etiak profesi

Upload: rinofebrianto

Post on 27-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 etiak profesi

    1/26

    1

    TANGGUNG JAWAB PROFESI HAKIM SEBAGAI AKTOR UTAMA

    PENYELENGGARA KEKUASAAN KEHAKIMAN DI

    BAB I

  • 7/25/2019 etiak profesi

    2/26

    2

    PENDAHULUAN

    Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

    menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

    berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik

    Indonesia. Pernyataan tersebut merupakan pengertian kekuasaan kehakiman

    yang tercantum pula dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor ! "ahun 2##!

    tentang Kekuasaan Kehakiman.

    $ebagai konsekuensi dari sistem pembagian kekuasaan yang diterapkan

    di negara ini, %ungsi kekuasaan kehakiman atau yudikati% dipegang oleh

    lembaga lembaga yang telah ditentukan oleh UndangUndang &asar Negara

    Republik Indonesia "ahun 1'!( )UU& 1'!(*. +ab I UU& 1'!( menyebutkan

    tiga lembaga negara yang termasuk dalam lingkup kekuasaan kehakiman, yaitu

    -ahkamah gung )-*, -ahkamah Konstitusi )-K*, dan Komisi /udisial

  • 7/25/2019 etiak profesi

    3/26

    0

    )K/*. Namun, menurut Pasal 2! ayat )2*, hanya - )dan badan peradilan di

    baahnya* dan -K yang merupakan penyelenggara kekuasaan kehakiman,

    sedangkan K/ tidak memiliki keenangan tersebut sehingga badan ini sering

    disebut sebagai lembaga ekstrayudisial.

    Pengadilan, sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman, adalah salah satu

    unsur penting dalam sebuah negara yang berdasarkan hukum (rechtsstaat).

    Hanya pengadilan yang memenuhi kriteria mandiri )independen*, netral )tidak

    berpihak*, dan kompeten yang dapat menamin pemenuhan hak asasi manusia.

    3leh karena itu, posisi hakim sebagai aktor utama lembaga peradilan menadi

    amat 4ital, terlebih lagi mengingat segala keenangan yang dimilikinya.

    -elalui putusannya, hakim dapat mengubah, mengalihkan, atau bahkan

    mencabut hak dan kebebasan arga negara, dan semua itu dilakukan dalam

    rangka menegakkan hukum dan keadilan. +esarnya keenangan dan tingginya

    tanggung aab hakim ditunukkan melalui putusan pengadilan yang selalu

    diucapkan dengan irahirah 5&emi Keadilan +erdasarkan Ketuhanan /ang

    -aha 6sa5. Hal ini menegaskan baha keaiban menegakkan keadilan tidak

    hanya dipertanggungaabkan kepada sesama manusia, tetapi uga kepada

    "uhan /ang -aha 6sa.1

    $etiap pro%esi di berbagai bidang memiliki nilainilai yang diunung

    untuk diadikan pedoman dalam kehidupan pro%esi yang bersangkutan.

    &emikian halnya dengan pro%esi hakim di Indonesia, di mana terdapat suatu

    kode etik yang didasarkan pada nilainilai yang berlaku di Indonesia serta nilai

    nilai yang bersi%at uni4ersal bagi hakim sebagai pelaksana %ungsi yudikati%.

    Kode etik penting bagi hakim untuk mengatur tata tertib dan perilaku hakim

    dalam menalankan pro%esinya.

    1Pembukaan Pedoman Perilaku Hakim yang disusun pada tahun 2##7 oleh -ahkamah gungRepublik Indonesia.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    4/26

    !

    Kode 6tik Pro%esi Hakim Indonesia pertama kali disusun oleh Ikatan

    Hakim Indonesia )IKHI* pada Kongres III IKHI tanggal (8 pril 1'7(. 2

    $eiring beralannya aktu, perkembangan berbagai hal seputar IKHI sebagai

    adah pro%esi hakim dan Kode 6tik Pro%esi Hakim Indonesia terus

    berlangsung. &an yang paling terkini adalah ketika - menerbitkan Pedoman

    Perilaku Hakim bersamaan dengan disosialisasikannya Pedoman 6tika Perilaku

    Hakim yang disusun K/, sehingga peristia ini menadi bagian dari

    ketidaksepahaman antara - dan K/.

    +erkaitan dengan %enomena yang tengah berkembang di masyarakat

    seputar kon%lik antara - dan K/, Hakim gung Ad Hoc "indak Pidana

    Korupsi )"ipikor* $ophian -arthabaya berpendapat baha suatu kode etik

    berlaku bagi suatu pro%esi tertentu sehingga sebuah kode etik harus disusun

    oleh pro%esi yang bersangkutan yang akan menalankan kode etik tersebut.

    langkah anggalnya apabila kode etik disusun oleh suatu institusi di luar

    pro%esi yang akan menadikan kode etik itu sebagai pedomannya. Idealnya,

    sebuah pedoman untuk melakukan pekeraan dibuat sendiri oleh pihak yang

    akan menalankan pekeraan tersebut. +agaimanapun, kode etik dibuat untuk

    mengatur perilaku dan sepak terang indi4idu pro%esional dalam menalankan

    pro%esinya.

    Penegakan supremasi hukum sebagai bagian dari agenda re%ormasi telah

    menadi komitmen pemerintah seak masa keruntuhan re9im 3rde +aru hingga

    saat ini. Namun demikian, harapan pencari keadilan terhadap lembaga

    peradilan sebagai benteng terakhir untuk memperoleh keadilan belum

    sepenuhnya dapat memuaskan seluruh pihak. -asyarakat mengkritik baha

    lembaga peradilan belum seperti yang diharapkan. :ambat menangani perkara,

    biaya yang mahal, administrasi yang berbelitbelit, perbuatan dan tingkah laku

    2Iskandar Kamil, 5Kode 6tik Pro%esi Hakim,5 dalamPedoman Perilaku Hakim (Code ofConduct), Kode Etik Hakim dan Makalah Berkaitan,)-ahkamah gung RI, 2##7*, hal. 0.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    5/26

    (

    peabat peradilan yang dianggap tercela, hingga dugaan adanya ma%ia peradilan

    )judicial corruption) menadi alasan tidak percayanya sebagian besar

    masyarakat terhadap lembaga peradilan.

    $udah bukan rahasia lagi baha masyarakat Indonesia menginginkan

    adanya suatu perubahan dalam sistem peradilan, terutama semenak atuhnya

    re9im 3rde +aru di baah kepemimpinan mantan Presiden $oeharto, dengan

    harapan pengadilan dapat lebih memenuhi rasa keadilan masyarakat dalam

    memutus perkara. "idak bisa dipungkiri baha selama ini lembaga pengadilan

    memiliki banyak kelemahan yang secara terus menerus perlu diperbaiki,

    terutama masalah kualitas, mentalitas, integritas, dan kinera sebagian hakim,

    halhal inilah yang menyebabkan keadilan tidak dapat dirasakan oleh pencari

    keadilan. &alam praktiknya, publik masih mendengar putusanputusan

    kontro4ersial yang dibuat oleh hakim, padahal dalam mengemban tugasnya,

    hakim seharusnya membuat keputusankeputusan yang adil dan biaksana

    dengan mempertimbangkan implikasi hukum dan dampaknya yang teradi pada

    masyarakat.

    $eiring beralannya pemerintahan seak aal re%ormasi hingga saat ini,

    publik sadar baha praktik penyalahgunaan eenang di badan peradilan

    cenderung menguat dan merusak seluruh sendi peradilan. Hal ini

    mengakibatkan menurunnya keibaaan dan kepercayaan badan peradilan

    terhadap masyarakat dan dunia internasional. Keadaan badan peradilan yang

    demikian mendesak pihak pihak yang berenang dalam menalankan negara

    ini untuk melakukan upaya upaya luar biasa yang berorientasi kepada

    terciptanya badan peradilan dan hakim yang dapat menamin masyarakat

    memperoleh keadilan, dan diperlakukan secara adil dalam proses pengadilan

    sesuai peraturan perundangundangan.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    6/26

    7

    "eradinya praktik penyalahgunaan eenang di lembaga peradilan

    disebabkan oleh banyak %aktor, antara lain adalah tidak e%ekti%nya pengaasan

    internal yang diterapkan di badan peradilan selama ini. &engan kata lain,

    tingginya urgensi pembentukan Komisi /udisial sebagai lembaga pengaas

    eksternal didasarkan pada lemahnya pengaasan internal tersebut. -enurut

    -as chmad $antosa, lemahnya pengaasan internal tersebut disebabkan oleh

    beberapa %aktor, antara lain;

    1; kualitas dan integritas pengaas yang tidak memadai.$.". Kansil dan >hristine $.". Kansil,Pokok"Pokok Etika Profesi Hukum,)?akarta; Pradnya

    Pramita, 1''7*, hal !7!=.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    9/26

    '

    putusannya, para hakim ini melakukan musyaarah secara tertutup.

    5; Hakim harus senantiasa mempertanggungaabkan segala sikap dan

    tindakannya. $ecara 4ertikal berarti ia bertanggung aab kepada "uhan

    /ang -aha 6sa. $edangkan pertanggungaaban secara hori9ontal berarti

    dituukan terhadap sesama manusia, baik kepada lembaga peradilan yang

    lebih tinggi maupun kepada masyarakat luas. +erkaitan dengan

    pertanggungaaban hori9ontal, Pasal 2( ayat )1* Undang Undang tentang

    Kekuasaan Kehakiman menyebutkan baha;

    5$egala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan

    tersebut, memuat pula pasal tertentu dari perundangundangan yang

    bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang diadikan dasar untuk

    mengadili.57

    6; Hakim aib menunung tinggi nilai obyekti4itas. Hal ini tercermin dalamPasal 2' ayat )0* yang menyatakan baha hakim aib mengundurkan diri

    dalam pemeriksaan suatu perkara apabila ia mempunyai hubungan darah

    dengan pihakpihak yang terlibat dalam proses pemeriksaan perkara

    tersebut, baik dengan terdaka, aksa, penasihat hukum, panitera, maupun

    sesama maelis hakim.8

    Pro%esi hakim sebagai salah satu bentuk pro%esi hukum sering digambarkan

    sebagai pemberi keadilan. 3leh karena itu, hakim uga digolongkan sebagai

    pro%esi luhur (officium noile),yaitu pro%esi yang pada hakikatnya merupakan

    pelayanan pada manusia dan masyarakat. $etiap pro%esi memiliki etika yang

    6Indonesia )b*,ndan!"ndan! #omor * %ahun +* tentan! Kekuasaan Kehakiman,:N"ahun 2##! Nomor = ":N Nomor !0(=, pasal 2( ayat )1*.

    7id.,pasal 2' ayat )0* dan )!*.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    10/26

    1

    #

    pada prinsipnya terdiri dari kaidahkaidah pokok sebagai berikut. =

    1; Pro%esi harus dipandang sebagai pelayanan, oleh karenanya, si%at 5tanpa

    pamrih5 menadi ciri khas dalam mengembangkan pro%esi.

    2; Pelayanan pro%esional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan

    mengacu pada nilainilai luhur.

    3; Pengembanan pro%esi harus selalu berorientasi pada masyarakat sebagai

    keseluruhan.

    4; Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat

    menamin mutu dan peningkatan mutu pengemban pro%esi.

    $ebagai suatu pro%esi di bidang hukum yang secara %ungsional

    merupakan pelaku utama dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, hakim

    dituntut untuk memiliki suatu keahlian khusus sekaligus memahami secara

    mendalam mengenai ruang lingkup tugas dan keaibannya. $alah satu unsur

    yang membedakan pro%esi hakim dengan pro%esi lainnya adalah adanya proses

    rekrutmen serta pendidikan bersi%at khusus yang diterapkan bagi setiap orang

    yang akan mengemban pro%esi ini.

    0.1.1 P&!$ya!a#an 2al,n Ha"i%

    +erdasarkan Pasal 1! angka 1 UndangUndang Nomor = "ahun 2##!

    tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 2 "ahun 1'=7 tentang

    Peradilan Umum, seseorang hanya dapat diangkat menadi hakim ika telah

    8@ildan $uyuthi, 56tika Pro%esi, Kode 6tik, dan Hakim dalam Pandangan gama,5 dalamPedoman Perilaku Hakim (Code of Conduct), Kode Etik Hakim dan Makalah Berkaitan,

    )-ahkamah gung RI, 2##7*, hal. 272=.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    11/26

    1

    1

    memenuhi persyaratan sebagai berikut.'

    a; @arga Negara Indonesia.

    b; +ertaka kepada "uhan /ang -aha 6sa.

    c; $etia kepada Pancasila dan UndangUndang &asar 1'!(.

    d; +ukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia

    termasuk organisasi massanya atau bukan seorang yang terlibat langsung

    ataupun tak langsung dalam Aerakan Kontra Re4olusi A0#$BPKI atau

    organisasi terlarang lainnya.

    e; Pegaai Negeri.

    f; $arana hukum.

    g; +erumur serendahrendahnya 2( )dua puluh lima* tahun.

    h; +eribaa, uur, adil, dan berkelakuan baik.

    0.1.0 P&ndidi"an dan P&la#ihan 2al,n Ha"i%13

    Proses pendidikan dan pelatihan )diklat* bagi calon hakim dilaksanakan

    9Indonesia )c*,ndan!"ndan! #omor $ %ahun +* tentan! Peruahan atas ndan!"ndan! #omor + %ahun &'$- tentan! Peradilan mum,:N "ahun 2##! Nomor 0! ":NNomor !08', pasal 1! angka 1.

    10-ahkamah gung RI,Kertas Kerja Pemaruan istem Pendidikan dan Pelatihan Hakim,

    )?akarta; -ahkamah gung RI, 2##0*, hal. ='.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    12/26

    1

    2

    pada aal masa praabatan dan sangat erat kaitannya dengan proses rekrutmen

    hakim. $elain digunakan sebagai program orientasi bagi para calon hakim,

    diklat uga dituukan untuk menadi sarana seleksi hakim. Program diklat

    dimulai dari keaiban para peserta untuk memenuhi masa magang selama

    kurang lebih satu tahun sebagai >alon Pegaai Negeri $ipil )>PN$* di

    pengadilanpengadilan negeri di ilayah Indonesia. Program pembinaan yang

    terarah belum terlihat pada tahap yang disebut &iklat Praktik I ini. Para peserta

    diklat masih sebatas dikaryakan sebagai sta% administrasi pengadilan, hingga

    saatnya mereka mengikuti uian pra abatan, yang merupakan %ase seleksi

    kepegaaian secara umum. $etelah melalui proses pengangkatan dan

    memperoleh status Pegaai Negeri $ipil )PN$*, para peserta diikutsertakan

    dalam &iklat Klasikal yang diadakan secara terpusat oleh Pusat Pendidikan dan

    :atihan )Pusdiklat* &epartemen Hukum dan Hak sasi -anusia )&ephukham*.

    Pada tahap ini, para peserta akan menerima berbagai materi keahlian di bidang

    hukum, dan mulai dipersiapkan secara teoritis untuk mengemban abatan

    sebagai hakim. pabila dinyatakan lulus, para peserta diharuskan memenuhi

    masa magang kembali dengan status sebagai calon hakim di berbagai

    pengadilan negeri selama minimal satu tahun. Pada tahapan yang disebut &iklat

    Praktik II ini diterapkan suatu pola pembinaan yang sudah lebih mengarah pada

    pelaksanaan tugas hakim. $elanutnya, Ketua Pengadilan Negeri di mana calon

    hakim tersebut ditempatkan akan mengusulkan para peserta yang dianggap

    layak untuk diangkat penuh sebagai hakim. Pengangkatannya sendiri akan

    dilakukan oleh Presiden melalui -enhukham.

    0.0 P,la R&"!#%&n dan Kali#a$ Ha"i%

    +agaimana mekanisme perekrutan seorang indi4idu untuk menadi

    hakim akan menentukan kualitas putusan pengadilan ke depannya. Indi4idu

    yang seak aal memang memiliki kapabilitas dan aasan hukum yang

    mendalam sudah selayaknya teraring dalam rekrutmen hakim sehingga mereka

    yang nantinya duduk di muka ruang pengadilan sebagai pemimpin sidang

    adalah hakimhakim yang berkualitas terbaik. Caktanya, berbagai putusan

  • 7/25/2019 etiak profesi

    13/26

    1

    0

    pengadilan yang kontro4ersial terus bermunculan sehingga berbagai pihak

    menilai hakimhakim di negeri ini belum memahami rasa keadilan masyarakat.

    +anyaknya kelemahan ataupun cacat hukum pada putusan yang dikeluarkan

    oleh para hakim bisa adi merupakan gambaran dari tidak e%ekti%nya pola

    rekrutmen hakim yang selama ini diterapkan di Indonesia.

    0.4 Tanggng Ja)a( P!,*&$i

    Pada dasarnya, terdapat setidaknya tiga unsur pokok yang harus ada

    dalam pelaksanaan suatu %ungsi dalam pro%esi dan bidang apapun. Unsurunsur

    tersebut adalah sebagai berikut.11

    1; "ugas, yaitu keaiban dan keenangan atau kekuasaan yang harus

    dilaksanakan untuk kemudian diperinci lebih lanut tentang cara

    melaksanakannya.

    2; parat, yaitu pelaksana tugas tersebut yang terdiri atas komponen

    pelaksana, pendukung, dan penunang.

    3; :embaga, yaitu adah )struktur dan organisasi* beserta sarana dan

    prasarana tempat para aparat melaksanakan tugasnya.

    +agi seorang aparat, mendapat suatu tugas berarti memperoleh sebuah

    tanggung aab yang terkait tiga hal, yaitu;

    1; mendapat kepercayaan untuk dapat mengemban tugas.$.". dan >hristine $.". Kansil.Pokok"Pokok Etika Profesi Hukum.

    ?akarta; Pradnya Pramita, 1''7.

    Konsorsium Re%ormasi Hukum Nasional dan :embaga Kaian dan d4okasi

    untuk Independensi Peradilan. Menuju ndependensi Kekuasaan

    Kehakiman. ?akarta; Indonesian >enter %or 6n4ironmental :a )I>6:*

    dan :embaga Kaian dan d4okasi untuk Independensi Peradilan ):eIP*,

    1'''.

    -ahendra, /usril Ih9a.Me2ujudkan upremasi Hukum di ndonesia. ?akarta;

    "im Pakar Hukum &epartemen Kehakiman dan Hak sasai -anusia RI

    bersama $ekretariat ?enderal &epartemen Kehakiman dan Hak sasi

    -anusia RI, 2##2.

    -ahkamah gung RI.Pedoman Perilaku Hakim.?akarta; -ahkamah gung

    RI, 2##7.

    .Pedoman Perilaku Hakim (Code of Conduct), Kode Etik Hakim dan

    Makalah Berkaitan.?akarta; -ahkamah gung RI, 2##(.

    .Kertas Kerja Pemaruan istem Pendidikan dan Pelatihan Hakim.

    ?akarta; -ahkamah gung RI, 2##0.

    -uhammad, bdulkadir. Etika Profesi Hukum. >et. ke2. +andung; >itra

    ditya +akti, 2##1.

  • 7/25/2019 etiak profesi

    26/26

    $uyuthi, @ildan. 56tika Pro%esi, Kode 6tik, dan Hakim dalam Pandangan

    gama5 dalamPedoman Perilaku Hakim (Code of Conduct), Kode Etik

    Hakim dan Makalah Berkaitan.?akarta; -ahkamah gung RI, 2##7.

    "asri%, $. 5Kemandirian Kekuasaan Kehakiman5 dalam Kemandirian

    Kekuasaan Kehakiman.6ditor Paul $. +aut dan :uhut -.P. Pangaribuan.

    ?akarta; /ayasan :embaga +antuan Hukum Indonesia, 1'='.

    @idyadharma, Ignatius Ridan. Hukum Profesi tentan! Profesi Hukum.

    $emarang; >E nanta, 1''!.

    Fakiah, @aingatu. Men1in!kap %air Mafia Peradilan. ?akarta; Indonesian

    >orruption @atch, 2##2.