transfusi darah(1)

31
Judul : Transfusi darah Presenta n : dr. Ratna Astri Andhini Do kt er pe mbi mb in g : dr . Lis a YH, p !P"R# TRA$%&' DARAH !A! ' P#$DAH&L&A$ Terkait masalah kehilangan darah pada pasien (ang mengalami kehilangan darah saat )edera. *rile mulai melakukan per)obaan dengan transfusi darah. eperti pern(ataannn(a + baha setelah sekiat  ban(ak ke)elakaan, kehilangan darah dalam -umlah ban(ak men(ebabkan s(ok sebelum pasien sampai di rumah sakit. Pada aal abad /0, transfusi sering dilakukan. !an(ak (ang terbuang dan penggunaann(a mulai sedikit dikarenakan reaksi (ang ditimbulkan dan sulitn(a men)egah ter-adin(a pembekuan pada darah (ang didonorkan. Transfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upa(a pengobatan. 1 Transfusi darah telah mulai di)oba dilakukan se-ak abad ke /2 dan hingga pertengahan abad ke /3, namun berakhir dengan kegagalan, karena )ara pemberiann(a dan pada akt u itu dipakai sebagai sumber donorn( a adal ah darah hean. 4elalui berbagai per)oba an dan  pengamatan kemudian disimpulkan baha manusia (ang semestin( a men-adi sumber darah. $amun demikian pada masa ini, karena masih ban(akn(a kegagalan (ang berakibat kematian, transfusi darah sempat dilarang dilakukan. Pada masa ini, transfusi darah telah diker-akan langsung dari arteri donor ke dalam 5ena resipien . 6 Pemikiran dasar pada transfusi adalah )airan intra5askuler dapat diganti atau disegarkan dengan )airan pengganti (ang sesuai dari luar tubuh. 1  Pada tahun /07/, Landsteiner menemukan golongan darah sistem A!8 dan kemudian s(stem antigen Rh 9rhesus ditemukan oleh Le5ine dan tetson di tahun /010. ;edua s(stem ini men-adi dasar penting bagi transfusi darah modern. 4eskipun kemudian ditemukan  berbagai s(stem antigen lain seperti Duff( , ;ell dan lain"lain, tetapi s(stem" s(stem tersebut kurang  berpengaruh. Ta ta )ara transfusi darah semakin berkembang dengan digunakann(a antikoagulan pada

Upload: dion

Post on 13-Apr-2018

262 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 1/31

Judul : Transfusi darah

Presentan : dr. Ratna Astri Andhini

Dokter pembimbing : dr. Lisa YH, p!P"R#

TRA$%&' DARAH

!A! '

P#$DAH&L&A$

Terkait masalah kehilangan darah pada pasien (ang mengalami kehilangan darah saat )edera.

*rile mulai melakukan per)obaan dengan transfusi darah. eperti pern(ataannn(a + baha setelah sekiat

 ban(ak ke)elakaan, kehilangan darah dalam -umlah ban(ak men(ebabkan s(ok sebelum pasien sampai di

rumah sakit. Pada aal abad /0, transfusi sering dilakukan. !an(ak (ang terbuang dan penggunaann(a

mulai sedikit dikarenakan reaksi (ang ditimbulkan dan sulitn(a men)egah ter-adin(a pembekuan pada

darah (ang didonorkan.

Transfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi darah

resipien sebagai upa(a pengobatan.1 Transfusi darah telah mulai di)oba dilakukan se-ak abad ke /2 dan

hingga pertengahan abad ke /3, namun berakhir dengan kegagalan, karena )ara pemberiann(a dan pada

aktu itu dipakai sebagai sumber donorn(a adalah darah hean. 4elalui berbagai per)obaan dan

 pengamatan kemudian disimpulkan baha manusia (ang semestin(a men-adi sumber darah. $amun

demikian pada masa ini, karena masih ban(akn(a kegagalan (ang berakibat kematian, transfusi darah

sempat dilarang dilakukan. Pada masa ini, transfusi darah telah diker-akan langsung dari arteri donor ke

dalam 5ena resipien. 6

Pemikiran dasar pada transfusi adalah )airan intra5askuler dapat diganti atau disegarkan dengan

)airan pengganti (ang sesuai dari luar tubuh. 1 Pada tahun /07/, Landsteiner menemukan golongan darah

sistem A!8 dan kemudian s(stem antigen Rh 9rhesus ditemukan oleh Le5ine dan tetson di tahun /010.

;edua s(stem ini men-adi dasar penting bagi transfusi darah modern. 4eskipun kemudian ditemukan

 berbagai s(stem antigen lain seperti Duff(, ;ell dan lain"lain, tetapi s(stem" s(stem tersebut kurang

 berpengaruh. Tata )ara transfusi darah semakin berkembang dengan digunakann(a antikoagulan pada

Page 2: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 2/31

tahun /0/< oleh Hustin 9!elgia, Agote 9Argentina, dan Leisohn 9/0/2. ekitar tahun /013 dimulailah

sistem pengorganisasian bank darah (ang terus berkembang sampai kini.6,1

!an(ak hal (ang harus diperhatikan dan dipersiapkan sehingga transfusi dapat dilaksanakan

se)ara optimal. 8leh karena itu, salah satu tugas besar di masa (ang akan datang adalah meningkatkan

 pemahaman akan penggunaan transfusi darah sehingga penatalaksanaann(a sesuai dengan indikasi dan

keamanann(a dapat ditingkatkan.6,1 

!A! ''

Darah dan Transfusi Darah

6./. Darah sebagai organ

Darah (ang semula dikategorikan sebagai -aringan tubuh, saat ini telah dimasukkan sebagai suatu

organ tubuh terbesar (ang beredar dalam s(stem kardio5askular, tersusun dari 9/komponen korpuskuler 

atau seluler, 96komponen )airan. ;omponen korpuskuler (aitu materi biologis (ang hidup dan bersifatmultiantigenik, terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping trombosit, (ang kesemuan(a

dihasilkan dari sel induk (ang senantiasa hidup dalam sumsum tulang. ;etiga -enis sel darah ini memiliki

masa hidup terbatas dan akan mati -ika masa hidupn(a berakhir. Agar fungsi organ darah tidak ikut mati,

maka se)ara berkala pada aktu" aktu tertentu, ketiga butiran darah tersebut akan diganti, diperbaharui

dengan sel se-enis (ang baru. ;omponen )air (ang -uga disebut plasma, menempati lebih dari 27 5olume

= organ darah, dengan bagian terbesar dari plasma 907= adalah air, bagian ke)iln(a terdiri dari protein

 plasma dan elektrolit. Protein plasma (ang penting diantaran(a adalah albumin, berbagai fraksi globulin

serta protein untuk fa)tor pembekuan dan untuk fibrinolisis.6,1

Peran penting darah adalah 9/sebagai organ transportasi, khususn(a oksigen986, (ang dibaa

dari paru" paru dan diedarkan ke seluruh tubuh dan kemudian mengangkut sisa pembakaran 9*86 dari

 -aringan untuk dibuang keluar melalui paru" paru. %ungsi pertukaran 86 dan *86 ini dilakukan oleh

hemoglobin, (ang terkandung dalam sel darah merah. Protein plasma ikut berfungsi sebagai sarana

Page 3: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 3/31

transportasi dengan mengikat berbagai materi (ang bebas dalam plasma, untuk metabolisme organ" organ

tubuh.6,1

elain itu, darah -uga berfungsi 96sebagai organ pertahanan tubuh9imunologik, khususn(a

dalam menahan in5asi berbagai -enis mikroba patogen dan antigen asing. 4ekanisme pertahanan ini

dilakukan oleh leukosit 9granulosit dan limfosit serta protein plasma khusus 9immunoglobulin. 6,1%ungsi

lain (ang tidak kalah penting (aitu 91peranan darah dalam menghentikan perdarahan 9mekanisme

homeostasis sebagai upa(a untuk mempertahankan 5olume darah apabila ter-adi kerusakan pada

 pembuluh darah. %ungsi ini dilakukan oleh mekanisme fibrinolisis, khususn(a -ika ter-adi aktifitas

homeostasis (ang berlebihan.6,1

Apabila ter-adi pengurangan darah (ang )ukup bermakna dari komponen darah korpuskuler 

maupun non korpuskuler akibat kelainan baaan ataupun karena pen(akit (ang didapat, (ang tidak dapat

diatasi oleh mekanisme homeostasis tubuh dalam aktu singkat maka diperlukan penggantian dengan

 -alan transfusi darah, khususn(a dari komponen (ang diperlukan.6,1

6. 6 Definisi dan tu-uan transfusi darah

  Transfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi darah

resipien sebagai upa(a pengobatan. !ahkan sebagai upa(a untuk men(elamatkan kehidupan. 6,1,<,2,3

!erdasarkan asal darah (ang diberikan transfusi dikenal: 9/ Homologous transfusi> berasal dari darah

orang lain, 96Autologous transfusi> berasal dari darah sendiri. <

 Tu-uan transfusi darah adalah:

9/mengembalikan dan mempertahankan 5olume (ang normal peredaran darah

96mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah

91meningkatkan oksigenasi -aringan

9<memperbaiki fungsi homeostasis

92tindakan terapi khusus.<

Page 4: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 4/31

6. 1. Transfusi darah dalam klinik 

Darah dan berbagai komponen" komponen darah, dengan kema-uan teknologi kedokteran, dapat

dipisah" pisahkan dengan suatu proses dan ditransfusikan se)ara terpisah sesuai kebutuhan. 1 Darah dapat

 pula disimpan dalam bentuk komponen" komponen darah (aitu: eritrosit, leukosit, trombosit, plasma dan

fa)tor" fa)tor pembekuan darah dengan proses tertentu (aitu dengan Refrigerated Centrifuge.

Pemberian komponen"komponen darah (ang diperlukan sa-a lebih dibenarkan dibandingkan

dengan pemberian darah lengkap 9hole blood. Dasar pemikiran penggunaan komponen darah:

/. lebih efisien, ekonomis, memperke)il reaksi transfuse

6. lebih rasional, karena:

darah terdiri dari komponen seluler maupun plasma (ang fungsin(a sangat beragam, serta merupakan materi biologis (ang bersifat multiantigenik, sehingga

 pemberiann(a harus memenuhi s(arat" s(arat 5ariasi antigen minimal dan

kompatibilitas (ang baik 

• transfusi selain merupakan li5e sa5ing therap( tetapi -uga repla)ement therap(

sehingga darah (ang diberikan haruslah safet( blood.

;elebihan terapi komponen dibandingkan dengan terapi darah lengkap:

/. disediakan dalam bentuk konsentrat sehingga mengurangi 5olume transfuse

6. resiko reaksi imunologik lebih ke)il

1. pengaetan

<. penularan pen(akit lebih ke)il

2. aggregate trombosit dan leukosit dapat dihindari

?. pasien akan memerlukan komponen (ang diperlukan sa-a

3. masalah logisti) lebih mudah

@. pengaasan mutu lebih sederhana.<

Page 5: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 5/31

6. <. 'ndikasi Transfusi Darah6,1,<,2

e)ara garis besar 'ndikasi Transfusi Darah adalah:

/. &ntuk mengembalikan dan mempertahankan suatu 5olume peredaran darah (ang normal,

misaln(a pada anemia karena perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar luas.

6. &ntuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah, misaln(a pada anemia,

trombositopenia, hipoprotrombinemia, hipofibrinogenemia, dan lain"lain. ;eadaan Anemia (ang

4emerlukan Transfusi Darah:

Anemia karena perdarahan

• !iasan(a digunakan batas Hb 3 @ gBdL. !ila Hb telah turun hingga <,2 gBdL, maka

 penderita tersebut telah sampai kepada fase (ang membaha(akan dan transfusi harus

dilakukan se)ara hati"hati.

• Anemia hemolitik 

• !iasan(a kadar Hb dipertahankan hingga penderita dapat mengatasin(a sendiri. &mumn(a

digunakan patokan 2 gBdL. Hal ini dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringn(a

transfusi darah dilakukan.

• Anemia aplastik 

• Leukemia dan anemia refrakter 

• Anemia karena sepsis

• Anemia pada orang (ang akan men-alani operasi

Tanda dan ge-ala klasik anemia berat 9dispnea, n(eri dada, letargi, hipotensi, pu)at, takikardia,

 penurunan kesadaran sering timbul ketika Hemoglobin sangat rendah. Tanda dan ge-ala anemia serta

 pengukuran transportasi oksigen ke -aringan merupakan alasan transfusi (ang rasional.<

Page 6: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 6/31

;adar Hemoglobin dan Hematokrit adalah dua faktor penentu dilakukann(a transfusi sel darah

merah selain kondisi penderita, tanda dan ge-ala hipoksia, kehilangan darah, risiko anemia karena

 pen(akit (ang diderita oleh penderita dan risiko transfusi. !eberapa faktor spesifik (ang perlu men-adi

 pertimbangan transfusi adalah:

a. Penderita dengan ria(at menderita pen(akit kardiopulmonal perlu transfusi pada batas kadar 

Hemoglobin (ang lebih tinggi.

 b. Colume darah (ang hilang selama masa perioperatif baik pada operasi darurat maupun elektif,

dapat dinilai se)ara klinis dan dikoreksi dengan penggantian 5olume (ang tepat.

). ;onsumsi oksigen, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pen(ebab antara lain adalah

demam, anestesia dan menggigil, -ika kebutuhan oksigen meningkat maka kebutuhan untuk 

transfusi sel darah merah -uga meningkat.

;adar Hemoglobin atau hematokrit dapat digunakan sebagai indikator apakah transfusi sel darah

merah dibutuhkan atau tidak pada penderita (ang men-alani operasi setelah penderita mendapat resusitasi

koloid atau )airan pengganti lainn(a. Pertimbangan dalam memutuskan -umlah unit transfusi sel darah

merah:

a. 4enghitung berdasarkan rumus umum sampai target Hemoglobin (ang disesuaikan dengan

 penilaian kasus per kasus.

 b. 4enilai hasilBefek transfusi (ang sudah diberikan kemudian menentukan kebutuhan

selan-utn(a.

 National Institute of Health Consensus Conference  pada tahun /00@ men(impulkan baha bukti

ilmiah (ang ada tidak mendukung penggunaan kriteria tunggal seperti kadar Hemoglobin  /7gBdL untuk 

melakukan transfusi, dan tidak terdapat bukti ilmiah (ang men(atakan baha anemia ringan sampai

sedang berperan dalam meningkatkan morbiditas perioperatif.<

A*P pada tahun /006 men(impulkan baha penderita dengan tanda 5ital stabil dan tidak 

memiliki risiko iskemia miokard atau serebral tidak memerlukan transfusi sel darah merah. Transfusi

han(a dilakukan pada penderita dengan tanda 5ital tidak stabil (ang memiliki risiko iskemia miokard atau

serebral. Hal ini tidak bergantung pada kadar Hemoglobin penderita.<

;elompok ker-a AA pada tahun /00? men(impulkan baha transfusi sangat -arang

diindikasikan bila kadar Hemoglobin E/7 gBdL dan hampir selalu diindikasikan bila kadar Hemoglobin

? gBdL, terutama pada anemia akut. Penentuan apakah kadar Hemoglobin ?"0 gBdL membutuhkan

transfusi sel darah merah atau tidak harus berdasarkan pada risiko ter-adin(a komplikasi karena

Page 7: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 7/31

oksigenasi (ang tidak adekuat. Penggunaan satu nilai Hemoglobin tertentu tanpa mempertimbangkan

kepentingan fisiologis dan faktor lain (ang mungkin mempengaruhi oksigenasi tidak direkomendasikan.< 

 $H4R*"A!T pada tahun 677/ merekomendasikan baha keputusan untuk melakukan

transfusi sel darah merah harus berdasarkan pada penilaian klinis penderita, respons penderita terhadap

transfusi sebelumn(a dan kadar Hemoglobin. Transfusi sel darah merah tidak dilakukan bila kadar 

Hemoglobin E/7 gBdL, ke)uali -ika ada indikasi tertentu. Transfusi (ang dilakukan pada kadar 

Hemoglobin E /7 gBdL, maka alasan melakukan transfusi harus di)atat. Penelitian pada @< penderita

fraktur paha (ang mendapat transfusi didasarkan pada ge-ala atau Hemoglobin @ gBdL dibandingkan

dengan transfusi untuk mempertahankan Hemoglobin E/7 gBdL menun-ukkan tidak ada perbaikan dalam

rehabilitasi, morbiditas atau mortalitas.<

6. 2. Prosedur pelaksanaan transfusi darah

!an(ak laporan mengenai kesalahan tatalaksana transfusi, misaln(a kesalahan pemberian darah milik 

 pasien lain. &ntuk menghindari berbagai kesalahan, maka perlu diperhatikan hal" hal dibaah ini:

/. 'dentitas pasien harus di)o)okkan se)ara lisan maupun tulisan 9status dan papan nama.

6. Pemeriksaan identitas dilakukan di sisi pasien.

1. 'dentitas dan -umlah darah dalam kemasan di)o)okkan dengan formulir permintaan darah.

<. Tekanan darah, frekuensi den(ut -antung dan suhu harus diperiksa sebelumn(a, serta diulang se)ara

rutin.

2. 8bser5asi ketat, terutama pada /2 menit pertama setelah transfusi darah dimulai.

ebaikn(a satu unit darah diberikan dalam aktu /"6 -am tergantung status kardio5askuler dan dian-urkan

tidak lebih dari < -am mengingat kemungkinan proliferasi bakteri pada suhu kamar.<

Page 8: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 8/31

!A! '''

!#R!AFA' #D'AA$ DARAH &$T&; TRA$%&'

1. /. 4A*A4" 4A*A4 ;84P8$#$ DARAH

&ntuk kepentingan transfusi, tersedia berbagai produk darah, seperti (ang ter)antum dalam tabel 1./.

Tabel 1. /. ;arakteristik darah dan komponen"komponen darah6,1,<

;omponen Pen(impanan ;omposisi 'ndikasi Risiko Pemberian

Ghole blood

9darah

Jika disimpan di

lemari

4engandung

semua -enis

Anemia

Penggantian

Harus

diperiksa gol.

Pada saat

kehilangan

Page 9: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 9/31

lengkap pendingin pada

suhu /"2*,

memiliki masa

simpan sampai

6/ hari untuk 

darah sitrat

9*PDB )itrate

 phosphate

deItrose, dan

selama 12 hari

untuk darah

*PDA"/9*PD

Adenin, dan

<0 hari bila

ditambahkan

larutan nutriti5e

AD49$a)l,

deItrose,adenin

e, manitol.

Darah sitrat

(ang telah

dikeluarkan dari

lemari

 pendingin harus

digunakan

dalam aktu <

 -am.

4engandung

semua -enis

komponen

darah etiap

unit kantung

darah

komponen

darah etiap

unit kantung

darah

 berkapasitas

127ml darah

dan <0ml

 pengaet

9anti

 pembekuan

Kat aditif atau

627ml darah

dengan 12ml

 pengaet,

dengan Ht 1?

  <7=.

5olume untuk 

kehilangan darah

9E /2 67=

Ren-atan berat

Perbaikan fB

oksigenasi

darah A!8,

)ross mat)h

dan agen"agen

infeksi. Reaksi

febris dan

hemolitik 

Aloimunisasi

terhadap

antigen

eritrosit,

leukosit atau

trombosit.

darah akut,

se)epat

mungkin (ang

masih dapat

ditoleransi.

Pada kondisi

lain, diberikan

dalam 6 <

 -am. /7

mlB;g!!

akan

meningkatkan

Ht 2= dan

mendukung

5olume.

Page 10: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 10/31

 berkapasitas

127ml darah

dan <0ml

 pengaet 9anti

 pembekuan

Kat aditif atau

627ml darah

dengan 12ml

 pengaet,

dengan Ht 1?  

<7=.

Pa)ked red

)ells 9sel

darah merah

 pekat

ama seperti

hole blood.

Penam"bahan

larutan

re-u5enating

dapat

memperlama

 pen(impanan

hingga <6 hari.

;omponen ini

dipisahkan

dari donor 

tunggal

dengan

sentrifugasi

darah

lengkap.

4engandungeritrosit,

leukosit,

trombosit dan

sedikit

 plasma.

etiap unit

(ang siap

ditransfusikan

memiliki nilai

Ht 22=

setelah

ditambahkan

larutan aditif.

Anemia

simptomatik,

anemia karena

keganasan,

anemia aplastik,

anemia hemolitik,

anemia defisiensi

 berat dengan

an)aman gagal

 -antungB infeksi

 berat

Trauma

Perdarahan akut

;asus (ang

membutuhkan

supportkardiopulmoner 

se)ara intensif 

9Ht E

Anemia kronis

ama seperti

hole blood.

e-auh dapat

ditoleransi

 pasien dalam

6 < -am.

Dosis 1 mlB;g

akan

meningkatkan

Ht 1=. Jika

status

kardio5as"

kuler stabil,

 berikan /7

mlB;g!!

dalam 6 <

 -am. Jika tidak 

stabil,

gunakan

5olume (ang

lebih ke)il.

Page 11: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 11/31

Gashed or  

filtered red

)ells 9sel

darah merah

(ang di)u)i

Pen)u)ian

dengan

saline,akan

menghilangkan

Ab pada sel

darah merah,

kelebihan

kalium dan sisa

leukosit.

aat sel"sel

di)u)i,mempun(ai

ketahanan 6<

 -am, selan-utn(a

 bersifat sama

seperti pa)ked

red )ells.

ama seperti

 pa)ked red

)ells

Pasien dengan

alergi (ang butuh

transfusi berulang

Pasien (ang

mempun(ai ab

terhadap protein

 plasma

Pasien dengan

hemoglobinuria

no)turnal

 proksismal

ama seperti

 pa)ked red

)ells

ama seperti

 pa)ked red

)ells

%roKen"

thaed  

degl()eroliKed

R!* 9sel

darah merah

 beku"

di)airkan

)u)i

;omponen sel

darah merah

diaetkan

dalam larutan

gliserol, dan

dibekukan,

kemudian

di)airkan dan

di)u)i agar  

gliserol, plasma,

antikoagulan,

leukosit dan sisa

trombosit

ama seperti

 pa)ked red

)ells

Pasien (ang perlu

transfusi antigen"

mat)hed9karena

Ab sel darah

merah

menetapBmen)ega

h terbentukn(a

Ab baru

Pasien dengan

reaksi alergi

ama seperti

 pa)ked red

)ells.

ama seperti

 pa)ked red

)ells.

Page 12: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 12/31

tersingkirkan.

%resh froKen

 plasma9plasm

a segar beku

Plasma dari

hole blood,

(ang dipisahkan

dan lalu

dibekukan

dalam @ -am,

disimpan

dibaah /@*

hingga / tahun

4engandung

E @7= dari

seluruh

 protein

 plasma

 prokoagulan

dan

antikoagulan

Defisiensi

 berbagai fa)tor 

 pembekuan

9penggantian

 protein plasma

 prokoagulan dan

antikoagulan

Trauma dengan

 perdarahan hebat

Ren-atan9s(ok

Pen(akit hati

 berat

'munodefisiensi (ang tidak 

tersedia

 preparat

khusus

Pada ba(i

dengan

enteropati

disertai

hilangn(a

 protein

9protein losing

enteropath(

Perlu di )ross

mat)h. Risiko

5olume

o5erload,

 pen(akit

infeksi, reaksi

alergi.

e)epat (ang

dapat

ditoleransi

 pasien, tidak  boleh E< -am.

Dosis /7/2

mlB;g

mening"

katkan kadar 

faktor 

 pembekuan

/7/2=

*r(opre)ipitat

e

Dibuat dengan

membekukan

 plasma segar 

hingga "?2*,

lalu di)airkan

/@ -am pada

<*,

disentrifugasi,

)r(oprotein

dipisahkan.

Dapat disimpan

/ tahun pada  

/@*

4engandung

faktor C''' E

@7 'uBpak,

''',

fibrinogen

/77  

127Bpak, dan

fibrone)tin

 pada

konsentrasi E

dari plasma.

Terapi defisiensi

faktor C''', Con

Gillebtand, dan

fibrinogen.

ama seperti

fresh froKen

 plasma.

Dapat

diberikan

sebagai infus

)epat. Dosis M

 pakB;g !!

akan

meningkatkan

kadar faktor 

C''' @7  

/77= dan

fibrinogen 677

  627 mgBdL.

Page 13: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 13/31

;onsentrat

trombosit dari

hole blood

Dipisahkan dari

 plasma ka(a

trombosit dan

disimpan pada

66* selama 1  

2 hari.

etiap unit

mengandung

2I/7/7

trombosit.

Terapi

trombositopenia

atau defek fungsi

trombosit.

Tidak 

diperlukan

)ross mat)h.

Risiko lain

sama dengan

hole blood

Dapat

diberikan

sebagai infus

)epat atau

(ang

diperlukan

sesuai status

kardio5askule

r, tidak lebih

dari < -am.

Dosis /7

mlB;g, dapat

meningkatkan

trombosit

setidakn(a

27.777BNL.

;onsentrat

trombosit

dengan teknik 

apheresis

ama seperti

unit donor a)ak 

;andungan

trombosit

sama dengan

? /7 unit

konsentrat

donor a)ak.

Tergantung

 pada teknik 

(ang

digunakan,

relatif bebas

leukosit,

 bergu"na

untuk 

men)egah

aloimunisasi

ama seperti

konsentrat

trombosit dari

hole blood,

khususn(a -ika

aloimunisasi

dapat men-adi

masalah

ama seperti

konsentrat

trombosit dari

hole blood

ama seperti

konsentrat

trombosit dari

hole blood

Page 14: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 14/31

Franulo)(tes 4eskipun dapat

disimpan pada

suhu 67 6<*

(ang stabil,

sebaikn(a

ditransfusikan

sesegera

mungkin setelah

 pengumpulan

4engandung

setidakn(a

/I/7/7

granulosit,

 -uga eritrosit

dan

trombosit.

 $eutropenia berat

9277BNlE

ama seperti

trombosit.

Reaksi

leukostasis

 pulmoner.

Reaksi febris

 berat.

Diberikan

sebagai infus

lebih dari 6  

< -am. Dosis:

/ unitBhari

untuk 

neonatus dan

 ba(i, /I/70

granulositB;g.

1. 6. Transfusi #ritrosit

#ritrosit adalah komponen darah (ang paling sering ditransfusikan. #ritrosit diberikan untuk 

meningkatkan kapasitas oksigen dan mempertahankan oksigenasi -aringan. Transfusi sel darah merah

merupakan komponen pilihan untuk mengobati anemia dengan tu-uan utama adalah memperbaiki

oksigenisasi -aringan.6  Pada anemia akut, penurunan nilai Hb dibaah ? gBdl atau kehilangan darah

dengan )epat E17= " <7= 5olume darah, maka umumn(a pengobatan terbaik adalah dengan transfusi sel

darah merah9D4.6,1

'ndikasi transfusi sel darah merah se)ara umum adalah :

1. Transfusi sel darah merah hampir selalu diindikasikan pada kadar Hemoglobin 9Hemoglobin 3

gBdL, terutama pada anemia akut. Transfusi dapat ditunda -ika penderita asimptomatik danBatau

 pen(akitn(a memiliki terapi spesifik lain, maka batas kadar Hemoglobin (ang lebih rendah dapat

diterima.

2. Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hemoglobin 3"/7 gBdL apabila ditemukan

hipoksia atau hipoksemia (ang bermakna se)ara klinis dan laboratorium.

3. Transfusi tidak dilakukan bila kadar Hemoglobin O/7 gBdL, ke)uali bila ada indikasi tertentu,

misaln(a pen(akit (ang membutuhkan kapasitas transport oksigen lebih tinggi 9)ontoh: pen(akit

 paru obstruktif kronik berat, pen(akit -antung iskemik berat dan tekanan intra kranial meningkat.

Page 15: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 15/31

4. Transfusi pada neonatus dengan ge-ala hipoksia dilakukan pada kadar Hemoglobin // gBdL> bila

tidak ada ge-ala batas ini dapat diturunkan hingga 3 gBdL 9seperti pada anemia ba(i prematur,

namun -ika terdapat pen(akit -antung, paru atau (ang sedang membutuhkan suplementasi oksigen

 batas untuk memberi transfusi adalah Hemoglobin /1 gBdL

5. Di dapatkan metabolik a)idosis dengan nilai base eI)ess lebih negatif dari "6

Pada anemia kronik seperti thalassemia atau anemia sel sabit, transfusi D4 dimaksudkan untuk 

men)egah komplikasi akut maupun kronik. D4 -uga diindikasikan pada anemia kronik (ang tidak 

responsi5e terhadap obat" obatan farmakologik.1 Transfusi D4 pra" bedah perlu dipertimbangkan pada

 pasien (ang akan men-alani pembedahan segera 9darurat, bila kadar Hb stQonEAda -uga (ang

men(ebutkan, -ika kadar Hb /7grBdl,E1

Transfusi tukar merupakan -enis transfusi darah (ang se)ara khusus dilakukan pada neonatus,dapat dilakukan dengan darah lengkap segar, dapat pula dengan sel darah merah pekat9D4P B

mampat9D44. Transfusi tukar ini diindikasikan terutama pada neonatus dengan A!8 in)ompatibilit(

atau hiperbilirubinemia (ang tidak memberikan respon adekuat dengan terapi sinar. 'ndikasi (ang lebih

 -arang adalah D'* B pengeluaran toksin seperti pada sepsis. !iasan(a satuB dua 5olume darah diganti.1

%aktor"faktor lain (ang perlu dipertimbangkan dalam memberikan transfusi selain kadar Hb adalah:

/. Fe-ala, tanda, dan kapasitas 5ital dan fungsional penderita

6. Ada atau tidakn(a pen(akit kardiorespirasi atau susunan saraf pusat

1. Pen(ebab dan antisipasi anemia

<. Ada atau tidakn(a terapi alternatif lain/

Pilihan produk eritrosit untuk anak dan rema-a adalah suspensi standar eritrosit (ang dipisahkan

dari darah lengkap dengan pemusingan dan disimpan dalam antikoagulanBmedium pengaet pada nilai

hematokrit kira"kira ?7=. Dosis biasa adalah /7 /2 mlB;g, tetapi 5olume transfusi sangat ber5ariasi,

tergantung pada keadaan klinis 9misaln(a perdarahan terus menerus atau hemolisis. &ntuk neonatus,

 produk pilihan adalah konsentrat PR* 9Ht 37 07= (ang diinfuskan perlahan"lahan 96 < -am dengan

dosis kira"kira /2 mlB;g!!./

;ebutuhan darah 9ml Q !! 9;gI ? I 9Hb diinginkan Hb ter)atat

!ila (ang digunakan sel darah merah pekat 9pa)ked red )ells, maka kebutuhann(a adalah 6B1 dari darah

lengkap, men-adi: 6,1

Page 16: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 16/31

!! 9kg I < I 9Hb diinginkan " Hb ter)atat

&ntuk anemia (ang bukan karena perdarahan, maka teknis pemberiann(a adalah dengan tetesan. 4akin

rendah Hb aal makin lambat tetesann(a dan makin sedikit 5olume sel darah merah (ang diberikan.

1. 1. TRA$%&' &P#$' TR84!8'T

uspensi trombosit dapat diperoleh dari / unit darah lengkap segar donor tunggal, atau dari darah

donor dengan )araB melalui tromboferesis. ;omponen ini masih mengandung sedikit sel darah merah,

leukosit, dan plasma. ;omponen ini ditransfusikan dengan tu-uan menghentikan perdarahan karena

trombositopenia, atau untuk men)egah perdarahan (ang berlebihan pada pasien dengan trombositopenia

(ang akan mendapatkan tindakan in5asi5e.6,1

Transfusi trombosit harus diberikan kepada penderita dengan angka trombosit 27I/70BL, -ika

ada perdarahan atau diren)anakan untuk mengalami prosedur in5asif. Penelitian pada penderita

trombositopenia dengan gagal sumsum tulang menun-ukkan baha perdarahan spontan meningkat ta-am

 -ika trombosit turun men-adi 67E0BL. Dengan alasan ini maka ban(ak dokter anak mengan-urkan

transfusi trombosit profilaksis untuk mempertahankan trombosit E67 I/70BL pada anak dengan

trombositopenia karena gagal sumsum tulang. Pemberian komponen ini sebagai profilaksis pada pasien

tanpa perdarahan terutama men-adi kontro5ersi bidang onkologi pediatri). Angka tersebut -uga

menimbulkan kontro5ersi karena ban(ak ahli memilih transfusi pada batas 2"/7I/70BL untuk penderita

tanpa komplikasi. 4eskipun demikian, transfusi dengan komponen ini mutlak diperlukan oleh pasien

leukemia akut (ang sedang men-alani kemoterapi, dan mengalami trombositopenia berat 9trombosit E6 ,

dengan perkiraan setiap unit trombosit akan dapat meningkatkan -umlah trombosit sebesar /7.777Bm6.  /,6,1

1. < Transfusi Plasma egar !eku 9fresh froKen plasma

Plasma segar beku adalah bagian )air dari darah lengkap (ang dipisahkan kemudian dibekukan

dalam aktu @ -am setelah pengambilan darah. Hingga sekarang, komponen ini masih diberikan untuk 

defisiensi berbagai fa)tor pembekuan. 9!ila adaB tersedia, harus diberikan fa)tor pembekuan (ang spesifik 

sesuai dengan defisiensin(a.6,1

Page 17: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 17/31

Plasma beku segar ditransfusikan untuk mengganti kekurangan protein plasma (ang se)ara klinis

n(ata, dan defisiensi faktor pembekuan '', C, C'', dan '. ;ebutuhan akan plasma beku segar 

 ber5ariasi menurut faktor spesifik (ang akan diganti./

;omponen ini dapat diberikan pada trauma dengan perdarahan hebat atau ren-atan 9s(ok,

 pen(akit hati berat, imunodefisiensi tanpa ketersediaan preparat khusus, dan pada ba(i dengan enteropati

disertai kehilangan protein 9protein losing enteropath(. 4eskipun demikian, penggunaan komponen ini

sekarang semakin berkurang. Dan bila diperlukan, maka dosisn(a 67"<7 mlB kg!!Bhari. 6,1

'ndikasi lain transfusi plasma beku segar adalah sebagai )airan pengganti selama penggantian

 plasma pada penderita dengan purpura trombotik trombositopenik atau keadaan lain dimana plasma beku

segar diharapkan bermanfaat, misaln(a tukar plasma pada penderita dengan perdarahan dan koagulopati

 berat. Transfusi plasma beku segar tidak lagi dian-urkan untuk penderita dengan hemofilia A atau ! (ang

 berat, karena sudah tersedia konsentrat faktor C''' dan ' (ang lebih aman. Plasma beku segar tidak 

dian-urkan untuk koreksi hipo5olemia atau sebagai terapi pengganti imunoglobulin karena ada alternatif 

(ang lebih aman, seperti larutan albumin atau imunoglobulin intra5ena./

1. 2. Transfusi ;riopresipitat

;omponen ini diperoleh dengan men)airkan plasma segar beku pada suhu <7S* dan kemudian

 bagian (ang tidak men)air, dikumpulkan dan dibekukan kembali. ;omponen ini mengandung faktor C'''

koagulanB anti hemophili) globulin9AHF seban(ak @7"/67 unit, fa)tor ''' (ang )ukup ban(ak, fa)tor 

5on Gillebrand, dan /27"677 mg fibrinogen.6,1,2

;omponen ini digunakan untuk pengobatan perdarahan, atau pada persiapan pembedahan

 penderita hemofilia A, pen(akit 5on Gillebrand, dan hipofibrinogenemia serta kadang diberikan -uga

 pada D'*. Dosis (ang dian-urkan se)ara empiris <7"27 unitB kg!! sebagai loading dose, (ang diteruskan

dengan 67"62 unit B kg!! setiap /6 -am, sampai perdarahan telah sembuh.6,1

Panggunaann(a pada penderita hemofilia A, (aitu untuk menghentikan perdarahan karena

 berkurangn(a AHF. AHF ini tidak bersifat geneti) marker antigen seperti granulosit, trombosit, atau

eritrosit, tetapi pemberian (ang berulang"ulang dapat menimbulkan pembentukkan antibodi (ang bersifat

inhibitor terhadap faktor C'''. 8leh karena itu pemberiann(a tidak dian-urkan sampai dosis maksimal,

tetapi diberikan sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis. *ara pemberian kriopresipitat adalah

Page 18: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 18/31

dengan men(untikkan se)ara 'C langsung, tidak melalui tetesan infus. ;omponen ini tidak tahan dalam

suhu kamar, -adi diberikan sesegera mungkin setelah men)air.2

1. ?. ;onsentrat fa)tor C''' 9fa)tor anti hemofilia A

;omponen ini merupakan preparat kering (ang mengandung konsentrat fa)tor C''', prokoagulan, (ang

diperoleh dari kumpulan 9pooled plasma dari sekitar 6777"17.777 donor. Hasil dimurnikan dengan teknik 

mono)lonal, dan dilakukan penonaktifan 5irus melalui misaln(a pemanasan 9heattreated. Pengemasan

dalam botol berisi 627 dan /.777 unit. Dosis pemberian sama dengan kriopresipitat. 6,1

1. 3. ;ompleks fa)tor '

;omponen ini disebut -uga kompleks protrombin, mengandung fa)tor pembekuan (ang tergantung

5itamin ;, (ang disintesis di hati, seperti fa)tor C'', ', , serta protrombin. ebagian ada pula (ang

mengandung protein*. ;omponen ini biasan(a digunakan untuk pengobatan hemofilia !. ;adang

diberikan pada hemofilia (ang mengandung inhibitor fa)tor C''' dan pada beberapa kasus defisiensi

fa)tor C'' dan . Dosis (ang dian-urkan adalah @7"/77 unitBkg!! setiap 6< -am.6,1

1. @. Albumin

Albumin merupakan protein plasma (ang dapat diperoleh dengan )ara fraksionisasi *ohn. Larutan 2=

albumin bersifat isoosmotik dengan plasma, dan dapat segera meningkatkan 5olume darah. ;omponen ini

digunakan -uga untuk hipoproteinemia 9terutama hipoalbuminemia, luka bakar hebat, pan)reatitis, dan

neonatus dengan hiperbilirubinemia. Dosis disesuaikan dengan kebutuhan, misal pada neonatus

hiperbilirubinemia perlu /"1gBkg!! dalam bentuk larutan albumin 2=.6,1

1. 0. 'munoglobulin

 ;omponen ini merupakan konsentrat larutan materi Kat anti dari plasma, dan (ang baku diperoleh dari

kumpulan se-umlah besar plasma. ;omponen (ang hiperimun didapat dari donor dengan titer tinggi

terhadap pen(akit seperti 5arisela, rubella, hepatitis!, atau rhesus. !iasan(a diberikan untuk mengatasi

Page 19: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 19/31

imunodefisiensi, pengobatan infeksi 5irus tertentu, atau infeksi bakteri (ang tidak dapat diatasi han(a

dengan antibiotika dan lain"lain. Dosis (ang digunakan adalah /"1 mlBkg!!. 6,1

1. /7. Transfusi darah autologus

Transfusi -enis ini menggunakan darah pasien sendiri, (ang dikumpulkan terlebih dahulu, untuk kemudian

ditransfusikan lagi. Hal ini sebagai pilihan -ika pasien memiliki Kat anti dan tak ada satu pun golongan

darah (ang )o)ok, -uga -ika pasien berkeberatan menerima donor orang lain. 4eski demikian, tetap sa-a

tidak lepas sama sekali dari efek samping dan reaksi transfusi seperti ter-adin(a infeksi .6,1

!A! 'C

;omplikasi Transfusi Darah

4.1 Reaksi Imunologis

Page 20: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 20/31

Reaksi imunologis ter-adi akibat respon kekebalan tubuh penerima komponen darah terhadap

komponen darah (ang diteriman(a. Hal ini ban(ak ter-adi, dan dibagi men-adi :

a. Hemolisis intra5askular akut  Reaksi hemolisis intra5askular akut adalah reaksi (ang disebabkan inkompatibilitas sel

darah merah. Antibodi dalam plasma penderita akan melisiskan sel darah merah (ang

inkompatibel, meskipun 5olume darah inkompatibel han(a sedikit 9/7"27 ml namun sudah

dapat men(ebabkan reaksi berat. Colume darah (ang inkompatibel makin ban(ak maka

akan semakin meningkatkan risiko.67,62 Pen(ebab terban(ak adalah inkompatibilitas A!8.

Hal ini biasan(a ter-adi akibat kesalahan dalam permintaan darah, pengambilan )ontoh darah

dari penderita ke tabung (ang belum diberikan label, kesalahan pemberian label pada tabung

dan ketidaktelitian memeriksa identitas penderita sebelum transfusi. #tiologi lainn(a adalah

adan(a antibodi dalam plasma penderita melaan antigen golongan darah lain 9selain

golongan darah A!8 dari darah (ang ditransfusikan, seperti sistem 'dd, ;ell atau Duff(.

 b. Reaksi Hemolisis 'ntra 5askular lambat

Reaksi hemolitik lambat timbul 2"/7 hari setelah transfusi dengan ge-ala dan tanda demam,

anemia, ikterik dan hemoglobinuria. Reaksi hemolitik lambat (ang berat dan mengan)am

n(aa disertai s(ok, gagal gin-al dan D'* -arang ter-adi. Pen)egahan dilakukan dengan

 pemeriksaan laboratorium antibodi sel darah merah dalam plasma penderita dan pemilihan

sel darah kompatibel dengan antibodi tersebut.  

). &rtikaria

&rtikaria meliputi /= angka ke-adian reaksi transfusi. &rtikaria ter-adi karena entah adan(a

reaksi antara alergen dalam plasma donor (ang bukan berasal dari si donor dengan antibodi

resipien atau reaksi alergen resipien dengan antibodi donor (ang tertransfusi.

d. Anafilaktik s(ok 

Risiko meningkat sesuai dengan ke)epatan transfusi. itokin dalam plasma merupakan

salah satu pen(ebab bronkokonstriksi dan 5asokonstriksi pada resipien tertentu, selain itu,

Page 21: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 21/31

defisiensi 'gA dapat men(ebabkan reaksi anafilaksis sangat berat. Hal itu dapat disebabkan

 produk darah (ang ban(ak mengandung 'gA. Reaksi ini ter-adi dalam beberapa menit aal

transfusi dan ditandai dengan s(ok 9kolaps kardio5askular, distress pernapasan dan tanpa

demam. Anafilaksis dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan )epat dan agresif. 

e. Transfusion Related Acute Lung Injur 9TRAL' 

*edera paru akut disebabkan oleh plasma donor (ang mengandung antibodi (ang melaan

leukosit penderita. ;egagalan fungsi paru biasan(a timbul dalam /"< -am se-ak aal

transfusi, dengan gambaran foto toraks kesuraman (ang difus. Terapi spesifik tidak ada,

namun diperlukan bantuan pernapasan di ruang raat intensif. 

f. !raft "s host disease

;omplikasi ini -arang ter-adi namun potensial membaha(akan. !iasan(a ter-adi pada

 penderita imunodefisiensi, terutama penderita dengan transplantasi sumsum tulang dan

 penderita imunokompeten (ang diberi transfusi dari indi5idu (ang memiliki tipe -aringan

kompatibel 9HLA: human leu)o)(te antigen, biasan(a (ang memiliki hubungan darah.

Fe-ala dan tanda, seperti demam, rash kulit dan deskuamasi, diare, hepatitis, pansitopenia,

 biasan(a timbul /7"/6 hari setelah transfusi. Terapi spesifik tidak ada, terapi han(a bersifat

suportif. 

g. Transfusion Related I##uno $odulation 9TR'4

Transfusi darah dapat mengubah sistem imun resipien dalam beberapa )ara, hal ini men-adi

 perhatian karena adan(a pendapat (ang men(atakan baha angka rekurensi tumor dapat

meningkat, selain itu -uga ada pendapat (ang men(atakan baha transfusi darah

meningkatkan risiko infeksi pas)a bedah karena menurunn(a respons imun, namun sampai

saat ini penelitian klinis gagal membuktikan hal ini.!us)h dkk 9/001 melakukan randomiKed trial terhadap <32 penderita kanker kolorektal,

membandingkan prognosis antara penderita kanker kolorektal (ang dilakukan transfusi

autolog dengan transfusi allogenik. Hasil (ang didapatkan menun-ukan baha risiko

Page 22: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 22/31

rekurensi meningkat se)ara bermakna pada penderita (ang dilakukan transfusi darah, baik 

allogenik maupun autolog.h. Alloimune

Reaksi transfusi alloimune ter-adi akibat si resipien membentuk antibodi"antibodi baru

sebagai akibat dari darah atau komponenn(a, sehingga mempengaruhi kompabilitas resipien

terhadap darah dari donor (ang lain.i. Purpura pas)a transfusi

Purpura pas)a transfusi merupakan komplikasi (ang -arang tetapi potensial membaha(akan

 pada transfusi sel darah merah atau trombosit. Hal ini disebabkan adan(a antibodi langsung

(ang melaan antigen spesifik trombosit pada resipien, lebih ban(ak ter-adi pada anita.

Fe-ala dan tanda (ang timbul adalah perdarahan dan adan(a trombositopenia berat akut 2"/7

hari setelah transfusi (ang biasan(a ter-adi bila hitung trombosit /77.777BuL.

Penatalaksanaan penting terutama bila hitung trombosit 27.777BuL dan adan(a perdarahan

(ang tidak terlihat dengan hitung trombosit 67.777BuL. Pen)egahan dilakukan dengan

memberikan trombosit (ang kompatibel dengan antibodi penderita. 

4.2 Reaksi Non-Imunologis

Reaksi ini ter-adi bukan sebagai akibat reaksi imun penderita terhadap darah (ang di

transfusikan, namun bisa karena kesalahan )ara transfusi, )ara men(impan darah dan salah

men(iapkan peralatan transfusi.

a. Hemolisis

Reaksi hemolisis (ang ter-adi disini berbeda mekanismen(a dengan hemolisis karena reaksi

imun. Hemolisis (ang ter-adi disini adalah karena faktor pen(impanan (ang kurang baik,

sehingga darah terekspose pada suhu (ang ekstrem dan merusakn(a. 4ekanisme lainn(a

 bisa karena penggunaan )airan hipertonis atau hipotonis, transfusion set (ang

Page 23: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 23/31

saringann(aBfiltern(a terlalu ke)il, malfungsi dari penghangat darah dan tekanan karena

infusion %u#%. b. ;elebihan )airan

;elebihan )airan men(ebabkan gagal -antung dan edema paru. Hal ini dapat ter-adi bila

terlalu ban(ak )airan (ang ditransfusikan, transfusi terlalu )epat, atau penurunan fungsi

gin-al. ;elebihan )airan terutama ter-adi pada penderita dengan anemia kronik dan memiliki

 pen(akit dasar kardio5askular. 

). ;elebihan !esiPenderita (ang bergantung pada transfusi berulang dalam -angka aktu pan-ang akan

mengalami akumulasi besi dalam tubuhn(a 9hemosiderosis, ditandai dengan gagal organ

9-antung dan hati. 4ekanisme fisiologis untuk menghilangkan kelebihan besi tidak ada.

8bat pengikat besi seperti desferioksamin, diberikan untuk meminimalkan akumulasi besi

dan mempertahankan kadar serum feritin 6.777 mgBl. 

d. #mboli udara

#mboli udara ter-adi karena ketidaktepatan pen(ambungan antara kantung darah dan saluran

atau tabung infus (ang men(ebakan adan(a udara di dalam saluran infus tersebut. Hal ini

sangat berbaha(a untuk penderita karena dapat men(ebabkan emboli di organ"organ 5ital.

e. Hipotermiael darah merah disimpan dalam suhu < S*, -ika darah di transfusikan se)ara langsung tanpa

dihangatkan terlebih dahulu maka suhu tubuh penderita akan )epat sekali turun sebagai

akibat turunn(a suhu inti tubuh untuk me(esuaikan dengan suhu darah (ang di transfusikan.

Hipotermia efekn(a sangat buruk karena menurunkan metabolisme asam laktat dan sitrat,

menggangu faal hemostasis, menggeser kur5a disosiasi oksigen ke kanan, sehingga memi)u

ter-adin(a metabolik asidosis dan )ardia) arrest.<

4.3 Transmisi Penyakit

Page 24: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 24/31

Risiko penularan pen(akit infeksi melalui transfusi darah bergantung pada berbagai hal,

antara lain pre5alensi pen(akit di mas(arakat, efekti5itas skrining (ang digunakan, status imun

resipien dan -umlah donor tiap unit darah./0  aat ini dipergunakan model matematis untuk 

menghitung risiko transfusi darah, berdasarkan fakta baha penularan pen(akit terutama timbul

 pada saat &indo& %eriod  atau periode segera setelah infeksi dimana darah donor sudah infeksius

tetapi hasil skrining masih negatif.6

Data pemeriksaan serologis darah donor (ang diterima oleh unit donor darah suraba(a tahun

67// menun-ukan baha setiap bulann(a rata"rata /27 kantung darah 9/,1@= terinfeksi HbsAg

9 , <2 kantung darah 97,10= terinfeksi H*C, 22 kantung darah 97,<?= terinfeksi CDRL dan

@ kantung darah 97,73= terinfeksi H'C. Angka ini mungkin tidak besar, namun sangat

 berbaha(a bila sampai ter-adi transmisi pen(akit terutama H'C.

a. Transmisi H'C

Penularan H'C melalui transfusi darah pertama kali diketahui pada akhir tahun /0@6 dan

aal /0@1.  'u(lic Health )er"ice Amerika erikat pada tahun /0@1 merekomendasikan

orang (ang berisiko tinggi terinfeksi H'C untuk tidak men(umbangkan darah. !ank darah

 -uga mulai menan(akan kepada donor mengenai berbagai perilaku berisiko tinggi, bahkan

sebelum skrining antibodi H'C dilaksanakan, hal tersebut tern(ata telah mampu mengurangi

 -umlah infeksi H'C (ang ditularkan melalui transfusi. !erdasarkan laporan dari Centers for 

 *isease Control and 're"ention 9*D* selama 2 tahun pengamatan, han(a mendapatkan 2

kasus H'CBtahun (ang menular melalui transfusi setelah dilakukann(a skrining antibodi H'C

 pada pertengahan maret /0@2 dibandingkan dengan 3/< kasus pada /0@<. Resiko penularan

H'C melalui transfusi dikurangi oleh bank darah dengan dimulain(a penggunaan tes antigen

Page 25: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 25/31

 p6< pada tahun /002, setelah kurang lebih / tahun skrining, dari ? -uta donor han(a 6 (ang

 positif 9keduan(a positif terhadap antigen p6< tetapi negatif terhadap antibodi H'C. b. Transmisi 5irus hepatitis ! dan 5irus hepatitis *

Penggunaan skrining antigen permukaan hepatitis ! pada tahun /032 men(ebabkan

 penurunan infeksi hepatitis ! (ang ditularkan melalui transfusi, sehingga saat ini han(a

terdapat /7= (ang menderita hepatitis pas)a transfusi. Caksinasi hepatitis ! (ang

digunakan se)ara luas diharapkan mampu lebih menurunkan angka penularan 5irus hepatitis

!, meskipun pen(akit akut timbul pada 12= orang (ang terinfeksi, tetapi han(a /"/7= (ang

men-adi kronik.

). Transmisi 5irus lain

Di Amerika erikat pre5alensi hepatitis F di antara darah donor adalah /"6=. !an(ak orang

(ang se)ara serologik positif 5irus hepatitis F -uga terinfeksi hepatitis *. 4eskipun infeksi

hepatitis F dapat menimbulkan karier kronik akan tetapi tidak ada bukti (ang men(atakan

 baha infeksi hepatitis F dapat men(ebabkan hepatitis kronis maupun akut.

Di 'rlandia didapatkan angka 17=, tetapi han(a sebagian ke)il dari (ang seropositif 

menularkan 5irus melalui transfusi.6/  ;omponen darah segar mempun(ai risiko infeksi

 penularan 5irus *4C (ang lebih tinggi daripada produk darah (ang disimpan beberapa hari.

HTLC"' dapat men(ebabkan pen(akit neurologis dan leukemia sel T pada deasa, biasan(a

 pen(akit timbul beberapa tahun setelah infeksi dan han(a sedikit (ang pada akhirn(a

menderita pen(akit tersebut. HTLC"' dapat ditularkan melalui transfusi komponen sel darah.

Pre5alensi tertinggi ada di Jepang dan ;epulauan ;aribia.

d. ;ontaminasi bakteri;ontaminasi bakteri mempengaruhi 7,<= konsentrat sel darah merah dan /"6= konsentrat

trombosit. ;ontaminasi bakteri pada darah donor dapat timbul sebagai hasil paparan

terhadap bakteri kulit pada saat pengambilan darah, kontaminasi alat dan manipulasi darah

oleh staf bank darahBstaf rumah sakit pada saat pelaksanaan transfusi atau bakteremia pada

donor saat dilakukan pengambilan darah tanpa diketahui.   Risiko kematian akibat sepsis

Page 26: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 26/31

 bakteri timbul pada /:0 -uta unit transfusi sel darah merah. Di Amerika erikat selama tahun

/0@?"/00/, kontaminasi bakteri pada komponen darah seban(ak /?=, 6@= di antaran(a

 berhubungan dengan transfusi sel darah merah. Risiko kontaminasi bakteri tidak berkurang

dengan penggunaan transfusi darah autolog.

e.  ;ontaminasi parasit

;ontaminasi parasit dapat timbul han(a -ika donor menderita parasitemia pada saat

 pengumpulan darah. ;riteria seleksi donor berdasarkan ria(at bepergian terakhir, tempat

tinggal terdahulu, dan daerah endemik, sangat mengurangi kemungkinan pengumpulan

darah dari orang (ang mungkin menularkan malaria, pen(akit *hagas atau leismaniasis.

Risiko penularan malaria di ;anada diperkirakan /:<77.777 unit konsentrat sel darah merah,

di Amerika erikat /:< -uta unit darah, sedangkan di 'rlandia saat ini tidak ada laporan

mengenai penularan malaria melalui transfusi darah.

f. Pen(akit Creut+feldt,-aco(Penderita (ang berisiko terinfeksi pen(akit Creut+feldt,-aco( seperti penderita dengan

ria(at graft durameter atau kornea, in-eksi hormon pertumbuhan atau gonadotropin (ang

 berasal dari otak manusia atau ada ria(at keluarga kandung garis keturunan pertama (ang

menderita pen(akit *reutKfeldt"Ja)ob se)ara permanen tidak boleh men(umbangkan darah.

Hal ini dilakukan meskipun penularan pen(akit *reutKfeld"Ja)obs melalui transfusi belum

 pernah dilaporkan. Ria(at transfusi darah telah dilaporkan pada /? dari 676 penderita

dengan pen(akit *reutKfeldt"Ja)ob, angka ini sama dengan (ang terdapat pada kelompok 

kontrol. <

Transfusi (ang rasional adalah transfusi (ang memberikan perbaikan signifikan pada

 penderita berupa perbaikan hemodinamik dan perfusi -aringan, ditandai se)ara klinis berupa

 perfusi men-adi hangat kering merah, nadi dalam batas normal, 4AP E ?2 mmHg, produksi urin

E 7,2 ))BkgbbB-am, (ase ecess / 6 dengan efek samping minimal untuk men)egah reaksi

Page 27: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 27/31

transfusi (ang di)apai dengan mentransfusikan darah sampai indikator kritis teratasi sesuai

komorbid atau keadaan khusus penderita.

!A! C

Pemeriksaan Yang !erhubungan Dengan Transfusi Darah

Page 28: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 28/31

&ntuk mengetahui -enis pemeriksaan (ang harus dilakukan sebelum transfusi dan hal"hal (ang

kemungkinan akan ter-adi setelah transfusi, haruslah diketahui beberapa unsur (ang ada di dalam darah

(ang akan ditransfusikan.&nsur penting (ang harus diketahui karena mempun(ai unsur antigenik adalah:

/. #ritrosit:

&ntuk eritrosit, diperlukan pemeriksaan penggolongan darah menggunakan sistem A!8, Rhesus 9Rh,

4$ dan P, ;ell, Lutheran, Duff(, ;idd, Leis, dan lain"lain.

6. Leukosit dan trombosit:

Galaupun sifat antigenik pada leukosit dan trombosit relatif lemah, tetapi saat ini men-adi penting sekali

di bidang transplantasi organ, karena bersifat antigen -aringan.

1. erum:

ifat antigenikn(a lemah, tetapi kadang dapat menimbulkan reaksi transfusi

Transfusi darah (ang ideal haruslah mempun(ai sifat antigeni darah donor (ang )o)ok seluruhn(a

terhadap antigen resipien. Hal ini sangat sulit dalam pelaksanaann(a. &ntuk keperluan praktis, umumn(a

se)ara rutin dilakukan pengu-ian sebagai berikut:

/. Folongan darah donor dan resipien dalam sistem A!8 dan Rhesus, untuk menentukan antigen eritrosit.

4enentukan golongan Rhesus dilakukan dengan meneteskan )omplete anti D pada eritrosit (ang

diperiksa

6. Re5erse Frouping, (aitu menentukan antibodi dalam serum donor dan resipien, terutama mengenai

sistem A!8

1. *ross mat)h

etelah golongan darah ditentukan, kemudian dilakukan )ross mat)h dari darah donor dan resipien (ang

 bersangkutan. Ada dua ma)am )ross mat)h, (aitu ma-or )ross mat)h 9serum resipien ditetesi eritrosit

donor, dan minor )ross mat)h 9serum donor ditetesi eritrosit resipien. *ross mat)h (ang lengkapharuslah dalam tiga medium, (aitu:

a. $a*l %isiologis

 b. #nKim 9metode enKim

). erum *oombs 9metode *oombs tidak langsung

Page 29: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 29/31

emua pemeriksaan harus dilakukan dalam tabung serologis dan setiap hasil (ang negatif harus

dipastikan se)ara mikroskopis. &ntuk pemeriksaan (ang lengkap tersebut diperlukan aktu 6 -am. Dalam

keadaan darurat dapat diker-akan )ross mat)h dalam $a*l fisiologis pada gelas ob(ek. !aha(an(a adalah

tidak dapat ditentukan adan(a in)omplete antibod( dalam darah resipien atau donor, sehingga risiko

reaksi transfusi makin besar.2

<. Pemeriksaan lain terhadap infeksi. 4isaln(a lues, malaria, hepatitis, dan H'C

!A! C'

Penutup

Page 30: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 30/31

Transfusi darah merupakan bentuk terapi (ang dapat men(elamatkan -ia. !erbagai bentuk 

upa(a telah dan hampir dapat dipastikan akan dilaksanakan, agar transfusi men-adi makin aman, dengan

resiko (ang makin ke)il. 4eskipun demikian, transfusi darah belum dapat menghilangkan se)ara mutlak 

resiko dan efek sampingn(a.1 Haruslah Uterpatri dalam benakV kita baha transfusi darah adalah upa(a

untuk men(elamatkan -ia dan men)egah perburukan, dan -angan dilakukan semata" mata untuk 

memper)epat pen(embuhan. &ntuk itulah indikasi transfusi haruslah ditegakkan dengan sangat hati" hati,

karena setiap transfusi (ang tanpa indikasi adalah suatu kontraindikasi. 4aka untuk memutuskan apakah

seorang pasien memerlukan transfusi atau tidak, harus mempertimbangkan keadaan pasien men(eluruh.

Pada pemberian transfusi sebaikn(a diberikan komponen (ang diperlukan se)ara spesifik untuk 

mengurangi resiko ter-adin(a reaksi transfusi. 'ndikasi untuk pelaksanaan transfusi didasari oleh penilaian

se)ara klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium.1

Page 31: Transfusi Darah(1)

7/24/2019 Transfusi Darah(1)

http://slidepdf.com/reader/full/transfusi-darah1 31/31

DA%TAR P&TA;A

/. Rhee P, sho)k, ele)trol(tes and fluid, in abiston TeItbook of surger(, 67/6, /0th edition, page

3/"36

6. trauss RF, Transfusi Darah dan ;omponen Darah, dalam $elson 'lmu ;esehatan Anak 9$elson

TeItbook of Pediatri)s, /00?, Jakarta, #F*, 5olume 6, #disi /2, halaman: /363"/316

1. Palang 4erah 'ndonesia. Pela(anan Transfusi Darah, 6776, A5ailable at:

http:BB.palangmerah.orgBpela(anan transfusi.asp.

<. Anggara R, penelitian hubungan trauma dan transfusi darah,67/7, in -ournal unair, a5ailable at :

.-ournal.unair.a).id

2. Geinstein R, )lini)al pra)ti)e guide on red blood )ell transfusion, 67/6, a5ailable at :

.hematolog(.org

?. $orfolk D, handbook of transfution medi)ine, 2th edition, 67/1, a5ailable at :

.transfusionguideline.org.uk