Abu Bakar. Umar, danUsman serta Mu'awiyah dan anaknya —yaitu Yazid ibnu Mu'awiyah

Page 124: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

— membaca maaliki yaumid din. Ibnu Syihab mengatakan bahwaorang yang mula-mula membaca maliki adalah Marwan (IbnulHakam). Menurut kami, Marwan mengetahui kesahihan apa yang iabaca, sedangkan hal ini tidak diketahui oleh Ibnu Syihab.

Telah diriwayarkan sebuah hadis melalui berbagai jalurperiwayatan yang diketengahkan oleh Ibnu Murdawaih, bahwaRasulullah Saw. membacanya maliki yaumid din. Lafaz malik diambildari kata al-milku, seperti makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

إنا نحن نرث الأرض ومن علیها وإلینا یرجعون

Sesungguhnya Kami memiliki bumi dan semua orang-orang yangada di atasnya, dan hanya kepada Kami-lah mereka dikembalikan.(Maryam: 40)

قل أعوذ برب الناس ملك الناس

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memeliharadan menguasai) manusia. Pemilik manusia. (An-Nas: 1-2)

Sedangkan kalau maliki diambil dari kata al-mulku, sebagaimanapengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

ار لمن الملك الیوم الله الواحد القه

Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Hanya kepunyaanAllah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)

Page 125: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

قوله الحق وله الملك

Benarlah perkataan-Nya. dan di tangan kekuasaan-Nyalah segalakekuasaan. (Al-An'am: 73)

حمن وكان یوما على الكافرین عسیرا الملك یومئذ الحق للر

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan YangMaha Pemurah. Dan adalah (hari itu) suatu hari yang penuh dengankesukaran bagi orang-orang kafir. (Al-Furqan: 26)

Pengkhususan sebutan al-mulku (kerajaan) dengan yaumid din(hari pembalasan) tidak bertentangan dengan makna lainnya,mengingat dalam pembahasan sebelumnya telah diterangkan bahwaAllah adalah Tuhan semesta alam, yang pengertiannya umummencakup di dunia dan akhirat. Di-mudaf-kan kepada lafaz yaumiddin karena tiada seorang pun pada hari itu yang mendakwakansesuatu, dan tiada seorang pun yang dapat angkat bicara kecualidengan seizin Allah Swt, sebagaimana dinyatakan di dalam firman-Nya:

ا لا یتكلمون إلا من أذن له وح والملائكة صف یوم یقوم الرحمن وقال صوابا الر

Pada hari ketika roh dan malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidakberkata-kata. kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya olehTuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.(An-Naba': 38)

Page 126: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

حمن فلا تسمع إلا همسا وخشعت الأصوات للر

dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang MahaPemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (Thaha:108)

یوم یأت لا تكلم نفس إلا بإذنه فمنهم شقي وسعید

Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara,melainkan dengan izin-Nya. maka di antara mereka ada yang celakadan ada yang berbahagia. (Hud: 105)

Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa maliki yaumid dinartinya "tiada seorang pun bersama-Nya yang memiliki kekuasaanseperti halnya di saat mereka (raja-raja) masih hidup di dunia padahari pembalasan tersebut".

Ibnu Abbas mengatakan, yaumid din adalah hari semua makhlukmenjalani hisab, yaitu hari kiamat; Allah membalas mereka sesuaidengan amal perbuatannya masing-masing. Jika amal perbuatannyabaik, balasannya baik; dan jika amal perbuatannya buruk, makabalas-annya pun buruk, kecuali orang yang mendapat ampunan dariAllah Swt. Hal yang sama dikatakan pula oleh selain Ibnu Abbas darikalangan para sahabat, para tabi'in, dan ulama Salaf; hal ini sudahjelas.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari sebagian mereka bahwa tafsir darifirman-Nya, "Maliki yaumid din," ialah "Allah Mahakuasa untukmengadakannya". Tetapi Ibnu Jarir sendiri menilai pendapat ini daif(lemah). Akan tetapi, pada lahiriahnya tidak ada pertentanganantara pendapat ini dengan pendapat lainnya yang telah disebutkan

Page 127: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

terdahulu. Masing-masing orang yang berpendapat demikian danyang sebelumnya mengakui kebenaran pendapat lainnya serta tidakmengingkari kebenarannya, hanya saja konteks ayat lebih sesuaibila diartikan dengan makna pertama di atas tadi dibandingkandengan pendapat yang sekarang ini, sebagaimana yang disebutkandi dalam firman-Nya:

حمن وكان یوما على الكافرین عسیرا} {الملك یومئذ الحق للر

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan YangMaha Pemurah. Dan adalah (hari itu) suatu hari yang penuh dengankesukaran bagi orang-orang kafir. (Al-Furqan: 26)

Sedangkan pendapat kedua pengertiannya mirip dengan maknayang terkandung di dalam firman-Nya:

{ویوم یقول كن فیكون}

Pada hari Dia mengatakan, "Jadilah!, lalu terjadilah. (Al-An'am:73)

Pada hakikatnya raja yang sesungguhnya adalah Allah Swt.,seperti yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

لام هو االله الذي لا إله إلا هو الملك القدوس الس

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Mahasuci,Yang Mahasejahtera. (Al-Hasyr: 23)

Page 128: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam hadis Sahihain disebutkan melalui Abu Hurairah r.a.secara marfu’:

ى بملك الأملاك ولا مالك إلا االله » «أخنع اسم عند االله رجل تسم

Nama yang paling rendah di sisi Allah ialah seorang yangmenamakan dirinya dengan panggilan Malikid Amlak. sedangkantiada raja selain Allah.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan pula bahwa Rasulullah Saw.Bersabda

ماء بیمینه ثم یقول أنا الملك «یقبض االله الأرض ویطوي السأین ملوك الأرض؟ أین الجبارون؟ أین المتكبرون؟ »

Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangankanan-Nya, kemudian berfirman, "Aku-lah Raja. Sekarang manaraja-raja bumi, mana orang-orang yang diktator, mana orang-orangyang angkuh?"

Di dalam Al-Qur'an disebutkan melalui firman-Nya:

ار لمن الملك الیوم الله الواحد القه

Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Hanya kepunyaanAllah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)

Adapun mengenai nama lainnya di dunia ini dengan memakaisebutan malik, yang dimaksud adalah "nama majaz". bukan nama

Page 129: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalam arti yang sesungguhnya, sebagaimana yang dimaksud didalam firman-Nya:

إن االله قد بعث لكم طالوت ملكا

Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi raja kalian.(Al-Baqarah: 247)

وكان وراءهم ملك

karena di hadapan mereka ada seorang raja. (Al-Kahfi: 79)

إذ جعل فیكم أنبیاء وجعلكم ملوكا

ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalian sebagai raja-raja (orang-orang yang merdeka). (Al-Maidah: 20)

Di dalam sebuah hadis Sahihain disebutkan:

ة» «مثل الملوك على الأسر

seperti raja-raja yang berada di atas dipan-dipannya(singgasana).

Ad-din artinya "pembalasan dan hisab", sebagaimana yangdisebut di dalam firman lainnya, yaitu:

Page 130: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

یهم االله دینهم الحق یومئذ یوف

Di hari itu Allah akan memberi mereka balasan yang setimpalmenurut semestinya. (An-Nur: 25)

أإنا لمدینون

apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan)untuk diberi pembalasan? (Ash-Shaffat: 53)

Makna yang dimaksud ialah mendapat balasan yang setimpaldan dihisab.

Di dalam sebuah hadis disebutkan:

«الكیس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت»

Orang yang pandai ialah orang yang melakukan perhitunganterhadap dirinya sendiri dan beramal untuk bekal sesudah mati.

Makna yang dimaksud ialah "hisablah dirimu sendiri",sebagaimana yang dikatakan Khalifah Umar r.a.. yaitu: "Hisablah dirikalian sendiri sebelum dihisab dan timbanglah amal perbuatan kaliansebelum ditimbang, dan bersiap-siaplah (berbekallah) untukmenghadapi peradilan yang paling besar di hadapan Tuhan yangtidak samar bagi-Nya semua amal perbuatan kalian," seperti yangdinyatakan di dalam Firman-Nya:

یومئذ تعرضون لا تخفى منكم خافیة

Page 131: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pada hari itu kalian dihadapkan (kepada Tuhan kalian). Tiadasesuatu pun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagi-Nya). (Al-Haqqah: 18)

AL-FATIHAH, AYAT 5

{إیاك نعبد وإیاك نستعین (5) }

Hanya EngkaulahYangKami sembah dan hanya kepadaEngkaulah kami mohon pertolongan.

Qira’ah Sab'ah dan jumhur ulama membaca tasydid huruf yayang ada pada iyyaka. Sedangkan Amr ibnu Fayid membacanyadengan takhfif, yakni tanpa tasydid disertai dengan kasrah, tetapiqiraah ini dinilai syadz lagi tidak dipakai. karena iya artinya "cahayamatahari". Sebagian ulama membacanya ayyaka, sebagian yanglainnya lagi membaca hayyaka dengan memakai ha sebagai gantihamzah, sebagaimana yang terdapat dalam ucapan seorangpenyair:

فهیاك والأمر الذي إن تراحبت ... موارده ضاقت علیك مصادره

Maka hati-hatilah kamu terhadap sebuah urusan bila sumbernyamakin meluas, maka akan sulitlah bagimu jalan penyelesaiannya.

Lafaz nasta'inu dibaca fathah huruf nun yang ada padapermulaannya menurut qiraah semua ulama, kecuali Yahya ibnuSabit dan Al-A'masy; karena keduanya membacanya kasrah, sepertiyang dilakukan oleh Bani Asad, Bani Rabi'ah, dan Bani Tamim.

Page 132: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-'ibadah menurut istilah bahasa berasal dari makna az-zullah,artinya "mudah dan taat"; dikatakan tariqun mu'abbadun artinya"jalan yang telah dimudahkan (telah diaspal)" dan ba'irunmu'abbadun artinya "unta yang telah dijinakkan dan mudah dinaiki(tidak liar)". Sedangkan menurut istilah syara' yaitu "suatu ungkapanyang menunjukkan suatu sikap sebagai hasil dari himpunankesempurnaan rasa cinta, tunduk, dan takut".

Mafid —yakni lafaz iyyaka— didahulukan dan diulangi untukmenunjukkan makna perhatian dan pembatasan. Dengan kata lain,kami tidak menyembah kecuali hanya kepada Engkau dan kamitidak bertawakal kecuali hanya kepada Engkau. Pengertian inimerupakan kesempurnaan dari ketaatan. Agama secarakeseluruhan berpangkal dari kedua makna ini, sebagaimana yangdikatakan oleh sebagian ulama Salaf, bahwa surat Al-Fatihahmerupakan rahasia Al-Qur'an; sedangkan rahasia surat Al-Fatihahterletak pada kedua kalimat ini, yakni iyyaka na'budu wa iyyakanasta'inu.

Lafaz iyyaka na'budu menunjukkan makna berlepas diri darisegala kemusyrikan, sedangkan iyyaka nasta'inu menunjukkanmakna berlepas diri dari upaya dan kekuatan serta berserah dirikepada Allah Swt. sepenuhnya. Pengertian ini selain dalam surat Al-Fatihah terdapat pula di dalam firman-Nya:

ا تعملون ل علیه وما ربك بغافل عم فاعبده وتوك

Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhan kalian tidak lalai dari apa yang kalian kerjakan. (Hud: 123)

لنا حمن آمنا به وعلیه توك قل هو الر

Page 133: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah.”Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami berimankepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal." (Al-Mulk 29)

رب المشرق والمغرب لا إله إلا هو فاتخذه وكیلا

(Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia,maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Al-Muzzammil: 9)

Demikian pula ayat yang sedang kita bahas tafsirnya, yaitu:

{إیاك نعبد وإیاك نستعین}

Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadaEngkaulah kami mohon pertolongan. (Al-Fatihah: 5)

Pembicaraan berubah dari bentuk gaibah kepada bentukmuwajahah melalui huruf kaf yang menunjukkan makna khitab(lawan bicara). Ungkapan ini lebih sesuai, mengingat kedudukannyadalam keadaan memuji Allah Swt., maka seakan-akan orang yangbersangkutan mendekat dan hadir di hadapan Allah Swt. Karena itu,ia mengatakan:

{إیاك نعبد وإیاك نستعین}

Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan. (Al-Fatihah: 5)

Pembahasan yang telah dikemukakan menunjukkan bahwapermulaan surat Al-Fatihah merupakan berita dari Allah Swt. yangmemuji diri-Nya sendiri dengan sifat-sifat-Nya yang terbaik,

Page 134: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sekaligus sebagai petunjuk buat hamba-hamba-Nya agar merekamemuji-Nya melalui kalimat-kalimat tersebut. Karena itu, tidaklahsah salat seseorang yang tidak mengucapkan surat ini. sedangkandia mampu membacanya. Sebagaimana yang telah disebutkan didalam kitab Sahihain melalui Ubadah ibnus Samit yang mengatakanbahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

«لا صلاة لمن لم یقرأ بفاتحة الكتاب»

Tidak ada salat (tidak sah salat) orang yang tidak membacaFatihatul Kitab.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan melalui hadis Al-Ala ibnuAbdur Rahman maula Al-Hirqah, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a.yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

لاة بیني وبین عبدي نصفین «یقول االله تعالى: قسمت الصفنصفها لي ونصفها لعبدي ولعبدي ما سأل إذا قال العبد الحمد اللهحیم قال حمن الر رب العالمین قال االله: حمدني عبدي، وإذا قال الردني ین قال االله مج االله: أثنى علي عبدي، فإذا قال مالك یوم الدعبدي، وإذا قال إیاك نعبد وإیاك نستعین قال: هذا بیني وبین عبديراط المستقیم. صراط الذین ولعبدي ما سأل، فإذا قال اهدنا الصالین قال: هذا لعبدي أنعمت علیهم غیر المغضوب علیهم ولا الضولعبدي ما سأل»

Page 135: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. berfirman, "Aku bagikan salat buat diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian; satu bagian untuk-Ku dan sebagian yanglain untuk hamba-Ku. dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta."Apabila seorang hamba mengatakan, "Segala puji bagi Allah, Tuhansemesta alam," maka Allah berfirman, "Hamba-Ku telah memuji-Ku."Apabila dia mengatakan, "Yang Maha Pemurah lagi MahaPenyayang," Allah berfirman, "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.”Apabila dia mengatakan, "Yang menguasai hari pembalasan,"Allah berfirman, "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.”Apabila diamengatakan, "Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanyakepada Engkaulah kami mohon pertolongan," maka Allah berfirman,"Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi kamba-Ku apa yang diaminta." Apabila dia mengatakan, "Tunjukilah kami jalan yang lurus(yaitu) jalan orang-orang yang telah: Engkau anugerahkan nikmatkepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pulajalan) mereka yang sesat, maka Allah berfirman. Ini untuk hamba-Ku, dan bagi hambaku apa yang dia minta.

Dahak mengatakan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa makna iyyakana’budu ialah "Engkaulah Yang kami Esakan. Hanya kepadaEngkaulah kami takut dan berharap, wahai Tuhan kami, bukankepada selain Engkau"; Wa iyyaka nasta'inu maknanya "dan hanyakepada Engkaulah kami memohon pertolongan untuk taat kepada-Mu dalam semua urusan kami".

Qatadah mengatakan, makna iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'inuialah "Allah memerintahkan kepada kalian agar ikhlas dalamberibadah kepada-Nya dan memohon pertolongan kepada-Nyadalam semua urusan kalian". Sesungguhnya lafaz iyyaka na'bududidahulukan atas lafaz iyyaka nasta'inu tiada lain karena ibadahkepada-Nya merupakan tujuan utama, sedangkan meminta tolongmerupakan sarana untuk melakukan ibadah, maka didahulukanlahhal yang lebih penting.

Page 136: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Apabila ada suatu pertanyaan, "Apakah makna nun dalamfirman-Nya, 'Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'inu?" Jika makna yangdimaksud untuk jamak, ternyata yang berdoa hanya seorang; jikayang dimaksud sebagai ta'zim (menganggap diri besar), maka tidaksesuai dengan konteksnya.

Sebagai jawabannya dapat dikatakan bahwa makna yangdimaksud ialah "menyampaikan berita tentang jenis dari hamba-hamba Allah, sedangkan orang yang melakukan salat adalah salahseorang dari mereka; terlebih lagi jika dia berada dalam salatjamaah atau menjadi imam mereka, berarti sebagai berita tentangdirinya dan saudara-saudaranya yang mukmin bahwa merekasedang melakukan ibadah yang merupakan tujuan utama merekadiciptakan, dan dia menjadi perantara bagi mereka untuk kebaikan".

Sebagian di antara mereka ada yang mengatakan, bolehmengartikannya untuk tujuan ta'zim, dengan pengertian bahwaseakan-akan dikatakan kepada hamba yang bersangkutan, "Apabilakamu berada dalam ibadah, maka kamu adalah orang yang muliadan kedudukanmu tinggi." Dia mengatakan:

{إیاك نعبد وإیاك نستعین}

Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan. (Al-Fatihah: 5)

Tetapi apabila kamu berada di luar ibadah, jangan sekali-kalikamu katakan 'kami', jangan pula kamu katakan 'kami telahmelakukan', sekalipun kamu berada di tengah-tengah seratus,seribu, bahkan sejuta orang, karena semuanya berhajat danmembutuhkan Allah Swt.

Page 137: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa lafaz iyyakana'budu mengandung makna lebih lembut daripada iyyaka 'abadnadalam hal berendah diri, mengingat lafaz kedua ini mengandungmakna membesarkan diri karena dia menjadikan dirinya sebagaiorang yang ahli melakukan ibadah. Padahal tiada seorang pun yangmampu beribadah kepada Allah Swt. dengan ibadah yang hakiki,tiada pula yang dapat memuji-Nya dengan pujian yang layak buat-Nya.

Ibadah merupakan suatu kedudukan yang besar, seorang hambamenjadi terhormat karena mengingat dirinya sedang berhubungandengan Allah Swt. Salah seorang penyair mengatakan:

لا تدعني إلا بیا عبدها ... فإنه أشرف أسمائي

Jangan kamu panggil aku melainkan dengan julukan 'hai ham-baNya', karena sesungguhnya nama ini merupakan namaku yang

terhormat.

Allah Swt. menamakan Rasul-Nya dengan sebutan 'hamba-Nya'dalam tempat yang paling mulia, yaitu di dalam firman-Nya:

الحمد الله الذي أنزل على عبده الكتاب

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Quran)kepada hamba-Nya. (Al-Kahfi: 1)

ا قام عبد االله یدعوه وأنه لم

Page 138: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan bahwasanya ketika hamba Allah (Muhammad) berdirimenyembahnya (Al-Jin: 19)

سبحان الذي أسرى بعبده لیلا

Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya padasuatu malam. (Al-Isra: 1)

Dalam ayat-ayat tersebut Allah Swt. menamakannya dengansebutan "hamba" di saat Dia menurunkan wahyu kepadanya, di saatdia berdiri dalam doanya, dan di saat dilakukan isra kepadanya.Kemudian Allah memberikan petunjuk kepadanya agar mengerjakanibadah di saat-saat dia mengalami kesempitan dada karena orang-orang yang menentangnya mendustakannya, sebagaimana yangdinyatakan di dalam firman-Nya:

ولقد نعلم أنك یضیق صدرك بما یقولون. فسبح بحمد ربك وكناجدین. واعبد ربك حتى یأتیك الیقین من الس

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu menjadisempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlahdengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orangyang bersujud (salat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datangkepadamu yang diyakini (ajal). (Al-Hijr. 97-99)

Ar-Razi di dalam kitab Tafsir-nya meriwayatkan dari sebagianulama bahwa kedudukan ubudiyyah lebih mulia daripada kedudukanrisalah, mengingat keadaan ibadah timbul dari makhluk, ditujukankepada Tuhan Yang Mahahak. Sedangkan kedudukan risalahdatang dari Tuhan Yang Mahahak ditujukan kepada makhluk. Ar-

Page 139: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Razi mengatakan pula, "Dikatakan demikian karena Allah-lah Yangmemegang semua kemaslahatan hamba-Nya, sedangkan Rasulmemegang kemaslahatan-kemaslahatan umatnya. Akan tetapi,pendapat ini keliru dan pengarahannya lemah, tidak ada hasilnya."Dalam hal ini Ar-Razi tidak menyebutkan penilaiannya terhadapkelemahan yang terkandung di dalamnya, tidak pula mengemukakansanggahannya.

Sebagian ulama sufi mengatakan bahwa ibadah itu adakalanyauntuk menghasilkan pahala atau untuk menolak siksa. Merekamengatakan bahwa pendapat ini pun kurang tepat, mengingattujuannya ialah untuk mengerjakan hal yang menghasilkan pahala.Bila dikatakan tujuan ibadah ialah untuk memuliakan tugas-tugasyang ditetapkan oleh Allah Swt., pendapat ini pun menurut mereka(para ulama) dinilai lemah, bahkan pendapat yang benar ialah yangmengartikan "hendaknya seseorang beribadah kepada Allah untukmenyembah Zat-Nya Yang Mahasuci lagi Mahasempurna". Merekaberalasan bahwa karena itu seseorang yang salat mengucapkan niatsalatnya, "Aku salat karena Allah." Seandainya salat diniatkan untukmendapat pahala dan menolak siksaan, maka batallah salatnya.

Akan tetapi, pendapat mereka itu dibantah pula oleh ulama lainyang mengatakan bahwa keadaan ibadah yang dilakukan karenaAllah Swt. bukan berarti pelakunya tidak boleh meminta pahala ataumohon terhindar dari azab melalui salatnya itu. Perihalnya samadengan apa yang dikatakan oleh seorang Badui:

أما إني لا أحسن دندنتك ولا دندنة معاذ إنما أسأل االله الجنةوأعوذ به من النار فقال النبي صلى االله علیه وسلم «حولهاندندن»

Page 140: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Adapun aku. sesungguhnya aku tidak dapat melakukan dialek-mu, tidak pula dialek Mu'az; tetapi aku hanya memohon surgakepada Allah, dan aku berlindung kepada-Nya dari neraka." MakaNabi Saw. menjawab, "Kami pun meminta hal yang sama."

AL-FATIHAH, AYAT 6

راط المستقیم (6) } {اهدنا الص

Tunjukilah kami jalan yang lurus

Bacaan yang dilakukan oleh jumhur ulama ialah ash-shiratdengan memakai shad. Tetapi ada pula yang membacanya siratdengan memakai sin, ada pula yang membacanya zirat denganmemakai za, menurut Al-Farra berasal dari dialek Bani Uzrah danBani Kalb.

Setelah pujian dipanjatkan terlebih dahulu kepada Allah Swt,sesuailah bila diiringi dengan permohonan, sebagaimana yangdijelaskan dalam hadis di atas, yaitu:

«فنصفها لي ونصفها لعبدي ولعبدي ما سأل»

Separo untuk-Ku dan separo lainnya buat hamba-Ku, serta bagihamba-Ku apa yang dia minta.

Merupakan suatu hal yang baik bila seseorang yang mengajukanpermohonan kepada Allah Swt. terlebih dahulu memuji-Nya, setelahitu baru memohon kepada-Nya apa yang dia hajatkan —juga buatsaudara-saudaranya yang beriman— melalui ucapannya, "Tunjukilahkami kepada jalan yang lurus." Cara ini lebih membawa kepada

Page 141: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keberhasilan dan lebih dekat untuk diperkenankan oleh-Nya; karenaitulah Allah memberi mereka petunjuk cara ini, mengingat Ia palingsempurna. Adakalanya permohonan itu diungkapkan oleh sipemohon melalui kalimat berita yang mengisahkan keadaan dankeperluan dirinya, sebagaimana yang telah dikatakan oleh NabiMusa a.s. dalam firman-Nya:

رب إني لما أنزلت إلي من خیر فقیر

Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatukebaikan yang Engkau turunkan kepadaku. (Al-Qashash : 24)

Tetapi adakalanya permohonan itu didahului dengan menyebutsifat Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Zun Nun dalamfirman-Nya:

المین لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظ

Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau,sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. (Al-Anbiya: 87)

Adakalanya permohonan diungkapkan hanya dengan memujiorang yang diminta, sebagaimana yang telah dikatakan olehseorang penyair:

أأذكر حاجتي أم قد كفاني ... حیاؤك إن شیمتك الحیاء

ضه الثناء إذا أثنى علیك المرء یوما ... كفاه من تعر

Page 142: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Apakah aku harus mengungkapkan keperluanku ataukah rasamalumu dapat mencukupi diriku, sesungguhnya pekertimu adalahorang yang pemalu, yaitu bilamana pada suatu hari ada seseorang

memujimu, niscaya engkau akan memberinya kecukupan.

Al-hidayah atau hidayah yang dimaksud dalam ayat ini ialahbimbingan dan taufik (dorongan). Lafaz hidayah ini adakalanyamuta'addi dengan sendirinya. sebagaimana yang terdapat dalamayat di bawah ini:

راط المستقیم} {اهدنا الص

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Al-Fatihah: 6)

Maka al-hidayah mengandung makna "berilah kami ilham atauberilah kami taufik, atau anugerahilah kami, atau berilah kami",sebagaimana yang ada dalam firman-Nya:

وهدیناه النجدین

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10)

yang dimaksud ialah "Kami telah menjelaskan kepadanya(manusia) jalan kebaikan dan jalan keburukan".

Adakalanya al-hidayah muta'addi dengan ila seperti yang adaDalam firman-Nya:

اجتباه وهداه إلى صراط مستقیم

Page 143: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah telah memilihnya dan memberinya petunjuk ke jalan yanglurus. (An-Nahl: 121)

Allah Swt. telah berfirman:

فاهدوهم إلى صراط الجحیم

maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (Ash-Shaffat:23)

Makna hidayah dalam ayat-ayat di atas ialah bimbingan danpetunjuk, begitu pula makna yang terkandung di dalam firmanlainnya, yaitu:

وإنك لتهدي إلى صراط مستقیم

Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepadajalan yang lurus. (Asy-Syura: 52)

Adakalanya al-hidayah ber-muta'addi kepada lam, sebagaimanaucapan ahli surga yang disitir oleh firman-Nya:

الحمد الله الذي هدانا لهذا

Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga)ini. (Al-A'raf: 43)

Makna yang dimaksud ialah "segala puji bagi Allah yang telahmem-beri kami taufik ke surga ini dan menjadikan kami sebagaipenghuni-nya".

Page 144: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mengenai as-siratal mustaqim, menurut Imam Abu Ja'far ibnuJarir semua kalangan ahli takwil telah sepakat bahwa yangdimaksud dengan siratal mustaqim ialah "jalan yang jelas lagi tidakberbelok-belok (lurus)". Pengertian ini berlaku di kalangan semuadialek bahasa Arab, antara lain seperti yang dikatakan oleh Jariribnu Atiyyah Al-Khatfi dalam salah satu bait syairnya, yaitu:

أمیر المؤمنین على صراط ... إذا اعوج الموارد مستقیم

Amirul Mu’minin berada pada jalan yang lurus manakala jalanmulai bengkok (tidak lurus lagi).

Menurutnya, syawahid (bukti-bukti) yang menunjukkan pengertiantersebut sangat banyak dan tak terhitung jumlahnya. Kemudian iamengatakan, "Setelah itu orang-orang Arab menggunakan sirat inidengan makna isti'arah (pinjaman). lalu digunakan untukmenunjukkan setiap ucapan, perbuatan, dan sifat baik yang lurusatau yang me-nyimpang. Maka jalan yang lurus disebut mustaqim,sedangkan jalan yang menyimpang disebut mu'awwij."

Selanjutnya ungkapan para ahli tafsir dari kalangan ulama Salafdan ulama Khalaf berbeda dalam menafsirkan lafaz sirat ini,sekalipun pada garis besarnya mempunyai makna yang sama, yaitumengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya".

Telah diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan sirat ialahKitabullah alias Al-Qur'an.

ثني یحیى بن ثنا الحسن بن عرفة، حد قال ابن أبي حاتم: حد، عن ائي یات، عن سعد، وهو أبو المختار الط یمان، عن حمزة الز

Page 145: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ابن أخي الحارث الأعور، عن الحارث الأعور، عن علي بن أبيطالب، رضي االله عنه، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم:راط المستقیم كتاب االله" "الص

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Arafah, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnuYaman, dari Hamzah Az-Zayyat, dari Sa'id (yaitu Ibnul Mukhtar At-Ta'i), dari anak saudaraku Al-Haris Al-A'war, dari Al-Haris Al-A'warsendiri, dari Ali ibnu Abu Talib r.a. yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Siratal Mustaqim adalahKitabullah.

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir melalui hadisHamzah ibnu Habib Az-Zayyat.

Dalam pembahasan yang lalu —yaitu dalam masalah keutamaanAl-Qur'an— telah disebutkan melalui riwayat Imam Ahmad danImam Turmuzi melalui riwayat Al-Haris Al-A'war, dari Ali r.a. secaramarfu’,

راط كر الحكیم، وهو الص "وهو حبل االله المتین، وهو الذالمستقیم"

bahwa Al-Qur'an merupakan tali Allah yang kuat: dia adalahbacaan yang penuh hikmah. juga jalan yang lurus.

Telah diriwayatkan pula secara mauquf dari Ali r.a. Riwayatterakhir ini lebih mendekati kebenaran.

Page 146: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

As-Sauri —dari Mansur, dari Abu Wa'il, dari Abdullah— telahmengatakan bahwa siratal mustaqim adalah Kitabullah (Al-Qur'an).

Menurut pendapat lain, siratal mustaqim adalah al-islam (agamaIslam). Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakanbahwa Malaikat Jibril pernah berkata kepada Nabi Muhammad Saw.,"Hai Muhammad, katakanlah. 'Tunjukilah kami jalan yang lurus'."Makna yang dimaksud ialah "berilah kami ilham jalan petunjuk, yaituagama Allah yang tiada kebengkokan di dalamnya".

Maimun ibnu Mihran meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.sehubungan dengan firman-Nya: Tunjukilah kami jalan yang lurus.(Al-Fatihah: 6) Bahwa makna yang dimaksud dengan "jalan yanglurus" itu adalah "agama Islam".

Ismail ibnu Abdur Rahman As-Sadiyyul Kabir meriwayatkan dariAbu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas dan Mun-ah Al-Hamazani, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat Nabi Saw.sehubungan dengan firman-Nya, "Tunjukilah kami jalan yang lurus"(Al-Fatihah: 6). Mereka mengatakan bahwa makna yang dimaksudialah agama Islam. Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqilmeriwayatkan dari Jabir sehubungan dengan firman-Nya, "Tunjukilahkami jalan yang lurus" (Al-Fatihah: 6); dia mengatakan bahwamakna yang dimaksud ialah agama Islam yang pengertiannya lebihluas daripada semua yang ada di antara langit dan bumi.

Ibnul Hanafiyyah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya,"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Al-Fatihah: 6), bahwa yangdimaksud ialah "agama Islam yang merupakan satu-satunya agamayang diridai oleh Allah Swt. buat hamba-Nya".

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, yangdimaksud dengan ihdinas siratal mustaqim (tunjukilah kami jalanyang lurus) ialah agama Islam.

Page 147: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dalam hadis berikut yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad didalam kitab Musnad-nya disebutkan:

ثنا لیث یعني ابن سعد، ار أبو العلاء، حد ثنا الحسن بن سو حدثه عن حمن بن جبیر بن نفیر، حد عن معاویة بن صالح: أن عبد الراس بن سمعان، عن رسول االله صلى االله علیه وسلم أبیه، عن النوراط قال: "ضرب االله مثلا صراطا مستقیما، وعلى جنبتي الصسوران فیهما أبواب مفتحة، وعلى الأبواب ستور مرخاة، وعلىراط جمیعا ولا راط داع یقول: یا أیها الناس، ادخلوا الص باب الصراط، فإذا أراد الإنسان أن یفتح جوا، وداع یدعو من فوق الص تعوشیئا من تلك الأبواب، قال: ویحك، لا تفتحه؛ فإنك إن تفتحه تلجه.وران حدود االله، والأبواب المفتحة محارم راط الإسلام، والس فالصراط كتاب االله، والداعي من فوق االله، وذلك الداعي على رأس الصراط واعظ االله في قلب كل مسلم" الص

telah meriwayatkan kepada kami Al-Hasan ibnu Siwar Abul Ala,telah menceritakan kepada kami Lais (yakni Ibnu Sa'id), dariMu'awiyah ibnu Saleh, bahwa Abdur Rahman ibnu Jabir ibnu Nafirmenceritakan hadis berikut dari ayahnya, dari An-Nawwas ibnuSam'an, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Allah membuatsuatu perumpamaan, yaitu sebuah jembatan yang lurus; padakedua sisinya terdapat dua tembok yang mempunyai pintu-pintuterbuka, tetapi pada pintu-pintu tersebut terdapat tirai yang

Page 148: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menutupinya. sedangkan pada pintu masuk ke jembatan itu terdapatseorang penyeru yang menyerukan, "Hai manusia, masuklah kaliansemua ke jembatan ini dan janganlah kalian menyimpang darinya."Dan di atas jembatan terdapat pula seorang juru penyeru; apabilaada seseorang hendak membuka salah satu dari pintu-pintu (yangberada pada kedua sisi jembatan) itu, maka juru penyeru berkata,"Celakalah kamu, janganlah kamu buka pintu itu, karenasesungguhnya jika kamu buka niscaya kamu masuk ke dalamnya."Jembatan itu adalah agama Islam, kedua tembok adalah batasan-batasan (hukuman-hukuman had) Allah, pintu-pintu yang terbuka ituadalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah, sedangkan juru penyeruyang berada di depan pintu jembatan adalah Kitabullah, dan jurupenyeru yang berada di atas jembatan itu adalah nasihat Allah yangberada dalam kalbu setiap orang muslim.

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dan IbnuJarir melalui hadis Lais ibnu Sa'd dengan lafaz yang sama. ImamTurmuzi dan Imam Nasai meriwayatkan pula hadis ini melalui Aliibnu Hujr, dari Baqiyyah, dari Bujair ibnu Sa'd ibnu Khalid ibnuMa'dan, dari Jubair ibnu Nafir, dari An-Nawwas ibnu Sam'an denganlafaz yang sama. Sanad hadis ini hasan sahih.

Mujahid mengatakan bahwa makna ayat, "Tunjukilah kamikepada jalan yang lurus," adalah perkara yang hak. Makna ini lebihmencakup semuanya dan tidak ada pertentangan antara pendapatini de-ngan pendapat-pendapat lain yang sebelumnya.

Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir meriwayatkan melalui hadis AbunNadr Hasyim ibnul Qasim, telah menceritakan kepada kami Hamzahibnul Mugirah, dari Asim Al-Ahwal, dari Abul Aliyah mengenai makna"Tunjukilah kami ke jalan yang benar"; bahwa yang dimaksuddengan jalan yang benar adalah Nabi Saw. sendiri dan keduasahabat yang menjadi khalifah sesudahnya (yaitu Abu Bakar dan

Page 149: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Umar r.a.). Asim mengatakan, "Lalu kami ceritakan pendapattersebut kepada Al-Hasan, maka Al-Hasan berkata, 'Abul Aliyahmemang benar dan telah menunaikan nasihatnya'."

Semua pendapat di atas adalah benar, satu sama lainnya salingmemperkuat, karena barang siapa mengikuti Nabi Saw. dan keduasa-abat yang sesudahnya (yaitu Abu Bakar dan Umar r.a.), berartidia mengikuti jalan yang hak (benar); dan barang siapa yangmengikuti jalan yang benar, berarti dia mengikuti jalan Islam. Barangsiapa mengikuti jalan Islam, berarti mengikuti Al-Qur'an, yaituKitabullah atau tali Allah yang kuat atau jalan yang lurus. Semuadefinisi yang telah dikemukakan di atas benar, masing-masingmembenarkan yang lainnya.

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu-hammad ibnu Fadl As-Siqti, telah menceritakan kepada kamiIbrahim ibnu Mahdi Al-Masisi, telah menceritakan kepada kamiYahya ibnu Zakaria ibnu Abu Zaidah, dari Al-A'masy. dari Abu Wa'il.dari Abdullah yang mengatakan bahwa siratal mustaqim itu ialah apayang ditinggalkan oleh Rasulullah Saw. buat kita semua.

Imam Abu Ja'far ibnu Jarir rahimahullah mengatakan bahwatakwil yang lebih utama bagi ayat berikut, yakni: Tunjukilah kamijalan yang lurus. (Al-Fatihah: 6) ialah "berilah kami taufik keteguhandalam mengerjakan semua yang Engkau ridai dan semua ucapanserta perbuatan yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telahEngkau berikan nikmat taufik di antara hamba-hamba-Mu", yangdemikian itu adalah siratal mustaqim (jalan yang lurus). Dikatakandemikian karena orang yang telah diberi taufik untuk mengerjakansemua perbuatan yang pernah dilakukan oleh orang-orang yangtelah mendapat nikmat taufik dari Allah di antara hamba-hamba-Nya—yakni dari kalangan para nabi, para siddiqin, para syuhada, danorang-orang yang saleh— berarti dia telah mendapat taufik dalam

Page 150: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Islam, berpegang teguh kepada Kitabullah, mengerjakan semuayang diperintahkan oleh Allah, dan menjauhi larangan-larangan-Nyaserta mengikuti jejak Nabi Saw. dan empat khalifah sesudahnyaserta jejak setiap hamba yang saleh. Semua itu termasuk ke dalampengertian siratal mustaqim (jalan yang lurus).

Apabila dikatakan kepadamu, "Mengapa seorang mukmin dituntutuntuk memohon hidayah dalam setiap salat dan juga dalam keadaanlainnya, padahal dia sendiri berpredikat sebagai orang yang berolehhidayah? Apakah hal ini termasuk ke dalam pengertian meraih apayang sudah teraih?"

Sebagai jawabannya dapat dikatakan, "Tidak." Seandainyaseorang hamba tidak memerlukan minta petunjuk di siang danmalam harinya, niscaya Allah tidak akan membimbingnya ke arahitu. Karena sesungguhnya seorang hamba itu selalu memerlukanAllah Swt. Dalam setiap keadaanya. agar dimantapkan hatinya padahidayah dan dipertajam pandangannya untuk menemukan hidayah,serta hidayahnya bertambah meningkat dan terus-menerus beradadalam jalan hidayah. Sesungguhnya seorang hamba tidak dapatmembawa manfaat buat dirinya sendiri dan tidak dapat menolakmudarat terhadap dirinya kecuali sebatas apa yang dikehendaki olehAllah Swt. Maka Allah memberinya petunjuk agar dia minta kepada-Nya setiap wakru. semoga Dia memberinya pertolongan danketeguhan hati serta taufik. Orang yang berbahagia adalah orangyang beroleh taufik Allah hingga dirinya terdorong memohonkepada-Nya, karena sesungguhnya Allah Swt. telah menjamin akanmemperkenankan doa orang yang meminta kepada-Nya. Terlebihlagi bagi orang yang dalam keadaan terdesak lagi sangatmemerlukan pertolongan di setiap waktunya, baik di tengah malamataupun di pagi dan petang harinya.

Page 151: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. telah berfirman:

ل على یا أیها الذین آمنوا آمنوا باالله ورسوله والكتاب الذي نزرسوله والكتاب الذي أنزل من قبل

Wahai orang-orangyang beriman, tetaplah beriman kepada Allahdan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (An-Nisa: 136)

Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untukberiman. Hal seperti ini bukan termasuk ke dalam pengertian meraihapa yang telah teraih, melainkan makna yang dimaksud ialah"perintah untuk lebih meneguhkan iman dan terus-menerusmelakukan semua amal perbuatan yang melestarikan keimanan".Allah Swt. telah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yangberiman untuk mengucapkan doa berikut yang termaktub di dalamfirman-Nya:

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هدیتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنكاب أنت الوه

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condongkepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami,dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karenasesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia). (Ali Imran: 8)

Abu Bakar As-Siddiq r.a. sering membaca ayat ini dalam rakaatketiga setiap salat Magrib, yaitu sesudah dia membaca surat Al-Fatihah; ayat ini dibacanya dengan suara perlahan. Berdasarkan

Page 152: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kesimpulan ini dapat dikatakan bahwa makna firman-Nya: Tunjukilahkami ke jalan yang lurus. (Al-Fatihah: 6) ialah "tetapkanlah kamipada jalan yang lurus dan janganlah Engkau simpangkan kami kejalan yang lain".

AL-FATIHAH, AYAT 7

الین (7) {صراط الذین أنعمت علیهم غیر المغضوب علیهم ولا الض{

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmatkepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula(jalan) mereka yang sesat.

Dalam hadis yang lalu disebutkan apabila seseorang hambamengucapkan.”Tunjukilah kami ke jalan yang lurus ...." sampai akhirsurat. maka Allah Swt. berfirman: Ini untuk Hamba-Ku dan bagihamba-Ku apa yang dia minta

Firman Allah swt yang mengatakan: Yaitu jalan orang-orangyangtelah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka. (Al-Fatihah: 7)berkedudukan menafsirkan makna siratal mustaqim. Menurutkalangan ahli nahwu menjadi badal. dan boleh dianggap sebagai'ataf bayan.

Orang-orang yang memperoleh anugerah nikmat dari Allah Swt.adalah mereka yang disebutkan di dalam surat An-Nisa melaluifirman-Nya:

Page 153: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

سول فأولئك مع الذین أنعم االله علیهم من ومن یطع االله والرالحین وحسن أولئك رفیقا. ذلك هداء والص یقین والش د النبیین والصالفضل من االله وكفى باالله علیما

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, merekaitu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahinikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para siddiqin, para syuhada, danorang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukupmengetahui. (An-Nisa: 69-70)

Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna firmanAllah Swt., "(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkauanugerahkan nikmat kepada mereka" (Al-Fatihah: 7) ialah orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka berupaketaatan kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu; mereka adalahpara malaikat-Mu, para nabi-Mu, para siddiqin, para syuhada, danorang-orang saleh. Perihalnya sama dengan makna yangterkandung di dalam firman lainnya, yaitu: Dan barang siapa yangtaat kepada Allah dan Rasul-Nya, mere-ka itu bersama-samadengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, hinggaakhir ayat. (An-Nisa: 69)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anassehubungan dengan makna firman-Nya, "(yaitu) jalan orang-orangyang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka" (Al-Fatihah: 7). Makna yang dimaksud adalah "para nabi".

Ibnu Juraij meriwayatkan pula dari Ibnu Abbas r.a., bahwa yangdimaksud dengan "mereka" adalah orang-orang beriman; hal yang

Page 154: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sama dikatakan pula oleh Mujahid. Sedangkan menurut Waki'.mereka adalah orang-orang muslim.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, merekaadalah Nabi Saw. dan orang-orang yang mengikutinya. Tafsir yangdikemukakan oleh Ibnu Abbas tadi mempunyai pengertian yang lebihmencakup dan lebih luas.

*****

الین} {غیر المغضوب علیهم ولا الض

bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)mereka yang sesat. (Al-Fatihah: 7)

Menurut jumhur ulama, lafaz gairi dibaca jar berkedudukansebagai na'at (sifat). Az-Zamakhsyari mengatakan dibaca gairasecara nasab karena dianggap sebagai hal (keterangan keadaan),hal ini merupakan bacaan Rasulullah Saw. dan Khalifah Umar ibnuKhattab r.a. Qiraah ini diriwayatkan oleh Ibnu Kasir. Sedangkan yangberkedudukan sebagai zul hal ialah damir yang ada pada lafaz'alaihim, dan menjadi 'amil ialah lafaz an'amta.

Makna ayat "tunjukilah kami kepada jalan yang lurus" yaitu jalanorang-orang yang telah Engkau berikan anugerah nikmat kepadamereka yang telah disebutkan sifat dan ciri khasnya. Mereka adalahahli hidayah. istiqamah, dan taat kepada Allah serta Rasul-Nya,dengan cara mengerjakan semua yang diperintahkan-Nya danmenjauhi semua yang dilarang-Nya. Bukan jalan orang-orang yangdimurkai. Mereka adalah orang-orang yang telah rusakkehendaknya; mereka mengetahui perkara yang hak, tetapimenyimpang darinya. Bukan pula jalan orang yang sesat. merekaadalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu agama). akhirnya

Page 155: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka bergelimang dalam kesesatan. tanpa mendapatkan hidayahkepada jalan yang hak (benar).

Pembicaraan dalam ayat ini dikuatkan dengan huruf la untukmenunjukkan bahwa ada dua jalan yang kedua-duanya rusak, yaitujalan yang ditempuh oleh orang-orang Yahudi dan oleh orang-orangNasrani.

Sebagian dari kalangan ulama nahwu ada yang menduga bahwakata gairi dalam ayat ini bermakna istisna (pengecualian).Berdasarkan takwil ini berarti istisna bersifat munqati', mengingatmereka dikecualikan dari orang-orang yang beroleh nikmat. danmereka bukan termasuk ke dalam golongan orang-orang yangberoleh nikmat. Akan tetapi, apa yang telah kami ketengahkan diatas adalah pendapat yang lebih baik karena berdasarkan kepadaperkataan seorang penyair, yaitu:

كأنك من جمال بني أقیش ... یقعقع عند رجلیه بشن

Seakan-akan engkau merupakan salah satu dari unta BaniAqyasy yang mengeluarkan suara dari kedua kakinya di saat

melakukan penyerangan.

Makna yang dimaksud ialah "seakan-akan kamu mirip dengansalah seekor unta dari temak unta milik Bani Aqyasy". Dalam kalimatini mausuf dibuang karena cukup dimengerti dengan menyebutkansifatnya. Demikian pula dalam kalimat gairil magdubi 'alaihim, maknayang dimaksud ialah gairi siratil magdubi 'alaihim (bukan pula jalanorang-orang yang dimurkai). Dalam kalimat ini cukup hanya denganmenyebut mudafilaih-nya saja, tanpa mudaf lagi; pengertian ini telahditunjukkan melalui konteks kalimat sebelumnya, yaitu firman-Nya:

Page 156: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

راط المستقیم * صراط الذین أنعمت علیهم} {اهدنا الص

Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yangtelah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka. (Al-Fatihah: 6-7)

Kemudian Allah Swt. berfirman:

{غیر المغضوب علیهم}

bukan (jalan) mereka yang dimurkai. (Al-Fatihah: 7)

Di antara mereka ada yang menduga bahwa huruf la dalamfirman-Nya, "Walad dallina," adalah la zaidah (tambahan). Bentukkalam selengkapnya menurut hipotesis mereka adalah sepertiberikut: "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan orang-orang yangsesat." Mereka mengatakan demikian berdalilkan perkataan Al-Ajjaj(salah seorang penyair), yaitu:

في بئر لا حور سرى وما شعر

Dalam sebuah telaga —bukan telaga yang kering— dia berjalan,sedangkan dia tidak merasakannya.

Makna yang dimaksud ialah bi-ri haurin. Akan tetapi, makna yangsahih adalah seperti yang telah kami sebutkan di atas.

Karena itu, Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam di dalam kitab FadaililQur’an meriwayatkan sebuah asar Abu Mu'awiyah, dari A'masy dariIbrahim, dari Al-Aswad, dari Umar ibnul Khattab r.a. Disebutkanbahwa Umar r.a. pernah membaca gairil magdubi 'alaihim wa gairiddallina.

Page 157: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sanad asar ini berpredikat sahih.

Demikian pula telah diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa diamembacanya demikian, tetapi dapat diinterpretasikan bahwa bacaantersebut dilakukan oleh keduanya (Umar dan Ubay) dengan maksudmenafsirkannya. Dengan demikian, bacaan ini memperkuat apayang telah kami katakan. yaitu bahwa sesungguhnya huruf ladidatangkan hanya untuk menguatkan makna nafi agar tidak adadugaan yang menyangka bahwa lafaz ini di-ataf-kan kepada allazinaan'amta 'alaihim; juga untuk membedakan kedua jalan tersebutdengan maksud agar masing terpisah jauh dari yang lainnya. karenasesungguhnya jalan yang ditempuh oleh ahli iman mengandung ilmuyang hak dan pengamalannya. Sedangkan -orang-orang Yahuditelah kehilangan pengamalannya, dan orang-orang Nasrani telahkehilangan ilmunya. Karena itu dikatakan murka menimpa orang-orang Yahudi dan kesesatan menimpa orang-orang Nasrani. Orangyang mengetahui suatu ilmu lalu ia meninggalkannya, yakni tidakmengamalkannya, berarti ia berhak mendapat murka; lain halnyadengan orang yang tidak mempunyai ilmu. Orang-orang Nasrani disaat mereka mengarah ke suatu tujuan. tetapi mereka tidakmendapat petunjuk menuju ke jalannya, mengingat merekamendatangi sesuatu bukan dari pintunya, yakni tidak mengikutiperkara yang hak, akhirnya sesatlah mereka. Orang-orang Yahudidan Nasrani sesat lagi dimurkai. Hanya, yang dikhususkanmendapat murka adalah orang-orang Yahudi, sebagaimana yangdisebutkan di dalam firman Allah Swt.:

من لعنه االله وغضب علیه

yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah. (Al-Maidah:60)

Page 158: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yang dikhususkan mendapat predikat sesat adalah orang-orangNasrani, sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

بیل قد ضلوا من قبل وأضلوا كثیرا وضلوا عن سواء الس

mereka telah sesat sebelum (kedatangan Muhammad) danmereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan merekatersesat dari jalan yang lurus. (Al-Maidah: 77)

Hal yang sama disebutkan pula oleh banyak hadis dan asar.Pengertian ini tampak jelas dan gamblang dalam riwayat yangdiketengahkan oleh Imam Ahmad.

ثنا شعبة، قال: سمعت سماك بن د بن جعفر، حد ثنا محم حدحرب، یقول: سمعت عباد بن حبیش، یحدث عن عدي بن حاتم،تي قال: جاءت خیل رسول االله صلى االله علیه وسلم، فأخذوا عما أتوا بهم إلى رسول االله صلى االله علیه وسلم صفوا له، وناسا، فلمفقالت: یا رسول االله، ناء الوافد وانقطع الولد، وأنا عجوز كبیرة،ما بي من خدمة، فمن علي من االله علیك، قال: "من وافدك؟ "قالت: عدي بن حاتم، قال: "الذي فر من االله ورسوله! " قالت: فمن، قال: سلیه ا رجع، ورجل إلى جنبه، ترى أنه علي ، فلم عليحملانا، فسألته، فأمر لها، قال: فأتتني فقالت: لقد فعل فعلة ما كانأبوك یفعلها، فإنه قد أتاه فلان فأصاب منه، وأتاه فلان فأصاب منه،

Page 159: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، وذكر قربهم من النبي فأتیته فإذا عنده امرأة وصبیان أو صبيصلى االله علیه وسلم، قال: فعرفت أنه لیس بملك كسرى ولا قیصر،ك أن یقال لا إله إلا االله؟ فهل من إله إلا االله؟ ، ما أفر فقال: "یا عدي؟ ك أن یقال: االله أكبر، فهل شيء أكبر من االله، عز وجل قال: ما أفر". قال: فأسلمت، فرأیت وجهه استبشر، وقال: "المغضوب علیهمالین النصارى" الیهود، وإن الض

Dia mengatakan. telah menceritakan kepada kami Muhammadibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah yangmengatakan bahwa dia pernah mendengar Sammak ibnu Harbmenceritakan hadis berikut, bahwa dia mendengar Abbad ibnuHubaisy menceritakannya dari Addi ibnu Hatim. Addi ibnu Hatimmengatakan, "Pasukan berkuda Rasulullah Saw. tiba, lalu merekamengambil bibiku dan sejumlah orang dari kaumku. Ketika pasukanmembawa mereka ke hadapan Rasulullah Saw., mereka berbarisber-saf di hadapannya, dan berkatalah bibiku. 'Wahai Rasulullah.pemimpin kami telah jauh. dan aku tak beranak lagi, sedangkan akuadalah seorang wanita yang telah lanjut usia, tiada suatu pelayanpun yang dapat kusajikan. Maka bebaskanlah diriku, semoga Allahmembalasmu.' Rasulullah Saw. bertanya, 'Siapakah pemimpinmu?'Bibiku menjawab, 'Addi ibnu Hatim.' Rasulullah Saw. menjawab, 'Diaorang yang membangkang terhadap Allah dan Rasul-Nya,' lalubeliau membebaskan bibiku. Ketika Rasulullah Saw. kembalibersama seorang lelaki di sampingnya lalu lelaki itu berkata (kepadabibiku), 'Mintalah unta kendaraan kepadanya,' lalu aku meminta untakendaraan kepadanya dan ternyata aku diberi." Addi ibnu Hatimmelanjutkan kisahnya, "Setelah itu bibiku datang kepadaku danberkata, 'Sesungguhnya aku diperlakukan dengan suatu perlakuan

Page 160: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang tidak pernah dilakukan oleh ayahmu. Sesungguhnya beliaukedatangan seseorang, lalu orang itu memperoleh darinya apa yangdimintanya; dan datang lagi kepadanya orang lain, maka orang itupun memperoleh darinya apa yang dimintanya'." Addi ibnu Hatimmelanjutkan kisahnya, "Maka aku datang kepada beliau Saw.Ternyata di sisi beliau terdapat seorang wanita dan banyak anak,lalu disebutkan bahwa mereka adalah kaum kerabat Nabi Saw.Maka aku kini mengetahui bahwa Nabi Saw. bukanlah seorang rajaseperti kaisar, bukan pula seperti Kisra. Kemudian beliau Saw.bersabda kepadaku, 'Hai Addi. apakah yang mendorongmu hinggakamu membangkang tidak mau mengucapkan, Tidak ada Tuhanselain Allah'? Apakah ada Tuhan selain Allah? Apakah yangmendorongmu membangkang tidak mau mengucapkan, 'AllahuAkbar'? Apakah ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah Swt.'?"Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya.”Maka aku masuk Islam. dankulihat wajah beliau tampak berseri-seri, lalu beliau bersabda,

الین النصارى» «إن المغضوب علیهم الیهود وإن الض

'Sesungguhnya orang-orang yang dimurkai itu adalah orang-orang Yahudi, dan sesungguhnya orang-orang yang sesat itu adalahorang-orang Nasrani'."

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi melalui HadisSammak ibnu Harb, dan ia menilainya hasan garib. Ia mengatakan,"Kami tidak mengetahui hadis ini kecuali dari Sammak ibnu Harb."

Menurut kami, hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Hammadibnu Salamah melalui Sammak, dari Murri ibnu Qatri, dari Addi ibnuHatim yang menceritakan: Aku pernah bertanya kepada RasulullahSaw. mengenai firman-Nya. 'Bukan jalan orang-orang yangdimurkai," lalu beliau menjawab. 'Mereka adalah orang-orang

Page 161: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yahudi"; dan tentang firman-Nya. -Dan bukan pula jalan orang-orangyang sesat" beliau menjawab, "Orang-orang Nasrani adalah orang-orang yang sesat.

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Sufyan ibnu Uyaynah ibnuIsmail ibnu Abu Khalid, dari Asy-Sya'bi, dari Addi ibnu Hatim denganlafaz yang sama. Hadis Addi ini diriwayatkan melalui berbagai jalursanad dan mempunyai banyak lafaz (teks), bila dibahas cukuppanjang.

اق: أخبرنا معمر، عن بدیل العقیلي، أخبرني عبد ز قال عبد الراالله بن شقیق، أنه أخبره من سمع النبي صلى االله علیه وسلم وهوبوادي القرى، وهو على فرسه، وسأله رجل من بني القین، فقال:یا رسول االله، من هؤلاء؟ قال: " المغضوب علیهم -وأشار إلىالون هم النصارى" الیهود-والض

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari Badil Al-Uqaili; telah menceritakan kepadaku Abdullahibnu Syaqiq, bahwa ia pernah mendapat berita dari orang yangmendengar Rasulullah Saw. bersabda ketika beliau berada di WadilQura seraya menaiki kudanya, lalu ada seorang lelaki dari kalanganBani Qain bertanya, "Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?" Lalubeliau Saw. bersabda: Mereka adalah orang-orang yang dimurkai,seraya menunjukkan isyaratnya kepada orang-orang Yahudi; danorang-orang yang sesat adalah orang-orang Nasrani.

Al-Jariri, Urwah, dan Khalid meriwayatkannya pula melaluiAbdullah ibnu Syaqiq, tetapi mereka me-mursal-kannya dan tidak

Page 162: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menyebutkan orang yang mendengar dari Nabi Saw. Di dalamriwayat Urwah disebut nama Abdullah ibnu Amr.

Ibnu Murdawaih meriwayatkan melalui hadis Ibrahim ibnuTahman, dari Badil ibnu Maisarah, dari Abdullah ibnu Syaqiq, dariAbu Zar r.a. yang menceritakan: Aku pernah bertanya kepadaRasulullah Saw. tentang makna al-magdubi 'alaihim. Beliaumenjawab bahwa mereka adalah orang-orang Yahudi. Aku bertanyalagi, "(Siapakah) orang-orang yang sesat?" Beliau menjawab,"Orang-orang Nasrani."

As-Saddi meriwayatkan dari Malik dan dari Abu Saleh, dari IbnuAbbas, dan dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas'ud serta darisegolongan orang dari kalangan sahabat Nabi Saw. Disebutkanbahwa orang-orang yang dimurkai adalah orang-orang Yahudi, danorang-orang yang sesat adalah orang-orang Nasrani.

Dahhak dan Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwaorang-orang yang dimurkai adalah orang-orang Yahudi, sedangkanorang-orang yang sesat adalah orang-orang Nasrani. Hal yangsama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas dan Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam serta lainnya yang bukan hanya seorang.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, ia belum pernah mengetahui dikalangan ulama tafsir ada perselisihan pendapat mengenai maknaayat ini. Bukti yang menjadi pegangan pada imam tersebut dalammasalah "orang-orang Yahudi adalah mereka yang dimurkai, danorang-orang Nasrani adalah orang-orang yang sesat" ialah hadisyang telah lalu dan firman Allah Swt. yang mengisahkan tentangkaum Bani Israil dalam surat Al-Baqarah, yaitu:

Page 163: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ل بئسما اشتروا به أنفسهم أن یكفروا بما أنزل االله بغیا أن ینزاالله من فضله على من یشاء من عباده فباؤ بغضب على غضبوللكافرین عذاب مهین

Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinyasendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah,karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapayang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu,mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Danuntuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (Al-Baqarah:90)

Di dalam surat Al-Maidah Allah Swt. berfirman:

قل هل أنبئكم بشر من ذلك مثوبة عند االله من لعنه االله وغضباغوت أولئك شر مكانا علیه وجعل منهم القردة والخنازیر وعبد الطبیل وأضل عن سواء الس

Katakanlah, "Apakah akan aku beritakan kepada kalian tentangorang-orang yang lebih buruk pembalasannya daripada (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dandimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi,dan (orang yang) menyembah tagut?" Mereka ini lebih buruktempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Al-Maidah: 60)

Page 164: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لعن الذین كفروا من بني إسرائیل على لسان داود وعیسى ابنمریم ذلك بما عصوا وكانوا یعتدون كانوا لا یتناهون عن منكرفعلوه لبئس ما كانوا یفعلون

Telah dilaknai orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dauddan Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan merekadurhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalutidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat.Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.(Al-Maidah: 78-79)

Di dalam kitab Sirah (sejarah) disebutkan oleh Zaid ibnu Amr ibnuNufail, ketika dia bersama segolongan teman-temannya berangkatmenuju negeri Syam dalam rangka mencari agama yang hanif(agama Nabi Ibrahim a.s.). Setelah mereka sampai di negeri Syam,orang-orang Yahudi berkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu tidakakan mampu masuk agama kami sebelum kamu mengambilbagianmu dari murka Allah." Maka Amr menjawab, "Aku justrusedang mencari jalan agar terhindar dari murka Allah." Orang-orangNasrani berkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu tidak akanmampu masuk agama kami sebelum kamu mengambil bagianmudari murka Allah." Maka Amr ibnu Nufail menjawab, "Aku tidakmampu."

Amr ibnu Nufail tetap pada fitrahnya dan menjauhi penyembahankepada berhala dan menjauhi agama kaum musyrik, tidak maumasuk, baik ke dalam agama Yahudi maupun agama Nasrani.Sedangkan teman-temannya masuk agama Nasrani karena merekamenganggap agama Nasrani lebih dekat kepada agama hanifdaripada agama Yahudi pada saat itu. Di antara mereka adalahWaraqah ibnu Naufal, hingga dia mendapat petunjuk dari Allah

Page 165: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

melalui Nabi-Nya, yaitu di saat Allah mengutusnya dan dia berimankepada wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya. SemogaAllah melimpahkan rida kepadanya.

Mas’alah

Menurut pendapat yang sahih di kalangan para ulama, dimaafkanmelakukan suatu kekurangan karena mengucapkan huruf antaradad dan za, mengingat makhraj keduanya berdekatan. Demikian itukarena dad makhraj-nya mulai dari bagian pinggir lidah dan daerahsekitarnya dari gigi geraham, sedangkan makhraj za dimulai dariujung lidah dan pangkal gusi gigi seri bagian atas. Juga mengingatkedua huruf tersebut termasuk huruf majhurah huruf rakhwah, danhuruf mutabbaqah. Karena itu, dimaafkan bila menggunakan salahsatunya sebagai ganti dari yang lain bagi orang yang tidak dapatmembedakan di antara keduanya.

Adapun hadis yang mengatakan:

اد أنا أفصح من نطق بالض

Aku adalah orang yang paling fasih dalam mengucapkan hurufdad.

maka hadis ini tidak ada asalnya.

FASAL MAKNA SURAT AL-FATIHAH

[فصل في معاني هذه السورة]

Surat Al-Fatihah berisikan tujuh ayat, yaitu mengandung pujiankepada Allah, mengagungkan-Nya. dan menyanjung-Nya dengan

Page 166: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menyebut asma-asma-Nya yang terbaik sesuai dengan sifat-sifat-Nya Yang Maha Tinggi. Disebutkan pula hari kembali —yaitu haripembalasan— dan mengandung petunjuk-Nya buat hamba-hamba-Nya agar mereka memohon dan ber-tadarru' (merendahkan diri)kepada-Nya serta berlepas diri dari upaya dan kekuatan mereka.Surat Al-Fatihah mengandung makna ikhlas dalam beribadahkepada-Nya dan meng-esakan-Nya dengan sifat uluhiyyah sertamembersihkan-Nya dari segala bentuk persekutuan atau persamaanatau tandingan. Mengandung permohonan mereka kepada Allah Swtuntuk diberi hidayah (petunjuk) ke jalan yang lurus —yaitu agamaIslam— dan permohonan mereka agar hati mereka diteguhkandalam agama tersebut hingga dapat mengantarkan merekamelampaui sirat (jembatan) yang sesungguhnya kelak di hari kiamatdan akhirnya akan membawa mereka ke surga yang penuh dengankenikmatan di sisi para nabi, para siddiqin, para syuhada, danorang-orang saleh.

Surat ini mengandung targib (anjuran) untuk mengerjakan amal-amal saleh agar mereka dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang saleh kelak di hari kiamat. Juga mengandung tarhib(peringatan) terhadap jalan yang batil agar mereka tidakdikumpulkan bersama orang-orang yang menempuhnya kelak di harikiamat. Mereka yang menempuh jalan batil itu adalah orang-orangyang dimurkai dan orang-orang yang sesat.

Alangkah indahnya ungkapan isnad (penyandaran) pemberiannikmat kepada Allah Swt. dalam firman-Nya:

صراط الذین أنعمت علیهم

Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmatkepada mereka, (Al-Fatihah: 7)

Page 167: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dibuangnya fail dalam firman-Nya:

غیر المغضوب علیهم

bukan (jalan) mereka yang dimurkai. (Al-Fatihah: 7)

sekalipun pada hakikatnya Allah sendirilah yang menjadi fa'il-nya,sebagaimana yang diungkapkan oleh ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

ألم تر إلى الذین تولوا قوما غضب االله علیهم

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatukaum yang dimurkai Allah sebagai teman? (Al-Mujadilah: 14)

Demikian pula dalam meng-isnad-kan dalal (kesesatan) kepadapelakunya, sekalipun pada hakikatnya Allah-lah yang menyesatkanmereka melalui takdir-Nya, sebagaimana yang dinyatakan di dalamfirman Allah Swt:

من یهد االله فهو المهتد ومن یضلل فلن تجد له ولیا مرشدا

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yangmendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkan-Nya, makakamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapatmemberi petunjuk kepadanya. (Al-Kahfi: 17)

من یضلل االله فلا هادي له ویذرهم في طغیانهم یعمهون

Page 168: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orangyang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan merekaterombang-ambing dalam kesesatan. (Al-A'raf: 186)

Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan bahwa hanya Allahsematalah yang memberi hidayah dan yang menyesatkan, tidakseperti yang dikatakan oleh golongan Qadariyah dan orang-orangyang mengikuti jejak mereka. Mereka mengatakan bahwa pelakunyaadalah hamba-hamba itu sendiri, mereka mempunyai pilihan sendiriuntuk melakukannya. Golongan Qadariyah ini mengatakan demikiandengan dalil-dalil mutasyabih dari Al-Qur'an dan tidak mau memakainas-nas sarih (jelas) yang justru membantah pendapat mereka. Halseperti ini termasuk sikap dari orang-orang yang sesat dan keliru. Didalam sebuah hadis sahih disebutkan:

ى االله «إذا رأیتم الذین یتبعون ما تشابه منه فأولئك الذین سمفاحذروهم»

Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti hal-hal yangmutasyabih dari Al-Qur’an, mereka adalah orang-orang yangdisebutkan oleh Allah. Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka.

Yang dimaksud ialah yang dinamakan oleh Allah Swt. di dalamfirman-Nya:

ا الذین في قلوبهم زیغ فیتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة فأموابتغاء تأویله

Page 169: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepadakesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihdarinya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya.(Ali Imran: 7)

Segala puji bagi Allah, tiada bagi orang ahli bid'ah suatu hujahpun yang sahih di dalam Al-Qur'an, karena Al-Qur'an diturunkanuntuk memisahkan antara perkara yang hak dan perkara yang batildan membedakan antara hidayah dengan kesesatan. Di dalam Al-Qur'an tidak terdapat pertentangan, tidak pula perselisihan, karenaia dari sisi Allah, yaitu diturunkan dari Tuhan Yang Maha bijaksanalagi Maha Terpuji.

FASAL TENTANG AMIN

[فصل في التأمین]

Orang yang membaca Al-Fatihah disunatkan mengucapkan lafazamin sesudahnya yang ber-wazan semisal dengan lafaz yasin. Akantetapi, adakalanya dibaca amin dengan bacaan yang pendek. Maknayang dimaksud ialah "kabulkanlah."

Dalil yang menunjukkan hukum sunat membaca amin ialah hadisyang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Daud, dan ImamTurmuzi melalui Wa'il ibnu Hujr yang menceritakan:

سمعت النبي صلى االله علیه وسلم قرأ: {غیر المغضوب علیهمالین} فقال: "آمین"، مد بها صوته، ولأبي داود: رفع بها ولا الضصوته

Page 170: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Aku pernah mendengar Nabi Saw. membaca, "gairil magdubi'alaihim walad dallin." Maka beliau membaca, "'amin," serayamemanjangkan suaranya dalam membacanya. Menurut riwayatImam Abu Daud, beliau mengeraskan bacaan amin-nya.

Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan.Hadis yang sama diriwayatkan pula melalui Ali r.a. dan Ibnu Mas'udserta lain-lainnya.

وعن أبي هریرة، قال: كان رسول االله صلى االله علیه وسلم إذاالین} قال: "آمین" حتى یسمع تلا {غیر المغضوب علیهم ولا الضل ف الأو من یلیه من الص

Dari Abu Hurairah r.a.. disebutkan bahwa apabila Rasulullah Saw.Membaca . -Gairil magdubi 'alaihim walad dallin," lalu beliaumembaca -Ammiin- hingga orang-orang yang berada di sebelah kiridan kanannya dari saf pertama mendengar suaranya.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Ibnu Majah,tetapi di dalamnya ditambahkan bahwa masjid bergetar karenasuara bacaan amin.

Imam Ad-Daruqutni mengatakan, sanad hadis ini berpredikathasan.

عن بلال أنه قال: یا رسول االله، لا تسبقني بآمین

Dari Bilal, disebutkan bahwa dia pernah berkata.”WahaiRasulullah, janganlah engkau mendahuluiku dengan bacaanamin(mu) "

Page 171: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Demikianlah menurut riwayat Abu Daud.

Abu Nasr Al-Qusyairi telah menukil dari Al-Hasan dan Ja'far As-Sadiq, bahwa keduanya membaca tasydid huruf mim lafaz amin,semisal dengan apa yang terdapat di dalam firman-Nya:

ین البیت الحرام آم

(dan jangan pula mengganggu) orang-orang yang mengunjungiBaitullah. (Al-Maidah: 2)

Menurut teman-teman kami dan selain mereka, bacaan amin inidisunatkan pula bagi orang yang berada di luar salat, dan lebih kuatlagi kesunatannya bagi orang yang sedang salat, baik dia salatsendirian, sebagai imam, ataupun sebagai makmum. dan dalamsemua keadaan; karena di dalam kitab Sahihain telah disebutkansebuah hadis melalui Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda:

نوا فإنه من وافق تأمینه تأمین الملائكة ن الإمام فأم «إذا أمغفر له ما تقدم من ذنبه»

Apabila imam membaca amin, maka ber-amin-lah kalian, karenasesungguhnya barang siapa yang bacaan amin-nya bersamaandengan bacaan amin para malaikat, niscaya dia mendapat ampunanterhadap dosa-dosanya terdahulu.

Menurut riwayat Imam Muslim. Rasulullah Saw. telah bersabda:

Page 172: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماء آمین لاة آمین والملائكة في الس «إذا قال أحدكم في الصفوافقت إحداهما الأخرى غفر له ما تقدم من ذنبه»

Apabila seseorang di antara kalian mengucapkan amin dalamsalatnya, maka para malaikat yang di langit membaca amin pula danternyata bacaan masing-masing bersamaan dengan yang lainnya,niscaya dia mendapat ampunan terhadap dosa-dosanya yangterdahulu.

Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah "barangsiapa bacaan amin-nya. bersamaan waktunya dengan bacaan aminpara malaikat". Menurut pendapat lain, bersamaan dalammenjawabnya; sedangkan menurut pendapat yang lainnya lagi,dalam hal keikhlasannya.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan melalui Abu Musa secaramarfu

الین} ، فقولوا: آمین. یجبكم "إذا قال، یعني الإمام: {ولا الضاالله"

"Apabila imam mengucapkan walad dallin, maka ucapkanlah aminoleh kalian, niscaya Allah memperkenankan (doa) kalian.”

Juwaibir meriwayatkan melalui Dahhak, dari Ibnu Abbas yangmenceritakan:

قلت: یا رسول االله، ما معنى آمین؟ قال: "رب افعل"

Page 173: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah makna aminitu?" Beliau menjawab, "Wahai Tuhanku, kabulkanlah doa kami’

Al-Jauhari mengatakan, memang demikianlah makna amin, makasebaiknya dilakukan. Sedangkan menurut Imam Turmuzi. maknaamin ialah "'janganlah Engkau mengecewakan harapan kami". Tetapimenurut kebanyakan ulama, makna amin ialah "ya Allah,perkenankanlah bagi kami".

Al-Qurtubi meriwayatkan dari Mujahid dan Ja'far As-Sadiq sertaHilal ibnu Yusaf, bahwa amin merupakan salah satu dari asma-asmaAllah Swt Hal ini diriwayatkan pula melalui Ibnu Abbas secara marfu.Akan tetapi, menurut Abu Bakar ibnul Arabi Al-Maliki riwayat ini tidaksahih.

Murid-murid Imam Malik mengatakan bahwa imam tidak bolehmembaca amiin, yang membaca amin hanyalah makmum. Hal iniberdasarkan sebuah riwayat yang diketengahkan oleh Imam Mafikmelalui Sumai dari Abu Saleh dari Abu Hurairah. bahwa RasulullahSaw. Pernah bersabda:

الین فقولوا آمین» «وإذا قال- یعني الإمام- ولا الض

Apabila imam membaca walad dallin, maka ucapkanlah aminOleh kalian.

Mereka lebih cenderung kepada hadis Abu Musa yangdiriwayatkan oleh Imam Muslim:

الین} ، فقولوا: "آمین" "وإذا قرأ: {ولا الض

Page 174: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Apabila imam membaca, "Walad dallin," maka ucapkanlah,"Amin," oleh kalian.

Dalam hadis yang muttafaq alaih yang telah kami ketengahkandisebutkan:

نوا» ن الإمام فأم «إذا أم

Apabila imam membaca amin, maka ber-amin-lah kalian.

Nabi Saw. selalu mengucapkan amin bila telah membaca, "Gairilmagdubi 'alaihim walad dallin."

Teman-teman kami (mazhab Syafii) berselisih pendapatmengenai bacaan keras amin bagi makmum dalam salat jahriyyah.Dari perselisihan mereka dapat disimpulkan bahwa "apabila imamlupa membaca amin, maka makmum mengeraskan bacaan amin-nya." Ini merupakan satu pendapat. Bila imam membaca amin-nyadengan suara keras, menurut qaul jadid (ijtihad Imam Syafii diMesir), makmum tidak mengeraskan bacaan amin-nya. Pendapatyang sama dikatakan pula oleh mazhab Abu Hanifah dan salah saturiwayat dari Imam Malik. Dikatakan demikian karena aminmerupakan salah satu zikir. Untuk itu, tidak boleh dibaca keras,sama halnya dengan zikir salat yang lainnya.

Sedangkan menurut qaul qadim (ijtihad Imam Syafii di Bagdad),makmum mernbacanya dengan suara keras. Pendapat inimerupakan yang dianut di kalangan mazhab Imam Ahmad ibnuHambal dan riwayat lain dari Imam Malik. Dikatakan demikiankarena di dalam hadisnya disebutkan.”Hingga masjid bergetar(karena bacaan amin)."

Page 175: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut kami, ada pendapat ketiga dari kami sendiri, yaitu"apabila masjid yang dipakai berukuran kecil, maka makmum tidakboleh mengeraskan bacaan amin-nya, karena para makmum dapatmendengar bacaan imam. Lain halnya jika masjid yang dipakaiberukuran besar, maka makmum mengeraskan bacaan amin agardapat didengar oleh seluruh makmum yang ada di dalam masjid".

Imam Ahmad di dalam kitab Musnad-nya telah meriwayatkanmelalui Siti Aisyah r.a., bahwa pernah dikisahkan perihal orang-orang Yahudi di hadapan Rasulullah Saw. Maka beliau bersabda:

«إنهم لن یحسدونا على شيء كما یحسدونا على الجمعة التيهدانا االله لها وضلوا عنها وعلى القبلة التي هدانا االله لها وضلواعنها وعلى قولنا خلف الإمام آمین»

Sesungguhnya mereka tidak dengki terhadap kita atas sesuatuhal sebagaimana kedengkian mereka terhadap kita karena salatJumat yang telah Allah tunjukkan kepada kita, tetapi mereka sesatdarinya; dan karena kiblat yang telah Allah tunjukkan kepada kita,sedangkan mereka sesat darinya. dan karena ucapan amin kita dibelakang imam.

Ibnu Majah meriwayatkannya pula dengan lafaz seperti berikut:

لام «ما حسدتكم الیهود على شيء ما حسدتكم على السوالتأمین»

Tiada sekali-kali orang-orang Yahudi dengki kepada kaliansebagaimana kedengkian mereka kepada kalian karena ucapan

Page 176: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

salam dan amin.

Ibnu Majah meriwayatkan pula melalui Ibnu Abbas, bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda:

«ما حسدتكم الیهود على شيء ما حسدتكم على قول آمینفأكثروا من قول آمین»

Tidak sekali-kali orang-orang Yahudi dengki kepada kaliansebagaimana kedengkian mereka kepada kalian karena ucapanamin. Maka perbanyaklah bacaan amin.

Akan tetapi, di dalam sanadnya terdapat Talhah ibnu Amr,sedangkan dia berpredikat daif.

Ibnu Murdawaih meriwayatkan melalui Abu Hurairah, bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda,

"آمین: خاتم رب العالمین على عباده المؤمنین"

"Ucapan amin adalah pungkasan doa semua orang bagi hamba-hamba-Nya yang beriman."

Dari Anas r.a., disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

لاة وعند الدعاء لم یعط أحد قبلي إلا أن «أعطیت آمین في الصن فاختموا الدعاء یكون موسى، كان موسى یدعو وهارون یؤم

Page 177: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

بآمین فإن االله یستجیبه لكم»

Aku dianugerahi amin dalam salat dan ketika melakukan doa,tiada seorang pun sebelumku (yang diberi amin) selain Musa.Dahulu Musa berdoa, sedangkan Harun mengamininya. Makapungkasilah doa kalian dengan bacaan amin, karena sesungguhnyaAllah pasti akan memperkenankan bagi kalian.

Menurut kami, sebagian ulama berdalilkan ayat berikut, yaitufirman-Nya:

وقال موسى ربنا إنك آتیت فرعون وملأه زینة وأموالا فينیا ربنا لیضلوا عن سبیلك ربنا اطمس على أموالهم الحیاة الدواشدد على قلوبهم فلا یؤمنوا حتى یروا العذاب الألیم. قال قدأجیبت دعوتكما فاستقیما ولا تتبعان سبیل الذین لا یعلمون

Musa berkata, "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telahmemberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasandan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Wahai Tuhan kami.akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. WahaiTuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilahhati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihatsiksaan yang pedih." Allah berfirman, "Sesungguhnya telahdiperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamuberdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamumengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui’ (Yunus: 88-89)

Allah menyebutkan bahwa yang berdoa hanyalah Musa a.s.sendiri, dan dari konteks kalimat terdapat pengertian yang

Page 178: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menunjukkan bahwa Harun yang mengamini doanya. Makakedudukan Harun ini disamakan dengan orang yang berdoa, karenaberdasarkan firman-Nya: Sesungguhnya telah diperkenankanpermohonan kamu berdua. (Yunus: 89)

Hal ini jelas menunjukkan bahwa orang yang mengamini suatudoa seakan-akan dia sendiri yang berdoa. Berdasarkan pengertianini, maka berkatalah orang yang berpendapat bahwa sesungguhnyamakmum tidak usah membaca surat Al-Fatihah lagi karena ucapanamin-nya atas bacaan surat tersebut sama kedudukannya dengandia membacanya sendiri. Karena itu, dalam sebuah hadisdisebutkan:

"من كان له إمام فقراءة الإمام له قراءة"

Barang siapa yang mempunyai imam, maka bacaan imamnya itujuga bacaannya.

Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnad-nya. Bilal pernah mengatakan.”Wahai Rasulullah, janganlah engkaumendahului aku dengan ucapan amin(mu)" Berdasarkan pengertianini dapat dikatakan bahwa tidak ada bacaan bagi makmum dalamsalat jahriyah berkat ucapan amin-nya).

ثنا عبد االله بن ثنا أحمد بن الحسن، حد قال ابن مردویه: حدثنا جریر، عن لیث بن ثنا إسحاق بن إبراهیم، حد م، حد د بن سلا محمأبي سلیم، عن كعب، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله صلى االلهالین} علیه وسلم: "إذا قال الإمام: {غیر المغضوب علیهم ولا الض

Page 179: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماء، غفر االله فقال: آمین، فتوافق آمین أهل الأرض آمین أهل السللعبد ما تقدم من ذنبه، ومثل من لا یقول: آمین، كمثل رجل غزا معقوم، فاقترعوا، فخرجت سهامهم، ولم یخرج سهمه، فقال: لم لمیخرج سهمي؟ فقیل: إنك لم تقل: آمین"

Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnul Hasan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnuMuhammad ibnu Salam, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnuIbranim, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Lais, dari IbnuAbu Salim, dari Ka'b, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Apabila seorang imammengucapkan gairil magdubi 'alaihim walad dallin, lalu iamengucapkan amin. ternyata bacaan amin penduduk bumibersamaan dengan bacaan amin penduduk langit (para malaikat),niscaya Allah mengampuni hamba yang bersangkutan dari dosa-dosanya yang terdahulu. Perumpamaan orang-orang yang tidakmembaca amin (dalam salatnya) sama dengan seorang lelakiberangkat berperang bersama suatu kaum. Kemudian merekamelakukan undian (untuk menentukan yang maju) dan ternyatabagian mereka keluar, sedangkan bagian dia tidak keluar. Kemudiandia memprotes.”Mengapa bagianku tidak keluar?"Maka dijawab,"Karena kamu tidak membaca amin.”

2 . S UR AT AL - B AQAR AH

تفسیر سورة البقرة

(Sapi Betina)

Page 180: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Madaniyyah, 286 ayat,

kecuali ayat 281 turun di Mina sewaktu Haji Wada' (hajiperpisahan)

KEUTAMAAN SURAT AL-BAQARAH

[ذكر ما ورد في فضلها]

ثنا معتمر، عن أبیه، عن ثنا عارم، حد قال الإمام أحمد: حدرجل، عن أبیه، عن معقل بن یسار؛ أن رسول االله صلى االله علیهوسلم قال: " البقرة سنام القرآن وذروته، نزل مع كل آیة منهاثمانون ملكا، واستخرجت: "االله لا إله إلا هو الحي القیوم" [البقرة:255] من تحت العرش، فوصلت بها، أو فوصلت بسورة البقرة،ویس: قلب القرآن، لا یقرؤها رجل یرید االله، والدار الآخرة إلا غفرله، واقرؤوها على موتاكم "

Imam Ahmad menceritakan, telah menceritakan kepada kamiArim, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir. dari ayahnya. dariseorang lelaki, dari ayah lelaki tersebut, dari Ma'qal ibnu Yasar,bahwa Rasuhallah Saw. pernah bersabda: Surat Al-Baqarah adalahpuncak Al-Qur'an, diturunkan bersamaan dengan turunnya delapanpuluh malaikat pada tiap-tiap ayatnya. Dikeluarkan dari Arasyfirman-Nya, "Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup Kekallagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)" (Al-Baqarah: 255);kemudian disambungkan dengannya. yakni dengan surat Al-

Page 181: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Baqarah. Yasin adalah kalbu Al-Qur'an, tidak sekali-kali seoranglelaki membacanya karena mengharapkan pahala Allah dan harikemudian (surga-Nya) melainkan diampuni baginya. Bacakanlahsurat Yasin buat orang-orang mati (di antara) kalian.

Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkanbahwa Imam Ahmad pun telah meriwayatkan pula dari Arim, dariAbdullah ibnul Mubarak, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Usman —tetapi bukan An-Nahdi—, dari ayahnya, dari Ma'qal ibnu Yasar yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

" اقرؤوها على موتاكم " یعني: یس

Dan bacakanlah ia buat orang-orang mati kalian. Makna yangdimaksud ialah "surat Yasin".

Dengan adanya riwayat yang terakhir ini, jelas bagi kita paraperawi yang tidak disebutkan dengan jelas namanya dalam riwayatpertama tadi. Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Abu Daud,Imam Nasai, dan Imam Ib'nu Majah, seperti riwayat yang kedua.

Imam Turmuzi meriwayatkan melalui hadis Hakim ibnu Jabir —hanya di dalamnya terkandung ke-daif-an—, dari Abu Saleh, dariAbu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

«لكل شيء سنام وإن سنام القرآن سورة البقرة وفیها آیة هي« سیدة آي القرآن آیة الكرسي

Segala sesuatu itu mempunyai punuk (puncak)nya tersendiri,sedangkan punuk Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah. Di dalamnya

Page 182: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

terkandung penghulu ayat-ayat Al-Qur'an, yaitu ayat Kursi.

Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad, Sahih Muslim, SunanTurmuzi, dan Sunan Nasai disebutkan melalui hadis Suhail ibnu AbuSaleh, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda:

«لا تجعلوا بیوتكم قبورا فإن البیت الذي تقرأ فیه سورة البقرةیطان» لا یدخله الش

Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan.karena sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah tidak akan kemasukan setan.

Menurut Imam Turmuzi hadis ini berpredikat hasan sahih.

ثني ابن أبي مریم، عن ابن م: حد قال أبو عبید القاسم بن سلالهیعة، عن یزید بن أبي حبیب، عن سنان بن سعد، عن أنس بنیطان مالك، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " إن الشیخرج من البیت إذا سمع سورة البقرة تقرأ فیه "

Abu Ubaidah Al-Qasim ibnu Salam mengatakan, telahmenceritakan kepadanya Ibnu Abu Maryam, dari Ibnu Abu Luhai'ah,dari Yazid ibnu Abu Habib, dari Sinan ibnu Sa'd, dari Anas ibnu Malikyang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Sesungguhnya setan keluar dari suatu rumah bila ia mendengarsurat Al-Baqarah dibacakan di dalamnya.

Page 183: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sinan ibnu Sa'd menurut suatu pendapat disebutkan secaraterbalik (yakni Sa'd ibnu Sinan) dinilai siqah oleh Ibnu Mu'in. TetapiImam Ahmad ibnu Hambal dan lain-lainnya menilai hadisnyaberpredikat munkar.

Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad Ibnu Jafar, dari Syu'bah dari Salamah ibnu Kahil, dariAbu Ahwas dari Ibnu Mas'ud r.a.— yang mengatakan bahwasesungguhnya setan lari dari suatu rumah bila ia mendengar suratAl-Baqoroh dibacakan di dalamnya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah, dan diketengahkan oleh Imam Hakim di dalamkitab Mustadrak-nya melalui hadis syu'bah, kemudian Imam Hakimmengatakan bahwa sanad hadis ini berpredikat shahih. dankeduanya (Imam Bukhari dan Imam Muslim) tidakmengetengahkannya.

ثنا أبو إسماعیل ثنا أحمد بن كامل، حد قال ابن مردویه: حدثني أبو بكر بن أبي ثنا أیوب بن سلیمان بن بلال، حد ، حد الترمذيد بن عجلان، عن أبي أویس، عن سلیمان بن بلال، عن محمإسحاق، عن أبي الأحوص، عن عبد االله بن مسعود، قال: قالرسول االله صلى االله علیه وسلم: " لا ألفین أحدكم، یضع إحدىرجلیه على الأخرى یتغنى، ویدع سورة البقرة یقرؤها، فإنیطان یفر من البیت تقرأ فیه سورة البقرة، وإن أصفر البیوت، الشفر من كتاب االله " الجوف الص

Page 184: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Mardawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Kamil. telah menceritakan kepada kami Abu Ismail Ath-Thurmuzi- telah menceritakan kepada kami Ayyub ibnu Sulaimanibnu Bilal telah menceritakan kepadaku Abu Bakar ibnu Abu Uwais,dari Sulaiman ibnu Bilal, dari Muhammad ibnu Ajlan, dari Abu Ishaq,dari Abu Ahwas, dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. yang menceritakanbahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Semoga aku tidakmenjumpai seseorang di antara kalian sedang menumpangkan salahsatu kakinya di atas kaki yang lain seraya bernyanyi, tetapi diameninggalkan surat Al-Baqarah tanpa membacanya. Karenasesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya. Sesungguhnya rumah yang paling kecil ialahsebuah rumah yang tidak pernah dibacakan Kitabullah di dalamnya.

Demikian riwayat Imam Nasai di dalam Al-Yaum wal Lailah. dariMuhammad ibnu Nasr, dari Ayyub ibnu Sulaiman.

Ad-Darimi di dalam kitab Musnad-nya meriwayatkan melalui IbnuMas'ud yang mengatakan, "Tiada suatu rumah pun dibacakan suratAl-Baqarah di dalamnya melainkan setan keluar darinya serayaterkentut-kentut (lari terbirit-birit)." Selanjutnya Ibnu Mas'ud r.a.mengatakan pula, "Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyaipunuk, dan sesungguhnya punuk Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah. Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai inti.sedangkan inti dari Al-Qur'an ialah surat Mufassal."

Ad-Darimi meriwayatkan pula melalui jalur Asy-Sya'bi yangmengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud r.a. pernah mengatakan,"Barang siapa membaca sepuluh ayat dari surat Al-Baqarah di suatumalam hari, niscaya setan tidak akan dapat memasuki rumah itupada malam tersebut. Yaitu empat ayat dari permulaan surat Al-Baqarah dan ayat Kursi, dua ayat sesudah ayat Kursi, kemudian tigaayat pada bagian terakhir." Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa

Page 185: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

setan tidak dapat mendekati rumah itu, tidak dapat pula mendekatipenghuninya pada malam tersebut, tidak pula sesuatu yang tidakdisukai akan menimpanya. Tidak sekali-kali ia dibacakan terhadaporang gila melainkan pasti sadar dari penyakit gilanya.

Dari Sahl ibnu Sa'd, disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

«إن لكل شيء سناما وإن سنام القرآن البقرة وإن من قرأها فيیطان ثلاث لیال ومن قرأها في بیته نهارا لم بیته لیلة لم یدخله الشیطان ثلاثة أیام» یدخله الش

Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai punuk, dansesungguhnya punuk Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah.Sesungguhnya orang yang membacanya di dalam rumah padasuatu malam, niscaya setan tidak akan dapat memasuki rumah ituselama tiga malam. Barang siapa membacanya di dalam rumahpada siang hari, niscaya setan tidak dapat memasukinya selamatiga hari.

Hadis ini diriwayatkan oleh Abul Qasim At-Tabrani, Abu Hatim.dan Ibnu Hibban di dalam kitab Sahih-nya serta Ibnu Murdawaihmelalui hadis Al-Azraq ibnu Ali. Ibnu Murdawaih mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Hassan ibnu Ibrahim, telah menceritakankepada kami Khalid ibnu Sa'id Al-Madani, dari Abu Hazim, dari Sahldengan Lafaz yang sama. Sedangkan menurut riwayat ibnu Hibban,hanya dari Khalid ibnu Sa'id Al-Madini.

Imam Turmuzi, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majahmeriwayatkan:

Page 186: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، عن عطاء من حدیث عبد الحمید بن جعفر، عن سعید المقبريمولى أبي أحمد، عن أبي هریرة، قال: بعث رسول االله صلى االلهعلیه وسلم بعثا وهم ذوو عدد، فاستقرأهم فاستقرأ كل واحد منهم،یعني ما معه من القرآن، فأتى على رجل من أحدثهم سنا، فقال: "ما معك یا فلان؟ " قال: معي كذا وكذا وسورة البقرة، فقال: " أمعكسورة البقرة؟ " قال: نعم. قال: " اذهب فأنت أمیرهم " فقال رجلمن أشرافهم: واالله ما منعني أن أتعلم البقرة إلا أني خشیت ألا أقومبها. فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " تعلموا القرآنواقرؤوه، فإن مثل القرآن لمن تعلمه فقرأ وقام به كمثل جرابمحشو مسكا یفوح ریحه في كل مكان، ومثل من تعلمه، فیرقد وهوفي جوفه، كمثل جراب أوكي على مسك "

melalui hadis Abdul Hamid ibnu Ja'far dari Sa'id Al-Maqbari. dariAtha maula Abu Ahmad, dari Abu Hurairah r.a. yang mencerita-suatu delegasi yang jumlah mereka dapat dihitung, lalu beliaumenyuruh mereka membaca Al-Quran. Masing-masing orang darimereka membaca Al-Qur'an yang ia hafal, hingga giliran tiba padaseorang lelaki yang paling muda di antara mereka. Maka Nabi Saw.bersabda, "Hai Fulan, apa saja dari Al-Quran yang kamu hafal?"Lelaki itu menjawab, "Aku hafal surat anu dan surat anu. dan suratAl-Baqarah." Nabi Saw. bertanya, "Apakah kamu hafal surat Al-Baqarah?" Lelaki itu menjawab, "Ya." Nabi Saw. bersabda,"Berangkatlah, engkau adalah pemimpin mereka." Kemudian salah

Page 187: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seorang dari mereka —yaitu orang yang paling dihormati dikalangan mereka— berkata, "Demi Allah, tidak sekali-kali aku seganbelajar surat Al-Baqarah melainkan karena khawatir aku tidak dapatmengamalkannya." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Pelajarilah danbacalah Al-Qur'an. karena sesungguhnya perumpamaan Al-Qur'anbagi orang yang mempelajarinya, membacanya danmengamalkannya, seperti sebuah wadah yang penuh minyakkesturi, yakni bau wanginya menyebar ke setiap tempat. Danperumpamaan orang yang mempelajarinya, lalu dia tidur, sedangkanAl-Qur'an telah dihafalnya, seperti sebuah wadah yang tertutup, didalamnya terdapat minyak kesturi.

Demikianlah menurut lafaz riwayat Imam Turmuzi, kemudian diamengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan. Selanjutnya ImamTurmuzi meriwayatkannya pula melalui hadis Al-Lais, dari Sa'id, dariAta maula Abu Ahmad secara mursal.

د بن ثني یزید بن الهاد، عن محم : وقال اللیث: حد قال البخاريإبراهیم، عن أسید بن حضیر قال: بینما هو یقرأ من اللیل سورةالبقرة، وفرسه مربوطة عنده، إذ جالت الفرس، فسكت، فسكنت،فقرأ فجالت الفرس، فسكت، فسكنت، ثم قرأ فجالت الفرس،ا أخذه فانصرف، وكان ابنه یحیى قریبا منها. فأشفق أن تصیبه، فلما أصبح حدث النبي صلى ماء حتى ما یراها، فلم رفع رأسه إلى الساالله علیه وسلم فقال: " اقرأ یا ابن حضیر". قال: فأشفقت یا رسولاالله أن تطأ یحیى، وكان منها قریبا، فرفعت رأسي وانصرفت إلیه،

Page 188: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لة فیها أمثال المصابیح، ماء، فإذا مثل الظ فرفعت رأسي إلى السفخرجت حتى لا أراها، قال: " وتدري ما ذاك؟ ". قال: لا. قال: "تلك الملائكة دنت لصوتك ولو قرأت لأصبحت ینظر الناس إلیها لاتتوارى منهم

Imam Bukhari mengatakan, Al-Lais pernah berkata bahwa telahmenceritakan kepadanya Yazid ibnul Had, dari Muhammad ibnuIbrahim, dari Usaid ibnu Hudair r.a. yang menceritakan: Ketika diasedang membaca surat Al-Baqarah di suatu malam. sedangkankuda tunggangannya dalam keadaan tertambat di dekatnya, tiba-tiba kudanya gelisah: lalu ia berhenti dari bacaannya, maka kudanyapun diam. Ia meneruskan bacaannya, ternyata kudanya tampakgelisah lagi. Maka ia berhenti dari bacaannya, dan ternyata kudanyatenang kembali. Kemudian ia meneruskan bacaannya ternyatakudanya tampak gelisah. akhirnya dia menghehtikan bacaannyasama sekali, lalu bangkit ke arah anaknya —Yahya— yang berada didekat kuda tersebut. Ia merasa khawatir bila anaknya terdepak olehkudanya. Ketika ia mengambil anaknya, ia mengarahkanpandangannya ke langit (ternyata ia melihat sesuatu yang aneh)hingga sesuatu itu tidak tampak lagi. Pada pagi harinya iamenceritakan hal tersebut kepada Nabi Saw. Beliau menjawab,"Mengapa engkau tidak meneruskan bacaanmu, hai Ibnu Hudair?"Ia menjawab, "Aku merasa khawatir terhadap Yahya, wahaiRasulullah; karena dia berada di dekat kuda itu. Ketika akumenghentikan bacaanku dan aku menuju kepada Yahya, lalu akumemandang ke arah langit. tiba-tiba kulihat sesuatu seperti naungandi dalamnya terdapat banyak cahaya seperti pelita-pelita yanggemerlapan. Lalu aku keluar ke tanah lapang dan terusmemandangnya hingga hilang dari pandanganku." Nabi Saw.-

Page 189: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bertanya, "Tahukah kamu, apakah itu?" Usaid ibnu Hadir menjawab,"Tidak." Nabi Saw. menjawab: Itu adalah para malaikat yang turunkarena suaramu. Seandainya kamu membaca(nya terus hingga pagihari), niscaya para malaikat itu tetap ada sampai pagi hari; semuaorang akan dapat melihatnya dan tidak dapat menyembunyikandirinya dari pandangan mereka.

Begitu pula menurut riwayat Imam Abu Ubaid Al-Qasim ibnuSalam di dalam kitab Fadailil, dari Abdullah ibnu Saleh dan Yahyaibnu Bukair Dari Laits dengan lafaz yang sama. Akan tetapi, dia puntelah meriwayatkarmya pula melalui jalur lain dari Usaid ibnu Hudair,seperti hadits diatas.

Hal yang sama pernah dialami pula oleh Sabit ibnu Qais ibnuSyimas ra, yang kisahnya diriwayatkan oleh Abu Ubaid. Abu Ubaidmengatakan:

ثنا عباد بن عباد، عن جریر بن حازم، عن جریر بن یزید: حدثوه: أن رسول االله صلى االله علیه وسلم، أن أشیاخ أهل المدینة حداس؟ لم تزل داره البارحة تزهر قیل له: ألم تر ثابت بن قیس بن شممصابیح، قال: " فلعله قرأ سورة البقرة ". قال: فسئل ثابت، فقال:قرأت سورة البقرة

telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Abbad, dan JarirIbnu Hazm, dari pamannya—Jarir ibnu Yazid— bahwa para syaikh diMadinah telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah sawmendapat berita.”Tidakkah engkau melihat rumah sabit ibnu QaisSyimas? Tadi malam rumahnya terus-menerus memperoleh cahayapelita yang gemerlapan." Nabi Saw. menjawab.”Barangkali"; dia

Page 190: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

membaca surat Al-Baqarah." Lalu aku (perawi hadis) bertanyakepada Sabit, dan Sabit menjawab, "Aku memang membaca suratAl-Baqarah."

Sanad hadis ini jayyid, hanya saja di dalamnya masih terdapatnama perawi -yang tidak disebutkan dengan jelas (ibham), kemudianhadis ini berpredikat mursal.

Page 191: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

KEUTAMAAN SURAT AL-BAQARAHDAN ALI IMRAN

(ذكر ما ورد في فضلها مع آل عمران)

ثني ثنا بشیر بن مهاجر حد ثنا أبو نعیم، حد قال الإمام أحمد: حدعبد االله بن بریدة، عن أبیه، قال: كنت جالسا عند النبي صلى االلهعلیه وسلم فسمعته یقول: " تعلموا سورة البقرة، فإن أخذها بركة،

وتركها حسرة، ولا تستطیعها البطلة ". قال: ثم سكت ساعة، ثمهراوان، یظلان قال: " تعلموا سورة البقرة، وآل عمران، فإنهما الزصاحبهما یوم القیامة، كأنهما غمامتان أو غیایتان، أو فرقان منطیر صواف، وإن القرآن یلقى صاحبه یوم القیامة حین ینشق عنهاحب، فیقول له: هل تعرفني؟ فیقول: ما أعرفك. جل الش قبره كالرفیقول: أنا صاحبك القرآن الذي أظمأتك في الهواجر، وأسهرتلیلك، وإن كل تاجر من وراء تجارته، وإنك الیوم من وراء كلتجارة. فیعطى الملك بیمینه والخلد بشماله، ویوضع على رأسه تاجنیا، فیقولان: بم الوقار، ویكسى والداه حلتین، لا یقوم لهما أهل الدكسینا هذا؟ فیقال: بأخذ ولدكما القرآن، ثم یقال: اقرأ واصعد في

Page 192: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

درج الجنة وغرفها، فهو في صعود ما دام یقرأ هذا كان أو ترتیلا."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuNa'im, yaitu Bisyr ibnu Muhajir; telah menceritakan kepadakuAbdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya yang menceritakan: Ketika iaberada di hadapan Nabi Saw., ia mendengar Nabi bersabda:Pelajarilah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambil suratAl-Baqarah membawa berkah, dan meninggalkannyamengakibatkan penyesalan, dan sihir tidak dapat mengenaipemiliknya. Nabi Saw. diam sesaat, kemudian bersabda lagi,"Pelajarilah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran, sesungguhnyakedua surat tersebut adalah zahrawani (dua surat yang bercahaya)menaungi pemiliknya kelak di hari kiamat, seakan-akan seperti duagumpalan awan atau dua buah naungan atau dua kelompok besarburung-burung yang terbang berbaris (menaunginya).Sesungguhnya Al-Qur'an bakal menemui pemiliknya di hari kiamat disaat kuburan terbelah mengeluarkannya. Al-Qur'an menjelmasebagai seorang lelaki, lalu berkata kepada pemiliknya, " Apakahengkau mengenalku?" Ia menjawab, "Aku tidak mengenalmu." Al-Qur'an berkata, "Aku adalah temanmu yang membuatmu haus disiang hari dan membuatmu begadang di malam harinya.Sesungguhnya setiap pedagang itu memperoleh keuntungan di balikperdagangannya, dan sesungguhnya kamu sekarang memperolehkeuntungan dari semua perdagangan." Kemudian ia diberi kerajaandari sebelah kanannya dan diberi kekekalan di sebelah kirinya,dipakaikan pada kepalanya sebuah mahkota keagungan, dan keduaorang tuanya diberi pakaian perhiasan yang jauh lebih berhargadaripada apa yang ada di dunia. Lalu kedua orang tuanya bertanya,"Mengapa kami berdua diberi pakaian ini?" lalu dijawab, "Karenaanakmu hafal Al-Qur'an." Kemudian dikatakan, "Bacalah dan naiklah

Page 193: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ke tangga surga serta kenalilah!" Dia masih terus dalam keadaanmenaikinya selama membacakannya atau men-tartil-kannya.

Ibnu Majah meriwayatkan melalui hadis Bisyr ibnul Muhajirsebagian dari hadis di atas. Sanad hadis ini berpredikat hasandengan syarat Imam Muslim, mengingat Bisyr yang ini hadisnyadiketengahkan pula oleh Imam Muslim dan dinilai siqah oleh IbnuMu'in. Imam Nasai mengatakan bahwa hadis Bisyr dapat dipakaisebagai dalil (hujah).

Akan tetapi Imam Ahmad mengatakan, bahwa hadis yangdiriwayatkan Bisyr berpredikat munkar.”Pada mulanya aku memakaihadis-hadisnya, tetapi ternyata hadis-hadisnya itu mendatangkanhal-hal yang mengherankan." Imam Bukhari mengatakan padasebagian hadis bahwa Bisyr ibnul Muhajir memang berbeda. ImamAbu Hatim mengatakan bahwa hadis Bisyr dapat dicatat (diterima),tetapi tidak dapat dijadikan sebagai hujah. Ibnu Addi mengatakan,Bisyr meriwayatkan hadis-hadis yang tidak dapat diikuti. ImamDaruqutni mengatakan Bisyr orangnya tidak kuat.

Akan tetapi, menurut kami sebagian hadits diatas mempunyaisyawahid (saksi penguat), antara lain ialah hadis Abu Umamah Al-Bahili;

ثنا هشام، عن ثنا عبد الملك بن عمرو حد قال الإمام أحمد: حدم، عن أبي أمامة، قال: سمعت یحیى بن أبي كثیر، عن أبي سلارسول االله صلى االله علیه وسلم یقول: " اقرؤوا القرآن فإنه شافعهراوین: البقرة وآل عمران، فإنهما لأهله یوم القیامة، اقرؤوا الزیأتیان یوم القیامة كأنهما غمامتان، أو كأنهما غیایتان، أو كأنهما

Page 194: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فرقان من طیر صواف یحاجان عن أهلهما "ثم قال: " اقرؤواالبقرة فإن أخذها بركة ، وتركها حسرة، ولا تستطیعها البطلة "

Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kamiAbdul Malik Ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Hisyamdari Yahya Ibnu Abi Katsir, dari Abu Salam, dari Abu Umamah yangmenceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah sawbersabda: Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'anmemberi syafaat kepada pembacanya kelak di hari kiamat. Bacalahsurat zahrawani —yaitu Al-Baqarah dan Ali Imran— karenasesungguhnya keduanya akan datang di hari kiamat bagaikan duaawan atau dua naungan atau dua kelompok besar burung yangterbang berbaris; keduanya akan datang membela parapembacanya. Bacalah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnyamengambilnya akan membawa berkah, dan meninggalkannya akanmengakibatkan kekecewaan, para tukang sihir tidak akan mampumenghafalnya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Muslim di dalam Kitab Salatmelalui hadis Mu'awiyah ibnu Salam, dari saudara lelakinya (Zaidibnu Salam), dari kakeknya (Abu Salam Mamtur Al-Habsyi), dari AbuUmamah Suda ibnu Ajlan Al-Bahili dengan lafaz yang sama.

Az-zahrawani, keduanya bercahaya.

Al-gayayah. sesuatu yang menaungimu dari atasmu.

Al-farq, sekumpulan dari sesuatu.

As-sawaf, berbaris dengan rapat.

Al-batalah, tukang-tukang sihir.

Page 195: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

La tastati'uha, para ahli sihir tidak akan mampu menghafalnya.Menurut pendapat lain, ulah tukang sihir tidak akan mampumenembus pembacanya.

Bukti lainnya ialah hadis An-Nawwas ibnu Sam'an;

ثنا الولید بن ثنا یزید بن عبد ربه، حد قال الإمام أحمد: حدحمن الجرشي، د بن مهاجر، عن الولید بن عبد الر مسلم، عن محم، یقول: اس بن سمعان الكلابي عن جبیر بن نفیر، قال: سمعت النوسمعت رسول االله صلى االله علیه وسلم یقول: " یؤتى بالقرآن یومالقیامة وأهله الذین كانوا یعملون به، تقدمهم سورة البقرة وآلعمران ". وضرب لهما رسول االله صلى االله علیه وسلم ثلاثة أمثالما نسیتهن بعد، قال: " كأنهما غمامتان أو ظلتان سوداوان بینهماان عن صاحبهما " شرق، أو كأنهما فرقان من طیر صواف یحاج

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Yazid ibnu Abdul Rabihi, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, dari Muhammad ibnu Muhajir, dari Al-Walid ibnuAbdur Rahman Al-Jarasyi, dari Jabir ibnu Nafir; ia pernahmendengar An-Nawwas ibnu Sam'an Al-Kilabi mengatakan bahwa iapernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Kelak di hari kiamatdidatangkan Al-Qur'an bersama dengan ahlinya yangmengamalkannya, yang berada di depan mereka adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran. Kemudian Rasulullah Saw. membuattiga buah perumpamaan yang tidak pernah ia lupakan sesudahnya.Beliau Saw. bersabda: Seakan-akan kedua surat itu bagaikan dua

Page 196: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

awan atau dua naungan yang hitam, di antara keduanya terdapatcahaya, atau keduanya seperti dua kelompok burung yang bersafkeduanya membela pemiliknya.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui Ishaq ibnuMansur, dari Yazid ibnu Abdu Rabbihi dengan lafaz yang sama.Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Al-Walid ibnu AbdurRahman Al-Jarasyi dengan lafaz yang sama. Ia mengatakan bahwapredikat hadis ini hasan garib.

Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj,dari Hammad ibnu Salamah, dari Abdul Malik ibnu Umair yangmengatakan bahwa Hammad menduga hadis ini dari Abu Munib,dari pamannya; ada seorang lelaki membaca surat Al-Baqarah dansurat Ali Irnran setelah ia selesai dari salat Maka Ka'b bertanya,"Apakah engkau membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran?"Lelaki itu menjawab.”Ya." Ka'b berkata, "Demi Tuhan yang jiwakuberada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya didalam kedua surat itu terdapat asma Allah; bila disebutkan dalamsuatu doa, niscaya akan diperkenankan. Abu Munib mengatakan,"Beri tahukanlah isim itu kepadaku! Pamannya menjawab, Tidak,demi Allah, aku tidak akan menceritakannya kepadamu. Seandainyaaku menceritakannya kepadamu niscaya dalam waktu dekat kamuakan menyebutnya dalam doa untuk keluargamu yang di dalamnyaterlibat aku dan kamu."

Abu Ubaid mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Saleh, dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Salim ibnuAmir. bahwa ia pernah mendengar Abu Umamah mengatakan,"Sesungguhnya ada seorang dari saudara kalian bermimpi dalamtidurnya melihat sejumlah manusia menempuh jalan lereng suatubukit yang terjal lagi panjang, sedangkan di atas puncak bukit ituterdapat dua buah pohon yang kedua-duanya tampak hijau (subur).

Page 197: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kedua pohon ku bersuara dan mengatakan. 'Apakah di antara kalianterdapat orang yang dapat membaca surat Al-Baqarah? Apakah diantara kalian ada orang yang dapat membaca surat Ali Imran'?" AbuUmamah melanjutkan kisahnya, "Apabila ada seorang menjawab,'Ya,' maka kedua pohon itu menjulurkan ranting-rantingnyamendekat ke arah lelaki tersebut hingga lelaki itu dapatbergantungan padanya, lalu membawanya naik ke atas puncakbukit."

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, dariMu'awiyah ibnu Saleh. dari Abu Imran; ia pernah mendengar UmmuDarda menceritakan kisah berikut, "Seorang lelaki dari kalanganorang-orang yang hafal Al-Qur'an menyerang seorang tetangganyadan membunuhnya, kemudian ia terkena qisas dan dihukum mati.Maka Al-Qur'an keluar meninggalkannya satu surat demi satu suratsecara terus-menerus, hingga yang tertinggal hanya surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran selama satu Jumat. Kemudian surat AliImran pergi pula meninggalkannya, dan surat Al-Baqarah tinggalselama satu Jumat. Kemudian dikatakan kepadanya:

م للعبید ل القول لدي وما أنا بظلا ما یبد

Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidakmenganiaya hamba-hamba-Ku. (Qaf: 29)

Lalu surat Al-Baqarah keluar, wujudnya seperti gumpalan awanyang besar. Abu Ubaidah mengatakan bahwa dia memimpikankedua surat tersebut menemani lelaki itu di dalam kuburnya.membelanya. dan menghiburnya. Kedua surat itu merupakan bagiandari Al-Qur'an yang tetap bersamanya.

Page 198: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Ubaid mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiAbu Misar Al-Gassani, dari Sa'id ibnu Abdul Aziz At-Tanukhi, bahwaYazid ibnul Aswad Al-Jarasyi pernah menceritakan, "Barang siapayang membaca surat Al-Baqarah dan Ali Imran di siang hari, makadia bebas dari nifaq (sifat munafik) sampai petang harinya. Danbarang siapa yang membacanya di malam hari. maka dia bebas darinifaq hingga pagi harinya." Perawi mengatakan bahwa Yazid ibnulAswad Al-Jarasyi selalu membaca kedua surat tersebut setiap siangdan malam hari selain dari satu juz wiridnya.

Telah menceritakan kepada kami Yazid, dari Warqa ibnu Iyas,dari Sa'id ibnu Jabir yang mengatakan bahwa Khalifah Umar ibnulKhattab r.a. pernah mengatakan, "Barang siapa membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran di malam hari, dia dicatat termasukorang-orang yang beribadah." Di dalam asar ini terdapat inqita(sanad yang terputus), tetapi telah ditetapkan di dalam kitabSahihain bahwa Rasulullah Saw. membaca kedua surat ini dalamsatu rakaat.

KEUTAMAAN TUJUH SURAT YANGPANJANG-PANJANG

ذكر ما ورد في فضل السبع الطوال

د بن ، عن محم مشقي ثنا هشام بن إسماعیل الد قال أبو عبید: حدشعیب، عن سعید بن بشیر، عن قتادة، عن أبي الملیح، عن واثلةبع بن الأسقع، عن النبي صلى االله علیه وسلم، قال: " أعطیت الس

Page 199: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وال مكان التوراة، وأعطیت المئین مكان الإنجیل، وأعطیت الطل " لت بالمفص بور، وفض المثاني مكان الز

Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hisyamibnu Ismail Ad-Dimasyqi, dari Muhammad ibnu Syu'aib, dari Sa'idibnu Basyir, dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Wa'ilah ibnul Asqa,dari Nabi Saw. yang pernah bersabda: Aku dianugerahi tujuh suratyang panjang-panjang untuk mengimbangi kitab Taurat, dan akudianugerahi dua ratus ayat untuk mengimbangi kitab Injil, dan akudianugerahi Al-Masani untuk mengimbangi kitab Zabur, dan akudiberi keutamaan melalui surat-surat Mufassal

Predikat hadits ini gharib, mengingat Sa'id ibnu Basyirmempunyai Kelemahan. Akan tetapi, hadis ini diriwajatkan pula olehAbu Ubaid, dari ABDULAH IBNU SALEH dari Al-Laits. dari Sa'id ibnuAbul Hilal Yang menceritakan.”Telah sampai kepada kami bahwaRasulullah saw pernah bersabda. hingga akhir hadis."

Abu Ubaid mengatakan:

ثنا إسماعیل بن جعفر، عن عمرو بن أبي عمرو، مولى حدلب بن عبد االله بن حنطب، عن حبیب بن هند الأسلمي، عن المطعروة، عن عائشة، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال: " من أخذبع فهو حبر" الس

telah menceritakan kepada kami Ismail Ibnu Ja'far. dari Amr ibnuAbu Amr maula Al-Muttalib ibnu Abdullah Ibnu Hantab, dari Habibibnu Hindun Al-Aslami, dari Urwah, dari Aisyah r.a.. dari Nabi Saw.

Page 200: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang telah bersabda: Barang siapa yang mengambil (hafal) tujuh(surat yang panjang-panjang), maka dia adalah orang alim.

Hadis ini pun berpredikat garib. Habib yang dimaksud dalamsanad hadis ini adalah Habib ibnu Hindun ibnu Asma ibnu Hindabibnu Harisah Al-Aslami. Orang-orang yang telah meriwayatkan hadisdarinya ialah Amr ibnu Abu Amr dan Abdullah ibnu Abu Bakrah. AbuHatim Ar-Razi menyebutnya (yakni autobiografinya), tetapi dia tidakmenyebut suatu cela pun tentangnya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad ibnu Sulaiman ibnuDaud dan Husain, keduanya menerima hadis ini dari Ismail ibnuJa'far dengan lafaz yang sama. Diriwayatkan pula oleh Abu Sa'id,dari Sulaiman ibnu Bilal, dari Habib ibnu Hindun, dari Urwah, dariAisyah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

بع الأول من القرآن فهو حبر» «من أخذ الس

Barang siapa yang mengambil (hafal) tujuh surat yang pertamadari Al-Qur'an, maka dia adalah orang yang alim.

Ahmad mengatakan: telah menceritakan kepada kami Husainibnu Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw.hadis yang semisal.

Abdullah ibnu Ahmad mengatakan, "Menurutku hadis ini di dalamsanadnya terdapat ayah Al-A'raj (lalu dari Abu Hurairah), tetapimemang demikianlah yang termaktub di dalam kitab ayahku. Akutidak mengerti apakah ayahku memang lupa atau memang hadis inimursal."

Imam Turmuzi meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Hurairahr.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah mengirimkan suatu delegasi

Page 201: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sebagai utusan yang jumlahnya dapat dihitung. Ternyata beliau Saw.mendahulukan orang yang termuda usianya di kalangan merekakarena dia hafal surat Al-Baqarah. Beliau Saw. bersabda kepadanya:

«اذهب فأنت أمیرهم»

Berangkatlah, engkau menjadi pemimpin mereka!

Hadis ini dinilai sahih oleh Imam Turmuzi.

Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kamiHasyim, telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr, dari Sa'id ibnuJubair sehubungan dengan firman-Nya:

ولقد آتیناك سبعا من المثاني

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu Sab'ul Masani.(Al-Hijr: 87)

Abu Ubaid mengatakan, "Yang dimaksud dengan Sab'ul Masaniini adalah tujuh buah surat yang panjang-panjang, yaitu surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al-Maidah, Al-An'am, Al-A'raf. dansurat Yunus.

Abu Ubaid mengatakan bahwa Mujahid telah mengatakan, Yangdimaksud adalah tujuh surat yang panjang-panjang."

Hal yang sama dikatakan pula oleh Makhul, Atiyyah ibnu Qais,Abu Muhammad Al-Farisi, Syaddad ibnu Aus, dan Yahya ibnul HarisAz-Zimari sehubungan dengan tafsir ayat tersebut; salah satu diantaranya adalah surat Yunus yang merupakan surat ketujuhnya.

Page 202: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

FASAL AL-BAQOROH TURUN DIMADINAH

فصل-[البقرة نزلت بالمدینة]

Surat Al-Baqarah secara keseluruhan adalah Madaniyah tanpaada yang memperselisihkannya. Surat Al-Baqarah merupakan suratyang mula-mula diturunkan di Madinah. Akan tetapi, firman Allah swtyang terdapat di dalamnya, yaitu: Dan peliharalah diri kalian dari(azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu sekaliandikembalikan kepada Allah. (Al-Baqarah: 281)

Menurut suatu pendapat, ayat ini merupakan ayat Al-Qur'an yangpaling akhir diturunkan. Tetapi dapat pula dihipotesiskan bahwa ayatini memang salah satu di antara ayat-ayat yang paling akhirditurunkan dari Al-Qur'an, sebagaimana pula ayat-ayat yangmenerangkan tentang riba.

Khalid ibnu Ma'dan mengatakan, "Surat Al-Baqarah adalah fustat(perhiasan) Al-Qur'an." Sebagian ulama mengatakan bahwa suratAl-Baqarah mengandung seribu kalimat berita, seribu kalimatperintah, dan seribu kalimat larangan. Sedangkan menurut orang-orang yang menghitungnya. di dalamnya terdapat 287 ayat, 6.221kalimat, dan hurufhya berjumlah 25.500."

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata dari Ibnu Abbas, bahwa suratAl-Baqarah diturunkan di Madinah. Khasif mengatakan dari Mujahid.dari Abdullah ibnuz Zubair yang mengatakan bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Al-Waqidi mengatakan, telahmenceritakan kepadaku Dahhak ibnu Usman, dari Abuz Zanad, dariKharijah ibnu Zaid ibnu Sabit, dari ayahnya yang mengatakan bahwasurat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Demikianlah hal yang

Page 203: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dikatakan bukan hanya oleh seorang ulama saja, semuanya darikalangan para imam dan para ulama ahli tafsir; tiada perselisihan dikalangan mereka.

ثنا الحسن بن علي د بن معمر، حد ثنا محم قال ابن مردویه: حدثنا عبیس بن ثنا خلف بن هشام، حد ] حد بن الولید [الفارسيمیمون، عن موسى بن أنس بن مالك، عن أبیه، قال: قال رسول االلهصلى االله علیه وسلم: " لا تقولوا: سورة البقرة، ولا سورة آلورة عمران، ولا سورة النساء، وكذا القرآن كله، ولكن قولوا: السالتي یذكر فیها البقرة، والتي یذكر فیها آل عمران، وكذا القرآن كله"

Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ma'mar, telah menceritakan kepada kami Al-Hasanibnu Ali ibnul Walid Al-Farisi, telah menceritakan kepada kami Khalafibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Maimun, dariMusa ibnu Anas ibnu Malik, dari ayahnya yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Jangan kalian katakan surat Al-Baqarah, jangan surat Ali Imran, jangan pula surat An-Nisa dengansebutan demikian terhadap Al-Qur'an seluruhnya, melainkankatakanlah oleh kalian surat yang di dalamnya disebutkan kisah sapibetina (Al-Baqarah) dan surat yang di dalamnya disebutkan kisahkeluarga Imran (Ali Imran), demikianlah seterusnya terhadap Al-Qur'an seluruhnya.

Hadis ini berpredikat garib, predikat marfu'-nya tidak sahih.Sedangkan Isa ibnu Maimun yang disebutkan di atas, nama

Page 204: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

julukannya adalah Abu Salamah Al-Khawwas; dia orangnya dhaifdalam hal periwayatan. hadisnya pun tidak dapat dipakai untukhujah.

Telah diriwayatkan di dalam kitab Sahihain melalui Ibnu Mas'ud,

أنه رمى الجمرة من بطن الوادي، فجعل البیت عن یساره،ومنى عن یمینه، ثم قال: هذا مقام الذي أنزلت علیه سورة البقرة

bahwa Ibnu Mas'ud pernah melempar jumrah dari perut lembah,dengan mengambil posisi Ka'bah berada di sebelah kirinya dan Minadi sebelah kanannya, kemudian dia mengatakan, "Ini adalah tempatditurunkan surat Al-Baqarah."

Imam Bukhari dan Imam Muslim sendirilah yangmengetengahkan hadis ini.

Ibnu Murdawaih meriwayatkan melalui hadis Syu'bah, dari Uqailibnu Talhah, dari Utbah ibnu Marsad yang mengatakan bahwa NabiSaw. melihat sahabat-sahabatnya mundur, maka beliau berseru,"Hai para pemilik surat Al-Baqarah, (majulah)!"

Menurut kami, peristiwa tersebut terjadi dalam Perang Hunain,yaitu di saat pasukan kaum muslim terpukul mundur; maka beliauSaw. memerintahkan kepada Al-Abbas untuk menyeru merekadengan seruan ini, yaitu: "Hai para pemilik baiat Syajarah!", yakniahli baiat Ridwan. Menurut riwayat yang lain disebutkan, "Hai parapemilik surat Al-Baqarah!" Tujuannya ialah untuk menyemangatkanmereka dengan seruan tersebut; ternyata sesudah seruan itumereka maju kembali dari segala penjuru.

Page 205: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal yang sama dilakukan pula dalam Perang Yamamah ketikamenghadapi para pengikut Musailamah Al-Kazzab. Saat itu parasahabat terpukul mundur karena banyaknya pasukan Bani Hanifah(pasukan musailamah). Lalu kaum Muhajir dan kaum Ansarmenyerukan seruan, 'Hai para pemilik surat Al-Baqarah," hinggaAllah memberi kemenangan kepada pasukan-pasukan sahabat-sahabat Rasulullah Saw.

AL-BAQARAH, AYAT 1

حیم حمن الر بسم االله الر

{ الم 1}

Alif lam mim

Para ulama tafsir berselisih pendapat sehubungan dengan huruf-huruf yang mengawali banyak surat Al-Qur'an. Di antara merekaada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang hanyadiketahui oleh Allah Swt. saja, maka untuk mengetahui maknanyamereka mengembalikannya kepada Allah Swt. dan tidak beranimenafsirkannya.

Demikianlah menurut riwayat Al-Qurtubi di dalam kitab Tafsir-nyamelalui Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan Ibnu Mas'ud, semogaAllah melimpahkan rida-Nya kepada mereka. Hal yang samadikatakan pula oleh Amir Asy-Sya'bi, Sufyan As-Sauri, dan Ar-Rabi'ibnu Khaisam, dan dipilih oleh Abu Hatim dan Ibnu Hibban.

Di antara mereka ada yang menafsirkan, dan mereka berselisihpendapat mengenai maknanya. Menurut Abdur Rahman ibnu Zaid

Page 206: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ibnu Aslam, sesungguhnya huruf-huruf tersebut merupakan nama-nama surat yang bersangkutan. Abul Qasim Mahmud ibnu Umar Az-Zamakhsyari di dalam kitab Tafsir-nya —yang kemudian diikuti olehkebanyakan ulama— mengatakan hal yang sama.

Telah dinukil dari Imam Sibawaih bahwa dia mengatakan hal yangserupa dan ia memperkuat pendapatnya itu dengan hadis yangdisebut di dalam kitab Sahihain melalui Abu Hurairah r.a.:

بح أن رسول االله صلى االله علیه وسلم كان یقرأ في صلاة الصجدة وهل أتى على الإنسان یوم الجمعة الم الس

Rasulullah Saw. membaca surat Alif lam mim sajdah dan Hal ata'alal insani dalam salat Subuh hari Jumat.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahidyang mengatakan bahwa Alif lam mim, Ha mim, Alif lam mim sad,dan Shad merupakan pembuka-pembuka surat yang diberlakukanoleh-Nya dalam Al-Qur'an. Hal yang sama dikatakan pula olehselainnya, dari Mujahid.

Mujahid —menurut riwayat Abu Huzaifah Musa ibnu Mas'ud, dariSyibl, dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid sendiri— mengatakanbahwa Alif lam mim merupakan salah satu asma Al-Qur'an. Halyang sama dikatakan pula oleh Qatadah dan Zaid ibnu Aslam.Barangkali pendapat ini merujuk kepada pendapat Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam dalam hal makna, yaitu bahwa nama tersebutmerupakan salah satu nama surat yang bersangkutan; karenasesungguhnya setiap surat dinamakan "Al-Qur'an". Tetapi tidakmasuk akal bila Alif lam mim sad —misalnya— dianggap sebagainama Al-Qur'an seluruhnya, karena sesungguhnya pengertian yangsampai terlebih dahulu ke dalam pemahaman seseorang yang

Page 207: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mendengar orang lain mengatakan, "Aku telah membaca Alif lammim sad," ialah bahwa orang tersebut telah membaca surat Al-A'raf,bukan Al-Qur'an seluruhnya.

Menurut suatu pendapat, huruf-huruf tersebut merupakan salahsatu nama Allah Swt. Asy-Sya'bi mengatakan, fawatihus suwaradalah asma-asma Allah. Hal yang sama dikatakan pula oleh Salimibnu Abdullah dan Ismail ibnu Abdur Rahman As-Saddiyyul Kabir.Syu'bah mengatakan dari As-Saddi. telah sampai kepadanya suatuberita bahwa Ibnu Abbas mengatakan, "Alif lam mim merupakansalah satu asma Allah Yang Teragung." Demikian pula yangdiriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim melalui hadis Syu'bah.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Bandar, dari Ibnu Mahdi, dariSyu'bah yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada As-Saddi mengenai Hamim ta sin dan Alif lam mim. Ia menjawab bahwaIbnu Abbas r.a. pernah mengatakan, "Hal itu merupakan salah satuasma Allah yang Teragung." Ibnu Jarir mengatakan. telahmenceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Musanna, telahmenceritakan kepada kami Abun Nu'man, telah menceritakankepada kami Syu'bah, dari Ismail As-Saddi, dari Murrah Al-Hamadani yang mengatakan bahwa Abdullah pernah mengatakanhal yang serupa. Hal yang sama diriwayatkan pula dari Ali dan IbnuAbbas.

Ali ibnu Abu Talhah mengatakan dari Ibnu Abbas bahwa hal itumerupakan qasam (sumpah) yang dipakai oleh Allah dalam sumpah-Nya karena merupakan salah satu dari asma-asma-Nya. Ibnu AbuHatim dan Ibnu Jarir meriwayatkan melalui hadis Ibnu Ulayyah, dariKhalid Al-Hazza, dari Ikrimah yang mengatakan bahwa Alif lam mimmerupakan qasam (sumpah). Keduanya meriwayatkan pula melaluihadis Syarik ibnu Abdullah, dari Ata ibnus Sa'ib, dari Abud Duha,dari ibnu Abbas, bahwa makna Alif lam mim ialah Anallahu 'alam

Page 208: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(Aku Allah Yang Maha Mengetahui). Hal yang sama dikatakan pulaoleh Sa'id ibnu Jabir, dan As-Saddi mengatakannya dari Abu Malik.

Abu Saleh meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan Murrah Al-Hamadani meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan dari sejumlah orang-orang dari kalangan sahabat Nabi Saw., bahwa Alif lam mimmerupakan huruf-huruf yang dipakai untuk pembukaan; semuanyaberasal dari ejaan hijaiyyah asma-asma Allah.

Abu Ja'far Ar-Razi mengatakan dari Ar-Rabi', dari Anas, dari AbulAliyah sehubungan dengan firman Allah Swt., "Alif lam mim." Ketigahuruf ini merupakan bagian dari dua puluh sembilan huruf yangberlaku di kalangan semua bahasa. Tiada suatu huruf pun dari(ketiga)nya melainkan huruf tersebut adalah huruf pertama darisalah satu asma Allah Swt. Tiada suatu huruf pun darinya melainkanmerupakan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya, dan tiadasuatu huruf pun darinya melainkan di dalamnya terkandung masahidup suatu kaum dan ajal mereka. Isa ibnu Maryam a.s.mengatakan sebagai ungkapan dari keheranannya, "Aku heran,mereka mengucapkan asma-asma-Nya dan hidup dengan rezeki-Nya, tetapi mengapa mereka kafir terhadap-Nya?" Huruf alifmerupakan huruf pertama dari asma Allah, huruf lam merupakankunci asma-Nya Latif {Yang Mahalembut), dan huruf mimmerupakan kunci dari asma-Nya Majid (Yang Mahaagung). Huruf alifadalah tanda-tanda kebesaran Allah, huruf lam adalah sifat LatifAllah, sedangkan huruf mim sifat Majdullah. Huruf alif menunjukkanmasa satu tahun, huruf lam menunjukkan masa tiga puluh tahun,dan huruf mim menunjukkan empat puluh tahun.

Ini adalah lafaz Ibnu Abu Hatim. Hal yang sama diriwayatkan olehIbnu Jarir, kemudian Ibnu Jarir mengarahkan pendapat-pendapattersebut dan menyelaraskan di antara sesamanya, akhirnya diasampai pada suatu kesimpulan bahwa sebenarnya tidak ada

Page 209: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pertentangan di antara satu pendapat dengan yang lainnya. Semuapendapat tersebut dapat digabungkan dalam suatu kesimpulan,yaitu "huruf-huruf tersebut merupakan nama surat-surat, namaasma-asma-Nya, dan pendahuluan surat-surat". Setiap hurufmenunjukkan suatu asma atau suatu sifat Allah Swt., sebagaimanamembuka banyak surat dalam Al-Qur'an dengan memuji, bertasbih,dan mengagungkan nama-Nya. Ibnu Jarir melanjutkan, bahwa tidakmenutup kemungkinan bilamana sebagian dari huruf-huruf itumenunjukkan salah satu dari asma-asma Allah dan salah satu darisifat-sifat-Nya; juga menunjukkan suatu masa atau lain sebagainya,sebagaimana yang disebut oleh Ar-Rabi' ibnu Anas dari Abul Aliyah.Dikatakan demikian karena satu kalimat diucapkan untukmenunjukkan banyak makna, contohnya lafaz al-ummah. Lafaz al-ummah adakalanya bermakna agama, seperti yang terdapat didalam firman-Nya:

ة إنا وجدنا آباءنا على أم

Sesungguhnya kami menjumpai bapak-bapak kami menganutsuatu agama. (Az-Zukhruf: 22)

Adakalanya diucapkan untuk menunjukkan makna "jamaah",seperti makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

ة قانتا الله حنیفا ولم یك من المشركین إن إبراهیم كان أم

Sesungguhnya Ibrahim adalah seoraug imam yang dapatdijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kalibukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan(An-Nahl: 120)

Page 210: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة رسولا ولقد بعثنا في كل أم

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiapumat. (An-Nahl: 36)

Adakalanya untuk menunjukkan makna "suatu waktu dari suatumasa", seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

ة كر بعد أم وقال الذي نجا منهما واد

Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua danteringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya. (Yusuf:45)

Makna yang dimaksud ialah "sesudah lewat beberapa waktu",menurut pendapat yang paling sahih di antara dua pendapat.

Demikianlah kesimpulan pendapat Ibnu jarir secara terarah, tetapitidak seperti apa yang dikemukakan oleh Abul Aliyah, karena AbulAliyah menduga bahwa huruf tersebut menunjukkan makna anu danmakna ini serta makna itu secara bersamaan. Sedangkan lafazummah dan yang sejenis dengannya —termasuk lafaz musytarakahdalam peristilahan— sesungguhnya menunjukkan kepada suatumakna dalam Al-Qur'an berdasarkan konteks sebelumnya. Jikamengartikannya menurut keseluruhan makna yang dikandungnyajika diperlukan, maka hal ini merupakan masalah yang masihdiperselisihkan di kalangan para ulama usul, pembahasannya bukantermasuk ke dalam subyek dari kitab ini.

Selain itu menunjukkan masing-masing makna lafaz ummahdalam konteks kalimat dilakukan berdasarkan idiom. Penunjukanmakna suatu huruf kepada suatu isim dapat pula diartikan

Page 211: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menunjukkan makna isim yang lain dengan meniadakan keutamaanantara yang satu dengan yang lain dalam hal taqdir atau idmar, baikmenurut idiom ataupun lainnya. Pengertian seperti ini tidak dapatdimengerti melainkan melalui tauqif {petunjuk dan syara').Permasalahan huruf ini merupakan masalah yang diperselisihkandan tiada suatu kesepakatan pun hingga dapat dijadikan sebagaiketentuan hukum.

Mengenai syawahid yang mereka kemukakan untuk memperkuatkebenaran pendapat yang mengatakan bahwa mengucapkan suatuhuruf dapat diartikan sebagai petunjuk tentang huruf berikutnyadalam kalimat yang dimaksud, hal ini dapat dimengerti melaluikonteks pembicaraan. Permasalahannya berbeda amat jauh denganhuruf-huruf yang mengawali surat-surat Al-Qur'an. Di antara yangmereka jadikan sebagai syahid ialah perkataan seorang penyair:

قلنا قفي لنا فقالت قاف ... لا تحسبي أنا نسینا الإیجاف

Kami katakan, "Berhentilah kamu demi kami. Maka dia (seakan-akan) menjawab, "Aku berhenti." Janganlah kamu menduga bahwa

kami lupa untuk memacu(mu).

Makna yang dimaksud dari huruf qaf ialah waqaftu (aku berhenti).Demikian pula ucapan penyair lainnya, yaitu:

لیم عال كیف لا یا ... ینقد عنه جلده إذا یا ما للظ

Tiada kemenangan atas orang yang teraniaya, mengapa dia tidakberbuat; apabila dia berbuat, niscaya tubuhnya akan didera.

Page 212: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, seakan-akan penyair bermaksudmengatakan, "Iza yafalu kaza wa kaia" (Bila dia melakukan anu dananu). Maka dalam hal ini dia cukup hanya dengan menyebutkan yadari lafaz yafalu. Penyair lainnya mengatakan:

ر إلا أن تا ا فا ... ولا أرید الش بالخیر خیرات وإن شر

Perbuatan baik akan menghasilkan kebaikan; dan jika jahat,maka balasannya jahat pula; dan kejahatan itu tidakakan terjadi

kecuali jika kamu menghendakinya.

Penyair mengatakan, "Dan jika jahat, maka balasannya jahatpula. Kejahatan itu tidaklah dikehendaki kecuali jika kamumenghendakinya." Kedua lafaz tersebut cukup dimengerti hanyadengan menyebutkan huruf fa dan ta dari kedua kalimat tersebut.Hanya saja pengertian ini dapat diterka melalui konteks kalimat.

Al-Qurtubi mengatakan sehubungan dengan hadis yangmengatakan:

«من أعان على قتل مسلم بشطر كلمة»

“Barang siapa yang ikut membantu membunuh seorang muslimdengan sepotong kalimat, hingga akhir hadis.

Menurut Sufyan, makna yang dimaksud ialah "bila seseorangmengatakan uq dengan maksud uqtul (bunuhlah dia)".

Khasif mengatakan dari Mujahid bahwa sesungguhnya semua fa-watihus suwar itu —seperti qaf sad, ha mim, ta sin mim, Alif lam ra,dan lain-lainnya— merupakan huruf hijai'. Sebagian ahli bahasa Arabmengatakan bahwa fawatihus suwar itu merupakan huruf-huruf

Page 213: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mu'ja ejaan yang dengan menyebutkan sebagian darinya yang adadalam permulaan surat sudah dianggap cukup untuk menunjukkanhuruf-huruf lainnya yang merupakan kelengkapan dari seluruhnyayang berjumlah dua puluh delapan huruf. Perihalnya sama denganucapan seseorang, "Anakku menulis a-b-c-d," makna yangdimaksud ialah semua huruf ejaan yang dua puluh delapan. Sudahdianggap cukup untuk menunjukkan yang lainnya hanya denganmenyebutkan sebagiannya, demikian yang dikemukakan Ibnu Jarir.

Menurut pendapat kami semua huruf yang disebut di dalampermulaan surat-surat Al-Qur'an dengan membuang huruf yang ber-ulang-ulang semuanya berjumlah empat belas, yaitu alif, lam. mim.sad, ra, kaf, ha, ya, 'ain, ta, sin, ha, qaf, dan nun. Kesemuanyadapat dihimpun dalam ucapan, "Nassun hakimun qati'un lahu simin"(Ini adalah nas yang pasti dari Tuhan Yang Mahabijaksana,mengandung rahasia). Semuanya itu separo dari bilangan hurufejaan yang ada, dengan pengertian bahwa yang tersebut didalamnya berkedudukan lebih besar daripada yang tidak disebut.Penjelasan mengenai masalah ini termasuk ke dalam disiplin ilmutasrif

Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa semua huruf yang empatbelas ini mengandung berbagai jenis huruf, di antaranya ada yangmahmus, majhur, rakhwah, syadidah, mutabbaqah, mafhihah,musta'liyah, munkhafidah, ada pula huruf qalqalah. Selanjutnya Az-Zamakhsyari menerangkan secara rinci, kemudian ia mengatakan,"Mahasuci Allah yang kebijaksanaan-Nya Mahateliti dalam segalasesuatu."

Semua jenis yang terhitung jumlahnya ini menjadi banyak denganmenyebutkan sebagian darinya. sebagaimana yang diketahui bahwahal yang paling pokok dan paling besar bagi sesuatu mendudukistatus keseluruhannya. Berdasarkan pengertian ini sebagian ulama

Page 214: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

meringkasnya dalam suatu kalimat, tidak diragukan lagi semua huruf(yang ada dalam fawatihus suwar) ini tidak sekali-kali diturunkanoleh Allah Swt. secara cuma-cuma/tiada gunanya. Mengenai orangyang berpendapat bahwa di dalam Al-Qur'an terdapat hal yangbersifat ta'abbud semata tanpa ada makna sama sekali,sesungguhnya dia sangat keliru.

Berdasarkan kesimpulan dari semua itu, dapat dikatakan bahwahuruf-huruf tersebut memang mempunyai maknanya sendiri. Jikaada berita dari orang yang terpelihara dari dosa (yakni Nabi Saw.),maka kita mengikuti apa yang dikatakannya; jika tidak ada, kitahanya mengembalikannya kepada Allah Swt. dan mengucapkan:

{آمنا به كل من عند ربنا}

Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabih, semuanya itudari sisi Tuhan kami. (Ali Imran: 7)

Tiada kesepakatan ulama sehubungan dengan masalahfawatihus suwar ini atas sesuatu yang tertentu, melainkan merekamasih berselisih pendapat. Untuk itu, barang siapa yangmenganggap kuat suatu pendapat dari kalangan mereka denganmengetahui dalilnya, ia boleh mengikutinya; tetapi jika tidak.hendaklah dia bersikap diarn hingga jelas baginya.

Semua yang telah dikemukakan merupakan suatu pembahasan,dan pembahasan lain mengenai hikmah yang terkandung di dalampenyebutan huruf-huruf disebutkan pada permulaan surat. Hikmahapakah yang terkandung di dalamnya tanpa memandang segimakna yang terkandung di dalamnya?

Sebagian ulama mengatakan bahwa huruf-huruf tersebut disebutsebagai pengenal permulaan surat-surat Demikian pendapat Ibnu

Page 215: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

jarir. tetapi pendapat ini lemah karena keputusannya dapat dilakukantanpa huruf-huruf tersebut bagi surat yang tidak mengandungnya;juga bagi surat yang di dalamnya disebut basmalah. baik secarabacaan maupun tulisan.

Menurut ulama lain, huruf-huruf tersebut diletakkan padapermulaan surat untuk membuka pendengaran kaum musyrik bilamereka saling berpesan di antara sesamanya agar berpaling dari Al-Qur'an. Apabila pendengaran mereka sudah siap menerimanya.barulah dibacakan kepada mereka apa yang tersusun sesudahnya.Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir pula, tetapi pendapat ini pundinilai lemah; sebab jika memang demikian maksudnya, niscayahuruf-huruf tersebut pasti ada pada permulaan setiap surat Al-Qur'an, bukan pada sebagiannya saja, bahkan kebanyakan darisurat Al-Qur'an tidaklah demikian. Seandainya memang demikian,sudah selayaknya hal itu disebut pada tiap permulaan pembicaraanbersama mereka (kaum musyrik), tanpa memandang apakah padapembukaan surat atau pada selainnya.

Selain itu sesungguhnya surat Al-Baqarah ini bersama surat yangmengiringinya —yakni surat Ali Imran— adalah Madaniyah;keduanya mengandung khitab (perintah) bukan ditujukan kepadakaum musyrik. Dengan adanya alasan ini, batallah pendapat yangmereka sebut itu.

Ulama lain berpendapat, sesungguhnya huruf-huruf tersebutdikemukakan pada permulaan surat yang mengandungnya hanyalahuntuk menerangkan mukjizat Al-Qur'an. Dengan kata lain, semuamakhluk tidak akan mampu menentangnya dengan membuat halyang semisal dengannya, sekalipun Al-Qur'an terdiri atas huruf-hurufejaan itu yang biasa mereka gunakan dalam pembicaraan. Pendapatini diriwayatkan oleh Ar-Razi di dalam kitab Tafsir-nya, dari Mubarraddan sejumlah ulama ahli tahqiq. Al-Qurtubi meriwayatkan pula hal

Page 216: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang semisal dari Al-Farra dan Qutrub, kemudian ditetapkan olehAz-Zamakhsyari di dalam Tafsir Kasysyaf-nya dan ia mendukungnyadengan dukungan sepenuhnya. Hal yang sama diikuti pula oleh AbulAbbas ibnu Taimiyyah dan guru kami —Abul Hajjaj Al-Mazi— yangtelah menceritakannya kepadaku, dari Ibnu Taimiyyah.

Az-Zamakhsyari mengatakan. sesungguhnya huruf-huruftersebut tidak disebutkan pada permulaan Al-Qur'an secarakeseluruhan, dan sesungguhnya huruf-huruf tersebut diulang-ulang(dalam berbagai surat) tiada lain hanya untuk menunjukkan maknatantangan dan cemoohan yang lebih keras. Perihalnya sama sajadengan pengulangan banyak kisahnya dan secara jelas pulatantangan ini dikemukakan oleh Al-Qur'an di berbagai tempatnya.Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa di antaranya ada yang disebutdengan satu huruf, misalnya sad, nun, dan qaf. ada yang terdiri atasdua huruf. misalnya ha mim: tiga huruf seperti Alif lam mim; danempat huruf, seperti Alif lam mim ra dan Alif lam m'im sad; sertalima huruf, seperti kaf ha ya 'ain sad dan ha mim 'ain sin, qaf karenabentuk kalimat yang mereka gunakan seperti itu, di antaranya adayang terdiri atas satu huruf, dua huruf, tiga huruf, empat huruf, danlima huruf, tiada yang lebih dari lima huruf.

Menurut kami, mengingat hal tersebut setiap surat yang dimulaidengan huruf-huruf itu pasti di dalamnya disebutkan keunggulan dariAl-Qur'an dan keterangan mengenai mukjizatnya sertakeagungannya. Hal ini dapat diketahui melalui penelitian, danmemang hal ini terjadi pada dua puluh sembilan surat.

Allah Swt. berfirman:

الم. ذلك الكتاب لا ریب فیه

Page 217: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Alif lam mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya.(Al-Baqarah: 1-2)

ل علیك الكتاب بالحق الم. االله لا إله إلا هو الحي القیوم نزقا لما بین یدیه مصد

Alif lam mim. Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidupkekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dan menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yangtelah diturunkan sebelumnya. (Ali Imran: 1-3)

المص. كتاب أنزل إلیك فلا یكن في صدرك حرج منه

Alif lam mim sad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkankepadamu maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamukarenanya (Al-Araf: 1-2)

لمات إلى النور بإذن الر كتاب أنزلناه إلیك لتخرج الناس من الظربهم

Alif lam ra, (Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamusupaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepadacahaya terang benderang. (Ibrahim: 1)

الم. تنزیل الكتاب لا ریب فیه من رب العالمین

Page 218: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Alif lam mim. Turunnya Al-Qur'an yang tidak ada keraguanpadanya (adalah) dari Tuhan semesta alam. (As-Sajdah: 1-2)

حیم حمن الر حم. تنزیل من الر

Ha m'im. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi MahaPenyayang. (Fusilat: 1-2)

حم. عسق. كذلك یوحي إلیك وإلى الذین من قبلك االله العزیزالحكیم

Ha mim 'ain sin qaf. Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa lagiMahabijaksana mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orangyang sebelum kamu. (Asy-Syura: 1-3)

Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan kebenaranpendapat yang dikatakan oleh mereka bagi orang yang berpikirsecara mendalam dalam menekuninya.

Ada orang yang menduga bahwa huruf-huruf tersebutmenunjukkan pengetahuan tentang al-madad (masa); jugadikatakan bahwa dari huruf-huruf itu dapat disimpulkan akan terjadiberbagai macam peristiwa, macam-macam fitnah, dan berbagaipeperangan. Orang yang berpendapat demikian sama sajamendakwakan hal-hal yang bukan pada tempatnya, menempuhjalan yang bukan tujuannya. Memang ada sebuah hadis daif yangmengisahkannya, tetapi sekalipun begitu kebatilan cara demikianjauh lebih kuat daripada berpegang kepada kesahihan hadis yangdimaksud. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaqibnu Yasar. penulis kitab Al-Magazi.

Page 219: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Al-Kalbi, dariAbu Saleh, dari Ibnu Abbas, dari Jabir ibnu Abdullah ibnu Rabbabyang menceritakan bahwa ketika Abu Yasir ibnu Akhtab sedangberjalan bersama sejumlah orang Yahudi, ia bersua denganRasulullah Saw. yang sedang membaca permulaan surat Al-Baqarah. yaitu: Alif lam mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak adakeraguan di dalamnya. (Al-Baqarah: 1-2) Kemudian Abu Yasir ibnuAkhtab menjumpai saudara lelakinya —yaitu Hay ibnu Akhtab—bersama sejumlah orang-orang Yahudi tadi. Lalu Abu Yasir berkata,"Tahukah kamu, demi Allah. sesungguhnya aku telah mendengarMuhammad membaca apa yang telah diturunkan oleh Allahkepadanya, yaitu, 'Alif lam mim. Kitab (Al-Qur-'an) ini tidak adakeraguan di dalamnya' (Al-Baqarah: 1-2)." Hay bertanya, "Apakahengkau telah mendengarnya sendiri?" Abu Yasir menjawab, "Ya."Maka Hay ibnu Akhtab berjalan bersama rombongan orang-orangYahudi itu mendekati Rasulullah Saw. Mereka bertanya, "HaiMuhammad, apakah benar engkau membaca apa yang telahditurunkan oleh Allah kepadamu Alif lam mim, zalikal kitabul"Rasulullah Saw. menjawab, "Memang benar." Mereka bertanya,"Apakah Jibril yang menyampaikannya kepadamu dari sisi Allah?"Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Mereka berkata, "SesungguhnyaAllah pernah mengutus nabi-nabi sebelum engkau yang belumpernah kami ketahui Allah menjelaskan kepada seorang nabi darikalangan mereka tentang masa kerajaannya. dan berapa lamamasa umatnya selain engkau sendiri." Hay ibnu Akhtab bangkit danmenemui orang-orang yang bersamanya tadi. lalu ia berkata.”Alifsatu, lam tiga puluh, dan mim empat puluh maka jumlahkeseluruhannya adalah tujuh puluh satu tahun. Apakah kalian maumemasuki agama seorang nabi yang masa kerajaannya dan padamasa umatnya hanya tujuh puluh satu tahun?" Kemudian Haykembali menghadap Rasulullah Saw., lalu bertanya, "HaiMuhammad, apakah selain itu masih ada lagi?" Rasulullah Saw.menjawab, "Ya." Hay ibnu Akhtab bertanya, "Apakah lainnya itu?"

Page 220: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Rasulullah Saw. menjawab, "Alif lam mim sad." Hay berkata, "Inilebih berat dan lebih panjang; alif satu, lam tiga puluh, mim empatpuluh, dan sad sembilan puluh; jumlah keseluruhannya adalahseratus enam puluh satu tahun. Hai Muhammad, apakah ada yanglain selain dari ini?" Rasulullah Saw. menjawab, "Ya," Hay bertanya,"Apakah itu?" Rasul Saw. menjawab, "Alif lam ra." Hay menjawab,"Ini lebih berat dan lebih panjang lagi: alif satu. lam tiga puluh.sedangkan ra dua ratus; jumlah keseluruhannya dua ratus tiga puluhsatu. Apakah masih ada yang lainnya, hai Muhammad?" Rasul Saw.menjawab, "Ya." Hay bertanya, "Apakah itu?" Rasul Saw. menjawab,"Alif lam mim ra.”Hay berkata, "Ini jauh lebih berat dan lebih panjang(daripada sebelumnya). Alif satu, lam tiga puluh, mim empat puluh,dan ra dua ratus; jumlah keseluruhannya adalah dua ratus tujuhpuluh satu tahun." Kemudian Hay ibnu Akhtab berkata,"Sesungguhnya perkaramu ini sangat membingungkan kami, haiMuhammad, sehingga kami tidak mengetahui apakah engkau diberisedikit atau banyak." Kemudian Hay ibnu Akhtab berkata,"Bangkitlah kalian semua darinya!" Selanjutnya Abu Yasir berkatakepada saudaranya —Hay ibnu Akhtab— dan orang-orang yangbersamanya dari kalangan pendeta-pendeta Yahudi, "Tahukahkalian, barangkali telah dihimpun semuanya itu buat Muhammad,yaitu tujuh puluh satu, seratus tiga puluh satu, dua ratus tiga puluhsatu, dua ratus tujuh puluh satu, hingga jumlah total keseluruhannyaialah tujuh ratus tiga puluh empat tahun." Mereka menjawab,"Sesungguhnya perkara dia sangat membingungkan kami." Merekamenduga bahwa ayat-ayat tersebut diturunkan berkenaan denganperistiwa mereka.

Allah Swt. telah berfirman:

Page 221: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

هو الذي أنزل علیك الكتاب منه آیات محكمات هن أم الكتابوأخر متشابهات

Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Diantara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkam, itulah pokok-pokok isiAl-Qur'an, dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabih. (Ali Imran: 7)

Hadis ini bersumber dari Muhammad ibnus Sa'id Al-Kalbi,sedangkan dia termasuk orang yang hadisnya tidak dapat dijadikansebagai hujah bila menyendiri dalam periwayatannya. Kemudian jikacara ini dinilai benar sebagai misal, niscaya masing-masing hurufyang jumlahnya empat belas itu —seperti yang telah kami sebutkan— dihitung semuanya, pada akhirnya akan mencapai jumlah yangbanyak sekali. Lebih besar lagi jumlahnya bila yang terulangdiperhitungkan pula.

AL-BAQARAH, AYAT 2

{ذلك الكتاب لا ریب فیه هدى للمتقین (2) }

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagimereka yang bertakwa.

Ibnu Juraij mengatakan, Ibnu Abbas pernah mengatakan bahwamakna zalikal kitabu adalah "kitab ini", yakni Al-Qur'an ini.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Mujahid, Ikrimah. Sa'id ibnuJabir, As-Saddi, Muqatil ibnu Hayyan, Zaid ibnu Aslam, dan IbnuJuraij. Mereka mengatakan bahwa memang demikianlah maknanya,yakni zalika (itu) bermakna haza (ini). Orang-orang Arab biasa

Page 222: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menyilihgantikan isim-isim isyarah (kata petunjuk), merekamenggunakan masing-masing darinya di tempat yang lain; hal inisudah dikenal di dalam pembicaraan (percakapan) mereka. Halyang sama diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari, dari Ma'mar ibnulMusanna, dari Abu Ubaidah.

Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa isyarat tersebut ditunjukkankepada Alif lam mim, sebagaimana yang terdapat di dalam firman-Nya yang lain:

لا فارض ولا بكر عوان بین ذلك

yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan di antara itu. (Al-Baqarah: 68)

ذلكم حكم االله یحكم بینكم

Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kalian.(Al-Mumtahanah: 10)

ذلكم االله

(Zat) yang demikian itulah Allah. (Yunus: 3)

Masih banyak lagi contoh isyarat memakai lafaz zalika denganpengertian seperti yang telah disebutkan.

Sebagian kalangan ahli tafsir berpegang kepada apa yangdiriwayatkan oleh Al-Qurtubi dan lain-lainnya, bahwa isyarat tersebutditujukan kepada Al-Qur'an yang telah dijanjikan kepada Rasulullah

Page 223: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Saw. akan diturunkan kepadanya, atau isyarat ditujukan kepadakitab Taurat atau Injil atau hal yang semisal; semuanya ada sepuluhpendapat. Akan tetapi, pendapat ini dinilai lemah oleh kebanyakanulama.

Yang dimaksud dengan "Al-Kitab" di dalam ayat ini adalah Al-Qur'an. Orang yang mengatakan bahwa makna yang dimaksuddengan lafaz zalikal kitabu adalah isyarat kepada kitab Taurat danInjil, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan lain-lainnya, jauhsekali menyimpang dari kebenaran. tenggelam ke dalamperselisihan dan memaksakan pendapat, padahal dia sendiri tidakmempunyai pengetahuan tentangnya.

Ar-raib artinya keraguan. As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik,dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas dan dari Murrah Al-Hamdani, dariIbnu Mas'ud dan dari sej'umlah orang-orang dari kalangan sahabatRasulullah Saw., bahwa makna la raibafihi ialah "tidak ada keraguandi dalamnya". Hal yang sama dikatakan pula oleh Abud Darda, IbnuAbbas. Mujahid. Sa'id ibnu Jabir, Abu Malik. Nafi' maula Ibnu Umar,Ata, Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, Muqatil ibnu Hayyan, As-Saddi,Qatadah, dan Ismail ibnu Khalid.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, "Aku tidak pernah mengetahui adaperselisihan pendapat mengenai maknanya." Akan tetapi,adakalanya lafaz ar-raib dipakai untuk pengertian "tuduhan", sepertimakna yang ada pada perkataan Jamil, seorang penyair:

بثینة قالت یا جمیل أربتني ... فقلت كلانا یا بثین مریب

Busainah mengatakan, "Hai Jamil, apakah engkau curigakepadaku?' Maka kukatakan, "Kita semua, hai Busainah,

mencurigakan."

Page 224: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Adakalanya dipakai untuk pengertian "kebutuhan", sepertipengertian yang terkandung di dalam ucapan seseorang darimereka, yaitu:

یوفا قضینا من تهامة كل ریب ... وخیبر ثم أجمعنا الس

Kami telah menunaikan semua keperluan dari Tihamah danKhaibar, setelah itu kami himpun pedang-pedang (senjata kami).

Makna ayat ialah bahwa kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguan didalamnya, ia diturunkan dari sisi Allah. Pengertiannya sama denganmakna firman Allah Swt. di dalam surat As-Sajdah. yaitu:

الم تنزیل الكتاب لا ریب فیه من رب العالمین

Alif lam mim. Turunnya Al-Qur'an yang tidak ada keraguanpadanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam. (As-Sajdah: 1-2)

Sebagian ulama mengatakan bahwa bentuk kalimat ayat inimerupakan kalimat berita, tetapi makna yang dimaksud adalahkalimat nahi larangan). yakni: "Janganlah kalian meragukannya!"

Di antara ulama ahli qiraah ada yang melakukan waqaf(menghentikan bacaan) pada lafaz la raiba fihi kemudianmelanjutkan bacaanya dari fihi hudal lil munaqin.

Melakukan waqaf pada firman-Nya, "Ia raiba fihi lebih utamakarena berdasarkan ayat yang telah kami sebut tadi, karena lafazhudan menjadi sifat Al-Qur'an (yakni kitab Al-Qur'an ini tidakdiserukan lagi, di dalamnya terkandung petunjuk bagi orang-orangyang bertakwa). Makna ini lebih balig (kuat) daripada fihi hudan

Page 225: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(kitab Al-Qur'an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagimereka yang bertakwa).

Lafaz hudan bila ditinjau dari segi bahasa dapat dianggap marfu'karena menjadi na'at (sifat), dapat pula dianggap mansub karenamenjadi hal (keterangan keadaan). Hidayah ini dikhususkan bagimereka yang bertakwa, seperti makna yang terkandung di dalamfirman-Nya:

قل هو للذین آمنوا هدى وشفاء والذین لا یؤمنون في آذانهموقر وهو علیهم عمى أولئك ینادون من مكان بعید

Katakanlah, "Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagiorang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak berimanpada telinga mereka ada sumbatan, sedangkan Al-Qur’an itu suatukegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orangyang dipanggil dari tempat yang jauh.”(Fushshilat: 44)

ل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنین ولا یزید وننزالمین إلا خسارا الظ

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawardan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itutidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.(Al-Isra: 82)

Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan makna bahwahanya orang-orang mukminlah yang beroleh manfaat dari Al-Qur'an,karena diri orang mukmin itu sendiri sudah merupakan petunjuk.

Page 226: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Akan tetapi, yang beroleh petunjuk itu hanya mereka yang bertakwa.sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

یا أیها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما فيدور وهدى ورحمة للمؤمنین الص

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajarandari Tuhan kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yangberada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orangyang beriman. (Yunus: 57)

As-Saddi meriwayatkan dari Malik, dari Abu Saleh. dari IbnuAbbas; As-Saddi juga meriwayatkannya dari Murrah Al-Hamadani,dari Ibnu Mas'ud dan darisejumlah sahabat Rasulullah Saw.mengenai makna hudal lil muttaqin. Makna yang dimaksud ialahcahaya bagi orang-orang yang bertakwa.

Abu Rauq meriwayatkan dari Dahhak, dari Ibnu Abbas mengenaihudal lil muttaqin. Ia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang mukmin yang menjauhkan diri dari kemusyrikan terhadapAllah, dan mereka selalu beramal dengan taat kepada-Nya.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad maula Zaid ibnu Sabit, dari Ikrimah atau Sa'id ibnuJubair, dari Ibnu Abbas mengenai makna al-muttaqin. Ibnu Abbasmengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang takutterhadap siksaan Allah dalam meninggalkan hidayah yang merekaketahui, dan mereka mengharapkan rahmat-Nya dalammembenarkan apa yang didatangkan-Nya.

Sufyan As-Sauri menceritakan dari seorang lelaki, dari Al -HasanAl-Basri mengenai firman-Nya, "lil muttaqin." Al-Hasan mengatakan

Page 227: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bahwa mereka adalah orang-orang yang memelihara diri dari hal-halyang diharamkan oleh Allah dan menunaikan hal-hal yang telahdifardukan-Nya.

Abu Bakar ibnu Iyasy mengatakan bahwa Al-A'masy pernahbertanya kepadanya mengenai makna al-muttaqin. Makadijawabnya, "Tanyakanlah masalah ini kepada Al-Kalbi." Diamenanyakan kepada Al-Kalbi, dan Al-Kalbi menjawab bahwa merekaadalah orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar. Kemudian AbuBakar ibnu Iyasy berkata lagi, "Ketika aku merujuk kepada Al-A'masy mengenai apa yang dikatakan oleh Al-Kalbi, ternyata Al-Kalbi mempunyai pendapat yang sama denganku dan tidakmemprotesnya."

Qatadah mengatakan bahwa muttaqin adalah orang-orang yangdisebut di dalam firman Allah Swt. pada ayat berikutnya:

لاة الذین یؤمنون بالغیب ویقیمون الص

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikansalat. (Al-Baqarah: 3)

Sedangkan Ibnu Jarir berpendapat bahwa makna ayat mencakupsemua yang telah dikatakan oleh pendapat-pendapat di atas.

Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadismelalui riwayat Abu Uqail (yaitu Abdullah ibnu Uqail), dari Abdullahibnu Yazid, dari Rabi'ah ibnu Yazid dan Atiyyah ibnu Qais, dariAtiyyah As-Saddi yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

Page 228: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

«لا یبلغ العبد أن یكون من المتقین حتى یدع ما لا بأس بها به بأس» حذرا مم

Seorang hamba masih belum mencapai golongan orang-orangbertakwa sebelum dia meninggalkan hal-hal yang tidak mengapakarena menghindari hal-hal yang mengandung apa-apa (dosa).

Menurut Imam Turmuzi, hadis ini berpredikat hasan garib.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Imran, dari Ishaq ibnu Sulaiman —yakni Ar-Razi—,dari Al-Mugirah ibnu Muslim, dari Maimun Abu Hamzah yangmenceritakan bahwa ketika ia sedang duduk di dekat Abu Wa'il,masuklah seorang lelaki yang dikenal dengan julukan Abu Arif, salahseorang murid Mu'az. Syaqiq ibnu Salamah berkata kepadanya, "HaiAbu Arif, tidakkah engkau menceritakan kepada kami apa yang telahdikatakan oleh Mu'az ibnu Jabal?" Ia menjawab, "Tentu saja, akupernah mendengarnya mengatakan bahwa kelak di hari kiamat umatmanusia ditahan dalam suatu tempat. kemudian ada suara yangmenyerukan, 'Di manakah orang-orang yang bertakwa?' Lalumereka (orang-orang yang bertakwa) bangkit berdiri di bawahnaungan Tuhan Yang Maha Pemurah; Allah menampakkan dirikepada mereka dan tidak menutup diri-Nya. Aku bertanya,'Siapakah orang-orang yang bertakwa itu?' Mu'az menjawab,'Mereka adalah kaum yang menghindarkan diri dari kemusyrikandan penyembahan berhala, dan mereka mengikhlaskan ibadahhanya kepada Allah Swt. semata,' lalu mereka masuk ke dalamsurga."

Al-huda menunjukkan makna hal yang mantap di dalam kalbuberupa iman. Tiada yang mampu menciptakannya di dalam kalbu

Page 229: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hamba-hamba Allah selain Allah Swt. sendiri, sebagaimana yangdinyatakan di dalam firman-Nya:

إنك لا تهدي من أحببت

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepadaorang yang kamu kasihi. (Al-Qashash: 56)

لیس علیك هداهم

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk(Al-Baqarah: 272)

من یضلل االله فلا هادي له

Barang siapa yang Allah sesatkan. maka baginya tak ada orangyang akan memberi petunjuk (Al-A'raf: 186)

من یهد االله فهو المهتد ومن یضلل فلن تجد له ولیا مرشدا

Barang siapa diberi petujuk oleh Allah, maka dialah yangmendapat petunjuk dan barang siapa yang disesatkan-Nya, makakamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapatmemberinya petunjuk kepadanya. (Al-Isra: 97)

Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan makna yang sama.Lafaz Al-huda adakalanya dimaksudkan sebagai keterangan danpenjelasan mengenai perkara yang hak, penunjukan dan bimbingan

Page 230: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepadanya, sebagaimana makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

وإنك لتهدي إلى صراط مستقیم

Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepadajalan yang lurus. (Asy-Syura: 52)

إنما أنت منذر ولكل قوم هاد

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; danbagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (Ar-Ra'd: 7)

ا ثمود فهدیناهم فاستحبوا العمى على الهدى وأم

Dan adapun kaum Samud. maka mereka Kami beri petunjuk.tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu.(Fushshilat: 17)

وهدیناه النجدین

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10)

Sebagian orang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan an-naj-dain ialah jalan kebaikan dan jalan keburukan: penafsiran inilebih kuat daripada yang lainnya.

At-taqwa makna asalnya ialah mencegah diri dari hal-hal yangtidak disukai, mengingat bentuk asalnya adalah qawa yang berasal

Page 231: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari al-wiqayah (pencegahan). An-Nabigah (salah seorang penyairJahiliah terkenal) mengatakan:

بالیدسقط النصیف ولم ترد إسقاطه ... فتناولته واتقتنا

Penutup kepalanya terjatuh, padahal dia tidak bermaksudmenjatuhkannya. maka dia memungutnya seraya menutupi

wajahnya —menghindar dari pandangan kami— dengan tangannya.

Penyair lain mengatakan:

مس واتقت ... بأحسن موصولین كف فألقت قناعا دونه الشومعصم

Dia menanggalkan penutup kepala yang melindunginya darisengatan sinar matahari, kemudian ia menghindarkan (wajahnya

dari sinar matahari) dengan dua persendiannya yang tercantik, yaitutelapak tangan dan lengannya.

Menurut suatu riwayat, Umar ibnul Khattab r.a. pernah bertanyakepada Ubay ibnu Ka'b tentang makna takwa. maka Ubay ibnu Ka'bbalik bertanya, "Pernahkah engkau menempuh jalan yang beronakduri?" Umar menjawab, "Ya, pernah." Ubay ibnu Ka'b bertanya lagi,"Kemudian apa yang kamu lakukan?" Umar menjawab, "Akubertahan dan berusaha sekuat tenaga untuk melampauinya." Ubayibnu Ka'b berkata, "Itulah yang namanya takwa." Pengertian inidisimpulkan oleh Ibnul Mu'taz melalui bait-bait syairnya, yaitu:

نوب صغیرها ... وكبیرها ذاك التقى خل الذ

Page 232: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وك یحذر ما یرى واصنع كماش فوق أرض ... الش

لا تحقرن صغیرة ... إن الجبال من الحصى

Lepaskanlah semua dosa, baik yang kecil maupun yang besar,itulah namanya takwa. Berlakulah seperti orang yang berjalan di

atas jalan yang beronak duri. selalu waspada menghindari duri-duriyang dilihamya. Dan jangan sekali-kali kamu meremehkan

sesesuatu yang kecil (dosa kecil). sesungguhnya bukit itu terdiri atasbatu-batu kerikil yang kecil-kecil.

Abu Darda di suatu hari pernah mengucapkan syair-syair berikut:

یرید المرء أن یؤتى مناه ... ویأبى االله إلا ما أرادا

یقول المرء فائدتي ومالي ... وتقوى االله أفضل ما استفادا

Manusia selalu mengharapkan agar semua yang didambakannyadapat tercapai, tetapi Allah menolak kecuali apa yang Dia kehendaki.Seseorang mengatakan.”Keuntunganku dan hartaku" padahal takwa

kepada Allah merupakan keuntungan yang paling utama.

Di dalam kitab Sunan Ibnu Majah disebutkan dari Abu Umamahr.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"ما استفاد المرء بعد تقوى االله خیرا من زوجة صالحة، إنته، وإن ته، وإن أمرها أطاعته، وإن أقسم علیها أبر نظر إلیها سرغاب عنها حفظته في نفسها وماله"

Page 233: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tiada keuntungan yang paling baik bagi seseorang sesudahtakwa kepada Allah selain dari istri yang saleh; jika diamemandangnya, membuat dia bahagia; dan jika dia memerintahnya,ia taat; jika melakukan giliran terhadapnya, maka ia berbakti; danjika dia tidak ada di tempat, meninggalkannya, maka ia memeliharadiri dan harta suaminya.

AL-BAQARAH, AYAT 3

ا رزقناهم ینفقون (3) لاة ومم الذین یؤمنون بالغیب ویقیمون الص

(yaitu) orang-orang yang beriman kepada yang gaib, yangmendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kamianugerahkan kepada mereka.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Al-Ala ibnu Musayyab ibnuRafi, dari Abu Ishaq, dari Abu Ahwas, dari Abdullah (Ibnu Mas'ud)yang pernah mengatakan bahwa iman ialah percaya.

Ali Ibnu Abu Talhah dan lain-lainnya meriwayatkan dari IbnuAbbas r.a. yang mengatakan bahwa orang-orang yang beriman ialahorang-orang yang percaya (membenarkan).

Ma'mar mengatakan dari Az-Zuhri bahwa iman ialah amal.

Abu Ja'far Ar-Razi mengatakan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, bahwaorang-orang yang beriman ialah orang-orang yang takut (kepadaAllah Swt.)

Ibnu Jarir mengatakan, "Yang lebih utama bila merekamenggambarkan keimanan terhadap masalah yang gaib secaraucapan, keyakinan, dan perbuatan; dan adakalanya takut kepadaAllah termasuk ke dalam pengertian iman yang intinya ialah

Page 234: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

membenarkan ucapan dengan perbuatan. Iman adalah suatu istilahyang mencakup pengertian iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, danrasul-rasul-Nya. Dan pembenaran pengakuan dibuktikan denganperbuatan"

Menurut pendapat kami, iman secara makna lugawi (bahasa)berarti percaya secara tulus. Akan tetapi, adakalanya di dalam Al-Qur'an digunakan untuk pengertian tersebut, sebagaimana yangterdapat di dalam firman-Nya:

یؤمن باالله ویؤمن للمؤمنین

Ia beriman kepada Allah dan mempercayai orang-orang mukmin.(At-Taubah: 61)

Demikian pula yang dikatakan oleh saudara-saudara Nabi Yusufkepada ayah mereka, yang hal ini disitir oleh firman-Nya:

وما أنت بمؤمن لنا ولو كنا صادقین

Dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipunkami adalah orang-orang yang benar. (Yusuf: 17)

Demikian pula maknanya bila dibarengi amal perbuatan,sebagaimana yang terdapat di dalam firman-Nya:

الحات إلا الذین آمنوا وعملوا الص

kecuali orang-orang yang percaya dan mengerjakan amal saleh.(At-Tin: 6)

Page 235: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Jika digunakan secara mutlak, maka iman yang dikehendaki olehsyara' ialah yang mencakup tiga unsur, yaitu keyakinan, ucapan, danperbuatan. Demikian menurut sebagian besar imam. Bahkanmenurut riwayat Imam Syafii, Imam Ahmad ibnu Hambal, dan AbuUbaidah serta ulama lainnya, ijma' dengan pengertian sepertiberikut: Iman adalah ucapan dan perbuatan serta dapat bertambahdan berkurang. Banyak hadis dan asar yang menerangkanpengertian ini, yang secara tersendiri telah dikemukakan di dalampermulaan Syarah Bukhari.

Di antara mereka ada yang menafsirkannya dengan makna "takutkepada Allah", sebagaimana makna yang terkandung di dalamfirman-Nya:

إن الذین یخشون ربهم بالغیب

(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka,sedangkan mereka tidak melihat-Nya. (Al-Anbiya: 49)

حمن بالغیب وجاء بقلب منیب من خشي الر

(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah,sedangkan Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hatiyang bertobat. (Qaf: 33)

Al-khasyyah atau takut kepada Allah merupakan kesimpulan dariiman dan ilmu, sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

إنما یخشى االله من عباده العلماء

Page 236: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Allah di antarahamba-hamba-Nya hanyalah ulama. (Fathir: 28)

Sebagian ulama mengatakan bahwa mereka beriman kepadayang gaib (tidak kelihatan) sebagaimana mereka beriman kepadayang kelihatan, dan keadaan mereka tidaklah seperti yang disebut didalam firman Allah Swt. mengenai perihal orang-orang munafik,yaitu:

وإذا لقوا الذین آمنوا قالوا آمنا وإذا خلوا إلى شیاطینهم قالواإنا معكم إنما نحن مستهزؤن

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang beriman, merekamengatakan, "Kami telah beriman. Dan bila mereka kembali kepadasetan-setan mereka, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kamisependirian dengan kalian, kami hanya berolok-olok." (Al-Baqarah:14)

إذا جاءك المنافقون قالوا نشهد إنك لرسول االله واالله یعلم إنكلرسوله واالله یشهد إن المنافقین لكاذبون

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata,"Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulAllah" Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnyaorang-orang munafik itu benar-benar yang pendusta. (Al-Munafiqun:1)

Page 237: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Berdasarkan pengertian ini berarti lafaz bil gaibi berkedudukansebagai hal (keterangan keadaan), yaitu sekalipun keadaan merekatidak kelihatan oleh orang banyak (yakni sendirian).

Mengenai yang dimaksud dengan al-gaib dalam ayat ini,ungkapan ulama Salaf mengenainya berbeda-beda, tetapisemuanya benar; mengingat bila disimpulkan dari semuanya, makayang tersimpul adalah makna yang dimaksud.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbu Aliyah sehubungan dengan firman-Nya: Orang-orang yangberiman kepada yang gaib. (Al-Baqarah: 3) Menurut Abul Aliyah,makna yang dimaksud ialah "mereka beriman kepada Allah, paramalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kemudian, surgadan neraka-Nya, bersua dengan-Nya; juga beriman kepadakehidupan sesudah mati dan hari berbangkit". Semua itu merupakanhal yang gaib (tidak kelihatan). Hal yang sama dikatakan pula olehQatadah ibnu Di'amah.

As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik dan dari Abu Saleh,keduanya menerimanya dari Ibnu Abbas. As-Saddi jugameriwayatkannya dari Murrah Al-Hamadani, dari Ibnu Mas'ud, dandari sejumlah sahabat Nabi Saw., bahwa gaib ialah hal-hal yangtidak kelihatan oleh hamba-hamba Allah, seperti masalah surga,neraka, dan semua hal yang disebutkan di dalam Al-Qur'an.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Ikrimah atau dari Sa'id ibnu Jubair, dari IbnuAbbas, bahwa makna gaib ialah hal-hal yang didatangkan oleh Allah.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Asim, dari Zurr yangmengatakan bahwa al-Gaib artinya Al-Qur'an.

Page 238: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ata ibnu Abu Rabah mengatakan bahwa orang yang berimankepada Allah berarti beriman kepada yang gaib (tidak kelihatan).

Ismail ibnu Abu Khalid mengatakan bahwa mereka yang berimankepada yang gaib ialah mereka yang beriman sesudah masa Islam(masa Nabi dan para sahabat).

Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa orang-orang yang berimankepada yang gaib ialah yang beriman kepada takdir.

Semua saling berdekatan dalam hal pengertian, mengingat padagaris besarnya semua itu kembali kepada makna gaib yang harusdiimani.

Sa'id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Imarah ibnu Umair, dari AbdurRahman ibnu Yazid yang mengatakan, "Ketika kami berada dihadapan sahabat Abdullah, ibnu Mas'ud duduk bersamanya. Lalukami menceritakan perihal sahabat-sahabat Nabi Saw. dan semuaamal perbuatan mereka yang mendahului kami. Maka Abdullah ibnuMas'ud berkata, 'Sesungguhnya perkara Muhammad Saw. adalahjelas bagi orang yang melihatnya. Demi Tuhan yang tidak ada Tuhanselain Dia, tidak ada seorang pun yang memiliki iman lebih afdal da-ripada iman tanpa melihat'," kemudian dia membacakan firman-Nya:

الم، ذلك الكتاب لا ریب فیه هدى للمتقین الذین یؤمنون بالغیب-إلى قوله- المفلحون

Alif lam mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang berimankepada yang gaib —sampai dengan firman-Nya— orang-orang yangberuntung. (Al-Baqarah: 1-5)

Page 239: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Demikian pula yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, IbnuMurdawaih, dan Imam Hakim di dalam kitab Al-Mustadrak-nyamelalui berbagai jalur dari Al-A'masy dengan lafaz yang sama. ImamHakim mengatakan, asar ini berpredikat sahih dengan syaratSyaikhain, sedangkan keduanya (Imam Bukhari dan Imam Muslim)tidak mengetengahkannya.

Hadis semisal diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dia menyebutkanbahwa:

ثني أسید بن عبد ، حد ثنا أبو المغیرة، أخبرنا الأوزاعي حدحمن، عن خالد بن دریك، عن ابن محیریز، قال: قلت لأبي الرثنا حدیثا سمعته من رسول االله صلى االله علیه وسلم قال: جمعة: حدینا مع رسول االله صلى االله علیه وسلم ثك حدیثا جیدا: تغد نعم، أحداح، فقال: یا رسول االله، هل أحد خیر منا؟ ومعنا أبو عبیدة بن الجرأسلمنا معك وجاهدنا معك. قال: "نعم"، قوم من بعدكم یؤمنون بيولم یروني"

telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telahmenceritakan kepadaku Al-Auza'i, telah menceritakan kepadakuAsad ibnu Abdur Rahman, dari Khalid ibnu Duraik, dari Ibnu Muhairizyang mengatakan bahwa ia pernah berkata kepada Abu Jum'ah,"Ceritakanlah kepada kami sebuah hadis yang engkau dengar dariRasulullah Saw." Abu Jum'ah menjawab, "Ya, aku akanmenceritakan kepadamu suatu hadis yang baik," yaitu: Kami makansiang bersama Rasulullah Saw. Di antara kami terdapat AbuUbaidah ibnul Jarrah. Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ada

Page 240: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seseorang yang lebih baik daripada kami? Kami masuk Islam ditanganmu dan kami berjihad bersamamu." Rasulullah Saw.menjawab, "Ya, suatu kaum dari kalangan orang-orang sesudahkalian; mereka beriman kepadaku, padahal mereka tidak melihatku."

Menurut jalur yang lain, diketengahkan oleh Abu Bakar ibnuMurdawaih di dalam kitab Tafsir-nya, yaitu:

ثنا إسماعیل عن عبد االله بن ثنا عبد االله بن جعفر، حد حدثنا معاویة بن صالح، عن ثنا عبد االله بن صالح، حد مسعود، حد، صاحب رسول صالح بن جبیر، قال: قدم علینا أبو جمعة الأنصارياالله صلى االله علیه وسلم ببیت المقدس، لیصلي فیه، ومعنا یومئذا أراد ا انصرف (9) خرجنا نشیعه، فلم رجاء بن حیوة، فلمثكم بحدیث سمعته من ا؛ أحد الانصراف قال: إن لكم جائزة وحقرسول االله صلى االله علیه وسلم، قلنا: هات رحمك االله قال: كنا معرسول االله صلى االله علیه وسلم ومعنا معاذ بن جبل عاشر عشرة،فقلنا: یا رسول االله، هل من قوم أعظم أجرا منا؟ آمنا بك واتبعناك،قال: "ما یمنعكم من ذلك ورسول االله بین أظهركم یأتیكم بالوحي منماء، بل قوم من بعدكم یأتیهم كتاب بین لوحین یؤمنون به الستین ویعملون بما فیه، أولئك أعظم منكم أجرا" مر

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja'far, telahmenceritakan kepada kami Ismail, dari Abdullah ibnu Mas'ud; telah

Page 241: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, telah menceritakankepada kami Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Saleh ibnu Jubair yangmenceritakan bahwa datang kepada kami Abu Jum'ah Al-Ansari —seorang sahabat Rasulullah Saw.— di Baitul Maqdis untukmelakukan salat. Ketika itu bersama kami terdapat Raja ibnuHaywah r.a. Setelah dia selesai salat, kami keluarmengantarkannya. Tetapi ketika dia hendak pergi, dia berkata,"Sesungguhnya kalian berhak mendapat balasan dan hak, aku akanmenceritakan sebuah hadis kepada kalian yang aku dengarlangsung dari Rasulullah Saw." Kami menjawab, "Ceritakanlah,semoga Allah merahmatimu." Abu Jum'ah bercerita: Ketika kamibersama Rasulullah Saw., di antara kami terdapat Mu'az ibnu Jabalyang merupakan orang kesepuluh dari kami semua yang berjumlahsepuluh orang. Kemudian kami bertanya, "Wahai Rasulullah, apakahada suatu kaum yang beroleh pahala lebih besar daripada kami?Kami beriman kepada Allah dan mengikutimu." Nabi Saw. menjawab,"Tiada yang menghalangi kalian dari hal tersebut, karena Rasulullahberada di antara kalian menyampaikan wahyu yang turun dari langitkepada kalian, bahkan kaum sesudah kalian. Datang kepadamereka kitab (Al-Qur'an) yang telah terhimpun di antara keduasampulnya, lalu mereka beriman kepadanya dan mengamalkan apayang dikandungnya, mereka lebih besar pahalanya daripada kalian."Ucapan ini diulanginya sebanyak dua kali.

Kemudian Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkannya pulamelalui hadis Damrah ibnu Rabi'ah, dari Marzuq ibnu Nafi', dariSaleh ibnu Jubair, dari Abu Jum'ah hal yang semisal dengan hadisini.

Hadis ini mengandung dalil yang menunjukkan amal yangberdasarkan rasa cinta, di mana para ahli hadis berselisih pendapattentangnya, sebagaimana yang telah ditetapkan pada permulaanSyarah Bukhari, karena Nabi Saw. ternyata memuji mereka yang

Page 242: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

datang sesudahnya, mengingat mereka beriman tanpa melihat.Beliau Saw. menyebutkan bahwa mereka memiliki pahala yang lebihbesar bila ditinjau dari segi itu saja tetapi tidak mutlak.

Page 243: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal yang sama disebutkan pula di dalam hadis lain yangdiriwayatkan oleh Al-Hasan ibnu Arafah Al-Abdi:

، عن المغیرة بن قیس ثنا إسماعیل بن عیاش الحمصي حده، قال: قال رسول ، عن عمرو بن شعیب، عن أبیه، عن جد التمیمياالله صلى االله علیه وسلم: "أي الخلق أعجب إلیكم إیمانا؟ ". قالوا:الملائكة. قال: "وما لهم لا یؤمنون وهم عند ربهم؟ ". قالوا:فالنبیون. قال: "وما لهم لا یؤمنون والوحي ینزل علیهم؟ ". قالوا:فنحن. قال: "وما لكم لا تؤمنون وأنا بین أظهركم؟ ". قال: فقالرسول االله صلى االله علیه وسلم: "ألا إن أعجب الخلق إلي إیمانالقوم یكونون من بعدكم یجدون صحفا فیها كتاب یؤمنون بما فیها"

telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Iyasy Al-Himsi, dariAl-Mugirah ibnu Qais At-Tamimi, dari Amr ibnu Syu'aib, dariayahnya, dari kakeknya yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda: Makhluk apakah yang paling kalian kagumiimannya?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Para malaikat." NabiSaw. bersabda, "Mana mungkin mereka tidak beriman, sedangkanmereka berada di dekat Tuhannya?" Mereka berkata, "Para nabi.'"''Rasulullah Saw. bersabda, "Mana mungkin mereka tidak beriman,sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka?" Mereka berkata,"Kalau begitu kami.'"' Nabi Saw. bersabda, "Mana mungkin kaliantidak beriman, sedangkan aku berada di antara kalian?''' MakaRasulullah Saw. bersabda, "Ingatlah, sesungguhnya makhluk yangpaling kukagumi keimanannya ialah suatu kaum yang datang

Page 244: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sesudah kalian, mereka menjumpai lembaran-lembaran yang didalamnya tertuliskan Al-Kitab (Al-Qur'an), lalu mereka berimankepada semua yang terkandung di dalamnya."

Abu Hatim Ar-Razi mengatakan bahwa hadis Al-Mugirah ibnuQais Al-Basri berpredikat munkar.

Menurut pendapat kami diriwayatkan pula oleh Abu Ya’la di dalamkitab Musnad-nya dan Ibnu Murdawaih di dalam kitab Tafsir-nyaserta Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya melalui hadisMuhammad ibnu Humaid —hanya di sini ada kedaifan— dari Zaidibnu Aslam, dari ayahnya, dari Umar r.a., dari Nabi Saw. hadis yangsemisal atau semakna dengannya. Imam Hakim mengatakan bahwahadis ini sahih sanadnya, tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim)tidak mengetengahkannya. Hadis yang semisal telah diriwayatkanmelalui Anas ibnu Malik secara marfu'.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu MuhammadAl-Musnadi, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Idris, telahmenceritakan kepadaku Ibrahim ibnu Ja'far ibnu Mahmud ibnuSalamah Al-Ansari, telah menceritakan kepadaku Ja'far ibnuMahmud, dari kakeknya —Badilah bin Aslam— yang menceritakan,"Aku salat Lohor atau Asar di masjid Bani Harisah, ketika itu kamimenghadap ke arah masjid Eliya (Yerussalem). Ketika kami barusalat dua rakaat, tiba-tiba datang seseorang yang menyampaikanberita kepada kami bahwa Rasulullah Saw. telah menghadap kearah Baitul Haram. Maka berubahlah posisi kami, kaum wanitamenjadi berada di depan kaum laki-laki, sedangkan kaum laki-lakiberada di belakang kaum wanita, kemudian kami melanjutkan salatdua rakaat yang tersisa dalam keadaan menghadap ke arah BaitulHaram (kiblat)." Ibrahim mengatakan bahwa ia mendapat berita dari

Page 245: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kaum laki-laki dari kalangan Bani Harisah bahwa ketika sampaiberita tersebut kepada Rasulullah Saw., beliau bersabda:

«أولئك قوم آمنوا بالغیب»

Mereka adalah kaum yang beriman kepada yang gaib.

Hadis ini berpredikat garib bila ditinjau dari segi ini.

ا رزقناهم ینفقون 3} لاة ومم {ویقیمون الص

dan mereka mendirikan salat serta menqfkahkan sebagian rezekiyang Kami anugerahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 3)

Ibnu Abbas mengatakan, makna "mereka mendirikan salat" ialah"mereka mendirikan fardu-fardu salat (yakni rukun-rukunnya)".

Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas, yang dimaksud denganmendirikan salat ialah menyempurnakan rukuk, sujud, bacaan Al-Qur'an, khusyuk, dan menghadap sepenuh jiwa dan raganya dalamsalat Qatadah mengatakan bahwa mendirikan salat artinyamemelihara waktu-waktunya, wudu, rukuk, dan sujud.

Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa mendirikan salat artinyamemelihara waktu-waktunya, menyempurnakan wudu, sujud,bacaan Al-Qur'an, bacaan tasyahud, dan salawat buat Nabi Saw. didalam salat

Ali ibnu Abu Talhah dan lain-lainnya meriwayatkan dari IbnuAbbas, bahwa makna yang dimaksud dengan "menafkahkansebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka" ialah"mereka tunaikan zakat harta benda dengan benar".

Page 246: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

As-Sadi mengatakan dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari IbnuAbbis. juga dari Murrah (Al-Hamadani), dari Ibnu Mas'ud r.a., darisejumlah sahabat Rasulullah Saw., bahwa makna "menafkahkansebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka" ialah"nafkah seorang lelaki kepada keluarganya". Hal ini dipahamisebelum diturunkannya ayat mengenai zakat.

Juwaibir mengatakan dari Dahhak, "Pada mulanya nafkahmerupakan kurban yang mereka jadikan sebagai amal taqarrub(mendekatkan diri) kepada Allah Swt. sesuai dengan kemampuanekonomi masing-masing, yakni kaya dan miskin, hingga turunlahayat-ayat yang memfardukan zakat. Ayat-ayat tersebut berjumlahtujuh ayat dalam surat Baraah (At-Taubah), di dalamnya disebutmasalah zakat. Ayat-ayat tersebut berkedudukan menasikh secarapasti terhadap pengertian lain."

Qatadah mengatakan bahwa "menafkahkan sebagian rezeki yangKami anugerahkan kepada mereka" artinya nafkahkanlah sebagiandari apa yang telah Allah berikan kepada kalian, karena harta bendaitu merupakan titipan dan pinjaman di tanganmu, hai manusia;dalam waktu yang dekat kamu pasti meninggalkannya.

Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa ayat inibermakna umum, mencakup zakat dan nafkah. Dia mengatakanbahwa takwil yang paling utama dan paling berhak dikemukakansesuai dengan sifat dari kaum yang dimaksud ialah "hendaklahmereka menunaikan semua kewajiban yang berada pada hartabenda mereka, baik berupa zakat ataupun memberi nafkah orang-orang yang harus ia jamin dari kalangan keluarga, anak-anak, danlain-lainnya dari kalangan orang-orang yang wajib ia nafkahi karenahubungan kekerabatan atau pemilikan atau faktor lainnya". KarenaAllah Swt. menyifati dan memuji mereka dengan sebutan tersebut,

Page 247: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

setiap nafkah dan zakat adalah perbuatan yang terpuji dan parapelakunya mendapat pujian.

Menurut kami, Allah Swt. sering kali menggandengkan antarasalat dengan memberi nafkah, karena salat adalah hak Allah danseba-gai penyembahan kepada-Nya. Di dalam salat terkandungmakna menauhidkan (mengesakan) Allah, memuji, mengagungkan,menyanjung-Nya, dan berdoa serta bertawakal kepada-Nya.Sedangkan di dalam infak (membelanjakan harta) terkandungpengertian perbuatan kebajikan kepada sesama makhluk, yaitudengan mengulurkan bantuan kepada mereka. Orang-orang yangharus diprioritaskan dalam masalah nafkah ini adalah kaum kerabatdan keluarga serta budak-budak yang dimiliki, setelah itu barulahorang lain.

Setiap nafkah wajib dan zakat fardu termasuk ke dalampengertian firman Allah Swt.:

ا رزقناهم ینفقون} {ومم

Dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kamianugerahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 3)

Karena itu, di dalam kitab Sahihain telah disebutkan sebuah hadismelalui Ibnu Umar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda:

دا «بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا االله وأن محمكاة وصوم رمضان وحج البیت» لاة وإیتاء الز رسول االله وإقام الص

Page 248: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu kesaksian bahwa tidakada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa bulan Ramadan, danberhaji ke Baitullah.

Hadis-hadis yang menerangkan hal ini cukup banyak.

Makna asal lafaz "salat" menurut istilah bahasa ialah doa,sebagaimana yang dikatakan oleh Al-A'sya dalam salah satusyairnya:

لها حارس لا یبرح الدهر بیتها ... وإن ذبحت صلى علیهاوزمزم

Si wanita itu mempunyai penjaga yang selamanya tidak pernahmeninggalkan rumahnya; dan jika dia menyembelih kurban, maka sipenjaga itu berdoa untuknya dengan suara yang kurang dipahami.

Al-A'sya pernah mengatakan pula:

یح في دنها ... وصلى على دنها وارتسم وقابلها الر

Angin menerpanya, sedangkan dia berada di dalam kemahnya,lalu ia berdoa di dalam kemahnya dan pergi.

Kadua bait tersebut diketengahkan oleh Ibnu Jarir sebagai syahid'bukti' yang menunjukkan makna tersebut (berdoa), dan Al-A'syamengatakan pula dalam syairnya yang lain, yaitu:

Page 249: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

بت مرتحلا ... یا رب جنب أبي الأوصاب تقول بنتي وقد قروالوجعا

علیك مثل الذي صلیت فاغتمضي ... نوما فإن لجنب المرءمضطجعا

Anak perempuanku mengatakan di saat waktu keberangkatannyatelah dekat, "Wahai Tuhanku, jauhkanlah segala musibah dan

penyakit dari ayahku.'"' (Ayahnya menjawab), "Semoga engkaumendapatkan pula hal yang semisal dengan apa yang kamu doakan.Maka tidurlah dengan nyenyak, karena sesungguhnya setiap orang

memerlukan istirahat."

Penyair bermaksud "semoga engkau pun memperoleh sepertiapa yang kamu doakan buatku". Makna ini sudah jelas. Kemudianlafaz "salat" menurut istilah syara' dipakai untuk makna "perbuatanyang mengandung rukuk, sujud, pekerjaan-pekerjaan tertentu, dandilakukan dalam waktu-waktu yang khusus berikut persyaratan,sifat-sifat-nya, serta jenis-jenisnya yang telah terkenal".

Menurut Ibnu Jarir, salat dinamakan dengan sebutan demikiankarena pelakunya berupaya memperoleh pahala Allah melaluiamalnya bersamaan dengan permintaan hal-hal yangdiperlakukannya kepada Tuhannya. Menurut pendapat lain, lafaz"salat" berasal dari nama kedua urat yang digerakkan dalam salat disaat rukuk dan sujud; urat ini memanjang dari punggung sampaikepada tulang punggung yang paling bawah. Termasuk ke dalampengertian lafaz ini musalli dinamakan pula terhadap juara keduadalam perlombaan balap kuda, tetapi pendapat ini masih perludipertimbangkan kebenarannya.

Page 250: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut pendapat lain, lafaz "salat" berasal dari as-sala yangartinya menetapi sesuatu (memasukinya), seperti makna yangterkandung di dalam firman-Nya:

لا یصلاها أي لا یلزمها ویدوم فیها إلا الأشقى

Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang palingcelaka. (Al-Lail: 15)

Makna yang dimaksud ialah "tiada yang menetapi dan hinggakekal di dalamnya kecuali orang yang paling celaka."

Menurut pendapat lain ia berasal dari tasliyah, yaknimemanggang kayu di atas api dengan maksud untukmeluruskannya, sebagaimana orang yang salat menegakkankebengkokannya dengan salat-nya, seperti makna yang terkandungdi dalam firman-Nya:

لاة تنهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر االله أكبر إن الص

Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalahlebih besar (keutamaannya daripada ibadah lainnya). (Al-'Ankabut:45)

Menganggap isytiqaq (bentuk asal) salat dari doa adalahpendapat yang paling sahih, sedangkan pembahasan mengenaizakat akan dikemukakan nanti pada bagian tersendiri.

AL-BAQARAH, AYAT 4

Page 251: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{والذین یؤمنون بما أنزل إلیك وما أنزل من قبلك وبالآخرة همیوقنون (4) }

dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telahditurunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkansebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa makna firman-Nya dalamsurat Al-Baqarah ayat 4 di atas ialah "mereka percaya kepada apayang engkau datangkan dari Allah, juga percaya kepada apa yangtelah diturunkan kepada rasul-rasul sebelummu, tanpa membeda-bedakan di antara mereka dan tidak mengingkari apa yang telahdidatangkan oleh para rasul itu dari Tuhan mereka. Mereka yakinakan adanya kehidupan di akhirat, yakni percaya kepada adanyahari berbangkit, hari kiamat, surga. neraka, hisab, dan mizan(timbangan amal perbuatan); sesungguhnya hari kemudiandinamakan hari akhirat karena terjadi sesudah kehidupan di dunia".

Ulama ahli tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan merekayang menyandang sifat yang tersebut dalam ayat ini, apakah yangdimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang telah disebutdalam firman sebelumnya, yaitu:

ا رزقناهم ینفقون لاة ومم الذین یؤمنون بالغیب ویقیمون الص

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikansalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkankepada mereka. (Al-Baqarah: 3)

Atau mereka adalah orang-orang lainnya? Menurut Ibnu Jarir,ada tiga pendapat ulama mengenai masalah ini, yaitu:

Page 252: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pertama, mereka yang sifat-sifatnya disebut pada ayat pertama—demikian pula mereka yang sifatnya disebutkan dalam ayat yangberikutnya— adalah setiap orang mukmin, yaitu orang-orang yangberiman dari kalangan orang Arab, orang-orang yang beriman darikalangan ahli kitab, dan selain mereka. Demikianlah pendapatMujahid, Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan Qatadah.

Kedua, keduanya sama, yaitu orang-orang yang beriman darikalangan ahli kitab. Berdasarkan makna ini, berarti huruf wawuadalah huruf 'ataf dari suatu sifat ke sifat yang lain. Sebagaimanapengertian yang ada di dalam firman-Nya:

ى. والذي قدر فهدى سبح اسم ربك الأعلى. الذي خلق فسووالذي أخرج المرعى. فجعله غثاء أحوى

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yangmenciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yangmenentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, danyang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman. (Al-A’la: 1-5)

Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:

إلى الملك القرم وابن الهمام ... ولیث الكتیبة في المزدحم

Kepada Raja Al-Qarm, yaitu Ibnul Hammam alias singa pasukandalam perang yang sengit.

Dalam ungkapannya ini suatu sifat di-'ataf-kan kepada sifat lain,sedangkan mausuf-nya sama.

Page 253: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ketiga, mereka yang sifat-sifatnya disebutkan pada ayat pertamaadalah orang-orang yang beriman dari kalangan bangsa Arab.Sedangkan mereka yang disebut dalam ayat kedua —yaitu firman-Nya, "Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yangtelah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkansebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat"(Al-Baqarah: 4)— adalah orang-orang yang beriman dari kalanganahli kitab. Pendapat ini dinukil oleh As-Saddi di dalam kitab Tafsir-nya, dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan sejumlah sahabat RasulullahSaw. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir, lalu ia memperkuatpendapatnya dengan berdalilkan firman-Nya:

وإن من أهل الكتاب لمن یؤمن باالله وما أنزل إلیكم وما أنزلإلیهم خاشعین الله

Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang berimankepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu danyang diturunkan kepada mereka, sedangkan mereka berendah dirikepada Allah. (Ali Imran: 199)

hingga akhir ayat. Juga berdalil kepada firman-Nya:

الذین آتیناهم الكتاب من قبله هم به یؤمنون وإذا یتلى علیهمقالوا آمنا به إنه الحق من ربنا إنا كنا من قبله مسلمین أولئكا یئة ومم تین بما صبروا ویدرؤن بالحسنة الس یؤتون أجرهم مررزقناهم ینفقون

Page 254: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitabsebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur'an itu.Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, merekaberkata, "Kami beriman kepadanya. Sesungguhnya Al-Qur'an ituadalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kamisebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya)." Merekaitu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, danmereka menolak kejahatan dengan kebaikan; dan sebagian dari apayang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (Al-Qashash: 52-54)

Juga berdalilkan sebuah hadis yang telah ditetapkan di dalamkitab Sahihain melalui hadis Asy-Sya'bi, dari Abu Burdah, dari AbuMusa, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

تین رجل من أهل الكتاب آمن بي ورجل «ثلاثة یؤتون أجرهم مرمملوك أدى حق االله وحق موالیه ورجل أدب جاریته فأحسن تأدیبهاجها» ثم أعتقها وتزو

Ada tiga macam orang, mereka diberi pahala dua kali, yaitu:Seorang lelaki dari kalangan ahli kitab yang beriman kepadanabinya, kemudian beriman kepadaku; seorang lelaki yang dimiliki(budak) yang menunaikan hak Allah dan hak tuannya; dan seoranglelaki yang mendidik budak perempuannya dengan pendidikan yangbaik, setelah itu dia memerdekakannya dan mengawininya.

Ibnu Jarir tidak memakai dalil apa pun untuk memperkuatpendapatnya, melainkan hanya makna kesimpulan saja, yaitu "padapermulaan surat Al-Baqarah ini Allah telah menyifati perihal orang-orang mukmin dan orang-orang kafir, sebagaimana Dia

Page 255: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengklasifikasikan orang-orang kafir ke dalam dua golongan, yaitugolongan orang kafir dan golongan orang munafik. Dia pun membagiorang-orang mukmin menjadi dua golongan, yaitu orang-orangmukmin dari kalangan orang-orang Arab dan orang-orang mukmindari kalangan ahli kitab".

Menurut kami, makna lahiriah pendapat Mujahid dalam asar yangdiriwayatkan oleh As'-Sauri, dari seorang lelaki, dari Mujahid; danasar ini diriwayatkan pula bukan hanya oleh satu orang, dari IbnuAbu Nujaih, dari Mujahid yang mengatakan seperti berikut:

Ada empat buah ayat pada permulaan surat Al-Baqarah yangmenyifati kaum mukmin dan dua ayat yang menyifati kaum kafir,serta ada tiga belas ayat yang menyifati kaum munafik. Keempatayat tersebut bermakna umum mencakup setiap orang mukminyang mempunyai sifat tersebut, baik dari kalangan orang-orang Arabmaupun dari kalangan selain mereka; juga dari kalangan ahli kitab,baik manusia ataupun jin. Tiada satu pun dari sifat-sifat tersebut sahbila tanpa yang lainnya, melainkan masing-masing sifat tersebutmerupakan kelaziman bagi sifat yang lainnya, juga merupakansyarat keberadaannya. Untuk itu, tidak sah iman kepada yang gaib,mendirikan salat, dan menunaikan zakat, melainkan harus disertaidengan iman kepada apa yang didatangkan oleh Rasulullah Saw.dari sisi Tuhannya, beriman kepada apa yang didatangkansebelumnya oleh rasul-rasul lainnya dan Tuhan mereka. juga harusmeyakini adanya kehidupan di alam akhirat. salah satu darinyatidaklah sah bila tanpa yang lain. Allah swt telah memerintahkanorang-orang yang beriman untuk berbuat demikian. sebagaimanayang dinyatakan di dalam firman-Nya:

Page 256: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ل على یا أیها الذین آمنوا آمنوا باالله ورسوله والكتاب الذي نزرسوله والكتاب الذي أنزل من قبل

Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allahdan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (An-Nisa: 136)

Allah Swt. telah berfirman:

ولا تجادلوا أهل الكتاب إلا بالتي هي أحسن إلا الذین ظلموامنهم وقولوا آمنا بالذي أنزل إلینا وأنزل إلیكم وإلهنا وإلهكم واحد

Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab, melainkandengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan katakanlah, "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadakalian; Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu. (Al-Ankabut: 46)

قا لما معكم لنا مصد یا أیها الذین أوتوا الكتاب آمنوا بما نز

Hai orang-orang yang telah diberi Al-Kitab berimanlah kaliankepada apa yang telah kami turunkan (Al-Qur'an) yangmembenarkan kitab yang ada pada kalian (An-Nisa: 47)

قل یا أهل الكتاب لستم على شيء حتى تقیموا التوراة والإنجیلوما أنزل إلیكم من ربكم

Page 257: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah, "Hai ahli kitab, kalian tidak dipandang beragamasedikit pun hingga kalian menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, danAl-Qur'an yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian." (Al-Maidah: 68)

Allah Swt. memberitakan keadaan semua orang mukmin, bahwamereka beriman terhadap semuanya itu, melalui firman-Nya:

سول بما أنزل إلیه من ربه والمؤمنون كل آمن باالله آمن الرق بین أحد من رسله وملائكته وكتبه ورسله لا نفر

Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkankepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), "Kami tidakmembeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) darirasul-rasul-Nya." (Al-Baqarah: 285)

قوا بین أحد منهم والذین آمنوا باالله ورسله ولم یفر

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dantidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka. (An-Nisa:152)

Masih banyak lagi ayat lainnya yang intinya memerintahkankepada segenap kaum mukmin untuk beriman kepada Allah, rasul-rasul-Nya, dan kitab-kitab-Nya. Akan tetapi, bagi orang-orang yangberiman dari kalangan ahli kitab terdapat kekhususan. Demikian itubila mereka beriman kepada kitab yang ada di tangan merekasecara rinci; kemudian bila mereka masuk Islam, lalu mereka

Page 258: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

beriman pula secara rinci kepada Al-Qur'an. maka bagi mereka duapahala atas hal tersebut. Bagi selain ahli kitab. sesungguhnyaberiman kepada kitab-kitab terdahulu itu hanya secara global saja,sebagaimana yang dijelaskan di dalam sebuah hadis sahih, yaitu:

بوهم، ولكن قولوا: قوهم ولا تكذ ثكم أهل الكتاب فلا تصد "إذا حدآمنا بالذي أنزل إلینا وأنزل إلیكم"

Apabila ahli kitab bercerita kepada kalian, janganlah kaliandustakan mereka, jangan pula kalian percaya kepada mereka, m-lainkan katakanlah, "Kami beriman kepada apa yang diturunkankepada kami dan apa yang diturunkan kepada kalian"

Akan tetapi, adakalanya iman sebagian besar orang Arab kepadaagama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. lebihsempurna, lebih umum, dan lebih mencakup daripada iman orangyang masuk Islam dari kalangan ahli kitab. Sekalipun kaum ahli kitabyang masuk Islam itu beroleh pahala dua kali ditinjau dari segitersebut, maka orang lain selain mereka akan beroleh pahala yangjauh lebih besar daripada dua kali lipat, berkat keimanannya yangdibarengi dengan tasdiq (kepercayaan).

AL-BAQARAH, AYAT 5

{أولئك على هدى من ربهم وأولئك هم المفلحون (5) }

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk Tuhannya, dan me-rekalah orang-orang yang beruntung.

Page 259: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. berfirman bahwa yang dimaksud dengan mereka ituialah orang-orang yang mempunyai ciri-ciri khas terdahulu, yaituiman kepada yang gaib, mendirikan salat, memberi nafkah darirezeki yang diberikan Allah kepada mereka, iman kepada kitab yangditurunkan kepada Rasulullah Saw. dan kitab-kitab yang diturunkankepada rasul-rasul sebelumnya, dan yakin kepada kehidupanakhirat, yang hal ini menuntut persiapan sebagai bekal gunamenghadapinya, yaitu mengerjakan amal-amal saleh danmeninggalkan hal-hal yang diharamkan.

Ala hudan, tetap beroleh cahaya penjelasan dan'{على هدى}

petunjuk dari Allah Swt.

Waulaika humul muflihun, dan merekalah {وأولئك هم المفلحون}

orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas,bahwa makna "mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dariTuhannya" ialah tetap beroleh nur dari Tuhan mereka dan tetapistiqamah (berpegang teguh) kepada Al-Qur'an yang disampaikankepada mereka.

Wa ulaika humul muflihun, merekalah orang-orang yangberuntung, yakni orang-orang yang memperoleh apa yang merekaminta dan selamat dari kejahatan yang mereka menghindar darinya.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna firman-Nya, "Ulaika 'alahudam mirrabbihim," ialah "sesungguhnya mereka tetapmemperoleh nur (cahaya) dari Tuhannya, pembuktian, istiqamah,dan bimbingan serta taufik Allah buat mereka".

Page 260: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Takwil firman-Nya, "Ulaika humul muflihun.” ialah "merekalahorang-orang yang sukses dan memperoleh apa yang merekadambakan di sisi Allah melalui amal perbuatan mereka dan imanmereka kepada Allah, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya;dambaan tersebut berupa keberuntungan memperoleh pahala, kekaldi surga, dan selamat dari siksaan yang telah disediakan oleh Allahbuat musuh-musuh-Nya".

Ibnu Jarir meriwayatkan sebuah pendapat dari sebagian kalanganahli tafsir, bahwa isim isyarah diulangi di dalam firman-Nya: Merekaitulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalahorang-orang yang beruntung. (Al-Baqarah: 5)

Hal itu ditujukan kepada orang-orang beriman dari kalangan ahlikitab yang ciri-ciri khasnya telah disebutkan melalui firman-Nya: danmereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telahditurunkan kepadamu. (Al-Baqarah: 4) hingga akhir ayat, sepertiyang telah disebutkan perselisihan mengenainya.

Berdasarkan takwil ini, berarti diperbolehkan menganggap firman-Nya, '"Wallazina yu-minuna bima unzila ilaika," bersifat munqati'(terpisah) dari ayat sebelumnya, dan kedudukan i'rab-nya marfu'karena dianggap sebagai mubtada, sedangkan khabar-nya adalahfirman Allah Swt, "Wa ulaika humul muflihun"

Ibnu Jarir sendiri memilih pendapat yang mengatakan bahwamakna yang dimaksud adalah kembali kepada semua orang yangtelah disebut sebelumnya dari kalangan orang-orang berimanbangsa Arab dan orang-orang beriman dari kalangan ahli kitab. Iamemilih pendapat ini karena berdasarkan kepada sebuah asar yangdiriwayatkan oleh As-Saddi, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari IbnuAbbas; juga dari Murrah Al-Hamadani, dari Ibnu Mas'ud, dan darisejumlah sahabat Rasulullah Saw. Orang-orang yang berimankepada yang gaib, mereka adalah orang-orang mukmin bangsa

Page 261: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Arab. Sedangkan mereka yang beriman kepada kitab yang telahditurunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkansebelummu maksudnya ialah orang-orang beriman dari kalanganahli kitab. Kemudian keduanya dihimpun dalam satu ayat, yaitumelalui firman-Nya: Mereka itulah yang tetap mendapat petunjukdari Tuhannya, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Al-Baqarah: 5)

Dalam tarjih yang telah kami sebutkan di atas, makna yangdimaksud ialah menerangkan ciri-ciri orang-orang mukmin secaraumum, dan isyarat mengandung makna umum ditujukan kepadamereka semua.

Telah dinukil sebuah riwayat dari Mujahid, Abul Aliyah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah dan Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwatelah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepadakami Yahya ibnu Usman ibnu Saleh Al-Misri, telah menceritakankepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami IbnuLuhai'ah, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mugirah,dari Abul Haisam yang nama aslinya ialah Sulaiman ibnu Abdullah,dari Abdullah ibnu Amr, dari Nabi Saw. Pernah dikatakan kepadaRasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tetapmembaca Al-Qur'an, lalu kami berdoa, dan kami tetap membaca Al-Qur'an hingga hampir saja kami berputus asa." Maka Nabi Saw.bersabda, "Maukah kalian aku beritakan tentang penduduk surgadan penduduk neraka?" Mereka menjawab, "Tentu saja kami mau,wahai Rasulullah." Nabi Saw. membacakan firman-Nya:

ألم ذلك الكتاب لا ریب فیه هدى للمتقین- إلى قوله- المفلحون

"Alif lam m'im. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan pada-nya;petunjuk bagi mereka yang bertakwa," sampai dengan firman-Nya,

Page 262: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Orang-orang yang beruntung." (Al-Baqarah: 1-5)

Kemudian Nabi Saw. bersabda, "Mereka adalah penduduksurga." Mereka (para sahabat) berkata, "Sesungguhnya kamiberharap semoga diri kami termasuk dari mereka." Lalu Nabi Saw.membacakan firman-Nya:

إن الذین كفروا سواء علیهم- إلى قوله- عظیم

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka,"sampai dengan firman-Nya, "Siksaan yang amat berat.” (Al-Baqarah: 6-7)

Beliau Saw. bersabda, "Mereka adalah penduduk neraka."Mereka (para sahabat) berkata, "Wahai Rasulullah, tentunya kamibukan termasuk mereka." Beliau Saw. menjawab, "Ya."

AL-BAQARAH, AYAT 6

{إن الذین كفروا سواء علیهم أأنذرتهم أم لم تنذرهم لا یؤمنون (6){

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamuberi peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak jugaakan beriman.

Innal lazina kafaru, sesungguhnya orang-orang kafir —yakniorang-orang yang menutup perkara yang hak dan menjegalnya—telah dipastikan hal tersebut oleh Allah akan dialami mereka. Yaknisama saja, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri

Page 263: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

peringatan, mereka tetap tidak akan mau beriman kepada Al-Qur'anyang engkau datangkan kepada mereka. Makna ayat ini semisaldengan ayat lain-nya, yaitu firman-Nya:

إن الذین حقت علیهم كلمت ربك لا یؤمنون ولو جاءتهم كل آیةحتى یروا العذاب الألیم

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap merekakalimat (azab) Tuhanmu tidaklah mereka akan beriman, meskipundatang kepada mereka segala macam keterangan, hingga merekamenyaksikan azab yang pedih. (Yunus: 96-97)

Allah Swt. telah berfirman menceritakan keadaan orang-orangyang ingkar dari kalangan ahli kitab:

ولئن أتیت الذین أوتوا الكتاب بكل آیة ما تبعوا قبلتك

Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil),semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu.(Al-Baqarah: 145)

Seakan-akan makna ayat ini mengatakan bahwa sesungguhnyaorang yang telah dipastikan oleh Allah Swt. beroleh kecelakaan,maka tiada jalan selamat baginya; dan barang siapa yangdisesatkan oleh-Nya, niscaya tiada seorang pun yang dapatmemberinya petunjuk. Untuk itu, hai Muhammad, janganlah dirimumerasa berdukacita dan kecewa terhadap sikap mereka,teruskanlah penyampaian risalahmu kepada mereka. Barang siapayang menerima seruanmu, maka baginya pahala yang berlimpah;

Page 264: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan barang siapa yang berpaling, maka janganlah kamu berdukacitaterhadap mereka, hal tersebut bukan urusanmu. Pengertian inisama dengan apa yang diungkapkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

فإنما علیك البلاغ وعلینا الحساب

Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkanKamilah yang menghisab amalan mereka. (Ar-Ra'd: 40)

إنما أنت نذیر واالله على كل شيء وكیل

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, danAllah pemelihara segala sesuatu. (Hud: 12)

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama sajabagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,mereka tidak juga akan beriman. (Al-Baqarah: 6) Pada mulanyaRasulullah Saw. sangat menginginkan agar semua orang berimandan mengikuti petunjuknya, lalu Allah Swt. memberitahukankepadanya bahwa tidaklah beriman kecuali orang-orang yang telahditakdirkan oleh Allah Swt. sebagai orang yang berbahagia, dantidaklah tersesat kecuali orang-orang yang telah ditakdirkan olehAllah Swt. sebagai orang yang celaka sejak zaman azalinya.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'idibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa makna "sesungguhnya orang-orang kafir" ialah kafir terhadap kitab yang diturunkan kepadamu,sekalipun mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami telah beriman

Page 265: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepada kitab yang diturunkan kepada kami sebelummu." Sedangkankalimat "sama saja, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamuberi peringatan, mereka tetap tidak beriman" maknanya ialah bahwamereka telah kafir terhadap kitab yang ada di tangan mereka yangdi dalamnya terdapat sebutan namamu, dan mereka telah ingkarterhadap perjanjian yang telah ditetapkan atas diri mereka. Padakesimpulannya mereka kafir terhadap kitab yang diturunkankepadamu, juga kitab yang diturunkan kepada rasul selainmu buatmereka sebelum kamu; mana mungkin mereka mau mendengarperingatan dan larangan darimu, sedangkan mereka sendiri telahkafir terhadap kitab mereka sendiri yang di dalamnya terkandungpengetahuan mengenai dirimu.

Abu Ja"far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbu Aliyah yang mengatakan bahwa kedua ayat tersebut diturunkanberkenaan dengan para pemimpin pasukan golongan yangbersekutu, yaitu mereka yang disebut di dalam firman-Nya:

لوا نعمت االله كفرا وأحلوا قومهم دار البوار. ألم تر إلى الذین بدجهنم یصلونها

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukarnikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya kelembah kebinasaan? yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya. (Ibrahim: 28-29)

Makna yang kami sebutkan pertama —yaitu yang diriwayatkandari Ibnu Abbas di dalam riwayat Ali ibnu Talhah— merupakanmakna yang lebih jelas, kemudian ayat-ayat berikutnya ditafsirkandengan makna yang selaras dengannya.

Page 266: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan sebuah hadis dalam bab ini. Untukitu dia mengatakan:

ثنا ، حد ثنا یحیى بن عثمان بن صالح المصري ثنا أبي، حد حدثني عبد االله بن المغیرة، عن أبي الهیثم ثنا ابن لهیعة، حد أبي، حدعن عبد االله بن عمرو، قال: قیل: یا رسول االله، إنا نقرأ من القرآنفنرجو، ونقرأ فنكاد أن نیأس، فقال: "ألا أخبركم"، ثم قال: {إنالذین كفروا سواء علیهم أأنذرتهم أم لم تنذرهم لا یؤمنون} هؤلاءأهل النار". قالوا: لسنا منهم یا رسول االله؟ قال: "أجل"

telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakankepadaku Yahya ibnu Usman ibnu Saleh Al-Masri, telahmenceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kamiIbnu Abu Luhai'ah, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnulMugirah, dari Abul Haisam, dari Abdullah ibnu Amr yangmenceritakan bahwa pernah dikatakan kepada Rasulullah Saw., "HaiRasulullah, kami tetap membaca sebagian dari Al-Qur'an danberharap kami tetap membaca hingga hampir saja kami merasajenuh." Nabi Saw. bersabda, "Maukah kalian aku ceritakan ...."Kemudian beliau Saw. membacakan firman-Nya: Sesungguhnyaorang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatanatau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga beriman. (Al-Baqarah: 6) Beliau Saw. bersabda, "Mereka adalah ahli neraka."Para sahabat berkata, "Mudah-mudahan kami bukan termasukmereka, wahai Rasulullah." Nabi Saw. bersabda, "Tentu saja tidak."

Firman Allah, "La yu-minuna" berkedudukan sebagai jumlah yangmengukuhkan jumlah sebelumnya, yaitu sawa-un 'alaihim a-an

Page 267: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

zartahum am lam tunzirhum. Makna yang dimaksud ialah bahwamereka dalam dua keadaan tersebut tetap bersikap kafir. Karena itu,hal tersebut dikukuhkan dengan firman-Nya, "La yu-minun" (merekatetap tidak mau beriman).

Akan tetapi, dapat pula dikatakan bahwa lafaz la yu-minunaberkedudukan sebagai khabar, karena bentuk lengkapnya adalahinnal lazina kafaru la yu-minuna. Dengan demikian, berarti firman-Nya, "Sawa-un 'alaihim a-an zartahum am lam tunzirhum"merupakan jumlah mu'taridah (kalimat sisipan).

AL-BAQARAH, AYAT 7

{ختم االله على قلوبهم وعلى سمعهم وعلى أبصارهم غشاوة ولهمعذاب عظیم (7) }

Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, danpenglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amatberat.

Khatamallahu, menurut As-Saddi maknanya ialah "Allahmengunci mati."

Menurut Qatadah, ayat ini bermakna "setan telah menguasaimereka, mengingat mereka taat kepada keinginan setan, makaAllah mengunci mati kalbu dan pendengaran mereka, dan padapenglihatan mereka terdapat penutup. Mereka tidak dapat melihatjalan hidayah, tidak dapat mendengarnya, tidak dapatmemahaminya, dan tidak dapat memikirkannya".

Ibnu Juraij mengatakan bahwa Mujahid pernah mengatakansehubungan dengan makna khatamallahu 'ala qulubihim, bahwa

Page 268: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

makna at-tab'u ialah dosa-dosa telah melekat di hati dan meliputinyadari semua sisinya hingga menutupinya dengan rapat. Istilahmenutup inilah yang dinamakan, yakni dilak.

Menurut Ibnu Juraij sendiri, yang terkunci mati ialah kalbu danpendengarannya. Selanjutnya Ibnu Juraij mengatakan, telahmenceritakan kepadaku Abdullah ibnu Kasir, bahwa ia pernahmendengar Mujahid berkata, "Istilah ar-ran (kotoran) lebih ringandaripada istilah at-tab'u (tertutup rapat), sedangkan at-tab'u lebihringan daripada al-iqfal (terkunci), dan al-iqfal lebih berat daripadakesemuanya."

Al-A'masy mengatakan bahwa Mujahid pernah berisyaratmemperagakan kepadaku dengan tangannya tentang pengertian ini.Dia mengatakan, "Mereka berpendapat bahwa kalbu seseorang itusemisal dengan ini, yakni telapak tangannya. Apabila seseoranghamba melakukan suatu dosa, maka sebagian darinya tergenggamseraya menggenggamkan jari manisnya. Apabila dia berbuat dosalagi, maka tergenggam pula yang lainnya seraya menggenggamkanjari yang lainnya, hingga semua jari jemari telapak tangannyatergenggam." Kemudian dia mengatakan, "Maka tertutup rapatlahkalbunya oleh dosa-dosa tersebut." Mujahid mengatakan pula,"Mereka memandang bahwa hal tersebutlah yang dinamakankotoran dosa yang menutupi."

Ibnu Jarir meriwayatkan hal yang sama dari Kuraib, dari Waki',dari Al-A'masy, dari Mujahid.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa sebagian ulama mengatakanbahwa sesungguhnya makna firman-Nya: Allah telah mengunci matihati dan pendengaran mereka. (Al-Baqarah: 7) merupakan beritadari Allah Swt. tentang sifat takabur orang-orang kafir danberpalingnya mereka dari perkara hak yang disampaikan kepadamereka, yakni mereka tidak mau mendengarkannya. Perihalnya

Page 269: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sama dengan perkataan seseorang, "Sesungguhnya si Fulan tuli,tidak mau mendengar perkataan ini," yakni bila dia tidak maumendengarkannya dan merasa tinggi diri, tidak mau memahaminyakarena takabur.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa pendapat ini tidak benar, karenasesungguhnya Allah Swt. telah memberitahukan bahwa Dialah yangmengunci mati kalbu dan pendengaran mereka.

Az-Zamakhsyari mengulas dengan pembahasan panjang lebardalam menyanggah apa yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir tadi, danAz-Zamakhsyari menakwilkan makna ayat dari lima hipotesis, tetapisemuanya itu lemah sekali. Menurut kami, tiada yangmendorongnya berbuat demikian melainkan hanya aliran mu'tazilahyang dianutnya. Alasan yang dikemukakannya ialah bahwa makna"mengunci mati hati mereka dan membuatnya menolak untukmenerima perkara yang disampaikan kepadanya" merupakan suatuhal yang buruk (jahat) menurut Az-Zamakhsyari, dan Allah Swt.Maha Tinggi dari perbuatan tersebut; demikianlah keyakinannya.

Akan tetapi, seandainya dia memahami firman Allah Swt. yangmengatakan:

ا زاغوا أزاغ االله قلوبهم فلم

Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allahmemalingkan hati mereka. (Ash-Shaff: 5)

ة ونذرهم في ل مر ونقلب أفئدتهم وأبصارهم كما لم یؤمنوا به أوطغیانهم یعمهون

Page 270: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatanmereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimangdalam kesesatannya yang sangat. (Al-An'am: 110)

Masih banyak ayat serupa lainnya yang menunjukkan bahwasesungguhnya Allah Swt. mengunci mati kalbu orang-orang kafir danmenghalang-halangi antara mereka dan hidayah, hanyalah sebagaibalasan yang setimpal atas perbuatan mereka yang terus-menerustenggelam di dalam kebatilan dan mereka tidak mau mengikutiperkara yang hak. Hal ini merupakan keadilan dari Allah Swt.sebagai sikap yang baik, bukan yang buruk. Seandainya Az-Zamakhsyari menyadari hal ini, niscaya dia tidak akan mengeluarkanpendapatnya itu.

Al-Qurtubi mengatakan, para ulama sepakat bahwa Allah Swt.menyifati diri-Nya berlaku mengunci mati dan mengelak kalbu orang-orang kafir sebagai balasan yang setimpal atas kekufuran mereka,sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

بل طبع االله علیها بكفرهم

Sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karenakekafirannya. (An-Nisa: 155)

Selanjutnya Al-Qurtubi menyebutkan hadis yang menceritakantentang berbolak-baliknya hati, yaitu:

"ویا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دینك"

Page 271: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Wahai Tuhan yang membolak-balikkan kalbu, tetapkanlah kalbukami dalam agama-Mu.

Ia mengetengahkan hadis Huzaifah yang terdapat di dalam kitabSahih, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"تعرض الفتن على القلوب كالحصیر عودا عودا فأي قلبأشربها نكت فیه نكتة سوداء وأي قلب أنكرها نكت فیه نكتة بیضاء،ه فتنة ما فاء فلا تضر حتى تصیر على قلبین: على أبیض مثل الصیا لا موات والأرض، والآخر أسود مرباد كالكوز مجخ دامت السیعرف معروفا ولا ینكر منكرا"

Berbagai macam fitnah (dosa) ditampilkan pada kalbu bagaikantikar yang dianyam sehelai demi sehelai. Hati siapa yangmelakukannya, maka dosa itu membuat suatu noktah hitampadanya; dan hati siapa yang mengingkarinya, maka terukirlahpadanya suatu sepuhan yang putih. Hingga hati manusia itu ada duamacam, yaitu ada yang putih semisal warna yang jernih; hati yangini tidak akan tertimpa bahaya oleh suatu dosa pun selagi masih adalangit dan bumi. Sedangkan hati yang lainnya tampak hitam kelamseperti tembikar yang hangus terbakar, ia tidak mengenal perkarayang makruf dan tidak ingkar terhadap perkara yang mungkar...hingga akhir hadis.

Ibnu Jarir mengatakan, "Menurut kami, yang benar sehubungandengan masalah ini adalah sebuah hadis sahih yang bermaknasemisal dari Rasulullah Saw., yaitu sebuah hadis yang diceritakankepada kami oleh Muhammad ibnu Basysyar; dia mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Safwan ibnu Isa, telah menceritakan

Page 272: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepada kami Ibnu Ajlan, dari Al-Qa'qa', dari Abu Saleh, dari AbuHurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كانت نكتة سوداء في قلبه فإن تابونزع واستعتب صقل قلبه، وإن زاد زادت حتى تعلو قلبه، فذلكان الذي قال االله تعالى: {كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا الریكسبون}

Sesungguhnya orang mukmin itu apabila berbuat suatu dosa,maka hal itu merupakan noktah hitam pada hatinya. Tetapi jika diabertobat dan kapok serta menyesali, maka tersepuhlah hatinya(menjadi bersih kembali). Tetapi apabila dosanya bertambah, makabertambah pulalah noktah hitam itu hingga (lama-kelamaan)menutupi hatinya, yang demikian itulah yang dimaksudkan denganistilah ar-ran di dalam firman-Nya, "Sekali-kali tidak (demikian),sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupimereka." (Al-Muthaffifin: 14)

Hadis ini dari segi yang sama diriwayatkan pula oleh ImamTurmuzi dan Imam Nasai, dari Qutaibah, Lais ibnu Sa'd dan IbnuMajah, dari Hisyam ibnu Ammar, dari Hatim ibnu Ismail dan Al-Walidibnu Muslim, semuanya berasal dari Muhammad ibnu Ajlan denganlafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis iniberpredikat hasan sahih.

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, "Rasulullah Saw. telahmemberitakan bahwa dosa-dosa itu apabila berturut-turut membuatnoktah hitam pada hati maka ia akan menutup hati. Apabila telahtertutup, maka saat itulah dilakukan penguncian oleh Allah Swt. dan

Page 273: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dilak. Setelah itu tiada jalan bagi iman untuk menembusnya dantiada jalan keluar bagi kekufuran untuk meninggalkannya."

Pengertian inilah yang dimaksud oleh istilah penguncian danpengelakan yang dinyatakan di dalam firman-Nya: Allah telahmengunci mati hati dan pendengaran mereka. (Al-Baqarah: 7)

Pengertian ini diserupakan dengan penguncian dan pengelakanhal yang dapat diinderawi dengan mata, yakni diserupakan denganwadah dan botol yang tidak dapat diambil isinya kecuali denganmembuka dan memutar tutupnya. Dengan kata lain, demikian pulaiman; tidak dapat sampai ke dalam kalbu orang-orang yang disifatioleh Allah Swt. hati dan pendengaran mereka telah dikunci mati,kecuali setelah membuka dan melepaskan penutup yangmenguncinya.

Perlu diketahui bahwa waqaf yang sempurna (menghentikanbacaan secara total) pada firman-Nya:

ختم االله على قلوبهم وعلى سمعهم

Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka. (Al-Baqarah: 7)

وعلى أبصارهم غشاوة

dan penglihatan mereka ditutup. (Al-Baqarah: 7)

Menandakan masing-masing sebagai jumlah yang sempurna.Dengan kata lain, penguncian dilakukan terhadap hati danpendengaran, sedangkan penutupan terjadi pada penglihatan.Sebagaimana yang dikatakan As-Saddi di dalam kitab Tafsir-nya,

Page 274: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas'ud r.a. dan dari sejumlah sahabat RasulullahSaw. sehubungan dengan firman-Nya: Allah telah mengunci matihati dan pendengaran mereka. (Al-Baqarah: 7)

As-Saddi mengatakan, "Karena itu, mereka (orang-orang kafir)tidak dapat berpikir dan tidak dapat pula mendengarnya."Disebutkan pula, "Dan penglihatan mereka ditutup," makna yangdimaksud ialah pada penglihatan mereka ada penutupnya hinggamereka tidak dapat melihat perkara yang hak.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Sa'd, telah menceritakan kepada kami ayahku,telah menceritakan kepadaku pamanku (Al-Husain ibnul Hasan), dariayahnya, dari kakeknya, dari Ibnu Abbas, bahwa Allah telahmengunci mati kalbu dan pendengaran mereka, sedangkan penutupterdapat pada penglihatan mereka. Ibnu Jarir mengatakan pula,telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakankepada kami Al-Husain (yakni Abu Daud), telah menceritakankepadaku Hajjaj (yakni Ibnu Muhammad Al-A'war), telahmenceritakan kepadaku Ibnu Juraij yang pernah mengatakan bahwapenguncian terjadi pada hati dan penglihatan, sedangkan penutupanterjadi pada penglihatan.

Allah Swt. telah berfirman:

فإن یشإ االله یختم على قلبك

Maka jika Allah menghendaki, niscaya Dia mengunci mati hatimu.(Asy-Syura: 24)

Page 275: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وختم على سمعه وقلبه وجعل على بصره غشاوة

Dan Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya danmeletakkan tutupan atas penglihatannya. (Al-Jatsiyah: 23)

Ibnu Jarir mengatakan lafaz gisyawah pada firman-Nya, "Wa'alaabsarihim gisyawatan" (Al-Baqarah: 7), barangkali yang me-nasab-kannya adalah fi'il yang tidak disebutkan. Bentuk lengkapnya ialahwa-ja'ala 'ala absarihim gisyawatan (Dan Dia menjadikan padapenglihatan mereka penutup). Barangkali nasab-nya itu karenamengikut kepada mahall i'rab dari lafaz wa 'ala sam'ihim,sebagaimana i'rab ittiba' pada firman-Nya:

وحور عین

Dan (mereka dikelilingi oleh) bidadari-bidadari yang bermata jeli.(Al-Waqi'ah: 22)

Demikian pula pada perkataan seorang penyair, yaitu:

الة عیناها علفتها تبنا وماء باردا ... حتى شتت هم

ورأیت زوجك في الوغى ... متقلدا سیفا ورمحا

Aku beri dia makan makanan ternak dan kuberi dia minum airyang sejuk, hingga terhapuslah belek pada kedua matanya, dan akulihat suamimu berada dalam pertempuran menyandang pedang dan

memanggul tombak.

Page 276: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Bentuk lengkapnya ialah wasaqaituha ma-an baridan danmu'taqilan bumhan.

Setelah disebutkan sifat orang-orang mukmin dalam permulaansurat melalui empat ayat yang mengawalinya, kemudiandiperkenalkan pula keadaan orang-orang kafir melalui dua ayatberikutnya, maka Allah Swt. mulai menjelaskan keadaan orang-orang munafik. Orang-orang munafik adalah mereka yangmenampakkan lahiriahnya seakan-akan beriman, sedangkan didalam batin mereka memendam kekufuran. Mengingat perkaramereka membingungkan kebanyakan orang, maka Allah Swt.mengetengahkan perihal mereka dalam pembahasan yang cukuppanjang dengan menyebutkan sifat dan ciri khas yang beranekaragam, tetapi masing-masing ragam dan bentuk tersebutmerupakan ciri khas kemunafikan tersendiri. Sebagaimana Allah punmenyebutkan perihal mereka dalam surat Baraah (surat At-Taubah),surat Munafiqun, dan surat An-Nur serta surat-surat lainnya, untukmemperkenalkan keadaan dan sepak terjang mereka agar dihindaridan jangan sampai orang yang belum mengetahuinya terjerumus kedalamnya.

AL-BAQARAH, AYAT 8-9

{ومن الناس من یقول آمنا باالله وبالیوم الآخر وما هم بمؤمنین (8)یخادعون االله والذین آمنوا وما یخدعون إلا أنفسهم وما یشعرون{ (9)

Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepadaAllah dan hari kemudian" padahal mereka itu sesungguhnya bukanorang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-

Page 277: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri,sedangkan mereka tidak sadar.

Nifaq atau munafik ialah menampakkan kebaikan danmenyembunyikan kejahatan. Sifat munafik itu bermacam-macam,ada yang berkaitan dengan akidah; jenis ini menyebabkan pelakunyakelak di dalam neraka. Ada yang berkaitan dengan perbuatan, jenisini merupakan salah satu dari dosa besar, rinciannya akandisebutkan pada bagian tersendiri, insya Allah.

Menurut Ibnu Juraij, orang munafik ialah orang yang ucapannyabertentangan dengan perbuatannya, keadaan batinnyabertentangan dengan sikap lahiriahnya, bagian dalamnyabertentangan dengan bagian luarnya, dan penampilannyabertentangan dengan kepribadiannya.

Sesungguhnya sifat orang munafik diterangkan di dalam surat-surat Madaniyah, karena di Mekah tidak ada sifat munafik, bahkankebalikannya. Di antara orang-orang dalam periode Mekah ada yangmenampakkan kekufuran karena terpaksa, padahal batinnya adalahorang mukmin tulen. Ketika Nabi Saw. hijrah ke Madinah, padanyatelah ada kaum Ansar yang terdiri atas kalangan kabilah Aus dankabilah Khazraj. Dahulu di masa Jahiliah, mereka termasukpenyembah berhala sebagaimana kebiasaan kaum musyrik Arab. DiMadinah terdapat orang-orang Yahudi dari kalangan ahli kitab yangmemeluk agama menurut nenek moyang mereka.

Orang-orang Yahudi Madinah terdiri atas tiga kabilah, yaitu BaniQainuqa' (teman sepakta kabilah Khazraj), Bani Nadir, dan BaniQuraizah (teman sepakta kabilah Aus).

Ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah dan orang-orang Ansardari kalangan kabilah Aus dan kabilah Khazraj telah masuk Islam,tetapi sedikit sekali dari kalangan orang-orang Yahudi yang masuk

Page 278: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Islam, bahkan hanya satu orang, yaitu Abdullah ibnu Salam r.a.Pada saat itu (periode pertama Madinah) masih belum terdapatnifaq, mengingat kaum muslim masih belum mempunyai kekuatanyang berpengaruh, bahkan Nabi Saw. hidup rukun bersama orang-orang Yahudi dan kabilah-kabilah Arab yang berada di sekitar kotaMadinah, hingga terjadi Perang Badar Besar, dan-Allahmemenangkan kalimah-Nya dan memberikan kejayaan kepadaIslam serta para pemeluknya.

Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul adalah seorang pemimpin diMadinah, berasal dari kabilah Khazraj. Dia adalah pemimpin keduakabilah di masa Jahiliah, mereka bertekad akan menjadikannyasebagai raja mereka. Kemudian datanglah kebaikan (agama Islam)kepada mereka, dan mereka semua masuk Islam, menyibukkandirinya dengan urusan Islam, sedangkan Abdullah ibnu Ubay ibnuSalul tetap pada pendiriannya seraya memperhatikanperkembangannya Islam dan para pemeluknya. Akan tetapi, ketikaterjadi Perang Badar (dan kaum muslim beroleh kemenangan), diaberkata, "Ini merupakan suatu perkara yang benar-benar telahmengarah (kepada kekuasaan)." Akhirnya dia menampakkanlahiriahnya masuk Islam, dan sikapnya ini diikuti oleh orang-orangyang mendukungnya, juga oleh orang lain dari kalangan ahli kitab.

Sejak itulah muncul nifaq (kemunafikan) di kalangan sebagianpenduduk Madinah dan orang-orang Badui yang berada di sekitarkota Madinah. Adapun kaum Muhajirin, tidak ada seorang munafikpun di kalangan mereka karena tiada seorang pun yang berhijrahkarena dipaksa, bahkan setiap Muhajirin berhijrah meninggalkanharta benda dan anak-anaknya karena mengharapkan pahala di sisiAllah kelak di hari kemudian.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id

Page 279: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Diantara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allahdan hari kemudian" padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 8) Yang dimaksud adalah orang-orang munafik dari kalangan kabilah Aus dan kabilah Khazraj sertaorang-orang yang mengikuti mereka. Hal yang sama ditafsirkan olehAbul Aliyah, Al-Hasan, Qatadah, dan As-Saddi, yaitu "mereka adalahorang-orang munafik dari kabilah Aus dan kabilah Khazraj".

Melalui ayat ini Allah memperingatkan kaum mukmin agar janganterbujuk oleh lahiriah sikap mereka, yaitu dengan menerangkansifat-sifat dan ciri khas orang-orang munafik, karena hal tersebutakan mengakibatkan timbulnya kerusakan yang luas sebagai akibattidak bersikap waspada terhadap mereka; dan sebagai akibatmeyakini keimanan mereka, padahal kenyataannya mereka adalahorang-orang kafir.

Hal ini merupakan larangan besar, yaitu menduga baik padaorang-orang yang ahli dalam kemaksiatan. Untuk itulah Allah Swt.berfirman: Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami berimankepada Allah dan hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnyabukan orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 8)

Dengan kata lain, mereka katakan hal tersebut hanya denganlisannya saja, padahal di balik itu tiada satu iman pun yang terdapatdi hati mereka, sebagaimana yang dijelaskan di dalam firman-Nya:

إذا جاءك المنافقون قالوا نشهد إنك لرسول االله واالله یعلم إنكلرسوله

Apabila orang-orang munqfik datang kepadamu, mereka berkata,"Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul

Page 280: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah." Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya. (Al-Munafiqun: 1)

Dengan kata lain, sesungguhnya mereka mengatakan demikianbila datang kepadamu saja, padahal kenyataannya tidak demikian.Karena itu, mereka mengukuhkan kesaksiannya dengan inna danlam taukid pada khabar-nya. Mereka mengukuhkan perkataannyapula, seperti yang disitir oleh firman-Nya, "Mereka mengatakan,'Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian'," padahalkenyataannya tidaklah demikian. Allah mendustakan kesaksian dankalimat berita mereka, yang hal ini berkaitan dengan akidah mereka,yaitu melalui firman-Nya:

واالله یشهد إن المنافقین لكاذبون

Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orangmunafik itu benar-benar orang pendusta. (Al-Munafiqun: 1)

{وما هم بمؤمنین}

padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yangberiman. (Al-Baqarah: 8)

**********

Firman Allah Swt. mengatakan, "Yukhadi unallaha wal lazinaamanu" mereka hendak menipu Allah dan orang-orang berimankarena mereka hanya menampakkan keimanannya pada lahiriahnyasaja, sedangkan batin mereka memendam kekufuran. Karenakebodohan mereka sendiri, mereka menduga bahwa diri merekamenipu Allah Swt. dengan sikap tersebut, dan hal tersebut

Page 281: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menghasilkan manfaat di sisi-Nya, dapat mengelabui Allah Swt.sebagaimana mereka dapat mengecoh sebagian kalangan kaummukmin, seperti yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

یوم یبعثهم االله جمیعا فیحلفون له كما یحلفون لكم ویحسبونأنهم على شيء ألا إنهم هم الكاذبون

(Ingatlah) hari (ketika) mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalumereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orangmusyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepada kalian; danmereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akanmemperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnyamerekalah orang-orang pendusta. (Al-Mujadilah: 18)

Karena itulah Allah membantah apa yang mereka yakinkan itumelalui firman-Nya:

وما یخدعون إلا أنفسهم وما یشعرون

Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedangkanmereka tidak menyadari. (Al-Baqarah: 9)

Dengan kata lain, mereka tidak mengelabui melalui perbuatannyayang demikian itu; tidak pula menipu, melainkan hanya diri merekasendiri, sedangkan diri mereka tidak merasakan hal itu,sebagaimana yang disebutkan dalam firman lainnya:

إن المنافقین یخادعون االله وهو خادعهم

Page 282: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allahakan membalas tipuan mereka. (An-Nisa: 142)

Di antara ahli qiraah ada yang membaca wama yakhda'una illaan-fusahum menjadi wama yukhadi' una illa anfusahum yang artinya"tiada lain diplomasi yang mereka lakukan itu melainkan terhadapdiri mereka sendiri". Akan tetapi, kedua Qira’ah tersebut mempunyaimakna yang sama.

Ibnu Jarir mengatakan, jika ada seseorang mengatakan mengapaorang yang munafik kepada Allah dan kepada kaum mukmin dapatdikatakan sebagai seorang penipu, sedangkan orang yang munafikitu tidak sekali-kali mengatakan apa yang bertentangan denganbatinnya hanyalah karena taqiyyah semata? Sebagai jawabannyadapat dikatakan bahwa orang-orang Arab menamakan ucapan yangbertentangan dengan hati sebagai sikap taqiyyah untukmenyelamatkan diri dari hal yang ditakutkan dengan nama mukhadi'.Demikian pula halnya dengan orang munafik, dia dinamakanmukhadi' (orang yang menipu) Allah dan orang-orang mukmindengan mengucapkan kata-kata yang dapat menyelamatkan dirinyadari pembunuhan, penahanan, dan siksaan yang segera, padahal dibalik penampilan luarnya dia memendam kebencian. Yang demikianitu adalah salah satu dari sikap orang munafik; sekalipun dia menipuorang-orang mukmin dalam kehidupan di dunia ini, tetapi dia denganperbuatannya itu sama saja menipu dirinya sendiri. Dikatakandemikian karena perbuatan yang ditampakkannya itu menurutnyadapat memberikan apa yang dicita-citakannya dan kebahagiaan,padahal kenyataannya justru merupakan sumber kejatuhannya danberakibat siksaan di hari kemudian serta murka Allah dan azab-Nyayang amat pedih tiada bandingannya. Tipuan yang ia lancarkantersebut diduganya sebagai perbuatan yang baik buat dirinya,padahal sesungguhnya dia berbuat jahat terhadap dirinya sendiribagi kehidupannya di akhirat nanti, sebagaimana yang disebutkan di

Page 283: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalam firman-Nya, "Tiadalah yang mereka tipu muslihatkanmelainkan diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidakmerasakannya."

Ayat ini merupakan pemberitahuan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bahwa orang-orang munafik telahmencelakakan dirinya sendiri karena perbuatan mereka membuatTuhan murka, yaitu kekufuran, keraguan, dan kedustaan yangmereka lakukan tanpa mereka rasakan dan tanpa mereka ketahuihingga membuat mereka buta dan menetapi perbuatannya itu.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aliibnul Mubarak dalam suratnya yang ditujukan kepadaku, bahwatelah menceritakan kepadanya Zaid ibnul Mubarak, telahmenceritakan kepadanya Muhammad ibnu Saur, dari Ibnu Juraij,sehubungan dengan firman-Nya: Mereka hendak menipu Allah. (Al-Baqarah: 9) Makna yang dimaksud ialah bahwa merekamenampakkan kalimat tauhid dengan tujuan agar darah dan hartabenda selamat, padahal di dalam hati mereka terdapat hal yangbertentangan dengan kalimat tauhid itu.

Sa'id telah mengatakan dari Qatadah sehubungan denganfirman-Nya: Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kamiberiman kepa-da Allah dan hari kemudian," padahal mereka itusesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendakmenipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyamenipu dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadari. (Al-Baqarah: 8-9) Bahwa ciri khas orang munafik pada umumnya ialahberakhlak rendah, percaya dengan lisan tetapi ingkar dengan hati,dan berbeda dengan perbuatan serta sepak terjangnya; di pagi hariberada dalam satu keadaan, sedangkan di petang harinya dalamkeadaan lain; begitu pula kebalikannya, di petang hari dalam satusikap, sedangkan di pagi harinya bersikap lain; ia terombang-ambing

Page 284: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bagaikan perahu yang ditiup angin kencang dan hanya bersikapmengikuti arah angin.

AL-BAQARAH, AYAT 10

{في قلوبهم مرض فزادهم االله مرضا ولهم عذاب ألیم بما كانوایكذبون (10) }

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakit-ya;dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

As-Saddi mengatakan dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari IbnuAbbas, juga dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas'ud serta darisejumlah sahabat Rasul Saw. sehubungan dengan firman-Nya, "Fiqulubihim maradun,'''' di dalam hati mereka ada penyakit, yaknikeraguan.”Fazadahumullahu maradan," lalu ditambah Allahpenyakitnya, yakni keraguannya. Ibnu Ishaq mengatakan dariMuhammad bin Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Said bin Jabir,dari Ibnu Abbas, bahwa fi qulubihim maradun artinya keraguan. Halyang sama dikatakan pula oleh Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan Al-Basri,Abul Aliyah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas serta Qatadah.

Dari Ikrimah dan Tawus disebutkan sehubungan dengan firman-Nya, "Fi qulubihim maradun" di dalam hati mereka ada penyakit,yang dimaksud ialah riya (pamer).

Ad-Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas bahwa. fi qulubihimmaradun artinya nifaq, dan fazadahumullahu maradan yakni nifaq(munafik) pula; pendapat ini sama dengan yang pertama.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan fi qulubihimmaradun artinya penyakit dalam masalah agama, bukan penyakit

Page 285: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pada tubuh. Mereka yang mempunyai penyakit ini adalah orang-orang munafik, sedangkan penyakit tersebut adalah berupakeraguan yang merasuki hati mereka terhadap Islam.Fazadahumullahu maradan artinya "lalu ditambah oleh Allahkekafirannya." Selanjutnya Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslammembacakan firman-Nya:

ا الذین في ا الذین آمنوا فزادتهم إیمانا وهم یستبشرون. وأم فأمقلوبهم مرض فزادتهم رجسا إلى رجسهم

Adapun orang-orang yang beriman, maka surat itu menambahimannya, sedangkan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan suratitu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yangtelah ada). (At-Taubah: 124-125)

Menurutnya, makna yang dimaksud ialah bertambahlahkejahatan mereka di samping kejahatan yang ada dan kesesatan disamping kesesatan yang telah ada pada diri mereka. Pendapat yangdikatakan oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ini merupakan pembalasanyang sesuai dengan jenis amal perbuatan, demikian pula pendapatulama yang mendahuluinya. Hal yang sama dikatakan pula terhadapfirman-Nya:

والذین اهتدوا زادهم هدى وآتاهم تقواهم

Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambahpetunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan)ketakwaannya. (Muhammad: 17)

Page 286: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman-Nya, "Bima kanu yakzibuna" (disebabkan merekaberdusta). Lafaz yakzibuna dapat dibaca yukazzibuna (disebabkanapa yang mereka dustakan). Dikatakan demikian karena merekamempunyai kedua sifat tersebut, yakni mereka adalah orang-orangyang berdusta, juga mendustakan yang gaib. Dengan kata lain, didalam diri mereka terdapat sifat ini dan sifat itu.

Imam Qurtubi dan lain-lainnya dari kalangan ulama tafsir pernahditanya mengenai hikmah Nabi Saw. tidak membunuh orang-orangmunafik, padahal beliau mengetahui dengan jelas sebagian darimereka. Lalu mereka mengemukakan jawaban mengenainya yangantara lain ialah melalui apa yang telah disebutkan di dalam kitabSahihain, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda kepada Umar ibnulKhattab r.a.:

دا یقتل أصحابه» «أكره أن یتحدث العرب أن محم

Aku tidak suka bila nanti orang-orang Arab mengatakan bahwaMuhammad membunuh teman-temannya.

Dengan kata lain, beliau merasa khawatir bila hal tersebutdilakukan nya akan mengubah sikap kebanyakan orang-orang Arabhingga mereka antipati untuk masuk Islam, mengingat mereka tidakmengetahui hikmah di balik hukuman mati yang beliau Saw. jatuhkanterhadap mereka (orang-orang munafik), dan mereka sama sekalitidak mengerti bahwa sesungguhnya Nabi Saw. menghukum merekahanya karena kekufuran; yang mereka simpulkan hanyalah lahiriahyang tampak bagi mereka, lalu mereka katakan bahwa Muhammadtelah membunuh teman-temannya sendiri.

Al-Qurtubi mengatakan, demikianlah pendapat ulama mazhabkami dan selain mereka, perihalnya sama dengan pemberian yang

Page 287: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diberikan oleh Nabi Saw. kepada kaum mu'allafah (orang-orang yangsedang dibujuk hatinya masuk Islam), padahal Nabi Saw. jelasmengetahui keburukan keyakinan mereka.

Ibnu Atiyyah mengatakan bahwa pendapat ini adalah yang dianutoleh murid-murid Imam Malik, pendapat ini di-nas-kan olehMuhammad ibnul Jahm dan Al-Qadi Ismail serta Al-Abhuri Majisyun.

Jawaban lainnya ialah menurut apa yang dikatakan oleh ImamMalik, sesungguhnya Rasulullah Saw. menahan diri terhadap orang-orang munafik hanyalah untuk menjelaskan kepada umatnya bahwaseorang hakim tidak boleh main hakim sendiri atas dasarpengetahuannya sendiri. Imam Qurtubi mengatakan, semua ulamatelah sepakat bahwa seorang kadi tidak boleh menjatuhkan hukummati atas dasar pengetahuannya sendiri, sekalipun para ulamaberbeda pendapat dalam hukum-hukum lainnya.

Jawaban lainnya ialah apa yang dikatakan oleh Imam Syafli,sesungguhnya Rasulullah Saw. menahan diri tidak menghukum matiorang-orang munafik atas perbuatan mereka yang lahiriahnyamenampakkan Islam, padahal batin mereka diketahui munafik,karena apa yang mereka tampakkan itu dapat menutupi apa yangdilakukan sebelumnya. Hal ini diperkuat oleh sabda Nabi Saw. dalamsebuah hadis yang telah disepakati kesahihannya di dalam kitabSahihain dan kitab-kitab lain, yaitu:

«أمرت أن أقاتل الناس حتى یقولوا لا إله إلا االله فإذا قالوهاها وحسابهم على االله عز عصموا مني دماءهم وأموالهم إلا بحق« وجل

Page 288: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang hingga merekamengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allah." Apabila merekamengucapkannya, berarti mereka telah memelihara darah dan hartabendanya dariku, kecuali berdasarkan alasan yang dibenarkan,sedangkan hisab (perhitungan) mereka diserahkan kepada AllahSwt.

Makna hadis ini menunjukkan bahwa "barang siapa yangmengucapkan kalimah tersebut, maka diberlakukan terhadapnyahukum Islam menurut lahiriahnya." Jika orang yang bersangkutanmengucapkan hal itu disertai dengan keyakinan, maka iamemperoleh pahalanya di hari kemudian. Jika dia tidak meyakininya,maka tiada manfaat pemberlakuan hukum dunia baginya danpergaulannya dengan orang-orang yang beriman.

Allah Swt. telah berfirrnan:

{ینادونهم ألم نكن معكم قالوا بلى ولكنكم فتنتم أنفسكم وتربصتمتكم الأماني حتى جاء أمر االله} وارتبتم وغر

Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orangmukmin) seraya berkata, "Bukankah kami dahulu bersama-samadengan kamu?" Mereka (orang-orang mukmin) menjawab, "Benar,tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri dan menunggu(kehancuran kami), dan kalian ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah. (Al-Hadid: 14)

Mereka (orang-orang munafik) itu bergaul dengan orang-orangmukmin dalam sebagian dari pergaulannya. Tetapi apabila orang-orang munafik itu dituntut melakukan suatu kewajiban, merekaberbeda dengan orang-orang yang beriman dan berada di belakangkaum mukmin.

Page 289: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. berfirman:

وحیل بینهم وبین ما یشتهون

Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini.(Saba': 54)

Orang-orang munafik itu tidak mungkin ikut sujud bersama kaummukmin, sebagaimana yang dijelaskan oleh banyak hadis.

Jawaban lainnya ialah apa yang dikatakan oleh sebagian ulama,sesungguhnya Nabi Saw. tidak menghukum mati mereka karenabeliau tidak merasa khawatir terhadap kejahatan dan makar mereka,mengingat beliau Saw. masih hidup di antara kaum mukmin danmembacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang memberikanpenjelasan. Sesudah beliau Saw. wafat, mereka dihukum mati bilamenampakkan kemunafikannya dan diketahui oleh kaum muslim.

Imam Malik mengatakan bahwa orang munafik di masaRasulullah Saw. sama halnya dengan kafir zindiq di masa sekarang(yakni masa Imam Malik).

Menurut kami, para ulama berselisih pendapat mengenaihukuman mati terhadap kafir zindiq jika dia menampakkankekufurannya, apakah diminta bertobat atau langsung dihukum mati,apakah ada bedanya antara orang zindiq yang telah mendengardakwah Islam dan yang belum pernah tersentuh oleh dakwah Islam;ataukah disyaratkan hendaknya perbuatan murtadnya itu bersifatberulang-ulang atau tidak, dan apakah masuk Islamnya ataukekafirannya disyaratkan atas kehendak sendiri atau sesudah Islamtampak baginya. Ada berbagai pendapat yang menanggapinya.Hanya, tempat untuk menjelaskannya secara rinci dankeputusannya ada di dalam Bab "Hukum-Hukum".

Page 290: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pendapat orang yang mengatakan bahwa Nabi Saw. mengetahuisecara pasti sebagian orang-orang munafik, sesungguhnya yangdijadikan sandaran dalil baginya hanyalah hadis Huzaifah ibnulYaman yang di dalamnya disebut nama-nama mereka yangjumlahnya ada empat belas orang munafik dalam Perang Tabuk,yaitu mereka yang, berniat membunuh Rasulullah Saw. di dalamkegelapan malam di salah satu lembah di Tabuk. Mereka bermaksudmelaratkan unta yang dikendarainya dengan tujuan agar Nabi Saw.terjatuh. Lalu Allah menurunkan wahyu kepadanya mengenai makarmereka, kemudian Nabi Saw. menceritakan hal tersebut kepadaHuzaifah. Barangkali Nabi Saw. menahan diri tidak menghukum matimereka karena adanya pemberitahuan melalui wahyu tersebut, ataukarena faktor lain, hanya Allah yang mengetahuinya.

Selain mereka, sesungguhnya Allah Swt. menyebutkannyamelalui firman-Nya:

ن حولكم من الأعراب منافقون ومن أهل المدینة مردوا وممعلى النفاق لا تعلمهم نحن نعلمهم

Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekeliling kalian itu adaorang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah.Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad)tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahuimereka. (At-Taubah: 101)

لئن لم ینته المنافقون والذین في قلوبهم مرض والمرجفون فيالمدینة لنغرینك بهم ثم لا یجاورونك فیها إلا قلیلا. ملعونین أینما

Page 291: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثقفوا أخذوا وقتلوا تقتیلا

Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya, dan orang-orang yangmenyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscayaKami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudianmereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalamwaktu sebentar, dalam keadaan terlaknat. Di mana saja merekadijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.(Al-Ahzab: 60-61)

Di dalam ayat ini terkandung pengertian bahwa Nabi Saw.sebenarnya tidak mengetahui mereka dan tidak mengenal merekasecara perorangan, melainkan hanya disebutkan kepadanyamengenai sifat orang-orang munafik. Dengan bekal tersebut beliaudapat menandainya pada sebagian dari kalangan mereka,sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman yang lain:

ولو نشاء لأریناكهم فلعرفتهم بسیماهم. ولتعرفنهم في لحنالقول

Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan merekakepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal merekamelalui tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenalmereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka. (Muhammad: 30)

Di antara mereka yang terkenal kemunafikannya ialah Abdullahibnu Ubay ibnu Salul. Kemunafikannya telah disaksikan oleh Zaidibnu Arqam r.a. setelah ada penjelasan mengenai sifat-sifat orangmunafik. Sekalipun demikian, ketika Abdullah ibnu Ubay bin Salul

Page 292: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mati, Nabi Saw. ikut menyalatkannya dan bahkan menyaksikanpenguburannya, sebagaimana yang beliau lakukan terhadap kaummuslim lainnya. Ketika Umar ibnul Khattab r.a. menegurnya karenaperbuatan tersebut, maka beliau Saw. bersabda:

دا یقتل أصحابه» «إني أكره أن تتحدث العرب أن محم

Sesungguhnya aku tidak suka bila nanti orang-orang Arab Baduimembicarakan bahwa Muhammad membunuh teman-temannyasendiri.

Di dalam riwayat lain dalam hadis sahih disebutkan:

"إني خیرت فاخترت" وفي روایة "لو أني أعلم لو زدت علىبعین یغفر االله له لزدت". الس

Sesungguhnya aku disuruh memilih, maka aku melakukan pilihan(yakni ikut menyalatkan dan menguburkannya). Seandainya akumengetahui bahwa jika aku melakukan istigfar buatnya lebih daritujuh puluh kali dia diampuni, niscaya aku akan menambahnya.

AL-BAQARAH, AYAT 11-12

{وإذا قیل لهم لا تفسدوا في الأرض قالوا إنما نحن مصلحون (11)ألا إنهم هم المفسدون ولكن لا یشعرون (12) }

Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuatkerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami

Page 293: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnyamereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi merekatidak menyadarinya.

As-Sadi di dalam kitab Tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malik dandari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah At-Tabib AlHamdani, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat Nabi Saw.sehubungan dengan firman-Nya, "Dan apabila dikatakan kepadamereka, 'Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi,'mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami orang-orang yangmengadakan perbaikan' (Al-Baqarah: 11), "bahwa mereka adalahorang-orang munafik. Sedangkan yang dimaksud dengan kerusakandi muka bumi ialah melakukan kekufuran dan perbuatan maksiat.

Abu Ja'far meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyahsehubungan dengan firman-Nya, "Waiza qila lahum la tufsidu fil ard"artinya janganlah kalian berbuat maksiat di muka bumi. Kerusakanyang mereka timbulkan disebabkan perbuatan maksiat merekaterhadap Allah. Karena orang yang durhaka kepada Allah di mukabumi atau memerintahkan kepada kedurhakaan (kemaksiatan)berarti telah menimbulkan kerusakan di muka bumi, mengingatkebaikan bumi dan langit adalah karena perbuatan taat. Hal yangsama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas dan Qatadah.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Mujahid tentang makna firman-Nya,"Waiza qila lahum la tufsidufil ardi." Menurutnya, apabila merekamengerjakan maksiat, dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalianmelakukan maksiat ini dan maksiat itu." Mereka menjawab,"Sesungguhnya kami berada di jalan hidayah dan sebagai orang-orang yang mengadakan perbaikan."

Waki', Isa ibnu Yunus, dan Assam ibnu Ali mengatakan dari Al-A'masy, dari Minhal ibnu Amr ibnu Abbad ibnu Abdullah Al-Asadi,dari Salman Al-Farisi, sehubungan dengan firman-Nya: Dan bila

Page 294: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan dimuka bumi." Mereka menjawab, Sesungguhnya kami orang-orangyang mengadakan perbaikan." (Al-Baqarah: 11) Menurut Salman Al-Farisi, orang-orang yang dimaksud oleh ayat ini masih belum ada (dimasanya).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmadibnu Usman ibnu Hakim, telah menceritakan kepada kami AbdurRahman ibnu Syarik, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Al-A'masy, dari Zaid ibnu Wahb dan lain-lainnya, dari Salman Al-Farisisehubungan dengan makna ayat ini, bahwa mereka masih belumada.

Ibnu Jarir mengatakan, barangkali Salman r.a. bermaksud bahwaorang-orang yang memiliki sifat-sifat yang disebut dalam ayat inimelakukan kerusakan yang jauh lebih besar daripada mereka yangmemiliki sifat yang sama di zaman Nabi Saw. Makna yangdikemukakannya bukan berarti bahwa orang-orang yang memilikisifat-sifat tersebut masih belum ada.

Ibnu Jarir mengatakan pula, orang munafik adalah mereka yangmelakukan kerusakan di muka bumi karena perbuatan maksiatmereka terhadap Tuhannya dan pelanggaran-pelanggaran yangmereka kerjakan terhadap hal-hal yang dilarang oleh Tuhan. Merekapun menyia-nyiakan hal-hal yang difardukan-Nya, mereka raguterhadap agama Allah yang tidak mau menerima amal seorang punkecuali dengan beriman kepadanya dan meyakini hakikatnya. Selainitu mereka berdusta terhadap kaum mukmin melalui pengakuanmereka yang me-yatakan bahwa dirinya beriman, padahal di dalambatin mereka dipenuhi oleh keraguan dan kebimbangan. Merekajuga membantu orang-orang yang mendustakan Allah, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan kekasih-kekasih-Nya bila merekamenemukan jalan ke arah itu. Yang demikian itulah kerusakan yang

Page 295: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dilakukan oleh orang-orang munafik di muka bumi, dan merekamenduga bahwa perbuatan mereka itu dinamakan perbaikan dimuka bumi. Makna inilah yang dimaksud oleh Hasan, bahwasesungguhnya termasuk menimbulkan kerusakan di muka bumi bilaorang-orang mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagaipelindung mereka, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

والذین كفروا بعضهم أولیاء بعض إلا تفعلوه تكن فتنة فيالأرض وفساد كبیر

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadipelindung bagi sebagian yang lain. Jika kalian (hai kaum muslim)tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscayaakan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.(Al-Anfal: 73)

Maka Allah memutuskan (meniadakan) saling tolong antara kaummukmin dan orang-orang kafir, sebagaimana yang ditegaskan didalam firman-Nya yang lain, yaitu:

یا أیها الذین آمنوا لا تتخذوا الكافرین أولیاء من دون المؤمنینأتریدون أن تجعلوا الله علیكم سلطانا مبینا

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambilorang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orangmukmin. Inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah(untuk menyiksa kalian)? (An-Nisa: 144)

Page 296: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian dalam ayat berikutnya Allah Swt. berfirman:

إن المنافقین في الدرك الأسفل من النار ولن تجد لهم نصیرا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) padabagian yang paling bawah dari neraka, dan kalian tidak akanmendapat seorang penolong pun bagi mereka. (An-Nisa: 145)

Mengingat orang munafik dalam sikap lahiriahnya menunjukkanberiman, perihal yang sebenarnya dapat mengelabui kaum mukmin.Kerusakan yang diakibatkan oleh orang munafik mudah terjadi,mengingat dia dengan mudah dapat membujuk kaum mukminmelalui hasutan yang dilancarkannya. Dengan sembunyi-sembunyiorang-orang munafik bersahabat dengan orang-orang kafir untukmemusuhi kaum mukmin. Padahal seandainya orang-orang munafiktersebut tetap pada pendirian kafirnya, niscaya kejahatan yangditimbulkannya lebih ringan. Seandainya mereka ikhlas dalamamalnya karena Allah, niscaya mereka beruntung dan berolehkebahagiaan. Karena itulah Allah Swt. berfirman: Dan bila dikatakankepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan di mukabumi Mereka menjawab.”Sesungguhnya kami orang-orang yangmengadakan perbaikan." (Al-Baqarah: 11)

Dengan kata lain mereka mengatakan, "Kami bermaksud menjadijuru penengah perdamaian antara kedua golongan, yakni kaummukmin dan kaum kuffar." Pengertian ini dikatakan oleh Muhammadibnu Ishaq, dari Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, sehubungan dengan firman-Nya,"Waiza qila lahum la tufsidufil ardi qalu innama nahnu muslihuna,"yakni sesungguhnya kami bermaksud melakukan perdamaian diantara kedua golongan, yaitu golongan kaum mukmin dan ahli kitab.Akan tetapi, anggapan mereka itu dibantah oleh firman-Nya:

Page 297: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuatkerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. (Al-Baqarah: 12)

Dengan kata lain, dapat diartikan "hanya saja hal yang merekaduga sebagai perbaikan dan perdainaian itu justru merupakankerusakan itu sendiri; tetapi karena kebodohan mereka, merekatidak merasakan hal itu sebagai kerusakan.

Page 298: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 13

فهاء {وإذا قیل لهم آمنوا كما آمن الناس قالوا أنؤمن كما آمن السفهاء ولكن لا یعلمون (13) } ألا إنهم هم الس

Apabila dikatakan kepada mereka.”Berimanlah kaliansebagaimana orang lain telah beriman." Mereka menjawab, Akanberimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telahberiman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yangbodoh, tetapi mereka tidak mengerti.

Allah Swt. berfirman, "Waiza qila" (apabila dikatakan), yaknikepada orang-orang munafik. Aminu kama amanan nasu,berimanlah kamu sekalian sebagaimana orang-orang berimankepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,hari berbangkit sesudah mati, surga dan neraka serta lain-lainnyayang telah diberitakan oleh Allah kepada orang-orang mukmin.Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dalam mengerjakansemua perintah dan meninggalkan semua larangan.

Qalu anuminu kama amanas sufaha-u; mereka menjawab,"Akankah kami disuruh beriman sebagaimana orang-orang yangbodoh itu telah beriman?" Yang mereka maksudkan dengan "orang-orang yang bodoh" adalah para sahabat Rasul Saw., semoga laknatAllah atas orang-orang munafik. Demikian menurut Abul Aliyah danAs-Saddi di dalam kitab Tafsir-nya berikut sanadnya dari Ibnu Abbasdan Ibnu Mas'ud serta sejumlah sahabat Rasulullah Saw. Hal yangsama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas. Sedangkan menurutAbdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan lain-lainnya, makna ayat

Page 299: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

adalah "apakah kami dan mereka sama derajat dan jalannya,sedangkan mereka adalah orang-orang yang bodoh?"

As-sufaha adalah bentuk jamak dari lafaz safihun, sama wazan-nya dengan lafaz hukama, bentuk tunggalnya adalah hakimun danhulama yang bentuk tunggalnya adalah halimun. As-safih artinyaorang yang bodoh, lemah pendapatnya, dan sedikit pengetahuannyatentang hal yang bermaslahat dan yang mudarat, sebagaimanapengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

فهاء أموالكم التي جعل االله لكم قیاما ولا تؤتوا الس

Dan janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belumsempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaankalian) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. (An-Nisa: 5)

Menurut kebanyakan ulama, yang dimaksud dengan sufahadalam ayat ini ialah kaum wanita dan anak-anak.

Kemudian Allah membantah semua yang mereka tuduhkan itumelalui firman selanjutnya, "Ingatlah, sesungguhnya mereka itulahorang-orang yang bodoh" (Al-Baqarah: 13). Allah Swt. membalikkantuduhan mereka, sesungguhnya yang bodoh itu hanyalah merekasendiri. Pada firman selanjutnya disebutkan, "Tetapi mereka tidaktahu" (Al-Baqarah: 13). Dengan kata lain, kebodohan mereka sangatketerlaluan hingga tidak menyadari kebodohannya sendiri, bahwasebenarnya keadaan mereka dalam kesesatan dan kebodohan.Ungkapan ini lebih kuat untuk menggambarkan kebutaan merekadan kejauhan mereka dari hidayah.

AL-BAQARAH, AYAT 14-15

Page 300: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وإذا لقوا الذین آمنوا قالوا آمنا وإذا خلوا إلى شیاطینهم قالوا إنامعكم إنما نحن مستهزئون (14) االله یستهزئ بهم ویمدهم فيطغیانهم یعمهون (15) }

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman,mereka mengatakan, "Kami telah beriman." Dan bila merekakembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan,"Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian, kami hanyalah ber-olok-olok." Allah akan (membalas) olok-olokan mereka danmembiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.

Allah Swt. berfirman, "Apabila orang-orang munafik bersuadengan orang-orang mukmin, mereka berkata, 'Kami beriman'."Mereka menampakkan kepada kaum mukmin seakan-akan dirimereka beriman dan berpihak atau bersahabat dengan kaummukmin. Akan tetapi, sikap ini mereka maksudkan untuk mengelabuikaum mukmin dan diplomasi mereka untuk melindungi diri agardimasukkan ke dalam golongan orang-orang mukmin dan mendapatbagian ganimah dan kebaikan yang diperoleh kaum mukmin.

Bilamana mereka kembali bersama setan-setannya. Makna yangdimaksud ialah bilamana mereka kembali dan pergi dengan setan-setan mereka tanpa ada orang lain. Lafaz khalau mengandungmakna insarafu, yakni kembali, karena ia muta'addi dengan huruf ilauntuk menunjukkan fi'il yang tidak disebutkan dan yang disebutkan.Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa ila di sini bermaknama'a, yakni "apabila mereka berkumpul bersama setan merekatanpa ada orang lain". Akan tetapi, makna yang pertama lebih baik,yaitu yang dijadikan pegangan oleh Ibnu Jarir.

Page 301: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

As-Saddi mengatakan dari Abu Malik, khalau artinya pergimenuju setan-setan mereka. Syayatin artinya pemimpin danpembesar atau kepala mereka yang terdiri atas kalangan pendetaYahudi, pemimpin-pemimpin kaum musyrik dan kaum munafik. As-Saddi di dalam kitab Tafsir-nya mengatakan dari Abu Malik dan dariAbu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah Al-Hamdani, dari IbnuMas'ud serta dari sejumlah sahabat Rasulullah Saw., bahwa yangdimaksud dengan setan-setan mereka dalam firman-Nya, "Wa izakhalau ila syayatinihim," ialah para pemimpin kekufuran mereka.

Ad-Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa makna ayatialah apabila mereka kembali kepada teman-temannya. Teman-teman mereka disebut setan-setan mereka.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbasmengenai firman-Nya, "Dan apabila mereka kembali kepada setan-setan mereka," yakni yang terdiri atas kalangan orang-orang Yahudi,yaitu mereka yang menganjurkannya untuk berdusta danmenentang apa yang dibawa oleh Rasulullah Saw.

Mujahid mengatakan bahwa makna syayatinihim ialah teman-teman mereka dari kalangan orang-orang munafik dan orang-orangmusyrik.

Qatadah mengatakan, yang dimaksud dengan syayatinihim ialahpara pemimpin dan para panglima mereka dalam kemusyrikan dankejahatan. Hal yang semisal dikatakan pula oleh Abu Malik, AbulAliyah, As-Saddi, dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa syayatin artinya segala sesuatuyang membangkang. Adakalanya setan itu terdiri atas kalanganmanusia dan jin, sebagaimana dinyatakan di dalam firman-Nya:

Page 302: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا شیاطین الإنس والجن یوحي وكذلك جعلنا لكل نبي عدوبعضهم إلى بعض زخرف القول غرورا

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitusetan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagianmereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-An'am:112)

Di dalam kitab Musnad disebutkan sebuah hadis dari Abu Zar,bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

". فقلت: یا رسول االله، "نعوذ باالله من شیاطین الإنس والجنوللإنس شیاطین؟ قال: "نعم"

"Kami berlindung kepada Allah dari setan-setan manusia dansetan-setan jin." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah manusiaitu ada yang menjadi setan?" Nabi Saw. menjawab, 'Ya."

Qalu inna ma'akum, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kamibersama kalian." Menurut Muhammad ibnu Ishaq, dari Muhammadibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari IbnuAbbas, disebutkan bahwa maknanya ialah "sesungguhnya kamisependirian dengan kalian". Innama nahnu mustahziun,sesungguhnya kami hanya mengajak mereka dan mempermainkanmereka.

Ad-Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas. Mereka mengatakan,"Sesungguhnya kami hanya mengolok-olok dan mengejek teman-

Page 303: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

teman Muhammad." Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi'ibnu Anas dan Qatadah.

Sebagai bantahan dari Allah Swt. terhadap perbuatan orang-orang munafik itu, maka Allah Swt. berfirman: Allah akan(membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan merekaterombang-ambing dalam kesesatan mereka. (Al-Baqarah: 15)

Ibnu Jarir mengatakan, Allah Swt. memberhahukan bahwa Dialahyang akan melakukan pembalasan terhadap orang-orang munafikitu kelak di hari kiamat, seperti yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

یوم یقول المنافقون والمنافقات للذین آمنوا انظرونا نقتبس مننوركم قیل ارجعوا وراءكم فالتمسوا نورا فضرب بینهم بسور لهحمة وظاهره من قبله العذاب باب باطنه فیه الر

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuanberkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supayakami dapat mengambil sebagian dari cahaya kalian." Dikatakan(kepada mereka), "Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiricahaya (untuk kalian)." Lalu diadakan di antara mereka dinding yangmempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelahluarnya dari situ ada siksa. (Al-Hadid: 13)

Dalam ayat lain Allah Swt. berfirman:

ولا یحسبن الذین كفروا أنما نملي لهم خیر لأنفسهم إنما نمليلهم لیزدادوا إثما

Page 304: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwapemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagimereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada merekahanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka. (Ali Imran: 178)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa hal ini dan yang serupa dengannyamerupakan ejekan, penghinaan, makar, dan tipu muslihat Allah Swt.terhadap orang-orang munafik dan orang-orang musyrik, menurutorang yang menakwilkan ayat ini dengan pengertian tersebut.

Ibnu Jarir mengatakan pula, bahwa ulama lainnya mengatakanbahwa ejekan Allah terhadap mereka berupa celaan dan penghinaanAllah terhadap mereka karena mereka telah berbuat durhaka dankafir kepada-Nya.

Ibnu Jarir mengatakan pula, "Ulama lainnya lagi mengatakanbahwa ungkapan seperti ini dan yang semisal merupakan ungkapanpembalikan." Perihalnya sama dengan ucapan seseorang terhadaporang yang menipunya bila ternyata ia dapat membalikkan tipuanlawannya, "Justru akulah yang telah menipumu (bukan kamu yangmenipuku)." Akan tetapi, dalam hakikatnya Allah tidak melakukantipuan; melainkan Dia mengatakan hal tersebut hanya semata-matamenggambarkan tentang akibat dari apa yang diperbuat mereka.Para ulama yang berpendapat seperti ini mengatakan bahwa halyang sama terdapat pula di dalam firman-Nya:

ومكروا ومكر االله واالله خیر الماكرین

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya dan Allah membalastipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (AliImran: 54)

Page 305: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{االله یستهزئ بهم}

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka. (Al-Baqarah: 15)

Hal tersebut merupakan jawaban semata, karena sesungguhnyaAllah tidak melakukan makar dan tidak pula ejekan. Dengan katalain, makna yang dimaksud ialah bahwa makar dan tipu dayamereka itu justru menimpa diri mereka sendiri (barang siapamenggali lubang, dia sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya).

Ulama lainnya mengatakan bahwa firman-Nya: Sesungguhnyakami hanyalah berolok-olok. Allah akan (membalas) olok-olokanmereka. (Al-Baqarah: 14-15)

یخادعون االله وهو خادعهم

Mereka (orang-orang munafik) menipu Allah, dan Allah akanmembalas tipuan mereka. (An-Nisa: 142)

فیسخرون منهم سخر االله منهم

Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akanmembalas penghinaan mereka. (At-Taubah: 79)

ونسوا االله فنسیهم

Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.(At-Taubah: 67)

Page 306: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Demikian pula ayat-ayat lainnya yang semakna, semuanyamerupakan berita dari Allah Swt. bahwa Dia pasti akan memberikanbalasan terhadap mereka dengan balas memperolok-olokkan danmenyiksa mereka dengan siksaan tipuan, sebagaimana tipuan yangtelah mereka lakukan. Kemudian berita mengenai balasan Allah dansiksaan-Nya kepada mereka diungkapkan dengan gaya bahasayang sama dengan perbuatan mereka yang menyebabkan merekaberhak mendapat siksaan-Nya, hanya dari segi lafaznya saja, tetapimaknanya berbeda. Perihalnya sama dengan makna yang terdapatdi dalam firman-Nya:

وجزاء سیئة سیئة مثلها فمن عفا وأصلح فأجره على االله

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanyaatas (tanggungan) Allah. (Asy-Syura: 40)

{فمن اعتدى علیكم فاعتدوا علیه}

Oleh sebab itu, barang siapa yang menyerang kalian, makaseranglah ia seimbang dengan serangannya terhadap kalian. (Al-Baqarah: 194)

Makna pertama mengandung pengertian perbuatan aniaya,sedangkan makna yang kedua mengandung pengertian keadilan.Lafaz yang dipakai pada keduanya sama, tetapi makna yangdimaksud berbeda; berdasarkan pengertian inilah semua maknayang sejenis di dalam Al-Qur'an diartikan dengan pengertian sepertiini.

Page 307: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan bahwa ulama lainnya mengatakan,sesungguhnya makna yang dimaksud ialah bahwa Allahmemberitakan perihal orang-orang munafik; apabila merekaberkumpul dengan pemimpin-pemimpinnya, mereka mengatakan,"Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian dalam mendustakanMuhammad dan apa yang didatangkannya. Sesungguhnya kata-kata yang kami ucapkan dan sikap yang kami perlihatkan kepadamereka hanyalah mengolok-olokkan mereka." Maka Allah Swt.memberitahukan bahwa Dia membalas mengolok-olok mereka.Untuk itu, Allah menampakkan kepada mereka sebagian darihukum-hukum-Nya di dunia, yaitu darah mereka terpelihara, begitupula harta benda mereka, padahal hal itu kebalikan dari apa yangakan terjadi pada diri mereka kelak di hari kemudian di sisi-Nya,yaitu azab dan siksaan.

Kemudian Ibnu Jarir mengemukakan alasan dukungannyaterhadap pendapat ini, mengingat tipu daya, makar, dan olok-olokansecara main-main dan tidak ada gunanya merupakan hal yangmustahil akan dilakukan oleh Allah Swt. menurut kesepakatansemua. Bila hal tersebut diartikan sebagai pembalasan danganjaran-ganjaran yang setimpal secara adil, dapatlah dimengerti.

Ibnu Jarir mengatakan, ada sebuah riwayat yang sependapatdengan apa yang telah kami katakan, diketengahkan dari sahabatIbnu Abbas. Di dalam riwayat ini disebutkan, telah menceritakankepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami AbuUsman, telah menceritakan kepada kami Bisyr, dari Abu Rauq, dariAd-Dahhak, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya,"Allahu yastahzi-u bihim," artinya Allah memperolok-olok merekasebagai pembalasan-Nya terhadap tindakan mereka.

***********

Firman Allah Swt.:

Page 308: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ویمدهم في طغیانهم یعمهون}

dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatanmereka. (Al-Baqarah: 15)

Menurut As-Saddi, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari IbnuAbbas, juga dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas'ud serta darisejumlah sahabat Nabi Saw., yamudduhum artinya Allahmembiarkan mereka.

Mujahid mengatakan bahwa makna yamudduhum ialahmenambahkan kepada mereka, sebagaimana pengertian yangterdapat di dalam firman-Nya:

أیحسبون أنما نمدهم به من مال وبنین نسارع لهم في الخیراتبل لا یشعرون

Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kamiberikan kepada mereka itu (berarti bahwa) Kami bersegeramemberikan kebaikan kepada mereka! Tidak, sebenarnya merekatidak sadar. (Al-Mu’minun: 55-56)

Dan firman Allah Swt.:

سنستدرجهم من حیث لا یعلمون

Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (kearah kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui. (Al-A'raf:182)

Page 309: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sebagian ulama mengatakan bahwa setiap kali merekamelakukan dosa yang baru, maka Allah memberikan kepada merekanikmat yang baru. Tetapi pada hakikatnya hal itu merupakan azab,sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam ayat lain:

ا نسوا ما ذكروا به فتحنا علیهم أبواب كل شيء حتى إذا فلمفرحوا بما أوتوا أخذناهم بغتة فإذا هم مبلسون. فقطع دابر القومالذین ظلموا والحمد الله رب العالمین

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikankepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintukesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembiradengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksamereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu merekaterdiam berputus asa. Maka orang-orang yang zalim itudimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhansemesta alam. (Al-An'am: 44-45)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna yang benar ialah Kamimenambahkan kepada mereka, dengan pengertian membiarkan danmemperturutkan mereka di dalam kesombongan danpembangkangannya, sebagaimana pengertian yang terdapat didalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

ة ونذرهم في ل مر ونقلب أفئدتهم وأبصارهم كما لم یؤمنوا به أوطغیانهم یعمهون

Page 310: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatanmereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimangdalam kesesatannya yang sangat. (Al-An'am: 110)

At-tugyan artinya melampaui batas dalam suatu hal,sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

ا طغى الماء حملناكم في الجاریة إنا لم

Sesungguhnya Kami tatkala air telah naik (sampai ke gunung)Kami bawa (nenek moyang) kalian ke dalam bahtera. (Al-Haqqah:11)

Ad-Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas bahwa fi tugyanihimya'mahun artinya di dalam kekufurannya mereka terombang-ambing. Hal yang sama ditafsirkan pula oleh As-Saddi berikutsanadnya dari para sahabat. Hal yang sama dikatakan oleh AbulAliyah, Qatadah, Ar-Rabi' ibnu Anas, Mujahid, Abu Malik, dan AbdurRahman ibnu Zaid, bahwa mereka terombang-ambing di dalamkekufuran dan kesesatan.

Ibnu Jarir mengatakan lafaz al-'amah artinya sesat, dikatakan'cmiha fulanun, ya'mahu, 'amahan, dan 'amuhan artinya si Fulantelah tersesat. Ibnu Jarir mengatakan, makna fi tugyanihimya'mahun artinya ialah di dalam kekufuran dan kesesatan yangmenggelimangi dan menutupi diri mereka karena perbuatan kotordan najis, mereka terombang-ambing dalam kebingungan dankesesatan; mereka tidak akan dapat menemukan jalan keluar,karena Allah Swt telah mengun-ci mati hati mereka danmengelaknya serta membutakan pandangan hati mereka dari jalan

Page 311: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hidayah, hingga tertutup pandangan mereka, ti-dak dapat melihatpetunjuk, tidak dapat pula mengetahui jalannya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa al-'ama (buta) khusus bagibuta mata, sedangkan al-'amah khusus bagi buta hati; tetapiadakalanya lafaz al-'ama dipakai untuk pengertian buta hati, sepertiyang terdapat di dalam firman-Nya:

دور فإنها لا تعمى الأبصار ولكن تعمى القلوب التي في الص

Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yangbuta ialah hati yang di dalam dada. (Al-Hajj: 46)

Dikatakan 'amihar rajulu (جل artinya lelaki itu pergi tanpa (عمه الر

mengetahui tujuan. Bentuk mudari'-nya ya'mahu (یعمه) , bentuk isim

fa'il-nya 'amihun (عمه) dan 'amihun (عامه); bentuk jamaknya

'amahun (ه sedangkan bentuk masdarnya ialah 'amuhan ,(عم

(ذهبت إبله العمهاء) Dikatakan zahabat ibiluhul 'amha-u . (عموها)

jika untanya tidak diketahui ke mana perginya.

AL-BAQARAH, AYAT 16

لالة بالهدى فما ربحت تجارتهم وما كانوا {أولئك الذین اشتروا الضمهتدین (16) }

Page 312: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk,maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah merekamendapat petunjuk.

As-Saddi (As-Suda) di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari AbuMalik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari IbnuMas'ud, dari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya, "Mereka itulah orang yang membeli kesesatan denganpetunjuk." Yang dimaksud ialah mereka mengambil kesesatan danmeninggalkan hidayah.

Ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad ibnu Abu Muhammad,dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungandengan firman-Nya, "Mereka itulah orang yang membeli kesesatandengan petunjuk," yakni membeli kekufuran dengan keimanan.

Menurut mujahid, makna yang dimaksud ialah pada mulanyamereka beriman, kemudian kafir.

Qatadah mengatakan, maksudnya ialah mereka lebih menyukaikesesatan daripada hidayah (petunjuk). Pendapat Qatadah ini miripdengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

ا ثمود فهدیناهم فاستحبوا العمى على الهدى وأم

Dan adapun kaum Samud, maka mereka telah Kami beripetunjuk, tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripetunjuk itu. (Fushshilat 17)

Kesimpulan dari pendapat semua ahli tafsir tentang hal-hal yangtelah kami sebutkan ialah 'orang-orang munafik itu menyimpang darijalan petunjuk dan menempuh jalan kesesatan, mereka menukar

Page 313: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hidayah dengan kesesatan'. Pengertian inilah yang dimaksud olehfirman-Nya:

لالة بالهدى} {أولئك الذین اشتروا الض

Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk.(Al-Baqarah: 16)

Dengan kata lain, mereka melepaskan hidayah sebagai gantikesesatan. Dalam hal ini sama saja apakah dia berasal dari orangyang tadinya beriman, kemudian kafir, sebagaimana yangdinyatakan di dalam firman-Nya:

فیهم ذلك بأنهم آمنوا ثم كفروا فطبع على قلوبهم

Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya merekatelah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikuncimati. (Al-Munafiqun: 3).

Atau dari kalangan mereka lebih menyukai kesesatan daripadahidayah, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian dari kalanganmereka (orang-orang munafik), dan memang mereka itu terdiri atasberbagai macam golongan. Karena itu, pada ayat selanjutnya AllahSwt. berfirman:

{فما ربحت تجارتهم وما كانوا مهتدین}

Maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah merekamendapat petunjuk. (Al-Baqarah: 16)

Page 314: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Perniagaan mereka yang demikian itu tidak membawakeuntungan, dan tidaklah mereka mendapat petunjuk, yakni tidakmemperoleh bimbingan dalam perbuatannya itu.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Basyir,telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepadakami Qatadah sehubungan dengan firman-Nya, "Maka tidaklahberuntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk"(Al-Baqarah: 16). Demi Allah, kalian telah melihat mereka keluar darihidayah menuju jalan kesesatan, dari persatuan menjadiperpecahan, dari aman menjadi ketakutan, dan dari sunnah menjadibid'ah. Demikian pula menurut riwayat Ibnu Abu Hatim melalui hadisYazid ibnu Zurai', dari Sa'id, dari Qatadah dengan makna yangsama.

AL-BAQARAH, AYAT 17-18

ا أضاءت ما حوله ذهب االله {مثلهم كمثل الذي استوقد نارا فلمبنورهم وتركهم في ظلمات لا یبصرون (17) صم بكم عمي فهم لایرجعون (18) }

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakanapi, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkancahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalamkegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu, dan buta; makatidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).

Dikatakan matsalun, mistlun, dan matsilun artinya perumpamaanbentuk jamaknya adalah amsal, seperti pengertian yang terdapat didalam firman lainnya:

Page 315: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وتلك الأمثال نضربها للناس وما یعقلها إلا العالمون

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untukmanusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yangberilmu. (Al-Ankabut: 43)

Sebagai penjelasannya dapat dikatakan bahwa Allah Swt.menyerupakan perbuatan mereka yang membeli kesesatan dengankeimanan —dan nasib mereka menjadi buta setelah melihat—dengan keadaan orang yang menyalakan api. Akan tetapi, setelahsuasana di sekitarnya terang dan beroleh manfaat dari sinarnya,yaitu dapat melihat semua yang ada di kanan dan kirinya, telahmenyesuaikan diri dengannya; di saat dalam keadaan demikian,tiba-tiba api tersebut padam. Maka ia berada dalam kegelapan yangpekat, tidak dapat melihat, dan tidak beroleh petunjuk. Selain itukeadaannya kini menjadi tuli tidak dapat mendengar, bisu tidak dapatberbicara lagi, buta seandainya keadaannya terang karena tidakdapat melihat. Karena itu, dia tidak dapat kembali kepada keadaansebelumnya. Demikian pula keadaan orang-orang munafik itu yangmengganti jalan petunjuk dengan kesesatan dan lebih memilihkesesatan daripada hidayah.

Di dalam masal atau perumpamaan ini terkandung pengertianyang menunjukkan bahwa pada awalnya mereka beriman, kemudiankafir, sebagaimana yang diceritakan oleh Allah Swt dalam ayatlainnya.

Pendapat yang telah kami kemukakan ini diriwayatkan oleh Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya, dari As-Saddi. Selanjutnya Ar-Razimengatakan, tasybih atau perumpamaan dalam ayat ini sangatbenar, karena mereka pada mulanya memperoleh nur berkatkeimanan mereka; kemudian pada akhirnya karena kemunafikan

Page 316: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka, maka batallah hal tersebut dan terjerumuslah mereka kedalam kebimbangan yang besar, mengingat tiada kebimbangan yanglebih besar daripada kebimbangan dalam agama.

Ibnu Jarir menduga bahwa orang-orang yang disebut dalamperumpamaan ini adalah mereka yang pernah tidak beriman disuatu waktu. Dia mengatakan demikian dengan berdalilkan firman-Nya:

{ومن الناس من یقول آمنا باالله وبالیوم الآخر وما همبمؤمنین}

Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepadaAllah dan hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukanorang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 8)

Akan tetapi, yang benar hal ini merupakan berita mengenaikeadaan mereka di saat munafik dan kafir. Pengertian ini tidakbertentangan dengan suatu kenyataan bila mereka pernah berimansebelum itu, tetapi iman dicabut dari mereka, dan hati merekadikunci mati. Barangkali Ibnu Jarir tidak menyadari ayat lainnya yangmembahas topik yang sama, yaitu firman-Nya:

{ذلك بأنهم آمنوا ثم كفروا فطبع على قلوبهم فهم لا یفقهون}

Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya merekatelah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikuncimati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (Al-Munafiqun: 3)

Karena itulah maka Ibnu Jarir menganalisis perumpamaan ini,bahwa mereka beroleh penerangan dari kalimat iman yang mereka

Page 317: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tampakkan (yakni di dunia), kemudian hal selanjutnya yangmenimpa mereka adalah kegelapan-kegelapan (yakni kelak di harikiamat). Ibnu Jarir mengatakan bahwa dalam perumpamaandianggap sah menggambarkan suatu jamaah seperti satu orang,sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

{رأیتهم ینظرون إلیك تدور أعینهم كالذي یغشى علیه منالموت}

Kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yangterbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati. (Al-Ahzab: 19)

Yakni seperti orang yang sedang dalam keadaan sekaratmenghadapi kematiannya. Dalam ayat lain Allah Swt. berfirman:

{ما خلقكم ولا بعثكم إلا كنفس واحدة}

Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian (daridalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan danmembangkitkan) satu jiwa saja. (Luqman: 28)

لوا التوراة ثم لم یحملوها كمثل الحمار یحمل {مثل الذین حمأسفارا}

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat,kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yangmembawa kitab-kitab yang tebal. (Al-Jumu'ah: 5)

Page 318: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sebagian ulama menakwilkannya, bahwa makna yang dimaksudialah kisah mereka sama dengan kisah orang-orang yangmenyalakan api. Sedangkan menurut ulama lainnya, orang yangmenyalakan api itu adalah salah seorang dari mereka. Menurut yanglainnya lagi, lafaz al-lazi dalam ayat ini mengandung makna al-lazina(orang banyak), sebagaimana pengertian yang terkandung di dalamperkataan seorang penyair berikut:

وإن الذي حانت بفلج دماؤهم ... هم القوم كل القوم یا أم خالد

Sesungguhnya orang-orang yang telah tiba masanya bagimereka mengalirkan darahnya (berkurban) di Falaj adalah kaum itu

seluruhnya, hai Ummu Khalid!

Menurut kami, dalam ungkapan ini terjadi iltifat (pengalihanpembicaraan), yaitu di tengah-tengah perumpamaan dari bentuktunggal kepada bentuk jamak. Sebagaimana yang terdapat di dalamfirman-Nya:

ا أضاءت ما حوله ذهب االله بنورهم وتركهم في ظلمات لا {فلمیبصرون * صم بكم عمي فهم لا یرجعون}

Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah hilangkancahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalamkegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu, dan buta; makatidaklah mereka akan kembali ke (jalan yang benar). (Al-Baqarah:17-18)

Ungkapan seperti ini lebih fasih dan lebih mengena susunannya.

Page 319: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Zahaballahu binurihim, Allah hilangkan dari mereka manfaat apiyang sedang mereka perlukan untuk penerangan; dan membiarkanhal yang membahayakan diri mereka, yaitu bara dan asapnya.

Watarakahum fi zulumatin, dan Allah membiarkan mereka beradadalam kegelapan (yakni keraguan, kekufuran, dan kemunafikanmereka).

La yubsirun, mereka tidak dapat melihat, yakni tidak mendapatpetunjuk untuk menempuh jalan kebaikan dan tidak pulamengetahuinya.

Selain itu mereka summun, yakni tuli tidak dapat mendengarkebaikan; bukmun, bisu tidak dapat mengucapkan hal-hal yangbermanfaat bagi diri mereka; 'umyun, buta dalam kesesatan danbuta mata hatinya, sebagaimana pengertian yang terkandung didalam firman lainnya:

دور} {فإنها لا تعمى الأبصار ولكن تعمى القلوب التي في الص

Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yangbuta ialah hati yang di dalam dada. (Al-Hajj: 46)

Karena itu, mereka tidak dapat kembali ke jalan hidayah yangtelah mereka tukar dengan kesesatan.

Komentar para ahli tafsir ulama salaf

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dariAbu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah Al-Hamdani, dari IbnuMas'ud serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan firman-Nya:

Page 320: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا أضاءت ما حوله} {فلم

Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. (Al-Baqarah: 17)

As-Saddi menduga ada sejumlah orang yang telah masuk Islamdi saat Nabi Saw. tiba di Madinah, kemudian mereka munafik.Perumpamaan mengenai diri mereka sama dengan seorang lelakiyang pada mulanya berada dalam kegelapan, lalu dia menyalakanapi. Ketika api menerangi sekelilingnya yang dipenuhi kotoran danonak duri, maka dia dapat melihat hingga dapat menghindar. Akantetapi, ketika ia dalam keadaan demikian, tiba-tiba apinya padam,hingga dia menghadapi situasi yang tidak ia ketahui mana yangharus dia hindarkan dari bahaya yang ada di depannya.

Yang demikian itulah perihal orang munafik, pada awalnya diaberada dalam kegelapan kemusyrikan, lalu masuk Islam hinggamengetahui mana yang halal dan mana yang haram, jugamengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Ketika ia beradadalam keadaan demikian, tiba-tiba ia kafir, akhirnya dia tidak lagimengetahui mana yang halal dan mana yang haram, tidak pulamana yang baik dan mana yang buruk'.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna ayat ini. Cahaya merupakan perumpamaan bagi imanmereka yang dahulu sering mereka bicarakan, sedangkankegelapan merupakan perumpamaan bagi kesesatan dan kekufuranmereka yang dahulu mereka perbincangkan. Mereka adalah suatukaum yang pada mulanya berada dalam jalan petunjuk, kemudianhidayah dicabut dari mereka; sesudah itu akhirnya merekamembangkang, tidak mau beriman lagi.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya, "Falammaada-at ma haulahu" bahwa sinar api menunjukkan makna keadaan

Page 321: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka di saat menghadap kepada orang-orang mukmin dan jalanhidayah.

Ata Al-Khurrasani sehubungan dengan firman-Nya, "Masaluhumkamasalil lazis tauqada naran," mengatakan bahwa hal inimerupakan perumpamaan orang munafik yang kadangkala diadapat melihat dan mengenai, tetapi setelah itu ia terkena buta hati.

Ibnu Abu Hatim mengatakan —dia telah meriwayatkan dari Ikri-mah, Al-Hasan, As-Saddi, dan Ar-Rabi' ibnu Anas— hal yangsemisal dengan apa yang dikatakan oleh Ata Al-Khurrasani.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam sehubungan dengan firman-Nya, "Masaluhum kamasalil lazis tauqada naran," mengatakanbahwa hal tersebut merupakan gambaran tentang sifat orang-orangmunafik yang kadangkala dapat melihat dan mengenal, tetapisetelah itu ia terkena buta hati. Dia mengatakan pula sehubungandengan firman-Nya, "Masaluhum kamasalil lazis tauqada naran,"hingga akhir ayat, bahwa hal tersebut merupakan tentang sifatorang-orang munafik. Pada mulanya mereka beriman hingga imanmenyinari kalbu mereka, sebagaimana api menyinari mereka yangmenyalakannya. Kemudian mereka kafir, maka Allah menghilangkancahaya apinya dan mencabut imannya sebagaimana Diamenghilangkan cahaya api tersebut, hingga mereka tertinggal dalamkeadaan yang sangat gelap tanpa dapat melihat.

Pendapat Ibnu Jarir serupa dengan riwayat Ali ibnu Abu Talhah,dari Ibnu Abbas, sehubungan dengan firman-Nya: Perumpamaanmereka adalah seperti orang yang menyalakan api. (Al-Baqarah: 17)Disebutkan bahwa hal ini merupakan suatu perumpamaan yangdibuat oleh Allah untuk menggambarkan orang-orang munafik. Yaitupada mulanya mereka merasa bangga dengan Islam, maka kaummuslim mau mengadakan pernikahan dengan mereka, salingmewaris dan saling membagi harta fai. Tetapi di kala mereka mati,

Page 322: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah mencabut kebanggaan itu dari mereka sebagaimana cayahaapi yang dihilangkan dari orang yang memerlukannya.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan firman-Nya, "Masaluhum kamasalillazis tauqada naran" bahwa sesungguhnya cahaya api itu adalahcahaya api yang dinyalakannya. Tetapi bila api itu padam, makalenyaplah cahayanya. Demikian pula keadaan orang munafik,manakala dia mengucapkan kalimat Ikhlas —yaitu la ilaha illallah(tidak ada Tuhan selain Allah)— ia berada dalam cahaya yangterang; tetapi jika ia ragu, maka terjerumuslah ia ke dalamkegelapan.

Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan firman-Nya, "Zaha-ballahu binurihim." Cahaya api mereka merupakan perumpamaanbagi iman mereka yang selalu mereka bicarakan.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadahmengenai firman-Nya: Perumpamaan mereka adalah seperti orangyang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya.(Al-Baqarah: 17) Yang dimaksud dengan api ialah perumpamaankalimah la ilaha illal-lah (tidak ada Tuhan selain Allah). Api itumenerangi mereka hingga mereka dapat makan dan minum,dianggap beriman di dunia, melakukan pernikahan, serta darahmereka terpelihara. Tetapi di kala mereka mati, Allah menghilangkancahaya mereka dan membiarkan mereka berada dalam keadaanyang sangat gelap, tidak dapat melihat.

Sa'id meriyawatkan dari Qatadah sehubungan dengan maknaayat ini, bahwa orang munafik yang mengucapkan kalimah la ilahaillallah (tidak ada Tuhan selain Allah) memperoleh cahaya dalamkehidupan di dunia. Untuk itu, mereka dapat menikah dengan kaummuslim melalui kalimah tersebut dan berperang bersama kaummuslim, dapat waris-mewaris dengan mereka, dan darah serta

Page 323: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hartanya terlindungi. Tetapi di saat ia mati, kalimah tersebut ia cabutkarena di dalam hatinya tidak ada pangkalnya; pada amalperbuatannya pun tidak ada hakikat kenyataan. Maka pada ayatselanjutnya disebutkan: dan Allah membiarkan mereka dalamkegelapan tidak dapat melihat. (Al-Baqarah: 17)

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna firman-Nya, "Watarakahum fi zulumatil la yubsirun"yakni Allah meninggalkan mereka dalam kegelapan (maksudnyadalam azab) bila mereka mati.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbassehubungan dengan firman-Nya, "Watarakahum fi zulumatin," yaknimereka dapat melihat perkara hak dengan mata hatinya, danmengatakannya hingga mereka dapat keluar dari kegelapankekufuran. Akan tetapi, sesudah itu mereka memadamkannyamelalui kekufuran dan kemunafikan mereka, akhirnya Allahmembiarkan mereka dalam kegelapan kekufuran, hingga tidak dapatmelihat hidayah dan tidak dapat berjalan lurus dalam perkara yanghak.

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan berikut sanadnyamengenai firman-Nya, "Watarakahum fi zulumatin," bahwakegelapan tersebut merupakan perumpamaan bagi kemunafikanmereka.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa watarakahum fi zulumatinla yubsirun artinya hal tersebut terjadi ketika orang munafik mati.Maka amal perbuatan jahatnya merupakan kegelapan baginya,hingga dia tidak dapat menemukan suatu amal baik pun yang sesuaidengan kalimah la ilaha illallah.

Page 324: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Summun bukmun 'umyun, As-Saddi meriwayatkan berikutsanadnya sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa mereka bisu,buta serta tuli.

Ali Ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna summun bukmun 'umyun, bahwa mereka tidak dapatmendengar petunjuk, tidak dapat melihatnya, dan tidak dapat mem-haminya. Hal yang sama dikatakan pula oleh Abul Aliyah danQatadah ibnu Di'amah.

Fahum la yarji'una, menurut Ibnu Abbas mereka tidak dapatkembali ke jalan hidayah. Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas.

As-Saddi meriwayatkan berikut sanadnya sehubungan denganmakna firman-Nya, "Summun bukmun 'umyun fahum la yarji'una,"yakni mereka tidak dapat kembali kepada Islam. Sedangkanmenurut Qatadah, mereka tidak dapat kembali itu maksudnya tidakdapat bertobat dan tidak pula mereka ingat.

AL-BAQARAH, AYAT 19-20

ماء فیه ظلمات ورعد وبرق یجعلون أصابعهم {أو كصیب من السواعق حذر الموت واالله محیط بالكافرین (19) في آذانهم من الصیكاد البرق یخطف أبصارهم كلما أضاء لهم مشوا فیه وإذا أظلمعلیهم قاموا ولو شاء االله لذهب بسمعهم وأبصارهم إن االله على كلشيء قدیر (20) }

Page 325: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langitdisertai gelap gulita, guruh, dan kilat; mereka menyumbat telinganyadengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takutakan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. Hampir-hampirkilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itumenyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu; dan bila gelapmenimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki,niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Ayat ini merupakan perumpamaan lain yang dibuat oleh AllahSwt. yang menggambarkan keadaan orang-orang munafik. Merekaadalah kaum yang lahiriahnya kadangkala menampakkan Islam, dankadangkala di lain waktu mereka ragu terhadapnya. Hati merekayang berada dalam keraguan, kekufuran, dan kebimbangan itudiserupakan dengan sayyib; makna sayyib ialah hujan. Demikianlahmenurut Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan sejumlah sahabat; jugamenurut Abu Aliyah, Mu-jahid, Sa'id ibnu Jubair, Ata, Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, Atiyyah, Al-Aufi, Ata Al-Khurrasani, As-Saddi, danAr-Rabi' ibnu Anas.

Menurut Ad-Dahhak, makna sayyibun adalah awan.

Tetapi menurut pendapat yang terkenal, artinya hujan yang turundari langit. Dalam keadaan gelap gulita maksudnya keraguan,kekufuran, dan kemunafikan; sedangkan maksud dari suara guruhialah rasa takut yang mencekam hati, mengingat orang munafik ituselalu berada dalam ketakutan yang sangat dan rasa ngeri,sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman Lainnya, yaitu:

یحسبون كل صیحة علیهم

Page 326: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukankepada mereka. (Al-Munafiqun: 4)

{ویحلفون باالله إنهم لمنكم وما هم منكم ولكنهم قوم یفرقون *لو یجدون ملجأ أو مغارات أو مدخلا لولوا إلیه وهم یجمحون}

Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama)Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golongan kalian;padahal mereka bukanlah dari golongan kalian, tetapi merekaadalah orang-orang yang sangat takut (kepada kalian). Jikalaumereka memperoleh tempat perlindungan atau gua-gua ataulubang-lubang (dalam tanah), niscaya mereka pergi kepadanyadengan secepat-cepatnya. (At-Taubah: 56-57)

Al-barqu artinya kilat, sedangkan yang dimaksud ialah suatu halyang berkilat di dalam hati golongan orang-orang munafik sebagaipertanda cahaya iman, hanya dalam waktu sebentar dan sekali-kali.Karena itu, Allah Swt. berfirman dalam ayat selanjutnya:

واعق حذر الموت واالله {یجعلون أصابعهم في آذانهم من الصمحیط بالكافرین}

mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena(mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputiorang-orang yang kafir. (Al-Baqarah: 19)

Dengan kata lain, tiada gunanya sama sekali sikap waspadamereka, karena Allah dengan kekuasaan-Nya Maha Meliputi;

Page 327: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka berada di bawah kehendak dan kekuasaan-Nya,sebagaimana yang dikatakan di dalam firman-Nya:

{هل أتاك حدیث الجنود * فرعون وثمود * بل الذین كفروا فيتكذیب * واالله من ورائهم محیط}

Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang,(yakni kaum) Fir'aun dan (kaum) Sarnud? Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, padahal Allah mengepung merekadari belakang mereka. (Al-Buruj: 17-20)

Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan, "Hampir-hampirkilat itu menyambar penglihatan mereka." Dikatakan demikiankarena sifat cahaya kilat tersebut kuat dan keras, sedangkanpandangan mata mereka (orang-orang munafik) lemah, dan hatimereka tidak mantap keimanannya.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan firman-Nya, "Yakadul barqu yakhtafu absarahum" artinya"hampir-hampir ayat-ayat muhkam Al-Qur'an membuka kedokorang-orang munafik".

Ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnuJubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya, "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka." Dikatakandemikian karena kuatnya cahaya kebenaran.”Setiap kali kilat itumenyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu; bila gelapgulita menimpa mereka, mereka berhenti." Manakala munculseberkas cahaya iman di dalam diri mereka, lalu mereka merasakangen dan mengikutinya, tetapi di lain waktu muncul keraguan

Page 328: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang membuat hati mereka gelap dan berhenti dalam keadaankebingungan.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna firman-Nya, "Kullama ada-a lahum masyau fihi,"artinya "manakala orang-orang munafik itu beroleh manfaat darikejayaan Islam, mereka merasa tenang; tetapi bila Islam tertimpacobaan, mereka bangkit kembali kepada kekufuran", sebagaimanapengertian yang terkandung di dalam firman Allah Swt.:

{ومن الناس من یعبد االله على حرف فإن أصابه خیر اطمأن به[وإن أصابته فتنة] }

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah denganberada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalamkeadaan itu; dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana berbaliklah ia kebelakang. (Al-Hajj: 11)

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbasmengenai firman-Nya, "Kullama ada-a lahum masyau fihi, wa izaazla-ma 'alaihim qamu" artinya "manakala mereka mengetahuiperkara yang hak dan membicarakannya, hal ini dimengerti melaluipercakapan mereka berada dalam jalan yang lurus. Tetapi manakalamereka berbalik dari iman menjadi kafir, mereka berhenti,maksudnya kebingungan. Demikianlah takwil Abul Aliyah, Al-HasanAl-Basri, Qatadah, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Saddu berikutsanadnya, dari sejumlah sahabat. Pendapat inilah yang paling sahihdan paling kuat.

Demikianlah keadaan orang-orang munafik kelak di hari kiamat,yaitu di saat manusia diberi nur sesuai dengan kadar keimanan

Page 329: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

masing-masing. Di antara mereka ada orang yang diberi nur yangdapat menerangi perjalanan yang jaraknya berpos-pos buatnya,bahkan lebih dari itu atau kurang dari itu. Di antara mereka ada yangnur-nya kadangkala padam dan kadangkala bercahaya. Di antaramereka ada yang dapat berjalan di atas sirat di suatu waktu,sedangkan di waktu lainnya dia berhenti. Di antara mereka ada yangnur-nya padam (tidak menyala) sama sekali, mereka adalah orang-orang munafik militan yang digambarkan oleh firman-Nya:

{یوم یقول المنافقون والمنافقات للذین آمنوا انظرونا نقتبسمن نوركم قیل ارجعوا وراءكم فالتمسوا نورا}

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuanberkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supayakami dapat mengambil sebagian cahaya kalian." Dikatakan (kepadamereka), "Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya(untuk kalian)." (Al-Hadid: 13)

Sehubungan dengan orang-orang mukmin di hari kiamat nanti,Allah Swt. menceritakan perihal mereka melalui firman-Nya:

{یوم ترى المؤمنین والمؤمنات یسعى نورهم بین أیدیهموبأیمانهم بشراكم الیوم جنات}

Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki danperempuan, sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan dan disebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), "Pada hari iniada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai." (Al-Hadid: 12)

Page 330: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dalam firman lainnya Allah Swt. mengatakan:

{یوم لا یخزي االله النبي والذین آمنوا معه نورهم یسعى بینأیدیهم وبأیمانهم یقولون ربنا أتمم لنا نورنا واغفر لنا إنك على كلشيء قدیر}

Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orangyang beriman bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancardi hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil merekamengatakan, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahayakami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Mahakuasa atassegala sesuatu. (At-Tahrim: 8)

Sa'id ibnu Abu Arubah meriwayatkan dari Qatadah sehubungandengan firman-Nya:

{یوم ترى المؤمنین والمؤمنات}

Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki danperempuan, hingga akhir ayat. (Al-Hadid: 12)

Disebutkan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

"من المؤمنین من یضيء نوره من المدینة إلى عدن، أو بینصنعاء ودون ذلك، حتى إن من المؤمنین من لا یضيء نوره إلا

موضع قدمیه"

Page 331: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di antara orang-orang mukmin ada yang cahayanya dapatmenyinari sejauh antara Madinah sampai 'Adn yang lebih jauh dariSan'a, dan ada pula yang kurang dari itu, hingga sesungguhnya diantara orang-orang mukmin ada yang cahayanya hanya dapatmenyinari tempat kedua telapak kakinya saja.

Hadis riwayat Ibnu Jarir, diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatimmelalui hadis Imran ibnu Daud Al-Qattan, dari Qatadah hadis yangsemisal.

Hadis ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Al-Minhal ibnuAmr, dari Qais ibnus Sakan, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang me-ngatakan bahwa kepada mereka diberikan cahaya yang sesuaidengan amal perbuatan masing-masing; di antara mereka ada yangdiberi cahaya seperti pohon kurma, ada yang seperti seorang lelakiberdiri, se-dangkan yang paling kecil cahayanya di antara merekaialah sebesar ibu jari, terkadang padam dan terkadang menyala.Begitu pula menurut riwayat Ibnu Jarir, dari Ibnu Musanna, dari IbnuIdris, dari ayahnya, dari Al-Minhal.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ali ibnuMuhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Idrisyang pernah mendengar dari ayahnya yang menceritakan dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Qais ibnus Sakan, dari Abdullah ibnu Mas'udsehubungan dengan makna firmannya: sedangkan cahaya merekamemancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. (At-Tahrim: 8)Yakni sesuai dengan kadar amal perbuatan masing-masing. Merekamelewati sirat, di antara mereka ada yang cahayanya semisalgunung, ada pula yang seperti pohon kurma, dan orang yang palingkecil cahayanya di antara mereka ialah yang sebesar ibu jarinya,adakalanya bercahaya dan adakalanya padam.

Page 332: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ismail Al-Ahmasi, telah menceritakan kepada kamiAbu Yahya Al-Hammani, telah menceritakan kepada kami Uqbah ib-nul Yaqzan, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwatiada seorang pun dari kalangan ahli tauhid melainkan diberi cahayadi hari kiamat kelak. Orang munafik cahayanya padam, orang muk-min merasa kasihan melihat orang-orang munafik padamcahayanya, lalu orang-orang mukmin berkata, "Wahai Tuhan kami,sempurnakanlah bagi kami cahaya kami."

Ad-Dahhak ibnu Muzahim mengatakan, setiap orang yangmenampakkan keimanan di dunia kelak di hari kiamat akan dibericahaya. Tetapi bila sampai di sirat, maka padamlah cahaya orang-orang munafik. Ketika orang-orang mukmin melihat hal itu, merekamerasa kasihan, lalu berkata, "Wahai Tuhan kami, sempurnakanlahbagi kami cahaya kami."

Berdasarkan pengertian ini, maka manusia itu terbagi menjadibeberapa macam: Pertama, yang mukmin secara murni, yaitumereka yang sifat-sifatnya disebut pada keempat ayat daripermulaan surat Al-Baqarah. Kedua, orang-orang kafir murni, yaitumereka yang sifat-sifatnya disebut dalam dua ayat berikutnya.Ketika orang-orang munafik terbagi menjadi dua golongan, yaitumunafik militan —yang dibuat perumpamaan api bagi mereka— danorang-orang munafik yang masih terombang-ambing dalamkemunafikannya. Adakalanya tampak bagi mereka berkas sinariman, dan terkadang sinar iman padam dalam diri mereka; merekaadalah orang-orang yang diumpamakan dengan air hujan. Golonganyang terakhir ini lebih ringan daripada golongan sebelumnya.

Perumpamaan mengenai diri seorang mukmin ini ditinjau dariberbagai segi, mirip dengan apa yang disebut di dalam surat An-Nur,yaitu tentang apa yang dijadikan oleh Allah di dalam kalbunya

Page 333: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berupa hidayah dan cahaya. Hal ini diserupakan dengan pelita yangberada di dalam kaca, sedangkan kaca tersebut seakan-akanbintang mutiara yang bercahaya dengan sendirinya. Demikianlahkeadaan kalbu orang mukmin yang dijadikan secara fitrah berimandan mendapat siraman dari syariah yang jernih secara langsungmenyentuhnya tanpa kekeruhan dan tanpa ada campuran,sebagaimana yang akan dijelaskan nanti pada tempatnya, insyaAllah.

Kemudian Allah membuat perumpamaan buat hamba-hambayang kafir, yaitu mereka yang menduga bahwa diri mereka berolehsuatu manfaat, padahal tiada suatu manfaat pun yang merekaperoleh. Mereka adalah orang-orang yang jahil murakkab,sebagaimana yang disebut di dalam firman-Nya:

مآن ماء حتى {والذین كفروا أعمالهم كسراب بقیعة یحسبه الظإذا جاءه لم یجده شیئا}

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksanafatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidakmendapatinya sesuatu apa pun. (An-Nur. 39)

Kemudian Allah Swt. membuat perumpamaan bagi orang-orangkafir yang kebodohannya tidak terlalu parah. Mereka adalah orang-orang yang disebut di dalam firman-Nya:

ي یغشاه موج من فوقه موج من فوقه {أو كظلمات في بحر لجسحاب ظلمات بعضها فوق بعض إذا أخرج یده لم یكد یراها ومن لم

Page 334: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

یجعل االله له نورا فما له من نور}

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi olehombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelapgulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya,tiadalah dia dapat melihatnya; (dan) barang siapa yang tiada dibericahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. (An-Nur: 40)

Berdasarkan hal ini orang-orang kafir pun terbagi menjadi duabagian, yaitu orang kafir militan dan orang kafir ikut-ikutan,sebagaimana keduanya disebut di dalam permulaan surat Al-Hajjmelalui firman-Nya:

{ومن الناس من یجادل في االله بغیر علم ویتبع كل شیطانمرید}

Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allahtanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangatjahat. (Al-Hajj: 3)

{ومن الناس من یجادل في االله بغیر علم ولا هدى ولا كتابمنیر}

Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantahtentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk, dan tanpakitab (wahyu) yang bercahaya. (Al-Hajj: 8)

Page 335: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah telah mengklasifikasikan orang-orang mukmin padapermulaan surat Al-Waqi'ah dan bagian akhirnya, sedangkan didalam surat Al-Insan mereka terbagi menjadi dua bagian, yaituorang-orang yang terdahulu mereka adalah golongan orang-orangmuqarrabin (dekat dengan Allah); dan golongan as-habul yamin,yaitu orang-orang yang bertakwa.

Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orangmukmin itu terdiri atas dua golongan, yaitu orang-orang yang dekatdengan Allah dan orang-orang yang bertakwa. Orang-orang kafirpun terbagi menjadi dua golongan, yaitu orang-orang kafir militandan orang-orang kafir muqallid (ikut-ikutan). Orang-orang munafikpun terbagi menjadi dua golongan, yaitu munafik militan dan munafikdari salah satu seginya saja, sebagaimana yang disebut di dalamkitab Sahihain melalui Abdullah ibnu Amr, bahwa Nabi Saw. pernahbersabda:

"ثلاث من كن فیه كان منافقا خالصا، ومن كانت فیه واحدةمنهن كانت فیه خصلة من النفاق حتى یدعها: من إذا حدث كذب،وإذا وعد أخلف، وإذا اؤتمن خان"

Ada tiga perkara, barang siapa menyandang ketiganya, maka diaadalah orang munafik militan; dan barang siapa yang menyandangsalah satunya, maka di dalam dirinya terdapat suatu pekerti munafikhingga ia meninggalkannya. Yaitu orang yang apabila berbicaraberdusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya khianat.

Berdasarkan hadis ini para ulama menyimpulkan bahwa di dalamdiri seseorang itu adakalanya terdapat suatu cabang dari iman dansuatu cabang dari sifat munafik, yang dalam realisasinya adakalanya

Page 336: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berupa amali (perbuatan) berdasarkan hadis ini, atau berupa i'tiqadi(keyakinan) berdasarkan apa yang telah ditunjukkan oleh ayat tadi.Demikian pendapat segolongan ulama Salaf dan sejumlah ulamayang telah disebut di atas.

ثنا أبو معاویة یعني ثنا أبو النضر، حد قال الإمام أحمد: حد، عن أبي ة، عن أبي البختري شیبان، عن لیث، عن عمرو بن مرسعید، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "القلوب أربعة:راج یزهر، وقلب أغلف مربوط على غلافه، قلب أجرد، فیه مثل السا القلب الأجرد فقلب المؤمن، وقلب منكوس، وقلب مصفح، فأما القلب ا القلب الأغلف فقلب الكافر، وأم سراجه فیه نوره، وأما القلب المنكوس فقلب المنافق الخالص، عرف ثم أنكر، وأمح فقلب فیه إیمان ونفاق، ومثل الإیمان فیه كمثل البقلة، المصفیب، ومثل النفاق فیه كمثل القرحة یمدها القیح یمدها الماء الطتین غلبت على الأخرى غلبت علیه" والدم، فأي المد

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbun Nadr, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah (yakniSyaiban), dari Lais, dari Amr ibnu Murrah, dari Abul Bukhturi, dariAbu Sa'id yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

Kalbu (manusia) itu ada empat macam, yaitu kalbu yang jernih,bagian dalamnya seperti pelita yang bercahaya, kalbu yang

Page 337: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

terbungkus dalam keadaan terikat oleh pembungkusnya, kalbu yanglayu, dan kalbu yang terlapisi. Adapun kalbu yang jernih ialah kalbuorang mukmin, sedangkan pelita yang di dalam adalah cahayanya.Adapun kalbu yang terbungkus ialah (perumpamaan) kalbu orangkafir, sedangkan kalbu yang layu ialah kalbu orang munafik murni(militan); pada mulanya mengetahui (perkara yang hak), kemudianmengingkarinya. Kalbu yang terlapisi ialah kalbu yang di dalamnyaterdapat iman dan kemunafikan. Perumpamaan iman di dalam kalbuadalah seperti sayuran yang selalu diberi air yang baik, sedangkanperumpamaan nifaq adalah seperti luka yang selalu mengeluarkannanah dan darah. Maka yang mana pun di antara kedua benda yangdiperumpamakan itu lebih kuat daripada yang lainnya, berarti iadapat mengalahkannya.

Hadis ini berpredikat jayyid lagi hasan. Allah SWT telah berfirman:

{ولو شاء االله لذهب بسمعهم وأبصارهم}

Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkanpendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allahberkuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah: 20)

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'idibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini,bahwa demikian itu terjadi setelah mereka mengetahui perkara hak,lalu mereka meninggalkannya.

Innallaha 'ala kulli syaiin qadir, menurut Ibnu Abbas artinya'bahwa sesungguhnya Allah Mahakuasa terhadap semua hal yangdi-kehendaki-Nya atas hamba-hamba-Nya berupa pembalasan atauampunan'.

Page 338: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, sesungguhnya Allah Swt. menyifati diri-Nya dengan sifat Kuasa terhadap segala sesuatu dalam hal ini,karena Dia bertindak memperingatkan terhadap orang-orangmunafik akan azab dan siksanya. Allah memberitakan kepadamereka bahwa Dia Maha Meliputi mereka dan Mahakuasa untukmenghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Makna lafazqadir adalah qadir, sama halnya dengan lafaz 'alim bermakna 'alim.

Ibnu Jarir dan orang-orang yang mengikutinya dari kebanyakanahli tafsir berpendapat bahwa kedua perumpamaan yang dibuat olehAllah ini menggambarkan keadaan suatu golongan dari orang-orangmunafik. Dengan demikian, berarti huruf au yang terdapat di dalamfirman-Nya, "Au kasayyibim minas sama," bermakna wawu.Perihalnya sama dengan yang terdapat di dalam firman lainnya,yaitu:

{ولا تطع منهم آثما أو كفورا}

Dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yangkafir di antara mereka. (Al-Insan: 24)

Atau huruf au ini bermakna takhyir (pilihan), dengan kata lain 'akubuatkan perumpamaan ini bagi mereka atau jika kamu sukaperumpamaan lainnya'.

Imam Qurtubi mengatakan bahwa huruf au di sini menunjukkanmakna tasawi (persamaan atau pembanding), misalnya dikatakan:"Bergaullah kamu dengan Al-Hasan atau Ibnu Sirin." Demikian yangdikemukakan oleh Az-Zamakhsyari, yaitu masing-masing darikeduanya memiliki persamaan dengan yang lain dalam hal bolehbergaul. Dengan demikian, berarti makna ayat menunjukkan mana

Page 339: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

saja di antara perumpamaan ini atau yang lainnya untukmenggambarkan mereka dinilai sesuai dengan keadaan mereka.

Menurut kami, perumpamaan ini dikemukakan berdasarkan jenisorang-orang munafik, karena sesungguhnya mereka terdiri atasberbagai macam tingkatan dan memiliki keadaan serta sifat masing-masing, sebagaimana yang disebut di dalam surat Bara-ah (At-Taubah) dengan memakai ungkapan waminhum (dan di antaramereka) secara berulang-ulang. Setiap kali disebut lafaz waminhum,dijelaskan keadaan dan sifat-sifat mereka, ciri khas perbuatan sertaucapan mereka. Maka menginterpretasikan kedua perumpamaan inibuat dua golongan di antara mereka (orang-orang munaflk) lebihtepat dan lebih sesuai dengan keadaan dan sifat-sifat mereka.

Allah Swt. telah membuat dua perumpamaan bagi dua jenisorang-orang kafir —yaitu orang kafir militan dan orang kafir ikut-ikutan— melalui firman-Nya di dalam surat An-Nur, yaitu:

{والذین كفروا أعمالهم كسراب بقیعة}

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksanafatamorgana di tanah yang datar. (An-Nur: 39)

ي یغشاه موج} {أو كظلمات في بحر لج

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam. (An-Nur: 40)

Perumpamaan yang pertama ditujukan untuk orang kafir militan,yaitu mereka yang jahil murakkab (mereka tidak mengetahui bahwadirinya tidak tahu); sedangkan yang kedua ditujukan untuk orangkafir yang kebodohannya tidak terlalu parah, yaitu mereka dari

Page 340: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalangan para pengikut dan yang membebek kepada parapemimpinnya.

AL-BAQARAH, AYAT 21-22

{یا أیها الناس اعبدوا ربكم الذي خلقكم والذین من قبلكم لعلكمماء بناء وأنزل من تتقون (21) الذي جعل لكم الأرض فراشا والسماء ماء فأخرج به من الثمرات رزقا لكم فلا تجعلوا الله أندادا السوأنتم تعلمون (22) }

Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian Yang telah menciptakankalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian danlangit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, laluDia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagairezeki untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengadakansekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui.

Allah Swt. menjelaskan tentang sifat uluhiyyah-Nya Yang MahaEsa, bahwa Dialah yang memberi nikmat kepada hamba-hamba-Nya dengan menciptakan mereka dari tiada ke alam wujud, lalumelimpahkan kepada mereka segala macam nikmat lahir dan batin.Allah menjadikan bagi mereka bumi sebagai hamparan buat tempatmereka tinggal, diperkokoh kestabilannya dengan gunung-gunungyang tinggi lagi besar; dan Dia menjadikan langit sebagai atap,sebagaimana disebutkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

ماء سقفا محفوظا وهم عن آیاتها معرضون} {وجعلنا الس

Page 341: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara,sedangkan mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaanAllah) yang terdapat padanya. (Al-Anbiya: 32)

Allah menurunkan air hujan dari langit bagi mereka. Yangdimaksud dengan lafaz as-sama dalam ayat ini ialah awan yangdatang pada waktunya di saat mereka memerlukannya. Melaluihujan, Allah menumbuhkan buat mereka berbagai macam tumbuhanyang menghasilkan banyak jenis buah, sebagaimana yang telahdisaksikan. Hal tersebut sebagai rezeki buat mereka, juga buatternak mereka, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam ayatlainnya. Di antara ayat-ayat tersebut yang paling dekatpengertiannya dengan maksud ini ialah firman-Nya:

ركم ماء بناء وصو {االله الذي جعل لكم الأرض قرارا والسیبات ذلكم االله ربكم فتبارك االله رب فأحسن صوركم ورزقكم من الطالعالمین}

Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tempat menetap danlangit sebagai atap, dan membentuk kalian, lalu membaguskan rupakalian serta memberi kalian rezeki dengan sebagian yang baik-baik.Yang demikian itu adalah Allah Tuhan kalian, Maha-agung Allah,Tuhan semesta alam. (Al-Mu’min: 64)

Kesimpulan makna yang dikandung ayat ini ialah bahwa Allahadalah Yang Menciptakan, Yang memberi rezeki, Yang memilikirumah ini serta para penghuninya, dan Yang memberi merekarezeki. Karena itu, Dia sematalah Yang harus disembah dan tidakboleh mempersekutukan-Nya dengan selain-Nya, sebagaimanayang dinyatakan di dalam ayat lain:

Page 342: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{فلا تجعلوا الله أندادا وأنتم تعلمون}

Karena itu, janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagiAllah, padahal kalian mengetahui. (Al-Baqarah: 22)

Di dalam hadis Sahihain disebutkan dari Ibnu Mas'ud yangmenceritakan:

نب أعظم؟ قال: "أن تجعل الله ندا، قلت: یا رسول االله، أي الذوهو خلقك" الحدیث

Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besardi sisi Allah? Beliau menjawab, "Bila kamu mengadakan sekutu bagiAllah, padahal Dialah Yang menciptakanmu,'" hingga akhir hadis.

Demikian pula yang disebutkan di dalam hadis Mu'az yangmenyebutkan.

"أتدري ما حق االله على عباده؟ أن یعبدوه لا یشركوا به شیئا"الحدیث

Tahukah kamu apa hak Allah yang dibebankan pada hamba-hamba-Nya?" lalu disebutkan, "Hendaklah mereka menyembah-Nyadan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun," hinggaakhir hadis.

Di dalam hadis lain disebutkan seperti berikut:

Page 343: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"لا یقولن أحدكم: ما شاء االله وشاء فلان، ولكن لیقل ما شاءاالله، ثم شاء فلان"

Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian mengatakan, "Iniadalah yang dikehendaki oleh Allah, dan yang dikehendaki oleh siFulan," tetapi hendaklah ia mengatakan, "Ini yang dikehendaki olehAllah" kemudian, "Ini yang dikehendaki oleh si Fulan.

ثنا عبد الملك بن عمیر، عن ربعي بن اد بن سلمة: حد قال حمها، فیل بن سخبرة، أخي عائشة أم المؤمنین لأم حراش، عن الطقال: رأیت فیما یرى النائم، كأني أتیت على نفر من الیهود، فقلت:من أنتم؟ فقالوا: نحن الیهود، قلت: إنكم لأنتم القوم لولا أنكمتقولون: عزیر ابن االله. قالوا: وإنكم لأنتم القوم لولا أنكم تقولون:د. قال: ثم مررت بنفر من النصارى، فقلت: ما شاء االله وشاء محممن أنتم؟ قالوا: نحن النصارى. قلت: إنكم لأنتم القوم لولا أنكمتقولون: المسیح ابن االله. قالوا: وإنكم لأنتم القوم لولا أنكم تقولون:

ا أصبحت أخبرت بها من أخبرت، ثم د. فلم ما شاء االله وشاء محمأتیت النبي صلى االله علیه وسلم فأخبرته، فقال: "هل أخبرت بهاا بعد، أحدا؟ " فقلت: نعم. فقام، فحمد االله وأثنى علیه ثم قال: "أمفإن طفیلا رأى رؤیا أخبر بها من أخبر منكم، وإنكم قلتم كلمة كان

Page 344: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

یمنعني كذا وكذا أن أنهاكم عنها، فلا تقولوا: ما شاء االله وشاءد، ولكن قولوا: ما شاء االله وحده". محم

Hammad ibnu Salimah mengatakan, telah menceritakan kepadakami Abdul Malik ibnu Umair, dari Rab'i ibnu Hirasy, dari Tufail ibnuSakhbirah (saudara lelaki ibu Siti Aisyah r.a.) yang menceritakanbahwa ia melihat dalam mimpinya seakan-akan berada di tengah-tengah orang-orang Yahudi, lalu ia bertanya (kepada mereka),"Siapakah kalian?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orangYahudi." Ia berkata, "Sesungguhnya kalian benar-benar merupakansuatu kaum jikalau kalian tidak mengatakan bahwa Uzair anak laki-laki Allah." Mereka mengatakan, "Sesungguhnya kalian punmerupakan suatu kaum jikalau kalian tidak mengatakan bahwa iniapa yang dikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki olehMuhammad." Kemudian Tufail bersua dengan segolongan orang-orang Nasrani, lalu ia bertanya, "Siapakah kalian?" Merekamenjawab, "Kami orang-orang Nasrani." Ia berkata, "Sesungguhnyakalian benar-benar merupakan suatu kaum jikalau kalian tidakmengatakan bahwa Al-Masih anak laki-laki Allah." Mereka berkata,"Dan sesungguhnya kamu pun benar-benar merupakan suatu kaumjikalau kamu tidak mengatakan bahwa ini adalah apa yangdikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki oleh Muhammad."Pada pagi harinya Tufail menceritakan mimpi itu kepada sebagianorang yang biasa mengobrol dengannya, kemudian ia datangkepada Nabi Saw. dan menceritakan hal itu kepadanya. Maka NabiSaw. bertanya, "Apakah engkau telah menceritakannya kepadaseseorang?" Ia menjawab, "Ya." Maka Nabi Saw. berdiri, lalu memujikepada Allah dan menyanjung-Nya. Setelah itu beliau Saw.bersabda: Amma ba'du, sesungguhnya Tufail telah melihat sesuatudalam mimpinya yang telah ia ceritakan kepada sebagian orang diantara kalian yang menerima berita darinya. Sesungguhnya kalian

Page 345: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah mengatakan suatu kalimat yang pada mulanya aku terhalangoleh anu dan anu untuk melarang kalian mengatakannya. Makasekarang janganlah kalian mengatakan, "Ini adalah apa yangdikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki oleh Muhammad"melainkan katakanlah, "Ini adalah yang dikehendaki oleh Allahsemata."

Demikian riwayat Ibnu Murdawaih di dalam kitab tafsirnyamengenai ayat ini melalui hadis Hammad ibnu Salimah dengan lafazyang sama. Hadis ini diketengahkan pula oleh Ibnu Majah dari jalurlain melalui Abdul Malik ibnu Umair dengan lafaz yang sama atausemisal.

، ، عن الأجلح بن عبد االله الكندي قال سفیان بن سعید الثوريعن یزید بن الأصم، عن ابن عباس، قال: قال رجل للنبي صلى االلهعلیه وسلم: ما شاء االله وشئت. فقال: "أجعلتني الله ندا؟ قل: ماشاء االله وحده".

Sufyan ibnu Sa'id As-Sauri mengatakan dari Al-Ajlah ibnuAbdullah Al-Kindi, dari Yazid ibnul Asam, dari Ibnu Abbas yangmenceritakan: Seorang lelaki berkata kepada Nabi Saw., "Ini adalahyang dikehendaki oleh Allah dan olehmu." Maka Nabi Saw.bersabda, "Apakah engkau menjadikan diriku sebagai tandinganAllah! Katakanlah, 'Inilah yang dikehendaki oleh Allah semata'"

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Murdawaih. Imam Nasaiserta Imam Ibnu Majah telah mengetengahkannya dari hadis Isaibnu Yunus. dari Al-Ajlah dengan lafaz yang sama.

Page 346: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Semua itu ditandaskan demi memelihara dan melindungiketauhidan.

Muhammad ibnu Ishak mengatakan, telah menceritakan kepada-nya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnuJubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan sehubungan denganmakna firman-Nya: Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian. (Al-Baqarah: 21) Ayat ini ditujukan kepada kedua golongan secarakeseluruhan, yaitu orang-orang kafir dan orang-orang munafik.Dengan kata lain, esakanlah Tuhan kalian yang telah menciptakankalian dan orang-orang sebelum kalian.

Hal yang sama dikatakan pula dalam riwayat lain dari Ibnu Abbassehubungan dengan makna firman-Nya: Karena itu, janganlah kalianmengadakan sekulu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui.(Al-Baqarah: 22) Maksudnya, janganlah kalian mempersekutukanAllah dengan selain-Nya, yaitu dengan tandingan-tandingan yangtidak dapat menimpakan mudarat dan tidak dapat memberi manfaat,padahal kalian mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang memberirezeki kepada kalian selain Allah. Kalian telah mengetahui apa yangdiserukan oleh Muhammad kepada kalian —yaitu ajaran tauhid—adalah perkara yang hak yang tiada keraguan di dalamnya.Demikian pula menurut Qatadah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Amr ibnu Abu Asim, telah menceritakan kepada kamiAmr, telah menceritakan kepada kami Abu Dahhak ibnu Mukhalladalias Abu Asim, telah menceritakan kepada kami Syabib ibnu Bisyr,telah menceritakan kepada kami Ikrimah, dari Ibnu Abbas,sehubungan dengan firman-Nya, "Fala taj'alu lillahi andadan." Istilahandad yaitu sama dengan mempersekutukan Allah, syirik itu lebihsamar daripada rangkakan semut di atas batu hitam yang licin didalam kegelapan malam.

Page 347: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Contoh perbuatan syirik (atau mempersekutukan Allah) ialahucapan seseorang, "Demi Allah dan demi hidupmu, hai Fulan, dandemi hidupku." Juga ucapan, "Seandainya tidak ada anjing, niscayamaling akan datang ke rumah kami tadi malam," atau "Seandainyatidak ada angsa, niscaya maling memasuki rumah kami." Demikianpula ucapan seseorang kepada temannya, "Ini adalah yangdikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki olehmu." Juga ucapan,"Seandainya tidak ada Allah dan si Fulan," semuanya itu merupakanperkataan yang menyebabkan kemusyrikan.

Di dalam hadis disebutkan bahwa ada seorang lelaki berkatakepada Rasulullah Saw., "Ini adalah yang dikehendaki Allah danyang dikehendaki olehmu." Maka beliau Saw. bersabda:

"أجعلتني الله ندا"

Apakah kamu menjadikan diriku sebagai tandingan Allah?

Di dalam hadis lain disebutkan:

دون، تقولون: ما شاء االله، وشاء "نعم القوم أنتم، لولا أنكم تندفلان".

Sebaik-baik kaum adalah kalian jikalau kalian tidak melakukantandingan (terhadap Allah), (karena) kalian mengatakan, "Ini adalahyang dikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki oleh si Fulan."

Abul Aliyah mengatakan, makna andadan dalam firman-Nya,"Fala taj'alu lillahi andadan," ialah tandingan dan sekutu. Demikiandikatakan oleh Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, As-Saddi, Abu Malik,dan Ismail ibnu Abu Khalid.

Page 348: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mujahid mengatakan bahwa makna firman-Nya, "Wa-antum ta'-lamuna," ialah sedangkan kalian mengetahui bahwa Allah adalahTuhan Yang Maha Esa di dalam kitab Taurat dan kitab Injil.

ثنا أبو خلف موسى بن خلف، ان، حد ثنا عف قال الإمام أحمد: حدم، ثنا یحیى بن أبي كثیر، عن زید بن سلا وكان یعد من البدلاء، حد، أن نبي االله صلى االله علیه ه ممطور، عن الحارث الأشعري عن جدلام، ، أمر یحیى بن زكریا، علیه الس وسلم قال: "إن االله عز وجل، ، وأن یأمر بني إسرائیل أن یعملوا بهن بخمس كلمات أن یعمل بهنلام: إنك قد أمرت بخمس وكان یبطئ بها، فقال له عیسى، علیه السا أن ، فإم كلمات أن تعمل بهن وتأمر بني إسرائیل أن یعملوا بهن. فقال: یا أخي، إني أخشى إن سبقتني أن ا أن أبلغهن ، وإم تبلغهنأعذب أو یخسف بي". قال: "فجمع یحیى بن زكریا بني إسرائیل فيرف، فحمد االله بیت المقدس، حتى امتلأ المسجد، فقعد على الش، وأثنى علیه، ثم قال: إن االله أمرني بخمس كلمات أن أعمل بهن: أن تعبدوا االله لا تشركوا به شیئا، لهن ، وأو وآمركم أن تعملوا بهنفإن مثل ذلك مثل رجل اشترى عبدا من خالص ماله بورق أو ذهب،ه أن یكون عبده فجعل یعمل ویؤدي غلته إلى غیر سیده فأیكم یسركذلك؟ وإن االله خلقكم ورزقكم فاعبدوه ولا تشركوا به شیئا وأمركم

Page 349: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لاة؛ فإن االله ینصب وجهه لوجه عبده ما لم یلتفت، فإذا صلیتم بالصة من یام، فإن مثل ذلك كمثل رجل معه صر فلا تلتفتوا. وأمركم بالصائم عند مسك في عصابة، كلهم یجد ریح المسك. وإن خلوف فم الصدقة؛ فإن مثل ذلك كمثل االله أطیب من ریح المسك. وأمركم بالصموه لیضربوا عنقه، ، فشدوا یدیه إلى عنقه، وقد رجل أسره العدوفقال لهم: هل لكم أن أفتدي

نفسي ؟ فجعل یفتدي نفسه منهم بالقلیل والكثیر حتى فك نفسه.وأمركم بذكر االله كثیرا؛ وإن مثل ذلك كمثل رجل طلبه العدو سراعان فیه، وإن العبد أحصن ما في أثره، فأتى حصنا حصینا فتحصیطان إذا كان في ذكر االله". یكون من الش

قال: وقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "وأنا آمركم بخمساعة، والهجرة، والجهاد مع، والط : الجماعة، والس االله أمرني بهنفي سبیل االله؛ فإنه من خرج من الجماعة قید شبر فقد خلع ربقةالإسلام من عنقه، إلا أن یراجع ومن دعا بدعوى جاهلیة فهو منجثي جهنم". قالوا: یا رسول االله، وإن صام وصلى ؟ فقال: "وإن

Page 350: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

صلى وصام وزعم أنه مسلم؛ فادعوا المسلمین بأسمائهم على ما: المسلمین المؤمنین عباد االله" اهم االله عز وجل سم

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAffan, telah menceritakan kepada kami Abu Khalaf (yaitu Musa ibnuKhalaf, beliau termasuk wali abdal), telah menceritakan kepada kamiYahya ibnu Abu Kasir, dari Zaid ibnu Salam, dari kakeknya(Mamtur), dari Al-Haris Al-Asy'ari, bahwa Nabi Saw. pernahbersabda, "Sesungguhnya Allah Swt. memerintahkan kepada Yahyaibnu Zakaria a.s. untuk mengamalkan lima kalimat danmemerintahkan kepada Bani Israil untuk mengamalkannya. Akantetapi, hampir saja Yahya a.s. terlambat mengamalkannya, lalu Isaa.s. berkata kepadanya, 'Sesungguhnya kamu telah diperintahkanuntuk mengamalkan lima kalimat. Kamu pun memerintahkan kepadaBani Israil agar mereka mengamalkannya. Apakah kamu yangmenyampaikan, atau diriku yang menyampaikannya?' Yahyamenjawab, 'Hai Saudaraku, sesungguhnya aku merasa takut jikakamu yang menyampaikannya, nanti aku akan diazab atau dikutuk.'Kemudian Yahya ibnu Zakaria mengumpulkan kaum Bani Israil diBaitul Muqaddas hingga masjid menjadi penuh oleh mereka. Yahyaduduk di atas tempat yang tinggi, lalu memuji dan menyanjung AllahSwt. Kemudian ia mengatakan, 'Sesungguhnya Allah telahmemerintahkan kepadaku untuk mengamalkan lima kalimat. Diamemerintahkan pula kepada kalian agar mengamalkannya.Pertama, hendaklah kalian menyembah Allah dan janganlah kalianmempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Karena sesungguhnyaperumpamaan orang yang mempersekutukan Allah itu sepertikeadaan seorang lelaki yang membeli seorang budak denganuangnya sendiri secara murni, baik uang perak ataupun uang emas.Lalu si budak bekerja dan memberikan hasil penjualan jasanya itukepada selain tuannya. Maka siapakah di antara kalian yang suka

Page 351: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diperlakukan seperti demikian? Sesungguhnya Allah-lah yangmenciptakan kalian dan yang memberi rezeki kalian. Makasembahlah Dia oleh kalian dan jangan kalian mempersekutukan-Nyadengan sesuatu pun. Allah memerintahkan kalian untukmengerjakan salat, karena sesungguhnya Zat Allah berada dihadapan hamba-Nya selagi si hamba (yang sedang salat itu) tidakmenoleh. Karena itu, apabila kalian sedang salat, janganlah kalianmenoleh. Allah telah memerintahkan kalian puasa, karenasesungguhnya perumpamaan puasa itu seperti keadaan seoranglelaki yang membawa sebotol minyak kesturi berada di tengah-tengah segolongan kaum, lalu mereka dapat mencium bau wangiminyak kesturinya. Sesungguhnya bau mulut orang yang sedangpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kesturi. Allahmemerintahkan kalian untuk bersedekah, karena sesungguhnyaperurnpamaan sedekah itu seperti seorang laki-laki yang ditawanmusuh, dan mengikat kedua tangannya ke lehernya, lalumengajukannya untuk menjalani hukuman pancung. Kemudian lelakiitu berkata, 'Bolehkah aku menebus diriku dari kalian?' Lalu lelaki itumenebus dirinya dengan semua miliknya, baik yang bernilai murahmaupun yang bernilai mahal, hingga dirinya terbebas. Allahmemerintahkan kalian untuk berzikir dengan banyak mengingatAllah, karena sesungguhnya perurnpamaan hal ini seperti keadaanseorang lelaki yang dikejar-kejar musuh yang memburunya dengancepat dari belakang. Kemudian lelaki itu sampai ke suatu benteng,lalu ia berlindung di dalam benteng itu (dari kejaran musuhnya).Sesungguhnya tempat yang paling kuat bagi seorang hamba untukmelindungi dirinya dari setan ialah bila ia selalu dalam keadaanberzikir mengingat Allah'."

Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:Dan aku perintahkan kalian untuk mengerjakan lima perkara yangtelah diperintahkan oleh Allah kepadaku, yaitu (menetapi) jamaah(persatuan), tunduk dan taat (kepada ulil amri), dan hijrah serta jihad

Page 352: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

di jalan Allah. Karena sesungguhnya barang siapa yang keluar darijamaah dalam jarak satu jengkal, berarti dia telah rnenanggalkanikalan Islam dari lehernya, kecuali jika ia bertobat. Barang siapayang memanggil dengan memakai seruan Jahiliyah. maka iadimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan berlutut.Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, sekalipun dia puasa dansalat?" Beliau Saw. menjawab, "Sekalipun dia salat dan puasa, sertamengaku dirinya muslim. Maka panggillah orang-orang muslimdengan nama-namanya sesuai dengan nama yang telah diberikanoleh Allah buat mereka; orang-orang muslim dan orang-orangmukmin adalah hamba-hamba Allah.

Hadis ini berpredikat hasan, sedangkan syahid (bukti) dari hadisini yang berkaitan dengan makna ayat yang sedang kita bahas iniialah kalimat yang mengatakan, "Dan sesungguhnya Allah telahmenciptakan kalian dan memberi kalian rezeki. Maka sembahlah Diaoleh kalian, dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengansesuatu pun."

Ayat yang sedang kita bahas menunjukkan bahwa hanya Allahsemata yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Kebanyakanulama tafsir —seperti Ar-Razi dan lain-lainnya— menyimpulkan dalildari hadis ini adanya Tuhan Yang Maha Pencipta, sama halnyadengan ayat yang sedang kita bahas secara lebih prioritas. Karenasesungguhnya orang yang merenungkan semua keberadaan alambagian bawah dan bagian atas berikut berbagai ragam bentuk,warna, watak, manfaat (kegunaan), dan peletakannya dalam posisiyang tepat, semua itu menunjukkan kekuasaan Penciptanya,kebijaksanaan-Nya, pengetahuan-Nya serta keahlian-Nya, dankebesaran kekuasaan-Nya. Perihalnya sama dengan apa yangdikatakan oleh sebagian orang Arab ketika ditanya, "Manakah buktiyang menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Tinggi?" Maka diamenjawab, "Subhanallah (Mahasuci Allah), sesungguhnya kotoran

Page 353: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

unta menunjukkan adanya unta, jejak kaki menunjukkan adanyaorang yang lewat. Langit yang memiliki bintang-bintang, bumi yangmemiliki gunung-gunung serta lautan yang memiliki ombak-ombak,bukankah semua itu menunjukkan adanya Tuhan Yang Mahalembutlagi Maha Mengetahui?"

Ar-Razi meriwayatkan dari Imam Malik, bahwa Ar-Rasyid pernahbertanya kepadanya mengenai masalah ini, lalu Imam Malikmembuktikan dengan adanya berbagai macam bahasa, suara, danirama.

Disebutkan oleh Abu Hanifah bahwa ada sebagian orang Zindiqbertanya kepadanya mengenai keberadaan Tuhan Yang MahaPencipta. Maka Abu Hanifah berkata kepada mereka, "Biarkanlahaku berpikir sejenak untuk mengingat suatu hal yang pernahdiceritakan kepadaku. Mereka menceritakan kepadaku bahwa adasebuah perahu di tengah laut yang berombak besar, di dalamnyaterdapat berbagai macam barang dagangan, sedangkan di dalamperahu itu tidak terdapat seorang pun yang menjaganya dan tiadaseorang pun yang mengendalikannya. Tetapi sekalipun demikianperahu tersebut berangkat dan tiba berlayar dengan sendirinya,dapat membelah ombak yang besar hingga selamat dari bahaya.Perahu itu dapat berlayar dengan sendirinya tanpa ada seorang punyang mengendalikannya." Mereka berkata, "Ini adalah suatu halyang tidak akan dikatakan oleh orang yang berakal." Maka AbuHanifah berkata, "Celakalah kamu, semua alam wujud berikut apayang ada padanya mulai dari alam bagian bawah dan bagian atas,semua yang terkandung di dalamnya berupa berbagai macambenda yang teratur ini, apakah tidak ada penciptanya?" Akhirnyakaum Zindiq itu terdiam dan mereka sadar, lalu kembali kepadaperkara yang hak dan semuanya masuk Islam di tengah AbuHanifah.

Page 354: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Diriwayatkan dari Imam Syafii bahwa ia pernah ditanya mengenaikeberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka ia menjawab bahwaini adalah daun at-tut yang rasanya sama. Daun ini bila dimakan ulatsutera dapat menghasilkan benang sutera; bila dimakan lebah,keluar darinya madu; bila dimakan kambing dan sapi atau unta,menjadi kotoran yang tercampakkan (menjadi pupuk); dan biladimakan oleh kijang, maka keluar dari tubuh kijang itu bibit minyakkesturi, padahal daunnya berasal dari satu jenis.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa ia pernah ditanyamengenai masalah ini, ia menjawab bahwa ada sebuah bentengyang kuat lagi licin, tidak mempunyai pintu dan tidak mempunyailubang. Bagian luarnya putih seperti perak, sedangkan bagiandalamnya kuning mirip emas. Ketika benteng tersebut dalamkeadaan demikian, tiba-tiba temboknya terbelah dan keluarlahdarinya seekor hewan yang dapat mendengar dan melihat, bentukdan suaranya lucu. Dia bermaksud menggambarkan telur bilamenetas.

Abu Nuwas pernah ditanya mengenai masalah ini. Ia berkatamelalui syair-syairnya, yaitu:

ل في نبات الأرض وانظر ... إلى آثار ما صنع الملیك ... تأم

بیك ... عیون من لجین شاخصات ... بأحداق هي الذهب الس

برجد شاهدات ... بأن االله لیس له شریك ... على قضب الز

Renungkanlah kejadian tumbuh-tumbuhan di bumi ini danperhatikanlah hasil-hasil dari apa yang telah dibuat oleh Tuhan Yang

Mahakuasa. Air yang jernih bak perak memenuhi parit-parit yangbagaikan emas cetakan mengairi lahan-lahan yang indah bagaikan

Page 355: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

batu permata zabarjad, semuanya itu merupakan saksi yangmembuktikan bahwa Allah tiada sekutu bagi-Nya.

Ibnul Mu'taz mengatakan:

فیا عجبا كیف یعصى الإله ... أم كیف یجحده الجاحد ...

وفي كل شيء له آیة ... تدل على أنه واحد ...

Alangkah anehnya, bagaimanakah seseorang berbuat durhakakepada Tuhan, dan bagaimanakah seseorang mengingkari-Nya,

padahal segala sesuatu merupakan pertanda baginya yangmenunjukkan bahwa Tuhan adalah Esa.

Ulama lainnya mengatakan, "Barang siapa yang merenungkanketinggian langit ini, keluasannya, dan semua yang ada padanyaberupa bintang yang bercahaya —baik yang kecil maupun yangbesar— dan bintang-bintang yang beredar pada garis edarnya sertayang tetap, niscaya semua itu memberikan kesimpulan kepadanyaakan adanya Tuhan Yang Maha Pencipta. Barang siapa yangmenyaksikan bagaimana bintang-bintang tersebut berputar padadirinya sendiri setiap sehari semalam sekali putaran dalam tatasurya yang maha luas itu, sedangkan masing-masing mempunyaigaris edarnya sendiri; dan barang siapa yang memperhatikan lautanyang meliputi daratan dari berbagai arah, gunung-gunung yangdipancangkan di bumi agar stabil dan para penghuninya yang terdiriatas berbagai macam jenis dan bentuk serta warnanya, niscayamenyimpulkan adanya Tuhan Yang Maha Pencipta, sebagaimanayang dijelaskan di dalam firman-Nya:

Page 356: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ومن الجبال جدد بیض وحمر مختلف ألوانها وغرابیب سود *واب والأنعام مختلف ألوانه كذلك إنما یخشى االله ومن الناس والدمن عباده العلماء}

Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merahyang beraneka ragam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-bina-tang melatadan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macamwarnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. (Fathir. 27-28)

Demikian pula sungai-sungai yang membelah dari suatu negeri kenegeri yang lain, membawa banyak manfaat. Semua yangdiciptakan di muka bumi berupa bermacam-macam makhluk hidup,tumbuh-tumbuhan yang berbeda-beda rasanya, dan berbagaimacam bunga yang beraneka ragam warnanya, padahal tanah danairnya sama; semua itu menunjukkan adanya Tuhan Yang MahaPencipta dan kekuasaan serta kebijaksanaan-Nya Yang Mahabesar.Juga menunjukkan rahmat-Nya kepada semua makhluk-Nya, lemahlembut, kebajikan dan kebaikan-Nya kepada mereka; tiada Tuhanselain Allah dan Tiada Rabb selain Dia, hanya kepada-Nyalah akubertawakal dan kembali. Ayat-ayat Al-Qur'an yang menunjukkanpengertian ini sangat banyak.

AL-BAQARAH, AYAT 23-24

ا نزلنا على عبدنا فأتوا بسورة من مثله {وإن كنتم في ریب مموادعوا شهداءكم من دون االله إن كنتم صادقین (23) فإن لم تفعلوا

Page 357: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ولن تفعلوا فاتقوا النار التي وقودها الناس والحجارة أعدتللكافرین (24) }

Dan jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yangKami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlahsatu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang memangbenar. Maka jika kalian tidak dapat membuat(nya) dan pasti kaliantidak akan dapat membuat(nya), peliharalah diri kalian dari apineraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakanbagi orang-orang kafir.

Kemudian Allah Swt. menetapkan masalah kenabian sesudahmenetapkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Untuk itu, Allahmengarahkan khitab-Nya kepada orang-orang kafir melalui firman-Nya:

ا نزلنا على عبدنا} {وإن كنتم في ریب مم

Dan jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yangKami wahyukan kepada hamba Kami. (Al-Baqarah: 23)

Yang dimaksud dengan hamba ialah Nabi Muhammad Saw. Makadatangkanlah sebuah surat yang semisal dengan apa yangdidatangkan olehnya. Apabila kalian menduga bahwa Al-Qur'an itubukan dari sisi Allah, maka tantanglah Al-Qur'an dengan hal yangsemisal dengan apa yang didatangkan olehnya. Mintalahpertolongan kepada orang-orang yang kalian kehendaki selain Allah,karena sesungguhnya kalian pasti tidak akan mampu melakukan hal

Page 358: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tersebut. Menurut Ibnu Abbas, syuhada-ukum artinya penolong-penolong kalian.

Menurut As-Saddi, dari Abu Malik, syuhada-ukum artinya sekutu-sekutu kalian. Dengan kata lain ialah kaum selain kalianyangmembantu kalian untuk melakukan hal tersebut. Mintalahpertolongankepada tuhan-tuhan kalian agar mereka membantu danmenolong kalian.

Mujahid mengatakan bahwa makna wad'u syuhada-akum artinyaorang-orang yang akan menyaksikannya, mereka adalah juri-juri darikalangan orang-orang yang fasih dalam berbahasa.

Allah Swt. menantang mereka untuk melakukan hal tersebut dilain ayat dari Al-Qur'an, yaitu dalam surat Al-Qashash:

{قل فأتوا بكتاب من عند االله هو أهدى منهما أتبعه إن كنتمصادقین}

Katakanlah, "Datangkanlah oleh kalian sebuah kitab dari sisi Allahyang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya(Taurat dan Al-Qur'an) niscaya aku mengikutinya, jika kaliansungguh orang-orang yang benar." (Al-Qashash: 49)

Di dalam surat Al-Isra disebutkan melalui firman-Nya:

{قل لئن اجتمعت الإنس والجن على أن یأتوا بمثل هذا القرآن لایأتون بمثله ولو كان بعضهم لبعض ظهیرا}

Page 359: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah.”Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untukmembuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akandapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagianmereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Al-Isra: 88)

Di dalam surat Hud Allah Swt. berfirman:

{أم یقولون افتراه قل فأتوا بعشر سور مثله مفتریات وادعوامن استطعتم من دون االله إن كنتم صادقین}

Bahkan mereka mengatakan, "Muhammad telah membuat-buatAl-Qur'an itu." Katakanlah, "(Jikalau demikian), maka datangkanlahsepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, danpanggillah orang-orang yang kalian sanggup (memanggilnya) selainAllah, jika kalian memang orang-orang yang benar." (Hud: 13)

Di dalam surat Yunus Allah Swt. telah berfirman:

{وما كان هذا القرآن أن یفترى من دون االله ولكن تصدیق الذيبین یدیه وتفصیل الكتاب لا ریب فیه من رب العالمین * أم یقولونافتراه قل فأتوا بسورة مثله وادعوا من استطعتم من دون االله إنكنتم صادقین}

Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akantetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab sebelumnya danmenjelaskan hukum-hukum yang telah duetapkannya, tidak adakeraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. Atau(patutkah) mereka mengatakan, "Muhammad membuat-buatnya."

Page 360: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah, "(Kalau benar yang kalian katakan itu), maka cobalahdatangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapayang dapat kalian panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jikakalian orang-orang yang benar" (Yunus: 37-38)

Semua ayat ini Makkiyyah, kemudian Allah menantang merekadengan tantangan yang sama dalam surat-surat Madaniyyah. Untukitu, Allah Swt. berfirman dalam ayat berikut: Dan jika kalian (tetap)dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepadahamba Kami (Muhammad), buailah satu surat (saja) yang semisalAl-Qur'an itu. (Al-Baqarah: 23) Demikian pendapat Mujahid danQatadah, dipilih oleh Ibnu Jarir At-Tabari, Az-Zamakhsyari dan Ar-Razi, dinukil dari Umar, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Al-Hasan Al-Basri,dan kebanyakan ulama ahli Tahqiq.

Pendapat ini dinilai kuat berdasarkan peninjauan dari berbagaisegi yang antara lain ialah Allah Swt. menantang mereka secarakeseluruhan, baik secara terpisah maupun secara gabungan; yangdalam hal ini tidak ada bedanya antara orang-orang ummi darikalangan mereka dan orang-orang yang pandai baca tulis darimereka. Yang demikian itu lebih sempurna dalam tantangannya danlebih mencakup keseluruhannya daripada tantangan yang hanyaditujukan-kepada individu dari kalangan mereka yang ummi, yaituorang-orang yang tidak dapat baca tulis dan tidak memperhatikansuatu ilmu pun. Sebagai buktinya ialah firman Allah Swt. yangmengatakan:

{فأتوا بعشر سور مثله}

maka datangkanlah sepuluh surat yang dibuat-buatmenyamainya. (Hud: 13)

Page 361: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{لا یأتون بمثله}

niscaya meraka tidak akan dapat membuat yang serupa dengandia. (Al-Isra : 88)

Sebagian ulama mangatakan bahwa bimislihi artinya dari orangyang semisal dengan Muhammad saw. yakni dari seorang lelakiyang ummi seperti dia. Tetapi pendapat yang sahih adalah yangpertama, karena tantangan ini bersifat umum bagi mereka semua.Padahal mereka adalah orang-orang yang paling fasih, dan Allahmenantang mereka dengan tantangan ini di Mekah dan di Madinahbeberapa kali karena mereka sangat memusuhi Nabi Saw. dansangat membenci agamanya. Akan tetapi, sekalipun mereka adalahorang-orang yang fasih, ternyata mereka tidak mampumembuatnya. Karena itulah Allah Swt. berfirman:

{فإن لم تفعلوا ولن تفعلوا}

Maka jika kalian tidak dapat (membuatnya), dan pasti kalian tidakakan dapat membuat(nya). (Al-Baqarah: 24)

Huruf lan bermakna menafikan untuk selamanya di masamendatang, yakni kalian tidak akan mampu melakukannya untukselama-lamanya. Hal ini merupakan suatu mukjizat tersendiri bahwaAllah Swt. mengemukakan suatu berita yang pasti mendahuluisegalanya tanpa rasa khawatir dan takut bahwa Al-Qur'an ini tiadayang dapat membuat hal yang semisal dengannya untuk selama -lamanya. Memang kenyataannya demikian, sejak diturunkan dariAllah Swt. sampai sekarang tiada yang dapat membuat hal yangsemisal dengannya. Tidak mungkin dan mustahil ada manusia yangdapat melakukannya. Al-Qur'an merupakan Kalamullah Tuhan Yang

Page 362: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menciptakan segala sesuatu, mana mungkin kalam Yang MahaPencipta dapat diserupakan dengan kalam makhluk-Nya.

Bagi orang yang memikirkan Al-Qur'an, niscaya dia akanmenjumpai di dalamnya berbagai mukjizat keindahan-keindahanyang Lahir dan yang tersembunyi yang berkaitan dengan segi lafazdan segi maknanya.

Allah Swt. telah berfirman:

لت من لدن حكیم خبیر} {الر كتاب أحكمت آیاته ثم فص

Alif lam ra, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun denganrapi serta dijelaskan secara terinci, yang diturunkan dari sisi (Allah)Yang Mahabijaksana lagi Mahawaspada. (Hud: 1)

Lafaz-lafaz disusun dengan rapi dan kokoh, makna-maknanyadijelaskan secara rinci, atau sebaliknya menurut pendapat yangberbeda-beda. Setiap lafaz dan makna Al-Qur'an adalah fasihbelaka, tiada yang dapat menandinginya, tiada pula yang dapatsejajar dengannya.

Allah Swt. menceritakan banyak hal yang terjadi di masa silamyang kisah-kisahnya terpendam, lalu kisahnya diangkat kembalisesuai dengan kejadiannya tanpa ada kekurangan sama sekali.Allah memerintahkan kepada semua perkara yang baik danmelarang setiap perbuatan yang buruk.

Allah Swt. telah berfirman:

ت كلمة ربك صدقا وعدلا} {وتم

Page 363: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an) sebagai kalimatyang benar dan adil. (Al-An'am: 115)

Dengan kata lain, benar dalam pemberitaan dan adil dalamhukum; semuanya adalah hak, benar, adil, dan petunjuk. Di dalamAl-Qur'an tidak terdapat spekulasi, tiada dusta, dan tiada buat-buatan, sebagaimana yang dijumpai dalam banyak syair Arab danlain-lainnya yang dipenuhi dengan kedustaan dan spekulasi yangtidak akan indah syair-syair mereka bila tidak disertai dengankedustaan dan spekulasi. Sebagaimana yang dikatakan bahwa syairyang paling indah ialah yang paling dusta.

Dijumpai dalam kasidah-kasidah yang panjang lagi bertele-tele,kebanyakan isinya hanya menceritakan wanita, kuda, khamr; ataumemuji orang tertentu, unta, peperangan, kejadian, hal yangmenakutkan atau sesuatu pemandangan yang tiada mengandungsuatu faedah selain hanya menunjukkan kemampuan si penyairyang bersangkutan dalam menggambarkan sesuatu yang samar lagilembut (jelimet), atau menampilkannya ke dalam gambaran yangjelas. Kemudian dijumpai satu bait, dua bait, atau lebih mencakup isiseluruh kasidah, sedangkan yang lainnya tidak ada gunanya dantidak ada faedahnya selain hanya bertele-tele.

Adapun Al-Qur'an. seluruhnya fasih lagi berparamasastra sangattinggi bagi orang yang mengetahui hal tersebut secara rinci dansecara global dari kalangan orang-orang yang mengerti bahasa Arabdan seni ungkapan mereka. Karena sesungguhnya jika kamurenungkan berita-beritanya, niscaya kamu menjumpainya sangatindah, baik yang diungkapkan dalam bentuk panjang ataupunringkas. Sama saja apakah ungkapannya berulang atau tidak, sebabsetiap kali berulang dirasakan bertambah indah dan anggun, tidakbosan membacanya, dan para ulama tidak pernah merasa jenuh.

Page 364: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Apabila Al-Qur'an mengungkapkan suatu ancaman atauperingatan, hal ini diungkapkannya dalam bahasa yang membuatgunung yang bisu lagi kokoh itu akan bergetar, terlebih lagi kalbumanusia yang memahaminya. Apabila mengemukakan suatu janji,diungkapkan dalam gaya bahasa yang membuat hati danpendengaran manusia terbuka, merasa rindu kepada surga yangberada di sisi 'Arasy Tuhan Yang Maha Pemurah, sebagaimanayang dijelaskan dalam targib melalui firman-Nya:

ة أعین جزاء بما كانوا {فلا تعلم نفس ما أخفي لهم من قریعملون}

Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untukmereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkanpandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah merekakerjakan. (As-Sajdah: 17)

{وفیها ما تشتهیه الأنفس وتلذ الأعین وأنتم فیها خالدون}

Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hatidan sedap (dipandang) mata dan kalian kekal di dalamnya. (Az-Zukhruf: 71)

Di dalam Bab "Tarhib" Allah Swt. telah berfirman:

{ {أفأمنتم أن یخسف بكم جانب البر

Maka apakah kalian merasa aman (dari hukuman Tuhan) yangmenjungkirbalikkan sebagian daratan bersama kalian. (Al-Isra: 68)

Page 365: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماء أن یخسف بكم الأرض فإذا هي تمور * {أأمنتم من في السماء أن یرسل علیكم حاصبا فستعلمون كیف أم أمنتم من في السنذیر}

Apakah kalian merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kalian,sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncangl Atau apakah kalianmerasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Diaakan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kalian akanmengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? (Al-Mulk: 16-17)

Dalam Bab "Peringatan" Allah Swt. telah berfirman:

{فكلا أخذنا بذنبه}

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosa-nya. (Al-Ankabut 40)

Dalam Bab "Nasihat (Pelajaran)" Allah Swt. telah berfirman:

{أفرأیت إن متعناهم سنین * ثم جاءهم ما كانوا یوعدون * ماأغنى عنهم ما كانوا یمتعون}

Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada merekakenikmatan hidup bertahun-tahun, kemudian datang kepada merekaazab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna

Page 366: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. (Asy-Syu'ara:205-207)

Masih banyak ayat lainnya yang mengandung berbagai macamfasahah. paramasastra. dan keindahan. Apabila ayat-ayat Al-Qur'anmenerangkan perihal hukum-hukum, perintah-perintah, danlarangan-larangan. maka setiap perintah selalu mengandung semuaperkara makruf, baik, bermanfaat, dan larangan terhadap setiapperbuatan yang buruk, hina, dan rendah.

Ibnu Mas'ud r.a. dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salafmengatakan, "Apabila kamu mendengar Allah Swt. berfirman didalam Al-Qur'an, 'Hai orang-orang yang beriman,' maka pasanglahpendengaranmu baik-baik, karena sesungguhnya hal tersebutmengandung kebaikan yang akan diperintahkan oleh-Nya ataukeburukan yang dilarang oleh-Nya." Allah Swt. telah berfirman:

یبات {یأمرهم بالمعروف وینهاهم عن المنكر ویحل لهم الطم علیهم الخبائث ویضع عنهم إصرهم والأغلال التي كانت ویحرعلیهم}

Yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarangmereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagimereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segalayang buruk dan membuang dari mereka beban-beban danbelenggu-belenggu yang ada pada mereka. (Al-A'raf: 157)

Apabila ayat-ayat menerangkan gambaran tentang hari kiamatberikut semua kesusahan dan kengerian yang terdapat di dalamnya,gambaran tentang surga, neraka, dan semua yang disediakan olehAllah buat kekasih-kekasih-Nya serta musuh-musuhnya, yaitu

Page 367: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kenikmatan dan neraka, serta perlindungan dan siksa yang pedih,maka diungkapkannya dalam bentuk berita gembira, larangan, sertaperingatan. Yaitu ungkapan yang mendorong untuk mengerjakansemua kebaikan dan menjauhi semua kemungkaran, mendoronguntuk berzuhud terhadap duniawi serta lebih suka kepada pahala diakhirat, dan memperteguh jalan yang penuh dengan keteladanan,memberikan petunjuk ke jalan Allah yang lurus dan syariatnya yangtegak, serta membersihkan hati dari kotoran setan yang terkutuk.

Karena itu, telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain dari AbuHurairah r.a.,bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

"ما من نبي من الأنبیاء إلا قد أعطي من الآیات ما مثله آمن، فأرجو أن علیه البشر، وإنما كان الذي أوتیته وحیا أوحاه االله إليأكون أكثرهم تابعا یوم القیامة

Tiada seorang nabi pun melainkan telah dianugerahi suatumukjizat yang disesuaikan dengan apa yang diimani oleh manusia dimasanya. Dan sesungguhnya apa yang telah diberikan kepadakuhanyalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadaku, maka akuberharap semoga aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnyadi antara semua nabi-nabi kelak di hari kiamat.

Lafaz hadis ini berasal dari Imam Muslim.

Dengan kata lain, sesungguhnya apa yang diberikan kepadakuhanyalah berupa wahyu; aku mempunyai kekhususan tersendiri diantara mereka (para nabi), yaitu diberi wahyu Al-Qur'an ini yangmelemahkan seluruh umat manusia untuk membuat hal yangsemisal dengannya, lain halnya dengan kitab-kitab samawi lainnya.Karena sesungguhnya kitab-kitab samawi selain Al-Qur'an menurut

Page 368: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kebanyakan ulama bukan merupakan mukjizat. Tetapi Nabi Saw.selain memiliki mukjizat Al-Qur'an, memiliki pula mukjizat-mukjizatlainnya yang menunjukkan kenabian dan kebenaran apa yangdidatangkan olehnya, dan hal ini jumlahnya cukup banyak hingga takterhitung; segala puji dan anugerah hanyalah milik Allah.

Sebagian ulama ahli Kalam ada yang menetapkan unsur i'jaz didalam Al-Qur'an dengan suatu metode yang mencakup antarapendapat ahli sunnah dan golongan mu'tazilah yang menyatakansirfah. Dia mengatakan, jika Al-Qur'an ini mengandung i'jaz dengansendirinya —yakni manusia tidak akan mampu mendatangkan yangsemisal dengannya dan di luar kemampuan mereka pula untukmenentangnya— berarti apa yang diakui benar-benar telah terjadi.Jika mereka mempunyai kemampuan untuk menentang Al-Qur'andengan hal yang semisal dengannya, sedangkan mereka tidakmampu melakukannya, padahal mereka sangat memusuhinya.maka hal ini merupakan bukti yang menunjukkan bahwa Al-Qur'anbenar-benar dari sisi Allah; karena Allah men-sirfah (memalingkan)mereka untuk dapat menentangnya (Al-Qur'an), padahal merekamempunyai kemampuan untuk menentangnya dengan hal yangsemisal. Analisis seperti ini —sekalipun kurang dapat diterima—mengingat Al-Qur'an itu sendiri mengandung mukjizat yangmembuat manusia tidak mampu menentangnya dengan hal yangsemisal, seperti yang telah kami sebutkan di atas. Hanya sajaanalisis ini dapat diterima dengan pengertian sebagai perumpamaandan tantangan terhadap perkara yang hak. Metode inilah yangdipakai oleh Ar-Razi dalam menjawab hipotesisnya di dalam kitabtafsirnya menyangkut surat yang pendek-pendek, seperti surat Al-'Asr dan Al-Kausar.

***********

Allah Swt. telah berfirman:

Page 369: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{فاتقوا النار التي وقودها الناس والحجارة أعدت للكافرین}

Peliharalah diri kalian dari neraka yang bahan bakarnya manusiadan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 24)

Yang dimaksud dengan al-waqud ialah sesuatu yangdicampakkan ke dalam api untuk membesarkannya, seperti kayubakar dan lain-lain-nya; sebagaimana pengertian yang terkandung didalam firman lainnya, yaitu:

ا القاسطون فكانوا لجهنم حطبا} {وأم

Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, makamereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam. (Al-Jin: 15)

Allah Swt. telah berfirman pula:

{إنكم وما تعبدون من دون االله حصب جهنم أنتم لها واردون}

Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allahadalah makanan Jahannam, kalian pasti masuk ke dalamnya. (Al-Anbiya: 98)

Yang dimaksud al-hijarah dalam surat Al-Baqarah ini ialah batupemantik api yang sangat besar, hitam, keras, dan berbau busuk.Batu jenis ini paling panas jika dipanaskan, semoga Allah melindungikita darinya.

Abdul Malik ibnu Maisarah Az-Zarrad meriwayatkan dari AbdurRahman ibnu Sabit, dari Amr ibnu Maimun, dari Abdullah ibnuMas'ud sehubungan dengan firman-Nya: bahan bakarnya adalah

Page 370: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

manusia dan batu. (Al-Baqarah: 24) Bahwa batu yang dimaksudkanadalah batu kibrit (pemantik api), Allah telah menciptakannya di saatAllah menciptakan langit dan bumi, yaitu di langit yang palingrendah, sengaja disediakan buat orang-orang kafir.

Riwayat ini diketengahkan oleh Ibnu Jarir dengan lafaz seperti ini,diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dan Imam Hakim di dalamkitab Mustadraknya; ia mengatakan bahwa dengan syaratSyaikhain.

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dariAbu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud dandari sejumlah sahabat sehubungan dengan makna ayat ini. Adapunyang dimaksud dengan al-hijarah ialah batu yang ada di dalamneraka, yaitu batu kibrit berwarna hitam; mereka (orang-orang kafir)diazab di dalam neraka dengan batu itu dan api neraka.

Mujahid mengatakan bahwa hijarah ini berasal dari batu kibrityang baunya lebih busuk daripada bangkai.

Abu Ja'far Muhammad ibnu Ali mengatakan bahwa batu tersebutadalah batu kibrit.

Ibnu Juraij mengatakan, batu tersebut adalah batu kibrit hitamyang berada di dalam neraka. Menurut Amr ibnu Dinar, batutersebut jauh lebih keras dan lebih besar daripada yang ada didunia.

Menurut pendapat yang lain, batu tersebut dimaksudkan batuberhala dan tandingan-tandingan yang disembah selain Allah,sebagaimana dijelaskan dalam firman lainnya, yaitu: Sesungguhnyakalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah makananJahannam. (Al-Anbiya: 98)

Page 371: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pendapat ini diriwayatkan oleh Al-Qurtubi dan Ar-Razi yangmenilainya lebih kuat daripada pendapat di atas. Ar-Razimengatakan, dikatakan demikian karena bukan merupakan hal yangdiingkari bila api mengejar batu kibrit, untuk itu lebih utama bilabahan bakar tersebut diartikan sebagai batu-batuan jenis kibrit. Akantetapi, apa yang dikatakan oleh Ar-Razi masih kurang kuat,mengingat api itu apabila dibesarkan nyalanya dengan batu kibrit,maka panasnya lebih kuat dan nyalanya lebih besar. Terlebih lagidiartikan seperti yang telah dikatakan oleh ulama Salaf, bahwa batu-batuan tersebut adalah batu kibrit yang disediakan untuk tujuantersebut. Selanjutnya merupakan suatu hal yang nyata pula bila apidapat membakar jenis batu-batuan lainnya, misalnya batu jas(kapur), jika dibakar dengan api, ia menyala, kemudian menjadikapur. Demikian pula halnya semua batuan lainnya, bila dibakar olehapi pasti terbakar dan menjadi hancur.

Sesungguhnya hal ini dikaitkan dengan panasnya api nerakayang diancamkan kepada mereka. Juga dikaitkan dengan kebesarannyalanya, sebagaimana yang terdapat di dalam firman-Nya berikutini:

{كلما خبت زدناهم سعیرا}

Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambahbagi mereka nyalanya. (Al-Isra: 97)

Demikian pendapat yang dinilai kuat oleh Al-Qurtubi. Disebutkanbahwa makna yang dimaksud ialah batu-batuan yang dapatmenambah nyala api dan menambah derajat kepanasannya,dimaksudkan agar hal ini menambah keras siksaannya terhadappara penghuninya.

Page 372: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Qurtubi mengatakan pula, telah disebut sebuah hadis dari NabiSaw., bahwa beliau Saw. pernah bersabda:

"كل مؤذ في النار"

Setiap yang menyakitkan pasti ada dalam neraka.

Hadis ini kurang dihafal dan kurang dikenal di kalangan ulama ahlihadis. Kemudian Al-Qurtubi mengatakan bahwa hadis inidiinterpretasikan dengan dua makna. Makna pertama menyatakanbahwa setiap orang yang mengganggu orang lain dimasukkan kedalam neraka. Makna yang kedua mengartikan bahwa setiap yangmenyakitkan para penghuninya —seperti binatang buas, seranggaberacun, dan lain-lain-nya— terdapat pula di dalam neraka.

Firman Allah, "U'iddat lil kafirin" menurut pendapat yang palingkuat damir yang terdapat di dalam lafaz u'iddat kembali kepadaneraka yang bahan bakarnya terdiri atas manusia dan batu-batuan.Tetapi dapat pula diinterpretasikan bahwa damir tersebut kembalikepa-da al-hijarah, sebagaimana tafsir yang dikemukakan oleh IbnuMas'ud r.a. Kedua pendapat tersebut tidak bertentangan dalam halmakna, karena keduanya saling mengait dengan yang lainnya.

U'iddat, disediakan buat orang-orang kafir kepada Allah danRasul-Nya. Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq, dariMuhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas.Disebutkan bahwa makna firman-Nya, "Disediakan bagi orang-orangkafir" (Al-Baqarah: 24) ialah 'buat orang yang kafir di antara kalian'.

Banyak orang dari kalangan para imam sunnah yangmenyimpulkan dalil dari ayat ini, bahwa neraka itu sekarang telahada, yakni telah diciptakan Allah Swt. atas dasar firman-Nya: yangdisediakan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 24) Dengan kata

Page 373: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lain, neraka itu telah dipersiapkan dan disediakan buat mereka yangkafir.

Banyak hadis yang menunjukkan pengertian ini (bahwa nerakatelah ada), antara lain ialah hadis yang menceritakan bahwa surgadan neraka saling membantah.

Hadis lainnya menyebutkan:

"استأذنت النار ربها فقالت: رب أكل بعضي بعضا فأذن لهایف" تاء ونفس في الص بنفسین نفس في الش

Neraka meminta izin kepada Tuhannya. Untuk itu ia berkata,"Wahai Tuhanku, sebagian dariku memakan sebagian yang lainnya."Akhirnya ia diizinkan untuk mengeluarkan dua embusan, yaituembusan di waktu musim dingin dan embusan lainnya di waktumusim panas.

Demikian pula dalam hadis yang diceritakan oleh Abdullah ibnuMas'ud r.a.:

سمعنا وجبة فقلنا ما هذه؟ فقال رسول االله صلى االله علیهوسلم: "هذا حجر ألقي به من شفیر جهنم منذ سبعین سنة الآنوصل إلى قعرها"

Kami pernah mendengar suatu suara gemuruh, lalu kamibertanya, "Suara apakah itu?" Maka Rasulullah Saw. menjawab, "Ituadalah suara batu yang dilemparkan dari pinggir neraka Jahannam

Page 374: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sejak tujuh puluh tahun yang silam, dan sekarang baru sampai kedasarnya."

Hadis ini menurut lafaz Imam Muslim.

Juga hadis yang menceritakan salat gerhana Nabi Saw., hadismengenai malam isra, dan hadis-hadis lain yang menunjukkanmakna yang sama dengan pengertian yang sedang dalam bahasankita ini. Akan tetapi, golongan Mu'tazilah menentang pendapat inikarena kebodohan mereka sendiri, tetapi pendapat merekadidukung oleh Kadi Munzir ibnu Sa'id Al-Balluti, kadi di Andalusia.

*************

Firman Allah Swt. yang mengatakan:

{فأتوا بسورة من مثله}

maka buatlah satu surat saja yang semisal dengan Al-Qur'an. (Al-Baqarah: 23)

dan firman Allah Swt. di dalam surat Yunus, yaitu:

{بسورة مثله}

sebuah surat semisal dengannya. (Yunus: 38)

makna yang dimaksud mencakup semua surat Al-Qur'an —baiksurat yang panjang maupun yang pendek— mengingat lafaz suratdiungkapkan dalam bentuk nakirah dalam konteks syarat. Lafazseperti itu bermakna umum, sama halnya dengan nakirah yangdiungkapkan dalam konteks nafi menurut ahli tahqiq dari kalangan

Page 375: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ulama Usul; hal ini akan diterangkan nanti dalam pembahasannyasendiri.

Unsur i'jaz memang terkandung di dalam surat-surat yangpanjang, juga surat-surat yang pendek. Sepengetahuan kami tidakada ulama yang memperselisihkan pendapat ini, baik yang Salafmaupun yang Khalaf.

Tetapi Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa firmanAllah Swt. yang mengatakan: Buatlah satu surat (saja) yang semisalAl-Qur'an itu. (Al-Baqarah: 23) diartikan mencakup surat Al-Kausar,Al-'Asr, dan Al-Kafirun. Kita mengetahui bahwa membuat sesuatuyang semisal dengannya atau yang mendekatinya merupakan suatuhal yang mungkin dapat dilakukan dengan pasti. Karena itu,merupakan suatu hal yang bertentangan dengan kenyataan jikadikatakan bahwa membuat hal yang semisal dengan surat-surattersebut merupakan suatu hal yang di luar kemampuan manusia.Apabila kita berpendapat seperti pendapat yang berlebihan ini, justruakibatnya akan mengurangi keagungan agama (Al-Qur'an) itusendiri.

Berdasarkan pengertian inilah kami memilih cara lain dalammenginterpretasikannya; dan kami katakan jika surat-surat tersebuttingkatan kefasihannya mencapai tingkatan i'jaz, berarti bukanmenjadi masalah lagi. Tetapi jika tidak demikian keadaannya, berartiketidakmampuan orang-orang kafir untuk menyainginya merupakansuatu mukjizat tersendiri, mengingat dorongan yang ada pada dirimereka untuk melecehkan Al-Qur'an benar-benar kuat. Atas dasarkedua hipotesis ini unsur i'jaz tetap ada. Demikian nukilan secaraharfiah dari Ar-Razi.

Menurut pendapat yang benar, setiap surat dari Al-Qur'anmerupakan mukjizat, manusia tidak akan mampu menandinginya,baik surat yang panjang maupun yang pendek.

Page 376: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Syafii rahimahullah mengatakan, "Jikalau manusiamemikirkan makna yang terkandung di dalam surat berikut, niscayasudah menjadi kecukupan bagi mereka," yaitu firman-Nya:

{والعصر * إن الإنسان لفي خسر * إلا الذین آمنوا وعملوابر} الحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالص الص

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar beradadalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaatikebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (Al-'Asr: 1-3)

Kami meriwayatkan dari Amr ibnul As, bahwa sebelum masukIslam dia pernah bertamu kepada Musailamah Al-Kazzab. LaluMusailamah bertanya kepadanya, "Apakah yang telah diturunkankepada teman kalian (Nabi Muhammad) di Mekah di masasekarang?" Maka Amr menjawabnya, "Sesungguhnya telahditurunkan kepadanya suatu surat yang ringkas lagi balig."Musailamah bertanya, "Surat apakah?" Amr menjawab: Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. (Al-'Asr: 1-2) Maka Musailamah berpikir sejenak, kemudian mengangkatkepalanya dan berkata, "Sesungguhnya telah diturunkan pulakepadaku hal yang semisal dengannya." Amr bertanya, "Apakahitu?" Musailamah berkata, "Hai kelinci, hai kelinci, sesungguhnyakamu hanya terdiri atas dua telinga dan dada, sedangkan selain itupendek dan kurus." Kemudian Musailamah bertanya,"Bagaimanakah menurut pendapatmu, hai Amr." Amr menjawab,"Demi Allah, sesungguhnya kamu mengetahui bahwa dirikumengetahui kamu berdusta."

Page 377: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 25

الحات أن لهم جنات تجري من ر الذین آمنوا وعملوا الص {وبشتحتها الأنهار كلما رزقوا منها من ثمرة رزقا قالوا هذا الذي رزقنارة وهم فیها من قبل وأتوا به متشابها ولهم فیها أزواج مطهخالدون (25) }

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang berimandan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yangmengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezekibuah-buahan dalam surga-surga itu mereka mengatakan, "Inilahyang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istriyang suci, dan mereka kekal di dalamnya.

Setelah menuturkan apa yang disediakan-Nya buat musuh-musuh-Nya dari kalangan orang-orang yang celaka —yakni orang-orang yang kafir kepada-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya— berupasiksaan dan pembalasan, maka Allah mengiringinya dengan kisahkeadaan kekasih-kekasih-Nya dari kalangan orang-orang yangberbahagia, yaitu orang-orang yang beriman kepada-Nya dankepada rasul-rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang yang keimananmereka dibuktikan dengan amal-amal salehnya.

Berdasarkan pengertian inilah maka Al-Qur'an dinamakan ma-sani menurut pendapat yang paling sahih di kalangan para ulama,yang keterangannya akan dibahas dengan panjang lebar padatempatnya. Yang dimaksud dengan masani ialah hendaknyadisebutkan masalah iman, kemudian diikuti dengan sebutan

Page 378: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kekufuran atau sebaliknya, atau perihal orang-orang yangberbahagia, lalu diiringi dengan perihal orang-orang yang celakaatau sebaliknya. Kesimpulannya ialah menyebutkan sesuatu hal,kemudian diiringi dengan lawan katanya. Adapun mengenaipenyebutan sesuatu yang dikemukakan sesudah penyebutan halyang semisal dengannya, hal ini dinamakan penyerupaan(tasyabuh), seperti yang akan dijelaskan nanti, insya Allah. Untukitu, Allah Swt. berfirman:

الحات أن لهم جنات تجري من ر الذین آمنوا وعملوا الص {وبشتحتها الأنهار}

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang berimandan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yangmengalir sungai-sungai di bawahnya. (Al-Baqarah: 25)

Surga-surga tersebut digambarkan oleh ayat ini, mengalir dibawahnya sungai-sungai, yakni di bawah pohon-pohon dan gedung-gedungnya. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa sungai-sungaisurga mengalir bukan pada parit-parit. Sehubungan dengan SungaiAl-Kausar, telah disebutkan bahwa kedua tepinya terdapat kubah-kubah yang terbuat dari batu permata yang berlubang. Keduapengertian ini tidak bertentangan. Tanah liat surga terdiri atas bibitminyak kesturi, sedangkan batu-batu kerikilnya terdiri atas batu-batumutiara dan batu-batu permata. Kami memohon kepada Allah darikarunia-Nya, sesungguhnya Dia Mahabaik lagi Maha Penyayang.

ثنا أسد بن بیع بن سلیمان: حد قال ابن أبي حاتم: قرئ على الرة، عن عبد االله بن ثنا ابن ثوبان، عن عطاء بن قر موسى، حد

Page 379: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ضمرة، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم:ر من تحت تلال -أو من تحت جبال-المسك" "أنهار الجنة تفج

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah membacakan kepadaku Ar-Rabi' ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Asad ibnuMusa, telah menceritakan kepada kami Abu Sauban, dari Ata ibnuQur-rah, dari Abdullah ibnu Damrah, dari Abu Hurairah yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sungai-sungai surga mengalir di bagian bawah lereng-lereng atau di bagianbawah bukit-bukit kesturi.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Abu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Al-A'masy, dari Abdullah ibnu Murrah, dari Masruq yang menceritakanbahwa Abdullah ibnu Mas'ud r.a. pernah mengatakan, "Sungai-sungai surga mengalir dari bukit kesturi."

***********

Firman Allah Swt:

{كلما رزقوا منها من ثمرة رزقا قالوا هذا الذي رزقنا من قبل}

Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu,mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kamidahulu." (Al-Baqarah: 25)

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dariAbu Saleh, dari Ibnu Abbas dan dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, darisejumlah sahabat sehubungan dengan makna firman-Nya, "Inilahyang pernah diberikan kepada kami dahulu." Disebutkan bahwa

Page 380: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka di dalam surga diberi buah-buahan. Ketika melihat buah-buahan itu mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikankepada kami dahulu di dunia." Hal yang sama dikatakan pula olehQatadah, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan didukung olehIbnu Jarir.

Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Mereka mengatakan.”Inilah yang pernah diberikan kepada kamidahulu " Makna yang dimaksud ialah 'seperti yang pernah diberikankemarin". Hal yang sama dikatakan oleh Ar-Rabi' ibnu Anas. Mujahidmengatakan bahwa mereka mengatakan buah-buahan itu serupadengan apa yang pernah diberikan kepada mereka.

Ibnu Jarir mengatakan —begitu pula yang lainnya— bahwa takwilmakna ayat ini ialah, "Inilah yang pernah diberikan kepada kamidahulu, buah-buahan surga sebelumnya." Dikatakan demikiankarena satu sama lainnya sangat mirip, sebagaimana yangdijelaskan dalam ayat selanjutnya:

{وأتوا به متشابها}

Mereka diberi buah-buahan yang serupa. (Al-Baqarah: 25)

Page 381: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sanid ibnu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kamiseorang syekh dari kalangan penduduk Al-Masisah, dari Al-Auza'i,dari Yahya ibnu Abu Kasir yang mengatakan bahwa diberikankepada seseorang di antara penduduk surga piring besar berisikansesuatu (buah-buahan), lalu ia memakannya. Kemudian disuguhkanlagi piring besar lainnya, maka ia mengatakan, "Inilah yang pernahdiberikan kepada kami dahulu." Maka para malaikat berkata,"Makanlah, bentuknya memang sama, tetapi rasanya berbeda."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sulaiman, telahmenceritakan kepada kami Amir ibnu Yusaf, dari Yahya ibnu AbuKasir yang pernah mengatakan bahwa rerumputan surga terdiri atasminyak za'faran, sedangkan bukit-bukitnya terdiri atas minyakkesturi. Para ahli surga dikelilingi oleh pelayan-pelayan yangmenyuguhkan beraneka buah-buahan, lalu mereka memakannya.Kemudian disuguhkan pula kepada mereka hal yang semisal, makaberkatalah penduduk surga kepada para pelayan, "Inilah yangpernah kalian suguhkan kepada kami sebelumnya." Lalu parapelayan menjawabnya, "Makanlah, bentuknya memang sama, tetapirasanya berbeda." Hal inilah yang dimaksud dengan firman-Nya,"Mereka diberi buah-buahan yang serupa."

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan makna ayat ini, yaitu: "Wautu bihimutasyabihan," yakni satu sama lainnya mirip, tetapi rasanyaberbeda.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkandari Mujahid, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Saddi.

Ibnu Jarir meriwayatkan berikut sanadnya, dari As-Saddi di dalamkitab tafsirnya, dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga

Page 382: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud serta dari sejumlah sahabatsehubungan dengan makna firman-Nya, "Mereka diberi buah-buahan yang serupa." Makna yang dimaksud ialah serupa dalam halwarna dan bentuk, tetapi tidak sama dalam hal rasa. Pendapat inilahyang dipilih oleh Ibnu Jarir.

Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Mereka diberi buah-buahan yang serupa," bahwa buah-buahansurga mirip dengan buah-buahan di dunia, hanya buah-buahansurga lebih wangi dan lebih enak.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Al-A'masy, dari Abu Zabyan,dari Ibnu Abbas, bahwa tiada sesuatu pun di dalam surga yangmenyerupai sesuatu yang di dunia, hanya namanya saja yangserupa. Menurut riwayat yang lain, tiada sesuatu pun di dunia samadengan yang ada di surga kecuali hanya dalam masalah nama sajayang serupa. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui riwayat As-Sauri dan Ibnu Abu Hatim melalui hadis Abu Mu'awiyah; keduanyamenerima riwayat ini dari Al-A'masy dengan lafaz seperti ini.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungandengan makna firman-Nya, "Mereka diberi buah-buahan yangserupa," bahwa mereka mengenal nama-namanya sebagaimanaketika mereka di dunia, misalnya buah apel dan buah delimabentuknya sama dengan buah apel dan buah delima ketika merekadi dunia. Lalu mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikankepada kami sebelumnya ketika di dunia." Mereka diberi buah-buahan yang serupa, yakni mereka mengenalnya karena bentuknyasama dengan yang ada di dunia, tetapi rasanya tidak sama.

************

Firman Allah Swt.:

Page 383: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

رة} {ولهم فیها أزواج مطه

Dan untuk mereka di dalamnya (surga) ada istri-istri yang suci.(Al-Baqarah: 25)

Ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwamutahharah artinya suci dari najis dan kotoran.

Mujahid mengatakan, yang dimaksud ialah suci dari haid, buangair besar, buang air kecil, dahak, ingus, ludah, air mani, danberanak.

Qatadah mengatakan bahwa mutahharah artinya suci darikotoran dan dosa (najis). Menurut suatu riwayat darinya disebutkantidak ada haid dan tidak ada tugas. Telah diriwayatkan dari Ata, Al-Hasan, Ad-Dahhak, Abu Saleh, Atiyyah, dan As-Saddi hal yangsemisal dengan riwayat tadi.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Yunusibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dariAbdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam yang mengatakan bahwa al-mutahharah artinya wanita yang tidak pernah haid. Dia mengatakan,demikian pula halnya Siti Hawa pada waktu pertama kali diciptakan.Tetapi ketika ia durhaka, maka Allah berfirman, "Sesungguhnya Akumenciptakanmu dalam keadaan suci, sekarang Aku akanmembuatmu mengalami pendarahan sebagaimana kamu telahmelukai pohon ini." Akan tetapi, riwayat ini dinilai garib.

ثني د، حد ثنا إبراهیم بن محم قال الحافظ أبو بكر بن مردویه: حدد ثنا محم د الجوري قالا حد د بن حرب، وأحمد بن محم جعفر بن محم

Page 384: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا عبد االله اق بن عمر البزیعي، حد ز ثنا عبد الر ، حد بن عبید الكنديبن المبارك عن شعبة، عن قتادة، عن أبي نضرة، عن أبي سعید،عن النبي صلى االله علیه وسلم في قوله تعالى: {ولهم فیها أزواجرة} قال: "من الحیض والغائط والنخاعة والبزاق" مطه

Al-Hafiz Abu Bakar Ibnu Murdawaih mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad, telahmenceritakan kepadaku Ja'far ibnu Muhammad ibnu Harb danAhmad ibnu Muhammad Al-Khawari; keduanya mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ubaid Al-Kindi, telahmenceritakan kepada kami Abdur Razzaq ibnu Umar Al-Buzai'i,telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, dariSyu'bah, dari Qatadah, dari Abu Nadrah, dari Abu Sa'id, dari NabiSaw. sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan untuk mereka didalamnya ada istri-istri yang suci. (Al-Baqarah: 25) Yang dimaksudialah suci dari haid, buang air besar, dahak, dan ludah.

Hadis ini dinilai garib.

Akan tetapi, Imam Hakim meriwayatkan-nya di dalam kitabMustadrak-nya, dari Muhammad ibnu Ya'qub, dari Al-Hasan ibnu Aliibnu Affan, dari Muhammad ibnu Ubaid dengan lafaz yang sama.

Imam Hakim mengatakan bahwa predikat hadis ini sahih biladengan syarat Syaikhain. Apa yang didakwakan oleh Imam Hakimini masih perlu dipertimbangkan, karena sesungguhnya hadis AbdurRazzaq ibnu Umar Al-Buzai'i dinilai oleh Abu Hatim ibnu Hibban Al-Basti tidak dapat dijadikan sebagai hujah. Menurut kami, yang jelaspendapat ini merupakan pendapat Qatadah, seperti yang telah kamikemukakan di atas.

Page 385: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

***********

Firman Allah Swt.:

{وهم فیها خالدون}

Dan mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah: 25)

Hal ini merupakan kebahagiaan yang sempurna, karenasesungguhnya di samping mereka mendapat nikmat tersebut,mereka terbebas dan aman dari kematian dan terputusnya nikmat.Dengan kata lain, nikmat yang mereka peroleh tiada akhir dan tiadahabisnya, bahkan mereka berada dalam kenikmatan yang abadiselama-lamanya. Hanya kepada Allah-lah kami memohon agar dirikami dihimpun bersama golongan ahli surga ini; sesungguhnya AllahMahadermawan, Mahamulia, Mahabaik lagi Maha Penyayang.

AL-BAQARAH, AYAT 26-27

ا الذین {إن االله لا یستحیي أن یضرب مثلا ما بعوضة فما فوقها فأما الذین كفروا فیقولون ماذا آمنوا فیعلمون أنه الحق من ربهم وأمأراد االله بهذا مثلا یضل به كثیرا ویهدي به كثیرا وما یضل به إلاالفاسقین (26) الذین ینقضون عهد االله من بعد میثاقه ویقطعون ماأمر االله به أن یوصل ویفسدون في الأرض أولئك هم الخاسرون{ (27)

Page 386: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yangberiman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dariTuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakahmaksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?'' Denganperumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan denganperumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudahperjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuatkerusakan di muka bumi. Mereka itu-lah orang-orang yang rugi.

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya telah meriwayatkan dari AbuMalik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari IbnuMas'ud, dari sejumlah sahabat, bahwa ketika Allah membuat keduaperumpamaan ini bagi orang-orang munafik, yakni firman-Nya:

{مثلهم كمثل الذي استوقد نارا}

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakanapi. (Al-Baqarah: 17)

ماء} {أو كصیب من الس

Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit.(Al-Baqarah: 19)

Yakni semuanya terdiri atas tiga ayat. Maka orang-orang munafikberkata bahwa Allah Maha Tinggi lagi Mahaagung untuk membuat

Page 387: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

perumpamaan-perumpamaan ini. Maka Allah menurunkan ayat ini(yakni Al-Baqarah ayat 26-27) sampai dengan firman-Nya:

{هم الخاسرون}

Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah: 27)

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah; ketikaAllah menyebutkan laba-laba dan lalat dalam perumpamaan yangdibuat-Nya, maka orang-orang musyrik berkata, "Apa hubungannyalaba-laba dan lalat disebutkan?" Lalu Allah menurunkan firman-Nya:Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (Al-Baqarah: 26)

Sa'id meriwayatkan dari Qatadah, bahwa sesungguhnya Allahtiada segan —demi perkara yang hak— untuk menyebutkan sesuatuhal, baik yang kecil maupun yang besar. Sesungguhnya ketika Allahmenyebutkan di dalam Kitab-Nya mengenai lalat dan laba-laba, laluorang-orang yang sesat mengatakan, "Apakah yang dimaksud olehAllah menyebut hal ini?" Maka Allah menurunkan firman-Nya:Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (Al-Baqarah: 26)

Menurut kami, dalam riwayat pertama —dari Qatadah—mengandung isyarat bahwa ayat ini termasuk ayat Makkiyyah, tetapisebenarnya tidaklah demikian (yakni Madaniyyah). Bahkan riwayatSa'id yang dari Qatadah lebih mendekati kepada kebenaran.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Mujahid semisal dengan riwayatkedua yang dari Qatadah. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telahdiriwayatkan dari Al-Hasan dan Ismail ibnu Abu Khalid hal yangsemisal dengan perkataan As-Saddi dan Qatadah.

Page 388: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anassehubungan dengan ayat ini, bahwa hal ini merupakanperumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk menggambarkan dunia,yaitu nyamuk tetap hidup selagi dalam keadaan lapar; tetapi bilatelah gemuk (kekenyangan), maka ia mati. Demikian pulaperumpamaan kaum yang dibuatkan perumpamaannya oleh Allah didalam Al-Qur'an dengan perumpamaan ini. Dengan kata lain, bilamereka kekenyangan karena berlimpah ruah dengan harta duniawi,maka pada saat itulah Allah mengazab mereka. Kemudian Ar-Rabi'ibnu Anas membacakan firman-Nya:

ا نسوا ما ذكروا به فتحنا علیهم أبواب كل شيء} {فلم

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikankepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintukesenangan untuk mereka, hingga akhir ayat. (Al-An'am: 44)

Demikian riwayat Ibnu Jarir. Hal yang sama telah diriwayatkanpula oleh Ibnu Abu Hatim melalui hadis Abu Ja'far, dari Ar-Rabi' ibnuAnas, dari Abul Aliyah.

Demikian perbedaan pendapat di kalangan mereka mengenaiAsbabun Nuzul ayat ini, sedangkan Ibnu Jarir sendiri memilih riwayatyang dikemukakan oleh As-Saddi; mengingat riwayatnya lebihmenyentuh surat, maka lebih cocok.

Makna ayat, Allah memberitakan bahwa Dia tidak merasa malu—yakni tidak segan atau tidak takut— untuk membuatperumpamaan apa pun, baik perumpamaan yang kecil ataupunyang besar.

Huruf ma pada lafaz masalan ma menunjukkan makna taqlil(sedikit atau terkecil), dan lafaz ba'udah di-nasab-kan sebagai badal.

Page 389: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Perihal makna ma di sini sama dengan ucapan seseorang la-adriban-na darban ma, artinya aku benar-benar akan memukuldengan suatu pukulan. Pengertiannya dapat diartikan denganpukulan yang paling ringan. Atau huruf ma di sini dianggap sebagaima nakirah mausufah, yakni huruf ma diartikan dengan penjelasanlafaz ba'udah (nyamuk).

Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa huruf ma disini adalah ma mausulah (kata penghubung), sedangkan lafazba'udah di-i'rab-kan sesuai dengan kedudukannya. Selanjutnya IbnuJarir mengatakan bahwa hal seperti ini terjadi dalam percakapanorang-orang Arab, yakni mereka biasa meng-i'rab-kan silah darihuruf ma dan man sesuai dengan kedudukan i'rab keduanya.Mengingat keduanya adakalanya berupa ma'rifat, adakalanya pulaberupa nakirah. Sebagai contohnya ialah apa yang dikatakan olehHasan ibnu Sabit dalam salah satu bait syairnya, yaitu:

د إیانا وكفى بنا فضلا على من غیرنا ... حب النبي محم

Cukuplah keutamaan bagi kami yang berada di atas selain kamihanya berkat Nabi Muhammad yang keturunannya tergabung

kepada kami.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa lafaz ba'udah dapat di-nasab-kankarena membuang harakat jar-nya. Bentuk kalimat secara utuhmenjadi seperti berikut: Innallaha la yastahyi ay-yadriba masalamma baina ba'udatin ila mafauqaha, yakni sesungguhnya Allah tiadasegan untuk membuat perumpamaan apa pun mulai dari seekornyamuk hingga yang lebih dari itu kecilnya. Pendapat inilah yangdipilih oleh Al-Kisai dan Al-Farra.

Page 390: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ad-Dahhak dan Ibrahim ibnu Ablah membaca lafaz ba'udahdengan bacaan rafa' (ba'udatun). Ibnu Jinni memberikankomentarnya bahwa dengan demikian berarti lafaz ba'udatunberkedudukan sebagai silah-nya ma, sedangkan damir yang kembalikepada ma dibuang. Perihalnya sama dengan i'rab yang terdapat didalam firman-Nya:

{تماما على الذي أحسن}

Untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yangberbuat kebaikan. (Al-An'am: 154)

Bentuk Lengkapnya ialah 'alal lazi huwa ahsanu.

Imam Sibawaih telah meriwayatkan kalimat yang mengatakan maanal lazi qailun laka syai-an (Aku bukanlah orang yang pernahmengatakan sesuatu mengenai dirimu). bentuk Lengkapnya ialah billazi huwa qailun laka syaian.

***********

Firman Allah Swt.:

{فما فوقها}

atau yang lebih rendah dari itu. (Al-Baqarah: 26)

Sehubungan dengan makna ayat ini ada dua pendapat. Pendapatpertama mengatakan, yang dimaksud ialah lebih kecil dan lebihrendah darinya. Perihalnya sama dengan seorang lelaki jika disifatidengan karakter yang tercela, yakni kikir. Lalu ada pendengar yangmenjawabnya, "Memang benar, dia lebih rendah dari apa yang

Page 391: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

digambarkannya." Demikian pendapat Al-Kisai dan Abu Ubaid. Ar-Razi dan kebanyakan ulama ahli tahqiq mengatakan bahwa di dalamhadis disebutkan:

نیا تزن عند االله جناح بعوضة ما سقى كافرا منها "لو أن الدشربة ماء"

Seandainya dunia ini berbobot di sisi Allah sama dengan sayapnyamuk, niscaya dia tidak akan memberi minum seteguk air pundarinya kepada orang kafir.

Pendapat yang kedua mengatakan bahwa makna fama fauqahaialah yang lebih besar dari (nyamuk) itu, atas dasar kriteria bahwatiada sesuatu pun yang lebih rendah dan lebih kecil daripadanyamuk. Ini adalah pendapat Qatadah ibnu Di'amah dan dipilih olehIbnu Jarir.

Pendapat ini diperkuat oleh sebuah hadis riwayat Imam Muslimmelalui Siti Aisyah r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"ما من مسلم یشاك شوكة فما فوقها إلا كتبت له بها درجةومحیت عنه بها خطیئة"

Tiada seorang muslim pun yang tertusuk oleh sebuah duri hinggayang lebih darinya melainkan dicatatkan baginya karena musibahtersebut suatu derajat (pahala), dan dihapuskan darinya karenamusibah itu suatu dosa.

Melalui ayat ini Allah memberitakan bahwa Dia tidak pernahmenganggap remeh sesuatu pun untuk dijadikan sebagai misal

Page 392: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(perumpamaan), sekalipun sesuatu itu hina lagi kecil sepertinyamuk; sebagaimana Dia tidak segan-segan menciptakan makhlukyang kecil itu, Dia tidak segan-segan pula membuat perumpamaandengan makhluk kecil itu, sebagaimana membuat perumpamaanmemakai lalat dan laba-laba, seperti yang terdapat di dalam firman-Nya:

{یا أیها الناس ضرب مثل فاستمعوا له إن الذین تدعون منباب شیئا لا دون االله لن یخلقوا ذبابا ولو اجتمعوا له وإن یسلبهم الذالب والمطلوب} یستنقذوه منه ضعف الط

Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlaholeh kalian perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalianseru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalatitu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapatmerebutnya kembali dari lalat itu. Amal lemahlah yang menyembahdan amal lemah (pulalah) yang disembah. (Al-Hajj': 73)

{مثل الذین اتخذوا من دون االله أولیاء كمثل العنكبوت اتخذتبیتا وإن أوهن البیوت لبیت العنكبوت لو كانوا یعلمون}

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindungselain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dansesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalaumereka mengetahui. (Al-Ankabut: 41)

Allah Swt. telah berfirman:

Page 393: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ألم تر كیف ضرب االله مثلا كلمة طیبة كشجرة طیبة أصلهاماء * تؤتي أكلها كل حین بإذن ربها ویضرب ثابت وفرعها في الساالله الأمثال للناس لعلهم یتذكرون * ومثل كلمة خبیثة كشجرة خبیثةاجتثت من فوق الأرض ما لها من قرار * یثبت االله الذین آمنواالمین نیا وفي الآخرة ویضل االله الظ بالقول الثابت في الحیاة الدویفعل االله ما یشاء}

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuatperumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnyateguh, dan cabangnya (menjulang) ke langit; pohon itu memberikanbuahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allahmembuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supayamereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk sepertipohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya daripermukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. Allahmeneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapanyang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allahmenyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yangDia kehendaki. (Ibrahim: 24-27)

{ضرب االله مثلا عبدا مملوكا لا یقدر على شيء

Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahayayang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatu pun. (An-Nahl: 75)

Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah Swt. berfirman:

Page 394: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وضرب االله مثلا رجلین أحدهما أبكم لا یقدر على شيء وهو كلهه لا یأت بخیر [هل یستوي هو ومن یأمر على مولاه أینما یوجبالعدل] }

Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: Dua orang lelaki, yangseorang bisu tidak dapat berbuat sesuatu pun dan dia menjadibeban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh olehpenanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikan.Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan?(An-Nahl: 76)

Sama halnya dengan firman-Nya:

{ضرب لكم مثلا من أنفسكم هل لكم من ما ملكت أیمانكم منشركاء في ما رزقناكم}

Dia membuat perumpamaan untuk kalian dari diri kalian sendiri.Apakah ada di antara hamba sahaya yang dimiliki oleh tangan kanankalian, sekutu bagi kalian dalam (memiliki) rezeki yang telah Kamiberikan kepada kalian. (Ar-Rum: 28)

Allah Swt. telah berfirman:

{ضرب االله مثلا رجلا فیه شركاء متشاكسون [ورجلا سلمالرجل] }

Page 395: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak)yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalamperselisihan. (Az-Zumar: 29)

{وتلك الأمثال نضربها للناس وما یعقلها إلا العالمون}

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untukmanusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yangberilmu. (Al-Ankabut 43)

Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak perumpamaan. Sebagianulama Salaf mengatakan, "Apabila aku mendengar perumpamaan didalam Al-Qur'an, lalu aku tidak memahaminya, maka aku menangisidiriku sendiri, karena Allah Swt. telah berfirman: 'Danperumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dantiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu (Al-Ankabut: 43)

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (Al-Baqarah: 26)Maksudnya, semua perumpamaan —baik yang kecil maupun yangbesar— orang-orang mukmin beriman kepadanya dan merekamengetahui bahwa hal itu merupakan perkara hak dari Tuhanmereka, dan melaluinya Allah memberi petunjuk kepada mereka.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwaperumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. (Al-Baqarah: 26)Menurutnya, mereka mengetahui dengan yakin bahwaperumpamaan tersebut adalah Kalamullah Yang Maha Pemurah dan

Page 396: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

datang dari sisi-Nya. Hal yang semisal telah diriwayatkan dariMujahid, Al-Hasan serta Ar-Rabi' ibnu Anas.

Abul Aliyah mengatakan, makna firman-Nya, "Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itubenar dari Tuhan mereka." Yang dimaksud ialah perumpamaan ini.Tetapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allahmenjadikan ini untuk perumpamaan? (Al-Baqarah: 26) Perihalnyasama dengan makna yang terkandung di dalam firman lainnya,yaitu:

تهم إلا فتنة {وما جعلنا أصحاب النار إلا ملائكة وما جعلنا عدللذین كفروا لیستیقن الذین أوتوا الكتاب ویزداد الذین آمنوا إیماناولا یرتاب الذین أوتوا الكتاب والمؤمنون ولیقول الذین في قلوبهممرض والكافرون ماذا أراد االله بهذا مثلا كذلك یضل االله من یشاءویهدي من یشاء وما یعلم جنود ربك إلا هو}

Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan darimalaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itumelainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yangberiman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberiAl-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supayaorang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orangkafir (mengatakan), "Apakah yang dikehendaki Allah denganbilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allahmembiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberipetunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang

Page 397: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. (Al-Muddatstsir:31)

Demikian pula dalam ayat ini (yakni Al-Baqarah: 26):

{یضل به كثیرا ویهدي به كثیرا وما یضل به إلا الفاسقین}

Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nyapetunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orangyang fasik. (Al-Baqarah: 26)

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, dariAbu Malik dan dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah,dari Ibnu Mas'ud dan dari sejumlah sahabat, yang dimaksud denganpe-gertian yudillu bihi kasiran adalah orang-orang munafik,sedangkan pengertian yahdi bihi kasiran adalah orang-orangmukmin. Dengan demikian, berarti makin bertambahlah kesesatanorang-orang munafik tersebut di samping kesesatan mereka yangtelah ada; karena mereka mendustakan apa yang mereka ketahuisebagai perkara yang hak dan yakin, yaitu mendustakanperumpamaan yang telah dibuat oleh Allah untuk menggambarkankeadaan mereka sendiri. Ketika perumpamaan itu ternyata sesuaidengan keadaan mereka, sedangkan mereka tidak mau percaya,maka hal itulah yang dimaksud dengan penyesatan Allah terhadapmereka melalui perumpamaan ini. Melalui perumpamaan ini Allahmemberi petunjuk kepada banyak orang dari kalangan ahli iman danmereka yang mempercayainya. Maka Allah menambahkan petunjukkepada mereka di samping petunjuk yang telah ada pada dirimereka, dan bertambah pula iman mereka karena mereka percayakepada apa yang mereka ketahui sebagai perkara yang hak danyakin. Mengingat apa yang dibuat oleh Allah sebagai perumpamaan

Page 398: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ternyata sesuai dengan kenyataan dan mereka mengakuikebenarannya, maka hal inilah yang dimaksud sebagai hidayah dariAllah buat mereka melalui perumpamaan tersebut.

Firman Allah Swt., "Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecualiorang-orang yang fasik" (Al-Baqarah: 26). Menurut As-Saddi,mereka adalah orang-orang munafik.

Abul Aliyah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Wama yudillu bihi illal fasiqin" bahwa mereka adalah ahlikemunafikan. Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnuAnas.

Ibnu Juraij mengatakan dari Mujahid, dari Ibnu Abbas mengenaifirman-Nya, "Wama yudillu bihi illal fasiqin.'"' Ibnu Abbasmengatakan, "Orang-orang kafir mengetahui adanya Allah, tetapimereka mengingkari-Nya." Qatadah mengatakan sehubunganmakna firman-Nya, "Wama yudillu bihi illal fasiqin," bahwa merekapada mulanya fasik, kemudian Allah menyesatkan mereka disamping kefasikannya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, dari Ishaq ibnu Sulaiman, dari Abu Sinan, dari Amr ibnuMurrah, dari Mus'ab ibnu Sa'd, dari Sa'd, yang dimaksud dengankebanyakan orang dalam firman-Nya, "Yudillu bihi kasiran," adalahorang-orang Khawarij.

Syu'bah meriwayatkan dari Amr ibnu Murrah, dari Mus'ab ibnuSa'd yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada ayahnyatentang makna firman-Nya: (yaitu) orang-orang yang melanggarperjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh. (Al-Baqarah: 27),sampai akhir ayat. Ayahnya menjawab bahwa mereka adalahgolongan Haruriyyah (Khawarij).

Page 399: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sanad riwayat ini sekalipun sahih dari Sa'd ibnu Abu Waqqas r.a.,tetapi merupakan tafsir dari makna, bukan berarti makna yangdimaksud oleh ayat me-nas-kan orang-orang Khawarij yangmemberontak terhadap Khalifah Ali di Nahrawan; karenasesungguhnya mereka masih belum ada pada saat ayat diturunkan,melainkan mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yangsifat-sifatnya digambarkan oleh Al-Qur'an.

Mereka dinamakan Khawarij karena membangkang, tidak mautaat kepada imam dan tidak mau menegakkan syariat Islam.Sedangkan pengertian fasik menurut istilah bahasa ialah samadengannya, yaitu membangkang dan tidak mau taat. Orang-orangArab mengatakan, "Fasaqatir ratbah" bila buah kurma terkelupasdari kulitnya. Karena itu, tikus dinamakan fuwaisiqah karena iakeluar dari liangnya untuk mengadakan pengrusakan. Di dalamhadis Sahihain dari Siti Aisyah r.a. dijelaskan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda:

"خمس فواسق یقتلن في الحل والحرم: الغراب، والحدأة،والعقرب، والفأرة، والكلب العقور"

Lima jenis binatang perusak yang boleh dibunuh —baik di tanahhalal maupun di tanah haram— yaitu burung gagak, burung elang,kalajengking, tikus, dan anjing gila.

Makna fasik mencakup orang kafir dan orang durhaka, tetapikefasikan orang kafir lebih kuat dan lebih parah. Makna yangdimaksud dengan istilah 'fasik' dalam ayat ini ialah orang kafir.Sebagai dalilnya ialah karena mereka disifati dalam ayat berikutnyadengan sifat berikut, yaitu:

Page 400: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{الذین ینقضون عهد االله من بعد میثاقه ویقطعون ما أمر االله بهأن یوصل ویفسدون في الأرض أولئك هم الخاسرون}

Orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjianitu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepadamereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan dimuka bumi. Mereka itulah orang-orang yang merugi. (Al-Baqarah:27)

Sifat-sifat tersebut merupakan ciri khas orang-orang kafir yangberbeda dengan sifat-sifat orang mukmin, sebagaimana dijelaskan didalam ayat lainnya:

{أفمن یعلم أنما أنزل إلیك من ربك الحق كمن هو أعمى إنمایتذكر أولو الألباب * الذین یوفون بعهد االله ولا ینقضون المیثاق *والذین یصلون ما أمر االله به أن یوصل ویخشون ربهم ویخافونسوء الحساب}

Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yangditurunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orangyang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapatmengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allahdan tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yangmenghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supayadihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepadahisab yang buruk. (Ar-Ra'd: 19-21)

Seterusnya hingga sampai pada firman-Nya:

Page 401: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{والذین ینقضون عهد االله من بعد میثاقه ویقطعون ما أمر االلهبه أن یوصل ویفسدون في الأرض أولئك لهم اللعنة ولهم سوءالدار}

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan denganteguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supayadihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orangitulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediamanyang buruk (Jahannam). (Ar-Ra'd: 25)

Ahli tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan maknaperjanjian yang digambarkan, bahwa orang-orang fasik tersebuttelah merusaknya. Sebagian dari kalangan ahli tafsir mengatakan,perjanjian tersebut adalah wasiat Allah kepada makhluk-Nya,perintah-Nya kepada mereka agar taat kepada apa-apa yangdiperintahkan-Nya, dan larangan-Nya kepada mereka agar janganberbuat durhaka dengan mengerjakan hal-hal yang telah dilarang-Nya. Semua itu disebutkan di dalam kitab-kitab-Nya, jugadisampaikan kepada mereka melalui lisan Rasul-rasul-Nya.Pelanggaran yang mereka lakukan ialah karena tidak mengamalkanhal tersebut.

Ahli tafsir lain mengatakan bahkan ayat ini berkenaan denganorang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang munafik.Sedangkan yang dimaksud dengan perjanjian Allah yang dirusakoleh mereka ialah perjanjian yang diambil oleh Allah atas diri merekadi dalam kitab Taurat, yaitu harus mengamalkan kandungan Tauratdan mengikuti Nabi Muhammad bila telah diutus dan percayakepada kitab yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Merekamerusak hal tersebut dengan menentangnya sesudah merekamengetahui hakikatnya, mengingkari serta menyembunyikan

Page 402: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pengetahuan mengenai hal tersebut dari orang-orang, padahal Allahtelah memberikan janji kepada mereka bahwa mereka harusmenjelaskan kepada orang-orang dan tidak bolehmenyembunyikannya. Selanjutnya Allah memberitakan bahwaternyata mereka menyembunyikan hal tersebut di belakangpunggungnya dan menukarnya dengan harga yang sedikit.Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, hal ini merupakanpendapat Muqatil ibnu Hayyan.

Ahli tafsir lainnya mengatakan, yang dimaksud oleh ayat ini ialahsemua orang kafir, orang musyrik, dan orang munafik. Sedangkanjanji Allah kepada mereka yang berkaitan dengan masalahmenauhidkan (mengesakan)-Nya ialah segala sesuatu yang telahdiciptakan bagi mereka berupa dalil-dalil (tanda-tanda) yangsemuanya menunjukkan kepada sifat Rububiyyah Allah Swt. JanjiAllah kepada mereka yang menyangkut masalah perintah danlarangan-Nya ialah semua hal yang dijadikan hujah oleh para rasul,yaitu berupa mukjizat-mukjizat yang tiada seorang manusia punselain mereka dapat membuat hal yang semisal dengannya.Mukjizat-mukjizat tersebut menyaksikan akan kebenaran kerasulanmereka.

Mereka mengatakan bahwa pengrusakan janji yang dilakukanoleh mereka ialah karena mereka tidak mau mengakui hal-hal yangtelah jelas kebenarannya di mata mereka melalui dalil-dalilnya, danmereka mendustakan para rasul serta kitab-kitab, padahal merekamengetahui bahwa apa yang diturunkan kepada para rasul ituadalah perkara yang hak.

Hal yang semisal diriwayatkan pula dari Muqatil ibnu Hayyan,pendapat ini cukup baik; dan Az-Zamakhsyari memihak kepadapendapat tersebut.

Page 403: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa jika ada yang mengatakan,"Apakah yang dimaksud dengan janji Allah?" Jawabannya, "Hal itumerupakan sesuatu yang telah dipancangkan di dalam akal merekaberupa hujah yang menunjukkan ajaran tauhid. Jadi, seakan-akanAllah telah memerintahkan dan mewasiatkan kepada mereka danmengikatkan hal itu kepada mereka sebagai janji." Pengertian inilahyang terkandung di dalam firman-Nya:

{وأشهدهم على أنفسهم ألست بربكم قالوا بلى}

Dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (serayaberfirman), "Bukankah Aku ini Tuhan kalian!" Mereka menjawab,"Betul (Engkau Tuhan kami)." (Al-A'raf: 172)

Yaitu ketika Allah mengambil janji terhadap diri mereka dari kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka. Perihalnya sama denganmakna yang ada di dalam firman-Nya:

{وأوفوا بعهدي أوف بعهدكم}

Dan penuhilah janji kalian kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Kukepada kalian. (Al-Baqarah: 40)

Ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa janji yang disebutkan olehAllah Swt. ialah janji yang diambil oleh Allah terhadap mereka di saatAllah mengeluarkan mereka dari sulbi Adam. Hal ini digambarkanmelalui firman-Nya:

Page 404: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

یتهم وأشهدهم على {وإذ أخذ ربك من بني آدم من ظهورهم ذرأنفسهم ألست بربكم قالوا بلى [شهدنا] }

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksianterhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhankalian?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kamimenjadi saksi." (Al-A'raf: 172)

Sedangkan yang dimaksud dengan pengrusakan merekaterhadap janji tersebut ialah karena mereka tidak memenuhinya.Demikian pula menurut riwayat dari Muqatil ibnu Hayyan; semuapendapat di atas diketengahkan oleh Ibnu Jarir di dalam kitabtafsirnya.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan makna firman-Nya: (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh,dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka)untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah: 27) Menurutnyaada enam pekerti orang-orang munafik. Apabila mereka mengalamikemenangan atas semua orang, maka mereka menampakkankeenam pekerti tersebut, yaitu: Apabila bicara, berdusta; apabilaberjanji, ingkar akan janjinya; apabila dipercaya, khianat; merekamelanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh,memutuskan apa yang diperintahkan oleh Allah agar dihubungkan,dan suka menimbulkan kerusakan di muka bumi.

Tetapi jika mereka dalam keadaan kalah, mereka hanyamenampakkan ketiga pekerti saja, yaitu: Apabila bicara, berdusta;apabila berjanji, ingkar; dan apabila dipercaya, khianat.

Page 405: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas. As-Saddidi dalam kitab tafsirnya mengatakan berikut sanadnya sehubungandengan makna firman-Nya: (yaitu) orang-orang yang melanggarperjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh. (Al-Baqarah: 27)Disebutkan bahwa hal yang dimaksud ialah perjanjian yang diberikankepada mereka di dalam Al-Qur'an, lalu mereka mengakuinya,kemudian kafir dan merusaknya.

***************

Firman Allah Swt.:

{ویقطعون ما أمر االله به أن یوصل}

dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka)untuk menghubungkannya. (Al-Baqarah: 27)

Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah silaturahmidan hubungan kekerabatan, seperti yang ditafsirkan oleh Qatadahdalam firman-Nya:

عوا {فهل عسیتم إن تولیتم أن تفسدوا في الأرض وتقطأرحامكم}

Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa kalian akan membuatkerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan(Muhammad: 22)

Pendapatnya itu didukung oleh Ibnu Jarir dan dinilainya kuat.

Page 406: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud lebih umumdari itu, yakni mencakup semua hal yang diperintahkan oleh Allahmenghubungkan dan mengerjakannya, kemudian merekamemutuskan dan meninggalkannya.

Muqatil ibnu Hayyan mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah: 27)bahwa hal itu terjadi di akhirat. Pengertiannya sama dengan maknayang terkandung di dalam firman Allah Swt:

{أولئك لهم اللعنة ولهم سوء الدار}

Orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi merekatempat kediaman yang buruk (Jahannam). (Ar-Ra'd: 25)

Menurut Dahhak, dari Ibnu Abbas, segala sesuatu yangdinisbatkan oleh Allah kepada selain pemeluk Islam berupa suatusebutan, misalnya merugi; maka sesungguhnya yang dimaksudhanyalah kekufuran. Sedangkan hal serupa yang dinisbatkankepada pemeluk Islam, makna yang dimaksud hanyalah dosa.

Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Ulaika humul khasirun" bahwa lafaz al-khasirun adalah bentukjamak dari lafaz khasirun; mereka adalah orang-orang yangmengurangi bagian keberuntungan mereka dari rahmat Allah karenaperbuatan maksiat mereka. Perihalnya sama dengan seorang lelakiyang mengalami kerugian dalam perniagaan, misalnya sebagianmodalnya amblas karena rugi dalam jual beli. Demikian pula halnyaorang munafik dan orang kafir, keduanya beroleh kerugian karenaterhalang tidak mendapat rahmat Allah yang diciptakan-Nya buathamba-hamba-Nya di hari kiamat, padahal saat itu yang palingmereka perlukan adalah rahmat Allah Swt. Termasuk ke dalam

Page 407: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pengertian lafaz ini bila dikatakan khasirar rajulu (lelaki itumengalami kerugian), bentuk masdar-nya adalah khusran,khusranan, dan khisaran, sebagaimana dikatakan Jarir ibnu Atiyyah:

إن سلیطا في الخسار إنه ... أولاد قوم خلقوا أقنه

Sesungguhnya si Sulait, kerugian yang dialaminya ialah karena iadari anak-anak suatu kaum yang sejak lahir ditakdirkan menjadi

hamba sahaya.

AL-BAQARAH, AYAT 28

{كیف تكفرون باالله وكنتم أمواتا فأحیاكم ثم یمیتكم ثم یحییكم ثم إلیهترجعون (28) }

Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati,lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian kalian dimatikan dandihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kaliandikembalikan.

Allah Swt. berfirman membuktikan keberadaan dan kekuasaan-Nya, Dialah Yang Maha Pencipta dan Yang Mengatur hamba-hamba-Nya. Untuk itu Allah Swt. berfirman, "Kaifa takfuruna billahi"artinya 'mengapa kalian mengingkari keberadaan Allah, ataumengapa kalian menyembah selain-Nya bersama Dia'. Kemudiandisebutkan pula, "Wakuntum amwalan fa-ahyakum" artinya 'padahalkalian tadinya tidak ada, lalu Allah menciptakan kalian ke alamwujud'. Makna ayat ini sama dengan yang terkandung di dalam ayatlainnya, yaitu firman-Nya:

Page 408: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماوات {أم خلقوا من غیر شيء أم هم الخالقون * أم خلقوا السوالأرض بل لا یوقنون}

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah merekayang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telahmenciptakan langit dan bumi itu! Sebenarnya mereka tidak meyakini(apa yang mereka katakan). (Ath-Thur: 35-36)

{هل أتى على الإنسان حین من الدهر لم یكن شیئا مذكورا}

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa,sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapatdisebut (Al-Insan: 1)

ayat-ayat lainnya yang menceritakan hal ini masih banyak.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas,dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. mengenai firman-Nya:

{قالوا ربنا أمتنا اثنتین وأحییتنا اثنتین}

Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikankami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kamimengakui dosa-dosa kami" (Al-Mu’min: 11)

Disebutkannya bahwa makna ayat inilah yang dimaksudkan didalam surat Al-Baqarah berikut ini:

{وكنتم أمواتا فأحیاكم ثم یمیتكم ثم یحییكم}

Page 409: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian,kemudian kalian dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. (Al-Baqarah: 28)

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata, dari Ibnu Abbas, bahwa kaliantadinya mati dalam tulang sulbi ayah-ayah kalian; saat itu kalianbukan merupakan sesuatu pun sebelum Allah menciptakan kalian.Setelah Allah menciptakan kalian, lalu Dia mematikan kalian sebagaisuatu kepastian atas diri kalian. Kemudian Allah menghidupkankalian dalam hari berbangkit, yaitu di saat Dia menghidupkan kaliandi hari kiamat. Disebutkan bahwa makna ayat ini sama dengan ayatlainnya, yaitu firman-Nya: Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikankami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). (Al-Mu’min: 11)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya: Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kamidua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). (Al-Mu’min:11)

Disebutkan bahwa kalian pada asalnya berupa tanah sebelumAllah menciptakan kalian, hal ini dinilai sebagai suatu kematian. LaluDia menciptakan kalian, maka hal ini dinilai sebagai suatukehidupan. Sesudah itu Allah mematikan kalian dan kaliandikembalikan ke kuburan, hal ini dinilai sebagai kematian yang lain.Kemudian Allah menghidupkan kalian di hari kiamat, hal ini dinilaisebagai suatu kehidupan yang lain. Dua kali mati dan dua kali hidupinilah yang dimaksudkan di dalam firman-Nya: Mengapa kalian kafirkepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkankalian, kemudian kalian dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. (Al-Baqarah: 28)

Hal yang sama telah diriwayatkan pula dari As-Saddi berikutsanad-nya melalui Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga

Page 410: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat. Riwayatini diketengahkan pula dari Abul Aliyah, Al-Hasan, Mujahid, QatadahAbu Saleh, Ad-Dahhak, dan Ata Al-Khurrasani.

As-Sauri mengatakan dari As-Saddi, dari Abu Saleh sehubungandengan makna firman-Nya: Mengapa kalian kafir kepada Allah,padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian,kemudian kalian dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudiankepada-Nya-lah kalian di-kembalikan (Al-Baqarah: 28) Disebutkanbahwa Allah menghidupkan kalian di alam kubur, kemudianmematikan kalian.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Yunus, dari Ibnu Wahb, dari AbdurRahman ibnu Zaid ibnu Aslam yang mengatakan bahwa Allahmenciptakan mereka di dalam sulbi Adam, kemudian membuatperjanjian terhadap mereka, lalu Allah mematikan mereka, kemudianmenghidupkan mereka di dalam rahim-rahim. Setelah itu Allahmematikan mereka dan menghidupkan mereka kembali di harikiamat. Pengertian ini sama halnya dengan makna yang terkandungdi dalam firman-Nya: Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkautelah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami duakali (pula)." (Al-Mu’min: 11)

Riwayat ini —juga riwayat sebelumnya— berpredikat garib.Pendapat yang benar ialah dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas,golongan tersebut terdiri atas kalangan tabi'in. Mereka mengatakanbahwa makna ayat ini sama dengan firman-Nya:

{قل االله یحییكم ثم یمیتكم ثم یجمعكم إلى یوم القیامة لا ریب فیهولكن أكثر الناس لا یعلمون}

Page 411: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah, "Allah-lah yang menghidupkan kalian, kemudianmematikan kalian, setelah itu mengumpulkan kalian pada harikiamat yang tidak ada keraguan padanya. (Al-Jatsiyah: 26)

Sama pula dengan firman Allah Swt. mengenai berhala-berhala,yaitu:

{أموات غیر أحیاء}

(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup; dan berhala-berhala itu tidak mengetahui. (An-Nahl: 21)

Allah Swt. berfirman dalam ayat lainnya:

{وآیة لهم الأرض المیتة أحییناها وأخرجنا منها حبا فمنهیأكلون}

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi merekaadalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkandarinya biji-bijian, maka darinya mereka makan. (Yasin: 33)

AL-BAQARAH, AYAT 29

ماء {هو الذي خلق لكم ما في الأرض جمیعا ثم استوى إلى الساهن سبع سماوات وهو بكل شيء علیم (29) } فسو

Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukkalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya

Page 412: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Setelah Allah Swt. menyebutkan bukti keberadaan dankekuasaan-Nya kepada makhluk-Nya melalui apa yang merekasaksikan sendiri pada diri mereka, lalu Dia menyebutkan bukti lainmelalui apa yang mereka saksikan, yaitu penciptaan langit dan bumi.Untuk itu Allah Swt. berfirman, "Dialah Allah, yang menciptakansemua yang ada di bumi untuk kalian, dan Dia berkehendak(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit" (Al-Baqarah:29).

Istawa ilas sama, berkehendak atau bertujuan ke langit. Maknalafaz ini mengandung pengertian kedua lafaz tersebut, yakniberkehendak dan bertujuan, karena ia di-muta'addi-kan denganmemakai huruf ila. Fasawahunna, lalu Dia menciptakan langit tujuhlapis. Lafaz as-sama dalam ayat ini merupakan isim jinis, karena itudisebutkan sab'a samawat.

Wahuwa bi kulli syai-in 'alim, Dia Maha Mengetahui segalasesuatu, yakni pengetahuan-Nya meliputi semua makhluk yang telahDia ciptakan. Pengertiannya sama dengan ayat lain, yaitu firman-Nya:

{ألا یعلم من خلق}

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kalianlahirkan dan yang kalian rahasiakan?) (Al-Mulk: 14)

Rincian makna ayat ini diterangkan di dalam surat ha mim sajdah,yaitu melalui firman-Nya:

Page 413: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{قل أئنكم لتكفرون بالذي خلق الأرض في یومین وتجعلون لهأندادا ذلك رب العالمین * وجعل فیها رواسي من فوقها وبارك فیهاائلین * ثم استوى إلى وقدر فیها أقواتها في أربعة أیام سواء للسماء وهي دخان فقال لها وللأرض ائتیا طوعا أو كرها قالتا أتینا السطائعین * فقضاهن سبع سماوات في یومین وأوحى في كل سماءنیا بمصابیح وحفظا ذلك تقدیر العزیز ماء الد أمرها وزینا السالعلیم}

Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kalian kafir kepada Yangmenciptakan bumi dalam dua masa dan kalian adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semestaalam." Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokohdi atasnya. Dia. memberkahinya dan Dia menentukan padanyakadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa.(Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan Langit itumasih merupakan asap, lalu dia berkata kepadanya dan kepadabumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan sukahati atau terpaksa" Keduanya menjawab, "Kami datang dengan sukahati." Maka Dia menjadikan tujuh langit dalam dua masa dan Diamewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langityang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kamimemeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan YangMahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (Fushshilat: 9-12)

Di dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa AllahSwt. memulai ciptaan-Nya dengan menciptakan bumi, kemudian

Page 414: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menciptakan tujuh lapis langit. Memang demikianlah caramembangun sesuatu, yaitu dimulai dari bagian bawah, setelah itubaru bagian atasnya. Para ulama tafsir menjelaskan hal ini,keterangannya akan kami kemukakan sesudah ini, insya Allah.Adapun mengenai firman-Nya:

اها * ماء بناها * رفع سمكها فسو {أأنتم أشد خلقا أم السوأغطش لیلها وأخرج ضحاها * والأرض بعد ذلك دحاها * أخرجمنها ماءها ومرعاها والجبال أرساها}

Apakah kalian yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?Allah telah membinanya. Dia meninggikan bangunannya, lalumenyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulitadan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudahdihamparkan-Nya, Ia memancarkan darinya mata airnya, dan(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunungdipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenangankalian dan untuk binatang-binatang ternak kalian. (An-Nazi'at: 27-33)

Maka sesungguhnya huruf summa dalam ayat ini (Al-Baqarah:29) hanya untuk menunjukkan makna 'ataf khabar kepada khabar,bukan 'ataf fi' il kepada fi'il yang lain. Perihalnya sama denganperkataan seorang penyair:

ه قل لمن ساد ثم ساد أبوه ... ثم قد ساد قبل ذلك جد

Katakanlah kepada orang yang berkuasa, dan telah berkuasaayahnya, serta telah berkuasa pula kakeknya sebelum itu.

Page 415: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut suatu pendapat, ad-daha (penghamparan) bumidilakukan sesudah penciptaan langit dan bumi. Demikianlah menurutriwayat Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas.

As-Saddi telah mengatakan di dalam kitab tafsirnya, dari AbuMalik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari IbnuMas'ud, serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumiuntuk kalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, laludijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segalasesuatu. (Al-Baqarah: 29) Disebutkan bahwa 'Arasy Allah Swtberada di atas air, ketika itu Allah Swt. belum menciptakan sesuatupun selain dari air tersebut. Ketika Allah berkehendak menciptakanmakhluk, maka Dia mengeluarkan asap dari air tersebut, lalu asap(gas) tersebut membumbung di atas air hingga letaknya berada diatas air, dinamakanlah sama (langit). Kemudian air dikeringkan, laluDia menjadikannya bumi yang menyatu. Setelah itu bumidipisahkan-Nya dan dijadikan-Nya tujuh lapis dalam dua hari, yaituhari Ahad dan Senin. Allah menciptakan bumi di atas ikan besar, danikan besar inilah yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'anmelalui firman-Nya:

{ن والقلم }

Nun, demi qalam. (Al-Qalam: 1)

Sedangkan ikan besar (nun) berada di dalam air. Air berada diatas permukaan batu yang licin, sedangkan batu yang licin berada diatas punggung malaikat. Malaikat berada di atas batu besar, danbatu besar berada di atas angin. Batu besar inilah yang disebut olehLuqman bahwa ia bukan berada di langit, bukan pula di bumi.

Page 416: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian ikan besar itu bergerak, maka terjadilah gempa dibumi, lalu Allah memancangkan gunung-gunung di atasnya hinggabumi menjadi tenang; gunung-gunung itu berdiri dengan kokohnya diatas bumi. Hal inilah yang dinyatakan di dalam firman Allah Swt.:Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokohsupaya bumi itu (tidak) guncang bersama mereka. (Al-Anbiya: 31)

Allah menciptakan gunung di bumi dan makanan untukpenghuninya, menciptakan pepohonannya dan semua yangdiperlukan di bumi pada hari Selasa dan Rabu. Hal inilah yangdijelaskan di dalam firman-Nya:

{قل أئنكم لتكفرون بالذي خلق الأرض في یومین وتجعلون لهأندادا ذلك رب العالمین * وجعل فیها رواسي من فوقها وباركفیها}

Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kalian kafir kepada Yangmenciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semestaalam." Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokohdi atasnya. Dia memberkahinya. (Fushshilat: 9-10)

Kemudian dalam ayat selanjutnya disebutkan bahwa Allahmenumbuhkan pepohonannya, yaitu melalui firman-Nya: Dan Diamenentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya.(Fushshilat: 10) Lalu dalam firman selanjutnya disebutkan: dalamempat masa, sebagai jawaban bagi orang-orang yang bertanya.(Fushshilat: 10) Dalam ayat selanjutnya disebutkan pula: KemudianDia menuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masihmerupakan asap. (Fushshilat 11)

Page 417: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Asap itu merupakan uap dari air tadi, kemudian asap dijadikanlangit tujuh lapis dalam dua hari, yaitu hari Kamis dan Jumat.Sesungguhnya hari Jumat dinamakan demikian karena pada hari itudiciptakan langit dan bumi secara bersamaan. Allah Swt. berfirman:Dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. (Fushshilat12) Artinya, Allah menciptakan makhluk tersendiri bagi tiap-tiaplangit, terdiri atas para malaikat dan semua makhluk yang adapadanya, seperti laut, gunung, embun, serta lain-lainnya yang tidakdiketahui. Selanjutnya Allah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang yang Dia ciptakan sebagai hiasan dan penjaga yangmemelihara langit dari setan-setan.

Setelah Allah menyelesaikan penciptaan apa yang Dia sukai, laluDia menuju 'Arasy, sebagaimana dijelaskan di dalam firman-Nya:

ماوات والأرض في ستة أیام ثم استوى على العرش} {خلق الس

Dia menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudianDia beristiwa di atas 'Arasy. (Al-Hadid: 4)

Dan Allah Swt. telah berfirman:

{كانتا رتقا ففتقناهما}

Dahulu langit dan bumi keduanya adalah suatu yang padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kamijadikan segala sesuatu yang hidup. (Al-Anbiya: 30)

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh,telah menceritakan kepadaku Abu Ma'syar, dari Sa'id ibnu Abu Sa'id,

Page 418: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari Abdullah ibnu Salam yang mengatakan bahwa sesungguhnyaAllah memulai penciptaan makhluk-Nya pada hari Ahad,menciptakan berlapis-lapis bumi pada hari Ahad dan hari Senin,menciptakan berbagai makanan dan gunung pada hari Selasa danRabu, lalu menciptakan langit pada hari Kamis dan Jumat. Hal ituselesai di akhir hari Jumat yang pada hari itu juga Allah menciptakanAdam dengan tergesa-gesa. Pada saat itulah kelak hari kiamat akanterjadi.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dia-lahAllah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian. (Al-Baqarah: 29) Bahwa Allah menciptakan bumi sebelum menciptakanlangit. Ketika Allah menciptakan bumi, maka keluarlah asap darinya.Yang demikian itulah pengertian yang dimaksud dalam firman-Nya:Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuhlangit. (Al-Baqarah: 29) Yang dimaksud ialah sebagian dari langitberada di atas sebagian lainnya. Dikatakan sab'u aradina artinyatujuh lapis bumi, yakni sebagian berada di bawah sebagian yanglain.

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa bumi diciptakan sebelum langit,sebagaimana yang dijelaskan di dalam surat As-Sajdah, yaitu:

{قل أئنكم لتكفرون بالذي خلق الأرض في یومین وتجعلون لهأندادا ذلك رب العالمین * وجعل فیها رواسي من فوقها وبارك فیهاائلین * ثم استوى إلى وقدر فیها أقواتها في أربعة أیام سواء للسماء وهي دخان فقال لها وللأرض ائتیا طوعا أو كرها قالتا أتینا السطائعین * فقضاهن سبع سماوات في یومین وأوحى في كل سماء

Page 419: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

نیا بمصابیح وحفظا ذلك تقدیر العزیز ماء الد أمرها وزینا السالعلیم}

Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kalian kafir kepada Yangmenciptakan bumi dalam dua masa dan kalian adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semestaalam." Dan Dia menciptakan di bumi ini gunung-gunung yang kokohdi atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadarmakanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasanitu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Diamenuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masih merupakanasap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, "Datanglahkamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atauterpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati?Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Diamewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langityang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kamimemeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan YangMahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (Fushshilat: 9-12)

Ayat ini dan yang tadi menunjukkan bahwa bumi diciptakansebelum langit. Menurut pengetahuanku, tiada seorang ulama punyang memperselisihkan hal ini, kecuali apa yang dinukil oleh IbnuJarir dari Qatadah, diduga langit diciptakan sebelum bumi. Akantetapi, dalam menanggapi masalah ini Al-Qurtubi hanya bersikaptawaqquf (tidak memberi komentar apa pun), yaitu ketika iamenafsirkan makna firman-Nya:

Page 420: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

اها * ماء بناها * رفع سمكها فسو {أأنتم أشد خلقا أم السوأغطش لیلها وأخرج ضحاها * والأرض بعد ذلك دحاها * أخرجمنها ماءها ومرعاها}

Apakah kalian yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?Allah telah membinanya. Dia meninggikan bangunannya, lalumenyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulitadan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itudihamparkan-Nya, Ia memancarkan darinya mata airnya, dan(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunungdipancangkan-Nya dengan teguh. (An-Nazi'at 27-32)

Mereka mengatakan bahwa penciptaan langit terjadi sebelumpenciptaan bumi. Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan bahwaIbnu Abbas pernah ditanya mengenai masalah ini, lalu ia menjawabbahwa bumi diciptakan sebelum langit, dan sesungguhnya bumibaru dihamparkan hanya setelah penciptaan langit. Hal yang samadikatakan pula bukan hanya oleh seorang ulama tafsir terdahulu dansekarang.

Kami mencatat hal tersebut di dalam tafsir surat An-Nazi'at yanggaris besarnya menyatakan bahwa penghamparan bumi yangterdapat di dalam firman-Nya: Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya, Ia memancarkan darinya mata airnya, dan (menumbuhkan)tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nyadengan teguh. (An-Nazi'at: 30-32) Artinya, semua yang terkandungdi dalam bumi dikeluarkan secara paksa hingga menjadi kenyataan.Setelah Allah selesai dari penciptaan bumi dan langit, lalu Allahmenghamparkan bumi dan mengeluarkan segala sesuatu yangtersimpan di dalamnya, yaitu air. Berkat air itu tumbuhlah berbagaimacam tetumbuhan yang beraneka ragam jenis. bentuk. dan

Page 421: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

warnanya. Demikian pula tata surya, semuanya beredar, terdiri atasbintang-bintang yang tetap dan bintang-bintang yang beredar padagaris edarnya.

Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuahhadis sehubungan dengan tafsir ayat ini, yaitu hadis yangdiriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Nasai, jugadiketengahkan oleh keduanya dalam Bab "Tafsir" melalui riwayatIbnu Juraij. Ibnu Juraij mengatakan:

أخبرني إسماعیل بن أمیة، عن أیوب بن خالد، عن عبد االله بنرافع مولى أم سلمة، عن أبي هریرة، قال: أخذ رسول االله صلى االلهبت، وخلق الجبال علیه وسلم بیدي فقال: "خلق االله التربة یوم السجر فیها یوم الاثنین، وخلق المكروه یوم فیها یوم الأحد، وخلق الشواب یوم الخمیس، الثلاثاء، وخلق النور یوم الأربعاء، وبث فیها الدوخلق آدم بعد العصر یوم الجمعة من آخر ساعة من ساعاتالجمعة، فیما بین العصر إلى اللیل"

telah menceritakan kepadaku Ismail ibnu Umayyah, dari Ayyubibnu Khalid, dari Abdullah ibnu Rafi' maula Ummu Salamah, dari AbuHurairah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. memegangtanganku, lalu beliau bersabda: Allah menciptakan bumi pada hariSabtu, menciptakan gunung-gunung yang ada padanya pada hariAhad, menciptakan pepohonan yang ada padanya pada hari Senin,menciptakan hal yang tidak disukai pada hari Selasa, menciptakannur pada hari Rabu, mengembangbiakkan (menciptakan) binatang-binatang yang ada di bumi pada hari Kamis, dan menciptakan Adam

Page 422: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sesudah Asar pada hari Jumat, yaitu di saat-saat terakhir hari Jumatantara Asar sampai malam hari.

Hadis ini termasuk salah satu hadis garib dalam Sahih Muslim.Banyak komentar mengenai hadis ini, antara lain ialah dari Ali ibnulMadini dan Imam Bukhari serta sejumlah kalangan ahli huffaz hadis.Mereka menganggap hadis ini merupakan perkataan Ka'b, dansesungguhnya Abu Hurairah hanya mendengamya dari kata-kataKa'b Al-Ahbar. Hadis ini menjadi samar di kalangan sebagian paraperawi hingga membuat mereka menganggapnya sebagai hadisyang marfu'. Demikian keterangan yang dikemukakan oleh ImamBaihaqi.

AL-BAQARAH, AYAT 30

{وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خلیفة قالوا أتجعلماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك فیها من یفسد فیها ویسفك الدقال إني أعلم ما لا تعلمون (30) }

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi.'" Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyadan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbihdengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!" Tuhan berfirman,"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”

Allah Swt. menceritakan perihal anugerah-Nya kepada BaniAdam, yaitu sebagai makhluk yang mulia; mereka disebutkan dikalangan makhluk yang tertinggi —yaitu para malaikat— sebelum

Page 423: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka diciptakan. Untuk itu, Allah Swt. berfirman: Ingatlah ketikaTuhanmu berfirman kepada para malaikat. (Al-Baqarah: 30)

Makna yang dimaksud ialah 'hai Muhammad, ingatlah ketikaTuhanmu berfirman kepada para malaikat, dan ceritakanlah hal inikepada kaummu'.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari salah seorang ahli bahasa Arab —yaitu Abu Ubaidah— bahwa lafaz iz dalam ayat ini merupakan hurufzaidah (tambahan), dan bentuk lengkap kalimat ialah wa qalarabbuka tanpa memakai iz.

Pendapat tersebut dibantah oleh Ibnu Jarir. Menurut Al-Qurtubi,semua ahli tafsir pun membantahnya. Hingga Az-Zujaj mengatakanbahwa pendapat tersebut merupakan suatu tindakan kurang ajardari Abu Ubaidah.

{إني جاعل في الأرض خلیفة}

Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi. (Al-Baqarah: 30)

Yakni suatu kaum yang sebagiannya menggantikan sebagianyang lain silih berganti, abad demi abad, dan generasi demigenerasi, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalamfirman-Nya:

{وهو الذي جعلكم خلائف الأرض

Dan Dialah yang menjadikan kalian penguasa-penguasa di bumi.(Al-An'am: 165)

Page 424: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ویجعلكم خلفاء الأرض}

dan yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi.(An-Naml: 62)

{ولو نشاء لجعلنا منكم ملائكة في الأرض یخلفون}

Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagaiganti kalian di muka bumi malaikat-malaikat yang turun-temurun.(Az-Zukhruf: 60)

{فخلف من بعدهم خلف}

Maka datanglah sesudah mereka generasi lain. (Al-A'raf: 169)

Menurut qiraah yang syaz dibaca inni ja'ilun fil ardi khalifah(sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah-khalifah di mukabumi). Demikianlah diriwayatkan oleh Zamakhsyari dan lain-lainnya.

Al-Qurtubi menukil dari Zaid ibnu Ali, yang dimaksud dengankhalifah dalam ayat ini bukanlah Nabi Adam a.s. saja seperti yangdikatakan oleh sejumlah ahli tafsir. Al-Qurtubi menisbatkan pendapatini kepada Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan semua ahli takwil. Akantetapi, apa yang dikatakan oleh Al-Qurtubi ini masih perludipertimbangkan. Bahkan perselisihan dalam masalah ini banyak,menurut riwayat Ar-Razi dalam kitab tafsirnya, juga oleh yanglainnya.

Pengertian lahiriah Nabi Adam a.s. saat itu masih belum kelihatandi alam wujud. Karena jikalau sudah ada, berarti ucapan para

Page 425: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

malaikat yang disitir oleh firman-Nya dinilai kurang sesuai, yaitu:Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orangyang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?(Al-Baqarah: 30)

Karena sesungguhnya mereka (para malaikat) bermaksud bahwadi antara jenis makhluk ini ada orang-orang yang melakukan haltersebut, seakan-akan mereka mengetahui hal tersebut melalui ilmuyang khusus, atau melalui apa yang mereka pahami dari watakmanusia. Karena Allah Swt. memberitahukan kepada mereka bahwaDia akan menciptakan jenis makhluk ini dari tanah liat kering yangberasal dari lumpur hitam. Atau mereka berpemahaman bahwayang dimaksud dengan khalifah ialah orang yang meleraipersengketaan di antara manusia, yaitu memutuskan hukumterhadap apa yang terjadi di kalangan mereka menyangkut perkara-perkara penganiayaan, dan melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan serta dosa-dosa. Demikianlah menurutAl-Qurtubi. Atau para malaikat mengkiaskan manusia denganmakhluk sebelumnya, sebagaimana yang akan kami kemukakandalam berbagai pendapat ulama tafsir.

Ucapan para malaikat ini bukan dimaksudkan menentang ataumemprotes Allah, bukan pula karena dorongan dengki terhadapmanusia, sebagaimana yang diduga oleh sebagian ulama tafsir.Sesungguhnya Allah Swt. menyifati para malaikat; mereka tidakpernah mendahului firman Allah Swt., yakni tidak pernahmenanyakan sesuatu kepada-Nya yang tidak diizinkan bagi merekamengemukakannya.

Dalam ayat ini (dinyatakan bahwa) ketika Allah memberitahukankepada mereka bahwa Dia akan menciptakan di bumi suatu makhluk—menurut Qatadah—, para malaikat telah mengetahui sebelumnyabahwa makhluk-makhluk tersebut gemar menimbulkan kerusakan

Page 426: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

padanya (di bumi). Maka mereka mengatakan: Mengapa Engkauhendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya dan menumpahkan darah? (Al-Baqarah: 30)

Sesungguhnya kalimat ini merupakan pertanyaan memintainformasi dan pengetahuan tentang hikmah yang terkandung didalam penciptaan itu. Mereka mengatakan, "Wahai Tuhan kami,apakah hikmah yang terkandung dalam penciptaan mereka, padahaldi antara mereka ada orang-orang yang suka membuat kerusakandi muka bumi dan mengalirkan darah? Jikalau yang dimaksudkanagar Engkau disembah, maka kami selalu bertasbih memuji danmenyucikan Engkau," yakni kami selalu beribadah kepada-Mu,sebagaimana yang akan disebutkan nanti. Dengan kata lain(seakan-akan para malaikat mengatakan), "Kami tidak pernahmelakukan sesuatu pun dari hal itu (kerusakan dan mengalirkandarah), maka mengapa Engkau tidak cukup hanya dengan kamipara malaikat saja?"

Allah Swt. berfirman menjawab pertanyaan tersebut:

{إني أعلم ما لا تعلمون}

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.(Al-Baqarah: 30)

Dengan kata lain, seakan-akan Allah bermaksud bahwasesungguhnya Aku mengetahui hal-hal yang tidak kalian ketahuimenyangkut kemaslahatan yang jauh lebih kuat dalam penciptaanjenis makhluk ini daripada kerusakan-kerusakan yang kalian sebutitu. Karena sesungguhnya Aku akan menjadikan dari kalanganmereka nabi-nabi dan rasul-rasul; di antara mereka ada parasiddiqin, para syuhada, orang-orang saleh, ahli ibadah, ahli zuhud,

Page 427: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

para wali, orang-orang bertakwa, para muqarrabin, para ulama yangmengamalkan ilmunya, orang-orang yang khusyuk, dan orang-orangyang cinta kepada Allah Swt. lagi mengikuti jejak rasul-rasul-Nya.

Ditetapkan di dalam hadis sahih bahwa para malaikat itu apabilanaik (ke langit) menghadap kepada Tuhan mereka serayamembawa amal-amal hamba-hamba-Nya, maka Allah Swt. bertanyakepada mereka (sekalipun Dia lebih mengetahui), "Dalam keadaanapakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?" Mereka (paramalaikat) menjawab, "Kami datangi mereka dalam keadaan sedangsalat, dan kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang salat."

Demikian itu karena mereka datang kepada kita secara silihberganti, dan mereka berkumpul dalam salat Subuh dan salat Asar.Malaikat yang datang tinggal bersama kita, sedangkan malaikatyang telah menunaikan tugasnya naik meninggalkan kita serayamembawa amal-amal kita, sebagaimana yang disebutkan olehsabda Nabi Saw.:

"یرفع إلیه عمل اللیل قبل النهار، وعمل النهار قبل اللیل"

Dilaporkan kepada-Nya amal perbuatan malam hari sebelumsiang hari, dan amal siang hari sebelum malam hari.

Ucapan para malaikat yang mengatakan, "Kami datangi merekasedang dalam keadaan salat, dan kami tinggalkan mereka sedangdalam keadaan salat," merupakan tafsir dari firman-Nya kepadamereka (para malaikat): Sesungguhnya Aku mengetahui apa yangtidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)

Menurut pendapat lain, firman-Nya ini merupakan jawabankepada mereka, yang artinya, "Sesungguhnya Aku mempunyaihikmah terinci mengenai penciptaan makhluk ini, sedangkan

Page 428: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keadaan yang kalian sebut itu sebenarnya kalian tidakmengetahuinya."

Menurut pendapat lainnya, firman Allah Swt ini merupakanjawaban ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya: padahal kamisenantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikanEngkau. (Al-Baqarah: 30) Lalu Allah Swt. berfirman: SesungguhnyaAku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)Maksudnya, keberadaan iblis di antara kalian dan keadaanpenciptaan ini tidaklah sebagaimana yang kalian gambarkan itu.

Menurut pendapat yang lain, bahkan ucapan para malaikattersebut disitir oleh firman-Nya: Mengapa Engkau hendakmenjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kamisenantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikanEngkau. (Al-Baqarah: 30) Ayat ini mengandung makna permintaanmereka kepada Allah untuk menghuni bumi sebagai ganti dari BaniAdam, lalu Allah Swt. berfirman kepada mereka: Sesungguhnya Akumengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30) Artinya,keberadaan kalian pada tempatnya lebih maslahat dan lebih layakbagi kalian. Demikian yang disebut oleh Ar-Razi dalam salah satujawabannya.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Al-Qasimibnul Hasan, telah menceritakan kepadaku Al-Hajjaj, dari Jarir ibnuHazim dan Mubarak, dari Al-Hasan dan Abu Bakar, dari Al-Hasandan Qatadah. Semua menceritakan bahwa Allah berfirman kepadapara malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah dimuka bumi." Firman Allah yang menyatakan bahwa 'Dia akanmelakukan hal tersebut' artinya 'Dia memberitahukan hal tersebutkepada mereka'.

Page 429: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

As-Saddi mengatakan, Allah bermusyawarah dengan paramalaikat tentang penciptaan Adam. Demikian diriwayatkan oleh IbnuAbu Hatim. As-Saddi mengatakan bahwa hal yang semisaldiriwayatkan pula oleh Qatadah. Ungkapan ini mengandung sikapgegabah jika tidak dikembalikan kepada pengertian pemberitahuan.Ungkapan Al-Hasan serta Qatadah dalam riwayat Ibnu Jarirmerupakan ungkapan yang lebih baik.

Sehubungan dengan makna firman-Nya, "Fil ardi," Ibnu AbuHatim meriwayatkan:

ثنا عطاء بن اد حد ثنا حم ثنا أبو سلمة، حد ثنا أبي، حد حدحمن بن سابط أن رسول االله صلى االله علیه ائب، عن عبد الر السل من طاف بالبیت ة، وأو وسلم قال: "دحیت الأرض من مكة" الملائكة، فقال االله: إني جاعل في الأرض خلیفة، یعني مك

telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakankepada kami Abu Salamah, telah menceritakan kepada kamiHammad ibnu Ata ibnus Sa'ib, dari Abdur Rahman ibnu Sabit,bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Bumi dihamparkan mulaidari Mekah, dan yang mula-mula melakukan tawaf di Baitullahadalah para malaikai, lalu Allah berfirman, "Sesungguhnya Akuhendak menjadikan khalifah di bumi," yakni Mekah.

Hadis ini berpredikat mursal, sedangkan di dalam sanadnyaterdapat kelemahan, dan di dalam hadis ini terdapat madraj (kalimatyang dari luar hadis), yaitu makna yang dimaksud dengan bumiadalah Mekah. Karena sesungguhnya menurut pengertian lahiriah,yang dimaksud dengan bumi lebih umum daripada hal itu (Mekah).

Page 430: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah, "Khalifah," menurut As-Saddi di dalam kitabtafsirnya, dari Abu Malik dan dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, jugadari Murrah, dari Ibnu Mas'ud serta dari sejumlah sahabat,disebutkan bahwa Allah Swt berfirman kepada para malaikat,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Merekabertanya, "Wahai Tuhan kami, siapakah khalifah tersebut?" Allahberfirman, "Kelak dia mempunyai keturunan yang suka membuatkerusakan di muka bumi, saling mendengki, dan sebagian merekamembunuh sebagian yang lain."

Ibnu Jarir mengatakan bahwa takwil ayat ini seperti berikut,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifahdari-Ku yang berkedudukan menggantikan diri-Ku dalammemutuskan hukum secara adil di kalangan makhluk-Ku."Sesungguhnya khalifah itu adalah Adam dan orang-orang yangmenempati kedudukannya dalam ketaatan kepada Allah danmemutuskan hukum dengan adil di kalangan makhluk-Nya. Merekayang suka menimbulkan kerusakan dan mengalirkan darah tanpaalasan yang dibenarkan, hal itu bukan berasal dari khalifah-khalifah-Nya.

Ibnu Jarir mengatakan, sesungguhnya makna khilafah yangdisebut oleh Allah Swt. tiada lain khilafah satu generasi dari merekaatas generasi yang lainnya. Ibnu Jarir mengatakan bahwa khalifahfi'liyyah diambil dari perkataan khalafa fulanun fulanan fi hazal amri;dikatakan demikian apabila Fulan pertama menggantikan Fulan yangkedua dalam hal itu sesudahnya. Pengertiannya sama denganmakna yang terkandung di dalam firman-Nya:

{ثم جعلناكم خلائف في الأرض من بعدهم لننظر كیف تعملون}

Page 431: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Kami jadikan kalian pengganti-pengganti (mereka) dimuka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikanbagaimana kalian berbuat. (Yunus: 14)

Termasuk ke dalam pengertian ini dikatakan kepada sultan yangterbesar sebagai khalifah, karena dia berkedudukan menggantikansultan yang sebelumnya dalam menjabat urusan-urusannya, makadikatakanlah dia sebagai penggantinya.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa Muhammad Ibnu Ishaqmengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi. (Al-Baqarah: 30) Yang dimaksud ialah sebagai penghuni danpembangunnya. Dengan kata lain, yang akan membangun bumi danmenghuninya adalah makhluk selain kalian (para malaikat).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuKuraib, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Sa'id, telahmenceritakan kepada kami Bisyr ibnu Imarah, dari Abu Rauq, dariAd-Dahhak, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Sesungguhnyayang pertama kali menghuni bumi adalah makhluk jin. Lalu merekamenimbulkan kerusakan di atas bumi dan mengalirkan banyak darahserta sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain." IbnuAbbas melanjutkan perkataannya, "Setelah itu Allah mengirimkanIblis untuk memerangi mereka. Akhirnya iblis bersama para malaikatmemerangi jin, hingga mengejar mereka sampai ke pulau-pulauyang ada di berbagai laut dan sampai ke puncak-puncak gunung.Setelah itu Allah menciptakan Adam, lalu menempatkannya di bumi.Untuk itu Allah Swt berfirman: 'Sesungguhnya Aku hendakmenjadikan seorang khalifah di muka bumi' (Al-Baqarah: 30)."

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Ata ibnus Sa'ib, dari IbnuSabit sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya Akuhendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata,

Page 432: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi ituorang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkandarah. (Al-Baqarah: 30) Yang dimaksud oleh para malaikat adalahBani Adam (manusia).

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa Allahberfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendakmenciptakan di muka bumi makhluk (manusia) dan Aku akanmenjadikan seorang khalifah padanya," sedangkan saat itu AllahSwt. tidak memiliki makhluk selain malaikat dan bumi yang masihbelum ada makhluknya. Maka para malaikat berkata, "MengapaEngkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akanmembuat kerusakan?"

Dalam keterangan yang lalu telah disebutkan sebuah riwayatyang diketengahkan oleh As-Saddi melalui Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud,serta sejumlah sahabat; ketika Allah Swt. memberitahukan kepadapara malaikat tentang apa saja yang akan dilakukan oleh keturunanAdam, maka malaikat mengatakan hal tersebut.

Dalam keterangan yang lalu disebutkan pula sebuah riwayat yangdiketengahkan oleh Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas, bahwa jinmenimbulkan kerusakan di muka bumi sebelum Adam, maka paramalaikat mengatakan hal tersebut; mereka mengkiaskan manusiadengan jin.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Ta-nafisi, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Bukair ibnul Akhnas, dari Mujahid, dari Abdullah ibnuAmr yang mengatakan bahwa pada mulanya Jin Banul Jan adalahpenghuni bumi sebelum Adam diciptakan dalam tenggang masa duaribu tahun. Lalu jin menimbulkan kerusakan di bumi dan mengalirkandarah. Maka Allah mengirimkan bala tentara dari kalangan para

Page 433: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

malaikat. Lalu para malaikat memukul (memerangi) mereka hinggamengejar mereka sampai ke pulau-pulau di berbagai lautan.Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Akuhendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata,"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orangyang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?(Al-Baqarah: 30) Lalu Allah berfirman menjawab mereka:Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Razi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya Akuhendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. (Al-Baqarah: 30)sampai dengan firman-Nya: dan Aku mengetahui apa yang kalianlahirkan dan apa yang kalian sembunyikan. (Al-Baqarah: 33) BahwaAllah menciptakan malaikat pada hari Rabu, menciptakan jin padahari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jumat. Ternyata suatukaum dari makhluk jin itu kafir, lalu para malaikat turun ke bumimemerangi mereka karena mereka membangkang yangsebelumnya diawali dengan kerusakan di muka bumi. Karena itulahpara malaikat berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikankhalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya,seperti kerusakan yang dilakukan oleh makhluk jin. dan mengalirkandarah seperti yang dilakukan oleh mereka?'*

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepadakami Sa'id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Mubarakibnu Fudalah, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan, bahwaAllah Swt. berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Akuhendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi," yakni Allahberfirman kepada mereka, "Sesungguhnya Aku hendakmelakukannya." Mereka beriman kepada Tuhannya, lalu Tuhan

Page 434: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengajarkan kepada mereka suatu ilmu dan menyembunyikan ilmuyang lain dari mereka yang hanya diketahui-Nya, sedangkan merekatidak mengetahuinya. Lalu mereka mengatakan atas dasar ilmuyang mereka ketahui, "Mengapa Engkau hendak menjadikan(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyadan menumpahkan darah?" Lalu Allah menjawab melalui firman-Nya, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalianketahui."

Al-Hasan mengatakan, dahulu makhluk jin menimbulkankerusakan di muka bumi dan gemar mengalirkan darah. Akan tetapi,Allah menjadikan dalam hati mereka (para malaikat) bahwa haltersebut akan terjadi, lalu mereka mengucapkan kata-kata yangdiajarkan-Nya kepada mereka itu.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah,sehubungan dengan makna firman-Nya: Mengapa Engkau hendakmenjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya. (Al-Baqarah: 30) Pada mulanya Allahmemberitahukan kepada para malaikat, "Apabila di muka bumiterdapat makhluk, niscaya makhluk itu akan menimbulkankerusakan padanya dan suka mengalirkan darah." Oleh sebab itumereka mengatakan, "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifahdi bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya?"

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam Ar-Razi, telahmenceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari orang yang dikenal(yakni Ibnu Kharbuz Al-Makki), dari seseorang yang pernahmendengar Abu Ja'far Muhammad ibnu Ali mengatakan hal berikut:As-Sijl adalah malaikat, teman-temannya antara lain Harut danMarut, sedangkan As-Sijl setiap harinya mempunyai kesempatanmelihat Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) sebanyak tiga kali. Kemudian ia

Page 435: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya, maka iamemandangnya dan ternyata di dalamnya terdapat perihalpenciptaan Adam dan semua perkara yang berkaitan dengannya.Lalu As-Sijl membisikkan hal tersebut kepada Harut dan Marut yangmerupakan pembantu As-Sijl. Ketika Allah Swt. berfirman,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi." Mereka mengatakan, "Mengapa Engkau hendak menjadikankhalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyadan menumpahkan darah?" Keduanya mengatakan hal tersebutdengan maksud ingin melebihi para malaikat lainnya.

Asar ini garib (aneh), seandainya asar ini memang benar dari AbuJa'far Muhammad ibnu Ali Ibnul Husain Al-Baqir, maka diamenukilnya dari kalangan ahli kitab; di dalam kisah ini terkandungkemungkaran yang mengakibatkan asar ini ditolak. Kesimpulanriwayat ini menyatakan bahwa malaikat yang mengatakan haltersebut hanya dua malaikat saja, padahal pengertian inibertentangan dengan konteksnya.

Hal yang lebih aneh lagi ialah asar yang diriwayatkan oleh IbnuAbu Hatim yang menyatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepadaku Hisyam ibnu Abu Ubaidillah,telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Yahya ibnu Abu Kasiryang menceritakan bahwa ia pernah mendengar ayahnyamengatakan bahwa para malaikat yang mengatakan seperti apayang disebut dalam ayat berikut, yaitu firman-Nya: Mengapa Engkauhendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kamisenantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikanEngkau. (Al-Baqarah: 30) Jumlah mereka semuanya ada sepuluhribu malaikat, kemudian keluarlah api dari sisi Allah dan membakarmereka. Kisah ini pun merupakan kisah Israiliat yang mungkar,sama dengan kisah sebelumnya.

Page 436: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Juraij mengatakan, sesungguhnya mereka (para malaikat)hanya mengatakan apa-apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadamereka, yaitu bahwa hal tersebut akan terjadi sejak penciptaanAdam, lalu mereka berkata, "Mengapa Engkau menjadikan khalifahdi muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah?"

Ibnu Jarir mengatakan, sebagian ulama mengatakan bahwasesungguhnya para malaikat mengatakan, "Mengapa Engkaumenjadikan khalifah di muka bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya dan menumpahkan darah?" Karena Allah telahmengizinkan mereka menanyakan hal tersebut sesudah Allahmemberitahukan kepada mereka bahwa hal itu akan terjadi dikalangan Bani Adam. Lalu para malaikat bertanya kepada Allah Swt.dengan ungkapan yang mengandung pengertian aneh terhadap haltersebut, "Mengapa mereka berbuat durhaka terhadap-Mu, wahaiTuhan, padahal Engkaulah Yang menciptakan mereka?" Maka Allahmenjawab mereka melalui firman-Nya: Sesungguhnya Akumengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30) Dengankata lain, hal tersebut pasti terjadi di kalangan mereka, sekalipunkalian tidak diberi tahu mengenainya; dan sebagian dari apa yangkalian kemukakan kepada-Ku menunjukkan rasa taat kalian kepada-Ku.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa sebagian ulama mengatakanhal tersebut diajukan oleh para malaikat untuk meminta petunjuktentang hal-hal yang tidak mereka ketahui mengenai hal itu. Seakan-akan mereka-mengatakan, "Wahai Tuhan, ceritakanlah kepadakami," sebagai ungkapan meminta penjelasan, bukan sebagaiungkapan protes. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

Sa'id ibnu Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna fir-man-Nya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,

Page 437: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi." (Al-Baqarah: 30) Bahwa para malaikat meminta pendapattentang penciptaan Adam. Untuk itu mereka berkata, "MengapaEngkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi orang yang akanmembuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?" Merekamengatakan demikian karena mengetahui bahwa tiada suatuperbuatan pun yang lebih dibenci oleh Allah selain dari mengalirkandarah dan membuat kerusakan di muka bumi. Lalu para malaikatberkata pula, "Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memujiEngkau dan menyucikan Engkau." Allah Swt. berfirman,"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui."Termasuk di antara hal yang hanya ada dalam pengetahuan AllahSwt. ialah bahwa di antara khalifah tersebut terdapat para nabi, pararasul, kaum yang saleh, dan para penghuni surga.

Sa'id ibnu Qatadah mengatakan, telah sampai kepada kami, dariIbnu Abbas r.a., bahwa dia pernah berkata, "Sesungguhnya ketikaAllah Swt. hendak menciptakan Adam a.s., para malaikat berkata,'Allah tidak akan menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebihalim di sisi-Nya daripada kami.' Maka mereka diuji denganpenciptaan Adam." Setiap makhluk mendapat ujian, seperti langitdan bumi menerima ujian untuk taat kepada Allah Swt.,sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya;

{ائتیا طوعا أو كرها قالتا أتینا طائعین}

Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hatiatau terpaksa! Keduanya menjawab, "Kami datang dengan sukahati." (Fushshila:t 11)

***************

Page 438: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك}

Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau danmenyucikan Engkau. (Al-Baqarah: 30)

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah yangmengatakan bahwa tasbih dan taqdis artinya salat.

As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik, dari Abu Saleh, dari IbnuAbbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud serta dari sejumlahsahabat sehubungan dengan firman-Nya: Padahal kami senantiasabertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau. (Al-Baqarah: 30) Menurut mereka, makna yang dimaksud ialah paramalaikat berkata, "Kami senantiasa salat kepada-Mu."

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwakami senantiasa mengagungkan dan membesarkan Engkau.Sedangkan menurut Ad-Dahhak, makna taqdis ialah menyucikan.Menurut Muhammad ibnu Ishaq, makna firman-Nya: Padahal kamisenantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikanEngkau. (Al-Baqarah: 30) Kami tidak pernah berbuat maksiatterhadap-Mu dan kami tidak pernah melakukan sesuatu yang tidakEngkau sukai.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna taqdis ialah mengagungkandan menyucikan. Termasuk ke dalam pengertian ini ialah lafazsubbuhun quddusun; dimaksudkan dengan ucapan merekasubbuhun artinya memahasucikan Allah, dan arti quddusun ialahmenyucikan dan mengagungkan Allah. Hal yang sama dikatakanpula terhadap tanah seperti Tanah Suci, yang dimaksud ialah tanahyang disucikan. Dengan demikian, berarti makna firman-Nya:

Page 439: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau. (Al-Baqarah: 30) Kami senantiasa menyucikan Engkau danmembersihkan Engkau dari hal-hal yang dinisbatkan oleh orang-orang kafir kepada-Mu. Dan makna firman-Nya: dan menyucikanEngkau. (Al-Baqarah: 30) Kami nisbatkan Engkau kepada suatu haldari sifat-sifat-Mu, yaitu suci dari semua hal yang kotor dan suci darisegala sesuatu yang disandarkan oleh orang-orang kafir kepadaEngkau.

Di dalam sebuah hadis sahih Muslim disebutkan dari Abu Zar r.a.bahwa Rasulullah Saw. pernah ditanya mengenai kalam (zikir) yangpaling utama. Maka beliau menjawab:

"ما اصطفى االله لملائكته سبحان االله وبحمده"

Zikir yang dipilih oleh Allah buat para malaikat-Nya yaituSubhanallah wa bihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji-Nya).

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abdur Rahman ibnu Qart, bahwaRasulullah Saw. di malam beliau di-isra-kan mendengar suara tasbihdi langit yang tertinggi mengatakan:

"سبحان العلي الأعلى سبحانه وتعالى"

Subhanal 'aliyyil A’la subhanahu wa ta'ala (Mahasuci Tuhan YangMaha Tinggi atas segalanya, Mahasuci Dia dan Maha Tinggi).

**********

Firman Allah Swt.:

Page 440: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{قال إني أعلم ما لا تعلمون}

Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidakkalian ketahui." (Al-Baqarah: 30)

Qatadah mengatakan, tersebut di dalam ilmu Allah bahwa kelakdi kalangan khalifah tersebut terdapat para nabi, para rasul, kaumyang saleh, dan para penghuni surga. Dalam pembahasan berikutakan disebutkan berbagai pendapat dari Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas,serta sejumlah sahabat dan tabi'in mengenai hikmah yangterkandung di dalam firman-Nya: Tuhan berfirman, "SesungguhnyaAku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." (Al-Baqarah: 30)

Al-Qurtubi dan lain-lainnya menyimpulkan dalil ayat ini, wajibmengangkat seorang khalifah untuk memutuskan perkara yangdiperselisihkan di antara manusia, memutuskan persengketaanmereka, menolong orang-orang yang teraniaya dari perlakuansewenang-wenang orang-orang yang zalim dari kalangan mereka,menegakkan hukuman-hukuman had, dan memperingatkan merekadari perbuatan-perbuatan keji serta hal-hal lainnya yang penting dantidak dapat ditegakkan kecuali dengan adanya seorang imam,mengingat suatu hal yang merupakan kesempurnaan bagi perkarayang wajib hukumnya wajib pula. Pengangkatan imam dapatdilakukan melalui nas seperti yang dikatakan oleh golongan ahlisunnah sehubungan dengan pengangkatan sahabat Abu Bakar r.a.Atau dengan penunjukan seperti yang dikatakan oleh golongan laindari kalangan ahli sunnah. Atau dengan pengangkatan oleh khalifahyang mendahuluinya, seperti yang dilakukan oleh sahabat AbuBakar As-Siddiq terhadap sahabat Umar ibnul Khattab. Ataupengangkatannya diserahkan kepada permusyawaratan sejumlahorang-orang yang saleh, seperti yang pernah dilakukan oleh Khalifah

Page 441: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Umar. Atau dengan kesepakatan ahlul hilli wal 'aqdi yang sepakatmem-bai’at-nya.

Atau melalui pem-bai’at-an yang dilakukan oleh salah seorangdari ahlul hilli wal 'aqdi terhadap seseorang yang di-bai'at-nya. Bilaterjadi hal ini, maka menurut jumhur ulama wajib ditetapkan. ImamHaramain meriwayatkan adanya kesepakatan ulama terhadap halini.

Atau orang yang terkuat di kalangan orang-orang banyakmengangkat dirinya secara paksa untuk ditaati, maka khilafah wajibdiberikan kepadanya untuk menghindari perpecahan danperselisihan. Pendapat ini telah dinaskan oleh Imam Syafii.

Apakah wajib mempersaksikan pengangkatan imam? Hal inimasih diperselisihkan. Di antara ulama ada yang mengatakan tidakdisyaratkan adanya kesaksian, sedangkan pendapat yang lainnyamengatakan kesaksian merupakan syarat pengangkatan; hal inicukup dilakukan oleh dua orang saksi.

Al-Jiba'i mengatakan bahwa saksi harus dilakukan oleh empatorang selain dari orang yang mengangkat dan orang yangdiangkatnya, seperti yang pernah dilakukan oleh Khalifah Umar r.a.Dia menyerahkan pengangkatan khalifah kepada permusyawaratandi antara enam orang. Yang terpilih menjadi pengangkat ialahsahabat Abdur Rahman ibnu Auf, dan yang diangkatnya ialahsahabat Usman, sedangkan hukum wajib saksi empat orangdisimpulkan dari empat orang dari sisanya. Akan tetapi, pendapat inimasih perlu dipertimbangkan.

Seorang khalifah wajib laki-laki, merdeka, balig, berakal, muslim,adil, mujtahid, dapat melihat, semua anggota tubuhnya sehat,berpengalaman dalam masalah pertempuran dan memiliki pendapat;dan dari kalangan Quraisy menurut pendapat yang sahih. Dalam hal

Page 442: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ini tidak disyaratkan harus seorang Hasyimi, tidak pula orang yangterpelihara dari kekeliruan; berbeda dengan pendapat kaum militandari golongan Rafidah.

Seandainya imam berbuat fasik, apakah harus dipecat atautidak? Masalah ini masih diperselisihkan. Tetapi menurut pendapatyang sahih, ia tidak dipecat karena berdasarkan sabda RasulullahSaw. yang mengatakan:

"إلا أن تروا كفرا بواحا عندكم من االله فیه برهان"

Terkecuali jika kalian melihat kekufuran yang terang-terangan(dilakukannya) terhadap Allah di antara kalian, sedangkan hal ituada buktinya.

Apakah seorang imam boleh mengundurkan diri? Masalah inimasih diperselisihkan. Al-Hasan ibnu Ali r.a. mengundurkan diri danmenyerahkan jabatannya kepada Mu'awiyah. Akan tetapi, apa yangdilakukannya itu mempunyai uzur (alasan)nya tersendiri, ternyatasikapnya itu terpuji.

Pengangkatan dua orang imam dalam satu negeri atau lebih daridua orang hukumnya tidak boleh karena ada sabda Nabi Saw. yangmengatakan:

ق بینكم فاقتلوه كائنا من "من جاءكم وأمركم جمیع یرید أن یفركان"

Barang siapa datang kepada kalian, sedangkan perkara kaliantelah bersatu, dia bermaksud memecah belah di antara kalian, makabunuhlah dia oleh kalian di mana pun ia berada.

Page 443: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Demikianlah pendapat jumhur ulama, dan menurut suatu riwayatyang bukan hanya diketengahkan oleh satu orang disebutkanadanya kesepakatan mengenai hal ini; di antara mereka yangmeriwayatkannya adalah Imam Haramain.

Mazhab Karamiyah mengatakan, diperbolehkan mengangkat duaorang imam, bahkan lebih, seperti yang terjadi pada Ali danMu'awiyah yang keduanya merupakan imam yang harus ditaati.Mereka mengatakan, apabila diperbolehkan mengutus dua orangnabi dalam waktu yang sama dan bahkan lebih dari dua orang, halini pun diperbolehkan dalam imamah, karena kenabian lebih tinggikedudukannya daripada imamah tanpa ada yang memperselisihkan.

Imam Haramain meriwayatkan dari Abu Ishaq, diperbolehkanmengangkat dua orang imam atau lebih apabila letak wilayahnyaberjauhan, sedangkan daerah-daerah di antara keduanya cukupluas. Akan tetapi, Imam Haramain bersikap ragu dalam hal ini.Menurut kami, pendapat ini mirip dengan keadaan para KhalifahBani Abbas di Irak, Khalifah Fatimiyyah di Mesir, serta KhalifahUmawiyah di Magrib. Kami akan membahas seluruh masalah ini ditempat yang lain, yaitu bagian dari Kitabul Ahkam, insya Allah.

AL-BAQARAH, AYAT 31-33

{وعلم آدم الأسماء كلها ثم عرضهم على الملائكة فقال أنبئونيبأسماء هؤلاء إن كنتم صادقین (31) قالوا سبحانك لا علم لنا إلا ماا علمتنا إنك أنت العلیم الحكیم (32) قال یا آدم أنبئهم بأسمائهم فلمماوات والأرض أنبأهم بأسمائهم قال ألم أقل لكم إني أعلم غیب السوأعلم ما تبدون وما كنتم تكتمون (33) }

Page 444: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat,lalu berfirman, "Sebutkanlah nama benda-benda itu jika kalianmemang orang-orang yang benar!" Mereka menjawab, "MahasuciEngkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telahEngkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang MahaMengetahui lagi Mahabijaksana." Allah berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelahdiberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu. Allahberfirman, "Bukankah sudah Ku-katakan kepada kalian, bahwasesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi danmengetahui apa yang kalian lahirkan dan apa yang kaliansembunyikan?"

Hal ini merupakan sebutan yang dikemukakan oleh Allah Swt., didalamnya terkandung keutamaan Adam atas malaikat berkat apayang telah dikhususkan oleh Allah baginya berupa ilmu tentangnama-nama segala sesuatu, sedangkan para malaikat tidakmengetahuinya. Hal ini terjadi sesudah para malaikat diperintahkanuntuk bersujud kepada Adam.

Sesungguhnya bagian ini didahulukan atas bagian tersebut (yangmengandung perintah Allah kepada para malaikat untuk bersujudkepada Adam) karena bagian ini mempunyai kaitan erat denganketi-aktahuan para malaikat tentang hikmah penciptaan khalifah,yaitu di saat mereka menanyakan hal tersebut. Kemudian Allah Swt.memberitahukan bahwa Dia mengetahui apa yang tidak merekaketahui. Karena itulah Allah menyebutkan bagian ini sesudah haltersebut, untuk menjelaskan kepada mereka keutamaan Adam,berkat kelebihan yang dimilikinya di atas mereka berupa ilmupengetahuan tentang nama-nama segala sesuatu. Untuk itu AllahSwt. berfirman,

Page 445: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وعلم آدم الأسماء كلها}

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya" (Al-Baqarah: 31).

As-Saddi mengatakan dari orang yang menceritakannya dari IbnuAbbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Diamengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya.(Al-Baqarah: 31) Bahwa Allah Swt. mengajarkan kepada Adamnama-nama semua anaknya seorang demi seorang, dan nama-nama seluruh hewan, misalnya ini keledai, ini unta, ini kuda, danseterusnya.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai maknafirman-Nya ini, bahwa yang dimaksud ialah nama-nama yang dikenaloleh manusia, misalnya manusia, hewan, langit, bumi, dataranrendah, laut, kuda, keledai, dan nama-nama makhluk yang serupalainnya.

Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari hadis Asim ibnuKulaib, dari Sa'id ibnu Ma'bad, dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna ayat ini, bahwa Allah mengajarkan nama piring dan pancikepada Adam. Ibnu Abbas mengatakan, "Memang benar diajarkanpula nama angin yang keluar dari dubur."

Menurut Mujahid, makna ayat ini ialah Allah mengajarkan kepadaAdam nama semua hewan, semua jenis burung, dan nama segalasesuatu. Hal yang sama dikatakan pula oleh riwayat dari Sa'id ibnuJubair, Qatadah, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf, bahwaAllah mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu. Ar-Rabi'dalam salah satu riwayatnya mengatakan bahwa yang dimaksudialah nama-nama malaikat. Hamid Asy-Syami mengatakan nama-

Page 446: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

nama bintang-bintang. Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan bahwaAllah mengajarkan kepadanya nama-nama seluruh keturunannya.

Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa Allahmengajarkan kepadanya nama-nama para malaikat dan nama-namaanak cucunya, karena Allah Swt. berfirman:

{ثم عرضهم}

Kemudian Allah mengemukakan nama-nama itu. (Al-Baqarah:30)

Kalimat ini menunjukkan pengertian makhluk yang berakal. Tetapiapa yang dipilih oleh Ibnu Jarir ini bukan merupakan suatu hal yangpasti kebenarannya, mengingat tidak mustahil bila di antara merekatermasuk jenis lain yang tidak berakal, kemudian diungkapkankeseluruhannya dalam bentuk sigat makhluk yang berakal sebagaisuatu prioritas, seperti pengertian yang terkandung di dalam firmanAllah lainnya, yaitu:

{واالله خلق كل دابة من ماء فمنهم من یمشي على بطنه ومنهممن یمشي على رجلین ومنهم من یمشي على أربع یخلق االله مایشاء إن االله على كل شيء قدیر}

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, makasebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dansebagian berjalan dengan dua kaki, sedangkan sebagian (yang lain)berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang

Page 447: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segalasesuatu. (An-Nur: 45)

Sahabat Abdullah ibnu Mas'ud membacanya summaaradahunna, sedangkan Ubay ibnu Ka'b membacanya summaaradaha, yakni kemudian Allah mengemukakan nama-nama itukepada para malaikat.

Menurut pendapat yang sahih, Allah mengajarkan kepada Adamnama-nama segala sesuatu, yakni semua zat, sifat dan karakternya—seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas— hingga nama anginyang keluar dari dubur, yakni nama-nama semua zat dankarakternya dalam bentuk mukabbar dan musaggar.

Karena itu, Imam Bukhari dalam tafsir ayat ini pada Kitabut Tafsir,bagian dari kitab Sahih-nya, mengatakan:

ثنا قتادة، ثنا هشام، حد ثنا مسلم، حد ثنا مسلم بن إبراهیم، حد حدعن أنس رضي االله عنه عن النبي صلى االله علیه وسلم، وقال ليثنا سعید، عن قتادة عن أنس، عن ثنا یزید بن زریع، حد خلیفة: حدالنبي صلى االله علیه وسلم قال -: "یجتمع المؤمنون یوم القیامة،فیقولون: لو استشفعنا إلى ربنا؟ فیأتون آدم فیقولون: أنت أبوالناس، خلقك االله بیده، وأسجد لك ملائكته، وعلمك أسماء كلشيء، فاشفع لنا عند ربك حتى یریحنا من مكاننا هذا، فیقول: لستل رسول بعثه االله هناكم، ویذكر ذنبه فیستحي؛ ائتوا نوحا فإنه أوإلى أهل الأرض، فیأتونه فیقول: لست هناكم. ویذكر سؤاله ربه ما

Page 448: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

حمن، فیأتونه، لیس له به علم فیستحي. فیقول: ائتوا خلیل الرفیقول: لست هناكم؛ فیقول: ائتوا موسى عبدا كلمه االله، وأعطاهالتوراة، فیأتونه، فیقول: لست هناكم، ویذكر قتل النفس بغیر نفس،فیستحي من ربه؛ فیقول: ائتوا عیسى عبد االله ورسوله وكلمة االلهدا عبدا غفر االله له وروحه، فیأتونه، فیقول: لست هناكم، ائتوا محمر، فیأتوني، فأنطلق حتى أستأذن على ما تقدم من ذنبه وما تأخربي، فیؤذن لي، فإذا رأیت ربي وقعت ساجدا، فیدعني ما شاء االله،ثم یقال: ارفع رأسك، وسل تعطه، وقل یسمع، واشفع تشفع، فأرفعا فأدخلهم رأسي، فأحمده بتحمید یعلمنیه، ثم أشفع فیحد لي حدا الجنة، ثم أعود إلیه، وإذا رأیت ربي مثله ، ثم أشفع فیحد لي حدابعة فأقول: ما بقي في النار إلا من فأدخلهم الجنة ، ثم أعود الرحبسه القرآن ووجب علیه الخلود"

Telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telahmenceritakan kepada kami Hisyam, dari Qatadah, dari Anas ibnuMalik, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda. Khalifah telahmengatakan kepadaku, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnuZurai', telah menceritakan kepada kami Sa'id, dari Qatadah, dariAnas, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang-orang mukminberkumpul di hari kiamat, lalu mereka mengatakan, "Seandainya kitameminta syafaat kepada Tuhan kita." Maka mereka datang kepadaAdam, lalu berkata, "Engkau adalah bapak umat manusia, Allah

Page 449: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah menciptakan-Mu dengan tangan kekuasaan-Nya dan Dia telahmemerintahkan kepada para malaikat-Nya agar bersujud kepadamuserta Dia telah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu,maka mintalah syafaat buat kami kepada Tuhanmu, agar Diamembebaskan kami dari tempat kami sekarang ini." Adammenjawab, "Aku bukanlah orang yang dapat menolong kalian." Laludia menyebutkan kesalahannya yang membuatnya merasa malu.(Dia berkata), "Datanglah kalian kepada Nuh, karena sesungguhnyadia adalah rasul pertama yang diutus oleh Allah buat pendudukbumi." Lalu mereka datang kepadanya, tetapi Nuh menjawab, "Akubukanlah orang yang dapat menolong kalian," lalu ia menyebutkanpermintaan yang pernah dia ajukan kepada Tuhannya tentangsesuatu yang tidak ia ketahui, hingga ia merasa malu. Ia berkata,"Datanglah kalian kepada kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah (NabiIbrahim)." Lalu mereka mendatanginya, tetapi ia berkata, "Akubukanlah orang yang dapat menolong kalian," dan Nabi Ibrahimberkata, "Datangilah oleh kalian Musa, seorang hamba yang pernahdiajak bicara oleh Allah dan diberi-Nya kitab Taurat." Lalu merekadatang kepada Musa, tetapi Musa menjawab, "Aku bukanlah orangyang dapat menolong kalian," kemudian Musa menyebutkanpembunuhan yang pernah dilakukannya terhadap seseorang bukankarena orang itu telah membunuh orang lain, hingga ia merasa malukepada Tuhannya. Lalu ia berkata, "Datanglah kalian kepada Isa,hamba Allah dan rasul-Nya yang diciptakan melalui kalimat Allah danroh (ciptaan)-Nya." Kemudian mereka datang kepada Isa, tetapi Isamenjawab, "Aku bukanlah orang yang dapat menolong kalian,datanglah kalian kepada Muhammad, seorang hamba yang telahdiampuni baginya semua dosanya yang lalu dan yang kemudian."Lalu mereka datang kepadaku, maka aku berangkat dan memintaizin kepada Tuhanku hingga Dia mengizinkan diriku. Ketika akumelihat Tuhanku, maka aku menyungkur bersujud dan Diamembiarkan diriku dalam keadaan demikian selama yang Diakehendaki. Kemudian Dia berfirman, "Angkatlah kepalamu, dan

Page 450: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mintalah, niscaya kamu diberi apa yang kamu minta; dankatakanlah, niscaya didengar; dan mintalah syafaat, niscaya kamudiberi izin untuk memberi syafaat." Lalu aku mengangkat kepalakudan aku memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku.Kemudian aku memohon syafaat, dan Dia menentukan suatubatasan kepadaku, lalu aku masukkan mereka ke dalam surga.Kemudian aku kembali kepada-Nya; dan ketika aku melihatTuhanku, maka aku melakukan hal yang serupa, lalu aku memohonsyafaat dan Dia memberikan suatu batasan (jumlah) tertentu, makaaku masukkan mereka ke dalam surga. Kemudian aku kembali lagiuntuk yang ketiga kalinya dan kembali lagi untuk yang keempat kali-nya, hingga aku katakan, "Tiada yang tertinggal di dalam nerakakecuali orang-orang yang telah ditahan oleh Al-Qur'an dandipastikan baginya kekal di dalam neraka."

Demikian menurut hadis yang diketengahkan oleh Imam Bukharidalam bab ini. Hadis yang sama telah diketengahkan pula olehImam Muslim dan Imam Nasai melalui hadis Hisyam (yaitu Ibnu AbuAbdullah Ad-Dustuwa'i), dari Qatadah dengan lafaz yang sama.Imam Muslim, Imam Nasai, dan Ibnu Majah telah mengetengahkanpula hadis ini melalui hadis Sa'id (yaitu Ibnu Abu Arubah), dariQatadah.

Kaitan pengetengahan hadis ini dan tujuan utamanya ialahmenyimpulkan sabda Rasulullah Saw. yang mengatakan:

"فیأتون آدم فیقولون: أنت أبو الناس خلقك االله بیده، وأسجدلك ملائكته، وعلمك أسماء كل شيء"

Lalu mereka mendatangi Adam dan berkata, "Engkau adalahbapak umat manusia, Allah telah menjadikan kamu dengan tangan

Page 451: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kekuasaan-Nya, dan Dia telah memerintahkan para malaikat-Nyaagar bersujud kepadamu, dan Dia telah mengajarkan kepadamunama-nama segala sesuatu."

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah Swt. telah mengajarkankepada Adam nama-nama semua makhluk. Karena itu, disebutkandi dalam firman-Nya:

{ثم عرضهم على الملائكة}

Kemudian Allah mengemukakan nama-nama itu kepada paramalaikat. (Al-Baqarah: 31)

Makna yang dimaksud ialah semua nama-nama tersebut, sepertiyang dikatakan oleh Abdur Razzaq, dari Ma'mar, dari Qatadah.Qatadah mengatakan, setelah itu Allah mengemukakan nama-namatersebut kepada para malaikat, lalu Allah Swt. berfirman:

{فقال أنبئوني بأسماء هؤلاء إن كنتم صادقین}

Allah berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itujika kalian memang orang-orang yang benar!" (Al-Baqarah: 31)

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malikdan dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari IbnuMas'ud serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan maknafirman-Nya, "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama(benda) seluruhnya," kemudian dia mengemukakan makhluk-makhluk itu kepada para malaikat. Menurut Ibnu Juraij, dari Mujahid,setelah itu Allah mengemukakan semua makhluk yang diberi nama-nama itu kepada para malaikat.

Page 452: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telahmenceritakan kepadaku Al-Hajjaj, dari Jarir ibnu Hazim dan Mubarakibnu Fudalah, dari Al-Hasan dan Abu Bakar, dari Al-Hasan danQatadah; keduanya mengatakan bahwa Allah mengajarkan kepadaAdam nama segala sesuatu, dan Allah menyebutkan segala sesuatudengan namanya masing-masing serta Dia mengemukakannyakepada Adam satu kelompok demi satu kelompok.

Dengan sanad yang sama dari Al-Hasan dan Qatadahsehubungan dengan makna firman-Nya: Jika kalian memang orang-orang yang benar. (Al-Baqarah: 31) disebutkan bahwasesungguhnya Aku tidak sekali-kali menciptakan makhluk melainkankalian (para malaikat) lebih mengetahui daripada dia (Adam), makasebutkanlah kepada-Ku nama-nama semuanya itu jika memangkalian orang-orang yang benar.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya, "In kuntum sadiqin" yakni jika kalian memangmengetahui bahwa Aku tidak usah menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.

As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Saleh, dari IbnuAbbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabatsehubungan dengan makna firman-Nya, "In kuntum sadiqin" yaknijika kalian memang orang-orang yang benar bahwa Bani Adam sukamembuat kerusakan di muka bumi dan gemar mengalirkan darah.

Ibnu Jarir mengatakan, pendapat yang paling utama dalammasalah ini ialah takwil Ibnu Abbas dan orang-orang yangsependapat dengannya.

Makna hal tersebut ialah bahwa Allah Swt berfirman,"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda yang telah

Page 453: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kukemukakan kepada kalian, hai malaikat yang mengatakan,'Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orangyang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?Apakah dari kalangan selain kami atau dari kalangan kami? Padahalkami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikanEngkau,' jika kalian memang orang-orang yang benar dalampengakuannya. Jika Aku menjadikan khalifah-Ku di muka bumi darikalangan selain kalian, niscaya dia durhaka kepada-Ku, begitu pulaketurunannya, lalu mereka membuat kerusakan dan mengalirkandarah. Tetapi jika Aku menjadikan khalifah di muka bumi darikalangan kalian, niscaya kalian taat kepada-Ku dan mengikutisemua perintah-Ku dengan mengagungkan dan menyucikan-Ku.Apabila kalian tidak mengetahui nama-nama mereka yangKuketengahkan kepada kalian dan kalian saksikan sendiri, berartiterhadap semua hal yang belum ada dari hal-hal yang akan ada —hanya belum diwujudkan— kalian lebih tidak mengetahui lagi."

*********

{قالوا سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العلیم الحكیم}

Mereka (para malaikat) menjawab: Mahasuci Engkau, tidak adayang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepadakami, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagiMahabijaksana. (Al-Baqarah: 32)

Ayat ini menerangkan tentang sanjungan para malaikat kepadaAllah dengan menyucikan dan membersihkan-Nya dari semuapengetahuan yang dikuasai oleh seseorang dari ilmu-Nya, bahwa halitu tidak ada kecuali menurut apa yang dikehendaki-Nya. Dengankata lain, tidaklah mereka mengetahui sesuatu pun kecuali apa yangdiajarkan oleh Allah Swt. kepada mereka.

Page 454: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Karena itulah para malaikat berkata dalam jawabannya: MahasuciEngkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telahEngkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau-lah Yang MahaMengetahui lagi Mahabijaksana. (Al-Baqarah: 32) Yakni Yang MahaMengetahui segala sesuatu, Yang Mahabijaksana dalam ciptaan danurusan-Mu serta dalam mengajarkan segala sesuatu yang Engkaukehendaki serta mencegah segala sesuatu yang Engkau kehendaki,hanya Engkaulah yang memiliki kebijaksanaan dan keadil-an yangsempurna dalam hal ini.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Hafs ibnuGayyas, dari Hajjaj, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ibnu Abbassehubungan dengan makna kalimat subhanallah; hal itu artinyapujian Allah kepada diri-Nya sendiri yang menyucikan-Nya darisemua keburukan.

Kemudian Umar pernah bertanya kepada Ali, sedangkan teman-teman sahabat Umar berada di hadapannya, "Kalau makna kalimahLa ilaha illallah telah kami ketahui, apakah makna subhanallah? Alik.w. menjawab, "Ia merupakan suatu kalimat yang disukai oleh Allahbuat diri-Nya, dan Dia rela serta suka bila diucapkan."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Fudail ibnu Nadr ibnu Addiyang menceritakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepadaMaimun ibnu Mihran tentang makna kalimat subhanallah. MakaMaimun menjawab, "Nama untuk mengagungkan Allah danmenjauhkan-Nya dari semua keburukan."

********

Firman Allah Swt.:

Page 455: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا أنبأهم بأسمائهم قال ألم أقل {قال یا آدم أنبئهم بأسمائهم فلمماوات والأرض وأعلم ما تبدون وما كنتم لكم إني أعلم غیب الستكتمون}

Allah berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada merekanama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepadamereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, "Bukankah sudahKukatakan kepada kalian, sesungguhnya Aku mengetahui rahasialangit dan bumi dan mengetahui apa yang kalian lahirkan dan apayang kalian sembunyikan." (Al-Baqarah: 33)

Zaid ibnu Aslam mengatakan, Adam menyebutkan semua nama,antara lain: "Kamu Jibril, kamu Mikail, dan kamu Israfil," dan namasemua makhluk satu persatu hingga sampai pada nama burunggagak.

Mujahid mengatakan, sehubungan dengan firman-Nya: Allahberfirman, "Hai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-namabenda ini" (Al-Baqarah: 33) Menurutnya, yang disebut adalah namaburung merpati, burung gagak, dan nama-nama segala sesuatu.Diriwayatkan hal yang semisal dari Sa'id ibnu Jubair, Al-Hasan, danQatadah.

Setelah keutamaan Adam a.s. tampak jelas oleh para malaikatkarena dia telah menyebutkan nama-nama segala sesuatu yangtelah diajarkan oleh Allah kepadanya, (sedangkan para malaikattidak menge-tahuinya), maka Allah berfirman kepada para malaikat:Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian, bahwa sesungguhnyaAku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yangkalian lahirkan dan apa yang kalian sembunyikan? (Al-Baqarah: 33)

Page 456: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dengan kata lain, Allah bermaksud 'bukankah Aku sudahmenjelaskan kepada kalian bahwa Aku mengetahui yang gaib, yakniyang Lahir dan yang tersembunyi".

Makna ayat ini sama dengan ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

ر وأخفى} {وإن تجهر بالقول فإنه یعلم الس

Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Diamengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. (Thaha: 7)

Sama juga dengan firman-Nya yang menceritakan perihal burungHudhud di saat ia berkata kepada Nabi Sulaiman, yaitu:

ماوات والأرض {ألا یسجدوا الله الذي یخرج الخبء في السویعلم ما تخفون وما تعلنون * االله لا إله إلا هو رب العرش العظیم}

agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apayang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apayang kalian sembunyikan dan apa yang kalian nyatakan. Allah, tiadaTuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arasyyang besar. (An-Naml: 25-26)

Menurut pendapat yang lain sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mengetahui apa yang kalian lahirkan dan apa yang kaliansembunyikan. (Al-Baqarah: 33) Makna ayat ini tidaklah seperti apayang kami sebutkan di atas.

Sehubungan dengan pendapat ini Ad-Dahhak meriwayatkan dariIbnu Abbas mengenai makna firman-Nya, "Wa a'lamu ma tubdunawama kuntum taktumun," bahwa makna yang dimaksud ialah 'Aku

Page 457: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengetahui rahasia sebagaimana Aku mengetahui hal-hal yanglahir'. Dengan kata lain, Allah mengetahui apa yang tersembunyi dibalik hati iblis, yaitu perasaan takabur dan tinggi diri.

As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik dan dari Abu Saleh, dariIbnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud serta dari sejumlahsahabat sehubungan dengan ucapan para malaikat yang disitir olehfirman-Nya: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumiitu orang yang akan membuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah. (Al-Baqarah: 30) hingga akhir ayat. Hal inilahyang dimaksudkan dengan apa yang mereka lahirkan. Sedangkanmengenai firman-Nya: dan (Aku mengetahui) apa yang kaliansembunyikan. (Al-Baqarah: 33) Maksudnya, apa yangdisembunyikan oleh iblis di dalam hatinya berupa sifat takabur.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, As-Saddi, Ad-Dahhak, dan As-Sauri. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.

Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, Al-Hasan, dan Qatadah me-ngatakan bahwa yang dimaksud adalah ucapan para malaikat yangmengatakan, "Tidak sekali-kali Tuhan kami menciptakan suatumakhluk melainkan kami lebih alim dan lebih mulia di sisi-Nyadaripada dia."

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anassehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Aku mengetahui apayang kalian lahirkan dan apa yang kalian sembunyikan. (Al-Baqarah:33) Disebutkan bahwa termasuk di antara apa yang dilahirkan olehmereka (para malaikat) ialah ucapan mereka.”Mengapa Engkauhendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya dan mengalirkan darah?" Sedangkan di antaraapa yang mereka sembunyikan ialah ucapan mereka di antarasesamanya, yaitu "tidak sekali-kali Tuhan kita menciptakan suatumakhluk kecuali kita lebih alim dan lebih mulia daripadanya". Tetapi

Page 458: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

akhirnya mereka mengetahui bahwa Allah mengutamakan Adam diatas diri mereka dalam hal ilmu dan kemuliaan.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus,telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam dalam kisah para malaikat dan Adam, bahwaAllah berfirman kepada para malaikat, "Sebagaimana kalian tidakmengetahui nama-nama benda-benda ini, maka kalian pun tidakmempunyai ilmu. Sesungguhnya Aku hanya bermaksud menjadikanmereka agar membuat kerusakan di bumi, dan hal ini sudahKuketahui dan telah berada di dalam pengetahuan-Ku. Akan tetapi,Aku pun menyembunyikan dari kalian suatu hal, yaitu bahwa Akuhendak menjadikan di bumi itu orang-orang yang durhaka kepada-Ku dan orang-orang yang taat kepada-Ku." Abdur Rahman ibnu Zaidibnu Aslam mengatakan, telah ditetapkan oleh Allah melalui firman-Nya:

{لأملأن جهنم من الجنة والناس أجمعین}

Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jindan manusia bersama-sama. (As-Sajdah: 13, Hud: 119)

Sedangkan para malaikat belum mengetahui dan belum mengertihal ini. Ketika mereka melihat apa yang telah dianugerahkan Allahkepada Adam berupa ilmu, akhirnya mereka mengakui kelebihanAdam atas diri mereka.

Ibnu Jarir mengatakan, pendapat yang paling utama sehubungandengan masalah ini ialah pendapat Abbas, yaitu yang mengatakanbahwa makna firman-Nya: dan Aku mengetahui apa yang kalianlahirkan.... (Al-Baqarah: 33) Artinya "Aku, di samping pengetahuan-Ku tentang hal yang gaib di langit dan di bumi, mengetahui apa yang

Page 459: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalian lahirkan melalui lisan kalian dan apa yang kalian sembunyikandi dalam diri kalian. Maka tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Ku. Rahasia dan terang-terangan kalian bagi-Ku sama saja, tidakada bedanya, semuanya Kuketahui." Hal yang mereka lahirkanmelalui lisan mereka adalah ucapan mereka yang mengatakan,"Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orangyang akan membuat kerusakan padanya?" Apa yang merekasembunyikan ialah hal-hal yang tersimpan di dalam diri iblis (yangpada asalnya adalah dari kalangan malaikat pula), yaitu menentangAllah dalam perintah-perintah-Nya dan bersikap takabur, tidak mautaat kepada-Nya.

Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan bahwa pengertian inidiperbolehkan, mengingat perihalnya sama dengan apa yangdikatakan oleh orang-orang Arab, "Qutilal jaisyu wahuzimu (pasukanitu banyak yang terbunuh dan terpukul mundur)." Padahalsesungguhnya yang terbunuh hanya satu orang atau sebagian daripasukan, dan yang terpukul mundur (kalah) hanyalah satu orangatau sebagian dari pasukan. Tetapi dalam pemberitaannyadisebutkan bahwa yang terbunuh dan yang terpukul mundur adalahsemua pasukan. Pengertiannya sama dengan makna yangterkandung di dalam firman-Nya:

{إن الذین ینادونك من وراء الحجرات}

Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luarkamar(mu) (Al-Hujurat: 4)

Sesungguhnya yang melakukan panggilan seperti itu hanyalahseseorang dari kalangan Bani Tamim, bukan semuanya.

Page 460: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut Ibnu Jarir, demikian pula pengertian makna yangterkandung di dalam firman-Nya: Dan Aku mengetahui apa yangkalian lahirkan dan apa yang kalian sembunyikan. (Al-Baqarah: 33)

AL-BAQARAH, AYAT 34

{وإذ قلنا للملائكة اسجدوا لآدم فسجدوا إلا إبلیس أبى واستكبروكان من الكافرین (34) }

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,"Sujudlah kalian kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali iblis;ia enggan dan takabur, dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Hal ini merupakan penghormatan yang besar dari Allah Swt. buatAdam dan dapat dilimpahkan kepada keturunannya, yaitu ketikaAllah Swt. memberitahukan bahwa Dia telah memerintahkan kepadapara malaikat untuk bersujud menghormati Adam. Kenyataan inidiperkuat pula oleh banyak hadis yang menunjukkan bahwa haltersebut benar-benar terjadi. Antara lain ialah hadis mengenaisyafaat yang telah disebutkan di atas dan hadis yang mengisahkanNabi Musa a.s., yaitu:

ا اجتمع به ، أرني آدم الذي أخرجنا ونفسه من الجنة"، فلم "ربقال: "أنت آدم الذي خلقه االله بیده، ونفخ فیه من روحه وأسجد لهملائكته"

Page 461: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Wahai Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku Adam yang telahmengeluarkan diri kami dan dirinya sendiri dari surga. Ketika Musatelah bersua dengannya, Musa berkata, "Engkaukah Adam yangtelah diciptakan oleh Allah dengan tangan kekuasaan-Nya dan Diameniupkan sebagian dari roh-Nya kepadamu dan memerintahkankepada para malaikat-Nya untuk bersujud kepadamu?"

Hadis secara lengkap akan diketengahkan kemudian, insya Allah.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuKuraib, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Sa'id, telahmenceritakan kepada kami Bisyr ibnu Imarah, dari Abu Rauq, dariAd-Dahhak, dari Ibnu Abbas yang menceritakan hal berikut. Padaawalnya iblis itu merupakan suatu golongan dari kalangan paramalaikat, mereka dikenal dengan sebutan jin. Iblis diciptakan dari apiyang sangat panas, yakni jin yang berada di antara para malaikat,nama aslinya adalah Al-Haris; pada mulanya ia ditugaskan sebagaisalah seorang penjaga surga. Tetapi malaikat semuanya diciptakandari nur yang berbeda dengan golongan iblis tadi. Ibnu Abbasmelanjutkan kisahnya, bahwa jin yang disebut di dalam Al-Qur'andiciptakan dari nyala api, yakni dari lidah api yang paling ujungnyabila menyala. Sedangkan manusia diciptakan dari tanah liat.Makhluk yang mula-mula menghuni bumi adalah jin, lalu merekamembuat kerusakan, mengalirkan darah, dan sebagian dari merekamembunuh sebagian yang lain. Maka Allah mengirimkan kepadamereka iblis bersama sejumlah pasukan dari para malaikat. Merekayang diutus melakukan tugas ini dari kalangan makhluk yang dikenaldengan nama jin. Iblis bersama para pengikutnya dapat menumpasmakhluk jin hingga mengejar mereka sampai ke pulau-pulau diberbagai lautan dan ke puncak-puncak bukit. Setelah iblis dapatmelakukan tugas tersebut, akhirnya dia merasa tinggi diri, danmengatakan, "Aku telah melakukan sesuatu hal yang belum pernahdilakukan oleh seorang pun." Allah mengetahui hal itu yang

Page 462: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tersimpan di balik hati iblis, sedangkan para malaikat yangbersamanya tidak mengetahui hal itu. Lalu Allah Swt. berfirmankepada para malaikat yang pernah diutus-Nya bersama iblis,"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumiitu." Maka para malaikat menjawab-Nya, "Mengapa Engkau hendakmenjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuatkerusakan padanya dan menumpahkan darah, seperti kerusakanyang pernah dilakukan oleh makhluk jin dan banyaknya darahmengalir karena perbuatan mereka? Padahal sesungguhnya kamidiutus untuk menumpas mereka." Kemudian Allah berfirman,"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui."yakni "Aku mengetahui apa yang tersimpan di balik hati iblis hal-halyang tidak kalian ketahui, yaitu sifat ta-abur dan tinggi diri. Lalu Allahmemerintahkan agar dihadapkan kepada-Nya tanah liat untukmenciptakan Adam, kemudian tanah itu dihadapkan kepada-Nya.Maka Allah menciptakan Adam dari tanah liat, yakni tanah liat yangbaik, berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan berbau tidakenak. Sesungguhnya pada mulanya dari tanah, kemudian menjaditanah liat yang diberi bentuk; Allah menciptakan Adam dari tanah liatitu dengan tangan kekuasaan-Nya sendiri. Adam didiamkantergeletak selama empat puluh malam berupa jasad, sedangkan iblisselama itu selalu mendatanginya dan memukulnya dengan kaki,maka tubuh Adam mengeluarkan suara (seperti suara tembikaryang dipukul). Hal inilah yang disebut di dalam firman-Nya:

ار} {من صلصال كالفخ

dari tanah kering seperti tembikar. (Ar-Rahman: 14)

Yakni berbentuk sesuatu yang berongga dan tidak berisi.Kemudian iblis memasuki mulutnya dan keluar dari duburnya, lalumasuk dari dubur dan ke luar dari mulutnya. Selanjutnya iblis

Page 463: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengatakan, "Kamu bukanlah sesuatu untuk dibunyikan dan karenaapakah kamu diciptakan. Seandainya aku menguasaimu, niscayaaku dapat membinasakanmu; dan seandainya kamu dapatmenguasaiku, niscaya aku akan membangkang terhadapmu." KetikaAllah meniupkan ke dalam tubuhnya sebagian dari roh-Nya hal inidilakukan mulai dari bagian kepalanya, maka tidak sekali-kalisesuatu dari tiupan itu mengalir dalam tubuhnya melainkan berubahmenjadi daging dan darah. Ketika tiupan sampai pada bagian pusar,maka Adam memandang ke arah tubuhnya dan ia merasa kagumdengan apa yang ia lihat pada tubuhnya. Lalu Adam bangkit berdiriakan tetapi tidak mampu. Hal inilah yang dimaksud oleh firman-Nya:

{وكان الإنسان عجولا}

Manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra: 11); Maksudnya terburu-buru, tidak mempunyai kesabaran dalam menghadapi kesukarandan juga kedukaan. Setelah peniupan roh ke dalam tubuhnya telahselesai, maka Adam bersin, lalu mengucapkan alhamdulillahi rabbil'alamina (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) melalui ilhamdari Allah Swt., maka Allah berfirman menjawabnya, "Semoga Allahmengasihani kamu, hai Adam." Kemudian Allah berfirman kepadapara malaikat yang bersama dengan iblis tadi secara khusus, bukanseluruh malaikat yang berada di langit, "Sujudlah kalian kepadaAdam!" Maka mereka semuanya sujud, kecuali iblis; iamembangkang dan takabur karena di dalam dirinya telah munculsifat takabur dan tinggi diri. Iblis berkata, "Aku tidak mau sujudkarena aku lebih baik daripada dia dan lebih tua serta asalku lebihkuat. Engkau telah menciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkauciptakan dari tanah liat. Sesungguhnya api lebih kuat daripada tanahliat." Setelah iblis menolak sujud kepada Adam, maka Allahmenjauhkannya dari seluruh kebaikan dan menjadikannya setanyang terkutuk sebagai hukuman atas kedurhakaannya. Kemudian

Page 464: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruh benda, yaitunama-nama yang dikenal oleh manusia, misalnya manusia,binatang, bumi, dataran rendah, laut, gunung, keledai, serta lain-lainnya yang serupa dari kalangan makhluk hidup dan selainnya.Kemudian Allah mengemukakan nama-nama tersebut kepada paramalaikat yang tadinya bersama iblis, yakni mereka yang diciptakandari api yang sangat panas, lalu Allah berfirman kepada mereka:Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu. (Al-Baqarah: 31)Maksudnya, jelaskanlah kepadaku nama semua benda itu. Dalamfirman selanjutnya disebutkan: jika kalian memang orang-orang yangbenar. (Al-Baqarah: 31) Yakni jika memang kalian mengetahuimengapa Aku menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Ketikapara malaikat mengetahui bahwa Allah murka terhadap merekakarena mereka berani mengatakan hal yang gaib —padahal tiadayang mengetahui perkara gaib selain Allah semata— dan merekatidak mempunyai pengetahuan mengenai-nya, lalu mereka berkata:Mahasuci Engkau. (Al-Baqarah: 32) Kalimat ini mengandung maknamenyucikan Allah, bahwa tiada seorang pun yang mengetahui halyang gaib kecuali hanya Dia semata. Dalam kalimat selanjutnya paramalaikat mengatakan, "Kami bertobat kepada-Mu." tidak ada yangkami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepadakami. (Al-Baqarah: 32) Kalimat ini mengandung makna kebersihandiri mereka dari pengetahuan mengenai hal yang gaib, tiada yangkami ketahui melainkan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kamiseperti apa yang telah Engkau ajarkan kepada Adam. KemudianAllah berfirman kepada Adam: Hai Adam, beritahukanlah kepadamereka nama-nama benda ini. (Al-Baqarah: 33) Allahmemerintahkan kepada Adam agar menyebut nama semua bendaitu. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-namabenda itu, Allah berfirman, "Bukankah sudah Kukatakan kepadakalian." (Al-Baqarah: 33) Hai para malaikat yang khusus. bahwasesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi. (Al-Baqarah: 33) sedangkan selain Aku tiada yang mengetahuinya. dan

Page 465: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Aku mengetahui apa yang kalian lahirkan dan apa yang kaliansembunyikan. (Al-Baqarah: 33) Aku mengetahui semua yang kalianlahirkan dan mengetahui semua yang kalian sembunyikan, Akumengetahui rahasia seperti Aku mengetahui hal yang terang-terangan. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah mengetahui apayang disembunyikan oleh iblis di dalam hatinya, yaitu perasaantakabur dan tinggi hati.

Pendapat ini garib (aneh), di dalamnya terdapat berbagai halyang masih perlu dipertimbangkan, bila dibahas memerlukanketerangan yang cukup panjang. Penyandaran kepada Ibnu Abbasini diriwayatkan oleh sebuah kitab tafsir yang cukup terkenal.

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malikdan dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari IbnuMas'ud, dan dari sejumlah sahabat Nabi Saw.; ketika Allah telahrampung dari menciptakan apa yang Dia sukai, lalu Dia berkuasa di'Arasy. Kemudian Allah menjadikan iblis sebagai raja di langit dunia.Dia berasal dari suatu jenis malaikat yang dikenal dengan sebutanjin; sesungguhnya iblis dinamakan 'jin' karena ia menjabat sebagaipenjaga surga. Dengan demikian, di samping sebagai raja di langitdunia, ia pun sekaligus sebagai penjaga surga. Hal ini membuatnyamerasa besar kepala, lalu dia mengatakan, "Tidak sekali-kali Allahmemberiku tugas ini melainkan karena aku mempunyai kelebihan diatas para malaikat." Ketika iblis mulai congkak dan Allah melihat apayang tersembunyi di dalam diri iblis itu, maka Allah berfirman kepadapara malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorangkhalifah di muka bumi. (Al-Baqarah: 30) Maka malaikat berkata,"Wahai Tuhan Kami, apakah yang terjadi pada khalifah itu?" Allahmenjawab, "Kelak dia mempunyai keturunan yang suka membuatkerusakan di bumi dan saling mendengki serta sebagian dari merekamembunuh sebagian yang lain." Para malaikat bertanya, "WahaiTuhan kami, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi

Page 466: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih denganmemuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman,"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." (Al-Baqarah: 30) Artinya, Allah mengetahui apa yang tersimpan didalam benak iblis. Kemudian Allah memerintahkan Malaikat Jibrilturun ke bumi untuk mengambil tanah liat. Tetapi bumi berkata, "Akuberlindung kepada Allah dari kamu agar kamu tidak mengurangikuatau membuatku menjadi buruk." Maka Malaikat Jibril kembali tanpamengambilnya, dan ia berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnyabumi meminta perlindungan kepada-Mu," maka Aku beri diaperlindungan. Lalu Allah mengutus Malaikat Mikail, dan bumimeminta perlindungan pula darinya, maka Ia memberinyaperlindungan. Akhirnya Malaikat Mikail kembali dan mengatakanseperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Jibril. Pada akhirnya Allahmengirimkan malaikat maut, dan bumi meminta perlindungandarinya, tetapi malaikat maut berkata, "Dan aku pun berlindungkepada Allah bila aku kembali, sedangkan perintah Allah belum akulaksanakan." Lalu ia mengambil tanah liat dari muka bumi danmengambilnya secara acak bukan hanya dari satu tempat saja, laluia campur jadi satu, ada yang merah, ada yang putih, dan ada yanghitam. Karena itu, keturunan Adam bermacam-macam warnakulitnya. Malaikat maut membawanya naik dalam bentuk tanah liatyang sebelumnya hanya berupa tanah. Tanah liat ialah tanah yangsebagian melekat pada sebagian yang lainnya (lengket). KemudianAllah berfirman kepada para malaikat:

یته ونفخت فیه من روحي {إني خالق بشرا من طین * فإذا سوفقعوا له ساجدین}

Page 467: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Makaapabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan padanyaroh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kalian bersujud kepadanya. (Shad:71-72)

Allah menciptakan Adam dengan tangan kekuasaan-Nya sendiriagar iblis tidak takabur terhadapnya dan dapat dikatakan, "Apakahkamu berani takabur kepada orang yang Kujadikan dengan tangankekuasaan-Ku sendiri, sedangkan Aku sendiri tidak takaburterhadapnya karena menciptakannya sebagai manusia." Saat ituAdam masih berupa tubuh dari tanah liat selama empat puluh tahunsejak hari diciptakan, yaitu hari Jumat. Kemudian para malaikat.melewatinya dan mereka terkejut tatkala melihatnya. Yang palingterkejut di kala melihatnya ialah iblis. Lalu iblis melewatinya danmemukulnya, maka keluarlah suara dari tubuh Adam sebagaimanasuara tembikar bila dipukul, seperti yang dijelaskan oleh firman-Nya:

ار} {من صلصال كالفخ

dari tanah kering seperti tembikar. (Ar-Rahman: 14)

Iblis mengatakan, "Untuk tujuan apakah kamu diciptakan?" Laluia masuk dari mulut dan keluar dari duburnya. Kemudian iblisberkata kepada para malaikat, "Janganlah kalian takut kepadamakhluk ini, karena sesungguhnya Tuhan kalian Mahaperkasa,sedangkan makhluk ini berongga. Jika aku dapat menguasainya,niscaya dia benar-benar akan kubinasakan." Setelah sampai waktupeniupan roh yang dikehendaki oleh Allah, maka Allah berfirmankepada para malaikat, "Maka apabila Kutiupkan padanya sebagiandari roh (ciptaan)-Ku, maka sujudlah kalian kepadanya" Ketika rohmulai ditiupkan padanya dan roh masuk mulai dari kepalanya, makaAdam bersin, lalu para malaikat berkata, ucapkanlah alhamdulillah,"

Page 468: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

maka Adam mengucapkan alhamdulillah (segala puji bagi Allah).Allah menjawabnya dengan ucapan, "Semoga Tuhanmumengasihani kamu." Ketika roh sampai pada kedua matanya, makaAdam dapat melihat buah-buhan surga. Ketika roh sampai padaperutnya, timbullah selera makannya, lalu ia melompat sebelum rohsampai pada kedua kakinya karena tergesa-gesa ingin memetikbuah surga. Yang demikian itu dikisahkan melalui firman-Nya:

{خلق الإنسان من عجل}

Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. (Al-Anbiya: 37)

Kemudian semua malaikat sujud kepada Adam, kecuali iblis; iamenolak, tidak mau ikut bersama-sama para malaikat yang sujud.Iblis membangkang dan takabur, dia termasuk orang-orang yangkafir. Allah berfirman kepada iblis, "Mengapa kamu tidak maubersujud kepada makhluk yang Kuciptakan dengan tangankekuasaan-Ku sendiri, ketika Kuperintahkan kamu melakukannya?"Iblis menjawab, "Aku lebih baik daripada dia, aku tidak akanbersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah liat" LaluAllah berfirman kepadanya:

اغرین} {أن تتكبر فیها فاخرج إنك من الص

Turunlah kamu dari surga itu, karena tidak layak bagi kamuberlaku takabur di dalamnya; maka keluarlah, sesungguhnya kamutermasuk orang-orang yang hina. (Al-A'raf: 13)

As-sigar artinya hina. Lalu Allah Swt. berfirman: Dan Diamengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya.(Al-Baqarah: 31) Kemudian Allah mengemukakan benda-benda itu

Page 469: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepada para malaikat, lalu Allah berfirman, "Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kalian memang orang-orang yang benar.(Al-Baqarah: 31) bahwa Bani Adam gemar membuat kerusakan dimuka bumi dan menumpahkan darah. Maka para malaikat berkata:Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yangtelah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau-lah YangMaha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Allah berfirman, "Hai Adam,beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Makasetelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,Allah berfirman, "Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwasesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi danmengetahui apa yang kalian lahirkan dan apa yang kaliansembunyikan?" (Al-Baqarah: 32-33); Ucapan para malaikat yangdisitir oleh firman-Nya, yaitu: Mengapa Engkau hendak menjadikankhalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya.(Al-Baqarah: 30) merupakan apa yang mereka lahirkan. Sedangkanyang disebut di dalam firman-Nya: dan (aku mengetahui) apa yangkalian sembunyikan. (Al-Baqarah: 33) Maksudnya, Allah mengetahuiapa yang disembunyikan oleh iblis dalam hatinya yaitu perasaantinggi diri (sombong).

Isnad yang sampai kepada para sahabat tersebut berpredikatmasyhur di dalam kitab tafsir As-Saddi, tetapi di dalamnya terdapatbanyak hadis israiliyat; barangkali sebagian di antaranya disisipkan,padahal bukan perkataan para sahabat, atau mereka mengambilnyadari sebagian kitab-kitab terdahulu.

Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak mengetengahkan banyakriwayat dengan sanad yang sama, lalu ia mengatakan bahwariwayat-riwayat tersebut dapat diterima dengan syarat ImamBukhari.

Page 470: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tujuan utama pengetengahan riwayat-riwayat ini untukmenjelaskan bahwa tatkala Allah Swt. memerintahkan kepada paramalaikat untuk sujud kepada Adam, maka iblis dimasukkan ke dalamkisah ini; karena sekalipun iblis bukan berasal dari unsur malaikat,tetapi ia dapat menyerupai mereka dan dapat melakukan hal-halyang dilakukan oleh para malaikat. Karena itulah iblis dimasukkan kedalam khitab para malaikat dan menerima celaan karena menentangperintah Allah. Masalah ini akan dibahas secara panjang lebar —insya Allah— dalam tafsir firman-Nya:

{إلا إبلیس كان من الجن ففسق عن أمر ربه}

kecuali iblis, dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakaiperintah Tuhannya. (Al-Kahfi: 50)

Karena itulah Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Khalladibnu Ata, dari Tawus, dari Ibnu Abbas yang menceritakan, "Sebelummelakukan kedurhakaan, pada mulanya iblis itu termasuk golonganmalaikat, dikenal dengan nama 'Azazil. Ia termasuk penduduk bumi,juga sebagai golongan malaikat yang sangat kuat ijtihadnya danpaling banyak ilmunya. Karena itulah hal tersebut mendorongnyabersikap takabur. Dia berasal dari suatu kabilah yang dikenal dengannama makhluk jin."

Di dalam riwayat dari Khallad, dari Ata, dari Tawus atau dariMujahid, dari Ibnu Abbas atau lainnya disebutkan riwayat yangsemisal.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sulaiman, telahmenceritakan kepada kami Abbad (yakni Ibnul Awwam), dari Sufyanibnu Husain, dari Ya’la ibnu Muslim, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu

Page 471: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abbas yang menceritakan, "Pada mulanya iblis bernama 'Azazil,termasuk golongan malaikat yang terhormat dan memiliki empatbuah sayap, kemudian menjadi iblis sesudah peristiwa tersebut."

Sunaid meriwayatkan dari Hajyaj, dari Ibnu Juraij yangmengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, "Pada awalnyaiblis termasuk malaikat yang terhormat dan paling diseganikabilahnya, dia ditugaskan sebagai penjaga surga dan mempunyaikekuasaan di langit dunia, juga mempunyai kekuasaan di bumi."

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ad-Dahhak dan lain-lain-nya, dari Ibnu Abbas.

Saleh maula Tau-amah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasesungguhnya di antara para malaikat terdapat suatu kabilah(golongan) yang dikenal dengan nama jin. sedangkan iblis termasukdari kalangan mereka. Iblis menguasai kawasan antara langit danbumi, lalu ia durhaka kepada Allah, maka Allah mengutuknyamenjadi setan yang laknat. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.

Qatadah mengatakan dari Sa'id ibnul Musayyab bahwa iblis itupada mulanya adalah pemimpin para malaikat langit dunia.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Addiibnu Abu Addi, dari Auf, dari Al-Hasan yang menceritakan, "Iblis itusama sekali bukan termasuk golongan malaikat, dan sesungguhnyaiblis itu asalnya dari golongan jin; seperti Adam, asalnya darigolongan manusia."

Sanad riwayat ini berpredikat sahih, dari Al-Hasan. Hal yangsama dikatakan pula oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.

Page 472: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Syahr ibnu Hausyab mengatakan, iblis itu adalah berasal darigolongan jin yang diusir oleh para malaikat Sebagian dari malaikatada yang menawannya, lalu membawanya ke langit. Demikianriwayat Ibnu Jarir.

Sunaid ibnu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kamiHasyim, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnuYahya, dari Musa ibnu Numair dan Usman ibnu Sa'id ibnu Kamil, dariSa'id ibnu Mas'ud yang mengatakan, "Dahulu para malaikatmemerangi jin, dan iblis —yang saat itu masih kecil— tertawan, laluiblis hidup bersama para malaikat dan ikut beribadah denganmereka. Ketika para malaikat diperintahkan sujud kepada Adam,mereka sujud, kecuali iblis, ia membangkang." Karena itulahdisebutkan di dalam firman-Nya: kecuali iblis, dia adalah darigolongan jin. (Al-Kahfi: 50)

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Sinan Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kamiAbu Asim, dari Syarik, dari seorang lelaki, dari Ikrimah, dari IbnuAbbas yang menceritakan: Allah menciptakan suatu makhluk(Adam), lalu Dia berfirman, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Tetapimereka berkata, "Kami tidak mau melakukannya." Maka Allahmengirimkan api kepada mereka, dan api itu membakar mereka.Kemudian Allah menciptakan makhluk lainnya dan berfirman:Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (Shad:71) Lalu Allah berfirman, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Tetapimereka menolak, maka Allah mengirimkan api kepada mereka, danapi itu membakar mereka. Kemudian Allah menciptakan mereka,lalu berfirman, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Mereka menjawab,"Ya," dan iblis termasuk di antara mereka yang menolak, tidak mausujud kepada Adam.

Page 473: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Riwayat ini garib (aneh) dan hampir dapat dikatakan tidak sahsanadnya, mengingat di dalamnya terdapat seorang perawi yangnamanya tidak disebutkan; hal seperti ini tidak dapat dijadikansebagai hujah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah,telah menceritakan kepada kami Saleh ibnu Hayyan, telahmenceritakan kepada kami Abdullah ibnu Buraidah sehubungandengan makna firman-Nya: ia termasuk golongan orang-orang yangkafir. (Al-Baqarah: 34) Yakni termasuk orang-orang yangmembangkang, akhirnya mereka dibakar oleh api.

Abu Ja'far meriwayatkan dari Ar-Rabi', dari Abul Aliyahsehubungan dengan makna firman-Nya: ia termasuk golonganorang-orang yang kafir. (Al-Baqarah: 34) Yang dimaksud dengankafir ialah orang yang durhaka.

Sehubungan dengan makna ayat ini As-Saddi mengatakan, yangdimaksud dengan orang-orang kafir ialah mereka yang belumdiciptakan oleh Allah saat itu, tetapi baru ada jauh sesudah masa itu.

Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa iblis sejaksemula diciptakan oleh Allah ditakdirkan berbuat kekufuran dankesesatan, tetapi beramal seperti amalnya para malaikat; kemudianAllah menjadikannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan-Nyasejak semula, yaitu kafir, sebagaimana dinyatakan oleh firman-Nya:ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al-Baqarah: 34)

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,"Sujudlah kalian kepada Adam!" (Al-Baqarah: 34) Karena taatkepada Allah, maka dilakukan sujud kepada Adam. Allah

Page 474: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

memuliakan Adam dengan memerintahkan para malaikat-Nyabersujud kepadanya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud ini merupakanpenghormatan dan salam serta memuliakan, seperti pengertianyang terdapat di dalam firman Allah Swt.:

دا وقال یا أبت هذا وا له سج {ورفع أبویه على العرش وخرا} تأویل رؤیاي من قبل قد جعلها ربي حق

Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Danmereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf.Dan Yusuf berkata, "Wahai ayahku, inilah takbir mimpiku yangdahulu itu, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatukenyataan.” (Yusuf: 100)

Di masa lalu hal ini memang diperbolehkan di kalangan umat-umat terdahulu, tetapi dalam agama kita hal ini telah di-mansukh.Mu'az mengatakan hadis berikut:

ام فرأیتهم یسجدون لأساقفتهم وعلمائهم، فأنت یا قدمت الشرسول االله أحق أن یسجد لك، فقال: "لا لو كنت آمرا بشرا أن یسجده علیها" لبشر لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها من عظم حق

Ketika aku tiba di negeri Syam, kulihat mereka sujud kepadauskup-uskup dan ulamanya. Maka engkau, wahai Rasulullah, adalahorang yang lebih berhak untuk disujudi. Lalu Rasul Saw. bersabda,"Tidak, seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuksujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan kepada wanita

Page 475: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

agar sujud kepada suaminya, karena besarnya hak suami atasdirinya."

Pendapat ini dinilai rajih oleh Ar-Razi.

Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud tersebut hanyaditujukan kepada Allah Swt., sedangkan Adam sebagai kiblat(arah)nya, seperti pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

مس} لاة لدلوك الش {أقم الص

Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir. (Al-Isra: 78)

Akan tetapi, pengertian kias ini masih perlu dipertimbangkan, danyang paling kuat adalah pendapat pertama tadi, yaitu yangmengatakan bahwa sujud kepada Adam sebagai penghormatan dansalam serta memuliakannya. Hal ini termasuk taat kepada Allah Swt.karena Allah memerintahkannya.

Pendapat ini dinilai kuat oleh Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya,sedangkan dua pendapat lainnya dinilainya lemah, yaitu pendapatyang mengatakan bahwa Adam dianggap sebagai kiblatnya,mengingat hal ini tidak menggambarkan sebagai suatu kehormatan.Pendapat yang kedua ialah yang mengatakan bahwa sujud tersebutberupa tunduk, bukan membungkukkan badan dan meletakkan dahidi tanah; tetapi pendapat ini pun dinilai lemah oleh Ar-Razi.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur, danadalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al-Baqarah:34) Musuh Allah alias iblis dengki terhadap Adam a.s. karenakehormatan yang telah diberikan oleh Allah Swt kepada Adam, dania berkata, "Aku berasal dari api, sedangkan dia dari tanah." Hal

Page 476: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tersebut merupakan permulaan dosa besar, yaitu takabur iblis —musuh Allah— karena tidak mau sujud kepada Adam a.s.

Menurut kami, di dalam sebuah hadis sahih telah disebutkan:

"لا یدخل الجنة من كان في قلبه مثقال حبة خردل من كبر"

tidak dapat masuk surga seseorang yang di dalam hatinyaterdapat sifat takabur sekalipun seberat biji sawi.

Di dalam hati iblis terdapat sifat takabur, kekufuran, dankeingkaran yang mengakibatkan dirinya terusir dan dijauhkan darirahmat Allah dan dari sisi-Nya. Sebagian ahli i'rab mengartikanfirman-Nya, "Wa-kana minal kafirin," maksudnya 'jadilah dia (iblis)termasuk golongan orang-orang yang kafir karena menolak untukbersujud'. Perihalnya sama dengan firman Allah Swt lainnya, yaitu:

{فكان من المغرقین}

maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yangditenggelamkan. (Hud: 43)

المین} {فتكونا من الظ

yang menyebabkan kamu berdua termasuk orang-orang yangzalim. (Al-Baqarah: 35)

Seorang penyair mengatakan:

بتیهاء قفر والمطي كأنها قطا الحزن قد كانت فراخا بیوضها ...

Page 477: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di padang yang tandus, sedangkan unta kendaraan itu seakan-akan seperti burung qata yang kembali menjadi anak yang baru

ditetaskan dari telurnya.

Menurut Ibnu Faurak, bentuk lengkap dari ayat tersebut ialahbahwa iblis itu menurut ilmu Allah tergolong ke dalam orang-orangyang kafir. Pendapat ini dinilai kuat oleh Al-Qurtubi. Dalampembahasannya Al-Qurtubi menyebutkan suatu masalah; diamengatakan bahwa ulama kita mengatakan, "Orang yangditampakkan oleh Allah Swt. beberapa karamah dan hal-hal yangbertentangan dengan hukum alam melalui tangannya, hal tersebutbukan merupakan bukti yang menunjukkan kewaliannya."Pendapatnya ini berbeda dengan pendapat sebagian orang darikalangan ahli sufi dan golongan Rafidah. Kemudian Al-Qurtubimengemukakan alasan yang memperkuat pendapatnya itu, "Kamitidak dapat memastikan terhadap orang yang dapat melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum alam, bahwa dia dapatmemenuhi Allah melalui imannya. Orang yang bersangkutan sendiritidak dapat memastikan bagi dirinya akan hal tersebut. Dengan katalain, predikat kewalian masih belum dapat dipastikan hanya karenaperkara tersebut."

Menurut pendapat kami memang ada sebagian ulama yangmenyimpulkan bahwa hal yang khariq (bertentangan dengan hukumalam) itu adakalanya keluar dari orang yang bukan wali, bahkankeluar dari orang yang berpredikat pendurhaka, juga orang kafir.Sebagai dalilnya ialah sebuah hadis yang menyatakan perihal IbnuSayyad, dia mengatakan dukh (kabut) ketika Rasulullah Saw.menyembunyikan sesuatu masalah terhadapnya, yakni firman-Nya:

ماء بدخان مبین} {فارتقب یوم تأتي الس

Page 478: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.(Ad-Dukhan: 10)

Juga melalui hal-hal yang dilakukannya, yaitu bahwa tubuhnya(Ibnu Sayyad) menjadi membesar hingga memenuhi jalan bilasedang marah, hingga Abdullah ibnu Umar memukulnya. Jugabanyak hadis yang menceritakan perihal Dajjal yang banyakmelakukan hal-hal yang khariq. Antara lain dia memerintahkankepada langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun segeramenurunkan hujan; dan bila ia memerintahkan kepada bumi untukmengeluarkan tumbuh-tumbuhan, maka bumi pun segeramengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Hal khariq lainnya yang dapatdilakukan oleh Dajjal ialah perbendaharaan bumi selalu mengikutinyabagaikan laron. Disebut pula bahwa Dajjal membunuh seorangpemuda, kemudian menghidupkannya kembali, masih banyak hallain dari perkara-perkara yang ajaib dilakukan oleh Dajjal.

Yunus ibnu Abdul A’la As-Sadfi pernah bercerita kepada ImamSyafii, bahwa Al-Lais ibnu Sa'd pernah mengatakan, "Apabila kalianmelihat seorang lelaki berjalan di atas air dan terbang di udara,maka janganlah kalian teperdaya sebelum kalian mengemukakanperkaranya ke dalam penilaian Al-Qur'an dan sunnah." Imam Syafiimengatakan bahwa Al-Lais rahimahullah memakai kata qasr dalamungkapannya, yaitu: "Bahkan apabila kalian melihat seorang lelakidapat berjalan di atas air dan terbang di udara, janganlah kalianteperdaya oleh sikapnya itu sebelum kalian mengemukakanperkaranya ke dalam penilaian Al-Qur'an dan sunnah."

Ar-Razi dan lain-lainnya meriwayatkan pendapat kalangan paraulama sehubungan dengan masalah berikut, yaitu: Apakah yangdiperintahkan sujud kepada Adam hanya khusus malaikat yang adadi bumi, ataukah umum mencakup semua malaikat, baik yang ada dibumi maupun yang ada di langit? Masing-masing dari kedua

Page 479: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pendapat tersebut didukung oleh segolongan ulama yang menyetujuipendapatnya.

Akan tetapi, makna lahiriah ayat menunjukkan pengertian umum,karena di dalamnya disebutkan:

{فسجد الملائكة كلهم أجمعون * إلا إبلیس}

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,kecuali Iblis. (Al-Hijr: 30-31)

Alasan-alasan yang telah dikemukakan dalam pembahasan inimemperkuat pengertian yang menunjukkan makna umum(mencakup semua malaikat).

Page 480: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 35-36

{وقلنا یا آدم اسكن أنت وزوجك الجنة وكلا منها رغدا حیث شئتمایطان المین (35) فأزلهما الش جرة فتكونا من الظ ولا تقربا هذه الشا كانا فیه وقلنا اهبطوا بعضكم لبعض عدو ولكم عنها فأخرجهما ممفي الأرض مستقر ومتاع إلى حین (36) }

Dan Kami berfirman, "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimusurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagibaik di mana saja yang kalian sukai, tetapi janganlah kamu dekatipohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yangzalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dandikeluarkan dari keadaan semula, dan Kami berfirman, "Turunlahkamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagikamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampaiwaktu yang ditentukan."

Allah Swt. berfirman memberitakan kehormatan yangdianugerahkan-Nya kepada Adam, sesudah memerintahkan kepadapara malaikat agar bersujud kepadanya, lalu mereka sujudkepadanya kecuali iblis; bahwa Dia memperbolehkan baginya surgauntuk tempat tinggalnya di mana pun yang dikehendakinya. Adamboleh memakan makanan yang dia sukai dengan leluasa, yaknidengan senang hati, berlimpah, dan penuh dengan kenikmatan.

Page 481: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

د بن عیسى وروى الحافظ أبو بكر بن مردویه، من حدیث محمثنا سلمة بن الفضل، عن میكائیل، عن لیث، عن ، حد امغاني الد، عن أبیه، عن أبي ذر: قال: قلت: یا رسول االله؛ إبراهیم التیميأریت آدم، أنبیا كان؟ قال: "نعم، نبیا رسولا كلمه االله قبلا فقال:{اسكن أنت وزوجك الجنة} "

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadisMuhammad ibnu Isa Ad-Damigani, telah menceritakan kepada kamiSaiamah ibnul Fadl. dari Mikail, dari Lais, dari Ibrahim At-Taimi, dariayahnya, dari Abu Zar yang menceritakan hadis berikut: Akubertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurutmu Adam,apakah dia seorang nabi?" Rasul Saw. menjawab, "Ya, dia seorangnabi lagi rasul, Allah berbicara dengannya secara terang-terangan,dan Allah berfirman, 'Diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini'."

Surga yang ditempati oleh Adam ini masih diperselisihkan,apakah surga yang di langit atau surga yang di bumi? Kebanyakanulama berpendapat yang pertama, yakni surga yang di langit. Al-Qurtubi meriwayatkan dari golongan mu'tazilah dan Qadariyah suatupendapat yang mengatakan bahwa surga tersebut ada di bumi.Mengenai pembahasan masalah ini secara rinci, insya Allah akandikemukakan dalam tafsir surat Al-A'raf.

Konteks ayat menunjukkan bahwa Siti Hawa diciptakan sebelumAdam memasuki surga, hal ini telah dijelaskan oleh Muhammad ibnuIshaq dalam keterangannya: Ketika Allah telah selesai dari urusan-Nya mencaci iblis, lalu Allah kembali kepada Adam yang telah Diaajari semua nama-nama itu, kemudian berfirman, "Hai Adam,sebutkanlah nama benda-benda itu," sampai dengan firman-Nya,

Page 482: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana" (Al-Baqarah: 31-32).

Muhammad ibnu Ishaq melanjutkan kisahnya, "Setelah ituditimpakan rasa kantuk kepada Adam, menurut keterangan yangsampai kepada kami dari kaum ahli kitab yang mempunyai kitabTaurat, juga dari kalangan ahli ilmu selain mereka yang bersumberdari Ibnu Abbas dan lain-lainnya. Kemudian Allah mengambil salahsatu dari tulang iga sebelah kirinya dan menambal tempatnyadengan daging, sedangkan Adam masih tetap dalam keadaan tidur,belum terbangun. Lalu Allah menjadikan tulang iganya itu istrinya —yaitu Siti Hawa— berupa seorang wanita yang sempurna agar Adammerasa tenang hidup dengannya.

Ketika tidur dicabut darinya dan Adam terbangun, ia melihat SitiHawa telah berada di sampingnya, lalu ia berkata —menurut apayang mereka dugakan, tetapi Allah-lah Yang lebih mengetahuikebenarannya—, "Oh dagingku, darahku, dan istriku," lalu Adammerasa tenang dan tenteram bersamanya. Setelah Allahmengawinkannya dan menjadikan rasa tenang dan tenteram dalamdiri Adam, maka Allah berfirman kepadanya secara langsung:

{یا آدم اسكن أنت وزوجك الجنة وكلا منها رغدا حیث شئتماالمین} جرة فتكونا من الظ ولا تقربا هذه الش

Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, danmakanlah makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yangkamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yangmenyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah:35)

Page 483: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut pendapat lain, penciptaan Siti Hawa terjadi sesudahAdam masuk surga, seperti yang dikatakan oleh As-Saddi dalamsalah satu riwayat yang diketengahkannya dari Abu Malik dan dariAbu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas'udserta dari sejumlah sahabat. Disebutkan, setelah iblis diusir darisurga dan Adam ditempatkan di dalam surga, maka Adam berjalandi dalam surga dengan perasaan kesepian karena tiada teman hidupyang membuat dia merasa tenang dan tenteram dengannya.Kemudian Adam tidur sejenak. Setelah terbangun, ternyata di dekatkepalanya terdapat seorang wanita yang sedang duduk. Allahlahyang telah menciptakannya dari tulang iga Adam. Lalu Adambertanya kepadanya, "Siapakah kamu ini?" Hawa menjawab,"Seorang wanita." Adam bertanya, "Mengapa engkau diciptakan?"Hawa menjawab, "Agar kamu merasa tenang dan tenterambersamaku." Para malaikat bertanya kepada Adam seraya mengujipengetahuan yang dicapai oleh Adam, "Siapakah namanya haiAdam?" Adam menjawab, "Dia bernama Hawa." Mereka bertanyalagi, "Mengapa dinamakan Hawa?" Adam menjawab,"Sesungguhnya dia dijadikan dari sesuatu yang hidup." Allah Swt.berfirman: Hai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, danmakanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di manasaja yang kamu sukai. (Al-Baqarah: 35)

***********

Adapun firman Allah Swt.:

جرة} {ولا تقربا هذه الش

Dan janganlah kamu berdua dekati pohon ini. (Al-Baqarah: 35)

Page 484: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal ini merupakan pilihan dari Allah Swt. dan sengaja dijadikan-Nya sebagai ujian buat Adam. Para ulama berbeda pendapatmengenai jenis pohon ini.

As-Saddi mengatakan dari orang yang mendapat kisah dari IbnuAbbas, bahwa pohon yang dilarang oleh Allah didekati Adam adalahpohon anggur.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Sa'id ibnu Jubair, As-Saddi,Asy-Sya'bi, Ja'dah ibnu Hubairah, dan Muhammad ibnu Qais.

As-Saddi mengatakan dalam salah satu riwayatnya dari AbuMalik dan Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari IbnuMas'ud serta dari sejumlah sahabat sehubungan dengan maknafirman-Nya: dan janganlah kamu berdua dekati pohon ini. (Al-Baqarah: 35) bahwa pohon tersebut adalah pohon anggur. Tetapiorang-orang Yahudi menduga pohon tersebut adalah pohongandum.

Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakankepada kami Muhammad ibnu Ismail ibnu Samurah Al-Ahmasi, telahmenceritakan kepada kami Abu Yahya Al-Hammani, telahmenceritakan kepada kami Abun Nadr (yaitu Abu Umar Al-Kharraz),dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa pohon yangdilarang bagi Adam a.s. mendekatinya ialah pohon gandum.

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIbnu Uyaynah dan Ibnul Mubarak, dari Al-Hasan ibnu Imarah, dariAl-Minhal ibnu Amr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa pohon tersebut adalah pohon gandum.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari seorang ahlul ilmi, dariHajjaj, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa pohontersebut adalah pohon gandum.

Page 485: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnuIbrahim, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telahmenceritakan kepadaku seorang lelaki dari kalangan Bani Tamim,bahwa Ibnu Abbas pernah berkirim surat kepada Abul Jalad untukmenanyakan tentang pohon yang dimakan oleh Adam dan pohontempat Adam bertobat. Lalu Abul Jalad membalas surat Ibnu Abbasyang isinya mengatakan, "Engkau menanyakan kepadaku tentangpohon yang dilarang Nabi Adam mendekatinya ialah pohon gandum,dan engkau menanyakan kepadaku tentang pohon tempat NabiAdam bertobat di bawahnya ialah pohon zaitun."

Demikian pula yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri, Wahabibnu Munabbih, Atiyyah Al-Aufi, Abu Malik, Muharib ibnu Disar danAbdur Rahman ibnu Abu Laila. Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkandari sebagian penduduk Yaman dari Wahab ibnu Munabbih yangpernah mengatakan bahwa pohon tersebut adalah pohon gandum.Akan tetapi, satu biji daripadanya di dalam surga sama dengankedua paha sapi, lebih lembut daripada zubdah dan rasanya lebihmanis daripada madu.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Husain, dari Abu Malik,sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan janganlah kamu dekatipohon ini. (Al-Baqarah: 35) Pohon tersebut adalah pohon kurma.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dan janganlah kamu dekati pohon ini. (Al-Baqarah: 35)Pohon tersebut adalah pohon tin. Hal yang sama dikatakan pulaoleh Qatadah dan Ibnu Juraij.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah, bahwa pohon tersebut bila dimakan oleh seseorang,maka orang yang bersangkutan akan mengalami hadas, sedangkanhadas tidak layak di dalam surga.

Page 486: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiUmar ibnu Abdur Rahman ibnu Mihran yang mengatakan bahwa iapernah mendengar Wahab ibnu Munabbih berkata, "Setelah Allahmenempatkan Adam dan istrinya di dalam surga, lalu Diamelarangnya memakan buah tersebut Buah tersebut berasal darisuatu pohon yang ranting-rantingnya lebat sekali hingga sebagiandarinya bersatu dengan yang lain. Buah pohon tersebut dimakanoleh para malaikat karena mereka ditakdirkan kekal. Pohon inilahyang dilarang Allah dimakan oleh Adam dan istrinya."

Keenam pendapat di atas merupakan tafsir dari pohon tersebut.Imam Al-Allamah Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, pendapat yangbenar dalam hal ini ialah yang mengatakan bahwa sesungguhnyaAllah Swt. telah melarang Adam dan istrinya untuk memakan buahdari suatu pohon di dalam surga, tetapi bukan seluruh pohon surga,dan ternyata Adam dan istrinya memakan buah yang terlarangbaginya itu. Kami tidak mengetahui jenis pohon apa yang terlarangbagi Adam itu secara tertentu, karena Allah tidak memberikan suatudalil pun bagi hamba-hamba-Nya yang menunjukkan hal tersebut,baik di dalam Al-Qur'an maupun di dalam sunnah yang sahih. Adapula yang mengatakan bahwa pohon tersebut adalah pohongandum, pendapat yang lain mengatakan pohon anggur, danpendapat yang lainnya lagi mengatakan pohon tin. Memang,mungkin saja salah satu di antaranya ada yang benar, tetapi hal inimerupakan suatu ilmu yang tidak membawa manfaat bagi orangyang mengetahuinya, dan jika tidak mengetahuinya tidak akanmembawa mudarat.

Hal yang sama dikuatkan pula oleh Ar-Razi di dalam kitabtafsirnya dan kitab-kitab lainnya, yakni pendapat yang memisterikannama pohon yang terlarang itu, dan inilah pendapat yang benar.

***********

Page 487: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

یطان عنها} {فأزلهما الش

Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu. (Al-Baqarah: 36)

Dapat diinterpretasikan bahwa damir yang terdapat di dalamfirman-Nya, "'Anha," kembali ke surga. Atas dasar i'rab ini berartimakna ayat ialah lalu keduanya dijauhkan oleh setan dari surga,demikianlah menurut bacaan Asim (yakni fa-azalahuma).

Dapat juga diartikan bahwa damir tersebut kembali kepadamatkur yang paling dekat dengannya, yaitu asy-syajarah. Dengandemikian, berarti makna ayat seperti yang dikatakan oleh Al-Hasandan Qatadah ialah 'maka setan menggelincirkan keduanyadisebabkan pohon tersebut'. Pengertiannya sama dengan maknafirman-Nya:

یؤفك عنه من أفك}

Dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur'an) orang yangdipalingkan. (Adz-Dzariyat: 9)

Maksudnya, dipalingkan oleh sebab Rasul dan Al-Qur'an orangyang dipalingkan. Karena itu, dalam ayat selanjutnya Allahberfirman:

ا كانا فیه} {فأخرجهما مم

Page 488: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan keduanya dikeluarkan dari keadaan semula. (Al-Baqarah: 36)

Yakni dari semua kenikmatan, seperti pakaian, tempat tinggalyang luas, rezeki yang berlimpah, dan kehidupan yang enak.

**********

{وقلنا اهبطوا بعضكم لبعض عدو ولكم في الأرض مستقرومتاع إلى حین}

dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadimusuh bagi yang lain, dan bagi kalian ada tempat kediaman di bumidan kesenangan hidup sampai waktu yang dilentukan. (Al-Baqarah:36)

Yaitu tempat tinggal, rezeki, dan ajal. Yang dimaksud dengan ilahin ialah waktu yang terbatas dan yang telah ditentukan, kemudianterjadilah kiamat.

Ulama tafsir dari kalangan ulama Salaf —seperti As-Saddidengan sanad-sanadnya, Abul Aliyah, Wahab ibnu Munabbih, danlain-lainnya— dalam pembahasan ini telah mengetengahkan kisah-kisah israiliyat yang menceritakan tentang ular dan iblis. Dijelaskandi dalamnya bagaimana iblis dapat memasuki surga dan menggodaAdam. Hal ini insya Allah akan dijelaskan secara rinci dalam tafsirsurat Al-A'raf; kisah yang akan disebutkan di dalam tafsir surat Al-A'raf jauh lebih panjang daripada yang ada dalam surat ini (Al-Baqarah).

Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan hal ini mengatakan:

Page 489: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا علي بن عاصم، عن ثنا علي بن الحسن بن إشكاب، حد حدسعید بن أبي عروبة، عن قتادة، عن الحسن، عن أبي بن كعب،قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إن االله خلق آدم رجلاجرة سقط ا ذاق الش أس، كأنه نخلة سحوق، فلم طوالا كثیر شعر الرا نظر إلى عورته جعل ل ما بدا منه عورته، فلم عنه لباسه، فأوحمن: یا یشتد في الجنة، فأخذت شعره شجرة، فنازعها، فناداه الر، لا ولكن حمن قال: یا رب ا سمع كلام الر ! فلم آدم، مني تفراستحیاء"

telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Hasan ibnu Isykab,telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Asim, dari Sa'id ibnu AbuArubah, dari Qatadah, dari Al-Hasan, dari Ubay ibnu Ka'b yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dalam bentuk seoranglelaki yang berperawakan sangat tinggi lagi berambut lebat, seakan-akan sama dengan pohon kurma yang rindang. Ketika dia memakanbuah (terlarang) itu, maka semua pakaiannya tertanggalkan darinya,dan yang mula-mula kelihatan dari bagian anggota tubuhnya adalahkemaluannya. Ketika Adam melihat aurat tubuhnya, maka ia berlaridi dalam surga dan rambutnya menyangkut pada sebuah pohonhingga menjebolnya. Lalu Tuhan yang Maha Pemurahmemanggilnya, "Hai Adam, apakah engkau lari dari-Ku?" KetikaAdam mendengar firman Allah Yang Maha Pemurah, lalu ia berkata,"Wahai Tuhanku, aku tidak lari, tetapi aku merasa malu."

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula:

Page 490: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثني جعفر بن أحمد بن الحكم القومشي سنة أربع وخمسین حدثنا علي بن عاصم، ار، حد ثنا سلیم بن منصور بن عم ومائتین، حدعن سعید، عن قتادة، عن أبي بن كعب، قال: قال رسول االله صلىجرة فر هاربا؛ فتعلقت شجرة ا ذاق آدم من الش االله علیه وسلم: "لمبشعره، فنودي: یا آدم، أفرارا مني؟ قال: بل حیاء منك، قال: یا آدمتي لا یساكنني فیها من عصاني، ولو خلقت اخرج من جواري؛ فبعزمثلك ملء الأرض خلقا ثم عصوني لأسكنتهم دار العاصین"

telah menceritakan kepadaku Ja'far ibnu Ahmad ibnul Hakam Al-Qurasyi pada tahun 254, telah menceritakan kepada kami Sulaimanibnu Mansur ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Ali ibnuAsim, dari Sa'id ibnu Sa'id, dari Qatadah, dari Ubay ibnu Ka'b yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: SetelahAdam memakan buah terlarang itu, maka ia lari dan ada sebuahpohon yang terkait pada rambutnya, kemudian diseru, "Hai Adam,apakah Engkau lari dari-Ku?" Adam menjawab, "Tidak, melainkankarena malu kepada-Mu." Allah berfirman, "Hai Adam, keluarlahkamu dari sisi-Ku, demi keagungan-Ku, Aku tidak akanmenempatkan di dalamnya (surga) orang yang durhaka kepada-Ku.Seandainya Aku menciptakan makhluk yang semisal denganmusepenuh bumi, lalu mereka durhaka kepada-Ku, niscaya Aku akanmenempatkan mereka di tempat tinggal orang-orang yang durhaka(neraka)."

Hadis ini berpredikat garib, di dalam sanadnya terdapat inqita',bahkan i'dal antara Qatadah dan Ubay ibnu Ka'b r.a.

Page 491: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Hakim mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuBakar ibnu Bakuwaih, dari Muhammad ibnu Ahmad ibnun Nadr, dariMu'awiyah ibnu Amr, dari Zaidah, dari Ammar ibnu Abu Mu'awiyahAl-Bajali, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang telahmenceritakan, "Tidak sekali-kali Adam tinggal di dalam surgamelainkan hanya antara salat Asar sampai dengan tenggelamnyamatahari." Kemudian Al-Hakim mengatakan bahwa hadis ini sahihdengan syarat Syaikhain, tetapi ternyata Syaikhain tidakmengetengahkannya.

Abdur Rahman ibnu Humaid mengatakan di dalam kitab tafsir-nya, telah menceritakan kepada kami Rauh, dari Hisyam, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa Adam tinggal di dalam surga hanyaselama sesaat di siang hari. Satu saat tersebut sama lamanyadengan 130 tahun hari-hari dunia.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas yangmengatakan bahwa Adam keluar dari surga pada pukul sembilanatau pukul sepuluh; ketika keluar, Adam membawa serta sebuahtangkai pohon surga, sedangkan di atas kepalanya memakaimahkota dari dedaunan surga yang diuntai sedemikian rupamerupakan untaian daun-daunan surga.

As-Saddi mengatakan bahwa Allah berfirman: Turunlah kaliansemua dari surga itu. (Al-Baqarah: 38) Maka turunlah mereka,sedangkan Adam turun di India dengan membawa Hajar Aswad dansegenggam dedaunan surga, lalu ia menaburkannya di India, makatumbuhlah pepohonan yang wangi baunya. Sesungguhnya asal mulawewangian dari India itu adalah dari segenggam dedaunan surgayang ikut dibawa turun oleh Adam. Sesungguhnya Adammenggenggamnya hanya terdorong oleh rasa penyesalan-nyakarena ia dikeluarkan dari surga.

Page 492: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imran ibnu Uyaynah meriwayatkan dari Ata ibnus Saib, dari Sa'idibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Adamditurunkan di Dahna, salah satu wilayah negeri India.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu AbuSyaibah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Ata, dari Sa'id,dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Adam diturunkan disuatu daerah yang dikenal dengan nama Dahna, terletak di antaraMekah dan Taif.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa Adam diturunkan di India,sedangkan Siti Hawa di Jeddah; dan iblis di Dustamisan yangterletak beberapa mil dari kota Basrah, sedangkan ular diturunkan diAsbahan. Demikianlah riwayat Abu Hatim.

Muhammad ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakankepada kami Muhammad ibnu Ammar ibnul Haris, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sa'id ibnu Sabiq, telahmenceritakan kepada kami Umar ibnu Abu Qais, dari Az-Zubair ibnuAddi, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Adam diturunkan diSafa, dan Hawa diturunkan di Marwah.

Raja ibnu Salamah mengatakan bahwa Adam a.s. diturunkan,sedangkan kedua tangannya diletakkan pada kedua lututnya serayamenundukkan kepalanya. Iblis diturunkan, sedangkan jari jemaritangannya ia satukan dengan yang lainnya seraya mengangkatkepalanya ke langit.

Abdur Razzaq mengatakan bahwa Ma'mar pernah mengatakan,telah menceritakan kepadanya Auf, dari Qasamah ibnu Zuhair, dariAbu Musa, "Sesungguhnya ketika Allah menurunkan Adam darisurga ke bumi, terlebih dahulu Dia mengajarkan kepadanyamembuat segala sesuatu dan membekalinya dengan buah-buahan

Page 493: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

surga. Maka buah-buahan kalian ini berasal dari buah-buahansurga, hanya bedanya buah-buahan yang ini berubah, sedangkanbuah-buahan surga tidak berubah."

حمن بن هرمز الأعرج، عن أبي هري عن عبد الر قال الزهریرة، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "خیر یوم طلعتمس یوم الجمعة، فیه خلق آدم، وفیه أدخل الجنة، وفیه فیه الشأخرج منها"

Az-Zuhri meriwayatkan dari Abdur Rahman ibnu Hurmuz Al-A'raj,dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jumat. Pada hariJumat Adam diciptakan, pada hari Jumat pula ia dimasukkan kedalam surga, dan pada hari Jumat pula ia dikeluarkan darinya.(Riwayat Imam Muslim dan Imam Nasai)

Ar-Razi mengatakan, menurut sepengetahuannya di dalam ayatini terkandung makna peringatan dan ancaman yang besar terhadapsemua perbuatan maksiat bila ditinjau dari berbagai segi. Antara lainialah bahwa orang yang menggambarkan kejadian yang dialami olehNabi Adam hingga ia dikeluarkan dari surga hanya karena telahmelakukan kekeliruan yang kecil, niscaya ia sangat malu terhadapperbuatan maksiat. Seorang penyair mengatakan:

یا ناظرا یرنو بعیني راقد ومشاهدا للأمر غیر مشاهد ...

Page 494: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

نوب وترتجي ... درج الجنان ونیل فوز نوب إلى الذ تصل الذالعابد ...

نیا بذنب واحد ... أنسیت ربك حین أخرج آدما ... منها إلى الد

Wahai orang bermata yang memandang dengan pandanganterpejam seperti orang tidur; dan wahai orang yang menyaksikan

suatu perkara, padahal dia tidak menyaksikannya. Dosa-dosadihubungkan dengan dosa-dosa lainnya, tetapi engkaumengharapkan untuk menaiki tangga surga dan meraih

keberuntungan ahli ibadah. Apakah engkau telah lupa kepadaTuhanmu yang mengeluarkan Adam dari surga ke dunia karena

hanya melakukan satu dosa?

Ibnul Qasim mengatakan:

نعود إلى أوطاننا ونسلم...ولكننا سبي العدو فهل ترى

Tetapi kita adalah tawanan musuh, maka apakah kita dapatkembali ke tanah air kita dalam keadaan selamat, menurutmu?

Ar-Razi meriwayatkan dari Fathul Mausuli yang pernahmengatakan bahwa kita ini pada awalnya adalah kaum penghunisurga, kemudian kita ditawan oleh iblis ke dunia. Maka tiadalah yangkita alami selain kesusahan dan kesedihan sebelum kitadikembalikan ke rumah tempat kita dahulu dikeluarkan.

Apabila ada yang mengatakan, "Jika surga tempat Adamdikeluarkan berada di langit, seperti yang dikatakan oleh jumhurulama, maka mengapa iblis dapat memasukinya, padahal dia telah

Page 495: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diusir darinya untuk selama-lamanya, sedangkan pengertian untukselama-lamanya itu apakah tidak bertentangan dengan kisahtersebut?" Sebagai jawabannya dapat dikatakan, "Memangpemikiran seperti inilah yang dijadikan dalil bagi orang yangmengatakan bahwa surga yang dahulunya ditempati oleh Adamberada di bumi bukan di langit, seperti yang kami jelaskan secararinci dalam permulaan kitab kami Al-Bidayah Wan Nihayah.

Sehubungan dengan pertanyaan tersebut jumhur ulamamengemukakan berbagai jawaban, antara lain: Iblis memangdilarang masuk surga bila memasukinya secara baik-baik. Jika diamemasukinya dengan mencuri-curi dan menyusup dengan carayang hina, tiada yang mencegahnya. Karena itu, ada sebagian darimereka yang mengatakan sebagaimana apa yang disebut di dalamkitab Taurat, bahwa iblis masuk ke dalam surga melalui mulut ularyang ia masuki terlebih dahulu (lalu ular itu masuk ke dalam surga).

Menurut sebagian ulama, dapat pula diinterpretasikan iblismenggoda keduanya (Adam dan Hawa) dari luar pintu surga.Sebagian yang lainnya mengatakan bahwa iblis menggodakeduanya dari bumi, sedangkan keduanya masih berada di dalamsurga di langit. Demikian menurut Az-Zamakhsyari dan lain-lainnya.

Al-Qurtubi dalam pembahasan ini mengetengahkan banyak hadistentang kisah ular dan membunuhnya serta penjelasan mengenaihukumnya, dan ternyata pembahasan yang dikemukakannya itu baiklagi berfaedah.

AL-BAQARAH, AYAT 37

حیم (37) } اب الر {فتلقى آدم من ربه كلمات فتاب علیه إنه هو التو

Page 496: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya,maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah MahaPenerima tobat lagi Maha Penyayang.

Menurut suatu pendapat, ayat ini merupakan tafsir danpenjelasan dari ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

{قالا ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن منالخاسرین}

Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya dirikami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberirahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orangmerugi." (Al-A'raf: 23)

Hal ini diriwayatkan oleh Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Abul Aliyah,Ar-Rabi' ibnu Anas, Al-Hasan, Qatadah, Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, Khalid ibnu Ma'dan, Ata Al-Khurrasani, dan Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam.

Abu Ishaq As-Subai'i meriwayatkan dari seorang lelaki BaniTamim yang menceritakan bahwa ia pernah datang kepada IbnuAbbas, lalu bertanya kepadanya, "Kalimat-kalimat apakah yangdiberikan kepada Adam oleh Tuhannya?" Ia menjawab, "Ilmumengenai ibadah haji."

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abdul Aziz ibnu Rafi yangmengatakan bahwa ia telah menerima riwayat ini dari seorang yangpernah mendengar dari Ubaid ibnu Umair. Riwayat lainmenyebutkan, telah menceritakan kepadaku Mujahid, dari Ubaidibnu Umar yang mengatakan bahwa Adam berkata, "WahaiTuhanku, dosa yang telah kulakukan itu merupakan suatu hal yang

Page 497: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah Engkau pastikan terhadap diriku sebelum Engkau menciptakandiriku, atau sesuatu yang aku buat-buat dari diriku sendiri." Allahberfirman, "Tidak, bahkan itu adalah sesuatu yang Aku takdirkanatas dirimu sebelum kamu diciptakan." Adam berkata, "Makasebagaimana Engkau telah memastikannya atas diriku, karenanyaampunilah diriku ini." Ubaid ibnu Umair mengatakan bahwa yangdemikian itulah makna dari firman-Nya: Kemudian Adam menerimabeberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya.(Al-Baqarah: 37)

As-Saddi meriwayatkan dari orang yang menerimanya dari IbnuAbbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Kemudian Adammenerima beberapa kalimat dari Tuhannya. (Al-Baqarah: 37)Disebutkan bahwa Adam a.s. berkata, "Wahai Tuhanku, bukankahEngkau telah menciptakan diriku dengan tangan kekuasaan-Musendiri?" Dikatakan kepadanya, "Memang benar." Adam berkata,"Dan Engkau telah meniupkan sebagian dari roh (ciptaan)-Mukepadaku?" Dikatakan kepadanya, "Memang benar." Adam berkata,"Dan ketika aku bersin, Engkau mengucapkan, 'Semoga Allahmerahmatimu.' Dan rahmat-Mu selalu mendahului murka-Mu?"Dikatakan kepadanya, "Memang benar." Adam berkata, "DanEngkau telah memastikan terhadap diriku bahwa aku akanmelakukan hal ini?" Dikatakan kepadanya, "Memang benar." Adamberkata, "Bagaimanakah pendapat-Mu jika aku bertobat? ApakahEngkau akan mengembalikan diriku ke dalam surga?" Allahmenjawab, "Ya."

Hal yang semisal diriwayatkan pula oleh Al-Aufi, Sa'id ibnu Jubair,dan Sa'id ibnu Ma'bad, dari Ibnu Abbas. Asar ini diriwayatkan pulaoleh Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya melalui hadis IbnuJubair, dari Ibnu Abbas. Imam Hakim mengatakan bahwa hadis iniberpredikat sahih, tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak

Page 498: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengetengahkannya. Demikian penafsiran As-Saddi dan Atiyyah Al-Aufi.

Ibnu Abu Hatim dalam bab ini telah meriwayatkan sebuah hadisyang serupa dengan hadis ini. Untuk itu dia mengatakan bahwa:

ثنا علي بن عاصم، عن ثنا علي بن الحسین بن إشكاب، حد حدسعید بن أبي عروبة، عن قتادة، عن الحسن، عن أبي بن كعب،لام: قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "قال آدم، علیه السأرأیت یا رب إن تبت ورجعت، أعائدي إلى الجنة؟ قال: نعم. فذلكقوله: {فتلقى آدم من ربه كلمات}

telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain ibnu Isykab,telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Asim, dari Sa'id ibnu AbuArubah, dari Qatadah, dari Al-Hasan, dari Ubay ibnu Ka'b, bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Adam a.s. berkata, "WahaiTuhanku, bagaimanakah jika aku bertobat dan kembali? ApakahEngkau akan mengembalikan diriku ke surga?" Allah menjawab,"Ya." Yang demikian itulah makna firman-Nya, "Kemudian Adammenerima beberapa kalimat dari Tuhannya."

Hadis ini berpredikat garib ditinjau dari sanad ini, di dalamnyaterdapat inqita.'

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan makna firman-Nya: KemudianAdam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allahmenerima tobatnya. (Al-Baqarah: 37) Disebutkan bahwasesungguhnya setelah melakukan kesalahan, Adam berkata, "Wahai

Page 499: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tuhanku, bagaimanakah jika aku bertobat dan memperbaiki diriku?"Allah berfirman, "Kalau begitu, Aku akan memasukkan kamu kesurga." Hal inilah yang dimaksudkan dengan pengertian 'beberapakalimat'.

Termasuk ke dalam pengertian 'beberapa kalimat' ialah perkataanAdam yang disitir oleh firman-Nya:

{ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن منالخاسرین}

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri; dan jikaEngkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,niscaya paslilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Al-A'raf:23)

Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari Mujahid yang mengatakansehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa yang dimaksud dengan'beberapa kalimat' ialah seperti berikut:

اللهم لا إله إلا أنت سبحانك وبحمدك، رب إني ظلمت نفسيفاغفر لي إنك خیر الغافرین، اللهم لا إله إلا أنت سبحانك وبحمدك،احمین. اللهم لا إله إلا رب إني ظلمت نفسي فارحمني، إنك خیر الر

، إنك أنت أنت سبحانك وبحمدك، رب إني ظلمت نفسي فتب علياب الرحیم التو

Page 500: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ya Allah, tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau,Mahasuci Engkau dengan memuji kepada-Mu. WahaiTuhanku,sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, makaberilah ampun bagi diriku, sesungguhnya Engkau sebaik-baikpenerima tobat. Ya Allah, tidak ada Tuhan yang wajib disembahselain Engkau, Mahasuci Engkau dengan memuji kepada-Mu. WahaiTuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, makarahmatilah diriku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik pemberirahmat. Ya Allah, tidak ada Tuhan yang wajib disembah selainEngkau, Mahasuci Engkau dengan memuji kepada-Mu, wahaiTuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, makaberilah ampunan kepadaku, sesungguhnya Engkau Maha Penerimatobat lagi Maha Penyayang.

****************

Firman Allah Swt.:

حیم} اب الر {إنه هو التو

Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.(Al-Baqarah: 37)

Yakni sesungguhnya Dia menerima tobat orang yang bertobatdan kembali kepada-Nya. Makna ayat ini sama dengan makna yangterdapat di dalam firman-Nya:

{ألم یعلموا أن االله هو یقبل التوبة عن عباده}

Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat darihamba-hamba-Nya. (At-Taubah: 104)

Page 501: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ومن یعمل سوءا أو یظلم نفسه ثم یستغفر االله یجد االله غفورارحیما}

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiayadirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya iamendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nisa:11)

{ومن تاب وعمل صالحا فإنه یتوب إلى االله متابا}

Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, makasesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yangsebenar-benarnya. (Al-Furqan: 71)

Dan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah Swt.mengampuni semua dosa dan menerima tobat orang yang bertobat.Demikianlah sebagian dari kelembutan Allah kepada makhluk-Nyadan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya; tidak ada Tuhanyang wajib disembah selain Dia Yang Maha Penerima tobat lagiMaha Penyayang.

AL-BAQARAH, AYAT 38-39

ا یأتینكم مني هدى فمن تبع هداي فلا {قلنا اهبطوا منها جمیعا فإمبوا بآیاتنا خوف علیهم ولا هم یحزنون (38) والذین كفروا وكذأولئك أصحاب النار هم فیها خالدون (39) }

Page 502: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kami berfirman, "Turunlah kamu semuanya dari surga itu!Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapayang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atasmereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itupenghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Allah Swt menceritakan tentang peringatan yang ditujukankepada Adam dan istrinya serta iblis ketika mereka diturunkan darisurga. Yang dimaksud ialah anak cucunya, bahwa Allah kelak akanmenurunkan kitab-kitab dan mengutus nabi-nabi serta rasul-rasul (dikalangan mereka yang akan memberi peringatan kepada kaumnyamasing-masing). Demikianlah menurut penafsiran Abul Aliyah; diamengatakan bahwa petunjuk tersebut dimaksudkan adalah paranabi dan para rasul, serta penjelasan-penjelasan dan keterangan-Nya (melalui ayat-ayat-Nya).

Muqatil ibnu Hayyan mengatakan, yang dimaksud denganpetunjuk dalam ayat ini ialah Nabi Muhammad Saw.; sedangkanmenurut Al-Hasan, petunjuk artinya Al-Qur'an. Kedua pendapat inisahih, sedangkan pengertian pendapat Abul Aliyah lebih umum.

Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku —yakni orang yangmau menerima apa yang diturunkan oleh Allah melalui kitab-kitab-Nya dan apa yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya— niscaya tidakada kekhawatiran atas diri mereka dalam menghadapi nasib di hariakhirat nanti.

Tidak pula mereka bersedih hati terhadap perkara-perkaraduniawi yang terlewatkan oleh mereka. Pengertiannya sama denganmakna yang terkandung di dalam firman lainnya, yaitu:

Page 503: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا یأتینكم مني {قال اهبطا منها جمیعا بعضكم لبعض عدو فإمهدى فمن اتبع هداي فلا یضل ولا یشقى}

Allah berfirman.”Turunlah kamu berdua dari surga bersama-samasebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jikadatang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa yangmengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."(Thaha: 123)

Menurut Ibnu Abbas r.a., makna yang dimaksud ialah dia tidaksesat di dunia dan tidak celaka di akhirat. Allah Swt. telah berfirman:

{ومن أعرض عن ذكري فإن له معیشة ضنكا ونحشره یومالقیامة أعمى}

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, makasesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akanmenghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (Thaha:124)

Perihalnya sama dengan yang dikatakan dalam ayat yang sedangkita bahas sekarang, yaitu:

بوا بآیاتنا أولئك أصحاب النار هم فیها {والذین كفروا وكذخالدون}

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayatKami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al-

Page 504: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Baqarah: 39)

Artinya, mereka kekal di dalamnya, tiada jalan keluar bagi merekadari neraka karena mereka menjadi penghuni yang abadi.

Ibnu Jarir dalam bab ini mengetengahkan sebuah hadis yang iakemukakan dari dua jalur periwayatan, dari Abu Salamah dan Sa'idibnu Yazid, dari Abu Nadrah Al-Munzir ibnu Malik ibnu Qit'ah, dariAbu Sa'id (nama aslinya Sa'd ibnu Malik ibnu Sinan Al-Khudri) yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ا أهل النار الذین هم أهلها فإنهم لا یموتون فیها ولا "أمیحیون، لكن أقواما أصابتهم النار بخطایاهم، أو بذنوبهم فأماتتهمفاعة" إماتة، حتى إذا صاروا فحما أذن في الش

Adapun ahli neraka yang menjadi penghuni tetapnya, makamereka tidak pernah mati di dalamnya, tidak pula hidup (karenamereka selamanya di azab terus-menerus). Tetapi ada beberapakaum yang dimasukkan ke dalam neraka karena dosa-dosa mereka,maka mereka benar-benar mengalami kematian; dan apabilamereka sudah menjadi arang, maka baru diizinkan beroleh syafaat.

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini melalui hadis Syu'bah, dariAbu Salamah dengan lafaz yang sama.

Penyebutan ayat yang menerangkan penurunan untuk yangkedua kalinya ini karena berkaitan dengan makna yang berbedadengan pengertian yang ada pada ayat pertama. Sebagian ulamamenduga bahwa ayat yang kedua ini merupakan taukid danpengulangan yang mengukuhkan makna ayat pertama, perihalnyasama dengan ucapan, "Berdirilah, berdirilah!"

Page 505: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ulama lainnya mengatakan bahwa penurunan yang pertama inimengisahkan penurunan dari surga ke langit dunia, sedangkanpenurunan yang kedua adalah dari langit dunia ke bumi. Akan tetapipendapat yang sahih adalah yang pertama tadi.

AL-BAQARAH, AYAT 40-41

{یا بني إسرائیل اذكروا نعمتي التي أنعمت علیكم وأوفوا بعهديقا لما أوف بعهدكم وإیاي فارهبون (40) وآمنوا بما أنزلت مصدل كافر به ولا تشتروا بآیاتي ثمنا قلیلا وإیاي معكم ولا تكونوا أوفاتقون (41) }

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Akuanugerahkan kepada kalian; dan penuhilah janji kalian kepada-Ku,niscaya Aku penuhi janji-Ku kepada kalian dan hanya kepada-Ku-lahkalian harus takut (tunduk). Dan berimanlah kalian kepada apa yangtelah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan ape yang adapada kalian (Taurat) dan janganlah kalian menjadi orang yangpertama kafir kepadanya, dan janganlah kalian menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulahkalian harus bertakwa.

Allah berfirman seraya memerintahkan kepada kaum Bani Israiluntuk masuk Islam dan mengikuti Nabi Muhammad Saw. danmenggerakkan perasaan mereka dengan menyebutkan kakekmoyang Israil, yaitu Nabi Allah Ya'qub a.s.

Seakan-akan ayat ini mengatakan, "Hai anak-anak hamba yangsaleh lagi taat kepada Allah, jadilah kalian seperti kakek moyang

Page 506: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalian dalam mengikuti perkara yang hak." Perihalnya sama denganperkataan, "Hai anak orang yang dermawan, berdermalah!" Atau,"Hai anak yang pemberani, majulah menentang para penyerang!"Atau, "Hai anak orang yang alim, tuntutlah ilmu!" Dan lainsebagainya. Ayat lain yang semakna dengan ayat ini ialah firman-Nya:

یة من حملنا مع نوح إنه كان عبدا شكورا} {ذر

(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyakbersyukur. (Al-Isra: 3)

Israil adalah Nabi Ya'qub sendiri, sebagai dalilnya ialah sebuahhadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud At-Tayalisi:

ثني ثنا عبد الحمید بن بهرام، عن شهر بن حوشب، قال: حد حدعبد االله بن عباس قال: حضرت عصابة من الیهود نبي االله صلىاالله علیه وسلم فقال لهم: "هل تعلمون أن إسرائیل یعقوب؟ ".قالوا: اللهم نعم. فقال النبي صلى االله علیه وسلم: "اللهم اشهد "

telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid ibnu Bahram, dariSyahr ibnu Hausyab yang mengatakan bahwa telah menceritakankepadanya Abdullah ibnu Abbas yang menceritakan hadis berikut:Segolongan orang-orang Yahudi datang menghadap kepada NabiSaw., lalu Nabi Saw. berkata kepada mereka, "Tahukah kalian bahwaIsrail adalah Ya'qub?" Mereka menjawab, "Ya Allah, memang benar."Nabi Saw. berkata, "Ya Allah, saksikanlah."

Page 507: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-A'masy meriwayatkan dari Ismail ibnu Raja', dari Umar maulaIbnu Abbas, dari Abdullah ibnu Abbas, disebutkan bahwa Israil ituartinya sama dengan perkataanmu Abdullah (hamba Allah).

*************

Firman Allah Swt.:

{اذكروا نعمتي التي أنعمت علیكم}

Ingatlah kalian akan nikmat-Ku yang telah Aku turunkan kepadakalian. (Al-Baqarah: 40)

Mujahid mengatakan bahwa nikmat Allah yang telah dilimpahkankepada mereka (kaum Bani Israil) selain dari apa yang telahdisebutkan ialah dipecahkan batu besar buat mereka hinggamengeluarkan air untuk minum mereka, diturunkan kepada merekamanna dan salwa, dan mereka diselamatkan dari perbuatan Fir'aundan bala tentaranya.

Abul Aliyah mengatakan bahwa nikmat Allah tersebut ialah Diamenjadikan dari kalangan mereka banyak nabi dan rasul, danditurunkan kepada mereka kitab-kitab samawi.

Menurut pendapat kami, pendapat terakhir ini sama dengan apayang dikatakan oleh Musa a.s. yang disitir oleh firman-Nya:

{یا قوم اذكروا نعمة االله علیكم إذ جعل فیكم أنبیاء وجعلكمملوكا وآتاكم ما لم یؤت أحدا من العالمین}

Page 508: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Diamengangkat nabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalianorang-orang merdeka dan diberikan-Nya kepada kalian apa yangbelum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain. (Al-Maidah: 20)

Yakni di zamannya.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknafirman-Nya: Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkankepada kalian. (Al-Baqarah: 40) Yaitu cobaan-Ku yang ada padakalian, juga yang telah Aku turunkan kepada nenek moyang kalianketika mereka diselamatkan dari kejaran Fir'aun dan kaumnya.

***********

Firman Allah Swt.:

{وأوفوا بعهدي أوف بعهدكم}

Dan penuhilah janji kalian kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Kukepada kalian. (Al-Baqarah: 40)

Maksudnya, janji-Ku yang telah Aku bebankan di atas pundakkalian terhadap Nabi Saw.; bila dia datang kepada kalian, niscayaAku akan menunaikan apa yang telah Aku janjikan kepada kalian.Janji tersebut ialah kalian bersedia mempercayai Nabi Saw. danmengikutinya. Maka sebagai imbalannya Aku akan menghapuskansemua beban dan belenggu-belenggu yang berada di pundak kaliankarena dosa-dosa kalian yang ada sejak kakek moyang kalian.

Page 509: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut Al-Hasan Al-Basri, janji tersebutadalah yang disebutkan di dalam firman-Nya:{ولقد أخذ االله میثاق بني إسرائیل وبعثنا منهم اثني عشر نقیبا وقالكاة وآمنتم برسلي لاة وآتیتم الز االله إني معكم لئن أقمتم الصرتموهم وأقرضتم االله قرضا حسنا لأكفرن عنكم سیئاتكم وعزولأدخلنكم جنات تجري من تحتها الأنهار}

Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) BaniIsrail dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orangpemimpin dan Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku beserta kalian,sesungguhnya jika kalian mendirikan salat dan menunaikan zakatserta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kalian bantu mereka dankalian pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnyaAku akan menutupi dosa-dosa kalian. Dan sesungguhnya kalianakan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnyasungai-sungai. (Al-Maidah: 12)

Sedangkan ulama lainnya mengatakan, janji tersebut adalah yangdiambil oleh Allah atas diri mereka di dalam kitab Taurat, bahwaAllah kelak akan mengutus seorang nabi yang besar dan ditaati olehsemua bangsa dari kalangan Bani Ismail; nabi yang dimaksudadalah Nabi Muhammad Saw. Barang siapa yang mengikutinya,niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya danmemasukkannya ke dalam surga serta memberikan kepadanya duapahala.

Ar-Razi mengetengahkan banyak berita gembira yangdisampaikan oleh nabi-nabi terdahulu mengenai kedatangan Nabi

Page 510: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad

Abul Aliyah mengatakan bahwa makna firman-Nya, "Penuhilahjanji kalian kepada-Ku" (Al-Baqarah: 40) yaitu janji Allah kepadahamba-hamba-Nya adalah agama Islam dan mereka diharuskanmengikutinya.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya, "Niscaya Aku penuhi janji-Ku kepada kalian" (Al-Baqarah: 40), artinya "niscaya Aku rida kepada kalian dan akanmemasukkan kalian ke dalam surga".

Hal yang sama dikatakan oleh As-Saddi, Ad-Dahhak, Abul Aliyah,dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

************

Firman Allah Swt.:

{وإیاي فارهبون}

Dan hanya kepada-Ku-lah kalian harus takut (tunduk). (Al-Baqarah: 40)

Yakni takutlah kalian kepada-Ku, demikian pendapat Abul Aliyah,As-Saddi, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan Qatadah.

Ibnu Abbas r.a. mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Dan hanya kepada-Ku-lah kalian harus takut" (Al-Baqarah:40), yakni takutlah kalian bila Aku nanti menurunkan kepada kalianapa yang pernah Aku turunkan kepada kakek moyang kalian dimasa silam, yaitu berupa berbagai macam siksaan dan azab yang

Page 511: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah kalian ketahui sendiri, antara lain ialah kutukan dan azabLainnya.

Apa yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini mengandung pengertianperpindahan dari targib (anjuran) kepada tarhib (peringatan). Allahmenyeru mereka dengan ungkapan anjuran dan peringatan,barangkali mereka mau kembali ke jalan yang hak dan mengikutiRasul Saw. serta mengambil nasihat dari Al-Qur'an dan larangan-larangannya, serta mengerjakan perintah-perintahnya dan percayakepada berita-berita yang disampaikannya. Allah-lah yang memberipetunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.

Karena itu, maka Allah Swt. berfirman pada ayat selanjutnya,yaitu melalui firman-Nya:

قا لما معكم} {وآمنوا بما أنزلت مصد

Dan berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada pada kalian (Taurat). (Al-Baqarah: 41)

Yang dimaksud adalah Al-Qur'an, yakni kitab yang diturunkankepada Nabi Muhammad yang ummi dari kalangan bangsa Arab. Didalamnya terkandung berita gembira dan peringatan serta pelitayang memberi penerangan dan mengandung perkara yang hak dariAllah Swt.; serta membenarkan apa yang ada sebelumnya, yaitukitab Taurat dan Injil.

Abul Aliyah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Dan berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada pada kalian (Taurat). (Al-Baqarah: 41) Allah Swt. mengatakan, "Hai golongan ahli kitab,berimanlah kalian kepada Al-Qur'an yang telah Aku turunkan; di

Page 512: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalamnya terkandung keterangan yang membenarkan apa yang adapada kalian." Dikatakan demikian karena mereka menjumpai namaNabi Muhammad Saw. tercantum di dalam kitab-kitab mereka, yaitukitab Taurat dan Injil.

Telah diriwayatkan dari Mujahid, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan Qatadahhal yang semisal.

*********

Firman Allah Swt.:

ل كافر به} {ولا تكونوا أو

Dan janganlah kalian menjadi orang yang pertama kafirkepadanya. (Al-Baqarah: 41)

Menurut sebagian ulama ahli i'rab (Nahwu) mengatakan bahwabentuk lengkap ayat ialah awwala fariqin kafirin bihi (golonganpertama yang kafir kepadanya), atau kalimat yang semakna.

Menurut Ibnu Abbas r.a., janganlah kalian merupakan orangpertama yang kafir kepadanya, mengingat pada kalian terdapatpengeta-uan mengenainya yang tidak dimiliki oleh selain kalian.

Abul Aliyah mengatakan, janganlah kalian menjadi orang pertamayang kafir kepada Muhammad Saw., yakni dia sejenis dengan kaliankarena dia mempunyai Al-Kitab (Al-Qur'an); maka janganlah kaliankafir kepadanya sesudah kalian mendengar kerasulannya. Hal yangsama dikatakan oleh Al-Hasan, As-Saddi, dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

Akan tetapi, Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakanbahwa damir bihi merujuk kepada Al-Qur'an yang telah disebut

Page 513: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalam kalimat sebelumnya, yaitu bima anzaltu (apa yang telah Akuturunkan). Tetapi kedua pendapat tersebut (yang mengatakanbahwa damir kembali kepada Muhammad Saw. dan Al-Qur'an)kedua-duanya benar, mengingat satu sama lain saling menguatkan.Dengan kata lain, orang yang kafir kepada Al-Qur'an berarti samasaja kafir kepada Nabi Muhammad Saw. Orang yang kafir kepadaNabi Muhammad Saw. berarti sama saja dengan kafir kepada Al-Qur'an.

Adapun mengenai firman-Nya, "Awwala kafirin bihi," artinya orangpertama yang kafir kepadanya dari kalangan Bani Israil, mengingatbanyak orang yang kafir kepadanya lebih dahulu daripada mereka,yaitu dari kalangan orang-orang kafir Quraisy dan lain-lainnya darikalangan orang-orang Arab.

Sesungguhnya makna yang dimaksud dari kalimat 'hanya kaumBani Israil sebagai orang pertama kafir kepadanya', mengingatorang-orang Yahudi Madinah merupakan orang pertama darikalangan Bani Israil yang diajak berbicara oleh Al-Qur'an. Kekafiranmereka berarti menyimpulkan bahwa mereka adalah orang pertamakafir kepadanya dari kalangan ahli kitab.

*********

Firman Allah Swt.:

{ولا تشتروا بآیاتي ثمنا قلیلا}

Dan janganlah kalian menukarkan ayat-ayat-Ku dengan hargayang rendah. (Al-Baqarah: 41)

Maksudnya, janganlah kalian menukar iman kepada ayat-ayat-Kudan percaya kepada Rasul-Ku (Nabi Muhammad Saw.) dengan

Page 514: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

harta keduniawian dan kelezatannya, karena sesungguhnya hartaduniawi itu dinilai sedikit tak ada artinya lagi fana (bila dibandingkandengan pahala di akhirat yang kekal dan abadi).

Pengertian ini diungkapkan oleh Abdullah ibnul Mubarak melaluiriwayatnya yang menyebutkan, telah menceritakan kepada kamiAbdur Rahman ibnu Zaid ibnu Jabir, dari Harun ibnu Yazid yang telahmenceritakan bahwa Al-Hasan (yakni Al-Basri) pernah ditanyamengenai makna firman-Nya, "Samanan qalila” (harga yang sedikitatau rendah), bahwa yang dimaksud adalah dunia berikut segalaisinya.

Ibnu Luhai'ah mengatakan, telah menceritakan kepadanya Ataibnu Dinar, dari Sa'id ibnu Jubair, sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dan janganlah kalian menukarkan ayat-ayat-Ku denganharga yang rendah. (Al-Baqarah: 41) Sesungguhnya yang dimaksuddengan ayat-ayat Allah ialah Kitab-Nya yang diturunkan-Nya kepadamereka, sedangkan yang dimaksud dengan harga yang sedikit ialahduniawi dan kesenangannya.

Menurut As-Saddi, makna 'janganlah kalian menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit' ialah janganlah kalianmengambil keinginan yang sedikit dan janganlah kalianmenyembunyikan asma Allah; ketamakan tersebut adalah harganya.

Abu Ja'far meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah,sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan janganlah kalianmenukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah. (Al-Baqarah:41) Yakni janganlah kalian menerima upah atasnya. Abul Aliyahmengatakan, bahwa hal ini telah tertera dalam kitab terdahulu yangada pada mereka, yaitu: "Hai anak Adam, ajarkanlah ilmu dengancuma-cuma sebagaimana kamu mempelajarinya secara cuma-cuma."

Page 515: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah janganlahkalian menukar penjelasan, keterangan, dan menyiarkan ilmu yangbermanfaat di kalangan manusia dengan cara menyembunyikannyadan memutarbalikkan kenyataan, dengan tujuan agar kalian tetaplestari dalam menguasai keduniawian yang sedikit lagi rendah danpasti lenyap dalam waktu yang dekat itu.

Di dalam kitab Sunan Abu Daud disebutkan sebuah hadis dariAbu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ا یبتغى به وجه االله لا یتعلمه إلا لیصیب به "من تعلم علما ممنیا لم یرح رائحة الجنة یوم القیامة" عرضا من الد

Barang siapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnyadiniatkan untuk memperoleh rida Allah, lalu ia mempelajarinya hanyauntuk memperoleh sejumlah harta duniawi, niscaya ia tidak dapatmencium bau surga kelak di hari kiamat.

Mengajarkan ilmu dengan imbalan upah, jika orang yangbersangkutan telah beroleh gaji, tidak boleh baginya mengambilupah sebagai imbalannya. Diperbolehkan baginya mengambil gajidari baitul mal dalam jumlah yang cukup untuk keperluan dirinya danorang-orang yang berada di dalam tanggungannya.

Tetapi jika dia tidak memperoleh suatu gaji pun dari baitul mal,sedangkan tugas mengajarnya telah menyita banyak waktu hinggaia tidak dapat mencari nafkah, maka kedudukannya sama denganorang yang tidak menerima gaji (yakni boleh mengambil upah).Apabila dia tidak menerima gaji, maka ia diperbolehkan mengambilupah mengajar, menurut pendapat Imam Malik, Imam Syafii, ImamAhmad, dan jumhur ulama. Perihalnya sama dengan apa yangdisebutkan di dalam hadis sahih Bukhari, dari Abu Sa'id, mengenai

Page 516: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kisah orang yang disengat binatang berbisa, yaitu sabda Nabi Saw.yang mengatakan:

"إن أحق ما أخذتم علیه أجرا كتاب االله"

Sesungguhnya upah yang paling berhak kalian ambil atassesuatu jasa ialah Kitabullah.

Demikian pula sabda Nabi Saw. dalam kisah wanita yang dilamar(dinikahi), yaitu:

جتكها بما معك من القرآن" زو

Aku nikahkan kamu dengan dia dengan imbalan mengajarkan Al-Qur'an yang kamu kuasai (hafalannya).

Hadis Ubadah ibnus Samit yang menceritakan bahwa Ubadahibnus Samit pernah mengajarkan sesuatu dari Al-Qur'an kepadaseorang lelaki dari kalangan ahli suffah, lalu lelaki tersebutmenghadiahkan sebuah busur kepadanya. Kemudian Ubadahbertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai hal itu, maka beliaubersabda:

ق بقوس من نار فاقبله" فتركه إن أحببت أن تطو

Jikalau kamu kelak suka dibelit oleh busur api neraka, makaterimalah. Lalu Ubadah menolak hadiah itu. (Hadis riwayat AbuDaud)

Page 517: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hadis semisal diriwayatkan pula melalui Ubay ibnu Ka'b secaramarfu. Seandainya hadis ini sahih, maka pengertian yang dimaksudmenurut kebanyakan ulama —antara lain ialah Abu Umar ibnu AbdulBar— bahwa Abu Ubadah mengajar demi mengharapkan pahalaAllah, maka tidak boleh baginya menukar pahala Allah dengan busurtersebut Jika seseorang sejak pertama mengajar biasa menerimaupah, maka ia diperbolehkan menerima upah, seperti yang telahdinyatakan di dalam hadis orang yang disengat binatang berbisa danhadis Sahl mengenai wanita yang dilamar tadi.

*******

Firman Allah Swt:

{وإیاي فاتقون}

Dan hanya kepada Akulah kalian harus bertakwa. (Al-Baqarah:41)

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Amr Ad-Dauri, telah menceritakan kepada kami Abu Ismail(seorang pendidik), dari Asim Al-Ahwal, dari Abul Aliyah, dari Talqibnu Habib yang mengatakan bahwa pengertian takwa itu ialahhendaknya kami mengamalkan ketaatan kepada Allah karenamengharapkan rahmat Allah atas dasar nur (petunjuk) dari Allah.Hendaknya kamu meninggalkan perbuatan maksiat kepada Allahatas dasar nur dari Allah karena takut terhadap siksa Allah.

Makna firman-Nya, "Dan hanya kepada Akulah kalian harusbertakwa" (Al-Baqarah: 41) ialah bahwa Allah mengancam merekaterhadap perbuatan yang sengaja mereka lakukan, yaitumenyembunyikan perkara yang hak dan menampakkan hal yangbertentangan dan menentang Rasul Saw.

Page 518: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 42-43

{ولا تلبسوا الحق بالباطل وتكتموا الحق وأنتم تعلمون (42)اكعین (43) } كاة واركعوا مع الر لاة وآتوا الز وأقیموا الص

Dan janganlah kalian campur adukkan yang hak dengan yangbatil, dan janganlah kalian sembunyikan yang hak itu, sedangkankalian mengetahui. Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, danrukuklah beserta orang-orang yang rukuk.

Allah Swt berfirman melarang orang-orang Yahudi melakukan halyang biasa mereka kerjakan di masa lalu, misalnyamencampuradukkan antara perkara yang hak dengan perkara yangbatil, memulas perkara yang batil dengan perkara yang hak,menyembunyikan perkara yang hak dan menampakkan perkarayang batil. Allah Swt. berfirman:

{ولا تلبسوا الحق بالباطل وتكتموا الحق وأنتم تعلمون}

Dan janganlah kalian campur adukkan yang hak dengan yangbatil, dan janganlah kalian menyembunyikan yang hak itu,sedangkan kalian mengetahui. (Al-Baqarah: 42)

Allah Swt. melarang mereka dari kedua perkara tersebut secarabersamaan, dan memerintahkan mereka agar menampakkanperkara yang hak dan menjelaskannya. Karena itu, Ad-Dahhakmeriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya, "Janganlah kalian campur adukkan yang hak dengan yangbatil" (Al-Baqarah: 42), yakni janganlah kalian memalsukan yang hakdengan yang batil, yang benar dengan kedustaan.

Page 519: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abul Aliyah mengatakan. makna firman-Nya.”Janganlah kaliancampur adukkan yang hak dengan yang batil" (Al-Baqarah: 42)artinya janganlah kalian mencampuri yang hak dengan yang batil,dan tunaikanlah nasihat kepada hamba-hamba Allah dari kalanganumat Muhammad Saw.

Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

Qatadah mengatakan bahwa firman-Nya, "Janganlah kaliancampur adukkan yang hak dengan yang batil" (Al-Baqarah: 42),yakni janganlah kalian campur adukkan Yahudi dan Nasrani denganIslam, sedangkan kalian mengetahui bahwa agama Allah itu adalahagama Islam; agama Yahudi dan agama Nasrani itu adalah bid'ah,bukan dari Allah. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Al-HasanAl-Basri.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dan janganlah kalian sembunyikan perkara yang hak,sedangkan kalian mengetahui. (Al-Baqarah: 42) Artinya, janganlahkalian menyembunyikan apa yang ada pada kalian mengenaipengetahuan tentang Rasul-Ku dan apa yang diturunkan kepadanya(Al-Qur'an), sedangkan kalian menemukan hal tersebut termaktubpada sisi kalian melalui apa yang kalian ketahui dari kitab-kitab yangada di tangan kalian. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari AbulAliyah.

Mujahid, As-Saddi, Qatadah, dan Ar-Rabi' Ibnu Anas mengatakansehubungan dengan makna firman-Nya, "Dan janganlah kaliansembunyikan perkara yang hak" (Al-Baqarah: 42), yakni NabiMuhammad Saw.

Page 520: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut pendapat kami, lafaz taktumu dapat dianggap majzum,dapat pula dianggap mansub. Dengan kata lain, artinya menjadi"janganlah kalian menyatukan antara ini dan itu (hak dan batil)."Perihalnya sama dengan perkataan, "La ta-kulis samakawatasyrabal labana (janganlah kamu makan ikan serta minumsusu)."

Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa di dalam mushaf IbnuMas'ud disebutkan wataktumunal haqqa artinya 'sedangkan kalianketika menyembunyikan perkara yang hak itu', wa antum ta'lamuna,yakni 'dalam keadaan mengetahui perkara hak tersebut'.

Boleh pula diartikan 'sedangkan kalian mengetahui akibatperbuatan tersebut, yaitu berakibat mudarat yang besar atas umatmanusia'. Mudarat yang besar tersebut ialah mereka sesat dari jalanhidayah yang menjerumuskan mereka ke dalam neraka jika merekamenempuh jalan kebatilan yang kalian tampakkan kepada mereka,tetapi kalian pulas dengan semacam perkara yang hak agar dapatditerima oleh mereka. dan juga kalian warnai dengan penjelasan danketerangan. Begitu pula kebalikannya, yaitu menyembunyikan yanghak dan mencampuradukkannya dengan yang batil.

************

Firman Allah Swt.:

اكعین} كاة واركعوا مع الر لاة وآتوا الز {وأقیموا الص

Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (Al-Baqarah: 43)

Muqatil mengatakan bahwa firman Allah Swt. yang ditujukankepada orang-orang ahli kitab, "Dan dirikanlah salat," merupakan

Page 521: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

perintah Allah kepada mereka agar mereka salat bersama Nabi Saw.Firman-Nya, "Dan tunaikanlah zakat," merupakan perintah Allahkepada mereka agar mereka menunaikan zakat, yaknimenyerahkannya kepada Nabi Saw. Firman Allah Swt., "Danrukuklah kalian bersama orang-orang yang rukuk," merupakanperintah Allah kepada mereka agar melakukan rukuk (salat)bersama orang-orang yang rukuk (salat) dari kalangan umatMuhammad Saw. Singkatnya, jadilah kalian bersama-sama merekadan termasuk golongan mereka.

Ali ibnu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yang dimaksuddengan zakat ialah taat dan ikhlas kepada Allah Swt.

Waki' meriwayatkan dari Abu Janab, dari Ikrimah, dari IbnuAbbas sehubungan dengan makna firman-Nya, "Dan tunaikanlahzakat," yakni harta yang wajib dizakati, menurut Ibnu Abbas adalahdua ratus hingga lebih.

Mubarak ibnu Fudalah meriwayatkan dari Al-Hasan sehubungandengan makna firman-Nya, "Dan tunaikanlah zakat," bahwa maknayang dimaksud ialah zakat merupakan fardu yang tiada gunanyaamal perbuatan tanpa zakat dan salat.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Abu Syai-bah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Abu Hayyan At-Taimi, dari Al-Haris Al-Akli sehubungan dengan makna firman-Nya,"Dan tunaikanlah zakat," bahwa yang dimaksud ialah zakat fitrah.

******

Firman Allah Swt.:

Page 522: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

اكعین} {واركعوا مع الر

Dan rukuklah kalian bersama orang-orang yang rukuk. (Al-Baqarah: 43)

Maksudnya, jadilah kalian bersama orang-orang mukmin dalamamal perbuatan mereka yang paling baik, salah satunya dan palingkhusus serta paling sempurna ialah salat.

Banyak kalangan ulama menyimpulkan dalil ayat ini akanwajibnya salat berjamaah. Masalah ini —insya Allah— akan kamiterangkan dengan panjang lebar dalam kitab kami Al-Ahkamul Kabir.Al-Qurtubi mengetengahkan berbagai masalah mengenai salatberjamaah dan imamah, ternyata pembahasannya itu cukup baik.

AL-BAQARAH, AYAT 44

{أتأمرون الناس بالبر وتنسون أنفسكم وأنتم تتلون الكتاب أفلاتعقلون (44) }

Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan,sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalianmembaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kalian berpikir?

Allah Swt. berfirman, "Apakah layak bagi kalian, hai orang-orangahli kitab, bila kalian memerintahkan manusia berbuat kebajikanyang merupakan inti dari segala kebaikan, sedangkan kalianmelupakan diri kalian sendiri dan kalian tidak melakukan apa yangkalian perintahkan kepada orang-orang untuk mengerjakannya,padahal selain itu kalian membaca kitab kalian dan mengetahui di

Page 523: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalamnya akibat apa yang akan menimpa orang-orang yangmelalaikan perintah Allah? Tidakkah kalian berakal memikirkan apayang kalian lakukan terhadap diri kalian sendiri, lalu kalian bangundari kelelapan kalian dan melihat setelah kalian buta?"

Pengertian tersebut diungkapkan oleh Abdur Razzaq dari Ma'mar,dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya: Mengapakalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kalianmelupakan diri kalian sendiri. (Al-Baqarah: 44) Pada mulanya kaumBani Israil memerintahkan orang lain taat kepada Allah, takwakepadanya, dan mengerjakan kebajikan; kemudian mereka bersikapberbeda dengan apa yang mereka katakan itu, maka Allahmengecam sikap mereka. Makna yang sama diketengahkan pulaoleh As-Saddi.

Ibnu Jurairj mengatakan sehubungan dengan firman-Nya,"Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan," bahwaorang-orang ahli kitab dan orang-orang munafik selalumemerintahkan orang lain untuk melakukan puasa dan salat, tetapimereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka perintahkankepada orang-orang untuk melakukannya. Maka Allah mengecamperbuatan mereka itu, karena orang yang memerintahkan kepadasuatu kebaikan, seharusnya dia adalah orang yang paling getoldalam mengerjakan kebaikan itu dan berada paling depan daripadayang lainnya.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnuIkrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas mengenai firman-Nya, "Sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri," yaknimeninggalkan diri kalian sendiri dalam kebajikan itu. Firman AllahSwt.: Padahal kalian membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkahkalian berpikir? (Al-Baqarah: 44) Yakni kalian melarang manusiaberbuat kekufuran atas dasar apa yang ada pada kalian, yaitu

Page 524: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kenabian dan perjanjian dari kitab Taurat, sedangkan kalianmeninggalkan diri kalian sendiri. Dengan kata lain, sedangkan kaliansendiri kafir terhadap apa yang terkandung di dalam kitab Tauratyang di dalamnya terdapat perjanjian-Ku yang harus kalian penuhi,yaitu percaya kepada Rasul-Ku. Ternyata kalian merusak perjanjian-Ku yang telah kalian sanggupi dan kalian mengingkari apa yangkalian ketahui dari Kitab-Ku.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna ayat ini, yaitu 'apakah kalian memerintahkan orang lain untukmasuk ke dalam agama Nabi Muhammad Saw. dan lain-lainnyayang diperintahkan kepada kalian untuk melakukannya —sepertimendirikan salat— sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri?'.

Abu Ja'far ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadakuJarir, telah menceritakan kepadaku Ali ibnul Hasan, telahmenceritakan kepada kami Aslam Al-Harami, telah menceritakankepada kami Makhlad ibnul Husain, dari Ayyub As-Sukhtiyani, dariAbu Qilabah, sehubungan dengan makna firman-Nya: Mengapakalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kalianmelupakan diri kalian sendiri, padahal kalian membaca Al-Kitab(Taurat)? (Al-Baqarah: 44); Abu Darda pernah mengatakan,seseorang masih belum dapat dikatakan sebagai ahli fiqih yangsempurna sebelum dia membenci orang yang menentang Allah,kemudian ia merujuk kepada dirinya sendiri, maka sikapnyaterhadap dirinya sendiri jauh lebih keras (ketimbang terhadap oranglain).

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungandengan ayat ini, bahwa orang-orang Yahudi itu apabila datangkepada mereka seseorang menanyakan sesuatu yang tidakmengandung perkara hak, tidak pula risywah (suap), merekamemerintahkan dia untuk mengerjakan hal yang hak. Maka Allah

Page 525: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berfirman: Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan)kebajikan, sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahalkalian membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kalian berpikir?(Al-Baqarah: 44) Makna yang dimaksud ialah Allah Swt. mencelamereka atas perbuatan itu dan memperingatkan mereka akankesalahannya yang menyangkut hak diri mereka sendiri; karenamereka memerintahkan kepada kebaikan, sedangkan merekasendiri tidak mengerjakannya. Bukanlah pengertian yang dimaksudsebagai celaan terhadap mereka karena mereka memerintahkankepada kebajikan, sedangkan mereka sendiri tidak melakukannya,melainkan karena mereka meninggalkan kebajikan itu sendiri.Mengingat amar wa'ruf/hukumnya wajib atas setiap orang alim,tetapi yang lebih diwajibkan bagi orang alim ialah melakukannya disamping memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya, dan iatidak boleh ketinggalan.

Perihalnya sama dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Syu'aiba.s. yang disitir oleh firman-Nya:

{وما أرید أن أخالفكم إلى ما أنهاكم عنه إن أرید إلا الإصلاح مالت وإلیه أنیب} استطعت وما توفیقي إلا باالله علیه توك

Dan aku tidak berkehendak mengerjakan apa yang aku larangkalian darinya, aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan)perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufikbagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allahaku berlawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. (Hud: 88)

Melakukan amar ma'ruf dan melakukan perbuatan makrufhukumnya wajib, masing-masing dari keduanya tidak gugur karena

Page 526: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tidak melakukan yang lain. Demikianlah pendapat yang paling sahihdari kedua golongan ulama, yaitu ulama Salaf dan ulama Khalaf.

Sebagian ulama mengatakan bahwa orang yang berbuat maksiattidak boleh melarang orang lain untuk melakukannya. Pendapat inilemah, dan lebih lemah lagi mereka memegang ayat ini sebagai dalilmereka, karena sesungguhnya tidak ada hujah bagi mereka dalamayat ini.

Tetapi pendapat yang sahih mengatakan bahwa orang yang alimharus memerintahkan amar ma'ruf, sekalipun dia sendiri tidakmengerjakannya; harus melarang perbuatan yang mungkar,sekalipun dia sendiri mengerjakannya.

Malik ibnu Rabi'ah mengatakan bahwa ia pernah mendengarSa'id ibnu Jubair berkata, "Seandainya seseorang tidak melakukanamar ma'ruf, tidak pula nahi munkar karena diharuskan baginyabersih dari hal tersebut, niscaya tiada seorang pun yang melakukanamar ma'ruf, tidak pula nahi munkar." Malik berkata, "Dan memangbenar, siapakah orangnya yang bersih dari kesalahan?"

Menurut kami, dalam keadaan demikian (orang yangbersangkutan adalah seorang yang alim) ia tercela, sebabmeninggalkan amal ketaatan dan mengerjakan maksiat, karena diaadalah seorang yang alim dan pelanggaran yang dilakukannya atasdasar pengetahuan, mengingat tidaklah sama antara orang yangalim dengan orang yang tidak alim. Untuk itu, banyak hadis yangmengancam orang yang melakukan hal tersebut. Imam Abul QasimAt-Tabrani di dalam kitab Mu'jamul Kabir telah meriwayatkan, telahmenceritakan kepada kami Ahmad ibnul Ma’la Ad-Dimasyqi dan Al-Hasan ibnu Ali Al-Umri; keduanya mengatakan, telah menceritakankepada kami Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kamiAli ibnu Sulaiman Al-Kalbi, telah menceritakan kepada kami Al-

Page 527: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

A'masy, dari Abu Tamimah Al-Hujaimi, dari Jundub ibnu Abdullah r.a.yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

راج "مثل العالم الذي یعلم الناس الخیر ولا یعمل به كمثل السیضيء للناس ویحرق نفسه"

Perumpamaan orang alim yang mengajarkan kebaikan kepadaorang lain, sedangkan dia sendiri tidak mengamalkannya, samadengan pelita; ia memberikan penerangan kepada orang lain,sedangkan dirinya sendiri terbakar.

Hadis ini bila ditinjau dari sanad ini berpredikat garib.

Hadis kedua diketengahkan oleh Imam Ahmad di dalam kitabMusnad-nya:

اد بن سلمة، عن علي بن زید هو ابن ثنا حم ثنا وكیع، حد حدجدعان، عن أنس بن مالك، رضي االله عنه قال: قال رسول االلهصلى االله علیه وسلم: "مررت لیلة أسري بي على قوم شفاههمتقرض بمقاریض من نار. قال: قلت: من هؤلاء؟ " قالوا: خطباءن كانوا یأمرون الناس بالبر وینسون أنفسهم، نیا مم من أهل الدوهم یتلون الكتاب أفلا یعقلون؟

telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakankepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid (yaitu ibnuJad'an), dari Anas ibnu Malik r.a. yang menceritakan bahwa

Page 528: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Rasulullah Saw. pernah bersabda: Di malam aku diisrakan, akubersua dengan suatu kaum yang bibir mereka digunting dengangunting-gunting api, lalu aku bertanya, "Siapakah mereka itu?"Mereka (para malaikat) menjawab, "Mereka adalah tukang ceramahumatmu di dunia, dari kalangan orang-orang yang memerintahkanorang lain untuk mengerjakan ketaatan, sedangkan merekamelupakan dirinya sendiri, padahal mereka membaca Al-Qur'an.Maka tidakkah mereka berpikir?"

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Abdu ibnu Humaid di dalam kitabMusnad-nya, juga di dalam kitab tafsirnya yang bersumber dari Al-Hasan ibnu Musa, dari Hammad ibnu Salamah dengan lafaz yangsama. Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Murdawaih di dalamkitab tafsirnya melalui hadis Yunus Ibnu Muhammad Al-Muaddib danAl-Hajjaj ibnu Minhal, keduanya menerima hadis ini dari Hammadibnu Salamah dengan lafaz yang sama. Hal yang sama diriwayatkanpula oleh Yazid ibnu Harun, dari Hammad ibnu Salamah denganlafaz yang sama.

Kemudian Ibnu Murdawaih meriwayatkan:

ثنا موسى بن هارون، د بن عبد االله بن إبراهیم، حد ثنا محم حدثنا مكي بن إبراهیم، ثنا إسحاق بن إبراهیم التستري ببلخ، حد حدثنا عمر بن قیس، عن علي بن زید عن ثمامة، عن أنس، قال: حدسمعت رسول االله صلى االله علیه وسلم یقول: "مررت لیلة أسريبي على أناس تقرض شفاههم وألسنتهم بمقاریض من نار. قلت:

Page 529: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

تك، الذین یأمرون من هؤلاء یا جبریل؟ " قال: هؤلاء خطباء أمالناس بالبر وینسون أنفسهم.

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnuIbrahim, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Harun, telahmenceritakan kepada kami Ishaq ibnu Ibrahim At-Tusturi di Balakh,telah menceritakan kepada kami Makki ibnu Ibrahim, telahmenceritakan kepada kami Umar ibnu Qais, dari Ali ibnu Yazid, dariSumamah, dari Anas yang menceritakan bahwa ia pernahmendengar Rasulullah Saw. bersabda: Di malam aku diisrakan akubersua dengan orang-orang yang bibir dan lidah mereka diguntingdengan gunting-gunting dari api, lalu aku bertanya, "Siapakahmereka itu, hai Jibril?" Jibril menjawab, "Mereka adalah tukangceramah umatmu yang memerintahkan kepada orang lain untukmelakukan ketaatan, sedangkan mereka melupakan dirinya sendiri."

Hadis ini diketengahkan oleh Ibnu Hibban di dalam kitab sahihnyadan Ibnu Abu Hatim serta Ibnu Murdawaih melalui hadis Hisyam Ad-Dustuwai, dari Al-Mugirah yakni Ibnu Habib menantu Malik ibnuDinar, dari Malik ibnu Dinar, dari Sumamah, dari Anas ibnu Malikyang menceritakan:

ا عرج برسول االله صلى االله علیه وسلم مر بقوم تقرض لمشفاههم ، فقال: "یا جبریل، من هؤلاء؟ " قال: هؤلاء الخطباء منتك یأمرون الناس بالبر وینسون أنفسهم؛ أفلا یعقلون؟ أم

Ketika Rasulullah Saw. dibawa mikraj, beliau bersua dengansuatu kaum yang bibir mereka diguntingi, lalu beliau bertanya, "Hai

Page 530: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Jibril, siapakah mereka itu?" Jibril menjawab, "Mereka adalah tukangkhotbah dari kalangan umatmu, mereka memerintahkan orang lainuntuk mengerjakan kebajikan, sedangkan mereka melupakan dirinyasendiri. Maka tidakkah mereka berpikir?"

Hadis lainnya diriwayatkan oleh Imam Ahmad, disebut bahwa:

ثنا الأعمش، عن أبي وائل، قال: قیل ثنا یعلى بن عبید، حد حدلأسامة -وأنا ردیفه-: ألا تكلم عثمان؟ فقال: إنكم ترون أني لا أكلمهإلا أسمعكم. إني لا أكلمه فیما بیني وبینه ما دون أن أفتتح أمرا -لال من افتتحه، واالله لا أقول لرجل إنك خیر الناس. أحب أن أكون أووإن كان علي أمیرا -بعد أن سمعت رسول االله صلى االله علیه وسلمجل یقول، قالوا: وما سمعته یقول؟ قال: سمعته یقول: "یجاء بالریوم القیامة فیلقى في النار، فتندلق به أقتابه ، فیدور بها في الناركما یدور الحمار برحاه، فیطیف به أهل النار، فیقولون: یا فلان ماأصابك؟ ألم تكن تأمرنا بالمعروف وتنهانا عن المنكر؟ فیقول: كنتآمركم بالمعروف ولا آتیه، وأنهاكم عن المنكر وآتیه"

telah menceritakan kepada kami Ya’la ibnu Ubaid, telahmenceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abu Wail yang telahmenceritakan bahwa pernah dikatakan kepada Usamah yang saatitu aku membonceng padanya, "Mengapa engkau tidak berbicarakepada Usman?" Usamah menjawab, "Sesungguhnya kalianberpandangan bahwa tidak sekali-kali aku berbicara kepadanya

Page 531: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

melainkan aku akan memperdengarkannya kepada kalian.Sesungguhnya aku akan berbicara dengannya mengenai urusanantara aku dan dia tanpa menyinggung suatu perkara yang palingaku sukai bila diriku adalah orang pertama yang memulainya. DemiAllah, aku tidak akan mengatakan kepada seorang pun bahwaengkau adalah sebaik-baik orang, sekalipun dia bagiku adalahsebagai amir, sesudah aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda."Mereka bertanya, "Apakah yang telah engkau dengar dari beliau?"Usamah menjawab bahwa dia pernah mendengar Nabi Saw.bersabda: Kelak di hari kiamat ada seorang lelaki yang didatangkan,lalu dicampakkan ke dalam neraka, maka berhamburanlah isiperutnya, lalu berputar-putar seraya membawa isi perutnya kedalam neraka sebagaimana keledai berputar denganpenggilingannya. Maka penghuni neraka mengelilinginya danmengatakan, "Hai Fulan, apakah gerangan yang telah menimpamu?Bukankah kamu dahulu memerintahkan kepada kami untuk berbuatyang makruf dan melarang kami dari perbuatan yang mungkar?"Lelaki itu menjawab, "Dahulu aku memerintahkan kalian kepadaperkara yang makruf, tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya; danaku melarang kalian melakukan perbuatan yang mungkar, tetapi akusendiri mengerjakannya."

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadis yangsemisal melalui hadis Sulaiman ibnu Mihran, dari Al-A'masy denganlafaz yang sama.

ثنا جعفر بن سلیمان عن ثنا سیار بن حاتم، حد قال أحمد: حدثابت عن أنس، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إن االلهیین یوم القیامة ما لا یعافي العلماء" یعافي الأم

Page 532: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiSayyar ibnu Hatim, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnuSulaiman, dari Sabit, dari Anas yang menceritakan bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda: Sesungguhnya Allah memaafkan orang-orang yang ummi di hari kiamat dengan pemaafan yang tidak Dialakukan terhadap ulama.

Di dalam suatu asar dijelaskan bahwa Allah memberikanampunan bagi orang yang bodoh sebanyak tujuh puluh kali,sedangkan kepada orang yang alim cuma sekali. Tiadalah orangyang tidak alim itu sama dengan orang yang alim. Allah Swt. telahberfirman:

{قل هل یستوي الذین یعلمون والذین لا یعلمون إنما یتذكر أولوالألباب}

Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yang mengetahuidengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orangyang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Az-Zumar: 9)

Di dalam bab autobiografi Al-Walid ibnu Uqbah, Ibnu Asakirmeriwayatkan sebuah hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Saw.pernah bersabda:

لعون على أناس من أهل النار "إن أناسا من أهل الجنة یطفیقولون: بم دخلتم النار؟ فواالله ما دخلنا الجنة إلا بما تعلمنا منكم،فیقولون: إنا كنا نقول ولا نفعل"

Page 533: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya ada segolongan orang dari kalangan penduduksurga melihat segolongan orang dari kalangan penduduk neraka,lalu mereka bertanya, "Apakah sebabnya hingga kalian masukneraka? Padahal demi Allah, tiada yang memasukkan kami ke surgakecuali apa yang kami pelajari dari kalian." Ahli neraka menjawab,"Sesungguhnya dahulu kami hanya berkata, tetapi tidakmengamalkannya."

Ibnu Jarir At-Tabari meriwayatkan hadis ini dari Ahmad ibnuYahya Al-Khabbaz Ar-Ramli, dari Zuhair ibnu Abbad Ar-Rawasi, dariAbu Bakar Az-Zahiri Abdullah ibnu Hakim, dari Ismail ibnu AbuKhalid, dari Asy-Sya'bi dari Al-Walid ibnu Uqbah, kemudian IbnuJarir mengetengahkan hadis ini.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernahkedatangan seorang lelaki, lalu lelaki itu berkata, "Hai Ibnu Abbas,sesungguhnya aku hendak melakukan amar ma'ruf dan nahimunkar." Ibnu Abbas bertanya, "Apakah kamu telahmelakukannya?" Lelaki itu menjawab, "Aku baru maumelakukannya." Ibnu Abbas berkata, "Jika kamu tidak takut nantiakan dipermalukan oleh tiga ayat dari Kitabullah, maka lakukanlah."Lelaki itu bertanya, "Apakah ayat-ayat tersebut?" Ibnu Abbasmembacakan firman-Nya: Mengapa kalian suruh orang lain(mengerjakan) kebajikan, sedangkan kalian melupakan diri kaliansendiri? (Al-Baqarah: 44) Lalu dia berkata, "Apakah engkau mampumelakukannya?" Lelaki itu menjawab, "Tidak." Ibnu Abbas berkata,"Ayat yang kedua ialah firman-Nya: 'Mengapa kalian mengatakanapa yang tidak kalian perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allahbahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.' (Ash-Shaff: 2-3) Apakah kamu mampu melakukannya?" Lelaki itumenjawab, "Tidak." Ibnu Abbas melanjutkan perkataannya, "Danayat yang ketiga ialah ucapan seorang hamba saleh —yaitu NabiSyu'aib a.s.— yang disitir oleh firman-Nya: 'Dan aku tidak

Page 534: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berkehendak mengerjakan apa yang aku larang kalian darinya. Akutidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan’ (Hud: 88)Apakah kamu mampu melakukan apa yang terkandung dalam ayatini?" Lelaki itu menjawab, "Tidak." Maka Ibnu Abbas berkata,"Mulailah dari dirimu sendiri!" Demikianlah menurut riwayat IbnuMurdawaih di dalam kitab tafsirnya.

ثنا زید بن الحریش، ثنا عبدان بن أحمد، حد براني حد قال الطام بن حوشب، عن [سعید بن] ثنا عبد االله بن خراش، عن العو حدالمسیب بن رافع، عن ابن عمر، قال: قال رسول االله صلى االله علیهوسلم: "من دعا الناس إلى قول أو عمل ولم یعمل هو به لم یزل فيظل سخط االله حتى یكف أو یعمل ما قال، أو دعا إلیه"

Imam Tabrani meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbdan ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnulHaris, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Khirasy, dariAl-Awwam ibnu Hausyab, dari Al-Musayyab ibnu Rafi', dari IbnuUmar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Barang siapa menyeru kepada orang lain untuk berucap atauberamal, sedangkan dia sendiri tidak mengamalkannya, maka iaterus-menerus berada di bawah naungan murka Allah sebelumberhenti atau mengamalkan apa yang telah dia ucapkan ataumengamalkan apa yang telah dia serukan.

Dalam sanad hadis ini terkandung ke-daif-an (kelemahan).

Ibrahim An-Nakha'i mengatakan, sesungguhnya dia benar-benartidak menyukai bercerita karena tiga ayat, yaitu firman-Nya:Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan,

Page 535: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri? (Al-Baqarah: 44);Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apayang tidak kalian perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwakalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan. (Ash-Shaff:2-3) Juga firman Allah Swt. menyitir kata-kata yang diucapkan olehNabi Syu'aib, yaitu: Dan aku tidak berkehendak mengerjakan apayang aku larang kalian darinya. Aku tidak bermaksud kecuali(mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dantidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanyakepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah akukembali. (Hud: 88)

AL-BAQARAH, AYAT 45-46

لاة وإنها لكبیرة إلا على الخاشعین (45) بر والص {واستعینوا بالصالذین یظنون أنهم ملاقو ربهم وأنهم إلیه راجعون (46) }

Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dansesungguhnya yang demikian itu amal berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwamereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembalikepada-Nya.

Allah Swt. berfirman seraya memerintahkan hamba-hamba-Nyaagar mereka dapat meraih kebaikan dunia dan akhirat yang merekadambakan, yaitu menjadikan sabar dan salat sebagai sarananya.Demikian yang dikatakan oleh Muqatil Ibnu Hayyan dalam tafsir ayatini, yaitu: "Minta tolonglah kalian untuk memperoleh kebaikan akhiratdengan cara menjadikan sabar dalam mengerjakan amal-amal fardudan salat sebagai sarananya."

Page 536: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pengertian sabar menurut suatu pendapat yang dimaksud adalahpuasa, menurut apa yang di-nas-kan oleh Mujahid. Al-Qurtubi danlain-lainnya mengatakan, karena itulah maka bulan Ramadandinamakan "bulan sabar", seperti yang disebutkan oleh salah satuhadis.

، عن أبي إسحاق، عن جري بن كلیب، عن قال سفیان الثوريوم رجل من بني سلیم، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال: "الصبر". نصف الص

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Jaryu ibnuKulaib, dari seorang lelaki Bani Tamim, dari Nabi Saw., bahwa NabiSaw. pernah bersabda: Puasa adalah separo dari kesabaran.

Menurut pendapat lain, yang dimaksud dengan sabar ialahmenahan diri terhadap perbuatan-perbuatan maksiat. Karena itu,dalam ayat ini dibarengi dengan menunaikan amal-amal ibadah; danamal ibadah yang paling tinggi ialah salat.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiUbay, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Hamzah ibnuIsmail, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Sulaiman, dariAbu Sinan, dari Umar ibnul Khattab r.a. yang mengatakan bahwasabar itu ada dua macam, yaitu sabar di saat musibah; hal ini baik.Dan yang lebih baik daripada itu ialah sabar terhadap hal-hal yangdiharamkan oleh Allah. Hal yang semisal diriwayatkan dari Al-HasanAl-Basri dengan perkataan Umar r.a.

Ibnul Mubarak meriwayatkan dari Ibnu Luhai'ah, dari Malik ibnuDinar dari Sa'id ibnu Jubair yang mengatakan, "Sabar itu merupakanpengakuan seorang hamba kepada Allah bahwa musibah yang

Page 537: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menimpanya itu dari Allah dengan mengharapkan rida Allah danpahala yang ada di sisi-Nya. Adakalanya seseorang mengeluh,padahal ia tetap tegar dan tak terlihat darinya kecuali hanya sabarbelaka."

Abul Aliyah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian. (Al-Baqarah:45) Yang dimaksud dengan sabar ialah dalam melakukan hal-halyang diridai oleh Allah, dan ketahuilah baliwa salat itu merupakanamal taat kepada Allah.

Mengenai firman-Nya, "Was salati (dan salat)," karenasesungguhnya salat merupakan penolong yang paling besar untukmemperteguh diri dalam melakukan suatu perkara, seperti yangdiungkapkan oleh ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

لاة تنهى عن لاة إن الص {اتل ما أوحي إلیك من الكتاب وأقم الصالفحشاء والمنكر ولذكر االله أكبر}

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an), dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnyamengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya daripadaibadah-ibadah yang lain). (Al-Ankabut 45)

ثنا یحیى بن زكریا ثنا خلف بن الولید، حد قال الإمام أحمد: حد، ؤلي د بن عبد االله الد ار، عن محم بن أبي زائدة، عن عكرمة بن عم

Page 538: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

قال: قال عبد العزیز أخو حذیفة، قال حذیفة، یعني ابن الیمان: كانرسول االله صلى االله علیه وسلم إذا حزبه أمر صلى.

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiKhalaf ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnuZakaria ibnu Abu Zaidah, dari Ikrimah ibnu Ammar, dari Muhammadibnu Abdullah Ad-Du-ali yang menceritakan bahwa Abdul Aziz(saudara Huzaifah) mengatakan bahwa Huzaifah ibnul Yaman r.a.pernah mengatakan: Rasulullah Saw. bila mengalami suatu perkara(cobaan), maka beliau selalu salat.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, dari Muhammadibnu Isa, dari Yahya ibnu Zakaria, dari Ikrimah ibnu Ammar, sepertiyang akan disebutkan nanti.

وقد رواه ابن جریر، من حدیث ابن جریج، عن عكرمة بند بن عبید بن أبي قدامة، عن عبد العزیز بن الیمان، ار، عن محم عمعن حذیفة، قال: كان رسول االله صلى االله علیه وسلم إذا حزبه أمرلاة فزع إلى الص

Ibnu Jarir meriwayatkan melalui hadis Ibnu Juraij, dari Ikrimahibnu Ammar, dari Muhammad ibnu Abu Ubaid ibnu Abu Qudamah,dari Abdul Aziz ibnul Yaman, dari Huzaifah yang menceritakan:Rasulullah Saw. bila mengalami suatu perkara, maka beliaubersegera melakukan salat.

Sebagian dari mereka meriwayatkan hadis ini dari Abdul Aziz —anak saudara lelaki Huzaifah, dan dikatakan saudara Huzaifah—

Page 539: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

secara mursal dari Nabi Saw.

Muhammad ibnu Nasr Al-Marwazi meriwayatkan di dalam KitabusSalat:

ثنا یحیى بن ، حد ثنا سهل بن عثمان أبو مسعود العسكري حدد بن عبد ار: قال محم زكریا بن أبي زائدة قال: قال عكرمة بن عم: قال عبد العزیز: قال حذیفة: رجعت إلى النبي صلى االله ؤلي االله الدعلیه وسلم لیلة الأحزاب وهو مشتمل في شملة یصلي، وكان إذاحزبه أمر صلى .

telah menceritakan kepada kami Sahl ibnu Usman Al-Askari,telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Zakaria ibnu AbuZaidah yang mengatakan bahwa Ikrimah ibnu Ammar, Muhammadibnu Abdullah Ad-Du-ali, dan Abdul Aziz semuanya menceritakanbahwa Huzaifah telah menceritakan hadis berikut: Aku kembalikepada Nabi Saw. pada malam (Perang) Ahzab, sedangkan NabiSaw. ketika itu menyelimuti dirinya dengan jubah tebal dalamkeadaan melakukan salat. Dan beliau bila menghadapi suatuperkara (besar) selalu salat.

ثنا شعبة عن أبي ثنا أبي، حد ثنا عبید االله بن معاذ، حد وحدب سمع علیا یقول: لقد رأیتنا لیلة بدر إسحاق سمع حارثة بن مضروما فینا إلا نائم غیر رسول االله صلى االله علیه وسلم یصلي ویدعوحتى أصبح

Page 540: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Mu'az, telahmenceritakan kepada kami Ubay, telah menceritakan kepada kamiSyu'bah, dari Abu Ishaq yang pernah mendengar dari Hariqah ibnuMudarrib, bahwa ia pernah mendengar sahabat Ali r.a. menceritakanhadis berikut: Sesungguhnya aku di malam Perang Badar melihatkami semua (pasukan kaum muslim) tiada seorang pun melainkantertidur kecuali Rasulullah Saw. yang selalu salat dan berdoa hinggasubuh.

Ibnu Jarir mengatakan, telah diriwayatkan dari Rasulullah Saw.bahwa beliau bersua dengan Abu Hurairah yang sedang tengkurapdi atas perutnya, lalu beliau bersabda, "Apakah perutmu sakit?" AbuHurairah menjawab, "Ya." Maka Nabi Saw. bersabda:

لاة شفاء" "قم فصل فإن الص

Berdirilah dan salatlah, karena sesungguhnya salat itu adalahpenawar (obat penyembuh).

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnul Fadl dan Ya'qub ibnu Ibrahim; keduanyamengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, telahmenceritakan kepada kami Uyaynah ibnu Abdur Rahman, dariayahnya, bahwa Ibnu Abbas mendapat berita belasungkawa ataskematian saudaranya yang bernama Qasim, sedangkan ketika itu iadalam suatu perjalanan. Maka ia mengucapkan kalimah istirja' (innalillahi wa inna ilaihi raji'un), kemudian menjauh dari jalan danmengistirahatkan unta kendaraannya, lalu salat dua rakaat. Dalamsalatnya itu ia melakukan duduk dalam waktu yang cukup lama,kemudian bangkit dan berjalan menuju unta kendaraannya, lalumembacakan firman-Nya: Jadikanlah sabar dan salat sebagai

Page 541: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

penolong kalian. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat,kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Al-Baqarah: 45)

Sunaid telah mengatakan dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij, mengenaifirman-Nya: Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian. (Al-Baqarah: 45) Kedua hal tersebut merupakan sarana untukmemperoleh rahmat Allah, sedangkan damir yang terkandung didalam firman-Nya, “In-naha lakabirah" kembali kepada salat, yaknisesungguhnya salat itu berat kecuali bagi orang-orang yangkhusyuk. Demikian yang di-nas-kan oleh Mujahid dan dipilih olehIbnu Jarir.

Akan tetapi, dapat pula diinterpretasikan bahwa damir tersebutkembali kepada apa yang ditunjukkan oleh konteks kalimat, yaituwasiat akan hal tersebut. Perihalnya sama dengan firman Allah Swt.dalam kisah Qarun, yaitu:

{وقال الذین أوتوا العلم ویلكم ثواب االله خیر لمن آمن وعملابرون} اها إلا الص صالحا ولا یلق

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, "Kecelakaan yangbesarlah bagi kalian, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orangyang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu,kecuali oleh orang-orang yang sabar.'''' (Al-Qashash: 80)

Demikian pula dalam firman Allah Swt.:

یئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي {ولا تستوي الحسنة ولا الساها إلا الذین صبروا وما بینك وبینه عداوة كأنه ولي حمیم * وما یلق

Page 542: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

اها إلا ذو حظ عظیم} یلق

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatanitu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yangantaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjaditeman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidakdianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidakdianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyaikeberuntungan yang besar. (Fushshilat 34-35)

Maksudnya, tiada yang layak menerima wasiat ini kecuali orang-orang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi dan diilhaminyakecuali orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

Berdasarkan kedua hipotesis tersebut, maka firman AllahSwt.”Innaha lakabirah" artinya sesungguhnya hal itu benar-benarmerupakan masyaqat yang besar.”Illa 'alal khasyi'in" artinya kecualibagi orang-orang yang khusyuk.

Ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yang dimaksuddengan khasyi'in ialah orang-orang yang percaya kepada Al-Kitabyang diturunkan oleh Allah Swt. Menurut Mujahid, artinya orang-orang yang benar-benar beriman. Menurut Abul Aliyah, arti 'kecualibagi orang-orang yang khusyuk' ialah orang-orang yang takut.

Muqatil ibnu Hayyan mengatakan, makna 'kecuali bagi orang-orang yang khusyuk' ialah orang-orang yang rendah diri.

Ad-Dahhak mengatakan, makna firman-Nya, "Innaha lakabirah,"ialah sesungguhnya hal tersebut benar-benar berat kecuali bagiorang-orang yang tunduk, patuh, taat kepada-Nya, takut kepadapembalasan-Nya, serta percaya kepada janji dan ancaman-Nya.

Page 543: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pengertian yang terkandung di dalam ayat ini mirip dengan apayang disebutkan di dalam salah satu hadis, yaitu:

ره االله علیه" "لقد سألت عن عظیم، وإنه لیسیر على من یس

Sesungguhnya engkau telah menanyakan sesuatu yang berat,dan sesungguhnya hal itu benar-benar mudah bagi orang yangdimudahkan oleh Allah.

Ibnu Jarir mengatakan, makna ayat ialah 'hai para ulama ahlikitab (Yahudi), jadikanlah sabar dalam menjalankan ketaatan kepadaAllah dan sebagai penolong kalian; dirikanlah salat, mengingat salatdapat mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar, mendekatkandiri kepada rida Allah, dan berat dikerjakannya kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, yaitu orang-orang yang rendah diri, berpegangteguh kepada ketaatan, dan merasa hina karena takut kepada-Nya.Demikian menurut Ibnu Jarir. Akan tetapi, menurut pengertianlahiriah ayat, sekalipun sebagai suatu khitab dalam konteksperingatan yang ditujukan kepada kaum Bani Israil, sesungguhnyakhitab ini bukan hanya ditujukan kepada mereka secara khusus,melainkan pengertiannya umum mencakup pula selain mereka.

***********

Firman Allah Swt.:

{الذین یظنون أنهم ملاقو ربهم وأنهم إلیه راجعون}

(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemuiTuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al-Baqarah: 46)

Page 544: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ayat ini merupakan kelengkapan dari makna yang terkandungpada ayat sebelumnya yang menyatakan bahwa salat atau wasiat inibenar-benar berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, yaituorang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemuiTuhannya. (Al-Baqarah: 45-46)

Artinya, mereka meyakini bahwa mereka pasti dihimpun dandihadapkan kepada-Nya di hari kiamat kelak.

وأنهم إلیه راجعون

dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al-Baqarah: 46)

Yakni semua urusan mereka kembali kepada kehendak-Nya. Diamemutuskannya menurut apa yang dikehendaki-Nya dengan adil.Mengingat mereka percaya dan yakin kepada adanya hari kemudiandan hari pembalasan, maka mudahlah bagi mereka melakukanamal-amal ketaatan dan meninggalkan hal-hal yang mungkar.

Adapun mengenai firman-Nya:

{یظنون أنهم ملاقو ربهم}

yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya. (Al-Baqarah: 46)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa orang-orang Arab itu adakalanyamenamakan dengan sebutan zan (dugaan), dan syak (ragu) dengansebutan zan pula. Perihalnya sama dengan istilah zulmah(kegelapan) yang adakalanya mereka sebut dengan istilah sidfah,dan diya (terang) disebut pula sidfah; serta al-mugis (penolong)disebut sarikh, dan mustagis (orang yang minta tolong) disebut pula

Page 545: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan istilah sarikh. Masih banyak contoh lain yang serupa, yaituisim-isim yang digunakan untuk nama sesuatu dan juga sebagainama lawannya, seperti yang dikatakan oleh Duraid ibnus Simmah:

د ج ... سراتهم في الفارسي المسر فقلت لهم ظنوا بألفي مدج

Maka kukatakan kepada mereka bahwa mereka merasa yakinakan kedatangan dua ribu personel pasukan yang bersenjata

lengkap, orang-orang yang berkecukupan dari kalangan pasukanberada dalam barisan pasukan berkuda yang lengkap peralatannya.

Makna yang dimaksud ialah bahwa mereka merasa yakin kalianakan kedatangan dua ribu personel pasukan yang bersenjatakanlengkap. Umair ibnu Tariq mengatakan:

ما بأن یعتزوا قومي وأقعد فیكم ... وأجعل مني الظن غیبا مرج

Maka jika mereka mengambil pelajaran dari kaumku, dan akududuk di antara kalian, niscaya aku jadikan suatu hal yang yakin

sebagai perkara gaib yang tiada kenyataannya.

Yakni aku anggap perkara yang yakin sebagai perkara gaibberdasarkan dugaan belaka. Ibnu Jarir mengatakan bahwasyawahid (bukti-bukti) tersebut diambil dari syair-syair orang-orangArab dan pembicaraan mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwalafaz zan (dugaan) banyak dipakai di kalangan mereka untukmenunjukkan pengertian yakin dalam jumlah yang tak terhitungbanyaknya. Dan keterangan yang telah kami sebutkan di atas sudahcukup bagi orang yang diberi taufik untuk memahaminya; diantaranya ada pula firman Allah Swt.:

Page 546: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ورأى المجرمون النار فظنوا أنهم مواقعوها}

Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka merekameyakini bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya. (Al-Kahfi: 53)

Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadakami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kamiAbu Asim, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Jabir, dariMujahid, bahwa semua lafaz zan yang ada di dalam Al-Qur'anmenunjukkan makna yakin, misalnya zanantu dan zannu (aku yakindan mereka yakin). Telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telahmenceritakan kepada kami Ishaq, telah menceritakan kepada kamiAbu Daud Al-Jabari, dari Sufyan, dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahidyang mengatakan bahwa semua lafaz zan di dalam Al-Qur'anmenunjukkan makna ilmu (pengetahuan/yakin). Sanad riwayat iniberpredikat sahih.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah, sehubungan dengan makna firman-Nya: (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya. (Al-Baqarah: 46) Menurutnya, lafaz zan di sini menunjukkan maknayakin.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal dengan perkataanAbul Aliyah telah diriwayatkan dari Mujahid, As-Saddi, Ar-Rabi' ibnuAnas, dan Qatadah.

Sunaid meriwayatkan dari Hajjaj, dari ibnu Juraij, mengenaimakna firman-Nya: (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwamereka akan menemui Tuhannya. (Al-Baqarah: 46) Yakni merekayakin bahwa mereka pasti akan menemui Tuhan mereka. Perihalnyasama dengan makna yang terdapat pada ayat lain, yaitu firman-Nya:

Page 547: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{إني ظننت أني ملاق حسابیه}

Sesungguhnya aku yakin bahwa sesungguhnya aku akanmenemui hisab terhadap diriku. (Al-Haqqah: 20)

Maksudnya, dia merasa yakin akan hal tersebut. Hal yang samadikatakan pula oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.

Menurut kami, di dalam kitab sahih disebutkan sebuah hadisyang mengatakan:

جك، ألم أكرمك، "أن االله تعالى یقول للعبد یوم القیامة: ألم أزور لك الخیل والإبل، وأذرك ترأس وتربع؟ فیقول: بلى. فیقول ألم أسخ؟ فیقول: لا. فیقول االله: الیوم أنساك االله تعالى: أفظننت أنك ملاقيكما نسیتني".

bahwa di hari kiamat kelak Allah Swt. berfirman kepada seoranghamba: "Bukankah Aku telah mengawinkanmu, bukankah Aku telahmemuliakanmu, bukankah Aku telah menundukkan bagimu kudadan unta, dan Aku biarkan kamu memimpin dan berkuasa?" Hambaitu berkata, "Memang benar." Allah Swt. berfirman, "Apakah engkaumeyakini bahwa engkau akan menemui-Ku?" Hamba tersebutmenjawab, "Tidak." Maka Allah berfirman, "Pada hari ini Akumelupakanmu seperti kamu dahulu melupakan-Ku."

Pembahasan ini akan diketengahkan dengan panjang lebar, insyaAllah, dalam membahas tafsir firman-Nya:

Page 548: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{نسوا االله فنسیهم}

Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.(At-Taubah: 67)

Page 549: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 47

لتكم على {یا بني إسرائیل اذكروا نعمتي التي أنعمت علیكم وأني فضالعالمین (47) }

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Akuanugerahkan kepada kalian dan (ingatlah) bahwasanya Aku telahmelebihkan kalian atas segala umat.

Allah Swt. mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yangtelah dilimpahkan kepada kakek moyang mereka yang terdahulu;dan keutamaan yang dianugerahkan oleh Allah kepada mereka,yaitu diutus-Nya rasul-rasul dari kalangan mereka, diturunkan kitab-kitab kepada mereka, dan diutamakan-Nya mereka atas segalaumat pada zaman-nya, seperti yang disebut oleh ayat lain, yaitufirman-Nya:

{ولقد اخترناهم على علم على العالمین}

Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan(Kami) atas bangsa-bangsa. (Ad-Dukhan: 32)

{وإذ قال موسى لقومه یا قوم اذكروا نعمة االله علیكم إذ جعلفیكم أنبیاء وجعلكم ملوكا وآتاكم ما لم یؤت أحدا من العالمین}

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Haikaumku, ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Dia mengangkat

Page 550: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

nabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalian orang-orangmerdeka, dan diberikan-Nya kepada kalian apa yang belum pernahdiberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain."(Al-Maidah: 20)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah, sehubungan dengan tafsir firman-Nya: dan (ingatlah)bahwasanya Aku telah melebihkan kalian atas segala umat. (Al-Baqarah: 47) Disebutkan bahwa keutamaan tersebut berkat apayang telah diberikan-Nya kepada mereka berupa kerajaan, rasul-rasul, dan kitab-kitab; hingga mereka berada di atas semua umat dimasanya, karena sesungguhnya tiap-tiap zaman itu mempunyaiumatnya masing-masing. Hal yang semisal telah diriwayatkan dariMujahid, Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, dan Ismail ibnu Abu Khalid.Makna ayat ini memang wajib ditafsirkan berdasar pengertiantersebut, mengingat umat sekarang ini (umat Nabi MuhammadSaw.) lebih utama daripada mereka, karena berdasarkan firmanAllah Swt. yang berkhitab kepada umat ini, yaitu:

ة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن {كنتم خیر أمالمنكر وتؤمنون باالله ولو آمن أهل الكتاب لكان خیرا لهم}

Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar,dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itulebih baik bagi mereka. (Ali Imran: 110)

Di dalam kitab-kitab Musnad dan kitab-kitab Sunnah disebutkansebuah hadis dari Mu'awiyah ibnu Haidah Al-Qusyairi yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Page 551: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة، أنتم خیرها وأكرمها على االله". "أنتم توفون سبعین أم

Kalian dapat mengimbangi tujuh puluh umat, kalianlah yangpaling baik dan paling mulia menurut Allah.

Hadis-hadis yang menceritakan hal ini cukup banyak, disebutkandalam tafsir firman-Nya:

ة أخرجت للناس} {كنتم خیر أم

Kalian adalah umat yang terbaik, yang dilahirkan untuk manusia.(Ali Imran: 110)

Menurut suatu pendapat, yang dimaksud ialah keutamaan yangdimiliki mereka adalah berkat suatu kelebihan yang dimiliki merekadiatas umat manusia lainnya, hal ini bukan berarti mereka adalahyang paling utama secara mutlak. Demikian pendapat Ar-Razi, tetapipendapatnya ini masih perlu dipertimbangkan.

Menurut pendapat lainnya, mereka diutamakan di atas umat yanglainnya karena dari kalangan mereka banyak nabinya. Demikianriwayat Al-Qurtubi di dalam kitab tafsirnya, tetapi pendapatnya inimasih perlu dipertimbangkan, karena pengertian 'alamin bersifatumum mencakup nabi-nabi yang sebelum dan sesudah mereka.Nabi Ibrahim —kekasih Allah— adalah sebelum mereka, sedangkanbeliau lebih afdal daripada semua nabi mereka. Nabi Muhammadyang sesudah mereka adalah lebih utama daripada semua makhluk,beliau adalah penghulu Bani Adam di dunia dan akhirat secaramutlak.

AL-BAQARAH, AYAT 48

Page 552: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{واتقوا یوما لا تجزي نفس عن نفس شیئا ولا یقبل منها شفاعةولا یؤخذ منها عدل ولا هم ینصرون (48) }

Dan jagalah diri kalian dari (azab) hari (kiamat, yang pada hariitu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit pun,dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan darinya, dantidaklah mereka akan ditolong.

Setelah Allah Swt. mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada mereka pada ayat pertama,kemudian hal itu diiringi dengan peringatan yang menyatakan akankekuasaan pembalasan Allah terhadap mereka kelak di hari kiamat.Untuk itu Allah Swt. berfirman, "Dan jagalah diri kalian dari (siksa)pada hari kiamat." Kemudian disebutkan pada ayat selanjutnya, "(yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lainwalau sedikit pun," yakni tiada seorang pun yang dapat menolongorang lain. Makna ayat ini sama dengan ayat lain yang dinyatakan didalam firman-Nya:

{ولا تزر وازرة وزر أخرى}

Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.(Al-An'am: 164)

{لكل امرئ منهم یومئذ شأن یغنیه}

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yangcukup menyibukkannya. (Abasa: 37)

Page 553: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{یا أیها الناس اتقوا ربكم واخشوا یوما لا یجزي والد عن ولدهولا مولود هو جاز عن والده شیئا}

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian dan takutilahsuatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolonganaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknyasedikit pun. (Luqman: 33)

Hal ini merupakan kedudukan paling jelas, mengingat disebutkanbahwa seorang ayah dan anaknya masing-masing dari kedua belahpihak tidak dapat menolong pihak yang lain barang sedikit pun.

********

Firman Allah Swt.:

{ولا یقبل منها شفاعة}

dan (begitu pula) tidak diterima syafaat darinya. (Al-Baqarah: 48)

Yakni dari orang-orang kafir. Perihalnya sama dengan maknayang terkandung di dalam firman Allah Swt. lainnya, yaitu:

افعین} {فما تنفعهم شفاعة الش

Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orangyang memberi syafaat. (At-Muddatstsir 48)

Firman Allah Swt kepada penghuni neraka:

Page 554: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{فما لنا من شافعین * ولا صدیق حمیم}

Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun, dantidak pula mempunyai teman yang akrab. (Asy-Syu'ara: 100-101)

********

Adapun firman Allah Swt.:

{ولا یؤخذ منها عدل}

Dan tidak diambil darinya suatu tebusan pun. (Al-Baqarah: 48)

Maksudnya, tidak diterima darinya suatu tebusan pun; sepertipengertian yang terdapat pada ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

ار فلن یقبل من أحدهم ملء إن الذین كفروا وماتوا وهم كفالأرض ذهبا ولو افتدى به}

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang merekatetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seorangpun di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebusdiri dengan emas (yang sebanyak) itu. (Ali Imran: 91)

{إن الذین كفروا لو أن لهم ما في الأرض جمیعا ومثله معهلیفتدوا به من عذاب یوم القیامة ما تقبل منهم ولهم عذاب ألیم}

Page 555: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya merekamempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yangsebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azabhari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka,dan mereka beroleh azab yang pedih. (Al-Maidah: 36)

{وإن تعدل كل عدل لا یؤخذ منها}

Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscayatidak akan diterima darinya. (Al-An'am: 70)

Demikian pula dalam firman Allah Swt. lainnya, yaitu:

{فالیوم لا یؤخذ منكم فدیة ولا من الذین كفروا}

Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kalian dan tidakpula dari orang-orang kafir. Tempal kalian ialah neraka. Dannerakalah tempat berlindung kalian (Al-Hadid: 15)

Melalui ayat ini Allah memberitahukan bahwa mereka tidak mauberiman kepada Rasul-Nya, tidak mau mengikuti apa yang telahdiembankan oleh Allah kepadanya, dan mereka menemui Allah dihari kiamat dalam keadaan masih tetap dalam kekafiran. Makasesungguhnya tidak bermanfaat bagi mereka pertolongan seorangkarib pun, dan tidak diterima pula syafaat dari seseorang yangberkedudukan, serta tidak dapat diterima dari mereka suatu tebusanpun sekalipun tebusan itu berupa emas sepenuh bumi, seperti yangdiungkapkan oleh Allah dalam ayat lainnya:

{من قبل أن یأتي یوم لا بیع فیه ولا خلة ولا شفاعة}

Page 556: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dantidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat.(Al-Baqarah: 254)

{لا بیع فیه ولا خلال}

yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (Ibrahim:31)

Sunaid meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku Hajjaj, telahmenceritakan kepadaku Ibnu Juraij, dari Mujahid yang mengatakanbahwa sabahat Ibnu Abbas r.a. pernah mengatakan sehubungandengan tafsir firman-Nya, "Wala yukhazu minha 'adlun." 'Adlunartinya pengganti, yang dimaksud ialah tebusan.

As-Saddi mengatakan, "adlun artinya yang sepadan, maksudnyaialah 'seandainya dia datang dengan membawa emas sepenuh bumiuntuk menebus dirinya (dari neraka), niscaya tidak dapat diterima'.Hal yang sama dikatakan pula oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnuAslam.

Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas,dari Abul Aliyah mengenai firman-Nya, "Wala yuqbalu minha 'adlun,"bahwa yang dimaksud dengan 'adlun ialah tebusan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang serupa telah diriwayatkandari Abu Malik, Al-Hasan, Sa'id ibnu Jubair, Qatadah, dan Ar-Rabi'ibnu Anas.

Abdur Razzaq meriwayatkan, telah bercerita kepada kami As-Sauri, dari Al-A’masy, dari Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, darisahabat Ali r.a. dalam suatu hadis yang panjang, yang di dalamnyadisebut bahwa as-sirfu dan al-'adlu sama artinya dengan amal

Page 557: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sunnah dan amal fardu. Hal yang sama dikatakan pula oleh Al-Walidibnu Muslim, dari Usman ibnu Abul Atikah, dari Umair ibnu Hani'.Tetapi pendapat ini garib (aneh) dalam kaitannya dengan maknaayat ini.

Pendapat pertama mengenai tafsir ayat ini merupakan pendapatpaling kuat, mengingat ada sebuah hadis yang mengukuhkannya,yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. Dia mengatakan:

ثنا حمید بن ثنا علي بن حكیم، حد ثني نجیح بن إبراهیم، حد حدحمن، عن أبیه، عن عمرو بن قیس الملائي ، عن رجل من عبد الرام أحسن علیه الثناء -قال: قیل: یا رسول بني أمیة -من أهل الشاالله، ما العدل؟ قال: "العدل الفدیة"

telah menceritakan kepadaku Nujaih ibnu Ibrahim, telahmenceritakan kepada kami Ali Ibnu Hakim, telah menceritakankepada kami Humaid ibnu Abdur Rahman, dari ayahnya, dari Amribnu Qais Al-Mala-i, dari seorang lelaki dari kalangan Bani Umayyahyang tinggal di negeri Syam. Disebutkan bahwa pernah ditanyakankepada Rasulullah Saw.: "Wahai Rasulullah, apakah arti al-'adl itu?"Beliau menjawab, "Al-'adl artinya tebusan."

********

Firman Allah Swt.:

{ولا هم ینصرون}

Dan tidaklah mereka akan ditolong. (Al-Baqarah: 48)

Page 558: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dengan kata lain, tiada seorang pun yang marah karena demimembela mereka, kemudian ia menolong dan menyelamatkanmereka dari siksa Allah; seperti yang disebutkan di atas, bahwatiada seorang kerabat dan tiada seorang yang berkedudukan punyang belas kasihan kepada mereka dan tidak diterima suatu tebusanpun dari mereka. Semuanya itu ditinjau dari segi belas kasihan.Dengan kata lain, tiada seorang pun dari kalangan mereka yangdapat menolong dirinya sendiri, tidak pula dari kalangan orang luar.Pengertiannya sama dengan firman Allah Swt.:

ة ولا ناصر} {فما له من قو

Maka sekali-kali tiada bagi manusia itu suatu kekuatan pun dantidak (pula) seorang penolong. (At-Thariq: 10)

Dengan kata lain, Allah Swt. tidak mau menerima tebusan —tidakpula syafaat— yang diajukan untuk membela orang yang kafirkepada-Nya. Tiada seorang penyelamat yang dapat menyelamatkanseseorang dari azab-Nya. Tiada seorang pun yang dapatmenyelamatkan diri dari siksa-Nya dan tiada seorang pun yangdapat memberikan perlindungan dari azab-Nya. Hal ini sama denganapa yang terkandung di dalam firman lainnya, yaitu:

{وهو یجیر ولا یجار علیه}

Dialah Yang melindungi dan tidak ada yang dapat dilindungi dari(azab)-Nya, (Al-Mu’minun: 88)

{فیومئذ لا یعذب عذابه أحد * ولا یوثق وثاقه أحد}

Page 559: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa sepertisiksa-Nya, dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.(Al-Fajr: 25-26)

{ما لكم لا تناصرون * بل هم الیوم مستسلمون}

Mengapa kalian tidak saling tolong-menolong? Bahkan merekapada hari itu menyerah diri. (Ash-Shaffat: 25-26)

{فلولا نصرهم الذین اتخذوا من دون االله قربانا آلهة بل ضلواعنهم}

Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhanuntuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolongmereka. Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? (Al-Ahqaf: 28)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya, "Mengapa kalian tidak tolong-menolong?" (Ash-Shaffat 25). Yakni, mengapa kalian pada hari ini tidak salingmenolong dari azab Kami? Mustahillah bagi kalian untuk dapatmelakukan hal tersebut pada hari ini.

Ibnu Jarir berkata sehubungan dengan takwil firman-Nya: dantidaklah mereka akan ditolong. (Al-Baqarah: 48) Bahwa pada hari itutiada seorang pun yang dapat menolong mereka, sebagaimanatiada seorang pun yang dapat memberikan syafaat kepadanya.Tidak dapat diterima dari mereka tebusan, tidak pula syafaat; hari itutidak berlaku lagi kasih sayang, dan pudarlah semua suap danperantara, lenyaplah tolong menolong dan bantu membantu dari

Page 560: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kaum, karena semua hukum kembali kepada Tuhan YangMahaperkasa lagi Mahaadil yang di hadapan-Nya, tiada manfaatnyalagi para perantara dan para penolong. Dia memberikan balasansuatu keburukan dengan balasan yang semisal dan membalas amalkebaikan dengan balasan yang berlipat ganda.

Pengertian ayat ini sama dengan ayat lain, yaitu firman-Nya:

{وقفوهم إنهم مسئولون* ما لكم لا تناصرون* بل هم الیوممستسلمون}

Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karenasesungguhnya mereka akan ditanya, "Mengapa kalian tidak tolong-menolong?" Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri. (Ash-Shaffat: (24-26)

AL-BAQARAH, AYAT 49-50

یناكم من آل فرعون یسومونكم سوء العذاب یذبحون {وإذ نجأبناءكم ویستحیون نساءكم وفي ذلكم بلاء من ربكم عظیم (49) وإذفرقنا بكم البحر فأنجیناكم وأغرقنا آل فرعون وأنتم تنظرون (50){

Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kalian dari Fir'aun danpengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepada kalian siksaanyang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak kalian yang laki-laki dan membiarkan hidup anak kalian yang perempuan. Dan pada

Page 561: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhankalian. Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untuk kalian, lalu Kamiselamatkan kalian dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya, sedangkan kalian sendiri menyaksikan.

Allah Swt. berfirman, "Ingatlah, hai Bani Israil, akan nikmat-Kuyang telah Kulimpahkan kepada kalian, yaitu ketika Kamiselamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikut-pengikutnya yang telahmenimpakan kepada kalian siksaan yang berat-berat." Maksudnya,Aku selamatkan kalian dari mereka, dan Aku luputkan kalian daritangan kekuasaan mereka, karena kalian mengikut kepada NabiMusa a.s. Fir'aun dan bala tentaranya di masa lalu mendatangkandan menguasakan serta menimpakan kepada kalian siksaan yangpaling buruk.

Pada mulanya Fir'aun bermimpi tentang hal yang sangatmengejutkan dirinya dan membuatnya ngeri. Dia melihat api keluardari Baitul Muqaddas, lalu api tersebut memasuki semua rumahorang-orang Qibti (Egypt) di negeri Mesir, kecuali rumah-rumahkaum Bani Israil. Takbir mimpi tersebut menyatakan bahwa kelakkerajaan Fir'aun akan lenyap di tangan salah seorang lelaki darikalangan Bani Israil. Setelah Fir'aun mendapat takbir tersebut,kemudian dilaporkan kepadanya bahwa orang-orang Bani Israilmeramalkan akan munculnya seorang lelaki dari kalangan merekayang kelak akan berkuasa di kalangan mereka dan mengangkatnasib mereka. Demikian yang disebutkan di dalam hadis Al-Fulun,seperti yang akan dijelaskan nanti pada tempatnya. yaitu dalamtafsir surat Thaha, insya Allah.

Maka pada saat itu juga Fir'aun yang terkutuk itu memerintahkanagar setiap bayi laki-laki yang baru lahir di kalangan Bani Israil harusdibunuh, dan membiarkan hidup bayi-bayi perempuan. Lalu diamemerintahkan pula agar kaum lelaki orang-orang Bani Israil

Page 562: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ditugaskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat lagihina.

Di dalam ayat ini siksaan ditafsirkan (dijelaskan) denganpenyembelihan bayi-bayi lelaki mereka, sedangkan dalam suratIbrahim memakai ungkapan alaf, yaitu dalam firman-Nya:

{یسومونكم سوء العذاب ویذبحون أبناءكم ویستحیون نساءكم}

Mereka menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih dan merekamenyembelih anak-anak laki-laki kalian serta membiarkan hidupanak-anak perempuan kalian. (Ibrahim: 6)

Tafsir mengenai pengertian ini akan dijelaskan nanti dalampermulaan surat Al-Qashash, insya Allah.

Makna yasumunakum ialah menguasakan kepada kalian, yaknimenimpakan kepada kalian. Demikian pendapat Abu Ubaidah,menurutnya sama dengan perkataan, "Samahu khittatu khasfin.'"Dikatakan demikian bila seseorang telah dikuasai oleh siksaan yangberat menimpa dirinya. Amr ibnu Kalsum, salah seorang penyair,mengatakan:

إذا ما الملك سام الناس خسفا ... أبینا أن نقر الخسف فینا ...

Apabila raja menimpakan siksaan yang berat kepada orang-orang, maka kami memberonlak sebagai protes kami karena kami

menolak siksaan menimpa diri kami.

Menurut pendapat lain, arti yasumunakum ialah terus-menerusmenyiksa kalian; sama halnya dengan kata-kata saimatul ganam

Page 563: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang diambil dari makna terus-menerus menggembalakan ternakkambing. Demikian yang dinukil oleh Al-Qurtubi.

Sesungguhnya dalam ayat ini dikatakan: Mereka menyembelihanak kalian yang laki-laki dan membiarkan hidup anak kalian yangperempuan. (Al-Baqarah: 49) Tiada lain hal tersebut hanyalahsebagai tafsir dan penjelasan dari siksaan yang menimpa mereka,yang disebutkan pada kalimat sebelumnya, yaitu: merekamenimpakan kepada kalian siksaan yang seberat-beratnya. (Al-Baqarah: 49). Ayat-ayat tersebut merupakan tafsir atau penjelasandari firman sebelumnya, yaitu: Ingatlah akan nikmat-Ku yang telahAku anugerahkan kepada kalian. (Al-Baqarah: 47)

Adapun yang terdapat di dalam surat Ibrahim, yaitu ketika AllahSwt. berfirman:

{وذكرهم بأیام االله}

Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. (Ibrahim: 5)

Yakni pertolongan-pertolongan dan nikmat-nikmat-Nya kepadamereka, maka sangat sesuailah bila dikatakan dalam firmanselanjutnya: mereka menyiksa kalian dengan siksa yang pedih danmereka menyembelih anak-anak laki-laki kalian seria membiarkanhidup anak-anak perempuan kalian. (Ibrahim: 6)

Dalam surat ini lafaz az-zabah (penyembelihan) di-'ataf-kankepada lafaz yasumunakum untuk menunjukkan maknaberbilangnya nikmat dan pertolongan Allah Swt. kepada kaum BaniIsrail.

Fir'aun merupakan isim 'alam untuk nama julukan bagi seorangraja kafir dari bangsa Amaliq dan lain-lainnya (di negeri Mesir).

Page 564: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Seperti halnya 'Kaisar', isim alam untuk julukan bagi setiap raja yangmenguasai negeri Romawi dan Syam yang kafir; dan 'Kisra' julukanbagi Raja Persia, 'Tubba' julukan bagi raja negeri Yaman yang kafir,'Najasyi' julukan bagi raja yang menguasai negeri Habsyah, dan'Batalimus' nama julukan bagi Raja India.

Menurut suatu pendapat, nama Fir'aun yang hidup sezamandengan Nabi Musa a.s. adalah Al-Walid ibnu Mus'ab ibnur Rayyan.Menurut pendapat lainnya bernama Mus'ab ibnur Rayyan, diatermasuk salah seorang keturunan dari Amliq ibnul Aud ibnu Iramibnu Sam ibnu Nuh; sedangkan nama kunyah-nya ialah Abu Murrah.Ia berasal dari Persia, yaitu dari Istakhar. Apa pun asalnya dia,semoga laknat Allah atas dirinya.

************

Firman Allah Swt.:

{وفي ذلكم بلاء من ربكم عظیم}

Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besardari Tuhan kalian. (Al-Baqarah: 49)

Menurut Ibnu Jarir, makna ayat ialah bahwa apa yang telah Kamilakukan terhadap kalian, yakni Kami selamatkan kakek moyangkalian dari apa yang mengungkung diri mereka akibat siksaanFir'aun dan bala tentaranya, hal tersebut merupakan cobaan besarbagi kalian dari Tuhan. Dengan kata lain, hal tersebut merupakannikmat yang besar bagi kalian.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenaifirman Allah Swt.: merupakan cobaan yang besar dari Tuhan kalian.(Al-Baqarah: 49) Yang dimaksud dengan cobaan ialah nikmat.

Page 565: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mujahid mengatakan bahwa firman Allah Swt., "Merupakancobaan yang besar dari Tuhan kalian," artinya nikmat yang besardari Tuhan kalian.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Abul Aliyah, Abu Malik, danAs-Saddi serta lain-lainnya. Asal makna lafaz al-bala ialah cobaan,tetapi adakalanya cobaan itu ditujukan untuk kebaikan sama halnyadengan keburukan, seperti makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

ر والخیر فتنة} {ونبلوكم بالش

Dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikansebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (Al-Anbiya: 25)

یئات} {وبلوناهم بالحسنات والس

Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan(bencana) yang buruk-buruk agar mereka kembali (kepadakebenaran) (Al-A'raf: 168)

Ibnu Jarir mengatakan, makna cobaan untuk keburukankebanyakan dipakai kata balautuhu, abluhu, bala-an; sedangkanuntuk kebaikan dipakai kata ublihi, ibla-an, dan bala-an. Zuhair ibnuAbu Salma mengatakan dalam salah satu bait syairnya:

جزى االله بالإحسان ما فعلا بكم ... وأبلاهما خیر البلاء الذي یبلو

Semoga Allah membalas dengan kebajikan atas apa yang telahdilakukan oleh keduanya terhadap kalian, dan semoga Allah

mencoba keduanya dengan sebaik-baik cobaan yang diberikan-Nya.

Page 566: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam syair ini kedua sisi pengertian digabungkan menjadisatu, karena penyair bermaksud 'semoga Allah memberikankenikmatan kepada keduanya dengan nikmat yang paling baik yangdiberikan-Nya untuk menguji hamba-hamba-Nya'.

Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud dari firman-Nya, "Pada yang demikian itu terdapat cobaan," merupakan isyaratyang ditujukan kepada siksaan yang pernah mereka alami di masasilam, yakni siksaan yang hina, seperti anak-anak lelaki merekadisembelih dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup. Al-Qurtubi mengatakan bahwa hal ini merupakan pendapat jumhurulama. Dikatakannya sesudah dia mengetengahkan pendapatpertama tadi, selanjutnya dia mengatakan bahwa menurut jumhurulama isyarat ini ditujukan kepada penyembelihan dan yang semisaldengannya, sedangkan pengertian bala dalam ayat ini untukkeburukan, yang artinya ialah bahwa peristiwa penyembelihan anak-anak tersebut merupakan hal yang tidak disukai dan sebagai ujian.

*********

Firman Allah Swt.:

{وإذ فرقنا بكم البحر فأنجیناكم وأغرقنا آل فرعون وأنتمتنظرون}

Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untuk kalian, lalu Kamiselamatkan kalian dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya, sedangkan kalian sendiri menyaksikan. (Al-Baqarah:50)

Makna ayat, yaitu: Sesudah Kami selamatkan kalian dari Fir'aundan bala tentaranya, lalu kalian berangkat bersama Musa a.s., dan

Page 567: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Fir'aun pun berangkat pula mengejar kalian, maka Kami belahkanlaut buat kalian. Hal ini diberitakan oleh Allah Swt. secara rinci yangakan di-kemukakan pada tempatnya, dan yang paling panjangpembahasannya ialah dalam surat Asy-Syu'ara, insya Allah.

Fa anjainakum, yakni Kami selamatkan kalian dari mereka danKami halang-halangi antara kalian dan mereka; lalu Kamitenggelamkan mereka, sedangkan kalian sendiri menyaksikan haltersebut, agar hati kalian lebih tenang dan lega serta lebihmeyakinkan dalam menghina musuh kalian.

Abdur Razzaq meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari Abu Ishaq Al-Hamdani, dari Amr ibnu Maimun Al-Audisehubungan dengan firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami belahlaut untuk kalian," sampai dengan firman-Nya, "sedangkan kalianmenyaksikan." Bahwa tatkala Musa berangkat bersama kaum BaniIsrail, beritanya terdengar oleh Fir'aun. Maka Fir'aun berkata,"Janganlah kalian mengejar mereka sebelum ayam berkokok (waktupagi hari)." Akan tetapi, demi Allah, pada malam itu tiada seekorayam jago pun yang berkokok hingga pagi hari. Lalu Fir'aunmemerintahkan agar didatangkan ternak kambing, lalu kambing-kambing itu disembelih. Fir'aun berkata, "Aku tidak akan mengambilhatinya sebelum berkumpul di hadapanku enam ratus ribu orangQibti." Ternyata sebelum dia mengambil hati kambing-kambing yangtelah disembelih itu telah berkumpul di hadapannya enam ratus ribuorang Qibti.

Ketika Musa sampai di tepi laut, maka berkatalah kepadanyasalah seorang dari sahabatnya yang dikenal dengan nama Yusya'ibnu Nun, "Manakah perintah Tuhanmu?" Musa berkata, "Dihadapanmu," seraya mengisyaratkan ke arah laut. Lalu Yusya' ibnuNun memacu kudanya ke arah laut hingga sampai di tempat yangbesar ombaknya, kemudian ombak menepikannya dan ia kembali

Page 568: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(ke tepi), lalu bertanya lagi, "Manakah perintah Tuhanmu, hai Musa?Demi Allah, engkau tidaklah berdusta, tidak pula didustakan." Yusya'ibnu Nun melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali. Kemudian Allahmenurunkan wahyu-Nya kepada Musa dan memerintahkankepadanya agar memukul laut dengan tongkatnya. Musa a.s.memukulkan tongkatnya, ternyata laut terbelah, dan tersebutlahbahwa setiap belahan itu pemandangannya sama dengan bukit yangbesar.

Kemudian Musa berjalan bersama orang-orang yangmengikutinya, lalu Fir'aun dan bala tentaranya mengejar merekamelalui jalan yang telah ditempuh mereka. Tetapi ketika Fir'aun dansemua bala tentaranya telah masuk ke laut, maka Allahmenenggelamkan mereka dengan menangkupkan kembali laut atasdiri mereka. Karena itu, disebutkan di dalam firman-Nya: Dan Kamitenggelamkan Fir'aun dan para pengikutnya, sedangkan kaliansendiri menyaksikan. (Al-Baqarah: 50)

Hal yang sama dikatakan pula oleh bukan hanya seorang ulamaSalaf, seperti yang akan dijelaskan nanti pada tempatnya.

Di dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa hari tersebut adalahhari yang jatuh dalam bulan Asyura. Sebagaimana Imam Ahmadmeriwayatkan:

ثنا أیوب، عن عبد االله بن ثنا عبد الوارث، حد ان، حد ثنا عف حدسعید بن جبیر، عن أبیه، عن ابن عباس، قال: قدم رسول االله صلىاالله علیه وسلم المدینة فرأى الیهود یصومون یوم عاشوراء، فقال:"ما هذا الیوم الذي تصومون؟ ". قالوا: هذا یوم صالح، هذا یوم

Page 569: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

هم ، فصامه موسى، ى االله عز وجل فیه بني إسرائیل من عدو نجلام، فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "أنا أحق علیه السبموسى منكم". فصامه رسول االله صلى االله علیه وسلم، وأمربصومه.

telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakankepada kami Abdul Waris, telah menceritakan kepada kami Ayyub,dari Abdullah ibnu Sa'id ibnu Jubair, dari ayahnya, dari Ibnu Abbasyang menceritakan hadis berikut: Rasulullah Saw. tiba di Madinahdan beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa pada hadAsyura. Maka beliau bersabda, "Hari apakah sekarang yang kalianmelakukan puasa padanya?" Mereka menjawab, "Ini adalah hariyang baik, ini adalah hari ketika Allah Swt. menyelamatkan BaniIsrail dan musuh mereka, maka Musa melakukan puasa padanya."Lalu Rasulullah Saw. bersabda, "Aku lebih berhak terhadap Musadaripada kalian." Kemudian Rasulullah Saw. puasa danmemerintahkan (para sahabat) agar melakukan puasa di hari itu.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari, Imam Muslim,Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah melalui berbagai jalurperiwayatan dari Ayub As-Sukhtiyani dengan lafaz yang semisal.

م -یعني ثنا سلا بیع، حد ثنا أبو الر : حد وقال أبو یعلى الموصلي

قاشي عن أنس، عن النبي ي عن یزید الر ابن سلیم-عن زید العمصلى االله علیه وسلم قال: " فلق االله البحر لبني إسرائیل یومعاشوراء "

Page 570: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Ya’la Al-Mausuli meriwayatkan, telah menceritakan kepadakami Abur Rabi', telah menceritakan kepada kami Salam (yakni IbnuSulaim), dari Zaid Al-Ama, dari Yazid Ar-Raqqasyi, dari Anas r.a.yang menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Allahmembelah laut bagi kaum Bani Israil pada hari Asyura.

Hadis ini daif ditinjau dari sanad ini, karena sesungguhnya ZaidAl-Ama orangnya berpredikat daif, sedangkan gurunya, yaitu ZaidAr-Raqqasyi, lebih daif lagi darinya.

AL-BAQARAH, AYAT 51-53

{وإذ واعدنا موسى أربعین لیلة ثم اتخذتم العجل من بعده وأنتمظالمون (51) ثم عفونا عنكم من بعد ذلك لعلكم تشكرون (52) وإذآتینا موسى الكتاب والفرقان لعلكم تهتدون (53) }

Dan (ingatlah) ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikanTaurat sesudah) empat puluh malam, lalu kalian menjadikan anaklembu (sembahan kalian) sepeninggalnya dan kalian adalah orang-orang yang zalim. Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahankalian, agar kalian bersyukur. Dan (ingatlah) ketika Kami berikankepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan(antara yang benar dan yang salah), agar kalian mendapat petunjuk.

Allah Swt. berfirman, "Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Kuyang telah Kulimpahkan kepada kalian, Kumaafkan kalian ketikakalian menyembah anak lembu setelah kepergian Musa untukmemenuhi janji Tuhannya setelah masa janji tersebut telah tiba,yaitu empat puluh malam." Hal ini disebutkan di dalam surat Al-A'rafmelalui firman-Nya:

Page 571: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وواعدنا موسى ثلاثین لیلة وأتممناها بعشر}

Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat)sesudah berlalu waklu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakanjumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi). (Al-A'raf: 142)

Menurut suatu pendapat, tiga puluh malam itu adalah bulan ZulQa'dah, sedangkan yang sepuluh malam tambahannya jatuh padabulan Zul Hijjah. Hal ini terjadi setelah kaum Bani Israil selamat darikejaran Fir'aun dan pasukannya, dapat menyeberangi laut denganselamat.

Firman Allah, "Waiz ataina musal kitaba." Yang dimaksud denganAl-Kitab ialah kitab Taurat.

Walfurqan, yakni keterangan dan penjelasan yang membedakanantara perkara yang hak dan perkara yang batil, dan dapatmembedakan antara jalan hidayahnya dan kesesatan.

La'allakum tahtaduna, agar kalian mendapat petunjuk. Hal ini punterjadi sesudah mereka diselamatkan dari laut, seperti yangditunjukkan oleh konteks ayat dalam surat Al-A'raf tadi, juga karenafirman-Nya:

{ولقد آتینا موسى الكتاب من بعد ما أهلكنا القرون الأولىبصائر للناس وهدى ورحمة لعلهم یتذكرون}

Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa Al-Kitab(Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu,untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat agarmereka ingat. (Al-Qashash: 43)

Page 572: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut suatu pendapat, huruf wawu yang ada pada lafazwalfurqan merupakan huruf zaidah (tambahan). Makna yangdimaksud ialah "Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadaMusa Al-Kitab (Taurat) yang membedakan antara yang hak danyang batil". Akan tetapi, pendapat ini garib. Menurut pendapatlainnya lagi, memang memakai huruf 'ataf, sekalipun maknakeduanya sama; seperti juga yang terdapat pada perkataan seorangpenyair:

مت الأدیم لراقشیه ... فألفى قولها كذبا ومینا ... وقد

Ia menyerahkan kulit itu kepada orang yang akan mengukirnya,maka ternyata si pengukir menjumpai perkataannya penuh dengan

kedustaan dan bualan.

Penyair lainnya mengatakan:

ألا حبذا هند وأرض بها هند ... وهند أتى من دونها النأيوالبعد ...

Aduhai Hindun, seandainya di suatu daerah ada Hindun, danHindun yang pasti akan datang kepadanya orang yang jauh dan

orang yang bertempat tinggal jauh darinya.

Al-kazibu dan al-mainu pengertiannya sama, yaitu dusta; begitupula annayu dan al-bu'du menunjukkan makna yang sama, yaitujauh. Salah seorang penyair bernama Antrah mengatakan:

حییت من طلل تقادم عهده ... أقوى وأقفر بعد أم الهیثم ...

Page 573: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Aku teringat kepada suatu peninggalan yang telah lama, yang kinikelihatan kosong dan sepi sepeninggal Ummu Haisam.

Lafaz Iqfar di-ataf-kan kepada lafaz iqwa, sedangkan maknakedua-nya sama saja.

AL-BAQARAH, AYAT 54

{وإذ قال موسى لقومه یا قوم إنكم ظلمتم أنفسكم باتخاذكم العجلفتوبوا إلى بارئكم فاقتلوا أنفسكم ذلكم خیر لكم عند بارئكم فتابحیم (54) } اب الر علیكم إنه هو التو

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "HaiKaumku, sesungguhnya kalian telah menganiaya diri sendiri karenakalian telah menjadikan anak lembu (sesembahan kalian), makabertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kalian dan bunuhlah dirikalian. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yangmenjadikan kalian; maka Allah akan menerima tobat kalian.Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi MahaPenyayang."

Dalam ayat ini disebutkan sifat penerimaan tobat dari Allah Swt.atas kaum Bani Israil yang menyembah anak lembu.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku,sesungguhnya kalian telah menganiaya diri kalian sendiri karenakalian telah menjadikan anak lembu (sesembahan kalian)." (Al-Baqarah: 54) Musa a.s. mengatakan demikian untuk mengingatkanmereka kepada apa yang telah mereka lakukan, yaitu menyembah

Page 574: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

anak sapi seperti yang dilakukan oleh pendahulu mereka. Kisahmereka dinyatakan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya:

ا سقط في أیدیهم ورأوا أنهم قد ضلوا قالوا لئن لم یرحمنا {ولمربنا ویغفر لنا}

Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya danmengetahui bahwa mereka telah sesat, mereka pun berkata,"Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dantidak mengampuni kami...." (Al-A'raf: 149) hingga akhir ayat. Yangdemikian itulah yang dimaksud oleh Musa a.s. ketika ia mengatakanseperti apa yang disitir oleh firman-Nya: Hai kaumku, sesungguhnyakalian telah menganiaya diri kalian sendiri karena kalian telahmenjadikan anak lembu (sesembahan kalian). (Al-Baqarah: 54)

Abul Aliyah dan Sa'id ibnu Jubair serta Ar-Rabi' ibnu Anasmengatakan mengenai makna firman-Nya: Maka bertobatlah kaliankepada Tuhan yang menjadikan kalian. (Al-Baqarah: 54) Yaknikepada Pencipta kalian.

Menurut kami, di dalam firman-Nya, "Ila bari-ikum" (kepadaTuhan yang menciptakan kalian) terkandung isyarat yangmenunjukkan bahwa dosa mereka teramat besar. Dengan kata lain,bertobatlah kalian kepada Tuhan yang menciptakan kalian, karenakalian telah menyembah selain Dia bersama-Nya.

Imam Nasai, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkanmelalui hadis Yazid ibnu Harun, dari Al-Asbag ibnu Zaid Al-Wariq,dari Al-Qasim ibnu Abu Ayyub, dari Sa'id ibnu Jubair, dari IbnuAbbas r.a. yang mengatakan, "Allah Swt. berfirman bahwasesungguhnya tobat yang harus dilakukan oleh mereka ialah dengancara hendaknya setiap orang dari mereka (yang menyembah anak

Page 575: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lembu) membunuh orang yang dijumpainya tanpa memandangapakah dia orang tua atau anaknya. Dia harus membunuhnyadengan pedang tanpa mempedulikan siapa yang dibunuhnya ditempat tersebut. Maka Allah menerima tobat mereka yangmenyembunyikan dosa-dosanya dari Musa dan Harun, tetapikemudian ditampakkan oleh Allah Swt., lalu mereka mengakui dosa-dosanya dan mau melakukan apa yang diperintahkan kepadamereka. Allah memberikan ampunan kepada si pembunuh dan siterbunuh."

Hadis ini merupakan sebagian dari hadis Al-Futun, yang akandijelaskan nanti secara lengkap -—insya Allah— dalam tafsir suratThaha.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya AbdulKarim ibnul Haisam, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnuBasysyar, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah,bahwa Abu Sa'id telah menceritakan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbasyang mengatakan bahwa Musa a.s. berkata kepada kaumnya yangdisitir oleh firman-Nya: Maka bertobatlah kalian kepada Tuhan yangmenjadikan kalian, dan bunuhlah diri kalian. Hal itu adalah lebih baikbagi kalian pada sisi Tuhan yang menjadikan kalian; maka Allah akanmenerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerimatobat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 54) Musa a.s.menyampaikan perintah Tuhannya kepada kaumnya, hendaknyamereka membunuh diri mereka sendiri. Ibnu Abbas melanjutkankisahnya, bahwa Nabi Musa a.s. memanggil orang-orang yangmenyembah anak lembu, lalu mereka duduk, sedangkan orang-orang yang tidak ikut menyembah anak lembu berdiri, kemudianmereka mengambil pisaunya masing-masing dan dipegang olehtangan mereka. Setelah itu terjadilah cuaca yang gelap gulita, lalusebagian dari mereka membunuh sebagian yang lainnya. Ketikagelap lenyap dari mereka, ternyata orang-orang yang terbunuh

Page 576: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berjumlah tujuh puluh ribu orang. Semua orang yang terbunuh darikalangan mereka diterima tobatnya, dan semua orang yang masihhidup diterima pula tobatnya.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadanya Al-Qasim ibnu Abu Murrah, bahwa ia pernah mendengar Sa'id ibnuJubair dan Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:dan bunuhlah diri kalian sendiri. (Al-Baqarah: 54) Sebagian darimereka bangkit melabrak sebagian yang lain dengan pisau, lalusebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain; seseorangtidak mempunyai belas kasihan terhadap kerabatnya, tidak pulaterhadap orang lain. Hingga Musa a.s. mengisyaratkan dengan kainjubahnya, barulah mereka melemparkan semua senjata yang ada ditangannya; ternyata jumlah mereka yang terbunuh ada tujuh puluhribu orang. Sesungguhnya Allah menurunkan wahyu kepada Musa,"Hentikanlah, sudah cukup bagimu!" Yang demikian itu terjadi di saatMusa a.s. mengisyaratkan dengan kain jubahnya (untukmenghentikan mereka).

Ali r.a. meriwayatkan hal yang semisal.

Qatadah mengatakan bahwa Musa a.s. memerintahkan kepadakaumnya untuk melakukan hal yang sangat berat, lalu merekabangkit dan saling menyembelih dengan pisau-pisau yang tajam,sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain. Ketikapembalasan Allah telah cukup menimpa mereka, maka barulahpisau-pisau itu terjatuh dari tangan mereka dan berhentilahpembunuhan di kalangan mereka; lalu Allah menerima tobat orang-orang yang masih hidup dari kalangan mereka, dan yang terbunuhdianggap sebagai mati syahid.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka tertimpa kabutyang sangat gelap, lalu sebagian dari mereka membunuh sebagian

Page 577: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang lain; setelah itu lenyaplah cuaca gelap yang menyelimutimereka, kemudian tobat mereka baru diterima.

As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya: dan bunuhlah diri kalian sendiri. (Al-Baqarah: 54) Bahwa orang-orang yang menyembah anak lembu saling membunuh denganorang-orang yang tidak menyembahnya, dan orang-orang yanggugur dari kedua belah pihak dianggap sebagai mati syahid. Ketikaorang-orang yang terbunuh banyak sekali —hingga hampirsemuanya binasa— saat itu jumlah mereka yang terbunuh ada tujuhpuluh ribu orang. Kemudian Musa dan Harun berdoa kepada Allah,"Wahai Tuhan kami, Engkau telah membinasakan Bani Israil. WahaiTuhan kami, sisakanlah, sisakanlah." Lalu Allah memerintahkankepada mereka agar menjatuhkan senjatanya masing-masing danmenerima tobat mereka. Tersebutlah bahwa orang-orang yanggugur dari kedua belah pihak dianggap sebagai mati syahid,sedangkan orang-orang yang masih hidup diampuni dosa-dosanya.Yang demikian itu dinyatakan dalam firman-Nya: Maka Allah akanmenerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerimatobat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 54)

Az-Zuhri mengatakan, tatkala Bani Israil diperintahkanmembunuh diri mereka sendiri, maka mereka berperang; dan Musaa.s. ada bersama mereka. Lalu pedang-pedang pun berlaga danmereka saling menusuk dengan pisau belati, sedangkan Musa a.s.berdoa mengangkat kedua tangannya. Ketika sebagian dari merekaberhenti sejenak, maka mereka berkata, "Wahai Nabi Allah,berdoalah kepada Allah untuk kami." Lalu mereka memegang kedualengan Nabi Musa a.s. dan menopang kedua tangannya (agar terusberdoa). Keadaan mereka masih terus dalam keadaan berperang;ketika Allah menerima tobat mereka, maka barulah tangan merekaberhenti, tidak lagi saling membunuh di antara sesamanya, dansemua senjata mereka lemparkan. Sedangkan Musa a.s. dan kaum

Page 578: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Bani Israil merasa sedih melihat mereka yang terbunuh darikalangan mereka sendiri. Lalu Allah Swt. berfirman kepada Musaa.s., "Apakah yang membuatmu sedih? Orang yang terbunuh darikalangan mereka, mereka hidup di sisi-Ku dengan diberi rezeki; danorang-orang yang masih hidup, sesungguhnya Aku telah menerimatobatnya." Maka bergembiralah Nabi Musa a.s. dan kaum Bani Israilkarena hal tersebut. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengansanad yang jayyid, dari Az-Zuhri.

Ibnu Ishaq mengatakan, "Ketika Musa kembali kepada kaumnyadan membakar anak lembu itu, lalu menaburkan debunya di laut,kemudian ia berangkat bersama sebagian kaum yang dipilihnyamenuju kepada Rabbnya; lalu mereka disambar petir, kemudiandihidupkan kembali. Kemudian Musa a.s. meminta kepadaTuhannya tobat bagi kaum Bani Israil atas dosa mereka yangmenyembah anak lembu. Maka Allah Swt. menolaknya kecuali jikamereka membunuh diri mereka sendiri."

Ibnu Ishaq melanjutkan kisahnya, "Telah sampai kepadaku suatukisah yang menyatakan bahwa kaum Bani Israil berkata kepadaMusa, 'Kami akan teguh kepada perintah Allah.' Lalu Musamemerintahkan kepada orang yang tidak ikut menyembah anaklembu untuk membunuh orang yang menyembahnya. Kemudianmereka yang menyembah anak lembu duduk di suatu tanah lapang,lalu kaum yang tidak menyembah anak lembu menghunuspedangnya masing-masing dan membunuh mereka yangmenyembahnya. Maka kaum wanita dan anak-anak berdatangankepadanya, menangis seraya meminta maaf buat mereka. LaluAllah menerima tobat dan maaf mereka; maka Allah memerintahkankepada Musa agar mereka menjatuhkan pedangnya masing-masing(menghentikan pembunuhan)."

Page 579: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdur Rahman ibnu Zaid Ibnu Aslam mengatakan bahwa ketikaMusa kembali kepada kaumnya, di antara kaumnya terdapat tujuhpuluh orang kaum laki-laki yang memisahkan diri mereka bersamaHarun tidak ikut menyembah anak lembu. Maka Musa berkatakepada mereka, "Berangkatlah kalian ke tempat yang telahdijanjikan oleh Tuhan kalian!" Mereka menjawab, "Hai Musa, tiadajalan untuk bertobat." Musa menjawab, "Tidak." Bunuhlah diri kalian,hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yang menjadikankalian; maka Allah akan menerima tobat kalian. (Al-Baqarah: 54)Lalu mereka menghunus pedang, pisau belati, kapak, dan senjatalainnya. Kemudian Allah mengirimkan kabut kepada mereka, lalumereka mencari-cari dengan tangannya masing-masing dansebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain. Saat ituseseorang menjumpai orang tua dan saudaranya, lalu iamembunuhnya tanpa ia ketahui. Di dalam kegelapan itu merekasaling menyerukan, "Semoga Allah mengasihani hamba yangbersikap sabar terhadap dirinya hingga memperoleh rida Allah."Orang-orang yang gugur dalam peristiwa itu adalah orang-orangyang mati syahid, sedangkan orang-orang yang masih hidupditerima tobatnya. Kemudian Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslammembacakan firman-Nya: Maka Allah akan menerima tobat kalian.Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi MahaPenyayang. (Al-Baqarah: 54)

AL-BAQARAH, AYAT 55-56

{وإذ قلتم یا موسى لن نؤمن لك حتى نرى االله جهرة فأخذتكماعقة وأنتم تنظرون (55) ثم بعثناكم من بعد موتكم لعلكم الصتشكرون (56) }

Page 580: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (ingatlah) ketika kalian berkata, "Hai Musa, kami tidak akanberiman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang,"karena itu kalian disambar halilintar, sedangkan kalianmenyaksikannya. Setelah itu Kami bangkitkan kalian sesudah kalianmati, supaya kalian bersyukur.

Allah Swt. berfirman, "Ingatlah akan nikmat-Ku yang telahKulimpahkan kepada kalian, yaitu Aku hidupkan kembali kaliansesudah kalian mati tertimpa halilintar, ketika kalian memintasebelumnya agar dapat melihat-Ku secara terang-terangan, padahalhal tersebut tidak akan mampu kalian lakukan dan tidak pula bagiorang-orang seperti kalian." Demikian menurut tafsir yang dikatakanoleh Ibnu Juraij.

Ibnu Abbas r.a. mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini,makna jahratan ialah terang-terangan. Hal yang sama dikatakanpula oleh Ibrahim ibnu Tahman, dari Abbad ibnu Ishaq, dari AbulHuwairis, dari Ibnu Abbas. Disebutkan bahwa Ibnu Abbasmengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Kami tidakakan beriman kepadamu sebelum kami dapat melihat Allah denganterang" (Al-Baqarah: 55). Yang dimaksud dengan lafaz jahrah ialahterang-terangan. Dengan kata lain, kami baru mau berimankepadamu bila kami dapat melihat Allah dengan terang.

Qatadah dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan sehubungandengan makna firman-Nya, "Hatta narallaha jahratan." Yangdimaksud dengan jahratan ialah 'iyanan (terang-terangan tanpaaling-aling).

Abu Ja'far meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas. Mereka yangmengatakan demikian berjumlah tujuh puluh orang, yaitu merekayang dipilih oleh Nabi Musa a.s.; lalu mereka berangkat bersamaNabi Musa. Ar-Rabi' ibnu Anas melanjutkan kisahnya, bahwamereka hanya mendengar kalam saja, lalu mereka berkata: Kami

Page 581: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah denganterang. (Al-Baqarah: 55) Kemudian mereka mendengar suarapekikan yang dahsyat, akhirnya mereka mati semua.

Marwan ibnul Hakam, ketika sedang berkhotbah di atas mimbarMekah, antara lain mengatakan bahwa makna as-sa'iqah ialah suarapekikan yang dahsyat dari langit.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:karena itu kalian disambar halilintar. (Al-Baqarah: 55) Menurutnya,yang dimaksud dengan as-sa'iqah ialah api (yang turun dari langit).

Urwah ibnu Ruwayyim mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: sedangkan kalian menyaksikannya. (Al-Baqarah: 55)Sebagian dari mereka disambar halilintar, sedangkan sebagian yanglainnya melihat peristiwa tersebut. Kemudian mereka yangtersambar halilintar itu dihidupkan kembali, lalu sebagian yanglainnya tersambar halilintar.

As-Saddi mengatakan bahwa firman-Nya, "Karena itu, kaliandisambar halilintar" (Al-Baqarah: 55), lalu mereka mati. Makaberdirilah Nabi Musa seraya menangis dan berdoa kepada Allahserta mengatakan, "Wahai Tuhanku, apakah yang akan kukatakankepada Bani Israil jika aku kembali menemui mereka, sedangkanEngkau telah binasakan orang-orang terpilih dari mereka." Musaberkata pula yang disitir oleh firman-Nya:

فهاء منا} {لو شئت أهلكتهم من قبل وإیاي أتهلكنا بما فعل الس

Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkaumembinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkaumembinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurangakal di antara kami? (Al-A'raf: 155)

Page 582: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Musa a.s. yangisinya mengatakan bahwa mereka yang tujuh puluh orang itutermasuk orang-orang yang menyembah anak lembu. Setelah ituAllah menghidupkan mereka; mereka bangkit dan hidup seorangdemi seorang, sedangkan sebagian dari mereka melihat sebagianyang lain dalam keadaan dihidupkan. Yang demikian itu adalahmakna yang terkandung di dalam firman-Nya: Sesudah itu Kamibangkitkan kalian sesudah kalian mati, supaya kalian bersyukur. (Al-Baqarah: 56)

Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa kematian mereka itumerupakan hukuman bagi mereka, kemudian mereka dihidupkankembali sesudah mati untuk menunaikan ajal (sisa umur)nya.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Salamahibnul Fadl, dari Muhammad ibnu Ishaq yang mengatakan bahwatatkala Musa kembali kepada kaumnya dan ia melihat apa yangmereka kerjakan, yaitu menyembah anak lembu, dan ia mengatakanapa yang telah dikatakannya kepada saudaranya (Harun), jugakepada Samiri, lalu ia membakar patung anak lembu itu danmenaburkan abunya ke laut, kemudian ia memilih tujuh puluh oranglelaki yang terbaik dari kalangan kaumnya. Ia berkata kepadamereka, "Berangkatlah kalian ke tempat yang telah dijanjikan olehAllah, bertobatlah kalian kepada Allah atas apa yang telah kalianperbuat, dan mohonlah tobat kepada-Nya atas orang-orang yangkalian tinggalkan di belakang kalian dari kalangan kaum kalian.Berpuasalah kalian, bersucilah, dan bersihkanlah pakaian kalian."

Kemudian Musa a.s. berangkat membawa mereka menuju BukitTursina pada waktu yang telah dijanjikan oleh Allah kepadanya.

Page 583: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Musa tidak pernah datang kepada-Nya kecuali dengan seizin danrestu dari-Nya.

Menurut riwayat yang sampai kepadaku, ketujuh puluh orang itudi saat mereka melakukan apa yang diperintahkan oleh Musa danmereka berangkat untuk menjumpai Allah, mereka berkata kepadaMusa, "Hai Musa, mohonkanlah bagi kami kepada Tuhanmu agarkami di-perkenankan dapat mendengar kalam Tuhan kami." Musamenjawab "Baiklah."

Ketika Musa mendekati bukit tersebut, maka datanglah awanyang menaunginya hingga menutupi seluruh bukit, lalu Musamendekat dan masuk ke dalam awan tersebut, setelah itu ia berkatakepada kaumnya, "Mendekatlah kalian." Musa a.s. apabila diajakbicara oleh Allah, maka memancarlah dari keningnya nur yangcemerlang, tiada seorang pun dari Bani Adam yang mampumemandangnya; maka Allah membuat hijab (penutup) bagi nurtersebut. Lalu kaum pun mendekat. Ketika mereka masuk ke dalamawan tersebut, mereka menyungkur sujud dan mereka mendengarsuara Allah yang sedang berbicara kepada Musa a.s. memerintahdan melarangnya dengan ucapan, "Lakukanlah," atau "Janganlahkamu lakukan."

Ketika Allah Swt. selesai berbicara kepada Musa, tersingkaplahawan tersebut, dan Musa menghadap ke arah mereka; ternyatamereka berkata kepada Musa a.s., seperti yang disitir oleh firman-Nya: Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihatAllah dengan terang. (Al-Baqarah: 55) Maka mereka tertimpa olehgempa dahsyat —yaitusa'iqah— hingga mereka mati semuanya.Lalu Musa a.s. bangkit meminta tolong kepada Tuhannya danberdoa, memohon kepadanya seraya berkata, seperti yangdisebutkan oleh firman-Nya:

Page 584: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{رب لو شئت أهلكتهم من قبل [وإیاي] }

Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkaumembinasakan mereka dan aku sebelum ini. (Al-A'raf: 155)

Mereka benar-benar tidak mengerti, apakah Engkaumembinasakan orang-orang yang berada di belakangku darikalangan Bani Israil karena perbuatan orang-orang yang bodoh darikalangan kami? Dengan kata lain, sesungguhnya hal ini merupakankebinasaan bagi mereka. Aku memilih tujuh puluh orang terbaik darikalangan mereka agar aku kembali nanti bersama mereka,sedangkan sekarang tiada seorang pun dari mereka yang tersisa.Apakah yang menjadi bukti bagiku buat mereka agar mereka maupercaya kepadaku dan beriman kepadaku sesudah peristiwa ini?Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.

Musa a.s. terus-menerus memohon kepada Tuhannya danmemina hingga Allah mengembalikan roh mereka kepada mereka,lalu Musa a.s. memohon kepada Allah ampunan dan tobat bagi BaniIsrail yang telah menyembah anak sapi. Maka Allah berfirman,"Tidak, kecuali jika mereka membunuh diri mereka sendiri."Demikianlah menurut konteks (lafaz) yang diketengahkan olehMuhammad ibnu Ishaq.

Ismail ibnu Abdur Rahman As-Saddi Al-Kabir mengatakan,"Setelah kaum Bani Israil tobat dari menyembah anak lembu danAllah menerima tobat mereka dengan cara sebagian dari merekamembunuh sebagian yang lain sesuai dengan apa yang telahdiperintahkan oleh Allah kepada mereka, lalu Allah memerintahkankepada Musa agar datang membawa semua orang dari kalanganBani Israil untuk memohon maaf kepada Allah atas penyembahanmereka terhadap anak lembu. Musa a.s. mengadakan suatu

Page 585: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

perjanjian dengan mereka, lalu memilih tujuh puluh orang darikalangan mereka, yaitu orang-orang yang ditunjuknya secaratertentu. Kemudian ia berangkat bersama mereka untuk memintamaaf kepada Allah. Hingga akhir hadis."

Konteks hadis ini memberikan pengertian bahwa khitab yangterdapat di dalam firman berikut ditujukan kepada Bani Israil, yaitu:Dan (ingatlah) ketika kalian berkata, "Hai Musa, kami tidak akanberiman sebelum kami melihat Allah dengan terang." (Al-Baqarah:55)

Makna yang dimaksud ialah, mereka yang tujuh puluh orangtersebut yaitu yang dipilih oleh Musa a.s. dari kalangan mereka.Kebanyakan ulama tafsir tidak meriwayatkan kisah ini selain dariIsmail ibnu Abdur Rahman sendiri.

Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya menilai garib kisah yangmenceritakan perihal ketujuh puluh orang tersebut, yaitu setelahmereka dihidupkan kembali oleh Allah, mereka berkata, "Hai Musa,sesungguhnya kamu tidak sekali-kali meminta sesuatu kepada Allahmelain-kan Dia memberimu, maka doakanlah semoga Allahmenjadikan kami sebagai nabi-nabi-Nya." Kemudian Musa a.s.berdoa memohon hal itu kepada Allah, dan Allah memperkenankandoanya.

Riwayat ini sangat garib, mengingat di masa Nabi Musa tidak adanabi lain kecuali Harun, kemudian Yusya' ibnu Nun. Kaum ahli kitabkeliru pula dalam dakwaan mereka yang mengatakan bahwa merekayang tujuh puluh orang itu telah melihat Allah Swt dengan terang-terangan. Karena sesungguhnya Musa yang diajak bicara oleh AllahSwt sendiri pernah meminta hal tersebut, tetapi ditolak, manamungkin hai tersebut diperkenankan bagi mereka.

Page 586: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pendapat kedua mengenai makna ayat ini disebutkan oleh AbdurRahman ibnu Zaid ibnu Aslam dalam tafsir ayat ini, bahwa tatkalaMusa kembali dari sisi Tuhannya kepada kaumnya denganmembawa lauh-lauh yang padanya termaktub kitab Taurat, maka iamenjumpai mereka sedang menyembah anak lembu. Maka iamemerintahkan kepada mereka agar membunuh diri mereka sendiridan mereka melakukannya, lalu Allah menerima tobat mereka.Musa berkata kepada mereka, "Sesungguhnya lembaran-lembaranini berisikan Kitabullah, di dalamnya terkandung urusan kalian yangdiperintahkan oleh Allah dan larangan-Nya yang harus kalian jauhi."Mereka bertanya, "Siapakah yang mau percaya kepadaomonganmu itu? Tidak, demi Allah, kecuali jika kami dapat melihatAllah dengan terang hingga Allah sendirilah yang menyerahkannyakepada kami, lalu Dia berfirman, 'Inilah Kitab-Ku, maka ambillah olehkalian!' Maka mengapa Allah tidak mau berbicara kepada kamisebagaimana Dia berbicara kepadamu, hai Musa?" Abdur Rahmanibnu Zaid membacakan firman-Nya: Kami tidak akan berimankepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang. (Al-Baqarah:55) dan melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu Allah murka, laluterjadilah halilintar sesudah tobat mereka, kemudian merekadisambar oleh halilintar itu hingga semuanya mati. Setelah itu Allahmenghidupkan mereka kembali. Abdur Rahman Ibnu Zaidmembacakan firman-Nya: Setelah itu Kami bangkitkan kaliansesudah kalian mati, supaya kalian bersyukur. (Al-Baqarah: 56)Musa a.s. berkata kepada mereka, "Ambillah Kitabullah ini!" Merekamenjawab, "Tidak." Musa a.s. berkata, "Apakah yang telah menimpakalian?" Mereka menjawab, "Kami mengalami mati, kemudian kamidihidupkan kembali." Musa a.s. berkata, "Terimalah Kitabullah ini."Mereka menjawab, "Tidak." Maka Allah mengirimkan malaikat, lalumalaikat mencabut bukit dan mengangkatnya di atas mereka.Konteks riwayat ini menunjukkan bahwa mereka dikenakan taklif(paksaan) untuk mengamalkan kitab itu sesudah mereka dihidupkankembali.

Page 587: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Mawardi meriwayatkan dua pendapat sehubungan denganmasalah ini: Pertama, taklif (paksaan) tersebut tidak ada, mengingatmereka telah menyaksikan perkara tersebut secara terang-terangan, sehingga terpaksa mereka mempercayainya. Kedua,mereka dikenakan taklif agar tiada seorang pun yang berakalmelainkan terkena taklif. Al-Qurtubi mengatakan bahwa pendapatyang kedua inilah yang benar, karena kesaksian mereka terhadapperkara-perkara yang menakjubkan bukan berarti menggugurkantaklif dari pundak mereka, mengingat kaum Bani Israil memang telahmenyaksikan banyak perkara besar yang bertentangan denganhukum alam. Akan tetapi, sekalipun demikian mereka tetapdikenakan taklif dalam hal tersebut.

AL-BAQARAH, AYAT 57

لوى كلوا من طیبات {وظللنا علیكم الغمام وأنزلنا علیكم المن والسما رزقناكم وما ظلمونا ولكن كانوا أنفسهم یظلمون (57) }

Dan Kami naungi kalian dengan awan dan Kami turunkan kepadakalian manna dan salwa. Makanlah dari makanan yang baik-baikyang telah Kami berikan kepada kalian. Dan tidaklah merekamenganiaya Kami, tetapi merekalah yang menganiaya diri merekasendiri.

Setelah Allah Swt. menyebutkan perihal murka yang Diahapuskan terhadap mereka, maka Allah kembali mengingatkanmereka akan limpahan nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh-Nyakepada mereka. Untuk itu Allah berfirman:

{وظللنا علیكم الغمام}

Page 588: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan Kami naungi kalian dengan awan. (Al-Baqarah: 57)

Al-gamam adalah bentuk jamak dari gamamah; dinamakandemikian karena gamamah menutupi langit, artinya awan putih.Mereka dinaungi oleh awan agar terhindar dari sengatan panasmatahari padang pasir yang sangat terik itu. Imam Nasai dan lain-lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam hadis Al-Futun, bahwamereka dinaungi oleh awan ketika berada di padang pasir. Ibnu AbuHatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Ibnu Umar, Ar-Rabi' ibnuAnas, Abul Mijlaz, Ad-Dahhak, dan As-Saddi hal yang semisaldengan apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas.

Al-Hasan dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya, "Wazallalna 'alaikumul gamama," bahwa hal ini terjadi dipadang pasir; mereka dinaungi oleh awan tersebut hingga terhindardari teriknya matahari. Ibnu Jarir dan lain-lainnya mengatakanbahwa awan tersebut lebih sejuk dan lebih baik daripada awanbiasa.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Huzaifah, telah menceritakan kepada kami Syiblun, dari IbnuAbu Nujaih, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya ini,bahwa yang dimaksud dengan awan di sini bukanlah awan yangAllah datangkan dengannya kelak di hari kiamat, melainkan awanyang khusus hanya bagi mereka. Hal yang sama diriwayatkan pulaoleh Ibnu Jarir, dari Al-Musanna ibnu Ibrahim, dari Abu Huzaifah. Halyang sama diriwayatkan pula oleh As-Sauri dan lain-lainnya, dariIbnu Abu Nujaih, dari Mujahid.

Seakan-akan dimaksudkan —hanya Allah yang mengetahui—bahwa awan tersebut bukanlah seperti awan yang ada pada kita,melainkan jauh lebih indah dan lebih semerbak serta lebih baikpemandangannya.

Page 589: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sunaid di dalam kitab tafsirnya mengatakan dari Hajjaj ibnuMuhammad, dari Ibnu Juraij, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakansehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan Kami naungi kaliandengan awan. (Al-Baqarah: 57) Bahwa awan tersebut lebih sejukdan lebih semerbak baunya daripada awan biasa. Awan inilah yangAllah datang dengan memakainya, seperti yang dinyatakan di dalamfirman-Nya:

{هل ینظرون إلا أن یأتیهم االله في ظلل من الغمام والملائكة}

Tiada yang mereka nanti-nantikan (pada hari kiamat) melainkandatangnya Allah dalam naungan awan dan malaikat. (Al-Baqarah:210)

Awan inilah yang para malaikat datang dengan membawanyadalam Perang Badar. Ibnu Abbas mengatakan, awan tersebutlahyang menaungi mereka (Bani Israil) ketika di padang pasir.

******************

Firman Allah Swt.:

{ {وأنزلنا علیكم المن

dan Kami turunkan kepada kalian manna. (Al-Baqarah: 57)

Keterangan para ahli tafsir berbeda-beda sehubungan denganhakikat dari manna ini. Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari IbnuAbbas, bahwa manna turun pada mereka di pohon-pohon, lalumereka menaikinya dan memakannya dengan sepuas-puasnya.

Page 590: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mujahid mengatakan bahwa manna adalah getah. Ikrimahmengatakan bahwa manna ialah sesuatu makanan yang diturunkanoleh Allah kepada mereka seperti hujan gerimis.

As-Saddi mengatakan bahwa mereka berkata, "Hai Musa,bagaimanakah kami dapat hidup di sini tanpa ada makanan?" MakaAllah menurunkan manna kepada mereka. Manna itu turun, laluterjatuh pada pohon zanjabil (jahe).

Qatadah mengatakan bahwa manna turun di tempat merekaberada seperti turunnya salju, bentuknya lebih putih daripada susudan rasanya lebih manis daripada madu; manna turun kepadamereka mulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbit. Seseorangdari mereka mengambil sekadar apa yang cukup bagi keperluannyadi hari itu. Apabila ia mengambil lebih dari itu, maka manna menjadibusuk dan tidak tersisa. Akan tetapi, bila hari yang keenam tiba —yakni hari Jum’at— maka seseorang mengambil kebutuhannya darimanna untuk hari itu dan hari besoknya, mengingat hari besoknyaadalah hari Sabtu. Karena hari Sabtu merupakan hari libur mereka,tiada seorang pun yang bekerja pada hari itu untuk penghidupannya,hal ini semua terjadi di daratan.

Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa manna adalah minumanyang diturunkan kepada mereka (kaum Bani Israil), rupanya sepertimadu; mereka mencampurnya dengan air, lalu meminumnya.

Wahb ibnu Munabbih pernah ditanya mengenai manna. Iamenjawab bahwa manna adalah roti lembut seperti biji jagung atauseperti dedak.

Abu Ja'far ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kamiAbu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Jabir, dariAmir (yaitu Asy-Sya'bi) yang mengatakan bahwa madu kalian ini

Page 591: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

merupakan sepertujuh puluh dari manna. Hal yang sama dikatakanpula oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, bahwa mannaadalah madu.

Telah disebutkan di dalam syair Umayyah ibnu Abu Silt sepertiberikut

فرأى االله أنهم بمضیع ... لا بذي مزرع ولا مثمورا ...

فسناها علیهم غادیات ... وترى مزنهم خلایا وخورا ...

عسلا ناطفا وماء فراتا ... وحلیبا ذا بهجة مرمورا

Allah melihat bahwa mereka berada di tempat yang tandus, tiadatanaman dan tiada buah-buahan. Maka Dia menyirami mereka

dengan hujan, dan mereka melihat hujan yang menimpa merekaberupa tetesan madu dan air yang jernih serta air susu yang murni

lagi cemerlang.

An-natif artinya cairan, sedangkan al-halibul mazmur artinya susuyang murni lagi jernih. Tujuan utama dari semuanya dapatdisimpulkan bahwa ungkapan para ahli tafsir mengenai hakikatmanna berdekatan dan tidak terlalu jauh. Di antara mereka adayang menafsirkannya sebagai minuman. Akan tetapi, kenyataannyahanya Allah yang mengetahui; dapat disimpulkan bahwa mannaadalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada mereka, baikberupa makanan atau minuman atau lainnya, yang dihasilkan tanpasusah payah.

Manna yang dikenal ialah 'jika dimakan dengan sendirinya, makamerupakan makanan dan manisan; jika dicampur dengan air, maka

Page 592: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

merupakan minuman yang enak; jika dicampur dengan lainnyamerupakan jenis yang lain'. Akan tetapi, hal ini semata bukanlahmakna yang dimaksud oleh ayat. Sebagai dalilnya ialah sebuahriwayat yang diketengahkan oleh Imam Bukhari.

ثنا سفیان، عن عبد الملك، ثنا أبو نعیم، حد : حد قول البخاريعن عمر بن حریث عن سعید بن زید، رضي االله عنه، قال: قال، وماؤها شفاء النبي صلى االله علیه وسلم: "الكمأة من المنللعین".

Imam Bukhari telah mengatakan, telah menceritakan kepadakami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari AbdulMalik ibnu Umair ibnu Hurayyis, dari Sa'id ibnu Zaid r.a. yangmenceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Jamur kam’ahberasal dari manna: airnya mengandung obat penawar bagi mata.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad, dari Sufyan ibnuUyaynah, dari Abdul Malik (yaitu Ibnu Umair) dengan lafaz yangsama. Jama'ah mengetengahkan hadis ini di dalam kitabnyamasing-masing —kecuali Abu Daud— melalui berbagai jalur dariAbdul Malik alias Ibnu Umair dengan lafaz yang sama. ImamTurmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan sahih.

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis inimelalui riwayat Al-Hakam, dari Al-Hasan Al-'Urni dari Amr ibnuHurayyis dengan lafaz yang sama.

Page 593: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فر ومحمود بن ثنا أبو عبیدة بن أبي الس : حد قال الترمذيد بن عمرو، عن أبي ثنا سعید بن عامر، عن محم غیلان، قالا حدسلمة، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم:م، والكمأة من المن وماؤها "العجوة من الجنة، وفیها شفاء من السشفاء للعین"

Imam Turmuzi meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Ubaidah ibnu Abus Safar dan Mahmud ibnu Gailan; keduanyamengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnuAmri, dari Muhammad ibnu Amr, dari Abu Salamah, dari AbuHurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda: Ajwah (buah kurma masak) berasal dari surga, didalamnya terkandung obat penyembuh dari keracunan; dan jamurkam’ah berasal dari manna, airnya mengandung obat penyembuhbagi (penyakit) mata.

Hadis ini hanya diketengahkan oleh Imam Turmuzi, kemudian diamengatakan bahwa hadis ini hasan garib. Kami tidak mengetahuinyamelainkan melalui hadis Muhammad ibnu Muhammad ibnu Amr; jikatidak demikian, berarti dari hadis Sa'id ibnu Amr dari Muhammadibnu Amr. Di dalam bab ini diriwayatkan pula dari Sa'id ibnu Zaid danAbu Sa'id serta Jabir, menurut Imam Turmuzi.

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan pula di dalamkitab tafsirnya melalui jalur lain dari Abu Hurairah. Untuk itu diamengatakan:

Page 594: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا أسلم بن سهل، ، حد ثنا أحمد بن الحسن بن أحمد البصري حدحمن، عن قتادة ثنا طلحة بن عبد الر ثنا القاسم بن عیسى، حد حدعن سعید بن المسیب، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله صلى، وماؤها شفاء للعین". االله علیه وسلم: "الكمأة من المن

telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Hasan ibnu AhmadAl-Basri, telah menceritakan kepada kami Aslam ibnu Sahl, telahmenceritakan kepada kami Al-Qasim ibnu Isa, telah menceritakankepada kami Talhah ibnu Abdur Rahman, dari Qatadah, dari Sa'idibnul Musayyab, dari Abu Hurairah r.a. telah menceritakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Jamur kam’ah berasal darimanna, airnya mengandung obat penyembuh bagi penyakit mata.

Hadis ini berpredikat garib bila ditinjau dari sanad ini, dan Talhahibnu Abdur Rahman ini adalah As-Sulami Al-Wasiti, dijuluki dengansebutan Abu Muhammad. Menurut pendapat lain, dia adalah AbuSulaiman Al-Muaddib; dan Al-Hafiz Abu Ahmad ibnu Abdimengatakan sesuatu tentang dirinya. Dia meriwayatkan dariQatadah banyak riwayat yang tidak dapat diikuti (dipakai).

Kemudian Imam Turmuzi mengatakan:

ثنا أبي، عن ثنا معاذ بن هشام، حد ار، حد د بن بش ثنا محم حدقتادة، عن شهر بن حوشب، عن أبي هریرة: أن ناسا من أصحاب

النبي صلى االله علیه وسلم قالوا: الكمأة جدري الأرض، فقال نبي

Page 595: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، وماؤها شفاء للعین، االله صلى االله علیه وسلم: "الكمأة من المنم". والعجوة من الجنة وهي شفاء من الس

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telahmenceritakan kepada kami Mu'az ibnu Hisyam, telah menceritakankepada kami Abu Qatadah, dari Syahr ibnu Hausyab, dari AbuHurairah r.a. yang menceritakan bahwa para sahabat Nabi Saw.mengatakan, "Kam’ah merupakan akar yang ada di dalam tanah."Maka Nabi Saw. bersabda: Kam’ah berasal dari manna, airnyamengandung obat penyembuh bagi (penyakit) mata. Dan ajwahberasal dari surga, ia mengandung obat penawar untuk racun.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Nasai, dari Muhammad ibnuBasysyar dengan lafaz yang sama. Diriwayatkan pula dariMuhammad ibnu Basysyar, dari Gundar, dari Syu'bah ibnu Abu BisyrJa'far ibnu Iyas, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Abu Hurairah denganlafaz yang sama. Diriwayatkan pula dari Muhammad ibnu Basysyar,dari Abdul A’la, dari Khalid Al-Hazza, dari Syahr ibnu Hausyab, tetapihanya kisah mengenai kam’ah saja.

Imam Nasai dan Ibnu Majah meriwayatkan pula melalui hadisMuhammad ibnu Basysyar, dari Abu Abdus Samad ibnu Abdul Azizibnu Abdus Samad, dari Matar Al-Waraq, dari Syahr kisah mengenaiajwah yang ada pada Imam Nasai, dan kisah mengenai keduanya(kam’ah dan ajwah) pada Ibnu Majah.

Jalur periwayatan ini munqati (terputus) antara Syahr ibnuHausyab dan Abu Hurairah, karena sesungguhnya Syahr ibnuHausyab belum pernah mendengar riwayat hadis dari Abu Hurairah.

Sebagai buktinya ialah apa yang telah diriwayatkan oleh ImamNasai dalam Bab "Walimah", di dalam kitab Sunannya:

Page 596: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

عن علي بن الحسین الدرهمي عن عبد الأعلى، عن سعید بنحمن بن أبي عروبة، عن قتادة، عن شهر بن حوشب، عن عبد الرغنم، عن أبي هریرة، قال: خرج رسول االله صلى االله علیه وسلموهم یذكرون الكمأة، وبعضهم یقول جدري الأرض، فقال: "الكمأة، وماؤها شفاء للعین" من المن

dari Ali ibnul Husain Ad-Dirhami, dari Abdul A’la, dari Sa'id ibnuAbu Arubah, dari Qatadah, dari Syahr ibnu Hausyab, dari AbdurRahman ibnu Ganam, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwaRasulullah Saw. keluar (menemui mereka) yang saat itu merekasedang membicarakan tentang kam’ah. Sebagian dari merekamengatakan bahwa kam’ah adalah akar yang ada di dalam tanah.Maka Nabi Saw. bersabda: Kam’ah berasal dari manna yang airnyamengandung obat bagi (penyakit) mata.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Syahr ibnu Hausyab, dari AbuSa'id dan Jabir, seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad:

ثنا الأعمش، عن جعفر بن إیاس، د، حد ثنا أسباط بن محم حد، عن شهر بن حوشب، عن جابر بن عبد االله وأبي سعید الخدريقالا قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "الكمأة من المن وماؤهام" شفاء للعین والعجوة من الجنة وهي شفاء من الس

telah menceritakan kepada kami Asbat ibnu Muhammad, telahmenceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Ja'far ibnu Iyas, dari

Page 597: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Syahr ibnu Hausyab, dari Jabir ibnu Abdullah dan Abu Sa'id Al-Khudri; keduanya mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda: Kam’ah berasal dari manna, dan airnya mengandungobat bagi mata. Dan 'ajwah berasal dari surga, ia mengandung obatuntuk keracunan.

Imam Nasai mengatakan pula di dalam Bab "Walimah",

ثنا شعبة، عن د بن جعفر، حد ثنا محم ار، حد د بن بش ثنا محم حدأبي بشر جعفر بن إیاس عن شهر بن حوشب، عن أبي سعیدوجابر، رضي االله عنهما، أن رسول االله صلى االله علیه وسلم قال:، وماؤها شفاء للعین" "الكمأة من المن

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telahmenceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Bisyr Ja'far ibnu Iyas,dari Syahr ibnu Hausyab, dari Abu Sa'id dan Jabir, bahwa RasulullahSaw. telah bersabda: Kam’ah berasal dari manna, dan airnyamerupakan obat penawar bagi (penyakit) mata.

Kemudian hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah melaluiberbagai jalur dari Al-A'masy, dari Abu Bisyr, dari Syahr, dari Jabirdan Abu Sa'id dengan lafaz yang sama.

Keduanya —yakni Ibnu Majah dan Imam Nasai—meriwayatkannya pula; Imam Nasai meriwayatkannya dari hadisJarir, sedangkan Ibnu Majah dari hadis Sa'id ibnu Salamah,keduanya dari Al-A'masy, dari Ja'far ibnu Iyas, dari Abu Nadrah, dariAbu Sa'id, menurut riwayat Nasai. Sedangkan hadis Jabirmenyebutkan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

Page 598: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، وماؤها شفاء للعین" "الكمأة من المن

Kam’ah berasal dari manna, dan airnya mengandung obatpenyembuh bagi mata.

Ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula dari Ahmad ibnu Usman,dari Abbas Ad-Dauri, dari Lahiq ibnu Sawab, dari Ammar ibnu Raziq,dari Al-A'masy; seperti halnya ibnu Majah dan Ibnu Murdawaih jugaberkata:

ثنا الحسن بن ، حد ثنا عباس الدوري ثنا أحمد بن عثمان، حد حدثنا أبو الأحوص، عن الأعمش، عن المنهال بن عمرو، بیع، حد الر، قال: خرج حمن بن أبي لیلى، عن أبي سعید الخدري عن عبد الرعلینا رسول االله صلى االله علیه وسلم وفي یده كمآت، فقال: "الكمأة، وماؤها شفاء للعین". من المن

telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Usman, telahmenceritakan kepada kami Abbas Ad-Dauri. Disebutkan bahwa telahmenceritakan kepada kami Al-Hasan ibnur Rabi', telah menceritakankepada kami Abul Ahwas, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal ibnu Amr,dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Sa'id Al-Khudri yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. keluar menjumpai kami,sedangkan di tangan beliau tergenggam kam’ah, lalu beliaubersabda: Kam’ah berasal dari manna, dan airnya mengandungobat penawar bagi mata.

Hadis ini diketengahkan pula oleh Imam Nasai, dari Amr ibnuMansur, dari Al-Hasan ibnur Rabi' dengan lafaz yang sama.

Page 599: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula dari Abdullah IbnuIshaq, dari Al-Hasan ibnu Salam, dari Ubaidillah ibnu Musa, dariSyaiban, dari Al-A'masy dengan lafaz yang sama. Demikian pulaImam Nasai, ia telah meriwayatkan dari Ahmad ibnu Usman ibnuHakim, dari Ubaidillah ibnu Musa.

Telah diriwayatkan melalui hadis Anas ibnu Malik r.a. seperti apayang dikatakan oleh Ibnu Murdawaih.

ثنا حمدون بن أحمد، د بن عبد االله بن إبراهیم، حد ثنا محم حداد، عن شعیب بن الحبحاب عن ثنا حم ثنا حوثرة بن أشرس، حد حدأنس: أن أصحاب رسول االله صلى االله علیه وسلم تدارؤوا فيجرة التي اجتثت من فوق الأرض ما لها من قرار، فقال بعضهم: الشنحسبه الكمأة. فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "الكمأة منالمن وماؤها شفاء للعین، والعجوة من الجنة، وفیها شفاء منالسم"

Ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammadibnu Abdullah ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kamiHamdun ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Juwairahibnu Asyras, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Syu'aibibnul Habhab, dari Anas, bahwa para sahabat Rasulullah Saw.bersegera melihat suatu pohon yang dicabut dari tanah karenapohon itu sudah tidak tegak lagi, maka sebagian dari merekamengatakan, "Kami kira kam’ah." Maka Rasulullah Saw. bersabda:Kam’ah berasal dari manna, dan airnya mengandung kesembuhan

Page 600: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bagi (penyakit) mata. Dan 'ajwah berasal dari surga, di dalamnyaterkandung kesembuhan dari keracunan.

Pokok hadis ini terpelihara melalui riwayat Hammad ibnuSalamah. Imam Turmuzi dan Imam Nasai meriwayatkan melaluijalurnya sesuatu dari hadis ini.

Diriwayatkan dari Syahr ibnu Hausyab, dari Ibnu Abbas hal yangsama seperti apa yang diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam Bab"Walimah"-nya:

عن أبي بكر أحمد بن علي بن سعید، عن عبد االله بن عوناد، عن عبد الجلیل بن عطیة، عن الخراز، عن أبي عبیدة الحدشهر، عن عبد االله بن عباس، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال:، وماؤها شفاء للعین" "الكمأة من المن

dari Abu Bakar Ahmad ibnu Ali ibnu Sa'id, dari Abdullah ibnu AunAl-Kharraz, dari Abu Ubaidah Al-Haddad, dari Abdul Jalil ibnuAtiyyah, dari Abdullah ibnu Abbas, dari Nabi Saw. yang telahbersabda: Kam’ah berasal dari manna, dan airnya mengandungobat bagi mata.

Seperti yang Anda ketahui sendiri, hal yang diperselisihkanadalah terletak pada Syahr ibnu Hausyab.

Menurut kami, Syahr ibnu Hausyab menghafal dan meriwayatkanhadis ini melalui berbagai jalur yang semuanya telah disebutkan diatas, dan memang dia mendengarnya dari sebagian sahabat,sedangkan sebagian yang lain diterimanya dari orang lain. Semuasanad yang disandarkan kepadanya berpredikat jayyid, dan dia tidak

Page 601: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bermaksud dusta dalam hal ini. Pokok hadis terpelihara dariRasulullah Saw., seperti yang disebutkan di atas melalui riwayatSa'id ibnu Zaid r.a.

Mengenai salwa, disebutkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari IbnuAbbas, bahwa salwa adalah sejenis burung yang mirip denganburung samani yang biasa mereka makan.

As-Saddi mengatakan dalam kisahnya yang ia ketengahkan dariAbu Malik dan Abu Saleh, dari Ibnu Abbas r.a.; juga dari Murrah,dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat Nabi Saw., bahwa salwaadalah burung yang mirip dengan burung samani.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAl-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepadakami Abdus Samad ibnu Abdul Waris, telah menceritakan kepadakami Qurrah ibnu Khalid, dari Jahdam, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa salwa adalah burung samani.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Mujahid, Asy-Sya'bi, Ad-Dahhak, Al-Hasan, Ikrimah, dan Ar-Rabbi' ibnu Anas.

Diriwayatkan dari Ikrimah, salwa adalah sejenis burung sepertiburung yang kelak ada di surga, bentuknya lebih besar daripadaburung pipit atau sama dengannya.

Qatadah mengatakan bahwa salwa adalah sejenis burung yangberbulu merah yang datang digiring oleh angin selatan. Seoranglelaki dari kalangan mereka menyembelih sebagian darinya dalamkadar yang cukup untuk keperluan hari itu; dan apabila ia melampauibatas dalam pengambilannya, maka daging burung itu membusukdan tak tersisa. Tetapi jika ia berada di hari yang keenam (yakni hariJumat), maka ia mengambil bagian untuk keperluan hari itu dan hariesoknya, yakni hari keenam dan hari ketujuhnya. Karena hari yang

Page 602: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ketujuh atau hari Sabtu merupakan hari libur mereka, tiada seorangpun yang bekerja di hari itu dan tiada seorang pun yang mencarisesuatu padanya.

Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa salwa adalah burungyang gemuk seperti burung merpati, burung-burung tersebut datangkepada mereka dengan berbondong-bondong dari Sabtu ke Sabtuyang lainnya, kemudian mereka mengambil sebagian darinya.

Di dalam riwayat yang lain dari Wahb disebutkan bahwa kaumBani Israil meminta kepada Musa a.s. agar diberi daging, lalu Allahberfirman, "Aku benar-benar akan memberi mereka makan berupadaging yang paling sedikit didapat di muka bumi." Kemudian Allahmengirimkan angin kepada mereka, lalu berjatuhanlah salwa diternpat tinggal mereka; salwa tersebut adalah samani yangberbondong-bondong terbang setinggi tombak. Mereka menyimpandaging burung samani itu untuk keesokan harinya, tetapi daging itumembusuk dan roti pun menjadi basi.

As-Saddi mengatakan bahwa tatkala Bani Israil memasukipadang Sahara, mereka berkata kepada Musa a.s., "Bagaimanakami dapat tahan di tempat seperti ini? Di manakah makanannya?"Maka Allah menurunkan manna kepada mereka. Manna turunkepada mereka berjatuhan di atas pohon jahe. Sedangkan salwaadalah sejenis burung yang bentuknya mirip dengan burung samani,tetapi lebih besar sedikit.

Seseorang dari mereka bila menangkap burung salwa itu terlebihdahulu mereka melihatnya. Jika burung yang ditangkapnya itugemuk, maka mereka menyembelihnya; tetapi jika kurus, merekamelepa-kannya; jika telah gemuk, maka burung itu baru ditangkap.Mereka berkata (kepada Musa a.s.), "Ini makanannya, manakahminuman-nya?" Maka Allah memerintahkan kepada Musa a.s. untukmemukulkan tongkatnya pada sebuah batu besar. Setelah batu itu

Page 603: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dipukul dengan tongkatnya, memancarlah dua belas mata air yangmengalir, hingga tiap-tiap puak dari Bani Israil mempunyai mataairnya sendiri-sendiri. Mereka berkata lagi, "Ini minuman, makamanakah naungannya?" Mereka dinaungi oleh awan, dan merekaberkata lagi, "Ini naungan, manakah pakaiannya?" Tersebutlahbahwa pakaian mereka tahan lama dan tidak robek-robek. Yangdemikian itu disebutkan di dalam firman-Nya: Dan Kami naungikalian dengan awan dan Kami turunkan kepada kalian manna dansalwa. (Al-Baqarah: 57)

{وإذ استسقى موسى لقومه فقلنا اضرب بعصاك الحجرفانفجرت منه اثنتا عشرة عینا قد علم كل أناس مشربهم}

Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, laluKami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu.” Lalumemancarlah darinya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap sukutelah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan danminumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kalianberkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (Al-Baqarah:60)

Telah diriwayatkan dari Wahb ibnu Munabbih dan Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam hal yang semisal dengan apa yang telahdiriwayatkan oleh As-Saddi.

Sunaid meriwayatkan dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij yangmenceritakan, "Ibnu Abbas r.a. pernah mengatakan bahwa Allahmenciptakan bagi mereka di padang pasir pakaian yang anti robekdan anti kotor."

Ibnu Juraij mengatakan, "Seorang lelaki (dari kalangan mereka)apabila mengambil manna dan salwa dalam jumlah lebih dari

Page 604: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keperluan seharinya, maka manna dan salwa itu membusuk. Hanyasaja pada hari Jumat mereka mengambil makanan dalam jumlahlebih karena untuk hari Sabtunya, dan pada pagi hari Sabtumakanan tersebut tidak rusak."

Ibnu Atiyyah mengatakan bahwa salwa adalah sejenis burung,menurut kesepakatan ulama Mufassirin. Kelirulah Al-Huzali yangmengatakan dalam bait syairnya bahwa salwa itu adalah madu. Halini terbukti melalui perkataannya dalam salah satu bait syairnya,yaitu:

لوى إذا ما أشورها ... وقاسمها باالله جهدا لأنتم ... ألذ من الس

Dan dia bersumpah secara sungguh-sungguh dengan menyebutasma Allah, bahwa kalian benar-benar lebih lezat daripada salwa

(madu) apabila dipetik dari sarangnya.

Al-Huzali menduga bahwa salwa itu adalah madu.

Al-Qurtubi mengatakan, pengakuan yang mendakwakan adanyakesepakatan (bahwa salwa adalah sejenis burung) tidak sah, karenaMuwarrij —seorang ulama bahasa dan tafsir— mengatakan bahwasalwa adalah madu. Kemudian ia mengemukakan dalilnya denganberpegang kepada perkataan Al-Huzali tadi. Ia menjelaskan,memang demikianlah sebutannya di dalam dialek Kinanah,mengingat madu merupakan minuman yang lezat; termasuk kedalam pengertian ini ialah 'ainun silwan (mata air yangmenyegarkan).

Al-Jauhari mengatakan bahwa salwa adalah madu. Iamengatakan demikian berdalilkan ucapan Al-Huzali tadi. Sulwanahartinya kharzah (sebuah wadah). Mereka mengatakan, apabiladituangkan air hujan, lalu diminum oleh seseorang yang sedang

Page 605: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dimabuk asmara, maka ia akan lupa kepada segala-galanya.Sehubungan dengan hal ini seorang penyair mengatakan:

شربت على سلوانة ماء مزنة ... فلا وجدید العیش یا مي ماأسلو ...

Aku telah meminum air hujan dari wadah sulwanah, demikehidupan yang baru, hai Mai, aku tidak dapat berlupa diri.

Nama air yang diminum dengan memakai wadah tersebut adalahsul-wan. Sebagian orang mengatakan bahwa sulwan merupakanobat penawar yang dapat menyembuhkan karena lupa kepadakesedihan. Para tabib menamakannya dengan sebutan mufarrij.

Mereka mengatakan bahwa salwa adalah bentuk jamak, bentuktunggalnya pun sama; sama halnya dengan samani yang bentuktunggal dan jamaknya sama. Tetapi dapat pula dikatakan salwaadalah bentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah waili.

Imam Khalil mengatakan bahwa salwa bentuk tunggalnya adalahsilwatun, lalu Imam Khalil mengetengahkan sebuah syair:

لواة من بلل ة ... كما انتفض الس وإني لتعروني لذكراك هزالقطر ...

Sesungguhnya aku benar-benar tergetar bila mengingatmu,seperti seekor burung salwa yang mengibaskan air hujan dari

tubuhnya.

Page 606: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Kisai mengatakan bahwa salwa adalah bentuk tunggal,sedangkan bentuk jamaknya adalah salawa. Semua pendapat diatas telah dinukil oleh Al-Qurtubi.

**********

Firman Allah Swt.:

{كلوا من طیبات ما رزقناكم}

Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikankepada kalian. (Al-Baqarah: 57)

Perintah dalam ayat ini mengandung makna ibahah (boleh),pengarahan, dan sebagai anugerah.

Sedangkan mengenai firman-Nya:

{وما ظلمونا ولكن كانوا أنفسهم یظلمون}

Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, tetapi merekalah yangmenganiaya diri mereka sendiri. (Al-Baqarah: 57)

Makna yang dimaksud dengan ayat sebelumnya yaitu 'Kamiperintahkan mereka untuk memakan rezeki yang telah Kami berikankepada mereka, dan hendaklah mereka beribadah (kepada-Nya)',seperti pengertian yang terdapat pada ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

{كلوا من رزق ربكم واشكروا له}

Page 607: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Makanlah oleh kalian dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhankalian dan bersyukurlah kalian kepada-Nya. (Saba': 15)

Akan tetapi, mereka (Bani Israil) menentang dan kafir, sehinggajadilah mereka orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri,padahal mereka telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendirisemua tanda kebesaran Allah yang jelas, mukjizat-mukjizat yangpasti, dan hal-hal yang bertentangan dengan hukum alam.

Dari keterangan ini tampak jelas keutamaan para sahabat NabiMuhammad Saw. yang berada di atas semua sahabat nabi-nabilainnya dalam hal kesabaran, keteguhan, dan ketegaran merekayang tidak pernah surut. Padahal mereka selalu bersamanya dalamsemua perjalanan dan peperangan, antara lain ialah dalam PerangTabuk yang situasinya sangat panas dan melelahkan. Sekalipundemikian, mereka tidak pernah meminta kepada Nabi Saw.mengadakan hal-hal yang bertentangan dengan hukum alam danhal-hal yang aneh, padahal hal tersebut amatlah mudah bagi NabiSaw. Hanya ketika rasa lapar sangat melemahkan tubuh mereka,mereka meminta kepada Nabi Saw. agar makanan yang merekabawa diperbanyak. Untuk itu mereka mengumpulkan semuamakanan yang ada pada mereka, lalu terkumpullah makanan yangjumlah keseluruhannya sama dengan tinggi seekor kambing yangsedang duduk istirahat. Kemudian Nabi Saw. berdoa agar makanantersebut diberkahi, ternyata akhirnya mereka dapat memenuhisemua wadah makanan yang mereka bawa.

Demikian pula ketika mereka memerlukan air, Nabi memohonkepada Allah Swt., lalu datanglah awan yang langsung menghujanimereka. Akhirnya mereka minum dan memberi minum ternakmereka hingga dapat memenuhi wadah air minum yang merekabawa. Kemudian mereka melihat keadaan hujan tersebut, ternyatahujan tidak melampaui batas pasukan kaum muslim bermarkas.

Page 608: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal ini jelas lebih utama dan lebih sempurna, yang menunjukkankeikhlasan mereka dalam mengikuti Nabi Saw., padahal Allahberkuasa untuk memenuhi apa yang diminta oleh Rasulullah Saw.buat pasukan kaum muslim yang mengikutinya saat itu.

Page 609: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 58-59

{وإذ قلنا ادخلوا هذه القریة فكلوا منها حیث شئتم رغدا وادخلواة نغفر لكم خطایاكم وسنزید المحسنین دا وقولوا حط الباب سجل الذین ظلموا قولا غیر الذي قیل لهم فأنزلنا على الذین (58) فبدماء بما كانوا یفسقون (59) } ظلموا رجزا من الس

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman, "Masuklah kalian ke negeriini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya —yang banyaklagi enak— di mana yang kalian sukai, dan masukilah pintugerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah, "Bebaskanlah kamidari dosa," niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian. Dankelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orangyang berbuat baik." Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintahdengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka.Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksa darilangit, karena mereka berbuat fasik.

Allah berfirman mencela mereka karena mereka membangkang,tidak mau berjihad dan tidak mau memasuki Tanah Suci BaitulMaqdis, yaitu ketika mereka baru tiba dari negeri Mesir bersamaNabi Musa a.s. Mereka diperintahkan memasuki Tanah Suci BaitulMaqdis yang merupakan tanah warisan dari Israil, leluhur mereka.Mereka diperintahkan memerangi orang-orang Amaliqah yang kafiryang ada di dalamnya. Tetapi mereka membangkang, tidak maumemerangi mereka; dan mereka menjadi lemah dan patahsemangat (pengecut). Maka Allah menyesatkan mereka di Padang

Page 610: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sahara tandus sebagai hukuman buat mereka, seperti yangdijelaskan di dalam surat Al-Maidah.

Karena itu, menurut pendapat yang paling sahih di antara duapendapat, tanah yang dimaksudkan adalah Baitul Maqdis; sepertiyang dinaskan oleh As-Saddi, Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, AbuMuslim Al-Asfahani serta yang lainnya. Allah Swt. telah berfirmanmengisahkan ucapan Musa a.s., yaitu:

{یا قوم ادخلوا الأرض المقدسة التي كتب االله لكم}

Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan olehAllah bagi kalian, dan janganlah kalian lari ke belakang. (Al-Maidah:21)

Menurut ulama tafsir lainnya, tanah suci tersebut adalah Ariha.Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Abdur Rahman ibnuZaid, tetapi jauh dari kebenaran, mengingat Ariha bukan tujuanperjalanan mereka, melainkan yang mereka tuju adalah BaitulMaqdis.

Pendapat lain yang lebih jauh lagi dari kebenaran adalah yangmengatakan bahwa negeri tersebut adalah negeri Mesir, sepertiyang diriwayatkan oleh Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya.

Pendapat yang benar adalah pendapat pertama tadi, yaitu yangmengatakan Baitul Maqdis. Hal ini terjadi ketika mereka keluar dariPadang Sahara sesudah tersesat selama empat puluh tahunbersama Yusya' ibnu Nun a.s. Kemudian Allah memberikankemenangan kepada mereka atas Baitul Maqdis pada sore hariJumat. Pada hari itu perjalanan matahari ditahan (oleh Allah) selamasesaat hingga mereka beroleh kemenangan.

Page 611: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Setelah mereka beroleh kemenangan, maka Allahmemerintahkan mereka untuk memasuki pintu gerbang BaitulMaqdis seraya bersujud sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allahatas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada mereka berupakemenangan dan pertolongan, hingga negeri mereka dapat direbutdari tangan musuh dan mereka diselamatkan dari Padang Saharadan tersesat jalan di dalamnya.

Al-Aufi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.yang mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dan masukilahpintu gerbangnya sambil bersujud. (Al-Baqarah: 58) Makna yangdimaksud ialah sambil rukuk.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami AbuAhmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari IbnuAbbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan masukilahpintu gerbangnya sambil sujud. (Al-Baqarah: 58) Yakni sambilmembungkuk rukuk melalui pintu yang kecil.

Imam Hakim meriwayatkan hadis ini melalui hadis Sufyan denganlafaz yang sama. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya pula melaluihadis Sufyan, yakni As-Sauri dengan lafaz yang sama, hanya didalam riwayatnya ditambahkan, "Maka mereka memasukinyadengan mengesotkan pantat mereka ke tanah."

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka diperintahkanbersujud pada wajah mereka ketika memasukinya. Akan tetapi,pendapat ini dinilai jauh dari kebenaran oleh Ar-Razi.

Telah diriwayatkan dari sebagian mereka bahwa makna yang di-maksud dengan bersujud dalam ayat ini ialah tunduk, mengingatsulit untuk diartikan menurut hakikatnya.

Page 612: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Khasif meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa pintutersebut letaknya berhadapan dengan arah kiblat.

Ibnu Abbas, Mujahid, As-Saddi, Qatadah, dan Ad-Dahhakmengatakan bahwa Babul Hittah adalah salah satu pintu gerbangmasuk ke kota Eliya Baitul Maqdis.

Ar-Razi meriwayatkan dari sebagian ulama, bahwa yangdimaksud dengan pintu tersebut ialah salah satu dari arah kiblat.

Khasif mengatakan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa merekalalu memasukinya dengan cara miring pada lambung mereka.

As-Saddi meriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Azdi, dari Abul Kanud,dari Abdullah ibnu Mas'ud. Dikatakan kepada mereka, "Masuklahkalian ke pintu gerbangnya dengan bersujud." Ternyata merekamemasukinya dengan menengadahkan kepala mereka,bertentangan dengan apa yang diperintahkan kepada mereka.

***********

Firman Allah Swt.:

ة} {وقولوا حط

dan katakanlah, "Bebaskanlah kami dari dosa." (Al-Baqarah: 58)

Menurut Imam Sauri, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal, dari Sa'idibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan sehubungan denganmakna lafaz hittah, artinya ialah 'ampunilah dosa-dosa kami'.

Diriwayatkan dari Ata, Al-Hasan, Qatadah, dan Ar-Rabi' ibnuAnas hal yang semisal.

Page 613: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas, makna kalimat qulu hittahialah ucapkanlah oleh kalian bahwa perkara ini adalah perkara yanghak seperti apa yang diperintahkan kepada kalian!

Menurut Ikrimah, maknanya ialah ucapkanlah oleh kalian, "Tidakada Tuhan selain Allah."

Al-Auza'i meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas pernah berkirim suratkepada seseorang yang tidak ia sebutkan namanya. Ia menanyakantentang makna firman-Nya, "Qulu hittah." Lelaki itu menjawabsuratnya yang isinya mengatakan bahwa makna kalimat tersebutialah 'akuilah oleh kalian dosa-dosa kalian'.

Al-Hasan dan Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialahgugurkanlah dari kami dosa-dosa kami.

***********

{نغفر لكم خطایاكم وسنزید المحسنین}

niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian. Dan kelakKami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yangberbuat baik. (Al-Baqarah: 58)

Ayat ini merupakan jawab amar-nya. Dengan kata lain, apabilakalian mengerjakan apa yang Kami perintahkan kepada kalian,niscaya Kami ampuni dosa-dosa kalian dan akan Kami lipatgandakan pahala kebaikan bagi kalian.

Pada kesimpulannya dapat dikatakan bahwa merekadiperintahkan untuk berendah diri kepada Allah Swt. di saat merekaberoleh kemenangan, hal tersebut direalisasikan dalam bentukperbuatan dan ucapan. Hendaknya mereka mengakui semua dosa

Page 614: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka serta memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosatersebut, bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmat-Nya saat itu,dan bersegera melakukan perbuatan-perbuatan yang disukai olehAllah Swt., sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

{إذا جاء نصر االله والفتح * ورأیت الناس یدخلون في دین االلهابا} أفواجا * فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان تو

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dankamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu danmohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah MahaPenerima tobat. (An-Nasr: 1-3)

Sebagian sahabat menafsirkan banyak berzikir dan memohonampun bila beroleh kemenangan dan pertolongan. Akan tetapi, IbnuAbbas r.a. menafsirkannya sebagai ucapan belasungkawa kepadaNabi Saw. yang menandakan bahwa ajal beliau telah dekat, danpenafsiran ini diakui oleh Khalifah Umar r.a. Tetapi tidaklahbertentangan bila ditafsirkan bahwa Allah Swt. memerintahkan haltersebut bila kaum muslim beroleh kemenangan dan pertolonganAllah serta manusia berbondong-bondong memasuki agama AllahSwt. Ayat ini juga merupakan belasungkawa kepada roh Nabi Saw.yang sudah dekat saat wafatnya. Karena itu, tampak Rasul Saw.begitu rendah diri sekali di saat beroleh kemenangan.

Disebutkan dalam suatu riwayat, ketika Nabi Saw. berhasilmemperoleh kemenangan atas kota Mekah, beliau memasukinyadari celah yang tertinggi; sedangkan beliau tampak benar-benarpenuh dengan rasa rendah diri kepada Tuhannya, sehinggadisebutkan bahwa janggut beliau benar-benar menyentuh pelana

Page 615: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bagian depannya sebagai tanda syukur kepada Allah Swt. ataskarunia tersebut. Kemudian ketika memasuki kota Mekah, beliaulangsung mandi (dan wudu), lalu salat delapan rakaat; hal itudilakukannya di waktu duha. Maka sebagian ulama mengatakanbahwa salat tersebut adalah salat duha, sedangkan sebagian ulamalainnya mengatakan bahwa salat tersebut adalah salat kemenangan.

Untuk itu, imam dan amir —bila beroleh kemenangan atas suatunegeri— disunatkan salat sebanyak delapan rakaat di negeritersebut pada permulaan dia memasukinya, seperti yang dilakukanoleh Sa'd ibnu Abu Waqqas r.a. ketika memasuki kota Iwan Kisra.Dia salat delapan rakaat di dalamnya.

Menurut pendapat yang sahih, dalam salatnya itu hendaklahdilakukan salam pada setiap dua rakaatnya sebagai pemisah.Menurut pendapat lain, salat dilakukan hanya dengan sekali salamuntuk seluruh rakaatnya.

***********

Firman Allah Swt.:

ل الذین ظلموا قولا غیر الذي قیل لهم} {فبد

Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan(mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 59)

حمن بن مهدي، عن ثنا عبد الر د، حد ثني محم : حد قال البخاريام بن منبه، عن أبي هریرة، رضي ابن المبارك، عن معمر، عن هم

Page 616: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

االله عنه، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال: "قیل لبني إسرائیل:ة} فدخلوا یزحفون على استاههم، دا وقولوا حط {ادخلوا الباب سجة: حبة في شعرة" لوا وقالوا: حط فبد

Imam Bukhari meriwayatkan, telah menceritakan kepadanyaMuhammad, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnuMahdi, dari Ibnul Mubarak, dari Ma'mar, dari Hamman ibnuMunabbih, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telahbersabda: Dikatakan kepada Bani Israil, "Masukilah pintugerbangnya sambil sujud. Dan katakanlah, 'Ampunilah dosa-dosakami.” Ternyata mereka memasukinya dengan mengesot, danmereka mengganti (ucapannya), lalu mereka mengatakan, "Habbahfi sya'rah" (biji dalam rambut).

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Nasai, dari Muhammadibnu Ismail ibnu Ibrahim, dari Abdur Rahman dengan lafaz yangsama secara mauquf. Diriwayatkan pula dari Muhammad ibnu Ubaidibnu Muhammad, dari Ibnul Mubarak sebagian darinya secaramusnad, sehubungan dengan firman-Nya, "Hittah." Disebutkanbahwa mereka menggantinya dengan ucapan lain, yaitu habbah (biji-bijian).

ام بن منبه أنه سمع أبا اق: أنبأنا معمر، عن هم ز قال عبد الرهریرة یقول: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "قال االله لبنية نغفر لكم خطایاكم} دا وقولوا حط إسرائیل: {وادخلوا الباب سج

Page 617: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لوا، ودخلوا الباب یزحفون على استاههم، فقالوا: حبة في شعرة فبد."

Abdur Razzaq meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari Hammam ibnu Munabbih; dia pernah mendengar AbuHurairah r.a. menceritakan hadis berikut, bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda: Allah berfirman kepada kaum Bani Israil,"Masukilah pintu gerbangnya sambil sujud dan katakanlah,'Ampunilah dosa kami," niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahankalian" (Al-Baqarah: 58). Maka mereka mengganti perintah itu danmereka memasukinya dengan mengesot, lalu merekamengatakan.”Habbah fi sya'rah."

Hadis ini berpredikat sahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dariIshaq ibnu Nasr; dan oleh Imam Muslim, dari Muhammad ibnu Rafi';dan oleh Imam Turmuzi, dari Abdur Rahman ibnu Humaid,semuanya meriwayatkan hadis ini melalui Abdur Razzaq denganlafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis iniberpredikat hasan sahih.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, perubahan yang dilakukanmereka menurut apa yang telah diceritakan kepadaku dari Salehibnu Kaisan, dari Saleh maula Tau-amah, dari Abu Hurairah, jugadari orang yang tidak aku curigai, dari Ibnu Abbas, bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda:

دا-یزحفون على "دخلوا الباب -الذي أمروا أن یدخلوا فیه سجاستاههم، وهم یقولون: حنطة في شعیرة"

Page 618: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mereka memasuki pintu gerbang —yang mereka diperintahkanuntuk memasukinya sambil sujud— dengan mengesot, serayamengucapkan "Hintah fi sya'irah"

ثنا سلیمان بن داود، ثنا أحمد بن صالح، وحد قال أبو داود: حدثنا هشام بن سعد، عن زید بن أسلم، ثنا عبد االله بن وهب، حد حد، رضي االله عنه، عن عن عطاء بن یسار، عن أبي سعید الخدريالنبي صلى االله علیه وسلم: "قال االله لبني إسرائیل: {ادخلوا البابة نغفر لكم خطایاكم} دا وقولوا حط سج

Imam Abu Daud meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Saleh dan telah menceritakan kepada kami Sulaimanibnu Daud, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Wahb,telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Sa'd, dari Zaid ibnuAslam, dari Ata ibnu Yasar, dari Sa'id Al-Khudri r.a., dari Nabi Saw.yang telah bersabda: Allah berfirman kepada Bani Israil, "Masukilahpintu gerbang-nya sambil bersujud, dan katakanlah, 'Ampunilahdosa kami,' niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian."

Kemudian Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepadakami Ahmad ibnu Musafir, telah menceritakan kepada kami Ibnu AbuFudaik, dari Hisyam hadis yang semisal. Demikian Abu Daudmeriwayatkan hadis ini secara menyendiri dengan lafaz yang samadi dalam Kitabul Huruf secara ringkas,

ثنا إبراهیم بن ثنا عبد االله بن جعفر، حد قال ابن مردویه: حدد بن ثنا محم د بن المنذر القزاز، حد ثنا أحمد بن محم ، حد مهدي

Page 619: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

إسماعیل بن أبي فدیك، عن هشام بن سعد، عن زید بن أسلم، عن، قال: سرنا مع رسول االله عطاء بن یسار، عن أبي سعید الخدريصلى االله علیه وسلم حتى إذا كان من آخر اللیل، أجزنا في ثنیةیقال لها: ذات الحنظل، فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "مامثل هذه الثنیة اللیلة إلا كمثل الباب الذي قال االله لبني إسرائیل:ة نغفر لكم خطایاكم} دا وقولوا حط {ادخلوا الباب سج

Ibnu Murdawaih meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnuMahdi, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammadibnul Munzir Al-Qazzaz, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ismail ibnu Abu Fudaik, dari Hisyam ibnu Sa'd, dariZaid ibnu Aslam, dari Ata ibnu Yasar, dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a.yang menceritakan: Ketika kami berjalan bersama Rasulullah Saw. dimalam hari dan kami berada di penghujung malam, kami melewatisebuah celah (lereng) yang dikenal dengan nama Zatul Hanzal,Rasulullah Saw. bersabda: Tiada perumpamaan yang lebih tepatbagi celah ini di malam ini melainkan seperti pintu yang disebut Allahdalam kisah kaum Bani Israil, "Masukilah pintu gerbangnya sambilbersujud, dan katakanlah, 'Ampunilah dosa kami,' niscaya Kamiampuni kesalahan-kesalahan kalian."

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Al-Barrasehubungan dengan makna firman-Nya:

فهاء من الناس} {سیقول الس

Page 620: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akanberkata. (Al-Baqarah: 142)

Yang dimaksud dengan manusia tersebut adalah orang-orangYahudi. Karena pernah diperintahkan kepada mereka, "Masukilahpintu gerbangnya sambil bersujud," yakni sambil rukuk. Dikatakankepada mereka, "Dan katakanlah, 'Ampunilah dosa kami,' yaknidengan ampunan yang seluas-luasnya. Ternyata merekamemasukinya dengan mengesot, lalu mereka mengatakan,"Hintatun hamra fiha sya'irah" (gandum merah di dalamnya terdapatsehelai rambut). Yang demikian itu disebutkan di dalam firmanNya:Lalu orang-orang yang zalim menggami perintah dengan(mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 59)

As-Sauri meriwayatkan dari As-Saddi, dari Abu Sa'd Al-Azdi, dariAbul Kanud, dari Ibnu Mas'ud sehubungan dengan firman-Nya: Dankatakanlah, "Hittah." (Al-Baqarah: 58) Ternyata merekamengatakan, "Hintah habbah hamra fiha sya'irah" (gandum bijinyamerah, di dalamnya terdapat sehelai rambut). Maka Allahmenurunkan firman-Nya: Lalu orang-orang yang zalim menggantiperintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepadamereka. (Al-Baqarah: 59)

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, dari Murrah, dari Ibnu Mas'udyang mengatakan, "Sesungguhnya mereka (Bani Israil)mengatakan, 'Huttan sam'anan azbatan mazabba'." Terjemahannyamenurut bahasa Arab ialah 'biji gandum merah berlubang, didalamnya terdapat rambut hitam'. Yang demikian itu dikisahkan olehAllah Swt. melalui firman-Nya: Lalu orang-orang yang zalimmengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkankepada mereka. (Al-Baqarah: 59)

Page 621: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

As-Sauri meriwayatkan pula dari Al-A'masy, dari Al-Minhal, dariSa'id, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Masukilahpintu gerbangnya sambil bersujud. (Al-Baqarah: 58) Yang dimaksuddengan bersujud ialah sambil rukuk melalui sebuah pintu kecil, tetapiternyata mereka memasukinya dengan mengesot. Mereka katakanhintah. Yang demikian itu dinyatakan oleh firman-Nya: Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yangtidak diperintahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 59)

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ata, Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan Yahya ibnuRafi'.

Kesimpulan dari apa yang telah dikatakan oleh Mufassirin danditunjukkan oleh konteks ayat dapat dikatakan bahwa merekamengganti perintah Allah yang menganjurkan kepada mereka untukberendah diri melalui ucapan dan sikap. Mereka diperintahkanmemasukinya dengan bersujud, ternyata mereka memasukinyadengan mengesot yakni dengan menggeserkan pantat serayamenengadahkan kepala. Mereka diperintahkan mengucapkankalimat 'hiltah yakni hapuskanlah dari kami dosa-dosa dankesalahan-kesalahan kami. Tetapi mereka memperolok-olokkanperintah tersebut, lalu mereka mengatakannya hintah fi sya'irah.

Perbuatan tersebut sangat keterlaluan dan sangat ingkar. Karenaitu, Allah menimpakan kepada mereka pembalasan dan azab sebabkefasikan mereka yang tidak mau taat kepada perintah-Nya. Karenaitulah Allah Swt. berfirman:

ماء بما كانوا یفسقون} {فأنزلنا على الذین ظلموا رجزا من الس

Page 622: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sebab itu kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksadari langit, karena mereka berbuat fasik. (Al-Baqarah: 59)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa setiap sesuatuyang disebut di dalam Kitabullah dengan ungkapan ar-rijzu artinyaazab. Hal yang sama diriwayatkan pula dari Mujahid, Abu Malik, As-Saddi, Al-Hasan, dan Qatadah; semua menyatakan bahwa ar-rijzuartinya azab.

Abul Aliyah mengatakan ar-rijzu artinya murka Allah. Asy-Sya'bimengatakan ar-rijzu adakalanya ta'un dan adakalanya dingin yangmembekukan. Sa'id ibnu Jubair mengatakan, ar-rijzu artinya ta'un.

ثنا وكیع، عن ، حد ثنا أبو سعید الأشج قال ابن أبي حاتم: حدسفیان، عن حبیب بن أبي ثابت، عن إبراهیم بن سعد -یعني ابن أبياص-عن سعد بن مالك، وأسامة بن زید، وخزیمة بن ثابت، وقرضي االله عنهم، قالوا: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم:اعون رجز عذاب عذب به من كان قبلكم" "الط

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Waki', dariSufyan, dari Habib ibnu Abu Sabit, dari Ibrahim ibnu Sa'd (yakni IbnuAbu Waqqas), dari Sa'd ibnu Malik dan Usamah ibnu Zaid sertaKhuzaimah ibnu Sabit. Mereka semua mengatakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Penyakit ta'un merupakan azabyang telah ditimpakan kepada orang-orang sebelum kalian.

Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Nasai melalui hadisSufyan As-Sauri dengan lafaz yang sama. Asal hadis di dalam kitab

Page 623: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sahihain berasal dari hadis Habib ibnu Abu Sabit, yaitu:

اعون بأرض فلا تدخلوها" "إذا سمعتم بالط

Apabila kalian mendengar adanya penyakit ta'un di suatu negeri,maka janganlah kalian memasukinya. Hingga akhir hadis.

قال ابن جریر: أخبرني یونس بن عبد الأعلى، عن ابن وهب،، قال: أخبرني عامر بن سعد بن أبي هري عن یونس، عن الزاص، عن أسامة بن زید عن رسول االله صلى االله علیه وسلم، وققم رجز عذب به بعض الأمم قبلكم" قال: "إن هذا الوجع والس

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku Yunusibnu Abdul A’la, dari Ibnu Wahb, dari Yunus, dari Az-Zuhri yangmenceritakan bahwa ia pernah mendengar hadis berikut dari Amiribnu Sa'd ibnu Abu Waqqas, dari Usamah ibnu Zaid, dari RasulullahSaw. yang telah bersabda: Sesungguhnya penyakit dan wabah inimerupakan azab yang pernah ditimpakan kepada sebagian umatdari kalangan orang-orang sebelum kalian.

Asal hadis ini diketengahkan di dalam kitab Sahihain melalui hadisAz-Zuhri dan hadis Malik, dari Muhammad ibnul Munkadir sertaSalim ibnu Abu Nadr, dari Amir ibnu Sa'd dengan lafaz yang semisal.

AL-BAQARAH, AYAT 60

Page 624: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وإذ استسقى موسى لقومه فقلنا اضرب بعصاك الحجر فانفجرتمنه اثنتا عشرة عینا قد علم كل أناس مشربهم كلوا واشربوا منرزق االله ولا تعثوا في الأرض مفسدین (60) }

Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, laluKami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!" Lalumemancarlah darinya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap sukutelah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan danminumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kalianberkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.

Allah berfirman, "Ingatlah kalian kepada nikmat yang telahKulimpahkan setelah Aku memperkenankan doa nabi kalian, yaituMusa. Di kala ia meminta air minum kepada-Ku buat kalian hinggaAku mudahkan memperoleh air itu, dan Aku keluarkan air itu daribatu yang kalian bawa. Aku pancarkan air darinya buat kaliansebanyak dua belas mata air, bagi tiap-tiap suku di antara kalianterdapat mata airnya sendiri yang telah diketahui. Makanlah salwadan manna, dan minumlah air ini yang telah Kupancarkan tanpa jerihpayah dan usaha kalian; dan sembahlah oleh kalian Tuhan yangtelah menundukkan hal tersebut."

{ولا تعثوا في الأرض مفسدین}

Dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi dengan berbuatkerusakan. (Al-Baqarah: 60)

Yakni janganlah kalian membalas air susu dengan air tuba,kenikmatan kalian balas dengan kedurhakaan, karena akibatnyanikmat itu akan dicabut dari kalian.

Page 625: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Para Mufassirin membahas kisah ini secara panjang lebar dalampembicaraan mereka, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas r.a.Disebutkan bahwa di hadapan mereka diletakkan sebuah batuberbentuk empat persegi panjang, lalu Allah memerintahkan Musaa.s. supaya memukul batu itu dengan tongkatnya. Lalu Musamemukulnya dengan tongkatnya, maka memancarlah dua belasmata air; pada tiap-tiap sudut batu tersebut memancar tiga buahmata air. Kemudian Musa memberitahukan kepada tiap-tiap suku itumata airnya masing-masing buat minum mereka. Tidak sekali-kalimereka berpindah ke tempat yang lain melainkan merekamenjumpai hal tersebut, sama halnya dengan kejadian yang pernahterjadi di tempat yang pertama. Kisah ini merupakan suatu bagiandari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Nasai, Ibnu Jarir, dan IbnuAbu Hatim, yaitu hadis mengenai fitnah-fitnah yang cukup panjang.

Atiyyah Al-Aufi mengatakan, dijadikan buat mereka sebuah batuyang besarnya sama dengan kepala banteng, lalu batu itu dimuat diatas sapi jantan. Apabila mereka turun istirahat, mereka meletakkanbatu itu dan Musa memukul batu itu dengan tongkatnya, makamemancarlah dua belas mata air. Apabila mereka berangkatmeneruskan perjalanan, mereka mengangkut batu itu ke ataspunggung seekor sapi jantan, lalu airnya berhenti dengan sendirinya.

Usman ibnu Ata Al-Khurrasani meriwayatkan dari ayahnya,bahwa kaum Bani Israil mempunyai sebuah batu, dan Nabi Harunyang selalu meletakkannya, sedangkan Nabi Musa yang memukulbatu itu dengan tongkatnya.

Qatadah mengatakan bahwa batu tersebut berasal dari Bukit Tur,merekalah yang mengambil batu tersebut dan yang memikulnya (kemana pun mereka pergi). Apabila mereka turun istirahat, Nabi Musaa.s. memukul batu itu dengan tongkatnya (agar keluar air darinya).

Page 626: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Az-Zamakhsyari mengatakan, menurut suatu pendapat batutersebut adalah granit berukuran satu hasta kali satu hasta. Menurutpendapat lain, bentuknya sebesar kepala manusia. Menurutpendapat lainnya lagi batu tersebut berasal dari surga yangtingginya sepuluh hasta, sama dengan tinggi Nabi Musa a.s.;sedangkan batu tersebut mempunyai dua cabang yang kedua-duanya menyala dalam kegelapan, dan selalu dibawa di ataspunggung keledai.

Menurut pendapat yang lain, batu tersebut dibawa turun olehNabi Adam a.s. dari surga, lalu diwarisi secara turun-temurun hinggasampai ke tangan Nabi Syu'aib, lalu Nabi Syu'aib menyerahkan batuitu bersama tongkatnya kepada Musa a.s.

Menurut pendapat yang lainnya, batu tersebutlah yang pernahmembawa lari pakaian Nabi Musa a.s. ketika sedang mandi. LaluMalaikat Jibril berkata kepada Musa a.s., "Angkatlah batu itu, karenasesungguhnya pada batu itu terdapat kekuatan dan engkaumempunyai mukjizat padanya." Kemudian Nabi Musa a.s.membawanya pada pikulannya.

Az-Zamakhsyari mengatakan, dapat pula diartikan bahwa hurufAlif lam pada lafaz al-hajar bermakna liljinsi, bukan lil’ahdi. Dengankata lain dikatakan, "Pukullah sesuatu benda yang disebut batu!"

Diriwayatkan dari Al-Hasan, bahwa Nabi Musa a.s. tidakdiperintahkan memukul sebuah batu secara tertentu. Al-Hasanmengatakan, penafsiran seperti ini lebih menonjolkan mukjizat danlebih menggambarkan tentang kekuasaan mukjizat. Disebutkanbahwa Nabi Musa a.s. memukul batu, lalu memancarlah mata airdarinya, setelah itu dia memukulnya lagi, maka berhentilah airnyadan kering. Kemudian mereka (Bani Israil) mengatakan, "Jika Musakehilangan batu ini, niscaya kita akan kehausan." Maka Allahmenurunkan wahyu-Nya kepada Musa a.s. yang memerintahkan

Page 627: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

agar berbicara kepada batu tersebut. Batu itu akan memancarkanair tanpa menyentuhnya dengan tongkat, dengan harapan merekakelak mau percaya dan mengakuinya.

Yahya ibnun Nadr mengatakan bahwa ia pernah berkata kepadaJuwaibir, "Bagaimanakah tiap-tiap suku mengetahui mata air untukminumnya?" Juwaibir menjawab, "Nabi Musa a.s. meletakkan batutersebut, lalu masing-masing suku diwakili oleh seseorang darikalangannya. Kemudian Nabi Musa a.s. memukul batu itu, makamemancarlah dua belas mata air. Tiap-tiap mata air memancar kearah masing-masing wakil tersebut, selanjutnya tiap-tiap lelakimemanggil sukunya untuk mengambil air dari mata airnya masing-masing."

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ketika Bani Israilberada di padang pasir, Musa membelah batu untuk mereka menjadimata air.

As-Sauri meriwayatkan dari Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbasyang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi di Padang Sahara;Musa memukul batu untuk mereka, maka memancarlah dari batu itudua belas mata air, masing-masing suku meminum dari satu mataair.

Mujahid mengatakan seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas.Kisah ini mirip dengan kisah yang ada di dalam surat Al-A'raf, hanyakisah yang ada di dalam surat Al-A'raf diturunkan di Mekah. Olehkarena itu, pemberitaan tentang mereka memakai damir gaib,mengingat Allah Swt. mengisahkan kepada Rasul-Nya apa yangtelah mereka perbuat. Adapun kisah yang ada di dalam surat ini —yakni Al-Baqarah— diturunkan di Madinah. Untuk itu, khitab yangada padanya langsung ditujukan kepada mereka (orang-orangYahudi Madinah). Di dalam surat Al-A'raf diberitakan melalui firman-Nya:

Page 628: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{فانبجست منه اثنتا عشرة عینا}

Maka memancarlah darinya dua belas mata air. (Al-A'raf: 160)

Yang dimaksud dengan inbijas ialah permulaan memancar,sedangkan dalam ayat surat Al-Baqarah disebutkan keadaansesudahnya, yakni meluapnya air tersebut dalam pancarannya.Maka sesuailah bila dalam ayat yang sedang kita bahas ini disebutistilah infijar, sedangkan dalam ayat surat Al-A'raf disebut denganmemakai inbijas. Di antara kedua ungkapan terdapat perbedaanditinjau dari sepuluh segi lafzi dan maknawi. Hal tersebut disebutkandengan panjang lebar oleh Az-Zamakhsyari di dalam kitab tafsirnyadengan ungkapan tanya jawab. Memang apa yangdiketengahkannya itu mendekati kebenaran.

AL-BAQARAH, AYAT 61

{وإذ قلتم یا موسى لن نصبر على طعام واحد فادع لنا ربك یخرجا تنبت الأرض من بقلها وقثائها وفومها وعدسها وبصلها لنا ممقال أتستبدلون الذي هو أدنى بالذي هو خیر اهبطوا مصرا فإن لكمما سألتم}

Dan (ingatlah) ketika kalian berkata, "Hai Musa, kami tidak sabar(tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu, mohonkanlahuntuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami dariapa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayur, mentimunnya,bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya." Musaberkata, "Maukah kalian mengambil sesuatu yang rendah sebagai

Page 629: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pengganti yang lebih baik? Pergilah kalian ke suatu kota, pasti kalianmemperoleh apa yang kalian minta."

Allah berfirman, "Ingatlah kalian akan nikmat-Ku yang telahKulimpahkan kepada kalian di kala Aku menurunkan manna dansalwa kepada kalian sebagai makanan yang baik, bermanfaat, enak,dan mudah. Ingatlah ungkapan keluhan serta kebosanan kalianterhadap apa yang telah Kami limpahkan kepada kalian, dan kalianmeminta kepada Musa menggantinya dengan makanan yangbermutu rendah, seperti sayur mayur dan lain-lainnya yang kalianminta."

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka terlanjur terbiasadengan hal tersebut, maka mereka tidak sabar terhadap makananmanna dan salwa. Mereka teringat kepada kehidupan sebelumnyayang biasa mereka jalani. Mereka merupakan kaum yang biasamemakan kacang adas, bawang merah, sayur-sayuran, dan bawangputih (vegetarian). Lalu mereka berkata: Hai Musa, kami tidak sabar(tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu, mohonkanlahuntuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami dariapa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, mentimunnya,bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya. (Al-Baqarah: 61)

Sesungguhnya mereka mengatakan satu jenis makanan karenamakanan yang mereka konsumsi hanyalah manna dan salwa saja,setiap harinya hanya itu saja yang mereka makan.

Al-buqul (sayur mayur), al-qissa (mentimun), al-'adas (kacangadas), dan al-basal (bawang merah), semuanya sudah dikenal. M-ngenai al-Jum menurut qiraat Ibnu Mas'ud disebut sum denganmemakai huruf sa yang artinya ialah bawang putih. Hal yang samaditafsirkan oleh Mujahid di dalam riwayat Lais ibnu Abu Salim, dari

Page 630: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Mas'ud, bahwa al-Jum artinya saum (bawang putih). Hal yangsama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas dan Sa'id ibnu Jubair.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAmr ibnu Rafi', telah menceritakan kepada kami Abu Imarah (yakniYa'qub ibnu Ishaq Al-Basri), dari Yunus, dari Al-Hasan sehubungandengan makna firman-Nya, "Wafumifta." Menurut Ibnu Abbasartinya bawang putih, dan di dalam bahasa kuno disebutkan fummulana yang artinya 'buatkanlah roti untuk kami'.

Ibnu Jarir mengatakan, apabila hal tersebut benar, maka lafazfumiha termasuk di antara huruf-huruf yang ada penggantian didalamnya, seperti perkataan mereka, "Waqa'ufi 'asuri syarrin(mereka terjerumus di dalam kemelut keburukan)," dikatakan 'afursyarrin (huruf sa diganti menjadi fa). Contoh lainnya ialah asafidiucapkan menjadi asasi, magafir diucapkan menjadi magasir, danlain sebagainya yang serupa; di mana huruf fa diganti menjadi sa,dan huruf sa diganti menjadi fa, karena makhraj keduanyaberdekatan.

Ulama lainnya mengatakan bahwa al-fum artinya gandum yangbiasa dipakai untuk membuat roti.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiYunus ibnu Abdul A’la secara bacaan, telah menceritakan kepadakami Ibnu Wahb secara bacaan, telah menceritakan kepadaku Nafi'ibnu Abu Na'im, bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah ditanya mengenaifirman-Nya wajumiha: "Apakah yang dimaksud dengan fumiha?"Ibnu Abbas menjawab, "Gandum." Selanjutnya Ibnu Abbasmengatakan, "Bukankah kamu pernah mendengar ucapan Uhaihahibnul Jallah yang mengatakan dalam salah satu bait syairnya, yaitu:

"Dahulu aku adalah orang yang paling berkecukupan secarapribadi, akulah yang mula-mula melakukan penanaman gandum di

Page 631: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Madinah.”

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Aliibnul Hasan, telah menceritakan kepada kami Muslim Al-Juhani,telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, dari Rasyid ibnuKuraib, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya, "Wa-fumiha." Disebutkan bahwa al-Jum adalah gandummenurut dialek Bani Hasyim. Hal yang sama dikatakan pula oleh Aliibnu Abu Tal-hah dan Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas; juga olehIkrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa al-Jum artinya gandum.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Ibnu Juraij, dari Mujahid danAta mengenai firman-Nya, "Wajumiha." Keduanya mengatakan,yang dimaksud ialah rotinya.

Hasyim meriwayatkan dari Yunus, dari Al-Husain dan Husain, dariAbu Malik mengenai firman-Nya, "Wafumiha," bahwa Jum artinyagandum. Pendapat ini dikatakan oleh Ikrimah, As-Saddi, Al-Ha-sanAl-Basri, Qatadah, dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam sertalain-lainnya.

Al-Jauhari mengatakan bahwa al-Jum artinya gandum. IbnuDuraid mengatakan, al-Jum artinya sunbulah (bulir gandum).

Al-Qurtubi meriwayatkan dari Ata dan Qatadah, bahwa al-Jumialah segala jenis biji-bijian yang dapat dijadikan roti. Sebagian ulamamengatakan bahwa al-Jum adalah kacang hums menurut dialekSyamiyah, dan orang yang menjualnya disebut fami yang diambildari kata Jumi setelah diubah sedikit.

Imam Bukhari mengatakan, sebagian ulama mengatakan bahwaJum artinya segala jenis biji-bijian yang dapat dimakan.

**********

Page 632: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{قال أتستبدلون الذي هو أدنى بالذي هو خیر}

Musa berkata, "Maukah kalian mengambil sesuatu yang rendahsebagai pengganti yang lebih baik?” (Al-Baqarah: 61)

Di dalam ungkapan ayat ini terkandung teguran dan celaanterhadap permintaan mereka yang meminta jenis-jenis makananyang rendah ini, padahal mereka sedang dalam kehidupan yangmenyenangkan dan memiliki makanan yang enak lagi baik danbermanfaat.

*********

Firman Allah Swt.:

{اهبطوا مصرا}

Pergilah kalian ke suatu kota (Al-Baqarah: 61)

Demikianlah bunyinya dengan di-tanwi'n-kan serta ditulis denganmemakai alif pada akhirnya menurut mushaf para Imam Usmaniyah.Qiraat inilah yang dipakai oleh jumhur ulama. Ibnu Jarirmengatakan, "Aku tidak memperbolehkan qiraat selain dari qiraat ini,karena semua mushaf telah sepakat membacanya demikian."

Ibnu Abbas mengatakan, ihbitu misran artinya 'pergilah kalian kesuatu kota'.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari hadis Abu Sa'id Al-Baqqal(yaitu Sa'id ibnul Mirzaban), dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Hal yang

Page 633: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

semisal telah diriwayatkan pula dari As-Saddi, Qatadah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

Ibnu Jarir mengatakan, telah didapati di dalam qiraat Ubay ibnuKa'b dan Ibnu Mas'ud bacaan ihbitu misra, yakni tanpa memakaitanwin, yang artinya 'pergilah kalian ke negeri Mesir'.

Kemudian diriwayatkan dari Abul Aliyah dan Ar-Rabi' ibnu Anas,bahwa keduanya menafsirkan hal tersebut sebagai negeri Mesirtempat Fir'aun berkuasa. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh IbnuAbu Hatim, dari Abul Aliyah dan Ar-Rabi', dari Abul A'masy.

Ibnu Jarir mengatakan, dapat pula diinterpretasikan makna yangdimaksud ialah negeri Mesir Fir'aun menurut qiraat orang yangmem-fathah-kannya (tanpa tanwin). Dengan demikian, berarti hal initermasuk ke dalam Bab "Ittiba' dalam Menulis Mushaf, seperti yangdilakukan terhadap firman-Nya, "Qawariran qawarira," kemudian di-waqaf-kan bacaannya.

Permasalahannya terletak pada makna misra, apakah maknayang dimaksud adalah Mesir negerinya Fir'aun, atau salah satunegeri (kota) secara mutlak? Pendapat yang mengatakan bahwakota tersebut adalah negeri Mesir masih perlu dipertimbangkan.Tetapi yang benar ialah suatu kota secara mutlak, seperti yangdisebut oleh riwayat Ibnu Abbas dan lain-lainnya.

Berdasarkan pengertian ini makna ayat adalah seperti berikut"Musa berkata kepada mereka, 'Apa yang kalian minta itu bukanlahmerupakan hal yang sulit, bahkan hal tersebut banyak didapat dikota mana pun yang kalian masuki, dan tidaklah pantas bagi kalianmeminta kepada Allah Swt. hal yang serendah itu lagi banyakdidapat'." Karena itulah maka Musa berkata kepada mereka yangdisitir oleh firman-Nya:

Page 634: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{أتستبدلون الذي هو أدنى بالذي هو خیر اهبطوا مصرا فإن لكمما سألتم}

Maukah kalian mengambil sesuatu yang rendah sebagaipengganti yang lebih baik? Pergilah kalian ke suatu kota, pasti kalianmemperoleh apa yang kalian minta. (Al-Baqarah: 61)

Ma sa-altum artinya apa yang kalian minta; dan mengingatpermintaan mereka itu termasuk ke dalam kategori keterlaluan dansangat buruk, maka bukan merupakan suatu keharusan untukdiperkenankan.

AL-BAQARAH, LANJUTAN AYAT 61

لة والمسكنة وباءوا بغضب من االله ذلك بأنهم {وضربت علیهم الذكانوا یكفرون بآیات االله ویقتلون النبیین بغیر الحق ذلك بما عصواوكانوا یعتدون (61) }

Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, sertamereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karenamereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabitanpa alasan yang benar. Demikian itu (terjadi) karena merekaselalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

Firman Allah Swt.:

لة والمسكنة} {وضربت علیهم الذ

Page 635: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan. (Al-Baqarah: 61)

Yakni ditimpakan dan ditetapkan kepada mereka menurut hukumsyara' dan takdir. Dengan kata lain, mereka terus-menerus dalamkeadaan hina; siapa pun yang bersua dengan mereka, pastimenghina dan mencemoohkan mereka. Dan ditimpakan kepadamereka kenistaan di samping kehinaan yang selalu menyertaimereka di mana pun mereka berada.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna ayat ini, bahwa mereka adalah orang-orang yang terkenajizyah.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Al-Hasan danQatadah sehubungan dengan firman-Nya, "Waduribat 'alaihimuzzillatu" bahwa mereka membayar jizyah dengan patuh, sedangkanmereka dalam keadaan tunduk.

Ad-Dahhak mengatakan, ditimpakan kepada mereka zillah, yaknikenistaan.

Al-Hasan mengatakan bahwa Allah menjadikan mereka hina,mereka tidak mempunyai harga diri lagi dan menjadikan merekaberada di bawah kekuasaan kaum muslim. Umat ini (umat NabiMuhammad Saw.) menjumpai mereka, sedangkan orang-orangMajusi menarik jizyah dari mereka.

Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Saddi mengatakanbahwa al-maskanah artinya kemiskinan. Sedangkan menurut Al-Aufiartinya membayar kharraj (pajak), dan menurut Ad-Dahhak artinyajizyah.

**********

Page 636: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{وباءوا بغضب من االله}

serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. (Al-Baqarah: 61)

Menurut Ad-Dahhak, makna ayat ini ialah mereka berhakmendapat murka dari Allah. Menurut Ar-Rabi' ibnu Anas, murka dariAllah menimpa diri mereka. Sedangkan Sa'id ibnu Jubairmengatakan, mereka berhak mendapat murka Allah.

Ibnu Jarir mengatakan, mereka pergi dan kembali denganmembawa murka dari Allah. Lafaz ba-a ini tidak disebutkanmelainkan dalam keadaan selalu dihubungkan adakalanya dengankebaikan atau keburukan. Dikatakan sehubungan dengan pengertianini ba-a fulanun bizambihi yang artinya si Fulan kembali denganmembawa dosanya. Bentuk mudari'-nya yabu-u bihi, sedangkanbentuk masdar-nya bau-an dan bawa-an. Termasuk ke dalampengertian lafaz ini firman lain-nya yang mengatakan:

{إني أرید أن تبوء بإثمي وإثمك}

Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa)dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri. (Al-Maidah: 29)

Artinya, kamu kembali dengan memikul kedua dosa itu dan pergidengan membawa keduanya pula, dan jadilah kedua dosa tersebutberada di atas pundakmu, sedangkan aku terbebas darinya.

Dari semua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa apabilamereka kembali, maka mereka kembali seraya membawa murkaAllah di pundak mereka; dan jadilah mereka orang-orang yang ditim-

Page 637: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pa oleh murka dari Allah, serta mereka berhak untuk mendapatmurka dari-Nya.

*************

Firman Allah Swt.:

{ {ذلك بأنهم كانوا یكفرون بآیات االله ویقتلون النبیین بغیر الحق

Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allahdan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. (Al-Baqarah:61)

Makna ayat ini seakan-akan mengatakan bahwa pembalasanyang Kami timpakan kepada mereka berupa nista, kehinaan, dankemurkaan yang selalu menimpa mereka, sebagai akibat dari sifatangkuh mereka yang tidak mau mengikuti perkara yang hak,mereka juga kafir kepada ayat-ayat Kami serta menghina parapemangku syariat, yaitu para nabi dan pengikut-pengikutnya.Mereka terus-menerus menghina para nabi dan pengikut-pengikutnya hingga sampai berani membunuhnya. Maka tiada dosayang lebih besar daripada apa yang telah mereka lakukan itu;mereka kafir terhadap ayat-ayat Kami dan berani membunuh paranabi tanpa alasan yang dibenarkan.

Karena itulah di dalam sebuah hadis yang telah disepakatikesahihannya disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

، وغمط الناس" "الكبر بطر الحق

Takabur itu ialah menentang perkara yang hak dan meremehkanorang lain.

Page 638: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا إسماعیل، عن ابن عون، عن عمرو بن قال الإمام أحمد: حدحمن، قال: قال ابن مسعود: كنت لا سعید، عن حمید بن عبد الرأحجب عن النجوى، ولا عن كذا ولا عن كذا قال: فأتیت رسول االله، فأدركته من هاوي صلى االله علیه وسلم وعنده مالك بن مرارة الرآخر حدیثه، وهو یقول: یا رسول االله، قد قسم لي من الجمال ماترى، فما أحب أن أحدا من الناس فضلني بشراكین فما فوقهماأفلیس ذلك هو البغي؟ فقال: "لا لیس ذلك من البغي، ولكن البغي-وغمط الناس". من بطر -أو قال: سفه الحق

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiIsmail, dari ibnu Aun, dari Amr ibnu Sa'id, dari Humaid ibnu AbdurRahman yang menceritakan bahwa Ibnu Mas'ud pernahmenceritakan hadis berikut; dia adalah orang yang tidak pernahterhalang-halangi dari semua pembicaraan yang rahasia, tidak puladari ini dan itu. Pada suatu hari ia datang menemui Rasulullah Saw.yang saat itu Malik ibnu Mararah Ar-Rahawai berada di hadapannya,lalu ia menjumpai akhir pembicaraan yang dikatakan oleh Malik yangmengatakan demikian, "Wahai Rasulullah, aku telah mendapatbagian ternak unta seperti yang engkau lihat sendiri, maka aku tidaksuka bila ada seseorang dari kalangan mereka mempunyai bagianyang lebih dariku dua ekor ternak atau lebih. Akan tetapi, bukankahperasaan ini disebut sombong?" Rasulullah Saw. menjawab: Tidak,hal itu bukan termasuk sifat sombong, tetapi sombong itu ialahangkuh atau meremehkan perkara yang hak dan merendahkanorang lain.

Page 639: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yaitu menolak perkara yang hak, meremehkan orang lain,menghina mereka, dan merasa besar diri terhadap mereka.

Oleh karena itu, tatkala Bani Israil melakukan hal-hal yang telahmereka lakukan —seperti ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan beranimembunuh nabi-nabi mereka— maka Allah menimpakan kepadamereka kemurkaan-Nya yang tak dapat dihindarkan lagi, dan Allahmenimpakan kepada mereka kehinaan di dunia yang berlanjutsampai kepada kehinaan di akhirat, sebagai balasan yang setimpalbuat mereka.

Abu Darda At-Tayalisi meriwayatkan, telah menceritakan kepadakami Syu'bah, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Abu Ma'mar, dariAbdullah ibnu Mas'ud yang menceritakan bahwa dahulu setiap hariorang-orang Bani Israil membunuh sebanyak tiga ratus orang nabi,kemudian mereka mendirikan pasar sayur-mayur mereka di petangharinya.

ثنا عاصم، ثنا أبان، حد مد، حد ثنا عبد الص قال الإمام أحمد: حدعن أبي وائل، عن عبد االله -یعني ابن مسعود-أن رسول االله صلى، االله علیه وسلم قال: "أشد الناس عذابا یوم القیامة رجل قتله نبيأو قتل نبیا، وإمام ضلالة وممثل من الممثلین"

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbdus Samad, telah menceritakan kepada kami Aban, telahmenceritakan kepada kami Asim, dari Abu Wa-il, dari Abdullah ibnuMas'ud, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Orang yangpaling keras mendapat azab di hari kiamat ialah seorang lelaki yangdibunuh oleh seorang nabi atau yang membunuh nabi, dan imam

Page 640: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kesesatan serta seseorang dari kalangan orang-orang yang gemarmencincang (membunuh secara kejam).

***********

Firman Allah Swt.:

{ذلك بما عصوا وكانوا یعتدون}

Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka danmelampaui batas. (Al-Baqarah: 61)

Ayat ini merupakan 'Illat (penyebab) lain yang mengakibatkanmereka menerima pembalasan tersebut, yaitu mereka selaluberbuat durhaka dan melampaui batas. Mereka durhaka karenamelakukan hal-hal yang dilarang dan berlaku kelewat batas karenamelampaui batasan-batasan yang diperbolehkan dan yangdiperintahkan.

AL-BAQARAH, AYAT 62

ابئین من آمن باالله {إن الذین آمنوا والذین هادوا والنصارى والصوالیوم الآخر وعمل صالحا فلهم أجرهم عند ربهم ولا خوف علیهمولا هم یحزنون (62) }

Sesungguhnya orang-orang yang mukmin, orang-orang Yahudi,orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi-in, siapa saja di antaramereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian,dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan

Page 641: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula)mereka bersedih hati.

Setelah Allah Swt. menyebutkan keadaan orang-orang yangmenentang perintah-perintah-Nya, melanggar larangan-larangan-Nya, berlaku kelewat batas melebihi dari apa yang diizinkan, sertaberani melakukan perkara-perkara yang diharamkan dan akibatazab yang menimpa mereka, maka Allah mengingatkan melalui ayatini, bahwa barang siapa yang berbuat baik dari kalangan umat-umatterdahulu dan taat, baginya pahala yang baik. Demikianlah kaidahtetapnya sampai hari kiamat nanti, yakni setiap orang yangmengikuti Rasul, Nabi yang ummi, maka baginya kebahagiaan yangabadi. Tiada ketakutan bagi mereka dalam menghadapi masamendatang, tidak pula mereka bersedih hati atas apa yang telahmereka lewatkan dan tinggalkan. Makna ayat ini sama denganfirman lainnya, yaitu:

{ألا إن أولیاء االله لا خوف علیهم ولا هم یحزنون}

Ingatlah, sesungguhnya kekasih-kekasih Allah itu, tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedihhati. (Yunus: 62)

Seperti yang dikatakan oleh para malaikat kepada kaum mukmindi saat menghadapi kematiannya yang disitir oleh firman-Nya sepertiberikut:

{إن الذین قالوا ربنا االله ثم استقاموا تتنزل علیهم الملائكة ألاتخافوا ولا تحزنوا وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون}

Page 642: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialahAllah,'" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, makamalaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),"Janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa sedih,dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadakalian." (Fushshilat: 30)

ثنا ثنا ابن أبي عمر العدني، حد ثنا أبي، حد قال ابن أبي حاتم: حدسفیان، عن ابن أبي نجیح، عن مجاهد، قال: قال سلمان: سألتالنبي صلى االله علیه وسلم عن أهل دین كنت معهم، فذكرت منصلاتهم وعبادتهم، فنزلت: {إن الذین آمنوا والذین هادواابئین من آمن باالله والیوم الآخر} إلى آخر الآیة. والنصارى والص

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiBapakku, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Abu Umar Al-Adawi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ibnu AbuNujaih, dari Mujahid yang mengatakan bahwa Salman r.a. pernahmenceritakan hadis berikut: Aku pernah bertanya kepada Nabi Saw.tentang pemeluk agama yang dahulunya aku salah seorang darimereka, maka aku menceritakan kepada beliau tentang cara salatdan ibadah mereka. Lalu turunlah firman-Nya, "Sesungguhnyaorang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani,dan orang-orang Sabi-in, siapa saja di antara mereka yang berimankepada Allah dan hari kemudian," hingga akhir ayat.

As-Saddi mengatakan bahwa firman-Nya yang mengatakan:Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi-in, siapa saja di antara merekayang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta beramal

Page 643: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

saleh.... (Al-Baqarah: 62) diturunkan berkenaan dengan teman-teman Salman Al-Farisi. Ketika ia sedang berbincang-bincangdengan Nabi Saw., lalu ia menyebutkan perihal teman-teman yangseagamanya di masa lalu, ia menceritakan kepada Nabi beritatentang mereka. Untuk itu ia mengatakan, "Mereka salat, puasa,dan beriman kepadamu serta bersaksi bahwa kelak engkau akandiutus sebagai seorang nabi." Setelah Salman selesai bicaranyayang mengandung pujian kepada mereka, maka Nabi Saw.bersabda kepadanya, "Hai Salman, mereka termasuk ahli neraka."Maka hal ini terasa amat berat bagi Salman. Lalu Allah menurunkanayat ini.

Iman orang-orang Yahudi itu ialah barang siapa yang berpegangkepada kitab Taurat dan sunnah Nabi Musa a.s., maka imannyaditerima hingga Nabi Isa a.s. datang. Apabila Nabi Isa telah datang,sedangkan orang yang tadinya berpegang kepada kitab Taurat dansunnah Nabi Musa a.s. tidak meninggalkannya dan tidak maumengikut kepada syariat Nabi Isa, maka ia termasuk orang yangbinasa.

Iman orang-orang Nasrani ialah barang siapa yang berpegangkepada kitab Injil dari kalangan mereka dan syariat-syariat Nabi Isa,maka dia termasuk orang yang mukmin lagi diterima imannyahingga Nabi Muhammad Saw. datang. Barang siapa dari kalanganmereka yang tidak mau mengikut kepada Nabi Muhammad Saw.dan tidak mau meninggalkan sunnah Nabi Isa serta ajaran Injilnyasesudah Nabi Muhammad Saw. datang, maka dia termasuk orangyang binasa.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkandari Sa'id ibnu Jubair.

Menurut kami riwayat ini tidak bertentangan dengan apa yangtelah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas

Page 644: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orangmukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi-in, siapa saja di antara mereka yang beriman kepadaAllah dan hari kemudian..., hingga akhir ayat, (Al-Baqarah: 62). IbnuAbbas r.a. mengatakan bahwa sesudah itu diturunkan oleh Allahfirman berikut:

{ومن یبتغ غیر الإسلام دینا فلن یقبل منه وهو في الآخرة منالخاسرین}

Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kalitidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirattermasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran: 85)

Sesungguhnya apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas inimerupakan suatu pemberitahuan bahwa tidak akan diterima dariseseorang suatu cara dan tidak pula suatu amal pun, kecuali apayang bersesuaian dengan syariat Nabi Muhammad Saw. sesudahbeliau diutus membawa risalah yang diembannya. Adapun sebelumitu, setiap orang yang mengikuti rasul di zamannya, dia beradadalam jalan petunjuk dan jalan keselamatan.

Orang-orang Yahudi adalah pengikut Nabi Musa a.s., yaitumereka yang berpegang kepada kitab Taurat di zamannya. Kata al-yahud diambil dari kata al-hawadah yang artinya kasih sayang, atauberasal dari kata at-tahawwud yang artinya tobat, seperti yangdikatakan oleh Musa a.s. dalam firman-Nya:

{إنا هدنا إلیك}

Page 645: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya kami kembali kepada Engkau. (Al-A'raf: 156)

Maksudnya, kami bertobat kepada Engkau. Seakan-akan merekadinamakan demikian pada asal mulanya karena tobat dan kasihsayang sebagian mereka kepada sebagian yang lain.

Menurut pendapat yang lain, nama Yahudi itu dinisbatkan(dikaitkan) dengan Yahuda, nama anak tertua Ya'qub.

Abu Amr ibnul Ala mengatakan, disebut demikian karena merekaselalu bergerak di kala membaca kitab Taurat.

Ketika Nabi Isa diutus, kaum Bani Israil diwajibkan untukmengikuti dan menaatinya. Sahabat-sahabat Nabi Isa dan pemelukagamanya dinamakan Nasrani karena mereka saling menolong diantara sesama mereka. Mereka disebut pula Ansar, seperti yangdikatakan oleh Nabi Isa a.s. dalam firman-Nya:

{من أنصاري إلى االله قال الحواریون نحن أنصار االله}

Siapakah yang akan menjadi penolong untuk (menegakkanagama) Allah! Para Hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab,"Kamilah penolong-penolong (agama) Allah." (Ali Imran: 52)

Menurut pendapat yang lain, mereka dinamakan demikian karenapernah bertempat tinggal di suatu daerah yang dikenal dengannama Nasirah. Demikian menurut Qatadah dan Ibnu Juraij, sertadiriwayatkan pula dari Ibnu Abbas.

Nasara adalah bentuk jamak dari nasran, sama halnya denganlafaz nasyawa bentuk jamak dari lafaz nasywan, dan sukara bentukjamak dari lafaz sakran. Dikatakan Nasranah untuk seorang wanita

Page 646: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Nasrani. Salah seorang penyair mengatakan, "Dan seorang wanitaNasranah yang tidak pernah ibadah."

Ketika Allah Swt. mengutus Nabi Muhammad Saw. sebagaipemungkas para nabi dan rasul kepada semua anak Adam secaramutlak, maka diwajibkan bagi mereka percaya kepada apa yangdisampaikannya, taat kepada perintahnya, dan mencegah diri dariapa yang dilarangnya. Mereka adalah orang-orang yang berimansebenar-benarnya. Umat Nabi Muhammad Saw. dinamakan kaummukmin karena banyaknya keimanan mereka dan keyakinanmereka yang sangat kuat, mengingat mereka beriman kepadasemua nabi yang terdahulu dan perkara-perkara gaib yang akandatang.

Mengenai orang-orang Sabi-in, para ulama berbeda pendapatmengenai hakikat mereka. Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Laisibnu Abu Sulaim, dari Mujahid yang mengatakan bahwa mereka(yakni orang-orang Sabi-in) adalah suatu kaum antara Majusi,Yahudi, dan Nasrani; pada hakikatnya mereka tidak mempunyaiagama. Hal yang sama telah diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Nujaih,dari Mujahid.

Telah diriwayatkan dari Ata dan Sa'id ibnu Jubair hal yang semi-sal dengan pendapat di atas.

Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, As-Saddi, Abusy Sya'sa (yakniJabir ibnu Zaid), Ad-Dahhak, dan Ishaq ibnu Rahawaih mengatakanbahwa Sabi-in adalah suatu sekte dari kalangan ahli kitab, merekamengakui kitab Zabur. Karena itu, Imam Abu Hanifah dan Ishaqmengatakan bahwa tidak mengapa dengan sembelihan mereka danmenikah dengan mereka.

Hasyim meriwayatkan dari Mutarrif, "Ketika kami sedangbersama Al-Hakam ibnu Atabah, lalu ada seorang lelaki dari

Page 647: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalangan penduduk Basrah bercerita kepadanya, dari Al-Hasan yangmengatakan tentang orang-orang Sabi-in, bahwa sesungguhnyamereka itu sama dengan orang-orang Majusi. Kemudian Al-Hakamberkata, 'Bukankah aku pun telah mengatakan hal yang samakepada kalian?'."

Abdur Rahman ibnu Mahdi meriwayatkan dari Mu'awiyah ibnuAbdul Karim, bahwa ia pernah mendengar Al-Hasan menceritakantentang orang-orang Sabi-in. Dia mengatakan bahwa mereka adalahsuatu kaum yang menyembah malaikat.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari Al-Hasan yangmenceritakan, "Diberitakan kepada Ziad bahwa orang-orang Sabi-insalat menghadap ke arah kiblat, mereka salat lima waktu. Ziadbermaksud membebaskan mereka dari pungutan jizyah, tetapisesudah itu dia mendapat berita bahwa mereka menyembahmalaikat."

Abu Ja'far Ar-Razi mengatakan, telah sampai berita kepadanyabahwa orang-orang Sabi-in adalah suatu kaum yang menyembahmalaikat, percaya kepada kitab Zabur, dan salat menghadap ke arahkiblat. Hal yang sama dikatakan pula oleh Sa'id ibnu Abu Arubah,dari Qatadah.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiYunus ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb,telah menceritakan kepadaku Ibnu Abuz Zanad, dari ayahnya yangmengatakan bahwa orang-orang Sabi-in adalah suatu kaum yangtinggal di sebelah negeri Irak. Mereka kaum yang suka menangis,beriman kepada semua nabi serta puasa selama tiga puluh harisetiap tahunnya, dan mereka salat menghadap negeri Yaman setiapharinya sebanyak lima kali.

Page 648: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Wahb ibnu Munabbih pernah ditanya mengenai Sabi-in. Iamenjawab bahwa mereka hanya mengenal Allah semata, tidakmempunyai syariat yang diamalkan, tidak pula berbuat kekufuran.

Abdullah ibnu Wahb mengatakan bahwa Abdur Rahman ibnu Zaidpernah berkata, "Sabi-in adalah pemeluk suatu agama yang tinggaldi Mausul. Mereka mengatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah,tetapi mereka tidak mempunyai amal, kitab, dan nabi kecuali hanyaucapan 'tidak ada Tuhan selain Allah'." Abdur Rahman ibnu Zaidmengatakan pula bahwa mereka tidak beriman kepada rasul.Karena itulah orang-orang musyrik mengatakan kepada Nabi Saw.dan para sahabatnya, bahwa Nabi Saw. dan sahabatnya adalahorang-orang Sabi-in. Orang-orang musyrik menyerupakan Nabi Saw.dan para sahabatnya dengan mereka dalam hal ucapan 'tidak adaTuhan selain Allah'.

Al-Khalil mengatakan bahwa Sabi-in adalah suatu kaum yangagamanya menyerupai agama Nasrani, hanya kiblat merekamengarah kepada datangnya angin selatan; mereka mendugabahwa dirinya berada dalam agama Nabi Nuh a.s.

Al-Qurtubi meriwayatkan dari Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu AbuNujaih, bahwa mereka adalah suatu kaum yang agamanyamerupakan campuran antara agama Yahudi dan agama Majusi;sembelihan mereka tidak boleh dimakan, dan kaum wanitanya tidakboleh dinikahi.

Al-Qurtubi mengatakan, yang tersimpul dari pendapat merekamenurut apa yang disebut oleh sebagian ulama yaitu mereka adalahorang-orang yang mengesakan Tuhan dan meyakini akan pengaruhbintang-bintang, bahwa bintang-bintang tersebutlah yangmelakukannya. Karena itulah Abu Sa'id Al Astakhri mengeluarkanfatwa bahwa mereka adalah orang kafir. Ia katakan demikian ketikaAl-Qadir Billah menanyakan kepadanya tentang hakikat mereka.

Page 649: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ar-Razi memilih pendapat yang mengatakan bahwa Sabi-inadalah suatu kaum yang menyembah bintang-bintang, denganpengertian bahwa Allah telah menjadikannya sebagai kiblat untukibadah dan doa, yakni Allah menyerahkan pengaturan urusan alamini kepada bintang-bintang tersebut. Selanjutnya Ar-Razimengatakan bahwa pendapat ini dinisbatkan kepada orang-orangKasyrani yang didatangi oleh Nabi Ibrahim a.s. untuk membatalkanpendapat mereka dan memenangkan perkara yang hak.

Pendapat Mujahid dan para pengikutnya serta pendapat Wahbibnu Munabbih menyatakan bahwa Sabi-in adalah suatu kaumbukan pemeluk agama Yahudi, bukan Nasrani, bukan Majusi, bukanpula kaum musyrik. Sesungguhnya mereka adalah suatu kaum yanghanya tetap pada fitrah mereka, tiada agama tetap yang menjadipanutan dan pegangan mereka. Karena itulah maka kaum musyrikmemperolok-olokkan orang yang masuk Islam dengan sebutan Sabi,dengan maksud bahwa dia telah menyimpang dari semua agamapenduduk bumi di saat itu.

Sebagian ulama mengatakan, Sabi-in adalah orang-orang yangbelum sampai kepada mereka dakwah seorang nabi pun.

Pendapat yang paling kuat di antara semuanya hanya Allah-lahYang Maha Mengetahui.

AL-BAQARAH, AYAT 63-64

ة ور خذوا ما آتیناكم بقو {وإذ أخذنا میثاقكم ورفعنا فوقكم الطواذكروا ما فیه لعلكم تتقون (63) ثم تولیتم من بعد ذلك فلولا فضلاالله علیكم ورحمته لكنتم من الخاسرین (64) }

Page 650: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian dan Kamiangkatkan gunung (Tursina) di atas kalian (seraya Kami berfirman),"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian daningatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kalian bertakwa."Kemudian kalian berpaling setelah (adanya pe-janjian) itu, makakalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas kalian, niscayakalian tergolong orang-orang yang rugi.

Allah Swt. berfirman mengingatkan Bani Israil akan apa yangtelah Dia ambil dari mereka berupa janji-janji dan ikrar untuk berimanhanya kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya, dan maumengikuti rasul-rasul-Nya. Allah menceritakan bahwa ketika Diamengambil janji dari mereka, maka Dia angkat gunung itu di atasmereka agar mereka mau mengakui apa yang disumpahkan kepadamereka, mengambilnya dengan sekuat tenaga, dan bertekad untukmelaksanakannya. Seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya,yaitu:

{وإذ نتقنا الجبل فوقهم كأنه ظلة وظنوا أنه واقع بهم خذوا ماة واذكروا ما فیه لعلكم تتقون} آتیناكم بقو

Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat bukit ke atas merekaseakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukititu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepadamereka), "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikankepada kalian, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebutdi dalamnya supaya kalian menjadi orang-orang yang bertakwa." (Al-A'raf: 171)

Ath-Thur artinya gunung, sesuai dengan apa yang ditafsirkandalam ayat surat Al-A'raf ini. Hal ini dinaskan oleh Ibnu Abbas,

Page 651: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mujahid, Ata, Ikrimah, Al-Hasan, Ad-Dahhak, dan Ar-Rabi' ibnu Anasserta lain-lainnya; pendapat ini sudah jelas.

Tetapi menurut suatu riwayat yang dikatakan dari Ibnu Abbas, turialah bukit yang mempunyai tetumbuhan, sedangkan bukit yangtidak ada tetumbuhannya bukan dinamakan tur.

Di dalam hadis futun disebutkan dari Ibnu Abbas, "Ketika merekamenolak untuk taat, maka diangkat di atas mereka bukit tersebutdengan maksud agar mereka mau menurut."

As-Saddi mengatakan, "Ketika mereka membangkang untuksujud, maka Allah memerintahkan kepada gunung untuk runtuhmenimpa mereka. Lalu mereka melihat gunung tersebut telahmenutupi mereka, akhirnya mereka jatuh tersungkur bersujud.Tetapi mereka hanya sujud dengan separo tubuh mereka,sedangkan separo yang lainnya melihat ke arah gunung tersebut.Akhirnya Allah kasihan kepada keadaan mereka, lalumengembalikan gunung tersebut ke tempatnya, menjauhi mereka."Para ulama mengatakan, "Demi Allah, tiada suatu sujud yang lebihdisukai oleh Allah selain sujud yang menyebabkan azab diangkatdari mereka (orang-orang Bani Israil), padahal mereka melakukansujud seperti itu." Yang demikian itu disebutkan di dalam firman-Nya,"Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat bukit itu di atas kalian" (Al-Baqarah: 63).

Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian. (Al-Baqarah: 63) Yang dimaksud adalah kitab Taurat.

Abul Aliyah dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa biquwwahartinya dengan taat. Menurut Mujahid, biquwwah artinyamengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. Qatadahmengatakan, yang dimaksud dengan quwwah ialah kesungguhan;

Page 652: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

jika tidak, niscaya Aku akan melemparkan bukit ini kepada kalian.Akhirnya setelah diancam demikian mereka mau memegang apayang diberikan kepada mereka.

Abul Aliyah dan Ar-Rabi' mengatakan sehubungan denganfirman-Nya: dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya. (Al-Baqarah: 63) Artinya, bacalah dan amalkanlah apa yang terkandungdi dalam kitab Taurat.

***********

Firman Allah Swt.:

{ثم تولیتم من بعد ذلك}

Kemudian kalian berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, makakalau tidak ada karunia Allah. (Al-Baqarah: 64)

Allah Swt. berfirman bahwa setelah adanya perjanjian yang telahdikukuhkan dan diagungkan itu, lalu kalian berpaling darinya, kalianmenyimpang dan melanggarnya.

{فلولا فضل االله علیكم ورحمته}

maka kalau tidak ada karunia dan rahmat-Nya atas kalian. (Al-Baqarah: 64)

Yakni kalau Allah tidak menerima tobat kalian dan tidak mengutusnabi-nabi dan rasul-rasul kepada kalian.

{لكنتم من الخاسرین}

Page 653: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

niscaya kalian tergolong orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah: 64)

disebabkan kalian merusak perjanjian tersebut, yakni kalian akanrugi di dunia dan di akhirat.

AL-BAQARAH, AYAT 65-66

بت فقلنا لهم كونوا قردة {ولقد علمتم الذین اعتدوا منكم في السخاسئین (65) فجعلناها نكالا لما بین یدیها وما خلفها وموعظةللمتقین (66) }

Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yangmelanggar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirmankepada mereka, "Jadilah kalian kera-kera yang hina." Maka Kamijadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itudan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaranbagi orang-orang yang bertakwa.

Allah Swt. berfirman bahwa sesungguhnya kalian —hai orang-orang Yahudi— telah mengetahui azab yang menimpa pendudukkampung itu yang durhaka terhadap perintah Allah dan melanggarperjanjian dan ikrar-Nya yang telah Dia ambil dari kalian. Yaitu kalianharus mengagungkan hari Sabtu dan menaati perintah-Nya.Dikatakan demikian karena hal tersebut disyariatkan bagi mereka.Akan tetapi, pada akhirnya mereka membuat kilah (tipu daya) agarmereka tetap dapat berburu ikan di hari Sabtu, yaitu dengan carameletakkan jaring-jaring dan perangkap-perangkap ikan sebelumhari Sabtu.

Apabila hari Sabtu tiba dan ikan-ikan banyak didapatsebagaimana biasanya, ikan-ikan tersebut terjerat oleh jaring-jaring

Page 654: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan perangkap-perangkap tersebut, tiada suatu ikan pun yangselamat di hari Sabtu itu. Apabila malam hari tiba, merekamengambil ikan-ikan tersebut sesuduh hari Sabtu berlalu. Ketikamereka melakukan hal tersebut, maka Allah mengutuk rupa merekamenjadi kera. Kera adalah suatu binatang yang rupanya lebih miripdengan manusia, tetapi kera bukan jenis manusia. Dengan kata lain,demikian pula perbuatan dan tipu muslihat mereka, mengingat apayang mereka lakukan itu menurut lahiriah mirip dengan perkara yanghak, tetapi batiniahnya berbeda bahkan kebalikannya. Makapembalasan dikutuk menjadi kera itu merupakan balasan dariperbuatan mereka sendiri yang disesuaikan dengan jenispelanggarannya.

Kisah ini disebutkan panjang lebar dalam tafsir surat Al-A'raf,yaitu pada firman-Nya:

{واسألهم عن القریة التي كانت حاضرة البحر إذ یعدون فيعا ویوم لا یسبتون لا بت إذ تأتیهم حیتانهم یوم سبتهم شر الستأتیهم كذلك نبلوهم بما كانوا یفسقون}

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletakdi dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, diwaktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar)mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yangbukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. DemikianlahKami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (Al-A'raf:163)

Demikianlah kisah tersebut secara lengkap. As-Saddimengatakan bahwa mereka adalah penduduk kota Ailah, demikian

Page 655: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pula menurut Qatadah. Kami akan mengetengahkan pendapatulama tafsir secara panjang lebar dalam tafsir ayat ini, insya Allah.

**********

Firman Allah Swt.:

{كونوا قردة خاسئین}

lalu Kami berfirman kepada mereka, "Jadilah kalian kera-kerayang hina." (Al-Baqarah: 65)

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiUbay, telah menceritakan kepada kami Abu Huzaifah, telahmenceritakan kepada kami Syibl, dari Ibnu Nujaih, dari Mujahidsehubungan dengan makna ayat ini, bahwa hati merekalah yangdikutuk, bukan rupa mereka. Sesungguhnya hal ini hanyalah sebagaiperumpamaan yang dibuat oleh Allah, sebagaimana yangdisebutkan dalam firman lainnya:

{كمثل الحمار یحمل أسفارا}

seperti keledai yang membawa kitab-kitab. (Al-Jumu'ah: 5)

Telah diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir, dari Al-Musanna, dari AbuHuzaifah dan dari Muhammad ibnu Umar Al-Bahili dan dari Asim,dari Isa, dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid dengan lafaz yang sama.Sanad yang jayyid dan pendapat yang garib (aneh) sehubungandengan makna ayat ini bertentangan dengan makna lahiriah ayat itusendiri. Dalam ayat lainnya disebutkan melalui firman-Nya:

Page 656: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{قل هل أنبئكم بشر من ذلك مثوبة عند االله من لعنه االله وغضباغوت} علیه وجعل منهم القردة والخنازیر وعبد الط

Katakanlah, "Apakah akan aku beritakan kepada kalian tentangorang-orang yang lebih buruk pembalasannya daripada (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuk dandimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babidan (orang yang) menyembah tagut?" (Al-Maidah: 60)

Al-Aufi mengatakan di dalam kitab tafsirnya, dari ibnu Abbas,sehubungan dengan firman-Nya: lalu Kami berfirman kepadamereka, "Jadilah kalian kera yang hina." (Al-Baqarah: 65) BahwaAllah menjadikan sebagian dari mereka (Bani Israil) kera dan babi.Diduga bahwa para pemuda dari kalangan mereka dikutuk menjadikera, sedangkan orang-orang yang sudah lanjut usianya dikutukmenjadi babi.

Syaiban An-Nahwi meriwayatkan dari Qatadah sehubungandengan makna ayat ini, "Lalu Kami berfirman kepada mereka,'Jadilah kalian kera yang hina'," bahwa kaum itu menjadi kera yangmemiliki ekor; sebelum itu mereka adalah manusia yang terdiri ataskalangan kaum pria dan wanita.

Ata Al-Khurrasani mengatakan. diserukan kepada mereka, "Haipenduduk negeri, jadilah kalian kera yang hina." Kemudian orang-orang yang melarang mereka masuk menemui mereka dan berkata,"Hai Fulan, bukankah kami telah melarang kamu (untuk melakukanperburuan di hari Sabtu)?" Mereka menjawab hanya dengananggukan kepala, yang artinya "memang benar".

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAli ibnul Hasan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu

Page 657: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Rabi'ah di Masisiyyah, telah menceritakan kepadakami Muhammad ibnu Muslim (yakni At-Taifi), dari Ibnu Abu Nujaih,dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan.”Sesungguhnyanasib yang menimpa mereka yang melakukan perburuan di hariSabtu ialah mereka dikutuk menjadi kera sungguhan, kemudianmereka dibinasakan sehingga tidak ada keturunannya."

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allahmengutuk mereka menjadi kera karena kedurhakaan mereka. IbnuAbbas mengatakan, mereka hanya hidup di bumi ini selama tigahari. Tiada suatu pun yang dikutuk dapat bertahan hidup lebih daritiga hari. Sesudah rupa mereka dikutuk dan diubah, mereka tidakmau makan dan minum serta tidak dapat mengembangbiakkanketurunannya. Karena sesungguhnya Allah telah menciptakan keradan babi serta makhluk lainnya dalam masa enam hari, seperti yangdisebutkan di dalam Kitab-Nya. Allah mengubah rupa kaum tersebutmenjadi kera. Demikianlah Allah dapat melakukan terhadap siapayang dikehendaki-Nya, dan Dia dapat mengubah rupa ke dalambentuk seperti apa yang dikehendaki-Nya.

Abu Ja'far meriwayatkan dari Ar-Rabi', dari Abul Aliyahsehubungan dengan firman-Nya: Jadilah kalian kera-kera yang hina.(Al-Baqarah: 65) Yakni jadilah kalian orang-orang yang nista danhina (seperti kera). Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Mujahid,Qatadah, Ar-Rabi', dan Abu Malik.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Daud ibnu AbulHusain, dari Ikrimah, bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah mengatakan,"Sesungguhnya hal yang difardukan oleh Allah kepada kaum BaniIsrail pada mulanya adalah sama dengan hari yang difardukan olehAllah kepada kalian dalam hari raya kalian, yaitu hari Jumat. Tetapimereka menggantinya menjadi hari Sabtu, lalu mereka menghormatihari Sabtu (sebagai ganti hari Jumat) dan mereka meninggalkan

Page 658: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

apa-apa yang diperintahkan kepadanya. Tetapi setelah merekamembangkang dan hanya menetapi hari Sabtu, maka Allah mengujimereka dengan hari Sabtu itu dan diharamkan atas mereka banyakhal yang telah dihalalkan bagi mereka diselain hari Sabtu. Merekayang melakukan demikian tinggal di suatu kampung yang terletak diantara Ailah dan Tur, yaitu Madyan. Maka Allah mengharamkanmereka melakukan perburuan ikan di hari Sabtu, jugamengharamkan memakannya di hari itu.

Tersebutlah apabila hari Sabtu tiba, maka ikan-ikan datangkepada mereka terapung-apung di dekat pantai mereka berada.Tetapi apabila hari Sabtu telah berlalu, ikan-ikan itu pergi semuahingga mereka tidak dapat menemukan seekor ikan pun, baik yangbesar maupun yang kecil. Singkatnya, bila hari Sabtu tiba ikan-ikanitu muncul begitu banyak secara misteri; tetapi bila hari Sabtuberlalu, ikan-ikan itu lenyap tak berbekas.

Mereka tetap dalam keadaan demikian dalam waktu yang cukuplama memendam rasa ingin memakan ikan. Kemudian adaseseorang dari kalangan mereka sengaja menangkap ikan dengansembunyi-sembunyi di hari Sabtu, lalu ia mengikat ikan tersebutdengan benang, kemudian melepaskannya ke laut; sebelum itu iamengikat benang itu ke suatu pasak yang ia buat di tepi laut, lalu iapergi meninggalkannya. Keesokan harinya ia datang ke tempat itu,lalu mengambil ikan tersebut dengan alasan bahwa ia tidakmengambilnya di hari Sabtu. Selanjutnya ia pergi membawa ikantangkapannya itu, kemudian dimakannya. Pada hari Sabtuberikutnya ia melakukan hal yang sama, ternyata orang-orangmencium bau ikan itu. Maka penduduk kampung berkata, "DemiAllah, kami mencium bau ikan."

Kemudian mereka menemukan orang yang melakukan haltersebut, lalu mereka mengikuti jejak si lelaki itu. Mereka melakukan

Page 659: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hal tersebut dengan sembunyi-sembunyi dalam waktu cukup lama;Allah sengaja tidak menyegerakan siksaan-Nya terhadap mereka,sebelum mereka melakukan perburuan ikan secara terang-terangandan menjualnya di pasar-pasar.

Segolongan orang dari kalangan mereka yang tidak ikut berburuberkata, "Celakalah kalian ini, bertakwalah kepada Allah." Golonganini melarang apa yang diperbuat oleh kaumnya itu. Sedangkangolongan lainnya yang tidak memakan ikan dan tidak pula melarangkaum dari perbuatan mereka berkata, "Apa gunanya kamumenasihati suatu kaum yang bakal diazab oleh Allah atau Allah akanmengazab mereka dengan azab yang keras." Mereka yang memberiperingatan kepada kaumnya menjawab, "Sebagai permintaan maafkepada Tuhan kalian, kami tidak menyukai perbuatan mereka, danbarangkali saja mereka mau bertakwa (kepada Allah)."

Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, "Ketika mereka dalamkeadaan demikian, maka pada pagi harinya orang-orang yang tidakikut berburu di tempat perkumpulan dan masjid-masjidnya merasakehilangan orang-orang yang berburu, mereka tidak melihatnya.Kemudian sebagian dari kalangan mereka berkata kepada sebagianyang lain, 'Orang-orang yang suka berburu di hari Sabtu sedangsibuk, marilah kita lihat apakah yang sedang mereka lakukan.' Lalumereka berangkat untuk melihat keadaan orang-orang yang berburudi rumah-rumah mereka, ternyata mereka menjumpai rumah-rumahtersebut dalam keadaan terkunci. Rupanya mereka memasukirumahnya masing-masing di malam hari, lalu menguncinya daridalam, seperti halnya orang yang mengurung diri. Ternyata padapagi harinya mereka menjadi kera di dalam rumahnya masing-masing, dan sesungguhnya orang-orang yang melihat keadaanmereka mengenal seseorang yang dikenalnya kini telah berubahbentuk menjadi kera. Para wanitanya menjadi kera betina, dan anak-anaknya menjadi kera kecil."

Page 660: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abbas mengatakan, seandainya Allah tidak menyelamatkanorang-orang yang melarang mereka berbuat kejahatan itu, niscayasemuanya dibinasakan oleh Allah. Kampung tersebut adalah yangdisebut oleh Allah Swt. dalam firman-Nya kepada Nabi MuhammadSaw., yaitu:

{واسألهم عن القریة التي كانت حاضرة البحر}

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletakdi dekat laut. (Al-A'raf: 163) hingga akhir ayat.

Ad-Dahhak meriwayatkan pula hal yang semisal dari Ibnu Abbasr.a.

As-Saddi meriwayatkan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yangmelanggar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirmankepada mereka, "Jadilah kalian kera yang hina." (Al-Baqarah: 65)Mereka adalah penduduk kota Ailah, yaitu suatu kota yang terletakdi pinggir pantai. Tersebutlah bila hari Sabtu tiba, maka ikan-ikanbermunculan. sedangkan Allah telah mengharamkan orang-orangYahudi melakukan suatu pekerjaan pun di hari Sabtu. Bila hari Sabtutiba, tiada seekor ikan pun yang ada di laut itu yang tidakbermunculan sehingga ikan-ikan tersebut menampakkan songot(kumis)nya ke permukaan air. Tetapi bila hari Ahad tiba, ikan-ikan itumenetap di dasar laut, hingga tiada seekor ikan pun yang tampak,dan baru muncul lagi pada hari Sabtu mendatang. Yang demikian itudinyatakan di dalam firman-Nya: Dan tanyakanlah kepada Bani Israiltentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggaraturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan(yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air,

Page 661: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepadamereka. (Al-A’raf: 163)

Maka sebagian dari mereka ada yang ingin makan ikan, laluseseorang (dari mereka) menggali pasir dan membuat suatu paritsampai ke laut yang dihubungkan dengan kolam galiannya itu.Apabila hari Sabtu tiba, ia membuka tambak paritnya, lalu datanglahombak membawa ikan hingga ikan-ikan itu masuk ke dalamkolamnya. Ketika ikan-ikan itu hendak keluar dari kolam tersebut,ternyata tidak mampu karena paritnya dangkal, hingga ikan-ikan itutetap berada di dalam kolam tersebut. Apabila hari Ahad tiba, makalelaki itu datang, lalu mengambil ikan-ikan tersebut. Lalu seseorangmemanggang ikan hasil tangkapannya dan ternyata tetangganyamencium bau ikan bakar. Ketika si tetangga menanyakankepadanya, ia menceritakan apa yang telah dilakukannya. Maka sitetangga tersebut melakukan hal yang sama seperti dia, hinggatersebarlah kebiasaan makan ikan di kalangan mereka.

Kemudian ulama mereka berkata, "Celakalah kalian,sesungguhnya kalian melakukan perburuan di hari Sabtu,sedangkan hari tersebut tidak dihalalkan bagi kalian." Merekamenjawab, "Sesungguhnya kami hanya menangkapnya pada hariAhad, yaitu di hari kami mengambilnya." Maka orang-orang yangahli hukum berkata, "Tidak, melainkan kalian menangkapnya di harikalian membuka jalan air bagi-nya, lalu ia masuk."

Akhirnya mereka tidak dapat mencegah kaumnya menghentikanhal tersebut. Lalu sebagian orang yang melarang mereka berkatakepada sebagian yang lain, sebagaimana yang disebutkan olehFirman-Nya:

بهم عذابا شدیدا} {لم تعظون قوما االله مهلكهم أو معذ

Page 662: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akanmembinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yangamat keras? (Al-A'raf 164)

Dengan kata lain, mengapa kalian bersikeras menasihati mereka,padahal kalian telah menasihati mereka, tetapi ternyata merekatidak mau menuruti nasihat kalian. Maka sebagian dari merekaberkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

{معذرة إلى ربكم ولعلهم یتقون}

Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepadaTuhan kalian, dan supaya mereka bertakwa. (Al-A'raf: 164)

Ketika mereka menolak nasihat tersebut, maka orang-orang yangtaat kepada perintah Allah berkata, "Demi Allah, kami tidak mauhidup bersama kalian dalam satu kampung." Lalu mereka membagikampung itu menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh sebuahtembok penghalang.

Lalu kaum yang taat pada perintah Allah membuat suatu pintukhusus buat mereka sendiri, dan orang-orang yang melanggar padahari Sabtu membuat pintunya sendiri pula. Nabi Daud a.s. melaknatmereka yang melanggar di hari Sabtu itu. Kaum yang taat padaperintah Allah keluar memakai pintunya sendiri, dan orang-orangyang kafir keluar dari pintunya sendiri pula.

Page 663: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pada suatu hari orang-orang yang taat pada perintah Tuhannyakeluar. sedangkan orang-orang yang kafir tidak membuka pintukhusus mereka. Maka orang-orang yang taat melongok keadaanmereka dengan menaiki tembok penghalang tersebut setelahmerasakan bahwa mereka tidak mau juga membuka pintunya.Ternyata mereka yang kafir itu telah berubah ujud menjadi kera,satu sama lainnya saling melompati. Kemudian orang-orang yangtaat membuka pintu mereka, lalu kera-kera tersebut keluar danpergi menuju suatu tempat. Yang demikian itu dijelaskan di dalamfirman-Nya:

ا عتوا عن ما نهوا عنه قلنا لهم كونوا قردة خاسئین} {فلم

Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yangdilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepada mereka,"Jadilah kalian kera yang hina!" (Al-A'raf: 166)

Kisah inilah yang pada mulanya disebutkan oleh firman-Nya:

{لعن الذین كفروا من بني إسرائیل على لسان داود وعیسى ابنمریم}

Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisanDaud dan Isa putra Maryam. (Al-Maidah: 78) hingga akhir ayat.

Merekalah yang dikutuk menjadi kera-kera itu.

Menurut kami, tujuan mengetengahkan pendapat para imamtersebut untuk menjelaskan kelainan pendapat yang dikemukakanoleh Mujahid rahimahullah. Dia berpendapat bahwa kutukan yang

Page 664: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menimpa mereka hanyalah kutukan maknawi, bukan kutukan yangmengakibatkan mereka berubah ujud menjadi kera. Pendapat yangsahih adalah yang mengatakan bahwa kutukan tersebut maknawidan suwari.

*********

Firman Allah Swt.:

{فجعلناها نكالا}

Maka Kami jadikan yang demikian itu sebagai peringatan. (Al-Baqarah: 66)

Sebagian Mufassirin mengatakan bahwa damir yang terkandungpada lafaz faja alnaha kembali kepada al-qiradah (menjadi kera).Menurut pendapat lain kembali kepada al-hitan (ikan-ikan). Menurutpendapat yang lainnya kembali kepada siksaan, dan menurut yanglainnya lagi kembali kepada al-qaryah (kampung tempat merekatinggal). Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir.

Menurut pendapat yang sahih, damir tersebut kembali kepada al-qaryah, yakni Allah menjadikan kampung itu; sedangkan yangdimaksud adalah para penduduknya, karena merekalah yangmelakukan pelanggaran di hari Sabtu.

Nakalan, peringatan; yakni Kami siksa mereka dengan suatusiksaan, lalu Kami jadikan siksaan itu sebagai peringatan, sepertipengertian yang terkandung di dalam firman-Nya mengenai Fir'aun,yaitu:

{فأخذه االله نكال الآخرة والأولى}

Page 665: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan di dunia.(An-Nazi'at: 25)

********

Firman Allah Swt.:

{لما بین یدیها وما خلفها}

bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang datangkemudian. (Al-Baqarah: 66)

Damir ha kembali kepada al-qura (kampung-kampung). IbnuAbbas mengatakan bahwa Kami jadikan siksaan yang telahmenimpa penduduk kampung tersebut sebagai pelajaran atauperingatan bagi orang-orang yang ada di kampung-kampungsekitarnya, seperti pengertian yang terkandung di dalam firmanlainnya, yaitu:

فنا الآیات لعلهم {ولقد أهلكنا ما حولكم من القرى وصریرجعون}

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri disekitar kalian dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaranKami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertobat). (Al-Ahqaf:27)

Termasuk ke dalam pengertian ini firman lainnya, yaitu:

{أولم یروا أنا نأتي الأرض ننقصها من أطرافها}

Page 666: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kamimendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangidaerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya (sekitarnya).(Ar-Ra'd: 41)

Makna yang dimaksud dengan lafaz lima baina yadaiha wa makhalfaha ialah menyangkut tempat, seperti yang dikatakan olehMuhammad ibnu Ishaq, dari Daud ibnul Husain, dari Ikrimah, dariIbnu Abbas yang mengatakan bahwa lima bainaha artinya pendudukkampung setempat; wa ma khalfaha, penduduk kampung-kampungyang di sekitarnya. Hal yang sama dikatakan pula oleh Sa'id ibnuJubair, bahwa lima baina yadaiha wa ma khalfaha, artinya orangyang ada di tempat tersebut di masa itu.

Telah diriwayatkan oleh Ismail ibnu Abu Khalid, Qatadah, danAtiyyah Al-Aufi sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Maka Kamijadikan yang demikian itu sebagai peringatan bagi orang-orang dimasa itu. (Al-Baqarah: 66) Ma baina yadaiha artinya ma qablaha,yakni bagi orang-orang yang sebelumnya yang menyangkutmasalah hari Sabtu. Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan Atiyyah mengatakanbahwa wa ma khalfaha artinya buat orang-orang yang sesudahmereka dari kalangan Bani Israil agar mereka tidak melakukan halyang semisal dengan perbuatan orang-orang yang dikutuk itu.Mereka mengatakan bahwa makna yang dimaksud dari lafaz mabaina yadaiha wa ma khalfaha berkaitan dengan zaman, yaknisebelum dan sesudahnya.

Pengertian tersebut dapat dibenarkan bila dikaitkan denganorang-orang sesudah mereka, agar apa yang telah menimpapenduduk kampung itu menjadi peringatan dan pelajaran bagimereka. Jika dikaitkan dengan orang-orang sebelum mereka, manamungkin ayat ini ditafsirkan dengan makna tersebut, yakni sebagaipelajaran dan peringatan buat orang-orang sebelum mereka?

Page 667: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Barangkali setelah dipa-hami tidak ada seorang pun yangmengatakan demikian.

Dengan demikian, maka tertentulah pengertian lafaz ma bainayadaiha wa ma khalfaha artinya 'buat orang-orang yang tinggal dikampung-kampung sekitarnya'. Seperti yang dikatakan oleh IbnuAbbas dan Sa'id ibnu Jubair.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah, mengenai firman-Nya: Maka Kami jadikan yangdemikian itu sebagai peringatan bagi orang-orang di masa itu danbagi mereka yang datang kemudian. (Al-Baqarah: 66)

Bahwa makna yang dimaksud ialah sebagai hukuman terhadapdosa-dosa mereka yang sekarang dan yang lalu.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Ikrimah,Mujahid, As-Saddi Al-Farra, dan Ibnu Atiyyah bahwa lima bainayadaiha artinya 'bagi dosa-dosa kaum tersebut', sedangkan wa makhalfaha artinya 'bagi orang sesudahnya yang berani melakukan halyang semisal dengan dosa-dosa mereka itu'.

Ar-Razi meriwayatkan tiga buah pendapat sehubungan dengantafsir ayat ini: Yang pertama mengatakan bahwa makna yangdimaksud dari lafaz ma baina yadaiha wa ma khalfaha ialah 'bagiorang-orang sebelum mereka yang telah mengetahui beritanyamelalui kitab-kitab terdahulu dan bagi orang-orang sesudah mereka.Pendapat kedua mengatakan, makna yang dimaksud ialah 'bagipara penduduk kampung dan umat-umat yang semasa dengannya.Pendapat ketiga mengatakan bahwa Allah Swt. menjadikan haltersebut sebagai hukuman buat orang-orang yang melakukanperbuatan tersebut sebelumnya, juga bagi orang-orang sesudahnya.Pendapat ketiga ini merupakan pendapat Al-Hasan.

Page 668: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut kami, pendapat yang kuat ialah yang mengartikanbahwa ma baina yadaiha dan wa ma khalfaha artinya 'bagi orang-orang yang sezaman dengan mereka, juga bagi orang-orang yangakan datang sesudah mereka', seperti makna yang terkandung didalam firman-Nya;

فنا الآیات لعلهم {ولقد أهلكنا ما حولكم من القرى وصریرجعون}

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri disekitar kalian. (Al-Ahqaf: 27) hingga akhir ayat.

Dan Allah telah berfirman:

{ولا یزال الذین كفروا تصیبهم بما صنعوا قارعة أو تحل قریبامن دارهم}

Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencanadisebabkan perbuatan mereka sendiri. (Ar-Ra'd: 31)

{أفلا یرون أنا نأتي الأرض ننقصها من أطرافها}

Maka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatanginegeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segalapenjurunya (Al-Anbiya: 44)

Maka Allah menjadikan mereka sebagai pelajaran dan peringatanbuat orang-orang yang sezaman dengan mereka, juga menjadi

Page 669: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pelajaran bagi orang-orang yang kemudian melalui berita yangmutawatir dari mereka. Karena itulah di akhir ayat disebutkan:

{وموعظة للمتقین}

serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah: 66)

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Daud ibnul Husain, dariIkrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah: 66) Yang dimaksud ialah bagi orang-orang sesudahmereka hingga hari kiamat.

Al-Hasan Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:Serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah: 66) Ia memperingatkan mereka sehingga merekamemelihara diri dari hal-hal yang menyebabkan siksa Allah danmewaspadainya.

As-Saddi dan Atiyyah Al-Aufi mengatakan bahwa makna firman-Nya: serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah: 66) ialah umat Nabi Muhammad Saw.

Menurut kami, makna yang dimaksud dari lafaz al-mauizah dalamayat ini ialah peringatan. Dengan kata lain, Kami jadikan azab danpembalasan yang telah menimpa mereka sebagai balasan dariperbuatan mereka yang melanggar hal-hal yang diharamkan olehAllah dan tipu muslihat yang mereka jalankan. Karena itu, hati-hatilah orang-orang yang bertakwa terhadap perbuatan seperti yangmereka lakukan itu, agar tidak tertimpa siksaan yang telah menimpamereka.

Page 670: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sehubungan dengan pengertian ini Imam Abu Abdullah ibnuButtah meriwayatkan:

د بن ثنا الحسن بن محم د بن مسلم، حد ثنا أحمد بن محم حدد بن عمرو ثنا محم ثنا یزید بن هارون، حد ، حد عفراني باح الز الص[عن أبي سلمة] عن أبي هریرة: أن رسول االله صلى االله علیه وسلمقال: "لا ترتكبوا ما ارتكب الیهود، فتستحلوا محارم االله بأدنىالحیل"

telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnuMuslim, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammadibnus Sabah Az-Za'farani, telah menceritakan kepada kami Yazidibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnuUmar, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah yang menceritakanbahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Janganlah kalian lakukanseperti apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi, karenaakibatnya kalian akan menghalalkan apa-apa yang diharamkan olehAllah hanya dengan tipu muslihat yang rendah.

Sanad ini berpredikat jayyid; Ahmad ibnu Muhammad ibnuMuslim dinilai siqah oleh Al-Hafiz Abu Bakar Al-Khatib Al-Bagdadi,sedangkan perawi lainnya sudah dikenal dengan syarat sahih.

AL-BAQARAH, AYAT 67

وإذ قال موسى لقومه إن االله یأمركم أن تذبحوا بقرة قالوا أتتخذناهزوا قال أعوذ باالله أن أكون من الجاهلین (٦٧)

Page 671: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya,"Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapibetina." Mereka berkata, "Apakah kamu hendak menjadikan kamibuah ejekan?" Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah akantermasuk golongan orang-orang yang jahil."

Allah Swt. berfirman melalui ayat ini, "Ingatlah kalian, hai kaumBani Israil, akan nikmat-Ku yang telah Kulimpahkan kepada kaliandalam hal yang menyangkut perkara yang berlainan dengan hukumalam bagi kalian," yaitu mengenai seekor sapi betina dan keteranganmengenai si pembunuhnya dengan melalui sapi betina itu, kemudianAllah menghidupkan si terbunuh, lalu si terbunuh menyebut siapapelaku yang telah membunuh dirinya dari kalangan mereka. IbnuAbu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasanibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepada kamiYazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnuHassan, dari Muhammad ibnu Sirin, dari Ubaidah As-Salmani yangmenceritakan hadis berikut:

Ada seorang lelaki dari kalangan kaum Bani Israil yang mandul,tidak mempunyai anak, sedangkan dia mempunyai harta bendayang banyak. Orang yang mewarisinya hanyalah anak lelaki darisaudara laki-lakinya. Pada suatu malam keponakannya itumembunuhnya dan meletakkan mayatnya di depan pintu rumahsalah seorang dari kalangan mereka. Di pagi harinya si pembunuhmenuduh mereka, hingga masing-masing pihak memakai senjatanyadan sebagian dari mereka berperang dengan sebagian yang lain.

Kemudian orang-orang yang bijak dan berkuasa dari kalanganmereka berkata, "Mengapa kalian saling membunuh di antarasesama kalian, sedangkan utusan Allah berada di antara kalian?"Akhirnya mereka datang menghadap Nabi Musa a.s., lalumenceritakan peristiwa tersebut. Maka Nabi Musa a.s. berkata,

Page 672: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seperti yang disitir oleh firman-Nya: "Sesungguhnya Allah menyuruhkalian menyembelih seekor sapi betina" Mereka berkata, "Apakahkamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab,"Aku berlindung kepada Allah akan termasuk golongan orang-orangyang jahil." (Al-Baqarah: 67)

Perawi mengatakan, seandainya mereka tidak menyangkal,niscaya sapi apa pun yang mudah didapat sudah cukup bagimereka. Tetapi mereka keras kepala, akhirnya mereka diperberat.Setelah mereka mendapatkan sapi betina yang diperintahkan agarmereka menyembelihnya, ternyata sapi betina itu adalah milikseorang lelaki yang tidak punya sapi lain kecuali satu-satunya yangmereka harapkan itu. Akhirnya si pemilik sapi berkata, "Demi Allah,sebagai tukarannya aku tidak mau kurang dari sejumlah emas yangmemenuhi kulitnya." Maka mereka terpaksa mengambil sapi betinatersebut dengan memberikan tukaran berupa emas sepenuhkulitnya. Mereka menyembelih sapi tersebut, lalu memukulkansebagian dari anggota badannya ke tubuh mayat yangdimaksudkan. Akhirnya si mayat dapat hidup. Mereka bertanya,"Siapakah yang telah membunuhmu?" Ia menjawab, "Orang ini,"seraya mengisyaratkan kepada keponakannya, lalu ia lunglai danmati.

Si pembunuh tidak diberi sedikit harta pun dari peninggalan simayat. Setelah peristiwa tersebut, maka pembunuh tidak dapatmewarisi (harta si terbunuh).

Ibnu Jarir meriwayatkan hadis semisal melalui hadis Ayyub, dariMuhammad ibnu Sirin, dari Ubaidah. Diriwayatkan pula oleh AbduIbnu Humaid di dalam kitab tafsirnya, disebutkan bahwa telahmenceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun dengan lafaz yangsama. Telah diriwayatkan pula oleh Adam ibnu Abu Iyas di dalam

Page 673: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kitab tafsirnya, dari Abu Ja'far (yakni Ar-Razi), dari Hisyam ibnuHassan dengan lafaz yang sama.

Adam ibnu Abu Iyas di dalam kitab tafsirnya telah meriwayatkan,telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, dari Ar-Rabi',dari Abul Aliyah mengenai firman-Nya: Sesungguhnya Allahmenyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina. (Al-Baqarah: 67)Tersebutlah bahwa ada seorang lelaki dari kalangan Bani Israil, diaorang kaya dan tidak mempunyai seorang anak pun, yangmewarisinya adalah salah seorang kerabatnya. Kemudian si kerabatmembunuhnya agar cepat memperoleh harta warisannya, lalumayatnya ia campakkan di perempatan jalan. Si pembunuh datangkepada Nabi Musa dan berkata, "Sesungguhnya kerabatku telahterbunuh, hal ini merupakan suatu peristiwa yang sangat berat,karena aku tidak menjumpai seorang pun selainmu yang dapatmenjelaskan kepadaku siapa pembunuhnya, wahai Nabi Allah?"

Maka Nabi Musa menyeru kepada semua orang, "Kuminta —demi Allah— siapa yang mengetahui peristiwa ini, hendaknya diamenceritakannya kepada kami." Ternyata tiada seorang pun darimereka yang mengetahuinya. Lalu si pembunuh datang kepadaMusa dan berkata, "Engkau adalah Nabi Allah, maka mintakanlahkepada Allah buat kami agar Dia menjelaskannya kepada kami."Nabi Musa a.s. memohon kepada Tuhannya, lalu Allah berfirman:Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyembelih seekor sapibetina. (Al-Baqarah: 67) Mereka heran dengan jawaban tersebut,lalu berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah akan termasukgolongan orang-orang yang jahil’ Mereka menjawab, "Mohonkanlahkepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami,sapi betina apakah itu? " Musa menjawab, "Sesungguhnya Allahberfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tuadan tidak muda, pertengahan di antara itu.” (Al-Baqarah: 67-68)

Page 674: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Artinya sapi betina tersebut tidak terlalu tua, tidak pula terlalu muda,melainkan pertengahan di antara keduanya.

Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kamiagar Dia menerangkan kepada kami warna sapi itu." Musamenjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina ituadalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagimenyenangkan orang-orang yang memandangnya." (Al-Baqarah:69) Sapi betina tersebut berwama kuning mulus lagi membuat takjuborang-orang yang memandangnya.

Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kamiagar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikal sapi betinaitu? Karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami, dansesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk." Musamenjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina ituadalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajaktanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidakada belangnya." (Al-Baqarah: 70-71) Yakni sapi betina tersebutbelum pernah dipekerjakan untuk membajak tanah dan mengairitanaman, juga tidak ada cacat serta tidak ada belangnya. Merekaberkata, "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betinayang sebenarnya." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampirsaja mereka tidak melaksanakan perintah itu. (Al-Baqarah: 71)

Perawi mengatakan, "Seandainya kaum itu di saat menerimaperintah untuk menyembelih sapi betina, mereka langsungmendatangkan seekor sapi betina yang mana pun, hal itu sudahcukup. Tetapi mereka memperberat dirinya sendiri, maka Allahbenar-benar memperberat mereka. Seandainya saja kaum itu tidakmengucapkan kata istisna seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:Dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk. (Al-

Page 675: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Baqarah: 70) niscaya mereka tidak akan beroleh petunjuk untukmendapatkan sapi betina tersebut untuk selama-lamanya."

Menurut riwayat yang sampai kepada kami, mereka tidakmenemukan sapi betina yang spesifikasinya disebutkan kepadamereka kecuali hanya pada seorang wanita tua yang memeliharabanyak anak yatim; si nenek itulah yang mengurus mereka. Tatkalasi nenek mengetahui bahwa tiada yang dapat membersihkanmereka kecuali hanya sapi miliknya, maka ia melipatgandakanharganya kepada mereka. Lalu mereka menghadap Nabi Musa a.s.dan menceritakan kepadanya bahwa mereka tidak menemukan sapiberciri khas seperti itu kecuali pada seorang wanita dan wanita itumeminta harga pembelian yang berlipat ganda dari biasanya.

Nabi Musa a.s. berkata, "Sesungguhnya Allah telah memberikankeringanan kepada kalian, tetapi kalian memperberat diri kaliansendiri. Maka berikanlah kepada si nenek itu apa yang disukainyadan apa yang telah ditetapkannya." Lalu mereka melakukannya,membeli sapi betina itu dan menyembelihnya. Kemudian Nabi Musaa.s. memerintahkan mereka agar memotong salah satu dari tulangsapi betina itu untuk dipukulkan kepada jenazah tersebut. Merekamelakukan apa yang diperintahkan oleh Nabi Musa a.s., danternyata jenazah tersebut dapat hidup kembali, lalu menyebutkankepada mereka nama orang yang telah membunuhnya. Sesudah ituia mati kembali seperti semula. Maka Nabi Musa a.s. menangkap sipembunuh yang ternyata adalah orang yang pernah datang danmengadu kepada Nabi Musa a.s. itu sendiri. Akhirnya si pembunuhtersebut dihukum mati sebagai pembalasan dari perbuatan jahatnyaitu.

Muhammad ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Sa'id, telah menceritakan kepadakuayahku, telah menceritakan kepadaku pamanku, telah menceritakan

Page 676: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepadaku ayahku, dari kakekku, dari Ibnu Abbas sehubungandengan ayat yang menceritakan perihal sapi betina ini. Disebutkanbahwa ada seorang lelaki yang lanjut usia di kalangan kaum BaniIsrail pada zaman Nabi Musa a.s. Lelaki tua tersebut mempunyaiharta yang banyak, sedangkan anak-anak saudara lelakinya miskin,tak berharta. Lelaki tua itu tidak beranak, dan ahli warisnya adalahanak-anak saudara lelakinya. Mereka berkata, "Aduhai, seandainyapaman kita telah mati, niscaya kita akan mewarisi hartanya." Tetapisetelah masa berlalu sangat lama, sedangkan paman mereka tidakjuga mati, datanglah setan kepada mereka dan mengatakan kepadamereka, "Mengapa tidak kalian bunuh saja paman kalian, niscayakalian akan segera mewarisi hartanya dan kalian menimpakandiatnya kepada penduduk kota yang kalian tidak ada di dalamnya."Demikian itu karena ada dua kota di sekitar daerah tersebut, danmereka berada di salah satunya. Sedangkan hukum yang berlaku dikalangan mereka ialah apabila ada seseorang yang terbunuh, lalumayatnya tergeletak di antara kedua kota, maka dilakukanpengukuran jarak antara si mayat dan dua kota tersebut. Kota manapun di antara keduanya yang jaraknya lebih dekat kepada si mayat,maka penduduk kota tersebutlah yang harus menanggung diatnya.

Ketika setan membujuk mereka untuk melakukan hal tersebut,mengingat paman mereka tidak juga mati dalam waktu yang cukuplama, mereka terbujuk. Maka dengan sengaja mereka membunuhpamannya, sesudah itu mereka lemparkan mayatnya di depan pintugerbang kota yang mereka bukan berasal dari kota tersebut. Padakeesokan harinya penduduk kota kedatangan anak-anak saudaralelaki tua tersebut, lalu mereka berkata, "Paman kami terbunuh didepan pintu gerbang kalian. Demi Allah, kalian harus membayar diatpaman kami kepada kami." Penduduk kota menjawab, "Kamibersumpah dengan nama Allah, kami tidak membunuhnya dan kamitidak mengetahui siapa pembunuhnya. Kami belum pernah

Page 677: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

membuka pintu gerbang kota kami sejak kami menutupnya hinggapagi hari."

Mereka datang kepada Nabi Musa a.s., lalu berkata, "Pamankami telah kami temukan dalam keadaan terbunuh di depan pintukota mereka." Penduduk kota menjawab, "Kami bersumpah kepadaAllah, kami tidak membunuhnya dan kami tidak pernah membukapintu gerbang kota kami bila telah kami tutup hingga pagi hari."

Kemudian datanglah Malaikat Jibril —membawa perintah dariAllah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui— kepada NabiMusa a.s. Nabi Musa a.s. berkata kepada mereka: SesungguhnyaAllah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina. (Al-Baqarah: 67) Kemudian kalian pukul mayat itu dengan salah satuanggota badan sapi betina yang telah disembelih itu.

As-Saddi meriwayatkan sehubungan dengan firman-Nya: Dan(ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "SesungguhnyaAllah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina." (Al-Baqarah: 67) Tersebutlah bahwa ada seorang lelaki dari kalanganBani Israil yang memiliki banyak harta dan seorang anak perempuanserta seorang keponakan laki-laki yang miskin. Lalu si keponakanmelamar anak perempuannya. tetapi ia menolak dan tidak maumengawinkan anak perempuannya dengan keponakannya itu.Akhirnya si keponakan yang masih muda itu marah danmengatakan, "Demi Allah, aku benar-benar akan membunuhpamanku, merampas hartanya, mengawini anak perempuannya,dan memakan diat pembunuhannya."

Si pemuda datang kepada pamannya ketika ada berita tentangkedatangan para pedagang di salah satu suku Bani Israil, lalu sipemuda mengatakan kepada pamannya, "Hai paman, berangkatlahbersamaku dan tolong ambilkan buatku sebagian dari hartadagangan kaum tersebut, barangkali aku dapat memperoleh

Page 678: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keuntungan darinya. Sesungguhnya jika mereka melihat engkaubersamaku, niscaya mereka mau memberikannya kepadaku." Sipaman berangkat bersama keponakannya di malam hari. Ketika sipaman sampai di tempat kabilah yang dituju, maka si keponakanmembunuhnya, lalu si keponakan kembali kepada keluarganya.

Pada keesokan harinya si keponakan tersebut datang seakan-akan sedang mencari pamannya, ia berpura-pura tidak mengetahuidi mana pamannya berada dan seakan-akan ia tidakmenemukannya. Lalu ia berangkat menuju tempat pamannyaterbunuh, ternyata ia menjumpai kabilah tersebut sedangmengerumuni mayat pamannya. Lalu ia mengambil mayatpamannya seraya berkata, "Kalian telah membunuh pamanku, makakalian harus membayar diatnya kepadaku." Ia mengatakan demikianseraya menangis dan menaburkan pasir ke atas kepalanya sendiridan mengatakan, "Aduhai pamanku.'

Ia melaporkan hal tersebut kepada Nabi Musa a.s. Maka NabiMusa a.s. menjatuhkan keputusan agar mereka membayar diatkepada si pemuda itu. Tetapi mereka berkata, "Wahai utusan Allah,mohonkanlah kepada Tuhanmu buat kami agar Dia menjelaskankepada kami siapakah yang telah membunuhnya, lalu kita tangkappelakunya. Demi Allah, sesungguhnya diat si terbunuh ini mudahbagi kami, tetapi kami merasa malu dituduh sebagai pembunuh."Yang demikian itu disebutkan di dalam firman-Nya: Dan (ingatlah)ketika kalian membunuh seorang manusia, lalu kalian saling tuduh-menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yangselama ini kalian sembunyikan. (Al-Baqarah: 72)

Musa a.s. berkata kepada mereka, sebagaimana yangdinyatakan di dalam firman-Nya melalui ayat berikut: SesungguhnyaAllah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina. (Al-Baqarah: 67) Tetapi jawaban mereka, "Kami bertanya kepadamu

Page 679: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tentang orang yang dibunuh dan orang yang membunuhnya, tetapiengkau menjawabnya, 'Sembelihlah seekor sapi betina.' Apakahengkau memperolok-olokkan kami?" Maka Nabi Musa a.s.menjawab: Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah akantermasuk golongan orang-orang yang jahil." (Al-Baqarah: 67)

Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, seandainya merekamengambil seekor sapi betina mana pun lalu, merekamenyembelihnya, niscaya hal itu sudah cukup bagi mereka. Akantetapi, mereka bersikpp keras dan membandel terhadap Nabi Musaa.s., maka Allah memperkeras sanksi-Nya terhadap mereka.Mereka mengatakan: Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,agar Dia menerangkan kepada kami sapi betina apakah itu. Musamenjawab, "Se-ungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina ituadalah sapi betina yangg tidak tua dan tidak muda; pertengahanantara itu." (Al-Baqarah: 68)

Al-farid. sapi betina yang sudah tua dan tidak beranak lagi. Al-bikr, sapi betina yang belum pernah beranak kecuali hanya barusekali. Al-'awan, pertengahan di antara keduanya.

Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada kalian. Merekaberkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Diamenerangkan kepada kami apa warnanya." Musa menjawab,"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapibetina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkanorang-orang yang memandangnya.'"' Mereka berkata,"Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkankepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karenasesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnyakami insya Allah akan mendapat petunjuk.” Musa berkata,"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapibetina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak

Page 680: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pula untuk mengairi tanaman, tidak cacat, tidak ada belangnya.”(Al-Baqarah: 68-71) Yakni tidak ada belang putih, belang hitam, danbelang merah, melainkan kuning mulus.

Mereka berkata, "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikatsapi betina yang sebenarnya." (Al-Baqarah: 71) Mereka mencarinya,dan ternyata mereka tidak mampu menemukannya.

Tersebut di kalangan kaum Bani Israil terdapat seorang pemudayang sangat berbakti kepada ayahnya, pada suatu hari ada seoranglelaki lain yang lewat kepadanya seraya membawa mutiarajualannya. Ketika itu ayahnya sedang tidur, sedangkan kuncibrankas berada di bawah bantalnya. Si lelaki penjual mutiara ituberkata kepadanya, "Maukah engkau beli mutiara ini dengan hargatujuh puluh ribu dirham?" Si pemuda menjawab, "Jika kamubersabar hingga ayahku terbangun dari tidur, aku mau membelinyadarimu dengan harga delapan puluh ribu dirham." Si penjual mutiaraberkata, "Bangunkan saja ayahmu, nanti mutiara ini kujualkepadamu dengan harga enam puluh ribu dirham." Maka si penjualmutiara terus menurunkan harganya hingga mencapai harga tigapuluh ribu dirham, sedangkan si pemuda menaikkannya sampaiharga seratus ribu dirham, dengan syarat ayahnya harus terbangundengan sendirinya terlebih dahulu. Ketika si penjual mendesak terus,maka si pemuda kesal, lalu berkata kepadanya "Demi Allah, akutidak mau membelinya darimu dengan harga berapa pun jugaselama-lamanya." Dia menolak untuk membangunkan ayahnya.Maka Allah mengganti mutiara tersebut menjadi sapi betina untuk sipemuda (sebagai pahala berbakti kepada ayahnya).

Ketika kaum Bani Israil yang sedang mencari sapi betina itumelihat sapi betina yang dicarinya berada di tangan si pemuda,mereka langsung meminta agar si pemuda menjual sapinya kepadamereka, ditukar dengan sapi yang lain; tetapi si pemuda itu

Page 681: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menolak. Lalu mereka menambahkan tukarannya dengan dua ekorsapi, namun si pemuda tetap menolak, dan mereka terus-menerusmenambah hingga sampai sepuluh ekor sapi seraya berkata, "DemiAllah, kami tidak akan membiarkanmu sebelum kami membelinyadarimu."

Lalu mereka membawa si pemuda itu kepada Nabi Musa a.s.Mereka berkata, "Hai Nabi Allah, sesungguhnya kami menemukansapi betina itu berada di tangan lelaki muda ini, tetapi dia menolakmemberikannya kepada kami, padahal kami telah memberinyaharga yang pantas." Maka Nabi Musa a.s. berkata kepada sipemuda, "Berikanlah kepada mereka sapi betinamu itu." Si pemudamenjawab, "Wahai urusan Allah, aku lebih berhak terhadap hartabendaku." Nabi Musa a.s. menjawab, "Engkau benar." SelanjutnyaNabi Musa a.s. berkata kepada kaumnya, "Buatlah teman kalian inirela." Akhirnya mereka bersedia mengganti. sapi betinanya itudengan emas seberat sapi tersebut, tetapi si pemuda tetapmenolak, dan mereka terus menambah nilai tukarnya hingga sampaisepuluh kali lipat emas seberat timbangan sapi betinanya. Akhirnyasi pemuda memberikan sapi betinanya kepada mereka danmengambil harganya, lalu mereka menyembelih sapi betinatersebut.

Nabi Musa a.s. berkata, "Pukullah mayat itu dengan sebagiandari anggota tubuh sapi betina yang disembelih itu!" Merekamemukulnya dengan bagian tubuh di antara dua pundak sapi, makamayat itu dapat hidup kembali. Lalu mereka bertanya kepadanya,"Siapakah yang telah membunuhmu?" Ia berkata kepada mereka,"Keponakanku. Dia mengatakan bahwa dia akan membunuhku,merampas hartaku, dan mengawini anak perempuanku." Akhirnyamereka menangkap si pembunuh dan membunuhnya.

Page 682: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sunaid meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj(yakni Ibnu Muhammad), dari Ibnu Juraij, dari Mujahid; dan Hajjaj,dari Abu Ma'syar, dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi danMuhammad ibnu Qais —riwayat sebagian dari mereka dimasukkanke dalam riwayat sebagian yang lainnya—. Disebutkan, ketika suatusuku dari kalangan Bani Israil merasakan bahwa tindak kejahatan dikalangan mereka kian banyak, maka mereka membangun sebuahkota terpisah, lalu mereka menghindar dari kejahatan yang biasadilakukan kebanyakan orang. Untuk itu apabila sore hari tiba,mereka tidak membiarkan ada seorang pun di luar kota melainkandisuruh masuk ke dalam kota. Apabila pagi hari tiba, pemimpinmereka naik ke atas benteng dan melihat-lihat keadaan di luar;apabila ia tidak melihat sesuatu pun yang mecurigakan, barulah iamembuka pintu gerbang kotanya, dan ia selalu bersama merekahingga petang harinya.

Tersebutlah bahwa ada seorang lelaki dari kalangan Bani Israilyang memiliki harta yang banyak, sedangkan ia tidak mempunyaiahli waris kecuali hanya saudara lelakinya. Tetapi setelah dirasakanoleh si saudara pewaris bahwa saudaranya yang kaya itu tidak jugamati melainkan berusia panjang, terdorong keinginannya untukmewaris dengan secepatnya. Maka ia membunuh saudaranya itu,kemudian mayatnya ia letakkan di depan pintu kota tersebut, lalu iadan teman-temannya bersembunyi di suatu tempat yang tak terlihat.

Ketika pemimpin kota naik ke atas benteng pintu gerbangkotanya, lalu melihat-lihat keadaan di luar, dan ternyata ia tidakmelihat adanya sesuatu yang mencurigakan, barulah ia membukapintu gerbang kotanya. Tetapi begitu ia membuka pintu gerbangkotanya, ia melihat ada seseorang yang mati terbunuh, untuk itu iasegera menutup kembali pintu gerbang kotanya. Lalu saudara siterbunuh dan teman-temannya berseru dari tempat

Page 683: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

persembunyiannya dan menampakkan diri, "Kalian telahmembunuhnya, kemudian kalian tutup kembali pintu gerbang kalian."

Tersebutlah pula ketika Nabi Musa a.s. melihat banyak kejahatanpembunuhan di kalangan kaum Bani Israil, maka apabila ia melihatada seseorang terbunuh di dekat suatu kaum, ia menghukum kaumtersebut. Di antara saudara si terbunuh dan penduduk kota hampirterjadi perang di saat kedua belah pihak menyandang senjatanyamasing-masing, tetapi masing-masing masih bisa dapat menahandiri. Kemudian mereka datang kepada Nabi Musa a.s. danmenceritakan persoalan mereka. Mereka berkata, "Hai Musa,sesungguhnya orang-orang penduduk kota ini telah membunuhseseorang, setelah itu mereka menutup pintu gerbangnya."Penduduk kota menjawab, "Wahai utusan Allah, sesungguhnyaengkau telah mengetahui bahwa kami telah menghindarkan diri darisegala bentuk kejahatan, untuk itu kami telah membangun kotatersendiri seperti yang engkau lihat dengan tujuan untukmenghindarkan diri dari kejahatan orang lain. Demi Allah, kami tidakmembunuh dan tidak pula mengetahui pembunuhnya."

Maka Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi Musa a.s.,memerintahkan agar mereka menyembelih seekor sapi betina.Kemudian Nabi Musa a.s. berkata kepada mereka: SesungguhnyaAllah menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina. (Al-Baqarah: 67)

Konteks ini berasal dari Ubaidah, Abul Aliyah, As-Saddi, dan lain-lainnya; masing-masing terdapat perbedaan, tetapi pada lahiriahnyariwayat ini diambil dari kitab-kitab Bani Israil dari kategori yang bolehdinukil, namun tidak boleh dibenarkan dan tidak boleh didustakan.Karena itu, maka kisah ini tidak dapat dijadikan pegangan kecualihal-hal yang sesuai dengan kebenaran yang ada pada kita.

Page 684: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 68-71

{قالوا ادع لنا ربك یبین لنا ما هي قال إنه یقول إنها بقرة لا فارضولا بكر عوان بین ذلك فافعلوا ما تؤمرون (68) قالوا ادع لنا ربكیبین لنا ما لونها قال إنه یقول إنها بقرة صفراء فاقع لونها تسرالناظرین (69) قالوا ادع لنا ربك یبین لنا ما هي إن البقر تشابهعلینا وإنا إن شاء االله لمهتدون (70) قال إنه یقول إنها بقرة لاذلول تثیر الأرض ولا تسقي الحرث مسلمة لا شیة فیها قالوا الآنجئت بالحق فذبحوها وما كادوا یفعلون (71) }

Mereka menjawab, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,agar Dia menerangkan kepada kami sapi betina apakah itu." Musamenjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina ituadalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan diantara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada kalian."Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agarDia menerangkan kepada kami apa warnanya." Musa menjawab,"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapibetina yang kuning, kuning tua warnanya, lagi menyenangkanorang-orang yang memandangnya." Mereka berkata, "Mohonkanlahkepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kamibagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi betinaitu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allahakan mendapat petunjuk." Musa berkata, "Sesungguhnya Allahberfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belumpernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi

Page 685: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata,"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yangsebenarnya." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampirmereka tidak melaksanakan perintah itu.

Allah Swt. menceritakan kebandelan kaum Bani Israil dan merekabanyak bertanya kepada rasul-rasul-Nya. Karena itu, tatkala merekamempersempit diri mereka, maka Allah benar-benarmempersempitnya. Seandainya mereka segera menyembelih sapibetina apa pun, niscaya hal itu sudah cukup bagi mereka sesuaidengan apa yang diperintahkan. Demikian menurut Ibnu Abbas,Ubaidah, dan lain-lain-nya; tetapi ternyata orang-orang Bani Israilberkeras kepala, maka Allah memperkeras sanksi-Nya kepadamereka. Mereka berkata seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

{ادع لنا ربك یبین لنا ما هي}

Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerang-kan kepada kami sapi betina apakah itu. (Al-Baqarah: 68)

Makna yang dimaksud ialah bagaimana ciri khas sapi tersebut.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami AbuKuraib, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ali, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari IbnuAbbas yang mengatakan, "Seandainya mereka mengambil sapibetina apa pun sejak semula, niscaya hal itu sudah cukup bagimereka. Tetapi mereka membandel, maka Allah memperkerassanksi terhadap mereka." Sanad asar ini berpredikat sahih, danmemang as'ar ini telah diriwayatkan oleh bukan hanya seorang,bersumber dari Ibnu Abbas. Hal yang sama dikatakan pula olehUbaidah, As-Saddi, Mujahid, Ikrimah, Abul Aliyah, dan lain-lainnya.

Page 686: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

قال ابن جریج: قال [لي] عطاء: لو أخذوا أدنى بقرة كفتهم. قالابن جریج: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إنما أمروا بأدنىد االله علیهم؛ وایم االله لو دوا على أنفسهم شد ا شد بقرة، ولكنهم لمأنهم لم یستثنوا ما بینت لهم آخر الأبد"

Ibnu Juraij meriwayatkan bahwa Ata pernah mengatakankepadanya, seandainya mereka (orang-orang Bani Israil) mengambilsapi betina apa pun, niscaya sudah cukup bagi mereka. Ibnu Juraijmeriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Sesungguhnya mereka hanya diperintahkan untuk mencari sapibetina apa pun, tetapi mereka membandel, maka Allah mempekerassanksi-Nya terhadap mereka. Demi Allah, seandainya mereka tidakmengucapkan kalimat istisna (insya Allah), niscaya mereka tidakakan diberi penjelasan sampai hari kiamat.

************

Firman Allah Swt.:

{قال إنه یقول إنها بقرة لا فارض ولا بكر}

Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapibetina yang tidak tua dan tidak muda. (Al-Baqarah: 68)

Tidak terlalu tua, tidak pula terlalu kecil, dan belum punya anak.Demikian menurut Abul Aliyah, As-Saddi, Mujahid, Ikrimah, AtiyyahAl-Aufi, Ata Al-Khurrasani, Wahb ibnu Munabbih, Ad-Dahhak, Al-Hasan, dan Qatadah. Hal yang sama dikatakan pula oleh IbnuAbbas.

Page 687: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganfirman-Nya, '"Awanum baina zalika," yakni pertengahan antara usiatua dan usia muda; dalam seusia itu biasanya binatang ternak —antara lain sapi— sedang dalam usia puncak kekuatannya dandalam kondisi paling baik. Hal yang semisal telah diriwayatkan dariIkrimah, Mujahid, Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, Ata Al-Khurrasani,dan Ad-Dahhak.

As-Saddi mengatakan bahwa al-'awan ialah pertengahan diantara hal tersebut, yaitu sapi betina yang telah melahirkananaknya, lalu anaknya itu telah beranak lagi.

Hasyim meriwayatkan dari Juwaibir, dari Kasir ibnu Ziad, dari Al-Hasan sehubungan dengan sapi betina ini, bahwa sapi betina ituadalah sapi betina liar.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata, dari Ibnu Abbas, "Barang siapayang memakai sandal (kulit yang berwarna) kuning, maka ia terus-menerus berada dalam kesenangan selagi ia memakainya." Yangdemikian itu adalah pengertian yang dimaksud di dalam firman-Nya:

{صفراء فاقع لونها تسر الناظرین}

menyenangkan orang-orang yang memandangnya. (Al-Baqarah:69)

Hal yang sama dikatakan pula oleh Mujahid dan Wahb ibnuMunabbih, bahwa sapi betina itu berwarna kuning.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa sapi betina itu mempunyaiteracak (kuku) berwarna kuning. Telah diriwayatkan dari Sa'id ibnuJubair bahwa sapi betina tersebut berwarna kuning teracak dantanduknya.

Page 688: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiUbay, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telahmenceritakan kepada kami Nuh ibnu Qais, telah menceritakankepada kami Abu Raja', dari Al-Hasan sehubungan dengan firman-Nya: sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya. (Al-Baqarah: 69) Makna yang dimaksud ialah sapi betina hitam, hitamlegam warnanya.

Riwayat ini berpredikat garib; riwayat yang benar ialah yangpertama tadi. Karena itu, maka pada lafaz selanjutnya warna kuningdikuatkan dengan firman-Nya, "Faq’iul launuha," yakni yang kuningtua warnanya.

Menurut Atiyyah Al-Aufi, faqi'ul launuha artinya hampir kelihatanhitam karena kuningnya sangat kuat.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa faqVul launuha artinya ber-sih dan mulus warnanya, yakni kuning mulus. Hal yang semisal telahdiriwayatkan dari Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, As-Saddi, Al-Hasan, dan Qatadah.

Syuraik meriwayatkan dari Ma'mar, bahwa faqi’ul launuha artinyabersih warnanya.

Al-Aufi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas,bahwa faqi'ul launuha artinya sangat kuning atau kuning tua; karenasangat kuning hingga kelihatan seperti putih warnanya.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:menyenangkan orang-orang yang memandangnya. (Al-Baqarah: 69)

Yakni membuat kagum orang-orang yang memandangnya. Halyang sama dikatakan oleh Abul Aliyah, Qatadah, dan Ar-Rabi' ibnuAnas.

Page 689: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Wahb ibnu Munabbih mengatakan, "Apabila kamu melihatnya,sekan-akan cahaya matahari memancar dari kulitnya."

Di dalam kitab Taurat disebutkan bahwa warna kulit sapi betina itumerah, barangkali hal ini terjadi karena kekeliruan dalammenerjemahkan ke dalam bahasa Arabnya. Atau seperti pendapatpertama yang mengatakan bahwa warna kulit sapi betina tersebutsangat kuning hingga warnanya cenderung menjadi merah kehitam-hitaman.

*****************

Firman Allah Swt.:

{إن البقر تشابه علینا}

karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami. (Al-Baqarah: 70)

Yaitu karena banyaknya sapi betina. Maka berikanlah ciri-ciri khassapi tersebut kepada kami dan jelaskanlah kepada kami secara rinci.

{وإنا إن شاء االله} إذا بینتها لنا {لمهتدون}

dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk.(Al-Baqarah: 70)

untuk menemukannya.

Page 690: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثنا ، حد وفي ثنا أحمد بن یحیى الأودي الص قال ابن أبي حاتم: حد، ثنا سرور بن المغیرة الواسطي اد، حد أبو سعید أحمد بن داود الحدابن أخي منصور بن زاذان، عن عباد بن منصور، عن الحسن، عنأبي رافع، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله صلى االله علیهوسلم: "لولا أن بني إسرائیل قالوا: {وإنا إن شاء االله لمهتدون} لماأعطوا، ولكن استثنوا"

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Yahya Al-Audi As-Sufi, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Ahmad ibnu Daud Al-Haddad, telah menceritakan kepadakami Surur ibnul Mugirah Al-Wasiti (anak lelaki saudara lelakiMansur ibnu Zazan), dari Abbad ibnu Mansur, dari Al-Hasan, dariAbu Rafi’, dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Seandainya Bani Israil tidakmengatakan, "Dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapatpetunjuk" (Al-Baqarah: 70), niscaya mereka tidak akan diberi tahu(untuk mendapatkan sapi betina itu), tetapi ternyata merekamengucapkan istisna (kalimat insya Allah)

Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih didalam kitab tafsirnya dari jalur lain:

عن سرور بن المغیرة، عن زاذان، عن عباد بن منصور، عنالحسن، عن حدیث أبي رافع، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االلهصلى االله علیه وسلم: "لولا أن بني إسرائیل قالوا: {وإنا إن شاء

Page 691: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

االله لمهتدون} ما أعطوا أبدا، ولو أنهم اعترضوا بقرة من البقرد االله علیهم" دوا، فشد فذبحوا لأجزأت عنهم، ولكنهم شد

melalui Surur ibnul Mugirah: dari Zazan, dari Abbad ibnu Mansur,dari Al-Hasan, dari hadis Abu Rafi', dari Abu Hurairah r.a. yangmenceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Seandainyakaum Bani Israil tidak mengatakan, "Dan sesungguhnya kami insyaAllah akan mendapat petunjuk" (Al-Baqarah: 70), niscaya merekatidak akan diberi untuk selama-lamanya. Dan seandainya merekamengambil sapi betina mana pun, lalu mereka menyembelihnya,niscaya hal itu sudah cukup bagi mereka. Tetapi merekamembandel, maka Allah bersikap keras terhadap mereka.

Bila ditinjau dari segi jalur ini, maka hadis ini berpredikat garib,dan yang lebih baik ialah bila hadis ini dianggap sebagai perkataanAbu Hurairah, seperti yang telah disebutkan di atas, dari As-Saddi.

***********

Firman Allah Swt.:

{قال إنه یقول إنها بقرة لا ذلول تثیر الأرض ولا تسقي الحرث}

Musa berkata, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betinaitu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajaktanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman." (Al-Baqarah: 71)

Sapi betina tersebut bukan sapi betina yang dipersiapkan untukmembajak tanah, tidak pula dipersiapkan untuk mengangkut airguna pengairan, melainkan sapi betina yang dipelihara sebagaihewan kesayangan dalam keadaan sehat, utuh, lagi tiada bercacat.

Page 692: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

La syiyatafiha, tiada warna lain pada kulitnya selain dari warnakuning, yakni tidak ada belangnya.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah, bahwamusallamah artinya tidak bercacat. Hal yang sama dikatakan pulaoleh Abul Aliyah dan Ar-Rabi'. Mujahid mengatakan, musallamahartinya bebas dari belang, yakni tidak ada belangnya.

Ata Al-Khurrasani mengatakan bahwa musallamah artinya semuakaki dan seluruh tubuhnya mulus, bebas dari belang. MenurutMujahid, la syiyata fiha artinya tidak ada warna putih dan hitam,yakni tidak berbelang. Abul Aliyah, Ar-Rabi', Al-Hasan, dan Qatadahmengatakan tidak ada belang putihnya. Ata Al-Khurrasanimengatakan bahwa la syiyatafiha warnanya satu lagi tua. Telahdiriwayatkan dari Atiyyah Al-Aufi, Wahb ibnu Munabbih dan Ismailibnu Abu Khalid hal yang semisal. As-Saddi mengatakan, la syiyatafiha artinya tidak ada belang putih, belang hitam, dan belangmerahnya.

Semua makna yang telah disebutkan di atas hampir samamaksudnya, tetapi ada sebagian ulama yang menduga bahwafirman Allah Swt., "Innaha baqaratul La zalulun," artinyasesungguhnya sapi betina itu adalah sapi betina yang tidakdipersiapkan untuk dipekerjakan. Kemudian lafaz selanjutnyadianggap sebagai kalimat baru, yaitu firman-Nya, "Tusirul arda" yaknidipekerjakan untuk membajak tanah, hanya sapi betina tersebuttidak dipakai untuk mengairi tanaman. Pendapat ini lemah karenalafaz La zalulun ditafsirkan oleh firman selanjutnya, yaitu tusirularda, yakni sapi betina itu tidak dipersiapkan untuk membajak tanah,tidak pula untuk mengairi tanaman. Demikian menurut ketetapan Al-Qurtubi dan lain-lainnya.

*************

Page 693: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{ {قالوا الآن جئت بالحق

Mereka berkata, "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikatsapi betina yang sebenarnya." (Al-Baqarah: 71)

Menurut Qatadah, makna ayat ialah 'sekarang barulah kamumenerangkan yang sebenarnya kepada kami'. Abdur Rahman ibnuZaid ibnu Aslam mengatakan, pendapat lain mengatakan bahwamakna yang dimaksud ialah Allah telah menyebutkan kepadamereka hakikat sapi betina yang sebenarnya.

****************

Firman Allah Swt:

{فذبحوها وما كادوا یفعلون}

Kemudian mereka menyembelihnya, dan hampir saja merekatidak melaksanakan perintah itu. (Al-Baqarah: 71)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa mereka hampirsaja tidak melakukan perintah itu, karena tujuan mereka bukanlahdemikian melainkan mereka bermaksud agar tidak menyembelihsapi betina yang dimaksudkan. Dengan kata lain, setelah adapenjelasan, tanya jawab, dan keterangan ini mereka tidak jugamenyembelihnya kecuali setelah susah payah. Di dalam ungkapanini terkandung arti celaan yang ditujukan kepada mereka. Demikianitu karena maksud dan tujuan mereka yang sesungguhnya hanyalahsebagai ungkapan pembangkangan mereka, maka dikatakanlahbahwa mereka hampir saja tidak menyembelihnya.

Page 694: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Ka'b dan Muhammad ibnu Qais mengatakansehubungan dengan firman-Nya: Kemudian merekamenyembelihnya, dan hampir saja mereka tidak melaksanakanperintah itu. (Al-Baqarah: 71) mengingat harganya yang sangatmahal.

Tetapi penafsiran ini masih perlu dipertimbangkan, mengingatberita bahwa harganya mahal masih belum dapat terbukti dengankuat melainkan hanya melalui nukilan dari kaum Bani Israil, sepertiyang telah disebutkan di atas dalam riwayat Abul Aliyah dan As-Saddi; dan Al-Aufi telah meriwayatkannya pula dari Ibnu Abbas.

Ubaidah, Mujahid, Wahb ibnu Munabbih, Abul Aliyah, dan AbdurRahman ibnu Zaid ibnu Aslam telah meriwayatkan bahwa kaum BaniIsrail membeli sapi betina tersebut dengan harta yang banyakjumlahnya. Akan tetapi, hal ini masih diperselisihkan. Kemudianmenurut pendapat yang lain harga pembayarannya tidaklahsebanyak itu.

Abdur Razzaq meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiIbnu Uyaynah, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnuSuqah, dari Ikrimah yang mengatakan bahwa harga pembelian sapibetina itu hanyalah tiga dinar saja. Sanad riwayat ini berpredikatjayyid, bersumber dari Ikrimah. Akan tetapi, pengertian lahiriahriwayat ini menunjukkan bahwa hal ini pun dinukil dari ahli kitab juga.

Ibnu Jarir mengatakan, sehubungan dengan makna ayat iniulama lainnya mengatakan bahwa mereka hampir tidakmelaksanakan perintah itu karena takut rahasia pembunuh yangsebenarnya —yang mereka perselisihkan— akan terungkap.Riwayat ini tidak disandarkan kepada seorang pun oleh perawi.Kemudian Ibnu Jarir memilih bahwa pendapat yang benar dalammasalah ini ialah mereka hampir tidak melaksanakan perintah itukarena harganya terlampau mahal, juga karena takut rahasia

Page 695: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka terungkap. Akan tetapi, pendapat ini pun masih perludipertimbangkan; dan pendapat yang benar —hanya Allah YangMaha Mengetahui— ialah seperti apa yang telah disebutkan di atasdalam riwayat Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas, menurut pengarahankami. Hanya kepada Allahlah kami memohon taufik.

Kesimpulan hukum

Ayat ini —yang mengandung pembatasan sifat-sifat (spesifikasi)sapi betina tersebut hingga bentuknya tertentu atau jelas ciri-cirinyayang sebelum itu masih bersifat mutlak— menunjukkan sahmelakukan transaksi salam (pesanan) menyangkut hewan ternak,seperti yang disimpulkan oleh mazhab Maliki, Al-Auza'i, Al-Lais, Asy-Syaqi'i, Ahmad, serta jumhur ulama Salaf dan Khalaf. Sebagaidalilnya ialah sebuah hadis di dalam kitab Sahihain, disebutkanbahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

"لا تنعت المرأة المرأة لزوجها كأنه ینظر إلیها"

Janganlah seorang istri menggambarkan sifat-sifat wanita lainkepada suaminya (hingga tersimpulkan oleh suaminya) seakan-akania melihat wanita yang dimaksud.

Dalil lainnya ialah seperti sifat-sifat yang dikemukakan oleh NabiSaw. tentang ternak unta diat dalam kasus pembunuhan secarakeliru dan serupa dengan sengaja, yaitu dengan sifat-sifat(spesifikasi) yang disebutkan di dalam hadis mengenainya.

Lain halnya dengan Imam Abu Hanifah, As-Sauri, dan ulamaKufah. Mereka berpendapat, tidak sah melakukan transaksi salammenyangkut hewan ternak, mengingat keadaan hewan ternak selalutidak stabil. Hal yang sama diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Huzaifahibnul Yaman, Abdur Rahman ibnu Samurah, dan lain-lainnya.

Page 696: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 72-73

ارأتم فیها واالله مخرج ما كنتم تكتمون (72) {وإذ قتلتم نفسا فادفقلنا اضربوه ببعضها كذلك یحیي االله الموتى ویریكم آیاته لعلكمتعقلون (73) }

Dan (ingatlah) ketika kalian membunuh seorang manusia, lalukalian saling tuduh-menuduh tentang itu. Dan Allah hendakmenyingkapkan apa yang selama ini kalian sembunyikan. Lalu Kamiberfirman, —"Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapibetina itu. Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orangyang telah mati, dan memperlihatkan pada kalian tanda-tandakekuasaan-Nya agar kalian mengerti.

Imam Bukhari mengatakan bahwa iddara-tum fiha, artinya kalianberselisih pendapat mengenai pembunuhnya.

Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid dalam riwayat yangdiketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari ayahnya, dari AbuHuzaifah, dari Syibl, dari Ibnu Abu Nu-jaih, dari Mujahid yangmengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dan (ingatlah), ketikakalian membunuh seorang manusia, lalu kalian saling tuduh-menuduh tentang itu. (Al-Baqarah: 72) Artinya, kalian berselisihpendapat mengenai pembunuhnya.

Ata Al-Khurrasani dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa iddara-tumfiha. artinya ikhtasamtum fiha, yakni kalian bertengkar mengenaisiapa pembunuhnya.

Sehubungan dengan firman-Nya ini Ibnu Juraij mengatakanbahwa sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain saling

Page 697: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengatakan, "Kalianlah yang membunuhnya," yakni saling tuduh.

Hal yang sama dikatakan pula oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnuAslam.

************

Firman Allah Swt.:

{واالله مخرج ما كنتم تكتمون}

Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kaliansembunyikan. (Al-Baqarah: 72)

Mujahid mengatakan bahwa ma kuntum taktumun artinya yangselama ini tidak kalian ketahui.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAmrah ibnu Aslam Al-Basri, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnut Tufail Al-Abdi, telah menceritakan kepada kamisadaqah ibnu Rustum yang mengatakan bahwa ia pernahmendengar Al-Musayyab ibnu Rafi' mengatakan, "Tidak sekali-kaliseseorang melakukan suatu amal kebaikan di tujuh rumahmelainkan Allah akan menampakkannya, dan tidak sekali-kaliseseorang melakukan suatu amal keburukan di tujuh rumahmelainkan Allah akan menampakkannya." Hal yang membenarkanhal ini berada dalam firman-Nya: Dan Allah pasti akanmenyingkapkan apa yang selama ini kalian sembunyikan. (Al-Baqarah: 72)

*************

Firman Allah Swt.:

Page 698: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فقلنا اضربوه ببعضها

Lalu Kami berfirman, "Pukullah mayat itu dengan sebagiananggota (badan) sapi betina itu.’ (Al-Baqarah: 73)

Sebagian anggota yang disebutkan dalam ayat ini adalah bagiandari anggota tubuh sapi betina yang telah disembelih itu. Mukjizatdapat terjadi melaluinya dan akan timbul darinya kejadian yanganeh, bertentangan dengan hukum alam.

Pada hakikatnya bagian dari anggota tersebut memangditentukan. Seandainya penentuan ini mengandung faedah bagi kitadalam urusan agama atau urusan dunia, niscaya Allah Swt.menjelaskannya kepada kita bagian anggota yang mana. Akantetapi, sengaja Allah menyamarkannya dan tidak ada suatupenjelasan pun yang datang dari Nabi Saw. melalui riwayat yangsahih sanadnya, maka kami tetap menyamarkannya sebagaimanayang dilakukan oleh Allah Swt.

Sehubungan dengan hal ini Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telahmenceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakankepada kami Affan ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kamiAbdul Wahid ibnu Ziad, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy,dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yangmengatakan, "Sesungguhnya orang-orang Bani Israil yangdiperintahkan menyembelih sapi betina itu, mereka mencarinyaselama empat puluh tahun. Mereka baru dapat menemukannyasetelah empat puluh tahun, yaitu pada ternak sapi milik seoranglelaki dari kalangan mereka. Sapi betina itu sangat disayangi olehpemiliknya. Kemudian mereka membujuknya dengan memberikanharga yang pantas, tetapi pemiliknya menolak untuk menjual.Akhirnya mereka memberinya dengan tukaran emas sepenuh kulit

Page 699: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sapi tersebut. Si pemilik sapi menyetujuinya, lalu merekamenyembelihnya. Selanjutnya mereka memukul si terbunuh dengansalah satu anggota badan sapi betina yang telah disembelih itu,maka si terbunuh hidup kembali, sedangkan urat lehemya masihdalam keadaan berlumuran darah. Lalu mereka berta-ya, 'Siapakahyang membunuhmu?' Ia menjawab, Fulan telah membunuhku'."

Hal yang sama dikatakan pula oleh Al-Hasan dan Abdur Rahmanibnu Zaid, bahwa mayat tersebut dipukul dengan salah satu anggotabadan sapi itu.

Menurut suatu riwayat dari Ibnu Abbas, mayat itu dipukul dengantulang yang letaknya berdekatan dengan gadruf.

Abdur Razzaq meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, bahwa Ayyub telah meriwayatkan dari Ibnu Sirin, dariUbaidah, bahwa mereka memukul si terbunuh dengan sebagiandaging sapi betina tersebut.

Ma'mar meriwayatkan, Qatadah pernah mengatakan bahwamereka memukul mayat itu dengan daging paha sapi betina, lalumayat itu hidup kembali dan mengatakan, "Si Fulan telahmembunuhku."

Waki' ibnul Jarrah di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan, telahmenceritakan kepada kami An-Nadr Ibnu Arabi, dari Ikrimah,sehubungan dengan firman-Nya: Lalu Kami berfirman, "Pukullahmayat itu dengan sebagian anggota (badan) sapi betina itu" (Al-Baqarah: 73) Maka mayat itu dipukul dengan paha sapi betinatersebut, lalu ia hidup kembali dan berkata, "Si Fulan telahmembunuhku."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkandari Mujahid, Qatadah, dan Ikrimah.

Page 700: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

As-Saddi mengatakan, mereka memukul mayat itu denganbagian anggota badan sapi betina yang terletak di antara keduatulang belikatnya, lalu mayat itu hidup kembali. Mereka menanyakankepadanya, lalu ia menjawab, "Keponakankulah yang telahmembunuhku."

Abul Aliyah mengatakan, Musa a.s. memerintahkan merekauntuk mengambil salah satu dari tulang sapi tersebut gunadipukulkan ke tubuh mayat itu. Mereka melakukannya dan ternyatamayat itu dapat hidup kembali, lalu si mayat menyebutkan namaorang yang telah membunuhnya, sesudah itu ia mati kembali sepertisemula.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, merekamemukulnya dengan salah satu dari anggota tubuhnya (bagianpangkal pahanya). Menurut pendapat lain dengan lidah sapi betinaitu, sedangkan menurut yang lainnya lagi dengan ujung ekornya.

**************

Firman Allah Swt.:

{كذلك یحیي االله الموتى}

Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telahmati. (Al-Baqarah: 73)

Yakni mereka memukul mayat itu, lalu mayat itu hidup kembali.Allah Swt. mengingatkan mereka akan kekuasaan-Nya dankemampuan-Nya dalam menghidupkan orang-orang yang telah matimelalui apa yang mereka saksikan dengan mata kepala merekasendiri dalam kasus pembunuhan tersebut. Allah Swt. menjadikankekuasaan tersebut sebagai hujah buat mereka yang menunjukkan

Page 701: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

adanya hari berbangkit, dan sekaligus untuk memutuskan masalahyang dipersengketakan di kalangan mereka dan keingkaran mereka.

Di dalam surat ini (yakni Al-Baqarah) disebutkan peristiwamenghidupkan orang-orang yang telah mati dalam lima tempat.

Pertama, kisah yang terdapat di dalam firman-Nya: Setelah itu Kamibangkitkan kalian sesudah kalian mati. (Al-Baqarah: 56)

Kedua, seperti yang disebutkan di dalam ayat ini (yakni Al-Baqarahayat 73).

Ketiga, kisah tentang orang-orang yang keluar dari kampunghalaman mereka —sedangkan mereka beribu-ribu (jumlahnya)—karena takut mati.

Keempat, kisah tentang orang yang melalui suatu negeri yang(temboknya) telah roboh menutupi atapnya.

Dan kelima, kisah tentang Nabi Ibrahim a.s. beserta keempat ekorburungnya.

Allah Swt. mengingatkan tentang pengembalian jasad yang telahhancur luluh menjadi hidup kembali melalui penghidupan tanahsesudah matinya.

Page 702: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sehubungan dengan hal ini Abu Daud At-Tayalisi telahmeriwayatkan:

ثنا شعبة، أخبرني یعلى بن عطاء، قال: سمعت وكیع بن حدعدس، یحدث عن أبي رزین العقیلي، قال: قلت: یا رسول االله، كیفیحیي االله الموتى؟ قال: "أما مررت بواد ممحل، ثم مررت بهخضرا؟ " قال: بلى. قال: "كذلك النشور". أو قال: "كذلك یحیي االلهالموتى"

telah menceritakan kepada kami Syu'bah, telah menceritakankepadaku Ya’la ibnu Ata yang mengatakan bahwa ia pernahmendengar Waki' ibnu Adas menceritakan hadis berikut dari AbuRazin Al-Uqaili r.a. yang mengatakan: Aku bertanya, "WahaiRasulullah, bagaimanakah Allah menghidupkan kembali orang-orangyang telah mati?' Nabi Saw. bersabda, "Pernahkah kamu melaluitanah yang tandus, setelah itu kamu lalui lagi dalam keadaan telahmenghijau? Abu Razin menjawab, "Memang pernah." Nabi Saw.bersabda, "Demikianlah halnya bangkit dari kubur." Atau Nabi Saw.bersabda, "Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orangyang telah mati."

Syahid yang membenarkan hadis ini ialah firman Allah Swt. yangmengatakan:

{وآیة لهم الأرض المیتة أحییناها وأخرجنا منها حبا فمنهرنا فیها من یأكلون* وجعلنا فیها جنات من نخیل وأعناب وفج

Page 703: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

العیون* لیأكلوا من ثمره وما عملته أیدیهم أفلا یشكرون}

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi merekaadalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkandarinya biji-bijian, maka darinya mereka makan. Dan Kami jadikanpadanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkanpadanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan daribuahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Makamengapakah mereka tidak bersyukur? (Yasin: 33-35)

Kesimpulan hukum

Mazhab Imam Malik menyimpulkan dalil ayat ini yangmenyatakan bahwa keadaan ucapan orang yang dilukai, "Si Fulantelah membunuhku," sebagai suatu bukti. Karena si terbunuhsetelah dihidupkan kembali, ditanya mengenai siapa yang telahmembunuhnya, lalu ia mengatakan bahwa si Fulanlah yang telahmembunuhnya. Maka hal ini dapat diterima, mengingat saat itutiadalah apa yang ia beritakan melainkan hanya benar semata dandalam keadaan seperti ini dia tidak dicurigai membuat kepalsuanpengakuan.

Mereka menguatkan hal ini dengan sebuah hadis yangdiceritakan oleh Anas r.a., bahwa ada seorang lelaki Yahudimembunuh seorang pelayan wanitanya dengan melukai kepalanya,yaitu dengan menggencet kepalanya di antara kedua batu. Laludikatakan kepada si pelayan wanita tersebut, "Siapakah yangmelakukan ini terhadap diri-mu? Apakah si Fulan atau si anu?"Hingga akhirnya disebut nama seorang lelaki Yahudi sebagaipelakunya, lalu si pelayan wanita berisyarat dengan kepalanya(menganggukkan kepalanya). Kemudian si lelaki Yahudi ituditangkap dan diinterogasi hingga mengaku. Lalu Rasulullah Saw.

Page 704: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

memerintahkan agar kepala si lelaki Yahudi itu digencet dengan duabuah batu (sebagai hukum qisasnya).

Menurut Imam Malik, hukuman qisas dapat dilakukan jika haltersebut dianggap sebagai bukti, lalu diperkuat oleh sumpahkeluarga pihak si terbunuh. Akan tetapi, jurnhur ulama berbedapendapat dalam masalah ini; mereka tidak menjadikan ucapan siterbunuh sebagai bukti.

AL-BAQARAH, AYAT 74

{ثم قست قلوبكم من بعد ذلك فهي كالحجارة أو أشد قسوة وإن منقق فیخرج منه ر منه الأنهار وإن منها لما یش الحجارة لما یتفجا تعملون الماء وإن منها لما یهبط من خشیة االله وما االله بغافل عم{ (74)

Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu,bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh adayang mengalir sungai-sungai darinya dan di antaranya sungguh adayang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya dan di antaranyasungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. DanAllah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan.

Allah Swt. berfirman mencemoohkan Bani Israil dan memberikanperingatan kepada mereka melalui tanda-tanda kebesaran AllahSwt. dan penghidupan orang-orang yang telah mati, semuanya itumereka saksikan dengan mata kepala mereka sendiri. Tetapiternyata mereka tetap keras, seperti yang disebutkan di dalamfirman-Nya:

Page 705: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ثم قست قلوبكم من بعد ذلك}

Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras. (Al-Baqarah: 74)

Artinya, setelah semuanya itu justru hati kalian menjadi kerasseperti batu yang tidak pernah lunak selama-lamanya. Karena itulahAllah Swt. melarang kaum mukmin berperilaku seperti mereka,sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

{ألم یأن للذین آمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر االله وما نزل منالحق ولا یكونوا كالذین أوتوا الكتاب من قبل فطال علیهم الأمدفقست قلوبهم وكثیر منهم فاسقون}

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang berimanuntuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaranyang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka sepertiorang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya,kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hatimereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalahorang-orang yang fasik. (Al-Hadid: 16)

Al-Aufi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas:Ketika si terbunuh dipukul dengan salah satu anggota badan sapibetina tersebut, maka si terbunuh duduk, hidup kembali sepertisemula. Lalu ditanyakan kepadanya, "Siapakah yang telahmembunuhmu?" Ia menjawab, "Anak-anak saudaraku yang telahmembunuhku," kemudian ia mati lagi. Selanjutnya anak-anaksaudaranya di saat si terbunuh dicabut lagi nyawanya oleh Allahmereka mengatakan, "Demi Allah, kami tidak membunuhnya."Mereka mendustakan perkara yang hak sesudah melihatnya dengan

Page 706: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mata kepala mereka sendiri. Maka Allah berfirman: Kemudiansetelah itu hati kalian menjadi keras. (Al-Baqarah: 74)

Yakni khitab ditujukan kepada anak-anak saudara si terbunuh.Dalam firman selanjutnya disebutkan:

{فهي كالحجارة أو أشد قسوة}

perihalnya sama seperti batu, bahkan lebih keras lagi. (Al-Baqarah: 74)

Maka setelah berlalunya masa, jadilah hati kaum Bani Israil kerasdan tidak mempan lagi dengan nasihat dan pelajaran, sesudahmereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri tanda-tandakebesaran Allah dan berbagai mukjizat. Kekerasan hati merekasama dengan batu yang mustahil dapat menjadi lunak, bahkan lebihkeras lagi dari batu. Karena sesungguhnya di antara bebatuanterdapat batu yang dapat rnengalirkan mata air darinya hinggamembentuk sungai-sungai. Di antaranya lagi ada yang terbelah, lalukeluarlah mata air darinya, sekalipun tidak mengalir. Di antaranyaada yang meluncur jatuh dari atas bukit karena takut kepada Allah,hal ini menunjukkan bahwa benda mati pun mempunyai perasaanmengenai hal tersebut disesuaikan dengan keadaannya, sepertiyang dijelaskan oleh ayat lain, yaitu firman-Nya:

بع والأرض ومن فیهن وإن من شيء ماوات الس {تسبح له السإلا یسبح بحمده ولكن لا تفقهون تسبیحهم إنه كان حلیما غفورا}

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnyabertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih

Page 707: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.(Al-Isra: 44)

Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari Mujahid bahwa ia pernahmengatakan, "Setiap batu yang memancar darinya air atau terbelahmengeluarkan air, atau meluncur jatuh dari atas bukit, sungguh halini terjadi karena takut kepada Allah. Demikian menurut keteranganyang diturunkan oleh Al-Qur'an."

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah, lalukeluarlah mata air darinya dan di antaranya sungguh ada yangmeluncur jatuh, karena takut kepada Allah. (Al-Baqarah: 74) Yaknisesungguhnya di antara batu-batu itu terdapat batu yang lebih lunakdaripada hati kalian, keadaannya tidaklah seperti kebenaran yangkalian dakwakan itu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yangkalian kerjakan. (Al-Baqarah: 74)

Abu Ali Al-Jayyani di dalam kitab tafsirnya mengatakansehubungan dengan tafsir firman-Nya: Padahal di antara batu-batuitu sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. (Al-Baqarah: 74) Maksudnya, jatuh meluncur seperti jatuhnya salju dariawan.

Menurut Al-Qadi Al-Baqilani takwil ini jauh dari kebenaran,pendapatnya itu diikuti oleh Ar-Razi. Memang demikiankenyataannya, mengingat makna yang menyimpang dari lafaz tanpadalil tidaklah dibenarkan.

Page 708: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ammar, telahmenceritakan kepada kami Al-Hakam ibnu Hisyam As-Saqafi, telahmenceritakan kepadaku Yahya ibnu Abu Talib (yakni Yahya ibnuYa'qub) sehubungan dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya diantara batu-batu itu ada yang mengalir sungai-sungai darinya. (Al-Baqarah: 74) Artinya yaitu banyak menangis. Dan sesungguhnya diantara batu-batu itu ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air. (Al-Baqarah: 74) Makna yang dimaksud ialah sedikit menangis. Dansesungguhnya di antara batu-batu itu ada yang meluncur jatuhkarena takut kepada Allah. (Al-Baqarah: 74) Yakni tangisan hatitanpa air mata.

Sebagian ulama menduga bahwa makna ayat ini termasuk kedalam Bab "Majaz", yaitu menyandarkan khusyuk kepada batu-batuan, seperti halnya makna menyandarkan kehendak kepadatembok yang ada dalam firman-Nya: hendak runtuh (roboh). (Al-Kahfi: 77)

Al-Razi dan Al-Qurtubi serta selain keduanya dari kalangan paraimam ahli tafsir mengatakan bahwa takwil seperti ini tidakdiperlukan, karena sesungguhnya Allah Swt. menciptakan wataktersebut pada diri batu; seperti halnya yang disebutkan di dalamayat lainnya, yaitu firman-Nya:

ماوات والأرض والجبال فأبین أن {إنا عرضنا الأمانة على السیحملنها وأشفقن منها}

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,bumi, dan gunung-gunung; maka semuanya enggan untuk memikul

Page 709: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. (Al-Ahzab:72)

بع والأرض ومن فیهن ماوات الس تسبح له الس

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnyabertasbih kepada Allah. (Al-Isra: 44)

جر یسجدان} {والنجم والش

Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanyatunduk kepada-Nya. (Ar-Rahman: 6)

{أولم یروا إلى ما خلق االله من شيء یتفیأ ظلاله}

Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yangtelah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik. (An-Nahl:48)

{قالتا أتینا طائعین}

keduanya (langit dan bumi) menjawab, "Kami datang dengansuka hati." (Fushshilat: 11)

{لو أنزلنا هذا القرآن على جبل}

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur'an ini kepada sebuahgunung. (Al-Hasyr: 21)

Page 710: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وقالوا لجلودهم لم شهدتم علینا قالوا أنطقنا االله}

Dan mereka berkata kepada kulit mereka, "Mengapa kamumenjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab, "Allah yangtelah menjadikan kami dapat berbicara ...." (Fushshilat: 21)

Di dalam sebuah hadis disebutkan:

"هذا جبل یحبنا ونحبه"

Gunung ini (yakni Gunung Uhud) adalah gunung yang mencintaikami dan kami mencintainya.

Hadis lainnya ialah seperti hadis yang menceritakan rintihan dantangisan batang pohon kurma ketika ditinggalkan oleh Nabi Saw.,seperti yang dijelaskan di dalam hadis yang mutawatir.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis:

ة كان یسلم علي قبل أن أبعث إني "إني لأعرف حجرا بمكلأعرفه الآن"

Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui sebuah batu diMekah yang pernah mengucapkan salam penghormatan kepadakusebelum aku diangkat menjadi utusan (rasul); sesungguhnya akusekarang benar-benar masih mengetahui tempatnya

Demikian pula hadis yang menceritakan tentang sifat hajaraswad. Di dalamnya disebutkan bahwa di hari kiamat kelak hajaraswad akan menjadi saksi yang membela orang yang pernah

Page 711: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengusapnya. Masih banyak hadis lainnya yang menceritakan halyang semakna.

Imam Qurtubi mengetengahkan sebuah pendapat yangmengatakan bahwa huruf 'ataf dalam ayat ini (Al-Baqarah: 74)mengandung makna takhyir, yakni misal untuk ini dan misal untukitu. Contohnya dalam perkataan orang-orang Arab, "Jalisil hasanaau Ibnu Sinn" (duduklah dengan Hasan atau Ibnu Sirin). Demikianpula yang diriwayatkan oleh Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya. TetapiAr-Razi menambahkan pendapat yang lain, yaitu yang mengatakanbahwa huruf 'ataf yang ada dalam ayat ini menunjukkan maknaibham bila dihubungkan dengan mukhatab (lawan bicara).Perihalnya sama dengan ucapan seseorang kepada lawanbicaranya, "Kamu telah makan roti atau kurma," padahal sipembicara mengetahui mana yang dimakan oleh si lawan bicara.

Pendapat lain mengatakan bahwa huruf 'ataf dalam ayat inisemakna dengan ucapan seseorang, "Makanlah manisan atauasam-asaman." Dengan kata lain, tidak dapat makan selain darisalah satu di antara keduanya. Yakni hati kalian telah menjadi kerasseperti batu atau lebih keras lagi daripada itu. Dengan kata lain,keadaan hati mereka tidak keluar dari salah satu di antara keduapengertian tersebut.

Para ulama bahasa Arab berbeda pendapat mengenai maknafirman-Nya; maka hati mereka keras seperti batu, bahkan lebihkeras lagi. (Al-Baqarah: 74) sesudah adanya kesepakatan di antaramereka bahwa mustahil huruf 'ataf’ ini bermakna syak (ragu).Sebagian dari mereka mengatakan bahwa huruf au dalam ayat inibermakna sama dengan huruf wawu (bermakna dan). Bentuklengkapnya adalah seperti berikut: Fahiya kal hijarati wa asyadduqaswah (maka hati mereka keras seperti batu dan lebih keras lagi).

Page 712: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam ayat lain,yaitu firman-Nya:

{ولا تطع منهم آثما أو كفورا}

dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yangkafir di antara mereka. (Al-Insan: 24)

عذرا أو نذرا

untuk menolak alasan-alasan dan memberi peringatan. (Al-Mursalat: 6)

Juga seperti apa yang dikatakan oleh An-Nabigah Az-Zibyani(seorang penyair Jahiliah), yaitu:

الت ألا لیتما هذا الحمام لنا ... إلى حمامتنا أو نصفه فقد

Mereka mengatakan, "Aduhai, seandainya burung merpati inimenjadi milik kami menyatu dengan burung merpati milik kami dan

separo darinya hilang."

Menurut Ibnu Jarir, makna yang dimaksud ialah 'merekamenghendaki burung merpati itu, juga separo dari merpati miliknya'.Penyair lainnya bernama Jarir ibnu Atiyyah mengatakan pula:

نال الخلافة أو كانت له قدرا ... كما أتى ربه موسى على قدر

Dia (orang yang dipuji oleh penyair) memperoleh tampuk khalifahdan kekhalifahan itu sudah merupakan takdir baginya, sama halnya

Page 713: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan Musa yang datang kepada Tuhannya di waktu yang telahditentukan.

Ibnu Jarir mengatakan, makna yang dimaksud ialah bahwa siMamduh memperoleh kekhalifahan yang sudah merupakankepastian baginya.

Ulama lainnya mengatakan bahwa huruf au dalam ayat ini (Al-Baqarah: 74) bermakna bal (bahkan), hingga bentuk lengkapnyaialah seperti berikut: Fahiya kal hijarati bal asyaddu qaswah (makahati mereka keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi). Perihalnyasama dengan pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

{إذا فریق منهم یخشون الناس كخشیة االله أو أشد خشیة}

tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepadamanusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebihsangat takut dari itu. (An-Nisa: 77)

{وأرسلناه إلى مائة ألف أو یزیدون}

Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang, bahkan lebih.(Ash-Shaffat: 147)

{فكان قاب قوسین أو أدنى}

Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujungbusur panah, bahkan lebih dekat (lagi). (An-Najm: 9)

Page 714: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ulama lainnya mengatakan bahwa makna au adalah menurutaslinya, yaitu: Maka hatinya keras seperti batu atau lebih keras lagidaripada batu yang biasa kalian lihat. Demikian menurut riwayatIbnu Jarir.

Ulama lainnya mengatakan, makna yang dimaksud ialah ibham(menyamarkan pengertian) terhadap mukhatab (lawan bicara),seperti pengertian yang terdapat di dalam perkataan Abul Aswad,yaitu:

دا حبا شدیدا ... وعباسا وحمزة والوصیا أحب محم

فإن یك حبهم رشدا أصبه ... ولست بمخطئ إن كان غیا

Aku cinta kepada Muhammad dengan kecintaan yang mendalam,juga (aku cinta kepada) Abbas, Hamzah, dan orang yang diwasiati(Ali). Maka apabila cinta kepada mereka dianggap sebagai jalan ke

arah peiunjuk, maka aku mencintainya dengan kecintaan yangmendalam. Dan tidaklah keliru bila cinta kepada mereka dianggap

sebagai suatu kesesatan.

Ibnu Jarir mengatakan, para ulama berpendapat bahwa AbulAswad sama sekali tidak meragukan bahwa cinta kepada orang-orang yang telah dia sebut namanya itu dianggap sebagai jalanmenuju ke arah petunjuk (hidayah), tetapi dia ungkapkan hal inisecara mubham (menyamarkan) terhadap lawan bicaranya.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah disebutkan suatu riwayatdari Abul Aswad sendiri ketika dia mengatakan bait-bait syair ini adaorang yang bertanya kepadanya, "Apakah engkau merasa ragu?"

Page 715: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Maka ia menjawab, "Sama sekali tidak, demi Allah." Kemudian iamembantahnya dengan membacakan firman-Nya:

{وإنا أو إیاكم لعلى هدى أو في ضلال مبین}

dan sesungguhnya kami atau kalian (orang-orang musyrik) pastiberada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Saba':24)

Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa orang yang diberitakanhal ini berada dalam keraguan, siapakah di antara mereka yangmendapat petunjuk dan siapa pula yang sesat?

Sebagian ulama mengatakan bahwa makna ayat ini ialah hatikalian tidak terlepas dari kedua misal ini; adakalanya keras sepertibatu, dan adakalanya lebih keras lagi dari itu. Ibnu Jarirmengatakan, be-dasarkan takwil ini berarti makna yang dimaksudialah bahwa sebagian dari hati mereka ada yang keras seperti batu,dan sebagian yang lain ada yang lebih keras daripada batu.Pendapat inilah yang dinilai rajih (kuat) oleh Ibnu Jarir disertaipengarahan lainnya.

Menurut kami, pendapat terakhir ini mirip dengan beberapapengertian yang terkandung di dalam firman-Nya, yaitu:

{مثلهم كمثل الذي استوقد نارا}

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakanapi. (Al-Baqarah: 17)

Page 716: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماء} {أو كصیب من الس

atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit.(Al-Baqarah: 19)

{والذین كفروا أعمالهم كسراب بقیعة}

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksanafatamorgana. (An-Nur. 39)

{ ي {أو كظلمات في بحر لج

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam. (An-Nur: 40)

Dengan kata lain, di antara mereka ada yang seperti ini dan adayang seperti itu.

د بن أحمد بن ثنا محم قال الحافظ أبو بكر بن مردویه: حدد بن عبد االله بن أبي ثنا محم د بن أیوب، حد ثنا محم إبراهیم، حدثنا إبراهیم بن عبد االله بن حاطب، ثنا علي بن حفص، حد الثلج، حدعن عبد االله بن دینار، عن ابن عمر أن رسول االله صلى االله علیهوسلم قال: "لا تكثروا الكلام بغیر ذكر االله، فإن كثرة الكلام بغیر ذكراالله قسوة القلب، وإن أبعد الناس من االله القلب القاسي".

Page 717: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ahmad ibnu Ibrahim,telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ayyub, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Abus-Salj, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Hafs, telahmenceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Abdullah ibnu Hatib, dariAbdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda: Janganlah kalian banyak bicara selain zikir kepada Allah,karena sesungguhnya banyak bicara selain zikir kepada Allahmengakibatkan hati menjadi keras. Sesungguhnya sejauh-jauhmanusia dari Allah ialah orang yang berhati keras.

Imam Turmuzi meriwayatkan pula hadis ini di dalam KitabuzZuhdi di dalam kitab Jami'-nya. dari Muhammad ibnu Abdullah ibnuAbus Salj (murid Imam Ahmad) dengan lafaz yang sama. Iameriwayatkannya pula dari jalur yang lain melalui Ibrahim ibnuAbdullah ibnul Haris ibnu Hatib dengan lafaz yang sama. Selanjutnyaia mengatakan bahwa hadis ini berpredikat garib, kami tidakmengetahuinya kecuali dari jalur Ibrahim.

Al-Bazzar meriwayatkan sebuah hadis melalui Anas secaramarfu’ yaitu:

قاء: جمود العین، وقسي القلب، وطول الأمل، "أربع من الشوالحرص على الدنیا"

Ada empat pekerti yang menyebabkan kecelakaan, yaitukerasnya mata (tidak pernah menangis karena Allah), hati yangkeras. panjang angan-angan, dan rakus terhadap keduniawian.

AL-BAQARAH, AYAT 75-77

Page 718: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{أفتطمعون أن یؤمنوا لكم وقد كان فریق منهم یسمعون كلام االله ثمفونه من بعد ما عقلوه وهم یعلمون (75) وإذا لقوا الذین آمنوا یحرثونهم بما فتح االله قالوا آمنا وإذا خلا بعضهم إلى بعض قالوا أتحدوكم به عند ربكم أفلا تعقلون (76) أولا یعلمون أن االله علیكم لیحاجون وما یعلنون (77) } یعلم ما یسر

Apakah kalian masih mengharapkan mereka akan percayakepada kalian, padahal segolongan dari mereka mendengar firmanAllah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya,sedangkan mereka mengetahui. Dan apabila mereka berjumpadengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, "Kami puntelah beriman." Tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja,mereka berkata, "Apakah kalian menceritakan kepada mereka apayang telah diterangkan Allah kepada kalian, supaya dengandemikian mereka dapat mengalahkan hujah kalian di hadapan Tuhankalian. Tidakkah kalian mengerti? Tidakkah mereka mengetahuibahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dansegala yang mereka nyatakan.

Afatatmauna, apakah kalian masih mengharapkan, hai orang-orang mukmin.

An yu-minu lakum, golongan yang sesat dari kalangan orang-orang Yahudi itu mau tunduk dengan taat kepada kalian, yaitumereka yang kakek moyangnya telah menyaksikan berbagaimukjizat yang jelas dengan mata kepala mereka sendiri, tetapiternyata hati mereka menjadi keras sesudah itu.

Page 719: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalumereka mengubahnya, yakni menakwilkannya bukan dengan takwilyang sebenarnya. Hal itu mereka lakukan setelah merekamemahaminya dengan pemahaman yang jelas. Tetapi merekamenyimpang dengan sepengetahuan mereka, dan menyadari bahwaperubahan dan takwil keliru yang mereka lakukan itu benar-benarsalah. Hal ini sama dengan pengertian yang terkandung di dalamfirman Allah Swt.:

فون {فبما نقضهم میثاقهم لعناهم وجعلنا قلوبهم قاسیة یحرالكلم عن مواضعه}

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka,dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka sukamengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya. (Al-Maidah: 13)

Page 720: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnuJubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa setelah itu AllahSwt. berfirman kepada Nabi-Nya beserta orang-orang yangmengikutinya dari kalangan kaum mukmin, memutuskan harapanmereka terhadap orang-orang Yahudi itu: Apakah kalian masihmengharapkan mereka akan percaya kepada kalian, padahalsegolongan dari mereka mendengar firman Allah. (Al-Baqarah: 75)

Makna yang dimaksud dari firman-Nya, "Yasma'una," adalahmendengar kitab Taurat, karena kitab Taurat telah mereka dengarsemua; tetapi mereka adalah orang-orang yang meminta kepadaNabi Musa a.s. untuk dapat melihat Tuhan mereka dengan jelas, lalumereka disambar oleh halilintar di tempat tersebut.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan —menukil perkataan yangdinukilnya dari sebagian kalangan ahlul 'ilmi— bahwa merekaberkata kepada Musa, "Hai Musa, sesungguhnya telah dihalang-halangi antara kami dan Tuhan kami hingga kami tidak dapatmelihat-Nya, maka perdengarkanlah kepada kami Kalam-Nya di saatDia berbicara kepadamu." Maka Nabi Musa a.s. memohon haltersebut kepada Tuhannya, dan Allah Swt. berfirman kepadanya,"Ya, perintahkanlah kepada mereka agar bersuci dan mencucipakaiannya serta berpuasa," lalu mereka melakukannya.

Kemudian Nabi Musa membawa mereka keluar hingga sampai diBukit Tur. Ketika mereka tertutupi oleh awan, Musa memerintahkankepada mereka untuk sujud, lalu mereka semua menyungkurbersujud, dan Allah berbicara kepada Musa, sedangkan merekamendengar firman Allah Swt. yang mengandung perintah danlarangan kepada mereka, hingga mereka memahami apa yangmereka dengar dari-Nya. Sesudah itu Nabi Musa a.s. kembalibersama mereka menuju kaum Bani Israil.

Page 721: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ketika mereka datang kepada kaumnya, ada sebagian darikalangan mereka mengubah apa yang telah diperintahkan oleh Allahkepada mereka. Mereka berkata kepada kaum Bani Israil di saatMusa berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telahmemerintahkan kalian untuk mengerjakan anu dan anu."

Selanjutnya Ibnu Abbas mengatakan bahwa golongan tersebutlahyang disebut oleh Allah Swt. dalam ayat ini (Al-Baqarah: 75).Sesungguhnya mereka mengatakan, "Allah telah memerintahkankepada kalian untuk mengerjakan anu dan anu," hanyalah untukmenentang apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada mereka,yakni mereka mengubahnya dari perintah yang sesungguhnya.Golongan inilah yang dimaksudkan oleh Allah dan Rasul-Nya dalamayat ini.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: padahalsegolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu merekamengubahnya. (Al-Baqarah: 75) Yang mereka ubah adalah kitabTaurat.

Apa yang disebut oleh As-Saddi ini lebih umum pengertiannyadaripada yang dikatakan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Ishaq, sekalipunpendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir karena berpegang kepada konteksayat. Karena sesungguhnya bukan merupakan suatu kepastian bilamereka telah mendengar Kalamullah secara langsung mempunyaipemahaman yang sama dengan apa yang didengar oleh Nabi Musaibnu Imran yang diajak bicara langsung oleh Allah Swt. Sedangkandalam ayat lain Allah Swt. telah berfirman:

{وإن أحد من المشركین استجارك فأجره حتى یسمع كلام االله}

Page 722: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan jika seorang di antara orang-orang musyrik itu memintaperlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempatmendengar firman Allah. (At-Taubah: 6)

Yakni agar Nabi Saw. mempunyai kesempatan untukmenyampaikan firman Allah Swt. kepadanya.

Karena itulah Qatadah mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: kemudian mereka mengubahnya setelah merekamemahaminya, sedangkan mereka mengetahui. (Al-Baqarah: 75)Yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang Yahudi yangpernah mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya sesudahmereka memahami dan menghafalnya.

Mujahid mengatakan bahwa orang-orang yang mengubah firmanAllah Swt. dan yang menyembunyikannya adalah para ulama darikalangan mereka.

Abul Aliyah mengatakan, mereka sengaja mengubah sifat-sifatNabi Muhammad Saw. yang ada dalam kitab mereka dari tempat-tempatnya.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya, "Wahumya'lamuna'' (sedangkan mereka mengetahui), yakni merekaberdosa.

Ibnu Wahb mengatakan bahwa firman Allah Swt.: padahalmereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya. (Al-Baqarah: 75) Menurut Ibnu Zaid, yang dimaksud dengan Kalamullahialah kitab Taurat yang diturunkan kepada mereka, lalu merekamengubahnya. Mereka menjadikan hal yang halal di dalamnyamenjadi haram, dan yang haram mereka jadikan halal; lalu merekamengubah perkara yang hak menjadi perkara yang batil, dan yangbatil menjadi hak. Apabila datang kepada mereka orang yang

Page 723: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berada dalam pihak yang benar disertai dengan uang suap, barulahmereka mengeluarkan Kitabullah (Taurat). Jika datang kepadamereka orang yang berada dalam pihak yang batil denganmembawa uang suap, mereka mengeluarkan kitab yang telahmereka ubah itu sehingga dia berada dalam pihak yang benar.Apabila datang kepada mereka seseorang yang menanyakansesuatu masalah kepada mereka tanpa ada kaitannya denganperkara yang hak, tanpa uang suap, dan tanpa lainnya, merekamemerintahkan perkara yang hak (sebenarnya) kepada orang itu.Maka Allah Swt. berfirman kepada mereka:

{أتأمرون الناس بالبر وتنسون أنفسكم وأنتم تتلون الكتاب أفلاتعقلون}

Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan,sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalianmembaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kalian berpikir. (Al-Baqarah: 44)

****************

Adapun firman Allah Swt.:

{وإذا لقوا الذین آمنوا قالوا آمنا} الآیة

Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yangberiman, mereka berkata, "''Kamipun telah beriman," tetapi apabilamereka berada sesama mereka saja..., hingga akhir ayat, (Al-Baqarah: 76).

Page 724: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepada kami Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan ayat ini,bahwa apabila mereka bersua dengan orang-orang yang beriman,mereka berkata, "Kami pun telah beriman bahwa teman kalian ituadalah utusan Allah, tetapi khusus bagi kalian." Jika sebagian darimereka berada bersama sebagian yang lain, mereka mengatakan,"Janganlah kalian bicarakan rahasia ini kepada orang-orang Arab,karena sesungguhnya sejak dulu kalian menunggu-nunggukedatangannya untuk meminta pertolongannya dalam menghadapimereka (orang-orang Arab), tetapi ternyata dia (Rasulullah) munculdari kalangan mereka sendiri." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yangberiman, mereka berkata, "Kami pun telah beriman." Tetapi apabilamereka berada sesama mereka saja, mereka berkata, "Apakahkalian menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkanAllah kepada kalian, supaya dengan demikian mereka dapatmengalahkan hujah kalian di hadapan Tuhan kalian!" (Al-Baqarah:76) Artinya, kalian mengakui dia (Nabi Muhammad) adalah seorangnabi, padahal kalian telah berjanji kepada Allah Swt. bahwa kalianakan mengikutinya, dan Dia telah memberitakan kepada mereka(orang-orang Arab) bahwa dia adalah nabi yang sedang kita tunggu-tunggu kedatangannya dan yang kita jumpai sebutannya di dalamkitab kita. Karena itu, ingkarilah dia dan jangan sekali-kali kalianmengakuinya.

************

Firman Allah Swt.:

ون وما یعلنون} {أولا یعلمون أن االله یعلم ما یسر

Page 725: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segalayang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan (Al-Baqarah: 77)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yang dimaksud olehayat ini ialah orang-orang munafik dari kalangan orang-orangYahudi. Apabila bersua dengan sahabat-sahabat Nabi MuhammadSaw., mereka mengatakan, "Kami pun beriman kepadanya."

Menurut As-Saddi, mereka adalah segolongan orang darikalangan orang-orang Yahudi; mereka beriman, kemudian munafik.Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas dan Qatadah,serta oleh bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf danulama Khalaf.

Sehubungan dengan hal ini Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam—menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Wahb darinya—mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"لا یدخلن علینا قصبة المدینة إلا مؤمن"

Jangan sekali-kali ada orang yang masuk kepada kami di kotaMadinah kecuali hanya orang mukmin.

Para pemimpin orang-orang Yahudi dari kalangan orang kafir danmunafik mengatakan, "Berangkatlah kalian dan katakanlah bahwakami pun beriman, tetapi kufurlah kalian bila kalian kembali lagikepada kami." Mereka berdatangan ke Madinah di pagi hari, dankembali kepada kaumnya sesudah asar.

Lalu perawi membacakan firman-Nya:

Page 726: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وقالت طائفة من أهل الكتاب آمنوا بالذي أنزل على الذینآمنوا وجه النهار واكفروا آخره لعلهم یرجعون}

Segolongan (lain) dari ahli kitab berkata (kepada sesamanya),"Perlihatkanlah (seolah-olah) kalian beriman kepada apa yangditurunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul)pada permulaan siang, dan ingkarilah ia pada akhirnya supayamereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran)." (AliImran: 72)

Mereka itu apabila memasuki kota Madinah mengatakan, "Kamipun orang-orang muslim," dengan tujuan untuk memperolehinformasi tentang berita dan perkara Rasulullah Saw. Apabilamereka berkumpul lagi dengan sesamanya, mereka kembali menjadikafir. Setelah Allah memberitahukan kepada Nabi-Nya perihal orang-orang munafik, maka Nabi menutup jalan mereka sehingga merekatidak dapat menyusup ke dalam tubuh kaum muslim. Sebelum ituorang-orang mukmin menduga bahwa orang-orang munafik ituberiman, lalu mereka berkata kepada sesamanya, "Bukankah Allahtelah berfirman anu dan anu kepada kalian?" Lalu sebagian yanglainnya menjawab, "Memang benar." Apabila mereka kembalikepada kaumnya (yakni para pemimpin mereka), para pemimpinmereka bertanya, seperti yang disitir oleh firman-Nya: Apakah kalianmenceritakan kepada mereka (orang-orang Arab) apa yang telahditerangkan Allah kepada kalian! (Al-Baqarah: 76)

Abul Aliyah berkata sehubungan dengan firman-Nya: Apakahkalian menceritakan kepada mereka (orang-orang Arab) apa yangtelah diterangkan Allah kepada kalian. (Al-Baqarah: 76) yaknitentang apa yang telah diturunkan kepada kalian, yaitu kitab kalianyang di dalamnya disebutkan ciri-ciri Nabi Muhammad Saw.

Page 727: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadahsehubungan dengan firman-Nya ini, bahwa mereka (orang-orangYahudi) selalu mengatakan, "Kelak akan muncul seorang nabi." Lalusebagian dari mereka berkumpul dengan sebagian yang lain danberkata: Apakah kalian menceritakan kepada mereka apa yang telahditerangkan Allah kepada kalian, supaya dengan demikian merekadapat mengalahkan hujah kalian di hadapan Tuhan kalian! (Al-Baqarah: 76)

Makna lafaz al-fath menurut pendapat lain disebutkan olehriwayat Ibnu Juraij yang mengatakan, telah menceritakan kepadanyaAl-Qasim ibnu Abu Barzah, dari Mujahid, sehubungan denganmakna firman-Nya: Apakah kalian menceritakan kepada mereka(orang-orang Arab) apa yang telah diterangkan Allah kepada kalian.(Al-Baqarah: 76) bahwa Nabi Saw. dalam Perang Khaibar di bawahbenteng pertahanan mereka (orang-orang Yahudi) pernahmengatakan, "Hai saudara-saudara kera dan babi, hai parapenyembah tagut (berhala)!" Mereka menjawab, "Tiada lain orangyang memberitahukan ini melainkan Muhammad, tiadalah ucapanberikut kecuali keluar dari kalian." Yang mereka maksudkan adalahfirman Allah Swt: Apakah kalian menceritakan kepada mereka(orang-orang Arab) apa yang telah diterangkan Allah kepada kalian.(Al-Baqarah: 76) Yaitu apa yang telah diputuskan Allah untukmemperoleh kemenangan, yang pada akhirnya hal tersebut akandijadikan sebagai hujah oleh mereka (orang-orang Arab) untukmenghadapi kalian sendiri.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Mujahid, bahwa hal ini terjadi ketikaNabi Saw. mengutus sahabat Ali kepada mereka (orang-orangYahudi), lalu mereka menyakiti Nabi Muhammad Saw.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Apakahkalian menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan

Page 728: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah kepada kalian. (Al-Baqarah: 76) yakni mengenai siksaan.Supaya dengan demikian mereka (orang-orang Arab) dapatmengalahkan hujah kalian di hadapan Tuhan kalian (Al-Baqarah: 76)Mereka yang berbuat demikian adalah segolongan orang-orangYahudi yang beriman, lalu munafik; mereka selalu berbicara kepadaorang-orang mukmin dari kalangan orang-orang Arab tentangsiksaan yang mereka alami. Maka sebagian dari golongan orang-orang Yahudi itu mengatakan kepada sebagian yang lainnya, sepertiyang disebutkan oleh firman-Nya: Apakah kalian menceritakankepada mereka (orang-orang Arab) apa yang telah diterangkanAllah kepada kalian. (Al-Baqarah: 76) berupa siksaan (yang pernahkalian alami) yang akibatnya mereka mengatakan kepada kalian,"Kami lebih dicintai oleh Allah daripada kalian, dan kami lebihdimuliakan oleh Allah daripada kalian."

Ata Al-Khurrasani mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:Apakah kalian menceritakan kepada mereka (orang-orang Arab) apayang telah diterangkan Allah kepada kalian. (Al-Baqarah: 76) Yaituapa yang telah ditakdirkan bagi kalian berupa nikmat dan siksaan.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan, orang-orang Yahudi itu apabilabersua dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan,"Kami pun telah beriman." Tetapi apabila mereka kembali berada diantara sesama mereka, maka sebagian dari mereka berkata kepadasebagian yang lain, "Janganlah kalian ceritakan kepada teman-teman Muhammad apa yang telah diterangkan Allah kepada kaliandi dalam kitab kalian, yang pada akhirnya hal tersebut dijadikanhujah oleh mereka untuk menghadapi dan menentang kalian."

*************

Firman Allah Swt.:

Page 729: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ون وما یعلنون} {أولا یعلمون أن االله یعلم ما یسر

Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segalayang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan (Al-Baqarah: 77)

Abul Aliyah mengatakan, makna yang dimaksud ialah segalayang mereka sembunyikan berupa kekufuran terhadap NabiMuhammad Saw. dan kedustaan mereka kepadanya, padahalmereka menemukan ciri-cirinya tercatat di dalam kitab yang adapada mereka. Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah.

Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dansegala yang mereka nyatakan. (Al-Baqarah: 77) Apa yang merekasembunyikan itu ialah bilamana mereka meninggalkan sahabat-sahabat Muhammad Saw., lalu berada di antara sesama mereka,maka sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain,yang kesimpulannya mereka saling melarang di antara sesamanyauntuk menceritakan kepada seseorang dari sahabat-sahabat NabiSaw. tentang hal-hal yang disebut di dalam kitab mereka. Demikianitu karena mereka merasa khawatir bila hal tersebut akan dijadikanhujah oleh sahabat-sahabat Nabi Saw. terhadap diri mereka dihadapan Tuhan mereka, yakni senjata makan tuan.

Wama yu’linuna, dan segala yang mereka lahirkan, yakni ucapanmereka kepada sahabat-sahabat Nabi Saw. yang mengatakan,"Kami pun beriman." Demikian pula yang dikatakan oleh Abul Aliyah,Ar-Rabi', dan Qatadah.

AL-BAQARAH, AYAT 78-79

Page 730: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

یون لا یعلمون الكتاب إلا أماني وإن هم إلا یظنون (78) {ومنهم أمفویل للذین یكتبون الكتاب بأیدیهم ثم یقولون هذا من عند االلها ا كتبت أیدیهم وویل لهم مم لیشتروا به ثمنا قلیلا فویل لهم ممیكسبون (79) }

Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanyamenduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orangyang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, laludikatakannya, "Ini dari Allah," (dengan maksud) untuk memperolehkeuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaanbesarlah bagi mereka karena apa yang ditulis oleh tangan merekasendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka karena apa yangmereka kerjakan.

Waminhum ummiyyuna, di antara ahli kitab itu ada yang butahuruf, menurut Mujahid. Al-ummiyyun adalah bentuk jamak darilafaz ummiy yang artinya orang yang buta huruf. Demikian pulayang dikatakan oleh Abul Aliyah, Ar-Rabi', Qatadah, Ibrahim An-Nakha'i, serta banyak ulama lainnya. Makna ini jelas terdapat didalam firman-Nya, "La ya'lamunal kitaba," yakni mereka tidakmengetahui apa yang terkandung di dalam kitab Taurat.Sehubungan dengan pengertian lafaz ini disebutkan dalam sifat-sifatNabi Saw. bahwa beliau adalah seorang yang ummiy. Dikatakandemikian karena beliau adalah orang yang tidak dapat menulis(yakni buta huruf), seperti yang disebutkan oleh ayat lainnya, yaitufirman-Nya:

Page 731: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ه بیمینك إذا لارتاب {وما كنت تتلو من قبله من كتاب ولا تخطالمبطلون}

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Qur'an)sesuatu kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitabdengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca danmenulis), niscaya akan ragulah orang yang mengingkari(mu). (Al-'Ankabut: 48)

Nabi Saw. pernah bersabda:

هر هكذا وهكذا وهكذا" یة، لا نكتب ولا نحسب، الش ة أم "إنا أم

Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi, kami tidak dapatmenulis, dan kami tidak dapat menghitung; satu bulan itu adalahsegini, segini, dan segini (yakni tiga puluh hari)

Dengan kata lain dalam ibadah kami, kami tidak memerlukantulisan dan hitungan untuk menentukan waktu-waktunya. Dan AllahSwt. telah berfirman:

یین رسولا منهم} {هو الذي بعث في الأم

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorangrasul di antara mereka. (Al-Jumu'ah: 2)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa orang-orang Arab menisbatkanorang yang tidak dapat menulis dan membaca kepada ibunya,karena disamakan dengan keadaan ibunya yang tidak dapatmenulis, tetapi bukan dinisbatkan kepada ayahnya.

Page 732: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas suatu pendapat yang berbedadengan pendapat ini, yaitu sebuah riwayat yang diceritakan oleh AbuKuraib. Dia menceritakan, telah menceritakan kepada kami Usmanibnu Sa'id ibnu Bisyr ibnu Imarah, dari Abu Rauq, dari Ad-Dahhak,dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan diantara mereka ada yang buta huruf. (Al-Baqarah: 78) Bahwa orang-orang ummi adalah suatu kaum yang tidak percaya kepada rasulyang diutus oleh Allah Swt., tidak pula kepada kitab yang telahditurunkan oleh Allah. Kemudian mereka menulis suatu kitab dengantangan mereka sendiri, lalu mereka katakan kepada orang-orangyang bodoh dari kalangan mereka bahwa kitab tersebut dari sisiAllah.

Ibnu Jarir memberikan komentarnya, telah diberitakan bahwamereka (orang-orang Yahudi tersebut) menulis sebuah kitab dengantangan mereka. Tetapi setelah itu mereka disebut sebagai orang-orang yang ummi karena keingkaran mereka kepada kitab-kitabAllah dan rasul-rasul-Nya. Kemudian Ibnu Jarir mengatakan pulabahwa takwil ini merupakan takwil yang berbeda dengan apa yangdikenal di dalam percakapan orang-orang Arab dan bahasanya yangtelah baku di kalangan mereka. Demikian itu karena istilah ummiartinya ditujukan kepada orang yang tidak dapat membaca danmenulis (yakni buta huruf).

Menurut kami kesahihan sanad riwayat ini, dari Ibnu Abbas,masih perlu dipertimbangkan.

Firman Allah Swt., "Illa amaniyya," menurut Ibnu Abu Talhah, dariIbnu Abbas disebutkan bahwa makna yang dimaksud ialahomongan-omongan belaka.

Menurut Ad-Dahhak —juga dari Ibnu Abbas— illa amaniyyaartinya hanya omongan yang keluar dari mulut mereka secaradusta. Sedangkan menurut Mujahid, amaniyya artinya dusta.

Page 733: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sunaid meriwayatkan dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij, dari Mujahidsehubungan dengan firman-Nya: Dan di antara mereka ada yangbuta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali dongenganbohong belaka. (Al-Baqarah: 78) Segolongan orang dari kalanganorang-orang Yahudi yang tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat) barangsedikit pun —dan mereka berbincang-bincang hanya dengandugaan belaka tanpa dasar dari Kitabullah— mengatakan bahwaomongan bohong tersebut adalah dari Al-Kitab. Padahal apa yangmereka katakan itu hanyalah omongan dusta belaka yang merekaduga-duga. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri.

Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan Qatadah mengatakan sehubungandengan makna firman-Nya, "Illa amaniyya,'" bahwa apa yangmereka katakan itu hanyalah angan-angan belaka yang merekaharapkan dari Allah, padahal mereka sama sekali tidak berhak untukmendapatkannya.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungandengan makna illa amaniyya, bahwa mereka berangan-angan danmengatakan, "Kami adalah ahli kitab," padahal kenyataannyamereka bukan termasuk ahli kitab.

Menurut Ibnu Jarir, pendapat yang lebih mirip kepada kebenaranialah apa yang telah dikemukakan oleh Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbastadi.

Mujahid mengatakan, sesungguhnya orang-orang ummi itu ialahkaum yang disebutkan ciri-cirinya oleh Allah Swt., bahwa merekatidak sedikit pun memahami kitab yang telah diturunkan oleh Allahkepada Nabi Musa, tetapi mereka membuat-buat kedustaan dankebatilan serta kedustaan dan kepalsuan. Dengan demikian, berartimakna tamanni dalam ayat ini ialah membuat-buat kedustaan dankepalsuan. Termasuk ke dalam pengertian ini, ada sebuah riwayat

Page 734: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang bersumber dari sahabat Usman ibnu Affan r.a. Disebutkanbahwa ia pernah mengatakan, "Aku tidak pernah bersyair, tidakpernah pula membuat kebatilan, serta aku tidak pernah membuatkedustaan."

Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan makna illaamaniyya —dibaca dengan tasydid dan takhfif ialah illa tilawatan—hanyalah bacaan belaka. Berdasarkan pengertian ini, berarti istisnayang ada bersifat munqati. Para pendukung pendapat inimemperkuat pen-apatnya berdalil kepada firman Allah Swt. yangmengatakan, "Melainkan apabila ia hendak membaca, maka setanpun memasukkan godaan-godaan terhadap bacaannya itu," hinggaakhir ayat 52 surat Al-Hajj (menurut orang yang mengartikanlamanna dengan makna tala, yakni membaca).

Seorang penyair bernama Ka'b ibnu Malik mengatakan:

تمنى كتاب االله أول لیلة ... وآخره لاقى حمام المقادر

Dia membaca Kitabullah di permulaan malam, dan padapenghujungnya dia menemui batasan takdirnya (batas umurnya).

Penyair lainnya mengatakan pula:

تمنى كتاب االله آخر لیلة ... تمنى داود الكتاب على رسل

Dia membaca Kitabullah di akhir malam harinya dengan bacaanyang perlahan seperti bacaan Nabi Daud.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:

Page 735: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat) kecuali dongengan-dongengan bohong belaka, dan mereka hanya menduga-duga. (Al-Baqarah: 78) Artinya, mereka tidak mengetahui apa yangterkandung di dalam Kitabullah (Taurat) dan mereka menemukankenabianmu hanya dengan menduga-duga saja.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Wa in hum illa yazunnuna” dan mereka hanya berdusta belaka.

Qatadah, Abul Aliyah, dan Ar-Rabi' mengatakan bahwa merekamenyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang tidak benar.

********

Firman Allah Swt.:

{فویل للذین یكتبون الكتاب بأیدیهم ثم یقولون هذا من عند االلهلیشتروا به ثمنا قلیلا}

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulisAl-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dariAllah," (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yangsedikit dengan perbuatan itu. (Al-Baqarah: 79)

Mereka yang disebut dalam ayat ini adalah segolongan lain darikalangan orang-orang Yahudi. Mereka adalah orang-orang yangmenyerukan kepada kesesatan dengan cara pemalsuan danberdusta kepada Allah, serta memakan harta orang lain dengancara yang batil.

Al-wail artinya kebinasaan dan kehancuran, kalimat ini sudahdikenal di dalam bahasa Arab. Menurut Sufyan As-Sauri, dari Ziad

Page 736: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ibnu Fayyad yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar AbuIyad mengatakan, "Al-wail adalah nanah yang berada di dasarneraka Jahannam." Menurut Ata ibnu Yasar, al-wail artinya namasebuah lembah di dalam neraka Jahannam; seandainya sebuahgunung besar dilemparkan ke dalamnya, niscaya akan meleleh.

ثنا یونس بن عبد الأعلى، أخبرنا ابن قال ابن أبي حاتم: حداج، عن أبي الهیثم، عن وهب، أخبرني عمرو بن الحارث، عن در، عن رسول االله صلى االله علیه وسلم، قال: "ویل أبي سعید الخدريواد في جهنم، یهوي فیه الكافر أربعین خریفا قبل أن یبلغ قعره".

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiYunus ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami ibnu Wahb,telah menceritakan kepadaku Amr ibnul Haris, dari Darij, dari AbulHaisam, dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a., dari Rasulullah Saw. yangpernah bersabda: Wail adalah sebuah lembah di dalam nerakaJahannam, orang kafir dicampakkan ke dalamnya selama empatpuluh tahun sebelum mencapai dasarnya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi, dari AbdurRahman ibnu Humaid, dari Al-Hasan ibnu Musa, dari Ibnu Luhai'ah,dari Darij dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakanbahwa hadis ini garib, kami tidak mengenalnya kecuali hanya melaluihadis Ibnu Luhai'ah.

Menurut kami, hadis ini —seperti yang Anda lihat— tidak hanyadiketengahkan oleh Ibnu Luhai'ah, dan ternyata musibahnyamenimpa orang-orang sesudahnya, mengingat penilaian marfu'hadis ini merupakan hal yang munkar (diingkari).

Page 737: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu AbdusSalam, telah menceritakan kepada kami Saleh Al-Qusyairi, telahmenceritakan kepada kami Ali ibnu Jarir, dari Hammad ibnuSalamah, dari Abdul Himid ibnu Ja'far, dari Kinanah Al-Adawi, dariUsman ibnu Affan ra dari Rasulullah Saw. sehubungan denganmakna firman-Nya: Maka kecelakaan yang besarlah bagi merekakarena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaanbesarlah bagi mereka karena apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 79); Rasulullah Saw. bersabda:

الویل جبل في النار

Al-Wail adalah nama sebuah bukit di dalam neraka.

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan tingkah laku orang-orangYahudi, karena mereka berani mengubah isi kitab Taurat denganmenambahkan ke dalamnya apa yang mereka sukai danmenghapus apa yang tidak mereka sukai, serta mereka menghapusnama Nabi Muhammad Saw. dari kitab Taurat. Maka Allah murkaterhadap mereka, mengingat merekalah penyebab dari terhapusnyasebagian kitab Taurat. Untuk itu Allah Swt. berfirman: Makakecelakaan yang besarlah bagi mereka karena apa yang ditulis olehtangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi merekakarena apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 79)

Hadis ini pun dinilai garib, bahkan sangat garib.

Disebutkan dari Ibnu Abbas, bahwa al-wail artinya penderitaanazab. Al-Khalil ibnu Ahmad mengatakan, al-wail adalah kejahatanyang sangat keras. Menurut Imam Sibawaih, al-wail ditujukankepada orang yang terjerumus ke dalam kebinasaan, sedangkan

Page 738: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lafaz waihun ditujukan kepada orang yang hampir terjerumus kedalam kebinasaan.

Al-Asmu'i mengatakan, al-wail artinya ungkapan penderitaan,sedangkan al-waih ungkapan belas kasihan. Tetapi selain Al-Asmu'imengatakan bahwa al-wail artinya kesedihan. Imam Khalilmengatakan sehubungan dengan makna wail, waih, waisy, waih,waik, dan waib; bahwa di antara mereka ada orang yangmembedakan makna masing-masing. Sebagian ahli nahwumengatakan, sesungguhnya lafaz al-wail boleh dijadikan mubtada,sedangkan ia sendiri adalah isim nakirah; hal ini tiada lain karena didalamnya terkandung makna doa. Di antara ahli nahwu ada yangmemperbolehkannya dibaca nasab dengan makna al-zimhumwailan, yakni semoga kecelakaan tetap atas diri mereka; tetapimenurut kami tidak ada seorang pun yang membacanya demikian(nasab).

Diriwayatkan oleh Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a., sehubungandengan tafsir firman-Nya: Maka kecelakaan yang besarlah bagimereka karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri. (Al-Baqarah: 79) Menurut Ibnu Abbas, mereka adalah para rahibYahudi. Hal yang sama dikatakan pula oleh Sa'id, dari Qatadah,bahwa mereka adalah orang-orang Yahudi.

Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abdur Rahman ibnu Alqamahyang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas r.a.tentang makna firman-Nya: Maka kecelakaan yang besarlah bagiorang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri.(Al-Baqarah: 79) Ibnu Abbas r.a. mengatakan, ayat ini diturunkanberkenaan dengan orang-orang musyrik dan ahli kitab.

As-Saddi pernah mengatakan bahwa dahulu segolongan orang-orang Yahudi menulis sebuah kitab dari kalangan mereka sendiri,lalu mereka menjualnya kepada orang-orang Arab dan menceritakan

Page 739: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepada mereka bahwa kitab tersebut dari Allah; merekamempertukarkannya dengan harga yang sedikit.

Az-Zuhri meriwayatkan, telah menceritakan kepadanyaUbaidullah ibnu Abdullah, dari Ibnu Abbas. Disebutkan bahwa IbnuAbbas pernah mengatakan, "Hai kaum muslim, mengapa kalianbertanya kepada ahli kitab tentang sesuatu, sedangkan Kitabullahyang diturunkan kepada Nabi-Nya mengandung kisah-kisah dariAllah. Kalian membacanya sebagai berita hangat yang tak kunjungpudar. Di dalamnya Allah menceritakan kepada kalian bahwasesungguhnya kaum ahli kitab telah mengubah dan menggantiKitabullah yang ada pada mereka, lalu mereka menulis sebuah kitabdengan tangan mereka sendiri, kemudian mereka katakan, "Ini darisisi Allah," dengan tujuan untuk menukarnya dengan harga yangsedikit. Bukankah ilmu yang telah sampai kepada kalian mencegahkalian untuk bertanya-tanya kepada mereka? Tidak, demi Allah,kami belum pernah melihat seseorang dari kalangan merekamenanyakan kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepadakalian.

Asar ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui berbagai jalurdari Az-Zuhri.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan, yang dimaksud dengan hargayang sedikit ialah dunia berikut segala isinya.

*************

Firman Allah Swt.:

ا یكسبون} ا كتبت أیدیهم وویل لهم مم {فویل لهم مم

Page 740: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka karena apa yangditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagimereka karena apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 79)

Artinya, kecelakaan bagi mereka karena apa yang mereka tulisdengan tangan mereka sendiri berupa kedustaan, kebohongan,serta kepalsuan; dan kecelakaan bagi mereka karena apa yangbiasa mereka makan, yaitu riba. Seperti yang dikatakan oleh Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas r.a., sehubungan dengan firman-Nya,"Fawailul lahum" bahwa azab menimpa mereka yang menuliskedustaan tersebut dengan tangan mereka.

Wawailul lahum mimma yaksibun, dan kecelakaan yang besarlahbagi mereka disebabkan apa yang mereka upayakan, yakni apayang biasa dimakan oleh orang-orang yang rendah dan yang samadengannya.

AL-BAQARAH, AYAT 80

نا النار إلا أیاما معدودة قل أتخذتم عند االله عهدا {وقالوا لن تمسفلن یخلف االله عهده أم تقولون على االله ما لا تعلمون (80) }

Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh olehapi neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah,"Sudahkah kalian menerima janji dari Allah sehingga tidak akanmemungkiri janji-Nya, ataukah kalian hanya mengatakan terhadapAllah apa yang tidak kalian ketahui?"

Melalui ayat ini Allah menceritakan perihal orang-orang Yahuditentang apa yang mereka nukil dan mereka dakwakan untuk dirinyasendiri, bahwa diri mereka tidak akan disentuh oleh api neraka

Page 741: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kecuali hanya beberapa hari saja, setelah itu mereka selamat. MakaAllah menyangkal pengakuan tersebut melalui firman-Nya:

{قل أتخذتم عند االله عهدا}

Katakanlah, "Sudahkah kalian menerima janji dari Allah...." (Al-Baqarah: 80)

tentang hal tersebut. Apabila telah terjadi suatu perjanjian, pastiAllah tidak akan mengingkari janji-Nya. Tetapi yang terjadi adalahsebaliknya dan apa yang mereka akui itu sama sekali tidak adabuktinya. Karena itu. dalam ungkapan ayat dipakai kata am yangbermakna bal (bahkan). yakni bahkan kalian hanya mengatakanterhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui. Dengan kata lain,kalian hanya mengatakan kedustaan dan kebohongan yang kalianbuat-buat terhadap Allah Swt.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Saif ibnu Sulaiman,dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Yahudi seringmengatakan, "Sesungguhnya usia dunia ini tujuh ribu tahun. Setiapseribu tahun kami hanya satu hari mengalami azab di dalam neraka.Berarti azab di neraka bagi kami hanyalah tujuh hari." Maka Allahmenurunkan firman-Nya: Dan mereka berkata, "Kami sekali-kalitidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa harisaja." (Al-Baqarah: 80) sampai dengan firman-Nya. mereka kekal didalamnya. (Al-Baqarah: 81)

Kemudian perawi meriwayatkan pula hal yang semisal dariMuhammad, dari Sa'id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganfirman-Nya: Dan mereka mengatakan, "Kami sekali-kali tidak akandisentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.'''' (Al-

Page 742: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Baqarah: 80) Bahwa orang-orang Yahudi telah mengatakan, "Kamitidak disentuh oleh api neraka kecuali hanya selama empat puluhmalam." Selain Al-Aufi menambahkan bahwa masa tersebut adalahmasa selama mereka menyembah anak lembu. Demikianlahmenurut riwayat Al-Qurtubi, dari Ibnu Abbas dan Qatadah.

Ad-Dahhak mengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah berkata,"Orang-orang Yahudi mempunyai dugaan bahwa merekamenemukan di dalam kitab Taurat dicatatkan jarak di antara bagianatas dan bagian bawah neraka Jahannam sama dengan perjalananselama empat puluh tahun, hingga sampai pada pohon Zaqqumyang terletak di dasar neraka. Musuh-musuh Allah (orang-orangYahudi) mengatakan bahwa mereka diazab hanya sampai padapohon Zaqqum, setelah itu neraka Jahannam tidak ada lagi danhancur." Yang demikian itu adalah perkataan mereka yang disitiroleh firman-Nya: Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akandisentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." (Al-Baqarah: 80)

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar dan Qatadahsehubungan dengan firman-Nya: Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa harisaja." (Al-Baqarah: 80) yakni selama hari-hari mereka menyembahanak lembu.

Ikrimah meriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berdebatdengan Rasulullah Saw., lalu mereka berkata, "Kami tidak akanmasuk neraka kecuali hanya selama empat puluh malam, setelah itukami digantikan oleh suatu kaum yang lain," yang dimaksud olehmereka ialah Nabi Saw. dan sahabat-sahabatnya radiyallahu'anhum. Maka Rasulullah Saw. berisyarat dengan tangannya di ataskepala mereka (yang mengandung makna seakan-akan beliaubersabda):

Page 743: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"بل أنتم خالدون مخلدون لا یخلفكم إلیها أحد"

Bahkan kalian kekal di dalamnya, tiada seorang pun yangmenggantikan kalian.

Lalu Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Dan mereka berkata,"Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selamabeberapa hari saja." (Al-Baqarah: 80)

حمن ثنا عبد الر قال الحافظ أبو بكر بن مردویه رحمه االله: حدحمن ثنا أبو عبد الر د بن صخر، حد د بن محم ثنا محم بن جعفر، حدثني سعید بن أبي سعید، عن أبي ثنا لیث بن سعد، حد المقرئ، حدا فتحت خیبر أهدیت لرسول االله هریرة، رضي االله عنه، قال: لمصلى االله علیه وسلم شاة فیها سم، فقال رسول االله صلى االله علیهوسلم: "اجمعوا لي من كان من الیهود هاهنا" فقال لهم رسول االلهصلى االله علیه وسلم: "من أبوكم؟ " قالوا: فلان . قال: "كذبتم، بل

أبوكم فلان". فقالوا: صدقت وبررت، ثم قال لهم: "هل أنتم صادقيعن شيء إن سألتكم عنه؟ ". قالوا: نعم، یا أبا القاسم، وإن كذبناكعرفت كذبنا كما عرفته في أبینا. فقال لهم رسول االله صلى االله علیهوسلم: "من أهل النار؟ " فقالوا: نكون فیها یسیرا ثم تخلفونا فیها.فقال لهم رسول االله صلى االله علیه وسلم: "اخسأوا، واالله لا نخلفكم

Page 744: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فیها أبدا". ثم قال لهم رسول االله صلى االله علیه وسلم: "هل أنتمصادقي عن شيء إن سألتكم عنه؟ ". قالوا: نعم یا أبا القاسم. فقال:ا؟ ". فقالوا: نعم. قال : "فما حملكم اة سم "هل جعلتم في هذه الشعلى ذلك؟ ". فقالوا: أردنا إن كنت كاذبا أن نستریح منك، وإن كنتك. نبیا لم یضر

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan, telahmenceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ja'far, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muhammad ibnuSakhr, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman Al-Muqri', telah menceritakan kepada kami Lais ibnu Sa'd, telahmenceritakan kepadaku Sa'id ibnu Abu Sa'id, dari Abu Hurairahyang menceritakan: Ketika Khaibar berhasil dibuka (dikalahkan),dihadiahkan kepada Rasulullah Saw. kambing yang telah diracuni,maka Rasulullah Saw. bersabda, "Kumpulkanlah oleh kalian dihadapanku semua orang Yahudi yang ada di tempat ini." LaluRasulullah Saw. bersabda kepada mereka, "Siapakah nama bapakkalian?" Mereka menjawab, "Si Anu." Nabi Saw. bersabda, "Kaliandusta, bapak kalian adalah si Fulan." Mereka menjawab, "Engkaubenar dan sesuai dengan kenyataan." Kemudian Rasulullah Saw.bersabda kepada mereka, "Apakah kalian akan berkata sejujurnyakepadaku jika kutanyakan kepada kalian tentang sesuatu hal?"Mereka menjawab, "Ya, wahai Abul Qasim; dan jika kami dustakepadamu, niscaya kamu akan mengetahui dusta kamisebagaimana kamu mengetahuinya pada kakek moyang kami."Maka Rasulullah Saw. bersabda kepada mereka, "Siapakahpenghuni neraka itu? Mereka menjawab, "Kami akan berada didalamnya dalam masa yang sebentar, kemudian kalian

Page 745: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menggantikan kami menjadi penghuninya." Rasulullah Saw.bersabda kepada mereka, "Hinalah kalian. Demi Allah, kami tidakakan menggantikan kalian di dalamnya untuk selama-lamanya."Kemudian beliau Saw. bersabda kepada mereka, "Apakah kalianakan berkata sejujurnya kepadaku jika kutanyakan kepada kaliantentang sesuatu hal?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Abul Qasim."Beliau bertanya, "Apakah kalian memasukkan racun ke dalam(daging) kambing ini? Mereka menjawab, "Ya." Nabi Saw. bertanya,"Apakah yang mendorong kalian berbuat demikian?" Merekamenjawab, "Kami bermaksud jika engkau berdusta, maka kamiterbebas darimu; dan jika engkau benar seorang nabi, niscaya racunitu tidak akan membahayakan dirimu."

Hadis riwayat Ahmad, Bukhari, dan Nasai melalui jalur Lais ibnuSa'd menyebutkan hal yang semisal.

AL-BAQARAH, AYAT 81-82

{بلى من كسب سیئة وأحاطت به خطیئته فأولئك أصحاب النار همالحات أولئك أصحاب فیها خالدون (81) والذین آمنوا وعملوا الصالجنة هم فیها خالدون (82) }

(Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan iatelah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, merekakekal di dalamnya. Dan orang-orang yang beriman serta beramalsaleh, mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.

Melalui ayat ini Allah Swt. menyangkal bahwa perkaranya tidaklahseperti apa yang kalian angan-angankan, tidak pula seperti yangkalian inginkan, melainkan perkara yang sesungguhnya ialah barang

Page 746: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

siapa yang berbuat dosa hingga dosa meliputi dirinya, maka diamenjadi penghuni neraka. Yaitu orang yang datang pada hari kiamattanpa membawa suatu amal kebaikan pun, bahkan semua amalperbuatannya hanyalah dosa-dosa belaka.

الحات والذین آمنوا وعملوا الص

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh. (Al-Baqarah:82)

Yakni beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta mengamalkanamal-amal saleh yang sesuai dengan apa yang diperintahkan olehsyariat, maka mereka adalah penghuni surga. Pengertian keduaayat ini sama dengan makna yang terkandung di dalam firmanlainnya, yaitu:

{لیس بأمانیكم ولا أماني أهل الكتاب من یعمل سوءا یجز بهالحات ولا یجد له من دون االله ولیا ولا نصیرا* ومن یعمل من الصمن ذكر أو أنثى وهو مؤمن فأولئك یدخلون الجنة ولا یظلموننقیرا}

(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-angan kalianyang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli kitab.Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberipembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindungdan tidak (pula) penolong baginya selain Allah. Barang siapa yangmengerjakan amal-amal saleh, baik ia laki-laki maupun wanita,sedangkan ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke

Page 747: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun. (An-Nisa:123-124)

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Sa'id atauIkrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: (Bukandemikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa. (Al-Baqarah: 81)Maksudnya, melakukan amal seperti amal kalian dan kufur sepertikufur kalian, hingga kekufuran meliputi dirinya dan tiada suatu amalkebaikan pun yang ada pada dirinya. Maka

enurut riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas, yang dimaksud dengansayyi-ah dalam ayat ini ialah kemusyrikan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal dengan riwayat diatas telah diriwayatkan dari Abu Wa-il, Abul Aliyah, Mujahid, Ikrimah,Al-Hasan, Qatadah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

Al-Hasan dan As-Saddi mengatakan pula bahwa as-sayyi-ahdalam ayat ini ialah suatu dosa besar.

Ibnu Juraij mengatakan dari Mujahid sehubungan dengan firman-Nya: Dan ia telah diliputi oleh dosanya. (Al-Baqarah: 81) Yangdimaksud dengan bihi ialah biqalbihi, yakni 'dan hatinya telah diliputioleh dosanya'.

Abu Hurairah, Abu Wa-il, Ata, dan Al-Hasan telah mengatakansehubungan dengan firman-Nya ini, bahwa kemusyrikan telahmeliputi dirinya.

Al-A'masy —dari Abu Razin, dari Ar-Rabi' ibnu Khaisam—sehubungan dengan firman-Nya ini mengatakan bahwa yangdimaksud oleh ayat tersebut ialah orang yang mati dengan

Page 748: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

membawa semua dosanya sebelum melakukan tobat. Hal yangsemisal telah diriwayatkan dari As-Saddi serta Abu Razin.

Abul Aliyah, Mujahid, dan Al-Hasan dalam riwayat yang lain —-juga Qatadah serta Ar-Rabi' ibnu Anas— sehubungan denganmakna firman-Nya ini mengatakan bahwa yang dimaksud dengankhati-ah ialah dosa besar yang memastikan pelakunya masukneraka.

Semua pendapat yang disebutkan di atas mempunyai pengertianyang hampir sama.

Sehubungan dengan hal ini layak kiranya bila disebutkan sebuahhadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa:

ثنا عمرو بن قتادة عن عبد ربه، ثنا سلیمان بن داود، حد حدعن أبي عیاض، عن عبد االله بن مسعود: أن رسول االله صلى االلهنوب، فإنهن یجتمعن على علیه وسلم قال: "إیاكم ومحقرات الذجل حتى یهلكنه". وإن رسول االله صلى االله علیه وسلم ضرب الرلهن مثلا كمثل قوم نزلوا بأرض فلاة، فحضر صنیع القوم، فجعلجل یجيء بالعود، حتى جمعوا جل ینطلق فیجيء بالعود، والر الرجوا نارا، فأنضجوا ما قذفوا فیها سوادا ، وأج

telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Daud, telahmenceritakan kepada kami Amr ibnu Qatadah, dari Abdur Rabbih,dari Abu Iyad, dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. yang mengatakanbahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Hati-hatilah kalian

Page 749: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

terhadap dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya dosa-dosa kecil ituakan menumpuk pada seseorang, lalu membinasakannya.Sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah membuat suatuperumpamaan kepada mereka sehubungan dengan dosa kecil ini,perihalnya sama dengan suatu kaum yang turun istirahat di suatutempat yang lapang (padang pasir). Kemudian orang yang mengatururusan kaum ini tiba, maka ia memerintahkan kepada seseoranguntuk pergi mengambil kayu bakar, lalu orang itu datang denganmembawa kayu bakar. Si pemimpin memerintahkan lagi kepadayang lainnya untuk mendatangkan kayu bakar; demikian seterusnyahingga mereka berhasil mengumpulkan setumpukan besar kayu api,lalu mereka membakar kayu api itu hingga semua yang merekalemparkan ke dalamnya menjadi hangus.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Muhammad, dari Sa'id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbassehubungan dengan firman-Nya: Dan orang-orang yang berimanserta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal didalamnya. (Al-Baqarah: 82) Artinya, barang siapa yang berimankepada apa yang diingkari oleh orang-orang Yahudi danmengamalkan apa yang ditinggalkan dalam agama mereka, baginyapahala surga; ia kekal di dalamnya. Allah Swt. memberitakankepada mereka bahwa pahala kebaikan dan keburukan akan tetapdipikul oleh pelakunya untuk selama-lamanya, tiada terputusdarinya.

AL-BAQARAH, AYAT 83

{وإذ أخذنا میثاق بني إسرائیل لا تعبدون إلا االله وبالوالدین إحساناوذي القربى والیتامى والمساكین وقولوا للناس حسنا وأقیموا

Page 750: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

كاة ثم تولیتم إلا قلیلا منكم وأنتم معرضون (83) } لاة وآتوا الز الص

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Jsrail (yaitu):Janganlah kalian menyembah selain Allah, dan berbuat baiklahkepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orangmiskin; serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kalian tidakmemenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil dari kalian, dan kalianselalu berpaling.

Melalui ayat ini Allah mengingatkan kaum Bani Israil terhadap apayang telah Dia perintahkan kepada mereka dan pengambilan janjioleh-Nya atas hal tersebut dari mereka, tetapi mereka berpaling darisemuanya itu dan menentang secara disengaja dan direncanakan,sedangkan mereka mengetahui dan mengingat hal tersebut. MakaAllah Swt. memerintahkan mereka agar menyembah-Nya danjangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Hal yang samadiperintahkan pula kepada semua makhluk-Nya, dan untuk tujuantersebutlah Allah menciptakan mereka. Sebagaimana yangdisebutkan di dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

{وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إلیه أنه لا إله إلا أنافاعبدون}

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kalian,melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak adaTuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku oleh kamu sekalian.""(Al-Anbiya: 25)

Page 751: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة رسولا أن اعبدوا االله واجتنبوا {ولقد بعثنا في كل أماغوت} الط

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiapumat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilahtagut itu (An-Nahl: 36)

Hal ini merupakan hak yang paling tinggi dan paling besar, yaituhak Allah Swt. yang mengharuskan agar Dia semata yangdisembah, tiada sekutu bagi-Nya; setelah itu baru hak makhluk, danyang paling dikuatkan untuk ditunaikan ialah hak kedua orang tua.Karena itu, Allah Swt. selalu membarengi hak kedua orang tuadengan hak-Nya, seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya:

{أن اشكر لي ولوالدیك إلي المصیر}

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,dan hanya kepada-Kulah kembali kalian. (Luqman: 14)

Allah Swt. telah berfirman pula dalam ayat lainnya:

{وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إیاه وبالوالدین إحسانا}

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu janganmenyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibubapakmu dengan sebaik-baiknya. (Al-Isra: 23)

sampai dengan firman-Nya:

Page 752: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

بیل} ه والمسكین وابن الس {وآت ذا القربى حق

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akanhaknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. (Al-Isra: 26)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis dari IbnuMas'ud r.a. seperti berikut:

لاة على قلت: یا رسول االله، أي العمل أفضل؟ قال: "الص؟ قال: ؟ قال: "بر الوالدین". قلت: ثم أي وقتها". قلت: ثم أي"الجهاد في سبیل االله"

Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, amal perbuatan apakah yangpaling utama? Beliau menjawab, "Salat pada waktunya" Akubertanya lagi, "Kemudian apa lagi!" Beliau menjawab, "Berbaktikepada kedua ibu bapak." Aku bertanya, "Kemudian apa lagi!" Beliaumenjawab, ''Jihad dijalan Allah."

Karena itulah maka di dalam sebuah hadis sahih disebutkanseperti berikut:

ك". ك". قال: ثم من ؟ قال: "أم ؟ قال: "أم یا رسول االله، من أبرقال: ثم من؟ قال: "أباك. ثم أدناك أدناك"

Seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang harusdidahulukan aku berbakti kepadanya? Beliau menjawab, "Ibumu."Lelaki itu bertanya, "Kemudian siapa lagi!" Beliau menjawab,

Page 753: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Ibumu." Lelaki itu bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi!" Beliaumenjawab, "Ayahmu, kemudian orang yang paling dekatkekerabatannya denganmu, lalu orang yang dekat kekerabatannyadenganmu."

***********

Firman Allah Swt.:

{لا تعبدون إلا االله}

Janganlah kalian menyembah selain Allah. (Al-Baqarah: 83)

Menurut Imam Zamakhsyari kalimat ayat ini berbentuk khabar,tetapi bermakna talab; ungkapan seperti ini lebih kuat. Menurutpendapat yang lain, bentuk asalnya adalah an la ta'budu illallah,seperti bacaan yang dilakukan oleh ulama Salaf, lalu huruf andibuang hingga tidak kelihatan. Menurut suatu riwayat dari Ubay danIbnu Mas'ud, keduanya membaca ayat ini la ta'budu illallah(janganlah kalian menyembah selain Allah). Pengarahan ini dinukiloleh Imam Qurtubi di dalam kitab tafsirnya, dari Imam Sibawaih.Imam Sibawaih mengatakan bahwa bacaan inilah yang dipilih olehImam Kisai dan Imam Farra.

Al-yatama artinya anak-anak kecil yang tidak mempunyai orangtua yang menjarnin penghidupan mereka.

Al-masakin ialah orang-orang yang tidak menjumpai apa yangmereka belanjakan buat diri mereka sendiri dan keluarganya. Dalamsurat An-Nisa akan dibahas secara rinci mengenai golongan-golongan tersebut yang diperintahkan Allah dengan tegas agar kitamenunaikannya, yaitu di dalam firman-Nya:

Page 754: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{واعبدوا االله ولا تشركوا به شیئا وبالوالدین إحسانا}

Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nyadengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibubapak. (An-Nisa: 36) sampai akhir ayat.

*************

Firman Allah Swt.:

{وقولوا للناس حسنا}

serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. (Al-Baqarah: 83)

Maksudnya, berkatalah kepada mereka dengan baik dan lemahlembut; termasuk dalam hal ini amar ma'ruf dan nahi munkardengan cara yang makruf. Sebagaimana Hasan Al-Basri berkatasehubungan dengan ayat ini, bahwa perkataan yang baik ialah yangmengandung amar ma'ruf dan nahi munkar, serta mengandungkesabaran, pemaafan, dan pengampunan serta berkata baik kepadamanusia; seperti yang telah dijelaskan oleh Allah Swt., yaitu semuaakhlak baik yang diridai oleh Allah Swt.

از، عن أبي ثنا أبو عامر الخز ثنا روح، حد قال الإمام أحمد: حد، رضي االله امت، عن أبي ذر عمران الجوني، عن عبد االله بن الصعنه، عن النبي صلى االله علیه وسلم أنه قال: "لا تحقرن منالمعروف شیئا، وإن لم تجد فالق أخاك بوجه منطلق".

Page 755: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiRauh, telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al-Kharraz, dariAbu Imran Al-Juni, dari Abdullah ibnus Samit, dari Abu Zar r.a., dariNabi Saw. yang telah bersabda: Jangan sekali-kali kamumeremehkan suatu hal yang makruf (bajik) barang sedikit pun;apabila kamu tidak menemukannya, maka sambutlah saudaramudengan wajah yang berseri.

Hadis yang sama diketengahkan pula oleh Imam Muslim di dalamkitab sahihnya, Imam Turmuzi di dalam kitab sahihnya melalui hadisAbu Amir Al-Kharraz yang nama aslinya ialah Saleh ibnu Rustum.

Sangat sesuai sekali bila Allah memerintahkan kepada merekauntuk berkata baik kepada manusia setelah Dia memerintahkanmereka untuk berbuat baik kepada mereka melalui perbuatan.Dengan demikian, berarti dalam ayat ini tergabung dua sisikebajikan, yaitu kebajikan perbuatan dan ucapan. Kemudianperintah untuk menyembah Allah dan berbuat baik kepada manusiaini dikuatkan lagi dengan perintah yang tertentu secara detail dari haltersebut, yaitu perintah mendirikan salat dan menunaikan zakat.Untuk itu Allah Swt. berfirman:

كاة} لاة وآتوا الز {وأقیموا الص

dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. (Al-Baqarah: 83)

Diceritakan pula bahwa ternyata mereka (Bani Israil) berpalingdari semua perintah itu; yakni mereka meninggalkan hal tersebut,membelakanginya, dan berpaling dengan sengaja sesudah merekamengetahuinya, kecuali sedikit dari kalangan mereka yangmengerjakannya.

Page 756: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. telah memerintahkan pula umat ini dengan hal yangserupa di dalam surat An-Nisa, yaitu melalui firman-Nya:

{واعبدوا االله ولا تشركوا به شیئا وبالوالدین إحسانا وبذيالقربى والیتامى والمساكین والجار ذي القربى والجار الجنببیل وما ملكت أیمانكم إن االله لا یحب من احب بالجنب وابن الس والصكان مختالا فخورا}

Sembahlah Allah, dan janganlah kalian mempersekutukan-Nyadengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibubapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnusabil, dan hamba sahaya kalian. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakandiri. (An-Nisa: 36)

Dengan demikian, berarti umat ini diberi kepercayaan oleh AllahSwt. untuk mengerjakan perintah-perintah Allah yang tidak pernahdikerjakan oleh umat-umat sebelumnya. Segala puji dan anugerahhanyalah milik Allah belaka.

Di antara nukilan yang garib (aneh) sehubungan dengan hal iniialah sebuah riwayat yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim didalam kitab tafsirnya; telah menceritakan kepada kami Abi (ayahIbnu Abu Hatim), telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnuKhalaf Al-Asqalani, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnuYusuf (yakni At-Tanisi), telah menceritakan kepada kami Khalid ibnuSabih, dari Humaid ibnu Uqbah, dari Asad ibnu Wada'ah. Disebutkanbahwa Asad ibnu Wada'ah bila keluar dari rumahnya tidak pernahbersua dengan seorang Yahudi atau Nasrani melainkan ia

Page 757: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengucapkan salam kepadanya. Ketika ditanyakan kepadanya,"Apakah gerangan yang mendorongmu hingga kamu mengucapkansalam kepada orang Yahudi dan orang Nasrani?" Ia menjawabbahwa sesungguhnya Allah telah berfirman:

{وقولوا للناس حسنا}

serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. (Al-Baqarah: 83)

Perkataan yang baik itu menurutnya adalah ucapan salam. IbnuAbu Hatim mengatakan pula, hal yang sama telah diriwayatkan dariAta Al-Khurrasani.

Menurut kami, telah ditetapkan di dalam sunnah bahwa kita tidakboleh memulai mengucapkan salam penghormatan kepada mereka(orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani).

AL-BAQARAH, AYAT 84-86

{وإذ أخذنا میثاقكم لا تسفكون دماءكم ولا تخرجون أنفسكم مندیاركم ثم أقررتم وأنتم تشهدون (84) ثم أنتم هؤلاء تقتلون أنفسكموتخرجون فریقا منكم من دیارهم تظاهرون علیهم بالإثم والعدوانم علیكم إخراجهم أفتؤمنون وإن یأتوكم أسارى تفادوهم وهو محرببعض الكتاب وتكفرون ببعض فما جزاء من یفعل ذلك منكم إلانیا ویوم القیامة یردون إلى أشد العذاب وما االله خزي في الحیاة الد

Page 758: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

نیا بالآخرة ا تعملون (85) أولئك الذین اشتروا الحیاة الد بغافل عمفلا یخفف عنهم العذاب ولا هم ینصرون (86) }

Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari kalian (yaitu):Kalian tidak akan menumpahkan darah kalian (membunuh orang),dan kalian tidak akan mengusir diri kalian (saudara sebangsa) darikampung halaman kalian, kemudian kalian berikrar (akanmemenuhinya), sedangkan kalian mempersaksikannya. Kemudiankalian (Bani Israil) membunuh diri kalian (saudara kalian sebangsa)dan mengusir segolongan dari kalian dari kampung halamannya,kalian bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosadan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepada kalian sebagaitawanan, kalian tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga)terlarang bagi kalian. Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain Tiadalahbalasan bagi orang yang berbuat demikian daripada kalian,melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamatmereka dikembalikan kepada siksa yang sangat besar. Allah tidaklengah dari apa yang kalian perbuat. Itulah orang-orang yangmembeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidakakan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.

Melalui ayat ini Allah Swt. membantah orang-orang Yahudi yangada di zaman Rasulullah Saw. di Madinah dan mengecam tindakanmereka yang ikut berperang melibatkan diri dalam perang antaraAus dan Khazraj, karena kabilah Aus dan Khazraj —yakni orang-orang Ansar— dahulu di masa Jahiliah adalah penyembah berhala,dan di antara kedua belah pihak banyak terjadi peperangan.Sedangkan orang-orang Yahudi di Madinah terdiri atas tiga kabilah,yaitu Bani Qainuqa' dan Bani Nadir; keduanya adalah teman sepaktakabilah Arab Khazraj, sedangkan Bani Quraizah adalah teman

Page 759: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sepakta kabilah Aus. Apabila terjadi peperangan di antara keduabelah pihak, maka masing-masing berpihak kepada temansepaktanya. Orang-orang Yahudi pun terlibat pula dalampeperangan ini hingga ia membunuh musuhnya, dan adakalanyaseorang Yahudi membunuh Yahudi lain yang berpihak kepadamusuhnya. Padahal perbuatan tersebut diharamkan atas diri merekamenurut ajaran agama yang dinaskan oleh kitab Taurat mereka.Mereka mengusir musuh mereka dari kampung halamannya sertamerampok semua peralatan, barang-barang, dan harta benda yangada padanya. Tetapi apabila perang telah berhenti dan terjadigencatan senjata di antara kedua kabilah yang bersangkutan,masing-masing golongan dari kaum Yahudi menebus tawanansekaumnya dari tangan musuhnya, karena mengamalkankandungan kitab Taurat. Karena itulah maka Allah Swt. berfirman:

{أفتؤمنون ببعض الكتاب وتكفرون ببعض}

Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) daningkar terhadap sebagian yang lain? (Al-Baqarah: 85)

Di dalam ayat lain Allah Swt. berfirman:

{وإذ أخذنا میثاقكم لا تسفكون دماءكم ولا تخرجون أنفسكم مندیاركم}

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian (yaitu):Kalian tidak akan menumpahkan darah kalian (membunuh orang),dan kalian tidak akan mengusir diri kalian (saudara sebangsa kalian)dari kampung halaman kalian. (Al-Baqarah: 84)

Page 760: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Makna yang dimaksud ialah, janganlah sebagian dari kalianmembunuh sebagian yang lain, jangan mengusirnya dari rumahnya,jangan pula saling membantu untuk melakukan hal tersebut.Pengertian ini sama dengan firman Allah Swt.:

{فتوبوا إلى بارئكم فاقتلوا أنفسكم ذلكم خیر لكم عند بارئكم}

Maka bertobatlah kalian kepada Tuhan yang menjadikan kalian,dan bunuhlah diri kalian. Hal itu lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhanyang menjadikan kalian. (Al-Baqarah: 54)

Dikatakan demikian karena orang-orang yang memeluk agamayang sama, sebagian darinya atas sebagian yang lain samakedudukannya dengan satu orang, seperti pengertian yangterkandung di dalam sabda Nabi Saw. berikut:

"مثل المؤمنین في توادهم وتراحمهم وتواصلهم بمنزلة الجسدى الواحد، إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمهر" والس

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kecintaan dan kasihsayang serta silaturahmi (keakraban) mereka sama dengan satutubuh; apabila ada salah satu anggota tubuh darinya merasa sakit,maka seluruh anggota tubuh merasakan sakitnya hingga demamdan tidak dapat tidur.

*********

Firman Allah Swt.:

Page 761: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ثم أقررتم وأنتم تشهدون}

Kemudian kalian berikrar (akan memenuhinya), sedangkan kalianmempersaksikannya. (Al-Baqarah: 84)

Yaitu kalian berikrar bahwa diri kalian telah mengetahui janjitersebut dan keabsahannya, sedangkan kalian mempersaksikannya.

{ثم أنتم هؤلاء تقتلون أنفسكم وتخرجون فریقا منكم مندیارهم}

Kemudian kalian (Bani Israil) membunuh diri kalian (saudarasebangsa) dan mengusir segolongan dari kalian dari kampunghalamannya. (Al-Baqarah: 85)

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar meriwayatkan, telahmenceritakan kepadanya Muhammad Ibnu Abu Muhammad, dariSa'id ibnu Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengantafsir firman-Nya: Kemudian kalian (Bani Israil) membunuh diri kalian(saudara sebangsa kalian) dan mengusir segolongan dari kalian darikampung halamannya. (Al-Baqarah: 85) hingga akhir ayat. AllahSwt. memberitahukan kepada mereka apa yang pernah merekalakukan sebelum itu. Di dalam kitab Taurat, Allah telahmengharamkan atas diri mereka mengalirkan darah mereka dandiwajibkan atas diri mereka menebus orang sebangsanya yangditawan.

Mereka (Bani Israil) terdiri atas dua golongan. Salah satugolongannya adalah Bani Qainuqa', teman sepakta Kabilah Khazrajdan Nadir. Dan golongan lainnya —yaitu Bani Quraizah— adalahteman sepakta Kabilah Aus.

Page 762: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tersebutlah bahwa apabila terjadi peperangan di antara kabilahAus dan Khazraj, Bani Qainuqa' dan Bani Nadir yang menjadi temansepakta kabilah Khazraj memihak pada kabilah Khazraj, dan BaniQuraizah berpihak kepada kabilah Aus. Masing-masing pihak darikalangan orang-orang Yahudi membela teman sepaktanya, hinggamereka saling mengalirkan darah di antara sesamanya, padahal ditangan mereka ada kitab Taurat dan mereka mengetahui semuahukum dan kewajiban yang terkandung di dalamnya.

Kabilah Aus dan Khazraj adalah orang-orang musyrik penyembahberhala. Mereka tidak mengenal adanya surga dan neraka, tidakpula hari berbangkit (hari kiamat). Mereka tidak mengenal adanyakitab, tidak kenal pula dengan istilah halal dan haram.

Apabila perang terhenti dan gencatan senjata terjadi, makaorang-orang Yahudi tersebut menebus tawanan perang darikalangan mereka berdasarkan nas kitab Taurat dan sebagaipengamalannya. Maka orang-orang Bani Qainuqa' dan Bani Nadirmenebus tawanan perang mereka yang ada di tangan kabilah Aus,sedangkan orang-orang Bani Quraizah menebus tawanan perangmereka yang berada di tangan kabilah Khazraj.

Mereka mengajukan tuntutan terhadap apa yang telah teralirkandari darah mereka, dan mereka membunuh orang-orang yang telahmereka bunuh dari kalangan mereka sendiri untuk membantu kaummusyrik yang ada di pihaknya. Allah Swt. berfirman sehubungandengan hal ini: Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitab(Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain! (Al-Baqarah: 85)

Dengan kata lain, kalian saling menebus dan saling membunuh diantara sesama kalian, padahal di dalam kitab Taurat telahdisebutkan bahwa tidak boleh membunuh, tidak boleh mengusirseseorang dari kampung halamannya, tidak boleh pula membantu

Page 763: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

orang agar musyrik kepada Allah Swt. dan penyembah berhalauntuk melakukan hal itu karena mengharapkan keuntungan duniawi.

Menurut apa yang sampai kepadaku, semua yang telah kamisebut di atas tentang perilaku orang-orang Yahudi bersama kabilahAus dan Khazraj melatarbelakangi turunnya ayat ini.

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, bahwa orang-orang Quraizahadalah teman sepakta kabilah Aus, sedangkan orang-orang BaniNadir teman sepakta kabilah Khazraj. Mereka saling membunuh didalam perang yang terjadi di antara sesama mereka. Bani Quraizahberpihak kepada teman sepaktanya, dan Bani Nadir berpihakkepada teman sepaktanya pula. Tersebutlah bahwa Bani Nadirpernah berperang melawan Bani Quraizah dan teman sepaktanya;ternyata Bani Nadir dapat mengalahkan mereka, maka orang-orangBani Nadir mengusir orang-orang Bani Quraizah dari tempattinggalnya. Apabila ada orang-orang yang tertawan dari kalangankedua belah pihak, mereka mengumpulkan tawanan tersebut, lalusaling menebus di antara sesama mereka. Melihat kejadian tersebutorang-orang Arab mencela perbuatan mereka seraya mengatakan,"Mengapa kalian memerangi mereka, kemudian kalian menebustawanan mereka?" Orang-orang Yahudi menjawab, "Kami telahdiperintahkan untuk menebus mereka dan diharamkan atas kamimemerangi mereka (sesamanya)." Orang-orang Arab bertanya,"Lalu mengapa kalian memerangi mereka?" Orang-orang Yahudimenjawab, "Kami merasa malu bila teman sepakta kami mengalamipenghinaan (kekalahan)." Yang demikian itulah yang di-sebutkanoleh Allah Swt. di dalam firman-Nya: Kemudian kalian (Bani Israil)membunuh diri kalian (saudara sebangsa kalian) 'dan mengusirsegolongan dari kalian dari kampung halamannya. (Al-Baqarah: 85),hingga akhir ayat.

Page 764: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, dari Asy-Sya'bi, bahwa ayatberikut diturunkan berkenaan dengan Qais ibnul Hatim, yaitu firman-Nya: Kemudian kalian membunuh diri kalian sendiri dan mengusirse-olongan dari kalian dari kampung halamannya. (Al-Baqarah: 85),hingga akhir ayat.

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, dari Abdu Khair yangmenceritakan kisah berikut: Kami berperang dengan Sulaiman ibnuRabi'ah Al-Bahili di Lanjar. Kami dapat mengepung penduduknya.Akhirnya kami beroleh kemenangan atas kota tersebut, serta kamimemperoleh banyak tawanan wanita. Abdullah ibnu Salam membeliseorang wanita Yahudi dengan harga tujuh ratus. Ketika ia melaluiRasul Jalut, ia turun istirahat padanya, lalu Abdullah berkata kepadapemimpin Rasul Jalut, "Hai Rasul Jalut, maukah engkau membelidariku seorang nenek yang ada di tanganku dari kalangan pemelukagamamu (agama Yahudi)?" Rasul Jalut menjawab, "Ya." Abdullahibnu Salam berkata, "Aku telah membelinya dengan harga tujuhratus (dirham)." Pemimpin Rasul Jalut menjawab, "Aku maumemberimu keuntungan yang sama dengan modalmu itu." Abdullahibnu Salam berkata, "Sesungguhnya aku telah bersumpah bahwaaku tidak akan menjualnya dengan harga kurang dari empat ribu(dirham)." Pemimpin Rasul Jalut menjawab, "Aku tidakmemerlukannya."

Abdullah ibnu Salam berkata, "Demi Allah, kamu benar-benarmembelinya dariku atau kamu kafir terhadap agamamu sendiri yangkamu peluk sekarang." Selanjutnya Abdullah ibnu Salam berkata,"Mendekatlah kepadaku." Maka pemimpin itu mendekat kepadanyadan Abdullah ibnu Salam membacakan ke telinganya apa yangterkandung di dalam kitab Taurat, yaitu: "Sesungguhnya kamu tidaksekali-kali menemukan seorang budak dari kalangan Bani Israilmelainkan kamu harus membelinya dan memerdekakannya." Tetapijika mereka datang kepada kalian sebagai tawanan, kalian tebus

Page 765: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagi kalian.(Al-Baqarah: 85) Pemimpin Rasul Jalut bertanya, "Engkau Abdullahibnu Salam?" Abdullah ibnu Salam menjawab, "Ya." Maka pemimpinRasul Jalut datang dengan membawa uang sejumlah empat ribu(dirham), dan Abdullah ibnu Salam akhirnya menerima dua ribu saja,sedangkan yang dua ribu lagi ia kembalikan kepada orang tersebut.

Adam ibnu Abu Iyas meriwayatkan di dalam kitab tafsirnya,bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far (yakni Ar-Razi),telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Anas, telahmenceritakan kepada kami Abul Aliyah, bahwa Abdullah ibnu Salampernah lewat di Rasul Jalut (bawahan daerah Kufah), sedangkanpemimpin Rasul Jalut menebus tawanan perang wanita (darikalangan Yahudi) yang belum disetubuhi oleh pasukan Arab, dan iatidak mau menebus tawanan wanita yang sudah digauli oleh tentaraArab. Maka Abdullah ibnu Salam berkata, "Ingatlah, bukankah telahtermaktub di dalam kitab yang ada padamu bahwa kamu harusmenebus mereka semuanya (tanpa pilih kasih)?"

Makna yang ditunjukkan oleh ayat dan konteksnya mengandungcelaan yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi sehubungandengan pengamalan mereka terhadap perintah kitab Taurat yangmereka yakini kesahihannya, padahal kenyataannya merekabertentangan dengan syariat yang terkandung di dalamnya,sedangkan mereka mengetahui hal tersebut. Ironisnya merekamempersaksikan kebenaran dari kekeliruan tersebut. Karena itu,mereka tidak beriman kepada apa yang terkandung di dalam kitabTaurat, tidak pula terhadap penukilannya; serta tidak percayadengan apa yang mereka sembunyikan mengenai sifat RasulullahSaw., ciri khasnya, tempat diutusnya, saat munculnya dan tempathijrahnya, serta lain-lainnya yang diberitakan oleh para nabi sebelumNabi Saw. muncul. Hal inilah yang disembunyikan dengan rapi di

Page 766: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

antara sesama mereka, semoga laknat Allah menimpa mereka.Sehubungan dengan hal ini Allah Swt. berfirman:

نیا} {فما جزاء من یفعل ذلك منكم إلا خزي في الحیاة الد

Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari kalianmelainkan kenistaan dalam kehidupan dunia. (Al-Baqarah: 85)

Yakni disebabkan mereka menentang syariat Allah dan perintah-Nya.

{ویوم القیامة یردون إلى أشد العذاب}

dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yangsangat berat. (Al-Baqarah: 85)

sebagai pembalasan yang setimpal terhadap perbuatan merekayang menentang Kitabullah yang berada di tangan mereka, yaknikitab Taurat.

نیا ا تعملون* أولئك الذین اشتروا الحیاة الد {وما االله بغافل عمبالآخرة}

Allah tidak lengah dari apa yang kalian perbuat. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat.(Al-Baqarah: 85-86)

Maksudnya, mereka lebih senang memilih kehidupan duniadaripada kehidupan akhirat.

Page 767: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{فلا یخفف عنهم العذاب}

maka tidak akan diringankan siksa mereka. (Al-Baqarah: 86)

Yakni tidak pernah terhenti siksaan atas diri mereka walau hanyasesaat.

{ولا هم ینصرون}

dan mereka tidak akan ditolong. (Al-Baqarah: 86)

Artinya, tiada seorang penolong pun yang dapat menyelamatkanmereka dari azab kekal yang menimpa diri mereka, dan tiadaseorang pun yang dapat memberikan perlindungan kepada merekadari siksa tersebut

AL-BAQARAH, AYAT 87

سل وآتینا عیسى ابن ینا من بعده بالر {ولقد آتینا موسى الكتاب وقفمریم البینات وأیدناه بروح القدس أفكلما جاءكم رسول بما لا تهوىبتم وفریقا تقتلون (87) } أنفسكم استكبرتم ففریقا كذ

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat)kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut)sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-buktikebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryam dan Kamimemperkuatnya dengan ruhul qudus. Apakah setiap datang kepadakalian seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak

Page 768: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sesuai dengan keinginan kalian, lalu kalian menyombongkan diri;maka beberapa orang (di antara mereka) kalian dustakan danbeberapa orang (yang lain) kalian bunuh.

Allah Swt. mengecap kaum Bani Israil sebagai orang-orang yangtakabur, pengingkar, penentang, dan sombong terhadap para nabi;dan bahwa mereka hanyalah memperturutkan hawa nafsu merekasendiri. Maka Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia telah memberikankepada Musa sebuah kitab (yakni kitab Taurat), tetapi merekamengubah dan menggantinya serta menentang perintah-perintahyang terkandung di dalamnya serta menakwilkannya dengan takwilyang lain. Kemudian Allah Swt mengirimkan para rasul dan paranabi sesudah Musa a.s. yang menjalankan hukum dengan syariatNabi Musa a.s., sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

{إنا أنزلنا التوراة فیها هدى ونور یحكم بها النبیون الذینبانیون والأحبار بما استحفظوا من كتاب أسلموا للذین هادوا والراالله وكانوا علیه شهداء}

Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya(ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itudiputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yangberserah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka danpendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkanmemelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksiterhadapnya. (Al-Maidah: 44), hingga akhir ayat.

*******

Adapun firman Allah Swt.:

Page 769: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

سل} ینا من بعده بالر {وقف

dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu denganrasul-rasul. (Al-Baqarah: 87)

As-Saddi telah meriwayatkan dari Abu Malik sehubungan denganmakna waqaffaina, artinya 'Kami telah menyusulinya'. Sedangkanmenurut yang lainnya artinya 'Kami telah mengiringinya', sepertipengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

{ثم أرسلنا رسلنا تترا}

Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kamiberturut-turut. (Al-Mu’minun: 44)

hingga rasul-rasul Bani Israil ditutup dengan terutusnya Nabi Isaibnu Maryam. Isa a.s. datang membawa syariat yang sebagianhukum-hukumnya bertentangan dengan apa yang terdapat di dalamkitab Taurat. Karena itu, Allah memberinya berbagai jenis mukjizatuntuk memperkuatnya.

Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa mukjizat-mukjizat Isa ialahmenghidupkan kembali orang yang telah mati, menciptakan sesuatuyang berbentuk burung dari tanah liat, lalu ia meniupnya dan jadilahsesuatu itu burung yang hidup dengan seizin Allah Swt. Ia pun dapatmenyembuhkan berbagai macam penyakit, menceritakan hal-halgaib serta diperkuat dengan ruhul qudus, yaitu Malaikat Jibril a.s.Semuanya itu untuk memperkuat risalah yang ia sampaikan kepadakaum Bani Israil agar mereka percaya dan beriman kepadanya.Tetapi kejadiannya justru kebalikannya, kaum Bani Israil bertambahkeras mendustakannya dan dengki serta ingkar terhadapnya. Reaksi

Page 770: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ini timbul karena apa yang didatangkannya bertentangan dengan isikitab Taurat dalam sebagian hukum-hukumnya, seperti yangdiceritakan oleh Allah Swt. menyitir perkataan Nabi Isa a.s., yaitu:

م علیكم وجئتكم بآیة من ربكم} {ولأحل لكم بعض الذي حر

dan untuk menghalalkan bagi kalian sebagian yang telahdiharamkan untuk kalian dan aku datang kepada kalian denganmembawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian. (Ali Imran: 50),hingga akhir ayat.

Orang-orang Bani Israil memperlakukan para nabi denganperlakuan paling buruk; sebagian dari mereka mendustakannya, dansebagian yang lain membunuhnya. Hal tersebut terjadi hanya karenapara nabi mendatangkan kepada mereka perkara-perkara yangbertentangan dengan hawa nafsu dan pendapat mereka. Para nabitersebut memerintahkan mereka agar menetapi hukum-hukum kitabTaurat asli yang saat itu sudah mereka ubah untuk menentangnya.Karena itu, maka hal ini terasa amat berat bagi mereka; akhirnyamereka mendustakan para rasulnya, dan adakalanya membunuhsebagiannya. Hal ini telah disebutkan oleh firman-Nya:

{أفكلما جاءكم رسول بما لا تهوى أنفسكم استكبرتم ففریقابتم وفریقا تقتلون} كذ

Apakah setiap datang kepada kalian seorang rasul membawasesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lalukalian menyombongkan diri; maka beberapa orang (di antaramereka) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain) kalianbunuh (Al-Baqarah: 87)

Page 771: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dalil yang menunjukkan bahwa Ruhul Qudus adalah Malaikat Jibrilialah apa yang dinaskan oleh Ibnu Mas'ud dalam tafsir ayat ini,kemudian pendapatnya itu diikuti oleh Ibnu Abbas, Muhammad ibnuKa'b, Ismail ibnu Khalid, As-Saddi, Ar-Rabi' ibnu Anas, Atiyyah Al-Aufi, dan Qatadah. Menurut Imam Bukhari disertai dengan tafsirayat berikut, yakni firman-Nya:

وح الأمین* على قلبك لتكون من المنذرین} {نزل به الر

dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. (Asy-Syu'ara: 193-194)

Ibnu Abuz Zanad meriwayatkan dari ayahnya, dari Abu Hurairah,dari Siti Aisyah r.a., bahwa Rasulullah Saw. telah meletakkan sebuahmimbar di dalam masjid khusus buat Hassan ibnu Sabit, tempatuntuk bersyair buat membela Rasulullah Saw.; dan Rasulullah Saw.berdoa untuknya:

ان بروح القدس كما نافح عن نبیك" "اللهم أید حس

Ya Allah, perkuatlah Hassan dengan Ruhul Qudus (MalaikatJibril), sebagaimana dia berjuang membela Nabi-Mu (melalui syair-syairnya).

Lafaz hadis ini yang dari Imam Bukhari secara ta'liq. Akan tetapi,Imam Abu Daud meriwayatkannya pula di dalam kitab Sunannyadari Ibnu Sirin, dan Imam Turmuzi meriwayatkannya dari Ali ibnuHujr dan Ismail ibnu Musa Al-Fazzari. Ketiga-tiganyamengetengahkan hadis ini dari Abu Abdur Rahman ibnu Abuz

Page 772: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Zanad, dari ayahnya dan Hisyam ibnu Urwah; keduanyameriwayatkan hadis ini dari Urwah, dari Siti Aisyah dengan lafazyang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa sanad hadis iniberpredikat hasan atau sahih, yakni hadis Abuz Zanad.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan:

، عن سعید بن هري من حدیث سفیان بن عیینة، عن الزعر في ان، وهو ینشد الش المسیب، عن أبي هریرة: أن عمر مر بحسالمسجد فلحظ إلیه، فقال: قد كنت أنشد فیه، وفیه من هو خیر منك.ثم التفت إلى أبي هریرة، فقال: أنشدك االله أسمعت رسول االله صلىاالله علیه وسلم یقول: "أجب عني، اللهم أیده بروح القدس"؟. فقال:اللهم نعم

dari hadis Sufyan ibnu Uyaynah, dari Az-Zuhri, dari Sa'id ibnulMusayyab, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Khalifah Umar ibnulKhattab melewati Hassan ibnu Sabit yang sedang mendendangkansyair di dalam masjid, maka Umar r.a. memelototinya, lalu Hassanberkata, "Sesungguhnya aku pernah mendendangkan syair di dalammasjid ini, sedangkan di dalamnya terdapat orang yang lebih baikdaripada kamu (yakni Nabi Saw.)." Kemudian Umar ibnul Khattabr.a. menoleh kepada Abu Hurairah dan berkata, "Kumohon atasnama Allah, pernahkah engkau mendengar Rasulullah Saw.bersabda: 'Perkenankanlah bagiku, ya Allah, kuatkanlah dia(Hassan) dengan Ruhul Qudus (Malaikat Jibril)?'." Maka AbuHurairah menjawab, "Allahumma, na'am (ya)."

Page 773: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut sebagian riwayat, Rasulullah Saw. pernah bersabdakepada Hassan:

"اهجهم -أو: هاجهم-وجبریل معك"

Seranglah mereka atau hinakanlah mereka dengan syairmu,semoga Jibril membantumu.

Di dalam syair Hassan terdapat ucapan berikut:

وجبریل رسول االله ینادي ... وروح القدس لیس به خفاء

Dan Jibril utusan Allah berada bersama kami, dia adalah RuhulQudus yang tidak diragukan lagi.

حمن بن أبي ثني عبد االله بن عبد الر د بن إسحاق: حد قال محم: أن نفرا من الیهود ، عن شهر بن حوشب الأشعري حسین المكيوح. سألوا رسول االله صلى االله علیه وسلم فقالوا: أخبرنا عن الرفقال: "أنشدكم باالله وبأیامه عند بني إسرائیل، هل تعلمون أنهجبریل؟ وهو الذي یأتیني؟ " قالوا: نعم

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadaku Abdur Rahman ibnu Abu Husain Al-Makki, dari Syahr ibnuHausyab Al-Asy'ari: Bahwa ada segolongan orang-orang Yahudibertanya kepada Rasulullah Saw., "Ceritakanlah kepada kamitentang roh." Maka beliau menjawab, "Aku meminta kepada kalian,demi Allah dan demi hari-hari-Nya bersama Bani Israil, tahukah

Page 774: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalian bahwa Jibril yang selalu datang kepadaku adalah roh.?"Mereka menjawab, "Ya."

Di dalam kitab Sahih Ibnu Hibban disebutkan sebuah hadis dariIbnu Mas'ud, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"إن روح القدس نفخ في روعي: إن نفسا لن تموت حتىلب" تستكمل رزقها وأجلها فاتقوا االله وأجملوا في الط

Sesungguhnya Ruhul Qudus (Malaikat Jibril) telah menyampaikanwahyu kepadaku, bahwa seseorang tidak akan mati sebelummenyempurnakan rezeki dan ajalnya. Karena itu, bertakwalah kaliankepada Allah dan berlakulah dengan baik dalam mencari (meminta).

Beberapa pendapat lain sehubungan dengan makna RuhulQudus diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatirn, telah menceritakankepada kami Abu Zar'ah, Minjab ibnul Haris, telah menceritakankepada kami Bisyr, dari Abu Rauq, dari Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbasyang mengatakan, "Ruhul Qudus adalah Ismul A'zam yangdibacakan oleh Nabi Isa a.s. sewaktu menghidupkan orang-orangyang telah mati."

Ibnu Jarir mengatakan bahwa ia pernah menceritakan sebuahriwayat dari Minjab, lalu ia menceritakan hal yang sama.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkandari Sa'id ibnu Jubair. Al-Qurtubi menukil dari Ubaid ibnu Umair yangjuga mengatakan bahwa Ruhul Qudus adalah Ismul A'zam.

Ibnu Abu Nujaih mengatakan, Ar-Ruh adalah Malaikat Hafazahyang menjaga para malaikat.

Page 775: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, bahwaAl-Qudus adalah Tuhan Yang Mahasuci lagi Maha Tinggi. Hal iniadalah pendapat yang dikatakan oleh Ka'b.

Al-Qurtubi meriwayatkan dari Mujahid dan Al-Hasan Al-Basri,keduanya mengatakan bahwa Al-Qudus adalah Allah Swt.,sedangkan Ar-Ruh adalah Malaikat Jibril.

Dengan demikian, pendapat yang terakhir ini samakedudukannya dengan pendapat pertama tadi.

As-Saddi mengatakan bahwa Al-Qudus adalah Al-Barakah(keberkahan).

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Al-Qudus adalahsuci.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunusibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, bahwaibnu Zaid telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: danKami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. (Al-Baqarah: 87)bahwa Allah menguatkan Isa dengan roh dalam kitab Injilsebagaimana Dia menjadikan roh dalam Al-Qur'an. Keduanyaadalah Roh Allah, seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:

{وكذلك أوحینا إلیك روحا من أمرنا}

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur'an)dengan perintah Kami. (Asy-Syura: 52)

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa takwil yang palingmendekati kepada kebenaran dari semua itu adalah pendapat orangyang mengatakan bahwa Ar-Ruh dalam ayat ini bermakna Malaikat

Page 776: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Jibril. Karena sesungguhnya Allah telah memberitakan bahwa Diatelah menguatkan Isa dengan roh tersebut, seperti yang disebutkandi dalam firman-Nya:

{إذ قال االله یا عیسى ابن مریم اذكر نعمتي علیك وعلى والدتكإذ أیدتك بروح القدس تكلم الناس في المهد وكهلا وإذ علمتكالكتاب والحكمة والتوراة والإنجیل}

(Ingatlah) ketika Allah mengalakan, "Hai Isa putra Maryam,ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Akumenguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicaradengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa;dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat,dan Injil..., hingga akhir ayat, (Al-Maidah: 110).

Maka dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa Dia telahmenguatkannya dengan Ruhul Qudus. Seandainya roh yangdijadikan sebagai penguat Isa adalah kitab Injil, niscaya firman-Nya:(Ingatlah) ketika Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. (Al-Maidah: 110) dan firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Aku mengajarkamu menulis, hikmah, Taurat, dan Injil. (Al-Maidah: 110)merupakan kata ulangan yang tidak mengandung arti apa pun,sedangkan Allah Mahasuci dari hal yang tidak mengandung faedahdalam berkhitab kepada hamba-hamba-Nya.

Menurut kami, termasuk dalil yang menunjukkan bahwa yangdimaksud dengan Ar-Ruh adalah Malaikat Jibril ialah apa yang telahditunjukkan oleh konteks ayat sejak permulaannya.

Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa Ruhul Qudus adalah rohyang disucikan, perihalnya sama dengan perkataanmu hatimul jud

Page 777: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(Hatim yang dermawan) dan rajulun sidqun (lelaki yang benar).

Roh ini disifati dengan Al-Qudus, seperti juga yang disebutkan didalam firman-Nya, "Waruhum minhu" (dan roh daripada-Nya). Makaungkapan sifatnya disebut secara ikhtisas dan taqrib sebagaipenghormatan buatnya. Menurut pendapat yang lain, dikatakandemikian karena kejadiannya (Isa) bukan berasal dari apa yangdikeluarkan oleh sulbi (air mani) dan rahim yang mengeluarkandarah haid. Menurut pendapat yang lain, Roh di sini artinya MalaikatJibril. Menurut pendapat yang lainnya artinya kitab Injil, seperti yangdisebutkan di dalam firman-Nya tentang Al-Qur'an:

{روحا من أمرنا}

wahyu (Al-Qur'an) dengan perintah kami. (Asy-Syura: 52)

Menurut pendapat lain, yang dimaksud ialah asma Allah yangteragung (Ismul A'zam) yang dipakai oleh Isa a.s. ketikamenghidupkan orang-orang yang telah mati denganmengucapkannya.

Pendapat Az-Zamakhsyari ini mengandung pengertian lain, yaituyang dimaksud dengan roh Isa ialah jiwanya yang suci lagi bersih.

Az-Zamakhsyari mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:

بتم وفریقا تقتلون} {ففریقا كذ

maka beberapa orang (di antara mereka) kalian dustakan danbeberapa orang (yang lain) kalian bunuh (Al-Baqarah: 87)

Page 778: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya dalam ayat ini tidak dikatakan wa fariqan qataltum(dan beberapa orang dari para utusan itu telah kalian bunuh)hanyalah karena yang dimaksudkan mencakup pula masamendatang. Karena ternyata mereka pun pernah berupaya untukmembunuh Nabi Saw. dengan racun dan sihir. Rasulullah Saw.pernah bersabda dalam keadaan sakit yang membawa kepadakewafatannya:

ما زالت أكلة خیبر تعاودني فهذا أوان انقطاع أبهري"

Makanan (yang kusuap) di Khaibar masih terus mempengaruhidiriku, dan sekarang sudah tiba saat terputusnya urat nadi utamaku.

Menurut kami, hadis ini terdapat di dalam kitab Sahih Bukhari dankitab-kitab hadis lainnya.

AL-BAQARAH, AYAT 88

{وقالوا قلوبنا غلف بل لعنهم االله بكفرهم فقلیلا ما یؤمنون (88) }

Dan mereka berkata, "Hati kami tertutup:' Tetapi sebenarnyaAllah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; makasedikit sekali mereka yang beriman.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna gulfun,bahwa makna yang dimaksud ialah hati kami tertutup.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan tafsir lafaz gulfun, bahwa makna yang dimaksud ialah hati

Page 779: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kami tidak dapat memahami.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsirlafaz ini, bahwa makna yang dimaksud ialah hati yang terkunci mati.Mujahid mengatakan sehubungan dengan tafsir lafaz ini, qulubunagulfun artinya hati yang telah tertutup oleh gisyawah (penutup).Ikrimah mengatakan hati yang telah terkunci mati. Abul Aliyahmengatakan hati yang tidak dapat mengerti. Menurut Assaddi yaituhati yang tertutup oleh gilaf (penutup). Abdur Razaq mengatakandari Ma'mar, dari Qatadah, artinya 'maka hati yang tidak dapatmemahami dan tidak pula mengerti'. Mujahid dan Qatadahmengatakan bahwa Ibnu Abbas membacanya gulufun dengan huruflam yang di-dammah-kan, bentuk jamak dari lafaz gilafun artinyahati kami merupakan wadah bagi semua ilmu, maka kami tidakmemerlukan lagi ilmumu.

Ibnu Abbas dan Ata mengatakan sehubungan dengan tafsirfirman-Nya: Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karenakeingkaran mereka. (Al-Baqarah: 88) Maksudnya, Allah telahmengusir dan menjauhkan mereka dari semua kebaikan. makasedikit sekali mereka yang beriman. (Al-Baqarah: 88)

Menurut Qatadah, makna ayat ini ialah tiada yang beriman darikalangan mereka kecuali sedikit sekali. Dan firman-Nya: Danmereka berkata, "Hati kami tertutup" (Al-Baqarah: 88) samamaknanya dengan apa yang terkandung di dalam ayat lain, yaitufirman-Nya:

ا تدعونا إلیه} {وقالوا قلوبنا في أكنة مم

Mereka berkata, "Hati kami berada dalam tutupan (yangmenutupi) apa yang kalian seru kami kepadanya." (Fushshilat: 5)

Page 780: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungandengan tafsir lafaz gulfun; perihalnya sama dengan perkataanmu,"Hatiku dalam keadaan tertutup," karena itu ia tidak dapatmemahami apa yang sampai kepadanya. Lalu Abdur Rahmanmembacakan firman-Nya: Mereka berkata, "Hati kami berada dalamtutupan (yang menutupi) apa yang kalian seru kami kepadanya."(Fushshilat: 5)

Pendapat inilah yang di-rajih-kan (dikuatkan) oleh Ibnu Jarir, dania mendasari pendapatnya dengan sebuah hadis yang diriwayatkanmelalui Amr ibnu Murrah Al-Jumali, dari Abul Bukhturi, dari Huzaifahyang mengatakan bahwa hati itu ada empat macam; lalu iamenyebutkan salah satunya, yaitu hati yang tertutup lagi dibenci,hati ini adalah hatinya orang kafir.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Abdur Rahman Al-Arzami, telah menceritakankepada kami ayahnya, dari kakeknya, dari Qatadah, dari Al-Hasansehubungan dengan tafsir firman-Nya, "Qulubuna gulfun" artinyahati kami belum dikhitan (belum dibersihkan). Pendapat ini merujukkepada pendapat yang telah lalu, yaitu yang mengatakan bahwa hatimereka tidak suci dan jauh dari kebaikan.

Pendapat yang lainnya dikatakan oleh Ad-Dahhak, dari IbnuAbbas r.a., bahwa qulubuna gulfun artinya hati kami telah penuh,tidak lagi memerlukan ilmu Muhammad, tidak pula yang lainnya.

Atiyyah Al-Aufi mengatakan dari Ibnu Abbas bahwa maknagulufun yakni wadah ilmu. Berdasarkan makna ini ada sebagiankalangan sahabat Ansar yang membacanya demikian (yakni bukangulfun, melainkan gulufun). Bacaan ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir,yakni dengan huruf lam yang di-damah-kan, dinukil oleh Az-Zamakhsyari. Makna lafaz gulfun adalah bentuk jamak dari lafazgilafun, aetinya wadah; yakni mereka menduga bahwa hati mereka

Page 781: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah penuh dengan ilmu. Karenanya mereka tidak lagi memerlukanilmu yang lain, sebagaimana mereka biasa memberikan fatwamengenai ilmu kitab Taurat. Karena itu, Allah Swt. berfirman:

ا یؤمنون} {بل لعنهم االله بكفرهم فقلیلا م

Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karenakeingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman. (Al-Baqarah: 88)

Dengan kata lain, keadaannya tidaklah seperti apa yang merekaduga, melainkan hati mereka telah tertutup dan terkunci mati,seperti pengertian yang terkandung di dalam ayat surat An-Nisa,yaitu:

{وقولهم قلوبنا غلف بل طبع االله علیها بكفرهم فلا یؤمنون إلاقلیلا}

Dan perkataan mereka, "Hati kami tertutup." Bahkan sebenarnyaAllah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karenaitu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka. (An-Nisa: 155)

Mereka berbeda pendapat mengenai firman-Nya, "Faqalilammayu-minuna,'''' dan firman-Nya, "Fala yu-minuna illa qalilan" Sebagiandari mereka mengatakan, artinya yaitu sedikit sekali orang yangberiman dari kalangan mereka. Menurut pendapat yang lain, sedikitsekali iman mereka. Dengan kata lain, mereka beriman kepada apayang disampaikan oleh Musa kepada mereka tentang hari akhirat,pahala, dan siksaan. Akan tetapi, iman tersebut tiada manfaatnya

Page 782: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bagi mereka karena hati mereka dipenuhi oleh kekufuran terhadapapa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. kepada mereka.

Sebagian yang lain mengatakan, sesungguhnya mereka (BaniIsrail) tidak memiliki iman barang sedikit pun; dan sesungguhnyadisebutkan di dalam firman-Nya, "Faqalilamma yu-minun,"menunjukkan ketiadaan iman pada mereka, yakni merekasemuanya kafir. Pengertian kalimat ini sama dengan ucapan orang-orang Arab, "Qallama ra-aitu misla haza qattu" (aku jarang sekalimelihat hal semisal ini).

Makna yang dimaksud ialah ma ra-aitu misla haza qaltu (akubelum pernah melihat hal yang semisal dengan ini). Imam Kisai'berkata bahwa orang-orang Arab mengatakan, "Man zana bi ardinqallama tanbutu" (barang siapa yang berzina di suatu tanah, makatanah itu jarang dapat menumbuhkan tetumbuhan). Makna yangdimaksud ialah, tanah tersebut tidak dapat menumbuhkan sesuatupun. Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir rahimahullah.

AL-BAQARAH, AYAT 89

ا جاءهم كتاب من عند االله مصدق لما معهم وكانوا من قبل {ولما جاءهم ما عرفوا كفروا به فلعنة یستفتحون على الذین كفروا فلماالله على الكافرین (89) }

Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yangmembenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnyamereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapatkemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada

Page 783: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkarkepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.

Walamma ja-ahum, setelah datang kepada orang-orang Yahudiitu.

Kitabun min Indilah, Al-Qur'an yang diturunkan kepada NabiMuhammad Saw.

Musaddiqul lima ma ahum, yang isinya membenarkan kitabTaurat yang ada pada mereka.

Sedangkan mengenai makna firman-Nya:

{وكانوا من قبل یستفتحون على الذین كفروا}

padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi)untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir. (Al-Baqarah:89)

Makna yang dimaksud ialah bahwa sebelum kedatangan RasulSaw. yang membawa Al-Qur'an, mereka selalu memohon kepadaAllah akan kedatangannya untuk menghadapi musuh mereka darikalangan kaum musyrik, bila mereka berperang melawan kaummusyrik. Mereka (Bani Israil) selalu mengatakan, "Sesungguhnyakelak akan diutus seorang nabi akhir zaman, kami akan bersamanyamemerangi kalian sebagaimana kami memerangi kaum Ad dankaum Iram." Seperti yang dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq,dari Asim ibnu Arm. dari Qatadah Al-Ansari, dari pemuka-pemukaAnsar yang mengatakan, "Demi Allah, berkenaan dengan kami danmereka ayat ini diturunkan," yakni berkenaan dengan kaum Ansardan orang-orang Yahudi yang bertetangga dengan merekalah kisahyang disebutkan dalam ayat berikut ini diturunkan, yaitu firman-Nya:

Page 784: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan setelah 'datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yangmembenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnyamereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapatkemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepadamereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkarkepadanya. (Al-Baqarah: 89)

Orang-orang Ansar mengatakan, "Kami berkuasa atas merekadengan kekuatan dalam suatu masa di zaman Jahiliah; padahalkami berasal dari orang-orang musyrik, sedangkan mereka adalahahli kitab." Mereka selalu mengatakan, 'Kelak akan muncul seorangnabi yang sekarang sudah tiba masa perutusannya dan nanti kamiakan mengikutinya. untuk memerangi kalian seperti kami memerangikaum Ad dan Iram. Tetapi setelah Allah mengutus rasul-Nya darikalangan Quraisy, maka kami mengikutinya, sedangkan merekasendiri ingkar kepadanya." Allah Swt. berfirman sehubungan dengansikap mereka itu: Dan setelah datang kepada mereka apa yangtelah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknatAllahlah atas orang-orang yang ingkar itu. (Al-Baqarah: 89)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengantafsir firman-Nya: padahal sebelumnya mereka biasa memohon(kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orangkafir. (Al-Baqarah: 89) Bahwa mereka selalu memohon pertolonganseraya mengatakan, "Kami akan membantu Muhammad untukmelawan mereka," tetapi pada hakikatnya tidaklah demikian, merekahanya berdusta belaka.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, telah menceritakankepadaku Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwaorang-orang Yahudi di masa lalu selalu memohon kemenangan atasorang-orang Aus dan Khazraj dengan kedatangan Rasulullah Saw.

Page 785: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sebelum beliau diangkat menjadi utusan. Akan tetapi, setelah Allahmengutusnya dari kalangan bangsa Arab, mereka kafir dan ingkarkepada apa yang selalu mereka katakan sebelumnya tentang dia.Maka berkatalah kepada mereka Mu'az ibnu Jabal, Bisyr ibnul Barraibnu Ma'rur, dan Daud ibnu Salamah, "Hai orang-orang Yahudi,bertakwalah kalian kepada Allah dan masuk Islamlah kalian.Sesungguhnya kalian dahulu selalu memohon untuk mendapatkemenangan atas kami dengan datangnya Muhammad Saw.,sedangkan kami masih dalam keadaan musyrik. Kalianmenceritakan kepada kami bahwa dia akan diutus dan kalian sebutpula sifat-sifatnya."

Maka Salam ibnu Misykum, saudara Bani Nadir (salah seorangdari kalangan orang-orang Yahudi) menjawab, "Dia tidakmenyampaikan kepada kami sesuatu pun yang kami kenal, dan diabukanlah orang yang dahulu sering kami katakan kepada kalian."Maka Allah menurunkan firman-Nya sehubungan dengan perkataanmereka itu: Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allahyang membenarkan apa yang ada pada mereka. (Al-Baqarah: 89),hingga akhir ayat.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganfirman-Nya: padahal sebelumnya mereka biasa memohon(kedatangan nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orangkafir. (Al-Baqarah: 89) Mereka selalu memohon kemenangandengan datangnya Nabi Muhammad Saw. atas orang-orang musyrikArab, yakni yang juga dari kalangan ahli kitab seperti mereka. Tetapisetelah Nabi Muhammad Saw. diutus dan kelihatan oleh merekabukan dari kalangan mereka, maka mereka ingkar dan dengkikepadanya.

Abul Aliyah mengatakan, dahulu orang-orang Yahudi selalumemohon kemenangan dengan kedatangan Nabi Muhammad Saw.

Page 786: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

atas orang-orang musyrik Arab. Mereka mengatakan, "Ya Allah,utuslah nabi yang kami jumpai termaktub dalam kitab kami ini hinggakami dapat menghukum dan membunuh orang-orang musyrik."Tetapi setelah Allah mengutus Nabi Muhammad Saw. dan merekamelihatnya bukan dari kalangan mereka, maka mereka kafirkepadanya karena dengki terhadap bangsa Arab, padahal merekamengetahui bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan Allah.Maka Allah Swt berfirrnan: Maka setelah datang kepada mereka apayang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Makalaknat Allahlah atas orang-orang yang ingkar itu. (Al-Baqarah: 89)

Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: padahalsebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan nabi) untukmendapat kemenangan atas orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 89)Dahulu mereka selalu mengatakan bahwa kelak akan munculseorang nabi. maka setelah datang kepada mereka apa yang telahmereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. (Al-Baqarah: 89)

Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dansetelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui,mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. (Al-Baqarah: 89) Mereka yang disebut didalam ayat ini adalah orang-orang Yahudi.

AL-BAQARAH, AYAT 90

{بئسما اشتروا به أنفسهم أن یكفروا بما أنزل االله بغیا أن ینزل االلهمن فضله على من یشاء من عباده فباءوا بغضب على غضبوللكافرین عذاب مهین (90) }

Page 787: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjualdirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkanAllah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepadasiapa yang dikehendaki-Nya di antara hambah-hamba-Nya. Karenaitu, mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Danuntuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.

Mujahid mengatakan bahwa firman-Nya: Alangkah buruknya(hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri. (Al-Baqarah:90) Mereka adalah orang-orang Yahudi, mereka menjual perkarayang hak dengan mendapatkan gantinya perkara yang batil, yaitumereka menyembunyikan apa yang disampaikan oleh NabiMuhammad Saw. dan mereka tidak mau menjelaskannya.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini,bahwa mereka menjual diri mereka dengan keburukan tersebut.Dengan kata lain, alangkah buruknya apa yang mereka pertukarkanbuat diri mereka sendiri; dan mereka rela dengan pertukaran yangburuk itu dan memilihnya, yakni kafir kepada apa yang diturunkanoleh Allah (Al-Qur'an) kepada Nabi Muhammad Saw. Mereka tidakmau membenarkannya, tidak mau mendukung dan membantunya.Sesungguhnya yang mendorong mereka berbuat demikian hanyalahrasa dengki dan kebencian serta kezaliman mereka sendiri, sepertiyang disebutkan oleh firman-Nya: karena dengki bahwa Allahmenurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. (Al-Baqarah: 90) Tiada kedengkian yanglebih besar daripada kedengkian seperti itu.

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Alangkahburuknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiridengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karenadengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang

Page 788: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. (Al-Baqarah: 90)Yakni karena Allah menjadikan nabi tersebut bukan dari kalanganmereka (Bani Israil) sendiri. Karena itu, mereka mendapat murkasesudah (mendapat) kemurkaan. (Al-Baqarah: 90)

Menurut Ibnu Abbas, makna kemurkaan atas kemurkaan yanglain ialah Allah murka kepada mereka karena mereka telah menyia-nyiakan kitab Taurat, padahal kitab Taurat berada di tangan mereka.Allah murka pula kepada mereka karena mereka ingkar kepada NabiSaw. yang diutus-Nya kepada mereka semuanya.

Menurut kami, makna lafaz ba'u ialah mereka pasti dan berhakmendapat murka di atas murka, dan mereka tetap berada di dalamkemurkaan yang bertumpang tindih itu.

Abul Aliyah mengatakan, murka Allah terhadap mereka (BaniIsrail) adalah karena kekufuran (keingkaran) mereka kepada kitabInjil dan Nabi Isa, juga karena mereka ingkar kepada NabiMuhammad Saw. dan kepada Al-Qur'an. Hal yang semisal telahdiriwayatkan pula dari Ikrimah dan Qatadah.

As-Saddi mengatakan bahwa murka Allah yang pertama ialahketika mereka menyembah anak lembu, dan yang kedua ialah ketikamereka ingkar terhadap Nabi Muhammad Saw. Hal yang semisaldiriwayatkan dari Ibnu Abbas.

***************

Firman Allah Swt.:

{وللكافرین عذاب مهین}

Page 789: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (Al-Baqarah: 90)

Dikatakan demikian mengingat penyebab dari kekufuran merekaadalah rasa dengki dan iri hati yang bersumber dari rasa takaburmereka. Maka sebagai pembalasannya ialah kebalikannya, yaitumereka mengalami kehinaan dan kerendahan di dunia dan akhirat.Seperti yang disebutkan oleh ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

{إن الذین یستكبرون عن عبادتي سیدخلون جهنم داخرین}

Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari me-yembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hinadina. (Al-Mu’min: 60)

Yakni dalam keadaan kecil, hina, rendah lagi kalah.

ثنا ابن عجلان، عن عمرو بن ثنا یحیى، حد قال الإمام أحمد: حده، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال: شعیب، عن أبیه، عن جد"یحشر المتكبرون یوم القیامة أمثال الذر في صور الناس، یعلوهمغار حتى یدخلوا سجنا في جهنم، یقال له: بولس كل شيء من الصفیعلوهم نار الأنیار یسقون من طینة الخبال: عصارة أهل النار"

Imam Ahmad telah meriwayatkan, telah menceritakan kepadakami Yahya, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ajlan, dari Amribnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi Saw. yang telahbersabda: Orang-orang yang sombong digiring pada hari kiamatnanti dalam keadaan seperti semut paling kecil berupa manusia,

Page 790: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

segala sesuatu berada di atas mereka karena kecilnya, hinggadimasukkan di dalam sebuah penjara di neraka Jahannam. Penjaratersebut dikenal dengan nama bulis yang dipenuhi oleh inti apineraka; mereka diberi minum dari tinatul khabal, yaitu perasan daritubuh penduduk neraka.

AL-BAQARAH, AYAT 91-92

{وإذا قیل لهم آمنوا بما أنزل االله قالوا نؤمن بما أنزل علیناقا لما معهم قل فلم تقتلون ویكفرون بما وراءه وهو الحق مصدأنبیاء االله من قبل إن كنتم مؤمنین (91) ولقد جاءكم موسىبالبینات ثم اتخذتم العجل من بعده وأنتم ظالمون (92) }

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata, "Kami hanyaberiman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Dan merekakafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedangkan Al-Qur'an itu adalah (kitab) yang hak, yang membenarkan apa yangada pada mereka. Katakanlah, "Mengapa kalian dahulu membunuhnabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?"Sesungguhnya Musa telah datang kepada kalian membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kalian jadikan anak sapi(sebagai sesembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnyakalian adalah orang-orang yang zalim.

Allah Swt. berfirman, "Dan apabila dikatakan kepada mereka,"yakni kepada orang-orang Yahudi dan yang semisal dengan merekadari ka.-langan ahli kitab.”Berimanlah kepada Al-Qur'an yangditurunkan Allah," kepada Nabi Muhammad Saw., percayalah

Page 791: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepadanya, dan ikutilah dia. Mereka berkata, "Kami hanya berimankepada apa yang diturunkan kepada kami." Maksudnya, cukup bagikami beriman kepada kitab Taurat dan Injil yang diturunkan kepadakami, dan kami tidak mengakui selain itu. Mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, yakni sesudah kitab-kitabtersebut.

Padahal Al-Qur'an itu adalah kitab yang hak, yang membenarkanapa yang ada pada mereka; yakni mereka mengetahui bahwa kitabyang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. adalah perkara yanghak, yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Lafazmusaddiqan dibaca nasab karena berkedudukan menjadi hal(keterangan keadaan), yakni keadaan Al-Qur'an itu membenarkanapa yang ada pada mereka, yakni kitab Taurat dan Injil yangdipegang mereka. Dengan demikian, di dalam kalimat ini terkandunghujah yang membantah pengakuan mereka; seperti yang dijelaskanoleh firman Allah Swt. lainnya, yaitu:

{الذین آتیناهم الكتاب یعرفونه كما یعرفون أبناءهم}

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab(Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenalanak-anaknya sendiri. (Al-Baqarah: 146)

Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah Swt. berfirman,"Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah, jika benar kalianorang-orang yang beriman?" Yakni jika kalian benar dalampengakuan kalian yang menyatakan bahwa kalian beriman kepadakitab-kitab yang diturunkan kepada kalian, mengapa kalianmembunuh para nabi yang datang kepada kalian dengan membawaapa yang membenarkan yang ada di tangan kalian? Kaliandiperintahkan agar memutuskan hukum berdasarkan kitab Taurat itu

Page 792: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan tidak boleh mengubahnya, padahal kalian mengetahui bahwapara nabi tersebut benar. Tetapi ternyata kalian membunuh merekakarena rasa dengki, ingkar, dan takabur kalian terhadap utusan-utusan Allah. Kalian sama sekali tidak mengikuti kecuali hanya hawanafsu kalian sendiri, pendapat kalian, dan selera kalian sendiri.Makna ayat ini sama dengan firman-Nya:

{أفكلما جاءكم رسول بما لا تهوى أنفسكم استكبرتم ففریقابتم وفریقا تقتلون} كذ

Apakah setiap datang kepada kalian seorang rasul membawasuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lalukalian menyombong; maka beberapa orang (di antara rasul-rasul itu)kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain dari mereka) kalianbunuh. (Al-Baqarah: 87)

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan ayat berikut, bahwaAllah mencela perbuatan mereka melalui firman-Nya: Katakanlah,"Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalianorang-orang yang beriman.?” (Al-Baqarah: 91) Menurut Abu Ja'faribnu Jarir, makna ayat ini adalah seperti berikut: Katakanlah —haiMuhammad— kepada orang-orang Yahudi Bani Israil bila telah kamukatakan kepada mereka, "Berimanlah kepada Al-Qur'an yangditurunkan oleh Allah." Lalu mereka menjawab, "Kami hanyaberiman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Katakanlah,"Mengapa kalian membunuh para nabi, hai orang-orang Yahudi, jikakalian adalah orang-orang yang beriman kepada apa yangditurunkan oleh Allah? Sesungguhnya Allah telah mengharamkankepada kalian membunuh mereka melalui Al-Kitab (Taurat) yangditurunkan kepada kalian. Bahkan kitab kalian memerintahkankepada kalian untuk mengikuti para nabi, taat, dan percaya kepada

Page 793: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka." Kalimat ayat ini mengandung makna pendustaan dari Allahterhadap perkataan mereka (orang-orang Yahudi) yang menyatakanbahwa mereka hanya beriman kepada kitab yang diturunkan kepadamereka; sekaligus sebagai celaan terhadap sikap mereka yangdemikian itu.

"Sesungguhnya Musa telah datang kepada kalian membawabukti-bukti kebenaran (mukjizat)," yakni tanda-tanda yang jelas danbukti-bukti yang tak bisa dipungkiri lagi. Semuanya menunjukkanbahwa Nabi Musa a.s. adalah utusan Allah dan tidak ada Tuhanselain Allah. Tanda-tanda yang jelas itu berupa banjir, belalang, kutubusuk, katak, darah, tongkat, tangan Nabi Musa a.s., terbelahnyalaut, awan menaungi mereka, manna dan salwa, batu, dan lainsebagainya di antara mukjizat-mukjizat yang mereka saksikansendiri dengan mata kepala mereka.

"Kemudian kalian jadikan anak sapi (sebagai sembahan)," yaknikalian menjadikannya sebagai sembahan selain dari Allah di hari-hariNabi Musa a.s. mengalami kesibukan.

Firman Allah Swt., "Sesudah (kepergian)nya," yakni sesudah NabiMusa a.s. pergi meninggalkan kalian menuju Bukit Tur untukbermunajat kepada Allah Swt. Kelakuan mereka saat itu diterangkanoleh firman-Nya:

{واتخذ قوم موسى من بعده من حلیهم عجلا جسدا له خوار}

Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke Gunung Turmembuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yangbertubuh dan bersuara. (Al-A'raf: 148)

"Dan sebenarnya kalian adalah orang-orang yang zalim," yaknikalian adalah orang-orang yang zalim karena perbuatan kalian yang

Page 794: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menyembah anak lembu itu, sedangkan kalian mengetahui bahwatiada yang wajib disembah kecuali hanya Allah Swt., seperti yangdisebutkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu:

ا سقط في أیدیهم ورأوا أنهم قد ضلوا قالوا لئن لم یرحمنا {ولمربنا ویغفر لنا لنكونن من الخاسرین}

Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan meng-tahui bahwa mereka telah sesat, mereka pun berkata, "Sungguh jikaTuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidakmengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi."(Al-A'raf: 149)

AL-BAQARAH, AYAT 93

ة ور خذوا ما آتیناكم بقو {وإذ أخذنا میثاقكم ورفعنا فوقكم الطواسمعوا قالوا سمعنا وعصینا وأشربوا في قلوبهم العجل بكفرهمقل بئسما یأمركم به إیمانكم إن كنتم مؤمنین (93) }

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian dan Kamiangkat Bukit (Tursina) di atas kalian (seraya Kami berfirman),"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian dandengarkanlah. Mereka menjawab, "Kami mendengar, tetapi tidakmenaati." Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaanmenyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah, "Amatjahat perbuatan yang diperintahkan iman kalian kepada diri kalianjika betul kalian beriman (kepada Taurat)."

Page 795: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. menghitung-hitung kembali terhadap kekeliruanmereka, pelanggaran mereka terhadap janji dan sifat takaburmereka, serta berpalingnya mereka dari Allah Swt. hingga di suatusaat diangkat Bukit Tursina di atas mereka, akhirnya mereka maumenerima janji itu. Tetapi sesudah itu mereka melanggarnya, sepertiyang disebutkan oleh firman-Nya:

{قالوا سمعنا وعصینا}

Mereka menjawab, "Kami mendengarkan, tetapi tidak menaati"(Al-Baqarah: 93)

Tafsir ayat ini dikemukakan jauh sebelum ini.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengantafsir firman-Nya: Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka(kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. (Al-Baqarah: 93) Qatadah mengatakan bahwa menyembah anak sapitelah meresap ke dalam hati mereka sehingga kecintaan merekamendalam terhadap penyembahan tersebut. Hal yang samadikatakan pula oleh Abul Aliyah dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

ثني أبو بكر بن عبد ثنا عصام بن خالد، حد قال الإمام أحمد: حد، عن بلال بن د الثقفي ، عن خالد بن محم اني االله بن أبي مریم الغسأبي الدرداء، عن أبي الدرداء، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال:يء یعمي ویصم". "حبك الش

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiIsam ibnu Khalid, telah menceritakan kepadaku Abu Bakar ibnu

Page 796: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdullah ibnu Abu Maryam Al-Gassani, dari Khalid ibnu MuhammadAs-Saqafi, dari Bilal ibnu Abu Darda, dari Nabi Saw. yang telahbersabda: Kecintaanmu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Abu Daud, dari Haiwahibnu Syuraih, dari Baqiyyah, dari Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu AbuMaiyam dengan lafaz yang sama.

As-Saddi meriwayatkan bahwa Musa a.s. segera menyembelihanak lembu itu dengan pisau besar kemudian mencampakkannya kelaut. Setelah itu, maka tiada suatu laut pun yang mengalir di masaitu kecuali terjadi sesuatu padanya. Kemudian Musa a.s. berkatakepada mereka, "Minumlah kalian dari airnya!" Maka mereka punminum. Barang siapa yang cinta kepada anak lembu itu, makakeluarlah emas dari kedua sisi kumisnya. Yang demikian itudisebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya: Dan telah diresapkanke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi. (Al-Baqarah: 93)

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbi (ayahku), telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Raja',telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abi Ishaq, dari Imarahibnu Umair dan Abu Abdur Rahman As-Sulami, dari Ali r.a. yangmengatakan bahwa Musa a.s. menuju ke arah patung anak lembuitu, lalu meletakkan kendi air di atasnya, kemudian ia mendinginkananak lembu itu dengan air kendi tersebut, sedangkan ia berada dipinggir sungai. Tiada seorang pun yang minum air tersebut darikalangan orang-orang yang pernah menyembah anak lembu,melainkan wajahnya menjadi kuning seperti emas.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaanmenyembah) anak sapi. (Al-Baqarah: 93)

Page 797: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ketika anak lembu itu dibakar, sesudah itu didinginkan danditaburkan abunya (ke sungai), maka mereka meminum airnyahingga wajah mereka tampak kuning seperti wama minyak za'faran.

Al-Qurtubi meriwayatkan dari kitab Al-Qusyairi, bahwa tiadaseorang pun yang minum air sungai itu dari kalangan orang-orangyang menyembah anak lembu kecuali ia gila. Kemudian Al-Qurtubimengatakan, bukan pendapat ini yang dimaksud oleh ayat ini,karena makna yang dimaksud oleh konteks ayat ini ialah bahwawarna kuning tampak pada bibir dan wajah mereka. Sedangkan halyang termaktub menceritakan bahwa telah diresapkan ke dalam hatimereka kecintaan menyembah anak lembu, yakni di saat merekamenyembahnya. Kemudian Al-Qurtubi —sehubungan denganpengertian ini— mengetengahkan syair An-Nabigah ketika meratapikepulangan istrinya yang bernama Asmah:

تغلغل حب عثمة في فؤادي ... فبادیه مع الخافي یسیر ...

تغلغل حیث لم یبلغ شراب ... ولا حزن ولم یبلغ سرور ...

أكاد إذا ذكرت العهد منها ... أطیر لو ان إنسانا یطیر ...

Cinta kepada Asmah telah meresap ke dalam relung hatikuhingga lahir dan batinku hanya tertuju kepadanya. Begitu

mendalamnya cintaku kepadanya hingga tiada suatu kesedihan dantiada suatu kegembiraan pun yang lebih membekas dalam hatikuselain darinya. Serasa daku ingin terbang bila mengingat nostalgia

dengannya, andaikata manusia dapat terbang.

****************

Page 798: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{قل بئسما یأمركم به إیمانكم إن كنتم مؤمنین}

Katakanlah, "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imankalian kepada diri kalian jika betul kalian beriman (kepada Taurat)."(Al-Baqarah: 93)

Artinya, alangkah jahat perbuatan yang sengaja kalian lakukan dimasa lalu dan masa sekarang, yaitu kalian ingkar kepada tanda-tanda kebesaran Allah, menentang para nabi, dan dengan sengajakalian ingkar kepada Nabi Muhammad Saw. Hal terakhir inimerupakan dosa kalian yang paling besar dan paling parah kalianlakukan, mengingat kalian kafir kepada pemungkas para rasul,sedangkan dia adalah penghulu para nabi dan para rasul yangdiutus kepada seluruh umat manusia. Bagaimana kalian dapatmendakwakan bahwa diri kalian beriman, sedangkan kalian telahmelakukan semua perbuatan yang buruk itu; antara lain kaliansering melanggar janji terhadap Allah, ingkar kepada ayat-ayat Allah,dan kalian berani menyembah anak sapi selain Allah Swt.?

AL-BAQARAH, AYAT 94-96

{قل إن كانت لكم الدار الآخرة عند االله خالصة من دون الناسمت فتمنوا الموت إن كنتم صادقین (94) ولن یتمنوه أبدا بما قدالمین (95) ولتجدنهم أحرص الناس على أیدیهم واالله علیم بالظ

Page 799: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ر ألف سنة وما هو حیاة ومن الذین أشركوا یود أحدهم لو یعمر واالله بصیر بما یعملون (96) } بمزحزحه من العذاب أن یعم

Katakanlah, "Jika kalian (menganggap bahwa) kampung akhirat(surga) itu khusus untuk kalian di sisi Allah, bukan untuk orang lain,maka inginilah kematian (kalian) jika kalian memang benar. Dansekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya karena kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka(sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yanganiaya. Dan sungguh kalian akan mendapati mereka, setamak-tamak manusia kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih tamaklagi) daripada orang-orang musyrik. Masing-masing mereka inginagar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kalitidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apayang mereka kerjakan.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a.,bahwa Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya, Muhammad Saw.:Katakanlah, "Jika kalian (menganggap bahwa) kampung akhirat(surga) itu khusus untuk kalian di sisi Allah, bukan untuk orang lain,maka inginilah kematian (kalian) jika kalian memang benar” (Al-Baqarah: 94) Yakni berdoalah kalian untuk minta segera dimatikan.Khitab ini ditujukan kepada kedua belah pihak, yakni orang-orangYahudi dan kaum muslim. Dengan kata lain, manakah di antarakedua golongan itu yang berdusta. Ternyata mereka menolak haltersebut di hadapan Rasulullah Saw. Dan sekali-kali mereka tidakakan mengingini kematian itu selama-lamanya karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). DanAllah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. (Al-Baqarah: 95) Maksudnya, Allah memberitahukan kepada Nabi-Nya

Page 800: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

perihal pengetahuan mereka mengenai kesalahan-kesalahan yangdilakukan oleh diri mereka sendiri, bahkan mereka mengetahuikekufuran diri mereka terhadap agamanya sendiri. Disebutkan,seandainya mereka benar-benar menginginkan kematian di saatAllah berfirman demikian terhadap mereka, niscaya tiada seorangpun dari kalangan Yahudi di muka bumi ini melainkan pasti binasasaat itu juga.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai firman-Nya,"Fatamannawul mauta," artinya minta matilah kalian.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Abdul Karim Al-Jazari, dari Ikrimah sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Makainginilah kematian (kalian) jika kalian memang benar. (Al-Baqarah:94) Sahabat Ibnu Abbas pernah mengatakan, "Seandainya orang-orang Yahudi itu mengingini kematian, niscaya mereka akan matisemuanya."

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Assam yang mengatakanbahwa ia pernah mendengar dari Al-A'masy, yang ia yakini bahwaAl-A'masy mendengamya dari Al-Minhal, dari Sa'id ibnu Jubair, dariIbnu Abbas yang mengatakan, "Seandainya mereka benar-benarmengingini kematian, niscaya seseorang dari mereka menelankembali air ludahnya (dahaknya)." Sanad dari semua riwayattersebut memang sahih sampai kepada Ibnu Abbas.

Ibnu Jarir mengatakan di dalam kitab tafsirnya, telah sampaisebuah riwayat kepada kami bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

Page 801: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"لو أن الیهود تمنوا الموت لماتوا. ولرأوا مقاعدهم من النار.ولو خرج الذین یباهلون رسول االله صلى االله علیه وسلم لرجعوا لایجدون أهلا ولا مالا".

Seandainya orang-orang Yahudi itu mengingini kematian, niscayamereka semua mati dan niscaya mereka akan melihat tempatkediaman mereka di neraka. Dan seandainya orang-orang yangdiajak bermubahalah oleh Rasulullah Saw. keluar, niscaya merekaakan kembali tanpa menemukan keluarga dan harta bendanya lagi.

Hadis ini diceritakan kepada kami oleh Abu Kuraib, telahmenceritakan kepada kami Zakaria ibnu Addi, telah menceritakankepada kami Ubaidillah ibnu Amr, dari Abdul Karim, dari Ikrimah, dariIbnu Abbas, dari Rasulullah Saw. Imam Ahmad dari Ismail ibnu YazidAr-Raqi telah meriwayatkannya pula bahwa telah menceritakankepada kami Furat, dari Abdul Karim dengan lafaz yang sama.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAl-Hasan ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnuAbdullah ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Surur ibnulMugirah, dari Abbad ibnu Mansur, dari Al-Hasan yang mengatakansehubungan dengan makna firman Allah Swt., "Mereka (orang-orang Yahudi) sama sekali tidak akan mengingini kematian itukarena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tanganmereka sendiri." Aku (Abbad ibnu Mansur) bertanya,"Bagaimanakah menurutmu, seandainya mereka menginginikematian itu, ketika dikatakan kepada mereka, 'Inginilah kematiankalian!' Apakah mereka akan mati ketika itu juga?" Al-Hasanmenjawab, "Tidak, demi Allah, mereka sama sekali tidak akan matiketika itu juga, sekalipun mereka mengingini kematian itu. Merekasekali-kali tidak akan mengingini kematian itu, karena sesungguhnya

Page 802: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seperti apa yang telah kamu dengar, Allah Swt. telah berfirman: 'Dansekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat olehtangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya" (Al-Baqarah: 95)."

Sanad riwayat ini yang bersumber dari Al-Hasan berpredikatgarib, mengingat penafsiran yang diketengahkan oleh Ibnu Abbasr.a. mengenai makna ayat ini bersifat telah dipastikan, yaknimenyerukan kepada kedua belah pihak, siapakah di antarakeduanya yang berdusta; apakah mereka (orang-orang Yahudi) ataukaum muslim melalui cara mubahalah (sumpah-menyumpah).Demikianlah menurut keterangan yang dinukil oleh Ibnu Jarir, dariQatadah, Abul Aliyah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas rahimahullah.

Ayat lain yang semakna dengan ayat ini ialah firman Allah Swt.dalam surat Al-Jumu'ah, yaitu:

{قل یا أیها الذین هادوا إن زعمتم أنكم أولیاء الله من دونمت الناس فتمنوا الموت إن كنتم صادقین* ولا یتمنونه أبدا بما قدون منه فإنه المین* قل إن الموت الذي تفر أیدیهم واالله علیم بالظهادة فینبئكم بما كنتم ملاقیكم ثم تردون إلى عالم الغیب والشتعملون}

Katakanlah, "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jikakalian mendakwakan bahwa sesungguhnya kalian sajalah kekasihAllah, bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlahkematian kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar." Merekatidak akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan

Page 803: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan merekasendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya, makasesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalianakan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib danyang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kaliankerjakan.'" (Al-Jumu'ah: 6-8)

Ketika mereka —semoga laknat Allah menimpa mereka—menduga bahwa diri mereka adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, serta mereka berani mengatakan, "Tidak akan masuksurga kecuali hanya orang yang beragama Yahudi atau Nasrani,"lalu mereka diajak untuk ber-mubahalah dan mendoakankebinasaan terhadap siapa yang berdusta di antara kedua belahpihak; yakni dari kalangan mereka atau dari kalangan kaum muslim.Ketika mereka menolak untuk melakukan hal tersebut, makamasing-masing orang dari kalangan mereka mengetahui bahwamereka adalah orang-orang yang zalim. Seandainya mereka merasayakin dengan apa yang mereka jalani, niscaya mereka berani majumelakukan mubahalah tersebut. Tetapi setelah mereka mundur,maka diketahuilah bahwa mereka berdusta.

Hal yang sama pernah diserukan pula oleh Rasulullah Saw.terhadap delegasi dari orang-orang Nasrani Najran sesudah hujahmereka dipatahkan dalam suatu perdebatan, dan mereka masihtetap ingkar serta membangkang. Rasulullah Saw. mengajak merekauntuk ber-mubahalah. Hal ini disebutkan oleh Allah Swt. dalamfirman-Nya:

ك فیه من بعد ما جاءك من العلم فقل تعالوا ندع {فمن حاجأبناءنا وأبناءكم ونساءنا ونساءكم وأنفسنا وأنفسكم ثم نبتهل

Page 804: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فنجعل لعنة االله على الكاذبین}

Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datangilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya),"Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kalian, istri-istri kami dan istri-istri kalian, diri kami dan diri kalian; kemudianmarilah kita ber-mubahalah kepada Allah dan kita minta supayalaknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (Ali Imran:61)

Ketika mereka dihadapkan kepada suatu kenyataan, makasebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, "DemiAllah, jika kalian mau ber-mubahalah dengan Nabi ini, niscaya tiadaseorang pun dari kalian yang matanya masih berkedip (matisemua)." Maka sejak saat itu akhirnya mereka lebih cenderunguntuk perdamaian, dan mereka bersedia membayar jizyah denganpatuh, sedangkan mereka dalam keadaan hina. Maka Nabi Saw.menetapkan jizyah atas mereka dan mengutus kepada mereka AbuUbaidah ibnul Jarrah sebagai amin (sekretarisnya).

Sama dengan makna ayat ini atau mendekatinya adalah firmanAllah Swt. kepada Nabi-Nya yang memerintahkan agar mengatakankepada orang-orang musyrik, yaitu:

حمن مدا} لالة فلیمدد له الر {قل من كان في الض

Katakanlah, "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan,maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempobaginya." (Maryam: 75)

Page 805: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yakni barang siapa yang berada dalam kesesatan dari kalangankami dan kalian, semoga Allah menambahkan kepadanya apa yangsudah ada baginya dan memperpanjang serta menangguhkannya,seperti yang akan diterangkan pada tempatnya nanti, insya Allah.

Adapun mengenai orang yang menafsirkan firman-Nya, "Jikakalian memang benar," yakni dalam pengakuan kalian itu, makainginilah kematian itu. Mereka yang menafsirkan demikian tidakmenyinggung masalah mubahalah, seperti yang telah ditetapkanoleh segolongan ulama ahli kalam (ahli tauhid) dan lain-lainnya.

Ibnu Jarir cenderung kepada pendapat ini sesudah mendekatipendapat yang pertama (yakni yang menyinggung masalahmubahalah). Karena sesungguhnya ia telah mengatakansehubungan dengan takwil ayat berikut: Katakanlah, "Jika kalian(beranggapan bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukkalian di sisi Allah, bukan untuk orang lain ..." (Al-Baqarah: 94)Bahwa ayat ini termasuk salah satu ayat yang diturunkan oleh AllahSwt. kepada Nabi-Nya sebagai hujah terhadap orang-orang Yahudiyang berada di tempat dekat tempat hijrah beliau Saw., sekaligusmengungkap kedustaan para rahib dan para pendeta mereka.

Demikian itu karena Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi-Nyauntuk memutuskan peradilan yang adil dalam menangani kasusyang terjadi antara beliau dan mereka, yakni kasus perselisihan.Seba-gaimana Allah memerintahkan kepada beliau agar mengajakgolongan yang lain (yakni kaum Nasrani) —di saat merekabertentangan dengannya dalam masalah Isa ibnu Maryam a.s. danmereka berdebat dengan beliau mengenainya— untuk melerai hal inimelalui mubahalah antara beliau dan mereka.

Untuk itu dikatakan kepada golongan orang-orang Yahudi, "Jikakalian memang benar (dalam pengakuan kalian), maka inginilahkematian kalian. Karena sesungguhnya kematian itu tidak merugikan

Page 806: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalian jika kalian memang benar dalam pengakuan kalian yangmenyatakan bahwa kalian beriman dan kedudukan kalian dekatdengan Allah Swt. Karena dengan kematian itu niscaya Allah akansegera memberikan apa yang kalian cita-citakan dan yang selamaini kalian dambakan itu. Karena sesungguhnya setelah kalian mati,kalian terbebas dari kepayahan hidup di dunia ini yang penuhdengan kekeruhan dan kelelahan di dalamnya; kemudian kalianberuntung memperoleh kedudukan di sisi Allah —yaitu di surga-Nya— jika perkaranya seperti apa yang kalian duga, bahwa kampungakhirat (surga) hanya khusus buat kalian, bukan kami. Tetapi jikakalian tidak mau melakukannya, maka orang-orang lain akanmengetahui bahwa kalianlah yang batal dan kamilah yang benardalam pengakuan kami, serta ter-bukalah bagi mereka perkara kamidan kalian."

Maka orang-orang Yahudi itu menolak melakukan hal tersebutkarena mereka mengetahui jika mereka mengingini kematian,niscaya mereka benar-benar binasa. Akibatnya akan lenyaplahdunia mereka, dan tempat mereka kembali kepada kehinaanselama-lamanya di ne-geri akhirat.

Hal yang sama dilakukan oleh orang-orang Nasrani, merekamenolak diajak untuk ber-mubahalah oleh Nabi Saw. ketika merekabertentangan dengan Nabi Saw. sehubungan dengan masalah Isaibnu Maryam a.s.

Pendapat ini permulaannya memang baik, tetapi bagianterakhirnya masih perlu dipertimbangkan. Demikian itu karena yangtersimpul darinya tidak mengandung hujah terhadap mereka.Mengingat dapat saja dikatakan bahwa sesungguhnya tidak adakaitan antara keadaan mereka yang mengakui benar dalamdakwaannya dengan konsekuensinya yang menyatakan bahwamereka harus mengingini kematian. Dengan kata lain, hubungan

Page 807: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

antara keberadaan kemaslahatan dan mengharapkan kematianbukan merupakan suatu kaitan yang lazim. Dikatakan demikiankarena pada kenyataannya banyak orang saleh yang tidakmengharapkan kematian dirinya, dan bahkan ia menginginkan untukdiperpanjang usianya agar kebaikannya bertambah dan derajatnyadi surga makin tinggi, seperti yang disebutkan di dalam salah satuhadis:

"خیركم من طال عمره وحسن عمله"

Sebaik-baik kalian ialah orang yang panjang usianya dan baikamalnya.

Alasan seperti ini memberikan kesempatan kepada mereka untukmembalikkannya kepada kita, lalu mereka dapat saja mengatakan,"Sekarang kalian —kaum rnuslim— berkeyakinan bahwa kalianadalah ahli surga, sedangkan kalian sendiri tidak menginginikematian dalam keadaan sehat. Mengapa kalian menetapkankepada kami hal yang kalian sendiri tidak melakukannya?"

Semua itu hanyalah bersumber dari penafsiran ayat atas dasarpengertian ini. Adapun mengenai tafsir yang dikemukakan oleh IbnuAbbas, sama sekali tidak memberikan pengertian seperti itu; bahkanperkataan yang ditujukan kepada mereka merupakan perkataanyang seadanya, yaitu: "Jika kalian berkeyakinan bahwa kalian adalahkekasih-kekasih Allah, bukan manusia-manusia yang lain; danbahwa kalian adalah anak-anak Allah serta kekasih-kekasih-Nya,serta kalian adalah ahli surga, sedangkan selain kalian adalah ahlineraka, maka ber-mubahalah-lah kalian untuk membuktikan haltersebut. Berdoalah untuk kebinasaan orang-orang yang dusta darikalangan kalian atau dari kalangan selain kalian. Ketahuilah bahwamubahalah itu pasti akan membinasakan orang yang dusta!"

Page 808: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Setelah mereka merasa yakin akan hal tersebut dan mengetahuikebenaran Nabi Saw., maka mereka menolak ber-mubahalah,mengingat mereka merasa bahwa diri mereka dusta dan hanyabohong belaka. Mereka dengan sengaja menyembunyikan sifat danciri khas Rasulullah Saw., dan mereka mengetahui Rasulullah Saw.sebagaimana mereka mengetahui anak-anak mereka sendiri secarapasti. Maka masing-masing mereka mengetahui kebatilan, kehinaan,kesesatan, dan keingkaran diri mereka; semoga laknat Allah terus-menerus menimpa mereka sampai hari kiamat.

Mubahalah ini diungkapkan oleh ayat ini dengan istilah tamanni,mengingat setiap orang yang merasa benar niscaya berharapsemoga lawannya yang batil dibinasakan oleh Allah. Terlebih lagi jikahal tersebut mengandung hujah yang menampakkan danmembuktikan kebenaran pihaknya.

Mubahalah yang diajukan ialah mubahalah bersedia untuk mati,karena hidup bagi mereka sangat berharga dan diagungkan,mengingat mereka menyadari keburukan tempat kembali merekasesudah mereka mati. Karena itulah maka Allah Swt. berfirman: Dansekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat olehtangan (mereka) sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. Dan sungguh kalian akan mendapati merekamanusia yang paling tamak kepada kehidupan (di dunia). (Al-Baqarah: 95-96)

Artinya, mereka adalah orang-orang yang paling menginginkanusia panjang, karena mereka mengetahui bahwa tempat kembalimereka sangat buruk dan akibat dari amal perbuatan mereka dihadapan Allah sangat merugi. Dunia ini bagaikan penjara bagi orangmukmin, dan bagaikan surga bagi orang kafir. Mereka sangatmenginginkan seandainya ditangguhkan dari kepastian hari akhirat,

Page 809: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

untuk itu mereka berupaya ke arah itu dengan semua kemampuanyang mereka kuasai. Akan tetapi, apa yang mereka takutkan danmereka hindari itu pasti akan menimpa diri mereka; hingga merekalebih tamak kepada kehidupan di dunia ketimbang orang-orangmusyrik, yaitu orang-orang yang tidak memiliki suatu kitab pun.Pengertian dan takwil ini termasuk ke dalam Bab "Mengaitkan halyang Khusus kepada Hal yang Umum".

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahmanibnu Mahdi, dari Sufyan, dari Al-A'masy, dari Muslim Al-Batin, dariSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknafirman-Nya: bahkan (lebih loba lagi) daripada orang-orang musyrik.(Al-Baqarah: 96) Yang dimaksud dengan orang-orang musyrikadalah orang-orang Ajam, yakni selain orang Arab.

Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Hakim di dalam kitabMustadrak-nya melalui hadis As-Sauri. Imam Hakim mengatakanbahwa hadis ini sahih dengan syarat keduanya (Bukhari danMuslim), tetapi keduanya tidak mengetengahkannya. Imam Hakimmengatakan bahwa keduanya telah sepakat (ittifaq) dalam sanadtafsir yang dikemukakan oleh sahabat.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, setamak-tamakmanusia kepada kehidupan (di dunia). (Al-Baqarah: 96) Orangmunafik adalah orang yang paling tamak kepada kehidupan duniadan lebih tamak lagi daripada orang musyrik.

Masing-masing dari mereka ingin, yakni masing-masing dariorang-orang Yahudi menginginkan. Demikianlah maknanya menurutkonteks ayat. Sedangkan menurut Abul Aliyah, makna 'masing-masing dari mereka ingin' adalah orang-orang Majusi. Pendapat ini

Page 810: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sama dengan pendapat pertama tadi, yaitu agar diberi umur seributahun.

Al-A'masy meriwayatkan dari Muslim Al-Batui, dari Sa'id ibnuJubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Masing-masing dari mereka ingin agar diberi umur seribu tahun. (Al-Baqarah: 96) Hal ini sama dengan perkataan seorang Persia, "Dahhazarsal," yang artinya sepuluh ribu tahun. Hal yang samadiriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair sendiri.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ali ibnul Hasan ibnu Syaqiq. Ia pernah mendengarayahnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuHamzah, dari Al-A'masy, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungandengan tafsir firman-Nya: Masing-masing dari mereka ingin agardiberi umur seribu tahun. (Al-Baqarah: 96) Maknanya sama denganucapan seorang Ajam (Persia), "Hazarsal nuruz wamahrajan,"semoga usia sepuluh ribu tahun penuh dengan kegembiraan.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Masing-masing dari mereka ingin agar diberi umur seribu tahun. (Al-Baqarah: 96) "Aku berharap semoga sepanjang usia merekadipenuhi dengan dosa-dosa."

Mujahid ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Sa'id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungandengan tafsir firman-Nya: Padahal usia panjang itu sekali-kali tidakakan menjauhkannya dari siksa. (Al-Baqarah: 96) Yakni hal tersebuttidak dapat menyelamatkannya dari siksa. Demikian itu karenaorang musyrik tidak mengharapkan akan dibangkitkan kembalisesudah matinya, dia selalu mencintai hidup di dunia dalam usiayang panjang. Sedangkan seorang Yahudi telah mengetahuikehinaan apa yang bakal diterimanya kelak di akhirat, karena iatelah menyia-nyiakan ilmu yang ada pada dirinya.

Page 811: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya: Padahal usia panjang itu sekali-kali tidak akanmenjauhkannya dari siksa. (Al-Baqarah: 96) Mereka yang berharapdemikian adalah orang-orang (Yahudi) yang memusuhi MalaikatJibril.

Abul Aliyah dan Ibnu Umar mengatakan sehubungan dengantafsir firman ini, bahwa hal tersebut (usia panjang) tidak dapatmenolongnya dari azab, tidak pula dapat menyelamatkannya.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam sehubungan dengan tafsirfirman ini mengatakan bahwa orang Yahudi itu adalah setamak-tamak manusia kepada kehidupan di dunia daripada selain mereka.Orang-orang Yahudi ingin seandainya masing-masing dari merekadiberi umur seribu tahun, padahal usia panjang itu sama sekali tidakdapat menyelamatkan dirinya dari azab Allah. Seandainya dia diberiusia sebagaimana iblis, niscaya hal tersebut tiada manfaatnya bagidirinya, mengingat dia adalah orang kafir.

{واالله بصیر بما یعملون}

Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah:96)

Allah Mahawaspada lagi Maha Melihat semua yang dilakukanoleh hamba-hamba-Nya, baik amal baik atau pun amal buruk; dankelak setiap orang yang beramal akan menerima balasan yangsetimpal karena perbuatannya.

AL-BAQARAH, AYAT 97-98

Page 812: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

قا لما ا لجبریل فإنه نزله على قلبك بإذن االله مصد قل من كان عدو}ا الله وملائكته بین یدیه وهدى وبشرى للمؤمنین (97) من كان عدوورسله وجبریل ومیكال فإن االله عدو للكافرین (98) }

Katakanlah, "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibrilitu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizinAllah; membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadipetunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalahmusuh orang-orang kafir.

Imam Abu Ja'far Ibnu Jarir At-Tabari rahimahullah mengatakanbahwa semua ahlul 'ilmi telah sepakat dengan takwil berikut, bahwaayat ini diturunkan sebagai bantahan terhadap orang-orang Yahudidari kalangan Bani Israil. Karena mereka mengatakan bahwaMalaikat Jibril adalah musuh mereka, sedangkan Malaikat Mikailadalah teman mereka. Kemudian ahlul 'ilmi berselisih pendapatmengenai penyebab yang membuat mereka (orang-orang Yahudi)mengatakan kata-kata seperti itu. Menurut sebagian mereka,sesungguhnya penyebab yang membuat mereka mengatakan kata-kata seperti itu hanyalah sewaktu terjadi dialog antara merekadengan Rasulullah Saw. mengenai perkara kenabian beliau Saw.

ثنا یونس بن بكیر، عن عبد الحمید بن ثنا أبو كریب، حد حدبهرام، عن شهر بن حوشب، عن ابن عباس أنه قال: حضرتعصابة من الیهود رسول االله صلى االله علیه وسلم، فقالوا: یا أبا

Page 813: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، فقال ، لا یعلمهن إلا نبي ثنا عن خلال نسألك عنهن القاسم، حدا شئتم، ولكن اجعلوا لي رسول االله صلى االله علیه وسلم: "سلوا عمثتكم شیئا فعرفتموه ة وما أخذ یعقوب على بنیه، لئن أنا حد ذملتتابعني على الإسلام". فقالوا: ذلك لك. فقال رسول االله صلى االلها شئتم". فقالوا: أخبرنا عن أربع خلال علیه وسلم: "سلوني عمم إسرائیل على نفسه من قبل أن عام حر : أخبرنا أي الط نسألك عنهنجل؟ وكیف یكون ل التوراة؟ وأخبرنا كیف ماء المرأة وماء الر تنزي في النوم وولیه من كر منه والأنثى؟ وأخبرنا بهذا النبي الأم الذالملائكة؟ فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "علیكم عهد االلهلئن أنا أنبأتكم لتتابعني؟ " فأعطوه ما شاء االله من عهد ومیثاق.فقال: "نشدتكم بالذي أنزل التوراة على موسى، هل تعلمون أنإسرائیل یعقوب مرض مرضا شدیدا فطال سقمه منه، فنذر الله نذراراب إلیه، وكان عام والش من أحب الط لئن عافاه االله من سقمه لیحرراب إلیه ألبانها؟ ". فقالوا: عام إلیه لحوم الإبل وأحب الش أحب الطاللهم نعم. فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "اللهم اشهدعلیهم. وأنشدكم باالله الذي لا إله إلا هو، الذي أنزل التوراة علىجل أبیض غلیظ، وأن ماء المرأة موسى، هل تعلمون أن ماء الربه بإذن االله، وإذا علا أصفر رقیق، فأیهما علا كان له الولد والش

Page 814: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

جل ماء المرأة كان الولد ذكرا بإذن االله، وإذا علا ماء المرأة ماء الرجل كان الولد أنثى بإذن االله؟ ". قالوا: اللهم نعم. قال: ماء الر"اللهم اشهد". قال: "وأنشدكم باالله الذي أنزل التوراة على موسى،ي تنام عیناه ولا ینام قلبه؟ ". قالوا: هل تعلمون أن هذا النبي الأمثنا من ولیك من اللهم نعم. قال: "اللهم اشهد". قالوا: أنت الآن، فحدالملائكة، فعندها نجامعك أو نفارقك. قال: "فإن ولیي جبریل، ولمیبعث االله نبیا قط إلا وهو ولیه". قالوا: فعندها نفارقك، لو كانقناك. قال: "فما منعكم أن ولیك سواه من الملائكة تابعناك وصد: {قل من كان نا. فأنزل االله عز وجل قوه؟ " قالوا: إنه عدو تصدا لجبریل} إلى قوله: {لو كانوا یعلمون} [البقرة: 103] فعندها عدوباؤوا بغضب على غضب.

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakankepada kami Yunus ibnu Bukair, dari Abdul Hamid ibnu Bahram, dariSyahr ibnu Hausyab, dari Ibnu Abbas yang menceritakan hadisberikut: Segolongan orang-orang Yahudi datang kepada RasulullahSaw., lalu mereka berkata, "Wahai Abul Qasim, ceritakanlah kepadakami beberapa perkara yang akan kami tanyakan kepadamu.Perkara-perkara tersebut tiada yang mengetahuinya kecuali seorangnabi." Maka Rasulullah Saw. menjawab, "Bertanyalah tentang semuayang kalian sukai, tetapi berjanjilah kalian kepadaku sebagaimanaapa yang diambil oleh Ya'qub dari anak-anaknya, sebagai jaminanuntukku. Jika aku benar-benar menceritakan kepada kalian tentang

Page 815: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sesuatu hal, lalu kalian mengetahuinya, maka kalian benar-benarmau mengikutiku dan masuk Islam?" Mereka menjawab, "Baiklah,kami ikuti kemauanmu." Rasul Saw. bersabda, "Bertanyalah kaliantentang apa yang kalian sukai." Mereka bertanya, "Ceritakanlahkepada kami tentang empat perkara yang akan kami ajukan sebagaipertanyaan kepadamu. Ceritakanlah kepada kami, rnakanan apakahyang diharamkan oleh Israil (Nabi Ya'qub) terhadap dirinya sebelumkitab Taurat diturunkan? Sebutkanlah kepada kami bagaimanakahrupa air mani laki-laki dan air mani perempuan, dan bagaimana bisaterjadi darinya anak laki-laki dan anak perempuan. Dan ceritakanlahkepada kami tentang nabi yang ummi dalam kitab Taurat, sertasiapakah yang menjadi kekasihnya dari kalangan para malaikat?"Nabi Saw. menjawab, "Berjanjilah kalian atas nama Allah, jika akudapat menceritakannya kepada kalian, maka kalian benar-benarakan mengikutiku." Maka mereka memberikan kepada Nabi Saw.ikrar dan janjinya. Lalu Nabi Saw. bersabda: "Aku bertanya kepadakalian atas nama Tuhan Yang telah menurunkan Taurat kepadaMusa, apakah kalian mengetahui bahwa Israil—yakni Ya'qub—pernah mengalami sakit keras yang memakan waktu cukup lama.Lalu ia bernazar kepada Allah, seandainya Allah menyembuhkannyadari penyakit yang dideritanya itu, maka ia akan mengharamkanbagi dirinya makanan dan minuman yang paling ia sukai. Makananyang paling ia sukai ialah daging unta, dan minuman yang palingdisukainya ialah air susu unta" Mereka menjawab, "Ya Allah, benar"Rasulullah Saw. bersabda, "Ya Allah, persaksikanlah atas dirimereka. Aku mau bertanya kepada kalian dengan nama Allah yangtidak ada Tuhan selain Dia Yang menurunkan kitab Taurat kepadaMusa. Apakah kalian mengetahui bahwa air mani laki-laki iturupanya kental lagi putih, sedangkan air mani perempuan encerberwarna kuning. Maka mana saja di antara keduanya yang dapatmengalahkan yang lain, maka kelak anaknya akan seperti dia danmirip kepadanya dengan seizin Allah Swt. Apabila air mani laki-lakimengalahkan air mani perempuan, maka anaknya adalah laki-laki

Page 816: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan seizin Allah. Dan apabila air mani perempuan dapatmengalahkan air mani laki-laki, maka kelak anaknya bakalperempuan dengan seizin Allah." Mereka menjawab, "Ya Allah,memang benar." Rasulullah Saw. bersabda, "Ya Allah,persaksikanlah atas mereka. Dan aku bertanya kepada kalian, demiAllah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa. Apakahkalian mengetahui bahwa nabi yang ummi ini kedua matanya tidur,tetapi hatinya tidak tidur? Mereka menjawab, "Ya Allah, benar."Rasulullah Saw. bersabda, "Ya Allah, persaksikanlah atas mereka."Mereka berkata, "Sekarang engkau harus menceritakan kepadakami siapakah kekasihmu dari kalangan para malaikat. Jawabaninilah yang menentukan apakah kami akan bergabung denganmuataukah berpisah denganmu." Rasulullah Saw. menjawab,"Sesungguhnya kekasihku adalah Jibril, tidak sekali-kali Allahmengutus seorang nabi melainkan dia selalu bersamanya." Merekaberkata, "Inilah yang menyebabkan kami berpisah denganmu.Seandainya kekasihmu itu selainnya dari kalangan para malaikat,maka kami akan mengikuti dan percaya kepadamu." Rasulullah Saw.bertanya, "Apakah gerangan yang mencegah kalian untuk percayakepadanya?" Mereka menjawab, "Sesungguhnya dia adalah musuhkami." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya, "Katakanlah,'Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telahmenurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya —sampai denganfirman-Nya— kalau mereka mengetahui (Al-Baqarah: 97-102)."Maka saat itu mereka kembali dengan mendapat murka di ataskemurkaan yang telah ada pada pundak mereka.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnadmelalui Abun Nadr Hasyim ibnul Qasim, dan Abdur Rahman ibnuHumaid di dalam kitab tafsir melalui Ahmad ibnu Yunus. Keduanyatelah meriwayatkan hadis ini dari Abdul Hamid ibnu Bahram denganlafaz yang sama.

Page 817: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Ahmad meriwayatkannya pula melalui Al-Husain ibnuMuhammad Al-Mawarzi, dari Abdul Hamid, dengan lafaz yang sama.

ثني عبد االله بن عبد د بن إسحاق بن یسار: حد وقد رواه محمحمن بن أبي حسین، عن شهر بن حوشب، فذكره مرسلا وزاد الرفیه: قالوا: فأخبرنا عن الروح قال: "أنشدكم باالله وبآیاته عند بنيإسرائیل، هل تعلمون أنه جبریل، وهو الذي یأتیني؟ " قالوا: نعم،ماء، فلولا ذلك ة وسفك الد د ، وهو ملك إنما یأتي بالش ولكنه لنا عدوا لجبریل فإنه نزله على اتبعناك . فأنزل االله فیهم: {قل من كان عدوقلبك بإذن االله} إلى قوله: {كأنهم لا یعلمون} [البقرة: 101] .

Page 818: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar meriwayatkannya pula sepertiberikut: Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu AbdurRahman ibnu Abu Husain, dari Syahr ibnu Hausyab, lalu iamengetengahkannya secara mursal. Akan tetapi, di dalamriwayatnya ini ditambahkan bahwa mereka (orang-orang Yahudi itu)bertanya, "Maka ceritakanlah kepada kami tentang Ar-Ruh." LaluRasulullah Saw. menjawab: "Aku bertanya kepada kalian demi namaAllah dan hari-hari-Nya bersama Bani Israil. Tahukah kalian bahwaAr-Ruh itu adalah Jibril, dialah yang selalu datang kepadaku" Merekamenjawab, "Ya Allah, benar, tetapi dia adalah musuh kami.Sesungguhnya dia adalah malaikat yang hanya mendatangkankekerasan dan mengalirkan darah. Seandainya bukan dia, niscayakami akan mengikutimu." Maka Allah menurunkan firman-Nya,"Katakanlah, Barang siapa yang menjadi musuh Jibril —sampaidengan firman-Nya— kalau mereka mengetahui" (Al-Baqarah: 97-102)

ثنا عبد االله بن الولید ثنا أبو أحمد حد قال الإمام أحمد: حد، عن بكیر بن شهاب، عن سعید بن جبیر، عن ابن عباس، العجليقال: أقبلت یهود إلى رسول االله صلى االله علیه وسلم فقالوا: یا أبا

القاسم، إنا نسألك عن خمسة أشیاء، فإن أنبأتنا بهن عرفنا أنك نبيواتبعناك. فأخذ علیهم ما أخذ إسرائیل على بنیه إذ قال: {االله علىما نقول وكیل} [یوسف:66] قال: "هاتوا". قالوا: أخبرنا عن. قال: "تنام عیناه ولا ینام قلبه". قالوا: أخبرنا كیف علامة النبيجل؟ قال: "یلتقي الماءان فإذا علا ماء تؤنث المرأة وكیف یذكر الر

Page 819: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

جل أنثت"، جل ماء المرأة أذكرت، وإذا علا ماء المرأة ماء الر الرم إسرائیل على نفسه. قال: "كان یشتكي عرق قالوا: أخبرنا ما حرالنساء، فلم یجد شیئا یلائمه إلا ألبان كذا وكذا" -قال أحمد: قالم لحومها -قالوا: صدقت. قالوا: أخبرنا ما بعضهم: یعني الإبل، فحرحاب ل بالس ، موك عد؟ قال "ملك من ملائكة االله، عز وجل هذا الرحاب، یسوقه حیث بیدیه-أو في یده-مخراق من نار یزجر به السوت الذي نسمعه؟ قال: ". قالوا: فما هذا الص أمره االله عز وجل"صوته". قالوا: صدقت. إنما بقیت واحدة وهي التي نتابعك إنأخبرتنا إنه لیس من نبي إلا وله ملك یأتیه بالخبر، فأخبرنا منلام"، قالوا: جبریل ذاك الذي ینزل صاحبك؟ قال: "جبریل علیه السنا، لو قلت: میكائیل الذي ینزل بالحرب والقتال والعذاب عدو: {قل من كان بالرحمة والنبات والقطر لكان فأنزل االله عز وجلا لجبریل} إلى آخر الآیة. عدو

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul WalidAl-Ajali, dari Bukair ibnu Syihab, dari Sa'id ibnu Jubair, dari IbnuAbbas yang menceritakan hadis berikut: Orang-orang Yahudimenghadap kepada Rasulullah Saw., lalu mereka berkata, "WahaiAbul Qasim, ceritakanlah kepada kami tentang lima perkara; karenasesungguhnya jika engkau menceritakannya kepada kami, makakami mengetahui bahwa engkau adalah seorang nabi dan kami akan

Page 820: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengikutimu." Maka Nabi Saw. mengambil janji terhadap merekasebagaimana apa yang pernah diambil oleh Israil (Ya'qub) terhadapanak-anaknya, yaitu ketika dia mengatakan, "Allah adalah saksiterhadap apa yang kita ucapkan (ini)." Rasul Saw. bersabda,"Kemukakanlah oleh kalian." Mereka bertanya, "Ceritakanlah kepadakami tentang pertanda nabi." Rasulullah Saw. menjawab, "Keduamatanya tertidur, tetapi hatinya tidak tidur." Mereka bertanya,"Ceritakanlah kepada kami, bagaimanakah anak itu lahir perempuandan bagaimanakah pula lahir laki-laki?" Rasulullah Saw. menjawab,"Kedua air mani bertemu; apabila air mani laki-laki mengalahkan airmani wanita, maka anaknya akan lahir laki-laki. Dan apabila air maniperempuan mengalahkan air mani laki-laki, maka anaknya akanperempuan." Mereka bertanya, "Ceritakanlah kepada kami apa yangdiharamkan oleh Israil (Nabi Ya’qub) terhadap dirinya sendiri?"Rasulullah Saw. menjawab, "Pada mulanya dia menderita suatupenyakit yang parah (irqun nisa), maka dia tidak menemukansesuatu yang lebih layak baginya (sebagai nazarnya jika ia sembuh)kecuali air susu ternak anu —Imam Ahmad mengatakan bahwasebagian dari mereka mengatakan, yang dimaksud adalah ternakunta— maka dia mengharamkan dagingnya (untuk dirinya sendiri)."Mereka berkata, "Engkau benar." Mereka bertanya, "Ceritakanlahkepada kami apakah guruh itu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Salahsatu malaikat Allah Swt. yang ditugaskan untuk mengatur awandengan kedua tangannya, atau di tangannya ia memegang sebuahcemeti api yang ia gunakan untuk menggiring awan menurut apayang diperintahkan oleh Allah Swt." Mereka bertanya, "Lalu apakahsuara yang biasa kita dengar dari guruh itu? Rasulullah Saw.menjawab, "Suara malaikat itu." Mereka menjawab, "Engkau benar."Mereka berkata, "Sesungguhnya kini tinggal satu pertanyaan lagiyang menentukan apakah kami akan mengikutimu jika kamu dapatmenceritakannya. Sesungguhnya tiada seorang nabi pun melainkanberteman dengan malaikat yang selalu datang kepadanyamembawa kebaikan (wahyu). Maka ceritakanlah kepada kami, siapa

Page 821: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

teman malaikatmu itu? Rasul Saw. menjawab, "Jibril a.s." Merekaberkata, "Jibril, dia adalah malaikat yang selalu turun denganmembawa peperangan, pembunuhan, dan azab; dia adalah musuhkami, Seandainya engkau katakan Mikail yang biasa menurunkanrahmat, hujan, dan tetumbuhan, niscaya kami akan mengikutimu."Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Katakanlah, 'Barang siapayang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah'..., hingga akhir ayat,"(Al-Baqarah: 97).

Imam Turmuzi dan Imam Nasai meriwayatkannya pula melaluihadis Abdullah ibnul Walid dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzimengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan garib.

د، عن ابن جریج: اج بن محم وقال سنید في تفسیره، عن حجة أن یهود سألوا النبي صلى االله علیه أخبرني القاسم بن أبي بزوسلم عن صاحبه الذي ینزل علیه بالوحي. قال: "جبریل". قالوا:ة والحرب والقتال. فنزل: {قل من د ، ولا یأتي إلا بالش فإنه لنا عدوا لجبریل} الآیة. كان عدو

Sunaid di dalam kitab tafsirnya telah meriwayatkan dari Hajjahibnu Muhammad, dari Ibnu Juraij, telah menceritakan kepadanya Al-Qasim ibnu Abu Buzzah: Bahwa orang-orang Yahudi bertanyakepada Nabi Saw. tentang temannya yang biasa menurunkan wahyukepadanya. Maka beliau Saw. menjawab, "Jibrail" Mereka berkata,"Sesungguhnya dia adalah musuh kami. Tiada yang ia datangkankecuali hanya perang, kekerasan, dan pembunuhan." Lalu turunlahayat berikut: "Katakanlah, 'Barang siapa yang menjadi musuh Jibril..., hingga akhir ayat," (Al-Baqarah: 97).

Page 822: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, Mujahid telah menceritakan hadis berikut:Orang-orang Yahudi berkata, "Hai Muhammad, tiada yang dibawaoleh Jibril melainkan hanya kekerasan, perang, dan pembunuhan.Sesungguhnya dia adalah musuh kami." Maka turunlah ayat ini,"Katakanlah, 'Barang siapa yang menjadi musuh Jibril ..., hinggaakhir ayat," (Al-Baqarah: 97).

Imam Bukhari meriwayatkan sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril. (Al-Baqarah: 97)Menurut Ikrimah, lafaz jabra, mik, dan israf artinya menurut bahasaArab adalah abdun (hamba), sedangkan lil artinya Allah.

ثنا عبد االله بن منیر سمع عبد االله بن بكر حدثنا حمید، عن حدأنس بن مالك، قال: سمع عبد االله بن سلام بمقدم رسول االله صلىاالله علیه وسلم وهو في أرض یخترف. فأتى النبي صلى االله علیهل أشراط : ما أو وسلم فقال: إني سائلك عن ثلاث لا یعلمهن إلا نبيل طعام أهل الجنة؟ وما ینزع الولد إلى أبیه أو إلى اعة؟ وما أو السه؟ قال: "أخبرني بهن جبریل آنفا". قال: جبریل؟ قال: "نعم". أما قال: ذاك عدو الیهود من الملائكة، فقرأ هذه الآیة: {من كان عدواعة فنار تحشر ل أشراط الس ا أو لجبریل فإنه نزله على قلبك} "أمل طعام یأكله أهل الجنة ا أو الناس من المشرق إلى المغرب، وأمجل ماء المرأة نزع الولد، وإذا فزیادة كبد الحوت، وإذا سبق ماء الرجل نزعت". قال: أشهد أن لا إله إلا االله سبق ماء المرأة [ماء الر

Page 823: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وأشهد أنك رسول االله. یا رسول االله، إن الیهود قوم بهت، وإنهم إن

یعلموا بإسلامي قبل أن تسألهم یبهتوني. فجاءت الیهود فقال النبيصلى االله علیه وسلم: "أي رجل عبد االله بن سلام فیكم؟ " قالوا:خیرنا وابن خیرنا، وسیدنا وابن سیدنا. قال: "أرأیتم إن أسلم عبداالله بن سلام". فقالوا: أعاذه االله من ذلك. فخرج عبد االله فقال:نا دا رسول االله. فقالوا: شر أشهد أن لا إله إلا االله وأشهد أن محمنا. فانتقصوه. قال هذا الذي كنت أخاف یا رسول االله. وابن شر

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Munir yangpernah mendengar Abdullah ibnu Bakr mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Humaid, dari Anas ibnu Malik yangmenceritakan hadis berikut: Abdullah ibnu Salam mendengarkedatangan Nabi Saw. (di Madinah). Ketika itu ia sedang membajaklahannya, lalu ia datang kepada Nabi Saw. dan bertanya,"Sesungguhnya aku akan bertanya kepadamu tentang tiga perkara,tiada yang mengetahuinya kecuali seorang nabi. Apakah tanda-tanda hari kiamat itu, apakah makanan yang mula-mula dimakanoleh ahli surga, dan apakah yang menyebabkan seorang anak miripkepada ayahnya atau ibunya?'' Nabi Saw. menjawab, "Tadi Jibrilbaru saja menceritakannya kepadaku." Abdullah ibnu Salamberkata, "Jibril?" Nabi Saw. menjawab, "Ya." Abdullah ibnu Salamberkata, "Dia adalah musuh orang-orang Yahudi dari kalangan paramalaikat." Maka Nabi Saw. membacakan ayat ini, yaitu: "Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telahmenurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu" (Al-Baqarah: 97).Adapun pertanda hari kiamat ialah munculnya api yang menggiringmanusia dari arah timur menuju ke arah barat. Adapun makanan

Page 824: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang mula-mula dimakan oleh ahli surga, maka ia adalah lebihandari hati ikan paus. Dan apabila air mani laki-laki mendahului airmani perempuan, maka si anak kelak akan menyerupainya. Danapabila air mani perempuan mendahului air mani laki-laki, makakelak anaknya akan mirip dengannya." Abdullah ibnu Salam berkata,"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang wajib disembah) selainAllah, dan bahwa engkau adalah utusan Allah. Wahai Rasulullah,sesungguhnya orang-orang Yahudi itu adalah kaum yang sukamendustakan, dan sesungguhnya jika mereka mengetahui akumasuk Islam sebelum engkau bertanya kepada mereka, nantimereka akan mendustakan diriku." Maka datanglah orang-orangYahudi, dan Rasulullah Saw. bersabda kepada mereka, "Apakahkedudukan Abdullah ibnu Salam di antara kalian!" Merekamenjawab, "Dia orang terbaik dari kalangan kami dan anak orangterbaik kami. Dia adalah penghulu kami dan anak penghulu kami."Nabi Saw. bertanya, "Bagaimanakah menurut kalian jika dia masukIslam!" Mereka menjawab, "Semoga Allah menghindarkannya dariitu." Kemudian keluarlah Abdullah dan berkata, "Aku bersaksi bahwatiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalahutusan Allah." Maka mereka berkata, "Dia paling buruk di antarakami, anak orang yang paling buruk dari kami" dan mereka terusmencelanya. Maka berkatalah Abdullah ibnu Salam, "Inilah yang akukhawatirkan, wahai Rasulullah"

Imam Bukhari menyendiri dengan sanad ini, tetapi keduanya(Bukhari dan Muslim) mengetengahkannya dari jalur yang lainmelalui sahabat Anas dengan lafaz yang semisal. Di dalam kitabSahih Muslim terdapat hadis yang maknanya mendekati maknahadis ini, diriwayatkan melalui Sauban maula Rasulullah Saw.,seperti yang akan diterangkan nanti pada tempatnya.

Riwayat Imam Bukhari —seperti yang disebutkan di atas melaluiIkrimah—merupakan riwayat yang masyhur, yaitu yang mengatakan

Page 825: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bahwa lil artinya Allah. Hal ini diriwayatkan pula oleh Sufyan As-Sauri, dari Khasif, dari Ikrimah. Hal yang semisal telah diriwayatkanpula oleh Abdu ibnu Humaid, dari Ibrahim ibnul Hakam, dari ayah-nya, dari Ikrimah.

Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Al-Husain ibnu Yazid At-Tah-han,dari Ishaq ibnu Mansur, dari Qais ibnu Asim, dari Ikrimah yangmengatakan bahwa sesungguhnya Jibril menurut bahasa Arabartinya Abdullah (hamba Allah) dan Mikail sama artinya denganAbdullah (hamba Allah), karena lafaz lil menurut bahasa Arab artinyaAllah. Hal semisal diriwayatkan oleh Yazid An-Nahwi, dari Ikrimah,dari Ibnu Abbas. Hal yang sama dikatakan pula oleh sejumlah ulamasalaf, seperti yang akan diterangkan berikut ini.

Sebagian ulama mengatakan bahwa lil artinya abdun (hamba),sedangkan kalimat yang lainnya artinya nama Allah, mengingatnama lil tidak berubah pada kesemua itu, maka wazan-nya samadengan nama-nama seperti Abdullah, Abdur Rahman, Abdul Malik,Abdul Quddus, Abdus Salam, Abdul Kafi, dan Abdul Jalil. Lafazabdun ada dalam semua nama tersebut, sedangkan nama yang di-mudaf-kan kepadanya berbeda-beda. Hal yang sama terjadi pulapada lafaz Jabrail, Mikail, Azrail, Israfil, dan lain-lainnya yangsejenis. Akan tetapi, perlu diingat bahwa dalam bahasa Arabterdapat perbedaan, selalu mendahulukan mudaf ilaih daripadamudaf-nya.

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, ulama lainnya berpendapatbahwa penyebab yang membuat mereka (orang-orang Yahudi)mengatakan hal tersebut (seperti yang disebut di dalam surat Al-Baqarah ayat 97) ialah ketika terjadi dialog antara mereka dengansahabat Umar ibnul Khattab tentang perihal Nabi Saw.

Page 826: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ثني ربعي بن علیة، عن داود بن د بن المثنى، حد ثني محم حدوحاء، فرأى رجالا ، قال: نزل عمر الر عبي أبي هند، عن الشیبتدرون أحجارا یصلون إلیها، فقال: ما بال هؤلاء؟ قالوا: یزعمونأن رسول االله صلى االله علیه وسلم صلى هاهنا. قال: فكفر ذلك.لاة بواد وقال: إنما رسول االله صلى االله علیه وسلم أدركته الصثهم، فقال: كنت أشهد الیهود ها ثم ارتحل، فتركه. ثم أنشأ یحد صلایوم مدراسهم فأعجب من التوراة كیف تصدق الفرقان ومن الفرقانكیف یصدق التوراة؟ فبینما أنا عندهم ذات یوم، قالوا: یا ابناب، ما من أصحابك أحد أحب إلینا منك. قلت: ولم ذلك؟ قالوا: الخطإنك تغشانا وتأتینا. فقلت: إني آتیكم فأعجب من الفرقان كیف یصدقالتوراة، ومن التوراة كیف تصدق الفرقان. قال: ومر رسول االلهاب، ذاك صاحبكم فالحق صلى االله علیه وسلم فقالوا: یا ابن الخطبه، قال: فقلت لهم عند ذلك: نشدتكم باالله الذي لا إله إلا هو، وماه واستودعكم من كتابه: أتعلمون أنه رسول االله؟ استرعاكم من حققال: فسكتوا. فقال لهم عالمهم وكبیرهم: إنه قد غلظ علیكمفأجیبوه. فقالوا: فأنت عالمنا وكبیرنا فأجبه أنت. قال: أما إذ نشدتنابما نشدتنا به فإنا نعلم أنه رسول االله، قال: قلت: ویحكم فأنيهلكتم؟! قالوا إنا لم نهلك [قال]: قلت: كیف ذلك وأنتم تعلمون أنه

Page 827: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا من قونه؟ قالوا: إن لنا عدو رسول االله [ثم] ولا تتبعونه ولا تصدنا من الملائكة. ته عدو الملائكة وسلما من الملائكة، وإنه قرن بنبونا جبریل، وسلمنا كم ومن سلمكم؟ قالوا: عدو قال: قلت: ومن عدومیكائیل. قال: قلت: وفیم عادیتم جبریل، وفیم سالمتم میكائیل؟قالوا: إن جبریل ملك الفظاظة والغلظة والإعسار والتشدید والعذابأفة والرحمة والتخفیف ونحو هذا. ونحو هذا، وإن میكائیل ملك الر؟ قالوا: أحدهما عن قال: قلت: وما منزلتهما من ربهما عز وجلیمینه والآخر عن یساره. قال: قلت: فو [االله] الذي لا إله إلا هو،إنهما والذي بینهما لعدو لمن عاداهما وسلم لمن سالمهما وماینبغي لجبریل أن یسالم عدو میكائیل وما ینبغي لمیكائیل أن یسالمعدو جبریل. ثم قمت فاتبعت النبي صلى االله علیه وسلم فلحقتهاب، ألا أقرئك وهو خارج من خوخة لبني فلان، فقال: یا ابن الخطا لجبریل فإنه نزله على من كان عدو} : آیات نزلن قبل؟ " فقرأ عليقا لما بین یدیه} حتى قرأ هذه الآیات. قال: قلت: قلبك بإذن االله مصدي یا رسول االله، والذي بعثك بالحق لقد جئت وأنا أرید أن بأبي وأمأخبرك، فأسمع اللطیف الخبیر قد سبقني إلیك بالخبر

Telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnul Musanna, telahmenceritakan kepadaku Rab'i ibnu Ulayyah, dari Daud ibnu Abu

Page 828: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hindun, dari Asy-Sya'bi yang menceritakan hadis berikut: Umarturun istirahat di Rauha, ia melihat banyak kaum lelaki berebutanmenuju bebatuan yang akan mereka pakai untuk tempat salat. Iaberkata, "Apakah gerangan yang mereka lakukan itu?" Merekaberkata, "Mereka menduga bahwa Rasulullah Saw. pernahmelakukan salat di tempat tersebut." Maka Umar ibnul Khattabmengingkari (memprotes)nya dan mengatakan, "Kapan sajaRasulullah Saw. menjumpai waktu salat di lembah mana pun, beliausalat di tempat itu, kemudian berangkat meninggalkannya."Kemudian Umar menceritakan sebuah hadis kepada mereka (kaummuslim), "Dahulu aku sering menyaksikan orang-orang Yahudi dihari kebaktian mereka, aku merasa kagum terhadap kitab Tauratkarena ia membenarkan Al-Qur'an. Aku kagum pula terhadap Al-Qur'an yang juga membenarkan Taurat. Ketika di suatu hari akuberada di antara mereka, mereka berkata, 'Hai Ibnul Khattab, tiadaseorang. pun di antara teman-temanmu yang paling aku senangiselain engkau sendiri.' Aku bertanya, 'Mengapa demikian?' Merekamenjawab, 'Karena engkau sering berkumpul dengan kami danselalu datang kepada kami.' Aku menjawab, 'Aku selalu datangkepada kalian karena aku merasa kagum kepada Al-Qur'an,bagaimana ia membenarkan kitab Taurat; kagum pula kepadaTaurat, bagaimana ia membenarkan Al-Qur'an.' Mereka berkata,(yang saat itu Rasulullah Saw. sedang lewat), 'Hai Ibnul Khattab,itulah sahabatmu, maka bergabunglah dengannya'." Perawimelanjutkan kisahnya, "Maka aku berkata kepada mereka saat itujuga, 'Aku meminta kepada kalian demi nama Allah Yang tiadaTuhan selain Dia, dan demi apa yang kalian pelihara dari hak-nyaserta demi apa yang dititipkan kepada kalian dari kitabnya, apakahkalian mengetahui bahwa dia adalah utusan Allah?'." Perawimelanjutkan kisahnya, bahwa mereka diam, tidak menjawab. Lalusalah seorang yang paling alim dari kalangan mereka —yang jugasebagai pembesar mereka— mengatakan, "Sesungguhnya hal ituterasa berat bagi kalian, tetapi kalian harus menjawabnya." Ternyata

Page 829: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka balik bertanya, "Engkau adalah orang yang paling alim danpaling terhormat di kalangan kami, jawablah olehmu sendiri." Iaberkata, "Apabila kalian meminta kepadaku seperti apa yang kalianminta, maka sesungguhnya aku mengetahui bahwa beliau adalahutusan Allah." Aku (Umar) berkata, "Celakalah kalian, kalaudemikian kalian binasa." Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamimasih belum binasa." Aku (Umar) berkata, "Mengapa bisa terjadi,kalian mengetahui bahwa dia adalah utusan Allah, sedangkan kaliantidak mau mengikutinya, tidak pula percaya kepadanya?" Merekamenjawab, "Sesungguhnya kami mempunyai musuh dari kalanganpara malaikat, juga mempunyai teman dari kalangan mereka.Sesungguhnya dia ditemani dalam kenabiannya oleh musuh kamidari kalangan para malaikat." Aku bertanya, "Siapakah musuh danteman kalian itu?" Mereka menjawab, "Musuh kami adalah Jibril, danteman kami adalah Mikail." Mereka mengatakan, "SesungguhnyaJibril adalah malaikat yang bengis, kasar, sulit, keras, dan tukangmenyiksa atau hal yang semisal dengan itu. Sesungguhnya Mikailadalah malaikat rahmat, lembut lagi ringan atau hal yang semacamitu." Aku bertanya, "Apakah kedudukan keduanya di sisi Rabbnya?"Mereka menjawab, "Salah seorang darinya berada di sebelahkanan-Nya dan yang lainnya berada di sebelah kiri-Nya." Maka akuberkata, "Demi Tuhan yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnyakeduanya dan Tuhan yang mereka berdua berada di kedua sisi-Nyabenar-benar memusuhi orang-orang yang memusuhi keduanya danberdamai dengan orang-orang yang damai dengan keduanya. Tidaklayak bagi Malaikat Jibril berdamai dengan musuh Malaikat Mikail,dan tidak layak pula bagi Mikail berdamai dengan musuh MalaikatJibril." Kemudian aku bangkit dan mengikuti Nabi Saw. hingga akudapat menyusulnya. Pada saat itu beliau baru keluar dari rumahkecil Bani Fulan, lalu beliau Saw. bersabda, "Hai Ibnul Khattab,maukah aku bacakan kepadamu beberapa ayat yang baru sajaditurunkan kepadaku?" Kemudian beliau membacakan ayat-ayatberikut kepadaku, yaitu: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril,

Page 830: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

maka Jibril telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hati kaliandengan seizin Allah. (Al-Baqarah: 97) Beliau Saw. membaca pulabeberapa ayat sesudahnya. Aku berkata, "Ayah dan ibuku kujadikansebagai tebusanmu, wahai Rasulullah. Demi Tuhan Yang telahmengutusmu dengan hak, sesungguhnya aku sendiri datang untukmenceritakan hal itu kepadamu, tetapi aku mendengar bahwa TuhanYang Mahalembut lagi Mahaperiksa telah mendahuluiku kepadamudengan membawa kebaikan."

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah,dari Mujalid, telah menceritakan kepada kami Amir yangmenceritakan bahwa sahabat Umar berangkat menuju kepadaorang-orang Yahudi, lalu berkata, "Aku meminta kepada kaliandengan nama Tuhan Yang menurunkan kitab Taurat kepada Musa.Apakah kalian menemukan Muhammad di dalam kitab-kitab kalian?"Mereka menjawab, "Ya." Umar bertanya, "Apakah gerangan yangmenghalang-halangi kalian untuk mengikutnya?" Mereka menjawab,"Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali mengutus seorang rasulmelainkan menjadikan baginya teman dari kalangan para malaikat.Sesungguhnya Jibril adalah teman Muhammad, dialah yang selaludatang kepadanya. Tetapi dia adalah malaikat yang menjadi musuhkami, sedangkan Malaikat Mikail adalah teman kami. SeandainyaMikail yang selalu datang kepadanya, niscaya kami masuk Islam."Umar r.a. berkata, "Sesungguhnya aku bertanya kepada kaliandengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepadaMusa, apakah kedudukan keduanya di sisi Allah Swt.?" Merekamenjawab, "Jibril berada di sebelah kanan-Nya dan Mikail berada disebelah kiri-Nya." Umar berkata, "Sesungguhnya aku bersaksibahwa keduanya tidak akan turun (ke bumi) kecuali dengan seizinAllah, dan Mikail tidak akan berdamai dengan musuh Jibril, Jibriltidak akan berdamai dengan musuh Mikail." Ketika Umar beradabersama mereka (orang-orang Yahudi), tiba-tiba lewatlah Nabi Saw.,

Page 831: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lalu mereka berkata, "Inilah temanmu, hai Ibnul Khattab." MakaUmar bangkit menuju ke arahnya dan datang menghadapkepadanya, sedangkan saat itu Allah Swt. telah menurunkan firman-Nya: Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allahadalah musuh orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 98)

Kedua sanad riwayat ini menunjukkan bahwa Asy-Sya'bimenceritakannya dari Umar r.a., tetapi di dalamnya terdapat inqita'(rentetan sanad yang terputus) antara Asy-Sya'bi dan Umar r.a.karena Asy-Sya'bi tidak menjumpai zaman sahabat Umar r.a.

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Basyir,telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai', dari Sa'id, dariQatadah yang menceritakan, telah diceritakan kepada kami bahwadi suatu hari Umar ibnul Khattab pernah berangkat menuju tempatorang-orang Yahudi. Ketika ia sampai di kalangan mereka, merekamenyambutnya dengan sambutan yang hangat. Maka Umar r.a.berkata kepada mereka, "Ingatlah, demi Allah, tidak sekali-kali akudatang kepada kalian karena terdorong suka kepada kalian, tidakpula karena berharap kepada kalian, tetapi aku datang kepadakalian untuk mendengar langsung dari kalian." Lalu Umar bertanyakepada mereka, dan mereka bertanya kepadanya, "Siapakah temankalian (dari kalangan malaikat)?" Umar menjawab, "Jibril." Merekaberkata, "Dia adalah musuh kami dari kalangan penduduk langit,dialah yang memperlihatkan kepada Muhammad rahasia kami.Apabila ia datang, maka yang didatangkannya adalah peperangandan kelaparan. Tetapi teman kami adalah Mikail; apabila dia datang,yang didatangkannya adalah kesuburan dan kedamaian." Umarberkata kepada mereka, "Mengapa kalian mengakui Jibril, tetapimengingkari Muhammad Saw.?" Sejak saat itu Umar pergimeninggalkan mereka dan menuju ke arah Nabi Saw. untukmenceritakan kepada beliau apa yang telah diceritakan oleh mereka.

Page 832: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tetapi ternyata ia menjumpai beliau dalam keadaan telah menerimawahyu ayat-ayat berikut: Katakanlah, "Barang siapa yang menjadimusuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) kedalam hatimu dengan seizin Allah. (Al-Baqarah: 97), hinggabeberapa ayat sesudahnya.

Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepadanya Al-Musan-na, telah menceritakan kepada kami Adam, telahmenceritakan kepada kami Abu Ja'far, telah menceritakan kepadakami Qatadah, telah sampai kepada kami bahwa di suatu harisahabat Umar datang me-nemui orang-orang Yahudi. KemudianIbnu Jarir mengetengahkan hadis yang semisal dengan hadis di atashingga selesai.

Di dalam riwayat ini terdapat nama Adam, dia berpredikatmunqati pula. Hadis ini diriwayatkan juga oleh Asbat, dari As-Saddi,dari Umar dengan mak-na yang sama atau yang semisaldengannya, tetapi riwayat ini pun berpredikat munqati.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami AbdurRahman (yakni Ad-Dustuli), telah menceritakan kepada kami AbuJa'far, dari Husain ibnu Abdur Rahman, dari Abdur Rahman ibnuAbu Laila, bahwa seorang Yahudi menemui sahabat Umar ibnulKhattab, lalu orang Yahudi itu berkata, "Sesungguhnya Jibril yangdisebut oleh teman kalian (Nabi Muhammad Saw.) adalah musuhkami." Maka sahabat Umar r.a. membacakan firman-Nya: Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuhorang-orang kafir. (Al-Baqarah: 98)

Dengan kata lain, ayat ini diturunkan bertepatan denganperkataan yang dikatakan oleh lisan sahabat Umar r.a. Hadis ini

Page 833: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diriwayatkan pula oleh Abdu ibnu Humaid, dari Abun Nadr Hasyimibnul Qasim, dari Abu Ja'far (yakni Ar-Razi).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya'qub ibnuIbrahim, telah menceritakan kepadaku Hasyim, telah menceritakankepada kami Husain ibnu Abdur Rahman, dari Ibnu Abu Lailasehubungan dengan tafsir firman-Nya: Barang siapa yang menjadimusuh Jibril..., hingga akhir, ayat (Al-Baqarah: 97). Dijelaskanbahwa orang-orang Yahudi berkata kepada kaum muslim,"Seandainya malaikat yang turun kepada kalian adalah Mikail,niscaya kami akan mengikuti kalian. Karena sesungguhnya MalaikatMikail itu selalu turun membawa rahmat dan hujan, dansesungguhnya Jibril selalu turun membawa azab dan pembalasan.Sesungguhnya dia adalah musuh kami." Ibnu Jarir mengatakan laluturunlah ayat ini.

Telah menceritakan kepada kami Ya'qub, telah menceritakankepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik,dari Ata hal yang semisal.

Abdur Razzaq menceritakan bahwa telah menceritakan kepadakami Ma'mar, dari Qatadah, sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Katakanlah, "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril..., hingga akhirayat, (Al-Baqarah: 97). Bahwa orang-orang Yahudi pernahmengatakan, "Sesungguhnya Jabrail adalah musuh kami, karenasesungguhnya dia turun hanya dengan membawa kekerasan dankelaparan. Dan sesungguhnya Mikail selalu turun membawakemakmuran, kesehatan, dan kesuburan. Jabrail adalah musuhkami." Lalu Allah Swt. berfirman menurunkan ayat ini.

*************

Mengenai tafsir firman-Nya:

Page 834: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا لجبریل فإنه نزله على قلبك بإذن االله} قل من كان عدو}

Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telahmenurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hati kalian dengan seizinAllah. (Al-Baqarah: 97)

Artinya, barang siapa yang memusuhi Malaikat Jabrail, ketahuilahbahwa dia adalah Ruh (malaikat) Al-Amin (yang dipercaya oleh AllahSwt.). Dialah yang membawa turun Al-Qur'an yang bijaksana kedalam hatimu dari Allah dengan seizin-Nya. Dia adalah utusan Allahdari kalangan para malaikat; dan barang siapa yang memusuhiutusan, berarti dia memusuhi semua utusan. Sama halnya orangyang beriman kepada seorang rasul, sesungguhnya ia pasti berimankepada semua rasul, sebagaimana orang yang kafir kepada seorangrasul, berarti dia kafir kepada semua rasul. Sama halnya denganmakna yang terkandung di dalam firman lainnya, yaitu:

قوا بین االله {إن الذین یكفرون باالله ورسله ویریدون أن یفرورسله ویقولون نؤمن ببعض ونكفر ببعض ویریدون}

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, "Kami beriman kepada yangsebagian (dari rasul-rasul itu), dan kami kafir terhadap sebagian(yang lain)." (An-Nisa: 150), hingga kedua ayat berikutnya.

Di dalamnya diputuskan terhadap mereka sebagai orang-orangkafir yang sesungguhnya, jika mereka beriman kepada sebagianpara rasul dan kafir kepada sebagian yang lainnya. Demikian pulaperihal orang yang memusuhi Malaikat Jibril, sesungguhnya orang

Page 835: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tersebut adalah musuh Allah. Dikatakan demikian karenasesungguhnya tidak sekali-kali Malaikat Jibril turun denganmembawa perintah dari dirinya sen-diri, melainkan dia turun denganmembawa perintah Tuhannya, seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:

{وما نتنزل إلا بأمر ربك له ما بین أیدینا وما خلفنا وما بینذلك وما كان ربك نسیا}

Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhan-mu. (Maryam: 64)

وح الأمین* على قلبك وإنه لتنزیل رب العالمین* نزل به الرلتكون من المنذرین}

Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan olehTuhan semesta alam, dan dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan. (Asy-Syu'ara: 192-194)

Imam Bukhari meriwayatkan di dalam kitab sahihnya melalui AbuHurairah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

"من عادى لي ولیا فقد بارزني بالحرب"

Page 836: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Barang siapa yang memusuhi kekasihku, berarti diamenantangku terang-terangan untuk berperang.

Karena itu, Allah murka terhadap setiap orang yang memusuhiMalaikat Jibril.

****************

Allah Swt. berfirman:

قا لما ا لجبریل فإنه نزله على قلبك بإذن االله مصد من كان عدو}بین یدیه}

Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telahmenurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjadi petunjuk sertaberita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al-Baqarah: 97)

Ma baina yadaihi, yakni kitab-kitab sebelumnya.

Hudan, petunjuk bagi hati mereka.

Busyra, berita gembira bagi mereka bahwa mereka akandimasukkan ke dalam surga. Dan Al-Qur'an itu tiada lain hanyalahbagi orang-orang mukmin, seperti yang disebutkan oleh firmanlainnya, yaitu:

{قل هو للذین آمنوا هدى وشفاء والذین لا یؤمنون في آذانهموقر وهو علیهم عمى أولئك ینادون من مكان بعید}

Page 837: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah, "Al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagiorang-orang yang beriman"..., hingga akhir ayat, (Fushshilat: 44).

{وننزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنین ولا یزیدالمین إلا خسارا} الظ

Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawardan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Al-Isra: 82)

**************

Kemudian Allah Swt. berfirman:

ا الله وملائكته ورسله وجبریل ومیكال فإن االله من كان عدو}عدو للكافرین}

Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalahmusuh orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 98)

Melalui ayat ini Allah Swt. berfirman, "Barang siapa yangmemusuhi-Ku, para malaikat-Ku, dan rasul-rasul-Ku," yangtermasuk ke dalam pengertiannya semua utusan —baik darikalangan malaikat ataupun manusia— seperti makna yangterkandung di dalam firman-Nya:

{االله یصطفي من الملائكة رسلا ومن الناس}

Page 838: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan darimanusia. (Al-Hajj: 75)

Barang siapa yang memusuhi Jibril dan Mikail", kalimat initermasuk ke dalam Bab "Ataf Khusus kepada Umum", karenasesungguhnya keduanya adalah malaikat yang termasuk ke dalampengertian umum semua rasul (utusan). Kemudian keduanyadisebutkan lagi secara khusus karena konteks pembicaraanberkaitan dengan membela Jibril yang merupakan duta di antaraAllah dan nabi-nabi-Nya. Penyebutan Jibril dibarengi denganpenyebutan Mikail, karena orang-orang Yahudi menduga bahwaJibril adalah musuh mereka, sedangkan Mikail kekasih mereka;maka Allah mempermaklumatkan kepada mereka bahwa barangsiapa yang menjadi musuh salah satu dari kedua malaikat tersebut,berarti menjadi musuh pula bagi yang lain, juga menjadi musuhAllah. Karena sesungguhnya Malaikat Mikail pun adakalanya turunkepada nabi-nabi Allah di suatu waktu, sebagaimana dia pun pernahmenemani Rasulullah Saw. pada permulaannya, tetapi Jibril lebihbanyak menemaninya karena hal ini merupakan tugasnya. MalaikatMikail tugas utamanya ialah mengatur tetumbuhan dan hujan,Malaikat Jibril menurunkan wahyu, sedangkan malaikat Mikailmenurunkan rezeki, sebagaimana Israfil ditugaskan untuk meniupsangkakala pada hari berbangkit kelak di hari kiamat.

Karena itu, di dalam hadis sahih disebutkan bahwa RasulullahSaw. apabila salat di malam hari acapkali membaca doa berikut:

"اللهم رب جبریل وإسرافیل ومیكائیل ، فاطر السمواتهادة، أنت تحكم بین عبادك فیما كانوا والأرض، عالم الغیب والش

Page 839: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فیه یختلفون، اهدني لما اختلف فیه من الحق بإذنك، إنك تهدي منتشاء إلى صراط مستقیم"

Ya Allah, Tuhan Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan MalaikatIsrafil, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui hal yanggaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan hukum di antarahamba-hamba-Mu dalam semua perkara yang diperselisihkan diantara mereka. Berilah daku petunjuk kepada perkara yang hak,guna menyelesaikan hal yang diperselisihkan dengan seizin-Mu.Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yangEngkau kehendaki ke jalan yang lurus.

Dalam riwayat pertama di atas telah disebutkan riwayat yangdiketengahkan oleh Imam Bukhari, diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir,dari Ikrimah dan lain-Lainnya, bahwa jabra, mik, dan isra artinyasama dengan abdun (hamba), sedangkan lil artinya Allah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahmanibnu Mahdi, dari Sufyan, dari Al-A'masy, dari Ismail ibnu Abu Raja',dari Umair maula (bekas budak) Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnyakata Jabrail itu dalam bahasa Arabnya sama dengan kata Abdullah(hamba Allah) dan Abdur Rahman (hamba Tuhan Yang MahaPemurah). Menurut pendapat lain, jabra artinya hamba, sedangkanil artinya Allah.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Ali ibnulHusain yang pernah mengatakan, "Tahukah kalian apakahpersamaan nama Jabrail pada nama kalian?" Kami menjawab,"Tidak tahu." Ali ibnul Husain menjawab, "Ialah Abdullah (hambaAllah), setiap nama yang diakhiri dengan kata il terjemahannyaberarti Allah Swt." Ibnu Abu Hatim meriwayatkan hal yang semisal

Page 840: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dari Ikrimah, Mujahid, Ad-Dahhak, dan Yahya ibnu Ya'mur.Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan, ayahku menceritakankepada kami, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu AbulHawari, telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz ibnu Umair yangmengatakan bahwa nama Jabrail di kalangan para malaikat artinyapelayan Allah. Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa ia pernahmenceritakan hadis ini kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, maka AbuSulaiman mengangguk-anggukkan kepalanya dan mengatakan,"Sesungguhnya hadis ini lebih aku sukai daripada segala sesuatu,"yang hal itu ia catat pada buku yang ada di tangannya.

Sehubungan dengan lafaz Jabrail dan Mikail ini terdapatbeberapa dialek mengenainya yang hanya disebut di dalam kitabbahasa dan qiraat, dan kami membahasnya hanya sebatas apayang dapat menunaikan makna yang dimaksud, atau yang dapatdijadikan sebagai pegangan. Hanya kepada Allah-lah kami percaya,dan Dia adalah Yang dimintai pertolongan-Nya.

*************

Firman Allah Swt.:

{فإن االله عدو للكافرین}

Maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 98)

Di dalam ungkapan ayat ini terkandung meletakkan isim lahir ditempat isim damir, mengingat tidak dikatakan fainnahu 'aduwwul lilkafirin, melainkan dikatakan fainnallaha 'aduwwul lil kafirin.Perihalnya sama dengan apa yang terdapat di dalam perkataanseorang penyair:

Page 841: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لا أرى الموت یسبق الموت شيء ... نغص الموت ذا الغنىوالفقیرا ...

Aku yakin bahwa tiada sesuatu pun yang dapat mendahului mati(ajal), maut selalu mendahului orang yang kaya, juga orang yang

miskin (tanpa pandang bulu).

Penyair lainnya mengatakan:

ع الأوداج لیت الغراب غداة ینعب دائبا ... كان الغراب مقط

Aduhai, seandainya burung gagak seperti biasanya di pagi hariselalu bergoak, tetapi seakan-akan kini burung-burung gagak itu

sudah putus urat lehemya.

Sesungguhnya lafaz Allah di-izhar-kan (ditampakkan) dalamkedudukan ini tiada lain untuk menyatakan dan menonjolkan maknatersebut, sebagai pemberitahuan terhadap mereka bahwa barangsiapa yang memusuhi kekasih Allah, berarti dia memusuhi Allah.Barang siapa yang memusuhi Allah, berarti Allah adalah musuhnya;dan barang siapa yang menjadi musuh Allah, berarti merugilah dia didunia dan akhiratnya, seperti yang disebutkan oleh hadis yang lalu,yaitu:

"من عادى لي ولیا فقد بارزني بالحرب"

Barang siapa yang memusuhi kekasihku, berarti aku telahmempermaklumatkan perang terhadapnya.

Di dalam hadis lain disebutkan:

Page 842: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"إني لأثأر لأولیائي كما یثأر اللیث الحرب"

Sesungguhnya aku benar-benar akan mengadakan pembalasandemi membela kekasih-kekasihku, sebagaimana singa (seorangpemberani) menuntut balas dalam peperangan.

Di dalam hadis sahih dinyatakan:

"ومن كنت خصمه خصمته".

Barang siapa menjadi musuhku, niscaya aku akan memusuhinya.

AL-BAQARAH, AYAT 99-103

{ولقد أنزلنا إلیك آیات بینات وما یكفر بها إلا الفاسقون (99)أوكلما عاهدوا عهدا نبذه فریق منهم بل أكثرهم لا یؤمنون (100)ا جاءهم رسول من عند االله مصدق لما معهم نبذ فریق من ولمالذین أوتوا الكتاب كتاب االله وراء ظهورهم كأنهم لا یعلمون (101)یاطین على ملك سلیمان وما كفر سلیمان ولكن واتبعوا ما تتلو الشحر وما أنزل على الملكین ببابل یاطین كفروا یعلمون الناس الس الشهاروت وماروت وما یعلمان من أحد حتى یقولا إنما نحن فتنة فلاقون به بین المرء وزوجه وما هم تكفر فیتعلمون منهما ما یفرهم ولا ینفعهم ین به من أحد إلا بإذن االله ویتعلمون ما یضر بضار

Page 843: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ولقد علموا لمن اشتراه ما له في الآخرة من خلاق ولبئس ما شروابه أنفسهم لو كانوا یعلمون (102) ولو أنهم آمنوا واتقوا لمثوبةمن عند االله خیر لو كانوا یعلمون (103) }

Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayatyang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah),dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan merekamelemparkannya. Bahkan sebagian besar dari mereka tidakberiman. Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari sisiAllah yang membenarkan kitab yang ada pada mereka, sebagiandari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allahke belakangnya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa ituadalah kitab Allah). Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan olehsetan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan merekamengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahalSulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanitulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihirkepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat dinegeri Babil, yaitu Harut dan Marut; sedangkan keduanya tidakmengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu). Sebab itu, janganlahkamu kafir" Mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yangdengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami)dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudaratdengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Danmereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanyadan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telahmeyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah)dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat; dan amat

Page 844: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalaumereka mengetahui. Sesungguhnya kalau mereka beriman danbertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala); dansesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau merekamengetahui.

Imam Abu Ja'far mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamuayat-ayat-yang jelas..., hingga akhir ayat, (Al-Baqarah: 99). Yaknisesungguhnya Kami menurunkan kepadamu —Muhammad—alamat-alamat yang jelas yang menunjukkan akan kenabianmu.Tanda-tanda tersebut adalah terkandung di dalam Kitabullah (Al-Qur'an) menyangkut rahasia ilmu-ilmu Yahudi dan rahasia-rahasiaberita mereka yang disimpan rapi oleh mereka. Juga mengandungberita kakek moyang mereka, berita tentang apa yang terkandung didalam kitab-kitab mereka yang hanya diketahui oleh para rahib danulama mereka saja, dan hal-hal yang telah diubah oleh parapendahulu dan generasi penerus mereka yang berani mengubahhukum-hukum yang ada di dalam kitab Tauratnya. Maka Allah Swt.memperlihatkan hal tersebut kepada Nabi-Nya, yakni NabiMuhammad Saw. melalui kitab (Al-Qur'an) yang diturunkankepadanya.

Maka sesungguhnya hal tersebut seharusnya merupakan tanda-tanda yang jelas bagi orang yang menyadari keadaan dirinya dantidak membiarkan dirinya termakan oleh rasa dengki dankesombongan yang membinasakannya. Mengingat setiap orangyang memiliki fitrah yang sehat niscaya membenarkan semisal apayang didatangkan oleh Nabi Muhammad Saw., yaitu berupa ayat-ayat yang jelas. Bukti-bukti tersebut mempunyai ciri khas dihasilkanoleh beliau Saw. tanpa melalui proses belajar yang dituntutnya dariseorang manusia; tidak pula mengambil sesuatu dari manusia,seperti yang disebutkan oleh Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas r.a.

Page 845: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan sesungguhnya Kamitelah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas. (Al-Baqarah: 99)

Allah Swt. berfirman bahwa engkau membacakannya (Al-Qur'an)kepada mereka dan memberitahukannya kepada mereka di setiappagi dan petang di antara keduanya, sedangkan di kalangan merekaengkau diketahui sebagai orang yang ummi (buta huruf), tetapiengkau memberitahukan kepada mereka semua hal yang ada dikalangan mereka sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. AllahSwt. berfirman kepada mereka yang di dalamnya terkandungpelajaran dan penjelasan, tetapi sekaligus menjadi hujah terhadapmereka, seandainya mereka mengetahui.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa IbnuSuria Al-Qatwaini berkata kepada Rasulullah Saw., "Hai Muhammad,engkau tidak mendatangkan kepada kami sesuatu yang kami kenal,dan Allah tidak menurunkan kepadamu suatu ayat pun yang jelasyang menyebabkan kami mengikutimu." Maka Allah menurunkanfirman-Nya: Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamuayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkanorang-orang yang fasik. (Al-Baqarah: 99)

Malik ibnu Saif (seorang Yahudi) mengatakan ketika RasulullahSaw. telah menjadi utusan Allah dan memperingatkan kepadamereka perjanjian yang diambil oleh Allah atas diri mereka dan apayang dijanji-kan Allah Swt. kepada mereka sehubungan denganperkara Nabi Muhammad Saw., "Allah tidak menjanjikan kepadakami tentang Muhammad, dan Dia tidak mengambil janji apa punatas diri kami." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Patutkah(mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka

Page 846: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya (Al-Baqarah:100)

Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman. (Al-Baqarah: 100) Memang benar, tiada suatu perjanjian pun di mukabumi ini yang mereka lakukan melainkan mereka pasti melanggardan merusaknya. Mereka mengadakan perjanjian di hari ini, danbesoknya mereka pasti merusaknya.

Menurut As-Saddi, makna la yu-minuna ialah 'mereka tidakberiman dengan apa yang diturunkan kepada Nabi MuhammadSaw.'.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Nabaza fariqum minhum" bahwa perjanjian itu dirusak olehsegolongan orang dari kalangan mereka.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa asal makna an-nabaz ialahmembuang dan melemparkan. Karena itu anak yang hilang disebutmanbuz, yakni diambil dari kata an-nabaz ini, dan disebut pula nabizbagi buah kurma serta buah anggur yang dimasukkan (dilemparkan)ke dalam air.

Sehubungan dengan pengertian ini Abul Aswad Ad-Du-alimengatakan dalam syairnya:

نظرت إلى عنوانه فنبذته ... كنبذك نعلا أخلقت من نعالكا

Ketika aku melihat alamat (tempat tinggal)nya, maka akulangsung membuang (melemparkan)nya (jauh-jauh) sebagaimanaengkau lemparkan salah satu dari terompahmu yang sudah rusak.

Page 847: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kaum yang disebut dalam ayat ini dicela oleh Allah Swt. karenamereka merusak perjanjian mereka dengan Allah yang telah disebutsebelumnya, yaitu mereka bersedia memegangnya danmengamalkan-nya sesuai dengan apa yang sebenarnya. Lebihironisnya lagi mereka mengiringi hal tersebut dengan kedustaanterhadap Rasul Saw. yang diutus kepada mereka, juga kepadaseluruh umat manusia, padahal perihal Rasul tersebut telahtermaktub di dalam kitab mereka sifat-si-fat dan ciri-ciri khasnyaserta berita-beritanya; dan mereka diperintah-kan di dalamnya agarmengikuti Rasul itu, mendukung, dan menolongnya. Sebagaimanayang disebutkan di dalam firman-Nya:

ي الذي یجدونه مكتوبا عندهم سول النبي الأم الذین یتبعون الرفي التوراة والإنجیل

(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang adadi sisi mereka..., hingga akhir ayat, (Al-A'raf: 157).

Sedangkan dalam surat ini disebutkan: Dan setelah datangkepada mereka seorang rasul dari sisi Allah yang membenarkankitab yang ada pada mereka..., hingga akhir ayat, (Al-Baqarah:101).

Yakni segolongan dari kalangan mereka melemparkan kitab yangada di tangan mereka yang di dalamnya terkandung berita gembirakedatangan Nabi Muhammad Saw. Di dalam ayat ini disebutkanwara-a zuhurihim, di belakang punggung mereka, yakni merekameninggalkannya seakan-akan mereka tidak mengetahui apa isinya.Sebagai gantinya mereka memusatkan perhatiannya untukmempelajari sihir serta menjadi pengikutnya. Karena itu, mereka

Page 848: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bermaksud mencelakakan Rasulullah Saw. Lalu mereka menyihirnyamelalui sisir, buntelan secarik kain, dan ketandan kering pohonkurma yang disimpan di bawah batu di pinggir sumur Arwan. Orangyang melakukan hal ini dari kalangan mereka adalah seorang lelakiyang dikenal dengan nama Labid ibnul A'sam, semoga laknat Allahmenimpa dirinya, dan semoga Allah memburukkannya. Maka Allahmemperlihatkan hal tersebut kepada Rasulullah Saw. danmenyembuhkannya serta menyelamatkannya dari sihir tersebut,seperti yang dinyatakan di dalam kitab Sahihain secara panjanglebar dari Siti Aisyah r.a. Ummul Mu’minin, yang hadisnya akandiketengahkan kemudian.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allahyang membenarkan kitab yang ada pada mereka. (Al-Baqarah: 101)Ketika Nabi Muhammad Saw. datang kepada mereka, merekamenentangnya dengan kitab Taurat dan mendebatnya, tetapi padaakhirnya kitab Taurat sepaham dengan Al-Qur'an. Lalu merekameninggalkan kitab Taurat dan mengambil kitab Asif serta sihir Harutdan Marut, karena tidak setuju dengan Al-Qur'an. Karena itu, padaakhir ayat disebutkan: seolah-olah mereka tidak mengetahui. (Al-Baqarah: 101)

Qatadah mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Seolah-olah mereka tidak mengetahui. (Al-Baqarah: 101)Sesungguhnya kaum yang bersangkutan adalah orang-orang yangmengetahui (bahwa Al-Qur'an itu adalah kitab Allah), tetapi merekamenjauhi pengetahuan mereka dan menyembunyikannya sertamengingkarinya.

Al-Aufi di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Ibnu Abbassehubungan dengan makna firman-Nya: Dan mereka mengikuti apayang dibacakan oleh setan. (Al-Baqarah: 102) Tersebutlah bahwa

Page 849: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ketika kerajaan Nabi Sulaiman terlepas dari tangannya, makamurtadlah segolongan jin dan manusia; mereka mengikuti hawanafsu mereka. Setelah mengembalikan kerajaan kepada Sulaiman,maka orang-orang pun berjalan sesuai dengan hukum agamaseperti semula. Sesungguhnya Sulaiman dapat menemukan kitab-kitab mereka, lalu menguburnya di bawah singgasananya; tidaklama kemudian Nabi Sulaiman a.s. meninggai dunia. Akan tetapi,manusia dan jin dapat menemukan kitab-kitab tersebut setelah NabiSulaiman wafat. Lalu mereka berkata, "Kitab inilah yang diturunkanoleh Allah kepada Sulaiman, tetapi Sulaiman menyembunyikannya."Maka mereka mengambil kitab tersebut dan menjadikannya sebagaiagama. Lalu turunlah firman Allah Swt.: Dan setelah datang kepadamereka seorang rasul dari sisi Allah yang membenarkan kitab yangada pada mereka. (Al-Baqarah: 101), hingga akhir ayat. Makamereka mengikuti kemauan hawa nafsu mereka yang dibacakanoleh setan-setan, yaitu alat-alat musik dan permainan serta segalasesuatu yang melalaikan berzikir kepada Allah Swt.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah,dari Al-A'masy, dari Al-Minhal, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbasyang mengatakan bahwa Asif adalah juru tulis Nabi Sulaiman. Diaadalah orang yang mengetahui Ismul A'zam, dan mencatat segalasesuatu atas izin Nabi Sulaiman, lalu Nabi Sulaiman menguburcatatan tersebut di bawah singgasananya. Ketika Nabi Sulaimanwafat, catatan tersebut dikeluarkan oleh setan-setan, lalu merekamenyisipkan catatan mengenai sihir dan kekufuran di antara tiapdua barisnya. Mereka mengatakan, inilah yang dahulu diamalkanoleh Sulaiman. Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa setelahada keterangan dari setan, maka orang-orang yang tidak mengertimengafirkan Sulaiman dan mencacimakinya, tetapi para ulama darikalangan mereka hanya diam. Orang-orang yang bodoh darikalangan mereka terus-menerus mencaci maki Nabi Sulaiman,

Page 850: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hingga Allah Swt. menurunkan ayat berikut kepada Nabi MuhammadSaw., yaitu: Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakanbahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir(tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir(mengerjakan sihir). (Al-Baqarah: 102)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa Abus Sa'ib Salimah ibnu JunadahAs-Sawa-i menceritakan, telah menceritakan kepada kamiMu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal, dari Sa'id ibnu Jubair, dariIbnu Abbas yang menceritakan riwayat berikut: Tersebutlah bahwaNabi Sulaiman apabila hendak memasuki kamar mandi ataumenggauli salah seorang istrinya, terlebih dahulu ia menyerahkancincinnya kepada pembantu pribadinya, yaitu seorang wanita. KetikaAllah hendak menguji Nabi Sulaiman a.s. dengan ujian yangdikehendaki-Nya, maka di suatu hari Sulaiman menyerahkancincinnya kepada pembantunya. Lalu datanglah setan dalam rupaSulaiman dan berkata kepada pembantu Sulaiman, "Serahkanlahcincinku." Si pembantu menyerahkan cincin itu kepadanya, dan iasegera memakainya. Ketika setan memakainya, maka tunduklahsemua setan, jin, dan manusia kepadanya. Ibnu Abbas melanjutkankisahnya, bahwa Nabi Sulaiman datang kepada pembantunya itudan berkata kepadanya, "Berikanlah cincinku kepadaku." Sipembantu berkata, "Engkau dusta, engkau bukan Sulaiman." Makasejak saat itu Nabi Sulaiman mengetahui bahwa hal ini merupakancobaan yang ditimpakan kepada dirinya. Ibnu Abbas berkata bahwadi hari-hari (kekuasaannya itu) setan-setan menulis berbagai macamkitab yang di dalamnya terkandung sihir dan kekufuran, lalu merekamenguburnya di bawah singgasana Raja Sulaiman. (SetelahSulaiman wafat) mereka mengeluarkan kitab-kitab itu danmembacakannya di hadapan semua orang, lalu mereka berkata,"Sesungguhnya dahulu Sulaiman dapat berkuasa atas manusiamelalui kitab-kitab ini." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa

Page 851: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

setelah itu semua orang berlepas diri dari apa yang dilakukan olehSulaiman dan mengafirkannya. Setelah Allah mengutus NabiMuhammad Saw., maka diturunkan-Nyalah ayat berikut, yaknifirman-Nya: Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak melakukan sihir),hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). (Al-Baqarah: 102)

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami IbnuHumaid, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Husain ibnuAbdur Rahman, dari Imran (yaitu Al-Haris) yang menceritakan:Ketika kami berada di rumah Ibnu Abbas r.a., tiba-tiba datanglahseorang lelaki, lalu Ibnu Abbas bertanya kepadanya, "Dari manakahkamu?" Lelaki itu menjawab, "Dari negeri Irak. Ibnu Abbas bertanya,"Dari bagian mana?" Lelaki menjawab, "Kufah." Ibnu Abbasbertanya, "Bagaimanakah beritanya?" Lelaki menjawab, "Ketika akumeninggalkan mereka, mereka sedang hangat membicarakanbahwa Ali r.a. berangkat menuju ke arah mereka (untuk memerangimereka)." Maka Ibnu Abbas merasa kaget dan mengatakan, "Tidakpantas kamu katakan demikian, hanya orang yang tak berayah yangmengatakan demikian. Seandainya kami percaya (dengan apa yangdiberitakannya itu), pasti kami tidak mau menikahi wanita-wanitanya,tidak pula membagikan harta warisannya. Ingatlah, sesungguhnyaaku akan menceritakan kepada kalian tentang jawaban yangsebenarnya. Bahwa dahulu setan-setan mencuri-curi pendengarandi langit, lalu seseorang dari mereka datang membawa kalimat hakyang telah didengarnya; tetapi bila hendak ia sampaikan, maka iamencampurinya dengan tujuh puluh (banyak) kedustaan."

Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa kalimat-kalimattersebut sempat memperoleh perhatian banyak orang hinggameresap ke dalam hati mereka. Maka Allah memperlihatkan haltersebut kepada Nabi Sulaiman a.s., lalu Nabi Sulaiman mengubur(catatan-catatan itu) di bawah kursi singgasananya. Tetapi setelah

Page 852: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Nabi Sulaiman wafat, setan jalanan bangkit, lalu berkata, "Maukahkalian aku tunjukkan kepada kalian simpanan terlarang yang tiadasimpanan seperti simpanan itu? Ia berada di bawah kursisinggasananya." Lalu mereka mengeluarkannya, dan setan ituberkata, "Ini ilmu sihir." Maka orang-orang menggandakan catatan-catatan tersebut dari generasi ke generasi yang lain, hingga sisanyaadalah yang sekarang hangat dibicarakan oleh penduduk Irak. LaluAllah Swt. menurunkan firman-Nya: Dan mereka mengikuti apa yangdibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (danmereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir)..., hingga akhir ayat, (Al-Baqarah: 102).

Imam Hakim meriwayatkan di dalam kitab Mustadrak-nya, dariAbu Zakaria Al-Anbari, dari Muhammad ibnu Abdus Salam, dariIshaq ibnu Ibrahim, dari Jarir dengan lafaz yang sama.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan padamasa kerajaan Sulaiman. (Al-Baqarah: 102) Yang dimaksud denganMulki Sulaiman ialah di masa kerajaan Nabi Sulaiman. Tersebutlahbahwa setan-setan sering naik ke langit, lalu sampai pada suatukedudukan yang darinya mereka dapat mencuri pendengaran. Lalumereka mencuri sebagian dari perkataan para malaikat tentang apayang bakal terjadi di bumi menyangkut perkara kematian, atau halyang gaib atau suatu kejadian. Kemudian setan-setan itumenyampaikan hal tersebut kepada tukang-tukang tenung, lalutukang-tukang tenung (juru ramal) menceritakan kepada manusiahal tersebut, dan ternyata kejadiannya mereka jumpai seperti apayang dikatakan oleh para tukang tenung itu.

Page 853: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Setelah para juru ramal percaya kepada setan-setan tersebut,maka setan-setan itu mulai berdusta kepada mereka danmemasukkan hal-hal yang lain ke dalam berita yang dibawanya;mereka menambah tujuh puluh kalimat pada setiap kalimatnya. Laluorang-orang mencatat omongan itu ke dalam buku-buku hinggatersiarlah di kalangan Bani Israil bahwa jin mengetahui hal yanggaib.

Kemudian Nabi Sulaiman mengirimkan utusannya kepada semuaorang untuk menyita buku-buku itu. Setelah terkumpul, semua bukudimasukkan ke dalam peti, lalu peti itu dikuburnya di bawah kursisinggasananya. Tiada suatu setan pun yang berani mendekat kekursi tersebut melainkan ia pasti terbakar. Nabi Sulaiman berkata,"Tidak sekali-kali aku mendengar seseorang mengatakan bahwasetan-setan itu mengetahui hal yang gaib melainkan aku pastimenebas batang lehemya (sebagai hukumannya)."

Setelah Nabi Sulaiman meninggal dunia dan semua ulama yangmengetahui perihal Nabi Sulaiman telah tiada, lalu mereka digantioleh generasi sesudahnya, maka datanglah setan dalam bentukseorang manusia. Setan itu mendatangi segolongan kaum Bani Israildan berkata kepada mereka, "Maukah kalian aku tunjukkan kepadasuatu perbendaharaan yang tidak akan habis kalian makan untukselama-lamanya?" Mereka menjawab, "Tentu saja kami mau." Setanberkata, "Galilah tanah di bawah kursi singgasananya."

Setan pergi bersama mereka dan memperlihatkan tempattersebut kepada mereka, sedangkan dia sendiri berdiri di salah satutempat yang agak jauh dari tempat tersebut. Mereka berkata,"Mendekatlah kamu ke sini." Setan menjawab, "Tidak, aku hanya disini saja dekat dengan kalian. Tetapi jika kalian tidakmenemukannya, kalian boleh membunuhku."

Page 854: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mereka menggali tempat tersebut dan akhirnya merekamenjumpai kitab-kitab itu. Ketika mereka mengeluarkannya, setanberkata kepada mereka.”Sesungguhnya Sulaiman dapat menguasaidan mengatur manusia, setan-setan, dan burung-burung hanyalahmelalui ilmu sihir ini." Setelah itu setan tersebut terbang dan pergi.Maka mulai tersiarlah di kalangan manusia bahwa Sulaiman adalahahli sihir, dan orang-orang Bani Israil mengambil kitab-kitab itu.Ketika Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah, merekamendebatnya dengan kitab-kitab tersebut, seperti yang dijelaskanoleh firman-Nya: Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakansihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). (Al-Baqarah: 102)

Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan, sesungguhnya orang-orangYahudi pernah bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. di suatumasa mengenai hal-hal yang terkandung di dalam kitab Taurat,Tiada suatu pertanyaan pun darinya yang mereka ajukan melainkanAllah Swt. menurunkan wahyu kepada beliau apa yang dijadikansenjata oleh beliau untuk membantah mereka. Setelah merekamelihat jawaban tersebut, mereka berkata, "Orang ini lebihmengetahui daripada kami tentang apa yang diturunkan oleh Allahkepada kami."

Sesungguhnya mereka menanyakan kepada Nabi Saw. tentangilmu sihir serta mendebatnya dengan ilmu tersebut. Maka Allah Swt.menurunkan firman-Nya: Dan mereka mengikuti apa yangdibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (danmereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya setan-setanitulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihirkepada manusia. (Al-Baqarah: 102)

Page 855: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya setan-setan itu dengan sengaja membuat suatukitab, lalu mereka mencatat ke dalamnya tentang sihir dan tenungserta hal-hal yang dikehendaki oleh Allah Swt. dari hal tersebut. Lalumereka menguburnya di bawah kursi singgasana Nabi Sulaiman,sedangkan Nabi Sulaiman sendiri tidak mengetahui hal yang gaib.

Setelah Nabi Sulaiman wafat, lalu mereka (atas petunjuk setan)mengeluarkan buku sihir itu dan memperdaya manusia dengan kitabitu. Mereka mengatakan, "Kitab inilah yang dahulu disembunyikanoleh Sulaiman, ia menggunakannya untuk melampiaskan dengkinyaterhadap manusia."

Maka Nabi Saw. menceritakan kisah yang sesungguhnya, danmereka (orang-orang Yahudi itu) kembali ke tempat tinggalnya darisisi beliau Saw. dalam keadaan tak berdaya karena hujah merekadipatahkan oleh wahyu Allah Swt.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan padamasa kerajaan Sulaiman. (Al-Baqarah: 102); Dahulu setan-setansering mencuri-curi pendengaran dari wahyu, maka tidak sekali-kalimereka mendengar suatu kalimat pun dari wahyu itu melainkanmereka menambahkan kepadanya dua ratus kali lipat hal yangsemisal dari diri mereka sendiri. Kemudian Nabi Sulaiman a.s.mengirimkan utusannya untuk mencatat hal tersebut. Setelah NabiSulaiman wafat, maka setan-setan menemukan catatan itu (yaituilmu sihir), lalu mereka mengajarkannya kepada manusia.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan, dahulu Nabi Sulaiman merampassemua ilmu sihir yang ada di tangan setan, kemudian ia kubur ilmutersebut di bawah kursi singgasananya, yakni di dalam gudangnya,hingga setan-setan tidak dapat mencapainya.

Page 856: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian setan mendekati manusia dan berkata kepadamereka, "Tahukah kalian ilmu apakah yang dipakai oleh Sulaimanuntuk menundukkan setan-setan dan angin serta lain-lainnya?"Mereka menyetujui pendapat setan, lalu setan berkata kepadamereka, "Sesungguhnya kitab itu ada di dalam gudang rumahnya,tepatnya di bawah kursi singgasananya." Setan membujuk manusiauntuk mengeluarkannya, lalu mengamalkannya.

Orang-orang Hijaz mengatakan bahwa dahulu Sulaimanmengerjakan ilmu sihir tersebut. Maka Allah Swt. menurunkankepada Nabi-Nya wahyu yang membersihkan nama Nabi Sulaimana.s. dari sihir tersebut. Untuk itu Allah Swt. berfirman: Dan merekamengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaanSulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itumengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakansihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). (Al-Baqarah: 102)

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar mengatakan bahwa setelahsetan-setan mengetahui kewafatan Nabi Sulaiman ibnu Nabi Dauda.s., maka dengan sengaja mereka menulis berbagai macam ilmusihir. Di dalamnya dicatatkan bahwa barang siapa yang inginmencapai anu dan anu, hendaklah ia melakukan ini dan itu. Setelahsemuanya terhimpun, lalu mereka mencatatkannya ke dalamsebuah buku, lalu mereka cap dengan memakai cap seperti capNabi Sulaiman. Mereka mencatat judulnya dengan kalimat sebagaiberikut: "Inilah semua yang dicatat oleh Asif ibnu Barkhia, temandekat Nabi Sulaiman ibnu Daud; di dalamnya terkandungperbendaharaan berbagai ilmu yang langka". Kemudian merekamengubur buku tersebut di bawah kursi singgasana bekas NabiSulaiman.

Page 857: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tidak lama kemudian buku tersebut digali oleh sisa-sisa BaniIsrail. Setelah menemukannya, mereka berkata, "Demi Allah,kerajaan Sulaiman hanyalah tegak melalui ilmu ini." Lalu merekamenyebarkan ilmu sihir di kalangan manusia, mempelajarinya, jugamengajarkannya. Maka tiada sesuatu pun dari ilmu sihir itu dimilikioleh seseorang melainkan orang-orang Yahudi jauh lebih banyakdarinya. Semoga laknat Allah menimpa mereka.

Ketika Rasulullah Saw. menyebutkan di antara wahyu yangditurunkan kepadanya dari Allah Swt. mengenai diri Nabi Sulaimanibnu Nabi Daud dan menyebutnya sebagai salah seorang darikalangan rasul-rasul Allah, maka orang-orang Yahudi yang ada diMadinah mengatakan, "Tidakkah kalian heran dengan apa yangdikatakan oleh Muhammad ini. Dia menduga bahwa Sulaiman ibnuDaud adalah seorang nabi. Demi Allah, tiada lain Sulaiman ituhanyalah seorang ahli sihir." Maka sehubungan dengan hal tersebutAllah Swt. menurunkan firman-Nya: Dan mereka mengikuti apa yangdibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (danmereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir), (Al-Baqarah: 102) hinggaakhir ayat.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Husain Al-Hajjaj, dari AbuBakar, dari Syahr ibnu Hausyab yang menceritakan bahwa ketikakerajaan Nabi Sulaiman dirampas dari tangannya, maka selamaNabi Sulaiman absen setan-setan mencatat ilmu sihir. Setan-setantersebut mencatat bahwa barang siapa yang ingin mendapatkan anudan anu, hendaklah ia menghadap ke arah matahari danmengucapkan mantera ini dan itu. Barang siapa yang hendakmelakukan anu dan anu, hendaklah ia membelakangi matahari danmengucapkan mantera ini dan itu. Setan-setan itu mencatat

Page 858: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

semuanya dan menamakan catatannya itu dengan suatu judul, yaitu"Inilah yang telah dicatat oleh Asif ibnu Barkhia buat Raja Sulaimanibnu Daud, mengandung perbendaharaan-perbendaharaan rahasiailmu yang terpendam".

Ketika Nabi Sulaiman mengetahui kitab catatan itu, maka iamenguburnya di bawah kursi singgasananya. Setelah Nabi Sulaimanmeninggal dunia, iblis berdiri, lalu berkhotbah dengan mengatakan,"Hai manusia, sesungguhnya Sulaiman itu bukanlah seorang nabi,melainkan seorang penyihir. Maka carilah ilmu sihirnya itu di antarabarang-barang miliknya dan rumah-rumahnya." Kemudian iblismenunjukkan' kepada mereka tempat Nabi Sulaiman menguburkitab tersebut.

Maka mereka berkata, "Demi Allah, sesungguhnya Sulaimanadalah seorang penyihir. Inilah sihirnya. Dengan sihir ini kitadiperbudak, dan dengan sihir ini kita dikalahkan." Orang-orang yangberiman mengatakan, "Tidak, bahkan dia adalah seorang nabi lagimukmin."

Ketika Allah mengutus Nabi Muhammad Saw. dan beliau Saw.menceritakan perihal Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, maka orang-orang Yahudi mengatakan, "Lihatlah oleh kalian Muhammad ini, diamencampuradukkan antara yang hak dengan yang batil. Diamenyebut Sulaiman bersama para nabi, padahal sesungguhnyaSulaiman hanyalah tukang sihir yang dapat menaiki angin." MakaAllah Swt. menurunkan firman-Nya: Dan mereka mengikuti apa yangdibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (danmereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir)..., hinggaakhir ayat, (Al-Baqarah: 102).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Abdul A’la As-San'ani, telah menceritakan kepada

Page 859: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kami Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman yang mengatakan bahwa ia pernahmendengar Imran ibnu Jarir mengatakan dari Abul Mijlaz, bahwaNabi Sulaiman mengikat tiap-tiap ekor kuda dengan sebuah janji.Untuk itu apabila seorang lelaki memperolehnya (dalam perang), laluNabi Sulaiman memintanya, maka ia harus menyerahkannya. Makaorang-orang menambah sajak dan sihir, lalu mereka berkata, "Inilahyang diamalkan oleh Sulaiman ibnu Daud." Maka Allah menurunkanfirman-Nya: Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Merekamenga-jarkan sihir kepada manusia. (Al-Baqarah: 102)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIbnu Abu Hatim, telah menceritakan kepada kami Isam ibnuRawwad, telah menceritakan kepada kami Adam, telahmenceritakan kepada kami Al-Mas'udi, dari Ziad maula Mus'ab, dariAl-Hasan sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan merekamengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan. (Al-Baqarah: 102)Bahwa sepertiganya berisikan syair, sepertiganya lagi berisikan sihir,sedangkan sepertiga yang terakhir berisikan ramalan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Al-Hasan ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kamiIbrahim ibnu Abdullah ibnu Basysyar Al-Wasiti, telah menceritakankepadaku Surur ibnul Mugirah, dari Abbad ibnu Mansur, dari Al-Hasan sehu-bungan dengan makna firman-Nya: Dan merekamengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaanSulaiman. (Al-Baqarah: 102) Artinya, orang-orang Yahudi mengikutiapa yang dibacakan oleh setan-setan itu di masa kerajaan NabiSulaiman. Sebelum itu ilmu sihir memang telah ada di muka bumiini, tetapi baru diikuti hanya pada masa kerajaan Nabi Sulaiman.

Demikianlah sekilas dari pendapat para imam terdahulusehubungan dengan makna ayat ini. Tetapi pada garis besarnya

Page 860: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tidak samar lagi kesemuanya dapat digabungkan menjadi suatukesimpulan, dan pada hakikatnya di antara pendapat-pendapattersebut tidak ada pertentangan, menurut pandangan orang-orangyang mempunyai pemahaman yang mendalam.

*************

Firman Allah Swt.:

یاطین على ملك سلیمان واتبعوا ما تتلو الش

Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setanpada masa kerajaan Sulaiman. (Al-Baqarah: 102)

Yang dimaksud dengan mereka ialah orang-orang Yahudi yangtelah diberi Al-kitab (Taurat). Hal ini terjadi setelah mereka berpalingdari ajaran Kitabullah (Taurat) yang ada di tangan mereka dansetelah mereka menentang Rasulullah Saw. Sesudah kesemuanyaitu mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan. Yangdimaksud dengan bacaan setan ialah riwayat, berita, dan kisah yangdibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman.

Dalam ungkapan ini fi'il tatlu ber-muta'addi dengan huruf 'alakarena di dalamnya terkandung pengertian membaca secara dusta.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa huruf 'ala dalam ayat inimengandung makna sama dengan huruf fi, yakni tatlu fi mulkiSulaiman, artinya: Yang dibacakan oleh setan-setan dalam kerajaanSulaiman. Ibnu Jarir menukil pendapat ini dari Ibnu Juraij dan IbnuIshaq.

Menurut kami, makna tadammun (yang mengandung pengertianmembaca dan berdusta) adalah lebih baik dan lebih utama.

Page 861: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mengenai pendapat Al-Hasan Al-Basri yang mengatakan bahwadahulu sebelum masa Nabi Sulaiman ibnu Nabi Daud sihir itu telahada, pendapat ini memang benar dan tidak diragukan lagi.Mengingat tukang-tukang sihir banyak didapat di masa Nabi Musaa.s., sedangkan zaman Sulaiman ibnu Daud sesudah itu, sepertiyang dijelaskan oleh firman-Nya:

ألم تر إلى الملإ من بني إسرائیل من بعد موسى

Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israilsesudah Nabi Musa..., hingga akhir ayat, (Al-Baqarah: 246).

Kemudian dalam kisah selanjutnya disebutkan melalui firman-Nya:

وقتل داود جالوت وآتاه االله الملك والحكمة

Dan (dalam peperangan ini) Daud membunuh Jalut, kemudianAllah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah. (Al-Baqarah: 251)

Kaum Nabi Saleh —yang ada sebelum Nabi Ibrahim a.s.—berkata kepada Nabi mereka (yaitu Nabi Saleh), seperti yangdinyatakan oleh firman-Nya:

رین إنما أنت من المسح

Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orangyang terkena sihir. (Asy-Syu'ara: 153)

Page 862: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut pendapat yang masyhur, lafaz mas-hur artinya orangyang terkena sihir.

****************

Page 863: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{وما أنزل على الملكین ببابل هاروت وماروت وما یعلمان منقون أحد حتى یقولا إنما نحن فتنة فلا تكفر فیتعلمون منهما ما یفربه بین المرء وزوجه}

dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil,yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan(sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu). Sebab itu, janganlahkamu kafir." Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apayang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang(suami) dengan istrinya. (Al-Baqarah: 102)

Para ulama berbeda pendapat sehubungan dengan takwil ayatini. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa huruf ma adalahnafiyah, yakni huruf ma yang terdapat di dalam firman-Nya, "Wa maunzila 'alal malakaini."

Al-Qurtubi mengatakan bahwa ma adalah nafiyah, ia di-'ataf-kankepada firman-Nya, "Wa ma kafara Sulaimanu." Selanjutnya dalamayat berikut disebutkan:

حر وما أنزل} أي: یاطین كفروا یعلمون الناس الس {ولكن الشحر {على الملكین} الس

hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Merekamengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada

Page 864: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dua malaikat. (Al-Baqarah: 102)

Karena dahulu orang-orang Yahudi menduga bahwa ilmu sihirtersebut diturunkan oleh Malaikat Jibril dan Mikail. Maka Allah Swt.membantah kedustaan mereka itu melalui firman-Nya:

{هاروت وماروت}

yaitu Harut dan Marut. (Al-Baqarah: 102)

Kedudukan kedua lafaz ini menjadi badal dari lafaz syayatin.Selanjutnya Al-Qurtubi mengatakan, hal seperti ini dinilai sah,mengingat adakalanya jamak itu disebut dengan lafaz yangmenunjukkan pengertian dua, seperti pengertian yang terkandung didalam firman-Nya:

فإن كان له إخوة

jika yang meninggal itu mempunyai beberapa orang saudara.(An-Nisa: 11)

Atau karena keduanya mempunyai banyak pengikut, ataukeduanya diprioritaskan dalam sebutan di antara mereka karenakeduanya sangat jahat. Bentuk kalimat secara lengkap menurut Al-Qurtubi ialah seperti berikut: "Mereka mengajarkan sihir kepadamanusia di Babil, yakni Harut dan Marut." Kemudian Al-Qurtubimengatakan, "Takwil inilah yang menurut pendapatku merupakantakwil yang paling utama dan paling sahih pada ayat ini, sedangkanyang lainnya tidak perlu diperhatikan lagi."

Ibnu Jarir meriwayatkan berikut sanadnya melalui jalur Al-Aufi,dari Ibnu Abbas, sehubungan dengan tafsir firman-Nya: dan apa

Page 865: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil. (Al-Baqarah:102), hingga akhir ayat. Ibnu Abbas mengatakan bahwa Allah Swt.tidak menurunkan sihir.

Menurut riwayat lain berikut sanadnya Ibnu Jarir mengemukakanpula melalui Ar-Rabi' ibnu Anas sehubungan dengan takwil ayat ini,bahwa Allah Swt. menurunkan ilmu sihir kepada keduanya.

Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan bahwa takwil ayat ini sepertiberikut: "Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, yaitu berupa ilmu sihir, padahalSulaiman tidak mengerjakan sihir dan Allah pun tidak pernahmenurunkan ilmu sihir kepada dua malaikat, hanya setan-setanlahyang kafir. Mereka mengajarkan ilmu sihir pada manusia di Babil,yakni Harut dan Marut."

Dengan demikian, berarti lafaz bibabila haruta wa marutatermasuk lafaz yang diakhirkan, tetapi maknanya didahulukan.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa seandainya ada seseorangbertanya, "Apakah alasan yang membolehkan taqdim (pendahuluan)tersebut?" Sebagai jawabannya ialah dikemukakan bahwa takwilayat seperti berikut: "Dan mereka mengikuti apa yang dibacakanoleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, yakni berupa ilmusihir, padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), tidakpula Allah menurunkan ilmu sihir kepada dua malaikat, hanya setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan ilmu sihir kepada manusiadi Babil, yaitu Harut dan Marut." Lafaz malakaini dimaksudkanadalah Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail, karena para ahli sihirorang-orang Yahudi menurut berita yang tersiar di kalangan merekamenduga bahwa Allah Swt. telah menurunkan ilmu sihir melalui lisanJibril dan Mikail yang disampaikan kepada Sulaiman ibnu Daud.Maka Allah mendustakan tuduhan yang mereka lancarkan itu, danmemberitahukan kepada Nabi-Nya (Nabi Muhammad Saw.) bahwa

Page 866: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Jibril dan Mikail sama sekali tidak pernah menurunkan ilmu sihir. DanAllah Swt. membersihkan diri Nabi Sulaiman a.s. dari tuduhanmempraktikkan sihir yang mereka lancarkan itu. Sekaligus Allahmemberitahukan kepada mereka (orang-orang Yahudi) bahwa sihiritu merupakan perbuatan setan-setan. Setan-setanlah yangmengajarkannya kepada manusia di Babil. Orang-orang yangmengajarkan sihir kepada mereka adalah dua orang lelaki, salahseorangnya bernama Harut, sedangkan yang lain adalah Marut.

Berdasarkan takwil ini berarti Harut dan Marut adalah namamanusia, sekaligus sebagai bantahan terhadap apa yang merekatuduhkan terhadap kedua malaikat (Jibril dan Mikail). Demikianlahnukilan dari Ibnu Jarir secara harfiah.

Sesungguhnya Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa ia pernahmenceritakan riwayat berikut dari Ubaidillah ibnu Musa yangmengatakan, telah menceritakan kepada kami Fudail ibnu Marzuq,dari Atiyyah sehubungan dengan tafsir firman-Nya, "Wa ma unzila'alal malakaini," bahwa Allah sama sekali tidak menurunkan ilmu sihirkepada Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan pula kepadakami Al-Fadl ibnu Syazan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Ya’la (yakniIbnu Asad), telah menceritakan kepada kami Bakr (yakni IbnuMus'ab), telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Abu Ja'far,bahwa Abdur Rahman ibnu Abza selalu membaca ayat berikutdengan bacaan: Wa ma unzila 'alal malakaini Dawuda waSulaimana.

Abul Aliyah mengatakan bahwa Allah tidak menurunkan ilmu sihirkepada keduanya (Daud dan Sulaiman). Keduanya mengajarkankepada iman dan memperingatkan terhadap kekufuran, sedangkansihir termasuk perbuatan kafir. Keduanya selalu melarang perbuatan

Page 867: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kufur dengan larangan yang sangat keras. Demikianlah menurutriwayat Ibnu Abu Hatim.

Kemudian Ibnu Jarir melanjutkan kata-katanya sehubungandengan bantahannya terhadap pendapat Al-Qurtubi tadi, bahwahuruf ma dalam ayat ini bermakna al-lazi; lalu ia membahasnyadengan pembahasan yang panjang lebar. Ia menduga bahwa Harutdan Marut adalah dua malaikat yang diturunkan ke bumi oleh AllahSwt. Allah mengizinkan keduanya untuk mengajarkan ilmu sihirsebagai cobaan buat hamba-hamba-Nya, sekaligus sebagai ujian,sesudah Allah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya melalui lisanrasul-rasul-Nya bahwa melakukan sihir itu merupakan perbuatanterlarang.

Ibnu Jarir menduga pula bahwa Harut dan Marut dalammengajarkan ilmu sihir tersebut dianggap sebagai malaikat yangtaat, mengingat keduanya dalam rangka melaksanakan perintahAllah. Pendapat yang ditempuh oleh Ibnu Jarir ini sangat garib.

Tetapi ada pendapat yang lebih garib lagi dari itu, yaitu pendapatorang yang mengatakan bahwa Harut dan Marut adalah dua kabilahdari kalangan makhluk jin, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Hazm.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan berikut sanadnya melalui Ad-Dahhak ibnu Muzahim, bahwa ia pernah membacakan wama unzila'alal malakaini, lalu ia mengatakan bahwa keduanya adalah duaorang kafir dari kalangan penduduk negeri Babil. Alasan yangdipegang oleh orang-orang yang berpendapat demikian ialah bahwaal-inzal di sini bermakna menciptakan, bukan menurunkan; sepertipengertian yang terkandung di dalarn firman Allah Swt. lainnya,yaitu:

وأنزل لكم من الأنعام ثمانیة أزواج

Page 868: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dia ciptakan bagi kalian delapan ekor yang berpasangan daribinatang ternak. (Az-Zumar: 6)

وأنزلنا الحدید فیه بأس شدید

Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yanghebat. (Al-Hadid: 25)

ماء رزقا ل لكم من الس وینز

Dan Dia menciptakan untuk kalian rezeki dari langit. (Al-Mu’min:13)

Di dalam sebuah hadis disebutkan seperti berikut:

«ما أنزل االله داء إلا أنزل له دواء»

Tidak sekali-kali Allah menciptakan penyakit melainkan Diamenciptakan pula obat penawarnya.

Sebagaimana dikatakan dalam suatu pepatah, "Allahmenciptakan kebaikan dan keburukan."

Al-Qurtubi meriwayatkan melalui Ibnu Abbas, Ibnu Abza, dan Al-Hasan Al-Basri, bahwa mereka membaca ayat ini seperti berikut:Wama unzila 'alal malikaini, dengan huruf lam yang di-kasrah-kan.Ibnu Abza mengatakan, yang dimaksud dengan al-malikaini adalahDaud dan Sulaiman. Imam Qurtubi mengatakan bahwa denganbacaan ini berarti huruf ma adalah nafiyah.

Page 869: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ulama lainnya berpendapat mewaqafkan pada firman-Nya,"Yu'allimunan nasas sihra," sedangkan huruf ma adalah nafiyah.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadanya Yunus,telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakankepada kami Al-Lais, dari Yahya ibnu Sa'id, dari Al-Qasim ibnuMuhammad ketika ditanya mengenai takwil firman-Nya oleh seoranglelaki, yaitu: Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apayang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil, yaitu Harutdan Marut. (Al-Baqarah: 102) Bahwa keduanya adalah dua oranglelaki, mereka mengajarkan kepada manusia apa yang diturunkankepada keduanya. Menurut yang lainnya, keduanya mengajarkankepada manusia apa yang tidak diturunkan kepada keduanya. Al-Qasim ibnu Muhammad mengatakan, "Aku tidak pedulikan lagimana yang dimaksud di antara keduanya."

Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan pula dari Yunus, dari Anasibnu Iyad, dari sebagian teman-temannya, bahwa Al-Qasim ibnuMuhammad sehubungan dengan kisah ini mengatakan, "Aku tidakmempedulikan mana yang dimaksud di antaranya, pada prinsipnyaaku tetap beriman kepadanya."

Kebanyakan ulama Salaf berpendapat bahwa Harut dan Marutadalah dua malaikat dari langit, dan bahwa keduanya diturunkan kebumi, kemudian terjadilah apa yang dialami oleh keduanya. Kisahkeduanya itu disebutkan di dalam hadis marfu'' yang diriwayatkanoleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnadnya, seperti yang akankami kemukakan nanti, insya Allah.

Berdasarkan pengertian ini, berarti dari penggabungan antarapendapat ini dengan dalil-dalil yang menyatakan bahwa paramalaikat itu terpelihara dari kesalahan dapat disimpulkan bahwaperistiwa yang dialami oleh kedua malaikat ini sejak zaman azalitelah diketahui oleh ilmu Allah. Dengan demikian, berarti peristiwa ini

Page 870: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

merupakan kekhususan bagi keduanya; maka tidak adapertentangan pada kedua dalilnya, seperti juga yang telah diketahuioleh ilmu Allah mengenai perkara iblis dalam keterangan terdahulu.Tidak bertentangan pula dengan pendapat yang mengatakan bahwapada awalnya iblis merupakan segolongan dari malaikat,sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

{وإذ قلنا للملائكة اسجدوا لآدم فسجدوا إلا إبلیس أبى}

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,"Sujudlah kalian kepada Adam. Maka sujudlah mereka kecuali iblis,ia enggan. (Al-Baqarah: 34)

dan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan makna tersebut. Tetapiperlu diingat bahwa apa yang dilakukan oleh Harut dan Marut —biladitinjau dari kisah keduanya— jauh lebih ringan daripada apa yangdialami oleh iblis yang dilaknat Allah. Hal ini diriwayatkan oleh Al-Qurtubi, dari Ali, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ka'b Al-Ahbar, As-Saddi, dan Al-Kalbi.

Hadis yang menceritakan Harut dan Marut

ثنا یحیى قال الإمام أحمد بن حنبل، رحمه االله، في مسنده: حدد، عن موسى بن جبیر، عن ثنا زهیر بن محم بن [أبي] بكیر، حدنافع، عن عبد االله بن عمر: أنه سمع نبي االله صلى االله علیه وسلما أهبطه االله إلى الأرض قالت لام-لم یقول: "إن آدم -علیه السماء ونحن الملائكة: أي رب {أتجعل فیها من یفسد فیها ویسفك الد

Page 871: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

نسبح بحمدك ونقدس لك قال إني أعلم ما لا تعلمون} [البقرة: 30]، قالوا: ربنا، نحن أطوع لك من بني آدم. قال االله تعالى للملائكة:هلموا ملكین من الملائكة حتى نهبطهما إلى الأرض، فننظر كیفیعملان؟ قالوا: بربنا، هاروت وماروت. فأهبطا إلى الأرض ومثلتهرة امرأة من أحسن البشر، فجاءتهما، فسألاها نفسها. لهما الزفقالت: لا واالله حتى تتكلما بهذه الكلمة من الإشراك. فقالا واالله لانشرك باالله شیئا أبدا. فذهبت عنهما ثم رجعت بصبي تحمله،. فقالا لا واالله بي فسألاها نفسها. فقالت: لا واالله حتى تقتلا هذا الصلا نقتله أبدا. ثم ذهبت فرجعت بقدح خمر تحمله، فسألاها نفسها.فقالت: لا واالله حتى تشربا هذا الخمر. فشربا فسكرا، فوقعا علیها،ا أفاقا قالت المرأة: واالله ما تركتما شیئا أبیتماه . فلم بي وقتلا الصنیا وعذاب علي إلا قد فعلتماه حین سكرتما. فخیرا بین عذاب الدنیا". الآخرة، فاختارا عذاب الد

Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan di dalam kitab Musnad-nya, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Bukair, telahmenceritakan kepada kami Zuhair ibnu Muhammad, dari Musa ibnuJubair, dari Nafi', dari Abdullah ibnu Umar r.a., bahwa ia pernahmendengar Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Adam a.s. ketikaditurunkan oleh Allah ke bumi, para malaikat berkata, "Wahai Tuhan,mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orangyang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

Page 872: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau danmenyucikan Engkau?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Akumengetahui apa yang tidak kalian ketahui." Mereka bermaksud,"Wahai Tuhan kami, kami lebih taat kepada-Mu daripada BaniAdam." Allah berfirman kepada para malaikat, "Datangkanlah duamalaikat oleh kalian untuk Kami turunkan ke bumi, lalu Kami lihatapa yang akan dikerjakan oleh keduanya." Mereka berkata, "WahaiTuhan kami, Harut dan Marut." Kemudian keduanya diturunkan kebumi, dan diciptakan bagi keduanya Zahrah, yaitu seorang wanitayang paling cantik di masanya. Lalu Zahrah datang kepadakeduanya, maka keduanya meminta agar Zahrah menyerahkan dirikepadanya. Zahrah menjawab, "Tidak, demi Allah, sebelum kamuberdua mengucapkan kalimat-kalimat ini (yang mengandung maknakemusyrikan)." Kedua malaikat itu menjawab, "Tidak, demi Allah,kami tidak mau menyekutukan Allah dengan sesuatu pun untukselama-lamanya." Zahrah pergi dari keduanya, lalu kembali lagidengan membawa seorang bayi laki-laki yang digendongnya. Keduamalaikat itu meminta Zahrah agar menyerahkan diri kepadakeduanya, maka Zahrah menjawab, "Tidak, demi Allah, sebelumkamu berdua membunuh bayi kecil ini." Keduanya menjawab,"Tidak, demi Allah, kami tidak akan membunuhnya selama-lamanya." Zahrah pergi meninggalkan keduanya, lalu kembali lagidengan membawa sebuah wadah yang berisikan khamr. Ketikakeduanya meminta agar ia menyerahkan diri kepada keduanya,maka ia menjawab, "Tidak, demi Allah, sebelum kamu berduameminum khamr ini." Keduanya meminum khamr itu hingga mabuk,dan akhirnya keduanya menggauli Zahrah, lalu membunuh anakkecil itu." Ketika keduanya sadar, si wanita itu (yakni Zahrah) berkatakepada keduanya, "Demi Allah, tiada sesuatu pun" yang padamulanya kamu berdua menolak kepadaku tidak mau melakukannya,melainkan sekarang .kamu telah melakukannya di saat kamu berduamabuk." Akhirnya kedua malaikat itu disuruh memilih antara azab didunia dan azab di akhirat, maka keduanya memilih azab di dunia.

Page 873: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Abu Hatim ibnu Hibban didalam kitab sahihnya melalui Al-Hasan, dari Sufyan, dari Abu Bakaribnu Abu Syaibah, dari Yahya ibnu Bukair. Hadis ini berpredikat garibditinjau dari sanad ini; semua perawinya berpredikat siqah,semuanya dari kalangan para perawi kitab Sahihain, kecuali Musaibnu Jubair. Dia adalah seorang dari Ansar, dari kabilah As-Sulami;maula mereka adalah Al-Madini Al-Hazza.

Musa ibnu Jubair ini meriwayatkan hadisnya dari Ibnu Abbas, AbuUmamah ibnu Sahl ibnu Hanif, Nafi', dan Abdullah ibnu Ka'b ibnuMalik. Orang-orang yang telah mengambil hadis darinya ialah anaklelakinya sendiri (yaitu Abdus Salam), Bakr ibnu Mudar, Zuhair ibnuMuhammad, Sa'id ibnu Salamah, Abdullah ibnu Luhai'ah, Amr ibnulHaris, dan Yahya ibnu Ayyub. Orang-orang yang meriwayatkanhadisnya ialah Abu Daud dan Ibnu Majah. Ibnu Abu Hatim di dalamkitab Al-Jarhu wat Ta'dil menyebutkannya, tetapi dia tidak sedikit punmenceritakan perihal pribadinya, baik yang menyangkut hadis iniatau pun yang lainnya. Pada kesimpulannya dia adalah perawi yangkeadaannya tidak diketahui. Sesungguhnya dia menyendiri denganhadis ini, dari Nafi' maula Ibnu Umar r.a., dari Nabi Saw. Tetapimenurut Ibnu Murdawaih, ada seorang mutabi’ yang meriwayatkanhadis ini melalui Nafi' dari jalur lain, yaitu: Telah menceritakankepada kami Da'laj ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kamiHisyam ibnu Ali ibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kamiAbdulah ibnu Raja', telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnuSalamah, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Sarjis, dariNafi', dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw.bersabda mengatakan hadis ini. Lalu ia menyebut hadis ini secarapanjang lebar.

Abu Ja'far ibnu Jarir rahimahullah mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada Al-Husain (yakni Sunaid ibnu Daud, penulis kitab tafsir), telah

Page 874: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menceritakan kepada kami Al-Faraj ibnu Fudalah, dari Mu'awiyahibnu Saleh, dari Nafi'. Nafi' menceritakan bahwa ia pernah bepergianbersama Ibnu Umar. Ketika malam hari sampai pada penghujungwaktunya, Ibnu Umar berkata, "Hai Nafi', lihatlah apakah bintangmerah telah terbit?" Aku menjawab, "Belum," sebanyak dua atautiga kali. Kemudian aku katakan, "Ia telah terbit." Ibnu Umarmenjawab, "Tiada selamat terbit dan tiada selamat datang baginya."Aku berkata, "Subhanallah (Mahasuci Allah), bintang itu diciptakandalam keadaan tunduk dan taat (kepada perintah Allah)." Iamenjawab bahwa tidak sekali-kali ia mengatakan demikianmelainkan setelah ia mendengar Rasulullah Saw. bersabdakepadanya menceritakan kisah berikut, yaitu:

«إن الملائكة قالت یا رب كیف صبرك على بني آدم في الخطایانوب؟ قال: إني ابتلیتهم وعافیتكم، قالوا: لو كنا مكانهم ما والذعصیناك، قال: فاختاروا ملكین منكم، قال: فلم یألوا جهدا أنیختاروا فاختاروا هاروت وماروت»

Sesungguhnya para malaikat pernah berkata, "Wahai Tuhan,bagaimanakah Engkau sabar terhadap Bani Adam yang gemarmelakukan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa itu?" Allahberfirman, "Sesungguhnya Aku menimpakan cobaan kepadamereka, sedangkan kalian Kubebaskan dari cobaan." Merekaberkata, "Seandainya kami menggantikan mereka, niscaya kamitidak akan durhaka kepada-Mu." Allah Swt. berfirman, "Pilihlah olehkalian dua malaikat dari kalangan kalian.” Maka merekamengerahkan segala kemampuannya untuk melakukan pilihan,akhirnya mereka memilih Harut dan Marut.

Page 875: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Riwayat ini pun sangat garib, dan yang lebih dekat kepadakebenaran dalam hal ini ialah yang bersumber dari riwayat Abdullahibnu Umar, dari Ka'b Al-Ahbar, bukan dari Nabi Saw. Seperti yangdikatakan oleh Abdur Razzaq di dalam kitab tafsirnya, dari As-Sauri,dari Musa ibnu Uqbah, dari Salim, dari Ibnu Umar, dari Ka'b Al-Ahbar yang menceritakan riwayat berikut:

Para malaikat membicarakan tentang amal perbuatan anak-anakAdam dan dosa-dosa yang dilakukan mereka. Maka dikatakankepada para malaikat, "Pilihlah dua malaikat dari kalangan kalian.”Lalu mereka memilih Harut dan Marut, dan Allah Swt. berfirmankepada keduanya, "Sesungguhnya Aku akan mengirimkan pararasul kepada Bani Adam, tetapi antara Aku dan kamu berdua tidakada rasul. Turunlah kamu berdua (ke bumi); janganlah kamusekutukan Aku dengan sesuatu pun, jangan berzina, dan janganminum khamr." Ka'b melanjutkan kisahnya, "Demi Allah, tidak sekali-kali keduanya mengalami sore hari pada hari mereka diturunkan kebumi, melainkan keduanya telah rampung mengerjakan semua halyang keduanya dilarang melakukannya."

Asar ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui dua jalur periwayatandari Abdur Razzaq dengan lafaz yang sama. Diriwayatkan pula olehIbnu Abu Hatim, dari Ahmad ibnu Isham, dari Muammal, dari SufyanAs-Sauri dengan lafaz yang sama.

Ibnu Jarir meriwayatkan pula, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Al-MA’la (yaitu IbnuAsad), telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnul Mukhtar,dari Musa ibnu Uqbah, telah menceritakan kepadaku Salim, bahwaia pernah mendengar Abdullah menceritakan riwayat berikut dariKa'b ibnul Ahbar, lalu ia mengetengahkannya.

Riwayat terakhir ini lebih sahih dan lebih kuat sanadnya(sandarannya) sampai kepada Abdullah ibnu Umar daripada kedua

Page 876: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sanad sebelumnya. Salim lebih kuat predikatnya bila dinisbatkankepada ayahnya sendiri ketimbang kepada maulanya, Nafi'. Hadis inimerujuk dan berpangkal kepada nukilan Ka'b Al-Ahbar yang ia ambildari kitab-kitab Bani Israil.

Asar yang menceritakan Harut, Marut dan Zahrah

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Al-Hajjaj, telahmenceritakan kepada kami Hammad, dari Khalid Al-Hazza, dariUmair ibnu Sa'id yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Alir.a. menceritakan asar berikut:

Zahrah adalah seorang wanita cantik dari kalangan penduduknegeri Persia. Sesungguhnya ia pernah mengadukan suatu perkarakep-da dua malaikat, yaitu Harut dan Marut. Akan tetapi, Harut danMarut merayunya agar mau menyerahkan diri kepada keduanya. Iamenolak ajakan tersebut, kecuali bila keduanya mengajarkankepadanya suatu mantera yang bila dibacakan oleh seseorang,maka ia dapat terbang naik ke langit. Lalu keduanya mengajarkanmantera itu kepadanya, dan ia segera merapalkannya. Maka naiklahia ke langit, tetapi setelah itu ia dikutuk (oleh Allah Swt.) menjadisebuah bintang (yaitu bintang Zahrah atau Venus).

Sanad riwayat ini semua perawinya berpredikat siqah, tetapidinilai sangat garib (aneh).

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnu Syazan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnuIsa, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telahmenceritakan kepada kami Mu'awiyah, dari Abu Khalid, dari Umairibnu Sa'id, dari Ali r.a. yang mengatakan bahwa keduanya adalahmalaikat dari langit. Yang dimaksud ialah takwil yang terkandung di

Page 877: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalam firman-Nya: dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat.(Al-Baqarah: 102)

Asar ini diriwayatkan pula oleh Al-Hafiz Abu Bakar ibnuMurdawaih di dalam kitab tafsirnya berikut sanadnya melalui Mugis,dari maulanya (yaitu Ja'far ibnu Muhammad), dari ayahnya, darikakeknya, dari Ali secara marfu'. Hal ini pun tidak dapat menguatkansanad hanya dari segi ini.

Kemudian Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkannya pulamelalui dua jalur yang lain, dari Jabir, dari Abut Tufail, dari Ali r.a.yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

هرة فإنها هي التي فتنت الملكین هاروت «لعن االله الزوماروت»

Semoga Allah melaknat Zahrah, karena sesungguhnya dialahyang memfitnah dua malaikat, yaitu Harut dan Marut.

Hadis ini pun tidak sahih, bahkan berpredikat munkar sekali.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Al-Hajjajibnu Minhal, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Ali ibnuZaid, dari Abu Usman An-Nahdi, dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas,bahwa keduanya pernah menceritakan asar berikut:

Ketika Bani Adam bertambah banyak jumlahnya dan merekasering melakukan maksiat, maka para malaikat, bumi, dan gunung-gunung mendoakan kebinasaan bagi mereka, "Wahai Tuhan kami,janganlah Engkau tangguhkan mereka." Maka Allah Swt. berfirmankepada para malaikat, "Sesungguhnya telah Aku lenyapkan dari hati

Page 878: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalian nafsu berahi dan setan, sedangkan di dalam hati mereka Akujadikan nafsu berahi dan setan. Seandainya kalian mendudukitempat mereka, niscaya kalian pun akan melakukan hal yang sama."Maka dalam hati para malaikat terdetik kata-kata yang mengatakan,"Seandainya mereka dicoba, niscaya mereka akan berteguh hati."Maka Allah berfirman kepada mereka, "Pilihlah dua malaikat darikalangan malaikat yang paling utama dari kalian." Lalu merekamemilih Harut dan Marut, kemudian keduanya diturunkan ke bumi.

Lalu Zahrah diturunkan dalam rupa seorang wanita cantik darikalangan penduduk negeri Persia yang dikenal oleh mereka dengansebutan Baizakhat. Akhirnya kedua malaikat itu terjerumus ke dalamperbuatan yang berdosa. Pada mulanya malaikat selalumemohonkan ampunan buat orang-orang yang beriman saja(seraya mengucapkan): Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkaumeliputi segala sesuatu..., hingga akhir ayat, (Al-Mu’min: 7).

Akan tetapi, setelah kedua malaikat tersebut terjerumus ke dalamperbuatan dosa, maka mereka memohonkan arnpun buat semuaorang yang berada di muka bumi (seraya mengucapkan): Ingatlah,bahwa sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagiMaha Penyayang. (Asy-Syura: 5)

Lalu keduanya disuruh memilih antara azab di dunia dan azab diakhirat, maka keduanya memilih azab di dunia.

Ibnu Abu Hatim menceritakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja'far Ar-Ruqi, telah menceritakan kepada kami Abdullah (yakni Ibnu Amr),dari Zaid ibnu Abu Anisah, dari Al-Minhal ibnu Amr dan Yunus ibnuKhabbab, dari Mujahid yang menceritakan asar berikut:

Aku turun istirahat di rumah Abdullah ibnu Amr dalam suatuperjalananku. Ketika datang suatu malam, ia berkata kepada

Page 879: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pelayannya, "Lihatlah apakah bintang Hamra terbit? Tiada selamatdatang dan tiada selamat terbit buatnya, dan semoga Allah tidakmenghidupkannya lagi; dia adalah teman wanita dari dua malaikat."

Ibnu Umar melanjutkan kisahnya bahwa pada mulanya paramalaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau biarkansaja orang-orang durhaka dari kalangan Bani Adam itu? Merekagemar mengalirkan darah secara haram, mengerjakan hal-hal yangdiharamkan oleh-Mu, dan membuat kerusakan di muka bumi." AllahSwt. berfirman, "Sesungguhnya Aku menimpakan cobaan terhadapmereka. Barangkali jika Aku timpakan kepada kalian cobaan yangsama seperti cobaan yang Kutimpakan kepada mereka, maka kalianpun akan mengerjakan seperti apa yang dilakukan mereka itu."Mereka menjawab, "Tidak mungkin."

Allah Swt. berfirman, "Pilihlah oleh kalian dua malaikat yangterkemuka dari kalian." Maka mereka memilih Harut dan Marut.Allah Swt. berfirman kepada keduanya, "Sesungguhnya Aku akanmenurunkan kamu berdua ke bumi dan mengadakan perjanjiandengan kamu, bahwa kamu tidak boleh musyrik, tidak boleh berzina,dan tidak boleh khianat." Kedua malaikat itu diturunkan ke bumi danAllah memberinya nafsu syahwat, lalu Allah pun menurunkan Zahrahbersama keduanya dalam rupa seorang wanita yang paling cantik.

Zahrah menampilkan diri kepada keduanya, maka keduanyamerayu Zahrah agar menyerahkan diri kepada keduanya. TetapiZahrah berkata, "Sesungguhnya aku adalah.pemeluk suatu agamayang melarang seseorang mendatangiku kecuali jika orang ituseagama denganku," Keduanya bertanya, "Apakah agamamu?"Zahrah menjawab, "Majusi." Keduanya berkata, "Agama musyrik. Iniadalah agama yang sama sekali tidak kami akui." Maka Zahrahpergi meninggalkan keduanya selama masa yang dikehendaki olehAllah Swt.

Page 880: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Zahrah menampakkan diri lagi kepada keduanya, lalukeduanya merayunya agar menyerahkan diri kepada keduanya,tetapi Zahrah menjawab, "Aku mau menuruti kehendakmu berdua,hanya saja aku mempunyai suami dan aku tidak suka bila suamikunanti mengetahui perbuatanku yang akibatnya rahasiaku akanterbongkar. Akan tetapi, jika kamu berdua berjanji kepadaku maumasuk agamaku dan mengajarkan kepadaku cara naik ke langit,niscaya aku akan memenuhi kemauanmu."

Keduanya memasuki agama wanita itu dan mendatanginyaseperti apa yang dikehendaki oleh keduanya. Setelah itu keduanyamembawa Zahrah naik ke langit. Tetapi setelah mereka sampai dilangit, wanita itu diculik dari tangan keduanya, dan sayap keduanyadipotong hingga akhirnya keduanya terjatuh ke bumi dalam keadaantakut, menyesal, dan menangisi perbuatannya.

Pada masa itu di bumi terdapat seorang nabi yang selalumemanjatkan doa di antara dua Jumat; apabila datang hari Jumatberikutnya, maka doanya diperkenankan. Keduanya berkata"Sebaiknya kita datang kepada si Fulan (nabi tersebut), lalu kitameminta kepadanya agar sudi memohonkan tobat buat kita."Keduanya datang kepada nabi itu, lalu si nabi berkata, "SemogaAllah mengasihani kamu berdua, mana mungkin penduduk bumimemohonkan tobat buat penduduk langit?" Keduanya berkata,"Sesungguhnya kami telah tertimpa cobaan." Nabi berkata, "Kalaudemikian, datanglah kamu berdua pada hari Jumat." Pada hariJumat keduanya datang kepada nabi itu, dan nabi berkata, "Akumasih belum dikabulkan barang sedikit pun buat kamu berdua.Sebaiknya kamu datang lagi kepadaku pada hari Jumat berikutnya."Maka keduanya datang kepadanya pada Jumat berikutnya.

Nabi itu berkata, "Kamu berdua harus memilih, karenasesungguhnya kamu disuruh memilih salah satu di antara dua

Page 881: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

alternatif. Kamu boleh memilih selamat di dunia dan azab di akhirat.Atau jika kamu suka, boleh memilih azab di dunia, sedangkan diakhirat urusan kamu berdua berada di tangan kekuasaan Allah."

Salah satu dari keduanya berkata, "Sesungguhnya masa yangdilalui oleh dunia baru sebentar." Yang lain mengatakan, "Celakalahkamu, sesungguhnya aku pada mulanya mau menuruti kemauanmu,sekarang kamu harus mau menuruti kemauanku. Sesungguhnyaazab yang fana (azab di dunia) tidaklah seperti azab yang kekal(azab di akhirat)." Malaikat pertama berkata, "Sesungguhnya kita dihari kiamat nanti berada dalam tangan kekuasaan Allah, maka akumerasa ta-kut bila Dia mengazab kita nantinya." Malaikat yangkedua menjawab, "Tidak, sesungguhnya aku berharap Allah pastimengetahui bahwa kita telah memilih azab di dunia karena takutazab akhirat, semoga saja Dia tidak menggabungkan keduanyapada kita."

Keduanya sepakat memilih azab di dunia, maka keduanyadijungkirkan dalam keadaan terikat oleh rantai besi ke dalam sebuahlubang yang bagian atas dan bagian bawahnya dipenuhi dengan api.

Sanad riwayat ini berpredikat jayyid (baik) sampai kepadaAbdullah ibnu Umar. Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkanpredikat marfu' pada riwayat Ibnu Jarir melalui hadis Mu'awiyah ibnuSaleh, dari Nafi'. Akan tetapi, sanad riwayat ini lebih kuat dan lebihsahih. Kemudian perlu diketahui bahwa riwayat Ibnu Umarbersumber dari Ka'b, seperti yang diterangkan dahulu pada riwayatSalim, dari ayahnya.

Bagian hadis yang mengatakan bahwa sesungguhnya Zahrah d-turunkan dalam rupa seorang wanita yang cantik —demikianlahmenurut riwayat dari Ali— di dalamnya terkandung hal yang sangataneh.

Page 882: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Asar paling dekat kepada kebenaran sehubungan denganmasalah ini ialah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, telahmenceritakan kepada kami Isam ibnu Rawwad, telah menceritakankepada kami Adam, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far,telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Qais ibnuAbbad, dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan kisah berikut:

Ketika manusia sesudah masa Nabi Adam a.s. terjerumus kedalam perbuatan-perbuatan maksiat dan kufur kepada Allah, makapara malaikat yang ada di langit berkata, "Wahai Tuhan, makhlukyang telah Engkau ciptakan hanya untuk beribadah dan taatkepada-Mu kini telah terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatanyang membinasakan. Mereka mengerjakan kekufuran, membunuhjiwa, memakan harta haram, zina, mencuri, dan minum khamr." Lalupara malaikat mengutuk perbuatan mereka dan tidak memaafkanmereka. Ketika dikatakan kepada para malaikat bahwa merekadalam keadaan tidak sadar, maka para malaikat tetap padasikapnya.

Dikatakan kepada mereka (para malaikat), "Pilihlah oleh kaliandua malaikat yang paling utama di antara kalian, Aku akanmembebankan perintah dan larangan kepadanya." Lalu merekamemilih Harut dan Marut, keduanya diturunkan ke bumi, dandibekalkan kepada keduanya berbagai macam hawa nafsu sepertiBani Adam (manusia). Allah memerintahkan kepada keduanya agarmenyembah-Nya dan jangan mempersekutukan-Nya dengansesuatu pun. Allah melarangnya membunuh jiwa yang diharamkandan memakan harta yang haram, serta melarangnya berzina,mencuri, dan minum khamr.

Keduanya tinggal di bumi seraya memutuskan hukum di antaramanusia secara hak selama beberapa waktu. Hal ini terjadi di masaNabi Idris a.s.

Page 883: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di zaman itu terdapat seorang wanita yang kecantikannya diantara wanita-wanita lainnya sama dengan kecantikan bintangZahrah (Venus) di antara bintang-bintang lainnya. Kedua malaikat itusering datang kepadanya, dan akhirnya keduanya menuruti apayang dikatakan oleh wanita itu. Keduanya menginginkan diri wanitaitu, tetapi si wanita menolak kecuali jika keduanya menuruti apayang dikatakannya dan memasuki agamanya. Keduanya bertanyakepada si wanita tentang agama yang dipeluknya, lalu si wanitamengeluarkan sebuah berhala untuk keduanya dan berkata,"Sembahlah ini!" Kedua malaikat menjawab, "Kami tidak perlumenyembah berhala ini." Lalu keduanya pergi dan tidak datang lagiselama masa yang dikehendaki oleh Allah.

Keduanya datang lagi kepada wanita itu dan menginginkan diriwanita tersebut, sedangkan si wanita melakukan hal yang sama, lalukeduanya pergi meninggalkannya. Akan tetapi, setelah itu keduanyadatang lagi dan menginginkan diri si wanita itu.

Ketika si wanita melihat bahwa keduanya tetap menolak —tidakmau menyembah berhala— maka berkatalah ia, "Pilihlah olehmusalah satu di antara ketiga perkara ini, yaitu apakah kamu berduamenyembah berhala ini, atau kamu berdua membunuh jiwa ini, ataukamu berdua meminum khamr ini." Keduanya mengatakan,"Semuanya tidak pantas dilakukan, tetapi yang ringan darikesemuanya ialah meminum khamr." Maka keduanya meminumkhamr itu hingga mabuk. Akhirnya mereka berdua menggauli wanitaitu; dan karena rasa takut perbuatan keduanya akan diceritakankepada orang lain, maka keduanya membunuh orang tersebut.

Ketika rasa mabuk telah lenyap dari keduanya dan keduanyamenyadari perbuatan dosa yang telah dilakukannya, maka keduanyabermaksud naik ke langit; tetapi tidak bisa, seakan-akan keduanyadihalangi hingga tidak dapat terbang. Tersingkaplah penutup antara

Page 884: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keduanya dan semua malaikat penduduk langit. Maka para malaikatmelihat apa yang telah dilakukan oleh keduanya hingga merekasemua merasa sangat heran. Akhirnya mereka mengetahui bahwaorang yang dalam keadaan tidak sadar, rasa takutnya berkurang.Sejak itu para malaikat memohonkan ampun buat penduduk bumi.

Sehubungan dengan kisah tersebut diturunkanlah ayat berikut,yaitu firman-Nya: Dan malaikat-malaikat bertasbih serta memujiTuhan-Nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada dibumi. (Asy-Syura: 5)

Lalu dikatakan kepada keduanya, "Pilihlah oleh kamu berduaazab dunia atau azab akhirat." Keduanya berkata, "Adapun azabdunia, sesungguhnya ia ada masa akhirnya dan berhenti,sedangkan azab akhirat tidak ada putus-putusnya." Keduanyamemilih azab di dunia, lalu keduanya diazab di negeri Babil.

Asar ini diriwayatkan pula secara panjang lebar oleh Imam Hakimdi dalam kitab Mustadrak-nya melalui Abu Zakaria Al-Anbari, dariMuhammad ibnu Abdus Salam, dari Ishaq ibnu Rahawaih, dariHakkam ibnu Salam Ar-Razi (dia seorang yang siqah), dari AbuJa'far Ar-Razi dengan lafaz yang sama. Kemudian Imam Hakimmengatakan bahwa asar ini sahih sanadnya, hanya keduanya(Imam Bukhari dan Imam Muslim) tidak mengetengahkannya. Asarini merupakan riwayat yang lebih dekat kepada kebenaran dalammasalah Zahrah ini.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Muslim, telahmenceritakan kepada kami Al-Qasim ibnul Fadl Al-Hazza'i, telahmenceritakan kepada kami Yazid (yakni Al-Farisi), dari Ibnu Abbasyang menceritakan asar berikut:

Page 885: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Bahwa penduduk langit dunia memandang kepada pendudukbumi, maka penduduk langit (para malaikat) melihat mereka seringmengerjakan kemaksiatan-kemaksiatan. Lalu para malaikat berkata,"Wahai Tuhan kami, penduduk bumi gemar mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat." Allah Swt. berfirman, "Kalian selalu bersama-Ku, sedangkan mereka dalam keadaan tidak dapat melihat Aku."Lalu dikatakan kepada para malaikat, "Pilihlah dari kalian tigamalaikat," maka mereka memilih tiga malaikat dari kalangan merekauntuk turun ke bumi dengan syarat hendaknya mereka memutuskanperkara-perkara di antara manusia penduduk bumi. Allahmenjadikan dalam diri mereka syahwat seperti yang ada padamanusia. Mereka diperintahkan agar jangan minum khamr, janganmembunuh jiwa, jangan berzina, dan jangan sujud kepada berhala.Akan tetapi, salah satu dari ketiga malaikat itu mengundurkan diri,hingga akhirnya hanya tinggal dua malaikat saja yang diturunkan kebumi.

Keduanya kedatangan seorang wanita yang paling cantik dimasanya, namanya Manahiyah. Keduanya sama-sama jatuh cintakepada wanita itu. Kemudian keduanya mendatangi rumah wanitatersebut, lalu berkumpul di dalam rumahnya, dan akhirnya keduanyamenginginkan wanita itu. Maka wanita itu berkata kepada keduanya,"Aku tidak mau melayani kalian sebelum kalian minum khamrku,membunuh anak tetanggaku, dan sujud kepada berhalaku."

Keduanya berkata, "Kami tidak akan sujud." Kemudian keduanyaminum khamr. Akhirnya keduanya melakukan pembunuhan dansujud kepada berhala itu. Maka semua penduduk langit (paramalaikat) melihat perbuatan keduanya itu.

Selanjutnya si wanita itu berkata kepada keduanya, "Ceritakanlahkepadaku mantera-mantera yang bila kalian baca, maka kaliandapat terbang." Keduanya menceritakan mantera-mantera tersebut

Page 886: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepadanya, akhirnya ia terbang. Setelah ia terbang, maka ia dikutukmenjadi bara api, yaitu menjadi bintang Zahrah (Venus). Sedangkankepada kedua malaikat tersebut diutus Nabi Sulaiman ibnu Daud,lalu Nabi Sulaiman menceritakan kepadanya apa yang diperintahkanoleh Allah kepadanya; keduanya disuruh memilih antara siksa didunia atau siksa di akhirat Ternyata keduanya memilih siksa didunia, maka keduanya digantungkan di antara langit dan bumi.

Di dalam konteks riwayat ini terdapat banyak tambahan.keanehan, dan hal-hal yang tidak masuk akal.

Abdur Razzaq mengatakan, Ma'mar pernah menceritakan bahwaQatadah dan Az-Zuhri pernah menceritakan kisah berikut dariUbaidillah bin Abdullah sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Danapa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil, yaituHarut dan Marut. (Al-Baqarah: 102)

Keduanya adalah dari kalangan para malaikat, mereka diturunkanke bumi untuk memutuskan hukum di antara manusia. Demikian itukarena pada mulanya para malaikat memperolok-olokkan parahakim dari kalangan Bani Adam. (Setelah keduanya menjadi hakimdi antara manusia), maka datanglah seorang wanita kepadakeduanya untuk meminta peradilan, tetapi keduanya berbuat zalimterhadapnya. Setelah itu keduanya pergi naik ke langit, tetapiternyata keduanya tidak dapat terbang lagi, seakan-akan adapenghalangnya. Kemudian keduanya disuruh memilih antara azab didunia atau azab di akhirat. Maka keduanya memilih azab di dunia.

Ma'mar mengatakan bahwa Qatadah berkata, "Kedua malaikattersebut mengajarkan ilmu sihir kepada manusia, maka disyaratkanbagi keduanya tidak boleh mengajarkan ilmu sihir kepada seseorangsebelum keduanya mengatakan kepada orang tersebut,'Sesungguhnya kami hanyalah cobaan, maka janganlah kamuberbuat kekufuran'."

Page 887: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi yang mengatakan bahwa padaawalnya perkara yang dialami oleh Harut dan Marut adalah,keduanya mencela penduduk bumi karena keputusan-keputusanhukum yang mereka laksanakan. Dikatakan kepada keduanya,"Sesungguhnya Aku memberikan sepuluh macam syahwat kepadaBani Adam. Karena syahwat itulah mereka berbuat durhaka kepada-Ku." Harut dan Marut berkata, "Wahai Tuhan kami, seandainyaEngkau memberikan kepada kami nafsu-nafsu syahwat tersebut,lalu kami turun ke bumi, niscaya kami akan menghukumi merekadengan cara yang adil." Maka Allah berfirman kepada keduanya,"Sekarang turunlah kamu berdua ke bumi, sesungguhnya Aku telahmemberimu kesepuluh nafsu syahwat tersebut, dan putuskanlahhukum di antara manusia!"

Keduanya turun di negeri Babil, yaitu di Dainawan. Lalu keduanyamenjalankan hukum peradilan, dan apabila sore hari keduanyakembali naik ke langit. Apabila pagi hari, keduanya turun untukmelaksanakan tugasnya. Keduanya terus dalam keadaan demikianselama beberapa masa, hingga datanglah kepada keduanyaseorang wanita yang mengadukan masalah suaminya. Keduanyatertarik oleh kecantikan wanita itu, nama wanita tersebut menurutbahasa Arab adalah Zahrah, menurut bahasa Nabat Baidakhat,sedangkan menurut bahasa Persia disebut Anahid.

Salah seorang dari kedua malaikat berkata kepada yang lainnya,"Sesungguhnya wanita ini benar-benar memikat hatiku." Malaikatyang lain berkata, "Sesungguhnya aku pun bermaksud mengatakanhal yang sama kepadamu, tetapi aku merasa malu." Maka malaikatpertama berkata, "Bagaimanakah pendapatmu jika aku kemukakankepadanya kemauan kita terhadap dirinya?" Malaikat yang keduamenjawab, "Setuju." Malaikat pertama bertanya, "Akan tetapi,bagaimana dengan azab Allah?" Malaikat yang kedua menjawab,"Sesungguhnya kita berharap akan rahmat (ampunan) Allah."

Page 888: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ketika wanita itu datang kepada keduanya mengadukan perkarasuaminya, maka dikemukakan kepada si wanita tersebut maksuddan keinginan keduanya terhadap diri si wanita itu. Tetapi wanita itumenjawab, "Tidak, sebelum kamu berdua memutuskan perkarasuamiku untuk kemenangan diriku." Lalu keduanya memutuskanperkara untuk kemenangan si wanita atas suaminya, kemudianwanita itu menjanjikan kepada kedua malaikat tersebut bahwadirinya akan datang menemui keduanya di suatu tempat yang sepi diantara tempat-tempat yang tak berpenghuni.

Lalu keduanya datang ke tempat tersebut memenuhi janji wanitaitu. Tetapi ketika keduanya hendak melampiaskan keinginannya, siwanita berkata, "Aku tidak akan memenuhi keinginanmu sebelumkamu berdua menceritakan kepadaku mantera yang menyebabkankamu berdua dapat terbang naik ke langit, juga mantera yangmenyebabkan kamu dapat turun darinya." Lalu keduanyamenceritakan mantera tersebut kepada si wanita. Wanita itumembacanya, lalu ia dapat terbang ke langit. Akan tetapi, Allahmembuatnya lupa kepada mantera yang menyebabkan dia dapatturun. Maka ia tetap berada di tempatnya, dan Allah mengutuknyamenjadi bintang.

Tersebutlah bahwa apabila Abdullah ibnu Umar melihat bintangtersebut, dia melaknatnya dan mengatakan, "Bintang inilah yangtelah memfitnah Harut dan Marut."

Sedangkan yang dialami oleh kedua malaikat tersebut adalah:Ketika sore hari keduanya hendak naik ke langit, tetapi ternyatakeduanya tidak mampu melakukannya, hingga keduanya merasakanbahwa dirinya pasti binasa. Maka keduanya disuruh memilih antaraazab di dunia atau azab di akhirat. Keduanya memilih azab di dunia,lalu keduanya digantung di negeri Babil; dan sejak itu keduanya

Page 889: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menceritakan kepada orang-orang tentang perkataan yang telahdiucapkan oleh si wanita tersebut, yakni ilmu sihir.

Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari Mujahid, bahwa perihal yangdialami oleh Harut dan Marut pada mulanya ialah karena paramalaikat merasa heran dengan perbuatan zalim yang dilakukan olehBani Adam, padahal rasul-rasul dan kitab-kitab serta keterangan-keterangan (mukjizat-mukjizat) telah didatangkan kepada mereka.Maka Allah berfirman kepada mereka, "Pilihlah dari kalian duamalaikat, Aku akan menurunkan keduanya guna memutuskanperadilan di muka bumi." Lalu mereka mengadakan pilihan di antarasesama mereka, ternyata Harut dan Marut tidak menolak.

Ketika menurunkan keduanya ke bumi, Allah berfirman kepadakeduanya, "Kalian berdua merasa heran terhadap Bani Adam ataskezaliman dan kedurhakaan mereka, padahal mereka telahdidatangi oleh para rasul dan kitab-kitab dari suatu masa ke masayang lain. Sesungguhnya kini antara Aku dan kamu berdua tidak adaseorang rasul pun. Maka lakukanlah demikian dan demikian, danserukanlah demikian dan demikian." Allah memberikan kepadanyabeberapa perintah dan beberapa larangan, dan keduanya turundengan membawa misi tersebut.

Tiada seorang pun yang lebih taat kepada Allah daripadakeduanya, keduanya memutuskan hukum (di antara manusia)dengan keputusan yang adil. Keduanya melakukan tugasperadilannya di siang hari di antara Bani Adam; dan apabila petanghari, "keduanya naik ke Langit dan bergabung bersama malaikatlainnya. Keduanya turun kembali ke bumi pada pagi harinya, lalumemutuskan peradilan dengan cara yang adil.

Hal tersebut berlangsung pada keduanya hingga diturunkankepada keduanya Zahrah dalam rupa seorang wanita yang palingcantik. Ia datang mengadukan perkara suaminya, lalu keduanya

Page 890: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

memutuskan peradilan untuk kekalahan pihak si wanita tersebut.Ketika wanita itu bangkit hendak pergi, maka masing-masing darikedua malaikat tersebut merasakan sesuatu pada dirinya terhadapdiri si wanita itu. Maka salah seorang berkata kepada temannya,"Apakah engkau merasakan hal yang sama seperti yang akurasakan sekarang?" Temannya menjawab, "Ya." Maka keduanyamengirimkan utusan kepada si wanita untuk menyampaikan pesankeduanya, bahwa hendaknya si wanita tersebut datang lagi dankeduanya akan memutuskan peradilan untuk kemenangannya.

Ketika wanita itu kembali kepada keduanya, merekamengutarakan hasratnya kepada wanita itu dan memutuskanperadilan untuk kemenangan si wanita. Maka keduanyamendatanginya dan membuka aurat keduanya. Sesungguhnya auratkeduanya ada pada napas keduanya, dan syahwat keduanya sertakelezatannya terhadap wanita tidak sama dengan yang ada padaBani Adam. Setelah keduanya sampai pada tahap tersebut danmenghalalkan perbuatan yang haram serta terjerat ke dalam fitnahwanita tersebut, maka wanita itu —yakni Zahrah— terbang dankembali ke tempatnya semula.

Pada sore harinya ketika keduanya hendak naik, tiba-tibakeduanya dilarang untuk naik, dan kedua sayapnya tidak mau lagimembawanya terbang. Lalu keduanya meminta tolong kepadaseorang lelaki dari kalangan Bani Adam. Keduanya datangkepadanya dan mengatakan, "Berdoalah kepada Tuhanmu buatkami." Si lelaki (nabi) menjawab, "Mana mungkin penduduk bumimemohon syafaat buat penduduk langit?'" Keduanya berkata, "Kamipernah mendengar beritamu yang disebutkan oleh Tuhanmu dengansebutan yang baik di langit."

Kemudian si lelaki itu menjanjikan kepadanya suatu janji di suatuhari yang pada hari itu dia mendoakan buat keduanya. Si lelaki itu

Page 891: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berdoa untuk keduanya dan diperkenankan baginya, makakeduanya disuruh memilih antara azab di dunia atau azab di akhirat.Masing-masing memandang kepada temannya dan berkata,"Tahukah kamu bahwa gelombang-gelombang azab Allah di akhiratdemikian dan demikian dalam keadaan kekal dan abadi, sedangkanazab di dunia yang seperti itu hanya sembilan kali." Keduanyadiperintahkan agar tinggal di Babil, lalu di tempat itulah keduanyadiazab. Diduga bahwa keduanya digantung dengan rantai besidalam keadaan terbalik, sedangkan kedua sayapnya digerak-gerakkannya.

Sehubungan dengan kisah Harut dan Marut ini sejumlah tabi'intelah mengetengahkan riwayatnya, misalnya Mujahid, As-Saddi, Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, -Abul Aliyah, Az-Zuhri, Ar-Rabi' ibnu Anas,Muqatil ibnu Hayyan, dan lain-lainnya. Ulama ahli tafsir dari kalanganMufassirin terdahulu dan yang kemudian mengetengahkannya pula,tetapi pada kesimpulannya semuanya itu merujuk kepada kisah-kisah dari Bani Israil dalam semua rinciannya, mengingat tiada suatuhadis yang marfu' lagi sahih mengenainya yang muttasil(berhubungan) kepada Nabi Saw. yang tidak pernah berbicara daridirinya sendiri melainkan dari wahyu yang diturunkan kepadanya.

Sedangkan pengertian lahiriah dari konteks yang disajikan olehAl-Qur'an adalah garis besar dari kisah tersebut tanpa rincian dantanpa pembahasan panjang lebar. Maka kewajiban kita hanyaberiman dengan semua yang disebut oleh Al-Qur'an menurut apayang dikehendaki oleh Allah Swt., karena hanya Dialah Yang MahaMengetahui hal yang sebenarnya.

Akan tetapi, sehubungan dengan kisah ini terdapat sebuah asaryang garib dengan rangkaian kisah yang aneh, sengaja kamimengetengahkannya dalam pembahasan ini untuk dijadikan sebagaiperingatan. Imam Abu Ja'far ibnu Jarir rahimahullah menceritakan,

Page 892: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Sulaiman, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadakami Ibnu Abuz Zanad, telah menceritakan kepadaku Hisyam ibnuUrwah, dari ayahnya, dari Siti Aisyah r.a. (istri Nabi Saw.) yangmenceritakan asar berikut:

Pernah ada seorang wanita dari Daumatul Jandal datangkepadaku ingin bersua dengan Rasulullah Saw. Hal itu terjadi dalamwaktu yang tidak begitu lama setelah Rasulullah Saw. wafat. Diabermaksud bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang beberapa halyang telah memasuki dirinya, berupa ilmu sihir; tetapi dia tidakmengamalkannya. Maka Siti Aisyah berkata kepada Urwah, "Haikeponakanku." Kulihat wanita itu menangis ketika dia mengetahuibahwa Rasulullah Saw. telah wafat, yang mana keberadaanRasulullah Saw. merupakan harapan bagi kesembuhannya. Diaterus menangis hingga aku benar-benar merasa kasihankepadanya. Wanita itu berkata, "Sesungguhnya aku merasakhawatir bila aku menjadi orang yang binasa. Pada mulanya akumempunyai suami, lalu suamiku pergi meninggalkanku. Kemudiandatanglah seorang nenek-nenek memasuki rumahku, maka akumengadukan penderitaanku kepadanya. Nenek itu berkata, 'Jikakamu mau melakukan apa yang kuperintahkan kepadamu, makaaku dapat membuat suamimu datang kepadamu.'

Ketika hari telah malam, nenek tersebut datang kepadakumembawa dua ekor anjing hitam yang besar. Dia menaiki salahsatunya, sedangkan aku menaiki yang lainnya. Herannya dalamwaktu yang sebentar kami telah berada di negeri Babil, dan tiba-tibakami bersua dengan dua orang lelaki yang kedua kakinya dalamkeadaan tergantung ke atas. Lalu keduanya berkata, 'Apakahgerangan yang mendorongmu datang kemari?' Aku menjawab,'Kami datang untuk belajar ilmu sihir.' Keduanya berkata,'Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu. Sebab itu, janganlah

Page 893: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kamu kafir, maka kembalilah kamu.' Aku menolak dan berkata,'Tidak.' Keduanya berkata, 'Kalau demikian, pergilah kamu ketempat pemanggangan roti itu, lalu kencingilah.'

Aku berangkat (menuju ke tempat pemanggangan roti itu), tetapiaku merasa takut dan tidak jadi melakukannya, lalu aku kembalikepada keduanya. Keduanya berkata, 'Apakah engkau telahmelakukannya?' Aku menjawab (dengan pura-pura), 'Ya.' Keduanyabertanya, 'Apakah engkau melihat sesuatu?' Aku menjawab, 'Akutidak melihat sesuatu pun." Keduanya berkata, 'Kamu masih belummelakukannya, sekarang kembalilah ke negerimu dan janganlahkamu kufur.'

Aku merasa ragu dan bimbang. Akhirnya aku menolak, tidak maukembali. Maka keduanya berkata, 'Pergilah kamu ke pemangganganroti itu dan kencingilah.' Aku pergi ke pemanggangan roti itu, tetapibulu kudukku berdiri dan aku merasa takut. Maka aku kembali lagikepada keduanya, dan aku katakan bahwa aku telah melakukannya.Keduanya bertanya, 'Apakah yang kamu lihat?' Aku menjawab, 'Akutidak melihat sesuatu pun.' Keduanya menjawab, 'Kamu dusta,kamu masih belum melakukannya. Sekarang kembalilah kenegerimu dan janganlah kamu berbuat kufur, karena sesungguhnyakamu sedang berada di puncak urusanmu.'

Aku merasa bimbang, dan akhirnya aku menolak, tidak maukembali. Lalu keduanya berkata, 'Pergilah kamu ke pemangganganroti itu dan kencingilah.' Maka aku pergi ke tempat pemangganganroti tersebut, lalu aku kencing di situ. Aku melihat seekor kuda yangmemakai tutup kepala dari besi keluar dari diriku, dan kuda ituterbang ke langit hingga tak tampak lagi olehku.

Kemudian aku datang kepada keduanya, dan kukatakan bahwaaku telah melakukan perintahnya. Maka keduanya bertanya,'Apakah yang kamu lihat?' Aku menjawab, 'Aku melihat seekor kuda

Page 894: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang kepalanya ditutupi keluar dari diriku, lalu terbang ke langithingga aku tidak melihatnya lagi.' Keduanya menjawab, 'Kamubenar, kuda tersebut ibarat imanmu yang keluar dari dirimu.Sekarang pergilah kamu.'

Lalu aku berkata kepada nenek-nenek yang menemaniku itu,'Demi Allah, aku tidak mengetahui sesuatu pun dan keduanya tidakmengajarkan sesuatu pun kepadaku.' Nenek itu berkata, 'Tidak.Bahkan apa yang kamu inginkan niscaya akan terjadi. Sekarangambillah bibit gandum ini, lalu semaikanlah!' Lalu aku menanam bibitgandum itu dan kukatakan, 'Tumbuhlah!' Maka tumbuhlah ia menjadipohon gandum yang sudah masak. Aku berkata lagi, 'Panenlahkamu!' Maka tanaman gandum itu panen dengan sendirinya.Kemudian kukatakan, 'Pisahkanlah biji-bijianmu!' Maka biji-bijinyamemisah dengan sendirinya. Kemudian kukatakan kepadanya,'Keringlah kamu!' Maka keringlah ia dengan sendirinya. Kukatakankepadanya, 'Jadilah kamu tepung!' Maka ia menjadi tepung dengansendirinya. Lalu kukatakan pula, 'Jadi rotilah kamu!' Maka ia menjadiroti. Ketika aku melihat bahwa tidak sekali-kali diriku menginginkansesuatu melainkan pasti terjadi, maka aku merasa menyesal dankecewa."

Wanita itu berkata, "Demi Allah, wahai Ummul Mu’minin, akubelum melakukan sesuatu pun dan aku tidak akan mengerjakannyaselama-lamanya."

Asar ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim, dari Ar-Rabi' ibnuSalman dengan lafaz yang sama secara panjang lebar seperti asaryang baru diuraikan tadi. Tetapi di dalam riwayatnya kali ini sesudahucapan wanita itu, "Aku tidak akan mengerjakannya untuk selama-lamanya," ditambahkan hal seperti berikut:

Maka aku (Siti Aisyah) bertanya kepada para sahabat RasulullahSaw. yang saat itu mereka baru ditinggalkan oleh Rasulullah Saw.,

Page 895: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan jumlah mereka cukup banyak. Tetapi ternyata mereka tidakmengetahui apa yang harus mereka katakan terhadap wanitatersebut, semuanya merasa takut dan khawatir menyampaikanfatwa kepadanya dengan fatwa yang belum diketahui mereka.Hanya saja Ibnu Abbas atau salah seorang sahabat yang ada ditempat tersebut mengatakan, "Seandainya kedua ibu bapakmumasih hidup atau salah seorang darinya masih hidup."

Hisyam mengatakan, "Seandainya wanita itu datang kepadakami, niscaya kami akan memberikan fatwa kepadanya denganjaminan." Ibnu Abuz Zanad mengatakan bahwa Hisyam berkata,"Sesungguhnya mereka (para sahabat) adalah orang-orang ahliwara' dan takut kepada Allah." Kemudian Hisyam mengatakan,"Seandainya datang kepada kami wanita yang semisal dengannyahari ini, niscaya dia akan menjumpai kebodohanku yangmengategorikan diriku ke dalam orang-orang yang bodoh lagimemaksakan diri tanpa ilmu." Sanad asar ini berpredikat jayyidsampai kepada Siti Aisyah r.a.

Asar ini dijadikan dalil oleh orang yang berpendapat bahwa ilmusihir itu mempunyai kemampuan untuk membalikkan benda-bendadari keadaan yang sebenarnya, karena wanita tersebutmenyemaikan benih, lalu tanamannya menjadi masak denganseketika. Sedangkan menurut yang lainnya, ilmu sihir tidakmempunyai kemampuan untuk itu selain hanya sekadarmembalikkan kenyataan melalui imajinasi, sebagaimana yangdisebutkan di dalam firman-Nya:

سحروا أعین الناس واسترهبوهم وجاؤ بسحر عظیم

Mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itutakut, serta mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Al-

Page 896: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

A'raf: 116)

یخیل إلیه من سحرهم أنها تسعى

Terbayang di mata Musa karena pengaruh sihir mereka seakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat itu merayap cepat. (Thaha: 66)

Asar ini menurut As-Saddi dan lain-lainnya merupakan dalil yangmenunjukkan bahwa Babil yang disebut di dalam Al-Qur'an adalahBabil yang ada di negeri Irak, bukan yang ada di Dainawan.

Asar lain yang memperkuat pendapat bahwa yang dimaksudadalah Babil negeri Irak ialah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hatim.Disebut bahwa telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain,telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telahmenceritakan kepadaku Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadakuIbnu Luhai'ah dan Yahya ibnu Azar, dari Ammar ibnu Sa'd Al-Muradi,dari Abu Saleh Al-Gifari, bahwa Ali r.a. pernah lewat di negeri Babildalam suatu perjalanannya. Kemudian datang kepadanya juru azanyang akan mengumandangkan azan salat Asar, tetapi Ali diam saja.Tatkala ia keluar dari Babil, maka ia memerintahkan kepada juruazan tadi untuk mengumandangkan azannya, lalu didirikanlah salatAsar. Setelah selesai dari salatnya, ia berkata:

إن حبیبي صلى االله علیه وسلم نهاني أن أصلي بأرض المقبرةونهاني أن أصلي ببابل فإنها ملعونة

Sesungguhnya kekasihku (Nabi Muhammad Saw.) telahmelarangku melakukan salat di kuburan dan melarangku pula

Page 897: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

melakukan salat di Babil, karena sesungguhnya kota Babil itu adalahkota yang terkutuk.

ثني ثنا ابن وهب، حد ثنا سلیمان بن داود، حد قال أبو داود: حد، عن أبي ار بن سعد المرادي ابن لهیعة ویحیى بن أزهر، عن عمنه : أن علیا مر ببابل، وهو یسیر، فجاءه المؤذن یؤذ صالح الغفاريا فرغ لاة فلم ا برز منها أمر المؤذن فأقام الص بصلاة العصر، فلمقال: إن حبیبي صلى االله علیه وسلم نهاني أن أصلي في المقبرة،ونهاني أن أصلي بأرض بابل، فإنها ملعونة.

Imam Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kamiSulaiman ibnu Daud, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahbdan Yahya ibnu Azar, dari Ammar ibnu Sa'd Al-Muradi, dari AbuSaleh Al-Gifari, bahwa Khalifah Ali r.a. pernah melewati kota Babildalam suatu perjalanannya. Maka datanglah kepadanya juru azanyang memberitahukan bahwa waktu asar telah masuk. Ketika iatelah keluar dari kota Babil, maka ia memerintahkan kepada juruazan untuk mengiqamahkan salat. Setelah selesai dari salatnya iamengatakan: Sesungguhnya kekasihku (Rasulullah Saw.) telahmelarangku melakukan salat di kuburan, dan beliau telahmelarangku pula melakukan salat di Babil, karena sesungguhnyakota Babil itu adalah kota yang terkutuk.

ثنا ابن وهب، أخبرني یحیى بن أزهر ثنا أحمد بن صالح: حد حد، عن اد، عن أبي صالح الغفاري اج بن شد وابن لهیعة، عن الحج

Page 898: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا "خرج" مكان ، بمعنى حدیث سلیمان بن داود، قال: فلم علي"برز"

Abu Daud mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb,telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Azar dan Ibnu Luhai'ah,dari Hajjaj ibnu Syaddad, dari Abu Saleh Al-Gifari, dari sahabat Ali.Hadis yang diketengahkannya kali ini semakna dengan hadisSulaiman ibnu Daud. Disebutkan di dalamnya, "Tatkala ia keluar dariBabil, maka ia menampakkan dirinya (menyerukan kepada kaum)."

Hadis ini berpredikat hasan menurut Imam Abu Daud, karena iameriwayatkannya dan tidak memberinya penilaian; berarti ia setuju.

Di dalam asar ini terkandung hukum fiqih yang menyimpulkanbahwa makruh melakukan salat di negeri Babil, sebagaimanamakruh pula melakukannya di negeri kaum Samud; karena adalarangan dari Rasulullah Saw. yang memerintahkan tidak bolehmemasuki negeri kaum Samud kecuali bila mereka sambil menangis(ketika memasukinya).

Menurut ahli ilmu geografi, Babil adalah salah satu daerahbawahan negeri Irak. Jarak antara Babil sampai kepada laut yangada di sebelah baratnya —yang dikenal dengan nama Auqiyanius—diperkirakan tujuh puluh derajat garis lintangnya, sedangkan garisbujurnya diperkirakan tiga puluh dua derajat.

**************

Firman Allah Swt.:

Page 899: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وما یعلمان من أحد حتى یقولا إنما نحن فتنة فلا تكفر}

sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepadaseorang pun sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyacobaan (bagimu). Sebab itu, janganlah kamu kafir." (Al-Baqarah:102)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariQais ibnu Abbad, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa apabilaada seseorang yang datang kepada keduanya (Harut dan Marut)dengan maksud mau belajar ilmu sihir, maka keduanya melarangnyadengan larangan yang keras dan mengatakan kepadanya,"Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu. Karena itu, janganlahkamu kafir." Demikian itu karena keduanya mengetahui kebaikan,keburukan, kekufur-an, dan iman. Keduanya mengetahui bahwailmu sihir merupakan suatu kekufuran.

Apabila orang yang datang itu membandel, tidak mau mengikutinasihat keduanya, maka keduanya memerintahkan kepadanya agarmendatangi tempat anu dan tempat anu. Apabila orang tersebutmendatangi tempat yang ditunjukkan oleh keduanya, maka ia akanbersua dengan setan, lalu setan akan mengajarinya ilmu sihir;apabila ia telah mempelajarinya, maka keluarlah nur (iman) daridirinya, lalu ia memandang ke arah nur yang terang di langit itu danmengatakan, "Aduhai, aku sangat menyesal. Celakalah diriku ini,apa yang harus kuperbuat."

Dari Al-Hasan Al-Basri, disebutkan bahwa ia mengatakan dalamtafsir ayat ini, "Memang benar, kedua malaikat itu menurunkan ilmusihir untuk mengajarkannya kepada orang-orang yang dikehendakioleh Allah mendapat cobaan ini. Maka Allah mengambil janji darikeduanya, bahwa janganlah keduanya mengajarkannya kepada

Page 900: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seorang pun sebelum keduanya mengatakan, 'Sesungguhnya kamiadalah cobaan bagimu. Karena itu, janganlah kamu kafir'."Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.

Qatadah mengatakan bahwa Allah Swt. telah mengambil janji darikeduanya, bahwa keduanya tidak boleh mengajarkan kepadaseorang pun sebelum keduanya mengatakan kepada orangtersebut, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan," yakni sedangmengalami cobaan, "Karena itu, janganlah kamu kafir."

As-Saddi mengatakan, apabila ada seorang manusia datangkepada keduanya dengan maksud belajar ilmu sihir, terlebih dahulukeduanya menasihatinya dan mengatakan kepadanya, "Janganlahkamu kafir, sesungguhnya kami adalah cobaan bagimu." Apabilaorang tersebut membandel, maka keduanya mengatakankepadanya, "Datanglah kamu ke tempat abu anu, lalu kencinglahpadanya." Apabila orang tersebut kencing padanya, maka keluarlahnur dari dirinya, lalu terbang ke langit hingga tak tampak lagi. Nurtersebut merupakan iman, dan datanglah sesuatu merupakan asap,lalu asap itu memasuki telinganya dan semua lubang yang ada padatubuhnya; hal tersebut merupakan murka Allah. Apabila orangtersebut menceritakan apa yang telah dialaminya kepada keduanya,barulah keduanya mengajarkan ilmu sihir. Hal yang demikian itulahyang disebutkan di dalam firman-Nya: sedangkan keduanya tidakmengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu). Karena itu, janganlahkamu kafir." (Al-Baqarah: 102), hingga akhir ayat.

Sunaid meriwayatkan dari Hajjaj, dari Ibnu Juraij, sehubungandengan takwil ayat ini, "Tiada seorang pun yang berani mengerjakansihir melainkan hanya orang kafir." Arti Fitnah ialah ujian dancobaan, seperti yang dikatakan oleh seorang penyair:

Page 901: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا طویلا ان شر وقد فتن الناس في دینهم ... وخلى ابن عف

Dan sesungguhnya manusia itu mengalami cobaan dalam agamamereka, dan Ibnu Affan telah mengakibatkan keburukan yang

panjang (akibatnya).

Demikian pula pengertian yang terkandung di dalam firman AllahSwt. ketika menceritakan kisah Nabi Musa a.s. Allah berfirman:

إن هي إلا فتنتك

Itu hanyalah cobaan dari Engkau. (Al-A'raf: 155)

Maksudnya, ujian dan cobaan dari Engkau. Dalam firmanselanjutnya disebutkan:

تضل بها من تشاء وتهدي من تشاء

Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkaukehendaki, dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkaukehendaki. (Al-A'raf: 155)

Sebagian ulama menyimpulkan dalil ayat ini (yakni Al-Baqarah:102), bahwa kafirlah orang yang belajar ilmu sihir. Ia memperkuatdalilnya ini dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-HafizAbu Bakar Al-Bazzar:

ثنا أبو معاویة، عن الأعمش، عن د بن المثنى، حد ثنا محم حدإبراهیم، عن همام، عن عبد االله، قال: من أتى كاهنا أو ساحرا

Page 902: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

د صلى االله علیه قه بما یقول، فقد كفر بما أنزل على محم فصدوسلم.

bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnulMusanna, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Hammam, dari Abdullah yangmengatakan: Barang siapa yang mendatangi tukang tenung (dukun)atau tukang sihir, lalu ia percaya kepada apa yang dikatakannya,maka sesungguhnya dia telah kafir terhadap apa yang diturunkankepada Muhammad Saw.

Sanad riwayat ini sahih dan mempunyai syawahid lain yangmemperkuatnya.

***********

Firman Allah Swt:

قون به بین المرء وزوجه} {فیتعلمون منهما ما یفر

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yangdengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seseorang(suami) dengan istrinya. (Al-Baqarah: 102)

Yakni orang-orang belajar sejenis ilmu sihir dari Harut dan Marut,yang kegunaannya dapat menimbulkan berbagai macam perbuatantereela; hingga sesungguhnya ilmu sihir ini benar-benar dapatmemisahkan sepasang suami istri, sekalipun pada awalnyakeduanya sangat harmonis dan rukun. Hal seperti ini merupakanperbuatan setan, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam kitab sahihnya:

Page 903: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

من حدیث الأعمش، عن أبي سفیان طلحة بن نافع، عن جابربن عبد االله، رضي االله عنه عن النبي صلى االله علیه وسلم، قال:یطان لیضع عرشه على الماء، ثم یبعث سرایاه في الناس، "إن الشفأقربهم عنده منزلة أعظمهم عنده فتنة، یجيء أحدهم فیقول: مازلت بفلان حتى تركته وهو یقول كذا وكذا. فیقول إبلیس: لا وااللهقت بینه ما صنعت شیئا. ویجيء أحدهم فیقول: ما تركته حتى فربه ویدنیه ویلتزمه، ویقول: نعم أنت وبین أهله قال: فیقر

melalui hadis Al-A'masy, dari Abu Sufyan, dari Talhah ibnu Nafi’,dari Jabir ibnu Abdullah r.a., dari Nabi Saw. Nabi Saw. pernahbersabda: Sesungguhnya iblis itu meletakkan singgasananya di atasair, lalu mengirimkan bala tentaranya kepada umat manusia; makasetan yang paling besar fitnahnya terhadap umat manusia akanmemperoleh kedudukan yang terdekat di sisi iblis. Salah satu darimereka datang, lalu mengatakan, "Aku terus-menerus menggoda siFulan, hingga ketika aku tinggalkan dia telah mengerjakan anu dananu." Iblis menjawab, "Tidak, demi Allah, kamu masih belummelakukan sesuatu (yakni belum berhasil)." Lalu datang lagi yanglainnya dan mengatakan, "Aku tidak beranjak darinya sebelum akudapat memisahkan antara dia dan istrinya." Maka iblis memberinyakedudukan yang tinggi dan dekat dengannya serta selalubersamanya seraya berkata, "Kamu benar."

Penyebab yang memisahkan sepasang suami istri ialah imajinasiyang disusupkan oleh setan kepada salah seorang dari suami atauistri hingga ia memandang teman hidupnya itu seakan-akan burukpenampilan atau buruk pekertinya atau lain sebagainya, atau

Page 904: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

seakan-akan ruwet, atau marah bila memandangnya, atau lainsebagainya yang menyebabkan terjadinya perpisahan.

Lafaz al-mar-u dalam ayat ini berarti suami, sedangkan bentukta-nis-nya adalah imra-atun (istri). Kedua lafaz ini dapatdiungkapkan dalam bentuk tasniyah, tetapi tidak dapat diungkapkandalam bentuk jamak.

**********

Firman Allah Swt:

ین به من أحد إلا بإذن االله} {وما هم بضار

Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengansihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. (Al-Baqarah:102)

Menurut Sufyan As-Sauri, makna bi-iznillah ialah dengankeputusan Allah. Sedangkan menurut Muhammad ibnu Ishaq artinya"kecuali bila Allah membiarkan antara si tukang sihir dengan apayang dikehendakinya."

Al-Hasan Al-Basri sehubungan dengan takwil ayat inimengatakan, "Memang benar. Siapa yang dikehendaki oleh Allahdapat dipengaruhi oleh sihir itu, niscaya ilmu sihir dapatmencelakakannya. Barang siapa yang tidak dikehendaki oleh Allah,maka ilmu sihir tidak akan dapat mencelakakannya." Para ahli sihirtidak dapat menimpakan mudarat (kecelakaan) kepada seorang punkecuali dengan izin Allah, seperti yang telah dijelaskan di dalam ayatini. Akan tetapi, menurut suatu riwayat yang juga dari Al-Hasan Al-Basri, sihir tidak dapat meniupkan mudarat kecuali terhadap orangyang mengerjakan ilmu sihir.

Page 905: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

***********

Firman Allah Swt.:

هم ولا ینفعهم} {ویتعلمون ما یضر

Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudaratkepadanya dan tidak memberi manfaat. (Al-Baqarah: 102)

Yakni memberikan mudarat pada agama mereka dan tidakmemberi manfaat yang sebanding dengan mudaratnya.

{ولقد علموا لمن اشتراه ما له في الآخرة من خلاق}

Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapayang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginyakeuntungan di akhirat. (Al-Baqarah: 102)

Yaitu sesungguhnya orang-orang Yahudi yang berpaling darimengikuti Rasul Saw. dan menggantikannya dengan mengikuti ilmusihir, mereka telah mengetahui bahwa di akhirat kelak dia tidakmemperoleh keuntungan. Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan As-Saddi, makna khalaq ialah bagian.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah, bahwatakwil ayat ini ialah: "Tiadalah baginya di akhirat nanti suatuperhatian pun dari Allah Swt." Menurut Al-Hasan, kata AbdurRazzaq artinya tiadalah baginya agama.

Sa'd meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan maknaayat ini, bahwa sesungguhnya ahli kitab itu telah mengetahui

Page 906: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

(meyakini) janji Allah yang telah ditetapkan atas diri mereka, bahwaseorang penyihir itu tiadalah baginya keuntungan di akhirat.

***********

Firman Allah Swt.:

{ولبئس ما شروا به أنفسهم لو كانوا یعلمون* ولو أنهم آمنواواتقوا لمثوبة من عند االله خیر لو كانوا یعلمون}

Dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengansihir, kalau mereka mengetahui. Sesungguhnya kalau merekaberiman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala);dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalaumereka mengetahui. (Al-Baqarah: 102-103)

Allah Swt. berfirman bahwa seburuk-buruk pertukaran adalahsihir yang mereka beli sebagai ganti dari iman dan mengikuti RasulSaw., kalau saja mereka mempunyai ilmu dari apa yangdiperingatkan kepada mereka. Seandainya mereka beriman danbertakwa kepada Allah, niscaya pahala di sisi Allah lebih baik bagimereka. Dengan kata lain, sesungguhnya kalau mereka berimankepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta menjauhi hal-hal yangdiharamkan, niscaya pahala Allah atas hal tersebut lebih baik bagimereka daripada apa yang mereka pi-ihkan buat diri mereka danapa yang mereka sukai itu. Makna ayat ini sama dengan apa yangdinyatakan di dalam firman-Nya:

وقال الذین أوتوا العلم ویلكم ثواب االله خیر لمن آمن وعملابرون اها إلا الص صالحا ولا یلق

Page 907: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, "Kecelakaan yangbesarlah bagi kalian, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orangyang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itukecuali oleh orang-orang yang sabar." (Al-Qashash: 80)

***********

Adapun firman Allah Swt.:

{ولو أنهم آمنوا واتقوا}

Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa. (Al-Baqarah: 103)

dijadikan dalil oleh orang-orang yang berpendapat bahwamengerjakan sihir hukumnya kafir, seperti yang disebutkan di dalamriwayat Imam Ahmad ibnu Hambal dan segolongan ulama Salaf.

Sedangkan menurut pendapat yang lain tidak kafir, tetapi iahanya dikenai hukuman had, yaitu dengan dipancung lehernya. Halini berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Syafii dan ImamAhmad ibnu Hambal. Keduanya mengatakan, telah menceritakankepada kami Sufyan (yaitu Ibnu Uyaynah), dari Amr ibnu Dinar,bahwa ia pernah mendengar Bujalah ibnu Abdah menceritakan asarberikut, bahwa Khalifah Umar ibnul Khattab r.a. pernah menulissurat yang di dalamnya disebutkan, "Bunuhlah oleh kalian setiaptukang sihir laki-laki dan perempuan." Bujalah melanjutkan kisahnya,"Maka kami pernah membunuh tiga orang wanita penyihir."

Asar ini diketengahkan pula oleh Imam Bukhari di dalam kitabsahihnya. Di dalam asar yang sahih disebut pula bahwa Siti HafsahUmmul Mu’minin pernah disihir oleh seorang budak perempuannya,

Page 908: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

maka Siti Hafsah memerintahkan agar budak tersebut dihukummati; lalu si budak perempuan itu pun dihukum mati.

Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan, di dalam asar sahih dariketiga orang sahabat Nabi Saw. disebutkan bahwa penyihir dihukummati.

Imam Turmuzi meriwayatkan melalui hadis Ismail ibnu Muslim,dari Al-Hasan, dari Jundub Al-Azdi yang menceritakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda:

یف» احر ضربه بالس «حد الس

Hukuman had bagi penyihir ialah dipukul dengan pedang(dihukum mati).

Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa kami tidakmengenal hadis ini secara marfu’ kecuali hanya dari segi ini. Ismailibnu Muslim orangnya da'if dalam periwayatan hadis. Adapun yangsahih ialah yang dari Al-Hasan ibnu Jundub secara mauquf.

Menurut kami, hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Tabranimelalui segi lain, dari Al-Hasan, dari Jundub secara marfu’

Telah diriwayatkan melalui berbagai jalur bahwa Al-Walid ibnuUqbah pernah mempunyai seorang tukang sihir untuk memainkanilmu sihir di hadapannya. Permainan sihir yang ditampilkannya ituialah dia menebas batang leher seseorang, kemudian si penyihir itumembawa kepalanya seraya berteriak-teriak, setelah itu iamengembalikan lagi kepada si lelaki yang dipancungnya itu. Makaorang-orang berkata, "Mahasuci Allah Yang Menghidupkan kembaliorang-orang yang mati!"

Page 909: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kejadian tersebut dilihat oleh seorang lelaki saleh dari kalangankaum Muhajirin. Pada keesokan harinya ia datang denganmenyandang pedangnya, sedangkan si penyihir itu seperti biasamemainkan permainannya. Lalu lelaki Muhajirin itu mencabutpedangnya dan langsung dipukulkan ke leher si penyihir tersebut,kemudian berkata, "Sekiranya dia benar, niscaya dia dapatmenghidupkan dirinya sendiri." Lalu ia membacakan firman-Nya:

حر وأنتم تبصرون أفتأتون الس

maka apakah kalian menerima sihir itu, padahal kalianmenyaksikannya? (Al-Anbiya: 3)

Maka Al-Walid murka karena lelaki Muhajirin tersebut tidakmeminta izin lebih dahulu kepadanya dalam tindakannya itu. Lalu Al-Walid memenjarakannya, kemudian melepaskannya.

Imam Abu Bakar Al-Khalal mengatakan, telah menceritakankepada kami Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hambal, telah menceritakankepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnuSa'id, telah menceritakan kepadaku Abu Ishaq, dari Harisah yangmenceritakan asar berikut: Pernah di hadapan seorang Amir adaseseorang yang memainkan ilmu sihirnya, lalu datanglah Jundubseraya membawa pedangnya, maka Jundub membunuh lelakipenyihir itu, lalu ia berkata, "Menurutku dia adalah tukang sihir."

Imam Syafii rahimahullah menginterpretasikan kisah sihir yangterjadi di masa Khalifah Umar dan yang dialami oleh Siti Hafsahsebagai perbuatan musyrik.

Fasal

Page 910: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Abdullah Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya telah meriwayatkanapa yang dikatakan oleh golongan Mu'tazilah, bahwa merekamengingkari keberadaan sihir. Abu Abdullah Ar-Razi mengatakan,"Barangkali mereka mengafirkan orang yang meyakini keberadaansihir itu."

Selanjutnya Ar-Razi mengatakan, "Adapun menurut ahli sunnah,sesungguhnya mereka berpendapat bahwa bisa saja seorang ahlisihir dapat terbang di udara, atau mengubah rupa manusia menjadikeledai dan rupa keledai menjadi manusia. Hanya saja merekaberpendapat bahwa sesungguhnya Allah menciptakan hal-haltersebut di saat seorang penyihir membacakan mantera-manteradan jampi-jampi tertentu. Adapun bila dikatakan bahwa hal yangmempengaruhi kejadian-kejadian tersebut karena pengaruh falakdan bintang-bintang, maka hal tersebut tidak mungkin; berbedahalnya dengan pendapat ahli filsafat dan ahli peramal serta parapemeluk agama Sabi'ah."

Kemudian Abu Abdullah Ar-Razi mengemukakan dalil yangmenyatakan bahwa terjadinya sihir itu adalah karena ciptaan AllahSwt, yaitu firman Allah Swt. yang mengatakan: Dan mereka itu (ahlisihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang punkecuali dengan izin Allah. (Al-Baqarah: 102)

Sedangkan dalil dari hadis antara lain disebutkan bahwaRasulullah Saw. pernah disihir, dan bahwa sihir sempatmempengaruhinya. Juga kisah Siti Aisyah r.a. bersama seorangwanita yang datang kepadanya mengakui bahwa dirinya pernahbelajar sihir. Banyak lagi kisah lainnya yang ia kemukakan dalam babini. Setelah itu Abu Abdullah Ar-Razi mengatakan hal berikut:

Ilmu sihir bukan merupakan hal yang buruk, bukan pula hal yangdilarang. Ulama ahli tahqiq sepakat menyatakan hal tersebut,mengingat ilmu itu ditinjau dari eksistensinya merupakan hal yang

Page 911: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mulia, juga karena pengertian umum yang terkandung di dalamfirman-Nya:

قل هل یستوي الذین یعلمون والذین لا یعلمون

Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yang mengetahuidengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (Az-Zumar: 9)

Karena ilmu sihir itu kalau tidak diketahui, niscaya tidak mungkindapat dibedakan antara sihir dan mukjizat. Sedangkan ilmu yangme-untun untuk mengetahui sesuatu sebagai mukjizat adalah wajib,dan sesuatu yang menjadi sandaran bagi hal yang wajib hukumnyawajib pula. Maka dari hal ini tersimpul bahwa mengetahui ilmu sihirhukumnya wajib, sedangkan sesuatu yang wajib itu tidak mungkindapat dikatakan sebagai hal yang haram atau buruk. Demikianlahkonteks dari pendapat Abu Abdullah Ar-Razi dalam masalah ini.

Pendapat ini masih perlu dipertimbangkan dari berbagai segi,antara lain ia mengatakan bahwa mengetahui ilmu sihir bukanmerupakan hal yang buruk. Jikalau yang dimaksud dengan kalimatini ialah tidak buruk menurut rasio, maka orang-orang yangmenentang pendapat ini dari kalangan golongan Mu'tazilah sudahpasti sangat tidak setuju dengan pendapat ini. Jika yang dimaksudialah tidak buruk menurut penilaian syara' (agama), berarti di dalamayat ini terkandung pengertian yang mempropagandakan belajarilmu sihir. Sedangkan di dalam kitab sahih disebutkan oleh salahsatu hadisnya:

د» افا أو كاهنا فقد كفر بما أنزل على محم «من أتى عر

Page 912: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Barang siapa yang datang kepada tukang ramal atau tukangtenung, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) kepada kitab(Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Muhammad.

Di dalam kitab-kitab Sunan disebutkan sebuah hadis yangmengatakan:

«من عقد عقدة ونفث فیها فقد سحر»

Barang siapa membuat suatu buhul, lalu ia meniupkan napasnyapada buhul itu, maka sesungguhnya dia telah mengerjakan sihir.

Dalam menanggapi perkataan Abu Abdullah Ar-Razi yangmenyatakan, "Tiada larangan, para ulama ahli tahqiq sepakat atashal ini," timbul suatu pertanyaan 'mengapa ilmu sihir itu tidakdilarang, padahal ayat dan hadis yang telah kita kemukakanmengecamnya?'. Kesepakatan ulama ahli tahqiq —seperti yangdikatakannya— menuntut adanya bukti berupa nas dalam masalahini dari beberapa orang ulama atau dari kebanyakan mereka, lalumanakah nas-nas mereka yang menunjukkan adanya kesepakatantersebut?

Mengenai pendapat Abu Abdullah Ar-Razi yang memasukkanilmu sihir ke dalam pengertian umum firman Allah Swt. yangmengatakan: Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yangmengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui" (Az-Zumar: 9)

Hal ini masih perlu dipertimbangkan kebenarannya, mengingatayat ini hanyalah menunjukkan makna memuji orang-orang yangalim dalam ilmu syariat Lalu mengapa dia sampai beranimengatakan bahwa ilmu sihir adalah bagian dari syariat, dan bahkania mengangkat ilmu sihir kepada kategori ilmu yang wajib dipelajari,

Page 913: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan alasan untuk mengetahui mukjizat tidak dapat dilakukanmelainkan dengan mengetahui ilmu sihir. Alasan ini sangat lemah,bahkan dapat dikatakan batil. Dikatakan demikian karena mukjizatyang paling agung dari Rasul kita ialah Al-Qur'anul 'Azim yang tidakdatang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun daribelakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagiMaha Terpuji.

Kemudian perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya untukmengetahui sesuatu sebagai mukjizat, pada prinsipnya tidakbergantung kepada pengetahuan ilmu sihir. Sebagai bukti yangakurat ialah para sahabat, para tabi'in, dan para imam kaum muslimserta kalangan awam; mereka mengetahui hal yang mukjizat,mereka pun dapat membedakan antara mukjizat dan sihir, sekalipunmereka tidak mempunyai pengetahuan tentang ilmu sihir. Dengankata lain, mereka tidak pernah mempelajarinya, tidak pulamengerjakannya.

Kemudian Abu Abdullah Ar-Razi menyebutkan bahwa ilmu sihiritu ada delapan macam:

1. Sihir orang-orang pendusta dan kaum Kasydani (yaitu merekayang menyembah tujuh bintang yang beredar). Merekamempunyai keyakinan bahwa bintang-bintang tersebutlah yangmengatur alam ini, dan bintang-bintang itulah yangmendatangkan kebaikan dan kejahatan. Mereka adalah kaumyang diutus kepada mereka Nabi Ibrahim a.s. Khalilullah(kekasih Allah) a.s. untuk membatalkan pendapat mereka danmematahkan hujah mereka. Sehubungan dengan masalah initelah diadakan suatu penelitian yang membuahkan karya tulis—seperti kitab Sirrul Maktum fi Mukhatabatisy Syamsi wanNujum— yang dinisbatkan kepada apa yang dialami oleh NabiIbrahim a.s. pada permulaan perkaranya, sebagaimana yang

Page 914: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

disebutkan oleh Ibnu Khalkan dan lain-lainnya. Menurut suatupendapat, Ibnu Khalkan telah bertobat atas karya tulisnya itu.Menurut pendapat yang lainnya lagi, sesungguhnya IbnuKhalkan menulis hal tersebut dengan maksud menonjolkankeutamaannya, bukan bermaksud meyakininya. Memangtanggapan inilah yang disangkakan kepadanya, hanya diamenyebutkan dalam kitabnya itu cara mereka berdialog denganmasing-masing dari ketujuh bintang tersebut; disebutkan pulacara-cara yang mereka lakukan serta upacara ritual yang diada-adakan mereka terhadap bintang-bintang tersebut.

2. Sihir yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ilusi danjiwa yang kuat. Kemudian Abu Abdullah Ar-Razimengetengahkan alasan yang membuktikan ilusi mempunyaipengaruh, bahwa seorang manusia dapat saja berjalan di atasjembatan yang diletakkan di atas permukaan tanah, sedangkania tidak dapat berjalan di atasnya bila jembatan diletakkanmemanjang di atas sungai atau lainnya. Abu Abdullah Ar-Razimengatakan, para tabib sepakat melarang orang yang mimisanmemandang kepada sesuatu yang berwarna merah, dan orangyang berpenyakit ayan dilarang memandang kepada sesuatuyang sangat menyilaukan atau sesuatu yang berputar. Haltersebut tiada lain karena jiwa manusia diciptakan tundukkepada ilusi-ilusinya. Ia melanjutkan perkataannya, bahwa paracendekiawan sepakat bahwa penyakit 'ain merupakan perkarayang hak (nyata). Sebagai dalilnya dapat diketengahkan sebuahhadis sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. telahbersabda: Penyakit 'ain itu hal yang hak. Sekiranya ada sesuatuyang dapat mendahului takdir, niscaya penyakit 'ain dapatmendahuluinya. (Shahih: Muslim 2188) Abu Abdullah Ar-Razimengatakan, "Apabila Anda mengetahui hal ini, maka kamikatakan bahwa jiwa yang dapat melakukan perbuatan-perbuatan tersebut adakalanya kuat sekali. Untuk itu dalam

Page 915: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

merealisasikan perbuatan-perbuatan itu ia tidak memerlukanbantuan sarana atau alat bantu lainnya. Adakalanya jiwa itulemah, maka untuk merealisasikannya ia memerlukan sarana-sarana tersebut." Hakikat hal tersebut ialah bahwa jiwa manusiaapabila lebih tinggi daripada tubuh kasarnya, maka ia sangatcenderung kepada alarn samawi; hingga jadilah ia seakan-akanroh samawi, dan ia mempunyai kekuatan yang menakjubkanuntuk mempengaruhi semua unsur dari alam kasar ini. Tetapiapabila jiwa seseorang lemah dan cenderung bergantungkepada tubuh kasamya, maka saat itu ia tidak mempunyaipengaruh sama sekali kecuali hanya dalam tubuh kasar-nyasaja. Kemudian Abu Abdullah Ar-Razi memberikan petunjukuntuk mengobati penyakit 'ain ini dengan cara mengurangimakan, menjauh dari manusia, dan membebaskan diri dari riya(pamer). Menurut kami, apa yang diisyaratkan oleh AbuAbdullah ini termasuk ke dalam pengertian indera yang keenamatau lasarruf bil hal. Hal ini terbagi menjadi dua bagian, yaituadakalanya termasuk dari jenis yang benar lagi diakui olehsyariat. Pemiliknya menggunakannya untuk hal-hal yangdiperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi hal-halyang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Indera jenis inimerupakan anugerah dari Allah Swt. dan merupakan karamahbagi orang-orang saleh dari kalangan umat ini. Jenis ini samasekali bukan dinamakan sihir menurut penilaian syara'.Adakalanya keadaan yang dialami oleh pemiliknya batil sertapemiliknya tidak mengerjakan hal-hal yang diperintahkan olehAllah dan rasul-Nya, dan ia tidak menggunakan bakatnya ituuntuk keperluan tersebut. Jenis inilah yang dialami oleh orang-orang celaka, yaitu mereka yang menyimpang dari syariat,serta keadaan yang dialaminya itu tidak menunjukkan bahwamereka menerimanya sebagai anugerah dari Allah dan tidakmenunjukkan pula bahwa Allah mencintai mereka. Perihalnyasama dengan apa yang dimiliki oleh Dajjal; dia mempunyai

Page 916: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

banyak hal yang bertentangan dengan hukum alam, sepertiyang dijelaskan oleh banyak hadis. Akan tetapi, sekalipundemikian hal tersebut tercela menurut penilaian syara'; semogalaknat Allah tetap atas dirinya. Demikian pula keadaan orang-orang yang menyerupai Dajjal dari kalangan mereka yangdianugerahi bakat ini, tetapi bertentangan dengan syariat yangdibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Pembahasan mengenaimasalah ini memerlukan keterangan yang panjang, dan kitab inibukan tempat untuk membahasnya.

3. Termasuk ke dalam kategori sihir ialah meminta bantuankepada arwah yang ada di bumi, yakni makhluk jin. Berbedadengan pendapat para ahli filsafat dan golongan Mu'tazilah;mereka berpendapat bahwa jin itu terbagi menjadi dua bagian,yaitu jin yang mukmin dan jin kafir (yakni setan). Abu AbdullahAr-Razi mengatakan, menghubungi arwah jenis ini lebih mudahketimbang menghubungi arwah samawi, mengingat adanyakesamaan dan hubungan yang berdekatan di antara keduanya.Kemudian orang-orang yang ahli dalam bidang ini dan banyakmelakukan percobaan telah menyaksikan bahwa berhubungandengan arwah ardiyyah dapat dilakukan hanya denganmelakukan perbuatan-perbuatan yang mudah lagi tidak banyak,seperti membaca mantera, dupa, dan jampi-jampi. Jenis inidinamakan 'azaim atau menundukkan makhluk jin.

4. Termasuk ke dalam ilmu sihir ialah tipuan melalui ilusi,membalikkan pandangan mata, serta sulap. Dasar jenis ini ialahbahwa mata itu adakalanya keliru dan sibuk dengan sesuatuyang tertentu sehingga melupakan yang lainnya. Tidakkah Andamelihat bahwa seorang pesulap yang cerdik kelihatan oleh kitasedang melakukan sesuatu yang menakjubkan penglihatanorang-orang yang menontonnya hingga semua pandanganmata mereka tertuju kepadanya. Tetapi bila semua perhatian

Page 917: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka tertuju kepada sesuatu yang dilakukannya itu, maka sipesulap melakukan hal yang lain secepat kilat, hingga yangtampak di mata mereka adalah sesuatu yang berbeda denganapa yang mereka tunggu-tunggu, dan akhirnya mereka merasatakjub sekali dengan perbuatan si pesulap itu. Sekiranya sipesulap itu diam dan tidak mengatakan hal-hal yangmemalingkan perhatian para penontonnya kepada lawan dariperbuatan yang hendak dilakukannya itu, serta jiwa dan ilusipara penontonnya tidak memperhatikan apa yang hendakdiperbuatnya, niscaya penonton akan mengerti semuaperbuatan yang dilakukannya. Abu Abdullah Ar-Razimengatakan, setiap kali keadaan mendukung penguranganpandangan mata secara baik, maka hasil sulap makinbertambah baik. Misalnya si pesulap duduk di tempat yangterang sekali atau di tempat yang gelap, maka pandangan matapenonton kurang prima terhadap dirinya bila keadaannyademikian. Menurut kami, sebagian ahli tafsir mengatakanbahwa sesungguhnya sihir yang dilakukan di hadapan RajaFir'aun tiada lain termasuk ke dalam Bab "Sulap". Karena itu,Allah Swt. berfirman di dalam Kitab-Nya: Maka tatkala merekamelemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikanbanyak orang itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yangbesar (menakjubkan). (Al-A'raf: 116) Dan firman Allah Swt.:terbayang di mata Musa karena pengaruh dari sihir mereka se-akan-akan tali dan tongkat itu merayap cepat. (Thaha: 66)Sebagian kalangan ahli tafsir mengatakan bahwa tali-tali dantongkat-tongkat tersebut pada hakikatnya tidak merayap.

5. Termasuk perbuatan sihir ialah reaksi-reaksi ajaib yang timbuldari penyusunan berbagai alat yang disusun menurut bentukhandasah, misalnya berbentuk seperti seorang yangmenunggang kuda, sedangkan tangannya memegang sebuahgenderang; apabila lewat suatu saat dari siang hari (satu jam),

Page 918: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

maka genderang itu dipukulnya tanpa ada seorang pun yangmenyentuhnya. Termasuk ke dalam kategori jenis ini ialahpatung-patung yang dibuat oleh bangsa Romawi dan bangsaIndia hingga orang yang melihatnya tidak dapat membedakanantara patung dan manusia yang sungguhannya, hinggamereka mampu membuatnya dalam rupa sedang tertawa dansedang menangis. Kemudian Abu Abdullah Ar-Razi mengatakanbahwa segi-segi ini termasuk kelembutan dari hal-hal yangbersandar kepada ilusi. Ia mengatakan pula bahwa sihir yangdilakukan oleh tukang sihir Raja Fir'aun termasuk ke dalamkategori jenis ini. Dari pendapat yang dikatakan oleh sebagianahli tafsir sehubungan dengan sihir yang disajikan oleh tukang-tukang sihir Raja Fir'aun, kami simpulkan bahwa sesungguhnyamereka terlebih dahulu mempersiapkan tali-tali dan tongkat-tongkat tersebut, sebelumnya mereka isi terlebih dahulu denganair raksa. Karena itu, setelah semuanya dilepaskan, makabenda-benda itu meliuk-liuk bergerak karena pengaruh dari airraksa tersebut. Maka terbayang di mata para penontonnyaseakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat tersebut berjalancepat dengan sendirinya. Ar-Razi mengatakan, termasuk kedalam bab ini ialah bangunan jam pasir (tabling kaca untukmengukur waktu, berdasarkan aliran suatu bahan berupa pasirdan sebagainya pada zaman dahulu. red.), demikian pula ilmumenarik barang yang berat dengan alat yang ringan. Menurutkami, pada hakikatnya jenis ini tidak pantas dikategorikansebagai sihir, mengingat kejadiannya dapat diketahui melaluipenyebab-penyebab yang telah dimaklumi dan pasti. Untuk itubarang siapa yang memahaminya, niscaya ia dapatmelakukannya. Menurut kami, termasuk ke dalam bab ini (yangpenyebabnya jelas) ialah tipu muslihat yang dilakukan olehorang-orang khusus Nasrani terhadap kalangan awam mereka,melalui cahaya api yang diper-lihatkan kepada kalangan awam,seperti kasus yang terjadi di suatu gereja milik mereka di kota

Page 919: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Baitul Maqdis. Mereka melakukan tipu muslihat melalui haltersebut dengan cara memasukkan api secara sembunyi-sembunyi ke dalam gereja, lalu lentera besar gereja tersebutdinyalakan melalui cara yang lembut (samar) hinggamemperdaya kalangan orang-orang awam mereka. Adapunbagi kalangan khusus mereka, hal tersebut sudah diketahuinya,tetapi mereka mencari-cari alasan untuk menyembunyikanrahasia itu, bahwa hal tersebut dapat dijadikan sarana untukmempersatukan teman-teman seagama mereka, maka merekamemandang perbuatan tersebut sebagai hal yangdiperbolehkan. Perihalnya sama dengan apa yang dilakukanoleh orang-orang tolol lagi bodoh dari kalangan aliranKaramiyah, yaitu mereka yang memperbolehkan membuathadis dalam masalah targib dan tarhib. Mereka itu termasuk kedalam golongan orang-orang yang diancam oleh RasulullahSaw. dalam sabdanya: Barang siapa yang berdusta dengansengaja mengatasnamakan diriku, maka hendaklah ia bersiap-siap mengambil tempat du-duknya di neraka. Sabda RasulullahSaw. lainnya yang mengatakan: Ceritakanlah hadis dariku,tetapi janganlah kalian berdusta terhadap diriku, karenasesungguhnya orang yang berdusta terhadapku pasti masukneraka. Kemudian dalam bab ini ia menyebut sebuah kisah darisalah seorang rahib (pendeta). Bahwa pada suatu hari iamendengar suara seekor burung yang mengeluarkan suarasedang sedih, dan lemah gerakannya. Apabila suara ituterdengar oleh burung lainnya, burung-burung lain merasakasihan kepadanya. Kemudian mereka pergi dan datang lagidengan membawa buah zaitun, lalu mereka lemparkan zaitunitu ke sarang burung yang sedang sedih tersebut agardimakannya. Lalu rahib ini sengaja membuat sebuah bonekayang bentuknya mirip dengan burung yang sedang menderitaitu, kemudian ia menjadikan boneka burungnya itu berlubangpada bagian dalamnya; apabila ada angin yang memasuki

Page 920: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

rongga tersebut, akan keluarlah darinya suara seperti suaraburung yang sedang menderita itu. Kemudian ia tinggal didalam gereja yang dibangunnya yang ia duga berada di ataskuburan salah seorang yang saleh dari kalangan mereka. Laluia menggantungkan boneka burungnya itu di salah satu tempatdari gerejanya. Apabila musim buah zaitun tiba, ia membukasebuah jendela yang berhadapan dengan arah burungbuatannya itu, hingga masuklah angin dan meniup bonekaburungnya dan keluarlah suara darinya. Suaranya itu terdengaroleh burung-burung lain yang rupanya sejenis dengan bonekaburung itu, lalu mereka berdatangan dengan membawa buahzaitun yang banyak jumlahnya. Orang-orang Nasrani tidakmelihat hal yang lain kecuali adanya buah zaitun tersebut didalam gerejanya, tanpa mereka ketahui sebab-musababnya;hingga mereka teperdaya, dan mereka menduga bahwa haltersebut termasuk keramat dari pemilik kuburan yang ada didalam gereja itu. Semoga laknat Allah menimpa merekaberturut-turut hingga hari kiamat nanti.

6. Termasuk ke dalam perbuatan sihir ialah menggunakan saranabantuan berupa obat-obatan, yakni dalam berbagai macammakanan dan minyak-minyakan. Abu Abdullah Ar-Razimengatakan, perlu diketahui bahwa sesungguhnya tiada jalanuntuk mengingkari bahan-bahan yang khusus, mengingatpengaruh magnetis memang dapat disak-sikan. Menurut kami,termasuk ke dalam kategori ini apa yang banyak dilakukan olehorang-orang yang menamakan dirinya fakir. Dia menipukalangan awam dari manusia dengan memakai sarana bahan-bahan khusus ini, lalu mengaku bahwa hal ini terjadi karenaakibat pengaruh dari seringnya dia bergaul dengan api danmemegang ular beracun serta lain-lainnya yang termasuk kedalam bagian ini.

Page 921: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

7. Termasuk ke dalam sihir ialah mempengaruhi hati orang lain.Misalnya seorang penyihir mengakui bahwa dirinya mengetahuiIsmul A'zam. Bahwa jin taat serta tunduk kepadanya dalamberbagai hal; apabila propagandanya itu secara kebetulandidengar oleh orang yang lemah akalnya dan tidak dewasa,niscaya ia menduga bahwa si penyihir itu benar, lalu hatinyabergantung kepadanya, dan terjadilah di dalam hatinya suatuperasaan takut dan khawatir terhadap si penyihir itu. Apabilatelah terjadi rasa takut dalam hatinya, lemahlah kekuataninderanya, maka pada saat itu si penyihir dapat menguasainyadan dapat melakukan apa yang dikehendakinya. Menurut kami,jenis ini dikatakan tanbulah (hipnotis). Sesungguhnya jenis inihanya dapat mengenai kalangan orang-orang yang lemahakalnya. Di dalam ilmu firasah terdapat pengetahuan yangmenuntun untuk mengetahui orang yang berakal kuat danorang yang berakal lemah. Apabila orang yang bersangkutanberakal cerdas dan menguasai ilmu firasah, maka dia akanmengetahui siapa di antara mereka yang taat kepadanya dansiapa yang tidak mau taat.

8. Termasuk ke dalam kategori sihir ialah melakukan namunah danadu domba dengan menggunakan cara yang mudah lagilembut, tidak kelihatan. Jenis ini telah terkenal di kalanganorang banyak. Menurut kami, namunah itu terbagi menjadi duabagian; adakalanya untuk tujuan mengadu domba di antaraorang-orang lain dan memecah belah hati kaum mukmin. Jenisini jelas haram menurut kesepakatan semuanya. Jika namunahyang dilakukan untuk tujuan mendamaikan masalah di antaraorang-orang lain dan untuk menyatukan serta merukunkansuara kaum muslim, seperti yang disebutkan oleh hadis berikut:Bukanlah pendusta orang yang melakukan namunah untukkebaikan. Atau dengan tujuan untuk menghina dan memecah-belah di antara persatuan orang-orang kafir, maka hal ini

Page 922: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

merupakan perkara yang dianjurkan, sebagaimana yangdisebutkan di dalam hadis berikut: Perang itu tipu muslihat.Juga seperti apa yang dilakukan oleh Nu'aim ibnu Mas'ud ketikaia memecah-belah persatuan golongan-golongan yangbersekutu dengan Bani Quraizah. Nu'aim datang kepada salahsatu pihak dari kedua golongan itu, lalu ia menceritakan kepadamereka apa yang dikatakan oleh golongan lainnya tentang dirimereka. Kemudian ia menyampaikan kepada golongan lainnyakata-kata yang lain dari golongan yang pertama, lalu ia adudombakan di antara kedua golongan tersebut hingga merekasaling mencurigai dan pecahlah persatuan mereka.Sesungguhnya orang yang dapat melakukan hal seperti inihanyalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan danpandangan yang tajam. Akhirnya hanya kepada Allah-lah kamimemohon pertolongan.

Page 923: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Selanjutnya Ar-Razi berkata, demikianlah pembagian sihir danpenjelasan serta tingkatannya secara global.

Menurut kami, sesungguhnya telah dimasukkan ke dalamkategori sihir banyak hal yang telah disebut di atas, tiada lain karenahal-hal tersebut sulit untuk diketahui penyebabnya dan sangat halus.Mengingat definisi sihir menurut istilah bahasa artinya sesuatu yanglembut dan samar penyebabnya. Untuk itu, di dalam sebuah hadis disebutkan:

«إن من البیان لسحرا»

Sesungguhnya di antara ilmu bayan (paramasastra) itu benar-benar mengandung (pengaruh seperti pengaruh) sihir.

Dinamakan sahur karena dilakukan pada penghujung malam haridi saat cuaca masih gelap tak kelihatan. Sahar berarti ri-ah (paru-paru) yang merupakan pusat pernapasan. Dinamakan demikiankarena tempatnya tersembunyi dan jaringannya lembut menyebarke seluruh bagian tubuh dan semua syaraf. Seperti yang dikatakanoleh Abu Jahal kepada Utbah pada hari Perang Badar, "Intafakhasaharuhu,'"' yakni paru-parunya mengembang karena dicekam olehrasa takut yang sangat. Siti Aisyah r.a. pernah mengatakan:

توفي رسول االله صلى االله علیه وسلم بین سحري ونحري

Rasulullah Saw. wafat di antara dada (sebelah kanan)ku danpangkal tenggorokanku.

Allah Swt. berfirman:

Page 924: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{سحروا أعین الناس}

Mereka menyulap mata orang-orang. (Al-A'raf: 116)

Artinya, mereka menyembunyikan apa yang mereka lakukan darimata orang-orang banyak.

Abu Abdullah Al-Qurtubi mengatakan, "Menurut kalangan kami,sihir itu merupakan perkara yang nyata." Ia mempunyai kenyataankarena Allah menciptakan untuknya apa yang dikehendaki oleh sipenyihir (sebagai istidraj, pent.).

Lain halnya dengan pendapat golongan Mu'tazilah dan Abu IshaqAl-Isfirayini, dari kalangan mazhab Syafi’i. Mereka mengatakanbahwa sesungguhnya sihir itu adalah pengelabuan dan ilusi semata.Al-Qurtubi mengatakan, termasuk ke dalam kategori sihir ialahsesuatu yang dilakukan dengan tangan yang cepat sepertipermainan sulap. Ibnu Faris mengatakan bahwa pendapat ini bukandiutarakan oleh penduduk pedalaman (orang kampung).

Al-Qurtubi mengatakan, termasuk ke dalam sihir ialah bacaanyang dihafal dan melakukan ruqyah dengan menyebut asma AllahSwt. Adakalanya sihir itu merupakan perjanjian dengan setan-setan,maka kejadiannya akan menimbulkan berbagai macam penyakit dankerusakan serta lain-lainnya yang berbahaya.

Al-Qurtubi mengatakan bahwa sabda Rasul Saw. yangmengatakan: Sesungguhnya di antara ilmu bayan (paramasastra) itubenar-benar mengandung (pengaruh seperti pengaruh) sihir.Kalimat ini dapat diinterpretasikan sebagai pujian, menurut apa yangdikatakan oleh segolongan ulama. Dapat pula diinterpretasikansebagai celaan terhadap ilmu balagah. Selanjutnya Al-Qurtubimemberikan komentarnya bahwa pendapat yang terakhir inilah yang

Page 925: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lebih sahih, mengingat dapat saja balagah dijadikan sebagai saranauntuk membenarkan hal yang batil, sehingga pendengarnyaterpesona oleh kata-katanya dan menduganya berada di pihak yangbenar, seperti yang disebutkan oleh sabda Nabi Saw. yangmengatakan:

ته من بعض فأقضي له» «فلعل بعضكم أن یكون ألحن بحج

Barangkali sebagian dari kalian lebih pandai dalam mengutarakanalasannya daripada sebagian yang lain. Karena itu, lalu akumemutuskan peradilan untuk kemenangannya. Hingga akhir hadis.

Fasal

Al-Wazir Abul Muzaffar (yaitu Yahya ibnu Muhammad ibnuHubairah) dalam kitabnya yang berjudul Al-Isyraf 'Ala Maza HibilAsyraf mengetengahkan sebuah bab yang membahas masalah sihir.Ia mengatakan bahwa mereka telah sepakat bahwa sihir itumempunyai kenyataan, kecuali Imam Abu Hanifah. Abu Hanifahberpendapat bahwa sihir tidak ada kenyataannya.

Para ulama berselisih pendapat mengenai orang yang belajarsihir dan menggunakannya. Imam Abu Hanifah, Imam Malik, danImam Ahmad mengatakan bahwa pelakunya menjadi kafir.

Dari kalangan murid-murid Imam Abu Hanifah ada yangmengatakan bahwa sesungguhnya kalau seseorang belajar ilmu sihirhanya untuk pertahanan diri atau untuk menghindarinya, hukumnyatidak kafir. Barang siapa yang mempelajarinya dengan keyakinanbahwa sihir diperbolehkan atau sihir bermanfaat bagi dirinya, makaia kafir. Demikian pula orang yang meyakini bahwa setan dapatmelakukan apa saja yang dikehendakinya, maka dia kafir.

Page 926: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Syafii rahimahullah mengatakan, "Apabila seseorangbelajar ilmu sihir (dan telah menguasainya), maka kami akankatakan kepadanya terlebih dahulu, 'Peragakanlah sihirmu itukepada kami.' Jika ia memperagakan jenis sihir yangmemastikannya kafir, misalnya dia berkeyakinan seperti apa yangdiyakini oleh penduduk Babil —yakni mendekatkan diri kepada/tujuhbintang, dan bahwa ketujuh bintang tersebut dapat memberikan apayang dimintakan kepadanya— maka dia kafir. Apabila sihir yangdiperagakannya itu tidak menyebabkan dia kafir (maka ia tidakkafir); tetapi jika dia meyakini bahwa belajar sihir itu boleh, makahukumnya kafir."

Ibnu Hubairah mempertanyakan, "Apakah seorang penyihirdibunuh hanya semata-mata karena ia memperlihatkan sihirnya danmenggunakannya?"

Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad dibunuh, dan menurutImam Syafii serta Imam Abu Hanifah tidak. Tetapi jika sihirnya itutelah membunuh seseorang manusia, maka ia dibunuh menurutImam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad.

Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa si penyihir tidak dibunuhkecuali jika ia melakukan perbuatannya itu (membunuh orang laindengan ilmu sihirnya) secara berulang-ulang, atau dia mengakuisendiri telah melakukannya terhadap seseorang tertentu. Apabilailmu sihir seseorang digunakan untuk membunuh, maka ia dihukummati sebagai hukuman had-nya menurut pendapat mereka, kecualiImam Syafii. Imam Syafii berpendapat bahwa bila keadaannyamemang demikian, maka ia dihukum mati sebagai qisas.

Ibnu Hubairah mempertanyakan, "Apakah dapat diterima tobattukang sihir bila ia bertobat darinya?" Imam Malik dan Imam AbuHanifah serta Imam Ahmad menurut pendapat yang terkenal dikalangan mereka mengatakan bahwa tobatnya tidak diterima. Akan

Page 927: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tetapi, Imam Syafii dan Imam Ahmad menurut riwayat yang lainmengatakan dapat diterima tobatnya.

Tukang sihir dari kalangan ahli kitab menurut Imam Abu Hanifahdihukum mati, sebagaimana tukang sihir muslim pun dihukum mati.

Imam Malik, Imam Ahmad, dan Imam Syafii mengatakan tidakdihukum mati; karena menimbang kisah Labid ibnul A'sam. Merekaberselisih pendapat mengenai wanita muslimah tukang sihir;menurut Imam Abu Hanifah, ia tidak dibunuh melainkan hanyadihukum penjara. Sedangkan menurut ketiga imam lainnya,hukumnya sama dengan hukum seorang laki-laki penyihir.

Abu Bakar Al-Khalal mengatakan, telah menceritakan kepadakami Abu Bakar Al-Marwazi, bahwa Umar ibnu Harun pernahmemba-ca (belajar) dari Abu Abdullah (yakni Imam Ahmad ibnuHambal) bahwa telah menceritakan kepada kami Yunus, dari Az-Zuhri yang mengatakan, "Penyihir dari kalangan kaum muslimdihukum mati, sedangkan penyihir dari kalangan kaum musyrik tidakdihukum mati; karena Rasulullah Saw. pernah disihir oleh seorangwanita Yahudi, ternyata beliau tidak membunuhnya."

Imam Qurtubi menukil dari Imam Malik rahimahullah yangmengatakan bahwa tukang sihir dari kalangan kafir zimmi dihukummati jika sihirnya itu ia gunakan untuk membunuh.

Ibnu Khuwaiz Mandad meriwayatkan dua buah riwayat dari ImamMalik sehubungan dengan kafir zimmi bila mempraktikkan sihir.Salah satunya mengatakan bahwa ia diminta bertobat terlebihdahulu. Jika ia masuk Islam, tidak dihukum; tetapi jika tidak maumasuk Islam, maka ia dihukum mati. Pendapat kedua mengatakanbahwa dia tetap dihukum mati, sekalipun masuk Islam.

Page 928: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Seorang penyihir itu apabila ilmu sihirnya mengandung kekufuran,maka ia dihukumi kafir menurut keempat orang imam dan imam-imam lainnya, karena berdasarkan kepada firman-Nya: sedangkankeduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang punsebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanya cobaan(bagimu). Sebab itu, janganlah kamu kafir." (Al-Baqarah: 102)

Tetapi Imam Malik mengatakan, "Jika kekufuran tampak padadirinya, maka tobatnya tidak diterima, karena kedudukannya samadengan kafir zindiq. Jika dia bertobat sebelum menampakkankekufurannya, lalu ia datang kepada kami seraya bertobat, makakami menerimanya. Jika sihirnya itu ia gunakan untuk membunuhorang, maka ia dibunuh (dihukum mati)."

Imam Syafii mengatakan, "Kalau si penyihir mengatakan, 'Akutidak sengaja membunuh,' maka ia dihukumi sebagai orang yangkeliru dan diharuskan membayar diat."

Masalah

Ada suatu pertanyaan, "Apakah penyihir boleh diminta untukmelepaskan (mengobati) sihirnya?" Sa'id ibnul Musayyab r.a.memperbolehkannya menurut apa yang dinukil oleh Imam Bukhari.Amir Asy-Sya'bi mengatakan, tidak mengapa menggunakan nusyrah(pengobatan dengan memakai jampi). Akan tetapi, Al-Hasan Al-Basri memakruhkannya.

Di dalam hadis sahih dari Siti Aisyah r.a. disebutkan bahwa iapernah berkata, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak berobatdengan cara nusyrah? Maka beliau Saw. menjawab:

ا» ا االله فقد شفاني وخشیت أن أفتح على الناس شر «أم

Page 929: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Adapun Allah, sesungguhnya Dia telah menyembuhkan diriku,dan aku merasa khawatir (bila memakai nusyrah) nanti akumembuka pintu kejahatan kepada manusia.

Al-Qurtubi meriwayatkan dari Wahb yang mengatakan,"Hendaknya diambil tujuh helai daun sidr, terus ditumbuk di antaradua buah batu, lalu diperas dengan memakai air seraya dibacakanayat Al-Kursi padanya. Kemudian airnya diminumkan kepada orangyang terkena sihir sebanyak tiga tegukan, sedangkan sisanyadimandikan untuknya. Sesungguhnya cara ini dapat melenyapkansihir yang mengenainya, dan cara ini amat baik buat lelaki yangmengobati istrinya."

Menurut kami, pengobatan yang paling bermanfaat untukmelenyapkan pengaruh sihir ialah membacakan apa yang telahditurunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya untuk menghilangkan haltersebut, yaitu membaca surat Mu'awwizatain.

Di dalam sebuah hadis disebutkan:

ذ المتعوذ بمثلهما» «لم یتعو

Tiada suatu ta'awwuz pun yang digunakan oleh seseorangsebanding dengan keduanya.

Demikian pula membaca ayat Kursi, karena sesungguhnya ayatKursi itu dapat digunakan untuk mengusir setan.

AL-BAQARAH, AYAT 104-105

Page 930: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{یا أیها الذین آمنوا لا تقولوا راعنا وقولوا انظرنا واسمعواوللكافرین عذاب ألیم (104) ما یود الذین كفروا من أهل الكتاب ولاالمشركین أن ینزل علیكم من خیر من ربكم واالله یختص برحمته منیشاء واالله ذو الفضل العظیم (105) }

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian katakan (kepadaMuhammad), "Ra'ina" tetapi katakanlah, "Unzurna" dan,"Dengarlah." Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih. Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiadamenginginkan diturunkan sesuatu kebaikan kepadamu dariTuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya(untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karuniayang besar.

Melalui ayat ini Allah melarang hamba-hamba-Nya yang berimanmenyerupakan diri dengan orang-orang kafir dalam ucapan danperbuatan. Demikian itu karena orang-orang Yahudi selalumenggunakan ucapan-ucapan yang di dalamnya terkandung maknasindiran untuk menyembunyikan maksud sebenarnya, yaitumenghina Nabi Saw.; semoga Allah melaknat mereka. Untuk ituapabila mereka hendak mengatakan, "Sudilah kiranya Andamendengar (memperhatikan) kami," maka mereka mengatakannyamenjadi ra'ina; mereka menyindirnya dengan kata-kata yang berartikebodohan (ketololan), diambil dari akar kata ar-ra'inah, seperti yangdisebutkan di dalam firman-Nya:

فون الكلم عن مواضعه ویقولون سمعنا {من الذین هادوا یحرین وعصینا واسمع غیر مسمع وراعنا لیا بألسنتهم وطعنا في الد

Page 931: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ولو أنهم قالوا سمعنا وأطعنا واسمع وانظرنا لكان خیرا لهم وأقومولكن لعنهم االله بكفرهم فلا یؤمنون إلا قلیلا}

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan daritempat-tempatnya. Mereka berkata, "Kami mendengar, tetapi kamitidak mau menurutinya.'"' Dan (mereka mengatakan pula),"Dengarlah," semoga kamu tidak mendengar apa-apa. Dan (merekamengatakan), "Ra’ina," dengan memutar-mutar lidahnya danmencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, "Kami mendengardan menurut, dan dengarlah, dan perhatikan kami," tentulah itu lebihbaik bagi mereka dan lebih tepat, tetapi Allah mengutuk merekakarena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yangsangat tipis. (An-Nisa: 46)

Demikian pula disebutkan oleh hadis-hadis yang menceritakanbahwa mereka itu (orang-orang Yahudi) apabila mengucapkansalam, sesungguhnya yang mereka ucapkan hanya berarti As-samu'alaikum, sedangkan makna as-samu ialah kebinasaan ataukematian.

Karena itulah bila menjawab salam mereka kita diperintahkanmenggunakan kata-kata wa 'alaikum. Karena sesungguhnya yangdiperkenankan oleh Allah hanyalah buat kita untuk kebinasaanmereka, sedangkan dari mereka yang ditujukan kepada kita tidakdiperkenankan.

Tujuan ayat ini ialah Allah melarang kaum mukmin menyerupaiorang-orang kafir dalam ucapan dan perbuatannya. Untuk itu AllahSwt. berfirman:

Page 932: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{یا أیها الذین آمنوا لا تقولوا راعنا وقولوا انظرنا واسمعواوللكافرین عذاب ألیم}

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian katakan (kepadaMuhammad), "ra’ina" tetapi katakanlah, "Unzurna," dan "Dengarlah."Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih. (Al-Baqarah: 104)

حمن بن ثابت، ثنا عبد الر ثنا أبو النضر، حد قال الإمام أحمد: حدان بن عطیة، عن أبي منیب الجرشي، عن ابن عمر، ثنا حس حدرضي االله عنهما، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "بعثتیف، حتى یعبد االله وحده لا شریك له. وجعل اعة بالس بین یدي السغار على من خالف لة والص رزقي تحت ظل رمحي، وجعلت الذأمري، ومن تشبه بقوم فهو منهم".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbun Nadr, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telahmenceritakan kepada kami Sabit, telah menceritakan kepada kamiHassan ibnu Atiyyah, dari Abu Munib Al-Jarasyi, dari Ibnu Umar r.a.yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Akudiutus sebelum hari kiamat dengan membawa pedang hingga hanyaAllah semata yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya; dan rezekikudijadikan di bawah naungan tombakku, serta kenistaan dankehinaan dijadikan bagi orang yang menentang perintahku. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darigolongan mereka.

Page 933: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Abu Daud meriwayatkan dari Usman ibnu Abu Syaibah,dari Abun Nadr Hasyim, telah menceritakan kepada kami IbnulQasim dengan lafaz yang sama, yaitu:

«من تشبه بقوم فهو منهم»

Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasukgolongan mereka.

Di dalam hadis ini terkandung larangan, peringatan, dan ancamanyang keras meniru-niru orang kafir dalam ucapan, perbuatan,pakaian, hari-hari raya, ibadah mereka, serta perkara-perkaralainnya yang tidak disyariatkan kepada kita dan yang kita tidakmengakuinya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Na'im ibnu Hammad, telahmenceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, telahmenceritakan kepada kami Mis'ar, dari Ibnu Ma'an dan Aun atausalah seorang dari keduanya, bahwa seorang lelaki datang kepadaAbdullah ibnu Mas'ud, lalu lelaki itu berkata, "Berilah aku pelajaran."Ibnu Mas'ud menjawab, "Apabila kamu mendengar Allah Swt.berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman,' maka bukalah lebar-lebar telingamu (perhatikanlah) karena sesungguhnya hal itumerupakan kebaikan yang diperintahkan, atau kejahatan yangdilarang."

Al-A'masy meriwayatkan dari Khaisamah yang pernah berkata,"Apa yang kalian baca di dalam Al-Qur'an yang bunyinyamengatakan, 'Hai orang-orang yang beriman,' maka sesungguhnyahal itu di dalam kitab Taurat disebutkan, 'Hai orang-orang miskin'."

Page 934: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Sa'id ibnu Jubairatau Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna kalimatra'ina. Ia mengatakan, artinya ialah 'perhatikanlah kami denganpendengaranmu'.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengantakwil firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaliankatakan (kepada Muhammad), "Ra'ina." (Al-Baqarah: 104) Padamulanya mereka mengatakan kepada Nabi Saw., "Bukalahpendengaranmu lebar-lebar untuk kami." Sesungguhnya ucapanra'ina ini sama dengan ucapanmu, "'Alinna."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkandari Abul Aliyah dan Abu Malik serta Ar-Rabi' ibnu Anas, Atiyyah Al-Aufl dan Qatadah.

Mujahid mengatakan, makna la taqulu ra'ina ialah janganlahkalian mengatakan hal yang bertentangan. Menurut riwayat laindisebutkan, "Janganlah kamu katakan, 'Perhatikanlah kami, makakami akan memperhatikanmu'."

Ata mengatakan bahwa ra'ina adalah suatu dialek di kalanganorang-orang Ansar, maka Allah melarang hal tersebut.

Al-Hasan mengatakan bahwa ucapan ra'ina artinya kata-kataejekan, mengingat ar-ra'inu minal qauli artinya kata-kata yangdigunakan untuk tujuan tersebut. Allah Swt. melarang memperolok-olok ucapan Nabi Saw. dan seruan beliau yang mengajak merekamasuk Islam. Hal yang sama diriwayatkan pula dari Ibnu Juraij,bahwa dia mengatakan hal yang semisal.

Abu Sakhr mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:janganlah kalian katakan (kepada Muhammad), "Ra'ina," tetapi

Page 935: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

katakanlah, "Unzurna." (Al-Baqarah: 104) Pada mulanya apabila adaseseorang dari kalangan kaum mukmin mempunyai suatu hajat(keperluan) kepada Nabi Saw., sedangkan Nabi Saw. telah beranjakdari mereka, maka mereka memanggilnya dengan ucapan, "'Sudilahkiranya engkau memperhatikan kami." Hal ini terasa kurang enakoleh Rasulullah Saw. bila ditujukan kepada diri beliau.

As-Saddi mengatakan, seorang lelaki dari kalangan orang-orangYahudi Bani Qainuqa' yang dikenal dengan nama Rifa'ah ibnu Zaidsering datang kepada Nabi Saw. Apabila Rifa'ah bersua dengannya,lalu mereka berbincang-bincang. Rifa'ah mengatakan,"Dengarkanlah aku, semoga engkau tidak mendengar apa-apa"(dengan memakai dialeknya), sedangkan kaum muslim mendugabahwa para nabi terdahulu dihormati dengan ucapan tersebut. Makasalah seorang kaum muslim ikut-ikutan mengatakan, "Dengarkanlah,semoga engkau tidak mendengar, semoga engkau tidak berkecilhati." Kalimat inilah yang disebutkan di dalam surat An-Nisa. MakaAllah Swt. memerintahkan kepada kaum mukmin, janganlah merekamengucapkan kata-kata ra'ina kepada Nabi Saw. Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam meriwayatkan pula hal yang semisal.

Ibnu Jarir mengatakan, pendapat yang benar menurut kamisehubungan dengan masalah ini ialah Allah melarang kaum mukminmengatakan kepada Nabi-Nya ucapan ra’ina. Karena kalimat initidak disukai oleh Allah Swt. bila mereka tujukan kepada Nabi-Nya.Pengertian ayat ini sama dengan makna yang terkandung di dalamsabda Nabi Saw., yaitu:

«لا تقولوا للعنب الكرم ولكن قولوا الحبلة ولا تقولوا عبديولكن قولوا فتاي»

Page 936: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Janganlah kalian sebutkan buah anggur dengan nama Al-Karam,melainkan sebutlah Al-Habalah; dan janganlah kalian sebulkan,"Hambaku" melainkan sebutlah, "Pelayanku."

Dan lain-lainnya yang semisal.

***********

Firman Allah Swt.:

{ما یود الذین كفروا من أهل الكتاب ولا المشركین أن ینزلعلیكم من خیر من ربكم}

Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiadamenginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dariTuhanmu. (Al-Baqarah: 105)

Melalui riwayat ini Allah menjelaskan (kepada Nabi-Nya)permusuhan orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik yang sangat keras (terhadap diri Nabi Saw.). Merekaadalah orang-orang yang kaum mukmin diperingatkan oleh AllahSwt. agar jangan menyerupai mereka, sehingga terputuslahhubungan intim di antara kaum mukmin dan mereka.

Kemudian Allah Swt. mengingatkan kaum mukmin akan nikmatyang telah dilimpahkan kepada mereka berupa syariat yangsempurna yang telah Dia turunkan kepada nabi mereka, yaitu NabiMuhammad Saw. Hal ini diungkapkan oleh Allah melalui firman-Nya:

{واالله یختص برحمته من یشاء واالله ذو الفضل العظیم}

Page 937: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi)rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.(Al-Baqarah: 105)

AL-BAQARAH, AYAT 106-107

{ما ننسخ من آیة أو ننسها نأت بخیر منها أو مثلها ألم تعلم أن االلهماوات على كل شيء قدیر (106) ألم تعلم أن االله له ملك السوالأرض وما لكم من دون االله من ولي ولا نصیر (107) }

Apa saja ayat yang Kami nasakh-kan atau Kami jadikan(manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baikdaripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamumengetahui bahwa sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segalasesuatu? Tidakkah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit danbumi adalah kepunyaan Allah! Dan tiada bagi kalian selain Allahseorang pelindung maupun seorang penolong.

Ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungandengan tafsir firman-Nya, "Ma nansakh min ayatin," artinya ayat apapun yang Kami ganti.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan tafsirayat ini, artinya "ayat apa pun yang kami hapuskan."

Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari Mujahid sehubungan denganmakna ayat ini, yaitu: Apa saja ayat yang Kami nasakh-kan. (Al-Baqarah: 106) Arti nasakh ialah 'ayat apa pun yang Kami tetapkankhat (tulisan)nya, sedangkan hukumnya telah Kami ganti'. Mujahidmengetengahkan tafsir ini dari murid-murid Abdullah ibnu Mas'ud r.a.

Page 938: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan hal yang semisaldari Abul Aliyah dan Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi.

Menurut Ad-Dahhak, makna ma nansakh min ayatin ialah ayatapa saja yang Kami buat engkau lupa padanya.

Menurut Ata, makna ma nansakh ialah apa saja dari Al-Qur'anyang Kami tinggalkan. Menurut Abu Hatim, makna yang dimaksudialah apa pun yang ditinggalkan (oleh Allah) dan tidak diturunkankepada Muhammad Saw.

As-Saddi mengatakan, makna ma nansakh ialah ayat apa punyang dicabut oleh Allah.

Menurut Ibnu Abu Hatim maksudnya adalah dicabut dan diangkatoleh Allah Swt., seperti firman-Nya:

یخة إذا زنیا فارجموهما البتة» یخ والش «الش

Kakek-kakek dan nenek-nenek (laki-laki dan perempuan dewasayang sudah kawin) apabila keduanya berzina, maka rajamlahkeduanya sebagai suatu kepastian.

"لو كان لابن آدم وادیان من مال لابتغى لهما ثالثا".

Seandainya anak Adam mempunyai dua lembah yang penuhdengan emas, niscaya dia menginginkan lembah lain yangditambahkan kepada kedua lembah itu.

Ibnu Jarir mengatakan, makna ma nansakh min ayatin ialahhukum ayat apa saja yang Kami pindahkan ke yang lainnya danKami ubah serta Kami ganti hukumnya. Misalnya, Kami ganti halal

Page 939: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menjadi haram, haram menjadi halal, mubah menjadi dilarang, dandilarang menjadi mubah (boleh).

Hal ini hanya terjadi dalam masalah perintah, larangan, cegahan,mutlak, larangan dan ibahah (perbolehan). Yang menyangkutmasalah-masalah berita dan kisah-kisah, tiada nasikh dan mansukhpadanya.

Kata nasakh berasal dari naskhul kitab, yakni menukilnya darisuatu salinan ke salinan yang lain. Demikian pula makna me-nasakhhukum ke hukum yang lainnya, hanya makna yang dimaksud ialahmemindahkan hukumnya dan menukil suatu ibarat ke ibarat yanglainnya —yakni merevisinya— tanpa membedakan apakah yang di-nasakh itu hukumnya atau khat (tulisan)nya saja, mengingat duakeadaan tersebut tetap dinamakan nasakh.

Sehubungan dengan definisi nasakh, ulama ahli Usul berbeda-beda dalam mengungkapkannya. Tetapi kesimpulan dari semuapendapat mereka saling berdekatan (tidak jauh berbeda), mengingatmakna nasakh menurut istilah syara' sudah dimaklumi di kalanganulama. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa nasakh artinyamenghapuskan suatu hukum dengan dalil syar'i yang datangkemudian. Termasuk ke dalam pengertian definisi ini me-nasakhhukum yang ringan dengan hukum yang berat dan sebaliknya, juganasakh yang tidak ada gantinya. Rincian mengenai hukum-hukumnasakh, jenis-jenis serta syarat-syaratnya dibahas di dalam kitabUsul Fiqh.

حمن بن ثنا أبو شبیل عبید االله بن عبد الر : حد براني قال الطثنا العباس بن الفضل، عن سلیمان بن أرقم، ثنا أبي، حد واقد، حد، عن سالم، عن أبیه، قال: قرأ رجلان سورة أقرأهما هري عن الز

Page 940: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

رسول االله صلى االله علیه وسلم فكانا یقرآن بها، فقاما ذات لیلةیصلیان، فلم یقدرا منها على حرف فأصبحا غادیین على رسول االلهصلى االله علیه وسلم فذكرا ذلك له، فقال رسول االله صلى االله علیها نسخ وأنسي، فالهوا عنها". وسلم: "إنها مم

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuSubail (yaitu Ubaidillah ibnu Abdur Rahman ibnu Waqid), telahmenceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kamiAl-Abbas ibnul Fadl, dari Sulaiman ibnu Arqam, dari Az-Zuhri, dariSalim, dari ayahnya yang menceritakan bahwa ada dua orang lelakimembaca suatu surat yang pernah diajarkan oleh Rasulullah Saw.kepada keduanya, dan kedua lelaki itu selalu membaca surattersebut dengan bacaan itu. Maka di suatu malam keduanya berdirimengerjakan salat, tetapi keduanya tidak mampu membaca surattersebut barang satu huruf pun. Lalu pada pagi harinya keduanyadatang menghadap Rasulullah Saw. dan menceritakan hal tersebut.Maka Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya surat itu termasuksurat yang dinasakh atau aku dijadikan lupa kepadanya. Karena itu,lupakanlah ia.

Az-Zuhri membacanya ma nansakh min ayatin au nunsiha. Akantetapi, Sulaiman ibnul Arqam orangnya daif.

Tetapi Abu Bakar ibnul Ambari meriwayatkan hal yang semisaldari ayahnya, dari Nasr ibnu Daud, dari Abu Ubaidillah, dari Abdullahibnu Saleh, dari Lais, dari Yunus dan Uqail, dari Ibnu Syihab, dariAbu Umamah ibnu Sahl ibnu Hanif secara marfu’. Riwayat inidiketengahkan oleh Al-Qurtubi.

Page 941: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt, "Au nunsiha" (Kami jadikan manusia lupakepadanya) dibaca menurut dua segi bacaan, yaitu nansa-uha dannunsiha. Orang yang membaca nansa-uha artinya Kamimenangguhkannya.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenaitafsir firman-Nya, "Ma nansakh min ayatin au nansa-uha," ialah apasaja ayat yang Kami ganti atau yang Kami tinggalkan tanpamenggantinya.

Mujahid meriwayatkan dari teman-teman (murid-murid) sahabatIbnu Mas'ud r.a. tentang makna au nansa-uha: Kami tetapkan khat-nya, sedangkan hukumnya telah Kami ganti.

Abdu ibnu Umair, Mujahid, dan Ata mengatakan bahwa au nansa-uha artinya Kami akhirkan dan Kami tangguhkan hukumnya.

Atiyyah Al-Aufi mengatakan bahwa au nansa-uha artinya Kamiakhirkan hukumnya, tetapi tidak Kami nasakh. As-Saddi dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan hal yang semisal.

Ad-Dahhak mengatakan, ayat ini menerangkan bahwa di antaraayat-ayat Al-Qur’an itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh(yakni ada yang merevisi dan ada yang direvisi).

Menurut Abul Aliyah, au nansa-uha artinya ialah Kamimengakhirkan (menangguhkan) hukumnya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiUbaidillah ibnu Ismail Al-Bagdadi, telah menceritakan kepada kamiKhalaf, telah menceritakan kepada kami Al-Khaffaf, dari Ismail (yak-ni Ibnu Aslam), dari Habib ibnu Abu Sabit, dari Sa'id ibnu Jubair, dariIbnu Abbas yang menceritakan bahwa pada suatu hari KhalifahUmar r.a. berkhotbah kepada kami, lalu ia membacakan firman-Nya,

Page 942: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Ma nansakh min ayatin au nansa-uha," yakni atau Kamitangguhkan hukumnya.

Adapun menurut bacaan au nunsiha, maka Abdur Razzaq telahmeriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah, sehubungan denganmakna firman-Nya: Apa saja ayat yang Kami nasakh-kan atau Kamijadikan (manusia) lupa kepadanya. (Al-Baqarah: 106) Allah Swt.menjadikan Nabi-Nya lupa kepada apa yang dikehendaki-Nya, danDia me-nasakh apa yang dikehendaki-Nya dari ayat-ayat tersebut.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sawadibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Khalid ibnul Haris,telah menceritakan kepada kami Auf ibnul Hasan, bahwa ia pernahmengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya, "Au nunsiha,"bahwa sesungguhnya Nabi kalian membaca suatu ayat Al-Qur'an,kemudian beliau dibuat-Nya lupa.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIbnu Nufail, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnuzZubair Al-Harrani, dari Al-Hajjaj (yakni Al-Jazari), dari Ikrimah, dariIbnu Abbas, di antara wahyu yang diturunkan oleh Nabi Saw. adalahwahyu yang diturunkan di malam hari, dan pada siang harinya beliaulupa. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Apa saja ayat yangKami nasakh-kan atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya,Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebandingdengannya. (Al-Baqarah: 106)

Selanjutnya Ibnu Abu Hatim mengatakan, Abu Ja'far ibnu Nufailmengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al-Hajjaj bukan Al-Hajjajibnu Artah, melainkan salah seorang guru kami yang dinisbatkankepada Al-Jazari.

Ubaid ibnu Umair mengatakan bahwa makna au nunsiha ialahKami menghapuskan hukumnya dari kalian.

Page 943: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya'qub ibnuIbrahim, telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Ya’la ibnuAta, dari Al-Qasim ibnu Rabi'ah yang menceritakan bahwa ia pernahmendengar Sa'd ibnu Abu Waqqas membacakan ayat ini sepertiberikut: Apa saja ayat yang Kami nasakh-kan atau Kami jadikan(manusia) lupa kepadanya. (Al-Baqarah: 106) Yakni dengan bacaannunsiha. Maka ia berkata kepada Sa'd ibnu Abu Waqqas bahwasesungguhnya Sa'id ibnul Musayyab membacanya dengan bacaanau nansa-uha. Maka Sa'd ibnu Abu Waqqas menjawab,"Sesungguhnya Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepada Al-Musayyab,juga tidak kepada keluarga Al-Musayyab." Selanjutnya Sa'd ibnu AbuWaqqas membacakan firman-Nya:

سنقرئك فلا تنسى

Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad),maka kamu tidak akan lupa. (Al-A’la: 6)

واذكر ربك إذا نسیت

Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa. (Al-Kahfi: 24)

Hal yang sama diriwayatkan oleh Abdur Razzaq ibnu Hasyim.Imam Hakim mengetengahkannya di dalam kitab Mustadrak-nyamelalui hadis Abu Hatim Ar-Razi, dari Adam, dari Syu'bah, dari Ya’laibnu Ata dengan lafaz yang sama, kemudian Imam Hakimmengatakan dengan syarat Syaikhain (Imam Bukhari dan ImamMuslim), tetapi keduanya tidak mengetengahkannya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Muhammadibnu Ka'b, Qatadah, dan Ikrimah hal yang semisal dengan perkataan

Page 944: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sa'id ibnul Musayyab r.a.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYahya, telah menceritakan kepada kami Sufyan As-Sauri, dari Habibibnu Abu Sab it, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa Umarr.a. pernah mengatakan, "Orang yang paling adil di antara kami danUbay ialah orang yang paling ahli qiraat, tetapi sesungguhnya kamibenar-benar meninggalkan sebagian dari perkataan Ubay. Demikianitu karena Ubay pernah mengatakan bahwa ia tidak akanmeninggalkan sesuatu pun yang pernah ia dengar dari RasulullahSaw." Padahal Allah Swt. telah berfirman: Apa saja ayat yang Kaminasakh-kan atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kamidatangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebandingdengannya. (Al-Baqarah: 106)

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYahya, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Habib, dariSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat Umar pernahmengatakan, "Orang yang paling ahli qiraat di antara kami adalahUbay, sedangkan orang yang paling ahli dalam masalah peradilan diantara kami adalah Ali. Tetapi sesungguhnya kami benar-benarmeninggalkan sebagian dari perkataan Ubay. Demikian itu karenadia pernah mengatakan bahwa dia tidak akan meninggalkan sesuatupun dari apa yang pernah dia dengar dari Rasulullah Saw. 'PadahalAllah Swt. telah berfirman: Apa saja ayat yang Kami nasakh-kanatau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yanglebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya (Al-Baqarah: 106)

****************

Adapun firman Allah Swt.:

Page 945: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{نأت بخیر منها أو مثلها}

Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yangsebanding dengannya. (Al-Baqarah: 106)

Yakni dalam hal hukum bila dikaitkan dengan masalah kaumMukallafin, seperti yang telah dikatakan oleh Ali ibnu Abu Talhah,dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Kami datangkanyang lebih baik daripadanya. (Al-Baqarah: 106) Maksudnya, yanglebih baik manfaatnya buat kalian dan lebih ringan bagi kalian.

Abul Aliyah mengatakan, "Apa saja ayat yang Kami nasakh-kan,"maka kami tidak mengamalkannya, "atau Kami menangguhkannya,"yakni Kami tangguhkan oleh pihak Kami, maka Kami akanmendatangkannya atau Kami datangkan yang sebandingdengannya.

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebandingdengannya. (Al-Baqarah: 106) Yaitu Kami datangkan yang lebih baikdaripada apa yang telah Kami nasakh-kan itu, atau Kami datangkanyang sebanding dengan apa yang Kami tinggalkan itu.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Kami datangkan yang lebih balk daripadanya atau yang sebandingdengannya. (Al-Baqarah: 106) Yang dimaksud ialah ayat yang didalamnya terkandung keringanan atau rukhsah (kemurahan) atauperintah atau larangan.

****************

Firman Allah Swt:

Page 946: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ألم تعلم أن االله على كل شيء قدیر* ألم تعلم أن االله له ملكماوات والأرض وما لكم من دون االله من ولي ولا نصیر} الس

Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha-kuasa atas segala sesuatu? Tidakkah kamu mengetahui bahwakerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah! Dan tiada bagikalian selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.(Al-Baqarah: 106-107)

Melalui ayat ini Allah Swt. memberi petunjuk kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dialah yang mengatur semua makhluk menurutapa yang Dia kehendaki, Dialah yang menciptakan dan yangmemerintah, Dialah yang mengatur, Dialah yang menciptakanmereka menurut apa yang dikehendaki-Nya, Dia membahagiakansiapa yang dikehendaki-Nya, Dia mencelakakan siapa yangdikehendaki-Nya, Dia menyehatkan siapa yang dikehendaki-Nya, Diayang membuat sakit siapa yang dikehendaki-Nya, Dia memberitaufik siapa yang dikehendaki-Nya, Dia yang menghinakan siapayang dikehendaki-Nya.

Allah-lah yang mengatur hukum pada hamba-hamba-Nyamenurut apa yang dikehendaki-Nya. Untuk itu Dia menghalalkan apayang dikehendaki-Nya dan mengharamkan apa yang dikehendaki-Nya, Dia membolehkan apa yang dikehendaki-Nya danmengharamkan apa yang dikehendaki-Nya. Dialah yang mengaturhukum menurut apa yang dikehendaki-Nya, tiada yang dapatmenolak ketetapan-Nya, dan tiada yang menanyakan apa yangdiperbuat-Nya, sedangkan merekalah yang akan dimintaipertanggungjawaban oleh-Nya. Dia menguji hamba-hamba-Nya danketaatan mereka kepada rasul-rasul-Nya melalui hukum nasakh.

Page 947: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Untuk itu, Dia memerintahkan sesuatu karena di dalamnyaterkandung kemaslahatan yang hanya Dia sendirilah yangmengetahuinya, kemudian Dia melarangnya karena suatu penyebabyang hanya Dia sendirilah yang mengetahuinya. Taat yangsesungguhnya ialah mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya,mengikuti rasul-rasul-Nya dalam membenarkan apa yangdiberitakan oleh mereka, dan mengerjakan apa yang diperintahkanmereka serta menjauhi apa yang dilarang oleh mereka.

Di dalam ayat ini terkandung makna bantahan yang keras danpenjelasan yang terang kepada kekufuran orang-orang Yahudi dankepalsuan keraguan mereka yang menduga bahwa nasakhmerupakan hal yang mustahil, baik menurut rasio mereka maupunmenurut apa yang didugakan oleh sebagian dari kalangan merekayang bodoh lagi ingkar, atau menurut dalil naqli seperti yang dibuat-buat oleh sebagian yang lain dari kalangan mereka untukmendustakannya.

Imam Abu Ja'far ibnu Jarir rahimahullah mengatakan bahwatakwil ayat ini adalah seperti berikut:

Tidakkah kamu mengetahui, hai Muhammad, bahwasesungguhnya milik-Ku-lah semua kerajaan langit dan kerajaan bumiserta kekuasaan keduanya, bukan milik selain-Ku. Aku mengaturhukum pada keduanya dan semua yang ada pada keduanyamenurut apa yang Aku kehendaki. Dan Aku memerintahkan padakeduanya serta pada semua yang ada pada keduanya menurut apayang Aku kehendaki. Aku melarang semua yang Aku kehendaki.Aku me-nasakh dan mengganti sebagian dari hukum-hukum-Kuyang telah Aku tetapkan terhadap hamba-hamba-Ku menurut apayang aku kehendaki di saat Aku menghendakinya. Aku menetapkanpada keduanya semua yang Aku kehendaki.

Page 948: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, sekalipun berita ini ditujukansebagai khitab kepada Nabi Saw. oleh Allah Swt. sebagaipenghormatan dari-Nya buat Nabi Saw., tetapi sekaligus sebagaibantahan yang mendustakan orang-orang Yahudi karena merekamengingkari adanya pe-nasakh-an kitab Taurat serta ingkar kepadakenabian Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad Saw. Merekamelakukan demikian karena kedua rasul ini datang denganmembawa kitab yang diturunkan dari sisi Allah yang di dalamnyaterkandung hal-hal yang diturunkan oleh Allah untuk mengubahsebagian dari hukum-hukum Taurat.

Maka Allah memberitahukan kepada mereka bahwa milik Dialahsemua kerajaan langit dan bumi serta kekuasaan yang ada padakeduanya. Semua makhluk adalah penduduk dari kerajaan-Nyayang harus taat kepada-Nya. Mereka harus patuh dan taat kepadaperintah dan larangan-Nya, dan Allah berhak memerintah merekadengan apa yang dikehendaki-Nya, serta melarang mereka denganapa yang dikehendaki-Nya. Dia me-nasakh apa yang dikehendaki-Nya dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya. Dia berhakmengadakan apa yang dikehendaki-Nya, baik berupa ketetapan,perintah, ataupun larangan-Nya.

Menurut pendapat kami, hal yang mendorong orang-orangYahudi mengungkit-ungkit masalah nasakh tiada lain hanyalahkekufuran dan keingkaran mereka. Karena sesungguhnya menurutrasio tiada sesuatu hal pun yang mencegah adanya pe-nasakh-andalam hukum-hukum Allah Swt., sebab Dia memutuskan hukummenurut apa yang dikehendaki-Nya, sebagaimana Dia berbuatmenurut apa yang dikehendaki-Nya. Padahal masalah nasakh itusesungguhnya telah terjadi di dalam kitab-kitab Allah yang terdahuludan syariat-syariat-Nya sebelum Al-Qur'an.

Page 949: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Misalnya dalam syariat Nabi Adam Allah menghalalkan meni-kahkan anak-anak lelakinya dengan anak-anak perempuannya.Kemudian setelah populasi manusia bertambah banyak, maka haltersebut diharamkan. Dalam syariat Nabi Nuh, sesudah dia keluardari perahunya ia dihalalkan memakan daging semua hewan;kemudian di-mansukh, dan yang dihalalkan hanya sebagiannya saja.

Di masa lalu —dalam syariat Nabi Ya'qub— kaum Bani Israildiperbolehkan menikahi dua orang perempuan yang bersaudara(kakak dan adiknya), kemudian di dalam kitab Taurat hal tersebutdiharamkan, demikian pula pada syariat-syariat sesudahnya.

Allah Swt pernah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. untukmenyembelih anak laki-lakinya (yaitu Nabi Ismail), kemudian hal itudi-mansukh sebelum Nabi Ibrahim melakukannya. Allahmemerintahkan agar membunuh semua Bani Israil yang pernahmenyembah anak lembu, kemudian hukuman tersebut di-nasakhagar mereka tidak habis karena dihukum mati. Masih banyak hallainnya yang sangat panjang kisahnya bila dikemukakan; merekamengakui adanya pe-nasakh-m tersebut, tetapi mereka berpalingdan tidak mau mengakuinya. Bantahan yang mereka kemukakanterhadap dalil-dalil tersebut tujuan utamanya ialah untuk mengelakdari kenyataan itu sendiri.

Di dalam kitab-kitab mereka sudah dikenal adanya berita gembiramengenai kedatangan Nabi Muhammad Saw., juga perintah untukmengikutinya. Kenyataan ini mengharuskan mereka mengikuti NabiSaw. dan bahwa tiada lagi suatu amal pun yang dapat diterimakecuali dengan mengamalkan syariatnya, tanpa memandangkepada suatu pendapat yang mengatakan bahwa sesungguhnyasyariat-syariat yang terdahulu sudah berakhir sampai dengan masaNabi Saw. diangkat menjadi utusan Allah. Maka hal ini bukan

Page 950: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dinamakan nasakh karena berdasarkan kepada firman-Nya yangmengatakan:

یام إلى اللیل وا الص ثم أتم

Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam. (Al-Baqarah: 187)

Menurut pendapat lainnya apa yang disebut oleh ayat ini bersifatmutlak, dan bahwa syariat Nabi Muhammad Saw. telah me-nasakh-nya.

Berdasarkan interpretasi mana pun pada garis besamyadiwajibkan mengikuti syariat Nabi Muhammad Saw., tiada pilihanlain, mengingat dia datang membawa Kitabullah yang paling akhirdan yang baru diturunkan oleh Allah Swt. Melalui ayat surat Al-Baqarah ini Allah Swt. menjelaskan boleh adanya nasakh sebagaibantahan terhadap orang-orang Yahudi —semoga laknat Allahmenimpa mereka— mengingat Allah Swt. telah berfirman: Tidakkahkamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Mahakuasa atassegala sesuatu! Tidakkah kamu mengetahui bahwa kerajaan langitdan bumi adalah kepunyaan Allah! (Al-Baqarah: 106-107), hinggaakhir ayat.

Karena semua kerajaan ini adalah milik Allah tanpa ada yang me-nyaingi-Nya, maka Dia berhak mengatur hukum menurut apa yangdikehendaki-Nya. Seperti yang disebutkan di dalam ayat lainnya,yaitu firman-Nya:

ألا له الخلق والأمر

Page 951: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. (Al-A'raf: 54)

Telah ditetapkan di dalam surat Ali Imran dalam salah satuayatnya yang menceritakan perihal kaum ahli kitab, bahwa didalamnya terdapat nasakh. Yaitu pada firman-Nya:

م إسرائیل على نفسه عام كان حلا لبني إسرائیل إلا ما حر كل الط

Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil, melainkanmakanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri.(Ali Imran: 93), hingga akhir ayat.

Adapun penafsirannya akan disebutkan pada tempatnya nanti.

Seluruh kaum muslim telah sepakat bahwa nasakh dalam hukum-hukum Allah itu ada, mengingat di dalamnya terkandung hikmahyang agung; dan mereka semua mengatakan bahwa nasakh itu ada.

Akan tetapi, mengenai pendapat Abu Muslim Al-Asbahani —seorang ulama tafsir— yang mengatakan bahwa tiada suatunasakh-pun di dalam Al-Qur'an, pendapatnya itu lemah, tidak dapatditerima lagi tak diindahkan; karena ternyata dia memaksakan diridalam membantah kenyataan nasakh yang ada, antara lain dalammasalah idah empat bulan sepuluh hari yang sebelumnya adalahsatu tahun. Dia tidak mengemukakan jawaban yang dapat diterimadalam masalah ini. Juga dalam masalah pengalihan kiblat dari BaitulMaqdis ke Ka'bah, dia tidak menjawab sepatah kata pun. Masalahlainnya yang dia tidak dapat menjawabnya ialah di-nasakh-Nyaperintah bersabar bagi seorang muslim dalam menghadapi sepuluhorang musyrik, hingga menjadi dua orang musyrik saja. Contohlainnya ialah wajib bersedekah sebelum bermunajat (berbicara)dengan Rasul Saw., dan lain sebagainya.

Page 952: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 108

ل {أم تریدون أن تسألوا رسولكم كما سئل موسى من قبل ومن یتبدبیل (108) } الكفر بالإیمان فقد ضل سواء الس

Apakah kalian menghendaki untuk meminta kepada Rasul kalianseperti Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Danbarang siapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguhorang itu telah sesat dari jalan yang lurus.

Melalui ayat ini Allah Swt. melarang kaum mukmin banyakbertanya kepada Nabi Saw. mengenai hal-hal yang belum terjadi.Ayat ini semakna dengan ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

یا أیها الذین آمنوا لا تسئلوا عن أشیاء إن تبد لكم تسؤكم وإنل القرآن تبد لكم تسئلوا عنها حین ینز

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan(kepada Nabi kalian) hal-hal yang jika diterangkan kepada kalian,niscaya menyusahkan kalian; dan jika kalian menanyakannya diwaktu Al-Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkankepada kalian. (Al-Maidah: 101)

Maksudnya, jika kalian menanyakannya secara rinci sesudah Al-Qur'an diturunkan, niscaya hal itu akan diterangkan kepada kalian.Tetapi janganlah kalian menanyakan sesuatu sebelum adaketerangannya, karena barangkali hal itu akan diharamkan karenaadanya pertanyaan kalian itu. Karena itu, di dalam sebuah hadissahih disebutkan seperti berikut:

Page 953: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

م م فحر «إن أعظم المسلمین جرما من سأل عن شيء لم یحرمن أجل مسألته»

Sesungguhnya orang muslim yang paling besar dosanya ialahseseorang yang menanyakan sesuatu yang (pada asal mulanya)tidak diharamkan, kemudian diharamkan karena pertanyaannya itu.

Ketika Rasulullah Saw. ditanya mengenai seorang lelaki yangmenjumpai istrinya sedang bersama lelaki lain, beliau bingung;sebab jika menjawabnya berarti beliau membicarakan suatu perkarayang besar. Tetapi jika beliau diam, berarti beliau diam terhadapperbuatan tersebut. Maka beliau Saw. tidak suka dengan orang yangmenanyakan demikian, lalu beliau mencelanya. Setelah itu turunlahayat Mula'anah, yakni ayat tentang li’an. Karena itu, maka di dalamkitab Sahihain melalui hadis Al-Mugirah ibnu Syu'bah telahditetapkan:

أن رسول االله صلى االله علیه وسلم كان ینهى عن قیل وقال،وإضاعة المال، وكثرة السؤال

Bahwa Rasulullah Saw. melarang perbuatan qil dan qal,memboroskan harta, dan banyak bertanya.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan:

«ذروني ما تركتكم فإنما هلك من كان قبلكم بكثرة سؤالهمواختلافهم على أنبیائهم فإذا أمرتكم بأمر فأتوا منه ما استطعتم،

Page 954: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وإن نهیتكم عن شيء فاجتنبوه»

Biarkanlah aku dengan apa yang aku tinggalkan buat kalian,karena sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalianhanya karena mereka banyak bertanya dan banyak menentangnabi-nabi mereka. Oleh karena itu, apabila aku perintahkan suatuperintah kepada kalian, kerjakanlah oleh kalian apa yang kalianmampu darinya. Dan jika aku larang kalian dari sesuatu, makajauhilah ia.

Tiadalah hal ini beliau ucapkan melainkan setelah beliau Saw.memberitahukan kepada mereka (kaum muslim) bahwa Allah Swt.memfardukan ibadah haji atas mereka. Lalu ada seorang lelakibertanya, "Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun?" Rasulullah Saw.diam, tidak menjawab. Setelah tiga kali bertanya, baru RasulullahSaw. bersabda:

«لا، ولو قلت نعم لوجبت ولو وجبت لما استطعتم»

Tidak. Seandainya aku katakan, "Ya," niscaya menjadi wajib. Dansekiranya diwajibkan, niscaya kalian tidak akan mampu. KemudianRasulullah Saw. bersabda, "Biarkanlah daku dengan apa yang akutinggalkan buat kalian" hingga akhir hadis.

Karena itu, Anas ibnu Malik mengatakan, "Kami dilarangmenanyakan sesuatu kepada Rasulullah Saw." Anas r.a. sangatsenang bila ada seorang lelaki dari kalangan penduduk Badui(perkampungan), lalu lelaki itu bertanya kepada Rasulullah Saw.,maka kami akan mendengarkannya dengan penuh perhatian.

Page 955: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Hafiz Abu Ya’la Al-Mausuli mengatakan di dalam kitab Musnad-nya, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telahmenceritakan kepada kami Ishaq ibnu Sulaiman, dari Abu Sinan,dari Abu Ishaq, dari Al-Barra ibnu Azib yang mengatakan,"Sesungguhnya telah berlalu masa satu tahun memendam perasaaningin bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang suatu masalah,tetapi aku merasa takut dan segan kepadanya. Sesungguhnya akubenar-benar berharap semoga ada orang Badui datang bertanyakepadanya (lalu aku mendengarnya)."

Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami IbnuFudail, dari Ata ibnus Sa-ib, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbasr.a. yang mengatakan, "Aku belum pernah melihat suatu kaum yanglebih baik daripada sahabat-sahabat Muhammad Saw. Mereka tidakpernah bertanya kecuali dua belas masalah, yang semuanya ituterdapat di dalam Al-Qur'an." Yaitu firman-Nya:

{یسألونك عن الخمر والمیسر}

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamr danjudi. (Al-Baqarah: 219)

هر الحرام} {یسألونك عن الش

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulanHaram. (Al-Baqarah: 217)

Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. (Al-Baqarah: 220)

Page 956: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yakni hal ini dan lain-lainnya yang serupa.

**************

Firman Allah Swt.:

{أم تریدون أن تسألوا رسولكم كما سئل موسى من قبل}

Apakah kalian menghendaki untuk meminta kepada Rasul kalianseperti Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu? (Al-Baqarah: 108)

Yakni memang kalian menghendakinya. Atau istifham (katatanya) di sini mempunyai arti sesuai dengan babnya, yakni istifhaminkari (kata tanya yang mengandung kecaman). Hal ini bersifatmenyeluruh mencakup kaum mukmin, juga orang-orang kafir,karena sesungguhnya Rasulullah Saw. diutus untuk kesemuanya,seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: ,

ماء فقد سألوا {یسألك أهل الكتاب أن تنزل علیهم كتابا من الساعقة موسى أكبر من ذلك فقالوا أرنا االله جهرة فأخذتهم الصبظلمهم}

Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepadamereka sebuah kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telahmeminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata,"Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Maka merekadisambar petir karena kezalimannya. (An-Nisa: 153)

Page 957: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Raff ibnu Huraimilahdan Wahb ibnu Zaid (keduanya adalah orang-orang Yahudi)bertanya, "Hai Muhammad, datangkanlah kepada kami sebuah kitabyang engkau turunkan dari langit kepada kami untuk kami baca, danalirkanlah buat kami sungai-sungai, niscaya kami akan mengikutikamu dan percaya kepadamu." Maka Allah Swt. menurunkanfirman-Nya sebagai iawaban terhadap ucapan mereka itu, yaitu:Apakah kalian menghendaki untuk meminta kepada Rasul kalianseperti Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Danbarang siapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguhorang itu telah sesat dari jalan yang lurus. (Al-Baqarah: 108)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan takwil firman-Nya: Apakah kalianmenghendaki untuk meminta kepada Rasul kalian seperti Bani Israilmeminta kepada Musa pada masa dahulu? (Al-Baqarah: 108)Bahwa ada seorang lelaki berkata, "Wahai Rasulullah, sekiranyakifarat kita sama dengan kifarat kaum Bani Israil." Maka Nabi Saw.menjawab:

«اللهم لا نبغیها- ثلاثا- ما أعطاكم االله خیر مما أعطى بنيإسرائیل، كانت بنو إسرائیل إذا أصاب أحدهم الخطیئة وجدهانیا وإن ارتها، فإن كفرها كانت له خزیا في الد مكتوبة على بابه وكفا أعطى لم یكفرها كانت له خزیا في الآخرة، فما أعطاكم االله خیر ممبني إسرائیل»

Page 958: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ya Allah, kami tidak menginginkannya —sebanyak tiga kali— apayang diberikan oleh Allah kepada kalian lebih baik daripada apa yangdiberikan kepada Bani Israil. Dahulu orang-orang Bani Israil apabilaseseorang dari mereka melakukan perbuatan dosa, maka iamenjumpai dosanya itu tertulis di atas pintu rumahnya dan tertulispula kifaratnya. Jika dia membayar kifarat-nya, maka baginyakehinaan di dunia; dan jika dia tidak membayar kifarat dosanya,maka baginya kehinaan di akhirat. Apa yang diberikan oleh Allahkepada kalian lebih baik daripada apa yang diberikan kepada BaniIsrail.

Selanjutnya Abul Aliyah membacakan firman-Nya:

{ومن یعمل سوءا أو یظلم نفسه ثم یستغفر االله یجد االله غفورارحیما}

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiayadirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya iamendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nisa:110)

Sabda Nabi Saw. yang mengatakan:

" ا بینهن ارات لم لوات الخمس من الجمعة إلى الجمعة كف "الص

Salat lima waktu dari suatu Jumat ke Jumat yang lainnyamerupakan kifarat bagi dosa-dosa di antara keduanya.

Sabda Rasulullah Saw. yang mengatakan:

Page 959: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"من هم بسیئة فلم یعملها لم تكتب علیه، وإن عملها كتبتسیئة واحدة، ومن هم بحسنة فلم یعملها كتبت له حسنة واحدة،وإن عملها كتبت له عشر أمثالها، ولا یهلك على االله إلا هالك"

Barang siapa yang berniat melakukan suatu perbuatan dosa, laluia tidak mengerjakannya, maka tidak dicatatkan kepadanya; dan jikadia mengerjakannya, maka dicatatkan kepadanya satu dosa. Danbarang siapa yang berniat akan mengerjakan kebaikan, lalu ia tidakmelakukannya, maka dicatatkan baginya sebuah pahala; dan jika iamelakukannya, maka dicatatkan baginya pahala sepuluh kali lipatyang semisal dengannya. Dan tidak akan binasa karena Allahmelainkan hanya orang (yang ditakdirkan) binasa.

Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Apakah kalianmenghendaki untuk meminta kepada Rasul kalian seperti Bani Israilmeminta kepada Musa pada zaman dahulu? (Al-Baqarah: 108)

Mujahid menyatakan sehubungan dengan firman-Nya: Apakahkalian menghendaki untuk meminta kepada Rasul kalian seperti BaniIsrail meminta kepada Musa pada zaman dahulu. (Al-Baqarah: 108)Yakni ketika mereka meminta kepada Musa a.s. agarmemperlihatkan Allah secara terang-terangan kepada mereka.

Abul Aliyah mengatakan bahwa orang-orang Quraisy pernahmeminta kepada Muhammad Saw. agar menjadikan Bukit Safamenjadi emas buat mereka. Maka Rasulullah Saw. bersabda:

"نعم وهو لكم كالمائدة لبني إسرائیل إن كفرتم"، فأبوا ورجعوا.

Page 960: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Ya, Bukit Safa menjadi emas bagi kalian seperti maidah(hidangan dari langit) buat Bani Israil." Dan ternyata merekamenolak serta mencabut kembali permintaan mereka.

Hal yang semisal diriwayatkan dari As-Saddi dan Qatadah.

Makna yang dimaksud dalam ayat ini ialah bahwa Allah mencelaorang yang meminta sesuatu hal kepada Rasulullah Saw. denganpermintaan yang menyusahkan dan menggurui, seperti permintaanyang diajukan oleh Bani Israil kepada Nabi Musa a.s. denganpermintaan yang menyusahkan, mendustakan, dan mengingkarinya.

*******************

Firman Allah Swt.:

ل الكفر بالإیمان} {ومن یتبد

Dan barang siapa yang menukar iman dengan kekufuran. (Al-Baqarah: 108)

Maksudnya, membeli kekufuran dengan menukamya dengankeimanan.

بیل} {فقد ضل سواء الس

Maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. (Al-Baqarah: 108)

Yakni dia benar-benar telah menyimpang dari jalan yang lurusdan menuju kepada kebodohan dan kesesatan. Memangdemikianlah keadaan orang-orang yang menyimpang dari percaya

Page 961: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepada nabi-nabi, tidak mau mengikuti dan tidak mau taat kepadamereka, bahkan menentang dan mendustakan mereka sertamenyusahkan mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidakdiperlukan yang tujuannya tiada lain hanya ingkar dan memberatkanmereka. Seperti yang dinyatakan di dalam firman lainnya, yaitu:

لوا نعمت االله كفرا وأحلوا قومهم دار البوار. ألم تر إلى الذین بدجهنم یصلونها وبئس القرار

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukarnikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya kelembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. (Ibrahim: 28-29)

Abul Aliyah mengatakan bahwa makna ayat ini (yakni Al-Baqarah:108) ialah barang siapa yang menukar kebahagiaan dengankesengsaraan.

AL-BAQARAH, AYAT 109-110

ارا حسدا من ونكم من بعد إیمانكم كف {ود كثیر من أهل الكتاب لو یردعند أنفسهم من بعد ما تبین لهم الحق فاعفوا واصفحوا حتى یأتيلاة وآتوا االله بأمره إن االله على كل شيء قدیر (109) وأقیموا الصموا لأنفسكم من خیر تجدوه عند االله إن االله بما كاة وما تقد الزتعملون بصیر (110) }

Page 962: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapatmengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman,karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyatabagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkahlah merekasampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya AllahMahakuasa atas segala sesuatu. Dan dirikanlah salat dantunaikanlah zakat. Dan apa-apa yang kalian usahakan dari kebaikanbagi diri kalian, tentu kalian akan mendapat pahalanya pada sisiAllah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kaliankerjakan.

Allah Swt. memperingatkan hamba-hamba-Nya yang mukminagar waspada terhadap tingkah laku orang-orang kafir dari kalanganAhli Kitab. Dia memberitahukan kepada mereka akan permusuhanorang-orang Ahli Kitab itu terhadap diri mereka, baik secara lahirmaupun batin. Juga diberitahukan oleh Allah bahwa di dalam hatimereka (Ahli Kitab) memendam bara kedengkian terhadap kaummukmin, padahal mereka mengetahui keutamaan kaum mukminatas diri mereka dan keutamaan Nabi kaum mukmin atas nabi-nabimereka.

Allah Swt. memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agarbersikap lapang dada dan pemaaf atau bersabar, hingga datangperintah Allah yang membawa pertolongan dan kemenangan. Allahmemerintahkan mereka agar mendirikan salat, menunaikan zakat,serta menganjurkan dan mendorong mereka untuk mengerjakannya.Seperti yang dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq, bahwa telahmenceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dariSa'id ibnu Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakanbahwa Huyay ibnu Akhtab dan Abu Yasir ibnu Akhtab merupakandua orang Yahudi yang paling dengki kepada orang-orang Arab,karena mereka telah diberi keistimewaan dengan Rasulullah Saw.yang berasal dari kalangan mereka. Keduanya selalu berupaya

Page 963: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keras membalikkan orang-orang dari Islam dengan semuakemampuan yang dimiliki keduanya. Maka Allah Swt. menurunkanfirman-Nya: Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar merekadapat mengembalikan kalian. (Al-Baqarah: 109), hingga akhir ayat.

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Az-Zuhrisehubungan dengan takwil firman-Nya, "Wadda kasirum min ahlilkitabi." Yang dimaksud ialah Ka'b ibnul Asyraf.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiUbay, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telahmenceritakan kepada kami Syu'aib, dari Az-Zuhri, telahmenceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Abdullah ibnu Ka'b ibnuMalik, dari ayahnya, bahwa Ka'b ibnul Asyraf adalah seorangpenyair Yahudi; dia sering menghina Nabi Saw. (melalui syair-syairnya). Maka sehubungan dengan dialah diturunkan firman-Nya:Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapatmengembalikan kalian kepada kekafiran —sampai dengan firman-Nya— Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka. (Al-Baqarah: 109)

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa seorang rasulyang ummi mengabarkan kepada mereka (ahli kitab) kitab-kitab,rasul-rasul, dan mukjizat-mukjizat yang telah dilakukan oleh rasul-rasul mereka. Kemudian rasul yang ummi itu membenarkan haltersebut seperti mereka membenarkannya, tetapi mereka ingkarkepada rasul itu karena kufur, dengki, dan kesombongan mereka.Seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya: Karena dengki yang(timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi merekakebenaran. (Al-Baqarah: 109)

Yakni sesudah kebenaran telah jelas dan terang bagi merekahingga tiada sesuatu pun dari kebenaran itu yang tidak diketahuinya.Akan tetapi, kedengkian yang terpendam di dalam hati merekamendorong mereka ingkar. Karena itu, Allah mencela dan

Page 964: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengecam serta menghina mereka dengan hinaan yang keras.Kemudian Allah Swt. mensyariatkan kepada Nabi-Nya —jugakepada kaum mukmin— semua hal yang diamalkan oleh mereka,yaitu membenarkan dan beriman serta mengakui kitab yangditurunkan kepada mereka (Al-Qur'an) dan kitab-kitab yangditurunkan sebelum mereka. Semuanya itu berkat kemurahan dariAllah, pahala-Nya yang berlimpah, serta pertolongan-Nya kepadamereka.

Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa min 'indi anfusihim artinyadari diri mereka sendiri.

Abul Aliyah mengatakan bahwa makna firman-Nya, "Sesudahnyata bagi mereka kebenaran," yakni sesudah nyata bahwa NabiMuhammad adalah utusan Allah yang mereka jumpai namanya didalam kitab mereka, Taurat dan Injil. Lalu mereka ingkar kepadanyakarena dengki dan iri hati karena Rasul tersebut bukan dari kalanganmereka. Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah dan Ar-Rabi'ibnu Anas.

**********

Firman Allah Swt.:

{فاعفوا واصفحوا حتى یأتي االله بأمره}

Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka sampai Allahmendatangkan perintah-Nya. (Al-Baqarah: 109)

Ayat ini sama pengertiannya dengan firman-Nya:

Page 965: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ولتسمعن من الذین أوتوا الكتاب من قبلكم ومن الذین أشركواأذى كثیرا وإن تصبروا وتتقوا فإن ذلك من عزم الأمور}

Dan kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orangyang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yangmempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkanhati. (Ali Imran: 186), hingga akhir ayat.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna firman-Nya: Maka maafkanlah dan biarkanlahmereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. (Al-Baqarah:109) bahwa ayat ini telah di-mansukh oleh firman-Nya: Makabunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kalian jumpai. (At-Taubah: 5) Dan firman-Nya: Perangilah orang-orang yang tidakberiman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian —sampai dengan firman-Nya— sedangkan mereka dalam keadaantunduk. (At-Taubah: 29) Ayat terakhir inilah yang menasakhpemberian maaf kepada orang-orang musyrik.

Hal yang sama dikatakan oleh Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas,Qatadah, dan As-Saddi; sesungguhnya ayat ini (Al-Baqarah: 109)dimansukh oleh ayat Saif (ayat yang memerintahkan perang). Hal inidiisyaratkan pula oleh firman-Nya: sampai Allah mendatangkanperintah-Nya. (Al-Baqarah: 109)

ثنا أبو الیمان أخبرنا شعیب، ثنا أبي، حد قال ابن أبي حاتم: حدبیر: أن أسامة بن زید أخبره، ، أخبرني عروة بن الز هري عن الزقال: كان رسول االله صلى االله علیه وسلم وأصحابه یعفون عن

Page 966: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

المشركین وأهل الكتاب، كما أمرهم االله، ویصبرون على الأذى، قالاالله: {فاعفوا واصفحوا حتى یأتي االله بأمره إن االله على كل شيءل من العفو ما قدیر} وكان رسول االله صلى االله علیه وسلم یتأوأمره االله به، حتى أذن االله فیهم بقتل، فقتل االله به من قتل منصنادید قریش

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telahmenceritakan kepada kami Syu'aib, dari Az-Zuhri, telahmenceritakan kepadaku Urwah ibnuz Zubair, bahwa Usamah ibnuZaid menceritakan hadis berikut: Pada mulanya Rasulullah Saw. danpara sahabatnya memaafkan orang-orang musyrik dan Ahli Kitabseperti apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka danmereka bersabar dalam menahan gangguan yang menyakitkan (darikalangan orang-orang musyrik dan Ahli Kitab). Allah Swt. telahberfirman, "Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allahmendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atassegala sesuau’ (Al-Baqarah: 109). Dan Rasulullah Saw. menakwilkanmakna memaafkan sesuai dengan instruksi yang diperintahkan Allahkepadanya, hingga Allah mengizinkan beliau untuk memerangimereka. Maka terbunuhlah orang-orang yang terbunuh darikalangan para pemimpin Quraisy setelah ada izin dari Allah (untukmemerangi mereka).

Sanad hadis ini sahih, hanya penulis belum pernah melihatnyapada suatu kitab pun dari kitab-kitab Sittah. Tetapi hadis inimempunyai sumber di dalam kitab Sahihain, dari Usamah ibnu Zaidr.a.

Page 967: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

*********

Firman Allah Swt.:

موا لأنفسكم من خیر كاة وما تقد لاة وآتوا الز {وأقیموا الصتجدوه عند االله}

Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan apa-apa yangkalian usahakan dari kebaikan bagi diri kalian, tentu kalian akanmendapat pahalanya pada sisi Allah. (Al-Baqarah: 110)

Allah Swt. menganjurkan mereka menyibukkan diri mengerjakanhal-hal yang bermanfaat bagi diri mereka dan membawa akibat yangbaik untuk diri mereka di hari kiamat nanti —seperti mendirikan salatdan menunaikan zakat— hingga Allah menetapkan bagi merekapertolongan dalam kehidupan di dunia dan di hari semua saksiberdiri tegak (hari kiamat), yaitu hari yang disebutkan oleh firman-Nya:

المین معذرتهم ولهم اللعنة ولهم سوء الدار} {یوم لا ینفع الظ

(yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalimpermintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekaternpat tinggal yang buruk. (Al-Mu’min: 52)

Karena itulah dalam akhir ayat disebutkan:

{إن االله بما تعملون بصیر}

Page 968: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kalian kerjakan.(Al-Baqarah: 110)

Artinya, Allah sama sekali tidak melupakan amal perbuatan orangyang beramal; dan amal tersebut tidak akan hilang di sisi-Nya, baikamal yang baik ataupun amal yang jahat. Karena sesungguhnya Diaakan memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan amalperbuatannya.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan takwilfirman-Nya: Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kaliankerjakan. (Al-Baqarah: 110) Berita dari Allah ini ditujukan kepadaorang-orang mukmin yang diperintahkan oleh Allah Swt. melaluiayat-ayat ini, bahwa bagaimanapun mereka mengerjakan amalkebaikan atau amal kejahatan —baik secara sembunyi-sembunyiataupun terang-terangan— Dia Maha Melihat. Tiada sesuatu punyang samar bagi-Nya; untuk itu Dia akan membalas kebaikandengan kebaikan, dan amal keburukan dengan pembalasan yangsetimpal dengan keburukannya. Sekalipun kalimat ayat ini menurutpengertian lahiriahnya merupakan kalimat berita, tetapi di dalamnyaterkandung janji dan ancaman serta perintah dan larangan.Dikatakan demikian karena Allah Swt. mempermaklumatkan kepadakaum mukmin bahwa Dia Maha Melihat semua amal perbuatanmereka, dengan tujuan agar mereka bersungguh-sungguh dalamtaat kepada-Nya, mengingat pahalanya pasti tersimpan di sisi-Nyabagi mereka yang beramal, hingga Allah menunaikan pahala-Nyabuat mereka di hari kemudian, seperti yang disebutkan oleh firmanlainnya, yaitu:

موا لأنفسكم من خیر تجدوه عند االله} {وما تقد

Page 969: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan apa-apa yang kalian usahakan dari kebaikan bagi diri kalian,tentu kalian akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. (Al-Baqarah:110)

Agar mereka menghindarkan diri mereka dari perbuatan durhakakepada-Nya.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan pula mengenai lafaz basirun,sesungguhnya makna yang dimaksud ialah mubsirun (melihat),diubah bentuknya menjadi basirun; sebagaimana diubahnya lafazmubdi'un (pencipta) menjadi badi'un (Maha Pencipta), dan mu-limun(menyakitkan) menjadi alimun (sangat menyakitkan).

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Bukair, telahmenceritakan kepadaku Ibnu Luhai'ah, dari Yazid ibnu Abu Habib,dari Abul Khair, dari Uqbah ibnu Amir yang mengatakan, "Akuacapkali mendengar Rasulullah Saw. sedang membacakan ayatberikut: Sami'un basir, yakni Melihat segala sesuatu."

AL-BAQARAH, AYAT 111-113

{وقالوا لن یدخل الجنة إلا من كان هودا أو نصارى تلك أمانیهم قلهاتوا برهانكم إن كنتم صادقین (111) بلى من أسلم وجهه الله وهومحسن فله أجره عند ربه ولا خوف علیهم ولا هم یحزنون (112)وقالت الیهود لیست النصارى على شيء وقالت النصارى لیستالیهود على شيء وهم یتلون الكتاب كذلك قال الذین لا یعلمون مثل

Page 970: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

قولهم فاالله یحكم بینهم یوم القیامة فیما كانوا فیه یختلفون (113){

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Sekali-kali tidak akanmasuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi danNasrani" Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosongbelaka. Katakanlah, "Tunjukkanlah bukti kebenaran kalian jika kalianadalah orang-orang yang benar." (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan ia berbuatkebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedihhati. Dan orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasrani itutidak mempunyai suatu pegangan dan orang-orang Nasrani berkata,"Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahalmereka (sama-sama) membaca Al-Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan merekaitu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat,tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.

Allah Swt. menjelaskan perihal orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang teperdaya oleh apa yang mereka berada didalamnya, mengingat masing-masing pihak dari orang-orang Yahudidan orang-orang Nasrani mendakwakan bahwa tidak akan masuksurga kecuali hanya orang yang memeluk agamanya. Seperti yangdiberitakan oleh Allah di dalam swt Al-Maidah, menyitir perkataanmereka, yaitu:

نحن أبناء االله وأحباؤه

Page 971: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya. (Al-Maidah: 18)

Maka Allah mendustakan mereka melalui berita yang Dia tujukankepada mereka, bahwa Dia kelak akan mengazab mereka karenadosa-dosanya. Sekiranya keadaan seperti apa yang merekadakwakan, niscaya mereka tidak akan diazab oleh Allah. Perihalnyasama saja dengan pengakuan mereka terdahulu, yaitu mereka tidakakan disentuh oleh api neraka kecuali hanya beberapa hari yangsedikit, setelah itu mereka pindah masuk ke dalam surga. KemudianAllah membantah pengakuan mereka itu. Hal yang sama dilakukanpula oleh Allah dalam ayat ini sehubungan dengan dakwaan yangmereka lakukan tanpa dalil, tanpa hujah, dan tanpa bukti. Untuk ituAllah Swt. berfirman: Demikian itu (hanya) angan-angan merekayang kosong belaka. (Al-Baqarah: 111)

Abul Aliyah mengatakan bahwa makna ayat ini ialah cita-cita yangmereka angan-angankan terhadap Allah tanpa alasan yang benar.Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah dan Ar-Rabi' ibnu Anas.

Dalam firman selanjutnya disebutkan:

د، {هاتوا برهانكم} {قل} أي: یا محم

Katakanlah (hai Muhammad), "Tunjukkanlah bukti kebenarankalian." (Al-Baqarah: 111)

Menurut Abu Aliyah, Mujahid, As-Saddi, dan Ar-Rabi' ibnu Anas,arti burhanakum ialah hujah (alasan) kalian, hingga kalian beranimengatakan demikian. Sedangkan menurut Qatadah, artinya buktikalian atas hal tersebut.

Page 972: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{إن كنتم صادقین}

jika kalian adalah orang-orang yang benar. (Al-Baqarah: 111)

dalam pengakuan yang kalian dakwakan itu.

Kemudian Allah Swt. berfirman:

{بلى من أسلم وجهه الله وهو محسن}

(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan dirikepada Allah, sedangkan ia berbuat kebajikan. (Al-Baqarah: 112)

Dengan kata lain, barang siapa yang ikhlas dalam beramalkarena Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Seperti yangdisebutkan dalam firman lainnya, yaitu:

وك فقل أسلمت وجهي الله ومن اتبعن} الآیة {فإن حاج

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaranIslam), maka katakanlah, "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan(demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." (Ali Imran: 20),hingga akhir ayat.

Abul Aliyah dan Ar-Rabi' mengatakan, makna man aslamawajhahu lillah ialah barang siapa yang ikhlas kepada Allah.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa aslama ialah ikhlas, danwajhahu artinya agamanya, yakni barang siapa yang mengikhlaskanagamanya karena Allah semata. Wahuwa muhsinun artinyamengikuti Rasulullah Saw. dalam beramal. Dikatakan demikian

Page 973: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

karena syarat bagi amal yang diterima itu ada dua; salah satunyaialah hendaknya amal perbuatan dilakukan dengan niat karena Allahsemata, dan syarat lainnya ialah hendaknya amal tersebut benarlagi sesuai dengan tuntunan syariat (mengikuti petunjuk Rasul Saw.).Karena itu, dikatakan oleh Rasulullah Saw. dalam salah satusabdanya:

«من عمل عملا لیس علیه أمرنا فهو رد»

Barang siapa mengerjakan suatu amal yang bukan termasukurusan kami, maka amal itu ditolak.

Hadis riwayat Imam Muslim melalui hadis Siti Aisyah r.a.

Untuk itu amal para rahib dan orang-orang yang semisal denganmereka, sekalipun amal mereka dinilai ikhlas karena Allah,sesungguhnya amal tersebut tidak diterima dari mereka sebelummereka mendasarinya karena mengikut kepada Rasulullah Saw.yang diutus kepada mereka dan kepada segenap umat manusia.Sehubungan dengan mereka dan orang-orang yang semisal denganmereka, Allah Swt. berfirman:

وقدمنا إلى ما عملوا من عمل فجعلناه هباء منثورا

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kamijadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Al-Furqan: 23)

مآن ماء حتى والذین كفروا أعمالهم كسراب بقیعة یحسبه الظإذا جاءه لم یجده شیئا

Page 974: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka adalah laksanafatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga; tetapi bila didatanginya, dia tidak mendapatinyasesuatu apa pun. (An-Nur: 39)

وجوه یومئذ خاشعة عاملة ناصبة تصلى نارا حامیة تسقى منعین آنیة

Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagikepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberiminum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (Al-Ghasyiyah:2-5)

Telah diriwayatkan dari Amirul Mu’minin Umar r.a. bahwa iamenakwilkan makna ayat ini ditujukan kepada para rahib, sepertiyang akan dijelaskan nanti.

Jika amal perbuatan yang dikerjakan sesuai dengan tuntunansyariat dalam gambaran lahiriahnya, sedangkan niat pengamalnyatidak ikhlas karena Allah, maka amal ini pun tidak diterima dandikembalikan kepada pelakunya. Yang demikian itu adalah keadaanorang-orang yang pamer dan orang-orang munafik, seperti yangdisebutkan di dalam firman-Nya:

لاة إن المنافقین یخادعون االله وهو خادعهم وإذا قاموا إلى الصقاموا كسالى یراؤن الناس ولا یذكرون االله إلا قلیلا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allahakan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk

Page 975: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bersalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya(dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebutAllah kecuali sedikit sekali. (An-Nisa: 142)

فویل للمصلین الذین هم عن صلاتهم ساهون الذین هم یراؤنویمنعون الماعون

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, danenggan (menolong) dengan barang berguna. (Al-Ma'un: 4-7)

Untuk itu, dalam firman Allah yang lain disebutkan:

فمن كان یرجوا لقاء ربه فلیعمل عملا صالحا ولا یشرك بعبادةربه أحدا

Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, makahendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah iamempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.(Al-Kahfi: 110)

Di dalam ayat ini disebutkan:

{بلى من أسلم وجهه الله وهو محسن}

(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan dirikepada Allah, sedangkan ia berbuat kebajikan. (Al-Baqarah: 112)

***************

Page 976: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{فله أجره عند ربه ولا خوف علیهم ولا هم یحزنون}

maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedihhati. (Al-Baqarah: 112)

Melalui ayat ini Allah Swt. telah menjamin bahwa mereka pastimendapat pahala tersebut dan mengamankan mereka dari hal-halyang mereka takuti. Dengan kata lain, tiada kekhawatiran bagimereka dalam menghadapi masa mendatang, tiada pula kesedihanbagi mereka atas masa lalu mereka. Menurut Sa'id ibnu Jubair, lakhaufun 'alaihim artinya tiada kekhawatiran bagi mereka, yakni dihari kemudian; wala hum yahzanuna, dan tiada pula merekabersedih hati, yakni tiada kesedihan atas diri mereka dalammenghadapi kematiannya.

********

Page 977: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{وقالت الیهود لیست النصارى على شيء وقالت النصارىلیست الیهود على شيء وهم یتلون الكتاب}

Dan orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasrani itu tidakmempunyai suatu pegangan," dan orang-orang Nasrani berkata,"Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahalmereka (sama-sama) membaca Al-Kitab. (Al-Baqarah: 113)

Melalui ayat ini Allah menjelaskan pertentangan, salingmembenci, saling bermusuhan, dan saling mengingkari di antarakedua belah pihak, yaitu antara kaum Yahudi dan kaum Nasrani.Seperti apa yang diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaq, telahmenceritakan kepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dariIkrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakanbahwa tatkala datang kepada Rasulullah Saw. orang-orang Nasraniutusan penduduk negeri Najran, maka datanglah para rahib Yahudi(Madinah) menemui mereka, lalu mereka berdebat di hadapanRasulullah Saw. Rafi’ ibnu Harmalah (dari kalangan Yahudi) berkata,"Kalian tidak mempunyai pegangan apa pun," dan ia ingkar kepadakenabian Isa dan kitab Injil-nya. Lalu salah seorang dari orang-orangNasrani Najran mengatakan kepada orang-orang Yahudi, "Kaliantidak mempunyai pegangan apa pun," dan ia mengingkari kenabianMusa dan kitab Tauratnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya: Danorang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasrani itu tidakmempunyai suatu pegangan," dan orang-orang Nasrani berkata,"Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan," padahalmereka membaca Al-Kitab. (Al-Baqarah: 113)

Page 978: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yakni masing-masing pihak dalam kitabnya membaca hal-halyang membenarkan apa yang diingkarinya. Orang-orang Yahudiingkar kepada kenabian Isa, padahal pada kitab Taurat merekaterdapat janji Allah yang diambil dari mereka melalui lisan Nabi Musaagar mereka membenarkan Nabi Isa. Di dalam kitab Injil terdapatketerangan yang dibawa oleh Isa, yang isinya membenarkan NabiMusa dan apa yang diturunkan kepadanya dari sisi Allah (yaitu kitabTaurat). Akan tetapi, masing-masing pihak mengingkari keteranganyang ada dalam kitabnya masing-masing.

Mujahid mengatakan di dalam kitab tafsirnya sehubungan dengantafsir ayat ini, memang pada awalnya para pendahulu orang-orangYahudi dan orang-orang Nasrani mempunyai pegangan.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyaisuatu pegangan' (Al-Baqarah: 113)." Qatadah mengatakan, "Tidakdemikian, bahkan pada awalnya para pendahulu orang-orangNasrani mempunyai pegangan, tetapi pada akhirnya merekamembuat-buat kedustaan dan bercerai-berai. Qatadah mengatakansehubungan dengan firman-Nya, "Orang-orang Nasrani berkata,'Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan' (Al-Baqarah: 113)." Qatadah berkata, "Tidak demikian, bahkan padamulanya para pendahulu orang-orang Yahudi mempunyai suatupegangan, tetapi pada akhirnya mereka membuat-buat kedustaandari diri mereka sendiri dan bercerai-berai.

Dari Qatadah disebutkan pula riwayat lain yang sama denganriwayat Abul Aliyah dan Ar-Rabi' ibnu Anas sehubungan dengantafsir ayat ini: Orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasranitidak mempunyai suatu pegangan," dan orang-orang Nasraniberkata, "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan."(Al-Baqarah: 113) Mereka adalah ahli kitab yang hidup di masa

Page 979: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Rasulullah Saw. Akan tetapi, pendapat ini memberikan kesimpulanbahwa masing-masing pihak dari kedua golongan tersebutmembenarkan tuduhan yang mereka lemparkan terhadap pihaklainnya. Akan tetapi, makna lahiriah konteks ayat menyimpulkanbahwa apa yang mereka katakan itu dicela, padahal pengetahuanmereka bertentangan dengan apa yang mereka katakan. Karenaitulah maka dalam firman selanjutnya disebutkan: padahal mereka(sama-sama) membaca Al-Kitab. (Al-Baqarah: 113) Yakni merekamengetahui syariat kitab Taurat dan Injil; masing-masing kitabpernah disyariatkan kepada mereka di suatu masa, tetapi merekasaling mengingkari apa yang ada di antara mereka (kedua belahpihak), karena keingkaran dan kekufuran mereka dan membalaskebatilan dengan kebatilan yang lain, seperti yang telah disebutkandari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah pada riwayat yang pertamasehubungan dengan tafsir ayat ini.

**********

Firman Allah Swt.:

{كذلك قال الذین لا یعلمون مثل قولهم}

Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakanseperti ucapan mereka itu. (Al-Baqarah: 113)

Melalui ayat ini dijelaskan kebodohan orang-orang Yahudi danorang-orang Nasrani dalam ucapan yang mereka gunakan untuksaling menyerang pihak lainnya. Hal ini termasuk ke dalampengertian isyarat yang menyindir kebodohan dan ketololan mereka.

Mengenai orang-orang yang dimaksud dalam firman-Nya,"Orang-orang yang tidak mengetahui" (Al-Baqarah: 113), masihdiperselisihkan di kalangan Mufassirin. Untuk itu, Ar-Rabi' ibnu Anas

Page 980: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan Qatadah mengatakan bahwa makna firman-Nya, "Demikian pulaorang-orang yang tidak mengetahui" ialah mereka akan mengatakanhal yang sama seperti yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi danorang-orang Nasrani kepada masing-masing pihak (pengertiannyamenyeluruh).

Ibnu Juraij mengatakan, ia pernah bertanya kepada Ata,"Siapakah yang dimaksud dengan mereka yang tidak mengetahuiitu?" Ia menjawab bahwa mereka adalah umat-umat sebelumadanya agama Yahudi dan Nasrani, sebelum adanya kitab Tauratdan Injil.

As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan orang-orang yangtidak mengetahui dalam ayat ini ialah orang-orang Badui; merekamengatakan bahwa Muhammad tidak mempunyai suatu pegangan.

Sedangkan Abu Ja'far ibnu Jarir memilih pendapat yangmengatakan bahwa makna ayat ini bersifat umum danpengertiannya dapat mengena kepada semua orang.

Akan tetapi, memang tidak ada dalil yang akurat yang membantusalah satu dari pendapat-pendapat di atas. Sebagai kesimpulannyaialah menginterpretasikan makna ayat ini dengan semua pengertiandi atas adalah hal yang lebih utama.

***********

Firman Allah Swt.:

{فاالله یحكم بینهم یوم القیامة فیما كانوا فیه یختلفون}

Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat,tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. (Al-Baqarah: 113)

Page 981: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yakni di hari kemudian kelak Allah Swt. akan menghimpunmereka semua dan memutuskan hukum di antara mereka dengankeputusan yang adil, yang tiada kezaliman, tiada penyimpanganpadanya barang sekecil apa pun. Makna ayat ini sama dengan ayatlain yang ada dalam surat Al-Hajj, yaitu firman-Nya:

ابئین والنصارى والمجوس إن الذین آمنوا والذین هادوا والصوالذین أشركوا إن االله یفصل بینهم یوم القیامة إن االله على كلشيء شهید

Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabi-in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara merekapada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.(Al-Hajj: 17)

Semakna pula dengan firman-Nya:

قل یجمع بیننا ربنا ثم یفتح بیننا بالحق وهو الفتاح العلیم

Katakanlah, "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua,kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. DanDialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui" (Saba': 26)

AL-BAQARAH, AYAT 114

Page 982: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ن منع مساجد االله أن یذكر فیها اسمه وسعى في {ومن أظلم ممنیا خزي خرابها أولئك ما كان لهم أن یدخلوها إلا خائفین لهم في الدولهم في الآخرة عذاب عظیم (114) }

Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yangmenghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya. Mereka itu tidaksepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah) kecuali dengan rasatakut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan diakhirat mendapat siksa yang berat.

Mufassirin berbeda pendapat mengenai makna yang dimaksuddengan orang-orang yang menghalang-halangi manusia untukmenyebut asma Allah di dalam masjid-masjid Allah dan merekaberusaha merusaknya. Pendapat mereka tersimpul ke dalam duapendapat berikut

Pendapat pertama, menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Aufi didalam kitab tafsirnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yangmenghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya. (Al-Baqarah: 114) Mujahid mengatakan bahwa mereka adalahorang-orang Nasrani, mereka melemparkan kotoran ke dalam BaitulMaqdis dan menghalang-halangi manusia untuk melakukan salat.Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya, "Danberusaha merobohkannya" (Al-Baqarah: 114). Mereka adalahBukhtanasar dan para prajuritnya yang pernah merusak BaitulMaqdis dengan bantuan orang-orang Nasrani.

Page 983: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sa'id telah meriwayatkan dari Qatadah bahwa mereka adalahmusuh-musuh Allah, yaitu orang-orang Nasrani. Karena terdorongoleh kebencian mereka terhadap orang-orang Yahudi, maka merekameminta bantuan kepada Raja Bukhtanasar dari Babil yang Majusiitu untuk merusak Baitul Maqdis.

As-Saddi mengatakan, mereka membantu Bukhtanasar merusakBaitul Maqdis hingga benar-benar rusak, dan Bukhtanasarmemerintahkan supaya bangkai-bangkai dilemparkan ke dalamnya.Sesungguhnya orang-orang Romawi mau membantu Bukhtanasarmerusak BaituI Muqaddas karena orang-orang Bani Israil telahmembunuh Nabi Yahya ibnu Nabi Zakaria. Hal yang samadiriwayatkan pula dari Al-Hasan Al-Basri.

Pendapat kedua, diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, telah menceritakankepadaku Yunus ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kamiIbnu Wahb, bahwa Ibnu Zaid pernah mengatakan sehubungandengan tafsir firman-Nya: Dan siapakah yang lebih aniaya daripadaorang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalammasjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya (Al-Baqarah: 114) Mereka adalah orang-orang musyrik yang berusahamenghalang-halangi Rasulullah Saw. pada hari Hudaibiyyah untukmemasuki kota Mekah, hingga Rasul Saw. terpaksa menyembelihhadyu (binatang kurban) di Zu Tuwa dan beliau mengadakanperjanjian perdamaian dengan mereka, dan beliau Saw. bersabdakepada mereka (kaum musyrik).

Tiada seorang pun yang dihalang-halangi untuk memasukiBaitullah; dahulu seorang lelaki berjumpa dengan pembunuhayahnya dan saudaranya, tetapi dia tidak berani menghalang-halanginya (untuk memasuki Baitullah). Maka mereka menjawab,"Tidak boleh masuk ke dalam kota kami orang-orang yang telah

Page 984: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

membunuh ayah-ayah kami dalam Perang Badar, sedangkan diantara kami masih ada yang hidup"

Sehubungan dengan firman-Nya, "Dan berusaha untukmerobohkannya" (Al-Baqarah: 114), Ibnu Jarir mengatakan,"Dikatakan demikian karena mereka menyetop orang-orang yangmeramaikan Baitullah dengan berzikir menyebut asma-Nya dandatang kepadanya untuk menunaikan ibadah haji dan umrah."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah disebutkan dari Salamahbahwa Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan, telahmenceritakan kepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dariIkrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakanhadis berikut, bahwa orang-orang Quraisy melarang Nabi Saw.melakukan salat di dekat Ka'bah Masjidil Haram. Maka Allahmenurunkan firman-Nya: Dan siapakah yang lebih aniaya daripadaorang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalammasjid-masjid-Nya. (Al-Baqarah: 114)

Akan tetapi, Ibnu Jarir memilih pendapat yang pertama denganalasan bahwa orang-orang Quraisy tidak ada yang berupaya untukmerusak Ka'bah. Adapun orang-orang Romawi, memang merekaberusaha melakukan pengrusakan terhadap Baitul Maqdis.

Menurut kami, pendapat yang lebih kuat —hanya Allah yangmengetahuinya— adalah pendapat yang kedua, yaitu pendapatyang dikatakan oleh Ibnu Zaid dan riwayat yang dikemukakan dariIbnu Abbas. Dikatakan demikian karena apabila orang-orangNasrani menghalang-halangi orang-orang Yahudi melakukansembahyang di Baitul Maqdis, berarti agama mereka lebih lurusdaripada agama orang-orang Yahudi, dan orang-orang Nasrani lebihdekat (kepada kebenaran) daripada mereka (orang-orang Yahudi).Sedangkan bila yang dimaksudkan oleh Allah adalah perbuatanorang-orang Yahudi, hal tersebut tidak dapat diterima, mengingat

Page 985: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka telah dilaknat sebelum itu melalui lisan Nabi Daud dan NabiIsa ibnu Maryam karena perbuatan durhaka mereka, dan merekaadalah orang-orang yang melampaui batas. Lagi pula setelah Allahmengarahkan celaan-Nya kepada sikap orang-orang Yahudi danorang-orang Nasrani, maka Allah mengarahkan celaan-Nyaterhadap kaum musyrik, yaitu mereka yang mengusir RasulullahSaw. dan para sahabatnya dari Mekah; mereka juga menghalang-halangi Rasul Saw. dan para sahabatnya untuk melakukan salat diMasjidil Haram.

Mengenai pegangan yang mengatakan bahwa orang-orangQuraisy belum pernah berusaha merusak Ka'bah, dapat dijawabkerusakan apa lagi yang lebih besar daripada kerusakan yang telahmereka lakukan? Mereka mengusir Rasulullah Saw. dan parasahabatnya dari Mekah, juga menguasai Mekah dengan berhala-berhala mereka dan tandingan-tandingan serta sekutu-sekutu Allahyang dijadikan oleh mereka sendiri, seperti yang dinyatakan olehfirman-Nya:

بهم االله وهم یصدون عن المسجد الحرام وما وما لهم ألا یعذكانوا أولیاءه إن أولیاؤه إلا المتقون ولكن أكثرهم لا یعلمون

Mengapa Allah tidak mengazab mereka, padahal merekamenghalang-halangi orang untuk (mendatangi) Masjidil Haram, danmereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yangbertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Al-Anfal:34)

Page 986: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ما كان للمشركین أن یعمروا مساجد االله شاهدین على أنفسهمبالكفر أولئك حبطت أعمالهم وفي النار هم خالدون. إنما یعمركاة ولم لاة وآتى الز مساجد االله من آمن باالله والیوم الآخر وأقام الصیخش إلا االله فعسى أولئك أن یكونوا من المهتدین

Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka mengakui bahwa mereka sendirikafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan merekakekal di dalam neraka. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah danhari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dantidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalahorang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yangmendapat petunjuk. (At-Taubah: 17-18)

هم الذین كفروا وصدوكم عن المسجد الحرام والهدي معكوفا أنیبلغ محله ولولا رجال مؤمنون ونساء مؤمنات لم تعلموهم أنة بغیر علم لیدخل االله في رحمته من تطؤهم فتصیبكم منهم معربنا الذین كفروا منهم عذابا ألیما یشاء لو تزیلوا لعذ

Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalang-halangikalian dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan kurbansampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah karenalaki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukminyang tiada kalian ketahui, bahwa kalian akan membunuh merekayang menyebabkan kalian ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan

Page 987: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalian (tentulah Allah tidak akan menahan tangan kalian darimembinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yangdikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidakbercampur baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir diantara mereka dengan azab yang pedih. (Al-Fath: 25)

Karena itulah Allah Swt. menyebutkan di dalam firman-Nya:Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalahorang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian sertatetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tiada takut (kepadasiapa pun) selain kepada Allah. (At-Taubah: 18)

Apabila keadaan orang yang bersifat demikian (yakni merekayang disebutkan dalam ayat terakhir ini) terusir dari masjid-masjidAllah dan dihalang-halangi untuk mendatanginya, maka kerusakanapa lagi yang lebih besar daripada hal tersebut?

Makna yang dimaksud dengan memakmurkan masjid-masjidialah bukan dengan menghiasinya dan menegakkan gambamyasaja, melainkan dengan melakukan zikrullah di dalamnya,menegakkan syariat Allah di dalamnya, dan membersihkannya darikotoran dan kemusyrikan.

****************

Firman Allah Swt.:

{أولئك ما كان لهم أن یدخلوها إلا خائفین}

Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah)kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). (Al-Baqarah: 114)

Page 988: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ungkapan ayat ini merupakan kalimat berita, tetapi makna yangdi-kandungnya adalah anjuran. Dengan kata lain, janganlah kamubiarkan mereka memasukinya jika kalian mampu, kecuali di bawahperjanjian gencatan senjata dan mau membayar jizyah. Karenaitulah ketika Rasulullah Saw. membuka kota Mekah, pada tahunberikutnya (yakni tahun sembilan) beliau diperintahkan menyerukanmaklumat berikut ini di Mina:

ن بعد العام مشرك ، ولا یطوفن بالبیت عریان، ومن «ألا لا یحجته» كان له أجل فأجله إلى مد

Ingatlah, tidak boleh melakukan haji sesudah tahun ini seorangmusyrik pun; dan tidak boleh tawaf di Baitullah seorang pun yangtelanjang. Dan barang siapa yang masih mempunyai waktu(perjanjian), maka batasnya ialah sampai berakhirnya waktu(perjanjian)nya.

Hal tersebut dilakukan sesuai dengan firman Allah Swt. yangmengatakan:

یا أیها الذین آمنوا إنما المشركون نجس فلا یقربوا المسجدالحرام بعد عامهم هذا

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yangmusyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haramsesudah tahun ini. (At-Taubah: 28)

Sebagian Mufassirin mengatakan bahwa makna ayat ini ialah'tidaklah layak bagi mereka (orang-orang musyrik) memasuki

Page 989: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

masjid-masjid Allah kecuali dalam keadaan takut terhadap kesiagaandan kewaspadaan kaum mukmin yang selalu mengintai akanmemukul mereka, terlebih lagi bila kaum musyrik tersebutmenguasai masjid-masjid Allah dan melarang kaum mukmin untukmemasukinya'. Dengan kata lain, keadaan yang seharusnya tiadalain kecuali seperti itu, seandainya saja tiada kelaliman dari pihakorang-orang kafir dan selain mereka.

Menurut pendapat yang lain, makna ayat ini mengandung beritagembira dari Allah buat kaum muslim, bahwa kelak kaum muslimakan menguasai Masjidil Haram, juga masjid-masjid lain. Kelakkaum musyrik akan tunduk kepada mereka, hingga tiada seorangpun dari kalangan mereka yang masuk ke dalam Masjidil Haramkecuali dengan rasa takut. Ia akan takut ditangkap, lalu dihukumatau dibunuh jika tidak mau masuk Islam.

Sesungguhnya Allah menunaikan janji ini seperti yang disebutkandi atas, yaitu kaum musyrik dilarang memasuki Masjidil Haram. DanAllah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar tidak membiarkan adadua agama di Jazirah Arabia; hendaklah orang-orang Yahudi danorang-orang Nasrani diusir. Segala puji dan anugerah adalah milikAllah. Hal tersebut tiada lain karena menghormati Masjidil Haramdan membersihkan kawasan tersebut yang merupakan tempatkelahiran seorang rasul yang diutus oleh Allah buat seluruh umatmanusia dengan membawa berita gembira sebagai juru ingat.

Hal tersebut merupakan kehinaan bagi kaum musyrik di dunia,karena pembalasan itu tiada lain disesuaikan dengan jenisperbuatannya. Maka sebagaimana orang-orang musyrik itu pernahmelarang kaum mukmin untuk memasuki Masjidil Haram, kinimereka dilarang memasukinya. Sebagaimana mereka pernahmengusir kaum mukmin dari Mekah, maka mereka pun harus diusir.

*****************

Page 990: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{ولهم في الآخرة عذاب عظیم}

dan di akhirat mereka mendapat siksa yang berat. (Al-Baqarah:114)

Hal itu sebagai balasan atas perbuatan mereka yang beranimenodai kesucian Baitullah dan menghinanya dengan memasangbanyak berhala di sekitarnya, menyeru selain Allah di dalamnya,tawaf dengan telanjang bulat, dan perbuatan-perbuatan merekayang lain yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya.

Adapun orang yang menafsirkannya sebagai Baitul Maqdis, hal inibersumber dari Ka'b Al-Ahbar yang pernah mengatakan bahwasesungguhnya orang-orang Nasrani ketika berhasil menguasai BaitulMaqdis, mereka melakukan pengrusakan. Ketika Allah mengutusNabi Muhammad Saw. serta menurunkan firman-Nya kepadanya,yaitu: Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yangmenghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nyadan berusaha untuk merobohkannya. Mereka itu tidak sepatutnyamasuk ke dalamnya (masjid Allah) kecuali dengan rasa takut. (Al-Baqarah: 114), hingga akhir ayat. Tiada seorang Nasrani pun dimuka bumi ini yang memasuki Baitul Maqdis kecuali dalam keadaantakut.

Menurut As-Saddi, sekarang tiada seorang Romawi pun di mukabumi ini yang memasukinya kecuali dalam keadaan takut lehernyaakan dipancung, atau ditakuti dengan keharusan membayar jizyah.

Qatadah berpendapat, orang-orang Romawi tidak beranimemasuki Baitul Maqdis kecuali dengan sembunyi-sembunyi.

Page 991: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut kami penafsiran terakhir ini dapat dimasukkan ke dalammakna umum ayat ini; karena sesungguhnya ketika orang-orangNasrani itu berbuat aniaya terhadap Baitul Maqdis denganmencemarkan Sakhrah yang merupakan kiblat orang-orang Yahudi,dalam ibadah, maka orang-orang Nasrani tersebut memperolehhukumannya menurut syara' dan takdir dengan mendapat kehinaanpadanya, kecuali hanya dalam masa-masa tertentu mereka dapatmemasuki Baitul Maqdis. Demikian pula halnya orang-orang Yahudi;ketika mereka melakukan kedurhakaan di dalamnya yang lebihbesar daripada kedurhakaan orang-orang Nasrani, mereka punmendapat hukuman yang lebih besar.

Mereka menafsirkan makna kehinaan di dunia dengan munculnyaImam Mahdi, seperti yang dikatakan oleh As-Saddi dan Ikrimahserta Wail ibnu Daud. Sedangkan menurut Qatadah, merekadiharuskan membayar jizyah dengan patuh pada saat mereka dalamkeadaan tunduk.

Pendapat yang benar, takwil dari makna kehinaan di dunia lebihumum daripada semuanya. Telah diriwayatkan di dalam sebuahhadis yang menerangkan tentang memohon perlindungan kepadaAllah dari kehinaan di dunia dan siksa di akhirat, seperti yangdiriwayatkan oleh Imam Ahmad;

د بن أیوب بن میسرة بن ثنا محم ثنا الهیثم بن خارجة، حد حدحلبس سمعت أبي یحدث، عن بسر بن أرطاة، قال: كان رسول االلهصلى االله علیه وسلم یدعو: "اللهم أحسن عاقبتنا في الأمور كلها،نیا وعذاب الآخرة" وأجرنا من خزي الد

Page 992: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah menceritakan kepada kami Al-Haisam ibnu Kharijah, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ayyub ibnu Maisarahibnu Halas, bahwa ia pernah mendengar ayahnya menceritakanhadis berikut dari Bisyr ibnu Artah yang menceritakan bahwaRasulullah Saw. acapkali mengucapkan doa berikut: Ya Allah,jadikanlah akibat semua urusan kami kebaikan belaka, danlindungilah kami dari kehinaan di dunia dan siksa di akhirat.

Hadis ini berpredikat hasan, tetapi tidak terdapat di dalam kitabSittah; dan pemilik hadis ini (yaitu Bisyr ibnu Artah yang terkadangdisebut dengan nama Ibnu Abu Artah) tidak mempunyai hadis lainkecuali hadis ini dan hadis lainnya yang mengatakan:

"لا تقطع الأیدي في الغزو"

Tangan-tangan tidak boleh dipotong dalam peperangan.

AL-BAQARAH, AYAT 115

{والله المشرق والمغرب فأینما تولوا فثم وجه االله إن االله واسع علیم{ (115)

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka ke mana punkalian menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya AllahMahaluas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Makna ayat ini —hanya Allah yang mengetahuinya— merupakanpenghibur bagi Rasulullah Saw. dan para sahabat yang telah diusirdari Mekah dan berpisah meninggalkan masjid dan tempat salatmereka. Pada mulanya Rasulullah Saw. salat di Mekah menghadap

Page 993: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ke arah Baitul Maqdis, sedangkan Ka'bah berada di hadapannya.Ketika beliau Saw. tiba di Madinah, beliau masih menghadap ke arahBaitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. KemudianAllah Swt. memalingkannya ke arah Ka'bah. Karena itu, Allah Swt.berfirman: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka ke manapun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. (Al-Baqarah: 115)

Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam telah meriwayatkan di dalamkitab Nasikh wal Mansukh, telah menceritakan kepada kami Hajajibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Juraij dan Usmanibnu Ata, dari Ata, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa bagianpermulaan dari Al-Qur'an yang dimansukh bagi kami menurut apayang diceritakan kepada kami —hanya Allah Yang lebih mengetahui— adalah mengenai masalah kiblat. Allah Swt. berfirman: Dankepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka ke mana pun kalianmenghadap, di situlah wajah Allah. (Al-Baqarah: 115)

Maka Rasulullah Saw. menghadap ke arah Baitul Maqdis dalamsalatnya dan meninggalkan arah Baitul 'Atiq (Ka'bah). KemudianAllah me-nasakh-nya dan memalingkannya ke arah Baitul 'Atiq, yaitumelalui firman-Nya: Dan dari mana saja kamu berangkat, makapalingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana sajakamu sekalian berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya. (Al-Baqarah: 150)

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa permulaan ayat Al-Qur'an yang di-mansukhadalah mengenai masalah kiblat. Hal ini terjadi ketika RasulullahSaw. hijrah ke Madinah yang penduduknya antara lain adalah orang-orang Yahudi. Maka Allah memerintahkannya untuk menghadap kearah Baitul Maqdis (dalam salatnya), hingga orang-orang Yahudigembira melihat hal itu. Rasulullah Saw. menghadap ke arah BaitulMaqdis (dalam salatnya) selama belasan bulan, padahal Rasulullah

Page 994: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Saw. sendiri lebih menyukai kiblat Nabi Ibrahim a.s. (yaitu Ka'bah).Karena itu, beliau Saw. selalu menengadahkan pandangannya kelangit. Maka Allah menurunkan firman-Nya: Sungguh Kami (sering)melihat mukamu menengadah ke langit —sampai dengan firman-Nya— maka palingkanlah wajahmu ke arahnya. (Al-Baqarah: 144-150)

Melihat hal tersebut orang-orang Yahudi merasa curiga, lalumereka berkata, "Apakah gerangan yang memalingkan mereka darikiblatnya (Baitul Maqdis) yang pada mulanya mereka telah berkiblatkepada-nya?" Lalu Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Katakanlah,"Kepunyaan Allah-lah timur dan barat." (Al-Baqarah: 142)

*******************

{فأینما تولوا فثم وجه االله}

Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah. (Al-Baqarah: 115)

Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya, "Maka ke mana pun kalian menghadap, disitulah wajah Allah" (Al-Baqarah: 115). Yang dimaksud dengan wajahAllah ialah kiblat Allah, yakni ke mana pun kamu menghadap, disitulah kiblat Allah, baik ke arah timur ataupun ke arah barat.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya,"Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah" (Al-Baqarah: 115), yakni di mana pun kalian berada, makamenghadaplah kalian ke arah kiblat yang kalian sukai, yaitu Ka'bah.

Sesudah mengetengahkan riwayat asar di atas, Ibnu Abu Hatimmeriwayatkan pula dari Ibnu Abbas sebuah asar mengenai pe-

Page 995: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

nasakh-an kiblat ini melalui Ata, dari Ibnu Abbas. Telah diriwayatkandari Abul Aliyah, Al-Hasan, Ata Al-Khurrasani, Ikrimah, Qatadah, As-Saddi, dan Zaid ibnu Aslam hal yang semisal.

Ibnu Jarir mengatakan, ulama lainnya bahkan ada yangmengatakan bahwa Allah menurunkan ayat ini sebelum adakewajiban menghadap ke arah Ka'bah. Sesungguhnya Allah Swt.menurunkan ayat ini hanya untuk memberitahukan kepada Nabi-Nyadan para sahabatnya bahwa dalam salatnya mereka bolehmenghadapkan wajah ke arah mana pun yang mereka sukai diantara arah timur dan barat. Karena sesungguhnya tidak sekali-kalimereka menghadapkan wajahnya ke suatu arah mana punmelainkan Allah Swt. berada di arah tersebut, mengingat semuaarah timur dan barat hanyalah milik-Nya belaka; dan bahwa tiadasuatu arah pun melainkan Allah Swt. selalu berada padanya, sepertiyang diungkapkan oleh firman-Nya:

ولا أدنى من ذلك ولا أكثر إلا هو معهم أین ما كانوا

Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dariitu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di manapun mereka berada. (Al-Mujadilah: 7)

Mereka mengatakan bahwa setelah itu keharusan yangditetapkan atas mereka adalah menghadap ke arah Masjidil Haram.Demikianlah menurut keterangan Ibnu Jarir. Mengenai penjelasanyang mengatakan bahwa tiada suatu tempat pun melainkan Allahselalu berada padanya; jika yang dimaksudkan adalah ilmu AllahSwt., berarti benar. Tetapi jika yang dimaksudkan adalah Zat-Nya,maka tidak benar, karena Zat Allah tidak dapat dibatasi oleh sesuatupun dari makhluk-Nya (yakni Allah tidak membutuhkan tempat).

Page 996: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mahasuci Allah dari hal tersebut, dan Maha Tinggi Dia denganketinggian yang setinggi-tingginya.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa ulama lainnya mengatakan,bahkan ayat ini diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya sebagai izindari-Nya boleh menghadap ke arah mana pun —baik ke arah timuratau-pun ke arah barat— dalam salat sunatnya; juga dalamperjalanannya, ketika perang sedang berkobar, dan dalam keadaanyang sangat menakutkan.

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakankepada kami Ibnu Idris, telah menceritakan kepada kami Abdul Malikalias Ibnu Abu Sulaiman, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Umar,bahwa ia pernah salat menghadap ke arah mana untakendaraannya menghadap, lalu ia mengatakan bahwa RasulullahSaw. pernah melakukan hal itu berdasarkan takwil ayat berikut:maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah. (Al-Baqarah: 115)

Asar ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Turmuzi, danImam Nasai serta Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih melaluiberbagai jalur dari Abdul Malik ibnu Abu Sulaiman dengan lafazseperti tersebut di atas. Asal hadis ini berada di dalam kitabSahihain (Sahih Bukhari dan Sahih Muslim) melalui hadis Ibnu Umardan Amir ibnu Rabi'ah, tetapi tanpa menyebutkan ayat.

Di dalam kitab Sahih Bukhari melalui hadis Nafi’ dari Ibnu Umarr.a. disebutkan bahwa Ibnu Umar apabila ditanya mengenai salatKhauf, ia menggambarkan (memperagakan)nya. Kemudian iamengatakan, "Apabila keadaan semakin menakutkan, maka merekasalat dengan berjalan kaki, ada pula yang berkendaraan, ada yangmenghadap ke arah kiblat ada pula yang tidak menghadap ke arahkiblat." Selanjutnya Nafi' mengatakan, "Aku merasa yakin bahwa

Page 997: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Umar tidak sekali-kali menyebutkan hal ini melainkan dari NabiSaw."

Imam Syafii, menurut pendapat yang masyhur darinya, tidakmembedakan antara perjalanan biasa dan perjalanan untukmelakukan perang. Keduanya memang bersumber dari dia, iamemperbolehkan salat tatawwu' di atas kendaraan (dalam duakeadaan tersebut). Pendapat ini dianut oleh Imam Abu Hanifah, lainhalnya dengan Imam Malik dan jamaahnya yang berpendapatberbeda. Sedangkan Abu Yusuf dan Abu Sa'id Al-Astakhri memilihpendapat boleh melakukan salat sunat di atas kendaraan ketika diMesir. Pendapat ini diriwayatkan oleh Abu Yusuf melalui Anas ibnuMalik r.a., tetapi Abu Ja'far At-Tabari memilih pendapat ini danpendapat yang membolehkannya bagi orang yang berjalan kaki.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa ulama yang lainnya lagimengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatukaum yang buta sama sekali akan arah kiblat hingga mereka tidakmengetahui mana arahnya, lalu mereka melakukan salatnyamenghadap ke arah yang berbeda-beda. Maka Allah Swt. berfirman,"Dan kepunyaan Akulah timur dan barat itu. Maka ke arah mana punkalian menghadapkan wajah kalian, di situlah terdapat wajah-Kuyang merupakan kiblat kalian; hal ini sebagai pemberitahuan buatkalian bahwa salat kalian harus tetap dilangsungkan."

Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq Al-Ahwazi, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi,telah menceritakan kepada kami Abur Rabi' As-Samman, dari Asimibnu Ubaidillah, dari Abdullah ibnu Amir ibnu Rabi'ah, dari ayahnyayang menceritakan:

Kami pernah bersama Rasulullah Saw. di suatu malam yanggelap gulita dan kami turun istirahat di suatu tempat, lalu seseorangmulai mengambil batu-batu untuk membuat masjid (tempat sujud)

Page 998: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

untuk salat. Ketika pagi harinya, ternyata jelas bagi kami bahwakami telah salat bukan menghadap ke arah kiblat. Maka kamiberkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tadi malam salatbukan menghadap ke arah kiblat." Maka Allah Swt. menurunkanfirman-Nya, "Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka kemana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah." (Al-Baqarah:115), hingga akhir ayat.

Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan pula hadis yang semisalmelalui Sufyan ibnu Waki', dari ayahnya, dari Abur Rabi' As-Samman. Imam Turmuzi meriwayatkannya dari Mahmud ibnuGailan, dari Waki'; sedangkan Ibnu Majah, dari Yahya ibnu Hakim,dari Abu Daud, dari Abur Rabi' As-Samman. Ibnu Abu Hatimmeriwayatkannya dari Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabbah, dariSa'id ibnu Sulaiman, dari Ar-Rabi' As-Samman yang nama aslinyaialah Asy'as ibnu Sa'id Al-Basri, dia orang yang daif hadisnya. ImamTurmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan, tetapisanadnya tidaklah demikian, dan kami tidak mengetahuinya kecualimelalui hadis Al-Asy'as As-Samman, sedangkan Asy'as dinilai lemahhadisnya. Menurut kami (penulis), gurunya juga (yaitu Asim) dinilailemah; bahkan menurut Imam Bukhari hadisnya dinilai munkar. IbnuMu'in mengatakan bahwa dia orangnya daif, hadisnya tidak dapatdijadikan hujah. Ibnu Hibban mengatakan bahwa hadisnyaberpredikat matruk.

Sesungguhnya telah diriwayatkan dari jalur yang lain melaluiJabir. Untuk itu, Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih telahmeriwayatkan di dalam tafsir ayat ini bahwa telah menceritakankepada kami Ismail ibnu Ali ibnu Ismail, telah menceritakan kepadakami Al-Hasan ibnu Ali ibnu Syabib, telah menceritakan kepadakuAhmad ibnu Abdullah ibnul Hasan yang mengatakan bahwa di dalamkitab catatan ayahnya ia pernah menemukan hal berikut, bahwa

Page 999: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah menceritakan kepada kami Abdul Malik Al-Azrami, dari Ataibnu Jabir yang menceritakan hadis berikut:

Rasulullah Saw. mengutus suatu pasukan yang aku termasuksalah satu anggotanya, maka kami mengalami malam yang gelapgulita hingga kami tidak mengetahui arah kiblat. Lalu segolonganorang dari kami berkata, "Sesungguhnya kami telah mengetahuiarah kiblat mengarah ke sebelah ini, yakni sebelah utara." Makamereka melakukan salat dan membuat garis-garis sebagaitandanya; ketika mereka berada di pagi hari dan matahari terbit,ternyata garis-garis tersebut bukan menghadap ke arah kiblat.Ketika kami kembali dari perjalanan misi kami, maka kami tanyakanhal itu kepada Nabi Saw., tetapi beliau diam (tidak menjawab), danAllah menurunkan firman-Nya, "Dan kepunyaan Allah-lah timur danbarat. Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah"(Al-Baqarah: 115).

Kemudian Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkannyapula melalui hadis Muhammad ibnu Ubaidillah Al-Azrami, dari Ata,dari Jabir dengan lafaz yang sama.

: قرئ على عبد االله بن عبد العزیز -وأنا أسمع- ارقطني قال الدد ، عن محم د بن یزید الواسطي ثنا محم ثكم داود بن عمرو، حد حدبن سالم، عن عطاء، عن جابر، قال: كنا مع رسول االله صلى االلهعلیه وسلم في مسیر فأصابنا غیم، فتحیرنا فاختلفنا في القبلة،فصلى كل (1) منا على حدة، وجعل أحدنا یخط بین یدیه لنعلم

Page 1000: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

أمكنتنا، فذكرنا ذلك للنبي صلى االله علیه وسلم فلم یأمرنا بالإعادة،أت صلاتكم". وقال: "قد أجز

Imam Daruqutni mengatakan, telah dibacakan kepada Abdullahibnu Abdul Aziz, sedangkan aku mendengarkannya. Si pembacahadis mengatakan, telah menceritakan kepada kalian Daud ibnuAmr, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Yazid Al-Wasiti, dari Muhammad ibnu Salim, dari Ata, dari Jabir yangmenceritakan, "Kami pernah bersama Rasulullah Saw. dalam suatuperjalanan, kemudian awan menutupi (pandangan kami) hinggakami kebingungan. Maka kami berbeda pendapat dalam masalahkiblat, dan masing-masing orang dari kami melakukan salat denganmenghadap ke arahnya masing-masing, dan seseorang di antarakami membuat garis di depannya sebagai tanda untuk mengetahuitempat kami menghadap. Kemudian kami ceritakan hal tersebutkepada Nabi Saw., dan ternyata beliau tidak memerintahkan kamiuntuk mengulangi salat kami, lalu beliau Saw. bersabda, "Salatkalian telah lewat"

Kemudian Imam Daruqutni mengatakan bahwa demikianlah apayang telah dikatakan oleh Muhammad ibnu Salim. Sedangkan selainImam Daruqutni meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Abdullah Al-Azrami, dari Ata, tetapi keduanya (Muhammad ibnu Salim danMuhammad ibnu Abdullah Al-Azrami) berpredikat daif.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui hadis Al-Kalbi, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas: Bahwa Rasulullah Saw.pernah mengirim suatu pasukan sariyyah, lalu mereka tertutup olehkabut hingga mereka tidak mendapat petunjuk untuk mengetahuiarah kiblat. Maka mereka salat dengan menghadap ke arah selainkiblat, kemudian jelaslah bagi mereka setelah matahari cerah,

Page 1001: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bahwa mereka salat menghadap ke arah selain kiblat. Ketikamereka datang kepada Rasulullah Saw., mereka menceritakan halitu kepadanya, lalu Allah Swt. menurunkan ayat ini, yaitu: "Dankepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka ke mana pun kalianmenghadap, di situlah wajah Allah" (Al-Baqarah: 115).

Semua sanad yang telah diketengahkan di atas mengandung ke-daif-an, barangkali sebagian darinya memperkuat sebagian yanglain.

Mengulangi salat bagi orang yang keliru (menghadap bukan kearah kiblat), sehubungan dengan masalah ini ada dua pendapat dikalangan para ulama. Semua hadis yang telah dikemukakanmerupakan dalil-dalil yang menunjukkan bahwa qada itu tidak ada.

Ibnu Jarir mengatakan, ulama lainnya mengatakan bahwa ayat ini(Al-Baqarah ayat 115) diturunkan karena masalah Raja Najasyi,seperti yang diceritakan oleh Muhammad ibnu Basysyar kepadakami, bahwa telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Hisyam,telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Qatadah, bahwa NabiSaw. pernah bersabda, "Sesungguhnya seorang saudara kaliantelah meninggal dunia, maka salatkanlah dia oleh kalian." Merekabertanya, "Apakah kami akan menyalatkan seorang lelaki yangbukan muslim?" Qatadah melanjutkan riwayatnya, bahwa setelah ituturunlah firman-Nya: Dan sesungguhnya di antara ahli kitab adaorang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkankepada kalian dan apa yang diturunkan kepada mereka sedangmereka berendah hati kepada Allah. (Ali Imran: 199) Qatadahmelanjutkan kisahnya, bahwa mereka mengatakan, "Sesungguhnyadia (Raja Najasyi) tidak salat menghadap ke arah kiblat." Maka AllahSwt. menurunkan firman-Nya: Dan kepunyaan Allah-lah timur danbarat. Maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah.(Al-Baqarah: 115)

Page 1002: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hadis ini berpredikat garib. Menurut suatu pendapat,sesungguhnya Raja Najasyi salat menghadap ke arah Baitul Maqdissebelum sampai kepadanya pe-nasakh-an yang memerintahkanberalih menghadap ke arah Ka'bah, menurut riwayat yangdiketengahkan oleh Al-Qurtubi melalui Qatadah.

Imam Qurtubi menyebutkan pula bahwa ketika Raja Najasyimeninggal dunia, Rasulullah Saw. menyalatkannya. Maka hadis inidijadikan sebagai dalil oleh orang-orang yang mengatakandisyariatkannya salat gaib. Selanjutnya Imam Quitubi mengatakan,hal ini merupakan suatu kekhususan menurut pendapat di kalangankami, dengan alasan-alasan sebagai berikut:

Pertama, Rasulullah Saw. menyaksikan kematiannya. Di saatRaja Najasyi meninggal dunia, maka bumi dilipat untuk RasulullahSaw. hingga beliau dapat menyaksikannya.

Kedua, ketika Raja Najasyi meninggal dunia, tiada seorang punyang menyalatkannya di negeri tempat tinggalnya. Pendapat inidipilih oleh Ibnul Arabi. Tetapi menurut Imam Qurtubi, mustahil bilaada seorang raja muslim, sedangkan di kalangan kaumnya tiadaseorang pun yang seagama dengannya. Ibnul Arabi menjawabsanggahan tersebut, barangkali di kalangan mereka masih belumdisyariatkan salat mayat. Jawaban ini cukup baik.

Ketiga, Nabi Saw. sengaja menyalatkannya dengan maksuduntuk memikat hati raja-raja lainnya.

وقد أورد الحافظ أبو بكر بن مردویه في تفسیر هذه الآیة مند بن عمرو بن علقمة، عن أبي سلمة، حدیث أبي معشر، عن محم

Page 1003: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "ما بینام وأهل العراق". المشرق والمغرب قبلة لأهل المدینة وأهل الش

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan di dalam kitabtafsirnya melalui hadis Abu Ma'syar, dari Muhammad ibnu Amr ibnuAlqamah, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r.a., bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Di antara timur dan baratterdapat kiblat bagi penduduk Madinah, penduduk Syam, danpenduduk Irak.

Hadis ini mempunyai kaitan dengan bab ini, dan telahdiriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah melaluihadis Abu Ma'syar yang nama aslinya ialah Nujaih ibnu AbdurRahman As-Saddi Al-Madani dengan lafaz yang sama, yaitu:

«ما بین المشرق والمغرب قبلة»

Di antara timur dan barat terdapat kiblat.

Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini telah diriwayatkanmelalui berbagai jalur dari Abu Hurairah. Sebagian kalangan ahlulilmi mengenai diri Abu Ma'syar dari segi hafalan hadisnya (yaknihafalannya lemah).

Kemudian Imam Turmuzi mengatakan:

ثنا المعلى بن ، حد ثني الحسن بن [أبي] بكر المروزي حدد ، عن عثمان بن محم ثنا عبد االله بن جعفر المخزومي منصور، حد

Page 1004: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، عن أبي هریرة، عن النبي صلى االله ، عن سعید المقبري الأخنسيعلیه وسلم قال: "ما بین المشرق والمغرب قبلة"

telah menceritakan kepadaku Al-Hasan ibnu Bakar Al-Mawarzi,telah menceritakan kepada kami Al-Ma’la ibnu Mansur, telahmenceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja'far Al-Makhzumi, dariUsman ibnu Muhammad ibnul Mugirah Al-Akhnas, dari Abu Sa'id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda:Di antara timur dan barat terdapat kiblat.

Kemudian Imam Turmuzi mengatakan, hadis ini berpredikathasan sahih. Telah diriwayatkan dari Imam Bukhari bahwa dia telahmengatakan hadis ini lebih kuat dan lebih sahih daripada hadis AbuMa'-syar.

Imam Turmuzi mengatakan, telah diriwayatkan hadis berikut olehbukan hanya seorang dari kalangan sahabat, yaitu: Di antara timurdan barat terdapat kiblat. Di antara mereka adalah Umar ibnulKhattab, Ali, dan Ibnu Abbas radiyallahu 'anhum. Ibnu Umar r.a.pernah mengatakan:

Apabila engkau jadikan arah barat di sebelah kananmu dan arahtimur di sebelah kirimu, maka di antara keduanya adalah arah kiblat,jika engkau hendak menghadap ke arah kiblat.

Kemudian Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakankepada kami Ali ibnu Ahmad ibnu Abdur Rahman, telahmenceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Yusuf maula Bani Hasyim,telah menceritakan kepada kami Syu'aib ibnu Ayyub, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Namir, dari Abdullah ibnu Umar, dariNafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Di antaratimur dan barat terdapat arah kiblat.

Page 1005: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Daruqutni dan ImamBaihaqi. Ibnu Murdawaih mengatakan, menurut pendapat yangmasyhur hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a. adalahperkataan Ibnu Umar r.a. sendiri.

Ibnu Jarir mengatakan, makna ayat ini (Al-Baqarah ayat 115)dapat diinterpretasikan seperti berikut: "Ke mana pun kalianmengarahkan wajah kalian dalam doa kalian kepada-Ku, maka disitulah terdapat wajah-Ku; Aku akan memperkenankan doa yangkalian panjatkan." Seperti yang diceritakan kepada kami oleh Al-Qasim yang mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telah menceritakan kepadaku Hajjaj yang mengatakanbahwa Ibnu Juraij pernah meriwayatkan dari Mujahid, ketika ayat iniditurunkan (yaitu firman-Nya): Berdoalah kalian kepada-Ku, niscayaakan Kuperkenankan bagi kalian. (Al-Mu’min: 60) maka merekabertanya, "Ke arah manakah kami menghadap?" Lalu turunlahfirman-Nya: Maka ke arah mana pun kalian menghadap, di situlahwajah Allah. (Al-Baqarah: 115)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna firman-Nya: SesungguhnyaAllah Mahaluas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah:115) Artinya, rahmat Allah mencakup semua makhluk-Nya denganmemberi mereka kecukupan, karunia, dan anugerah dari-Nya.Firman-Nya, "'Alimun" artinya sesungguhnya Allah Swt. MahaMengetahui perbuatan-perbuatan mereka; tiada sesuatu pun dariamal mereka yang tidak diketahui-Nya dan tiada sesuatu pun yangmenghalang-halangi pengetahuan-Nya, bahkan Allah Swt. MahaMengetahui kesemuanya itu (baik yang lahir maupun yang batin).

AL-BAQARAH, AYAT 116-117

Page 1006: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماوات والأرض كل {وقالوا اتخذ االله ولدا سبحانه بل له ما في السماوات والأرض وإذا قضى أمرا فإنما له قانتون (116) بدیع السیقول له كن فیكون (117) }

Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, "Allah mempunyaianak." Mahasuci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumiadalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. Allah Penciptalangit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)sesuatu, maka (cukuplah) Dia mengatakan kepadanya, "Jadilah."Lalu jadilah ia.

Ayat ini dan ayat yang berikutnya mengandung bantahanterhadap orang-orang Nasrani —semoga laknat Allah menimpamereka— dan juga orang-orang yang serupa dengan mereka darikalangan orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik Arab, yaitumereka yang menjadikan para malaikat sebagai anak-anakperempuan Allah. Allah mendustakan dakwaan semuanya, demikianjuga dakwaan mereka yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allahberanak. Untuk itu Dia berfirman, "Subhanahu," Mahasuci danMahabersih serta Maha Tinggi Allah dari hal tersebut denganketinggian yang setinggi-tingginya.

ماوات والأرض} {بل له ما في الس

Bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaanAllah. (Al-Baqarah: 116)

Yakni perkara yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang merekabuat-buat, sesungguhnya hanya milik-Nyalah kerajaan langit danbumi dan semua yang ada padanya. Dialah yang mengatur mereka,

Page 1007: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang menciptakan mereka, yang memberi mereka rezeki, yangmenguasai mereka, yang menundukkan mereka, yang menjalankanmereka, dan yang menggerakkan mereka menurut apa yangdikehendaki-Nya. Semuanya merupakan hamba-hamba-Nya danmilik-Nya, maka mana mungkin Dia mempunyai anak dari kalanganmereka? Karena sesungguhnya seorang anak itu hanya dilahirkandari dua spesies yang sama, sedangkan Allah Swt. tiada yangmenyamai-Nya dan tiada yang menyekutui-Nya dalam kebesarandan keagungan-Nya; dan tiada istri bagi-Nya, maka mana mungkinDia beranak? Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

ماوات والأرض أنى یكون له ولد ولم تكن له صاحبة بدیع السوخلق كل شيء وهو بكل شيء علیم

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak,padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu,dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Al-An'am: 101)

ماوات حمن ولدا لقد جئتم شیئا إدا. تكاد الس وقالوا اتخذ الرحمن ا أن دعوا للر رن منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هد یتفطماوات حمن أن یتخذ ولدا إن كل من في الس ولدا. وما ینبغي للرحمن عبدا لقد أحصاهم وعدهم عدا وكلهم آتیه والأرض إلا آتي الریوم القیامة فردا

Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil(mempunyai) anak."'' Sesungguhnya kalian telah mendatangkan

Page 1008: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecahkarena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurahmempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah(mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi,kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selakuseorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlahmereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dantiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengansendiri-sendiri. (Maryam: 88-95)

مد. لم یلد ولم یولد. ولم یكن له كفوا قل هو االله أحد. االله الصأحد

Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhanyang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dantiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setaradengan Dia." (Al-Ikhlas: 1-4)

Melalui ayat-ayat tersebut di atas Allah Swt. menetapkan bahwaDia adalah Tuhan Yang Mahaagung Yang tiada tandingan dan tiadapersamaan bagi-Nya. Segala sesuatu selain Dia adalah makhluk-Nya yang menjadi hamba-hamba-Nya, maka mana mungkin Diaberanak dari mereka? Karena itu, dalam tafsir ayat ini Imam Bukharimengatakan:

أخبرنا أبو الیمان، أخبرنا شعیب، عن عبد االله بن أبي حسین،ثنا نافع بن جبیر -هو ابن مطعم-عن ابن عباس، عن النبي صلى حد

Page 1009: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

بني ابن آدم ولم یكن له االله علیه وسلم قال: "قال االله تعالى: كذا تكذیبه إیاي فیزعم أني لا أقدر ذلك، وشتمني ولم یكن له ذلك، فأما شتمه إیاي فقوله: لي ولد. فسبحاني أن أن أعیده كما كان، وأمأتخذ صاحبة أو ولدا ".

telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakankepada kami Syu'aib, dari Abdullah ibnu Abul Husain, telahmenceritakan kepada kami Nafi' ibnu Jubair (yaitu Ibnu Mut'im), dariIbnu Abbas, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Allah Swt.berfirman, "Anak Adam telah mendustakan Aku, padahal tidak layakbaginya mendustakan Aku. Dan dia telah mencaci-Ku, padahal tidakpatut baginya mencaci-Ku. Adapun kedustaan yang dilakukannyaterhadap-Ku ialah ucapannya yang mengatakan bahwa Aku tidakdapat menghidupkannya kembali seperti semula. Adapun caciannyaterhadap-Ku ialah ucapannya yang mengatakan bahwa Akumempunyai anak. Mahasuci Aku dari mempunyai istri atau anak."

Hadis ini hanya diketengahkan oleh Imam Bukhari sendiri darisatu jalur.

د بن ثنا محم ثنا أحمد بن كامل، حد وقال ابن مردویه: حدثنا مالك، د الفروي، حد ثنا إسحاق بن محم ، حد إسماعیل الترمذيناد، عن الأعرج، عن أبي هریرة، قال: قال رسول االله عن أبي الزبني ابن آدم ولم ینبغ : كذ صلى االله علیه وسلم: "یقول االله عز وجلا تكذیبه إیاي بني، وشتمني ولم ینبغ له أن یشتمني، أم له أن یكذ

Page 1010: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ل الخلق بأهون علي من فقوله: لن یعیدني كما بدأني. ولیس أوا شتمه إیاي فقوله: اتخذ االله ولدا. وأنا االله الأحد إعادته. وأممد، لم یلد ولم یولد، ولم یكن له كفوا أحد" الص

Ibnu Murdawaih berkata, telah menceritakan kepada kami Ahmadibnu Kamil, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu IsmailAth-Thurmuzi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnuIshaq ibnu Muhammad Al-Qarwi, telah menceritakan kepada kamiMalik, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, bahwaRasulullah Saw. telah bersabda: Allah Swt. berfirman, "Anak Adamtelah mendustakan Aku, padahal tidak layak baginya mendustakanAku. Dan dia telah mencaci-Ku, padahal tidak patut baginyamencaci-Ku. Adapun kedustaan yang dilakukannya terhadap-Kuialah ucapannya yang mengatakan, "Allah tidak akanmembangkitkan aku seperti Dia menciptakan aku pada awalmulanya," padahal permulaan penciptaan tidaklah lebih mudahdaripada mengembalikannya. Adapun caciannya terhadap-Ku ialahucapannya yang mengatakan bahwa Allah telah mengambil anak(beranak), padahal Aku adalah Allah Yang Maha Esa yangbergantung kepada-Nya segala sesuatu; tiada beranak dan tiadapula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganDia.

Di dalam kitab Sahihain (Bukhari dan Muslim) disebutkan sebuahhadis dari Rasulullah Saw., bahwa beliau pernah bersabda:

"لا أحد أصبر على أذى سمعه من االله؛ إنهم یجعلون له ولدا،وهو یرزقهم ویعافیهم"

Page 1011: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tiada seorang pun yang lebih sabar daripada Allah atasgangguan yang telah didengarnya; sesungguhnya merekamenganggap-Nya beranak. Akan tetapi, Dia tetap memberi merekarezeki dan membiarkan mereka.

*****************

Firman Allah Swt.:

{كل له قانتون}

Semua tunduk kepada-Nya. (Al-Baqarah: 116)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Asbat, dariMutarrif, dari Atiyyah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknaqanitun, yakni musallun (berdoa).

Menurut Ikrimah dan Abu Malik, artinya semua mengakui bahwaDia wajib disembah. Menurut Sa'id ibnu Jubair makna qanitun ialahikhlas. Menurut Ar-Rabi' ibnu Anas, qanitun artinya berdiri di harikiamat. Menurut As-Saddi artinya semua taat kepada-Nya di harikiamat.

Khasif meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan maknaqanitun, yaitu semua taat kepada-Nya. Bila dikatakan, "Jadilah kamumanusia," maka jadilah manusia. Dan bila dikatakan, "Jadilah kamukeledai," maka jadilah keledai.

Ibnu Abu Nujaih mengatakan dari Mujahid bahwa qanitun artinyamereka semuanya taat kepada Allah. Selanjutnya Mujahidmengatakan bahwa taat orang kafir ialah melalui bayangannya yangsujud kepada Allah, sedangkan diri orang kafir itu sendiri tidak suka.

Page 1012: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pendapat dari Mujahid ini merupakan pendapat yang dipilih olehIbnu Jarir. Dari semua pendapat di atas Ibnu Jarir menyimpulkanbahwa tunduk, patuh, dan taat hanya kepada Allah merupakan halyang (diperintahkan) oleh syariat. Hal ini telah diriwayatkan dalamhadis, sebagaimana disebutkan pula di dalam firman-Nya:

ماوات والأرض طوعا وكرها وظلالهم والله یسجد من في السبالغدو والآصال

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langitdan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dansujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. (Ar-Ra'd: 15)

Telah diriwayatkan di dalam sebuah hadis yang mengandungpenjelasan tentang lafaz qunut dalam Al-Qur'an, bahwa yangdimaksud adalah taat, tunduk, dan patuh; seperti yang telahdikatakan oleh Ibnu Abu Hatim:

ثنا ابن وهب، أخبرني عمرو ثنا یونس بن عبد الأعلى، حد حدثه، عن أبي الهیثم، عن أبي مح حد اجا أبا الس بن الحارث: أن در، عن رسول االله صلى االله علیه وسلم قال: "كل حرف سعید الخدرياعة". من القرآن یذكر فیه القنوت فهو الط

telah menceritakan kepada kami Yusuf ibnu Abdul A’la, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakankepadaku Amr ibnul Haris, bahwa Darraj yang dijuluki Abus Samahtelah menceritakan hadis berikut dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id Al-

Page 1013: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Khudri, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Setiap lafaz Al-Qur'an yang menyebutkan al-qunut artinya taat.

Hal yang semisal diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad, dariHasan ibnu Musa, dari Ibnu Abu Luhai'ah, dari Darraj dengan sanadyang semisal, tetapi di dalam sanadnya terdapat kelemahan dantidak dapat dijadikan sebagai pegangan.

Predikat rafa' hadis ini merupakan hal yang tidak dapat diterima,mengingat adakalanya hal ini merupakan perkataan seorangsahabat atau orang yang lebih rendah daripada dia. Banyak sekalitafsir yang mengetengahkan sanad ini, padahal di dalamnyaterkandung hal yang diingkari. Maka janganlah Anda teperdayaolehnya, karena sesungguhnya sanad ini predikatnya daif.

************

Firman Allah Swt.:

ماوات والأرض} {بدیع الس

Allah Pencipta langit dan bumi. (Al-Baqarah: 117)

Yakni Allah yang menciptakan keduanya tanpa contoh terlebihdahulu. Menurut Mujahid dan As-Saddi, lafaz badi'un dalam ayat inisesuai dengan makna lugah (bahasa)nya. Termasuk ke dalampengertian ini dikatakan terhadap sesuatu yang merupakan kreasibaru dengan sebutan bid'ah. Seperti yang terdapat di dalam hadissahih Muslim, yaitu:

فإن كل محدثة بدعة

Page 1014: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid'ah.

Bid'ah ada dua macam, yaitu adakalanya bid'ah menurut istilahsyara' (yakni bid'ah sayyi'ah), seperti pengertian yang terkandung didalam sabda Nabi Saw.:

فإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة

Karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu sesat.

Yang kedua ialah bid'ah menurut istilah bahasa (yakni bid'ahhasanah) seperti perkataan Amirul Mu’minin Umar ibnul Khattab r.a.ketika melihat hasil jerih payahnya yang telah berhasil menghimpunkaum muslim melakukan salat tarawih hingga merekamenjadikannya sebagai tradisi, yaitu:

نعمت البدعة هذه

Sebaik-baik bid'ah adalah ini (yakni berjamaah salat tarawih).

Ibnu Jarir mengatakan, makna firman-Nya: Allah Pencipta langitdan bumi. (Al-Baqarah: 117) Makna yang dimaksud ialahmubdi'uhuma (Pencipta keduanya), karena sesungguhnya bentukasalnya hanyalah mubdi'aun, kemudian di-tasrif menjadi badi'un;sebagaimana di-tasrif lafaz mu'limun menjadi 'alimun, dan lafazmusmi'un menjadi sami'un. Makna yang dimaksud ialah Allah YangMenciptakan, Yang Mengadakan, dan Yang Menjadikan tanpa adaseorang pun yang lebih dahulu menciptakan hal yang semisaldengan ciptaan-Nya itu. Ibnu Jarir mengatakan, "Oleh sebab itu,seorang yang membuat bid'ah dalam agama dinamakan mubtadi',

Page 1015: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

karena dia menciptakan hal baru yang belum pernah dilakukan olehorang lain dalam agama. Hal yang sama dikatakan pula terhadaporang yang membuat ucapan atau kreasi yang baru yang belumpernah dilakukan oleh pendahulunya." Orang-orang Arab menyebutorang yang berbuat demikian dengan nama mubtadi'; antara lainialah seperti dalam perkataan A'sya ibnu Sa'labah yang memujiHauzah ibnu Ali Al-Hanafi, yaitu:

جال إذا أبدوا له الحزم أو ما شاءه...یرعى إلى قول سادات الرابتدعا

Ia dikenal dengan sebutan pemimpin kaum laki-laki apabila timbultekadnya yang bulat atau membuat kreasi yang dikehendakinya.

Yakni bila dia hendak membuat kreasi baru dari dirinya sendiri.

Makna ayat menurut Ibnu Jarir ialah seperti berikut: "MahasuciAllah dari mempunyai anak, Dia adalah Raja semua apa yang ada dilangit dan di bumi, semuanya telah menyaksikan keesaan-Nyamelalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan semuanya mengaku taatkepada-Nya. Dialah yang menciptakan, yang mengadakan, danyang menjadikan mereka tanpa asal-usul, juga tanpa contoh yangdiikuti-Nya dalam penciptaan-Nya itu." Hal ini merupakanpemberitahuan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya, bahwa diantara orang-orang yang mengakui hal tersebut adalah Al-Masihyang mereka nisbatkan sebagai anak Allah, dan merupakanpemberitahuan dari Allah kepada mereka bahwa Dia Yangmenciptakan langit dan bumi tanpa asal-usul dan tanpa contoh yangmendahuluinya, Dia adalah Tuhan Yang menciptakan Is a tanpamelalui seorang ayah, tetapi hanya dengan kekuasaan-Nya.Pendapat yang dikatakan oleh Ibnu Jarir ini merupakan pendapatyang baik dan merupakan ungkapan yang benar.

Page 1016: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

**************

Firman Allah Swt.:

{وإذا قضى أمرا فإنما یقول له كن فیكون}

Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka(cukuplah) Dia mengatakan kepadanya, "Jadilah" Lalu jadilah ia. (Al-Baqarah: 117)

Melalui ayat ini Allah Swt. menerangkan kesempurnaankekuasaan-Nya dan kebesaran pengaruh-Nya. Dan bahwa apabilaDia menetapkan sesuatu, lalu Dia berkehendak akanmengadakannya, maka se-sungguhnya Dia hanya mengatakankepadanya, "Jadilah kamu!" Yakni hanya sekali ucap. Makaterjadilah sesuatu yang dikehendaki-Nya itu sesuai dengan apa yangdikehendaki-Nya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya yang lain,yaitu:

إنما أمره إذا أراد شیئا أن یقول له كن فیكون

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatuhanyalah berkata kepadanya, "Jadilah" Maka terjadilah ia. (Yasin:82)

إنما قولنا لشيء إذا أردناه أن نقول له كن فیكون

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kamimenghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah"Maka jadilah ia. (An-Nahl: 40)

Page 1017: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وما أمرنا إلا واحدة كلمح بالبصر

Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kedipanmata. (Al-Qamar: 50)

Salah seorang penyair mengatakan:

إذا ما أراد االله أمرا فإنما ... یقول له كن قولة فیكون ...

Apabila Allah menghendaki suatu perkara, maka sesungguhnyaDia hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah!" Hanya dengan satu

perkataan, maka jadilah ia.

Melalui ayat ini Allah mengingatkan bahwa penciptaan Isa hanyadengan kalimat Kun (Jadilah!), maka jadilah Isa sesuai dengan apayang diperintahkan oleh Allah.

Allah Swt. telah berfirman:

{إن مثل عیسى عند االله كمثل آدم خلقه من تراب ثم قال له كنفیكون}

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudianAllah berfirman kepadanya, "Jadilah!" (seorang manusia), makajadilah dia. (Ali Imran: 59)

AL-BAQARAH, AYAT 118

Page 1018: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{وقال الذین لا یعلمون لولا یكلمنا االله أو تأتینا آیة كذلك قال الذینمن قبلهم مثل قولهم تشابهت قلوبهم قد بینا الآیات لقوم یوقنون{ (118)

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, "Mengapa Allahtidak (langsung) berkata dengan kami atau datang tanda-tandakekuasaan-Nya kepada kami?'' Demikian pula orang-orang yangsebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hatimereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tandakekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atauSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Raffibnu Harimalah pernah berkata kepada Rasulullah Saw., "HaiMuhammad, jika engkau adalah seorang rasul dari Allah, seperti apayang kamu katakan, maka katakanlah kepada Allah agar Diaberbicara langsung kepada kami hingga kami dapat mendengarkalam-Nya." Maka sehubungan dengan hal ini Allah Swt.menurunkan firman-Nya: Dan orang-orang yang tidak mengetahuiberkata, "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kamiatau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya." (Al-Baqarah: 118)

Mujahid mengatakan bahwa orang-orang yang mengatakandemikian adalah orang-orang Nasrani. Pendapat inilah yang dipiliholeh Ibnu Jarir, mengingat konteks ayat sedang membicarakanperihal mereka. Akan tetapi, pendapat ini masih perludipertimbangkan.

Imam Qurtubi telah meriwayatkan sehubungan dengan takwilfirman-Nya: Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan

Page 1019: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kami." (Al-Baqarah: 118) Yakni berbicara kepada kami mengenaikenabianmu, hai Muhammad? Menurut kami (penulis), memangdemikianlah makna lahiriah konteksnya.

Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, dan As-Saddisehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan bahwa bagianpertama dari ayat ini merupakan perkataan orang-orang kafir Arab.Sedangkan firman-Nya: Demikian pula orang-orang yang sebelummereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu. (Al-Baqarah:118) Yang dimaksud dengan orang-orang yang sebelum merekaadalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Pendapatyang mengatakan bahwa orang-orang yang mengatakan haltersebut adalah kaum musyrik Arab diperkuat oleh firman-Nya:

وإذا جاءتهم آیة قالوا لن نؤمن حتى نؤتى مثل ما أوتي رسلاالله االله أعلم حیث یجعل رسالته سیصیب الذین أجرموا صغار عنداالله وعذاب شدید بما كانوا یمكرون

Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata,"Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yangserupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusanAllah" (Al-An'am: 124), hingga akhir ayat.

وقالوا لن نؤمن لك حتى تفجر لنا من الأرض ینبوعا إلى قوله:قل سبحان ربي هل كنت إلا بشرا رسولا

Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamuhingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami —sampai

Page 1020: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan firman-Nya— "Katakanlah, 'Mahasuci Tuhan-ku, bukankahaku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul? (Al-Isra: 90-93)

وقال الذین لا یرجون لقاءنا لولا أنزل علینا الملائكة أو نرىربنا

Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya)dengan Kami, "Mengapakah tidak diturunkan pada kita malaikat atau(mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" (Al-Furqin: 21), hinggaakhir ayat.

رة بل یرید كل امرئ منهم أن یؤتى صحفا منش

Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supayadiberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. (Al-Muddatstsir: 52)

Masih banyak ayat lain yang menunjukkan kekufuran kaummusyrik Arab, keingkaran, dan kekerasan mereka. Permintaan yangmereka ajukan tanpa ada keperluan dengan permintaan itu hanyalahkarena terdorong oleh kekufuran dan keingkaran. Perihal merekasama dengan apa yang telah dilakukan oleh kaum-kaum terdahuludari kalangan Ahli Kitab dan lain-lainnya, seperti yang dijelaskan olehfirman-Nya:

ماء فقد سألوا ل علیهم كتابا من الس یسئلك أهل الكتاب أن تنزموسى أكبر من ذلك فقالوا أرنا االله جهرة

Page 1021: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepadamereka sebuah kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telahmeminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata,"Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." (An-Nisa: 153)

وإذ قلتم یا موسى لن نؤمن لك حتى نرى االله جهرة

Dan (ingatlah) ketika kalian berkata, "Hai Musa, kami tidak akanberiman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang." (Al-Baqarah: 55)

*************

Adapun firman Allah Swt.:

{تشابهت قلوبهم}

hati mereka serupa. (Al-Baqarah: 118)

Maksudnya, hati orang-orang musyrik Arab serupa dengan hatipara pendahulu mereka dalam hal kekufuran, keingkaran, danmelampaui batas. Seperti yang diungkapkan oleh ayat lain, yaitufirman-Nya:

كذلك ما أتى الذین من قبلهم من رسول إلا قالوا ساحر أومجنون أتواصوا به

Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, "Ia ituadalah seorang tukang sihir atau orang gila." Apakah mereka saling

Page 1022: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berpesan tentang apa yang dikatakan itu? (Adz-Dzariyat: 52-53),hingga akhir ayat.

************

{قد بینا الآیات لقوم یوقنون}

Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaanKami kepada kaum yang yakin. (Al-Baqarah: 118)

Yakni sesungguhnya Kami telah menerangkan tanda-tanda yangmenunjukkan kebenaran rasul-rasul itu yang dengan adanya bukti-bukti tersebut tidak diperlukan lagi adanya pertanyaan dantambahan lainnya bagi orang yang yakin, percaya, dan maumengikuti rasul-rasul serta mengerti bahwa apa yang didatangkanoleh mereka adalah dari sisi Allah Swt. Mengenai orang yang hatiserta pendengarannya telah dikunci mati, dijadikan gisyawah(penutup) pada pandangannya, maka mereka adalah orang-orangyang disebutkan oleh firman-Nya:

إن الذین حقت علیهم كلمت ربك لا یؤمنون ولو جاءتهم كل آیةحتى یروا العذاب الألیم

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap merekakalimat Tuhanmu tidaklah akan beriman, meskipun datang kepadamereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikanazab yang pedih. (Yunus: 96-97)

AL-BAQARAH AYAT 119

Page 1023: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{إنا أرسلناك بالحق بشیرا ونذیرا ولا تسأل عن أصحاب الجحیم{ (119)

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengankebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberiperingatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban)tentang penghuni-penghuni neraka.

حمن بن صالح، ثنا عبد الر ثنا أبي، حد قال ابن أبي حاتم: حدد بن عبید االله الفزاري عن شیبان حمن بن محم ثنا عبد الر حد

، أخبرني قتادة، عن عكرمة، عن ابن عباس، عن النبي النحوي: {إنا أرسلناك بالحق بشیرا صلى االله علیه وسلم قال: "أنزلت عليونذیرا} قال: "بشیرا بالجنة، ونذیرا من النار"

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Saleh,telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Muhammadibnu Abdullah Al-Fazzari, dari Syaiban An-Nahwi, telah menceritakanke-padaku Qatadah, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw.yang telah bersabda: Telah diturunkan kepadaku firman-Nya,"Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan kebenaran; sebagaipembawa berita gembira dan pemberi peringatan." Beliau Saw.bersabda, "Sebagai pembawa berita gembira dengan surga danpemberi peringatan terhadap neraka."

************

Page 1024: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

{ولا تسأل عن أصحاب الجحیم}

Dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentangpenghuni-penghuni neraka. (Al-Baqarah: 119)

Menurut bacaan kebanyakan ulama qiraat ialah wala tus-aludengan ta yang di-dammah-kan sebagai kalimat berita. Menurutbacaan Ubay ibnu Ka'b dikatakan wa ma tas-alu (dan janganlahkamu bertanya), sedangkan menurut qiraat Ibnu Mas'ud dibaca walan tus-alu. Qiraat ini dinukil oleh Ibnu Jarir yang artinya Kami tidakakan menanyakan kepadamu tentang kekufuran orang-orang yangkafir. Perihalnya sama dengan firman-Nya:

فإنما علیك البلاغ وعلینا الحساب

Maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan saja, sedangkanKamilah yang menghisab (amalan mereka). (Ar-Ra'd: 40)

فذكر إنما أنت مذكر لست علیهم بمصیطر

Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalahorang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yangberkuasa atas mereka. (Al-Ghasyiyah: 21-22)

نحن أعلم بما یقولون وما أنت علیهم بجبار فذكر بالقرآن منیخاف وعید

Page 1025: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dankamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka.Maka beri peringatanlah dengan Al-Qur'an orang yang takut kepadaancaman-Ku. (Qaf: 45)

Masih banyak ayat lainnya yang semakna.

Akan tetapi, ulama lainnya membacanya la tas-al dengan huruf tayang di-fat-hah-km dengan makna nahi, yakni janganlah kamutanyakan tentang keadaan mereka.

، عن موسى بن عبیدة، عن اق: أخبرنا الثوري ز قال عبد الر، قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: د بن كعب القرظي محم"لیت شعري ما فعل أبواي، لیت شعري ما فعل أبواي، لیت شعريما فعل أبواي؟ ". فنزلت: {ولا تسأل عن أصحاب الجحیم} فما. اه االله، عز وجل ذكرهما حتى توف

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari Musa ibnu Ubaidah, dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Quraziyang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Aduhai,apakah yang telah dilakukan oleh kedua orang tuaku? Aduhai,apakah yang telah dilakukan oleh kedua ibu bapakku. Aduhai,apakah yang telah dilakukan oleh kedua ayah ibuku? Maka turunlahayat wala tas-al 'an as-habil jahim (Dan janganlah kamu bertanyatentang penghuni-penghuni neraka). Maka beliau tidak lagimenyebut-nyebut kedua orang tuanya hingga Allah Swt.mewafatkannya.

Page 1026: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir meriwayatkan pula hadis yang semisal, dari AbuKuraib, dari Waki', dari Musa ibnu Ubaidah yang pribadinya masihdibicarakan oleh mereka, dari Muhammad ibnu Ka'b.

Al-Qurtubi meriwayatkan hadis ini melalui Ibnu Abbas danMuhammad ibnu Ka'b. Al-Qurtubi mengatakan, perumpamaankalimat ini sama dengan kata-kata, "Jangan kamu tanyakan tentangsi Fulan." Makna yang dimaksud ialah bahwa keadaan si Fulanmelampaui apa yang menjadi dugaanmu. Dalam tazkirah telah kamisebutkan bahwa Allah Swt. menghidupkan bagi Nabi Saw. kedua ibubapaknya hingga keduanya beriman kepada beliau, dan kami telahmengemukakan sanggahan-sanggahan kami sehubungan dengansabda Nabi Saw. yang mengatakan:

«إن أبي وأباك في النار»

Sesungguhnya ayahku dan ayahmu berada di dalam neraka.

Menurut kami (penulis), hadis yang menceritakan tentang keduaorang tua Nabi Saw. dihidupkan kembali untuk beriman kepadanyatidak terdapat di dalam kitab-kitab Sittah, juga kitab lainnya; sanadhadisnya berpredikat daif, wallaahu a'lam.

ثني ثنا الحسین، حد ثني القاسم، حد ثم قال [ابن جریر] وحداج، عن ابن جریج، أخبرني داود بن أبي عاصم: أن النبي صلى حجاالله علیه وسلم قال ذات یوم: "أین أبواي؟ ". فنزلت: {إنا أرسلناكبالحق بشیرا ونذیرا ولا تسأل عن أصحاب الجحیم}

Page 1027: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telahmenceritakan kepadaku Hajjaj, dari Ibnu Juraij, telah menceritakankepadaku Daud ibnu Abu Asim: Bahwa Nabi Saw. di suatu haribertanya, "Di manakah kedua orang tuaku?" Maka turunlah firman-Nya, "Sesungguhnya Kami mengutusmu (Muhammad) dengankebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberiperingatan; dan janganlah kamu bertanya tentang penghuni-penghuni neraka."'

Hadis ini berpredikat mursal, sama dengan hadis sebelumnya.Sesungguhnya Ibnu Jarir membantah pendapat yang diriwayatkandari Muhammad ibnu Ka'b dan lain-lainnya dalam masalah tersebut,karena mustahil Rasulullah Saw. ragu terhadap perkara kedua orangtuanya; dan Ibnu Jarir memilih qiraat yang pertama (yakni yangmembaca wa la tus alu). Tetapi sanggahan yang dikemukakannyaitu dalam tafsir ayat ini masih perlu dipertimbangkan, mengingatboleh saja hal tersebut terjadi di saat Nabi Saw. memohon ampunbuat kedua orang tuanya sebelum beliau mengetahui nasibkeduanya. Ketika beliau telah mengetahui hal tersebut, maka beliauberlepas diri dari keduanya dan menceritakan keadaan yang dialamioleh kedua orang tuanya, bahwa keduanya termasuk penghunineraka, seperti yang telah ditetapkan di dalam kitab sahih; danmasalah ini mempunyai banyak perumpamaannya yang semisal,untuk itu apa yang disebutkan oleh Ibnu Jarir tidak dapat dijadikansebagai pegangan.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMusa ibnu Daud, telah menceritakan kepada kami Falih ibnuSulaiman, dari Hilal ibnu Ali, dari Ata ibnu Yasar yang menceritakanbahwa ia pernah bersua dengan Abdullah ibnu Amr ibnul As, lalu iabertanya, "Ceritakanlah kepadaku tentang sifat Rasulullah Saw. di

Page 1028: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dalam kitab Taurat." Maka Abdullah ibnu Amr ibnul As menjawab,"Baiklah, demi Allah, sesungguhnya sifat-sifat beliau yangdisebutkan di dalam kitab Taurat sama dengan yang disebutkan didalam Al-Qur'an," yaitu seperti berikut: Hai Nabi, sesungguhnyaKami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira,pemberi peringatan, dan sebagai benteng pelindung bagi orang-orang ummi (buta huruf). Engkau adalah hamba-Ku dan Rasul-Ku;Aku namai kamu mutawakkil (orang yang bertawakal), tidak keras,tidak kasar, tidak pernah bersuara keras di pasar-pasar, dan tidakpernah menolak (membalas) kejahatan dengan kejahatan lagi, tetapimemaafkan dan mengampuni. Allah tidak akan mewafatkannyasebelum dia dapat meluruskan agama yang tadinya dibengkokkan(diselewengkan), hingga mereka mengucapkan, "Tidak ada Tuhanselain Allah.'''' Maka dengan melaluinya Allah membuka mata yangbuta, telinga yang tuli, dan hati yang tertutup.

Hadis ini hanya diketengahkan oleh Imam Bukhari sendiri, diamengetengahkannya di dalam Bab "Buyu' (Jual Beli)", dariMuhammad ibnu Sinan, dari Falih dengan lafaz seperti tertera diatas, sedangkan orang yang mengikutinya mengatakan dari AbdulAziz ibnu Abu Salamah, dari Hilal. Sa'id mengatakan dari Hilal, dariAta, dari Abdullah ibnu Salam. Imam Bukhari meriwayatkannya puladalam Bab "Tafsir", dari Abdullah, dari Abdul Aziz ibnu Abu Salamah,dari Hilal, dari Ata, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As dengan lafazyang semisal.

Abdullah yang disebutkan dalam sanad hadis ini adalah Ibnusaleh, seperti yang dijelaskannya di dalam Kitabul Adah. Dan IbnuMas'ud Ad-Dimasyqi menduganya adalah Abdullah ibnu Raja'.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Al-Hafiz Abu Bakar ibnuMurdawaih di dalam tafsir surat Al-Baqarah ini dari Ahmad ibnulHasan ibnu Ayyub, dari Muhammad ibnu Ahmad ibnul Barra, dari Al-

Page 1029: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mu'afi ibnu Sulaiman, dari Falih dengan lafaz yang sama, danmenambahkan bahwa Ata mengatakan, "Kemudian aku bersuadengan Ka'b Al-Ahbar, lalu aku tanyakan kepadanya tentang hadisini, ternyata keduanya tidak berbeda dalam mengetengahkan lafazhadis ini kecuali Ka'b yang mengatakan, 'Menurut yang sampaikepadanya disebutkan 'A'yunan 'umuma, wa azanan sumuma, waquluban gulufa (mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yangtertutup)'."

AL-BAQARAH AYAT 120-121

{ولن ترضى عنك الیهود ولا النصارى حتى تتبع ملتهم قل إن هدىاالله هو الهدى ولئن اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لكمن االله من ولي ولا نصیر (120) الذین آتیناهم الكتاب یتلونه حقتلاوته أولئك یؤمنون به ومن یكفر به فأولئك هم الخاسرون{ (121)

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadakamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah,"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)."Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelahpengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadipelindung dan penolong bagimu. Orang-orang yang telah Kamiberikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaanyang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapayang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

Page 1030: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamuhingga kamu mengikuti agama mereka. (Al-Baqarah: 120) Orang-orang Yahudi —juga orang-orang Nasrani itu— hai Muhammad,selamanya tidak akan senang kepadamu. Karena itu, tinggalkanlahupaya untuk membuat mereka senang dan suka kepadamu.Sekarang hadapkanlah dirimu untuk memohon rida Allah karenaengkau telah mengajak mereka untuk mengikuti perkara hak yangtelah diturunkan oleh Allah kepadamu.

************

Firman Allah Swt.:

{قل إن هدى االله هو الهدى}

Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yangsebenarnya)." (Al-Baqarah: 120)

Yakni, katakanlah hai Muhammad, "Sesungguhnya petunjuk yangditurunkan oleh Allah kepadaku adalah petunjuk yang sebenarnya."Dengan kata lain, petunjuk tersebut merupakan agama yang lurus,benar, sempurna, dan bersifat umum.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)"(Al-Baqarah: 120), bahwa kalimat ini merupakan cara membantahyang diajarkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. danpara sahabatnya untuk mendebat orang-orang yang sesat.

Selanjutnya Qatadah mengatakan, telah sampai kepada kamisebuah hadis yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

Page 1031: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

تي یقتتلون على الحق ظاهرین، لا "لا تزال طائفة من أمهم من خالفهم، حتى یأتي أمر االله". یضر

Segolongan orang dari kalangan umatku masih terus-menerusberperang dalam rangka membela perkara yang hak, tiadamembuat mereka mudarat orang-orang yang menentang merekahingga datang perintah Allah (hari kiamat)

Menurut kami (penulis) hadis ini diketengahkan pula di dalamkitab sahih melalui Abdullah ibnu Amr.

************

Firman Allah Swt.:

{ولئن اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لك من االلهمن ولي ولا نصیر}

Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelahpengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadipelindung dan penolong bagimu. (Al-Baqarah: 120)

Di dalam ayat ini terkandung makna ancaman dan peringatanyang keras bagi umat Nabi Saw. agar mereka jangan sekali-kalimengikuti jalan-jalan kaum Yahudi dan kaum Nasrani, sesudahmereka mempunyai pengetahuan dari Al-Qur'an dan sunnah,na'uzubillah min zalik. Khitab ayat ini ditujukan kepada Rasul Saw.,tetapi perintahnya ditujukan kepada umatnya.

Page 1032: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kebanyakan ulama fiqih menyimpulkan dalil dari firman-Nya:hingga kamu mengikuti agama mereka. (Al-Baqarah: 120) Bahwakekufuran itu dengan berbagai macam alirannya merupakan satuagama, karena di dalam ayat ini lafaz millah diungkapkan dalambentuk mufrad (tunggal). Perihalnya sama dengan firman Allah Swt.dalam ayat yang lain, yaitu:

لكم دینكم ولي دین

Untuk kalian agama kalian, dan untukkulah agamaku. (Al-Kafirun:6)

Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa antaraorang-orang muslim dan orang-orang kafir tidak boleh ada salingmewaris, dan masing-masing dari kalangan orang-orang kafir bolehmewaris saudara sekafirnya, baik seagama ataupun tidak; karenasekalipun mereka terdiri atas berbagai aliran, semuanya dianggapsebagai satu agama, yaitu agama kafir. Demikianlah menurutmazhab Imam Syafii, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad dalamsalah satu riwayat yang bersumber darinya. Sedangkan dalamriwayat yang lainnya Imam Ahmad mengatakan pendapat yangsama dengan pendapat Imam Malik, yaitu tidak boleh salingmewaris di antara berbagai macam agama, seperti yang telahdijelaskan di dalam hadis.

**************

Firman Allah Swt.:

{الذین آتیناهم الكتاب یتلونه حق تلاوته}

Page 1033: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya,mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya. (Al-Baqarah: 121)

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah, bahwayang dimaksud dengan orang-orang tersebut adalah orang-orangYahudi dan Nasrani. Pendapat ini merupakan pendapat AbdurRahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan dipilih oleh Ibnu Jarir.

Sa'id meriwayatkan dari Qatadah, bahwa mereka adalahsahabat-sahabat Rasulullah Saw.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa danAbdullah ibnu Imran Al-Asbahani yang mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Yahya ibnu Yaman, telah menceritakankepada kami Usamah ibnu Zaid, dari ayahnya, dari Umar ibnulKhattab, sehubung-an dengan tafsir firman-Nya, "Merekamembacanya dengan bacaan yang sebenarnya" (Al-Baqarah: 121).Yang dimaksud dengan bacaan yang sebenarnya ialah apabila sipembaca melewati penyebutan tentang surga, maka ia memohonsurga kepada Allah. Apabila ia melewati penyebutan tentang neraka,maka ia meminta perlindungan dari neraka.

Abul Aliyah mengatakan bahwa sahabat Ibnu Mas'ud pernahberkata, "Demi Allah Yang jiwaku berada di dalam genggamankekuasaan-Nya, sesungguhnya bacaan yang sebenarnya ialahhendaknya si pembaca menghalalkan apa yang dihalalkan Allah danmengharamkan apa yang diharamkan Allah, membacanya persisseperti apa yang diturunkan oleh Allah, dan tidak mengubah kalimat-kalimat dari tem-patnya masing-masing, serta tidak menakwilkansesuatu pun darinya dengan takwil dari dirinya sendiri."

Page 1034: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Abdur Razzaq, dariMa'mar, dari Qatadah dan Mansur ibnul Mu'tarnir, dari Ibnu Mas'ud.

As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik, dari Ibnu Abbas sehu-bungan dengan makna ayat ini, bahwa mereka menghalalkan apayang dihalalkan oleh Allah dan mengharamkan apa yangdiharamkan oleh-Nya, serta tidak mengubah-ubahnya dari tempat-tempat yang sebenarnya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa hal yang semisal telahdiriwayatkan dari Ibnu Mas'ud.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka mengetahui ke-muhkam-an (bacaan)nya dan beriman kepada mutasyabih-nya,serta memasrahkan hal-hal yang sulit bagi mereka kepada yangmengetahuinya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa,telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Zaidah, telahmenceritakan kepada kami Daud ibnu Abu Hindun, dari Ikrimah, dariIbnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Merekamembacanya dengan bacaan yang sebenarnya. (Al-Baqarah: 121)Bahwa mereka mengikuti petunjuknya dengan ikut yangsesungguhnya. Kemudian Ibnu Abbas membacakan firman-Nya(sebagai bukti bahwa makna yailunahu adalah mengikutinya):

والقمر إذا تلاها

Dan bulan apabila mengikutinya. (Asy-Syams: 2)

Yang dimaksud dengan talaha ialah ittaba'aha (yaknimengikutinya).

Page 1035: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula bahwa hal yang semisal telahdiriwayatkan dari Ikrimah, Ata, Mujahid, Abu Razin, dan Ibrahim An-Nakha'i. Sufyan As-Sauri mengatakan, telah menceritakan kepadakami Zubaid, dari Murrah, dari Abdullah ibnu Mas'ud sehubungandengan makna firman-Nya, "Mereka membacanya dengan bacaanyang sebenarnya" (Al-Baqarah: 121), bahwa mereka mengikutinyadengan ikut yang sebenarnya.

Al-Qurtubi mengatakan bahwa Nasr ibnu Isa meriwayatkan dariMalik, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw. sehubungan denganmakna firman-Nya, "Mereka membacanya dengan bacaan yangsebenarnya" (Al-Baqarah: 121), bahwa makna yang dimaksud ialahmereka mengikutinya dengan sebenar-benarnya.

Kemudian Al-Qurtubi mengatakan bahwa di dalam sanadnyaterdapat bukan hanya seorang perawi dari kalangan perawi-perawiyang tak dikenal. Demikianlah menurut Al-Khatib, tetapi makna hadismemang sahih (benar).

Abu Musa Al-Asy'ari mengatakan, "Barang siapa yang mengikutipetunjuk Al-Qur'an, niscaya dia akan bertempat tinggal di taman-taman surga bersamanya."

Dari Umar ibnul Khattab, disebutkan bahwa mereka adalahorang-orang yang apabila dalam bacaannya melewati ayat rahmat,mereka memohon rahmat kepada Allah; dan apabila melewati ayatazab, mereka memohon perlindungan dari azab itu.

Al-Qurtubi mengatakan, "Sesungguhnya makna seperti ini telahdiriwayatkan dari Nabi Saw., bahwa beliau apabila melewati ayatrahmat (dalam bacaan Al-Qur'an), beliau meminta rahmat; danapabila melewati ayat azab, beliau meminta perlindungan (kepadaAllah dari azab)."

Page 1036: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

*********

Firman Allah Swt.:

{أولئك یؤمنون به}

mereka itu beriman kepadanya. (Al-Baqarah: 121)

Bagian ini merupakan khabar dari firman sebelumnya, yaitu:

{الذین آتیناهم الكتاب یتلونه حق تلاوته}

Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya,mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya. (Al-Baqarah: 121)

Dengan kata lain, barang siapa dari kalangan ahli kitab yangmenegakkan (mengamalkan) kitabnya yang diturunkan kepada paranabi terdahulu dengan pengamalan yang sebenarnya, niscaya diaakan beriman kepada risalah yang Kutugaskan kepadamu, haiMuhammad. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung didalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

ولو أنهم أقاموا التوراة والإنجیل وما أنزل إلیهم من ربهملأكلوا من فوقهم ومن تحت أرجلهم

Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum)Taurat dan Injil serta Al-Qur'an yang diturunkan kepada mereka dariTuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas

Page 1037: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mereka dan dari bawah kaki mereka. (Al-Maidah: 66), hingga akhirayat.

قل یا أهل الكتاب لستم على شيء حتى تقیموا التوراة والإنجیلوما أنزل إلیكم من ربكم

Katakanlah, "Hai ahli kitab, kalian tidak dipandang beragamasedikit pun hingga kalian menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, danAl-Qur'an yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian." (Al-Maidah: 68)

Dengan kata lain, apabila kalian menegakkannya dengansebenar-benarnya dan kalian beriman kepadanya dengan iman yangsebenarnya, serta kalian membenarkan berita yang terkandung didalamnya mengenai kerasulan Nabi Muhammad Saw., sifat-sifat danciri-ciri khasnya, perintah mengikutinya, membantunya danmendukungnya, niscaya hal itu akan menuntun kalian kepadakebenaran dan menggerakkan kalian untuk mengikuti kebaikandunia dan akhirat. Seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya,yaitu:

ي الذي یجدونه مكتوبا عندهم سول النبي الأم الذین یتبعون الرفي التوراة والإنجیل

(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang adadi sisi mereka. (Al-A'raf: 157), hingga akhir ayat.

Allah Swt. telah berfirman:

Page 1038: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

قل آمنوا به أو لا تؤمنوا إن الذین أوتوا العلم من قبله إذا یتلىدا ویقولون سبحان ربنا إن كان وعد ربنا ون للأذقان سج علیهم یخرلمفعولا

Katakanlah, "Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usahberiman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yangdiberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur'an dibacakan kepadamereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,dan mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya janjiTuhan kami pasti dipenuhi." (Al-Isra: 107-108)

Artinya, apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada kamimengenai perkara Nabi Muhammad Saw. pasti terjadi.

Allah Swt. telah berfirman:

الذین آتیناهم الكتاب من قبله هم به یؤمنون. وإذا یتلى علیهمقالوا آمنا به إنه الحق من ربنا إنا كنا من قبله مسلمین. أولئكا یئة ومم تین بما صبروا ویدرؤن بالحسنة الس یؤتون أجرهم مررزقناهم ینفقون

Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitabsebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur'an itu.Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, merekaberkata, "Kami beriman kepadanya, sesungguhnya Al-Qur'an ituadalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kamisebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya)." Mereka

Page 1039: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, danmereka menolak kejahatan dengan kebaikan; dan sebagian dari apayang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (Al-Qashash: 52-54)

یین أأسلمتم فإن أسلموا فقد وقل للذین أوتوا الكتاب والأماهتدوا وإن تولوا فإنما علیك البلاغ واالله بصیر بالعباد

Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitabdan kepada orang-orang yang ummi, "Apakah kalian (mau) masukIslam?' Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telahmendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, maka kewajibankamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah MahaMelihat akan hamba-hamba-Nya. (Ali Imran: 20)

Karena itulah maka Allah Swt. berfirman:

{ومن یكفر به فأولئك هم الخاسرون}

Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulahorang-orang yang rugi. (Al-Baqarah: 121)

Seperti makna yang terkandung di dalam firman lainnya, yaitu:

ومن یكفر به من الأحزاب فالنار موعده

Dan barang siapa di antara mereka yang ingkar kepadanya darikalangan golongan-golongan yang bersekutu, maka nerakalahtempat yang diancamkan baginya. (Hud: 17)

Page 1040: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

ة: یهودي ولا والذي نفسي بیده لا یسمع بي أحد من هذه الأم، ثم لا یؤمن بي، إلا دخل النار" نصراني

Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiada seorang pun yang mendengar tentangku dari kalanganumat ini, baik orang Yahudi ataupun orang Nasrani, kemudian iatidak beriman kepadaku, melainkan dia masuk neraka.

AL-BAQARAH AYAT 122-123

لتكم على {یا بني إسرائیل اذكروا نعمتي التي أنعمت علیكم وأني فضالعالمین (122) واتقوا یوما لا تجزي نفس عن نفس شیئا ولا یقبلمنها عدل ولا تنفعها شفاعة ولا هم ینصرون (123) }

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telahKuanugerahkan kepada kalian dan Aku telah melebihkan kalian atassegala umat. Dan takutlah kalian kepada suatu hari di waktuseseorang tidak dapat menggantikan seseorang yang lain sedikitpundan tidak akan diterima suatu tebusan darinya dan tidak akanmemberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya dan tidak (pula)mereka akan ditolong.

Dalam pembahasan yang lalu —yaitu pada permulaan surat Al-Baqarah— telah disebutkan ayat yang bermakna semisal denganayat ini. Sengaja diulangi dalam bagian ini untuk mengukuhkanmaknanya dan sebagai anjuran untuk mengikuti Rasul, Nabi yang

Page 1041: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ummi yang mereka jumpai sifat-sifatnya, ciri khasnya, namanya,perkaranya, dan umat-nya di dalam kitab-kitab mereka. Maka Allahmemperingatkan mereka agar jangan menyembunyikan haltersebut, jangan pula menyembunyikan anugerah yang telahdiberikan oleh Allah kepada mereka sebagai nikmat dari-Nya. Allahmemerintahkan agar mereka selalu ingat akan nikmat duniawi dannikmat agama yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka. Untukitu, janganlah mereka merasa dengki dan iri kepada anak-anakpaman mereka (yaitu bangsa Arab) atas rezeki Allah yang diberikankepada mereka, berupa diutus-Nya seorang rasul terakhir yangdijadikan-Nya dari kalangan mereka. Janganlah kedengkian tersebutmendorong mereka menentang rasul itu, mendustakannya, dantidak berpihak kepadanya. Semoga salawat dan salam-Nyaterlimpahkan kepada Rasul selama-lamanya sampai hari kiamat.

AL-BAQARAH AYAT 124

هن قال إني جاعلك للناس إماما {وإذ ابتلى إبراهیم ربه بكلمات فأتمالمین (124) } یتي قال لا ینال عهدي الظ قال ومن ذر

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapakalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allahberfirman, "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagiseluruh manusia." Ibrahim berkata, "(Dan saya mohon juga) dariketurunanku." Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orangyang zalim."

Melalui ayat ini Allah mengingatkan kemuliaan Nabi Ibrahim a.s.dan bahwa Allah Swt. telah menjadikannya sebagai imam bagi umatmanusia yang menjadi panutan mereka semua dalam ketauhidan.Yaitu di kala Nabi Ibrahim a.s. menunaikan semua tugas perintah

Page 1042: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan larangan Allah yang diperintahkan kepadanya. Karena itu,disebutkan di dalam firman-Nya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diujiTuhannya dengan beberapa kalimat." Dengan kata lain, haiMuhammad, ceritakanlah kepada orang-orang musyrik dan keduaahli kitab (yaitu mereka yang meniru-niru agama Nabi Ibrahim),padahal apa yang mereka lakukan bukanlah agama Nabi Ibrahim.Karena sesungguhnya orang-orang yang menegakkan agama NabiIbrahim itu hanyalah engkau dan orang-orang mukmin yangmengikutimu. Ceritakanlah kepada mereka cobaan yang diberikanoleh Allah kepada Nabi Ibrahim, yaitu berupa perintah-perintah danlarangan-larangan yang ditugaskan oleh Allah kepadanya. KemudianNabi Ibrahim a.s. dapat menunaikannya dengan sempurna, sepertiyang disebutkan di dalam firman lainnya, yaitu:

وإبراهیم الذي وفى

dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakanjanji (An-Najm: 37)

Yakni Nabi Ibrahim a.s. telah mengerjakan semua syariat yangdiperintahkan oleh Allah Swt. kepadanya dengan secara sempurna.Allah Swt. telah berfirman dalam ayat yang lain, yaitu:

ة قانتا الله حنیفا ولم یك من المشركین. شاكرا إن إبراهیم كان أمنیا حسنة لأنعمه اجتباه وهداه إلى صراط مستقیم. وآتیناه في الدالحین. ثم أوحینا إلیك أن اتبع ملة إبراهیم وإنه في الآخرة لمن الصحنیفا وما كان من المشركین

Page 1043: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapatdijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kalibukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan(Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telahmemilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Dan Kamiberikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia diakhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. Kemu-dianKami wahyukan kepadamu (Muhammad), "Ikutilah agama Ibrahimseorang yang hanif" Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yangmempersekutukan Tuhan. (An-Nahl: 120-123)

قل إنني هداني ربي إلى صراط مستقیم. دینا قیما ملة إبراهیمحنیفا وما كان من المشركین

Katakanlah, "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhankukepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahimyang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yangmusyrik." (Al-An'am: 161)

ما كان إبراهیم یهودیا ولا نصرانیا ولكن كان حنیفا مسلما وماكان من المشركین. إن أولى الناس بإبراهیم للذین اتبعوه وهذاالنبي والذین آمنوا واالله ولي المؤمنین

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepadaAllah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orangmusyrik. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahimialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad),

Page 1044: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad) dan Allahadalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 67-68)

Firman Allah Swt., "Bikalimatin," artinya dengan syariat-syariat,perintah-perintah, dan larangan-larangan. Karena sesungguhnyalafaz al-kalimat itu bila disebutkan adakalanya bermakna kekuasaan,seperti yang terdapat di dalam firman-Nya:

قت بكلمات ربها وكتبه وكانت من القانتین وصد

dan dia (Maryam) membenarkan kalimat (kekuasaan) Tuhannyadan kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yangtaat. (At-Tahrim: 12)

Adakalanya makna yang dimaksud ialah syariat atau peraturan,seperti pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

ت كلمة ربك صدقا وعدلا وتم

Telah sempurnalah kalimat (syariat) Tuhanmu sebagai kalimatyang benar dan adil. (Al-An'am: 115)

Maksudnya, syariat-syariat-Nya; adakalanya merupakan beritayang benar dan adakalanya perintah berbuat adil, jika kalimatnyaberupa perintah atau larangan. Termasuk ke dalam pengertian al-kalimah dalam arti syariat ialah firman-Nya:

{ هن {وإذ ابتلى إبراهیم ربه بكلمات فأتم

Page 1045: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapakalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya, (Al-Baqarah: 124)

Yakni Nabi Ibrahim mengerjakannya dengan sempurna.

**********

Firman Allah Swt.:

{إني جاعلك للناس إماما}

Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh umatmanusia. (Al-Baqarah: 124)

Yaitu sebagai balasan dari apa yang telah dikerjakannya,mengingat Nabi Ibrahim telah menunaikan perintah-perintah Allahdan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Untuk itu Allahmenjadikannya buat seluruh umat manusia sebagai teladan danpanutan yang patut untuk ditiru dan diikuti.

Mengenai ketentuan kalimat-kalimat yang diujikan oleh Allah Swt.kepada Nabi Ibrahim a.s., masih diperselisihkan di kalanganMufassirin. Sehubungan dengan masalah ini telah diriwayatkan dariIbnu Abbas beberapa riwayat; antara lain oleh Abdur Razzaq, dariMa'mar, dari Qatadah, dari Ibnu Abbas, bahwa Ibnu Abbas pernahmengatakan, "Allah mengujinya dengan manasik-manasik (haji)." Halyang sama diriwayatkan pula oleh Ishaq As-Subai'i, dari At-Tamimi,dari Ibnu Abbas.

Abdur Razzaq mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Ma'mar, dari Ibnu Tawus, dari ayahnya, dari Ibnu Abbassehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim

Page 1046: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan).(Al-Baqarah: 124): Ibnu Abbas mengatakan bahwa Allah mengujinyadengan bersuci, yaitu menyucikan lima anggota pada bagian kepaladan lima anggota pada bagian tubuh. Menyucikan bagian kepalaialah dengan mencukur kumis, berkumur, istinsyaq (membersihkanlubang hidung dengan air), bersiwak, dan membersihkan belahanrambut kepala. Sedangkan menyucikan bagian tubuh ialahmemotong kuku, mencukur rambut kemaluan, berkhitan, mencabutbulu ketiak, serta membasuh bekas buang air besar dan buang airkecil dengan air.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, hal yang semisal telah diriwayatkandari Sa'id ibnul Musayyab, Mujahid, Asy-Sya'bi, An-Nakha'i, AbuSaleh, dan Abul Jalad.

Menurut kami, ada sebuah hadis di dalam kitab Sahih Muslimyang pengertiannya mendekati riwayat di atas, dari Siti Aisyah r.a.yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

واك، ارب، وإعفاء اللحیة، والس "عشر من الفطرة: قص الشواستنشاق الماء، وقص الأظفار، وغسل البراجم، ونتف الإبط،وحلق العانة، وانتقاص الماء"

Ada sepuluh perkara yang termasuk fitrah, yaitu mencukurkumis, membiarkan janggut, siwak, menyedot air dengan hidung(istinsyaq), memotong kuku, membasuh semua persendian tulang,mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, dan hematmemakai air. (Perawi mengatakan) aku lupa yang kesepuluhnya,tetapi aku yakin bahwa yang kesepuluh itu adalah berkumur.

Waki' mengatakan bahwa intiqasul ma' artinya ber-istinja (cebok).

Page 1047: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Abu Hurairah r.a., dariNabi Saw. yang telah bersabda:

ارب وتقلیم «الفطرة خمس: الختان والاستحداد وقص الشالأظفار ونتف الإبط»

Fitrah itu ada lima perkara, yaitu khitan, istihdad (belasungkawa),mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.

Sedangkan lafaz hadis ini berdasarkan apa yang ada dalam kitabSahih Muslim.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYunus ibnu Abdul A’la secara qiraat, telah menceritakan kepadakami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Ibnu Luhai'ah, dariIbnu Hubairah, dari Hanasy ibnu Abdullah As-San'ani, dari IbnuAbbas. Ia pernah mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya denganbeberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahimmenunaikannya. (Al-Baqarah: 124) Menurut Ibnu Abbas, kalimat-kalimat tersebut ada sepuluh; yang enam ada pada diri manusia,sedangkan yang empat pada masya'ir (manasik-manasik haji). Yangada pada diri manusia ialah mencukur rambut kemaluan, mencabutbulu ketiak, dan khitan; disebutkan bahwa Ibnu Hubairah seringmengatakan bahwa ketiga hal itu adalah satu. Kemudian memotongkuku, mencukur kumis, bersiwak serta mandi pada hari Jumat.Sedangkan yang empatnya ialah yang ada pada manasik-manasik,yaitu tawaf, sa'i antara Safa dan Marwah, melempar jumrah, dantawaf ifadah.

Daud ibnu Abu Hindun meriwayatkan dari Ikrimah, dari IbnuAbbas, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, "Tiada seorang pun

Page 1048: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang diuji dengan peraturan agama ini, lalu ia dapat menunaikankesemuanya, selain Nabi Ibrahim." Allah Swt. telah berfirman: Dan(ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat,lalu Ibrahim menunaikannya. (Al-Baqarah: 124); Aku (Ikrimah)bertanya kepadanya (Ibnu Abbas), "Apakah kalimat-kalimat yangdiujikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim, lalu Ibrahimmenunaikannya?" Ibnu Abbas menjawab, "Islam itu ada tiga puluhbagian; sepuluh bagian di antaranya terdapat di dalam surat Al-Baraah (surat At-Taubah), yaitu di dalam firman-Nya, 'Orang-orangyang bertobat dan orang-orang yang beribadah' (At-Taubah: 112),hingga akhir ayat. Sepuluh lainnya berada pada permulaan surat Al-Mu’minun, dan dalam firman-Nya, 'Seseorang telah memintakedatangan azab yang akan menimpa' (Al-Ma'arij: 1). Sepuluhterakhir berada di dalam surat Al-Ahzab, yaitu firman-Nya,'Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim' (Al-Ahzab:35), hingga akhir ayat. Ternyata Nabi Ibrahim dapat menunaikansemuanya dengan sempurna, lalu dicatatkan baginya bara-ah. AllahSwt. berfirman, 'Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalumenyempurnakan janji (An-Najm: 37)."

Demikian pula menurut riwayat Imam Hakim, Abu Ja'far ibnuJarir, dan Abu Muhammad ibnu Abu Hatim berikut sanad-sanadmereka sampai kepada Daud ibnu Hindun dengan lafaz yang sama,sedangkan lafaz riwayat di atas berdasarkan apa yang ada padaIbnu Abu Hatim.

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Sa'id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa beberapa kalimat yang diujikan oleh Allah SWTkepada Nabi Ibrahim, lalu Nabi Ibrahim menunaikannya dengansempurna ialah: Berpisah dengan kaumnya karena Allah ketika Allahmemerin-tahkan agar dia berpisah dari mereka; perdebatan yangdilakukannya terhadap Raja Namruz ketika ia membela agamanya

Page 1049: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang bertentangan dengan agama Raja Namruz; kesabaran NabiIbrahim dan keteguhan hatinya ketika ia dilemparkan ke dalam apioleh mereka demi membela agamanya; setelah itu ia berhijrah daritanah tumpah darah dan negeri tercintanya karena Allah, yaituketika ia diperintahkan oleh Allah untuk hijrah meninggalkankaumnya; juga ketika dia mengerjakan perintah Allah yangmenyuruhnya untuk menghormati para tamu serta bersikap sabarmenghadapi mereka dengan jiwa dan harta bendanya sendiri; danujian lainnya, yaitu ketika dia diperintahkan oleh Allah untukmenyembelih putra kesayangannya. Ketika Nabi Ibrahimmengerjakan semua ujian Allah itu dengan ikhlas, maka Allah Swt.berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab, "Akutunduk patuh kepada Tuhan semesta alam" (Al-Baqarah: 131) Yaknitunduk patuh mengerjakan perintah Allah, sekalipun berten-tangandengan kaumnya dan rela berpisah dengan mereka.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnuUlyah, dari Abu Raja, dari Al-Hasan (yakni Al-Basri) sehubungandengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diujiTuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), laluIbrahim menunaikannya. (Al-Baqarah: 124) Allah mengujinyadengan bintang-bintang, ia bersabar; mengujinya dengan bulan, iabersabar; mengujinya dengan matahari, ia bersabar; mengujinyadengan hijrah, ia bersabar; mengujinya dengan khitan, ia bersabar;dan mengujinya dengan anaknya (menyembelihnya), ia bersabar.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyribnu Mu'az, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai', telahmenceritakan kepada kami Sa'id, dari Qatadah yang mengatakanbahwa Al-Hasan pernah berkata, "Ya, demi Allah, sesungguhnyaAllah telah mengujinya dengan suatu perkara, maka ia bersabardalam menunaikannya. Allah Swt. mengujinya dengan bintang-

Page 1050: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bintang, matahari, dan bulan; maka ia menunaikan ujiannya itudengan baik dan menyimpulkan dari ujian tersebut bahwa Tuhannyaadalah Zat Yang Mahaabadi dan tidak akan lenyap. Diamenghadapkan wajahnya kepada Tuhan Yang Menciptakan langitdan bumi seraya mencintai agama yang hak dan menjauhi kebatilan;dia bukan termasuk orang-orang yang musyrik.

Kemudian Allah mengujinya dengan hijrah, ia keluarmeninggalkan negeri tercintanya dan kaumnya hingga sampai dinegeri Syam dalam keadaan berhijrah kepada Allah Swt.

Allah mengujinya pula dengan api sebelum hijrah, ternyata diabersabar menghadapinya. Allah mengujinya dengan perintahmenyembelih anaknya serta berkhitan, maka dia menunaikansemuanya itu dengan penuh kesabaran.

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari orang yang pernah mendengar Al-Hasan berkatasehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimdiuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan).(Al-Baqarah: 124) Allah mengujinya dengan perintah menyembelihanaknya, dengan api, bintang-bintang, matahari, dan bulan.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadakami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Salam ibnuQutaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Hilal, dari Al-Hasansehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimdiuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan).(Al-Baqarah: 124) Bahwa Allah mengujinya dengan bintang-bintang,matahari, dan bulan; maka Allah menjumpainya sebagai orang yangsabar.

Al-Aufi mengatakan di dalam kitab tafsirnya, dari Ibnu Abbassehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim

Page 1051: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu Ibrahimmenunaikannya. (Al-Baqarah: 124) Di antara kalimat-kalimat yangdiujikan kepadanya disebutkan di dalam firman-Nya: Allah berfirman,"Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruhmanusia.'' (Al-Baqarah: 124) Antara lain disebutkan di dalam firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail. (Al-Baqarah: 127) Di antaranya lagidisebutkan di dalam ayat-ayat yang menceritakan tentang maqamyang dijadikan buat Nabi Ibrahim dan rezeki yang diberikan kepadapenduduk Baitullah, serta Nabi Muhammad diutus denganmembawa agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepadakami Syababah, dari Warqa, dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahidsehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimdiuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan),lalu Ibrahim menunaikannya. (Al-Baqarah: 124) Allah Swt. berfirmankepada Nabi Ibrahim, "Sesungguhnya Aku akan mengujimu dengansuatu perintah. Perintah apakah itu?" Ibrahim menjawab, "Akumemohon semoga Engkau menjadikan diriku imam bagi umatmanusia." Allah Swt. berfirman, "Ya." Lalu Ibrahim berkata: (Dan akumohon juga) dari keturunanku. Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidakmengenai orang yang zalim." (Al-Baqarah 124) Ibrahim a.s. berkata,"Semoga Engkau jadikan rumah ini (Baitullah) tempat berkumpulbagi manusia." Allah menjawab, "Ya." Ibrahim berkata, "Dan jugasebagai tempat yang aman." Allah menjawab, "Ya." Ibrahim berkata,"Dan semoga Engkau menjadikan kami berdua orang yang tundukpatuh kepada Engkau, dan jadikanlah pula di antara anak cucu kamiumat yang tunduk patuh kepada Engkau." Allah menjawab, "Ya."Ibrahim a.s. berkata, "Semoga Engkau memeri rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah." Allahmenjawab, "Ya."

Page 1052: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Abu Nujaih berkata, ia mendengar riwayat ini dari Ikrimah,lalu menunjukkannya kepada Mujahid, ternyata Mujahid tidakmemprotesnya. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarirbukan hanya dari satu jalur, melalui Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid.

Sufyan As-Sauri mengatakan dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahidsehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimdiuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu Ibrahimmenunaikannya. (Al-Baqarah: 124) Nabi Ibrahim a.s. diuji denganapa yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya, yaitu:Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruhmanusia. Ibrahim berkata, "(Dan aku mohon juga) dariketurunanku." Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orangyang zalim.” (Al-Baqarah: 124)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anassehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimdiuji Tuhannya dengan beberapa kalimat. (Al-Baqarah: 124) NabiIbrahim a.s. diuji dengan ayat-ayat yang sesudahnya, yaitu firman-Nya: Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruhmanusia. (Al-Baqarah: 124); Dan (ingatlah) ketika Kami menjadikanrumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempatyang aman. (Al-Baqarah: 125); Firman-Nya yang lain: Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail. (Al-Baqarah: 125), hingga akhir ayat. Dan (ingatlah) ketika Ibrahimmeninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail. (Al-Baqarah 127), hingga akhir ayat. Semua itu merupakan kalimat-kalimat yang diujikan oleh Allah Swt. kepada Nabi Ibrahim a.s.

As-Saddi mengatakan, kalimat-kalimat yang diujikan kepada NabiIbrahim oleh Tuhannya ialah yang disebutkan di dalam firman-Nya:Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguh-nya

Page 1053: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhankami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk pa-tuh kepadaEngkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tundukpatuh kepada Engkau —sampai dengan firman-Nya— Ya Tuhankami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka.(Al-Baqarah: 127-129)

Al-Qurtubi meriwayatkan asar berikut —juga disebutkan di dalamkitab Muwatta' dan kitab-kitab lainnya— dari Yahya ibnu Sa'id,bahwa ia pernah mendengar Sa'id ibnul Musayyab mengatakan,"Ibrahim adalah orang yang mula-mula berkhitan, yang mula-mulamenghormati tamu, yang mula-mula memotong kuku, yang mula-mula mencukur kumis, dan yang mula-mula beruban. Ketika iamelihat uban (di kepalanya), berkatalah ia, 'Wahai Tuhanku, apakahini?' Allah Swt. menjawab, 'Keagungan.' Ibrahim berkata, 'WahaiTuhanku, tambahkanlah keagungan pada diriku'."

Ibnu Abu Syaibah meriwayatkan dari Sa'd ibnu Ibrahim, dariayahnya yang mengatakan bahwa orang yang mula-mulaberkhotbah di atas mimbar adalah Nabi Ibrahim a.s. Sedangkanyang lainnya mengatakan bahwa orang yang mula-mulamengadakan pos adalah Nabi Ibrahim. Dia orang yang mula-mulamemukul dengan pedang, yang mula-mula bersiwak, yang mula-mula bebersih memakai air, dan yang mula-mula memakai celana.

Diriwayatkan dari Mu'az ibnu Jabal bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

«إن أتخذ المنبر فقد اتخذه أبي إبراهیم، وإن أتخذ العصا فقداتخذها أبي إبراهیم»

Page 1054: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Jika aku membuat mimbar, maka sesungguhnya ayahku Ibrahimpernah membuatnya; dan jika aku memakai tongkat, makasesungguhnya ayahku Ibrahim pernah memakainya.

Menurut kami (penulis) hadis ini tidak dapat dibuktikansumbernya, wallahu a'lam.

Kemudian Al-Qurtubi mulai membahas hukum-hukum syara' yangberkaitan dengan barang-barang tersebut.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, kesimpulannya dapat diringkasseperti berikut: Boleh juga makna yang dimaksud dari kalimat-ka-imat ini adalah semua yang telah disebutkan di atas, boleh pulasebagian darinya, tetapi tidak dapat menetapkan sesuatu pundarinya, lalu dikatakan bahwa inilah yang dimaksud secara tertentu,kecuali jika ada dalil dari hadis atau ijma'.

Selanjutnya Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, "Sehubungandengan masalah ini tidak ada hadis sahih yang dapat dijadikansebagai sandarannya, baik yang dinukil oleh jamaah ataupun olehseorang perawi."

Selain Ibnu Jarir mengatakan, hanya saja memang telahdiriwayatkan dari Nabi Saw. dua buah hadis yang mempunyai maknasemisal dengan hadis ini. Salah satu di antaranya ialah apa yangdiceritakan kepada kami oleh Abu Kuraib:

ثني زبان بن فائد، عن سهل بن معاذ ثنا رشدین بن سعد، حد حدبن أنس، قال: كان النبي صلى االله علیه وسلم یقول: "ألا أخبركم لمى االله إبراهیم خلیله {الذي وفى} [النجم: 37] ؟ لأنه كان یقول سم

Page 1055: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

كلما أصبح وكلما أمسى: {فسبحان االله حین تمسون وحینوم: 17] حتى یختم الآیة" تصبحون} [الر

telah menceritakan kepada kami Rasyid ibnu Sa'd, telahmenceritakan kepadaku Zaban ibnu Fa-id, dari Sahl ibnu Mu'az ibnuAnas yang mengatakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:Ingatlah, akan aku ceritakan kepada kalian mengapa Allahmenamakan Ibrahim kekasih-Nya dengan sebutan orang yang selalumenunaikan janji! Hal ini tiada lain karena setiap pagi dan petang iaselalu mengucapkan, "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktukalian berada di petang hari dan waktu kalian berada di waktusubuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi; dan diwaktu kalian berada pada petang hari dan di waktu kalian berada diwaktu lohor." (Ar-Rum: 17-18).

Sedangkan hadis lainnya diceritakan kepada kami oleh AbuKuraib:

أخبرنا الحسن، عن عطیة، أخبرنا إسرائیل، عن جعفر بنبیر، عن القاسم، عن أبي أمامة قال: قال رسول االله صلى االله الزعلیه وسلم: {وإبراهیم الذي وفى} أتدرون ما وفى؟ ". قالوا: االلهورسوله أعلم. قال: "وفى عمل یومه، أربع ركعات في النهار".

telah menceritakan kepada kami Al-Hasan, dari Atiyyah, telahmenceritakan kepada kami Israil, dari Ja'far ibnuz Zubair, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah yang menceritakan bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda: Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalumenyempurnakan janji (An-Najm: 37). Nabi Saw. bersabda,

Page 1056: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Tahukah kalian, apa artinya orang yang selalu menyempurnakanjanji?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."Nabi Saw. bersabda, "Dia selalu menyempurnakan (mengerjakan)amal hariannya, yaitu empat rakaat di siang hari."

Adam meriwayatkan pula hadis ini di dalam kitab tafsirnya, dariHammad ibnu Salamah dan Abdu ibnu Humaid, dari Yunus ibnuMuhammad, dari Hammad ibnu Salamah, dari Ja'far ibnuz Zubairdengan lafaz yang sama.

Selanjutnya Ibnu Jarir menilai daif kedua hadis ini. Menurutnya,tidak boleh mengetengahkan kedua hadis tersebut kecuali biladisebutkan dengan jelas predikat daif-nya dari berbagai segi, karenasesungguhnya kedua sanad ini mengandung bukan hanya seorangyang daif, selain itu di dalam matan (materi) hadisnya terdapat hal-hal yang menunjukkan kelemahannya.

Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan, seandainya ada seseorangberkata bahwa sesungguhnya pendapat yang dikatakan olehMujahid Abu Saleh dan Ar-Rabi' ibnu Anas lebih mendekatikebenaran dibandingkan pendapat yang dikatakan oleh selainmereka, berarti pendapat tersebut merupakan mazhab tersendiri,mengingat firman-Nya: Sesungguhnya Aku akan menjadikanmuimam bagi seluruh manusia. (Al-Baqarah: 124) dan firman-Nya: Dantelah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlahrumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf." (Al-Baqarah: 125), hinggaakhir ayat. demikian pula semua ayat yang semaknapembahasannya, berkedudukan sebagai keterangan dari maknakalimat-kalimat yang disebutkan oleh Allah Swt. sebagai mata ujianbuat Nabi Ibrahim a.s.

Menurut kami, pendapat yang mula-mula dikatakan olehnya (IbnuJarir) —yaitu bahwa beberapa kalimat tersebut mencakup semuahal yang disebutkan— merupakan pendapat yang lebih kuat

Page 1057: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

daripada pendapat ini yang dia katakan dari pendapat Mujahid danorang-orang yang sependapat dengannya. Dikatakan demikiankarena konteks dari pembahasan masalah ini mempunyaipengertian yang berbeda dengan apa yang mereka katakan.

****************

Firman Allah Swt.:

المین} یتي قال لا ینال عهدي الظ {قال ومن ذر

Ibrahim berkata, "(Dan aku mohon juga) dari keturunanku." Allahberfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim” (Al-Baqarah: 124)

Ketika Allah Swt. hendak menjadikan Ibrahim sebagai imamuntuk seluruh umat manusia, Ibrahim memohon kepada Allah,hendaknya para imam sesudahnya terdiri atas kalanganketurunannya. Maka Allah memperkenankan apa yang dimintanyaitu dan memberitahukan kepadanya bahwa kelak di antaraketurunannya terdapat orang-orang yang zalim, dan janji Allah tidakakan mengenai mereka yang zalim itu; mereka tidak akan menjadiimam dan tidak dapat dijadikan sebagai panutan yang diteladani.

Dalil yang menunjukkan bahwa permintaan Nabi Ibrahim a.s.dikabulkan ialah firman Allah Swt. di dalam surat Al-'Ankabut, yaitu:

ة والكتاب یته النبو وجعلنا في ذر

Dan Kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya. (Al-'Ankabut: 27)

Page 1058: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Maka setiap nabi yang diutus oleh Allah Swt. dan setiap kitabyang diturunkan Allah sesudah Nabi Ibrahim, semuanya itu terjadi dikalangan anak cucu keturunannya. Mengenai makna firman-Nya:Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim."(Al-Baqarah: 124)

Mereka berbeda pendapat dalam menakwilkannya.

Khasif mengatakan dari Mujahid sehubungan dengan takwilfirman-Nya: Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orangyang zalim." (Al-Baqarah: 124) Kelak di antara anak cucuketurunanmu terdapat orang-orang yang zalim.

Ibnu Abu Nujaih mengatakan dari Mujahid sehubungan dengantakwil firman-Nya ini, bahwa Aku tidak akan mengangkat orang yangzalim menjadi imam-Ku. Menurut riwayat yang lain, Aku tidak akanmenjadikan imam yang zalim sebagai orang yang diikuti.

Sufyan meriwayatkan dari Mansur, dari Mujahid sehubungandengan takwil firman-Nya: Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidakmengenai orang yang zalim." (Al-Baqarah: 124) Maksudnya, imamyang zalim tidak akan menjadi orang yang diikuti.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Malik ibnu Ismail, telahmenceritakan kepada kami Syarik, dari Mansur, dari Mujahidsehubungan dengan takwil firman-Nya: (Dan saya mohon juga) dariketurunanku. (Al-Baqarah: 124) Orang yang saleh dari kalanganmereka akan Aku jadikan sebagai imam yang diikuti; orang yangzalim dari kalangan mereka tidak Aku jadikan demikian, dan tiadanikmat baginya.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim" (Al-Baqarah:

Page 1059: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

124). Makna yang dimaksud ialah orang yang musyrik bukanlahimam yang zalim, yakni tidak akan ada imam yang musyrik.

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata sehubungan dengan takwilfirman-Nya: Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagiseluruh manusia. (Al-Baqarah: 124) Lalu Ibrahim berkata, "Dan akumemohon juga dari keturunanku menjadi imam." Maka Allah Swt.menolak menjadikan imam yang zalim dari keturunannya. Aku (IbnuJuraij) bertanya kepada Ata, "Apakah yang dimaksud dengan al-'ahdu?" Ata menjawab, "Perintah Allah."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAmr ibnu Saur Al-Qaisari dalam surat yang ditujukannya kepadaku,bahwa telah menceritakan kepada kami Al-Faryabi, telahmenceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kamiSamak ibnu Harb, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakanbahwa Allah Swt. berfirman kepada Nabi Ibrahim, "SesungguhnyaAku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia." Ibrahim a.s.menjawab, "Dan aku mohon juga dari keturunanku." Pada mulanyaAllah menolak, kemudian berfirman: Janji-Ku (ini) tidak mengenaiorang yang zalim. (Al-Baqarah:124)

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu AbuMuhammad, dari Sa'id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas, sehubungandengan takwil firman-Nya: Ibrahim berkata, "(Dan aku mohon juga)dari keturunanku."'' Allah berfirman, "Janji-Ku (ini) tidak mengenaiorang yang zalim.” (Al-Baqarah: 124) Ayat ini merupakanpemberitahuan kepadanya bahwa di antara keturunannya kelakakan ada orang yang zalim; dia tidak akan memperoleh janji ini, danudaklah layak bagi Allah menguasakan sesuatu pun dari perintah-Nya kepada orang yang zalim itu, sekalipun orang yang zalim ituberasal dari keturunannya. Hanya orang baik dari kalangan

Page 1060: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

keturunannyalah yang akan memperoleh doa ini dan sampaikepadanya apa yang dimaksud dari doanya itu.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya: Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim.(Al-Baqarah: 124) Tidak ada perintah bagimu untuk menaati(mendoakan) orang yang berbuat kezaliman dalam sepakterjangnya.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq,te-ah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Abdullah, dariIsrail, dari Muslim Al-A'war, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas r.a.sehubungan dengan takwil firman-Nya: Janji-Ku (ini) tidak mengenaiorang yang zalim. (Al-Baqarah: 124) Yaitu tidak ada janji bagi orang-orang yang zalim. Jika engkau mengadakan perjanjian dengannya,maka batallah (rusaklah) perjanjian itu.

Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Mujahid, Ata, danMuqatil ibnu Hayyan. As-Sauri meriwayatkan dari Harun ibnu Antrah,dari ayahnya yang mengatakan bahwa bagi orang yang zalimtiadalah janji yang ditaati.

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari Qatadah, tentang takwil firman-Nya: Janji-Ku (ini) tidakmengenai orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 124) Janji Allahtidak akan mengenai orang-orang yang zalim kelak di akhirat.Adapun di dunia, adakalanya orang yang zalim mendapatkannyahingga ia beroleh keamanan, dapat makan dan hidup berkat janjitersebut.

Hal yang sama dikatakan oleh Ibrahim An-Nakha'i, Ata, Al-Hasan,dan Ikrimah. Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan, janji Allah yangditetapkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya ialah agama-Nya. Allah

Page 1061: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Swt. berfirman bahwa orang-orang yang zalim tidak berada padajalan agama-Nya. Hal ini ditegaskan di dalam firman-Nya:

یتهما محسن وظالم لنفسه وباركنا علیه وعلى إسحاق ومن ذرمبین

Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yangzalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata. (Ash-Shaffat: 113)

Yakni tidak semua keturunanmu, hai Ibrahim, berada pada jalankebenaran.

Hal yang sama diriwayatkan dari Abul Aliyah, Ata, Muqatil, danIbnu Hayyan. Juwaibir meriwayatkan dari Dahhak, bahwa tidakmemperoleh ketaatan kepada-Ku orang yang menjadi musuh-Ku,yaitu orang yang durhaka kepada-Ku; dan Aku tidak akanmengenakan-nya kecuali hanya kepada seorang kekasih yang taatkepada-Ku.

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Muhammad ibnuHamid, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdullah ibnuSa'id Ad-Damgani, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Al-A'masy, dari Sa'id ibnu Ubaidah, dari Abu Abdur Rahman As-Sulami,dari Ali ibnu Abu Talib, dari Nabi Saw. yang bersabda sehubungandengan makna firman-Nya: Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yangzalim. (Al-Baqarah: 124) Bahwa makna yang dimaksud ialah: Tidakada ketaatan kecuali dalam kemakrufan (kebajikan).

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Janji-Ku(ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 124) Yang

Page 1062: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dimaksud dengan ahdi ialah kenabian-Ku.

Demikianlah pendapat Mufassirin Salaf mengenai ayat inimenurut apa yang telah dinukil oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim.Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa ayat inisekalipun makna lahiriahnya menunjukkan tidak akan memperolehjanji Allah, yakni kedudukan imam, seorang yang zalim, tetapi didalamnya ter-kandung pemberitahuan dari Allah Swt. kepada NabiIbrahim kekasih-Nya; kelak akan dijumpai di kalangan keturunanmuorang-orang yang menganiaya dirinya sendiri, seperti yang telahdisebutkan ter-dahulu dari Mujahid dan lain-lainnya.

Ibnu Khuwaiz Mindad Al-Maliki mengatakan, orang yang zalimtidak layak menjadi khalifah, hakim, mufti, saksi, tidak layak pulasebagai perawi.

AL-BAQARAH, AYAT 125 (SEPAROAYAT)

{وإذ جعلنا البیت مثابة للناس وأمنا واتخذوا من مقام إبراهیممصلى (125) }

Dan (ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah)tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat.

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan takwilfirman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kami jadikan rumah itu (Baitullah)tempat berkumpul bagi manusia. (Al-Baqarah: 125) Yakni merekatidak akan merasa puas dengan keperluan mereka darinya; mereka

Page 1063: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

datang kepadanya, lalu kembali kepada keluarganya, kemudiankembali lagi kepadanya.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna masabatal linnas, bahwa mereka berkumpul ditempat tersebut (Baitullah). Riwayat ini dan yang sebelumnya,kedua-duanya diketengahkan oleh Ibnu Jarir.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Raja, telahmenceritakan kepada kami Israil, dari Muslim, dari Mujahid, dariIbnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan (ingatlah)ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagimanusia. (Al-Baqarah: 125) Bahwa mereka berkumpul padanya,kemudian kembali ke tempat asalnya masing-masing.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah diriwayatkan dari AbulAliyah dan Sa'id ibnu Jubair —menurut riwayat yang lain—.

Hal yang semisal diriwayatkan pula dari Ata, Mujahid, Al-Hasan,Atiyyah, Ar-Rabi' ibnu Anas serta Ad-Dahhak.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku AbdulKarim ibnu Abu Umair, telah menceritakan kepadaku Al-Walid ibnuMuslim yang mengatakan bahwa Abu Amr (yakni Al-Auza'i) pernahberkata, telah menceritakan kepadanya Abdah ibnu Abu Lubabahsebuah asar mengenai takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kamimenjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia.(Al-Baqarah: 125) Bahwa tiada seorang pun yang meninggalkannya—setelah menunaikan keperluannya— merasakan bahwa dirinyatelah menunaikan keperluan darinya (yakni masih belum merasapuas dan ingin kembali lagi menunaikannya).

Page 1064: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus, dariIbnu Wahb yang mengatakan bahwa Ibnu Zaid pernah berkatasehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kamimenjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia.(Al-Baqarah: 125) Mereka berkumpul di Baitullah dari berbagainegeri, semua datang kepadanya. Alangkah indahnya apa yangdikatakan oleh seorang penyair sehubungan dengan pengertian ini,seperti yang dikemukakan oleh Imam Qurtubi, yaitu:

جعل البیت مثابا لهم ... لیس منه الدهر یقضون الوطر

Baitullah dijadikan tempat berkumpul bagi mereka, tetapiselamanya mereka tetap merasa belum puas akan keperluannya di

Baitullah itu.

Sa'id ibnu Jubair dalam riwayatnya yang lain —demikian pulaIkrimah, Qatadah, dan Ata Al-Khurrasani— mengatakan bahwamasabatal linnas artinya tempat berkumpul.

Sedangkan makna lafaz amnan —menurut Ad-Dahhak, dari IbnuAbbas— adalah tempat yang aman bagi manusia.

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah sehubungan dengan firman-Nya: Dan (ingatlah) ketikaKami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempal berkumpul bagimanusia dan tempat yang aman. (Al-Baqarah: 125) Maksudnya,aman dari gangguan musuh dan tidak boleh membawa senjata didalam kotanya. Sedangkan di masa Jahiliah orang-orang yang adadi sekitar Mekah saling berperang dan membegal, tetapi pendudukMekah dalam keadaan aman tiada seorang pun yang mengganggumereka.

Page 1065: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Diriwayatkan dari Mujahid, Ata, As-Saddi, Qatadah, Ar-Rabi' ibnuAnas yang mengatakan bahwa barang siapa memasukinya(Baitullah itu), menjadi amanlah dia.

Kesimpulan dari penafsiran mereka terhadap ayat ini ialah,bahwa Allah menyebutkan kemuliaan Baitullah dan segala sesuatuyang menjadi ciri khasnya yang mengandung ritual dan ketetapanhukum, yaitu Baitullah sebagai tempat berkumpulnya manusia.

Dengan kata lain, Allah menjadikannya sebagai tempat yangdirindukan dan disukai manusia; dan tiada suatu keperluan punpadanya ditunaikan oleh para pelakunya (yakni dia tidak akanmerasa puas dengannya), sekalipun ia kembali lagi setiap tahunnya.Hal itu sebagai perkenan dari Allah Swt. terhadap doa Nabi Ibrahima.s. di dalam firman-Nya:

{فاجعل أفئدة من الناس تهوي إلیهم} إلى أن قال: {ربنا وتقبلدعاء }

Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepadamereka —sampai dengan firman-Nya— Ya Tuhan kami,perkenankanlah doaku. (Ibrahim: 37-40)

Allah menjadikannya sebagai tempat yang aman. Barang siapayang memasukinya, niscaya dia aman. Sekalipun dia telahmelakukan apa yang telah dilakukannya, lalu dia masuk kedalamnya, niscaya dia akan aman.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, pernah adaseorang lelaki menjumpai pembunuh ayahnya atau saudara laki-lakinya di dalam Masjidil Haram, ternyata lelaki tersebut tidak berani

Page 1066: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengganggunya. Seperti yang digambarkan di dalam surat Al-Ma-idah, yaitu melalui firman-Nya:

جعل االله الكعبة البیت الحرام قیاما للناس

Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu, sebagai pusat(peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia. (Al-Maidah: 97)

Dengan kata lain, ia merupakan tempat yang dapat melindungimereka dari kejahatan disebabkan keagungannya.

Ibnu Abbas mengatakan, "Seandainya manusia tidak berhaji keBaitullah itu, niscaya Allah akan membalikkan langit ke atas bumi."Kemuliaan ini tiada lain berkat kemuliaan orang yang mula-mulamembinanya (membangunnya), yaitu kekasih Tuhan Yang MahaPemurah, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

أنا لإبراهیم مكان البیت أن لا تشرك بي شیئا وإذ بو

Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim ditempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah kamumempersekutukan sesuatu pun dengan Aku." (Al-Hajj: 26)

Adapun firman Allah Swt.:

ة مباركا وهدى للعالمین. فیه ل بیت وضع للناس للذي ببك إن أوآیات بینات مقام إبراهیم ومن دخله كان آمنا

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempatibadah) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang

Page 1067: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

diberkati dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanyaterdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;barang siapa memasukinya (Baitullah itu), menjadi amanlah dia. (AliImran: 96-97)

Di dalam ayat ini disebutkan perihal maqam Ibrahim dan perintahmengerjakan salat padanya, yaitu melalui firman-Nya: Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)

Mufassirin berbeda pendapat mengenai pengertian yangdimaksud dengan maqam Ibrahim ini.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAmr ibnu Syabah An-Numairi, telah menceritakan kepada kami AbuKhalaf (yakni Abdullah ibnu Isa), telah menceritakan kepada kamiDaud ibnu Abu Hindun, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungandengan takwil firman-Nya: Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahimtempat salat. (Al-Baqarah: 125) Yang dimaksud dengan maqamIbrahim adalah seluruh Masjidil Haram.

Hal yang semisal dengan riwayat ini diriwayatkan dari Mujahiddan Ata.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakankepada kami Hajjaj, dari Ibnu Juraij yang mengatakan bahwa iapernah bertanya kepada Ata tentang takwil firman-Nya: Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)Maka Ata menjawab bahwa ia pernah mendengar Ibnu Abbas r.a.berkata, "Maqam Ibrahim yang disebutkan dalam ayat ini ialahmaqam Ibrahim yang ada di dalam Masjidil Haram."

Kemudian Ibnu Juraij mengatakan, maqam Ibrahim menurutkebanyakan dimaksudkan manasik haji seluruhnya. Kemudian Ata

Page 1068: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengartikannya kepadaku, untuk itu dia berkata bahwa maqamIbrahim adalah maqam Ibrahim yang terdapat di dalam MasjidilHaram, dan dua salat (Lohor dan Asar secara jamak) di Arafah, Al-Masy'ar, Mina, melempar jumrah, dan tavvaf (sa'i) antara Safa danMarwah. Lalu aku bertanya, "Apakah Ibnu Abbas yang menafsirkansemuanya itu?" Ata menjawab, "Tidak, tetapi dia hanya mengatakanmaqam Ibrahim adalah seluruh manasik haji." Aku bertanya,"Apakah engkau mendengar hal tersebut seluruhnya dari dia?" Atamenjawab, "Ya, aku mendengarnya dari dia."

Sufyan As-Sauri mengatakan dari Abdullah ibnu Muslim, dariSa'id ibnu Jubair sehubungan dengan takwil firman-Nya: Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim lempat salat. (Al-Baqarah: 125)Yang dimaksud dengan maqam Ibrahim adalah sebuah batu yangdijadikan oleh Allah sebagai rahmat. Dan tersebutlah bahwa di masalalu Nabi Ibrahim-berdiri di atasnya, sedangkan Nabi Ismail yangmengulurkan batu-batu bangunan Ka'bah kepadanya. Seandainyabagian atas dari batu itu dibasuh —menurut mereka— niscayakedua kakinya menjadi bersilang.

As-Saddi mengatakan bahwa maqam Ibrahim adalah batu yangdiletakkan oleh istri Nabi Ismail di bawah telapak kaki Nabi Ibrahim,hingga istri Nabi Ismail mencuci bagian atasnya. Demikianlahmenurut riwayat yang diketengahkan oleh Al-Qurtubi dan dinilainyadaif, tetapi selain Al-Qurtubi menguatkannya. Diriwayatkan pula olehAr-Razi di dalam kitab tafsirnya, dari Al-Hasan Al-Basri dan Qatadahserta Ar-Rabi' ibnu Anas.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepadakami Abdul Wahhab ibnu Ata, dari Ibnu Juraij, dari Ja'far ibnuMuhammad, dari ayahnya, bahwa ia pernah mendengar Jabirmenceritakan hadis tentang haji yang dilakukan oleh Nabi Saw.:

Page 1069: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Setelah Nabi Saw. tawaf, Umar berkata kepadanya, "Inikah maqambapak kita? Nabi Saw. menjawab, "Ya." Umar berkata, "Mengapakita tidak menjadikannya sebagai tempat salat?" Maka Allah Swt.menurunkan firman-Nya, "Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahimtempat salat." (Al-Baqarah: 125)

Usman ibnu Abu Syaibah mengatakan, telah menceritakankepada kami Abu Usamah, dari Zakaria, dari Abu Ishaq, dari AbuMaisarah, bahwa sahabat Umar pernah menceritakan hadis berikut:Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, inikah maqam kekasih Tuhankita!" Nabi Saw. menjawab, "Ya." Umar berkata, "Mengapa kita tidakmenjadikannya sebagai tempat salat? Maka turunlah ayat, "Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat." (Al-Baqarah:125)

Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kamiDa'laj ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Gailan ibnuAbdus Samad, telah menceritakan kepada kami Masruq ibnulMirzaban, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Abu Zaidah,dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, dari Umar ibnul Khattab,bahwa ia pernah melewati maqam Ibrahim; lalu ia bertanya, "WahaiRasulullah, bukankah kita sekarang berada di maqam kekasihTuhan kita?" Nabi Saw. menjawab, "Memang benar." Umar berkata,"Mengapa kita tidak menjadikannya sebagai tempat salat." Sebentarkemudian turunlah firman-Nya: Dan jadikanlah sebagian maqamIbrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)

Ibnu Murdawaih mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Ali ibnu Ahmad ibnu Muhammad Al-Qazwaini, telahmenceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakankepada kami Junaid, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnuKhalid, telah menceritakan kepada kami Al-Walid, dari Malik ibnuAnas, dari Ja'far ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir yang

Page 1070: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menceritakan bahwa ketika Rasulullah Saw. berdiri di dekat maqamIbrahim pada hari pembukaan kota Mekah, Umar bertanyakepadanya, "Wahai Rasulullah, inikah maqam Ibrahim yangdisebutkan oleh firman-Nya, 'Dan jadikanlah sebagian maqamIbrahim tempat salat'?" Nabi Saw. menjawab, "Ya." Al-Walid berkata,"Aku bertanya kepada Malik, 'Apakah memang demikian dia (Ja'faribnu Muhammad) menceritakannya kepadamu, yakni wattakhizu? Iamenjawab, "Ya."

Demikianlah yang disebutkan di dalam riwayat terakhir ini.

Sanad hadis ini berpredikat garib, tetapi Imam Nasaimeriwayatkannya melalui hadis Al-Walid ibnu Muslim dengan maknayang semisal.

Imam Bukhari mengatakan dalam bab tafsir firman-Nya: Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)Masabah artinya tempat berkumpul bagi mereka, setelah itu merekakembali (ke negerinya masing-masing).

ثنا یحیى، عن حمید، عن أنس بن مالك. قال: د، حد ثنا مسد حداب وافقت ربي في ثلاث، أو وافقني ربي في قال عمر بن الخطثلاث، قلت: یا رسول االله، لو اتخذت من مقام إبراهیم مصلى؟فنزلت: {واتخذوا من مقام إبراهیم مصلى} وقلت: یا رسول االلههات المؤمنین بالحجاب؟ یدخل علیك البر والفاجر، فلو أمرت أمفأنزل االله آیة الحجاب. وقال: وبلغني معاتبة النبي صلى االله علیهوسلم بعض نسائه، فدخلت علیهن فقلت: إن انتهیتن أو لیبدلن االله

Page 1071: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، حتى أتیت إحدى نسائه، فقالت: یا عمر، أما في رسوله خیرا منكنرسول االله ما یعظ نساءه حتى تعظهن أنت؟! فأنزل االله: {عسى ربه} الآیة [التحریم: 5] . إن طلقكن أن یبدله أزواجا خیرا منكن

Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakankepada kami Yahya, dari Humaid, dari Anas ibnu Malik yangmengatakan bahwa Umar pernah berkata: Aku bersesuaian denganTuhanku, atau Tuhanku bersesuaian denganku dalam tiga perkara.Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, sekiranya engkau menjadikansebagian maqam Ibrahim tempat salat." Maka turunlah firman-Nya,"Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat" (Al-Baqarah:125). Aku berkata, "Wahai Rasulullah, orang yang masukmenemuimu ada yang baik dan ada yang fajir (durhaka), sekiranyaengkau perintahkan kepada Ummahatul Mu’minin untuk memakaihijab." Maka Allah Swt. menurunkan ayat hijab. Umar melanjutkankisahnya, "Telah sampai kepadaku berita celaan Nabi Saw. terhadapsalah seorang istrinya, maka aku masuk menemui mereka (istri-istriNabi Saw.) dan kukatakan kepada mereka, 'Berhentilah kalian darituntutan kalian atau Allah benar-benar akan memberikan gantikepada Rasul-Nya wanita-wanita yang lebih baik daripada kalian,'hingga sampailah aku pada salah seorang istrinya yangmengatakan, 'Hai Umar, adapun Rasulullah Saw., beliau belumpernah menasihati istri-istrinya hingga engkau sendirilah yangmenasihati mereka.' Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Jika Nabimenceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan memberi gantikepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian yangpatuh' (At-Tahrim: 5), hingga akhir ayat."

Ibnu Abu Maryam mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYahya ibnu Ayyub, telah menceritakan kepadaku Humaid yang

Page 1072: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengatakan bahwa ia pernah mendengar Anas menceritakansebuah hadis dari Umar r.a.

Demikianlah menurut konteks yang diketengahkan oleh ImamBukhari dalam bab ini, dan ia men-ta'liq-kan jalur yang kedua darigurunya (yaitu Sa'id ibnul Hakam yang dikenal dengan nama IbnuAbu Maryam Al-Masri).

Imam Bukhari menyendiri dalam periwayatan hadis ini darigurunya di kalangan pemilik kitab-kitab Sittah. Sedangkan yanglainnya meriwayatkan hadis ini dari guru Imam Bukhari melaluiperantara. Tujuan Imam Bukhari men-ta'liq hadis ini ialah untukmenjelaskan ittisal (hubungan) sanad hadis ini, dan sesungguhnyadia tidak meng-isnad-kan hadis ini mengingat Yahya ibnu Abu AyyubAl-Gafiqi orangnya masih mengandung sesuatu cela; menurut ImamAhmad, hafalannya lemah.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiHasyim, telah menceritakan kepada kami Hamid, dari Anas yangmengatakan bahwa Umar pernah berkata: Aku bersesuaian denganTuhanku dalam tiga perkara. Aku berkata, "Wahai Rasulullah,sekiranya engkau menjadikan sebagian maqam Ibrahim tempatsalat" Maka turunlah firman-Nya, "Dan jadikanlah sebagian maqamIbrahim tempat salat (Al-Baqarah: 125). Dan aku berkata, "WahaiRasulullah, sesungguhnya orang-orang yang masuk menemui istri-istrimu ada orang yang takwa dan ada pula orang yang fasik, makasekiranya engkau memerintahkan mereka memakai hijab." Laluturunlah ayat hijab. Dan semua istri Rasulullah Saw. berkumpulmenemuinya dalam masalah cemburu, maka aku berkata kepadamereka, "Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akanmemberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripadakalian." Maka ternyata turunlah ayat yang berbunyi demikian.

Page 1073: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Yahyadan Ibnu Abu Addi yang kedua-duanya menerima hadis ini dariHumaid, dari Anas, dari Umar r.a. Disebutkan bahwa Umar pernahmengatakan, "Aku bersesuaian dengan Rabbku dalam tiga perkara,atau Rabb-ku bersesuaian denganku dalam tiga perkara." Kemudiania menuturkan hadis ini.

Imam Bukhari meriwayatkannya melalui Umar dan Ibnu Aun;Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui Ahmad ibnu Mani', ImamNasai meriwayatkannya melalui Ya'qub ibnu Ibrahim Ad-Daruqi, danIbnu Majah meriwayatkannya dari Muhammad ibnus Sabah;semuanya dari Hasyim ibnu Basyir dengan lafaz yang sama.

Imam Turmuzi meriwayatkannya pula dari Abdu ibnu Humaid,dari Hajjaj ibnu Minhal, dari Hammad ibnu Salamah; dan ImamNasai meriwayatkannya dari Hanad, dari Yahya ibnu Abu Zaidah;keduanya menerimanya dari Humaid (yaitu Ibnu Tairawih At-Tawil)dengan lafaz yang sama.

Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.

Imam Ali ibnul Madini meriwayatkannya dari Yazid ibnu Zurai',dari Humaid dengan lafaz yang sama; dia mengatakan bahwa hadisini termasuk sahih, dia (Imam Ali ibnul Madini) orang Basrah.

Imam Muslim ibnu Hajjaj meriwayatkannya di dalam kitabsahihnya dengan sanad dan lafaz yang lain.

ثنا عقبة بن مكرم، أخبرنا سعید بن عامر، عن جویریة بن حدأسماء، عن نافع، عن ابن عمر، عن عمر، قال: وافقت ربي فيثلاث: في الحجاب، وفي أسارى بدر، وفي مقام إبراهیم

Page 1074: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnuMakram, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Amir, dariJuwairiyah binti Asma', dari Nafi’ dari Ibnu Umar, dari Umar r.a.,bahwa Umar pernah mengatakan: Aku bersesuaian denganTuhanku dalam tiga perkara, yaitu dalam masalah hijab, dalammasalah tawanan Perang Badar, dan dalam masalah maqamIbrahim.

Abu Hatim Ar-Razi mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Abdullah Al-Ansari, telah menceritakan kepadakami Humaid At-Tawil, dari Anas ibnu Malik yang mengatakanbahwa Umar ibnul Khattab r.a. pernah berkata: Tuhankubersesuaian denganku dalam tiga perkara, atau aku bersesuaiandengan Tuhanku dalam tiga perkara. Aku berkata, "WahaiRasulullah, sekiranya engkau menjadikan sebagian maqam Ibrahimtempal salat.? Maka turunlah fiman-Nya, "Dan jadikanlah sebagianmaqam Ibrahim tempat salat" (Al-Baqarah: 125). Aku berkata,"Wahai Rasulullah, sekiranya engkau menjadikan hijab buat istri-istrimu. Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga ialah ketikaAbdullah ibnu Ubay mati, Rasulullah Saw. datang untuk menyalatkan(jenazah)nya, maka aku berkata, "Wahai Rasulullah, apakah engkausalatkan orang kafir lagi munafik ini!" Nabi Saw. bersabda, "Diamlahkamu, hai Ibnul Khatab." Maka turunlah firman-Nya, "Dan janganlahkamu sekali-kali menyalatkan (jenazah) orang yang mati di antaramereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya" (At-Taubah: 84).

Sanad asar ini berpredikat sahih. Tidak ada pertentangan diantara asar ini dan asar sebelumnya, bahkan semuanya sahih. Danapabila majhum 'adad bertentangan dengan mantuq, maka majhum'adad lebih diprioritaskan atasnya.

Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadanya Ja'faribnu Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir: Bahwa Rasulullah Saw.

Page 1075: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berlari kecil sebanyak tiga kali putaran dan berjalan biasa sebanyakempat kali putaran. Setelah beliau menyelesaikan (tawafnya), lalubeliau menuju ke maqam Ibrahim dan salat dua rakaat dibelakangnya. Setelah itu beliau membacakan firman-Nya, "Danjadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat" (Al-Baqarah:125).

ثنا حاتم بن ثنا یوسف بن سلمان حد قال ابن جریر: حدد عن أبیه، عن جابر قال: استلم ثنا جعفر بن محم إسماعیل، حد

كن، فرمل ثلاثا، ومشى أربعا، ثم رسول االله صلى االله علیه وسلم الرم إلى مقام إبراهیم، فقرأ: {واتخذوا من مقام إبراهیم مصلى} تقدفجعل المقام بینه وبین البیت، فصلى ركعتین.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yusufibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Hatim ibnu Ismail,telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Muhammad, dariayahnya, dari Jabir yang mengatakan: Rasulullah Saw. mengusaprukun, lalu berlari kecil sebanyak tiga kali (putaran) dan berjalanbiasa sebanyak empat kali (putaran). Kemudian beliau menuju kemaqam Ibrahim dan membacakan firman-Nya, "Dan jadikanlahsebagian maqam Ibrahim tempat salat" (Al-Baqarah: 125). Makabeliau menjadikan posisi maqam berada di antara diri beliau danBaitullah, lalu beliau salat dua rakaat.

Hadis ini merupakan cuplikan dari sebuah hadis yang panjang,yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab sahihnya melaluihadis Hatim ibnu Ismail.

Page 1076: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Bukhari meriwayatkan berikut sanadnya melalui Amr ibnuDinar yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Ibnu Umarmenceritakan, "Rasulullah Saw. tiba (di Mekah), lalu melakukantawaf di Baitullah sebanyak tujuh kali putaran dan salat dua rakaat dibelakang maqam Ibrahim."

Semua yang disebutkan di atas termasuk dalil yang menunjukkanbahwa yang dimaksud dengan maqam Ibrahim adalah sebuah batuyang pernah dijadikan sebagai tangga tempat berdiri Nabi Ibrahima.s. ketika membangun Ka'bah. Ketika tembok Ka'bah makin tinggi,maka Ismail datang membawa batu tersebut agar Nabi Ibrahimberdiri di atasnya, sedangkan Nabi Ismail mengambilkan batu-batuuntuk tembok Ka'bah, lalu diberikan kepadanya, dan Nabi Ibrahimmemasang batu-batuan tersebut dengan tangannya untukmeninggikan bangunan Ka'bah. Manakala telah rampung dari satusisi, maka batu itu dipindahkan oleh Nabi Ismail ke sisi berikutnya;demikianlah seterusnya hingga semua tembok Ka'bah selesaidibangun, seperti yang akan dijelaskan nanti dalam kisah NabiIbrahim dan Nabi Ismail membangun Ka'bah, melalui riwayat IbnuAbbas yang hadisnya berada pada Imam Bukhari.

Jejak bekas kedua telapak kaki Nabi Ibrahim tampak jelas padabatu tersebut, hal ini masih tetap terkenal; orang-orang Arab dizaman Jahiliah mengetahuinya. Karena itulah Abu Talib pernahmengatakan dalam salah satu qasidah lamiyahnya, yang antara laindisebutkan:

خر رطبة ... على قدمیه حافیا غیر وموطئ إبراهیم في الصناعل

Page 1077: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tempat berpijak Nabi Ibrahim di batu besar itu masih basah; iaberdiri di atasnya pada kedua telapak kakinya tanpa memakai

terompah.

Kaum muslim masih sempat menjumpainya pula, seperti yangdikatakan oleh Abdullah ibnu Wahb, telah menceritakan kepadakuYunus ibnu Yazid, dari Ibnu Syihab, bahwa Anas ibnu Malik pernahmenceritakan kepada mereka kisah berikut. Ia berkata, "Aku pernahmelihat maqam Ibrahim, padanya masih ada jejak bekas jari-jari kakiNabi Ibrahim a.s., juga bekas kedua telapak kakinya, hanya sudahpudar karena banyak diusap oleh orang-orang dengan tangan-tangan mereka.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyribnu Mu'az, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai telahmenceritakan kepada kami Sa'id, dari Qatadah sehubungan dengantakwil firman-Nya: Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempatsalat. (Al-Baqarah: 125) Sesungguhnya mereka hanya diperintahkanuntuk melakukan salat di dekatnya, tidak diperintahkanmengusapnya. Akan tetapi, umat ini telah memaksakan dirimelakukan sesuatu hal seperti yang pernah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya. Pernah dikisahkan kepada kami oleh orang yangmelihat jejak bekas telapak kaki dan jari-jarinya masih tetap adapada batu tersebut. Akan tetapi, umat ini masih terus mengusap-usapnya hingga jejak tersebut pudar dan terhapus.

Menurut kami, pada mulanya (yakni di masa silam) maqamIbrahim ini menempel pada dinding Ka'bah, tempatnya berada disebelah pintu Ka'bah (Multazam) yang berada di dekat Hajar Aswad.Tepatnya tempat maqam Ibrahim tersebut berada di sebelah kananpintu Ka'bah bagi orang yang hendak memasukinya, yaitu di salahsatu bagian yang terpisah. Ketika Nabi Ibrahim a.s. selesaimembangun Baitullah, ia meletakkan (menempelkan) batu tersebut

Page 1078: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

pada dinding Ka'bah. Atau setelah menyelesaikan pembangunannyabeliau tinggalkan batu tersebut di tempat beliau menyelesaikannya.Karena itu —hanya Allah Yang lebih mengetahui—, diperintahkanmelakukan salat di tempat itu bila seseorang telah selesai dari tawaf.Hal ini secara kebetulan tepat berada di dekat maqam Ibrahim,ketika beliau selesai dari membangun Ka'bah.

Sesungguhnya orang yang menjauhkannya dari Ka'bah adalahAmirul Mu’minin Umar ibnul Khattab r.a., salah seorang imam yangmendapat petunjuk dan salah seorang Khulafaur Rasyidin yang kitasemua diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka. Umar r.a. adalahsalah seorang di antara dua orang lelaki yang pernah dikatakan olehRasulullah Saw. dalam salah satu sabdanya, yaitu:

«اقتدوا باللذین من بعدي أبي بكر وعمر»

Ikutilah oleh kalian dua orang yang sesudahnya, yaitu Abu Bakardan Umar.

Dia adalah orang yang Al-Qur'an diturunkan bersesuaian denganidenya menganjurkan melakukan salat di dekat maqam Ibrahim.Karena itu, tiada seorang pun di antara para sahabat yangmemprotes perbuatannya (menjauhkan maqam Ibrahim dari dindingKa'bah).

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ibnu Juraij, telah menceritakankepadaku Ata dan lain-lainnya dari kalangan teman-teman kamibahwa orang yang mula-mula memindahkan maqam Ibrahim adalahUmar ibnul Khattab r.a.

Abdur Razzaq meriwayatkan pula dari Ma'mar, dari Humaid Al-A'raj, dari Mujahid yang mengatakan bahwa orang yang mula-mula

Page 1079: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

memindahkan maqam Ibrahim hingga ke tempatnya sekarangadalah Umar ibnul Khattab r.a.

Al-Hafiz Abu Bakar Ahmad ibnu Ali ibnul Husain Al-Baihaqimengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Husain ibnulFadl Al-Qattan, telah menceritakan kepada kami Al-Qadi Abu BakarAhmad ibnu Kamil, telah menceritakan kepada kami Abu IsmailMuhammad ibnu Ismail As-Sulami, telah menceritakan kepada kamiAbu Sabit, telah menceritakan kepada kami Ad-Darawardi, dariHisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Siti Aisyah r.a. yangmengatakan: Bahwa maqam (Ibrahim) dahulu di masa RasulullahSaw. dan masa Abu Bakar r.a. menempel pada (dinding) Ka'bah,kemudian dijauhkan oleh Umar ibnul Khattab r.a.

Sanad hadis ini berpredikat sahih bersama riwayat-riwayat yangtelah disebutkan sebelumnya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Amr Al-Adaniyang mengatakan bahwa Sufyan (yakni Ibnu Uyaynah, imam ulamaMekah di masanya) pernah mengatakan bahwa dahulu di masa NabiSaw. maqam Ibrahim merupakan bagian dari dinding Ka'bah,kemudian dipindahkan oleh Umar ke tempatnya yang sekarangsetelah Nabi Saw. wafat dan setelah firman-Nya: Dan jadikanlahsebagian maqam Ibrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)

Ibnu Uyaynah mengatakan bahwa banjir telah mengalihkannyasetelah dipindahkan oleh Umar dari tempatnya sekarang, kemudianUmar r.a. mengembalikannya ke tempatnya.

Sufyan mengatakan, "Aku tidak mengetahui berapa jarak antaramaqam dan Ka'bah sebelum dipindahkan oleh Umar. Aku pun tidakmengetahui apakah maqam tadinya menempel atau tidak."

Page 1080: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Semua asar yang kami kemukakan ini memperkuat apa yangkami sebutkan sebelumnya.

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Umar alias Ahmad ibnu Muhammadibnu Hakim, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu AbdulWahhab ibnu Abu Tamam, telah menceritakan kepada kami Adamalias Ibnu Abu Iyas di dalam kitab tafsirnya, telah menceritakankepada kami Syarik, dari Ibrahim ibnul Muhajir, dari Mujahid yangmengatakan bahwa Umar ibnul Khattab pernah bertanya, "WahaiRasulullah, sekiranya kita salat di belakang maqam Ibrahim." MakaAllah menurunkan firman-Nya: Dan jadikanlah sebagian maqamIbrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125) Pada awalnya maqamIbrahim berada di dekat Ka'bah, kemudian dipindahkan olehRasulullah Saw. ke tempatnya yang sekarang. Mujahid mengatakan,tersebutlah bahwa Umar r.a. mempunyai suatu ide. Maka turunlahayat Al-Qur'an yang sependapat dengannya.

Asar ini berpredikat mursal dari Mujahid, tetapi asar ini berbedadengan apa yang telah disebutkan dalam riwayat Abdur Razzaq,dari Ma'mar, dari Humaid Al-A'raj, dari Mujahid yang menyebutkanbahwa orang yang mula-mula memindahkan maqam Ibrahim ketempatnya sekarang adalah Umar ibnul Khattab r.a. Akan tetapi,riwayat ini lebih sahih daripada jalur Ibnu Murdawaih, bila riwayatterakhir ini dikuatkan oleh riwayat-riwayat sebelumnya.

AL-BAQARAH, LANJUTAN AYAT 125-128

ائفین والعاكفین را بیتي للط {وعهدنا إلى إبراهیم وإسماعیل أن طهجود (125) وإذ قال إبراهیم رب اجعل هذا بلدا آمنا كع الس والر

Page 1081: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وارزق أهله من الثمرات من آمن منهم باالله والیوم الآخر قال ومنه إلى عذاب النار وبئس المصیر (126) كفر فأمتعه قلیلا ثم أضطروإذ یرفع إبراهیم القواعد من البیت وإسماعیل ربنا تقبل منا إنكة یتنا أم میع العلیم (127) ربنا واجعلنا مسلمین لك ومن ذر أنت السحیم (128) اب الر مسلمة لك وأرنا مناسكنا وتب علینا إنك أنت التو{

Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail,"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang rukuk,dan yang sujud" Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku,jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlahrezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian:" Allah berfirman,"Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara,kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan(membina) dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "YaTuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnyaEngkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhankami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepadaEngkau, dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yangtunduk patuh kepada Engkau, dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan lempal-lempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi MahaPenyayang.”

Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail. (Al-

Page 1082: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Baqarah: 125) Allah memerintahkan kepada keduanya untukmenyucikan Baitullah dari kotoran dan najis, dan agar Baitullahjangan terkena sesuatu pun dari hal tersebut.

Ibnu Juraij pernah bertanya kepada Ata, "Apakah yang dimaksuddengan lafaz al-'ahdu dalam ayat ini?" Ata menjawab, "Yangdimaksud adalah perintah Allah."

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam pernah mengatakansehubungan dengan takwil firman-Nya, "Dan telah Kami perintahkankepada Ibrahim" (Al-Baqarah: 125). Makna yang dimaksud ialah,"Telah Kami perintahkan kepadanya." Demikian menurut AbdurRahman.

Makna lahiriah lafaz ini di-muta'addi-kan kepada huruf ila,mengingat makna yang dimaksud ialah telah Kami dahulukan dantelah Kami wahyukan.

Sa'id ibnu Jubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan tafsir firman-Nya: Bersihkanlah rumah-Ku ini untuk orang-orang yang tawaf, yang i’tikaf. (Al-Baqarah: 125) Yang dimaksuddengan dibersihkan ialah dibersihkan dari berhala-berhala.

Mujahid dan Sa'id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengantakwil firman-Nya: Bersihkanlah rumah-Ku ini untuk orang-orangyang tawaf. (Al-Baqarah: 125) Sesungguhnya perintahmembersihkan Baitullah ini ialah membersihkannya dari berhala-berhala, perbuatan cabul (tawaf dengan telanjang), perkataan dusta,dan kotoran.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Ubaid ibnuUmair, Abul Aliyah, Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, Ata, dan Qatadahsehubungan dengan takwil firman-Nya, "Bersihkanlah rumah-Ku olehkamu berdua" (Al-Baqarah: 125), yakni dari kemusyrikan, dengan

Page 1083: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kalimat La ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah). Lafaz taifinartinya orang-orang yang tawaf. Tawaf di Baitullah merupakan halyang sudah dikenal.

Dari Sa'id ibnu Jubair, disebutkan bahwa ia pernah mengatakansehubungan dengan takwil firman-Nya, "Lit taifin." Yang dimaksudialah orang yang datang kepada Baitullah dari negeri lain,sedangkan yang dimaksud dengan al-'akifin ialah orang-orang yangmukim (penduduk asli). Hal yang sama dikatakan pula dari Qatadahdan Ar-Rabi' ibnu Anas, bahwa keduanya menafsirkan lafaz al-'akifindengan makna penduduk asli yang mukim padanya; begitu pula apayang dikatakan oleh Sa'id ibnu Jubair.

Yahya Al-Qattan meriwayatkan dari Abdul Malik (yakni Ibnu AbuSulaiman), dari Ata sehubungan dengan tafsir firman-Nya, "Al-'akifin" bahwa al-'akifin ialah orang yang datang dari pelbagai kota,lalu bermukim di Baitullah. Ata mengatakan kepada kami,sedangkan kami tinggal bersebelahan dengan Baitullah, "Kalianadalah orang-orang yang i'tikaf."

Waki' meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Huzali, dari Ata, dari IbnuAbbas yang mengatakan bahwa apabila seseorang duduk padanya,maka dia termasuk orang-orang yang i'tikaf.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telahmenceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telahmenceritakan kepada kami Sabit yang mengatakan bahwa kamipernah berkata kepada Abdullah ibnu Ubaid ibnu Umair, "Aku harusberbicara kepada Amir agar dia mengizinkan aku melarang orang-orang yang tidur di dalam Masjidil Haram, karena sesungguhnyamereka mempunyai jinabah dan berhadas." Abdullah ibnu Ubaidibnu Umair menjawab, "Jangan kamu lakukan itu, karenasesungguhnya Ibnu Umar pernah ditanya mengenai mereka (yang

Page 1084: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tidur di dalam Masjidil Haram). Ia menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang sedang ber-i'tikaf." Hal yang sama diriwayatkan pulaoleh Abdu ibnu Humaid, dari Sulaiman ibnu Harb, dari Hammad ibnuSalamah dengan lafaz yang sama.

Menurut kami, di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Ibnu Umarsering tidur di dalam Masjid Rasul (di Madinah) ketika ia masihjejaka.

**************

Page 1085: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Mengenai firman-Nya:

جود} كع الس {والر

Orang-orang yang rukuk dan orang-orang yang sujud. (Al-Baqarah: 125)

Maka Waki' meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Huzali, dari Ata, dariIbnu Abbas, "Apabila seseorang sedang salat, maka dia termasukorang-orang yang rukuk dan sujud."

Hal yang sama dikatakan pula oleh Ata dan Qatadah.

Kemudian ibnu Jarir menilai lemah kedua hadis tersebut karenamasing-masing dari kedua hadis tersebut mengandung orang-orangyang daif; dan kenyataannya memang seperti apa yang dikatakanoleh ibnu Jarir, yaitu kedua hadis ini tidak dapat dijadikan pegangan.

Ibnu Jarir mengatakan, makna ayat ini ialah "Dan Kamiperintahkan kepada Ibrahim dan Ismail untuk menyucikan rumah-Kubagi orang-orang yang tawaf'. Perintah menyucikan Baitullah yangditujukan kepada keduanya ialah agar menyucikannya dari berhala-berhala dan dari penyembahan kepada berhala-berhala didalamnya, juga menyucikannya dari segala kemusyrikan.

Kemudian Ibnu Jarir mengemukakan hipotesisnya. Untuk itu diamengatakan, jika timbul pertanyaan "Apakah sebelum Nabi Ibrahimmembangun Ka'bah, di dalam Ka'bah terdapat sesuatu dari haltersebut yang Nabi Ibrahim diperintahkan untuk memberantasnya?"Sebagai jawabannya dapat dikatakan dua alasan berikut.

Page 1086: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Pertama, Allah memerintahkan keduanya (Ibrahim dan Ismail)untuk menyucikan Baitullah dari penyembahan segala macamberhala dan patung-patung, yang hal ini dilakukan di masa silam dizaman Nabi Nuh a.s. agar hal tersebut menjadi teladan bagi orang-orang sesudah zaman keduanya; mengingat Allah Swt. telahmenjadikan Nabi Ibrahim sebagai seorang imam yang diikuti. Sepertiapa yang dikatakan oleh Abdur Rahman ibnu Zaid sehubungandengan takwil firman-Nya: Bersihkanlah rumah-Ku olehmu berdua.(Al-Baqarah: 125) Yakni dari segala macam berhala yang disembahdan diagungkan oleh orang-orang musyrik di masa lalu.

Menurut kami, jawaban ini menyimpulkan bahwa dahulu di masasebelum Nabi Ibrahim a.s. dilakukan penyembahan terhadapberhala di tempat tersebut. Tetapi hal ini memerlukan bukti berupadalil dari orang yang ma'sum, yaitu dari Nabi Saw.

Kedua, Allah memerintahkan keduanya ikhlas dalammembangunnya karena Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Makakeduanya membangunnya seraya menyucikannya dari kemusyrikandan keraguan, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

س بنیانه على تقوى من االله ورضوان خیر أم من أفمن أسس بنیانه على شفا جرف هار أس

Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atasdasar takwa kepada Allah dan keridaan-(Nya) itu yang baik, ataukahorang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yangruntuh. (At-Taubah: 109)

Demikian pula dalam firman-Nya:

Page 1087: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

را بیتي} {وعهدنا إلى إبراهیم وإسماعیل أن طه

Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail,"Bersihkanlah rumah-Ku." (Al-Baqarah: 125)

Artinya, bangunlah rumah-Ku oleh kamu berdua dalam keadaanbersih dan suci dari kemusyrikan dan keraguan. Seperti apa yangdikatakan oleh As-Saddi, makna an-tahhira baitiya ialah bangunlaholeh kamu berdua rumah-Ku ini buat orang-orang yang tawaf.

Kesimpulan dari jawaban di atas ialah bahwa Allah Swt.memerintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.membangun Ka'bah atas nama-Nya semata —tiada sekutu bagi-Nya— buat orang-orang yang tawaf dan i'tikaf serta orang-orangyang mengerjakan salat di dalamnya dari kalangan orang-orangyang rukuk dan sujud, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

ر بیتي أنا لإبراهیم مكان البیت أن لا تشرك بي شیئا وطه وإذ بوجود كع الس ائفین والقائمین والر للط

Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim ditempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah kamumempersekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadatdan orang-orang yang rukuk dan sujud." (Al-Hajj: 26) serta beberapaayat berikutnya.

Fuqaha (para ahli fiqih) berbeda pendapat mengenai masalahmanakah yang lebih afdal antara salat di Baitullah dan tawaf. ImamMalik rahimahullah mengatakan, tawaf di Baitullah bagi pendudukkota-kota besar adalah lebih utama. Sedangkan jumhur ulama

Page 1088: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengatakan bahwa salat lebih afdal secara mutlak. Alasan masing-masing dari kedua pendapat ini disebutkan secara rinci di dalampembahasan hukum-hukum.

Maksud dan tujuan perintah tersebut adalah untuk membalasperbuatan orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah dirumah-Nya yang dibangun atas dasar menyembah-Nya semata dantiada sekutu bagi-Nya. Kemudian selain itu mereka menghalang-halangi kaum mukmin yang memilikinya, tidak boleh memasukinya,seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

إن الذین كفروا ویصدون عن سبیل االله والمسجد الحرام الذيجعلناه للناس سواء العاكف فیه والباد ومن یرد فیه بإلحاد بظلمنذقه من عذاب ألیم

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusiadari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuksemua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasirdan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatansecara zalim, niscaya akan kami rasakan kepadanya sebagian siksayang pedih. (Al-Hajj: 25)

Kemudian Allah Swt. menyebutkan, sesungguhnya Baitullah ituhanya dibangun bagi orang yang menyembah Allah semata, tiadasekutu bagi-Nya, baik dengan cara tawaf ataupun salat. Selanjutnyadi dalam surat Al-Hajj disebutkan ketiga bagian dari salat, yaituberdirinya, rukuknya, dan sujudnya, tetapi tidak disebutkan al-'akifinkarena telah disebutkan dalam ayat sebelumnya, yaitu: baik yangbermukim di situ maupun di padang pasir. (Al-Hajj: 25)

Page 1089: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sedangkan di dalam ayat ini (Al-Hajj: 25) tidak disebutkan rukuk,sujud, dan qiyam, tetapi hanya disebutkan taifin dan 'akifin, karenasesungguhnya telah diketahui bahwa tiada rukuk dan tiada sujudmelainkan sesudah qiyam (berdiri). Di dalam ayat ini terkandungpula bantahan terhadap orang-orang yang tidak mau berhajikepadanya dari kalangan ahli kitab, yaitu orang-orang Yahudi danNasrani. Karena sesungguhnya mereka mengakui keutamaan NabiIbrahim dan Nabi Ismail, dan mereka pun mengetahui bahwa rumahitu (Baitullah) dibangun untuk tawaf dalam ibadah haji dan umrahserta ibadah lainnya; juga untuk i’tikaf serta melakukan salatpadanya, sedangkan mereka tidak mengerjakan sesuatu pun darihal tersebut. Maria mungkin mereka dinamakan sebagai orang-orang yang menganut agama Nabi Ibrahim, sedangkan merekasendiri tidak mengerjakan apa yang telah disyariatkan oleh Allahkepada Nabi Ibrahim?

Sesungguhnya Nabi Musa ibnu Imran serta nabi-nabi lainnyatelah melakukan haji ke Baitullah, seperti yang telah diberitakan olehorang yang di-ma'sum yang tidak sekali-kali berbicara dari dirinyasendiri melainkan hanya semata-mata wahyu yang diturunkankepadanya.

Dengan demikian, berarti makna ayat adalah seperti berikutWa'ahidna ila Ibrahima, Kami telah perintahkan kepada Ibrahim danIsmail melalui wahyu kami, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang rukuk, dan yang sujud." Dengankata lain, bersihkanlah rumah-Ku dari kemusyrikan dan keraguan,dan bangunlah rumah-Ku dengan ikhlas karena Allah, yang kelakakan menjadi tempat bagi orang-orang yang i'tikaf, yang tawaf, yangrukuk, dan yang sujud.

Pengertian menyucikan masjid diambil dari ayat ini dan ayatlainnya, yaitu firman-Nya:

Page 1090: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

في بیوت أذن االله أن ترفع ویذكر فیها اسمه یسبح له فیهابالغدو والآصال

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkanuntuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktupagi dan petang. (An-Nur: 36)

Sedangkan dalil dari sunnah banyak hadis yang memerintahkanmembersihkan masjid-masjid dan memberinya wewangian sertalain-lainnya, seperti membersihkannya dari kotoran dan najis-najisserta hal-hal yang serupa dengannya. Karena itu, Nabi Saw. pernahbersabda:

«إنما بنیت المساجد لما بنیت له»

Sesungguhnya masjid-masjid itu dibangun hanya untuk tujuanyang sesuai dengan fungsinya.

Sesungguhnya kami menghimpun pembahasan ini dalam sebuahkitab tersendiri secara rinci.

Para ulama berbeda pendapat mengenai orang yang mula-mulamembangun Ka'bah. Menurut suatu pendapat, yang mula-mulamembangun Ka'bah adalah para malaikat Hal ini diriwayatkanmelalui Abu Ja'far Al-Baqir, yaitu Muhammad ibnu Ali ibnul Husain;Imam Qurtubi menyebutkannya dan mengetengahkan riwayattersebut, tetapi di dalamnya terkandung garabah (keanehan).

Menurut pendapat yang lain, orang yang mula-mula membangunKa'bah adalah Nabi Adam a.s. Demikianlah menurut riwayat AbdurRazzaq, dari Ibnu Juraij, dari Ata dan Sa'id ibnul Musayyab sena

Page 1091: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lain-lainnya. Disebutkan bahwa Nabi Adamlah yang mula-mulamembangunnya dari lima buah gunung, yaitu dari Gunung Hira,Gunung Tursina, Gunung Tur Zaitan, Gunung Libanon, dan GunungAl-Judi. Akan tetapi, riwayat ini garib sekali.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ka'b Al-Ahbar dan Qatadah, dariWahb ibnu Munabbih, bahwa orang yang mula-mulamembangunnya ialah Nabi Syis a.s.

Kebanyakan orang-orang yang mengetengahkan riwayat masalahini mengambil sumber dari kitab-kitab kaum ahli kitab. Hal tersebutmerupakan suatu topik yang tidak boleh dibenarkan, tidak bolehdidustakan, tidak boleh pula dijadikan sebagai pegangan hanyaberlandaskan ia semata. Jika ada hadis sahih yang menceritakanhal tersebut, maka dengan senang hati harus diterima.

**************

Firman Allah Swt.:

{وإذ قال إبراهیم رب اجعل هذا بلدا آمنا وارزق أهله منالثمرات من آمن منهم باالله والیوم الآخر}

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlahnegeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki daribuah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara merekakepada Allah dan hari kemudian." (Al-Baqarah: 126)

ثنا عبد ار قال: حد ثنا ابن بش قال الإمام أبو جعفر بن جریر: حدبیر، عن جابر بن عبد ثنا سفیان، عن أبي الز حمن بن مهدي، حد الر

Page 1092: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

م بیت االله قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إن إبراهیم حرمت المدینة ما بین لابتیها فلا یصاد صیدها ولا نه وإني حر االله وأمیقطع عضاهها"

Imam Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakankepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami AbdurRahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dariAbuz Zubair, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya Ibrahim telahmengharamkan dan mengamankan Baitullah, dan sesungguhnyaaku mengharamkan Madinah di antara kedua batasnya. Karena itu,tidak boleh diburu binatang buruannya dan tidak boleh ditebangpepohonannya.

Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Nasai, dari Muhammadibnu Basysyar, dari Bandar dengan lafaz yang sama. Imam Muslimmengetengahkannya dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah dan Amr ibnuNaqid, yang kedua-duanya menerimanya dari Abu Ahmad Az-Zubairi, dari Sufyan AS-Sauri.

ثنا ائب قالا حد ثنا أبو كریب وأبو الس وقال ابن جریر -أیضا-: حد، قالا ازي حیم الر ثنا عبد الر ثنا أبو كریب، حد ابن إدریس، وحدجمیعا: سمعنا أشعث عن نافع عن أبي هریرة، قال: قال رسول االلهصلى االله علیه وسلم: "إن إبراهیم كان عبد االله وخلیله وإني عبدمت المدینة ما بین ة وإني حر م مك االله ورسوله وإن إبراهیم حر

Page 1093: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لابتیها، عضاهها وصیدها، لا یحمل فیها سلاح لقتال، ولا یقطعمنها شجرة إلا لعلف بعیر"

Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami AbuKuraib dan Abus Sa-ib yang kedua-duanya mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Idris, telah menceritakan kepadakami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahim Ar-Razi, keduanya mengatakan bahwa kami pernah mendengar Asy'as,dari Nafi’ dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda: Sesungguhnya Ibrahim adalah hamba dankekasih Allah, dan sesungguhnya aku adalah hamba dan Rasul-Nya.Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan Mekah kota suci, dansesungguhnya aku menjadikan Madinah kota yang suci di antarakedua batasnya, yakni semua pepohonannya dan semua binatangburuannya. Tidak boleh membawa senjata ke dalamnya untuk tujuanperang, dan tidak boleh menebang sebuah pohon pun darinyakecuali untuk makanan unta.

Akan tetapi, jalur periwayatan ini garibah karena tidak dijumpaidalam salah satu kitab pun dari Kutubus Sittah. Asal hadis beradapada kitab Sahih Muslim, dari jalur yang lain melalui sahabat AbuHurairah r.a. yang menceritakan hadis berikut:

ان الناس إذا رأوا أول الثمر، جاؤوا به إلى رسول االله صلى االله

علیه وسلم، فإذا أخذه رسول االله صلى االله علیه وسلم قال: "اللهمبارك لنا في ثمرنا، وبارك لنا في مدینتنا، وبارك لنا في صاعنا،نا، اللهم إن إبراهیم عبدك وخلیلك ونبیك، وإني وبارك لنا في مد

Page 1094: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة وإني أدعوك للمدینة بمثل ما دعاك عبدك ونبیك وإنه دعاك لمكة ومثله معه" ثم یدعو أصغر ولید له، فیعطیه ذلك الثمر. وفي لمكلفظ: "بركة مع بركة" ثم یعطیه أصغر من یحضره من الولدان.

Orang-orang (penduduk Madinah) apabila musim buah kurmatiba, mereka mendatangkan yang mula-mula mereka petik kepadaRasulullah Saw. Dan apabila Rasulullah Saw. menerimanya, makabeliau berdoa, "Ya Allah, berkatilah bagi kami dalam buah kurmakami, berkatilah bagi kami dalam kota Madinah kami, berkatilah bagikami dalam ukuran sa' kami, dan berkatilah bagi kami dalam ukuranmud kami. Ya Allah, sesungguhnya Ibrahim adalah hamba, kekasih,dan Nabi-Mu; dan sesungguhnya aku adalah hamba dan Nabi-Mu.Dia telah berdoa untuk Mekah, dan sesungguhnya aku sekarangberdoa memohon kepada-Mu untuk kota Madinah ini dengan doayang semisal dengan apa yang pernah didoakan olehnya (Ibrahim)buat Mekah, dan hal yang semisal semoga pula disertakanbersamanya." Kemudian Nabi Saw. memanggil anak yang palingkecil baginya, lalu memberikan buah kurma itu kepadanya. Menurutlafaz yang lain disebutkan (sebagai tambahannya): "berkah disamping berkah, " kemudian beliau memberikannya kepada anakyang paling kecil di antara anak-anak yang hadir.

Demikianlah menurut lafaz Imam Muslim.

ثنا ثنا قتیبة بن سعید، حد ثنا أبو كریب، حد قال ابن جریر: حدد، عن عبد االله بكر بن مضر، عن ابن الهاد، عن أبي بكر بن محم

Page 1095: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

بن عمرو بن عثمان، عن رافع بن خدیج، قال: قال رسول االله صلىم ما بین لابتیها". ة، وإني أحر م مك االله علیه وسلم: "إن إبراهیم حر

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadakami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Qutaibah ibnuSa'id, telah menceritakan kepada kami Bakr ibnu Mudar, dari IbnulHad, dari Abu Bakar ibnu Muhammad, dari Abdullah ibnu Amr ibnuUsman, dari Rafi' ibnu Khadij yang menceritakan bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda: Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikankota Mekah kota yang suci, dan sesungguhnya aku menjadikan kotaMadinah di antara kedua batasnya sebagai kota yang suci.

Hadis ini hanya diketengahkan oleh Imam Muslim sendiri. IbnuJarir meriwayatkan hadis ini dari Qutaibah, dari Bakr ibnu Mudardengan lafaz yang sama dengan lafaz Imam Muslim.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Anas ibnu Malik r.a. yangmenceritakan hadis berikut:

قال رسول االله صلى االله علیه وسلم لأبي طلحة: "التمس ليغلاما من غلمانكم یخدمني" فخرج بي أبو طلحة یردفني وراءه،فكنت أخدم رسول االله صلى االله علیه وسلم كلما نزل. وقال فيالحدیث: ثم أقبل حتى إذا بدا له أحد قال: "هذا جبل یحبنا ونحبه".م ما بین جبلیها، مثلما ا أشرف على المدینة قال:"اللهم إني أحر فلمة، اللهم بارك لهم في مدهم وصاعهم". وفي لفظ م به إبراهیم مك حر

Page 1096: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لهما: "اللهم بارك لهم في مكیالهم، وبارك لهم في صاعهم، وبارك: یعني: أهل المدینة لهم في مدهم". زاد البخاري

bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu Talhah, "Carikanlahbuatku seorang pelayan laki-laki dari kalangan anak-anak kalianyang akan kujadikan sebagai pembantuku." Lalu Abu Talhahberangkat dengan memboncengku di belakang (menuju kepadaRasulullah Saw.). Maka aku melayani Rasulullah Saw. Anas ibnuMalik melanjutkan kisahnya, manakala Rasulullah Saw. turunistirahat .... Dan Anas ibnu Malik melanjutkan kisahnya, setelah itubeliau datang; dan manakala tampak baginya Bukit Uhud, makabeliau bersabda: Bukit ini (penghuninya) mencintaiku dan akumencintainya. Manakala hampir tiba di Madinah, beliau berdoa: YaAllah, sesungguhnya aku menjadikan apa yang ada di antara keduabukit kota Madinah ini sebagai kota yang suci, sebagaimana Ibrahimtelah menjadikan suci kota Mekah. Ya Allah, berkatilah bagi merekadalam takaran mud dan sa' mereka. Menurut lafaz yang lain dalamkitab Sahihain disebutkan seperti berikut Ya Allah, berkatilah bagimereka dalam takaran mereka, dan berkatilah mereka dalamtakaran sa' mereka, dan berkati pula mereka dalam takaran mudmereka. Imam Bukhari menambahkan, "Yakni penduduk Madinah."

Disebutkan pula oleh keduanya (Sahih Bukhari dan SahihMuslim), dari Anas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.pernah berdoa:

ة من البركة" "اللهم اجعل بالمدینة ضعفي ما جعلته بمك

Ya Allah, semoga Engkau menjadikan di Madinah ini keberkahandua kali lipat dari apa yang telah Engkau jadikan buat Mekah.

Page 1097: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dari Abdullah ibnu Zaid ibnu Asim r.a., dari Nabi Saw., disebutkanseperti berikut:

م مت المدینة كما حر ة ودعا لها، وحر م مك " إن إبراهیم حرة، ودعوت لها في مدها وصاعها مثل ما دعا إبراهیم إبراهیم مكة" لمك

Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah kota yangsuci, dan ia telah mendoakan buat penduduknya. Dansesungguhnya aku menjadikan kota Madinah kota yang suci,sebagai mana Ibrahim menjadikan suci kota Mekah. Dansesungguhnya aku telah berdoa untuk Madinah dalam takaran muddan sa'-nya sebagaimana Ibrahim telah mendoakan untuk Mekah.

Hadis ini dan lafaznya diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Imam Muslim telah meriwayatkan pula, sedangkan lafaznyaberbunyi seperti berikut, bahwa Rasulullah Saw. pernah berdoa:

مت المدینة كما ة ودعا لأهلها. وإني حر م مك "إن إبراهیم حرة، وإني دعوت لها في صاعها ومدها بمثل ما دعا م إبراهیم مك حرة" إبراهیم لأهل مك

Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah kota yangsuci, dan ia telah mendoakan buat penduduknya. Dansesungguhnya aku menjadikan kota Madinah kota yang suci,sebagaimana Ibrahim menjadikan suci kota Mekah. Dansesungguhnya aku telah berdoa untuk Madinah dalam takaran sa'

Page 1098: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dan mud-nya sebanyak dua kali lipat dari apa yang didoakan olehNabi Ibrahim untuk Mekah.

Dan Abu Sa'id telah menceritakan dari Nabi Saw., bahwaRasulullah Saw. berdoa:

مت المدینة ة فجعلها حراما، وإني حر م مك "اللهم إن إبراهیم حرحراما ما بین مأزمیها، لا یهراق فیها دم، ولا یحمل فیها سلاحلقتال، ولا یخبط فیها شجرة إلا لعلف. اللهم بارك لنا في مدینتنا،نا، اللهم اجعل مع اللهم بارك لنا في صاعنا، اللهم بارك لنا في مدالبركة بركتین".

Ya Allah, sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan kotaMekah, maka dia menjadikannya sebagai tanah suci. Dansesungguhnya aku mengharamkan Madinah di antara keduabatasnya sebagai tanah suci agar tidak dialirkan darah padanya,tidak boleh membawa senjata ke dalamnya untuk peperangan, tidakboleh memotong sebuah pohon pun darinya kecuali hanya untukmakanan ternak. Ya Allah, berkatilah bagi kami kota Madinah kami.Ya Allah, berkatilah bagi kami takaran sa' kami. Ya Allah, berkatilahbagi kami takaran mud kami. Ya Allah, jadikanlah bersamakeberkatan ini dua kali lipat keberkatan.

Hadis ini merupakan riwayat Imam Muslim.

Hadis-hadis yang menerangkan tentang keharaman (kesucian)kota Madinah cukup banyak jumlahnya. Kami mengutarakansebagiannya saja yang ada kaitannya dengan pengharaman NabiIbrahim a.s. terhadap kota suci Mekah, mengingat pembahasan ini

Page 1099: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ada munasabah kaitannya dengan tafsir ayat yang sedang kitabahas.

Hadis-hadis tersebut dijadikan pegangan oleh orang yangmengatakan bahwa pengharaman kota Mekah hanya dilakukan olehlisan Nabi Ibrahim a.s. Akan tetapi, pendapat yang lain mengatakan"sesungguhnya kota Mekah itu telah haram (suci) sejak bumidiciptakan"; pendapat yang terakhir ini lebih jelas dan lebih kuat.

Banyak hadis lainnya yang menerangkan bahwa Allah Swt telahmengharamkan kota Mekah sebelum langit dan bumi diciptakan,seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, dari Abdullah ibnuAbbas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda pada hari kemenangan atas kota Mekah:

موات والأرض، فهو حرام مه االله یوم خلق الس "إن هذا البلد حربحرمة االله إلى یوم القیامة. وإنه لم یحل القتال فیه لأحد قبلي، ولمیحل لي إلا ساعة من نهار، فهو حرام بحرمة االله إلى یوم القیامة.فها، ولا لا یعضد شوكه ولا ینفر صیده، ولا تلتقط لقطته إلا من عریختلى خلاها" فقال العباس: یا رسول االله، إلا الإذخر فإنه لقینهمولبیوتهم. فقال: "إلا الإذخر"

Sesungguhnya negeri ini (Mekah) telah diharamkan (dijadikansuci) oleh Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, makanegeri ini tetap suci sejak disucikan oleh Allah hingga hari kiamat.Dan sesungguhnya negeri ini tidak dihalalkan peperangan didalamnya oleh seorang pun sebelumku, tidak dihalalkan olehkukecuali sesaat dari siang hari. Maka negeri ini tetap suci sejak

Page 1100: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

disucikan oleh Allah hingga hari kiamat. Pepohonannya tidak bolehditebang, binatang buruannya tidak boleh diburu, barang temuannyatidak boleh diambil kecuali bagi orang yang hendakmengumumkannya, dan rerumputannya tidak boleh dicabut. MakaAl-Abbas bertanya, "Wahai Rasulullah, terkecuali izkhir, karenasesungguhnya kayu izkhir dipergunakan untuk pandai besi merekadan untuk (atap) rumah-rumah mereka." Maka Rasulullah Saw.bersabda, "Terkecuali izkhir."

Demikianlah menurut lafaz Imam Muslim. Imam Bukhari sertaImam Muslim meriwayatkan pula hal yang semisal melalui AbuHurairah r.a.

Sesudah itu Imam Bukhari mengatakan bahwa Aban ibnu Salehtelah meriwayatkan dari Al-Hasan ibnu Muslim ibnu Yanaq, dariSafiyyah binti Syaibah yang mengatakan, "Aku pernah mendengarhal yang semisal dari Nabi Saw."

Riwayat inilah yang dinilai mu'allaq oleh Imam Bukhari.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Abdullah ibnu Majah':

د د بن عبد االله بن نمیر، عن یونس بن بكیر، عن محم عن محمبن إسحاق، عن أبان بن صالح، عن الحسن بن مسلم بن یناق، عنصفیة بنت شیبة، قالت: سمعت النبي صلى االله علیه وسلم یخطبعام الفتح، فقال: "یا أیها الناس، إن االله حرم مكة یوم خلقالسموات والأرض، فهي حرام إلى یوم القیامة، لا یعضد شجرها ولاینفر صیدها، ولا یأخذ لقطتها إلا منشد" فقال العباس: إلا الإذخر؛

Page 1101: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

فإنه للبیوت والقبور. فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إلاالإذخر"

dari Muhammad ibnu Abdullah ibnu Numair, dari Yunus ibnuBukair, dari Muhammad ibnu Ishaq, dari Aban ibnu Saleh, dari Al-Hasan ibnu Muslim ibnu Yanaq, dari Safiyyah binti Syaibah yangmenceritakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. berkhotbahpada hari kemenangan atas kota Mekah. Beliau Saw. bersabda: Haimanusia, sesungguhnya Allah telah mengharamkan (menyucikan)Mekah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Maka kotaMekah tetap haram hingga hari kiamat; pepohonannya tidak bolehditebang, dan binatang buruannya tidak boleh diburu, serta barangtemuannya tidak boleh dipungut kecuali bagi orang yang hendakmengumumkannya. Al-Abbas berkata, "Terkecuali izkhir, karenasesungguhnya izkhir buat rumah-rumah dan keperluan kuburan."Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Terkecuali izkhir”

Dari Abu Syuraih Al-Adawi, disebutkan bahwa ia pernah berkatakepada Amr ibnu Sa'id ketika Amr ibnu Sa'id sedang melantikutusan-utusannya untuk ke Mekah, "Izinkanlah bagiku, wahai Amir,untuk mengemukakan kepadamu suatu ucapan yang pernahdisabdakan oleh Rasulullah Saw. Ketika keesokan harinya setelahkemenangan atas kota Mekah. Aku mendengarnya langsungdengan kedua telingaku ini dan menghafalnya, lalu aku melihatdengan kedua mata kepalaku ketika beliau mengatakannya.Sesungguhnya beliau pada permulaannya memuji dan menyanjungAllah Swt. Kemudian beliau Saw. bersabda:

Page 1102: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة حرمها االله ولم یحرمها الناس، فلا یحل لامرئ یؤمن "إن مكباالله والیوم الآخر أن یسفك بها دما، ولا یعضد بها شجرة، فإن أحدص بقتال رسول االله صلى االله علیه وسلم فقولوا: إن االله أذن ترخلرسوله صلى االله علیه وسلم ولم یأذن لكم. وإنما أذن لي فیهاساعة من نهار، وقد عادت حرمتها الیوم كحرمتها بالأمس، فلیبلغالشاهد الغائب". فقیل لأبي شریح: ما قال لك عمرو؟ قال: أنا أعلما بدم، ولا بذلك منك یا أبا شریح، إن الحرم لا یعیذ عاصیا، ولا فارا بخربة. فار

'Sesungguhnya Mekah telah diharamkan oleh Allah, dan bukandiharamkan oleh manusia. Maka tidak halal bagi orang yangberiman kepada Allah dan hari kemudian mengalirkan darahpadanya, dan menebang salah satu dari pepohonannya. Jika adaseseorang mengatakan mengapa diberikan rukhsah kepadaRasulullah Saw. untuk melakukan peperangan di dalamnya. Makakatakanlah bahwa sesungguhnya Allah hanya mengizinkan kepadaRasul-Nya dan tidak memberi izin kepada kalian. Sesungguhnyayang diizinkan kepadaku untuk melakukan peperangan di dalamnyahanyalah sesaat dari siang hari. Adapun sekarang, kota Mekah telahkembali menjadi haram seperti keharamannya kemarin. Makahendaklah orang yang menyaksikan maklumat ini menyampaikannyakepada orang yang tidak hadir" Kemudian dikatakan kepada AbuSyuraih, "Apakah yang dikatakan oleh Amr kepadamu?" Abu Syuraihmenjawab, "Aku lebih mengetahui hal tersebut daripada kamu, haiAbu Syuraih: 'Sesungguhnya tanah haram (suci) itu tidakmemberikan perlindungan kepada orang yang durhaka, tidak pula

Page 1103: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

orang yang lari karena telah membunuh, dan tidak pula yang larisehabis menimbulkan kerusakan'."

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Apayang disebutkan di atas berdasarkan lafaz Imam Muslim.

Apabila hal ini telah diketahui, maka tidak ada pertentangan diantara hadis-hadis yang menunjukkan bahwa Allah Swt. telahmengharamkan kota Mekah sejak Allah menciptakan langit danbumi, dengan hadis-hadis yang menunjukkan bahwa Nabi Ibrahimlahyang mengharamkannya. Karena sesungguhnya Nabi Ibrahimlahyang menyampaikan dari Allah hukum yang dikehendaki-Nyaterhadap kota Mekah dan pengharaman Allah terhadapnya. Mekahmasih tetap dalam keadaan haram (suci) menurut Allah sebelumNabi Ibrahim mengadakan bangunan Baitullah padanya.

Perihalnya sama dengan masalah Rasulullah Saw. Sejak dahulubeliau tercatat sebagai pemungkas para nabi di sisi Allah,sedangkan Adam saat itu masih berupa tanah liat. Akan tetapi,sekalipun demikian Nabi Ibrahim a.s. berdoa:

{ربنا وابعث فیهم رسولا منهم}

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul darikalangan mereka. (Al-Baqarah: 129)

Allah memperkenankan doanya sesuai dengan apa yang telahditakdirkan oleh ilmu-Nya di zaman azali. Karena itulah maka didalam sebuah hadis disebutkan bahwa mereka (para sahabat)bertanya, "Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepada kami tentangpermulaan kejadianmu." Maka Nabi Saw. menjawab:

Page 1104: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ي كأنه "دعوة أبي إبراهیم، وبشرى عیسى ابن مریم، ورأت أمام". خرج منها نور أضاء ت له قصور الش

(Aku adalah) doa ayahku Nabi Ibrahim a.s. dan berita gembiraIsa ibnu Maryam, dan ibuku telah melihat seakan-akan keluar daritubuhnya nur yang cahayanya menerangi gedung-gedung negeriSyam.

Pertanyaan ini menyatakan, "Ceritakanlah kepada kami tentangpermulaan munculnya kejadianmu," seperti yang akan diterangkannanti dalam waktu dekat, insya Allah.

Masalah keunggulan kota Mekah atas kota Madinah dari segikeutamaan, seperti yang dikatakan oleh jumhur ulama —atau kotaMadinah atas kota Mekah, seperti yang dikatakan oleh mazhabMaliki dan para pengikutnya— akan diketengahkan dalampembahasan lain berikut dalil-dalilnya, insya Allah.

**************

Firman Allah Swt. menyitir doa yang dikatakan oleh Nabi IbrahimAl-Khalil:

{رب اجعل هذا بلدا آمنا}

Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman. (Al-Baqarah:126)

Yakni aman dari rasa takut, penduduknya tidak boleh ditakut-takuti. Allah Swt. telah melakukan hal tersebut, baik secara syari'ataupun secara takdir, seperti firman Allah Swt.:

Page 1105: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Barang siapa memasukinya (Baitullah itu), menjadi amanlah dia.(Ali Imran: 97)

ف الناس من حولهم أولم یروا أنا جعلنا حرما آمنا ویتخط

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnyaKami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman,sedangkan manusia sekitarnya rampok-merampok. (Al-'Ankabut:67)

Masih banyak ayat lainnya yang semakna. Dalam pembahasanterdahulu telah disebutkan hadis-hadis yang mengharamkanmelakukan peperangan di Tanah Suci. Di dalam kitab Sahih Muslimdisebutkan sebuah hadis oleh Jabir, bahwa ia pernah mendengarRasulullah Saw. bersabda:

لاح» ة الس «لا یحل لأحد أن یحمل بمك

Tidak dihalalkan bagi seseorang membawa senjata di Mekah.

Imam Muslim mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman. (Al-Baqarah: 126) Maksudnya, jadikanlah kawasan ini negeri yang amansentosa. Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim sebelum diamembangun Ka'bah. Di dalam surat Ibrahim disebutkan:

{وإذ قال إبراهیم رب اجعل هذا بلدا آمنا}

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, jadikanlahnegeri ini (Mekah) negeri yang aman." (Ibrahim: 35)

Page 1106: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Penempatan doa ini dalam surat Ibrahim sangat sesuai, —hanyaAllah Yang Maha Mengetahui— karena seakan-akan Ibrahim a.s.memanjatkan doanya sekali lagi sesudah membangun rumah itu(Ka'bah) dan para penduduknya telah menetap padanya.

Hal ini terjadi sesudah kelahiran Nabi Ishaq, putra bungsu NabiIbrahim; jarak umur Ishaq dengan Ismail adalah tiga belas tahun.Karena itulah dalam akhir doanya Nabi Ibrahim mengatakan:

{الحمد الله الذي وهب لي على الكبر إسماعیل وإسحاق إن ربيلسمیع الدعاء}

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku dihari tua Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benarMaha Mendengar (memperkenankan) doa. (Ibrahim: 39)

***************

{وارزق أهله من الثمرات من آمن منهم باالله والیوم الآخر قاله إلى عذاب النار وبئس المصیر} ومن كفر فأمتعه قلیلا ثم أضطر

Dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknyayang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.Allah berfirman, "Dan kepada orang yang kafir pun Aku berikesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksaneraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali:" (Al-Baqarah: 126)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b sehubungan dengan takwil firman-Nya: Allah berfirman, "Dan kepada orang kafir pun Aku beri

Page 1107: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksaneraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (Al-Baqarah:126) Ubay ibnu Ka'b mengatakan bahwa bagian ayat ini merupakanfirman Allah Swt Pendapat ini juga dikatakan oleh Mujahid dan Ikri-mah, dan inilah yang dinilai benar oleh Ibnu Jarir.

Sedangkan yang lainnya mengatakan, bagian ayat ini merupakanlanjutan dari doa Nabi Ibrahim a.s., seperti yang diriwayatkan olehAbu Ja'far, dari Ar-Rabi', dari Abul Aliyah yang mengatakan, "IbnuAbbas pernah mengatakan sehubungan dengan ayat ini, bahwabagian ayat ini merupakan doa Nabi Ibrahim. Ia memohon kepadaAllah, 'Barang siapa yang kafir, berikanlah kepadanya kesenangansementara saja'."

Abu Ja'far meriwayatkan dari Lais ibnu Abu Sulaim, dari Mujahidsehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara. (Al-Baqarah: 126) Artinya,barang siapa yang kafir, Aku beri dia rezeki pula, tetapi sedikit (yaknisementara hanya selama di dunia saja). kemudian Aku paksa iamenjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.(Al-Baqarah: 126)

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, setelah Nabi Ibrahimmenolak mendoakan orang yang Allah enggan menjadikannyaberhak menerima pengakuan dari-Nya, demi taat dan cintanyakepada Allah, demi menjauhkan diri dari orang yang menentangperintah Allah, sekalipun orang tersebut masih dari kalanganketurunannya; yaitu di saat Ibrahim a.s. mengetahui bahwa akanada di antara keturunannya orang yang zalim yang tidak berhakmendapat janji (perintah) Allah —hal ini diketahuinya melaluipemberitahuan dari Allah kepada dirinya— maka Allah berfirman:Dan kepada orang yang kafir pun. (Al-Baqarah: 126)

Page 1108: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dengan kata lain, sesungguhnya Aku akan memberi rezekikepada orang yang bertakwa, juga kepada orang yang durhaka;tetapi kepada orang yang durhaka Aku hanya memberinyakesenangan sementara.

Hatim ibnu Ismail meriwayatkan dari Humaid Al-Kharrat, dariAmmar Az-Zahabi, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbassehubungan dengan takwil firman-Nya: Ya Tuhanku, jadikanlahnegeri ini negeri yang aman senlosa, dan berikanlah rezeki buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara merekakepada Allah dan hari kemudian. (Al-Baqarah: 126) Ibnu Abbasmengatakan bahwa pada mulanya Nabi Ibrahim dalam doanyahanya membatasi buat orang-orang mukmin saja, bukan untuksemua orang. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Kepada orangkafir pun Aku beri mereka rezeki sebagaimana Aku berikan rezekikepada orang-orang mukmin. Apakah Aku ciptakan mereka, lalu Akutidak berikan rezeki kepada mereka? Aku hanya memberikankesenangan sementara saja kepada mereka, kemudian Aku paksamereka menerima azab neraka, dan seburuk-buruk tempat kembaliadalah neraka." Kemudian Ibnu Abbas r.a. membacakan firman-Nyayang lain, yaitu:

كلا نمد هؤلاء وهؤلاء من عطاء ربك وما كان عطاء ربكمحظورا

Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupungolongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dankemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Al-Isra: 20)

Ibnu Murdawaih meriwayatkan pula hadis ini. Hal yang semisaldiriwayatkan dari Ikrimah dan Mujahid.

Page 1109: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Makna ayat ini (Al-Baqarah ayat 126) semisal dengan maknafirman-Nya:

نیا ثم إن الذین یفترون على االله الكذب لا یفلحون متاع في الددید بما كانوا یكفرون إلینا مرجعهم ثم نذیقهم العذاب الش

Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohonganterhadap Allah tiadalah beruntung. (Bagi mereka) kesenangan(sementara) di dunia, kemudian kepada Kamilah mereka kembali,kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat,disebabkan kekafiran mereka. (Yunus: 69-70)

ومن كفر فلا یحزنك كفره إلینا مرجعهم فننبئهم بما عملوا إنهم إلى عذاب غلیظ دور. نمتعهم قلیلا ثم نضطر االله علیم بذات الص

Dan barang siapa kafir, maka kekafirannya itu janganlahmenyedihkanmu. Hanya kepada Kamilah mereka kembali, lalu Kamiberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Se-sungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Kami biarkanmereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka(masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 23-24)

حمن ة واحدة لجعلنا لمن یكفر بالر ولولا أن یكون الناس أمة ومعارج علیها یظهرون. ولبیوتهم أبوابا لبیوتهم سقفا من فضنیا ا متاع الحیاة الد وسررا علیها یتكؤن. وزخرفا وإن كل ذلك لموالآخرة عند ربك للمتقین

Page 1110: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusiamenjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkanbagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurahloteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga(perak) yang mereka menaikinya. Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan di atasnya. Dan (Kami buatkan pula)perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itutidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupanakhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.(Az-Zukhruf: 33-35)

**************

Adapun firman Allah Swt.:

ه إلى عذاب النار وبئس المصیر} {ثم أضطر

Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan ilulahseburuk-buruk tempat kembali. (Al-Baqarah: 126)

Yakni setelah Aku berikan kepadanya kesenangan duniawi dankeluasan naungannya, maka Aku kembalikan dia kepada siksaneraka, dan seburuk-buruk tempat kembali itu adalah neraka.Dengan kata lain, Allah sengaja menangguhkan mereka, setelah itubarulah Allah mengazab mereka dengan azab Yang Mahaperkasalagi Mahakuasa. Ayat ini maknanya semisal dengan firman AllahSwt.:

وكأین من قریة أملیت لها وهي ظالمة ثم أخذتها وإلي المصیر

Page 1111: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku)kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azabmereka, dan hanya kepada-Kulah kembalinya (segala sesuatu). (Al-Hajj: 48)

Di dalam hadis Sahihain (Bukhari dan Muslim) disebutkan:

"لا أحد أصبر على أذى سمعه من االله؛ إنهم یجعلون له ولدا،وهو یرزقهم ویعافیهم"

Tiada seorang pun yang lebih sabar daripada Allah atasgangguan yang menyakitkan pendengarannya; sesungguhnyamereka menganggap Allah beranak, tetapi Allah tetap memberimereka rezeki dan membiarkan mereka.

Di dalam hadis sahih disebutkan pula:

الم حتى إذا أخذه لم یفلته". ثم قرأ قوله "إن االله لیملي (2) للظتعالى: {وكذلك أخذ ربك إذا أخذ القرى وهي ظالمة إن أخذه ألیمشدید} [هود: 102]

Sesungguhnya Allah benar-benar menangguhkan orang yangzalim, dan manakala Allah mengazabnya, niscaya Allah tidak akanmembiarkannya lolos (dari azab-Nya). Kemudian Nabi Saw.membacakan firman-Nya: Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Diamengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim.Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. (Hud:102)

Page 1112: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sebagian ulama membaca ayat ini (Al-Baqarah: 126) denganbacaan berikut: Qala wa man kafara fa-amli'hu qalilan (Dan barangsiapa yang kafir, maka berilah dia kesenangan sementara), hinggaakhir ayat. Dia menganggapnya sebagai kelanjutan dari doa NabiIbrahim. Tetapi bacaan ini syazzah, yakni berbeda dengan qiraatsab'ah; lagi pula susunan konteks bertentangan dengan maknanya.Karena sesungguhnya damir yang terkandung di dalam lafaz qalakembali kepada Allah Swt. menurut bacaan jumhur ulama, dankonteks ayat memang menunjukkan pengertian ini. Akan tetapi,menurut qiraat yang syazzah tadi berarti damir yang terkandung didalam lafaz qala kembali kepada Ibrahim, dan ini jelas bertentangandengan konteks kalimat.

******************

Firman Allah Swt:

{وإذ یرفع إبراهیم القواعد من البیت وإسماعیل ربنا تقبل مناة یتنا أم میع العلیم*ربنا واجعلنا مسلمین لك ومن ذر إنك أنت السحیم} اب الر مسلمة لك وأرنا مناسكنا وتب علینا إنك أنت التو

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami,terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah YangMaha Mendengar lagi Maha mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlahkami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan(jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuhkepada Engkau dan tunjukkan kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya

Page 1113: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah: 127-128)

Al-qawa'id adalah bentuk jamak dari lafaz qa'idah, artinya tiangatau fondasi. Allah berfirman, "Hai Muhammad, ceritakanlah kepadakaummu kisah Ibrahim dan Ismail membangun Ka'bah danmeninggikan fondasi yang dilakukan oleh keduanya, serayakeduanya berdoa, 'Ya Tuhan kami, terimalah dari kami amalan kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui'."

Al-Qurtubi dan lain-lainnya meriwayatkan melalui Ubay dan IbnuMas'ud bahwa keduanya membaca ayat ini: Dan (ingatlah) ketikaIbrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersamaIsmail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalankami). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui." (Al-Baqarah: 127) Yakni dengan menambahkan lafazyaqulani sebelum rabbana taqabbal minna.

Menurut kami, bacaan tersebut tersimpul dari doa keduanya(Ibrahim dan Ismail) sesudah itu, yakni firman-Nya: Ya Tuhan kami,jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkaudan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuhkepada Engkau. (Al-Baqarah: 128), hingga akhir ayat.

Keduanya sedang melakukan amal saleh seraya memohonkepada Allah, semoga Allah menerima amalan keduanya, sepertiapa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim melalui hadisMuhammad ibnu Ya-zid ibnu Khunais Al-Makki, dari Wahib ibnulWard, bahwa ia membaca firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimmeninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail(seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalankami)." (Al-Baqarah: 127)

Page 1114: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kemudian Wahib ibnul Ward menangis dan mengatakan, "Wahaikekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, engkau sedang meninggikandasar-dasar Baitullah, tetapi engkau merasa takut bila amalanmutidak diterima."

Makna ayat ini semisal dengan yang disebutkan oleh Allah Swt.tentang keadaan orang-orang mukmin yang benar-benar ikhlas,melalui firman-Nya:

{والذین یؤتون ما آتوا}

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah merekaberikan. (Al-Mu’minun: 60)

Maksudnya, mereka memberikan apa yang telah mereka berikanberupa sedekah-sedekah, berbagai macam nafkah, dan amaltaqarrub (kurban-kurban).

{وقلوبهم وجلة}

sedangkan hati mereka dalam keadaan takut. (Al-Mu’minun: 60)

Yakni takut amalan mereka tidak diterima oleh Allah Swt., sepertiyang disebutkan di dalam sebuah hadis sahih dari Siti Aisyah r.a.,dari Rasulullah Saw. yang akan diketengahkan pada tempatnyananti.

Sebagian Mufassirin mengatakan bahwa orang yang meninggikandasar-dasar bangunan Baitullah adalah Nabi Ibrahim, sedangkanorang yang berdoanya adalah Nabi Ismail. Akan tetapi, pendapatyang benar mengatakan bahwa keduanya sama-sama membinadasar-dasar Baitullah dan berdoa, seperti yang akan dijelaskan

Page 1115: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kemudian. Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadisyang akan kami ketengahkan kemudian, setelah itu kami ikutkanpembahasan asar-asar yang berkaitan dengannya.

ثنا عبد د، حد ثنا عبد االله بن محم ، رحمه االله: حد قال البخاريثنا معمر، عن أیوب السخیتاني وكثیر بن كثیر بن اق، حد ز الرلب بن أبي وداعة -یزید أحدهما على الآخر -عن سعید بن المطل ما اتخذ النساء جبیر، عن ابن عباس، رضي االله عنهما، قال: أولام اتخذت منطقا لیعفي المنطق من قبل أم إسماعیل، علیهما السة. ثم جاء بها إبراهیم وبابنها إسماعیل، علیهما أثرها على سارلام، وهي ترضعه، حتى وضعهما عند البیت عند دوحة فوق السة یومئذ أحد، ولیس بها ماء زمزم في أعلى المسجد، ولیس بمك

فوضعهما هنالك، ووضع عندهما جرابا فیه تمر وسقاء فیه ماء، ثملام، منطلقا. فتبعته أم إسماعیل فقالت: یا قفى إبراهیم، علیه السإبراهیم، أین تذهب وتتركنا بهذا الوادي الذي لیس فیه إنس ولاشيء؟ فقالت له ذلك مرارا، وجعل لا یلتفت إلیها. فقالت آالله أمركبهذا؟ قال: نعم. قالت: إذا لا یضیعنا. ثم رجعت. فانطلق إبراهیم،لام، حتى إذا كان عند الثنیة حیث لا یرونه، استقبل بوجهه علیه السالبیت، ثم دعا بهؤلاء الدعوات، ورفع یدیه، قال: {ربنا إني أسكنت

Page 1116: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لاة م ربنا لیقیموا الص یتي بواد غیر ذي زرع عند بیتك المحر من ذرفاجعل أفئدة من الناس تهوي إلیهم وارزقهم من الثمرات لعلهمیشكرون} [إبراهیم: 37] ، وجعلت أم إسماعیل ترضع إسماعیل،قاء لام، وتشرب من ذلك الماء، حتى إذا نفد ماء الس علیهما السعطشت وعطش ابنها، وجعلت تنظر إلیه یتلوى - أو قال: یتلبطفا أقرب جبل في -فانطلقت كراهیة أن تنظر إلیه، فوجدت الصالأرض یلیها فقامت علیه، ثم استقبلت الوادي تنظر هل ترى أحدا؟فا حتى إذا بلغت الوادي رفعت طرف فلم تر أحدا. فهبطت من الص

درعها، ثم سعت سعي الإنسان المجهود حتى جاوزت الوادي. ثمأتت المروة، فقامت علیها ونظرت هل ترى أحدا؟ فلم تر أحدا.ات، قال ابن عباس: قال النبي صلى االله علیه ففعلت ذلك سبع مرا أشرفت على المروة وسلم: "فلذلك سعى الناس بینهما". فلمعت فسمعت أیضا. سمعت صوتا فقالت: صه، ترید نفسها، ثم تسمفقالت: قد أسمعت إن كان عندك غواث فإذا هي بالملك عند موضعزمزم، فبحث بعقبه -أو قال: بجناحه -حتى ظهر الماء، فجعلتضه، وتقول بیدها هكذا، وجعلت تغرف من الماء في سقائها تحووهو یفور بعدما تغرف. قال ابن عباس: قال النبي صلى االله علیهوسلم: "یرحم االله أم إسماعیل، لو تركت زمزم -أو قال: لو لم تغرف

Page 1117: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

من الماء -لكانت زمزم عینا معینا". قال: فشربت وأرضعت ولدها،، یعة؛ فإن هاهنا بیتا الله، عز وجل فقال لها الملك: لا تخافي الض، لا یضیع أهله. وكان یبنیه هذا الغلام وأبوه، وإن االله، عز وجلیول فتأخذ عن یمینه ابیة تأتیه الس البیت مرتفعا من الأرض كالرت بهم رفقة من جرهم -أو أهل وعن شماله، فكانت كذلك حتى مرة، فرأوا بیت من جرهم -مقبلین من طریق كداء. فنزلوا في أسفل مكائر لیدور على الماء، لعهدنا بهذا طائرا عائفا، فقالوا: إن هذا الطالوادي وما فیه ماء. فأرسلوا جریا أو جریین، فإذا هم بالماء.فرجعوا فأخبروهم بالماء، فأقبلوا. قال: وأم إسماعیل عند الماء.فقالوا: أتأذنین لنا أن ننزل عندك؟ قالت: نعم، ولكن لا حق لكم فيالماء. قالوا: نعم. قال ابن عباس فقال النبي صلى االله علیه وسلم:"فألفى ذلك أم إسماعیل وهي تحب الأنس. فنزلوا، وأرسلوا إلىأهلیهم فنزلوا معهم. حتى إذا كان بها أهل أبیات منهم وشب الغلام،ا أدرك ، فلم وتعلم العربیة منهم، وأنفسهم وأعجبهم حین شبلام، فجاء جوه امرأة منهم. وماتت أم إسماعیل، علیهما الس زوج إسماعیل لیطالع تركته. فلم یجد إسماعیل، إبراهیم بعد ما تزوفسأل امرأته عنه فقالت: خرج یبتغي لنا. ثم سألها عن عیشهمة. وشكت إلیه. قال: وهیئتهم، فقالت: نحن بشر، نحن في ضیق وشد

Page 1118: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

لام، وقولي له: یغیر عتبة بابه. فإذا جاء زوجك فاقرئي علیه السلام، كأنه أنس شیئا. فقال: هل جاءكم ا جاء إسماعیل، علیه الس فلممن أحد؟ قالت: نعم، جاءنا شیخ كذا وكذا، فسأل عنك، فأخبرته،ة. قال: فهل أوصاك وسألني كیف عیشنا؟ فأخبرته أنا في جهد وشدلام، ویقول غیر عتبة بشيء؟ قالت: نعم، أمرني أن أقرأ علیك السبابك. قال: ذاك أبي. وقد أمرني أن أفارقك، فالحقي بأهلك. فطلقهاج منهم بأخرى، فلبث عنهم إبراهیم ما شاء االله، ثم أتاهم بعد وتزوفلم یجده. فدخل على امرأته، فسألها عنه، فقالت: خرج یبتغي لنا.قال: كیف أنتم؟ وسألها عن عیشهم وهیئتهم. فقالت: نحن بخیر. فقال: ما طعامكم؟ قالت: اللحم. وسعة. وأثنت على االله، عز وجلقال: فما شرابكم؟ قالت: الماء. قال: اللهم بارك لهم في اللحموالماء". قال النبي صلى االله علیه وسلم: "ولم یكن لهم یومئذ حب،ولو كان لهم، لدعا لهم فیه. قال: فهما لا یخلو علیهما أحد بغیرلام، ة إلا لم یوافقاه". قال: "فإذا جاء زوجك فاقرئي علیه الس مكلام، قال: هل ا جاء إسماعیل، علیه الس ومریه یثبت عتبة بابه، فلمأتاكم من أحد؟ قالت: نعم، أتانا شیخ حسن الهیئة، وأثنت علیهفسألني عنك، فأخبرته، فسألني: كیف عیشنا؟ فأخبرته أنا بخیر.لام، ویأمرك أن قال: فأوصاك بشيء؟ قالت: نعم، هو یقرأ علیك الس

Page 1119: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

تثبت عتبة بابك. قال: ذاك أبي، وأنت العتبة، أمرني أن أمسكك. ثم، ثم جاء بعد ذلك وإسماعیل یبري لبث عنهم ما شاء االله، عز وجلا رآه قام إلیه، فصنعا كما نبلا له تحت دوحة قریبا من زمزم، فلمیصنع الولد بالوالد، والوالد بالولد. ثم قال: یا إسماعیل، إن االله. قال: وتعینني؟ أمرني بأمر. قال: فاصنع ما أمرك ربك، عز وجلقال: وأعینك. قال: فإن االله أمرني أن أبني هاهنا بیتا -وأشار إلىأكمة مرتفعة على ما حولها -قال: فعند ذلك رفعا القواعد من البیتفجعل إسماعیل یأتي بالحجارة وإبراهیم یبني، حتى إذا ارتفع البناءجاء بهذا الحجر فوضعه له، فقام علیه وهو یبني، وإسماعیلمیع یناوله الحجارة، وهما یقولان: {ربنا تقبل منا إنك أنت السالعلیم} " قال: "فجعلا یبنیان حتى یدورا حول البیت، وهما یقولان:میع العلیم} {ربنا تقبل منا إنك أنت الس

Page 1120: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami AbdurRazzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Ayyub As-Sukhtiyani dan Kasir ibnu Kasir ibnul Muttalib ibnu Abu Wida'ah —salah seorang dari keduanya memberikan tambahan atas yang lain—, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakankisah berikut: Wanita yang mula-mula memakai mintaq (ikatpinggang atau kemben) di zaman dahulu adalah ibu Nabi Ismail. Iasengaja memakai kemben untuk menghapus jejak kehamilannyaterhadap Siti Sarah (permaisuri Nabi Ibrahim a.s. yang belum jugapunya anak). Kemudian Nabi Ibrahim membawanya pergi bersamaanaknya Ismail (yang baru lahir), sedangkan ibunya menyusuinya.Lalu Nabi Ibrahim menempatkan keduanya di dekat Baitullah, yaitudi bawah sebuah pohon besar di atas Zamzam, bagian dari masjidyang paling tinggi. Saat itu di Mekah masih belum ada seorangmanusia pun, tiada pula setetes air. Nabi Ibrahim menempatkankeduanya di tempat itu dan meletakkan di dekat keduanya sebuahkantong besar yang berisikan buah kurma dan sebuah wadah yangberisikan air minum. Kemudian Nabi Ibrahim pulang kembali (kenegerinya). Maka ibu Nabi Ismail mengikutinya dan bertanya, "HaiIbrahim, ke manakah engkau akan pergi, tegakah engkaumeninggalkan kami di lembah yang tandus dan tak ada seorang punini?" Ibu Nabi Ismail mengucapkan kata-kata ini berkali-kali, tetapiNabi Ibrahim tidak sekali pun berpaling kepadanya. Maka ibu NabiIsmail bertanya, "Apakah Allah telah memerintahkan kamumelakukan hal ini?" Nabi Ibrahim baru menjawab, 'Ya." Ibu NabiIsmail berkata, "Kalau demikian, pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kami." Lalu ibu Nabi Ismail kembali (kepada anaknya),sedangkan Nabi Ibrahim berangkat meneruskan perjalanannya.Ketika ia sampai di sebuah celah (lereng bukit) hingga mereka tidakmelihatnya, maka ia menghadapkan wajahnya ke arah Baitullah,kemudian memanjatkan doanya seraya mengangkat kedua

Page 1121: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tangannya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: Ya Tuhankami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunankudi lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumahEngkau (Baitullah) yang dihormati. (Ibrahim: 37) sampai denganfirman-Nya: mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim: 37) IbuIsmail menyusui anaknya dan minum dari bekal air tersebut. Lama-kelamaan habislah bekal air yang ada di dalam wadahnya itu, makaibu Ismail merasa kehausan, begitu pula dengan Ismail. Ibu Ismailmemandang bayinya yang menangis sambil meronta-ronta, lalu iaberangkat karena tidak tega memandang anaknya yang sedangkehausan. Ia menjumpai Bukit Safa yang merupakan bukit terdekatyang ada di sebelahnya. Maka ia berdiri di atasnya, kemudianmenghadapkan dirinya ke arah lembah seraya memandang kesekitarnya, barangkali ia dapat menjumpai seseorang, tetapiternyata ia tidak me-lihat seorang manusia pun di sana. Ia turun dariBukit Safa. Ketika sampai di lembah bawah, ia mengangkat(menyingsingkan) baju kurungnya dan berlari kecil seperti berlarinyaorang yang kepayahan hingga lembah itu terlewati olehnya, lalu iasampai di Marwah. Maka ia berdiri di atas Marwah, kemudianmenghadap ke arah lembah seraya memandang ke sekelilingnya,barangkali ia menjumpai seseorang, tetapi ternyata ia tidak melihatseorang manusia pun. Hal ini dilakukannya sebanyak tujuh kali. IbnuAbbas melanjutkan kisahnya, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:Karena itu, maka manusia melakukan sa'i di antara keduanya (Safadan Marwah). Ketika ibu Ismail sampai di puncak Bukit Marwah, iamendengar suatu suara, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri,"Tenanglah!" Kemudian ia memasang pendengarannya baik-baik,dan ternyata ia mendengar adanya suara, lalu ia berkata (kepadadirinya sendiri), "Sesungguhnya aku telah mendengar sesuatu,niscaya di sisimu (Ismail) ada seorang penolong." Ternyata diabersua dengan malaikat di sumur Zamzam, malaikat itu sedangmenggali tanah dengan kakinya atau dengan sayapnya hinggamuncul air. Maka ibu Ismail membuat kolam dan mengisyaratkan

Page 1122: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

dengan tangannya, lalu ia menciduk air itu dengan kedua tangannyauntuk ia masukkan ke dalam wadah air minumnya, sedang-kansumur Zamzam terus memancar setelah ibu Ismail selesaimenciduknya. Ibnu Abbas r.a. melanjutkan kisahnya bahwa NabiSaw. pernah bersabda: Semoga Allah merahmati ibu Ismail.Sekiranya dia membiarkan Zamzam —atau tidak menciduk sebagiandari airnya—, niscaya Zamzam akan menjadi mata air yangmengalir. Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu ibuIsmail minum air Zamzam dan menyusui anaknya. Maka malaikat ituberkata kepadanya, "Janganlah kamu takut tersia-siakan, karenasesungguhnya di sini terdapat sebuah rumah milik Allah yang kelakakan dibangun oleh anak ini dan ayahnya. Sesungguhnya Allah tidakakan menyia-nyiakan penduduk rumah ini." Tersebutlah bahwarumah itu (Baitullah) masih berupa tanah yang menonjol ke atasmirip dengan gundukan tanah (bukit kecil); bila datang banjir, makaair mengalir ke sebelah kanan dan kirinya. Ibu Ismail tetap dalamkeadaan demikian, hingga lewat kepada mereka serombonganorang dari kabilah Jurhum atau salah satu ke-luarga dari kabilahJurhum yang datang kepadanya melalui jalur Bukit Kida. Merekaturun istirahat di bagian bawah Mekah, lalu mereka melihat adaburung-burung terbang berkeliling (di suatu tempat), maka merekaberkata, "Sesungguhnya burung-burung ini benar-benar mengitarisumber air. Menurut kebiasaan kami, di lembah ini tidak ada air."Lalu mereka mengirimkan seorang atau dua orang pelari mereka,dan ternyata mereka menemukan adanya air. Kemudian pelari itukembali dan menceritakan kepada rombongannya bahwa di tempattersebut memang ada air. Lalu rombongan mereka menuju ke sana.Ibnu Abbas r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa ketika itu ibu Ismailberada di dekat sumur Zamzam. Mereka berkata, "Apakah engkaumengizinkan kami untuk turun istirahat di tempatmu ini?" Ibu Ismailmenjawab, "Ya, tetapi tidak ada hak bagi kalian terhadap air kamiini." Mereka menjawab, "Ya." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya,bahwa Nabi Saw. bersabda: Maka dengan kedatangan mereka ibu

Page 1123: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ismail merasa terhibur, karena memang dia memerlukan teman.Mereka tinggal di Mekah dan mengirimkan utusannya kepadakeluarga mereka (di tempat asalnya), lalu mereka datang dantinggal bersama ibu Ismail dan rombongan pertama mereka. Ketikadi Mekah telah berpenghuni beberapa ahli bait dari kalangan mereka(orang-orang Jurhum), sedangkan pemuda itu (Ismail) telah dewasadan belajar bahasa Arab dari mereka, ternyata pribadi Ismailmemikat mereka di saat dewasanya. Setelah usia Ismail cukupmatang untuk kawin, lalu mereka mengawinkannya dengan seorangwanita dari kalangan mereka. Tidak lama kemudian ibu Ismail wafat.Setelah Ismail kawin, Nabi Ibrahim datang menjenguk keluarga yangditinggalkannya, tetapi ternyata ia tidak menjumpai Ismail. Lalu iamenanyakannya kepada istrinya, maka istri Ismail menjawab,"Suamiku sedang keluar mencari nafkah buat kami." Kemudian NabiIbrahim bertanya kepada istri Ismail tentang penghidupan dankeadaan mereka. Istri Ismail menjawab, "Kami dalam keadaanburuk, hidup kami susah dan keras." Ternyata ia mengemukakankeluhannya kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim menjawab, "Apabilasuamimu datang, sampaikanlah salamku kepadanya dan katakanlahkepadanya agar dia mengganti kusen pintunya." Lalu Ismail datangdengan penampiian seakan-akan sedang merindukan sesuatu. Iaberkata, "Apakah telah datang seseorang kepadamu?" Istrinyamenjawab, "Ya, telah datang kepadaku seorang tua yang ciri-cirinyaanu dan anu, lalu ia menanyakan kepadaku tentang keadaanmu.maka aku ceritakan segalanya kepadanya. Ia menanyakankepadaku tentang penghidupan kita. Maka aku katakan kepadanyabahwa kita hidup sengsara dan keras." Ismail bertanya, "Apakah diamemesankan sesuatu kepadamu?" Istrinya menjawab, "Ya, diaberpesan kepadaku untuk menyampaikan salamnya kepadamu, danmengatakan hendaknya engkau mengganti kusen pintumu." Ismailmenjawab, "Dia adalah ayahku, dan sesungguhnya diamemerintahkan kepadaku agar menceraikanmu. Karena itu,kembalilah kamu kepada keluargamu." Ismail menceraikannya dan

Page 1124: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kawin lagi dengan perempuan lain dari kalangan mereka. Setelahselang beberapa masa yang dikehendaki oleh Allah, Nabi Ibrahimtidak menjenguk mereka. Kemudian dia datang lagi kepada mereka,tetapi dia tidak menemukan Ismail, lalu ia masuk menemui istriIsmail dan menanyakan kepadanya tentang Ismail. Maka istri Ismailmenjawab, "Suamiku sedang keluar mencari nafkah buat kami."Nabi Ibrahim bertanya, "Bagaimanakah keadaan kalian?" NabiIbrahim menanyakan kepada istri Ismail tentang penghidupan dankeadaan mereka. Maka istri Ismail menjawab, "Kami dalam keadaanbaik-baik saja dan dalam kemudahan hidup," hal ini dikatakannyaseraya memuji kepada Allah Swt. Nabi Ibrahim bertanya, "Apakahmakanan pokok kalian?" Istri Ismail menjawab, "Daging." Ibrahima.s. bertanya, "Apakah minum kalian?" Istri Ismail menjawab, "Air."Nabi Ibrahim a.s. berdoa, "Ya Allah, berkatilah daging dan air bagimereka." Nabi Saw. bersabda: Tiadalah bagi mereka di masa itu biji-bijian. Seandainya mereka mempunyai biji-bijian, niscaya NabiIbrahim mendoakannya buat mereka. Ibnu Abbas melanjutkankisahnya, bahwa tidak sekali-kali daging dan air tersebut biladijadikan sebagai makanan pokok oleh seseorang di luar kotaMekah melainkan keduanya tidak akan cocok baginya. Nabi Ibrahimberkata, "Apabila suamimu datang, sampaikanlah salamkukepadanya dan katakanlah kepadanya agar dia mengukuhkan kusenpintunya." Ketika Ismail datang dan bertanya, "Apakah telah datangseseorang kepadamu?" Istrinya menjawab, "Ya, telah datangkepada kami seorang syekh yang penampilannya baik," istri Ismailmemuji syekh tersebut Ia melanjutkan kata-katanya, "Lalu iamenanyakan kepadaku tentang engkau, maka aku ceritakankepadanya; dan ia bertanya kepadaku tentang penghidupan kita,maka kujawab bahwa kami dalam keadaan baik-baik saja." Ismailbertanya, "Apakah dia mewasiatkan sesuatu kepadamu?" Istrinyamenjawab, "Ya, dia menyampaikan salamnya kepadamu, danmemerintahkan kepadamu agar mengukuhkan kusen pintumu."Ismail berkata, "Dia adalah ayahku dan kusen pintu tersebut adalah

Page 1125: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kamu sendiri. Dia memerintahkan kepadaku agar memegangengkau menja-di istriku selamanya." Setelah selang beberapa lamayang dikehendaki oleh Allah Swt, maka datanglah Ibrahim a.s.; saatitu Nabi Ismail sedang membuat anak panahnya di bawah sebuahpohon di dekat sumur Zamzam. Ketika Ismail melihatnya, ia segerabangkit menyambutnya dan keduanya melakukan perbuatan yangbiasa dilakukan oleh seorang ayah kepada anaknya dan seoranganak kepada ayahnya (bila lama tak bersua, lalu berjumpa).Kemudian Nabi Ibrahim berkata, "Hai Ismail, sesungguhnya Allahtelah memerintahkan sesuatu kepadaku." Ismail menjawab, "Apakahperintah Tuhanmu itu?" Nabi Ibrahim balik bertanya, "Maukahengkau membantuku?" Ismail menjawab, "Dengan senang hati akuakan membantu ayah." Nabi Ibrahim a.s. berkata, "SesungguhnyaAllah telah memerintahkan kepadaku agar aku membangun sebuahrumah (Baitullah) di sini," seraya mengisyaratkan kepada sebuahgundukan tanah tinggi yang lebih tinggi daripada tanah yang ada disekitarnya. Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa pada saat itujuga keduanya mulai meninggikan dasar-dasar Baitullah; Nabi Ismailyang mendatangkan batu-batuan, sedangkan Nabi Ibrahim yangmembangunnya. Ketika bangunan mulai tinggi, Ismail datangmembawa batu ini (maqam Ibrahim), lalu meletakkannya untukmenjadikannya se-bagai tangga Nabi Ibrahim selama membangun.Maka Nabi Ibrahim berdiri di atasnya sambil membangun,sedangkan Nabi Ismail terus menyuplai batu-batunya serayakeduanya mengucapkan doa berikut, yang disitir oleh firman-Nya: YaTuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). SesungguhnyaEngkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 127) Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa NabiIbrahim dan Nabi Ismail terus membangun Ka'bah hingga berputarmerampungkan sekelilingnya seraya mengucapkan doa: Ya Tuhankami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya EngkaulahYang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 127)

Page 1126: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Abdu Ibnu Humaid, dari AbdurRazzaq dengan lafaz yang sama lagi cukup panjang. Ibnu AbuHatim meriwayatkannya pula dari Abu Abdullah, yaitu Muhammadibnu Hammad At-Tabrani dan Ibnu Jarir, dari Ahmad ibnu Sabit Ar-Razi, keduanya meriwayatkan hadis ini dari Abdur Razzaq, tetapidengan lafaz yang singkat.

Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakankepada kami Ismail ibnu Ali ibnu Ismail, telah menceritakan kepadakami Bisyr ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnuMuhammad Al-Azraqi, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnuKhalid Az-Zunji, dari Abdul Malik ibnu Juraij, dari Kasir ibnu Kasiryang menceritakan bahwa pada suatu malam ia pernah bersamaUs-man ibnu Abu Sulaiman dan Abdullah ibnu Abdur Rahman ibnuAbu Husain berada di antara sekumpulan orang-orang yang dihadirioleh Sa'id ibnu Jubair di bagian masjid yang paling tinggi. Maka Sa'idibnu Jubair mengatakan, "Bertanyalah kalian kepadaku sebelumkalian tidak melihatku lagi." Lalu mereka menanyakan kepadanyatentang kisah maqam Ibrahim, maka Sa'id ibnu Jubair tampilmenceritakan kepada mereka sebuah riwayat dari Ibnu Abbas,kemudian ia menceritakan hadis ini dengan panjang lebar.

ثنا أبو عامر عبد د. حد ثنا عبد االله بن محم : حد ثم قال البخاريثنا إبراهیم بن نافع، عن كثیر بن كثیر، عن الملك بن عمرو حدا كان بین إبراهیم وبین أهله سعید بن جبیر، عن ابن عباس قال: لمما كان، خرج بإسماعیل وأم إسماعیل، ومعهم شنة فیها ماء،فجعلت أم إسماعیل تشرب من لشنة، فیدر لبنها على صبیها، حتى

ة فوضعها تحت دوحة، ثم رجع إبراهیم إلى أهله، فاتبعته أم قدم مك

Page 1127: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

إسماعیل، حتى بلغوا كداء نادته من ورائه: یا إبراهیم، إلى من. قالت: رضیت باالله. قال: فرجعت، تتركنا؟ قال: إلى االله، عز وجلا فني نة، ویدر لبنها على صبیها حتى لم فجعلت تشرب من الشالماء قالت: لو ذهبت فنظرت لعلي أحس أحدا. قال: فذهبت فصعدتا بلغت فا، فنظرت ونظرت هل تحس أحدا، فلم تحس أحدا. فلم الصالوادي سعت حتى أتت المروة، ففعلت ذلك أشواطا ثم قالت: لو، فذهبت فنظرت فإذا هو على بي ذهبت فنظرت ما فعل، تعني الصها نفسها، فقالت: لو ذهبت فنظرت حاله كأنه ینشغ للموت، فلم تقرفا، فنظرت ونظرت فلم لعلي أحس أحدا. قال: فذهبت فصعدت الصت سبعا، ثم قالت: لو ذهبت فنظرت ما فعل، تحس أحدا، حتى أتمفإذا هي بصوت، فقالت: أغث إن كان عندك خیر. فإذا جبریل، علیهلام، قال: فقال بعقبه هكذا، وغمز عقبه على الأرض. قال: السفانبثق الماء، فدهشت أم إسماعیل، فجعلت تحفر. قال: فقال أبوالقاسم صلى االله علیه وسلم: "لو تركته لكان الماء ظاهرا . قال:فجعلت تشرب من الماء ویدر لبنها على صبیها. قال: فمر ناس منجرهم ببطن الوادي، فإذا هم بطیر، كأنهم أنكروا ذلك، وقالوا: مایر إلا على ماء فبعثوا رسولهم فنظر، فإذا هو بالماء. یكون الطفأتاهم فأخبرهم. فأتوا إلیها فقالوا: یا أم إسماعیل، أتأذنین لنا أن

Page 1128: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

نكون معك -ونسكن معك؟ -فبلغ ابنها ونكح فیهم امرأة. قال: ثم إنهلع تركتي. بدا لإبراهیم صلى االله علیه وسلم فقال لأهله: إني مطقال: فجاء فسلم، فقال: أین إسماعیل؟ قالت امرأته: ذهب یصید.ا جاء أخبرته، قال: أنت قال: قولي له إذا جاء: غیر عتبة بیتك. فلمذاك، فاذهبي إلى أهلك. قال: ثم إنه بدا لإبراهیم، فقال لأهله: إنيلع تركتي. قال: فجاء فقال: أین إسماعیل؟ فقالت امرأته: ذهب مطیصید. فقالت: ألا تنزل فتطعم وتشرب؟ فقال: ما طعامكم وماشرابكم؟ قالت: طعامنا اللحم، وشرابنا الماء. قال: اللهم بارك لهمفي طعامهم وشرابهم. قال: فقال أبو القاسم صلى االله علیه وسلم:"بركة بدعوة إبراهیم" قال: ثم إنه بدا لإبراهیم صلى االله علیهلع تركتي. فجاء فوافق إسماعیل من وراء وسلم فقال لأهله: إني مط، أمرني زمزم یصلح نبلا له فقال: یا إسماعیل، إن ربك، عز وجل. قال: إنه قد أمرني أن أن أبني له بیتا. فقال: أطع ربك، عز وجلتعینني علیه؟ فقال: إذن أفعل -أو كما قال -قال: فقاما [قال] فجعلإبراهیم یبني، وإسماعیل یناوله الحجارة، ویقولان: {ربنا تقبل منایخ عن میع العلیم} قال: حتى ارتفع البناء وضعف الش إنك أنت السنقل الحجارة. فقام على حجر المقام، فجعل یناوله الحجارةمیع العلیم} ویقولان: {ربنا تقبل منا إنك أنت الس

Page 1129: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami AbuAmir (yakni Abdul Malik ibnu Amr), telah menceritakan kepada kamiIbrahim ibnu Nafi', dari Kasir ibnu Kasir, dari Sa'id ibnu Jubair, dariIhnu Abbas r.a. yang menceritakan kisah berikut: Setelah terjadiperselisihan antara Nabi Ibrahim dan permaisurinya, ia berangkatmembawa Ismail dan ibunya dengan bekal sekendi air minum. Makaibu Ismail minum dari air kendi tersebut, lalu air susunya mengalirdan ia susukan kepada bayinya (Ismail), hingga sampailah Ibrahimdi Mekah. Ia menempatkan keduanya di bawah sebuah pohon,kemudian Ibrahim kembali kepada keluarganya (di Syam). Tetapi ibuIsmail mengikutinya; hingga ketika keduanya sampai di Bukit Kida,ibu Ismail memanggil Ibrahim dari belakang, "Hai Ibrahim, kepadasiapa engkau menyerahkan (menitipkan) kami?" Ibrahim menjawab,"Kutitipkan kalian kepada Allah." Ibu Ismail menjawab, "Aku reladengan Allah." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa setelah ituibu Ismail kembali dan minum air dari kendi itu, lalu air susunya iaberikan kepada si bayi. Setelah persediaan air habis, ia berkata,"Sebaiknya aku pergi untuk melihat-lihat keadaan, barangkali akudapat menemukan seseorang." Maka ia pergi dan naik ke BukitSafa, lalu melayangkan pandangannya, tetapi ia tidak melihatseorang manusia pun. Setelah sampai di lembah, maka ia berlarikecil hingga sampai ke Bukit Marwah; ia lakukan hal ini berkali-kalihingga tujuh kali. Kemudian ia berkata (kepada dirinya sendiri),"Sebaiknya aku pergi untuk menengok apa yang dilakukan olehbayiku." Lalu ia pergi dan melihat bayinya, tetapi ternyata si bayimasih tetap dalam keadaan seperti semula, seakan-akan sepertiorang yang sedang menghadapi kematian. Jiwanya tidak tenang,lalu ia berkata (kepada dirinya sendiri), "Sekiranya aku pergi lagiuntuk melihat-lihat, barangkali saja aku dapat menemukan seorangmanusia." Lalu ia pergi dan naik ke Bukit Safa; kemudian iamelayangkan pandangannya ke semua arah, tetapi ternyata ia tidakmenemukan seorang manusia pun, hingga ia lakukan hal itu

Page 1130: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

sebanyak tujuh kali. Kemudian ia berkata, "Sebaiknya aku pergiuntuk melihat keadaan bayiku, apa yang sedang dialaminya." Tiba-tiba ia mendengar suara, lalu ia berseru, "Tolong, sekiranya engkaumempunyai kebaikan." Ternyata ia bersua dengan Malaikat Jibril a.s.yang sedang me-nancapkan tumitnya ke tanah. Maka keluarlah air,hingga ibu Ismail kagum melihatnya, lalu ia menggalinya (dengankedua tangannya). Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa NabiSaw. pernah bersabda: Seandainya dia (ibu Ismail) membiarkannya,niscaya airnya akan keluar dengan sendirinya. Lalu ia minum airsumur itu dan menyusukan air susunya kepada anaknya. IbnuAbbas melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu lewat serombonganorang dari kabilah Jurhum di perut lembah (Mekah). Mereka terkejutmelihat rombongan burung-burung yang terbang berkeliling padasesuatu, seakan-akan mereka tidak mempercayainya. Merekaberkata, 'Tiada lain burung-burung ini terbang melainkan di atas air."Lalu mereka mengirimkan utusannya untuk melihat keadaan, danternyata utusan itu benar-benar melihat adanya air. Lalu utusan itukembali kepada rombongannya dan menceritakan apa yang telahmereka saksikan. Mereka datang kepada ibu Ismail dan berkata,"Wahai ibu Ismail, sudikah engkau mengizinkan kami untuk tinggalbersama engkau?" Setelah putranya dewasa dan menikah denganseorang wanita dari kalangan mereka, timbul di dalam hati NabiIbrahim suatu niat. Maka ia berkata kepada permaisurinya,"Sesungguhnya aku akan menjenguk tinggalanku (di Mekah)."Ibrahim a.s. tiba dan mengucapkan salam, lalu bertanya, "Dimanakah Ismail?" Istri Ismail menjawab, "Dia sedang pergi berburu."Ibrahim a.s. berkata, "Katakanlah kepadanya agar dia mengubahtangga pintu rumahnya." Ketika istri Ismail menceritakan haltersebut kepada Ismail, maka Ismail berkata, "Engkaulah yangdimaksud dengan tangga pintu rumah, maka kembalilah kamukepada keluargamu." Kemudian timbul niat lagi pada diri NabiIbrahim, lalu ia berkata (kepada permaisurinya), "Sesungguhnya akuakan menjenguk tinggalanku." Ia datang, lalu bertanya, "Di manakah

Page 1131: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ismail?" Istri Ismail menjawab, "Dia sedang pergi berburu." IstriIsmail berkata pula, "Sudikah engkau istirahat untuk makan danminum?" Ibrahim bertanya, "Apakah makanan dan minumankalian?" Ia menjawab, "Makanan kami adalah daging, dan minumankami adalah air." Ibrahim a.s. ber-doa, "Ya Allah, berkatilah merekadalam makanan dan minuman mereka." Maka Abul Qasim (yakniNabi Saw.) bersabda, "Itu suatu berkah berkat doa Ibrahim."Kemudian timbul lagi niat pada diri Nabi Ibrahim, maka ia berkatakepada permaisurinya, "Sesungguhnya aku akan menjenguktinggalanku." Lalu ia datang dan menjumpai Ismail berada di dekatsumur Zamzam sedang memperbaiki anak panahnya. Ibrahimberkata, "Hai Ismail, sesungguhnya Tuhanmu memerintahkan akuagar membangun rumah-Nya di tempat ini." Ismail menjawab,"Taatilah Tuhanmu." Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Dia telahmemerintahkan kepadaku agar engkau membantuku dalampelaksanaannya." Ismail menjawab, "Kalau demikian, aku akanmelakukannya." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa Ibrahimbangkit, lalu mulai membangun, sedangkan Ismail menyediakanbatu-batunya. Sambil bekerja, keduanya mengatakan: Ya Tuhankami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya EngkaulahYang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 127)Ketika bangunan makin tinggi dan Nabi Ibrahim yang sudah berusialanjut itu merasa lemah untuk mengangkat batu-batuan, maka iaberdiri di atas batu maqam, sedangkan Ismail memberikan batu-batu itu kepadanya. Keduanya bekerja seraya mengucapkan doaberikut: Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami).Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui. (Al-Baqarah: 127)

Demikianlah riwayat yang diketengahkan oleh Imam Bukharimelalui dua jalur di dalam Kitabul Anbiya.

Page 1132: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Akan tetapi, yang mengherankan ialah Al-Hafiz Abu Abdullah Al-Hakim meriwayatkannya di dalam kitab Mustadrak-nya dari AbulAbbas Al-Asam, dari Muhammad ibnu Sinan Al-Qazzaz, dari Abu Alialias Ubaidillah ibnu Abdul Majid Al-Hanafi, dari Ibrahim ibnu Nafi'dengan lafaz yang sama. Ia mengatakan bahwa hadis ini sahihdengan syarat Syaikhain (Bukhari dan Muslim), tetapi keduanyatidak mengetengahkannya. Demikianlah menurut Imam Hakim.Padahal Imam Bukhari mengetengahkannya seperti yang Anda lihatsendiri melalui hadis Ibrahim ibnu Nafi', tetapi di dalam hadis iniseakan-akan terjadi peringkasan, mengingat di dalamnya tidakdisebutkan perihal penyembelihan.

Disebutkan di dalam kitab sahih, bahwa kedua tanduk dombayang disembelihnya itu digantungkan di Ka'bah. Disebutkan pulabahwa Nabi Ibrahim berkunjung kepada keluarganya di Mekahdengan memakai kendaraan buraq yang kecepatannya sepertikilatan sinar. Setelah usai dari kunjungannya, ia kembali lagi keBaitul Maqdis. Di dalam riwayat hadis ini disebutkan nama-namatempat yang sudah tiada, diketengahkan oleh Ibnu Abbas, dari NabiSaw.

Sehubungan dengan hadis ini telah disebutkan dari AmirulMu’minin Ali ibnu Abu Talib hal-hal yang sebagiannya berbedadengan apa yang telah dikemukakan di atas, seperti yang dikatakanoleh Ibnu Jarir.

Ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammadibnu Basysyar dan Muhammad ibnul Musanna; keduanyamengatakan, telah menceritakan kepada kami Muammal, telahmenceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Ishaq, dari Harisah ibnuMudarrib, dari Ali ibnu Abu Talib yang menceritakan kisah berikut:Ketika Ibrahim diperintahkan membangun Baitullah, ia berangkatbersama Ismail dan Hajar. Sesampainya di Mekah, ia melihat

Page 1133: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

gumpalan awan berupa seperti kepala manusia di angkasa yangletaknya tepat di atas tempat Baitullah (Ka'bah), lalu awan ituberkata, "Hai Ibrahim, bangunlah di bawah naunganku ini," atauawan tersebut mengatakan, "Sebesar diriku, jangan lebih, janganpula kurang." Setelah selesai membangun, Ibrahim berangkat danmeninggalkan Ismail serta Hajar. Maka Hajar berkata kepadaIbrahim, "Kepada siapakah engkau menyerahkan kami (menitipkankami)?" Ibrahim menjawab, "Kepada Allah." Hajar menjawab,"Berangkatlah, sesungguhnya Dia tidak akan menyia-nyiakan kami."Ismail pun merasa sangat haus, lalu Hajar naik ke atas Bukit Safadan memandang ke sekelilingnya, ternyata ia tidak melihat sesuatupun (yang dapat membantunya). Ia terus berjalan hingga sampai diBukit Marwah, tetapi ia tidak juga melihat sesuatu pun. Lalu iakembali lagi ke Bukit Safa dan melihat-lihat lagi, tetapi ia tidakmelihat sesuatu pun. Ia lakukan demikian sebanyak tujuh kali.Akhirnya ia berkata, "Aduhai Ismail anakku, kiranya aku bakal tidakakan melihatmu lagi karena engkau akan mati." Ia datang kepadaIsmail yang saat itu sedang mengamuk seraya menangis karenakehausan. Maka Hajar diseru oleh Malaikat Jibril, "Siapakah kamu?"Hajar menjawab, "Aku Hajar, ibu dari anak Ibrahim ini." Jibrilbertanya, "Kepada siapakah kamu berdua diserahkan?" Hajarmenjawab, "Dia menyerahkan kami kepada Allah." Jibril berkata,"Dia menyerahkan kalian kepada Tuhan Yang Maha Mencukupi."Kemudian Jibril mengorek tanah dengan jarinya, maka keluarlah airdarinya dengan berlimpah. Lalu Hajar membendung air itu, dan Jibrilberkata, "Biarkanlah air ini, karena sesungguhnya air ini berlimpah!"Di dalam riwayat ini disimpulkan bahwa Ibrahim membangunBaitullah sebelum meninggalkan keduanya (Hajar dan anaknya).Tetapi dapat diinterpretasikan bahwa apa yang dilakukan olehIbrahim hanyalah semata-mata untuk memelihara batasan-batasannya. Dengan kata lain, pada awalnya Ibrahim hanyamembuat patok-patoknya saja, bukan membangunnya sampai

Page 1134: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tinggi; menunggu Ismail besar, lalu keduanya akan membangunnyabersama-sama, seperti apa yang disebutkan di dalam firman-Nya.

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa Hannad ibnus Sirrimengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dariSammak, dari Khalid ibnu Ur'urah, pernah ada seorang lelakimenghadap kepada Ali r.a., lalu berkata, "Ceritakanlah kepadakukisah Baitullah, apakah Baitullah merupakan rumah (rumah ibadah)yang pertama kali dibangun di muka bumi ini?" Ali r.a. menjawab,"Tidak, tetapi Baitullah adalah rumah yang mula-mula dibangundalam keberkatan, padanya terdapat maqam Ibrahim; dan barangsiapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Jika kamu suka, makaakan kuceritakan kepadamu bagaimana asal mulapembangunannya." Sahabat Ali r.a. melanjutkan kisahnya, bahwasesungguhnya Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Ibrahim,"Bangunkanlah sebuah rumah di bumi untuk-Ku!" Tetapi Ibrahimmendapat kesulitan besar untuk merealisasikannya. Lalu Allahmengirimkan sakinah, yaitu angin yang berputar. Angin inimempunyai dua kepala (putaran); yang satu mengikuti yang lainnya,hingga sampailah keduanya di Mekah. Ketika sampai di Mekah,angin tersebut membentuk lingkaran di tempat Baitullah sepertilingkaran sebuah perisai. Kemudian Allah memerintahkan kepadaIbrahim untuk membangun Baitullah di tempat angin sakinah ituberhenti. Ibrahim membangun Baitullah hingga yang tertinggalhanyalah sebuah batu, lalu si pemuda (Ismail) pergi mencarisesuatu dan Ibrahim berkata kepada anaknya itu, "Carikanlahsebuah batu seperti apa yang aku perintahkan." Ismail berangkatuntuk mencarikan sebuah batu bagi Ibrahim, lalu ia datangmembawa batu tersebut, tetapi ia menjumpai Hajar Aswad telahterpasang di tempat tersebut. Maka ia bertanya, "Hai ayahku,siapakah yang mendatangkan batu ini kepadamu?" Ibrahimmenjawab, "Batu ini didatangkan kepadaku oleh seseorang yangtidak mengandalkan peran sertamu." Malaikat Jibril a.s.

Page 1135: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mendatangkan batu itu dari langit, lalu Ibrahim menyempurnakanbangunannya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Abdullah ibnu Yazid Al-Muqri, telah menceritakankepada kami Sufyan, dari Bisyr ibnu Asim, dari Sa'id ibnulMusayyab, dari Ka'b Al-Ahbar yang menceritakan kisah berikut:Pada mulanya Baitullah itu terapung di atas air sebelum Allahmenciptakan bumi dalam jarak empat puluh tahun. Dari Baitullahlahbumi dihamparkan.

Sa'id mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu AbuTalib, bahwa Ibrahim tiba dari negeri Armenia ditemani oleh sakinahyang menunjukkan kepadanya tempat Baitullah, sebagaimanaseekor laba-laba membangun rumahnya. Maka sakinah menjumpaibatu-batuan yang salah satu darinya tidak dapat diangkat kecualioleh tiga puluh orang. Lalu aku (perawi) bertanya, "Hai AbuMuhammad, sesungguhnya Allah Swt telah berfirman: 'Dan(ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasarBaitullah bersama Ismai’l’ (Al-Baqarah: 127)." Maka Abu Muhammadmenjawab, "Hal tersebut terjadi sesudahnya."

As-Saddi mengatakan, sesungguhnya Allah memerintahkankepada Ibrahim unruk membangun Baitullah bersama Ismail, danAllah berfirman, "Bangunkanlah olehmu berdua rumah-Ku bagiorang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang rukuk, dan yang sujud."Maka Ibrahim berangkat hingga tiba di Mekah, lalu dia dan Ismailmengambil cangkul, sedangkan keduanya masih belum mengetahuiletak Baitullah yang akan dibangunnya. Maka Allah mengirimkanangin yang dikenal dengan sebutan angin khajuj (puting beliung).Angin tersebut mempunyai dua sayap dan kepala seakan-akanbentuknya seperti ular. Kemudian angin tersebut menguakkan bagikeduanya (Ibrahim dan Ismail) semua yang ada di sekitar Ka'bah

Page 1136: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

hingga tampaklah fondasi Baitullah yang pertama. Lalu keduanyamengikutinya dengan cangkul mereka, keduanya terus menggalihingga fondasi diletakkan. Yang demikian itu adalah yang disebutkandi dalam firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan(membina) dasar-dasar Baitullah. (Al-Baqarah: 127); Dan (ingatlah)ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah.(Al-Hajj: 26) Ketika keduanya hampir selesai dari pembangunannya,dan tahapan pembangunannya sampai pada rukun, lalu Ibrahimberkata kepada Ismail, "Hai anakku, carikanlah sebuah batu yangbaik untukku, nanti akan aku letakkan di tempat (rukun) ini." Ismailmenjawab, "Wahai ayahku, sesungguhnya aku sedang malas danlelah." Ibrahim berkata, "Sekalipun demikian, kamu harusmencarinya." Maka berangkatlah Ismail mencari batu tersebut untukayahnya. Ketika itu juga Malaikat Jibril datang kepada Ibrahimdengan membawa Hajar Aswad dari India. Pada mulanya HajarAswad berwarna putih. Ia adalah batu yaqut berwana putih sepertibunga sagamah (putih bersih). Pada mulanya batu itu dibawa olehAdam dari surga ketika diturunkan ke bumi, lalu batu itu menjadihitam karena dosa-dosa manusia. Ismail datang membawa batuyang diminta, tetapi ternyata ia menjumpai bahwa rukun tersebuttelah diisi dengan Hajar Aswad. Maka ia bertanya, "Wahai ayahku,siapakah yang mendatangkan batu ini kepadamu?" Ibrahimmenjawab, "Ia didatangkan oleh orang yang lebih bersemangatdaripada kamu." Lalu keduanya terus membangun seraya berdoamengucapkan kalimat-kalimat yang pernah diujikan oleh Allahkepada Ibrahim. Lalu Ibrahim berkata: Wahai Tuhan kami, terimalahdari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah Yang MahaMendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 127)

Di dalam riwayat ini terdapat pengertian yang menunjukkanbahwa dasar-dasar (fondasi) Baitullah telah ada sebelum NabiIbrahim, dan sesungguhnya Nabi Ibrahim hanya ditunjukkan ke

Page 1137: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tempat Baitullah berada dan tinggal meneruskannya. Hadis inidijadikan pegangan oleh orang-orang yang berpendapat demikian.

Imam Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepadakami Ma'mar, dari Ayyub, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbassehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahimmeninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah. (Al-Baqarah: 127)Bahwa dasar-dasar Baitullah tersebut adalah dasar-dasar yang telahada sebelumnya.

Abdur Razzaq mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Hisyam ibnu Hassan, dari Siwar menantu Ata, dari Ata ibnuAbu Rabah yang menceritakan, "Ketika Allah menurunkan Adamdari surga ke bumi, kedua kaki Adam berada di bumi, sedangkankepalanya berada di langit (karena sangat tingginya) serayamendengarkan percakapan penduduk langit (para malaikat) dan doamereka hingga hatinya merasa terhibur karena mereka. Maka paramalaikat merasa takut, hingga mereka mengadu kepada Allah Swt.dalam doa dan salatnya. Lalu Allah mengurangi tinggi Adam hinggalebih dekat ke bumi (tidak terlalu tinggi). Ketika Adam tidak dapatmendengar lagi percakapan yang ia dengar dari penduduk langit, iamerasa kesepian. Lalu ia mengadu kepada Allah Swt. dalam doadan salatnya, akhirnya Allah mengarahkannya ke Mekah. Makatersebutlah bahwa bekas pijakan kaki Adam kelak akan menjadikota, sedangkan langkah-langkahnya akan menjadi tanah lapang(sahara). Kemudian sampailah Adam ke Mekah." Allah menurunkanbatu yaqut dari surga, batu yaqut tersebut diletakkan di Baitullah.Baitullah masih dipakai untuk tawaf hingga Allah menurunkan banjirbesar di zaman Nabi Nuh a.s., lalu batu yaqut itu diangkat kembalike langit, dan diturunkan kembali ke bumi di saat Ibrahim a.s.membangun Baitullah. Yang demikian itu disebutkan di dalamfirman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepadaIbrahim di tempat Baitullah. (Al-Hajj: 26)

Page 1138: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIbnu Juraij, dari Ata yang menceritakan bahwa Adam mengadu,"Sesungguhnya aku tidak lagi mendengar suara malaikat." Allahberfirman, "Itu karena kesalahanmu, tetapi turunlah ke bumi danbangunlah sebuah rumah buat-Ku. Setelah itu kelilingilah olehmusebagaimana kami melihat para malaikat mengelilingi Bait-Ku dilangit." Dan orang-orang menduga bahwa Adam membangunnyadari lima buah bukit, yaitu dari Bukit Hira, Bukit Zaita, Bukit Sinai,dan Bukit Judi; dan tersebutlah bahwa batu fondasinya dari BukitHira. Demikianlah pembangunan yang dilakukan oleh Adam, kembalidibangun dengan fondasi yang sama oleh Ibrahim a.s. jauhsesudahnya.

Sanad hadis ini memang sahih sampai kepada Ata, tetapi padasebagiannya terdapat hal-hal yang tidak dapat diterima.

Abdur Razzaq mengatakan pula, telah menceritakan kepadakami Ma'mar, dari Qatadah yang telah menceritakan bahwa Allahmenurunkan Baitullah bersama-sama Adam. Adam diturunkan olehAllah ke bumi, dan tempat turunnya ialah di India. Ketika itu kepalaAdam berada di langit, sedangkan kedua kakinya di bumi. Makapara malaikat merasa takut kepadanya, lalu Allah mengurangitingginya menjadi enam puluh hasta. Maka Adam merasa sedihkarena ia tidak dapat lagi mendengar suara para malaikat dan suaratasbih mereka. Adam mengadukan hal tersebut kepada Allah, makaAllah Swt. ber-firman, "Hai Adam, sesungguhnya Aku telahmenurunkan buatmu sebuah rumah untuk tawafmu, sebagaimana disekitar 'Arasy-Ku para malaikat bertawaf, dan kamu salat padanyasebagaimana mereka melakukan salat di dekat 'Arasy-Ku." MakaAdam berangkat menuju Baitullah seraya memanjangkan langkah-langkahnya, di antara setiap dua langkah akan terjadi padangSahara, dan sahara-sahara tersebut masih tetap ada sesudahnya.

Page 1139: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Setelah sampai di Baitullah, Adam melakukan tawaf padanya,demikian pula para nabi lainnya sesudahnya.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami IbnuHumaid, telah menceritakan kepada kami Ya'qub Al-'Ama, dari Hafsibnu Humaid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang telah menceritakan,"Allah meletakkan Baitullah di atas pilar-pilar air yang semuanya adaempat pilar, sebelum dunia diciptakan Allah dalam jarak dua ributahun, kemudian bumi dihamparkan dari bawah Baitullah."

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakankepadanya Abdullah ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid dan lain-lainnyadari kalangan ahlul ilmi, sesungguhnya Allah ketika hendakmemberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah, Ibrahimberangkat menuju Baitullah dari negeri Syam seraya membawaIsmail dan ibunya, yaitu Hajar. Ketika itu Ismail masih bayi danmasih menyusu. Mereka menunggang kendaraan —menurut yangmereka kisahkan kepadaku yaitu kendaraan buraq— denganditemani oleh Malaikat Jibril yang menjadi penunjuk jalan ke tempatBaitullah dan tanda-tanda Tanah Suci. Malaikat Jibril berangkatbersama mereka, dan tersebutlah bahwa tidak sekali-kali Jibrilmelalui sebuah kampung melainkan Adam berkata, "Apakah tempatini yang diperintahkan kepadamu, hai Jibril?" Jibril menjawab,"Teruskanlah perjalananmu," hingga sampailah Jibril dan Adam diMekah. Saat itu hanya ada tumbuh-tumbuhan rumput berduri,pohon salam serta pohon samar, dan di luar Mekah sertasekelilingnya terdapat bangsa Amaliqah yang menghuni kawasantersebut. Sedangkan Baitullah ketika itu merupakan sebuah bukitkecil yang batu kerikilnya berwama merah. Lalu Ibrahim berkatakepada Jibril, "Di sinikah engkau diperintahkan agar akumenempatkan keduanya (Hajar dan Ismail, putranya)?" Jibrilmenjawab, "Ya." Kemudian Ibrahim menuju ke tempat Hijir (Ismail),lalu menurunkan keduanya di tempat itu, dan ia memerintahkan

Page 1140: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kepada Hajar —ibu Ismail— untuk membuat sebuah tanda di tempatitu, lalu Ibrahim berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telahmenempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidakmempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yangdihormati —sampai dengan— mudah-mudahan mereka bersyukur.(Ibrahim: 37)

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiHisyam ibnu Hassan, telah menceritakan kepadaku Humaid, dariMujahid yang mengatakan bahwa Allah telah menciptakan tempatrumah ini (Baitullah) sebelum Dia menciptakan sesuatu pun dalamjarak dua ribu tahun. Pilar-pilarnya berada di bumi lapis yangketujuh. Hal yang sama dikatakan pula oleh Lais ibnu Abu Sulaim,dari Mujahid, bahwa dasar-dasar Baitullah sampai ke bumi lapisyang ketujuh.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Rati', telahmenceritakan kepada kami Abdul Wahhab ibnu Mu'awiyah, dariAbdul Mu’min ibnu Khalid, dari Alya ibnu Ahmar, ketika Zul Qarnaintiba di Mekah, ia menjumpai Ibrahim dan Ismail sedang membinadasar-dasar Baitullah dari lima buah bukit. Zul Qarnain bertanya,"Apakah yang sedang kalian berdua lakukan terhadap tanahkekuasaan kami?" Ibrahim menjawab, "Kami adalah dua hambaAllah yang diperintahkan untuk membangun Ka'bah ini." Zul Qarnainbertanya, "Kalau demikian, kemukakanlah bukti yang memperkuatpengakuan kalian itu." Maka bangkitlah lima ekor domba, lalukelima-limanya mengatakan, "Kami bersaksi bahwa Ibrahim danIsmail adalah dua orang hamba Allah, yang kedua-duanyadiperintahkan untuk membangun Ka'bah ini." Akhirnya Zul Qarnainberkata, "Aku rela dan menyerah," kemudian ia melangsungkanperjalanan pengembaraannya.

Page 1141: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Azraqi meriwayatkan di dalam kitab Tarikh Mekah-nya bahwaZul Qarnain ikut tawaf bersama Nabi Ibrahim a.s. di Baitullah.Riwayat ini menunjukkan bahwa Zul Qarnain hidup di masa silamsebelum Nabi Ibrahim.

Imam Bukhari mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail. (Al-Baqarah: 127), hingga akhirayat. Al-qawa'id artinya fondasi atau dasar, bentuk tunggalnyaadalah qa'idah; al-qawa'id minan nisa (wanita-wanita yang telahberhenti haidnya dan tidak mengandung lagi), bentuk tunggalnyaqa'idah pula.

ثني مالك، عن ابن شهاب، عن سالم بن عبد ثنا إسماعیل، حد حدد بن أبي بكر أخبر عبد االله بن عمر، عن االله: أن عبد االله بن محمعائشة زوج النبي صلى االله علیه وسلم: أن رسول االله صلى االلهعلیه وسلم قال: "ألم تري أن قومك حین بنوا البیت اقتصروا عنقواعد إبراهیم؟ " فقلت: یا رسول االله، ألا تردها على قواعدإبراهیم؟ قال: "لولا حدثان قومك بالكفر". فقال عبد االله بن عمر:لئن كانت عائشة سمعت هذا من رسول االله صلى االله علیه وسلم ماكنین اللذین أرى رسول االله صلى االله علیه وسلم ترك استلام الرلام م على قواعد إبراهیم، علیه الس یلیان الحجر إلا أن البیت لم یتم

Telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakankepadaku Malik, dari Ibnu Syihab, dari Salim ibnu Abdullah, bahwa

Page 1142: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abdullah ibnu Muhammad ibnu Abu Bakar telah menceritakankepada Abdullah ibnu Umar, dari Siti Aisyah r.a. (istri Nabi Saw.)bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Tahukah kamu bahwakaummu ketika membangun Baitullah, mereka membangunnyakurang dari fondasi-fondasi yang telah diletakkan oleh Ibrahim? Aku(Siti Aisyah r.a.) berkata, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidakmengembalikannya seperti keadaan semula sampai pada fondasiNabi Ibrahim?" Nabi Saw. menjawab, "Seandainya kaummu bukanmasih baru meninggalkan kekufuran, (tentu aku maumelakukannya)." Sahabat Abdullah Ibnu Umar r.a. berkata,"Seandainya Siti Aisyah benar-benar mendengar ini langsung dariRasulullah Saw., maka apa yang aku lihat Rasulullah Saw. tidakpernah mengusap kedua rukun (sudut) yang berada di kedua sisiHijir Ismail, tiada lain hal tersebut karena belum disempurnakanmenurut fondasi yang telah diletakkan oleh Nabi Ibrahim a.s."

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Bab "Haji", dariAl-Qa'nabi, sedangkan di dalam Bab "Ahadisul Anbiya (Kisah-kisahpara Nabi)" ia meriwayatkannya dari Abdullah ibnu Yusuf dan ImamMuslim, dari Yahya ibnu Yahya, juga dari hadis Ibnu Wahb,sedangkan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis AbdurRahman ibnul Qasim, semuanya meriwayatkannya dari Malikdengan lafaz yang disebutkan di atas.

Imam Muslim meriwayatkannya pula melalui hadis Nafi' yangmengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Abu Bakaribnu Abu Quhafah menceritakan hadis berikut kepada Abdullah ibnuUmar, dari Siti Aisyah r.a. dan Nabi Saw. Disebutkan di dalamriwayat ini bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

Page 1143: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"لولا أن قومك حدیثو عهد بجاهلیة -أو قال: بكفر -لأنفقت كنزالكعبة في سبیل االله، ولجعلت بابها بالأرض، ولأدخلت فیها الحجر"

Seandainya kaummu bukan masih baru meninggalkan masaJahiliahnya —atau baru meninggalkan kekufurannya— niscaya akuakan menafkahkan harta simpanan Ka'bah di jalan Allah (yakniuntuk merenovasi Ka'bah), dan sungguh aku akan menjadikanpintunya dekat ke tanah dan sungguh aku akan memasukkan HijirIsmail ke dalam bangunannya.

ثنا عبید االله بن موسى، عن إسرائیل، عن أبي : حد قال البخاريبیر: كانت عائشة تسر إسحاق، عن الأسود، قال: قال لي ابن الزثتك في الكعبة؟ قال قلت: قالت لي: قال إلیك حدیثا كثیرا، فما حدالنبي صلى االله علیه وسلم: "یا عائشة، لولا قومك حدیث عهدهمبیر: بكفر -لنقضت الكعبة، فجعلت لها بابین: بابا یدخل -فقال ابن الزبیر. منه الناس، وبابا یخرجون". ففعله ابن الز

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiUbaidillah ibnu Musa, dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad yangmengatakan bahwa Ibnuz Zubair pernah bertanya kepadanya,"Dahulu Siti Aisyah sering menceritakan kepadamu banyak hadisdengan sembunyi-sembunyi, ceritakanlah kepadaku apa yang telahdikisahkannya mengenai masalah Ka'bah!" Al-Aswad berkata, SitiAisyah mengatakan kepadanya bahwa Nabi Saw. pernah bersabdakepadanya: Hai Aisyah, seandainya kaummu bukan masih barumeninggalkan kebiasaan mereka —menurut Ibnuz Zubair diartikan

Page 1144: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

kekufuran— niscaya aku akan membongkar Ka'bah, kemudian akubuatkan baginya dua buah pintu; satu pintu untuk orang-orangmasuk, sedangkan yang lainnya untuk mereka keluar darinya.Kemudian hal itu dilakukan oleh Ibnuz Zubair.

Hadis ini hanya diketengahkan oleh Imam Bukhari sendiri. Diameriwayatkannya dengan lafaz demikian di dalam Kitabul 'Ilmi,bagian dari kitab sahihnya.

ثنا یحیى بن یحیى، أخبرنا أبو قال مسلم في صحیحه: حدمعاویة، عن هشام بن عروة، عن أبیه، عن عائشة قالت: قال ليرسول االله صلى االله علیه وسلم: "لولا حداثة عهد قومك بالكفرلنقضت الكعبة ولجعلتها على أساس إبراهیم، فإن قریشا حین بنتالبیت استقصرت، ولجعلت لها خلفا".

Imam Muslim di dalam kitab sahihnya mengatakan, telahmenceritakan kepada kami Yahya ibnu Yahya, telah menceritakankepada kami Abu Mu'awiyah, dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya,dari Siti Aisyah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda kepadanya: Seandainya kaummu bukan barumeninggalkan kebiasaan kekufurannya, niscaya aku akanmembongkar Ka'bah dan aku jadikan berada di atas fondasiIbrahim. Karena sesungguhnya kaum Quraisy ketika membangunBaitullah, mereka menguranginya (dari fondasi Ibrahim), dansesungguhnya aku akan menjadikan baginya pintu keluar.

Imam Muslim mengatakan bahwa hadis ini diceritakan kepadakami oleh Abu Bakar ibnu Abu Syaibah dan Abu Kuraib; keduanyamengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, dari

Page 1145: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hisyam dengan sanad ini. Sanad ini diketengahkan oleh ImamMuslim sendiri.

ثنا سلیم بن ، حد ثني ابن مهدي د بن حاتم، حد ثني محم وحدبیر حیان، عن سعید -یعني ابن میناء -قال: سمعت عبد االله بن الزثتني خالتي -یعني عائشة رضي االله عنها -قالت: قال یقول: حدالنبي صلى االله علیه وسلم:"یا عائشة، لولا قومك حدیث عهد (2)بشرك، لهدمت الكعبة، فألزقتها بالأرض، ولجعلت لها بابین: باباشرقیا، وبابا غربیا، وزدت فیها ستة أذرع من الحجر؛ فإن قریشااقتصرتها حیث بنت الكعبة"

Imam Muslim mengatakan pula, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Hatim, telah menceritakan kepadaku Muhammadibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Sulaim ibnu Hayyan,dari Sa'id (yakni Ibnu Mina) yang menceritakan bahwa ia pernahmendengar Abdullah ibnuz Zubair mengatakan bahwa bibinya (yakniSiti Aisyah r.a.) pernah bercerita kepadanya bahwa Nabi Saw.pernah bersabda: Hai Aisyah, seandainya kaummu bukan barumeninggalkan kebiasaan kekufurannya, niscaya aku akanmembongkar Ka'bah, lalu aku tempelkan ke tanah; dansesungguhnya aku akan membuat pintu timur dan pintu baratbaginya, serta aku akan menambahkan padanya sepanjang enamhasta dari Hijir (Ismail). Karena sesungguhnya orang-orang Quraisymenguranginya ketika merenovasi Ka'bah.

Riwayat ini pun diketengahkan oleh Imam Muslim sendiri.

Page 1146: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Kisah Pembangunan Ka'bah oleh Quraisy Sesudah NabiIbrahim A.S. dan Lima Tahun Sebelum Rasulullah Diangkat

Menjadi Utusan

Rasulullah Saw. ikut memindahkan batu-batuan bersama mereka(orang-orang Quraisy), ketika itu usia beliau baru tiga puluh limatahun. Semoga salawat dan salam-Nya terlimpahkan kepadanyaselama-lamanya sampai hari pembalasan.

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar mengatakan di dalam Bab"Sirah", ketika usia Rasulullah Saw. mencapai tiga puluh lima tahun,orang-orang Quraisy mengadakan kumpulan rapat untukmerenovasi Ka'bah; dan mereka merasa khawatir Ka'bah yangsudah berusia tua itu akan ambruk, karena saat itu Ka'bah hanyaberupa tembok yang tingginya hanya lebih sedikit dari orang yangsedang berdiri (tanpa atap). Maka mereka berniat untukmengatapinya.

Hal tersebut dilakukan mereka karena ada segolongan orangyang telah mencuri perbendaharaan Ka'bah. Saat ituperbendaharaan Ka'bah hanya disimpan di dalam sebuah sumur(lubang) yang terletak di dalam Ka'bah. Tersebutlah bahwa orangyang ditemukan padanya harta perbendaharaan Ka'bah adalahDuwaik maula Bani Malih ibnu Amr, dari Bani Khuza'ah, lalutangannya dipotong. Orang-orang menduga bahwa sebenarnyayang mencurinya adalah segolongan orang yang tidak dikenal, lalumereka meletakkannya di rumah Duwaik.

Tersebut pula bahwa laut telah mendamparkan sebuah perahubesar di Jeddah milik salah seorang pedagang Romawi, lalu perahuitu pecah. Mereka mengambil kayu-kayunya, lalu mereka persiapkanbuat mengatapi Ka'bah. Di Mekah pada zaman itu terdapat seoranglelaki Qibti (Mesir sekarang) tukang kayu, lalu ia membuatkan bagimereka segala sesuatu yang diperlukan untuk merenovasi Ka'bah.

Page 1147: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Tersebut pula bahwa ada seekor ular besar keluar dari dalamsumur Ka'bah tempat dilemparkan ke dalamnya segala hadiah yangdiberikan kepada Ka'bah setiap harinya. Lalu ular itu menaiki tembokKa'bah. Ular itu merupakan hewan yang mereka takuti, karena tidaksekali-kali ada seseorang berani mendekati Ka'bah melainkan ulartersebut menegakkan tubuhnya dan siap untuk menerkam serayamembuka rahangnya lebar-lebar, maka mereka sangat takutkepadanya.

Pada suatu hari seperti biasanya ular itu menaiki tembok Ka'bah,tiba-tiba Allah mengirimkan seekor burung pemangsa, lalu burungtersebut menyambar ular itu dan membawanya terbang. Makaorang-orang Quraisy berkata, "Sesungguhnya kita berharap semogaperistiwa ini merupakan pertanda bahwa Allah rida dengan niat kita.Di antara kita ada seorang pekerja (tukang kayu) yang baik, dan kitasekarang mempunyai kayu yang cukup. Sesungguhnya Allah telahmembebaskan kita dari ular tersebut."

Ketika tekad mereka telah bulat untuk membongkar Ka'bah danmembangunnya kembali dengan bangunan yang baru, makaberdirilah Ibnu Wahb ibnu Amr ibnu Aiz ibnu Abdu ibnu Imran ibnuMakhzum, lalu ia mengambil sebuah batu dari Ka'bah, tetapi batu ituterlepas dari tangannya dan kembali lagi ke tempatnya semula.Maka ia berkata:

Hai orang-orang Quraisy, janganlah kalian memasukkan ke dalampembangunannya dari penghasilan kalian kecuali penghasil-an yanghalal; tidak boleh dimasukkan ke dalamnya maskawin pelacur, tidakboleh dari hasil jual beli secara riba, dan tidak boleh pula dari hasilperbuatan aniaya terhadap orang lain.

Ibnu Ishaq mengatakan, orang-orang menisbatkan pidato inikepada Al-Walid ibnul Mugirah ibnu Abdullah ibnu Amr ibnuMakhzum.

Page 1148: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Setelah itu orang-orang Quraisy membagi-bagi pekerjaanpembaruan Ka'bah ini ke beberapa bagian; bagian yang adapintunya diserahkan kepada Bani Abdu Manaf dan Bani Zuhrah,sedangkan bagian yang terletak di antara rukun dan Hajar Aswadserta rukun yamani diserahkan kepada Bani Makhzum danbeberapa suku Quraisy yang bergabung dengan mereka. Bagianatas Ka'bah diserahkan kepada Bani Jumah dan Bani Sahm. Bagianyang ada Hajar Aswad diserahkan kepada Bani Abdud Dar ibnuQusai, Bani Asad ibnu Abdul Uzza ibnu Qusai serta Bani Addi ibnuKa'b ibnu Lu-ay; bagian ini dikenal dengan nama Hatim.

Kemudian orang-orang merasa takut untuk meruntuhkannya; danmereka bercerai-berai, tidak mau melakukannya. Maka Al-Walidibnul Mugirah berkata, "Akulah yang akan memulaimeruntuhkannya." Lalu ia mengambil linggis dan berdiri di atasKa'bah seraya berkata, "Ya Allah, jangan khawatir. Ya Allah,sesungguhnya kami tidak menghendaki apa-apa kecuali kebaikanbelaka." Kemudian ia mulai meruntuhkannya dari bagian dua rukun,sedangkan orang-orang bersikap menunggu malam itu, dan merekamengatakan, "Kita lihat saja nanti. Jika dia tertimpa sesuatu, makakita tidak akan meruntuhkannya barang sedikit pun, dan kita biarkankeadaannya seperti semula. Tetapi jika ternyata dia tidak dikenaiapa-apa, berarti Allah rida kepada apa yang kita lakukan."

Maka pada pagi harinya malam itu Al-Walid berangkat menujutempat kerjanya, lalu ia membongkar Ka'bah. Maka orang-orangpun mengikuti jejaknya, hingga sampailah pembongkaran merekapada bagian fondasi, yaitu fondasi Nabi Ibrahim a.s. Kemudianmereka mencoba mengangkat batu-batu hijau yang bentuknyaseperti tombak-tombak yang satu sama lainnya saling mengait.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadaku seseorang yang meriwayatkan kisah ini, bahwa seorang

Page 1149: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

lelaki Quraisy dari kalangan orang-orang yang bekerja membongkarKa'bah memasukkan linggisnya di antara kedua batu di antara batu-batu tersebut untuk membongkar salah satu di antaranya denganlinggisnya itu. Ketika batu tersebut bergerak, maka seluruh kotaMekah mengalami gempa, akhirnya mereka tidak berani lagimengganggu fondasi tersebut.

Ibnu Ishaq mengatakan, setelah itu semua kabilah Quraisymengumpulkan batu-batuan untuk membangunnya kembali. Masing-masing kabilah mengumpulkan batu-batunya sendiri, hinggasampailah pembangunan mereka pada tempat rukun, yakni tempatHajar Aswad. Mereka bersengketa mengenainya, masing-masingkabilah ingin meletakkan sendiri Hajar Aswad itu ke tempatnya tanpakabilah yang lain. Akhirnya mereka berembuk, tetapi hasilnya justrusaling bertentangan, dan tiada jalan penyelesaian, bahkan masing-masing pihak bersiap-siap untuk menghadapi perang. Bani AbdudDir menyuguh-kan sepanci darah, kemudian mereka bersama-samaBani Addi ibnu Ka'b ibnu Lu-ay mengadakan sumpah setia untukmati dan mereka memasukkan tangannya masing-masing ke dalampanci yang berisikan darah itu. Lalu mereka menamakannya denganperistiwa "La'qatud Dam". Orang-orang Quraisy bersikap diammelihat gelagat tersebut selama empat atau lima malam, lalumereka mengadakan musyawarah dan rapat untuk mencari jalankeluarnya.

Salah seorang ahli riwayat (sejarah) menduga bahwa AbuUmayyah ibnul Mugirah ibnu Abdullah ibnu Amr ibnu Makhzum —yang saat itu merupakan orang Quraisy yang tertua di antara se-muanya— mengatakan, "Hai orang-orang Quraisy, marilah kitaadakan suatu sayembara untuk menyelesaikan masalah yang kaliansengketakan ini; barang siapa yang paling dahulu masuk ke dalammasjid di antara kalian, maka dialah yang akan memutuskan perkarakalian ini." Akhirnya mereka setuju dengan pendapat ini.

Page 1150: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ternyata orang yang paling dahulu masuk ke dalam masjidadalah Rasulullah Saw. Ketika mereka melihat kenyataan tersebut,maka mereka berkata, "Orang ini dapat dipercaya (Al-Amin), kamirela dengan keputusannya. Dialah Muhammad." Setelah semuanyamasuk ke dalam masjid dan diberitakan bahwa pemenangnyaadalah Nabi Saw., maka Nabi Saw. bersabda, "Berikanlah sebuahkain kepadaku!" Kain itu diberikan kepadanya, lalu ia mengambilrukun —yakni Hajar Aswad— dan meletakkannya di kain itu olehtangannya sendiri. Kemudian ia bersabda, "Hendaklah masing-masing suku memegang salah satu dari tepi kain ini, kemudianangkatlah Hajar Aswad ini oleh kalian semua." Maka merekamelakukannya. Dan ketika mereka sampai di tempat Hajar Aswad,maka tangan Nabi sendirilah yang meletakkan Hajar Aswad itu ketempatnya, kemudian beliau sendiri pulalah yang menyelesaikannya.

Sebelum beliau diangkat menjadi utusan, orang-orang Quraisymenjuluki Nabi Saw. dengan nama "Al-Amin". Setelah merekaselesai dari pembangunan Ka'bah yang telah mereka renovasimenurut yang mereka kehendaki, maka Az-Zubair ibnul AbdulMuttalib mengisahkan kembali kejadian ular yang ditakuti olehorang-orang Quraisy sewaktu hendak merenovasi Ka'bah. Hal inidiungkapkannya melalui bait-bait syairnya, yaitu:

بت العقاب ... إلى الثعبان وهي لها اضطراب ا تصو عجبت لم

وقد كانت یكون لها كشیش ... وأحیانا یكون لها وثاب

إذا قمنا إلى التأسیس شدت ... تهیبنا البناء وقد تهاب

Page 1151: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا إن خشینا الرجز جاءت ... عقاب تتلئب لها انصباب فلم

تها إلیها ثم خلت ... لنا البنیان لیس له حجاب فضم

فقمنا حاشدین إلى باء ... لنا منه القواعد والتراب

غداة نرفع التأسیس منه ... ولیس على مساوینا ثیاب

أعز به الملیك بني لؤي ... فلیس لأصله منهم ذهاب

مها كلاب ة قد تقد وقد حشدت هناك بنو عدي ... ومر

ا ... وعند االله یلتمس الثواب أنا الملیك بذاك عز فبو

Aku takjub ketika burung gagak itu menukik ke arah ular besaryang bergerak-gerak itu.

Ular itu mendesis dan adakalanya meloncat-loncat bila kamibangkit hendak merenovasinya, membuat kami semua merasa takut

kepadanya.

Ketika kami merasa takut berbuat dosa, tiba-tiba datanglahburung gagak yang menukik dengan buasnya ke arah ular itu.

Ular itu dicengkeramnya, lalu dibawa pergi, hingga tiadahambatan dan halangan lagi bagi kami untuk mengadakan

pembangunan.

Page 1152: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Lalu kami bangkit menghimpun semua kekuatan kami untukmembongkar tembok dan plesteran bangunan kami.

Di hari kami meninggikan bangunannya, kami semua tak berbaju.Alangkah mulianya Malik ibnu Lu-ay, maka kejayaan kakek moyang

mereka masih tetap berlangsung.

Terhimpun di sana Bani Addi dan Bani Murrah yang didahului olehBani Kilab.

Maka kami menempalkan Yang Maharaja dengan pembangunanini di tempal kedudukan Yang Agung, dan hanya kepada Allah-lah

pahala diminta.

Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Ka'bah di masa Nabi Saw.mempunyai panjang (dan lebar) delapan belas hasta dan diberikelambu dengan kain qubali (katun), setelah itu diberi kelambudengan kain burdah. Orang yang mula-mula memakaikan kainsutera kepada Ka'bah ialah Al-Hajjaj ibnu Yusuf.

Menurut kami, bangunan Ka'bah masih tetap atas dasarbangunan Quraisy hingga ia mengalami kebakaran di masapermulaan pemerintahan Abdullah ibnuz Zubair, yaitu sesudah tahun60 Hijriah di akhir masa kekuasaan Yazid ibnu Mu'awiyah ketikamereka mengepung Ibnuz Zubair.

Dalam masa pemerintahan Abdullah ibnuz Zubair, Ka'bahdibongkarnya, kemudian dibangun kembali sesuai dengan fondasiNabi Ibrahim; dan memasukkan Hijir Ismail ke dalamnya, sertamembuat dua buah pintu yang dekat dengan tanah, yaitu pintusebelah timur dan sebelah barat karena menuruti apa yang didengaroleh Siti Aisyah r.a. dari Rasulullah Saw. Siti Aisyah r.a. UmmulMu’minin adalah bibi Abdullah ibnuz Zubair. Ia menyampaikan hadis

Page 1153: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tersebut kepada kemenakannya, lalu kemenakannya (Abdullah ibnuzZubair) melakukannya.

Keadaan Ka'bah tetap seperti apa yang dibangun oleh Abdullahibnuz Zubair, hingga Abdullah ibnuz Zubair tewas di tangan Al-Hajjaj,lalu Al-Hajjaj mengembalikan bangunan Ka'bah seperti semula atasperintah dari Abdul Malik ibnu Marwan yang menginstruksikannyauntuk melakukan hal tersebut.

Kisah ini disebutkan oleh Imam Muslim ibnul Hajjaj di dalam kitabsahihnya:

ثنا ابن أبي زائدة، أخبرنا ابن أبي ري، حد ثنا هناد بن الس حدا احترق البیت زمن یزید بن معاویة سلیمان، عن عطاء، قال: لمبیر حتى ام، وكان من أمره ما كان، تركه ابن الز حین غزاها أهل الشام، ئهم -أو یحزبهم -على أهل الش قدم الناس الموسم یرید أن یجرا صدر الناس قال: یا أیها الناس، أشیروا علي في الكعبة، فلمأنقضها ثم أبني بناءها أو أصلح ما وهى منها؟ قال ابن عباس:فإني قد فرق لي رأي فیها، أرى أن تصلح ما وهى منها، وتدع بیتا

أسلم الناس علیه وأحجارا أسلم الناس علیها، وبعث علیها النبيبیر: لو كان أحدهم احترق بیته صلى االله علیه وسلم. فقال ابن الز؛ إني مستخیر ربي ده، فكیف بیت ربكم، عز وجل ما رضي حتى یجدا مضت ثلاث أجمع رأیه على أن ثلاثا ثم عازم على أمري. فلم

Page 1154: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ل الناس یصعد فیه أمر من ینقضها. فتحاماها الناس أن ینزل بأوا لم یره الناس ماء، حتى صعده رجل، فألقى منه حجارة، فلم السأصابه شيء تتابعوا، فنقضوه حتى بلغوا به الأرض. فجعل ابنتور، حتى ارتفع بناؤه. وقال ابن بیر أعمدة یستر علیها الس الزبیر: إني سمعت عائشة، رضي االله عنها، تقول: إن النبي صلى الزاالله علیه وسلم، قال: "لولا أن الناس حدیث عهدهم بكفر، ولیسیني على بنائه، لكنت أدخلت فیه من الحجر عندي من النفقة ما یقوخمسة أذرع، ولجعلت له بابا یدخل الناس منه، وبابا یخرجون منه.قال: فأنا أجد ما أنفق، ولست أخاف الناس. قال: فزاد فیه خمسةا نظر الناس إلیه فبنى علیه أذرع من الحجر، حتى أبدى له أسا زاد فیه استقصره البناء. وكان طول الكعبة ثمانیة عشر ذراعا، فلمفزاد في طوله عشرة أذرع، وجعل له بابین: أحدهما یدخل منه،اج إلى عبد الملك بیر كتب الحج ا قتل ابن الز والآخر یخرج منه. فلمبیر قد وضع البناء على أس نظر یخبره بذلك، ویخبره أن ابن الزة، فكتب إلیه عبد الملك: إنا لسنا من تلطیخ إلیه العدول من أهل مكا ما زاد فیه ه. وأم ا ما زاده في طوله فأقر بیر في شيء، أم ابن الزه إلى بنائه، وسد الباب الذي فتحه. فنقضه وأعاده من الحجر فردإلى بنائه

Page 1155: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah menceritakan kepada kami Hannad ibnus Sirri, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Abu Zaidah, telah menceritakankepada kami Ibnu Abu Sulaiman, dari Ata yang menceritakan kisahberikut: Ketika Baitullah mengalami kebakaran di masapemerintahan Yazid ibnu Mu'awiyah, yaitu di saat penduduk Syammemerangi Mekah, maka keadaan Baitullah saat itu dibiarkan sajaoleh Abdullah ibnuz Zubair (setelah kebakaran), hingga datanglahorang-orang di musim haji dengan maksud melindungi pendudukMekah dari serangan penduduk negeri Syam. Ketika orang-orangberkumpul, Abdullah ibnuz Zubair berkata, "Hai manusia,kemukakanlah pendapat kalian kepadaku mengenai Ka'bah ini,apakah aku harus meruntuhkannya, kemudian membangun kembali;ataukah aku harus memperbaiki ba-gian dari Baitullah yang sudahseharusnya diperbaiki?" Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya akumempunyai pendapat yang berbeda mengenainya. Aku berpendapatsebaiknya engkau memperbaiki bagiannya yang harus diperbaiki,kemudian biarkanlah olehmu Baitullah dalam keadaan sepertisemula ketika orang-orang mulai masuk Islam dan ketika orang-orang mengangkut batu-batu untuk membangunnya serta ketikaNabi Saw. diutus." Ibnuz Zubair berkata, "Seandainya salah seorangdari mereka mengalami kebakaran rumahnya, pasti dia tidak akanpuas sebelum memperbaharuinya. Maka terlebih lagi dengan BaituTuhan kalian? Sesungguhnya aku akan beristikharah kepadaTuhanku selama tiga malam, kemudian aku bertekad untukmelakukan urusanku." Setelah berlalu tiga malam, maka bulatlahtekad Ibnuz Zubair untuk membongkarnya (guna perbaikan), tetapiorang-orang tidak berani melakukannya karena takut bila nanti adaazab yang turun dari langit yang akan menimpa orang yang mula-mula melakukannya. Lalu ada seorang lelaki naik ke atas Ka'bahdan melemparkan batu-batunya (Ka'bah). Ketika orang-orangmelihatnya tidak apa-apa, maka mereka mengikuti jejaknya, lalumereka membongkar Ka'bah hingga rata dengan tanah. Lalu IbnuzZubair membuat tiang-tiang, kemudian ditutup dengan kain hingga

Page 1156: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

bangunan Ka'bah tinggi. Ibnuz Zubair berkata, ia pernah mendengarSiti Aisyah r.a. menceritakan hadis berikut dari Nabi Saw. yang telahbersabda: Seandainya orang-orang bukan masih baru meninggalkankekufuran, dan aku mempunyai biaya untuk memperbaikinya,niscaya aku akan memasukkan Hijir Ismail ke dalamnya sepanjanglima hasta, dan sungguh aku akan membuat satu pintu baginyauntuk orang-orang yang masuk ke dalamnya dan satu pintu lagiuntuk orang-orang yang keluar. Ibnu Zubair mengatakan, "Sekarangaku mempunyai biaya dan aku tidak takut kepada manusia." MakaAbdullah ibnuz Zubair melakukan perluasan sepanjang lima hastadengan memasukkan sebagian dari Hijir Ismail ke dalamnya. Ketikafondasi mulai tampak baginya, orang-orang menyangkalnya, tetapiia terus meninggikan bangunan di atas fondasi itu. Panjang Ka'bahseluruhnya adalah delapan belas hasta. Ketika Abdullah ibnuz Zubairmelakukan pelebaran, biayanya kurang cukup, maka ia hanyamenambahkan panjangnya sebanyak sepuluh hasta; dan iamembuat dua buah pintu, salah satunya untuk pintu masuk,sedangkan pintu lainnya untuk jalan keluar. Ketika Ibnuz Zubairtewas, Al-Hajjaj mengirimkan surat kepada Abdul Malik untukmeminta izin kepadanya menyangkut kelangsungan pembangunanKa'bah, dan ia memberitahukan bahwa Ibnuz Zubair telah membuattembok di atas fondasi yang mendapat sanggahan dari orang-orangarif Mekah. Maka Abdul Malik membalas suratnya serayamengatakan, "Sesungguhnya kami tidak ikut campur denganperombakan yang dilakukan oleh Ibnuz Zubair. Mengenai tambahanpanjangnya, aku menyetujuinya; tetapi apa yang ia tambabkanpadanya dari sebagian Hijir Ismail, maka kembalikanlah kepadabangunan yang semula, kemudian tutuplah pintu yang dibukanya."Maka Al-Hajjaj merombak Ka'bah dan mengembalikannya kepadabangunan semula.

Hal ini telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam kitabsunannya melalui Hannad, dari Yahya ibnu Abu Zaidah, dari Abdul

Page 1157: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Malik ibnu Abu Sulaiman, dari Ata, dari Ibnuz Zubair, dari Siti Aisyahdengan sanad yang marfu' sampai kepadanya (Ibnuz Zubair), tetapiImam Nasai tidak menyebutkan kisahnya.

Pada prinsipnya ketentuan sunnah menyetujui apa yangdilakukan oleh Abdullah Ibnuz Zubair r.a. karena hal itulah yang ingindilakukan oleh Rasulullah Saw. seandainya saja beliau tidak khawatirakan menimbulkan rasa antipati di dalam hati sebagian orang-orangMekah, mengingat mereka baru saja masuk Islam dan barumeninggalkan kekufuran.

Akan tetapi, sunnah ini masih belum diketahui oleh Abdul Malikibnu Marwan. Karena itu, ketika ia mengetahui bahwa Siti Aisyah r.a.memang benar telah meriwayatkannya dari Rasulullah Saw., makaia berkata, "Alangkah senangnya kami seandainya kami biarkan apayang telah dilakukannya (Ibnuz Zubair)."

د بن بكر أخبرنا ابن جریج، ثنا محم د بن حاتم حد ثني محم حدثان عن سمعت عبد االله بن عبید بن عمیر والولید بن عطاء، یحدالحارث بن عبد االله بن أبي ربیعة، قال عبد االله بن عبید: وفدالحارث بن عبد االله على عبد الملك بن مروان في خلافته، فقال عبدبیر -سمع من عائشة ما كان الملك: ما أظن أبا خبیب -یعني ابن الزیزعم أنه سمعه منها. قال الحارث: بلى، أنا سمعته منها. قال:سمعتها تقول ماذا؟ قال: قالت: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم:رك "إن قومك استقصروا من بنیان البیت، ولولا حداثة عهدهم بالش

Page 1158: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

أعدت ما تركوا منه، فإن بدا لقومك من بعدي أن یبنوه فهلميلأریك ما تركوا منه". فأراها قریبا من سبعة أذرع

Page 1159: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Imam Muslim meriwayatkan, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Hatim, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Bakar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij,bahwa ia pernah mendengar dari Abdullah ibnu Ubaid ibnu Umairdan Al-Walid ibnu Ata; keduanya menceritakan hadis dari Al-Harisibnu Abdullah ibnu Abu Rabi'ah, bahwa Abdullah ibnu Ubaid pernahmenceritakan kisah berikut: Al-Haris ibnu Ubaidillah mengirimkandutanya kepada Abdul Malik ibnu Marwan dalam masapemerintahannya. Maka Abdul Malik berkata, "Aku tidak mendugaAbu Habib —yakni Ibnuz Zubair— pernah mendengar dari SitiAisyah hadis yang ia yakini menerimanya langsung dari Siti Aisyah."Al-Haris berkata, "Memang benar, aku pun pernah mendengarnyadari Siti Aisyah." Abdul Malik bertanya, "Apakah engkau pun pernahmendengar darinya? Coba ceritakan apa yang telah dia katakan!"Al-Haris berkata, Siti Aisyah r.a. pernah bercerita kepadanya bahwaRasulullah Saw. telah bersabda: Sesungguhnya kaummumengurangi sebagian dari bangunan Baitullah. Seandainya bukankarena mereka baru meninggalkan kemusyrikan, niscaya aku akanmengembalikannya kepada bentuk semula yang mereka tinggalkan.Dan jika kaummu kelak sesudahku berniat akan membangunnyakembali, maka kemarilah, akan aku tunjukkan kepadamu batas yangmereka tinggalkan darinya." Lalu Nabi Saw. memperlihatkankepadanya kekurangan tersebut, yaitu kurang lebih tujuh hasta.

هذا حدیث عبد االله بن عبید [بن عمیر]. وزاد علیه الولید بنعطاء: قال النبي صلى االله علیه وسلم: "ولجعلت لها بابینموضوعین في الأرض شرقیا وغربیا، وهل تدرین لم كان قومكزا ألا یدخلها إلا من رفعوا بابها؟ " قالت: قلت: لا. قال: "تعز

Page 1160: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

جل إذا هو أراد أن یدخلها، یدعونه حتى (7) أرادوا. فكان الریرتقي، حتى إذا كاد أن یدخل دفعوه فسقط" قال عبد الملك: فقلتللحارث: أنت سمعتها تقول هذا؟ قال: نعم. قال: فنكت ساعة بعصاه،ل. ثم قال: وددت أني تركت وما تحم

Ini adalah hadis yang diceritakan oleh Abdullah ibnu Ubaid ibnuUmair, dan Al-Walid ibnu Ata menambahkan bahwa Nabi Saw.bersabda: Dan sungguh aku akan membuat dua buah pintu padanyayang menempel di tanah, yaitu di sebelah timur dan sebelah barat.Tahukah kamu mengapa kaummu meninggikan pintunya? Siti Aisyahr.a. menjawab, "Tidak." Nabi Saw. bersabda, "Untuk mempersulitagar tiada yang memasukinya kecuali orang yang benar-benarmenghendakinya. Apabila ada seorang lelaki yang hendakmemasukinya, mereka membiarkannya sampai naik ke atas; danapabila lelaki itu sudah masuk, maka mereka mendorongnya hinggaia terjatuh." Abdul Malik berkata, "Aku bertanya kepada Al-Haris,'Apakah engkau pernah mendengar Siti Aisyah mengatakan hal ini'?"Al-Haris menjawab, "Ya." Maka Abdul Malik mengetuk-ngetukkantongkatnya, sesaat kemudian ia berkata, "Seandainya saja akumembiarkannya dan menuruti apa yang kamu hafalkan itu."

Muslim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Amr ibnu Jabalah, telah menceritakan kepada kamiAbu Asim, telah menceritakan kepada kami Abdu ibnu Humaid, dantelah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq; kedua-duanyamenceritakan hadis ini dari Ibnu Juraij dengan sanad ini semisaldengan hadis Abu Bakar.

Page 1161: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

، همي ثنا عبد االله بن بكر الس د بن حاتم، حد ثني محم قال: وحدثنا حاتم بن أبي صغیرة، عن أبي قزعة أن عبد الملك بن مروان حدبیر حیث یكذب على بینما هو یطوف بالبیت إذ قال: قاتل االله ابن الزأم المؤمنین، یقول: سمعتها تقول: قال رسول االله صلى االله علیهوسلم: "یا عائشة، لولا حدثان قومك بالكفر لنقضت البیت حتى أزیدروا في البناء". فقال الحارث بن فیها من الحجر، فإن قومك قص

عبد االله بن أبي ربیعة: لا تقل هذا یا أمیر المؤمنین، فأنا سمعت أمالمؤمنین تحدث هذا. قال: لو كنت سمعته قبل أن أهدمه لتركته علىما بنى ابن الزبیر

Muslim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Hatim, telah menceritakan kepada kami Abdullahibnu Bakar As-Sahmi, telah menceritakan kepada kami Hatim ibnuAbu Sagirah, dari Abu Quza'ah: Ketika Abdul Malik ibnu Marwansedang tawaf di Baitullah, tiba-tiba ia berkata, "Semoga Allahmelaknat Ibnuz Zubair. Dia berdusta terhadap Ummul Mu’minin(maksudnya Siti Aisyah) karena dia mengatakan bahwa dirinyapernah mendengar Siti Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda: 'Hai Aisyah, seandainya kaummu bukan masihbaru meninggalkan kekufurannya, sungguh aku akan membongkarKa'bah, lalu aku tambahkan kepadanya sebagian dari Hijir (Ismail).Karena sesungguhnya kaummu mengurangi bangunannya.’ MakaAl-Haris ibnu Abdullah ibnu Abu Rabi'ah berkata, "Jangan kamukatakan itu, hai Amirul Mu’minin, karena sesungguhnya aku pernahmendengar Siti Aisyah berkata demikian." Abdul Malik ibnu Marwan

Page 1162: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

berkata, "Seandainya aku mendengarnya sebelum aku membongkarKa'bah, niscaya aku akan membiarkannya seperti apa yang telahdibangun oleh Ibnuz Zubair."

Hadis ini sudah dapat dipastikan benar-benar dari Siti Aisyah r.a.karena hadis ini diriwayatkan darinya melalui berbagai jalurperiwayatan yang berpredikat sahih, yaitu dari Al-Aswad ibnu Yazid,Al-Haris ibnu Abdullah ibnu Abu Rabi'ah, Abdullah ibnuz Zubair,Abdullah ibnu Muhammad ibnu Abu Bakar, dan dari Urwah ibnuzZubair. Maka hal ini menunjukkan bahwa apa yang diperbuat olehIbnuz Zubair adalah benar; seandainya dibiarkan, maka hal tersebutmemang baik.

Tetapi setelah melihat perkembangannya sampai pada keadaanseperti itu, maka sebagian ulama memakruhkan mengubah Ka'bahdari keadaannya semula, seperti yang disebutkan di dalam riwayatdari Amirul Mu’minin Harun Ar-Rasyid atau ayahnya (yaitu Al-Mahdi). Disebutkan bahwa ia pernah bertanya kepada Imam Maliktentang merenovasi Ka'bah dengan tujuan mengembalikannyaseperti apa yang telah dilakukan oleh Ibnuz Zubair. Maka ImamMalik berkata kepadanya, "Mengapa engkau ini, wahai AmirulMu’minin. Janganlah engkau jadikan Ka'bah Allah seperti mainanpara raja; bila seseorang dari mereka tidak menyukai bentuknya,lalu dengan seenaknya dia merenovasinya." Maka Ar-Rasyidmembiarkannya dan tidak berani melakukannya. Riwayat ini dinukiloleh Iyad dan Imam Nawawi.

Ka'bah akan tetap dalam keadaan seperti sekarang hingga akhirzaman nanti sampai datang suatu masa Ka'bah akan dirusak olehorang-orang Habsyah yang berkaki pengkor, seperti yangdisebutkan di dalam kitab Sahihain, dari sahabat Abu Hurairah r.a.,bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Page 1163: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ویقتین من الحبشة". ب الكعبة ذو الس "یخر

Kelak Ka'bah akan dirusak oleh Zus Suwaiqalaini (orang-orangyang berkaki pengkor) dari kalangan orang-orang Habsyah.

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini.

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw., disebutkan bahwa Nabi Saw.pernah bersabda:

"كأني به أسود أفحج، یقلعها حجرا حجرا".

Seakan-akan aku melihatnya berkulit hitam dan berkaki pengkor(berbentuk huruf o), ia membongkar Ka'bah batu demi batu.

Hadis ini merupakan riwayat Imam Bukhari.

Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan di dalam kitab musnad-nya:

د بن سلمة، عن ثنا محم اني، حد ثنا أحمد بن عبد الملك الحر حدابن إسحاق، عن بن أبي نجیح، عن مجاهد، عن عبد االله بن عمروبن العاص، رضي االله عنهما قال: سمعت رسول االله صلى االله علیهویقتین من الحبشة، ویسلبها وسلم یقول: "یخرب الكعبة ذو السدها من كسوتها. ولكأني أنظر إلیه أصیلع أفیدع یضرب حلیتها ویجرعلیها بمسحاته ومعوله"

Page 1164: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdul Malik Al-Harrani, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Salamah,dari Ibnu Ishaq, dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid, dari Abdullahibnu Amr ibnul As r.a. yang menceritakan bahwa ia pernahmendengar Rasulullah Saw. bersabda: Kelak Ka'bah akan dirusakoleh orang yang berkaki pengkor dari Habsyah; dia merampokperhiasannya dan melucuti kiswah (kain kelambu)nya. Sekarang akuseakan-akan melihat dia berkepala botak dan betisnya melengkung,ia sedang memukuli Ka'bah dengan belincong dan linggis.

Al-fada' artinya lengkungan antara telapak kaki dan tulang betis.Hal ini —hanya Allah Yang Maha Mengetahui— terjadi setelah Ya-jujdan Ma-juj muncul, karena berdasarkan sebuah hadis di dalam kitabSahih Bukhari, dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a. yang menceritakanbahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ن البیت ولیعتمرن بعد خروج یأجوج ومأجوج" "لیحج

Sesungguhnya Baitullah masih tetap didatangi oleh jamaah yangmelakukan haji dan umrah sesudah munculnya Ya-juj dan Ma-juj.

****************

Firman Allah Swt. yang menceritakan doa Nabi Ibrahim a.s. danNabi Ismail:

ة مسلمة لك وأرنا یتنا أم {ربنا واجعلنا مسلمین لك ومن ذرحیم} اب الر مناسكنا وتب علینا إنك أنت التو

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuhkepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat

Page 1165: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

yang tunduk patuh kepada Engkau, dan tunjukkanlah kepada kamicara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobatkami. Sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima tobat lagi MahaPenyayang. (Al-Baqarah: 128)

Menurut Ibnu Jarir, keduanya bermaksud, "Jadikanlah kami orangyang tunduk kepada perintah-Mu dan patuh dalam ketaatan kepada-Mu. Dalam taat kami kepada-Mu, kami tidak akanmempersekutukan Engkau dengan seorang pun selain Engkausendiri, dan tidak pula daam beribadah kepada-Mumempersekutukan-Mu dengan seorang pun selain Engkau sendiri."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiayahku, telah menceritakan kepada kami Ismail, dari Raja' ibnuHibban Al-Husaini Al-Qurasyi, telah menceritakan kepada kamiMa'qal ibnu Abdullah, dari Abdul Karim sehubungan dengan takwilfirman-Nya: Dan jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuhkepada Engkau, dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umatyang tunduk patuh kepada Engkau. (Al-Baqarah: 128) Yaknijadikanlah kami orang yang ikhlas kepada Engkau, dan jadikanlahpula di antara anak cucu kami umat yang ikhlas kepada Engkau.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aliibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Al-Maqdami, telahmenceritakan kepada kami Sa'id ibnu Amir, dari Salam ibnu AbuMuti' sehubungan dengan takwil ayat ini: Jadikanlah kami berduaorang yang tunduk patuh kepada Engkau. (Al-Baqarah: 128)Dikatakan bahwa keduanya memang orang-orang yang tunduk danpatuh kepada Allah, tetapi keduanya memohon hal tersebut kepadaAllah hanyalah semata-mata untuk memperteguh dan menguatkan.

Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini: YaTuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuhkepada Engkau. (Al-Baqarah: 128) Lalu Allah Swt. menjawabnya,

Page 1166: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

"Aku kabulkan." Dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umatyang tunduk patuh kepada Engkau. (Al-Baqarah: 128) Maka AllahSwt. menjawabnya, "Aku perkenankan permintaanmu."

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuhkepada Engkau. (Al-Baqarah: 128) Bahwa yang dimaksud olehkeduanya adalah orang-orang Arab.

Tetapi menurut Ibnu Jarir, pendapat yang benar doa tersebutditujukan kepada umum, mencakup orang-orang Arab dan bangsalain, karena sesungguhnya di antara anak cucu Nabi Ibrahim adalahBani Israil. Allah Swt. telah berfirman:

ة یهدون بالحق وبه یعدلون} {ومن قوم موسى أم

Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberipetunjuk (kepada manusia) dengan hak, dan dengan yang hak itulahmereka menjalankan keadilan. (Al-A'raf: 159)

Menurut kami apa yang dikatakan oleh Ibnu Jarir tidaklahbertentangan dengan yang dikatakan oleh As-Saddi, mengingat apayang dikatakan oleh As-Saddi merupakan takhsis dari apa yangdikatakan oleh Ibnu Jarir, dan bukan berarti meniadakan selainmereka. Konteks ayat hanyalah berkaitan dengan bangsa Arab.Untuk itu disebutkan sesudahnya:

{ربنا وابعث فیهم رسولا منهم یتلو علیهم آیاتك ویعلمهمیهم} الكتاب والحكمة ویزك

Page 1167: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul darikalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an)dan hikmah serta menyucikan mereka. (Al-Baqarah: 129), hinggaakhir ayat.

Yang dimaksud dengan rasul dalam ayat ini adalah NabiMuhammad Saw., dan Allah Swt. mengutusnya buat mereka.Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya yang lain, yaitu:

یین رسولا منهم} {هو الذي بعث في الأم

Dialah Yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorangrasul di antara mereka. (Al-Jumu'ah: 2)

Sekalipun demikian, bukan berarti risalah yang diemban olehnyahanya untuk orang-orang Arab saja, tetapi juga untuk kulit merahdan kulit hitam. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

{قل یا أیها الناس إني رسول االله إلیكم جمیعا}

Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusanAllah kepada kalian semua." (Al-A'raf: 158)

Masih banyak ayat lainnya yang bermakna sama sebagai dalilpasti untuk pengertian ini.

Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.,dipanjatkan pula oleh hamba-hamba Allah yang mukmin lagibertakwa, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:

Page 1168: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة أعین یاتنا قر {والذین یقولون ربنا هب لنا من أزواجنا وذرواجعلنا للمتقین إماما}

Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlahkepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenanghati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yangbertakwa. (Al-Furqah: 74)

Memanjatkan doa seperti ini dianjurkan oleh syariat, karenasesungguhnya termasuk kesempurnaan cinta ibadah kepada AllahSwt. ialah memohon dikaruniai keturunan yang hanya menyembahAllah Swt. semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Karena itu, ketika Allah Swt. berfirman kepada Ibrahim a.s.:

{إني جاعلك للناس إماما}

Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruhmanusia. (Al-Baqarah: 124)

Maka Nabi Ibrahim a.s. mengajukan permohonannya, yang disitiroleh firman-Nya seperti berikut

المین} یتي قال لا ینال عهدي الظ {ومن ذر

"Dan (saya mohon juga) dari keturunanku." Allah berfirman,"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim." (Al-Baqarah: 124)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firmanlain-nya, yaitu:

Page 1169: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{واجنبني وبني أن نعبد الأصنام}

Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembahberhala-berhala.. (Ibrahim: 35)

Telah disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim, dari Abu Hurairahr.a., dari Nabi Saw., bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

"إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جاریة، أوعلم ینتفع به، أو ولد صالح یدعو له"

Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalperbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, atau ilmuyang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.

***************

Firman Allah Swt.:

{وأرنا مناسكنا}

Dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempatibadah haji kami. (Al-Baqarah: 128)

Menurut Ibnu Juraij, dari Ata, makna ayat ini ialah: "Tunjukkanlahkepada kami hal tersebut agar kami mengetahuinya."

Mujahid mengatakan sehubungan dengan takwil ayat ini, bahwayang dimaksud dengan manasikana ialah tempat-tempat

Page 1170: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

penyembelihan kurban kami. Hal yang semisal diriwayatkan pula dariAta dan Qatadah.

Sa'id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAttab ibnu Basyir, dari Khasif dan Mujahid yang mengatakansehubungan dengan perkataan Nabi Ibrahim a.s. yang disitir olehfirman-Nya: Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami. (Al-Baqarah: 128) Bahwa Malaikat Jibrildatang dan membawanya ke Baitullah, lalu Jibril berkata,"Tinggikanlah fondasi-fondasi ini." Maka Nabi Ibrahim meninggikanbangunan Ka'bah dan merampungkan pembangunannya, lalu Jibrilmenuntunnya dan membawanya ke Safa. Jibril berkata, "Initermasuk syiar-syiar Allah." Kemudian Jibril membawanya pergi keMarwah dan berkata pula, "Ini termasuk syiar-syiar Allah." Lalu Jibrilmembawanya pergi ke Mina. Ketika sampai di Aqabah, tiba-tiba iblisberdiri di bawah sebuah pohon, maka Jibril berkata, "Bertakbirlahdan lemparlah dia!" Maka Ibrahim bertakbir dan melemparnya. Iblispergi, lalu berdiri di bawah Jumrah Wusta. Ketika Jibril dan Ibrahimmelewatinya, maka Jibril berkata, "Bertakbirlah dan lemparlah dia!"Lalu Ibrahim bertakbir dan melemparnya. Maka iblis yang jahat itupun pergi; pada mulanya iblis yang jahat itu hendak memasukkansesuatu ke dalam ibadah haji, tetapi dia tidak mampu. Jibrilmembawa Ibrahim hingga sampai di Masy'aril Haram, lalu Jibrilberkata, "Ini adalah Masy'aril Haram." Kemudian Jibril membawanyalagi hingga sampai di Arafah. Jibril berkata, "Sekarang kamu telahmengenal semua apa yang kuperlihatkan (kuperkenalkan)kepadamu," Kalimat ini dikatakannya sebanyak tiga kali. Ibrahimmenjawab, "Ya."

Telah diriwayatkan dari Abul Mijlaz dan Qatadah hal yang semisaldengan riwayat di atas.

Page 1171: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepadakami Hammad ibnu Salamah, dari Abul Asim Al-Ganawi, dari AbutTufail, dari Ibnu Abbas yang menceritakan, sesungguhnya NabiIbrahim itu ketika diperlihatkan kepadanya tanda-tanda dan tempat-tempat ibadah haji, setan menampakkan dirinya di tempat sa'i, tetapikedahuluan oleh Nabi Ibrahim. Kemudian Jibril membawa Ibrahimhingga sampai di Mina, lalu Jibril berkata, "Ini adalah tempatmenginap orang-orang." Ketika Jibril dan Ibrahim sampai di JumrahAqabah, maka setan menampakkan diri kepada Ibrahim, laluIbrahim melemparnya dengan tujuh buah batu kerikil hingga setanpergi. Lalu Jibril membawanya ke Jumrah Wusta, dan setan kembalimenampakkan dirinya kepada Ibrahim, maka Ibrahim melemparnyadengan tujuh buah batu kerikil hingga pergi. Kemudian Jibrilmembawa Ibrahim ke Jumrah Quswa, dan setan kembalimenampakkan dirinya kepada Ibrahim, maka Ibrahim melemparnyadengan tujuh buah batu kerikil hingga lenyap. Kemudian Jibrilmembawanya ke Jam'an, lalu berkata kepadanya, "Ini adalahMasy'ar." Setelah itu Jibril membawanya ke Arafah, lalu berkatakepadanya, "Apakah engkau telah mengenalnya?"

AL-BAQARAH, AYAT 129

{ربنا وابعث فیهم رسولا منهم یتلو علیهم آیاتك ویعلمهم الكتابیهم إنك أنت العزیز الحكیم (129) } والحكمة ویزك

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul darikalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an)dan hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya EngkaulahYang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Page 1172: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Allah Swt. memberitakan tentang kesempurnaan doa NabiIbrahim buat penduduk Tanah Suci, yaitu dia memohon kepada Allahsemoga Allah mengutus untuk mereka seorang rasul dari kalanganmereka sendiri. Dengan kata lain, dari keturunan Ibrahim sendiri.Ternyata doa yang mustajabah ini bertepatan dengan takdir Allahyang terdahulu yang telah menentukan Nabi Muhammad Saw.sebagai seorang rasul untuk bangsa yang ummi dari kalanganmereka sendiri, juga untuk semua bangsa Ajam lainnya darikalangan manusia dan jin.

ثنا معاویة ، حد حمن بن مهدي ثنا عبد الر قال الإمام أحمد: حد، عن عبد الأعلى بن هلال بن صالح، عن سعید بن سوید الكلبي، عن العرباض بن ساریة قال: قال رسول االله صلى االله لمي السعلیه وسلم: "إني عند االله لخاتم النبیین، وإن آدم لمنجدل فيل ذلك، دعوة أبي إبراهیم، وبشارة عیسى بي، طینته، وسأنبئكم بأوهات النبیین یرین" ورؤیا أمي التي رأت، وكذلك أم

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdur Rahman ibnu Mahdi, dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Sa'idibnu Suwaid Al-Kalbi, dari Abdul A’la ibnu Hilal As-Sulami, dari Al-Irbad ibnu Sariyah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda: Sesungguhnya aku di sisi Allah benar-benartercatat sebagai penutup para nabi, sedangkan Adam benar-benarmasih berupa tanah liat. Dan aku akan menceritakan kepada kalianawal mula dari hal tersebut, yaitu doa ayahku Ibrahim, beritagembira Isa mengenaiku, dan impian diriku yang pernah dilihat olehibuku, demikian pula ibu-ibu para nabi semua melihatnya.

Page 1173: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Wahb dan Lais sertadicatat oleh Abdullah ibnu Saleh, dari Mu'awiyah ibnu Saleh,kemudian diikuti oleh Abu Bakar ibnu Abu Maryam, dari Sa'id ibnuSuwaid dengan lafaz yang sama.

ثنا ثنا الفرج، حد ثنا أبو النضر، حد قال الإمام أحمد أیضا: حدلقمان بن عامر: سمعت أبا أمامة قال: قلت: یا رسول االله، ما كانل بدء أمرك؟ قال: "دعوة أبي إبراهیم، وبشرى عیسى بي، ورأت أوام" ي أنه خرج منها نور أضاءت له قصور الش أم

Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiAbun Nadr, telah menceritakan kepada kami Al-Faraj, telahmenceritakan kepada kami Luqman ibnu Amir yang mengatakanbahwa ia pernah mendengar Abu Umamah menceritakan hadisberikut: Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah permulaan darikejadianmu? Nabi Saw. menjawab, "Doa ayahku Ibrahim, beritagembira Isa mengenaiku, dan ibuku melihat dalam mimpinya telahkeluar dari tubuhnya suatu nur yang cahayanya dapat menerangigedung-gedung negeri Syam"

Makna yang dimaksud ialah, orang yang mula-mula sengajamenyebutnya dan memperkenalkannya kepada umat manusiaadalah Ibrahim a.s. Nama beliau Saw. terus-menerus menjadi buahbibir manusia hingga namanya disebutkan dengan jelas olehpenutup nabi-nabi kalangan Bani Israil, yaitu Nabi Isa ibnu Maryama.s. Ia berkhotbah di kalangan umat Bani Israil. Ucapannya ini disitiroleh firman-Nya:

Page 1174: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

را قا لما بین یدي من التوراة ومبش {إني رسول االله إلیكم مصدبرسول یأتي من بعدي اسمه أحمد}

Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian,membenarkan kitab (yang turun) sebelumku —yaitu Taurat— danmemberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yangakan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). (Ash-Shaff: 6)

Karena itulah Nabi Saw. bersabda di dalam hadis ini bahwa diaadalah doa Nabi Ibrahim dan berita gembira yang disampaikan olehIsa ibnu Maryam.

Sabda Nabi Saw. yang mengatakan, "Dan ibuku telah melihat adasebuah nur (cahaya) keluar dari tubuhnya yang cahayanyamenyinari gedung-gedung negeri Syam." Menurut suatu pendapat,hal itu terjadi di dalam mimpinya ketika ibu Nabi Saw. sedangmengandungnya, lalu beliau menceritakannya kepada kaumnya,maka hal itu tersiar dan terkenal di kalangan mereka. Hal tersebutmerupakan pendahuluan dan pengkhususan bagi negeri Syam,bahwa nur Nabi Saw. akan menyinarinya. Hal ini merupakan isyaratyang menunjukkan bahwa agama dan kenabian beliau Saw. kelakakan menetap di negeri Syam. Karena itu, maka negeri Syam diakhir zaman kelak akan menjadi benteng bagi Islam dan parapemeluknya. Di negeri Syam-lah kelak Nabi Isa ibnu Maryamditurunkan, yaitu di kota Damaskus, tepatnya di menara putihsebelah timur. Di dalam sebuah hadis Sahihain (Imam Bukhari danImam Muslim) disebutkan:

Page 1175: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

هم من تي ظاهرین على الحق لا یضر «لا تزال طائفة من أمخذلهم ولا من خالفهم حتى یأتي أمر االله وهم كذلك»

Segolongan dari umatku masih terus-menerus berjuang membelakebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menghinamereka dan tidak pula orang yang menentang mereka hinggadatang perintah Allah (hari kiamat), sedangkan mereka tetap dalamkeadaan demikian (membela kebenaran).

Di dalam Sahih Bukhari disebutkan:

ام» . «وهم بالش

sedangkan mereka tinggal di negeri Syam.

Abu Ja'far Ar-Razi menceritakan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dariAbul Aliyah, sehubungan dengan takwil firman-Nya: Ya Tuhan kami,utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka. (Al-Baqarah: 129) Yang dimaksud dengan mereka adalah umat NabiMuhammad Saw. Lalu dikatakan kepada Ibrahim bahwapermintaannya telah dikabulkan. Apa yang dimintanya itu terbukti diakhir zaman (yakni zaman Nabi Muhammad Saw.). Hal yang samadikatakan pula oleh As-Saddi dan Qatadah.

***************

Firman Allah Swt.:

{ویعلمهم الكتاب} یعني: القرآن {والحكمة}

Page 1176: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan hikmah. (Al-Baqarah: 129)

Yang dimaksud adalah kitab Al-Qur'an. Sedangkan yangdimaksud dengan al-hikmah ialah sunnah.

Demikianlah menurut Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, Muqatil ibnuHayyan, Abu-Malik serta lain-lainnya. Menurut pendapat lain, yangdimaksudkan ialah pengertian dalam agama. Akan tetapi, keduapendapat tersebut tidaklah bertentangan.

Wayuzakkihim, menurut Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas,makna yang dimaksud ialah taat kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: Dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an)dan hikmah. (Al-Baqarah: 129) Bahwa yang dimaksud ialahmengajarkan kepada mereka Al-Qur'an dan kebaikan agar merekamengerjakannya, juga keburukan agar mereka menjauhinya, sertamenyampaikan kepada mereka bahwa Allah akan rida kepadamereka jika taat kepada-Nya. Demikian itu agar mereka banyakmelakukan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi semua hal yangmembuat-Nya murka, juga menjauhi perbuatan durhaka terhadap-Nya.

************

Firman Allah Swt.:

{إنك أنت العزیز الحكیم}

Page 1177: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagiMahabijaksana. (Al-Baqarah: 129)

Yakni Yang Mahaperkasa, tiada sesuatu pun yang dapatmenghalangi-Nya; dan Dia adalah Yang Mahakuasa atas segalasesuatu, lagi Mahabijaksana dalam semua firman dan perbuatan-Nya. Dia selalu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya karenapengetahuan, kebijaksanaan, dan keadilan-Nya.

AL-BAQARAH, AYAT 130-132

{ومن یرغب عن ملة إبراهیم إلا من سفه نفسه ولقد اصطفیناه فيالحین (130) إذ قال له ربه أسلم نیا وإنه في الآخرة لمن الص الدى بها إبراهیم بنیه ویعقوب قال أسلمت لرب العالمین (131) ووصین فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون یا بني إن االله اصطفى لكم الد{ (132)

Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkanorang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telahmemilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benartermasuk orang-orang yang saleh. Ketika Tuhannya berfirmankepadanya, "Tunduk patuhlah" Ibrahim menjawab, "Aku tundukpatuh kepada Tuhan semesta alam." Dan Ibrahim telahmewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pulaYa'qub (Ibrahim berkata), "Hai anak-anakku, sesungguhnya Allahtelah memilih agama ini bagi kalian, maka janganlah kalian matikecuali dalam memeluk agama Islam.”

Page 1178: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ayat-ayat ini merupakan sanggahan dari Allah Swt. terhadaporang-orang kafir atas apa yang telah mereka buat-buat dan hal-halbaru yang mereka adakan berupa kemusyrikan terhadap Allah Swt.dan bertentangan dengan agama Nabi Ibrahim, imam para Hunafa.Karena sesungguhnya dia hanya mengesakan Tuhannya dan tidakmenyeru kepada siapa pun selain kepada Tuhannya. Dia tidakmempersekutu-kan-Nya barang sekejap pun dan membebaskan diridari semua sesembahan selain-Nya. Untuk membela agamanya iniNabi Ibrahim menentang semua yang disembah oleh kaumnyahingga dia membebaskan dirinya dari ayahnya yang berpihakkepada kaumnya. Nabi Ibrahim mengatakan, seperti yang disitir olehfirman-Nya:

هت وجهي للذي فطر ا تشركون* إني وج {یا قوم إني بريء ممماوات والأرض حنیفا وما أنا من المشركین} الس

Dia berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dariapa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkandiriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengancenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasukorang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Al-An'am: 78-79)

ا تعبدون* إلا الذي {وإذ قال إبراهیم لأبیه وقومه إنني براء ممفطرني فإنه سیهدین}

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dankaumnya, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadapapa yang kalian sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan yang

Page 1179: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi taufikkepadaku." (Az-Zukhruf: 26-27)

{وما كان استغفار إبراهیم لأبیه إلا عن موعدة وعدها إیاه فلمااه حلیم} أ منه إن إبراهیم لأو تبین له أنه عدو الله تبر

Dan permintaan ampun Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknyatidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannyakepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwabapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari-nya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembuthatinya lagi penyantun. (At-Taubah: 114)

ة قانتا الله حنیفا ولم یك من المشركین* {إن إبراهیم كان أمنیا شاكرا لأنعمه اجتباه وهداه إلى صراط مستقیم* وآتیناه في الدالحین} حسنة وإنه في الآخرة لمن الص

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapatdijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kalibukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan(Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telahmemilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Dan Kamiberikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia diakhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (An-Nahl:120-122)

Mengingat alasan-alasan yang telah disebutkan di atas serta lain-lain-nya yang semakna, maka dikatakan di dalam firman-Nya: Dan

Page 1180: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tiada yang benci kepada agama Ibrahim melainkan orang yangmemperbodoh dirinya sendiri. (Al-Baqarah: 130)

Dengan kata lain, dia berbuat aniaya terhadap dirinya sendiridengan memperbodohinya, dan buruk dalam berpikir karenameninggalkan perkara yang hak menuju kepada perkara yang batil;mengingat dia menyimpang dari jalan orang yang terpilih di duniauntuk memberi-kan hidayah dan bimbingan sejak dia kecil sampaiAllah mengangkatnya menjadi kekasih-Nya, sedangkan dia di akhiratkelak menjadi salah seorang yang saleh lagi berbahagia. Barangsiapa yang menyimpang dari jalan dan agama serta tuntunannya,lalu ia mengikuti jalan-jalan kesesatan dan kezaliman, makaperbuatan bodoh apakah yang lebih parah daripada hal ini? Danperbuatan aniaya manakah yang lebih besar daripada hal ini?Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

رك لظلم عظیم} {إن الش

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benarperbuatan aniaya yang besar. (Luqman: 13)

Abul Aliyah dan Qatadah mengatakan bahwa ayat ini diturunkanberkenaan dengan orang-orang Yahudi, karena mereka membuat-buat ja-lan yang bukan dari sisi Allah, dan mereka bertentangandengan aga-ma Nabi Ibrahim dalam hal-hal yang mereka buat-buatitu. Kebenaran dari takwil ini terbukti melalui firman-Nya:

{ما كان إبراهیم یهودیا ولا نصرانیا ولكن كان حنیفا مسلما وماكان من المشركین* إن أولى الناس بإبراهیم للذین اتبعوه وهذاالنبي والذین آمنوا واالله ولي المؤمنین}

Page 1181: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepadaAllah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orangmusyrik. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahimialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad),serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allahadalah Pelindung semua orang yang beriman. (Ali-Imran: 67-68)

****************

Adapun firman Allah Swt.:

{إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمین}

Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "Tunduk patuhlah"Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semestaalam." (Al-Baqarah: 131)

Yakni Allah memerintahkannya untuk berikhlas kepada-Nya,tunduk dan patuh kepada-Nya; dan ternyata Ibrahim a.s.menunaikan perintah Allah ini seperti apa yang telah dikehendakioleh-Nya.

*************

Firman Allah Swt:

ى بها إبراهیم بنیه ویعقوب} {ووص

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Al-Baqarah: 132)

Page 1182: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Yaitu Ibrahim mewasiatkan agama yang mengajarkan tundukpatuh kepada Allah ini kepada anak-anaknya; atau damir yangterkandung di dalam lafaz biha kembali kepada ucapan Nabi Ibrahimyang disebutkan oleh firman selanjutnya, yaitu: Ibrahim menjawab,"Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.” (Al-Baqarah: 131)

Demikian itu karena keteguhan mereka dan kecintaan merekakepada agama ini. Mereka tetap berpegang teguh kepadanyahingga mening-gal dunia, dan bahkan sebelum itu merekamewasiatkan kepada anak-anaknya agar berpegang teguh kepadaagama ini sesudah mereka. Perihalnya sama dengan apa yangdisebutkan oleh firman-Nya:

{وجعلها كلمة باقیة في عقبه}

Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid ini kalimat yang kekalpada keturunannya. (Az-Zukhruf: 28)

Sebagian ulama Salaf membaca lafaz Ya'qub dengan bacaannasab —yakni Ya'quba— karena di-'ataf-kan kepada lafaz banihi,seakan-akan Ibrahim mewasiatkannya kepada anak-anaknya, jugakepada cucunya (yaitu Ya'qub ibnu Ishaq) yang pada saat itumemang Ya'qub menghadirinya.

Imam Qusyairi —menurut apa yang diriwayatkan oleh ImamQurtubi darinya— menduga bahwa Ya'qub hanya dilahirkan sesudahNabi Ibrahim wafat. Akan tetapi, pendapat ini memerlukan dalil yangsahih. Menurut pendapat yang kuat —hanya Allah yangmengetahuinya— Ishaq mempunyai anak Ya'qub sewaktu NabiIbrahim dan Sarah masih hidup, karena berita gembira yangdisebutkan pada ayat berikut ditujukan kepada keduanya (NabiIbrahim dan Siti Sarah), yaitu firman-Nya:

Page 1183: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

رناها بإسحاق ومن وراء إسحاق یعقوب} {فبش

Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang(kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub. (Hud: 71)

Ya'qub dapat pula dibaca nasab, yakni Ya'quba, atas dasarmencabut huruf khafad. Sekiranya Ya'qub masih belum lahir di masakeduanya masih hidup, niscaya penyebutan Ya'qub di antara anak-anak Ishaq tidak mempunyai faedah yang berarti. Lagi pula karenaAllah Swt. telah berfirman di dalam surat Al-'Ankabut, yaitu:

ة والكتاب یته النبو {ووهبنا له إسحاق ویعقوب وجعلنا في ذرالحین} نیا وإنه في الآخرة لمن الص وآتیناه أجره في الد

Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub, danKami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya. (Al-'Ankabut: 27) hingga akhir ayat.

Allah Swt telah berfirman di dalam ayat yang lain, yaitu:

{ووهبنا له إسحاق ویعقوب نافلة}

Dan kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishaq danYa'qub sebagai suatu anugerah (dari Kami). (Al-Anbiya: 72)

Hal ini semua menunjukkan bahwa Nabi Ya'qub memang telahada semasa Nabi Ibrahim a.s. masih hidup. Dan sesungguhnya NabiIbrahimlah yang mula-mula membangun Baitul Maqdis, seperti yangdisebutkan oleh kitab-kitab terdahulu. Di dalam kitab Sahihain telah

Page 1184: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

disebutkan sebuah hadis melalui Abu Zar r.a. yangmenceritakannya:

ل؟ قال: "المسجد الحرام"، یا رسول االله، أي مسجد وضع أو؟ قال: "بیت المقدس". قلت: كم بینهما؟ قال: "أربعون قلت: ثم أيسنة"

Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, masjid manakah yang mula-mula dibangun di muka bumi? Nabi Saw. menjawab, "MasjidilHaram" Aku bertanya, "Kemudian masjid mana lagi?" Nabi Saw.menjawab, "Baitul Maqdis." Aku bertanya, "Berapa lamakah jarak diantara keduanya? Nabi Saw. menjawab, "Empat puluh tahun,"hingga akhir hadis.

Ibnu Hibban menduga bahwa jarak masa antara Nabi Sulaiman—yang menurutnya dialah yang membangun Baitul Maqdis, padahalkenyataannya dia hanya merenovasi dan memperbaharuinyasesudah mengalami banyak kerusakan, lalu dia menghiasinyadengan berbagai macam hiasan— dengan Nabi Ibrahim adalahempat puluh tahun. Pendapat ini merupakan salah satu pendapatIbnu Hibban yang menjadi bumerang baginya, karena sesungguhnyajarak di antara Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman lebih dari ribuantahun.

Lagi pula sesungguhnya wasiat Ya'qub kepada anak-anaknyaakan disebutkan dalam ayat berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwaYa'qub adalah termasuk orang yang berwasiat (bukan orang yangmenerima wasiat. Dengan kata lain, bacaan rafa'-lah yang lebihkuat, yaitu Ya'qubu).

******************

Page 1185: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Firman Allah Swt.:

ین فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون} {یا بني إن االله اصطفى لكم الد

Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama inibagi kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam memelukagama Islam. (Al-Baqarah: 132)

Artinya, berbuat baiklah selama kalian hidup, dan berpegangteguhlah kalian kepada agama ini agar kalian diberi rezeki wafatdengan berpegang teguh padanya; karena sesungguhnya manusiaitu biasanya meninggal dunia dalam keadaan memeluk agama yangdijalankannya, dan kelak dibangkitkan berdasarkan agama yang iabawa mati. Sesungguhnya Allah telah memberlakukan kebiasaan-Nya, bahwa barang siapa yang mempunyai tujuan baik, maka Diaakan menuntunnya ke arah kebalkan itu dan memudahkan jalanbaginya ke arah kebaikan. Barang siapa yang berniat melakukankesalehan, maka Allah akan meneguhkannya dalam kesalehan itu.Hal ini tidaklah bertentangan dengan sebuah hadis sahih yangmengatakan:

جل لیعمل بعمل أهل الجنة حتى ما یكون بینه وبینها إلا "إن الرباع أو ذراع، فیسبق علیه الكتاب، فیعمل بعمل أهل النار فیدخلها .جل لیعمل بعمل أهل النار حتى ما یكون بینه وبینها إلا باع وإن الرأو ذراع، فیسبق علیه الكتاب، فیعمل بعمل أهل الجنة فیدخلها"؛

Sesungguhnya seseorang itu benar-benar mengerjakan amalperbuatan ahli surga, hingga jarak antara dia dan surga hanya

Page 1186: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

tinggal satu depa lagi atau satu hasta lagi; tetapi takdir menghendakiyang lain, akhirnya dia melakukan amal perbuatan ahli neraka danmasuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya seseorang itubenar-benar mengerjakan amal perbuatan ahli neraka, hingga jarakamara dia dan neraka hanya tinggal satu depa atau satu hasta lagi;tetapi takdir menghendaki yang lain, maka akhirnya diamengamalkan amalan ahli surga dan masuklah ia ke dalam surga.

Dikatakan tidak bertentangan karena di dalam riwayat yang laindari hadis ini dijelaskan bahwa amal perbuatan ahli surga itumenurut apa yang tampak di mata manusia, dan amal ahli nerakatersebut menurut apa yang tampak di mata manusia. Karenasesungguhnya Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lainnya, yaitu:

ره للیسرى* ا من أعطى واتقى* وصدق بالحسنى* فسنیس {فأمره للعسرى} ا من بخل واستغنى* وكذب بالحسنى* فسنیس وأم

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) danbertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Danadapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, sertamendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akanmenyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (Al-Lail: 5-10)

AL-BAQARAH, AYAT 133-134

{أم كنتم شهداء إذ حضر یعقوب الموت إذ قال لبنیه ما تعبدون منبعدي قالوا نعبد إلهك وإله آبائك إبراهیم وإسماعیل وإسحاق إلها

Page 1187: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ة قد خلت لها ما كسبت واحدا ونحن له مسلمون (133) تلك أما كانوا یعملون (134) } ولكم ما كسبتم ولا تسألون عم

Adakah kalian hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda)maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kaliansembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akanmenyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail,dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tundukpatuh kepada-Nya." Itu adalah umat yang lalu, baginya apa yangtelah diusahakannya dan bagi kalian apa yang sudah kalianusahakan, dan kalian tidak akan diminta pertanggungjawabantentang apa yang telah mereka kerjakan.

Melalui ayat-ayat ini Allah Swt. membantah orang-orang musyrikArab dari kalangan anak-anak Ismail dan orang-orang kafir darikalangan Bani Israil (yaitu Ya'qub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim a.s.),bahwa Ya'qub ketika menjelang kematiannya berwasiat kepadaanak-anak-nya agar menyembah kepada Allah semata, tiada sekutubagi-Nya. Untuk itu ia berkata seperti yang disitir oleh firman-Nya:

{ما تعبدون من بعدي قالوا نعبد إلهك وإله آبائك إبراهیموإسماعیل وإسحاق}

"Apa yang kalian sembah sesudahku?' Mereka menjawab, "Kamiakan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,Ismail, dan Ishaq." (Al-Baqarah: 133)

Penyebutan Nabi Ismail yang dimasukkan ke dalam kategori ayahdari Nabi Ya'qub termasuk ke dalam ungkapan taglib (prioritas),mengingat Nabi Ismail adalah paman Nabi Ya'qub. An-Nahhas

Page 1188: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengatakan, orang-orang Arab biasa menyebut paman dengansebutan ayah. Demikianlah menurut apa yang dinukil oleh ImamQurtubi.

Ayat ini dijadikan dalil oleh orang yang menjadikan kakek samakedudukannya dengan ayah, dan kakek dapat menghalangi hakwarisan saudara-saudara, seperti pendapat yang dikatakan oleh AbuBakar As-Siddiq. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan olehImam Bukhari darinya melalui jalur Ibnu Abbas dan Ibnuz Zubair.Kemudian Imam Bukhari mengatakan bahwa pendapat ini tidakdiperselisihkan. Siti Aisyah Ummul Mu’minin sependapat dengan apayang dikatakan oleh Abu Bakar As-Siddiq ini. Hal yang samadikatakan pula oleh Al-Hasan Al-Basri, Tawus, dan Ata. Pendapatinilah yang dianut oleh mazhab Hanafi dan bukan hanya seorangulama dari kalangan ulama Salaf dan Khalaf.

Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad menurut pendapatyang terkenal di kalangan mazhabnya mengatakan bahwa kakekber-muqasamah (berbagi-bagi warisan) dengan saudara-saudara simayat. Pendapat ini diriwayatkan dari Umar, Usman, Ali, IbnuMas'ud, Zaid ibnu Sabit, dan sejumlah ulama dari kalangan ulamaSalaf dan Khalaf. Pendapat inilah yang dipilih oleh dua muridterkemuka Imam Abu Hanifah, yaitu Abu Yusuf dan Muhammadibnul Hasan. Penjelasan dari masalah ini akan dikemukakan di lainpembahasan dalam ayat yang menyangkut pembagian warisan.

Firman Allah Swt. yang mengatakan, "liahan wahidan," artinyakami mengesakan-Nya sebagai Tuhan kami, dan kami tidak akanmempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya di samping Dia.

Firman Allah Swt. yang mengatakan, "Wanahnu lahu muslimun,"artinya kami tunduk patuh kepada-Nya. Pengertian ini sama denganapa yang terkandung di dalam firman Allah Swt.:

Page 1189: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ماوات والأرض طوعا وكرها وإلیه {وله أسلم من في السیرجعون وسلم}

Padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang diLangit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanyakepada Allah-lah mereka dikembalikan. (Ali Imran: 83)

Pada garis besamya Islam merupakan agama semua para nabi,sekalipun syariatnya bermacam-macam dan tuntunannya berbeda-beda, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak adaTuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kamu sekalian akanAkur (Al-Anbiya: 25)

Ayat-ayat dan hadis-hadis yang mengutarakan makna ini banyakjumlahnya. Di antara hadis-hadis tersebut ialah sabda Nabi Saw.yang mengatakan:

"نحن معشر الأنبیاء أولاد علات دیننا واحد"

Kami para nabi adalah anak-anak dari ibu yang berbeda-beda,agama kami satu (sama, yakni Islam).

***************

Firman Allah Swt:

ة قد خلت لها ما كسبت ولكم ما كسبتم} {تلك أم

Page 1190: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telahdiusahakannya, dan bagi kalian apa yang sudah kalian usahakan.(Al-Baqarah: 134)

Dengan kata lain, sesungguhnya orang-orang terdahulu darikalangan kakek moyang kalian yang menjadi nabi-nabi dan orang-orang saleh, tiada manfaatnya bagi kalian ikatan kalian denganmereka jika kalian sendiri tidak mengerjakan kebaikan yangmanfaatnya justru kembali kepada kalian. Karena sesungguhnyabagi mereka amalan mereka, dan bagi kalian amalan kalian sendiri.Dalam ayat berikutnya disebutkan:

ا كانوا یعملون} {ولا تسألون عم

Dan kalian tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apayang telah mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 134)

Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan Qatadah mengatakan sehubungandengan takwil firman-Nya: Itu adalah umat yang lalu. (Al-Baqarah:134) Bahwa yang dimaksud adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, NabiIshaq, Nabi Ya'qub, dan anak cucunya. Karena itu, di dalam sebuahasar disebutkan:

من أبطأ به عمله لم یسرع به نسبه

Barang siapa yang lamban amalnya karena mengandalkankepada keturunan, maka keturunan (yang dibangga-banggakannya)itu tidak akan cepat menyusulnya.

Akan tetapi, adakalanya suatu asar dikemukakan sebagai suatubagian dari makna yang terkandung di dalam hadis marfu',

Page 1191: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

mengingat asar ini diriwayatkan oleh Imam Muslim secara marfu'melalui hadis yang panjang dari Abu Hurairah r.a.

AL-BAQARAH, AYAT 135

{وقالوا كونوا هودا أو نصارى تهتدوا قل بل ملة إبراهیم حنیفا وماكان من المشركین (135) }

Dan mereka berkata, "Hendaklah kalian menjadi penganut agamaYahudi atau Nasrani, niscaya kalian mendapat petunjuk."Katakanlah, "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yanglurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik."

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakankepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, telah menceritakankepadaku Sa'id ibnu Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa Abdullah ibnu Suria Al-A'war pernah berkatakepada Rasulullah Saw., "Tiadalah petunjuk itu melainkan agamayang kami peluk. Maka ikutlah kami, hai Muhammad, niscaya kamumendapat petunjuk." Dan orang-orang Nasrani mengatakan halyang serupa, maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan merekaberkata, "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atauNasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk." (Al-Baqarah: 135)

****************

Firman Allah Swt.:

{بل ملة إبراهیم حنیفا}

Page 1192: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Katakanlah, "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahimyang lurus.” (Al-Baqarah: 135)

Yakni kami tidak mau mengikuti agama Yahudi dan agamaNasrani yang kalian serukan kepada kami agar kami mengikutinya,melainkan kami hanya mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus.Hanifah artinya lurus menurut Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi danAis ibnu Jariyah; tetapi menurut Khasif, dari Mujahid, artinya ikhlas.

Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa maknahanifan ialah hajjan (yang berhaji). Hal yang sama diriwayatkan puladari Al-Hasan, Ad-Dahhak, Atiyyah, dan As-Saddi.

Abul Aliyah mengatakan bahwa al-hanif artinya orang yangmenghadap ke arah Baitullah dalam salatnya, dan ia berpendapatbahwa melakukan haji ke Baitullah hanyalah diwajibkan bila orangyang bersangkutan sanggup mengadakan perjalanan kepadanya.

Mujahid dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa hanifanartinya orang yang diikuti tuntunannya.

Abu Qilabah mengatakan bahwa al-hanif artinya orang yangberiman kepada semua rasul, dari rasul yang pertama hingga rasulyang terakhir.

Qatadah mengatakan, al-hanifiyyah ialah suatu kesaksian yangmenyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah; termasuk ke dalamajaran ini ialah haram menikahi ibu, anak perempuan, bibi dari pihakibu maupun dari pihak ayah, dan semua hal lainnya yangdiharamkan oleh Allah Swt. Termasuk ajaran agama al-hanif ialahberkhitan.

AL-BAQARAH, AYAT 136

Page 1193: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{قولوا آمنا باالله وما أنزل إلینا وما أنزل إلى إبراهیم وإسماعیلوإسحاق ویعقوب والأسباط وما أوتي موسى وعیسى وما أوتيق بین أحد منهم ونحن له مسلمون (136) النبیون من ربهم لا نفر{

Katakanlah (hai orang-orang mukmin), "Kami beriman kepadaAllah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yangditurunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucu-nya; dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yangdiberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tundukpatuh kepada-Nya."

Melalui ayat ini Allah Swt. memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin untuk beriman kepada Al-Qur'an secararinci yang diturunkan kepada mereka melalui Rasul-Nya (yaitu NabiMuhammad Saw.) dan beriman kepada semua kitab yang pernahditurunkan kepada para nabi terdahulu secara ijmal (globalnya).Dalam ayat ini disebutkan orang-orang yang tertentu dari kalanganpara rasul, sedangkan yang lainnya disebutkan secara global.Hendaknya mereka tidak membeda-bedakan seorang pun di antarapara rasul itu, bahkan mereka beriman kepada semua rasul.Janganlah mereka seperti orang-orang yang disebutkan di dalamfirman-Nya:

قوا بین االله ورسله ویقولون نؤمن ببعض {ویریدون أن یفرونكفر ببعض ویریدون أن یتخذوا بین ذلك سبیلا * أولئك هم

Page 1194: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا} الكافرون حق

Dan mereka bermaksud memperbedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya dengan mengatakan, "Kami beriman kepada yangsebagian (dari rasul-rasul itu), dan kami kafir terhadap sebagian(yang lain)," serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambiljalan (lain) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalahorang-orang yang kafir sebenar-benarnya. (An-Nisa: 150-151),hingga akhir ayat.

ثنا عثمان بن عمر، ار، حد د بن بش ثنا محم : حد قال البخاريأخبرنا علي بن المبارك، عن یحیى بن أبي كثیر، عن أبي سلمة بنحمن، عن أبي هریرة، قال: كان أهل الكتاب یقرؤون التوراة عبد الررونها بالعربیة لأهل الإسلام، فقال رسول االله صلى بالعبرانیة ویفسقوا أهل الكتاب ولا تكذبوهم، وقولوا: آمنا االله علیه وسلم: "لا تصدباالله وما أنزل إلینا"

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Usmanibnu Amrah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Mubarak, dariYahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman, dariAbu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa orang-orang ahli kitabacapkali membacakan kitab Taurat dengan bahasa Ibrani, lalumereka menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab kepada orang-orang Islam. Maka Rasulullah Saw. bersabda: Janganlah kalianpercaya kepada ahli kitab, jangan pula kalian mendustakannya,

Page 1195: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

melainkan katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepadakitab yang diturunkan Allah."

Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai meriwayatkanmelalui hadis Usman ibnu Hakim, dari Sa'id ibnu Yasar, dari IbnuAbbas yang menceritakan bahwa kebanyakan bacaan yangdilakukan oleh Rasulullah Saw. dalam dua rakaat sebelum salatSubuh ialah firman-Nya: Kami beriman kepada Allah dan apa yangditurunkan kepada kami. (Al-Baqarah: 136), hingga akhir ayat.Sedangkan dalam rakaat yang keduanya adalah firman-Nya: Kamiberiman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kamiadalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah). (AliImran: 52)

Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan Qatadah mengatakan bahwa Asbatadalah anak-anak Nabi Ya'qub, semuanya berjumlah dua belasorang; masing-masing orang menurunkan suatu umat, makamereka dinamakan Asbat.

Khalil ibnu Ahmad dan lain-lainnya mengatakan bahwa Asbatmenurut istilah orang-orang Bani Israil sama halnya dengan istilahkabilah menurut kalangan Bani Ismail (orang-orang Arab).

Az-Zamakhsyari di dalam tafsir Kasysyaf-nya mengatakan bahwaAsbat adalah cucu-cucu Nabi Ya'qub alias keturunan dari anak-anaknya yang dua belas orang. Ar-Razi menukil pendapat inidarinya, dan ia tidak menyangkalnya.

Imam Bukhari mengatakan bahwa Asbat adalah kabilah-kabilahBani Israil. Hal ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan Asbatadalah suku-suku Bani Israil. Yang dimaksud dengan apa yangdiberikan kepada nabi-nabi dari kalangan mereka ialah kitab-kitabAllah yang diturunkan kepada mereka, seperti yang dikatakan olehMusa a.s. kepada mereka (Bani Israil) melalui firman-Nya:

Page 1196: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{اذكروا نعمة االله علیكم إذ جعل فیكم أنبیاء وجعلكم ملوكاوآتاكم ما لم یؤت أحدا من العالمین}

Ingatlah kalian nikmat Allah atas kalian ketika Dia mengangkatnabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalian orang-orangmerdeka. (Al-Maidah: 20), hingga akhir ayat.

Allah Swt. telah berfirman:

عناهم اثنتي عشرة أسباطا أمما} {وقط

Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku. (Al-A'raf: 160)

Al-Qurtubi mengatakan, mereka dinamakan Asbat yang diambildari kata sibt artinya berturut-turut (bertumpuk-tumpuk), makamereka merupakan sebuah jamaah yang besar.

Menurut pendapat yang lain, bentuk asalnya adalah sabat yangartinya pohon. Karena jumlah mereka yang banyak, maka keadaanmereka diserupakan dengan pohon (yang banyak cabangnya);bentuk tunggalnya adalah sabatah.

Az-Zujaj mengatakan, pengertian tersebut dijelaskan oleh sebuahasar yang diceritakan kepada kami oleh Muhammad ibnu Ja'far Al-Anbari, telah menceritakan kepada kami Abu Najid Ad-Daqqaq, telahmenceritakan kepada kami Al-Aswad ibnu Amir, telah menceritakankepada kami Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa seluruh nabi dari kalangan Bani Israil kecualisepuluh orang nabi, yaitu Idris, Nuh, Hud, Saleh, Syu'aib, Ibrahim,Ishaq, Ya'qub, Ismail, dan Muhammad; semoga salawat dan salamAllah terlimpahkan kepada mereka semua.

Page 1197: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Al-Qurtubi mengatakan, as-sibt artinya jamaah dan kabilah yangberasal dari satu keturunan.

Qatadah mengatakan, Allah memerintahkan kaum mukmin untukberiman kepada-Nya dan membenarkan kitab-kitab-Nya sertaseluruh rasul-Nya.

Sulaiman ibnu Habib mengatakan, sesungguhnya kita hanya di-perintahkan beriman kepada kitab Taurat dan kitab Injil, tetapi tidakdiperintahkan untuk mengamalkan apa yang ada di dalamnya.

، وري د بن مصعب الص د بن محم ثنا محم قال ابن أبي حاتم: حدثنا عبید االله بن أبي حمید، عن أبي الملیح، عن ل، حد ثنا مؤم حدمعقل بن یسار قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "آمنوابور والإنجیل ولیسعكم القرآن" بالتوراة والز

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Muhammad ibnu Mus'ab As-Suwari, telahmenceritakan kepada kami Muammal, telah menceritakan kepadakami Ubaidillah ibnu Abu Humaid, dari Abul Malih, dari Ma'qal ibnuYasar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Imanlah kepada Taurat, Zabur, dan Injil; dan amalkanlah Al-Qur'anoleh kalian.

AL-BAQARAH, AYAT 137-138

{فإن آمنوا بمثل ما آمنتم به فقد اهتدوا وإن تولوا فإنما هم فيمیع العلیم (137) صبغة االله ومن شقاق فسیكفیكهم االله وهو الس

Page 1198: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

أحسن من االله صبغة ونحن له عابدون (138) }

Maka jika mereka beriman kepada apa yang kalian telah berimankepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jikamereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalampermusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamudari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui. Sibgah Allah. Dan siapakah yang lebih baik sibgahnyadaripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.

Allah Swt. berfirman, "Maka jika mereka beriman," yakni orang-orang kafir dan ahli kitab serta lain-lainnya mau beriman, "kepadaapa yang kalian telah beriman kepadanya," hai orang-orangmukmin, yakni mereka beriman kepada semua kitab dan rasul Allah,serta tidak membedakan seorang pun di antara mereka, "sungguhmereka telah mendapat petunjuk," yakni mereka telah menempuhjalan yang hak dan mendapat bimbingan ke arahnya.

Allah Swt. berfirman, "Dan jika mereka berpaling," yakni dari jalanyang benar dan menempuh jalan yang batil, sesudahnya hujahmematahkan alasan mereka, "sesungguhnya mereka berada dalampermusuhan (dengan kamu), maka Allah akan memelihara kamudari mereka," yakni Allah akan menolongmu dalam menghadapimereka dan Dia akan memberikan kemenangan kepada kalian atasmereka, "Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui."

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Yunus ibnu Abdul A’la telahmembacakan kepada kami, telah menceritakan kepada kami IbnuWahb, telah menceritakan kepada kami Ziad ibnu Yunus, telahmenceritakan kepada kami Nafi' ibnu Abu Na' im yang menceritakanbahwa mushaf Usman ibnu Affan dikirimkan kepada sebagian

Page 1199: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

khulafa untuk dikoreksi. Ziad melanjutkan kisahnya, "Maka akubertanya kepadanya (Nafi' ibnu Abu Na'im), 'Sesungguhnya orang-orang mengatakan bahwa mushaf (kopi asli Usman ibnu Affan)berada di atas pangkuannya ketika ia dibunuh, lalu darahnyamenetesi mushaf yang ada tulisan firman-Nya: Maka Allah akanmemelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengarlagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 137)

Nafi' mengatakan, "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiridarah itu ada yang menetes pada ayat ini, tetapi agak pudar karenaberlalunya masa."

Firman Allah Swt., "Sibgah Allah." Menurut Ad-Dahhak, dari IbnuAbbas, yang dimaksud dengan sibgah ialah agama Allah. Hal yangsemakna telah diriwayatkan pula dari Mujahid, Abul Aliyah, Ikrimah,Ibrahim, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Abdullah ibnu Kasir,Atiyyah Al-Aufi, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan As-Saddi.

Lafaz sibgah dibaca nasab, yakni sibgatallahi, adakalanya karenasebagai igra' (anjuran), seperti pengertian yang terkandung di dalamfirman lainnya, yaitu:

{فطرت االله}

(tetaplah atas) fitrah Allah. (Ar-Rum: 30)

Dengan demikian, berarti makna sibgatallahi ialah tetaplah kalianpada sibgah (agama) Allah itu.

Ulama yang lain mengatakan bahwa lafaz sibgah dibaca nasabkarena berkedudukan sebagai badal dari firman-Nya: (kamimengikuti) agama Ibrahim. (Al-Baqarah: 135)

Page 1200: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Menurut Imam Sibawaih, lafaz sibgah dibaca nasab karenamenjadi masdar mu'akkid dari fi'il yang terkandung di dalam firman-Nya: Kami beriman kepada Allah. (Al-Baqarah: 136); Perihalnyasama dengan firman-Nya: Allah telah membuat suatu janji. (An-Nisa:122)

Telah disebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan olehIbnu Abu Hatim dan Ibnu Murdawaih melalui riwayat Asy'as ibnuIshaq, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi Saw.pernah bersabda:

"إن بني إسرائیل قالوا: یا موسى، هل یصبغ ربك؟ فقال: اتقوااالله. فناداه ربه: یا موسى، سألوك هل یصبغ ربك؟ فقل: نعم، أناأصبغ الألوان: الأحمر والأبیض والأسود، والألوان كلها من صبغي"

Sesungguhnya orang-orang Bani Israil pernah bertanya, "Wahaiutusan Allah, apakah Tuhanmu melakukan celupan?" Musa a.s.menjawab, "Jangan kalian sembarangan, bertakwalah kepada Allah!Maka Tuhannya menyerunya, "Hai Musa, apakah merekamenanyakan kepadamu bahwa benarkah Tuhanmu melakukancelupan? Katakanlah, Benar, Aku mencelup berbagai warna, adayang merah, ada yang putih, dan ada yang hitam, semuanya adalahhasil celupan-Ku." Allah Swt menurunkan kepada Nabi-Nya ayatberikut, yaitu firman-Nya: Sibgah Allah. Dan siapakah yang lebihbaik sibgah-nya daripada Allah! (Al-Baqarah: 138)

Demikianlah menurut apa yang disebutkan di dalam riwayat IbnuMurdawaih secara marfu’, sedangkan sanad ini menurut riwayatIbnu Abu Hatim berpredikat mauquf, tetapi sanad Ibnu Abu Hatimlebih dekat kepada predikat marfu' jika sanadnya sahih.

Page 1201: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

AL-BAQARAH, AYAT 139-141

وننا في االله وهو ربنا وربكم ولنا أعمالنا ولكم أعمالكم {قل أتحاجونحن له مخلصون (139) أم تقولون إن إبراهیم وإسماعیلوإسحاق ویعقوب والأسباط كانوا هودا أو نصارى قل أأنتم أعلم أما ن كتم شهادة عنده من االله وما االله بغافل عم االله ومن أظلم ممة قد خلت لها ما كسبت ولكم ما كسبتم ولا تعملون (140) تلك أما كانوا یعملون (141) } تسألون عم

Katakanlah, "Apakah kalian memperdebatkan dengan kamitentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian;bagi kami amalan kami, dan bagi kalian amalan kalian, dan hanyakepada-Nya kami mengikhlaskan hati; ataukah kalian (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail,Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya adalah penganut agama Yahudiatau Nasrani? Katakanlah, ''''Apakah kalian yang lebih mengetahuiataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yangmenyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" DanAllah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kalian kerjakan. Ituadalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya, danbagi kalian apa yang kalian usahakan; dan kalian tidak akan dimintapertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.

Melalui ayat ini Allah Swt. memberikan petunjuk kepada Nabi-Nyabagaimana cara menangkis hujah orang-orang musyrik. Untuk ituAllah Swt. berfirman:

Page 1202: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

وننا في االله} {قل أتحاج

Katakanlah, "Apakah kalian memperdebatkan dengan kamitentang Allah!" (Al-Baqarah: 139)

Maksudnya, apakah kalian memperdebatkan dengan kamitentang mengesakan Allah, ikhlas kepada-Nya, taat dan mengikutisemua perintah-Nya serta meninggalkan larangan-larangan-Nya?

{وهو ربنا وربكم}

padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian. (Al-Baqarah:139)

Yakni Dialah yang mengatur kami dan juga kalian, Dia pula yangberhak di sembah secara ikhlas sebagai Tuhan yang tiada sekutubagi-Nya.

{ولنا أعمالنا ولكم أعمالكم}

Bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian. (Al-Baqarah: 139)

Dengan kata lain, kami berlepas diri dari kalian dan apa yangkalian sembah, dan kalian berlepas diri dari kami. Makna ayat inisama dengan apa yang terdapat di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

Page 1203: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا أعمل بوك فقل لي عملي ولكم عملكم أنتم بریئون مم {وإن كذا تعملون} وأنا بريء مم

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagikupekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diriterhadap apa yang aku kerjakan, dan aku pun berlepas diri terhadapapa yang kalian kerjakan." (Yunus: 41)

وك فقل أسلمت وجهي الله ومن اتبعن} {فإن حاج

Kemudian jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah, "Akumenyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orangyang mengikutiku." (Ali Imran: 20), hingga akhir ayat.

Allah Swt. menceritakan apa yang dialami oleh Nabi Ibrahim a.s.melalui firman-Nya:

وني في االله} ه قومه قال أتحاج {وحاج

Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata, "Apakah kalianhendak membantahku tentang Allah! (Al-An'am: 80), hingga akhirayat.

Allah Swt. telah berfirman pula:

{ألم تر إلى الذي حاج إبراهیم في ربه}

Page 1204: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebatIbrahim tentang Tuhannya (Allah). (Al-Baqarah: 258), hingga akhirayat.

**************

Di dalam ayat berikut ini Allah Swt berfirman:

{ [ولنا أعمالنا ولكم أعمالكم] ونحن له مخلصون}

Bagi kami amalan kami, dan bagi kalian amalan kalian, dan hanyakepada-Nya kami mengikhlaskan hati. (Al-Baqarah: 139)

Yakni ikhlas dalam ibadah dan menghadap kepada-Nya.

Kemudian Allah Swt. membantah dakwaan mereka yangmengakui bahwa Nabi Ibrahim dan nabi-nabi serta asbat yangdisebutkan sesudahnya berada dalam agama mereka, yakniadakalanya agama Yahudi atau agama Nasrani. Karena itulahdisebutkan di dalam firman selanjutnya:

{قل أأنتم أعلم أم االله}

Katakanlah, "Apakah kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah!(Al-Baqarah: 140)

Dengan kata lain, bahkan Allahlah yang lebih mengetahui.Sesungguhnya Allah Swt. telah memberitahukan bahwa merekabukanlah Yahudi, bukan pula Nasrani. Seperti yang disebutkan olehfirman-Nya:

Page 1205: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

{ما كان إبراهیم یهودیا ولا نصرانیا ولكن كان حنیفا مسلما وماكان من المشركین}

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepadaAllah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orangmusyrik. (Ali Imran: 67), dan ayat yang sesudahnya.

****************

Firman Allah Swt.:

ن كتم شهادة عنده من االله} {ومن أظلم مم

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yangmenyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya. (Al-Baqarah: 140)

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka (orang-orang ahlikitab) selalu membaca Kitabullah yang diturunkan kepada mereka,bahwa sesungguhnya agama yang diakui oleh Allah adalah agamaIslam, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah; danIbrahim, Ismail, Ishaq dan Ya'qub serta asbat, mereka semuaberlepas diri dari Yahudi dan Nasrani. Lalu mereka mempersaksikanhal tersebut kepada Allah dan mengakuinya kepada Allah atas dirimereka sendiri, tetapi mereka menyembunyikan kesaksian Allahyang ada pada mereka menyangkut masalah ini.

***************

Firman Allah Swt:

Page 1206: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

ا تعملون} {وما االله بغافل عم

Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan.(Al-Baqarah: 140)

Hal ini merupakan peringatan dan ancaman keras, yakni ilmuAllah meliputi semua amal perbuatan kalian dan kelak Dia akanmembalas-kannya terhadap kalian.

************

Firman Allah Swt.:

ا ة قد خلت لها ما كسبت ولكم ما كسبتم ولا تسألون عم {تلك أمكانوا یعملون}

Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yangdiusahakannya, dan bagi kalian apa yang kalian usahakan; dankalian tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yangtelah mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 141)

Khalat, telah lalu.

Laha ma kasabat, walakum ma kasabtum, bagi mereka amalmereka dan bagi kalian amal kalian.

Wata tus-aluna 'amma kanu ya' maluna, tiada gunanya bagikalian (ahli kitab) nasab kalian yang berkaitan dengan mereka bilakalian tidak mengikuti jejak mereka. Janganlah kalian teperdaya(terlena) hanya karena kalian mempunyai kaitan nasab denganmereka, sebelum kalian mengikuti jejak mereka dalam menaati

Page 1207: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 · 2020. 3. 1. · karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan bab dari Al-Qur'an. Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,

perintah-perintah Allah dan mengikuti rasul-rasul yang diutussebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Karenasesungguhnya orang yang ingkar kepada seorang nabi berarti iaingkar terhadap seluruh rasul. Terlebih lagi jika ingkar kepadapenghulu para nabi dan penutup para rasul, yaitu utusan Tuhansemesta alam kepada semua makhluk manusia dan jin darikalangan kaum mukallaf. Semoga salawat Allah dan salam-Nyaterlimpah kepadanya, juga kepada semua Nabi Allah.

*********************************

Akhir Juz 1