teknik digital.doc

Upload: santoso

Post on 11-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    1/62

    PRAKTIKUM 1.GATE DASAR DAN TAMBAHAN

    1.1 PRAKTIKUM NAND GATE

    I. TUJUAN

    mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori NAND Gate

    II.TEORI TAMBAHAN

    Berbeda dengan teknologi analog, dalam teknologi digital hanya dikenal voltage tinggi(high) dan voltage rendah (low). Pada perhitunganperhitungan,

    high diberi symbol bilangan 1dan low diberi symbol bilangan 0.

    Kita tinggalkan bilangan decimal dan mulai dengan bilangan binary serta menggunakan

    Ilmu hitung Aljabar Boolean.1. Sistem Bilangan

    1.1. Bilangan Biner

    Bilangan biner adalah bilangan berbasis 2 yang tersusun dari angka 0 dan 1 yang secara

    umum diformulasikan sebagai berikut:

    N = ... + 8 d3 + 4 d2 + 2 d1 + 1 d0

    dimana d3,d2,d1,d0 merupakan angka 0 atau 1.

    Contoh bilangan biner

    1101 = (1 x 23 + 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 ) desimal

    1101 = (8 + 4 + 0 + 1) desimal

    1101 = 13 desimal

    Dari formulasi di atas, maka bilangan biner mempunyai bobot untuk tiap-tiap bit (binary

    digit) :

    bit n bit 7 bit 6 bit 5 bit 4 bit 3 bit 2 bit 1 bit 0

    2n

    = x 27

    26

    25

    24

    23

    22

    21

    20

    Di dalam elektronika digital bilangan biner ini mewakili keadaan ON atau OFF, tergantung

    keadaannya.

    Misal bilangan 1 disebut sebagai keadaan HIGH (tinggi)

    bilangan 0 disebut sebagai keadaan LOW (rendah)

    atau bilangan 1 menyatakan keadaan ON dan bilangan 0 menyatakan keadaan

    OFF, atau sebaliknya tergantung kepada keadaan aktif dari rangkaian.

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    2/62

    Bila rangkaian menyatakan keadaan aktif HIGH berarti 1 => ON dan 0 => OFF tetapi bila

    rangkaianmenyatakan keadaan aktif LOW berarti 1 => OFF dan 0 => ON

    Contoh :

    1. Ubahlah bilangan biner ini ke desimal : 10110

    Jawab : N = 1 x 24 + 0 x 23 + 1 x 22 + 1 x 21 + 0 x 20

    = 16 + 0 + 4 + 2 + 0

    = 22 (desimal)

    Jadi 10110 (biner) = 22 (desimal)

    2. Ubahlah bilangan desimal ini ke biner : 26

    Jawab : 26 : 2 = 13 sisa 0 bit ke - 0

    13 : 2 = 6 sisa 1 bit ke - 16 : 2 = 3 sisa 0 bit ke - 2

    3 : 2 = 1 sisa 1 bit ke - 3

    1 : 2 = 0 sisa 1 bit ke - 4

    Jadi 26 (desimal) = 11010 (biner) (diambil dari bit terbesar => terkecil)

    1.2. Bilangan Heksadesimal

    Bilangan heksadesimal adalah bilangan berbasis 16 yang digunakan oleh komputer sebagai

    pengalamatan (addressing) untuk mengirim atau menerima data ke atau dari suatu peralatan

    agar tidak salah sasaran.

    Bilangan ini untuk 0 - 9 sama dengan bilangan desimal tetapi untuk angka 10 - 15 berubah

    menjadi A - F.

    42

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    3/62

    Contoh :

    1. Ubahlah bilangan heksadesimal berikut ke desimal : 3B

    Jawab : N = 3 x 161 + B x 160

    = 3 x 161 + 11 x 160

    = 48 + 11 = 59 (desimal)

    Jadi 3B (heksadesimal) = 59 (desimal)

    Bilangan heksadesimal biasanya ditulis dengan akhiran H, misal 3B (heksadesimal)

    ditulis dengan 3BH

    2. Ubahlah bilangan desimal berikut ke heksadesimal : 249Jawab : 249 : 16 = 15 sisa 9 angka ke - 0

    15 : 16 = 0 sisa 15 atau F angka ke - 1

    Jadi 249 (desimal) = F9 (heksadesimal)

    = F9H

    1.3. Binary Coded Decimal (BCD)

    BCD ini menggunakan dasar bilangan biner tetapi hanya sampai angka 9 dan tersusun atas 4

    bit. Apabila lebih dari 9 maka angkanya dipisah-pisah kemudian diuraikan menurut bilangan

    biner.

    BILANGAN BCD

    Bilangan

    decimal

    Bilangan

    heksadesimal

    0 0

    1 1

    2 2

    3 3

    4 4

    5 5

    6 6

    7 7

    8 89 9

    10 A

    11 B

    12 C

    13 D

    14 E

    15 F

    43

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    4/62

    DESIMAL

    0 0000

    1 0001

    2 0010

    3 0011

    4 0100

    5 01016 0110

    7 0111

    8 1000

    9 1001

    Contoh :

    22 desimal = 0010 0010 BCD

    671 desimal = 0110 0111 0001 BCD

    Bilangan ini sebagian besar digunakan dalam IC digital.

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    1. Sumber tegangan

    2. Board percobaan

    3. Jumper

    IV. CARA KERJA

    44

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    5/62

    Gambar 1.1. NAND gate

    Perhatikan gambar 1.1. di atas. Input NAND gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output

    Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B mnggunakan LED 1.2 serta

    output Y menggunakan LED 1.3. Jika LED menyala berarti logika 11 dan bila padam

    berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya

    nya.

    2. Kemudian isilah table berikut

    V. DATA PENGAMATAN

    B A Y

    0 0 1

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    VI. ANALISA

    Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari percobaan, ditunjukkan bahwa tiap input

    yang bernilai 1 maka outputnya bernilai 0 atau output yang didapat kebalikan dari

    output pada gerbang AND.

    Yang menyatakan bahwa NAND GATE adalah kebalikan dari AND GATE , begitu pula

    untuk outputnya.Artinya pada NAND GATE outputnya akan bernilai 0 apabila inputnya

    bernilai 1

    VII. KESIMPULAN

    Pada literatur dinyatakan bahwa suatu gerbang NAND adalah suatu gerbang dengan

    output akan bernilai 0 apabila semua inputnya bernilai 1 , atau gerbang NAND adalah

    45

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    6/62

    kebalikan dari gerbang AND.Pernyataan ini dapat dibuktikan pada praktikum 1.1 yang

    telah kami lakukan .Data hasil percobaan menunjukkan bahwa setiap input yang

    bernilai 1 maka outputnya akan bernilai 0 , berarti output untuk gerbang NAND ini

    merupakan kebalikan dari gerbang AND karena pada gerbang NAND diberikan suatu

    inverter (pembalik).Oleh karena itu nilai output gerbang NAND dan gerbang AND

    adalah berkebalikan.

    1.2 PRAKTIKUM NOT GATE

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori NOT Gate

    II. TEORI TAMBAHAN

    2. Boolean Dasar2.1. Aljabar Boolean

    Aljabar Boolean digunakan untuk mendisain suatu rangkaian elektronika digital agar

    terhindar dari kesalahan.

    Ada 10 teorema aljabar Boolean yang harus diikuti apabila kita menemui permasalahan:

    1. Hukum Komutatif

    A + B = B + A

    A . B = B . A

    2. Hukum Assosiatif

    (A + B) + C = A + (B + C)

    (A . B) . C = A . (B . C)

    3. Hukum Distributif

    A . (B + C) = A . B + A . C

    A + (B . C) = (A + B).(A + C)

    4. Hukum Identitas

    A + A = A

    A . A = A

    5. Hukum Negasi

    (/A) = /A

    (//A) = A

    6. HukumRedundance

    A + A . B = A

    46

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    7/62

    A . (A + B) = A

    7. Hukum De Morgan

    (/(A + B) = /A . /B

    (/(A . B)) = /A +/ B

    8. Lain-lain

    0 + A = A

    1 . A = A

    0 . A = 0

    /A + A = 1

    /A . A = 0 A + /A.B = A + B

    A.(/A+B) = A . B

    2.2. Operasi Dasar

    Logika AND

    Tabel berikut adalah tabel operasi Logika AND

    A B A . B

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    Dalam logika AND, apabila salah satu inputnya ada 0, maka outputnya adalah 0. Output

    akan 1 bila semua inputnya 1

    Logika OR

    Tabel berikut adalah tabel operasi Logika OR

    A B A . B

    47

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    8/62

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 1

    Dalam logika OR, apabila salah satu inputnya ada 1 nya, maka outputnya adalah 1.Output akan 0 bila semua inputnya 0

    Logika NOT

    Tabel berikut adalah tabel operasi Logika NOT

    A /A

    0 1

    0 0

    Dalam logika NOT ini keluarannya selalu kebalikan dari inputnya.

    2.3. Tabel Kebenaran

    Tabel kebenaran (truth table) digunakan untuk memudahkan kita dalam menyelesaikan

    langkah demi langkah permasalahan sehingga keluarannya dapat diketahui kebenarannya

    Misal periksalah persamaan berikut dengan menggunakan tabel kebenaran

    A + A . B = A

    A B A.B A + A.B

    0 0 0 0

    0 1 0 0

    1 0 0 1

    1 1 1 1

    Dari tabel kebenaran diatas dapat dilihat bahwa persamaan diatas benar

    Periksa lagi persamaan berikut :

    A + /A.B = A + B

    A B /A . B A + /A . B A + B

    0 0 0 0 0

    0 1 1 1 1

    1 0 0 1 1

    1 1 0 1 1

    Dari tabel kebenaran di atas, maka persamaan di atas benar.

    48

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    9/62

    Jadi fungsi dari tabel kebenaran tersebut adalah :

    Menguji apakah persamaan yang kita buat dalam mendisain rangkaian elektronik digital

    kita sudah benar atau belum.

    2.4. Gerbang Logika

    Dalam gerbang logika ada 3 gerbang dasar,2 gerbang tambahan dan 2 gerbang kombinasi

    dari gerbang dasar.

    Gerbang Dasar

    Gerbang AND

    A B C

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 01 1 1

    Sifat gerbang AND adalah bila salah satu inputnya ada 0 nya, maka outputnya akan 0.

    Output akan 1 bila semua inputnya 1.

    Simbol gerbang AND

    Gerbang NOT

    A B

    0 10 0

    Sifat gerbang NOT adalah outputnya selalu kebalikan dari inputnya.

    Simbol gerbang NOT

    49

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    10/62

    Gerbang Kombinasi

    Gerbang NAND

    A B C

    0 0 1

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    Simbol gerbang NAND

    Sifat gerbang NAND adalah bila salah satu inputnya ada 0 nya, maka outputnya akan 1

    dan output akan 0 bila semua input 1.

    2.5. Disain Rangkaian Digital dari Persamaan

    Dalam disain ini kita mencoba membuat rangkaian elektronika digital dasar dari

    persamaan. Cara pertama ini adalah cara yang belum disederhanakan.

    Contoh : Buatlah gambar rangkaian dari persamaan berikut :

    D = [A(B + /C) + /A.B] C

    Keterangan :

    (B + /C) : B di OR kan dengan NOT C

    /A.B : NOT A di AND kan dengan B

    50

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    11/62

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Gambar 1.2 NOT gate

    Perhatikan gambar 1.2. di atas, inpit NOT gate terdiri dari 1 yaitu A serta 1 output Y.

    Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan output Y menggunakan LED L3.

    Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    daya nya.

    2. Kemudian isilah table berikut:

    V. DATA PENGAMATAN

    A Y

    0 1

    1 0

    51

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    12/62

    VI. ANALISA

    Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari percobaan, ditunjukkan bahwa nilai

    keadaan keluarannya berlawanan dengan nilai keadaan masukannya.Artinya, jika nilai

    inputnya 1 maka nilai outputnya 0 begitu pula sebaliknya.

    Keadaan ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa gerbang NOT

    merupakan gerbang satu masukkan yang berfungsi sebagai pembalik (inverter).

    VI. KESIMPULAN

    Pada literatur dinyatakan bahwa sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan

    satu sinyal masukkan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluarannya selaluberlawanan dengan keadaan masukan.Inverter disebut juga sebagai gerbang NOT

    (NOT GATE).Pernyataan ini dapat dibuktikan pada praktikum 1-2 yang telah kami

    lakukan dimana data hasil pengamatan yang kita dapat menunjukkan bahwa setiap

    input yang bernilai 0 maka nilai outputnya 1,begitu pula sebaliknya.Dengan kata

    lain nilai outputnya selalu berlawanan dengan nilai outputnya.

    1.3 PRAKTIKUM AND GATE

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori AND Gate

    II . TEORI TAMBAHAN

    2. Macam-macam IC Logika

    3.1. Macam-macam IC Logika

    Di pasaran ada berbagai macam IC Logika yaitu :

    1. TTL (Transistor Transistor Logic)

    2. CMOS

    3. ECL (Emitter Coupled Logic)

    4. IIL (Integrated Injection Logic)

    Dalam pemilihan IC logika hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

    1. Harga

    Harga ditentukan oleh disain dari IC.

    52

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    13/62

    2. Power Disipasi

    Daya yang dibutuhkan oleh IC untuk beroperasi.

    SERI PROPAGASI

    DELAY

    POWER

    DISIPASI74SXXX 3 nsec 19 mW

    74HXXX 6 nsec 22 mW

    74LSXX 9.5 nsec 2 mW

    74XXX 10 nsec 10 mW

    74LXXX 33 nsec 1 mW

    3. Kecepatan Operasi

    Dalam hal ini disebut dengan propagasi delay seperti tabel di atas.

    4. Noise Immunity

    Kepekaan IC terhadap noise (gangguan)

    Catatan :

    Input IC logika harus jelas artinya apabila ada kaki input yang tidak digunakan lebih baik di-

    groundedsaja agar tidak mengganggu unjuk kerja dari IC. Kaki input yang dibiarkan akan

    mempunyai logika 1 tetapi apabila kecepatan transfernya sangat cepat, maka input yang

    mengambang tadi akan mengganggu proses yang lain.

    TTL dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :

    Totem pole

    Output dari komponen bisa langsung dibebani

    Open collector

    Output dari komponen harus diberi suatupull up resistoragar bisa dibebani oleh

    komponen lain

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaanc. Jumper

    IV. CARA KERJA

    53

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    14/62

    Gambar 1.3. AND gate

    Perhatikan gambar 1.3. di atas. Input AND gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output

    Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2 serta

    output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam

    berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:

    a. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya

    nya.

    2. Kemudian isilah table berikut:

    V. DATA PENGAMATAN

    B A Y

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    VI. ANALISA

    Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari praktikum yang dilakukan, ditunjukkan

    bahwa apabila nilai masukannya semua 1 maka nilai keluarannya pun akan 1,tetapi

    bila ada salah satu masukannya berbeda misalnya 1 dan 0 ataupun 0 dan 0 maka

    nilai keluarannya akan 0.

    Hal ini sesuai dengan teori yang menyataakan bahwa suatu gerbang AND adalah

    gerbang dimana output akan bernilai 1 , apabila semua inputnya bernilai 1.

    54

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    15/62

    VII. KESIMPULAN

    Pada literatur dinyatakan bahwa apabila semua inputnya bernilai 1 maka nilai

    keluarannya akan bernialai 1.Hal ini dapat diibaratkan seperti perkalian misalnya

    apabila nilai inputnya 1 dan 0 maka 1x0=0 sehingga hasil keluarannya pun akan 0,

    begitu juga apabila nilai inputnya 0 dan 0 maka 0x0=0 sehingga hasil keluarannya pun

    akan 0, tetapi apabila nilai masukannya 1 dan 1 maka 1x1=1 sehingga hasil keluarannya

    pun akan 1.Hal ini pun dapat diterapkan pada saklar yang dihubungkan secara seri,

    apabila satu saklar saja tidak ditutup maka lampu tidak akan menyala.Tetapi apabila dua-

    duanya saklar tertutup maka lampu akaan menyala.

    1.4 PRAKTIKUM NOR GATE

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori NOR Gate

    II. TEORI TAMBAHAN

    Gerbang NOR

    A B C

    0 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 0

    Simbol gerbang NOR

    Sifat gerbang NOR adalah bila salah satu inputnya ada 1 nya, maka outputnya akan 0 dan

    output akan 1 bila emua inputnya 0.

    55

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    16/62

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Gambar 1.4. NOR gate

    Perhatikan gambar 1.4. di atas. Input NOR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output Y.

    Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2 serta output

    Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah:

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya nya.

    2. Kemudian isilah table berikut:

    V. DATA PENGAMATAN

    B A Y

    0 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 0

    56

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    17/62

    VI. ANALISA

    Berdasarkaan data pengamatan yang didapat dari percobaan, apabila nilai masukannya

    kedua-duanya 0 maka hasil keluarannya akan bernilai 1 , tetapi apabila nilai

    masukannya 1 dan 0 atau 1 dan 1 maka nilai keluarannya akan bernilai 0.

    Hal ini disebabkan bahwa pada teori dikatakan bahwa suatu gerbang NOR adalah suatu

    gerbang dengan output akan bernilai 1 apabila semua nilai inputnya bernilai 0 atau

    gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR.

    VII. KESIMPULAN

    Pada literatur dinyatakan bahwa sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu

    sinyal masukkan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluarannya selalu berlawanandengan keadaan masukan.Inverter disebut juga sebagai gerbang NOT (NOT GATE).Maka

    dari itu hasil keluaran dari gerbang NOR GATE selalu berkebalikan dari nilai

    masukannya.Hal ini dapat dilihat dari data pengamataan yang didapat dari percobaan.

    1.5 PRAKTIKUM OR GATE

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori OR Gate

    II. TEORI TAMBAHAN

    Gerbang OR

    A B C

    0 0 00 1 1

    1 0 1

    57

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    18/62

    1 1 1

    Sifat gerbang OR adalah bila salah satu inputnya ada 1 nya, maka outputnya akan 1.

    Output akan 0 bila semua inputnya 0.

    Simbol gerbang OR

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Perhatikan gambar 1.5. di atas. Input OR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output

    Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2

    serta output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bilapadam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah:

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan

    nyalakan catu daya nya.

    2. Kemudian isilah table berikut:

    58

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    19/62

    Gambar 1.5.OR gate

    V. DATA PENGAMATAN

    B A Y

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 1

    VI. ANALISA

    Berdasarkan data pengamatan yang didapat dari percobaan, apabila nilai masukannya

    kedua-duanya 0 maka hasil keluarannya akan bernilai 0, tetapi apabila salah satu nilai

    masukannya ada yang bernilai 1 atau kedua-duanya bernilai 1 maka hasil keluarannya

    akan bernilai 1.

    Hal ini disebabkan bahwa pada teori dikatakan bahwa pada gerbang OR apabila nilai

    inputnya kedua-duanya 0 maka nilai outputnya akan bernilai 0.Tetapi apabila salah

    satu inputnya bernilai 1 maka nilai outputnya akan bernilai 1.

    VII. KESIMPULAN

    Pada literatur dinyatakan bahwa pada gerbang OR adalah suatu gerbang dengan output

    akan bernilai 0 apabila kedua inputnya bernilai 0 dan bernilai 1 apabila salah satu inputnya

    bernilai 1.Teori ini dapat dibuktikan dari data hasil pengamatan dari paraktikum yang

    dilakukan.Data hasil percobaan menunjukkan bahwa setiap input yang bernilai 0 maka

    59

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    20/62

    outputnya akan bernilai 0, tetapi apabila salah satu inputnya bernilai 1 maka nilai outputnya

    akan bernilai 1.

    1.6 PRAKTIKUM XOR GATE

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori XOR Gate

    II. TEORI TAMBAHAN

    Gerbang EXOR (Exclusive OR)

    A B C

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 11 1 0

    Simbol gerbang EXOR

    Sifat gerbang EXOR adalah bila semua inputnya sama, maka outputnya akan 0 dan bila

    inputnya tidak sama, maka outputnya akan 1

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    60

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    21/62

    Gambar 1.6 XOR gate

    Perhatikan gambar 1.4. di atas. Input XOR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1 output

    Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED L2

    serta output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila

    padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    daya nya.

    2. Kemudian isilah table berikut:

    V. DATA PENGAMATAN

    B A Y

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    VI. ANALISA

    Berdasarkan data pengamatan yang didapat dapat dilihat bahwa apabila nilai masukannya

    kedua-duanya bernilai 0 dan 0 atau 1 dan 1 maka nilai outputnya akan bernilai

    0.Tetapi apabila nilai inputnya kedua-duanya berbeda misalnya 1 dan 0 ataupun

    sebaliknya maka nilai outputnya akan bernilai 1.

    Hal ini disebabkan bahwa suatu gerbang XOR adalah suatu gerbang dengan output akan

    bernilai 1 , apabila banyaknya input yang bernilai 1 adalah ganjil.

    61

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    22/62

    VII. KESIMPULAN

    Gerbang XOR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukannya

    bernilai rendah atau semua masukkan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahw XOR

    akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama

    semua.Gerbang logika XOR pada datasheet nama lainnya IC TTL7486.

    1.7 PRAKTIKUM XNOR GATE

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori XNOR Gate

    II. TEORI TAMBAHAN

    Gerbang EXNOR (Exclusive Not OR)A B C

    0 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    Simbol gerbang EXNOR

    Sifat gerbang EXNOR adalah bila semua inputnya sama, maka outputnya akan 1 dan bila

    inputnya tidak sama, maka outputnya akan 0

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    62

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    23/62

    Gambar 1.7. XNOR gate

    Perhatikan gambar 1.4. di atas. Input XNOR gate terdiri dari 2 yaitu A dan B serta 1

    output Y. Indikator untuk input A menggunakan LED L1 dan input B menggunakan LED

    L2 serta output Y menggunakan LED L3. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila

    padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mrelakukan praktikum ini adalah:

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    daya nya.

    2. Kemudian isilah table berikut:

    V. DATA PENGAMATAN

    B A Y

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    VI. ANALISA

    Berdasarkan data pengamatan yang didapat bahwa apabila nilai masukannya kedua-

    duanya 0 atau 0 dan 1 ataupun sebaliknya maka nilai outputnya bernilai

    0.Tetapi apabila kedua-dua nilai inputnya bernilai 1 maka nilai keluarannya akan

    bernilai 1.

    Gerbang XNOR adalah kebalikan dari gerbang XOR,adalah suatu gerbang dengan output

    akan bernilai 1, apabila banyaknya input yang bernilai 1 adalah genap.

    63

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    24/62

    VII. KESIMPULAN

    Gerbang XNOR merupakan kebalikan dari gerbang XOR dimana nilai outputnya akan

    bernilai 1 apabila banyaknya nilai input yang bernilai 1 adalah genap.Hal ini telah

    dibuktikan pada data pengamatan bahwa nilai output akan bernilai 1 apabila kedua-dua

    input bernilai 1.

    PRAKTIKUM 2. MULTIPLEKSER

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori MULTIPLEKSER

    II. TEORI TAMBAHAN

    4.1. Multiplekser analog

    Multiplekser adalah perangkat yang memindahkan beberapa masukan menjadi 1

    keluaran. Untuk multiplekser analog ini, input dan output nya dalam bentuk analog

    dengan kisaran dari VEE sampai + VDD

    Contoh multiplekser analog : 4051

    gambar 4.1 MUX 4051

    Tabel kebenaran

    INH C B A OUT

    1 x x X -

    0 0 0 0 IN0

    0 0 0 1 IN1

    0 0 1 0 IN2

    0 0 1 1 IN3

    0 1 0 0 IN4

    0 1 0 1 IN5

    0 1 1 0 IN6

    0 1 1 1 IN7

    64

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    25/62

    4.2. Multiplekser digital

    Untuk multiplekser digital, input dan outputnya dalam bentuk digital dengan logika 0

    untuk 0 volt dan logika 1 untuk 5 volt

    Contoh multiplekser digital : 74LS157

    gambar 4.2 MUX 74LS157

    Tabel Kebenaran

    G -A/B XB XA YX1 x X x 0

    0 1 X 0 0

    0 1 X 1 1

    0 0 0 x 00 0 1 x 1

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    65

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    26/62

    Gambar 2.1. Multiflekser

    Perhatikan gambar 2.1. di atas. Input multiflekser terdiri dari 2 kelompok yaitu A dan B

    serta output Y. Input A terdiri dari 1A, 2A, 3A dan 4A sedangkan input B terdiri dari 1B,

    2B, 3B, 4B. untuk output Y terdiri dari 1Y, 2Y, 3Y, 4Y. indicator untuk input A dan B

    mengunakan LED serta output Y menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarati

    logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan

    menyalakan catu dayanya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    66

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    27/62

    V. DATA PENGAMATAN

    1A 2A 3A 4A 1B 2B 3B 4B -A/B G 1Y 2Y 3Y 4Y

    1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0

    1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0

    0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1

    0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 00 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

    0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

    VI. ANALISA

    Secara sederhana, pada Multiplekser terdapat 2n saluran input dan n saluran selektor,

    dimana kombinasi-kombinasi bitnya menunnjukkan input mana yang diplih.

    Penyelesaian suatu saluran input dikendalikan oleh saluran seleksi.Multiplekser

    menggunakan gerbang NOT, AND, dan OR.Pada multiplekser indikator untuk input A

    dan menggunakan LED serta output Y menggunakan LED juga.

    VII. KESIMPULAN

    Pada praktikum ini , dapat disimpulkan bahwa Multiplekser merupakan alat atau

    komponen elektronika yang dapat memilih atau menyeleksi satu informasi biner dari

    banyak saluran input dan mengeluarkan informasi biner tersebut pada satu saluran

    output.Penyelesaian saluran input ini dikendalikan oleh saluran seleksi atau ditentukan

    oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali).Oleh karena itu output pada data

    pengamataan praktikum ini merupakan hasil penyelesaian dari input input yang

    dimasukkan (A dan B).

    PRAKTIKUM 3. SERIAL INPUT PARALEL OUTPUT

    I. TUJUAN

    67

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    28/62

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori SIPO

    II. TEORI TAMBAHAN

    5. Register Serial Input Paralel Output

    5.1. Register SIPO

    Register SIPO adalah sebuah register yang meneruskan input serial menjadi paralel yang

    dikendalikan oleh sinyal clock CLK. Komponen ini sebenarnya merupakan D FF yang

    dipasang seri sebanyak 8 buah dengan sinyal clockyang dijadikan satu

    gambar 5.1 SIPO 74LS164

    Tabel Kebenaran

    MR CLK A B Q0 ------ Q7

    1 X X X 0 0 0

    1 0 X X NC NC NC

    0 Raise 1 1 1 shift Shift

    0 Raise 0 X 0 shift Shift

    0 Raise X 1 0 shift Shift

    Keterangan:

    NC : No Change

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    68

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    29/62

    Gambar 3.1. SIPO 74LS164

    Perhatikan gambar 3.1. diatas. Input SIPO terdiri dari ENABLE, 1 DATA, 1 CLK dan 1

    MR (Master Reset) sedangkan output nya terdiri dari 8 Q0 Q7. Rangkaian tambahan

    berupa monostable multivibrator 555 yang berfungsi sebagai pembangkit sinyal CLK

    dimana CLK bersifat rising edge. Semua indicator menggunakan LED. Jika LED

    menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    daya nya.

    2. Kemudian isilah tabel berikut :

    V. DATA PENGAMATAN

    ENABL

    ERST DATA CLK Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7

    0 X X X 0 0 0 0 0 0 0 0

    X 1 X X 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 1 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 1 1 ON 1 0 0 0 0 0 0 0

    1 1 0 ON 0 1 0 1 0 0 0 0

    1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 0 0

    1 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 0

    1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 1 01 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 1

    1 1 1 ON 1 0 1 0 1 0 1 0

    69

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    30/62

    CLK : ON berarti tekan tombol push button CLOCK kemudian lepas.

    VI. ANALISA

    Pada Praktikum ini, data pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa register SIPO

    meneruskan input serial menjadi paralel yang dikendalikan oleh sinyal clock

    CLOCK.Komponen ini merupakan sebenarnya D FF yang dipasang seri sebanyak 8

    buah dengan sinyal clock yang dijadikan satu.Oleh karena itu apabila clock-nya dont

    care maka output yang keluar semuanya adalah 0.

    VII. KESIMPULAN

    Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa SERIAL INPUT PARALEL OUTPUT ,

    inputnya adalah 1 Enable, 1 Data, 1 CLK, dan 1 MR ( Master Reset sedangkan

    outputnya terdiri dari 8Q0-Q7.Dimana pada SIPO ini peranan dari clocksangat penting

    terhadap output keluarannya.pada SIPO ini semua indikator menggunakan LED.

    PRAKTIKUM 4. PARALEL INPUT PARALEL OUTPUT

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori PIPO

    II. TEORI TAMBAHAN

    5.2. Register PIPO

    Register PIPO adalah sebuah register yang meneruskan input paralel menjadi output

    paralel yang dikendalikan oleh sinyal clockCLK. Komponen ini sebenarnya merupakan

    D FF sebanyak 8 buah yang masing-masing berdiri sendiri dengan sinyal clock yang

    dijadikan satu

    70

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    31/62

    gambar 5.2. PIPO 74LS574

    IC PIPO ini mempunyai karakter seperti berikut:

    Jika OC = 1 , apapun inputnya dan bagaimanapun kondisi dari CLK, maka

    outputnya adalah high impedance atau bebas

    Jika OC = 0, maka outputnya tergantung kepada input dan input akan bisa

    ditransfer ke output jika CLK merupakan rising edge atau sisi naik yaitu

    perpindahan dari 0 ke 1

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    71

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    32/62

    IV. CARA KERJA

    Gambar 4.1. PIPO 74ALSS74

    Perhatikan gambar 4.1. diatas. Semua indicator menggunakan LED. Jika LED menyala

    berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catudaya nya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    V. DATA PENGAMATAN

    I

    0I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7

    O

    C

    CL

    KD0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

    X X X X X X X X 1 X 0 0 0 0 0 0 0 0

    0 0 O 0 0 0 0 0 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 01 1 1 1 1 1 1 1 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0

    0 1 0 1 0 1 0 1 0 ON 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 0 1 0 1 0 1 0 0 ON 1 0 1 0 1 0 1 0

    0 0 0 0 1 1 1 1 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 1

    I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 OC CLK I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 17

    X X X X X X X X 1 X 0 0 0 0 0 0 0 0

    72

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    33/62

    0 0 O 0 0 0 0 0 0 ON 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 1 1 1 1 1 1 1 0 ON 1 1 1 1 1 1 1 1

    0 1 0 1 0 1 0 1 0 ON 1 0 1 0 1 0 1 0

    1 0 1 0 1 0 1 0 0 ON 0 1 0 1 0 1 0 1

    0 0 0 0 1 1 1 1 0 ON 1 1 1 1 1 1 1 1

    CLK ON berarti tombol push button CLOCK ditekan kemudian dilepas. Pada baris ke-2

    dari table diatas, bagaimanakah kondisi dari D0 D7 dan D0 D7 dan seterusnya

    sampai baris ke-6.

    VI. ANALISA

    Pada praktikum ini diperoleh data pengamatan bahwa apabila OC = 1 maka apapun

    inputnya dan bagaimanapun clocknya maka outputnya adalah high impedance atau

    bebas.Sedangkan jika OC nya = 0 maka otputnya tergantung kepada input dan input

    akan bisa di transfer ke output jika CLK merupakan rising edge atau sisi naik yaitu

    perpindahan dari 0 ke 1.Semua indikator dalam Paralel Input Paaralel Output

    menggunkan LED.Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika

    0.

    VII. KESIMPULAN

    Register PIPO adalah sebuah register yang meneruskan input paralel menjadi output

    paralel yang dikendalikan oleh sinyal clock CLK. Komponen ini sebenarnya merupakan

    D FF sebanyak 8 buah yang masing-masing berdiri sendiri dengan sinyal clock yang

    dijadikan satu.Oleh karena itu dalam percobaan ini OC sangat berpengaruh terhadap

    output yang keluar.

    PRAKTIKUM 5. BCD TO 7 SEGMENT

    73

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    34/62

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori BCD TO 7 SEGMENT

    II. TEORI TAMBAHAN

    1. BCD To 7 Segment

    1. 1. BCD To 7Segment Common Anode

    IC logika yang digunakan untuk menampilkan bilangan BCD ke 7 segmen adalah

    74XX47 atau 74XX247 untuk common anode dan 74XX48 atau 74XX248 untuk

    common cathode.

    gambar 1.1.BCD To 7 Segment Common anode

    Tabel Kebenaran

    LT BI RBI D C B A g f e d c b A

    0 1 1 X x x X 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 X x x x - - - - - - -

    1 1 0 X x x x - - - - - - -

    1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

    1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1

    1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0

    1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0

    1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1

    1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 01 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0

    1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

    1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

    1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1

    1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1

    1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1

    1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0

    1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1

    1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1.2. BCD To 7Segment Common Cathode

    74

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    35/62

    gambar 1.2.BCD To 7 Segment Common cathoda

    Tabel Kebenaran

    LT BI RBI D C B A G f e d c b A

    0 1 1 x x x X 1 1 1 1 1 1 1

    1 0 1 x x x x - - - - - - -

    1 1 0 x x x x - - - - - - -

    1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1

    1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0

    1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

    1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1

    1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0

    1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1

    1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

    1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1

    1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

    1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

    1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0

    1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0

    1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0

    1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1

    1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0

    1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    75

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    36/62

    Gambar 5.1. BCD to 7 Segment

    Perahatikan gambar 5.1. diatas. Input BCD to 7 segment terdiri dari 4 yaitu A, B, C, dan

    D serta output a,b,c,d,e,f. Semua indicator untuk input mengunakan LED dan output

    menggunakan 7 segment. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti

    logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan ubtuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. kemudian isilah table berikut

    V. DATA PENGAMATAN

    76

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    37/62

    LT BI RBI D C B A DSPLAY

    0 1 1 X X X X

    1 0 1 X X X X

    1 1 0 X X X X

    1 1 1 0 0 0 0

    1 1 1 0 0 0 1

    1 1 1 0 0 1 0

    1 1 1 0 0 1 1

    1 1 1 0 1 0 0

    1 1 1 0 1 0 1

    1 1 1 0 1 1 0

    1 1 1 0 1 1 1

    1 1 1 1 0 0 0

    1 1 1 1 0 0 11 1 1 1 0 1 0

    1 1 1 1 0 1 1

    1 1 1 1 1 0 0

    1 1 1 1 1 0 1

    1 1 1 1 1 1 0

    1 1 1 1 1 1 1

    VI. ANALISA

    Berdasarkan hasil percobaan, data yang ditunjukkan pada display berdasarkan input

    masukkan. Namun pada saat input masukkan berjumlah 10 sampai 15 , 7 segment tidak

    dapat mengeluarkan pada bilangan decimal 0 sampai 9.Pada saat input masukkan dalam

    kondisi dont care,display pada seven segment menunjukkan bahwa LED nya dapat

    menyala semua (logika 1), LED padam semua (logika 0 ).Dalam hal ini yang

    berpengaruh terhadap penunjukkan pada display yaitu LT,BI,dan RBI karena input

    masukkan dalam kondisi dont care tidak berpengaruh.

    VII. KESIMPULAN

    Seven segment merupakan suatu alat yang terintegrasi dengan display yang dapat

    mengeluarkan atau menampilkan bilangan desimal 0 sampai 9 atau suatu abjad yang

    77

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    38/62

    dihasilkan oleh decoder berdasarkan input masukkannya.Dengan catatan hanya dapat

    menaampilkan 1 digit karakter.

    PRAKTIKUM 6. FLIP FLOP

    6.1 RS FLIP FLOP

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori RS FLIP FLOP

    II. TEORI TAMBAHAN

    2.1. Bistable Multivibrator (FLIP FLOP)

    Bistable multivibrator atau flip-flop digunakan untuk aplikasi seperti penyimpanan,

    pencacahan, transfer data.Flip-flop terdiri dari RS FF, T FF, D FF dan JK FF.

    2.1.1. RS Flip Flop

    RS FF adalah flip flop yang paling sederhana dimana resetdansetdari outputnya diatur

    oleh input R dan S

    RS FF dari NOR

    gambar 2.1. RS FF dari NOR

    Tabel Kebenaran

    R S AKSI0 0 tetap

    0 1 set (Q = 1)

    1 0 reset ( Q = 0)

    1 1 -

    Artinya :

    saat R = S = 0, maka output dari Q atau /Q tetap saat seperti sebelumnya

    saat R = 0, S = 1 , maka output dari Q =1 (set)

    78

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    39/62

    saat R = 1, S = 0 , maka output dari Q = 0 (reset)

    saat R = S = 1 operasi ini tidak diperbolehkan karena outputnya tidak menentu

    RS FF dari NAND

    gambar 2.2 RS FF dari NAND

    Tabel Kebenaran

    R S AKSI

    0 0 -

    0 1 reset (Q = 0)

    1 0 set ( Q = 1)

    1 1 tetap

    Artinya :

    saat R = S = 0, operasi ini tidak diperbolehkan karena outputnya tidak menentu

    saat R = 0, S = 1 , maka output dari Q = 0 (reset)

    saat R = 1, S = 0 , maka output dari Q = 1 (set)

    saat R = S = 1 maka output dari Q atau /Q tetap saat seperti sebelumnya

    III.PERALATAN PERCOBAAN

    d. Sumber tegangan

    e. Board percobaan

    f. Jumper

    IV.CARA KERJA

    79

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    40/62

    Gambar 6.1. NAND Gate sebagai RS FF

    Perhatikan gambar 6.1. diatas. NAND gate bias berfungsi sebagai SET RESET flip-flop.

    Iput terdiri dari RESET dan SET serta output Q dan Q. semua indicator untuk input dan

    output menggunakan LED. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti

    logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. kemudian isilah table berikut :

    V. DATA PENGAMATAN

    R S Q -Q

    0 0 1 1

    0 1 1 0

    1 0 0 1

    1 1 0 1

    VI. ANALISA

    Pada praktikum ini RESET dan SET merupakan input pada RS Fip-Flop sedangkan Q

    dan Q merupakan outputnya. Pada saat kondisi R=0, S=1, rangkaian bertahan pada

    kondisi sebelumnya (tidak berubah). Artinya output berada pada kondisi sama dengan

    inputnya. Hal yang sama juga terjadi pada saat input R=1, S=0.

    VII.KESIMPULAN

    80

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    41/62

    RS Flip-Flop merupakan opersiasi flip-flop dasar yang dimodifikasi dengan

    menambahkan suatu input kendali yang dapat mengidentifikasikan kapan keadaan

    rangkaian untuk berubah. Pada RS Flip-Flop, kondisi SET dan RESET dapat saling

    bergantian. Kondisi intermedinate dapat terjadi dan dinyatakan dengan Dont Care.

    6.2 DATA FLIP FLOP

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DATA FLIP

    FLOP

    II. TEORI TAMBAHAN

    2.1.3. D Flip FlopD FF (Data Flip Flop) adalahflip flop yang berfungsi untuk mentransfer data apabila ada

    input clock-nya . Prinsip kerja dari D FF ini adalah data akan ditransfer apabila clocknaik

    dari 0 ke 1 dan data akan tetap disimpan sampai clockberubah dari 0 ke 1 lagi.

    clock

    Q

    /Q

    T

    D

    Q

    D

    gambar 2.4 Timing diagram dari D FF

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    81

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    42/62

    Gambar 6.2. Data FF

    Perhatikan gambar 6.2 diatas. Data flip flop menggunakan IC 74LS74. input terdiri dariDATA dan CLOCK serta output Q dan Q. semua indicator untuk input dan output

    menggunakan LED. Untuk input CLOCK menggunakan monostable multivibrator gar

    tetap terjadi keadan pasti pada saat rising edge. Jika LED menyala berarti logika 1 dan

    bila padam berarti logika 0.

    Lngkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    V. DATA PENGAMATAN

    RST SET D CLK Q -Q

    1 0 X X 1 0

    0 1 X X 0 1

    1 1 0 ON 0 1

    1 1 1 ON 1 0

    VI. ANALISA

    82

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    43/62

    Pada data pengamatan dari hasil praktikum Data Flip-Flop ini, pada saat CLK ON

    maka

    Jika D=0 output pada Q=0

    Jika D=1 output pada Q=1

    Keadaan ini sesuai dengan dengan literatur yang menyatakan bahwa ketika CLK= ON

    maka:

    Jika D=1 maka output Q akan bernilai 1 dan rangkaian akan SET dan jika D=0,

    output Q akan bernilai 0 dan rangkaian akan RESET.

    Pada saat kondisi :

    RST=1, SET=0, dan D juga CLK dalam kondisi Dont Care maka outputnya (Q dan

    Q) akan sama dengan (SET dan RESET). Begitu pula pada saat kondisi RST=0, SET=1

    dan D juga CLK dalam kondisi Dont Care.

    VII. KESIMPULAN

    D Flip-Flop digunakan untuk mengeliminasi kondisi yang tidak diinginkan dari

    keadaan intermedinate RS Flip-Flop, caranya yaitu dengan memastikan input S dan R

    selamanya tidak sama dengan satu pada saat yang sama.

    6.3 JK FLIP FLOP

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori JK FLIP FLOP

    II. TEORI TAMBAHAN

    2.1.4. JK Flip Flop

    JK FF adalah gabungan dari RS FF dan T FF. Jadi bisa berfungsi sebagai 2 flip-flop

    tergantung inputnya

    Tabel kebenaran

    J K AKSI

    0 0 tetap

    0 1 clear (Q = 0)

    1 0 set ( Q = 1)

    1 1 toggle

    83

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    44/62

    Artinya :

    saat J = K = 0, maka output dari Q atau /Q tetap saat seperti sebelumnya

    saat R = 0, S = 1 , maka output dari Q = 0 (clear)

    saat R = 1, S = 0 , maka output dari Q = 1 (set)

    saat R = S = 1, maka output dari JK FF akan berfungsi toggle bagi clock, yaitu clock

    inputnya dibagi 2.

    2.2. Monostable Multivibrator (Single Shot)

    Single shot ini adalah jenis multivibrator yang berfungsi untuk mengatur lama aktifnya

    suatu peralatan dengan hanya memberi trigger saja. Adapun beberapa fungsi lain dari

    'one shot' ini adalah :

    1. Mengaktifkan peralatan dengan hanya memberi trigger (pulsa) dengan lebar pulsa yang

    kecil.

    1. Membuat trigger (pulsa dengan lebar yang kecil dengan memberi pulsa yang lebar

    (kebalikan no 1)

    1. Mem-blok sinyal-sinyal yang tidak diinginkan..

    Contoh : IC 74LS123

    gambar 2.5Monostable multivibratordari 74LS123

    84

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    45/62

    Tabel Kebenaran

    CLR A B OUT

    0 X x 0

    X 1 x 0

    X X 0 0

    1 0 rising edge pulsa1 falling

    edge

    1 pulsa

    rising edge 0 1 pulsa

    Lebar dari pulsa (tw) ditentukan oleh besarnya Rext dan Cext dimana :

    tw = (6 + 0.05 Cext (pF) + 0.45 . Rext (kohm). Cext + 11.6. Rext ) nsec

    pulsa : pulsa positif

    rising edge : sisi naik

    falling edge : sisi turun

    Timing Diagram

    PIN

    OUT

    PIN

    CLR

    OUT

    tw

    gambar 2.6 timing diagram monostable multivibrator

    Keterangan :

    Pada saat Pin diberi pulsa positif (trigger), maka OUT akan HIGH selama t w, tetapi

    bila tw belum habis diberi trigger lagi, maka OUT akan tetap HIGH selama tw lagi.

    Pada saat Pin diberi pulsa positif (trigger), maka OUT akan HIGH selama tw, tetapi

    apabila tw belum selesai CLR diberi pulsa negatif, maka OUT langsung LOW.

    85

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    46/62

    2.3. Astable Multivibrator (CLOCK)

    2.3.1. NOT Gate

    Rangkaian clock dengan gerbang NOT adalah sebagai berikut:

    gambar 5.7 Clock dengan NOT gate

    Rumus frekuensi clock-nya adalah :

    fRC

    =

    0 7.

    dimana R1 = R2 dan C1 = C2

    2.3.2. NAND Gate

    Rangkaian clock dengan gerbang NAND adalah sebagai berikut:

    gambar 5.8. Clock dengan NAND gate

    Rumus frekuensi clock-nya adalah :

    fRC

    =

    07.dimana R1 = R2 dan C1 = C2

    86

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    47/62

    2.3.2. NOR Gate

    Rangkaian clock dengan gerbang NOR adalah sebagai berikut:

    gambar 5.9. Clock dengan NOR gate

    Rumus frekuensi clock-nya adalah :

    fRC

    =

    0 455.

    2.3.3. Kristal

    Rangkaian clock dengan kristal adalah sebagai berikut:

    gambar 5.10. Clock dengan kristal

    Besar frekuensinya tergantung kristal yang digunakan.

    2.3.4. NE 555 (IC TIMER)

    gambar 5.11. Clock dengan IC Timer 555

    Rumus frekuensi clocknya fR R Ca b

    =

    +

    1 44

    2

    .

    ( . ).

    87

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    48/62

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Gambar 6.3. JK FF

    Perhatikan gambar 3.4. diatas. Menggunakan IC 74LS73. input terdiri dari J, K dan

    CLOCK serta output Q dan Q. semua indicator untuk input dan output menggunakan

    monostable multivibrator agar terjadi keadaan pasti pada saat rising edge. Jika LED

    menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan unutuk melakukan praktikum ini adalah :1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    88

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    49/62

    V. DATA PENGAMATAN

    RST J K CLK Q -Q

    0 X X X 0 1

    1 0 0 ON 0 1

    1 0 1 ON 0 1

    1 1 0 ON 1 0

    1 1 1 ON 0 1

    CLK ON : tombol CLOCK ditekan kemudian dilepas.

    VI. ANALISA

    Pada percobaan JK Flip Flop ini praktikan menggunakan sinyal masukan RST, J, K, dan

    CLK, dimana ketiga input tersebut kecuali CLK menggunakan jumper yang dapat

    dipindahkan posisinya. Jika kita menginginkan sinyal masukan atau logika 1 maka kita

    hanya memindahkan posisi jumper pada posisi logika 1 begitu pula sebaliknya apabila

    kita menginginkan logika 0 maka kita hanya tinggal memindahkan posisi jumper ke

    posisi logika 0. CLK sendiri akan memberikan sinyal masukan tergantung kita menekan

    push button atau tidak. Untuk output kita menggunakan 2 buah output artinya untukmendapatkan nilai output kita membutuhkan 2 sinyal masukan. Sebagai indikatornya

    praktikan menggunakan dua buah LED.

    VII. KESIMPULAN

    Pada percobaan kali ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan sinyal

    masukan pada output tergantung pada sinyal masukan yang diberikan begitu pula pada

    rangkaian JK flip flop ini sendiri yaitu sinyal masukan terdiri dari input J dan input K.

    kedua input tersebut disatukan sehingga menghasilakan output yang tergantung pada

    sinyal input J dan K.

    89

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    50/62

    6.4 TOGGLE FLIP FLOP

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori TOOGLE FLIP FLOP

    II.TEORI TAMBAHAN

    2.1.2. T Flip Flop

    Toggle Flip Flop ini lebih berfungsi sebagai pembagi frekuensi dari input toggle nya. Prinsip

    kerja dari T FF ini adalah saat input toggle (clock) turun dari 1 ke 0, maka outputnya 1

    sampai clockturun lagi dari 1 ke 0 dan outputnya berubah menjadi 0.

    T

    Q

    /Q

    T

    Q

    /Q

    gambar 2.3 Timing Diagram dari T FF

    I. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    II. CARA KERJA

    90

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    51/62

    Gambar 6.4. Toggle FF

    Perhatikan gambar 6.5. diatas. Toggle Flip-Flop menggunakan IC 74LS74. input terdiri

    dari data dan CLOCK serta output Q dan Q. output Q diumpankan kembali ke D.

    Semua indicator untuk input dan output menggunakan LED. Untuk input menggunakan

    monostable multivibrator agar terjadi keadaan pasti pada saat rising edge. Jika LED

    menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti ligika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    III. DATA PENGAMATAN

    SET RST CLK Q -Q

    0 X ON 1 0

    1 0 ON 0 1

    0 1 ON 1 0

    1 1 ON 0 1

    0 0 ON 1 1

    CLK ON : tombol CLOCK ditekan kemudian di tekan.

    IV. ANALISA

    Berdasarkan data yang didapat, ditunjukkan bahwa pada saat SET=0 dan RST=X,

    outputnya (Q dan Q) bernilai masing-masing 1. Untuk SET dan RESET lainnya,

    outputnya (Q dan Q) menunjukkan data yang saling berkomplemen.

    Pada percobaan Toggle Flip Flop ini praktikan memberi input sinyal masukan yaitu pada

    SET, RST dan CLK. SET dan RST berupa jumper yang intinya adalah memberi sinyal

    input logika 1 atau logika 0. Untuk mendapatkan input sinyal masukan yang

    diinginkan kita hanya memindahkan posisi jumper tersebut pada posisi yang diinginkan.

    CLK berupa push button yang akan bernilai logika 1 apabila push button tersebut di

    tekan dan akan bernilai logika 0 apabila di lepas. Output yang diberikan yaitu output Q

    dan Q. kedua output tersebut di beri indicator LED yang pada kedua output tersebut

    berbeda nilai masukannya tergantung pada input masukan yang diberikan.

    91

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    52/62

    V. KESIMPULAN

    T flip-flop adalah versi satu input dari JK Flip-Flop, dimana input J dan K disatukan

    sebagai input T. Notasi T berasal dari kemampuan flip-flop untuk men-Toggle atau

    mengkomplemen keadaan.

    Pada percobaan kali ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa sinyal output akan berbeda

    nilainya apabila CLK diberikan secara seat kemudian ditekan lagi push button nya

    artinya LED akan menyala secara bergantian apabila push button di tekan. Kenapa terjadi

    demikian karena gerbang ini merupakan toggle.

    PRAKTIKUM 7. DECODER

    7.1 DECODER 2 TO 4

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DECODER 2 TO 4

    II. TEORI TAMBAHAN

    3. Dekoder / Demultiplekser

    3.1.Dekoder

    Dekoder adalah kebalikan dari enkoder yang berfungsi untuk mengubah sedikit

    masukan menjadi keluaran yang lebih banyak.

    Contoh :

    Dekoder 2 ke 4 74LS139 (1 IC ada 2 decoder)

    gambar 3.2 decoder2 ke 4

    Tabel Kebenaran

    -E B A Y3 Y2 Y1 Y0

    1 x x 1 1 1 1

    0 0 0 1 1 1 00 0 1 1 1 0 1

    0 1 0 1 0 1 1

    92

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    53/62

    0 1 1 0 1 1 1

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Gambar 7.1. Decoder 2 To 4

    Perhatkan gambar 7.1. diatas. Input Decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta

    Enable E. Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan

    LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan pada praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor nke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    93

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    54/62

    V. DATA PENGAMATAN

    -E B A Y3 Y2 Y1 Y0

    1 X X 1 1 1 1

    0 0 0 1 1 1 0

    0 0 1 1 1 0 1

    0 1 0 1 0 1 1

    0 1 1 0 1 1 1

    VI. ANALISA

    Input decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta Enable E.Semua indikator untuk

    input menggunakan LED dan output menggunakan LED juga.Pada data pengamatan

    yang diperoleh dari percobaan ini apabila inputnya A dan B dont care sedangkan E nya 1

    maka output semua keluarannya adalah 1.Pada percobaan ini input masukannya ada 2

    input maka hasil keluaranya adalah 4 output.Hal ini dikarenakan 2n.

    VII. KESIMPULAN

    Decoder (pemecah sandi) merupakan suatu sarana atau piranti elektronika (rangkaian

    kombinasional) yang dapat mengubah bahasa mesin kedalam bahasa yang dimengerti

    oleh manusia, atau menampilkan kode-kode biner menjadi tanda-tanda yang dapat

    ditanggapi secara visual.Decoder adalah kebalikan dari encoder yang berfungsi untuk

    mengubah sedikit masukkan menjadi keluaran yang lebih banyak.Misalnya masukannya

    2 input maka outputnya 4.

    94

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    55/62

    7.2 DECODER 3 TO 8

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DECODER 3 TO 8

    II. TEORI TAMBAHAN

    3. Dekoder / Demultiplekser

    3.1. Dekoder

    Dekoder adalah kebalikan dari enkoder yang berfungsi untuk mengubah sedikit

    masukan menjadi keluaran yang lebih banyak.

    Contoh :

    Dekoder 3 ke 8 74LS138:

    gambar 3.1. Decoder 3 ke 8Tabel Kebenaran

    E1 E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0

    0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

    0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

    0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

    0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

    0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

    0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

    0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

    0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

    1 X X x x x 1 1 1 1 1 1 1 1

    x X 1 x x x 1 1 1 1 1 1 1 1

    x 1 X x x x 1 1 1 1 1 1 1 1

    Keterangan

    x :bebas

    95

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    56/62

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Gambar7.2. Decoder 3 To 8

    Perhatiakan gambar 7.2 diatas. Input Decoder 3 to 8 terdiri dari 3 yaitu A, B, dan C serta

    enable -E1, -E2, dan -E3. Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output

    menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti

    logika 0.

    Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubunkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. Kemudian isilah table berikut :

    96

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    57/62

    V. DATA PENGAMATAN

    -E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0

    1 X X X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

    X 1 X X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

    X X 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

    0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

    0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

    0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1

    0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

    0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1

    0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

    0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

    0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

    VI. ANALISA

    Dari percobaan yang dilakukan input decoder 3 TO 8 terdiri dari 3 yaitu A,B,dan C serta

    Enable E1 , -E2 , -E3.Semua indikator untuk input dan output manggunakan LED.Pada

    data pengamatan inputan masukkan yang dont care malah menghasilkan inputan yang

    bernilai 1.Pada percobaan ini input masukkanya 3 sehingga menghasilkan output

    keluarannya 8.Hal ini dikarenakan 2n.

    VII. KESIMPULAN

    Pada percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa sesuai dengan kegunaan decoder yaitu

    mengubah sedikit masukkan menjadi banyak keluaran.Dimana pada Decoder 3 TO 8

    input masukannya 3 maka output keluarannya menjadi 8.Sesuai dengan hukum 2n.

    97

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    58/62

    7.3 DECODER 4 TO 16

    I. TUJUAN

    Mempelajari dan membuktikan melalui percobaan tentang teori DECODER 4 TO 16

    II. TEORI TAMBAHAN

    Dekoder 4 ke 16 : 4514

    Tabel Kebenaran decoder 4 ke 16 : 4514

    STR

    INH D C B A Y15

    Y14 Y13 Y12 Y11 Y10 Y9 Y8

    Y7 Y6 Y5 Y4

    Y3

    Y2

    Y1

    Y0

    1 * 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

    1 * 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

    1 * 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

    1 * 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

    1 * 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

    1 * 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

    1 * 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

    1 * 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    1 * x X x x 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    0 1 x X x x 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    98

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    59/62

    III. PERALATAN PERCOBAAN

    a. Sumber tegangan

    b. Board percobaan

    c. Jumper

    IV. CARA KERJA

    Gambar 7 .3. Decoder 4 To 16

    Perhatikan gambar 7.3. diatas. Input decoder 4 to 16 terdiri dari 6 yaitu A,B,C dan E serta

    STR dan INH. Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan

    LED juga. Jika LED menyala berarti logika ! dan bila pdam berarti logika 0.

    Langkah-langkah yang hrus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :

    1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu

    dayanya.

    2. Kemudian isilah tabel berikut :

    99

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    60/62

    V. DATA PENGAMATAN

    S

    T

    R

    I

    N

    H

    D C B AY

    15

    Y

    14

    Y

    13

    Y

    12

    Y

    11

    Y

    10

    Y

    9

    Y

    8

    Y

    7

    Y

    6

    Y

    5

    Y

    4

    Y

    3

    Y

    2

    Y

    1

    Y

    0

    0 X X X X X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    X 1 X X X X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

    1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

    1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

    1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

    1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

    1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

    1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    VI. ANALISA

    Pada percobaan Decoder 4 to 16 ini praktikan memberi sinyal input masukan 6 buah

    yang terdiri dari A, B, dan C serta STR dan INH dimana ketiga input A, B, C tersebut

    berupa toggle dan STR dan INH berupa jumper yang prinsip kerjanya adalah memberi

    sinyal masukan berbentuk logika 1 dan 0 tergantung pada posisi jumper yang

    diinginkan. Praktikan hanya tinggal emngendalikan toggle untuk memberi masukan

    logika yang diinginkan. Pada output terdiri dari 16 buah output yaitu Y0 sampai dengan

    Y15, semua output tersebut berindikatorkan pada lampu LED. Nilai masukan output

    tergantung pada sinyal masukan input yang diberikan. Pada input terdapat 16 buah

    LED yang artinya penanda apabila diberi logika pada sinyal masukan sedangkan pada

    100

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    61/62

    output terdapat pula 16 buah lampu LED sebagai indikatornya. Jadi jumlah semua LED

    pada rangkaian ini adalah 32 buah.

    VII. KESIMPULAN

    Pada percobaan ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa input rangkaian ini

    merupakan salah satu rangkaian transfer data dinama terdapat banyak register masukan

    tetapi hanya satu sinyal masukan yang diberikan pada output. Rangkaian ini terdapat

    pada system tombol ENCODER.

    101

  • 7/23/2019 teknik digital.doc

    62/62

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNIK DIGITAL

    Nama : Ashar

    N I M : 2006 11 120

    Kelompok : 32

    Jurusan : S1.Teknik Elektro

    Tgl Praktikum : 9 Juni 2008

    Tgl Presentasi : 13 Juni 2008

    Asisten : Wahyudi S.

    SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN

    JAKARTA