angka lempeng total1.docx

Upload: reksa-indika-surya

Post on 26-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    1/25

    LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

    PEMERIKSAAN TOTAL PLATE COUNT (TPC)..

    Disusun oleh :

    A.A. Au Ti!"#$#!#

    NIM P%&'%'*%*&

    Se$es"e! III

    Dis#$+#i,#n ,e+#-# :

    Dosen Pe$i$in/ P!#,"i,u$ B#,"e!iolo/i

    KEMENTERIAN KESE0ATAN REPUBLIK INDONESIA

    POLITEKNIK KESE0ATAN DENPASAR

    DIII 1URUSAN ANALIS KESE0ATAN

    *%'

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu| 1

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    2/25

    BAB I

    PENDA0ULUAN

    '.' L#"#! Bel#,#n/

    Bahan makanan, selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan

    sumber makanan bagi mikroorganisme.Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan

    pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan

    pangan secara gizi, daya cerna ataupun daya simpannya.Selain itu pertumbuham

    mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat mengakibatkan perubahan fisik atau

    kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut tidak layak

    dikomsumsi.Kejadian ini biasanya terjadi pada pembusukan bahan pangan.

    Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan

    mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Penyakit menular

    yang cukup berbahaya seperti tifus, kolera, disentri, atau tbc, mudah tersebar melalui

    bahan makanan. angguan!gangguan kesehatan, khususnya gagguan perut akibat

    makanan disebabkan, antara lain oleh kebanyakan makan, alergi, kekurangan zat gizi,

    keracunan langsung oleh bahan!bahan kimia, tanaman atau he"an beracun# toksintoksin

    yang dihasilkan bakteri# mengkomsumsi pangan yan mengandung parasit!parasit he"an

    dan mikroorganisme. angguan!gangguan ini sering dikelompokkan menjadi satu karena

    memiliki gejala yang hampir sama atau sering tertukar dalam penentuan penyebabnya.$pabila terjadi kontaminasi makanan yang berlebihan di tengah % tengah

    masyarakat secara otomatis gangguan kesehatan masarakat akan pula menigkat karena

    adanya peningkatan kontaminasi makanan yang tinggi. &ntuk mencegah terjadinya

    peningkatan kontaminasi makanan yang tinggi sebaiknya yang sangat utama adalah

    kebersihan higiens dan sanitasi yang perlu di tingkatkan, karena dengan program tersebut

    angka kontaminasi makanan yang ada dapat menurun. Banyaknya penjual makanan yang

    instan serta pedagang makanan yang memerlukan bahan makanan yang tidak berstandar

    taraf kesehatan, ini memicu juga angka kontaminasi makanan akan tinggi. 'al tersebut

    yang melatar belakangi penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan

    yang akan dibahas dalam laporan praktikum dengan judul2Penen"u#n An/,# Ku$#n

    +#-# T#hu3.

    (enghitung atau menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan )makanan,

    minuman, dan lain!lain* dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh bahan itu

    tercemar oleh mikroba.+engan mengetahui jumlah mikroba, maka dapat diketahui

    kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut.Bahan yang dapat dikatakan baik jika jumlahmikroba yang terkandung dalam bahan tersebut masih di ba"ah jumlah standar yang

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu|

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    3/25

    ditentukan oleh suatu lambaga.Kandungan mikroba pada suatu bahan juga sangat

    menentukan tingkat kerusakannya, serta dapat ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk

    dikonsumsi.

    '.* Ru$us#n M#s#l#h

    +ari latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam praktikum dan

    penulisan laporanpraktikum ini adalah sebagai berikut -

    1. Bagaimana prosedur pengolahan sampel untuk pemeriksaan angka kuman pada

    tahu

    . $pa saja yang perlu diperhatikan dalam pengolahan sampel tahu untuk

    pemeriksaan angka kuman

    /. Bagaimana teknik isolasi bakteri menggunakan media P0$ untuk pemeriksaan

    angka kuman pada sampel tahu

    . $pa saja yang perlu diperhatikan dalam penanaman bakteri menggunakan media

    P0$ untuk pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu

    2. $pakah ada koloni yang tumbuh pada media P0$ yang digunakan sebagai kontrol

    dan penanaman sampel untuk pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu

    3. 4ika ada, bagaimana ciri!ciri koloni bakteri yang tumbuh pada media P0$ dalam

    pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu

    5. Berapa jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media P0$ dalam pemeriksaan

    angka kuman pada sampel tahu

    6. $pa saja yang perlu diperhatikan dalam perhitungan angka kuman sampel bahan

    makanan7. Berdasarkan hasil pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu, apakah sampel

    tahu yang diperoleh memenuhi kualitas higienitas bahan makanan secara

    bakteriologis

    '. Tu4u#n

    +ari rumusan masalah di atas, tujuan dalam praktikumdan penulisan laporan

    praktikum ini adalah sebagai berikut -

    1. &ntuk mengetahui prosedur pengolahan sampel untuk pemeriksaan angka kumanpada tahu.

    . &ntuk mengetahui hal!hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan sampel tahu

    untuk pemeriksaan angka kuman.

    /. &ntuk mengetahui teknik isolasi bakteri menggunakan media P0$ untuk

    pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu.

    . &ntuk mengetahui hal!hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman bakteri

    menggunakan media P0$ untuk pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu.

    2. &ntuk mengetahui ada8tidaknya koloni yang tumbuh pada media P0$ yang

    digunakan sebagai kontrol dan penanaman sampel untuk pemeriksaan angka

    kuman pada sampel tahu.

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu| /

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    4/25

    3. &ntuk mengetahui ciri!ciri koloni bakteri yang tumbuh pada media P0$ dalam

    pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu.

    5. &ntuk mengetahui jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media P0$ dalam

    pemeriksaan angka kuman pada sampel tahu.

    6. &ntuk mengetahui hal!hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan angka

    kuman sampel bahan makanan.

    7. &ntuk mengetahui kualitas bahan makanan )tahu* secara bakteriologis.

    '. M#n5##"

    (anfaat dari praktikum yang telah dilakukan dan penulisan laporan praktikum ini

    adalah sebagai berikut.

    1. Bagi (ahasis"a -

    9aporan praktikum ini dapat menambah "a"asan mahasis"a tentang

    Pemeriksaan $ngka Kuman, sehingga dapat mengatahui prosedur pemeriksaan

    angka kuman pada makanan dan minuman, dan dapat mengoalh sampel, serta

    dapat menghitung angka kuman pada makanan dan minuman.

    . Bagi +osen Pembimbing -

    9aporan praktikum ini dapat dijadikan sebagai bahan e:aluasi dalam

    proses perkulihan dan dapat dijadikan acuan dalam memberikan penilaian serta

    laporan ini dapat digunakan sebagai bahan ajar.

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu|

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    5/25

    BAB II

    TIN1AUAN PUSTAKA

    *.' 6#,"o!75#,"o! #n/ $e$+en/#!uhi hi/ieni"#s #h#n $#,#n#n

    Setiap bahan pangan selalu mengandung mikroba yang jumlah dan jenisnya

    berbeda.Pencemaran mikroba pada bahan pangan merupakan hasil kontaminasi langsung

    atau tidak langsung dengan sumber!sumber pencemar mikroba, seperti tanah, air, debu,

    saluran pencernaan dan pernafasan manusia atau he"an.+alam batas!batas tertentu

    kandungan mikroba pada bahan pangan tidak banyak berpengaruh terhadap ketahanan

    bahan pangan tersebut. $kan tetapi, apabila kondisi lingkungan memungkinkan mikroba

    untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat, maka bahan pangan akan rusak karenanya

    )+"idjoseputro ;;2*. (enurut inarno );;* menyebutkan bah"a setiap penurunan suhu 6?0 akan membuat

    kecepatan reaksi berkurang menjadi setengahnya. )* bila suhu naik hingga diatas

    suhu maksimal atau turun diba"ah suhu minimal, maka pertumbuhan mungkin akan

    terhenti, komponen sel menjadi tidak aktif dan sel!sel mengalami kematian.

    /. @ilai p'

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu| 2

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    6/25

    Setiap organisme memiliki kisaran p' tertentu yang masih memungkinkan

    bagi pertumbuhannya dan juga mempunyai p' optimum. Pada umumnya,

    mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran suhu 3,3!6,; dan nilai p' luar pada

    kisaran ,;!1,; sydah bersifat merusak )Buckle 1765*. (ikroorganisme juga

    memerlukan p' tertentu untuk pertumbuhannya, namun pada umumnya bakteri

    memiliki kisaran p' yang sempit, yaitu sekitar p' 3,2!5,2 atau pada p' netral.

    . $ktifitas $ir

    4umlah air yang terkandung didalam bahan makanan atau larutan disebut

    sebagai akti:itas air )"ater acti:ity*. 4enis mikroorganisme yang berbeda

    membutuhnkan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya. Bakteri

    umumnya memerlukan media yang memiliki nilai a" tinggi );,71*, khamir

    membutuhkan nilai a" ;,65!;,71 sedangkan kapang membutuhkan nilai a" yanglebih rendah lagi, yaitu ;,6;!;,65 )Buckle 1765*.

    2. Ketersediaan Aksigen

    (asing!masing organisme membutuhkan jumlah oksigen yang berbeda untuk

    metabolismenya. $da organisme yang tidak membutuhkan oksigen sama sekali untuk

    pertumbuhannya )anaerob*, ada yang membutuhkan sedikit oksigen )mikroaerofil*

    dan ada yang dapat tumbuh dan berkembang biak pada kondisi lingkungan yang

    cukup oksigen maupun tidak ada oksigen sama sekali )anaerob fakultatif*.

    3. Senya"a penghambat

    Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh senya"a!senya"a dalam bahan

    makanan yang bersifat antimikroba yang secara ilmiah ada didalam bahan makanan

    tersebut maupun yang sengaja ditambahkan seperti asam benzoat dan asam sorbat.

    5. >aktu

    (enurut

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    7/25

    sangat berpengaruh terhadap kehidupan mikroba.(ikroba memerlukan potensial

    redoks positif )teroksidasi*, sedangkan pada mikroba anaerob memerlukan potensial

    redoks negatif )tereduksi*.

    7. Struktur Biologi

    Struktur biologi seperti kulit pada telur, kulit kacang!kacangan dan kulit buah

    berperan mencegah masuknya mikroba ke dalam bahan pangan tersebut.

    1;.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    8/25

    *. Te,ni, isol#si #,"e!i un"u, +e!hi"un/#n #n/,# ,u$#n s#$+el +#-#" (#h#n

    $#,#n#n)

    '. Te,ni, +!e+#!#si s#$+el +#-#" -en/#n 8#!# +en/en8e!#n (Dilution)

    Salah satu jenis preparasi sampel adalah dengan caramaseration )pengancuran*,

    sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk dengan mortar dan pestle sehingga

    mikroba yang ada dipermukaan atau di dalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke

    dalam air.Dujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan

    mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya.

    0ontoh sampelnya antar lain bakso, tahu, biji, dll. Perbandingan antar berat sampel

    dengan pengenceran pertama adalah 1 - 7 )"8:*.

    Deknik dilusi sangat penting dalam analisa

    mikrobiologi karena hampir semua metode penelitian danperhitungan jumlah sel mikroba menggunakan teknik ini,

    seperti DP0 )Dotal Plate 0ount*.

    Pada proses dilusi dapat dilakukan teknik pengenceran

    bertingkat. Dujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi

    jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.Penentuan besarnya atau banyaknya

    tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.

    +igunakan perbandingan 1 - 7 untuk sampel dan pengenceran pertama dan

    selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 181; sel mikroorganisma

    dari pengenceran sebelumnya.

    G#$#! "e,ni, +en/en8e!#n e!"in/,#"

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu| 6

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    9/25

    *. Te,ni,Pour Plate(#/#! "u#n/)

    Deknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran

    bertingkat.Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi

    biasanya untuk tujuan isolasi )mendapatkan koloni tunggal* diambil beberapa tabung

    pengenceran terakhir, sedangkan pada perhitungan angka kuman suatu bahan

    makanan, suspensi diambil dari setiap sampel pada tabung pengenceran.

    Deknik ini memerlukan agar yang belum padat )E2o0* untuk dituang bersama

    suspensi bakteri ke dalam ca"an petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan

    memadat. 'al ini akan menyebarkan sel!sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar

    saja melainkan sel terendam agar )di dalam agar* sehingga terdapat sel yang tumbuh

    dipermukaan agar yang kaya A dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak

    begitu banyak mengandung oksigen.G#$#! "e,ni, isol#si #,"e!i -en/#n $e"o-e +ou! +l#"e

    +alam pour plate, ca"an petri yang telah berisi campuran media dan sampel

    tersebut kemudian diputar dengan lembut untuk memastikan bah"a media dan sampel

    bercampur secara merata.

    G#$#! +e!e-##n "e,ni, s+!e#- +l#"e -en/#n "e,ni, +ou! +l#"e

    Spread plateadalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di

    permukaan agar yang telah memadat, sedangkan pada metode pour plate suspensi

    bakteri dicampurkan terlebih dahulu pada media yang belum memadat sebelum

    dituangkan ke ca"an petri.

    $lasan diteteskannya bakteri sebanyak ;,1 m9 untuk spread platedan 1 m9

    untuk pour platekarena spread plate ditujukan untuk menumbuhkan bakteri hanya

    pada permukaan media saja, sedangkan pour platedigunakan untuk menumbuhkan

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu| 7

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    10/25

    bakteri pada permukaan dan bagian tengah media sehingga membutuhkan ruang yang

    lebih luas untuk penyebarannya maka diberikan lebih banyak suspensi sampel

    daripadaspread plate.

    *.* C#!# Men/hi"un/ 1u$l#h Mi,!o# -#n Pen/#!uh 6#,"o! Pen/en8e!#n

    Pada teknik isolasi dengan pour plate memungkinkan mikroorganisme untuk

    tumbuh baik di permukaan dan di dalam media. Sebagian besar dari koloni tumbuh dalam

    media dan dalam ukuran kecil dan mungkin konfluen. Beberapa daerah koloni yang

    tumbuh di permukaan dapat berupa ukuran yang sama.

    Suspensi bakteri yang telah ditanam pada media agar )P0$F Plate Count Agar*,

    setelah inkubasi pada suhu /5?0 selama !6 jam dihitung jumlah koloni yang tumbuh.Satuan perhitungan jumlah mikroba dikenal dengan istilah Colony Forming Units)0

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    11/25

    BAB III

    METODE

    .' 9#,"u -#n Te$+#"

    Praktikum pemeriksaan DP08angka kuman makanan dan minuman ini dilakukan pada -

    a* 'ari, tanggal - Kamis, 1/ 4uni ;1/

    b* Dempat - 9aboratorium Bakteriologi

    4urusan $nalis Kesehatan

    Politeknik Kesehatan +enpasar

    .* Al#" -#n B#h#n

    A. ALAT

    1. (ortir steril. Dabung reaksi

    /. ak tabung reaksi

    . elas ukur 2; ml

    2. Pipet ukur 1 ml, 1; ml

    3. Bola hisap

    5. Petridish steril

    6. @eraca analitik

    7. Hrlenmeyer 1;;, 2;, 2;; ml

    1;. $pi spiritus8Bunsen11. Pinset

    1. Cnkubator

    1/. Kertas label

    1. Spatel

    12. Batang pengaduk

    13. Kompor listrik

    15. Benang pulung8 tali

    16. Botol semprot

    B. BA0AN C. MEDIAREAGENSIA

    1. Kristal @a0l 1. 9arutan garam fisiologis8Pz

    . Serbuk media P0$ . (edia P0$

    /. $Iuades steril

    . Kapas berlemak

    2. $luminium foil

    3. Dahu

    Pemeriksaan angka kuman pada tahu| 11

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    12/25

    . C#!# Ke!4#

    ..' P!e+#!#si s#$+el +#-#" ("#hu)

    1. Sampel tahu dihancurkan dengan blender, apabila tidak ada blender bisa

    dengan mortir steril.

    . (emasukkan 1; g sampel tersebut ke dalam labu erlenmeyer8botol steril.

    /. (enuangkan 7; ml aIuades steril ke dalamnya.

    . Bahan dengan pengencer tersebut siap digunakan untuk pemeriksaan angka

    kuman, (P@ dan pemeriksaan biakan.

    ..* Pe$e!i,s##n #n/,# ,u$#n

    1. (enyiapkan 3 buah tabung reaksi steril, disusun dalam rak tabung. (asing!

    masing tabung secara berurutan diberi tanda 1;!1,1;!,1;!/,1;!, 1;!2, 1;!3dan

    seterusnya sebagai kode pengenceran.

    . (enyiapkan 5 buah petridish steril, pada 3 buah petridish diberi tanda pada

    bagian belakangnya sesuai dengan kode pengenceran dan tanggal pemeriksaan

    seperti butir a, satu petridish diberi tanda control./. Pada tabung kedua sampai enam diisi 7 ml larutan garam fisiologis atau

    aIuades steril atau larutan buffer phosfat. &ntuk pemeriksaan Bacillus cereus

    harus menggunakan buffer phosfat.

    . (engocok bahan di atas sampai homogen )J2 kali* kemudian ambil 1; ml

    dimasukkan pada tabung ke satu.

    2. (emindahkan 1 ml bahan dari tabung kesatu ke tabung kedua dengan pipet

    kemudian dikocok hingga homogen.

    3. (emindahkan 1 ml bahan dari tabung kedua ke tabung ketiga dengan pipet

    kemudian mengocok hingga homogen.

    5. +emikian selanjutnya dilakukan hal yang sama sampai tabung keenam

    sehingga diperoleh pengenceran tabung 1;!1,1;!,1;!/,1;!, 1;!2, 1;!3 atau sesuai

    dengan kode pengenceran yang telah dibuat sebelumnya. +ari masing!masing

    tabung di atas, dimulai dari tabung keenam diambil 1 ml. +engan pipet steril

    dimasukkan ke dalam masing!masing petridish steril sesuai dengan kode

    pengenceran yang sama.

    6. Kemudian ke dalam masing!masing petridish ini dituangi media plat count agar)P0$* yang telah dipanaskan dalam "aterbath 2;0 sebanyak 12!; ml. +an

    masing!masing petridish digoyang perlahan!lahan sehingga tercampur merata

    kemudian dibiarkan dingin dan membeku.

    7. (emasukkan ke dalam inkubator suhu /5;0 selama !6 jam dalam posisi

    terbalik.

    1;. Kontrol media dibuat dengan media P0$ tanpa diberi sampel. Kontrol ruangan

    dibuat dengan memakai P0$ dengan cara membuka tutup petridish selama 2

    menit.11. Pembacaan dilakukan setelah 16! jam dengan cara menghitung jumlah

    koloni yang tumbuh pada setiap petridish.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    13/25

    .. Pe$e!i,s##n h#sil -#n +el#+o!#n

    A. Pe$#8##n 0#sil

    1. (enghitung koloni yang tumbuh pada masing!masing petridish.

    . Koloni!koloni yang bergabung menjadi satu atau membentuk satu

    deretan8koloni yang terlekat sebagai garis tebal atau jumlah koloni yang

    meragukan, dihitung sebagai satu koloni kuman./. (enghitung jumlah koloni yang tumbuh pada petridish control. $pabila

    jumlah koloni pada petridish control lebih besar dari 1;, maka

    pemeriksaan harus menggunakan P0$ dari pembuatan yang lain.

    B. Pel#+o!#n

    Pelaporan hanya dilakukan pada petridish yang menghasilkan jumlah

    koloni antara /;!/;; koloni serta apabila jumlah pada petridish kontrol

    kurang dari 1; koloni, jumlah koloni pada masing!masing petridish ini harus

    dikurangi terlebih dahulu dengan jumlah koloni pada petridish kontrol.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    14/25

    BAB I;

    PEMBA0ASAN

    .' 0#sil +en/#$#"#n +!e+#!#si s#$+el "#hu

    G#$#! Ke"e!#n/#n

    Sebelumnya tahu ditimbang

    terlebih dahulu dengan neraca

    analitik sebanyak 1; gram lalu

    di hancurkan sampai halus

    dengan pestle dalam mortir

    steril dalam keadaan steril

    dengan cara bekerja didekat

    api bunsen.

    9arutan Pz yang telah

    disterilisasi di takar dengan

    labu ukur sebanyak 7; ml.

    Pengerjaan selalu dalam

    keadaan steril yaitu di daerah

    api bunsen yang menyala.

    Setelah bahan halus

    dituangkan sedikit demi sedikit

    larutan pz steril yang telah

    ditakar ke dalam mortir.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    15/25

    G#$#! Ke"e!#n/#n

    Hrlenmeyer yang telah steril

    tutupnya dibuka di daerah

    steril yaitu di daerah api

    bunsen agar kesterilannya

    terjaga.

    9arutan pz yang telah

    bercampur dengan bahandituangkan ke dalam

    Hrlenmeyer tadi. 9alu dibilas

    sisa!sisa tahu dalam mortir

    dengan larutan pz sampai

    larutan pz yang telah ditakar

    tadi habis.

    Bahan telah siap digunakan

    untuk pemeriksaan angka

    kuman. 9alu diberi label 1;!1

    sebagai tanda sampel a"al.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    16/25

    .* P!e+#!#si s#$+el "#hu -en/#n +en/en8e!#n e!"in/,#"

    G#$#! Ke"e!#n/#n

    Sampel a"al dengan label 1;!1

    dipipet dengan pipet ukur

    sebanyak 1 ml. Pengerjaan dari

    a"al sampai akhir tetap

    didaerah api bunsen agar tetap

    steril.

    9alu 1 ml larutan tadi

    dimasukkan dalam tabung

    dengan label 1;!yang

    sebelumnya telah berisi larutan

    pz steril sebanyak 7 ml.

    Kemudian dikocok hingga

    homogen.

    9alu dipipet larutan dalam

    tabung 1;!sebanyak 1 ml dan

    dimasukkan dalam tabung 1;!/,

    dikocok hingga homogen.

    Begitu seterusnya sampai

    tabung dengan label 1;!3. 'al

    ini disebut dengan pengenceran

    bertingkat.

    Setelah dilakukan pengenceran

    bertingkat terlihat bah"a dari

    tabung dengan label 1;!1ke

    tabung 1;!3larutannya semakin

    jernih.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    17/25

    Setelah itu dipipet larutan dari

    tabung 1;!3sebanyak 1 ml.

    Kemudian larutan sebanyak 1

    ml tadi dimasukkan dalam

    petridish steril dengan label

    1;!3 dengan tutup petridish

    dibuka sedikit untuk menjaga

    kesterilan.

    9alu dipipet 1 ml larutan dari

    tabung 1;!2kedalam petridish

    dengan label 1;!2begitu

    seterusnya sampai semua

    petridish dari 1;!1sampai 1;!3

    terisi larutan.

    Kemudian petridish yang telah

    terisi larutan tadi ditambahkandengan larutan media P0$

    sampai merata sebanyak 12!;

    ml. 9alu ditunggu hingga

    membeku.

    ambar disamping

    menunjukkan keenam petridish

    yang berisi label 1;!1 sampai

    1;!3 berisi media yang telah

    membeku. 9alu dimasukkan

    dalam incubator suhu /5;0

    selama !6 jam dalam

    keadaan terbalik.

    ambar disamping

    menunjukkan kontrol mediayang dibuat dengan media

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    18/25

    P0$ namun tanpa diberi

    sampel lalu dimasukkan dalam

    incubator dengan perlakuan

    yang sama.

    Setelah jam media

    dikeluarkan dari inkubator.

    &ntuk pemeriksaannya yang

    pertama kali harus kita amati

    dan dihitung jumlah koloninya

    adalah kontrol media. Derapat 1

    koloni bakteri dalam kontrol

    media. Pemeriksaan dapat

    dilanjutkan.

    . G#$#! h#sil +e$e!i,s##n #n/,# ,u$#n +#-# s#$+el "#hu

    G#$#! Ke"e!#n/#n

    Pada petridish 1;!terdapat 1/

    koloni bakteri.

    Pada petridish 1;!/terdapat 1;

    koloni bakteri.

    Pada petridish 1;!terdapat 6

    koloni bakteri.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    19/25

    Koloni bakteri

    Pada petridsh 1;!2 terdapat 5

    koloni bakteri.

    Pada petridish 1;!3 terdapat 2

    koloni bakteri. 'asilnya dicatat

    dan dilakukan pelaporan jika

    jumlah koloni antara /;!/;;

    koloni bakteri. @amun dari

    hasil praktikum ini tidak

    terdapat jumlah koloni antara/;!/;; koloni bakteri.

    . Pe$#h#s#n$en/en#i +!e+#!#si s#$+el "#hu

    Sampel tahu termasuk ke dalam sampel padat, sehingga digunakan teknik preparasi

    sampel dengan caramaseration )pengancuran*, saat sampel tahu yang berbentuk padat

    ditumbuk hingga halus dengan menggunakan mortar dan pestle, kemudian dilakukan

    proses dilution dengan menggunakan larutan P= )garam fisiologis* steril. Pada proses

    dilution mikroba yang ada di permukaan atau di dalam sampel tahu dapat terlepas

    kemudian akan tersuspensi pada larutan P= steril. Dujuan dilakukannya dilution terhadap

    sampel tahu adalah untuk melarutkan atau melepaskan mikroba dari sampel tahu ke

    dalam P= steril sehingga lebih mudah penanganannya.

    Proses dilusi )dilution* yang dilakukan pada pemeriksaan ini adalah teknik

    pengenceran bertingkat yang bertujuan untuk memperkecil atau mengurangi jumlah

    mikroba yang tersuspensi dalam larutan P= steril.

    'al!hal yang perlu diperhatikan selama proses maseration dan dilution adalah -

    a. Selalu mengunakan alat dan bahan yang steril, sebab alat yang tidak steril dapatmenyebabkan sampel yang diuji terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari alat

    dan bahan yang tidak steril. 'al tersebut dapat menyebabkan hasil pemeriksaan yang

    tidak sesuai dengan kondisi angka kuman pada sampel yang sebenarnya. (aka dari

    itu, sebelum dilakukan preparasi sampel telah dilakukan proses sterilisasi alat dan

    bahan yang digunakan, seperti - sterilisasi ca"an petri, mortar dan pestle, tabung

    reaksi yang berisi larutan P=, sterilisasi pipet ukur, sterilisasi larutan media P0$

    )Plate Count Agar*.

    b. Praktikan tidak boleh menyentuh sampel )tahu* dengan tangan. Dujuannya dalah

    untuk menghindari kontaminasi oleh bakteri yang berasal dari tangan praktikan.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    20/25

    c. Proses maseration selalu dilakukan pada zona steril, misalnya - di dekat api spiritus

    yang menyala. 'al ini untuk meminimalisir kontaminasi oleh bakteri yang berasal

    dari udara.

    d. +iusahakan agar sampel yang dihancurkan harus sehalus mungkin, agar nantinya

    ampas sampel tahu tidak mengganggu pengamatan saat mengitung jumlah koloni

    yang tumbuh pada media.

    e. Saat membuka tabung reaksi )tempat pengenceran sampel* untuk melakukan

    pengenceran bertingkat harus dilakukan pada zona steril, kemudian tabung segera

    difiksasi saat ingin menutup tabung.

    .< Pe$#h#s#n$en/en#i +e$e!i,s##n #n/,# ,u$#n +#-# "#hu -en/#n $e"o-epour

    plate

    Pada pemeriksaan angka kuman pada tahu digunakan media P0$ sebab media ini

    baik untuk pertumbuhan semua jenis mikroba karena di dalamnya mengandung

    komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi

    nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai :itamin B kompleks yang

    dibutuhkan oleh bakteri.

    Pada pemeriksaan angka kuman sampel tahu digunakan metode pour plate sebab

    tidak semua bakteri dapat tumbuh pada permukaan media, ada pula bakteri yang tumbuh

    pada bagian tengah media, sehingga media pour plate adalah yang paling cocok

    digunakan, sebab sampel yang terdiri dari suspensi bakteri pada tahu dapat menyebar

    pada seluruh bagian media.

    'al!hal yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan angka kuman dengan metode

    pour plate adalah -

    a. (edia P0$ yang digunakan harus masih dalam keadaan cair )belum membeku* agar

    dapat dilakukan homogenisasi campuran media dan sampel.

    b. (edia P0$ yang belum membeku dituang pada ca"an petri pada suhu 2!2;?0

    setelah penuangan sampel pada ca"an petri. 'al tersebut bertujuan untuk

    memperkecil kontaminasi oleh air kondensasi yang dapat timbul apabila media

    dituang pada suhu yang sangat tinggi.

    c. 'omogenisasi campuran media dan sampel pada ca"an petri harus dilakukan secara

    perlahan dan jangan terlalu lama, sebab jika media telah setengah padat, hal tersebut

    dapat merusak penampilan8bentuk permukaan media.

    .= Pe$#h#s#n h#sil +e!hi"un/#n 4u$l#h ,oloni #,"e!i +e! 8#>#n +e"!i

    Pada perhitungan angka kuman pada media kontrol ditemukan 1 buah koloni

    kuman dengan bentuk bulat dan ber"arna putih yang tumbuh pada permukaan

    media.(edia kontrol yang terdiri dari campuran media P0$ dan P= )garam fisiologis*

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    21/25

    steril tanpa diberi suspensi sampel )tahu*, seharusnya tidak ditumbuhi koloni bakteri,

    karena alat dan bahan yang digunakan sudah disterilisasi. 'al!hal yang menyebabkan

    tumbuhnya koloni kuman pada media kontrol adalah -

    a. Kurangnya proses sterilisasi alat )ca"an petri dan pipet ukur*

    b. Kurang optimalnya proses sterilisasi pada media P0$ dan larutan P= yang dibuat,

    sehingga bahan!bahan tersebut tidak dalam keadaan steril

    c. Kontaminasi oleh bakteri di udara akibat proses isolasi bakteri yang tidak dilakukan

    pada zona steril.

    Pada media P0$ yang ditanami sampel tahu )hasil pengenceran bertingkat*, koloni

    yang tumbuh pada masing!masing ca"an petri berjumlah kurang dari /; koloni, maka

    tidak perlu dilakukan perhitungan angka kuman per m9, sampel tahu yang diuji dapat

    dinyatakan layak untuk dikonsumsi karena memenuhi persyaratan kualitas bahan

    makanan secara bakteriologis.Semakin tinggi faktor pengenceran sampel, jumlah koloni

    yang tumbuh pada media P0$ adalah semakin sedikit.Ctu berarti hasil yang didapat tidak

    menyimpang, dalam arti tidak terdapat kesalahan dalam teknik isolasi, karena telah sesuai

    dengan dasar teori yaitu pengenceran berikutnya mengandung sel mikroorganisme yang

    lebih sedikit dibandingkan dengan pengenceran sebelumnya.

    'al!hal yang perlu diperhatikan saat melakukan perhitungan jumlah koloni yang

    tumbuh pada media, yaitu harus dibedakan antara bentuk yang termasuk koloni bakteri

    dan bentuk yang termasuk ampas tahu, terutama pada pengenceran 1;!1

    dimana ampas

    tahu masih sangat banyak terlihat.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    22/25

    BAB ;

    PENUTUP

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    23/25

    pada ca"an petri pada suhu 2!2;?0 setelah penuangan sampel pada ca"an petri. 'al

    tersebut bertujuan untuk memperkecil kontaminasi oleh air kondensasi yang dapat

    timbul apabila media dituang pada suhu yang sangat tinggi. 'omogenisasi campuran

    media dan sampel pada ca"an petri harus dilakukan secara perlahan dan jangan terlalu

    lama, sebab jika media telah setengah padat, hal tersebut dapat merusak

    penampilan8bentuk permukaan media.

    3. Deknik perhitungan koloni kuman pada media dilakukan secara :isual dengan

    menghitung jumlah koloni yang terlihat.

    5. 0ara menentukan angka kuman pada makanan dan minuman melalui jumlah koloni

    yang ada dilakukan dengan mengamati kumpulan koloni dimana kumpulan koloni

    tersebut berbentuk bulat sempurna dan muncul kepermukaan.

    6. 'al!hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung koloni kuman serta penentuan

    angka kuman dalam makanan dan minuman yaitu harus dibedakan antara bentuk yangtermasuk koloni bakteri dan bentuk yang termasuk ampas tahu, terutama pada

    pengenceran 1;!1 dimana ampas tahu masih sangat banyak terlihat.

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    24/25

    DA6TAR PUSTAKA

    1. $frianti 9'. ;;. 0ara menga"etkan makanan.

    http-88""".pikiranrakyat.com8cetak8;/;828cakra"ala8lainnya;.htm.+iakses

    tanggal 12 4uni ;1/

    . $khiarif. ;11. +efinisi mikroorganisme. http-88id.sh:oong.com8"riting!and!

    speaking811723!definisi!mikroorganisme8MiGzz1(f(

  • 7/25/2019 angka lempeng total1.docx

    25/25

    11. >idodo L. ;;. 'ubungan Dingkat Pengetahuan Penjamah (akanan (engenai

    'ygiene +an Sanitasi (akanan +engan Kualitas Bakteriologis (akanan Pada umah

    (akan +i Kota (agelang NskripsiO- ijayanti . ;11. Kerusakan bahan pangan.

    http-88foodsciencetech3."ordpress.com8;118;188kerusakan!bahan!pangan8.

    +iakses tanggal 12 4uni ;1/

    1/. >inarno, ;;.!imia Pangan Dan 'i(i. 4akarta- PD. ramedia Pustaka &tama.

    1. Ludhabuntara +. ;1;. Pengendalian mikroorganisme dalam bahan pangan.

    http-88milkordie.blogspot.com8;;68;28pengendalian!mikroorganisme!dalam!

    bahan.html. +iakses tanggal 12 4uni ;1/

    http://foodsciencetech46.wordpress.com/2011/01/24/kerusakan-bahan-pangan/http://foodsciencetech46.wordpress.com/2011/01/24/kerusakan-bahan-pangan/http://milkordie.blogspot.com/2008/05/pengendalian-mikroorganisme-dalam-bahan.htmlhttp://milkordie.blogspot.com/2008/05/pengendalian-mikroorganisme-dalam-bahan.htmlhttp://foodsciencetech46.wordpress.com/2011/01/24/kerusakan-bahan-pangan/http://milkordie.blogspot.com/2008/05/pengendalian-mikroorganisme-dalam-bahan.htmlhttp://milkordie.blogspot.com/2008/05/pengendalian-mikroorganisme-dalam-bahan.html