pleno skenario 1 emergency
Post on 06-Feb-2018
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
1/41
PLENO SKENARIO 1
BLOK EMERGENCY
KELOMPOK
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
2/41
Kelompok 2
Anggota:
Adityo Muhamad Farid 1118011001
Asih Sulistiyani 1118011014
Bela Riski Dinanti 1118011019
Fatwa Maratus S 1118011040
Gita Augesti 1118011050 Intan Ratna K 1118011060
Karimah Ihda. H 1118011064
Muhammad Yogie Fadli 1118011082
Nyimas Farisa N 1118011093
Ririn Rahayu Ms 1118011111
Rizky Bayu Ajie 1118011112
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
3/41
SKENARIO
KECELAKAAN BERUNTUN
Dokter jaga rumah sakit umum menerima rujukan empat orang pasien dari
puskesmas Rajabasa akibat kecelakaan lalulintas. Korban mengalami luka
multiple, 3 orang diantaranya mengalami penurunan kesadaran. Korban
pertama mengalami megap-megap dengan mulut dan hidung berlumuran
darah. Korban kedua mengalami perdarahan di bagian paha dengan luka
robek dan tulang yang menonjol. Korban ketiga terlihat diam saja namun
masih bernafas dan tubuh teraba dingin dan pucat di bagian kaki dan tangan.
Korban keempat terlihat sesak dan memegangi bagian perutnya sambil
berteriak kesakitan.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
4/41
STEP 1
Tidak ditemukan kata-kata sulit.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
5/41
STEP 2
1. Pertolongan pertama di lokasi kejadian?
2. Apa yang harus dilakukan untuk mengetahui
kelainan pada korban-korban tersebut?
3. Penanganan korban di Rumah Sakit?4. Komplikasi jika pasien tidak segera ditangani
dengan baik?
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
6/41
STEP 3
1. Konsep penanganan pasien trauma/ multiple trauma ada 9, yaitu :
Persiapan
Triase
Primary Survey
Resusitasi
Alat untukprimary surveydan resusitasi
Secondary survey Alat untuk secondary survey
Bila berlanjut ke monitoring post resusitasi dan reevaluasi
Perawatan definitif
2. Pasien gawat darurat seperti pasien kecelakaan harus segera ditangani
sesuai dengan kelainan yang dialami. Kelainan yang dialami oleh pasien
gawat darurat dapat dilihat dengan menggunakan Triase Decision/Scheme
Triage/ Decision Schemeyang terdiri dari 4 langkah.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
7/41
3. Pasien gawat darurat sebaiknya langsung dibawa ke
Rumah Sakit. Tujuan pasien dibawa ke Rumah Sakit adalah
:
Untuk resusitasi Monitoring
Cairan hangat
Petugas trampil kasus trauma
Petugas laboratorium dan radiologi
Proteksi terhadap penyakit menular
4. Pasien gawat darurat yang tidak segera ditangani akanmengalami komplikasi, yaitu kegagalan organ, infeksi
bahkan bisa menyebabkan kematian karena trauma.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
8/41
STEP 4
1. Konsep penanganan pasien trauma/ multiple trauma ada 9,
yaitu :
a. Persiapan
b. Triase
c. Primary Survey
d. Resusitasi
e. Alat untukprimary surveydan resusitasi
f. Secondary survey
g. Alat untuk secondary surveyh. Bila berlanjut ke monitoring post resusitasi dan reevaluasi
i. Perawatan definitif
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
9/41
a. Persiapan
Dilakukan dalam 2 fase.
Fase pertama adalah fase pra-rumah sakit (pre-hospital),dimana seluruh penanganan pasien sebaiknya berlangsung
dalam koordinasi dengan dokter di rumah sakit.
Fase kedua adalah fase rumah sakit dimana dilakukan
persiapan untuk menerima pasien, sehingga dapat dilakukan
resusitasi dalam waktu cepat.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
10/41
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
11/41
b. Triase
Triase adalah cara pemilahan pasien berdasarkankebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.
Terapi didasarkan pada prioritas ABC dengan
kontrol perdarahan. Triase juga berlaku untuk
pemilahan pasien di lapangan dan rumah sakityang akan dirujuk. Merupakan tanggung jawab bagi
tenaga pra-rumah sakit untuk mengirim ke rumah
sakit yang sesuai. Merupakan kesalahan besar
untuk mengirim pasien ke rumah sakit non-traumabila ada pusat trauma yang tersedia.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
12/41
c. Primary Survey
Airway, menjaga airway dengan kontrol servikal (cervical
spine control)
Breathing, menjaga pernafasan dengan ventilasi.
Circulationdengan kontrol perdarahan.
Disability: status neurologis Exposure control: buka baju pasien, tetapi cegah
hipotermia.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
13/41
Airwaydengan kontrol servikal
Penilaian
Mengenal patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)
Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
Pengelolaan airway
Lakukan chin liftdan/ataujaw thrustdengan kontrol servikal in-line
immobilisasi
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
14/41
GAMBAR2. TEKNIKCHINLIFTDANJAWTHRUST
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
15/41
Breathingdan Ventilasi-Oksigenasi
Penilaian
Buka leher dan dada penderita
Tentukan laju dan dalamnya pernapasan Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks
Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
Auskultasi thoraks bilateral
Pengelolaan Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (nonrebreather mask11-12
liter/menit)
Ventilasi dengan Bag Valve Mask
Menghilangkan tension pneumothorax Menutup open pneumothorax
Memasang pulse oxymeter
Evaluasi
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
16/41
Circulationdengan kontrol perdarahan
Penilaian Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
Mengetahui sumber perdarahan internal Periksa nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus.
Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.
Periksa tekanan darah
Pengelolaan Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah sertakonsultasi pada ahli bedah
Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel
darah untuk pemeriksaan lab Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat.
Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasien-pasien fraktur pelvis yang mengancam nyawa.
Cegah hipotermia
Evaluasi
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
17/41
Dissability
- Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS/PTS- Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, reflek cahaya dan
awasi tanda-tanda lateralisasi
- Evaluasi dan Re-evaluasi airway, oksigenasi, ventilasi dan
circulation.
Exposure/Environment
- Buka pakaian penderita
- Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan tempatkan
pada ruangan yang cukup hangat.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
18/41
d. Resusitasi
Re-evaluasi ABCDE
Dosis awal pemberian cairan kristaloid adalah 1000-2000
ml pada dewasa dan 20 mL/kg pada anak dengantetesan cepat .
Evaluasi resusitasi cairan
Nilailah respon penderita terhadap pemberian cairan
awal. Nilai perfusi organ ( nadi, warna kulit, kesadaran dan
produksi urin ) serta awasi tanda-tanda syok
Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan responterhadap pemberian cairan awal.
- Respon cepat
- Respon sementara
- Tanpa respon
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
19/41
e. Tambahan pada survey primer dan resusitasi
Pasang EKGBila ditemukan bradikardi, konduksi aberan
atau ekstrasistole harus dicurigai adanya hipoksia dan hipoperfusi
Pasang kateter uretraKecurigaan adanya ruptur uretramerupakan kontra indikasi pemasangan kateter urine
Pasang kateter lambungBila terdapat kecurigaan fraktur basiskranii atau trauma maksilofacial yang merupakan kontraindikasipemasangan nasogastric tube, gunakan orogastric tube.
Monitoring hasil resusitasi dan laboratorium
Pemeriksaan foto rotgen dan atau FAST
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
20/41
f. Survey sekunder
Anamnesis
A : Alergi
M : Mekanisme dan sebab trauma
M : Medikasi (obat yang sedang diminum saat ini)
P : Past illness
L : Last meal(makan minum terakhir)
E : Event/Environtmentyang berhubungan
dengan
kejadian perlukaanPemeriksaan fisik
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
21/41
g. Tambahan pada survey sekunder
Sebelum dilakukan pemeriksaan tambahan, periksa keadaanpenderita dengan teliti dan pastikan hemodinamik stabil
Pemeriksaan tambahan yang biasanya diperlukan :
CT scan kepala, abdomen USG abdomen, transoesofagus
Foto ekstremitas
Foto vertebra tambahan
Urografi dengan kontras
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
22/41
h. Re-evaluasi penderita
Penilaian ulang terhadap penderita, dengan mencatat dan
melaporkan setiap perubahan pada kondisi penderita dan
respon terhadap resusitasi.
Monitoring tanda-tanda vital dan jumlah urin
i. Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik
Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani
pasien karena keterbatasan SDM maupun fasilitas serta
keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
23/41
2. Triase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan
kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.
Terdiri dari 4 langkah, yaitu:
Langkah 1 : Ukur vital sign dan level kesadaran
GCS
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
24/41
Langkah 2 : Periksa anatomi trauma
Fraktur pelvis
Flail chest
Dua atau lebih fraktur tulang panjang proximal
Trauma kombinasi dengan luka bakar 10% atau trauma inhalasi.
Luka penetrasi di kepala, leher, torso dan ekstremitas proximal.
ya : bawa ke trauma centerTidak : evaluasi mekanismeinjury
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
25/41
Langkah 3 : Evaluasi kemungkinan mekanisme trauma dan
high energy impact.
Terlempar dari mobil
Terdapat kematian pada penumpang yang satu kabin
Tabrak lari
Jatuh >20 meter
Terguling
Pejalan kaki tertabrak mobil >10 km/jam
Kecelakaan motor >30 meter/jam
Ya : bawa ke trauma center
Tidak : mulai management trauma
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
26/41
Langkah 4 : Evaluasi umur, status fisik, penyakit penyerta
Umur 55 tahun.
Kelainan jantung, respirasi, psikosis
Diabetes dengan insulin, sirosis, kanker, obesitas dan
koagulopati.
Ya : bawa ke trauma center
Tidak : evaluasi kembali.
Catatan : jika meragukan bawa ke trauma center.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
27/41
3. Tujuan penanganan pasien gawat darurat di rumah sakit:
Untuk resusitasi
Monitoring
Cairan hangat
Petugas trampil kasus trauma
Petugas laboratorium dan radiologi
Proteksi terhadap penyakit menular
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
28/41
Peralatan minimum yang harus ada di rumah sakit, yaitu:
Face mask
GogglesApron
Leggings
Gloves
Penutup kepala Jarum, pisau, perlindungan terhadap cairan tubuh.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
29/41
4. Komplikasi
Infeksipada luka terbuka Syok
Kegagalan organ
Kematian
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
30/41
STEP 5
1. Penatalaksanaan pada masing-masing korban
pada skenario
2. Aspek spesifik untuk penanganan trauma (bidai)
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
31/41
STEP 7
Korban 1 (trauma maksilofasial)
Penatalaksanaan kegawatdaruratan pada trauma
maksilofasial oleh dokter umum hanya mencakup
bantuan hidup dasar (basic life support) yang
berguna menurunkan tingkat kecacatan dankematian pasien sampai diperolehnya penanganan
selanjutnya di rumah sakit. Oleh karena itu, para
dokter umum harus mengetahui prinsip dasar ATLS
(Advance Trauma Life Support) yang merupakanprosedur-prosedur penanganan pasien yang
mengalami kegawat daruratan.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
32/41
Korban 2 (fraktur terbuka)
Survey Primer
ABCDE (Airway, Breathing, Circulation,
DisabilityLimitation, Exposure)
Pemeriksaan tambahan pada pasien dengan
trauma muskuloskeletal seperti fraktur adalah
imobilisasi patah tulang dan pemeriksaan radiologi
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
33/41
Survey Sekunder
Anamnesis dan pemeriksaan fisik, tujuan dari
survey sekunder adalah mencari cedera cedera lain
yang mungkin terjadi pada pasien sehingga tidak
satupun terlewatkan dan tidak terobati.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
34/41
Korban 3 (syok)
Langkah pertolongan pertama dalam menangani syok:
Posisi Tubuh
a. Posisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka.
b. Apabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang,
penderita jangan digerakkan sampai persiapan transportasi
selesai, kecuali untuk menghindari terjadinya luka yang lebih
parah atau untuk memberikan pertolongan pertama seperti
pertolongan untuk membebaskan jalan napas.
c. Penderita yang mengalami luka parah pada bagian bawah
muka, atau penderita tidak sadar, harus dibaringkan pada salah
satu sisi tubuh (berbaring miring)
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
35/41
d. Penderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan
telentang datar atau kepala agak ditinggikan
e. Kalau masih ragu tentang posisi luka penderita, sebaiknya
penderita dibaringkan dengan posisi telentang datar.
f. Pada penderita-penderita syok hipovolemik, baringkan
penderita telentang dengan kaki ditinggikan 30 cm sehingga
aliran darah balik ke jantung lebih besar dan tekanan darah
menjadi meningkat. Tetapi bila penderita menjadi lebih sukar
bernafas atau penderita menjadi kesakitan segera turunkankakinya kembali.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
36/41
Pertahankan Respirasi
a. Bebaskan jalan napas. Lakukan penghisapan, bila ada
sekresi atau muntah.
b. Tengadah kepala-topang dagu, kalau perlu pasang alat bantujalan nafas (Gudel/oropharingeal airway).
c. Berikan oksigen 6 liter/menit
d. Bila pernapasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen
dengan pompa sungkup (Ambu bag) atau ETT.
Pertahankan Sirkulasi
Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus.Pantau nadi, tekanan darah, warna kulit, isi vena, produksi
urin, dan (CVP).
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
37/41
Korban 4 (Trauma Abdomen)
Pasien yang tidak stabil atau pasien dengan tanda-tanda
jelas yang menunjukkan trauma intra-abdominal
(pemeriksaan peritoneal, injuri diafragma, abdominal free
air, evisceration) harus segera dilakukan pembedahan
Trauma tumpul harus diobservasi dan dimanajemen
secara non-operative berdasarkan status klinik dan
derajat luka yang terlihat di CT
Pemberian obat analgetik sesuai indikasi
Pemberian O2 sesuai indikasi
Lakukan intubasi untuk pemasangan ETT jika diperlukan
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
38/41
Prinsip pemasangan bidai:
1. Bahan yang digunakan sebagai bidai tidak
mudah patah atau tidak terlalu lentur
2. Panjang bidai mencakup dua sendi
3. Ikatan pada bidai paling sedikit dua sendi
terikat, bila bisa lebih dari dua ikatan lebih baik.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
longgar.
5. Prinsip pertolongan pertama pada patah
tulang
6. Pertahankan posisi
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
39/41
7. Cegah infeksi
8. Atasi syok dan perdarahan
9. Imobilisasi (fiksasi dengan pembidaian)
10. Pengobatan :a. Antibiotika
b. ATS (Anti Tetanus Serum)
c. Anti inflamasi (anti radang)
d. Analgetik/ pengurang rasa sakit
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
40/41
Syarat syarat balut bidai :
1. Cukup kuat untuk menyokong
2. Cukup panjang
3. Diberi bantalan kapas
4. Ikat diatas dan dibawah garis fraktur (garispatah)
5. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
kendur.
-
7/21/2019 Pleno Skenario 1 Emergency
41/41
DAFTAR PUSTAKA
American College of Surgeons. 2008.Advanced
Trauma Life Support for Doctors. 8th Ed UnitedStates.
Sjamsuhidajat, R & Wim De Jong. 2010. Buku Ajar
Ilmu Bedah. Edisi 3. EGC; Jakarta.
Smeltzer, C.S, Bare. G B 2002. Prioritas dan Prinsip
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan. Edisi 8. EGC
; Jakarta.
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson 2005.
Patofisiologi, Edisi 6. EGC; Jakarta.
top related