buku tanjung unggat
TRANSCRIPT
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 1/35
TANJUNG UNGGAT
a. Letak dan Luas Wilayah
Kelurahan Tanjung Unggat memiliki luas wilayah 10.50
KM² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan
Kampung Bugis.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan
Tanjungpinang Timur.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan
Kampung Bulang.Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan
Kamboja.
b. Fisiografis
Kelurahan Tanjung Unggat memiliki fisiografis
yang terdiri dari 83 % dataran rendah dan 17 %
lautan.
1 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 2/35
c. Iklim
Kelurahan Tanjung Unggat terletak di lintangkhatulistiwa yang mempunyai 2 musim, yaitu :
1. Musim kemarau antara Bulan April
samapai dengan Bulan September.
2. Musin penghujan antara Bulan Oktober samapai
dengan Bulan Maret.
d. Topografi
Kelurahan Tanjung Unggat melalui topografi
merupakan dataran rendah dengan ketinggian lebih
kurang 2 meter di atas permukaan laut
dengan curah hujan 114 hari sebanyak 2000-3000mm/tahun dengan suhu berkisar 30˚C sampai 32˚C.
Tekanan udara terendah 1.0102 MBS dan tertinggi
2 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 3/35
1.01037 MBS serta kelembaban udara rata-rata
antara 61.5 sampai dengan 91.5.
E. Sejarah Tanjung Unggat
Sebagai sebuah kawasan pemukiman di kawasan
Tanjungpinang, usia Tanjung Unggat sudah sangat
tu, sehingga dapat pula dikatakan sebagai
Perkampungan Melayu Tertua di Tanjungpinang
yang hingga kini masih wujud. Nama kampung ini
dicatat dalam kitab-kitab sejarah lama seperti Tuhfat
al-Nafis dan Hikayat Negeri Johor dan Sejarah
Pahang. Kampung yang terletak di Kuala Riau ini,
pernah memainkan peranan yang penting dari
sebagai Pusat perhimpunan Panglima-panglima
3 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 4/35
johor Riau dan tempat kediaman raja-raja Johor
Riau hingga menjadi Istana Singgah Sultan,tepatnya sebelum Pulau Penyengat dibuka sebagai
tempat kediaman Engku Putri beserta kaum kerabat
Yang Dipertuan Muda Riau.
PELABUHAN DAGANG RAJA (SRI PAYONG)
Letaknya yang sangat Strategis karena berada tepat
berhadapan dengan Kuala Riau yang merupakan
Pusat Labuhan Kapal-kapal barang teramai di Asia
Tenggara pasca Malaka dikuasai Oleh Belanda.
Dikarenakan lautnya yang teduh sangat aman untuk
para pelaut berlindung dari angin Muzon.
Pasca kekalahan Raja Haji di malaka, Belanda semakin
memperkukuh kekuasaannya yang semula hanya
menguasai Jalur Perdagangan Selat Malaka, kini mulai
menyentuh Jalur Perdagangan Maha Penting di dunia
yaitu Selat Karimata. Belanda menekan kerajaan Riau-
Johor dengan membuat perjanjian dengan Sultan
4 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 5/35
Machmud. 17 Juni 1785, Belanda mengirim David Ruhde
sebagai Residen Belanda yang pertama ke Riau.
David Ruhde menempati kantornya di Pulau Bayandan tanjung unggat, di sebuah bangunan tua
beratap daun. Tetapi pertengahan tahun 1786, David
memindahkan kantor dan kediamannya ke
Tanjungpinang, dan berdiam disekitar benteng di
Bukit Tanjungpinang atau Kroonprins.
Bulan Desember 1786 Sultan Riau Mahmudsyah
berangkat ke Melaka dan bertemu dengan Gubernur
Belanda di Melaka. Mahmud disambut meriah di
sana, dan mereka kemudian menandatanganiperjanjian baru. Isinya antara lain bahwa Belanda
diperbolehkan membangun tempatnya di Riau dan
untuk itu Sultan harus membantunya. Sultan harus
membangun dermaga di Tanjungpinang maka di
bangunlah bandar/pelabuhan yang disebut Sri Payung yang berarti Dermaga Diraja, termasuk
menanggung biayanya. Dermaga itu kelak akan
dijaga oleh orang-orang Kompeni Belanda dan
tertutup waktu malam hari. Barang-barang yang
5 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 6/35
keluar masuk dermaga itu, kecuali barang-barang
khusus, dipungut cukai. Mahmudsyah kembali ke
Riau bulan Maret 1787.
PUSAT KEBANGKITAN KEKUATAN ARMADHA
PERANG KERAJAAN
Tetapi Residen David Ruhde ternyata seorang yangkasar dan kurang menghormati para Penguasa
Riau. Ia bertindak semaunya. Mengambil kayu-kayu
dan hasil hutan tanpa memberitahu lebih dahulu
kepada pihak kerajaan Riau. Tindakan kasar dan
sombong itu menimbulkan kemarahan kepada parapembesar Riau dan timbul niat mereka untuk
mengusir David Ruhde dari Riau. tidak puas dengan
tingkah belanda yang tak menghargai melayu sama
sekali, Sultan Machmud berkirim surat meminta
bantu salah satu keluarga dari NegeriChampasook/Tempasok.
10 Mei 1787, datang serangan mendadak dari
sekumpulan bajak laut yang berasal dari
6 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 7/35
negeriTempasok, Kalimantan Barat. Raja negeri itu
mengirim 40 kapal untuk membantu sultan
machmud mengusir belanda, Benteng Belanda yangdijaga satu garnizun berkekuatan hampir 200 orang
digempur dan hancur. Residen David Ruhde dan
serdadunya dipaksa menyerah dan diancam dalam
tempo 3 hari harus segera kembali ke Melaka. David
Ruhde lari ke Melaka dan melaporkan kejadian itukepada Gubernur Melaka. belandapun terusir
akhirnya dari dalam riau
Lanun-lanun Tempasok yang jumlahnya lebih dari 40
perahu itu selesai merusak benteng Tanjungpinangdan Pulau Bayan, segera meninggalkan
Tanjungpinang. Orang-orang Belanda menuduh
Sultan Mahmud dan Raja Ali Yang Dipertuan Muda
Riau yang menyingkir ke Sukadana (Kalimantan
Barat) yang menjadi dalang serangan para lanuntersebut.
Melihat situasi yang kurang menguntungkan itu dan
khawatir serangan balasan ari Kompeni Belanda,
7 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 8/35
Sultan Mahmud akhirnya memutuskan untuk
memindahkan pusat kerajaan Riau dari Hulu Riau ke
Pulau Lingga, jauh di selatan Pulau Bintan.Perpindahan besar-besaran ini dilakukan pada
pertengahan tahun 1787. Sultan Mahmud berangkat
dalam satu rombongan tak kurang dari 200 perahu
ke Lingga. Sedangkan 150 perahu lainnya dipimpin
Temenggung Abdul Jamal pindah ke Pulau Bulang(sekitar Batam) dan menetap di sana. Hulu Sungai
Riau menjadi kosong, hanya tinggal orang-orang
Cina pemasak dan pekebun gambir yang tak ikut
pindah dan menguasai ladang gambir orang Bugis
dan Melayu yang ditinggalkan.
Tahun 1792 Engku Muda Muhamad yang telah
dilantik pembesar bentan sebagai Raja dibentan
datang ke Riau dan menyatakan ialah Sultan Riau
dan Bentan, ia membangun kawasan TanjungUnggat bersama pengikutnya dari bulang, belanda
mengetahui kekuatan orang-orang Tumenggung
Bulang ini yang mayoritas adalah orang suku laut
maka dari itu melanda hanya membiarkan saja
8 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 9/35
mereka bersama-sama belanda di Tanjung Unggat.
Tetapi tahun 1795 Belanda terpaksa angkat kaki dari
Tanjungpinang. Ini berkaitan dengan perkembanganpolitik di daratan Eropa, yaitu meletusnya Revolusi
Perancis, Pangeran Oranye dari Negeri Belanda
tersingkir dari takhtanya dan mencari perlindungan
pada Inggeris. Supaya semua jajahan Belanda tidak
jatuh ke tangan Perancis, maka William Oranyemenyerahkan daerah jajahan Belanda ke bawah
jagaan Inggeris. Pengambil-alihan itu berjalan
damai, terkecuali di Indonesia yang memihak
Republik Bataafe. Riau dan Tanjungpinang sendiri,
karena dibawah kekuasaan Gubernur Belanda diMelaka, maka termasuk yang diambil alih oleh
Inggeris tanpa perang. Inggeris sendiri tidak secara
langsung menguasai Riau tetapi melalui
Gubernurnya di Melaka menyerahkan kembali ke
Riau kepada Sultan Mahmud. Pengembaliankedaulatan itu sendiri terjadi 18 September 1795,
dari pejabat Inggeris Henry Newcome dan A. Brown.
Namun hanya berselisih waktu beberapa jam, pada
9 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 10/35
sore harinya Sultan Mahmud juga menerima surat
keputusan pengembalian kedaulatan dari Gubernur
Jenderal Belanda di Batavia yang dibawa oleh Sayid Abdurrahman. Dengan demikian, Riau kembali
menjadi kerajaan yang berdaulat penuh
PERANG SAUDARA TERBESAR SEPANJANGSEJARAH MELAYU BUGIS DIKERAJAAN MELAYU
Setelah selesai konflik tersebut Raja Ali kembali
Kenegeri Riau 1801 Masehi menuntut hak nya
sebagai Yang Di Pertuan Muda namun Engku Muda
Muhamad (wakil dari Sultan Mahmud Syah III diRiau ) menolak.akhirnya terjadi perang saudara
antara orang suku melayu dan bugis.dalam
peperangan tersebut Engku Muda kalah dan
menyingkir kembali ke-Pulau Bulang. Raja Ali
mendirikan Istana yang dipertuan muda di TanjungUnggat bersama Raja hamidah binti Raja Haji.
10 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 11/35
TANJUNG UNGGAT TANAH DAULAT
Sumpah Setia Bugis Kepada Melayu
Pernikahan Teragong Menegak Daulah KerajaanMelayu Warisan Sriwijaya-Bentan-Tumasek-Malaka
ISTANA BUKTI CINTA SULTAN KEPADA PUTRI
SULTAN MACHMUD di Lingga yang mendengar
kekalahan Engku Muda Muhammad langsung ke Riau,bertemu Raja Ali di Tanjung Unggat, lalu bersama Raja
Ali Ke Pulau Bulang (Batam) untuk mendamaikan Engku
Muda dan Raja Ali.
Setelah selesai pekerjaan damai tersebut lalulah kembali
Ke Riau. Di Tanjung Unggat Raja Ali ibni DaengKemboja Ibni Daeng Perani dilantik kembali sebagai Yng
dipertuan Muda, sebagai dasar di baek pulihlah sumpah
setia Melayu dan Bugis maka dalam pelantikan tersebut
disebutkanlah kembali Sumpah Setia anak Bugis kepada
Raja Melayu.Guna menyempurnakan kembali Daulat Raja Melayu
maka Regalia yang berada di tangan Engku Putri yang
sebelumnya dipegang oleh Almarhom Yang dipertuan
Muda Raja Haji, untuk melegitimasi kuasa Sultan Johor
11 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 12/35
Riau Pahang dan bertambah Lingga maka guna Regalia
dapat kembali dengan segala daulahnya maka Sultan
Machmud atas kebijakan segala orang-orang besar kerajaan meminang Raja Halimah untuk dijadikan istri
(1803), lalu menikah kawinlah ia didalam Tanjung
Unggat, sebagaimana peristiwa MONUMENTAL ini
dicatat dalam tuhfat annafis sebagai berikut :
“ Maka Apabila tiba di Riau maka baginda Sultan
Machmud pun dinikahkan oleh Raja Ali dengan paduka
anak’anda Raja Hamidah yaitu Engku Puteri Putra
Marhum Mangkat di Teluk Ketapang al-syahid fi
sabilillah, adapun Raja Hamidah Yaitu Engku Puteri.Syahdan setelah selesai dari pada Nikah kawin itu maka
lalu memperbuat iatana di Tanjung Unggat. Maka
tetaplah Baginda Sultan Machmud itu didalam negeri
Riau bersuka-sukaan sehari-harinya adanya”
Sebagaimana yang tertera dalam tuhfat annafis karya
Raja Ali Haji dapat tergambar dengan jelas bagaimana
pentingnya Tanjung Unggat hingga Istana Hadiah
Pernikahan Engku Putri dari Sultan Machmud ada di
12 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 13/35
Tanjung Unggat dan baru Tahun 1808 dipindahkan ke
Pulau Penyengat akibat belanda sudah mulai akan
kembali berkuasa di Riau, Sultan machmud begitu ketatmembatasi batasan antara muslim dan kalangan agama
bangsa penjajah belanda,. Hingga dilarang untuk
menyatu tanah dengan Pusat kerajaan Melayu.
DIKARENAKAN BELANDA akan mengambil Pelabuhan
dagang di Tanjung Unggat.Karena begitu pentingnya Pelabuhan dagang Tanjung
Unggat sebagai penyokong Perdagangan di Kawasan
Tanah Melayu dan Asia tenggara hingga Belanda
membina jalan darat dari Tanjung unggat menembus
Tanjungpinang pada tahun 1893.
PENINGGALAN SEJARAH DI TANJUNG UNGGATSebagai bukti dari rentetan sejarah yang panjang dan
penuh liku, tentulah menyisakan berbagai macam
peninggalan Fisik sebagai bukti nyata tentang eksistensi
sejarah itu sendiri
13 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 14/35
Komplek Pemakaman Raja Ali Marhum pulau Bayan.
Mahrum pulau bayan merupakan YAM Dipertuan Muda Riau-Johor
dan Pahang ke-V ialah Raja
keturunan bugis yang dapat
mempertahankan posisi
kalangan Raja-raja Bugis dalam
kerajaan Riau, karena saat ituRaja-raja dari kalangan bugis
banyak yang pindah mengungsi
dari Riau, dan desakan orang-
orang Melayu yang sudah Lama
menaruh dendam kepada pihak bugis, turut menyokong Engku Muda
Muhamad ibni Tumenggong Abdul Jamal yang ingin mengusir seluruh
Bugis dari pemerintahan Riau.
MAKAM RAJA FATIMAH
14 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 15/35
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 16/35
perkampungan ini merupakan keluarga yang telah menempati
perkampungan ini lebih dari pada 200 tahun. Dan banyak terdapat
makam lama di Bawah Pohon tersebut. Serta menurut keteranganWarga tanjung Unggat, bahwa Dahulu sekitar Tahun 90 an, tidak jauh
dari lokasi Pohon ini terdapat batu bata yang bersusun-susun
(Pondasi dan bekas tembok bangunan), batu batanya mirip sekali
yang dipakai pada bangunan-bangunan lama..
Pada tahun 1992 salah seorang warga sekitar pernah menjumpaisebuah terompet yang terbuat dari tembaga pas dibawah Pohon ini,
mirip dengan terompet yang sering di gambarkan pada Film-film lama
digunakan untuk orang berperang, namun karena dianggap barang
biasa, maka terompet tembaga tersebut dijual dengan nilai tembaga
biasa.
SURAU AL-GHOFUUR (Tapak Surau tertua di Tanjungpinang)
Mengenai bila, Surau Al-
Ghofur Pertama kalididirikan, belum dapat
pastikan, namun jika merujuk
pada cerita orang-orang lama
di Kampung Tanjung Unggat.
16 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 17/35
Surau ini dulunya juga digunakan sebagai pusat aktivitas bagi
masyarakat baik Bermusyawarah atau berkumpul setelah shalat,
selain difungsikan sebagai tempat beribadah. Merujuk pada sumbersejarah tempatan, bahwa Raja Ali memiliki Guru Tarekat yang
bernama Syeh Abdul Ghofur dan mulai menghuni Tanjung Unggat
sekitar Awal tahun 1800 dengan membangun Istana di tanjung Unggat
serta mengembangkan ajaran tarekat Na’sabandyah di Riau.
Pada tahun sebelum 1970 surau ini pernah bernama Surau RaudhatulMussholin, yang saat ini Nama Raudhatul Musshollin dipindahkan di
Masjid Gg.Kelapa Tanjung Unggat,atas keputusan Masyarakat Asli
Tg.unggat sepagai upaya perluasan masjid mengingat lokasi tanah di
Tanjung Unggat bagian ujung semakin sempit. Namun jika ditarik dari
garis keturunan Penduduk Asli Masyarakat Tanjung Unggat yang
diperkirakan mulai mendiami daerah Tanjung Unggat Ujung ini sekitar
tahun 18-san diperkirakan surau ini sudah ada sebelumnya walaupun
Bentuk surau ini sudah direnovasi total, dalam pembangunan suatu
istana kerajaan melayu yang identik dengan islam tentunya sudah
dilengkapi juga dengan sebuah masjid. Ini dibuktikan dengan sampai
pada tahun 1980-an masyarakat dari daerah-daerah pesisir Hulu Riauseperti Sungai Timun, Kampung Melayu, Kampung Bulang, Tanjung
Lanjut, Sungai Ladi, melaksanakan Shalat aktifitas keagamaan di
Surau Tua ini.
17 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 18/35
KOMPLEK KERKHOF (KUBURAN BELANDA) PERTAMA DI
TG.PINANG
Akibat tidak adanya tindakan penyelamatan/konservasi yang
mengarah kepada pencarian Situs Cagar Budaya yang di rencanakan
secara baik dan benar, hingga pada tahun 1980-an akibat proses
pembangunan perumahan penduduk didaerah perkampungan tanjung
Unggat, hingga Komplek Pemakaman ini sudah tak dapat kita temui
lagi karena telah dibangun rumah warga, namun warga sekitar
Tanjung unggat Rt.01 Rw.V kel. Tanjung Unggat ini cukup tau kalau
Lokasi ini adalah bekas pemakaman, dulu orang menyebutnya “kubur
orang Kristen”, karena Nisannya berbentuk salip. Pada tahun 1997
salah seorang Narasumber pernah menyampaikan kepada penyusunkalau dulu disini ada Pos jaga belanda, menurut cerita orang-orang
tua sebelum dia banyak orang belanda yang sempat tinggal disini,
bahkan Gedung residen belanda pertama di Pulau bayan juga
mengacu kepada armadha di Tanjung Unggat. Dan juga pelabuhan
dagang yang didirikan oleh Sultan Machmud Berada di Tanjung
Unggat. Jalan darat dari tanjung unggat menembus ke batu 2 dibuka
belanda 1893, karena saat itu tg.unggat digunakan kembali sebagai
pelabuhan dagang yang utama di Riau, telah dibangun gudang-
gudang besar yang dapat menampung ber Ton-ton barang(sekarang
18| Ta n j u n g U n g g a t
Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 19/35
masih ada Gudangnya - dan pelabuhan“disebut Dermaga Tanjung
Unggat” sekarang dahulu disebur Pelabuhan Sri Payung”.
TAPAK ISTANA RAJA HAMIDAH/ENGKU PUTRI DAN RAJA ALI.
Untuk menemtukan dimana tapak istana engku Putri dan raja Ali di
Tanjung Unggat awalnya memang agak sulit, namun dilihat dariliterature Tanjung
unggat, dan beberapa
penemuan Pondasi
bangunan lama dapat
sedikit dijadikan
acuan, untuk sebuah
penelitian yang lebih
mendalam. Namun
dari penelitian yang
19| Ta n j u n g U n g g a t
Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 20/35
telah dilakukan, terdapat 3 lokasi yang dipercayai terdapat bekas
pondasi bangunan lama, karena masih menggunakan material sama
dengan bangunan-bangunan tua umumnya di Kawasan Hulu Riaudan tanjungpinang. Pada tahun 1990 Di tanjung unggat juga dapat
ditemui sekitar 3 sumur tua, namun 1 sumur yang sebenarnya bisa
membantu membuka tabir kesejarahan Melayu di Tanjung unggat
inilah justru yang telah dihancurkan dan dibangun rumah warga
diatasnya. Menurut salah seorang warga setempat yang pernah
mengikuti rencana penggalian harta karun dilokasi Sumur dan
pondasi bangunan lama tersebut pada tahun 1989, “dilokasi ini dulu
ada batu yang bersusun-susun rapi, batunya sama seperti batu-batu
yang digunakan di Hulu riau untuk pondasi-pondasi bangunan dan
ada sebuah sumur di lokasi itu dulu”.
Pada hari ini memang sudah tidak dapat kita lihat lagi tapak-tapak
tersebut, namun Pengumpulan mengenai materi ini terus penyusun
lakukan, untuk mendapatkan satu refrensi yang baik mengenai hal
tersebut, namun hal yang telah disebutkan tadi dapat juga untuk
mengembangkan Wacana tersebut.
PELABUHAN EX.SRI PAYUNG
Ini merupakan pelabuhan dagang terbesar Pertama di
Kawasan Riau sebagaimana yang dapat kita lihat hingga
hari ini bekas-bekas kejayaan Pelabuhan ini yang telah di
20 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 21/35
lengkapi dengan LOGI-logi (gudang-gudang barang)
yang sangat besar.
SEMOGA BERMANFAAT
21 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 22/35
Judul :
TANJUNG UNGGAT TANAH DAULAT
Oleh :
NURI CHE SHIDDIQ
Dicetak oleh :
22 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 23/35
DEWAN PEDULI PENINGGALAN SEJARAH
HULU RIAU
Sebagai bahan Refrensi sejarah Tanjung Unggat, guna
membangkitkan memori kesejarahan Kawasan Tanjung
Unggat yang merupakan salah satu kawasan Terpenting
di Masa dahulu dan hingga kini nilai kawasan ini masih
harus tetap diperhitungkan, untuk itu menjadi tanggung
jawab kita anak tanjung unggat untuk menjadikankegemilangan yang terarah.
TANAH DAULATTanjung Unggat
23 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 24/35
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 25/35
Karena fungsinya sebagai Pelabuhan Tanjung
Unggat tentu menjadi Tujuan bagi para perantau,
terutama dari- pulau-pulau sekitar Kepulauan Riau,sehingga hari ini Tanjung Unggat menjadi Kampong
Melayu Terbesar di Kepulauan Riau serta hamper
seluruh kawasan Kepulauan Riau ada di Tanjung
Unggat, baik dari Daek Lingga, dabo Singkep,
Senayang, Pancor, Batam, Karimun Tanjung Batu,Moro, Ranai, Tarempa, Jemaja, Tambelan dan
berbagasi pulau-pulau yang berada dalam likaran
Kepulauan Melayu – Kepulauan Riau ini. Ini
merupakan wujud dari Peran petingnya kawasan
Tanjung Unggat sejak dahulu hingga ia dikenalidisegala penjuru Kepulauan Melayu dan menjadi
Tujuan dalam menyara kehidupan orang Melayu.
Karena tanjung unggat hingga kini tetap
memberikan berbagai kemudahan bahkan memberi
Tuah-nya tersendiri untuk orang Melayu di Kawasanini.
25 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 26/35
Inilah Tanjung Unggat The Miniatur Of Riau
Archipelago – Kampong Warisan Melayu
“Orchard The Malay Heritage”.
TANJUNG UNGGAT
26 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 27/35
Sebait Kata Sebingkai Harap DPPSHR
Begitu rumitkah Melayu untuk tidak terjebakkedalam dilemanya sendiri, dilemma dimana melayu
seperti tak mampu untuk memaknai kemelayuannya.
Disaat Bahasa Melayu masih menjadi teras dalam
mereflekskan kemelayuan sementara Adat Resam
masih menjadi Bulan-bulanan para penulis,Budayawan dan Tokoh-tokoh Melayu yang
menjadikan Melayu sebagai Proyektir baru dalam
menjana nama jabatan dan bahkan keuangan.
27 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 28/35
Melayu menjadi kaum kotak-kotak dalam komonitas-
komonitas yang seakan dipersiapkan untuk satu
trobosan besar dengan dalil-dalil khotbah semangatpara diraja lagi-lagi Melayu digiring masuk kedalam
problema yang dibuat-buat.
Melayu sudah tidak menggunakan Spiritual, Melayu
tak menarik nafas dengan Kalimah Sahadat, Melayu
diajak tak berzikir kalimah Maha Suci, Dharma
Bhakti hanya menjadi selogan yang terpahat pada
setiap Lambang, Keris hanya lukisan lagi-lagi
Melayu terus digiring dalam pelemahan pemaknaan
dan refleksi realitas kehakikian Melayu itu sendiri.
Jika setiap Cerdik-pandai, Alim Ulama, Tokoh-tokoh
Seni Sastra, Para Dukun/Pawang, Imam, Tok Lebai,
samseng dan seluruh gelar baik buruk hina dina
asalkan selagi ia tidak dalam keadaan gila. Mahu
berkumpul dalam SATU pakatan tiada 2 atau 3apalagi 4 dan 5 lembaga adat, organisasi kampong
atau setingkat Provinsi, tentu kita tak pecah
memecah, yang Tua ingatkan yang muda, yang
28 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 29/35
muda hormat walau tak dengar sangat cakap tapi
tak biadap, menggunakan Akal yang diberikan
sebagai nikmatan yang bil Alamin. Tentu kita tidakmasuk keranah cakap-cakap yang menghabiskan
banyak biaya, atau pertunjukan tari-tari yang
sebenarnya tak punya Resam melainkan hanya
tunjuk-tunjuk gemerlap dan pikat memikat yang akhir
memunculkan shahwat. Tentu kita mampumelepaskan diri dari keterjebakan kalangan pandai
yang meluluskan sekolah sampai sarjana bahkan
master hanya untuk memecah Adat menjadikan
melayu semakin tak beradap. Cukuplah sudah kita
melekatkan diri pada basahan limangan nista yangmembuat dosa-dosa hingga akhirnya kita celaka
kalaupun terelak sanak keluarga terkena bala.
Dari sejarah kita mengakar, dari batang Kita selamat
dari Ranting kita menggayut hajat dari buah kita
memperoleh nikmat. Hendaklah kita kembali kepada
sadar bahwa kerja benar itu benar pula balasnya,
kerja biar penat tapi selamat riskinya halal betapa
berkah kita memperoleh Nikmat, ucap syukur pada
29 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 30/35
yang kuasa dengan Shalat tiada tawar menawar
bilangannya pasti dibuat pahala ditinggal
menghimpun dosa, hidup mati kita tak mampumengira besok atau lusa, surge atau neraka maka
perteguh kemelayuan dengan memperteguh nilai
keislaman, sesungguhnya Melayu hanya Melayu
kepada yang SATU.
DEWAN PEDULI PENINGGALAN SEJARAH HULU RIAU
SEBINGKAI PEMBUKA
PENULIS
Dir. Dewan Peduli Peninggalan Sejarah Hulu Riau (DPPSHR)
KETUA PENELITI PUSAT KAJIAN KEBUDAYAAN MELAYU INDONESIA
(INDONESIAN INSTITUD CULTURE OF MALAY) IICMI
Berasal dari Tanjung Unggat
Bismillahhirrahmanirrahim pembuka kata Adat danResam Melayu Mahkota Alam
Didalam Budaya Melayu bukan hanya BahasaNamun yang utama ialah Agama Islam
Assallamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
30 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 31/35
Al-hamdu li’llahi’ladzi la ilaha illa huwa, wa kana fi’l-azali wa la shay’a
ma’ahu. Segala puji-pujian bagi Allah tuhan yang tiada tuhan selain
ia, dan adalah ia pada azal, tiada seseatupun jua sertanya.
Upaya mempertahankan Budaya tak terlepas dari
perkuatan sejarah, seiring waktu Tanjung Unggat
telah mula melepaskan Identitas kemelayuannya,
bahasa melayu logat Riau yang merupakan bahasa
harian dikampung ini terus mengalami pemudaranseiring dengan penambahan bahasa-bahasa baru,
Resam Adat yang dahulu menjadi pegangan Kuat
dikampung ini sehingga kampong ini dahulunya
pernah menjadi Pusat Rujukan Restu daulat
Kekuasaan dan Perobatan Alternatif (perobatantradisional/dukun) hingga Rujukan Ilmu Agama
“Tasauf – Tareqad ” serta Bela Diri “Pencak Silat –
Budhi Suci ”, nama Tanjung Unggat sebagai Pusat
Aktifitas Kebudayaan Melayu Eksis pasca
keruntuhan Kerajaan Melayu Lingga Riau hinggaZaman Kemerdekaan dan mulai meredup ketika
tahun 2000-an, walaupun Kawasan ini tidak
diorganisir melalui satu kelembagaan resmi namun
31 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 32/35
aktifitas Kebudayaan Melayu ditanjung Unggat kala
itu sangat di hormati dan bahkan menjadi Rujukan,
pasca meninggalnya satu-demi satu kalangan-kalangan tua, diperparah karena Tanjung unggat
merupakan perkampungan melayu yang berada
didalam Kota karena tidak pernah ada upaya-upaya
perlindungan/pembinaan dari pihak pemerintah guna
menyelamatkan Nilai-nilai Adat Budaya Melayudikawasan ini membuat semua hal penting tersebut
meluntur seiring zaman bahkan keberadaan BADAN
PELESTARIAN NILAI TRADISI Tanjungpinang yang
merupakan sebuah Instansi yang secara Khusus di
Bina dan di Utus oleh Pemerintah pusat ke TanahMelayu Kepulauan Riau “Tanah Peradaban Melayu
Raya” guna melestarikan kebudayaan melayu yang
bernikai Tinggi dimana suatu masa dahulu merupakan
pangkal dari segala Adat Resam Melayu di muka Dunia
ini, yang sebanar benarnya berasal dari Tanah
Kepulauan Riau ini dari Belungkor Ujong Lingga hingga
Kampa dan Sumpat ujung pulau bentan, berpangkal di
Medang ke Selat Boja membawa ke Mala lalu Mentoda
melalu Kepulau Sembor dan Nganga berterusan ke
32 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 33/35
Mantang Kayu Arang hingga membawa juga Kekuala
Riau sampai Sungai Carang hingga tak lepas Tanjung
Unggat karena sebagai Bandar Pelabuhan sempatmenjadi persinggahan segala Resam yang dulu di
Pertahankan segala Panglima.
Alhamdulillah dari semangat Kejatian sebagai Anak Asli
Tanah Melayu ini kami sedikit sebanyak sejak Tahun
2004 menggesa proses-proses penelitian sejarah denganmenggunakan Sumber-sumber local terpercaya lalu
merujuk mnyusuri alur perkembangan Resam Adat
Panglima Pantai Timor yang merupakan segala asal
Raja-raja Melayu dimuka Dunia dari daerah kedaerah
sampai semenanjung Malaya, Vietnam dan Kambodia,
serta Thailand sekali lagi kami ucapkan Alhamdulillahkami telah mampu mempercepat proses penelitian
sejarah melayu yang selama ini diteliti oleh peneliti-
peneliti upahan pemerintah yang selalu saja merujuk
sumber penjajah belanda yang jelas-jelas telah Menjajah
menggunakan peraktek perampokan, pencuriapemerkosaan dan penghancuran Adat Budaya Resam
kita zaman berzaman hingga hari ini kita seperti orang
melayu yang berbudaya Bongsai bahkan kalah jauh
dengan Malaysia yang dahulunya berada dibawah kita.
33 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 34/35
DENGAN kembalinya memory kolektif kita akan sejarah
Bangsa Besar ini (MAHAWANGSA) tentunya akan
menjadi tolak ukur kita serta menjadi cambukperbandingan apakah hari ini lebih baik dari masa lalu,
betapa Dayusnya kita jika kita lebih suka dengan menjadi
bangsa yang perangan dan penghayal serta suka
membanggakan masa lalu namun gagal dihari ini.
Untuk itu bangkitlah wahai Melayu hari ini kita berada diUjung Peradaban jangan terus kita melangkah tanpa
arah, SATU kan niat dan tujuan untuk Melayu Yang
Gilang Gemilang
Runtoh Istane Melake
Papan dijawe kite tegakkan
Runtoh marwah Negare
Budaye Bangse Kite tegakkan
Hormat Kami ,
34 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t
7/22/2019 Buku Tanjung Unggat
http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 35/35
PENULIS
35 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t