audit 9001

Upload: temter

Post on 24-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Audit 9001

    1/4

    Kebiasaan di tempat kami adalah audit dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari 2 orang

    Auditor atau 3 orang Auditor dan salah satu menjadi pimpinan (jabatannya sebagai Wakil

    LA). Sebenarnya dalam 1 periode audit sudah ditentukan 1 orang Lead Auditor yang akan

    dibantu oleh beberapa Wakil Lead yang ditempatkan dalam tim-tim tersebut. Wakil LA inilah

    nantinya yang akan memimpin dalam proses audit. Sedangkan LA juga terlibat dalam proses

    audit tetapi di tempat yang lain sesuai dengan pembagian jadwal audit yang dibuat oleh MR.

    Acara audit ini adalah acara yang biasa kami ikuti.

    Opening Meeting

    Di awal ada opening meeting yang dihadiri oleh semua pimpinan unit dalam perusahaan

    tersebut beserta Direksi. Di acara ini MR akan menerangkan tujuan audit kali ini dan elemen-

    elemen berapa saja yang akan diaudit, juga unit/departemen mana saja yang akan terlibat.

    Jadwal pelaksanaan juga dibahas di sini. Diperkenalkan juga tim auditor yang akan

    mengaudit di setiap unit/departemen.

    MR kemudian mempersilakan Direksi untuk memaparkan kebijakan mutu di perusahaannya,

    dan proyek-proyek/kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dan akan dilakukan. Paparan

    Direksi ini nantinya yang akan dipakai sebagai bahan audit di setiap unit/departemen, apakah

    jajaran di bawah Direksi sudah melakukan sesuai dengan arah perusahaan yang sudah

    disepakati? (arah perusahaan dalam segi mutu).

    Acara ini bisa berlangsung 15 menit atau 30 menit, karena bisa juga dilanjutkan dengan audit

    manajemen. Auditor bisa langsung mengaudit Direksi dalam hal kebijakan-kebijakan yang

    terkait mutu.

    Proses Audit di Unit/Departemen

    Pembukaan

    Lead Auditor/Wa biasanya akan memperkenalkan diri siapa saja anggota dalam tim auditor.

    Kadang-kadang dalam perkenalan ini bisa detail, misalnya bapak A yang akan mengaudit

    Elemen apa saja, dan bapak B akan mengaudit Elemen yang lain.

    Setelah perkenalan, akan dilanjutkan menerangkan tujuan audit dan elemen-elemen ISO yang

    akan diaudit sesuai dengan panduan yang telah dibuat oleh MR untuk Auditor. Kemudian

    disepakati jadwalnya, seperti yang telah dibuat oleh MR dan sistem audit yang akan dipakai.Sistem audit ini bisa berupa tanya jawab yang disertai dengan bukti dokumen atau hasil kerja,

    bisa juga dengan audit di lapangan, yaitu dengan melihat bukti nyata dari kegiatan sistem

    mutu yang telah dibuat. Kemudian Pimpinan unit/departemen dipersilakan memberi

    sambutan terkait dengan proses audit ini.

    Pelaksanaan Audit

    Dalam proses audit sebaiknya diawali dengan melihat proses kegiatan mutu di

    unit/departemen tersebut. Pimpinan unit diminta untuk menjelaskan seluruh proses yang

    terjadi di unit/departemennya. Apabila ada yang kurang, bisa diminta untuk menjelaskan

    lebih detail, karena dari sini akan bisa dilihat apakah kegiatan yang telah dilakukan sesuaidengan paparan Direksi atau tidak. Dari sinilah pertanyaan-pertanyaan akan muncul. Dengan

  • 7/25/2019 Audit 9001

    2/4

    mengetahui alur prosesnya, dipadukan dengan check list yang telah dibuat, bisa mudah bagi

    Auditor untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

    Selama proses audit,antar Auditor jangan sampai terjadi silang pendapat. Apabila tidak setuju

    dengan Auditor yang satunya, harus bisa menahan diri dan kemudian minta waktu ke

    Lead/Wa untuk melakukan diskusi sebentar. Lakukan diskusi di tempat yang terpisah denganauditee.

    Selama audit, Auditor jangan sampai melakukan debat kusir dengan Auditee. Karena

    biasanya Auditee akan mempertahankan pendapatnya bila ada yang kurang tepat menurut

    Auditor. Catat saja, dan nanti bisa didiskusikan dengan tim saat akan membuat temuan

    ketidaksesuaian.

    Setiap pertanyaan dan jawaban sebisa mungkin dicatat, untuk memudahkan merunut suatu

    proses, dan juga untuk melakukan pengecekan lebih lanjut di lapangan apabila diperlukan.

    Proses di lapangan adalah proses audit ke tingkat staf pelaksana atau ke ruang kerja. Karena

    dalam proses audit biasanya hanya dihadiri oleh staf pimpinan setempat.

    Beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan Auditor, saya ambil contoh mengenai Sasaran

    Mutu unit. Di dalam check list biasanya hanya tertulis Apakah Unit kerja mempunyai

    sasaran mutu? Bagaimana cara menghitung dan pencapaiannya?

    Pertanyaan tersebut bisa disampaikan, kemudian dilanjutkan :

    Apakah unit kerja punya program kerja untuk mencapai sasaran mutu tersebut?

    Auditor akan melakukan pengecekan apakah program kerjanya telah sesuai dengan program

    kerja perusahaan.

    Bagaimana analisa dari hasil pencapaiannya, apabila masih kurang, Auditor akan

    menanyakan bagaimana usaha-usaha untuk melakukan perbaikan agar bisa tercapai.

    Apabila hasilnya telah tercapai sesuai target atau lebih tinggi, maka juga ditanyakan

    bagaimana program kerja untuk mempertahankan dan melakukan peningkatan.

    Semua jawaban dari pertanyaan di atas harus disertai bukti. Bukti bisa berupa tulisan,

    maupun wawancara ke staf. Bukti-bukti tersebut untuk menunjukkan bahwa suatu program

    kerja yang dibuat pimpinan telah bisa dipahami dan dilaksanakan oleh stafnya, sehingga

    proses kerja di unit tersebut berjalan dengan baik.

    Audit ISO 9001 :2008 adalah audit proses, sehingga pertanyaan-pertanyaan diarahkan ke

    proses unit tersebut. Apakah prosesnya sudah efisien, atau masih mbulet/berputar-putar

    sehingga akan menimbulkan an-efisien di proses berikutnya. Proses itu harus dipahami oleh

    semua jajaran dengan melihat bukti hasil kerjanya atau bukti yang tampak di ruang kerja,

    atau bukti berupa wawancara langsung ke pekerja.

    Pertanyaan ke tingkat staf bisa berupa

    Apakah Bapak/Ibu dalam melakukan pekerjaan ini ada petunjuk kerjanya?

  • 7/25/2019 Audit 9001

    3/4

    Apakah Bapak/Ibu memahami petunjuk kerjanya? Apabila tidak paham, Bapak/Ibu

    akan bertanya ke siapa?

    Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa petunjuk kerja tersebut valid apa tidak?

    Apabila petunjuk kerja tersebut tidak valid, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?

    Setelah semua yang ada di check list Audit sudah terjawab, biasanya Auditor akan melakukan

    observasi ke lapangan untuk melihat implementasinya. Di sinilah Auditor dituntut untuk jeli,

    karena akan banyak ketidaksesuaian. Untuk menemukan hal tersebut memang dibutuhkan

    jam terbang sebagai Auditor. Apabila Auditor yang sudah punya jam terbang tinggi, biasanya

    akan langsung menuju suatu tempat, dimana staf sering tidak konsisten dalam

    mengimplementasikan mutu.

    Di tempat kami pernah ada temuan cukup fatal mengenai pengelasan di suatu produk. Di

    instruksi pengelasannya sudah jelas ada, tetapi staf tidak konsisten dalam melakukan

    tugasnya. Tempat yang akan dilas memang tidak terlihat, dan biasanya memang tidak pernah

    dilakukan pengecekan di tempat tersebut. Tapi Auditor (eksternal Auditor) tahu, bahwa ditempat tersebut pasti tidak semua dilakukan. Beliau langsung mengecek, ternyata benar, di

    beberapa produk ada yang dilas, di yang lain tidak. Beliau bercerita, di banyak negara staf

    pengelasan sering melakukan ketidak konsistenan di tempat ini, karena QC sering tidak

    melakukan pengecekan.

    Auditor yang punya jam terbang tinggi, bisa melihat penyimpangan yang kecil-kecil. Karena

    menurutnya hal yang kecil-kecil itu bila dibiarkan akan menjadi suatu kebiasaan yang

    nantinya akan berpengaruh ke mutu. Salah satu contoh, apabila kamar mandi/wc yang tidak

    bersih akan membuat orang untuk malas masuk ke sana dan akhirnya akan mencari tempat

    alternatif lain. Nah, alternatif lain ini yang akan menjadikan tambah jorok lingkungan.

    Penutup

    Bila audit sudah selesai, Lead Auditor bisa minta waktu ke Auditee untuk merekap hasil

    audit. Apabila auditor adalah berbentuk tim, dilakukan diskusi untuk membuat temuan-

    temuan ketidaksesuaian dan catatan-catatan untuk peningkatan. Apabila sendirian, ya

    dilakukn sendiri.

    Bila telah selesai, Lead Autitor akan mengundang kembali Auditee untuk membacakan hasil

    audit.

    Lead Auditor akan membacakan hasil audit, ada berapa temuan apabila memang ada, dan apa

    saja yang perlu dilakukan peningkatan. Juga disampaikan batas akhir menutup hasil temuan.

    Auditee bisa menerima hasil temuan, atau bisa menolak hasil temuan itu apabila dirasa

    temuan tersebut tidak sesuai. Tetapi semua hasil temuan Auditor tetap harus ditandatangani

    oleh Auditee, sebagai bukti telah dilakukan audit. Nantinya Auditee bisa menuliskan di

    lembar Laporan Ketidaksesuaian tersebut menolak dengan diberikan alasan.

    Audit sudah selesai.

    Closing meeting

  • 7/25/2019 Audit 9001

    4/4

    Setelah seluruh proses audit (sesuai jadwal) sudah selesai dilakukan, MR akan mengundang

    seluruh pimpinan perusahaan beserta Direksi dan Auditor untuk membacakan semua hasil

    temuan dari para Auditor selama proses audit.

    MR juga akan mengingatkan batas akhir penyerahan penyelesaian temuan. Saran-saran dari

    Auditor juga dibacakan.

    Rangkaian proses internal audit sudah selesai sampai di sini.

    yang terkaithttps://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-

    pengembangan/

    https://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-pengembangan/https://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-pengembangan/https://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-pengembangan/https://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-pengembangan/https://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-pengembangan/https://ardianita.wordpress.com/2013/04/29/flowalur-proses-desain-dan-pengembangan/