bacillus sp
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 bacillus sp
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, apat tumbu! paa konisi aerob
an anaerob. "poran#a ta!an ter!aap panas $su!u tinggi%, mampu menegraasi lanan karbo!irat
$'o(anan "tell)s, 1*+%.Bacillus spp mempun#ai sifat- $1% mampu tumbu! paa su!u lebi! ari / o'
an su!u kurang ari o', $0% mampu berta!an ter!aap pasteurisasi, $% mampu tumbu! paa
konsentrasi garam tinggi $1/2%, $3% mampu meng!asilkan spora an $% mempun#ai a#a proteolitik
#ang tinggi ibaningkan mikroba lainn#a. Bacillus aala! sala! satu genus bakteri #ang berbentuk
batang an merupakan anggota ari i4isi 5irmi6utes.Bacillus merupakan bakteri #ang bersifat aerob
obligat atau fakultatif, an positif ter!aap u7i en8im katalase.
Bacillus se6ara alami terapat imana9mana, an termasuk spesies #ang !iup bebas atau bersifat
patogen. Beberapa spesies Bacillus meng!asilkan en8im ekstraseluler seperti protease, lipase, amilase,
anselulase #ang bisa membantu pen6ernaan alam tubu! !e(an $:ongsa an :eruk!amkul, 0//+%.
;enis Bacillus $B. cereus, B. clausii anB. pumilus% termasuk alam lima prouk probiotik komersil
teriri ari spora bakteri #ang tela! ikarakterisasi an berpotensi untuk kolonisasi, immunostimulasi, an
akti4itas antimikroban#a $Du6 et al., 0//3%.
Beberapa penelitian tela! ber!asil mengisolasi an memurnikan bakteriosin Bacillus sp. Gram
positif iantaran#a #aitu subtilin #ang i!asilkan ole! Bacillus subtilis $%, 6oagulin i!asilkan ole!B. coagulans $H#ronimus,
1**?%, 6erein i!asilkan ole!B. cereus $@s6ari8 an Pisabarro, 0///%, an to6!i6in #ang i!asilkan ole!
B. thuringiensis $Paik et al.,1**+%.
Bakteriosin merupakan 8at antimikroba berupa polipeptia, protein, atau sen#a(a #ang mirip
protein. Bakteriosin isintesis iri bosom ole! bakteri selama masa pertumbu!ann#a an umumn#a !an#a
meng!ambat pertumbu!an galur9galur bakteri #ang berkerabat ekat engan bakteri peng!asil bakteriosin
$%, kriteria #ang merupakan 6iri96iri bakteriosin aala!
sebagai berikut- $1% memiliki spektra akti4itas #ang lebi! sempit, $0% sen#a(a aktif merupakan
polipeptia atau protein, $% bersifat bakterisia, $3% mempun#ai reseptor spesifik paa sel sasaran, % gen
eterminan terapat paa plasmi. "en#a(a antibiotik #ang i!asilkan Bacillus sp aala! basitrasin,
pumulin, laterosporin, gramisiin, an tiro6iin #ang efektif mela(an bakteri Gram positif serta kolistin
1
-
7/23/2019 bacillus sp
2/28
an polimiksin bersifat efektif mela(an bakteri Gram negatif. "eangkan iffi6iin memilikis pektrum
lebar, mikoba6ilin an 8(ittermi6in bersifat anti7amur $=oar, 0//%.
1.0 Cumusan asala!1. Apa karakteristik an 7enis $spesies% bakteriBacillus sp
0. Bagaimana patogenitas an pen#akit #ang itimbulkan bakteriBacillus sp
. Apa sumber, asal, pen#ebaran an penularan bakteriBacillus sp3. Bagaimana pen6ega!an an pengobatan bakteriBacillus sp
. Bagaimana iagnosis laboratorium $ba!an pemeriksaan, isolasi, ientifikasi% bakteriBacillus sp
1.1 =U;UAN
1. en7elaskan tentang karakteristik an 7enis $spesies% bakteri
0. en7elaskan tentang patogenitas an pen#akit #ang itimbulkan
. en7elaskan sumber, asal, pen#ebaran an penularan3. en7elaskan pen6ega!an an pengobatan
. en7elaskan iagnosis LAB $ba!an pemeriksaan, isolasi an ientifikasi%
BAB II
2
-
7/23/2019 bacillus sp
3/28
PEBAHA"AN
0.1
-
7/23/2019 bacillus sp
4/28
0.1.1Bacillus ant!ra6is
Batang engan ukuran 1 93 m, apat tersusun engan seperti bambu, bentuk batangn#a
persegi atau 6ekung u7ungn#a, seniri9seniri, berpasangan atau membentuk rantai penek, tiak
bergerak, berspora o4al #ang letakn#a sental, kaang9kaang berkapsul. Bacillus anthracis aala!
bakterium Gram9positif berbentuk tangkai #ang berukuran sekitar 1> mikrometer an merupakan
pen#ebab pen#akitantraks.B. anthracisaala! bakterium pertama #ang itun7ukkan apat men#ebabkan
pen#akit. Hal ini iperli!atkan ole! Cobert
-
7/23/2019 bacillus sp
5/28
"el 4egetatif ari Bacillus cereus apat tumbu! paa rentang temperatur / o' engan
temperatur optimal antara 9 3/ o', resisten ter!aap pH 3,*,. Dapat tumbu! paa anaerobic agar
an nutrien brot! an penamba!an Na'l +2, nutriti4e agar serta nutriti4e agar engan + 1/ 2 ara!
omba. :aktu generasi relatif singkat, antara 0/ / menit. Dalam meium GA, Bacillus cereus tela!
men6apai fase eksponensial paa > 7am inkubasi an men6apai fase stasioner 0/ 7am setela! inkubasi.
Bacillus cereus memiliki karakter #ang mirip engan Bacillus thuringiensis an Bacillus
anthracis, namun tetap apat ibeakan berasarkan eterminasi motilitas $keban#akanBacillus cereus
bersifat motil% an aan#a kristal toin $!an#a i!asilkan ole! B. thuringiensis%, akti4itas !emolisis $B
cereusmemiliki sifat ini, seangkanB. anthracisbersifat non9!emolitik%.
Beberapa strain ari Bacillus cereusbersifat patogen an berba!a#a bagi manusia karena apat
men#ebabkanfoodborne illness, namun beberapa iantaran#a #ang bersifat saprofitik apat bermanfaat
sebagai probiotik an 7uga peng!asil antibiotik #ang potensial. Bacillus cereus keban#akan itemukan
terkanung alam ba!an pangan an men#ebabkan 0 tipe kera6unan makanan- 1) emetic#ang merupakan
kera6unan #ang imeiasi ole! toksin #ang sangat stabil #ang apat berta!an paa temperatur tinggi, pH
ekstrim serta ta!an ter!aap en8im pen6ernaan seperti- tr#psin, pepsin. 2) diarrhoeal#ang imeiasi ole!
enterotoksin #ang labil ter!aap panas an asam.Bacillus cereusmerupakan mikroorganisme #ang apat
tumbu! paa kisaran temperatur #ang luas an terapat strain #ang tergolong psychrophilic !ingga
thermophilic.
-
7/23/2019 bacillus sp
6/28
Karakter Bacillus Subtilis
Bentuk Batang $tebal maupun tipis%, rantai maupuntunggal
Gram Positif
"umber tana!, air, uara an materi tumbu!an #ang
terekomposisi
Berasarkan spora Bakteri peng!asil enospora
Cespirasi Aerob obligat
Pergerakan otil engan aan#a flagella
"u!u @ptimum Pertumbu!an 09/'
pH @ptimum Pertumbu!an +9?
-
7/23/2019 bacillus sp
7/28
kelangsungan !iup !iup enospora bakteri ketika makanan tiak benar matang.emasak su!u
kurang ari atau sama engan 1// 6 memungkinkan beberapa spora Bacillus cereus untuk
berta!an !iup.asala! ini iperpara! ketika makanan makanan tiak benar iinginkan,#ang
memungkinkan enospora untuk berke6amba!.
Pen#akit
Pen#akit engan ge7ala iare $tipe iare% isebabkan ole! protein engan berat molekul
besar, sementara pen#akit engan ge7ala munta! $tipe emetik% i#akini isebabkan ole! peptia
ta!an panas engan berat molekul rena!.Ge7ala9ge7ala kera6unan makanan tipe iare karena Basillus 6ereus mirip engan ge7ala
kera6unan makanan #ang isebabkan ole! 'lostriium perfringens. Diare berair, kram perut, an
rasa sakit mulai ter7ai >91 7am setela! konsumsi makanan #ang terkontaminasi. Casa mualmungkin isertai iare, tetapi 7arang ter7ai munta! $emesis%. Paa sebagian besar kasus, ge7ala9
ge7ala ini tetap berlangsung selama 03 7am.
0.0.Bacillus subtilis
Patogenitas an Pen#akit
Bacillus subtilis merupakan kelompok bakteri enteroba6teria6eae #ang !iup i alam
saluran pen6ernaan manusia sebagai peng!uni usus $enteron% an bersifatpatogen. Bakteri B.
subtilis apat men#ebabkan kerusakan paa makanan kaleng #ang 7uga apat mengakibatkan
gastroenteritis paa manusia #ang mengkonsumsin#a. Pen#akit infeksi !ingga saat ini masi!
men7ai masala! kese!atan mas#arakat, pen#akit ini merupakan pen#ebab kematian manusia
sepan7ang se7ara!
0. "UBEC DAN PENEBACAN PENULACAN
0..1Bacillus anthracisPaa !e(an, #ang men7ai tempat masukn#a kuman aala! mulut an saluran 6erna. "umber
utama infeksi aala! tana! an air.alam beberapa ke7aian pen#akit terbukti ba!(a ba!an pakan #ang
ter6emar ole! spora an kuman, terutama tepung tulang #ang itamba!kan ke alam ransum
men#ebabkan ter7ain#a (aba! antraks. Paa keban#akan kasus antraks ter7ai paa (aktu ternak
7
-
7/23/2019 bacillus sp
8/28
igembalakani paang rumput. Paang rumput #ang baru sa7a menerima air berlebi!an ari aera! lain
merupakan paang penggembalaan #ang berba!a#a.
Aapun paa manusia penularan pen#akit antraks seringn#a melalui !al9!al sebagai berikut -
7am setela! mengkonsumsi pangan.
Bila seseorang mengalami kera6unan #ang isebabkan ole! toksin pen#ebab munta!, ge7ala #ang
timbul akan bersifat lebi! para! an akut serta ber!ubungan engan saluran pen6ernaan bagian
atas, berupa mual an munta! #ang imulai 19> 7am setela! mengkonsumsi pangan #ang ter6emar.
Bakteri peng!asil toksin pen#ebab munta! bisa men6emari pangan berba!an beras, kentang
tumbuk, pangan #ang menganung pati, an tunas sa#uran. "eangkan bakteri peng!asil toksinpen#ebab iare bisa men6emari sa#uran an aging.
0..Bacillus subtilis
eia perantara pertumbu!an Bacillus subtilis antara lain aala! tana!, air, uara an materi
tumbu!an #ang terekomposisi. "elain itu, B.subtilis 7uga itemukan paa prouk makanan seperti
8
-
7/23/2019 bacillus sp
9/28
prouk susu, aging, nasi an pasta. Bakteri ini apat tumbu! paa prouk makanan karena prouk9
prouk makanan tersebut men#eiakan nutrisi #ang baik untuk pertumbu!anB.subtilis.
0.3 PEN'EGAHAN DAN PENG@BA=AN0.3.1Bacillus anthracis
Pen6ega!an
=ana! ter6emar ole!spora antraks ari bangkai !e(an. "pora9spora ini apat tetap !iup selama pulu!an
ta!un. ungkin spora apat tumbu! alam tana! paa pH >, paa su!u #ang 6o6ok. He(an merumput #ang
terinfeksi melalui luka paa selaput lenir men7ai pen#ambung rantai infeksi terus9menerus.
-
7/23/2019 bacillus sp
10/28
Pengobatan
Pengobatan iare apat ilakukan engan sistem pengobatan simtomatik $ atau meng!ilangkan rasa
sakit % an pengobatan kausatif . untuk pengobatan kausatif kuman pen#ebabn#a imatikan engan 8at
anti bakteri . tu7uan ari pengobatan aala! mengurangi ter7ain#a infeksi ter!aapat manusia ari bakteri
Bacillus cereus .
0.3.Bacillus subtilis
Pen6ega!an
en7aga sanitasi iri an lingkungan karena bakteri ini apat men6emari makanan .
Pengobatan
Pengobatan 7arang ilakukan karena bakteri !an#a men6emari makanan tanpa menimbulkan kera6unan
makanan an pen#akit lain #ang berkelan7utan .
0. DIAGN@"A LAB@CA=@CIU
0..1Bacillus anthracis
a% Ba!an - 'airan atau nana! ari lesi lokal, ara!, a!ak.
b% Pe(arnaan "eiaan - Dari lesi lokal atau ara! !e(an #ang matiO rantai bakteri terbentuk batang besar
Gram9positif sering terli!at. Antraks apat iientifikasi paa seiaan kering engan teknik pe(arnaan
imunofluoresensi.
6% Biakan - Bila ibiakkan paa lempeng agar ara!, organisme ini membentuk koloni kelabu non
!emolitik engan morfologi mikroskopis #ang k!as. Peragian karbo!irat tiak bermanfaat. Paaperbeni!an setenga! paat, basil antraks selalu tiak bergerak, seangkan organisme tiak patogen
#ang se7enis $misaln#a -Basillus cereus% menun7ukkan pergerakkan engan Smen#ebarT. Biakan
antraks 4irulen mematikan men6it atau marmot bila isutikkan se6ara intra peritoneal.
% =es serologi - Antiboi pen#ebab presipitasi atau !emaglutinasi apat iperli!atkan alam serum orang
atau !e(an #ang tela! i4aksinasi atau terinfeksi.
10
-
7/23/2019 bacillus sp
11/28
0..0Bacillus cereus
Bacilluscereusnon pat!ogen menun7ukkan pergerakan engan pen#ebaran$s(arming% paa meia
kultur setenga! paat. "el 4egetatif ariBacillus6ereus apat tumbu! paa rentang temperatur / '
engan temperatur optimal antara 9 3/ ', resisten ter!aap pH 3, *,. Dapat tumbu! paa aerobi6
agar an nutrien brot! an penamba!an Na'l +2, nutriti4e agar serta nutriti4e agar engan + 1/ 2 ara!
omba.:aktu generasi relatif singkat, antara 0/ / menit.
0..Bacillus subtilis
0.> I"@LA"I DAN IDEN=I5I
-
7/23/2019 bacillus sp
12/28
Inkubator
:rapper
0.>.0 Ba!an
AVuaest
Alko!ol +/2
Aluminium foil
eium Nutrient Agar $NA%
Nitrat Brot! $NB%
ala6!ite Green
"ter6! Agar $"A%
"emisoli
"kim ilk Agar
"imon 6itrat
C9WP Brot!
,2 an 1/ 2%
-
7/23/2019 bacillus sp
13/28
0. Aluminium foil isiapkan #ang sebelumn#a isterilkan terlebi! a!ulu engan alko!ol +/2
. "ampel iambil engan 6epat an engan !ati9!ati imasukan kealamaluminium foil steril
kemuian itutup rapat.
b. =a!ap isolasiBacillus
1. Preparasi suspensi ilakukan0. "ampel tana! imasukkan kealam tabung pengen6er pertama
. "ampel tana! irebus paa su!u ?/o' selama 1/ menit
6. =a!ap pemurniaan engan metoe streak kuaran
1. Dipili! sala! satu koloni #ang nampak teriri ari satu tipe sel
0. ;arum ose ibakar,setela! ingin isentu!kan ke permukaan koloni bakteri #ang akan istreak paa
plating NA. "treak ini ianggap sebagai streak primer paa permukaan NA
3. ;arum ose ibakar, iangkat lalu iinginkan an isterilkan melalui streak primer kesatu atau
keua an kemuian ilan7utkan ke streak sekuner tanpa ke streak primer
. ;arum ose ibakariangkat lalu iinginkan mele(ati streak sekuner an kemuian ilan7utkan ke
streak tersier tanpa kembali ke streak primer ansekuner,inkubasi paa su!u /o6 selama 003 7am
. Pengamatan morfologi
1. Dibuat biakan paa meia NA0. Diinkubasi 0 03 7am paa su!u /o6
. Diamati perbeaan bentuk koloni,ukuran,margin ele4asi,an permukaan
e. Pengukuran pan7ang an lebar sel
1. Disiapkan mikroskop #ang tela! ipasang mikrometer okuler #ang sua! terkalibrasi
0. Dibuat preparat ulas bakteri u7i engan metoe pe(arnaan seer!ana menggunakan pe(arnaan
et!#len Blue
. Diukur pan7ang an le!er sel kemuian i!itung pan7ang an le!er sel sebenarn#a
f. U7i pe(arnaan gram
1. Dibuat ulasan bakteri paa ob7ek glass kemuian iinkubasi0. Ditetesi engan / etik
. Di6u6i engan air mengalir lalu keringkan
3. Ditetesi engan lugol ioine ibiarkan selama >/ etik
. Di6u6i engan air mengalir lalu keringkan>. Di6u6i engan et!anol *>2 setes emi setetes sampai etanol #ang 7atu! ber(arna bening
+. Ditetesi engan safranin ibiarkan selama 3 etik,i6u6i lalu keringkan
?. Diamati iba(a! mikroskop
g. U7i pe(arnaan Enospora
13
-
7/23/2019 bacillus sp
14/28
1. Dibuat ulasan bakteri paa ob7ek glass lalu itutupi engan kertas merang
0. Ditetesi engan ala6!ite green iatas kertas merang an iletakkan iatas air menii!. Dibiarkan lama selama menit,7ika pinggiran mulai mengering itamba!kan lagi mala6!ite green
!. U7i motilitas
1. Diinokulasi bakteri u7i paa meium "IA semisoli seban#ak 1 ose0. Diinkubasi selama 0 03 7am paa temperatur /o6
. Dili!at pertumbu!an koloni bakterin#a #ang aa paa ameium "IA semisoli
i.U7i !irolisi star6!1. Diinokulasi bakteri u7i paa meium paat star6! agar seban#ak 1 ose
0. Diikubasi selama 0 03 7am paa temperatur /o'
. Permukaan meia itetesi engan larutan lugol ioine3. Diamati peruba!an #ang ter7ai,7ika berbentuk 8ona 7erni! $(arna biru reagen% menanakan !asil
u7i negatif
7. U7i !iolisis kasein
1. Diinokulasi bakteri u7i paa meium paat "A seban#ak 1 ose0. Diinkubasi selama 0 03 7am paa su!u /o6
. Diamati peruba!an #ang ter7ai,7ika terbentuk 8ona 7erni! isekitar koloni menanakan !asil u7i
positif an 7ika (arna meia tetap menanakan !asil u7i negatif
k. U7i katalase
1. Dibuat preparat ulas bakteri paa ob7ek glass0. Ditetesi engan larutan H0@0
. Diamati peruba!an #ang ter7ai
l. U7i C9WP
1 Diinokulasikan bakteri u7i paa meium 6air C9WP seban#ak 1 ose
0 Diinkubasi selama 0 03 7am paa su!u /o6 Bakteri itetesi engan alfanaftol tetes an
-
7/23/2019 bacillus sp
15/28
0. Diinkubasi selama 0 03 7am paa temperatur /o6
. Diamati peruba!an #ang ter7ai,7ika !asil positif meia ber(arna biru an 7ika !asil negatif meia
ber(arna !i7au.
o. U7i gula
1. Bakteri u7i itumbu!kan paa meium Cafinosa an laktosa
0. Diinkubasi selama 0 03 7am paa su!u /o6. Diamati peruba!ann#a,!asil positif 7ika meia beruba! (arna ari ungu men7ai kuning an !asil
negatif 7ika meia tetap ber(arna ungu.p. U7i reuksi nitrat
1. Diinokulasikan bakteri u7i paa meium 6air Nitrate Brot! seba#ak 1 ose
0. Diinkubasi selama 0 03 7am paa su!u /o6
. Diteteskan 1 mL nitrat reagen a an ilan7utkan engan nitrate reagen b
3. Hasil positif 7ika terbentuk (arna mera! tua Q mera! gelap,7ika belum terbentuk (arna mera!,
itamba!kan bubuk seng $sampai engan mgQml meia% an iamati 7ika terbentuk (arna mera!
maka !asil pengu7ian positif.
V. U7i toleransi Na6l1. Dibuat tiga bua! tabung nutrient brot! #ang menganung Na6l /2,>,2 an1/2.
0. Isolat iinokulasikan engan streak kontin#u
. Diinkubasi selama 0 03 7am paa su!u /o6
3. Diamati !asiln#a engan meli!at tingkat kekeru!an paa meia
DIAGN@"A LAB
Identifikasi speciesBacillus sp
Alat :
1. Jarum ose
2. Obec! glass
". #i!ros!op
$. %n!ubator
&. 'ipet tetes
(. 'emba!ar spirtus
Ba!an -
1. "ampel $ ara! , nana! , sb%
0. meia agar ara!
. perlengkapan per(arnaan gram seperti - kristal 4iolet , lugol ioine , safranin .
15
-
7/23/2019 bacillus sp
16/28
3. meia u7i gula 9 gula .
'ara ker7a -
1. Hari I -
spe6imen itanam paa bloo agar plate . masukan ke inkubator su!u + era7at 6el6ius
selama 03 7am . $ !asil paa !ari ke 0%
0. Hari II
koloni tersangka ari bloo agar plate i6at paa pe(arnaan gram . kalau itemukan gram $X% batang
kemuian itanam paa meia gula $ !asil paa !ari IW %
'ara penanaman u7i gula 9 gula -
1. tanam bakteri paa meia gula 9 gula engan 6ara aseptik0. iinkubasi selama 003 7am paa su!u / era7at 6el6ius
. Diamati peruba!ann#a !asil positif 7ika meia beruba! (arna ari ungu men7ai kuning an
!asil negatif 7ika meia ber(arna ungu
interpretasi !asil
No Species Glukosa Laktosa Mannitol Maltosa Sukrosa
1.
0..
B.anthacis
B. Cereus
B. subtilis
X
X9
9
99
9
9X
X
XXQ9
X
XQ9X
16
-
7/23/2019 bacillus sp
17/28
-
7/23/2019 bacillus sp
18/28
ABI" en6#6lopeia, 0//*.Bacillus cereus.!ttp-QQ(((.tg(1*1>.netQABI"Q en6#6lopeia. !tml.iakses- 0/
5ebruari 0/1/.Bua. G. 0//*.Bacillus )ereus.!ttp-QQ(4l6.u(aterloo.6aQbiology44Qassign 0///QbudaQ assignment0.!tm .
iakses- 0/ 5ebruari 0/1/.
Sri Wulandari Nursal dan Wildan Sukma Juwita.2006. Bioaktiftas Ekstrak Jahe (Zingiberocinale Roxb.) dalam Menghambat Pertumbuhan oloni Bakteri Escherichia coli danBacillus subtilis.Jurnal Biogenesis Vol. 2(2!64"66. #a$oratorium %&ndidikan 'ioloi %)*%+,-*% ni/&rsitas iau.iau.
Lampiran
I!"N#I$IK%SI !%N S#&!I %K#I'I#%S ()*#"%S"
18
http://www.tgw1916.net/ABIS/%20encyclopedia.%20htmlhttp://www.tgw1916.net/ABIS/%20encyclopedia.%20htmlhttp://www.tgw1916.net/ABIS/%20encyclopedia.%20htmlhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htmhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htmhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htmhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htmhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htmhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htmhttp://www.tgw1916.net/ABIS/%20encyclopedia.%20htmlhttp://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/assign%202000/buda/%20assignment2.htm -
7/23/2019 bacillus sp
19/28
Bacillus sp %S%L LIMB%+ C%I) )&M%+ (*#*NG %,%M #)%!ISI*N%L S"B%G%I
K%N!I!%# ("NG+%SIL BI*!"#")-"N
I!"N#I$, %N! S#&!, *$Bacillus Sp ()*#"%S" %C#I'I#, LI&I! /%S#" *$
#)%!I#I*N%L (*&L#), SL%&G+#") +*&S" #* ()*!&C" BI*!"#")G"N#
o!amma H. usufa, asiana '. Paaga, D#a! A. @6ta4ianie
Program "tui Peniikan Dokter He(an Program
-
7/23/2019 bacillus sp
20/28
("N!%+&L&%N
Cuma! Potong A#am $CPA% merupakan sala! satuinustri i biang peternakan #ang bergerak alam
fungsi pemotongan a#am !iup an mengola!
men7ai karkas #ang siap konsumsi $"inggi! an
-
7/23/2019 bacillus sp
21/28
Hasil pengen6eran 1/90, 1/93, an 1/9> itanam
menggunakan metoepour platepaa meia+rypthone oya Agar $="A%, iinkubasi paa su!u
/' selama 3? 7am. Hasil koloni #ang itumbu!
ilakukan peng!itungan koloni serta pengamatanmorfologi koloni. Pemurnian bakteri ilakukan
engan menanam paa meia ="A iinkubasi paa
su!u /' selama 3? 7am. =arget pemurnianaala! setiap koloni #ang memiliki perbeaan
morfologi. "elan7utn#a, ipili! 7enis koloni
ominan untuk ilakukan karakterisasi koloni anbakteri. asing9masing 7enis koloni se7umla! 0
se!ingga iperole! > isolat #ang berasal ari
limba! pemotongan an limba! 6u6ian karkas.
Hasil permunian itumbu!kan paa agar miring
meia ="A iinkubasi paa su!u /' selama 3?7am an isimpan paa su!u 90/'. Untuk u7i
selan7utn#a, ilakukan penanaman paa agarmiring meia ="A untuk menapatkanfresh
culture.
%dentifi!asi Bacillus spIsolat #ang tumbu! i agar miring $fresh culture%
iu7i engan pe(arnaan Gram. "elan7utn#a
ilakukan ientifikasi menentukanBacillus sp
menurut Barro( $1**% #aitu u7i katalase,oksiase, motilitas, spora, laktosa, sukrosa an
glukosa./i 0ualitatif 'roteaseU7i kualitatif protease ilakukan menurut
Pakpa!an $0//*% #aitu isolatBacillus sp
itumbu!kan paa meia selektif agar susu skim$pH >,%. Isolat iinkubasi paa su!u +' selama
03 7am. Hasil positif itanai engan aan#a 8ona
bening isekitar tumbu!n#a koloni bakteri.
"ebalikn#a, !asil negatif itanai engan tiakaan#a 8ona bening isekitar tumbu!n#a koloni
bakteri.
/i A!tiitas 'roteaseU7i akti4itas protease ilakukan menurut Bae!aki
$0/11% #aitu engan 6ara IsolatBacillus sp #ang
memiliki nilai positif !asil u7i kualitatif
itumbu!kan paa meia pertumbu!an #aitu
-utrient Broth $NB%. "elan7utn#a ilakukan prosesprouksi protease an pengukuran akti4itas
protease.
a 'rodu!si 'roteaseEkstraksi en8im protease ilakukan engan 6ara
sentrifugasi meia pertumbu!an bakteri engan
ke6epatan /// rpm selama 1 menit paa su!u3'. Dengan teknik ini, sel akan mengenap ole!
aan#a ga#a gra4itasi seangkan en8im tetap
terapat paa supernatan. "upernatan sebagaisampel u7i akti4itas protease.
b 'engu!uran A!tiitas 'rotease
31'embuatan 0ura Ba!u +irosin
Disiapkan 1/ labu ukur an masing9masing iisi
larutan baku tirosin 0/ ppm 1,0,,3,,>,+,?,*,1/mL se!ingga i!asilkan konsentrasi
0,3,>,?,1/,10,13,1>,1?,0/ ppm. "etela! ituitamba! akuaes sampai tana batas kemuian
tabung itutup engan penutupn#a lalu iko6ok.
"elan7utn#a serapan 6a!a#aQUW paa masing9masing konsentrasi larutan baku iukur paa
pan7ang gelombang maksimum #aitu 0+ nm.
Blanko #ang igunakan aala! akuaes.
32'engu!uran A!tiitas 'roteaseLangka! a(al #ang ilakukan aala!
men6ampurkan 0// [L kasein // ppm, // [Llarutan bufer fosfat pH + an 1// [L en8improtease lalu iiamkan >/ menit paa su!u +\'
i atas penangas air.
-
7/23/2019 bacillus sp
22/28
en8im. Aapun pengukuran akti4itas en8im protease
ilakukan engan menggunakan rumus -Akti4itas en8im ^ fp
Dimana - 4 ^ 4olume total sampel $mL%
V ^ (aktu inkubasi $mL%fp ^ faktor pengen6aran
p ^ 7umla! en8im $mL%
22
-
7/23/2019 bacillus sp
23/28
+%SIL !%N ("MB%+%S%N
Bacillus sp pada Li0bah Cair )u0ah (otong %ya0 1)(%2 #radisional
Aa lima 7enis koloni ominan #ang selan7utn#a ilakukan karakterisasiberasarkan
pengamatan morfologi koloni an bakteri. Hasil karakterisasi koloni an bakteri
apat ili!at paa =abel 1.
Morfologi Koloni Morfologi Bakteri )erata -u0lah Koloni
Bakteri
/arna Bentuk #epi Bentuk Gra0 Li0bah
(e0oton
gan
16fuQml2_
Li0bah
Cucian
Karkas
16fuQml2_
3
Puti! bulat Cata cocobacill negatif 0+ 1/0
`13.
1/`1*.0
Puti! bulat Cata bacill positif .
1/0`13.
3.3
1/`1*.
0
5
Puti! bulat Cata coccus negatif 9 1.3
1/`1*.0
4
Puti! tak
beraturan
tiak
rata
bacill positif .
1/0`13.
9
6
-
7/23/2019 bacillus sp
24/28
K%)%K#")IS%SI !%N &-I %K#I'I#%SBacillus spp.
S"B%G%I %G"NSI%
("NG"N!%LI%N +%,%#I ("N,%KI# LINC%# (%!%
#"MB%K%&
#"M%NGG&NG
ABSTRACT
*incat disease of tobacco causing seere losses of the product. )ontrol of the
disease with any aailable measure unli!ely giing enough control. A number of
Bacillusspp. isolates could suppressed the growth of pathogen in itro andsuppressed the deelopment of lincat disease in the field. +his article report the
charactheristics of six isolates ofBacillusspp. 3Ba4$, Ba422, Ba42$, Ba4"5, Ba4
"", dan Ba4$1. +hese isolates proen could suppressed lincat disease in the field.
)haracteri6ation of the isolates include the morphological, physiological
characteristics, and pathogenicity against tobacco plant. +he results indicated
that the bacterial isolates were belong to the genusBacillus with the following
charactheristics. +he bacteria were rod shapes, forming endospore, 7ram
positie, fermentatie, positie reaction in !atalase, o!sidase, and 8oges
'ros!aeur tests. -egatie results were obtained for #ethyl 9ed test, hydrolysis of
starch, gelatine, and casein. +he present isolates could use citrate and seeral
carbohydrates as carbon sources. 9educe nitrate to nitrite. +he isolates couldgrow in the medium with high osmotic pressure, i.e. could grow in the medium
with ; -a)l. +he present isolates grew well in the medium with p< of $.&=15
and could grow in the temperature range of 15=&5 >). According to pathogenicity
test, the present isolates were not belong to the plant pathogenic bacteria. +he
present isolates could suppressed the growth ofRalstonia solanacearum in vitro,
and could reduce the egg number ofMeloidoyne inconita. According to the
physiological charactheristicstested, it seem that isolates of Ba4$, Ba42$, Ba4"5,
dan Ba4"", and Ba4$1 haing similar charactheristics withBacillus cereus. +he
Ba422 isolate, howeer, haing similar characteristics withB! licheni"ormis.
#$%&A%TAR
Pen#akit lin6at paa tembakau temanggung men#ebabkan kerugian #ang tiak
seikit.
-
7/23/2019 bacillus sp
25/28
meng!ambat pen#akit lin6at i lapangan ter!aap isolat #ang iperole!
$Ar(i#anto et al., 0//+%. Hasiln#a menun7ukkan ba!(a enam isolat i
antaran#a mampu menekan patogen in itro an mampu menekan perkembanganpen#akit i lapangan.
-
7/23/2019 bacillus sp
26/28
kasein, reuksi nitrat $;utono et al., 1*+%O !irolisis gelatin an penggunaan
sumber karbon $Nis!i#ama an E8uka, 1**1%O u7i reaksi !ipersensitif, u7i
patogenisitas $
-
7/23/2019 bacillus sp
27/28
ge7ala apa pun, tiak i7umpai malaformasi atau peruba!an morfologis, seperti
!aln#a paa kontrol negatif #ang iinokulasi engan air. Paa kontrol positif #ang
iinokulasi engan9. solanacearum, tanaman menun7ukkan ge7ala kela#uansetela! satu minggu.
%kti9itas %ntibiosis terhadap (atogenAntaonisme terhadap Ralstonia
solanacearum
=iga isolatBacillus spp. #aitu Ba93, Ba900, an Ba903 mampu meng!ambat ketiga
isolat9. solanacearum #ang iu7ikan seangkan ua isolat lainn#a #aitu Ba9/
an Ba9 !an#a mampu meng!ambat satu isolat sa7a. Dari enam isolat #ang iu7i
tern#ata !an#a satu isolat #aitu Ba931 #ang tiak mampu meng!ambat
pertumbu!an9.solanacearum se6ara in itro. "ebalikn#a isolatBacillus Ba931 ini
i!ambat pertumbu!ann#a ole! ua isolat9. solanacearum $
Antaonisme terhadap Meloidoyne inconita
"emua isolatBacillus spp. mampu menegraasi telur nematoa#. incognita an
mengurangi persentase telur #ang menetas men7ai lar4a $=abel >%. Dua isolat,
#aitu Ba93 an Ba900 !an#a mampu menegraasi telur alam 7umla! #ang
sangat seikit namun sisa telur #ang tiak teregraasi tern#ata tiak mampu
menetas men7ai telur.
Antaonisme antar ba'teri antaonis
Hasil pengu7ian menun7ukkan ba!(a terapat 4ariasi peng!ambatan antarbakteri
antagonis #ang akan igunakan alam program pengenalian !a#ati pen#akit
lin6at. Hampir separu! isolatBacillus spp. #ang iu7i mampu menekan
pertumbu!an agensia !a#ati lainn#a $=abel >%. Isolat Ba931 #ang memberikan
penekanan terbaik ter!aap pen#akit lin6at i lapangan tern#ata tiak
meng!ambat pertumbu!an bakteri antagonis lainn#a. eskipun emikian
tern#ata isolat Ba931 peka ter!aap antagonisme isolat bakteri antagonis #ang
lain.
("MB%+%S%N
Beberapa sifat #ang ber!asil iientifikasi menun7ukkan ba!(a isolat bakteri
#ang iteliti masuk ke alam genusBacillus. "ifat ini bersama engan bentukn#a
#ang batang an mampu membentuk enopsora, membeakanBacillussp. engangenus )lostridium an porosarcina. terli!at ba!(a isolat9isolatBacillus spp.
#ang iu7i mempun#ai sifat #ang beragam. Isolat Ba93, Ba903, Ba9/, Ba9, an
Ba931 mempun#ai kemiripan sebagian sifat enganB. cereus seangkan Ba900
enganB. licheniformis.
-
7/23/2019 bacillus sp
28/28
pumilus $Anonim, 0//+ %. Isolat Ba931 tiak mampu menekan pertumbu!an9.
solanacearum se6ara in itro namun apat menegraasi masa telur nematoa.
Bakteri ari genus ini ilaporkan memprouksi en8im gelatinase #ang apatmenguraikan sen#a(a gelatin #ang men7ai komponen utama selubung masa telur
nematoa $Goron et al., 1*+%. IsolatBacillus spp. #ang iteliti mampu
meng!irolisis gelatin se6ara in itro, kemampuan ini mungkin #ang
men#ebabkan teregraasin#a telur nematoa #ang ilapisi engan ba!an gelatin.
Berasarkan !asil u7i antagonisme antar6alon bakteri agensia !a#ati iketa!ui
ba!(a tern#ataBacillus spp. Aa #ang i!ambat an aa #ang tiak i!ambat
pertumbu!ann#a ole! bakteri lain. "ebalikn#a tiak semua isolatBacillusspp.
#ang iteliti apat meng!ambat pertumbu!an bakteri lainn#a pula. Dengan
emikian alam penggabungan engan isolat lain !arus ipili! isolat9isolat #ang
tiak saling meng!ambat. Isolat treptomyces mampu meng!ambat isolat lain
engan 8ona !ambatan #ang paling besar, !al ini mungkin karena sebagian besaranggota treptomycesmerupakan peng!asil antibiotik #ang potensial $=urner,
1*+%.
Dari !asil penelitian tersebut i atas apat isimpulkan ba!(a semua isolat
Bacillus spp. #ang iu7i bukan merupakan patogen tumbu!an se!ingga bisa
igunakan sebagai 6alon agensia pengenalian !a#ati patogen tumbu!an.
eskipun masi! iperlukan penelitian lebi! lan7ut se6ara molekuler untuk
memastikann#a. Aa kemiripan sifat antara isolat Ba93, Ba903, Ba9/, Ba9, an
Ba931 enganB. cereus. "eangkan isolat Ba900 memiliki kemiripan sifat engan
B. licheniformis.