sword art online - jilid 2 - aincrad

Upload: andi-indah-aryan

Post on 12-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    1/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 1

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    2/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 2

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    3/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 3

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    4/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 4

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    5/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 5

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    6/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 6

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    7/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 7

    PROLOG

    Sebuah kastil besar yang terbuat dari batu dan baja melayang di langit tak berujung.

    Hanya itulah isi dari dunia ini.

    Butuh waktu sebulan bagi berbagai kelompok pengrajin untuk meninjau lantai dasaryang berdiameter sekitar 10 kilometer cukup luas untuk memasukkan seluruhSetagaya[1]ke dalamnya. Di atasnya terdapat 100 lantai yang tersusun lurus ke atas;ukurannya sangat luar biasa. Sekedar menebak berapa banyak data yangdigunakan untuk membuatnya pun mustahil.

    Di dalamnya terdapat beberapa kota besar, dengan banyak kota dan desa kecil,hutan serta padang rumput, dan bahkan danau. Hanya satu tangga yangmenghubungkan setiap lantai, dan tangga itu berada di dungeon

    [2]tempat monster-

    monster berkeliaran. Karena itu, menemukan dan melewatinya bukan hal yangmudah. Namun, ketika seseorang melewatinya dan tiba di sebuah kota di lantai atas,Gerbang Teleportasi antara lantai itu dan semua kota di lantai bawah akanterhubung, sehingga semua orang dapat bergerak dengan bebas dari lantai kelantai.

    Di bawah kondisi ini, kastil raksasa itu terus menerus ditaklukkan sejak dua tahun

    lalu. Garis depan sekarang ada di Lantai ke-74.

    Nama kastil itu adalah Aincrad, sebuah dunia pertarungan pedang yang terusmelayang, melingkupi kurang lebih enam ribu orang di dalamnya. Dikenal jugadengan nama...

    Sword Art Online

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Prolog#cite_note-Setagaya-1http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Prolog#cite_note-Setagaya-1http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Prolog#cite_note-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Prolog#cite_note-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Prolog#cite_note-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Prolog#cite_note-Setagaya-1
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    8/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 8

    BAB 1

    Sang Pendekar Hitam (Lantai ke-35 Aincrad,

    Februari 2024)

    Silica adalah salah satu dari Beast Tamer[1] yang langka di SAO, atau mungkinlebih tepatnya pernah. Familiar

    [2]miliknya, simbol dari seorang beast tamer, sudah

    tidak ada lagi.

    Beast Tamer bukanlah class[3]atau skill[4]yang diberikan oleh sistem, melainkanistilah yang digunakan oleh para pemain.

    Dalam suatu kejadian yang langka, monster yang agresif menunjukkan

    ketertarikannya terhadap para pemain. Kalau kalian tidak melewatkan kesempatanitu, kalian bisa berhasil menjinakkan monster tersebut dengan memberikannyasesuatu untuk dimakan. Lalu si monster akan menjadi Familiar si pemain danmengabdi sebagai rekan yang berharga yang membantu si pemain dengan berbagaicara. Para pemain menyebut mereka yang telah berhasil melakukan hal itu sebagaibeast tamer disertai campuran pujian dan rasa iri.

    Tentu saja, tidak semua monster bisa menjadi familiar; hanya sedikit sekali ragammonster yang bisa. Kondisi untuk memicu terjadinya event[5]tersebut pun tidak jelas,namun satu-satunya syarat yang diyakini semua orang adalah eventnya tidak akanterjadi jika si pemain membunuh terlalu banyak monster jenis itu.

    Ini adalah kondisi yang lumayan susah jika kalian pikirkan lagi. Bahkan jikaseseorang mencoba untuk mendapatkan seekor familiar dengan menemui monsteritu berulang-ulang, monster-monster tersebut bersifat agresif dan sang pemain tidakbisa menghindari pertarungan dengan mereka. Dengan kata lain, jika seseorangberkeinginan untuk menjadi seorang Beast Tamer, mereka harus terus menemuimonster yang diinginkan, dan jika eventnya tidak terjadi mereka harus terus kabur.Tidak sulit untuk membayangkan betapa merepotkannya semua hal tersebut.

    Kalian bisa bilang Silica sangat beruntung dalam perkara ini.

    Dengan tanpa pengetahuan tentang permasalahan tadi, ia telah memasuki suatuhutan tanpa alasan apapun di lantai yang ia kunjungi hanya karena ia sedang inginsaja. Monster pertama yang ia jumpai tidak menyerangnya, tetapi hanyamendekatinya. Kemudian ia memberikan monster itu sebuah kacang yang ia belihari sebelumnya tanpa banyak pikir, dan ternyata kacang itu adalah makanan yangdisukai oleh si monster.

    Monster tersebut adalah seekor Naga Berbulu. Seluruh tubuhnya dilapisi olehbulu-bulu biru pucat yang lembut, dan ia memiliki dua bulu yang panjang sebagaiganti dari ekor. Naga kecil tersebut adalah monster yang sangat jarang dijumpai.Mungkin Silica adalah orang pertama yang berhasil menjinakkannya, karena ialangsung menjadi pusat perhatian saat ia kembali ke kota asalnya Friben di lantaidelapan dengan si naga kecil menduduki pundaknya. Hari berikutnya, tak terhitung

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Beast_Tamer-1http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Beast_Tamer-1http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Familiar-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Familiar-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Familiar-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Class-3http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Class-3http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Skill-4http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Skill-4http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Skill-4http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Event-5http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Event-5http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Event-5http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Event-5http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Skill-4http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Class-3http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Familiar-2http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Beast_Tamer-1
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    9/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 9

    banyaknya pemain yang mencoba untuk menjinakkan Naga Berbulu setelahmendengar informasi dari Silica, namun tidak ada yang berhasil.

    Silica menamai naga kecil tersebut Fina. Nama itu sama dengan nama yang ia

    berikan pada kucing miliknya di dunia nyata.

    Monster-monster familiar dikenal memiliki stats[6]yang rendah untuk pertarungansebenarnya dan Fina bukanlah pengecualian. Tapi sebagai gantinya merekamemiliki sejumlah skill spesial: kemampuan memindai yang memperingatkan sangpemain bahwa ada monster yang mendekat, skill yang sedikit menyembuhkan sipemain, dan sebagainya. Semua skill tersebut lumayan berguna dan menjadikanperburuan sehari-hari jauh lebih mudah. Tapi yang paling menyenangkan Silicaadalah kehangatan dan kenyamanan yang dibawa oleh keberadaan Fina.

    AI[7]dari seekor familiar memang tidak begitu hebat. Tentu saja, familiar tidak bisa

    bicara, dan mereka hanya bisa mengerti beberapa lusin perintah. Tapi bagi Silica,yang memasuki game tersebut saat dia hanya berusia dua belas dan tengah diliputirasa takut dan gelisah, Fina adalah penyelamat yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa Petualangan Silica --- yangsebenarnya berarti Hidup di sini --- dimulai oleh Fina.

    Setelah setahun, Silica dan Fina telah naik level dengan lancar dan kemampuannyasebagai pemakai pisau sudah cukup baik. Itulah yang membuatnya lumayanterkenal diantara para pemain level pertengahan sebagai salah satu yang terbaikdari mereka.

    Tentu saja, dia masih jauh dari para petarung kelas atas yang bertempur di garisdepan; tapi di sisi lain, beberapa ratus orang yang bertekad untuk menyelesaikangame ini diantara total tujuh ribu pemain lebih jarang terlihat dibanding para beasttamer. Karena itulah, menjadi terkenal diantara para pemain rata-rata kurang lebihsama dengan menjadi seorang idola di dalam game ini.

    Karena pemain perempuan itu agak jarang, apalagi yang seumurannya, tidak butuhwaktu lama bagi Dragon Master Silica

    [8] untuk menjadi pemain terkenal dengan

    banyak penggemar. Ia menerima banyak sekali undangan dari kelompok dan guild [9]yang menginginkan seorang pemain idola dan bagi Silica yang baru berusia tiga

    belas tahun, menjadi terlalu bangga dengan dirinya sendiri sudah tak terhindarkanlagi. Tetapi akhirnya, harga diri itu menyebabkannya melakukan kesalahan yangtidak dapat dia ubah lagi sebesar apapun penyesalannya.

    Sebuah pertengkaran karena hal kecil memulai semuanya.

    Waktu itu Silica berada di dalam hutan yang sangat luas di utara lantai tiga puluhlima, dikenal sebagai Hutan Pengembaraan, dengan kelompok yang ia jumpaidua minggu sebelumnya. Saat itu, garis depan sudah jauh di lantai lima puluh lima,jadi lantai tiga puluh lima sudah terselesaikan. Tapi para petarung kelas atas tidakpeduli dengan hal selain menyelesaikan area labirin, jadilah sub-dungeon[10]seperti

    Hutan Pengembaraan populer sebagai target bagi para pemain rata-rata.

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Stats-6http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Stats-6http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-AI-7http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-AI-7http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-AI-7http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Dragon_Master_Silica-8http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Guild-9http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Guild-9http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Dungeon-10http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Dungeon-10http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Dungeon-10http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Guild-9http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Dragon_Master_Silica-8http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-AI-7http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Stats-6
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    10/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 10

    Karena kelompok enam orang yang dimasuki Silica tersusun dari para petarungtangguh, mereka telah bertempur dari pagi dan menemukan item yang lumayanbanyak, termasuk beberapa peti harta karun. Tapi ketika matahari mulai terbenamdan mereka semua mulai kehabisan ramuan penyembuh, mereka mulai berjalan

    pulang ke area tempat tinggal. Seorang pemain wanita yang langsing yangmenggunakan tombak lalu mengucapkan sesuatu, mungkin untuk mengatur Silica.

    "Kita akan membagikan item-itemnya begitu sampai. Tapi karena kamudisembuhkan kadalmu, kamu ga akan butuh kristal penyembuhnya kan?"

    Silica merasa tersinggung lalu menyerang balik.

    "Kamu bahkan tidak maju ke depan dan cuma berkeliaran di belakang kelompok,jadi kamu juga tidak pakai kristal."

    Setelah itu, pertengkaran semakin memanas, dan usaha sang ketua tim, seorangpengguna pedang dan perisai, untuk menghentikannya sama sekali diabaikan.Akhirnya, dalam kemarahan Silica berkata:

    "Aku tidak butuh item-itemnya. Aku tidak akan sekelompok dengan kalian lagi.Lagian banyak orang yang ingin sekelompok denganku!"

    Mengabaikan saran sang ketua untuk setidaknya tetap bersama dengan kelompoksampai mereka keluar dari hutan tersebut dan sampai di area tempat tinggal, diameninggalkan grup itu dan berjalan tanpa arah di sebuah jalur kecil.

    Walaupun dia sendirian, dia telah menguasai tujuh puluh persen skill pisaunya danmempunyai Fina untuk mendukungnya, jadi monster-monster lantai tiga puluh limabukan masalah baginya. Dia dapat melalui hutan itu dan kembali ke area tempattinggal tanpa masalah apapun. Itu, kalau dia tidak tersesat.

    Bukan tanpa alasan hutan itu dijuluki Hutan Pengembaraan.

    Hutan yang sangat besar itu dipenuhi pohon-pohon besar yng menjulang tinggi danterbagi menjadi area-area seperti papan catur; satu menit setelah kalianmenjejakkan kaki di sebuah area, area itu akan disambungkan oleh warp

    [11]ke area

    lain yang sama sekali berbeda secara acak. Jika kalian ingin keluar dari hutan itu,kalian harus melalui setiap area dalam satu menit, atau membeli peta yang mahaldari sebuah toko di area tempat tinggal, yang memeriksa area-area yangtersambung dengan lokasi kalian ketika kalian melewati hutan tersebut.

    Tapi satu-satunya orang dengan peta itu hanyalah si ketua. Karena menggunakankristal teleport di dalam Hutan Pengembaraan justru menteleport

    [12]kalian ke area

    lain di hutan bukannya kembali ke kota, Silica harus mencoba melewati tiap area.Namun berlarian diantara akar pohon yang besar-besar dan mengikuti jalan setapakyang berliku-liku ternyata lebih sulit dari yang ia bayangkan.

    Silica memutuskan untuk terus menuju arah utara, tetapi karena batas waktunyaselalu terlewat persis sebelum dia dapat mencapai ujung area tersebut, maka dia

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Warp-11http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Warp-11http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Teleport-12http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Teleport-12http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Teleport-12http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Teleport-12http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Warp-11
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    11/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 11

    selalu berakhir di suatu area tak dikenal lagi dan lagi. Sebentar kemudian diamendekati batas kesadarannya sebelum pingsan karena kelelahan. Cahaya merahdari matahari terbenam semakin menua dan dia merasa semakin cemas melihatlangit menggelap dan peluangnya keluar dari dungeon tersebut makin mengecil.

    Akhirnya, Silica berhenti berlari dan mulai berjalan, berharap dia bisa sampai kearea di ujung hutan secara kebetulan. Tapi keberuntungan tidak berpihak padanya,dan banyak monster yang menyerangnya setiap kali dia tersandung. Bahkan denganlevelnya yang jauh lebih tinggi, saat hari semakin gelap dia bahkan tidak bisamelihat apa yang ada di tanah dengan jelas. Walau dia memiliki Fina untukmenolongnya, dia tidak berhasil keluar dari setiap pertarungan tanpa terluka danakhirnya dia menghabiskan tidak hanya ramuannya yang tersisa tapi juga ramuanpenyembuh darurat miliknya.

    Seakan merasakan kegelisahan Silica, Fina membelai pipi Silica dengan kepalanya

    selagi mendengkur di bahunya. Silica menyesali ketergesaan dan harga dirinya yangtelah membuatnya terjebak dalam situasi ini seraya membelai leher panjangpartnernya dengan gaya menenangkan.

    Sambil berjalan dia bergumam dalam pikirannya:

    "Maafkan aku. Aku tak lagi berpikir aku ini istimewa. Jadi tolong biarkan aku keluardari hutan ini saat aku melakukan warp berikutnya."

    Dia melangkah ke zona warp lain sambil berdoa. Setelah gelombang memusingkanyang singkat, yang muncul di hadapannya adalah hutan belantara yang samadengan yang telah ia lihat di waktu-waktu sebelumnya. Bahkan tidak ada tanda-tanda dataran di kegelapan dibalik pohon-pohon tinggi itu.

    Ketika Silica yang kecewa mulai berjalan lagi, Fina dengan cepat mengangkatkepalanya dan mengeluarkan pekikan tajam. Sebuah peringatan. Silica segeramengambil pisaunya dan mengarahkannya ke arah yang ditatap Fina dari tadi.

    Beberapa detik kemudian, sebuah geraman pelan terdengar dari balik sebuah pohonbesar yang tertutup lumut. Begitu Silica memfokuskan pandangannya, munculsebuah kursor kuning. Mereka ada beberapa. Dua, bukan... tiga. Nama monsternya

    Kera Mabuk. Mereka salah satu monster terkuat di Hutan Pengembaraan. Silicamenggigit bibirnya.

    Walaupun begitu---

    Mereka tidak seberbahaya itu jika hanya melihat levelnya. Ketika pemain levelmenengah, seperti Silica, pergi ke medan perburuan, sudah menjadi akal sehatuntuk beberapa level lebih tinggi dari monster yang muncul. Biasanya, level merekacukup tinggi untuk mengalahkan lima monster sendirian tanpa menggunakan itempenyembuh.

    Alasannya adalah, tidak seperti para petarung kelas atas di garis depan, pemain-pemain kelas menengah berpetualang untuk mendapatkan coll yang cukup untuk

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    12/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 12

    hidup sehari-sehari, untuk mendapatkan cukup experience[13]supaya dapat bertahandi kisaran level rata-rata, dan terakhir untuk menghilangkan kebosanan. Diantaraalasan-alasan ini, tidak satupun yang patut untuk mempertaruhkan nyawa kalianuntuknya. Bahkan, masih ada sekitar seribu pemain di Starting City yang menolak

    untuk meningkatkan kemungkinan tewas sekecil apapun.

    Tapi seseorang butuh penghasilan tetap untuk makan dan tidur. Ditambah lagi,semua pemain MMORPG[14]seperti terkena wabah yang membuat mereka merasatidak aman jika mereka setidaknya berada di level rata-rata. Karena inilah, setelahsatu tahun setengah setelah game ini dimulai, kebanyakan pemain sekarangbepergian ke medan perburuan dengan level yang jauh lebih tinggi untuk menikmatipetualangan di dunia ini.

    Karenanya, para Kera Mabuk, yang dibanggakan sebagai salah satu dari monsterterkuat di lantai tiga puluh lima, bukan benar-benar tantangan bagi Silica; setidaknya

    begitulah yang seharusnya.

    Silica mengangkat pisaunya seraya memaksa pikirannya untuk berkonsentrasi. Finajuga melayang naik sebagai persiapan bertarung.

    Monster-monster yang muncul dari belakang pohon tersebut merupakan antropoidyang tertutup bulu merah tua. Mereka memegang pentungan kasar di tangankanannya dan sejenis kundur[15]yang diikat oleh sebuah benang di tangan kirinya.

    Begitu kera-kera tersebut mengangkat pentungannya dan memperlihatkan gigimereka untuk meraung, Silica menyerbu ke arah kera yang di depan untukmelakukan serangan pertama. Dia berhasil melakukan pukulan telak danmengurangi HP[16]kera itu lumayan banyak dengan Rapid Bite, sebuah skill pisautipe menyerbu kelas menengah, lalu melakukan sebuah combo[17]berkecepatantinggi yang merupakan salah satu keuntungan terbesar dari menggunakan pisau.

    Para Kera Mabuk menggunakan skill-skill gada tingkat rendah, dan walaupun setiappukulan memiliki kekuatan yang dahsyat, mereka lamban dan tidak memiliki kombomulti-pukulan. Silica menghujani Kera Mabuk itu dengan serangan lalu mundursejenak hanya untuk menyerbu lagi untuk memulai penyerangan baru. Setelahmelakukannya beberapa kali, HP Kera Mabuk tersebut telah berkurang banyak

    dalam waktu sebentar. Kadang-kadang, Fina juga menggunakan serangan nafasnyayang seperti gelembung untuk membingungkan musuh.

    Tetapi persis sebelum dia akan menggunakan skill keempatnya Fad Edge danmembunuh kera pertama...

    Seekor lawan baru muncul dari belakangnya, bertukar dengan si kera pertamaselama waktu jeda yang singkat. Silica tidak punya pilihan selain menggantisasarannya dan mulai menyerang si kera kedua. Si kera pertama lalu mundur danmengayunkan kundurnya dengan tangan kirinya

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Experience-13http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Experience-13http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-MMORPG-14http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-MMORPG-14http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Kundur-15http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Kundur-15http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Kundur-15http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-HP-16http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-HP-16http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Combo-17http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Combo-17http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Combo-17http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-HP-16http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Kundur-15http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-MMORPG-14http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Experience-13
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    13/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 13

    Silica terkejut begitu dia melihat sekilas bar HP si Kera Mabuk pertama. Bar HP nyaterisi kembali dengan kecepatan mengagumkan. Tampaknya kundur tersebutmengandung sejenis cairan penyembuh.

    Dia telah menghadapi Kera Mabuk di lantai tiga puluh lima sebelumnya, tetapi waktuitu mereka hanya berdua, dan dia membunuh keduanya sebelum mereka punyakesempatan untuk bertukar, jadi dia tidak mengetahui skill spesial ini. Silicamengertak giginya dan berkonsentrasi untuk menghabisi si kera kedua denganbenar.

    Namun begitu dia mengurangi bar HP si kera ke zona merah dan memperlebar jarakdiantara mereka untuk memulai serangan terakhirnya, kera itu bertukar dengan keralainnya. Kera mabuk yang ketiga. Pada saat itu kera yang pertama sudah hampirmengisi penuh bar HP nya.

    Kalau begini terus tidak akan ada akhirnya. Mulut Silica mengering karena gelisah.

    Silica memang sebenarnya hampir tidak punya pengalaman bertarung solo samasekali. Walaupun dia mempunyai keuntungan karena perbedaan level yang besarsekali, itu hanyalah angka-angka; kemampuan sebenarnya si pemain adalah halyang sama sekali berbeda. Kegelisahan yang muncul di pikiran Silica mulai berubahmenjadi rasa bingung. Dia mulai lebih sering meleset, sehingga memberikan ruanguntuk lawannya menyerang balik.

    Ketika dia berhasil mengurangi sekitar setengah HP kera mabuk ketiga, usahanyauntuk terus melakukan combo menyebabkannya terjerembab. Sang kera tidakmelewatkan kesempatan itu dan menyerang balik, yang berhasil mendaratkansebuah pukulan telak.

    Gada kayu nya dibuat dengan kasar, namun damage dasar dari beratnyadikombinasikan dengan kekuatan si Kera Mabuk menyebabkan HP Silica berkuranghampir tiga puluh persen. Rasa takut pun menyerang sekujur tubuhnya.

    Fakta bahwa dia telah kehabisan ramuan penyembuh menambah kegugupannya.Nafas Fina memulihkan sekitar sepuluh persen HP nya, namun kemampuan itubukanlah sesuatu yang bisa Fina gunakan terlalu sering. Bahkan dengan

    kemampuan itu pun, jika dia terkena serangan seperti itu tiga kali lagi --- dia akanmati.

    Mati. Silica membeku begitu kemungkinan tersebut melintas dalam pikirannya.Tangannya tidak mau terangkat. Kakinya tidak mau bergerak.

    Sampai sekarang, bertarung selalu mengasyikkan, tetapi selalu jauh dari bahayasesungguhnya. Silica sebelumnya tidak pernah berpikir bahwa bertarung ituterhubung dengan Kematian sesungguhnya---

    Saat dia berdiri membeku di depan Kera Mabuk yang meraung dan mengangkat

    pentungannya lagi, Silica menyadari untuk kali pertama arti sebenarnya dari

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    14/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 14

    bertarung dengan monster di SAO. Ini sebuah kontradiksi; SAO adalah sebuahgame, tapi di saat yang sama SAO bukanlah sesuatu untuk dimainkan.

    Dengan suara tumpul gada yang membelah udara, serangan tersebut membentur

    Silica begitu dia berdiri dengan tegar. Dia tidak mampu menerima dampaknya danroboh ke tanah. HP nya berkurang banyak dan berubah menjadi oranye.

    Dia tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Dia bisa melarikan diri. Dia bisa menggunakankristal teleport. Masih ada pilihan lain yang bisa dia buat, namun dia hanya terpanamelihat pentungan itu saat si kera mengangkatnya untuk kali ketiga.

    Senjata yang kasar itu mengeluarkan sebuah kilauan merah, dan ketika dia akanmenutup matanya secara refleks---

    Sebuah sosok kecil melompat ke ruang diantara Silica dan gada si kera. Sebuah

    suara yang berat dan menakutkan terdengar. Bulu-bulu biru langit berhamburanseketika begitu bar HP yang kecil itu turun ke angka nol.

    Fina menatap Silica dengan matanya yang bulat dan biru setelah dia jatuh ke lantai.Ia mengeluarkan geraman lemah lalu berhamburan menjadi polygon yang takterhitung banyaknya. Sebuah bulu ekor yang panjang melayang turun bagai sedangmenari.

    Sesuatu meletup dalam diri Silica. Benang yang telah menjaganya sudahmenghilang. Sebelum rasa sedih sempat menyeruak, dia merasa marah: marahkepada dirinya sendiri karena tidak dapat bergerak hanya karena telah terkena satuserangan; dan sebelum itu, marah kepada dirinya sendiri karena takabur untukmencoba melalui hutan itu sendirian hanya karena ia merasa kesal olehpertengkaran kecil.

    Dengan gerakan yang luwes Silica melangkah mundur, menghindari serangan yangdiayunkan ke arahnya oleh si monster. Dia lalu menyerbu dengan sebuah teriakan.Pisau di tangan kanannya berkilau begitu menghujani si kera dengan serangan.

    Silica bahkan tidak mencoba untuk menghindari pentungan kera yang bertukardengan temannya setelah melihat HP temannya itu berkurang, namun malah

    menangkisnya dengan tangan kirinya. HP nya berkurang, walaupun tidak sebanyakjika terkena langsung. Tetapi ia mengabaikannya dan mengejar kera ketiga, kerayang telah membunuh Fina.

    Silica memanfaatkan perawakannya yang kecil, menerjang langsung ke arah si kera,dan menusukkan pisaunya ke kera tersebut. Dengan sebuah efek pukulan kritikalyang menyilaukan, HP musuhnya habis tak bersisa. Pertama suara jeritan, lalusuara benda pecah yang terdengar.

    Diantara sisa-sisa yang sedang berhamburan, Silica memalingkan tubuhnya danmenyerbu ke arah sasaran baru. Bar HP nya sudah menjadi berwarna merah yang

    berarti bahaya, tapi dia sudah tak peduli lagi. Dia hanya melihat musuh yang harusia bunuh, seakan diperbesar untuk memenuhi pandangan matanya.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    15/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 15

    Dia bahkan lupa rasa takutnya terhadap kematian dan baru akan mencobamelakukan sebuah serbuan mematikan di bawah gada yang sedang mengayun.

    Sebuah cahaya putih bersih memotong kedua Kera Mabuk itu begitu mereka berdiri

    berdampingan.

    Badan kedua kera itu masing-masing terbelah dua dalam sekejap; lalu merekapecah dan menghilang.

    Silica berdiri dengan lunglai ketika dia melihat seorang pemain pria dibalik pecahan-pecahan yang berhamburan. Dia berambut hitam dan memakai mantel hitam. Diamemang tidak terlalu tinggi, namun aura keberadaan yang luar biasa terpancar daridirinya. Silica melangkah mundur begitu dia merasakan rasa takut yang naluriah.Mata mereka bertemu.

    Tetapi matanya sunyi dan sedalam kegelapan. Anak laki-laki itu menyarungkanpedang satu tangannya ke dalam sarung pedang di punggungnya dengan bunyiberderang lalu membuka mulutnya.

    "Maafkan aku. Aku gagal menyelamatkan temanmu"

    Dia kehilangan tenaga begitu mendengarnya. Dia tidak dapat lagi menahan air matamembasahi pipinya. Dia bahkan tidak menghiraukan pisaunya terlepas daritangannya dan jatuh ke tanah. Segera setelah dia melihat bulu biru langit di tanah,dia langsung berlutut di hadapannya.

    Setelah kemarahannya hilang, perasaan sedih dan kehilangan menguasainya.Mereka mewujud dalam bentuk air mata dan bergulir menuruni pipinya tanpa henti.

    Familiar tidak diprogram untuk menghentikan serangan sebagai perilaku normalnya.Fina telah menghadang serangan itu dengan kemauannya sendiri --- bisa dibilangitulah hasil dari cintanya terhadap Silica, yang telah menghabiskan waktu setahunbersamanya.

    Sambil mencengkram dirinya sendiri, Silica bergumam sambil menangis.

    "Kumohon... jangan tinggalkan aku sendiri... Fina..."

    Namun bulu biru langit itu tidak memberikan jawaban apapun.

    "...Aku minta maaf."

    Ucap si pemuda berpakaian serba hitam itu lagi. Silica menggelengkan kepalanyadan mencoba mati-matian menghentikan air matanya.

    "...Tidak... Aku yang... bertindak bodoh... terima kasih...telah menyelamatkanku..."

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    16/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 16

    Dia berhasil untuk memaksakan diri mengucapkan kata-kata tersebut begitu diaberhenti menangis.

    Pemuda itu berjalan perlahan ke arah Silica lalu berlutut di depannya sebelum

    bertanya ragu-ragu.

    "...Bulu itu, apa mungkin bulu itu punya nama item?"

    Terkejut oleh pertanyaan yang diluar perkiraan itu, Silica mengangkat kepalanya.Dia menyeka air matanya lalu memalingkan tatapannya ke arah bulu yangdimaksud.

    Sekarang ketika dia memikirkannya lagi, memang aneh cuma bulunya yang tersisa.Baik itu monster maupun manusia, makhluk di dunia ini biasanya tidakmeninggalkan apa-apa setelah mati, bahkan equipmentnya pun tidak. Silica dengan

    ragu meraih bulu tersebut dengan tangannya lalu mengklik permukaannya denganjari telunjuk. Layar setengah transparan yang muncul memperlihatkan nama danberat bulu tersebut.

    Fina's Heart

    Begitu Silica akan mulai menangis lagi setelah melihatnya, si pemudamenghentikannya.

    "Tu-tunggu-tunggu. Kalau hatinya tertinggal, kamu bisa menghidupkannya lagi."

    "Apa!?"

    Silica mengangkat kepalanya dengan tajam. Dia menatap wajah si pemuda denganmulut setengah terbuka.

    "Itu ditemukan beberapa waktu lalu, jadi masih banyak orang yang belum tahu. Adadungeon bernama Bukit Kenangan di wilayah utara lantai empat puluh tujuh.Lumayan susah walaupun namanya begitu... tapi katanya bunga yang mekar dipuncaknya adalah item penghidup famili-."

    "Be-Beneran!?"

    Silica berdiri dan bersorak sebelum si pemuda selesai bicara. Rasanya harapanmembanjiri dadanya, yang dipenuhi rasa duka. Tapi

    "...Lantai empat puluh tujuh..."

    Silica bergumam dan mengendurkan bahunya. Itu dua belas lantai di atas level ini,lantai tiga puluh lima. Pastinya bukan area yang aman bagi Silica.

    Persis ketika ia memalingkan matanya yang kecewa ke lantai.

    "Hmm"

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    17/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 17

    Pemuda di hadapannya berkata dengan suara terganggu.

    "Aku bisa mengambilkannya buatmu kalau kamu memberiku ongkos dan sejumlahbiaya, tapi mereka bilang bunga itu hanya muncul kalau beast tamer yang

    kehilangan familiarnya ikut pergi..."

    Silica tersenyum kepada swordsman yang tak disangka-sangka ternyata baik itu danberkata:

    "Tidak... Aku senang dengan informasi yang kamu kasih. Kalau aku bekerja kerasuntuk naik level, suatu hari aku akan bisa..."

    "Alasan kenapa kamu ga bisa melakukan itu adalah, katanya familiar cuma bisadihidupkan lagi dalam waktu empat hari setelah mereka mati. Setelah itu, namaitemnya akan berubah dari Heart menjadi Remains..."

    "Apa...!"

    Silica tidak mampu menahan dirinya berteriak.

    Sekarang levelnya empat puluh empat. Kalau SAO merupakan RPG biasa, lantaidungeon akan sesuai kesulitannya dengan pemain berlevel sama. Tapi karena SAOadalah game kematian yang gila, area yang aman adalah sekitar sepuluh level dibawah sang pemain.

    Dengan kata lain, untuk menjelajahi lantai empat puluh tujuh, Silica harus setidaknyamencapai level lima puluh lima. Tetapi bagaimanapun ia memikirkannya, tidakmungkin naik sepuluh level hanya dalam empat hari... tidak, dua hari kalau diamenghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dungeonnya. Dia cumaberhasil mencapai levelnya sekarang karena dia berpetualang dengan tekun.

    Silica menjatuhkan kepalanya dan keputusasaan menguasainya sekali lagi. Diamengambil bulu Fina dari tanah dan memeluknya dengan lembut di dadanya. Airmatanya bermunculan saat dia mengutuk kebodohan serta ketidakberdayaannya.

    Silica menyadari si pemuda mulai berdiri lagi. Ia pikir dia akan pergi dan ia

    setidaknya harus mengucapkan selamat jalan, namun ia tidak memiliki energi lagiuntuk membuka mulutnya

    Tapi tiba-tiba, layar setengah transparan muncul di hadapannya. Sebuah layartransaksi. Saat Silica mengangkat kepalanya, dia melihat pemuda itu sedangmemanipulasi layar lainnya. Item-item mulai bermunculan satu per satu dalam seksitransaksi. Silver Thread Armor, Ivory Dagger... Semuanya adalah equipmentyang Silica bahkan belum pernah melihatnya.

    "Errm..."

    Ketika dia membuka mulutnya ragu-ragu, si pemuda menjelaskan dengan santai:

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    18/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 18

    "Ini seharusnya cukup untuk sekitar lima, enam level. Kalau aku pergi denganmuseharusnya tidak apa-apa."

    "Apa...?"

    Silica berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Dia tidak bisa mengira apa yangdipikirkan pemuda itu, jadi dia melihat langsung ke arahnya. Tapi karena sistemnyaSAO, yang dapat dilihatnya hanyalah bar HP si pemuda; dia bahkan tidak bisamengetahui nama atau levelnya.

    Sulit untuk menebak berapa umurnya. Equipmentnya berwarna serba hitam.Kekuatan dan ketenangan yang terpancar darinya membuatnya terlihat beberapatahun lebih tua dari Silica, namun matanya yang tertutup oleh poninya yang panjangentah mengapa tampak tidak berdosa, dan garis-garis wajahnya yang femininmembuatnya terlihat sedikit seperti perempuan. Silica dengan hati-hati bertanya:

    "Kenapa... kamu baik banget...?"

    Sebenarnya, dia sangat waspada.

    Sampai sekarang, beberapa pemain pria yang jauh lebih tua dari Silica telahmencoba mendapatkan cintanya; bahkan dia pernah mendapatkan lamaran sekali.Bagi Silica, yang baru berusia tiga belas tahun, pengalaman-pengalaman ini hanyamemberinya rasa takut. Dia bahkan belum pernah mendapatkan pernyataan cinta didunia nyata.

    Tidak terelakkan lagi, Silica jadi mulai menghindari pemain pria yang tampakmemiliki ketertarikan semacam itu. Lagipula, selalu ada motif dibalik kata-katamanis adalah akal sehat di Aincrad.

    Pemuda itu menggaruk kepalanya lagi, seakan kehabisan jawaban. Ia membukamulutnya untuk mengatakan sesuatu, lalu menutupnya lagi. Setelah itu, diamengalihkan pandangannya, kemudian bergumam dengan suara pelan:

    "...Yah, ini bukan komik... Aku akan bilang kalau kamu janji ga akan tertawa."

    "Aku ga akan ketawa."

    "Itu karena... kamu mirip sama adikku."

    Mendengar jawaban seperti manga ini, Silica tidak bisa menahan dirinya untuk tidaktertawa. Ia menutup mulutnya dengan tangannya, tapi dia tidak bisa menahantawanya yang meluap-luap.

    "Kamu, kamu bilang kamu ga akan ketawa..."

    Ekspresi terluka terlihat di wajah si pemuda lalu dia mengendurkan bahunya sambil

    mulai mendongkol. Membuat tawa Silica semakin keras lagi.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    19/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 19

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    20/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 20

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    21/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 21

    Dia bukan orang jahat...

    Sambil tertawa, Silica memutuskan untuk mempercayai kebaikan pemuda ini. Diasudah pernah bertekad untuk mati. Kalau untuk menyelamatkan Fina, tidak ada

    alasan baginya untuk menahan diri.

    Silica membungkuk dan berkata:

    "Kuharap kita berteman baik. Kamu sudah menolongku, dan bahkan menawarkanuntuk melakukan hal seperti ini untukku..."

    Dia menatap layar transaksi itu lalu memasukkan semua Coll[18]yang dimilikinya.Ada lebih dari sepuluh equipment yang diberikan pemuda itu, dan semuanya terlihatseperti item langka yang tidak bisa dibeli di toko.

    "Yah... mungkin ini terlalu kecil, tapi..."

    "Enggak, kamu ga perlu bayar. Ini semua cuma cadangan dan ini juga berhubungandengan alasan kenapa aku datang ke sini..."

    Ketika dia mengucapkan sesuatu yang tidak dapat dimengerti Silica, si pemudamenekan tombol OK tanpa menerima uang sedikitpun.

    "Terima kasih. Sungguh.... Oh, aku Silica."

    Saat dia mengucapkan namanya, dia setengah berharap pemuda itu terkejutkarenanya, tapi nampaknya pemuda itu tidak mengenal namanya. Dia merasaterabaikan untuk sejenak, tetapi kemudian dia ingat bahwa sisinya yang inilah yangmembuatnya berakhir seperti ini.

    Si pemuda mengangguk kecil lalu menjulurkan tangan kanannya.

    "Aku Kirito. Salam kenal."

    Mereka berjabatan tangan.

    Pemain yang dipanggil Kirito itu mengeluarkan sebuah peta Hutan Pengembaraandari kantong yang tergantung di ikat pinggangnya. Dia melihat area yang terhubungdengan pintu masuk lalu mulai berjalan. Sambil mengikutinya, Silica membenamkanbulu Fina ke bibirnya dan bergumam dalam pikirannya.

    Tunggu, Fina. Sebentar lagi aku akan menghidupkanmu...

    Area tempat tinggal di lantai tiga puluh lima diliputi suasana pedesaan denganbangunannya yang putih-putih serta atapnya yang merah-merah. Desanya sendirimemang tidak begitu besar, namun merupakan area berpetualang utama bagi para

    pemain level menengah saat ini, jadi ada lumayan banyak orang yang berjalankesana kemari.

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Coll-18http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Coll-18http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Coll-18http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Coll-18
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    22/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 22

    Kota asal Silica adalah Desa Friben, yang terletak di lantai delapan; namun karenaia belum membeli rumah, tinggal di penginapan manapun di lantai berapa saja tidakbegitu terasa berbeda baginya. Yang paling penting adalah rasa dari makanan yangdisajikan. Silica menyukai cheesecake yang dimasak NPC disini, jadi dia telah

    tinggal disini sejak dua minggu lalu saat dia mulai berpetualang di HutanPengembaraan.

    Sewaktu ia memandu Kirito, yang seakan terpesona melihat sekelilingnya, beberapawajah yang ia kenal memulai percakapan dengannya. Mereka mencoba membujukSilica untuk bergabung dengan kelompoknya setelah mendengar rumor dia telahkeluar dari kelompok lamanya.

    "Erm, Yaa... terima kasih atas tawarannya, tapi..."

    Dia membungkuk saat menolak tawaran-tawaran itu agar mereka tidak sakit hati.

    Kemudian dia melirik Kirito, yang berdiri di sampingnya, dan melanjutkanperkataannya:

    "...Aku akan sekelompok dengan orang ini untuk beberapa waktu..."

    Apa!? Beneran!? Ucap orang-orang yang mengerumuni Silica dengan marah lalumenatap Kirito dengan curiga.

    Silica sudah melihat sedikit kemampuan Kirito; tapi ketika kalian memperhatikanswordsman[19]hitam yang cuma berdiri disana, dia tidak terlihat sekuat itu.

    Dia tidak memakai equipment mahal satupundia tidak pakai armor sama sekalidan hanya memakai sebuah jaket tua yang terlihat usang di atas kaosnyayang iamiliki hanyalah sebuah pedang satu tangan yang sederhana; dia bahkan tidak punyatameng.

    "Hei, kau"

    Pengguna dua pedang berpostur tinggi yang tadi paling gigih mengajak Silicabergabung berjalan ke arah Kirito. Sambil meremehkan Kirito dia membukamulutnya:

    "Kau wajah baru, tapi kau ga boleh memotong antrian. Kami sudah mengincar Silicalumayan lama."

    "Yah, aku ga tahu; entah kenapa kita berakhir seperti ini..."

    Kirito menggaruk kepalanya dengan muka bermasalah.

    Dia setidaknya bisa berdebat sedikit, pikir Silica dengan sedikit kecewa, kemudian iaberkata ke si pengguna dua pedang:

    "Erm, itu aku yang minta. Aku minta maaf!"

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Swordsman-19http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Swordsman-19http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-Swordsman-19
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    23/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 23

    Silica membungkuk untuk terakhir kalinya lalu melangkah pergi sambil menarikujung jaket Kirito.

    "Aku akan mengirim pesan untuk kalian lain kali~."

    Silica berjalan dengan cepat, hendak melepaskan diri dari kerumunan itu, yangbelum sepenuhnya menyerah, secepat mungkin. Dia memotong melewati gerbangplasa menuju jalan utama.

    Ketika mereka akhirnya tidak dapat para pemain itu lagi, Silica mengambil nafaspanjang dan melihat ke arah Kirito.

    "...Aku, aku minta maaf. Karena telah membuatmu mengalami semua masalah ini."

    "Tidak apa-apa."

    Kirito menjawab dengan senyuman kecil seakan dia tidak terganggu sama sekali.

    "Silica-san lumayan populer ya."

    "Tolong panggil aku Silica saja... Itu bukan karena aku populer; mereka cumamengajakku bergabung dengan kelompoknya untuk menjadi semacam maskot,sungguh. Tapi... Kupikir aku ini spesial... dan masuk ke hutan sendirian... danakhirnya..."

    Air matanya mengalir alami begitu dia teringat dengan Fina.

    "Tenanglah."

    Ujar Kirito dengan suara kalem.

    "Kita pasti akan menghidupkan Fina lagi, jadi jangan khawatir."

    Silica menghapus air matanya dan tersenyum pada Kirito. Cukup aneh memang,rasanya dia mempercayai kata-kata orang ini.

    Akhirnya, mereka dapat melihat sebuah bangunan dua lantai di sebelah kananmereka. Itu penginapan yang sering digunakan Silica: Weathercock Tavern.Sekarang begitu mereka sudah sampai, Silica sadar bahwa dia telah membawaKirito ke sini tanpa mengatakan apa-apa.

    "Ah, rumahmu dimana, Kirito onii-chan?"

    "Oh, di lantai lima puluh.... Tapi terlalu merepotkan untuk pergi ke sana sekarang,jadi kayaknya aku akan bermalam di sini saja."

    "Ah, oke!"

    Silica kegirangan karena beberapa alasan lalu menepukkan kedua tangannya.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    24/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 24

    "Cheesecake disini benar-benar enak."

    Dia baru saja akan mengajak Kirito masuk ke penginapan dengan menarik jaketnyaketika empat pemain keluar dari toko disebelah mereka berdua. Mereka adalah

    anggota kelompok yang berburu bersamanya selama dua minggu terakhir. Pemain-pemain pria yang muncul pertama tidak melihat Silica dan langsung menuju keplasa, tapi pemain wanita yang muncul belakangan menoleh ke belakang danrefleks, mata mereka bertemu.

    "...!"

    Itu wajah yang paling tidak ingin dilihat Silica saat ini. Pengguna tombak yangmenyebabkan pertikaian yang membuat Silica keluar dari kelompoknya. Dia barusaja akan melangkah masuk ke penginapan dengan kepala ditundukkan tapi...

    "Oh, bukannya ini Silica?"

    Panggil si pengguna tombak, menyebabkan Silica tidak punya pilihan selain berhentimelangkah.

    "...Iya."

    "Ho~, entah bagaimana kamu berhasil keluar dari hutan itu. Itu melegakan."

    Pemain bernama Rosalia itu, dengan rambut merah tuanya yang keriting acak-acakan, berkata dengan senyum miring.

    "Tapi kamu sudah telat. Kita sudah membagi-bagikan item-itemnya."

    "Sudah kubilang aku ga membutuhkannya! Aku sedang sibuk sekarang jadiselamat tinggal!"

    Silica mencoba mengakhiri percakapan itu, tapi tampaknya pihak yang satu lagitidak berniat membiarkannya pergi saja.

    "Oh? Apa yang terjadi sama kadal itu?"

    Silica menggigit bibirnya. Kalian tidak bisa menaruh familiar di inventaris ataumenitipkannya ke orang lain. Dengan kata lain, hanya ada satu alasan mengapafamiliarnya tidak ada. Rosalia kemungkinan besar juga mengetahuinya, tetapi diamelanjutkannya dengan senyuman kecil.

    "Oh, apa mungkin...?"

    "Mati.... Tapi!"

    Silica membelalak kepada si pengguna tombak.

    "Aku akan menghidupkan Fina lagi!"

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    25/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 25

    Rosalia, yang tengah tersenyum dengan sangat puas, melebarkan matanya. Diabahkan melakukan siulan pelan.

    "Ho, jadi kamu mau pergi ke Bukit Kenangan? Tapi memangnya kamu bisa

    sampai ke sana dengan level segitu?"

    "Bisa."

    Umum Kirito sebelum Silica sempat menjawab. Dia menyembunyikan Silica dibelakang jaketnya seakan untuk melindunginya.

    "Dungeonnya tidak sesulit itu juga sih."

    Rosalia melihat Kirito ke atas dan ke bawah dengan tatapan kasar kemudianmengejeknya:

    "Kau satu lagi yang naksir dia? Kau ga kelihatan kuat."

    Silica mulai gemetar dengan geram. Dia melihat ke bawah sambil mencobamenahan air matanya.

    "Ayo pergi."

    Kirito meletakkan sebelah tangannya di bahu Silica, kemudian Silica mulai berjalanke arah penginapan yang mereka tuju.

    "Yah, semoga beruntung."

    Suara tawa Rosalia terdengar di belakangnya, tapi dia tidak menengok ke belakang.

    Lantai pertama dari Weathercock Tavern adalah restoran besar. Kiritomendudukkan Silica di sebuah meja lalu berjalan ke konter depan dimana seorangNPC sedang menunggu. Setelah dia selesai check in, dia mengklik menu di konterkemudian kembali dengan cepat.

    Segera setelah Kirito duduk di hadapannya, Silica membuka mulutnya untukmeminta maaf karena dia telah membuat Kirito mengalami situasi yang begitu tidakmenyenangkan. Namun Kirito menghentikannya dengan mengangkat tangannyakemudian tersenyum.

    "Ayo kita makan dulu."

    Seorang pelayan membawa dua mug panas tepat pada waktunya. Kedua cangkir didepan mereka itu dipenuhi cairan merah; sebuah aroma misterium tercium darinya.

    "Untuk pembentukan kelompok kita."

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    26/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 26

    Mereka menepukkan mug mereka masing-masing saat Kirito bersulang. Silica lalumeneguk seisap cairan panas itu.

    "...Enak..."

    Bau dan rasa asam manisnya serupa dengan anggur yang dibolehkan oleh ayahnyauntuk dicoba di waktu silam. Tapi walaupun Silica sudah mencoba setiap minumanyang ada di restoran ini selama dua minggu terakhir, dia tidak ingat pernah mencobayang ini.

    "Erm, ini apa...?"

    Kirito tersenyum sebelum dia menjawab:

    "Kamu bisa bawa minuman botol denganmu ke restoran NPC. Ini item yang kusebut

    Ruby Ichor. Kalau kamu minum ini secangkir, ketangkasanmu akan naik satupoin."

    "Ini, ini sangat berharga...!"

    "Yah, alkohol juga ga akan tambah enak kalau kusimpan di inventarisku juga sih,dan aku ga kenal banyak orang jadi aku ga punya banyak kesempatan untukmeminumnya..."

    Kirito mengangkat bahunya dengan konyol. Silica tertawa kemudian menegukseisap lagi. Cita rasa yang entah bagaimana merindukan pelan-pelan melembutkanhatinya, yang telah mengeras dikarenakan banyaknya hal menyedihkan yang terjadihari ini.

    Setelah selesai minum, Silica menempelkan cangkirnya ke dadanya seakan iamasih menantikan kehangatannya. Lalu dia menurunkan tatapannya ke meja danberkata pelan:

    "...Kenapa... mereka bicaranya sekejam itu sih..."

    Ekspresi Kirito berubah serius begitu ia meletakkan cangkirnya dan kemudian

    membuka mulutnya.

    "Apa SAO MMORPG pertamamu?"

    "Iya."

    "Oh iya Di game online manapun, ada banyak pemain yang kepribadian berubahbegitu mereka memakai karakter mereka sebagai topeng. Ada yang menjadi baik,ada juga yang menjadi jahat Dulu mereka menyebutnya roleplaying, tapi kupikir diSAO itu berbeda."

    Tatapan Kirito menajam.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    27/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 27

    "Padahal kita lagi dalam situasi sulit... Yah, memang tidak mungkin untuk semuapemain bekerjasama menyelesaikan game ini. Tapi terlalu banyak orang yangsenang melihat penderitaan orang lain, mencuri itemdan bahkan mereka yangmembunuh sesamanya."

    Kirito melihat lurus ke arah Silica. Tampak ada kesedihan yang mendalam di balikkemarahannya.

    "Menurutku orang yang melakukan kejahatan disini juga benar-benar sampah didunia nyata."

    Dia hampir mengatakan ini. Tapi kemudian dia sadar bahwa Silica sedikit gemetarketakutan, jadi dia tersenyum dan meminta maaf:

    "Maaf... Aku bahkan tidak dalam posisi untuk membicarakan orang lain. Aku jarang

    membantu orang lain. Bahkan akumenyebabkan kematian rekan-rekanku..."

    "Kirito onii-chan..."

    Silica menyadari kalau swordsman hitam yang duduk di hadapannya memikul bekasluka yang mendalam di dirinya. Dia ingin menghiburnya, namun ia membenci faktabahwa kata-kata terlalu dangkal untuk menyampaikan apa yang ingin dia ucapkan.Ia malah menggenggam tangan Kirito secara tidak sadar, yang terkepal di atasmeja, dengan kedua tangannya.

    "Kirito onii-chan adalah orang baik. Onii-chan sudah menyelamatkan aku."

    Pertama-tama, Kirito terkejut dan mencoba menarik kembali tangannya, tapi diasegera tenang. Sebuah senyuman lembut tampak di bibirnya.

    "...Nampaknya malah aku yang dihibur. Terima kasih, Silica."

    Saat itu juga, Silica merasakan sebuah perasaan menyakitkan, seakan jantungnyamengerut. Detak jantungnya bertambah cepat tanpa alasan. Wajahnya terasapanas.

    Dia dengan cepat menarik tangannya dan menekankannya di dadanya. Tetapi rasasakitnya tidak berhenti.

    "Kamu ngapain...?"

    Begitu Kirito bersandar mencondong ke depan di atas meja, Silica menggelengkankepalanya dan berhasil tersenyum.

    "Bu, bukan apa-apa! Ah, Aku lapar!"

    Setelah mereka selesai makan roti dan stew mereka dengan beberapa cheesecakesebagai penutup, sudah jam delapan lewat. Mereka memutuskan untuk cepat tidur

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    28/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 28

    sebagai persiapan untuk pergi ke lantai empat puluh tujuh besok. Dua orang itu naikke lantai dua, dimana ada kamar-kamar yang tak terhitung banyaknya di kedua sisikoridor.

    Kamar yang disewa Kirito, secara kebetulan, berada disamping kamar Silica.Mereka saling mengucapkan selamat malam dengan senyuman.

    Sesaat setelah memasuki kamarnya, Silica memutuskan sebelum dia bergantipakaian, dia akan melatih beberapa combo untuk membiasakan diri dengan pisaubaru yang diberikan Kirito padanya. Dia mencoba untuk berkonsentrasi padasenjatanya, yang sedikit lebih berat dari yang biasa ia pakai, tapi sakit di dadanyamenyulitkannya.

    Setelah dia entah bagaimana berhasil merangkai lima serangan beruntun, diamembuka layarnya, melepas perlengkapannya, dan kemudian berbaring di kasur

    dengan pakaian dalamnya. Kemudian dia mengetuk dinding untuk mengeluarkanmenu pop-up lalu mematikan lampunya.

    Seluruh tubuhnya terasa sangat letih, jadi ia pikir ia bisa tidur dengan mudah.Namun untuk beberapa alasan, dia bahkan merasa kurang mengantuk dibandingbiasanya.

    Semenjak mereka menjadi sahabat, dia selalu tidur dengan badan Fina yang lembutdi lengannya, jadi kasur yang luas itu seperti terasa kosong. Dia berguling danmemutar badannya bolak-balik sebentar sebelum ia menyerah untuk tidur dankembali duduk. Dia terus memandang ke arah sebelah kirinyatempat berdirinyadinding yang terhubung dengan kamar Kirito.

    Ia ingin mengobrol lebih banyak lagi dengannya.

    Dia terkejut kepada dirinya begitu memikirkan ini. Orang ini adalah pemain pria yangbaru ia kenal kurang dari sehari. Dia sudah menghindari pemain-pemain pria sampaisekarang, tapi kenapa swordsman yang ia tidak tahu apa-apa tentangnya ini terusmuncul di pikirannya?

    Dia tidak bisa menjelaskan perasaannya sendiri. Saat dia melirik jam yang berada di

    bagian bawah penglihatannya, sudah jam sepuluh. Dia sudah tidak bisa mendengarsuara langkah kaki pemain-pemain lain dari jendelanya, hanya suara anjingmenggonggong di kejauhan.

    'Yah, itu ga masuk akal, jadi ayo tidur saja lah.'

    Pikir Silica dalam kepalanya. Tetapi untuk beberapa alasan, dia bangkit dari tempattidurnya dan melangkah pelan ke lantai. Setelah mengatakan kepada dirinya sendiribahwa ia hanya akan mengetuk pintu lalu melambaikan tangannya, dia membukalayar menu, memilih baju tercantik yang ia miliki, kemudian memakainya.

    Dia berjalan beberapa langkah di koridor yang diterangi lilin itu. Lalu, setelah ragu-ragu di depan pintu selama beberapa puluh detik, dia mengetok pintu itu dua kali.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    29/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 29

    "Huh? Ada masalah?"

    "Yaa---"

    Silica baru sadar kalau dia belum menyiapkan alasan yang tepat untuk datang lalukebingungan. 'Aku hanya ingin mengobrol' terdengar terlalu kekanak-kanakan.

    "Yah, itu errah, aku ingin tahu lebih banyak tentang lantai empat puluh tujuh!"

    Untungnya, Kirito tidak mencurigai apa-apa dan langsung mengangguk.

    "Oke kalau begitu. Apa kita perlu ke bawah?"

    "Enggak usah, yaakalau boleh, di kamar onii-chan..."

    Ia menjawab tanpa berpikir lalu dengan cepat menambahkan:

    "Ka-karena, kita tidak bisa membiarkan orang lain mendengar informasi yangberharga!"

    "Erm... yaa... iya sih, kamu benar. Tapi..."

    Kirito menggaruk kepalanya dengan sedikit ekspresi tidak nyaman, kemudian...

    "Yah, kurasa tidak apa-apa."

    Gumamnya, lalu dia membuka pintunya dengan sopan lalu mundur selangkah.

    Tentu saja, kamarnya Kirito sama dengan kamarnya sendiri: sebuah kasur disebelah kiri, ditambah sebuah meja dan kursi sedikit lebih jauh lagi. Itulah semuaperabotan yang ada disitu.

    Kirito menawarkan kursinya sebelum ia duduk di kasur dan membuka sebuah layar.Dia memanipulasinya dengan cepat dan mengeluarkan sebuah kotak kecil.

    Kotak yang telah diletakkan di meja itu memiliki sebuah bola kristal kecil didalamnya. Bola kristal itu bersinar di bawah cahaya lentera.

    "Indahnya... ini apa?"

    "Ini item bernama Mirage Sphere."

    Saat Kirito mengklik bola kristal tersebut, muncul sebuah layar menu. Dia dengancepat memanipulasinya dan memencet tombol OK.

    Segera setelahnya, bola kristal itu mulai memancarkan sebuah cahaya biru muda,

    lalu muncullah sebuah hologram besar berbentuk bola. Gambarnya tampak sepertikeseluruhan sebuah lantai di Aincrad. Kristal itu menampilkan desa-desa dan setiap

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    30/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 30

    pohon dengan sangat detil, dan sama sekali berbeda dengan peta sederhana yangbisa ditemukan di menu sistem.

    "Uwaa...!"

    Silica terpaku memandang peta setengah transparan itu. Rasanya kristal itu dapatmenunjukkan orang-orang berjalan kesana kemari jika ia terus menatapnya.

    "Ini area tempat tinggalnya, dan ini Bukit Kenangan. Kamu harus melewati jalan ini...dan ada sejumlah monster kuat di sekitar sini..."

    Kirito menunjuk ke sini dan ke sana seraya menjelaskan geografi lantai empat puluhtujuh tanpa berhenti. Silica merasa hangat hanya dengan mendengarkan suara yangkalem itu.

    "Dan setelah kamu melewati jembatan ini kamu bisa melihat bu..."

    Tiba-tiba Kirito berhenti bicara.

    "...?"

    "Shh..."

    Saat dia mengangkat kepalanya, dia melihat expresi Kirito was hard dan dia sedangmenaruh sebuah jari di bibirnya. Dia membelalak ke arah pintu dengan tatapantajam.

    Kirito langsung beraksi. Dia melompat dari kasur dengan kecepatan cahaya danmembuka pintunya.

    "Siapa disitu...!?"

    Silica dapat mendengar suara langkah orang lari. Dia berlari menyusul dan melihatkeluar dari bawah badan Kirito, dimana dia melihat bayangan seseorang sedangberlari menuruni tangga.

    "I-itu tadi apa!!?"

    "...Kupikir dia tadi menguping."

    "Apa...? Tapi kita ga bisa mendengar apa-apa dari balik tembok kan?"

    "Bisa kalau level mengupingnya cukup tinggi. Walaupun... tidak banyak... orangyang melatih skill ini..."

    Kirito menutup pintunya dan berjalan kembali ke kamarnya. Dia duduk di kasurdengan ekspresi merenung di wajahnya. Silica duduk di sebelahnya and

    membelitkan kedua tangannya ke sekeliling badannya. Dia diliputi oleh rasa takutyang tidak bisa ia jelaskan.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    31/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 31

    "Kenapa orang itu menguping...?"

    "Kita akan tahu sebentar lagi, mungkin. Aku punya pesan untuk dikirim, bisa kamumenunggu sebentar?"

    Kirito tersenyum kecil sebelum dia menutup map kristal itu dan membuka sebuahlayar. Dia mulai menggerakkan jari-jarinya di atas sebuah keyboard holografik.

    Silica menggelut di kasur Kirito. Sebuah kenangan lama dari dunia nyata kembalipadanya. Ayahnya adalah seorang reporter. Dia selalu berada di depan sebuah PClama, mengetikkan sesuatu dengan ekspresi serius. Silica suka memperhatikanpunggung ayahnya saat dia melakukan itu.

    Silica tidak merasa takut lagi. Saat dia mengamati wajah Kirito dari belakang,rasanya seakan dia diliputi kehangatan yang telah dilupakannya begitu lama.

    Sebelum ia mengetahuinya, matanya sudah terpejam dengan sendirinya.

    Silica terbangun mendengar bunyi bising yang berdering di telinganya. Itu adalahalarm pagi yang hanya bisa didengar olehnya. Waktu yang diaturnya adalah jamtujuh pagi.

    Dia membuka selimutnya lalu duduk. Biasanya ia sulit untuk bangun pagi-pagi,namun hari ini dia bisa membuka matanya dengan perasaan baik. Kepalanya terasasegar, seakan semuanya telah tercuci bersih oleh tidurnya yang lelap.

    Setelah meregangkan badannya, Silica baru saja akan turun dari tempat tidur ketikaia membeku.

    Ada seseorang yang sedang tidur terlentang; cahaya matahari pagi yang melaluijendela menyinarinya. Persis saat Silica menarik nafas untuk berteriak, disangkanyaorang itu seorang penyusup, dia ingat dimana ia jatuh tertidur tadi malam.

    ---Aku, di kamar Kirito onii-chan...

    Segera setelah dia menyadari fakta tersebut, wajahnya memanas seperti telahterkena serangan nafas api. Karena di SAO emosi ditampilkan agak berlebihan,mungkin uap memang benar-benar keluar dari wajahnya saat ini. Tampaknya Kiritomembiarkan Silica tidur di kasur sedangkan ia tidur di lantai. Silica mengerangsambil menutupi mukanya karena rasa malu dan sesal.

    Setelah berhasil menenangkan dirinya selama beberapa lusin detik, Silica diam-diam turun dari tempat tidur dan berdiri. Kemudian dia berjalan ke arah Kirito denganlangkah kaki tak bersuara lalu menatap wajahnya.

    Wajah tidur sang swordsman hitam itu terlihat begitu tidak berdosa hingga Silica

    tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Silica kira dia beberapa tahun

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    32/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 32

    lebih tua darinya karena tatapannya yang tajam. Namun yang mengejutkan, ketikaSilica melihatnya seperti sekarang ini, dia tidak tampak seberbeda itu dengannya.

    Menyenangkan bagi Silica untuk mengamati wajah tidurnya; tapi ia tidak bisa begini

    terus, jadi dia dengan lembut menggoyangkan bahunya lalu berkata padanya.

    "Kirito onii-chan, sudah pagi~."

    Kirito membuka matanya lebar-lebar lalu berkedip beberapa kali begitu dia menatapwajah Silica dengan tatapan kosong selama beberapa saat. Kemudian ekspresinyaberubah menjadi malu dengan cepat.

    "Ah... Ma-maaf!"

    Dia tiba-tiba menundukkan kepalanya.

    "Aku ingin membangunkan onii-chan tapi onii-chan tidurnya nyenyak banget... danaku ga bisa membuka pintu ke kamar onii-chan, jadi..."

    Kamar yang disewa pemain diatur oleh sistem agar tidak bisa ditembus, jadi tidakmungkin kalian bisa masuk ke dalamnya kecuali kalian adalah teman pemaintersebut. Silica dengan cepat mengibaskan tangannya dan bilang:

    "Enggak, enggak, aku yang harusnya minta maaf! Sudah mengambil tempat tidurnyaonii-chan... "

    "Enggak, gapapa kok. Kita ga akan nyeri otot bagaimanapun kita tidur ini."

    Setelah berdiri, Kirito merenggangkan lehernya, yang membuat bunyi retak-retak,kontradiksi dengan kata-kata yang baru ia ucapkan. Dia kemudian mengangkattangannya dan merenggangkannya. Dia memandang Silica seakan dia baru sajaterpikir sesuatu sebelum membuka mulutnya:

    "...Omong-omong, selamat pagi."

    "Se-selamat pagi."

    Keduanya melihat satu sama lain dan tersenyum.

    Hari sudah terang ketika mereka melangkah keluar setelah menyantap makanansebagai persiapan menjelajahi Bukit Kenangan di lantai empat puluh tujuh.Pemain-pemain yang bersiap memulai harinya dan para pemain yang baru kembalidari petualangan malam mereka mempunyai ekspresi yang kontras.

    Setelah mengisi persediaan ramuan mereka di sebuah toko di sebelah penginapanmereka, keduanya berjalan menuju gerbang plasa. Untungnya, mereka berhasil

    mencapai gerbang teleport tanpa harus bertemu dengan orang-orang yang ingin

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    33/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 33

    merekrut Silica ke dalam kelompoknya seperti kemarin. Persis sebelum dia akanmulai berlari ke area teleport yang berwarna biru berkilauan, Silica berhenti.

    "Ah... aku ga tahu nama desa di lantai empat puluh tujuh..."

    Dia baru akan memeriksa petanya ketika Kirito menawarkan tangan kanannya.

    "Tidak apa-apa. Aku akan mengatur tempatnya."

    Silica merasa berterima kasih seraya dia menggenggam tangan Kirito.

    "Teleport! Floria!"

    Segera setelah Kirito berkata, sebuah cahaya membutakan meliputi mereka berdua.

    Setelah cahaya tersebut pudar, diikuti terasanya sebuah perasaan transportasi,warna-warna yang tak terhitung banyaknya meledak di pengelihatan Silica.

    "Uwa..."

    Tanpa sadar dia bersorak.

    Gerbang plasa lantai empat puluh tujuh dibanjiri oleh bunga-bunga. Dua jalan kecilmemotong plasa itu dengan bentuk palang. Disamping itu, sisa tempat yang adaseluruhnya ditempati oleh petak-petak bunga, setiap petak bunga tersebut dikelilingioleh bata-bata merah dan dipenuhi dengan bunga yang tidak diketahui Silica.

    "Indahnya..."

    "Lantai ini juga disebut Taman Bunga, karena bukan hanya desanya tapi jugaseluruh lantainya dilimpahi bunga-bunga. Kalau kita punya waktu, kita juga bisapergi ke Hutan Bunga Raksasa di utara..."

    "Aku ingin bisa datang ke sana lain waktu."

    Silica tersenyum pada Kirito sebelum dia membungkuk di depan sebuah petak

    bunga. Dia mendekatkan wajahnya ke sebuah bunga kebiru-biruan yang serupadengan cornflower[20]lalu menghirup aromanya.

    Bunga tersebut dibuat dengan detil yang mengejutkan: mulai dari vena-venabunganya, kelima kelopaknya, benang sarinya yang putih, sampai tangkainya yanghijau.

    Tentu saja tidak semua benda di Aincrad, termasuk taman bunga ini, dan seluruhtanaman serta bangunan lain, digambarkan sedetil tadi setiap saat. Kalau merekamembuatnya seperti itu, maka mainframe SAO sekalipun, setinggi apapunperformanya, akan kekurangan sumber daya untuk sistemnya.

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-cornflower-20http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-cornflower-20http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-cornflower-20http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-cornflower-20
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    34/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 34

    Untuk menghindari hal tersebut sembari tetap memberikan para pemain lingkunganyang sedetil dan semirip mungkin dengan kenyataan, SAO menggunakan SistemPemfokusan Digital. Sistem itu merupakan sistem yang menampilkan detil yanglebih halus dari sebuah objek hanya saat seorang pemain menunjukkan

    ketertarikannya dan fokus dengan objek itu.

    Setelah Silica mendengar tentang sistem ini, dia menjadi takut kalau ketertarikannyapada suatu benda akan membebani sistem SAO; tetapi dia tidak bisa menahandirinya sendiri saat ini dan tetap memandangi bunga yang bermacam-macam itu.

    Ketika dia akhirnya berhasil menghentikan dirinya berjalan tanpa sadar sambilmenikmati aroma harum di sekitarnya, Silica memandang sekelilingnya.

    Kebanyakan orang yang berada disini adalah pasangan pria dan wanita. Semuanyasaling bercakap-cakap dengan senang, entah sambil berpegangan tangan atau

    sambil bergandengan lengan. Sepertinya tempat ini sudah menjadi tempat-tempatsemacam itu. Silica memandang Kirito, yang sedang melamun disampingnya.

    ---Apa kita juga kelihatan seperti itu...?

    Setelah memikirkan hal ini, Silica berkata dengan keras untuk menutupi fakta kalaumukanya memerah:

    "Ayo-ayo kita cepat pergi ke luar!"

    "Hah? Ah, iya."

    Kirito terpaku berkedap-kedip untuk beberapa detik sebelum dia mengangguk danmulai berjalan disamping Silica.

    Mereka meninggalkan gerbang plasa hanya untuk menemukan bahwa jalan utamadesa tersebut pun diselimuti oleh bunga-bunga. Seraya mereka berdua berjalanberiringan, Silica ingat saat dia pertama kali bertemu Kirito. Dia tak percaya barusatu hari terlewati sejak saat itu. Swordsman itu sudah menjadi sosok yang pentingdi hatinya.

    Silica melirik ke arahnya dan bertanya-tanya bagaimana perasaannya, namun Kiritomasih diliputi perasaan misterius dan sulit untuk menebak apa yang ada dipikirannya. Silica ragu-ragu untuk beberapa saat sebelum dia mempersiapkan diridan membuka mulutnya:

    "Ermm... Kirito onii-chan. Boleh aku bertanya tentang adik perempuanmu..."

    "Ke-kenapa tiba-tiba?"

    "Kirito onii-chan bilang aku mengingatkanmu pada dia. Jadi, aku penasaran saja..."

    Membicarakan dunia nyata adalah salah satu hal yang paling tabu di Aincrad. Adabanyak alasan, tapi yang terbesar adalah jika gagasan bahwa 'dunia ini virtual dan

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    35/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 35

    karenanya adalah dunia palsu' mengakar di dalam pikiran para pemain, makamereka tidak akan bisa terima kalau kematian di SAO sebagai kenyataan.

    Tapi Silica ingin bertanya tentang adik perempuan Kirito, yang kata Kirito mirip

    dengannya. Dia ingin tahu apakah Kirito menginginkan sesuatu darinya sebagaiseorang adik perempuan.

    "...Kita...ga sedekat itu kok..."

    Kirito mulai bicara.

    "Aku pernah bilang dia itu adik perempuanku, tapi sebenarnya dia itu sepupuku.Karena suatu keadaan, dia tumbuh besar bersama dengan keluargaku sejak lahir.Dia ga tahu ini sih. Yah, mungkin karena ini... tapi aku terus menjaga jarak darinyatanpa maksud yang jelas. Aku bahkan menghindari untuk bertemu dengannya di

    rumah."

    Kirito mendesah kecil.

    "...Ditambah lagi, kita punya kakek yang keras. Dia memaksaku ikut dojo kendowaktu aku berumur delapan tahun, tapi aku tidak bisa benar-benar berminatmelakukannya lalu berhenti setelah dua tahun. Kakekku memukulku lumayankeras... tapi saat dia melakukan itu, adikku mulai menangis dan melindungikudengan bilang kalau dia bahkan akan melakukan bagianku supaya kakekkuberhenti. Setelah itu, aku mulai main komputer dan tenggelam di dalamnya, tapiadikku benar-benar mengabdikan dirinya buat kendo dan bahkan berhasil sampaicukup jauh di kejuaraan nasional sebelum kakekku meninggal. Itu sudah cukupuntuk menyenangkan bahkan dia sekalipun... Tapi aku selalu merasa bersalah; akuselalu ingin tahu kalau adikku benar-benar ingin melakukannya dan apa dia bencipadaku. Karena itulah aku terus menghindarinya... dan akhirnya kita jadi seperti ini."

    Kirito berhenti bicara dan melirik wajah Silica.

    "Jadi mungkin aku menyelamatkanmu untuk memuaskan diriku sendiri, untukmenebus masa laluku... Maaf."

    Silica masih anak-anak jadi dia tidak bisa mengerti benar semua perkataan Kirito.Namun karena beberapa alasan, dia merasa seakan dia dapat mengerti adikperempuan Kirito itu.

    "...Adiknya Onii-chan... dia ga benci Onii-chan. Kalau dia tidak menyukainya, makadia ga mungkin bisa sebaik itu. Kemungkinan besar dia sangat suka kendo."

    Selagi Silica berucap, memilih kata-katanya dengan hati-hati, Kirito tersenyum.

    "Kayaknya aku terus yang dihibur... Apa benar seperti itu? ...Baguslah kalau benarseperti itu."

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    36/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 36

    Silica merasa sesuatu yang hangat menjalar di hatinya. Dia senang Kirito telahterbuka padanya.

    Keduanya segera tiba di gerbang masuk utara desa itu. Bunga putih yang tak

    terhitung tumbuh dari tumbuhan merambat yang melilit busur logam langsingberwarna perak. Jalan utama desa melewatinya dan terus merentang hinggamenjadi jalan besar yang dikelilingi bukit-bukit hijau sebelum menghilang dalamkabut.

    "Yah... petualangan kita akhirnya dimulai."

    "Iya."

    Silica menjauh dari lengan Kirito, memantapkan ekspresinya, lalu mengangguk.

    "Dengan level dan equipment kamu, monster-monster di sekitar sini harusnya tidakterlalu susah untuk dikalahkan. Tapi

    Seraya berkata, Kirito mengobrak-abrik kantong yang bergantung di ikatpinggangnya, mengeluarkan sebuah kristal berwarna biru langit, dan kemudianmeletakkannya di tangan Silica. Benda itu adalah Kristal Teleport.

    "Kita ga tahu apa yang akan terjadi di lapangan nanti. Jadi camkan ini dalampikiranmu. Kalau terjadi sesuatu yang diluar perkiraan dan aku menyuruhmu untukkabur, maka gunakan kristal itu untuk pergi. Desa manapun ga masalah. Kamu gausah mengkhawatirkanku."

    "Ta-tapi..."

    "Janjilah padaku. Aku... pernah menghancurkan satu kelompok. Aku ga maumengulangi kesalahan yang sama lagi."

    Ekspresi Kirito begitu serius hingga Silica tak bisa berbuat apa-apa lagi selainmengangguk. Setelah Kirito menerima jawabannya dia tersenyum lega.

    "Kalau begitu, ayo berangkat!"

    "Oke!"

    Silica memastikan pisaunya sudah melengkapi sisinya lalu memantapkan keyakinandalam pikirannya; setidaknya dia tidak akan kebingungan seperti kemarin dan diaakan bertarung sebaik-baiknya.

    Tetapi---

    "Kya-aaaaaa!? Itu apa--!? Itu, itu kelihatan mengerikan-----!!"

    Mereka bertemu monster pertama hanya dalam beberapa menit setelah merekamulai berjalan ke arah utara di medan perburuan lantai empat puluh tujuh.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    37/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 37

    "U-uwaa!! Pergi sana----!"

    Makhluk yang muncul dan berjalan menembus semak-semak memiliki bentuk yangtak pernah terbayangkan oleh Silica. Sebuah bunga berjalan mungkin deskripsi

    yang paling tepat untuk menggambarkannya. Dengan batang hijau tua yang seteballengan manusia dan berdiri dengan akar-akarnya yang terbagi di beberapa tempat.Batang atau badannya menopang sebuah bunga kuning besar yang serupa denganbunga matahari. Mulutnya terbuka, gigi-giginya menyembur keluar, mengungkapkankilasan-kilasan merah dari dalamnya.

    Tanaman itu memiliki dua cabang yang menjalar dari bagian tengah batangnya,yang mengingatkan orang pada lengan yang dimiliki binatang. Tampaknya, tanamanitu menggunakan lengan-lengan tersebut beserta mulutnya untuk menyerang.Tanaman pemakan orang itu berlari menuju Silica dengan tersenyum sambilmengayunkan lengan-lengannya yang mirip tentakel. Makhluk yang terlihat seperti

    karikatur yang sangat aneh ini membuat Silica merasa jijik.

    "Kubilang pergi---!"

    Silica mengayunkan pisaunya dengan liar dengan matanya hampir tertutup. Kirito,yang berdiri di sebelahnya, berkata dengan suara bingung:

    "Te-tenang saja. Monster itu sangat lemah. Kalau kamu mengincar bagian putihtepat di bawah bunganya, maka kamu dengan mudah bisa..."

    "Ta-tapi itu kelihatan mengerikan--!"

    "Kalau makhluk itu saja terlihat mengerikan maka perjalanan ini akan susah. Adajuga monster yang punya banyak bunga, ada yang terlihat seperti tumbuhankarnivora, dan bahkan ada yang punya banyak tentakel lengket...

    "Kya----!!"

    Sambil berteriak saat Kirito berbicara, Silica mengaktifkan sebuah skill pedang; tentusaja, skill itu hanya memotong udara kosong. Selama jeda yang singkat setelahnya,dua tentakel membelit kedua kaki Silica lalu mengangkatnya dengan kekuatan yang

    mengejutkan.

    "Uwah!?"

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    38/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 38

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=File:Sword_Art_Online_Vol_02_-_062.jpg
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    39/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 39

    Silica mendapati dirinya tergantung terbalik beserta penglihatannya sementararoknya, setia dengan gravitasi virtual, merosot ke bawah.

    "Uaaa!?"

    Dia dengan cepat menahan ujung roknya dan mencoba memotong cabang yangmenjalar itu. Namun karena posisinya yang memalukan, upayanya itu tidak begituberhasil. Silica berteriak dengan wajah merah:

    "Ki-Kirito onii-chan, tolong! Jangan lihat saja dan tolong aku!!"

    "I-Itu sedikit sulit."

    Dengan tangan kirinya menutupi kedua matanya, Kirito menjawab dengan ekspresitidak nyaman sementara bunga raksasa itu terus mengayunkan Silica kesana

    kemari.

    "Berhenti!"

    Silica tidak punya pilihan selain melepaskan roknya, menggenggam cabangmenjalar itu, dan memotongnya. Bagian belakang leher bunga tersebut masuk kedalam jangkauannya begitu dia jatuh lalu dia menggunakan sebuah skill pedang.Kali ini skill itu mengenai sasarannya, dan seraya kepalanya jatuh, seluruhbadannya meledak lalu lenyap. Silica, yang mendarat dengan halus diantara hujandebris[21]poligon, langsung bertanya pada Kirito segera setelah dia berbalik.

    "...Tadi lihat ya?"

    Swordsman hitam itu memandang Silica melalui celah-celah diantara jari-jarinya danmenjawab:

    "...Enggak, aku ga lihat."

    Mereka membutuhkan lima pertarungan lagi sampai terbiasa dengan monster-monster disini sebelum mempercepat ritme mereka; walau Silica hampir pingsan

    saat sebuah monster yang mirip anemon laut mencengkramnya dengan tentakelyang lengket.

    Kirito tidak berpartisipasi banyak dalam pertarungan dan kebanyakan dia hanyamembantu Silica, sekali-sekali menahan sekarang saat Silica dalam bahaya.Experience kelompok terbagi sesuai dengan jumlah damage yang diberikan setiapanggota kelompok ke monster. Karena Silica mengalahkan monster-monsterberlevel tinggi, dia memperoleh poin experience beberapa kali lebih cepat daribiasanya dan dia pun lekas naik level.

    Selagi mereka terus mengikuti jalan batu bata merah yang tak berujung, muncul

    sebuah jembatan yang melewati sungai kecil. Setelahnya terlihat sebuah bukitbesar, dan jalan tersebut tampak menuju ke puncaknya.

    http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-21http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-21http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Sword_Art_Online_Bahasa_Indonesia:Jilid_2_Bab_1#cite_note-21
  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    40/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 40

    "Itulah Bukit Kenangan."

    "Sepertinya tidak ada persimpangan jalan."

    "Iya. Kita cuma harus terus naik, jadi ga perlu khawatir akan tersesat. Tapi katanyaada banyak monster. Kita berhati-hati saja."

    "Oke!"

    Sebentar, sebentar lagi dia bisa menghidupkan Fina. Begitu Silica memikirkan ini,langkah kakinya refleks makin cepat.

    Saat mereka mulai berjalan melalui jalan menanjak yang penuh dengan bunga-bunga yang sedang mekar, mereka dihadang lagi oleh monster-monster sepertiyang telah diprediksi. Monster-monster berjenis tumbuhan itu juga jauh lebih besar,

    tetapi pisau hitam Silica ternyata jauh lebih kuat dari yang ia kira, membuatnya bisamengalahkan kebanyakan dari mereka hanya dengan sebuah combo.

    Tapi kemampuan Kirito bahkan lebih mengejutkan lagi.

    Silica telah menduga kalau dia adalah swordsman yang levelnya lumayan tinggisetelah menyaksikannya mengalahkan dua Kera Mabuk dengan sebuah ayunanpedang. Namun setelah naik dua belas lantai sekalipun, dia masih tidak kehilanganketenangannya sedikitpun. Ketika sejumlah besar monster muncul, dia menolongSilica dengan mengalahkan mereka semua kecuali satu.

    Seraya mereka melanjutkan perjalanan, Silica tidak dapat berhenti bertanya-tanyaapa yang dilakukan pemain berlevel setinggi itu di lantai tiga puluh lima.

    Berdasarkan perkataannya, sepertinya ia punya sesuatu yang harus ia lakukan diHutan Pengembaraan. Namun Silica tidak pernah mendengar kalau ada monsteratau item langka disitu.

    Akan kutanya dia setelah petualangan ini selesai--- pikir Silica selagi diamengayunkan pisaunya; selagi dia melakukan ini pun, jalan yang sempit ituperlahan-lahan makin curam. Merekapun terus menembus hutan yang lebat itu

    sambil mengalahkan monster-monster yang makin lama semakin agresif---

    Mereka telah sampai di puncak bukit.

    "Uwa--!"

    Silica menahan diri sambil dia berlari beberapa langkah ke depan dan berseru.

    Taman langit--- tempat ini memang benar-benar sesuai dengan namanya. Ruangterbuka yang dikelilingi hutan lebat itu penuh dengan bunga-bunga yang salingberdesakan satu sama lain selagi mereka mekar.

    "Akhirnya kita sampai."

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    41/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 41

    Ujar Kirito seraya dia berjalan ke arah Silica dan menyarungkan pedangnya.

    "Bunganya... disini...?"

    "Iya. Ada batu di tengah-tengah dan diatasnya..."

    Silica sudah berlari bahkan sebelum Kirito selesai bicara. Dia memang bisa melihatsebuah batu putih yang bersinar di tengah-tengah petak-petak bunga itu. Dia berlarikesana, mengambil nafas pendek, dan kemudian dengan hati-hati memeriksabagian atas batu yang setinggi dadanya itu.

    "Huh......?"

    Tetapi tidak ada apa-apa disana. Hanya ada sedikit rumput di tengah-tengahlekukan batu tersebut; tidak ada sesuatu apapun yang dapat disebut sebagai bunga.

    "Bunganya... Bunganya ga ada, Kirito onii-chan!"

    Dia berteriak pada Kirito, yang telah berlari ke sisinya. Air mata mulai bermunculandi matanya.

    "Ga mungkin... ---Ah, lihat."

    Silica mengikuti tatapan Kirito dan memandang lagi batu tersebut. Kemudian---

    "Ah..."

    Sebuah tunas kecil tumbuh di tengah-tengah rumput yang lembut itu. Begitu Silicamelihatnya, sistem fokus menjadi aktif dan tanaman muda itu pun terlihat lebih detil.Dua daun putih terbuka bagai sebuah kerang dan sebuah batang tumbuh darinyadengan cepat.

    Batang itu meninggi dalam sekejap, persis seperti yang ia lihat saat pelajaran sainsbertahun-tahun lalu, kemudian sebuah kuncup kecil muncul di ujungnya. Kuncupkecil berbentuk tetesan hujan itu memancarkan cahaya berwarna putih mutiara.

    Selagi Kirito dan Silica mengamatinya sambil menahan nafas, ujung kuncup tersebutmulai terbuka; kemudian--- dengan bunyi mirip gemerincing lonceng, kuncup itupunterbuka. Sebuah bintik cahaya menari-nari di udara.

    Keduanya terpaku mengamati tumbuhnya sebuah bunga putih tanpa bergeraksedikitpun. Tujuh kelopak bunga menggapai keluar seperti sinar bintang, dan daritengah-tengahnya terpancar kilauan cahaya, bercampur dengan cahaya langit.

    Silica memandang Kirito, ia merasa kalau seharusnya ia tidak menyentuh bunga ini.Kirito tersenyum lembut lalu mengangguk.

    Silica membalas dengan anggukan dan kemudian menyentuh bunga itu dengantangan kanannya. Saat ia menyentuhnya, batang yang setipis benang sutra itu

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    42/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 42

    hancur seakan seperti terbuat dari es, dan hanya tinggal bunganya yang tertinggal ditangan Silica. Dia kemudian menyentuh bunga itu dengan halus seraya bernafaslembut. Layar namanya muncul tanpa suara. Bunga Pneuma---

    "Sekarang... kita bisa menghidupkan Fina lagi..."

    "Ya. Kamu cuma harus meneteskan tetesan air dalam bunga itu ke hati Fina. Tapiada banyak monster yang kuat disini, jadi lebih baik melakukannya setelah kitakembali ke desa. Lebih baik kita sabar sedikit dan lekas pulang sekarang.

    "Oke!"

    Silica mengangguk lalu membuka layar utamanya sebelum menaruh bunganyadisana. Dia memastikan bunga itu berada di inventaris item sebelum menutup layartersebut.

    Sesungguhnya, dia ingin menggunakan sebuah kristal teleport untuk langsungkembali ke desa, namun Silica menahan dirinya dan mulai berjalan. Sudah menjadiaturan tidak tertulis untuk tidak pernah menggunakan kristal yang mahal itu kecualikeadaannya benar-benar berbahaya.

    Untungnya, mereka tidak berjumpa dengan banyak monster saat perjalanan pulang.Tidak lama kemudian mereka sampai di tepi sungai setelah turun dengan tempoyang cepat.

    Sekarang aku bisa bertemu Fina paling lama sejam lagi---

    Silica memeluk dadanya, yang terasa seperti mau meledak, dan persis sebelummenyebrangi jembatan---

    Tiba-tiba Kirito memegang bahunya. Dia menoleh ke belakang, jantungnya berdetakkencang, dan melihat Kirito membelalak ke arah kumpulan pepohonan yang tebal diseberang jembatan dengan ekspresi yang menakutkan. Kemudian dia membukamulutnya lalu berkata dengan suara yang rendah dan menegangkan:

    "---Kalian yang bersembunyi untuk menyergap kami, keluar sekarang juga."

    "Apa...!?"

    Silica segera melihat tepi lain sungai tersebut, namun disana tidak ada siapa-siapa.Setelah beberapa detik yang menegangkan, dedaunan mulai bergerak dengansuara gemerisik. Muncul sebuah kursor yang mewakili pemain. Warnanya hijau, jadidia bukan kriminal.

    Anehnya --- orang yang muncul di seberang jembatan pendek itu adalah seseorangyang dikenal Silica.

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid 2 - Aincrad

    43/236

    SWORD ART ONLINE VOL 2 - AINCRAD

    By : Cardinal System

    Kawahara Reki 43

    Rambut merah api, dengan bibir berwarna sama; petarung bertombak itu memegangsebuah tombak berbentuk palang yang ramping dan memakai armor berwarna hitamyang bersinar seperti lapisan email.

    "Ro-Rosalia-san...!? Kenapa kamu ada di tempat seperti..."

    Rosalia tersenyum miring dan mengabaikan pertanyaan Silica yang matanyaterbuka lebar dengan dipenuhi rasa terkejut.

    "Ga nyangka ternyata kau bisa tahu persembunyianku; sepertinya skill scanmulumayan tinggi, swordsman. Apa aku sedikit meremehkanmu?"

    Lalu dia berpaling ke arah Silica:

    "Sepertinya kamu dengan beruntung berhasil dapetin Bunga Pneuma. Selamat,

    Silica."

    Silica, yang tidak dapat memahami tujuan Rosalia yang sebenarnya, mundurbeberapa langkah ke belakang. Dia merasakan perasaan buruk yang tidak dapatdijelaskan tentang ini.

    Rosalia tidak mengkhianati ekspektasinya dan mulai berbicara sedetik kemudian:

    "Serahkan bunga itu sekarang juga."

    Silica tidak tahu harus berkata apa.

    "...!? Apa... kamu bilang apa...?"

    Kemudian, Kirito, yang dari tadi diam saja, melangkah maju dan membuka mulutnya:

    "Aku ga bisa membiarkanmu melakukan itu, Rosalia-san. Enggak--- harusnya akumemanggilmu pemimpin guild oranye Titan's Hand."

    Alis Rosalia mengerut naik dan senyum menghilang dari wajahnya.

    Dalam SAO, pemain-pemain yang melakukan tindakan yang dianggap kriminal,seperti mencuri, menyakiti pemain lain, atau membunuh mereka, warna kursornyaberubah dari hijau menjadi oranye. Karenanya, orang-orang menyebut para kriminalindividu sebagai pemain oranye dan guild yang terdiri dari mereka sebagai guildoranye. Silica tahu tentang ini, tetapi dia belum pernah bertemu merekasebelumnya.

    Tetapi kursor HP Rosalia, yang bisa dia lihat tepat di depan matanya, berwarna hijaubagaimanapun cara dia melihatnya. Silica menengadah ke wajah Kirito, yang berdiridisampingnya, dan bertanya dengan suara kering:

    "Hei... tapi... lihatlah... barnya Rosalia-san, warnanya hijau..."

  • 7/23/2019 Sword Art Online - Jilid