b2m1(pbl)
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 B2m1(pbl)
1/6
Euthanasia dan Dampaknya Bagi Masyarakat Indonesia
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan r!una Utara "o#$ Jakarta %%&%'
(strak
Eutanasia adalah permintaan masalah mati dari pasien yang menderita penyakit yang tidak
(isa ditangani lagi# )ampai saat ini* apakah atau tidak euthanasia harus dilakukan masih
men!adi perde(atan# Karena* euthanasia dari pandangan medis* hukum* agama* masyarakat
dan sosial serta kode etik kedokteran#Euthanasia umumnya di(agi men!adi dua macam* yaitu
euthanasia akti+ dan euthanasia pasi+# Euthanasia akti+ dilarang apakah itu menetapkan pidana
hukum dan kode etik kedokteran ,karena ada unsur pem(unuhan-* sedangkan pasi+ euthanasia
adalah mungkin untuk dilakukan#
Kata kunci . Euthanasia*medis* hukum* agama* masyarakat dan sosial* kode etik kedokteran
Abstrack
Euthanasia is a dead issue requests from patients suffering from diseases that can not be
handled anymore. Until now, whether or not euthanasia should be done is still being
debated. Because euthanasia of view of the medical, legal, religious, community and social
and medical ethics. Euthanasia is generally divided into two kinds, namely active euthanasia
and passive euthanasia. Active euthanasia is prohibited if it establishes criminal law and
medical ethics (because there are elements of murder, while passive euthanasia is possible
to do.
!eywords" Euthanasia, medical, legal, religious, community and social, medical ethics
/edahuluan
da dua masalah dalam (idang kedokteran atau kesehatan yang (erkaitan dengan
aspek hukum yang selalu aktual di(icarakan dari waktu ke waktu* sehingga dapat di
golongkan kedalam (idang kedokteran yaitu tentang kanker dan euthanasia#% Mengenai
masalah euthanasia* tidak !arang pasien memohon agar di(e(askan dari penderitaannya dan
tidak ingin diperpan!ang hidupnya lagi# "amun* pada kasus0kasus tertentu tetap sa!a muncul
persoalan dasar kem(ali* yaitu dilema meneruskan atau tidak tindakan medik yang
memperpan!ang kehidupan# tindakan ini (ertentangan dengan tindakan medis* hukum*
agama* masyarakat dan sosial* serata kode etik kedokteran#%
Mengenai masalah euthanasia se(enarnya sudah ada se!ak kalangan kesehatan
menghadapi penyakit yang tak tersem(uhkan* sementara pasien sudah dalam keadaan merana
dan sekarat# Dalam situasi demikian tidak !arang pasien memohon agar di(e(askan
-
7/23/2019 B2m1(pbl)
2/6
dari penderitaan ini dan tidak ingin diperpan!ang hidupnya lagi atau di lain keadaan pada
pasien yang sudah tidak sadar* keluarga orang sakit yang tidak tega melihat pasien yang
penuh penderitaan men!elang a!alnya dan minta kepada dokter untuk tidak meneruskan
pengo(atan atau (ila perlu mem(erikan o(at yang mempercepat kematian# Dari sinilah istilah
euthanasia muncul* yaitu melepas kehidupan seseorang agar ter(e(as dari penderitaan atau
mati secara (aik#1
Menyangkut +enomena yang ada akan menim(ulkan (e(erapa permasalahan yang
harus kita selesaikan dengan seksama# Dari latar (elakang demikian ini penulis tertarik untuk
mem(ahas tentang permasalahan euthanasia dan dampaknya (agi masyarakat indonesia agar
mahasiswa mengetahui dampak dari pandangan medis* psikologi* etika* hukum dan moral
pada tindakan euthanasia#%
Defenisi Euthanasia
Istilah euthanasia (erasal dari (ahasa 2unani* yaitu eudan thanatos# Kata eu(erarti
(aik* tanpa penderitaan dan thanatos(erarti mati# Dengan demikian euthanasia dapat
diartikan mati dengan (aik tanpa penderitaan# da yang mener!emahkan mati cepat tanpa
derita#%*3
)ecara etimologis euthanasia (erarti kematian dengan (aik tanpa penderitaan* maka
dari itu dalam mengadakan euthanasia arti se(enarnya (ukan untuk menye(a(kan kematian*
namun untuk mengurangi atau meringankan penderitaan orang yang sedang menghadapi
kematiannya# Dalam arti yang demikian itu euthanasia tidaklah (ertentangan dengan
panggilan manusia untuk mempertahankan dan memperkem(angkan hidupnya* sehingga
tidak men!adi persoalan dari segi kesusilaan# rtinya dari segi kesusilaan dapat
dipertanggung!awa(kan (ila orang yang (ersangkutan menghendakinya#
kan tetapi dalam perkem(angan istilah selan!utnya* euthanasia le(ih menun!ukkan
per(uatan yang mem(unuh karena (elas kasihan* maka menurut pengertian umum sekarang
ini* euthanasia dapat diterangkan se(agai pem(unuhan yang sistematis karena kehidupannya
merupakan suatu kesengsaraan dan penderitaan# Inilah konsep dasar dari euthanasia yang kini
maknanya (erkem(ang men!adi kematian atas dasar pilihan rasional seseorang* sehingga
(anyak masalah yang ditim(ulkan dari euthanasia ini# Masalah terse(ut semakin kompleks
karena de+inisi dari kematian itu sendiri telah men!adi ka(ur#
Euthanasia (isa ditin!au dari (e(erapa sudut# Dilihat dari cara dilaksanakan*
euthanasia dapat di(edakan atas euthanasia pasi+ yaitu per(uatan menghentikan atau
menca(ut segala tindakan atau pengo(atan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia
-
7/23/2019 B2m1(pbl)
3/6
dan euthanasia akti+ yaitu per(uatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi akti+
oleh seorang dokter dengan tu!uan untuk mengakhiri hidup manusia#%
Euthanasia di Indonesia
Di Indonesia sendiri* pem(erian (antuan kepada pasien dalam keadaan terminal untuk
diakhiri hidupnya ,dengan (er(agai cara* antara lain* menyuntikkan o(at yang mem(uat
pasien mati-* (elum ada laporannya* sehingga sulit untuk mengetahui apakah pernah
dilaksanakan tindakan euthanasia# 2ang seringkali ter!adi adalah penolakan pasien untuk
di(erikan (antuan 4 pertolongan pelayanan kesehatan* sehingga pasien terse(ut meninggal
dunia# Dengan adanya 567) ,hak manusia untuk menentukan dirinya sendiri- maka dokter4
6umah )akit tidak dapat memaksa pasien untuk mendapatkan pertolongan kesehatan*
meskipun kemungkinan pasien sem(uh sangat (esar#
Pembahasan
Dari kasus skenario E Donelly adalah seorang laki0laki pasien kanker yang
kehilangan se(agian rahang* (i(ir atas* hidung* tangan kiri* dua !ari dari tangan kanannya*
men!adi (uta# Dokternya mem(eritahukan (ahwa hidupnya tinggal setahun lagi# 5etapi
Donnelly tidak mau lagi mempertahankan hidupnya secara terus menerus menahan sakit#8pada saat sakitnyua memuncak ia (er(aring dengan mengatupkan mulut rapat0rapat sam(il
menahan sakit* dan (utir0(utir keringat mem(asahi dahinya9# Demikian tulisan seseorang#
Karena tahu umurnya tidak (akal pan!ang dan untuk menghindari rasa sakit* ia mohon ketiga
saudaranya untuk mem(unuhnya sa!a# Dua orang menolak* tetapi adik (ungsu* tidak
menolak# Ia mem(awa pistol kali(er 3' kerumah sakit dan menem(ak mati kakaknya#
Disinilah penulis mem(ahas dari segi aspek medis* moral* hukum* psikologis* agama* dan
etika apakah sesuai dengan ketentuan yang (erlaku#
Euthanasia menurut Medis
Kasus0kasus yang potensial men!adi masalah dalam euthanasia antara lain* antara lain
penderita kanker stadiun lan!ut atau penyakit dalam stadiun terminal ,misalnya ID)-* para
kor(an mengalami kematian (atang otak* dan para penderita 8stroke9 yang parah# Ditin!au
dari kasus* keadaan pasien terse(ut sudah sangat parah dikarenakan hilangnya se(agian
anggota gerak tu(uh contonya kehilangan se(agian rahang* (i(ir atas* hidung* tangan kiri*
dua !ari dari tangan kanannya* men!adi (uta# Dan angka haraparan hidupnya sisa % tahun lagi
-
7/23/2019 B2m1(pbl)
4/6
ini yang mendorong si pasien ingin meminta dirinya di(unuh karena sudah tidak tahan
dengan rasa sakit yang dialaminya#
)eirirng kema!uan ilmu pengetahuan dan teknologi di (idang medik* kehidupan
seorang pasien (isa diperpan!ang dan hal ini seringkali mem(uat para dokter dihadapkan
pada se(uah dilema untuk mem(erikan (antuan terse(ut atau tidak dan !ika sudah terlan!ur
di(erikan apakah (oleh untuk dihentikan# 5ugas seorang dokter adalah untuk menolong !iwa
seorang pasien* padahal !ika dilihat hal itu sudah tidak (isa dilan!utkan lagi dan !ika hal itu
diteruskan maka kadang akan menam(ah penderitaan seorang pasien# /enghentian
pertolongan terse(ut merupakan salah satu (entuk euthanasia#
Euthanasia menurut pandangan :ukum
)ecara hukum euthanasia terdapat dalam (e(erapa pasal Kita( Undang0Undang
:ukum /idana ,KU:/- tersirat dalam (e(erapa pasal Kita( Undang0Undang :ukum /erdata
,KU:/erdata-* tetapi dalam UU no# 134%;;1 tentang kesehatan euthanasia tidak disinggungg#
/ada kasus ini pasien meminta untuk melakukan tindakan euthanasia akti+ /asal 3'. 8tak seorang pun (oleh minta tindakan yang mematikan
untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain yang dipercayakan kepada tanggungg !awa(nya9#
Didalam agama Budha diungkapkan oleh pro+# dr# :ansa )awa(odhy dalam 8pandang sudu9
agama Budha terhadap euthanasia. 8gama Budha sangat percaya terhadap hukum karma*
dan kesakitan atau penderitaan karena penyakit merupakan (agian dari hukum karma terse(ut
yang harus di!alani oleh yang (ersangkutan sampai ia sem(uh atau ia mati9#
Dalam a!aran gama Islam (ahwa kesusahan atau ke(ahagian itu (ukan hanya di dunia tapi
!uga di akhirat# /ermintaan pasien4pihak lain* !ika melakukan pem(unuhan yang dilarang
llah dalam +irmanya. 8Dan !angalah kamu mem(unuh yang haramkan llah ,mem(unuhnya
melainkan dengan sesuatu ,se(a(- yang (enar-9 ,?)# l0n@am. %&%-# )iapapun tidak (oleh
(erputus asa atas rahmat llah# Bahkan (agi orang yang (eriman penderitaan yang ia terima
di(alik itu ada ke(aikan yang ia akan terima#
-
7/23/2019 B2m1(pbl)
5/6
/andangan masyarakat dan sosial terhadap euthanasia
Masyaarakat indonesia tidak menyetu!ui suatu tindakan euthanasia dikarenakan
penderitaan merupakan (agian yang tak terpisahkan dari nasi( kita se(agai manusia dan
euthanasia ini termasuk per(uatan sosial karena sekurang0kurangnya meli(atkan dua orang#
palagi* sidokter disini terli(at pro+esional (ukan se(agai pri(adi#
/andangan dalam kode etik kedokteran
Dalam pasal ;* (a( II Kode Etik Kedokteran Indonesia tentang kewa!i(an dokter
kepada pasien* dise(utkan (ahwa seorang dokter harus senantiasa mengingat akan kewa!i(an
melindungi hidup makhluk insani# Ini (erarti (ahwa menurut kode etik kedokteran* dokter
tidak diper(olehkan mengakhiri hidup seorang yang sakit meskipun menurut pengetahuan
dan pengalaman tidak akan sem(uh lagi# 5etapi apa(ila pasien sudah dipastikan mengalami
kematian (atang otak atau kehilangan +ungsi otaknya sama sekali* maka pasien terse(ut
secara keseluruhan telah mati walaupun !antungnya masih (erdenyut# /enghentian tindakan
terapeutik harus diputuskan oleh dokter yang (erpengalaman yang mengalami kasus0kasus
secara keseluruhan dan se(aiknya hal itu dilakukan setelah diadakan konsultasi dengan
dokter yang (erpengalaman* selain harus pula dipertim(angkan keinginan pasien* kelurga
pasien* dan kualitas hidup ter(aik yang diharapkan# Dengan demikian* dasar etik moral untuk
melakukan euthanasia adalah memperpendek atau mengakhiri penderitaan pasien dan (ukan
mengakhiri hidup pasien#
Kesimpulan
Euthanasia merupakan mati dengan (aik tanpa penderitaan# Dari pandangan medis* hukum*
agama* masyarakat dan sosial serta kode etik kedokteran# Euthanasia di indonesia tidak
di(enarkan walaupun dari pihak pasien terse(ut yang memintanya sesuai dengan UU /asal
3
-
7/23/2019 B2m1(pbl)
6/6
1# Farid #$ukum !esehatan %# Jakarta. )inar Ara+ika 1''C. h#