bahan bacaan_rangkuman materi pelayanan publik

Upload: cendy-adam

Post on 21-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    1/14

    BAGIAN I : PENDAHULUAN

    Secara filosofis, Rousseau menerangkan pada

    hakikatnya negara dibentuk atas dasar kontrak sosial

    antarwarga masyarakat.1 Pada mulanya, sekelompok orang

    hidup tanpa mengenal system pemerintahan. Masyarakat

    tradisional tanpa pemerintahan tidak lagi bisa dipertahankan

    karena kehidupan semakin kompleks dan masyarakat

    membutuhkan pembagian kerja untuk dapat terus memenuhi kebutuhan

    hidup seluruh anggota masyarakat. Untuk mengatur hal itu semua, setiap

    anggota masyarakat kemudian sepakat untuk menentukan bagaimana

    masyarakat berjalan dan siapa yang berhak menjadi pengatur (pemerintah).2

    Kesepakatan tersebut kemudian disebut dengan kontrak sosial dan atas

    dasar itulah pemerintah mendapatkan haknya menjalankan pemerintahan.3

    Dalam menjalankan pemerintahan, tidak serta merta pemerintah dapat

    bertindak sewenang-wenang. Sebagaimana tertuang dalam kontrak sosial,

    pemerintah memiliki kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat untuk

    menjamin kebebasan asali masyarakat.4 Pelaksanaan kewajiban tersebut

    kemudian kita kenal dengan pelayanan publik.

    Kewajiban Negara menyelenggarakan pelayanan publik juga dapat kita

    lihat dari kacamata Negara hukum. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Amandemen III

    mengatur Negara Indonesia adalah negara hukum. Scheltema, sebagaimana

    dikutip oleh Jimly Asshiddiqie, merumuskan lima unsur-unsur dan asas-asas

    negara hukum, yang salah satu diantaranya adalah melakukan pelayanan

    1Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta: Kanisuius,

    1986), hlm. 88.2 Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007,

    halaman 908.3

    Theo Huijbers, op.cit.4Bertrand Russel, op.cit.

    PELAYANAN PUBLIK

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    2/14

    publik demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan

    Negara.5

    Komitmen Indonesia untuk

    menyelenggarakan pelayanan

    publik kemudian dituangkan

    dalam berbagai macam peraturan

    perundang-undangan. Dalam

    tataran Undang-Undang,

    Indonesia telah memberlakukan

    Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU 25/2009).

    Dalam konsiderans UU 25/2009 disebutkan Negara berkewajiban melayanisetiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan

    dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.6 Sebagai

    peraturan pelaksana, Indonesia kemudian memberlakukan Peraturan

    Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

    Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (PP 96/2012) serta

    sejumlah peraturan lainnya.7

    Perintah untuk melakukan pelayanan publik juga dikenal dalam hukum

    Islam. Surat Al- Maidah ayat 2 memerintahkan:

    5 Jimly Asshiddiqie, Gagasan Negara Hukum Indonesia, makalah disampaikan padaForum Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional pada tanggal 22-24 November 2011.

    Secara lengkap, lima asas-asas Negara hokum yang disebutkan oleh Schelmata adalah:1. Pengakuan, penghormatan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia yang berakar

    pada penghormatan atas martabat manusia,2. Berlakunya asas kepastian hukum,3. Berlakunya persamaan dalam negara hukum,4. Asas demokrasi dimana setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang

    sama untuk turut serta dalam pemerintahan atau untuk mempengaruhitindakan-tindakan pemerintahan,

    5. Pemerintah dan pejabat mengemban amanat sebagai pelayan masyarakat dalamrangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan negara

    yang bersangkutan6Indonesia (a), Undang-Undang tentang Pelayanan Publik, UU No. 25 Tahun 2009, LN

    No. 112 Tahun 2009 TLN No. 5038, Konsiderans.7Indonesia (b) Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25

    Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, PP No. 96 Tahun 2012, LN No. 215 Tahun 2012 TLN No.5357.

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    3/14

    (Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

    dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

    bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya).

    Kemudian Rasulallah Shallallahu alaihi wa sallammengatakan:

    (Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau

    sedang teraniaya. Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kami akan

    menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang

    berbuat zhalim? Beliau menjawab: Dengan menghalanginya melakukan

    kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya. [HR. al-Bukhri])

    Perintah tersebut pada dasarnya menggambarkan sebuah kewajiban bagi

    umat manusia untuk selalu menolong orang lain, sebuah kewajiban yang

    menjadi tugas utama pelayan publik.

    BAGIAN II : Konsep Dasar Pelayanan Publik

    1. Pengertian Pelayanan Publik

    UU 25/2009 mendefinisikan pelayanan publik sebagai kegiatan atau

    rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

    penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

    disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.8 Kemudian Lampiran

    Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

    63/KEP/M.PAN/7/2003 mendefinisikannya sebagai Kegiatan pelayanan

    yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

    pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat kita ambil kesimpulan

    bahwasanya pelayanan publik merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan

    8Indonesia (a), Op.Cit., Psl. 1 angka 1.

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    4/14

    oleh penyelenggara pelayanan publik. Kegiatan tersebut dilakukan untuk

    memenuhi kebutuhan penerima layanan dan dilaksanakan berdasarkan pada

    peraturan perundang-undangan.

    2. Ruang Lingkup Pelayanan Publik

    Pelayanan publik memiliki tiga ruang lingkup, yaitu: (a) pelayanan

    barang publik, (b) pelayanan jasa publik, dan (c) pelayanan administratif.9

    Pelayanan barang publik meliputi:

    a. pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi

    pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari

    anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran

    pendapatan dan belanja daerah;

    b.

    pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu

    badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya

    bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang

    dipisahkan; dan

    c.

    pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak

    bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau

    anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang

    modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari

    kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi

    ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan

    perundang-undangan.10

    Kemudian pelayanan jasa publik meliputi:

    a.

    penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau

    seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja

    negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah

    b. penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal

    pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan

    negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

    9Ibid, Psl. 5 ayat (1)10Ibid, Psl. 5 ayat (3)

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    5/14

    c.

    penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari

    anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan

    dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya

    sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau

    kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi

    negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.11

    Sedangkan pelayanan administratif meliputi:

    a. tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan

    diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka

    mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,

    dan harta benda.

    b. tindakan administratif oleh instansi nonpemerintah yang diwajibkan

    oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta

    diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan.

    3. Asas-asas Pelayanan Publik

    Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun

    2004 mengatur pada hakikatnya pelayanan publik adalah usaha memberikan

    pelayanan prima. Artinya, pemberian pelayanan publik tidak boleh

    sembarangan. Merujuk pada Pasal 4 UU 25/2009 pelayanan tersebut

    haruslah sesuai dengan asas kepastian hukum dan pembedaan perlakuan

    bagi kelompok rentan, nondiskriminatif, proporsional, profesional, partisipatif,

    transparan, akuntabel, cepat, mudah, dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

    a. Kepentingan Umum

    Pelayanan publik tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi

    dan/atau golongan.

    b. Kepastian Hukum

    Pelayanan publik harus menjamin terwujudnya hak dan kewajiban

    dalam penyelenggaraan pelayanan.

    c. Kesamaan Hak

    11Ibid, Psl. 5 ayat (4)

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    6/14

    Pemberian pelayanan publik tidak membedakan suku, ras, agama,

    golongan, gender, dan status ekonomi.

    d. Keseimbangan hak dan kewajiban

    Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus

    dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.

    e.

    Profesionalitas

    Pelaksana pelayanan publik harus memiliki kompetensi yang sesuai

    dengan bidang tugas

    f. Partispatif

    Peningkatang perang serta masyarakat dalam penyelenggaraan

    pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan

    masyarakat.

    g. Persamaan perlakuan

    Setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.

    h. Keterbukaan

    Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses danmemperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.

    i.

    Akuntabilitas

    Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat

    dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan

    Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta

    keadilan dalam pelayanan

    k. Ketepatan waktu

    Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai

    dengan standar pelayanan

    l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan

    Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    7/14

    4. Pihak Pihak Kunci dalam Pelayanan Publik

    Dalam pelayanan publik, terdapat beberapa pihak yang memiliki peran

    kunci dan penting untuk kita ketahui, yaitu:

    a.

    Penyelenggara Pelayanan Publik

    b. Atasan Satuan Kerja Penyelenggara

    c. Pelaksana Pelayanan Publik

    d.

    Masyarakat.

    Penyelenggara Pelayanan Publik adalah institusi penyelenggara negara,

    korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang

    untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang semata-mata

    dibentuk untuk kegiatan pelayanan publik. Atasan Satuan KerjaPenyelenggara adalah pimpinan satuan kerja yang membawahi secara

    langsung satu atau lebih satuan kerja yang melaksanakan pelayanan publik.

    Pelaksana pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas dan setiap

    orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas

    melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.

    Selain pihak-pihak tersebut diatas, terdapat pula masyarakat.

    Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk

    sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang

    berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara

    langsung maupun tidak langsung. Jadi masyarakat tidak terbatas pada

    perseorangan. Sebuah badan hukum yang tidak memiliki fisik sekalipun

    terhitung sebagai penerima pelayanan publik.

    5. Hak dan Kewajiban Para Pihak

    Untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang tertib dan

    baik, Peraturan Perundang-undangan juga mengatur hak dan kewajiban yang

    dimiliki oleh masing-masing pihak dalam pelayanan publik. Secara rinci hak

    dan kewajiban tersebut antara lain:

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    8/14

    a. Hak dan Kewajiban Penyelenggaran Pelayanan Publik

    Hak Penyelenggaran Pelayanan Publik Kewajiban Penyelenggaran Pelayanan

    Publik

    a. Memberikan pelayanan tanpa

    dihambat pihak lain yang bukan

    tugasnya

    b. Melakukan kerjasama

    c.

    Mempunyai anggaran pembiayaan

    penyelenggaraan pelayanan publik

    d. Melakukan pembelaan terhadap

    pengaduan dan tuntutan yang

    tidak sesuai dengan kenyataan

    dalam penyelenggaraan pelayanan

    publik

    e. Menolak permintaan pelayanan

    yang bertentangan dengan

    peraturan perundang-undangan

    a. Menyusun dan menetapkan

    standar pelayanan

    b. Menyusun, menetapkan dan

    mempublikasikan maklumat

    pelayanan

    c. Menempatkan pelaksana yang

    kompeten

    d.

    Menyediakan sarana, prasarana,

    dan/atau fasilitas pelayanan

    publik yang mendukung

    terciptanya iklim pelayanan yang

    memadai

    e. Memberikan pelayanan yang

    berkualitas sesuai dengan asas

    penyelenggaraan pelayanan

    publik

    f. Melaksanakan pelayanan sesuai

    dengan standar pelayanan

    g. Berpartisipasi aktif dan

    mematahui peraturan

    perundang-undangan yang

    terkait dengan penyelenggara

    pelayanan publikh. Memberikan

    pertanggungjawaban terhadap

    pelayanan yang diselenggarakan

    i. Membantu masyarakat dalam

    memahami hak dan tanggung

    jawabnya

    j. Bertanggungjawab dalam

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    9/14

    pengelolaan organisasi

    penyelenggara pelayanan publik

    k.

    Memberikan

    pertanggungjawaban sesuai

    dengan hukum yang berlaku

    apabila mengundurkan diri atau

    melepaskan tanggung jawab atas

    posisi atau jabatan

    l. Memenuhi panggilan atau

    mewakili organisasi untuk hadir

    atau melaksanakan perintah

    suatu tindakan hukum atas

    permintaan pejabat terkait

    secara sah.

    b. Hak dan Kewajiban Pelaksana Pelayanan Publik

    KEWAJIBAN LARANGAN

    a.

    Melakukan kegiatan pelayanan

    sesuai dengan penugasan yang

    diberikan oleh penyelenggara

    b.

    Memberikan pertanggungjawaban

    atas pelaksanaan pelayanan sesuai

    dengan peraturan perundang-

    undangan

    c.

    Memenuhi panggilan untuk hadir

    atau melaksanakan perintah suatu

    tindakan hukum atas permintaan

    pejabat yang berwenang

    d. Memberikan pertanggungjawaban

    apabila mengundurkan diri atau

    melepaskan tanggung jawab

    e.

    Melakukan evaluasi dan membuat

    f.

    Merangkap sebagai komisaris

    atau pengurus organisasi usaha

    bagi pelaksana yang berasal dari

    instansi pemerintah, BUMN, dan

    BUMND

    g. Menunggalkan tugas dan

    kewajiban, kecuali mempunyai

    alasan yang jelas, rasional dansah

    h. Menambag pelaksana tanpa

    persetujuan penyelenggara

    i. Membuat perjanjian kerja sama

    dengan pihak lain tanpa

    persetujuan penyelenggara

    j.

    Melanggar asas penyelenggaraan

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    10/14

    laporan keuangan dan kinerja

    kepada penyelenggaran secara

    berkala

    pelayanan publik

    c. Hak dan Kewajiban Masyarakat

    HAK KEWAJIBAN

    a. Mengetahui kebenaran isi standar

    pelayanan

    b. Mengawasi pelaksanaan standar

    pelayanan

    c. Mendapat tanggapan terhadap

    pengaduan yang diajukan

    d. Mendapat advokasi, perlindungan,

    dan/atau pemenuhan pelayanan

    e. Memberitahukan kepada pimpinan

    penyelenggara dan/atau pelaksana

    untuk memperbaiki pelayanan

    apabila pelayanan tidak sesuai

    dengan standar pelayanan

    f.

    Mengadukan pelaksana dan/ atau

    penyelenggara yang melakukan

    penyimpangan standar pelayanan

    dan/ atau tidak memperbaiki

    pelayanan kepada penyelenggara/

    pembina penyelenggara dan

    h. Mematuhi dan memenuhi

    ketentuan sebagaimana

    dipersyaratkan dalam standar

    pelayanan

    i.

    Ikut menjaga terpeliharanya

    sarana, parasarana, dan/ataufasilitas pelayanan publik

    j. Berpartisipasi aktif dan

    mematuhi peraturan yang terkait

    dengan penyelenggaraan

    pelayanan publik

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    11/14

    ombudsman

    g. Mendapat pelayanan yang

    berkualitas sesuai dengan asas

    dan tujuan pelayanan

    BAGIAN III : Pelayanan Publik di Lingkungan Mahkamah Agung

    Menurut UU Pelayanan Publik, Penyelenggara Pelayanan Publik adalah

    institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang

    dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan

    badan hukum lain yang semata-mata dibentuk untuk kegiatan pelayananpublik. Dalam stuktur tata negara Indonesia, Mahkamah Agung dan badan

    peradilan di bawahnya merupakan institusi penyelenggara negara yang

    menjalankan fungsi yudikatif. Dalam kapasitas itu, Mahkamah Agung dan

    peradilan di bawahnya melenyelenggarakan pelayanan peradilan.

    Peraturan Pemerintah No. 96 tahun 2012 mengatur setiap

    penyelenggara wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan standar

    pelayanan. Untuk menjalankan ketentuan tersebut, Mahkamah Agung

    menetapkan Keputusan Ketua MA Nomor: 026/KMA/SK/II/2012 tentang

    Standar Pelayanan Peradilan (SK KMA tentang Standar Pelayanan Peadilan).

    SK KMA tersebut mengatur empat pelayanan yang harus disediadakan oleh

    pengadilan negeri, pengadilan tinggi serta Mahkamah Agung, yaitu:

    a. Pelayanan administrasi persidangan

    b. Pelayanan bantuan hukum

    c. Pelayanan pengaduan

    d. Pelayanan permohonan informasi

    e.

    Pelayanan lain yang ditentukan peraturan perundang-undangan

    BAGIAN IV : Pelayanan Publik di Lingkungan Peradilan Agama

    Di peradilan agama, terdapat beberapa macam pelayanan yang

    disediakan baik oleh pengadilan agama/ mahkamah syariyah dan pengadilan

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    12/14

    tinggi agama/ Mahkamah Syariyah Aceh. Berdasarkan pihak yang dilayani,

    pelayanan dibedakan menjadi dua, yaitu pelayanan bagi pihak berperkara

    dan pelayanan bagi pengguna pengadilan. Pelayanan bagi pihak berperkara

    khusus disediadakan bagi para pihak yang mengajukan perkara pada

    peradilan agama. Pelayanan yang biasa diberikan adalah pelayanan

    administrasi persidangan, pelayanan administrasi perkara, dll. Kemudian

    pelayanan bagi pengguna pengadilan biasanya diberikan tidak terbatas pada

    pihak berperkara, contohnya adalah pelayanan informasi.

    Jika melihat pada tugas dan kewenangan peradilan agama, pelayanan

    dapat dibedakan menjadi pelayanan judicial, pelayanan non-judicial dan

    pelayanan pendukung. Pelayanan yang diberikan terkait dengan tugas dankewenangan peradilan agama memutus perkara disebut dengan pelayanan

    judicial. Pelayanan yang tidak terkait dengan tugas dan kewenangan

    peradilan agama memutus perkara disebut dengan pelayanan non-judicial.

    Diluar itu masih ada pelayanan pendukung yang terkait dengan pelayanan

    judicial, contohnya posbakum, pelayanan sidang diluar pengadilan, pelayanan

    prodeo, dll.

    BAGIAN V: Peran Penting Meja Informasi

    Pada kenyataannya, banyak masyarakat yang tidak begitu paham

    mengenai hukum dan peradilan. Meskipun pengadilan telah menyediakan

    berbagai pelayanan, akan tetapi faktor pengetahuan masyarakat tersebut

    menjadi salah satu penghambat bagi masyarakat untuk mengakses

    pelayanan pengadilan. Oleh karena itu dibutuhkan perantara yang mampu

    menjembatani masyarakat dengan pengadilan.

    Perantara antara masyarakat dengan pengadilan tersebut juga memiliki

    implikasi yang serius dalam hal independensi dan imparsialitas

    pengadilan.Tidakadanya perantara tersebut menjadikan pencari keadilan

    sebagai pihak yang berpekara menemui langsung panitera, hakim atau

    petugas lainnya.Pertemuan tersebut, dalam beberapa kasus, justru menjadi

    transaksional yang akhirnya merusak independensi dan imparsialitas

    pengadilan.

  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    13/14

    Kebutuhan perantara masyarakat dengan pengadilan tersebut

    nampaknya telah disadari oleh Badan Peradilan Agama.Demi

    mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan di lingkungan peradilan agama

    serta menjaga independensi dan imparsialitas pengadilan, Direktur Jenderal

    Badan Peradilan Agama Memberlakukan SK Dirjen Badilag No:

    0017/Dj.A/SK/VII/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Meja Informasi di

    Lingkungan Peradilan Agama. Melalui ketentuan tersebut badan peradilan

    agama mengatur mengenai meja informasi serta petugasnya sebagai

    perantara masyarakat dan peradilan agama.

    Dengan petugas, sarana dan fasilitas yang ada padanya, meja informasi

    paling tidak memiliki lima fungsi: komunikator, customer relation officer,deskperson,resepsionis, dan complaint channeling. Sebagai komunikator, meja

    informasi berfungsi untuk memberikan informasi tentang segala sesuatu yang

    berhubungan dengan pengadilan dan pencari keadilan agar pencari keadilan

    terinformasi dengan baik mengenai pengadilan.Sebagai customer relation

    officer, meja informasi harus dapat menjadikan pengadilan memiliki citra yang

    positif di mata masyarakat.Sebagai deskperson, meja informasi harus mampu

    memberikan penjelasan kepada calon pencari keadilan kelengkapan berkas

    gugatan atau permohonan, meneruskan berkas yang telah dipersiapkan oleh

    pencari keadilan, dan membantu masyarakat yang membutuhkan informasi-

    informasi dari pengadilan.Sebagai receptionist, meja informasi berfungsi

    untuk menerima tamu yang datang ke pengadilan dan melayani pertanyaan

    yang diajukan oleh masyarakat.Sedangkan sebagai complaint channelingmeja

    informasi adalah tempat untuk menyampaikan keluhan atau pengaduan

    mengenai pelayanan pengadilan.12

    Setelah terbentuknya meja informasi, seluruh pelayanan informasi di

    Pengadilan hanya dapat dilakukan melalui Meja Informasi. Majelis Hakim,

    Hakim dan/atau Panitera Pengganti yang sedang menangani perkara dilarang

    memberikan informasi mengenai perkara yang ditanganinya kepada pihak

    yang berperkara atau pihak-pihak lain di luar persidangan. Untuk

    12Mohammad Noor, Meja Informasi sebagai Barusan Depan Pengadilan Agama, (diunduh darihttp://www.pa-

    sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfpada tanggal 21 September 2015), hlm. 3-7.

    http://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdfhttp://www.pa-sumber.go.id/uploads/arsip/35MEJA_INFORMASI_SEBAGAI_BARISAN_DEPAN_PENGADILAN_AGAMA.pdf
  • 7/24/2019 Bahan Bacaan_Rangkuman Materi Pelayanan Publik

    14/14

    memberikan informasi perkara, Majelis Hakim melalui Panitera Pengganti

    memberikan informasi mengenai suatu perkara kepada Petugas Informasi.

    Sebagai barisan depan pengadilan, akhirnya meja informasi menjadi

    wajah dari pengadilan. Meja informasi adalah bagian pertama yang akan

    dihubungi oleh masyarakat dalam interaksinya dengan pengadilan. Meja

    informasi pula yang akan banyak berinteraksi dengan masyarakat serta

    memberitahu mereka mengenai banyak hal yang terjadi di pengadilan. Oleh

    karena itu, posisi meja informasi sangatlah vital.