pbl 6.1 isi

Upload: wisnuverbind

Post on 23-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    1/23

    BAB IPENDAHULUAN

    1. SKENARIO PEMICU

    1.1 KATA KUNCI

    Etika profesi kedokteran Standard profesi kedokteran Standard pelayanan medik Sikap dokter serta hubungan kolegalitas dokter

    1.2 DAFTAR PEMBAHASAN

    1. Bagaimana prinsip etika dan standart profesi kedokteran Indonesia yang terkait pada

    kasus ini?2. Bagaimana standard pelayanan medik di rumah sakit yang benar dan bagaimana

    kaitannya dengan kasus ini?3. Bagaimana prinsip hukum kedokteran yang terkait kasus dalam modul ini?

    4. Bagaimana prinsip-prinsip dalam hubungan dokter-pasien dan kolegalitas dokter yang baik dan kaitannya dengan kasus ini?

    2. STATUS MEDIK 2.1 Identitas Pasien

    ama ! "n. #$sia ! 3% tahun

    &eker'aan ! "idak ada (ataStatus ! "idak ada (ata

    1

    &ada tanggal 1) *anuari 2+1% seorang pria umur 3% tahun datang diantar keluarganya ke $,( S epat

    Sembuh. &asien datang dengan keluhan sakit perut hebat. &asien nampak sangat kesakitan dan ngos-ngosan. Saat

    ditanya pasien mengatakan tidak merasa sesak. &asien 'uga muntah-muntah dan mengeluhkan badannya panas namun

    mengeluarkan keringat dingin. "anda /ital ! "( 13+0 %mm g 1++ 0menit 4+ 0menit " aksilar 35 . , S

    4%). (okter di kamar terima menyatakan pasien memerlukan obser6asi. (okter menanyakan pada pasien apakah mau

    dira7at di S dan pasien setu'u. Setelah itu dipasang infuse. (iagnosis masuk adalah dugaan adanya infeksi usus ((

    89ute 8ppendi9itis. $ntuk mengurangi rasa sakit pasien diberikan suntikan petidinee 1 ampul. :eadaan pasien

    membaik obser6asi dilan'utkan di ruangan diberi obat minum 8mo i9ilin %++mg 3 sehari untuk % hari mendatang

    dan &ara9etamol %++mg 3 sehari selama 3 hari. "gl 1 *anuari 2+1% pasien menanyakan kelan'utan pera7atan

    meskipun kondisinya sudah membaik. asil konsultasi dengan dokter bedah menyatakan nyeri tekan di titik

    ;9Burney positif. asil pemeriksaan darah !

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    2/23

    2.2 Kelu an Uta!a:eluhan sakit perut hebat muntah disertai badan panas serta keringat dingin.

    2." Ana!nesis #

    2.".1 Ri$a%at Pasien

    TAN&&AL RI'A(AT PASIEN

    1) *ANUARI

    2+1,

    - "n # 3% tahun datang ke $,( S epat Sembuh.- (iperiksa tanda 6ital hasilnya ! "( 13+0 %mm g 1++ 0menit

    4+ 0menit " aksilar 35 . , S 4%).- (okter di kamar terima menyarankan pasien untuk dilakukan obser6asi lebih

    lan'ut.- &asien bersedia untuk dira7at di S.- (iagnosis ker'a pasien masuk yaitu infeksi usus dengan (( acute

    apependicitis.

    - (ira7at saat masuk dengan dipasang infuse dan diberi obat &etidine 1 ampuluntuk mengurangi rasa sakit.

    - Setelah kondisi membaik obser6asi dilan'utkan di ruangan dan diberi obat

    minum 8mo i9ilin %++mg 3 1 untuk % hari dan &ara9etamol %++mg 3 1

    selama 3 hari.

    1- *ANUARI

    2+1,

    - &asien menanyakan kelan'utan pera7atan 7alaupun kondisi pasien sudah

    membaik.- :onsultasi dengan dokter bedah ditemukan positif tanda appendi9itis

    > Mcburney @.

    - asil pemeriksaan darah !

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    3/23

    1 *ANUARI

    2+1,

    - &asien meninggal.- :eluarga pasien melalui kakaknya seorang dokter menga'ukan tuntutan pada

    S epat Sembuh.- :akak pasien setu'u agar tuntutan dilan'utkan.

    2.".1 Ri$a%at Pen//unaan O0at

    - &ethidine 1 ampul- 8mo i9illin %++ mg 1-1-1- &ara9etamol %++mg 1-1-1

    2. PEMERIKSAAN FISIK

    2.,

    Pe!e i3saan Penun4an/

    2.,.1Hasil Pe!e i3saan La05 at5 iu!

    Pe!e i3saan

    1- *anua i 2+1,

    Nilai Inte 6 etasi

    LED 2%mm0'am Tida3 N5 !al

    P ia de$asa# + 7 1,!!84a!

    Aanita de7asa! + - 2+mm0'am

    8nak - anak! + - 1+mm0'amLeu35sit 4++++0u< Tin//i

    .+++8uL711.+++8uL

    2.,.2 Lain7lain"idak ada data

    2., DIA&NOSIS

    2.).1 Dia/n5sis Ke 4a

    Pe!e i3saan

    1) *anua i 2+1,

    Nilai Inte 6 etasi

    :esadaran , S 4%) ompos ;entis:eadaan $mum "ampak sangat kesakitan dan

    ngos-ngosan

    "idak normal

    "ekanan darah 13+0 + mm g ormal >* C D14+05+ untuk usia

    diba7ah )+ tahun@(enyut adi 1++ 0menit >regular@ ormal >)+-1++ 0menit@rekuensi nafas 4+ 0menit "inggi >1 -2+ 0menit@Suhu aksiller 35 F "inggi > 3) F -3 % F @

    Pe!e i3saan

    1- *anua i 2+1,

    Nilai Inte 6 etasi

    :ondisi &asien &erut :embung dan

    pasien mual

    "idak normal

    :esadaran "idak ada data Somnolen"ekanan darah 5+0%+ mm g endah

    >* C 14+05+ untuk usia diba7ah )+ tahun@(enyut adi 1%+ 0menit >regular@ "inggi >)+-1++ 0menit@Suhu aksiller 4+ F "inggi > 3) F -3 % F @

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    4/23

    Infeksi $sus

    2.).2 Dia/n5sis Uta!a Acute Appendicitis

    2.)." Dia/n5sis Bandin/ Acute Appendicitis 2.). K5!6li3asi

    8ppendi9itis &erforasi disertai &eritonitis

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. PRINSIP ETIKA PROFESI KEDOKTERAN

    Etika profesi dokter dapat diartikan sebagai ke7a'iban berdasarkan akhlak0moral yang

    menentukan praktek kedokteran. Etika kedokteran memiliki tiga asas pokok yaitu!

    1. Gtonomi2. Bersifat dan bersikap amal berbudi baik 3. :eadilanStandar profesi dokter adalah pedoman yang harus digunakan sebagai petun'uk dalam

    men'alankan profesi se9ara baik. Berkenaan dengan pelayanan medik pedoman yang digunakan

    adalah standar pelayanan medik yang terutama dititik beratkan pada proses tindakan medik

    >:omala7ati 2++2! 1 @. (alam rumah sakit standar profesi ini diartikan sebagai Standard

    Operational Procedure >SG&@. Sebagai tenaga kesehatan harus berpegang pada tiga ukuran

    umum yaitu ! :e7enangan :emampuan ata-rata dan :etelitian $mum.Kasus

    (alam kasus ini pada tanggal 1 *anuari 2+1% terdapat pelanggaran asas etika profesi yaitu

    otonomi dan keadilan. &elanggaran asas otonomi dikarenakan dokter tidak merespon pasien yang

    meminta untuk dipindahkan ke S Segar Bugar. (an pelanggaran asas keadilan dikarenakan

    dokter bedah lebih mementingkan kepentingan pribadinya yaitu mengikuti seminar dan tidak

    meru'uk pasien kepada dokter bedah lain yang ada di S epat Sembuh yang mengakibatkan

    kondisi pasien memburuk dan ter'adi appendicitis perforasi.

    (alam kasus ini dokter kurang tepat dalam memutuskan masalah pasien. (okter bedah

    lebih mengutamakan mengikuti seminar daripada mera7at pasien.

    2. STANDARD PELA(ANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT

    Pe atu an Mente i Kese atan N5.1 " ta un 2+1+ tentan/ Standa Pela%anan Kese atan

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    5/23

    B8B /

    S"8 (8 & GSE($ G&E 8SIG 81@ &impinan fasilitas pelayanan kesehatan 7a'ib memprakarsai penyusunan S&G sesuai

    dengan 'enis dan strata fasilitas pelayanan kesehatan yang dipimpinnya.

    >2@ & &:>&edoman asional &elayanan :esehatan@ harus di'adikan a9uan pada

    penyusunan S&G di fasilitas pelayanan kesehatan.

    >3@ S&G harus di'adikan panduan bagi seluruh tenaga kesehatan di fasilitas

    pelayanan kesehatan dalam melakanakan pelayanan kesehatan.

    >4@ S&G disusun dalam bentuk &anduan &raktik :linis (clinical practice guidelines) yang

    dapat dilengkapi dengan alur klinis (clinical pathway), algoritme protokol proseduratau standing order.

    >%@ &anduan &raktik :linis sebagaimana dimaksud pada ayat >4@ harus memuat

    sekurang-kurangnya mengenai pengertian anamnesis pemeriksaan fisik kriteria

    . diagnosis diagnosis banding pemeriksaan penun'ang terapi edukasi prognosis dan

    kepustaka.

    &asal 11

    S&G disusun oleh staf medis pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dikoordinasi oleh:omite ;edis dan ditetapkan oleh &impinan fasilitas pelayanan kesehatan.

    &asal 12

    S&G harus selalu ditin'au kembali dan diperbaharui sekurang-kurangnya 2 >dua@ tahun

    sekali sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau

    kedokteran gigi.

    B8B /I

    :E&8"$ 8 :E&8(8 S"8 (8 (8 &E #8 ,:8(IS 1@ (okter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan

    harus mematuhi & &: dan S&G sesuai dengan keputusan klinis yang diambilnya.

    >2@ :epatuhan kepada & &: dan S&G men'amin pemberian pelayanan kesehatan dengan

    upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan tetapi tidak men'amin keberhasilan

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    6/23

    upaya atau kesembuhan pasien.

    >3@ ;odifikasi terhadap & &: dan S&G hanya dapat dilakukan atas dasar keadaan yang

    memaksa untuk kepentingan pasien antara lain keadaan khusus pasien kedaruratan

    dan keterbatasan sumber daya.

    >4@ ;odifikasi & &: dan S&G sebagaimana dimaksud pada ayat >3@ harus di9atat di dalam

    rekam medis.

    Kasus

    ;enurut kelompok kami umah Sakit epat Sembuh sebagian besar sudah memenuhi

    alur pelayanan kesehatan pasien dengan benar dimulai dari pasien datang menu'u $,( dan

    ditangani oleh dokter untuk dilakukan obser6asi terhadap keluhan pasien dokter telah

    memberi analgesik untuk mengurangi keluhan pasien lalu dokter sudah menyarankan pasien

    untuk ra7at inap untuk melakukan obser6asi lebih lan'ut dan telah mendapat persetu'uan dari

    pasien. amun yang men'adi masalah adalah pada saat pelayanan untuk meminta pindah ke

    rumah sakit lain pasien meminta pindah namun tidak ditanggapi oleh dokter yang

    bertanggung 'a7ab. Seharusnya dokter tersebut bisa berkoordinasi dengan rumah sakit untuk

    mengurus surat pindah pasien ke rumah sakit lain. al inilah yang menurut kelompok kami

    tidak sesuai dalam alur pelayanan kesehatan di S epat Sembuh.

    ". PENAN&ANAN APPENDISITISN5 (an/ Bena 8%an/ se a usn%a dila3u3an (an/ te 4adi 6ada 3asus1 &asien datang ke $,( (okter menangangi 8B dan

    tanda 6ital

    (okter hanya melakukan pemeriksaan tanda 6ita l

    2 :emudian mulai melakukan anamnesa pemeriksaan

    fisik >; Burney sign Gbturator sign &soas sign@

    tanda-tanda lain adanya appendisitis

    ;elakukan anemnesa singkat dan tanpa

    melakukan pemeriksaan fisik

    3 &emeriksaan penun'ang >(arah untuk melihat adanya

    leukositosis

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    7/23

    bisa mengurangi nyeri dan dapat diprediksi

    nya efeknya profil keamanan dan dengan

    mudah reversible

    8ntibiotik > spektrum luas dan sensitif terhadap

    organisme 'angan gunakan antibiotik yang

    sudah resistant)

    &enisilin adalah antibiotik bakterisida yang beker'a

    mela7an organisme sensitif pada konsentrasi yang

    memadai dan menghambat biosintesis dinding sel

    mu9opeptide.

    ontoh! &iperasilin dan taHoba9tam sodium > osyn@

    8mpisilin dan sulbaktam >[email protected] yang dikombinasikan dengan tu'uan

    meningkattkan efektifitasnya oleh karena adanya efek

    sinergistik memperluas spektrum akti6itas obat

    men9egah ter'adinya resistensi

    8ntiemetik J 8ntipiretik ! $ntuk kenyamanan

    pasien harusnya diberikan >Simptomatik@

    khususnya nyeri tumpul yang tidak

    terlokalisasi dengan baik >6iseral@.

    yeri somatik dapat ditentukan

    dengan 'elas dan bisa diredakan

    dengan obat antiinflamasi nonsteroid

    atau analgesik opioid lemah. :arena

    digunakan opioid kuat maka ge'ala

    klinis appendi9itis men'adi

    tersamarkan. Sehingga tgl 1 *anuari

    2+1% kondisi pasien sudah membaik.

    8ntibiotik >amo i9ilin@

    &eni9ilin! hanya antibiotik tunggal

    (okter tidak memberikan antiemetik

    ) ara &emberian Gbat &asien appendisitis&asien dengan dugaan apendisitis seharusnya tidak

    menerima apapun melalui mulut. :arena pasien datang

    dengan muntah-muntah.

    (okter meresepkan obat semuanya dalam sediaan peroral

    Gperasi

    ;engobati radang usus buntu! *ika memiliki radang

    Gperasi

    (okter menunda pelaksanaan operasi karena

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    8/23

    pada usus buntu sebaiknya diambil atau dilakukan

    operasi yaitu appende9tomi. &embedahan akan 'uga

    biasanya direkomendasikan 'ika pada saat pasien

    memiliki radang pada usus buntu tapi belum mungkin

    untuk membuat diagnosis yang 'elas. al ini karena

    dianggap lebih aman untuk mengurangi risiko usus

    buntu pe9ah.&ada manusia usus buntu tidak melakukan

    fungsi penting dan setelah diambil tidak menyebabkan

    masalah 'angka pan'ang.

    *adi pelaksanaan operasi harus sesegera mungkin

    karena bisa ter'adi komplikasi pe9ahnya usus buntu

    *ika dokter berhalangan melakukan tindakan operasi

    bisa diru'uk pada dokter lain yang memilikikompetensi.

    mengikuti seminar.

    (okter tidak meru'uk pasien pada dokter lain.(okter bedah lain mendiagnosa appendisitis perforata

    kemudian melakukan tindakan operasi sesuai dengan

    diagnosis a7al.

    Sudah benar dokter bedah lain mendiagnosa

    appendisitis perforata kemudian melakukan

    tindakan operasi sesuai dengan diagnosis a7al.

    . PRINSIP7PRINSIP DALAM HUBUN&AN DOKTER7PASIEN DAN KOLE&ALITAS

    DOKTER (AN& BAIK SERTA PRINSIP HUKUM (AN& TERKAIT

    elasi antara dokter-pasien sangatlah penting karena melalui relasi yang baik perandokter dalam membantu menyembuhkan pasien dapat terlaksana dengan baik. Selain hubungan

    dokter-pasien hubungan dokter-dokter 'uga sangatlah penting. Seperti halnya manusia biasa

    yang tidak bisa hidup seorang diri dokter pun tidak bisa beker'a sendiri namun dokter

    membutuhkan teman se'a7at yang sama-sama ber'uang mema'ukan kesehatan bagi masyarakat

    luas. Berikut ini adalah pen'elasan mengenai hubungan (okter-&asien dan (okter-(okter tekait

    dengan hak dan ke7a'ibannya.

    Ha3 dan Ke$a4i0an D53te Menu ut Undan/ 9 Undan/ N5. 2: Ta un 2++ Tentan/

    P a3ti3 Ked53te an.

    Pasal ,+ Ha3 D53te

    ;emperoleh perlindungan hukum sepan'ang melaksanakan tugas sesuai standar profesi

    dan standar operasional prosedur

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    9/23

    ;emberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur

    ;emperoleh informasi yang lengkap dan 'u'ur dari pasien atau keluarganya

    ;enerima imbalan 'asa

    Pasal ,1 Ke$a4i0an D53te ;emberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur

    serta kebutuhan medis pasien

    ;eru'uk pasien ke dokter atau ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau

    kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

    pengobatan.

    ;erahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan setelah pasien itu

    meninggal dunia ;elakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan ke9uali bila ia yakin ada

    orang lain yang mampu melakukannya

    ;enambah ilmu pengetahuan dan mengikut perkembangan ilmu kedokteran atau

    ketdokteran gigi.

    Pasal ,2 Ha3 Pasien

    ;endapatkan pen'elasan se9ara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud

    dalam pasal 4% ayat >3@= ;eminta pendapat dokter atau dokter gigi lain= ;endapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis= ;enolak tindakan medis= dan ;endapat isi rekam medis.

    Pasal ," Ke$a4i0an Pasien

    ;emberikan informasi yang lengkap 'u'ur dan dipahami tentang masalah kesehatannya

    ;ematuhi nasihat dan petun'uk dokter

    ;ematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan

    ;emberikan imbalan 'asa atas pelayanan yang diterima

    Ha3 dan Ke$a4i0an D53te dan Pasien 0e dasa 3an #

    SURAT KEPUTUSAN PEN&URUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    10/23

    NO. 221 8PB8A. 8+ 82++2TENTAN&

    PENERAPAN KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAPEN&URUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA

    a. Ke$a4i0an U!u!

    &asal 1

    Setiap dokter harus men'un'ung tinggi menghayati dan mengamalkan sumpah (okter.

    &asal 2

    Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar

    profesi yang tertinggi.

    &asal 3

    (alam melakukan peker'aan kedokterannya seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu

    yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.&asal 4

    Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memu'i diri.

    &asal %

    "iap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya

    diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien setelah memperoleh persetu'uan pasien.

    &asal )

    Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap

    penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diu'i kebenarannya dan hal-hal yang dapat

    menimbulkan keresahan masyarakat.

    &asal

    Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri

    kebenarannya.

    &asal a

    Seorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya memberikan pelayanan medis yang

    kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya disertai rasa kasih sayang>compassion @ dan penghormatan atas martabat manusia.

    &asal b

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    11/23

    Seorang dokter harus bersikap 'u'ur dalam berhubungan dengan pasien dan se'a7atnya dan

    berupaya untuk mengingatkan se'a7atnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter

    atau kompetensi atau yang melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani pasien

    &asal 9

    Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien hak-hak se'a7atnya dan hak tenaga

    kesehatan lainnya dan harus men'aga keper9ayaan pasien.

    &asal d

    Setiap dokten harus senantiasa mengingat akan ke7a'iban melindungi hidup makhluk insani.

    &asal

    (alam melakukan peker'aannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat

    dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh >promotif pre6entif

    kuratif dan rehabilitatif@ baik fisik maupun psiko-sosial serta berusaha men'adi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

    &asal 5

    Setiap dokter dalam beker'a sama dengan para pe'abat di bidang kesehatan dan bidang lainnya

    serta masyarakat harus saling menghormati.

    0. Ke$a4i0an D53te Te ada6 Pasien

    &asal 1+

    Setiap dokter 7a'ib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya

    untuk kepentingan pasien. (alam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

    pengobatan maka atas persetu'uan pasien ia 7a'ib menu'uk pasien kepada dokter yang

    mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

    &asal 11

    Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan

    dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

    &asal 12

    Setiap dokter 7a'ib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien

    bahkan 'uga setelah pasien itu meninggal dunia.

    &asal 13

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    12/23

    Setiap dokter 7a'ib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan ke9uali

    bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

    ;. Ke$a4i0an D53te Te ada6 Te!an Se4a$at

    &asal 14

    Setiap dokter memperlakukan teman se'a7atnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

    &asal 1%

    Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman se'a7at ke9uali dengan persetu'uan

    atau berdasarkan prosedur yang etis.

    d. Ke$a4i0an D53te Te ada6 Di i Sendi i

    &asal 1)

    Setiap dokter harus memelihara kesehatannya supaya dapat beker'a dengan baik.

    &asal 1

    Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

    kedokteran0keseha

    Kasus

    ;alpraktik merupakan kelalaian dari seorang dokter atau pera7at untuk menerapkan

    tingkat keterampilan dan pengetahuannya di dalam memberikan pelayanan pengobatan dan

    pera7atan terhadap seorang pasien yang laHim diterapkan dalam mengobati dan mera7at orang

    sakit atau terluka di lingkungan 7ilayah yang sama >,u7andi 1554@. (apat diartikan bah7a

    kelalaian lebih bersifat ketidaksenga'aan kurang teliti kurang hati-hati a9uh tak a9uh

    sembrono tidak peduli terhadap kepentingan orang lain tetapi akibat yang ditimbulkan

    bukanlah tu'uannya. &ada kasus ini dokter yang menangani pasien di :amar "erima tidak

    melakukan tugasnya dengan baik seperti yang dapat kita lihat dari tabel alur penanganan pasien.>;elanggar pasal %1 uruf 8@ ;eski demikian dokter di :amar "erima telah melakukan

    In ormed !onsent untuk melakukan ra7at inap serta menegakkan diagnosa ker'a infeksi usus dan

    diagnosa banding 89ute 8ppendi9itis.>Sesuai &asal 4% &asal %1 huruf (@ (okter di :amar

    "erima ini sudah menyelesaikan tugas terakhirnya dengan menyerahkan pasien kepada rekan

    se'a7at0dokter lain yang lebih ber-kompeten dalam menangani pasien yang memiliki diagnosa

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    13/23

    ker'a infeksi usus dan diagnosa banding 89ute 8ppendi9itis dalam hal ini dokter bedah. >Sesuai

    &asal %1 huruf B@

    (okter Bedah menyarankan pasien untuk di operasi pada tanggal 24 *anuari 2+1% atau

    hari se'ak pasien berkonsultasi pada (okter Bedah dengan alasan saat itu (okter Bedah masihmengikuti seminar diluar kota. (imana dalam hal ini ada 2 kemungkinan yaitu!

    a. (okter Bedah menganggap bah7a penyakit pasien masih aman meskipun

    operasinya ditunda hingga tanggal 24 *anuari 2+1% tetapi ternyata perkiraan

    dokter ini salah dimana apabila hal ini dilakukan maka dokter ini telah

    melanggar &asal %1 huruf 8 dan &asal %2 huruf karena tidak0lalai memberikan

    pelayanan medis yang sesuai kebutuhan pasien.

    b. (okter Bedah mengetahui bah7a operasi pasiennya tidak dapat ditunda hinggatanggal 24 *anuari 2+1% tetapi ia tidak meru'uk pasien ke dokter lain. (imana

    apabila hal ini dilakukan maka dokter ini telah melanggar &asal 4+ 8yat 1 dan

    &asal %1 huruf B karena karena tidak0lalai menun'uk dokter pengganti dan

    tidak0lalai memberikan pelayanan medis yang sesuai kebutuhan pasien. Selain

    melanggar $ndang K $ndang yang Berlaku (okter Bedah ini melanggar Surat

    :eputusan &engurus Besar Ikatan (okter Indonesia o.2210&B08.40+402++2

    tentang &enerapan :ode Etik :edokteran Indonesia pasal 1+ dan (okter Bedah

    ini 'uga telah melanggar Sumpah (okter yang berbunyi L:esehatan penderita

    senantiasa akan saya utamakanM karena ia lebih mengutamakan Seminar daripada

    kesehatan &asien0&enderita.

    (imana dengan dilakukan pelanggaran terhadap pasal %1 (okter Bedah ini bisa

    dikenakan &asal 5 yaitu pidana kurungan maksimal 1 "ahun atau denda paling banyak

    p.%+.+++.+++ ++.

    Selain itu tindakan dari (okter Bedah ini 'uga harus diperiksa apakah sudah sesuaidengan Standar &rosedur Gperasional>S&G@ yang berlaku di S epat Sembuh. S&G yang

    berlaku di S epat Sembuh 'uga perlu ditin'au ulang apakah S&G ini sudah sesuai dengan

    &rosedur asional &elayanan :esehatan >& &:@. (imana hal ini diatur dalam &eraturan ;enteri

    :esehatan epublik Indonesia omor 143 0;E :ES0&E 0IN02+1+ tentang Standar &elayanan

    :esehatan &asal 1+ ayat 1 - % &asal 11 &asal 12 dan &asal 13 ayat 1-4.

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    14/23

    BAB III

    RIN&KASAN

    (ari kasus &B< diatas dapat disimpulkan beberapa tindakan para medis yang kurang sesuai

    dengan medi"olegal yang akan dibahas se9ara terperin9i !

    1. Standar 8lur &elayanan ;edik se9ara umum!

    &asien meminta pindah namun tidak ditanggapi oleh dokter yang bertanggung 'a7ab.

    Seharusnya dokter tersebut bisa berkoordinasi dengan rumah sakit untuk mengurus surat pindah pasien ke rumah sakit lain.

    2. Standar pelayanan operasional penganagan appendisitis yang kurang benar!;elakukan anamnesa singkat dan tanpa melakukan pemeriksaan fisik untuk men'adi

    dasar diagnosa.(okter I,( tidak langsung mengkonsultasikan pada dokter pada malam itu 'uga setelah

    pasien sudah terdiagnosa infeksi usus (( appendisitis.(okter sudah melakukan pemeriksaan penun'ang dasar yang diperlukan.(okter tidak menentukan diagnosa pasti kasus ini sesegera mungkin sehingga

    penanganan kasus men'adi kurang benar .;endikametosa(okter meresepkan obat semuanya dalam sediaan peroral padahal pasien datang keluhan

    muntah maka akan menganggu penyerapan obat.8nalgesik opoid kuat >petidine@:arena digunakan opioid kuat maka ge'ala klinis appendisitis men'adi

    tersamarkan. Sehingga tgl 1 *anuari 2+1% kondisi pasien seolah sudah membaik.8ntibiotik >amo i9ilin@&eni9ilin! hanya antibiotik tunggal

    (okter tidak memberikan antiemetik tapi dokter sudah memberikanantipiretiknya.

    Gperasi(okter menunda pelaksanaan operasi karena mengikuti seminar dan dokter tidak

    meru'uk pasien pada dokter lain."indakan operasi sesuai dengan diagnosis a7al.

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    15/23

    Sudah benar dokter bedah lain mendiagnosa appendisitis perforata kemudian melakukan

    operasi saat itu 'uga.3. Etika &rofesi :edokteran

    8sas Gtonom&asien meminta pindah rumah sakit tidak ditanggapi.:eadilan(okter menunda operasi karena mengikuti operasi.

    4. :ode Etik :edokteran&asal 14. Setiap dokter memperlakukan teman se'a7atnya sebagaimana ia sendiri ingin

    diperlakukan(okter keluarga pasien menuntut dokter di rumah sakit L epat SembuhM.:eputusan &engurus Besar Ikatan (okter Indonesia o.2210&B08.40+402++2 tentang

    &enerapan :ode Etik :edokteran Indonesia pasal 1+ dan (okter Bedah ini 'uga telah

    melanggar Sumpah (okter yang berbunyi L:esehatan penderita senantiasa akan saya

    utamakanM karena ia lebih mengutamakan Seminar daripada kesehatan &asien0&enderita.%. ukum > :e7a'iban dan ak dokter@

    (okter Bedah menyarankan pasien untuk di operasi pada tanggal 24 *anuari 2+1% atau

    hari se'ak pasien berkonsultasi pada (okter Bedah dengan alasan saat itu (okter Bedah

    masih mengikuti seminar diluar kota. (okter melanggar undang-undang antara lain!&asal %1 huruf 8 dan &asal %2 huruf karena tidak0lalai memberikan pelayanan

    medis yang sesuai kebutuhan pasien.&asal 4+ 8yat 1 dan &asal %1 huruf B karena karena tidak0lalai menun'uk dokter

    pengganti dan tidak0lalai memberikan pelayanan medis yang sesuai kebutuhan pasien. Selain melanggar $ndang K $ndang yang Berlaku (okter Bedah ini

    melanggar Surat

    (imana dengan dilakukan pelanggaran terhadap pasal %1 (okter Bedah ini bisa

    dikenakan &asal 5 yaitu pidana kurungan maksimal 1 "ahun atau denda paling banyak

    p.%+.+++.+++ ++.

    BAB Irekam medis@ dan salinannya tersimpan dalam dokumen ;.1+. 1+. (okter 'aga I,( men9atat hasil pemeriksaan diagnosis dan terapidi lembar emergensi dokumen ; serta menuliskan resep bilamerupakan kasus kepolisian0kriminal dituliskan visum et repertum

    pada rekam medis atas permintaan penyidik kepolisian$ I" "E :8I" &oliklinik a7at *alan

    Instalasi adiologiInstalasi

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    18/23

    :EBI*8:8 a. &roses triase dilakukan langsung oleh pera7at Instalasi ,a7at(arurat.

    b. &ertolongan pada pelayanan ,a7at (arurat sehari-hari dahulukankorban yang kondisinya berat sekali.

    &rioritas &ertolongan dengan labelisasi 7arna

    ;erah ! ,a7at (arurat :uning ! ,a7at "idak (arurat atau (arurat "idak ,a7at i'au ! "idak ,a7at "idak (arurat itam ! ;eninggal

    & GSE($ &etugas menerima pasien yang datang dan memba7anya ke ruangtriase.

    b. &era7at I,( melakukan anamnesa dengan 9epat nama umur danalamat pasien serta keluhan utama pasien pada pasien untuk menilaitingkat kesadaran pasien bila perlu menyetuh atau menggo6anng

    bahu pasien dengan tetap men'aga prosesionalitas.

    9. &era7at I,( memeriksa gangguan 'alan nafas >lihat raba dandengar@.

    d. &era7at I,( ;emeriksa gangguan sirkulasi pada pasien denganmemeriksa nadi pasien >nadi radialis09arotis@

    e. &era7at I,( ;emeriksa adanya luka patah tulang maupun perdarahan dengan 9ara melihat dan meraba tubuh korban se9aradetail mulai dari kepala sampai u'ung kaki sesuai dengan kondisikorban.

    $;8 S8:I"BE S8

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    19/23

    &E ,E "I8

    &asien diru'uk adalah pasien yang memerlukan pemeriksaan pengobatanatau fasilitas khusus yang tidak tersedia di umah Sakit Bersalin 8sih.&asien pindah ra7at adalah pasien yang dikirim ke rumah sakit lainkarena permintaan pasien atau keluarganya atau karena tempat ra7atinap di umah Sakit Bersalin 8sih.

    Indikasi !1. &engobatan dan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisadilakukan di umah Sakit Bersalin 8sih

    2. asilitas baik &eralatan maupun tenaga profesional >ahli@ yang tidakdimiliki atau peralatan yang dimiliki sedang dalam keadaan rusak

    uang ra7at inap penuh4. 8tas permintaan pasien dan atau keluarga untuk pindah ra7at di

    umah Sakit yang ditu'u

    "$*$8

    1. ;engirim pasien yang diru'uk atau pindah ra7at ke rumah sakit lainse9ara 9epat 9ermat dan aman bagi pasien

    2. ;en'alin ker'asama yang baik dan efisien dengan rumah sakit yang ditu'u

    :EBI*8:8 &elayanan pasien ru'ukan keluar S dilakukan dalam ker'asama timsesuai standar dan men'aga 9itra S

    & GSE($ &asien yang akan diru'uk0pindah ra7at harus dalam keadaan stabil2. 8tas salah satu atau lebih indikasi tersebut diatas (okter I,( yang

    memeriksa menginstruksikan untuk meru'uk pasien ke S lain3. (okter menulis pada ekam ;edik pasien bah7a pasien diru'uk ke

    S >nama S ru'ukan@ disertai dengan alasan ru'ukan

    4. (okter dan atau pera7at memberitahu dan men'elaskan ke S lain beserta alasan pasien diru'uk (okter membuat surat ru'ukan). dalam keadaan stabil@ harus ditemani oleh (okter atau pera7at yang telah menguasai dan mampu melakukan teknik-teknik

    life sa6ing serta bertanggung 'a7ab dan melakukan obser6asi dan pemantauan kega7atan pasien sampai ke S ru'ukan5. &etugas yang mengantar melakukan serah terima pasien kepada

    petugas pada S u'ukan

    $ I" "E :8I" (okter *aga I,( &era7at I,( Sopir 8mbulan9e

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    20/23

    $;8 S8:I"BE S8

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    21/23

    & GSE($ 1. &asien yang datang ke I,( dilayani oleh dokter 'aga dan atau pera7at 'aga I,(

    2. Setelah selesai pemeriksaan dokter memberikan pengobatan dantindakan sesuai dengan diagnosa

    3. 8pabila pasien membutuhkan konsultasi medis spesialis maka dokter

    'aga I,( menghubungi segera dokter spesialis konsulen I,( yangdibutuhkan melalui telepon.4. 8pabila dokter 'aga spesialis on 9all dalam 7aktu 1%-3+ menit tidak

    berhasil dihubungi maka dokter 'aga I,( menghubungi dokter 'agaon 9all lain yang akan bertugas minggu berikutnya.

    %. &ada kasus 9ito dokter konsulen harus datang dan memeriksa pasiendi I,(.

    ). (okter konsulen menuliskan hasil pemeriksaan serta sarannya padastatus pasien dengan menulis tanggal dan 'am konsultasi di'a7ab.

    . &ada kasus biasa dokter konsulen dapat memeriksa langsung pasiendan atau hanya memberikan saran melalui telepon.

    . (okter I,( yang menerima 'a7aban konsul melalui telepon haursmenuliskan 'a7aban konsul dengan 'elas dan teliti dilembar rekammedis kemudian hasil konsultasi diba9akan ulang kepada konsulenkemudian 7aktu saat menerima konsulan ditulis direkam medis.

    5. (okter I,( men'alankan Instruksi tindakan 0 terapi yang disarankanoleh dokter konsulen.

    $ I" "E :8I"Instalasi ,a7at (arurat S; (okter $mum S; (okter Spesialis

    :omite ;edis

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    22/23

    $;8 S8:I"BE S8

  • 7/24/2019 pbl 6.1 isi

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    anafiah ;.*usuf J 8mri 8mir Etika :edokteran J ukum :esehatan Edisi 4 *akarta

    E, akultas kedokteran $ni6ersitas Sam atulangi ;anado Bagian Ilmu Bedah. &enanganan

    8pendisitis pada 8nak. 86ailable at

    http!00faked.unsrat.a9.id0psilbedah0inde .php0tin'auan-pustaka0item0312-sop-

    appendisitis.html > diakses ) ebruari 2+1) &kl. 14.+) AIB@ :ode Etik :edokteran Indonesia I(I > alaman 1- 2@ https!00books.google.9o.id0books?

    idCtN&;bfIOS$s JpgC&81+ JdPCpemeriksaan penun'ang pada apendisitisJhlCid

    JsaCNJ6edC+ah$:E7'ay622lG&:8hNBSI4: -

    G(ogO)8EI:H8EQ6ConepageJPCpemeriksaanR2+penun'angR2+pada

    R2+apendisitisJfCfalse >diakses ) ebruari 2+1) &kl 15.45 AIB@ http!00klik-obat.9om02+1401+0150terapi-medikamentosa-usus-buntu-apendisitis-akut0

    >diakses ) ebruari 2+1). &kl 2+.2 AIB@ $ndang K $ndang epublik Indonesia o. 25 "ahun 2++4 Surat :eputusan &engurus Besar Ikatan (okter Indonesia o.2210&B08.40+402++2

    tentang &enerapan :ode Etik :edokteran Indonesia &eraturan ;enteri :esehatan epublik Indonesia omor 143 0;E :ES0&E 0IN02+1+

    http://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttp://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttp://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttp://klik-obat.com/2014/10/19/terapi-medikamentosa-usus-buntu-apendisitis-akut/https://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=tXPMbfIQSUsC&pg=PA107&dq=pemeriksaan+penunjang+pada+apendisitis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjayv22lOPKAhXBSI4KHR-ODogQ6AEIKzAE#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20pada%20apendisitis&f=falsehttp://klik-obat.com/2014/10/19/terapi-medikamentosa-usus-buntu-apendisitis-akut/http://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.htmlhttp://faked.unsrat.ac.id/psilbedah/index.php/tinjauan-pustaka/item/312-sop-appendisitis.html