anastesi (ga ett) (1)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
1/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Anestesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan
aesthtos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan
menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya
yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Kata anestesia diperkenalkan oleh li!er
endell #olmes pada tahun $%&' yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang
bersiat sementara, karena pemberian obat dengan tuuan untuk menghilangkan nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran pasien. Anestesi yang sempurna harus memenuhi *
syarat (+rias Anestesi) yaitu$
a. #ipnotik, hilang kesadaran
b. Analgetik, hilang perasaan sakit
c. elaksan, relaksasi otot-otot
2.2 Anestesi Umum
Anestesi umum atau general anestesi merupakan suatu keadaan dimana
hilangnya kesadaran disertai dengan hilangnya perasaan sakit di seluruh tubuh akibat
pemberian obat-obatan anestesi dan bersiat re!ersible. Anestesi umum dapat
diberikan secara intra!ena, inhalasi dan intramuskular$.
ndikasi Anestesi umum$
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
2/15
/ada bayi dan anak-anak
/embedahan pada orang de0asa dimana anestesi umum lebih disukai oleh ahli
bedah 0alaupun dapat dilakukan dengan anestesi lokal
perasi besar
/asien dengan gangguan mental /embedahan yang lama
/embedahan yang dengan lokal anestesi tidak begitu praktis dan memuaskan
/asien dengan obat-obatan anestesi lokal pernah mengalami alergi.
+eknik anestesi umum ada *, yaitu
$. Anestesi umum intra!ena merupakan salah satu teknik anestesia umum yang
dilakukan dengan alan menyuntikkan obat anestesia parenteral langsung ke dalam
pembuluh darah !ena.1. Anestesi umum inhalasi merupakan salah satu teknik anestesia umum yang dilakukan
dengan alan memberikan kombinasi obat anestesia inhalasi yang berupa gas dan atau
cairan yang mudah menguap dengan obat-obat pilihan yaitu 21, #alotan, 3nluran,
soluran, 4e!oluran, 5esluran dengan kategori menggunakan sungkup muka,
3ndotrakeal +ube naas spontan, 3ndotrakeal tube naas terkontrol
*. Anestesi imbang merupakan teknik anestesia dengan mempergunakan kombinasi
obat-obatan baik obat anestesia intra!ena maupun obat anestesia inhalasi atau
kombinasi teknik anestesia umum dengan analgesia regional untuk mencapai trias
anestesia secara optimal dan berimbang
4ebelum dilakukan tindakan anestesia, sebaiknya dilakukan persiapan pre-
anestesia. Kunungan pre-anestesi dilakukan untuk mempersiapkan pasien sebelum
pasien menalani suatu tindakan operasi. /ersiapan-persiapan yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut
a. Anamnesisi0ayat tentang apakah pasien pernah mendapat anestesia sebelumnya sangatlah
penting untuk mengetahui apakah ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus,
misalnya alergi, mual-muntah, nyeri otot, gatal-gatal atau sesak naas1.
b. /emeriksaan isik
/emeriksaan keadaan gigi, tindakan buka mulut, lidah yang relati besar sangat
penting untuk mengetahui apakah akan menyulitkan tindakan laringoskopi intubasi.
/emeriksaan rutin lain secara sistematik tentang keadaan umum tentu tidak boleh
dile0atkan seperti inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi semua sistem organ tubuh
pasien1.
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
3/15
c. /emeriksaan laboratorium
/emeriksaan laboratorium hendaknya atas indikasi yang tepat sesuai dengan dugaan
penyakit yang sedang dicurigai. /emeriksaan laboratorium rutin yang sebaiknya
dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap (#b, leukosit, masa perdarahan dan
masa pembekuan) dan urinalisis. /ada pasien yang berusia di atas 67 tahun sebaiknya
dilakukan pemeriksaan oto toraks dan 3K81.
d. Klasiikasi status isik
Klasiikasi yang la9im digunakan untuk menilai kebugaran isik seseorang ialah yang
berasal dari The American Society of Anesthesiologists(A4A) 1
A4A $ pasien sehat organik, isiologik, psikiatrik, biokimia
A4A 1 pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang
A4A * pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga akti!itas rutin
terbatas A4A & pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan akti!itas
rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat
A4A 6 pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan
kehidupannya tidak akan lebih dari 1& am.
Klasiikasi A4A uga dipakai pada pembedahan darurat dengan
mencantumkan tanda darurat ( 3 : 33832 /ilar aring, u!ula, dan palatum mole tidak terlihat
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
4/15
4tadium anestesi umum$
$. 4tadium (4tadium Analgesia? 4tadium 5isorientasi)
5imulai dari induksi sampai hilangnya kesadaran
5itandai dengan hilangnya releks bulu mata
1. 4tadium (4tadium 3@citement? 4tadium 5elirium)
5imulai dari hilangnya kesadaran sampai permulaan bernaas teratur
5itandai dengan hilangnya releks kelopak mata
/ada stadium ini bisa teradi batuk, naas panang, mela0an? berontak dan
muntah
*. 4tadium (4tadium 4urgical Anestesia)
5imulai dari pernaasan yang teratur sampai henti naas (respiratory arrest).
4tadium ini terdiri atas
/lane $ dari permulaan naas teratur hingga berhentinya gerakan bola mata
/lane 1 dari berhentinya gerakan bola mata hingga permulaan dari paralise
otot interkostal
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
5/15
/lane * dari permulaan hingga komplit paralise dari otot-otot interkostal
/lane & dari paralise otot interkostal yang komplit hingga paralise diaragma
&. 4tadium > (4tadium !erdosis)
5imulai dari permulaan paralise diaragma hingga henti antung (cardiac
arrest) 4tadium ini sangat berbahaya apabila teradi. ni teradi karena o!erdosis obat-
obatan anestesi
2.3. Premedikasi
/remedikasi ialah pemberian obat $-1 am sebelum induksi anestesi. +uuan
premedikasi1
eredakan kecemasan dan ketakutan
emperlancar induksi anestesi
engurangi sekresi kelenar ludah dan bronkus
engurangi releks yang tidak diharapkan
engurangi isi cairan lambung
engurangi rasa sakit
enghilangkan eek samping dari obat sebelum dan selama anestesi
enurunkan basal metabolisme tubuh
bat-obat premedikasi yang sering digunakan
$. 4ulas atropin
5osis de0asa 7,716-7,6 mg, dosis anak * tahun $?% mg
erupakan golongan parasimpatolitik dengan cara kera berkompetisi dengan
asetilkolin pada uung-uung sara yang mempersyarai organ-organ post
ganglion kolinergik
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
6/15
Keuntungan mengurangi sekresi ludah dan menekan releks !agal
Kerugian menaikan temperatur, mengentalkan lendir dan membesarkan
pupil$
1. >alium
5osis 7,1-7,' mg?kgBB
emberikan eek sedati!a, amnesia, tranCuili9er, relaksasi otot, hipnotik kuat,
analgesi kurang$
*. /ethidine
5osis i.! 7,1-7,6 mg?kgBB, dosis i.m $-1 mg?kgBB
3ek armakologi yakni sebagai analgetik, bersiat sedati!a, mendepresi pusat
pernaasan, menaikkan tekanan
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
7/15
< :
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
8/15
rumatan anestesia sekitar $-1 !olG dan pada napas kendali sekitar 7,6-$ !olG yang tentunya
disesuaikan dengan klinis pasien1.
soluran
soluran berbau taam, kadar obat yang tinggi dalam udara inspirasi menyebabkan pasien
menahan napas dan batuk. 4etelah premedikasi, induksi dicapai dalam kurang dari $7 menit,
di mana umumnya digunakan barbiturat intra!ena untuk mempercepat induksi. +anda untuk
mengamati kedalaman anestesia adalah penurunan tekanan darah, !olume dan rekuensi
napas, serta peningkatan rekuensi denyut antung. enurunkan lau metabolisme pada otak
terhadap oksigen, tetapi meningkatkan aliran darah otak dan tekanan intrakranial1.
5esluran
erupakan cairan yang mudah terbakar tapi tidak mudah meledak, bersiat absorben dan
tidak korosi untuk logam. Karena sukar menguap, dibutuhkan !aporiser khusus untukdesluran. 5esluran lebih digunakan untuk prosedur bedah singkat atau bedah ra0at alan.
5esluran bersiat iritati sehingga menimbulkan batuk, spasme laring, sesak napas, sehingga
tidak digunakan untuk induksi. 5esluran bersiat H kali lebih poten dibanding agen anestetik
inhalasi lain, tapi $I kali lebih poten dibanding 211.
4e!oluran
4ama halnya dengan desluran, se!oluran terhalogenisasi dengan luorin. /eningkatan
kadar al!eolar yang cepat membuatnya menadi pilihan yang tepat untuk induksi inhalasi
yang cepat dan mulus untuk pasien anak maupun de0asa. nduksi inhalasi &-%G se!oluran
dalam 67G kombinasi 21 dan oksigen dapat dicapai dalam $-* menit. Baunya tidak
menyengat dan tidak merangsang alan napas, sehingga digemari untuk induksi anestesia
inhalasi disamping halotan. 4etelah pemberian dihentikan, se!oluran cepat dieliminasi dari
tubuh1.
bat-obat Anestesia ntra!ena
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
9/15
Yang dimaksud dengan intra!enous anestesia adalah anestesi yang diberikan dengan cara
suntikan 9at (obat) anestesia melalui !ena1.
$. hipnosis
8olongan barbiturat (pentotal)
4uatu larutan alkali dengan kera hipnotiknya kuat sekali dan induksinya cepat
(*7-&7 detik) dengan suntikan intra!ena tetapi dalam 0aktu singkat keranya
habis, seperti 9at anestesi inhalasi, barbiturat ini menyebabkan kehilangan
kesadaran dengan alan memblok kontrol brainstem
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
10/15
pulih setelah $7-$6 menit, analgesia bertahan sampai &7 menit, sedangkan amnesia
berlangsung sampai $-1 am1.
1. Analgetik
orin
3ek kera dari morin (dan uga opioid pada umumnya) relatie selekti, yakni tidak
begitu mempengaharui unsur sensoris lain, yaitu rasa raba, rasa getar (!ibrasi),
penglihatan dan pendengaran ; bahakan persepsi nyeripun tidak selalu hilang setelah
pemberian morin dosis terapi.
3ek analgesi morin timbul berdasarkan * mekanisme ; ($) morin meninggikan ambang
rangsang nyeri ; (1) morin dapat mempengaharui emosi, artinya morin dapat
mengubah reaksi yang timbul dikorteks serebri pada 0aktu persepsi nyeri diterima
oleh korteks serebri dari thalamus ; (*) morin memudahkan tidur dan pada 0aktu
tidur ambang rangsang nyeri meningkat.
5osis anuran untuk menghilangkan atau mengguranggi nyeri sedang adalah 7,$-7,1 mg?
kg BB. =ntuk nyeri hebat pada de0asa $-1 mg intra!ena dan dapat diulang sesuai
yamg diperlukan1.
Dentanil
5osis entanyl adalah 1-6 mcg?kgBB >. Dentanyl merupakan opioid sintetik dari
kelompok enilpiperidin dan bekera sebagai agonis reseptor . Dentanyl banyak
digunakan untuk anestetik karena 0aktu untuk mencapai puncak analgesia lebih
singkat, eeknya cepat berakhir setelah dosis kecil yang diberikan secara bolus, dan
relati kurang mempengaruhi kardio!askular1.
eridipin
eperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. /ada beberapa keadaan
klinis, meperidin diindikasikan atas dasar masa keranya yang lebih pendek daripada
morin. eperidin digunakan uga untuk menimbulkan analgesia obstetrik dan
sebagai obat preanestetik, untuk menimbulkan analgesia obstetrik dibandingkan
dengan morin, meperidin kurang karena menyebabkan depresi naas pada anin.
4ediaan yang tersedia adalah tablet 67 dan $77 mg ; suntikan $7 mg?ml, 16 mg?ml, 67
mg?ml, I6 mg?ml, $77 mg?ml. ; larutan oral 67 mg?ml. 4ebagian besar pasien
tertolong dengan dosis parenteral $77 mg. 5osis untuk bayi dan anak ; $-$,% mg?kg
BB1
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
11/15
.
*. /elumpuh tot (uscle ela@ant)
bat pelumpuh otot adalah obat? 9at anestesi yang diberikan kepada pasien
secara intramuskular atau intra!ena yang bertuuan untuk mencapai relaksasi dari
otot-otot rangka dan memudahkan dilakukannya operasi1.a. /elumpuh otot depolarisasi
/elumpuh otot depolarisasi bekera seperti asetilkolin, tetapi di celah sara otot
tidak dirusak oleh kolinesterase, sehingga cukup lama berada di celah sipnatik,
sehingga teradilah depolarisasi ditandai oleh asikulasi yang disusul relaksasi
otot lurik. Yang termasuk golongan ini adalah suksinilkolin, dengan dosis $-1
mg?kgBB >1.
b. /elumpuh otot non-depolarisasi
/elumpuh otot non-depolarisasi berikatan dengan reseptor nikotinik-
kolinergik, tetapi tak menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi
asetilkolin menempatinya, sehingga asetilkolin tak dapat bekera1.
D"sis #m$%k$BB& Durasi #menit&
EoEong Acting
$. 5-tubokurarin
1. /ankuronium
*. etakurin
&. /ipekuronium
6. 5oksakurium'. Alkurium
7,&-7,'
7,7%-7,$1
7,1-7,&
7,76-7,$1
7,71-7,7%7,$6-7,*
*7-'7
*7-'7
&7-'7
&7-'7
&6-'7&7-'7
n ntermediate Acting
$. 8allamin
1. Atrakurium
*. >ekuronium
&. okuronium
6.
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
12/15
1.' /emulihan /asca Anestesi
4ebelum pasien dipindahkan ke ruangan setelah dilakukan operasi terutama yang
menggunakan general anestesi, maka perlu melakukan penilaian terlebih dahulu untuk
menentukan apakah pasien sudah dapat dipindahkan ke ruangan atau masih perlu di
obser!asi di ruangRecovery room (RR).
Ni'ai (arna
erah muda, 1
/ucat, $
4ianosis, 7
Perna)asan
5apat bernapas dalam dan batuk, 1
5angkal namun pertukaran udara adekuat, $
Apnoea atau obstruksi, 7
Sirku'asi
+ekanan darah menyimpang 17G dari normal, 1
+ekanan darah menyimpang 17-67 G dari normal, $
+ekanan darah menyimpang F67G dari normal, 7
Kesadaran
4adar, siaga dan orientasi, 1
Bangun namun cepat kembali tertidur, $
+idak berespons, 7
Akti*itas 4eluruh ekstremitas dapat digerakkan, 1
5ua ekstremitas dapat digerakkan,$
+idak bergerak, 7
Lika umlahnya F %, penderita dapat dipindahkan ke ruangan
2.+ Intuasi ,nd"trakea'
Yang dimaksud dengan intubasi endotrakeal ialah memasukkan pipa
pernaasan yang terbuat dari porte@ ke dalam trakea guna membantu pernaasan
penderita atau 0aktu memberikan anestesi secara inhalasi.
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
13/15
ndikasi
intubasi
endotrakeal1
$. enaga alan naas yang bebas oleh sebab apapun
1. empermudah !entilasi positi dan oksigenasi
*. /encegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi
&. perasi-operasi pada kepala, leher, mulutm hidung dan tenggorokan
6. /ada banyak operasi abdominal, untuk menamin pernaasan yang tenang dan tak ada
ketegangan
'. /ada operasi intrathorakal, supaya alan naas selalu terkontrol
I. =ntuk mencegah kontaminasi trakea
%. Bila dipakai controlled !entilation maka tanpa pipa endotrakeal dengan pengisian
cunya dapat teradi inlasi ke dalam gaster
M. /ada pasien-pasien yang mudah timbul laringospasme
$7. /ada pasien-pasien dengan iksasi !ocal cord1
Keberhasilan intubasi tergantung pada * hal penting yaitu$
Anestesi yang adekuat dan relaksasi otot-otot kepala, leher dan laring yang cukup
/osisi kepala dan leher yang tepat
/enggunaan apparatus yang tepat untuk prosedur tersebut$
Alat-alat yang digunakan dalam intubasi endotrakeal
a. /ipa endotrakea
Berungsi mengantar gas anestesik langsung ke dalam trakea dan biasanya dibuat daribahan standar poli!inil-klorida. =kuran diameter lubang pipa trakea dalam milimeter.
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
14/15
Karena penampang trakea bayi, anak kecil dan de0asa berbeda, penampang
melintang trakea bayi dan anak kecil di ba0ah usia 6 tahun hampir bulat sedangkan
de0asa seperti huru 5, maka untuk bayi dan anak kecil digunakan tanpa cu dan
untuk anak besar dan de0asa dengan cu supaya tidak bocor. /ipa endotrakea dapat
dimasukkan melalui mulut atau melalui hidung.1
-
7/24/2019 Anastesi (GA ETT) (1)
15/15
Kesulitan dalam teknik intubasi
tot-otot leher yang pendek dengan gigi geligi yang lengkap
ulut yang panang dan sempit dengan arcus palatum yang tinggi
8igi incisi!um atas yang menonol (rabbit teeth)
Kesulitan membuka mulut
=!ula tidak terlihat (malapati * dan &)
Abnormalitas pada daerah ser!ikal
Kontraktur aringan leher $
Komplikasi pada intubasi endotrakeal 1
emar P oedem laring
4trech inury
2on speciic granuloma laryn@
4tenosis trakea
+rauma gigi geligi
Easerasi bibir, gusi dan laring
Aspirasi
4pasme bronkus