gambaran umum gunung bromo

Upload: h1f011061

Post on 16-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gambaran umum gunung bromo

TRANSCRIPT

1. GAMBARAN UMUM GUNUNG BROMOGunung Bromo(daribahasa Sanskerta:Brahma, salah seorang Dewa UtamaHindu), merupakangunung berapiyang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata diJawa Timur. Sebagai sebuahobyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan,Lumajang, danKabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Secara geografis, Gunung Bromo terletak pada koordinat 75630LU112570BT 75630LU112570BTGunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah 800 meter (utara-selatan) dan 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.Mengeral Bromo tentunya tidak akan pernah lepas dari Kaldera Tengger. Kaldera Tengger ini memiliki panorama yang sangat menarik, karena tidak hanya bentang alam vulkanik yang hanya bentuk kerucut saja yang terlihat, didalam kaldera ini ada bermacam-macam bentang alam yg sangat indah.

Gambar 1. Lokasi Gunung Bromo

2. GEOLOGI GUNUNG BROMOSalah satu keuninkan dari Gunung Bromo adalah adanya Kaldera Tengger. Kaldera Tengger berukuran lebar sekitar 16-km terletak di ujung utara sebuah gunungapi massif yang membentang dari gunung Semeru. Kompleks vulkanik Tengger diperkirakan mengalami aktifitas besar-besaran sekitar 820.000 tahun yang lalu. Gunung ini terdiri dari lima stratovolcanoes yang saling tumpang tindih, masing-masing dipotong oleh sebuah kaldera. kubah lava, kerucut piroklastik, dan maar yang menduduki sisi-sisi massif tersebut.

Gambar 2. Kaldera TenggerKaldera Ngadisari yang berada pada ujung Timurlaut dari kompleks ini terbentuk sekitar 150.000 tahun yang lalu dan kini telah mengering karena diperkirakan airnya mengalir melalui Lembah Sapikerep. Yang paling menarik dari kaldera Tengger adalah adanya lautan pasir seluas 9 x 10 km yang terletak pada ujung Barat daya dari kompleks ini. Komplek ini diperkirakan terbentuk secara bertahap selama Pleistosen akhir dan Holosen awal, atau sekitar 2 juta tahun lalu. Sebuah cluster tumpang tindih kerucut pasca kaldera dibangun di lantai kaldera lautan pasir dalam beberapa ribu tahun terakhir.Sad Agus seorang geologist di IAGI menjelaskan bahwa keadaan topografi bervariasi dari bergelombang dengan lereng yang landai sampai berbukit bahkan bergunung dengan derajat kemiringan yang tegak. Ketinggian tempat antara 750 3.676 m dpl. Dengan puncak tertinggi G. Semeru 3.676 m dpl. (merupakan gunung tertinggi di P. Jawa) dan terdapat 4 buah danau dan 50 buah sungai. Selain didominasi oleh pegunungan, di dalam kawasan taman nasional juga terdapat 4 buah danau (ranu) masing-masing : Ranu Pani (1 ha), Ranu Regulo (0,75 ha), Ranu Kumbolo (14 ha) dan Ranu darungan (0,5 ha). Suhu udara berkisar antara 3 s/d 20 derajat Celcius, curah hujan rata-rata 6.604 mm/tahun dan kunjungan terbaik pada bulan Juli Agustus.Bromo adalah gunungapi tipe cinder cone, gunungapi yang terutama dibentuk oleh litifikasi abu gunungapi, yang berada di dalam kaldera Tengger. Kaldera Tengger berukuran hampir 100 km2, dasarnya tertutup oleh endapan pasir lepas hasil erupsi. Dari kaldera ini muncul lima gunungapi : Bromo, Widodaren, Kursi, Giri, Batok tetapi yang aktif hanya Bromo. Di dekat Kaldera Tengger ada gunungapi lain, yaitu Semeru. Catatan pertamanya sudah sejak 1775. Sampai sekarang, sudah tercatat sekitar 50 x letusan. Umumnya tipe letusannya Strombolian. Letusan Bromo bersifat ledakan dengan melontarkan bom gunungapi, lapili, pasir, dan abu yang umumnya hanya mempengaruhi sekitar puncak saja. Dalam sejarahnya, Bromo belum pernah tercatat mengalirkan lava. Abu letusannya kadang2 merusak perkebunan di sekitarnya, seperti pada tahun 1915 dan 1948. Sejak 1989, Gunung

13. SEJARAH LETUSAN GUNUNG BROMOGunung api Bromo merupakan gunung aktif tipe A, yaitu gunung api yang kegiatan atau letusannya tercatat dalam sejarah sejak tahun 1600 (Bronto, 200 I). Sebagai gunung dengan status masih aktif, maka terdapat beberapa aktifitas yang dapat membahayakan para pengunjung dan atau masyarakat yang berada di sekitar kawasan. Berdasarkan hasil wawancara, potensi bahaya yang disebabkan oleh aktifitas vulkanik Gunung Bromo diantaranya adalah bahaya yang ditimbulkan oleh hasil letusan gunung tersebut yaitu batu pijar, gas beracun dan hujan abu. Bahaya lainnya adalah terjadinya hujan belerang yang dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, nafas sesak dan timbulnya penyakit batuk.Hasil letusan berupa batu pijar dianggap paling berbahaya karena dapat membunuh manusia secara langsung. Suliyanto (2002) menyatakan bahwa batullava pijar merupakan pecahan batuan gunung api yang dilontarkan dari kawah pada saat gunung api meletus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa lontaran batu pijar hanya terdapat dan tersebar didalam Kaldera Tengger dengan radius 2-5,5 km dari pusat kawah Bromo meliputi sekeliling Gunung Bromo, Laut Pasir, Gunung Kursi. Gunung Segarawedi dan Gunung Widodaren yang terletak berdekatan dengan Gunung Bromo. Kawasan yang berpotensi terkena hujan abu lebat dan kemungkinan lontaran batu (pijar) terutama apabila tingkat letusan Gunung Bromo membesar atau mencapai puncaknya meliputi daerah mulai dari pematang Kaldera Tengger hingga radius 6 km yang berpusat di Kawah Bromo yang memiliki luas 63 km2.Berdasarkan catatan sejarah, letusan atau peningkatan kegiatan vulkanik Gunungapi Bromo mulai tercatat sejak tahun 1804, erupsinya dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (contoh : 12 14 Juni 1860) tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus.Erupsi gunung Bromo tercatat pada : 1804, 1815, 1820, 1822, 1825, 1829, 1830, 1835, 1842, 1843, 1844, 1856, 1857, 1858, 1858, 1859, 1860, 1865, 1865, 1866, 1867-68, 1877, 1885, 1885-86, 1886, 1886-87, 1888(?), 1890, 1893, 1896, 1906-07, 1907, 1907-08, 1909, 1910, 1915-16, 1921, 1922, 1928, 1930, 1935, 1939, 1940, 1948, 1950, 1955, 1956, 1972, 1980, 1983(?), 1983, 1984, 1995 (March-May), 1995 (Sep-Dec), 2000 (Nov)-20001 (Jan), 2004 (June).

Grafik 1. Erupsi BromoGunung Bromo yang berada dalam kaldera Tengger ini termasuk gunung yang sangat aktif. Erupsi yang terrekam sejak 1800 ini memiliki jeda antara 16 hingga setahun 2 kali.Daur erupsi Gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun.Peningkatan kegiatan/letusan yang tercatat dalam sejarah aktifitas vulkanik Gunungapi Bromo sejak lebih kurang 200 tahun yang lalu dapat dilihat pada tabel.Sepanjang sejarah letusan, setiap kali erupsi menyemburkan abu, pasir, lapilli, dan kadang-kadang melontarkan bongkah lava dan bom vulkanik, kecuali pada kegiatan 1980, pada dasar kawah terbentuk sumbat lava.Periode erupsi dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (12 14 Juni 1860), tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus. Daur erupsi gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun.

Tabel 1. Sejarah Letusan Gunung BromoDAFTAR PUSTAKABalai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 2006. Rencana Karya Tahunan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tahun Anggaran 2006. Malang. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Bronto S. 200 I. Volkanologi. Yogyakarta. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Y ogyakarta.Suliyanto. 2002. Gunungapi Bromo dalam Kaitannya dengan Wisata Bromo. Bandung. Direktorat Vulkanologi.http://en.wikipedia.org/wiki/Mount_Bromohttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromohttp://rovicky.wordpress.com/2010/11/25/mengenal-bromo/