metode mas ppi
Post on 20-Feb-2018
263 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
1/31
METODE PELAKSANAAN
Lanjutan Pembangunan PPI Bontobahari
Kabupaten Maros
KEC. Bontoa
KAB. Maros
Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah
proyek diharapkan dengan adanya m etoda baku pelaksanaan pekerjaan
dapat menghasilkan proyek yang memuaskan sesuaidengan tuntutan
proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta pengelolaan pembiayaan proyek.
WORK FLOW PELAKSANAANSecara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :
SPMK
PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEK. POS JAGA 2
UNIT
PEK.PENGOLAHAN
AIR LIMBAH
PEK. GEDUNG
GENSET
PEKE. SARANA LUAR
PEK. INSTALASI AIR
BERSIH KE DERMAGA
PEK. GERBANG
UTAMA
PEK. BENGKEL
PEK. AKHIR
SERAH TERIMA I
MASA
PEMELIHARAAN
SERAH TERIMA II
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
2/31
Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master
schedule akan diperinci kembali menjadi Schedule yang terbagi menjadi
beberapa bagian pekerjaan sesuai dengan term kontrak dan dirinci menjadi
Schedule Harian, Mingguan dan Bulanan. Jadwal atau kegiatan pekerjaan utamayang menjadi kegiatan khusus (misalnya pek. struktur dan pekerjaan baja dan atap
dll) diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan persetujuan konsultan
pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga penjadwalan akan
terkendali secara simultan pekerjaan yang menjadi kritikal path / work. Perlu
dijaga Kritikal Path khusus pekerjaan utama saja. Kritikal poin lainnya yang perlu
diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang sinergiantara user dan
konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan mengingat
terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum lengkap
perlunya pemahaman yang cepat dan pengambil keputusan bila terjadi
penafsiran yang berbeda dalam membaca term kontrak ataupun gambar bestek.
Hal tersebut untuk menghindari kesalahan yang menyebabkan bangunan tidakberfungsi dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang pekerjaan. MC 0 yang
menjadi tolok ukur pelaksanaan akan menjadi acuan bila terjadinya CCO.
A. LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN BANGUNAN POS JAGA 2 UNIT
III. PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
IV. PEKERJAAN GEDUNG GENSET
V. PEKERJAAN SARANA LUAR
VI.
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH KE DERMAGAVII. PEKERJAAN GERBANG UTAMA
VIII. PEKERJAAN BANGUNAN BENGKEL
IX. PEKERJAAN AKHIR
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. PEKERJAAN PENGUKURAN
Titik Referensi / Bench Mark (BM) dilapangan telah ditentukan oleh Pemilik
Proyek, baik koordinat maupun elevasinya. Koordinat dan elevasi disetiap
pekerjaan akan selalu menggunakan Bench Mark sebagai dasar acuan.Sebelum digunakan sebagai referensi Bench Mark harus dicek terlebih
dahulu akurasiannya tentang koordinat dan elevasinya. Hasil pengecekan
akan dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Titik-titik referensi sementara akan dibuat dibeberapa tempat untuk
memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Setiap titik BM sementara harus
berpangkal pada BM permanen yang telah ditetapkan dilapangan.
Pematokan pada bagian-bagian yang diperlukan segera dimulai setelah
BM sementara disetujui Direksi Lapangan.
Kontraktor akan menyerahkan data Survey dan perhitungan awal (0 %)
untuk mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan yang selanjutnya data ini
dipakai sebagai dasar perhitungan volume yang dikerjakan.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
3/31
Seluruh area dalam tapak bangunan harus dibersihkan dari humus,
semak belukar dan lumpur jika ada, dengan cara melakukan stripping setebal
minimal 30 cm.
Material lain atau sampah yang tertanam yang berada dalam areapekerjaan harus disingkirkan.
Semua sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya
harus dihilangkan sampai kedalaman 30 cm dibawah permukaan tanah setelah
dilakukannya stripping.
2. PEKERJAAN BOUWPLANK
Prosedur :
Pengukuran diambil pada sudut Acuan dengan Theodolite pada BenchMark yang telah ditentukan.
5 / 7 cm 3 / 20 cm
Tampak Atas
Center Line
II
1.50 m
1.50 m
Muka Tanah
Potongan I - I
Balok 5 / 7 cm Balok 3 / 20 cm+ 0.00
1,50 m
Sudut Acuan
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
4/31
Periksa ketepatan Bench Mark dan kesikuannya sesuai yang ditentukan.
Pasang Balok ukuran 5/7 cm dan kuatkan dengan paku pada level
0.00.
Pasang Balok ukuran 5/7 cm dari sudut Acuan dengan jarak antara 1.50meter.
Pasang papan ukuran 3/20 cm pada level 0.00.
3. PEMBERSIHAN DAN PERATAAN
Pembersihan Permukaan Tanah, Material lain atau sampah yang tertanam
yang berada dalam area pekerjaan harus disingkirkan.
Paku
Balok 5/7 cm
Bouwplank
Papan 3/20 cm
Center Line
Papan 3/20 cm
Papan 3/20 cmPapan 3/20 cm
Paku
Paku
Balok 5/7 cm
Balok 5/7 cm
Lebar Pondasi
Paku
Muka Tanah
Balok 5/7 cm
Tanah Galian
Balok 5/7 cm Balok 5/7 cm
Potongan Melintang
Papan 3/20 cm
Center Line Tanah Galian
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
5/31
Top soil yang dianggap oleh Pengawas dapat dipakai ditumpuk didaerah
atau lokasi tertentu dan menyingkirkan semua hasil perataan yang tidak
diperlukan keluar lokasi site pekerjaan.
Area yang terkena perataan lapangan dari genangan-genangan airdengan membuat saluran-saluran ataupun pemompaan air. Lumpur bila
ada harus dikeruk dan dikumpulkan di suatu tempat sesuai petunjuk
Pengawas sebelum dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
Areal yang memerlukan urugan harus diambilkan tanah urug dari tanah
galian (cut) dilapangan kerja (yang disetujui Pengawas) atau dari daerah
lain diluar lapangan yang telah disetujui oleh Pengawas.
Setelah area land clearing telah bersih kemudian diratakan dan dipadatkan.
4. KANTOR, BENGKEL DAN GUDANG KERJA
Penempatan kantor Kontraktor direncanakan berdampingan dengan
kantor Konsultan Pengawas sehingga akan memudahkan dalam koordinasi.
Untuk menjamin kelancaran proyek, jalan kerja akan diatur
penempatannya untuk dilalui kendaraan-kendaraan proyek dan bebas dari
genangan akibat air hujan.
Penempatan stock material, pabrikasi pembesian, pabrikasi bekisting
akan disesuaikan dengan lahan dan jalan kerja yang ada, dimana Gudang
sebagai tempat stock material mampu melindungi material dari pengaruh
gangguan keamanan maupun cuaca. Konstruksi harus kokoh dengan
kapasitas memadai yang menampung arus supply material untuk keperluan
pelaksanaan.Selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan sebelum penyerahan
pekerjaan adalah :
Pembuatan Papan Nama Proyek
Pembuatan Foto-foto dan laporan
Kebersihan/Keleluasaan lapangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
Penyimpanan Barang-barang, Material dan Contoh barang.
Pembuatan Shop Drawing dan As Built Drawing ;
Pembersihan lokasi proyek, pembongkaran kantor lapangan, barak kerja,
gudang dan fasilitas lainnya setelah pekerjaan selesai pelaksanaan proyek.
a.
AIR KERJAUntuk pengadaan air kerja akan digunakan dari pompa sumur dalamyang dibuat di sekitar lokasi pekerjaan. Air kerja harus bersih dan tidak
mengandung zat-zat kimia (garam-garam) yang merusak. Air untuk
pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak,
asam, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang
dapat merusak beton/baja tulangan.
b. LISTRIK KERJAPengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan akan diadakan
dari penggunaan Generator Set (Genset) yang ditempatkan pada lokasi
yang sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan kebisingan.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
6/31
Sebagian Listrik untuk perkantoran, bila memungkinkan akan digunakan
sumber daya dari PLN serta ijin-ijin dengan Pihak terkait.
c.
MANAJEMEN PROYEK
Rencana pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini akan
ditangani oleh tenaga-tenaga terampil dari PT. MAHKOTA AURA SUKSESyangtelah berpengalaman dalam menangani proyek-proyek besar dan dapat
menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai yang diharapkan oleh
semua pihak.
a. STRUKTUR ORGANISASI
Pengelolaan proyek akan dikelola oleh suatu tim manajemen yang
dipimpin oleh seorang Kepala Proyek, dan dibantu oleh beberapa tenaga stafkantor dan beberapa tenaga pelaksana lapangan. Kepala Proyek memimpin
seluruh kegiatan proyek baik dibidang administrasi, teknik maupun kegiatan
pelaksanaan dilapangan. Kepala Proyek bertanggung jawab kepada Direktur
dan Pimpinan Perusahaan
Adapun tugas-tugas dari tenaga staf yang diperbantukan di proyek dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Untuk masalah teknis/engineering dan quality control, Kepala Proyek
dibantu oleh Bagian Teknik beserta stafnya. Untuk masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, Kepala
Proyek dibantu oleh Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
Untuk masalah Logistik dan peralatan, Kepala Proyek dibantu olehBagian Logistik dan Peralatan beserta stafnya.
Adapun untuk masalah pelaksanaan dilapangan, Kepala Proyek
dibantu oleh Kepala Pelaksana beserta Pelaksananya.
b. SISTEM PENGENDALIAN PROYEK
Sarana pengendalian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam
menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu sebelum dimulainya
pelaksanaan pekerjaan, segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengendalian yang berupa Barchart, Jadwal Pelaksanaan, disamping jadwal
peralatan, jadwal material dan jadwal tenaga kerja. Jadwal-jadwal tersebutdiatas akan diuraikan lebih detail lagi dalam bentuk jadwal mingguan dan
jadwal bulanan. Semua jadwal kegiatan yang telah dibuat tersebut akan
dipantau aktivitasnya dan dilaporkan realisasinya dalam laporan mingguan
dan laporan bulanan.
c. KOORDINASI
Untuk memperlancar pelaksanaan diharapkan agar pihak Konsultan
Pengawas dapat mengadakan koordinasi berupa :
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
7/31
- Rapat Koordinasi dapat dilaksanakan minimal seminggu sekali untuk
membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan,
membahas permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya serta
rencana pelaksanaan selanjutnya.- Program dan scheduling.
d. TEST MATERIAL
Pengendalian mutu sangat diperlukan untuk menjamin diperolehnya hasil
kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan.
Pengendalian mutu ini dilakukan dengan melakukan kontrol terhadap
hal-hal dibawah ini :
- Tenaga Kerja
- Perawatan Peralatan
-
Material yang digunakan- Test-test terhadap material, baik yang dilakukan di lapangan maupun
yang dilakukan dilaboratorium.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan
yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan maupun terhadap cara
pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan akan ditunjuk petugas khusus quality
control (Proses ISO 9002) dan menggunakan prosedur yang telah dijalankan
pada proyek-proyek Sebelumnya.
5. MOBILISASI PERALATAN
Mobilisasi dan pemasangan peralatan ke lokasi proyek yang akandigunakan pada pelaksanaan pekerjaan. Peralatan Disesuaikan dengan
kebutuhan Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan diantaranya Excavator dan
Mobil Crane.
6. PPPK / K3
Menyiapkan Peralatan P3K dan Pemadam Kebakaran ditempat-tempat
yang strategis. Untuk keselamatan kerja akan dilakukan pengawasan
terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja seperti topi pengaman,
sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
7.
KEAMANAN PROYEK
Pagar sementara proyek akan dibuat/dibangun disekeliling lahan
pekerjaan dengan pengaturan letak pintu utama disesuaikan dengan lalu
lintas jalan utama. Demikian juga halnya dengan pos jaga/pos keamanan
akan dibangun di pintu masuk proyek dengan dibantu pos-pos kecil ditempat-
tempat strategis dengan menempatkan tenaga-tenaga pengamanan proyek
sesuai dengan kebutuhan.
II. PEKERJAAN PONDASI
a. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI POER DAN SLOEF
`
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
8/31
Galian tanah dilakukan dengan menggunakan alat Excavator.
Setelah Galian tanah mencapai peil yang dikehendaki, terlebih dahulu
badan tanah hasil galian tersebut dipadatkan dengan Stamper.
Untuk pengerjaan Pondasi Poer, siapkan alat-alat yang diperlukan.
Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi,
Jalan atau Saluran yang akan dipasang dengan penampang leher
galian kiri dan kanan dimiringkan 10 derajat kearah luar pondasi.
Penggalian ini dilakukan secara manual.
Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar-akar pohon, segala macam rumput, bahan-bahan organik atau bagian tanah yang gembur maka ini harus digali
keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir yang
disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan dasar yang waterpass
dengan ketebalan 5 cm.
Setelah mendapatkan dasar yang waterpass dilanjutkan dengan
Pemasangan aan stamping pasangan batu kosong dan selanjutnya
pembuatan lantai kerja.
Mutu Beton pondasi footplat menggunakan K-225.
Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera ke tempat yang telah ditentukan.
Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai rencana.
b. PEKERJAAN URUGAN KEMBALI BEKAS GALIANProsedur :
Untuk pengurugan kembali lubang galian pondasi, dapat digunakan
tanah bekas galian/tanah yang atau didatangkan dari luar yang tidak
mengandung bahan-bahan organis dan memenuhi spesifikasi material
yang disyaratakan.
Urugan tanah dipadatkan lapis demi lapis dengan tamping rammer
atau alat yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
Pemadatan disekeliling tepi luar pondasi, urugan tanah hasil galian
dilakukan lapis demi lapis.
3. PEKERJAAN URUGAN PASIRProsedur :
Untuk pengurugan lubang hasil galian pondasi (Rib-Rib) sampai dengan
elevasi yang ditentukan pada gambar kerja menggunakan pasir urug
yang dipadatkan. Untuk urugan pasir lapis bawah dituntut kepadatan minimal 90% dari
kpadatan optimal (Standar Proctor Test). Sedangkan untuk urugan pasir lapis atas dituntut kepadatan minimal 95%
dari kepadatan optimal.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
9/31
Pada saat melakukan pengurugan pasir, mengingat umur beton masih
muda, maka harus dijaga perbedaan tinggi urugan antara petak yang
bersebelahan tidak lebih dari 20 cm.
III. PEKERJAAN BETON
a. BETON
Konsistensi adukan harus sesuai dengan nilai slump.
Beton kolom yang berhubungan dengan batu pasangan bata harus
dipasang angker dengan jarak satu sama lainnya minimal 50 cm.
Tinggi jatuhnya adukan beton tidak boleh lebih tinggi dari satu meter,
kalau lebih harus menggunakan talang agar adukan beton tidak
terpisah satu sama lain.
Untuk melanjutkan pengecoran pada celah-celah sambungan bidangpermukaan beton yang akan disambung harus dibasahi terlebih dahulu
dengan pasta semen yang cukup, sehingga penyambungan beton
dapat dijamin kelekatannya antara beton baru dan beton lama.
Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang
kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran dengan
alat Concrete Vibrator.
Selama pemadatan beton dengan Concrete Vibrator harus dijaga
agar jarum penggetar tidak mengenai bekisting atau beton yang
sudah mengeras.
Setelah pengecoran dilakukan, beton senantiasa harus dilindungi
terhadap perubahan temperatur dan air hujan selama minimum 14(empat belas) hari dengan dibasahi secara kontinyu.
Beton selama dalam proses pengerasan tidak diperkenankan untuk
dibebani, termasuk penyetelan, pemasangan steger diatasnya.
Bekisting
Bekisting yang digunakan harus cukup kuat, tidak bergoyang, tidak
melendut dan rata (waterpass), atau bekisting yang dipergunakan terdiri
dari kayu kelas dua atau setara (Kayu Meranti) dengan ukuran 5/7, 5/10
dan 6/12.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
10/31
BEKISTING BALOK
`
BEKISTING KOLOM
Besi Beton
FORM TIE
KEPALA KOLOM
Pembesian
Form-tie
Sabuk kolom
Kaso 5/7double
Pipe Support
Multipleks 15 mmKaso 5/7
BADAN KOLOM
Plywood
BALOK 8 x 12
STAGGER TIAP JARAK 60 cm
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
11/31
Mutu besi beton yang bisa digunakan untuk proyek gedung ini adalah
besi Polos (U-24) dan (U-30)
Sebelum melakukan pemotongan dan pembengkokan besi, akan
dibuatkan daftar pembengkokan dan pemotongan besi agar didalampabrikasi tidak terjadi pemborosan akibat kesalahan pemotongan.
Pemotongan dan pembengkokan besi ini sebaiknya dilaksanakan di
workshop.
Pekerjaan pembesian akan dilaksanakan mengikuti kondisi dimana
dapat ditempatkan sesudah setting bekisting, khususnya untuk balok dan
lantai. Sedangkan untuk kolom dan dinding/wall didahulukan sebelum
penutupan bekisting.
Kebutuhan peralatan untuk pekerjaan pembesian ini adalah :
Bar Bender
Bar Cutter
Pekerjaan Kolom Pedestal
Kolom adalah konstruksi untuk meneruskan semua beban ke pondasi.
Prosedurnya sebagai berikut :
Pekerjaan kolom harus membentuk kesinambungan dengan kolom
bawah dan dilaksanakan setelah beton sloof selesai.
Tanda posisi kolom harus dikontrol dengan bantuan bouwplank atau
bentuk yang lain.
Tempatkan pembesian kolom dengan menggunakan dowel bar padabagian bawahnya, kemudian besi beugel ditempatkan dan diikat kuat
pada saat yang sama dan jarak antara besi beugel disesuaikan dengan
gambar konstruksi.
Jaga agar pembesian dan bekisting tetap pada tempatnya.
Pengecoran dilaksanakan setelah mendapat persetujuan direksi.
Sebelum pelaksanaan, ambil sample beton untuk digunakan sebagai
sample test compressive strength di laboratorium.
Selama pelaksanaan pengecoran, dibantu dengan concrete vibrator
(electric) secara periodik agar didapatkan hasil beton yang padat dan
tidak keropos.
Sebelum Pengecoran Pembesian Kolom Harus di cek bersama-samapihak Konsultan dan disesuaikan dengan bestek
Sebelum Dicor Besi Kolom Di Las dengan besi Angkur dan disesuaikan
posisix dengan Lubang mall Plat yang akan diduduki Kolom Baja IWF.
Level Plat dan Posisi angkur harus diperhatikan agar Kolom Baja IWF bisa
terpasang dengan baik dan lurus.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
12/31
Pengecoran Kolom
Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Karena konstruksi dan kemudahan dalam pelaksanaannya, pengecoran
dilaksanakan secara menerus. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
Pengelasan Besi Angker pada Kolom Pedestal
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
13/31
Beton Plat/Balok dilaksanakan setelah semua beton kolom selesai
dilaksanakan, paling sedikit dua tiang. Balok sesuai spek dipasang
bersamaan Kolom Baja Erection yaitu berupa baja IWF 200
Setelah balok baja terpasang dan erection maka Steel Deck / PlatBondek dipasang diatas sirip baja IWF dan sambungan steel deck harus
berada di as/tengah sirip baja IWF tersusun lurus antara sambungan satu
dengan yang lainnya
Scaffolding dan pipa penyokong harus digunakan untuk menempatkan
bekisting.
Penempatan bekisting harus dimulai dari elevasi yang terbawah dan
posisi elevasi harus dikontrol untuk elevasi selanjutnya agar sesuai dengan
gambar rencana.
Penempatan harus dilanjutkan sampai kedinding balok dan akhirnya ke
plat.
Setelah Stell Deck sudah pada bentuk, elevasi yang benar, dilanjutkandengan pemasangan pembesian.
Penempatan dan dilanjutkan dengan pembesian plat dan perhatikan
pembesian yang berada dia area Kolom Baja
Jaga posisi pembesian baik diameter dan jaraknya agar sesuai dengan
gambar rencana, dan kekuatan bekisting terhadap beban beton basah.
Pengecoran dilaksanakan setelah mendapat persetujuan direksi.
Methode pengecoran dengan menggunakan Concrete Pump dan
Concrete Pipe yang dapat dipindah-pindahkan mengikuti lokasi
pengecoran.
Sebelum pelaksanaan, ambil sample beton untuk digunakan sebagai
sample test compressive strength di laboratorium. Selama pelaksanaan pengecoran, dibantu dengan Concrete Vibrator
(electric) secara periodik agar didapatkan hasil beton yang padat dan
tidak keropos.
Setelah Pengecoran beton dilakukan pemeliharaan dengan cara
penyiriman secara berkala
Pekerjaan
Lantai Kerja
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
14/31
Pekerjaan Pengecoran Lantai Rabat Keliling Bangunan Dilaksanakan Setelah
Kolom Hollow dan Ringbalk besi telah terpasang diatas dan telah Erection.
Adapapun Tahapan Pekerjaan Ini Dilaksanakan Dimana Selesai Urugan
Tanah Bawah Lantai Yang Telah Dipadatkan Kemudian Pekerjaan Urugan
Pasir Bawah Lantai Yang Sudah Dipadatkan. Barulah Pekerjaan Rabat Beton
Keliling Bangunan Dimana Beton Yang Dipakai Disini Adalah Beton Tanpa
Tulangan Dengan Campuran 1 : 3 : 5 Dari Ujung Selasar Bangunan Sampai
Disisi Ujung Yang Satunya Kita Menarik Benang Timbang Dan benang Untuk
Acuan Ketebalan Beton Yang Sudah Ditentukan Pada Gambar Rencana.
Dan Disetujui Oleh Direksi Proyek. Sudah Itu Barulah Kita Melakukan
Campuran Beton Yang Bahannnya terdiri dari : Pasir, Cipping Dan Semen.
Dimana Bahan Bahan Yang Akan Dipakai ini Dicek Dan Diperiksa Oleh
Konsultan Atau Direksi Apakah Layak Dipakai Atau tidak dan terbebas daribahan-bahan organik yang dapat mengurangi kekuatan beton. Setelah
Semua bahan Dicek Barulah Kita Melakukan Campuran Untuk melakukan
pengecoran Rabat.Adapun Pelaksanaan Pengecoran Ini Ketebalan Dan
Batasnyya mengacu pada Benang Yang Sudah diPasasang sebagai bahan
Acuan. Setelah Selesai Pengecoran, Dan Campuran Masih Agak Basah
Maka Kita Membuat Tali Air Diatas Permukaan Beton .
IV. PEKERJAAN BESI DAN BAJA
Kolom Pedestal yang telah di cor kemudian telah cukup umur beton makasiap untuk dipasangi Kolom IWF 300 dengan cara di masukkan di mur
angker yang telah dicor kemudian di pas / di cocokan lubang mur pada
plat besi kolom yang telah di las dan di potong mengikuti gambar kerja.
Setelah itu di pasang baut pada drat mur kemudian dikencangkan
menggunakan kunci pas dengan memperhatikan timbangan horizontal
tegak dengan menggunakan waterpass magnet yang ditempelkan di
besi IWF.
Penyetelan Kolom IWF pada Angker
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
15/31
Besi Baja IWF dipabrikasi dan dipotong-potong menggunakan mesin gurinda
atau mesin cutting pemotong besi sesuai bestek dan gambar rencana yang
ada keudian dilas membentuk kuda-kuda dengan kemiringan dan
Cremona/kuda-kuda yang sesuai gambar kerja.
Kemudian di las full setiap pertemuan sambungan besi Besi Baja IWF
sehingga tidak ada cela antara pertemuan besi dan dipasang baut sesuai
gambar kerja.
Setelah kuda-kuda atau Balok Besi Baja IWF selesai dipabrikasi kemudian
dipasang pada kolom Besi Baja IWF yang telah berdiri, pada tahap ini
pelaksana harus memperhatikan sudut pertemuan besi ringbalk/ kuda-kuda
dengan Besi Baja IWF sehingga membentuk sudut yang sesuai gambar kerja.
Setelah sudut pertemuan besi telah level atau pas kemudian Pasang baut
baja dan mur pada pertemuan besi Besi Baja IWF dan Besi Kolom Besi BajaIWF.
Pada saat Penyetelan balok / kuda-kuda ringbalk dibantu alat berupa boom
crane atau mobil crane.
Kemudian metode ini dilakukan seterusnya pada kolom dan ringbalk lain
yang selesai dipabrikasi. Setelah dikencangkan dengan baut dan erection
maka pelaksana harus mengecek kembali level dari tiang dan kuda-kuda
/balok dengan menempelkan waterpass magnet pada tiang kolom untuk
memastikan apakah tiang kolom dan balok baja sudah benar-benar level /
lurus.
V. PEKERJAAN ATAP1. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan. Pembuatan shop drawing. Mempersiapkan bahan dengan Gording CNP 125 Untuk Base Plat Mengikuti gambar Rencana Listplank dibuat dari Calsiboard 6 mm dengan rangka dari holow Pabrikasi dilakukan di lokasi pekerjaan, selama pelaksanaan pabrikasi
dilakukan pengecekan bersama-sama dengan Engineer, KonsultanPengawas dan Kontraktor. Sebelum pabrikasi dilakukan kontraktor harus
membuat fabrication manual procedure dan procedure quality control
kepada Pengawas untuk disetujui. Setelah pelaksanaan pabrikasi selesai, material dibawa ke site untuk
dilakukan erection/pemasangan rangka atap. Sebelum diangkat dan dilakukan pemasangan ditempat rencana
pemasangan, harus dilakukan tahapan pemeriksaan dan rencana
penyetelan/pemasangan
2.
PEKERJAAN ATAP
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
16/31
Bahan atap yang akan dipergunakan adalah atap ONDULINE sesuai
spesifkasi.
Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, ONDULINE harus diperiksa
dahulu dengan tidak mengalami kerusakan menjaga kebocoran dankap/kuda-kuda/gording harus dicat Anti Karat.
Pemasangan Spandek dimulai dari atas agar jarak genteng tetap pada
posisi..
Pemasangan Wall FlashingPemasangan Nok Atas persegi
VI. PEKERJAAN LISTRIK
a. PEKERJAAN PIPA INSTALASI
Pipa untuk instalasi digunakan pipa Conduit dengan ukuran
20mm/19mm, dan pada saat pemasangan pipa instalasi sebelumnyapipa harus ditandai terlebih dahulu sebelum dilakukan penginstalan agar
mudah untuk dikenali jenis saluran yang sudah diinstal di dalam
langit-langit/plafon yang selesai, atau penginstalan pada lantai beton
yang paralel dengan sudut siku-siku terhadap dinding bangunan,
penempatan pipa instalasi harus jelas letaknya agar mudah untuk
dikenali dimana pada saat terjadi kesalahan/kerusakan dapat lebih
mudah untuk perbaikan pada saat proyek sudah selesai.
* Pemasangan Pipa Instalasi pada lantai,
Porsi tekukan yang dibengkokkan tidak akan kelihatan di atas
lantai pada saat pemasangan lantai finishing.
* Tekukan/Pembendingan
Buatan lekukan dengan arah atau sesuai dengan simetris
menekuk sesuai dengan lekukan yang diinginkan, dengan menggunakan
mesin conduit-bending. Yang nantinya dapat memudahkan pada saat
penginstalan, Cegahlah jangan sampai bekas plesteran, sampah atau
kotoran masuk dalam pipa instal .
* Koneksi fleksibel
Koneksi fleksibel digunakan apabila lekukan terlalu tajam dan
panjang pendeknya (maksimum 1.800 mm) dan digunakan untukperalatan yang bergetar, suara gaduh transmisi, atau pergerakan untuk
jenis semua motor.
* Pemasangan Kabel Instalasi
Pada saat penginstal kabel dalam pipa Counduit, tarikan kabel
di dalam pipa saluran kosong di mana kabel diharapkan untuk diinstall
sesuai dengan jenis dan kelompoknya bukan tercampur dengan lainnya.
tarikan kabel di haruskan tidak lebih dari 1.6 mm garis tengah pipa
conduit dan mempunyai berat kurang dari 90 kg kekuatan-tarik tidak
kurang dari 300 mm pada masing-masing akhir penarikan kabel.
* Saluran Instal di dalam Lantai Beton
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
17/31
Penempatan pipa saluran sebaiknya ditata dengan sempurna
sehingga tidak mempengaruhi kekuatan struktural beton lantai, dan
jangan memasang pipa saluran pada tumpukan pertengahan sepertiga
dari lantai beton. Ruang/spasi pipa saluran yang secara horisontal tidaksemakin dekat dibanding garis tengah kolom/ balok.
* Pemasangan Kabel Dalam Ruangan/Gedung
Pada saat penginstalan dalam gedung harus sesuai dengan
desain gambar pelaksanaan, dengan menggunakan standar PUIL th.
2000. Untuk kabel instalasi menggunakan kabel jenis NYA dan disarung
denga pipa pvc dengan jaruk pengeclampman minimum 1.000mm,
untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan penetralan
mendasar. Setelah pekerjaan selesai akan dilakukan pengujian menurut
kelompok-kelompoknya.
* Pemasangan Kabel Di Luar Gedung
Desain Gambar akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan
nyata dan penjelasan terhadap pemberi tugas agar di suatu waktu
adanya perbaikan. Penguji terhadap kondisi-kondisi dan sebab-sebab
lain sebelum menyelesaikan pekerjaan semua, pekerjaan akan
dieksekusi menurut pemasangan kabel di luar praktek dari otoritas lokal.
* Pemasangan Kabel Tanam
Di dalam parit kabel harus dilindungi dengan pipa GIP yang
mampu melindungi dari kabel tersebut dan kabel akan terlindungi
secara aman dalam tanah. Kabel akan ditanam dengan kedalamanminimum 1,000 mm dari permukaan tanah. Dan untuk kabel yang
melintasi jalan umum akan ditanam dengan kedalaman 1.200mm dari
permukaan jalan.
2. POWER SYSTEM
Sistem ini menyupply voltase tegangan rendah dari panel
distribusi utama ( LVMDP) ke panel distribusi sekunder ( SDP), dan panel
cabang ( LP), sampai kepada tiap-tiap titik konsumen ( penerangan,
sakelar, stop kontak, dll).
Jenis: menempel di dinding
Tiap-tiap komponen akan mudah didapat dari daerah lokasi
Box Panel terbuat dar plat besi dengan ketebalan tidak kurang dari 2
mm. Pemasangan busbar dan metoda koneksi akan disesuaikan dengan
ketentuan standar PUIL 2000. material dengan kelas elektrik, jenis penyiku
menjulang di dalam kutub isolator.
Busbar disediakan dengan baik dan dicat di dalam standard
pengecatan untuk mengenali kode Phase. Ujung kabel akan di beri
sepatu kabel dari tembaga.
Kabel Tray ( Rak kabel)
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
18/31
Untuk kabel feeder dalam gedung di instal melalui kaber
tray/dibuatkan rak kabel, agar mudah dalam penginstalan diatas langit-
langit.
3. LIGHTING SYSTEM
* Semua pengukur cahaya secara normal menggunakan daya dari PLN,
dan suatu ketika PLN mati maka beberapa pengukur cahaya
menggunakan daya dari generator diesel yang bertenaga mesin.
Instalasi :
Apabila ruang tanpa pagu/langit-langit, pipa saluran akan
dimasukkan/disisipi kedalam beton exposse (dikoordinir dengan
penyelesaian pekerjaan).
Apabila ruang dengan instalasi pagu/langit-langit akandimasukkan/disisipi ke dalam dinding dan dinding akan dipugar. Sakelar
akan dipasang dengan ketinggian 1500 mm dari lantai Untuk di luar,
instalasi akan dipasang 600 mm dari bawah tanah. Instalasi Kabel akan
disarungkan di dalam PVC lewat pipa sampai 200 mm dari bangunan
tepi, setelah 2 meter, kabel akan secara langsung ditanam.
4. PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK
Marking jalur konduit pada dinding
Bobok Dinding Batu.
Pasang conduit dan inbow dos
Tunggu sampai pelaksanaan plesteran terakhir
Sambungkan Saklar, Stop Kontak dengan Instalasinya
Pasang Saklar dan Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
19/31
VII. PEKERJAAN DINDING, LANTAI DAN SANITASI
a.
PASANGAN BATA
Batu Bata direndam sebelum dipasang.
Pemasangan Batu Bata dengan menggunakan acuan benang.
Pemasangan dilakukan dengan bertahap.
Pondasi
Kolom
Muka Tanah
Batu BataBenang
Benang
benang
Batu Bata
Spesi 1 : 4
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
20/31
Pasang batu kearah posisi masing-masing secara horisontal.
Pasang benang kearah horisontal diatas batu.
Pasang unting-unting kearah vertikal
Periksa pertemuan antara sudut batu (kesikuan pasangan).
PASANGAN TRASRAAM
Dipergunakan adukan 1 Pc : 2 Psr dan dilaksanakan pada pekerjaan :
Semua pasangan bata mulai dari sloof, balok dan plat lantai hingga 30
cm diatas permukaan lantai.
Semua dinding KM/WC, Urinoir, dinding-dinding dimana terdapat bak air
dan dinding-dinding yang secara langsung berhubungan dengan air.
b. PEKERJAAN PLESTERAN
Lokasi kerja harus bersih, bebas dari perancah dan genangan air. Mempersiapkan Bahan dan Peralatan Kerja. Memasang papan spesi pada bagian bawah lokasi pelaksanaan
plesteran. Membuat ukuran-ukuran (elevasi) sesuai dengan gambar kerja
plesteran dinding pada lokasi pemasangan. Untuk pasangan dinding, kolom balok atau kombinasinya yang mana
pekerjaannya tidak rata dan elevasinya tidak benar, maka perlu
diatur kembali elevasi dan tarik benang. Bidang yang menonjol ataukelebihan dilakukan cipping atau grinding dahulu untuk mengurangi
ketebalan rencana plesterannya Membuat adukan plesteran dengan :
- Plesteran biasa dengan adukan 1 Pc : 3 Psr.
- Plesteran Trasraam dengan adukan 1 Pc : 2 Psr.
- Plesteran Beton dengan adukan 1 Pc : 3 Psr.
Membuat caplakan yang berfungsi sebagai pedoman elevasi
kepalaan plesteran dinding. Caplakan terbuat dari adukan berbentuk
bujursangkar ukuran 8x10 cm dengan diberi tripleks 2x5 cm diatasnya. Membuat kepalaan plesteran horizontal pada sisi atas dan bawah
dinding. Sisi atas pada elevasi langit-langit agar hubungan langit-langit dengan dinding tidak berongga atau bidang teratas dari
dinding (jika tanpa langit-langit, sisi bawah pada elevasi plint/jika plint
tidak menonjol), diatas elevasi plint (plint rata permukaan dinding)
dan jika tanpa plint dibuat diatas lantai. Membuat kepalaan vertikal dengan jarak 1.5 m dari atas kebawah
dan berjarak 30 cm dari batas bidang dinding. Memasang relat (acuan kerataan pada sudut luar dinding dan
sekeliling kusen) dari bawah alumunium atau kayu keras yang telah
diketam rata. Tunggu kepalaan kering minimal 24 jam, setelah itu baru
melaksanakan plesteran dinding Membasahi dinding bata atau beton yang akan diplester.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
21/31
Memplester dinding dari bidang kepalaan atau kebidang yang lain. Mengontrol kerataan plesteran dengan jidar alumunium 2 m yang
digesekkan dengan toleransi rongga 2 mm
Tunggu plesteran kasar kering 3-4 hari, agar penyusutan merata, barudilanjutkan pekerjaan acian.
Plesteran pada bidang yang kedua ujungnya berupa sudut luar
berjarak kurang dari 1.5 m, cukup diberi relat pada kedua ujungnya
sebagai acuan. Untuk plesteran sudut dalam, salah satu sisi harus diplester terlebih
dahulu, baru bidang yang lain dengan membentuk sudut siku. Sebelum acian dilaksanakan, plesteran beraben disiram dahulu. Mengaci dinding secara tipis, rata dan halus, diratakan dengan trowel
dan setelah setengah kering digosok dengan spon/busa agar
mendapatkan bidang yang halus, rata tetapi tidak licin.
Setelah pekerjaan plesteran selesai diusahakan permukaan plesterantetap basah selama 7 hari terhitung sejak tanggal plesteran selesai.
c. PASANGAN DINDING KERAMIK
Sortir Bahan Keramik, Dimensi, Cacat /Tidak dan Keseragaman
warnanya.
Rendam keramik yg akan dipasang ke dalam bak air selama 1 jam.
Keramik dianginkan setelah proses perendaman.
OK
OK
Jidar aluminium
OK
OK
Jidar aluminium
IN
OUT
IN
OUT
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
22/31
Basahi pasangan dinding yang akan dikeramik.
Pasang benang/ senar utk kepalaan, dan benang harus di cek secara
periodik baik kekencangan/ elevasi.
Pasang perekat ( acian/ air + semen ) pada permukaan dinding.
Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik dan
tempelkan keramik pada posisinya. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad
bisa seragam dan rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai
pengatur jarak nad.
Cek kerataan pasangan keramik dengan Waterpass.
Bersihkan permukaan keramik yg telah terpasang dengan kain
pembersih basah
Lakukan pengecoran nad dengan material grouting nad dng alat
busa dan setelah mengering bersihkan sekitar pasangan keramik
tersebut.
WaterpassWaterpass
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
23/31
d. WATERPROOFING
Lantai yang akan dikerjakan dibersihkan agar bebas dari kotoran
terutama minyak, olie, dll, lalu permukaan lantai dilapisi primer yangdapat dilakukan dengan menggunakan kwas roll, spay gun, dll.
Setelah lapisan primer kering, langkah berikutnya adalah
pengerjaan/applikasi coating waterproofing.
Pengerjaan/applikasi dilakukan dengan menggunakan kwas atau roll
sebanyak 3 lapis. Untuk memastikan ketidak bocoran hasil pemasangan
waterproofing baik jenis membrane maupun coating setelah 2 (dua)
hari selesai pengerjaan dilakukan test genangan.
Pengetesan dilakukan minimal 12 (dua belas) jam dalam kondisi
tergenang seluruh permukaan yang di waterproofing.
Setelah semua hasil pengetesan tidak terjadi kebocoran, maka dapat
dilakukan pemasangan screed untuk menutupi waterproofing. Screed lantai diatas waterproofing diatur kemiringannya sehingga jika
terjadi hujan akan cepat kering permukaannya.
e. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
Lapisan dasar dibawah lantai keramik terdiri dari pasir urug yang
dipadatkan kemudian dibuatkan lantai kerja diatasnya dari pasangan
rabat beton yang diplester kasar. Pembuatan marking. Pembuatan delatasi tiap 64 m2 untuk mencegah piping.
Pemasangan kepalaan keramik. Chek posisi kepalaan. Pemasangan keramik dengan adukan pengikat dengan campuran 1
Pc : 2 Psr ditambah bahan perekat atau dapat digunakan acian PC
ditambah bahan perekat. Pembersihan permukaan keramik dari adukan. Menutup/melindungi pasangan keramik basah dengan tripleks dan
diberi tanda peringatan. Pengisian nad/pembatas. Pembersihan keramik dari material nad dan kotoran.
f.
KUSEN ALUMINIUM Bahan dari Aluminium framing system, Ex. 0YKK, alcan setara dengan
lebar profil 7 cm dan 4,5 cm. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaan. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stapo dan harus cocok. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate
setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang kusen aluminium
akan kontak dengan besi tembaga atau lainnya maka permukaan
metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untukmenghindari kontak korosi.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
24/31
g. PEKERJAAN KACA DAN PEMASANGANNYA
Lokasi kerja harus bersih, bebas dari perancah dan genangan air. Mempelajari Gambar Kerja. Mempersiapkan Bahan dan Peralatan Kerja. Melindungi/menutupi perlengkapan/peralatan yang telah terpasang
disekitar lokasi dengan kertas atau tape. Sebelum memasang kaca, lubang-lubang pemasangan pada kusen
atau rangka pintu/jendela dibersihkan dari debu atau kotoran dan
harus kering. Perhatikan lebar lubang kaca pada kusen atau rangka pintu/jendela
terhadap ketebalan kaca karena antara kaca dengan tepi kusen atau
rangka pintu/jendela harus ada jarak 5 mm pada kedua sisinya untuk
diisi dengan material sealant atau karet. Cek jenis, ukuran, letak, posisi dan bentuk kaca yang akan dipasang
sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis. Cek tepi kaca hasil pemotongan apakah bebas dari goresan/gompel
(chipping) dan telah digosok menggunakan sander pada tingkat 120
mesh atau lebih. Pasang kaca yang telah dipilih dan sesuai dengan hati-hati dan
diusahakan agar kaca yang dipasang tidak bersentuhan langsung
dengan rangkanya. Angkat kaca keatas lalu pasang balok perletakannya (setting blok)
dibagian bawah dari pemasangan kacanya sebanyak 2 buah pada
seperempat panjang kaca pada ujung. Pasang material back up pada sisi-sisi kaca yang berhubungan dengan
kusen atau rangka hingga tersisa ruang 5 mm antara ujung atas kusen
atau rangka dengan bagian atas material back up. Sealant sekeliling kaca untuk memegang kaca agar tidak goyang dan
mencegah masuknya air dari celah antara kaca dengan kusen atau
rangkanya kedalam. Jaga keamanan selama menunggu lapisan sealant sekeliling kaca
mengering dan keras. Bersihkan sekitar lokasi kerja dan hasil pekerjaannya.
Pemipaan Air Kotor :
Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan dari
closed dan Terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa air
buangan melalui wastafel, Urinoir yang mengalir secara gravitasi dari masing-
masing genitor menuju bak penampungan.
Dalam rangka menginstal peralatan tetap (wall-mounted) pada
dinding dalam hal ini pemasangan pada dinding batu tela dengan
menggunakan baut/ dinabuold untuk menempelkan peralatan yang akandipasang.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
25/31
Pemasangan Air bersih Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan
jalur pekerjaan lain sepertijalur pipa AC, Air kotor, Tray Cable. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan
Pasang Pipa 2 dan 3
Pasang gantungan maupun Support pipa sesuai hasil marking.
Gunakan benang dan water pass untuk mengukur kelurusan pipa.
Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.
Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang
berlaku.
Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu
dengan pekerjaan keramik (arsitek dan sanitary)
Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.
VIII. PEKERJAAN AKHIRa. PEKERJAAN PENGECATAN
Prosedure Pengecatan Besi :
Permukaan bidang besi yang akan dilakukan pengecatan harus
sudah kering. Permukaan bidang besi dibersihkan dari kotoran dan debu. Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja. Bidang besi yang kering dan bersih, diamplas dan disapu como primer
satu lapis.
Setelah kering, 2 jam kemudian di finish dengan gardex dua lapisdengan tenggang waktu 12 jam speading 13 - 16 m2/liter.
Prosedure Pengecatan Dinding :
Bidang dinding (plester acian) interior yang akan dilakukan
pengecatan harus sudah kering (minimal umur 7 hari). Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran dan debu. Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja. Dinding yang sudah kering dan benar-benar bersih, dilapis dengan
jotasealer-07 satu lapis. Setelah lapis primer kering kira-kira 12 jam kemudian dilapis finish
dengan jotaplast dua lapis dengan tenggang waktu 2 jam speading 9- 1 m2/liter
b. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Pembersihan halaman harus dilaksanakan sebagai bagian pekerjaan
sampai masa pemeliharaan berakhir.
Halaman sekitar bangunan diatur sedemikian rupa sehingga bersih
dan rapih serta bebas dari sisa-sisa bahan bangunan dan tanah
galian.
MANAJEMEN MUTU
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
26/31
Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar PT. MAHKOTA AURASUKSES dalam melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan sendiri
merupakan aplikasi darimanajemen perusahaan yang sudah di sertifikasi denganISO 1900. Aplikasinya mengacu padastandar instruksi kerja yang sudah disetujui oleh
management
KEBIJAKAN DAN SASARANDALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN Lanjutan Pembangunan PPIBontobahari Kabupaten Maros DISUSUN MANAJEMEN MUTU GUNA MEMENUHITARGET DAN TEPAT WAKTU AKAN MELAKUKAN DAN MENERAPKAN YAITU KEBIJAKAN
MUTU DAN SASARAN MUTU
1. Kebijakan Mutu,bertekad memenuhi kepuasan pemilik proyek ( owner )
dengan menerapkan system Manajemen Mutu secara konsisten.2. Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu
produksi sesuaispesifikasi teknis.
ORGANISASI PROYEK
Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana
dilapangan akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur
Organisasi Proyek yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan
yang bertanggung jawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek /Kepala Satuan Kerja
atau yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan proyek Perusahaan
akan menyiapkan team yang dituang dalam struktur organisasi, dan merupakanpenanggung jawab pekerjaan sedang dilaksanakan sesuai dengan tugas serta
tanggung jawabnya. Pemilihan key personil proyek mengacu pada prosedur baku
untuk memastikan kompetensi di bidang masing masing. Field Manager, sebagai
penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang dilaksanakan,Memimpin dan
mengendalikan proyek agar efisien dan efektif mencapai hasil yang
optimal.Membuat strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan
pengendalian mutu proyek.
Technical Engineer, Tenaga ahli Arsitektur, sebagai penanggung jawab langsung
dalam pelaksanaan Pekerjaan yang menyangkut finishing dan struktur bangunan
pekerjaan. Mengendalikan dan menganalisa masalah masalah teknis kebutuhanproyek, baik material, tenaga kerja, peralatan serta biaya yang dibutuhkan.
Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu Master schedule, dan Metode Kerja
Pelaksanaan.
Quantity Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/
estimate anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan
pekerjaan yang sudah ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan
pada masing-masing bangunan, serta rencana kerja setiap harinya yang akan
dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian material, alat dan tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan.
Quality Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan
lapangan,memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
27/31
menyangkut pekerjaan diproyek serta mengaplikasi analisa semua
pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team yang akanmembantu dalam
menyiapkan Rencana Mutu Kontrak .
Surveyor, Membuat pengukuran pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan
maupunpekerjaan yang sudah dikerjakan.
Pengawas / Supervisor, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan
mengontrol terhadappenggunaan material, tenaga kerja sehinga pekerjaan dapat
berjalan dengan baik
Adm & Keuangan, membantu membuat laporan yang bersipat administrasi ,
membuat laporankeuangan serta, serta mengatur dan melakukan pembayaran.
PENGENDALIAN MUTU PROYEK
Seluruh Key personil yang terlibat di proyek adalah Gugus tugas pengendalian
mutu, sehinggasecara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan
perusahaan menjadi tanggung jawabnya. Proyek star up meting sudah harus
dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum dimulainya proyek.
Hal yang dibahas adalah :
Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek.
Pembahasan detail scope kontrak
Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement
Prosedur Kendali Mutu di Lapangan
Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK,
yang mencakup: Contract master and detailed scheduledprocurement and construction
schedule.
Material control List.Project Cost estimate and cash flow.
Spesifikasi Teknis
Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi
Satgas kerja awal yang harus segera berjalan
KONTROL MATERIAL
INSPEKSI PENERIMAAN DILAPANGAN
Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan
oleh Material Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku
agar bisa menjamin bahwa item-item yang diterima telah sesuai dengan
persyaratan dari perintah pembelian (PO) untuk point-point berikut :
Identifikasi dengan catatan pengiriman- Kondisi Packing
Tampilan
Kuantitas
Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus
dilaporkan oleh Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan.
Koordinator Kendali Mutu Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
28/31
tersebut dan melaporkannya ke Engeener lapangan serta mengambil langkah
langkah lanjutan seperlunya.
PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN DAN MATERIAL DILAPANGAN
Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai
dengan spesifikasidan / atau instruksi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
kerusakan. Tempat penyimpananharus diklasifikasikan menjadi gudang dan tempat
terbuka berdasarkan kategori, tipe dan uk ran. Peralatan dan material yang
diterima harus dicatat pada lembaran pengontrolan material. Status dari tempat
penyimpanan harus di cek oleh Warehouseman dengan cara pengecekan fisik
secara periodik, stocktaking, dll.
PENGELUARAN PERALATAN DAN MATERIAL
Pengeluaran peralatan dan material haruslah dilaksanakan berdasarkan
permintaan tertulis yangtelah disetujui oleh pengawas yang berwewenang.Pengeluaran peralatan dan material harusdisaksikan oleh Warehouseman.
KONTROL PADA PROSES KONTRUKSI
Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan
untuk menjaga mutudan kualitas proyek.
TES DAN INSPEKSI
Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan
proyek. Dimanatercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan
dilakukan. Pengujian metoda langsungdilapangan harus di saksian oleh konsultan
pengawas.
PENGUJIAN STANDAR LABOTARIUM
Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke -
3 untukmemastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku yang
berlaku. Pihak ke 3 yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau
disetujui oleh pemilik pekerjaan. Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang
sah sesuai ketentuan yang berlaku.
KONTROL DOKUMEN
Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktianprogres proyek kepemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan
menjadi bagian daridokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus diserahkan
pada pemilik proyek.
KESELAMATAN KEAMANAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
Komitment Management PT. MAHKOTA AURA SUKSESuntuk penerapan programkesehatankeselamatan kerja dan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas
perusahaan secara nyata danterukur sesuai dengan pernyataan Komitment dan
kebijaksanaan perusahaan.
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
29/31
Kebijakan PT. MAHKOTA AURA SUKSES dalam menetapkan tujuan-tujuan yanghendak dicapaidalam rangka menciptakan dorongan serta acuan yang kuat bagi
terwujudnya LK3 yangdiharapkan adalah bertujuan :
- Menyelesaikan proyek tanpa adanya korban kecelakaan.
- Menyelesaikan proyek tanpa ada kerusakan atau kehilangan harta benda.
- Menyelesaikan proyek tanpa berdampak buruk kepada lingkungan sekitarnya
- Memastikan seluruh pekerja mendapatkan fasilitas yang memadai bagi
kesehatan maupunkeselamatannya.
- Memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kemampuan yang memadai sesuai
denganpenugasannya.
- Menerapkan komunikasi yang terintegrasi mulai dari tingkat bawah hingga
tingkat atas.Mendorong cara-cara yang mengarah kepada unjuk kerja yang
menyeluruh termasuk aspekkeselamatan.
-
Menciptakan perilaku yang positif terhadap keselamatan dan kesehatan sertameningkatkankesadaran yang tinggi di semua tingkatan organisasi.
PROGRAM KESELAMATAN
Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya
kecelakaanadalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam
memahami mengenai bahayayang ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan
tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan
pekerjaan tanpamengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan
mendorong kreatifitas pekerja untuk membuat arahan sendiri yang mungkindapat menyesatkan.
- Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi
peraturan, tidakmendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat
menciptakan keadaan -keadaan tidakaman dalam bekerja
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab
yang mengarahkankepada tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada
gilirannya dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Hal yang perlu
dilakukan guna mengatasinya adalah mengendalikanperilaku pekerja. Berikut
ini adalah tiga langkah dasar yang ditujukan untuk melakukan tindakanaman
yang diperlukan bagi pencegahan kecelakaan. :
-
BERSIKAP WASPADA DAN MELIHAT JAUH KE DEPAN- PERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI SEGALA KEMUNGKINAN
- LAKUKAN TINDAKAN DENGAN BERHATI-HATI
Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan
yang direncanakan untuk diterapkan dalam proyek ini.
ALAT PELINDUNG DIRI DAN PELINDUNG KESELAMATAN
Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari
bahaya kerja. Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE)
bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang disediakan
harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan. PERUSAHAAN akan
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
30/31
menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
PERLINDUNGAN TERHADAP KEBAKARAN
Melakukanupaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk
menunjang upayaini akan menyediakan peralatan pencegah dan
penanggulangan kebakaran sesuai denganpotensi bahaya kebakaran pada
lokasi kerja tersebut.
PEMILIHAN SUMBER DAYA
Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya yang
baikmerupakan bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu sistem. Yang
pada akhirnya akanmenghasilkan produk yang baik. Itulah sebabnya pemilihan
sumber daya harus dilaksanakansecara seksama. Tiga sumber daya yang harus
dipertimbangkan, yaitu tenaga kerja, Peralatan dan material. Tenaga kerja yang
baik harus memenuhi persyaratan pekerjaan baik ketrampilan ,pengetahuan, fisik
maupun mental. Peralatan dan material juga harus memenuhi persyaratan
keselamatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini akan melakukan pemilihan
sumberdaya secara bersungguh-sungguh sebagai upaya mencapai penyelesaian
proyek sesuai dengan sasaran.
MATERIALSetiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus
memilikiMaterial Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang
mudah ditemukan dandibuatkan salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan
dalam filing tersendiri.
SISTEM MANAJEMEN BAHAYA
Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut:
- Identifikasi bahaya
- Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk
menilai probabilitaskejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu
kejadian dan atas dasarprobabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem
pengendalian bahaya yang diperlukan.
- Penerapan sistem pengendalian bahaya- Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan
Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah,
peralatan operasi,perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya,
pengelasan dan pemotongan,pekerjaan listrik, bekerja di ruang tertutup, dan
lain-lain diharapkan dapat teridentifikasi,dianalisa dan dikendalikan.
MANAJEMEN INSIDEN
Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan
yangdiperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap
insiden harusdidokumentasikan secara lengkap termasuk dengan dengan hasilinvestigasi, besar kerugian dantindakan perbaikan (corrective action). Hal ini
-
7/24/2019 Metode Mas Ppi
31/31
dilakukan untuk digunakan sebagai dasarmenganalisa kecenderungan serta
peningkatan program keselamatan.
TANGGAP KEADAAN DARURAT
Kebijakan tanggap keadaan darurat diperlukan untuk menyediakan perlindungan
terbaik bagipekerja dalam keadaan darurat.
Adapun kebijakan tanggap darurat didasarkan padaurutan prioritas sebagai
berikut:
Penyelamatan nyawa manusia Perlindungan masyarakat sekitar dan
lingkungan.Penyelamatan harta benda
Menindaklanjuti kebijakan ini maka sasaran tanggap darurat adalah
mempersiapkan sistem yangterdiri dari seluruh pekerja, tim tanggap darurat, dan
fasilitas pendukung agar dapat menanggapi keadaan darurat dengan baik.
PENUTUPMetode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung
RMK yang diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel
sebagai pelaksana pekerjaan dimaksud.
MAKASSAR, 12 OKTOBER 2015
PT. MAHKOTA AURA SUKSES
PITHER SAMPEDIREKTUR
top related