bab 1-3 referat isk anak

Upload: nidia-ramadhani

Post on 26-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    1/46

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi

    tersering yang terjadi pada anak.1 Pada kebanyakan anak, ISK sering terjadi

    rekuren, menyebabkan morbiditas, hospitalisasi, dan dampak kesehatan jangka

    panjang seperti terbentuknya jaringan parut, hipertensi, dan gagal ginjal kronik.2

    Infeksi saluran kemih merupakan infeksi kedua tersering yang terjadi pada

    anak setelah ISP. !i merika Serikat, infeksi saluran kemih mempengaruhi

    2,"#$2,%# dari anak$anak setiap tahun.2 &erdasarkan sebuah penelitian di

    Indonesia dalam 'aktu tahun insiden kasus baru ISK pada anak berkisar ,1#$

    1,*#.1&erdasarkan hasil penelitian di +SP !r. -. !jamil Padang pada -aret

    21$pril 211, didapatkan dari 1" anak berusia kurang dari 1 tahun yang

    diduga menderita ISK didapatkan // anak dengan biakan urin positif.mirah

    ISK terutama disebabkan oleh koloni bakteri. Pada anak perempuan, /$

    *# disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), diikuti oleh Klebsiella spp dan

    Proteus spp. &eberapa laporan menyebutkan bah'a pada anak laki$laki 0 1 tahun,

    Proteus merupakan penyebab yang sering seperti E. Coli. aporan lain

    menyebutkan organisme gram positif dominan terjadi pada anak laki$laki.

    Staphylococcus saprophyticus dan Enterococcus merupakan patogen pada anak

    laki$laki maupun perempuan. denoirus dan infeksi irus lain juga dapat terjadi,

    terutama sebagai penyebab sistitis."

    1

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    2/46

    -anifestasi klinis ISK berariasi dan tergantung pada umur, mulai dengan

    asimtomatik hingga gejala yang berat, sehingga ISK sering tidak terdeteksi baik

    oleh tenaga medis maupun oleh orang tua.1

    ISK pada anak menyebabkan morbiditas akut serta masalah medis jangka

    panjang termasuk delayed hypertensiondan disfungsi renal progresif. !iagnosis

    yang akurat dan pengobatan yang tepat 'aktu sangat penting dalam membatasi

    masalah medis jangka panjang tersebut karena ginjal pada anak sangat rentan

    untuk terjadi pembentukan jaringan parut dan kerusakan ginjal permanen.2

    1.2 Batasan Penulisan

    +eferat ini membatasi pembahasan pada anatomi saluran kemih, definisi,

    epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana,

    komplikasi, dan prognosis infeksi saluran kemih pada anak.

    1.3 Tujuan Penulisan

    3ujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui anatomi saluran

    kemih, definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis,

    tatalaksana, komplikasi, dan prognosis infeksi saluran kemih pada anak.

    1.4 Manfaat Penulisan

    a. -eningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran

    b. -enambah informasi bagi para pemba4a mengenai anatomi saluran

    kemih, definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis,

    2

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    3/46

    diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis infeksi saluran kemih

    pada anak.

    1.5 Met!e Penulisan

    Penulisan referat ini menggunakan metode penulisan tinjauan kepustakaan

    yang merujuk pada berbagai literatur.

    BAB 2

    5

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    4/46

    T"N#AUAN PU$TA%A

    2.1 Anat&i $aluran %e&i'

    6rgan urinaria terdiri atas ginjal beserta salurannya, ureter, buli$buli dan

    uretra (7ambar 1).

    7ambar 2.1. natomi Saluran Kemih

    2.1.1 (injal

    7injal terletak diruang retroperitoneal antara ertebra torakal 12 atau

    lumbal 1 dan lumbal ". Panjang dan beratnya berariasi yaitu lebih kurang 4m

    dan 2" gram pada bayi yang lahir 4ukup bulan. Pada bayi baru lahir ginjal sering

    dapat diraba. Pada janin permukaan ginjal tidak rata, berlobus$lobus yang

    kemudian akan menghilang dengan bertambahnya umur. 3iap ginjal terdiri atas %$

    "

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    5/46

    12 lobus yang berbentuk piramid.

    Se4ara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula

    ginjal. Korteks merupakan lapisan luar ginjal yang di dalamnya terdapat 81 juta

    nefron. 9efron adalah unit fungsional terke4il dari ginjal yang mengandung

    glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok$kelok dan duktus

    koligens. apisan dalam yaitu medula, yang mengandung bagian tubulus yang

    lurus, ansa henle, asa rekta, dan duktus koligens.,

    Sistem peliokaliks ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks

    mayor dan pielum: pelis renalis. -ukosa sistem peliokaliks terdiri atas epitel

    transisional dan dindingnya terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk

    mengalirkan urin sampai ke ureter. Pun4ak piramid medula yang menonjol ke

    dalam disebut papil ginjal yang merupakan ujung kaliks minor.

    !arah yang memba'a sisa$sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi di dalam

    glomeruli kemudian di tubuli ginjal, beberapa ;at yang masih diperlukan tubuh

    mengalami reabsorbsi dan ;at$;at hasil sisa metabolisme mengalami sekresi

    bersama air membentuk urin.

    rin dialirkan melalui beberapa duktus koligens yang bermuara pada

    duktus papilaris &ellini yang bermuara di papil ginjal dan mengalirkan urin

    kedalam kaliks minor kemudian melalui sistem peliokaliks, urin disalurkan ke

    dalam ureter. Karena ada 1%$2" lubang muara duktus &ellini pada ujung papil

    maka daerah tersebut terlihat sebagai tapisan beras dan disebut area kribrosa.,

    ntara dua piramid terdapat jaringan korteks tempat masuknya 4abang

    arteri renalis disebut kolumna &ertini. &eberapa kaliks minor membentuk kaliks

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    6/46

    mayor yang bersatu menjadi piala (pelis) ginjal yang kemudian bermuara ke

    dalam ureter (gambar 2.2).

    7ambar 2.2. 7injal dan Struktur 7injal

    7injal dibungkus oleh jaringan fibrosis tipis dan mengkilat yang disebut

    kapsul fibrosa (true capsule)ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak

    perineal. !i sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula

    adrenal: suprarenal yang ber'arna kuning. Kelenjar adrenal bersama$sama ginjal

    dan jaringan lemak perineal dibungkus oleh fasia gerota.

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    7/46

    !isebelah posterior, ginjal dilindungi oleh otot$otot punggung yang tebal

    serta tulang rusuk ke >I dan >II, sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh

    organ$organ intraperitoneal. 7injal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, duodenum

    sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejunum dan

    kolon.

    2.1.2 Ureter

    reter adalah organ yang berbentuk tabung ke4il yang be+=ngsi

    mengalirkan urin dari pielum ginjal ke dalam buli$buli. !indingnya terdiri atas

    mukosa yang dilapisi oleh sel$sel transisional, otot$otot polos sirkuler dan

    longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik (berkontraksi) guna

    mengeluarkan urin ke buli$buli.

    Sepanjang perjalanan ureter dari pielum menuju buli$buli, se4ara anatomis

    terdapat beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di

    tempat lain, sehingga batu atau benda$benda lain yang berasal dari ginjal

    seringkali tersangkut ditempat itu. 3empat$tempat penyempitan itu antara lain

    adalah (1) pada perbatasan antara pelis renalis dan ureter atau pelvicoureter

    junction(2) tempat ureter menyilang arteri iliaka di rongga pelis dan (5) pada

    saat ureter masuk ke buli$buli. reter masuk ke buli$buli dalam posisi miring dan

    berada di dalam otot buli$buli (intramural), keadaan ini dapat men4egah terjadinya

    aliran balik urine dari buli$buli ke ureter atau refluks esiko$ureterpada saat buli$

    buli berkontraksi.

    ntuk kepentingan radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi

    menjadi dua bagian yaitu? ureter pars abdominalis yaitu yang berada dari pelis

    /

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    8/46

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    9/46

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    10/46

    perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim

    ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang

    bermakna./

    &akteriuria adalah ditemukannya bakteri dalam urin yang berasal dari ISK

    atau kontaminasi dari uretra, agina ataupun dari flora di periuretral. !alam

    keadaan normal, urin baru dan segar adalah steril. &akteriuria bermakna yaitu bila

    ditemukan jumlah koloni 0 1:ml spesies yang sama pada kultur urin dari sampel

    mid-stream urine. Ini merupakangold standard untuk diagnostik ISK./

    2.3 E+i!e&ilgi "$%

    Infeksi saluran kemih merupakan infeksi kedua tersering yang terjadi pada

    anak setelah ISP. &erdasarkan studi kolaboratif pada / rumah sakit institusi

    pendidikan dokter spesialis anak di Indonesia dalam 'aktu tahun insiden kasus

    baru ISK pada anak berkisar ,1#$1,*#. Prealensi ISK berariasi berdasarkan

    usia. Selama tahun pertama kehidupan, rasio penderita laki$laki? rasio 'anita

    adalah 2,%$,"?1. Sedangkan dalam tahun pertama sampai tahun kedua kehidupan,

    terjadi perubahan yang men4olok, dimana rasio laki$laki? perempuan adalah 1?1.2

    Prealensi ISK pada anak menurun seiring dengan bertambahnya usia.

    Pada neonatus prealensi ISK berkisar ,1$1# dan meningkat menjadi 1"# pada

    neonatus yang disertai demam, sedangkan pada bayi bakteriuria ditemukan pada

    ,5$,"# bayi yang asimtomatik dan ,5# pada bayi yang disertai demam.2

    Pada anak perempuan, ISK pertama biasanya terjadi pada umur tahun,

    dengan pun4aknya pada bayi dan anak$anak yang sedang toillete training. Setelah

    1

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    11/46

    ISK pertama, #$%# anak perempuan akan mengalami ISK yang kedua dalam

    1% bulan. Pada anak laki$laki, ISK paling banyak terjadi selama tahun pertama

    kehidupan. ISK jauh lebih sering terjadi pada anak laki$laki yang tidak disunat.

    Pada anak$anak prasekolah usia, prealensi anak perempuan dengan

    infeksi tanpa gejala yang akhirnya didiagnosa oleh aspirasi suprapubik adalah

    ,%# dibandingkan dengan ,2# pada anak laki$laki. Pada kelompok usia

    sekolah, angka insidensi bakteriuria pada perempuan lebih banyak 5 kali

    dibandingkan pada anak laki$laki."

    2.4 Etilgi "$%

    Escherichia coli (E. Coli) merupakan penyebab tersering ISK pada anak

    (/2,#$/*,#).,/Pada bayi baru lahir ($2% hari), infeksi diperantarai oleh aliran

    darah. Sedangkan setelah usia itu, ISK umumnya terjadi akibat naiknya bakteri ke

    saluran kemih./SelainE. Colikuman lain yang ditemukan sebagai penyebab ISK

    adalah Klebsiella (5,#), Proteus mirabilis (5,#), Pseudomonas (,#),

    Enterococcus (2,#), Staphylococcus saprophyticus (2,#), lain$lain (%#).

    Proteus mirabilis selain menyebabkan infeksi, bakteri ini juga mengeluarkan ;at

    yang dapat memfasilitasi pembentukan batu di saluran kemih. /,%

    Selain bakteri, mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan ISK adalah

    jamur seperti Candida albicans yang umumnya menginfeksi pasien melalui

    kateter. =irus sepertiaemo!ilus in!luen"adanparain!luen"ajuga dapat menjadi

    penyebab ISK pada anak, namun sering tidak diperhitungkan sebagai penyebab

    ISK karena kuman ini tidak dapat tumbuh pada media biakan standar./,%

    11

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    12/46

    Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu.

    9amun pada ISK berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti

    kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih, gangguan pengosongan

    kandung kemih (incomplete bladder emptying), konstipasi, sertagangguan sistem

    imun./,%

    2.5 Patgenesis "$%

    Penyebab terbanyak infeksi saluran kemih adalahEscherichia Coli#sekitar

    /# dari keseluruhan kasus. &iasanya,E. Colibersimbosis saling menguntungkan

    dengan host dan memainkan peran yang penting dalam menjaga kestabilan flora

    normal usus dan mempertahankan homeostatis saluran 4erna. 9amun beberapa

    jenis E. Colidapat menimbulkan infeksi saluran kemih, terutama $ropatogenic

    E. Coli (PEF). PEF dapat menyebabkan sistitis dan pielonefritis.

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    13/46

    tidak ada perbedaan signifikan jumlah gen

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    14/46

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    15/46

    dengan epitel saluran kemih akan memi4u respon tubuh untuk mela'an kolonisasi

    dengan mekanisme apoptosis dan eksfoliasi dari epitel saluran kemih.*,1

    poptosis dari epitel saluran kemih akan mengirimkan I$ untuk respon

    kerusakan jaringan dan memulai respon inflamasi. Selama berkoloni, PEF yang

    mampu bertahan terhadap eksfoliasi dan serbuan P-9 akan melakukan migrasi

    ke bagian esika urinaria yang lebih tinggi dan memulai infeksi pada bagian atas.

    Ketika di ginjal PEF akan menghasilkan hemolisin dan 4ytotoDi4 ne4roting

    fa4tor. Kedua toksin ini akan menyebabkan kerusakan jaringan di ginjal. 7injal

    dan esika urinaria merupakan sumber utama dari I$ dan I$% selama infeksi

    saluran kemih berlangsung. Interleukin$% adalah sitokin yang bertindak sebagai

    faktor kemotaktik dalam inflamasi akut untuk neutrofil, subset 3$sel, dan basofil

    yang mengaktifkan neutrofil agar melepaskan en;im lisosom, terjadi lisis, dan

    berdegranulasi.*,1 Hemolisin akan merusak epitel ginjal 4ytotoDi4 ne4roting fa4tor

    akan merusak tubular dan glomerulus.1

    Sebelumnya, penelitian lain telah menunjukkan bah'a I$1, I$, dan

    I$% dihasilkan sebagai respon inflamasi, semua ditemukan dalam jumlah tinggi

    dalam urin pasien dengan infeksi saluran kemih. Produksi I$% oleh sel mesangial

    ditunjukan dalam merespon I$1 dan tumor nekrosis faktor$J, tetapi tidak untuk

    lipopolisakarida.

    1

    3ahap terakhir dari infeksi saluran kemih adalah PEF akan

    menembus barier epitel dan masuk ke sirkulasi darah yang nantinya akan

    menyebabkan bakterimia.*,1

    1

    ropatogenik E. 4oli

    $

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    16/46

    lgoritma 2.1. ropatogenesis E. 4oli*

    1.

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    17/46

    dan 3+I< (, domain / containing 0daptor Protein inducing %1 2eta) yang

    akan menyebabkan migrasi neutrofil ke daerah yang mengalami nekrosis.*

    5b.. PS (3ipopolysaccharide) pada PEF akan membuat 73P$ase

    menjadi tetap aktif dan membuat ion Fa2B berikatan dengan kalmodulin

    selanjutnya akan mengaktiasi 0denyl cyclase(F5) dan berkitan dengan 3P

    (0denosin ,ri Phospate) menghasilkan 4-P (cyclic 0denosin *ono

    Phosphate).*

    "a. -PK juga akan menginisiasi1ekrosis %aktor-Kappa 2(9

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    18/46

    ISK asimtomatik adalah bakteriuria bermakna tanpa gejala. ISK

    simtomatik yaitu terdapatnya bakteriuria bermakna disertai gejala dan tanda

    klinik. Sekitar 1$2# ISK yang sulit digolongkan ke dalam pielonefritis atau

    sistitis baik berdasarkan gejala klinik maupun pemeriksaan penunjang disebut

    dengan ISK nonspesifik.1

    -embedakan ISK atas atau pielonefritis dengan ISK ba'ah (sistitis dan

    urethritis) sangat perlu karena risiko terjadinya parut ginjal sangat bermakna pada

    pielonefritis dan tidak pada sistitis, sehingga tata laksananya (pemeriksaan,

    pemberian antibiotik, dan lama terapi) berbeda.1

    ntuk kepentingan klinik dan tata laksana, ISK dapat dibagi menjadi ISK

    simpleks (uncomplicated 3I) dan ISK kompleks ( complicated 3I). ISK

    kompleks adalah ISK yang disertai kelainan anatomik dan atau fungsional saluran

    kemih yang menyebabkan stasis ataupun aliran baik (refluks) urin. Kelainan

    saluran kemih dapat berupa refluks esikoureter, batu saluran kemih, obstruksi,

    anomali saluran kemih, buli$buli, neurogenik, benda asing, dan sebagainya. ISK

    simpleks ialah ISK tanpa kelainan struktural maupun fungsional saluran kemih.1

    1ational nstitute !or health and Clinical E&cellence (9IFE) membedakan

    ISK menjadi ISK atipikal dan ISK berulang. Kriteria ISK atipikal adalah keadaan

    pasien yang sakit berat, dieresis sedikit, terdapat massa abdomen atau kandung

    kemih, peningkatan kreatinin darah, septikemia, tidak memberikan respon

    terhadap antibiotik dalam "% jam, serta disebabkan oleh kuman nonE. Coli. ISK

    berulang berarti terdapat dua kali atau lebih episode pielonefritis akut atau ISK

    1%

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    19/46

    atas, atau satu episode pielonefritis akut atau ISK atas disertai satu atau lebih

    episode sistitis atau ISK ba'ah, atau 5 atau lebih episode sistitis atau ISK ba'ah. 1

    2.- Manifestasi %linis "$%

    7ejala klinik ISK pada anak sangat berariasi, ditentukan oleh intensitas

    reaksi peradangan, letak infeksi (ISK atas dan ISK ba'ah), dan umur pasien.

    Sebagian ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik, umumnya ditemukan pada

    anak umur sekolah, terutama anak perempuan dan biasanya ditemukan pada uji

    tapis (screening programs). ISK asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi

    pielonefritis dan prognosis jangka panjang baik.1

    Pada masa neonatus, gejala klinik tidak spesifik dapat berupa apati,

    anoreksia, ikterus atau kolestatis, muntah, diare, demam, hipotermia, tidak mau

    minum, oliguria, iritabel, atau distensi abdomen. Peningkatan suhu tidak begitu

    tinggi dan sering tidak terdeteksi. Kadang$kadang gejala klinik hanya berupa apati

    dan 'arna kulit keabu$abuan (grayish colour). Pada bayi sampai satu tahun,

    gejala klinik dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu

    makan berkurang, 4engeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi abdomen.

    Pada palpasi ginjal anak merasa kesakitan. !emam yang tinggi dapat disertai

    kejang.1

    Pada umur lebih tinggi yaitu sampai " tahun, dapat terjadi demam yang

    tinggi hingga menyebabkan kejang, muntah dan diare bahkan dapat timbul

    dehidrasi. Pada anak besar gejala klinik umum biasanya berkurang dan lebih

    ringan, mulai tampak gejala klinik lokal saluran kemih berupa polakisuria, disuria,

    1*

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    20/46

    urgency,!re6uency, ngompol, sedangkan keluhan sakit perut, sakit pinggang, atau

    pireksia lebih jarang ditemukan.1

    Pada pielonefritis dapat dijumpai demam tinggi disertai menggigil, gejala

    saluran 4erna seperti mual, muntah, diare. 3ekanan darah pada umumnya masih

    normal, dapat ditemukan nyeri pinggang. 7ejala neurologis dapat berupa iritabel

    dan kejang. 9efritis bakterial fokal akut adalah salah satu bentuk pielonefritis,

    yang merupakan nefritis bakterial interstitial yang dulu dikenal sebagai nefropenia

    lobar.1,11

    Pada sistitis, demam jarang melebihi 5%F, biasanya ditandai dengan nyeri

    pada perut bagian ba'ah, serta gangguan berkemih berupa frekuensi, nyeri 'aktu

    pberkemih, rasa tidak nyaman di suprapubik, urgensi, kesulitan berkemih, retensio

    urin, dan enuresis.1

    2. Diagnsis "$%

    !iagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan laboratorium yang dipastikan dengan biakan urin. ISK serangan

    pertama umumnya menunjukkan gejala klinik yang lebih jelas dibandingkan

    dengan infeksi berikutnya. 7angguan kemampuan mengontrol kandung kemih,

    pola berkemih, dan aliran urin dapat sebagai petunjuk untuk menentukan

    diagnosis. !emam merupakan gejala dan tanda klinik yang sering dan kadang$

    kadang merupakan satu$satunya gejala ISK pada anak.1

    Pemeriksaan tanda ital termasuk tekanan darah, pengukuran

    antropometrik, pemeriksaan massa dalam abdomen, kandung kemih, muara uretra,

    pemeriksaan neurologik ekstremitas ba'ah, tulang belakang untuk melihat ada

    2

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    21/46

    tidaknya spina bifida, perlu dilakukan pada pasien ISK. 7enitalia eksterna

    diperiksa untuk melihat kelainan fimosis, hipospadia, epispadia pada laki$laki atau

    sinekie agina pada perempuan.1

    Pemeriksaan urinalisis dan biakan urin adalah prosedur yang terpenting.

    6leh sebab itu kualitas pemeriksaan urin memegang peran utama untuk

    menegakkan diagnosis. + 0cademy o! Pediatrics (1) membuat rekomendasi

    bah'a pada bayi umur di ba'ah 2 bulan, setiap demam harus dipikirkan

    kemungkinan ISK dan perlu dilakukan biakan urin. Pada anak umur 2 bulan

    sampai 2 tahun dengan demam yang tidak diketahui penyebabnya, kemungkinan

    ISK harus dipikirkan dan perlu dilakukan biakan urin, dan anak ditata laksana

    sebagai pielonefritis. ntuk bayi perempuan 1 membuat kriteria diagnosis

    sederhana berdasarkan gejala klinik yaitu?1. suhu tubuh 5* F atau lebih, 2.

    demam berlangsung dua hari atau lebih, 5. ras kulit putih, ". umur di ba'ah satu

    tahun, . tidak ditemukan sumber infeksi lainnya. Kriteri ini memiliki sensitifitas

    men4apai %%# dan spesifisitas 5#.5 &ila ditemukan 2 atau lebih faktor risiko

    tersebut maka sensitiitas untuk kemungkinan ISK men4apai *# dengan

    spesifisitas 51#.1,12

    2./ Pe&eriksaan Penunjang "$%aboratorium urinalisis sampel urin segar dan tidak disentrifugasi

    (lekosituria 0 :P& atau dipsti4k positif untuk lekosit) dan biakan urin adalah

    pemeriksaan yang penting dalam penegakkan diagnosis ISK. !iagnosis ISK

    ditegakkan dengan biakan urin yang sampelnya diambil dengan urin porsi tengah

    dan ditemukan pertumbuhan bakteri 0 1koloni:ml urin dari satu jenis bakteri,

    21

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    22/46

    atau bila ditemukan 0 1"koloni tetapi disertai gejala yang jelas dianggap ISK.15,1"

    Fara pengambilan sampel lain yaitu melalui kateterisasi kandung kemih, pungsi

    suprapubik dan menampung urin melalui steril collection bag yang biasa

    dilakukan pada bayi. kurasi 4ara pengambilan urin tersebut memberikan nilai

    intepretasi yang berbeda.1 Pemeriksaan darah yang dapat dilakukan selain

    pemeriksaan rutin adalah? kadar F+P, E!, !H dan 0ntibody Coated 2acteria

    (F&).1",1

    a. Urinalisis

    rinalisis tidak dapat menggantikan pemeriksaan kultur urin untuk

    menegakkan diagnosis ISK. Pemeriksaan kultur urin harus dikombinasikan

    dengan urinalisis untuk menemukan adanya infeksi saluran kemih. Karena hasil

    kultur urin tidak tersedia dalam 2" jam, maka digunakan hasil pemeriksaan

    urinalisis untuk memulai terapi se4ara dini sambil menunggu hasil kultur urin.

    rin yang dapat digunakan untuk pemeriksaan urinalisis adalah urin yang

    disimpan dalam suhu kamar selama 1 jam atau dalam lemari pendingin selama "

    jam.12

    Pemeriksaan urinalisis meliputi leukosituria, nitrit, leukosit esterase,

    protein, dan darah. eukosituria merupakan petunjuk kemungkinan adanya

    bakteriuria, tetapi tidak dipakai sebagai patokan ada tidaknya ISK. eukosituria

    biasanya ditemukan pada anak dengan ISK (%$*#) pada setiap episode ISK

    simtomatik, tetapi tidak adanya leukosituria tidak menyingkirkan ISK. &akteriuria

    dapat juga terjadi tanpa leukosituria. eukosituria dengan biakan urin steril perlu

    dipertimbangkan pada infeksi oleh kuman Proteus sp., Klamidia sp., dan

    reaplasma urealitikum.1,11

    22

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    23/46

    Pemeriksaan dipstik urin dapat mendeteksi adanya leukosit esterase dan

    nitrit. Pemeriksaan ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pemeriksaan

    menggunakan mikroskop karena penggunaan alat$alat yang sederhana dan hasil

    pemeriksaan yang 4epat. eukosit esterase adalah en;im yang terdapat di dalam

    lekosit neutrofil, yang menggambarkan banyaknya leukosit dalam urin. ji nitrit

    merupakan pemeriksaan tidak langsung terhadap bakteri dalam urin. !alam

    keadaan normal, nitrit tidak terdapat dalam urin, tetapi dapat ditemukan jika nitrat

    diubah menjadi nitrit oleh bakteri. Sebagian besar kuman 7ram negatif dan

    beberapa kuman 7ram positif dapat mengubah nitrat menjadi nitrit, sehingga jika

    uji nitrit positif berarti terdapat kuman dalam urin. 9amun kebanyakan kuman

    gram positif tidak menghasilkan nitrit sehingga menunjukkan hasil negatif palsu.

    rin dengan berat jenis yang tinggi menurunkan sensitiitas uji nitrit.1,11

    Hematuria kadang$kadang dapat menyertai infeksi saluran kemih, tetapi

    tidak dipakai sebagai indikator diagnostik. Protein dan darah mempunyai

    sensitiitas dan spesifitas yang rendah dalam diagnosis ISK. $rin 1eutrophil

    gelatinase associated lipocalin (u97) dan rasio u97 dengan kreatinin urin

    (u97:Fr) merupakan petanda adanya ISK. 97 adalah suatu iron-carrier-

    protein yang terdapat di dalam granul neutrofil dan merupakan komponen

    imunitas innate yang memberikan respon terhadap infeksi bakteri.

    1

    Peningkatan u97 dan rasio u97:Fr 0 5 ng:mg merupakan tanda

    ISK. &akteri sulit dilihat dengan mikroskop 4ahaya, tetapi dapat dilihat dengan

    mikrokop fase kontras. Pada urin segar tanpa dipusing (uncentri!uged urine),

    terdapatnya kuman pada setiap lapangan pandangan besar (P&) kira$kira setara

    25

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    24/46

    dengan hasil biakan 1/ 4fu:m urin, sedangkan pada urin yang dipusing,

    terdapatnya kuman pada setiap P& pemeriksaan mikroskopis menandakan

    jumlah kuman lebih dari 1

    4fu:m urin. Gika dengan mikroskop fase kontras

    tidak terlihat kuman, umumnya urin steril.1,11

    ACBdalam urin yang diperiksa dengan menggunakan!luorescein-labeled

    anti-immunoglobulin merupakan tanda pielonefritis pada remaja dan de'asa

    muda.1

    *. Pe&eriksaan !ara'

    &erbagai pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk membantu

    menegakkan diagnosis dan membedakan ISK atas dan ba'ah, namun sebagian

    besar pemeriksaan tersebut tidak spesifik. eukositosis, peningkatan nilai absolut

    neutrofil, peningkatan laju endap darah (E!), C-reactive protein (F+P) yang

    positif, merupakan indikator non$spesifk ISK atas.1

    Kadar prokalsitonin yang tinggi dapat digunakan sebagai prediktor yang

    alid untuk pielonefritis akut pada anak dengan ISK febris (!ebrile urinary tract

    in!ection) dan skar ginjal. Sitokin merupakan protein ke4il yang penting dalam

    proses inflamasi. Prokalsitonin, dan sitokin proinflamatori (39

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    25/46

    kontaminasi, 4epat, mudah dilakukan untuk semua umur oleh orangtua, murah,

    dan menggunakan peralatan sederhana. 3eknik pengambilan urin akan

    mempengaruhi angka kontaminasi dan mempengaruhi interpretasi hasil kultur.1

    Pengambilan sampel urin untuk biakan urin dapat dilakukan dengan 4ara

    aspirasi suprapubik, kateter urin, pan4ar tengah (midstream), dan menggunakan

    urine collector. Fara terbaik untuk menghindari kemungkinan kontaminasi ialah

    dengan aspirasi suprapubik dan dianggap gold standard pemeriksaan infeksi

    saluran kemih, dan merupakan baku emas pengambilan sampel urin untuk biakan

    urin. Kateterisasi urin merupakan metode yang dapat diper4aya terutama pada

    anak perempuan, tetapi 4ara ini traumatis. 3eknik pengambilan urin pan4ar tengah

    merupakan metode non$inasif yang bernilai tinggi. 9amun pengambilan urin

    pan4ar tengah dapat terkontaminasi bakteri dari kulit atau area genital yang tidak

    bisa menggambarkan kuman di saluran kemih.1,11

    Pada bayi dan anak ke4il, urin dapat diambil dengan memakai kantong

    penampung urin (urine bag atau urine collector). Pengambilan sampel urin

    dengan metode urine collector, merupakan metode yang mudah dilakukan, namun

    risiko kontaminasi yang tinggi dengan positif palsu hingga %#. Child ealth

    1et7ork (FH9)guideline (22) hanya merekomendasikan 5 teknik pengambilan

    sampel urin, yaitu pan4ar tengah, kateterisasi urin, dan aspirasi supra pubik,

    sedangkan pengambilan dengan urine bag tidak digunakan.1

    Pengiriman bahan biakan ke laboratorium mikrobiologi perlu mendapat

    perhatian karena bila sampel biakan urin dibiarkan pada suhu kamar lebih dari L

    jam, maka kuman dapat membiak dengan 4epat sehingga memberikan hasil

    2

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    26/46

    biakan positif palsu. Gika urin tidak langsung dikultur dan memerlukan 'aktu

    lama, sampel urin harus dikirim dalam termos es atau disimpan di dalam lemari

    es. rin dapat disimpan dalam lemari es pada suhu "

    F, selama "%$/2 jam

    sebelum dibiak.1

    2. Interpretasi biakan urin

    rin umumnya dibiak dalam media agar darah dan media -4Fonkey.

    &eberapa bakteri yang tidak la;im menyebabkan ISK, tidak dapat tumbuh pada

    media yang sering digunakan dan memerlukan media kultur khusus. Interpretasi

    hasil biakan urin bergantung pada teknik pengambilan sampel urin, 'aktu, dan

    keadaan klinik. ntuk teknik pengambilan sampel urin dengan 4ara aspirasi supra

    pubik, semua literatur sepakat bah'a bakteriuria bermakna adalah jika ditemukan

    kuman dengan jumlah berapa pun. 9amun untuk teknik pengambilan sampel

    dengan 4ara kateterisasi urin dan urin pan4ar tengah, terdapat kriteria yang

    berbeda$beda.1,11

    &erdasarkan kriteria Kass, dengan kateter urin dan urin pan4ar tengah

    dipakai jumlah kuman M 1 4fu per m urin sebagai bakteriuria bermakna.

    !engan kateter urin, 7arin dkk., menggunakan jumlah 0 14fu:m urin sebagai

    kriteria bermakna, dan pendapat lain menyebutkan bermakna jika jumlah kuman 0

    D1

    5

    4fu:m, ,1%,2 dan ada yang menggunakan kriteria bermakna dengan

    jumlah kuman 0 1"4fu:m. Pas4hke dkk. menggunakan batasan ISK dengan

    jumlah kuman 0 D 15 4fu:m untuk teknik pengambilan urin dengan

    midstream8clean catch#sedangkan pada neonatus, in dkk. menggunakan jumlah

    0 1 4fu:m,dan &aerton dkk., menggunakan batasan kuman 0 1"4fu:m jika

    2

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    27/46

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    28/46

    kepentingan monitoring dan mengurangi paparan radiasi. !engan pemeriksaan

    S7 dapat terlihat formasi parut ginjal, tetapi beberapa parut juga dapat luput dari

    pemeriksaan karena pemeriksaan S7 sangat tergantung dengan keterampilan

    orang yang melakukan S7 tersebut. !an pemeriksaan dengan S7 saja tidak

    4ukup, kombinasi dengan pemeriksaan foto polos abdomen dapat membantu

    memberikan informasi mengenai ukuran ginjal, konstipasi, spina bifida o44ulta,

    kalsifikasi ginjal dan adanya batu radioopak. Se4ara teori, obstruksi dan +=

    dapat mudah dideteksi, tetapi kadang$kadang lesi yang ditemukan dikatakan

    sebagai kista jinak atau penyakit polikistik apabila pemeriksaan S7 tersebut

    tidak diikuti dengan pemeriksaan radiologi.1

    2. rogafi Intraena

    rografi intraena adalah pemeriksaan saluran kemih yang paling sering

    dilakukan apabila di4urigai adanya refluks atau parut. !engan urografi intraena

    dapat diketahui adanya duplikasi ginjal dan ureter, dimana sangat sulit dideteksi

    dengan S7. Kelainan lain yang dapat pula dideteksi dengan urografi adalah

    horseshoe kidney dan ginjal:ureter ektopik. Kekurangan urografi intraena adalah

    kurang sensitif dibandingkan +enal S4intigraphy dalam mendeteksi

    Pyelonephritis dan parut ginjal. 3ingkat radiasi yang tinggi dan risiko dari reaksi

    kontras juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan.

    1

    5.enal Cortical Scintragphy (+FS)

    enal Cortical Scintragphy (+FS) telah menggantikan urografi intraena

    sebagai teknik standard dalam deteksi skar dan inflamasi ginjal. +FS dengan

    glucoheptonate atau 'imercaptosuccinic acid (!-S) yang dilabel dengan

    2%

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    29/46

    te4hnetium yang memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi. !-S s4an

    mempunyai kemampuan lebih baik dalam deteksi dini perubahan inflamasi akut

    dan skar permanen dibandingkan dengan S7 atau urografi intraena.

    Computeri"ed ,omography (F3) juga sensitif dan spesifik dalam mendeteksi

    pielonephritis akut, tetapi belum terdapat penelitian yang membandingkan F3

    dengan skintigrafi. F3 juga lebih mahal dibandingkan skintigrafi dan pasien

    terpajan radiasi dalam tingkat yang tinggi, selain itu penggunaanya belum

    ditunjang oleh bukti penelitian.1/

    ". 9oiding Cystourethrography(=F7 )

    =F7 biasanya dilakukan apabila terdapat kelainan yang bermakna pada

    pemeriksaan S7 seperti hidronefrosis, disparitas panjang ginjal atau penebalan

    dinding kandung kemih. += merupakan kelaianan yang paling sering ditemukan

    dengan =F7 yaitu sekitar "#. Kapan 'aktu yang tepat dilakukan =F7

    masih kontroersi, mengingat dapat timbulnya efek transien infeksi. pabila

    tersedia, =F7 radionuklid lebih baik dibandingkan =F7 kontras pada anak

    perempuan karena dapat mengurangi efek radiasi pada gonad. Pemeriksaan

    =F7 merupakan tindakan inasif dan traumatik bagi anak, sehingga tidak rutin

    dilakukan.1/

    .sotope Cystogram

    -eskipun sotope Cystogram menyebabkan ketidaknyamanan seperti

    kateterisasi kandung kemih pada =F7, isotope 4ystogram memiliki dosis radiasi

    1# dari =F7, dan monitoring kontinyunya juga lebih sensitif untuk identifikasi

    refluks dibandingkan fluoruskopi, intermiten =F7.1/,1%

    2*

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    30/46

    2.1 Penatalaksanaan "$%

    3ujuan utama dalam penatalaksanaan infeksi saluran kemih adalah?1)

    menghilangkan gejala dan eradikasi kuman di pada saat episode akut. 2)

    men4egah terjadinya parut ginjal. 5) men4egah terjadinya infeksi berulang saluran

    kemih. ") memperbaiki kerusakkan pada saluran kemih.1*

    Pada ISK ringan memiliki risiko lebih rendah pada anak. Pengobatan

    empiris se4ara oral dengan 3-P, atau amoksisilin:kalulanat dianjurkan.

    amanya pengobatan ISK tanpa komplikasi sebaiknya di obati se4ara oral selama

    $ / hari. Gika tidak ada perbaikan atau adanya komplikasi anak harus dira'at di

    rumah sakit untuk pengobatan parenteral.1*

    Pada ISK berat memerlukan penggantian 4airan parenteral yang 4ukup dan

    pengobatan antibiotik yang tepat. Sebaiknya menggunakan sefalosporin (generasi

    ketiga). Gika ditemukan adanya gram positif pada ISK dapat diberikan

    aminoglikosida kombinasi yaitu amoksisiklin:klaulanat.2 3erapi harus

    disesuaikan dengan hasil kultur. Pada pasien yang alergi terhadap sefalosporin

    dapat digunakan a;treonam atau gentamisin. Ketika anak sudah mampu makan

    dan minum antibiotik dapat diberikan peroral selama 1$1" hari.1*

    Pemberian profilaksis dalam dosis rendah jila ada peningkatan risiko

    pielonefritis, misalnya +=dan ISK berulang. ntibiotik yang paling efektif

    adalah? nitrofurantoin, 3-P, sefaleksin dan sefaklor.1*

    5

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    31/46

    lgoritma 2.2. 3atalaksana nak dengan ISK dan Pen4itraan12

    3abel 2.1. !osis antibiotik pada anak umur 5 bulan$ 12 tahun1*

    Anti*itik Penggunaan U&ur #u&la' Dsis

    Per'ari

    Pe&*erian Dsis

    Per'ari

    mpisilin Intraena 5$12 bulan 1$5 mg:kgbb 5

    mpisilin Intraena 1$12 tahun $1 mg:kgbb 5

    moksisilin 6ral 5 bulan$ 12

    tahun

    $1 mg:kgbb 2$5

    moksisilin:

    klaulanat

    Intraena 5 bulan$12

    tahun

    $1 mg:kgbb 5

    moksisilin:

    klaulanat

    6ral 5 bulan$ 12

    tahun

    5/,$/ mg:kg bb 2$5

    Sefaleksinpengobatan 6ral 5 bulan$12

    tahun

    $1 mg:kgbb 5

    Profilaksis 6ral 1$12 tahun 1 mg:kgbb 1$2

    Sefaklor

    Pengobatan 6ral 5 bulan $12

    tahun

    $1 mg:kgbb 5

    profilaksis 6ral 1$12 tahun 1 mg:kgbb 2

    Sefiksim 6ral 5 bulan$12

    tahun

    %$12 mg:kgbb 1$2

    Seftriakson Intraena 5 bulan$12 $1 mg:kgbb 1

    51

    Pasien diduga

    menderita ISK

    %ollo7 up :

    &anyak minum, jangan

    menahan ken4ing, ken4ing

    habiskan sebelum tidur

    S7 B =F7 2$"

    minggu setelah urin steril

    Kultur setelah pemberian

    antibiotik "% jam

    ntibiotik

    eroral

    I=P atau S4an untuk

    melihat apa ada += atau

    +9

    !iba'a kerumah sakit,

    pemberian antibiotik

    se4ara intraena

    7ejala lebih ringan7ejala sistemik

    nak$ anak9eonatus

    =F7? =oiding

    Fystoureterography

    &iasanya sesudah 2"$"% jam,

    kebanyakkan penderita? panas

    turun dan keadaan membaik,

    obat$obat disesuaikan dengan

    hasil biakan urinsensitivity test

    dipilih yang kurang toksik. amapengobatan dengan antibiotik 1$

    1" hari, setelah "% jam tidak

    minum obat , biakan urin diulang

    untuk melihat terapi.

    !isangka ISK pertama

    dan biakan urin sudah

    dilakukan

    1. mpisilin dan

    minoglikosida

    2. mpisilin dan

    Sefotaksim

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    32/46

    tahun

    ;treonam Intraena 5 bulan$12

    tahun

    $1 mg:kgbb 5

    7entamisin

    7entamisin

    Intraena

    Intraena

    5$12 bulan

    1$ 2 tahun

    $/, mg:kgbb

    mg:kgbb

    1$5

    1$5

    3rimetroprim

    pengobatan 6ral 1$12 tahun mg:kgbb 2

    Profilaksis 6ral 1$12 tahun 1$2 mg:kgbb 1

    9itrofurantoin

    Pengobatan 6ral 1$12 tahun 5$ mg:kgbb 2

    Profilaksis 6ral 1$12 tahun 1 mg:kgbb 1$2

    3abel 2.2. Pilihan antibiotik oral pada infeksi saluran kemih2

    #enis Anti*itik Dsis Per'ari

    moksisilin 2$" mg:kgbb:hari dibagi dalam 5 dosis

    Sulfonamid

    3rimetroprim (3-P)$

    Sulfametoksa;ol (S->)

    Sulfisoksa;ol

    $12mg 3-P dan 5$ mg S->:kgbb:hari dibagi

    dalam 2 dosis

    12$1 mg:kgbb:hari dibagi dalam " dosis

    Sefalosporin

    $Sefiksim

    $Sefodiksim

    $Sefpro;il$Sefaleksin

    $orakarbef

    %mg:kgbb:hari dibagi dalam 2 dosis

    1 mg:kgbb:hari dibagi dalam 2 dosis

    5 mg:kg:bb:hari dibagi dalam 2 dosis$1mg:kg:bb:hari dibagi dalam " dosis

    1$5 mg:kgbb:hari dibagi dalam 2 dosis

    3abel 2.5. Pilihan antibiotik parenteral pada infeksi saluran kemih2

    #enis Anti*itik Dsis Per'ari

    Sefriakson /mg:kgbb:hari

    Sefotaksim 1 mg:kgbb:hari dibagi setiap jam

    52

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    33/46

    Sefa;olin mg:kgbb:hari dibagi setiap % jam

    Sefta;idim 1 mg:kgbb:hari dibagi dalam jam

    7entamisin /, mg:kgbb:hari dibagi setiap jam

    mikasin 1 mg :kgbb:hari dibagi setiap % jam

    3obramisin mg:kgbb:hari dibagi setiap % jam3ikarsilin 5 mg:kgbb:hari dibagi setiap jam

    mpisilin 1 mgg:kgbb:hari dibagi setiap jam

    !alam 2D2" jam setelah pengobatan fase akut dimulai, umumnya gejala

    ISK akan menghilang. Gika dalam 'aktu tersebut belum ada terlihat respon klinik

    mungkin antibiotik yang diberikan tidak sesuai atau mungkin yang dihadapi

    adalah ISK kompleks.1 Pada sistitis akut, golongan sefalosporin sebaiknya tidak

    diberikan untuk menghindari resistensi kuman. Pemberian antibiotik oral seperti

    trimetroprim$sulfametoksaDol, nitrofurantoin, amoksisilin lebih direkomendasikan

    pada ISK.12

    9IFE merekomendasikan untuk penanganan ISK fase akut, sebagai

    berikut?1

    a. &ayi N 5 bulan dengan kemungkinan ISK harus dirujuk segera ke dokter

    spesialis anak, pengobatan harus dengan pemberian antibiotik parenteral.

    b. &ayi M 5 bulan dengan pielonefritis akut:ISK atas sebaiknya pertimbangkan

    untuk dirujuk ke rumah sakit. Pengobatan dengan antibiotik oral /$1 hari,

    dengan antibiotik yang resistensinya masih rendah berdasarkan pola resistensi

    kuman, seperti sefalosporin atau ko$amoDi4la. Gika antibiotik peroral tidak

    dapat digunakan, diberikan antibiotik se4ara parenteral, seperti sefotaksim,

    atau seftriakson selama 2$" hari dilanjutkan dengan pemberian peroral sampai

    total 1 hari pemberian.

    4. &ayi M 5 bulan dengan sistitis: ISK ba'ah dapat diberikan antibiotik oral

    selama 5 hari, pemilihan antibiotik harus berdasarkan hasil pola resistensi

    55

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    34/46

    kuman laboratorium mikrobiologi setempat. &ila tidak ada dapat dipakai

    trimetroptrim, nitrofurantoin, sefalosforin, atau amoksisilin. &ila dalam 2"$"%

    jam belum ada perbaikan klinis harus dinilai kembali, dilakukan pemeriksaan

    kultur urin untuk melihat pertumbuhan bakteri dan kepekaan terhadap obat.

    1. Pengobatan pielonefritis

    Penggunaan antibiotik pada pielonefritis akut harus mempunyai penetrasi

    yang baik ke jaringan, karena pielonefritis akut merupakan nefritis intersisialis.

    mumnya antibiotik diberikan selama /$1 hari.

    2. Pengobatan ISK pada neonatus

    Kemampuan neonatus untuk mengatasi infeksi yang belum berkembang

    dengan baik menyebabkan mudahnya terjadi sepsis, meningitis, terutama neonatus

    dengan kelainan saluran kemih. Kombinasi aminoglikosida dan ampisilin pada

    umumnya 4ukup memadai. ntibiotik harus diberikan se4ara intraena. ama

    pemberian 1$1" hari.12

    2.11 Pen0ega'an "nfeksi Berulang "$%

    Infeksi berulang terutama pielonefritis akut merupakan faktor yang

    berperan dalam terjadinya parut ginjal. !iperkirakan " O # kasus ISK

    simtomatik akan mengalami infeksi berulang dalam dua tahun pengamatan dan

    umumnya berupa reinfeksi, bukan relaps. !eteksi ISK berulang dilakukan dengan

    biakan urin berkala, misalnya setiap bulan, kemudian dilanjutkan dengan setiap 5

    5"

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    35/46

    bulan. Gika terdapat ISK berulang, berikan antibiotik yang sesuai dengan hasil

    biakan urin.1

    &eberapa faktor berperan dalam terjadinya ISK berulang, terutama pada

    anak perempuan, antara lain infestasi parasit seperti 4a4ing benang, pemakaian

    bubble bath, pakaian dalam terlalu sempit, pemakaian deodorant yang bersifat

    iritatif terhadap mukosa perineum dan ula, pemakaian toilet paper yang salah,

    konstipasi, ketidak mampuan pengosongan kandung kemih se4ara sempurna, baik

    akibat gangguan neurologik (neurogenic bladder) maupun faktor lain (non

    neurogenic bladder), +=, preputium yang belum disirkumsisi.1

    ISK berulang dapat di4egah dengan meningkatkan keadaan umum pasien

    termasuk memperbaiki status gi;i, edukasi tentang pola hidup sehat, dan

    menghilangkan atau mengatasi faktor risiko. supan 4airan yang tinggi dan miksi

    yang teratur bermanfaat men4egah ISK berulang. Pada kasus refluks dianjurkan

    miksi berganda (double micturation maupun tripple micturation). Koreksi bedah

    terhadap kelainan struktural seperti obstruksi, refluks derajat tinggi, urolitiasis,

    katup uretra posterior, ureterokel dan ureter dupleks yang disertai obstruksi sangat

    bermanfaat untuk mengatasi infeksi berulang. Indikasi tindakan bedah harus

    dilihat kasus per kasus. +isiko terjadinya ISK pada bayi laki$laki yang tidak

    disirkumsisi meningkat 5$1 kali dibandingkan dengan bayi laki$laki yang sudah

    disirkumsisi. 3indakan sirkumsisi pada anak laki telah terbukti efektif

    menurunkan insidens ISK.1

    5

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    36/46

    Pemberian antibiotik profilaksis merupakan upaya pen4egahan ISK

    berulang yang sudah sejak lama dilaksanakan, namun belakangan ini pemberian

    antibiotik profilaksis menjadi kontroersial dan sering diperdebatkan.1

    Pe&*erian +rfilaksis

    ntimikroba profilaksis dosis rendah yang diberikan dalam jangka lama

    telah digunakan se4ara tradisional terhadap pasien yang rentan terhadap

    berulangnya pielonefritis akut atau ISK ba'ah. 3erapi profilaksis tersebut sering

    diberikan pada anak risiko tinggi seperti +=, uropati obstruktif, dan berbagai

    kondisi risiko tinggi lainnya. 9amun demikian, efektiitas antibiotik profilaksis

    ini sering dipertanyakan dan masih kontroersial.1

    ntibiotik profilaksis bertujuan untuk men4egah infeksi berulang dan

    men4egah terjadinya parut ginjal. &erbagai penelitian telah membuktikan

    efektiitas antibiotik profilaksis menurunkan risiko terjadinya ISK berulang pada

    anak, dan kurang dari # yang mengalami infeksi berulang selama pengamatan

    tahun. ntibiotik profilaksis dimaksudkan untuk men4apai konsentrasi

    antibiotik yang tinggi dalam urin tetapi dengan efek yang minimal terhadap flora

    normal dalam tubuh. &eberapa antibiotik dapat digunakan sebagai profilaksis.

    Pemberian profilaksis menjadi masalah karena beberapa hal antara lain kepatuhan

    yang kurang, resistensi kuman yang meningkat, timbulnya reaksi simpang

    (gangguan saluran 4erna,skin rashes, hepatotoksik, kelainan hematologi, sindrom

    Stevens-;ohnson), dan tidak nyaman untuk pasien.1

    5

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    37/46

    &eberapa penelitian akhir$akhir ini menyebutkan bah'a pada += derajat

    rendah, tidak terdapat perbedaan bermakna dalam risiko terjadinya ISK pada

    kelompok yang mendapat antibiotik profilaksis dengan yang tidak diobati.!engan

    demikian, antibiotik profilaksis tidak perlu diberikan pada += derajat rendah.1

    ,he nternational 9$ Study o! Children melakukan penelitian untuk

    membandingkan efektiitas pemberian antibiotik profilaksis jangka lama dengan

    tindakan operasi pada anak dengan += derajat tinggi untuk men4egah

    penurunan fungsi ginjal. Hasilnya menunjukkan bah'a tidak terdapat perbedaan

    pada kedua kelompok tersebut dalam hal terjadinya parut ginjal dan

    komplikasinya. Hal ini menunjukkan bah'a pemberian antibiotik profilaksis pada

    += derajat tinggi ternyata efektif.1

    -ontini dan He'itt (2*) melakukan reie' terhadap berbagai penelitan

    tentang pemberian antibiotik profilaksis dan membuat beberapa kesimpulan,

    meskipun masih banyak hal$hal yang belum dapat disimpulkan. 1. ntibiotik

    profilaksis tidak terindikasi pada ISK demam yang pertama kali (!irst !ebrile$,)

    yang tidak disertai += atau hanya += derajat I dan II. da 5 alasan terhadap

    kesimpulan ini yaitu? a. Penelitian meta analisis menunjukkan tidak ada

    keuntungan pemberian antibiotik profilaksis. b. 3erdapat risiko meningkatnya

    resistensi terhadap bakteri. 4.

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    38/46

    ini, namun jumlah pasien yang diikutkan dalam penelitian tersebut tidak

    men4ukupi.1

    9IFE (2/) merekomendasikan bah'a antibotik profilaksis tidak rutin

    diberikan pada bayi dan anak yang mengalami ISK untuk pertama kali. ntibiotik

    profilaksis dipertimbangkan pada bayi dan anak dengan ISK berulang. Selain itu

    direkomendasikan juga bah'a jika bayi dan anak yang mendapat antiboitik

    profilaksis mengalami reinfeksi, maka infeksi diterapi dengan antibiotik yang

    berbeda dan tidak dengan menaikkan dosis antibiotik profilaksis tersebut.1

    &elum diketahui berapa lama jangka 'aktu optimum pemberian antibiotik

    profilaksis. da yang mengusulkan antibiotik profilaksis diberikan selama +=

    masih ada dan yang lain mengusulkan pemberian yang lebih singkat. Pada ISK

    kompleks pemberian profilaksis dapat berlangsung 5 $ " bulan. &ila ternyata kasus

    yang dihadapi termasuk ke dalam ISK kompleks (adanya refluks atau obstruksi)

    maka pemberian profilaksis dapat dilanjutkan lebih lama.1

    ntibiotik yang digunakan untuk profilaksis?

    3rimetoprim ?1$2 mg:kgbb:hari

    Kotrimoksa;ol

    $ 3rimetoprim ? 1$2 mg:kgbb:hari

    $ Sulfametoksa;ol ? $1 mg:kgbb:hari

    Sulfisoksa;ol ? $1 mg:kgbb:hari

    Sefaleksin ? 1$1 mg:kgbb:hari

    9itrofurantoin ? 1 mg:kgbb:hari

    sam nalidiksat ? 1$2 mg:kgbb:hari

    5%

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    39/46

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    40/46

    2, ketika pielonefritis penyebab tersering hipertensi dan penyakti ginjal stadium

    akhir pada 'anita muda. Perubahan ini mungkin terjadi karena peningkatan

    pelayanan kesehatan dan follo' up pada pasien anak setelah mengalami

    pielonefritis.21

    1. Garingan parut ginjal2

    Pielonefritis akut berpotensi menyebabkan kerusakan tubulointerstitial dan

    membentuk jaringan parut ginjal. +espon tubuh, kerusakan tubular, dan iskemik

    yang terjadi selama proses pyelonephritis akut menyebabkan pembentukan

    jaringan parut di parenkim ginjal. -elalui penggunaan s4an ginjal, abnormalitas

    parenkim ginjal dapat ditemukan $%# pada anak dengan pyelonephritis akut

    episode pertama.

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    41/46

    dengan pasien tanpa jaringan parut ginjal. Kelainan tekanan darah yang terlihat

    pada mesin pen4atat tekanan darah pada orang de'asa dengan ri'ayat infeksi

    saluran kemih yang terjadi se'aktu masa ke4il telah dilaporkan sebanyak *# dari

    pasien dengan jaringan parut ginjal dan # pada pasien tanpa jaringan parut.2

    5. 7agal ginjal kronik 2

    Qalaupun gangguan fungsi ginjal dan penyakit ginja kronik sering

    dilaporkan pada pasien dengan +=dan penyebab lain jaringan parut ginjal,

    prealensi yang bermakna tidak jelas. ,he $nited 1et7ork o!

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    42/46

    BAB """

    PENUTUP

    3.1 %esi&+ulan

    Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah terdapatnya mikroorganisme dalam

    saluran kemih dengan jumlah 0 1c!u(colony !orming unit) atau lebih . Infeksi

    saluran kemih merupakan penyebab utama infeksi bakterial pada anak. Pada

    kebanyakan anak, ISK sering terjadi rekuren, menyebabkan morbiditas,

    hospitalisasi, dan dampak kesehatan jangka panjang. Kejadian ISK lebih sering

    dialami anak perempuan dibanding anak laki$laki.

    Penyebab terbanyak ISK adalah bakteri E.coli terutama glngan

    $ropatogenic E. Coli (PEF). Selain bakteri irus golongan aemo!ilus

    "2

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    43/46

    in!luen"a dan parain!luen"a juga dapat menyebabkan terjadinya ISK meskipun

    jarang.

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    44/46

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    45/46

    /. +usdidjas, +amayati +. Infeksi saluran kemih. !alam? latas H, 3ambunan 3,

    3rihono PP, Sardei S6, penyunting. &uku ajar nefrologi anak. Edisi 2.

    Gakarta? I!I 22. h. 1"2$/.

    %. Kanellopoulos 3, et all. %irst $rinary ,ract n!ection in 1eonate# n!ants#

    and =oung Children: a Comparative Study. Pediatr 9ephrol 2?211151$

    115/.

    *. &ien Gustyna, 6lga Sokoloa, Pr;emysla' &o;ko.ole o! $ropathogenic coli

    9irulence %actors in 'evelopment o! $rinary ,ract n!ection and Kidney

    'amage. 211. pp 1$1.

    1. Kaper, Games &, Games P 9ataro, Harry I 3 -obley.Pathogenesis Escherichia

    coli. 2". Pg 125$1".

    11. uigley, +. 'iagnosis o! $rinary ,ract n!ections in Children. Furrent

    6pinion in Pediatri4s 2*21? 1*"$*%.

    12. meri4an 4ademy of Pediatry. $rinary ,ract n!ection: Clinical Pracatice

    >uideline !or the 'iagnosis and *anagement o! the nitial $, in %ebrile

    n!ants and Children + to + months. Pediatri4s. 211? *$1.

    15. Ror4 GG, Kiddoo !, Sha' K9. !iagnosis and management of pediatri4

    urinary tra4t. Flini4al -i4robiology +eie's. 21%(2)? "1/$22.

    1". +as;ka Q=, Khan 6. Pielonefritis. Pediatri4s in +eie'. 25 2? 5"$.

    1. meri4an 4ademy of Pediatri4s. Pra4ti4e parameter. 3he !iagnosis

    3reatment and Ealuation of the Initial rinary 3ra4t Infe4tion in febrile

    infants and Toung Fhildren. Pediatri4s 1*** 15? 1$12

    1. Gones =K, ss4her. rinary 3ra4t Infe4tion and =esi4oureteral refluD. !alam?

    Edelman, Gr F-. Pediatri4 Kidney !isease. Edisi ke$2. &oston? ittle bro'n

    Fo.1**2 1*"5$*1.

    1/. Elder GS. rinary 3ra4t Infe4tions. !alam? &ehrman +-, Kliegman +-,

    Genson H&, penyunting. 9elson teDtbook of pediatri4s, edisi ke$1/.

    Philadelphia?Q& Saunders, 2"1/%$*".1%. hmed S-, S'edlund SK. Ealuation and 3reatment of rinary 3ra4t

    Infe4tions in Fhildren. meri4an 4ademy of uidelines on $rological n!ections. European 0ssociation o!

    $rology215.

    2. Pudjadi H, et all. Pedoman Pelayanan -edis Ikatan !okter nak Indonesia.

    Gakarta? &alai Penerbit I!I. 2*, hal 1"%$12.

    "

  • 7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak

    46/46

    21.