handout manajemen koperasi jilid 1

Upload: vic-fuentes-scremo

Post on 11-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    1/27

    1

    MODUL MANAJEMEN KOPERASI

    I. BEBERAPA PENGERTIAN DASARPENDAHULUAN

    KOPERASI SEBAGAI EKONOMI RAKYAT

    Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomianIndonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa

    krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.

    Ekonomi rakyat umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidakbergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, maka

    pembangunan ekonomi rakyat diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian

    nasional. Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi

    rakyat telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam

    perekonomian nasional. Untuk itu, pembangunan ekonomi rakyat melalui

    pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah menjadi prioritas utama

    pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang.

    Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dalam perekonomianIndonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama

    dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,

    (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan

    masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam

    menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro,

    kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu

    menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.

    Kebijakan pembangunan koperasi yang dimulai sejak kemerdekaan, jaman orde lama,orde baru sampai dengan orde reformasi dewasa ini banyak mengalami pasang surut dan

    cenderung diserahkan kepada mekanisme ekonomi pasar.

    Ternyata sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) termasuk Koperasi sebagai kelembagaanekonomi kelompok ini mampu bertahan sebagai tulang punggung penyelamat ekonomi

    nasional, sementara kelompok Usaha besar banyak yang ambruk dengan menimbulkan

    masalah serius berupa hutang yang cukup besar telah berdampak pada krisis multi

    dimensi yang pemulihannya membutuhkan biaya sosial yang amat tinggi.

    Koperasi dan UKM mempunyai peranan amat strategis dalam perekonomian

    nasional, Menurut data BPS, 2004, keberadaan KUKM telah mampu menyerap lebih kurang

    41,36 juta atau sekitar 99,85% lapangan kerja nasional. Selain itu, mampu memberikan

    kontribusi sekitar 54,74% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), 19% terhadap total ekspor

    dan 2-4% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi disini cukup jelas betapa

    pentingnya peranan KUKM terhadap perekonomian nasional

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    2/27

    2

    Sampai dengan tahun 2004, kelembagaan koperasi secara nasional berjumlah

    130.730 unit yang terdiri dari 93.402 koperasi aktif dan 37.328 koperasi tidak aktif. Jika

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2003, kelembagaan koperasi mengalami

    perkembangan yang cukup signifikan dengan laju perkembangan rata-rata sebanyak 7.549

    unit atau 6,13 persen.

    Tabel 1. Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif tahun 2003-2004 (dalam unit)

    Status Koperasi Tahun 2003 Tahun 2004

    1. Koperasi aktif 93.800 93.4022. Koperasi tidak aktif 29.381 37.3283. Total koperasi 123.181 130.7304. KSP/USP 36.376 -Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2005

    Saat ini masih ada 37 juta rakyat kita yang miskin, koperasi diharapkan untuk

    berperan mengatasinya, papar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato hari

    koperasi nasional di Bandung, 12 Juli 2005 silam.

    Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam Pidato pada Hari Koperasi pertama

    tanggal 12 Juli 1951 menyatakan bahwa Koperasi mempunyai beberapa tugas dalam

    meningkatkan kemakmuran masyarakat dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan, yaitu :

    (1) memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan barang kerajinan dan

    pertukangan yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam rumah tangga; (2)memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan rakyat; (3) memperbaiki distribusi, pembagian

    barang kepada rakyat; (4) memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5)

    menyingkirkan penghisapan dari lintah darat; (6) mempekuat pemaduan kapital; (7)

    memelihara lumbung simapanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa menghidupkan

    kembali lumbung desa (Mohammad Hatta, 1951: 11-12).

    Makmur koperasinya, makmurlah hidup mereka bersama, rusak koperasinya, rusaklah

    hidup mereka bersama (Bung Hatta, 12 Juli 1951)

    PENGERTIAN KOPERASI DAN PERKOPERASIAN

    APA ITU MANAJEMEN KOPERASI ?

    Sebelum menguraikan apa itu manajemen koperasi, adalah penting bagi para pembaca

    untuk memahami terlebih dahulu pengertian koperasi dan manajemen serta sejarah

    perkembangan ilmu manajemen secara umum. Dengan memahami pengertian koperasi ,

    manajemen dan sejarah manajemen para pembaca diharapkan memiliki pemahaman yang

    baik terhadap palsafah koperasi dan manajemen baik sebagai ilmu maupun manajemen

    sebagai seni sehingga pada gilirannya akan lebih mudah untuk memahami konsepsi

    manajemen koperasi.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    3/27

    3

    Apa Itu Koperasi?

    Mencari definisi koperasi yang sesuai dengan konsep manajmemen koperasi

    dan definisi tersebut dapat diterima secara logis adalah penting karena terdapat

    puluhan definisi koperasi. Di berbagai negara, konsep pemahaman koperasi akan

    berubah tergantung dari sudut mana kita memandang. Dengan definisi yang sesuai,

    kita akan mampu menentukan karakteristik koperasi yang berlaku secara universal

    (umum). Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian koperasi yang dapat

    memperkuat landasan bagi manajemen koperasi.

    Istilah Koperasi, di mana kata tersebut berasal dari Bahasa Inggris, Cooperation ( ataucopetative) berarti Kerjasama, yakni kata co yang berarti bersama-sama dan

    operation yang berarti bekerja.

    Dari bahasa Belanda adalah Cooperatik.

    Koperasi bukan hanya berarti kerjasama, tetapi sudah merupakan Lembaga Ekonomiyang merupakan bagian dari pembangunan perekonomian suatu Negara.

    Koperasi adalah salah satu bangun usaha yang secara legal ada dalam Undang-UndangDasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi ; Perekonomian disusun berdasarkan usaha

    bersama berdasar asas kekeluargaan. (sebelum diamandemen, dalam penjelasannya

    bangun usaha yang sesuai adalah Koperasi).

    Koperasi sering disebut sebagai organisasi yang demokrasi dan partisipatif. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam pidato Hari Koperasi pertama

    tanggal 12 Juli 1951 bahwa koperasi mempunyai tugas dalam meningkatkan

    kemakmuran dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan, yaitu :(1) Memperbanyak

    produksi, terutama produksi barang makanan dan barang kerajinan dan pertukaran yang

    diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam rumah tangganya; (2) Memperbaiki

    kualitas barang yang dihasilkan rakyat; (3) Memperbaiki distribusi, pembagian barang

    kepada rakyat; (4) Memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5)

    Menyingkirkan penghisapan dari lintah darat; (6) Memperkuat pemanduan kapital; (7)

    Memelihara lumbung simpanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa

    menghidupkan kembali lumbung desa (Mohammad Hatta, 1951: 11-12).

    Konvensi PBB dan Sidang ILO tahun 2002, Pembangunan koperasi harus secara jelasmemberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi, yaitu berupa :

    Membantu meningkatkan produksi, antara lain pangan dan menjaga stabilitasharganya.

    Mendorong pengembangan inovasi dan persaingan pasar. Mendorong peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. memperkuat kesempatan kerja. Merubah taraf hidup masyarakat.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    4/27

    4

    1. Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi Indonesia didefiniskan sebagai badanusaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan

    melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus

    sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

    Pengertian ini disusun tidak hanya berdasar pada konsep koperasi sebagai

    organisasi ekonomi dan sosial tetapi secara lengkap telah mencerminkan norma-

    norma dan kaidah-kaidah yang berlaku bagi bangsa Indonesia. Norma dan kaidah

    tersebut dalam UU tersebut lebih tegas dijabarkan dalam fungsi dan peran

    koperasi Indonesi sebagai:

    Alat untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomianggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

    kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

    Alat untuk mempertinggi kehidupan manusia dan masyarakat. Alat untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

    ketahanan perekonomian nasional, dan

    Alat untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yangmerupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi

    ekonomi.

    2. Menurut International Cooperative Alliance (ICA) koperasi didefinisikan

    coperative is an autonomous association of persons united voluntarily to meet

    their common aconomic, social, and cultural needs and aspiration through a

    jointly-owned and democratically-controlled enterprise yang artinya bahwa

    koperasi adalah assosiasi yang bersifat otonom debgan keanggotaan bersifat terbuka

    dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, social dan budaya melalui usaha

    bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara demokratis. Menurut

    devinisi ini ada beberapa prinsip koperasi yang dominant seperti assosiasi otonom,

    keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, prinsip control secara demokratik dan

    partisipasi anggota secara ekonomi.

    3. Menurut International Labour Organiation ( ILO ), melalui rekomendasi No. 127,

    koperasi didefinisikan sebagai perkumpulan orang, yang bergabung secara sukarela

    untuk mewujudkan tujuan bersama, melalui pembentukan suatu organisasi yang

    diawasi secrara demokratis, dengan memberi kontribusi yang sama sebanyak jumlah

    yang diperlukan, turut serta menanggung risiko yang layak, untuk memperoleh

    kemanfaatan dari kegiatan usaha, dimana para anggota berperan serta secara aktif.

    4. Definisi koperasi menurut Roy, Paul dalam Ramudi Arifin 2003, a cooperative is

    defined as a business voluntary organized, operating at cost, which is owned

    capitalized by members patrons as user, sharing risk and benefits, proportional

    to their participation.

    5. Muenkner, Hanel dan Muller pada tahun 19976 koperasi sebagai sistem sosio-ekonomi memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    5/27

    5

    1. adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antar sesamanyaatas dasarsekurang-kurangnya satu kebutuhan atau kepentingan yang sama (

    cooperative group).

    2. adanya dorongan dan motivasi untuk mengorganisasikan diri dalam kelompokguna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas dasar

    swadaya dan saling tolong menolong (self help).

    3. adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama(cooperative entreprises)

    4. tugas perusahaan tersebut adalah memberikan pelayanan kepada anggotanyadengan jalan menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota dalam

    kegiatan ekonominya ( member promotion ).

    Organisasi Koperasi Sebagai Sistem SosioOrganisasi Koperasi Sebagai Sistem SosioEkonomiEkonomi

    NON ANGGOTA

    Perusahaan Koperasi

    Pesaing Koperasi

    ANGGOTA

    PASAR

    PERUSAHAAN/

    RT ANGGOTA

    KELOMPOK KOPERASI

    Jadi, untuk keperluan mamajemen koperasi, pengerian organisasi koperasi yang telah

    diuraikan diatas dapat disarikan bahwa koperasi adalah organisasi bisnis yang parapemilik atau anggotanya juga adalah pelanggan utama perusahaan tersebut (kriteria

    identitas). Kriteria identitas ganda anggota suatu koperasi merupakan dalil atau prinsip

    yang membedakan baik usaha koperasi dengan usaha perusahaan kapitalistik maupun

    usaha koperasi dengan perusahaan nir laba yang memberikan pelayanan umum serti

    yayasan dan sejenisnya.

    Identitas ganda anggota juga secara cepat dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan

    sekaligus megelompokkan jenis kopersi seperti dijelaskan sebagai berikut:

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    6/27

    6

    a. Jika para pemilik dan para pelanngan adalah para pembeli pelayanan dariorganisasinya adalah individu yang sama, maka organisasi tersebut dapat

    dikgolongkan kedalam koperasi pembelian (purchasing cooperative).

    b. Koperasi pemasaran (marketing cooperative) adalah koperasi yang paraanggotanya menjual produk dari hasil usaha mereka masing-masing kepada koperasi.

    c. Jika produk yang dibeli dari perusahaan adalah barang konsumsi akhir dan parapelanggannya adalah orang-orang yang sama sebagai pemilik perusahaan, maka

    organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai koperasi konsumen (consumer

    cooperative).

    d. Koperai produksi (productive cooperative) didefinisikan sebagai suatuperusahaan yang dimiliki oleh para pekerjanya. Anggota dari koperasi ini adalah

    para pekerja yang secara bersama-sama memproduksi produk tertentu di

    koperasinya, kemudian produk tersebut dijual ke pasaran umum atau untuk

    memenuhi pesanan para pelanggan.

    TUJUAN, FUNGSI DAN PERAN KOPERASI DI INDONESIA

    Tujuannya : dituangkan dalam pasal 3 (UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992),yaitu : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

    dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

    nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

    berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

    Fungsi dan peran koperasi Indonesia, (pasal 4 ,UU Perkoperasian Nomor 25Tahun 1992)

    1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotapada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

    kesejahteraan ekonomi dan sosial;

    2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupanmanusia dan masyarakat;

    3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahananperekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;

    4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yangmerupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi

    ekonomi;

    5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotapada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

    kesejahteraan ekonomi dan sosial;

    6. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupanmanusia dan masyarakat;

    7.

    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahananperekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    7/27

    7

    8. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yangmerupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi

    ekonomi;

    1.2. Bentuk dan Struktur KoperasiKajian ilmiah mengenai bentuk dan struktur koperasi secara komprehensip salah

    satunya telah dilakukan oleh Dulfer dalam Prasetyo Budisaksono, 19988. Untuk

    mempelajari bentuk dan tipe koperasi dapat dilakukan dari berbagai dimensi

    diantaranya, yaitu:

    A. Dimensi struktur dasar ekonomi anggota yang membentuk koperasi maka terdapat 3

    tipe koperasi, yaitu:

    1 Koperasi kombinasi operasional, yaitu koperasasi yang struktur dasar ekonomianggotanya sebagai rumah tangga produsen. Di Indonesia koperasi yang

    termasuk kedalam jenis ini meliputi KUD, Kopti, Kopinkra, Koperasi

    peternakan, koperasi pertanian, koperasi taksi dsb.

    2 Koperasi kombinasi ekonomi pasar, yaitu koperasi yang struktur dasar ekonomianggotanya merupakan rumah tangga konsumen. Koperasi karyawan, koperasi

    pegawai, KSP, koperasi konsumen adalah tergmasuk dalam koperasi jenis ini.

    3 Koperasi kombinasi karya, adalah koperasi yang struktur dasar ekonomianggotanya adalah rumah tangga yang menawarkan faktor produksi keahlian

    dan tenaga kerja kepada perusahaan koperasinya untuk menghasilkan barangdan jasa dan perusahaan koperasi akan memberikan gaji atau upah. Koperasi

    Jasa Konsultan seperti KJA, koperasi pondok pesantren ( Kopontren) adalah

    contoh dari koperasi jenis ini.

    Dari struktur dasar ekonomi anggota pada ketiga jenis koperasi tersebut,

    akan menentukan derajat kompleksitas penerapan manajmen koperasi yang

    dicerminkan dari kebutuhan ekonomi anggota, fungsi pelayanan unit usaha yang harus

    diselenggarakan oleh koperasi, pelaksanaan promosi anggota dan sistem komunikasi

    antara anggota dengan perusahaan koperasinya. Dalam beberapa hal, koperasi

    kombinasi karya cenderung memilik derajat konflik antara anggota dengan manajemen

    koperasi yang tinggi, karenanya fakta empirik menunjukkan bahwa jenis koperasi ini

    cenderung sulit untuk berkembang.

    B. Intensitas dan Interaksi antara konomi anggota dengan perusahaan koperasi

    Jika dilihat dari intensitas dan derajat keeratan hubungan antara ekonomi anggota

    dengan perusahaan koperasinya, Dulfer lebih lanjut membedakan juga kedalam 3

    jenis koperasi, yaitu:

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    8/27

    8

    1. Koperasi tradisional atau koperasi tipe pelaksana (executively operatingcooperative), adalah koperasi yang ekonomi anggotanya menyatakan secara

    eksplisit tentang berbagai kebutuhan layanan dari perusahaan koperasinya dan

    perusahaan koperasi meresponnya dengan memberikan layanan secara tepat.

    Perusahaan koperasi hanya melayani anggota, karenanya loyalitas dan

    intensitas hubungan antara anggota dengan perusahaan koperasi sangat baik.

    Contoh praktik yang baik koperasi tradisional adalah koperasi Rohdale ( Ingris

    ), Kredit Union ( USA ), Koperasi Kredit dan Koperasi Setia Bakti Wanita(

    Indonesia ).

    2. Koperasi Tipe Pedagang atau koperasi merkhantil ( market linkagecooperative ), adalah koperasi yang membrikan pelayanan kepada

    anggotanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memberikan

    pelayanan sejenis di pasar. Dengan pertimbangan sekala usaha dan efisiensi

    usaha, koperasi juga melayani bukan anggota. Loyalitas dan interaksi

    hubungan antara ekonomi anggota dengan perusahaan koperasi seringkali

    lemah karena anggota dapat memperoleh pelayanan serupa dari perusahaan

    lain pesaing koperasi. Banyak pakar menyebutkan, tingkat kegagalan koperasi

    ini cukup tinggi dan cenderung dikuasai oleh kelompok vested interest ( Gupta

    dan Gaikuad, 1984 ).

    3. Koperasi Tipe terpadu ( integrated cooperative ), adalah koperasi yangdalam melakukan perencanaan kegiatannya tidak hanya pada tingkat

    perusahaan koperasi melainkan juga diintegrasikan dengan kegiatan ekonomianggotanya. Koperasi jenis ini berorientasi pada peningkatan pendapatan

    bersih anggota melalui peningkatan produktivitas anggota, peningkatan nilai

    tambah dan pemanfaatan produk sampingan yang dicirikan dengan cakupan

    wilayah kerja yang luas. Praktik-praktik terbaik koperasi jenis ini dicontohkan

    oleh Amul Dairy Cooperative dan Maharastra Suger cane Cooperative ( India ),

    koperasi-koperasi pertanian di Jepang, termasuk Kopersi peternakan dan KUD

    di Indonesia juga termasuk kedalam model koperasi terpadu.

    1.3. Apa itu Manajemen ?

    Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep

    organisasi. Dalam konsep yang sederhana organisasi adalah tempat orang-orang yang

    bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi sasaran atau tjuan merupakan

    elemen yang mendasar dalam organisasi apapun. Organisasi juga harus memiliki dan

    mengalokasikan sumber daya (manusia, modal, fisik, uang) untuk mencapai sasaran.

    Bagaimana organisasi mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya

    untuk mencapai tujuannya adalah masalah pokok manajemen.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    9/27

    9

    Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi manajemen dari beberapa

    sumber:

    1. Stoner dan kawan-kawan (1996) mendefinisikan manajemen adalah kebiasaanyang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk dan

    menjalankan organisasi. Semua organisasi mempunyai orang yang bertanggung

    jawab terhadap oreganisasi untuk mencapai sasarannya, orang tersebut adalah

    manajer.

    2. Memperkuat pendapat Stoner, Gibson dan kawan-kawan (1996)mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau

    lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas untuk mencapai

    hasil-hasil yang lebih baik yang tidak dapat dicapai apabila individu bertindak

    sendiri-sendiri. Lebih jauh Peter Drucker percaya bahwa pekerjaan

    manajemen adalah untuk membuat manusia lebih produktif.

    3. Petter Drucker mengkaitkannya pentingnya manajemen dalam kaitannyadengan persaingan global. Drucker menyatakan Manajemen, kecakapan,

    integritas, dan kinerja akan menentukan negara-negara di dunia mencapai

    keunggulannya dalam dekade yang akan datang.

    4. Definisi manajemen yang mengarah kepada fungsi dan proses manajemendikemukakan oleh Andrew F. Sikula dalam Malayu Hasibuan (2005)

    Management in general refers to planning, organizing, controlling,

    staffing, leading, motivating, communicating and decision making

    activities performed by any organization in order to coordinate the variedresources of the enterprise so as to bring and efficient creation of some

    product or services.

    5. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Harold dan Cyril O. Donnelmengungkapkan bahwa manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu

    suatu organisasi melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh manajer

    melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan

    pengendalian.

    Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen selalu

    berhubungan dengan institusi dan fungsi sebuah organisasi. Manajemen sebagai suatu

    fungsi dan proses menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam kerangka

    menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen sebagai suatu institusi

    menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur oleh

    organisasi tersebut.

    1.4. Jadi Apa ItuManajemen Koperasi ?Setelah memahami pengertian koperasi sebagai organisasi usaha yang berwatak sosial

    dan konsepsi manajemen secara umum maka kita sudah dapat menjawab pertanyaanapa itu manajemen koperasi? Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    10/27

    10

    ilmu manajemen di koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung

    jawab melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber

    daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan

    kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

    Pengertian yang sejalan dengan definisi diatas pernah disampaikan oleh Peter Davis

    (1999) yaitu suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh orang-orang yang diberi

    wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip

    koperasi serta kekayaannya untuk mencapai tujuannya. Manajemen koperasi adalah

    kegiatan profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. dengan

    mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk

    mengembangkan koperasi mencapai tujuan-tujuannya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip

    koperasi.

    Apa Itu Nilai-Nilai Koperasi?

    Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati berdasarkan tradisi

    para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi dalam mencapai cita-citanya.

    Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri sendiri, tanggung jawab pribadi,

    demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung

    jawab sosial, serta kepedulian kepada orang lain.

    Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-konsep atau

    pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat serta disepakatioleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi untuk dijadikan pengikat di dalam

    berperilaku kelompok koperasi.

    Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam :

    a. Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah dasar koperasib. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.

    Adapun ide atau gagasan dasar Koperasi yang relatif permanen;

    1) Menolong diri sendiri dan solidaritas; menolong diri sendiri bukan dalam bentuktindakan individual secara terpisah dari tindakan bersama, tetapi melalui

    kebersamaan atau joint action

    2) Demokrasi; satu orang satu suara3) Peranan modal yang terbatas; harus selalu dihindarkan adanya dominasi modal

    yang mengancam hilangnya sarana keadilan dan kemanusiaan.

    4) Ekonomi; koperasi itu bukan badan sosial, atau organisasi masa/politik, tetapiorganisasi ekonomi di mana dinamika perkembangannya terkait erat dengan

    solidaritas sosial para anggotanya. Jadi intinya efisiensi, maka manfaat ekonomi

    koperasi akan dirasakan oleh anggotanya.

    5)

    Kebebasan; prakondisi bagi inidividu untuk mengembangkan aspirasinya tanpatekanan.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    11/27

    11

    6) Keadilan; unsur sosial psikolgis yang harus selalu diperhatikan dalam koperasi.Etika dasaryang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah :

    1) Kejujuran; sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada manipulasi-manipulasi yang bisa memberi kesan lain

    2) Kepedulian; nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya selalusadar bahwa hidup itu tidak sendirian.

    3) Kemajemukan (pendekatan demokratis); kenyataan yang harus selalu disadarioleh para koperasiawan (insan Koperasi), kenyataan menunjukkan bahwa orang-

    orang yang menjalani nasib yang sama dalam tingkat kehidupan sosial-ekonomi

    memiliki latar belakang sosial yang berbeda-beda, tetapi mempunyai kesamaan

    kepentingan.

    4) Konstruktif (percaya kepada cara-cara koperasi); merasa yakin atas keampuhankoperasi berdasarkan karakteristiknya yang sudah dipahami dengan baik. Artinya

    harus memiliki kepercayaan bahwa permasalahan yang mereka hadapi (skala

    individual, kelompok lokal, regional, dan nasional) dapat diatasi dengan cara-cara

    koperasi, artinya koperasi bukan hanya berbeda dengan yang lain akan tetapi juga

    memiliki keunggulan komparatif.

    Apa Itu Prinsip-Prinsip Koperasi?

    Prinsip-prinsip koperasi adalah penjabaran lebih operasional dari nilai-nilai koperasi yang

    dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksaanaan kegiatan koperasi baik kegiatan organisasi

    maupun kegiatan usaha koperasi.Prinsip koperasi yang dianut oleh gerakan koperasi internasional saat ini adalah prinsip yang

    disepakati pada kongres ICA di Mancester, Inggris pada tanggal 23 September 1995. ICA

    adalah gabungan gerakan koperasi internasional yang beranggotakan 700 juta orang lebih,

    berasal dari 70 negara, berpusat di Genewa, Swiss. Untuk wilayah Asia-Fasifik berkantor di

    New Delhi, India. Prinsip-prinsip koperasi yang dimaksud meliputi:

    1. Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yangkeanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka bagi setiap orang yang bersedia

    menggunakan jasa-jasa pelayanannya, dan bersedia menerima tanggung jawab

    keanggotaan, tanpa membedakan gender (jenis kelamin), latar belakang sosial, ras,

    politik atau agama. Di dalam praktek, keanggotaan sukarela dan terbuka ini

    tentunya dapat dijabarkan dengan persyaratan-peryaratan yang mengatur hak dan

    kewajiban sebagai anggota koperasi yang lebih lanjut diatur dalam Anggaran Dasar

    Koperasi.

    2. Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi terbukayang demokratis diawasi oleh para anggotanya, yang secara aktif menetapkan

    kebijakan dan membuat keputusan. Anggota baik laki-laki maupun perempuan yang

    dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    12/27

    12

    Dalam koperasi primer anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu

    suara). Pada tingkat lainnya, koperasi juga dikelola secara demokratis.

    3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal merekasecara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian dari modal

    tersebut adalah milik bersama untuk dijadikan modal perusahaan koperasi yang

    menjalankan fungsi ekonomi dalam memberikan pelayanan kepada anggota.

    Pelayanan yang disediakan oleh perusahaan koperasi ini harus dimanfaatkan sebaik-

    baiknya oleh anggota (partisipasi pemanfaatan pelayanan). Partisipasi

    pemanfaatan pelayanan ini bila koperasi efisien akan menghasilkan surplus yang di

    Indonesia dikenal dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Bila ada balas jasa terhadap

    modal, diberikan secara terbatas. An ggota mengalokasikan SHU untuk beberapa

    atau semua dari tujuan seperti di bawah ini:

    a. Mengembangkan koperasi, caranya dengan membentuk cadangan untuk menambahpermodalan koperasi.

    b. Dibagikan kepada anggotanya secara proporsional dan adil berdasarkan jasatransaksi masing-masing anggota kepada koperasinya.

    c. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.4. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang

    dimodali, dikelola, diawasi dan dipergunakan oleh para anggotanya. Apabila

    koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau

    memperoleh modal dari luar, maka hal itu harus berdasarkan peryaratan yang tetap

    menjamin adanya upaya: pengambilan keputusan dan pengawasan yang demokratisoleh anggotanya dengan tetap mempertahankan otonomi koperasi.

    5. Pendidikan, pelatihan, dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan danpelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer, dan karyawannya..

    Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi

    perkembangan koperasi. Koperasi juga wajib memberikan informasi kepada

    anggota dan masyarakat umum, khususnya kepada orang-orang muda dan tokoh-

    tokoh masyarakat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi.

    6. Kerjasama antar kioperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, nasional ,regional, dan internasional, maka gerakan koperasi diharapkan mampu melaayani

    anggotanya dengan efektif dan dapat memperkuat jaringan gerakan koperasi.

    7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan dituntut untukmengembangkan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, dengan tetap

    memperhatikan kelestarian lingkungan ekosistem melalui kebijakan yang

    diputuskan oleh Rapat Anggota.

    Disamping prinsip-prinsip koperasi internasional yang telah diuraikan di atas, koperasi

    Indonesia secara khusus memiliki prinsip-prinsip koperasi Indonesia yang dituangkandalam UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu:

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    13/27

    13

    1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

    usaha masing-masing anggota

    4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal5. Kemandirian6. Pendidikan perkoperasian7. Kerjasama antar koperasi.

    Koperasi yang merupakan suatu sistem organisasi terdiri dari tiga dimensi menurut

    Rusidi, yaitu :

    Dimensi Keanggotaan dengan konsep dasar partisipasi anggota dalam Kopeasi(members participation)

    Dimensi Kepengurusan dengan konsep dasar kepemimpinan Koperasi (cooperativeleadership)

    Dimensi Keusahaan dengan konsep dasar keterampilan manajerial (managerialskill)

    Dimensi-dimensi tersebut memiliki kemampuan untuk memainkan peranannya, seperti

    kemampuan anggota untuk berpartisipasi, kemampuan pengurus dalam memimpin dan

    kemampuan pengelolaan dalam melakukan usahanya agar dapat mencapai tujuan. Masing-

    masing dimensi tersebut memainkan perannya dan kemampuan yang dimiliki, yaitu :

    Peran anggota yaitu menyumbangkan ide, menyumbangkan modal, ikut mengawasi,dan memanfaatkan pelayanan anggota, dengan kemampuan anggota dalamberpartisipasi.

    Peran pengurus yaitu mengelola organisasi Koperasi dan membina anggota sertamengawasi jalannya usaha Koperasi, dengan kemampuan pengurus dalam

    memimpin dan membuat kebijakan-kebijakan demi kemajuan Koperasi.

    Peranan keusahaan yaitu melaksanakan tugas dari pengurus untuk mengelolaKoperasi dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada anggota, dengan

    kemampuan untuk mengelola usaha dengan baik.

    Prinsip Identitas Ganda Anggota

    Ciri-ciri organisasi koperasi secara sosio-ekonomi membentuk struktur organisasi

    koperasi yang unik dan menggambarkan suatu sistem sosio-ekonomi yang melibatkan

    anggota, perusahaan koperasi dan pasar sedemikian rupa dan membentuk sistem koperasi.

    Keunikan itu terletak pada posisi anggotanya di mana anggota koperasi adalah pemilik

    perusahaan koperasi dan sekaligus sebagai pengguna/pelanggan bagi koperasinya (lihat

    Gambar 1. Sebagai perbandingan, maka pemilik perusahaan kapitalistik tidak identik

    dengan pelanggannya. Status khusus anggota koperasi tersebut merupakan identitas

    koperasi di mana anggota memiliki identitas ganda atauprinsip identitas ganda anggota

    (dual identity). Pemilik perusahaan identik dengan pelanggan perusahaan. Apabila

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    14/27

    14

    identitas ganda dari anggota koperasi tersebut hilang, maka hilang pula ciri perusahaannya

    sebagai koperasi. Karena itu dalam koperasi berlaku prinsip-prinsip :

    1) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dari koperasi;2) Satu anggota satu hak suara tanpa melihat besar kecilnya kontribusi modal masing-

    masing;

    3) Manajemen koperasi bersifat terbuka (tentunya terhadap anggotanya) sertadilengkapi dengan prinsip-prinsip koperasi lainnya untuk mempertegas identitas

    koperasi tersebut.

    Kedudukan anggota sebagai pengguna barang dan jasa koperasinya bergantung kepada

    jenis koperasi, sebagai ilustrasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

    Tabel 1. Kedudukan Anggota sebagai Pengguna dalam Berbagai Jenis Koperasi.

    Jenis Koperasi Kedudukan Anggota

    Koperasi konsumen

    Koperasi Produsen

    Koperasi Produksi

    Koperasi Simpan Pinjam

    Pelanggan/Pembeli barang & jasa konsumsi

    Pembeli bahan (input) & penjual produk (output)

    Pekerja Koperasi

    Penyimpan dan Peminjam

    BAB 2. PENTINGNYA MANAJEMEN BAGI ORGANISASI KOPERASI

    Dalam sejarah perkembngan pemikiran manajemen, manajemen mulai sangat

    nyata dibutuhkan manakala adanya suatu institusi atau organisasi, dimana orang-orang yang

    bergabung dalam suatu organisasi dituntut harus mampu bekerjasama untuk mengelola dan

    mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki organisasi dalam rangka mencapai suatu

    tujuan organisasi yang telah disepakati. Koperasi sebgagai organisasi ekonomi modern yang

    berwatak sosial juga dituntut harus mampu mewujudkan tujuanny.

    Seperti halnya organisasi usaha lainnya seperti CV, Firma, dan Perseroan terbatas,

    organisasi koperasi memiliki sumber daya seperti sumber daya manusia, modal (uang dan

    barang-barang modal), sarana fisik, dan sumber daya informasi yang harus dikelola untukmencapai tujuannya. Hanya saja tujuan perusahaan kapitalistik (CV, Firma dan PT) adalah

    berbeda dengan tujuan koperasi. Tujuan perusahaan kapitalistik lebih mengutamakan

    kepada mencari keuntungan yang berkelanjutan guna meningkatkan kemakmuran

    pemiliknya berdasarkan prinsip ekonomi semata, sedangkan koperasi meningkatkan

    kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip

    koperasi. Tercapai tidaknya tujuan koperasi dapat diukur dari indikator kesejahteraan

    anggota yang dapat dilihat dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang diterima oleh

    anggota koperasi.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    15/27

    15

    Apa Manfaat/Keuntungan ekonomi bagi anggota?

    a. Peningkatan sekala usaha. Koperasi memberikan kesempatan pada anggota untukmenjual atau membeli barang atau jasa secara bersama-sama, sehingga biaya yang

    timbul menjadi lebih rendah. Biaya pembelian yang murah akan memberikan

    manfaat harga yang lebih murah bagi anggota. Hal ini dapat diterapkan pada

    koperasi sekolah dalam pengadaan buku-buku pelajaran, Alat Tulis, Sepatu, pakaian

    seragam dan keperluan siswa lainnya.

    b. Pemasaran. Koperasi dapat menampung hasil produksi anggota dan menjualnya kepasar. Dengan menjual secara bersama-sama melalui koperasi, maka biaya

    pemasaran yang harus dikeluarkan oleh masing-masing anggota menjadi lebih

    rendah, dibandingkan dengan menjual secara sendiri-sendiri. Biaya pemasaran

    yang rendah berarti penghematan bagi anggota yang pada gilirannya akan

    meningkatkan pendapatan bersih anggota. Kegiatan pemasaran ini sangat cocok

    dan dibutuhkan bagi para petani anggota Koperasi Unit Desa (KUD), peternak

    anggota koperasi peternakan, perajin tahu dan tempe anggota Koperasi Tahu

    Tempe (Kopti), dan koperasi produsen lainnya.

    c. Pengadaan barang dan jasa. Koperasi dapat menyediakan barang dan jasakebutuhan anggota. Dengan membeli secara bersama-sama melalui koperasi, maka

    memungkinkan anggota untuk mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah dan

    kualitas yang baik dan harga yang lebih murah.

    d. Fasilitas kredit. Koperasi dapat memberikan kemudahan bagi anggota yangmembutuhkan fasilitas kredit dalam bentuk: proses yang cepat, jaminan yangringan, dan bunga yang rendah. Hal ini dapat dilakukan karena anggota adalah

    pemodal (pemilik) yang sekaligus pengguna/nasabah bagi koperasinya.

    e. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Sebagai anggota, pada akhir tahun akanmemperoleh bagian SHU yang besarnya dihitung berdasarkan transaksi (pembelian,

    pemasaran, dan pengambilan kredit), dan partisipasi modal yang telah diberikan

    anggota kepada jkoperasi.

    Apa Manfaat/keuntungan Sosial Bagi Anggota?

    a. Keuntungan kelompok. Dengan berkoperasi, gerakan koperasi memiliki potensiuntuk menekan atau mempengaruhi kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh

    pemerintah. Karena gerakan koperasi mewakili kepentingan banyak orang dengan

    menghimpun massa yang cukup besar dalam rangka memperjuangkan

    pembangunan yang pro terhadap hajat hidup rakyat banyak.

    b. Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkanpengetahuan, kesadaran, dan ketarampilan dalam berkoperasi, berorganisasi, dan

    bisnis sebagai kunci untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan.

    c. Program sosial lainnya. Agar terpupuk Rasa kesetiakawanan antar anggota, makakoperasi dapat menyelenggarakan kegiatan asuransi, perumahan, jasa kesehatan,tunjangan hari tua, dan lain sebagainya.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    16/27

    16

    Tujuan koperasi yang diukur dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial bagi anggotanya

    tersebut tentu saja tidak secara otomatis akan dapat diwujudkan oleh koperasi begitu saja.

    Koperasi membutuhkan manajemen yang profesional yang mampu menerapkan fungsi dan

    proses manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

    terhadap sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Efektif berarti

    manajemen koperasi mampu mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan

    anggotanya. Sedangkan efisien berarti manajemen koperasi mampu melakukan

    penghematan-penghematan (tidak boros) dalam menjalankan fungsi pelayanannya.

    Disinilah peranan manajemen koperasi menjadi sangat penting.

    Jika dibandingkan antara koperasi dengan perusahaan kapitalistik, sebenarnya

    koperasi memiliki output atau tujuan ganda yaitu tujuan perusahaan koperasi dilihat dari

    segi ekonomi dan tujuan koperasi dari segi sosial. Sementara perusahaan kapitalistik lebih

    menekankan tujuan perusahaan dari segi ekonomi saja. Terhadap kondisi ini para pakar

    manajemen koperasi menyatakan bahwa manajemen koperasi adalah manajemen yang unik

    atau plus karena manajemen koperasi dituntut untuk mewu8judkan dua output sekaligus

    secara bersamaan. Oleh karenanya untuk mengelola koperasi dibutuhkan kemampuan dan

    profesionalitas manajemen yang lebih yang memahami karakteristik organisasi koperasi

    sebagai organisasi sosial ekonomi yang memiliki nilai dan prinsip yang berbeda dengan

    perusahaan kapitalistik.

    Perbedaan manajemen koperasi dengan perusahaan kapitalistik dapat dilihat dari

    dimensi: pengguna jasa, kepemilikan, hak suara, pelaksanaan pengambilan keputusan,

    penentuan kebijakan, balas jasa terhadap modal, penerima keuntungan, dan penanggunganrisiko yang secara rinci dapat dipelajari pada tabel berikut.

    Dimensi Perorangan Firma, CV PT Koperasi

    Pengguna Jasa Bukan pemilik Umumnyabukanpemilik

    Umumnya bukanpemilik

    Anggota

    Pemilik usaha individu Sekutu usaha Pemegang saham Anggota

    Hak suara individu Para sekutu Pemegang sahambiasa

    Anggota

    Pelaksanaan

    voting

    Tidak perlu Biasanya

    menurutbesarnyamodalpenyertaan

    Menurut besarnya

    saham yang dimilikimelalui Rapat UmumPemengang Saham(RUPS)

    Satu orang satu

    suara melaluuiRapat Anggota (RA)

    Penentuankebijakan

    Orang yangbersangkutan

    Para sekutu Direksi Pengurus

    Balas jasaterhadap modal

    Tidak terbatas Tidakterbatas

    Tidak terbatas Terbatas

    Penerimakeuntungan

    Orang yangbersangkutan

    Para sekutusecaraproporsional

    Pemegang sahamsecara proporsional

    Anggota sesuai jasapartisipasi

    Penanggungan

    risiko

    pemilik Para sekutu Pemegang saham

    proporsional denganjumlah saham yangdimiliki

    Anggota sejumlah

    modal sen dirikoperasi (equity)

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    17/27

    17

    BAB 3. FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN DI KOPERASI

    Para pakar manajemen menyimpulkan bahwa sejak akhir abad kesembilan

    belas, biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer,yaitu merencanakan (Planning), mengorganisasikan (Organizing), melaksanakan

    (actuating), dan mengendalikan (Controlling), walaupun kerangka kerja ini masih

    terus di teliti dan sering diperdebatkan (Stoner at al,1996 : 10). Beberapa pakar

    lainnya menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari 5 P yaitu Perencanaan,

    Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian dan Pengendalian. Tetapi kondisi

    terkini, para pakar manajemen Amerika cenderung menganut tiga fungsi utama yaitu

    Planning, Organizing, dan Controlling dengan alasan yang dapat

    dipertanggungjawabkan bahwa Actuating atau pelaksanaan sebenarnya masuk dalam

    dimensi perencanaan (Gibson, at al. 1996 : 174). Dalam buku ini ini, akan dijelaskan

    fungsi klasik dari manajem.

    TUJUH PRINSIP MANAJEMEN KOPERASI PETER DAVIS

    NoPrinsip manajemen

    pada umumnyaPrinsip manajemen dalam koperasi

    1 PluralismeMengelola atas nama

    kepentingan semuastakeholder

    Pluralisme ditemukan di dalam kepentingan merekaden dengan itu mengakui dan menyadari adakepentingan orang lain. Di dalam manajemen koperasianggota dimasukkan sebagai pelanggan.

    2 MutualitasPengakuan terhadapkebutuhan untukmemperolehkeuntungan

    Oleh karena keuntungan atas modal bukan criteriautama bagi keanggotaan koperasi, mutualitas diantarastakeholder mudah diterima, karena balas jasa bagiseseorang tidak diperoleh atas pengorbanan oranglain

    3 Kemandirian

    peroranganMenghormati pribadidan tanggung jawab

    Sama seperti organisasi lain pada umumnya, tetapi

    dalam koperasi menekankan dua hal yaitu kebutuhanorganisasi itu sendiri yang harus dipertahankan daripengendalian pihak luar dan otonomi anggotaperorangan.

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    18/27

    18

    Untuk memperjelas hubungan prinsip manajemen dan prinsip koperasi, Dubashi

    pada tahun 1970 meringkasnya sebagai berikut:

    Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Jadi

    manajemen sebagai suatu proses adalah pengertian yang menekankan bahwa

    manajer- tidak peduli bakat dan keterampilannya-terlibat dalam aktivitas yang saling

    terkait dalam fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian

    sumber daya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan.

    4 KeadilanPembagian sumber yang noneksploitatif

    Sama untuk koperasi, tetapi lebih mudah dilaksanakanmengingat struktur kepemilikan mereka terhadapkoperasi.

    5 Keadilan alamiahHak untuk menjalankan proseduryang mandiri dan peraturan yang

    jujur(adil)

    Sama untuk koperasi, tetapi struktur kepemilikankoperasi dan budaya pertanggungjawaban akan lebihmudah dilaksanakan.

    6 Kepedulian terhadap orangMengakui bahwa orang apakahkaryawan, atau pelanggan adalahsubyek dan bukan obyek bisnis.

    Struktur kepemilikan di dalam koperasi menterjemahkanprinsip ini, melalui basis keanggotaan.

    7 Peran ganda pekerjaan dan karyawanPekerjaan mempengaruhi statussocial, pola konsumsi dankeseluruhan struktur hubungan didalam masyarakat

    Koperasi menyatukan prinsip ini denganmengkombinasikan aspek social dan komersial. Prinsipkoperasi memberikan pandangan yang holistic mengenaipelanggan, pekerja atau pemasok.

    Prinsip Manajemen Prinsip Koperasi1. perencanaan

    PeramalanPenetapan tujuan

    Tujuan memaksimalkan pelayananPenetapan bunga terbatas atas modalPembagian surplus (SHU) jika ada untuk:

    Pembentukan modal dan dibagikan kepadaanggota sesuai dengan jasa masing-masing

    2. Pengorganisasian DemokrasiFederalisme

    3. Staffing Keanggotaan sukarela dan terbuka4. Pengarahan Demokrasi dalam arti modern5. Koordinasi Federalisme: kerja sama antar koperasi6. Pengawasan Pengawasan demokratis satu orang satu

    suara, pendidikan anggota7. Representasi (perwakilan) Netralitas8. Budgeting (penganggaran) Prinsip demokratis dan transparansi9. Kriteria efisiensi (maksimalisasi

    produktivitas atas maksimalisasiprofit )

    Maksimalisasi pelayanan bukanmaksimalisasi profit

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    19/27

    19

    Bagan : Proses Manajemen di Koperasi

    Perencanaan

    Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi adalah fungsi

    perencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun perencanaan penggunaan

    sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi untuk

    mencapai tujuan koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan

    menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang

    dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang

    lebih baik. Karenanya sebelum menyusun perencanaan pengurus dan manejer koperasi

    harus melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran apa sajayang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota dan belum

    dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi, termasuk juga situasi

    persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus diperhitungkan.

    Apa manfaat perencanaan bagi koperasi?

    Apabila pengurus dan manajer mampu menyusun perencanaan yang baik, maka akan

    memberikan manfaat sebagai berikut:

    Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan organisasikoperasi.

    Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga di masa yang akan datang. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja yang sesuai

    dan sistematis.

    Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan, prosedur sertajadwal yang telah ditetapkan.

    Menghindarkan tindakan coba-coba, tanpa perhitungan yang menyebabkanpemborosan bagi koperasi.

    Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan kegiatan di koperasi selaluberpedoman pada tujuan.

    P O A C

    SUMBER DAYAMANUSIA

    SUMBER DAYA

    KEUANGAN

    SUMBER DAYA

    FISIK

    SUMBER DAYA

    INFORMASI

    SASARAN

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    20/27

    20

    Bagaimana langkah dan prosesnya?

    Ada enam langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh pengurus dan manajer

    koperasi, yaitu:

    1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi internal organisasikoperasi (organisasi, keanggotaan, permodalan, sarana dan prasarana, SDM, dan

    usaha koperasi) dan situasi eksternal (persaingan, politik, ekonomi, sosial budaya,

    teknologi, hukum ) koperasi.

    2. Menanalisis masalah dan potensi yang diperoleh dan didukung dengan fakta daninformasi dari langkah pertama.

    3. Memperkirakan perkembangan dan situasi koperasi dan lingkungannya dimasa yangakan datang.

    4. Menetapkan tujuan dan hasil, sebagai patokan sebagai sasaran yang aakan dicapai.5. Mengembangkan alternatif sebagai arah tindakan dan memilih alternatif yang paling

    sesuai (pengambilan keputusan).

    6. Alokasi sumber daya, SDM, modal, sarana dan prasarana yang ditetapkan dalammatriks kebijakan untuk mendukung tujuan atau hasil dengan alternatif yang telah

    diputuskan.

    7. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK).

    Apa peran pengurus dan manajer dalam perencanaan di koperasi?

    Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik untukjangka panjang maupun jangka pendek.

    Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional, selanjutnyadibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.

    Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki, tanpamengabaikan struktur keuangan yang ada.

    Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman seluruhpelaksanaan.

    Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha keuangan dananggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK). Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota untuk

    dibahas dan mendapatkan pengesahan.

    Pengorganisasian

    Setelah perencanaan disusun, pengurus dan manajer koperasi selanjutnya harusmelakukan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    21/27

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    22/27

    22

    6. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi baik hubungan vertikalmaupun horizontal.

    Bagan: Struktur Umum Organisasi Koperasi

    Hal penting lain yang perlu dipahami oleh pengurus dan manajer koperasi

    bahwa proses pengorganisasian di koperasi adalah proses manajerial yang

    dinamis dan berkelanjutan. Ketika teknologi yang diterapkan oleh koperasi

    berubah, maka disain dan struktur organisasi koperasi dapat berubah,demikian pula dengan lingkungan organisasi, sehingga pengurus dan manajer

    koperasi harus menyesuaikan strategi agar tujuan organisasi dapat tetap

    dicapai secara efektif dan efisien.

    Pelaksanaan

    Setelah fungsi pengorgaisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen di

    koperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi. Fungsi

    pelaksanaan adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan organisasi agar

    orang-orang yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja

    menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

    Disinilah pengurus dan manajer di koperasi dituntut harus menjalankan fungsi

    kepemimpinan.

    Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain

    (bawahan atau pengikutnya) agar mau melaksanakan perintah atau pekerjaan

    yang diberikan oleh pemimpin. Oleh karena itu kemampuan kepemimpinan di

    koperasi adalah bagian yang fital dalam menjalankan dan menggerakka organisasikoperasi. Perencanaan yang baik dan pengorganisasian yang baik pula tidak akan

    RAPAT ANGGOTA

    PENGURUSDEWAN PENASIHAT PENGAWAS

    MANAJER

    KEPALA

    UNIT

    STAFF STAFF

    KEPALA

    UNIT

    STAFF STAFF

    KEPALA

    UNIT

    STAFF STAFF

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    23/27

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    24/27

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    25/27

    25

    Dalam praktek, penerapan fungsi pengendalian dalam manajmen modern

    dikaitkan dengan orientasi meningkatkan kualitas secara menyeluruh. Salah satu

    dari konsep tersebut adalah Total Quality Management (TQM). Istilah total

    mengandung makna every process, every job and every person (Lewis and Smith,

    1994). Pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek (Goetsch and davis,

    1994) yaitu aspek pertama menguraikan apa TQM itu. TQM didefinisikan sebagai

    pendekatan dalam menjalankan bisnis/usaha yang berupaya memaksimalkan daya

    saing melalui penyempurnaan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses

    dan lingkungan organisasi. Sedangkan aspek yang kedua adalah cara mencapainya

    dan berkaitan dengan 10 karakteristik TQM yang terdiri: berfokus pada pelanggan

    (internal maupun eksternal), berobsesi tinggi pada kualitas, menggunakan

    pendekatan ilmiah, memiliki komitmen jangka panjang, kerja sama tim,

    penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan,

    menerapkan kebebasan yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, serta

    melibatkan dan memberdayakan karyawan. Creech (1996) disisi lain

    mengemukakan ada lima pilar untuk dapat berhasil menerapkan TQM, lima pilar

    tersebut adalah produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Lebih lanjut

    creech menjelaskan bahwa produk merupakan titik pusat bagi tujuan dan prestasi

    organisasi. Kualitas dalam produk tidak mungkin tanpa kualitas dalam proses.

    Kualitas dalam proses tidak akan mungkin ada tanpa ada organisasi yang tepat.

    Organisasi menentukan kesehatan dan vitalitas keseluruhan sistem manajemen.

    Meskipun demikian, organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa kepemimpinanyang memadai dan komitmen yang kuat.

    Siapa yang melakukan pengendalian dan pengawasan di koperasi?

    1. Anggota koperasi, sesuai dengan prinsip koperasi pengelolaan dilakukansecara demokratis, maka organisasi koperasi adalah organisasi yang terbuka

    bagi anggota sebagai pemilik untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan

    pengawasan di koperasi. Partisipasi aktif anggota dalam pengawasan dapat

    dilakukan anggota untuk menggunakan hak bicaranya yaitu hak untuk bertanya

    dan memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan kebijakan pengurus

    baik secara langsung, menulis surat melalui kotak saran yang disediakan, dan

    dalam rapa anggota.

    2. Pengawas, yang dipilih dari dan oleh anggota memiliki fungsi yang jelas dalampengawasan dan pengendalian manajemen di koperasi. Pengawas memiliki

    tugas untuk menilai hasil kerja pengurus apakah sesuai atau tidak sesuai

    dengan rencana yang sudah ditetapkan, mencegah terjadinya penyelewengan,

    dan menjaga tertib administrasi secara menyeluruh.

    3.

    Pengurus dan manajer, yang menjalankan proses dan fungsi manajemenkoperasi dari mulai perencanaan, pengorgam, dan pelaksanaan pada akhirnya

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    26/27

    26

    harus melakukan pengendalian. Pengendalian yang dilakukan oleh pengurus

    dan manajer ini dilakukan dalam rangka memonitor/memantau apakah ptroses

    dan pelaksanaan kegiatan selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan

    sebelumnya, dan memberi peringatan serta mengambil langkah-langkah bila

    diperlukan untuk melakukan tindakan korektif.

    4. Badan penasihat dewan Pembina, sesuai dengang namanya badan initugasnya adalah memberikan nasihat dan pembinaan kepada pengurus koperasi

    baik dibidang kelembagaan, organisasi maupun usaha koperasi agar koperasi

    tumbuh dan berkembang.

    5. Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas yang membidangi koperasi di tingkatprovinsi, kabupaten/kota, adalah unsur pemerintah yang mempunyai tugas

    dalam melakukan pembinaan kepada koperasi agar koperasi mematuhi segala

    ketentuan yang diatur oleh pemerintah.

    Prinsip-prinsip pengawasan dan pengendalian

    Pengawasan dan pengendalian manajemen di organisasi koperasi baik yang

    dilakukan oleh pihak pengawas internal (anggota, pengawas, pengurus, dan

    manajer) maupun pihak eksternal (pemerintah) perlu memperhatikan prinsip-

    prinsip berikut:

    1. Pengawasan harus ekonomis.2. Fleksibel dan mudah dimengerti.3. Menjamin diadakannya tindakan korektif.4. Melaporkan adanya penyimpangan, penyebab terjadinya penyimpangan dan

    alternatif solusi perbaikan.

    5. Mengetahui dengan pasti tentang sifat dan kebutuhan dari setiap kegiatan yangharus diawasi.

    MODEL MANAJEMEN KOPERASI

  • 7/23/2019 Handout Manajemen Koperasi Jilid 1

    27/27