angka kecukupan energi dan protein-1

Upload: ayaaora

Post on 03-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    1/31

    LAPORAN SURVEI

    GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT

    Survei Konsumsi Pangan Di a!an Sunan Ka!i"aga Da!am RT #$% R& #'

    Ke!ura(anDino)o Ke*ama+an Lo,o-,aru Ko+a Ma!ang .engan /oo. /re0uen*)

    1uan+i+)

    Disusun O!e(2

    Sa3i!a Na"a( 4564##4##444#$5

    Ana &i.)a,a+i 4564##4#4444#$5

    Ri.(,an /au7i 4564##4#4444#55

    Ri-a Ersa!ia Pur3asari 4564##4#4444#6#

    A"eng D)a( Kurnia,a+i 4564##4#'444#48

    Ke!as A

    URUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    /AKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS 9RA&IAYA

    MALANG

    Mei: 5#4;

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    2/31

    9A9 I

    PENDAHULUAN

    1; La+ar 9e!a-ang

    Pangan merupakan salah satu dari 3 kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi

    untuk dapat mempertahankan hidup yang mana pangan bisa didapatkan dari mengkonsumsi

    langsung suatu komoditas pangan atau bisa juga dengan melakukan pengolahan tertentu

    terhadap suatu komoditas menjadi pangan siap konsumsi.Pangan menyediakan senyawa-

    senyawa yang dikenal sebagai zat gizi dengan berbagai jenis yang memiliki fungsi-fungsi

    tertentu terhadap tubuh.Pangan bisa diperoleh dari hewan (pangan hewani) dan juga

    tumbuhan (pangan nabati) (Brady, !"#).

    Pola konsumsi pangan dari masyarakat pada suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh

    beberapa faktor seperti budaya dan adat istiadat, kondisi geografis wilayah, agama dan

    keper$ayaan, kebiasaan, penghasilan, tingkat pendidikan, dan faktor lainnya. %ntuk

    mengetahui pola konsumsi suatu masyarakat pada wilayah tertentu dalam kurun waktu

    tertentu maka dilakukan sur&ei langsung ke masyarakat untuk mendata pola konsumsi,

    frekuensi konsumsi, dan data keluarga lainnya seperti tingkat penghasilan, usia, dan tingkat

    pendidikan, sehingga dapat dianalisis hubungan kondisi keluarga seperti jumlah anggota

    keluarga, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan usia terhadap pola kunsumsi keluarga

    tersebut.

    'ur&ei konsumsi pangan merupakan kegiatan pengumpulan &ariable yang berkaitan

    dengan apa yang dimakan dan diminum, seberapa banyak, &ariasi, dan frekuensi sehingga

    akan dapat diketahuai rata-rata asupan gizi beserta ke$ukupan dan kebutuhannya. 'ur&ei

    konsumsi pangan dapat dilakukan dengan metode kualitatif, kuantitatif, serta kombinasi

    kualitatif dan kuantitatif. etode kualitatif meliputi metode pengukuran dan pen$atatan

    frekuensi makanan, dietary history, danfood list, sedangkan metode kuantitatif meliputifood

    recall* jam, perkiraan makanan (estimated food records), penimbangan makanan, danfood

    a$$ount (+asniyati, *). ood freuen$y method (metode frekuensi makanan) adalah

    metode yang dilakukan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan

    makanan atau makanan jadi selama periode tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau

    tahunan.etode ini dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi pangan perorangan.Food

    frequencymethodsering digunakan dalam sur&ey konsumsi pangan karena relati&e murah dan

    sederhana, tidak membutuhkan latihan khusus, serta dapat membantu menjelaskan hubungan

    antara penyakit dengan kebiasaan makan (/idiatama, 3).

    2; Tu"uan

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    3/31

    %ntuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat di 0 1e$.2owokwaru dengan

    menggunakan metode food freuen$y uantity.

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    4/31

    9A9 II

    TINAUAN PUSTAKA

    1; Po!a Konsumsi Pangan

    enurut Baliwati (*), konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang

    dimakan oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu.

    1onsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan indi&idu se$ara biologis,

    psikologi maupun sosial. ujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan

    makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. ujuanpsikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan

    sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat.

    1onsumsi pangan dan gizi $ukup serta seimbang merupakan salah satu faktor penting

    yang menentukan tingkat kesehatan dan intelegensia manusia, sebab tingkat ke$ukupan

    gizi seseorang dapat mempengaruhi keseimbangan perkembangan jasmani dan rohani

    yang bersangkutan.

    Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran

    mengenai jenis, frekuensi dan jumlah bahan pangan yang dimakan tiap hari oleh satuorang atau merupakan $iri khas untuk sesuatu kelompok masyarakat tertentu ('antoso,

    *).1onsumsi pangan berkaitan dengan masalah gizi dan kesehatan, ukuran

    kemiskinan, serta peren$anaan dan produksi daerah. 1onsumsi masyarakat terhadap

    pangan dapat dilihat dari ke$enderungan masyarakat mengkonsumsi jenis pangan

    tertentu. 'e$ara umum faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah faktor

    ekonomi (pendapatan dan harga), faktor sosio budaya dan religi (+ardinsyah,).

    1onsumsi pangan keluarga merupakan kebutuhan anggota keluarga terhadap

    pangan yang bertujuan untuk memantapkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

    1etersediaan pangan keluarga juga mempengaruhi jumlah dan banyaknya konsumsi

    makan anggota keluarga. 'emakin baik ketersediaan pangan suatu keluarga,

    memungkinkan terpenuhnya seluruh kebutuhan gizi.

    enurut 'antoso (*), tingkat ke$ukupan energi dan protein keluarga dapat

    digunakan untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan rumah tangga. 4pabila seseorang

    atau kelompok orang (rumah tangga5keluarga) mengkonsumsi energi dan protein kurang

    dari 67 angka ke$ukupan (recommended dietary allowance), maka seseorang atau

    kelompok orang (rumah tangga5keluarga) tersebut dikatakan konsumsi pangannya

    kurang5tidak $ukup dan tergolong rawan pangan (tidak tahan pangan). 0epkes (!!#)

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    5/31

    mengklasifikasikan tingkat ke$ukupan energi dan protein ke dalam lima golongan, yaitu

    defisit tingkat berat (867), defisit tingkat sedang (6-6!7), defisit tingkat ringan ("-

    "!7), normal (!-!7) dan lebih (97).

    2; Survei Konsumsi Pangan

    'ur&ei konsumsi pangan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

    mengetahui informasi tentang konsumsi pangan seseorang atau keluarga.Penilaian

    konsumsi makanan se$ara umum bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan dan

    gambaran tingkat ke$ukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah

    tangga dan perorangan serta fa$tor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan

    tersebut. 'edangkan se$ara lebih khusus bertujuan untuk menentukan tingkat ke$ukupan

    konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, menentukan status kesehatan dan

    gizi keluarga dan indi&idu, menentukan pedoman ke$ukupan makanan dan program

    pengadaan pangan, sebagai dasar peren$anaan dan program pengembangan gizi serta

    digunakan untuk menentukan perundang-undangan yang berkenaan dengan makanan,

    kesehatan dan gizi masyarakat ('uparaisa, ).

    Berdasarkan jenis data yang diperoleh, maka sur&ey konsumsi pangan dibedakan

    menjadi sur&ey konsumsi pangan se$ara kuantitatif dan sur&ey konsumsi pangan se$ara

    kualilatif.'ur&ei konsumsi pangan se$ara kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah

    bahan makanan yang dikonsumsi sedangkan sur&ei se$ara kualitatif bertujuan untukmengetahui frekuensi makan, kebiasaan makan (food habit), jenis pangan, serta $ara

    memperolehnya. 0ata-data yang perlu dikumpulkan dalam melakukan sur&ei konsumsi

    pangan se$ara kualitatif meliputi: jenis pangan yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi

    masing-masing jenis pangan, tempat asal pangan, $ara penyimpanan, penyiapan dan

    pemasakan makanan.Penilaian konsumsi pangan se$ara kualitatif dilakukan dengan

    membandingkan konsumsi makanan responden dengan standar ke$ukupan yang

    dianjurkan ('uhardjo ;

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    6/31

    (food frequency method), metode pendaftaran makanan (food list method) dan metode

    telepon ('upariasa, ).

    Pemilihan metode yang digunakan untuk sur&ei konsumsi pangan ditentukan oleh

    beberapa fa$tor, yaitu tujuan penelitian, jumlah responden yang diteliti, ketersediaan dana

    dan tenaga kerja, tingkat kemampuan pengumpul data, serta ketersediaan fasilitas dan

    peralatan yang dibutuhkan.

    3; Me+o.e /re-uensi Ma-anan

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    7/31

    =izi (41=) adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk

    mempertahankan status gizi (4lmatsier, !).

    'tandar ke$ukupan gizi di >ndonesia pada umumnya masih menggunakan standard

    makro, yaitu ke$ukupan kalori (energy) dan ke$ukupan protein, sedangkan standard

    ke$ukupan gizi se$ara mikro seperti ke$ukupan &itamin dan mineral belum banyak

    diterapkan.41= yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-

    masing kelompok umur, gender, akti&itas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti

    kehamilan dan menyusui.(4lmatsier, !).

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    8/31

    9A9 III

    METODOLOGI

    1; /aktu : inggu, ei * Pukul !. ? .

    2; 2okasi : @alan 'unan 1alijaga 0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    9/31

    9A9 IV

    HASIL DAN PEM9AHASAN

    4.1; Kara-+eris+i- Res=on.en

    4.1.1; Usia Res=on.en

    %sia tersebut menunjukkan dari populasi mayoritas berasal dari kelompok usia

    produktif atau tidak. 'elain itu usia juga menentukan kebutuhan gizi dari seseorang,

    karena terdapat perbedaan jumlah energi yang dibutuhkan berdasarkan umur. 0ari

    hasil sur&e yang telah dilakukan, maka diperoleh data mengenai usia responden

    adalah sebagai berikut :

    %sia @umlah Drang

    -

    - *

    -3

    3-* "

    *-

    -# *

    Ta3e! 4. usia warga @alan 'unan 1alijaga 0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    10/31

    0ari data tersebut dapat diketahui bahwa responden yang berusia tahun

    hingga # tahun memiliki jumlah # orang.

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    11/31

    Ta3e! 5@ @enis 1elamin warga @alan 'unan 1alijaga 0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    12/31

    4.1.3; enis Pe-er"aan

    @enis pekerjaan dari masyarakat berpengaruh pada kebutuhan energi.

    apabila pekerjaan orang tersebut berat membutuhkan energi yang lebih besar bila

    dibandingkan dengan kebutuhan energi orang yang kerjanya tidak melibatkan

    akti&itas fisik yang berat. 0ari hasil sur&ey tersebut diperoleh hasil data jenis

    pekerjaan

    Kenis =e-er"aan um!a(

    Pegawai Eegeri "

    Pegawai 'wasta

    Pensiunan

    /iraswasta *

    >bu

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    13/31

    Penjelasan mengenai warga yang tidak berkerja, dikarenakan warga tersebut masih

    dalam usia non produktif atau usianya masih dibawah umur, sehingga aktifitas mereka

    hanyalah bersekolah atau bermain saja. 'ementara yang lain " orang bekerja sebagai pegawai

    negeri. Pekerjaan sebagai pegawai negeri merupakan pekerjaan yang mayoritas pada

    masyarakat didaerah ini. Pekerjaan lain warga di daerah ini adalah arng bekerja sebagai

    pegawai swasta, pekerjaan lainnya yaitu orang sebagai pensiunan, * orang berwirausaha

    dan # orang wanita hanya sebagai ibu rumah tangga saja.

    4.1.4; Pen.a=a+an To+a! Se+ia= Ke!uarga

    pendapatan (juta) jumlah keluarga

    -

    , -

    , - 3 *

    3, - *

    *, -

    , - #

    #, - 6

    6, - "

    ", - !

    Ta3e! ;@Pendapatan total setiap keluarga warga @alan 'unan 1alijaga 0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    14/31

    Gra?i- ;@ Pendapatan total setiap keluarga warga @alan 'unan 1alijaga 0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    15/31

    Ta3e! 6@ingkat Pendidikan 1epala keluarga warga @alan 'unan 1alijaga 0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    16/31

    Ta3e! B@ingkat Pendidikan asing-asing >ndi&idu warga @alan 'unan 1alijaga

    0alam

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    17/31

    Eo @enis Pangan 1onsumsi (g5kap5hari) Persentase (7)

    . Padi-padian #",6 ,*

    . %mbi-umbian ,!! ",3#

    3. Pangan +ewani 63,63 ,

    *. inyak dan lemak 3,*!# ,3!

    . Buah dan biji berlemak *6,3 6,"#. 1a$ang-ka$angan 6,3" !,3*

    6. =ula *",*# 6,36

    ". 'ayur dan Buah ,6# #,#3

    D42 #",3"3

    Gra?i- '@Presentase @umlah 1onsumsi @enis Bahan Pangan (g5kap5hari)

    0ari diagram tersebut jenis pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh tiap 11

    adalah padian ? padian dengan presentase ,*7 dan jumlah konsumsi #",6 g5kap5hari.

    'edangkan jenis bahan pangan yang paling jarang dikonsumsi adalah minyak dan lemak

    dengan persentase paling rendah yaitu ,3!7 dan jumlah konsumsi sebesar 3.*!#g5kap5hari. 'elain itu, responden juga mengkonsumsi beberapa jenis bahan pangan lain, yaitu

    umbi-umbian (",3#7), pangan hewani (,7), buah dan biji berlemak (6,"7), ka$ang-

    ka$angan (!,3*7), gula (6,367), serta sayur dan buah (#,#37). 'ehingga jenis bahan

    pangan yang dikonsumsi oleh responden dengan jumlah tertinggi hingga terendah se$ara

    berturut-turut adalah padi ? padian, ka$ang ? ka$angan, sayur dan buah, pangan hewani,

    umbi ? umbian, gula, buah dan biji berlemak, serta minyak dan lemak.

    abel @umlah asupan energi (kkal) dan protein (gr5hari) tiap jenis bahan pangan

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    18/31

    Eo @enis Pangan 1onsumsi

    Gnergi (kkal)

    Persentase

    asupan energy

    (7)

    1onsumsi

    Protein (g5hari)

    Persentase asupan

    protein (7)

    . Padi-padian *!,! 3#,3 3,* #,#

    . %mbi-umbian !,3 ,* ,"! ,333. Pangan +ewani #",#! #,3 ","" 3,

    *. inyak dan lemak 3#!," ",!! , ,6

    . Buah dan biji

    berlemak#", *,! *,3 ,*

    #. 1a$ang-ka$angan ",# ,6 ", **,*

    6. =ula 3,# ,## , ,

    ". 'ayur dan Buah **, ,!* #,! 3,66

    otal *#,"! ","

    abel diatas menunjukan konsumsi energy dan protein serta persentase asupannya

    dari tiap jenis bahan pangan di 0esa 0inoyo

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    19/31

    Gra?i- C@Presentase jumlah asupan protein dari berbagai bahan pangan

    Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa persentase asupan protein yang tertinggi

    berasal dari ka$ang ? ka$angan yaitu sebesar **,*7 dengan jumlah konsumsi protein

    sebanyak ", g5hari. 'edangkan bahan pangan jenis gula menyumbangkan sedikit asupan

    protein (,7), karena hanya gula merah yang mengandung protein. Beberapa bahan

    pangan lain yang memberikan persentase asupan protein adalah umbi-umbian (.337),

    pangan hewani (3,7), minyak dan lemak (.67), buah dan biji berlemak (.*7),

    buah dan sayur (3,667), dan padi ? padian (#,#7).

    Ang-a Ke*u-u=an Energi .an Pro+ein

    ingkat Gnergi 1onsumsi (G1) didapat dari perbandingan antara ke$ukupan energi

    dari tiap keluarga dibandingkan dengan 41=. Eilai G1 ini dapat diketahui status dari tiap

    keluarga tersebut, apakah keluarga itu mengalami defi$it berat (867), defisit tingkat sedang

    (6-6!7), defisit tingkat rendah ("-!7), atau sudah men$ukupi (!-7) atau bahkan

    kelebihan ( 97). 0ari hasil sur&ey didapat ke$ukupan energi dan ke$ukupan protein tiap

    keluarga sebagai berikut:

    Eo Eama 11 @umlah 1onsumsi

    Gnergi (1kal) 5 hari

    41=

    standar

    ingkat

    1onsumsi

    1ategori

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    20/31

    (kkal) Gnergi (7)

    . 4hmad =hozi 6,3 ",# 7 0efisit ingkat

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    21/31

    ",#7 sehingga termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. 'ementara

    berdasarkan tabel . nilai 41P-nya sebesar #","6 gram5hari dengan presentase

    tingkat konsumsi protein 37 dan termasuk dalam kategori kelebihan protein. +al

    ini dapat disebabkan karena pola konsumsi dari keluarga 4hmad ghozi $enderung

    konsumsi makanan yang bersumber karbohidratnya sedikit. +al ini karena pada waktu

    sarapan pagi hanya mengkonsumsi roti saja. 'edangkan pada proteinnya didapat dari

    lauk yang beragam terutama ikan sehingga protein yang dikonsumsi perharinya yang

    dikonsumsi relati&e $ukup atau bahkan kelebihan. 0engan demikian, tingkat

    konsumsi energi dan protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan

    41P. Penghasilan total keluarga bapak 4hmad =hozi adalah sebesar ,! juta rupiah

    per bulan. %ntuk pola konsumsi pangan, keluarga bapak 4hmad =hozi

    mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat utama, namun saat sarapan pagi

    hanya mengkonsumsi roti isi dan teh. @enis-jenis lauk yang dikonsumsi sangat

    ber&ariasi namun jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. 'elain itu, keluarga ini rutin

    mengkonsumsi panganan-panganan selingan seperti biskuit dan buah terutama jeruk.

    2; Ke!uarga 9a=a- 9asri

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    Basri sebesar *, kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi ,67

    sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai

    41P-nya sebesar **,33 gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein "7

    dan termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. +al ini dapat disebabkan karena

    pola konsumsi dari keluarga Basri $enderung mengonsumsi jumlah makanan dengan

    sumber karbohidrat dalam jumlah yang sedikit. 'umber karbohidrat yang dominan

    dikonsums keluarga ini adalah roti, dimana karbohidrat dalam roti rendah dari padanasi dalam jumlah yang sama. 'edangkan pada proteinnya didapat dari lauk yang

    beragam yaitu ikan, sapi dan ayam yang merupakan sumber protein hewani yang baik

    bagi tubuh. Eamun jumlah yang dikonsumsi tersebut masih dalam jumlah yang

    kurang. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi dan protein pada keluarga ini

    belum memenuhi standard 41= dan 41P. Besarnya penghasilan total keluarga ini

    adalah sebesar , juta rupiah per bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak Basri

    mengkonsumsi sumber karbohidrat yang beragam, yaitu nasi, sandwi$h, dan roti,

    yang mana sandwi$h merupakan makanan yang selalu dikonsumsi saat sarapan pagi.

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    22/31

    @enis-jenis lauk yang dikonsumsi keluarga ini beragam, dan yang paling sering adalah

    panganan berbasis daging seperti ikan, sapi, dan ayam yang digrill. Eamun sayangnya

    keluarga ini sangat jarang mengkonsumsi sayur walau konsumsi buah sangat rutin

    setiap pagi dan malam hari dengan kombinasi beberapa jenis buah yang di$ampur

    dengan sayur-sayuran dalam bentuk jus.

    3; Ke!uarga 9a=a- An.reanus

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    4ndreanus sebesar *,*" kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi

    6,7 sehingga termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. 'ementara

    berdasarkan tabel . nilai 41P-nya sebesar 66,6 gram5hari dengan presentase

    tingkat konsumsi protein *!7 dan termasuk dalam kategori kelebihan. +al ini dapat

    disebabkan karena pola konsumsi dari keluarga 4ndreanus $enderung mengonsumsi

    makanan berprotein tingi yakni dari lauk pauk selain itu juga ada tahu dan tempe yang

    setiap hari ada sehingga jumlah protein yang dikonsumsi tinggi. 'edangkan sumber

    karbohidrat yang dikonsumsi keluarga ini adalah nasi, namun dalam jumlah yang

    belum memenuhi sesuai standard. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi dan

    protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan 41P. Penghasilan totalkeluarga bapak 4ndreanus ini adalah sebesar ", juta rupiah per bulan. %ntuk pola

    konsumsi, keluarga bapak 4ndreanus mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat

    utama. 2auk pauk yang dikonsumsi kurang beragam yang mana tempe dan tahu

    goreng selalu ada dalam menu makanan walau lauk jenis lain juga ada. +al ini

    dikarenakan keluarga bapak 4ndreanus sangat gemar mengkonsumsi tahu dan tempe.

    /alau begitu, keluarga ini tetap rutin dan teratur dalam mengkonsumsi sayur disetiap

    menu makannya. 'elain itu, konsumsi keluarga ini juga dilengkapi dengan selingan

    yang selalu ada dalam sehari, yaitu buah terutama pepaua dan biskuit.

    4; Ke!uarga 9a=a- Ga+o+

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    =atot sebesar *," kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi 7

    sehingga termasuk dalam kategori kelebihan. 'ementara berdasarkan tabel . nilai

    41P-nya sebesar 3*," gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein #7

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    23/31

    dan termasuk dalam kategori defisit itngkat rendah. +al ini dapat disebabkan karena

    pola konsumsi dari keluarga =atot $enderung mengonsumsi makanan tinggi

    karbohidrat yaitu nasi dalam jumlah yang banyak. 'edangkan sumber protein yang

    dikonsumsi keluarga ini adalah hanya dari susu, sayur, dan lauk (tahu, tempe, dan

    ikan) namun dalam jumlah yang belum memenuhi sesuai standard. 0engan demikian,

    tingkat konsumsi energi dan protein pada keluarga ini belum memenuhi standard

    41= dan 41P. Besarnya pendapatan keluarga bapak =atot ini adalah sebesar juta

    rupiah per bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak =atot mengkonsumsi nasi

    sebagai sumber karbohidrat utama dan mengkonsumsi berbagai jenis lauk yang sangat

    ber&ariasi serta dilengkapi dengan konsumsi sayur-sayuran yang juga rutin terutama

    konsumsi sayur sup. 'elain itu, konsumsi keluarga bapak =atot juga disempurnakan

    dengan konsumsi susu minimal sekali dalam sehari dan juga mengkonsumsi buah

    hampir setiap malam terutama apel dan papaya.

    5; Ke!uarga 9a=a- M@ Zainu.in

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    =atot sebesar "6#,# kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi *3,"7

    sehingga termasuk dalam kategori defisist berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai

    41P-nya sebesar *,# gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein "67

    dan termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. +al ini dapat disebabkan karena

    pola konsumsi dari keluarga . Fainudin $enderung mengonsumsi makanan

    karbohidrat yaitu nasi, namun jumlah yang dikonsumi sedikit. 'ementara pada

    proteinnya juga kurang meski lauk yang dikonsumsi seperti ikan, dan ayam. 0engan

    demikian, tingkat konsumsi energi dan protein pada keluarga ini belum memenuhi

    standard 41= dan 41P. Pendapatan total keluarga bapak Fainuddin adalah sebesar *

    juta rupiah per bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak Fainuddin mengkonsumsi

    nasi sebagai sumber karbohidrat utama. @enis-jenis lauk yang dikonsumsi ber&ariasi

    namun paling sering mengkonsumsi lauk-lauk yang digoreng. 'elain itu, selalu ada

    sambal dalam setiap menu makannya, karena keluarga bapak Fainuddin sangat gemar

    mengkonsumsi sambal seabagai pelengkap rasa dari menu makannya. /alau begitu,

    keluarga ini jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. 1onsumsi buah-buahan oleh

    keluarga ini teratur yang mana jeruk merupakan jenis buah yang paling sering

    dikonsumsi oleh keluarga ini.

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    24/31

    6; Ke!uarga 9a=a- A?i?

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    4fif sebesar *6,* kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi 7sehingga termasuk dalam kategori normal. 'ementara berdasarkan tabel . nilai

    41P-nya sebesar !,* gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein 67

    dan termasuk dalam kategori defisit kelebihan. +al ini dapat disebabkan karena pola

    konsumsi dari keluarga 4fif mengonsumsi makanan yang bersumber karbohidrat

    yaitu nasi dengan jumlah yang $ukup dan buah yang berkalori tinggi yaitu pisang

    serta ada $amilan seperi bis$uit. 'ementara pada proteinya sumbernya dari susu lauk

    seperti (ayam goreng, ikan, telur, tahu dan tempe yang hamper setiap hari ada

    sehingga protein yang dikonsumsi kelebihan sedangkan energinya $ukup. 0engan

    demikian, tingkat konsumsi energi pada keluarga ini sesuai dengan standard dan

    protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan 41P. Besarnya

    pendapatan total keluarga bapak 4rif ini adalah sebsar , juta rupiah per bulan.

    %ntuk pola konsumsi pangan, keluarga bapak 4rif mengkonsumsi nasi sebagai

    sumber karbohidrat utama. 1onsumsi lauk keluarga ini beragam yang mana makanan

    goring-gorengan terutama ayam goreng merupakan jenis lauk yang paling sering

    dikonsumsi, hal ini karena panganan yang diolah dengan $ara penggorengan

    merupakan panganan fa&orit dari keluarga bapak 4rif. 1onsumsi sayur-sayuran

    keluarga ini juga beragam dan rutin dikonsumsi setiap makan. 1eluarga ini juga rutin

    dan teratur mengkonsumsi makanan selingan sekali dalam sehari yang dibarengi

    dengan konsumsi buah yang rutin terutama pisang dan apel. 'elain disempurnakan

    oleh konsumsi buah, keluarga ini juga rutin mengkonsumsi susu minimal sebanyak

    sekali dalam sehari.

    7; Ke!uarga 9a=a- Yunus

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    Hunus sebesar 6," kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi #3,*7

    sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai

    41P-nya sebesar ,3* gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein !#7

    dan termasuk dalam kategori normal. +al ini dapat disebabkan karena pola konsumsi

    dari keluarga Hunus $enderung mengonsumsi makanan berprotein tingi yakni darilauk pauk selain itu juga ada ikan laut, telur, tahu dan tempe yang hamper setiap hari

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    25/31

    ada sehingga jumlah protein yang dikonsumsi tinggi. 'edangkan sumber karbohidrat

    yang dikonsumsi keluarga ini adalah nasi, namun dalam jumlah yang sedikit 5 belum

    memenuhi sesuai standard. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi belum

    memenuhi standard 41= dan protein pada keluarga ini memenuhi standard 41P.

    ingkat penghasilan keluarga bapak Hunus ini adalah sebesar 6, juta rupiah per

    bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapakHunus mengkonsumsi nasi sebagai

    sumber karbohidrat utama. 1onsumsi lauk beragam namun dalam sehari

    mengkonsumsi lauk dengan jenis yang sama, yang mana lauk yang paling sering

    dikonsumsi adalah makanan olahan ikan laut karena keluarga bapak Hunus menyukai

    makanan olahan ikan laut. 4lasan mengapa keluarga bapak Hunus hanya

    mengkonsumsi satu jenis lauk dalam sehari adalah karena profesi bapak Hunus adalah

    seorang dosen, sedangkan istri bapak Hunus adalah seorang guru, sehingga istri bapak

    Hunus tidak memiliki waktu untuk memasak banyak, sehingga hanya memasak satu

    jenis lauk untuk sehari dan dimasak dalam jumlah yang $ukup untuk konsumsi

    keluarga dalam sehari sekaligus. /alau begitu, konsumsi sayur keluarga bapak Hunus

    beragam dan dikonsumsi hampir setiap makan, karena keluarga bapak Hunus masih

    mampu menyempatkan untuk memasak dan5atau membeli sayur siap konsumsi.

    0alam sehari, keluarga bapak Hunus selalu mengkonsumsi selingan minimal sekali

    dalam sehari yang mana biskuit merupakan makanan selingan paling sering

    dikonsumsi, sedangkan untuk konsumsi buah, keluarga bapak Hunus juga rutin

    mengkonsumsi nya minimal sekali dalam sehari yang mana apel dan pepaya

    merupakan jenis buah yang paling banyak dikonsumsi.

    8; Ke!uarga 9a=a- Mu"iari

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    Hunus sebesar ,3* kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi ,7

    sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai

    41P-nya sebesar 3,# gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein 7

    dan termasuk dalam kategori defisit berat. +al ini dapat disebabkan karena pola

    konsumsi dari keluarga ujiari ini meski mengonsumsi makanan yang bersumber

    karbohidrat yaitu nasi, dan protein yang bersumber dari tempe, ikan tongkol, dan tahu

    namun dalam jumlah yang sedikit sehingga baik konsumsi energinya maupun

    proteinnya jauh dari jumlah standard. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    26/31

    belum memenuhi standard 41= dan protein pada keluarga ini memenuhi standard

    41P. Pendapatan keluarga bapak ujiari adalah sebesar , juta rupiah per bulan.

    %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak ujiari mengkonsumsi nasi sebagai sumber

    karbohidrat utama. 1onsumsi lauk $enderung beragam yang mana oseng tempe

    ka$ang, tempe, dan tahu goreng merupakan lauk yang paling sering dikonsumsi, hal

    ini dikarenakan makanan berbasis ka$ang kedelai merupakan makanan fa&orit

    keluarga bapak ujiari. Beragamnya jenis-jenis lauk yang dikonsumsi tidak diikuti

    oleh konsumsi sayur, yang mana keluarga bapak ujiari ini sangat jarang

    mengkonsumsi sayur, hal ini dikarenakan profesi bapak ujiari hanya seorang

    wiraswasta di bidang laundry dan istrinya hanyalah seorang penjahit, sehingga

    penghasilannya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan keluarga lain berpenghasilan

    tinggi yang selalu mampu membeli sayur, selain itu pekerjaan dari bapak dan ibu

    ujiari menuntut mereka untuk bekerja keras sehingga tidak memiliki $ukup waktu

    untuk memasak sayur, sehingga terbiasa untuk jarang mengkonsumsi sayur. /alau

    sangat jarang mengkonsumsi sayur, keluarga bapak mujiari rutin mengkonsumsi

    $amilan dan buah-buahan sekali dalam sehari.

    9;Ke!uarga 9a=a- A!?in Mus+i-a,anBerdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    4lfin ustiawan sebesar #,6! kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi

    energi #,337 sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan

    tabel . nilai 41P-nya sebesar #,!* gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi

    protein #7 dan termasuk dalam kategori kelebihan. +al ini dapat disebabkan

    karena pola konsumsi dari keluarga 4lfin ustikawan meski mengonsumsi makanan

    berarbohidrat yaitu nasiyang jumlahnya sedikit, lalu makanan berprotein seperti tahu,

    tempe, ikan goreng, dan ayam goreng yang jumlahnya banyak karena lebih suka

    mengonsumsi lauk dari pada nasi. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi dan

    protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan 41P. Besarnya

    pendapatan keluarga ini adalah sebesar , juta rupiah per bulan. %ntuk pola

    konsumsi, keluarga bapak 4lfin mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat

    utama. 1onsumsi berbagai jenis lauk oleh keluarga ini sangat beragam, namun sangat

    jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, hal ini dikarenakan profesi bapak 4lfin yang

    hanya seorang guru dan istri yang hanya seorang ibu rumah tangga, sehingga kelaurga

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    27/31

    bapak 4lfin tersebut kurang mampu menyediakan sayur-sayuran yang rutin untuk

    kebuthuhan keluarganya jika dibandingkan dengan keluarga lain. 'elain jarangnya

    mengkonsumsi sayur-sayuran, keluarga ini juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

    0ata yang diperoleh juga menunjukkan bahwa keluarga ini memiliki pola makan yang

    $enderung tidak teratur dan tidak teren$ana dengan baik.

    10; Ke!uarga 9a=a- Sar,o E.i

    Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak

    'arwo Gdi sebesar "6!,"6 kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi

    !3,!!7 sehingga termasuk dalam kategori normal. 'ementara berdasarkan tabel .

    nilai 41P-nya sebesar #6,gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein

    !7 dan termasuk dalam kategori kelebihan. +al ini dapat disebabkan karena pola

    konsumsi dari keluarga 'arwo Gdi ini mengonsumsi makanan yang bersumber

    karbohidrat yaitu nasi, kue, papaya dan pisang selain itu pada konsumsi protein yang

    bersumber dari tempe, ikan tongkol, dan tahu yang hamper setiap hari, serta

    mengonsumsi sayur sehingga jumlah konsumsi energinya men$ukupi, namun pada

    konsumsinya proteinya berlebihan. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi

    memenuhi standard 41= dan protein pada keluarga ini belum memenuhi standard

    41P. Besarnya pendapatan keluarga bapak 'arwo Gdi ini adalah 6, juta rupiah per

    bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak 'arwo Gdi mengkonsumsi nasi sebagai

    sumber karbohidrat utama. 1onsumsi lauk keluarga ini beragam yang mana makanan

    olahan tongkol merupakan jenis lauk yang paling sering dikonsumsi serta dibarengi

    oleh konsumsi sayur yang rutin setiap makan dan dengan jenis yang beragam. 'elain

    itu, konsumsi buah oleh keluarga bapak 'arwo Gdi juga rutin dan teratur yang mana

    melon, papaya, dan pisang merupakan jenis buah yang paling sering dikonsumsi.

    'e$ara umum, pola konsumsi rata-rata masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

    aktor yang paling mempengaruhi pola konsumsi masyarakat adalah besarnya pendapatan

    keluarga. 0apat dilihat dari data dan hasil analisa bahwa besarnya pendapatan keluarga

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    28/31

    mempengaruhi banyak dan jenis bahan pangan yang dikonsumsi. Bagi keluarga yang

    berpenghasilan tidak terlalu tinggi, bahan pangan yang dikonsumsi $enderung kurang &ariatif

    dan memilih bahan-bahan pangan dengan harga yang $enderung murah. 'elain itu terlihat

    juga bahwa keluarga dengan penghasilan yang tergolong rendah lebih $enderung untuk jarang

    mengkonsumsi bahan pangan berbasis daging, dan juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

    aktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi suatu masyarakat

    adalah kebiasaan makan, yang mana jika suatu indi&idu sudah terbiasa untuk tidak

    mengkonsumsi suatu bahan pangan, maka indi&idu tersebut tersugesti bahwa jika ia

    dihadapkan pada bahan pangan yang tak biasa ia konsumsi, bahan pangan tersebut terlihat

    kurang menarik dan kurang lezat.

    aktor lain yang yang juga berpengaruh terhadap pola konsumsi suatu masyarakat

    adalah jenis profesi yang dijalankan, yang mana berbagai ma$am profesi memiliki tingkat

    kesibukan dan waktu kerja yang beragam, sehingga masyarakat dengan profesi yang

    membutuhkan waktu banyak dan kerja keras maka $enderung tidak memiliki $ukup waktu

    untuk memasak makanan sendiri di rumah dan lebih memilih untuk makan diluar rumah.

    aktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi pola konsumsi suatu masyarakat

    adalah tingkat pendidikan, kondisi geografis wilayah, kebudayaan, serta agama dan

    keper$ayaan.

    Ra+aRa+a um!a( Konsumsi Energi .an Pro+ein .a!am sua+u Daera(

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    29/31

    dengan presentase ,*7. Bahan pangan tersebtu memberikan energi sebesar *!,! kkal

    (3#,37). 'elain itu, responden didaerah tersebut jarang mengonsumsi umbi ? umbian. @umlah

    konsumsi bahan pangan jenis umbi ? umbian hanya sebesar ,!! g5kap5hari (",3#7).

    Eo.

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    30/31

    Perlu juga diadakan penyuluhan terhadap warga mengenai pola hidup yang sehat dan pola

    makan yang sehat, beragam, bergizi, dan berimgang.

    9A9 V

    PENUTUP

    Kesim=u!an

    0ari hasil sur&ey konsumsi pangan di 0esa 0inoyo

  • 7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1

    31/31

    DA/TAR PUSTAKA

    4lmatsier '. !.rinsi!"rinsi! Dasar #lmu $i%i.=ramedia Pustaka %tama, @akarta.

    Baliwati H. . dan Press.

    0epkes . !!#. 'a!oran Akhir onsumsi $i%i. 0irektorat =izi, 0irektorat @enderal

    Pembinaan 1esehatan, @akarta.

    +ardiansyah, '. adanijah dan H. . Baliwati.. Analisis &eraca ahan *akanan dan

    ola angan +ara!an untuk erencanaan etersediaan angan.P'1P=->PB dan

    Pusat Pengembangan 1etersediaan Pangan, 0epartemen Pertanian , @akarta.

    +asniyati,