daftar obat untuk infeksi saluran kemih

Upload: ade-rahman

Post on 23-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    1/27

    1

    Laporan Diskusi Topik 1: Infeksi Saluran Kemih

    Kelompok III

    Ahmad Yani Mansur - 1206207142

    Achmad Zaki Maulidzy - 1206207230

    Jonathan Kevin - 1206245670

    Muhammad Ade Rahman - 1206207205

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

    Modul Elektif Farmakologi

    Jakarta 2016

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    2/27

    2

    Urinary Tract Infections

    1.

    Definisi Ur inary Tract In fections (UTIs)

    Urinary Tract Infections(UTIs) diartikan sebagai adanya invasi mikroorganisme dalam

    saluran kemih yang tidak bisa disebabkan adanya kontaminasi. Secara epidemiologi,

    kejadian UTIs berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia. Pada bayi usia 6 bulan,

    umumnya UTIs terjadi pada bayi laki-laki sekitar 1% yang diasosiasikan dengan

    kelainan fungsional atau struktural saluran urinaria dan bisa berkorelasi dengan belum

    dilakukan sirkumsisi. Pada usia 1-6 tahun, UTIs muncul lebih banyak pada anak

    perempuan sekitar 7%. Pada usia remaja sebelum pubertas hingga masa setelahpubertas terjadi peningkatan kasus UTIs pada perempuan. Satu dari 5 perempuan yang

    tidak hamil setelah pubertas akan mengalami UTI yang simptomatik. Pada usia lanjut,

    kejadian UTI asimptomatik terjadi sama rata antara wanita dan pria. Hal ini disebabkan

    banyak faktor, yaitu adanya obstruksi saluran kemih akibat hipertrofi kelenjar prostat,

    buruknya pengosongan kantung kemih pada wanita, inkontinensia fekal pada pasien

    demensia, penyakit neuromuskular, dan pemasangan katerisasi saluran kemih.1

    2. Klasifikasi UTIs

    Saluran kemih yang terlibat adalah uretra, kantung kemih, ureter, dan ginjal. Infeksi

    pada ginjal disebut sebagai pielonefritis, sedangkan pada ureter disebut ureteritis. Pada

    kantung kemih, infeksi yang terjadi disebut sistitis dan pada uretra disebut uretritis. 1

    Hal ini dibagi berdasarkan daerah anatomis yang terlibat, yaitu upper UTIs

    (pielonefritis) dan lower UTIs (ureteritis, sistitis, dan uretritis).2Selain itu, UTIs juga

    dapat diklasifikasi menjadi uncomplicated UTIsdan complicated UTIs. Uncomplicated

    UTIs atau infeksi saluran kemih non-komplikata muncul pada individu mengalami

    gangguan mekanisme berkemih. Biasanya terjadi pada wanita usia reproduktif dan

    jarang pada pria. Complicated UTIs muncul akibat lesi predisposisi pada saluran kemih,

    yaitu kelainan kongenital, distorsi saluran kemih, batu ginjal, kateterisasi, obstruksi

    hipertrofi prostat, defisit neurologis, dan kelainan organ lainnya. Hal ini banyak terjadi

    pada wanita dan pria.1

    3. Faktor Risiko UTIs

    Faktor risiko yang dapat mengganggu mekanisme berkemih adalah gangguan akibat

    obstruksi yang menyebabkan adanya sisa urin yang berisikan bakteri. Gangguan

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    3/27

    3

    tersebut adalah hipertrofi prostat, striktur uretra, batu ginjal, tumor, diverticuli kantung

    kemih, dan obat seperti agen antikolinergik. Selain itu, gangguan berkemih juga dapat

    disebabkan malfungsi neurologis seperti stroke, diabetes mellitis, kerusakan korda

    spinalis, dorsalis tabes, dan neuropati lainnya. Refluks vesicouretral juga dapat

    menyebabkan UTIs. Hal ini disebabkan kelainan kongenital atau umumnya distensi

    berlebih kantung kemih akibat obstruksi.1

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    4/27

    4

    Antibiotik Sulfonamide-trimetoprim

    Nama Dinamik Kinetik Efek Samping IndikasiKontraind

    ikasiInteraksi Bentuk Sediaan Dosis Harga

    Sulfonamide

    (golongan)

    MoA:

    penghambat

    kompetitif para

    aminobenzoat

    acid sehingga

    menghasilkan

    folat yang tidak

    fungsional (folat

    untuk sintesis

    purin danDNA/RNA

    mikroba)

    A: mudah dan

    cepat melewati

    saluran cerna

    (70-100%);

    kurang baik

    (toksik, alergi)

    melewati vagina,

    saluran napas,

    tempat luka,

    infeksi lokal(usus); berada

    dalam urin

    setelah 30 menit

    pemberian

    D: terikat

    albumin; tersebar

    ke seluruh

    jaringan tubuh

    (sistemik);

    bentuk bebas 50-

    80% kadar dalam

    darah; masuk

    cairan

    serebrospinal

    (sulfadiazine dan

    sulfisoksazol);

    resisten pada

    meningitis

    M: asetilasi

    menyebabkanhilangnya

    aktivitas obat

    dan sukar larut

    air (kristaluria);

    oksidasi

    menyebabkan

    reaksi toksik

    kulit, alergi;

    Gangguan sistem

    hematopoietik

    (anemia,

    agranulositosis pada

    sulfadiazin), saluran

    kemih(penumpukan

    kristaluria, anuria),

    alergi (kulit dan

    mukosa, demam,

    hepatitis akibattoksisitas/sensitisasi)

    , mual dan muntah

    Infeksi saluran

    kemih (sudah

    resisten),

    disentri bilier

    (resisten),

    meningitis oleh

    meningokokus

    (resisten),

    nakardiosis

    (sulfisoksazol,sulfadiazin),

    trakoma dan

    inclusion

    conjunctivitis

    (oral 3 minggu

    efektif, topikal

    tidak efektif),

    toksoplasmosis

    (resisten),

    kemoprofilaksi

    s (demam

    rematik

    Streptococcus

    hemolyticus

    grup A,

    disentri basiler

    akibat Shigella

    sp.)

    Bayi

    (menggeser

    ikatan

    bilirubin-

    albumin

    melalui

    sawar

    darah otak

    kernicterusterjadi

    pada

    golongan

    sulfonamid

    ); ibu hamil

    aterm

    Koagulan oral,

    antidiabetik

    sulfonilurea,

    fenitoin (perlu

    penyesuaian

    dosis)

    1. Oral absorpsi dan

    ekskresi cepat

    Sulfametoksazol

    absorpsi lambat; t

    10-12 jam

    (intermediate);

    intermediate acting;

    bentuk suspensi oral,

    tablet pediatrik, IV

    Sulfadiazinabsorpsilambat (4-8 jam); t

    10-17 jam

    (intermediate); short

    acting; 20-55% terikat

    protein plasma;

    distribusi ke CSF

    dalam 4 jam; 50%

    diekskresi dalam 24

    jam

    Sulfametizol

    absorpsi cepat; t

    1,5-3 jam (pendek);

    short acting; 90%

    terikat protein

    plasma; cepat

    ekskresi via urin

    2. Oral absorpsi sedikit

    Sulfasalazin

    (indonesia) - sulitabsorpsi; t 10,4-

    14,8 jam; terikat >

    99% protein plasma;

    menjadi sulfapiridin

    oleh bakteri usus dan

    5-aminosalisilat (efek

    antiinflamasi);

    ekskresi via urin dan

    feses

    1. Sulfametoksazol

    :

    D: tablet

    kombinasi

    sulfametoksazol

    400 mg per 80

    mg trimetoprim;

    800 mg

    sulfametoksazol

    160 mgtrimetoprim

    A: 40

    mg/kgBB/hari;

    bentuk

    kombinasi 200

    mg/5mL per 40

    mg trimetoprim

    (suspensi oral);

    kombinasi 100

    mg per 20 mg

    trimetoprim

    (tablet pediatrik)

    2.

    Sulfadiazin

    D: 2-4 g per oral

    dilanjutkan 2-4

    g per hari dibagi

    3-6 kali

    pemberian per

    hari per oral;

    bentuk tablet500 mg

    A: usia > 2

    bulan 75

    mg/kgBB/hari

    dilanjutkan 60-

    150 mg/kgBB

    dalam 4-6 kali

    pemberian per

    hari per oral

    Generik:

    1. Sulfametoksazo

    l 400 mg (10

    strip 10 tablet)

    Rp. 10.743

    2. Sulfadiazin

    tablet 500 mg

    (1 botol 100

    tablet)Rp.

    15.7753. Sulfalazin

    tablet 500 mg

    (1 botol x 500

    tablet)Rp.

    256.581

    4. Sulfasetamida

    natrium tetes

    mata 15% - (1

    Kotak x 24 btol

    @ 5 ml)Rp.

    111.626

    Branded

    1.

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    5/27

    5

    E: lewat urine

    (utama) dalam

    bentuk asetil dan

    bebas; t

    bergantung

    fungsi ginjal;

    lewat tinja,

    empedu, ASI

    Suksinilsulfatiazol

    sulit absorpsi; dibantu

    bakteri usus

    menghasilkan

    sulfatiazol (zat aktif)

    Ftalilsulfatiazol

    sulit absorpsi (95%

    masih di usus);

    dibantu bakteri usus

    menghasilkan

    sulfatiazol (zat aktif)

    3. Topikal

    Sulfasetamidmudah

    absorpsi; pH netral

    (7,4); untuk infeksi

    mata konjungtivitis

    akut/kronik; bentuk

    salep (30%) dan tetes

    mata (10%)

    Perak-sulfadiazin

    perak kurang

    absorpsi; cegah

    infeksi pada luka

    bakar tidak besar dan

    dalam; bentuk krim

    Mafenidmudah

    absorpsi (Cmax 2-4

    jam); cegah infeksi

    pada luka bakar tidak

    dalam; bentuk krim

    4. Oral masa kerja

    panjang

    Sulfadoksin

    (indonesia)masa

    kerja 7-9 hari; efek

    samping Stevens-

    Johnson syndrome;

    cegah infeksi pada

    risiko resistensi

    malaria, pneumonia,

    AIDS

    (max 6000

    mg/hari)

    3.

    Sulfametizol

    D: 500-1000

    mg/hari dalam

    3-4 kali

    pemberian per

    hari; bentuk 250

    atau 500 mg.

    4. Sulfasalazin

    D: 500 mg per

    hari dilanjutkan

    2000-6000 mg

    sehari; tablet

    500 mg atau

    suspensi oral 50

    mg/ml

    A: usia > 6

    tahun; dosis

    awal 40-60

    mg/kgBB/hari

    dibagi 3-6 kali

    pemberian per

    hari setelah

    makan

    dilanjutkan

    dosis

    maintenence 30

    mg/kgBB/hari

    dibagi 4 kali

    pemberian per

    hari setelah

    makan

    5.

    Suksinilsulfatiazol -

    6. Ftalilsulfatiazol

    -

    7. Sulfasetamid

    Salep: 10%;

    inchi tiap 3 jam

    Tetes mata:

    30%; 1-2 tetes

    tiap 2 jam

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    6/27

    6

    (infeksi berat)

    atau 3-4 kali

    pemberian

    (kronik)

    8. Perak

    sulfadiazin

    Krim: 10 mg/g

    diberikan 1-2

    kali sehari

    9. Mafenid

    Krim: 85 mg/g

    diberikan 1-2

    kali sehari

    dengan

    ketebalan 1-2

    mm

    10.

    Sulfadoksin

    D: kombinasi 25

    mg pirimetamin

    dan 500 mg

    sulfadoksin 1

    kali seminggu

    atau 2 kali per 2

    minggu; tablet

    A: kombinasi;

    BB 5-10kg

    tablet

    seminggu,BB

    11-20 kg

    tablet seminggu,

    BB 21-30 g

    tablet seminggu,

    BB 31-45 kg 1

    tablet seminggu,BB>45 kg 1,5

    tablet seminggu

    Ko-

    trimoksazol

    Trimetoprim:

    menghambat

    reaksi reduksi

    asam

    dihidrofolat

    menjadi asam

    Trimetoprim:

    A: cepat dan luas

    D: lipofilik, 42-

    46% terikat

    protein plasma, t

    8-14 jam,

    Akibat batas

    toksisitas bakteri dan

    manusia relatif

    sempit (defisiensi

    folat):

    1.

    Mual dan muntah

    Infeksi saluran

    kemih bagian

    bawah (yang

    bagian atas

    sudah resisten),

    infeksi saluran

    Hipersensit

    ivitas,

    klirens

    kreatinin

    Torsades de

    pointes,

    hiperglikemia

    pada

    penderita

    DM,

    hipoglikemia

    pada

    pemberian

    agen

    hipoglikemikoral

    menyebabkan

    bradikardia

    Gemifloxacin Menghambat

    enzim

    topoisomerase II

    (DNA gyrase) dan

    topoisomerase IV

    yang dibuthkan

    bakteri untuk

    sintesis DNA

    Aktivitas

    antibakterial yang

    lebih baik untuk

    gram +

    Baik untuk bakteri

    atipikal pneumonia,

    patogen intraseluler

    (spesies

    Legionella) danmycobacteria

    Bioavalaibilitas

    70%, T 1/2 : 8

    jam, Konsentrasi

    serum

    maksimal : 1,6

    g/ mL, eksresi

    via renal dan non

    renal

    Sering : mual,

    muntah, diare

    Biasa

    muncul :

    pusing, sakit

    kepala,

    insomnia,

    ruam kulit,

    abnormalitas

    tes fungsi

    hati, artropati

    pada anak

    Jarang :

    tendinitis

    Spesifik :

    PemanjanganQTc-->

    Torsades de

    pointes

    UTI, diare

    bakterial,

    infeksi

    (jaringan lunak,

    sendi, tulang,

    intra

    abdominal,

    saluran nafas),

    infeksi saluran

    nafas atas dan

    bawah

    (aktivitas baik

    untuk gram +

    dan agen

    pneumonia

    atipik)

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil dan

    menyusui

    Anak dalam

    masa

    pertumbuhan

    Penyakit yang

    memiliki

    disposisi aritmia

    Penggunaan

    obat yang dapat

    menyebabkan

    pemanjangan

    QTCatau yang

    menyebabkanbradikardia

    Absorpsi

    dihambat oleh

    antasida

    Menghambat

    metabolisme

    teofilin

    Tablet oral 320

    mg

    - -

    Levofloxacin Menghambat

    enzim

    topoisomerase II

    (DNA gyrase) dan

    topoisomerase IV

    yang dibuthkan

    Bioavalaibilitas

    95%, T 1/2 : 5-7

    jam, Konsentrasi

    serum

    maksimal : 5,7

    Sering : mual,

    muntah, diare

    Biasa

    muncul :

    pusing, sakit

    UTI, diare

    bakterial,

    infeksi

    (jaringan lunak,

    sendi, tulang,

    intra

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil dan

    menyusui

    Absorpsi

    dihambat oleh

    antasida

    Tablet oral 200

    mg, 500 mg, 750

    mg ; Solusio 25

    mg/mL

    Dewasa

    *Uncomplicated:

    250 mg oral atau

    IV 1x1 selama 3

    hari

    Levofloksasin generik

    *tablet 500 mg : Rp. 1.500 /

    tablet

    Cravit

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    10/27

    10

    bakteri untuk

    sintesis DNA

    Aktivitas

    antibakterial yang

    sangat baik untuk

    gram - dan

    aktivitas yang

    sedang untuk gram

    +

    Aktivitas sangat

    baik untuk gram +

    terutama S.pneumoniae

    Baik untuk bakteri

    atipikal pneumonia,

    patogen intraseluler

    (spesies

    Legionella) dan

    mycobacteria

    g/ mL, eksresi

    via renal

    kepala,

    insomnia,

    ruam kulit,

    abnormalitas

    tes fungsi

    hati, artropati

    pada anak

    Jarang :

    tendinitis

    Spesifik :

    Pemanjangan

    QTc-->Torsades de

    pointes

    abdominal,

    saluran nafas),

    infeksi saluran

    nafas atas dan

    bawah

    (aktivitas baik

    untuk gram +

    dan agen

    pneumonia

    atipik), infeksi

    gonokokal,

    infeksi TB dan

    mycobacterium

    atipik (jarang)

    Anak dalam

    masa

    pertumbuhan

    Penyakit yang

    memiliki

    disposisi aritmia

    Penggunaan

    obat yang dapat

    menyebabkan

    pemanjangan

    QTCatau yang

    menyebabkanbradikardia

    Menghambat

    metabolisme

    teofilin

    Parenteral : 5

    mg/mL IV, 25

    mg/mL IV

    Opthalmic : 5

    mg/mL

    *Complicated

    - Infeksi

    Enterococcus

    faecalis,

    Enterobacter

    cloacae, E. coli,

    K. pneumoniae,

    Proteus

    mirabilis, atau

    Pseudomonas

    aeruginosa: 250

    mg oral atau IV

    1x1 selama 10hari

    - InfeksiE. coli,

    K. pneumoniae,

    atau P.

    mirabilis: 750

    mg oral atau IV

    1x1 selama 5 hari

    *tablet 250 mg : Rp. 27.830

    / tablet

    *tablet 500 mg : Rp. 44.770

    / tablet

    *tetes mata 0,5% @5ml :

    Rp. 133.100

    Levocin

    *tetes mata 0,5% @5ml :

    Rp. 81.675

    *tablet 500 mg : Rp. 38.450

    / tablet

    Tevox*tablet 500 mg : Rp. 9.680 /

    tablet

    Lomefloxacin Menghambat

    enzim

    topoisomerase II

    (DNA gyrase) dan

    topoisomerase IV

    yang dibuthkan

    bakteri untuk

    sintesis DNA

    Aktivitas

    antibakterial yangsangat baik untuk

    gram - dan

    aktivitas yang

    sedang untuk gram

    +

    Baik untuk bakteri

    atipikal pneumonia,

    patogen intraseluler

    Bioavalaibilitas

    95%, T 1/2 : 8

    jam, Konsentrasi

    serum

    maksimal : 2,8

    g/ mL, eksresi

    via renal

    Sering : mual,

    muntah, diare

    Biasa

    muncul :

    pusing, sakit

    kepala,

    insomnia,

    ruam kulit,

    abnormalitas

    tes fungsi

    hati, artropatipada anak

    Jarang :

    tendinitis

    UTI, diare

    bakterial,

    infeksi

    (jaringan lunak,

    sendi, tulang,

    intra

    abdominal,

    saluran nafas)

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil dan

    menyusui

    Anak dalam

    masa

    pertumbuhan

    Penyakit yang

    memilikidisposisi aritmia

    Penggunaan

    obat yang dapat

    menyebabkan

    pemanjangan

    QTCatau yang

    menyebabkan

    bradikardia

    Absorpsi

    dihambat oleh

    antasida

    Menghambat

    metabolisme

    teofilin

    Tablet oral 400

    mg

    Dewasa

    400 mg oral 1x1

    selama 14 hari

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    11/27

    11

    (spesies

    Legionella) dan

    mycobacteria

    Moxifloxacin Menghambat

    enzim

    topoisomerase II

    (DNA gyrase) dan

    topoisomerase IV

    yang dibuthkan

    bakteri untuk

    sintesis DNA

    Aktivitas

    antibakterial yang

    lebih baik untuk

    gram +

    Baik untuk bakteri

    anaerob

    Baik untuk bakteri

    atipikal pneumonia,

    patogen intraseluler

    (spesies

    Legionella) dan

    mycobacteria

    Bioavalaibilitas >

    85%, T 1/2 : 9-10

    jam, Konsentrasi

    serum

    maksimal : 3,1

    g/ mL, eksresi

    via empedu

    Sering : mual,

    muntah, diare

    Biasa

    muncul :

    pusing, sakit

    kepala,

    insomnia,

    ruam kulit,

    abnormalitas

    tes fungsi

    hati, artropati

    pada anak,

    Jarang :

    tendinitis

    Spesifik :

    Pemanjangan

    QTc-->

    Torsades de

    pointes

    Diare bakterial,

    infeksi

    (jaringan lunak,

    sendi, tulang,

    intra

    abdominal,

    saluran nafas),

    infeksi TB dan

    mycobacterium

    atipik (jarang),

    infeksi saluran

    nafas atas dan

    bawah

    (aktivitas baik

    untuk gram +

    dan agen

    pneumonia

    atipik)

    Kurang efektif

    untuk UTI

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil dan

    menyusui

    Anak dalam

    masa

    pertumbuhan

    Penyakit yang

    memiliki

    disposisi aritmia

    Penggunaan

    obat yang dapat

    menyebabkan

    pemanjangan

    QTCatau yang

    menyebabkan

    bradikardia

    Gagal hati

    Absorpsi

    dihambat oleh

    antasida

    Menghambat

    metabolisme

    teofilin

    Tablet oral 400

    mg

    Parenteral : 400

    mg IV bag

    Avelox

    *tablet 400 mg : Rp. 61.632

    / tablet

    * 400 mg @250 ml IV bag :

    Rp. 617.400

    Norfloxacin Menghambat

    enzim

    topoisomerase II

    (DNA gyrase) dan

    topoisomerase IV

    yang dibuthkan

    bakteri untuksintesis DNA

    Aktivitas

    antibakterial yang

    sangat baik untuk

    gram - dan

    aktivitas yang

    sedang untuk gram

    +

    Bioavalaibilitas

    80%, T 1/2 : 3,5-

    5 jam,

    Konsentrasi

    serum

    maksimal : 1,5

    g/ mL, eksresivia renal

    Sering : mual,

    muntah, diare

    Biasa

    muncul :

    pusing, sakit

    kepala,insomnia,

    ruam kulit,

    abnormalitas

    tes fungsi

    hati, artropati

    pada anak,

    Jarang :

    tendinitis

    UTI, diare

    bakterial,

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil dan

    menyusui

    Anak dalam

    masapertumbuhan

    Penyakit yang

    memiliki

    disposisi aritmia

    Penggunaan

    obat yang dapat

    menyebabkan

    Absorpsi

    dihambat oleh

    antasida

    Menghambat

    metabolisme

    teofilin

    Tablet oral 400

    mg

    Dewasa

    *Complicated

    400 mg oral q 12

    selama 7 - 10

    hari

    *Uncomplicated

    - Infeksi

    Escherichia coli,

    Klebsiella

    pneumoniae, atau

    Proteus

    mirabilis: 400

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    12/27

    12

    Baik untuk bakteri

    atipikal pneumonia,

    patogen intraseluler

    (spesies

    Legionella) dan

    mycobacteria

    pemanjangan

    QTCatau yang

    menyebabkan

    bradikardia

    mg oral q 12

    selama 3 hari

    -Infeksi

    organisme lain :

    400 mg oral q 12

    selama 7 - 10

    hari

    Ofloxacin Menghambat

    enzim

    topoisomerase II

    (DNA gyrase) dan

    topoisomerase IV

    yang dibuthkan

    bakteri untuk

    sintesis DNA

    Aktivitas

    antibakterial yang

    sangat baik untuk

    gram - dan

    aktivitas yang

    sedang untuk gram

    +

    Bioavalaibilitas

    95%, T 1/2 : 5-7

    jam, Konsentrasi

    serum

    maksimal : 2,9

    g/ mL, eksresi

    via renal

    Sering : mual,

    muntah, diare

    Biasa

    muncul :

    pusing, sakit

    kepala,

    insomnia,

    ruam kulit,

    abnormalitas

    tes fungsi

    hati, artropati

    pada anak,

    Jarang :

    tendinitis

    UTI, diare

    bakterial,

    infeksi

    (jaringan lunak,

    sendi, tulang,

    intra

    abdominal,

    saluran nafas)

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil dan

    menyusui

    Anak dalam

    masa

    pertumbuhan

    Penyakit yang

    memiliki

    disposisi aritmia

    Penggunaan

    obat yang dapat

    menyebabkan

    pemanjangan

    QTCatau yang

    menyebabkan

    bradikardia

    Absorpsi

    dihambat oleh

    antasida

    Menghambat

    metabolisme

    teofilin

    Tablet oral 200

    mg, 300 mg, 400

    mg

    Parenteral : 200

    mg dalam 50 mL

    dextrose 5% IV ;

    20 mg/mL IV, 40

    mg/mL IV

    Opthalmic :

    Solusio 3 mg/mL

    Otic (floxin otic) :

    0,3% solusio

    *Complicated

    200 mg oral q 12

    selama 10 hari

    *Uncomplicated

    - InfeksiE. coli

    atauK.

    pneumoniae:

    200 mg oral q 12

    selama 3 hari

    - Infeksi

    organisme lain :

    200 mg oral q 12

    selama 7 hari

    Ofloxacin generik

    *tablet 200 mg : Rp. 796 /

    tablet

    *tablet 400 mg : Rp. 1.178 /

    tablet

    Akilen

    *tablet 200 mg : Rp. 8.800 /

    tablet

    *tablet 400 mg : Rp. 17.048

    / tablet

    * tetes 3 mg / ml : Rp.

    64.644

    Tarivid

    *tablet 200 mg : Rp. 10.700

    / tablet

    *tablet 400 mg : Rp. 17.141

    *tetes mata 0,3% @5ml :

    Rp. 64.130

    *tetes telinga 3 mg/ml

    @5ml : Rp. 84.700

    Antibiotik Betalaktam

    Nama Dinamik Kinetik Efek Samping Indikasi Kontraindikasi InteraksiBentuk

    SediaanDosis Harga

    Penisilin 1. Obat berikatan

    dengan PBPs

    2. Mengganggu proses

    transpeptidase antar

    rantai peptidoglikan

    sehingga menghambat

    pembentukan dinding

    sel

    A:

    Penisilin G: mudah pecah

    dalalm suasana asam,

    lebih cocok secara IM

    dibanding oral

    Penisilin V: 30%

    mengalami pemecahan

    pada keadaan asam

    Hipersensitivitas:

    urtikaria, ruam

    kulit, asma,

    demam, serum

    sickness,

    anapfilaksik

    Infeksi saluran

    pernapasan atas

    dan bawah,

    infeksi saluran

    kemih, Sexual

    transmitted

    diseasae: Sifilis,

    gonorrhoe

    Hipersensitivita

    s, syok

    anafilaksis

    Probenesid:

    menghambat

    ekskresi

    penisilin pada

    ginjal

    1. Penisilin G:

    Benzil

    penisilin=

    larut air

    IM, IV, atau

    intratekal

    100.000

    Ampicillin:

    250-500 mg/6

    jam

    Amoxicillin:

    500mg /12 jam

    250mg/8 jam

    (mild)

    Ampisilin

    kaplet 250

    mg ktk 10

    x 10 kaplet

    36.315

    Ampisilin

    kaplet 500

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    13/27

    13

    3. Aktivasi enzim

    proteolitik pada dinding

    sel

    Ampisilin: makanan

    menghambat absorbsi

    obat, absorbsi ampisilin

    dipengaruhi oleh besarnya

    dosis dan makanan

    Amoksisilin: absorbsi di

    saluran cerna lebih baik

    dari ampisilin (dosis

    sama, 2x lebih tinggi dari

    ampisilin dalam darah

    (oral)). Absorbsi

    amoksilin tidak

    dipengaruhi makanan di

    lambung.Mezlosilin dan

    piperasilin: lebih ba ik

    secara IM, IV

    D: Pada umumnya

    terdistribusi secara luas.

    M: dipengaruhi

    penisilinase dan amidase

    (mikroba). Pensilinase

    memecah cincin

    betalaktam sehingga

    menghilangkan semua

    efek antibakteri. Amidase

    hanya memecah rantai

    samping sehingga hanya

    dapat menghilangkan

    sebagian efek antibakteri

    penislin.

    E: lewat tubulus ginjal

    urin

    Reaksi toksik:

    stimulasi CNS

    Infeksi jaringan

    lunak dan kulit,

    tetanus, antraks,

    aktinomikosis,

    clostridium,

    menigitis

    bakterialis

    300.000 unit

    per mL

    2. Penisilin V:

    fenoksimetil

    penisilin

    tablet: 250

    mg, 625 mg,

    sirup 125

    mg/5 ml

    3.

    Amoksisilin:

    kapsul atautablet 125,

    250, dan 250

    mg, dan sirup

    125 g/5 mL

    4. Ampisilin:

    Oral : tablet

    atau kapsul :

    125 mg, 250

    mg, 500 mg,

    dan 1000 mg.

    Bubuk

    suspensi

    sirup: 125 mg

    atau 500 mg/5

    mL.

    Ampisilin

    untuk

    suntikan: 0,1;

    0,25; 0,5 dan1 g per vial.

    875mg/12 jam

    500 mg/8 jam

    po

    Amoksisilin: 50

    mg/kgBB/ hari

    dibagi dalam 4

    dosis

    Ampisilin: 50-

    100

    mg/kgBB/hari

    dibagi dalam 4dosis

    mg ktk 10

    x 10 kaplet

    51.435

    Amoksisili

    n kapsul

    250 mg

    ktk 12 x

    10

    kapsul

    46.778

    Amoksisili

    n kaplet

    500 mg

    ktk 10 x

    10 kaplet

    49.950

    Selafosporin Seperti betalaktam.

    Namun sefalosporin

    menghambat sintesis

    dinding sel dengan cara

    menghambat reaksi

    transpeptidase tahap

    A: Sefalosporin terbagi

    menjadi dua bagian jika

    dilihat dari sifat absorbsi

    Oral: Sefaleksin, sefradin,

    sefaklor, sefadroksil,

    proksetil, seftibuten, dan

    sefuroksim aksetil

    Reaksi alergi

    seperti reaksi

    alergi penisilin,

    anafilaksis,

    urtikaria, reaksi

    coombs, depresi

    sumsum tulang

    ISK, Infeki

    saluran

    pernapasan,

    infeksi kulit dan

    jaringan lunak,

    infeksi

    nosokomial,

    Pasien dengan

    riwayat alergi

    sefalosporin dan

    penisiln.

    Alkohol

    dapat

    mengakibatkan

    dissulfiram-like

    reaction

    1. Sefaleksin

    - kapsul: 250

    mg, 500mg,

    750 mg

    -tablet: 250

    mg, 500mg

    1. sefaleksin:

    250 mg PO/6

    jam. 1-4 g/hari

    dalam aturan

    doss diatas (Rp.

    43.855)

    Sefaleksin

    kapsul 250

    mg ktk 5 x

    10 kapsul

    Rp. 43.855

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    14/27

    14

    ketiga dalam reaksi

    pembuatan dinding sel

    SG 1: lebih aktif pada

    patogen Gram positif

    (Sefaleksin,

    Sefadroksil)

    SG2: Lebih aktif pada

    Gram negatif

    (sefoksitin, sefuroksim)

    SG3:Aktif melawan

    patogen Gram negatifdan positif

    (seftriakson,

    sefotaksim)

    SG4: Aktif melawan

    patogen ESBL

    (sefepim)

    IV: Sefalotin dan

    sefapirin (karena dapat

    menyebabkan nyeri jika

    diberikan secara IM)

    Sefalosporin lain

    diberikan secara IM atau

    IV.

    D: distribusi luas ke CSS,

    sawar darah uri, cairan

    sinovial, cairan

    perikardium, cairan mata,

    namun tidak sampai pada

    vitreous

    E: Diekskresikan dalam

    kondisi utuh melalui

    ginjal dan empedu

    granulositopenia

    (jarang),

    nefrotoksik

    namun agak

    ringan,

    infeksi intra

    abdominal,

    meningitis gram

    negatif (3rd

    generation ),dan

    lain-lain

    -oral

    suspension:

    125mg/5mL,

    250mg/5mL

    2. Sefuroksim

    - tablet:

    250mg,

    500mg

    3. Seftriakson

    - injectable

    sol: 1 g/50

    mL, 2g/50mL- Powder for

    injectiion:

    250, 50 mg

    1,2,10 g

    4. Sefepim

    - Infusion sol:

    1g/50mL,

    2g/100mL

    - Powder for

    injection:

    1g, 2g

    2. Sefuroksim:

    125-250 mg

    PO/12 jam 7-10

    hari

    3. Seftriakson:

    1-2 g/hari

    IV/IM (Rp.

    11.602 per 1g)

    4. Sefepim: 0,5-

    1 g IV atau IM /

    12 jam

    Sefuroksi

    m

    (Anbacim

    500 mg)

    asetil

    sefuroksim

    Anbacim

    40 tablet

    Rp. 22.457

    Seftriakso

    n injeksi 1

    gram ktk 2vial Rp.

    23.204

    Maxicef

    vial 1g

    (cefepime)

    per

    kemasan

    Rp.

    308.550

    Karbapenem Meropenem: seperti

    penisilin.

    A: lebih baik lewat

    infusion

    D: Distribusi luas

    M: Metabolisme di hati

    menjadi inaktif

    E: Urine (25% inaktif)

    Konstipasi, diare,

    mual muntah,

    sakit kepala, dll

    Intra-abdominal

    infection,

    community

    acquired

    pneumonia,

    infeksi /kulit,

    Hipersensitivita

    s golongan beta

    laktam

    Digoksin:

    meningkatkan

    efek digoksin

    Probenecid:

    meningkatkan

    level

    meropenem

    Powder for

    injectable

    solution:

    500mg/vial ,

    1g/vial

    Pneumonia 500

    mg IV / 8 jam

    Powder for

    injectable

    solution:

    500mg/via

    l (Rp.

    210.125),

    1g/vial

    (Rp399.235/vial)

    Monobaktam Aztreonamsama

    dengan penisilin lainnya

    A: IM dan IV

    D: distribusi luas

    M: metabolisme di hati

    E: Urine dan feses

    Bayuk, sour

    throat, wheexing,

    demam

    Infeksi sistemik,

    ISK,

    pseudomonal

    infection, dan

    lain-lain

    Hipersensitivita

    s

    Digoksin:

    meningkatkan

    level digoksin

    Solution,

    inhalation: 75

    mg

    Powder for

    injection: 1 g

    UTI:

    0,5-1 g IV/IM /

    8-12 jam

    Aztreonam

    (Vebac) 1g

    x 2

    Rp.360.00

    0/vial

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    15/27

    15

    Antibiotik Aminoglikosida

    Nama Dinamik Kinetik Efek Samping Indikasi Kontraindikasi InteraksiBentuk

    SediaanDosis Harga

    Aminoglikosida Menghambat sintesis

    protein dengan cara

    berikatan dengan

    subunit 30s pada

    ribosombakterisidal

    Dapat digunakan

    bersama dengan

    betalaktam untukmenangani infeksi

    serius gram negatif.

    (Gentamycin, amikacin,

    kanamycin)

    A: sangat polar, tidak

    direabsorbsi lewat usus

    melainkan parenteral

    M: tidak dimetabolisme

    D: terdistribusi luas,

    nmaun tidak dapat

    berpenetrasi ke CSS.

    Terkonsentrasi tinggi

    pada telinga dalam danginjal nefrotoksik dan

    ototoksik

    E: urine

    Ototoksik,

    nefrotoksik,

    paralisis

    pernapasan

    (jarang)

    Infeksi serius

    gram negatif:

    ISK, sepsis

    Streptomicin

    tbc, brucellosis,

    dll

    Pasien dengan

    gangguan ginjal

    dan

    pendengaran.

    Gentamisin,

    amikacin,

    kanamisin:

    sinergis dengan

    furosemid, perlu

    atur dosis

    Gentamisin:

    Injectable

    solution: 10

    mg/mL, 40

    mg/mL

    Amikacin:

    Injectable

    solution: 50mg/mL, 250

    mg/mL

    Kanamicin:

    Injectable

    solution: 75

    mg/2mL, 500

    mg/2mL,

    1g/3mL

    Gentamisin:

    3-5 mg/kg/hari

    IV atau IM / 8

    jam

    Amikacin:

    15 mg/kg/hari

    IV atau IM /8-

    12 jam

    ISK250 mg

    IV/IM / 12 jam

    Kanamicin:

    IV dan IM 5-7,5

    mg/kg/dosis / 8-

    12 jam

    Gentamisi

    n:

    1.

    Injeksi

    80

    mg/ml 1

    vial

    @2ml

    Rp.

    5.1052.Injeksi

    40

    mg/ml 5

    ampul

    Rp.24.9

    48

    3.Gentami

    sin salep

    kulit

    0,1%

    tube 5

    gram

    Rp.2.49

    8

    4.Gentami

    sin

    sulfat

    tetes

    mata

    0,3% - 1

    botol 10

    ml

    Rp.608

    5.Amikaci

    n1

    vial 500

    mg

    Rp.27.7

    50

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    16/27

    16

    Tetrasiklin

    Nama Dinamik Kinetik Efek Samping IndikasiKontrain

    dikasiInteraksi Bentuk Sediaan Dosis Harga

    Demeklosikli

    n

    Menghambat

    subunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehingga

    mencegah

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    Absorpsi 60 -

    70%, sebagian

    tetap berada pada

    lumen usus yang

    nantinya

    diekskresi melalui

    feses (oral),

    terdistribusi

    merata kecuali

    CSF (10-25%

    pada plasma), 40-

    80% terikat

    protein serum, T

    1/2 12 jam,

    eksresi melalui

    ginjal dan empedu

    Hipersensitivitas

    Gastrointestinal

    Mual, muntah

    diare, gangguan

    pertumbuhan flora

    normal (gangguan

    fungsi, anal

    pruritus,

    kandidiasis oral

    atau vaginal,

    enterokolitis

    dengan syok)

    Tulang dan Gigi

    *Diberikan saat

    hamil : Gigi

    (fluorescence,

    diskolorasi,

    enamel displasia),

    tulang (gangguan

    pertumbuhan dan

    deformitas).Hal yang sama

    dapat terjadi pada

    pemberian obat

    pada anak < 8

    tahun

    Toksisitas hati

    Pada kehamilan,

    pada pemberian

    InfeksiMycobacterium

    pneumoniae, clamidia,

    rickettsia, beberapa

    spirochaeta,

    berbagai macam infeksi

    bakteri gram + maupun -,

    infeksi protozoa,

    pengobatan jerawat,

    eksaserbasi bronkitis,

    community-aqcuired

    pneumonia, Lyme disease,

    demam relaps, infeksi

    mycobacterium non-TB

    (Pengobatan diatas dapat

    dilakukan selama

    mikroba penyebab belum

    resisten)

    Hipersens

    itivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Anak < 8

    tahun

    Pemberian

    antasid, produk

    susu, dan besi

    sulfat

    mempengaruhi

    penyerapan

    Tablet oral 150

    mg, 300 mg ;

    kapsul 150 mg

    6.Kanami

    cin1

    vial 1g

    Rp.9.86

    2

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    17/27

    17

    dosis intravena >

    4 mg pada pasien

    gangguan fungsi

    hepar (nekrosis

    hepar)

    Trombosis vena

    pada pemberian

    IV dan iritasi

    lokal pada

    pemberian IM

    Toksisitas ginjalAsidosis tubular

    ginjal, dosis

    toksik pada

    gangguan ginjal

    Fotosensitisasi

    Reaksi vestibular

    (pusing, vertigo,

    mual, muntah)

    Doksisiklin Menghambat

    subunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehinggamencegah

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    Absorpsi 95-

    100%, sebagian

    berada pada

    lumen usus yang

    nantinya

    diekskresi melalui

    feses (oral),

    terdistribusi

    merata kecualiCSF (10-25%

    pada plasma), 40-

    80% terikat

    protein serum, T

    1/2 16-18 jam,

    eleminasi non

    renal dan berjalan

    lambat

    Hipersensitivitas

    Gastrointestinal

    Mual, muntah

    diare, gangguan

    pertumbuhan flora

    normal (gangguan

    fungsi, anal

    pruritus,kandidiasis oral

    atau vaginal,

    enterokolitis

    dengan syok)

    Tulang dan Gigi

    *Diberikan saat

    hamil : Gigi

    (fluorescence,

    InfeksiMycobacterium

    pneumoniae, clamidia,

    rickettsia, beberapa

    spirochaeta,

    berbagai macam infeksi

    bakteri gram + maupun -,

    infeksi protozoa,

    pengobatan jerawat,

    eksaserbasi bronkitis,community-aqcuired

    pneumonia, Lyme disease,

    demam relaps, infeksi

    mycobacterium non-TB

    (Pengobatan diatas dapat

    dilakukan selama

    mikroba penyebab belum

    resisten)

    Hipersens

    itivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Anak < 8

    tahun

    Tablet dan kapsul

    oral 50 mg, 75 mg,

    100 mg ; bubuk

    yang direkonstitusi

    menjadi suspensi

    25 mg/5 ml ; sirup

    50 mg/ ml

    Parenteral : bubuk100 mg dan 200

    mg untuk injeksi

    UTI infeksi

    Klebsiella

    *Dewasa IV

    Awal : 200 mg IV

    hari pertama dalam 1-

    2 kali infus

    Maintenance : 100 -200 mg IV

    bergantung

    keparahan. IV 200

    mg dapat diberikan

    dalam 1-2 kali infus

    *Dewasa Oral

    Doksisiklin

    generik

    *Kapsul 100

    mg : Rp.

    341 / kapsul

    Dohixat

    *Kapsul 100

    mg : Rp.4.500 / strip

    Dotur

    *Kapsul 100

    mg : Rp.

    6.581 /

    kapsul

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    18/27

    18

    diskolorasi,

    enamel displasia),

    tulang (gangguan

    pertumbuhan dan

    deformitas).

    Hal yang sama

    dapat terjadi pada

    pemberian obat

    pada anak < 8

    tahun

    Toksisitas hati

    Pada kehamilan,

    pada pemberiandosis intravena >

    4 mg pada pasien

    gangguan fungsi

    hepar (nekrosis

    hepar)

    Trombosis vena

    pada pemberian

    IV dan iritasi

    lokal pada

    pemberian IM

    Toksisitas ginjal

    Asidosis tubular

    ginjal, dosis

    toksik pada

    gangguan ginjal

    Fotosensitisasi

    Reaksi vestibular

    (pusing, vertigo,

    mual, muntah)

    Awal : 200 mg hari

    pertama dibagi 2- 4

    dosis.

    Maintenance : 100

    mg sehari dibagi 1-2

    dosis

    Infeksi parah : 100

    mg q 12

    *Anak dengan berat

    < 45 kg IV

    Awal : 4,4 mg/kgbb

    IV pada hari pertama

    diberikan dalam 1-2

    kali infus

    Maintenance : 2,2 -

    4,4 mg/kgbb IV per

    hari diberikan dalam

    1-2 kali infus

    *Anak dengan berat

    < 45 kg oral

    Awal : 4,4 mg/kgbb

    pada hari pertama

    dibagi dalam 2 dosis

    Maintenance : 2,2

    mg/kgbb/ hari dibagi

    dalam 1-2 dosis

    Infeksi parah: dosis

    maksimal 4,4

    mg/kgbb/hari

    *Anak dengan

    berat > 45 kg IV

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    19/27

    19

    Awal : 200 mg IV di

    hari pertama

    diberikan dalam 1-2

    kali infus

    Maintenance : 100 -

    200 mg IV/hari

    bergantung

    keparahan. 200 mg

    dapat diberikan

    dalam 1-2 kali infus

    *Anak dengan

    berat > 45 kg oral

    Awal : 200 mg pada

    hari pertama dibagi

    2-4 dosis

    Maintenance : 100

    mg/hari dibagi 1-2

    dosis

    Infeksi parah : 100

    mg q 12

    Metasiklin Menghambat

    subunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehinggamencegah

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    Absorpsi 60 -

    70%, sebagian

    tetap berada pada

    lumen usus yang

    nantinya

    diekskresi melalui

    feses (oral),

    terdistribusi

    merata kecualiCSF (10-25%

    pada plasma), 40-

    80% terikat

    protein serum, T

    1/2 12 jam,

    eksresi melalui

    ginjal dan empedu

    Hipersensitivitas

    Gastrointestinal

    Mual, muntah

    diare, gangguan

    pertumbuhan flora

    normal (gangguan

    fungsi, anal

    pruritus,kandidiasis oral

    atau vaginal,

    enterokolitis

    dengan syok)

    Tulang dan Gigi

    *Diberikan saat

    hamil : Gigi

    (fluorescence,

    InfeksiMycobacterium

    pneumoniae, clamidia,

    rickettsia, beberapa

    spirochaeta,

    berbagai macam infeksi

    bakteri gram + maupun -,

    infeksi protozoa,

    pengobatan jerawat,

    eksaserbasi bronkitis,community-aqcuired

    pneumonia, Lyme disease,

    demam relaps, infeksi

    mycobacterium non-TB

    (Pengobatan diatas dapat

    dilakukan selama

    mikroba penyebab belum

    resisten)

    Hipersens

    itivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Anak < 8

    tahun

    Pemberian

    antasid, produk

    susu, dan besi

    sulfat

    mempengaruhi

    penyerapan

    Kapsul 150 mg dan

    300 mg

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    20/27

    20

    diskolorasi,

    enamel displasia),

    tulang (gangguan

    pertumbuhan dan

    deformitas).

    Hal yang sama

    dapat terjadi pada

    pemberian obat

    pada anak < 8

    tahun

    Toksisitas hati

    Pada kehamilan,

    pada pemberiandosis intravena >

    4 mg pada pasien

    gangguan fungsi

    hepar (nekrosis

    hepar)

    Trombosis vena

    pada pemberian

    IV dan iritasi

    lokal pada

    pemberian IM

    Toksisitas ginjal

    Asidosis tubular

    ginjal, dosis

    toksik pada

    gangguan ginjal

    FotosensitisasiReaksi vestibular

    (pusing, vertigo,

    mual, muntah)

    Minosiklin Menghambat

    subunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    Absorpsi 95 -

    100%, sebagian

    tetap berada pada

    lumen usus yang

    nantinya

    diekskresi melalui

    Hipersensitivitas

    Gastrointestinal

    Mual, muntah

    diare, gangguan

    pertumbuhan flora

    InfeksiMycobacterium

    pneumoniae, clamidia,

    rickettsia, beberapa

    spirochaeta,

    berbagai macam infeksi

    bakteri gram + maupun -,

    Hipersens

    itivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Tablet dan kapsul

    oral 50 mg, 75 mg,

    dan 100 mg ;

    suspensi 50 mg/ 5

    ml

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    21/27

    21

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehingga

    mencegah

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    feses (oral),

    terdistribusi

    merata kecuali

    CSF (10-25%

    pada plasma),

    Konsentrasi

    tertinggi terdapat

    pada air mata dan

    saliva, 40-80%

    terikat protein

    serum, T 1/2 16-

    18 jam, eksresi

    melalui ginjal dan

    empedu

    normal (gangguan

    fungsi, anal

    pruritus,

    kandidiasis oral

    atau vaginal,

    enterokolitis

    dengan syok)

    Tulang dan Gigi

    *Diberikan saat

    hamil : Gigi

    (fluorescence,

    diskolorasi,

    enamel displasia),tulang (gangguan

    pertumbuhan dan

    deformitas).

    Hal yang sama

    dapat terjadi pada

    pemberian obat

    pada anak < 8

    tahun

    Toksisitas hati

    Pada kehamilan,

    pada pemberian

    dosis intravena >

    4 mg pada pasien

    gangguan fungsi

    hepar (nekrosis

    hepar)

    Trombosis vena

    pada pemberianIV dan iritasi

    lokal pada

    pemberian IM

    Toksisitas ginjal

    Asidosis tubular

    ginjal, dosis

    infeksi protozoa,

    pengobatan jerawat,

    eksaserbasi bronkitis,

    community-aqcuired

    pneumonia, Lyme disease,

    demam relaps, infeksi

    mycobacterium non-TB,

    meningococcal carrier

    state

    (Pengobatan diatas dapat

    dilakukan selama

    mikroba penyebab belum

    resisten)

    Anak < 8

    tahun

    Parenteral : bubuk

    100 mg untuk

    injeksi

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    22/27

    22

    toksik pada

    gangguan ginjal

    Fotosensitisasi

    Reaksi vestibular

    (pusing, vertigo,

    mual, muntah)

    Oksitetrasikli

    n

    Menghambat

    subunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehingga

    mencegah

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    Absorpsi 60 -

    70%, sebagian

    tetap berada pada

    lumen usus yang

    nantinya

    diekskresi melalui

    feses (oral),

    terdistribusi

    merata kecuali

    CSF (10-25%

    pada plasma), 40-

    80% terikat

    protein serum, T

    1/2 6-8 jam,

    eksresi melalui

    ginjal dan empedu

    Hipersensitivitas

    Gastrointestinal

    Mual, muntah

    diare, gangguan

    pertumbuhan flora

    normal (gangguan

    fungsi, anal

    pruritus,

    kandidiasis oral

    atau vaginal,

    enterokolitis

    dengan syok)

    Tulang dan Gigi

    *Diberikan saat

    hamil : Gigi

    (fluorescence,

    diskolorasi,

    enamel displasia),

    tulang (gangguan

    pertumbuhan dan

    deformitas).

    Hal yang sama

    dapat terjadi pada

    pemberian obat

    pada anak < 8tahun

    Toksisitas hati

    Pada kehamilan,

    pada pemberian

    dosis intravena >

    4 mg pada pasien

    gangguan fungsi

    InfeksiMycobacterium

    pneumoniae, clamidia,

    rickettsia, beberapa

    spirochaeta,

    berbagai macam infeksi

    bakteri gram + maupun -,

    infeksi protozoa,

    pengobatan jerawat,

    eksaserbasi bronkitis,

    community-aqcuired

    pneumonia, Lyme disease,

    demam relaps, infeksi

    mycobacterium non-TB

    (Pengobatan diatas dapat

    dilakukan selama

    mikroba penyebab belum

    resisten)

    Hipersens

    itivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Anak < 8

    tahun

    Pemberian

    antasid, produk

    susu, dan besi

    sulfat

    mempengaruhi

    penyerapan

    Parenteral : 50 mg

    / mL IM, 125 mg /

    mL IM

    *Dewasa

    250 mg IM 1x1 atau

    300 mg divided dose

    q 8-12

    *Anak > 8 tahun

    15-25 mg/kgbb/ hari.

    Dosis maksimum 250

    mg/injeksi. Dosis

    dapat dibagi q 8-12

    jam

    Oksitetrasik

    lin generik

    *Injeksi 50

    mg/ml @10

    ml : Rp.

    4.185 / vial

    Terramycin

    *Injeksi 50

    mg/ml @10

    ml : Rp.

    11.976 / vial

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    23/27

    23

    hepar (nekrosis

    hepar)

    Trombosis vena

    pada pemberian

    IV dan iritasi

    lokal pada

    pemberian IM

    Toksisitas ginjal

    Asidosis tubular

    ginjal, dosis

    toksik padagangguan ginjal

    Fotosensitisasi

    Reaksi vestibular

    (pusing, vertigo,

    mual, muntah)

    Tetrasiklin Menghambat

    subunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehingga

    mencegah

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    Absorpsi 60 -

    70%, sebagian

    tetap berada pada

    lumen usus yang

    nantinya

    diekskresi melalui

    feses, (oral),

    terdistribusi

    merata kecuali

    CSF (10-25%

    pada plasma), 40-

    80% terikat

    protein serum, T

    1/2 6-8 jam,eksresi melalui

    ginjal dan empedu

    Hipersensitivitas

    Gastrointestinal

    Mual, muntah

    diare, gangguan

    pertumbuhan flora

    normal (gangguan

    fungsi, anal

    pruritus,

    kandidiasis oral

    atau vaginal,

    enterokolitis

    dengan syok)

    Tulang dan Gigi

    *Diberikan saat

    hamil : Gigi

    (fluorescence,

    diskolorasi,

    enamel displasia),

    tulang (gangguan

    pertumbuhan dan

    deformitas).

    InfeksiMycobacterium

    pneumoniae, clamidia,

    rickettsia, beberapa

    spirochaeta,

    berbagai macam infeksi

    bakteri gram + maupun -,

    infeksi protozoa,

    pengobatan jerawat,

    eksaserbasi bronkitis,

    community-aqcuired

    pneumonia, Lyme disease,

    demam relaps, infeksi

    mycobacterium non-TB

    (Pengobatan diatas dapat

    dilakukan selama

    mikroba penyebab belum

    resisten)

    Hipersens

    itivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Anak < 8

    tahun

    Pemberian

    antasid, produk

    susu, dan besi

    sulfat

    mempengaruhi

    penyerapan

    Kapsul 250 mg dan

    500 mg ; suspensi

    125 mg / 5 mL

    *Sistitis dewasa

    500 mg oral q 6 jam

    untuk 3 - 7 hari

    bergantung penyebab

    dan keparahan

    Tetrasiklin

    generik

    *Kapsul 250

    mg : Rp.

    189 / kapsul

    *Kapsul 500

    mg : Rp.

    346 / kapsul

    Tetra

    Sanbe

    *Tablet 250

    mg : Rp.

    236 / tablet*Tablet 500

    mg : Rp.

    510 / tablet

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    24/27

    24

    Hal yang sama

    dapat terjadi pada

    pemberian obat

    pada anak < 8

    tahun

    Toksisitas hati

    Pada kehamilan,

    pada pemberian

    dosis intravena >

    4 mg pada pasien

    gangguan fungsi

    hepar (nekrosis

    hepar)

    Trombosis vena

    pada pemberian

    IV dan iritasi

    lokal pada

    pemberian IM

    Toksisitas ginjal

    Asidosis tubular

    ginjal, dosis

    toksik pada

    gangguan ginjal

    Fotosensitisasi

    Reaksi vestibular

    (pusing, vertigo,

    mual, muntah)

    Tigesiklin Menghambatsubunit 30S pada

    ribosom bakteri

    yang berfungsi

    untuk mengikat

    aminoasil-tRNA

    pada akseptor

    kompleks mRNA-

    ribosom sehingga

    mencegah

    Pemberian IV,terdistribusi

    merata kecuali

    CSF (10-25%

    pada plasma), 40-

    80% terikat

    protein serum, T

    1/2 36 jam,

    eksresi non renal

    Mual dan muntah Infeksi yang disebabkanmikroba tetracycline

    resistant dan beberapa

    multidrug resistant,kurang

    baik untuk UTI

    Hipersensitivitas

    Ibu hamil

    dan

    menyusui

    Anak < 8

    tahun

    Parenteral : bubuk50 mg untuk IV

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    25/27

    25

    penambahan asam

    amino pada

    peptida yang

    dibentuk bakteri

    Antibiotik Makrolid

    Nama Dinamik KinetikEfek

    SampingIndikasi Kontraindikasi Interaksi Bentuk Sediaan Dosis Harga

    Eritromisin Berikatan dengan

    ribosom subunit 50S

    sehingga menghambat

    sintesis protein

    A: menurun

    bersama

    makanan, rusak

    pada pH asam

    E: empedu

    Intoleransi

    GI, toksisitas

    hati,

    pemanjangan

    interval QTc

    Infeksi saluran

    napas atas dan

    bawah oleh

    bakteri kokus

    Gr(+) &

    atipikal

    Hipersensitivita

    s

    Koadministrasi

    bersama derivat

    ergot

    (toksisitas)

    Inhibisi P450

    meningkatkan

    konsentrasi

    teofilin,

    antikoagulan

    oral, siklosporin,

    metilprednisolon

    1. Eritromisin

    Tab 250mg, 500mg

    2. Eritromisin stearat

    Kap 250mg, 500mg

    Susp. oral 250mg/5mL

    3. Eritromisin etilsuksinat

    Tab kunyah 200mg

    Susp. oral 200mg/5mL

    (botol 60mL)

    Tetes oral 100mg/2,5mL

    (botol 30mL)

    1.

    Dewasa: 250-

    500mg PO

    q6hr

    Anak:7,5-12,5

    mg/kgBB/hari

    q6hr

    2.

    Dewasa: 250-

    500mg PO

    q6hr atau

    500mg q12hr

    Anak: 30-50

    mg/kgBB/hari

    3.

    Dewasa: 400-

    600mg q6hr

    Anak: 30-50

    mg/kgBB/hari

    Rp68,040(250mg/ 100s)

    Rp125,550(500mg/ 100s)

    Rp 10,935(200mg/5mL,

    botol 60mL)

    ErysanbeRp110,500

    (250mg/ 100s)

    In do Farma

    Rp99,000

    (500mg/ 100s)

    Spiramisin D: masuk ke ASI

    E: empedu

    Mual, nyeri

    epigastrik,diare,

    muntah,

    reaksi kulit

    Aktif terhadap

    kokus Gr(+)

    Hipersensitivita

    s

    Tetrasiklin

    meningkatkanhepatotoksisitas

    Bersifat

    antagonis

    dengan penisilin,

    streptomisin,

    kanamisin,

    neomisin dan

    polimiksin.

    Tab 250mg, 500mg 500mg PO

    q8hr

    Rp52,785

    (250mg/ 50s)Rp104,018

    (500mg/ 50s)

    SpiradanRp460,000

    (500mg/ 100s)

    SpirasinRp490,000

    (500mg/ 100s)

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    26/27

    26

    Roksitromisin A: baik peroral

    E: feses

    Lebih jarang

    terjadi iritasi

    lambung

    Sangat aktif

    terhadap

    Chlamydia

    trachomatis

    Hipersensitivita

    s

    Koadministrasi

    dengan ergot

    Warfarin

    (meningkatkan

    perdarahan)

    Tab 150mg, 300mg Dewasa:

    150mg PO

    q12hr

    Anak: 2,5-

    4mg /kgBB/

    hari q12hr

    Uplores

    Rp126,150

    (150mg/ 30s)

    Rolexit

    Rp204,930

    (300mg/ 30s)

    Klaritromisin A: tidak

    dipengaruhi

    makanan

    D: konsentrasi

    jaringan tinggi

    M: oleh P450

    Lebih jarang

    terjadi iritasi

    lambung

    Peningkatan

    sementara

    enzim hati

    Lebih aktif

    terhadap

    M. avium

    Hipersensitivita

    s

    Koadministrasi

    dengan

    pimozide,

    ciaspride, ergot

    Riwayat aritmia

    ventrikel

    Mempengaruhi

    obat lain yang

    dimetabolisme

    P450

    Tab 250mg, 500mg

    Susp. oral 125mg/5mL,

    250mg/5mL

    250-500mg

    PO q12hrClacine

    Rp189,000

    (250mg/ 30s)

    Comtro

    Rp50,000

    (125mg/5mL,

    botol 30mL)

    Azitromisin A: terganggu

    bersama makan

    D: konsentrasi

    jaringan > serum

    Diare, mual,

    nyeri

    abdominal

    Lebih aktif

    terhadap

    Chlamydia sp.

    Konsumsi

    dengan

    pimozide

    (menurunkan

    metabolism

    sehingga toksik)

    Tidak

    mengganggu

    P450 sehingga

    tidak ada

    masalah

    interaksi

    Tab 250mg, 500mg

    Susp. oral 200mg/5mL

    500mg/hari

    dosis tunggalZycin

    Rp52,500

    (500mg/3s)

    Maxmor

    Rp75,000

    (200mg/5mL,

    botol 15mL)

  • 7/24/2019 Daftar Obat untuk Infeksi Saluran Kemih

    27/27

    Kasus

    Ibu N umur 40 th. Keluhan nyeri berkemih, lebih sering ingin tapi idak keluar/tuntas, nyeri ulu hati dan mual.

    Gejala serupa 3 bulan terakhir, diberi obat cotrimoxazole 3hr.

    PF: TD 120/80, Nadi 80x/mnt, 37,8C, RR 24x

    Abdomen: nyeri tekan suprapubis, hati dan limfe tidak teraba, nyeri ketok CVA (-)

    Tidak ada duh vagina dan darah

    Dipstick urin: leukosit esterase dan nitrit

    Pemilihan Obat

    Cotrimoxazol (400 mg sulfametoksazol dan 80 trimetoprim)

    Antasida doen

    Dr. Muhammad Kevin Mansur Maulidzy

    Klinik Sehat

    Jl. Salemba Raya No.6

    NIP 1206200200

    Jakarta, 5 Februari 2016

    R/ Cotrimoxazol tab 480 mg No.VIS 2 dd tab I pc

    R/ Antasida doen I tab 400 mg No.IIIS 1 dd tab I ac

    Pro: Ibu N

    Usia: 40 tahun

    Alasan: Karena Ibu N mengalami sistitis nonkomplikata dan diduga menderita dispepsia fungsional

    sehingga digunakan cotrimoxazol agar tidak ada interaksi obat yang berarti terhadap pengobatan

    dispepsia, yaitu antasida doen I.

    Referensi:

    1. Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. Pharmacotherapy APathophysiologi Approach. 7th ed. New York: Mc Graw Hill; 2007

    2. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrisons Principles ofInternal Medicine. 19th ed. New York: Mc Graw Hill; 2015