bab 5 tahap pelaksanaan fisik
TRANSCRIPT
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 1/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 75
BAB V
TAHAP PELAKSANAAN FISIK
Tahap pelaksanaan fisik dimulai dengan melaksanakan Penandatanganan
Kontrak Kerja antara PPK Sanitasi dengan Koordinator BKM/LKM, dilanjutkan
dengan pelaksanaan Rembug Warga Tingkat RT/RW(atau sebutan lainnya) Tahap III.
Dalam pelaksanaan fisik dilakukan supervisi yang terdiri atas pemantauan
kegiatan dan pelaporan. Setelah pelaksanaan fisik infrastruktur selesai dilakukan
serah terima hasil infrastruktur. Dalam melaksanakan kegiatan, KSM difasilitasi oleh
TFL.
5.1. PROMOSI SANITASI
Upaya menyebarluaskan informasi tentang suatu usaha pencegahan penyakit
yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 2/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
76 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
5.2. PENANDATANGANAN KONTRAK KERJA
Setelah RKM diverifikasi oleh DPIU, PPK Sanitasi Kota/Kabupaten bersama
BKM menandatangani Kontrak Kerja berupa Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
(SP3).
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) antara lain berisikan tentang
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (tanggal mulai dan tanggal akhir kontrak),
syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan, hak dan kewajiban para pihak serta tata cara
pembayaran/pencairan dana.
Dalam surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3), dinyatakan bahwa
pembayaran dilakukan dimuka dan selanjutnya mempertimbangkan kemajuan
pekerjaan di lapangan yang dilakukan dalam 3 (tiga) tahap sesuai dengan
Mekanisme Pencairan Dana untuk Pembangunan Swakelola dalam Perpres 70
tahun 2012. Tahap pertama sebesar 40% bisa dicairkan setelah RKM disetujui.
Selanjutnya 30% dibayarkan pada saat kemajuan pelaksanaan kegiatan sudah
mencapai minimal 30%, dan dana sisanya (Tahap 3) sebesar 30% dibayarkan pada
saat kemajuan pelaksanaan kegiatan sudah mencapai minimal 60% dan SR
terpasang minimal 50% dari perencanaan.
Satker/PPK dapat melakukan penangguhan pencairan dana untuk Pencairan
Tahap II dan III jika terjadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan dana di
lapangan sampai dengan penyelesaian permasalahan oleh lembaga pengawasan
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 3/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 77
fungsional (Inspektorat Jenderal dan/atau BPK). Contoh Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) dapat dilihat pada Format 7.1 lampiran.
5.3. REMBUG WARGA TINGKAT RT/RW (ATAU SEBUTAN LAINNYA)
TAHAP III
Rembug Warga T ingkat RT/RW (atau sebutan lainnya) Tahap III bertujuan
untuk menetapkan rencana pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi,
pembentukan Tim Pengadaan barang/jasa, finalisasi rencana operasi dan
pemeliharaan serta pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).
5.3.1. Menetapkan Rencana Pelaksanaan Pembangunan
Rencana pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi yang disepakati
mencakup:
1. Metode pelaksanaan kegiatan konstruksi,2. Rencana pengadaan material,
3. Jadwal rencana kerja,
4. Rekrutmen tenaga kerja,
5. Kesepakatan besaran upah pekerja,
6. Mekanisme pembayaran upah/material,
7. Kesanggupan swadaya masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi disepakati secara swakelola
(tidak menggunakan pihak ke-3/kontraktor), kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan
yang membutuhkan keahlian atau peralatan tertentu. Sehingga, pelaksanaan
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 4/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
78 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
pembangunan dioptimalkan untuk memberikan tambahan pendapatan kepada
masyarakat setempat dengan melakukan efisiensi penggunaan alat berat.
Rencana pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi yang disepakati
mencakup besaran upah, jumlah pekerja, calon pekerja, mekanisme pembayaran
upah/material dan rencana pengajuan pencairan secara mendetail.
5.3.2. Finalisasi Rencana Operasi dan Pemeliharaan
Rencana Operasi dan Pemeliharaan yang disepakati meliputi rencana
penyediaan dana yang harus masuk rekening pada saat pencairan dana BLM,
rencana pengumpulan dana/iuran pemeliharaan termasuk besarannya dan
mekanisme penyelenggaraan pemeliharaan infrastruktur. Rencana Operasi dan
Pemeliharaan ini disepakati dan akan dilaksanakan oleh KPP. KPP mulai bekerja
sejak tahap pelaksanaan pembangunan, sebagai pengawas pelaksanaan kegiatan.
5.3.3. Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa
Tim pengadaan barang/jasa dibentuk melalui Rembug Warga Tingkat RT/RW
(atau sebutan lainnya) Tahap III yang anggotanya terdiri dari BKM/LKM dan KSM.
Pengadaan barang/jasa dilakukan melalui pemilihan pengadaan barang/jasa oleh
tim pengadaan barang/jasa yang telah dibentuk.
Untuk penjelasan lebih detail mengenai pengadaan barang/jasa dapat dilihat
pada Buku Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 5/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 79
5.3.4. Pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
KPP adalah Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara Sanitasi yang anggotanya
terdiri dari para penerima manfaat sanitasi dan anggota KSM. Selanjutnya struktur
dan keanggotaan KPP ditetapkan melalui Surat Keputusan Lurah.
Hal-hal yang disepakati dalam Rembug Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan
lainnya) Tahap III dalam Pembentukan KPP adalah sebagai berikut :
o Masyarakat menyusun dan menyepakati AD/ART KPP;
o Masyarakat memilih pengurus KPP;
o Menyepakati besaran iuran anggota.
Untuk penjelasan lebih detail mengenai KPP dapat dilihat pada Buku
Petunjuk Teknis Operasi dan Pemeliharaan.
5.3.5. Proses Pelaksanaan Rembug Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan lainnya)
Tahap III
1. KSM dibantu oleh Kader Masyarakat dan TFL menyiapkan materi yang akan
disampaikan di dalam Rembug Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan lainnya)
Tahap III antara lain mengenai:
a. Mekanisme dan rencana pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi;
b. Finalisasi rencana Operasi dan Pemeliharaan serta rencana pendanaannya;
c. Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa;
d. Pembentukan KPP.
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 6/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
80 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
2. KSM dibantu oleh KM dan TFL dan perwakilan BKM/LKM melaksanakan
Rembug Warga Tingkat RT/RW(atau sebutan lainnya) Tahap III.
3. Perwakilan BKM/LKM sebagai pimpinan musyawarah menjelaskan kembali
prinsip-prinsip penting program terutama tentang perlunya keterbukaan dalam
pengelolaan kegiatan dan adanya hak masyarakat untuk melakukan
pemantauan.
4. Ketua KSM memaparkan rencana Pelaksanaan Kegiatan Fisik.
5. Peserta musyawarah menyepakati rencana dan jadual pelaksanaan kegiatan,
yang sebelumnya telah di cek dan (jika diperlukan) dirubah sesuai kondisi
terkini, kemudian memberikan wewenang kepada KSM untuk
melaksanakannya.
6. Identifikasi tenaga terampil dan pendaftaran calon pekerja untuk pekerjaan
yang akan dilaksanakan sendiri. Calon pekerja harus digolongkan menurut jenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Orang yang tergolong kurang mampu
harus mendapatkan prioritas. Pendaftaran tenaga kerja dapat diteruskan
selama pelaksanaan bila terdapat calon tenaga kerja baru.
7. Pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).
8. Ketua KSM memaparkan rencana Operasi dan Pemeliharaan kepada warga.
9. Peserta musyawarah menyepakati rencana Operasi dan Pemeliharaan serta
rencana biaya pendanaannya selama satu tahun dan juga menyepakati
pelaksanaan pemeliharaan infrastruktur terbangun.
10. Peserta menyepakati dana yang harus disiapkan sebesar 25% dari kebutuhan
operasi dan pemeliharaan dalam satu tahun, sebagai syarat pencairan BLM
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 7/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 81
tahap pertama, 50% dari kebutuhan operasi dan pemeliharaan, sebagai syarat
pencairan BLM tahap kedua dan 25% dari kebutuhan operasi dan
pemeliharaan, sebagai syarat pencairan BLM tahap ketiga.
11. Peserta menyepakati berita acara realisasi sumbangan/swadaya masyarakat
(non-finansial) dan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan
infrastruktur.
12. Ketua KSM menjelaskan kembali dan menyimpulkan pokok-pokok hasil diskusi
Rembug Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan lainnya) Tahap III.
5.4. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Pelaksanaan konstruksi mulai dilakukan segera setelah Penandatanganan SP3.
Proses pembangunan ini dilaksanakan oleh KSM dengan bimbingan TFL, serta
dengan pengawasan BKM/LKM dan masyarakat, KPP dibantu oleh TFL, KM, PPIU dan
DPIU.
Proses Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur meliputi beberapa kegiatan
yang terkait di dalamnya, seperti perencanaan pekerjaan, manajemen tenaga
kerja, pengaturan tenaga kerja, penyiapan lokasi, pengadaan barang/jasa,
pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi dan pelaporan. (Contoh
Rencana Jadwal Pelaksanaan dilihat pada Format 6.1 Lampiran).
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 8/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
82 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
5.4.1. Perencanaan Pekerjaan
Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan konstruksi, diperlukan perencanaan
pekerjaan meliputi perencanaan untuk tenaga kerja yang diperlukan, pengadaan
material konstruksi, dan pengusahaan peralatan yang diperlukan.
Urutan umum tentang kegiatan yang harus dilaksanakan dan memerlukan
perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran Lapangan (dengan menggunakan alat ukur theodolite/waterpass,
meteran);
2. Pembersihan lahan/land clearing;
3. Penyiapan lokasi, sebagai tindak lanjut dari land clearing, dengan pelaksanaan
pemasangan patok benchmark;
4. Penyiapan untuk pengaman pekerjaan seperti turap;
5. Pengadaan dan pengelolaan material, yang terkait dengan mekanisme
penyimpanan barang dan pengelolaan bahan dan alat;
6. Kegiatan finishing seperti tindakan perlindungan dari erosi, pembersihan akhir,
dsb Sebelum membuat rencana kerja, berbagai informasi yang spesifik perlu
dikumpulkan, untuk membuat suatu rencana kerja yang realistis. Tanpa
rencana yang baik dan realistis, sulit untuk membuat estimasi berapa besar
material, peralatan, dan tenaga kerja yang diperlukan dan tersedia. Dan
tanpa adanya rencana kerja akan menghasilkan tenaga kerja yang tidak teratur
dan tidak optimal, sehingga tidak akan mencapai hasil yang diharapkan (baik
dalam kualitas dan kuantitas). Informasi yang diperlukan untuk dapat
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 9/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 83
menyusun rencana kerja adalah sebagai berikut:
a. Tanggal awal dan tanggal penyelesaian;
b. Volume dan lokasi berbagai jenis pekerjaan yang dilaksanakan;
c. Kebutuhan masukan untuk tenaga kerja, material konstruksi, perkakas/alat
kerja;
d. Ketersediaan tenaga kerja, peralatan, perkakas, dan material konstruksi;
e. Informasi tentang awal dan akhir musim hujan secara umum.
5.4.2. Manajemen Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang termotivasi dengan baik penting artinya untuk
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Peran pengawas penting artinya
dalam memotivasi tenaga kerja. Ia dapat membantu memotivasi para pekerja dalam
berbagai cara:
1. Menciptakan rasa pencapaian dan menunjukkan penghargaan atas pekerjaan
yang dilakukan oleh pekerja;
2. Mendelegasikan tanggung jawab kepada pekerja serta memberi petunjuk dan
pelatihan kepada pekerja sehingga mereka dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan baik;
3. Mengatur dan mengelola pekerjaan dengan cara yang efektif dan efisien, dan
mengkomunikasikan serta berperilaku benar di depan pekerja;
4. Memastikan adanya kondisi kerja yang baik dan pantas di lapangan.
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 10/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
84 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
5.4.3. Pengaturan Tenaga Kerja
Pengaturan tenaga kerja di lapangan penting sekali bila kegiatan
konstruksi dilaksanakan dengan menerapkan metode kerja Pembangunan Berbasis
Masyarakat (Community Driven Development ). Ada sejumlah hal yang perlu
diperhatikan dalam mengatur tenaga kerja di tapak pekerjaan:
1. Mobilisasi pekerja. Rencana kerja harus disiapkan jauh sebelumnya agar
penduduk setempat dapat mempersiapkan diri apabila tenaga kerja mereka
diperlukan. Kemudian tenaga kerja yang tersedia harus dipastikan agar
jumlahnya tercukupi untuk pekerjaan yang direncanakan dalam hari atau
minggu tertentu. Mobilisasi tenaga kerja diusahakan di sekitar tapak
pekerjaan dengan melibatkan kaum perempuan;
2. Menetapkan kelompok pekerja. Kelompok tenaga kerja dapat disusun untuk
melaksanakan pekerjaan. Tergantung pada jenis dan volume pekerjaan, satu
kelompok terdiri dari 10-25 pekerja. Tiap kelompok harus ada ketua kelompok;
3. Pengaturan jarak antar kelompok pekerja. Kelompok-kelompok pekerja
sebaiknya tidak bekerja berdekatan satu dengan lainnya. Bila mereka bekerja
terlalu terpisah, ini akan menyulitkan pengawasan. Jarak antara lokasi kerja
berbagai kelompok pekerja sebaiknya diatur sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dilaksanakan;
4. Menugaskan kegiatan-kegiatan bagi kelompok pekerja. Agar dapat
menggunakan pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara optimal,
sebaiknya satu kelompok ditugaskan untuk bekerja terus dalam bidang dan
kegiatan yang sama selama masa konstruksi;
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 11/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 85
5. Penyeimbangan kelompok. Beban kerja agar dibagi rata antara berbagai
kelompok, dan memberikan keseimbangan yang baik dalam pembagian tugas
antara pekerja dalam kelompok tertentu;
6. Menetapkan tugas-tugas harian. Tujuannya untuk memungkinkan agar rata-
rata pekerja menyelesaikan kerja sehari dalam waktu sekitar 75% dari jam
kerja normal. Metode ini hanya digunakan pada tahap awal, untuk
selanjutnya ditentukan melalui percobaan di tempat kerja;
7. Memberikan kesempatan kerja kepada kaum perempuan sebesar 30% dari
total kebutuhan tenaga kerja.
5.4.4. Penyiapan Lokasi
Dalam pelaksanaan program Sanimas dimungkinkan adanya proses
pengadaan lahan, yang dilakukan melalui mekanisme “hibah lahan”.
Prinsip dasar yang dianut:
1. Setiap penduduk diajak berkonsultasi dalam rangka mempersiapkan rencana
pengadaan lahan;
2. Apabila masyarakat telah memutuskan untuk memberikan kontribusi lahan
dalam mendukung pelaksanaan kegiatan, beberapa persyaratan safeguard
yang harus dipenuhi adalah:
Konsultasi yang memadai dengan para pemilik lahan:
o Kepastian bahwa hibah tanah/lahan tidak mempengaruhi standar
hidup dari penduduk yang terkena dampak pembebasan lahan;
o Hibah tanah/lahan dikonfirmasikan sebelumnya secara lisan dan
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 12/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
86 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
tertulis;
o Sudah dipersiapkan sistem tindak lanjut keluhan masyarakat;
o Mekanisme safeguard terkait dengan pengadaan lahan dibahas melalui
proses pengambilan keputusan sesuai dengan pedoman pelaksanaan
diikuti oleh fasilitator dan konsultan serta menyebarluaskannya kepada
masyarakat.
Tanggung Jawab Pelaksanaan
Seluruh organisasi pelaksana Program Sanimas bertanggung jawab penuh,
dan implementasinya akan didukung oleh tenaga ahli safeguard di tingkat
kabupaten yang akan mendukung TFL yang akan mempersiapkan kegiatan
dan pelaksanaan pelaporan.
5.4.5. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan material yang akan digunakan dalam pembangunan fisik harus
sesuai dengan spesifikasi teknis dan volume yang telah disepakati dan disetujui
dalam RKM dan RAB. Jika terjadi ketidaksesuaian volume yang diakibatkan oleh
kondisi lapangan maka harus dilakukan revisi/perhitungan kembali terhadap RAB
tersebut dengan meminta persetujuan kepada DPIU/PPK Tingkat Kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, penggunaan alat berat
diupayakan seminimal mungkin dengan mempertimbangkan biaya. Jika konstruksi
yang dibangun membutuhkan alat berat maka harus diperhitungkan tingkat
efesiensi dalam penggunaannya sehingga program ini benar-benar dapat
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 13/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 87
memberikan pendapatan secara optimal kepada masyarakat.
Mekanisme Pengadaan barang dan Jasa mengacu pada buku Petunjuk
Teknis Pengadaan Barang/Jasa Sanimas
5.4.6. Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi
Tujuan pemantauan adalah untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan
kegiatan fisik agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapkan. Dilakukan
dengan pengumpulan informasi yang terkait pekerjaan fisik, seperti pengecekan
kualitas material, pemantauan pelaksanaan konstruksi melalui pengukuran progres
harian dan mingguan, pemantauan pemanfaatan dana, pemantauan jumlah pekerja
yang berpartisipasi. Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap permasalahan
dan kesulitan yang dihadapi selama pekerjaan konstruksi, misalnya kejadian alam
seperti cuaca, ataupun bencana alam.
Pengawasan pelaksanaan konstruksi dilaksanakan oleh BKM/LKM,
Masyarakat, KPP dan dibantu oleh TFL, KM, PPIU dan DPIU (PPIU dan DPIU
melakukan pengawasan dalam tinjauan langsung yang dilakukan secara berkala).
Dalam tahap ini merupakan tahapan yang penting, untuk itu diharapkan
masyarakat secara luas mampu melaksanakan fungsi kontrol untuk:
Pengendalian Mutu;
Pengendalian Kuantitas/Volume Pekerjaan;
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 14/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
88 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
Pengendalian Waktu;
Pengendalian Biaya.
1. Pengendalian Mutu
Hal-hal yang terkait dengan pengendalian mutu:
Penyimpanan Bahan/Material perlindungan kualitas
Dan bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mudah diperiksa oleh pengawas;
Metode Pengangkutan Material/Campuran
Pengangkutan material harus diatur agar tidak terjadi gangguan di antara
pelaksanaan berbagai pekerjaan. Bila perlu pengawas dapat mengenakan
pembatasan bobot pengangkutan untuk melindungi setiap jalan dan
infrastruktur yang ada di sekitar lokasi;
Lebih rinci dapat dilihat pada Buku Petunjuk Teknis Pembangunan Sanimas
Pengujian/Pemeriksaan Material;
Material yang akan digunakan harus diinspeksi oleh pengawas. Bila perlu
pengawas dapat melaksanakan pemeriksaan ulang material bahan-bahan
yang telah tersimpan sebelumnya;
Lebih rinci dapat dilihat pada Buku Petunjuk Teknis PembangunanInfrastruktur.;
2. Pengendalian Kuantitas/Volume
Pengawasan Kuantitas, dilakukan untuk mengecek bahan-bahan/campuran
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 15/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 89
yang ditempatkan, dipindahkan, atau yang terpasang. Pengawas akan
memeriksa bahan-bahan/campuran berdasarkan atas batas toleransi
pembiayaan; Setelah pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dilakukan agar kuantitas
pekerjaan benar-benar terukur dengan baik sesuai dengan pembiayaan
dan disetujui oleh DPIU. Lebih rinci dapat dilihat pada Buku Petunjuk Teknis
Pembangunan Infrastruktur Sanimas;
3. Pengendalian Waktu;
Di dalam pelaksanaan konstruksi, hubungan antara tenaga kerja, alat berat,
dan jumlah jam per hari dengan waktu pelaksanaan penyelesaian sangat erat;
Jadual Pelaksanaan
Jadual pelaksanaan yang dibuat KSM dicek oleh DPIU dan TAMK sebelum
pekerjaan dimulai terhadap:
o Kelayakan rencana target terhadap kondisi cuaca;
o Metode konstruksi yang sistematis dan benar;
o Pengendalian waktu oleh pengawas berdasarkan jadwal pelaksanaan
tersebut;
o Dari jadual pelaksanaan tersebut dijabarkan kedalam target harian,
kemudian di cek terhadap pencapaian target hariannya. Bila target
harian tidak terpenuhi maka selisih volume harus di programkan/dikejar
untuk hari berikutnya.
Bila dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan konstruksi dapat
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 16/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
90 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
diselesaikan sesuai jadual.
Alat Berat
Jika alat berat dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi, maka:
o Kapasitas alat/kombinasi alat harus dihitung lebih dahulu;
o Bila perlu ditambahkan jumlah alat atau menambah jam kerja alat.
Tenaga Kerja dan Jumlah Jam Kerja
Jadwal kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan target waktu.
Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga
kerja perlu ditambah atau lembur.
4. Pengendalian Biaya
Yang perlu di perhatikan dalam pengendalian biaya adalah pengukuran hasil
pekerjaan yang dilakukan dengan akurat dan benar sehingga kuantitas biaya
sesuai dengan gambar rencana.
5. Pengamanan Lokasi Kerja
Jika kondisi tanah di lokasi kerja, jenis tanahnya mudah bergerak (tanah pasir,
lempung) dan memerlukan kedalaman galian yang cukup dalam, maka perlu
penerapan galian agar tanah tidak longsor. Lebih rinci dapat dilihat pada Buku
Petunjuk Teknis Pembangunan Infrastruktur Sanimas.
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 17/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 91
5.4.7. Pelaporan Kegiatan
Bagian lain dari Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan adalah
Pencatatan serta Pendokumentasian Hasil dan Proses di lapangan. Catatan dan
Dokumentasi ini disusun dalam Bentuk Laporan, yang harus dibuat secara
sederhana dan seringkas mungkin dan dilakukan secara berkala.
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dibuat setiap Bulan dan diserahkan
kepada Satker Kab/Kota tiap akhir bulan, yang terdiri dari :
1) Catatan Harian Kegiatan (Format 8.1);
2) Daftar Hadir Pekerja Harian dan Penerima Insentif (Format 8.2);
3) Catatan Harian Penggunaan Material (Format 8.3);
4) Rekapitulasi Pelaksanaan Mingguan (Format 8.4);
5) Laporan Kemajuan Pelaksanaan Bulanan (Format 8.5);
6) Laporan Masalah yang dihadapi (Format 8.6);
7) Catatan Harian Fasilitator Teknik (Format 9.1);
8) Catatan Harian Fasilitator Pemberdayaan (Format 9.2);
9) Catatan Harian Fasilitator Manajemen (Format 9.3);
10) Evaluasi Kemampuan Organisasi Warga Setempat (Format 9.4);
11) Laporan Administrasi Keuangan;
12) Foto yang menggambarkan Kondisi Lapangan (sesuaikan kondisi progres).
Selain itu, BKM/LKM selaku Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan wajib
Melaporkan Kemajuan Pelaksanaan kepada masyarakat yang disampaikan melalui
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 18/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
92 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
Forum Rembug Warga Pelaksanaan Fisik dan Papan-papan Informasi di lokasi
sasaran secara periodik setiap dua minggu.
5.4.8. Rembug Warga Pelaksanaan Fisik
Pelaksanaan Rembug Warga Pelaksanaan Fisik dilakukan untuk melaporkandan membahas mengenai Laporan Pelaksanaan Kegiatan, Kendala-kendala
Pelaksanaan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Fisik kedepan serta agenda lainnya
yang sekiranya diperlukan. Rembug warga dilakukan secara rutin 1 (satu) minggu
sekali dan hasilnya disebarluaskan melalui kegiatan penempelan informasi kegiatan.
Dalam pelaksanaanya, KSM, BKM/LKM serta KM memaparkan laporan pelaksanaan
kegiatan fisik dan keuangan, laporan penggunaan material, kendala-kendala
pelaksanaan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan fisik kedepan.
Pelaksanaan Rembug Warga Pelaksanaan Fisik ini diharapkan dapat
menjadi wadah pemecahan permasalahan serta wadah interaksi masyarakat
sebagai pemilik kegiatan selain sebagai salah satu bentuk transparansi
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan.
Langkah-langkah yang perlu disiapkan dalam Rembug Warga Pelaksanaan
Fisik :
1. Mempersiapkan Laporan Pelaksanaan Kegiatan yang disampaikan oleh
BKM/LKM dan KSM :
Pelaksanaan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Fisik;
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 19/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 93
Keuangan;
Laporan Penggunaan Material;
Kendala-kendala Pelaksanaan Kegiatan;
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Fisik Kedepan.
2. Menyimpulkan pokok-pokok untuk Rembug Warga Tingkat RT/RW (atau
sebutan lainnya) Tahap IV
5.4.9. Keterbukaan Informasi
1. Maksud
Dalam Rangka mewujudkan Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Program
Sanimas ID, KSM dan BKM/LKM berkewajiban menyampaikan Informasi di Papan
Informasi dan Pemasangan Papan Kegiatan. Penempelan informasi ini dilakukan
oleh KSM dan BKM/LKM yang meliputi informasi tentang RKM, dan hasil-hasil
rembug warga, laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan keuangan, serta
informasi-informasi lainnya. Penempelan informasi melalui papan informasi
ditempatkan di lokasi strategis agar mudah terlihat dan dibaca oleh seluruh lapisan
masyarakat, misalnya di kantor Kelurahan, masjid, gereja, balai pertemuan dll,
dengan bentuk dan ukuran yang mudah dibaca oleh masyarakat. Penempelan
informasi dilakukan secara rutin 1 (satu) minggu sekali.
Pembuatan papan informasi harus dimusyawarahkan dengan
masyarakat/warga kelurahan agar secara bersama-sama menetapkan pembiayaan,
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 20/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
94 TAHAP PELAKSANAAN FISIK
lokasi pemasangan, pembuat dan penanggung jawab dalam perawatan dan
perbaikannya.
Agar masyarakat mudah membaca pengumuman yang tercantum di papan
informasi tersebut, rancangan harus dibuat menarik, tidak mudah rusak danberukuran ideal agar dapat terlihat dari jarak tertentu. Pada umumnya ukuran yang
digunakan sekitar 1 x 1,5 meter dan biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan
papan informasi pada prinsipnya ditanggung oleh masyarakat sendiri.
2. Langkah-Langkah Yang Perlu Disiapkan Dalam Keterbukaan Informasi
Menyiapkan Papan Informasi dan Pemasangan Papan Kegiatan oleh KSM
dan BKM/LKM yang meliputi:
o Nama Kecamatan/Kelurahan/RW/RT, nama KSM dan BKM/LKM;
o Informasi tentang Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM);
o Hasil Rembug Kelurahan dan Rembug Warga;
o Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Keuangan.
Agar informasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, beberapa
hal yang perlu diperhatikan adalah:
o Papan informasi harus dipasang di tempat yang banyak dikunjungi orang tetapi
aman dari gangguan;
o Papan informasi harus dipasang agak tinggi agar tidak mudah rusak;
o Tulisan agak besar, kalimat sederhana dan singkat disertai gambar berwarna
7/23/2019 Bab 5 Tahap Pelaksanaan Fisik
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-tahap-pelaksanaan-fisik 21/21
Pedoman Pelaksanaan
SANIMAS
TAHAP PELAKSANAAN FISIK 95
agar menarik perhatian dan minat pembacanya;
o Papan informasi dilindungi kaca atau plastik untuk mengurangi kemungkinan
informasi dirusak orang;
o Informasi yang ditempel di papan informasi dapat berupa foto copy atau tulisan
tangan, asalkan jelas & terbaca dengan baik;o Informasi harus selalu diperbaharui
Setelah Pelaksanaan Fisik selesai KSM dan BKM/LKM diwajibkan pula untuk
membuat/mencantumkan Logo PUPR, ditempatkan di lokasi yang mudah dilihat
dan dapat disesuaikan dengan Kondisi Lapangan.