tapis wiener - restorasi citra
TRANSCRIPT
7/23/2019 Tapis Wiener - Restorasi Citra
http://slidepdf.com/reader/full/tapis-wiener-restorasi-citra 1/4
Tugas Image Processing
TF091477
Tapis Wiener
oleh
Addinul Hakim
2412100125
Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
7/23/2019 Tapis Wiener - Restorasi Citra
http://slidepdf.com/reader/full/tapis-wiener-restorasi-citra 2/4
Tapis Wieneroleh Addinul Hakim
Tapis Wiener adalah metode untuk restorasi citra dengan menganggap kekaburan (blurring)
sebagai derau.[1] Tapis ini menghilangkan derau aditif dan membalikkan pengaburan secara
bersamaan.[2] Dalam operasinya, tapis ini mencari perkiraan f r yang meminimalkan statistik fungsi error.
Terlihat dari persaman bahwa f(r) adalah citra yang belum didegradasi dan E adalah operator nilai yang
dibutuhkan.
2 ≡ { [() − ()]2}
Algoritma transformasi tapisnya adalah sebagai berikut:
(, ) [|(, )|2
(, )|(, )|2 +(,)
(,)
]
Dimana H(u,v) dan |H(u,v)|2 adalah hasil kali antara H(u,v) dengan konjugatnya. Sedangkan
(, ) adalah kekuatan spektral derau dan (, ) adalah kekuatan spektral citra yang belum
didegradasi.
Rasio(,)
(,) disebut noise-to-signal power ratio. Dapat dilihat bahwa jika kekuatan spektrum
derau nol untuk semua nilai yang berhubungan dengan u dan v, rasio menjadi nol dan tapis Wiener
turun menjadi tapis invers. Dua kuantitas yang berhubungan dengannya adalah rata-rata kekuatan derau
dan rata-rata kekuatan citra, didefinisikan dengan: =1
∑ ∑ (,) dan =
1
∑ ∑ (,)
dimana M dan N menyatakan ukuran vertikal dan horizontal citra dan array derau. Kedua kuantitas
adalah konstanta skalar dengan rasio
. Nilai R juga skalar, kadang digunakan untuk membuat
konstanta array dalam fungsi tersebut,(,)
(,). Dalam kasus ini, jika rasio aktual tidak diketahui, maka
dapat menjadi sesuatu yang mudah untuk mencoba-coba bermacam-macam nilai konstanta dan
menampilkan hasil restorasi. Ini tentu saja perkiraan mentah dengan mengasumsikan konstanta fungsi
tersebut. Mengganti(,)
(,) dengan array konstanta dalam persamaan tapis diatas disebut juga
parametric Wiener f ilter.[3]
Be berapa macam sintaks Tapis Wiener pada Matlab
Beberapa macam sintaks yang digunakan pada Matlab untuk implementasi tapis Wiener adalah :
fr=deconvwnr(degraded_image,w)
fr=deconvwnr(degraded_image,w,NSPR)
fr=deconvwnr(degraded_image,w,NACORR,FACORR)
Pada sintaks pertama mengasumsikan rasio noise-to-signal adalah nol. Sehingga tapis Wiener menjadi
tapis invers. Sedangkan untuk sintaks kedua mengasumsikan bahwa kekuatan rasio noise-to-signal
tidak diketahui, sebagai konstanta ataupun array. Sintaks ini akan megubah parameter tapis menjadi
input skalar interaktif. Sementara untuk sintaks terakhir mengasumsikan fungsi autocorrelation. Nilai
NACORR dan FACORR dari derau dan citra yang belum didegradasi sudah diketahui.[3]
Percobaan Tapis Wiener pada Matlab
7/23/2019 Tapis Wiener - Restorasi Citra
http://slidepdf.com/reader/full/tapis-wiener-restorasi-citra 3/4
Sintaks yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah :
fr=deconvwnr(degraded_image,w,NSPR)
Citra yang akan digunakan untuk implementasi sintaks diatas
adalah sebagai berikut :
Profil citra :
dimens i 800x600 pixelkualitas citra 72 dpi
model warna RGB
Berikut ini kodingan yang digunakan pada matlab :
A=im2double(imread('tiger.jpg')) B=imread('tiger.jpg') C=rgb2gray(B); I=rgb2gray(A) LEN=21 ; THETA=11 PSF=fspecial('motion',LEN,THETA) blurred=imfilter(I,PSF,'conv','circular')
noise_mean=0; noise_var=0.0001 blurred_noisy=imnoise(blurred,'gaussian',noise_mean,noise_var) estimated_nsr=0 wnr2=deconvwnr(blurred_noisy,PSF,estimated_nsr) estimated_nsr=noise_var/var(I(:)) wnr3=deconvwnr(blurred_noisy,PSF,estimated_nsr) subplot(2,4,1),imshow(C), title('citra asli') subplot(2,4,2),imshow(blurred_noisy), title('hasil citra blur dan derau') subplot(2,4,3),imshow(wnr2),title('hasil restorasi citra blur dan derau,dengan NSR=0') subplot(2,4,4),imshow(wnr3),title('hasil restorasi citra,dengan estimasiNSR') subplot(2,4,5),imhist(C),title('citra asli')
subplot(2,4,6),imhist(blurred_noisy),title('hasil citra blur dan derau') subplot(2,4,7),imhist(wnr2),title('hasil restorasi citra blur dan derau,dengan NSR=0') subplot(2,4,8),imhist(wnr3),title('hasil restorasi citra, dengan estimasi
NSR'); clc Berikut ini hasil percobaannya :
Figure 2 Citra hasil percobaan
Figure 1 Citra
asli. Sumber:
Smashinglist.
com
7/23/2019 Tapis Wiener - Restorasi Citra
http://slidepdf.com/reader/full/tapis-wiener-restorasi-citra 4/4
Pembahasan :
Berdasarkan dari histogram masing-masing citra, hasil restorasi citra dengan menggunakan
estimasi NSR lebih mendekati citra asli. Sedangkan pada restorasi citra dengan NSR = 0 hanya berada
pada skala keabuan yang minim yakni di rentang 0,2-0,8. Selebihnya berada pada skala 0 dan 1. Selain
skala keabuan, intensitas keabuan pada citra dengan estimasi NSR mendekati citra awal. Tingkat
intensitas tertinggi citra blur dan derau, hampir mencapai 5000, dapat direstorasi kembali dengan tapis
Wiener sehingga tingkat intensitas keabuan tertinggi hanya kurang dari 4000. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan tingkat keabuan citra awal yang berada sedikit diatas 4000 namun jauh dibawah 5000.
Meskipun demikian, tidak semua piksel dapat direstorasi oleh tapis Wiener seperti pada skala 0-
50 citra awal. Pada citra awal tingkat keabuan yang melebihi 1000 berada diskala 25 namun pada citra
restorasi dengan estimasi citra berada diskala 0,2. Begitu juga dengan tingkat keabuan citra awal pada
skala 0 dan 255 yang memiliki tingkat keabuan nol. Sedangkan pada citra dengan estimasi NSRmemiliki tingkat keabuan hampir mencapai 3000 dan diatas nol.
Referensi
[1] Johannes Nomi Purnama, “Teknik dan Evaluasi Kinerja Penyandian Citra Teralihragam Fourier
Diskret (DFT)”, Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, 2011[2] Bulkis Kanata, “Restorasi Citra menggunakan Tapis Wiener dengan Kontrol PSF dan NSR ”,
Researchgate.net, Jurusan Elektro Universitas Mataram, 25 Agustus 2015[3]Ericks Rachmat Swedia dan Margi Cahyanti, “Algoritma Transformasi Ruang Warna”,