hubungan antara komunikasi dan kondisi fisik tempat kerja dengan produktivitas kerja pegawai...

Upload: irhamna

Post on 10-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    1/81

    HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DAN KONDISI FISIK TEMPAT

    KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

    SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

    Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh :

    RIKA SARI

    0819

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

    BANDA ACEH

    2013

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    2/81

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

    memberikan rahmat, hidayah, kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Komunikasi dan

    Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat

    Daerah Kabupaten Aceh Barat. Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Serambi

    Mekkah Banda Aceh. Selanjutnya selawat dan salam kepada junjungan alam Nabi Besar

    Muhammad SAW yang telah membawa syiar Islam di atas muka bumi ini.

    Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

    sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun penulis

    menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam isi

    maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

    mengharapkan adanya pandangan pikiran, berupa kritik dan saran dari berbagai pihak

    demi kesempurnaan penulisan ini. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis

    mengucapkan ribuan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

    1. Ayahanda dan Ibunda yang telah mendidik, membesarkan, serta mencurahkan kasih

    sayangnya kepada penulis guna tercapainya cita-cita.

    2. Bapak Saiful Amri, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Serambi

    Mekkah Banda Aceh.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    3/81

    3. Bapak M. Ridha Siregar, SE, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

    Serambi Mekkah Banda Aceh sekaligus sebagai dosen pembimbing pertama yang

    sudah banyak memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini.

    4. Bapak Arsyad, SE, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak

    memberikan saran dalam penulisan skripsi ini

    5. Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat yang telah bersedia memberikan

    data dengan cara berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian.

    6. Teman-teman satu angkatan terutama jurusan manajemen yang tidak mungkin

    penulis sebutkan namanya satu persatu, terima kasih banyak atas bantuan dan

    dorongan yang telah diberikan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terlesaikan.

    Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita berserah diri, karena segala sesuatu

    tidak akan terjadi jika bukan atas kehendak-Nya. Amin ya rabbal alamin.

    Banda Aceh, Juni 2013

    Penulis

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    4/81

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

    DAFTAR TABEL.................................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ............................................ vi

    DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ vii

    ABSTRAK ......................................................................................................... viii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang Penelitian ............................................................... 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5

    1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

    1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1 Komunikasi .................................................................................. 7

    2.1.1 Pengertian Komunikasi ....................................................... 7

    2.1.2 Fungsi Komunikasi ............................................................. 8

    2.1.3 Efektifitas Komunikasi ....................................................... 9

    2.2 Kondisi Fisik Tempat Kerja/Lingkungan Kerja Fisik ................. 13

    2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik .................................... 13

    2.2.2 Faktor-faktor Lingkungan Kerja Fisik ................................ 13

    2.3 Produktivitas Kerja ...................................................................... 18

    2.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja ........................................... 18

    2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas ............. 19

    2.4 Hubungan Komunikasi dan Kondisi Fisik Tempat Kerja

    dengan Produktivitas Kerja Pegawai ........................................... 22

    2.4.1 Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas Kerja

    Pegawai ............................................................................... 22

    2.4.2 Hubungan Kondisi Fisik Tempat Kerja dengan

    Produktivitas Kerja Pegawai ............................................... 232.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ....................................................... 24

    2.5 Kerangka Pemikiran .................................................................... 24

    2.6 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 25

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Objek Penelitian ....................................................... 26

    3.2 Populasi dan Penarikan Sampel ................................................... 26

    3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 27

    3.4 Skala Pengukuran Data ................................................................ 28

    3.5 Peralatan Analisis Data ................................................................ 28

    3.6 Operasional Variabel ................................................................... 29

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    5/81

    3.7 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 30

    3.8 Pengujian Reliabilitas dan Validitas ............................................ 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    4.1 Karakteristik Responden ................................................................. 334.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 354.3 Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja .......................................... 384.4 Deskripsi Variabel Komunikasi ...................................................... 404.5 Deskripsi Variabel Kondisi Fisik Tempat Kerja/Lingkungan

    Kerja Fisik ....................................................................................... 43

    BAB V PEMBAHASAN

    5.1 Analisis Hubungan Komunikasi dan Kondisi Fisik Tempat Kerja/

    Lingkungan Kerja Fisik Dengan Produktivitas Kerja SekretariatDaerah Kabupaten Aceh Barat ....................................................... 45

    5.2 Pembuktian Hipotesis ..................................................................... 47

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 506.2 Saran-saran ...................................................................................... 50

    DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................................... 52

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    6/81

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel I-1 Komposisi Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh

    Barat .............. ............. ............ .............. ............. ............. ........ 3

    Tabel III-1 Alternatif Pilihan Jawaban Berdasakan Skala/Bobot ........................ 28

    Tabel III-2 Definisi Operasional Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran ...... 29

    Tabel IV-1 Karakteristik Pegawai ........................................................................ 34

    Tabel IV-2 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 36

    Tabel IV-3 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 37

    Tabel IV-4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesetujuan

    Terhadap Pernyataan yang Berhubungan dengan Produktivitas

    Kerja................................................................................................... 40

    Tabel IV-5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesetujuan

    Terhadap Pernyataan yang Berhubungan dengan Komunikasi ......... 42

    Tabel IV-6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesetujuan

    Terhadap Pernyataan yang Berhubungan dengan Kondisi Fisik

    Tempat Kerja/Lingkungan Kerja Fisik .............................................. 44

    Tabel V-1 Nilai Koefisien Korelasi (R) Komunikasi dan Kondisi Fisik

    Tempat Kerja/ Lingkungan Kerja Fisik dengan Produktivitas Kerja

    Pegawai .............................................................................................. 46

    Tabel V-2 Ringkasan Pengujian Hipotesis ......................................................... 49

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    7/81

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 25

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    8/81

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ....................................................................... 54

    Lampiran 2 Data Mentah Penelitian (Hasil Koding Kuesioner) ........................ 57

    Lampiran 3 Output SPSS Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

    Pilihan Jawaban Kuesioner ............................................................. 59

    Lampiran 4 Output SPSS Hasil Uji Validitas .................................................... 64

    Lampiran 5 Output SPSS Hasil Uji Reliabilitas ................................................. 66

    Lampiran 6 Output SPSS Hasil Korelasi Komunikasi dan Lingkungan Kerja

    Dengan Produktivitas Kerja Pegawai ............................................. 69

    Lampiran 7 Nilai Kritis R Product Moment ....................................................... 70

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    9/81

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi dan kondisi fisik tempat

    kerja/lingkungan kerja fisik dengan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah

    Kabupaten Aceh Barat. Responden penelitian sebanyak 69 orang pegawai yang diambil

    secara convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan

    selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik korelasi (R).

    Penelitian menemukan bahwa komunikasi dan kondisi fisik tempat kerja/lingkungan

    kerja fisik berhubungan positif secara signifikan dengan produktivitas kerja pegawai

    Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat. Semakin baik dan semakin tinggi intensitas

    komunikasi yang terjadi dalam instansi tersebut baik komunikasi antara bawahan

    dengan atasan, maupun di antara sesama bawahan (pegawai) semakin baik pulaproduktivitas kerja. Semakin baik kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik pada

    instansi tersebut semakin baik pula produktivitas kerja pegawai. Kesimpulan yang

    dapat diambil dari penelitian ini adalah, baik buruknya produktivitas kerja pegawai

    Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat sangat ditentukan oleh kelancaran

    komunikasi dalam lingkungan kerja instansi tersebut dan penilaian pegawai terhadap

    kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik. Karena itu sebaiknya Sekretaris

    Daerah Kabupaten Aceh Barat meningkatkan intensitas komunikasi di antara sesama

    pegawai dan memperbaiki kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik pada

    instansi tersebut.

    Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Komunikasi dan Kondisi Fisik Tempat

    Kerja/Lingkungan Kerja Fisik.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    10/81

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    11/81

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Upaya peningkatan produktivitas kerja pegawai sangat penting dilakukan oleh

    setiap instansi terutama instansi pemerintah. Hal ini disebabkan produktivitas kerja

    pegawai akan menentukan keberhasilan pegawai dalam menjalankan tugas yang

    dibebankan. Dengan demikian produktivitas kerja pegawai juga akan berpengaruh pada

    kinerja instansi secara keseluruhan. Hal inilah yang menyebabkan produktivitas kerja

    pegawai menjadi fokus kajian bagi banyak penelitian dalam bidang sumber daya

    manusia.

    Upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai dapat dilakukan dengan

    berbagai cara, terutama dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang dapat

    meningkatkan produktivitas kerja, seperti peningkatan keterampilan kerja melalui

    pendidikan dan pelatihan, adanya pemberian kompensasi sebagai imbalan atas

    pekerjaan yang dilakukan pegawai dan lain sebagainya. Namun demikian tidak dapat

    dipungkiri bahwa produktivitas kerja pegawai juga terkait dengan berbagai faktor

    lainnya seperti kondisi fisik tempat kerja dan komunikasi di antara sesama anggota

    organisasi.

    Kondisi fisik tempat kerja yang juga sering diidentikan dengan lingkungan kerja

    fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang

    mengelilingi atau mempengaruhi individu. Lingkungan kerja fisik juga dapat

    diartikan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi

    dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan,

    1

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    12/81

    suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain. Lingkungan

    kerja fisik pada instansi tempat bekerja, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja

    pegawai. Lingkungan kerja fisik yang baik akan dapat membuat pegawai merasa lebih

    nyaman dan tenteram dalam bekerja sehingga tugas-tugas yang telah dibebankan dapat

    diselesaikan dengan lancar. Lebih penting lagi lingkungan kerja fisik yang baik juga

    dapat berdampak positif pada semangat kerja pegawai dan pada akhirnya membuat

    mereka rajin dan tekun melaksanakan pekerjaan sehingga produktivitas kerja mereka

    meningkat.

    Selanjutnya komunikasi berkaitan dengan proses penyampaian pesan kepada

    pihak lain. Komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian atau pertukaran informasi

    dari pengirim ke penerima, baik secara lisan, tertulis maupun menggunakan alat

    komunikasi. Pertukaran informasi yang terjadi di antara pengirim dan penerima tidak

    hanya dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis, tetapi juga yang menggunakan alat

    komunikasi canggih. Keberadaan komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting

    artinya. Komunikasi tidak hanya dilihat sebagai alat untuk terjalinnya interaksi diantara

    sesama anggota organisasi. Akan tetapi komunikasi juga memiliki beberapa fungsi yang

    dapat memberikan manfaat bagi organisasi secara keseluruhan. Hubungan antara

    komunikasi dengan produktivitas kerja pegawai didasarkan pada alasan bahwa

    komunikasi berfungsi untuk membangkitkan motivasi pegawai. Komunikasi yang

    terjalin di antara sesama pegawai suatu organisasi dapat dapat mendukung kelancaran

    pelaksanaan tugas mereka dan pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas kerja.

    Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat memegang peranan yang sangat

    penting dalam mendukung kelancaran pemerintahan di kabupaten tersebut.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    13/81

    Kelancaran operasional instansi tersebut tentunya sangat ditentukan oleh

    produktivitas kerja pegawainya. Karena itu sebagai salah satu intitusi publik yang

    memiliki peran strategis dalam mendukung kegiatan operasional pemerintahan,

    Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat memiliki kepentingan yang tinggi

    dengan produktivitas kerja pegawai. Hingga saat ini, instansi tersebut memiliki

    222 orang pegawai yang teralokasi pada berbagai bagian/bidang seperti terlihat

    dalam Tabel I-1 di bawah ini.

    Tabel I-1

    Komposisi Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat

    No BagianJumlah Pegawai

    (Orang)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    Bagian Umum

    Bagian Hukum dan Organisasi

    Bagian Humas dan PDE

    Bagian Ekonomi

    Bagian Pembangunan

    Bagian Sosial

    Bagian Keuangan

    Bagian Kepegawaian

    Bagian Pemerintahan

    Bagian Korpri

    KPU

    MPU

    Diperbantukan

    Staf Ahli

    Mengikuti Sekolah

    Pegawai Honor

    42

    10

    19

    9

    13

    14

    21

    20

    16

    7

    9

    2

    17

    4

    12

    21

    Jumlah 222Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat, 2012.

    Selama ini pimpinan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat sudah berupaya

    untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai pada instansi yang dipimpinnya.

    Upaya tersebut tidak hanya dilakukan melalui perbaikan dan peningkatan kualitas

    lingkungan kerja fisik. Bahkan upaya peningkatan produktivitas kerja pegawai

    juga dilakukan dengan cara memberikan kompensasi bagi setiap pegawai, seperti

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    14/81

    halnya mereka dengan status PNS diberikan gaji dan tunjangan yang sesuai dengan

    peraturan yang berlaku bagi pegawai pemerintah. Demikian pula halnya dengan

    pegawai tidak tetap atau tenaga honorer, mereka juga diberikan honor sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku pada instansi tersebut. Selain itu, setiap pegawai juga diberikan

    peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan yang

    dibebankan.

    Sekalipun instansi tersebut sudah memberikan perhatian terhadap faktor-faktor

    yang secara teoritis dapat meningatkan produktivitas kerja seperti dijelaskan di atas,

    namun sebagian pegawai tetap memiliki produktivitas kerja yang rendah. Hal ini terlihat

    dari adanya sebagian pegawai yang kurang bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan

    yang dibebankan, kurang disiplin dalam bekerja, dan mengusulkan pindah ke instansi

    lain. Adanya keinginan pegawai untuk pindah ke instansi lain tidak hanya dilihat

    sebagai indikator rendahnya produktivitas kerja pegawai pada instansi tersebut, akan

    tetapi juga dapat dijadikan sebagai indikator utama rendahnya komitmen pegawai

    terhadap Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

    Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, produktivitas kerja pegawai terkait dengan

    komunikasi dan kondisi fisik tempat/lingkungan kerja fisik. Selama ini komunikasi

    yang terjadi dalam lingkungan kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh

    Barat sudah relatif baik, terutama komunikasi antara sesama pegawai dan antara

    pegawai dengan atasannya. Adanya rapat-rapat formal berkaitan dengan perencanaan

    dan evaluasi pelaksanaan program kerja pada instansi tersebut merupakan salah

    indikator adanya komunikasi antara sesama pegawai dengan atasan mereka. Selain itu,

    perhatian terhadap kondisi fisik tempat kerja juga sudah menjadi fokus utama instansi.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    15/81

    Adanya peralatan kerja yang mencukupi dan ruangan kerja yang bersih diharapkan

    dapat memberikan rasa nyaman bagi setiap pegawai dalam bekerja.

    Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, produktivitas kerja pegawai Sekretariat

    Daerah Kabupaten Aceh Barat berbeda satu sama lain. Di satu sisi ada pegawai yang

    memiliki produktivitas kerja baik, dan sisi lain juga ada pegawai dengan produktivitas

    kerja kurang baik. yang menjadi pertanyaan adalah, apakah produktivitas kerja pegawai

    memiliki keterkaitan dengan komunikasi dengan kondisi fisik tempat kerja/lingkungan

    kerja fisik pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat ?. Karena itu penelitian ini

    dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Hubungan Antara Komunikasi dan

    Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat

    Daerah Kabupaten Aceh Barat

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi permasalahan dalam

    penelitian ini sebagai berikut:

    1. Apakah terdapat hubungan antara komunikasi dengan produktivitas kerja pegawai

    Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat ?

    2. Apakah terdapat hubungan antara kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik

    dengan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Mengetahui hubungan antara komunikasi dengan produktivitas kerja pegawai

    Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    16/81

    2. Mengetahui hubungan antara kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik

    dengan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

    1.2 Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

    1. Dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak terkait terutama Sekretaris Daerah dan

    Bupati Kabupaten Aceh Barat guna mengambil kebijakan yang berkaitan dengan

    peningkatan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

    2. Dapat memperkaya penelitian yang berkaitan dengan manajemen sumber daya

    manusia, khususnya mengenai keterkaitan antara produktivitas kerja pegawai

    dengan komunikasi dan kondisi fisik tempat kerja.

    3. Dapat dijadikan landasan teoritis penelitian selanjutnya.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    17/81

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1 Komunikasi

    2.1.1 Pengertian Komunikasi

    Komunikasi digunakan untuk menyampaikan informasi. Apabila seseorang

    berkomunikasi dengan orang lain, sebenarnya dia menyampaikan informasi. Orang

    yang menerima informasi akan memberikan reaksi atau respon sehingga terjalinlah

    hubungan interaksi antara kedua orang tersebut. Pemahaman mengenai nilai-nilai

    komunikasi disampaikan oleh pakar dengan defenisi berbeda-beda.

    Thoha (2005:167) menyatakan, komunikasi adalah suatu proses penyampaian

    dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi

    yang tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak penyampaian berita tadi menyampaikan

    secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk distorsi. Namun

    demikian, komunikasi dalam kenyataannya, tidak seperti yang dikatakan tersebut,

    banyak terdapat sejumlah kemungkinan penghalang (blocks), dan penyaringan (filters)

    di dalam saluran komunikasi.

    Selanjutnya Sopiah (2008:141) menyatakan, komunikasi adalah proses

    penyampaian pesan kepada pihak lain. Komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian

    atau pertukaran informasi dari pengirim ke penerima, baik secara lisan, tertulis maupun

    menggunakan alat komunikasi. Pertukaran informasi yang terjadi di antara pengirim

    dan penerima tidak hanya dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis, tetapi juga

    yang menggunakan alat komunikasi canggih.

    Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, jelaslah bahwa

    7

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    18/81

    komunikasi pada dasarnya merupakan penyampaian pikiran atau perasaan oleh

    seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Dalam komunikasi terdapat

    dua pihak yaitu pihak yang memberikan informasi dan pihak yang menerima informasi

    tersebut.

    2.1.2 Fungsi Komunikasi

    Keberadaan komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting artinya.

    Komunikasi tidak hanya dilihat sebagai alat untuk terjalinnya interaksi diantara sesama

    anggota organisasi. Akan tetapi komunikasi juga memiliki beberapa fungsi yang dapat

    memberikan manfaat bagi organisasi secara keseluruhan. Robbins (2008:392)

    menyatakan, komunikasi menjalankan empat fungsi utama di dalam kelompok atau

    organisasi, yaitu fungsi pengendalian, motivasi, pengungkapan emosi, dan informasi.

    Keempat fungsi komunikasi tersebut menurut Sopiah (2008:142) sebagai berikut.

    1. Komunikasi berfungsi sebagai pengendali perilaku anggota. Fungsi iniberjalan jika karyawan diwajibkan untuk menyampaikan keluhan terkait

    dengan pelaksanaan tugas kewajiban karyawan itu di dalam perusahaan.

    2. Komunikasi berfungsi untuk membangkitkan motivasi karyawan. Fungsiini berjalan ketika manajer ingin meningkatkan kinerja karyawan,

    misalnya manajer menjelaskan atau menginformasikan seberapa baik

    karyawan telah bekerja dan dengan cara bagaimana karyawan dapat

    meningkatkan kinerjanya.

    3. Komunikasi berperan sebagai pengungkapan emosi. Fungsi ini berperan

    ketika kelompok kerja karyawan menjadi sumber pertama dalam interaksisosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok ini merupakan

    mekanisme fundamental di masing-masing anggota dapat menunjukkan

    kekecewaan atau pun rasa puas mereka.

    4. Komunikasi berperan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusandi mana komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan

    kelompok untuk mengambil keputusan dengan penyajian data guna

    mengenali dan menilai berbagai alternatif keputusan.

    Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa komunikasi berfungsi

    mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa cara. Setiap organisasi mempunyai

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    19/81

    hierarki wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan. Bila

    karyawan misalnya, diminta untuk terlebih dahulu mengkomunikasikan setiap keluhan

    yang berkaitan dengan pekerjaan ke atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya,

    atau sesuai dengan kebijakan perusahaan, komunikasi itu menjalankan fungsi

    pengendalian. Komunikasi juga memperkuat motivasi dengan menjelaskan kepada

    karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat

    dikerjakan untuk memperbaiki kinerja di bawah standar.

    2.1.3 Efektifitas Komunikasi

    Dalam suatu organisasi efektifitas komunikasi sangat penting dalam pencapaian

    tujuan komunikasi itu sendiri. Suatu komunikasi dikatakan efektif apabila tujuan yang

    diharapkan dari komunikasi tersebut dapat tercapai, sesuai dengan kepentingan orang

    yang menyampaikan dan menerima informasi tersebut. Komunikasi yang terjadi dalam

    di antara sesama anggota organisasi tentunya diarahkan untuk mendukung tercapainya

    tujuan organisasi secara keseluruhan. Karena itu, setiap pimpinan organisasi diharapkan

    mampu meningkatkan efektivitas komunikasi diantara sesama anggota organisasi

    tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hardjana (2000:125) bahwa

    membangun dan memelihara sistem komunikasi yang efektif tersebut adalah fungsi

    pokok eksekutif perusahaan atau organisasi.

    Thoha (2005:191-192) menyatakan, suatu komunikasi antar pribadi efektif

    dampaknya dapat dikenal dengan lima hal berikut ini, yakni:

    1. KeterbukaanKeterbukaan, untuk menunjukkan kualitas keterbukaan dari komunikasi

    antar pribadi ini paling sedikit ada dua aspek, yakni: aspek keinginan untuk

    terbuka bagi setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain. Aspek lainnya

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    20/81

    ialah keinginan untuk menanggapi secara jujur semua stimuli yang datang

    kepadanya.

    2. EmpatiKarakteristik empati menyatakan bahwa orang yang dapat menunjukkan

    suatu derajat kesamaan antara dua pihak yang terikat dalam komunikasi

    mempunyai empati yang lebih besar.

    3. DukunganKarakteristik dukungan menyatakan, bahwa oang akan lebih mudah

    mendukung dan membantu kepada orang yang sama dengan orang tersebut,

    dibandingkan daripada orang yang tidak mempunyai kesamaan.

    4. KepositifanKepositifan, ini merupakan penilaian orang-orang terhadap manfaat yang

    diharapkan dari komunikasi. Komunikasi akan efektif apabila kedua belah

    pihak sama-sama memiliki penilaian positif terhadap manfaat yang akandiperoleh dengan adanya komunikasi tersebut.

    5. KesamaanKesamaan, ini merupakan karakteristik yang teristimewa, karena

    kenyataannya manusia ini tidak ada yang sama, maka orang kembar pun

    didapatkan adanya perbedaan-perbedaan. Komunikasi antar pribadi akan

    lebih bisa efektif jika orang-orang yang berkomunikasi itu dalam suasana

    kesamaan. Ini bukan berarti bahwa orang-orang yang tidak mempunyai

    kesamaan tidak bisa berkomunikasi.

    Efektif atau tidak efektifnya suatu komunikasi dapat diketahui dengan

    melakukan umpan balik terhadap proses komunikasi tersebut. Umpan balik atau disebut

    juga arus balik (feedback) adalah tanggapan komunikan kepada komunikator yang

    menyampaikan pesan kepada komunikan. Umpan balik atau feedback sangat

    menentukan dalam proses komunikasi, sebab ia menentukan berlanjut atau berhentinya

    komunikasi yang dilancarkan komunikator. Apabila tanggapan komunikan (penerima

    informasi) menyenangkan komunikator (pemberi informasi), komunikasi dapat berjalan

    lancar disebut umpan balik positif. Sebaliknya apabila umpan balik tidak

    menyenangkan komunikator, sehingga komunikator enggan meneruskan komunikasinya

    disebut umpan balik negatif (Hardjana, 2000:185).

    Sehubungan dengan efektivitas komunikasi dalam instansi/perusahaan, Thoha

    (2005:181-184) menyatakan, untuk mengetahui apakah umpan balik dalam

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    21/81

    berkomunikasi antara pejabat-pejabat atau pegawai-pegawai dalam suatu organisasi

    tertentu efektif atau tidak efektif berikut ini ada beberapa karakteristik yang bisa

    digunakan untuk mengenalinya. Adapun karakeristik umpan balik yang efektif antara

    lain sebagai berikut:

    1. IntensiUmpan balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk

    menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai

    sebagai harta milik organisasi yang paling berharga. Umpan balik semacam

    ini tidak bersifat hal-hal yang bersifat pribadi dan seharusnya tidak

    berkompremi dengan perasaan-perasaan pribadi, harga diri, dan cita-citapribadi. Umpan balik yang efektif hanyalah mengurusi atau hanya diarahkan

    pada aspek-aspek pekerjaan pegawai.

    2. Kekhususan (specificity)Umpan balik yang efektif dirancang untuk membekali penerima dengan

    informasi yang khusus sehingga mereka mengetahui apa yang seharusnya

    dikerjakan untuk suatu situasi yang benar. Suatu umpan balik yang tidak

    efektif jikalau bersifat umum dan meninggalkan tanda tanya bagi

    penerimanya.

    3. DeskriptifEfektivitas umpan balik dapat pula dilakukan lebih bersifat deskriptif

    dibandingkan dengan yang bersifat evaluatif. Ini berarti hendaknya dihindari

    memberi umpan balik yang bersifat menilai atau mengevaluasi, tetapi lebih

    ditekankan memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan.

    4. KemanfaatanKarakteristik ini meminta agar setiap umpan balik mengandung informasi

    yang dapat dipergunakan oleh pegawai untuk pejabat untuk memperbaiki

    dan menyempurnakan pekerjaannya.

    5. Tepat waktuUmpan balik yang efektif jika terdapat pertimbangan-pertimbangan yang

    memperhitungkan faktor waktu yang tepat. Ada semacam aturan, semakin

    segera umpan balik diberikan adalah semakin baik. Dalam hal seperti ini,pegawai atau pejabat mempunyai kesempatan yang baik untuk memahami

    apa yang dimaksudkan oleh atasannya itu, dan mempunyai waktu untuk

    memperbaiki kesalahan-kesalahannya.

    6. KesiapanAgar umpan balik efektif, para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan

    untuk menerima umpan balik tersebut. dalam hal ini, setiap pemberian

    umpan balik hendaknya diperhitungkan apakah pegawai yang akan diberi

    umpan balik sudah siap atau belum. Jika umpan balik diberikan mendadak

    dan dipaksakan kepada pegawai kejadian semacam ini akan mengurangi

    efektivitas umpan balik.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    22/81

    7. KejelasanUmpan balik yang efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh

    penerima. Suatu cara yang baik untuk mengetahui hal ini ialah membuktikansecara langsung dengan meminta kepada penerima untuk menyatakan secara

    pokok-pokok apa yang telah dibicarakan bersama.

    8. ValiditasAgar suatu umpan balik dapat efektif, maka umpan balik tersebut hendaknya

    dapat dipercaya dan sah (reliable and valid). Sudah barang tentu jika

    informasinya tidak benar, maka pegawai yang menerima umpan balik

    tersebut akan merasa bahwa atasan melakukan kesalahan, atau lebih jauh

    dari itu pegawai tersebut akan memperbaiki tindakkannya berdasarkan

    alasan-alasan yang salah sehingga akibatnya hanya merupakan kumpulan

    kesalahan melulu (Thoha, 2005:182-184)

    Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa untuk mengetahui efektifitas

    komunikasi dapat dilakukan dengan melakukan umpan balik (feedback). Dengan adanya

    umpan balik akan dapat diketahui apakah komunikasi yang dimaksudkan dapat

    memberikan manfaat bagi orang-orang yang terlibat dalam komunikasi dalam

    organisasi, secara khusus dan bagi pencapaian tujuan organisasi secara umum.

    Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan dalam mengukur variabel

    motivasi merujuk pada beberapa pendapat di atas yang secara operasional terdiri dari :

    (a) adanya perintah secara lisan dan tulisan, (b) keseringan anggota tim menerima

    perintah dari pimpinan/atasan langsung, (c) Keseringan pertemuan atau rapat dan

    pembicaraan tatap muka, (d) Keseringan perintah, saran, dan laporan-laporan berasal

    dari atasan, (e) Keseringan memahami informasi yang diberikan oleh atasan dengan

    cepat, (f) Komunikasi tidak menimbulkan kesalahpahaman dan (g) adanya komunikasi

    informal antara atasan dan bawahan.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    23/81

    2.2 Kondisi Fisik Tempat Kerja/Lingkungan Kerja Fisik

    2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik

    Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada di sekitar tempat kerja

    pegawai, dimana secara langsung dapat mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan

    tugasnya (Handoko, 2002:99). Lingkungan kerja dapat juga diartikan sebagai faktor-

    faktor di luar manusia baik fisik maupun nonfisik dalam suatu organisasi (Sihombing,

    2004). Lingkungan kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah lingkungan

    kerja fisik. Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala

    fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu.

    (Komarudin, 2002:142). Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di

    sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

    tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan,

    kebersihan, musik dan lain-lain (Nitisemito, 2002:183).

    Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah

    segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan

    dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu

    organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun

    penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas

    organisasi.

    2.2.2 Faktor-faktor Lingkungan Kerja Fisik

    Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja

    yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya. Faktor-

    faktor lingkungan kerja fisik meliputi: (a) pewarnaan, (b) penerangan, (c) udara,

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    24/81

    (d) kebisingan, (e), ruang gerak, (f) keamanan, dan (g) kebersihan. Masing-masing

    faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Nitisemito, 2002:185).

    a) Pewarnaan

    Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam melaksanakan

    pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan masalah

    warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti

    dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang

    kerja hendaknya mempergunakan warna yang lembut. Warna yang baik dipakai

    pada ruangan yang sempit adalah warna putih, karena dengan putih ruangan

    tersebut akan nampak lebih luas, bersih yang dapat membantu pekerjaan yang

    memerlukan ketelitian. Di sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan,

    karena kombinasi warna yang salah dapat menimbulkan rasa yang kurang

    menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenang

    kan akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan, masalah warna

    bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan dan bahkan

    warna seragam yang dikenakan oleh karyawan. Sistem penerangan yang

    mempergunakan dinding atau sebagai pembaur sinar, kembali dapat

    mempengaruhi warna yang dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan,

    sehingga dapat menimbulkan penerangan yang baik di dalam ruangan kerja

    tersebut.

    2) Penerangan

    Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat

    penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan dapat

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    25/81

    menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat

    kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional

    perusahaan. Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem

    penerangan ini sangat diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun

    demikian sistem penerangan ini hanya menunjang saja bukan satu-satunya

    faktor yang menentukan berhasilnya proses produksi. Disamping faktor

    penerangan, faktor-faktor lain juga harus diperhatikan.

    3) Udara

    Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana

    dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan kesegaran

    fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan

    menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.

    Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat

    dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah bahwa

    suhu udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.

    4) Kebisingan

    Bunyi bising sangat diperhatikan, karena dapat membantu kesenangan kerja,

    merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh

    karena itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising

    tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil suara bising

    tersebut. Dengan terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksana

    kan pekerjaan mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan

    mutu barang yang dihasilkan menurun. Kemampuan perusahaan di dalam

    menyediakan dana untuk keperluan pengendalian suara bising tersebut, juga

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    26/81

    merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan cara pengendalian suara

    bising dalam suatu perusahaan. Suara bising dapat dihindari dengan suatu

    tindakan seperti:

    a) Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan

    perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.

    b) Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan

    mengisolasikan atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.

    c) Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan

    menyerap suara itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock

    wallataufiber glass.

    5) Ruang gerak

    Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja mendapat

    tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang tidak

    mungkin dapat bekerja dengan tenang jika tempat yang tersedia tidak dapat

    memberikan kenyamanan. Padatnya tempat sama ruang gerak yang sempit

    dapat mengurangi semangat kerja karyawan dalam melakukan aktivitasnya.

    Dengan demikian ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu

    diperhatikan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, dan begitu juga

    sebaliknya jika ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan pemborosan

    biaya. Oleh karena itu ruang gerak untuk tempat karyawan bekerj a seharusnya

    direncanakan terlebih dahulu agar para karyawan tidak terganggu di dalam

    melaksanakan pekerjaan disamping itu juga perusahaan harus dapat

    menghindari dari pemborosan dan menekan pengeluaran biaya yang banyak.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    27/81

    6) Keamanan

    Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap semangat dan

    gairah kerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu

    keamanan yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di

    tempat kerja tidak aman karyawan tersebut akan menjadi gelisah, tidak bisa

    berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta semangat kerja karyawan tersebut

    akan mengalami penurunan.

    Keamanan di sini sebenarnya lebih luas dari semua itu sehingga di sini

    kontruksi gedung tempat mereka bekerja, kontruksi gedung yang sudah tua,

    tanpa adanya perbaikan sewaktu-waktu gedung itu bisa roboh dan bisa

    mengalami korban jiwa. Oleh karena itu sebaiknya suatu perusahaan terus

    berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan suatu keadaan dan suasana

    aman tersebut dapat dirasakan oleh karyawan agar karyawan tersebut tidak

    merasa terganggu dalam melaksanakan pekerjaannya. Dan pekerjaan yang

    diberikan kepada karyawan merasa senang dan betah bekerja.

    7) Kebersihan

    Di dalam suatu perusahaan hendaknya menjaga kebersihan lingkungan,

    sebab kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.

    Dapat dibayangkan bila anda bekerja pada suatu tempat yang penuh dengan

    debu dan bau yang tidak sedap, apalagi pekerjaan itu memerlukan konsentrasi

    yang cukup tinggi. Dengan adanya lingkungan yang bersih karyawan akan

    merasa senang sehingga semangat kerja karyawan akan meningkat.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    28/81

    Kebersihan lingkungan, bukan hanya berarti kebersihan di tempat mereka

    bekerja, tetapi lebih luas misalnya kamar kecil yang berbau tidak enak dan

    dapat menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan. Bagi perusahaan

    hendaknya ikut bersama-sama menjaga kebersihan karena hal itu merupakan

    tanggungjawab kita bersama. Masalah kebersihan juga tergantung dari

    konstruksi gedung yang sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan di dalam

    menjaga kebersihan.

    2.3 Produktivitas Kerja

    2.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja

    Untuk dapat mengukur produktivitas maka diperlukan pemahaman mengenai

    produktivitas. Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang produktivitas. Simanjuntak

    (2003:30) mengemukakan secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan

    hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.

    Keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Pandangan hidup dan sikap yang

    demikian akan mendorong menusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus

    mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Sedangkan Sinungan

    (2005:16) yang menyatakan bahwa produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap

    mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik

    dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.

    Lebih lanjut menurut Sinungan (2005:23) mengatakan bahwa secara umum

    produktivitas itu sendiri diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik

    (barang-barang) atau jasa dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas merupakan

    tingkat efesiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa. Produktivitas adalah

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    29/81

    suatu pendekatan disipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana,

    aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara

    efisien. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya

    manusia dan keterampilan, barang modal, teknologi, manajemen, informasi, energi, dan

    sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup.

    Dengan mengacu kepada apa yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan

    bahwa produktivitas itu berupa sikap mental manusia dalam pembaharuan pandangan

    dengan harapan dapat memperbaiki mutu kehidupan yang lebih baik di keesokan

    harinya. Dapat dikatakan dengan adanya produktivitas kerja akan timbul sikap optimis

    di kalangan orang-orang yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi.

    2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

    Setiap perubahan atau dinamika pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya,

    demikian juga masalah produktivitas ini. Simanjuntak (2003:33) mengemukakan bahwa

    aktivitas perusahaan tidak terjadi dalam isolasi. Apa yang terjadi di dalam perusahaan

    dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi

    yang akan digunakan, prospek pemasaran, perpajakan perizinan, lingkungan hidup dan

    lain-lain. Sedangkan Ravianto (2003:4) menyatakan sebagai berikut:

    Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang

    berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya,

    seperti: pendidikan, ketrampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi

    dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja,

    hubungan industrial Pancasila, teknologi, sarana produksi, manajemen,

    kesempatan kerja, dan kesempatan berprestasi.

    Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja

    dipengaruhi oleh tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya seperti

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    30/81

    pendidikan dan keterampilan, disiplin, motivasi, kesehatan, sikap dan perilaku dalam

    bekerja, tingkat pengupahan, jaminan sosial dan sebagainya. Demikian juga

    kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu daerah atau bangsa juga

    mempengaruhi produktivitas kerja.

    Sedarmayanti yang dikutip oleh Umar (2003:11), menyatakan unjuk kerja (job

    performance) yang baik dapat dipengaruhi oleh kecakapan dan motivasi. Tanpa

    kecakapan dan motivasi, maka karyawan akan menjadi kurang produktif dalam

    berkarya yang mengakibatkan terjadinya kemalasan dan kebosanan dalam bekerja.

    Karena itu tingkat upah akan memacu kecapakan motivasi dan kecakapan karyawan

    dalam bekerja sehingga produktivitas kerjapun akan menjadi lebih baik untuk mencapai

    tujuan optimal perusahaan.

    Menurut Balai Pengembangan Produktivitas Daerah, ada 6 faktor utama yang

    menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu:

    - Sikap kerja- Tingkat keterampilan- Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan- Manajemen produktivitas- Efisiensi tenaga kerja- Kewiraswastaan. (Umar, 2003:11).

    Serdamayanti (dalam Umar, 2003:11) mengutip tentang ciri-ciri individu yang

    produktif dari Erich dan Gilmore, yaitu:

    - Tindakannya konstruktif- Percaya diri- Mempunyai rasa tanggung jawab- Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya- Mempunyai pandangan ke depan- Mampu menyelesaikan pekerjaan- Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah

    - Mempunyai kontribusi terhadap lingkungan

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    31/81

    - Mempunyai kekuatan untuk mewujudkan potensinya.

    Sedangkan Timpe (dalam Umar, 2003:12) menyatakan ciri-ciri pegawai yang

    produktif adalah:

    - Cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat- Kompeten secara profesional- Kreatif dan inovatif- Memahami pekerjaan- Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet

    dalam pekerjaan.

    - Selalu mencari perbaikan perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti

    - Dianggap bernilai oleh atasan.- Memiliki catatan prestasi yang baik- Selalu meningkatkan kemampuan diri.

    Berdasarkan beberapa teoriti yang dipaparkan di atas, maka akan menjadi jelas

    bahwa karyawan-karyawan produktif itu akan memiliki produktifitas yang tinggi dalam

    melakukan setiap pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping itu juga karyawan itu

    juga memiliki kecerdasan dalam memahami setiap pekerjaan yang diberikan padanya

    untuk seterusnya memiliki pandangan ke depan yang lebih baik sehingga mampu

    menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dalam lingkungan pekerjaannya. Selain

    itu adaptasi dalam mencari perbaikan perbaikan dari setiap pekerjaan yang

    dikerjakannya. Prestasi yang baik juga harus dimilikinya untuk meningkatkan

    kecakapan kerja (performance). Sebagai proses lanjut prestasi yang lebih baik yang

    dimilikinya itu dapat meningkatkan pendapatan perusahaan karena setiap jenis

    pekerjaan yang dibebankan pimpinan dapat dikerjakan secara baik, dan hasil akhir akan

    diperoleh tingkat efektifitas dan efisiensi kerja yang diharapkan perusahaan dimana

    karyawan itu bekerja. Dan semua pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan itu akan

    dapat dipertanggung jawabkan dihadapan pimpinan perusahaan.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    32/81

    2.4 Hubungan Komunikasi dan Kondisi Fisik Tempat Kerja dengan ProduktivitasKerja Pegawai

    2.4.1 Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas Kerja Pegawai

    Komunikasi yang baik di antara sesama pegawai dalam suatu instansi dapat

    berdampak pada kelancaran pelaksanaan tugas pegawai instansi tersebut. Karena pada

    dasarnya komunikasi menjalankan empat fungsi sebagaimana dikemukakan oleh

    Robbins (2008:392) menyatakan, komunikasi menjalankan empat fungsi di dalam

    kelompok atau organisasi: yaitu pengendalian, motivasi, pengungkapan emosi, dan

    informasi. Komunikasi berfungsi mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa

    cara. Setiap organisasi mempunyai hierarki wewenang dan garis panduan formal yang

    harus dipatuhi oleh karyawan. Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan

    ke para karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, apa yang

    dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja dibawah standar. Komunikasi berhubungan

    dengan perannya dalam mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi

    memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk pengambilan

    keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan

    alternatif.

    Selain memiliki hubungan dengan perannya dalam mempermudah pengambilan

    keputusan, komunikasi dalam suatu organisasi dapat berpengaruh pada peningkatan

    motivasi, semangat kerja dan produktivitas kerja pegawai. Sebagaimana dikemukakan

    oleh Sopiah (2008:142) menyatakan, komunikasi berfungsi untuk membangkitkan

    motivasi karyawan dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja.

    Komunikasi juga berperan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan di mana

    komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    33/81

    mengambil keputusan dengan penyajian data guna mengenali dan menilai berbagai

    alternatif keputusan. Komunikasi yang terjalin di antara sesama pegawai dapat

    mendukung kelancaran tugas yang mereka lakukan sehingga produktivitas kerja mereka

    meningkat. Hal ini disebabkan komunikasi yang baik akan dapat dijadikan sarana

    pengendalian, motivasi, pengungkapan emosi bagi pegawai tentang pekerjaan dan

    adanya informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan pekerjaan.

    2.4.2 Hubungan Kondisi Fisik Tempat Kerja dengan Produktivitas KerjaPegawai

    Kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik yang mendukung akan

    sangat berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan dalam suatu pekerjaan yang

    dilakukan, sehingga perusahaan haruslah mengusahakan agar faktor-faktor yang

    termasuk lingkungan kerja fisik dapat diusahakan sedemikian rupa dan memberi

    pengaruh positif. Lingkungan kerja fisik yang dipersiapkan baik akan mendukung

    produktivitas kerja karyawan yang lebih baik sehingga kemampuan tenaga kerja

    juga semakin baik. Kemampuan kerja yang baik akan menghasilkan keluaran

    organisasi yang lebih baik. Nitisemito (2002:183) menyatakan lingkungan kerja

    fisik yang baik akan memberikan kenyamanan dan membangkitkan semangat kerja

    karyawan sehingga dapat mengerjakan tugas-tugas dengan baik. Pada akhirnya

    lingkungan kerja fisik yang baik akan tidak hanya mampu meningkatkan semangat

    kerja, akan tetapi juga berdampak positif bagi peningkatan produktivitas kerja

    pegawai.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    34/81

    2.5 Hasil Penelitian Sebelumnya

    Mardianto (2005) dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh

    komunikasi atasan bawahan dan motivasi terhadap kinerja di PT Bank Pembangunan

    Daerah Jawa Tengah Cabang Surakarta, menyimpulkan terdapat pengaruh positif dan

    signifikan antara variabel komunikasi dan motivasi terhadap kinerja PT Bank BPD

    Jateng Cabang Surakarta, baik secara individual maupun secara simultan.

    Sihombing (2004) mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Keterlibatan

    dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian Pada Lingkungn Kerja, dan Motivasi

    Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Belajar. Penelitian dilakukan pada empat

    Balai Pengembangan Kegiatan Belajar yaitu BPKB Medan, BPKB Jayagiri, BPKB

    Ungaran, dan BPKB Ujung Pandang dengan sasaran penelitian adalah pamong belajar

    BPKB. Penelitian tersebut antara lain menyimpulkan bahwa lingkungan kerja

    mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pamong belajar.

    Secara bersama-sama keterlibatan pamong belajar dalam pengambilan keputusan,

    lingkungan kerja, dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan kerja pamong belajar.

    2.6 Kerangka Penelitian

    Sesuai dengan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui hubungan antara

    komunikasi dan kondisi fisik tempat kerja dengan produktivitas kerja pegawai dapat

    dipahami bahwa produktivitas kerja sebagai dependent variable (variabel terikat), dan

    disisi lain komunikasi dan kondisi fisik tempat kerja sebagai independent variable

    (variabel bebas). Karena itu, hubungan antara konsep atau paradigma penelitian ini

    dapat digambarkan dalam gambar 1 berikut.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    35/81

    Gambar 1

    Kerangka Pemikiran Penelitian

    Independent Dependent

    Variable Variable

    Sumber: Didasarkan pada landasan teori dan penelitian sebelumnya, dan kemudian

    dimodifikasi oleh peneliti.

    2.7 Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan penelitian sebelumnya yang telah

    dijelaskan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang

    signifikan antara komunikasi dengan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah

    Kabupaten Aceh Barat.

    Komunikasi

    Kondisi Fisik

    Tempat Kerja

    Produktivitas

    Pegawai

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    36/81

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Objek Penelitian

    Penelitian dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat. Objek

    penelitian berkaitan dengan hubungan antara komunikasi dan kondisi kerja

    fisik/lingkungan kerja fisik di satu sisi dengan produktivitas kerja pegawai instansi

    tersebut di sisi lain.

    3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang ada dilingkungan Sekretariat

    Daerah Kabupaten Aceh Barat berjumlah 222 orang seperti terlihat dalam Tabel I-1

    sebelumnya. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin (Suliyanto, 2006:100)

    sebagai berikut.

    21 Ne

    Nn

    Keterangan:

    e = Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel.

    N = Ukuran populasi

    n = Ukuran sampel

    Dengan menggunakan tingkat kelonggaran pengambilan sampel sebesar 10%,

    maka jumlah pegawai yang menjadi sampel penelitian dapat dicari sebagai berikut:

    n = 2)10,0(2221

    222

    n =)010,0(2221

    222

    26

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    37/81

    n =22,21

    222

    n22,3

    222

    n = 68,94 dibulatkan menjadi 69 orang

    Berdasarkan rumus Slovin seperti terlihat dalam perhitungan di atas, sampel

    penelitian sebanyak 69 orang pegawai atau sebesar 31,05 persen dari jumlah

    keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara convinience samplingyaitu

    pengambilan sampel dengan cara mengutamakan pegawai yang lebih dahulu dijumpai.

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini terdiri dari dua jenis

    yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data berdasarkan jenis data

    sebagai berikut.

    1. Data Primer.

    Data primer yang digunakan dalam penelitian berupa persepsi pegawai terhadap

    masing-masing variabel yang diteliti yaitu produktivitas kerja, komunikasi, dan

    kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik. Pengumpulan data tersebut

    menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan/ pernyataan yang berhubungan

    dengan masing - masing variabel. Pegawai diminta untuk menentukan pilihan

    jawaban mereka untuk setiap item pernyataan terkait.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder berasal dari laporan-laporan atau penelitian terdahulu, termasuk data

    yang berhubungan dengan komposisi pegawai yang diperoleh dari Sekretariat

    Daerah Kabupaten Aceh Barat. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    38/81

    dokumentasi terhadap data-data pegawai seperti bidang tugas, golongan, tingkat

    pendidikan dan lain sebagainya.

    3.4Skala Pengukuran Data

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini skala Likert (Likerts scale).

    Pemberian skala dimaksudkan untuk memberikan bobot terhadap respon yang diberikan

    responden pada masing-masing pernyataan yang berkaitan dengan produktivitas kerja,

    komunikasi dan kondisi kerja fisik/lingkungan kerja fisik. Skala pengukuran

    berdasarkan skala Likerts seperti terlihat dalam Tabel III-1 di bawah ini.

    Tabel III-1

    Alternatif Pilihan Jawaban Berdasakan Skala/Bobot

    Pilihan Jawaban Skala/Bobot

    Tidak setuju

    Kurang setuju

    Ragu-raguSetuju

    Sangat setuju

    1

    2

    34

    5

    Sumber: Sugiyono (2008: 133).

    Alternatif pilihan jawaban responden dalam bentuk tingkat kesetujuan sengaja

    tidak memasukkan alternatif pilihan jawaban netral sebagaimana halnya beberapa

    penelitian/skripsi terdahulu. Hal ini didasarkan pada pendapat Umar (2005:70)

    menyatakan, bahwa beberapa buku teks menganjurkan agar data pada katagori netral

    tidak dipakai dalam analisis selama responden tidak memberikan alasannya.

    3.5Metode Analisis Data

    Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan komunikasi

    dan kondisi kerja fisik/lingkungan kerja fisik dengan produktivitas kerja pegawai.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    39/81

    Maka metode analisis data yang digunakan adalah peralatan statistik korelasi product

    momentdiformulasikan sebagai berikut.

    2222 y)(y.n)x(xn.

    y.x-xy.nrxy

    Dimana:

    Rxy = Koefisien korelasi antara produktivitas kerja dengan komunikasi atau

    kondisi kerja fisik/lingkungan kerja fisik.

    x = Komunikasi atau kondisi kerja fisik/lingkungan kerja fisik.

    y = Produktivitas kerjan = Jumlah responden (n = 69)

    3.6Operasional Variabel

    Variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini terdiri dari dari

    produktivitas kerja sebagai variabel terikat dengan komunikasi dan kondisi fisik tempat

    kerja sebagai variabel bebas. Masing-masing variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    Tabel III-2

    Definisi Operasional Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran

    No VariabelDefinisi

    VariabelIndikator Ukuran Skala Item

    Dependen variabel (Variabel Terikat)1 Produk-

    tivitasKerja (Y)

    Perbandingan antara hasil

    yang dicapai (output)

    dengan keseluruhan sumberdaya yang digunakan(input). Sehingga

    produktivitas mengandungdua dimensi yaitu:efektivitas yang mengarahpada pencapaian untuk

    kerja yang maksimal yang

    berkaitan dengan kualitas,kuantitas dan waktu, danefesiensi dengan realisasi

    penggunaannya ataubagaimana pekerjaan

    tersebut dilaksanakan.

    (Umar, 2003)

    Kemampuan dalam bekerja

    meningkat (Umar, 2003)

    1-5 Interval A1

    Waktu pelaksanaan tugas

    semakin efisien. (Umar,2003)

    1-5 Interval A2

    Mampu mempelajari tata

    cara kerja dalam waktu

    cepat (Umar, 2003)1-5 Interval A3

    Memiliki kompetensi diri

    dalam melaksanakan tugas

    (Umar, 2003)1-5 Interval A4

    Memiliki keinginan untuk

    menemukan jalan terbaik

    dalam pelaksanaan tugas(inovatif) (Umar, 2003)

    1-5 Interval A5

    Memahami pekerjaan(Umar, 2003) 1-5 Interval A6

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    40/81

    Selalu berusaha mencari

    perbaikan dalam bekerja(Umar, 2003)

    1-5 Interval A7

    Independen Variabel (Variabel Bebas)1 Komuni-

    kasi

    (X1)

    Suatu prosespenyampaian danpenerimaan berita atau

    informasi dariseseorang ke orang

    lain (Thoha,2005:167)

    Perintah secara lisan

    dan tulisan1-5 Interval B1

    Keseringan menerima

    perintah dari

    pimpinan/atasan

    langsung

    1-5 Interval B2

    Keseringan

    pertemuan atau rapat

    dan pembicaraan

    tatap muka

    1-5 Interval B3

    Keseringan perintah,

    saran, dan laporan-

    laporan berasal dari

    atasan1-5 Interval B4

    Keseringan

    memahami informasiyang diberikan oleh

    atasan dengan cepat

    1-5 Interval B5

    Komunikasi tidak

    menimbulkan

    kesalahpahaman1-5 Interval

    B6

    Komunikasi informal

    antara atasan dan

    bawahan1-5 Interval B7

    2 LingkunganKerja Fisik

    (X2)

    Lingkungan kerja fisikadalah segala sesuatu

    yang ada di sekitar

    para pekerja yang

    dapat mempengaruhi

    dirinya dalammenjalankan tugas-

    tugas yang

    dibebankan, misalnya

    penerangan, suhu

    udara, ruang gerak,

    keamanan, kebersihan,musik dan lain-lain

    (Nitisemito,2002:183)

    Pewarnaan 1-5 Interval C1Penerangan 1-5 Interval C2

    Udara 1-5 Interval C3

    Kebisingan 1-5 Interval C4

    Ruang gerak 1-5 Interval C5

    Keamanan 1-5 Interval C6

    Kebersihan 1-5 Interval C7

    3.7Pengujian Hipotesis

    Pada tingkat keyakinan 95 persen, pembuktian hipotesis dalam penelitian ini

    dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    41/81

    Ho1: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan

    produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

    Ha1: Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan produktivitas

    kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

    Ho2: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi kerja fisik/lingkungan

    kerja fisik dengan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

    Aceh Barat.

    Ha2: Terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi kerja fisik/lingkungan kerja

    fisik dengan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh

    Barat.

    Untuk menerima atau pun menolak salah satu hipotesis di atas, didasarkan pada

    nilai sig yang diperoleh melalui perhitungan statistik menggunakan software SPSS

    dengan ketentuan sebagai berikut.

    - Apabila nilai sig > 0,05, maka hipotesis (Ha) ditolak, hipotesis (Ho) diterima yang

    bermakna tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel.

    - Apabila nilai sig < 0,05, maka hipotesis (Ha) diterima, hipotesis (Ho) ditolak yang

    bermakna terdapat hubungan yang signifikan antara variabel.

    3.8Pengujian Reliabilitas dan Validitas

    3.8.1 Pengujian Reliabilitas

    Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan

    data telah menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, atau konsistensi alat tersebut

    dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan

    pada waktu yang berbeda. Tolok ukur reliabilitas suatu kuesioner adalah nilai alfa

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    42/81

    cronbach yang diperoleh melalui perhitungan statistik. Maruf, (2005:96) menyatakan

    nilai alfa cronbach minimum yang dapat diterima adalah 0,70. Hal ini berarti suatu

    kuesioner dinyatakan handal apabila nilai cronbach alfa yang diperoleh berada di atas

    0,70.

    3.8.2 Pengujian Validitas

    Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang

    ingin diukur. Seperti yang dikemukakan oleh Kuncoro (2003:151) suatu skala

    pengukuran disebut valid apabila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan

    mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid, maka ia tidak

    bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya dilakukan. Dalam

    penelitian ini, penentuan validitas dapat dilakukan dengan mencari nilai korelasi skor

    masing-masing item dengan skor total item untuk setiap variabel. Kemudian nilai r

    hitung yang diperoleh dari korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel pada

    tingkat keyakinan 95 persen, dengan ketentuan apabila nilai r hitung > r tabel item

    pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r hitung < r tabel maka

    item pernyataan tersebut tidak valid (Suliyanto, 2006:149).

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    43/81

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Karakteristik Responden

    Sesuai dengan yang direncanakan bahwa penelitian akan dilakukan terhadap 69

    orang pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat yang diambil sebagai sampel

    penelitian. Peneliti sengaja mengedarkan kuesioner sebanyak 75 eksamplar. Hal ini

    dilakukan untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang hilang (tidak kembali) atau pun

    rusak. Pengedaran kuesioner dilakukan dengan cara menitipkan kuesioner kepada salah

    seorang pegawai instansi tersebut yang bekerja pada bagian umum. Pengedaran

    kuesioner berlangsung selama 2 (dua) minggu. Artinya kuesioner dikumpulkan dua

    minggu setelah penitipan kuesioner kepada pegawai bagian umum.

    Pada saat pengumpulan kuesioner diketahui sebanyak 3 kuesioner dinyatakan

    hilang atau tidak kembali, sehingga kuesioner yang terkumpulkan hanya 72 eksamplar.

    Selanjutnya pada saat pengkodingan data diketahui 3 eksamplar tidak lengkap diisi

    sehingga tidak layak diolah. Akhirnya kuesioner yang diolah dan dianalisis dalam

    penelitian ini sebanyak 69 eksamplar sesuai dengan target sampel yang sudah

    ditentukan yakni sebanyak 69 orang pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

    Bagian pertama kuesioner berisi informasi tentang karakteristik pegawai.

    Karakteristik yang dimaksudkan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, status

    perkawinan dan tingkat pendidikan terakhir. Ditinjau dari segi jenis kelamin, sebagian

    besar pegawai yang menjadi responden penelitian adalah laki-laki yaitu sebanyak 45

    orang atau sebesar 65,30 persen dari jumlah keseluruhan responden. Dengan demikian

    perempuan hanya 24 orang.

    33

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    44/81

    Responden penelitian juga memiliki tingkatan usia yang berbeda. Mereka

    dengan usia dibawah 35 tahun sebanyak 33 atau sebesar 47,80 persen dari jumlah

    keseluruhan responden. Sebanyak 11 orang dengan usia berkisar antara 35-40 tahun, 13

    orang dengan usia berkisar antara 41-45 tahun. Selanjutnya responden dengan usia

    relatif tua di atas 45 tahun sebanyak 12 orang atau sebesar 17,40 persen dari jumlah

    keseluruhan responden. Untuk lebih jelasnya mengenai karakteristik responden dapat

    dilihat Tabel IV-1 berikut.

    Tabel IV-1Karakteristik Responden

    No UraianFrekuensi

    (Orang)

    Persentase

    (%)

    1 Jenis KelaminLaki-laki

    Perempuan

    45

    24

    65,20

    34,80

    2 Usia< 35 tahun

    35-40 tahun

    41-45 tahun> 45 tahun

    33

    11

    1312

    47,80

    15,90

    18,8017,40

    3 Status PerkawinanMenikah

    Belum Menikah

    Janda

    Duda

    63

    6

    -

    -

    91,30

    8,70

    -

    -

    4 Pendidikan TerakhirSMA

    Diploma

    Sarjana (S1)

    Pascasarjana (S2)

    28

    3

    35

    3

    40,60

    4,30

    50,70

    4,30Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.

    Sesuai dengan tingkatan usia, sebagian besar pegawai Sekretariat Daerah

    Kabupaten Aceh Barat sudah berkeluarga, atau dengan status kawin yaitu sebanyak 63

    orang atau sebesar 91,30 persen dari jumlah keseluruhan responden. Sisanya 6 orang

    lagi dengan status belum kawin. Sebaliknya tidak satu pun diantara mereka dengan

    status janda atau pun duda.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    45/81

    Karakteristik responden berikutnya adalah tingkat pendidikan terakhir. Hasil

    pengolahan data menunjukkan bahwa pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh

    Barat memiliki tingkat pendidikan yang berbeda. Tidak satu pun di antara mereka

    dengan latar belakang pendidikan SMP. Pegawai dengan tingkat pendidikan terendah

    SMA sebanyak 28 orang atau sebesar 40,60 persen dari jumlah keseluruhan pegawai.

    Sebanyak 3 orang dengan tingkat pendidikan Diploma, dan 35 orang dengan tingkat

    pendidikan Sarjana (S1). Selanjutnya pegawai dengan tingkat pendidikan tertinggi

    pascasarjana (S2) sebanyak 3 orang atau sebesar 4,30 persen dari jumlah keseluruhan

    pegawai. Dengan demikian dapat dipahami bahwa sebagian besar pegawai Sekretariat

    Daerah Kabupaten Aceh Barat memiliki latar belakang pendidikan SMA dan Sarjana

    (S1).

    Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

    Hasil Uji Validitas

    Penentuan validitas dapat dilakukan dengan mencari nilai korelasi skor masing-

    masing item dengan skor total item untuk setiap variabel. Kemudian nilai r hitung yang

    diperoleh dari korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel pada tingkat

    keyakinan 95 persen. Apabila nilai r hitung > r tabel item pernyataan tersebut

    dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r hitung < r tabel maka item pernyataan

    tersebut tidak valid.

    Hasil pengujian validitas untuk variabel produktivitas kerja pegawai yang terdiri

    dari 7 (tujuh) item pernyataan dilambangkan dengan kode item A1, A2, A3 hingga A7

    menunjukkan r hitung terendah untuk variabel tersebut sebesar 0,592. Angka ini lebih

    besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel (n = 69) sebesar 0,235. Dengan demikian

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    46/81

    dapat diartikan seluruh item pernyataan yang berhubungan dengan variabel

    produktivitas kerja pegawai dinyatakan valid. Selanjutnya variabel komunikasi juga

    terdiri dari 7 (tujuh) item pernyataan dengan kode item B1, B2, B3 hingga B7,

    menunjukkan nilai r hitung terendah untuk variabel tersebut menunjukkan angka

    sebesar 0,526. Angka ini juga lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel sebesar

    0,235 (lihat lampiran 9), sehingga dapat diartikan bahwa seluruh item pernyataan yang

    berhubungan dengan variabel komunikasi juga dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya

    mengenai hasil pengujian validitas dapat dilihat Tabel IV-2 di bawah ini.

    Tabel IV-2

    Hasil Uji Validitas

    No VariabelKode

    Item

    Nilai R

    Hitung

    Nilai R

    Tabel

    (n = 69)

    Keterangan

    1 Produktivitas Kerja A1

    A2

    A3

    A4

    A5

    A6

    A7

    0,647

    0,592

    0,732

    0,683

    0,757

    0,639

    0,702

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    2 Komunikasi B1

    B2

    B3

    B4

    B5

    B6B7

    0,750

    0,838

    0,801

    0,526

    0,598

    0,8060,752

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,2350,235

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    ValidValid

    3 Kondisi Kerja/Lingkungan

    Kerja Fisik

    C1

    C2

    C3

    C4

    C5

    C6

    C7

    0,741

    0,314

    0,474

    0,616

    0,523

    0,497

    0,713

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    0,235

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    47/81

    Berdasarkan Tabel IV-2 di atas dapat dilihat bahwa nilai korelasi hitung (r

    hitung) untuk masing-masing item pernyataan yang terdapat dalam variabel kondisi

    fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik (dengan kode C1-C7), lebih besar bila

    dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seluruh item

    pernyataan yang berhubungan dengan variabel kondisi fisik tempat kerja/lingkungan

    kerja fisik juga dinyatakan valid.

    Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa seluruh item pernyataan yang terdapat

    pada masing-masing variabel penelitian yaitu produktivitas kerja pegawai dan dua

    variabel independen terdiri dari komunikasi dan kondisi fisik tempat kerja/lingkungan

    kerja fisik dinyatakan valid, yang berarti kuesioner yang digunakan untuk pengumpulan

    data dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Hasil Uji Reliabilitas

    Hasil pengujian reliabilitas kuesioner untuk ke tiga variabel memperlihatkan

    menunjukkan nilai cronbach alpha masing-masing sebesar 0,808 untuk variabel

    produktivitas kerja, sebesar 0,858 untuk variabel komunikasi dan sebesar 0,682 untuk

    variabel kondisi fisik tempat kerja/lingkungan kerja fisik seperti terlihat dalam Tabel

    IV-3 di bawah ini.

    Tabel IV-3

    Hasil Uji Reliabilitas

    No VariabelJumlah

    Item

    Nilai

    Cronbach

    Alpha

    Keterangan

    1

    2

    3

    Produktivitas Kerja

    Komunikasi

    Kondisi Fisik Tempat

    Kerja/Lingkungan Kerja Fisik

    7

    7

    7

    0,808

    0,858

    0,682

    Handal

    Handal

    Handal

    Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    48/81

    Berdasarkan Tabel IV-3 di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha

    masing-masing variabel penelitian lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat

    diartikan bahwa kuesioner yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian telah

    memenuhi syarat kehandalan. Dengan kata lain, kuesioner yang digunakan untuk

    mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti dinilai

    sudah menunjukkan ketepatan, keakuratan, atau konsistensi alat tersebut dalam

    mengungkapkan gejala yang berhubungan dengan variabel terkait.

    Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja

    Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang

    dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Sehingga

    produktivitas mengandung dua dimensi yaitu: efektivitas yang mengarah pada

    pencapaian untuk kerja yang maksimal yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan

    waktu, dan efesiensi dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut

    dilaksanakan. Karena itu penilaian produktivitas kerja dalam penelitian ini

    menggunakan pendekatan sikap dan perilaku di tempat kerja, dengan indikatornya

    meliputi kemampuan dalam bekerja meningkat, waktu pelaksanaan tugas semakin

    efisien, mampu mempelajari tata cara kerja dalam waktu cepat, memiliki kompetensi

    diri dalam melaksanakan tugas, memiliki keinginan untuk menemukan jalan terbaik

    dalam pelaksanaan tugas, memahami pekerjaan, dan selalu berusaha mencari perbaikan

    dalam bekerja. Baik buruknya produktivitas kerja seorang pegawai didasarkan pada

    alternatif pilihan jawaban dalam bentuk tingkat kesetujuan yang mereka berikan pada

    masing-masing pernyataan.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    49/81

    Pernyataan pertama berkaitan dengan kemampuan kerja. Masing-masing

    sebanyak 36 orang dan 21 orang responden menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa

    kemampuan kerja mereka mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Sebanyak 8

    orang menyatakan ragu-ragu, 3 orang menyatakan kurang setuju dan sisanya 1 orang

    lagi dengan pilihan jawaban tidak setuju. Nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan untuk

    pernyataan tersebut menunjukkan angka sebesar 4,060. Angka ini lebih besar dari dan

    mendekati 4,00 (skor untuk pilihan jawaban setuju) dapat diartikan secara umum

    responden menyatakan setuju bahwa kemampuan kerja mereka meningkat dari waktu ke

    waktu.

    Pernyataan kedua berkaitan dengan efisiensi waktu dalam melaksanakan tugas.

    Masing-masing sebanyak 44 orang dan 9 orang responden menyatakan setuju dan

    sangat setuju bahwa waktu yang mereka gunakan dalam melaksanakan tugas tertentu

    semakin efisien. Sebanyak 8 orang menyatakan ragu-ragu, 7 orang menyatakan kurang

    setuju dan sisanya 1 orang lagi dengan pilihan jawaban tidak setuju. Nilai rata-rata skor

    tingkat kesetujuan untuk pernyataan tersebut menunjukkan angka sebesar 3,770. Angka

    ini mendekati 4,00 (skor untuk pilihan jawaban setuju) dapat diartikan secara umum

    pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat yang menjadi responden penelitian

    cenderung setuju bahwa waktu yang mereka gunakan dalam melaksanakan tugas

    tertentu semakin efisien. Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi pegawai

    berdasarkan tingkat kesetujuan terhadap pernyataan yang berhubungan dengan

    produktivitas kerja dapat dilihat Tabel IV-5 di bawah ini.

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    50/81

    Tabel IV-5

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesetujuan Terhadap

    Pernyataan yang Berhubungan dengan Produktivitas Kerja

    Pernyataan yang Berhubungan denganProduktivitas Kerja

    Frekuensi Responden

    Berdasarkan Pilihan Jawaban RatarataTidak

    Setuju

    Kurang

    Setuju

    Ragu

    RaguSetuju

    Sangat

    Setuju

    1. Kemampuan kerja Anda mengalamipeningkatan dari waktu ke waktu.

    2. Waktu yang Anda gunakan dalammelaksanakan tugas tertentu semakinefisien.

    3. Anda mampu mempelajari tata cara kerja

    dalam waktu cepat4. Anda merasa memiliki kompetensi diridalam melaksanakan tugas yangdibebankan.

    5. Anda memiliki keinginan untukmenemukan jalan terbaik dalampelaksanaan tugas sehingga tidak terfokus

    pada metode-metode tertentu.6. Anda sangat memahami segala seuatu

    yang berhubungan dengan pekerjaan yangdibebankan.

    7. Anda selalu berusaha mencari perbaikan

    dalam bekerja, sehingga kualitas hasilkerja Anda semakin meningkat dari waktuke waktu.

    1

    1

    1

    5

    -

    -

    -

    3

    7

    3

    15

    11

    12

    8

    8

    8

    11

    14

    7

    21

    17

    36

    44

    36

    28

    33

    30

    33

    21

    9

    18

    7

    18

    6

    11

    4,060

    3,770

    3,970

    3,250

    3,840

    3,430

    3,680

    Rerata 3,714

    Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.

    Tabel IV-5 di atas memperlihatkan nilai rerata skor tingkat kesetujuan sebesar

    3,714. Angka ini berada pada interval 3,00-4,00 (skor untuk pilihan jawaban ragu-ragu

    dan setuju) dapat diartikan secara umum responden menyatakan ragu-ragu dan setuju

    terhadap seluruh pernyataan yang berkaitan dengan produktivitas kerja.

    Deskripsi Variabel Komunikasi

    Komunikasi adalah suatu proses proses penyampaian dan penerimaan berita atau

    informasi dari seseorang ke orang lain. Sesuai dengan kuesioner yang digunakan dalam

    pengolahan data, variabel komunikasi dijabarkan dalam 7 (tujuh) item pernyataan

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    51/81

    positif. Indikator yang digunakan meliputi adanya perintah secara lisan dan tulisan,

    keseringan menerima perintah dari pimpinan/atasan langsung, keseringan pertemuan

    atau rapat dan pembicaraan tatap muka, keseringan perintah, saran, dan laporan-laporan

    berasal dari atasan, keseringan memahami informasi yang diberikan oleh atasan dengan

    cepat, komunikasi tidak menimbulkan kesalahpahaman dan adanya komunikasi

    informal antara atasan dan bawahan.

    Pernyataan pertama berkaitan dengan adanya perintah lisan dan tulisan. Masing-

    masing sebanyak 31 orang dan 6 orang responden menyatakan setuju dan sangat setuju

    bahwa pada instansi tempat mereka bekerja terdapat perintah lisan dan tulisan terutama

    berkaitan dengan pelaksanaan tugas. Sebanyak 11 orang menyatakan ragu-ragu dan

    sisanya masing-masing sebanyak 17 orang dan 4 orang lagi dengan pilihan jawaban

    kurang setuju dan tidak setuju. Nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan untuk pernyataan

    tersebut menunjukkan angka sebesar 3,260. Angka ini berada pada interval 3,00-4,00

    (skor untuk pilihan jawaban setuju dan sangat setuju) dapat diartikan secara umum

    responden menyatakan ragu-ragu dan setuju bahwa pada instansi tempat mereka bekerja

    terdapat perintah secara lisan dan tulisan terutama berkaitan dengan pelaksanaan tugas/

    pekerjaan.

    Pernyataan kedua berkaitan dengan keseringan menerima perintah/pengarahan

    dari pimpinan/atasan langsung. Masing-masing sebanyak 33 orang dan 3 orang

    responden menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa mereka sering menerima

    perintah/pengarahan dari pimpinan/atasan langsung berkaitan dengan tugas yang

    dibebankan kepada mereka. Sebanyak 14 orang menyatakan ragu-ragu, 18 orang

    menyatakan kurang setuju dan sisanya 1 orang lagi dengan pilihan jawaban tidak setuju.

    Nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan untuk pernyataan tersebut menunjukkan angka

    sebesar 3,280. Angka ini berada pada interval 3,00-4,00 (skor untuk pilihan jawaban

  • 7/22/2019 Hubungan Antara Komunikasi Dan Kondisi Fisik Tempat Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Dae

    52/81

    ragu-ragu dan setuju) dapat diartikan secara umum responden menyatakan ragu-ragu

    dan setuju b