sponidilitis tb
Post on 23-Feb-2018
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 1/35
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi paru yang menyerang jaringan
parenkim paru, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis 1, 2, 3. Indonesia
menempati peringkat ketiga setelah India dan hina sebagai !egara dengan populasi
penderita TB terbanyak 1, 2, ". #etidaknya hingga 2$ persen penderita TB paru akan
mengalami penyebaran TB ekstraparu. TB ekstraparu dapat berupa TB otak,
gastrointestinal, ginjal, genital, kulit, getah bening, osteoartikular, dan endometrial.
#ebelas persen dari TB ekstraparu adalah TB osteoartikular, dan kurang lebih
setengah penderita TB osteoartikular mengalami infeksi TB tulang belakang 3, ".
Infeksi spinal oleh tuberkulosis, atau yang biasa disebut sebagai spondilitis
tuber%ulosis (TB), sangat berpotensi menyebabkan morbiditas serius, termasuk defisit
neurologis dan deformitas tulang belakang yang permanen, oleh karena itu diagnosis
dini sangatlah penting. &iagnosis dini spondilitis TB sulit ditegakkan dan sering
disalah artikan sebagai neoplasma spinal atau spondilitis piogenik lainnya. &iagnosis
biasanya baru dapat ditegakkan pada stadium lanjut, saat sudah terjadi deformitastulang belakang yang berat dan defisit neurologis yang bermakna seperti 'araplegia ".
1
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 2/35
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tuberkulosis Paru
a. Definisi
Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi paru yang menyerang jaringan
parenkim paru, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis 1, 2, 3.
b. Klasifikasi
Berdasarkan letak anatomi penyakit3, ",
1. Tuberkulosis paru adalah kasus TB yang mengenai parenkim paru.
Tuberkulosis milier diklasifikasikan sebagai TB paru karena lesinya yang
terletak dalam paru.
2. Tuberkulosis ekstraparu adalah kasus TB yang mengenai organ lain selain
paru seperti pleura, kelenjar getah bening (termasuk mediastinum danatau
hilus), abdomen, traktus genitourinarius, kulit, sendi, tulang dan selaput otak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sputum 3, "
1. Tuberkulosis paru BT* positif+ sekurangnya 2 dari 3 spesimen sputum BT*
positif.
2. Tuberkulosis BT* negatif+ dari 3 spesimen sputum BT* negatif, foto toraks
positif.
Berdasarkan riayat pengobatan sebelumnya ", +
1. -asus baru
'asien yang belum pernah mendapatkan pengobatan *T sebelumnya atau
mendapatkan *T kurang dari satu bulan.
2. -asus kembuh (relaps)
'asien yang pernah mendapatkan *T dan telah dinyatakan sembuh atau
pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil
pemeriksaan sputum BT* positif.
3. -asus pindahan (transfer in)
2
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 3/35
'asien yang sedang mendapatkan pengobatan di kabupaten lain pindah
berobat ke kabupaten ini.
". -asus gagal terapi
'aling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 minggu atau lebih, kemudian datang
kembali berobat.
/. -asus gagal
'enderita BT* positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif
pada satu bulan sebelum akhir pengobatan atau lebih.
'enderita BT* negatif gambaran radiologik positif menjadi BT* positif pada
akhir bulan ke02 pengobatan dan atau gambaran radiologik ulang hasilnya
perburukan.
. -asus kronik
'enderita dengan hasil pemeriksaan dahak BT* masih positif setelah selesai
pengobatan ulang kategoti 2 dengan pengaasan yang baik.
11 berdasarkan terapi membagi TB dalam " kategori yaitu 3, ", +
1. -ategori I, ditujukan terhadap+
a. -asus baru dengan sputum positif.
b. -asus baru dengan bentuk TB berat.2. -ategori II, ditujukan terhadap+
a. -asus kambuh
b. -asus gagal dengan sputum BT* positif
3. -ategori III, ditujukan terhadap +a. -asus BT* negatif dengan kelainan paru yang tidak luas.
b. -asus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori I
". -ategori I4, ditujukan terhadap+a. TB kronik.
c. Etioloi
Mikobacterium tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 10" mikron
dan tebal $,30$, mikron. #ebagian besar dinding kuman terdiri atas asam lemak
(lipid), kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. 5ipid inilah yang membuat
3
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 4/35
kuman tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut sebagai Bakteri
Tahan *sam (BT*). -uman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam
keadaan dingin (dapat tahan bertahun0tahun dalam lemari es). al ini terjadi
karena kuman berada dalam sifat dormant. &ari sifat dormant ini kuman dapat
bangkit kembali dan menjadikan penyakit tuberkulosis menjadi aktif lagi 3.
!. Patoenesis
1. Tuberkulosis Pri"er
-uman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei
dalam udara sekitar kita. 'artikel infeksi menetap dalam udara bebas selama
102 jam. Tergantung pada ada tidaknya sinar ultra6iolet, 6entilasi yang buruk
dan kelembaban. 'artikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat, ia akan
menempel pada saluran napas atau jaringan paru. 'artikel kuman masuk ke
al6eolar bila ukuran 7 / mikrometer. -uman pertama kali akan dihadapi oleh
neutrofil, kemudian baru makrofag. -uman akan berkembang biak dalam
sitoplasma makrofag /.
-uman yang bersarang di jaringan paru akan berbentuk sarang TB
pneumonia ke%il dan disebut sarang primer atau efek primer atau sarang
(fokus) Ghon. #arang primer ini dapat terjadi disetiap bagian jaringan paru.
Bila menjalar sampai kepleura maka akan terjadi efusi pleura. -uman dapat
masuk melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring dan kulit.
8aka terjadi limfadenopati regional, kemudian bakteri masuk kedalam 6ena
dan menjalar keseluruh organ seperti paru, otak, ginjal dan tulang /.
Bila masuk ke arteri pulmonalis maka akan terjadi penjalarna
keseluruh bagian paru menjadi TB milier. &ari sarang primer akan timbul
peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis lokal), dan juga
diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis regional). #arang
primer limfangitis lokal 9 limfadenitis regional : kompleks primer (;anke).
#emua proses tersebut memakan aktu 30< minggu. -ompleks primer ini
selanjutnya akan menjadi 3+
• #embuh tanpa %a%at.
• #embuh dengan bekas berupa garis0garis fibrotik.
4
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 5/35
• Berkomplikasi dan menyebar se%ara +
a. 'erkontinuitatum yakni menyebar kesekitarnya
b. Bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun parudisebelahnya. -uman dapat juga tertelan bersama sputum dan ludah
sehingga menyebar keusus%. 5imfogen, keorgan tubuh lain0lainnya
d. ematogen, keorgan tubuh lainnya.
#. Tuberkulosis Pasca Pri"er $Tuberkulosis Sekun!er%
-uman yang dormant pada TB primer akan mun%ul bertahun0tahun
sebagai infeksi endogen menjadi tuberkulosis deasa (TB post primer : TB
pas%a primer : TB sekunder). TB sekunder terjadi karena imunitas menurun,
seperti malnutrisi, alkohol, penyakit maligna, diabetes, *I&# dan gagal
ginjal. TB sekunder dimulai dengan sarang dini yang berlokasi diregio atas
paru (bagian apikal posterior atau lobus superior atau inferior). In6asinya
adalah kedaerah parenkim paru dan tidak ke nodus hiler paru 3.#arang dini mula0mulanya berbentuk sarang pneumonia ke%il, dalam
301$ minggu sarang ini akan membentuk tuberkel yakni suatu granuloma
yang terdiri dari sel0sel histiosit dan sel datia05anghans (sel besar dengan
banyak inti) yang dikelilingi oleh sel0sel limfosit dan berbagai jaringan ikat.
TB sekunder juga dapat berasal dari infeksi eksogen, tergantung dari jumlah
kuman, 6irulensinya dan imunitas pasien. #arang dini dapat menjadi
direabsorbsi kembali dan sembuh tanpa %a%at dan sarang yang mula0mula
meluas, tapi segera menyembuh dengan serbukan jaringan fibrosis 3.
-a6itas dapat+ a. 8eluas kembali dan menimbulkan sarang pneumonia
baru, bila isi ka6itas masuk keperedaran darah arteri maka akan terjadi TB
milier. &apat juga masuk keparu sebelahnya atau tertelan masuk lambung dan
selanjutnya keusus jadi TB usus, bisa juga terjadi TB endobronkial dan TBendotrakeal atau empiema bila ruptur kepleura= b. 8emadat dan
membungkus diri sehingga menjadi tuberkuloma yang dapat mengapur dan
menyembuh atau dapat aktif kembali menjadi %air dan jadi ka6itas lagi.
-omplikasi kronik ka6itas adalah kolonisasi oleh fungus seperti *spergillus
5
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 6/35
dan kemudian menjadi my%etoma= %. Bersih dan menyembuh, disebut open
healed cavity. -adang0kadang berakhir sebagai ka6itas yang terbungkus
men%iut dan berbentuk seperti bintang disebut stellate shaped 3.
#e%ara keseluruhan terdapat 3 ma%am sarang yaitu + 1) #arang yang
sudah sembuh, tidak perlu pengobatan lagi= 2) #arang aktif eksudatif, perlu
pengobatan lengkap dan sempurna= 3) #arang yang berada antara aktif dan
sembuh, dapat sembuh spontan, sebaiknya diberi pengobatan yang sempurna
karena dikhaatirkan terjadinya eksaserbasi kembali 3.
e. &e'ala Klinis
1. >ejala respiratorik 3, ", , ?
( Batuk >ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling
sering dikeluhkan.Batuk terjadi karena iritasi bronkus yang pada aalnya
tidak berdahak, tetapi karena terjadi peradangan maka batuk akan menjadi
produktif. Biasanya batuk ringan sehingga dianggap batuk biasa.*pabila
batuk telah berlangsung lebih dari 2 minggu, maka harus dipikirkan
adanya TB.
( &ahak&ahak bersifat mukoid dan keluar dalam jumlah sedikit, kemudian
berubah menjadi mukopurulen kuning atau kuning kehijauan sampai
purulent.&ahak berubah menjadi kental apabila sudah terjadi perlunakan.0 Batuk darah (hemoptysis)
&arah yang dikeluarkan penderita mungkin berupa garis atau ber%ak0
ber%ak darah, gumpalan0gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah
sangat banyak. -eadaan ini terjadi akibat pe%ahnya aneurisma. Berat
ringannya batuk darah tergantung dari besar atau ke%ilnya pembuluh darah
yang terkena.
0 !yeri dada
!yeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik ringan.*pabila
nyeri bertambah berat berarti telah terjadi pleuritis luas (nyeri dikeluhkan
didaerah aksila, diujung s%apula atau tempat0tempat lainnya).
6
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 7/35
2. >ejala sistemik 3, ", , ?
0 &emam
&emam merupakan gejala paling sering di jumpai pada TB paru, biasanya timbul pada sore hari dan malam hari, disertai dengan keringat
mirip demam influen@a. &emam ini hilang timbul dan makin lama
makin panjang masa serangannya sedangkan masa bebas serangan akan
semakin pendek.Tergantung dari daya tahan tubuh dan 6irulensi kuman,
serangan demam yang berikut dapat terjadi setelah 3 bulan, bulan,
bulan (multiplikasi 3 bulan). &emam dapat men%apai suhu tinggi yaitu
"$0"1A.
0 >ejala sistemik lain+ malaise, keringat malam, anoreksia dan berat
badan menurun
f. Pe"eriksaan )isik
'emeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien mungkin didapatkan
konjungti6a mata atau kulit yang pu%at karena anemia, suhu demam, badan kurus
dan berat badan turun 3.Tempat kelainan lesi TB paru yang paling di%urigai adalah bagian apeks
(pun%ak) paru. *pabila di%urigai adanya infiltrat yang agak luas, maka didapatkan
perkusi yang redup dan auskultasi suara nafas bronkial. *kan didapatkan juga
suara nafas tambahan seperti ronkhi basah, kasar dan nyaring. Tetapi bila infiltrat
ini diliputi oleh penebalan pleura, suara nafas menjadi 6esikuler yang melemah.
Bila terdapat ka6itas yang %ukup besar, perkusi memberikan suara hipersonor atau
timpani dan auskultasi memberikan suara amforik 3, .
'ada pleuritis TB kelainan pemeriksaan fisik tergantung dari banyaknya
%airan di rongga pleura. 'ada perkusi ditemukan redup atau pekak, pada
auskultasi suara nafas yang melemah sampai tidak terdengar pada posisi yang
terdapat %airan. 'ada limfadenitis TB terlihat pembesaran kelenjer getah bening
7
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 8/35
tersering didaerah leher kadang didaerah ketiak. 'embesaran terdebut dapat
menjadi cold abscess .
. Pe"eriksaan Laboratoriu"1. &arah
asilnya tidak sensitif dan juga tidak spesifik. 'ada saat tuberkulosis
baru mulai (aktif) akan didapatkan jumlah leukosit yang sedikit meninggi
dengan hitung jenis pergeseran ke kiri. umlah limfosit masih dibaah
normal. 5aju endap darah mulai meningkat. Bila penyakit sudah mulai
sembuh, jumlah leukosit kembali normal dan jumlah limfosit kembali
meninggi. 5aju endap darah mulai turun ke arah normal 3, .
2. #putumingga sekarang prinsip penemuan BT* tetap merupakan suatu
pilihan utama, dengan beberapa alasan antara lain, lebih murah, objektif dan
spesifik. Teknik pearnaan yang kini banyak digunakan adalah Ciehl !eelsen
3, . &iagnosis pasti dapat dilakukan dengan pemeriksaan kultur dahak.
dibutuhkan tiga spesimen dahak untuk menegakkan diagnosis TB. Dntuk
kenyamanan penderita, pengumpulan dahak dilakukan dengan prinsip
#eaktu0'agi0#eaktu (#'#). 'emeriksaan bakteriologi dapat dilakukan
dengan pemeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop biasa, mikroskop
fluoresens atau biakan kuman , .
&iagnosis TB pada orang deasa dapat ditegakkan dengan
ditemukannya BT* pada pemeriksaan dahak se%ara mikroskopis. asil
pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen #'#
BT* hasilnya positif. *pabila ketiga spesimen dahaknya negatif, diberikan
antibiotik spektrum luas selama 2 minggu .
*pabila tidak ada perubahan, namun gejala klinis tetap men%urigakan
TB dilakukan pengulangan pemeriksaan dahak #'# dengan kriteria sebagai
berikut +
0 asil #'# positif maka didiagnosis sebagai penderita TB BT* positif.0 asil #'# tetap negatif, dilakukan pemeriksaan foto toraks untuk mendukung
diagnosis TB.
8
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 9/35
Interpretasi pemeriksaan mikroskopik diba%a dengan skala ID*T5&
(rekomendasi ). #kala ID*T5& (International Dnion *gainst Tuber%ulosis
and 5ung &isease) +
0 Tidak ditemukan BT* dalam 1$$ lapang pandang, disebut negatif
0 &itemukan 10 BT* dalam 1$$ lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan
0 &itemukan 1$0 BT* dalam 1$$ lapang pandang disebut 9 (19)
0 &itemukan 101$ BT* dalam 1 lapang pandang, disebut 99 (29)0 &itemukan E1$ BT* dalam 1 lapang pandang, disebut 999 (39)
3. Tes tuberkulin
&ipakai untuk membantu menegakkan diagnosis tuber%ulosis terutama
pada anak0anak (balita). Biasanya dipakai tes Mantoux yakni dengan
menyuntikkan $,1 %% tuber%ulin '&& ( Prurified Protein Derivattive)
intrakutan. Tes tuber%ulin hanya menyatakan apakah seorang indi6idu sedang
atau ernah mengalami infeksi M. tuberculosis, M. bovis, 6aksinasi B> dan
8y%obakteria pathogen lainnya.&asar tes tuber%ulin adalah reaksi alergi tipe
lambat. #etelah "<0?2 jam tuber%ulin disuntikkan akan timbul reaksi berupa
indurasi kemerahan yang terdiri dari infiltrate limfosit yakni reaksi
persenyaaan antara antibody seluler dengan antigen tuber%ulin 3.
asil tes 8antouF dibagi dalam 3+
0 Indurasi $0// mm + mantouF negatif : golongan non sensitivity0 Indurasi 0 mm + hasil meragukan : golongan low grade sensitivity
0 Indurasi 1$01/ mm + mantouF positif : golongan normal sensitivity
0 Indurasi E1/ mm + mantouF positif kuat : hypersensitivity.
al0hal yang memberikan hasil reaksi tuber%ulin berkurang (negatif palsu) 3+
0 'asien yang baru 201$ minggu terpajan tuberkulosis0 'enyakit sistemik berat (sarkoidosis)
0 'enyakit eksentematous dengan panas akut + morbili, %a%ar air, poliomyelitis
0 ;eaksi hipersensiti6itas menurun pada penyakit limforetikuler (odgkin)
0 'emberian kortikosteroid lama dan obat imunosupresi lainnya.
9
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 10/35
0 Dsia tua, malnutrisi, uremia, penyakit keganasan.
Dntuk pasien dengan I4 positif, tes 8antouF G / mm dinilai positif 3.
*. Pe"eriksaan +a!iolois
'emeriksaan standar ialah foto toraks '*. 'emeriksaan lain atas indikasi+ foto
lateral, top0lordotik, oblik, T0#%an. 'ada pemeriksaan foto toraks, tuberkulosis
dapat memberi gambaran berma%am0ma%am bentuk (multiform). >ambaran
radiologik yang di%urigai sebagai lesi TB aktif +a. Bayangan beraan nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru
dan segmensuperior lobus baah
b. -a6itas, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak beraan atau
nodular %. Bayangan ber%ak milier
d. Hfusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
>ambaran radiologik yang di%urigai lesi TB inaktif
a. ibrotik
b. -alsifikasi
%. #%harte atau penebalan pleura
i. Penatalaksanaan
'engobatan tuberkulosis ditujukan untuk menyembuhkan penderita,
men%egah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. 'engobatan dibagi
menjadi 2 fase yaitu fase intensif dan fase lanjutan 3+
a. Tahap intensif
'enderita mendapat obat setiap hari, aasi langsung. Bila pengobatan tahap
intensif diberikan se%ara tepat, biasanya penderita menular menjadi tidak
menular dalam 2 minggu. #ebagian besar penderita BT* positif akan menjadi
negatif pada akhir pengobatan
b. Tahap lanjutan
'aduan obat yang digunakan terdiri dari panduan obat utama dan obat
tambahan.
10
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 11/35
'rogram !asional 'enanggulangan TB paru di Indonesia menggunakan paduan
*T1$+
'. Ko",likasi
'enyakit TB paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan
komplikasi, yang terbagi atas 3+0 -ompilkasi dini + 'leuritis, efusi pleura, empyema, dan laryngitis
0 -omplikasi lanjut + bstruksi jalan nafas (#'T + #indrom bstruksi
'as%a Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat, fibrosis paru, kor pulmonal,
sindrom gagal nafas, yang tersering terjadi pada TB milier dan ka6itas TB.
11
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 12/35
#. S,on!ilitis Tuberkulosa
a. Definisi
#pondilitis tuberkulosa adalah suatu penyakit infeksi oleh kuman
Micobakterium tuberkulosis yang menyerang tulang belakang. #pondilitis
tuberkulosa dikenal juga sebagai penyakit Pott’s Disease 11, 12. Infeksi Mycobak
cterium tuberculosis pada tulang belakang terbanyak disebarkan melalui infeksi
dari diskus. 8ekanisme infeksi terutama oleh penyebaran melalui hematogen 12.
a. Etioloi
'enyakit ini disebabkan oleh karena bakteri berbentuk basil (basilus). Bakteri
yang paling sering menjadi penyebabnya adalah Mycobacterium tuberculosis,
alaupun spesies Mycobacterium yang lainpun dapat juga bertanggung jaab
sebagai penyebabnya, seperti Mycobacterium africanum (penyebab paling sering
tuberkulosa di *frika Barat), bovine tubercle baccilus, ataupun nontuberculous
mycobacteria (banyak ditemukan pada penderita I4). 'erbedaan jenis spesies
ini menjadi penting karena sangat mempengaruhi pola resistensi obat 13, 1".
b. Patoenesis
#pondilitis TB dapat terjadi akibat penyebaran se%ara hematogenlimfogen
melalui nodus limfatikus para0aorta dari fokus tuber%ulosis di luar tulang
belakang yang sebelumnya sudah ada. 'ada anak, sumber infeksi biasanya berasal
dari fokus primer di paru, sedangkan pada orang deasa berasal dari fokus
ekstrapulmoner (usus, ginjal, tonsil). &ari paru0paru, kuman dapat sampai ke
tulang belakang melalui pleksus 6enosus para6ertebral Batson , 1$.'enyebaran basil dapat terjadi melalui arteri inter%ostal atau lumbar yang
memberikan suplai darah ke dua 6ertebrae yang berdekatan, yaitu setengah bagian
baah 6ertebra diatasnya dan bagian atas 6ertebra di baahnya atau melalui
pleksus !atson’s yang mengelilingi %olumna 6ertebralis yang menyebabkan
12
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 13/35
banyak 6ertebra yang terkena. al inilah yang menyebabkan pada kurang lebih
?$J kasus, penyakit ini diaali dengan terkenanya dua 6ertebra yang berdekatan,
sementara pada 2$J kasus melibatkan tiga atau lebih 6ertebra , 1$.
Infeksi tuberkulosa pada aalnya mengenai tulang cancellous dari 6ertebra.
*rea infeksi se%ara bertahap bertambah besar dan meluas, berpenetrasi ke dalam
korteks tipis korpus 6ertebra sepanjang ligamen longitudinal anterior, melibatkan
dua atau lebih 6ertebrae yang berdekatan melalui perluasan di baah ligamentum
longitudinal anterior atau se%ara langsung meleati diskus inter6ertebralis.
Terkadang dapat ditemukan fokus yang multipel yang dipisahkan oleh 6ertebra
yang normal, atau infeksi dapat juga berdiseminasi ke 6ertebra yang jauh melaluiabses para6ertebral. Terjadinya nekrosis perkijuan yang meluas men%egah
pembentukan tulang baru dan pada saat yang bersamaan menyebabkan tulang
menjadi a6as%ular sehingga menimbulkan tuberculous se"uestra, terutama di
regio torakal. &is%us inter6ertebralis, yang a6askular, relatif lebih resisten
terhadap infeksi tuberkulosa1$.
'enyempitan rongga diskus terjadi karena perluasan infeksi paradiskal ke
dalam ruang diskus, hilangnya tulang sub%hondral disertai dengan kolapsnya
%orpus 6ertebra karena nekrosis dan lisis ataupun karena dehidrasi diskus,
sekunder karena perubahan kapasitas fungsional dari end plate. #uplai darah juga
akan semakin terganggu dengan timbulnya endarteritis yang menyebabkan tulang
menjadi nekrosis1$.
&estruksi progresif tulang di bagian anterior dan kolapsnya bagian tersebut
akan menyebabkan hilangnya kekuatan mekanis tulang untuk menahan berat
badan sehingga kemudian akan terjadi kolaps 6ertebra dengan sendi inter6ertebral
dan lengkung syaraf posterior tetap intak, jadi akan timbul deformitas berbentuk
kifosis yang progresifitasnya (angulasi posterior) tergantung dari derajat
kerusakan, le6el lesi dan jumlah 6ertebra yang terlibat. Bila sudah timbul
deformitas ini, maka hal tersebut merupakan tanda baha penyakit ini sudah
meluas1$.
13
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 14/35
&i regio torakal kifosis tampak nyata karena adanya kur6atura dorsal yang
normal= di area lumbar hanya tampak sedikit karena adanya normal lumbar
lordosis dimana sebagian besar dari berat badan ditransmisikan ke posterior
sehingga akan terjadi parsial kolaps= sedangkan di bagian ser6ikal, kolaps hanya
bersifat minimal, kalaupun tampak hal itu disebabkan karena sebagian besar berat
badan disalurkan melalui prosesus artikular 1$.
&engan adanya peningkatan sudut kifosis di regio torakal, tulang0tulang iga
akan menumpuk menimbulkan bentuk deformitas rongga dada berupa barrel
chest . 'roses penyembuhan kemudian terjadi se%ara bertahap dengan timbulnya
fibrosis dan kalsifikasi jaringan granulomatosa tuberkulosa. Terkadang jaringanfibrosa itu mengalami osifikasi, sehingga mengakibatkan ankilosis tulang 6ertebra
yang kolaps. 'embentukan abses para6ertebral terjadi hampir pada setiap kasus.
&engan kolapsnya korpus 6ertebra maka jaringan granulasi tuberkulosa, bahan
perkijuan, dan tulang nekrotik serta sumsum tulang akan menonjol keluar melalui
korteks dan berakumulasi di baah ligamentum longitudinal anterior. #old
abcesss ini kemudian berjalan sesuai dengan pengaruh gaya gra6itasi sepanjang
bidang fasial dan akan tampak se%ara eksternal pada jarak tertentu dari tempat lesi
aslinya1$.&i regio lumbal abses berjalan sepanjang otot psoas dan biasanya berjalan
menuju lipat paha dibaah ligamen inguinal. &i regio torakal, ligamentum
longitudinal menghambat jalannya abses, tampak pada radiogram sebagai
gambaran bayangan berbentuk fusiform radioopak pada atau sedikit dibaah
le6el 6ertebra yang terkena, jika terdapat tegangan yang besar dapat terjadi ruptur
ke dalam mediastinum, membentuk gambaran abses para6ertebral yang
menyerupai Ksarang burungL. Terkadang, abses torakal dapat men%apai dinding
dada anterior di area parasternal, memasuki area retrofaringeal atau berjalan
sesuai gra6itasi ke lateral menuju bagian tepi leher 1$.#ejumlah mekanisme yang menimbulkan defisit neurologis dapat timbul pada
pasiendengan spondilitis tuberkulosa. -ompresi syaraf sendiri dapat terjadi
karena kelainan pada tulang (kifosis) atau dalam %analis spinalis (karena
14
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 15/35
perluasan langsung dari infeksi granulomatosa) tanpa keterlibatan dari tulang
(seperti epidural granuloma, intradural granuloma, tuber%ulous ara%hnoiditis).
#alah satu defisit neurologis yang paling sering terjadi adalah paraplegia yang
dikenal dengan nama Pott’s paraplegia. 'araplegia ini dapat timbul se%ara akut
ataupun kronis (setelah hilangnya penyakit) tergantung dari ke%epatan
peningkatan tekanan mekanik kompresi medula spinalis. 'ada penelitian yang
dilakukan odgson di le6eland, paraplegia ini biasanya terjadi pada pasien
berusia kurang dari 1$ tahun (kurang lebih 23 kasus) dan tidak ada predileksi
berdasarkan jenis kelamin untuk kejadian ini1$.
c. Manifestasi Klinik 8anifestasi klinis spondilitis TB relatif indolen (tanpa nyeri). 'asien biasanya
mengeluhkan nyeri lokal tidak spesifik pada daerah 6ertebra yang terinfeksi.
&emam subfebril, menggigil, malaise, berkurangnya berat badan atau berat badan
tidak sesuai umur pada anak yang merupakan gejala klasik TB paru juga terjadi
pada pasien dengan spondilitis TB. *pabila sudah ditemukan deformitas berupa
kifosis, maka pathogenesis TB umumnya spinal sudah berjalan selama kurang
lebih tiga sampai empat bulan 1?.
&efisit neurologis terjadi pada 12 M /$ persen penderita.1$ &efisit yang
mungkin antara lain+ paraplegia, paresis, hipestesia, nyeri radi%ular dan atau
sindrom kauda eNuina. !yeri radikuler menandakan adanya gangguan pada radiks
(radikulopati). #pondilitis TB ser6ikal jarang terjadi, namun manifestasinya lebih
berbahaya karena dapat menyebabkan disfagia dan stridor, tortikollis, suara serak
akibat gangguan n. laringeus. ika n. frenikus terganggu, pernapasan terganggu
dan timbul sesak napas (disebut juga Millar asthma). Dmumnya gejala aal
spondilitis ser6ikal adalah kaku leher atau nyeri leher yang tidak spesifik 1?, 1<.
!yeri lokal dan nyeri radikular disertai gangguan motorik, sensorik dan
sfingter distal dari lesi 6ertebra akan memburuk jika penyakit tidak segera
ditangani. Insiden paraplegia pada spondylitis TB ( Pott’s paraplegia), sebagai
komplikasi yang paling berbahaya, hanya terjadi pada "03< persen penderita.
Pott’s paraplegia dibagi menjadi dua jenis+ paraplegia onset %epat (earlyonset )
15
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 16/35
dan paraplegia onset lambat (lateonset ). 'araplegia onset %epat terjadi saat akut,
biasanya dalam dua tahun pertama. 'araplegia onset %epat disebabkan oleh
kompresi medula spinalis oleh abses atau proses infeksi. #edangkan paraplegia
onset lambat terjadi saat penyakit sedang tenang, tanpa adanya tanda0tanda
reaktifasi spondilitis, umumnya disebabkan oleh tekanan jaringan fibrosaparut
atau tonjolan0tonjolan tulang akibat destruksi tulang sebelumnya 1?.
!. Peneakkan Dianosis
1. Dianosis
&iagnosis dini spondilitis TB sulit ditegakkan dan sering disalahartikan
sebagai neoplasma spinal atau spondilitis piogenik lainnya. Ironisnya, diagnosis
biasanya baru dapat ditegakkan pada stadium lanjut, saat sudah terjadi deformitas
tulang belakang dan defi%it neurologis. -eberhasilan melakukan diagnosis dini
menjanjikan prognosis yang lebih baik 1.
k. Ana"nesa !an ins,eksi -
0 >ambaran adanya penyakit sistemik + kehilangan berat badan, keringat
malam, demam yang berlangsung se%ara intermitten terutama sore dan malam
hari serta cachexia. 'ada pasien anak0anak, dapat juga terlihat berkurangnya
keinginan bermain di luar rumah. #ering tidak tampak jelas pada pasien yang
%ukup gi@i sementara pada pasien dengan kondisi kurang gi@i, maka demam
(terkadang demam tinggi), hilangnya berat badan dan berkurangnya nafsu
makan akan terlihat dengan jelas , 11.
0 *danya riayat batuk lama (lebih dari 3 minggu) berdahak atau berdarah
disertai nyeri dada. 'ada beberapa kasus di *frika terjadi pembesaran dari
nodus limfatikus, tuberkel di subkutan, dan pembesaran hati dan limpa 11.0 !yeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri yang
menjalar. Infeksi yang mengenai tulang ser6ikal akan tampak sebagai nyeri di
daerah telinga atau nyeri yang menjalar ke tangan. 5esi di torakal atas akan
menampakkan nyeri yang terasa di dada dan inter%ostal. 'ada lesi di bagian
torakal baah maka nyeri dapat berupa nyeri menjalar ke bagian perut. ;asa
nyeri ini hanya menghilang dengan beristirahat. Dntuk mengurangi nyeri
pasien akan menahan punggungnya menjadi kaku 11.
16
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 17/35
0 'ola jalan merefleksikan rigiditas protektif dari tulang belakang. 5angkah
kaki pendek, karena men%oba menghindari nyeri di punggung 11.
0 Bila infeksi melibatkan area ser6ikal maka pasien tidak dapat menolehkan
kepalanya, mempertahankan kepala dalam posisi ekstensi dan duduk dalam
posisi dagu disangga oleh satu tangannya, sementara tangan lainnya di
oksipital. ;igiditas pada leher dapat bersifat asimetris sehingga menyebabkan
timbulnya gejala klinis torti%ollis. 'asien juga mungkin mengeluhkan rasa
nyeri di leher atau bahunya. ika terdapat abses, maka tampak pembengkakan
di kedua sisi leher. *bses yang besar, terutama pada anak, akan mendorong
trakhea ke sternal notch sehingga akan menyebabkan kesulitan menelan danadanya stridor respiratoar, sementara kompresi medulla spinalis pada orang
deasa akan menyebabkan tetraparesis. &islokasi atlantoaksial karena
tuberkulosa jarang terjadi dan merupakan salah satu penyebab kompresi
cervicomedullary di negara yang sedang berkembang. al ini perlu
diperhatikan karena gambaran klinisnya serupa dengan tuberkulosa di regio
ser6ikal 11.0 Infeksi di regio torakal akan menyebabkan punggung tampak menjadi kaku.
Bila berbalik ia menggerakkan kakinya, bukan mengayunkan dari sendi
panggulnya. #aat mengambil sesuatu dari lantai ia menekuk lututnya
sementara tetap mempertahankan punggungnya tetap kaku (%oin test) 11.
0 *danya gejala dan tanda dari kompresi medula spinalis (defisit neurologis).
Terjadi pada kurang lebih 1$0"?J kasus. Insidensi paraplegia pada spondylitis
lebih banyak di temukan pada infeksi di area torakal dan ser6ikal. ika timbul
paraplegia akan tampak spastisitas dari alat gerak baah dengan refleks
tendon dalam yang hiperaktif, pola jalan yang spastik dengan kelemahan
motorik yang ber6ariasi. &apat pula terjadi gangguan fungsi kandung kemih
dan anorektal 11.
0 'embengkakan di sendi yang berjalan lambat tanpa disertai panas dan nyeri
akut seperti pada infeksi septik. nset yang lambat dari pembengkakan tulang
17
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 18/35
ataupun sendi mendukung baha hal tersebut disebabkan karena
tuberkulosa11.
'alpasi +
0 Bila terdapat abses maka akan teraba massa yang berfluktuasi dan kulit
diatasnya terasa sedikit hangat (disebut cold abcess, yang membedakan
dengan abses piogenik yang teraba panas). &apat dipalpasi di daerah lipat
paha, fossa iliaka, retropharynF, atau di sisi leher (di belakang otot
sternokleidomastoideus), tergantung dari le6el lesi. &apat juga teraba di
sekitar dinding dada. 'erlu diingat baha tidak ada hubungan antara ukuran
lesi destruktif dan kuantitas pus dalam cold abscess 11.0 #pasme otot protektif disertai keterbatasan pergerakan di segmen yang
terkena11.
'erkusi +
0 'ada perkusi se%ara halus atau pemberian tekanan diatas prosesus spinosus
6ertebrae yang terkena, sering tampak tenderness11.
*uskultasi+
0 'ernapasan %epat dapat diakibatkan oleh hambatan pengembangan 6olume
paru oleh tulang belakang yang kifosis atau infeksi paru oleh kuman TB.
Infiltrat paru akan terdengar sebagai ronkhi, ka6itas akan terdengar sebagai
suara amforik atau bronkial dengan predileksi di apeks paru 21
l. Pe"eriksaan Laboratoriu"
0 5aju endap darah meningkat (tidak spesifik), dari 2$ sampai lebih dari
1$$mmjam/.0 $uberculin skin test Mantoux test $uberculine Purified Protein Derivative
(''&) positif. asil yang positif dapat timbul pada kondisi pemaparan dahulu
maupun yang baru terjadi oleh mycobacterium. $uberculin skin test ini
dikatakan positif jika tampak area berindurasi, kemerahan dengan diameter
1$mm di sekitar tempat suntikan "<0?2 jam setelah suntikan/.
18
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 19/35
0 -ultur urin pagi (membantu bila terlihat adanya keterlibatan ginjal), sputum
dan bilas lambung (hasil positif bila terdapat keterlibatan paru0paru yang
aktif) /.
0 *pus darah tepi menunjukkan leukositosis dengan limfositosis yang bersifat
relatif /.0 Tes darah untuk titer anti0staphylo%o%%al dan anti0streptolysin haemolysins,
typhoid, paratyphoid dan bru%ellosis (pada kasus0kasus yang sulit dan pada
pusat kesehatan dengan peralatan yang %ukup %anggih) untuk menyingkirkan
diagnosa banding/.
f. Pe"eriksaan +a!ioloi
;adiologi hingga saat ini merupakan pemeriksaan yang paling menunjang
untuk diagnosis dini spondilitis TB karena mem6isualisasi langsung kelainan fisik
pada tulang belakang. Terdapat beberapa pemeriksaan radiologis yang dapat
digunakan seperti sinar0O, #omputed $omography %can (#$scan&,dan Magnetic
'esonance (maging )M'(&/. 'ada infeksi TB spinal, terdapat penyempitan jarak antar
diskus inter6ertebralis, erosi dan iregularitas dari badan 6ertebra, sekuestrasi, serta
massa para 6ertebra. 'ada keadaan lanjut, 6ertebra akan kolaps ke arah anterior
sehingga menyerupai akordion (concertina), sehingga disebut juga %oncertina
collapse 2".
1. Sinar(
#inar0O merupakan pemeriksaan radiologis aal yang paling sering dilakukan
dan berguna untuk penapisan aal. 'royeksi yang diambil sebaiknya dua jenis,
proyeksi *' dan lateral. 'ada fase aal, akan tampak lesi osteolitik pada bagian
anterior badan 6ertebra dan osteoporosis regional. 'enyempitan ruang diskus
inter6ertebralis menandakan terjadinya kerusakan diskus. 'embengkakan
jaringan lunak sekitarnya memberikan gambaran fusiformis. 'ada fase lanjut,
kerusakan bagian anterior semakin memberat dan membentuk angulasi kifotik
( gibbus). Bayangan opak yang memanjang para6ertebral dapat terlihat, yang
merupakan cold abscess. !amun, sayangnya sinar0O tidak dapat men%itrakan
19
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 20/35
cold abscess dengan baik. &engan proyeksi lateral, klinisi dapat menilai
angulasi kifotik diukur dengan metode -onstam2/.
>ambar 1+ 'en%itraan sinar0O proyeksi *' pasien spondylitis TB. #inar0O
memperlihatkan iregularitas dan berkurangnya ketinggian dari badan 6ertebra
T (tanda bintang), serta juga dapat terlihat massa para6ertebral yang samar,yang merupakan cold abscess )panah putih&.
#. /T Scan
#$scan dapat memperlihatkan dengan jelas sklerosis tulang, destruksi badan6ertebra, abses epidural, fragmentasi tulang, dan penyempitan kanalis spinalis.
#$ myelography juga dapat menilai dengan akurat kompresi medula spinalis
apabila tidak tersedia pemeriksaan 8;I. 'emeriksaan ini meliputi penyuntikan
kontras melalui punksi lumbal ke dalam rongga subdural, lalu dilanjutkan
20
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 21/35
dengan #$ scan. #elain hal yang disebutkan di atas, T s%an dapat juga berguna
untuk memandu tindakan biopsi perkutan dan menentukan luas kerusakan
jaringan tulang. 'enggunaan #$ scan sebaiknya diikuti dengan pen%itraan 8;I
untuk 6isualisasi jaringan lunak 2/.
>ambar 2+ 'en%itraan T0s%an pasien spondilitis TB potongan aksial setingkat
T 12. 'ada T0s%an dapat terlihat destruksi pedikel kiri 6ertebra 53 (panahhitam), edema jaringan peri6ertebra (kepala panah putih), penjepitan medula
spinalis (panah ke%il putih), dan abses psoas (panah putih besar)
0. M+I
8;I merupakan pen%itraan terbaik untuk menilai jaringan lunak. -ondisi badan 6ertebra, diskus inter6ertebralis, perubahan sumsum tulang, termasuk
abses paraspinal dapat dinilai dengan baik dengan pemeriksaan ini. Dntuk
menge6aluasi spondilitis TB, sebaiknya dilakukan pen%itraan 8;I aksial, dan
sagital yang meliputi seluruh 6ertebra untuk men%egah terleatkannya lesi
noncontiguous.8;I juga dapat digunakan untuk menge6aluasi perbaikan
jaringan. 'eningkatan sinyal0T1 pada sumsum tulang mengindikasikan
pergantian jaringan radang granulomatosa oleh jaringan lemak dan perubahan
8;I ini berkorelasi dengan gejala klinis 2", 2.
21
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 22/35
>ambar 3+ 'en%itraan 8;I potongan sagital pasien spondilitis TB. 'ada 8;I
dapat dilihat destruksi dari badan 6ertebra 5305" yang menyebabkan kifosis
berat ( gibbus), infltrasi jaringan lemak (panah putih), penyempitan kanalisspinalis, dan penjepitan medula spinalis. >ambaran ini khas menyerupai
akordion yang sedang ditekuk
". Pencitraan lainna
Dltrasonografi dapat digunakan untuk men%ari massa pada daerah lumbar.
&engan pemeriksaan ini dapat die6aluasi letak dan 6olume absesmassa
iliopsoas yang men%urigakan suatu lesi tuberkulosis. !one scan pada aalnya
sering digunakan, namun pemeriksaan ini hanya bernilai positif pada aal
perjalanan penyakit. #elain itu, bone scan sangat tidak spesifik dan beresolusi
rendah. Berbagai jenis penyakit seperti degenerasi, infeksi, keganasan dan
trauma dapat memberikan hasil positif yang sama seperti pada spondilitis TB.
'en%itraan dengan >adolinium diketahui berguna untuk mendeteksi infeksi TB
diseminata. 'enggunaan pen%itraan ini masih belum la@im pada spondilitis TB.
22
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 23/35
. Penatalaksanaan
#ebelum ditemukannya *T yang efektif, penganganan spondilitis TB hanya
dengan metode imobilisasi, yaitu tirah baring dan korsetbidai.
'enanganan spondilitis TB se%ara umum dibagi menjadi dua bagian yang
berjalan dapat se%ara bersamaan, medikamentosa dan pembedahan.Terapi
medikamentosa lebih diutamakan, sedangkan terapi pembedahan melengkapi
terapi medikamentosa dan disesuaikan dengan keadaan indi6idual tiap pasien.
'asien spondilitis TB pada umumnya bisa diobati se%ara raat jalan, ke%uali
diperlukan tindakan bedah dan tergantung pada stabilitas keadaan pasien. Tujuan
penatalaksanaan spondylitis TB adalah untuk mengeradikasi kuman TB, men%egah
dan mengobati defisit neurologis, serta memperbaiki kifosis1?.
1. Me!ika"entosa
#pondilitis TB dapat diobati se%ara sempurna hanya dengan *T saja hanya
jika diagnosis ditegakkan aal, dimana destruksi tulang dan deformitas masih
minimal. #eperti pada terapi TB pada umumnya, terapi infeksi spondilitis TB
adalah multidrug therapy. #e%ara umum, regimen *T yang digunakan pada TB
paru dapat pula digunakan pada TB ekstraparu, namun rekomendasi durasi
pemberian *T pada TB ekstraparu hingga saat ini masih belum konsisten
antarahli 23.
*orld +ealth rgani-ation () menyarankan kemoterapi diberikan
setidaknya selama bulan. !ritish Medical 'esearch #ouncil menyarankan baha
spondilitis TB torakolumbal harus diberikan kemoterapi *T selama 0 bulan.
Dntuk pasien dengan lesi 6ertebra multipel, tingkat ser6ikal, dan dengan defisit
neurologis belum dapat die6aluasi, namun beberapa ahli menyarankan durasi
kemoterapi selama M12 bulan 1.$he Medical 'esearch #ouncil #ommittee for 'esearch for $uberculosis in
the $ropics menyatakan baha isonia@id dan rifampisin harus selalu diberikan
selama masa pengobatan. #elama dua bulan pertama (fase inisial), obat0obat
tersebut dapat dikombinasikan dengan pira@inamid, etambutol dan streptomisin
sebagai obat lini pertama. bat lini kedua diberikan hanya pada kasus resisten
23
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 24/35
pengobatan. Pang termasuk sebagai *T lini kedua antara lain+ le6ofloksasin,
moksifloksasin, etionamid, tiaseta@on, kanamisin, kapreomisin, amikasin,
sikloserin, klaritomisin dan lain0lain1?
Terapi medikamentosa dikatakan gagal jika dalam 3M" minggu, nyeri dan atau
defisit neurologis masih belum menunjukkan perbaikan setelah pemberian *T
yang sesuai, dengan atau tanpa imobilisasi atau tirah baring1?
#. Pe"be!a*an
&engan berkembangnya penggunaan *T yang efektif, terapi pembedahan
relatif ditinggalkan sebagai penatalaksanaan utama pada spondilitis TB. 'ilihan
teknik bedah tulang belakang pada spondilitis sangat ber6ariasi, namun
pendekatan tindakan bedah yang baku dan empiris masih belum ada. #etiap
kasus harus dinilai keadaanya se%ara indi6idual. 'ada pasien yang diren%anakan
dioperasi, kemoterapi tetap harus diberikan, minimal 1$ hari sebelum operasi
*T harus sudah diberikan. -ategori regimen *T yang diberikan disesuaikan
jenis kasus yang ada dan dilanjutkan sesuai kategori masing0masing. Tindakan
bedah yang dapat dilakukan pada spondilitis TB meliputi drainase abses=
debridemen radikal= penyisipan tandur tulang= artrodesisfusi= penyisipan tandur
tulang= dengan atau tanpa instrumentasi fiksasi, baik se%ara anterior maupun
posterior= dan osteotomi<.
*. Ko",likasi
1. edera %orda spinalis ( spinal cord inury). &apat terjadi karena adanya tekanan
ekstradural sekunder karena pus tuberkulosa, sekuestra tulang, sekuester dari
diskus inter6ertebralis (%ontoh + 'ottLs paraplegia0prognosa baik) atau dapat
juga langsung karena keterlibatan korda spinalis oleh jaringan granulasi
tuberkulosa (%ontoh+ menigomyelitis0prognosa buruk). ika %epat diterapi sering
berespon baik (berbeda dengan kondisi paralisis pada tumor). 8;I dan
24
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 25/35
mielografi dapat membantu membedakan paraplegi karena tekanan atau karena
in6asi dura dan %orda spinalis 22.
2. Hmpyema tuberkulosa karena rupturnya abses para6ertebral di torakal kedalam
pleura 22.
i. Dianosa Ban!in
1. Infeksi piogenik (%ontoh + karena staphylococcal suppurative spondylitis).
*danya sklerosis atau pembentukan tulang baru pada foto rontgen menunjukkan
adanya infeksi piogenik. #elain itu keterlibatan dua atau lebih %orpus 6ertebra
yang berdekatan lebih menunjukkan adanya infeksi tuberkulosa dari pada
infeksi bakterial lain.#. Infeksi enterik (%ontoh typhoid, parathypoid). &apat dibedakan dari
pemeriksaan laboratorium.
0. Tumorpenyakit keganasan (leukemia, odgkinLs disease, eosinophili%
granuloma, aneurysma bone %yst dan HingLs sar%oma). 8etastase dapat
menyebabkan destruksi dan kolapsnya %orpus 6ertebra tetapi berbeda dengan
spondilitis tuberkulosa karena ruang diskusnya tetap dipertahankan. #e%ara
radiologis kelainan karena infeksi mempunyai bentuk yang lebih difus
sementara untuk tumor tampak suatu lesi yang berbatas jelas.2. %cheuermann’s disease mudah dibedakan dari spondilitis tuberkulosa oleh
karena tidak adanya penipisan korpus 6ertebrae ke%uali di bagian sudut superior
dan inferior bagian anterior dan tidak terbentuk abses paraspinal 22
BAB III
LAP3+AN KASUS
IDENTITAS PASIEN
!ama 'asien + Tn.T
*lamat + -oto bangun $3$2 #alo
Dmur + / tahun
'ekerjaan + 'etani
25
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 26/35
enis kelamin + 5aki0laki
*gama + Islam
#tatus pernikahan + 8enikah
Tanggal masuk + $? #eptember 2$1/
!o.;8 + 11.$."
ANAMNESIS
*utoanamnesis dan alloanamnesis
KELUHAN UTAMA
Bengkak pada kedua tangan, lutut, dan kaki sejak 3 hari yang lalu
+I4A5AT PEN5AKIT SEKA+AN&
( Benkak pada kedua tangan, lutut, dan kaki sejak 3 hari yang lalu. 'ada
daerah yang bengkak dirasakan panas.
( Neri ,inan sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan ketika ingin berdiri.
( Tenorokan sakit sejak 1 hari yang lalu.
( Neri ,a!a kua!ran kiri ba6a* sejak 3 hari yang lalu, pada saat ditekan
terasa nyeri, nyeri dirasakan hilang timbul
( Batuk ber!a*ak sejak 3 bulan yang lalu, dahak berarna putih dan kental.
Batuk hilang timbul.
( &atal sejak 3 bulan yang lalu, gatal dirasakan pada kaki dan tangan dan
sekarang sudah berkurang.
( De"a" sejak 3 bulan yang lalu, pada saat demam terasa dingin pada siang
hari dan panas pada malam hari.
( Nafsu "akan "enurun sejak 3 bulan yang lalu, sehingga berat badan pun
turun dari "$ kg menjadi 3/ kg.
( Kerinat "ala" kadang ada kadang tidak ada, biasanya keringat pada jam 3
pagi.
( Sesak tidak ada
( Neri !a!a tidak ada( Mual tidak ada
0 Munta* tidak ada
0 Buan air kecil normal0 Buan air besar tidak normal sejak 3 hari yang lalu
+I4A5AT PEN5AKIT DAHULU
26
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 27/35
( Bengkak " bulan yang lalu sudah diobati dan sudah sembuh
( ;iayat penyakit TB paru tidak ada
( ;iayat penyakit diabetes mellitus tidak ada( ;iayat hipertensi tidak ada
( ;iayat penyakit jantung tidak ada
+I4A5AT PEN5AKIT KELUA+&A
( *dik Tn. T pernah mengalami hal yang sama yaitu bengkak pada tangan dan
kaki sudah pernah diobati dan sudah meninggal.
+I4A5AT PEN&3BATAN
'asien sudah pernah mendapatkan pengobatan di ;# *al Bross, di ;# tersebut
sudah diberikan pengobatan, tapi belum sembuh.
+I4A5AT PEKE+7AAN8 S3SIAL EK3N3MI8 DAN KEBIASAAN
( ;iayat bekerja sebagai seorang petani dan sekarang sudah tidak bekerja lagi
( Tn. T kurang suka mengkonsumsi sayur0sayuran dan suka minum jamu( ;iayat minum alkohol tidak ada
( ;iayat merokok ada + merokok sejak usia 1? tahun dan mulai berhenti
merokok sudah 1 minggu ini, 2$ batang rokok dalam sehari, lama merokok "2
tahun
Indeks !rinkman + 2$ batang rokok F "2 lama merokok dalam tahun
+ <"$ (derajat berat)
0 #osial ekonomi + menengah
PEME+IKSAAN UMUM
-eadaan umum + tampak sakit sedang
-esadaran + %omposmentis
Tekanan darah + 12$<$ mmg
!adi + <$ kalimenit
27
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 28/35
#uhu + 3,/$
'ernafasan + 2$ kalimenit
Tinggi badan + 1/$ %m
Berat badan + 3/ kg
I8T + 3/1,/2 : 1/,/J (berat badan kurang)
PEME+IKSAAN )ISIK
1. -epalaa. 8ata
0 -onjungti6a tidak anemis
0 #klera tidak ikterik
b. idung0 Tidak ada de6iasi septum nasi
%. Telinga0 Telinga normal namun pendengarannya sudah berkurang
d. 8ulut
0 8ulut tidak sianosis dan bibir tidak keringe. 5eher
0 Tidak ada nyeri
0 Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening0 4'+ /02 %m22
2. ThoraF
a. 'aru
0 Inspeksi#tatis + simetris kanan dan kiri
&inamis + pergerakan dinding dada simetris
0 'alpasi + fokal fremitus kanan kiri sama
0 'erkusi + redup+ kanan, #onor+ kiri
0 *uskultasi + suara nafas 6esikuler 99, rhonki 09, hee@ing+ 00,
ekspirasi memanjang 00
b. antung
0 Inspeksi + i%tus %ordis tidak terlihat0 'alpasi + i%tus %ordis teraba 2 jari medial di linea
mid%la6i%ularis sinistra di #I 4
0 'erkusi +
28
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 29/35
Batas atas + #I II
Batas kanan + 5inea parasternalis deFtra
Batas kiri + 2 jari medial di linea mid%la6i%ularis sinistraBatas baah + #I 4
0 *uskultasi + suara jantung reguler, gallop (0), murmur (0)
%. *bdomen
0 Inspeksi + bentuk perut datar
0 *uskultasi + bising usus normal, 11 kalimenit0 'alpasi + nyeri tekan (9) kuadran kiri baah , hepar dan lien
tidak membesar 0 'erkusi + Timpani di " kuadran
d. Hkstremitas0 #uperior + edema (99), akral hangat, ;T 7 2 detik
( Inferior + edema (99), akral hangat, ;T 7 2 detik
PEME+IKSAAN PENUN7AN&
5aboratoriu
m
asil !ilai rujukan
b 11, grJ 1301< grJ
5eukosit ,2 1$3mm3 /011 1$3mm3
He"atokrit 0289: 09(29:
Tro"bosit ;<; 1=0
>""0
1;=(2;= 1=0
>""0
Eosinofil 12 : 1(0 :
Basofil $ J $01 J
!etrofil #tab 3 J 20 J
!etrofil #eg $ J /$0?$ J
5imfosit 1/ J 2$0"$ J
8onosit < J 20< J
>&# 11" mgdl 7:1/$ mgdl
IgH total E 1$$$ Qml
-esan +0 Trombosit meningkat + 'eradangan kronis
0 Hosinofil meningkat + *lergi0 ematokrit menurun + emodilusi
;ontgen thoraks+
29
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 30/35
;ontgen thorakolumbal+ 5ateral dan *'
30
Interprestasi+
'aru+ %orakan bronko6esikuler meningkat, %a6itas,fibroti% dan kalsifiksai
antung+ tidak ada pembeseran, T; 7/$ J ("?J)
&iafragma+ sudut %ostofreni%us lan%ip kanan kiri
-esan+ TB paru inaktif
Interprestasi+
'enyempitan ruang diskus inter6ertebralis dan
bayangan fusiform
-esan+ #pondilitis tuberkulosa
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 31/35
+ESUME
Tn T datang ke I>& ;# bangkinang dengan keluhan bengkak pada kedua tangan,
lutut, dan kaki sejak 3 hari yang lalu. 'ada daerah yang bengkak dirasakan panas.
!yeri pinggang sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan ketika ingin berdiri.
Tenggorokan sakit sejak 1 hari yang lalu. !yeri pada kuadran kiri baah sejak 3 hari
yang lalu, pada saat ditekan terasa nyeri, nyeri dirasakan hilang timbul.
Batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu, dahak berarna putih dan kental. Batuk
hilang timbul. >atal sejak 3 bulan yang lalu, gatal dirasakan pada kaki dan tangan dan
sekarang sudah berkurang. &emam sejak 3 bulan yang lalu, pada saat demam terasa
dingin pada siang hari dan panas pada malam hari. !afsu makan menurun sejak 3
bulan yang lalu, sehingga berat badan pun turun dari "$ kg menjadi 3/ kg. -eringat
malam kadang ada kadang tidak ada, biasanya keringat pada jam 3 pagi. #esak, nyeri
dada, mual, muntah tidak ada8 buang air ke%il normal, buang air besar tidak normal
sejak 3 hari yang lalu.
DA)TA+ MASALAH
( Bengkak pada kedua tangan, kaki dan lutut
( !yeri pinggang
( Tenggorokan sakit( !yeri pada kuadran kiri baah
( Batuk berdahak
( >atal
( &emam
( !asfu makan menurun
( -eringat malam
( B*B tidak normal
DIA&N3SIS KE+7A
( TB Paru
( S,on!ilitis Tuberkulosa
31
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 32/35
PENATALAKSANAAN
!on armakologi
0 Imobilisasi, yaitu tirah baring dan korsetbidai
0 Istirahat dapat dilakukan dengan memakai gips untuk melindungi tulang
belakangnya dalam posisi ekstensi. 'emberian gips ini ditujukan untuk
men%egah pergerakan dan mengurangi kompresi dan deformitas lebih lanjut.
armakologi
0 I4& /J
0 'ropepsa syr + 3F1
0 ur%uma 2$$ mg + 3F1 tab
0 Hthambutol /$$ mg + 1F1 tab0 B 1$ mg + 1F1 tab
0 I! 3$$ mg + 1F1 tab0 etiri@ine 1$ mg + 1F1 tab
0 8etil prednisolone injeksi I4 12/ mg+ 2F1 ampul
PEME+IKSAAN AN7U+AN
( T #%an atau 8;I
)3LL34 UP
Tanggal #
$?.$.2$1
/
Bengkak dikedua tangan, kaki dan lutut
!yeri dibagian yang bengkak
Tidak nafsu makan
T&+ 12$<$ mmg
;+ 2$Fmenit
!adi+ <$Fmenit
T+ 3,/A
$<.$.2$1
/
Bengkak dikedua tangan, kaki dan lutut
!yeri dibagian yang bengkak
T&+ 1$$$ mmg
;+ 2$Fmenit
32
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 33/35
Tidak nafsu makan
Badan lemas
!adi+ ?2Fmenit
T+ 3,"A
$.$.2$1
/
Bengkak dikedua tangan, kaki dan lutut
!yeri dibagian yang bengkak
Tidak nafsu makan
T&+ 11$?$ mmg
;+ 2$Fmenit
!adi+ <$Fmenit
T+ 3/,3A
1$.$.2$1
/
Bengkak pada kaki (9), bengkak pada
tangan (0)
>atal seluruh tubuh
Tenggorokan kering
5idah ber%ak putih
#usah tidur
T&+ 1$$$ mmg
;+ 2$Fmenit
!adi+ <Fmenit
T+ 3/,"A
DA)TA+ PUSTAKA
1. orld ealth rgani@ation. 2$$/. &epartemen -esehatan ;epublik Indonesia.'edoman !asional 'enanggulangan Tuberkulosis. akarta+ Indonesia
2. &epartemen -esehatan ;epublik Indonesia. 2$$. 'edoman !asional
'enanggulangan Tuberkulosis. akarta+ Indonesia
3. #udoyo, *.., #etiyohadi, B., *li, I., #imadibrata, 8., #etiati, #. 2$$.
!uku /ar (lmu Penyakit Dalam )0th ed&. akarta+ Interna 'ublishing". ;ani, *. *., #idartaan, #., *nna, D., Ika, '., !afrialdi., *rif, 8. 2$$<.
'anduan 'elayanan 8edik. Indonesia+ 'B '*'&I/. Cuanda., ;aka, . 2$13. &iagnosis dan 'enatalaksanaan #pondilitis
Tuberkulosis. "$()+ 10?3
. Isbaniyah, ., dkk. 2$11. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di (ndonesia. akarta+ 'erhimpunan &okter 'aru Indonesia
33
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 34/35
?. ;a6iglion 8, Lbrien ;. Tuber%ulosis. In+ arrisons 'rin%iples of Internal
8edi%ine. 1th edition.
<. 'erhimpunan &okter 'aru Indonesia. 2$$. Tuberkulosis+ 'edoman &iagnosisdan 'enatalaksanaan di Indonesia. akarta+ 'erhimpunan 'aru Indonesia
. &inkes 'ro6insi ;iau. 2$$<. 5aporan H6aluasi 'ertriulan Tuberkulosis
Hlektronik -ota 'ekanbaru. 'ekanbaru+ Indonesia1$. &epartemen -esehatan ;epublik Indonesia. 2$$<. 'edoman !asional
'enanggulangan Tuberkulosis. Hdisi 2+ %etkan II. akarta+ Indonesia
11. 8artini .., el%h -. 2$$1. The 5ymphati% #ystem and Immunity. In +
undamentals of *nantomy and 'hysiology. /th ed. !e ersey + Dpper #addle ;i6er
12. idalgo *. 'ott disease (tuber%ulous spondylitis). &idapat dari http122
www.emedicine.com2med2topic3456.htm.
13. 8iller , orne !, rofton #. 1. Tuber%ulosis in Bone and oint. In +lini%al Tuber%ulosis.2nd ed.+ 5ondon + 8a%millan Hdu%ation 5td
1". Dtji ;, arun . 1". Buku ajar mikrobiologi -edokteran. akarta+Binarupa *ksara
1/. Batra 4. Tuber%ulosis. &idapat dari http122
www.emedicine.com2ped2topic6763.htm.1. 'aramarta, >.H., 'urniti., #ubanda. 2$$<. #pondylitis Tuberkulosa. 8urnal
%ari Pediatri. 1$(3)+ 1??01<3
1?. Byrne T!, Ben@el H, aFman #>. 2$$$. Infe%tious and noninfe%tious infl
ammatory disease aff e%ting the spine. Fford Dni6ersity 'ress In%.1<. 5i, P.., ung, P.. 2$$?. * %ase of %er6i%al tuber%ulous spondilitis+ an
un%ommon %ause of ne%k pain. +ong 9ong . emerg. med . 1"(2)
1. ormi%an, 5., ammal, ;., 8essenger, ., 8ilburn, .. 2$$. urrentdiffi%ulties in the diagnosis and management of spinal tuber%ulosis. Postgrad
Med 8 . <2+ "0/1
2$. *hn, .#., 5ee, .-. 2$$?. &iagnosis and Treatment of Tuber%ulous #pondilitisand 'yogeni% #pondilitis in *typi%al ases. /sian %pine 8ournal . 1(2)+?/0?
21. -arraeminogullari, ., *ydinli, D., @erdemoglu, ;., @turk, . 2$$?.
Tuber%ulosis of the 5umbar #pine+ ut%omes after ombined Treatment of
To0drug Therapy and #urgery. rthopedi%s. 3$(1)22. Bohndorf -., Imhof . Bone and #oft Tissue Inflammation. 2$$1.
In+8us%uloskeletal Imaging + * on%ise 8ultimodality *pproa%h. !e Pork+
Thieme23. !atapraira, .8., ;ahim, *.., &ei, 8.8., Ismail, P. omparation
Beteen perati6e and onser6ati6e Therapy in #pondylitiis Tuber%ulosis in
asan #adikin ospital Bandung. Ma 9edokt (ndon. $(?)2". Teo H5, 'eh .2$$". Imaging of tuber%ulosis of the spine. %ingapore Med 8
"/()+"3.
2/. 8oesbar, !. 2$$. Infeksi tuberkulosis pada tulang belakang. Maalah
9edokteran :usantara. 3(3)
34
7/24/2019 sponidilitis tb
http://slidepdf.com/reader/full/sponidilitis-tb 35/35
2. arada, P., samu. 8atsunaga, !. 2$$<. 8agneti% ;esonan%e Imaging
harasteristi%s of Tuber%ulous #pondylitis 6s. 'yogeni% #pondylitis. lini%al
Imaging. 32+3$3 M3$.2?. amillo, .O. 2$$<. Infe%tions of the #pine. anale #T, Beaty , ed.
ampbellLs perati6e rthopaedi%s.
top related