bahan teknik sipil_ teknologi beton.pdf

Upload: anonymous-yqwu5i

Post on 26-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    1/22

    Senin, 18 Juni 2012

    TEKNOLOGI BETON

    1.Agregat merupakan bahan pembentuk beton yang m empunyai komposisi yang paling besar dalam

    struktur beton yang telah mengeras. Jelaskan sifat dan karakteristik agregat yang baik untuk bisa

    menghasilkan beton dengan kekuatan optimal.

    Jawab:

    Agregat merupakan bahan pembentuk beton yang mempunyai komposisi yang paling besar dalam struktur beton

    yang telah mengeras.Untuk agregat kasar ukuran butirnya diatas 4,75 mm sedangkan agregat halus dibawah nilai

    tersebut

    2. Untuk campuran beton, agregat terdiri atas agregat halus dan agregat kasar. Apa pengaruh aggregat

    terhadap sifat-sifat beton, baik untuk beton segar maupun untuk beton yang telah mengeras apabila kita

    tidak melakukan distribusi gradasi butiran yang baik?

    Jawab:

    Distribusi ukuran butiran didefinisikan sebagai proporsi agregat dalam suatu campuran beton (Mindess et al.,

    1996). Distribusi ukuran agregat diperoleh melalui prosedur analisis saringan sesuai dengan ASTM C 136-06

    "Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine dan Coarse Agregat". Standar ini memberikan batas-batas

    tertentu baik untuk agregat halus maupun agregat kasar yang digunakan dalam campuran beton ini. Studi

    eksperimental ini meliputi pengaruh proporsi agregat pada karakteristik mekanis suatu beton. Terdapat lima jenis

    variasi distribusi ukuran yang diselidiki, yaitu mulai dari luar batasan atas dan bawah, tepat pada batas-batas

    standar, hingga pada distribusi yang ideal. Rancangan campuran beton berdasarkan metode DOE (Departement

    of Environtment). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa untuk proporsi campuran yang sama, ukuranpartikel yang halus akan menghasilkan kuat tekan yang relatif lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

    kepadatan dari campuran mortar, sementara luasan agregat pada mortar berkurang. Studi ini membuktikan

    bahwa kuat tekan optimal pada silinder beton diperoleh bukan sebagai fungsi modulus kehalusan agregat, tetapi

    sebagai hubungan langsung terhadap distribusi ukuran agregatnya. Distribusi yang ideal sesuai dengan standar,

    memberikan hasil terbaik.

    3. Untuk mengetahui mutu dari agregat, pemeriksaan apa saja yang diperlukan terhadap sifat-sifat

    fisisnya?

    Jawab:

    Pemeriksaan agregat halus

    Pemeriksaan agregat halus mencakupi pemeriksaan berat isi, berat jenis dan penyerapan agregat halus,analisa

    saringan, kotoran organik, ekivalensi pasir.

    Pemeriksaan agregat kasar

    Pemeriksaan agregat halus mencakupi pemeriksaan berat isi, berat jenis dan penyerapan agregat kasar,analisa

    saringan, keausan agregat kasar.

    4. Untuk apakah dilakukan pemeriksaan analisa saringan (sieve analysis) dari agregat pem bentuk

    beton?Jawab:

    Analisa saringan adalah suatu kegiatan untuk mengetahui distribusi ukuran agregat dengan menggunakan

    saringan standar tertentu apakah agregat cocok digunakan sebagai bahan pembuat beton.pemeriksaan dilakukan

    untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

    Beranda

    bahan-bahan

    Try Agus

    Be The Best On Your Road, Make All

    People Proudy With your Life

    Lihat profil lengkapku

    Mengenai Saya

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    2/22

    untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar.

    Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik.

    5.Karena agregat mempunyai komposisi terbesar dalam beton, m aka agregat secara langsung juga akan

    mempengaruhi sifat-sifat beton. Sebutkan sifat-sifat beton segar dan beton yang telah mengeras yang

    dipengaruhi oleh agregat!

    Jawab:

    Karena agregat mempunyai komposisi terbesar dalam beton, maka agregat secara langsung juga akan

    mempengaruhi sifat-sifat beton.

    Sebutkan sifat-sifat beton segar dan beton yang telah mengeras yang dipengaruhi oleh agregat!

    a) Perbandingan agregat dan semen campuran,

    b) Kekuatan agregat,

    c) Bentuk dan ukuran,

    d) Tekstur permukaan,

    e) Gradasi,

    f) Reaksi kimia, dan

    g) Ketahanan terhadap panas.

    6. Sebutkan jenis-jenis semen yang anda ketahui beserta kegunaannya!Jawab:

    Semen Portland Tipe I (OPC)

    Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen dan gypsum. Semen

    Portland Jenis I memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe l.Semen jenis

    ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan

    khusus), seperti: Bangunan bertingkat tinggi Perumahan Jembatan dan jalan raya Landasan bandar udara

    Beton pratekan Bendungan saluran irigasi Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving

    block, buis beton, roster, dan lain-lain.

    Semen Portland Pozzolan (PPC)

    Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen Portland dan

    Pozzolan halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozzolan bersama-sama atau

    mencampur secara rata bubuk semen Portland dan Pozzolan atau gabungan antara menggiling dan mencampur,

    dimana kadar pozzolan 15 s.d 40% massa Semen Portland Pozzolan. Semen Portland Pozzolan memenuhi

    persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaannya: Bangunan bertingkat (2-3 lantai) Konstruksi beton

    umum Konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan/dam Konstruksi bangunan di

    daerah pantai, tanah berair (rawa) Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif Konstruksi bangunan

    yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi, bangunan perairan, dan penampungan air.

    Semen Portland Komposit (PCC)

    Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak Semen Portland

    dan gipsum dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk Semen Portland dengan

    bubuk bahan anorganik lain. Semen Portland Komposit memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan

    semen jenis ini adalah: Konstruksi beton umum Pasangan batu dan batu bata Plesteran dan acian Selokan

    Jalan Pagar dinding Pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel

    beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.

    PORTLAND CEMENT TIPE II

    Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.

    Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan.

    ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE III

    Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan

    kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat

    mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.

    ORDINARY PORTLAND CEMENT TIPE V

    Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat

    tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.

    SUPER MASONARY CEMENT (SMC)

    Super masonary cement adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yangstruktur betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow

    brick, paving block, dan tegel.

    OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH SULFATE RESISTANCE)

    Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    3/22

    sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat

    Resistance (HSR) disebut juga sebagai (Basic OWC". Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai

    kedalaman dan temperatur tertentu.

    SPECIAL BLENDED CEMENT(SBC)

    Spesial blended cement adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan

    Surabaya MAdura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam

    bentuk curah

    7. Sebutkan bahan dan unsur-unsur utama pembentuk semen Portland!

    Jawab:

    Bahan dan unsur-unsur utama pembentuk semen portland adalah sebagai berikut: batu kapur (kaya akan kalsium

    karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium

    oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi

    sampai terbentuk campuran baru. Kandungan kimia Trikalsium silikat Dikalsium silikat Trikalsium

    aluminat Tetrakalsium aluminofe Gipsum

    8. Sebutkan dan jelaskan bahan pengikat lainnya yang saudara ketahui selain semen!

    Jawab:

    Bahan pengikat lainnya yang dapat digunakan sebagai pengganti semen adalah tanah liat. Bahkan adakemungkinan bahwa api ditemukan untuk tujuan mengubah batu kapur menjadi gamping, yang memanas waktu

    dicampur dengan air, dan secara lambat menjadi kaku. Selain itu, pemakaian abu terbang sebagai bahan subtitusi

    didasarkan atas beberapa alasan. Abu terbang merupakan limbah industri dari Pembangkit Listrik TenagaUap

    (PLTU) dan limbah bahan bakar mesin-mesin pabrik. Indonesia memiliki dua PLTU dengan bahan bakar batu

    bara yang setiap tahun nya menghasilkan banyak sekali limbah abu terbang. Pertama, PLTU di Suralaya

    menghasilkan limbah abu terbang sebanyak 700.000 ton/tahun dan kedua, adalah PLTU di Paiton Jawa Timur

    dengan produksi abu terbang mencapai 1.000.000 ton/tahun. Selain dua PLTU di atas, masih ada beberapa

    industri yang menggunakan bahan bakar batu bara yang menghasilkan limbah abu terbang, contohnya PT. Tjiwi

    Kimia Putra (Sudjatmiko Nugroho; 2005). Melihat begitu banyaknya limbah yang dihasilkan, maka masalah

    yang timbul adalah bagaimana memanfaatkan limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan dan bila perlu

    limbah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

    9. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kuat tekan beton? Jelaskan!

    Jawab:

    FAS (faktor air semen) Apabila FAS tidak sesuai dengan beton yang akan direncanakan maka beton akan

    menjadi lemah. Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan oleh pergantian panas

    dan dingin. Daya perusak kimiawi, seperti air laut (garam), asam sulfat, alkali, limbah, dan lain-lain. Daya tahan

    terhadap aus (abrasi) yang disebabkan ole gesekan orang berjalan kaki, lalu lintas, gerakan ombak, dan lain-lain.

    10. Bagaimanakah hubungan antara faktor air semen (water cement ratio) dengan kuat tekan beton?

    Jawab:

    Faktor Air Semen adalah perbandingan antara berat air dan berat semen dalam campuran adukan beton. Secara

    umum diketahui bahwa semakin tinggi nilai FAS, maka semakin rendah mutu/kekuatan beton. Nilai FAS yang

    rendah ditambah dengan kekuatan agregat yang baik dipercaya dapat meningkatkan mutu beton. Tapi nilai FAS

    yang terlalu rendah dapat mengurangi kemudahan pekerjaan pada beton itu sendiri.

    11. Jelaskan proses hydrasi pada beton!

    Jawab:

    Hidrasi adalah pelarutan suatu zat dengan pelarut air. Ketika semen dilarutkan dengan air, maka terjadilah reaksi

    hidrasi yang menghasilkan berbagai macam senyawa kimia.Reaksi hidrasi semen tersebut merupakan reaksi

    eksoterm. Sehingga sistem melepaskan kalor kelingkungan yang akan menyebabkan lingkungan mengalami

    kenaikan suhu. Kenaikan suhu oleh reaksi hidrasi tersebut dinamakan panas hidrasi. Tinggi rendahnya panas

    hidrasi yang dihasilkan saat semen beraksi dengan air bergantung pada komposisi senyawa kimia yang dihasilkan

    saat ter jadi reaksi hidrolisis material semen di dalam air.

    Mekanisme hidrasi silicate (C3S dan C2S)

    2(3CaO.SiO2) + 6 H2O 3CaO.SiO2.3 H2O + 3Ca(OH)2

    2(2CaO.SiO2) + 4 H2O 3CaO.SiO2.3 H2O + Ca(OH)2

    Mekanisme hidrasi Aluminat (C3A)

    Adanya gipsum di dalam semen menyebabkan reaksi calsium aluminat menghasilkan calsium sulfo aluminathidrat.

    3CaO.Al2O3+ CaSO4.2H2O + 10 H2O 3CaO.Al2O3.CaSO4+ 12 H2O

    3CaO.Al2O3+ Ca(OH)2+ 12 H2O 3CaO.Al2O3.Ca(OH)2.12 H2O

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    4/22

    Mekanisme hidrasi tetracalsium aluminoferrit (C4AF)

    4CaO.Al2O3.Fe2O3+ 2Ca(OH)2+ 10H2O 64CaO.Al2O3.Fe2O3.12 H2O

    12. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hydrasi beton!

    Jawab:

    1. Umur

    2. Komposisi

    3. Kehalusan

    4. Perbandingan air dan semen

    5. Temperatur

    6. Bahan tambah (admixture)

    4. Sebutkan jenis-jenis additive yang anda ketahui beserta kegunaannya dan jelaskan cara kerjanya di dalam

    campuran beton!

    Jawab:

    Jenis-jenis bahan tambah mineral (Additive)

    Jenis bahan tambah mineral (additive) yang ditambahkan pada beton dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja

    kuat tekan beton dan lebih bersifat penyemenan. Beton yang kekuarangan butiran halus dalam agregat menjadi

    tidak kohesif dan mudah bleeding. Untuk mengatasi kondisi ini biasanya ditambahkan bahan tambah additive

    yang berbentuk butiran padat yang halus. Penambahan additive biasanya dilakukan pada beton kurus, dimana

    betonnya kekurangan agregat halus dan beton dengan kadar semen yang biasa tetapi perlu dipompa pada jarak

    yang jauh. Yang termasuk jenis additive adalah : puzzollan, fly ash, slag dan silica fume.

    Adapun keuntungan penggunaan additive adalah:

    o Memperbaiki workability beton

    o Mengurangi panas hidrasi

    o Mengurangi biaya pekerjaan beton

    o Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat

    o Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika

    o Menambah keawetan (durabilitas) beton

    o Meningkatkan kuat tekan beton

    o Meningkatkan usia pakai beton

    o Mengurangi

    o Membuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air pada beton rendah)

    Jenis bahan tambah lain yang biasa digunakan adalah bahan pembentuk gelembung udara (Air Entraining

    Agent/AEA). Ada dua jenis AEA, yaitu jenis detergent dan bukan detergent.

    a) Jenis detergent

    AEA pada umumnya adalah dari jenis deterjent, yaitu zat aktif terhadap permukaan. Zat ini biasanya berupa zat

    organik sebagai bahan baku sabun, sehingga bila diaduk dengan air akan menjadi busa dan busa ini akan tersebar

    di dalam adukan beton. Gelembung-gelembung ini berada diantara butiran semen dan agregat yang berfungsi

    sebagai bola pelincir sehingga adukan beton menjadi lebih mudah diaduk. Penambahan AEA membuat beton

    mempunyai sifat penyusutan yang kecil dan membuat beton lebih kedap air.

    Bahan yang biasa digunakan untuk membuat AEA adalah damar vinsol yang merupakan senyawa asam abiet

    (abietic acid) atau biasa disebut dengan soda api.

    b) Jenis bukan detergent

    Jenis ini biasanya berupa bubuk aluminium halus. Bubuk ini apabila bercampur dengan air pada beton akan

    bereaksi membentuk gelembung udara gas hidrogen. Biasanya digunakan juga bahan stabilisator (Natrium

    Stearat) agar gelembungnya dapat tersebar merata dan stabil.

    5. Sebutkan jenis-jenis admixture yang anda ketahui beserta kegunaannya dan jelaskan cara kerjanya di dalam

    campuran beton!

    Jawab:

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    5/22

    Menurut ASTM C.494, admixture dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu :

    1) Tipe A : Water Reducing Admixture (WRA)

    Bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air pengaduk untuk menghasilkan beton dengan

    konsistensi tertentu. Dengan menggunakan jenis bahan tambah ini akan dapat dicapai tiga hal, yaitu :

    o Hanya menambah/meningkatkan workability.

    Dengan menambahkan WRA ke dalam beton maka dengan fas (kadar air dan semen) yang sama akan

    didapatkan beton dengan nilai slump yang lebih tinggi. Dengan slump yang lebih tinggi, maka beton segar akan

    lebih mudah dituang, diaduk dan dipadatkan. Karena jumlah semen dan air tidak dikurangi dan workability

    meningkat maka akan diperoleh kekuatan tekan beton keras yang lebih besar dibandingkan beton tanpa WRA.

    o Menambah kekuatan tekan beton.

    Dengan mengurangi/memperkecil fas (jumlah air dikurangi, jumlah semen tetap) dan menambahkan WRA pada

    beton segar akan diperoleh beton dengan kekuatan yang lebih tinggi. Dari beberapa hasil penelitian ternyata

    dengan fas yang lebih rendah tetapi workability tinggi maka kuat tekan beton meningkat.

    o Mengurangi biaya (ekonomis).

    Dengan menambahkan WRA dan mengurangi jumlah semen serta air, maka akan diperoleh beton yang memiliki

    workability sama dengan beton tanpa WRA dan kekuatan tekannya juga sama dengan beton tanpa WRA.

    Dengan demikian beton lebih ekonomis karena dengan kekuatan yang sama dibutuhkan jumlah semen yanglebih sedikit.

    2) Tipe B : Retarding Admixture

    Bahan tambah yang berfungsi untuk memperlambat proses waktu pengikatan beton. Biasanya digunakan pada

    saat kondisi cuaca panas, memperpanjang waktu untuk pemadatan, pengangkutan dan pengecoran.

    3) Tipe C : Accelerating Admixtures

    Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mempercepat proses pengikatan dan pengembangan kekuatan awal

    beton. Bahan ini digunakan untuk memperpendek waktu pengikatan semen sehingga mempecepat pencapaian

    kekuatan beton. Yang termasuk jenis accelerator adalah : kalsium klorida, bromide, karbonat dan silikat. Pda

    daerah-daerah yang menyebabkan tinggi tidak dianjurkan menggunakan accelerator jenis kalsium klorida. Dosis

    maksimum yang dapat ditambahkan pada beton adalah sebesar 2 % dari berat semen.

    4) Tipe D : Water Reducing and Retarding Admixture

    Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air pengaduk yang diperlukan pada

    beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan konsistensi tertentu sekaligus memperlambat proses pengikatan

    awal dan pengerasan beton. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam beton, maka jumlah semen dapat

    dikurangi sebanding dengan jumlah air yang dikurangi. Bahan ini berbentuk cair sehingga dalam perencanaan

    jumlah air pengaduk beton, maka berat admixture ini harus ditambahkan sebagai berat air total pada beton.

    5) Tipe E : Water Reducing and Accelerating Admixture

    Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air pengaduk yang diperlukan pada

    beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan konsistensi tertentu sekaligus mempercepat proses pengikatan

    awal dan pengerasan beton. Beton yang ditambah dengan bahan tambah jenis ini akan dihasilkan beton dengan

    waktu pengikatan yang cepat serta kadar air yang rendah tetapi tetap workable. Dengan menggunakan bahan ini

    diinginkan beton yang mempunyai kuat tekan tinggi dengan waktu pengikatan yang lebih cepat (beton

    mempunyai kekuatan awal yang tinggi).

    6) Tipe F : Water Reducing, High Range Admixture

    Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk

    menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 % atau lebih. Dengan menmbahkan bahan ini ke

    dalam beton, diinginkan untuk mengurangi jumlah air pengaduk dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga

    diharapkan kekuatan beton yang dihasilkan tinggi dengan jumlah air sedikit, tetapi tingkat kemudahan pekerjaan

    (workability beton) juga lebih tinggi. Bahan tambah jenis ini berupa superplasticizer. Yang termasuk jenis

    superplasticizera dalah : kondensi sulfonat melamine formaldehyde dengan kandungan klorida sebesar 0,005 %,

    sulfonat formaldehyde, modifikasi lignosulphonat tanpa kandungan klorida. Jenis bahan ini dapat mengurangi

    jumlah air pada campuran beton dan meningkatkan slump beton sampai 208 mm. Dosis yang dianjurkan adalah

    1 % - 2 % dari berat semen.

    7) Tipe G : Water Reducing, High Range Retarding admixtures

    Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk

    menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 % atau lebih sekaligus menghambat pengikatan

    dan pengerasan beton. Bahan ini merupakan gabungan superplasticizer dengan memperlambat waktu ikat beton.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    6/22

    Digunakan apabila pekerjaan sempit karena keterbatasan sumberdaya dan ruang kerja.

    6. Sebutkan jenis-jenis beton berdasarkan kelas kuatnya dan jelaskan karakteristiknya! \

    Jawab:

    a. Beton kelas I

    Beton untuk pekerjaan-pekerjaan non strukturil. Untuk pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus.

    Pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap

    kekuatan tekan tidak disyaratkan pemeriksaan. Mutu kelas I dinyatakan dengan Bo.

    b. Beton kelas II

    Beton untuk pekerjaan-pekerjaan strukturil secara umum. Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup

    dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Beton kelas II dibagi dalam mutu-mutu standar B1,

    K 125, K175, dan K225. Pada mutu B1, pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan terhadap mutu

    bahan-bahan sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak disyaratkan pemeriksaan. Pada mutu-mutu K125, K175

    dengan keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara kontinu dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji.

    c. Beton kelas III

    Beton untuk pekerjaan-pekerjaan strukturil yang lebih tinggi dari K225. Pelaksanaannya memerlukan keahlian

    khusus dan harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan adanya laboratorium beton

    dengan peralatan yang lengkap yang dilayani oleh tenaga-tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu

    beton secara kontinu.

    7. Apakah yang dimaksud dengan beton mutu struktural dan non-struktural? Jelaskan!

    Jawab:

    Beton untuk pekerjaan-pekerjaan non strukturil.

    Untuk pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus. Pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan

    ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak disyaratkan pemeriksaan

    Beton untuk pekerjaan-pekerjaan strukturil

    Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.

    Beton kelas II dibagi dalam mutu-mutu standar B1, K 125, K175, dan K225. Pada mutu B1, pengawasan mutu

    hanya dibatasi pada pengawasan terhadap mutu bahanbahan sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak

    disyaratkan pemeriksaan. Pada mutu-mutu K125, K175 dengan keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan

    beton secarakontinu dari hasil-hasil pemeriksaan benda

    8. Sebutkan jenis-jenis beton berdasarkan berat volumenya dan jelaskan karakteristiknya!

    Jawab:

    a. Beton berat

    Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8 ton/m3dipakai untuk pelindung terhadap sinar gamma.

    Beton ini dipakai untuk reaktor.

    b.Beton normal/biasa

    Dipakai untuk konstruksi tempat tinggal biasa dengan berat volume1,8 - 2,8 ton/m3. Jenis aggregatnya antara

    lain : pasir, batu pecah, atau batu pecah.

    c.Beton ringan

    Berat volume nya antara 0,6-1,8 ton/m3 ,dipakai untuk bangunan pemikul beban ringan. Aggregat yang

    digunakan ialah batu lempung expended clay,verum culie dan lain-lain.

    9. Jelaskan langkah-langkah dalam perhitungan mix design untuk beton berdasarkan Metode ACI 211.1-91.

    Jawab:

    Tahap 1 : Diperlukan informasi material

    Tahap 2 : Pemilihan slump

    Tahap 3 : Ukuran agregat maksirnum

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    7/22

    Tahap 4 : Perhatikan tabel kandungan udara

    Tahap 5 : Perhatikan tabel faktor air semen pada umur 28 hari

    Tahap 6 : Perhitungan kebutuhan semen, didasarkan pada hasil tahap 4 dan 5 adalah 165/0,4 = 413 kg/m3 (

    280/0,4 = 700 lb/yd2)

    Tahap 7 : Perhatikan tabel volume dari agregat kasar per unit volume beton

    Tahap 8 : Mencari kebutuhan agregat halus dengan menggunakan metode berat

    Tahap 9 : Penyesuaian kelembapan pada agregat karena agregat tidak pasti SSD atau OD (Open Dry) di

    lapangan, maka hal ini perlu penyesuaian berat agregat karena sejumlah kandungan air didalam agregat (catatan:

    bahwa agregat yang sangat kering akan menyerap air dari campuran yang telah ditentukan) hanya air permukaan

    perlu dipcrhatikan, sedang air serapan pada agregat bukan menjadi air cumpuran sebab telah tercakup pada

    kelembapan penyesuaian berat pada agregat.

    Tahap 10 : Percobaan suatu campuran yaitu mempergunakan dalam bentuk hitungan. Jika beberapa dari mutu

    beton yang diinginkannya tidak tercapai, maka beton harus disesuaikan seperti petunjuk di atas. Apabila

    penyesuaian taMPaknya terlalu besar yang ditunjukkan mungkin hal ini lebih untuk mendesain kembali

    campuran keseluruhannya, diharapkan mengubah materialnya.

    10. Jelaskan langkah-langkah dalam perhitungan mix design untuk beton berdasarkan Metode DOE (Departmentof Environment / British Standard).

    Jawab:

    Perhitungan mix design untuk beton berdasarkan Metode DOE (Department of Environment/British Standard)

    adalah sebagai berikut:

    1. Kekuatan Tekan Karakteristik Ialah suatu nilai kekuatan beton umur 28 hari dimana jumlah yang cacat tidak

    lebih dari 5%, artinya kekuatan yang ada hanya 5% yang diperbolehkan dari jumlah yang dites.

    2. Standar deviasi.

    3. Nilai tambah (Margin) Adalah hasil faktor dari deviasi standar dimana faktor K tergantung pada banyaknya

    yang cacat dan jumlah benda uji.

    4. Kekuatan rata-rata (cr) yang akan dicapai. Adalah kuat tekan karakteristik ditambah nilai tambah.

    5. Jenis semen.

    6. Jenis agregat kasar dan halus.

    7. Faktor air semen (FA S).

    8. Faktor air semen maksimum : faktor air semen yang dipakai adalah faktor air semen yang terendan.

    9. Slump.

    10. Ukuran agregat maksimum

    11. Kadar air bebas: kebutuhan air yang dibutuhkan untuk proses hidrasi semen, bukan untuk peresapan air.

    12. Kadar semen : didapat dari membagi kadar air bebas dibagi dengan FAS.

    13. Kadar semen maksimum: bila tidak dituangkan dapat diabaikan.

    14. Kadar semen ditetapkan untuk persyaratan kondisi tertentu. Mungkin ditetapkan persyaratan kondisi

    tertentu.

    15. Faktor air semen yang disesuaikan : bila kadar semen berubah karena lebih kecil dari kadar semen minimum

    yang ditetapkan, maka faktor air semen harus diperhitungkin kembali.

    16. Susunan besar batu agregat halus.

    17. Persentase fraksi pasir : makin halus pasir, persentase pasir makin kecil. Untuk pasir zone 2 persentasenyaantara 31 % - 40 % sedangkan untuk zone 1 persentasenya antara 40%-55%.

    18. Berat jenis relative agregat gabungan : terdiri dari persentase pasir dikalikan berat jenis agregat kasar. Bila

    tidak ada data maka digunakan berat jenis pasir ( agregat halus ) 2,5 t/m3 dan untuk agregat kasar 2,6 t/m3.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    8/22

    19. Berat jenis beton.

    20. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah (kadar) semen dan air.

    21. Kadar agregat halus adalah persentase fraksi pasir dikalikan jumlah agregat campuran. Dan ini merupakan

    jumlah pasir

    11. Adakah perbedaaan antara kuat tekan karakteristik (fck) dengan fc? Tolong anda jelaskan!

    Jawab:

    Kekuatan tekan karakteristik beton (fck) ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil

    pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. Yang

    diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda

    uji kubus yang bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.

    Kuat tekan beton(fc) adalah kuat tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa), didapat berdasarkan pada hasil

    pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Penentuan nilai fc boleh juga didasarkan pada

    hasil pengujian pada nilai fck yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc

    didapat dari perhitungan konversi berikut ini. Fc=(0,76+0,2 log fck/15) fck, dimana fck adalah kuat tekan beton

    (dalam MPa), didapat dari benda uji kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk

    kebutuhan praktis bisa diambil berkisar 0,83.

    12. Jelaskan urutan pencampuran bahan-bahan pembentuk beton yang menghasilkan kekuatan optimal!

    Jawab:

    1. Persiapan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada wadah yang terpisah.

    2. Persiapkan wadah yang cukup menampung volume beton basah rencana.

    3. Masukkan agregat kasar dan agregat halus ke dalam wadah.

    4. Dengan menggunakan skop atau alat pengaduk, lakukan pencampuran agregat.

    5. Tambahkan semen pada agregat campuran dan ulangi proses pencampuran, sehingga diperoleh adukan kering

    agregat dan semen yang merata.

    6. Tuangkan 1/3 jumlah air total kedalam wadah, dan lakukan pencampuran sampai terlihat konsistensi adukan

    yang merata.

    7. Tambahkan lagi 1/3 jumlah air kedalam wadah dan ulangi proses untuk mendapatkan konsistensi adukan.

    8. Lakukan pemeriksaan SLUMP.

    9. Apabila nilai SLUMP telah mencapai nilai rencana, lakukan pembuatan benda uji silinder dan kubus beton.

    Jika belum tercapai nilai SLUMP yang diinginkan, tambahkan sisa air dan lakukan pengadukan kembali.

    10. Lakukan perhitungan berat jenis beton basah.

    11. Buatlah benda uji silinder dan kubus sesuai dengan petunjuk. Jumlah benda uji ditetapkan berdasarkan

    volume adukan.

    12. Lakukan pencatatan hal-hal yang menyimpang dari perencanaan,terutama pemakaian jumlah air dan nilai

    SLUMP.

    13. Mengapa beton harus dirawat selama proses pengerasannya?

    Jawab :

    Tujuan perawatan beton adalah mencegah pengeringan yang bisa menyebabkan kehilangan air yang dibutuhkan

    untuk perawatan beton. Pencegahan ini terutama pada umur awal beton sampai beton berumur 14 hari.Lamanya perawatan tergatung jenis semen yang dipakai, misalnya type I, II paling sedikit 21 hari. Untuk semen

    type V dianjurkan 28 hari.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    9/22

    14. Apakah yang anda ketahui tentang susut dan rangkak beton?

    Jawab :

    Susut

    Menurut Edward G. Nawi susut beton pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu: susut plastis dan susut

    pengeringan. Susut plastis terjadi beberapa jam setelah beton segar dicor ke dalam acuan. Permukaan yang

    diekspos seperti pelat lantai akan lebih mudah dipengaruhi oleh udara kering karena adanya bidang kontak yang

    luas. Dalam hal demikian terjadi penguapan yang lebih cepat melalui permukaan beton dibandingkan dengan

    pergantian oleh air dari lapisan beton yang lebih bawah. Sebaliknya susut pengeringan terjadi setelah beton

    mencapai bentuk akhirnya dan proses hidrasi pasta semen telah selesai. Susut pengeringan adalah berkurangnya

    volume elemen beton jika terjadi kehilangan uap air karena penguapan. Fenomena sebaliknya, yaitu

    pertambahan volume karena penyerapan air, disebut swelling. Dengan perkataan lain, susut dan swelling

    menunjukkan adanya perpindahan air ke luar dan ke dalam struktur gel pada beton akibat adanya perbedaan

    kelembaban atau perbedaan kejenuhan di antara elemen-elemen yang berdekatan. Fenomena ini tidak

    bergantung pada beban luar. Susut adalah proses yang tidak reversibel. Jika beton yang sudah benar-benar susut

    kemudian dijenuhkan dengan air, maka tidak akan tercapai volume asalnya. Gambar 2.2 menunjukkan

    pertambahan regangan susut sh terhadap waktu. Laju perubahannya berkurang terhadap waktu karena beton

    yang semakin berumur akan semakin tahan tegangan dan semakin sedikit mengalami susut. Dengan demikian

    kurva ini asimtotis untuk t yang semakin besar.

    Rangkak

    Rangkak adalah regangan yg meningkat akibat pengaruh waktu terjadi pada beton yang dibebani secara tetap

    dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu pada balok beton dikenal istilah short-term (immediate)deflection dan long-term deflection.

    15. Apakah yang anda ketahui tentang daktilitas beton?

    Jawab:

    Daktilitas beton didefinisikan sebagai kemampuan untuk mencapai deformasi yang signifikan tanpa peningkatan

    ditandai dari tekanan diluar kekuatan luluh baja. Baja daktilitas tinggi memiliki kemampuan lebih untuk

    menyerap energi dari baja daktilitas yang rendah. Hal ini dapat bertahan lebih lama dibawah menekankan lebih

    tinggi dari kekuatan luluh dengan deformasi plastik, sebaliknya dengan baja daktilitas rendah, yang lebih rapuh

    dan istirahat tiba-tiba, mendapatkan elongations cahaya.

    16. Jelaskan pengertian beton segar (fresh concrete)!

    Jawab:

    Beton segar adalah gabungan antara semen agregat (halus dan kasar) dan air yang saling mengikat dan belum

    mengeras masi bersifat lunak dan dapat membentuk dengan mudah

    17. Jelaskan pengertian beton keras (hardened concrete)!

    Jawab:

    Beton keras adalah batuan tiruan dengan rongga antara butiran yang besar(agregat kasar) dan diisi dengan batuan

    kecil (agregat halus) dan pori pori antara agregat halus diisi oleh semen dan air (pasta semen) saling terekat

    dengan kuat dan terbentuklah suatu kesatuan padat yang tahan lama.

    18. Jelaskan sifat-sifat beton segar!

    Jawab:

    a.Mudah dikerjakan (wokability)

    Kemudahan pengerjaan (wokability) merupakan tingkat kemudahan adukan beton untuk diaduk, diangkut,

    dituang, dan dipadatkan tanpa mengurangi homogenitas beton, dan beton tidak terurai (bleeding) yang berlebihan

    untuk mencapai kekuatan yang direncanakan. Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan dikerjakan

    antara lain:

    1.Jumlah air yang dipakai dalam campuran beton. Makin banyak air yangdipakai makin mudah beton

    segardikerjakan.

    2.Penambahan semen ke dalam campuran juga memudahkan cara pengerjaan adukan beton, karena diikuti

    dengan bertambahnya air campuran untuk memperoleh nilai fas yang tetap.

    3.Gradasi campuran pasir dan kerikil. Apabila mengikuti gradasi campuran yang telah disarankan oleh peraturan,

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    10/22

    maka adukan beton akan mudah dikerjakan.

    4.Pemakaian butir-butir batuan yang bulat mempermudah cara pengerjaan beton.

    5.Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai juga berpengaruh terhadaptingkat kemudahan pengerjaan.

    6.Cara pemadatan adukan beton. Bila dilakukan dengan alat getar, makadiperlukan tingkat kelecakan

    (keenceran) yang berbeda.

    Faktor utama yang mempengaruhi wokability adalah kandungan air di dalamcampuran, sedangkan faktor lainnya

    adalah gradasi agregat, bentuk, dan tekstur permukaan agregat, proporsi campuran serta kombinasi gradasi.

    Tingkat kemudahan pengerjaan berkaitan erat dengan tingkat kelecakan (keenceran) adukan beton. Untuk

    mengetahui tingkat kelecakan adukan beton biasanya dilakukan dengan percobaanslump. Makin besar nilai

    slump berarti adukan beton semakin encer dan ini berartisemakin mudah dikerjakan. Pada umumnya nilai slump

    berkisar antara 5 - 12,5 cm.

    b. Pemisahan Kerikil (segregation)

    Kecenderungan butir-butir kerikil memisahkan diri dari campuran adukan beton disebutsegregation. Campuran

    beton yang kelebihan air dapat menyebabkan segregasi, dimana terjadi pengendapan partikel yang berat ke dasar

    beton segar dan partikel-partikel yang lebih ringan akan menuju ke permukaan beton segar. Hal-hal tersebut

    akan mengakibatkan beberapa keadaan pada beton yaitu terdapat lubang-lubang udara, beton menjadi tidak

    homogen dan permeabilitas serta keawetan berkurang.

    c. Pemisahan Air (bleeding)

    Kecenderungan campuran untuk naik ke atas (memisahkan diri) pada betonsegar yang baru saja dipadatkan

    disebut bleeding. Hal ini disebabkanketidakmampuan bahan solid dalam campuran untuk menahan seluruh air

    campuranketika bahan itu bergerak ke bawah.Air naik ke atas sambil membawa semen dan butir-butir halus

    pasir, yang pada akhirnya setelah beton mengeras akan tampak sebagai selaput. Lapisan ini dikenal

    sebagailaitance.Bleeding biasanya terjadi pada campuran beton basah(kelebihan air) atau campuran adukan

    beton dengan nilai slump tinggi.

    19. Jelaskan sifat-sifat mekanis beton keras!

    Jawab:

    a. Kekuatan (strength)

    Kekuatan beton meliputi kekuatan tekan, kekuatan tarik dan kekuatan geser.Faktor air semen (fas) sangat

    mempengaruhi kuat tekan beton, semakin kecil fassemakin tinggi kuat tekan beton. Kekuatan beton semakain

    meningkat dengan bertambahnya umur beton akan terus berjalan walaupun lambat.

    b. Ketahanan Beton

    Dikatakan mempunyai ketahanan yang baik apabila bertahan lama dalam kondisi tertentu tanpa mengalami

    kerusakan selama bertahun-tahun. Kondisi yang dapat mengurangi daya tahan beton dapat disebabkan faktor

    dari luar dan dari dalam beton itu sendiri. Faktor luar antara lain cuaca, suhu yang ekstrem, erosi,kembang dan

    susut akibat basah atau kering yang silih berganti dan pengaruh bahan kimia. Faktor dari dalam yaitu reaksi

    agregat dengan senyawa alkali.

    c. Rangkak dan Susut

    Pembebanan dalam jangka waktu panjang dengan tegangan yang konstanakan mengakibatkan deformasi yang

    terjadi secara lambat, yang disebut rangkak (creep). Rangkak dipengaruhi oleh umur beton, regangan, faktor air

    semen, dan kekuatan beton.Proses susut (shringkage) didefinisikan sebagai perubahan bentuk volume yang tidak

    berhubungan dengan beban. Apabila beton mengeras, berarti beton tersebut megalami susut. Hal-hal yang

    mempengruhi susut antara lain mutu agregat dan faktor air semen. Pada umumnya proses rangkak selalu

    dihubungkan dengan susut karena keduanya terjadi bersamaan dan seringkali memberi pengaruh yang sama,

    yaitu deformasi yang bertambah sesuai dengan bertambahnya waktu.

    20. Jelaskan pengertian workability!

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    11/22

    Jawab:

    Kemudahan pengerjaan (wokability) adalah merupakan tingkat kemudahan adukan beton untuk diaduk,

    diangkut, dituang, dan dipadatkan tanpa mengurangi homogenitas beton, dan beton tidak terurai (bleeding) yang

    berlebihan untuk mencapai kekuatan yang direncanakan

    21. Jelaskan pengertian durability!

    Jawab:

    Durabilitas (ketahanan) adalah ketahanan beton menghadapi segala kondisi dimana dia direncanakan, tanpa

    mengalami kerusakan (deteriorate) selama jangka waktu layannya (service ability). Beton yang demikian disebut

    mempunyai ketahanan yang tinggi (durable).

    22. Jelaskan pengertian flowability pada beton segar!

    Jawab:

    Flowability adalah salah satu bagian dari pengujian beton segar yang dihasilkan berdasarkan tes slump untuk

    mengetahui kemampuan mengalir campuran dari beton segar.

    23. Jelaskan pengertian compactability pada beton!

    Jawab:

    Compactability adalah salah satu bagian dari pengujian beton segar yang dihasilkan berdasarkan tes slump untukmengetahui tingkat kemampuan campuran beton untuk memadat.

    24. Jelaskan pengertian bleeding dan segregation pada beton!

    Jawab:

    Bleeding adalah pengeluaran air dari adukan beton yang disebabkan oleh pelepasan air dari pasta semen. Sesaat

    setelah dicetak, air yang terkandung di dalam beton segar cenderung untuk naik ke permukaan.

    Segregasi adalah kecenderungan pemisahan bahan-bahan pembentuk beton. Segregasi sangat besar pengaruhnya

    terhadap sifat beton keras. Jika tingkat segregasi beton sangat tinggi, maka ketidaksempurnaan konstruksi beton

    juga tinggi. hal ini dapat berupa keropos, terdapat lapisan yang lemah dan berpori, permukaan nampak bersisik

    dan tidak merata.

    25. Jelaskan hal-hal yang dapat mempengaruhi durabilitas beton, serta jelaskan jenis beton apa yang dapat

    menghasilkan durabilitas yang baik dan mengapa?

    Jawab:

    Hal hal yang dapat mempengaruhi durabilitas beton :

    a) Pengaruh fisik (physical attack) : pelapukan oleh cuaca membeku dan mencair (freezing and thawing), terjadi

    pada pasta semen dan aggregate basah dan kering bergantian, terjadi pada pasta semen perubahan temperatur

    yang drastis, terjadi pada pasta semen dan aggregate.

    b) Pengaruh kimia (chemical attack) : penetras larutan / unsur kimia kedalam beton serangan sulfat, terjadi pada

    pasta semen reaksi alkali-aggregate, terjadi pada aggregat serangan asam dan alkalis, terjadi pada pasta semen

    korosi baja tulangan, terjadi pada tulangan.

    c) Pengaruh mekanis : perubahan volume akibat perbedaan sifat thermal dari aggregat thd pasta semen, terjadi

    pada pasta semen dan aggregat abrasi (pengikisan), terjadi pada pasta semen dan aggregat aksi elektrolisis,

    terjadi pada pasta semen.

    26. Jelaskan teknik pengujian beton berdasarkan load control!

    Jawab:

    Load control (uji kontrol pembebanan) adalah merupakan suatu metode Pengujian pada beton yang kecepatan

    pengujian berdasarkan besarnya pertambahan beban (load control). Pengaturan kecepatan load control terdapat

    dalam pasal 7.4.3 dari ASTM A370-03a yang menyebutkan apabila mesin uji dilengkapi dengan peralatan yang

    mengatur kecepatan pembebanan, maka kecepatan pengujian dari 0.5 fy hingga fy adalah tidak boleh melebihi

    690 MPa/min. Sedangkan kecepatan minimum yang diijinkan adalah tidak boleh kurang dari 70 MPa/min.bersifat setengah merusak atau merusak secara keseluruhan komponen komponen beton yang diuji. Pengujian

    yang dimaksud dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satu diantaranya adalah metode uji beban (Load

    Test). Tujuan load test pada dasarnya adalah untuk membuktikan bahwa tingkat keamanan suatu struktur atau

    bagian struktur sudah memenuhi persyaratan peraturan bangunan yang ada, yang tujuannya untuk menjamin

    keselamatan umum. Oleh karena itu biasanya load test hanya dipusatkan pada bagian-bagian struktur yang

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    12/22

    dicurigai tidak memenuhi persyaratan tingkat keamanan berdasarkan data-data hasil pengujian material dan hasil

    pengamatan.

    27. Jelaskan teknik pengujian beton berdasarkan displacement control!

    Jawab:

    Displacement control (uji kontrol peralihan/perpindahan pembebanan) adalah merupakan suatu metode

    Pengujian pada beton yang kecepatan pengujian berdasarkan besarnya pertambahan peralihan beban

    (displacement control). Pengaturan kecepatan displacement control terdapat dalam pasal 7.4.1 dari ASTM

    A370-03a, yang menyebutkan bahwa semua kecepatan pengujian dapat dipergunakan hingga tercapai titik yang

    bernilai dari setengah dari kuat leleh (0.5 fy).Ketika tercapai titik tersebut, kecepatan dibatasi agar tidak melebihi

    1/16 mm/min dari panjang reduction section hingga tercapainya titik kuat leleh. Sedangkan kecepatan untuk

    menentukan kuat tarik adalah tidak boleh melebihi 1/10 mm/min dari panjang reduction section. Pembatasan

    kecepatan minimum juga harus diatur tidak boleh kurang dari 1/10 mm/min kecepatan maksimal.

    28. Sebutkan jenis-jenis pengujian beton segar beserta metode pengujiannya!

    Jawab:

    Pengujian Slump, kerucut yang berbentuk terpancung ciptaan Abramsuntuk beton yang encer. Yang dipakai

    secara intensif dilapangan sangat berguna untuk mendeteksi keseragaman campuran sebelum dilakukan

    pencetakan terhadap benda uji. Ada beberapa macam dari bentuk slump yang terjadi yaitu :

    a. Slump yang benar (true Slump)

    Suatu campuran yang telah dibuat dikatakan mempunyai true slump, jika kerucut beton mengalami penurunan

    secara seragam disetiap sisinya setelah kerucut diangkat.

    b. Slump geser (Shear Slump)

    Sebagian kerucut beton meluncur kebawah sepanjang bidang miring. Jika hal itu terjadi, maka pengujian slump

    harus diulang. Jika bentuk slump itu terjadi secara konsisten maka berarti sifat kohesi campuran yang diuji

    adalah kurang baik.

    c. Slump runtuh (Collapse Slump)

    Campuran dikatakan mempunyai Collapse slump, jika setelah kerucut diangkat campuran akan mengalami

    runtuh (collapse).

    Tes Bola Kelly, dikembangkan di Amerika sebagai alternative tes slump, tes ini memiliki keunikan yang

    menguntungkan dalam hal pemakaiannya untuk beton dalam gerobak dorong atau beton dalam cetakan dan tes

    ini lebih sederhana secara cepat untuk dilaksanakan dari pada test slump.

    Tes kekentalan Vebe, dikembangkan di Swedia oleh V. Barkner, pada dasar tes penuangan kembali

    mengidentifikasikan atas dua hal, yaitu compactability dan mobility dari beton yang ditargetkan.

    Tes leleh (flow test), beton yang memiliki nilai leleh yang sama berbeda tingkat kecelakaannya, akan tetapi tes

    tersebut memberikan perkiraan yang baik dari konsistensi beton yang cenderung menimbulkan segregasi.

    29. Apakah kegunaannya dilakukan percobaan slump pada adukan beton segar?

    Jawab:

    Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh angka slump beton. Pengujian ini dilakukan terhadap beton segar

    yang mewakili campuran beton. Hasilpengujian ini digunakan dalam pekerjaan :

    1) Perencanaan campuran beton;

    2) Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan.

    30. Sebutkan jenis-jenis pengujian beton keras beserta metode pengujiannya!

    Jawab:

    Pengujian beton keras dan metode pengujiannya:

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    13/22

    Pengujian destruktif (kuat tekan,kuat lentur dan kuat tarik)

    Pengujian non-destruktif (rebound hammer, penetration resistance, pull out, ultrasonic pulse)

    Pengujian core drilling

    Pengujian permeability dan pengujian carbonation

    31. Sebutkan jenis-jenis pembebanan pada pengujian beton keras!

    Jawab:

    Pembebanan langsung

    Pembebanan tak langsung

    32. Jelaskan mengapa jenis pembebanan, kecepatan dan besar pembebanan, metode pengujian dapat

    mempengaruhi kekuatan beton?

    Jawab:

    Karena setiap pembebanan, uji kecepatan dan besar pembebanan memiliki kalibrasi yang berbeda-beda sehingga

    mempengaruhi kekuatan beton pada setiap metode yang digunakan dalam pengujian beton.

    33. Apakah yang anda ketahui tentang non-destructive test pada beton keras?

    Jawab:

    Adalah pengujian beton yang dilakukan dengan tidak merisak beton yang akan diuji. Uji tak rusak (NDT) adalah

    grup macam teknik analisis yang digunakan dalam ilmu pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat dari

    komponen, material atau sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Karena NDT tidak permanen mengubah

    anggaran yang diperiksa, itu adalah sangat -berharga teknik yang dapat menghemat uang dan waktu dalam

    evaluasi produk, pemecahan masalah, dan penelitian. NDT umum metode ini termasuk ultrasonik, magnetik-

    partikel, penetran cair, radiografi, dan pengujian eddy-saat ini.

    NDT adalah alat yang sering digunakan dalam rekayasa forensik, teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil,

    rekayasa sistem, teknik penerbangan, obat-obatan, dan seni.

    34. Sebutkan macam dan jenis pengujian non-destructive test.

    Jawab:

    Non-destructive tests

    hammer test

    core drill

    ultra sonic velocity pulse (bisa untuk beton umur muda)

    acoustic emission testing

    leak testing

    liquid penetrant testing

    infrared and thermaltesting

    35. Apakah yang anda ketahui tentang beton mutu tinggi (high-strength concrete) dan beton mutu ultra tinggi

    (ultra high-strength concrete)?

    Jawab:

    Sesuai dengan perkembangan teknologi beton, kriteria beton mutu tinggi juga selalu berubah sesuai dengankemajuan tingkat mutu yang berhasil dicapai. Pada tahun 1950an, beton dengan kuat tekan 30 MPa sudah

    dikategorikan sebagai beton mutu tinggi. Pada tahun 1960an hingga awal 1970an, kriterianya lebih lazim menjadi

    40 MPa. Saat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat tekan diatas 50 MPa, dan 80 MPa sebagai beton mutu sangat

    tinggi, sedangkan 120 MPa bisa dikategorikan sebagai beton bermutu ultra tinggi.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    14/22

    36. Apakah yang anda ketahui tentang beton yang bisa memadat sendiri (self-compacting concrete)?

    Jawab:

    Beton memadat mandiri (self compacting concrete, SCC) adalah beton yang mampu mengalir sendiri yang dapat

    dicetak pada bekisting dengan tingkat penggunaan alat pemadat yang sangat sedikit atau bahkan tidak dipadatkan

    sama sekali.Beton ini dicampur memanfaatkan pengaturan ukuran agregat, porsi agregat dan van admixture

    superplastiziser untuk mencapai kekentalan khusus yang memungkinkannya mengalir sendiri tanpa bantuan alat

    pemadat.Sekali dituang ke dalam cetakan, beton ini akan mengalir sendiri mengisi semua ruang mengikuti prinsip

    grafitasi,termasuk pada pengecoran beton dengan tulangan pembesian yang Sangat rapat.Beton ini aka mengalir

    ke semua celah di tempat pengecoran dengan memanfaatkan berat sendiri campuran beton Ladwing, II

    M.,Woise,F.,Hemrich, W . and Ehrlich, N . (2001).Beton memadat mandiri pertama kali dikembangkan di

    jepang pada tahun 1990-an sebagai upaya untuk mengatasi persoalan pengecoran komponen gedung artistik

    dengan bentuk geometri tergolong rumit bila dilakukan pengecoran beton normal.Riset temtang beton memadat

    mandiri masih terus dilakukan hingga sekarang dengan banyak aspek kajian, misalnya ketahanan

    (durability),permeabilitas dan kuat tekan (compressive strength).Kekuatan tekan beton kering 102 Mpa sudah

    dapat dicapai karena penggunaan admixture superplastiziser yang memungkinkan npenuruna rasio air-semen

    (w/c) hingga nilai w/c = 0,3 atau lebih kecil.

    Mekanisme Pengaliran Beton Memadat Mandiri

    Menurut Hela dan Hubertova (2006) kemampuan mengalir dengan tingkat ketahanan terhadap segregasi yang

    tinggi pada beton memadat mandiri disebabkan oleh dua resep kunci sebagai berikut :

    a. Penggunaan superplastiziser yang memadai dengan sangat ketat mengatur komposisi agregat pada campuran.

    b. Rasio air-semen (w/c-ratio) yang rendah dengan mengendalikan volume agregat yang dikombinasikan denhan

    agregat pengisi 0,125 mm menyebabkan campuran beton ini tidak mudah mengalami segregasi.

    Pada komposisi campuran beton, perbedaan utama beton memadat mandiridenganbeton konvensional adalah

    penggunaan porsi bahan pengisi yang cukup besar, sekitar 40 % dari volume total campuran beton.Bahan pengisi

    ini adalah pasir butiran halus dengan ukuran butiran maksimum (dmax ) 0,125 mm.Porsibesar bahan pengisi

    ini menyebabkan campuran beton cenderung berprilaku sebagai pasta.Penggunaan superplastiziser yang

    memadai, biasanya berbahan polycarboxylate, memungkinkan penggunaan air pada campuran dapat dikurangi,

    namun pengurangan pengerjaan (workability) dan kemampuan pengaliran (flowability) campuran beton dapat

    dijaga.

    Bahan pengisi tambahan lain yang digunakan dalam penbuatan beton memadat mandiri adalah abu terbang ,

    silica fume, terak (blastfurnace slag), metakaolin dan lain-lain.Hela dan Hubertova (2006).

    Beton Memadat Mandiri untuk Pembuatan Komponen Bangunan Pracetak

    Kemudahan dalam hal pencetakan tidak memerlukan penggetar menjadikan beton memadat mandiri banyak

    dimanfaatkan dalam industri komponen pracetak.Rise, G.and Skarendahl, A. (1999).Beberapa artikel tentang

    penggunaan beton memadat mandiri untuk bahan beton pracetak panel dinding dan lantai bangunan ditulis oleh

    Tegar, Rudolf (2001),perancangan dan penbangunan gedung The Phaeno Science Center di Wolfsburg,Meyer

    dan Bahrie (2004),pengalaman produsen beton pracetak Consolis di Eropa menggunakan bahan beton

    memadatmandiri, Juvas (2004).

    Menurut Rise,Grand Skarendahl, A. (1999),pada pekerjaan pembetonan struktur beton pracetak, Penggunaan

    beton memadat mandiri sangat berkontribusi pada penggunaan item pekerjaan dan peningkatan kecepatan

    kerja.Penggunaan beton memadat mandiri akan memperpendek siklus waktu pencetakan.Hal ini berarti bahwa

    dengan waktu kerja tertentu, tingkat produktifits dalam bentuk jumlah hasil produk akan lebih tinggi

    dibandingkan capaian pada sistem pembetonan normal.Keuntungan lain adalah penghematan energi yang

    digunakan untuk penggetar dan penghilangan suara bising yang memungkinkan perbaikan suasana lingkungan

    pekerjaan proyek.

    37. Apakah yang anda ketahui tentang beton ringan (light-weight concrete)?

    Jawab:

    Dibuat dengan menggunakan agregat ringan atau dikombinasikan dengan agregat normal sedemikian rupa

    sehingga dihasilkan beton dengan berat isi yang lebih kecil (lebih ringan) daripada beton normal. Berat isi beton

    ringan mencapai 2/3 dari beton normal. Tujuan penggunaan beton ringan adalah untuk mengurangi berat sendiri

    dari struktur sehingga komponen struktur pendukungnya seperti pondasinya akan menjadi lebih hemat.

    Agregat yang digunakan untuk memproduksi beton ringan merupakan agregat ringan juga. Agregat yang

    digunakan umumnya merupakan hasil pembakaran shale, lempung, slates, residu slag, residu batu bara danbanyak lagi hasil pembakaran vulkanik. Berat jenis agregat ringan sekitar 1900kg/m3 atau berdasarkan

    kepentingan penggunaan strukturnya berkisar antara 1440-1850kg/m3 , dengan kekuatan tekan umur 28 hari

    lebih besar dari 17,2 MPa.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    15/22

    38. Apakah yang anda ketahui tentang beton serat (fibre reinforced concrete)?

    Jawab:

    Beton berserat adalah beton yang dicampur dengan serat (fiber) yang berfungsi meningkatkan property si beton

    itu. Di masa kini, beton berserat lebih berfungsi meningkatkan kekuatan tarik atau juga meningkatkan daktilitas

    si beton.

    Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunannya yang terdiri dari bahan semen, agregat kasar,agregat halus,

    air dan bahan tambah (Tri Mulyono, 2003). Kelebihan beton yaitu memilki kuat desak yang tinggi, tahan api dan

    mudah dibentuk. Namun disamping mempunyai kelebihan tersebut, beton juga mempunyai kelemahan yaitu,

    kuat tarik yang rendah.Usaha untuk menambah kuat tarik beton, dilakukan dengan cara menambah serat (fiber)

    dalam campuran beton, penambahan serat ( fiber ) dilakukan dengan cara memberikan semacam

    penulanganyang disebarkan merata dengan orientasi sebaran yang acak dengan tujuan meningkatkan kuat tarik

    beton.Ada berbagai macam bahan fiber yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat betonseperti yang

    telah dilaporkan oleh ACI Committee 544 (1982) dan Soroushian & Bayasi (1987).Bahan bahan fiber tersebut

    antara lain berupa serat baja ( steel fiber ), kaca ( glass fiber ),plastic( polypropylene ) dan karbon (carbon) serta

    serat alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sepertiijuk, serat bambu dan lainnya.Pada penelitian ini

    digunakan serat berupa serat anyaman kawat (kasa) aluminium pada kadar optimum yaitu sebesar 0,2% dengan

    variasi panjang serat dengan tujuan untuk mendapatkan nilaikapasitas lentur yang paling maksimum.

    39. Apakah yang anda ketahui tentang beton polymer?

    Jawab:

    Dengan pemberian polimer sebagai bahan perekat tambahan pada campuran beton, akan dihasilkan beton

    dengan kuat tekan yang lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih singkat. Bahan yang ditambahkan bisa berupa

    latex maupun emulsi dari bahan lain.Jenis ini cocok digunakan pada pekerjaan-pekerjaan pembetonan dalam

    keadaan darurat seperti terowongan, tambang dan pekerjaan lain yang membutuhkan kekuatan beton dalam

    waktu singkat bahkan dalam hitungan jam.Disamping itu, jenis beton polimer bisa dibuat dengan tujuan untuk

    meningkatkan ketahanan terhadap bahan kimia tertentu. Metode panambahan polimer selain pada campuran

    beton, bisa juga dilakukan pada saat beton sudah kering dengan tujuan untuk menutup pori-pori beton dan retak

    kecil (microcrac) karena pengeringan sehingga didapatkan beton yang kedap air (inpermiable) sehingga keawetan

    beton bisa meningkat.

    Beton polimer memiliki sifat mekanik serta perilaku yang berbeda satu dengan yang lainnya karena tergantung

    bahan yang digunakan, sehingga mendorong dilakukannya banyak penelitian untuk mempelajari sifal dan

    perilaku tersebut.Beton polimer ini dibuat dengan system prepacked, dengan komposisi terdiri dari unsaturated

    polyester (UP) ditambah styrene monomer (SM) sebagai binder matrix dan methyl ethyl keton peroxide

    (MEKPO) sebagai initiator serta cobalt napthenate (CoNp) sebagai promotor dan agregat kasar sebagai inklusi.

    Dalam komposisi adukan dilakukan variasi terhadap prosentase polimer dan filler yakni abu terbang sedangkan

    bahan penyusun lainnya tetap.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik serta pengaruh persentase

    polimer terhadap harga redaman yang dilakukan dengan Modal Testing. Untuk mengetahui hal tersebut

    dilakukan serangkaian pengujian terhadap agregat serta beton polimer.Dari basil pengujian didapat kuat tekan

    19,02 MPa s.d 41,489 MPa, kuat tekan maksimum didapat pada prosentase polimer 55%, untuk kuat tarik

    dicapai 4,300 MPa s.d 6,023 MPa, kuat tarik maksimum didapat pada prosentase polimer 65%. Nilai modulus

    elastisitas dengan cara tekan dan cara lentur masing-masing 952,4 s.d 1956,4 MPa serta 1212,985 s.d 3812,067

    MPa, nilai modulus membesar dari kadar filler 50% lalu 35% sampai 45%. Konstanta poison yang didapat 0,12

    s.d 0,21 sedangkan nilai redaman 1,669% s.d 3,017%. Hasil juga menunjukkan bahwa semakin banyak

    prosentase polimer maka harga loss factor (ri), koefisien redaman (c) dan damping ratio (p,) semakin kecil, ini

    menunjukkan abu terbang sebagai filler berpengaruh untuk menaikkan loss factor, koefisien redaman serta

    damping ratio.

    40. Jelaskan metoda dan prosedur asesmen struktur beton eksisting dan apa kegunaannya?

    Jawab:

    Tahapan asesmen yaitu tahapan asesmen awal dan asesmen detail. Tahapan analisis dilakukan terhadap kondisi

    kekuatan komponen struktur. Proses asesmen dilakukan melalui pengujian lapangan dan laboratorium. Pengujian

    di lapangan biasanya menggunakan peralatan Schmidt Rebound Hammer Test dan Ultrasonic Pulse

    Velocitymeter untuk mengetahui kuat tekan beton; Theodolite, Waterpass, dan meteran untuk pengukuran

    geometris bangunan; Microcrackmeter untuk mengetahui lebar dan kedalaman retakan; dan Rebar

    Locator/R-bar meter serta Kaliper/Jangka Sorong untuk mengetahui jumlah dan diameter baja tulangan

    terpasang. Pengujian di laboratorium untuk uji tarik baja tulangan terpasang. Analisis data biasanya

    menggunakan progam SAP 2000 v14.0.0 Advanced dan alat pendukung lainnya.

    Kegunaannya ialah bertujuan untuk mengetahui kekuatan sisa, nilai defleksi, dan interstory drift pada komponenstruktur bangunan serta mengetahui tingkat keamanan struktur pada kondisi eksisting beton/bangunan.

    41. Jelaskan teknik dan metode perbaikan (retrofitting) dan perkuatan (strengthening) struktur beton yang anda

    ketahui.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    16/22

    Jawab:

    Metode dan material perbaikan

    Penentuan metode dan material perbaikan umumnya tergantung pada jenis kerusakan yang ada, disamping besar

    dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia, kemampuan

    tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan,

    waktu pelaksanaan dan biaya perbaikan. Jenis kerusakan yang sering terjadi adalah kerusakan berupa keretakan

    dan spalling (terlepasnya bagian beton).

    A. Keretakan

    Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur umumnya terjadi pada elemen struktur

    beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya. Untuk retak

    non-struktur, dapat digunakan metode injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding

    agent serta latex atau hanya melakukan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.

    Sedang pada retak struktur, digunakan metode injeksi dengan material epoxy yang mempunyai viskositas yang

    rendah, sehingga dapat mengisi dan sekaligus melekatkan kembali bagian beton yang terpisah. Proses injeksi

    dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya

    keretakan.

    B. Spalling

    Metode perbaikan pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

    C. Patching

    Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan area yang tidak luas, dapat digunakan

    metode patching. Metode perbaikan ini adalah metode perbaikan manual, dengan melakukan penempelan mortar

    secara manual. Pada saat pelaksanaan yang harus diperhatikan adalah penekanan pada saat mortar ditempelkan;

    sehingga benar-benar didapatkan hasil yang padat.

    Material yang digunakan harus memiliki sifat mudah dikerjakan, tidak susut dan tidak jatuh setelah terpasang

    (lihat maksimum ketebalan yang dapat dipasang tiap lapis), terutama untuk pekerjaan perbaikan overhead.

    Umumnya yang dipakai adalah monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

    D. Grouting

    Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat digunakan metode grouting, yaitu metode perbaikan

    dengan melakukan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar. Metode ini dapat dilakukan secara manual

    (gravitasi) atau menggunakan pompa. Pada metode perbaikan ini yang perlu diperhatikan adalah bekisting yang

    terpasang harus benar-benar kedap, agar tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan

    harus kuat agar mampu menahan tekanan dari bahan grouting. Material yang digunakan harus memiliki sifat

    mengalir dan tidak susut. Umumnya digunakan bahan dasar semen atau epoxy.

    E. Shotcrete (Beton Tembak)

    Apabila spalling yang terjadi pada area yang sangat luas, maka sebaiknya digunakan metode Shot-crete. Pada

    metode ini tidak diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada umumnya.

    Metode shotcrete ada dua sistim yaitu dry-mix dan wet-mix.Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan

    dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga mutu dari beton

    yang ditembakkan sangat tergantung pada keahlian tenaga yang memegang selang, yang mengatur jumlah air.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    17/22

    Tapi sistim ini sangat mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi blocking. Pada

    sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang

    ditembakkan lebih seragam. Tapi sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila sampai terjadi

    blocking. Pada metode shotcrete, umumnya digunakan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator),

    dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh

    (rebound).

    F. Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

    Metode perbaikan lainnya untuk memperbaiki kerusakan berupa spalling yang cukup dalam adalah dengan

    metode Grout Preplaced Aggregat. Pada metode ini beton yang dihasilkan adalah dengan cara menempatkan

    sejumlah agregat (umumnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dilakukan pemompaan

    bahan grout, kedalam bekisting. Material grout yang umumnya digunakan adalah polymer grout, yang memiliki

    flow cukup tinggi dan tidak susut.

    Metode dan material pengkuatan

    Dalam pemilihan metode pengkuatan, harus diperhatikan beberapa hal yaitu kapasitas struktur, lingkungandimana struktur berada, peralatan yang tersedia, kemampuan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari

    pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan biaya perkuatan.

    Metode perkuatan yang umumnya dilakukan adalah : - Memperpendek bentang dari struktur dengan konstruksi

    beton ataupun dengan konstruksi baja.

    Tujuannya adalah memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, tetapi harus dianalisa ulang akibat dari

    perpendekan bentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Umumnya dilakukan

    dengan menambah balok atau kolom baik dari beton maupun dari baja.

    - Memperbesar dimensi daripada konstruksi beton.

    Umumnya digunakan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture

    beton generasi baru, dimungkinkan untuk menghasilkan beton yang dapat memadat sendiri (self compacting

    concrete), dibahas di bagian 4 Self Compacting Concrete. Akibat dari penambahan dimensi tersebut, maka

    harus diperhatikan bahwa secara keseluruhan beban dari Bangunan tersebut bertambah, sehingga harus

    dilakukan analisa secara menyeluruh dari struktur atas sampai pondasi.

    - Menambah plat baja.

    Tujuan dari penambahan ini adalah untuk menambah kekuatan pada bagian tarik dari struktur Bangunan.

    Didalam penambahan plat baja tersebut, harus dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur

    yang ada, umumnya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton digunakan epoxy adhesive.

    - Melakukan external prestressing.

    Dengan metode ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan melakukan prestress di luar struktur, bukan didalamseperti pada struktur baru. Yang perlu diperhatikan adalah penempatan anchor head, sehingga tidak

    menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada. Material yang umumnya digunakan adalah baja prestress,

    tetapi pada saat ini sudah mulai digunakan bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    18/22

    - Menggunakan FRP (Fibre Reinforced Polymer)

    Prinsip daripada penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, yaitu menambah kekuatan di bagian

    tarik dari struktur. Tipe FRP yang sering dipakai pada perkuatan struktur adalah dari bahan carbon, aramid dan

    glass. Bentuk FRP yang sering digunakan pada perkuatan struktur adalah Plate / Composite dan Fabric / Wrap.

    Bentuk plate lebih efektif dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok maupun plat serta pada dinding;

    sedang bentuk wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan

    kapasitas beban axial dan geser pada kolom.

    - Self Compacting Concrete

    Self Compacting Concrete atau yang umum disingkat dengan istilah SCC adalah beton segar yang sangat plastis

    dan mudah mengalir karena berat sendirinya mengisi keseluruh cetakan yang dikarenakan beton tersebut

    memiliki sifat-sifat untuk memadatkan sendiri, tanpa adanya bantuan alat penggetar. Beton SCC yang baik harus

    tetap homogen, kohesif, tidak segregasi, tidak terjadi blocking, dan tidak bleeding. Pemakaian beton SCC

    sebagai material repair dapat meningkatkan kualitas beton repair oleh karena dapat menghindari sebagian daripotensi kesalahan manusia akibat manual compaction. Pemadatan yang kurang sempurna pada saat proses

    pengecoran dapat mengakibatkan berkurangnya durabilitas beton. Sebaliknya dengan beton SCC struktur beton

    repair menjadi lebih padat terutama pada daerah pembesian yang sangat rapat, dan waktu pelaksanaan

    pengecoran juga lebih cepat.

    -Workability

    Berdasarkan spesifikasi SCC dari EFNARC, workabilitas atau kelecakan campuran beton segar dapat dikatakan

    sebagai beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai berikut yaitu:

    -Filling ability

    -Passing ability

    -Segregation resistance

    Filling ability adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir dan mengisi keseluruh bagian cetakan melalui berat

    sendirinya.

    Passing ability adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-celah antar besi tulangan atau bagian

    celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya segregasi atau blocking.

    Segregation resistance adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam keadaan komposisi yang

    homogen selama waktu transportasi sampai pada saat pengecoran.

    -Metoda Test

    Metoda test pengukuran workability telah dikembangkan untuk menentukan karakteristik beton SCC dan sampai

    saat ini belum ada satu jenis metoda test yang bisa mewakili ketiga syarat karakteristik beton SCC seperti

    tersebut di atas. Dari beberapa metoda test yang telah dikembangkan akan dibahas hanya tiga macam metoda

    yang dianggap dapat mewakili ketiga kriteria workability tersebut di atas.

    -Slump-Flow

    Slump-flow test dapat dipakai untuk menentukan filling ability baik di laboratorium maupun di lapangan; dan

    dengan memakai alat ini dapat diperoleh kondisi workabilitas beton berdasarkan kemampuan penyebaran beton

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    19/22

    segar yang dinyatakan dengan besaran diameter yaitu antara 60 cm 75 cm. Kebutuhan nilai slump flow untuk

    pengecoran konstruksi bidang vertikal berbeda dengan bidang horisontal. Kriteria yang umum dipakai untuk

    penentuan awal workabilitas beton SCC berdasarkan tipe konstruksi adalah sebagai berikut :

    Untuk konstruksi vertikal, disarankan menggunakan slump-flow antara 65 cm sampai 70 cm. Untuk konstruksi

    horisontal disarankan menggunakan slump-flow antara 60 cm sampai 65 cm.

    -Slump-Flow test

    -Pouring dan Formwork

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengecoran dengan beton SCC adalah sebagai berikut:

    Durasi waktu pengecoran disesuaikan dengan waktu ikat awal beton untuk menghindari terjadinya cold joint.

    Cara terbaik untuk pengecoran beton SCC adalah dari bawah cetakan/formwork untuk menghindari udara

    terjebak (dengan eksternal hose adalah sangat efektif). Beton SCC dapat mengalir sampai jarak 10 meter tanpa

    hambatan. Elemen tipis 5 7 cm dapat diisi oleh beton SCC tanpa hambatan.Tidak memerlukan keahlian yang

    spesifik saat pelaksanaan pengecoran.

    Pelaksanaan perbaikan dan perkuatan

    Sebelum dilakukan pelaksanaan perbaikan atau perkuatan, perlu dilakukan pengecekan terakhir apakah metode

    dan material yang sudah ditentukan

    sesuai dengan kondisi lapangan dan dapat dilaksanakan.

    Pada saat pelaksanaan yang perlu mendapat perhatian adalah :

    - Persiapan permukaan.

    Permukaan beton yang akan diperbaiki atau diperkuat perlu dipersiapkan, dengan tujuan agar terjadi ikatan yang

    baik; sehingga material perbaikan atau perkuatan dengan beton lama menjadi satu kesatuan. Permukaan beton

    yang akan diperbaiki atau diperkuat, harus merupakan permukaan yang kuat dan padat, tidak ada keropos

    ataupun bagian lemah lainnya (kecuali bila menggunakan metode injeksi untuk mengisi celah keropos); serta

    harus bersih dari debu dan kotoran lainnya. Apabila ada tulangan yang sudah berkarat, maka perlu dilakukan

    pemotongan beton hingga + 20 mm dibawah tulangan yang berkarat. Dan karat tersebut harus dibersihkan, serta

    diberi lapisan anti karat. Permukaan yang sudah dipersiapkan, apakah harus dalam keadaan kering atau harus

    dijenuhkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pelapisan berikutnya. Hal ini sangat tergantung pada material yang

    digunakan. Untuk material berbahan dasar semen atau polymer, permukaan beton harus dijenuhkan terlebih

    dahulu; tetapi bila material yang digunakan berbahan dasar epoxy, maka permukaan beton harus dalam keadaan

    kering.

    - Perbandingan campuran.

    Untuk menghasilkan mutu dari material perbaikan atau material bonding yang digunakan dalam perkuatan sesuai

    dengan yang direkomendasikan dari pabrik, maka perbandingan campuran dari material harus diikuti dengan

    tepat, apalagi bila menggunakan material berbahan dasar epoxy. Bila menggunakan beton yang dapat memadat

    sendiri, perlu diperhatikan jumlah air, flow dari beton serta dipastikan tidak adanya bleeding dan segregasi.

    - Pot life.

    Adalah waktu yang dibutuhkan dari pengadukan hingga material tersebut terpasang. Apabila waktu telah

    melebihi pot life-nya, maka material yang sudah tercampur jangan digunakan.

    - Kekuatan tekan.

    Seperti pada pelaksanaan kontruksi baru, dimana dilakukan kontrol kualitas pada mutu beton yang ada; maka

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    20/22

    Diposkan oleh Try Agus di 14.46

    saat pelaksanaan dari perbaikan dan perkuatan, juga harus dilakukan hal yang sama, dengan melakukan

    pengambilan sample sesuai standard yang ada. (ASTM C39 beton, ASTM C109 mortar semen dan ASTM

    D495 epoxy). Setelah pelaksanaan juga perlu dilakukan kontrol kualitas, untuk melihat apakah pelaksanaan

    perbaikan dan perkuatan sudah sesuai dengan standard yang ada.

    - Injeksi.

    Tujuan dari kontrol kualitas setelah pekerjaan injeksi dilakukan adalah untuk melihat apakah bahan injeksi sudah

    mengisi celah keretakan yang ada, dan juga melihat kualitas lekatan dari bahan injeksi dalam mengikatkan celah

    keretakan. Dilakukan dengan melakukan coring f 50 mm (ASTM C42) untuk melihat penetrasi bahan injeksi,

    kemudian hasil core tersebut ditest tekan (ASTM C39) atau splitting (ASTM C496) untuk mengetahui kualitas

    lekatan yang terjadi. Atau dapat juga dilakukan kontrol kualitas dengan non-destruktif test yaitu UPV (Ultra

    Pulse Velocity) ASTM C597 atau Impact Echo.

    - Patching, Grouting, Shot-crete, Beton Prepack dan Beton SCC.

    Tujuan dari kontrol kualitas pada pekerjaan ini adalah untuk melihat lekatan yang terjadi antara beton lama

    dengan material perbaikan. Dilakukan dengan Direct tensile bond test -ACI 503R Appendix A atau Pull-Off Test- ICRI Technical Guideline 03739.

    - Perkuatan dengan FRP.

    Tujuan dari kontrol kualitas pada pekerjaan ini adalah untuk melihat lekatan antara epoxy adhesive yang

    digunakan untuk melekatkan FRP. Dilakukan dengan Direct tensile bond test -ACI 503R Appendix A atau

    Pull-Off Test - ICRI Technical Guideline 03739

    8 komentar:

    Yahya Gunawan 15 April 2013 19.03

    sangat bermanfaattttt

    Balas

    Lembaga Penelitian Gunadarma 19 April 2013 23.53

    Sehubungan dengan akan diselenggarakan kegiatan Seminar Ilmiah Nasional Psikologi,

    Ekonomi, Sastra, Arsitektur dan Teknik Sipil (PESAT) 2013 dengan tema Peningkatan DayaSaing Bangsa Melalui Revitalisasi Peradaban pada tanggal 8-9 Oktober 2013 di Bandung, maka

    kami mengundang Bapak/ibu/sdr/sdri turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Informasi

    selengkapnya dapat dilihat pada alamat URL http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat

    Balas

    syahrizal civilarchitect 7 September 2013 04.51

    bagus, bisa nyelesain tugas

    apa hanya ini postingannya?

    Balas

    Dita Iskandar 4 Februari 2014 22.50

    keren

    Balas

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    21/22

    Beranda

    Langganan: Poskan Komentar (Atom)

    Beri tahu saya

    Beri komentar sebagai:

    Publikasikan

    Buat sebuah Link

    Anonim 3 Maret 2014 13.36

    jazakallah

    Balas

    Anonim 11 Maret 2014 02.05

    benar-benar bermanfaat, sangat bagus isinya. terima kasih yahh, Tuhan memberkati..

    Balas

    danasahabat.blogspot.com 10 Mei 2014 00.55

    Bantu buat Kartu Kredit BANK BNI dengan beragam fasilitas dan diskon, free iuran tahun

    pertama di manapun anda berada di seluruh pelosok nusantara Kartu Kredit BNI, adalah Kartu

    Kredit BNI MasterCard dan BNI VISA, baik Kartu Biru, Emas

    maupun Platinum berikut Kartu Tambahannya.

    100% berkas aman cukup fc ktp.slip

    gaji/skp kartu kredit npwp

    khusus karyawan gaji min 3 jt perbulan.owner lampirkan fc ktp siup dan npwp bila memiliki

    kartu kredit bisa dilampirkan

    proses maks 10 hari kerja.Diskon 15% untuk makanan dan minuman dengan minimum

    transaksi Rp 150.000,- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,-.

    Diskon 20% untuk menu makanan Hot Kitchen (tidak termasuk Toast/Honey Toast/Beverage)

    dengan minimum transaksi Rp 150.000.- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,- (sebelumdiskon, pajak dan servis).

    Garuda Indonesia Travel Fair 2014, kerjasama Bank Negara Indonesia dengan Garuda

    Indonesia, one stop shopping untuk paket wisata Anda dengan harga spesial menggunakan

    Kartu Kredit dan Kartu Debit BNI.

    Diskon cicilan 0% selama 3 & 6 bulan atau cicilan bunga ringan 0,8% selama 9 & 12 bulan

    dengan transaksi minimum Rp 1.000.000,-

    Hemat hingga 50% atau maksimum Rp 1.000.000,- dengan BNI Reward Points.

    Informasi lebih lanjut hubungi BNI Call 500046 atau 021-500046/68888 dari ponsel.atau

    dengan marketing kami cabang BNI LAMPER SARI SEMARANG

    chairul sarto utomo via sms telp

    085229348635. TELP KANTOR ( 024 ) 33051946 FAK 024 86455931

    Balas

    Viorenza Everlyn 9 Desember 2015 05.32

    bermanfaat tapi seharusnya tampilan harus lebih jelas karena size font yang terlalu kecil dan

    warna yang menyilaukan.

    Balas

    Link ke posting ini

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html

    f 22 1/26/2016 10:50 AM

  • 7/25/2019 bahan teknik sipil_ TEKNOLOGI BETON.pdf

    22/22

    Template Travel. Gambar template oleh PeterJSeager. Diberdayakan oleh Blogger.

    an teknik sipil: TEKNOLOGI BETON http://bahan-tekniksipil.blogspot.co.id/2012/06/teknologi-beton.html