buku tanjung unggat

35
TANJUNG UNGGAT a. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Tanjung Unggat memiliki luas wilayah 10.50 KM² dengan batas-batas wilayah se bagai berikut: Se be la h Ut ara ber batasan de ng an Kelur ah an Kampung Bugis. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan T anjungpi nang Timur . Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kampung Bulang. Sebelah Bara t berbatasan de ng an Kelurahan Kamboja. b. Fisiografis Kelurahan Tanjung Unggat memiliki fisiografis yang terdiri dari 83 % dataran rendah dan 17 % lautan. 1 |  T an j un g Un g g at T anah D aul at

Upload: n-che-shiddiq

Post on 10-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 1/35

TANJUNG UNGGAT

a.  Letak dan Luas Wilayah

Kelurahan Tanjung Unggat memiliki luas wilayah 10.50

KM² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan

Kampung Bugis.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan

Tanjungpinang Timur.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan

Kampung Bulang.Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan

Kamboja.

b.  Fisiografis

Kelurahan Tanjung Unggat memiliki fisiografis

yang terdiri dari 83 % dataran rendah dan 17 %

lautan.

1 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 2: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 2/35

c.  Iklim

Kelurahan Tanjung Unggat terletak di lintangkhatulistiwa yang mempunyai 2 musim, yaitu :

1.  Musim kemarau antara Bulan April

samapai dengan Bulan September.

2.  Musin penghujan antara Bulan Oktober samapai

dengan Bulan Maret.

d.  Topografi

Kelurahan Tanjung Unggat melalui topografi

merupakan dataran rendah dengan ketinggian lebih

kurang 2 meter di atas permukaan laut

dengan curah hujan 114 hari sebanyak 2000-3000mm/tahun dengan suhu berkisar 30˚C sampai 32˚C.

Tekanan udara terendah 1.0102 MBS dan tertinggi

2 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 3: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 3/35

1.01037 MBS serta kelembaban udara rata-rata

antara 61.5 sampai dengan 91.5.

E. Sejarah Tanjung Unggat

Sebagai sebuah kawasan pemukiman di kawasan

Tanjungpinang, usia Tanjung Unggat sudah sangat

tu, sehingga dapat pula dikatakan sebagai

Perkampungan Melayu Tertua di Tanjungpinang

yang hingga kini masih wujud. Nama kampung ini

dicatat dalam kitab-kitab sejarah lama seperti Tuhfat

al-Nafis dan Hikayat Negeri Johor dan Sejarah

Pahang. Kampung yang terletak di Kuala Riau ini,

pernah memainkan peranan yang penting dari

sebagai Pusat perhimpunan Panglima-panglima

3 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 4: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 4/35

 johor Riau dan tempat kediaman raja-raja Johor 

Riau hingga menjadi Istana Singgah Sultan,tepatnya sebelum Pulau Penyengat dibuka sebagai

tempat kediaman Engku Putri beserta kaum kerabat

Yang Dipertuan Muda Riau.

PELABUHAN DAGANG RAJA (SRI PAYONG)

Letaknya yang sangat Strategis karena berada tepat

berhadapan dengan Kuala Riau yang merupakan

Pusat Labuhan Kapal-kapal barang teramai di Asia

Tenggara pasca Malaka dikuasai Oleh Belanda.

Dikarenakan lautnya yang teduh sangat aman untuk

para pelaut berlindung dari angin Muzon.

Pasca kekalahan Raja Haji di malaka, Belanda semakin

memperkukuh kekuasaannya yang semula hanya

menguasai Jalur Perdagangan Selat Malaka, kini mulai

menyentuh Jalur Perdagangan Maha Penting di dunia

yaitu Selat Karimata. Belanda menekan kerajaan Riau-

Johor dengan membuat perjanjian dengan Sultan

4 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 5: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 5/35

Machmud. 17 Juni 1785, Belanda mengirim David Ruhde

sebagai Residen Belanda yang pertama ke Riau.

David Ruhde menempati kantornya di Pulau Bayandan tanjung unggat, di sebuah bangunan tua

beratap daun. Tetapi pertengahan tahun 1786, David

memindahkan kantor dan kediamannya ke

Tanjungpinang, dan berdiam disekitar benteng di

Bukit Tanjungpinang atau Kroonprins.

Bulan Desember 1786 Sultan Riau Mahmudsyah

berangkat ke Melaka dan bertemu dengan Gubernur 

Belanda di Melaka. Mahmud disambut meriah di

sana, dan mereka kemudian menandatanganiperjanjian baru. Isinya antara lain bahwa Belanda

diperbolehkan membangun tempatnya di Riau dan

untuk itu Sultan harus membantunya. Sultan harus

membangun dermaga di Tanjungpinang maka di

bangunlah bandar/pelabuhan yang disebut Sri Payung yang berarti Dermaga Diraja, termasuk

menanggung biayanya. Dermaga itu kelak akan

dijaga oleh orang-orang Kompeni Belanda dan

tertutup waktu malam hari. Barang-barang yang

5 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 6: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 6/35

keluar masuk dermaga itu, kecuali barang-barang

khusus, dipungut cukai. Mahmudsyah kembali ke

Riau bulan Maret 1787.

PUSAT KEBANGKITAN KEKUATAN ARMADHA

PERANG KERAJAAN

Tetapi Residen David Ruhde ternyata seorang yangkasar dan kurang menghormati para Penguasa

Riau. Ia bertindak semaunya. Mengambil kayu-kayu

dan hasil hutan tanpa memberitahu lebih dahulu

kepada pihak kerajaan Riau. Tindakan kasar dan

sombong itu menimbulkan kemarahan kepada parapembesar Riau dan timbul niat mereka untuk

mengusir David Ruhde dari Riau. tidak puas dengan

tingkah belanda yang tak menghargai melayu sama

sekali, Sultan Machmud berkirim surat meminta

bantu salah satu keluarga dari NegeriChampasook/Tempasok.

10 Mei 1787, datang serangan mendadak dari

sekumpulan bajak laut yang berasal dari

6 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 7: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 7/35

negeriTempasok, Kalimantan Barat. Raja negeri itu

mengirim 40 kapal untuk membantu sultan

machmud mengusir belanda, Benteng Belanda yangdijaga satu garnizun berkekuatan hampir 200 orang

digempur dan hancur. Residen David Ruhde dan

serdadunya dipaksa menyerah dan diancam dalam

tempo 3 hari harus segera kembali ke Melaka. David

Ruhde lari ke Melaka dan melaporkan kejadian itukepada Gubernur Melaka. belandapun terusir 

akhirnya dari dalam riau

Lanun-lanun Tempasok yang jumlahnya lebih dari 40

perahu itu selesai merusak benteng Tanjungpinangdan Pulau Bayan, segera meninggalkan

Tanjungpinang. Orang-orang Belanda menuduh

Sultan Mahmud dan Raja Ali Yang Dipertuan Muda

Riau yang menyingkir ke Sukadana (Kalimantan

Barat) yang menjadi dalang serangan para lanuntersebut.

Melihat situasi yang kurang menguntungkan itu dan

khawatir serangan balasan ari Kompeni Belanda,

7 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 8: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 8/35

Sultan Mahmud akhirnya memutuskan untuk

memindahkan pusat kerajaan Riau dari Hulu Riau ke

Pulau Lingga, jauh di selatan Pulau Bintan.Perpindahan besar-besaran ini dilakukan pada

pertengahan tahun 1787. Sultan Mahmud berangkat

dalam satu rombongan tak kurang dari 200 perahu

ke Lingga. Sedangkan 150 perahu lainnya dipimpin

Temenggung Abdul Jamal pindah ke Pulau Bulang(sekitar Batam) dan menetap di sana. Hulu Sungai

Riau menjadi kosong, hanya tinggal orang-orang

Cina pemasak dan pekebun gambir yang tak ikut

pindah dan menguasai ladang gambir orang Bugis

dan Melayu yang ditinggalkan.

Tahun 1792 Engku Muda Muhamad yang telah

dilantik pembesar bentan sebagai Raja dibentan

datang ke Riau dan menyatakan ialah Sultan Riau

dan Bentan, ia membangun kawasan TanjungUnggat bersama pengikutnya dari bulang, belanda

mengetahui kekuatan orang-orang Tumenggung

Bulang ini yang mayoritas adalah orang suku laut

maka dari itu melanda hanya membiarkan saja

8 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 9: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 9/35

mereka bersama-sama belanda di Tanjung Unggat.

Tetapi tahun 1795 Belanda terpaksa angkat kaki dari

Tanjungpinang. Ini berkaitan dengan perkembanganpolitik di daratan Eropa, yaitu meletusnya Revolusi

Perancis, Pangeran Oranye dari Negeri Belanda

tersingkir dari takhtanya dan mencari perlindungan

pada Inggeris. Supaya semua jajahan Belanda tidak

 jatuh ke tangan Perancis, maka William Oranyemenyerahkan daerah jajahan Belanda ke bawah

 jagaan Inggeris. Pengambil-alihan itu berjalan

damai, terkecuali di Indonesia yang memihak

Republik Bataafe. Riau dan Tanjungpinang sendiri,

karena dibawah kekuasaan Gubernur Belanda diMelaka, maka termasuk yang diambil alih oleh

Inggeris tanpa perang. Inggeris sendiri tidak secara

langsung menguasai Riau tetapi melalui

Gubernurnya di Melaka menyerahkan kembali ke

Riau kepada Sultan Mahmud. Pengembaliankedaulatan itu sendiri terjadi 18 September 1795,

dari pejabat Inggeris Henry Newcome dan A. Brown.

Namun hanya berselisih waktu beberapa jam, pada

9 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 10: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 10/35

sore harinya Sultan Mahmud juga menerima surat

keputusan pengembalian kedaulatan dari Gubernur 

Jenderal Belanda di Batavia yang dibawa oleh Sayid Abdurrahman. Dengan demikian, Riau kembali

menjadi kerajaan yang berdaulat penuh

PERANG SAUDARA TERBESAR SEPANJANGSEJARAH MELAYU BUGIS DIKERAJAAN MELAYU

Setelah selesai konflik tersebut Raja Ali kembali

Kenegeri Riau 1801 Masehi menuntut hak nya

sebagai Yang Di Pertuan Muda namun Engku Muda

Muhamad (wakil dari Sultan Mahmud Syah III diRiau ) menolak.akhirnya terjadi perang saudara

antara orang suku melayu dan bugis.dalam

peperangan tersebut Engku Muda kalah dan

menyingkir kembali ke-Pulau Bulang. Raja Ali

mendirikan Istana yang dipertuan muda di TanjungUnggat bersama Raja hamidah binti Raja Haji.

10 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 11: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 11/35

TANJUNG UNGGAT TANAH DAULAT

Sumpah Setia Bugis Kepada Melayu

Pernikahan Teragong Menegak Daulah KerajaanMelayu Warisan Sriwijaya-Bentan-Tumasek-Malaka

ISTANA BUKTI CINTA SULTAN KEPADA PUTRI

SULTAN MACHMUD di Lingga yang mendengar 

kekalahan Engku Muda Muhammad langsung ke Riau,bertemu Raja Ali di Tanjung Unggat, lalu bersama Raja

 Ali Ke Pulau Bulang (Batam) untuk mendamaikan Engku

Muda dan Raja Ali.

Setelah selesai pekerjaan damai tersebut lalulah kembali

Ke Riau. Di Tanjung Unggat Raja Ali ibni DaengKemboja Ibni Daeng Perani dilantik kembali sebagai Yng

dipertuan Muda, sebagai dasar di baek pulihlah sumpah

setia Melayu dan Bugis maka dalam pelantikan tersebut

disebutkanlah kembali Sumpah Setia anak Bugis kepada

Raja Melayu.Guna menyempurnakan kembali Daulat Raja Melayu

maka Regalia yang berada di tangan Engku Putri yang

sebelumnya dipegang oleh Almarhom Yang dipertuan

Muda Raja Haji, untuk melegitimasi kuasa Sultan Johor 

11 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 12: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 12/35

Riau Pahang dan bertambah Lingga maka guna Regalia

dapat kembali dengan segala daulahnya maka Sultan

Machmud atas kebijakan segala orang-orang besar kerajaan meminang Raja Halimah untuk dijadikan istri

(1803), lalu menikah kawinlah ia didalam Tanjung

Unggat, sebagaimana peristiwa MONUMENTAL ini

dicatat dalam tuhfat annafis sebagai berikut :

“ Maka Apabila tiba di Riau maka baginda Sultan

Machmud pun dinikahkan oleh Raja Ali dengan paduka

anak’anda Raja Hamidah yaitu Engku Puteri Putra

Marhum Mangkat di Teluk Ketapang al-syahid fi 

sabilillah, adapun Raja Hamidah Yaitu Engku Puteri.Syahdan setelah selesai dari pada Nikah kawin itu maka

lalu memperbuat iatana di Tanjung Unggat. Maka

tetaplah Baginda Sultan Machmud itu didalam negeri 

Riau bersuka-sukaan sehari-harinya adanya” 

Sebagaimana yang tertera dalam tuhfat annafis karya

Raja Ali Haji dapat tergambar dengan jelas bagaimana

pentingnya Tanjung Unggat hingga Istana Hadiah

Pernikahan Engku Putri dari Sultan Machmud ada di

12 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 13: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 13/35

Tanjung Unggat dan baru Tahun 1808 dipindahkan ke

Pulau Penyengat akibat belanda sudah mulai akan

kembali berkuasa di Riau, Sultan machmud begitu ketatmembatasi batasan antara muslim dan kalangan agama

bangsa penjajah belanda,. Hingga dilarang untuk

menyatu tanah dengan Pusat kerajaan Melayu.

DIKARENAKAN BELANDA akan mengambil Pelabuhan

dagang di Tanjung Unggat.Karena begitu pentingnya Pelabuhan dagang Tanjung

Unggat sebagai penyokong Perdagangan di Kawasan

Tanah Melayu dan Asia tenggara hingga Belanda

membina jalan darat dari Tanjung unggat menembus

Tanjungpinang pada tahun 1893.

PENINGGALAN SEJARAH DI TANJUNG UNGGATSebagai bukti dari rentetan sejarah yang panjang dan

penuh liku, tentulah menyisakan berbagai macam

peninggalan Fisik sebagai bukti nyata tentang eksistensi

sejarah itu sendiri

13 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 14: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 14/35

Komplek Pemakaman Raja Ali Marhum pulau Bayan.

Mahrum pulau bayan merupakan YAM Dipertuan Muda Riau-Johor

dan Pahang ke-V ialah Raja

keturunan bugis yang dapat

mempertahankan posisi

kalangan Raja-raja Bugis dalam

kerajaan Riau, karena saat ituRaja-raja dari kalangan bugis

banyak yang pindah mengungsi

dari Riau, dan desakan orang-

orang Melayu yang sudah Lama

menaruh dendam kepada pihak bugis, turut menyokong Engku Muda

Muhamad ibni Tumenggong Abdul Jamal yang ingin mengusir seluruh

Bugis dari pemerintahan Riau.

MAKAM RAJA FATIMAH

14 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 15: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 15/35

Page 16: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 16/35

perkampungan ini merupakan keluarga yang telah menempati

perkampungan ini lebih dari pada 200 tahun. Dan banyak terdapat

makam lama di Bawah Pohon tersebut. Serta menurut keteranganWarga tanjung Unggat, bahwa Dahulu sekitar Tahun 90 an, tidak jauh

dari lokasi Pohon ini terdapat batu bata yang bersusun-susun

(Pondasi dan bekas tembok bangunan), batu batanya mirip sekali

yang dipakai pada bangunan-bangunan lama..

Pada tahun 1992 salah seorang warga sekitar pernah menjumpaisebuah terompet yang terbuat dari tembaga pas dibawah Pohon ini,

mirip dengan terompet yang sering di gambarkan pada Film-film lama

digunakan untuk orang berperang, namun karena dianggap barang

biasa, maka terompet tembaga tersebut dijual dengan nilai tembaga

biasa.

SURAU AL-GHOFUUR (Tapak Surau tertua di Tanjungpinang)

Mengenai bila, Surau Al-

Ghofur Pertama kalididirikan, belum dapat

pastikan, namun jika merujuk

pada cerita orang-orang lama

di Kampung Tanjung Unggat.

16 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 17: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 17/35

Surau ini dulunya juga digunakan sebagai pusat aktivitas bagi

masyarakat baik Bermusyawarah atau berkumpul setelah shalat,

selain difungsikan sebagai tempat beribadah. Merujuk pada sumbersejarah tempatan, bahwa Raja Ali memiliki Guru Tarekat yang

bernama Syeh Abdul Ghofur dan mulai menghuni Tanjung Unggat

sekitar Awal tahun 1800 dengan membangun Istana di tanjung Unggat

serta mengembangkan ajaran tarekat Na’sabandyah di Riau.

Pada tahun sebelum 1970 surau ini pernah bernama Surau RaudhatulMussholin, yang saat ini Nama Raudhatul Musshollin dipindahkan di

Masjid Gg.Kelapa Tanjung Unggat,atas keputusan Masyarakat Asli

Tg.unggat sepagai upaya perluasan masjid mengingat lokasi tanah di

Tanjung Unggat bagian ujung semakin sempit. Namun jika ditarik dari

garis keturunan Penduduk Asli Masyarakat Tanjung Unggat yang

diperkirakan mulai mendiami daerah Tanjung Unggat Ujung ini sekitar

tahun 18-san diperkirakan surau ini sudah ada sebelumnya walaupun

Bentuk surau ini sudah direnovasi total, dalam pembangunan suatu

istana kerajaan melayu yang identik dengan islam tentunya sudah

dilengkapi juga dengan sebuah masjid. Ini dibuktikan dengan sampai

pada tahun 1980-an masyarakat dari daerah-daerah pesisir Hulu Riauseperti Sungai Timun, Kampung Melayu, Kampung Bulang, Tanjung

Lanjut, Sungai Ladi, melaksanakan Shalat aktifitas keagamaan di

Surau Tua ini.

17 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 18: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 18/35

KOMPLEK KERKHOF (KUBURAN BELANDA) PERTAMA DI

TG.PINANG

Akibat tidak adanya tindakan penyelamatan/konservasi yang

mengarah kepada pencarian Situs Cagar Budaya yang di rencanakan

secara baik dan benar, hingga pada tahun 1980-an akibat proses

pembangunan perumahan penduduk didaerah perkampungan tanjung

Unggat, hingga Komplek Pemakaman ini sudah tak dapat kita temui

lagi karena telah dibangun rumah warga, namun warga sekitar

Tanjung unggat Rt.01 Rw.V kel. Tanjung Unggat ini cukup tau kalau

Lokasi ini adalah bekas pemakaman, dulu orang menyebutnya “kubur 

orang Kristen”, karena Nisannya berbentuk salip. Pada tahun 1997

salah seorang Narasumber pernah menyampaikan kepada penyusunkalau dulu disini ada Pos jaga belanda, menurut cerita orang-orang

tua sebelum dia banyak orang belanda yang sempat tinggal disini,

bahkan Gedung residen belanda pertama di Pulau bayan juga

mengacu kepada armadha di Tanjung Unggat. Dan juga pelabuhan

dagang yang didirikan oleh Sultan Machmud Berada di Tanjung

Unggat. Jalan darat dari tanjung unggat menembus ke batu 2 dibuka

belanda 1893, karena saat itu tg.unggat digunakan kembali sebagai

pelabuhan dagang yang utama di Riau, telah dibangun gudang-

gudang besar yang dapat menampung ber Ton-ton barang(sekarang

18| Ta n j u n g U n g g a t

Ta n a h D a u l a t

Page 19: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 19/35

masih ada Gudangnya - dan pelabuhan“disebut Dermaga Tanjung

Unggat” sekarang dahulu disebur Pelabuhan Sri Payung”.

TAPAK ISTANA RAJA HAMIDAH/ENGKU PUTRI DAN RAJA ALI.

Untuk menemtukan dimana tapak istana engku Putri dan raja Ali di

Tanjung Unggat awalnya memang agak sulit, namun dilihat dariliterature Tanjung

unggat, dan beberapa

penemuan Pondasi

bangunan lama dapat

sedikit dijadikan

acuan, untuk sebuah

penelitian yang lebih

mendalam. Namun

dari penelitian yang

19| Ta n j u n g U n g g a t

Ta n a h D a u l a t

Page 20: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 20/35

telah dilakukan, terdapat 3 lokasi yang dipercayai terdapat bekas

pondasi bangunan lama, karena masih menggunakan material sama

dengan bangunan-bangunan tua umumnya di Kawasan Hulu Riaudan tanjungpinang. Pada tahun 1990 Di tanjung unggat juga dapat

ditemui sekitar 3 sumur tua, namun 1 sumur yang sebenarnya bisa

membantu membuka tabir kesejarahan Melayu di Tanjung unggat

inilah justru yang telah dihancurkan dan dibangun rumah warga

diatasnya. Menurut salah seorang warga setempat yang pernah

mengikuti rencana penggalian harta karun dilokasi Sumur dan

pondasi bangunan lama tersebut pada tahun 1989, “dilokasi ini dulu

ada batu yang bersusun-susun rapi, batunya sama seperti batu-batu

yang digunakan di Hulu riau untuk pondasi-pondasi bangunan dan

ada sebuah sumur di lokasi itu dulu”.

Pada hari ini memang sudah tidak dapat kita lihat lagi tapak-tapak

tersebut, namun Pengumpulan mengenai materi ini terus penyusun

lakukan, untuk mendapatkan satu refrensi yang baik mengenai hal

tersebut, namun hal yang telah disebutkan tadi dapat juga untuk

mengembangkan Wacana tersebut.

PELABUHAN EX.SRI PAYUNG

Ini merupakan pelabuhan dagang terbesar Pertama di

Kawasan Riau sebagaimana yang dapat kita lihat hingga

hari ini bekas-bekas kejayaan Pelabuhan ini yang telah di

20 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 21: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 21/35

lengkapi dengan LOGI-logi (gudang-gudang barang)

yang sangat besar.

SEMOGA BERMANFAAT

21 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 22: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 22/35

Judul :

TANJUNG UNGGAT TANAH DAULAT

Oleh :

NURI CHE SHIDDIQ

Dicetak oleh :

22 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 23: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 23/35

DEWAN PEDULI PENINGGALAN SEJARAH

HULU RIAU

Sebagai bahan Refrensi sejarah Tanjung Unggat, guna

membangkitkan memori kesejarahan Kawasan Tanjung

Unggat yang merupakan salah satu kawasan Terpenting

di Masa dahulu dan hingga kini nilai kawasan ini masih

harus tetap diperhitungkan, untuk itu menjadi tanggung

 jawab kita anak tanjung unggat untuk menjadikankegemilangan yang terarah.

TANAH DAULATTanjung Unggat

23 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 24: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 24/35

Page 25: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 25/35

Karena fungsinya sebagai Pelabuhan Tanjung

Unggat tentu menjadi Tujuan bagi para perantau,

terutama dari- pulau-pulau sekitar Kepulauan Riau,sehingga hari ini Tanjung Unggat menjadi Kampong

Melayu Terbesar di Kepulauan Riau serta hamper 

seluruh kawasan Kepulauan Riau ada di Tanjung

Unggat, baik dari Daek Lingga, dabo Singkep,

Senayang, Pancor, Batam, Karimun Tanjung Batu,Moro, Ranai, Tarempa, Jemaja, Tambelan dan

berbagasi pulau-pulau yang berada dalam likaran

Kepulauan Melayu – Kepulauan Riau ini. Ini

merupakan wujud dari Peran petingnya kawasan

Tanjung Unggat sejak dahulu hingga ia dikenalidisegala penjuru Kepulauan Melayu dan menjadi

Tujuan dalam menyara kehidupan orang Melayu.

Karena tanjung unggat hingga kini tetap

memberikan berbagai kemudahan bahkan memberi

Tuah-nya tersendiri untuk orang Melayu di Kawasanini.

25 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 26: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 26/35

Inilah Tanjung Unggat The Miniatur Of Riau

Archipelago – Kampong Warisan Melayu

“Orchard The Malay Heritage”.

TANJUNG UNGGAT

26 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 27: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 27/35

Sebait Kata Sebingkai Harap DPPSHR

Begitu rumitkah Melayu untuk tidak terjebakkedalam dilemanya sendiri, dilemma dimana melayu

seperti tak mampu untuk memaknai kemelayuannya.

Disaat Bahasa Melayu masih menjadi teras dalam

mereflekskan kemelayuan sementara Adat Resam

masih menjadi Bulan-bulanan para penulis,Budayawan dan Tokoh-tokoh Melayu yang

menjadikan Melayu sebagai Proyektir baru dalam

menjana nama jabatan dan bahkan keuangan.

27 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 28: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 28/35

Melayu menjadi kaum kotak-kotak dalam komonitas-

komonitas yang seakan dipersiapkan untuk satu

trobosan besar dengan dalil-dalil khotbah semangatpara diraja lagi-lagi Melayu digiring masuk kedalam

problema yang dibuat-buat.

Melayu sudah tidak menggunakan Spiritual, Melayu

tak menarik nafas dengan Kalimah Sahadat, Melayu

diajak tak berzikir kalimah Maha Suci, Dharma

Bhakti hanya menjadi selogan yang terpahat pada

setiap Lambang, Keris hanya lukisan lagi-lagi

Melayu terus digiring dalam pelemahan pemaknaan

dan refleksi realitas kehakikian Melayu itu sendiri.

Jika setiap Cerdik-pandai, Alim Ulama, Tokoh-tokoh

Seni Sastra, Para Dukun/Pawang, Imam, Tok Lebai,

samseng dan seluruh gelar baik buruk hina dina

asalkan selagi ia tidak dalam keadaan gila. Mahu

berkumpul dalam SATU pakatan tiada 2 atau 3apalagi 4 dan 5 lembaga adat, organisasi kampong

atau setingkat Provinsi, tentu kita tak pecah

memecah, yang Tua ingatkan yang muda, yang

28 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 29: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 29/35

muda hormat walau tak dengar sangat cakap tapi

tak biadap, menggunakan Akal yang diberikan

sebagai nikmatan yang bil Alamin. Tentu kita tidakmasuk keranah cakap-cakap yang menghabiskan

banyak biaya, atau pertunjukan tari-tari yang

sebenarnya tak punya Resam melainkan hanya

tunjuk-tunjuk gemerlap dan pikat memikat yang akhir 

memunculkan shahwat. Tentu kita mampumelepaskan diri dari keterjebakan kalangan pandai

yang meluluskan sekolah sampai sarjana bahkan

master hanya untuk memecah Adat menjadikan

melayu semakin tak beradap. Cukuplah sudah kita

melekatkan diri pada basahan limangan nista yangmembuat dosa-dosa hingga akhirnya kita celaka

kalaupun terelak sanak keluarga terkena bala.

Dari sejarah kita mengakar, dari batang Kita selamat

dari Ranting kita menggayut hajat dari buah kita

memperoleh nikmat. Hendaklah kita kembali kepada

sadar bahwa kerja benar itu benar pula balasnya,

kerja biar penat tapi selamat riskinya halal betapa

berkah kita memperoleh Nikmat, ucap syukur pada

29 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 30: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 30/35

yang kuasa dengan Shalat tiada tawar menawar 

bilangannya pasti dibuat pahala ditinggal

menghimpun dosa, hidup mati kita tak mampumengira besok atau lusa, surge atau neraka maka

perteguh kemelayuan dengan memperteguh nilai

keislaman, sesungguhnya Melayu hanya Melayu

kepada yang SATU.

DEWAN PEDULI PENINGGALAN SEJARAH HULU RIAU

SEBINGKAI PEMBUKA

PENULIS

Dir. Dewan Peduli Peninggalan Sejarah Hulu Riau (DPPSHR)

KETUA PENELITI PUSAT KAJIAN KEBUDAYAAN MELAYU INDONESIA

(INDONESIAN INSTITUD CULTURE OF MALAY) IICMI

Berasal dari Tanjung Unggat

Bismillahhirrahmanirrahim pembuka kata Adat danResam Melayu Mahkota Alam

Didalam Budaya Melayu bukan hanya BahasaNamun yang utama ialah Agama Islam

 Assallamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

30 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 31: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 31/35

 Al-hamdu li’llahi’ladzi la ilaha illa huwa, wa kana fi’l-azali wa la shay’a

ma’ahu. Segala puji-pujian bagi Allah tuhan yang tiada tuhan selain

ia, dan adalah ia pada azal, tiada seseatupun jua sertanya.

Upaya mempertahankan Budaya tak terlepas dari

perkuatan sejarah, seiring waktu Tanjung Unggat

telah mula melepaskan Identitas kemelayuannya,

bahasa melayu logat Riau yang merupakan bahasa

harian dikampung ini terus mengalami pemudaranseiring dengan penambahan bahasa-bahasa baru,

Resam Adat  yang dahulu menjadi pegangan Kuat

dikampung ini sehingga kampong ini dahulunya

pernah menjadi Pusat Rujukan Restu daulat

Kekuasaan dan Perobatan Alternatif (perobatantradisional/dukun) hingga Rujukan Ilmu Agama

“Tasauf – Tareqad ” serta Bela Diri “Pencak Silat –

Budhi Suci ”, nama Tanjung Unggat sebagai Pusat

 Aktifitas Kebudayaan Melayu Eksis pasca

keruntuhan Kerajaan Melayu Lingga Riau hinggaZaman Kemerdekaan dan mulai meredup ketika

tahun 2000-an, walaupun Kawasan ini tidak

diorganisir melalui satu kelembagaan resmi namun

31 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 32: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 32/35

aktifitas Kebudayaan Melayu ditanjung Unggat kala

itu sangat di hormati dan bahkan menjadi Rujukan,

pasca meninggalnya satu-demi satu kalangan-kalangan tua, diperparah karena Tanjung unggat

merupakan perkampungan melayu yang berada

didalam Kota karena tidak pernah ada upaya-upaya

perlindungan/pembinaan dari pihak pemerintah guna

menyelamatkan Nilai-nilai Adat Budaya Melayudikawasan ini membuat semua hal penting tersebut

meluntur seiring zaman bahkan keberadaan BADAN

PELESTARIAN NILAI TRADISI Tanjungpinang yang

merupakan sebuah Instansi yang secara Khusus di

Bina dan di Utus oleh Pemerintah pusat ke TanahMelayu Kepulauan Riau “Tanah Peradaban Melayu

Raya” guna melestarikan kebudayaan melayu yang

bernikai Tinggi dimana suatu masa dahulu merupakan

pangkal dari segala Adat Resam Melayu di muka Dunia

ini, yang sebanar benarnya berasal dari Tanah

Kepulauan Riau ini dari Belungkor Ujong Lingga hingga

Kampa dan Sumpat ujung pulau bentan, berpangkal di

Medang ke Selat Boja membawa ke Mala lalu Mentoda

melalu Kepulau Sembor dan Nganga berterusan ke

32 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 33: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 33/35

Mantang Kayu Arang hingga membawa juga Kekuala

Riau sampai Sungai Carang hingga tak lepas Tanjung

Unggat karena sebagai Bandar Pelabuhan sempatmenjadi persinggahan segala Resam yang dulu di

Pertahankan segala Panglima.

 Alhamdulillah dari semangat Kejatian sebagai Anak Asli

Tanah Melayu ini kami sedikit sebanyak sejak Tahun

2004 menggesa proses-proses penelitian sejarah denganmenggunakan Sumber-sumber local terpercaya lalu

merujuk mnyusuri alur perkembangan Resam Adat 

Panglima Pantai Timor  yang merupakan segala asal

Raja-raja Melayu dimuka Dunia dari daerah kedaerah

sampai semenanjung Malaya, Vietnam dan Kambodia,

serta Thailand sekali lagi kami ucapkan Alhamdulillahkami telah mampu mempercepat proses penelitian

sejarah melayu yang selama ini diteliti oleh peneliti-

peneliti upahan pemerintah yang selalu saja merujuk

sumber penjajah belanda yang jelas-jelas telah Menjajah

menggunakan peraktek perampokan, pencuriapemerkosaan dan penghancuran Adat Budaya Resam

kita zaman berzaman hingga hari ini kita seperti orang

melayu yang berbudaya Bongsai bahkan kalah jauh

dengan Malaysia yang dahulunya berada dibawah kita.

33 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 34: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 34/35

DENGAN kembalinya memory kolektif kita akan sejarah

Bangsa Besar ini (MAHAWANGSA) tentunya akan

menjadi tolak ukur kita serta menjadi cambukperbandingan apakah hari ini lebih baik dari masa lalu,

betapa Dayusnya kita jika kita lebih suka dengan menjadi

bangsa yang perangan dan penghayal serta suka

membanggakan masa lalu namun gagal dihari ini.

Untuk itu bangkitlah wahai Melayu hari ini kita berada diUjung Peradaban jangan terus kita melangkah tanpa

arah, SATU kan niat dan tujuan untuk Melayu Yang

Gilang Gemilang

Runtoh Istane Melake

Papan dijawe kite tegakkan

Runtoh marwah Negare

Budaye Bangse Kite tegakkan

Hormat Kami ,

34 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t

Page 35: Buku Tanjung Unggat

7/22/2019 Buku Tanjung Unggat

http://slidepdf.com/reader/full/buku-tanjung-unggat 35/35

  PENULIS

35 | Ta n j u n g U n g g a t Ta n a h D a u l a t