skenario 4 letargi

72
7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 1/72 Skenario Letargi Seorang anak berusia 3 tahun dibawa ke spesialis anak karena sering erlihat lemah dan kurang aktif. Orang tua pasien mengeluh nafsu makan anaknya pun  berkurang, sehingga berat badannya sulit naik. Ketika dokter melakukan  pemeriksaan, pasien tampak anemis dan letargi. Dokter melakukan pemeriksaan laboratorium darah dan didapatkan kadar hemoglobin 8,6 gr/dl dan ferritin ug/ml. !pus darah tepi menun"ukkan gambaran hipkrom mikrositer dengar proses hemolitik dan trombositosis. #asien diberi terapi $e elemental selama % minggu dan dian"urkan untuk pemeriksaan laboratorium darah kembali serta kontrol se&ara rutin. STEP I '. (etargi ) Suatu keadaan dimana ter"adi  penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan. . !nemis ) #enyakit yang menyerang sel darah merah dengan kadar hemoglobin * '' disebabkan oleh malabsorpsi +at besi. 3. $erritin ) #rotein tempat penyimpanan +at besi yang disimpan dalam bentuk ferritin. %. ipokrom -ikrositer) ipokrom yaitu eritrosit pu&at,  pudar. -ikrositer yaitu eritrosit pu&at dan ke&il. STEP II '. -engapa anak terlihat lemah dan kurang aktif . -engapa anak sulit makan dan berat badan sulit naik 3. -engapa pasien tampak anemis dan letargi %. -engapa dokter mengan"urkan periksa lanoratorium, hemoglobin dan ferritin serta apus darah tepi . 0ambaran hipokrom mikrositer dapat ditemukan pada penyakit apa 6. !pa hubungan gambaran hipokrom mikrositer dengan proses hemolitik dan trombositosis

Upload: indra-muhammad

Post on 18-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 1/72

Skenario

Letargi

Seorang anak berusia 3 tahun dibawa ke spesialis anak karena sering erlihat

lemah dan kurang aktif. Orang tua pasien mengeluh nafsu makan anaknya pun

 berkurang, sehingga berat badannya sulit naik. Ketika dokter melakukan

 pemeriksaan, pasien tampak anemis dan letargi. Dokter melakukan pemeriksaan

laboratorium darah dan didapatkan kadar hemoglobin 8,6 gr/dl dan ferritin ug/ml.

!pus darah tepi menun"ukkan gambaran hipkrom mikrositer dengar proses hemolitik 

dan trombositosis. #asien diberi terapi $e elemental selama % minggu dan dian"urkan

untuk pemeriksaan laboratorium darah kembali serta kontrol se&ara rutin.

STEP I

'. (etargi ) Suatu keadaan dimana ter"adi

 penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta

kesiagaan.. !nemis ) #enyakit yang menyerang sel darah

merah dengan kadar hemoglobin * '' disebabkan oleh

malabsorpsi +at besi.3. $erritin ) #rotein tempat penyimpanan +at besi

yang disimpan dalam bentuk ferritin.%. ipokrom -ikrositer) ipokrom yaitu eritrosit pu&at,

 pudar. -ikrositer yaitu eritrosit pu&at dan ke&il.

STEP II

'. -engapa anak terlihat lemah dan kurang aktif

. -engapa anak sulit makan dan berat badan sulit naik

3. -engapa pasien tampak anemis dan letargi %. -engapa dokter mengan"urkan periksa lanoratorium, hemoglobin dan ferritin

serta apus darah tepi

. 0ambaran hipokrom mikrositer dapat ditemukan pada penyakit apa 6. !pa hubungan gambaran hipokrom mikrositer dengan proses hemolitik dan

trombositosis

Page 2: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 2/72

1. -engapa pada kasus dokter memberikan terapi $e elemental 8. !pa sa"a kelainan yang disebabkan penurunan hemoglobin

STEP III

'. -engapa anak terlihat lemah dan kurang aktif

a. Karena kekurangan asupan besi menyebabkan penyediaan besi untuk 

eritropoiesis berkurang

 b. #enurunan "umlah hemoglobin.

. -engapa anak sulit makan dan berat badan sulit naik a. Karena kekurangan asupan nutrisi.

3. -engapa pasien tampak anemis dan letargi

a. Karena ter"adi penurunan hemoglobin b. Defisiensi +at besi, gangguan absorpsi di usus halus.

%. -engapa dokter mengan"urkan peiksa laboratorium, hemoglobin dan ferritin

serta apus darah tepi a. Karena sebagai a&uan penegakkan diagnosis.

. 0ambarang hipokrom mikrositer dapat ditemukan pada penyakit apa

a. 2er"adi pada anemia defisiensi besi dan thalassemia.6. !pa hubungan gambaran hipkrom mikrositer dengan proses hemolitik dan

trombositosis

a. ubungannya untuk menandakan sel darah merah yang sedikit. b. Dengan meningkatnya produksi eritrosit yang bersamaan dengan

 peningkatan produksi trobosit sehingga ter"adi trobositosis.

1. -engapa pada kasus dokter memberikan terapi $e elemental a. Karena ter"adi penurunan hemoglobin dan ferritin.

 b. ara ker"a $e elemental berguna untuk meningkatkan hemoglobin yang

 baru.

8. !pa sa"a kelainan yang disebabkan penurunan hemoglobin

a. !nemia defisiensi besi

 b. !nemia defisiensi asam folat&. 2halassemia

d. !nemia megaloblastik 

e. !nemia sel sabitf. !nemia hemolitik 

STEP IV

'. -engapa anak terlihat lemah dan kurang aktif a. $ungsi hemoglobin mengangkut oksigen bila penurunan akan ter"adi

anemia dan penurunan oksigen ke "aringan.

Page 3: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 3/72

 b. ipoksia menyebabkan intoleransi akti4itas, metabolisme aerob terganggu

tidak akan terbentuk !2# sehingga berat badan sulit naik.

&. Defisiensi besi menyebabkan efek terhadap hipokampus se&ara langsung

yang akan ter"adi gangguan metabolisme neuron.d. Defisiensi besi menyebabkan efek terhadap hipokampus se&ara tidak 

langsung menyebabkan sinyal 5D$, kesehatan mitokondria.

. -engapa dokter mengan"urkan periksa lanoratorium, hemoglobin dan ferritin

serta apus darah tepi a. 7ntuk mengetahui kelainan yang ter"adi berdasarkan keluhan ) anemis,

letargi, lemas, kurang aktif.

3. 0ambaran hipokrom mikrositer dapat ditemukan pada penyakit apa a. Ditemukan pada kelainan anemia defisiensi besi. $e untuk eritropoiesis

menurun menyebabkan bentuk eritrosit berubah, meningkatnya

 protoprofirin dalam eritrosit sehingga ter"adi gambaran hipokrom

mikrositer.

Kelainan yang ditemukan pada apusan darah tepi)

a. Sel &in&in

 b. Sel pensil

&. !nisositosis

d. #oikilositosise. Sel target

f. $ragmentosis

g. etikulosith. (eukosit

Organ yang berperan dalam hematopoiesis)

a. Sumsum tulang b. (ien yang menyebabkan hemolisis tereus9menerus di lien sehingga timbul

anemia&. 0in"al yang menyebabkan kerusakan gin"al sehingga ter"adi penurunan

 produksi hormon eritroprotein

d. epar  

2robositosis2robositopenia

Page 4: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 4/72

STEP V

'. 5agaimana mekanisme sistem hematopoiesis dan organ yang berperan . !pa sa"a kelainan pada sistem hematopoiesis

STEP VI

Belajar Mandiri

STEP VII

1. Mekanisme hematopoiesis

7nsur darah yang berbentuk umurnya pendek dan terus menerus dirusak.

:umlah unsur yang berbentuk di dalam darah dipertahankan pada suatu "umlah

yang tetap dengan pembentukan sel9sel baru. #roses pembentukan darah disebut

emopoiesis ;atau hematopoiesis<, dan ini ter"adi di dalam "aringan hemopoietik.

Kelainan

ematopoiesis

!nemia

#olisitemi

a

2rombosit Sel darahmerah

Sel darah

 putih

(eukimi

a

Kelainan hematopoiesis

#enatalaksanaan

#emeriksaan

 penun"ang

Organ

yang

terlibat

Page 5: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 5/72

7nsur darah yang berbentuk dapat dibagi dalam dua golongan menurut tempat

 berkembang dan berdiferensiasi pada orang dewasa. (imfosit dan monosit

terutama berkembang di dalam "aringan limfoid dan disebut unsur9unsur limfoid.

=ritrosit dan granulosit dalam keadaan normal dihasilkan di dalam sumsum tulang

;"aringan mieloid< dan disebut sebagai unsur9unsur mieloid. amun pemisahan

tersebut tidak mutlak. Sekarang terdapat bukti nyata, terutama dengan teknik 

radioautografi dan penanda kromosom, bahwa monosit dan beberapa limfosit

timbul dari sel9sel prekursor pemula di dalam sumsu tulang. (agi pula, pemisahan

tidak terlihat pada "anin, sewaktu pembentukan sel darah pada berbagai tempat

 pada berma&am9ma&am umur ;diferensiasi< dan nampak se&ara berurutan dalam

kantung kuning telur, mesenkim, dan pembuluh darah, hati, limfe, danlimfonodus. #ada orang dewasa, dalam keadaan patologis tertentu, unsur mieloid

dapat dibentuk lagi dalam limfa, hati, dan limfonodus, keadaan tersebut dikenal

sebagai hemopoiesis ektra9medular. ;0uyton and hall, >'<

Page 6: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 6/72

-a&am9ma&am teori yang menyatakan pembentukan darah)

'. 2eori unitaris atau teori monofiletik -enyatakan bahwa semua sel darah, sel darah merah, sel darah putih, berasal

dari sel induk, yaitu hemositoblas.

. 2eori dualistik atau teori difiletik -enyatakan bahwa monosit dan limfosit berasal dari satu sel induk ;disebut

limfoblas<. Dan leukosit granular dan eritrosit berasal dari mieloblas.

3. 2eori polifiletik -enyatakan bahwa ada sel induk primitif untuk setiap "enis sel darah.

2erdapat salah pengertian pada waktu9waktu yang lalu mengenai teori9teori

tersebut, yang kebanyakan disebabkan pemakaian terminologi berbeda9beda

dari pengan"ur teori yang berbeda9beda. ;0uyton and hall,>'<

PERKEMBA!A "S"R#"S"R MIEL$I%

Page 7: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 7/72

Dalam keadaan normal "aringan mieloid terdapat di dalam rongga9rongga

sumsum tulang yaitu disebut sumsum tulang. Sumsum tulang adalah organ

terbesar dalam tubuh, terdiri atas kira9kira %,? dari "umlah seluruh berat tubuh.

#ada orang dewasa ada dua ma&am sumsum tulang yaitu sumsum tulang merah

dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah merupakan "aringan

hemopoitik yang aktif, sedangkan di dalam sumsum tulang kuning kebanyakan

 "aringan hemopoitik diganti oleh lemak. #ada orang dewasa, sumsum tulang

merah terutama terdapat di dalam tulang dada, iga, ruas tulang belakang,

tempurung kepala, dan epifisis proksimal dari beberapa tulang pan"ang. :aringan

mieloid terdiri atas suatu kerangka atau stroma, pembuluh darah, dan sel9sel bebas

terletak di dalam "alan9"alan stroma.Kerangkanya adalah "aring9"aring longgar terdiri atas serat retikulin ;argirofil< yang erat hubungannya dengan sel retikular 

 primitif dan fagositik. Sel9sel lemak tersebar satu9satu di dalam stroma, tidak 

seperti pada sumsum tulang kuning yang sel9sel lemaknya begitu banyaknya

sehingga seakan9akan tak ada lagi tempat untuk unsur yang lain. pembuluh9

 pembuluh darah.0ambaran khusus pendarahan "aringan mieloid adalah adanya

sinusoid yang berkelok9kelok lebar dan yang dapat dibedakan dari kapiler oleh

diameternya yang besar dan hubungannya yang erat dengan sel9sel retikular 

ad4entisia yang fagositik se&ara minimal. Dinding sinusoid mempunyai lubang9

lubang lebar dan lamina basal yang mengelilinginya tidak sempurna. (ubang9

lubang dalam dinding tersebut, memungkinkan sel darah yang baru dibentuk 

dengan mudah masuk ke dalam sirkulasi. !rteriol9arteriol berhubungan langsung

dengan sinusoid9sinusoid, dan dari sinusoid9sinusoid sendiri darah dialirkan oleh

4ena94ena yang berdinding tipis, yang meninggalkan sumsum tulang lewat

 banyak tempat. ;0uyton and hall, >'<

Sel9sel 5ebas Sel9sel yang terletak bebas di dalam "ala stroma mewakili

semua tahap pendewasaan sel9sel darah merah dan sel9sel darah putih. =ritrosit

dewasa, ketiga "enis leukosit granular, dan leukosit agranular ;limfosit, monosit,

Page 8: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 8/72

dan beberapa sel plasma< terdapat di antara unsur9unsur yang belum dewasa

;imatur<. Sel induk ;stem &ell< )

'. emostitoblas

emositoblas adalah suatu sel amuboid yang bersifat limfoid. Sel ini relatif 

 besar dengan diameter sekitar '>9'%@m. Antinya relatif tak berdiferensiasi dan

mengandung satu atau dua anak inti. #ada sediaan hapus intinya

memperlihatkan timbunan bahan kromatin yang padat. #ada sa"ian sumsum

tulang inti tampak 4esikular, dengan beberapa kondensasi heterokromatin di

 bagian tepi pifer, dan anak intinya "elas. 0ranula9granula a+urofil kadang9

kadang terlihat di dalam sitoplasma basofi lyang sedikit itu. emositoblas

timbul terutama dengan pembelahan mitosis dari "enisnya sendiri. Sel itu

terdapat dalam "umlah ke&il di dalam sumsum, dan dianggap sangat lambat

dalam perubahannya. Sel9sel tersebut menghasilkan semua unsur mieloid dan

disamping itu menurut teori unitaris dari hemopoiesis menghasilkan pula

unsur9unsur limfoid. ;0uyton and hall, >'<

. =ritrosit

Balaupun eritrosit mewakili bagian terbesar unsur darah yang berbentuk,

eritrosit yang sedang berkembang dan eritrosit dewasa hanya merupakan

 bagian ke&il sel9sel darah yang ada di dalam "aringan mieloid. Dua alasan

utama untuk itu adalah bahwa perkembangan pendewasaan eritrosit

mengambil waktu hanya sekitar 3 hari, sedangkan leukosit granular untuk 

 perkembangannya memerlukan '% hari atau lebih, dan umurnya singkat.

arus diingat bahwa proses utama yang berhubungan dengan diferensiasi

eritrosit adalah pengurangan dalam ukuran, kondensasi kromatin inti dan

mungkin hilangnya inti dan organel selular, serta memperoleh

hemoglobin.7ntuk tu"uan uraian perkembangan eritrosit dibagi dalam

se"umlah tahapan, tetapi harus ditekankan bahwa proses tersebut merupakan

suatu proses yang berkelan"utan. 2ahapan perkembangan eritrosit, dalam

dera"at diferensiasi dari hemositoblas, yaitu proeritroblas, eritroblas basofil,

Page 9: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 9/72

eritroblas polikromatofil, normoblas ;=ritroblas ortokromatik<, retikulosit, dan

eritrosit. 2erminologi yang dipakai di sini mempunyai keuntungan bahwa

kebanyakan tahapan adalah deskriptif. ;0uyton and hall, >'<

3. #roeritroblas;ubrisblas<Ani adalah sel yang paling awal dikenal dari serieritrosit dan dianggap sebagai hasil diferensiasi hemositoblas atau sel induk 

 pluripoten, dengan &ara terlibatnya sel progenitor eritroid. #roeritroblas adalah

sel yang terbesar, dengan diameter sekitar '9>@m. Anti mempunyai pola

kromatin yang seragam, yang lebih nyata daripada pola kromatin

hemositoblas, serta satu atau dua anak inti yang men&olok. :umlah sitoplasma

lebih banyak daripada hemositoblas, dan bersifat basofil sedang. Se"umlah

ke&il hemoglobin dapat dikenal dalam sitoplasma dengan teknik9teknik 

khusus, tetapi tertutup oleh adanya sitoplasma yang basofil pada sediaan yang

terwarna. Setelah mengalami se"umlah pembelahan mitosis, proeritroblas

men"adi eritroblass basofil. ;0uyton and hall, >'<

%. =ritroblas 5asofil ;#rorublisit<=ritroblas basofil agak lebih ke&il daripada proeritroblas, dan diameternya

rata9rata '>@m. Antinya mempunyai heterokromatin padat dalam "ala9"ala

kasar, dan anak inti biasanya tidak "elas. Sitoplasma yang "arang nampak 

 basofil sekali, menun"ukkan peningkatan lebih lan"ut dari "umlah ribosom

 bebas dan polirobosom. emoglobin terus dibentuk, tetapi tertutup oleh

 basofil. ;0uyton and hall, >'<

. =ritroblas polokromatofil ;ubrisit<=ritroblas basofil membelah berkali9kali se&ara mitotris, dan menghasilkan

sel9sel yang memerlukan hemoglobin yang &ukup untuk dapat diperlihatkan di

dalam sediaan yang diwarnai. Setelah pewarnaan (eishman atau 0iemsa,

sitoplasma warnanya berbeda9beda, dari biru ungusampai lila atau abu9abu

karena adanya hemoglobin terwarna merah muda yang berbeda9beda di dalam

sitoplasma yang basofil dari eritroblas. :adi mereka adalah polikromatofil. Anti

eritroblas polikromatofil mempunyai "ala kromatin lebih padat daripada

eritroblas basofil, dan selnya lebih ke&il. ;0uyton and hall, >'<

6. ormoblas ;-etarubrisit<

Page 10: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 10/72

=ritroblas polikromatofil membelah beberapa kali se&ara mitosis. Sifat basofil

sitoplasma berkurang dan "umlah hemoglobin bertambah sampai men&apai

suatu "umlah sehingga sitoplasmanya terpulas kurang lebih semerah seasidofil

seperti eritrosit dewasa. Sel9sel yang menun"ukkan dera"at asidofil yang

demikian disebut ormoblas. ormoblas lebih ke&il daripada eritroblas

 polikromatofil dan mengandung inti yang lebih ke&il yang terwarnai basofil

 padat. Antinya se&ara bertahap men"adi piknotik. 2idak ada lagi akti4itas

mitosis. !khirnya inti dikeluarkan dari sel bersama9sama dengan pinggiran

tipis sitoplasma. Anti yang sudah dikeluarkan dimakan oleh makrofag9

makrofag yang ada di dalam stroma sumsum tulang. ;0uyton and hall, >'<1. etikulosit

etikulosit atau eritrosit dianggap bahwa kebanyakan retikulosit kehilangan

susunan retikularnya sebelum meninggalkan sumsum tulang, karena "umlah

retikulosit dalam darah perifer normal kurang dari satu persen dari "umlah

eritrosit.2ahapan9tahapan yang baru diuraikan dalam proses eritropoiesis

sebagian besar merupakan manifestasi morfologi sintesis hemoglobin.

Konsentrasi ! dalam kelompok ribosom ;poliribosom< yang mensintesis

hemoglobin, menyebabkan sitoplasma bersifat basofil, yang paling nyata pada

eritroblas basofil. !danya ! dapat dihubungkan dengan akti4itas sintesis

nukleotida. #erkembangan normal eritrosit tergantung pada banyak ma&am9

ma&am faktor, termasuk adanya substansi asal ;terutama globin, hem, dan

 besi<. $aktor9faktor lain, seperti asam askorbat, 4itamin 5', dan faktor 

intrinsik ;normal ada dalam getah lambung<, yang berfungsi sebagai koen+im

 pada sintesis. Stimulasi paling potent untuk perkembangan eritrosit adalah

 "aringan yang mengalami hipoksia ;kekurangan oksigen< yang menginduksi

 pembentukan faktor humoral, eritropoietin, yang ada di dalam plasma ke

tulang rawan, dan ia merangsang pembentukan eritrosit yang banyak.

=ritropoietin dihasilkan terutama dalam gin"al dan nampak bertindak dengan

merangsang sel progenitor eritroid yang terlibat untuk berdiferensiasi men"adi

 proeritroblas dan eritroblas. ilai9nilai pembelahan sel "uga meningkat, sama

dengan nilai9nilai penglepasan retikulosit dari sumsum tulang. :adi sintesis

Page 11: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 11/72

dan penglepasan eritropoietin adalah langsung berhubungan dengan

tersedianya oksigen dalam "aringan, dan dengan "umlah eritrosit yang beredar 

dengan kandungan oksigen. ;0uyton and hall, >'<

8. 0ranulosit2ahapan perkembangan granulosit, sesuai dengan urutan diferensiasi

hemositoblas, yaitu mieloblas, promielosit, mielosit, metamielosit, dan

leukosit granular. -ielosit9mielosit ketiga "enis ;neutrofil, eosinofil, dan

 basofil< mengandung granula spesifik yang khas dan diferensiasi lebih lan"ut

 berhubungan dengan pengurangan besarnya yang progresif, dan makin gelap

dan bertambahnya segmen inti, dan pengumpulan granula spesifik lebih

lan"ut. ;0uyton and hall, >'<

C. -ieloblas

-ieloblas adalah sel yang paling muda yang dapat dikenali dari seri

granulosit, dan diperkirakan berasal dari hemositoblas dengan perantaraan sel

se"enis menengah. 5esarnya berbeda9beda dengan melalui bentuk peralihan

diameter berkisar antara '>9'@m. Antinya yang bulat dan besar 

memperlihatkan kromatin halus serta satu atau dua anak inti. -ikrograf 

elektron menun"ukkan bahwa sitoplasma, yang sedikit dan agak lebih basofil

daripada hemositoblas, mengandung banyak mitokondria dan ribosom bebas,

tetapi sedikit unsur retikulum endoplasma granular. ;0uyton and hall, >'<

'>. #romielosit

Sel ini agak lebih besar dari mieloblas. Antinya bulat atau lon"ong, dengan

heterokromatin perifer padat, serta anak inti yang tak "elas. #ada umumnya

sitoplasma basofil, tetapi dapat memperlihatkan daerah yang asidofil

setempat. iri9&iri sel tersebut adalah adanya granula a+urofil padat yang

tersebar. 0ranula primer, atau granula non spesifik ini dianggap merupakan

suatu "enis khusus lisosom primer. ;0uyton and hall, >'<''. -ielosit

#romielosit berpoliferasi dan berdiferensiasi men"adi mielosit. #ada proses

diferensiasi, perubahan yang penting adalah timbulnya granula spesifik,

dengan ukuran, bentuk, dan sifat terhadap pewarnaan yang memungkinkan

Page 12: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 12/72

seseorang mengenalnya sebagai neutrofil, eosinofil, atau basofil. Karena

granula a+urofil primer hanya dihasilkan dalam tahap promielosit, "umlah

dalam masing9masing selnya berkurang dengan pembelahan setiap mielosit.

-ielosit9mielosit "uga memperlihatkan pengurangan ukuran, diameter 

 berkisar '>@m dan berkurangnya sifat basofil sitoplasma. Di sini kandungan

heterikromatin inti meningkat dan pada mielosit akhir, inti mengadakan

&ekungan dan mulai berbentuk seperti tapal kuda. ;0uyton and hall, >'<

12.-etamielosit

Setelah mielosit membelah berulang9ulang, sel men"adi lebih ke&il kemudian

 berhenti membelah. Sel9sel hasil akhir pembelahan adalah metamielosit.

-etamielosit adalah bentuk muda leukosit granular, yang mengandung

granula khas. Anti pada mulanya berbentuk tapal kuda, kemudian lambat laun

terbentuk &ekungan. #ada akhir tahap ini, metamielosit dikenal sebagai sel

 batang. Karena sel9sel bertambah tua, inti berubah, membentuk lobus khusus

dan "umlah lobi ber4ariasi dari 3 sampai . -etamielosit basofil berbeda

dengan dua "enis metamielosit yang lain dalam hal intinya tidak 

 berdiferensiasi ke dalam lobus yang "elas. :adi sukar membedakan

metamielosit basofil dengan leukosit basofil yang dewasa. Sel dewasa

;granulosit bersegmen< masuk sinusoid9sinusoid dan men&apai peredaran

darah.#ada masing9masing tahap mielosit yang tersebut di atas "umlah

neutrofil "auh lebih banyak daripada eosinofil dan basofil. #rekursor leukosit

granular, "umlahnya "auh lebih besar dari progenitor eritrosit. :umlah leukosit

muda yang lebih besar dari leluhurE eritrosit adalah berlawanan dengan

 "umlahnya di dalam darah. #erbedaan dalam hubungannya dengan "umlah

untuk sebagian dapat di"elaskan oleh kenyataan bahwa eritrosit dapat hidup

lebih lama dalam peredaran darah dari pada leukosit.Kehilangan leukosit dari

 peredaran darah menyebabkan peningkatan ke&epatan penglepasan sel

tersebut dari sumsum tulang, dan kehilangan lebih besar menginduksi

kenaikan ke&epatan diferensiasi sel induk seri granulosit. Ani memberi kesan

 bahwa produksi granulosit diatur oleh suatu mekanisme humoral yang masih

Page 13: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 13/72

 belum "elas. #embentukan -egakariosit dan Keping9keping darah.

-egakariosit adalah sel raksasa ;diameter 3>9'>>@m atau lebih<, yang

dianggap berasal dari hemositoblas. Sel ini merupakan &irikhas untuk sumsum

tulang mamalia dewasa, dan dapat di"umpai "uga dalam "aringan hemopoetik 

;hati,limfe< selama perkembangan embrio. Anti berlobi se&ara kompleks, dan

masing9masing lobus mungkin berhimpitan atau dihubungkan dengan benang9

 benang halus dari bahan kromatin. Sitoplasma mengandung banyak granula

a+urofil dan memperlihatkan sifat basofil setempat. 5atas sel sering tidak 

nyata, karena ton"olan9ton"olan sitoplasma sema&am mirip meluas melewati

dinding sinusoid. -egakariosit dikatakan berasal dari hemositoblas melalui

tahap peralihan yaitu megakarioblas. -egakarioblas dapat dibedakan darihemositoblas oleh sifat9sifat intinya, yaitu inti besar, dan sering kali berlekuk,

dan heterokromatin perifernya padat. Sitoplasma homogen dan basofil.

-egakarioblas berdiferensiasi men"adi megakariosit melalui &ara pembelahan

inti yang aneh yaitu intinya mengalami banyak kali pembelahan mitosis tanpa

 pembelahan sitoplasma. :umlah mitosis tidak diketahui. Setelah mereka

terbentuk, megakariosit membentuk ton"olan9ton"olan sitoplasma yang akan

dilepas sebagai keping9keping darah. #engamatan dengan mikroskop elektron

memperlihatkan perkembangan yang luas dari membran9membran permukaan

li&in di dalam sitoplasma, "adi memisahkannya men"adi bagian9bagian

ruangan ke&il dan menggambarkan "umlah keping9keping darah yang akan

datang. 0ranula sitoplasma a+urofil membentuk kromomer keping darah itu.

Sesudah pembentukan saluran9saluran pembatas oleh membran9membran,

 bagian9bagian ruangan tersebut dengan mudah berpisah untuk men"adi

keping9keping darah bebas. -egakariosit umurnya pendek, dan tahap9tahap

degenerasi biasanya dapat dilihat. Setelah sitoplasma perifer lepas sebagai

keping9keping darah, megakariosit mengeriput dan intinya han&ur. ;0uyton

and hall, >'<

Perkem&angan 'ns'r#'ns'r lim(oid

#erkembangan limfosit dan monosit ter"adi di dalam "aringan limfoid. Selain

itu sampai dera"at tertentu, dapat ter"adi "uga dalam "aringan mieloid. 2etapi

Page 14: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 14/72

 proses perkembangan sel9sel tersebut tidak dapat diikuti semudah pada unsur9

unsur mieloid. 5ukti9bukti morfologis tentang diferensiasi tidak "elas. !danya

sifat9sifat definitif seperti lenyapnya inti atau inti berlobi, granulasi

sitoplasma, dan hilangnya sifat basofil sitoplasma, tidak ter"adi pada limfosit

dan monosit. Sel9sel tersebut tetap memiliki sifat basofil sitoplasma

;sherwood,>>'<. Stroma "aringan limfoid, seperti halnya stroma "aringan

mieloid, mengandung kerangka serat9serat retikular yang erat hubungannya

dengan sel retikular primitif dan makrofag terikat. Sinus9sinus yang terdapat

di dalam "aringan limfoid dibatasi oleh sel9sel littoral, dari sistem makrofag.

:ala9"ala stroma mengandung sel9sel bebas, megakariosit dan beberapa sel

lemak. ;Sherwood, >>'<'. (imfosit

Sel9sel prekursor limfoit adalah limfoblas, yang merupakan sel berukuran

relatif besar, berbentuk bulat. Antinya besar dan mengandung kromatin yang

relatif dengan anak inti men&olok. Sitoplasmanya homogen dan basofil.

(imfosit9limfosit muda ini menyerupai hemositoblas sumsum tulang dan

menurut teori perkembangan unitaris, adalah sel yang sama tetapi pada tempat

yang berbeda. ;5erlawanan dengan teori dualistik yang menyatakan bahwa

limfoblas agak berbeda dari hemositoblas, dan hanya dapat berkembang

men"adi unsur limfoid<. Ketika limfoblas mengalami diferensiasi, kromatin

intinya men"adi lebih tebal dan padat dan ganula a+urofil terlihat dalam

sitoplasma. 7kuran selnya berkurang dan diberi nama prolimfosit oleh

 beberapa penulis. Sel9sel tersebut langsung men"adi limfosit yang beredar.

;Sherwood, >>'<

#ada mamalia pas&anatal, kebanyakan limfosit berasal dari proliferasi limfosit

yang ada dalam "aringan limfoid, terutama di dalam limfonodus dan limpa.

anya bila produksi demikian tidak dapat men&ukupi kebutuhan limfosit,

maka agaknya ter"adi diferensiasi nyata dari sel induk yang akan memasuki

 peredaran dari sumsung tulang.

#erkembangan limfosit ke&il, terutama di dalam limfonodus dan limpa,

umumnya menggambarkan reaksi tehadap penyusupan oleh protein asing.

Page 15: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 15/72

Suatu reaksi lebih lan"ut terhadap rangsangan yang demikian itu adalah

 pembentukan sel plasma, yang melakukan sintesis antibodi. Sel9sel ini

mungkin berasal langsung dari hemositoblas ;limfoblas< atau dari limfosit

yang berkompeten imunologi. #ada proses tersebut terakhir, limfosit9limfosit

ke&il ;Sel 5< melalui tahap9tahap peralihan ;intermediate< yang tak dapat

dibedakan dari limfosit besar dan limfosit sedang. ;Sherwood, >>'<

). Kelainan Sel %arah

a. Anemia de(isiensi &esi

1. Pato(isiologi

A&sor&si Besi "nt'k Pem&ent'kan *emoglo&in

a. $ase (uminal

5esi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu besi heme dan

 besi non-heme.5esi heme terdapat dalam daging dan ikan, tingkatabsorbsi dan bioa4ailabilitasnya tinggi.5esi non-heme  berasal dari

sumber nabati, tingkat absorbsi dan bioa4ailabilitasnya rendah. 5esi

dalam makanan diolah di lambung ;dilepaskan dari ikatannya dengan

senyawa lain< karena pengaruh asam lambung. Kemudian ter"adi

reduksi dari besi bentuk feri ;$e3F< ke fero ;$eF< yang dapat diserap

di duodenum;sudoyo,>'%<.

 b. $ase -ukosal

#enyerapan besi ter"adi terutama melalui mukosa duodenum dan

 "e"unum proksimal. #enyerapan ter"adi se&ara aktif melalui proses

yang sangat kompleks dan terkendali. 5esi heme dipertahankan dalam

keadaan terlarut oleh pengaruh asam lambung. #ada brush border 

dari sel absorptif ;teletak pada pun&ak 4ili usus, disebut sebagai

apical cell <, besi feri direduksi men"adi besi fero oleh en+im

ferireduktase ;0ambar .< , mungkin dimediasi oleh protein

duodenal cytochrome b-like ;DG25<. 2ranspor melalui membran

difasilitasi oleh divalent metal transporter ;D-2 '<.Setelah besi

masuk dalam sitoplasma, sebagian disimpan dalam bentuk feritin,

sebagian diloloskan melalui basolateral transporter ke dalam kapiler 

usus. #ada proses ini ter"adi kon4ersi dari feri ke fero oleh en+im

ferooksidase ;antara lain oleh hephaestin<. Kemudian besi bentuk feri

Page 16: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 16/72

diikat oleh apotransferin dalam kapiler usus. Sementara besi non-

heme di lumen usus akan berikatan dengan apotransferin membentuk 

kompleks transferin besi yang kemudian akan masuk ke dalam sel

mukosa dibantu oleh D-2 '. 5esi non-heme akan dilepaskan dan

apotransferin akan kembali ke dalam lumen usus ;Sudoyo,>'%<.

0ambar . !bsorbsi 5esi di 7sus alus

5esar ke&ilnya besi yang ditahan dalam enterosit atau diloloskan ke

 basolateral diatur oleh “set point” yang sudah diatur saat enterosit

 berada pada dasar kripta. Kemudian pada saat pematangan, enterosit

 bermigrasi ke arah pun&ak 4ili dan siap men"adi sel absorptif. !dapun

mekanisme regulasi  set-point dari absorbsi besi ada tiga yaitu,

regulator dietetik, regulator simpanan, dan regulator eritropoetik 

;Sudoyo,>'%<.

&. $ase Korporeal

5esi setelah diserap melewati bagian basal epitel usus, memasuki

kapiler usus.Kemudian dalam darah diikat oleh apotransferin men"adi

Page 17: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 17/72

transferin.Satu molekul transferin dapat mengikat maksimal dua

molekul besi. 5esi yang terikat pada transferin ;$e92f< akan berikatan

dengan reseptor transferin ;transferin receptor = Tfr < yang terdapat

 pada permukaan sel, terutama sel normoblas;Sudoyo,>'%<.

Kompleks $e92f92fr akan terlokalisir pada suatu &ekungan yang

dilapisi oleh klatrin ;clathrin-coated pit <. ekungan ini mengalami

in4aginasi sehingga membentuk endosom.Suatu pompa proton

menurunkan p dalam endosom sehingga ter"adi pelepasan besi

dengan transferin. 5esi dalam endosom akan dikeluarkan ke

sitoplasma dengan bantuan D-2 ', sedangkan ikatan apotransferin

dan reseptor transferin mengalami siklus kembali ke permukaan seldan dapat dipergunakan kembali.

5esi yang berada dalam sitoplasma sebagian disimpan dalam bentuk 

feritin dan sebagian masuk ke mitokondria dan bersama9sama dengan

 protoporfirin untuk pembentukan heme.#rotoporfirin adalah suatu

tetrapirol dimana keempat &in&in pirol ini diikat oleh % gugusan metan

hingga terbentuk suatu rantai protoporfirin.=mpat dari enam posisi

ordinal fero men"adi chelating kepada protoporfirin oleh en+im heme

 sintetase ferrocelatase. Sehingga terbentuk heme, yaitu suatu

kompleks persenyawaan protoporfirin yang mengandung satu atom

 besi fero ditengahnya ;Sudoyo,>'%<.

). Patogenesis

:ika &adangan besi menurun, keadaan ini disebut keseimbangan +at

 besi yang negatif, yaitu tahap deplesi besi ;iron depleted state<. Keadaan

ini ditandai oleh penurunan kadar feritin serum, peningkatan absorbsi besi

dalam usus, serta penge&atan besi dalam sumsum tulang negatif. !pabila

kekurangan besi berlan"ut terus maka &adangan besi men"adi kosong sama

sekali, penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang sehingga

menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia se&ara klinis

 belum ter"adi. Keadaan ini disebut sebagai iron deficient erythropoiesis.

Page 18: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 18/72

#ada fase ini kelainan pertama yang di"umpai adalah peningkatan

kadar  free protophorphyrin atau  zinc protophorphyrin dalam eritrosit.

Saturasi transferin menurun dan kapasitas ikat besi total ;total iron

binding capacity = TIB < meningkat, serta peningkatan reseptor transferin

dalam serum. !pabila penurunan "umlah besi terus ter"adi maka

eritropoesis semakin terganggu sehingga kadar hemoglobin mulai

menurun. !kibatnya timbul anemia hipokromik mikrositik, disebut

sebagai anemia defisiensi besi ;iron deficiency anemia< ;Sudoyo,>'%<.

+. Mani(estasi Klinis

a. 0e"ala 7mum !nemia

0e"ala umum anemia disebut "uga sebagai sindrom anemia ;anemi&syndrome< di"umpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar 

hemoglobin kurang dari 198 g/dl. 0e"ala ini berupa badan lemah, lesu,

&epat lelah, mata berkunang9kunang, serta telinga mendenging.#ada

 pemeriksaan fisik di"umpai pasien yang pu&at, terutama pada

kon"ungti4a dan "aringan di bawah kuku ;5akta, >>6<. #ada

umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin * 1 gr/dl

maka ge"ala9ge"ala dan tanda9tanda anemia akan "elas.

 b. 0e"ala Khas Defisiensi 5esi

0e"ala yang khas di"umpai pada defisiensi besi, tetapi tidak di"umpai

 pada anemia yg lain,adalah )

'. Koilony&hia, yaitu kuku sendok ;spoon nail<, kuku men"adi rapuh,

 bergaris9garis 4ertikal dan men"adi &ekung sehingga mirip sendok.

. !trofi papil lidah, yaitu permukaan lidah men"adi li&in dan

mengkilap karena papil lidah menghilang.

3. Stomatitis angularis ;&heilosis<, yaitu adanya keradangan pada

sudut mulut sehingga tampak sebagai ber&ak berwarna pu&at

keputihan.

%. Disfagia, yaitu nyeri menelan karena kerusakan epitel

hipofaring;Sudoyo,>'%<.

Page 19: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 19/72

Pemeriksaan

#emeriksaan yang dapat dilakukan antara lain)

a. #emeriksaan (aboratorium

'. emoglobin ;b<

emoglobin adalah parameter status besi yang memberikan suatu

ukuran kuantitatif tentang beratnya kekurangan +at besi setelah

anemia berkembang. #ada pemeriksaan dan pengawasan b dapat

dilakukandengan menggunakan alat sederhana seperti b sa&hli,

yang dilakukan minimal kali selama kehamilan, yaitu trimester A

dan AAA ;Sudoyo,>'%<.

. #enentuan Andeks =ritrosit#enentuan indeks eritrosit se&ara tidak langsung dengan

flow&ytometri atau menggunakan rumus)

a. -ean orpus&uler Holume ;-H<

-H adalah 4olume rata9rata eritrosit, -H akan menurun

apabila kekurangan +at besi semakin parah, dan pada saat

anemia mulai berkembang. -H merupakan indikator 

kekurangan +at besi yang spesiflk setelah thalasemia dan

anemia penyakit kronis disingkirkan.Dihitung dengan

membagi hematokrit dengan angka sel darah merah. ilai

normal 1>9'>> fl, mikrositik * 1> fl dan makrositik I '>> fl

;Sudoyo,>'%<.

 b. -ean orpus&le aemoglobin ;-<

- adalah berat hemoglobin rata9rata dalam satu sel darah

merah.Dihitung dengan membagi hemoglobin dengan angka

sel darah merah. ilai normal 193' pg, mikrositik hipokrom*

1 pg dan makrositik I 3' pg ;Sudoyo,>'%<.

&. -ean orpus&ular aemoglobin on&entration ;-<

Page 20: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 20/72

- adalah konsentrasi hemoglobin eritrosit rata9

rata.Dihitung dengan membagi hemoglobin dengan hematokrit.

 ilai normal 3>93? dan hipokrom * 3>? ;Sudoyo,>'%<.

 b. #emeriksaan apusan Darah #erifer 

#emeriksaan hapusan darah perifer dilakukan se&ara

manual.#emeriksaan menggunakan pembesaran '>> kali dengan

memperhatikan ukuran, bentuk inti, sitoplasma sel darah

merah.Dengan menggunakan flow&ytometry hapusan darah dapat

dilihat pada kolom morfology flag ;Sudoyo,>'%<.

&. (uas Distribusi Sel Darah -erah ;ed Distribution Bide J DB<

(uas distribusi sel darah merah adalah parameter sel darah merah yangmasih relatif baru, dipakai se&ara kombinasi dengan parameter lainnya

untuk membuat klasifikasi anemia.DB merupakan 4ariasi dalam

ukuran sel merah untuk mendeteksi tingkat anisositosis yang tidak 

kentara.Kenaikan nilai DB merupakan manifestasi hematologi

 paling awal dari kekurangan +at besi, serta lebih peka dari besi serum,

 "enuh transferin, ataupun serum feritin.-H rendah bersama dengan

naiknya DB adalah pertanda meyakinkan dari kekurangan +at besi,

dan apabila disertai dengan eritrosit protoporphirin dianggap men"adi

diagnostik. ilai normal ' ? ;Sudoyo,>'%<.

d. =ritrosit #rotoporfirin ;=#<

=# diukur dengan memakai haematofluorometer yang hanya

membutuhkan beberapa tetes darah dan pengalaman tekniknya tidak 

terlalu dibutuhkan.=# naik pada tahap lan"ut kekurangan besi

eritropoesis, naik se&ara perlahan setelah serangan kekurangan besi

ter"adi.Keuntungan =# adalah stabilitasnya dalam indi4idu, sedangkan

 besi serum dan "enuh transferin rentan terhadap 4ariasi indi4idu yang

luas. =# se&ara luas dipakai dalam sur4ei populasi walaupun dalam

 praktik klinis masih "arang ;Sudoyo,>'%<.

e. 5esi Serum ;Serum Aron J SA<

Page 21: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 21/72

5esi serum peka terhadap kekurangan +at besi ringan, serta menurun

setelah &adangan besi habis sebelum tingkat hemoglobin

 "atuh.Keterbatasan besi serum karena 4ariasi diurnal yang luas dan

spesitifitasnya yang kurang.5esi serum yang rendah ditemukan setelah

kehilangan darah maupun donor, pada kehamilan, infeksi kronis, syok,

 pireksia, rhematoid artritis, dan malignansi. 5esi serum dipakai

kombinasi dengan parameter lain, dan bukan ukuran mutlak status besi

yang spesifik ;Sudoyo,>'%<.

f. Serum 2ransferin ;2f<

2ransferin adalah protein tranport besi dan diukur bersama 9sama

dengan besi serum. Serum transferin dapat meningkat padakekurangan besi dan dapat menurun se&ara keliru pada peradangan

akut, infeksi kronis, penyakit gin"al dan keganasan ;Sudoyo,>'%<.

g. 2ransferrin Saturation ;:enuh 2ransferin<

:enuh transferin adalah rasio besi serum dengan kemampuan mengikat

 besi, merupakan indikator yang paling akurat dari suplai besi ke

sumsum tulang.

#enurunan "enuh transferin dibawah '>? merupakan indeks

kekurangan suplai besi yang meyakinkan terhadap perkembangan

eritrosit.:enuh transferin dapat menurun pada penyakit

 peradangan.:enuh transferin umumnya dipakai pada studi populasi

yang disertai dengan indikator status besi lainnya.2ingkat "enuh

transferin yang menurun dan serum feritin sering dipakai untuk 

mengartikan kekurangan +at besi.

:enuh transferin dapat diukur dengan perhitungan rasio besi serum

dengan kemampuan mengikat besi total ;2A5<, yaitu "umlah besi

yang bisa diikat se&ara khusus oleh plasma ;Sudoyo,>'%<.

h. Serum $eritin

Serum feritin adalah suatu parameter yang terper&aya dan sensitif 

untuk menentukan &adangan besi orang sehat.Serum feritin se&ara luas

Page 22: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 22/72

dipakai dalam praktek klinik dan pengamatan populasi.Serum feritin *

' ug/l sangat spesifik untuk kekurangan +at besi, yang berarti

kehabisan semua &adangan besi, sehingga dapat dianggap sebagai

diagnostik untuk kekurangan +at besi.

endahnya serum feritin menun"ukan serangan awal kekurangan +at

 besi, tetapi tidak menun"ukkan beratnya kekurangan +at besi karena

4ariabilitasnya sangat tinggi. #enafsiran yang benar dari serum feritin

terletak pada pemakaian range referensi yang tepat dan spesifik 

untukusiadan "enis kelamin. Konsentrasi serum feritin &enderung lebih

rendah pada wanita dari pria, yang menun"ukan &adangan besi lebih

rendah pada wanita. Serum feritin pria meningkat pada dekade kedua,dan tetap stabil atau naikse&ara lambat sampai usia 6 tahun. #ada

wanita tetap sa"a rendah sampai usia % tahun, dan mulai meningkat

sampai sama seperti pria yang berusia 6>91> tahun, keadaan ini

men&erminkan penghentian mensturasi dan melahirkan anak. #ada

wanita hamil serum feritin "atuh se&ara dramatis dibawah > ug/l

selama trimester AA dan AAA bahkan pada wanita yang mendapatkan

suplemen +at besi.

Serum feritin adalah reaktan fase akut, dapat "uga meningkat pada

inflamasi kronis, infeksi, keganasan, penyakit hati, alkohol. Serum

feritin diukur dengan mudah memakai =ssay immunoradiometris

;A-!<, adioimmunoassay ;A!<, atau =ssay immunoabsorben

;=lisa< ;Sudoyo,>'%<.

i. #emeriksaan Sumsum 2ulang

-asih dianggap sebagai standar emas untuk penilaian &adangan besi,

walaupun mempunyai beberapa keterbatasan.#emeriksaan histologis

sumsum tulang dilakukan untuk menilai "umlah hemosiderin dalam

sel9sel retikulum.2anda karakteristik dari kekurangan +at besi adalah

tidak ada besi retikuler.

Page 23: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 23/72

Keterbatasan metode ini seperti sifat sub"ektifnya sehingga tergantung

keahlian pemeriksa, "umlah struma sumsum yang memadai dan teknik 

yang dipergunakan. #engu"ian sumsum tulang adalah suatu teknik 

in4asif, sehingga sedikit dipakai untuk menge4aluasi &adangan besi

dalam populasi umum ;Sudoyo,>'%<.

,. Anemia Aplastik 

!nemia aplastik merupakan kegagalan hemopoisis yang relatif "arang

ditemukan namun mengan&am "iwa. !nemia aplastik adalah kelainan

hematologik yang ditandai dengan penurunan komponen selular pada darahtepi yang diakibatkan oleh kegagalan produksi di sumsum tulang. #ada

keadaan ini "umlah sel9sel darah yang diproduksi tidak memadai. #enderita

mengalami pansitopenia, yaitu keadaan dimana ter"adi kekurangan "umlah sel

darah merah, sel darah putih, dan trombosit ;Sudoyo,>'%<

'. =tiologi

!nemia aplastik sering diakibatkan oleh radiasi dan paparan bahan kimia.

!kan tetapi, kebanyakan pasien penyebabnya adalah idiopatik, yang

 berarti penyebabnya tidak diketahui. !nemia aplastik dapat "uga terkait

dengan infeksi 4irus dan dengan penyakit lain

a. adiasi

!plasia sumsum tulang merupakan akibat akut yang utama dari radiasi

dimana stem sel dan progenitor sel rusak. adiasi dapat merusak D!

dimana "aringan9"aringan dengan mitosis yang aktif seperti "aringan

hematopoiesis sangat sensitif ;Sudoyo,>'%<.

 b. 5ahan9bahan kimia

5ahan kimia seperti ben+ene dan deri4at ben+ene berhubungan dengan

anemia aplastik dan akut myelositik leukemia ;!-(<. 5eberapa bahan

kimia yang lain seperti insektisida dan logam berat "uga berhubungan

dengan anemia yang berhubungan dengan kerusakan sumsum tulang

dan pansitopenia;Sudoyo,>'%<.&. Obat9obatan

Page 24: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 24/72

!nemia aplastik dapat ter"adi atas dasar hipersensiti4itas atau dosis

obat berlebihan. #raktis semua obat dapat menyebabkan anemia

aplastik pada seseorang dengan predisposisi genetik. Gang sering

menyebabkan anemia aplastik adalah kloramfenikol. Obat9obatan lain

yang "uga sering dilaporkan adalah fenilbuta+on ;Sudoyo,>'%<.

d. Anfeksi!nemia aplastik dapat disebabkan oleh infeksi 4irus seperti 4irus

hepatitis, 4irus =pstein95arr, AH dan rubella. Hirus hepatitis

merupakan penyebab yang paling sering. #ansitopenia berat dapat

timbul satu sampai dua bulan setelah terinfeksi hepatitis

;Sudoyo,>'%<.

. #atogenesisSetidaknya ada tiga mekanisme ter"adinya anemia aplastik. !nemia

aplastik yang diturunkan ;inherited aplasti& anemia<, terutama anemia

$an&oni disebabkan oleh ketidakstabilan D!. 5eberapa bentuk anemia

aplastik yang didapatkan ;a&uired aplasti& anemia< disebabkan kerusakan

langsung stem sel oleh agen toksik, misalnya radiasi. #atogenesis dari

kebanyakan anemia aplastik yang didapatkan melibatkan reaksi autoimun

terhadap stem sel.

!nemia $an&oni barangkali merupakan bentuk inherited anemia

aplastik yang paling sering karena bentuk inherited yang lain merupakan

 penyakit yang langka. Kromosom pada penderita anemia $an&oni sensitif 

;mudah sekali< mengalami perubahan D! akibat obat9obat tertentu.

Sebagai akibatnya, pasien dengan anemia $an&oni memiliki resiko tinggi

ter"adi aplasia, dan akut myelogenous leukemia ;!-(<. Kerusakan D!

 "uga mengaktifkan suatu kompleks yang terdiri dari protein $an&oni !, ,

0 dan $. al ini menyebabkan perubahan pada protein $!D. #rotein

ini dapat berinteraksi, &ontohnya dengan gen 5!' ;gen yang terkait

dengan kanker payudara<. -ekanisme bagaimana berkembangnya anemia

$an&oni men"adi anemia aplastik dari sensitifitas mutagen dan kerusakan

D! masih belum diketahui dengan pasti.

Page 25: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 25/72

Kerusakan oleh agen toksik se&ara langsung terhadap stem sel dapat

disebabkan oleh paparan radiasi, kemoterapi sitotoksik atau ben+ene.

!gen9agen ini dapat menyebabkan rantai D! putus sehingga

menyebabkan inhibisi sintesis D! dan !.Kehan&uran hematopoiesis stem sel yang dimediasi sistem imun

mungkin merupakan mekanisme utama patofisiologi anemia aplastik.

Balaupun mekanismenya belum diketahui benar, tampaknya 2 limfosit

sitotoksik berperan dalam menghambat proliferasi stem sel dan

men&etuskan kematian stem sel. #embunuhanE langsung terhadap stem

sel telah dihipotesa ter"adi melalui interaksi antara $as ligand yang

terekspresi pada sel 2 dan $as ;DC< yang ada pada stem sel, yang

kemudian ter"adi perangsangan kematian sel terprogram ;apoptosis<

;Sudoyo,>'%<.

+. !ejala dan Pemeriksaan -isis Anemia Aplastik 

#ada anemia aplastik terdapat pansitopenia sehingga keluhan dan

ge"ala yang timbul adalah akibat dari pansitopenia tersebut. ipoplasia

eritropoietik akan menimbulkan anemia dimana timbul ge"ala9ge"ala

anemia antara lain lemah, palpitasi &ordis, takikardi, pu&at dan lain9lain.

#engurangan elemen lekopoisis menyebabkan granulositopenia yang akan

menyebabkan penderita men"adi peka terhadap infeksi sehingga

mengakibatkan keluhan dan ge"ala infeksi baik bersifat lokal maupun

 bersifat sistemik. 2rombositopenia tentu dapat mengakibatkan pendarahan

di kulit, selaput lendir atau pendarahan di organ9organ. #ada kebanyakan

 pasien, ge"ala awal dari anemia aplastik yang sering dikeluhkan adalah

anemia atau pendarahan,walaupun demam atau infeksi kadang9kadang

 "uga dikeluhkan ;Sudoyo,>'%<.

. Pemeriksaan Pen'njang

a. #emeriksaan laboratorium

'. #emeriksaan Darah

#ada stadium awal penyakit, pansitopenia tidak selalu ditemukan.

!nemia yang ter"adi bersifat normokrom normositer, tidak disertai

dengan tanda9tanda regenerasi. !danya eritrosit muda atau leukosit

Page 26: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 26/72

muda dalam darah tepi menandakan bukan anemia aplastik.

Kadang9kadang pula dapat ditemukan makrositosis, anisositosis,

dan poikilositosis. (a"u endap darah biasanya meningkat Baktu

 pendarahan biasanya meman"ang dan begitu "uga dengan waktu

 pembekuan akibat adanya trombositopenia. emoglobin $

meningkat pada anemia aplastik anak dan mungkin ditemukan

 pada anemia aplastik konstitusional. #lasma darah biasanya

mengandung growth fa&tor hematopoiesis, termasuk erittropoietin,

trombopoietin, dan faktor yang menstimulasi koloni myeloid.

Kadar $e serum biasanya meningkat dan klirens $e meman"ang

dengan penurunan inkorporasi $e ke eritrosit yang bersirkulasi;Sudoyo,>'%<.

. #emeriksaan sumsum tulang

Karena adanya sarang9sarang hemopoisis hiperaktif yang

mungkin teraspirasi, maka sering di lakukan aspirasi beberapa kali.

Diharuskan melakukan biopsi sumsum tulang pada kasus anemia

aplastik.hasil pemerikasaan men"adi kreteria diagnosis

;Sudoyo,>'%<.

 b. #emeriksaan adiologi

#emeriksaan radiologis umumnya tidak dibutuhkan untuk menegakkan

diagnosa anemia aplastik. Sur4ei skletelal khusunya berguna untuk 

sindrom kegagalan sumsum tulang yang diturunkan, karena banyak 

diantaranya memperlihatkan abnormalitas skeletal. #ada pemeriksaan

-A ;-agneti& esonan&e Amaging< memberikan gambaran yang khas

yaitu ketidakhadiran elemen seluler dan digantikan oleh "aringan

lemak ;Sudoyo,>'%<.,. Pen/akit Sel Sa&it

'. =tiologi

#enyakit sel sabit adalah hemoglobinopati yang disebabkan oleh

kelainan struktur homoglobin. Kelainan struktur ter"adi pada fraksi globin

di dalam molekul hemoglobin) 0lobin tersusun dan dua pasang rantai

Page 27: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 27/72

 polipeptida. -isalnya, b S berbeda dan b ! normal karena 4alin

menggantikan asam glutamat pada salah satu pasang rantainya. ;#ri&e,

>><

#enyakit sel sabit merupakan gangguan genetik resesif autosomal,

yaitu indi4idu memperoleh hemoglobin sabit ;hemoglobin S< dan kedua

orang tua. Oleh karena itu, pasien homo+igot. Andi4idu hetero+igot ;gen

abnormal diwariskan hanya dan salah satu orang tua< dikatakan memiliki

sifat sel sabit. Andi4idu9indi4idu ini umumnya asimtomatik dan memiliki

usia harapan hidup yang normal. ;#ri&e, >><

. #atogenesis

Substitusi asam amino pada penyakit sel sabit mengakibatkan penyusunan kembali sebagian besar molekul hemoglobin "ika ter"adi

deoksigenasi ;penurunan tekanan O<.  Sel9sel darah merah kemudian

mengalami elongasi dan men"adi kaku serta berbentuk sabit. ;#ri&e, >><

!am&ar +. Si(at khas sel#sel darah merah /ang &ere&nt'k sa&it terlihat

pada ap'san darah peri(er . 0Pri,e )2234

Deoksigenasi dapat ter"adi karena banyak alasan. =ritrosit yang mengandung b

S melewati sirkulasi mikro se&ara lebih lambat daripada eritrosit normal,

menyebabkan deoksigenasi men"adi lebih lama. =ritrosit b S melekat pada

endotel, yang kemudian memperlambat aliran darah. #eningkatan deoksigenasi

Page 28: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 28/72

dapat mengakibatkan SD- berada di bawah titik kritis dan mengakibatkan

 pembentukan sabit didalam mikro4askular. Karena kekakuan dan bentuk 

membrannya yang tidak teratur, sel9sel sabit pada kelompok, dan menyebabkan

sumbatan pembuluh darah, krisis nyeri, dan infark organ. 5erulangnya episode

 pembentukan sabit dan kembali ke bentuk normal menyebabkan membran sel

men"adi rapuh dan terpe&ah9pe&ah. Sel9sel kemudian mengalami hemolisis dan

dibuang oleh sistem monosit makrofag. Dengan demikian siklus hidup SD- "elas

 berkurang, dan meningkatnya kebutuhan menyebabkan sumsum tulang

melakukan penggantian. ;#ri&e, >><

!am&ar . Sikl's krisis in(ark pada sat' sel sa&it. 0Pri,e )2234

3. -anifestasi Klinik 

2anda dan ge"ala yang ter"adi sebagai akibat penyumbatan

 pembuluh darah yang menyebabkan infark pada berbagai organ, seperti

gin"al, paru sistem saraf pusat. 5ayi9bayi biasanya asimtomatik selama

sampai 6 bulan karena adanya hemoglobin fetus ;b $<, yang &enderung

menghambat pembentukan sabit. -anifestasi klinis meliputi sindrom

Page 29: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 29/72

kegagalan9perkembangan, gangguan tumbuh kembang, dan seringnya

episode infeksi bakteri terutama infeksi pneumokokus. #ada awalnya

limpa membesar, akan tetapi karena adanya infar, bentuk limpa men"adi

atrofi dan tidak berfungsi sebelurn men&apai usia 8 tahun. #roses ini

disebut autosplenektomi! Kerentanan terhadap infeksi menetap seumur 

hidup ;#ri&e, >><. 2angan dan kaki bengkak, nyeri, meradang ;sindrom

tangan9kaki yang dikenal sebagai daktilitis" terdapat pada sekitar >?

sampai 3>? anak9anak yang berusia kurang dan tahun. Daktilitis

disebabkan oleh iskemia dan infark tulang9tulang metakarpal dan

metatarsalL keadaan tersebut disertai demam. KrisisE nyeri, rekuren, dan

melemahkan. 2empat yang paling sering terkena adalah abdomen, punggung, dada dan sendi. Krisis ini dieksaserbasi oleh infeksi atau

dehidrasi, dapat menyerupai penyakit9penyakit akut lain dan berlangsung

dari beberapa "am hingga beberapa hari. ;#ri&e, >><

Page 30: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 30/72

!am&ar 3. Mani(estasi klinis anemia sel sa&it. 0Pri,e )2234

%. #emeriksaan penun"ang

a. 7ntuk #emeriksaan darah lengkap akan diperoleh) konsentrasi b 69

'> g/dlL rata9rata -H M C> Nm3L rata9rata - M 3% g/dlL

leukositosisL dan trombositosis.

 b. 7ntuk pemeriksaan hapusan darah tepi akan diperoleh) "umlah

retikulosit%?9%?L dan anemia normositik normokrom.

&. #ada pemeriksaan penun"ang lainnya akan ditemukan) peningkatan

imunoglobulinL peningkatan "umlah 5 limfositL penurunan "umlah 2

limfositL dan peningkatan feritin pada penderita yang menerima

transfuse

Page 31: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 31/72

#emeriksaan penun"ang yang paling sederhana yang dapat dilakukan

adalah dengan &ara memberikan darah suatu agen yang dapat memi&u

ter"adinya deoksigenasi, seperti sodium dithionite. #ada darah yang

mengandung bS akan didapati darah yang kental setelah dilakukan

 penambahan. !kan tetapi, &ara ini dapat menyebabkan hasil yang postif 

semu maupun negatif semu. asil positif semu akan diperoleh "ika

terdapat hyperglobulinemia atau terdapat hemoglobin lain yang tidak 

normal selain bS., sedangkan hasil negatif semu akan diperoleh "ika

 "umlah sel darah merah yang digunakan tidak tepat. Oleh karena itu, &ara

ini sebaiknya tidak digunakan untuk pemeriksaan utama dalam

menegakkan diagnosis. 2es yang digunakan untuk mendeteksi bS dalamdiagnosis anemia sel sabit yang paling sering digunakan adalah

ele&trophoresis6,C. 2es ini kerap kali digunakan karena &epat, murah dan

efektif dalam pemisahan hemoglobin normal dengan yang tidak normal.

#ada kasus penyakit sel sabit hetero+igot, terkadang hasil elektroforesis

yang menampakkan hasil yang sukar untuk dibedakan dengan homo+igot,

misalnya sa"a anemia bS9P 2halassemia. Selain itu, terkadang penyakit

sel sabit hetero+igot "uga menun"ukkan ge"ala9ge"ala yang sama dengan

anemia sel sabit, seperti spleenomegaly, !S, infeksi bakterial maupun

4iral, keadaan aplastik, hemolisis berlebihan, dehidrasi. ;Sadikin, >>'<

. #enatalakasanaan

Saat ini belum diketahui ada pengobatan yang dapat mengembalikan

 bentuk sabit men"adi normal. Oleh karena itu, pengobatan terutama

ditu"ukan pada pen&egahan dan penun"ang. Karena infeksi tampai

men&etuskan krisis sel sabit, pengobatan ditekankan pada pen&egahan,

deteksi dini, dan pengobatan segera infeksi. #ada tahun 'C81, ational

eart, (ung, and Anstitute ;(5A< merekomendasikan pengg penisilin

 profilaktik untuk anak9anak ke&il mengurangi insiden pneumonia

;-ayfield, ( Haksin pneumokokus ;#neumo4aQ< sebaiknya diberikan

se&ara profilaktik karena 4aksin mengurangi insiden infeksi

Page 32: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 32/72

 pneumokokus. #engobatan meliputi pemberian antibiotik dan hidrasi

dengan &epat dan kuat. Oksigen sebaiknya hanya dibe "ika pasien

mengalami hipoksia. #emberian suplemen asam folat per hari diperlukan

untuk mengisi kehilangan &adangan folat akibat hemolisis kronis. Krisis

nyeri yang ter"adi se&ara tersendiri atau sekunder akibat infeksi dapat

mengenai setiap bagian tubuh. inter4ensi segera dengan hidrasi dan

analgesik opioid dapat menghentikan atau mengurangi lama dan beratnya

krisis. ;#ri&e, >><. !dapun terapi yang dapat dilakukan terhadap

 penderita anemia sel sabit adalah)

a. 2ransfusi darah

2erapi transfusi ini bertu"uan untuk menambahkan "umlahhemoglobin normal dalam darah sehingga dapat men&egah proses

 polimerisasi. 5ila penderita kerap kali mengalami krisis, terutama

4asooklusi, maka terapi ini perlu dilakukan dalam "angka pan"ang.

!kan tetapi, perlu diperhatikan pula efek samping dari terapi transfusi

ini, yaitu ter"adinya hyper4is&osity, yang disebabkan karena

 penambahan hematokrit berbanding lurus dengan dengan 4iskositas

darah, hypersplenism, kera&unan besi, dan kemungkinan infeksi, yang

disebabkan karena s&reening darah yang kurang akurat.

 b. 2erapi gen

2erapi gen ini menggunakan stem &ell dan 4irus sebagai

4ektornya, uman Ammunodefien&y Hirus ;AH<, dan uman $oamy

Hirus ;$H<.

&. 2ransplantasi sumsum tulang

d. -engaktifkan sintesa b$

e. #emberian agen anti si&kling

f. #enurunan -

d. Anemia Megalo&lastik 

!nemia megaloblastik ;makrositosis< merupakan kelainan  sel darah

merah dimana di"umpai anemia dengan 4olume sel darah merah ;SD-< lebih

Page 33: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 33/72

 besar dari normal dan ditandai oleh banyak sel imatur besar dan SD-

disfungsional ;megaloblas< di sumsum tulang akibat adanya hambatan sintesis

 #ea$yribose nucleic acid ;D!< dan/atau sintesis  %ibonuc&eic 'cid ;!<

dalam produksi sel darah merah. ;Sudoyo, >'%<

1. Etiologi

a. ipo4itaminosis

Defisiensi 4itamin 5C ;asam folat< yang akan menyebabkan gangguan

 biosintesis basa purin dan primidin serta gangguan proses metilasi

D!, !, dan #rotein. Defisiensi 4itamin 5' ;5'< yang akan

menyebabkan gangguan proses metilasi D!, !, dan #rotein.

 b. on ipo4itaminosis!kibat gangguan sintesis D!, !, atau #rotein karena gangguan

 proses metilasi yang memengaruhi proliferasi dan diferensiasi pada

 prekursor ;pendahulu< SD-.

&. #engaruh obat9obatan yang menginduksi makrositer non

megaloblastik -etotreksat ;antagonis asam folinat<, 69nierkaptopurin

;antagonis basa9purin<, Sitosin arabinosa ;antagonis basa9pirimidin<,

Sikiofosfamid ;perantara alkilasi<, 2rimetopim ;inhibitor dihidrofolat

reduktase< Dilantin, !rsenikum ;!2O<, #il kontrasepsi.

). Patogenesis

5eberapa bentuk anemia didapat ter"adi akibat gangguan pada

absorpsi atau metabolisme folat atau kobalamin ;Hit. 5'<. !kibatnya,

sintesis  #(' akan dihambat  dan siklus sel men"adi diperlambat selama

eritropoiesis. amun, sintesis hemoglobin di sitoplasma berlangsung terus

dan tidak mengalami perubahan sehingga ukuran eritroblast membesar 

&megaloblast" serta men"adi terlalu besar, dan eritrosit yang o4al akan

masuk ke dalam darah & mega'osit, -HI '>> f(<. #embentukan

granulosit dan megakariosit "uga terganggu. Di samping penundaan

 proliferasi, anemia "uga di&etuskan oleh kerusakan dini megaloblast di

sumsum tulang ;peningkatan eritropoiesis yang tidak efisien< dan "uga

Page 34: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 34/72

karena pemendekan masa hidup megalosit yang masuk ke dalam darah

;hemolisis dini<. ;Silbernagl, >>6<

-etabolit folat ,'>9metilen9tetra hidrofolat diperlukan untuk 

sintesis deoksitimi-dilat merupakan satu9satunya sumber timin, yang

selan"utnya diperlukan untuk sintesis D!. :adi, defisiensi folat akan

menghambat sintesis D!. Defisiensi folat terutama memengaruhi

ke&epatan pembentukan pada sel yang berproliferasi &epat, misalnya pada

eritropoiesis dan pembentukan tumor. Kebutuhan folat selama R% bulan

disimpan di hati. $olat banyak ditemukan di dalam makanan dalam bentuk 

 pteroilpoliglutamat L residu glutamat yang berlebihan harus terlebih dahulu

dipe&ahkan sebelum dapat diserap di usus halus bagian atas dalam bentuk  pteroilmonoglutamat!    metiltetrahidrofolat merupakan substra untuk 

 pembentukan tetrahidrofolat yang selan"utnya dibentuk di mukosa usus

halus #ada tahap ini, metil9kobalamin sangat diperlukan. Dan

tetrahidrofolat akan terbentuk ,'>9metiltetrahidrofolat, dan bersama

dengan deoksiuridilat akan di metabolism melalui ker"a timidilat9sintase

men"adi deoksitimidilat dan 1,89dihidrofolat. !khirnya, tetrahidrofolat

yang digunakan akan terbentuk kembali dan 1989dihidrofolat. ;Silbernagl,

>>6<

0angguan absorpsi atau metabolisme folat berikut akan menghambat

sintesis D!, dan "uga eritropoiesis.

a. !supan folat yang terlalis sedikit dari makanan ;*> Ng/hari,

 pemasakan yang lama merusak folat<

 b. Kebutuhan yang meningkat ;kehamilan<

&.  )alabsorpsi, misalnya penyakit usus halus atau penghambatan

 pembawa folat oleh metotreksat

d. Defisiensi kobalamin

e. #enghambatan  timidilat sintase oleh metabo.lit fluorourasil, yaitu

fluordeoksiuridilat

Page 35: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 35/72

Karena penghambatan metabolisme folat "uga menghentikan pertumbuhan

tumor, obat9obatan fluorourasil, metotreksat, dan aminopterin digunakan

sebagai kemoterapi sitostatik! =fek sampingnya terhadap eritropoiesis

 biasanya tidak diharapkan sehingga dosisnya sering kali dibatasi.

;Silbernagl, >>6<

Kobalamin ;4itamin 5'< pada manusia harus diambil dan

makanan ;kebutuhan) 39 Ng/hari<. Sekitar seribu kali dari "umlah tersebut

disimpan di dalam hati. Kobalamin terikat oleh protein yang berbeda dan

diangkut ke dalam tubuh dan makanan ke tempat ker"anya, dalam bentuk 

metilkobalamin yang berperan sebagai koen+im demetilasi 9

metiltetrahidrofolat. #enyebab defisiensi kobalamin yang mungkin adalah)a. !supan yang sangat kurang ;misalnya, diet 4egetarian yang ketat<

 b. Defisiensi faktor intrinsik ;A$< ;pada gastritis atrofi<, A$ diperlukan

7ntuk pengikatan dan absorpsi kobalamin. A$ di lumen usus halus

akan dilepaskan dan ikatannya dengan protein sali4aL

&. #ersaingan untuk kobalamin dan peme&ahan A$ oleh bakteri &blind-

loop syndrome<, atau &a&ing pita yang besar di lumen usus

d.  *ehilangan ;kongenital, setelah reseksi< atau peradangan  ileum

terminalis, yaitu pada tempat penyerapan kobalamin

e. Kelainan  transkobalamin II&T AA<, yang berperan untuk transpon

kobalamin di plasma dan pengambilannya di dalam sel.

Oleh karena besannya &adangan kobalamin di hati, mun&ulnya

ge"ala defisiensi kobalamin &anemia pernisiosa, gangguan neurologis<

hanya ter"adi setelah penghentian asupan yang berlangsung selama

 bentahun9tahun. ;Silbernagl, >>6<

Page 36: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 36/72

!am&ar 5. Anemia karena gangg'an sintesis %A 0Sil&ernagl )2254.

+. Mani(estasi klinis

0e"ala yang timbul dapat disebabkan oleh anemianya maupun oleh

kondisi penyebab anemia tersebut. 0e"ala yang timbul antara lain)

a. 0e"ala umum anemia) 0e"ala peningkatan tonus adrenergik ataudopaminergik akibat penurunan kapasitas angkut oksigen)

'. (esu, lemah/Aemas, &epat &apek.

. #u&at, terutama pada kon"ungti4a &end artery"!

3. 2akikardi, murmur e"eksi sistolik, gallop keempat ;presistolik<,

Page 37: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 37/72

%.  +$certional dispneu, 2akipneu,

. Konsentrasi menurun. #ingsan

6. 2elinga berdenging

1. Skotoma ;edema papil<

 b. 0e"ala khusus berkaitan dengan penyebab)

'. !kibat perdarahan) menorhagia, polymenorhagia melena,

hematoske+ia, epistaksis, gusi berdarah

. !kibat defisiensi asam folat, 5') ipertrofi ginggi4a, papilla

3. !kibat defisiensi 5') neuropati perifer ;fenomena sarung tangan/

kaos kaki<, gangguan kognitif, gangguan memori, gangguan tidur,

depresi, mania, dan psikosis%. !kibat hemolisis intra4askular) hemoglobinuria, hemosiderinuria

. !kibat hemolisis ekstra4askular) urobilinogen uria, urobiliuria

6. !kibat emolisis ekstra dan/atau intra4as&ular) splenomegali

dengan/tanpa hepatomegali

Diare atau ge"ala gastrointestinal kronis Aainnya sebagai ge"ala

 penyebab malabsorpsi, riwayat penyalahgunaan alkohol mungkin

merupakan petun"uk penting mengenai penyebab meningkatnya

-H. ;Sudoyo, >'%<

. Pemeriksaan pen'njang

a. Sediaan apus darah tepi) sel darah merah besar9besar ;makrositik<,

-H '>> fmol/A, neutrofil hiperpigmentasi

 b. 0ambaran sumsum tulang megaloblastik 

&. Kadar 4itamin 5' serum *'>> pg/ml

d. Kadar folat sel darah merah *'> ng/ml, kadar asam folat serum *

3ng/ml

Page 38: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 38/72

!am&ar 5. Anemia makrositik 0$ehadin )21)4

!am&ar 6. Algoritma 'nt'k e7al'asi anemia megalo&lastik 0MMA8

met/lmaloni, a,id9 *,/8 homosistein9 B:8(olat4. 0S'do/o )214

3. Penatalaksanaan

=4aluasi biasanya dapat dilakukan pada pasien rawat "alan.

#engobatan tergantung pada etiologi makrositosis, keberadaan dan tingkat

keparahan anemia, dan ge"ala yang ditimbulkan. Setelah ka"ian

Page 39: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 39/72

laboratorium yang sesuai diperoleh, pasien anemia dapat ditransfusi

dengan  packed red cells apabila dalam keadaan kedaruratan

;dekompensasi, ren&ana operasi segera<. :ika suatu obat diperkirakan

men"adi penyebab anemia makrositik, terutama "ika hemolisis yang

ter"adi, hentikan pemberian obat tersebut. #asien kekurangan 4itamin 5'

atau folat harus mendapat terapi pengganti, asam folat ' mg/ hari dapat

diresepkan pada pasien dengan defisiensi folat. in"eksi intra9muskular 

4itamin 5' ;'>>9'>>> m&g perbulan<, berlangsung terus menerus, dapat

diberikan. ;Sudoyo, >'%<

e. Anemia *emolitik !nemia hemolitik ter"adi penurunan usia sel darah merah ;normal '>

hari<, baik sementara atau terus9menerus. !nemia ter"adi hanya bila sumsum

tulang telah tidak mampu mengatasinya karena usia sel darah merah sangat

 pendek, atau bila kemampuannya terganggu oleh sebab lain.

1. Etiologi

!nemia hemolitik intrakorpuskular 

a< 0angguan membran eritrosit ;membranopati<

 b< 0angguan en+im eritrosit ;en+imopati<) anemia akibat defisiensi 06#D

&< 0angguan hemoglobin ;hemoglobinopati<) 2halasemia,

hemoglobinopati struktural ) bS, b=, dll

!nemia hemolitik ekstrakorpuskuler 

a< !nemia hemolitik autoimun

 b< !nemia hemolitik mikroangiopatik 

&< ipersplenisme

d< (uka bakar 

). Patogenesis

=ritrosit hanya dapat men&apai masa hidupnya yang normal, bila

fleksibilitasnya, kemampuannya untuk bertahan terhadap stres osmotik 

dan mekanik, potensial reduktifnya, serta suplai energinya normal.

Page 40: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 40/72

Kelainan yang timbul pada hal9hal di atas akan memperpendek masa

hidup eritrosit ;pada beberapa keadaan bisa sampai beberapa hari sa"a

;anemia hemotitik korpuskular<! Selain itu, terdapat pula beberapa

 penyebab lain yang dapat memperpendek masa hidup erirrosit normal

;anemia hemolitik ekstrakorpuskular<! 0ambaran umum dari kedua

anemia ini adalah peningkatan konsentrasi eritropoietin  sehingga

menyebabkan perangsangan eritropoiesis kompensatorik. ;Silbernagl,

>>6<

#enyebab anemia hemolitik korpuskular biasanya adalah kelainan gen)

'< ;Salah satu yang tergolong ke dalam penyakit membran  adalah

 sferositosis herediter ;anemia sferosit<. Kelainan mi disebabkan olehgangguan fungsional ;kelainan ankirin< atau defisiensi spektnin yang

merupakan bagian penting dari sitoskeleton, yang penting untuk 

men"aga stabilitas sel. Sferosit mempunyai 4olume yang normal, tetapi

kelainan pada sitoskeleton menyebabkan eritrosit men"adi berbentuk 

sferis, dan bukan bentuk yang normal seperti diskoid yang fleksibel.

esistansi osmotik sel ini berkurang, artinya bila hipotonisitas medium

di luar sel tetap rendah, sel  akan mengalami hemolisis. Sel ini akan

dipe&ahkan se&ara dini di limpa. Oleh karena itu, splenektomi

merupakan tindakan terapeutik yang efektif.

< Kelainan en+im mengganggu metabolisme glukosa enitrosit)

a< :ika  piruvat kinase yang terkena, suplai !2# ke a9K9!2#ase

men"adi terhenti, kemudian ter"adi pembengkakan sel sehingga sel

men"adi mudah pe&ah dan mengalami hemolisis dini

 b< Kelainan  glukosa-fosfat dehidrogenase ;glu&969#D<

memperlambat siklus pentosafosfat sehingga glutation teroksidasi

;0SS0< yang dibentuk dalam keadaan stres oksidatif, tidak lagi

terbentuk kembali se&ara adekuat men"adi bentuk tereduksi ;0S<.

!kibatnya, gugus S bebas dari en+im dan protein membran serta

fosfolipid tidak &ukup terlindung dan proses oksidasi sehingga

Page 41: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 41/72

menimbulkan hemolisis dini. -akanan se"enis bun&is

;menimbulkan fa4ismus, vicia faba maor" atau obat tertentu

;misalnya pnimakuin atau sulfonamid< meningkatkan stres

oksidatif sehingga memperburuk keadaan

&< kelainan heksokinase menimbulkan defisiensi !2# dan "uga 0S.

d<  'nemia sel sabit dan thalasemia  "uga mempunyai komponen

hemolitik<

e< #ada hemogtobinuria nokturnat paroksismat ;#< ;didapat<,

 beberapa eritrosit ;yang herasal dan sel induk somati& yang

 bermutasi< meningkatkan sensiti4itas komplemen! al ini

didasarkan pada kelainan di beberapa protein membran tertentuyang terlibat dalam pengaturan sistem komplemen ;terutama faktor 

yang memper&epat penghan&uran TD!$, decay accelerating 

 factor"! !kti4asi komplemen kemudian menyebabkan perforasi

membran eritrosit.

#enyebab anemia hemolitik ekstrakorpuskular 

a< #enyebab mekanik  , seperti kerusakan eritrosit karena mengenai katup

 "antung buatan atau protesa pembuluh darah, rerutama "ika &urah

 "antung meningkat

 b< #enyebab imunologik  , misalnya pada kesalahan transfusi darah !5O

atau inkompatibilitas h anrara "anin dan ibu

&< 2oksin misalnya beberapa bisa ular tertentu.

#ada sebagian besar anemia hemolitik, normalnya erirrosit akan

difagositosis dan di&ernaE di sumsum tulang, limpa dan hati &hemolisis

ekstravaskutar", dan $e kemudian akan digunakan kembali. Se"umlah

ke&il b yang dilepaskan ke dalam pembuluh darah akan terikat dengan

haptoglobin. ;Silbernagl, >>6<

Page 42: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 42/72

!am&ar ;. Anemia hemolitik. 0Sil&ernagl )2254

+. Mani(estasi klinis

0e"ala umum anemia)

'< (esu, lemah/Aemas, &epat &apek.

< #u&at, terutama pada kon"ungti4a &end artery"!

3< 2akikardi, murmur e"eksi sistolik, gallop keempat ;presistolik<,

%<  +$certional dispneu, 2akipneu,

< Konsentrasi menurun. #ingsan

6< 2elinga berdenging

1< Skotoma ;edema papil<

Page 43: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 43/72

. Pemeriksaan pen'njang

2er"adi penurunan kadar t, retikulositosis, peningkatan indirek 

 bilirubin indirek dalam darah dan peningkatan bilirubin total sampai

dengan % mg/dl, peningkatan urobilinogen urin, dan eritropoeisis

hiperaktif dalam sumsum tulang. ;Sudoyo, >'%<

3. Penatalaksanaan

#enatalaksanaan anemia hemolitik disesuaikan dengan

 penyebabnya. 5ila karena reaksi toksik imunologik yang didapat diberikan

adalah kortikosteroid ;prednisone, prednisolon<. Kalau perlu dilakukan

splenektomi. !pabila keduannya tidak berhasil, dapat diberikan obat9obat

sitostatik seperti klorambusil dan siklofosfamid.

Trom&osit

2rombosit adalah keping9keping darah  yang berukuran lebih ke&il

dibandingkan dengan eritrosit dan leukosit. Trombosit  tidak berinti, bentuknya

ke&il ; NmU Nm<, tidak teratur, dan berasal dari bagian megakariosit dalam

sumsum tulang. :umlah trombosit dalam ' milimeter kubik darah kurang lebih

>> ribu sampai %>> ribu sel trombosit. 2rombosit berperan penting dalam

 proses pembekuan darah "ika tubuh mengalami luka. 2rombosit adalah

struktur yang sangat aktif. -asa hidupnya dalam darah adalah 8 hari atau '>

hari. 2rombosit mudah pe&ah "ika keluar dari pembuluh darah dan "ika terkena

 benda keras.

Page 44: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 44/72

!am&ar :. Sel Trom&osit

$ungsi trombosit adalah menghentikan pendarahan "ika ter"adi luka dengan

&ara membekukan darah disekitar daerah luka sehingga darah berhenti

mengalir. :ika ter"adi luka, trombosit dalam darah pe&ah dan mengeluarkan

en+im trombokinase. =n+im trombokinase merangsang protrombin untuk 

membentuk thrombin dengan bantukan 4itamin K dan ion a. 2rombin

merangsang fibrinogen dalam plasma darah untuk membentuk fibrin, yaitu

 berupa benang9benang yang membentuk anyaman dan dapat men"aring darah

supaya eritrosit dalam darah tidak keluar lagi dan menutup luka.

#roses pembekuan darah yang normal mempunyai 3 tahap yaitu

'< $ase koagulasi

Koagulasi diawali dalam keadaan homeostasis dengan adanya &edera

4as&ular. Hasokonstriksi merupakan respon segera terhadap &edera, yang

diikuti dengan adhesi trombosit pada kolagen pada dinding pembuluh

yang terpa"an dengan &edera. 2rombosit yang ter"erat di tempat

ter"adinya luka mengeluarkan suatu +at yang dapat mengumpulkan

trombosit9trombosit lain di tempat tersebut. Kemudian !D# dilepas oleh

trombosit, menyebabkan agregasi trombosit. Se"umlah ke&il trombin

Page 45: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 45/72

 "uga merangsang agregasi trombosit, beker"a memperkuat reaksi.

2rombin adalah protein lain yang membantu pembekuan darah. Vat ini

dihasilkan hanya di tempat yang terluka, dan dalam "umlah yang tidak 

 boleh lebih atau kurang dari keperluan. Selain itu, produksi trombin

harus dimulai dan berakhir tepat pada saat yang diperlukan. Dalam

tubuh terdapat lebih dari dua puluh +at kimia yang disebut en+im yang

 berperan dalam pembentukan trombin. =n+im ini dapat merangsang

ataupun beker"a sebaliknya, yakni menghambat pembentukan trombin.

#roses ini ter"adi melalui pengawasan yang &ukup ketat sehingga

trombin hanya terbentuk saat benar9benar ter"adi luka pada "aringan

tubuh. $a&tor AAA trombosit, dari membrane trombosit "uga memper&epat pembekuan plasma. Dengan &ara ini, terbentuklah sumbatan trombosit,

kemudian segera diperkuat oleh protein filamentosa ;fibrin<. ;Syl4ia

!.#ri&e W (loraine -.Bilson.,>>3<

#roduksi fibrin dimulai dengan perubahan fa&tor X men"adi Xa,

seiring dengan terbentuknya bentuk aktif suatu fa&tor. $a&tor X dapat

diakti4asi melalui dua rangkaian reaksi. angkaian pertama memerlukan

fa&tor "aringan, atau tromboplastin "aringan, yang dilepaskan oleh endotel pembuluh darah pada saat &edera.. karena fa&tor "aringan tidak terdapat di

dalam darah, maka fa&tor ini merupakan fa&tor ekstrinsik koagulasi,

dengan demikian disebut "uga "alur ekstrinsik untuk rangkaian ini. ;Syl4ia

!.#ri&e W(loraine -.Bilson.,>>3.<

angkaian lainnya yang menyebabkan akti4asi fa&tor X adalah "alur 

intrinsi&, disebut demikian karena rangkaian ini menggunakan fa&tor9

faktor yang terdapat dalam system 4as&ular plasma. Dalam rangkaian ini,

ter"adi reaksi kaskadeE, akti4asi satu prokoagulan menyebabkan akti4asi

 bentuk pengganti. :alur intrinsi& ini diawali dengan plasma yang keluar 

terpa"an dengan kulit atau kolagen di dalam pembuluh darah yang rusak.

$a&tor "aringan tidak diperlukan, tetapi trombosit yang melekat pada

Page 46: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 46/72

kolagen berperan. $aktor XAA, XA, dan AX harus diakti4asi se&ara

 berurutan, dan faktor HAAA harus dilibatkan sebelum faktor X dapat

diakti4asi. Vat9+at prakalikrein dan -BK "uga turut berpartisipasi, dan

diperlukan ion kalsium. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson.,>>3<

Dari hal ini, koagulasi ter"adi di sepan"ang apa yang dinamakan

 "alur bersama. !kti4asi aktor X dapat ter"adi sebagai akibat reaksi "alur 

ekstrinsik atau intrinsik. #engalaman klinis menun"ukkan bahwa kedua

 "alur tersebut berperan dalam hemostasis. (angkah selan"utnya pada

 pembentukan fibrin berlangsung "ika faktor Xa, dibantu fosfolipid dari

trombosit yang diakti4asi, meme&ah protrombin, membentuk trombin.

Selan"utnya trombin meme&ahkan fibrinogen membentuk fibrin. $ibrin

ini pada awalnya merupakan "eli yang dapat larut, distabilkan oleh faktor 

XAAAa dan mengalami polimerasi men"adi "alinan fibrin yang kuat,

trombosit, dan memerangkap sel9sel darah. 7ntaian fibrin kemudian

memendek ;retraksi bekuan<, mendekatkan tepi9tepi dinding pembuluh

darah yang &ederadan menutup daerah tersebut. ;Syl4ia !.#ri&e

W(loraine -.Bilson.,>>3.<

< #enghentian pembentukan bekuan

Setelah pembentukan bekuan, sangat penting untuk melakukan

 pengakhiran pembekuan darah lebih lan"ut untuk menghindari ke"adian

trombotik yang tidak diinginkan.yang disebabkan oleh pembentukan

 bekuan sistemik yang berlebihan. !ntikoagulan yang ter"adi se&ara alami

meliputi antitrombin AAA ;ko9faktor heparin<, protein dan protein S.

!ntitrombin AAA bersirkulasi se&ara bebas di dalam plasma dan

menghambat sistem prokoagulan, dengan mengikat trombin serta

mengakti4asi faktor Xa, AXa, dan XAa, menetralisasi akti4itasnya dan

menghambat pembekuan. #rotein , suatu polipeptida, "uga merupakan

suatu antikoagulan fisiologi yang dihasilkan oleh hati, dan beredar se&ara

Page 47: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 47/72

 bebas dalam bentuk inaktif dan diakti4asi men"adi protein a. #rotein

yang diakti4asi menginakti4asi protrombin dan "alur intrinsik dengan

membelah dan menginakti4asi faktor Ha dan HAAAa. #rotein S

memper&epat inakti4asi faktor9faktor itu oleh protein protein .

2rombomodulin, suatu +at yang dihasilkan oleh dinding pembuluh darah,

diperlukan untuk menimbulkan pengaruh netralisasi yang ter&atat

sebelumnya. Defisiensi protein dan S menyebabkan spisode trombotik.

Andi4idu dengan faktor H (eiden resisten terhadap degradasi oleh protein

yang diakti4asi. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson.,>>3.<

3< esolusi bekuan

Sistem fibrinolitik merupakan rangkaian yang fibrinnya dipe&ahkanoleh plasmin ;fibrinolisin< men"adi produk9produk degradasi fibrin,

menyebabkan han&urnya bekuan. Diperlukan beberapa interaksi untuk 

mengubah protein plasma spesifik inaktif di dalam sirkulasi men"adi

en+im fibrinolitik plasmin aktif. #rotein dalam bersirkulasi, yang dikenal

sebagai proakti4ator plasminogen, dengan adanya en+im9en+im kinase

seperti streptokinase, stafilokinase, kinase "aringan, serta faktor XAAa,

dikatalisasi men"adi akti4ator plasminogen. Dengan adanya en+im9en+im

tambahan seperti urokinase, maka akti4ator9akti4ator mengubah

 plasminogen, suatu protein plasma yang sudah bergabung dalam bekuan

fibrin, men"adi plasmin. Kemudian plasmin meme&ahkan fibrin dan

fibrinogen men"adi fragmen9fragmen ;produk degradasi fibrin9

fibrinogen<, yang mengganggu akti4itas trombin, fungsi trombosit, dan

 polimerisasi fibrin, menyebabkan han&urnya bekuan. -akrofag dan

neutrofil "uga berperan dalam fibrinolisis melalui akti4itas fagositiknya.

;Syl4ia !.#ri&e W (loraine -.Bilson, >>3<

Dalam kenyataannya tidak semua orang mempunyai mekanisme

 pembekuan darah yang normal, ada "uga orang yang mengalami

gangguan pembekuan darah. 0angguan pembekuan darah diartikan

Page 48: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 48/72

sebagai keadaan dimana ter"adi gangguan pada proses sumbat terhadap

 perdarahan yang ter"adi. 0angguan pembekuan darah dapat disebabkan

oleh faktor genetik, supresi komponen genetik, atau konsumsi komponen

 pembekuan. Dalam paper ini akan dibahas beberapa &ontoh penyakit

akibat gangguan pembekuan darah, antara lain)

'< emofilia< Hon willebrand

3< 2rombositosis

%< 2ronbositopenia< D.A. ;disseminated intra4as&ular &oagulation< atau pembekuan

intra4askuler tersebar.

6< Kelainan Haskuler 

A. *EM$-ILIA

emofilia merupakan penyakit kelainan koagulasi yang sering kita

 "umpai.emofilia adalah gangguan koagulasi herediter akibat ter"adinya

mutasi atau &a&at genetik pada kromosom X. Kerusakan kromosom ini

menyebabkan penderita kekurangan faktor pembeku darah sehingga

mengalami gangguan pembekuan darah. Dengan kata lain, darah pada

 penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya se&ara normal

;Syl4ia !.#ri&e W (loraine -.Bilson, >>3<.

emofilia tak mengenal ras, perbedaan warna kulit ataupun suku

 bangsa. amun mayoritas penderita hemofilia adalah pria karena mereka

hanya memiliki satu kromosom X. Sementara kaum hawa umumnya hanya

men"adi pembawa sifat ;&arrier<. Seorang wanita akan benar9benar mengalami

hemofilia "ika ayahnya seorang hemofilia dan ibunya pun pembawa sifat.

!kan tetapi kasus ini sangat "arang ter"adi. -eskipun penyakit ini diturunkan,

namun ternyata sebanyak 3> persen tak diketahui penyebabnya. ;7mar +ein,

>>8<

!da dua "enis utama emofilia , yaitu )

Page 49: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 49/72

'< emofilia ! disebut emofilia Klasik. #ada hemofilia ini, ditemui

adanya defisiensi atau tidak adanya akti4itas faktor antihemofilia HAAA,

 protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan

darah. ; 0ugun,>>1<< emofilia 5 disebut hristmas Disease. Ditemukan untuk pertama

kalinya pada seorang bernama Ste4en hristmas yang berasal dari

Kanada.pada hristmas Disease ini, di"umpai defisiensi atau tidak 

adanya akti4itas faktor AX. ;0ugun, >>1<#enyakit hemofilia diklasifikasikan men"adi tiga, yaitu )

'< emofilia berat, "ika kadar akti4itas faktor kurang dari ' ?

< emofilia sedang, "ika kadar akti4itas faktor antara '9 ?3< emofilia ringan, "ika kadar akti4itas faktor antara 693> ?.

0angguan pembekuan darah ter"adi karena kadar akti4itas faktor 

 pembeku darah "enis tertentu kurang dari "umlah normal, bahkan

hampir tidak ada. Sementara tingkat normal faktor HAAA dan AX adalah

>9>> ?. #ada orang normal, nilai rata9rata kedua faktor pembeku

darah adalah '>>?. ;0ugun,>>1<

$aktor penyebab emofilia, antara lain )

'< $aktor 0enetik.emofilia atau pennyakit gangguan pembekuan darah memang

menurun dari generasi ke generasi lewat wanita pembawa sifat ;&arier<

dalam keluarganya, yang bisa se&ara langsung, bisa tidak. Seperti kita

ketahui, di dalam setiap sel tubuh manusia terdapat 3 pasang

kromosom dengan bebagai ma&am fungsi dan tugasnya. Kromosom

ini menentukan sifat atau &iri organisme, misalnya tinggi, penampilan,

warna rambut, mata dan sebagainya. Sementara, sel kelamin adalah

sepasang kromosom di dalam initi sel yang menentukan "enis kelamin

makhluk tersebut. Seorang pria mempunyai satu kromosom X dan satu

kromosom G, sedangkan wanita mempunyai dua kromosom X. #ada

kasus hemofilia, ke&a&atan terdapat pada kromosom X akibat tidak 

adanya protein faktor HAAA dan AX ;dari keseluruhan '3 faktor<, yang

Page 50: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 50/72

diperlukan bagi komponen dasar pembeku darah ;fibrin<. ;Syl4ia

!.#ri&e W (loraine -.Bilson, >'3<

5erikut ini adalah peta pedigree bagaimana penyakit hemofilia

dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya)a< :ika seorang laki9 laki normal memiliki anak dari seorang wanita

 pembawa sifat hemofilia hemofilia.:ika mereka mendapatkan anak 

laki 9laki, maka anak tersebut >? kemungkinan terkena hemofilia. Ani

tergantung dari mana kromosom X pada anak laki U laki itu didapat.

:ika ia mewarisi kromoson X normal dari sang ibu, maka ia tidak akan

terkena hemofilia. :ika ia mewarisi kromosom X dari sang ibu yang

mengalami mutasi, maka ia akan terkena hemofilia. Dengan "alan yang

sama, sepasang anak perempuan memiliki >? kemungkinan adalah

 pembawa sifat hemofilia. Aa akan normal "ika ia mewarisi kromosom

X normal dari sang ibu. Dan sebaliknya ia dapat mewarisi kromosom

X dari sang ibu yang memiliki sifat hemofilia, sehingga ia akan

men"adi pembawa sifat hemofilia. ;0ugun,>>1<

 b< #ria penderita hemofilia menikah dengan wanita normal, maka

kemungkinan anak mereka adalah >? anak laki9laki normal dan >?

anak perempuan &arrier ;pembawa sifat< hemofilia.Karena seorang

&arrier hanya memiliki satu buah kromosom X normal yang dapat

memproduksi se"umlah $aktor HAAA atau $aktor AX didalam susunan

 pembeku darah, maka mereka dapat terhindar dari segala "enis

hemofilia berat yang "umlah kadar +at pembekunya kurang dari ' ?.

5agaimanapun "uga, tingkatan dalam +at pembeku darah yang

 ber4ariatif pada seorang pembawa sifat sangatlah luas. :umlah kadar 

+at pembeku darah seorang &arrier hemofilia akan memiliki "umlah

yang sama dengan penderita hemofilia hanya sa"a mereka masih dalam

taraf yang normal. al ini ter"adi karena adanya buah kromosom X,

salah satu gennya memiliki pembawa sifat hemofilia sehingga

fungsinya tidak seimbang. 5ila kromosom X hemofilia fungsionilnya

Page 51: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 51/72

ter"adi di setiap sel, maka seorang &arrier akan memiliki aktifitas

 pembeku darah dengan tingkatan yang paling rendah. ;0ugun, >>1<

Kebanyakan dari seorang &arrier hemofilia memiliki tingkatan

 pembeku darah antara 3> ? dan 1> ? dari angka normal dan tidak selalu mengalami perdarahan yang berlebihan. amun beberapa

&arrier hemofilia memiliki kadar faktor HAAA atau AX 3>? lebih rendah

dari keadaan normalnya. Dan para wanita ini dapat di kategorikan

setengah hemofilia.Dalam hal ini , semua &arrier hemofilia harus lebih

menaruh perhatian pada perdarahan yang tidak wa"ar. 2anda 9tandanya

antara lain ) menstruasi yang berkepan"angan dan berlebihan

;menorrhagia<, mudah terluka, sering mengalami perdarahan pada

hidung ;mimisan< ;0ugun, >>1<

< $aktor komunikasi antar selSel9sel di dalam tubuh manusia "uga mempunyai hubungan

antara sel satu dengan sel lain yang dapat saling mempengaruhi.

#enelitian menun"ukkan, peristiwa pembekuan darah ter"adi akibat

 beker"anya sebuah sistem yang sangat rumit. 2er"adi interaksi atau

komunikasi antar sel, sehingga hilangnya satu bagian sa"a yang

membentuk sistem ini, atau kerusakan seke&il apa pun padanya, akan

men"adikan keseluruhan proses tidak berfungsi.. :alur intrinsik 

menggunakan faktor9faktor yang terdapat dalam sistem 4askular atau

 plasma. Dalam rangkaian ini, terdapat reaksi air ter"un, pengaktifan

salah satu prokoagulan akan mengakibatkan pengaktifan bentuk 

seterusnya. $aktor XAA, XA, dan AX harus diakti4asi se&ara berurutan,

dan faktor HAAA harus dilibatkan sebelum faktor X dapat diakti4asi. Vat

 prekalikein dan kiininogen berat molekul tinggi "uga ikut serta dan

 "uga diperlukan ion kalsium. Koagulasi ter"adi di sepan"ang apa yang

dinamakan "alur bersama. !kti4asi faktor X dapat ter"adi sebagai

akibat reaksi "alur ekstrinsik atau intrinsik. #engalaman klinis

menun"ukkan bahwa kedua "alur tersebut berperan dalam hemostasis.

#ada penderita hemofilia, dalam plasma darahnya kekurangan bahkan

Page 52: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 52/72

tidak ada faktor pembekuan darah, yaitu faktor HAAA dan AX. Semakin

ke&il kadar akti4itas dari faktor tersebut maka, pembentukan faktor Xa

dan seterusnya akan semakin lama. Sehingga pembekuan akan

memakan waktu yang lama "uga ;ter"adi perdarahan yang berlebihan<.

;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson, >'3<

3< $aktor epigenik emofilia ! disebabkan kekurangan faktor HAAA dan hemofilia

5 disebabkan kekurabgab faktor AX. Kerusakan dari faktor HAAA

dimana tingkat sirkulasi yang fungsional dari faktor HAAA ini tereduksi.

!ktifasi reduksi dapat menurunkan "umlah protein faktor HAAA, yang

menimbulkan abnormalitas dari protein. $aktor HAAA men"adi kofaktor 

yang efektif untuk faktor AX yang aktif, faktor HAAA aktif, faktor AX

aktif, fosfolipid dan "uga kalsium beker"a sama untuk membentuk 

fungsional aktifasi faktor X yang kompleks ;EXaseE<, sehigga

hilangnya atau kekurangan kedua faktor ini dapat mengakibatkan

kehilangan atau berkurangnya aktifitas faktor X yang aktif dimana

 berfungsi mengaktifkan protrombin men"adi trombin, sehingga "iaka

trombin mengalami penurunan pembekuanyang dibentuk mudah pe&ah

dan tidak bertahan mengakibatkan pendarahan yang berlebihan dan

sulit dalam penyembuhan luka. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine

-.Bilson,>>3<.

1. Patogenesis pen/akit *emo(ilia

#roses ke"adian dimulai dari ter"adinya &edera pada permukaan

 "aringan, kemudian dilan"utkan pada permukaan fosfolipid trombosit

yang mengalami agregasi. !da proses utama homeostatis pada

 pembekuan darah )

a< $ase konstriksi sementara ;respon langsung ter"adi &edera<Y b< eaksi trombosit yang terdiri dari adhesi, seperti faktor AAA dari

membran trombosit "uga memper&epat pembekuan darah

Page 53: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 53/72

&< #engaktifan faktor9faktor pembekuan, seperti faktor AAA dari

membran trombosit, "uga memper&epat pembekuan darah

dengan &ara ini, terbentuklah sumbatan sumbat trombosit yang

kemudian diperkuat oleh protein filamentosa yang dikenal

dengan fibrin. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson,>>3<

#roduksi fibrin dimulai dengan perubahan faktor X men"adi Xa

;belum aktif<. angkaian reaksi pertama memerlukan faktor "aringan

;tromboplastin< yang dilepas endotel pembuluh saat &edera. $aktor 

 "aringan ini tidak terdapat dalam darah, sehingga disebut faktor 

ekstrinsik. Sedangkan faktor HAAA dan AX terdapat dalam darah,

sehingga disebut "alur intrinsik. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine

-.Bilson,>>3<

Dalam proses ini, pengaktifan salah satu prokoagulan akan

mengakibatkan pengaktifan bentuk penerusnya. :alur intrinsik diawali

dengan keluarnya plasma atau kolagen melalui pembuluh yang rusak 

dan mengenai kulit. $aktor9faktor koagulasi XAA, XA, dan AX harus

diaktifkan berurutan. $aktor HAAA harus dilibatkan sebelum faktor X

diaktifkan. amun pada penderita hemofilia faktor HAAA mengalami

defisiensi, akibatnya proses pembekuan darah membutuhkan waktu

yang lama untuk melan"utkan ke tahap berikutnya.Kondisi seperti

inilah yang menghambat pengaktifan "alur intrinsik. Se&ara tidak 

langsung "uga menghambat "alur bersama, karena faktor X tidak bisa

diaktifkan.#embentukan fibrin, walaupun dibantu oleh fosfolipid,

trombosit tidak berarti tanpa faktor Xa. 7ntaian fibrin tidak terbentuk 

maka dinding pembuluh yang &edera menutup. Dan perdarahanpun

sulit dihentikan, hal ini dapat diu"i dengan tingginya ;lamanya< #22

;partial tromboplastin time<. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson.,

>>3<

Page 54: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 54/72

). Manis(estasi klinik 

a. emofilia !

emofilia ! atau hemofilia klasik berkarakteristik 

 perdarahan berlebihan sebagian besar bagian tubuh. ematoma

dan emarthroses dapat ter"adi pada penyakit ini. 0e"ala klinis

dapat berupa perdarahan spontan yang berulang dalam sendi,

otot, maupun anggota tubuh yang lain. al ini dapat berakibat

ke&a&atan pada sendi dan otot, bahkan perdarahan berlan"ut

dapat menyebabkan kematian pada usia dini. ;Syl4ia !.#ri&e

W(loraine -.Bilson, >>3<

Di sisi lain "ika luka sobek di permukaan kulit, darah

akan terlihat mengalir keluar perlahan kemudian pasti men"adi

kumpulan darah yang lembek. 2etapi bila lukanya di bawah kulit,

akan ter"adi memar atau lebam kebiruan kendati luka itu berasal

dari benturan. 5eda lagi "ika perdarahan ter"adi di persendian dan

otot. :aringan di sekitarnya bisa rusak. Atulah sebabnya mengapa

hemofilia bisa menyebabkan kelumpuhan. ;Syl4ia !.#ri&e

W(loraine -.Bilson,>>3<

emofilia ! dapat diklasifikasi men"adi tiga, yaitu )

ringan, sedang, dan berat. 5erikut ini akan men"elaskan

manifestasi klinis berdasarkan klasifikasi hemofilia)

'< emofilia berat. 2ingkat faktor HAAA ) Z '? dari normal ;Z

>,>' 7/ml<. -anifestasi klinis ) ;'< #erdarahan spontan

se"ak awal masa pertumbuhan ;masa infant<., ;< (amanya

 perdarahan spontan dan perdarahan lainnya membutuhkan

Page 55: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 55/72

faktor pembekuan pengganti., ;3< ekuensi perdarahan

sering dan ter"adi se&ara tiba9tiba.

< emofilia sedang. 2ingkat faktor HAAA ) '9 ? dari normal

;>,>'9>,> 7/ml<. -anifestasi klinis ) ;'< #erdarahankarena trauma atau pembedahan., ;< $rekuensi

 perdarahan ter"adi kadang9kadang.3< emofilia ringan. 2ingkat faktor HAAA ) 693> ? dari

normal ;>,>69>,3> 7/ml<

-anifestasi klinis ) ;'< #erdarahan karena trauma atau

 pembedahan., ;< $rekuensi perdarahan "arang.

0e"ala penyakit emofilia )a. !pabila ter"adi benturan pada tubuh akan mengakibatkan

kebiru9biruan ;pendarahan dibawah kulit<

 b. !pabila ter"adi pendarahan di kulit luar maka pendarahan

tidak dapat berhenti.

&. #endarahan dalam kulit sering ter"adi pada persendian

seperti siku tangan maupun lutut kaki sehingga

mengakibatkan rasa nyeri yang hebat. Sendi dan otot yang

mengalami pendarahan terlihat bengkak dan nyeri bila

disentuh.;andra. >>1<

B. PE<AKIT V$ =ILLEBRA%

#enyakit 4on willebrand adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh

kekurangan atau kelainan pada 4aktor 4on willebrand di dalam darah yang

sifatnya diturunkan. $aktor 4on willebrand adalah suatu protein yang

mempengaruhi fungsi trombosit. 0en yang membuat HB$ beker"a pada dua

 "enis sel yaitu Sel endotel yaitu yang melapisi pembuluh darah, dan trombosit.

:ika tidak terdapat &ukup HB$ dalam darah, atau tidak beker"a dengan baik,

maka dalam proses pembekuan darah memerlukan waktu lebih lama. #enyakit

Page 56: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 56/72

ini tidak sama dengan hemofilia dan sering dialami oleh wanita. ;Syl4ia

!.#ri&e W(loraine -.Bilson.>>3<

1. PatogenesisDalam tubuh darah diangkut dalam pembuluh darah. :ika ada

&edara "aringan, ter"adi kerusakan pembuluh darah dan akan menyebabkan

kebo&oran darah melalui lubang pada dinding pembuluh darah. #embuluh

dapat rusak dekat permukaan seperti saat terpotong. !tau ia dapat rusak di

 bagian dalam tubuh sehingga ter"adi memar atau perdarahan dalam.

;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson,>>3<

2rombosit adalah sel ke&il yang beredar dalam darah. Setiap

trombosit berukuran garis tengah kurang dari '/'>,>>> &entimeter.

2erdapat '> to %>> miliar trombosit dalam ' liter darah normal.

2rombosit mempunyai peranan penting untuk menghentikan perdarahan

dan memulai perbaikan pembuluh darah yang &edera. ;Syl4ia !.#ri&e

W(loraine -.Bilson,>>3<

:ika pembuluh darah terluka, ada empat tahap untuk membentuk 

 bekuan darah yang normal ) #embuluh darah terluka dan mulai mengalami

 perdarahan  #embuluh darah menyempit untuk memperlambat aliran

darah ke daerah yang luka   2rombosit melekat dan menyebar pada

dinding pembuluh darah yang rusak. Ani disebut adesi trombosit.

2rombosit yang menyebar melepaskan +at yang mengaktifkan trombosit

lain didekatnya sehingga akan menggumpal membentuk sumbat trombosit

 pada tempat yang terluka ;agregasi trombosit<   #ermukaan trombosit

yang terakti4asi men"adi permukaan tempat ter"adinya bekuan darah.

#rotein pembekuan darah yang beredar dalam darah diaktifkan pada

 permukaan trombosit membentuk "aringan bekuan fibrin. ;0ugun,>>1<

Page 57: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 57/72

#rotein ini ;$aktor A, AA, H, HAA, HAAA, AX, X, XA, XAA dan XAAA dan

$aktor Hon Billebrand < beker"a seperti kartu domino, dalam reaksi

 berantai. Ani disebut &as&ade koagulasi. HBD dapat ter"adi pada dua tahap

terakhir pada proses pembekuan darah. #ada tahap ke 3, seseorang dapat

 berkemungkinan tidak memiliki &ukup $aktor Hon Billebrand ;HB$< di

dalam darahnya atau faktor tersebut tidak berfungsi se&ara normal.

!kibatnya HB$ tidak dapat bertindak sebagai perekat untuk menyangga

trombosit di sekitar daerah pembuluh darah yang mengalami kerusakan.

2rombosit tidak dapat melapisi dinding pembuluh darah. ;0ugun,>>1<

#ada tahap ke %, HB$ membawa $aktor HAAA. $aktor HAAA adalah

salah satu protein yang dibutuhkan untuk membentuk "aringan yang kuat.

2anpa adanya faktor HAAA dalam dalam "umlah yang normal maka proses

 pembekuan darah akan memakan waktu yang lebih lama. ;0ugun,>>1<

). Manis(estasi klinik 

#enderita penyakit ini akn mudah mengalimi pendarahan karena faktor 

 perekatnya dalam proses pembekuan darah berkurang atau proses

 penutupan luka berlangsung lama dikarenakan proses pembekuan

darahnya memerlukan waktu yang lebih lama dibanding orang normal.

;0ugun,>>1<

>. TR$MB$SIT$SIS

#eningkatan "umlah trombosit di atas %>>.>>>/mm3. 2rombositosis dibagi

men"adi dua yaitu)a< 2rombositosis primer. 2erlihat pada gangguan mieloproliferatif seperi

 plosistemia 4ena atau leukemia grunulomasitik kronik dimana bersama

kelompok sel lainnya mengalami poliferasi abnormal sel megakariosit

dalam sumsum tulang.

Page 58: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 58/72

 b< 2rombositosis sekunder. 2er"adi akibat stress atau ker"a fisik disertai

 pengeluaran trombosit dari pool &adangan ; dari limpa< atau saat

ter"adinya peningkatan permintaan sumsum tulang seperti pada

 pendarahan atau pada anemia hemolitik.

:umlah trombosit yang meningkat "uga ditemukan pada orang yang

limpanya sudah dibuang dengan pembedahan. (impa adalah tempat

 penyimpanan dan penghan&uran utama trombosit, splenektomi tanpa

disertai penguranga pembentukan sumsum tulang "uga dapat

menyebabkan trombositosis. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine

-.Bilson.,>>3.<

1. Patogenesis

!pabila konsentrasi trombosit tinggi, ter"adi agregasi spontan pada

trombosit, menyumbat kapiler9kapiler darah yang lembut. #ada proses

ini, dinding kapiler akan rusak yang dapat menimbulkan . pemeriksaan

masa pendarahan dan fungsi trombosit lain pada umumnya dalam batas

normal. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson,>>3.<

). Manis(estasi klinis

-eningkatnya "umlah trombosit di dalam plasma darah, dapatmenyebabkan pendarahan di mukosa, khususnya di dalam mukosa

saluran &erna., pendarahan "uga ter"adi di pembuluh darah 4ena dan

arteri. $ungsi abnormal dari trombosit dapat menyebabkan pendarahan

yang pan"ang. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson, >>3<

%. TR$MB$SIT$PEIA

2rombositopenia didefinisikan sebagai "umlah trombosit kurang dari

'>>.>>>/mm3. :umlah trombosit rendah ini dapat merupakan akibat

 berkurangnya produksi atau meningkatnya penghan&uran trombosit. amun,

umumnya tidak ada manifestasi klinis hingga "umlahnnya kurang dari

'>>.>>>/mm3 dan lebih lan"ut dipengaruhi keadaan9keadaan lain yang

Page 59: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 59/72

mendasari atau yang menyertai, seperti leukemia atau penyakit hati.

;#atofisiologi, =disi 6, #ri&e, Syl4ia !. and (orraine -. Bilson<

0angguan "umlah atau fungsi trombosit menyebabkan kelainan retraksi

 bekuan. :umlah trombosit mungkin berkurang ;trombositopeni< atau

 bertambah ;trombositosis<. #enyebab utama trombositopeni diklasifikasikan

men"adi )

'< 2rombositopeni artifaktual

#seudotrombositopenia, 2rombosit satelit, 0iant 2rombosit. 2er"adi

 penggumpalan trombosit setelah sampel darah diambil, terutama pada

darah yang diberi antikoagulan =D2!. -esin penghitung trombosit

menganggap ini sebagai penurunan hitung trombosit karena banyaknya

trombosit yang melekat "adi satu massa. 2erdapat satelit trombosit dan

0iant trombosit. ;lmu #enyakit Dalam, =disi HA, #ersatuan Dokter 

Spesialis #enyakit Dalam Andonesia<.

< #enurunan produksi trombositAmunologis ) !uto imun, !llo imun dan on Ammun ) 2rombosis mikro

angiophaty, Kerusakan trombosit karena abnormalitas permukaan

4askuler.i"umpai pada segala kondisi yang mengganggu atau

menghambat fungsi sumsum tulang. Kondisi ini meliputi anemia

aplastik, mielofibrosis, leukemia akut, dan karsinoma metastatik lain

yang mengganggu unsur9unsur sumsum normal. #ada keadaan

defisiensi, seperti defisiensi 4itamin 5' dan asam folat, mempengaruhi

megakariopoiesis disertai dengan pembentukan megakariosit besar yang

hiperlobulus. !gen9agen kemoterapeutik terutama bersifat toksik 

terhadap sumsum tulang, menekan produksi trombosit.

:umlah trombosit mungkin turun. Sumsum tulang memprlihatkan

 penurunan atau ketiadaan megakariosit. -ieloptisis. 5ila metastase ke

sumsum tulang luas, seperti pada kanker payudara atau prostat, "umlah

trombosit menurun pada akhir per"alan penyakit. 2rombositopenia

akibat mieloptisis biasanya hanya terlihat "ika keterlibatan sumsum

Page 60: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 60/72

tulang yang luas dan leukoeritoblastosis la+im di"umpai pada sediaan

apus.

Kelainan #rimer Sumsum 2ulang. #enyakit mieloproliferatif kronis

niasanya menyebabkan trombositosis bukan trombositopenia. #asienmielofibrosis primer dapat memiliki "umlah trombosit normal,

trombositopenia, atau trombositosis. (eukimia akut leukimia limfositik 

kronis, multipel mieloma dan retikuloendoteliosis leukemik dapat

disertai trombositopeni penurunan produksi.Anfeksi 4irus menyebabkan penurunan produksi trombosit.

2rombositopenia ringan umum ter"adi pada banyak penyakit 4irus.

Anfeksi bakteri "uga penurunan produksi dan peningkatan sekuestrasi

 pada sepsis. Selain itu, tia+id dan konsumsi alkohol dalam "umlah besar 

dan terus9menerus dapat menyebabkan trombositopenia produksi berat

yang akan kembali normal dalam 19'> hari, mekanisme lain adalah

defisiensi asam folat dan hiperspkenisme sekunder akibat penyakit hati.

#ada produksi trombosit tidak efektif, yang pada keadaan berhubungan

dengan megakariopoiesis tidak efektif, megakariosit ada dalam sumsum

tulang tapi produksi trombosit kurang baik, &ontohnya defisiensi folat

dan 5' dan akibat obat. #ada kelainan ini terdapat pansitopenia klasik 

dengan hiperseluler sumsum tulang "elas, tapi se&ara kualitatif abnormal.

#roduksi sel yang &a&at menyebabkan penghan&uran sel9sel prekursor 

dalam sumsum tulang dan pelepasan trombosit, sel darah putih dan sel

darah merah ke perifer yang kurang baik.

3< #eningkatan destruksi trombositKeadaan trombositopenia dengan produksi trombosit normal biasanya

disebabkan oleh penghan&uran atau penyimpanan yang berlebihan.

Segala kondisi yang menyebabkan splenomegali dapat disertai

trombositopenia, meliputi keadaan seperti sirosis hati, limfoma, dan

 penyakit mieloproliferatif. (ien se&ara normal menyimpan sepertiga

trombosit yang dihasilkan, tetapi dengan splenomegali, sumber ini dapat

meningkatkan sampai 8> ?, dan mengurangi sumber sirkulasi yang

Page 61: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 61/72

tersedia. 2rombosit "uga dapa dihan&urkan oleh produksi antibodi yang

diinduksi oleh obat atau oleh autoantibodi. !ntibodi9antibodi ini

ditemukan pada penyakit9penyakit seperti lupus eritematosus, leukemia

limfositik kronis, limfoma tertentu, dan purpura trombositopenik 

idiopatik ;A2#<.

%< Obat #enginduksi 2rombositopenia.Obat yang sering menyebabkan ter"adinya trombositopenia )

Page 62: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 62/72

a< !ntibiotik ) kloramfenikol, eritromisin, penisilin, sulfisoksa+ol,

tetrasiklin, kotrima+ol.

 b< !ntikon4ulsan ) fenitoin, fenobarbital, mefetinoin, karbama+epin.

&< 0entami&in, penni&ilin ;!mpi&illin, !pal&illin, -ethi&illin,

-e+io&illin.

d< Obat9obat anti inflamasi ) aspirin, kolkisin, senyawa emas,

indometasin, fenilbuta+on.

e< !ntineoplastik ) mekloretamin hidroklorida, siklofosfamid, sitarabin,

metotreksat, merkaptopurin, hidroksiurea.

f< !ntineoplastik ) mekloretamin hidroklorida, siklofosfamid, sitarabin,

metotreksat, merkaptopurin, hidroksiurea.

g< 2ransuili+er ) klorproma+in.

h< 0olongan [uinine / [uinidine ) [uinine, [uinidine

E. %.I.> 0%ISSEMIATE ITRAVAS>"LAR >$A!"LATI$4

#embekuan intra4askuler tersebar ;DA< adalah sindrom multifaset, sindrom

kompleks dimana homeostatik normal dan sistem fisiologik yang mempertahankan

darah agar tetap &air berubah men"adi sistem yang patologik, sehingga ter"adi

trombi fibrin yang menyumbat mio4askuler dari tubuh. Keadaan ini sering timbul

akibat banyaknya "aringan yang &edera atau mati yang melepaskan faktor "aringan

dalam "umlah besar kedalam darah, seringkali bekuan ini ukurannya ke&il9ke&il tapi

 banyak dan bekuan ini menyumbat se"umlah besar darah perifer yang ke&il,

terutama ter"adi pada syok septikemik. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson, >>3<.

$aktor penyebab )

'< -ikroorganisme ) bakteri dan "amur. -isalnya ) pada syok septikemik.

5akteri mengiritasi lapisan pembukuh darah ;terutama endotoksin< sehingga

mengaktifkan mekanisme pembekuan darah.< (uka 5akar. (uka bakar yang terlalu parah dapat menyebabkan banyak sekali

sumbatan pembuluh darah.

3< (eukimia #romielositik. #roduk U produk tumor 

%< edera remuk  

< Solusio plasenta

1. Patogenesis

Diawali dengan masuknya materi atau akti4asi proakoagulasi ke dalam

sirkulasi darah. Ani dapat ditemukan pada setiap keadaan dimana

tromboplastin "aringan dibebaskan karena ter"adi perusakan "aringan yang

Page 63: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 63/72

mengalami pembekuan9pembekuan ekstrinsil. Karena plasenta banyak 

mengandung tromboplastin "aringan, maka salah satu penyebab DA yang

 paling sering adalah solusio plasenta ;pelepasan plasenta yang prematur<

sehingga menyebabkan tertahannya hasil U hasil konsepsi ; plesenta fetus <

yang menyebabkan nekrosis dan kerusakan "aringan lebih lan"ut.#roduk U 

 produk tumor, luka bakar, &edera remuk dan leukimia promielositik 

semuanya menyebabkan pelepasan tromboplastin. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine

-.Bilson, >>3<

!wal "aras intrinsik "uga ter"adi bila proakogulan intrinsik kontak 

dengan endotel pembuluh yang rusak seperti pada 4askulitis, septi& dan syok.

Selama proses pembekuan, trombosit akan beragregasi dan bersama9samadengan faktor9faktor pembekuan, sehingga "umlah trombosit berkurang. asil

trombi fibrin dapat menyebabkan sumbatan pada mikro4askular "ika

 "umlahnya banyak, "ika "umlahnya sedikit maka tidak akn menyebabkan

sumbatan di mikro4askular. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson, >>3<

). Manis(estasi Klinis

-anisfestasi klinis yang ter"adi pada DA tergantung dari luas dan

lamanya pembentukan trombofibrin organ9organ" yang terlibat ; gi"al,

 "antung, hipofise, paru9paru, dan mukosa saluran &erna<, nekrosis dan

 pendarahan yang ditimbulkan.

Dampaknya adalah, penderita akan mengalami perdarahan pada

membran mukosa dan "aringan U "aringan bagian dalam, pendarahan disekitar 

 bagian yang &edera, hipotensi ; syok <, oliguri atau anuria, ke"ang dan koma,

mual dan muntah, diare, nyeri abdomen, nyeri punggung, dispnea dan

sianosis. ;Syl4ia !.#ri&e W(loraine -.Bilson, >>3<

Kelainan Sel %arah P'tih

A. Le'kemia

Page 64: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 64/72

(eukemia adalah suatu keganasan yang berasal dari perubahan genetik 

 pada satu atau banyak sel di sumsum tulang. #ertumbuhan dari sel yang normal

akan tertekan pada waktu sel leukemia bertambah banyak sehingga akan

menimbulkan ge"ala klinis. Keganasan hematologi kini adalah akibat dari proses

neoplastik yang disertai gangguan diferensiasi pada berbagai tingkatan selinduk 

hematopoetik sehingga ter"adi ekspansi progresif kelompok sel ganas tersebut

dalam sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar se&ara sistemik.

(eukemia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering

disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal dengan "umlah yang

 berlebihan, dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang dan sel darah putih

sirkulasinya meninggi. ;handrasoma #, >>L udolph !-, >><

Klasi(ikasi Le'kemia

Se&ara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan

tipe sel asal yaitu )

'. (eukemia !kut

(eukemia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat

terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal

;blastosit< yang disertai dengan penyebaran ke organ9organ lain. (eukemia

akut memiliki per"alanan klinis yang &epat, tanpa pengobatan penderita akan

meninggal rata9rata dalam %96 bulan.

a. (eukemia (imfositik !kut ;((!<

((! merupakan "enis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi

dan akumulasi sel9sel patologis dari sistem limfopoetik yang

mengakibatkan organomegali ;pembesaran alat9alat dalam< dan kegagalan

organ.((! lebih sering ditemukan pada anak9anak ;8?< daripada umur dewasa

;'8?<. Ansiden ((! akan men&apai pun&aknya pada umur 391 tahun.

2anpa pengobatan sebagian anak9anak akan hidup 93 bulan setelah

terdiagnosis terutama diakibatkan oleh kegagalan dari sumsum tulang

;gambar ' hapusan sumsum tulang dengan pewarnaan giemsa perbesaran

'>>>Q<.

Page 65: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 65/72

0ambar ''. (eukemia (imfositik !kut ;(offler, >><

Ansidensi ;((!< (eukeumia (imfositik !kut Sering 2er"adi #ada

!nak. Delapan puluh lima persen leukemia pada anak adalah ((!.

(eukemia ini dapat ter"adi selama masa kanak9kanak dengan perbandingan

yang sama pada perempuan dan laki9laki. Ansiden pun&aknya adalah

sekitar tahun. Sel 9 sel yang belum matang, yang dalam keadaan normal

 berkembang men"adi limfosit, berubah men"adi ganas. Sel leukemik ini

tertimbun di sumsum tulang, lalu menghan&urkan dan menggantikan sel9

sel yang menghasilkan sel darah yang normal. Sel kanker ini kemudian

dilepaskan ke dalam aliran darah dan berpindah ke hati, limpa, kelen"ar 

getah bening, otak, gin"al dan organ reproduksi, dimana mereka

melan"utkan pertumbuhannya dan membelah diri. Sel kanker bisa

mengiritasi selaput otak, menyebabkan meningitis dan bisa menyebabkan

anemia, gagal hati, gagal gin"al dan kerusakan organ lainnya. #ada

leukemia akut ge"ala akan timbul dan memberat se&ara &epat. 0e"ala

leukemia akut lainnya yaitu muntah, penurunan konsentrasi, kehilangan

kendali otot, dan ke"ang. ;udolph !-, >>6<

(eukemia merupakan bagian dari penyakit kanker, yang manamasyarakat umum menyebutnya dengan nama \Kanker Darah] itu karena

ter"adi pada sel9sel darah. (eukemia ;kanker darah< adalah "enis penyakit

yang menyerang sel9sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang

;5one -arrow<. Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh

manusia memproduksi 3 tipe sel darah yang diantaranya adalah sel darah

 putih ;yang berfungsi sebagai sistem imun / daya tahan tubuh terhadap

infeksi<, sel darah merah ;berfungsi membawa oksigen kedalam tubuh<

Page 66: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 66/72

dan platelet ;bagian ke&il sel darah yang membantu proses pembekuan

darah<. ;udolph !-, >>6<

(eukemia pada umumnya sudah mun&ul pada diri seseorang se"ak 

usia dini, dimana sumsum tulang tanpa diketahui dengan "elas

 penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak 

normal. Se&ara normal, sel darah putih memreproduksi ulang bila

diperlukan oleh tubuh atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. 2ubuh

manusia akan memberikan sinyal atau tanda se&ara teratur apabila sel

darah dibutuhkan untuk bereproduksi kembali. #emeriksaan darah rutin

;misalnya hitung "enis darah komplit< bisa memberikan bukti bahwa

seseorang menderita leukemia. :umlah total sel darah putih bisa

 berkurang, normal ataupun bertambah tetapi "umlah sel darah merah dan

trombosit hampir selalu berkurang. Sel darah putih yang belum matang

;sel blast< terlihat di dalam &ontoh darah yang diperiksa dibawah

mikroskop. 5iopsi sumsum tulang hampir selalu dilakukan untuk 

memperkuat diagnosis dan menentukan "enis leukemia.;udolph !-,

>>6<

Tanda dan gejala LLA

a. Demam

 b. #enurunan "umlah neutrofil

&. 2anda dan ge"ala anemia, seperti terlihat pu&at, fatigue, pusing,

 palpitasi, &ardia& flow murmur, dan dyspnea

d. #erdarahan ;misalnya, trombositopenia karena peggantian sumsum

tulang<

e. Disseminated intra4as&ular &oagulation ;DA< di diagnosis ;sekitar '>? dari kasus<

f. limfadenopati teraba

g. 0e"ala yang berhubungan dengan massa mediastinum besar ;misalnya,

sesak napas<, terutama dengan 29sel !((

h. yeri tulang ;berat dan sering atypi&al<

i. (eft upper uadrant fullness dan &epat kenyang karena splenomegaly

;sekitar '>9>? kasus<

Page 67: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 67/72

 ". 0e"ala leukostasis, seperti gangguan pernapasan dan perubahan status

mental

k. Demam dan tanda infeksi lain, termasuk pneumonia

l. #ete&hiae ;terutama pada ekstremitas bawah< dan ekimosis

m. 2anda yang berkaitan dengan infiltrasi organ dengan sel leukemia dan

limfadenopati

n. ash dari infiltrasi kulit dengan sel leukemia

Pemeriksaan la&oratori'm

a. Darah tepi

!nemia normokromik normositik, :umlah leukosit meningkat sedikit

dan didominasi oleh limfoblas

 b. Sumsum tulang

Sel9sel hematopoiesis ;eritropoiesis, granulopoiesis, trombopoiesis<

dan "aringan lemak digantikan oleh infiltrasi difus dari limfoblas

;handrasoma #, >>L udolph !-, >><

. (eukemia -ielositik !kut ;(-!<

(-! merupakan leukemia yang mengenai sel stem hematopoetik yang

akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid. (-! merupakan leukemia

nonlimfositik yang paling sering ter"adi.

(-! atau (eukemia onlimfositik !kut ;((!< lebih sering

ditemukan pada orang dewasa ;8?< dibandingkan anak9anak ;'?<.

#ermulaannya mendadak dan progresif dalam masa ' sampai 3 bulan dengan

durasi ge"ala yang singkat. :ika tidak diobati, ((! fatal dalam 3 sampai 6

 bulan. ;gambar . hapusan sumsum tulang dengan pewarnaan giemsa

 perbesaran '>>>Q<. ;handrasoma #, >>L udolph !-, >><

Page 68: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 68/72

0ambar '. (eukemia -ielositik !kut ;(offler, >><

 b. (eukemia Kronik

(eukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi

neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau ter"adi karena

keganasan hematologi.

'. (eukemia (imfositik Kronis ;((K<

((K adalah suatu keganasan klonal limfosit 5 ;"arang pada

limfosit 2<. #er"alanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan

akumulasi progresif yang ber"alan lambat dari limfosit ke&il yang

 berumur pan"ang. ;gambar 3. hapusan sumsum tulang dengan

 pewarnaan giemsa perbesaran '>>>Q<.

((K &enderung dikenal sebagai kelainan ringan yang

menyerang indi4idu yang berusia > sampai 1> tahun dengan

 perbandingan )' untuk laki9laki.

0ambar '3. (eukemia (imfositik Kronik ;(offler, >><

. (eukemia 0ranulositik/-ielositik Kronik ;(0K/(-K<

(0K/(-K adalah gangguan mieloproliferatif yang

ditandai dengan produksi berlebihan sel mieloid ;seri granulosit<

yang relatif matang. (0K/(-K men&akup >? leukemia dan

 paling sering di"umpai pada orang dewasa usia pertengahan ;%>9>

tahun<. !bnormalitas genetik yang dinamakan kromosom

Page 69: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 69/72

 philadelphia ditemukan pada C>9C? penderita (0K/(-K.

;gambar %. hapusan sumsum tulang dengan pewarnaan giemsa

 perbesaran >>Q<

Sebagian besar penderita (0K/(-K akan meninggal

setelah memasuki fase akhir yang disebut fase krisis blastik yaitu

 produksi berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa

mieloblas/promielosit, disertai produksi neutrofil, trombosit dan sel

darah merah yang amat kurang.

0ambar '%. (eukemia 0ranulositik/-ielositik Kronik ;(offler, >><

!ejala Klinis

0e"ala klinis dari leukemia pada umumnya adalah anemia,

trombositopenia, neutropenia, infeksi, kelainan organ yang terkena

infiltrasi, hipermetabolisme.

'. (eukemia (imfositik !kut

0e"ala klinis ((! sangat ber4ariasi. 7mumnya

menggambarkan kegagalan sumsum tulang. 0e"ala klinis

 berhubungan dengan anemia ;mudah lelah, letargi, pusing,sesak, nyeri dada<, infeksi dan perdarahan. Selain itu "uga

ditemukan anoreksi, nyeri tulang dan sendi, hipermetabolisme.

 yeri tulang bisa di"umpai terutama pada sternum, tibia dan

femur.

. (eukemia -ielositik !kut

Page 70: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 70/72

0e"ala utama (-! adalah rasa lelah, perdarahan dan

infeksi yang disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum

tulang. perdarahan biasanya ter"adi dalam bentuk purpura atau

 petekia. #enderita (-! dengan leukosit yang sangat tinggi

;lebih dari '>> ribu/mm3< biasanya mengalami gangguan

kesadaran, sesak napas, nyeri dada dan priapismus. Selain itu

 "uga menimbulkan gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia

dan hipoglikemia.

3. (eukemia (imfositik Kronik 

Sekitar ? penderita ((K tidak menun"ukkan ge"ala.

#enderita ((K yang mengalami ge"ala biasanya ditemukan

limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan

kelelahan. 0e"ala lain yaitu hilangnya nafsu makan dan

 penurunan kemampuan latihan atau olahraga. Demam, keringat

malam dan infeksi semakin parah se"alan dengan per"alanan

 penyakitnya.

%. (eukemia 0ranulositik/-ielositik Kronik 

(0K memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi

dan fase krisis blas. #ada fase kronik ditemukan

hipermetabolisme, merasa &epat kenyang akibat desakan limpa

dan lambung. #enurunan berat badan ter"adi setelah penyakit

 berlangsung lama. #ada fase akselerasi ditemukan keluhan

anemia yang bertambah berat, petekie, ekimosis dan demam

yang disertai infeksi. ;handrasoma #, >>L udolph !-,

>><

%A-TAR P"STAKA

Page 71: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 71/72

Sherwood, (auree. >>'. $isiologi manusia dari sel ke sistem. =disi kedua.

:akarta)=0.

0uyton, !. . W :. =. all. >'. 5uku !"ar $isiologi Kedokteran. :akarta. =0.

udolph !-. >>. Buku 'ar .ediatri %udolph +disi /0 1olume /. =0. :akarta.

handrasoma #. >>. %ingkasan .atologi 'natomi +disi /. =0. :akarta.

offbrand, !.H. 'C81. *apita 2elekta 3aematologi &+ssential 3aematology".

:akarta ) =0

ut&hinson :. Adiopathi& thrombo&ytopeni& purpura. An) #ra&ti&al #ediatri&

#roblems. th ed. (loyd9(uke #0. !sian =&onomy =dition, >>6. pp. %1%9.

therapy for passi4e immune thrombo&ytopenia in the neonate.

#ersatuan Dokter Spesialis #enyakit Dalam Andonesia. >>1. Buku 'ar Ilmu

 .enyakit #alam 4ilid II +disi I1 . :akarta ) #usat #enerbitan Departemen Almu

#enyakit Dalam $K7A

#hiladelphia) B5 Saunders o. Agaku Shoin. >>C. pp. C8'98.

#ri&e, Syl4ia !. and (orraine -. Bilson. >>6.  .atofisiologi *onsep *linis

 .roses-.roses .enyakit 1olume / +disi  . :akarta ) =0

Sa&her, onald. ! and -&pherson, i&hard.!. >>%! Tinauan *linis 3asil

 .emeriksaan 5aboratorium edisi 66. :akarta ) =0

Oehadin, !. >'. .endekatan *linis dan #iagnosis 'nemia7 'nemia. 3C) %>19

%''.

Sadikin, -ohamad. !nemia. Dalam) usmiyati, editor. Biokimia #arah edisi A.

:akarta) Bidya -edikaL >>'L %L 3>98.

Silbernagl dan (ang. >>6. Teks dan 'tlas Ber8arna .atofisiologi. :akarta. =0

Sudoyo, !.B. >'%.  Buku 'ar Ilmu .enyakit #alam 4ilid II +disi 1I . :akarta,

Anterna #ublishing.

Page 72: SKENARIO 4 LETARGI

7/23/2019 SKENARIO 4 LETARGI

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-letargi 72/72

Bayne !S, Ke4y SH, athan D0. Transfusion management of sickle cell disease.

Tserial online^ 'CC3L 8'L ''>C93. !4ailable from)

http)//blood"ournal.hematologylibrary.org. !&&essed O&tober ''th ,>'