skenario docklop 1

Upload: phyphi-lovito

Post on 03-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    1/40

    Laporan Kelompok 1 PBL

    Sistem Kedokteran Tropis

    MODUL 2

    DEMAM

    Disusun Oleh

    KELOMPOK !

    1" SU#A$D!MA%S&A# '1E1()((*2" AL!M AL 'AT# '1E1()(1+*" ,AODE $A#MA,AT! '1E1()(1)-" MU#AMMAD AS$A% '1E1()(2*+" A%D! SU.! KUMALASA$! '1E1()(/" AS$!A%! AS$U% '1E1()(*/0" M!%A$%! '1E1()(-(" MU#AMMAD !K#,A% AL! MA%SU$ '1E1()(

    )" MU#AMMAD $! AL A$D!A%S&A# '1E1()(1(" AL#AS!$ SA$M!% '1E1()(11" ASTAMA% '1E1()(12" L!%DA$ M!$A%T! AL! '1E1()(1*" '!%D$!A%! EKA SAPUT$! '1E1()(+21-" DES! EST! #A%DA&A%! '1E1()(

    P$O3$AM STUD! PE%D!D!KA% DOKTE$ 'AKULTAS KEDOKTE$A%U%!4E$S!TAS #ALUOLEO

    KE%DA$!

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    2/40

    2(12

    KATA PE%3A%TA$

    Pu5i s6ukur pen6usun pan5atkan kehadirat Allah S,T karena atas 7erkah rahmat dan

    hida6ah8%6a laporan tutorial 2 modul 1 den9an skenario :;Demam 7isa terselesaikan< sesuai

    den9an hasil diskusi 6an9 telah dilakukan pada ke9iatan tutorial 6an9 7er5alan 7erdasarkan

    arahan dan 7im7in9an dari para tutor"

    %amun laporan ini masih 5auh dari kesempurnaan< men9in9at pen6usun han6alah seoran9

    mahasis=i 7iasa den9an se9ala keter7atasan ilmu 6an9 dimiliki" Sehin99a< saran dan kritik 6an9mem7an9un dari pem7a>a sekalian san9at pen6usun harapkan a9ar dapat di5adikan se7a9ai

    7ahan per7aikan dan sarana pem7ela5aran"

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    3/40

    BAB !

    PE%DA#ULUA%

    1"1 Proses Peme>ahan MasalahDalam diskusi kelompok kami men99unakan metode >urah pendapat dan diskusi" Dalammeme>ahkan pro7lem 6an9 terdapat dalam s>enario ini< 6aitu den9an men9ikuti 0lan9kah pen6eleisaian masalah di 7a=ah ini

    1" Klari?ikasi istilah dan konsep 6an9 tidak 5elas2" Menentukan permasalahanroti in9 'a>tor A dan %3' @%erCe 3ro=th 'a>tor " Mast >ellmelepas men9asin9kan meta7olit histamin< serotonin< prosta9landin dan ara>hidoni>a>id den9an kemampuan melakukan sensitisasi terminal sel sara?" Pada saat prosesin?lamasi< ter5adi proses upre9ulasi 7e7erapa reseptor @4$1< sensor6 spe>i?i>sodium S%S< dan S%S82 dan [email protected]$P< SP "

    +" Apa 6an9 men6e7a7kan pasien men9alami penurunan selera makanMEKA%!SME PE%U$U%A% %A'SU MAKA%

    Penurunan na?su makan dapat ter5adi pada tin9kat pusat pada otak atau tin9kat peri?er reseptor indera rasa pen9e>ap pada taste buds. Peru7ahan predominan rasa pahitdapat menurunkan na?su makan< sehin99a dapat 5u9a menurunkan ketahanantu7uh" Penurunan ketahanan tu7uh men9aki7atkan pula penurunan ketahanan tu7uhimunolo9is" Penurunan ketahanan tu7uh imunolo9is ini akan memper7erat kondisiin?eksi @Kresnoap pada ron99a mulut 6aitu rasa asin< rasa asam

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    9/40

    rasa manis< rasa pahit dan rasa umami"@Adlero7< 2((+ Tim7uln6a rasa pahitaki7at adan6a ikatan antara 7ahan kimia se7a9ai peran9san9 rasa pen9e>ap pahit padareseptor"@O9ura et a& "< 1))0N aldap se>ara ?isio7iolo9isdiperankan oleh taste 7uds" Mekanisme ter5adin6a ran9san9an indera rasa

    pen9e>ap dimulai den9an adan6a rasa primer di dalam ron99a mulut oleh taste 7uds se7a9ai reseptor sel s6ara? rasa ke>ap 6an9 merupakan 7a9ian tu7uh untuk menim7ulkan respons 7iolo9i @PurCes et a&.,1))0 "

    $espons terse7ut dapat dipi>u oleh pemaparan kuman se7a9ai

    initiation signa&ing. @Ste=ard et a& "< 1))0N 3olds76 et a&.,2((( "

    Mekanisme peru7ahan tin9kat seluler pada keadaan in?lamasi disertaidemam 6an9 ter5adi pada reseptor indera rasa pen9e>ap terhadap peru7ahanmolekuler intra seluler< dapat ter5a>li melalui signa& transdu*ing oleh ion8ionantara lain K

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    10/40

    terun9kap se>ara 5elas" Atas dasar 9e5ala klinis adan6a rasa pahit pada in?lamasidisertai demam dan peru7ahan tin9kat sel dan dinamika ?isio7iolo9is terhadap

    peru7ahan@Penelit" Med" Eksakta< 4ol" < %o" *< Des 2(() 1+)81/0

    Predominan rasa pen9e>ap pahit di tin9kat peri?er 6an9 7etum 5elas ini< maka

    perlu dika5i se>ara rin>i" Penelitian dilakukan pada he=an >o7a tikus ,istar @$attus %oCer9i>us 6an9 telah di7eri paparan kuman Salmonella fyphimurium den9an pen9amatan pada preparat poton9an lidah terhadap peru7ahan konsentrasi !L81< 5umlah

    -ustdu*in melalui peme8 riksaan Elisa dan histopatolo9i den9an pen9e>atan se>ara imuno8 histokimia" Dari latar 7elakan9 di atas dapatlahdirumuskan apakah pada kondis demam dapat ter5adi penin9katan konsentrasi !!L81 serum dan penin9katan 5umlah 3ustdu>in taste 7uds serum"

    /" Apakah ada hu7un9an antara 9e5ala den9an per5alanan dari papua

    0" Pen6akit8pen6akit 6an9 dapat menim7ulkan demam

    - Demam 7erdarah den9ue- Malaria- Demam t6?oid- sars

    " Apa dia9nose sementara pada kasus

    TABEL DD

    DD DBD MALA$!A DEMAMT!'O!D

    SA$S

    Laki8laki 22 thn

    Demam selama 1min99u

    8 8

    Selera makan 7erkuran9

    Sakit kepala

    1( hari 6an9 laludari papua

    8 8 8

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    11/40

    MALARIA

    1. PENGERTIAN

    Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkanoleh protozoa genus Plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan

    splenomegali.( KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN EDISI TIGA JILID SATU )

    2. ETIOLOGI

    Plasmodium sebagai sebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium

    vivax, plasmodium falciparum, plasmodium malaria , plasmodium oval !

    Plasmodium memiliki hostpes perantara yaitu manusia dan vertebra lain.

    Hostpes de nitifnya yaitu nyamuk !nopheles.

    3. PATOFISIOLOGI

    M!"#$%! "&!M#' !" PH * $

    +alam hati (splenomegali hepatomegali) kelen ar liur

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    12/40

    +alam darah (anemia) +alam lambung

    4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan

    untuk melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoid

    berbentuk in in.

    5. PENATALAKSANAAN MEDIS

    /. obat anti malaria0

    a. skizontisid aringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaitu

    proguanil, pirimetamin.

    b. $kizontisid aringan sekunder yang membasmi ekso eritrosit, yaitu

    primakuin.

    $P 1 2 %+

    $P 1 2 %+

    M 1 2 %+

    $'%2 "

    H%P" 2 %+

    $'%2 "

    31 P 2 %+

    $P 1 2 %+$P 1 2 %+$P 1 2 %+$P 1 2 %+M 1 2 %+

    M 1 2 %+

    M! 1 5!M 3 $%+

    M% 1 5!M 3 $%+

    M! 1 5!M 3

    M% 1 5!M 3

    2%5 3

    '%$3!

    M 1 2 %+

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    13/40

    . $kizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,

    klorokuin dan amodiakuin.

    d. 5ametazoid yang menghan urkan bentuk seksual. Primakuin adalah

    gametazouid yang ampuh bagi ke-4 spesies. 5ametazoid untuk

    plasmodium viva6, plasmodium malaria, plasmodum ovale adalahkina, klorokuin dan amodia kuin

    e. $porontosid men egah gametosid dalam darah untuk membentuk

    ookista dan sporozoid dalam nyamuk anopheles yaitu prima kuin dan

    proguanin.

    Penggunaan obat anti malaria tidak terbatas pada pengobatan kuratif tetapi

    uga termasuk0

    a. pengobatan pen egahan (pro laksis)0 men egah infeksi atautimbulnya ge ala klinis. Penyembuhan dapat diperoleh dengan terapi

    enis ini pada infeksi malaria oleh plasmodium palsifarum karena

    parasit ini tidak ada fase eksoeritrosit.

    b. Pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria enis

    skizontisid

    . Pen egahan transmisi bermanfaat untuk men egah infeksi pada

    nyamuk atau mempengaruhi sporozonik nyamuk, obat yang dapat di

    gunakan enis gametosid dan sporotosid.

    /. antipiretik

    /. resusitasi airan

    /. anti onvulsan

    DEMAM TIFOID

    DEFINISI

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    14/40

    Demam ti?oid @Ti?us a7dominalis< Enterik ?eCer< E7erth disease adalah pen6akit in?eksi

    akut pada usus halus @terutama didaerah illeosekal den9an 9e5ala demam selama 0 hari atau

    le7ih< 9an99uan saluran pen>ernaan< dan 9an99uan kesadaran" Pen6akit ini ditandai oleh demam

    7erkepan5an9an< ditopan9 den9an 7akteriemia tanpa keterli7atan struktur endotelial atau

    endokardial dan inCasi 7akteri sekali9us multiplikasi ke dalam sel ?a9osit mononuklear dari hatih" 1

    EPIDEMIOLOGI

    !nsiden< >ara pen6e7aran dan konsekuensi demam enterik san9at 7er7eda di ne9ara ma5u

    dan 6an9 sedan9 7erkem7an9" !nsiden san9at menurun di %e9ara ma5u" Demam ti?oid

    merupakan pen6akit endemis di !ndonesia" )/ kasus demam ti?oid dise7a7kan oleh Salmonella

    t6phi< sisan6a dise7a7kan oleh Salmonella parat6phi" Sem7ilan puluh persen kasus demam ti?oidter5adi pada umur *81) tahun< ke5adian menin9kat setelah umur + tahun"2 Se7a9ian 7esar dari

    penderita @ ( 6an9 dira=at di 7a9ian !lmu Kesehatan Anak $S.M 7erumur di atas lima

    tahun"2 Diperkirakan setiap tahun masih terdapat *+ 5uta kasus den9an +(("((( kematian di

    seluruh dunia" Ke7an6akan pen6akit ini ter5adi pada penduduk ne9ara den9an pendapatan 6an9

    rendah< terutama pada daerah Asia Ten99ara< A?rika< dan Amerika Latin"

    Di ne9ara8ne9ara 7erkem7an9 perkiraan an9ka ke5adian demam ti?oid 7erCariasi dari 1(

    sampai +-( per 1(("((( penduduk" Meskipun an9ka ke5adian demam ti?oid turun den9an adan6a

    per7aikan sanitasi pem7uan9an di 7er7a9ai ne9ara 7erkem7an9" Di ne9ara ma5u perkiraan an9ka

    ke5adian demam ti?oid le7ih rendah 6akni setiap tahun terdapat (atat ++( kasus demam ti?oid 6an9 dira=at den9an an9ka kematian

    antara 2

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    15/40

    ETIOLOGI

    Demam ti?oid @termasuk para8ti?oid dise7a7kan oleh kuman Salmonella t6phiteria>eae dari 9enus Salmonella"

    Kuman Salmonella t6phi 7er7entuk 7atan9< 3ram ne9ati?< tidak 7erspora< motile< 7er?la9elaam anti7odi 6an9 la im dise7ut a9lutinin"

    Ada * spesies utama 6aitu

    8 Salmonella t6phosa @satu serot6pe

    8 Salmonella >holeraesius @satu serot6pe

    8 Salmonella enteretidis @le7ih dari 1+(( serot6pe 2

    Dalam serum penderita terdapat at anti @a9lutinin terhadap keti9a ma>am anti9enterse7ut" Mempun6ai makromolekuler lipopolisakarida kompleks 6an9 mem7entuk lapis luar

    dari dindin9 sel dan dinamakan endotoksin" Salmonella t6phi 5u9a dapat memperoleh plasmid

    ?aktor8$ 6an9 7erkaitan den9an resistensi terhadap multiple anti7iotik"1 Dosis in?eksius S"

    enteri>a serotipe t6phi pada pasien 7erCariasi dari 1((( hin99a 1 5uta or9anisme" Strain 4i

    ne9ati? dari Salmonella enteri>a serot6pe t6phi ini kuran9 in?eksius dan kuran9 Cirulen

    di7andin9kan strain 4i positi?" Untuk dapat men>apai usus halus 7iasan6a Salmonella t6phi ini

    harus dapat 7ertahan melalui sa=ar asam lam7un9 dan kemudian melekat pada sel mukosa serta

    melakukan inCasi" Sel M se7a9ai sel epitel khusus 6an9 melapisi sepan5an9 lapisan Pe6er ini

    merupakan tempat potensial Salmonella t6phi untuk inCasi dan se7a9ai transpor menu5u 5arin9an

    lim?oid" Pas>a penetrasi< 7akteri ini menu5u ke dalam ?olikel lim?oid intestinal dan nodus lim?e

    mesenterik dan kemudian masuk dalam sel retikuloendotelial dalam hati dan limpa" Pada

    keadaan ini terdapat peru7ahan de9enerati?< proli?erati?< dan 9ranulomatosa pada Cilli< kelen5ar

    kript< lamina propria usus halus< dan kelen5ar lim?e mesenteri>a "/

    Or9anisme Salmonella t6phi mampu 7ertahan hidup dan 7ermultiplikasi dalam ?a9osit

    mononuklear ?olikel lim?oid< hati< dan limpa" 'aktor pentin9 proses ini men>akup 5umlah 7akterikstep mem7a9i patolo9i dalam pla ue Pe6eri dalam empat ?ase" Keempat ?ase ini akan

    ter5adi se>ara 7erurutan 7ila tidak se9era di7erikan anti7iotik 6aitu

    'ase 1 #iperplasia ?olikel lim?oid

    'ase 2 %ekrosis ?olikel lim?oid selama semin99u kedua meli7atkan mukosa dansu7mukosa

    'ase * Ulserasi pada aksis pan5an9 7o=el den9an kemun9kinan per?orasi dan

    pendarahan 'ase - Pen6em7uhan ter5adi pada min99u keempat dan tidak men6e7a7kan

    ter7entukn6a struktur seperti pada tu7erkulosis 7o=el"11

    !leum merupakan lokasi patolo9i ti?oid klasik< tetapi ?olikel lim?oid pada 7a9ian traktus

    9astrointestinal lainn6a 5u9a dapat terli7at seperti 6e6unum dan kolon as>endin9" !leum 7iasan6amen9andun9 pla ue Pe6eri le7ih 7an6ak dan luas di7andin9kan 6e6unum" umlah ?olikel lim?oid

    akan 7erkuran9 seirin9 den9an pertam7ahan usia" 11

    PATOFISIOLOGI

    Kuman Salmonella t6phi masuk ke dalam tu7uh manusia melalui mulut 7ersamaan

    den9an makanan dan minuman 6an9 terkontaminasi" Setelah kuman sampai lam7un9 maka

    mula8mula tim7ul usaha pertahanan non spesi?ik 6an9 7ersi?at kimia=i 6aitu< adan6a suasana

    asam oleh asam lam7un9 dan en im 6an9 dihasilkann6a" Ada 7e7erapa ?aktor 6an9 menentukan

    apakah kuman dapat mele=ati 7arier asam lam7un9< 6aitu @1 5umlah kuman 6an9 masuk dan @2

    kondisi asam lam7un9" )

    Untuk menim7ulkan in?eksi< diperlukan Salmonella t6phi se7an6ak 1(*8 1() 6an9

    tertelan melalui makanan atau minuman" Keadaan asam lam7un9 dapat men9ham7at

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    18/40

    multiplikasi Salmonella dan pada p# 2epat"

    Pada penderita 6an9 men9alami 9astrektomi< hipoklorhidria atau aklorhidria maka akan

    mempen9aruhi kondisi asam lam7un9" Pada keadaan terse7ut Salmonella t6phi le7ih mudah

    mele=ati pertahanan tu7uh" Se7a9ian kuman 6an9 tidak mati akan men>apai usus halus 6an9

    memiliki mekanisme pertahanan lokal 7erupa motilitas dan ?lora normal usus" Tu7uh 7erusaha

    men9han6utkan kuman keluar den9an usaha pertahanan tu7uh non spesi?ik 6aitu oleh kekuatan

    peristaltik usus" Di sampin9 itu adan6a 7akteri anaero7 di usus 5u9a akan merintan9i

    pertum7uhan kuman den9an pem7entukan asam lemak rantai pendek 6an9 akan menim7ulkan

    suasana asam" Bila kuman 7erhasil men9atasi mekanisme pertahanan tu7uh di lam7un9< maka

    kuman akan melekat pada permukaan usus" Setelah menem7us epitel usus< kuman akan masuk

    ke dalam kripti lamina propria< 7erkem7an9 7iak dan selan5utn6a akan di?a9ositosis oleh monosit

    dan makro?a9" %amun demikian Salmonella t6phi dapat 7ertahan hidup dan 7erkem7an9 7iak dalam ?a9osit karena adan6a perlindun9an oleh kapsul kuman" Melalui plak pe6eri pada ileum

    distal 7akteri masuk ke dalam K3B mesenterium dan men>apai aliran darah melalui duktus

    torasikus men6e7a7kan 7akteriemia pertama 69 asimptomatis" )

    Kemudian kuman akan masuk kedalam or9an or9an s6stem retikuloendotelial @$ES

    terutama di hepar dan limpa sehin99a or9an terse7ut akan mem7esar disertai n6eri pada

    pera7aan" Dari sini kuman akan masuk ke dalam peredaran darah< sehin99a ter5adi 7akteriemia

    kedua 6an9 simptomatis @menim7ulkan 9e5ala klinis " Disampin9 itu kuman 6an9 ada didalam

    hepar akan masuk ke dalam kandun9 empedu dan 7erkem7an9 7iak disana< lalu kuman terse7ut

    7ersama den9an asam empedu dikeluarkan dan masuk ke dalam usus halus" Kemudian kuman

    akan men9inCasi epitel usus kem7ali dan menim7ulkan tukak 6an9 7er7entuk lo5on9 pada

    mukosa diatas pla ue pe6eri" Tukak terse7ut dapat men9aki7atkan ter5adin6a perdarahan dan

    per?orasi usus 6an9 menim7ulkan 9e5ala peritonitis" 1

    Pada masa 7akteriemia kuman men9eluarkan endotoksin 6an9 susunan kimian6a sama

    den9an somati> anti9en @lipopolisakarida " Endotoksin san9at 7erperan mem7antu proses radan9

    lokal dimana kuman ini 7erkem7an9 7iak 6aitu meran9san9 sintesa dan pelepasan at piro9en

    oleh leukosit pada 5arin9an 6an9 meradan9" Selan5utn6a at piro9en 6an9 7eredar di darah

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    19/40

    mempen9aruhi pusat termore9ulator di h6pothalamus 6an9 men9aki7atkan ter5adin6a demam"1

    Sedan9kan 9e5ala pada saluran pen>ernaan dise7a7kan oleh kelainan pada usus" +

    Akhir8akhir ini 7e7erapa peneliti men9a5ukan pato9enesis ter5adin6a mani?estasi klinis

    se7a9ai 7erikut Makro?a9 pada penderita akan men9hasilkan su7stansi akti? 6an9 dise7ut

    monokin< selan5utn6a monokin ini dapat men6e7a7kan nekrosis seluler dan meran9san9 sistem

    imun< insta7ilitas Caskuler< depresi sumsum tulan9< dan panas" Peru7ahan histopatolo9i pada

    umumn6a ditemukan in?iltrasi 5arin9an oleh makro?a9 6an9 men9andun9 eritrosit< kumanoma atau 9elisah" Disampin9 9e5ala89e5ala diatas 6an9 7iasa

    ditemukan mun9kin 5u9a dapat ditemukan 9e5ala89e5ala lain

    $oseola atau rose spotN pada pun99un9< upper a7domen dan< lo=er >hest dapat

    ditemukan rose spot @roseola < 6aitu 7intik87intik merah den9an diameter 28- mm 6an9

    akan hilan9 den9an penekanan dan sukar didapat pada oran9 6an9 7ekulit 9elap" $ose

    spot tim7ul karena em7olisasi 7akteri dalam kapiler kulit" Biasan6a ditemukan pada

    min99u pertama demam"

    Bradikardia relati?N Kadan98kadan9 di5umpai 7radikardia relatiCe 6an9 7iasan6a

    ditemukan pada a=al min99u ke !! dan nadi mempun6ai karakteristik not>h @di>roti>

    not>h "+

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    23/40

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    3am7aran klinis pada anak tidak khas karena tanda dan 9e5ala klinisn6a rin9an 7ahkan

    asimtomatik" Aki7atn6a serin9 ter5adi kesulitan dalam mene9akkan dia9nosis 7ila han6a

    7erdasarkan 9e5ala klinis" Oleh karena itu untuk mene9akkan dia9nosis demam ti?oid perlu

    ditun5an9 pemeriksaan la7oratorium 6an9 diandalkan" Pemeriksaan la7oratorium untuk

    mem7antu mene9akkan dia9nosis demam ti?oid meliputi pemeriksaan darah tepi< 7akteriolo9is

    dan serolo9is"

    1. Pemeriksaan yang menyokong iagnosis.

    a" Pemeriksaan darah tepi"

    Terdapat 9am7aran leukopenia< lim?ositosis relati? dan aneosino?ilia pada permulaan

    sakit" Mun9kin terdapat anemia dan trom7ositopenia rin9an" Pemeriksaan darah tepi inisederhana< mudah diker5akan di la7oratorium 6an9 sederhana akan tetapi 7er9una untuk

    mem7uat dia9nosis 6an9 >epat "+ Pada 2 min99u pertama demam di5umpai leukopenia den9an

    neutropenia dan lim?ositosis relati?" Leukopenia dapat di5umpai tetapi 5aran9 hin99a di 7a=ah

    *((( ul" Trom7ositopenia 5u9a dapat ter5adi 7ahkan dapat 7erlan9sun9 7e7erapa min99u"

    Adan6a leukositosis menun5ukkan kemun9kinan per?orasi usus atau supurasi" Pada penderita

    demam ti?oid serin9 di5umpai anemia normositik normokrom" Anemia normositik normokrom

    ter5adi aki7at perdarahan usus atau supresi sumsum tulan9" Pada 2( penderita demam ti?oid

    ter5adi perdarahan intestinal tersamar" 1-

    7" Pemeriksaan sumsum tulan9

    Dapat di9unakan untuk men6okon9 dia9nosis" Pemeriksaan ini tidak termasuk

    pemeriksaan rutin 6an9 sederhana" Terdapat 9am7aran sumsum tulan9 7erupa hiperakti? $ES

    den9an adan6a sel makro?a9< sedan9kan s6stem eritropoesis< 9ranulopoesis< dan trom7opoesis

    7erkuran9" +

    !. Pemeriksaan "n#"k mem$"a# iagnosa

    a" Pemeriksaan kultur

    Dia9nosis pasti den9an Salmonella t6phii dapat diisolasi dari darah< sumsum tulan9< tin5aairan duodenum den9an >ara di7iakkan dalam media @ kultur " Pen9etahuan

    men9enai pato9enesis pen6akit san9at pentin9 untuk menentukan =aktu pen9am7ilan

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    24/40

    spesimen 6an9 optimal" Salmonella t6phi dapat diisolasi dari darah atau sumsum tulan9 pada

    2 min99u pertama demam" Pada )( penderita demam ti?oid< kultur darah positi? pada

    min99u pertama demam dan pada saat pen6akit kam7uh" Setelah min99u pertama< ?rekuensi

    Salmonella t6phi 6an9 dapat diisolasi dari darah menurun" Pada akhir min99u ke * han6a

    dapat ditemukan pada +( penderita< setelah min99u ke * pada kuran9 dari *( penderita"

    Sensiti?itas kultur darah menurun pada penderita 6an9 mendapat pen9o7atan anti7iotik" Kultur

    sumsum tulan9 le7ih sensiti? 7ila di7andin9kan den9an kultur darah dan tetap positi?

    =alaupun setelah pem7erian anti7iotik dan tidak dipen9aruhi =aktu pen9am7ilan"2

    Salmonella t6phi le7ih mudah diisolasi dari tin5a antara min99u ke8* sampai min99u ke8+"

    Pada min99u pertama han6a +( Salmonella t6phi dapat diisolasi dari tin5a" 'rekuensi kultur

    tin5a positi? menin9kat sampai min99u ke8- atau min99u ke8+" Kultur tin5a positi? setelah

    7ulan ke8- menun5ukkan karier Salmonella t6phi" Pada penderita karier Salmonella t6phidapat di5umpai 1(11 or9anisme per 9ram tin5a" Salmonella t6phi dapat diisolasi dari urin

    setelah min99u ke82 demam" Pada 2+ penderita< kultur urin positi? pada min99u ke 28*"

    Kultur merupakan pemeriksaan 7aku emas< akan tetapi sensiti?itasn6a rendah< 6aitu 7erkisar

    antara -(8/( " #asil positi? memastikan dia9nosis demam ti?oid sedan9kan hasil ne9ati?

    tidak men6in9kirkan dia9nosis" #asil ne9ati? palsu dapat di5umpai 7ila 5umlah kuman atau

    spesimen sedikit< =aktu pen9am7ilan spesimen tidak tepat atau telah mendapat pen9o7atan

    den9an anti7iotik" 1+

    Biakan empedu untuk menemukan Salmonella dan pemeriksaan ,idal ialah pemeriksaan

    6an9 di9unakan untuk men7uat dia9nosa ti?us a7dominalis 6an9 pasti" Kedua pemeriksaan

    perlu dilakukan pada =aktu masuk dan setiap min99u 7erikutn6a" Pada 7iakan empedu< (

    pada min99u pertama dapat ditemukan kuman di dalam darah penderita" Selan5utn6a serin9

    ditemukan dalam urin dan ?eses dan akan tetap positi? untuk =aktu 6an9 lama" +

    7" Tes ,idal

    Pada a=aln6a pemeriksaan serolo9is standar dan rutin untuk dia9nosis demam ti?oid

    adalah u5i ,idal 6an9 telah di9unakan se5ak tahun 1 )/" U5i serolo9i ,idal memeriksa

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    25/40

    anti7odi a9lutinasi terhadap anti9en somatik @O < ?la9ela @ # 7an6ak dipakai untuk mem7uat

    dia9nosis demam ti?oid" 1-

    Dasar pemeriksaan ialah reaksi a9lutinasi 6an9 ter5adi 7ila serum penderita di>ampur

    den9an suspensi anti9en salmonella" Untuk mem7uat dia9nosa di7utuhkan titer at anti thd

    anti9en O" Titer thd antigen 6an9 7ernilai 1 2(( atau le7ih dan atau menun5ukkan kenaikan

    6an9 pro9resi? pada pemeriksaan + hari 7erikutn6a @naik - I lipat men9indikasikan in?eksi

    akut" Titer terse7ut men>apai pun>akn6a 7ersamaan den9an pen6em7uhan penderita" Titer thd

    antigen / tidak diperlukan untuk dia9nosa< karena dapat tetap tin99i setalah mendapat

    imunisasi atau 7ila penderita telah lama sem7uh" Titer thd antigen 0i 5u9a tidak utk dia9nosa

    karena han6a menun5ukan Cirulensi dari kuman" +

    Pada umumn6a penin9katan titer anti O ter5adi pada min99u pertama 6aitu pada hari ke/8 " Pada +( penderita di5umpai penin9katan titer anti O pada akhir min99u pertama dan

    )( penderita pada min99u ke8-" Titer anti O menin9kat ta5am< men>apai pun>ak antara

    min99u ke8* dan ke8/" Kemudian menurun perlahan8lahan dan men9hilan9 dalam =aktu /812

    7ulan"

    Penin9katan titer anti # ter5adi le7ih lam7at 6aitu pada hari ke 1(812 dan akan menetap

    selama 7e7erapa tahun" KurCa penin9katan anti7od6 7ersilan9an den9an kultur darah se7elum

    akhir min99u ke 2" #al ini menun5ukkan 7ah=a kultur darah positi? le7ih 7an6ak di5umpai

    se7elum min99u ke82< sedan9kan anti Salmonella t6phi positi? setelah min99u ke82"

    Pada indiCidu 6an9 pernah terin?eksi Salmonella t6phi atau mendapat imunisasi< anti #

    menetap selama 7e7erapa tahun" Adan6a demam oleh se7a7 lain dapat menim7ulkan reaksi

    anamnestik 6an9 men6e7a7kan penin9katan titer anti #" Penin9katan titer anti O le7ih

    7ermakna< tetapi pada 7e7erapa penderita han6a di5umpai penin9katan titer anti #" Pada

    indiCidu sehat 6an9 tin99al di daerah endemik di5umpai penin9katan titer anti7odi aki7at

    terpapar 7akteri sehin99a untuk menentukan penin9katan titer anti7odi perlu diketahui titer

    anti7odi pada saat indiCidu sehat"

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    26/40

    Anti O dan # ne9ati? tidak men6in9kirkan adan6a in?eksi" #asil ne9ati? palsu dapat

    dise7a7kan anti7odi 7elum ter7entuk karena spe>imen diam7il terlalu dini atau anti7odi tidak

    ter7entuk aki7at de?ek pem7entukan anti7odi seperti pada penderita 9i i 7uruka imunisasi atau in?eksi masa lampau< sedan9

    4i a9lutinin dipakai pada deteksi pem7a=a kuman Salmonella t6phi @ karier " Ban6ak peneliti

    men9emukakan 7ah=a u5i serolo9ik ,idal kuran9 dapat diper>a6a se7a7 tidak spesi?ik< dapat

    positi? palsu pada daerah endemis< dan se7alikn6a" 1-

    U5i ,idal ini tern6ata tidak spesi?ik oleh karena

    semua Salmonella dalam 9rup D @ kelompok Salmonella t6phi memiliki anti9en O

    6an9 sama 6aitu nomor ) dan 12< namun perlu diin9at 7ah=a anti9en O nomor 12dimiliki pula oleh Salmonella 9rup A dan B @ 6an9 le7ih dikenal se7a9ai parat6phi A

    dan parat6phi B " Semua Salmonella 9rup D memiliki anti9en d8# ?ase1 seperti Salmonella t6phi dan titer anti7odi # masih tin99i untuk 5an9ka lama pas>a in?eksi atau imunisasi"

    SensitiCitas u5i ,idal 5u9a rendah< se7a7 kultur positi? 6an9 7ermakna pada pasien tidak

    selalu diikuti den9an terdeteksin6a anti7odi dan pada pasien 6an9 mempun6ai anti7odi pada

    umumn6a titer menin9kat se7elum ter5adin6a onset pen6akit" Sehin99a keadaan inimen6ulitkan untuk memperlihatkan kenaikan titer - kali lipat" Kelemahan lain u5i ,idal

    adalah anti7odi tidak mun>ul di a=al pen6akit< si?at anti7odi serin9 7erCariasi dan serin9 tidak

    ada kaitann6a den9an 9am7aran klinis< dan dalam 5umlah >ukup 7esar @1+ le7ih tidak

    ter5adi kenaikan titer O 7ermakna" 1/

  • 7/21/2019 SKENARIO docklop 1

    27/40

    #asil ne9ati? palsu pemeriksaan ,idal men>apai *( karena adan6a pen9aruh terapi

    anti7iotik se7elumn6a" Spesi?isitas pemeriksaan ,idal kuran9 7aik karena serot6pe

    Salmonella lain 5u9a memiliki anti9en O dan #" Epitop Salmonella t6phi 7ereaksi silan9

    den9an entero7a>teria>eae lain sehin99a memi>u hasil positi? palsu" 10

    Se7aikn6a tes ,idal dilakukan dua kali 6aitu pada ?ase akut dan konCalesen< untuk

    mendeteksi adan6a penin9katan titer" Diperlukan 2 spesimen den9an interCal 081( hari